Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun”...

72

Transcript of Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun”...

Page 1: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.
Page 2: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.
Page 3: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Renungan PemudaISSN 0853 - 0917

Youth for Christ menggunakan kertas yang ramah lingkungan guna mendukung kelestarian alam.

Menjadi orang yang tetap beriman teguh, walau didera berbagai persoalan dan tantangan, bukanlah hal mudah. Berpegang pada Tuhan Yesus adalah kunci untuk mampu melakukannya. Demikian Pdt. Stella L. Handojono mengawali renungan bulan September.

Dapatkah manusia yang terbatas, mengenal Allah yang tidak terbatas? Dapat. Karena Allah sendiri berkenan menyatakan diri-Nya kepada manusia. Demikian Pdt. Lie Nah membagikan renungannya di bulan Oktober.

Yitzhak Rabin mendedikasikan diri untuk mengupayakan perdamaian bagi Israel dan Palestina, bahkan bagi dunia. Komitmen yang akhirnya merenggut nyawanya. Rabin mengajarkan kita untuk tidak menyerah memperjuangkan perdamaian, meskipun ada ancaman. Damai layak diperjuangkan. Demikian tulisan Pdt. Marto Marbun dalam Sang Pemberi Inspirasi.

Seven Steps kali ini mengulas tentang “Investasi Generasi Milenial,” ditulis oleh Ibu Olivia Elena Hakim. Melalui Seven Steps ini, kita diajak untuk menyadari bahwa investasi penting bagi setiap orang, juga kaum muda. Investasi perlu dilakukan sejak dini, dan perlu diingat investasi bukan hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi juga dapat mendorong perekonomian bangsa.

Selamat membaca!Redaksi Youth for Christ

Penanggung Jawab: Pdt. Arliyanus Larosa

Redaktur: Pdt. Mestika Hulu

Penulis:Pdt. Stella L. Handojono

Pdt. Lie NahOlivia Elena HakimPdt. Marto Marbun

Artistik:Victory Valentino

Alamat: Graha Arteri Mas, Kav. 19 - 20

Jl. Panjang No. 68Kedoya - Jakarta 11520

P.O. Box 7113 JKB-TU, Jakarta 11071 Telepon:

+6221 583 03398+6221 583 03498

Website: www.ykb-wasiat.org

E-mail: [email protected]

Pembayaran melalui: Bank Mandiri Jakarta - Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743 a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing

BCA BidakaraA/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Persembahan Kasih melalui:BCA Bidakara

A/C 450 305 2990a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahunRp. 8.000,-/eksemplar

Page 4: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Selasa, 1 September 2020

FIGHTING IN FAITH Wahyu 3:7-13

Menjadi orang yang tetap teguh dalam iman, tentu bukanlah sebuah perkara yang mudah. Apalagi ketika kita diperhadapkan pada sebuah situasi yang sulit, tetap teguh beriman akan menjadi sebuah proses perjuangan yang berat. Film Miracles from Heaven menceritakan perjuangan Anna yang sakit keras, tetapi ia terus berjuang dalam imannya. Dalam segala macam kelemahannya, Anna meyakini bahwa Tuhan mampu memberi yang terbaik baginya.

Ada tujuh jemaat yang disapa dalam kitab Wahyu (1:9-3:22), salah satunya adalah jemaat Filadelfia. Jemaat Filadelfia adalah jemaat yang lemah. Kelemahan yang dimaksud di sini adalah kelemahan dalam beberapa hal, di antaranya kondisi ekonomi mereka karena sering terkena bencana alam dan dalam hal jumlah anggota jemaat. Namun, hal yang menarik dari jemaat Filadelfia adalah bahwa jemaat Filadelfia (dan Smirna) merupakan jemaat yang tidak mendapat teguran sama sekali dari Tuhan Yesus. Walaupun dinilai lemah, tetapi jemaat Filadelfia dipandang sebagai jemaat yang berpegang teguh pada firman Tuhan. Keunggulan jemaat Filadelfia di tengah kelemahan mereka diungkapkan pada ayat 10, yaitu jemaat menantikan Tuhan Yesus dengan tekun. Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Youth, pernahkah kita sampai pada satu titik dan merasa kita begitu lemah? Kita mulai merasa ingin menyerah dengan pergumulan kita? Apa pun yang terjadi, tetaplah berjuang dan pegang tangan Yesus Juruselamat kita! Marilah bertekun dalam relasi kita dengan Tuhan, maka Ia akan menyatakan segala yang terbaik dalam hidup kita.

1. Seperti apakah perjuangan iman yang dimaksud dalam ayat 11? 2. Apa yang seharusnya kita lakukan dalam kelemahan dan keterbatasan kita?

Pokok Doa: Senantiasa setia kepada Tuhan.

“Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau

tidak menyangkal nama-Ku.”

(Why. 3:8)

Page 5: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu, 2 September 2020

HOAKSMatius 12:22-32

Hoaks mengandung makna berita bohong, rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, tetapi “dijual” sebagai kebenaran. Sebagai generasi milenial yang hidup di zaman now, gadget adalah benda yang paling akrab dengan dunia kita. Peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita ikuti secara langsung melalui gadget kita. Melalui gadget, kita dapat dengan leluasa mengakses beragam informasi dengan sangat cepat. Namun, kita

perlu waspada karena tidak semua informasi di dunia maya benar dan akurat. Lihat saja di media sosial yang kita ikuti, di sana ada banyak berita bohong dan informasi yang menyesatkan atau hoaks. Oleh karena itu, kita perlu cerdas, selektif, dan tidak asal share dalam menggunakan media sosial.

Hoaks tidak hanya ada di zaman now, di zaman Yesus pun sudah ada. Ketika Yesus menyembuhkan orang yang bisu dan tuli karena kerasukan setan, ia dituduh menyembuhkan dengan kuasa setan. Orang Farisi memberikan informasi yang menyesatkan bahwa Yesus menyembuhkan dengan kuasa Beelzebul. Mereka menuduh Yesus dapat menyembuhkan karena telah diberi kuasa oleh kepala roh-roh jahat, Beelzebul. Mengetahui hal itu, Yesus menyatakan siapa diri-Nya. Tidak mungkin setan mengusir setan. Yesus mengusir roh jahat dengan kuasa Roh Allah. Yesus Sang Anak Allah telah menyatakan kuasa-Nya.

Youth, berlimpahnya ragam informasi tidak jarang membuat kita bingung memilah antara kebenaran dan hoaks. Penting bagi kita untuk cerdas dalam bersosial media. Seperti Yesus yang mengonfirmasi dan mengklarifikasi kabar bohong tentang diri-Nya, kita pun diutus untuk mengabarkan berita yang benar.

1. Bagaimana cara Yesus mengklarifikasi berita bohong mengenai diri-Nya? 2. Apa yang seharusnya kita lakukan untuk memerangi kabar bohong atau hoaks?

Pokok Doa: Berhikmat dalam pergaulan dan bijak dalam bersosial media.

Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata:

“Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.”

(Mat. 12:24)

Page 6: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 3 September 2020

KEPALA BATUKeluaran 9:1-7

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kepala batu” adalah kiasan yang berarti tidak mau menuruti nasihat orang; tegar hati; keras kepala. Orang yang berkepala batu berarti orang yang sudah dinasihati bahkan sampai berkali-kali, tetapi tetap membandel. Meskipun sudah tahu salah, tetapi tetap merasa benar. Ketika diingatkan agar tidak melakukan hal yang salah, si kepala batu tetap melakukannya.

Raja Firaun adalah salah satu contoh dari orang yang berkepala batu. Meskipun rakyat Mesir sangat menderita karena Allah telah menjatuhkan empat tulah kepada mereka, tetapi Firaun tetap keras kepala. Peringatan Allah yang disampaikan melalui Musa tidak digubris oleh Firaun. Ia tetap tidak mau membiarkan bangsa Israel yang menjadi budak di negerinya untuk pergi meninggalkan tanah Mesir. Alhasil turunlah tulah yang kelima menimpa Mesir. Allah mendatangkan wabah yang dahsyat atas semua ternak milik bangsa Mesir. Semua ternak orang Mesir mati sedangkan semua ternak orang Israel tak ada seekor pun yang mati. Semua itu terjadi karena kekerasan hati raja Firaun.

Youth, di dalam masa muda kita, penting untuk memiliki keluasan cara berpikir sekaligus kepedulian terhadap sesama. Kaya akan pengalaman sekaligus terbiasa peduli akan menjauhkan kita dari sifat kepala batu. Ada banyak cara untuk memperluas cara pandang dan mengasah kepedulian kita. Menimba ilmu dari orang yang kita pandang berpengalaman adalah salah satu cara untuk memperkaya cakrawala berpikir. Tekun membaca Alkitab dan merenungkannya dapat menjadi sarana mengasah ketaatan kita kepada perintah Allah. Dengan sukacita membantu kesusahan orang lain dapat melatih kita untuk peduli.

1. Bagaimana cara Allah mengingatkan Firaun untuk taat kepada Allah?2. Apa yang seharusnya kita lakukan agar terhindar dari sifat kepala batu?

Pokok Doa: Memiliki keluasan cara berpikir sekaligus kepedulian pada sesama.

Tetapi Firaun tetap berkeras hati dan tidak mau membiarkan

bangsa itu pergi.

(Kel. 9:7)

Page 7: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 4 September 2020

LISTEN TO YOU!Roma 10:15b-21

Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah Anda mendengar ada seseorang yang mengatakan bahwa ia mendengar suara Tuhan? Tentu hal ini bisa saja terjadi dalam kehidupan iman setiap orang. Namun, kita harus dapat membedakan apakah benar bahwa ia mendengar suara Tuhan atau justru yang didengar tidak lain adalah suara hatinya sendiri. Sebagian orang biasanya hanya mendengar apa yang enak didengar serta menyenangkan dan menolak untuk mendengar

segala sesuatu yang tidak menyenangkan. Surat Roma ini menekankan pentingnya dasar dari iman kepada

Yesus. Iman percaya kepada Kristus lahir dari pendengaran akan berita keselamatan yang dinyatakan baik oleh Yesus sendiri maupun oleh para rasul (ay. 17-18). Berita keselamatan diberikan kepada semua orang tanpa terkecuali. Namun, kenyataannya tidak semua orang mau mendengar dan percaya. Rasul Paulus mengumpamakan banyak orang yang tidak mau mendengar seperti bangsa Israel (ay. 19). Bukan sekali dua kali bangsa Israel mendengar ajakan untuk mengimani dan percaya kepada Allah, bahkan Allah mengirimkan nabi-nabi dan memperlengkapi mereka dengan kuasa-Nya. Kenyataannya bangsa Israel tidak selalu mau mendengar suara Tuhan. Namun, walau bangsa Israel sering tidak taat, Allah selalu mengulurkan tangan-Nya mengajak untuk terus kembali mendengarkan-Nya.

Youth, mendengar ternyata bukanlah sebuah perkara yang mudah dilakukan. Kita perlu terus membina dan mengupayakan kehidupan iman yang berkenan di hadapan-Nya. Kita perlu dengar-dengaran akan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup kita agar kehidupan iman kita terus bertumbuh di dalam Dia.

1. Apakah yang dimaksud iman timbul dari pendengaran ?2. Mengapa dalam kehidupan sehari-hari kita sulit mendengar kehendak Tuhan?

Pokok Doa: Senantiasa belajar mendengarkan kehendak Tuhan bagi kita.

Jadi, iman timbul daripendengaran, dan pendengaran

oleh firman Kristus.

(Rm. 10:17)

Page 8: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 5 September 2020

BAGAI PADIMazmur 149

Dalam sebuah pertunjukan piano, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang naik ke panggung tepat 5 menit sebelum pertunjukan dimulai. Sang pianis yang melihat hal itu tidak marah, malah ikut membantu sang anak kecil dalam permainan pianonya. Segala kekurangan dalam permainan piano sang anak dilengkapi oleh sang pianis. Di akhir pertunjukan, seluruh penonton memberi tepuk tangan meriah. Sang anak kecil sombong merasa bahwa ia hebat dan bisa memukau

penonton. Anak kecil itu lupa bahwa sebenarnya yang mendapat pujian adalah sang pianis.

Mazmur 149 merupakan mazmur pujian dan ungkapan syukur atas kemenangan dalam perang. Kata “nyanyikanlah” adalah ajakan kepada semua orang untuk mengungkapkan puji-pujian kepada Allah. Memuji Allah digambarkan bukan hanya dengan mulut, tetapi juga dengan tarian dan alat musik (ay. 3). Pujian kepada Allah sungguh layak dinaikkan karena segala perbuatan-Nya yang luar biasa. Ungkapan puji-pujian dinaikkan untuk menyatakan bahwa karena Allahlah segala kemenangan dapat diperoleh. Kemenangan yang dialami bangsa Israel adalah karena kuasa Allah, bukan karena kekuatan dan kehebatan bangsa itu. Allah sajalah yang layak ditinggikan dan menerima semua pujian dari umat-Nya.

Youth, dalam kehidupan keseharian kita, tanpa sadar kita pernah merasa bahwa pencapaian yang kita miliki adalah karena kepintaran, kehebatan, dan kerja keras kita. Jangan salah! Jika bukan karena Allah, maka semua keberhasilan itu belum tentu menjadi bagian kita. Tetaplah rendah hati, biarlah Allah yang dimuliakan melalui hidup kita. Segala puji, hormat, dan kemuliaan kita naikkan hanya kepada-Nya.

1. Ungkapan puji-pujian atas apakah yang dinaikkan oleh pemazmur? 2. Dalam hal apa kita sering kali susah untuk rendah hati?

Pokok Doa: Belajar untuk tetap merendahkan diri dalam iman kepada-Nya.

Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan

keselamatan.

(Mzm. 149:4)

Page 9: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Minggu, 6 September 2020

JANGAN MEMPERMALUKAN ORANG LAINMatius 18:15-20

Ada pepatah yang mengatakan, “Gajah di pelupuk mata tak tampak, tetapi semut di seberang lautan tampak.” Artinya, kita lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada kesalahan diri sendiri. Selain itu, hal yang kemudian sering terjadi adalah kita membicarakan kesalahan atau kekeliruan orang di belakangnya. Gosip menjadi kegiatan yang disukai. Ternyata, gosip bukan hanya dilakukan di tukang sayur, gosip juga bisa ada di gereja. Padahal gosip tidak akan

menjadikan orang yang digosipkan berubah menjadi lebih baik. Dalam kehidupan bersama, dalam komunitas orang percaya dan

juga dalam lingkungan sosial, kita memiliki tanggung jawab bersama. Ketika melihat ada saudara yang mulai melenceng dari jalannya, maka menjadi tanggung jawab kita untuk menegur dan mengingatkannya agar kembali. Yesus memberi pengajaran agar ketika kita menegur, teguran seharusnya dilakukan dengan baik. Menegur sesama dasarnya adalah kasih karena kita ingin saudara kita menjadi lebih baik. Pada zaman itu, mungkin Yesus melihat bahwa orang-orang sering menegur dengan tujuan yang tidak tulus. Yesus mengajarkan bahwa ketika kita menegur, maka teguran yang kita berikan pertama-tama haruslah di bawah empat mata (ay. 15). Mengapa? Karena kita tidak boleh mempermalukan orang lain. Teguran yang dilakukan harus dengan dasar yang tulus dan dengan menegur empat mata, orang lain juga akan merasa dihargai.

