REPRODUKSI JA

31
TUGAS REPRODUKSI JAMUR Oleh : Weindri Rianto Payung L111 10 256 JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Transcript of REPRODUKSI JA

Page 1: REPRODUKSI JA

TUGAS

REPRODUKSI JAMUR

Oleh :

Weindri Rianto Payung

L111 10 256

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

Page 2: REPRODUKSI JA

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan

makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena

itu, jamur mengambil zat-zat makanan dari organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Pada

umumnya jamur hidup pada sisa makhluk lain yang sudah mati, misalnya pada tumpukan

sampah, serbuk gergaji kayu, atau pada batang kayu yang sudah lapuk (Suriawiria, 2006).

Lebih dari 70.000 jenis jamur yang sudah dikenal sejak lama umumnya masih hidup liar di

hutan, kebun atau pekarangan rumah. Walaupun jenis jamur yang memiliki nilai ekonomi masih

sedikit, tetapi potensi jamur di bidang pertanian, industri, lingkungan, bahan makanan dan

bahan obat sangat tinggi. Beberapa jenis jamur yang telah dibudidayakan dan memiliki nilai

bisnis besar diantaranya adalah jamur merang, jamur kuping, shitake, champingnon, lingzi dan

jamur tiram (Suriawiria, 2006).

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu, karena jamur ini banyak tumbuh

pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram atau oyster musroom karena bentuk

tudungnya membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang tiram. Batang atau tangkai

tidak berada pada tengah tudung, tapi agak miring ke pinggir (Cahyana, 2005).

Jamur merupakan komoditi yang bermanfaat bagi manusia, karena jamur merupakan

bahan makanan yang bergizi tinggi dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Jamur pada

umumnya mengandung protein dan garam mineral dengan kadar garam tinggi, mengandung

besi , tembaga, kalium, kapur dan vitamin B. (Aryantha dan Rahmat, 1999).

Disamping memiliki manfaat, beberapa jamur mikroskopis dapat merugikan manusia,

organisme lain dan alam sekitar. Misalnya jamur yang sering menimbulkan penyakit pada ikan

mas dan nila, yaitu Saprolegnea sp. yang menyebabkan penyakit Saprolegniasis, Achlya sp.,

Branchiomyces sp.

Page 3: REPRODUKSI JA

Mengingat jamur sangat memiliki peranan dalam kehidupan manusia dan organimse lain,

khususnya pada lingkungan laut baik yang bermanfaat maupun yang merugikan, maka sangat

perlu mengetahui reproduksi jamur. Jamur yang merugikan perkembangannya bisa diatasi dan

jamur yang menguntungkan dapat dikembangbiakkan dengan melihat reproduksi dari jamur

tersebut.

B. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui reproduksi jamur. Sedangkan kegunaannya

agar mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui jenis reproduksi jamur dan dapat

digunakan sebagai literatur untuk tugas yang berhubungan dengan reproduksi bakteri.

Page 4: REPRODUKSI JA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. CIRI-CIRI JAMUR

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau

regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda

dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan

reproduksinya.

1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo

khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya

mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang

disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-

jalinan semu menjadi tubuh buah.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.

Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung

organel eukariotik.

Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori

besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir

dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa

senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan

sitoplasma.

Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria

yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan

substrat.

Page 5: REPRODUKSI JA

2. Cara Makan dan Habitat Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,

jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur

menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya

dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada

substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua

zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit

obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

a. Parasit obligat

Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar

inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru

penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif

Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat

saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

c. Saprofit

Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit

menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh.

Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk

mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh

hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk

sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup

bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu

yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat

pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Page 6: REPRODUKSI JA

Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak

organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan

berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau

saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

Morfologi jamur adalah sebagai berikut :-Jamur berupa sel tunggal-Jamur bisa tumbuh

membentuk misselium-Jamur terdiri dari dinding sel dari inti-Reproduksinya seksual dan

aseksual-Bentuknya oval, bulat dan memanjang (Yulia, 2010).

Jamur tersusun dari benang-benang sel panjangyang dihubungkan bersama dari ujung

ke ujung. Benang-benang itu disebuthifa. Hifa saling membelit membentuk massa benang,

massa ini disebut missellium (Volk, 1993)

B. KLASIFIKASI JAMUR

Jamur di bagi menjadi 6 divisi antara lain : Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina,

Basidiomycotina, dan Deutromycotina.

