REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang...

42

Transcript of REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang...

Page 1: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,
Page 2: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PENYUSUNAN

USULAN KEGIATAN YANG DIBIAYAI

DARI PINJAMAN LUAR NEGERI

Dalam Rangka Penyusunan

DRPLN-JM 2015-2019

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

2015

Page 3: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,
Page 4: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional

sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019, Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah (Pemda), dan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) dapat memanfaatkan pinjaman luar negeri untuk

membiayai kegiatannya. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang

Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian,

Lembaga, Pemda dan BUMN (sebagai Instansi Pengusul) dapat menyampaikan

usulan kegiatan pinjaman luar negeri kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Dalam penyusunan usulan kegiatan pinjaman luar negeri, Kementerian,

Lembaga, Pemda dan BUMN berpedoman pada Peraturan Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengajuan Usulan Penilaian, Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan yang

Dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri dan Hibah, dan memerhatikan kebijakan

pemanfaatan pinjaman luar negeri sebagaimana tertuang dalam Rencana

Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri (RPPLN) 2015-2019.

Usulan kegiatan dari instansi pengusul yang memenuhi penilaian

kelayakan, selanjutnya dicantumkan dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri

Jangka Menengah (DRPLN-JM/Blue Book) 2015-2019. DRPLN-JM 2015-2019

merupakan dokumen perencanaan yang dipergunakan sebagai acuan dalam

menyiapkan kegiatan-kegiatan yang akan dibiayai dengan pinjaman luar negeri

pada periode 2015-2019, termasuk untuk keperluan koordinasi dengan para mitra

pembangunan calon pemberi pinjaman.

Penyajian DRPLN-JM 2015-2019 menggunakan pendekatan berbasis

program (Program Based Approach/PBA). Usulan kegiatan pinjaman luar negeri

tersebut akan dikelompokkan ke dalam Program Pinjaman Luar Negeri berdasarkan

pada kesamaan hasil/outcomes. Pengelompokan ini ditujukan untuk melihat sinergi

antar kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional.

Page 5: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

ii

Buku “Petunjuk Penyusunan Usulan Kegiatan Yang Dibiayai Dari Pinjaman

Luar Negeri Dalam Rangka Penyusunan DRPLN-JM 2015-2019” ini dimaksudkan

sebagai panduan bagi Kementerian, Lembaga, Pemda dan BUMN dalam

menyiapkan usulan kegiatan pinjaman luar negerinya dengan baik.

Jakarta, Maret 2015

Wismana Adi Suryabrata

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Page 6: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. i

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

PENGUSULAN KEGIATAN ............................................................................................... 2

PETUNJUK PENGISIAN DIPK PINJAMAN ..................................................................... 5

PETUNJUK PENGISIAN DUK PINJAMAN ................................................................... 10

LAMPIRAN .......................................................................................................................... 17

A. Contoh Surat Usulan Kegiatan ........................................................................... 19

B. Contoh DIPK Pinjaman ....................................................................................... 20

C. Contoh DUK Pinjaman ........................................................................................ 26

Page 7: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,
Page 8: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

1

PENDAHULUAN

1. Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM/Blue Book)

2015-2019 merupakan dokumen rencana pinjaman luar negeri jangka menengah

yang memuat kegiatan yang diusulkan untuk dibiayai dari pinjaman luar negeri

pada periode 2015-2019.

2. Instansi yang dapat mengajukan usulan kegiatan untuk dibiayai dari pinjaman

luar negeri adalah:

a. Kementerian/Lembaga;

b. Pemerintah Daerah (Pemda); dan

c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

3. Kegiatan yang diusulkan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan memerhatikan Rencana

Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri (RPPLN) 2015-2019.

4. Usulan kegiatan pinjaman luar negeri yang diajukan oleh Instansi Pengusul

akan dinilai kelayakannya berdasarkan dokumen persyaratan usulan yang

disampaikan (DIPK dan DUK Pinjaman, serta persyaratan khusus lainnya).

5. Penyajian DRPLN-JM (Blue Book) 2015-2019 akan menggunakan pendekatan

berbasis program (Program Based Approach/PBA), berupa pengelompokan usulan

kegiatan yang memiliki hasil/outcomes yang sama ke dalam program pinjaman

luar negeri. Pengelompokan tersebut akan dilakukan oleh Kementerian

PPN/Bappenas.

6. Buku ini berisikan panduan bagi instansi pengusul untuk menyiapkan usulan

kegiatan yang akan dibiayai dari pinjaman luar negeri, termasuk cara pengisian

DIPK dan DUK Pinjaman beserta contoh.

Page 9: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

2

PENGUSULAN KEGIATAN

7. Kementerian/Lembaga dapat mengusulkan:

a. Kegiatan yang akan dilaksanakan sendiri dalam rangka pelaksanaan tugas

dan fungsi Kementerian/Lembaga;

b. Kegiatan yang akan dilaksanakan bersama-sama dengan instansi lain

(multi-instansi pelaksana) sesuai tugas dan fungsi masing-masing instansi;

dan/atau

c. Kegiatan yang sebagian atau seluruhnya direncanakan akan dihibahkan

kepada Pemda.

8. Pemda dapat mengusulkan kegiatan sebagai bentuk penerusan pinjaman luar

negeri, yang dipergunakan untuk kegiatan yang dilaksanakan sendiri sesuai

prioritas pembangunan daerah, atau kegiatan yang direncanakan untuk

diteruspinjamkan dan/atau dihibahkan oleh Pemda kepada Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD).

9. BUMN dapat mengusulkan kegiatan sebagai bentuk penerusan pinjaman luar

negeri, yang dipergunakan untuk kegiatan investasi dalam rangka

memperluas/meningkatkan pelayanan, dan/atau meningkatkan penerimaan

BUMN, termasuk kegiatan yang menjadi penugasan dari Pemerintah.

10. Kegiatan yang diusulkan untuk dibiayai dengan pinjaman luar negeri pada

periode 2015-2019 memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019;

b. Kegiatan untuk mencapai salah satu atau lebih tujuan pembangunan

nasional dalam rangka:

1) mendorong pertumbuhan perekonomian, termasuk kegiatan dalam

rangka pengembangan kerjasama pembangunan yang melibatkan

pihak swasta, pelaksanaan penugasan Pemerintah kepada BUMN, atau

mendorong pembangunan di daerah;

2) meningkatkan jangkauan (akses) dan kualitas pelayanan kepada

masyarakat; dan/atau

3) pemerataan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan antar

wilayah.

