Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda...

16
1 Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52 MUHAMAD SULEMAN Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRAK Mikrokontroller merupakan IC yang dapat diprogram dan diprogram ulang karena memiliki RAM dan ROM tersendiri. Mikrokontroller dapat diaplikasikan dalam bentuk Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52. Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan dalam makalah ini menggunakan sebuah sensor cahaya yaitu LDR (Light Dependent Resistance) yang dipasang untuk menentukan kondisi cahaya di luar rumah dan sensor hujan untuk menentukan keadaan hujan di luar rumah . Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan ini juga menggunakan IC mikrokontroller AT89S52 yang berfungsi sebag ai pusat pengendali. Keluaran dari simulasi untuk pelindung benda terhadap hujan adalah atap otomatis . Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan ini bekerja berdasarkan cahaya dan air hujan yang mengenai sensornya. Kata kunci : Sensor Cahaya, Sensor Hujan, Mikrokontroler PENDAHULUAN Dalam kegiatan sehari-hari pada zaman yang serba modern ini, setiap orang pada umumnya menginginkan sesuatu yang serba praktis dan effisien. Begitu banyak kegiatan yang sering dilakukan setiap hari, akan tetapi membuat orang melupakan hal-hal yang dianggap kecil terhadap benda yang dimiliknya sendiri tetapi sebenarnya begitu penting. Salah satu contohnya dalam hal menjemur pakaian, tempat tidur, sofa dan benda lainnya yang di anggap penting. Pada saat selesai mencuci pakaian, tentunya juga perlu menjemur pakaian agar kering dan bersih. Namun kegiatan sehari-hari di luar rumah dari

Transcript of Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda...

Page 1: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

1

Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan

Berbasis Mikrokontroler AT89S52

MUHAMAD SULEMAN

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma

[email protected]

ABSTRAK

Mikrokontroller merupakan IC yang dapat diprogram dan diprogram ulang karena

memiliki RAM dan ROM tersendiri. Mikrokontroller dapat diaplikasikan dalam bentuk

Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis

Mikrokontroler AT89S52. Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap

hujan dalam makalah ini menggunakan sebuah sensor cahaya yaitu LDR (Light

Dependent Resistance) yang dipasang untuk menentukan kondisi cahaya di luar rumah

dan sensor hujan untuk menentukan keadaan hujan di luar rumah . Replika sistem atap

otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan ini juga menggunakan IC mikrokontroller

AT89S52 yang berfungsi sebagai pusat pengendali. Keluaran dari simulasi untuk

pelindung benda terhadap hujan adalah atap otomatis . Replika sistem atap otomatis untuk

pelindung benda terhadap hujan ini bekerja berdasarkan cahaya dan air hujan yang

mengenai sensornya.

Kata kunci : Sensor Cahaya, Sensor Hujan, Mikrokontroler

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan sehari-hari pada zaman

yang serba modern ini, setiap orang pada

umumnya menginginkan sesuatu yang

serba praktis dan effisien. Begitu banyak

kegiatan yang sering dilakukan setiap

hari, akan tetapi membuat orang

melupakan hal-hal yang dianggap kecil

terhadap benda yang dimiliknya sendiri

tetapi sebenarnya begitu penting. Salah

satu contohnya dalam hal menjemur

pakaian, tempat tidur, sofa dan benda

lainnya yang di anggap penting.

Pada saat selesai mencuci

pakaian, tentunya juga perlu menjemur

pakaian agar kering dan bersih. Namun

kegiatan sehari-hari di luar rumah dari

Page 2: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

2

pagi hingga petang membuat letih dan

tidak dapat mengambil pakaian yang ada

di jemuran pada saat hujan turun.

Hasilnya pakaian yang sudah kering dan

bersih menjadi basah dan kotor. Begitu

juga saat menjemur tempat tidur dan sofa

ketika hujan turun maka tempat tidur dan

sofa akan basah dan kotor.