Youth, tidak ada orang yang sempurna. Setiap orang rentan berbuat kesalahan atau kekeliruan. Jika kita melihat ada saudara kita yang bersalah, ingatlah tahapan yang diajarkan Yesus dalam menegur. Menegur dalam kasih akan membawa setiap orang kepada kebaikan.

1. Tahapan apa saja yang diajarkan Yesus dalam menegur?2. Bagaimana perasaan kita ketika ada teman yang menegur kita di depan banyak orang?

Pokok Doa: Hikmat untuk menegur dengan kasih dan bijak.

“Apabila saudaramu berbuatdosa, tegorlah dia di bawah

empat mata.”

(Mat. 18:15)

Page 10: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Senin, 7 September 2020

OUT OF THE BOXMazmur 121

Dalam sebuah pertempuran yang dahsyat, seorang prajurit terpisah dari kumpulannya dan akhirnya melarikan diri masuk ke hutan. Di hutan ia bersembunyi masuk ke dalam sebuah gua. Sang prajurit berdoa memohon pertolongan Tuhan agar ia bisa selamat dari kejaran musuh. Saat derap suara tentara makin terdengar, sang prajurit tiba-tiba melihat seekor laba-laba di pintu gua. Ia memperhatikan laba-laba itu mulai membangun jaring di pintu gua tempat

persembunyiannya. Ketika gerombolan tentara musuh ingin menyisir gua itu dan melihat jaring laba-laba di depan pintu gua, mereka akhirnya mengurungkan niat dan berjalan berbalik arah. Pertolongan Tuhan sering kali melalui hal-hal yang tidak terpikirkan oleh kita.

Mazmur 121 adalah sebuah nyanyian ziarah, sebuah nyanyian yang mengekspresikan penyerahan dan keyakinan kepada Allah. Pemazmur mengungkapkan keyakinannya akan janji perlindungan Tuhan kepada umat-Nya. Dalam mazmur ini, sebanyak tiga kali disebutkan kata “penjaga” (ay. 3-5) yang dalam bahasa Ibrani disebut shamar. Penjaga yang dimaksud bukanlah penjaga biasa yang biasanya tidur ketika malam. Tuhan adalah penjaga yang senantiasa ada dan siap menolong umat-Nya. Ini menjadi penegasan kepada umat bahwa ketika Allah yang menjaga, kita tidak perlu takut atau gentar.

Youth, yang membuat kita tidak dapat melihat dan merasakan pertolongan Tuhan adalah karena mungkin kita membatasi karya Tuhan dengan logika kita. “Jika tidak seperti yang kita pikirkan, maka bukanlah karya Tuhan.” Youth, jangan pernah meragukan kuasa Tuhan dalam menolong kita. Yakin dan percayalah bahwa Ia tidak pernah terlambat!

1. Apa janji Tuhan dalam ayat 8?2. Apa pertolongan Tuhan yang paling berkesan bagi Anda?

Pokok Doa: Tetap bersandar pada pertolongan Tuhan.

Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan

terlelap.

(Mzm. 121:3)

Page 11: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Selasa, 8 September 2020

PATUHI ATURAN Roma 13:1-7

Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut

kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu

hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan

beroleh pujian dari padanya.

(Rm. 13:3)

Tahukah Anda siapa yang membuat hukum di Indonesia? Badan pembuat hukum di Indonesia disebut dengan badan legislatif atau lebih dikenal dengan nama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk tingkat pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk tingkat daerah. Setiap hukum dan aturan yang dibuat oleh lembaga ini tentu bertujuan untuk mengedepankan keadilan, keamanan, kebaikan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam bacaan kita hari ini, Paulus juga menegaskan kepada jemaat Kristen di kota Roma untuk patuh kepada pemerintah. Umat Kristen diingatkan untuk tidak melanggar setiap hukum yang berlaku saat itu demi terhindar dari hukuman. Namun, ia juga menegaskan bahwa jangan sampai kita takut terhadap hukum-hukum yang berlaku, sebab apabila kita berbuat baik, maka hukuman itu tidak akan menghampiri kita (ay. 3). Begitu pula dengan kehidupan kita saat ini, apakah kita masih sering melanggar aturan yang ada? Mari kita ambil contoh sederhana. Apakah Anda tetap mengendarai motor meskipun tidak memiliki SIM? Jika ya, mari segera hentikan kebiasaan tersebut karena di negara kita setiap orang yang mengendarai kendaraan bermotor harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Bila melanggar, jangan salahkan aparat penegak hukum ketika mereka menjatuhkan denda atau hukuman kepada kita.

Youth, sebagai seorang warga negara, terkadang kita masih tetap melanggar hukum yang berlaku. Tentu tindakan itu tidak baik untuk dilakukan. Kita perlu mengingat bahwa hukum itu dibuat untuk kepentingan banyak orang, untuk kesejahteraan kita bersama. Maka sekarang, marilah kita selalu mematuhi aturan-aturan yang berlaku.

1. Menurut Paulus, bagaimana cara menghindari hukuman dari pemerintah?2. Mengapa Anda mematuhi aturan yang berlaku?

Pokok Doa: Mematuhi peraturan yang ada.

Page 12: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu , 9 September 2020

P.U.S.H. Matius 21:18-22

Pernahkah Anda melihat ban serep mobil? Ban serep biasanya diletakkan di bawah mesin mobil atau di bagian belakang mobil. Ban serep hanya akan digunakan ketika ada ban yang bermasalah dan mobil tidak bisa berjalan dengan baik. Doa seharusnya bukan ban serep dalam hidup beriman kita. Artinya, kita seharusnya berdoa bukan hanya ketika kita dalam masalah atau pergumulan.

Pada waktu Tuhan Yesus ingin menjelaskan perihal iman dan doa, Ia memakai perumpamaan

tentang pohon ara. Pohon ara menggambarkan bangsa Israel yang tidak berbuah. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa hal yang membuat Israel tidak berbuah adalah tidak beriman dan tidak taat. Agar iman kita dapat terus menghasilkan buah yang baik, kita perlu memiliki kehidupan doa yang membuat hubungan kita erat dengan Allah. Doa menjadi jembatan yang membuat kita dapat berkomunikasi dengan Allah. Doa menjadi sarana agar kita mengerti apa kehendak dan maksud Allah dalam hidup kita. Tuhan Yesus menghendaki agar setiap orang memiliki iman yang teguh dan berbuah. Iman yang terus-menerus berbuah dalam relasi yang erat dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menjanjikan jika kita beriman kepada-Nya, maka apa yang kita doakan dengan iman akan kita terima.

Youth, beriman bukanlah sekadar percaya. Beriman memerlukan tindakan aktif untuk menyatakan wujud iman kita. Doa menjadi salah satu indikator dan jembatan relasi kita dengan Allah. Tentunya ada tiga jawaban atas doa-doa kita. Pertama, Tuhan menjawab ”ya.” Kedua, Tuhan menjawab “tidak.” Ketiga, Tuhan menjawab “nanti.”Apa pun jawaban Tuhan kelak, kita perlu terus membangun iman kepada-Nya dan terus-menerus berdoa. Pray Until Something Happens (PUSH).

1. Mengapa Tuhan Yesus mengutuk pohon ara? 2. Apa yang menjadi kendala terbesar ketika kita berdoa?

Pokok Doa: Terus bertekun dalam doa.

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh

kepercayaan, kamu akan menerimanya.”

(Mat. 21:22)

Page 13: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 10 September 2020

PROSES TUHAN Keluaran 13:17-22

Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di

padang gurun menuju ke Laut Teberau.

(Kel. 13:18)

Pernahkah Anda melihat kain tenun yang dibuat secara tradisional? Satu per satu benang akan dianyam membentuk sebuah pola yang indah, tetapi proses ini memakan waktu yang lama. Tingkat kesulitan dan perjalanan panjang menenun menjadikan kualitas kain tenun yang asli itu kuat dan indah. Banyak orang yang rela membelinya dengan harga tinggi sebagai wujud penghargaan terhadap proses panjang kain tenun tradisional. Hal itu menjadi sebuah nilai berharga

yang tidak bisa disamakan oleh kain printing yang pembuatannya instan.Kasih Allah kepada bangsa Israel sungguh tidak perlu diragukan. Allah

membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan menjanjikan akan memberikan tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu. Namun, untuk sampai ke tanah perjanjian, bangsa Israel dibuat berputar-putar selama 40 tahun. Padahal, jika melalui jalan yang biasa, perjalanan menuju tanah Kanaan dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat. Mengapa Allah membiarkan bangsa Israel berputar-putar? Allah ingin membentuk dan mendewasakan iman umat-Nya. Perjalanan panjang di padang gurun diharapkan dapat menunjukkan kualitas iman bangsa Israel dan makin mendewasakan bangsa Israel dalam pilihannya mengikut Allah. Allah ingin bangsa pilihan-Nya memiliki kualitas iman dan tidak menjadi umat yang hanya ingin enaknya saja.

Youth, perjalanan hidup kita tentu berbeda-beda. Mari menikmati proses panjang dalam perjalanan hidup yang mendewasakan kita. Ketika menemui persoalan dan kesulitan, percayalah bahwa Allah dapat memakainya untuk mendewasakan kita. Mari memaknai setiap langkah dalam perjalanan hidup kita.

1. Apa yang Allah berikan dalam perjalanan bangsa Israel di padang gurun?2. Apa yang kadang membuat kita ragu dalam perjalanan bersama Allah?

Pokok Doa: Mampu menikmati dan memaknai perjalanan bersama Allah.

Page 14: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 11 September 2020

KAMBING HITAM Keluaran 14:1-18

Suatu saat, Iblis meminta untuk bertemu Tuhan. Iblis protes tentang apa yang dialaminya. “Manusia itu keterlaluan, Tuhan,” kata Iblis. “Mereka mencuri, berbohong, membunuh, selingkuh, selalu mereka bilang bahwa itu dilakukan karena digoda Iblis.” Mendengar hal itu Tuhan hanya tersenyum dan berkata, “Samalah, bangkrut, dicopet, bercerai, mereka bilang itu kehendak Tuhan.” Manusia cenderung suka mencari kambing hitam dan menyalahkan

orang lain atas apa yang dialaminya.Allah mengutus Musa untuk menuntun bangsa Israel keluar dari

Mesir. Ini bukan sebuah tanggung jawab yang mudah. Apalagi, bangsa Israel berjumlah banyak dan harus menempuh perjalanan yang panjang. Baru saja keluar dari Mesir, Musa harus menghadapi sikap yang tidak menyenangkan dari bangsanya sendiri. Sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah telah merancang dan mempersiapkan segala sesuatunya bagi bangsa Israel. Namun, dalam kondisi terdesak di tengah kejaran tentara Mesir, bangsa Israel mulai ragu akan kuasa dan rencana Allah. Bangsa Israel mulai menyalahkan Musa atas segala yang terjadi dan mereka alami. Bangsa Israel lupa atas kuasa penyelamatan Allah yang menyelamatkan mereka ketika sepuluh tulah menyerang Mesir.

Youth, dalam kondisi terpuruk betapa mudahnya kita menyalahkan pihak lain. Bahkan mungkin kita juga pernah menyalahkan Tuhan. Janganlah kita mencari kambing hitam, tetapi mulailah berbenah dan menelusuri mengapa itu terjadi. Selain itu, hal yang paling penting adalah memikirkan apa yang akan kita lakukan ke depan dengan menyertakan Allah di setiap langkah kita.

1. Bagaimana Musa menghadapi bangsa Israel?2. Mengapa kita mudah mencari kambing hitam?

Pokok Doa: Bijak dalam menyikapi berbagai arus kehidupan.

[D]an mereka berkata kepada Musa: “Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di

padang gurun ini?”

(Kel. 14:11)

Page 15: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 12 September 2020

JADILAH KEHENDAKMU Matius 6:7-15

Sebuah tempayan berharap dirinya bisa menjadi tempayan yang hebat. Kenyataannya tempayan itu memiliki sedikit keretakan di sisi kanan tubuhnya. Harapannya tidak sesuai dengan kenyataan dan itu membuatnya tidak bahagia. Namun, sang tuan yang mengetahui kesedihan si tempayan berkata, “Coba lihat jalan yang selalu kita lalui ketika mengambil air di sungai.” Ternyata jalan itu dihiasi oleh bunga-bunga yang indah. Bunga itu disirami oleh air yang

jatuh dari retakan si tempayan. Matius 6:7-15 merupakan rangkaian pengajaran Yesus di bukit dari

pasal 5 sampai dengan pasal 7. Dalam pengajarannya Yesus memberikan penekanan tentang bagaimana berdoa. Doa merupakan napas hidup orang beriman. Namun, terkadang doa menjadi sebuah sarana yang hanya berisi permohonan kita kepada Allah. Dalam “Doa Bapa Kami,” Yesus mengajarkan ada permohonan yang berkaitan dengan kehendak Allah dan ada permohonan yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Dalam “Doa Bapa Kami,” yang menjadi urutan pertama adalah bagian tentang Allah, bukan tentang keinginan dan permohonan kita. Segala doa yang kita naikkan hendaknya diakhiri dengan mengedepankan kehendak Allah, bukan kehendak diri kita pribadi.

Youth, ada banyak hal yang menjadi concern dalam hidup kita. Ketika kita menaikkan segala hal dalam doa, mari kita menyerahkan semuanya pada kehendak Allah. Yakinlah bahwa segala yang terjadi, walau kelihatannya tidak sesuai dengan kehendak kita, tidak seiring dengan logika kita, tetapi selalu ada rencana Allah yang indah di dalamnya untuk memberi yang terbaik bagi kita.

1. Apa hal yang paling berkesan bagi Anda dalam “Doa Bapa Kami”?2. Apa kesulitan Anda ketika diperhadapkan pada kehendak Allah?

Pokok Doa: Percaya Allah akan memberi segala yang baik bagi anak-Nya.

“[D]atanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi

seperti di sorga.”

(Mat. 6:10)

Page 16: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Minggu, 13 September 2020

MENGAMPUNIMatius 18:21-35

Dalam sebuah kelas, sebelum pelajaran berakhir, sang guru meminta anak-anak untuk membawa tomat. Keesokan harinya, sang guru bertanya “Apakah ada yang tidak bisa mengampuni? Jika ada yang belum bisa mengampuni, masukkan tomat sejumlah orang yang tidak dapat kalian ampuni ke dalam kantong celana.” Anak-anak diminta membawa tomat itu sampai pelajaran berakhir. Di akhir kelas, ternyata tomat dalam kantong

banyak yang berair dan berbau. Itulah gambaran, jika kita tidak dapat memberikan pengampunan kepada orang yang menyakiti kita.

Petrus bertanya kepada Yesus berapa kali harus mengampuni orang yang bersalah. Yesus memberi jawaban dengan sangat tegas. Sampai tujuh puluh kali tujuh kali, artinya tidak terhitung banyaknya atau tidak terbatas. Gambaran yang dipakai dalam hal pengampunan adalah seperti seorang raja yang memberikan pembebasan utang. Hidup kita juga adalah wujud penghapusan “utang” karena dosa yang menjerat kita. Namun, Yesus Kristus mengampuni dan menebus kita. Dalam “Doa Bapa Kami” terdapat kalimat yang menyatakan seperti Allah telah mengampuni kita, maka kita memohon agar kita juga dimampukan untuk mengampuni sesama kita.