11. Usulan kegiatan pinjaman luar negeri harus dilengkapi dengan Persyaratan

Umum dan Persyaratan Khusus:

Page 10: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

3

a. Persyaratan Umum mencakup:

1) Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman; dan

2) Dokumen Usulan Kegiatan (DUK) Pinjaman

Contoh pengisian DIPK dan DUK Pinjaman terdapat pada Lampiran B dan

C Petunjuk Penyusunan ini.

b. Persyaratan Khusus disesuaikan dengan Instansi Pengusul dan jenis

kegiatan yang diusulkan:

1) Usulan dari kementerian/lembaga:

i. Surat Persetujuan dari pimpinan instansi lain (menteri/pimpinan

lembaga/ pejabat yang ditunjuk), untuk kegiatan yang akan

dilaksanakan bersama-sama dengan instansi lain;

ii. Surat Persetujuan dari Kepala Daerah, untuk kegiatan yang

sebagian atau seluruhnya direncanakan untuk dihibahkan kepada

Pemda;

2) Usulan dari Pemda:

i. Surat Persetujuan Pimpinan DPRD setempat;

ii. Surat Persetujuan Direktur Utama BUMD, untuk kegiatan yang

direncanakan akan diteruspinjamkan dan/atau dihibahkan kepada

BUMD.

3) Untuk usulan dari BUMN:

i. Surat Menteri BUMN yang berisi persetujuan atas usulan kegiatan

dan penjelasan tentang kemampuan finansial BUMN yang

bersangkutan; dan

ii. Surat Dewan Komisaris BUMN yang bersangkutan yang berisi

persetujuan atas kegiatan yang diusulkan.

12. Usulan kegiatan pinjaman luar negeri disampaikan melalui surat yang

ditandatangani oleh:

1) Menteri atau Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian atas nama

Menteri, untuk usulan yang berasal dari kementerian;

2) Pimpinan Lembaga atau Sekretaris Utama atas nama Pimpinan

Lembaga, untuk usulan yang berasal dari lembaga;

3) Gubernur/Bupati/Walikota, untuk usulan yang berasal dari Pemda;

4) Direktur Utama, untuk usulan yang berasal dari BUMN.

Page 11: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

4

13. Usulan kegiatan pinjaman luar negeri disampaikan kepada:

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta Pusat 10310

(Contoh surat usulan terdapat pada Lampiran A Petunjuk Penyusunan ini).

14. Berkas usulan disampaikan dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan elektronik

(softcopy). Berkas usulan dalam bentuk softcopy dapat disampaikan ke alamat

email: [email protected].

15. Form pengisian DIPK dan DUK Pinjaman dapat diunduh pada laman

http://pendanaan.bappenas.go.id.

Page 12: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

5

PETUNJUK PENGISIAN DIPK PINJAMAN

DIPK Pinjaman berisi ringkasan informasi usulan kegiatan pinjaman luar negeri,

yang digunakan untuk penyusunan DRPLN-JM/Blue Book. DIPK Pinjaman harus

diotorisasi (ditandatangani) oleh pejabat penanggung jawab usulan kegiatan

pinjaman luar negeri (setingkat eselon 1). Pengisian informasi dalam DIPK Pinjaman

diisi dalam 2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

1. Judul Kegiatan

Diisi dengan cakupan/subtansi kegiatan pinjaman luar negeri secara singkat dan

spesifik, tanpa mencantumkan satuan dari output yang dihasilkan.

2. Durasi Pelaksanaan

Diisi dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan

pinjaman luar negeri, yang dinyatakan dalam “bulan”.

3. Lokasi

Diisi dengan nama tempat atau area dimana kegiatan pinjaman luar negeri

dilaksanakan dan dapat dinyatakan dengan nama kabupaten/kota dan provinsi.

Dapat menyebutkan lebih dari satu lokasi.

4. Instansi Pengusul

Diisi dengan nama Kementerian, Lembaga, Pemda, atau BUMN yang

mengajukan usulan kegiatan, melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap

kegiatan tersebut.

5. Instansi Pelaksana

Diisi dengan nama unit kerja eselon I (UKE I) pada Kementerian/Lembaga atau

nama Pemda/BUMN/BUMD. Instansi pelaksana dapat terdiri lebih dari satu

instansi.

6. Latar Belakang

Diisi dengan penjelasan mengenai hal-hal yang melatarbelakangi atau

mendasari (justifikasi) pentingnya kegiatan yang diusulkan untuk dilaksanakan.

Penjelasan tersebut dapat mencakup hal-hal yang bersifat umum maupun

khusus.

7. Ruang Lingkup Kegiatan

Diisi dengan uraian kegiatan (aktivitas/komponen) yang tercakup dalam

pelaksanaan kegiatan pinjaman luar negeri.

Page 13: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

6

8. Keluaran/Outputs

Diisi dengan keluaran/outputs yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan

pinjaman luar negeri secara langsung. Keluaran/output harus disertai dengan

indikator keluaran (indikator output) yang terukur.

9. Hasil/Outcomes

Diisi dengan hasil/outcomes yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan

pinjaman luar negeri, untuk melihat keterkaitan antara usulan kegiatan dengan

RPJMN 2015-2019.

10. Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019

Diisi dengan memilih satu dari enam Sasaran Pokok Pembangunan Nasional

RPJMN 2015-2019 yang sesuai dengan kegiatan yang diusulkan, yaitu:

a. Sasaran Makro;

b. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat;

c. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;

d. Sasaran Dimensi Pemerataan;

e. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;

f. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

11. Nilai Pembiayaan

Diisi dengan besaran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan Kegiatan

Pinjaman Luar Negeri dalam satuan dollar Amerika Serikat (USD), yang

diperinci berdasarkan sumbernya, yaitu pinjaman luar negeri, hibah, dan

dana pendamping.

Nilai hibah yang dicantumkan merupakan indikasi penerimaan hibah yang

akan dipergunakan untuk membiayai sebagian dari ruang

lingkup/komponen kegiatan, yang pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan

dari kegiatan pinjaman luar negeri.

Dana pendamping merupakan alokasi yang berasal dari dana internal

Pemerintah dan/atau Pemda dan/atau BUMN.

Konversi nilai tukar (kurs) menggunakan asumsi nilai tukar pada APBN

tahun berjalan.

Page 14: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

7

DAFTAR ISIAN PENGUSULAN KEGIATAN (DIPK)

PINJAMAN LUAR NEGERI

A. Bahasa Indonesia

1. Judul Kegiatan :

2. Durasi Pelaksanaan : …. bulan

3. Lokasi Pelaksanaan :

4. Instansi Pengusul :

5. Instansi Pelaksana:

a. …

b. …

c. … (dst)

6. Latar Belakang:

…..……………………………………………………………………………....................

