Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania...

128
Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania dalam Film Dokumenter The Jak(Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Dokumenter The Jak Karya Andibachtiar Yusuf) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun oleh : Rexi Fajrin Ismail 6662 112364 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2018

Transcript of Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania...

Page 1: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

1

Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania dalam

Film Dokumenter “The Jak”

(Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Dokumenter The Jak Karya Andibachtiar Yusuf)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun oleh :

Rexi Fajrin Ismail

6662 112364

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2018

Page 2: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

i

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama : Rexi Fajrin Ismail

NIM : 6662 112364

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 19 Juni 1993

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Representasi Fanatisme Suporter

Sepakbola The Jakmania Dalam Film Dokumenter “TheJak” (Analisis Semiotika

Roland Barthez Pada Film Documenter The Jak)” ini merupakan hasil karya

sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang di rujuk telah saya

nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari skripsi ini mengandung unsur

plagiat, maka gelar ke-sarjana-an saya siap di cabut.

Serang,14 Januari 2018

Rexi Fajrin Ismail

NIM 6662 112364

Page 3: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania

Dalam Film Dokumenter The Jak (Analisis Semiotika Roland

Barthez Pada Film Documenter The Jak)

NAMA : Rexi Fajrin Ismail

NIM : 6662 112364

Serang, 14 Januari 2018

Skripsi ini telah di setuju untuk diujikan

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin

NIP. 196507042005011002

Pembimbing II

Uliviana Restu, S.Sos, M.I.Kom

NIP.198107172006042003

Mengetahui,

Ka.Prodi Ilmu Komunikasi

DR. Rahmi Winangsih, M.Si

NIP. 196810192005012001

Page 4: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

iii

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : REXI FAJRIN ISMAIL

NIM : 6662112364

Judul Skripsi : REPRESENTASI FANATISME SUPORTER SEPAKBOLA

THE JAKMANIA DALAM FILM DOKUMENTER “THE JAK”

Telah Diuji di Hadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 23

Januari 2018.

Serang, 1 Februari 2018

Ketua Penguji

Dr, Idi Dimyati S.I.Kom., M.I.Kom ....................................................

NIP. 197810152005011001

Anggota:

Ail Muldi, M.Si ....................................................

NIP. 198303062015041001

Anggota:

Uliviana Restu, S.Sos., M.I.Kom ....................................................

NIP. 198107172006042003

Mengetahui,

Page 5: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“When you want something, all the

universe conspires in helping you to

achieve it”

Paulo Coelho, The Alchemist

Page 6: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Alhamdulillah wasyukurillah puji syukur segala rahmat dan karuniaNya

yang telah meridhoi segala upaya Penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan

judul “Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania Dalam

Film Dokumenter “The Jak” (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Film

Dokumenter The Jak)”. Dimata penulis keberkahan ini adalah sebuah anugerah

yang selalu memotivasi agar terus bergerak maju meskipun penulis memiliki

keterbatasan yang membuat penulis tergolong lama dalam membuat penelitian

ini.karena apa yang sudah menjadi prinsip penulis, “jangan pernah menyerah

dalam keterbatasan”.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang tiada taranya penulis sampaikan

untuk Almarhum walmaghfurlah Papah, mami dan ayah tercinta dan terkasih

yang selalu ada untuk penulis dalam doa, dukungan baik spiritual maupun moral,

serta materi untuk penulis yang tak terhingga besarnya dan tak terukur oleh

apapun. Serta seluruh keluarga penulis yang tak luput mendukung penuh dalam

menjalankan segala aktivitas ini.

Penelitian ini Penulis buat dan persembahkan untuk seluruh elemen

mahasiswa dan civitas akademika ilmu komunikasi Untirta sebagai bentuk

referensi agar dikemudian hari banyak penelitian yang berkembang demi

kemajuan program studi ilmu komunikasi.

Page 7: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

vi

Selain itu, berhasilnya penelitian ini tak luput berkat bantuan dari banyak

pihak. Melalui kesempatan ini, dengan hormat penulis untuk menyampaikan

terima kasih yang tak terhingga dan tak terukur, serta penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Agus Sjafari, M.si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) yang turut memberikan dukungan kepada penulis.

2. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

dengan segala kerendahan hatinya juga kesabaran beliau untuk

membimbing penulis.

3. Bapak Prof. Dr. H Ahmad Shihabudin, selaku pembimbing I penulis yang

telah memberikan izin melalui surat penelitian serta kemudahan dari pra

skripsi hingga pascaskripsi.

4. Ibu Uliviana Restu S.Sos, M.Si. Selaku Pembimbing II yang senantiasa

memberikan bimbingannya tiada henti kepada penulis. Semoga Allah

membalas segala kebaikan ibu.

5. Ayah penulis, yang telah berpulang kala penulis masih duduk di bangku

sekolah dasar yang terus menjadi alasan penulis untuk tetap berjuang

dalam hidup.

6. Mami, Ayah, Mba Iki dan Mbak ika yang selalu membantu dan

mendukung penulis dalam menjalani hidup

7. Ibu dan Bapak Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah

memberikan ilmunya selama ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Page 8: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

vii

8. Yolanda Fatharani Azmi yang selalu mendukung dan mengingatkan

penulis dalam segala aspek kehidupan ini. menjadi yang paling sabar

menghadapi penulis dalam hal apapun. Teman terbaik dalm berbagi kisah

hidup.

9. Saudara-saudara penulis dari Keluarga Besar HIMAKOM KABINET

CERIA 2013 yang hampir semuanya sudah lulus.

10. Saudara-saudara penulis di kampus yaitu Inge Yulistia dan Yuda Wiranata

yang menjadi teman berbagi cerita selama penulis menjalani kehidupan

dikampus.

11. Keluarga Besar Futsal Fisip Untirta (FFU) yang selalu jadi tempat untuk

penulis menjalani hobi dan passion selama dikampus.

12. Adik-adik Ilmu Komunikasi yang masih lucu dan lugu tapi sudah mau

lulus juga

13. Para informan yang sudah membantu penulis hingga tersusunnya

penelitian ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh

pihak yang telah membantu penulis pada pelaksanaan skripsi, sampai Penelitian

dan penyusunannya.Semoga mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT, dan

dapat memberikan manfaat yang berarti.Aamiin..

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Serang , 14 Januari 2018

Penulis

Rexi Fajrin Ismail

Page 9: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

8

ABSTRAK

Rexi Fajrin Ismail. 6662112364. SKRIPSI. Fanatisme Fanatisme The Jakmania dalam

Film Dokumenter “The Jak” sebagai Simbol Loyalitas Fans (Analisis Semiotika Roland

Barthes dalam Film Dokumenter The Jak Karya Andibachtiar Yusuf). Program Studi

Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. 2018. Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si. Uliviana Restu, S.sos, M.Si.

Film dokumenter merupakah sebuah bentuk karya yang nyata tanpa rekayasa cerita. Film

dokumenter “The Jak” menceritakan tentang kehidupan The Jakmania yang diwakili oleh

beberapa tokoh dari berbagai kalangan. Dari mulai Abi Irlan seorang pekerja dan anggota

partai hingga Jawil seorang pedagang pasar yang begitu mencintai Persija Jakarta. penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui makna Fanatisme dan loyalitas dalam film “The Jak”

berdasarkan teori semiotika Roland Barthes yaitu, 1. Makna denotatif 2. Makna konotatif. 3.

Mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa The Jakmania merupakan suporter yang

berjumlah sangat banyak dan solid dalam menjaga kebersamaan. Mereka berasal dari

berbagai macam kalangan. Makna Konotatif dari penelitian ini yaitu banyaknya suporter The

Jakmania menunjukan Fanatisme dan loyalitas yang begitu nyata serta menunjukan

antusiasme yang tinggi. Dan mitos yang ada di penelitian ini yaitu biasanya tim yang

memiliki suporter yang berjumlah banyak serta fanatik dan loyal biasanya akan lebih

bersemangat dalam bertanding.

Kata Kunci : Dokumenter, Fanatisme, Suporter, Loyalitas, Semiotika

ABSTRACT

Rexi Fajrin Ismail. 6662112364. THESIS. Fanatism of Suporter The Jakmania in

Documentary film “The Jak” as a Symbol of fans loyalty (Analysis of Semiotika Roland

Barthes in Documentary film “The Jak” by Andibachtiar Yusuf). Communication Studies.

Faculty of Social and Politic. University of Sultan Ageng of Tirtayasa. 2018. Prof. Dr.

Ahmad Sihabudin, M.Si. Uliviana Restu, S.sos, M.Si.

Documentary is a reality stories. Documentary of The Jak tells about The Jakmania

(Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented by a few people like Abi

Irlan a worker and member of Partai Keadilan (a Party in Indonesia) and also Jawil a seller

in jakarta traditional market. Both of them love Persija jakarta so much and also being a

fanatic suporter. This research aim to know about the fanatism and loyalty in The Jak

Documentary movie based on Roland Barthez theory like konotative, denotative and also

myth. The results show that The Jakmania is suporter club who have many member and also

solid in togetherness. They come from many circles like student, worker, seller and etc.

Meaning of konotative sign in this research is many suporter of Jakmania show the fanatism

and loyalty so real. And meaning of myth in this research is many suporter bring many power

for the football club like Persija Jakarta.

Keywords : documentary, fanatism, suporter, loyalty, semiotik

Page 10: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

9

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv

UCAPAN TERIMA KASIH....................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 11

1.3 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 11

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 11

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 12

1.5.1 Manfaat Akademis .................................................................................... 12

1.5.2 Manfaat Praktis ......................................................................................... 12

Page 11: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 13

2.1 Film Dokumenter ............................................................................................... 13

2.2 Suporter Sepakbola ............................................................................................ 23

2.2.1 The Jakmania Sebagai Suporter Sepakbola .............................................. 24

2.3 Fanatisme Suporter Sepakbola .......................................................................... 26

2.4 Semiotika Roland Barthes ................................................................................ 44

2.6 Kerangka Berpikir ............................................................................................. 50

2.7 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 52

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 57

3.1 Metode Penelitian .............................................................................................. 57

3.2 Paradigma Penelitian ......................................................................................... 57

3.3 Unit Analisis ...................................................................................................... 59

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 59

3.5 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 61

3.6 Triangulasi Data Penelitian ............................................................................... 64

3.7 Jadwal Penelitian ............................................................................................... 65

BAB 4 HASIL PENELITIAN .................................................................................. 67

4.1 Gambaran Objek Penelitian ............................................................................... 67

4.1.1 Film The Jak ............................................................................................. 67

4.1.2 Analisis Data Penelitian ................................................................................. 69

Page 12: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

11

4.2.1 Scene The Jakmania Menuju Stadion ....................................................... 70

4.2.2 Scene The Jakmania Memaksa Masuk Stadion ........................................ 76

4.2.3 Scene Teatrikal The Jakmania .................................................................. 82

4.2.4 Scene kampanye Persija ........................................................................... 88

4.2.5 Scene The Jakmania Bernyanyi di Tribun ................................................ 94

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 99

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 99

5.2 Saran ................................................................................................................ 100

5.2.1 Saran Praktis ........................................................................................... 100

5.2.1 Saran Akademis ...................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 102

LAMPIRAN ............................................................................................................. 106

DAFTAR TABEL

2.1 Peta Tanda Roland Barthez ............................................................................... 56

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 61

3.1 Peta Tanda Roland Barthez ............................................................................... 71

Page 13: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

12

3.2 Jadwal Penelitian ............................................................................................... 76

4.2.1.1 Scene Jakmania Menuju Stadion ................................................................. 78

4.2.2.2 Tabel Analisis Scene Jakmania Menuju Stadion ......................................... 79

4.2.2.1 Scene Loyalitas Suporter ............................................................................. 84

4.2.2.2 Tabel Analisis Scene Loyalitas Suporter ..................................................... 85

4.2.3.1 Scene Kampanye Persija.............................................................................. 88

4.2.3.2 Tabel Analisis Scene Kampanye Persija ..................................................... 89

4.2.4.1 Scene Jakmania Bernyanyi di Tribun .......................................................... 94

4.2.4.2 Tabel Analisis Scene Jakmania Bernyanyi di Tribun .................................. 95

4.2.5.1 Scene Skala Prioritas Suporter................................................................... 100

4.2.5.2 Tabel Analisis Scene Skala Prioritas Suporter .......................................... 101

DAFTAR GAMBAR

2.1 Type of shoot...................................................................................................... 20

2.2 Type of Shoot Group .......................................................................................... 21

4.1 Penonton Sepakbola .......................................................................................... 82

Page 14: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Film merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang dianggap efektif

dalam menyampaikan sebuah pesan kepada khalayak. Hubungan antara film dan

masyarakat selalu dipahami secara linier. Maksudnya, film selalu mempengaruhi

dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan (message) dibaliknya1. Jika

film itu tersebut sedih maka penonton akan merespon dengan menangis atau

ekspresi sedih lainnya, begitu pun jika film tersebut berupa komedi maka penonton

akan merasa senang dan mengekspresikannya dengan tertawa. Film merupakan

sebuah media presentasi yang lengkap karena disajikan dalam bentuk audio dan

visual. Dalam Film terdapat sebuah gambar, suara, gerakan dan sebagainya yang

dapat menjadi sebuah simbol atau tanda yang mengandung makna.

Film merekam realitas yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan

kemudian memproyeksikannya ke atas layar2. Ide-ide cerita sebuah film dapat

bersumber dari fenomena yang terjadi di masyarakat. Salah satunya fenomena

mengenai suporter sepak bola dalam mendukung tim kebanggannya. Sepak bola

tanpa adanya suporter bagaikan sayur tanpa garam. Suporter merupakan salah satu

bagian dari sepak bola selain dari atlet dan wasit. Berdasarkan pemahaman

peneliti, penonton dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Pertama, penonton

1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hal. 127

2 Ibid. hal.127

Page 15: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

2

yang hanya sekedar menonton tanpa memihak atau mendukung tim manapun.

Kedua, penonton yang memihak dan mendukung serta memberikan semangat

kepada tim sepak bola yang mereka unggulkan, kelompok penonton yang kedua ini

lah yang kemudian dikenal dengan suporter. Suporter dan sepak bola merupakan

dua hal yang tidak dapat dipisahkan, suporter layaknya pemain kedua belas dalam

sebuah tim sepak bola. Seperti arti kata dari “support” yang merupakan pecahan

kata dari suporter yang memilki arti “mendukung” hal itu pula yang dilakukan

suporter, yakni mendukung tim kebanggaannya disaat menang ataupun kalah.

Di Indonesia banyak suporter-suporter yang membentuk sebuah perkumpulan

atau fanbase yang akhirnya terorganisir dan membentuk klub suporter tim A, B

dan lainnya. Tidak jarang sikap suporter dalam mendukung tim kebanggaannya

menjadi ide cerita untuk sebuah film. Mulai dari film fiksi hingga film dokumenter

yang menampilakan fakta yang terjadi di kehidupan nyata. Seperti film, Romeo dan

Juliet yang merupakan film fiksi dan mengambil cerita mengenai kisah cinta dua

suporter tim yang berbeda yakni Persib dan Persija. Selain film fiksi, ada juga film

dokumenter yang terinsipirasi dari fenomena suporter di Indonesia yakni suporter

klub sepak bola Persija yang dikenal dengan The Jakmania.

Dalam film dokumenter yang diberi judul „The Jak‟ tersebut mengisahkan

bagaimana The Jakmania mendukung klub sepak bola Persija. Film berdurasi 75

menit tersebut memperlihatkan fanatisme The Jakmania dalam mendukung Persija

sebagai klub kebanggannya. Sebagai salah satu kelompok suporter, terkadang

suporter dalam meberikan dukungan untuk klub kebanggannya mengarah kepada

sikap fanatisme. Sikap merupakan suatu reaksi evaluatif yang menyenangkan atau

Page 16: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

3

tidak menyenangkan terhadap sesuatu atau seseorang (sering kali berakar pada

kepercayaan seseorang, dan muncul dalam perasaan dan perilaku seseorang) 3.

Jadi dengan kata lain, sikap dapat mempengaruhi apa yang muncul dalam perasaan

dan perilaku seseorang. Namun ekspresi dari sikap kita dan perilaku kita masing-

masing tergantung pada banyak pengaruh baik dari dalam maupun luar. Sedangkan

fanatisme menurut Giulianotti merupakan sebuah rasa kecintaan yang lebih,

sehingga akan berdampak luar biasa terhadap sikap hidup seseorang. Segala sesuatu

yang diyakini akan memberikan sebuah kecintaan dan semangat hidup yang lebih

pada orang tersebut4.

Bentuk fanatisme suporter sepak bola biasanya digambarkan dengan

bergabung bersama kelompok-kelompok suporter, membeli merchandise klub

kebanggaannya, membeli atribut yang menggambarkan identitas sebagai

pendukung suatu klub seperti syal, kaos, jaket, poster hingga pergi mendukung dan

menonton tim kesebelasannya dimanapun mereka bertanding. Selain itu fanatisme

suporter sepak bola juga terlihat dari teatrikal yang mereka lakukan untuk

mendukung tim kebanggaannya ketika bertanding.

Dalam www.psikoterapis.com disebutkan pula bahwa fanatisme biasanya

tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan

akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar

sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus

3 David G. Myers, Psikologi Sosial “Social Psychology”, Jakarta : Salemba Humanika, 2014, hal.

164

4 Richard Gulianotti, Sepak Bola Pesona Sihir Permainan Global, Yogyakarta : Appeiron Pylothe,

2006, hal. 71

Page 17: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

4

memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak

terkontrol perilakunya5 .

Fanatisme dapat mempengaruhi seseorang dalam, a) Berbuat sesuatu,

menempuh sesuatu atau memberi sesuatu; b) Dalam berfikir dan memutuskan ; c)

Dalam mempersepsi dan memahami sesuatu ; d) dalam merasa secara psikologis,

seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar

dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti

faham atau filsafat selain yang mereka yakini 6. Sehingga fanatisme tidak hanya

memberikan dukungan dan semangat, akan tetapi fanatisme suporter sepak bola di

Indonesia khususnya sudah ada yang mengarah pada sikap hooligan. Secara umum,

Hooligan diidentifikasikan sebagai orang atau sekelompok orang yang sering

membuat onar atau kerusuhan7. Dalam sepak bola hooligan akan merasakan

kenikmatan saat mereka menghadapi situasi chaos atau rusuh, baik dengan

kelompok suporter lain maupun dengan aparat keamanan8. Hal ini dibuktikan

dengan banyaknya kerusuhan yang terjadi antar suporter sepak bola usai ataupun

saat pertandingan.

Suporter sepak bola yang fanatik, merupakan sekumpulan kelompok orang

yang membentuk suatu komunitas dan mempunyai sikap yang “Kegila-gilaan” atau

diluar nalar pada tim yang didukungnya, yang melibatkan perasaan yang emosional

5 Psikoterapis, Apa itu Fanatisme? , http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-fanatisme-,72 ,

diakses pada tanggal 27 maret 2016, pukul 19.19 WIB

6 Ibid

7 Anung Handoko, Sepak Bola Tanpa Batas, Yogyakarta : KANISIUS, 2012, hal.39

8 Ibid. hal 40

Page 18: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

5

setiap kali tim yang didukungnya bertanding. Mereka akan membela atau

mendukung timnya dengan sepenuh tenaga melalui pemakaian atribut ciri khas,

pernak-pernik atau aksesoris, menyanyikan lagu-lagu atau yel-yel , konvoi untuk ke

stadion atau setalah pertandingan berakhir.

Sebagai salah satu kelompok suporter sepak bola yang fanatik di Indonesia

adalah The Jakmania, yang merupakan kelompok suporter yang mendukung tim

kesebelasan ibukota PERSIJA Jakarta. Fanatisme yang diperlihatkan oleh the

jakmania diabadikan dalam film dokumenter The Jak. Dalam film tersebut founder

The Jakmania Bung Ferry yang bercerita tentang bagaimana awal mula ia menjadi

The Jakmania dan menjadi salah satu founder The Jakmania. Bung Ferry juga

bercerita bagaimana ia dan rekan-rekan sesama The Jakmania membuat ciri atau

identitas dari The Jakmania itu sendiri dari mulai logo, warna, yel-yel, sampai

jargon-jargon. Selain itu dalam fim tersebut juga ada sosok yang bernama Bung

Irlan salah satu anggota The Jakmania basis korwil Cipulir yang bercerita

bagaimana The Jakmania telah menjadi bagian dari jati diri dan eksistensinya

sebagai manusia. Ia juga bercerita jati dirinya sebagai The Jakmania telah

mempengaruhi kehidupannya secara keseluruhan bahkan hingga ke keluarganya.

The Jakmania dikenal sebagai salah satu suporter sepakbola di Indonesia yang

besar dan fanatik9.

9 Tengku Sufiyanto, Ini Sembilan Suporter Terfanatik di Indonesia, http://www.bola.com/dunia/

read/2273751/ ini-sembilan-suporter-fanatik-di-indonesia, diakses pada tanggal 27 Maret 2016,

pukul 18.57 wib.

Page 19: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

6

The Jakmania menunjukan berbagai macam cara dalam mendukung klub

Persija Jakarta saat bertanding. Diantaranya dengan menunjukkan berbagai macam

bentuk koreografi hingga ragam yel-yel yang terus mereka nyanyikan selama laga

Persija Jakarta berlangsung untuk membangkitkan semangat para pemain Persija

Jakarta yang sedang bertanding. Sebelum masuk ke dalam stadion biasanya mereka

berkumpul di korwil masing-masing untuk bersama-sama berangkat menuju stadion

tempat Persija Jakarta bertanding. Mereka selalu mempersiapkan keberangkatan

secara matang dan saling mengkoordinir setiap anggota korwil masing-masing.

Walau Persija Jakarta Bertanding pada sore atau malam hari, setiap korwil sudah

melakukan persiapan sejak pagi. Berbagai persiapan tersebut diantaranya mendata

setiap anggota korwil yang akan berangkat, menyewa kendaraan umum untuk

anggota korwil yang tidak ikut konvoi menggunakan sepeda motor, mempersiapkan

segala bentuk atribut pribadi maupun kelompok yang akan dipajang di stadion,

serta membawa alat musik tabuh.

