Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

16
Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo OLEH DANIEL SITORUS

description

Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo. OLEH DANIEL SITORUS. pada tahun 1997 lalu, kelompok-kelompok masyarakat adat pesisir krui di lampung barat menerima penghargaan kalpataru dari presiden republik indonesia - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Page 1: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Repong Dipesisir Krui, LampungG.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

OLEH DANIEL SITORUS

Page 2: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

• pada tahun 1997 lalu, kelompok-kelompok masyarakat adat pesisir krui di lampung barat menerima penghargaan kalpataru dari presiden republik indonesia

• prestasi petani-petani di pesisir krui yang telah berhasil secara mandiri membangun puluhan ribu hektare agroforest damar

• areal-areal kebun-kebun damar yang ditetapkan merupakan tanah adat sebagai kawasan hutan negara, pada tahun 1998 ,oleh menteri kehutanan.

Page 3: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

SEPINTAS TENTANG PESISIR KRUI

• Pesisir krui adalah daerah ditepi barat provinsi lampung. Daerah yang terletak diujung selatan sisi barat pengunungan bukit barisan ini terbagi kedalam tiga kecamatan yaitu pesisir selatan, pesisir tengah, dan pesisir utara. Luar daerah pesisir krui sekitar sampai 300.000 ha dengan dataran pantai yang lebar dari utara keselatan, dan daerah tejal, berbukit dan bergunung yang mencapai ketinggian sampai 2.000 m dpl. Sampai dengan tahun1983, ketika mulai ada pembalakan kayu oleh perusahaan pemegang HPH( hak penguasahan hutan), pesisir krui masih didominasi oleh tutupan hutan. Dewasa ini luas hutan dipesisir krui masih cukup luasi yaitu di taman nasional bukit barisan selatan yang meliputi luas 263.000 ha yang membentang antara tiga provinsi lampung, sumatera selatan, dan bengkulu.

• Topografi yang sulit dan kesuburan tanah yang relatif rendah menjadi faktor pembatas dalam melakukan intensifikasi pertanian. Disepanjang dataran pantai banyak sawah yang dicetak, sedangkan daerah perbukitan didominasi oleh agroforestri damar. Kebun damar tersebut pada awalnya berupa ladang padi, kebun kopi rakyat, dan vegetasi sekunder yang secara bertahap berubah menjadi agroforest kompleks yang miriphutan alam, didominasi oleh pohon penghasil getah damar.

Page 4: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Damar ??

Damar Batu, yaitu damar bermutu rendah berwarna cokelat kehitaman, yang keluar dengan sendirinya dari pohon yang terluka. Gumpalan-gumpalan besar yang jatuh dari kulit pohon dapat dikumpulkan dengan menggali tanah disekeliling pohon. Diseputar pohon-pohon penghasil yang tua biasanya terdapat banyak sekali damar kekuningan yang bermutu tinggi, sebanding dengan kopal, yang dipanen dengan cara melukai kulit pohon. Sekitar 40 spesies dari genus shorea dan hopea menghasilkan damar mata kucing, diantaranya yang terbaik adalah shorea javanica dan hopea dryobalanoides.

Page 5: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Dari penyadapan liar kebudidaya.

• (Pada tahun 1936, Reppart )melaporkan bahwa kelangsungan produksi damar dan hutan alam terancam oleh pengambilan yang tidak teratur dan berlebihan, serta perluasan areal perladangan. Seluruh pohon damar hutan alam yang produktif sudah disadap, salah satu jenis penghasil utama yakni shorea javanica makin jarang ditemukan. Dibengkulu utara penyadapan sudah dilakukan secara berlebihan.bahkan, dihutan alam dibengkulu utara jenis pohon damar ini tidak lagi ditemukan.

• Kebun damar juga muncul sebagai jawaban atas masalah yang biasa dihadapi semua sistem pertanian baik yang subsisten(pengadaan beras) maupun komersil.

Page 6: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Sistem perladangan : pemaduan tumbuhan hutan dan tanaman pertanian

• Ladang merupakan pusat proses perubahan status pohon damar dari sistem pemanenan dihutan alam menjadi satu komoditas yang dibudidayakan.

• Awalnya dulu, budidaya lahan kering dihutan primer dan sekunder terutama adalah untuk menghasilkan beras. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya sebagian lahan bekas perladangan. Tidak diberakan (diistirahatkan) untuk mengembalian keseburannya, melainkan dikembangkan menjadi kebun kopi & lada. Kopi, lada, dan dadap sebagai pohon peneduh ditanam bersamaan dengan padi gogo dan sayuran. Kebun dirawat selama masa produktif-sampai 15 tahun dan setelah itu ditinggalkan besamaan kopi dan lada, anakan pohon damar ditanam diantaranya. Setelah tanaman kopi atau lada ditinggalkan, damar sudah cukup kuat dan cukup tinggi untuk memenangkan persaingan sebagai tanaman perintis. Pada masa bera, ladang sudah menjadi perpaduan antara tanaman liar dan pohon damar yang terus tumbuh subur sampai mencapai usia sadap yaitu sekitar 20 sampai 25 tahun setelah ditanam.