Youth, apakah kita merasa kesulitan memberi pengampunan? Sesungguhnya, pengampunan menjadi sebuah tindakan yang membebaskan dan membahagiakan. Membebaskan kita dari tindakan balas dendam dan juga membahagiakan karena kita tidak menyimpan “bau” terlalu lama dalam hidup kita. Maukah kita terus belajar dan berupaya mengampuni?

1. Perumpamaan apa yang dipakai Yesus dalam menjelaskan pengampunan? 2. Apa wujud pengampunan yang dapat kita lakukan?

Pokok Doa: Pengampunan kepada orang yang menyakiti kita.

“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudarakujika ia berbuat dosa terhadap

aku? Sampai tujuh kali?”

(Mat. 18:21)

Page 17: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Senin, 14 September 2020

DIUTUS DANDIPERLENGKAPI

Yosua 3:1-17

William adalah seorang pengusaha muda yang sukses dan terkenal. Bisnisnya makin maju. Ia memiliki banyak kantor cabang di berbagai kota. Suatu kali William bertemu dengan sahabatnya, Ardi. Mereka berteman sejak masih aktif di Komisi Remaja. Ardi menyampaikan selamat atas kesuksesan William. Kepada Ardi, William bercerita bahwa kesuksesannya sekarang ini tak terlepas dari campur tangan Tuhan. Pelayanan sebagai Ketua Komisi Remaja telah membantu

William memiliki pengalaman kepemimpinan sejak dini. Yosua adalah pemimpin yang dipersiapkan secara khusus oleh Allah

untuk menggantikan Musa. Sebagai pemimpin baru, tugas Yosua tidaklah mudah. Ia harus memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan sebagai tanah perjanjian. Namun, Yosua tidak perlu kuatir karena ia disertai oleh Allah. Sebagaimana Allah mendampingi Musa, Ia pun akan menemani Yosua. Ketika Allah mengutus Yosua, maka Allah memperlengkapi Yosua dengan hikmat dan kemampuan untuk memimpin bangsa Israel. Hal itu terlihat jelas ketika bangsa Israel hendak menyeberangi sungai Yordan. Yosua dipandu oleh Allah. Ia diberi kepercayaan oleh Allah. Melalui kepemimpinan Yosua yang diberkati Allah, seluruh orang Israel berhasil menyeberangi sungai Yordan. Misi terselesaikan dengan baik. Allah membuat seluruh bangsa Israel menghormati Yosua sebagai pemimpin mereka.

Youth, setiap orang di antara kita pasti punya tugas panggilan masing-masing dari Tuhan. Setiap tugas panggilan kita unik dan istimewa di mata Tuhan. Mungkin kita merasa kita tidak mampu melakukan tugas panggilan itu. Namun percayalah, ketika Tuhan mengutus kita, pasti Ia juga akan memperlengkapi.

1. Apa yang Allah lakukan untuk memperlengkapi Yosua sebagai pemimpin baru?2. Apa tugas panggilan Anda dari Tuhan saat ini?

Pokok Doa: Percaya bahwa Tuhan yang mengutus, Tuhan juga yang memperlengkapi.

“… bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlahAku akan menyertai engkau.”

(Yos. 3:7)

Page 18: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Selasa, 15 September 2020

BATU SANDUNGANRoma 14:13-15:2

Saya ingat masa-masa saya masih bersekolah dulu. Di mana pun sekolahnya dan berapa pun jumlah siswa di kelas, selalu ada anak yang menjadi trouble-maker. Dia selalu menjadi perhatian guru dan teman-temannya. Entah berbuat iseng sampai bikin keributan di kelas atau “tampil beda” dari kepala sampai kaki. Potongan rambutnya atau setelan seragamnya biasanya anti-mainstream. Selain itu, para trouble-makers juga tidak suka diatur oleh siapa pun. Jadi penasaran, bagaimana

kabarnya ya para trouble-makers itu sekarang? Masih sama seperti dulu ataukah sudah bertobat? Beberapa yang saya tahu, ada yang benar-benar berubah, ada juga yang makin trouble hidupnya.

Bagi Paulus, trouble-maker itu disebut batu sandungan. Namun, mungkin konteksnya berbeda. Batu sandungan yang dimaksud Paulus bisa terjadi di mana saja dan bisa terjadi pada siapa saja. Di saat kita kurang peka dan melakukan sesuatu yang tidak lazim atau salah, bisa saja kita menjadi batu sandungan bagi orang lain. Dalam teks ini, Paulus berbicara bagaimana urusan “makan” dapat menjadi batu sandungan. Beberapa kelompok masyarakat di Roma ada yang mengharamkan makanan, salah satunya orang Yahudi. Maka, orang Kristen diingatkan untuk menghargai sesamanya yang berbeda. Jangan sampai gara-gara makanan orang Kristen justru menjadi batu sandungan.

Youth, kita perlu belajar untuk peka dan mampu menempatkan diri dengan baik. Urusan “makan” adalah hal yang sepele, tetapi bisa menjadi masalah besar jika akhirnya membuat orang lain tidak nyaman. Demi damai sejahtera dan kesatuan, marilah kita upayakan untuk tidak menjadi batu sandungan.

1. Apa inti pesan Paulus dalam ayat 17?2. Apakah damai selalu lebih baik daripada konflik?

Pokok Doa: Kepekaan untuk menghargai sesama.

Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai

sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

(Rm. 14:19)

Page 19: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Pada tahun 1924, Profesor Hidesaburo Ueno mengadopsi seekor anjing dan diberi nama Hachiko. Hachiko memiliki kebiasaan menjemput tuannya sepulang kerja di dekat stasiun kereta api Shibuya Tokyo tiap sore. Setiap sore Hachiko melakukan hal itu. Pada 21 Mei 1925 Profesor Ueno tidak pulang karena mendapat serangan radang otak dan meninggal mendadak ketika sedang mengajar. Meskipun tuannya tak kunjung muncul di pintu stasiun, Hachiko terus saja

datang tiap sore ke stasiun kereta. Hal itu dilakukan Hachiko selama hampir 10 tahun. Hachiko akhirnya berhenti menunggu tuannya pulang ketika ia mati, pada 8 Maret 1935. Hachiko setia sampai akhir hayatnya. Hachiko mengajarkan kesetiaan yang luar biasa.

Elia merupakan seorang nabi yang berkenan di hadapan Allah. Allah memiliki rencana untuk membawa Elia naik ke surga dalam angin badai (ay. 1). Kabar tentang Elia ternyata telah diketahui oleh Elisa dan rombongan nabi. Sebagai pengganti Elia, Elisa memiliki sikap kesetiaan yang luar biasa. Integritas dan kesetiaan Elisa dibuktikan lewat kesediaannya untuk terus mendampingi Elia. Keputusan Elisa untuk terus mengikuti Elia merupakan sebuah wujud kasih dan penghargaan Elisa kepada Elia. Itulah yang pada akhirnya membuat Elia bertanya perihal apa yang Elisa harapkan dari dirinya sebagai wujud balas atas kesetiaan Elisa kepadanya.

Youth, bersikap setia adalah hal yang tidak mudah. Zaman sekarang banyak hal yang membuat kita menyerah untuk setia, baik setia pada agama, pasangan, dan pekerjaan. Namun, kita diingatkan bahwa kesetiaan dan integritas dalam hidup seharusnya menjadi komitmen hidup kita. Kesetiaan dan integritas akan menunjukkan kualitas kehidupan kita.

Rabu, 16 September 2020

SETIA2 Raja-Raja 2:1-8

“Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri,

sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.”

(2Raj. 2:2)

1. Mengapa Elisa meminta rombongan nabi untuk diam dalam ayat 5? 2. Apa yang sering kali menghalangi kita untuk setia?

Pokok Doa: Setia dalam segala perkara.

Page 20: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 17 September 2020

BUKAN BAN SEREP!Mzm. 105:1-6, 37-45

Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!

(Mzm. 105:4)

Apa yang biasanya kita lakukan jika ingin menghadapi ujian? Biasanya kita akan berdoa dan memohon pertolongan Tuhan. Tidak jarang ketika kita menghadapi berbagai hal yang sulit, kita makin intens dalam relasi kita dengan Tuhan. Namun, setelah semua kesulitan kita berlalu dan terlewati, apa yang kita lakukan? Apakah kita masih ingat untuk bersyukur kepada Tuhan? Pasti ada orang yang masih ingat untuk mengucap syukur atas pertolongan dan penyertaan Tuhan.

Namun, ada juga orang yang tidak ingat dan tidak mengucap syukur. Anda termasuk orang yang mana?

Mazmur 105 merupakan sebuah mazmur puji-pujian. Pemazmur mengajak seluruh umat untuk mengingat segala kebaikan Tuhan dalam hidup mereka. Betapa Allah telah menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir. Allah menyertai dan memberkati setiap langkah bangsa Israel, bahkan Allah berjanji memberikan tanah perjanjian kepada bangsa Israel. Atas segala perbuatan besar yang dilakukan Allah, maka umat Allah seharusnya dapat mengucap syukur kepada-Nya. Ungkapan syukur kepada Allah dapat dilakukan dengan memuji, menaati, dan mencari Tuhan dalam tiap aspek kehidupan kita. Ungkapan mencari Tuhan dapat diartikan sebagai sebuah kerinduan untuk memiliki relasi yang erat dan terus-menerus dengan Tuhan. Tuhan seharusnya tidak hanya dicari ketika dbutuhkan.

Youth, Tuhan bukan ban serep! Jangan ketika kita susah, kita mencari Tuhan, tetapi ketika kita senang, kita melupakan-Nya! Kita harus senantiasa mengucap syukur atas segala kebaikan Tuhan dengan menjalin relasi yang erat dengan-Nya. Kita harus senantiasa menyertakan Tuhan dalam segala aspek hidup kita.

1. Apa kebaikan Tuhan yang dinyatakan dalam Mazmur 105?2. Seberapa jauh Anda melibatkan Tuhan dalam hidup Anda?

Pokok Doa: Kerinduan dan komitmen untuk terus mencari Tuhan.

Page 21: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 18 September 2020

BERSUNGUT-SUNGUT Keluaran 16:1-21

Mengucap syukur lebih susah daripada bersungut-sungut. Ada orang Kristen baru pulang dari kebaktian langsung marah-marah gara-gara parkir mobilnya terhalang mobil anggota jemaat lainnya. Ada juga anggota jemaat yang sebelum masuk kebaktian sudah marah-marah dulu karena parkirnya yang sedikit jauh dari gedung gereja. Itu baru soal parkir yang sepele. Terkadang kita lupa bahwa banyak orang Kristen yang punya tempat beribadah

saja sudah bersyukur. Apakah bersungut-sungut itu hal yang manusiawi? Bagaimana menurut Anda, Youth?

Jemaah Israel yang baru keluar dari Mesir ternyata tidak bersyukur dengan kebebasannya. Mereka justru lebih bersyukur jika tetap ada di Mesir hingga mati di sana (ay. 3). Apa yang salah dengan bangsa ini? Mungkin mereka belum sadar benar bahwa Allah telah membebaskan mereka. Mereka juga belum sepenuhnya menyadari bahwa merekalah umat kepunyaan Allah yang telah dipilih dan dijanjikan sendiri oleh Allah. Namun, Allah mendengarkan keluh kesah mereka. Sungut-sungut mereka tetap ditanggapi oleh Allah. Untung Allah dengan bijak merespons setiap emosi mereka dengan kasih. Allah mencukupkan kebutuhan mendasar orang Israel, yaitu dengan roti manna dan burung puyuh sebagai makanan dan awan sebagai perteduhan mereka. Allah pelan-pelan membuka mata mereka, bahwa Allah benar-benar eksis.

Youth, sebagai orang Kristen zaman now, kita seharusnya sadar bahwa Allah sedemikian rupa juga mengasihi dan mengetahui isi hati kita. Maka bersyukurlah karena Allah yang GALAU (God Always Listening And Understanding). Jadi, buat apa kita menghabiskan energi hanya untuk bersungut-sungut?

1. Mengapa bangsa Israel bersungut-sungut?2. Apakah Anda lebih sering bersungut-sungut dibanding mengucap syukur?

Pokok Doa: Tetap bersyukur di tengah situasi yang sulit sekalipun.

“Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar sungut-

sungutmu.”

(Kel. 16:9)

Page 22: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 19 September 2020

BUKAN UNTUNG RUGIMatius 19:23-30

“Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut

Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”

(Mat. 19:27)

Dalam nyanyian KJ 370 terdapat lirik demikian: “Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus/ ‘ku tetap mendengar dan mengikut-Nya/ Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus/ ya, ke mana juga ‘ku mengikutnya!” Kita tentu sering mendengar lagu itu dinyanyikan di dalam ibadah. Namun, pernahkah kita menikmati lagu itu kata per kata secara lebih mendalam? Jika belum, coba sekarang kita perhatikan liriknya! Melalui lagu itu, penulisnya William O. Cushing (1878) hendak mengajak setiap umat Kristen

untuk teguh dan mantap mengikut Kristus apa pun keadaannya.Dalam bacaan Alkitab hari ini, Petrus menanyakan kepada Tuhan Yesus

apa yang akan dirinya peroleh ketika sudah mengikut-Nya. Tentu sangat manusiawi bila Petrus bertanya seperti itu karena ia telah meninggalkan segala miliknya untuk menjadi murid Tuhan. Oleh karena pertanyaan itu, Tuhan Yesus menjawab bahwa setiap orang yang menjadi pengikut-Nya akan duduk bersama Dia di dalam Kerajaan Surga. Namun, pertanyaan itu perlu menjadi perhatian bagi kita karena sebenarnya perihal mengikut Tuhan Yesus bukan berbicara tentang keuntungan apa yang bisa kita dapat dari hal itu. Mengikut Yesus adalah tentang bagaimana kehidupan kita bisa sepadan dengan diri-Nya setiap hari. Sepadan artinya kita harus mampu berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan apa yang sudah Tuhan Yesus contohkan selama Ia berkarya di Palestina. Tuhan Yesus menjadi panutan bagi kehidupan kita saat ini.

Youth, sudah siapkah kita untuk menjadi pengikut Kristus? Maksudnya, bukan menjadi pengikut yang mengharapkan keuntungan-keuntungan tertentu, melainkan menjadi pengikut yang sungguh-sungguh sehingga kehidupan kita berpadanan dengan Dia.

1. Apa perumpamaan yang digunakan Yesus dalam bacaan hari ini?2. Apakah Anda siap untuk sungguh-sungguh menjadi pengikut Yesus?

Pokok Doa: Menjadi pengikut Yesus yang setia tanpa pamrih.

Page 23: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Minggu, 20 September 2020

MENYERAHKAN DIRIKEPADA TUHAN

Mazmur 105:1-6, 37-45

Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah

wajah-Nya selalu!

(Mzm. 105:4)

Pernahkah Anda mendengar lirik lagu “Aku percaya, Tuhanku ajaib/ Kau turun tangan memulihkanku/ Aku percaya, Tuhanku dahsyat/ Kau turun tangan memberkatiku.” Lirik dari Sari Simorangkir itu tampaknya cocok dengan firman Tuhan hari ini, yang hendak mengajak kita melihat betapa dahsyatnya kuasa Tuhan untuk melindungi umat pilihan-Nya.