Dari parmasalahan yang ada

maka timbul satu ide dari penulis untuk

membuat alat yaitu Replika Sistem Atap

Otomatis Untuk Pelindung Benda

Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler

AT89S52, yang dapat mengendalikan

atap agar benda dapat terlindungi pada

saat hujan.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk

membuat alat baru yaitu Replika Sistem

Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda

Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler

AT89S52 dan di harapkan dapat

membantu orang-orang yang sibuk

bekerja di luar rumah, contohnya dalam

hal mengangkat pakaian, tempat tidur,

sofa dan benda lain yang di jemur agar

benda tersebut tetap terlindungi pada saat

hujan turun atau hari sudah gelap

sehingga atap secara otomatis akan

menutup. Untuk mencapai hasil yang

diinginkan harus dilakukan penelitian baik

itu dengan cara membaca buku teori

maupun membuat langsung alat dan

mengambil data pengamatan langsung

pada saat alat dibuat. Sehingga jika ada

kesalahan dan hasil yang diinginkan tidak

tercapai dapat langsung diubah baik itu

secara program maupun secara

perangkat keras.

Manfaat dari penelitian ini adalah

alat ini dapat dikembangkan dengan

menambahkan sensor – sensor lain yang

lebih kompleks dan diaplikasikan

langsung dalam kehidupan sehari – hari.

Sehingga dapat benar – benar

menggantikan peran manusia dalam

melakukan pekerjaan – pekerjaan rumah.

TINJAUAN PUSTAKA

LDR ( Light Dependent Resistor )

Merupakan sensor cahaya yang

bekerja jika terkena cahaya. LDR memiliki

hambatan yang sangat tinggi jika tidak

terkena cahaya dan memiliki hambatan

yang sangat kecil mendekati 0 jika

terkena cahaya.[1]

Gambar 2.1 Simbol LDR [2]

Sensor Hujan

Merupakan jenis sensor yang

akan aktif jika sensor terkena air hujan.

Jika sensor terkena air hujan maka jalur

Page 3: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

3

antara port dan ground akan

terhubung. Sehingga nilai tegangan di

port akan bernilai nol karena terhubung

langsung dengan ground.[1]

Gambar 2.2 Simbol Sensor Hujan

Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler AT89S52

merupakan sebuah Mikrokontroler 8 bit

bertenaga rendah dengan teknologi

CMOS berkinerja tinggi yang dilengkapi

dengan memori flash yang dapat

diprogram sebesar 8 Kbyte. Komponen ini

dibuat dengan teknologi memori Atmel

yang nonvolatile dan berkapasitas tinggi

serta kompatibel dengan set intruksi dan

kaki out standar industri 80CSI. Flash on-

chip memungkinkan memori program

dapat diprogram ulang dalam system atau

dengan pemprograman memori

nonvolatile yang konvensinal. Dengan

menggunakan CPU 8 bit dengan flash

yang diprogram dari sistem dalam sebuah

monolitik chip, Atmel AT89S52 adalah

sebuah Mikrokontroler yang sangat baik

untuk menyelesaikan solusi yang sangat

fleksibel dan efektif dalam biaya, untuk

banyak masalah aplikasi serta untuk

mengontrol modul tambahan.[6]

Dalam spesifikasinya AT89S52

menyediakan fitur-fitur standar antara lain:

a. Flash 8 Kbyte

b. 256 bytes RAM

c. Saluran masukan/keluaran (I/O)

d. 3 buah 16 bit timer/counter

e. Port serial full duplex

f. Osilator on-chip dan sirkuit waktu

Arsitektur Mikrokontroler AT89S52

Mikrokonroler tipe AT89S52

buatan Atmel merupakan salah satu tipe

Mikrokontroler yang mempunyai arsitektur

8052. Mikrokontroler dengan arsitektur

8052 merupakan salah satu jenis

arsitektur mikrokontroler paling lama dan

paling banyak digunakan di dunia karena

bersifat low cost dan high performance.

Arsitektur ini dikeluarkan pertama kali

oleh intel dan kemudian menjadi sangat

popular. Ada seri-seri Mikrokontroler

berarsitektur 8052 yang tergabung dalam

keluarga Mikrokontroler, yaitu keluarga

MCS-51.[6]

Diagram Blok AT89S52

Diagram blok arsitektur dari

AT89S52 dapat dilihat dalam gambar 2.15

AT89S52 dirancang dengan logika statis

untuk operasi frekuensi menuju nol dan

dapat mendukung mode penyimpanan

tenaga yang dapat dipilih dari 2 software.

