Reproduksi Ikan Zebra

2
Reproduksi Ikan Zebra Ikan jantan memiliki warna yang lebih cerah dan menarik. Ikan betina umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan (Axelrod et al., 1971). Ciri lainnya yaitu terdapat garis berwarna biru pada dubur ikan betina, sedangkan pada ikan jantan terdapat garis berwarna kuning emas. Ciri ini hanya bisa dibedakan setelah ikan dewasa. Ikan zebra biasa digunakan dalam penelitian ekotoksikologi, karena biologi dan reproduksi ikan zebra (interval generasi pendek, interval pemijahan yang singkat, telur transparan) cocok sebagai ikan uji untuk penelitian toksikologi (Meinelt et al., 1999). Ikan ini bersifat parsial spawner. Penelitian Maack (2002) melaporkan ikan zebra memijah dengan interval 1,9-2,7 hari tetapi terkadang interval pemijahan ikan zebra bisa lebih lama lagi, mulai 5 hari bahkan sampai 1 minggu. Perkembangan gonad ikan zebra dapat diamati secara mikroskopis yaitu dengan histologi gonad, sedangkan secara makroskopis perkembangan gonad dapat ditentukan dengan mengamati rongga perut ikan. Dalam perkembangan gonadnya ikan zebra mempunyai siklus yang relatif pendek, yaitu dari stadia larva sampai stadia siap mijah hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan. Menurut Maack & Segner (2004), ikan zebra yang berumur 2 minggu gonadnya hanya mengandung primary germ cells (PGC). Setelah ikan berumur 4 minggu maka ovary mulai dapat ditemukan, sedangkan persentase ovary tertinggi ditemukan pada minggu ke 6 dan 7. Sekitar setengah dari jumlah ikan ovary terus berkembang, pada separo ikan lainnya ovary mulai bertransformasi menjadi testes. Testis ikan zebra pertama kali dapat ditemukan pada saat ikan berumur 7 minggu. Pematangan gonad akan terus berlangsung sampai ikan zebra

description

ikan rekayasa genetik

Transcript of Reproduksi Ikan Zebra

Reproduksi Ikan ZebraIkan jantan memiliki warna yang lebih cerah dan menarik. Ikan betina umumnyamemiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan (Axelrod et al.,1971). Ciri lainnya yaitu terdapat garis berwarna biru pada dubur ikan betina, sedangkanpada ikan jantan terdapat garis berwarna kuning emas. Ciri ini hanya bisa dibedakansetelah ikan dewasa.Ikan zebra biasa digunakan dalam penelitian ekotoksikologi, karena biologi danreproduksi ikan zebra (interval generasi pendek, interval pemijahan yang singkat, telurtransparan) cocok sebagai ikan uji untuk penelitian toksikologi (Meinelt et al., 1999).Ikan ini bersifat parsial spawner. Penelitian Maack (2002) melaporkan ikan zebramemijah dengan interval 1,9-2,7 hari tetapi terkadang interval pemijahan ikan zebra bisalebih lama lagi, mulai 5 hari bahkan sampai 1 minggu.Perkembangan gonad ikan zebra dapat diamati secara mikroskopis yaitu denganhistologi gonad, sedangkan secara makroskopis perkembangan gonad dapat ditentukandengan mengamati rongga perut ikan. Dalam perkembangan gonadnya ikan zebramempunyai siklus yang relatif pendek, yaitu dari stadia larva sampai stadia siap mijahhanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan. Menurut Maack & Segner (2004), ikanzebra yang berumur 2 minggu gonadnya hanya mengandung primary germ cells (PGC).Setelah ikan berumur 4 minggu maka ovary mulai dapat ditemukan, sedangkanpersentase ovary tertinggi ditemukan pada minggu ke 6 dan 7. Sekitar setengah darijumlah ikan ovary terus berkembang, pada separo ikan lainnya ovary mulaibertransformasi menjadi testes. Testis ikan zebra pertama kali dapat ditemukan pada saatikan berumur 7 minggu. Pematangan gonad akan terus berlangsung sampai ikan zebraberumur sekitar 3-4 bulan.Ikan zebra akan bertelur di pagi hari, bahwa dalam sekali pengeluaran induknyamampu menghasilkan 21-60 butir telur. Jumlah total telur yang dihasilkan dalam sekalibertelur antara 400-500 butir. Telurnya bersifat non adhesive (tidak merekat) danmenetas setelah 20-48 jam dari masa pengeluaran. Larvanya mampu bertahan selama 3-4hari (masa kuning telur sudah habis). Frekuensi pergantian air yang cukup, adanyabeberapa tanaman air atau substrat lain dan tempat pemeliharaan yang cukup menerimacahaya akan merangsang kegiatan pemijahan.Effendie (1997) menguraikan tingkat kematangan ovari ikan secara umum, yaitu :Tingkat 1 : Tahap muda (immature), individu-individu muda belum mempunyaikeinginan reproduksi dan ukuran ovari sangat kecilTinkat II : Tahap istirahat (resting stage), ovari belum mulai berkembang danukurannya masih sangat kecil.Tahap III : Proses pemasakan (maturation), penambahan berat gonad sangat cepat,ovari berubah dari transparan berwarna pucat. Telur dapat dibedakandengan mata.Tahap IV : Masak (maturity). Produk sexual sudah mencapai berat maksimal tetapitidak bisa keluar pada saat perutnya ditekan perlahan.Tahap V : Tahap reproduksi (reproduction). Produk sexual akan keluar bila perutditekan perlahan-lahan, berat gonad turun drastis muali dari awalpemijahan sampai selesai.Tahap VI : Kondisi salin (spent condition). roduk sexual telah dikeluarkan, lubanggenitalia meradang kemerah-merahan, gonad telah mengempis dan ovariberisi beberapa telur sisa.