Dalam setiap perjalanan menuju ke stadion mereka biasanya konvoi

menggunakan kendaraan umum sewaan atau menggunakan kendaraan pribadi.

Mereka menyanyikan yel-yel dukungan terhadap Persija Jakarta sepanjang

perjalanan menuju stadion. Selain itu, mereka juga beramai-ramai membunyikan

klakson kendaraan pribadi mereka untuk semakin memeriahkan perjalanan

mereka. Namun tak jarang konvoi The Jakmania dijalan dihentikan oleh pihak yang

berwajib. Hal itu dikarenakan banyak anggota konvoi yang melanggar aturan lalu

lintas diantaranya karena banyak dari mereka yang duduk diatas bus/angkot serta

Page 20: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

7

kendaraan yang tidak di lengkapi oleh surat-surat. Selain itu juga terkadang mereka

bentrok dengan warga atau suporter rival.

Sesampainya di stadion untuk mereka yang berangkat dengan korwil masing-

masing tidak perlu lagi mengantri tiket pertandingan karena tiket sudah

didistribusikan kepada setiap korwil sehari sebelumnya. Lain hal untuk mereka

yang berangkat secara pribadi yang harus mengantri tiket bersama suporter The

Jakmania lainnya. The Jakmania biasanya sudah tiba di stadion pada siang hari

meskipun pertandingan baru akan dimulai pada sore atau malam hari. Mereka

dengan sabar menunggu bus Persija Jakarta memasuki wilayah stadion. Ketika bus

yang membawa seluruh punggawa Persija Jakarta datang biasanya mereka

melakukan penyambutan dengan menyanyikan yel-yel dan membentangkan syal

Persija Jakarta.

Saat sudah berada didalam stadion para anggota korwil dan pengurus pusat

pun saling berkoordinasi mempersiapkan segala bentuk koreo yang akan dilakukan

hari itu serta memajang setiap atribut yang dibawa untuk di pajang disetiap sudut

stadion. Selain itu juga para dirijen pun sudah siap memimpin puluhan ribu The

Jakmania yang sudah hadir di tribun dengan warna ciri khas mereka yaitu orange.

Dalam setiap pertandingan Persija Jakarta, The Jakmania selalu menunjukan

berbagai macam cara untuk membakar semangat para pemain Persija Jakarta yang

sedang bertanding. Bernyanyi sepanjang laga serta menampilkan beragam koreo

dan aksi-aksi atraktif lainnya sudah menjadi ciri khas tersendiri dari the jakmania.

Mereka dikenal sebagai suporter yang militan dan solid.

Page 21: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

8

Menurut Su‟udi dalam bukunya Football Inspirations For Succes bahwa

setiap klub dari level terendah pasti memiliki penggemar fanatik karena adanya

ikatan kedaerahan, keluarga, golongan atau simpatik dengan pemainnya10

. Di

Indonesia banyak ditemui suporter-suporter fanatik pendukung klub lokal

nusantara. Salah satunya adalah suporter tim kesebelasan dari Ibu Kota yakni The

Jakmania yang telah peneliti uraikan sebelumnya bagaimana cara mereka

mendukung Persija Jakarta.

The Jakmania didirikan pada 19 desember 1997 dan eksistensinya hingga hari

ini cukup berpengaruh pada persepakbolaan Indonesia. Kelompok suporter bola

yang kini di pimpin oleh Richard Ahmad memiliki 70 ribu anggota resmi yang

terdaftar dalam kartu keanggotaan. Dan juga ada 40 ribu simpatisan yang tidak

terdaftar sebagai anggota resmi. Anggota resmi merupakan anggota yang terdaftar

dan memiliki kartu keanggotaan aktif (KTA). Sedangkan simpatisan merupakan

orang-orang yang belum dan tidak memiliki kartu tanda anggota termasuk orang-

orang yang mendukung Persija Jakarta melalui layar kaca.

Dalam situs The Top Tens11

pertanggal 24 Juli 2015, The Jakmania masuk

kedalam 10 besar suporter klub sepakbola Indonesia dengan jumlah anggota

terbanyak. The Jakmania terbagi ke dalam 59 koordinator wilayah (korwil) yang

terus aktif sampai sekarang dan tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki kantor

sekretariat di Jakarta. Fanatisme the Jakmania melahirkan loyalitas yang cukup

10

Achmad Su‟udi, Football Inspirations For Succes, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010,

hlm.94

11 Sahadeva, Biggest Football Suporters in Indonesia, http://www.thetoptens.com/biggest-football-

suporters-indonesia/ diakses pada tanggal 27 November 2015 pukul 21.14 WIB

Page 22: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

9

tinggi dalam mendukung klub kebanggannya. Hal ini terbukti ketika Persija Jakarta

memainkan laga tandang The Jakmania turut serta hadir untuk mendukung Klub

Kesayangannya tersebut meskipun harus jauh-jauh ke luar kota. Selain itu The

Jakmania juga membuat merchandise untuk dijual yang kemudian sebagian

keuntungannya di sisihkan untuk membantu keuangan klub Persija Jakarta. Tidak

dapat dipungkiri fanastime The Jakmania juga membawa sisi gelap, the Jakmania

acapkali menimbulkan keributan antar suporter yang akhirnya membentuk

pandangan negatif di masyarakat dengan seringnya berita miring seputar The

Jakmania yang sering menimbulkan kerusuhan atau bentrokan terhadap rival

bermainnya. Sampai orang nomor 1 di DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau

yang lebih dikenal dengan nama Ahok melontarkan kritik keras ketika menjelang

piala presiden oktober 2015,

“Di DKI paling masalah Jakmania. Tidak becus main olahraga, ribut jalan

terus. Pemain enggak becus, gaji enggak keurus, gimana mau main” sindir

Ahok ketika diwawancarai mengenai persiapan final piala presiden 12

.

Mendengar sindirian keras Ahok, menggambarkan bahwa The Jakmania

sering menimbulkan keributan dari pada sebuah prestasi. Keributan tersebut

kadang dilandaskan karena ketidak puasan mereka terhadap hasil pertandingan hal

tersebut merupakan buah dari fanatisme yang berlebihan. Dalam

www.psikoterapis.com juga fanatisme kerap dipandang sebagai penyebab

menguatnya perilaku kelompok yang tidak jarang dapat menimbulkan perilaku

12

Hanz Jimenez Salim, Ahok Sindir The Jakmania Tidak Becus Olahraga Ribut Terus ,

http://m.liputan6.com/ news/read/2342266/ahok-sindir-jakmania-tidak-becus-olahraga-ribut-terus ,

diakses pada tanggal 29 Februari 2016, pukul 13:18 WIB

Page 23: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

10

agresif. Individu yang fanatik akan cenderung kurang memperhatikan kesadaran

sehingga seringkali perilakunya kurang terkontrol dan tidak rasional13

.

The Jakmania juga sering memberikan hal positif terhadap klub. Tidak

segan mereka menjual merchendaise yang keuntungannya untuk membantu

keuangan klub. Sikap yang baik juga ditunjukan The Jakmania ketika mereka

melakukan kegiatan galang dana untuk biaya pengobatan operasi pemain Persija

Jakarta yang mengalami patah kaki, Alfin Tuasalamony14

. Selain itu the jakmania

pun mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat seperti mengadakan

pengajian rutin dan juga bakti sosial dengan menggalang dana untuk membantu

para korban bencana atau menyantuni anak-anak yatim15

. Dan yang terakhir aksi

simpatik juga ditunjukan The Jakmania saat mereka menyerukan tagar #JagaJakarta

ketika terjadi tragedi bom Sarinah-Thamrin melalui berbagai sosial media16

.

Kembali kepada film The Jak yang menceritakan fanatisme The Jakmania.

Film yang masuk dalam nominasi Best Extended Documentary di Citra Award

pada tahun 2009 ini memang kental dengan fanatisme selain dari aksi-aksi yang

dilakukan the jakmania dalam mendukung tim kebanggaannya.

13

Psikoterapis, Apa itu Fanatisme? , http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-fanatisme-,72 , diakses

pada tanggal 27 maret 2016, pukul 19.19 WIB

14 Muhamad Rais Adnan, The Jakmania Galang Dana Untuk Bantu Pengobatan Alfin Tuasalamony,

http://www.goal.com/ id-ID/news/1387/nasional/2015/06/21/12933002/the-jakmania-galang-dana-

untuk-bantu-pengobatan-alfin , diakses pada tanggal 02 maret 2016, pukul 01.05 wib

15 Marco Tampubolon dan Ali Usman, The Jakmania Santuni Anak Yatim, http://m.bola.viva.co.id/

news/read/282131-the-jakmania-santuni-anak-yatim, diakses pada tanggal 02 maret 2016, pukul

01.04 wib

16 Randy Wirawan, Terjadi Ledakan di Sarinah The Jakmania Serukan #JagaJakarta,

http://bolalob.com/ read/ 28212/terjadi-ledakan-di-sarinah-the-jakmania-serukan-jagajakarta?,

diakses pada tanggal 02 maret 2016, pukul 01.06 wib

Page 24: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

11

Dari latar belakang yang telah peneliti uraikan, peneliti tertarik untuk

mengetahui makna fanatisme The Jakmania yang ditunjukkan dari sikap fanatik

mereka dalam film The Jak. Peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi

mengenai penggambaran fanatisme yang ditunjukan oleh The Jakmania dalam

film dokumenter “The Jak” karya Andibachtiar Yusuf, karena film tersebut

menggambarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan tanpa adanya rekayasa.

Sehingga peneliti memilih judul “Representasi Makna Fanatisme Suporter

Sepakbola The Jakmania dalam Film The Jak”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan

masalah penelitian ini adalah “Bagaimana makna Fanatisme Suporter

Sepakbola The Jakmania dalam Film Dokumenter The Jak?”

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka identifikasi masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana makna fanatisme the jakmania diperlihatkan dalam film The

Jak?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka tujuan adanya

penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Untuk menjelaskan makna fanatisme the jakmania yang diperlihatkan dalam

film The Jak.

Page 25: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

12

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi almamater

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Khususnya Program studi Ilmu

Komunikasi. Agar nantinya penelitian ini dapat menjadi tambahan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan atau karya ilmiah dalam penelitian

skripsi, khususnya dalam bidang kajian semiotika ilmu komunikasi.

Termasuk jika penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan rujukan

atau referensi bagi penelitian - penelitian berikutnya dengan tema yang

serupa.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan juga

dapat memberikan masukan bagi para kelompok suporter bola lainnya dalam

memahami fanatisme dan loyalitas dalam mendukung klub sepak bola

kebanggaannya. Selain itu penelitian ini diharapkan dalapat menjadi sumber

informasi kepada masyarakat dalam memandang perilaku fanatisme dan

loyalitas kelompok suporter bola dalam mendukung klub sepak bola.

Page 26: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Film Dokumenter

Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat diterima

dengan mudah oleh khalayak. Film memiliki potensi untuk mempengaruhi dan

membentuk pandangan masyarakat dengan muatan pesan yang dibawanya. Hal

tersebut dikarenakan film merupakan potret dari realitas di masyarakat. Film selalu

merekam realitas yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat dan kemudian

memproyeksikannya ke dalam layar17

.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman pada bab 1 Pasal 1

menyebutkan, yang dimaksud dengan film adalah karya seni budaya yang

merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan

kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan18

.

Film dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara lain :

a. Film Cerita, yakni jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim

dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang film tenar dan film

ini didistribusikan sebagai barang dagangan.

b. Film Berita, merupakan film yang berisikan fakta, di mana peristiwa yang ada

di dalamnya benar-benar terjadi (nyata). Dalam film sejenis ini terdapat nilai

berita yang penting dan menarik bagi khalayak.

17

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hal.127.

18 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikas, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hal.91

Page 27: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

14

c. Film Dokumenter, didefinisikan oleh Robert Flaherty sebagai “karya ciptaan

mengenai kenyataan” (creative treatment of actuality). Film dokumenter

merupakan hasil interpretasi pribadi (pembuatnya) mengenai kenyataan

tersebut.

d. Film Kartun, merupakan film animasi yang segmentasi utamanya adalah

anak-anak. Namun tidak sedikit kalangan yang bukan anak-anak pun

menyukainya karena terdapat sisi kelucuan yang kerap hadir dalam setiap

tayangannya19

.

Dalam penelitian ini film yang akan diteliti adalah film dokumenter. Seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa film dokumenter merupakan hasil

interpretasi pribadi (pembuatnya) mengenai kenyataan tersebut. Inti dari

dokumenter adalah suatu usaha eksplorasi dari orang – orang, pelaku-pelaku yang

nyata dan situasi yang sungguh nyata20

.

Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman dari aktualitas, potongan

rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat

didalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan, dan tanpa

media perantara. Dikutip dari buku Jill Nelmes yang berjudul An introduction to

19

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Refika Offset, Bandung, 2007,

hal 148-149

20 Tri Nugroho Adi, Sinematografi IV : Film Dokumenter, https://sinaukomunikasi.wordpress.com/

2011/10/05/sinematografi-iv-film-dokumenter/ , diakses pada tanggal 18 agustus 2016,

pukul 20.58 WIB.

Page 28: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

15

film studies third edition ada beberapa unsur-unsur visual dan verbal yang biasa

digunakan dalam sebuah dokumenter. yakni sebagai berikut21

;

a. Unsur Visual:

1. Observasionalisme reaktif; pembuatan film dokumenter dengan bahan

yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek yang difilmkan.

Hal ini berhubungan dengan ketepatan pengamatan oleh pengarah

kamera atau sutradara.

2. Observasionalisme proaktif; pembuatan film dokumenter dengan

memilih materi film secara khusus sehubungan dengan pengamatan

sebelumnya oleh pengarah kamera atau sutradara.

3. Mode ilustratif; pendekatan terhadap dokumenter yang berusaha

menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh

narator (yang direkam suaranya sebagai voice over).

4. Mode asosiatif; pendekatan dalam film dokumenter yang berusaha

menggunakan potongan-potongan gambar dengan berbagai cara.

Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada

pada informasi harafiah dalam film itu, dapat terwakili.

21

Ibid.

An introduction to film studies third edition , oleh Jill Nelmes (ed), routledge, london, 2003. hal

189-190

Page 29: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

16

b. Unsur Verbal:

1. Overheard exchange; rekaman pembicaraan antara dua sumber atau

lebih yang terkesan direkam secara tidak sengaja dan secara langsung.

2. Kesaksian; rekaman pengamatan, pendapat atau informasi, yang

diungkapkan secara jujur oleh saksi mata, pakar, dan sumber lain yang

berhubungan dengan subyek dokumenter. Hal ini merupakan tujuan

utama dari wawancara.

3. Eksposisi; penggunaan voice over atau orang yang langsung

berhadapan dengan kamera, secara khusus mengarahkan penonton

yang menerima informasi dan argumen-argumennya.

Dalam buku Semiotika dalam riset komunikasi karangan Nawiroh Vera,

unsur film berkaitan dengan karakteristik utamanya yaitu audio visual. Unsur audio

visual dibagi dalam dua bidang:

1. Unsur naratif yaitu materi atau bahan olahan, dalam film cerita unsur naratif

adalah penceritaannya.

2. Unsur sinematik yaitu cara atau dengan gaya seperti apa bahan olahan

tersebut digarap.

Kedua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dan memiliki keterkaitan sehingga

akan menghasilkan sebuah karya yang menyatu dan dinikmati oleh penonton.

unsur sinematik sendiri terdiri atas beberapa aspek berikut:

- Mise en scene - Editing

- Sinematografi - Suara

Page 30: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

17

Dalam mise en scene terdapat empat elemen penting, setting, tata cahaya, kostum

dan make up, dan akting serta pergerakan pemain22

.

Dalam sebuah film ada yang disebut dengan Sinematografi, yakni suatu

disiplin dalam menata cahaya dan sudut pandang kamera untuk menciptakan

kualitas gambar yang indah dalam sebuah produksi film atau sinema. Secara

etimologi sinematografi berarti menulis dengan gambar bergerak. Film merupakan

rangkaian shot dalam sebuah scene, dan rangkaian scene dalam sebuah sequence,

dan seterusnya hingga menjadi tayangan atau film yang utuh. Dibalik rangkaian

shot ada pesan yang ingin disampaikan oleh si pembuat. Pembingkaian gambar

(framing) dalam film sangat mempertimbangkan beberapa aspek yang sangat

berpengaruh pada emosi dan motivasi yang dituju oleh seorang sutradara atau

pembuat film. Aspek tersebut salah satunya adalah type of shot atau jenis-jenis

shot. Jenis-jenis shot yang ada antara lain sebagai berikut23

:

1. Extreme Close up (ECU)

Shot yang menampilkan detail obyek, misalnya mata, hidung, atau telinga.

Shot ini biasanya digunakan untuk maksud tertentu atau menunjukkan

detail objek tertentu yang sangat perlu diketahui oleh penonton dan objek

yang di shot memiliki peran penting dalam sebuah cerita.

2. Big Close up (BCU)

Shot yang menampilkan dari bawah dagu sampai atas dahi. Untuk

menunjukkan detail ekspresi seorang tokoh.

22

Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikas, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hal.92-93

23 http://www.academia.edu/8030635/Camera_and_Framing_Dasar_Estetika_ diakses pada

tanggal 19 April 2016 , pukul 07.24 WIB

Page 31: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

18

3. Close up (CU)

Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala. Untuk

menunjukkan detail objek/kedekatan suatu objek tertentu.

4. Medium Close up (MCU)

Shot yang menampilkan objek dari batas dada sampai atas kepala. Shot ini

biasa digunakan dalam adegan wawancara untuk menunjukkan kedekatan

dengan objek tanpa menghilangkan kewibawaan orang yang diwawancara.

5. Medium shot (MS)

Shot yang menampilkan objek sebatas perut sampai kepala.

6. Medium Long shot (MLS)

Shot yang menampilkan objek sebatas pinggang sampai kepala.

Terkadang juga bisa sampai sebagatas lutut sampai kepala. Pengambilan

gambar ini juga sering disebut dengan Knee Shot.

7. Long shot (LS)

Shot yang menampilkan objek secara keseluruhan mulai dari telapak kaki

sampai atas kepala serta sedikit terlihat latar belakang objek sehingga

tampak penuh di frame. Jenis shot ini juga kadang disebut sebagai FS (Full

Shot).

8. Very Long shot (VLS)

Shot yang sedikit lebih luas dari long shot. Pada shot ini latar belakang

atau setting tampak lebih dominan dari objek utamanya. Shot ini bertujuan

untuk menunjukkan setting yang digunakan dalam sebuah adegan-

dengan interaksi tokoh utama berada dalam setting tersebut.

Page 32: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

19

9. Extreme Long shot (ELS)

Pengambilan gambar dengan menampilkan objek utama pada posisi yang

sangat jauh. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan lokasi secara

keseluruhan. Terkadang objek utama atau tokoh sengaja dihilangkan

karena tujuan utama dari shot ini adalah untuk memberikan orientasi

tempat dimana peristiwa atau adegan itu terjadi. Shot ini terkadang disebut

juga dengan ES (Establish shot).

Gambar 2.1 Type of shot

Sumber :

http://www.academia.edu/8030635/Camera_and_Framing_Dasar_Estetika_

Type of shot diatas biasa digunakan pada objek tunggal, dan apabila objek

lebih dari seorang, maka dikenal dengan type of shot sebagai berikut:

Page 33: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

20

1. Two Shot (TS)

Shot yang menampilkan dua orang dalam satu frame gambar.

2. Group Shot

Pengambilan gambar dengan menampilkan beberapa objek dalam satu

frame gambar.

3. Over Shoulder (OS)

Pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu salah

satu objek pelaku, dan bahu si pelaku tampak dalam frame. Objek

utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan

main.

Gambar 2.2 Type of shot Group

Page 34: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

21

Sumber :

http://www.academia.edu/8030635/Camera_and_Framing_Dasar_Estetik

a_

Kemudian dalam pengambilan sebuah shot, tidak menutup kemungkinan

digunakannya penggabung dari dua buah type of shot diatas, tergantung situasi serta

adegan pada sebuah film, sehingga muncul istilah penyebutannya misalnya,

Medium two shot, Medium group shot, dan lain-lain.

Selain type of shot ada juga yang disebut dengan Camera Angle yakni teknik

pengambilan gambar dengan menempatkan kamera pada sudut serta ketinggian

tertentu, sehingga dalam merekam sebuah adegan dapat menimbulkan nilai

dramatik pada sebuah shot. Camera Angle dibagi menjadi24

:

1. High Angle (Bird Eye View)

Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil. Pada posisi kamera ini

kesan yang akan disampaikan kepada penonton adalah suatu kekuatan atau

rasa superioritas bahkan efek tersebut akan semakin meningkat jika ada

penambahan jarak yang ditimbulkan. Oleh karena itu high angle

diciptakan dengan maksud untuk mengurangi rasa superioritas dan

sekaligus subyek tadi akan melemah kedudukannya, kesan yang muncul

adalah rasa tertekan pada subyek, kesedihan, hina, kecil dan kejauhan.

2. Normal Angle (Stright Angle/Chest Level/eye level)

24

http://www.academia.edu/8030635/Camera_and_Framing_Dasar_Estetika_ diakses pada

tanggal 19 April 2016 , pukul 07.24 WIB

Page 35: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

22

Sudut dimana posisi kamera pada saat pengambilan gambar yang normal

dalam sebuah adegan. Posisi kamera ini pada umumnya setinggi dada atau

sejajar dengan ketinggian kita atau penglihatan manusia pada umumnya.

Sudut pengambilan gambar ini kerap digunakan pada suatu acara yang

gambarnya tetap atau statis, misalkan pada adegan dialog dan wawancara.

Penggunaan sudut pengambilan gambar ini cenderung menghasilkan

gambar yang datar dan monoton jika tanpa variasi angle yang lain.

3. Low Angle (Frog Eye View)

Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil. Pada posisi ini

kamera akan memberikan suatu kesan kepada subyek seperti bahwa

subyek tadi mempunyai kekuatan yang menonjol di sini subyek tersebut

akan kelihatan kekuasaannya, objek terkesan lebih tinggi, besar gagah,

angkuh, sombong, perkasa dan berwibawa. Penonton dibuat seakan

menjadi bawahan dari tokoh dalam film, akan tetapi jika digunakan

berlebihan, mudah menimbulkan rasa bosan pada penonton.