Mode iddle menghentikan CPU

sementara program DAC

memperbolehkan RAM, timer/counter,

port serial dan sistem interupsi untuk

Page 4: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

4

tetap berfungsi. Mode power down

menghemat isi RAM namun membekukan

osilator, menon-aktifkan fungsi-fungsi chip

lainnya sampai intruksieksternal dilakukan

atau terjadi reset hardware.

Dalam pengoperasiannya,

AT89S52 cukup memberikan tegangan

yang berkisar antara 4 - 5.5 Volt DC pada

kaki VCC dan kaki GND diberikan

tegangan 0 Volt. Selain kaki VCC dan

GND, kaki-kaki yang dimiliki AT89S52

antara lain : RST, ALE/PROG, PSEN,

EA/VPP, XTAL1 dan XTAL2, dan 4 buah

port yaitu : port 0, port 1 ,port 2, port 3

yang masing-masing port tersebut terdiri

dari 8 bit.

Gambar 2.3 Diagram blok Mikrokontroler

AT89S52.[7]

Fungsi Kaki-kaki AT89S52

IC AT89S52 mempunyai 40

kaki dan dikemas dalam bentuk yang

berbeda, pada dasarnya fungsi kaki yang

ada memiliki persamaan. Konfigurasi kaki

AT89S52 beserta penjelasan dari kaki

tersebut ditunjukkkan sebagai berikut ini :

[3],[6]

Gambar 2.4 Konfigurasi kaki

AT89S52.[4],[8]

Fungsi kaki Mikrokontroler

AT89S52 :

a. VCC

kaki 40 dihubungkan dengan

tegangan catu +5 Volt

b. Ground

kaki 20 dihubungkan dengan

tegangan ground

c. RST

Proses Reset merupakan proses

untuk mengembalikan sistem ke

kondisi semula dan akan tidak

mempengaruhi internal program

memori. Tingkat kemampuan untuk 2

buah mesin terlihat ketika osilator

melakukan reset pada device. Reset

terjadi jika kaki RST berikan logika ’1’

selama minimal 2 siklus mesin

selama osilator bekerja, maka akan

Page 5: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

5

mereset Mikrokontroler yang

bersangkutan. Kaki ini akan semakin

tinggi untuk 98 periode osilator

setelah melewati watchdog times out.

Bit DISTRO pada SFR AUXR (alamat

8EH) dapat digunakan untuk

mengabaian feature tersebut. Pada

keadaan awal bit DISTRO, keadaan

keluaran RESET HIGH berada dalam

kondisi enable.

d. ALE/PROG

Adress Latch Enable (ALE)

merupakan pulsa keluaran untuk

pemasangan byte yang rendah dari

alamat, selama terjadi pengaksesan

ke memori eksternal. ALE digunakan

untuk men-demultiplex address dan

data bus. Kaki ini juga merupakan

PROG (program pulse input) ketika

terjadi pemograma flash. Dalam

keadaan normal, ALE menggunakan

kecepatan stabil yaitu sekitar 1/6 dari

frekuensi osilator dan dapat

dipergunakan untuk external timing

atau untuk clocking. Namun perlu

diketahui bahwa, satu pulsa ALE

akan dilewati selama terjadi

pengaksesan ke memori data

eksternal. Jika diinginkan, operasi

ALE dapat dinon-aktifkan dengan

cara mengatur bit 0 pada SFR di

alamat 8EH.

e. PSEN

Program Store Enable (PSEN) adalah

pembaca strobe ke program memori

eksternal. PSEN merupakan kontrol

sinyal yang mengijinkan untuk

mengakses program (code) memori

eksternal. Kaki ini dihubungkan ke

kaki OE (Output Enable) dari PROM.

f. EA/VPP

Eksternal Access Enableee (EA)

harus terhubung dengan ground

untuk mengaktifkan microcontroller

dalam mengambil kode dari lokasi

program memori eksternal yang

dimulai dari 0000H sampai FFFFH.