Secara keseluruhan, Mazmur 105 merupakan pengakuan atas hebatnya karya Tuhan dalam

proses penyelamatan bangsa Israel dari tanah Mesir di masa lalu. Dalam proses penyelamatan itu, sangat terlihat bahwa Tuhan sendiri yang bergerak untuk memulihkan bangsa Israel dari keterpurukan. Beragam kesulitan ditimpakan ke tanah Mesir karena bangsa Israel terjajah di sana. Kesulitan-kesulitan itu, pada akhirnya membuat bangsa Israel dapat terbebas dari penjajahan karena orang-orang Mesir sudah makin menyerah dengan keadaan yang diberikan Tuhan kepada mereka (ay. 38). Seperti itulah cara Tuhan untuk melindungi umat pilihan-Nya. Namun, di samping itu ada hal penting lain yang juga harus menjadi perhatian kita, yaitu adanya sebuah rasa berserah penuh dari bangsa Israel kepada Tuhan. Hal ini yang pada akhirnya membuat mereka dapat terbebas dari tanah Mesir sesuai dengan jalan yang dirancangkan Tuhan.

Youth, pada masa kini tentu kita juga ditantang untuk bersedia menyerahkan diri secara penuh kepada tuntunan Tuhan. Bagaimana caranya? Tentu dengan melakukan setiap firman-Nya di dalam kehidupan sehari-hari. Melalui ketaatan kepada firman Tuhan, niscaya kita akan selalu menikmati kedahsyatan karya-Nya di dalam kehidupan ini. Yakinlah, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya!

1. Apa yang harus kita lakukan yang sesuai dengan ayat 4?2. Apakah Anda siap untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan?

Pokok Doa: Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Page 24: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Senin, 21 September 2019

CIUM KUDUS?Roma 16:1-16

Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua

jemaat Kristus.

(Rm. 16:16)

Pernahkah Anda melihat Ayah mencium kening Ibu? Atau sebaliknya, Ibu mencium pipi Ayah? Tindakan itu tentu wajar dilakukan sebagai bentuk kasih sayang di antara mereka sebagai suami istri. Begitu pun jika ayah dan ibu mencium kita, tentu hal itu dilakukan karena orangtua mengasihi anak-anaknya. Hal yang berbeda terjadi jika kita mencium tangan orangtua sebelum berangkat sekolah, atau ketika kita mencium tangan guru saat di sekolah. Meski sama-sama berbentuk

ciuman, tetapi ada makna yang berbeda di balik ciuman tersebut, yaitu lebih kepada rasa hormat terhadap orang yang lebih tua.

Lalu bagaimana dengan bacaan Alkitab saat ini? Apa makna cium kudus yang diperintahkan Paulus kepada orang-orang yang menerima salamnya di jemaat Roma? Pada zaman itu, cium kudus tampaknya menjadi sebuah tindakan simbolis yang dilakukan di antara saudara seiman. Cium kudus itu mungkin dilakukan di daerah leher, tangan, atau mata sebagai sebuah tanda persaudaraan, ekspresi kasih, pemberian rasa hormat, dan rasa kesatuan antar sesama anggota jemaat. Oleh karena itu, Paulus meminta kepada orang-orang yang menerima salamnya di jemaat Roma agar saling memberikan cium kudus dengan tujuan memberikan rasa kasih dan hormat di antara mereka.

Youth, dengan demikian kita sudah mengetahui apa makna cium kudus yang dikatakan oleh Paulus. Kini mari kita mencontoh permintaan Paulus ini! Kita dapat mempraktikkannya dengan menghormati dan mengasihi orang di sekitar kita. Jangan sampai ada pengecualian dalam hal menghormati dan mengasihi. Ketika kita bisa menghormati dan mengasihi tentu relasi kita dengan orang lain akan berjalan dengan baik.

1. Apa tujuan cium kudus?2. Apakah Anda sudah menunjukkan rasa cinta kasih, rasa hormat, dan rasa menghargai kepada sesama?

Pokok Doa: Menghormati dan mengasihi sesama.

Page 25: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Selasa, 22 September 2020

WASPADALAH!Roma 16:17-20

Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran

yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah

mereka!

(Rm. 16:17)

Ada sebuah slogan yang terkenal dari Bang Napi, “Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!” Waspada adalah sebuah sikap berhati-hati agar kita tetap berjaga. Waspada tentu membuat kita tidak mudah lengah dan terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merugikan kita.

Surat Roma berisi nasihat Rasul Paulus kepada orang-orang percaya di Roma. Ada begitu

banyak nasihat Paulus yang terus diberikan sebagai bimbingan bagi orang percaya di sana. Paulus harus memberikan nasihatnya karena ada banyak tantangan yang mengancam keutuhan umat percaya. Bahaya perpecahan menjadi hal yang seharusnya dihindari. Oleh karena itu, Rasul Paulus mengingatkan jemaat Roma: supaya perpecahan tidak terjadi, setiap orang harus waspada. Jangan sampai ada yang memecah kesatuan di antara umat percaya. Kesatuan hati dalam komunitas umat percaya akan membuat perpecahan sulit masuk. Rasul Paulus juga memuji sebuah sikap yang menjadi teladan untuk terus dipegang dalam hidup orang percaya, yaitu ketaatan. Ketaatan terhadap apa yang menjadi perintah Allah adalah pedoman agar kita tidak terseret pada hal-hal yang dapat menggoyahkan iman kita.

Youth, tentu ada banyak hal yang mungkin akan dapat mengecoh dan membuat kita ragu dalam iman. Pandangan teologi yang berbeda-beda juga kadang membuat kita bingung. Marilah kita waspada dan tidak mudah memercayai segala sesuatu dan tekun mengecek kebenarannya dalam Alkitab. Ketaatan kepada perintah Allah menjadi modal utama agar kita tidak terseret arus yang salah.

1. Apa latar belakang nasihat yang diberikan Paulus?2. Apa saja tantangan yang menimbulkan perpecahan dalam komunitas Anda?

Pokok Doa: Terus waspada dan menjaga keutuhan komunitas kita.

Page 26: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu, 23 September 2020

JANGAN RAKUS!Bilangan 11:18-23, 31-32

Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu

mengumpulkan burung-burung puyuh itu - setiap

orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh

homer ....

Bil. 11:32

Tentunya Anda hafal “Doa Bapa Kami” ya? Di dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus itu terdapat permohonan “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Permohonan itu mengajarkan kita untuk selalu meminta berkat kepada Tuhan sesuai dengan yang kita butuhkan. Tuhan Yesus tahu bahwa sering kali manusia memanjatkan doa dan meminta segala sesuatu yang diinginkannya, tetapi lupa bahwa tidak setiap hal yang ia

minta itu merupakan kebutuhannya. Apa yang kita inginkan belum tentu benar-benar kita butuhkan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus mengajarkan umat-Nya untuk menikmati berkat secara cukup dan tidak berlebihan.

Bilangan pasal 11 menceritakan tentang keinginan bangsa Israel untuk menikmati daging di tengah-tengah perjalanan mereka menuju tanah perjanjian, Kanaan. Posisi mereka saat itu adalah di padang gurun dan mereka tampaknya sudah bosan menikmati manna yang diberikan Tuhan. Mereka menginginkan makanan yang lebih enak dan Tuhan mengabulkan permintaan mereka. Namun, kerakusan mereka terhadap daging itu membuat Tuhan murka. Setiap orang mengumpulkan sedikitnya 10 homer atau sekitar 2.300 kg. Bisa dibayangkan betapa rakusnya bangsa Israel terhadap makanan yang disediakan Tuhan!

Youth, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik dan Tuhan juga tidak suka jika kita rakus. Bukan hanya dalam hal makanan, tetapi dalam segala hal. Latihlah diri kita untuk dapat berkata “cukup” dan hindari perilaku rakus itu. Yakinlah bahwa berkat Tuhan yang kita terima setiap hari itu “cukup” dan akan tetap ada berkat yang “cukup” pula di hari-hari selanjutnya.

1. Apa yang membuat Tuhan marah kepada bangsa Israel?2. Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menerima berkat Tuhan setiap hari?

Pokok Doa: Hikmat agar mampu berkata “cukup.”

Page 27: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 24 September 2020

BERCERMIN DAHULUYakobus 4:11-16

Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau

menghakimi sesamamu manusia?

(Yak. 4:12)

“Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.” Peribahasa atau pepatah itu sering menjadi kenyataan dalam kehidupan kita. Arti peribahasa tersebut adalah tentang kecenderungan orang yang dengan mudah melihat kesalahan orang lain yang sangat kecil (semut), tetapi tidak melihat kesalahan diri sendiri yang sangat besar (gajah). Betapa gampangnya kita men-judge dan menilai orang lain tanpa menilik dahulu bagaimana kehidupan

diri kita sendiri. Surat Yakobus merupakan sebuah surat yang ditulis dan ditujukan

kepada orang-orang Kristen perdana. Surat Yakobus berisi petunjuk praktis dalam kehidupan Kristen. Hal yang mendasar adalah tentang iman dan perbuatan. Secara khusus, penulis surat Yakobus memberi contoh tentang hal-hal praktis, salah satunya tentang memfitnah dan menghakimi. Penghakiman tanpa sadar terkadang kita lakukan kepada orang di sekitar kita. Nasihat untuk tidak menghakimi dinyatakan untuk mengingatkan dan menyadarkan bahwa pada dasarnya kita semua adalah orang yang berdosa. Kita seharusnya dihukum, tetapi Allah yang menebus dan membenarkan kita. Oleh karena itu, tidak boleh ada satu orang pun yang merasa lebih tinggi dan lebih benar dibanding orang lain.

Youth, begitu mudahnya kita menilai dan menghakimi sesama kita dengan melihat yang kasatmata. Penampilan, cara bicara, pekerjaan, hobi, pola pikir, hal-hal keseharian yang berbeda, langsung bisa menjadi celah penghakiman kita. Janganlah kita menghakimi dan menilai orang lain secara subjektif. Kita perlu mengingat bahwa apa yang kita ukurkan kepada orang lain, seharusnya berlaku juga bagi kita.

1. Siapa yang dimaksud hakim dalam ayat 11?2. Bagaimana agar kita tidak mudah menghakimi sesama kita?

Pokok Doa: Kerendahan hati agar tidak mudah menilai dan menghakimi sesama.

Page 28: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 25 September 2020

AIR SUSU DIBALAS AIR TUBAKisah Para Rasul 13:32-41

Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya

memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat

kamu perolehdari hukum Musa.

(Kis. 13:39)

Pernahkah Anda mendengar peribahasa seperti judul di atas? “Air susu dibalas air tuba” adalah sebuah peribahasa yang menggambarkan situasi ketika perbuatan baik seseorang tidak mendapatkan balasan yang sepadan dari orang lain yang telah menerima kebaikannya. Perilaku itu terkadang tanpa sadar kita lakukan kepada sesama dan akhirnya menyakiti hati orang lain yang sudah berbuat baik kepada kita.

Hal itu pula yang hendak dikatakan oleh Paulus di dalam bacaan kita hari ini. Ayat 32-41 merupakan potongan dari keseluruhan perkataan Paulus di dalam rumah ibadat di daerah Antiokhia (kini bernama kota Antakya di selatan Turki) yang bermula dari ayat 16. Melalui perkataannya itu, Paulus hendak menegaskan kembali ajaran utama kekristenan, yaitu tentang karya penebusan oleh Yesus Kristus, yaitu penebusan umat manusia dari segala dosa. Melalui peristiwa kematian Yesus di kayu salib, Allah menggenapi janjinya kepada nenek moyang bangsa Israel. Begitu pun dengan kita pada masa kini. Pengampunan dosa yang dijanjikan Allah kepada umat Israel melalui Tuhan Yesus Kristus juga bisa kita nikmati hingga saat ini. Bukan karena kita umat Israel, melainkan karena kita adalah orang-orang yang percaya kepada-Nya, sehingga kita juga mendapat bagian di dalam anugerah-Nya dan dapat menikmati kebaikan-Nya itu.

Youth, apakah air susu dari Allah masih akan kita balas dengan air tuba? Apakah sekarang kita masih mau melakukan berbagai perbuatan yang menyakiti hati-Nya? Allah sudah begitu baik kepada kita, umat-Nya. Maka sekarang, hiduplah dengan menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.

1. Apa yang tidak kita peroleh dari hukum Musa seperti tertulis pada ayat 39? 2. Apa yang mengecewakan Tuhan, tetapi masih Anda lakukan?

Pokok Doa: Mengakui kesalahan dan berkomitmen untuk tidak melakukannya lagi.

Page 29: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 26 September 2020

BICARA KEPADA ORANG YANG TEPAT Markus 11:27-33

“Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku

melakukan hal-hal itu.”

(Mrk. 11:33)

Pernahkah Anda curhat kepada teman, sahabat, atau bahkan orangtua? Curhat atau curahan hati adalah sebuah proses ketika seseorang berbagi keluh kesah yang dirasakannya kepada orang lain yang memiliki hubungan dekat dengannya. Biasanya kita curhat karena merasa membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa menghadapi masalah yang sedang kita hadapi. Oleh karena itu, kita perlu berbicara kepada orang yang tepat untuk mendapatkan solusi

dari masalah yang kita miliki. Jika kita berbicara kepada orang yang tidak tepat, masalah kita malah bisa tambah besar atau tambah banyak.

Ketika Yesus berjalan di halaman Bait Allah, Yesus didatangi oleh para imam dan ahli-ahli Taurat yang menanyakan tentang sumber kuasa yang dimiliki Yesus (ay. 28). Pertanyaan mereka berkaitan dengan tindakan Yesus yang mengusir para pedagang yang berjualan di halaman Bait Allah (ay. 15-19). Hebatnya, para pedagang itu pergi akibat perkataan Yesus! Padahal, Yesus tidak memiliki jabatan apa-apa di dalam Bait Allah. Justru para imam dan ahli-ahli Taurat yang adalah penjaga Bait Allah tidak melakukan penyucian Bait Allah dengan mengusir para pedagang itu. Hal ini yang membuat Yesus marah dan kecewa sehingga ketika Ia mendapat pertanyaan dari para pemimpin Bait Allah itu, Ia tidak bersedia menjawabnya. Menurut Yesus, mereka bukan orang yang tepat untuk menerima jawaban dari-Nya. Hal ini dikarenakan Yesus tahu bahwa mereka bertanya karena mereka mencari-cari kesalahan-Nya.

Youth, ketika berbicara mengenai suatu hal, kita perlu bijak. Memilih dan memilah apa yang kita bicarakan dan kepada siapa kita bercerita. Seseorang yang tidak akan pernah salah untuk kita pilih adalah Yesus!

1. Pertanyaan apa yang diberikan para imam kepada Yesus?2. Sudahkah Anda memiliki teman curhat yang tepat?

Pokok Doa: Menemukan orang yang tepat untuk berbagi keluh kesah.