1. Myxomycotina (Jamur lendir)

Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana mempunyai 2 fase hidup, yaitu:-

fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium - fase

tubuh buah, reproduksi secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut

myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum.

Gambar 1. Physarum polycephalum

Page 7: REPRODUKSI JA

2. Oomycotina

Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung

banyak inti, reproduksi:- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat

dengan sporangium dan konidia.- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk

oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Contoh spesies:a. Saprolegnia sp. :

hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air.b. Phytophora infestans:

penyebab penyakit busuk pada kentang.

Hifa pada jamur ini bersifat senositik, yaitu tidak bersekat-sekat sehingga inti sel banyak

tersebar di dalam protoplasma. Dinding selnya tersusun atas selulosa, hal inilah yang

membedakan dengan golongan jamur lainnya. Pertumbuhan hifa jamur terjadi pada bagian

ujungnya yang menghasilkan beberapa percabangan. Pada akhir ujung percabangan itu

terbentuk gelembung sporangium yang dipisahkan oleh sekat. Hal ini merupakan awal

perkembangbiakan jamur secara tidak kawin (aseksual).

Dalam sporangium terdapat protoplasma yang banyak mengandung inti sel.

Protoplasma akan terbagi-bagi dan setiap bagian memperoleh satu inti sel yang berkembang

menjadi spora dengan dua flagel sebagai alat geraknya. Spora yang mempunyai flagel disebut

zoospora yang merupakan ciri khas Oomycotina. Selanjutnya, zoospora akan keluar dari

sporangium kemudian melepaskan flagelnya sambil membentuk dinding selulosa. Jika

zoospora ini sampai di tempat yang sesuai, maka akan menjadi tumbuh hifa baru.

a. Saprolegnia sp

Jamur ini umumnya hidup saprofit. Miseliumnya berkembang di dalam substrat,

sedangkan yang terlihat di luar substrat berfungsi untuk perkembangbiakan. Jika Anda amati

jamur ini dengan mikroskop, di bagian ujung miseliumnya akan tampak sporangium yang

menghasilkan zoospora.

Saprolegnia sp yang hidup saprofit mudah dikembang-biakkan dengan meletakkan

serangga mati atau biji kacang tanah pada cawan berisi air kolam. Hifa yang baru tumbuh akan

Page 8: REPRODUKSI JA

menembus tubuh serangga atau biji kacang tanah untuk mendapatkan makanan. Sebagian hifa

lainnya akan tumbuh keluar membentuk sporangium penghasil zoospora, sedangkan oogonium

dan anteridiumnya berperan pada perkembangbiakan seksual.

Contoh jamur dari Oomycotina lainnya adalah Achlya sp yang hidup saprofit seperti

Saprolegnia sp.; Plasmopora sp hidup parasit pada tanaman anggur; serta Sclerospora maydis

penyebab penyakit bulai pada jagung

Gambar 2. Sclerospora maydis

3. Zygomycotina

Tubuh multiseluler, habitat umumnya di darat sebagai saprofit, hifa tidak bersekat,

Reproduksi:- Vegetatif: dengan spora.- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-)

akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.

Contoh spesies:a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.b. Rhizopus

oligosporus : jamur tempe. Jamur ini hidup sebagai saprofit atau parasit. Sebagai jamur parasit

dapat menyebabkan pembusukan tanaman ubi jalar dan buah arbei, sedangkan sebagai jamur

saprofit dapat hidup pada roti, nasi, dan wortel. Perlu diketahui bahwa jamur saprofit ini sangat

bermanfaat dalam fermentasi pembuatan tempe.

Hifa yang menyusun jamur ini bersifat senositik (tidak bersekat-sekat sehingga inti sel

banyak tersebar di dalam protoplasma), sedangkan dinding selnya tersusun dari kitin (sejenis

karbohidrat mengandung nitrogen).

Page 9: REPRODUKSI JA

Contoh jenis jamur Zygomycotina yang mudah diperoleh adalah jamur tempe dan jamur

roti. Hifa kedua jenis jamur ini pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid)

untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat

pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian

ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang

berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor). Jenis jamur yang termasuk

Zygomycotina adalah Rhizopus stolonifer.