Teknik pengambilan gambar yang tealah diuraikan baik type of shot maupun

camera angle merupakan salah satu hal yang membuat film menjadi lebih menarik

tampilannya. Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis

struktural atau semiotika. Film umumnya dibangun dengan banyak tanda. Tanda-

tanda itu termasuk berbagai sitem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam

upaya mencapai efek yang diharapkan25

. Film juga sebetulnya tidak jauh dengan

25

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hal. 128

Page 36: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

23

televisi. Namun, film dan televisi memiliki bahasanya sendiri dengan sintaksis dan

tata bahasa yang berbeda. Tata bahasa itu terdiri atas semacam unsur yang akrab,

seperti pemotongan (cut), pemotretan jarak dekat (close-up), pemotretan dua (two

shot), pemotretan jarak jauh (long shot), pembesaran gambar (zoom-in), pengecilan

gambar (zoom-out), memudar (fade), pelarutan (dissolve), gerakan lambat (slow

motion), gerakan yang dipercepat (speeded-up), efek khusus (special effect)26

.

Film dalam penelitian ini merupakan film dokumenter yang langsung

diangkat dari kejadian yang nyata yakni kehidupan suporter klub sepak bola Persija

Jakarta atau yang lebih dikenal dengan The Jakmania. Setting yang digunakan pun

berlatar ditempat-tempat ketika Persija sedang bertanding. Difilm ini pun dimuat

beberapa wawancara dengan narasumber-narasumber yang relevan dengan the

jakmania.

2.2. Suporter Sepak Bola

Suporter adalah orang yang memberikan dukungan, sokongan, dan

sebagainya (dalam pertandingan dan sebagainya)27

. Suporter dan sepak bola

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan keterkaitannya. Pertandingan sepak

bola tanpa suporter bagai sayur tanpa garam, kurang lengkap. Suporter kerap

dianggap sebagai pemain kedua belas yang melengkapi tim kesebelasan yang

sedang bertanding dilapangan.

Dalam memberikan dukungannya, bukan merupakan suatu yang aneh jika

para suporter menyuguhkan nyanyian-nyanyian berupa yel-yel, tarian, atau atraksi

26

Ibid. hal.130-131

27 Kamus Besar Bahasa Indonesia, www.kbbi.web.id/suporter , diakses pada tanggal 20 Mei 2016

pukul 19.55 wib.

Page 37: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

24

semata-mata dilakukan sebagai cara untuk mendukung tim kebanggaannya berlaga.

Hal tersebut membuat hiburan dan daya tarik sendiri dalam dunia sepak bola. Aksi

suporter kadang kerap kali berlebihan, seperti membawa petasan atau kembang api,

bahkan tidak jarang aksi suporter yang berlebihan dapat menimbulakan kerusuhan

antar suporter.

2.2.1. The Jakmania Sebagai Suporter Sepak Bola

Di Indonesia banyak ditemui suporter-suporter klub lokal nusantara. Seperti

suporter sepak bola Indonesia asal malang yang menjadi pionir berdirinya

suporter era 90an, yakni para pendukung arema atau yang dikenal dengan

aremania. Selain itu ada juga The Jak mania yang merupakan pendukung klub

sepak bola ibu kota atau Persija Jakarta yang menempati posisi ke 4 suporter

terfanatik di Indonesia versi bola.net28

.

The jakmania didirikan pada 19 desember 1997 dan eksistensinya hingga

hari ini cukup berpengaruh pada persepakbolaan Indonesia. Kelompok suporter

bola yang kini di pimpin oleh Richard Ahmad memiliki 70 ribu anggota resmi

yang terdaftar dalam kartu keanggotaan. Dan juga ada 40 ribu simpatisan yang

tidak terdaftar sebagai anggota resmi. Anggota resmi merupakan anggota yang

terdaftar dan memiliki kartu keanggotaan aktif (KTA). Sedangkan simpatisan

merupakan orang-orang yang belum dan tidak memiliki kartu tanda anggota

termasuk orang-orang yang mendukung Persija Jakarta melalui layar kaca.

28

Bola.net, 6 Kelompok Suporter Fanatik Klub Sepak Bola Indonesia, http://m.bola.net/open-

play/6-kelompok-suporter-fanatik-klub-sepak-bola-indonesia-8a33a8-4.html , diakses pada

tanggal 28 februari 2016, pukul 17:59 wib.

Page 38: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

25

The Jakmania merupakan kelompok suporter pendukung kesebelasan persija

Jakarta. Jakmania merupakan kelompok suporter yang terorganisir dan berniat

menyatukan Jakarta darimanapun mereka berasal, tidka harus berdomisili dan asli

orang Jakarta. Hal tersebut menggambarkan bahwa Jakarta sebagai sebuah

ibukota negara dengan penduduknya yang heterogen dapat disatukan oleh

sepakbola.

Dalam situs The Top Tens29

pertanggal 24 Juli 2015, The Jakmania masuk

kedalam 10 besar suporter klub sepakbola Indonesia dengan jumlah anggota

terbanyak. The Jakmania terbagi ke dalam 59 koordinator wilayah (korwil) yang

terus aktif sampai sekarang dan tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki kantor

sekretariat di Jakarta. Dukungan yang diberikan The Jakmania terhadap Persija

Jakarta bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini terbukti ketika Persija Jakarta

memainkan laga tandang The Jakmania turut serta hadir untuk mendukung Klub

Kesayangannya tersebut meskipun harus jauh-jauh ke luar kota. Selain itu The

Jakmania juga membuat merchandise untuk dijual yang kemudian sebagian

keuntungannya di sisihkan untuk membantu keuangan klub Persija Jakarta.

Berbagai atribut dikenakan oleh para jakmania untuk mencirikan rasa cinta

mereka terhadap Persija yang identik dengan warna orange, mulai dari pakaian,

syal, topi bahkan rambut yang dicat berwarna orange . Selain itu, kelompok

suporter ini kadang menyewa nagkot dan bus hanya untuk ke stadion tempat

Persija berlaha, dengan diiringi nyanyian tiada henti-hentinya serta tabuhan drum

29

Sahadeva, Biggest Football Suporters in Indonesia, http://www.thetoptens.com/biggest-

football-suporters-indonesia/ ,diakses pada tanggal 27 November 2015 pukul 21.14 WIB

Page 39: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

26

yang menambah kesemarakan selama perjalanan menuju stadion. Nyanyian dan

kermaian itu tidak hanya sepanjang perjalanan, namun juga terjadi selama

pertandingan. Jakmania berkumpul ditribun dan bersorak sorai dan melakukan

atraksi-atraksi heroik yang mereka perlihatkan selama tim kebanggaan mereka

bertanding. Selain itu mereka juga mengiringi dengan gerakan-gerakan atraktif

seperti bertepuk tangan, lompat-lompat, jingkrak-jingkrak, dan sebagainya.

Semua itu dilakukan semata-mata untuk memberikan semangat dan dukungan

supaya para pemain lebih termotivasi dan memenangi pertandingan.

2.3. Fanatisme Suporter Sepak Bola

Sering kita mendengar kata fanatik atau fanatisme pada hal yang menyangkut

agama maupun olahraga khususnya sepak bola. Terkadang dalam meberikan

dukungan untuk klub kebanggannya, suporter sepak bola mengarah kepada sikap

fanatisme. Sikap merupakan suatu reaksi evaluatif yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan terhadap sesuatu atau seseorang (sering kali berakar pada

kepercayaan seseorang, dan muncul dalam perasaan dan perilaku seseorang)30

.

Perilaku setiap morang bermacam-macam, jika dikaitkan dengan sikap,

perilaku maka secara umum perilaku cenderung lebih konsisten dengan sikap

yang secara spesifik relevan dengannya dari pada dengan sikap umum yang

berlaku untuk perilaku yang luas. Sikap tertentu yang menonjol akan lebih berlaku

untuk perilaku yang lebih luas. Sikap tertentu yang lebih menonjol akan lebih

mungkin mempengaruhi perilaku. Jika dilihat dari pengertiannya, menurut John

30

David G. Myers, Psikologi Sosial “Social Psychology”, Jakarta : Salemba Humanika, 2014, hal.

164

Page 40: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

27

H. Harvey dan William P. Smith adalah kesiapan merespon secara konsisten

dalam bentuk positif maupun negatif terhadap subjek atau situasi. Dari pengertian

tersebut masih terdapat beberapa hal yang kurang jelas, sehingga W.J Thomas

memberikan batasan sikap sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan

perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang mungkin akan terjadi di dalam

kegiatan-kegiatan social, dan sikap selalu diarahkan terhadap suatu hal atau objek

tertentu. Dimana sikap itu sendiri memiliki 3 aspek penting yaitu :

a. Aspek kognitif : yang berhubungan dengan gejala mengenai

pikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan

keyakinan serta harapan-harapan individu tentang objek atau

kelompok objek tertentu.

b. Aspek afektif : berwujud proses yang menyangkut perasaan-

perasaan tertentu ketakutan, kedengkian, simpati, antisipasi dan

sebagainya yang ditunjukan kepada objek-objek tertentu.

c. Aspek konatif : berwujud proses tendensi atau kecenderungan

berbuat sesuatu objek.

Suatu perilaku muncul akibat dari adanaya interaksi antara

stimulus dan organisme. Perilaku, lingkungan, dan individu itu sendiri

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Ini berarti bahwa perilaku

individu dapat mempengaruhi perilaku individu itu sendiri, di samping itu

juga berpengaruh pada lingkungan, demikian pula lingkungan dapat

mempengaruhi individu, demikian sebaliknya.

Page 41: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

28

Menurut Martin Fishbein dalam buku milik Werner, tujuan

seseorang melakukan sebuah perilaku yang ditentukan, adalah

berdasarkan fungsi sikap seseorang sebelum melakukan perilaku tersebut,

persepsi seseorang terhadap norma-norma yang mengatur perilaku tersebut

dan motivasi seseorang untuk mengikuti norma-norma tersebut.

Skinner membedakan perilaku menjadi dua yaitu:

a. Perilaku yang alami (innate bihaviour)

Yaitu perilaku yang dibawa sejak organism dilahirkan yaitu berupa

refleks-refleks dan insting-insting. Perilaku yang terjadi secara spontan

terhadap stimulus yang mengenai organism yang bersangkutan. Reaksi ini

terjadi dengan sendirinya, otomatis, tidak diperintah susunan pusat saraf

atau otak.

b. Perilaku operan (operant bihaviour)

Perilaku yang lain sebagai reaksi secara spontan terhadap stimulus yang

mengenai organism yang bersangkutan. Perilaku ini dikendalikan atau

diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Proses yang terjadi pada otak atau

pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis. Menurut Branca,

perilaku yang berdasar pada proses psikologis disebut perilaku psikologis.

Perilaku seseorang dalam posisi sebagai individu dengan yang

menjadi anggota kelompok yang memiliki kepentingan sama akan berada

pada tingkat yang jauh berbeda. Menurut G.Le Bon (yang dipandang

sebagai pelopor psikologi massa) bahwa “massa itu merupakan suatu

Page 42: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

29

kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan yang berkumpul

dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu, karena minat atau

kepentingan bersama yang sementara pula”. Dimana pemikiran ini sejalan

dengan Ahmadi yang mengatakan “group maupun massa memiliki

kesamaan yaitu sekumpulan dari pada manusia dan mempunyai norma”.

Sedangkan dari massa penonton atau pendukung mempunyai pengaruh

yang besar terhadap konsentrasi dan juga dapat mempengaruhi daya juang

atlet dalam mencapai prestasi. Selain itu juga bisa dikatakan sebagai

group, yang menurut Ahmadi,”bahwa group adalah kumpulan dari

beberapa orang yang mempunyai norma tertentu, sehingga melahirkan

ikatan kejiwaan dan persamaan tujuan”.

Menurut Sherif, perbedaan antara kelompok social dengan massa terletak

pada struktur, kelompok social telah memiliki struktur tertentu sedangkan

massa tidak punya struktur. Beberapa pengertian diatas dapat dijadikan

acuan pengertian dari massa itu sendiri yaitu sekumpulan seseorang yang

memiliki kepentingan yang sama dan norma tertentu yang sifatnya hanya

sementara. Massa yang semula pasif dapat berubah menjadi massa yang

aktif. Max Mess mengatakan, dinyatakan massa penonton yang dapat

memberikan sumbangan positif dan negate terhadap perkembangan dalam

dunia olah raga, diantaranya:

(a)Massa insiders. Yaitu para atlet itu sendiri, wasit dan pelatih. Mereka

orang yang memiliki hubungan erat antara yang satu dengan yang lainnya

Page 43: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

30

karena peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga terjadi

pengertian. (b) massa suporter. Yaitu massa penonton yang menonton tim

kesayangannya bertanding. Dimana penonton merasa memiliki tim yang

sangat tinggi sehingga ada sikap fanatime, yang sisi jeleknya adalah bila

tim yang diharapkan ini tidak dapat menang maka mereka dapat membuat

kerusuhan. (c) massa penonton adalah massa yang suka akan kegiatan olah

raga lainnya. Yaitu sekelompok massa yang melihat suatu pertandingan

sebagai suatu pertandingan olah raga yang bermutu atau berkualitas. (d)

massa undangan. Adalah suatu massa yang datang dalam suatu

pertandingan karena keberadaannya dalam suatu masyarakat, (e) massa

penjudi: massa penonton yang kedatangannya disuatu pertandingannya

adalah untuk mengadakan taruhan atau berjudi.

Menurut Le Bon, massa mempunyai sifat psikologis tersendiri, orang yang

bergabung dalam massa akan berbuat sesuatu, yang tidak akan diperbuat

jika individu tidak ikut bergabung. Massa memiliki hokum mental unity

atau law of mental unity yaitu bahwa dalam massa adanya kesatuan mind,

kesatuan jiwa, seperti yang dikemukakan:

“siapapun individu yang menyusun itu, bagaimanapun juga suka atau tidak

suka dengan gaya hidup mereka, kedudukan mereka, kenyataannya bahwa

mereka telah diubah dalam satu kerumunan yang meletakkan mereka pada

pemikiran kolegtif”

Selain sifat-sifat tersebut, massa masih memiliki sifat lainnya, yaitu:

Page 44: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

31

a. Implusive; massa itu akan mudah memberikan respon terhadap

rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sikap implusive ini

maka massa ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap stimulus

yang diterimanya.

b. Mudah sekali tersinggung; sehingga untuk membangkitkan daya gerak

massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perasaan massa

yang bersangkutan.

c. Sugestibel; massa dapat mudah menerima sugesti dari luar.

d. Tidak rasional; karena massa sugestibel, maka dalam bertindak tidak

rasional dan mudah dibawa oleh sentiment-sentiment.

e. Adanaya social fasilitation; menurut Allport yaitu dengan adanya

penguatan aktivitas individu yang lain. Perbuatan individu lain dapat

merangsang atau menguatkan perbuatan individu lain yang tergabung

dalam massa itu. Sedangkan menurut Tarde disebut sebagai imitasi,

tetapi lain dengan Sighele yang mengatakan bahwa itu merupakan

sugesti. Lain pula dengan G. Le Bon yang mengatakan hal tersebut

adalah contagion and suggestion dan dalam suasana ini ada suasana

hipotik.

Para pendukung tim sepak bola sendiri sebenarnya dapat dibedakan

dalam beberapa kategori, yaitu:

a. Hooligan.

Page 45: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

32

Adalah fans sepakbola yang brutal ketika tim idolanya kalah bertanting.

Hooligan merupakan stereotip suporter bola dari inggris tapi kemudian

menjadi fenomena global. Sebagian besar dari hooligan adalah back-

packer yang telah berpengalaman dalam berpergian. Mereka sering

menonton pertandingan yang beresiko besar. Banyak dari meraka yang

keluar masuk penjara karena sering terlibat bentrok fisik. Untuk

mengantisipasi adanya kerusuhan, gaya berpakaian mereka pun sudah

dipersiapkan untuk berkelahi. Mereka jarang menggunakan pakaian yang

sama dengan tim pilihannya, dan memilih berpakaian asal-asalan agar

tidak terditeksi polisi. Meskipun begitu biasanya mereka tidak mau

menggunakan senjata dan duduk secara berpencar.

b. Ultras

Kata ini berasal dari bahasa Latin yang berarti di luar kebiasaan. Kalangan

ultras tak pernah berhenti menyanyi mendengungkan yel-yel tim selama

bertandingan berlangsung. Mereka juga rela berdiri sepanjang permainan

dan menyalakan gas warna-warni untuk mencari perhatian. Hasil intruksi

ultras yang sangat kreatif terhadap penonton yang lain adalah gelombang

yang biasanya berada di dalam stadion. Meskipun memiliki karakter yang

sama dengan hooligan yaitu temperamental ketika tim mereka kalah

bertanding atau diremehkan, tetapi tujuan mereka utama adalah

mendukung tim, bukan untuk unjuk kekuatan lewat adu fisik. Anggota

ultras adalah mereka yang sangat setia dan loyal terhadap tim favoritnya

cukup lama.

Page 46: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

33

c. The VIP

Bagi mereka yang lebih penting adalah agar ditonton oleh penonton lain.

Sebagian besar kelompok i8ni adalah pembisnis tingkat tinggi yang

menyaksikan pertandingan di kotak VIP demi sebuah gengsi untuk

pencitraan diri. Dalam area VIP atau bisa disebut skyboxes, jutawan dapat

bertemu rekan bisnis lainnya dengan menghasilkan kesepakatan penting.

Mereka tidak perduli dengan hasil skor kecuali itu akan mempengaruhi

bisnis yang digekuti.

d. Daddy/Mommy

Mereka adalah orang-orang yang suka melibatkan atau membawa anggota

keluarga mereka, menonton pertandingan bola layaknya sebuah rekreasi

keluarga untuk mempererat persodaraan. Sehingga mereka menonton bola

jika tiket tidak terlalu mahal atau pada saat pertandingan penyisihan saja.

Sebagian para Daddy/mommy adalah karyawan prefisional yang gemar

sepak bola tetapi tidak terlalu fanatik. Letak tempat duduk mereka saat

menonton biasanya jauh dari hooligan atau ultras. Mereka menghuatirkan

anak-anak mereka menjadi sasaran massa ketika terjadi kerusuhan.

e. Chrismas Tree

Dipanggil Chrismas Tree (pohon natal) karena sekujur tubuh dan

pakaiannya dipenuhi berbagai atribut tim mulai dari badge, pin, stiker,

tato, coret-coretan wajah, dan rambut dengan aneka gaya. Mereka tidak

hanya menonton sepakbola tetapi juga menunjukan identitas Negara atau

Page 47: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

34

tim favorit mereka lewat busana tradisional khas Negara mereka dan

duduk diarea yang jauh dari ultras maupun hooligan.

f. The Expert

Sebagian mereka pengsiunan yang telah berumur yang tak saying

menggunakan uang pensiunan untuk bertaruh, sehingga tak heran jika

wajah mereka selalu tegang sepanjang pertandingan. Dan tak jarang juga

mereka meneguk berbotol-botol minuman karena begitu tegangnya. Para

ahli pertaruhan ini biasanya hanya tertarik pada pertandingan sekelas

World Cup dan UEFA Cup, bukan liga ataupun antar klub. Letak duduk

mereka selalu dekat gawang untuk memudahkan mereka untuk berteriak

member semangat, yang layaknya pelatih mereka juga mengarahkan

strategi apa yang harus dijalankan pemain. Di tangan mereka selalu

tergenggam telepon dan Koran untuk memprediksi akhir dari permainan.

g. Couch Potato

Ini kelompok terbesar dari fans sepakbola, mereka tidak menoton langsung

di stadion tetapi lewat TV di rumah. Tipe ini berasumsi bahwa menonton

melalui TV lebih nyaman dari pada membuang uang untuk sebuah

pertandingan yang belum tentu bagus. Prinsip fans ini adalah murah

meriah. Sambil menonton, selalu sedia camilan dan minuman didekatnya.

Terkadang hanya didepan tv, mereka juga berdandan seolah-olah ada

didalam lapangan dengan menggunakan kaos tim, bendera dan segala

macam atribut ikut meramaikan ajang nonton tersebut.

Page 48: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

35

Jadi dengan kata lain, sikap dapat mempengaruhi apa yang muncul dalam

perasaan dan perilaku seseorang. Namun ekspresi dari sikap kita dan perilaku kita

masing-masing tergantung pada banyak pengaruh baik dari dalam maupun luar.

Sedangkan fanatisme menurut Giulianotti merupakan sebuah rasa kecintaan yang

lebih, sehingga akan berdampak luar biasa terhadap sikap hidup seseorang. Segala

sesuatu yang diyakini akan memberikan sebuah kecintaan dan semangat hidup yang

lebih pada orang tersebut31

.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia fanatisme adalah keyakinan /

kepercayaan yang terlalu kuat terhadap ajaran (politik, agama dan sebagainya). J.P

mengatakan bahwa fanatik merupakan satu sikap penuh semangat yang berlebihan

terhadap satu segi pandangan atau satu sebab. Suatu sikap tersebut bisa berdasarkan

pemikiran dan pemahamannya yang tidak berubah-ubah atau tetap terhadap satu

segi pandangan, yang menurut Winston Churchill bahwa “A fanatik is one who

can‟t change his mind and won‟t cange the subject” dengan artian bahwa seseorang

yang fanatik yang mana tidak bisa berubah pemikirannya dan tidak akan berubah

pokok materi. Fanatisme sendiri diartikan sebagai suatu paham fanatik terhadap

suatu hal, karena dalam EYD, kata yang berakhiran isme adalah merupakan faham.

Fanatik berbeda dengan fanatisme, fanatik merupakan sikap yang timbul saat

seseorang menganut fanatisme (faham fanatik), sehingga fanatisme itu adalah sebab

dan fanatik merupakan akibat.