Perlu diketahui bahwa, bila clock bit 1

telah diprogram, EA akan

dihubungkan dengan reset secara

internal. EA harus dihubungkan

dengan VCC untuk melakukan

eksekusi program secara internal.

Kaki ini juga menerima programming

enable voltage (VPP) sebesar 12 volt

selama pemrograman flash.

g. XTAL1 dan XTAL2

XTAL1 dan XTAL2 adalah masukan

dan keluaran ke dan dari inverting

oscillator amplifier. XTAL1 dan XTAL2

terdapat pada kaki 18-19, paada

Mikrokontroler disebut on-chip

oscillator. Pada Mikrokontroler

berarsitektur 8052 memiliki on-chip

oscillator yang dapat bekerja jika di-

drive menggunakan kristal.

Page 6: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

6

Tambahan kapasitor diperlukan untuk

menstabilkan sistem.

h. Port 0

Port 0 adalah sebuah saluran terbuka

port I/O 8-bit dua arah. Port 0

merupakan dual-purpose port (port

yang memiliki dua kegunaan).

Sebagai port keluaran, setiap kaki

dapat mencakup 8 inputan TTL.

Ketika logika ‘1’ diberikan pada kaki-

kaki port 0, kaki tersebut dapat

digunakan sebagai inputan

impedansi tinggi. Port 0 juga dapat

dikonfigurasikan sebagai multiplexed

low-order alamat/data bus, selama

terjadinya pengaksesan ke program

eksternal dan memori data. Port 0

juga dapat menerima kode byte

selama pemrograman flash dan

menghasilkan keluaran kode byte

selama verifikasi program. Selama

verifikasi program dibutuhkan

eksternal pull-ups.

i. Port 1

Port 1 adalah port I/O 8 bit dua arah

yang memiliki pull-ups internal.

Keluaran dari port 1 dapat mencakup

4 masukan TTL. Ketika logika ‘1’

diberikam pada kaki port1, maka kaki

tersebut akan dipengaruhi oleh pull-

ups internal dan dapat digunakan

sebagai masukan (input). Sebagai

masukan, kaki port 1 akan

menghasilkan arus dikarenakan

adanya pull-ups internal. Port 1 dapat

melakukan pengalamatan bytes low-

order selama terjadi pemrograman

flash dan verifikasi. Port 1 juga dapat

melakukan beberapa fungsi khusus

AT89S52 seperti yang terlihat pada

tabel berikut :

Tabel 2.1 Fungsi Alternatif Port 1.[4]

Port kaki Fungsi Alternatif

P 1.5 MOSI (Master keluara/Slave

masukan)

P 1.6 MISO (Master masukan/Slave

keluaran)

P 1.7 SCK (Serial waktu)

j. Port 2

Port 2 adalah port I/O 8 bit dua arah

yang memilki pull-ups internal.

Keluaran dari port 2 dapat mencakup

4 masukan TTL. Ketika logika ‘1’

diberikan pada kaki-kaki port 2, maka

kaki tersebut akan dipengaruhi oleh

pull-ups internal dan dapat digunakan

sebagai masukan (input). Sebagai

masukan, kaki –kaki port 2 akan

menghasilkan arus yang disebabkan

oleh adanya pull-ups internal. Port 2

akan melakukan pengalamatan byte

high-order selama menerima dari

memori program eksternal dan

selama pengaksesan ke memori data

eksternal yang menggunakan

Page 7: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

7

pengalamatan 16-bit (MOV @

DPTR). Pada keadaan ini port 2 akan

menggunakan pull-ups internal yang

sangat besar ketika menmgeluarkan

logika ‘1’. Selama melakukan

pengaksesan ke memori data

eksternal dengan menggunakan

pengalamatan 8-bit (MOVX @ R1),

port2 akan mengeluarkan isi dari

fungsi register khusus P2. Port 2 juga

dapat melakukan pengalamatan bit

high-order dan beberapa

pengendalian sinyal selama terjadi

pemrograman flash dan verifikasi.

k. Port 3

Port 3 adalah port I/O 8 bit dua arah

yang memiliki pull-ups internal.