Page 7: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

JENIS-JENIS POHON BERNILAI EKONOMI YANG SERING DIBUDIDAYAKAN BERSAMA DAMAR

• Jenis-jenis pohon bernilai ekonomi tinggi yang sering dibudidayakan bersama damar adalah pohon buah-buahan(durian ,duku, manggis, nagka, mangga,jambu-jambuan ,dempedak ,tangkil,petai dll), bermacam-macam jenis palem seperti aren dan pinang,pohon rempah (asam kandis,pohon salam), bambu dan beberapa jenis pohon penghasil kayu seperti bayur, kalawi dan medang.

Page 8: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Menciptakan rangkaian kegiatan ekonomi yang lain

• Selain damar, buah-buahan menghasilkan pemasukan musiman yang cukup lumayan.

• Bila tiba musim buah, sanak saudara berdatangan untuk menikmati pesta durian, atau pulang dengan buah tangan sebakul duku. Hal ini menjadi kebiasaan yang menjaga keakraban keluarga.

• ”damar sekolahan”.Orang miskin dan anak-anak yang membutuhkan biaya sekolah dapat memunguti damar yang jatuh dari tanah, bahkan mengambil dari lubang sadap yang paling bawah tidak dianggap mencuri.

Page 9: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

PERKEMBANGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI AGROFOREST

Keanekaragaman hayati agroforest berkembang karena dua dinamika.

• Pertama, karena direncanakan, terdiri atas pemaduan antara penanaman spesies berguna dengan membangun kembali kerangka sistem hutan alam dan seleksi sumber daya yang tumbuh alami.

• Dinamika kedua tidak direncanakan, yakni munculnya berbagai flora dan fauna seperti pada setiap proses sivigenetika yang merupakan unsur murni hutan dari agroforest. Karena berbagai alasan, pemaduan kedua proses tersebut penting sekali.

• Kedua proses tersebut mampu memulihkan sumber daya yang sebenarnya tak secara sengaja dilindungi oleh penduduk stempat, karena bukan merupakan sumberdaya ekonomi yang penting.

Page 10: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Masalah persepsi dan status : kebun atau hutan?

• Agroforest bukanlah hutan melainkan kebun.• Pembedaan antara apa yang ditanam

dan apa yang tumbuh alami

Page 11: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

ISTILAH-ISTILAH KEBUN DI PESISIR KRUI

• Selain istilah ‘repong damar’, penduduk biasa memakai istilah ‘kebun’ untuk menyebut petak-petak pohon damar mereka.

• Sering juga digunakan istilah’darak’(istilah penduduk krui untuk ladang), yang digunakan sebagai istilah umum untuk menyebut petak yang dibuka dalam vegetasi alam tanpa menyebut isinya( bisa ladang padi, kebun kopi, atau agroforest damar).

Page 12: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Sistem akses : pemilikan dan pengolahan kebun pribadi versus akses terbuka terhadap hutan

• Sistem akses terhadap sumbedaya hutan masa lalu dan aturan pengolahan masa kini

• Kontrol sosial terhadap pemilikan pribadi• Sifat dan kelemahan sistem kepemilikan

Page 13: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

masalah dan konflik agroforest damar di pesisir krui

• Kekeliruan pengakuan status dan tataguna lahan• Petani dan petugas kehutanan:

seperti tikus dan kucing

Page 14: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

Manfaat agroforest damar sebagai zona penyangga

• Agroforest menjadi penyangga efisien bagi sumberdaya hutan.

• Agrofoerst juga merupakan sabuk pembatas setebal beberapa kilometer yang tidak dimukimi penduduk, yang berada diantara desa dan taman nasional.

• Agroforest melindungi kesuburan tanah dan stabilitas air, memelihara sumberdaya genetika tumbuan, dan merupakan habitat bagi binatang liar seperti mamalia kecil dan burung.

Page 15: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

KESIMPULAN

AGROFORESTRY DAMAR MERUPAKAN SUATU SISTEM YANG LAYAK DIGUNAKAN DALAM MEMPERBAIKI EKSOSISTEM YANG TELAH RUSAK KARENA DAPAT MENINGKATKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG ADA DIDALAMNYA.

Page 16: Repong Dipesisir Krui, Lampung G.Michon, H De Foresta, P Levang Dan A. Kusworo

SEKIANdan

TERIMA KASIH