Page 30: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Ada sebuah kisah nyata mengenai penguin yang bernama Dindim. Dia ditemukan penuh dengan limbah minyak dan lumpur di sebuah pantai Brasil oleh seorang nelayan bernama Joao Pereira de Souza. Penguin itu lalu dibawa pulang ke rumahnya, dibersihkan, dan dirawat dengan baik. Dindim yang hampir mati akhirnya terselamatkan. Kisah menariknya terjadi setelah Dindim pulih. Ia kembali ke kutub utara, tetapi ternyata tahun depannya Dindim

datang kembali untuk menemui Souza. Bahkan setiap tahun hingga saat ini Dindim selalu datang, keluar dari rombongannya yang berimigrasi ke daerah yang lebih selatan untuk bertemu penyelamatnya, Bapak Souza. “Penguin aja tau diri, Guys!”

Bagaimana dengan orang Israel? Dalam Keluaran 17, kita melihat orang Israel yang ngomel. Mereka memang mengalami kehausan, tetapi reaksi mereka begitu emosional dan tidak tahu diri. Mengapa mereka bisa dinilai “tidak tahu diri”? Sebab, pada kenyataannya Allah selalu memelihara mereka. Bahkan, sejak mereka keluar dari Mesir, Allah selalu memelihara mereka. Segala kebutuhan mereka (makanan, minuman, perteduhan) dipenuhi oleh Allah. Apalagi sekarang hanya soal kehausan. Allah jelas tahu apa yang menjadi kebutuhan mereka dan sanggup memenuhinya. Namun, coba kita perhatikan reaksi orang Israel yang sangat tidak bersyukur. Mereka bahkan menyesal dan menyalahkan Tuhan karena sudah keluar dari Mesir. Sungguh tak tau diri!

Youth, bagaimana dengan kita? Jangan lupa cinta Tuhan sudah menebus kita dari dosa dan maut di atas kayu salib. Mari kita tahu diri dan belajar untuk terus merespons kasih karunia Tuhan.

Minggu, 27 September 2020

TAK TAHU DIRIKeluaran 17:1-7

Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: “Berikanlah air kepada

kami, supaya kami dapat minum.”

(Kel. 17:2)

1. Apa masalah yang menyebabkan bangsa Israel bertengkar dengan Musa?2. Apa wujud terima kasih kita kepada Tuhan yang sudah menyertai kita?

Pokok Doa: Sadar akan cinta Tuhan yang begitu besar kepada kita.

Page 31: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Senin, 28 September 2020

PENGORBANAN YANGTEPAT SASARAN

Filipi 1:3-14

Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang

terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan

Injil ....

(Flp. 1:12)

Kata “berkorban” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah tindakan untuk menyatakan kesetiaan seseorang terhadap sesuatu hal. Kata “berkorban” biasanya akan bersifat merugikan bagi orang yang sedang melakukannya. Misal, seorang ibu pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat memberikan perlindungan bagi anaknya. Bahkan, seorang ibu tidak akan segan memberi nyawanya demi anak yang dikasihinya. Pengorbanan ibu seperti ini

tentu merugikan dirinya karena ia harus kehilangan nyawa untuk orang lain. Namun, rasa sayang akan dapat mengalahkan rasa rugi itu sehingga ibu itu rela berkorban untuk anak-anaknya.

Demikian pula dengan Rasul Paulus. Kerinduan untuk selalu mewartakan Injil pada akhirnya membuat diri Paulus dipenjara. Namun, di tengah situasi yang tidak nyaman tersebut ternyata Paulus masih bisa bersyukur (ay. 3). Mengapa Paulus bersyukur? Karena pengorbanannya di penjara ternyata membuahkan hasil. Paulus menyebutnya dengan “kemajuan Injil” (ay. 12). Bahkan, semenjak Paulus dipenjara, ternyata makin banyak orang yang menjadi pewarta Injil (ay. 14). Dengan demikian, pengorbanan yang dilakukan oleh Paulus tidak menjadi sia-sia karena makin banyak orang yang mengenal kebenaran firman Tuhan.

Youth, pernahkah Anda berkorban? Jika Anda pernah berkorban, pastikan pengorbanan yang Anda lakukan itu tepat sasaran. Maksudnya, sama seperti seorang ibu dan Paulus, kita juga harus rela berkorban untuk sesuatu yang pantas atau baik. Jangan sampai pengorbanan kita sia-sia dan tak berdampak apa-apa. Jika pengorbanan kita berdampak baik, maka pengorbanan kita telah tepat sasaran.

1. Apa yang Paulus rasakan ketika di dalam penjara?2. Apa pengorbanan yang bisa Anda lakukan saat ini?

Pokok Doa: Mau dan mampu berkorban secara tepat sasaran.

Page 32: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Selasa, 29 September 2020

BERAT SAMA DIPIKUL, RINGAN SAMA DIJINJING

Keluaran 18:13-27“Engkau akan menjadi

sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta

engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau

melakukannya seorang diri saja.”

(Kel. 18:18)

“Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” adalah sebuah peribahasa yang berarti senang dan susah dihadapi bersama. Setiap pekerjaan yang berat akan terasa lebih mudah jika dikerjakan bersama-sama. Contohnya, dalam memimpin sebuah negara, tidak mungkin seorang presiden bekerja seorang diri, maka diperlukan menteri-menteri untuk membantunya dalam melakukan tuga-tugas pemerintah.

Sama halnya dengan bacaan Alkitab hari ini. Saat itu, Musa yang adalah pemimpin bangsa Israel sedang kewalahan menghadapi banyaknya masalah yang terjadi. Musa bekerja seorang diri untuk menyelesaikan masalah tersebut satu per satu. Bayangkan, bangsa Israel berdiri di hadapan Musa dari pagi sampai petang (ay. 13). Ya, mereka antre selama itu hanya untuk mendapatkan solusi dari Musa akan masalah yang sedang mereka hadapi. Hal itulah yang dilihat Yitro, mertua Musa. Akhirnya ia pun memberikan saran agar Musa mencari orang-orang yang kompeten untuk dapat membantunya.

Youth, pernahkah Anda merasa kewalahan dalam menghadapi masalah? Tidak sedikit anak muda yang akhirnya stres karena tidak mampu menanggung beban yang sedang mereka hadapi. Misalnya, banyak siswa yang merasa stres ketika akan menghadapi Ujian Nasional. Banyak pekerja yang stres karena dituntut menyelesaikan tugas dengan batas waktu tertentu. Oleh karena itu, firman Tuhan hari ini ingin mengingatkan bahwa berbagi beban kepada orang lain itu penting. Dengan demikian, kita bisa mendapat bantuan untuk meringankan beban kita. Namun ingat, sama seperti saran Yitro kepada Musa, kita juga harus bisa memilih orang yang tepat. Orang yang tepat akan memberi bantuan yang tepat.

1. Mengapa Musa membutuhkan bantuan?2. Apakah Anda juga sering membutuhkan bantuan?

Pokok Doa: Mendapat bantuan yang tepat di saat kita membutuhkannya.

Page 33: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu, 30 September 2020

IMAN ITU AMINMatius 9:2-8

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah

diampuni.”

(Mat. 9:2)

Ketika seorang selebriti ternama datang ke sebuah tempat, tentu akan ada banyak orang yang ingin melihatnya. Entah hanya sekadar memandangnya dari jauh atau datang mendekatinya dan meminta foto (selfie) bersamanya. Namun, yang pasti selebriti itu tentu menarik perhatian banyak orang.

Demikian pula halnya dengan sosok Tuhan Yesus, sebagaimana dikisahkan dalam bacaan Alkitab hari ini. Saat itu Ia sedang berada di

Kapernaum, sebuah daerah di dekat danau Galilea. Bagaikan seorang selebriti, kehadiran Yesus sangat menyedot perhatian dan membuat banyak orang menghampiri-Nya. Tak terkecuali si orang lumpuh. Ia merindukan jamahan Tuhan untuk sembuh dari penyakitnya dan Yesus mampu memberikan hal itu. Perlu diingat bahwa pada zaman itu orang yang terkena penyakit berat dianggap sebagai hukuman dari Tuhan atas dosa yang telah dilakukannya. Jadi, di tengah rasa berdosa yang membelenggu orang lumpuh tersebut, ia masih menyimpan pengharapan bahwa Yesus tetap akan memberikan kesembuhan baginya. Oleh karena itu, Yesus menegaskan bahwa dosa orang lumpuh itu kini telah diampuni dan sembuhlah dia. Lalu bagaimana dengan kehidupan kita masa kini?

Youth, tentu di dalam kehidupan ini kita memiliki masalah masing-masing. Mulai dari masalah yang terasa ringan sampai masalah yang tampaknya sulit untuk kita tanggung sendiri. Akan tetapi, ada satu hal yang bisa kita pelajari dari firman Tuhan hari ini, yaitu tentang bagaimana iman kita kepada Tuhan menjadi salah satu syarat untuk dapat menikmati pertolongan-Nya. Oleh karena itu, belajarlah untuk selalu setia di dalam iman kepada Tuhan!

1. Apa yang Yesus lihat sehingga Ia mau menyembuhkan orang lumpuh itu?2. Bagaimana caranya agar kita dapat terus setia di dalam iman kepada Tuhan?

Pokok Doa: Tetap setia kepada Tuhan.

Page 34: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

2 1

Sebagai seorang milenial, hubungan benci-rindu, naik-turun, suka-duka saya dengan uang dimulai ketika momen lulus kuliah dan mendapat pekerjaan pertama: mendadak uang saku mingguan dari orangtua berhenti mengalir.

Setelah itu dimulailah pola baru dalam hidup saya sebagai warga kelas pekerja – dari satu tagihan ke tagihan lain, berburu promo di akhir bulan, mengaku diet ketika diajak nongkrong padahal dompet kosong. Selamat datang di gaya hidup #SobatMisquen!

Kemudian persaingan di dunia pertemanan mulai bergeser rupa – jika dulu “rebutan” anggota boyband yang ditaksir, sekarang saingan dulu-duluan punya gaji dua digit. Kemudian entah bagaimana ceritanya, beban hidup makin mengimpit dan ingin memekik rasanya: ke mana perginya gaji-gaji saya?

Jika keluhan seperti itu familiar dengan Anda, ternyata kuncinya ada pada investasi. Guys, Investasi bukan lagi dominasi angkatan ortu-ortu kita; yuk berinvestasi dengan cara generasi kita.

1. Update Instagram vs Dompet AndaBeberapa waktu lalu, sejumlah data riset dari industri otomotif dan properti menguak sebuah kenyataan: penjualan mereka menurun karena milenial lebih memilih hal lain ketimbang membeli kendaraan atau rumah. Pada angkatan sebelumnya, membeli rumah atau kendaraan dianggap sebagai simbol “kedewasaan.” Namun, milenial kini lebih memilih mengeluarkan uangnya untuk sebuah pengalaman yang berarti; misalnya, perjalanan ke luar negeri yang sangat Instagrammable. Nah, apakah Anda salah satunya?

Menikmati berkelana di masa muda sambil update foto Instagram memang menyenangkan, tetapi perlu diseimbangkan dengan kegiatan saving & investment. Berjanjilah pada diri sendiri, untuk tiap spending yang Anda lakukan di traveling, misalnya, ambil porsi minimal 10 persennya untuk dimasukkan ke produk investasi perbankan.

2. Fintech Membuat Segalanya Lebih Indah Di masa orangtua kita, berinvestasi tampak seperti kegiatan “kaum elit” –mereka

Page 35: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

2

3

yang kalau ke bank dipersilakan naik ke lantai atas dan dilayani personal tanpa perlu mengantre di teller seperti para #SobatMisquen. Namun, itu masa lalu. Kini, investasi bukan kegiatan yang rumit lagi, bahkan sangat egaliter.

Semua orang bisa mengakses produk-produk seperti Reksadana, Sukuk, atau SBR, yang dijual dengan harga murah via aplikasi ponsel. Ada beberapa aplikasi fintech seperti Bareksa dan Tanamduit yang sangat membantu generasi muda berinvestasi. Kita akan merasa berinvestasi itu semudah belanja online. Pelajari keunggulan masing-masing dan mulailah menyisihkan uang untuk diinvestasikan, bukan menyisakan.

3. Follow Influencer FinansialKonsultasi dengan perencana keuangan pribadi atau bahkan memiliki manajer investasi sendiri bisa jadi sebuah “kemewahan” untuk kita yang sedang merintis karier atau bisnis. Namun, jangan jadikan itu alasan untuk tidak memikirkan soal investasi. Daripada mengeluh, lebih baik maksimalkan derasnya arus informasi yang ada di luar sana.

Jika kaum muda beberapa waktu lalu mengenal sosok selebtwit Ligwina Hananto yang hadir dengan bahasa yang lugas, jelas, dan kadang sedikit galak dan menyentil, tapi sangat membantu kelas pekerja untuk lebih bijak mengelola keuangan, kini ada juga @jouska_id yang bisa jadi tempat kita cari informasi soal investasi, bahkan numpang curhat di IG story-nya. So guys, no excuse!

4. Sharing Economy: Monetize Your Asset Sekarang eranya sharing economy, kata Om Rhenald Kasali. Maksudnya, pandanglah barang-barang konsumsi yang Anda miliki sekarang sebagai sebuah media yang berpotensi menghasilkan sehingga barang itu pun menjadi semacam investasi juga.

Contoh paling jamak adalah mobil yang disewakan menjadi armada taksi online atau dipasangi iklan via platform seperti Ubiklan. Atau mereka yang memanfaatkan ponsel canggihnya untuk merintis usaha sebagai kreator konten.

Penghasilan sampingan semacam itu kemudian bisa dipakai untuk modal investasi. Nah, coba saat ini kita cek, produk kesayangan apa yang sudah dimiliki yang berpotensi mendukung misi investasi kita?

5. Work Hard, Play Hard, Invest HardKerja keras bagai kuda, sampai lupa orang tua, demikian jingle salah satu iklan di media. Kerja keras dan menikmati hasilnya itu nggak dosa, bahkan wajib hukumnya, tetapi jangan lupakan aspek tanggung jawab dari berkat yang kita terima untuk dikelola dengan baik dan berbuah.

Ikuti teladan Yusuf, yang bisa dengan bijaksana mengelola harta tuannya, atau perumpamaan tentang talenta. Ketika kita ikhlas dalam berinvestasi dan tidak “serakah” niscaya upaya kita akan berbuah manis.

Page 36: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

5

4

6

6. Jangan Emosi dalam Memilih InvestasiKita adalah generasi yang sangat digerakkan oleh “rasa.” Kita bisa mati-matian mendukung sebuah misi sosial yang menyentuh hati atau berhenti bekerja di sebuah organisasi ketika mendapati misinya berlawanan dengan hati nurani kita. Kepekaan itu bagus. Sayangnya, banyak teman-teman milenial kemudian menjadi sasaran empuk para scammers yang menjebak para investor muda dalam skema piramida setelah berhasil merebut hati mereka.

Selalu ingat untuk melakukan pemeriksaan ulang dalam setiap program investasi yang mau kita ikuti. Berinvestasi adalah aktivitas yang sangat logis. Otak kita harus memainkan peran utama dalam pengambilan keputusan. Bekali diri dengan berbagai buku investasi kekinian dan banyak-banyak dengarkan podcast atau TedTalk terbaru seputar tren dunia investasi dan fintech.

Jadilah milenial yang cerdas dalam mengelola keuangan dan lebih bijak dalam memilih produk investasi! Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan teman-teman yang bekerja di industri perbankan atau fintech.