Achmad Mubarak mengatakan bahwa fanatik adalah suatu istilah yang

digunakan untuk menyebut suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang suatu

31 Richard Gulianotti, Sepak Bola Pesona Sihir Permainan Global, Yogyakarta : Appeiron Pylothe,

2006, hal. 71

Page 49: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

36

yang positif atau yang negatif, pandangan mana yang tidak memiliki sandaran

teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah

diluruskan atau diubah. Secara umum, fanatisme terdiri beberapa jenis yaitu:

fanatisme konsumen, agama, ideology dan politik, kesenangan, olahraga, etnik

dan kesukaan, dan fanatisme kesukaan.

Suatu perilaku tidak terlepas dari ciri yang menjadikan perilaku tersebut dapat

disebut sebagai perilaku fanatik, yaitu :

a. Adanya antusiasme/semangat berlebihan yang tidak

berdasarkan pada akal sehat melainkan pada emosi tidak

terkendali. Ketiadaan akal sehat itu mudah membuat orang

yang fanatik melakukan hal-hal yang tidak proporsional,

sehingga melakukan hal-hal yang kurang waras.

b. Pendidikan yang berwawasan luas dapat menimbulkan benih-

benih sikap solider, sebaliknya indotrinasi yang kerdil dapat

mengakibatkan benih-benih fanatisme. Yang dimaksud disisni

adalah ketika seseorang memiliki pendidikan yang tinggi dan

wawasan yang luas terhadap pengetahuan yang ada, maka rasa

solidaritasnya yang timbul dari diri orang tersebut, karena

dapat mengerti dan memahami serta dapat menempatkan suatu

hal pada tempatnya. Sedangkan lain halnya seseorang yang

diberi doktrin terus menerus, karena tidak diimbangi dengan

wawasan yang luas, sehingga bukan pengembangan diri

berdasarkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang

Page 50: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

37

dimiliki tetapi pembentukan diri yang dipaksakan berdasarkan

doktrin yang diberikan secara terus menerus akan

menimbulkan bibit fanatisme dalam dirinya.

Dalam teorinya, fanatisme secara garis besar memiliki empat

teori utama, yaitu :

a. Sebagai ilmu jiwa mengatakan bahwa sikap fanatik itu

merupakan sikap natural (fitrah) manusia, dengan alasan

bahwa lapisan masyarakat manusia di manapun dapat

dijumpai individu atau kelompok yang memiliki sikap

fanatik. Dikatakan bahwa sikap fanatisme itu merupakan

konsekuensi logis dari kemajemukan social atau

hiteroginitas dunia, karena sikap fanatik tak mungkin

timbul tanpa didahului perjumpaan dua kelompok social.

b. Pendapat kedua mengatakan bahwa fanatisme bukan fitrah

manusia, tetapi merupakan hal yang dapat direkayasa.

Alasan dari pendapat ini ialah bahwa anak-anak, tanpa

membedakan warna kulit ataupun agama. Anak-anak dari

bebagai jenis bangsa dapat bergaul akrab secara alami

sebelum ditanamkan suatu pandangan oleh orang tuanya

atau masyarakat. Seandainya fanatik itu bawaan manusia,

pasti secara serempak dapat dijumpai gejala fanatik

disembarang tempat dan sembarang waktu. Nyatanya

Page 51: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

38

fanatisme itu muncul secara berserakan dan berbeda-beda

sebabnya.

c. Teori lain menyebutkan bahwa fanatisme berakar dari

tabiat agresi seperti yang dimaksud oleh Freud ketika ia

menyebut insting eros dan tanatos.

d. Adanya teori lain yang lebih masuk akal yaitu bahwa

fanatisme itu berakar dari pengalaman hidup secara actual.

Pengalaman kegagalan dan frustasi pada masa kanak-kanak

dapat menimbulkan tingkat emosi yang menyerupai

dendam dan agresi kepada kesuksesan, dan kesuksesan itu

kemudian dipersonifikasi menjadi orang lain yang sukses.

Seseorang yang selalu gagal biasanya merasa tidak disukai

oleh orang yang sukses. Perasaan itu kemudian berkembang

menjadi merasa terancam oleh orang yang sukses yang

akan menghancurkan dirinya. Muncul kelompok ultra

ekstrim dalam suatu masyarakat biasanya berawal dari

terpinggirkannya peran sekelompok orang dalam system

social (ekonomi dan politik) masyarakat dimana orang-

orang itu tinggal.

Fanatisme merupakan suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau

yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan,

tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Begitupun

dalam www.psikoterapis.com disebutkan bahwa fanatisme biasanya tidak rasional

Page 52: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

39

atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan akal budi

sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu.

Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus memperkuat

keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol

perilakunya32

.

Fanatisme biasanya tidak rasionil, oleh karena itu argumen rasionilpun susah

digunakan untuk meluruskannya. Fanatisme dapat disebut sebagai orientasi dan

sentimen yang mempengaruhi seseorang dalam, (a) berbuat sesuatu, menempuh

sesuatu atau memberi sesuatu; (b) dalam berfikir dan memutuskan; (c) dalam

mempersepsi dan memahami sesuatu dan; (d) dalam merasa. Secara psikologis,

seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada diluar

dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti

faham atau filsafat selain yang mereka yakini. Tanda-tanda yang jelas dari sifat

fanatik ini adalah ketidakmampuan memahami karakteristik individual orang lain

yang berada diluar kelompoknya, benar atau salah33

. Oleh karenanya, fanatisme

tidak hanya memberikan dukungan dan semangat, akan tetapi fanatisme suporter

sepak bola di Indonesia khususnya sudah ada yang mengarah pada sikap hooligan.

Secara umum, Hooligan diidentifikasikan sebagai orang atau sekelompok orang

yang sering membuat onar atau kerusuhan34

. Dalam sepak bola hooligan akan

32

Psikoterapis, Apa itu Fanatisme? , http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-fanatisme-,72 ,

diakses pada tanggal 27 maret 2016, pukul 19.19 WIB

33 Achmad Mubarok, Psikologi Fanatik, http://mubarok-institute.blogspot.co.id/2006/08/psikologi-

fanatik.html , diakses pada tanggal 19 agustus 2016 pukul 18.48 wib

34 Anung Handoko, Sepak Bola Tanpa Batas, Yogyakarta : KANISIUS, 2012, hal.39

Page 53: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

40

merasakan kenikmatan saat mereka menghadapi situasi chaos atau rusuh, baik

dengan kelompok suporter lain maupun dengan aparat keamanan35

. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya kerusuhan yang terjadi antar suporter sepak bola usai

ataupun saat pertandingan

Akar-akar fanatisme terletak pada tiga pilar, yakni pilar sosiologis, pilar

epistemologis, dan pilar psikologis manusia yang ketiganya, secara bersamaan,

mendorong orang untuk menjadi fanatik. Pada level sosiologis, kita bisa

memetakan faktor-faktor internal di dalam proses globalisasi dan pengaruh sosial

yang membuat orang menjadi fanatik. Dalam arti ini, kita bisa mengatakan, bahwa

pengaruh sosial amat kuat mendorong orang untuk menjadi fanatik36

.

Secara sosiologis misalnya, fanatisme bisa lahir karena faktor bentukan

lingkungan, orang tua, penanaman suatu nilai yang diturunkan terus menerus ke

setiap generasi. Misalnya sehingga muncul pemitosan di kalangan pendukung tim

Persib bahwa The Jak adalah musuh mereka, begitupun sebaliknya. Untuk contoh

yang satu ini sehingga jelas ada faktor penurunan dendam dari satu kelompok

terhadap kelompok lain untuk mengawetkan kebencian yang pada akhirnya sudah

tidak lagi mendasar37

.

Fanatisme sebenarnya dapat berdampak positif jika disalurkan secara

kreatif. Fanatisme seorang suporter dalam mendukung tim kebanggannya adalah

35

Ibid. hal 40

36 Reza A.A Wattimena, Akar-akar Fanatisme, https://rumahfilsafat.com/2012/11/17/akar-akar-

fanatisme/ , diakses pada tanggal 17 september 2016 pukul 20:46 wib

37 Aisha Shaidra, „Mengupas‟ Fanatisme, Group Diskusi Liberal Arts – Forum Indonesia Muda,

http://www.kompasiana.com/budimanibnu/mengupas-fanatisme_552b32fd6ea8343b0f552d10

diakses pada tanggal 17 september 2016 pukul 20:56 wib

Page 54: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

41

hal yang wajar dalam sepakbola tanah air. Sikap positif yang ditunjukkan oleh

suporter yang fanatik dapat dilihat dari kesediaan suporter dalam membeli karcis

sesuai dengan prosedur, mengikuti kemanapun timnya bertanding meski itu adalah

laga tandang dan aksi heroik dengan tiada henti-hentinya para suporter

menyanyikan lagu dan yel-yel untuk memberikan semangat kepada klub yang

sedang bertanding. Meski cuaca panas terik, mereka tetap memeriahkan tribun

dengan menggunakan atribut-atribut yang mencirikan organisasinya. Selain

memakai atribut, tidak segan-segan ada suporter yang mengecat wajahnya,

menggunakan kostum-kostum yang unik dan juga memperlihatkan tarian-tarian

yang semata-mata untuk memberikan semangat kepada klub kebanggaannya yang

sedang bertanding.

Wujud dari fanatisme tidak hanya sekedar perasaan cinta yang melahirkan

kesetiaan dan kontribusi positif pada tim yang didukung tetapi juga jika cinta itu

berlebihan dapat menimbulkan perilaku yang nekat. Fanatisme acapkali dipandang

sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok yang tidak jarang dapat

menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan. Individu yang fanatik akan cenderung

kurang memperhatikan kesadaran sehingga seringkali perilakunya kurang

terkontrol dan tidak rasional. Misalnya jika tim kebanggaannya kalah ketika

bertanding. Tidak segan-segan adanya suporter yang melempar benda keras atau

memancing keributan lainnya tak hanya didalam atau luar stadion, tapi juga di

tempat seperti bar, cafe atau tempat-tempat yang biasa dijadikan nonton bareng

para suporter. Hal tersebut dipicu karena sepak bola kini bukan hanya tentang

Page 55: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

42

olahraga, ataupun permainan dilapangan semata, namun juga tentang harga diri

yang dipertaruhkan hanya untuk menyandang gelar juara.

Adapun aspek-aspek fanatisme menurut Goddard diantaranya adalah38

;

a. Besarnya minat dan kecintaan pada satu jenis kegiatan. Fanatisme terhadap

satu jenis aktivitas tertentu merupakan hal yang wajar. Dengan fanatisme,

seseorang akan mudah memotivasi dirinya sendiri untuk lebih meningkatkan

usahanya dalam mendukung klub favoritnya.

b. Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut . Hal ini

merupakan suatu esensi yang sangat penting mengingat ini adalah merupakan

jiwa dari memulai sesuatu yang akan dilakukan tersebut.

c. Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu. Dalam melakukan

sesuatu haruslah ada perasaan senang dan bangga terhadap apa yang

dikerjakannya. Sesuatu itu lebih bermakna bila yang berbuat mempunyai kadar

kecintaan terhadap apa yang dilakukannya.

d. Motivasi yang datang dari keluarga juga mempengaruhi seseorang terhadap

bidang kegiatannyanya. Selain hal-hal diatas, dukungan dari keluarga juga

sangat mempengaruhi munculnya fanatisme.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Fanatisme menurut Haryatmoko ada

empat faktor yang dapat menumbuhkan fanatisme yaitu39

,

38

Arif Tri Handoko dan Sonny Andrianto, Hubungan antara Fanatisme Positif Terhadap Klub

Sepakbola dengan Motivasi Menjadi Suporter, Naskah Publikasi-Fakultas Psikologi dan Ilmu

Sosial Budaya, UII, 2006, hal. 6

_________Dikutip dari Civil Religion oleh Goddard, H. Pada tahun 2001, New York:

Cambridge University Press

Page 56: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

43

a. Memperlakukan kelompok tertentu sebagai ideologi. Hal ini terjadi kalau ada

kelompok yang mempunyai pemahaman eksklusif dalam pemaknaan

hubungan-hubungan sosial tersebut.

b. Sikap standar ganda. Artinya antara kelompok organisasi yang satu dengan

kelompok organisasi yang lain selalu memakai standar yang berbeda untuk

kelompoknya masing-masing,

c. Komunitas dijadikan legitimasi etis hubungan sosial. Sikap tersebut bukan

sakralisasi hubungan sosial, tetapi pengklaiman tatanan sosial tertentu yang

mendapat dukungan dari kelompok tertentu.

d. Klaim kepemilikan organisasi oleh kelompok tertentu. Pada sikap tersebut,

seseorang seringkali mengidentikkan kelompok sosialnya dengan organisasi

tertentu yang berperan aktif dan hidup dimasyarakat.

2.4 Semiotika Roland Barthes

Menurut Deddy Mulyana yang dikutip oleh Nawiroh Vera dalam bukunya

Semiotika dalam Riset Komunikasi, semiotika atau semiologi merupakan studi

tentang hubungan antara tanda (lebih khusus lagi simbol atau lambang) dengan

apa yang dilambangkan40

. Tanda dan simbol merupakan alat dan materi yang

digunakan dalam interaksi. Komunikasi merupakan proses transasional dimana

pesan (tanda) dikirimkan dari seseorang pengirim (sender) kepada penerima

39

Ibid. hal.7

_________Dikutip dari Mencari Akar Fanatisme Ideologi oleh Haryatmoko pada tahun 2003,

Jakarta: Ghalia Indonesia

40 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikas, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hal. v

Page 57: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

44

(receiver). Supaya pesan tersebut dapat diterima secara efektif maka perlu adanya

proses interpretasi terhadap pesan tersebut, karena hanya manusialah yang

memiliki kemampuan untuk menggunakan dan memaknai simbol-simbol, oleh

karenanya lahirlah semiologi. Semiologi adalah ilmu yang digunakan untuk

menginterpretasikan pesan (tanda) dalam proses komunikasi41

.

John Fiske mengemukakan bahwa semiotika adalah studi tentang pertanda

dan makna dari sitem tanda; ilmu tentang tanda, tentang bagaimana makna

dibangun dalam „teks‟ media; atau studi tentang bagaimana tanda dari jenis karya

apapun dalam masyarakat yang mengkomunikasikan makna42

.

Dari beberapa definisi yang telah dituturkan maka dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan semiotika adalah ilmu tentang tanda atau ilmu yang

menelaah suatu „tanda‟. Semiotika dan komunikasi tentunya saling berkaitan.

Dalam proses komunikasi manusia, penyampaian pesan menggunakan bahasa,

baik verbal maupun nonverbal. Bahasa terdiri atas simbol-simbol, yang mana

simbol tersebut perlu dimaknai agar terjadi komunikasi yang efektif. Manusia

memiliki kemampuan dalam mengelola simbol-simbol tersebut. Kemampuan ini

mencakup empat bagian, yakni menerima, menyimpan, mengolah, dan

menyebarkan simbol-simbol. Kegiatan-kegiatan ini yang membedakan manusia

dari makhluk hidup lainnya43

.

41

Ibid., hal.1-2

42 Ibid., hal. 2

“Mengutip buku John Fiske “Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif” . Yogyakarta: Jalasutra. 2006, hal. 282”

43 Ibid. hal.6

Page 58: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

45

Selain bahasa verbal, yang tak kalah penting adalah bahasa nonverbal.

Samovar dan kawan-kawan menyatakan, komunikasi nonverbal memainkan

peranan penting dalam kehidupan manusia, walaupun hal ini seringkali tidak kita

sadari44

. Untuk memahami bahasa verbal maupun nonverbal maka dibutuhkan

suatu ilmu yakni semiologi, ilmu tentang tanda-tanda. Disinilah pentingnya

mempelajari semiotika. Kaitan penting antara komunikasi dan semiotika adalah

komunikasi secara sederhana didefinisikan sebagai proses pertukaran pesan,

dimana pesan terdiri atas tiga elemen terstruktur, yaitu tanda dan simbol, bahasa

dan wacana45

.

Kelompok kritis maupun konstruktivis memiliki pandangan bahwa tanda yang

tersebar dalam bentuk pesan-pesan dalam komunikasi massa misalnya dikemas

dalam bungkus ideologi yang tersamar. Tanda sering dikemas dalam selimut

bahasa yang dapat bermakna denotasi maupun konotasi. Sebagai contoh, seorang

peneliti lirik lagu mencurahkan ide, gagasan, maupun kritik sosial melalui

susunan kata berupa tanda yang kadang sulit dimaknai. Disinilah peran semiotika

“Dikutip dari Samovar, A. Larry and Porter, E. Richard. “Communication Between Cultures”.

California: Wadsworth Publishing Company. 1981, hal. 135”

44 Ibid. hal.7

“Dikutip dari Samovar, A. Larry and Porter, E. Richard. “Communication Between Cultures”.

California: Wadsworth Publishing Company. 1981, hal. 155”

45 Ibid. hal. 7

“Dikutip dari Littlejohn, Stephen. “Theories of Human Communication” . Albuquerque:

Wadsworth Publishing Company. 2002”

Page 59: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

46

sebagai sebuah metode untuk membongkar makna-makna terselubung

pengarang46

.

Dalam membongkar makna-makna yang terselubung tersebut terdapat model

semiotika salah satunya adalah model semiotika yang dikemukakan oleh Roland

Barthes. Menurut Barthes yang dikutip oleh Kurniawan dalam bukunya Semiologi

Roland Barthes , semiologi hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan

(humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai , dalam hal ini tidak dapat

disamakan dengan mengkomunikasikan. Memaknai berarti bahwa objek-objek

tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak

berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Barthes,

dengan demikian melihat signifikansi sebagai sebuah proses yang total dengan

suatu susunan yang sudah terstruktur. Signifikansi tak terbatas pada bahasa, tetapi

juga pada hal-hal lain diluar bahasa. Barthes menganggap kehidupan sosial

sebagai sebuah signifikansi. Dengan kata lain, kehidupan sosial, apapun

bentuknya, merupakan suatu sistem tanda tersendiri47

.

Menurut Barthes yang dikutip oleh Diki Umbara, melalui unsur verbal dan

visual (nonverbal), diperoleh dua tingkatan makna, yakni makna denotatif yang

didapat pada semiosis tingkat pertama dan makna konotatif yang didapat dari

46

Ibid. hal.11

47 Ibid. hal.27

Page 60: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

47

semiosis tingkat berikutnya. Pendekatan semiotik terletak pada tingkat kedua atau

pada tingkat signified, makna pesan dapat dipahami secara utuh48

.

Teori semiotika Roland Barthes merupakan turunan dari teori bahasa

menurut de Saussure. Roland Barthes mengungkapkan bahwa bahasa merupakan

sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari masyarakat tertentu

dalam waktu tertentu. Bila Saussure hanya menekankan pada penandaan dalam

tataran denotatif, maka Roland Barthes menyempurnakan semiologi Saussure

dengan mengembangkan sistem penandaan pada tingkat konotatif. Barthes juga

melihat aspek lain dari penandaan, yaitu “mitos” yang menandai suatu

masyarakat.49

48

Diki Umbara, Ada Makna dibalik Shoot , http://docslide.us/documents/ada-makna-di-balik-

shoot.html , diakses pada tanggal 19 April 2016, pukul 07.48 WIB dikutip dalam buku Roland

Barthes yang berjudul The Semiotics Challenge (1998) hal. 172-173

49 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikas, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hal.27

Page 61: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

48

Berikut merupakan peta tanda yang dikemukakan oleh Roland Barthes,

Tabel 2.1 Peta Tanda Roland Barthes

1. Signifier (Penanda) 2. Signified (Pertanda)

3. Denotatif Sign (Tanda Denotatif)

4. Connotative Signifier (Penanda Konotatif)

5. Connotative Signified

(Pertanda Konotatif)

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

2.5.

Sumber : Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009, hal.69

Dari peta tanda Roland Barthes diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3)

terdiri dari atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan,

tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4) Jadi, dalam konsep Barthes,

tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung

kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaanya50

.

Denotasi dalam pandangan Barthes merupakan tataran pertama yang

maknanya bersifat tertutup. Tataran denotasi menghasilkan makna yang eksplisit,

langsung dan pasti. Denotasi merupakan makna yang sebenar-benarnya, yang

50

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hal.69

Page 62: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

49

disepakati bersama secara sosial, yang rujukannya pada realitas. Tanda konotatif

merupakan tanda yang penandanya mempunyai keterbukaan makna atau makna

yang implisit, tidak langsung, dan tidak pasti, artinya terbuka kemungkinan

terhadap penafsiran-penafsiran baru. Dalam semiologi Barthes, Denotasi

merupakan sistem signifikansi tingkat pertama, sedangkan konotasi merupakan

sistem signifikansi tingkat kedua. Denotasi dapat dikatakan merupakan makna

objektif yang tetap, sedangkan konotasi merupakan makna subjektif dan

bervariasi. Contohnya jika kita membaca kalimat „Mawar seperti bunga desa‟,

secara denotasi orang akan memaknai bahwa mawar adalah bunga yang tumbuh di

desa, tetapi secara konotasi maknanya berubah, bunga berarti seorang gadis dan

mawar adalah nama gadis tersebut. Bunga dan gadis awalnya tidak ada

hubungannya sama sekali, tetapi dapat diinterpretasikan memiliki sifat kesamaan,

yaitu cantik dan indah 51

.

Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang menandai

suatu masyarakat. “mitos” menurut Barthes terletak pada tingkat kedua

penandaan. Jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut

akan menjadi penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan

membentuk tanda baru, menurut Barthes mitos merupakan tingkatan tertinggi

penandaan. Ketika suatu tanda yang memiliki makna konotasi kemudian

berkembang menjadi makna denotasi, maka makna denotasi tersebut akan

menjadi mitos. Mitos dalam pandangan Barthes adalah bahasa, maka mitos

adalah sebuah sistem komunikasi dan mitos adalah sebuah pesan. Ia

51

Ibid. hal. 27-28

Page 63: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

50

mengemukakan bahwa mitos dalam pengertian khususnya ini merupakan

perkembangan dari konotasi. Konotasi yang sudah terbentuk lama dimasyarakat

itulah mitos. Barthes juga mengatakan bahwa mitos merupakan sistem semiologis,

yakni sistem tanda-tanda yang dimaknai manusia52

. Secara sederhana, mitos

merupakan konotasi yang telah berbudaya. Sebagai contoh ketika kita mendengar

pohon beringin, denotasinya adalah pohon besar yang rindang, tetapi ketika sudah

menyentuh makna lapis kedua, pohon beringin dapat memiliki makna menakutkan

dan gelap. Pohon beringin juga dapat memiliki makna yang lebih dalam lagi

seperti lambang pada sila ketiga, persatuan Indonesia, makna ini sudah sampai

hingga ideologi karena menyentuh kehidupan sosial manusia sehari-hari hal

tersebut lah yang dinamakan mitos, dimana makna konotasi yang telah

berkembang menjadi makna denotasi 53

.