Keluaran dari port 3 dapat mencakup

4 masukan TTL. Ketika logika ‘1’

diberikan pada kaki-kaki port 3, maka

kaki tersebut akan dipengaruhi oleh

pull-ups internal dan dapat digunakan

sebagai masukan( input). Sebagai

masukan, kaki port 3 akan

menghasilkan arus yang disebabkan

oleh adanya internal pull-ups. Port 3

dapat melakukan beberapa

pengendalian sinyal untuk

pemrograman flash dan verifikasi.

Port 3 juga dapat melakukan

beberapa fungsi khusus AT89S52

seperti terlihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 2.2 Fungsi Alternatif Port 3.[4]

Port

Kaki

Fungsi Alternatif

P3.0 RXD (serial masukan port)

P3.1 TXD (serial keluaran port)

P3.2 INT0 (external interrupt 0)

P3.3 INT1 (external interrupt 1)

P3.4 T0 (Timer 0 external input)

P3.5 T1 (Timer 1 external input)

P3.6 WR (external data Memori write

strobe)

P3.7 RD (external data Memori read

strobe)

PERANCANGAN SISTEM

Analisis Rangkaian Secara Diagram

Blok

Berdasarkan fungsinya

Pembuatan Replika Sistem Atap Otomatis

Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan

Berbasis Mikrokontroler AT89S52 dapat

di bagi menjadi beberapa blok. Masing-

masing blok tampak pada gambar 3.1.

Page 8: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

8

Gambar 3.1 Diagram Blok Replika Sistem

Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda

Terhadap Hujan

Analisis Rangkaian Per Blok

Analisis Masukkan

Untuk alat replika sistem atap

otomatis untuk pelindung benda terhadap

hujan menggunakan dua buah masukan

dimana terdapat sensor cahaya, dan

sensor hujan.

Sensor Cahaya

Gambar 3.2 Rangkaian LDR dan

pembanding

Gambar 3.3 Rangkaian Elektrik Sensor

Cahaya (LDR)

Sensor yang digunakan pada

rangkaian ini adalah sebuah LDR ( Light

Dependent Resistor ) sebagai pendeteksi

cahaya pada saat alat ini dijalankan. Cara

kerja LDR sendiri adalah jika kondisi

cahaya terang maka nilai hambatannya

menjadi kecil bahkan dapat menyentuh

angka nol tergantung intensitas cahaya

yang mengenai LDR tersebut dan bila

kondisi gelap maka hambatannya menjadi

semakin besar. Selain terdapat LDR,

pada blok sensor cahaya terdapat pula

pembanding. Sesuai namanya

pembanding berfungsi membandingkan

tegangan hasil pembagi tegangan dengan

tegangan referensi yang dapat diatur

sesuai kebutuhan.

Disamping itu pula pembanding

pada rangkaian ini juga untuk

menentukan keluaran agar keluaran yang

dihasilkan hanya mempunyai logika 0 dan

logika 1. Keluaran dari pembanding ini

dihubungkan dengan kaki port 0.6

mikrokontroler AT89S52.

Page 9: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

9

Sensor Hujan

Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Hujan

Gambar 3.5 Rangkaian Elektrik Sensor

Hujan

Sensor yang digunakan pada

rangkaian ini merupakan sensor yang

dibuat dari potongan PCB yang disolder

sedemikan rupa seperti gambar di atas

dimana terdapat dua buah jalur tembaga.

Jalur yang satu merupakan jalur yang

berhubungan dengan kaki port 0.7

mikrokontroler AT89S52. Sedangkan jalur

yang satu lagi dihubungkan dengan

ground. Ketika ada hujan maka sensor

hujan ini akan basah sehingga antara

jalur yang ke ground dan jalur yang ke

kaki port 0.7 akan terhubung singkat.

Sehingga ketika sensor hujan basah

maka kaki port 0.7 mendapat logika 0.