7. Investasi pada Diri SendiriKetika bicara soal investasi, ya betul sih, pikiran kita melayang pada jurus-jurus yang membuat keuangan kita yang terbatas bisa lebih “menghasilkan” untuk masa depan. Namun, hidup itu walau bagaimanapun harus seimbang. Kita juga perlu “berinvestasi” pada wellness diri sendiri.

Oleh karena itu, pada langkah terakhir dari tujuh langkah investasi ini, mari kita belajar simplifikasi hidup ala Marie Kondo yang sedang kekinian itu. Untuk yang belum pernah mendengar soal prinsip hidup simpel ala Marie Kondo, coba cek serialnya di Netflix atau bukunya yang best-seller di mana-mana. Dari Marie Kondo, kita bisa belajar bahwa hidup itu sesungguhnya tidak perlu banyak barang. Kita perlu belajar melepaskan barang-barang yang menjadi obsesi kita dengan ikhlas, bahkan belajar “menyapa” dan mengucap syukur atas apa yang telah kita miliki. Inilah investasi wellness yang pastinya akan berbuah manis.

Ligwina Hananto sering mengingatkan agar kaum pekerja berinvestasi. Kelas menengah yang kuat secara finansial akan mendorong perekonomian Indonesia lebih baik lagi. Prinsip serupa perlu menjadi landasan kita juga dalam berinvestasi: lakukan itu tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga dengan mengingat dampaknya bagi lingkungan sekitar kita. Selamat berinvestasi!

Olivia Elena Hakim

Page 37: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah, selalu membutuhkan upaya besar dari orang-orang berjiwa besar. Yitzhak Rabin termasuk di antaranya. Kontribusinya besar bagi perdamaian Timur Tengah, khususnya bagi masyarakat Israel dan Palestina.

Masa KecilYitzhak Rabin lahir di Yerusalem pada 1 Maret 1922, dari pasangan Nehemiah dan Rosa Cohen. Di usia 6 tahun, Rabin masuk Sekolah Anak Pekerja Tel Aviv yang mengajarkan ilmu pertanian dan nasionalisme Yahudi.

Pada umur 14 tahun Rabin mengikuti wajib militer. Setahun kemudian, karena bercita-cita menjadi insinyur pertanian, Rabin kembali menggeluti bidang pertanian di SMA Pertanian Kadoorie. Namun, pecahnya perang melawan Inggris tahun 1938 mendorong Rabin dan temannya berlatih perang di sekolah mereka. Mereka dilatih oleh Sersan Yigal Allon.

Karier Militer dan PolitikHubungan baik dengan Sersan Yigal akhirnya mengantar Rabin menjadi tentara sungguhan. Ia pun dilibatkan dalam banyak operasi militer. Pada 1940, Rabin ditangkap karena dianggap mengacaukan kepentingan Inggris di Israel. Ia dipenjara selama 5 bulan. Keluar dari penjara, Rabin langsung bergabung dengan pasukan elit Palmach. Di kesatuan ini, Rabin mendapat promosi berturut-turut. Ia pun dipercaya menjadi delegasi Israel dalam membahas gencatan senjata dengan Mesir tahun 1949.

Pada tahun 1964, Rabin dilantik sebagai Kepala Staf Tentara Nasional Israel (IDF). Pensiun dari IDF, Rabin menjadi Duta Besar Israel di PBB (1968), anggota Parlemen Israel (Knesset), dan Menteri Tenaga Kerja. Pada 3 Juni 1974, Rabin menjadi PM Israel termuda menggantikan Golda Meir. Pada 1992, Rabin menjadi PM untuk kedua kalinya.

Berjuang untuk PerdamaianRabin sangat peduli pada perdamaian dunia, khususnya antara Israel dan

Page 38: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Palestina. Rabin berkata, “Kita tidak akan merayakan kematian atas musuh-musuh kita. Kamu tidak berdamai dengan teman-temanmu. Kamu berdamai dengan musuh-musuhmu yang paling menjijikkan.” Rabin pun menyerukan agar Israel mau berdamai dengan Palestina yang selama ini bermusuhan.

Rabin lalu membuka pintu diplomasi dengan Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Upaya diplomasi itu menghasilkan Perjanjian Oslo (1993), yang intinya mengakui Otoritas Palestina dengan wilayah kekuasaan pada Jalur Gaza dan Tepi Barat. Upaya gemilang itu kemudian mengantarkan Yitzhak Rabin, Yasser Arafat, dan Simon Peres (Menlu Israel) mendapat Nobel Perdamaian pada 1994. Setahun kemudian Rabin juga menyepakati perundingan damai dengan Yordania.

Tantangan dan KematianKesepakatan damai Israel-Palestina bukannya tanpa perlawanan. Dari kedua pihak, terdapat kelompok-kelompok yang menolak Perjanjian Oslo. Faksi Palestina seperti Hamas mengecam keras kesepakatan itu sehingga mereka melakukan aksi-aksi bom bunuh diri di Israel. Namun, Rabin tetap bersikukuh pada keputusannya. Bagi Rabin, hanya jalan perdamaian yang akan menghentikan pertumpahan darah dan menjamin keselamatan rakyat di kedua negara tersebut.

Komitmen perdamaian itu juga membuat kalangan garis keras Yahudi marah. Pada 4 November 1995, Rabin bersama sekitar 100.000 warga Israel melakukan aksi damai mendukung perdamaian dengan Palestina. Aksi itu disusupi ekstremis Yigal Amir yang menolak otoritas Palestina. Dari jarak dekat, Amir menembak Rabin dengan pistol semi-otomatis sebanyak 3 kali. Rabin tewas saat menjalani pembedahan di rumah sakit. Rabin dimakamkan di Gunung Herzl dengan dihadiri banyak pemimpin dunia. Yasser Arafat sendiri mengucapkan turut berbelasungkawa dengan mengatasnamakan warga Palestina.

Panggilan KitaYouth, konflik dan pertikaian juga bisa terjadi di keluarga, gereja, dunia kerja, dan masyarakat kita. Sebagai murid Kristus, jadilah sosok pembawa damai. Jadilah peneduh hati bagi sesama. Jadilah penengah dan penghubung di tengah konflik. Jangan menjadi “kompor” yang memanaskan situasi. Sebaliknya, berjuanglah menegakkan kasih. Meskipun tantangannya besar, lawanlah segala bentuk diskriminasi. Teruslah mengabdikan diri untuk menghalau kejahatan dan menghadirkan perdamaian.

Marto Marbun

Page 39: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 1 Oktober 2020

PENYATAAN ALLAHMazmur 19

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan

cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya ....

(Mzm. 19:2)

Apakah manusia yang terbatas dapat mengenal Allah yang tidak terbatas? Banyak orang dengan skeptis menjawab, “Tidak mungkin!” Namun, bacaan Alkitab hari ini menunjukkan bahwa Allah yang menciptakan langit, bumi, laut dan segala isinya adalah Allah yang berkenan menyatakan diri-Nya kepada manusia. Ia adalah Allah yang bersedia untuk dikenal oleh ciptaan-Nya. Jadi, manusia yang terbatas dapat mengenal Allah karena Allah sendiri berkenan untuk dikenal.

Bagaimana cara Allah menyatakan diri-Nya? Pertama, Allah menyatakan diri-Nya melalui keberadaan alam semesta, yang mengungkapkan kebesaran-Nya yang hebat. Penyataan Allah melalui alam semesta ini sering disebut dengan istilah “penyataan umum” atau “wahyu umum” (general revelation). Semua manusia di seluruh bumi dapat melihat penyataan ini dan tidak bisa menyangkal keberadaan Allah dan kebesaran-Nya. Kedua, Allah menyatakan diri-Nya dengan menyampaikan hukum, ketetapan, perintah, dan firman-Nya kepada manusia. Allah berbicara kepada orang-orang yang dipilih-Nya untuk menyatakan siapa diri-Nya dan apa yang dikehendaki-Nya. Penyataan ini disebut sebagai “penyataan khusus” atau “wahyu khusus” (special revelation). Melalui firman-Nya, Allah menyatakan diri-Nya untuk dikenal lebih dalam oleh orang-orang yang dipilih-Nya. Ia tidak hanya menyatakan diri sebagai pribadi Mahabesar dan Mahakuasa, tetapi juga mengungkapkan isi hati-Nya untuk diikuti umat ciptaan-Nya.

Youth, Anda rindu untuk mengenal Allah? Pandanglah pekerjaan tangan-Nya, Anda akan melihat kebesaran-Nya. Lihatlah alam yang megah dan akuilah kemahakuasaan-Nya. Carilah ketetapan dan perintah dalam firman-Nya, maka Anda akan mengenal Dia dengan lebih baik.

1. Bagaimana pemazmur dapat mengenal pribadi Allah dan kemuliaan-Nya? 2. Apakah kemuliaan Allah juga dinyatakan melalui keberadaan kita?

Pokok Doa: Penyataan Allah dapat ditangkap dan diterima oleh banyak orang.

Page 40: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 2 Oktober 2020

TIDAK BERSUNGUT DAN BERBANTAHANFilipi 2:14-18; 3:1-4a

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-

bantahan ....

(Flp. 2:14)

Betty bekerja sebagai guru di sebuah sekolah Kristen. Kepala Sekolah sering memberinya tugas di luar tugasnya sebagai pengajar. Meskipun berat, Betty menerimanya dengan sukacita dan melakukannya dengan baik. Ia sadar bahwa Allah telah memberi yang terbaik, ia pun ingin memberi yang terbaik selagi ia mampu dan diberi kesempatan. Prinsip ini tidak membuatnya rugi apa-apa, malah membuat ia dipercaya untuk menjabat sebagai wakil Kepala Sekolah.

Demikianlah seharusnya setiap orang percaya hidup di hadapan Allah. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, sepatutnyalah kita melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Paulus menggunakan istilah “bersungut-sungut” dalam arti menggumam secara diam-diam untuk menyatakan ketidaksenangan atau keluhan. Dalam bahasa Jawa disebut nggrundel atau gemreneng. Sedangkan kata “berbantah-bantahan” berarti perselisihan yang terjadi karena adanya pendapat pribadi. Kedua istilah itu mengacu pada sikap yang berfokus pada diri sendiri, yang hanya akan melahirkan keluhan dan perselisihan yang menodai hidup kita sebagai anak-anak Allah. Dengan sikap seperti itu, kita tidak akan memberi keteladanan dan kesaksian yang baik bagi orang-orang yang belum percaya.

Youth, mari kita belajar membuang sikap yang berpusat pada kepuasan dan pemikiran kita sendiri. Apa pun yang kita perbuat, mari kita perbuat semuanya untuk Tuhan dan bukan untuk diri kita sendiri. Bekerjalah sebagai sebuah pengabdian kepada Tuhan. Lakukanlah segala sesuatu dengan sukacita, tanpa berbantah atau bertengkar. Begitulah caranya kita bersaksi kepada dunia.

1. Menurut Paulus, bagaimana status anak-anak Allah dapat ternoda?2. Apa yang sering menimbulkan sungut-sungut dan bantahan dalam diri kita?

Pokok Doa: Setiap orang Kristen dapat tunduk kepada kehendak Kristus.

Page 41: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 3 Oktober 2020

SELIDIKILAH KITAB SUCI, ENGKAU AKAN TAHU!

Yohanes 7:40-52

“Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu ....”

(Yoh. 7:52)

Sudah dua minggu Toni mendapat kiriman sepeda lipat dari ayahnya. Namun, ia belum menggunakannya. Ibunya bertanya, “Mengapa kamu tidak menggunakan sepeda itu?” Lalu Toni mengungkapkan kebingungannya tentang cara membuka sepeda itu. Ibunya heran dan berkata, “Bukankah ada buku panduannya?” Toni sadar bahwa ia telah mengabaikan buku panduan itu.

Pengabaian seperti itu juga sering terjadi pada Alkitab yang adalah firman Allah. Kita

memang memiliki Alkitab. Namun, tanpa mempelajarinya secara mendalam, kita tidak akan pernah tahu kebenaran Allah di dalamnya. Inilah yang terjadi pada orang-orang Yahudi dalam bacaan Alkitab hari ini. Mereka memiliki Kitab Suci sebagai sumber kesaksian tentang Mesias. Akan tetapi, mereka tidak dapat memastikan, apakah benar Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah. Kondisi itu memberi kesempatan kepada orang-orang yang tidak percaya untuk menolak Yesus dan membelokkan kebenaran. Bahkan, ketika Nikodemus berusaha mengarahkan mereka pada kebenaran Kitab suci, ia pun tidak dapat berbuat banyak. Mereka tetap menutup diri dan mengabaikan isi Kitab Suci. Perkataan “Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu” sebenarnya menjadi kalimat kunci untuk mengetahui kebenaran. Sayangnya, bagi orang Yahudi, kalimat itu justru menjadi tanda betapa degil batin mereka terhadap Kitab Suci.

Youth, mari kita pelajari firman Allah dengan sungguh-sungguh supaya kita tahu kebenaran tentang Allah dan kehendak-Nya. Hanya dengan menyelidiki Kitab Suci secara rajin dan rutin, kita dapat mengenali isi hati Allah. Dengan kebenaran itu, kita menjadi kuat, teguh, dan tidak mudah terombang-ambing.

1. Mengapa orang-orang Yahudi saling mempertentangkan siapa Yesus?2. Apa yang membuat kita enggan untuk mempelajari firman Allah lebih dalam?

Pokok Doa: Minat dan komitmen untuk mendalami Alkitab.

Page 42: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Petani penggarap adalah petani yang disewa oleh pemilik lahan untuk bekerja di lahan pertaniannya. Petani penggarap diberi wewenang penuh untuk mengelola lahan pertanian seakan-akan lahan itu kepunyaan mereka sendiri. Namun, mereka tetap hanya penggarap, bukan pemilik. Semua yang dihasilkan dari lahan pertanian itu adalah milik sang empunya lahan, bukan milik mereka. Mereka biasanya menerima bayaran berupa sejumlah uang atau sebagian hasil panen, sesuai

dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.Dalam perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur,

Tuhan Yesus menggambarkan perasaan Allah sebagai pemilik kebun anggur terhadap para penggarap yang lupa diri. Mereka hanyalah petani penggarap dan bukan pemilik. Namun, mereka ingin menjadi tuan yang menguasai kebun dan semua hasilnya. Mereka tidak segan melakukan tindak kejahatan untuk menentang dan melawan sang pemilik kebun. Allah, selaku pemilik kebun anggur, dengan sabar memberi mereka kesempatan untuk kembali pada kesepakatan perjanjian. Ia mengirim banyak utusan, bahkan Anak-Nya, tetapi mereka semua diperlakukan dengan jahat. Karena itu, Allah akan bertindak tegas terhadap mereka. Ia akan mengambil kebun anggur itu dan menyerahkannya kepada orang lain yang dapat mengelola dan memberikan hasilnya kepada-Nya.

Youth, hidup dan semua yang ada pada kita hari ini bukanlah milik kita. Kita menerimanya dari Tuhan. Semua itu titipan untuk kita kelola. Kita hanyalah penggarap yang diberi wewenang oleh Allah. Mari kita kerjakan tugas dan tanggung jawab kita dengan baik. Juga, serahkan semua hasilnya kepada Allah.

PENGGARAP BERLAGAKPEMILIK

Matius 21:33-46

“... Kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan akan

diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah

Kerajaan itu.”