2.6. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam Sugiyono merupakan suatu hal yang penting untuk

memberikan arahan bagi peneliti dalam proses penelitiannya. Fungsi dari kerangka

berpikir adalah upaya terbentuknya suatu alur penelitian yang jelas dan diterima

secara akal. Peneliti akan menguraikan kerangka berpikir peneliti dalam

melaksanakan penelitian mengenai fanatisme sebagai simbol loyalitas dalam film

dokumenter The Jak, sebagai berikut :

52

Ibid. hal.28

“Dikutip dari Hoed, Benny H. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 2008, hal. 59”

53 Ismoyo, Mitos Menurut Roland Barthes, http://www.ismoyojessy.id/2011/11/mitos-menurut-

roland-barthes.html diakses pada tanggal 19 April 2016, pukul 08.05 WIB

Page 64: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

51

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

Fanatisme Suporter

Sepakbola The Jakmania

Representasi Fanatisme Suporter

Sepakbola The Jakmania Dalam

Film The Jak

Tanda Denotasi

Tanda Denotasi

Tanda Konotasi

Tanda Konotasi

Mitos

Mitos

Sikap fanatisme tergambarkan dalam film The

Jak melalui tanda visual (gambar, bahasa non

verbal/gesture/mimik wajah, serta latar) dan

tanda audio (suara, bahasa verbal, dialog tokoh,

music dan soun efek)

Makna Fanatisme

Page 65: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

52

2.7. Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari kesamaan dalam penelitian yang telah ada sebelumnya,

maka peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian yang telah ada

sebelumnya, sebagai berikut:

1. Skripsi berjudul “Analisis Semiotika Roland Barthes Tentang

Representasi Loyalitas Suporter Persib dan Persija dalam Film Romeo

dan Juliet”. Disusun oleh Alfariz Senna Brammaji pada tahun 2012,

Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek penelitian ini

adalah Film Romeo dan Juliet karya Andibachtiar Yusuf. Ia

menggunakan analisis semiotika Roland Barthes untuk melihat

bagaimana makna denotatif, makna konotatif dan mitos yang

terkandung dalam film Romeo dan Juliet. Hasil dari penelitian ini

adalah: 1). Makna denotatif pada sequence pertama, tulisan Jakarta

warna orange, dibawahnya terdapat lima orang pengemudi vespa

berwarna orange, makna denotatif pada sequence kedua seorang

wanita yang sedang duduk dengan latarbelakang tembok bertuliskan

“janji untuk sebuah kehormatan”, makna denotatif pada sequence

ketiga, dua orang pemuda dengan pakaian warna hitam. Makna

konotasi pada sequence pertama terlihat dari peta dua tahap konotasi,

yaitu makna lain yang terdapat dalam gambar dan proses videografi.

Dan didalam sequence penelitian ini terdapat beberapa mitos, mitos

dalam penelitian ini dipengaruhi oleh ideologi suporter.

Page 66: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

53

2. Skripsi berjudul “Fanatisme Kelompok dan Dampaknya (Studi

analisis semiotik dalam film “Romeo dan Juliet versi Indonesia”).

Disusun oleh Tegar Aldrian Rosdianto, pada tahun 2013, mahasiswa

jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Objek penelitian ini adalah film Romeo dan Juliet versi Indonesia,

sama seperti skripsi sebelumnya penelitian ini juga menggunakan

metode penelitian kualitatif dan untuk menganalisis data

menggunakan semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini

adalah film Romeo dan Juliet versi Indonesia merupakan potret yang

menampakkan adanya simbol fanatisme dalam relasi kedua kubu

kesebelasan. Hal tersebut dapat dilihat dari penggambaran scene-

scene yang menunjukkan bagaimana simbol tersebut muncul dalam

bahasa tubuh, atribut, maupun secara verbal. Fanatisme yang kuat

akan mengubur sisi kemanusiaan sebuah kelompok.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Item

Penelitian Terdahulu

Alfariz Senna B.

Penelitian Terdahulu

Tegar Aldrian R.

Peneliti

Rexi Fajrin Ismail

Judul

Analisis Semiotika

Roland Barthes

Tentang Representasi

Loyalitas Suporter

Fanatisme Kelompok

dan Dampaknya (Studi

analisis semiotik dalam

film “Romeo dan Juliet

Fanatisme The

Jakmania dalam Film

Dokumenter The Jak

sebagai Simbol

Page 67: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

54

Persib dan Persija

dalam Film Romeo dan

Juliet

versi Indonesia Loyalitas

Tahun 2012 2013 2016

Penerbit

Universitas Komputer

Bandung

Universitas Sebelas

Maret Surakarta

Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

Teori

Semiotika Roland

Barthes

Semiotika Roland

Barthes

Semiotika Roland

Barthes

Paradigma - - Konstruktivis

Metodologi Kualitatif Kualitatif Kualitatif

Tujuan

Untuk mengetahui

bagaimana makna

denotatif, makna

konotatif dan mitos

yang terkandung dalam

film Romeo dan Juliet.

Untuk mengetahui

bagaimana simbol-

simbol fanatisme termuat

dalam relasi personal

antara dua kubu

pendukung kesebelasan

Untuk mengetahui

bagaimana tanda

denotasi, tanda

konotasi dan mitos

menggambarkan

fanatisme the Jakmania

dalam Film

Dokumenter The Jak

sebagai simbol

loyalitas

Page 68: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

55

Hasil

Dalam setiap sequence

yang ditampilkan

sudah terlihat makna

denotatif, sedangkan

pada makna konotatif

dapat terlihat dari

proses pengambilan

sebuah gambar, mulai

dari teknik videografi

sampai pada arti warna

yang dapat

menimbulkan makna

tertentu pada setiap

sequence yang ada.

Mitos dapat terlihat

setelah makna dari

konotasi ditemukan

pengaruh ideologi lain.

Hasil dari penelitian ini

adalah film Romeo dan

Juliet versi Indonesia

merupakan potret yang

menampakkan adanya

simbol fanatisme dalam

relasi kedua kubu

kesebelasan. Hal tersebut

dapat dilihat dari

penggambaran scene-

scene yang menunjukkan

bagaimana simbol

tersebut muncul dalam

bahasa tubuh, atribut,

maupun secara verbal.

-

Page 69: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

56

Persamaan

dengan

Peneliti

Penelitian ini meneliti

tentang loyalitas dan

fanatisme suporter

sepak bola yang juga

menggunakan analisis

semiotika Barthes

dengan metodologi

yang digunakan

kualitatif.

Penelitian ini

menggunakan analisis

semiotika Barthes

dengan metodologi yang

digunakan kualitatif.

-

Perbedaan

dengan

peneliti

Objek yang ditelitinya

berbeda, Penelitian ini

menggunakan Film

fiksi yang berjudul

Romeo dan Juliet

sedangkan peneliti

menggunakan film

dokumenter yang

langsung merekan

kejadian nyata dengan

judul The Jak

Objek yang ditelitinya

berbeda, Penelitian ini

menggunakan Film fiksi

yang berjudul Romeo

dan Juliet sedangkan

peneliti menggunakan

film dokumenter yang

langsung merekan

kejadian nyata dengan

judul The Jak

-

Page 70: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif menurut Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tantang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah54

.

Penelitian yang menggunakan metode kualitatif bertujuan untuk menjelaskan

fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Pada penelitian

kualitatif yang ditekankan adalah persoalan kedalam (kualitas) data bukan

banyaknya (kuantitas) data55

. Dalam penelitian ini, peneliti memilih metode

penelitian kualitatif karena bertujuan untuk mengetahui makna fanatisme dalam

film the Jak sebagai simbol loyalitas fans.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis semiotika, yang

merupakan bidang ilmu dalam mengkaji tanda-tanda yang ada didalam suatu objek.

Analisis semiotika merupakan contoh atau salah satu penelitian yang dapat diolah

menggunakan metode kualitatif.

3.2. Paradigma Penelitian

54

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya , 2007,

hal.6

55 Ibid. hal.6

Page 71: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

58

Bogdan dan Biklen berpendapat bahwa paradigma adalah kumpulan longgar

dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

mengarahkan cara berpikir penelitian56

. Sedangkan menurut Vardiansyah,

paradigma diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap diri, dan

lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif)., bersikap

(afektif), dan bertingkah laku (konatif)57

. Sehingga peneliti berpendapat bahwa

paradigma merupakan sudut pandang peneliti dalam melihat realitas.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih paradigma interpretatif. Pada

pandangan interpretatif , manusia lebih dipandang sebagai makhluk rohaniah

alamiah (natural). Manusia sehari-hari bukan “berperilaku” berkonotasi mekanistik

atau bersifat otomatis seperti hewan, melainkan “bertindak” mempunyai konotasi

tidak otomatis/mekanistik, melainkan humanistik alamiah: melibatkan niat,

kesadaran, motif-motif, atau alasan-alasan tertentu, yang disebut Weber sebagai

social action (tindakan sosial) dan bukan social behavior (perilaku sosial) karena ia

bersifat intensional; melibatkan makna dan interpretasi yang tersimpan didalam diri

pelakunya. Dunia itulah yang perlu dibuka, dilacak, dan dipahami untuk bisa

memahami fenomena sosial apapun, kapanpun, dan dimanapun58

.

Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti memilih untuk menggunakan

paradigma interpretatif, karena peneliti ingin mengetahui makna dibalik peristiwa,

56

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2007,

hal.49

57 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Indeks, 2005, hal.27

58 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, IKAPI, Jakarta, 2008, hlm.67

Page 72: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

59

latar belakang pemikiran manusia yang terlibat dalam film The Jak khususnya

mengenai fanatisme sebagai simbol loyalitas fans.

3.3. Unit Analisis

Nimmo mengemukakan bahwa sumber data dapat berupa pidato, dokumen

tertulis, foto, surat kabar, acara televisi, dan gaya tubuh. Kemudian unti analisis

merupakan bagian-bagian yang dipilih dari pesan keseluruhan. Unit analisis mana

yang digunakan dalam penelitian bergantung dari tujuan penelitian atau hipotesis

penelitian59

. Secara sederhana unit analisis merupakan sampel dalam penelitian

kualitatif karena yang diambil hanya beberapa bagian saja.

Dalam penelitian ini, unit analisis dikumpulkan melalui observasi atau

pengamatan secara menyeluruh pada objek penelitian yang dalam hal ini objek

penelitiannya adalah film dokumenter The Jak. Setelah menonton film tersebut

hingga selesai, peneliti memilih beberapa scene yang menggambarkan The

Jakmania sedang mendukung Persija sebagai tim sepak bola kebanggaannya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Kriyantono mengemukakan teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-

cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data60

.

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang diperlukan

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut;

1. Observasi

59

M. Jamiluddin Ritonga, Riset Kehumasan, Jakarta : Grasindo, 2004, hal. 81

60 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana, 2009, hal.93

Page 73: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

60

Teknik observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan

menonton DVD film The Jak. Tidak hanya menontonn, tapi juga

mengamatinya dan memilih scne-scene yang mewakili fanatisme The

Jakmania. Scene-scene yang telah diambil tersebut, selanjutnya akan

dianalisis dengan menggunakan analisis semiotika barthes.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu61

.

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan

melakukan percakapan yang intensif dengan narasumber yang berhubungan

dengan objek penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara yang tidak

terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sitematis dan lengkap untuk mengumpulkan data62

. Wawancara ini

dilakukan sebagai kriterium yakni digunakan untuk menguji kebenaran dan

kemantapan suatu data sehingga hasil dari wawancara ini merupakan bahan

pendukung dari hasil anaslisis peneliti mengenai film “The Jak” dan juga

61

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu

Sosial lainnya, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 180

62 Sahid Raharjo, Wawancara Sebagai Metode Pengumpulan Data, http://www.konsistensi.com/

2013/04/wawancara-sebagai-metode-pengumpulan.html, diakses pada tanggal 17 septermber

2016 pukul 20:10 wib

Page 74: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

61

untuk menguji kredibilitas data (triangulasi). Peneliti akan mewawancarai

sutradara film “The Jak” yakni Andi Bchtiar Yusuf dan Anggota The

Jakmania yang masih aktif hingga saat ini.

3. Dokumentasi

Selain dari teknik observasi dan wawancara, peneliti juga menggunakan

teknik dokumentasi. Sugiyono mengemukakan bahwa dokumen merupakan

catatam peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam pengumpulan

data dalam bentuk tulisan bisa berupa catatan harian, sejarah kehidupan (life

histories), cerita, biografi, peraturan kebijakan63

.

Menurut Kriyantono, dokumentasi adalah instrumen pengumpul data yang

sering digunakan dalam berbagai metode pengumpul data, tujuannya untuk

mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data64

.

Salah satu teknik dari dokumentasi adalah dengan mendayagunakan sumber

informasi yang terdapat diperpusatakaan ataupun internet. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan beberapa buku, jurnal dan artikel yang bersumber

dari internet sebagai sumber referensi dan data pendukung untuk penelitian

ini.

3.5. Teknik Analisis Data

Moleong mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga

63

Sugiyono, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2010, hal. 82

64 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana, 2009, hal.118

Page 75: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

62

dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data65

. Bogdan juga berpendapat bahwa analisis data dalam

kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya

kedalam kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, mimilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang

dapat diceritakan kepada orang lain66

.

Langkah-langkah peneliti dalam menganalisis permasalahan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut;

1. Menonton film yang akan dikaji yakni film dokumenter The Jak karya

Andibachtiar Yusuf.

2. Inventarisasi data, yaitu mengumpulkan data yang telah diperoleh dari

obeservasi dan dokumentasi. Dengan memilih scene-scene yang

dianggap mewakili fanatisme The Jakmania, dan juga sumber-sumber

referensi yang diperoleh dari buku, jurnal, atau internet.

3. Menganalisis tanda yang disampaikan dalam film tersebut dengan

menggunakan model semiotikan Roland Barthes.

4. Melakukan wawancara terhadap informan penelitian guna menguji

kredibilitas data yang telah diperoleh oleh peneliti.

65

Ibid. hal.165

66 Sugiyono, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2010, hal.88

Page 76: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

63

5. Penarikan kesimpulan, penilaian dari data yang ditemukan baik

dilapangan maupun hasil pemikiran peneliti.

Dalam menganalisis scene-scene yang telah dipilih, peneliti menggunakan

analisis semiotika Roland Barthes. Dalam analisis semiotika Roland Barthes ada

yang disebut dengan Peta Tanda Roland Barthes,

Tabel 3.1 Peta Tanda Roland Barthes

1. Signifier (Penanda) 2. Signified (Pertanda)

3. Denotatif Sign (Tanda Denotatif)

4. Connotative Signifier (Penanda Konotatif)

5. Connotative Signified

(Pertanda Konotatif)

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

Sumber : Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009, hal.69

Dari peta tanda Roland Barthes diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3)

terdiri dari atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan,

tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal tersebut

Page 77: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

64

merupakan unsur material: hanya jika anda mengenal tanda “singa”, barulah

konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin67

.

Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna

tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi

keberadaannya68

.

Setelah scene-scene yang akan dianalisis telah dipilih, maka peneliti akan

menganalisis scene-scene tersebut berdasarkan peta tanda Roland Barthes yang

telah diuraikan sebelumnya.

3.6. Triangulasi Data Penelitian

Triangulasi berfungsi agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan yakni

pengecekan keabsahan data yang telah diteliti. Karena penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif dan data yang diperoleh bukan dalam berbentuk angka maka

untuk menguji validitas tidak dapat dilakukan dengan uji statistik seperti dalam

penelitian kuantitatif melainkan dengan teknik triangulasi.

Sugiyono menyatakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu69

. Ada 3 macam teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber,

triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Dalam peneitian ini peneliti

menggunakan triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data yang telah

67

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hal.69

Mengutip Paul Cobley dan Litza Jansz dalam bukunya Introducing Semiotics, 1999, hal. 51.

68 Ibid. hal.69

69 Sugiyono, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2010, hal.125

Page 78: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

65

peneliti teliti. Sugiyono menjelaskan bahwa triangulasi sumber dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah didata melalui berbagai sumber70

.

Oleh karenanya untuk menguji kredibilitas data mengenai tanda-tanda

fanatisme the jakmania sebagai simbol loyalitas fans dalam film dokumenter The

Jak, maka perlu dilakukan pengujian data yang telah diperoleh dengan

membandingkan hasil dari pengamatan, dengan orang-orang yang berkaitan

dengan obejek yang diteliti. Peneliti akan melakukan wawancara dengan sutradara

film The Jak yakni Andibachtiar Yusuf, selanjutnya peneliti juga mewawancarai

salah satu anggota The Jakmania yang aktif. Selanjutnya hasil wawancara-

wawancara tersebut di compare dengan hasil pengamatan peneliti.

Data dari ketiga sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan, namun harus

dideskripsikan dan dikategorikan mana yang memiliki sudut pandang yang serupa

dan mana yang berbeda. Sehingga akan ditarik kesimpulan mengenai penelitian

ini.

3.7. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dengan

jadwal penelitian sebagai berikut;

70

Ibid. hal.127

Page 79: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

66

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Agenda

Bulan

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt

Pra-riset dan

Penyusunan

Bab 1

Revisi Bab 1

dan Penyusunan

Bab 2

Revisi Bab 2

dan Penyusunan

Bab 3

Sidang Outline

Page 80: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Objek Penelitian

4.1.1 Film The Jak

Film yang di produksi oleh Bogalakon Pictures ini disutradarai oleh

Andibachtiar Yusuf. Film yang berdurasi 75 menit ini menceritakan tentang

Suporter Sepak Bola di Indonesia khususnya The Jakmania yang merupakan

suporter klub Sepak Bola Persija Jakarta. Sebagai salah satu suporter klub terbesar

di Indonesia, The Jakmania sering menjadi sorotan publik karena caranya dalam

memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya tersebut. Perilaku fanatik

sering kali muncul baik di dalam maupun di luar pertandingan.

Film yang bergenre dokumenter ini menceritakan tentang The Jakmania

sebagai suporter sepakbola yang begitu fanatik dan loyal terhadap klub

kebanggannya Persija Jakarta. Film ini juga menceritakan awal mula bagaimana

terbentuknya The Jakmania sebagai satu kesatuan kelompok suporter sepakbola

pendukung Persija Jakarta.

Sebagian isi dari film yang di release pada awal tahun 2007 ini, merupakan

hasil dari wawancara kepada beberapa anggota The Jakmania diantaranya yaitu,

Ir. Tauhid Indrasjarief atau yang lebih dikenal dengan Bung Ferry, Abi Irlan, dan

Jawil. Bung ferry yang merupakan salah satu pendiri The Jakmania menceritakan

bagaimana awal The Jakmania bisa terbentuk. Ia bercerita pada saat tahun 1997

ia merupakan seorang anggota volcano yang merupakan suporter fanatik dari klub

Page 81: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

68

sepakbola Pelita Jaya. Kemudian pada suatu hari temannya mengajak ia menonton

pertandingan sepak bola, ia pun mengiyakan tanpa ia tahu klub mana yang sedang

bertanding. Ketika telah sampai di stadion ternyata klub yang sedang bertanding

adalah Persija Jakarta. Namun ternyata kehadiran bung Ferry dan rekan-rekannya

pada pertandingan Persija kala itu menimbulkan sebuah polemik. Harian pos kota

memuat berita tentang ia dan rekan-rekannya yang dianggap „menyebrang‟ ke

klub lain. Selanjutnya sejak saat itu ia di musuhi oleh teman-temannya yang

tergabung di Volcano.

Kemudian ia memutuskan untuk terus menonton Persija Jakarta kala

bertanding di Jakarta. Saat itu Persija belum memiliki basis suporter yang tetap.

Semakin hari semakin ramai penonton yang datang kala Persija bertanding,

akhirnya ia bersama Gugun Gondrong menginisiasi untuk membentuk kelompok

suporter klub sepak bola Persija Jakarta yang diberi nama The Jakmania yang

terbentuk hingga saat ini.

Kemudian salah satu anggota The Jakmania yang bernama Abi irlan pun

juga ikut bercerita dalam film ini tentang kehidupannya sebagai The Jakmania.

Abi Irlan bercerita bagaimana hidupnya sebagai manusia biasa dan kehidupannya

sebagaimana The Jakmania. Ia juga merupakan seorang pekerja dan anggota

partai. Dalam film ini ia banyak bercerita tentang bagaimana ia membagi waktu

antara bekerja, agenda partai, dan kegiatannya sebagai seorang anggota The

Jakmania. Abi Irlan bercerita bagaimana eksistensi kita sebagai manusia itu

penting. Ia merasa menjadi seorang pekerja, anggota partai dan The Jakmania

sekaligus memang tidak mudah. Terlebih untuk membagi waktu bukanlah sesuatu

Page 82: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

69

yang mudah. Abi Irlan juga bercerita kala kegiatannya saling berbenturan ia pun

mulai kebingungan. Tapi ia selalu berusaha menyiasatinya dengan berusaha

membagi waktu secara proporsional. Yang terpenting ia tidak melewatkan

pertandingan Persija Jakarta kala berlaga.

Selain Bung Ferry dan Abi Irlan, dalam film ini juga ada seorang

pedagang buah yang merupakan The Jakmania yakni Jawil. Meski ia seorang

pendatang dari Cirebon, ia memutuskan untuk menjadi The Jakmania karena ia

merasa mencari nafkah di Jakarta selain itu karena memang dia menyukai sepak

bola khusunya Persija Jakarta. Ia bercerita jika The Jakmania sedang bertandang

ke kota lain, ia sering mengajak keluarganya untuk ikut serta.

Film yang masuk dalam nominasi Best Extended Documentary di Citra

Award pada tahun 2009 ini memang kental menceriakan tentang fanatisme dan

keloyalitasan The Jakmania dalam mendukung klub sepak bola Persija Jakarta

dari tahun 1997 hingga saat ini.