Gambar 3. Rhizopus stolonifer

4. Ascomycotina

Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler, Ascomycotina, multiseluler,

hifanya bersekat dan berinti banyak. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang

bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak). Reproduksi:- Vegetatif :

pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari

konidia.- Generatif Membentuk askus yang menghasilkan askospora.

Contoh spesies : Sacharomyces cerevisae, Neurospora sitophila, Peniciliium nojajum

dan Penicillium chrysogenum, Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti, Aspergillus

oryzae, Aspergillus wentii, Aspergillus flavus, Claviceps purpurea.

Page 10: REPRODUKSI JA

Gambar 4. Sacharomyces cerevisae

5. Basidiomycotina

Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagaibadan penghasil

spora, kebanyakan anggota spesies berukuran makroskopik. 

Contoh spesies  : Volvariella volvacea, Auricularia polytricha, Exobasidium, Amanita

muscaria dan Amanita, Ustilago maydis, Puccinia graminis.

Gambar 5. Volvariella volvacea

6. Deuteromycotina

Nama lain Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada

jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.

Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila

tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi

Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina. Banyak penyakit kulit karena jamur

Page 11: REPRODUKSI JA

(dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya : Epidermophyton

fluocosum, Microsporum sp., Trichophyton sp.

Gambar 6. Epidermophyton fluocosum

C. PERANAN JAMUR

1. Jamur yang menguntungkan

Rhizopus stolonifer, Rhizopus oryzae, Rhizopus nigricans, terdapat pada tempe

Saccharomyces cerevisiae, mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dalam proses

fermentasi sehingga banyak digunakan sebagai pengembang roti dan kue.

Saccahromyces ellipsoides, utnuk fermentasi cairan buah anggur menjadi minuman

anggur.

Saccharomyces tuac, untuk mengubah air nira menjadi tuak

Apergillus niger, untuk menjernihkan sari buah dan penyebab otomycosis.

Aspergillus oryzae, untuk melunakan adonan roti.

Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap, tauco, sake, asam nirat dan asam oksalat.

Penicillium notatum penghasil zat aantibiotik

Penicillium chrysogenum penghasil zat antibiotik

Neurospora (Monilia sitophila), untuk pembuatan oncom

Trichoderma, penghasil enzim selulosa dalam jumlah yang cukup besar dan berfungsi

untuk mencerna selulosa.

Auricularia polytrica (jamur kuping), dapat dimakan.

Page 12: REPRODUKSI JA

2. Jamur yang merugiakan

Saprolegnia, merupakan jamur air yang tumbuh pada bangkai serangga juga pada luka

ikan

Phytophthora infestans, parasit pada tanaman kentang

Phytophthora faberi, parasit pada tanaman karet

Phytophthora nicotinae, parasit pada tanaman tembakau

Phytophthora palmivora, parasit pada tanaman kelapa

Pythium, penyakit busuk pada kecambah tembakau, kina, bayam dan penyebab busuk

pada tanaman kemiri, jahe, tembakau, nanas, bayam.

Sclerospora maydis, parasit pada butir jagung.

Agaricus malleus, parasit pada jeruk

Exobasidium vexan, parasit pada teh

Corticium salmonicolor, parasit pada ranting tumbuhan

Ustilago maydis, parasit pada jagung

Alternaria, penyebab busuk pada tanaman budidaya, tomat dan kentang.

Fusarium, menyerang tanaman kubis, tomat, padi pisang dll.

Epidermophyton floocosum, penyakit kaki atlit pada manusia.

Epidermophyton, penyebab penyakit kurap

Mikrosporium, penyebab penyakit kurap

Trighophyton, penyebab penyakit kurap

Jamur yang sering menimbulkan penyakit pada ikan mas dan nila, yaitu Saprolegnea sp.

yang menyebabkan penyakit Saprolegniasis, Achlya sp., Branchiomyces sp.

Page 13: REPRODUKSI JA

3. PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI JAMUR (SIKLUS HIDUP)

Daur hidup Basidiomycota

Reproduksinya ada dua macam yaitu secara aseksual dan seksual. Secara

aseksual ada dengan membentuk spora konidia. Sementara secara seksual terjadi

melalui perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksual

yaitu spora basidium.