…..…………………………………………………………………………….....................

............................................................................................................................. .................

7. Ruang Lingkup Kegiatan:

a. …

b. …

c. … (dst)

8. Keluaran/Outputs:

a. …

b. …

c. … (dst)

9. Hasil/Outcomes:

a. …

b. …

c. … (dst)

10. Sasaran Pokok Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019:

Sasaran Makro

Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat

Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan

Sasaran Dimensi Pemerataan

Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah

Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Page 15: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

8

11. Indikasi Nilai Pembiayaan:

a. Pinjaman

b. Hibah

c. Dana Pendamping

Total

:

:

:

:

USD …

USD …

USD …

USD …

B. Bahasa Inggris

1. Project Title :

2. Duration : ….. months

3. Location :

4. Executing Agency :

5. Implementing Agency:

a. …

b. …

c. … (etc)

6. Background:

…..……………………………………………………………………………....................

…..…………………………………………………………………………….....................

............................................................................................................................. .................

7. Scope of Work:

a. …

b. …

c. … (etc.)

8. Outputs:

a. …

b. …

c. … (etc)

9. Outcomes:

a. …

b. …

c. … (etc)

10. National Development Main Target in RPJMN 2015-2019:

Macro

Human and People Development

Featured Sector Development

Equality Dimension

Regional and Interregional Development

Politics, Law, Defence and Security

Page 16: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

9

11. Project Cost:

a. Loans

b. Grants

c. Counterpart Fund

Total

:

:

:

:

USD …

USD …

USD …

USD …

Penanggung Jawab Usulan

(Pejabat setingkat eselon I)

(Tanda Tangan& Stempel)

_______(Nama) __ __

(Jabatan)

Page 17: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

10

PETUNJUK PENGISIAN DUK PINJAMAN

DUK Pinjaman berisi informasi usulan kegiatan pinjaman luar negeri, yang

dipergunakan sebagai bahan untuk penilaian kelayakan kegiatan. DUK Pinjaman

harus diotorisasi (ditandatangani) oleh pejabat penanggung jawab usulan (setingkat

eselon 1). Pengisian informasi dalam DUK Pinjaman tersebut dilakukan dalam

bahasa Indonesia. Instansi Pengusul dapat menyertakan dokumen hasil studi

kelayakan kegiatan.

1. Judul Kegiatan

Diisi dengan cakupan/subtansi kegiatan pinjaman luar negeri secara singkat dan

spesifik, tanpa mencantumkan satuan dari output yang dihasilkan.

2. Judul Program (untuk K/L)

Diisi hanya oleh Kementerian/Lembaga dengan menyebutkan program di unit

kerja Eselon I yang terkait dengan kegiatan yang diusulkan.

3. Instansi Pengusul

Diisi dengan nama Kementerian, Lembaga, Pemda, atau BUMN yang

mengajukan usulan kegiatan, melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap

kegiatan tersebut.

4. Instansi Pelaksana

Diisi dengan nama unit kerja eselon I (UKE I) pada Kementerian/Lembaga atau

nama Pemda/BUMN/BUMD. Instansi pelaksana dapat terdiri lebih dari satu

instansi.

5. Lokasi

Diisi dengan nama tempat atau area dimana kegiatan pinjaman luar negeri

dilaksanakan.

Dapat menyebutkan lebih dari satu lokasi.

Dapat dinyatakan dengan nama kabupaten/kota dan provinsi, atau

menyebutkan lokasi spesifik (misal: Taman Nasional Gunung Leuser).

6. Latar Belakang

Diisi dengan penjelasan mengenai hal-hal yang melatarbelakangi atau

mendasari (justifikasi) pentingnya kegiatan yang diusulkan untuk dilaksanakan.

Penjelasan tersebut dapat mencakup hal-hal yang bersifat umum maupun

khusus.

Page 18: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

11

7. Tujuan Kegiatan

Diisi dengan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dari pelaksanaan

kegiatan yang diusulkan.

8. Ruang Lingkup Kegiatan

Diisi dengan uraian kegiatan (aktivitas/komponen) yang tercakup dalam

pelaksanaan kegiatan pinjaman luar negeri.

9. Hasil Yang Diharapkan

Diisi dengan menjelaskan tentang hal-hal yang ingin dicapai dari kegiatan yang

direncanakan mencakup:

A. Identifikasi keluaran/outputs yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan

pinjaman luar negeri secara langsung. Keluaran/outputs harus disertai

dengan indikator keluaran (indikator output) yang terukur.

B.1. Identifikasi hasil/outcomes yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan

pinjaman luar negeri, untuk melihat keterkaitan antara usulan kegiatan

dengan RPJMN 2015-2019.

B.2. Identifikasi instansi lain yang terkait dalam pencapaian hasil/outcomes

dari kegiatan yang diusulkan.

C.1. Identifikasi keterkaitan keluaran/outputs dan/atau hasil/outcomes yang

diusulkan dengan Sasaran Pokok Pembangunan Nasional (Tabel 5.1 Buku

I) dan/atau Sasaran Bidang (Buku II) sebagaimana tertuang dalam RPJMN

2015-2019.

C.2. Identifikasi pencapaian keluaran/outputs dan/atau hasil/outcomes yang

mendukung Agenda Pengembangan Wilayah (Buku III) sebagaimana

tertuang dalam RPJMN 2015-2019.

10. Rencana Pelaksanaan

a. Durasi; diisi dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan kegiatan pinjaman luar negeri, yang dinyatakan dalam

“bulan”.

b. Perkiraan Tahun Pertama Pelaksanaan; diisi dengan menyebutkan perkiraan

waktu dimulainya pelaksanaan kegiatan.

c. Jadwal pelaksanaan; diisi dengan rencana waktu pelaksanaan kegiatan.

Jadwal pelaksanaan dapat dilengkapi dengan matriks yang menjelaskan

jadwal pelaksanaan untuk setiap uraian kegiatan.

Page 19: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

12

d. Alokasi sumber dana; diisi dengan rencana alokasi sumber dana untuk setiap

uraian kegiatan dan pelaksana kegiatan, yang disajikan dalam bentuk

matriks.

e. Manajemen dan organisasi pelaksanaan kegiatan; diisi dengan manajemen dan

organisasi pelaksanaan kegiatan, yang meliputi dengan rancangan struktur

organisasi, pembagian kerja dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat

dalam pelaksanaan kegiatan.