Analisis proses

Gambar 3.4 Mikrokontroler AT89S52

Sebagai Pengendali

Proses pada rangkaian ini

dilakukan oleh mikrokontroler AT89S52 ,

Blok inilah yang memproses hasil dari

blok masukan (sensor cahaya, sensor

hujan) untuk diteruskan ke blok

selanjutnya. Keluaran dari blok

mikrokontroler ini ditentukan dari program

yang telah dibuat. Port yang digunakan

sebagai masukan adalah port 0.6 yang

telah dihubungkan dengan sensor

cahaya, dan port 0.7 yang telah

dihubungkan dengan sensor hujan untuk

pendeteksi hujan. Port yang digunakan

sebagai keluaran adalah port 3.1 dan

port 3.6 yang telah dihubungkan dengan

penggerak motor untuk melindungi

sebuah benda.

Page 10: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

10

Analisis Keluaran

Keluaran pada rangkaian ini yaitu

dan sebuah motor DC yang dianggap

sebagai atap otomatis untuk pelindung

benda terhadap hujan.

Penggerak Motor

Gambar 3.5 Rangkaian Blok Penggerak

Motor

Penggerak motor pada rangkaian

ini dihubungkan dengan sebuah motor DC

yang dimisalkan sebagai atap otomatis

dimana atap otomatis akan masuk jika

sensor hujan kering dan keadaan terang.

Jika keadaan gelap maka atap otomatis

akan keluar.

Perancangan Perangkat Lunak

Pada sub-bab ini akan dibahas

mengenai proses pembuatan pelindung

benda terhadap hujan secara perangkat

lunak dengan menggunakan penjelasan

secara Diagram Alur. Perangkat lunak

yang digunakan untuk pembuatan listing

program dan mengkompile file asm

menjadi hex digunakan READS 51.

Gambar 3.6 Diagram Alur program

Dalam penulisan ini digunakan

bahasa assembler sebagai basic program

yang nantinya akan di flash ke dalam IC

mikrokontroler type AT89S52. Begitu alat

dinyalakan program akan memeriksa

kondisi-kondisi di lingkungan dan

dicocokkan dengan data yang ada. Bila

terdapat kesamaan kondisi, maka

program akan mengeksekusi kondisi

tersebut sesuai dengan proses yang telah

ditentukan sebelumnya dan alat akan

menampilkan keluaran sesuai hasil

proses. Dan bila tidak terdapat

kesesuaian kondisi, program akan terus

looping secara terus menerus sampai

ditemukan kondisi yang sesuai. Selama

proses looping, alat tidak akan

menampilkan keluaran atau kondisi diam.

Page 11: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

11

PERCOBAAN

Tujuan Percobaan

Pada bab ini menguji fungsi dan

kinerja dari alat replika sistem atap

otomatis untuk pelindung benda terhadap

hujan yaitu sensor yang digunakan adalah

sensor cahaya (LDR) sebagai pendeteksi

cahaya pada saat alat ini dijalankan. Cara

kerja LDR sendiri adalah jika kondisi

cahaya terang maka nilai hambatannya

menjadi kecil bahkan dapat menyentuh

angka nol tergantung intensitas cahaya

yang mengenai LDR tersebut dan bila

kondisi gelap maka hambatannya menjadi

semakin besar. Selain terdapat LDR,

pada blok sensor cahaya terdapat pula

pembanding. Sesuai namanya

pembanding berfungsi membandingkan

tegangan hasil pembagi tegangan dengan

tegangan referensi yang dapat diatur

sesuai kebutuhan. Disamping itu pula

pembanding pada rangkaian ini juga

untuk menentukan keluaran agar keluaran

yang dihasilkan hanya mempunyai logika

0 dan logika 1. Keluaran dari pembanding

ini dihubungkan dengan kaki port 0.6

mikrokontroler AT89S52. Selain

menggunakan sensor cahaya alat ini

menggunakan sensor hujan. Sensor ini

dibuat dari potongan PCB yang disolder

sedemikan rupa seperti gambar di atas

dimana terdapat dua buah jalur tembaga.