Fase aseksual Basidiomycota ditandai dengan pembentukan konidium, sedangkan fase

seksualnya ditandai dengan membentuk basidiospora. Spora pada konidium maupun

basidiospora pada kondisi yang sesuai tumbuh membentuk hifa bersekat melintang yang berinti

satu (monokariotik). Selanjutnya , hifa akan tumbuh membentuk miselium. Di antara hifa ada

yang berjenis (+) dan ada yang (-). Jika hifa (+) dan hifa (-) bertemu, bersentuhan, maka dinding

sel yang membatasi keduanya akan melebur, sehingga terbentuk saluran sel. Hifanya

kemudian menjadi berinti dua (dikariotik). Sel hifa dikariotik terus tumbuh menjadi miselium.

Dari miselium ini muncul tubuh buah (basidiocarp). Tubuh buah akan membentuk basidium. Di

dalam basidium, inti yang mula-mula dua buah (masing-masing haploid) melebur menjadi satu

inti diploid. Inti diploid akan membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 basidiospora

haploid. Demikian seterusnya daur hidup berulang lagi.

Page 14: REPRODUKSI JA

Gambar Daur hidup Basidiomycota 7.

Daur hidup Zygomycota

Prosesnya dimulai dengan spora yang berkecambah tumbuh menjadi hifa senositik yang

bercabang-cabang, lalu pada empat hifa tertentu akan tumbuh sporangium yang disangga oleh

sporangiofor. Di dalam sporangium terbentuk spora aseksual dalam jumlah besar. Kumpulan

sporangiofor ditunjang oleh rizoid yang menyerap makanan dan air dari substratnya. Hifa di

antara dua kumpulan sporangiofor yang dinamakan stolon. Dinding sporangium yang sangat

rapuh luluh ketika spora menjadi matang. Setelah sporangium pecah, spora akan bertebaran

dibawa angin. Di tempat yang sesuai, spora tersebut akan berkecambah.

Gambar. 8 Daur hidup Zygomycota

Daur hidup Ascomycota

Ascomycota melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aksesual pada

ascomycota yang uniseluler dilakukan dengan membentuk kuncup atau tunas.

Page 15: REPRODUKSI JA

Gambar 9. Daur hidup Ascomycota

Page 16: REPRODUKSI JA

BAB III

PEMBAHASAN

Setap makhluk hidup bereproduksi untuk melanjutkan keturunannya. Reproduksi dapat dapat

dilakukan secara seksual, aseksual. Berikut ini adalah cara bereproduksi jamur :

a. Pertunasan

Organisme tertentu dapat membentuk tunas,berupa tonjolan kecil yang akan

berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil.

Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru.

Pertunasan adalah pembelahan yang menghasilkan 2 sel yang tidak sama (sel yang

besar disebut induk dan sel yang kecil disebut anak).

Gambar 10. Pertunasan

b. Pembelahan

Berdasarkan cara pembelahannya. Para spora aseksual terjadi pembelahan mitosis dan

spora seksual terjadi pembelahan meiosis. Seksual berasal dari konjugasi dua hifa /

gametangium yang berlainan jenis, kemudian berkembang menjadi suatu bentuk yang

menghasilkan spora seksual. Proses diawali dengan meleburnya dinding pembatas dua hifa

yang brsinggungan, kemudian sitoplasma dengan inti haploidanya saling melebur sehingga

terjadi pembuahan.Hasil pembuhan beruapa zigot secara tumbuh menjadi sporangia.

Pada pembelahan ini dihasilkan spora yang haploid. Fase dalam siklus hidup jamur

dibedakan menjadi fase haploid dan fase diploid. Fase haploid berupa miselium dan fase diplod

berupa zigot, Kedua fase tersebut terjadi pada jamur bersel tunggal dan bersel banyak.

Page 17: REPRODUKSI JA

Gambar 11. Pembelahan

c. Pembentukan Spora

Secara aseksual dengan pembentukan spora seksual (mitospora), yaitu sporangi-ospora

berupa zoospora atau aplanospora dan konidiospora (konidi). reproduksi seksual dilakukan

melalui kontak gametangia, kopulasi gametangia, somatogami, spermatisasi yang kemudian

menghasilkan spora seksual, yaitu askospora dan basidiospora. Pedoman / Prinsipnya : Jamur

yang dewasa menghasilkan sporangium ( kotak spora ) pecah mengeluarkan spora - tumbuh

jadi hifa (benang)- membentuk mycelliun ( benang yang compleks) - menghasilkan sporangium

lagi - spora begitu seterusnya.