11. Pengalaman Instansi Pelaksana dalam:

a. melaksanakan kegiatan sejenis; diisi dengan penjelasan tentang pengalaman

Instansi Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan sejenis yang dikelola

sendiri, baik kegiatan yang sedang berjalan ataupun yang sudah selesai

dilaksanakan.

b. melaksanakan kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri; diisi dengan

penjelasan tentang pengalaman instansi pelaksana dalam melaksanakan

kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri, baik kegiatan yang

sedang berjalan ataupun yang sudah selesai dilaksanakan.

12. Keterkaitan Dengan Kegiatan Yang Lain

Diisi dengan penjelasan keterkaitan kegiatan yang diusulkan dengan kegiatan

lain yang relevan (baik yang dikelola sendiri atau dikelola oleh instansi lain;

dengan pendanaan pinjaman luar negeri atau sumber lainnya).

13. Pembelajaran Yang Diharapkan

Diisi dengan hal-hal yang diharapkan dapat dipelajari dari pelaksanaan

kegiatan pinjaman luar negeri yang diusulkan, baik dalam hal pengelolaan

kegiatan, pengalaman “best practices”, dan penguasaan teknologi (transfer of

knowledge).

14. Rencana Keberlangsungan Kegiatan

Diisi dengan langkah-langkah/upaya yang direncanakan dalam rangka menjaga

keberlangsungan keluaran/outputs kegiatan yang telah selesai dilaksanakan,

termasuk di dalamnya:

a. rencana operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance);

b. rencana pengembangan dan/atau replikasi kegiatan di wilayah lainnya atau

dengan sumber pendanaan lainnya.

Page 20: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

13

DOKUMEN USULAN KEGIATAN (DUK)

PINJAMAN LUAR NEGERI

1. Judul Kegiatan :

2. Judul Program

(untuk K/L) :

3. Instansi Pengusul :

Kementerian/Lembaga mengusulkan kegiatan untuk:

pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga;

dihibahkan (sebagian/seluruhnya) kepada Pemerintah Daerah …

(sebutkan); atau

dilaksanakan oleh beberapa instansi pelaksana.

Pemerintah Daerah mengusulkan kegiatan:

sebagai penerusan pinjaman; atau

untuk diteruspinjamkan dan/atau diterushibahkan ke BUMD :

………… (sebutkan) .

BUMN mengusulkan kegiatan yang direncanakan sebagai penerusan

pinjaman

4. Instansi Pelaksana:

a. …............................................................................................

b. …............................................................................................

c. ….................................................................. .......................... (dst)

5. Latar Belakang:

……………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………....

6. Tujuan Kegiatan:

……………………………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………………………….......

7. Ruang Lingkup Kegiatan:

a. …............................................................................................

b. …............................................................................................

c. …............................................................................................ (dst)

Page 21: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

14

8. Lokasi:

a. …............................................................................................

b. …............................................................................................

c. …............................................................................................ (dst)

9. Hasil Yang Diharapkan:

A. Keluaran/Outputs:

1. ...........................................................................................…

2. …............................................................................................

3. ….................................................................. .......................... (dst)

B.1. Hasil/Outcomes:

1. ...........................................................................................…

2. …............................................................................................

3. …............................................................................................ (dst)

B.2. Instansi Lain yang Terkait dalam Pencapaian Hasil/Outcomes:

Ada, sebutkan : ……………………………..

Tidak ada

C.1. Keterkaitan Keluaran/Outputs dan/atau Hasil/Outcomes dengan Sasaran

Pokok Pembangunan Nasional dan/atau Sasaran Bidang dalam RPJMN

2015-2019:

a. ...............................................................................................

b. ...............................................................................................

c. ............................................................................................... (dst)

C.2. Keterkaitan Keluaran/Outputs dan/atau Hasil/Outcomes dalam Agenda

Pembangunan Wilayah dalam RPJMN 2015-2019:

a. ...............................................................................................

b. ...............................................................................................

c. ............................................................................................... (dst)

Page 22: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

15

10. Rencana Pelaksanaan:

a. Durasi: … bulan

b. Perkiraan Tahun Pertama Pelaksanaan: ……………..

c. Jadwal Pelaksanaan:

Uraian kegiatan Tahun

I II III IV …

1. Komponen ….

a) …

b) … (dst).

2. Komponen …

a) …

b) … (dst).

…..

d. Alokasi Sumber Dana:

Uraian Kegiatan Instansi

Pelaksana

Pembiayaan (USD.000)

Ket. Pinjaman Hibah Dana

Pendamping Total

1. Komponen

… … … … … …

2. Komponen

… … … … … …

...(dst)… ...(dst)... ...(dst)... ...(dst)

...(dst)… ...(dst) ...(dst)…

TOTAL … … … … …

e. Manajemen dan organisasi pelaksanaan kegiatan:

................................................................................................. ...................................

....................................................................................................................................

11. Pengalaman Instansi Pelaksana dalam:

a. melaksanakan kegiatan sejenis

............................................................................................................................. ..........

........................................................................................................................ ...............

b. melaksanakan kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri

............................................................................................................................. ..........

.......................................................................................................................................

Page 23: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

16

12. Keterkaitan Dengan Kegiatan Yang Lain :

Ada, sebutkan: ……………………………..

Tidak Ada

Penjelasan:

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

13. Pembelajaran Yang Diharapkan:

a. ...............................................................................................

b. ................................................................................................ .

c. ................................................................................................ (dst)

14. Rencana Keberlangsungan Kegiatan:

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Penanggung Jawab Usulan

(Pejabat setingkat eselon I)

(Tanda Tangan & Stempel)

______ _(Nama) __ __

(Jabatan)

Page 24: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

LAMPIRAN

Page 25: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,
Page 26: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

19

A. Contoh Surat Usulan Kegiatan

KOP SURAT

(nama tempat), (tanggal)

Nomor :

Lampiran : Kelengkapan Persyaratan Usulan

Perihal : Pengusulan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Kepada Yth.

Menteri PPN/Kepala Bappenas

Di Jakarta

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011, dan Peraturan Menteri

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional Nomor 4 Tahun 2011, bersama ini disampaikan usulan kegiatan untuk

dibiayai dengan Pinjaman Luar Negeri dari (nama instansi) untuk dapat dicantumkan

dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) 2015-

2019.

Kegiatan yang diusulkan terdiri dari :

No Nama Kegiatan Nilai (dalam USD)

1

2

dst

dengan kelengkapan persyaratan sebagaimana terlampir.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima

kasih.

Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Direktur Utama *)

(Nama Instansi Pengusul Kegiatan)

(Tanda Tangan)

(................................)

*) coret yang tidak perlu

Page 27: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

20

B. Contoh DIPK Pinjaman

DAFTAR ISIAN PENGUSULAN KEGIATAN (DIPK)

PINJAMAN LUAR NEGERI

C. Bahasa Indonesia

1. Judul Kegiatan : Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu

Karang-Inisiatif Segitiga Karang

2. Durasi Pelaksanaan : 60 bulan

3. Lokasi Pelaksanaan : 1. Provinsi Kepulauan Riau

2. Provinsi Maluku

3. Provinsi Nusa Tenggara Barat

4. Provinsi Nusa Tenggara Timur

5. Provinsi Papua

6. Provinsi Papua Barat

7. Provinsi Sulawesi Selatan

8. Provinsi Sumatera Barat

4. Instansi Pengusul : Kementerian Kelautan dan Perikanan

5. Instansi Pelaksana:

a. Kementerian Kelautan dan Perikanan

b. Kementerian Kehutanan

c. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

6. Latar Belakang:

Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP) dimulai

pada tahun 1998 dan dirancang untuk dilaksanakan dalam tiga fase yakni (i)

Inisiasi (ii) Akselerasi, dan (iii) lnstitusionalisasi. Pada fase pertama, yaitu 1998-

2004, COREMAP berhasil melakukan berbagai kegiatan penyadaran

masyarakat, investasi sosial dalam merubah pola fikir, pengembangan SDM,

serta penelitian dan sistem informasi terumbu karang. Hasil tersebut dilanjutkan

pada fase kedua tahun 2004-2011. Pada tahap ini kegiatan COREMAP ditujukan

untuk mengakselerasi pengelolaan terumbu karang dengan melibatkan

masyarakat secara lebih luas, pengembangan kawasan konservasi (Kawasan

Konservasi Laut Daerah/KKLD, Daerah Perlindungan Laut/DPL, dan Kawasan

Konservasi Perairan Nasional/KKPN), pendidikan, kemitraan bahari serta

Page 28: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

21

kebijakan dan peraturan perundangan. Tahap selanjutnya diharapkan dapat

memastikan bahwa hasil dan capaian pada fase satu dan dua benar-benar dapat

dikembangkan, diimplementasikan, dan melembaga dengan baik.

Sejalan dengan tujuan COREMAP, Indonesia juga secara aktif mendorong

pengelolaan dan perlindungan terumbu karang secara regional melalui Coral

Triangle Initiative (CTI) yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik

Indonesia. Pengelolaan secara regional ini sangat penting mengingat ekosistem

terumbu karang di kawasan ini merupakan yang terbaik secara kuantitas

maupun kualitas di dunia. Perlindungan ekosistem terumbu karang di kawasan

ini tidak hanya menjamin kelestarian keanekaragaman hayati laut namun juga

keberlanjutan perekonomian masyarakat yang bergantung padanya.

Pelaksanaan kegiatan COREMAP dan CTI dirancang akan saling mendukung

dan melengkapi. Dukungan dan kesinergian dengan Program CTI diharapkan

dapat memperkuat pelembagaan (institutionalization) COREMAP menuju

kemandirian nasional dan daerah dalam rangka menjamin keberlanjutan

program dan internalisasinya untuk menjadi bagian dari strategi pembangunan

kelautan dan perikanan. Disamping itu, integrasi dengan CTI juga akan

memperluas jangkauan program, potensi pendanaan, dan penyadaran

masyarakat di wilayah-wilayah baru untuk menjamin kelestarian terumbu

karang dan memperbanyak masyarakat penerima manfaat.

7. Ruang Lingkup Kegiatan:

COREMAP-CTI mencakup 3 (tiga komponen utama dan 1 (satu) komponen

pengelolaan proyek. Komponen tersebut menggambarkan strategi pelaksanaan

COREMAP-CTI dalam mengupayakan pelestarian sumberdaya terumbu karang

dan mendorong pemanfaatannya secara berkelanjutan. Masing-masing

komponen didukung oleh sub-sub komponen sebagai berikut :

1. Komponen 1: Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Terumbu Karang

Komponen ini memiliki 4 (empat) sub-komponen, yaitu:

a) Penguatan dan perluasan pendekatan COREMAP/replikasi model

b) Monitoring ekologi dan sosial ekonomi melalui CRITC (Coral Reef

Information and Training Center)

c) Penguatan pengawasan ekosistem pesisir

d) Pengembangan Sumber Daya Manusia

2. Komponen 2: Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Ekosistem

Komponen ini didukung oleh 5 (lima) sub-komponen, yaitu:

a) Dukungan rencana zonasi/tata ruang laut

Page 29: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

22

b) Aplikasi pengelolaan wilayah pesisir terpadu

c) Penguatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dan spesies

terancam punah

d) Pilot pengelolaan sumberdaya terumbu karang berbasis hak

e) Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan

3. Komponen 3: Penguatan Ekonomi Berbasis Kelautan yang Berkelanjutan

Komponen ini terdiri dari 2 (dua) sub-kompenen, yaitu:

a) Pengembangan infrastruktur dasar bagi investasi ramah lingkungan

b) Pelaksanaan model usaha berbasisis kelautan, kemitraan Pemerintah

Swasta, dan kerjasama keberlanjutan produksi (sustainable production

alliances)

4. Komponen 4: Pengelolaan Proyek, Koordinasi, dan Pembelajaran

8. Keluaran/Outputs:

a. Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan seluas

6 juta Ha.

b. Penguatan kelembagaan konservasi di 16 kabupaten/kota, 9 provinsi, 8

UPT, 10 KKPN.

c. Partisipasi dan kolaborasi pengembangan ekonomi berbasis konservasi di

100 unit.