(Mat. 21:43)

1. Bagaimana sikap Allah terhadap penggarap yang lupa diri dan melawan Dia?2. Apakah Anda menyadari bahwa semua yang ada pada Anda adalah milik Allah?

Pokok Doa: Kesadaran untuk hidup sebagai penggarap, bukan pemilik.

Minggu, 4 Oktober 2020

Page 43: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Senin, 5 Oktober 2020

BATU HIDUP UNTUK PEMBANGUNAN RUMAH

ROHANI 1 Petrus 2:4-10

Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan

suatu rumah rohani ....

(1Ptr. 2:5)

Sebuah bangunan dapat berdiri kokoh bila memiliki fondasi yang kuat. Di dalam fondasi itu, batu-batu besar diletakkan di setiap sudut ruang bangunan, yang disebut sebagai batu penjuru. Batu penjuru itu akan terus disusun setinggi bangunan yang diinginkan. Fungsinya sebagai patokan untuk memastikan bahwa bangunan itu akan berdiri tegak lurus. Selain batu penjuru, juga ada batu-batu lainnya yang diletakkan di sepanjang fondasi membentuk keliling ruang

bangunan. Dengan begitu, berdirilah rumah yang kuat dan kokoh.Proses pertumbuhan iman orang Kristen diibaratkan seperti orang

yang sedang membangun rumah. Mereka memerlukan fondasi yang kuat agar tidak mudah jatuh dalam berbagai pencobaan. Fondasi itu adalah Kristus, batu hidup pilihan Allah. Walaupun manusia membuang-Nya, tetapi Ia telah ditetapkan sebagai batu penjuru untuk pembangunan rumah rohani. Setiap orang percaya adalah batu hidup yang diletakkan di atas Kristus, Sang Batu Penjuru, sehingga berdirilah rumah yang kuat dan baik. Oleh karena itu, Kristus harus menjadi standar hidup mereka. Cara hidup mereka harus selalu berpadanan dengan Kristus. Dengan demikian, mereka dapat memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar dalam Kristus dan menarik banyak orang datang kepada-Nya, sebagai persembahan rohani yang berkenan kepada Allah.

Youth, kita mungkin berpikir bahwa hidup kita hanyalah sebongkah batu yang tidak berharga. Namun, bersama Sang Batu Penjuru, kita bisa menjadi batu hidup. Kita berguna bagi pembangunan rumah rohani. Mari selaraskan hidup kita dengan Kristus, supaya kita makin berdampak bagi keluarga, gereja, dan bangsa.

1. Bagaimana Petrus menggambarkan relasi Yesus dan orang-orang percaya?2. Mengapa hidup kita cenderung tidak selaras dengan hidup Kristus?

Pokok Doa: Hidup Kristen yang makin serupa dengan Kristus.

Page 44: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Linor Abargil sempat mengalami kekerasan seksual dan trauma berat selama sekitar tujuh minggu sebelum ia meraih gelar Miss World 1998. Kekuatannya untuk terus maju dalam kontes kecantikan tersebut datang dari sang ibu. Sang ibu terus mendorongnya untuk tidak takut dan melaporkan kejadian itu pada yang berwajib. Inspirasi sang ibu ini telah mendorong Abargil untuk melakukan hal yang sama bagi para perempuan korban kekerasan lainnya. Ia

memberikan pendampingan hukum dan menguatkan mereka. Kisah hidup Linor Abargil ini kemudian didokumentasikan dalam film Brave Miss World.

Pengalaman Abargil di atas juga tampaknya mirip dengan pengalaman Rasul Paulus. Ia juga merasa telah dikuatkan oleh Allah, Ibu segala kehidupan. Paulus dahulu disebut musuh Allah. Akan tetapi, oleh karena kurban Kristus, sekarang ia telah diperdamaikan dengan Allah. Ia telah menjadi ciptaan baru. Ia memiliki status dan relasi yang baru dengan Allah. Kini, Allah menjadikannya rekan kerja. Allah memercayakan pelayanan pendamaian itu kepada Paulus. Paulus menerima kepercayaan itu. Ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk mewartakan berita pendamaian itu sekalipun ia harus menderita. Paulus rela karena ia telah mengalami betapa indahnya berdamai dengan Allah.

Youth, Kristus telah mendamaikan hidup kita dengan Allah, melalui karya-Nya di kayu salib. Kini, kita adalah ciptaan baru. Tidak peduli berapa banyak dosa dan kesalahan kita, semuanya tidak lagi diperhitungkan oleh Allah. Sekarang Allah memercayakan pelayanan pendamaian ini kepada kita. Bersediakah Anda? Mari, perdamaikanlah sebanyak mungkin orang kepada Allah!

Selasa, 6 Oktober 2020

PELAYANANPENDAMAIAN2 Korintus 5:17-21

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:

yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah

datang.

(2Kor. 5:17)

1. Bagaimana Paulus menyikapi pelayanan pendamaian Kristus?2. Apa yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan pelayanan pendamaian?

Pokok Doa: Setiap orang percaya bersedia menjadi pelayan pendamaian.

Page 45: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu, 7 Oktober 2020

MELAWAN LUPA Ulangan 6:10-25

“Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau

perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-

ulang kepada anak-anakmu ....”

(Ul. 6:6-7)

Manusia berpotensi untuk mudah lupa bukan hanya karena usia tua atau karena adanya penurunan daya ingat, melainkan juga karena berbagai kesibukan yang dialami manusia setiap hari. Apa yang telah kita ingat atau alami akan disimpan dalam bagian tertentu otak kita. Jika materi yang diingat tersebut tidak digunakan, lambat laun jejak materi itu akan terhapus atau terkubur. Akibatnya, kita sulit untuk dapat mengingatnya kembali.

Tuhan, Pencipta kita, mengenal kita dengan baik. Ia tahu bahwa kita punya potensi untuk mudah lupa. Setelah semua yang Tuhan lakukan kepada umat Israel, yang sebentar lagi akan masuk ke tanah yang dijanjikan, Tuhan mengingatkan agar mereka tidak melupakan-Nya dan semua pengalaman hidup yang sudah mereka lalui bersama-Nya. Bagaimana Tuhan memimpin umat keluar dari tanah Mesir dan menuntun mereka masuk ke tanah Kanaan haruslah selalu diingat dan diceritakan. Tuhan meminta mereka untuk mengajarkan dan memperkatakan semua itu secara berulang-ulang. Setiap ketetapan dan perintah Tuhan harus disampaikan kepada anak-anak mereka. Selain untuk memperkenalkan siapa Tuhan bagi mereka, tindakan itu juga penting untuk mengingatkan siapa mereka sebenarnya. Mereka harus bisa melawan lupa.

Youth, Tuhan mau agar pengalaman berjalan bersama Dia tidak terkubur dan hilang begitu saja dari ingatan kita. Ia rindu agar kita menceritakan, mengatakan, dan membagikannya berulang-ulang. Orang yang telah mengalami karya Tuhan, kiranya selalu mengingat-Nya; juga, agar orang lain yang belum memiliki pengalaman itu kelak bisa mengalami Tuhan juga, bahkan hidup bersama-Nya.

1. Bagaimana Allah menolong umat-Nya untuk melawan lupa? 2. Apa saja pengalaman berjalan bersama Allah yang mau Anda bagikan?

Pokok Doa: Setiap orang yang mengenal Tuhan dapat selalu mengingat Dia.

Page 46: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Di sebuah persekutuan, pemimpin pujian bertanya, “Apakah ada di antara peserta persekutuan yang ingin bersyukur kepada Tuhan dan memberikan kesaksian?” Semua orang yang hadir di persekutuan itu diam. Masing-masing menundukkan kepala dan berharap seseorang berdiri untuk bersaksi sehingga mereka tidak perlu melakukannya. Mengapa demikian? Kita kadang sulit melihat kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Kita merasa semua biasa-biasa saja atau

mungkin tidak ada yang dapat kita sebut sebagai sesuatu yang baik. Pemazmur mengajak kita untuk bersyukur kepada Tuhan, sebab

Ia baik. Meskipun saat itu, pemazmur mungkin belum melihat sesuatu yang baik terjadi dalam hidupnya atau bangsanya. Apa yang membuat pemazmur dapat bersyukur dan melihat kebaikan Tuhan dalam situasi yang tidak baik sekalipun? Pemazmur menyadari bahwa ia dan nenek moyangnya bukanlah orang yang baik, bahkan cenderung bebal dan tegar hati. Namun, Tuhan tidak meninggalkan mereka. Kebaikan-Nya tetap ditunjukkan kepada mereka. Meski Ia kadang tidak segan menghukum mereka, tetapi kasih-Nya tidak pernah berkurang atas mereka. Ia tetap menyatakan kasih setia dan pemeliharaan-Nya atas mereka. Saat mereka bertobat, Tuhan senantiasa menerima mereka kembali.

Youth, apakah hari ini Anda merasa tidak ada hal baik untuk disyukuri dalam hidup Anda? Ingatlah kasih setia dan kemurahan Tuhan sejak masa lalu hingga saat ini. Ia begitu mengasihi Anda, bahkan ketika Anda masih berdosa. Berkat-Nya selalu baru tiap hari berupa kesehatan, ketenangan, senyuman, makanan, istirahat yang baik dan waktu yang terus bertambah. Bersyukurlah!

Kamis, 8 Oktober 2020

BERSYUKURLAHKEPADA TUHAN

Mazmur 106:1-6, 19-23Haleluya! Bersyukurlah

kepada TUHAN,sebab Ia baik!

Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih

setia-Nya.

(Mzm. 106:1)

1. Menurut pemazmur, mengapa kita harus mengucap syukur kepada Tuhan? 2. Apa saja kebaikan Tuhan yang harus Anda syukuri sampai hari ini?

Pokok Doa: Setiap orang dapat bersyukur kepada Tuhan.

Page 47: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 9 Oktober 2020

SAHABAT DUNIA,MUSUH ALLAH

Yakobus 4:4-10

Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh

Allah.

(Yak. 4:4)

Sebuah keluarga mengalami perpecahan setelah sang ayah ketahuan memiliki wanita idaman lain (WIL). Sang ibu merasa sangat terluka. Begitu pula dengan anak-anak. Mereka membenci sang ayah karena perilakunya itu. Kebencian itu pada akhirnya, membawa mereka saling menjauh. Perselingkuhan yang dilakukan sang ayah membuat dirinya menjadi musuh bagi istri dan anak-anaknya.

Gambaran itulah yang dimaksudkan Yakobus ketika ia mengatakan bahwa persahabatan dengan dunia menjadikan kita musuh Allah. Yakobus melihat persahabatan dengan dunia sebagai wujud perselingkuhan atau ketidaksetiaan terhadap Allah. Sesungguhnya, manusia adalah kepunyaan Allah, diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Oleh karena itu, kehendak Allah haruslah menjadi fokus utama kita. Kita tidak mungkin mengikuti Allah dan pada saat bersamaan juga mengikuti hawa nafsu dunia. Jalan keduanya berlawanan (Gal. 5:16-26). Dunia dan hawa nafsunya membawa kita jauh dari tunduk pada kehendak Allah. Sebaliknya, jika kita menjadi sahabat Allah, kita tidak boleh lagi mengikuti keinginan dunia. Kita harus berani memilih untuk sepenuhnya mengikut Dia dan tunduk kepada seluruh otoritas-Nya. Hanya untuk Dia kita ada. Melakukan kehendak Allah adalah satu-satunya alasan keberadaan kita, fokus dan tujuan hidup kita.

Youth, sebutan apa yang kita inginkan dalam relasi kita dengan Allah? Sahabat, kekasih, atau musuh? Jika kita ingin menjadi sahabat Allah, kita tidak boleh lagi menuruti keinginan dan hawa nafsu dunia ini. Allah menginginkan kita hanya untuk-Nya, bagaimanapun situasinya. Jangan lagi serahkan hidup kita untuk dunia ini, sebab hidup kita adalah milik Allah.

1. Mengapa persahabatan dengan dunia menjadikan kita musuh Allah? 2. Bagaimana kita memprioritaskan Allah dalam hidup kita?

Pokok Doa: Keberanian untuk selalu memprioritaskan Allah.

Page 48: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 10 Oktober 2020

BERSEDIA MENUNGGUKeluaran 24:12-18

Tetapi kepada para tua-tua itu ia berkata: “Tinggallah di sini menunggu kami, sampai kami kembali lagi kepadamu

....”

(Kel. 24:14)

Kebanyakan orang tidak suka ketika diminta untuk menunggu. Menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Apalagi jika menunggu seorang diri dan dalam suasana yang sepi. Menunggu menjadi sangat menyebalkan jika terjadi dalam waktu yang tidak terbatas dan tanpa kepastian. Itu sungguh melelahkan.

Ketika Musa dan Yosua hendak menghadap Tuhan di gunung Sinai, mereka meminta agar umat tetap tinggal di tempat mereka berada,

yakni dalam keadaan seperti ketika Musa meninggalkan mereka. Jika menghadapi perkara yang tidak dapat mereka atasi sendiri, mereka bisa datang kepada Harun dan Hur. Berapa lama Musa akan pergi meninggalkan mereka? Musa tidak pernah mengatakannya. Ia hanya menyebutkan bahwa ia akan kembali. Ia meminta agar mereka menunggu sampai saatnya tiba. Dengan begitu, sebenarnya bangsa Israel tahu bahwa Musa pergi menghadap Tuhan. Namun, setelah lewat beberapa puluh hari, Musa tidak kunjung kembali. Mereka mulai hilang kesabaran untuk tetap menunggu. Mereka mulai ragu apakah Musa masih hidup atau sudah mati. Keraguan itu memuncak dengan mendesak Harun untuk membentuk bagi mereka patung anak lembu emas, yakni sebagai pengganti Allah untuk berjalan di depan mereka (Kel. 32). Hal itu sangat mendukakan Tuhan.

Youth, kadang Tuhan meminta kita untuk tinggal diam dalam pergumulan kita. Ia mau kita bersabar dalam menunggu, yaitu untuk melihat bagaimana Ia memimpin hidup kita. Sesungguhnya, Ia sangat ingin menuntun kita dalam langkah selanjutnya. Hanya saja, Ia mau kita bergerak menurut waktu-Nya. Bersediakah Anda bersabar dan menunggu waktunya Tuhan?

1. Mengapa orang Israel harus menunggu Musa kembali?2. Apa yang membuat kita enggan menunggu waktu-Nya Tuhan?

Pokok Doa: Dalam pergumulan, tetap setia menunggu waktu Tuhan.

Page 49: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Minggu, 11 Oktober 2020

MENGENAKANPAKAIAN PESTA

Matius 22:1-14

“Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau

masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian

pesta?”

(Mat. 22:12)

Tanggapan setiap orang dalam menerima undangan pesta berbeda-beda. Sebagian orang merasa sangat senang dan meluangkan waktu untuk hadir. Mereka ini akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan penampilan diri yang terbaik. Namun, sebagian lain bisa merasa tidak senang. Mereka ini akan berusaha mencari berbagai alasan untuk tidak hadir. Sekalipun akhirnya hadir, mereka mungkin akan hadir dengan persiapan diri yang tidak baik.