Spora aseksual

Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis.

Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.

Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya seperti berikut.

Konidiospora, merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada

yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya

konidium yang berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.

Sporangiospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung

yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus.

Ada dua macam sporangiospora yang tidak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora

dan sporangiospora yang dapat bergerak karena mempunyai flagela yang disebut zoospora.

Page 18: REPRODUKSI JA

Oidium/artrospora, yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk

karenaterputusnya sel-sel hifa.

Klamidospora, merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan sangat

resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini terbentuk dari sel-sel hifa

yang somatik.

Blatospora merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.

Gambar 12. Macam spora aseksual

Spora seksual

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu

melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan terjadinya

Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu

plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas

membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel

(stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah

pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid.

Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom

menjadi haploid kembali. Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora,

zigospora, dan oospora.

Page 19: REPRODUKSI JA

Gambar 13. Macam spora seksual

Perkembangbiakan jamur secara seksual dilakukan dengan peleburan inti sel/nukleus

dari dua sel induknya. Reproduksi secara seksual ini lebih jarang dilakukan dan jumlahnya lebih

sedikit dibandingkan secara aseksual. Perkembangbiakan ini terjadi apabila berada dalam

keadaan tertentu. Seperti halnya spora aseksual jamur, jenis spora seksual jamur pun

bermacam-macam, yaitu sebagai berikut.

Macam-Macam Spora Seksual Jamur

Askospora Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di dalam kantung yang

dinamakan askus. Dalam setiap askus terdapat askospora.

Gambar 14. Askospora

Page 20: REPRODUKSI JA

Basidiospora Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di atas struktur berbentuk

gada yang dinamakan basidium.

Gambar 15. Basidiopora

Zygospora Merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk dari ujung-ujung dua hifa

yang serasi yang dinamakan gametangia.

Page 21: REPRODUKSI JA

Gambar 16. Zygospora

Oospora Merupakan spora yang terbentuk dari pertemuan antara gamet betina

(oogonium) dan gamet jantan (anteridium), sehingga akan terjadi pembuahan (oosfer)

dan akan menghasilkan oospora.

Gambar 17. Oospora

Page 22: REPRODUKSI JA
Page 23: REPRODUKSI JA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dipaparkan dari makalah dapat disimpulkan jamur

merupakan Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Jamur merupakan organism

eukariotik, dengan ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan,

struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Jamur di bagi menjadi 6 divisi antara lain :

Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deutromycotina. Reproduksi

jamur dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Reproduksi jamur yaitu pembelahan,

pertunasan, dan pembentukan spora. Pembentukan spora terbagi menjadi 2, yaitu : spora

aseksual meliputi Konidiospora dan Sporangiospora dan spora aseksual meliputi askospora,

basidiospora, zigospora, dan oospora.

B. SARAN

Saran untuk materi perkuliahan tentang reproduksi adalah sudah bagus karena sudah

ada interaksi antara dosen dan mahasiswa (SCL), dan sudah ada hardcopy yand dibagiakan

akan tetapi untuk sebaiknya pembagian kelompok ditambah agar pada setiap kelompok

memiliki anggota yang tidak terlalu banyak sehingga dalam pembuatan makalah dapat efisien

dan efektif.

Page 24: REPRODUKSI JA

DAFTAR PUSTAKA

http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/6-sekilas-tentang-mikrobiologi/

http://blogthebloggy.blogspot.com/

http://hiperboladosman.blogspot.com/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1990201-reproduksi-jamur/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1990201-reproduksi jamur/#ixzz1wQywWu5n

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1990201-reproduksi-jamur/#ixzz1wQyHhaEU

http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/06/ciri-ciri-umum-jamur.html

http://norrapissa.blogspot.com/2011/06/penjelasan-kingdom-fungi.html

http://sanggarseo.blogspot.com/2010/10/cara-reproduksi-jamur.html

http://thesinau.blogspot.com/2008/12/klasifikasi-jamur.html

http://www.facebook.com/contact_importer/api.php?type=1&flow=1&domain_id=2&tracked_params=[]&use_case=1&api_instance=3&login_str=kristennando%40yahoo.com&ext_sessions=

http://zendasendox.blogspot.com/2009/03/klasifikasi-jamur.html