4.2 Analisis Data Penelitian

Peneliti menggunakan model semiotika Roland Barthes untuk menganalisis

tanda-tanda Fanatisme yang ditujukan dalam scene-scene film The Jak ini.

Kemudian peneliti berupaya untuk menemukan simbol loyalitas yang ada dalam

scene-scene tersebut. Temuan dalam bentuk tanda kemudian dideskrpsikan ke

dalam suatu bentuk analisis yang tersitematis, dengan mengacu pada rumusan

masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Peneliti memfokuskan pada scene

yang dianggap menggambarkan Fanatisme The Jakmania sebagai simbol

loyalitas.

Page 83: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

70

Untuk memudahkan dalam analisis dan pembahasan dalam setiap scene,

peneliti menuliskannya dalam bentuk tabel yang selanjutnya akan peneliti

deskripsikan.

4.2.1 Scene The Jakmania Menuju Stadion

4.2.1.1 Tabel Scene The Jakmania Menuju Stadion

Type of Shot Frame Script

Very long Shot

Memperlihatkan

bus metromini yang

sedang membawa

rombongan The

Jakmania dan

terdengar suara

suasana jalan raya

Medium Shot

memperlihatkan

tulisan „GUE

ANAK JAKARTA‟

pada punggung

anggota The

Jakmania

4.2.1.2 Tabel Analisis Scene The Jakmania Menuju Stadion

Page 84: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

71

4.2.1.3 Analisis tanda denotasi dan konotasi The Jakmania berangkat ke

stadion scene ke 1

Pada tingkat denotatif, pemaknaan dilakukan berdasarkan apa yang

ditangkap oleh indera yang aktif dalam tubuh saja, dalam hal ini berupa indera

penglihatan. Merujuk pada hasil penelitian pada poin sebelumnya, terdapat

beberapa hasil yang telah didapat mengenai keseluruhan aspek penanda dan

petanda dalam scene pertama menurut kacamata semiotika Roland Barthes.

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

Metromini penuh

Antusiasme The

Jakmania pergi ke

stadion

Tanda Denotatif / Penanda konotatif Petanda Konotatif

The jakmania berangkat menuju stadion dengan

menggunakan bus metromini hingga penuhi atap

bus

Kebersanaan The

Jakmania

Tanda Konotatif

Jumlah anggota The Jakmania yang begitu banyak

Mitos

Superioritas Suporter

Page 85: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

72

Dari segi pengambilan gambar, scene yang di capture pada menit ke 1

detik ke 8 ini menggunakan pengambilan gambar very long shot yang

memperlihatkan bus metro mini yang sedang membawa sekelompok The

Jakmania yang menggunakan atribut serba orange, yang merupakan suporter

pendukung Klub Sepak Bola Persija Jakarta hingga naik di atas atap bus. Hal ini

menggambarkan The Jakmania yang rela duduk diatas atap bus dengan

membahayakan dirinya sendiri. Kemudian frame selanjutnya menggunakan

medium shot yang menampilkan gambar The Jakmania memenuhi bagian dalam

metro mini dan ada dua orang yang memakai kaos bertuliskan “GUE ANAK

JAKARTA”. Hal ini memperkuat bahwa seriap anak Jakarta begitu bangga

dengan klub kebanggaan kotanya.

Dari adegan diatas, penanda denotasi yang didapatkan adalah sebuah

adegan metromini yang penuh berjalan di jalan raya. Lalu petanda denotasi yang

didapatkan memiliki makna bahwa The Jakmania memiliki antusiasme yang besar

untuk menduduk klub kebanggaannya bertanding. Dari penanda dan petanda

denotasi yang didapatkan maka memunculkan tanda denotasi The jakmania

berangkat menuju stadion dengan menggunakan bus metromini hingga penuhi

atap bus

Lalu mengapa adegan tersebut menjadi representasi dari fanatisme

suporter? Menurut Le Bon, massa mempunyai sifat psikologis tersendiri, orang

yang bergabung dalam massa akan berbuat sesuatu, yang tidak akan diperbuat jika

individu tidak ikut bergabung. Massa memiliki hukum mental unity atau law of

Page 86: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

73

mental unity yaitu bahwa dalam massa adanya kesatuan mind, kesatuan jiwa,

seperti yang dikemukakan:

“siapapun individu yang menyusun itu, bagaimanapun juga suka

atau tidak suka dengan gaya hidup mereka, kedudukan mereka,

kenyataannya bahwa mereka telah diubah dalam satu kerumunan yang

meletakkan mereka pada pemikiran kolegtif71

Hal ini terlihat ketika mereka menaiki atap bus untuk berangkat ke stadion

yang tidak mungkin dilakukan secara individu. Kesatuan jiwa mampu membuat

mereka menjadi lebih berani bahkan rela membahayakan diri sendiri dengan

duduk di atap bus metro mini. Selain itu mereka tidak hanya sekedar duduk

melainkan juga berdiri sambil mengibarkan atribut kebanggannya seperti bendera,

syal, dan yang lainnya ketika bus sedang melaju dengan kecepatan tinggi.

Max Mess mengatakan, dinyatakan massa penonton yang dapat

memberikan sumbangan positif dan negatif terhadap perkembangan dalam dunia

olah raga, yaitu: massa suporter. Yaitu massa penonton yang menonton tim

kesayangannya bertanding. Dimana penonton merasa memiliki tim yang sangat

tinggi sehingga ada sikap fanatisme, yang sisi jeleknya adalah bila tim yang

diharapkan ini tidak dapat menang maka mereka dapat membuat kerusuhan72

.

Peneliti senada dengan pernyataan Max Mess, bahwa sikap fanatisme

71

Dikutip dari skripsi Bayu Agung Prakoso, fanatisme suporter sepakbola Jakarta, hlm 45

72 Dikutip dari skripsi Bayu Agung Prakoso, fanatisme suporter sepakbola Jakarta, hlm 46

Page 87: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

74

tumbuh secara alami ketika massa penonton merasa memiliki tim yang sangat

tinggi. hal itu pun berlaku pada The Jakmania yang memiliki fanatisme yang

sangat tinggi. berdasarkan akun instagram @panditfootball73

terbukti dari rata-rata

jumlah penonton Liga 1 Gojek Traveloka The Jakmania merupakan suporter yang

paling banyak hadir ke stadion dengan angka rata-rata hampir 25.000 penonton

disetiap pertandingan.

Gambar 4.1

Rata-rata jumlah penonton liga 1 Indonesia

Memaknai dari tingkat konotatif berarti memaknai dengan satu level lebih

mendalam lagi terhadap suatu hal. Pemaknaan tingkat konotatif hanya terdapat

dalam semiotika Barthes. Pada scene pertama ini, sudah di peroleh hasil analisis

73

Dikutip dari akun instagram @panditfootball pada tgl 04 Sept 2017 pkl 18.10

Page 88: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

75

berupa identifikasi tanda dari beberapa aspek penanda dan petanda yang diteliti.

Pada scene pertama penanda konotasinya adalah The jakmania berangkat menuju

stadion dengan menggunakan bus metromini hingga penuhi atap bus. Achmad

Mubarok mengatakan suatu perilaku tidak terlepas dari ciri yang menjadikan

perilaku tersebut dapat disebut sebagai perilaku fanatik, yaitu :Adanya

antusiasme/semangat berlebihan yang tidak berdasarkan pada akal sehat

melainkan pada emosi tidak terkendali. Ketiadaan akal sehat itu mudah membuat

orang yang fanatik melakukan hal-hal yang tidak proporsional, sehingga

melakukan hal-hal yang kurang waras74

.

Sedangkan petandanya adalah kebersamaan The Jakmania yang

ditunjukan dengan antusiasme mereka saat berangkat menuju ke stadion sehingga

menciptakan makna konotasi bahwa The Jakmania memiliki kebersamaan yang

tinggi dalam mendukung klub kebanggaannya. Dari penanda dan petanda

konotatif diatas didapatkan tanda konotatif jumlah anggota The Jakmania yang

begitu banyak. Hal itu dapat dilihat secara jelas ketika bus metromini begitu

penuh sesak oleh anggota The Jakmania.

4.2.1.4 Analisis tanda Mitos The Jakmania berangkat ke stadion scene ke 1

Mitos dimaknai sebagai suatu operasi ideologi yang berkembang dalam

masyarakat yang sudah terjadi secara turun-temurun. Mitos memiliki pola tiga

dimensi, yaitu penanda petanda dan tanda. Dalam scene pertama ini terkuak mitos

fanatisme dalam film The Jak.

74

Achmad Mubarok, Psikologi Fanatik, http://mubarok-institute.co.id/2006/08/psikologi-

fanatik.html , diakses pada tanggal 19 agustus 2016 pukul 18.48 wib

Page 89: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

76

Merujuk pada hasil analisis dan pembahasan mitos yang berkembang

mengenai fanatisme, terdapat poin-poin yang diyakini sebagai garis besar dari

makna fanatisme tersebut. Fanatisme yang coba digambarkan pada scene ini

seolah menujukan superioritas dalam satu kesatuan kelompok yang memiliki

kecintaan terhadap hal yang sama.

Hal tersebut melahirkan makna mitos bahwa rasa cinta terhadap hal yang

sama mampu membuat rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan tumbuh secara

alami. Sehingga membuat kelompok tersebut menjadi lebih solid dan lebih

kompak satu sama lain meskipun tidak saling mengenal.

Hal tersebut melahirkan makna mitos bahwa rasa cinta terhadap suatu hal

tidak bisa dirubah oleh apapun termasuk oleh orang tua. Biasanya anak justru

mengikuti apa yang orang tuanya katakan dan tidak berani menentang atau bahkan

berbeda pilihan dengan orang tuanya.

4.2.2 Scene The Jakmania Memaksa Masuk Stadion

4.2.2.1 Tabel Scene The Jakmania Memaksa Masuk Stadion

Type of Shot Frame Script

Close Up

Scene : Di depan pintu masuk stadion Lebak

Bulus – Close Up.

Time : 00 : 03 : 13 – 00 : 03 : 35.

Dalam scene ini terlihat dan terdengar

bagaimana The Jakmania yang jumlahnya

Page 90: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

77

Close up

begitu banyak berkumpul di depan pintu

masuk stadion lebak bulus sambil bernyanyi

“buka buka buka pintunya, buka pintunya

sekarang juga”. Mereka merupakan The

Jakmania yang tidak bisa memasuki stadion

dikarenakan pintu yang sudah ditutup oleh

pihak panitia pelaksana pertandingan. Mereka

berusaha memaksa masuk dengan

menyanyikan lagu yang memiliki arti

dorongan untuk segera membuka pintu

masuk.

Page 91: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

78

4.2.2.2 Tabel Scene Loyalitas Suporter

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

jumlah The Jakmania

begitu banyak

berdesakkan

The Jakmania menunggu

pintu stadion dibuka

Tanda Denotatif / Penanda konotatif Petanda Konotatif

The Jakmania berkumpul dan bernyanyi agar pintu

stadion di buka

The Jakmania mencoba

untuk masuk

Tanda Konotatif

The Jakmania menyanyikan lagu untuk memberikan tekanan kepada petugas

untuk segera membuka pintu

Mitos

Kekuatan massa mampu mempengaruhi keadaan

4.2.2.3 Analisis tanda denotasi dan konotasi The Jakamnia Memaksa Masuk

Stadion scene ke 2

Pada tingkat denotatif, pemaknaan dilakukan berdasarkan apa yang

ditangkap oleh indera yang aktif dalam tubuh saja, dalam hal ini berupa indera

penglihatan. Merujuk pada hasil penelitian pada poin sebelumnya, terdapat

beberapa hasil yang telah didapat mengenai keseluruhan aspek penanda dan

petanda dalam scene pertama menurut kacamata semiotika Roland Barthes.

Page 92: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

79

Dari segi pengambilan gambar, scene yang di capture pada menit ke 3

detik ke 13 ini menggunakan pengambilan gambar Close Up Shot yang bertujuan

memperlihatkan fokus pada objek gambar agar terlihat lebih dekat dan jelas.

Objek gambar yang dimaksud dalam hal ini adalah The Jakmania dalam jumlah

yang banyak terlihat sedang berada di luar stadion lebak bulus. Mereka berusaha

masuk ke dalam stadion meskipun petugas pintu masuk sudah menutup pintu. The

Jakmania terus memberikan pressure kepada petugas pintu masuk dengan terus

mendoro masuk dan juga bernyanyi lagu “buka buka buka pintunya, buka

pintunya sekarang juga” dengan lantang.

Dari adegan diatas, penanda denotasi yang didapatkan adalah jumlah The

Jakmania begitu banyak berdesakkan. Hal tersebut bisa terlihat dan terdengar jelas

dalam scene diatas sehingga peneliti menjadikan itu sebagai penanda denotasi.

Lalu petanda denotasi yang didapatkan yaitu The Jakmania menunggu pintu

stadion dibuka. Hal tersebut merupakan petanda denotatif yang memiliki makna

bahwa The Jakmania memiliki antusiasme yang besar untuk menduduk klub

kebanggaannya bertanding. Dari penanda dan petanda denotasi yang didapatkan

maka memunculkan tanda denotatif yaitu The Jakmania berkumpul dan bernyanyi

agar pintu stadion di buka.

Setelah mendapatkan tanda denotatif maka selanjutnya pembahasan dalam

scene ini memasuki pembedahan mengenai makna konotatif. Memaknai dari

tingkat konotatif berarti memaknai dengan satu level lebih mendalam lagi

terhadap suatu hal. Pemaknaan tingkat konotatif hanya terdapat dalam semiotika

Barthes. Pada scene kedua ini, sudah di peroleh hasil analisis berupa identifikasi

Page 93: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

80

tanda dari beberapa aspek penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene kedua ini

penanda konotasinya adalah The Jakmania berkumpul dan bernyanyi agar pintu

stadion di buka. Hal tersebut didapatkan dari tanda denotatif karena dalam teori

Semiotika Roland Barthes tanda denotatif saat bersamaan otomatis juga jadi

penanda konotasi. Tahap selanjutnya adalah masuk ke petanda konotasi. Petanda

konotasi yang didapatkan adalah The Jakmania mencoba untuk masuk. Hal

tersebut terlihat dan terdengar ketika mereka terus berusaha masuk ke stadion. Hal

itu memperlihatkan makna yang kemudian dijadikan sebagai petanda konotasi.

Dari penanda dan petanda konotatif diatas maka didapatkan tanda

konotatifnya yaitu The Jakmania menyanyikan lagu untuk memberikan tekanan

kepada petugas untuk segera membuka pintu. Hal itu dapat dilihat secara jelas

ketika mereka terus mendorong ke arah pintu masuk serta menyanyikan lagu yang

memiliki makna untuk membuka pintu. Hal-hal tersebut lah yang membuat

peneliti menganggap bahwa The Jakmania sedang berusaha melakukan tekanan

pada petugas penjaga pintu lewat lagu dan dorongan massa.

Lalu mengapa adegan tersebut menjadi representasi dari fanatisme

suporter? Peneliti menganggap hal-hal yang terjadi didalam adegan tersebut

sebagai fanatisme karena penulis memiliki keyakinan bahwa hal tersebut bisa

terjadi karena adanya rasa fanatik dalam tubuh The Jakmania. Hal itu bisa

dibuktikan dengan terus berusaha memasuki stadion meskipun pintu sudah

ditutup. Mereka mungkin berangkat dari berbagai daerah dengan pengorbanan

masing-masing untuk menonton Persija Jakarta bertanding. Mereka juga bukanlah

sekumpulan orang yang saling kenal satu sama lain namun mereka memiliki

Page 94: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

81

kecintaan yang sama sehingga mereka mampu melakukan hal yang sama dan

bersama-sama. Fanatisme pribadi kemudian menjadi fanatisme kelompok ketika

mereka mengalami nasib yang sama. Pintu stadion yang tertutup pun memiliki

dua kemungkinan alasan. Kemungkinan yang pertama adalah kapasitas stadion

sudah tidak mampu menampung lagi. Stadion lebak bulus memang cukup kecil

untuk menampung banyaknya The Jakmania yang berjumlah banyak dan

memiliki animo yang cukup tinggi dalam mendukung Persija Jakarta. Sedangkan

kemungkinan kedua adalah tiket yang tersedia tidak banyak dan terjual habis

sehingga masih banyak The Jakmania yang tidak bisa masuk ke dalam stadion.

Dalam sebuah kesempatan peneliti berkesempatan mewawancarai sang

sutradara film The Jak yaitu Andi Bachtiar Yusuf. Dalam wawancara tersebut pria

yang biasa disapa Ucup itu mengatakan :

“menurut gua malah Jakmania itu, ini menurut gua ya, ya ini bisa

jadi perdebatan panjang sih. Fanatisme tuh ukurannya kaya apa gitu.

Karena kan Jakmania sebagai organisasi atau sebagai suporter gitu. Kalo

menurut gua fanatismenya tinggu tuh iya”

Pernyataan tersebut menguatkan The Jakmania sebagai suporter yang fanatik dan

ditunjukan dalam adegan The Jakmania berdesakkan di depan pintu stadion lalu

memaksa masuk ke dalam stadion.

4.2.2.4 Analisis Tanda Mitos The Jakmania Memaksa Masuk Stadion scene

ke 2

Merujuk pada hasil analisis dan pembahasan mitos yang berkembang

mengenai fanatisme, terdapat poin-poin yang diyakini sebagai garis besar dari

Page 95: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

82

makna fanatisme tersebut. Fanatisme yang coba digambarkan pada scene ini

menunjukkan Kekuatan massa mampu mempengaruhi keadaan. Mereka sadar

bahwa pintu sudah di tutup namun mereka tetap berusaha masuk ke dalam.

Biasanya orang cenderung taat pada aturan dan tidak memaksakan kehendak.

Namun itu hanyalah mitos untuk The Jakmania karena mereka justru tetap

memaksa untuk masuk stadion. Hal tersebutlah yang membuat peneliti

menganggap kekuatan massa mampu mempengaruhi keadaan sebagai mitos pada

tabel analisis scene ke 2.

4.2.3 Scene Teatrikal The Jakmania

4.2.3.1 Tabel Scene Teatrikal The Jakmania

Type of Shot Frame Script

Long Shot

Scene : disebuah jalan – Long Shot.

Time : 00 : 16 : 00 – 00 : 16 : 49.

Dalam scene ini terlihat dan terdengar

bagaimana The Jakmania yang jumlahnya

begitu banyak menggiring replika seorang

Page 96: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

83

Long Shot

suporter rival mereka persib bandung yang

tunjukkan dengan baju biru bertuliskan

hooligan serta di ikat menggunakan tali di

leher sambil bernyanyi bersama-sama. Lirik

lagunya berbunyi: “Jangan usik The

Jakmania, Jangan Usik anak Jakarta, The Jak

selalu terima suporter mana saja, tapi Viking

tetap musuh bangsa”. Beberapa kali juga

terdapat adegan teatrikal anak The Jakmania

memukul suporter yang di ikat tersebut.

4.2.3.2 Tabel Analisis Teatrikal The Jakmania

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

Teatrikal The Jakmania

The Jakmania mem-Bully

Viking

Tanda Denotatif / Penanda konotatif Petanda Konotatif

The Jakmania melakukan teatrikal dengan mengikat

suporter Persib Bandung

Rivalitas The Jakmania

Tanda Konotatif

The Jakmania menunjukkan refleksi rivalitas dalam sebuah teatrikal

Mitos

The Jakmania merawat Permusuhan

Page 97: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

84

4.2.3.3 Analisis Tanda Denotasi Dan Konotasi Teatrikal The Jakmania scene

ke 3

Pada tingkat denotatif, pemaknaan dilakukan berdasarkan apa yang ditangkap

oleh indera yang aktif dalam tubuh saja, dalam hal ini berupa indera

penglihatan. Merujuk pada hasil penelitian pada poin sebelumnya, terdapat

beberapa hasil yang telah didapat mengenai keseluruhan aspek penanda dan

petanda dalam scene pertama menurut kacamata semiotika Roland Barthes.

Dari segi pengambilan gambar, scene yang di capture pada menit ke 16 ini

menggunakan pengambilan gambar Long Shot yang bertujuan memperlihatkan

fokus pada objek gambar agar terlihat lebih luas lagi. Objek gambar yang

dimaksud dalam hal ini adalah The Jakmania yang sedang melakukan tetarikal.

Dalam adegan tersebut terlihat bagaimana The Jakmania bernyanyi sambil

berjalan. Dalam nyanyian tersebut memiliki lirik berbunyi : “Jangan usik The

Jakmania, Jangan Usik anak Jakarta, The Jak selalu terima suporter mana saja,

tapi Viking tetap musuh bangsa”. Lirik tersebut mengandung unsure makna

rivalitas antara The Jakmania dengan suporter lain yaitu Viking yang merupakan

suporter klub Persib Bandung. Selain bernyanyi-nyanyi, teatrikal The Jakmania

juga memperlihatkan seorang yang menggunakan baju biru bertuliskan Hooligan

dan di cat merah pada mukanya sedang di ikat menggunakan tali yang terpasang

di leher dan tangan serta ditarik oleh anak-anak kecil. Beberapa kali juga terlihat

bagaimana anggota The Jakmania melakukan adegan memukul suporter Viking

tersebut.

Page 98: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

85

Dari adegan diatas, penanda denotasi yang didapatkan adalah Teatrikal

The Jakmania. Hal tersebut bisa terlihat dan terdengar jelas dalam scene diatas

sehingga peneliti menjadikan itu sebagai penanda denotasi. Lalu petanda denotasi

yang didapatkan yaitu The Jakmania mem-Bully Viking. Hal tersebut merupakan

petanda denotatif yang memiliki makna bahwa The Jakmania memiliki rivalitas

yang begitu kuat sehingga sikap fanatik hadir secara bersamaan demi menjaga

rivalitas tersebut. Dari penanda dan petanda denotasi yang didapatkan maka

memunculkan tanda denotatif yaitu The Jakmania melakukan teatrikal dengan

mengikat suporter Persib Bandung.