9. Hasil/Outcomes:

Melindungi dan melestarikan sumberdaya ekosistem terumbu karang dan

asosiasinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

10. Sasaran Pokok Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019:

Sasaran Makro

Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat

Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan

Sasaran Dimensi Pemerataan

Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah

Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

11. Indikasi Nilai Pembiayaan:

a. Pinjaman

b. Hibah

c. Dana Pendamping

Total

:

:

:

:

USD 100,000,000.00

USD 20,000,000.00

USD 12,000,000.00

USD 132,000,000.00

Page 30: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

23

D. Bahasa Inggris

1. Project Title : Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral

Triangle Initiative (COREMAP-CTI)

2. Duration : 60 months

3. Location : 1. Kepulauan Riau Province

2. Sumatera Barat Province

3. Nusa Tenggara Barat Province

4. Papua, Province

5. Papua Barat, Province

6. Sulawesi Selatan Province

7. Nusa Tenggara Timur Province

8. Maluku Province

4. Executing Agency : Ministry of Marine Affairs and Fisheries

5. Implementing Agency:

a. Ministry of Marine Affairs and Fisheries

b. Indonesian Institute of Sciences

c. Ministry of Forestry

6. Background:

Rehabilitation program and management of coral reefs (COREMAP) started in 1998

and designed to be implemented in three phases, they are (i) initiation (ii) acceleration,

and (iii) institutionalization. First phase in 1998-2004, COREMAP managed to make

various activities the realization of the community, the social investment in change the

pattern thinking, human resource development, research and systems information coral

reefs. The result continued in the second phase 2004-2011.

At this step, COREMAP activities intended to accelerate the management of coral reefs

to involve the community more broadly, the development of conservation areas (Regional

Marine Conservation Area/KKLD, Marine Protected Areas/DPL and Water

Conservation Nasional/KKPN), education, maritime partnership and policies and

legislation. The next step is expected to make sure that the results and achievements in

phase one and two really can be developed, implemented, and transformed well.

In line with the aim of COREMAP, Indonesia also actively encourage the management

and protection coral reefs on a regional basis through coral triangle initiative (CTI) that

were initiated directly by the President of the Republic of Indonesia. The management of

on a regional basis is very important considering that ecosystem the coral reefs of this

area is the best in the world in terms of quantity or quality. Ecosystem protection coral

reefs in the region not only secure sustainability of marine biodiversity but also the

economic sustainability that depend on them.

Page 31: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

24

The implementation of activities COREMAP and CTI designed will support each other

and complementary. Support and synergy of CTI with the program is expected to

strengthen COREMAP institutionalization toward national independency and regions

in the sustainability to ensure the program and their internalization to be part of

development strategy maritime affairs and fisheries. Besides that, integration with CTI

will also broaden the scope of the program, the potential funding, and public awareness

in the new territories to ensure the preservation of coral reefs and increase beneficiaries.

7. Scope of Work:

COREMAP-CTI consist of 3 (three) main components and 1 (one) project management

component. These components describe COREMAP-CTI implementation strategy in

seeking to conserve the coral reefs and encourage sustainable use. Each component is

supported by sub-components as follows :

1. Component 1: Institutional Strengthening Management of the Coral Reefs

This components consists of 4 (four) sub-components, are:

a. Strengthening and expansion of the approach COREMAP /model replication.

b. Ecological monitoring and socioeconomic through CRITC(Coral Reef

Information and Training Center)

c. Strengthening surveillance of coastal ecosystems

d. The development of Human Resources

2. Component 2: Development of ecosystem-based resource management

This component is supported by five sub-components, are:

a. Support the zoning plan / marine spatial

b. Application of integrated coastal zone management

c. Strengthening the management effectiveness of protected areas and

endangered species

d. Pilot resource management rights-based coral reef

e. Sustainable management of fisheries resources.

3. Component 3: Strengthening sustainable marine-based economy

This component consists of two sub-components, are:

a. The development of basic infrastructure for environmentally friendly

investments

b. The implementation of marine-based business models, public private

partnerships, and cooperation of production sustainability

4. Component 4: Project management, coordination, and learning

Page 32: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

25

8. Outputs:

a. Marine conservation area which sustainable managed (6 million Ha).

b. Strengthening of Conservation Institution in 16 districts/cities, 9 Provinces, 8

Technical Implementation Unit (UPT), and 10 National Marine Conservation area

(KPPN).

c. Participation and collaboration of conservation-based economic development in 100

units.

9. Outcomes:

Protecting and preserving resources of coral reefs ecosystem and their associations in

order to increase public welfare

10. National Development Main Target in RPJMN 2015-2019:

Macro

Human and People Development

Featured Sector Development

Equality Dimension

Regional and Interregional Development

Politics, Law, Defence and Security

11. Project Cost:

a. Loans

b. Grants

c. Counterpart Fund

Total

:

:

:

:

USD 100.000,000

USD 20.000,000

USD 12.000,000

USD 132.000,000

Penanggung Jawab Usulan

TTD

_______(Nama) __ __

Dirjen Kelautan, Pesisir,

dan Pulau-pulau Kecil

Page 33: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

26

E. Contoh DUK Pinjaman

DOKUMEN USULAN KEGIATAN (DUK)

PINJAMAN LUAR NEGERI

1. Judul Kegiatan : Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu

Karang-Inisiatif Segitiga Karang

2. Judul Program

(untuk K/L)

: Program Pengembangan Kawasan Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil

3. Instansi Pengusul : Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian/Lembaga mengusulkan kegiatan untuk:

pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga

□ dihibahkan (sebagian/seluruhnya) kepada Pemerintah Daerah : ...

(sebutkan);atau

dilaksanakan oleh beberapa instansi pelaksana

Pemerintah Daerah mengusulkan kegiatan:

□ sebagai penerusan pinjaman; atau

□ untuk diteruspinjamkan dan/atau diterushibahkan ke BUMD : …

(sebutkan)

BUMN mengusulkan kegiatan yang direncanakan sebagai penerusan

pinjaman

4. Instansi Pelaksana:

a. Kementerian Kelautan dan Perikanan

b. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

c. Kementerian Kehutanan

5. Latar Belakang:

Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP) dimulai

pada tahun 1998 dan dirancang untuk dilaksanakan dalam tiga fase yakni (i)

Inisiasi (ii) Akselerasi, dan (iii) lnstitusionalisasi. Pada fase pertama, yaitu 1998-

2004, COREMAP berhasil melakukan berbagai kegiatan penyadaran

masyarakat, investasi sosial dalam merubah pola fikir, pengembangan SDM,

serta penelitian dan sistem informasi terumbu karang. Hasil tersebut dilanjutkan

Page 34: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

27

pada fase kedua tahun 2004-2011. Pada tahap ini kegiatan COREMAP ditujukan

untuk mengakselerasi pengelolaan terumbu karang dengan melibatkan

masyarakat secara lebih luas, pengembangan kawasan konservasi (Kawasan

Konservasi Laut Daerah/KKLD, Daerah Perlindungan Laut/DPL, dan Kawasan

Konservasi Perairan Nasional/KKPN), pendidikan, kemitraan bahari serta

kebijakan dan peraturan perundangan. Tahap selanjutnya diharapkan dapat

memastikan bahwa hasil dan capaian pada fase satu dan dua benar-benar dapat

dikembangkan, diimplementasikan, dan melembaga dengan baik.