Jalur yang satu merupakan jalur yang

berhubungan dengan kaki port 0.7

mikrokontroler AT89S52. Sedangkan jalur

yang satu lagi dihubungkan dengan

ground. Ketika ada hujan maka sensor

hujan ini akan basah sehingga antara

jalur yang ke ground dan jalur yang ke

kaki port 0.7 akan terhubung singkat.

Sehingga ketika sensor hujan basah

maka kaki port 0.7 mendapat logika 0.

Kemudian dari kedua sensor

tersebut akan di proses oleh

mikrokontroler AT89S52. Seteleh di

proses maka mikrokontroler akan

mengeluarkan keluaran, tetapi keluaran

dari mikrokontroler ini ditentukan dari

program yang telah di buat. Keluarannya

tersebut berupa penggerak motor yang di

hubungkan dengan sebuah motor DC

yang dimisalkan sebagai atap otomatis

dimana atap otomatis akan masuk jika

sensor hujan kering dan keadaan terang.

Jika keadaan gelap maka atap otomatis

akan keluar.

Page 12: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

12

Gambar 4.1 Gambar Rangkaian Replika

Sistem Atap Otomatis Untuk

Pelindung Benda Terhadap Hujan

Gambar 4.2 Tampilan Fisik Replika

Sistem Atap Otomatis Untuk

Pelindung Benda Terhadap Hujan

Pengujian

Susunan Sistem Pengujian

Konsep dasar susunan sistem

yang akan diuji pada alat ini meliputi :

Memastikan bahwa alat (Rangkaian

Replika Sistem Atap Otomatis Untuk

Pelindung Benda Terhadap Hujan

Berbasis Mikrokontroler AT89S52)

dapat mengeluarkan keluaran yang

benar, karena apabila tidak sesuai

dengan keluaran yang diinginkan

mungkin terdapat suatu kesalahan

pada rangkaian atau komponen

pendukung yang sudah tidak dapat

berfungsi dengan baik.

Melakukan pengujian untuk

mengetahui apakah atap otomatis

akan berjalan sesuai dengan yang

ditentukan dan mengetahui tegangan

yang dihasilkan pada setiap bagian

blok rangkaian dengan menggunakan

multitester .

Dan hal lain yang mungkin belum

diketahui sebelumnya.

Adapun alat-alat yang

dipergunakan untuk membantu pengujian

alat adalah :

• Sumber tegangan (Adaptor 12 V atau

catu daya 9V sampai dengan 12V)

• Beberapa kabel penghubung.

Cara Percobaan Alat

Cara percobaan alat pada

Rangkaian Replika Sistem Atap Otomatis

Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan

Berbasis Mikrokontroler AT89S52

meliputi:

1. Hubungkan kabel adaptor dengan

rangkaian.

Page 13: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

13

Gambar 4.3 Bentuk fisik Adaptor

2. Setelah kabel adaptor terhubung

dengan rangkaian, kemudian tekan

saklar pada rangkaian pastikan atap

dalam keadaan tertutup.

Gambar 4.4 Atap masuk ketika alat

dinyalakan pertama kali

3. Cek Aktivitas keadaan alat apakah

sesuai dengan keadaan yang

diinginkan berdasarkan kondisi pada

saat itu.

a. Pengujian alat pada saat sensor

cahaya terang dan sensor hujan

kering

Gambar 4.5 Atap otomatis masuk

b. Pengujian alat pada saat sensor

cahaya terang dan sensor hujan

basah

Gambar 4.6 Atap otomatis keluar

c. Pengujian alat pada saat sensor

cahaya gelap dan sensor hujan basah

Gambar 4.7 Atap otomatis keluar

d. Pengujian alat pada saat sensor

cahaya gelap dan sensor hujan kering

Gambar 4.8 Atap otomatis keluar

Page 14: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

14

Hasil Pengujian Alat

Untuk hasil Pengujian alat yang

lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah

ini. Berikut adalah tabel pengujian yang

telah dilakukan pada setiap sensor dan

dalam keadaan atau kondisi tertentu :