Setelah mendapatkan tanda denotatif maka selanjutnya pembahasan dalam

scene ini memasuki pembedahan mengenai makna konotatif. Memaknai dari

tingkat konotatif berarti memaknai dengan satu level lebih mendalam lagi

terhadap suatu hal. Pemaknaan tingkat konotatif hanya terdapat dalam semiotika

Barthes. Pada scene kedua ini, sudah di peroleh hasil analisis berupa identifikasi

tanda dari beberapa aspek penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene kedua ini

penanda konotasinya adalah The Jakmania melakukan teatrikal dengan mengikat

suporter Persib Bandung. Hal tersebut didapatkan dari tanda denotatif karena

dalam teori Semiotika Roland Barthes tanda denotatif saat bersamaan otomatis

juga jadi penanda konotasi. Tahap selanjutnya adalah masuk ke petanda konotasi.

Petanda konotasi yang didapatkan adalah Rivalitas The Jakmania. Hal tersebut

terlihat dan terdengar ketika mereka membawa unsure suporter rival dalam aksi

teatrikal mereka. Hal itu memperlihatkan makna yang kemudian dijadikan sebagai

petanda konotasi.

Page 99: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

86

Dari penanda dan petanda konotatif diatas maka didapatkan tanda

konotatifnya yaitu The Jakmania menunjukkan refleksi rivalitas dalam sebuah

teatrikal. Hal itu dapat dilihat secara jelas dalam seluruh adegan dalam scene ke 3

ini dimana The Jakmania melakukan teatrikal untuk merefleksikan rivalitasnya

dengan suporter lain dengan melibatkan simbol-simbol kelompok lain. Hal-hal

tersebut lah yang membuat peneliti menganggap bahwa The Jakmania sedang

berusaha melakukan tekanan pada petugas penjaga pintu lewat lagu dan dorongan

massa.

Lalu mengapa adegan tersebut menjadi representasi dari fanatisme

suporter? Peneliti menganggap hal-hal yang terjadi didalam adegan tersebut

sebagai fanatisme karena penulis memiliki keyakinan bahwa hal tersebut bisa

terjadi karena adanya rasa fanatik dalam tubuh The Jakmania. Hal itu bisa

dibuktikan dengan teatrikal yang provokatif dengan berusaha membuat panas

situasi dengan suporter rival. Hal tersebut merupakan bentuk sikap fanatik yang

mengarah pada rivalitas yang tinggi.

Secara sosiologis misalnya, fanatisme bisa lahir karena faktor bentukan

lingkungan, orang tua, penanaman suatu nilai yang diturunkan terus menerus ke

setiap generasi. Misalnya sehingga muncul pemitosan di kalangan pendukung tim

Persib bahwa The Jak adalah musuh mereka, begitupun sebaliknya. Untuk contoh

yang satu ini sehingga jelas ada faktor penurunan dendam dari satu kelompok

Page 100: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

87

terhadap kelompok lain untuk mengawetkan kebencian yang pada akhirnya sudah

tidak lagi mendasar75

.

Peneliti sepakat dengan pernyataan tersebut dimana fanatisme The Jakmania

mampu membuat perselisihan menjadi bertahan begitu lama dari generasi ke

generasi yang pada akhirnya menimbulkan banyak kerugian untuk semua pihak.

Rivalitas hadir bersamaan dengan saling menunjukan sikap fanatisme antar sesame

suporter. Tetapi ternyata rivalitas yang terjadi antara The Jakmania dengan Viking

menjadi melebar kemana-mana.

4.2.3.4 Analisis Tanda Mitos Teatrikal The Jakmania scene ke 3

Merujuk pada hasil analisis dan pembahasan mitos yang berkembang

mengenai fanatisme, terdapat poin-poin yang diyakini sebagai garis besar dari

makna fanatisme tersebut. Fanatisme yang coba digambarkan pada scene ini

menunjukkan The Jakmania merawat Permusuhan. Umumnya perselisihan

bukanlah sesuatu yang baik dan menarik tetapi The Jakmania memiliki pandangan

lain karena justru mereka merawat perselisihan tersebut. Tanpa ragu apapun

dilakukan untuk mengabadikan rivalitas mereka dengan Viking. Sehingga

perdamaian bukanlah merupakan pilihan yang menarik untuk mereka meskipun

sudah jatuh banyak korban jiwa. Hal tersebutlah yang membuat peneliti

menganggap kekuatan massa mampu mempengaruhi keadaan sebagai mitos pada

tabel analisis scene ke 3.

75

Aisha Shaidra, „Mengupas‟ Fanatisme, Group Diskusi Liberal Arts – Forum Indonesia Muda,

http://www.kompasiana.com/budimanibnu/mengupas-fanatisme_552b32fd6ea8343b0f552d10

diakses pada tanggal 17 september 2016 pukul 20:56 wib

Page 101: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

88

4.2.4 Scene Kampanye Persija

4.2.4.1 Tabel Scene Kampanye Persija

Type of Shot Frame Script

Medium Shot

Bung Ferry: yang

pertama ngomporin

suruh mereka naik-naik

ke atas tuh gua

Medium Shot

Bung Ferry: Soalnya

kan gua prinsipnya apa,

itu sebenernya mereka

itu kan banyak

pendukung Persija

Medium Shot

Bung Ferry: Cuma

pendukung Persija

dateng ke Senayan

entar ketemu sama

rombongan suporter

laen yang satu mobil

Page 102: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

89

Medium Shot

Bung Ferry: karena

mereka kan dateng tuh

kelompok-kelompok

gitu. Takut digebukin

Medium Shot

Bung Ferry: nah gua

pengennya mereka

kelompok juga. jadi

kalo ribut sekalian

banyak kan

Medium Shot

Bung Ferry: gua bilang

lu naik-naik ke atas. Lu

kibarin bendera.

Teriak-teriak. Nyanyi-

nyanyi sepanjang jalan.

otomatis lu kan

kampanye

Medium Shot

Bung Ferry: Besok

besok tiap pertandingan

Persija orang-orang

pada yang ngedenger,

“oh persija main ya?”,

pasti pada dateng ke

Page 103: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

90

stadion. Ampuh!

4.2.4.2 Tabel Analisis Tentang Kampanye Persija

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

Wawancara bung Ferry

Cara bung Ferry

mengkampanyekan

Persja bertanding

Tanda Denotatif / Penanda konotatif Petanda Konotatif

Maksud bung Ferry menyuruh The Jakmania naik di

atap bus

Kampanye sebagai

eksistensi The Jakmania

Tanda Konotatif

Bung Ferry menyuruh The Jakmania menaiki bus untuk mengkampanyekan

bahwa Persija Jakarta sedang bertanding hari itu

Mitos

Eksistensi kelompok dapat mempengaruhi masyarakat

4.2.4.3 Analisis Tanda Denotasi Dan Konotasi Tentang Kampanye Persija

Scene ke 4

Page 104: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

91

Pada tingkat denotatif, pemaknaan dilakukan berdasarkan apa yang

ditangkap oleh indera yang aktif dalam tubuh saja, dalam hal ini berupa indera

penglihatan. Merujuk pada hasil penelitian pada poin sebelumnya, terdapat

beberapa hasil yang telah didapat mengenai keseluruhan aspek penanda dan

petanda dalam scene ketiga menurut kacamata semiotika Roland Barthes.

Dari segi pengambilan gambar, scene yang di capture pada menit ke 34

detik ke 57 ini menggunakan pengambilan gambar medium shot yang

memperlihatkan Bung Ferry duduk disebuah teras rumah dan terlihat begitu

banyak barang-barang diantaranya sepedah anak, mobil mainan, dan jaket Persija

Jakarta. Scene ini menampilkan wawancara Bung Ferry yang bicara mengenai

tentang mengkampanyekan Persija Jakarta kepada masyarakat.

Dari adegan diatas, didapatkan penanda denotasi yaitu wawancara Bung

Ferry yang mengatakan bahwa dia adalah yang pertama kali menyuruh anggota

The Jakmania untuk naik ke atap bus, berteriak, dan mengibarkan bendera supaya

masyarakat tahu bahwa hari itu Persija Jakarta akan bertanding.

“gua bilang lu naik-naik ke atas. Lu kibarin bendera. Teriak-

teriak. Nyanyi-nyanyi sepanjang jalan. otomatis lu kan kampanye. Besok

besok tiap pertandingan Persija orang-orang pada yang ngedenger, “oh

persija main ya?”, pasti pada dateng ke stadion. Ampuh!”

Pada scene ini juga didapatkan petanda denotasi yang memiliki makna

cara mengkampanyekan Persija Jakarta kepada masyarakat Jakarta. hal ini

menunjukkan bahwa Bung Ferry ingin para anggota The Jakmania

mengkampanyekan Persija Jakarta ke masyarakat agar Persija Jakarta lebih

dikenal oleh masyarakat. dengan begitu masyarakat mulai merasa mengenal

Page 105: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

92

Persija Jakarta. Dari penanda dan petanda denotasi yang didapatkan memunculkan

tanda denotasi Maksud bung Ferry menyuruh The Jakmania naik di atap bus.

Lalu mengapa adegan tersebut menjadi representasi dari fanatisme

suporter? Karena aspek-aspek fanatisme menurut W.J. Thomas diantaranya Suatu

perilaku muncul akibat dari adanaya interaksi antara stimulus dan organisme.

Perilaku, lingkungan, dan individu itu sendiri saling berinteraksi satu dengan yang

lainnya. Ini berarti bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi perilaku

individu itu sendiri, di samping itu juga berpengaruh pada lingkungan, demikian

pula lingkungan dapat mempengaruhi individu, demikian sebaliknya.

Peneliti senada dengan W.J. Thomas yang mengatakan bahwa perilaku

individu bisa juga berpengaruh pada lingkungan. Hal tersebut bisa terlihat dari

bagaimana bung Ferry berhasil mempengaruhi kelompok The Jakmania untuk

melakukan apa yang diperintahkannya seperti naik ke atap bus untuk berteriak

dan mengibarkan bendera.

Memaknai dari tingkat konotatif berarti memaknai dengan satu level lebih

mendalam lagi terhadap suatu hal. Pemaknaan tingkat konotatif hanya terdapat

dalam semiotika Barthes. Pada scene kedua ini, sudah di peroleh hasil analisis

berupa identifikasi tanda dari beberapa aspek penanda dan petanda yang diteliti.

Pada scene ketiga ini penanda konotasinya adalah Maksud bung Ferry

menyuruh The Jakmania naik di atap bus. Bung Ferry mengatakan bahwa

maksudnya menyuruh kelompok The Jakmania untuk naik ke atap bus adalah

untuk mengkampanyekan Persija Jakarta yang sedang bertanding pada hari itu

Page 106: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

93

agar masyarakat tahu. Sedangkan petanda konotasinya adalah Kampanye sebagai

eksistensi The Jakmania. seperti yang dikatakan Bung Ferry bahwa dengan naik

ke atap bus beramai-ramai otomatis masyarakat lama-kelamaan jadi tahu bahwa

Persija Jakarta sedang bertanding pada hari itu. Hal tersebut tentu dimaksudkan

sebagai bagian dari eksistensi kelompok yang coba dimunculkan oleh bung Ferry.

Selain itu, hal tersebut juga untuk mengkampanyekan Persija Jakarta agar lebih

dikenal lagi di masyarakat Jakarta yang isinya tidak hanya berasal dari Jakarta.

Dari penanda dan petanda konotasi diatas memunculkan tanda konotasi

Bung Ferry menyuruh The Jakmania menaiki bus untuk mengkampanyekan

bahwa Persija Jakarta sedang bertanding hari itu. Bung Ferry menganggap cara

naik ke atap bus merupakan salah satu cara yang konkrit untuk mempromosikan

Persija Jakarta yang sedang bertanding. Hal tersebut diyakini bung Ferry sebagai

cara yang ampuh untuk mengkampanyekan Persija Jakarta ke masyarakat ibukota.

Itu sebabnya dia menyuruh kelompok The Jakmania melakukan hal tersebut.

4.2.4.4 Analisis Tanda Mitos Tentang Kampanye Persija scene ke 4

Pada scene yang membahas tentang alasan mengapa bung Ferry menyuruh

The Jakmania naik ke atap bus ini menjadi menarik karena bung Ferry memiliki

maksud untuk mengkamapnyekan Persija Jakarta kepada masyarakat Jakarta agar

lebih dikenal lagi. Bung Ferry memiliki keyakinan bahwa cara tersebut

merupakan cara yang paling ampuh. sedangkan hal itu masih menjadi mitos

karena eksistensi kelompok terkadang tidak berpengaruh apapun pada kehidupan

Page 107: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

94

masyarakat luas. bahkan terkadang justru timbul rasa takut masyarakat terhadap

eksistensi kelompok yang dianggap tidak membuat nyaman keadaan sosial.

4.2.5 Scene The jakmania Bernyanyi di Tribun

4.2.5.1 Tabel Scene The Jakmania Bernyanyi di tribun

Type of Shot Frame Script

Long Shot

Yel-yel: Persija, Persija,

Kesebelasan paling gaya

Long Shot

Yel-yel: Persija, Persija,

Kebanggaan Ibu Kota

Long Shot

Yel-yel: Persija, Persija,

Milik semua orang

Jakarta

Page 108: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

95

Long Shot

Yel-yel: Persija, Persija,

Memang pantas jadi

juara

4.2.5.2 Tabel Analisis The Jakmania Bernyanyi di Tribun

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

Tribun stadion penuh

Bentuk dukungan

The Jakmania

Tanda Denotatif / Penanda Konotatif Petanda Konotatif

The Jakmania kompak mendukung persija

dengan cara yang kreatif

Kreatifitas The

Jakmania

Tanda Konotatif

Nyanyian yang kencang dan koreografi yang seirama

Mitos

Bernyanyi dan gerakan koreografi bisa membakar semangat para

pemain di lapangan

Page 109: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

96

4.2.5.3 Analisis tanda denotasi dan konotasi The Jakmania bernyanyi di

Tribun

Pada tingkat denotatif, pemaknaan dilakukan berdasarkan apa yang

ditangkap oleh indera yang aktif dalam tubuh saja, dalam hal ini berupa indera

penglihatan. Merujuk pada hasil penelitian pada poin sebelumnya, terdapat

beberapa hasil yang telah didapat mengenai keseluruhan aspek penanda dan

petanda dalam scene keempat menurut kacamata semiotika Roland Barthes.

Dari segi pengambilan gambar, scene yang di capture pada menit ke 38

detik ke 12 ini menggunakan pengambilan gambar long shot yang

memperlihatkan tribun yang penuh dengan The Jakmania yang mengenakan

atribut serba orange bernyanyi dan melakukan gerakan koreografi dengan

kompak.

Dari adegan diatas, didapatkan penanda denotasi tribun stadion penuh

sesak dengan sekumpulan orang yang mengenakan atribut serba orange bernyanyi

dan melakukan koreografi bersama-sama. The Jakmania menyanyikan lagu untuk

mendukung Persija Jakarta yang sedang bertanding saat itu. Sedangkan petanda

denotasinya memiliki makna bentuk dukungan untuk Persija Jakarta dengan cara

lewat lagu dan gerakan koreografi yang dilakukan bersama-sama. Lagu yang

dinyanyikan itu pun memiliki makna dukungan untuk klub Persija Jakarta.

”Persija, Persija, kesebelasan paling gaya. Persija, Persija,

kebanggaan Ibu Kota. Persija, Persija, milik semua orang Jakarta.

Persija, Persija, memang pantas jadi juara”

Page 110: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

97

Dari penanda dan petanda denotasi yang didapatkan memunculkan tanda

denotasi The Jakmania kompak mendukung Persija dengan cara yang kreatif. Hal

tersebut menunjukkan bahwa The Jakmania merupakan suporter yang kompak

dan kreatif dalam mendukung Persija Jakarta. lagu-lagu yang dinyanyikan pun

merupakan hasil kreatifitas dari mereka sendiri. meski harus berdesakkan mereka

tetap lantang menyanyikan lagu bersama-sama.

Lalu mengapa adegan tersebut menjadi representasi dari fanatisme

suporter? Menurut Achmadi massa penonton atau pendukung mempunyai

pengaruh yang besar terhadap konsentrasi dan juga dapat mempengaruhi daya

juang atlet dalam mencapai prestasi. Peneliti senada dengan pernyataan tersebut

dimana The jakmania berusaha memberikan pengaruhnya kepada para pemain

Persija Jakarta yang sedang bertanding.

Memaknai dari tingkat konotatif berarti memaknai dengan satu level lebih

mendalam lagi terhadap suatu hal. Pemaknaan tingkat konotatif hanya terdapat

dalam semiotika Barthes. Pada scene ke empat ini, sudah di peroleh hasil analisis

berupa identifikasi tanda dari beberapa aspek penanda dan petanda yang diteliti.

Pada scene ke empat ini penanda konotasinya adalah kreatifitas The

Jakmania dalam memberikan dukungan kepada Persija Jakarta. Bernyanyi

bersama-sama dan melakukan gerakan koreografi merupakan salah satu cara

kreatif yang dilakukan oleh The Jakmania untuk mendukung Persija Jakarta.

sedangkan penanda konotasinya adalah lagu dan koreografi yang merupakan

bentuk dukungan kreatif. Dari sekian banyak cara kreatif suporter The Jakmania

Page 111: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

98

memilih lagu sebagai cara mendukung Persija Jakarta. hal tersebut menunjukkan

bahwa The Jakmania adalah suporter yang memiliki kreatifitas yang tinggi.

Dari penanda dan petanda konotasi diatas memunculkan tanda suara yang

kencang dan gerakan yang seirama. Hal itu menunjukkan kekompakkan dan

kreatifitas tersebut adalah salah satu bukti The Jakmania kepada Persija Jakarta.

lagu dan koreografi yang dilakukan merupakan hasil ciptaan dari mereka sendiri.

lagu dan gerakan koreografi yang dilakukan untuk menyemangati para pemain

dilapangan. Gerakan koreografi yang dilakukan diantaranya adalah tepuk tangan

dan memutar-mutar syal sebagai bentuk penyemangat tim Persija Jakarta dan

berusaha membuat mental pemain lawan jatuh.

4.2.5.4 Analisis Tanda Mitos The Jakmania Bernyanyi Di Tribun scene ke 5

Pada scene yang membahas The Jakmania yang sedang bernyanyi dan

melakukan koreografi di tribun ini menjadi menarik karena lagu-lagu dan

gerakan-gerakan koreografi yang dilakukan dianggap bisa membakar semangat

para pemain dilapangan dan membuat mental pemain lawan jatuh. Walau

sebenarnya belum tentu juga bisa membakar semangat para pemain.

Page 112: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian

dengan judul Fanatisme The Jakmania dalam Film Dokumenter “The Jak” sebagai

Simbol Loyalitas Fans, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu

sebagai berikut:

1. Pada film ini fanatisme diperlihatkan pada semua scene. Fanatisme

The Jakmania beragama dari mulai yang negatif hingga yang positif.

Fanatisme yang positif terlihat pada scene ke 5 ketika The Jakmania

melakukan aksi koreo dan bernyanyi bersama di tribun untuk

mendukung Persija Jakarta yang sedang bertanding. Hal tersebut

menggambarkan kreatifitas suporter sepakbola dan hal tersebut pula

tidak bisa dilepaskan dari fanatisme karena itu semua lahir dari rasa

fanatik The Jakmania sebagai suporter. Dan 4 scene lainnya

menggambarkan fanatisme yang negatif. Dari mulai The Jakmania

naik diatap bus yang menggambarkan bahwa The Jakmania tidak taat

aturan dan menantang bahaya, kemudian The Jakmania yang berusaha

memaksa masuk ke dalam stadion meskipun pintu stadion sudah di

tutup yang menggambarkan sikap fanatisme yang membuat mereka

tetap memaksakan kehendak mereka, setelah itu juga ada pernyataan

bung Ferry untuk mengkampanyekan Persija Jakarta ke masyarakat

Page 113: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

100

yang menggambarkan rasa fanatismenya untuk menularkan sikap

fanatiknya kepada masyarakat luas, dan yang terakhir yaitu ketika

mereka melakukan teatrikal yang provokatif yang menggambarkan

bahwa mereka memiliki sikap fanatik yang tinggi sehingga

perselisihan masa lalu dengan suporter klub lawan terus diabadikan.

Dari seluruh penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam

Film ini Fanatisme The Jakmania begitu nyata dan beragam

bentuknya. Apalagi film ini merupakan film dokumenter yang

memiliki latar apa adanya sehingga contoh-contoh fanatisme yang

tergambar dalam film ini merupakan sesuatu yang nyata tanpa

rekayasa.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Praktis

Kepada pembuat film peneliti berharap ada film lanjutan yang

menceritakan lebih jauh mengenai fanatisme dan loyalitas dari suporter

klub lain. Peneliti merasa hal tersebut penting untuk menggali lebih dalam

soal sikap fanatisme dan loyalitas yang ada di Indonesia. Pun juga kualitas

gambar juga seharusnya bisa lebih baik lagi.

5.2.2 Saran Akademis

Kepada masyarakat sebaiknya jangan menjustifikasi atau

menggenalisir seluruh suporter hal sepakbola pada hal-hal yang

negatif. Karena banyak sikap positif juga yang ada di tubuh organisasi

Page 114: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

101

suporter sepakbola. Selain itu fanatisme dan loyalitas itu penting

sebagai identitas diri dalam mencintai sesuatu.

Page 115: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

102

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dkk, 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung.

Refika Offset

Fiske, John. 2006. “Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar

Paling Komprehensif” . Yogyakarta: Jalasutra

Gulianotti, Richard. 2006. Sepak Bola Pesona Sihir Permainan Global, Yogyakarta

: Appeiron Pylothe

Goddard, H. 2001. Civil region. New York: Cambridge University Press

Handoko, Anung. 2012. Sepak Bola Tanpa Batas, Yogyakarta : KANISIUS

Haryatmoko. 2003. Mencari Akar Fanatisme Ideologi. Jakarta: Ghalia Indonesia

Hoed, Benny H. 2008. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas

Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

Kriyantono, Rahmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana

Littlejohn, Stephen. 2002. Theories of Human Communication. Albuquerque:

Wadsworth Publishing Company.