Sejalan dengan tujuan COREMAP, Indonesia juga secara aktif mendorong

pengelolaan dan perlindungan terumbu karang secara regional melalui Coral

Triangle Initiative (CTI) yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik

Indonesia. Pengelolaan secara regional ini sangat penting mengingat ekosistem

terumbu karang di kawasan ini merupakan yang terbaik secara kuantitas

maupun kualitas di dunia. Perlindungan ekosistem terumbu karang di kawasan

ini tidak hanya menjamin kelestarian keanekaragaman hayati laut namun juga

keberlanjutan perekonomian masyarakat yang bergantung padanya.

Pelaksanaan kegiatan COREMAP dan CTI dirancang akan saling mendukung

dan melengkapi. Dukungan dan kesinergian dengan Program CTI diharapkan

dapat memperkuat pelembagaan (institutionalization) COREMAP menuju

kemandirian nasional dan daerah dalam rangka menjamin keberlanjutan

program dan internalisasinya untuk menjadi bagian dari strategi pembangunan

kelautan dan perikanan. Disamping itu, integrasi dengan CTI juga akan

memperluas jangkauan program, potensi pendanaan, dan penyadaran

masyarakat di wilayah-wilayah baru untuk menjamin kelestarian terumbu

karang dan memperbanyak masyarakat penerima manfaat.

6. Tujuan Kegiatan:

Pelembagaan pengelolaan terumbu karang melalui pengelolaan kawasan

konservasi, pengelolaan sumberdaya berbasis ekosistem, pengembangan

ekonomi berbasis konservasi untuk penghidupan masyarakat, dan penyadaran

dan edukasi masyarakat.

7. Ruang Lingkup Kegiatan:

COREMAP-CTI mencakup 3 (tiga komponen utama dan 1 (satu) komponen

pengelolaan proyek. Komponen tersebut menggambarkan strategi pelaksanaan

COREMAP-CTI dalam mengupayakan pelestarian sumberdaya terumbu karang

dan mendorong pemanfaatannya secara berkelanjutan. Masing-masing

komponen didukung oleh sub-sub komponen sebagai berikut:

Page 35: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

28

1. Komponen 1: Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Terumbu Karang

Komponen ini memiliki 4 (empat) sub-komponen, yaitu:

a. Penguatan dan perluasan pendekatan COREMAP/replikasi model

b. Monitoring ekologi dan sosial ekonomi melalui CRITC (Coral Reef

Information and Training Center)

c. Penguatan pengawasan ekosistem pesisir

d. Pengembangan Sumber Daya Manusia

2. Komponen 2: Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Berbasis

Ekosistem

Komponen ini didukung oleh 5 (lima) sub-komponen, yaitu:

a. Dukungan rencana zonasi/tata ruang laut

b. Aplikasi pengelolaan wilayah pesisir terpadu

c. Penguatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dan spesies

terancam punah

d. Pilot pengelolaan sumberdaya terumbu karang berbasis hak

e. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan

3. Komponen 3: Penguatan Ekonomi Berbasis Kelautan yang Berkelanjutan

Komponen ini terdiri dari 2 (dua) sub-komponen, yaitu:

a. Pengembangan infrastruktur dasar bagi investasi ramah lingkungan

b. Pelaksanaan model usaha berbasis kelautan, kemitraan Pemerintah-

Swasta, dan kerjasama keberlanjutan produksi (sustainable production

alliances)

4. Komponen 4: Pengelolaan Proyek, Koordinasi, dan Pembelajaran

8. Lokasi:

a. Provinsi Kepulauan Riau

b. Provinsi Sumatera Barat

c. Provinsi Nusa Tenggara Barat

d. Provinsi Papua

e. Provinsi Papua Barat

f. Provinsi Sulawesi Selatan

g. Provinsi Nusa Tenggara Timur

h. Provinsi Maluku

9. Hasil Yang Diharapkan:

A. Keluaran/Outputs:

1. Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara

berkelanjutan seluas 6 juta Ha.

2. Penguatan kelembagaan konservasi di 16 kabupaten/kota, 9 provinsi,

8 UPT, 10 KKPN.

3. Partisipasi dan kolaborasi pengembangan ekonomi berbasis

konservasi di 100 unit.

Page 36: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

29

B.1. Hasil/Outcomes:

Melindungi dan melestarikan sumberdaya ekosistem terumbu karang

dan asosiasinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

B.2. Instansi Lain yang Terkait dalam Pencapaian Hasil/Outcomes:

O Ada, sebutkan:

Tidak ada

C.1. Keterkaitan Keluaran/Outputs dan/atau Hasil/Outcomes dengan Sasaran

Pokok

Pembangunan Nasional dan/atau Sasaran Bidang dalam RPJMN 2015-

2019:

a. Pengembangan ekonomi maritim dan kelautan

b. Peningkatan produksi hasil perikanan

c. Peningkatan luas kawasan konservasi laut

C.2. Keterkaitan Keluaran/Outputs dan/atau Hasil/Outcomes dalam Agenda

Pembangunan Wilayah dalam RPJMN 2015-2019:

a. Mendukung pengembangan pusat pertumbuhan masyarakat

kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dalam pengembangan biota

laut, peningkatan produksi perikanan baik perikanan tangkap laut,

perikanan budidaya laut, tambak, dan kolam di lokasi pelaksanaan

kegiatan.

b. Menekan laju alih fungsi lahan pertanian, hutan, dan kawasan

pesisir secara berkelanjutan.

c. Kegiatan ini mendukung usaha-usaha di bidang pemenuhan

kebutuhan masyarakat dan sumber mata pencaharian utama bagi

masyarakat di kawasan tersebut.

10. Rencana Pelaksanaan:

a. Durasi: 60 bulan

b. Perkiraan Tahun Pertama Pelaksanaan: 2014

c. Jadwal Pelaksanaan:

Kegiatan Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang-Inisiatif Segitiga

Karang direncanakan akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun atau 60

bulan pada tahun 2014-2018

Secara rinci jadwal pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 37: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

30

Uraian

kegiatan

Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1. Penguatan

Kelembagaan

2. Pengelolaan

Sumberdaya

Berbasis

Ekosistem

3. Penguatan

Ekonomi Berbasis

Kelautan yang

Berkelanjutan

4. Pengelolaan

Proyek,

Koordinasi, dan

Pembelajaran

d. Alokasi Sumber Dana:

Uraian Kegiatan Instansi

Pelaksana

Pembiayaan (USD.000)

Ket Pinjaman Hibah Dana

Pendamping Total

1. Penguatan

Kelembagaan

Ditjen.