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Alat

SensorCahaya

SensorHujan

AtapOtomatis

Terang Kering Keluar

Terang Basah Keluar

Gelap Basah Keluar

KONDISI

Gelap Kering Masuk

Setelah dilakukan beberapa

pengujian pada alat serta rangkaian yang

telah dibuat maka diperoleh data-data

pengamatan berupa tegangan yang

diukur dengan menggunakan multitester

pada masing-masing kaki atau pin pada

IC LM339 sebagai pembanding yang

berfungsi sebagai pembanding keadaan

masukkan pada sensor cahaya. Berikut

ini adalah tabel pengamatan untuk

tegangan pada masing-masing kaki IC

LM339 :

Tabel 4.2 Data Pengamatan Tegangan

IC LM339

Kondisi Tegangan Kaki LM 339Kaki

Sensor

Cahaya

Dalam

Keadaan

Gelap

(Volt)

Sensor Cahaya

Dalam

Keadaan Terang

(Volt)

2 4,85 Volt 0,07 Volt

4 3,09 Volt 3,09 Volt

5 2,83 Volt 4,38 Volt

Tabel 4.3 Data Pengamatan Tegangan

Pada Kaki Port Mikrokontroler AT89S52

Kondisi Tegangan Pada Kaki

Port

Mikrokontroler AT89S52

Port

Sensor

Hujan

Dalam

Keadaan

Basah

(Volt)

Sensor Hujan Dalam

Keadaan Kering

(Volt)

P0.7 0,47 Volt 4,83 Volt

Page 15: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

15

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil uji coba dan analisa

yang telah dilakukan terhadap alat

Replika sistem atap otomatis untuk

pelindung benda terhadap hujan ini, maka

dapat diambil simpulan bahwa kinerja

sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung

Benda Terhadap Hujan bekerja dengan

baik. Dimana ketika alat ini dinyalakan

maka langsung mengecek kondisi sensor

cahaya dan sensor air. Jika kondisi

sensor cahaya gelap maka rangkaian

pembanding akan mengirimkan logika

satu ke mikrokontroler, jika kondisi sensor

air basah maka mikrokontroler akan

mendapatkan logika nol. Kemudian

mikrokontroler akan mengirim data ke

kaki-kaki AT89S52 yang bertindak

sebagai keluaran.

Kelemahan dari alat ini adalah

sensor air yang digunakan merupakan

buatan sendiri sehingga keluaran yang

dihasilkan tidak maksimal.

1. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang

diatas, maka didapatkan beberapa saran

untuk penyempurnaan alat ini, yaitu:

a. Mengganti komparator dengan ADC

agar sensor tidak hanya menilai

berdasarkan terang dan gelapnya

saja tetapi lebih berdasarkan

intensitas cahaya yang diterima.

b. Pada pembuatan sensor hujan

diharapkan untuk membuat jalur pcb

yang sangat berdekatan tetapi jangan

sampai terhubung satu sama lain.

Selain itu, lapisi jalur PCB

menggunakan timah agar tembaga

jalur PCB tidak terkorosi oleh air

hujan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim, Modul Panduan ElektronikaDasar, Laboratorium Elektronika danKomputer Universitas Gunadarma,Depok, 2005

[2] URL : http//www.google.com,September 2009

[3] URL: http://www.masternusa.com, Juli2009

[4] Anonim, Modul Panduan PraktikumMikrokontroller D3, LaboratoriumMenengah Universitas Gunadarma,Depok, 2004

[5] URL: http://pdf.alldatasheet.com,September 2009

[6] Moh.Ibnu Malik, BelajarMikrokontroller ATMEL AT89S52 ,Gaya Media, Yogyakarta, 2003.

[7] URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Mikrokontroler, Juli 2009

[8] URL: http://atmel.com/dyn, Juli 2009

Page 16: Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1745/1/Artikel... · Port serial full duplex f. Osilator on-chip dan sirkuit

16

[9] Anonim, Modul Panduan PraktikumEmbeded System, LaboratoriumLanjut Universitas Gunadarma,Depok, 2004

[10] Data Sheet Stratix EP1S80 DSPDevelopment Bo