Marhaendra, Andy. 2010. Dari Sihir Afrika Gereja Maradona, Yogyakarta :

Bentang Pusaka

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2010. Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Rosda Karya

Mulyana, Deddy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Myers, David G.2014. Psikologi Sosial “Social Psychology”, Jakarta : Salemba

Humanika

Nelmes, Jill. 2003. An introduction to film studies third edition , London :

Routledge

Ritonga, M Jamiludin. 2004. Riset Kehumasan, Jakarta : Grasindo

Samovar, A. Larry and Porter, E. Richard. 1981. Communication Between Cultures.

California: Wadsworth Publishing Company

Page 116: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

103

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono, 2010. Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta

Su‟udi, Achmad. 2010. Football Inspirations For Succes, Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama

Vardiansyah, Dani. 2005. Filsafat Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Indeks

Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi suatu pengatar, Jakarta :

IKAPI

Vera, Nawioh. 2014 Semiotika dalam Riset Komunikas, Bogor. Ghalia Indonesia.

Sumber lain :

Psikoterapis, Apa itu Fanatisme? , http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-

fanatisme-,72 , diakses pada tanggal 27 maret 2016, pukul 19.19 WIB

Tengku Sufiyanto, Ini Sembilan Suporter Terfanatik di Indonesia,

http://www.bola.com/dunia/ read/2273751/ ini-sembilan-suporter-fanatik-di-

indonesia, diakses pada tanggal 27 Maret 2016, pukul 18.57 wib.

Sahadeva, Biggest Football Suporters in Indonesia,

http://www.thetoptens.com/biggest-football-suporters-indonesia/ diakses pada

tanggal 27 November 2015 pukul 21.14 WIB

Hanz Jimenez Salim, Ahok Sindir The Jakmania Tidak Becus Olahraga Ribut Terus

, http://m.liputan6.com/ news/read/2342266/ahok-sindir-jakmania-tidak-becus-

olahraga-ribut-terus , diakses pada tanggal 29 Februari 2016, pukul 13:18 WIB

Psikoterapis, Apa itu Fanatisme? , http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-

fanatisme-,72 , diakses pada tanggal 27 maret 2016, pukul 19.19 WIB

Muhamad Rais Adnan, The Jakmania Galang Dana Untuk Bantu Pengobatan Alfin

Tuasalamony, http://www.goal.com/ id-

ID/news/1387/nasional/2015/06/21/12933002/the-jakmania-galang-dana-untuk-

bantu-pengobatan-alfin , diakses pada tanggal 02 maret 2016, pukul 01.05 wib

Marco Tampubolon dan Ali Usman, The Jakmania Santuni Anak Yatim,

http://m.bola.viva.co.id/ news/read/282131-the-jakmania-santuni-anak-yatim,

diakses pada tanggal 02 maret 2016, pukul 01.04 wib

Randy Wirawan, Terjadi Ledakan di Sarinah The Jakmania Serukan

#JagaJakarta, http://bolalob.com/ read/ 28212/terjadi-ledakan-di-sarinah-the-

jakmania-serukan-jagajakarta?, diakses pada tanggal 02 maret 2016, pukul 01.06

wib

Page 117: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

104

http://kbbi.web.id/loyalitas diakses pada 19 agustus, pukul 12.42 wib

http://www.academia.edu/8030635/Camera_and_Framing_Dasar_Estetika_

diakses pada tanggal 19 April 2016 , pukul 07.24 WIB

Kamus Besar Bahasa Indonesia, www.kbbi.web.id/suporter , diakses pada tanggal

20 Mei 2016 pukul 19.55 wib.

Bola.net, 6 Kelompok Suporter Fanatik Klub Sepak Bola Indonesia,

http://m.bola.net/open-play/6-kelompok-suporter-fanatik-klub-sepak-bola-

indonesia-8a33a8-4.html , diakses pada tanggal 28 februari 2016, pukul 17:59 wib.

Sahadeva, Biggest Football Suporters in Indonesia,

http://www.thetoptens.com/biggest-football-suporters-indonesia/ ,diakses pada

tanggal 27 November 2015 pukul 21.14 WIB

Psikoterapis, Apa itu Fanatisme? , http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-

fanatisme-,72 , diakses pada tanggal 27 maret 2016, pukul 19.19 WIB

Achmad Mubarok, Psikologi Fanatik, http://mubarok-

institute.blogspot.co.id/2006/08/psikologi-fanatik.html , diakses pada tanggal 19

agustus 2016 pukul 18.48 wib

Reza A.A Wattimena, Akar-akar Fanatisme,

https://rumahfilsafat.com/2012/11/17/akar-akar-fanatisme/ , diakses pada tanggal

17 september 2016 pukul 20:46 wib

Aisha Shaidra, „Mengupas‟ Fanatisme, Group Diskusi Liberal Arts – Forum

Indonesia Muda, http://www.kompasiana.com/budimanibnu/mengupas-

fanatisme_552b32fd6ea8343b0f552d10 diakses pada tanggal 17 september 2016

pukul 20:56 wib

Arif Tri Handoko dan Sonny Andrianto, Hubungan antara Fanatisme Positif

Terhadap Klub Sepakbola dengan Motivasi Menjadi Suporter, Naskah Publikasi-

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, UII, 2006, hal. 6

UCEO Universitas Ciputra, Pengertian Loyalitas dan Serba-Serbi Pengertian

Loyalitas Karyawan, http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/11/19/pengertian-

loyalitas-dan-serba-serbi-pengertian-loyalitas-karyawan , diakses pada tanggal 19

Agustus 2016, pukul 13.58 wib.

Jelajah Internat, Pengertian Simbol Sebagai Gambar, Bentuk atau Benda yang

Mewakili Gagasan,http://www.jelajahinternet.com/2015/12/pengertian-simbol-

Page 118: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

105

sebagai-gambar-bentuk.html , diakses pada tanggal 18 November 2016 pukul 09.36

wib

Kukuh Setiawan, Persija Ultah The Jak dan Arema adu Heboh

http://soccer.sindonews.com/ read/1064996/58/persija-ultah-the-jak-dan-arema-

adu-heboh-1448614854 , diakses pada tanggal 15 maret 2016, pukul 11:24 wib

Diki Umbara, Ada Makna dibalik Shoot , http://docslide.us/documents/ada-makna-

di-balik-shoot.html , diakses pada tanggal 19 April 2016, pukul 07.48 WIB dikutip

dalam buku Roland Barthes yang berjudul The Semiotics Challenge (1998) hal.

172-173

Ismoyo, Mitos Menurut Roland Barthes, http://www.ismoyojessy.id/2011/11/mitos-

menurut-roland-barthes.html diakses pada tanggal 19 April 2016, pukul 08.05 WIB

Sahid Raharjo, Wawancara Sebagai Metode Pengumpulan Data,

http://www.konsistensi.com/

2013/04/wawancara-sebagai-metode-pengumpulan.html, diakses pada tanggal 17

septermber 2016 pukul 20:10 wib

Achmad Mubarok, Psikologi Fanatik, http://mubarok-

institute.co.id/2006/08/psikologi-fanatik.html , diakses pada tanggal 19 agustus

2016 pukul 18.48 wib

Page 119: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

106

LAMPIRAN

Page 120: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

107

Andi Bachtiar Yusuf,

Sutradara film The Jak

Secretariat The Jakmania

Page 121: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

108

Transkrip Wawancara

HASIL WAWANCARA INFORMAN

Andi Bachtiar Yusuf,

Sutradara Film The Jak

Eki : apa sih bang alesan lu bikin film the jak ?

Bang ucup : gak ada yang ngerjain, jadi gua kerjain aja

Eki : terus kenapa milih the jak sebagai objeknya ?

Bang ucup : enggak, dulu gua pengen bikin dokumenter sepakbola nasional

suporternya. Tapi abis itu ya gak ke cover kan, gak ada duitnya. Terlalu mahal

juga, Indonesia terlalu gede. Pada akhirnya lu sadar lah kalo sabang sampe

merauke tuh telalu gede. Kalo Indonesia beda-beda lah. Akhirnya gua nyari

sponsor lah untuk bikin yang Jakarta aja. Soalnya Jakarta paling deket. Udah

Cuma itu aja awalnya. Itu pun gua tetep gak dapet sponsor. Jadi pada

kenyataannya waktu itu gua nemuin orang banyak yang suka bola. Keliatannya

banyak yang suka bola. Tapi sebenernya lebih banyak lagi orang yang gak peduli.

Jadi Cuma segelintir aja

Eki : apa sih bang yang mau disampein dari film the jak ini buat masyarakat?

Bang ucup : waktu itu sih gua mau ngomongin soal.... waktu pertama sih tentang

apa ya, fanatisme. Ya itu kan waktu itu ide dasarnya itu suporter Indonesia itu

orang gak tau sepakbolanya kayak gimana, abis gitu tapi masyarakatnya tuh

dukung bolanya gila-gilaan. Nah kemudian ada diary talent kampus tuh. Jadi

Page 122: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

109

syaratnya suruh ngirim film 5 menit maksimal tentang sepakbola apa aja. Gua

kirim lah waktu itu versi pendeknya. Versi pendeknya kurang lebih begitu

harapannya. Jadi, Indonesia negara yang bolanya gak jelas kekuatanya kayak

apaan, gak ada yang pernah denger kali bolanya. Tapi terus suporternya sangat

fanatik. Tapi ternyata waktu itu yang respon dari orang ketika film itu terus masuk

di Jerman di berlin malah bukan itu. Indonesia dimana? Emang Indonesia ada

sepakbola?. Malah hal-hal yang lebih sederhana lagi. Jadi kemudian gua fikir

versi panjangnya mungkin nyeritain hal yang lebih harusnya lebih simple aja kali

ya, ya tentang kota. Karena kan di terutama dijaman itu ya mayoritas Jakmania

kelas menengah bawah. Mungkin sekarang juga kali. Orang-orangnya kalo si

Ferry bilang kan orang-orang kalah, secara ekonomi apa segala macem. Orang

yang butuh identitas. Orang Jakarta gak punya identitas karena orang dateng ke

Jakarta cuma nyari duit doang. Dan kalo klub sepakbola itu adalah apa namanya,

adalah identitas orang. Jadi kalo lu lahir di liverpool ya lu dukung liverpool atau

everton lah. Kalo lu lahir di manchester ya MU atau City ya gitu aja kan. Tapi

kan kalo di Jakarta gak kaya gitu. Mangkanya ada Persija. Karena waktu itu yang

gua bikin kan akhirnya tentang satu tim aja. Dan di kemudian hari kan bikin-bikin

yang lain dengan pendekatan yang beda-beda kan. Karena kan ternyata kan tiap

kota kan punya ceritanya masing-masing. Kalo misalnya Bandung gitu kan Persib

kan bukan soal kota lagi, soal etnis. Persib timnya orang sunda. Kalo lu sunda lu

dukungnya persib bukan persibo atau apa segala macem kayak gitu aja sih.

Eki : terus kalo pendapat lu sendiri tentang fanatisme suporter sepakbola di

Indonesia tuh kaya gimana sih bang ?

Page 123: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

110

Bang ucup : kaya gimana maksudnya ?

Eki : ya maksudnya apakah suporter di Indonesia ini fanatismenya udah sama gitu

sama suporter diluar negeri ?

Bang ucup : sama lah sama aja

Eki : ultras-ultrasnya

Bang ucup : sama. Sama sih sebenernya sama aja. Cuma ini kan sebenernya

sesuatu yang dateng dari luar kan. Ya sepakbola tuh budaya baru, dateng dari luar.

Ya budaya barat lah kita bisa bilang. Kalo secara fanatisme sebenernya sama, tapi

apa yang dirasain tuh sebenernya beda. Sepakbola kan diseluruh dunia sama.

Olahraganya kelas buruh kelas pekerja, working class sport gitu. Nah disini kan

juga begitu. Pada kenyataannya lu akan punya kesulitan nemuin orang nonton

arema gitu misalnya kelas menengah atas. Ya mungkin mereka nonton tapi

nontonnya di tv. Mereka bilang “gua aremania”, tapi nontonnya di tv. Sama di

Jakarta kan juga gitu. Dan di setiap kota akan seperti itu kan. Lu masuk ke mall

misalnya masuk PS (Plaza Senayan) gitu lah, lu akan susah nemuin orang pake

jersey madura united gitu. Kecuali jersey MU gampang. Karena itu kan kelas

sosial kan. Nonton bola eropa pada akhirnya seolah-olah kelas sosialnya lebih

tinggi. Ya kalo disana mungkin bukan itu kali. Mungkin kalo disana lebih kalo

sepakbola ngegambarin para pekerja tapi kalo misalnya olahraga permainan lain

ngegambarin kelas sosial lu. Gak berlaku disemua negara, fillipin agak beda tapi

secara umum sebetulnya sama. Kalo fanatisme sama. Fanatismenya kan pada

akhirnya masalah eksistensi, eksistensi mereka dateng ke tempat lain. Gua punya

Page 124: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

111

temen kalo kita lagi nyetak buku, lagi mau nerbitin buku. Dia orang london, dia

cerita di zaman tertentu dulu Inggris sama sama kita. Ketika bola, kalo bahasa dia

ketika skysport belum menemukan sepakbola. Jadi orang bisa kena gampar Cuma

gara-gara dialek Inggrisnya beda. Orang Inggris kan orang London, orang York,

orang Manchester, Newcastle, Liverpool kan beda-beda. Kan disini juga gitu. Lu

nonton bola dimana gitu, di bandung tiba-tiba ngomongnya ngomong bahasa

Jakarta kan bisa kena gampar. Disini juga ya kaya gitu lah. Nah disana kurang

lebih kaya gitu lah.

Eki : terus lu sepakat kalo The Jakmania ini sebagai salah satu suporter yang

memiliki fanatisme yang cukup tinggi ?

Bang ucup : menurut gua malah Jakmania itu, ini menurut gua ya, ya ini bisa jadi

perdebatan panjang sih. Fanatisme tuh ukurannya kaya apa gitu. Karena kan

Jakmania sebagai organisasi atau sebagai suporter gitu. Kalo menurut gua

fanatismenya tinggu tuh iya, tapi kan banyak orang di kota ini gak pernah keliatan

di stadion lagi ketika mereka udah kerja. Pergi ke stadion kalo lu perhatiin sendiri

banyak dikerjain sama orang-orang yang lebih muda. anak smp, sma, kuliah, lulus

kerja udah gak ke stadion lagi masalah waktu lah masalah kerjaan lah. Nah

fanatisme tuh apaan dulu, kalo misalnya pemahamannya adalah dateng nonton

gitu segala macem yah bisa jadi gak juga sebetulnya. Karena mungkin yaitu

kulturnya orang Jakarta kan emang bekerja. Kotanya kota bekerja, banyak kota

yang gak seperti itu. Dan orang-orangnya juga agak individualis kan di Jakarta.

Cuma kalo misalnya mau di cek lagi satu-satu pada faktanya masih banyak yang

ke stadion. Tapi kan lo kan ngeliat generasi yang berganti. Seinget gua sekarang

Page 125: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

112

itu, terakhir gua nonton waktu lagi ISL (Indonesia Super League) kemaren nih itu

bisa ada bilang sebutan Jak Jadoel. Jadi orang-orang yang dari taun 2000-an udah

ada. Artinya kan emang generasinya ganti terus. Nah jadi sebenernya

fanatismenya sebesar apa kita gaktau, Cuma kan masalahnya gua gak bisa bilang

kalo kalah fanatik dibanding orang bandung, orang malang, orang surabaya,

makassar karena kan disana mungkin kan kejadiannya sama aja sebenernya. Bisa

aja mereka merantau ke Jakarta terus kehilangan informasi yang gampang ke

akses tentang klub dikotanya. Tapi kalo fanatik diliat dari rajin tour tandang

misalnya ada lawannya dateng berantem itu sih iya. Berantem terjadi dimana-

mana kok.

Eki : terus di film ini apakah lu emang dari awal sampe akhir tuh memang pengen

nampilin tentang fanatisme apa memang tentang kultur Jakarta aja?

Bang ucup : lebih ke kultur Jakarta sebetulnya. Sepakbola Cuma jadi tool aja

waktu itu akhirnya. Ketika tahun 2005 awal itu film pendeknya di komentarin “ini

tentang kota nih, dll”, terus gua fikir mungkin akan lebih menarik tentang kota.

Kemudian kedepannya kan film itu gua bikin 2003 sampe akhir 2006-an lah. 2007

awal lah. Akhirnya ya jadi tentang kota sebetulnya. Dimana masyarakat sebuah

kota melihat diri mereka sendiri, lihat lingkungan mereka makanya kan ada

karakter yang jualan tahu gitu misalnya, ya karakter yang fanatik agama gitu lah.

Karena menurut gua representasinya mesti keliatan deh. waktu itu gua gak nemu

orang kelas menengah yang ngantor berdasi tuh gak bener-bener ketemu.

Dapetnya Ferry sih pada akhirnya waktu itu.

Page 126: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

113

Eki : tapi JAKANTOR waktu itu udah ada belum ?

Bang ucup : Jakantor mungkin udah ada ya tapi gak bisa disebut ada satu tribun

gitu enggak. Makanya generasinya kan berubah, jadi ketika waktu itu mungkin

jakantor masih pada kuliah. Gua lupa siapa tuh dulu sering naik diatas metro mini,

sekarang udah kerja di periklanan, artinya kan emang generasinya kan berubah

dan cara berfikir juga berubah. waktu itu orang-orang itu gak ada, Jakmania relatif

baru juga waktu itu kan. Kan taun 1997, dan mereka sebagai perkumpulan

sebenernya kan nyari bentuk terus sampe tahun 2000-an. Sekarang mungkin udah

punya bentuk tapi terus gatau katanya malah pada ngomongin politik.

Eki : tapi lu setuju gak sih kalo fanatisme itu bisa dibagi ke dalam 2 hal yaitu

fanatisme yang positif dan fanatisme yang negatif ? dan apakah itu juga yang coba

lu gambarin di film ini ?

Bang ucup : fanatisme tuh sebetulnya suatu hal yang baik kalo buat diri lu sendiri.

dari soal yang paling gampang lah, kalo lu rajin shalat terus lu ngejerit-jerit

ngajakin temen lu sambil lu gamparin buat shalat temen lu bakal mukul lu balik

kan ? karena ganggu. Tapi kalo lu rajin ibadah tapi buat diri lu sendiri kan pahala

lo nambah. Ya itu juga lu ngajarin diri lu untuk lu fanatik sama persija gitu

misalkan. Tapi kalo sibuk ngajak orang buat fanatik sama persija tapi orangnya

gakmau kan malah annoying banget kan. Jadi ya itu fanatisme buat diri sendiri

bukan kita bagi ke orang, dan menurut gua fanatisme tuh perlu kok. Kalo orang

bilang berlebihan gak baik gak juga. ya itu tadi, kalo buat diri sendiri baik-baik aja

Page 127: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

114

sih. Tapi kalo buat orang, orang belum tentu punya pandangan yang sama kan

sama kita.

Eki : terus apa sih pendapat lu tentang loyalitas suporter ?

Bang ucup : loyalitas suporter dalam konteks apa nih ? gua sih ngartiin loyalitas

tuh ya lu Cuma milih satu tim aja. Ya tim itu kaya istri lah. Lu pilih satu udah.

Bukan terus lu pindah sini pindah sana. Dan lu juga mesti memahami dengan

gampang kan kenapa lu suka sama suatu tim. Kan kadang-kadang agak susah

disini. Ya gua sebagai orang yang suka persija juga sih seneng aja kalo tiba-tiba

ada orang cirebon bilang kalo gua jakmania cirebon. Tapi kalo menurut nalar kan

ngapain lu jadi suka persija orang lu tinggal di cirebon jauh. Itu gak ada bedanya

sama orang yang saat nobar MU lawan Chelsea terus berantem tapi berantemnya

di Jakarta gitu. Orangnya orang Indonesia semua gitu. Pernah tuh di cawang tuh

Madrid lawan Barcelona. Gak beda jadinya. Tapi loyalitas sama satu tim sih

diperluin. Tapi ya itu lu mesti pilih satu itu ya udah. Dan tim itu kalo menurut gua

lu gak bisa milih lah, kaya dikasih Tuhan aja. Jadi begitu lahir lu tau akan

kemana. Dah gitu aja. Nah di kita kan sering enggak gitu, terutama di Jakarta sih

sebenernya. Makanya kalo lu ke stadion nonton pertandingan kan itu metro mini

rame tuh. Kan pertadingan mulai di luar masih banyak rame pada nyanyi-nyanyi.

Ke stadion itu ritual kumpul sama temen sebenernya.

Eki : terus film ini ngegambarin loyalitas The Jakmania ?

Page 128: Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania ...repository.fisip-untirta.ac.id/1088/1/Representasi Fanatisme... · (Suporter of Persija Jakarta Football Club) life who represented

115

Bang ucup : kurang lebih iya. Oh iya iyaaa. Ya keliatan lah, tour tandang segala

macem. Dan di jaman itu tour tandang gak ke sekarang menurut gua. Dijaman itu

tuh tour tandang tuh kaya perjalanan pergi perang tuh.

Eki : terus pesen lu sendiri untuk the jakmania apa bang ?

Bang ucup: pesen gua diluar konteks film ? kalo gua sih Jakmania tuh ya kaya

layaknya kebanyakan suporter sih. Tapi harusnya kan mereka tau kan kondisi

sepakbola Indonesia kaya apa kondiri klubnya. Selalu berharap timnya profesional

tapi selalu berharap kalo bisa gubernur bantuin. Menurut gua itu hal yang konyol.

Kalo gubernur bantuin timnya amatir dong. Kan gak bisa balik lagi ke jaman

perserikatan. Udah kaya begini. Malah menurut gua yang harusnya di fikirin

adalah dukung itu bukan Cuma dateng ke stadion, ngejerit-jerit, nyanyi, abis itu lu

sok jagoan dateng ke bandung berlima nonton persib vs persija. Lu gak akan

teriak-teriak disana. Nonton diem-diem aja. Ada hal yang berbeda antara nonton

sama dukung. Kalo mendukung ya ngechants, kalo nonton ya nonton. Jakmania

atau suporter manapun harus bisa berfikir bahwa mereka harus bisa ngebantu

timnya misalnya secara finansial. Timnya gak bisa bayar gaji pemain, pendukung

harus bertindak dong melakukan apa kek.