KP3K

26.500 1.500 2.800 30.800

2. Pengelolaan

Sumber Daya

Berbasis

Ekosistem

Ditjen.

KP3K

21.250 11.500 1.500 57.800

3. Penguatan

Ekonomi Berbasis

Kelautan yang

Berkelanjutan

Ditjen.

KP3K

41.000 6.000 4.700 51.700

4. Pengelolaan

Proyek,

Koordinasi, dan

Pembelajaran

Ditjen.

KP3K

11.000 1.000 1.200 13.200

TOTAL 100.000 20.000 12.000 132.000

Page 38: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

31

e. Manajemen dan Organisasi Pelaksanaan Kegiatan:

i. Pihak yang terlibat dan tanggung jawabnya:

1) Ditjen. Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) melalui

Kantor PMO: koordinator.

2) Ditjen. Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K), Ditjen

Perikanan Tangkap, LIPI, UPT BKKPN Kupang, dan UPT LKKPN

Pekanbaru: pelaksana tingkat pusat

3) LPSTK dan Pokmas: pelaksana tingkat desa

4) Kementerian Kehutanan dan LIPI: instansi pelaksana

ii. Struktur organisasi pelaksana kegiatan:

Pelaksana kegiatan meliputi instansi tingkat pusat, provinsi,

kabupaten, dan desa. Di tingkat pusat, pelaksanaan COREMAP-CTI

dikoordinasikan oleh Ditjen. KP3K selaku executing agency melalui

Kantor Pengelolaan Proyek (Project Management Officer/PMO).

Pelaksana kegiatan di tingkat pusat terdiri dari LIPI, UPT BKKPN

Kupang, dan UPT LKKPN Pekanbaru. Selain itu, di pusat akan

dibentuk Tim Persiapan COREMAP-CTI yang anggotanya berasal dari

lintas instansi.

Untuk tingkat provinsi, pelaksanaan kegiatan lebih bersifat koordinasi

dan pembinaan, monitoring dan pelaporan serta penanganan isu-isu

lintas kabupaten/kota. Kegiatan koordinasi tersebut dilakukan oleh

unit koordinasi provinsi (Project Coordinating Unit) yang mendapat

masukan dan arahan dari komite penasehat provinsi (Provincial

Advisory Committee).

Pelaksanaan kegiatan di tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh District

Implementing Unit dengan arahan dan masukan dari komite penasehat

kabupaten (District Advisory Committee). Pada tingkat desa, kegiatan

dilaksanakan oleh LPSTK dan Pokmas. Camat dan Kepala Desa

memberikan arahan dan bimbingan untuk pelaksanaan, pengelolaan,

dan pembinaan kegiatan.

Struktur kelembagaan COREMAP-CTI digambarkan di bawah ini.

Page 39: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

32

11. Pengalaman Instansi Pelaksana dalam:

a. melaksanakan kegiatan sejenis

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah berpengalaman dalam mengelola

kegiatan sejenis pada tahap sebelumnya yaitu COREMAP I dan II.

Berdasarkan pengalaman tersebut, manajemen proyek akan lebih baik

terutama dalam aspek perencanaan dan persiapan pelaksanaan.

b. melaksanakan kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri

Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP)

merupakan program yang dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa

tahap meliputi inisiasi, akselerasi, dan institusionalisasi. Adapun kegiatan

yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri dibagi ke dalam 2 (dua) fase,

pertama pada tahun 1998-2004. Proyek yang diusulkan ini merupakan fase

kedua (lanjutan) sebagaimana digambarkan dalam tabel di bawah ini.

Page 40: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

33

Judul Kegiatan Sumber Dana Tahun

Pelaksanaan Keterangan*)

1. Pengembangan

Konservasi

Kawasan dan

Jenis

APBN Kegiatan rutin Dit.

Konservasi Kawasan

& Jenis Ikan, Ditjen

KP3K, KKP

2. COREMAP I ADB, WB, GEF,

AUSAID,

APBN, APBD

1998-2004 Program Rehabilitasi

dan Pengelolaan

Terumbu Karang

Tahap I

3. COREMAP II ADB, WB

(IBRD, IDA),

GEF, JFPR,

APBN, APBD

2004-2011 Program Rehabilitasi

dan Pengelolaan

Terumbu Karang

Tahap II

12. Keterkaitan dengan kegiatan yang lain:

Ada, sebutkan : COREMAP I dan II

Tidak ada

Penjelasan:

COREMAP I dilaksanakan pada tahun 1998-2014 dan COREMAP II tahun 2004-

2011.

13. Pembelajaran Yang Diharapkan:

Melalui pelaksanaan kegiatan COREMAP-CTI ini diharapkan dapat diperoleh

pembelajaran mengenai:

a. cara pelembagaan program dan potensi pendanaan dari kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan upaya pelestarian terumbu karang dan asosiasinya.

Pembelajaran ini penting artinya untuk mewujudkan kemandirian nasional

dan daerah dalam rangka menjamin keberlanjutan program dan

internalisasinya sebagai bagian dari strategi pembangunan kelautan dan

perikanan.

b. pembelajaran dalam mengkoordinasi kegiatan yang melibatkan berbagai

pihak mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, swasta, dan stakeholder

lainnya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan

pulau-pulau kecil.

Page 41: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,

34

14. Rencana Keberlangsungan Kegiatan:

Hasil dari pelaksanaan kegiatan/output yang bersifat fisik akan dikelola oleh

para penerima manfaat dari kegiatan ini, baik di instansi tingkat pusat dan

daerah. Di samping itu, pendekatan yang dipergunakan dalam kegiatan

COREMAP ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai model/replikasi untuk

pengelolaan terumbu karang terutama di wilayah-wilayah baru untuk

menjamin kelestarian terumbu karang dan untuk memperbanyak masyarakat

penerima manfaatnya. Kegiatan COREMAP ini diharapkan pula dapat menjadi

model usaha berbasis kelautan, kemitraan Pemerintah- Swasta, dan kerjasama

keberlanjutan produksi (sustainable production alliances).

Penanggung Jawab Usulan

TTD

_______(Nama) __ __

Dirjen Kelautan, Pesisir, dan

Pulau-pulau Kecil

Page 42: REPUBLIK INDONESIA - Kementerian PPN/Bappenas … Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian, Lembaga,