Seperti tanggapan orang terhadap undangan pesta, tanggapan terhadap panggilan Kerajaan Surga juga berbeda-beda. Pertama, ada orang-orang yang tidak peduli sama sekali dengan undangan tersebut. Mereka mengemukakan berbagai alasan untuk membenarkan penolakan mereka. Orang-orang seperti itu sesungguhnya tidak layak bagi Kerajaan Surga. Kedua, ada juga orang yang sangat menyambut undangan itu. Mereka menerimanya sebagai anugerah. Mereka merasa sebenarnya tidak layak untuk diundang, tetapi diperkenankan untuk hadir. Mereka mendandani diri mereka begitu rupa dengan perlengkapan pesta yang terbaik. Ketiga, ada juga yang merasa bahwa orang-orang yang diundang ke pesta itu adalah orang-orang biasa. Pesta itu sendiri juga pastilah pesta biasa. Akibatnya, sekalipun bagi mereka sudah disediakan perlengkapan pesta, tetapi mereka enggan mendandani diri mereka. Mereka menerima undangan, tetapi mereka tidak mendandani diri untuk sebuah pesta.

Youth, kita memang bukan orang yang layak untuk Kerajaan Surga. Namun, Tuhan mengundang dan mau melayakkan kita untuk memasukinya. Mari, kenakanlah pakaian pesta, yaitu hidup baru yang sesuai dengan firman Tuhan.

1. Siapakah orang yang disebut sebagai orang yang tidak berpakaian pesta?2. Undangan sudah diberikan, bagaimana Anda menanggapinya?

Pokok Doa: Sikap yang benar dalam menyambut panggilan Kerajaan Surga.

Page 50: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Senin, 12 Oktober 2020

DOSA TANGGUNG JAWAB PRIBADI

Keluaran 32:15-35

“Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang

akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.”

(Kel. 32:33)

Sebagai seorang remaja, Andi sering membawa masalah bagi keluarganya. Beberapa kali ia terlibat dalam perkelahian siswa. Ia pernah dilaporkan ke polisi karena melakukan pemalakan, ditambah lagi dengan hobinya ikut balapan liar. Orangtua Andi benar-benar tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Hingga suatu hari, Andi mengalami sebuah kecelakaan di arena balapan liar, yang membuatnya harus kehilangan kedua kakinya. Hal itu membuat

hati sang ibu sangat sedih. Dalam tangisnya, sang ibu berkata, “Tuhan, biarlah aku saja yang kehilangan kedua kakiku, jangan anakku.”

Seperti itulah kira-kira perasaan Musa ketika ia memohon pengampunan Allah atas bangsa Israel, umat Allah yang telah dipimpinnya keluar dari tanah Mesir. Hatinya begitu hancur melihat perbuatan dosa mereka yang membangkitkan murka Tuhan. Musa memohon pengampunan dari Tuhan atas mereka. Ia bahkan rela jika namanya dihapus dari kitab kehidupan asalkan bangsa Israel dapat diselamatkan. Namun, Tuhan menjawab Musa bahwa orang berdosalah yang namanya akan dihapuskan. Siapa yang berdosa dia juga yang harus menanggung hukumannya. Allah setia dan adil, Ia tidak dapat menyangkal diri-Nya sendiri untuk berbuat tidak adil.

Youth, konsekuensi dosa akan kita pikul dan tanggung sendiri. Itu terjadi bukan karena Tuhan tidak mengasihi kita atau tidak mau mengampuni kita. Tuhan mau kita tahu bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan kita. Upah dosa harus ditanggung orang yang berbuat dosa. Namun, syukur kepada Allah, Ia tidak hanya murka, tetapi juga berbelas kasihan dan penuh anugerah. Melalui karya Kristus, Ia mau menanggung upah dosa kita agar kita tidak binasa selama-lamanya.

1. Bagaimana sikap Allah terhadap permohonan Musa atas dosa bangsa Israel?2. Bagaimana sikap Anda terhadap konsekuensi dosa atau kesalahan Anda sendiri?

Pokok Doa: Kesadaran terhadap konsekuensi dosa.

Page 51: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Selasa, 13 Oktober 2020

TERANG BAGI ORANG BENAR

Mazmur 97

Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita

bagi orang-orang yang tulus hati.

(Mzm. 97:11)

Youth, pernahkah Anda kesal dan marah ketika melakukan apa yang benar? Pernahkah Anda mendapati buah kebenaran yang Anda lakukan ternyata mengecewakan Anda? Pernahkah Anda merasa iri kepada orang yang melakukan kejahatan karena mereka justru menerima kebaikan sehingga Anda pun tergoda untuk melakukannya? Ada beberapa orang dalam Alkitab yang menghadapi situasi seperti itu dan hampir saja tergoda untuk meninggalkan kebenaran

dan menempuh jalan kefasikan, misalnya pemazmur Mazmur 37 dan 73.Dalam Mazmur 97, pemazmur menyatakan bahwa Tuhan adalah Raja

yang berkuasa. Ia mengendalikan semesta alam. Ia berdiri di atas kebenaran. Keadilan dan hukum menjadi tumpuan kaki-Nya. Tuhan menjalankan hukum-Nya dengan keadilan. Ia akan memberi hukuman kepada mereka yang melakukan kejahatan dan Ia memberkati mereka yang hidup dalam kebenaran. Terang yang memberi hidup akan terbit bagi orang benar dan memberi sukacita bagi orang yang tulus hati. Fakta bahwa Tuhan adalah Raja mendatangkan kengerian bagi orang-orang yang memusuhi Tuhan, tetapi menjadi dasar pengharapan bagi mereka yang mengasihi Tuhan, yang berlindung pada-Nya dan yang tunduk pada ketetapan-Nya. Orang-orang yang mengasihi Tuhan akan bersorak-sorak dan bersukacita karena Tuhan adalah Raja, yang menyatakan kebenaran-Nya.

Youth, janganlah jemu-jemu melakukan apa yang baik dan benar sekalipun dunia tidak melihatnya dan tidak menghargainya. Tuhan kita adalah Raja yang adil. Ia bertakhta di atas kebenaran. Ia akan membuat kebenaran kita bercahaya. Ia akan membalas perbuatan kita menurut kasih-Nya yang ajaib.

1. Bagaimana pemazmur menggambarkan kekuasaan Tuhan sebagai Raja? 2. Apakah kebenaran Tuhan sebagai Raja menguatkan Anda untuk hidup benar?

Pokok Doa: Orang yang mengasihi Tuhan dapat melihat terang kebenaran-Nya.

Page 52: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu, 14 Oktober 2020

DENGARKANLAH DIDIKAN2 Raja-raja 17:7-20

Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan

mereka menegarkan tengkuknya seperti nenek

moyangnya yang tidak percaya kepada TUHAN,

Allah mereka.

(2Raj. 17:14)

Isilah “tegar tengkuk” di kalangan orang Yahudi biasanya digunakan untuk hewan yang bandel dan tidak mau tunduk dengan kuk yang dipasangkan ke lehernya. Istilah itu biasanya ditujukan pada lembu jantan yang biasa digunakan untuk membajak tanah. Dalam Alkitab, istilah ini digunakan untuk menyatakan kebebalan atau kedegilan manusia, yang tidak mau tunduk pada tuntunan Tuhan. Beberapa kali istilah ini juga digunakan oleh Tuhan untuk bangsa Israel.

Berulang kali Tuhan mengingatkan bangsa Israel agar mereka mendengar perintah dan ketetapan-Nya dengan sungguh-sungguh. Namun, berulang kali juga bangsa itu mengeraskan hati dan menegarkan tengkuknya. Mereka tidak mau mendengarkan Tuhan. Bukan karena telinga mereka tidak dapat mendengar, mereka juga kerap tidak percaya kepada Tuhan seperti nenek moyang mereka. Dengan tidak takut akan Tuhan, mereka terus melakukan apa yang jahat dan menyakiti hati Tuhan. Mereka menolak ketetapan-Nya, menolak Tuhan menjadi Allah mereka, dan menolak diri menjadi umat Tuhan. Mereka lebih memilih mengikuti allah lain yang bukan Allah. Akibatnya, Allah harus mendidik mereka dengan keras dengan menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa asing. Bukan karena Allah tidak lagi mengasihi mereka, melainkan hal itu terjadi supaya mereka sadar bahwa mereka tidak mampu hidup tanpa Allah.

Youth, Tuhan bisa saja mendidik kita dengan keras bila kita terus bersikap tegar tengkuk seperti Israel. Sebelum semua itu terjadi, dengarkanlah didikan Tuhan dengan hati yang lembut. Didikan Tuhan tidak akan menyusahkan atau merugikan. Didikan itu justru membawa perubahan besar bagi hidup kita.

1. Mengapa Allah menolak Israel dan menyerahkan mereka kepada Asyur? 2. Bagaimana Anda menyikapi didikan dan peringatan Tuhan?

Pokok Doa: Keterbukaan terhadap didikan Allah.

Page 53: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 15 Oktober 2020

BERSAHABAT DENGANALLAH

Keluaran 33:7-11

Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berha-dapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya

....

(Kel. 33:11)

Sahabat adalah seseorang yang memiliki relasi pertemanan yang khusus dengan kita. Kepada seorang sahabat, kita bisa berbagi hidup secara terbuka. Seorang sahabat terkadang tahu lebih banyak tentang diri kita daripada saudara kandung kita atau bahkan diri kita sendiri. Mereka bisa memberitahukan hal-hal tentang diri kita yang tidak kita ketahui atau tidak kita sadari. Begitulah indahnya hidup persahabatan.

Relasi Allah dengan Musa adalah relasi antara Pencipta dengan ciptaan, di antara keduanya terbentang jarak pemisah yang tak terseberangi. Tidak seorang pun sanggup dan tahan melihat Allah. Namun, Alkitab mencatat bahwa sekalipun terbentang jarak tak terseberangi antara Allah dan Musa, Allah berkenan menyatakan diri kepada Musa. Ini suatu bukti bahwa Allah mau bersahabat dengan manusia. Ketika Allah berbicara dengan Musa, Ia memberi Musa anugerah untuk melihat kemuliaan-Nya. Oleh karena itu, Musa tetap hidup dan tidak binasa sekalipun ia telah melihat kemuliaan Allah. Allah berbicara kepada Musa seperti kepada seorang teman, berhadapan muka dengan muka. Allah seakan-akan ingin menegaskan bahwa Allah berkenan kepada Musa dan melayakkannya menjadi sahabat dekat-Nya.

Youth, Allah kita bukanlah sosok pribadi yang jauh dan tak terhampiri. Ia berkenan menghampiri dan mendekat kepada kita. Ia juga selalu siap dihampiri melalui pujian, doa, dan pelayanan kita. Ia bahkan bersedia berdiam di antara kita. Ia senang bercakap-cakap dengan kita, muka dengan muka dalam relasi persahabatan. Ia bahkan menyebut kita sebagai seorang sahabat dan kekasih. Mari, jadilah sahabat dan kekasih kebanggaan Allah!

1. Mengapa Tuhan berkenan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka?2. Sedekat apa relasi Anda dengan Tuhan saat ini?

Pokok Doa: Hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan.

Page 54: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 16 Oktober 2020

TANGGUNG JAWAB BESARKeluaran 31:1-11

“[D]an telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan

keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala

macam pekerjaan ....”

(Kel. 31:3)

Youth, ketika dipercaya melakukan sebuah tugas dan tanggung jawab besar, apakah kita dengan segera dan penuh semangat menerima dan melakukannya? Alih-alih menerimanya, banyak orang malah berkata “Jangan saya!” atau “Mengapa harus saya?” Mereka ragu apakah mereka dapat melakukannya dengan baik. Mungkin kita juga pernah berpikir, “Bagaimana jika kita tidak mampu melakukannya seperti yang diharapkan?” Rasa tidak mampu dan takut

bisa menghalangi kita menerima tugas dan tanggung jawab besar. Tuhan tahu apa yang dipikirkan manusia. Oleh karena itu, ketika

Tuhan memberi perintah kepada Musa berkaitan dengan pembuatan Kemah Pertemuan yang lengkap dengan spesifikasi dan perkakas di dalamnya, Tuhan berusaha menenangkan hati Musa. Dengan cara apa Tuhan melakukannya? Dengan cara mengatakan bahwa Musa tidak akan dibiarkan melaksanakan tugas dan tanggung jawab besar itu seorang diri. Ada orang-orang yang sudah Tuhan sediakan untuk membantu dan menolong Musa, yaitu orang-orang yang sudah diperlengkapi dengan Roh Tuhan dan dengan segala pengertian, pengetahuan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut.

Youth, jangan takut jika kita diberi kesempatan melakukan tugas dan tanggung jawab yang besar, baik di dalam maupun di luar gereja. Selain memberikan kesempatan itu kepada kita, Tuhan juga mengenal dan mengetahui dengan jelas apa yang kita perlukan untuk bisa melakukannya. Ia tidak akan tinggal diam. Ia akan memperlengkapi kita dengan semua yang kita perlu. Oleh karena itu, teruslah gumuli apa yang Tuhan kehendaki dan mintalah karunia kepada-Nya.

1. Bagaimana Tuhan menolong Musa melaksanakan tugas yang diberikan-Nya? 2. Bagaimana Tuhan memberi pertolongan-Nya kepada Anda saat ini?

Pokok Doa: Keberanian menerima tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

Page 55: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 17 Oktober 2020

MENYELESAIKANDENGAN BAIKKeluaran 39:32-43

Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan

sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN,

demikianlah mereka melakukannya.

(Kel. 39:43)

Berani menerima tugas dan tanggung jawab besar adalah hal yang baik. Akan tetapi, berani menghadapi berbagai kerumitan dan tetap bertekun mengerjakannya sampai selesai jauh lebih baik. Apalagi, jika kita dapat mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Kita pasti akan merasa senang dan mereka yang melihatnya juga akan turut senang.

Di bawah pimpinan Musa, bangsa Israel menerima tugas dan tanggung jawab besar untuk membuat Kemah Pertemuan beserta perkakas di dalamnya. Mereka berusaha mencari dan mengumpulkan segala sesuatu yang diperlukan sesuai ketetapan Tuhan. Mereka mengolahnya menjadi berbagai perkakas dan perlengkapan peribadahan. Semua itu tentu bukan hal mudah, terutama karena mereka masih di dalam perjalanan. Mereka belum menetap di rumah tinggal permanen. Namun, dengan pengertian, pengetahuan, dan keahlian yang dianugerahkan Tuhan (Kel. 31:3), mereka dapat mengatasi segala kendala dan menyelesaikan semuanya dengan baik. Musa menerima semua hasil pekerjaan yang sudah diselesaikan itu dan melihat dengan rasa takjub. Ia melihat semua pekerjaan diselesaikan sesuai dengan perintah Tuhan.

Youth, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ketika Ia memberi tugas dan tanggung jawab kepada kita, Ia juga akan menolong dan memperlengkapi kita. Kita hanya perlu taat pada apa yang diperintahkan-Nya. Selama kita setia bertekun, keterbatasan kita tidak akan menjadi penghalang. Oleh karena itu, mari bersabar dan bertekun di dalam tugas-tugas penting kita! Dengan pertolongan Tuhan, kita akan menyelesaikannya dan menyenangkan hati Tuhan.

1. Apa yang membuat bangsa Israel mampu menyelesaikan tugas dengan baik?2. Apa yang kita butuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan baik?

Pokok Doa: Keberanian dan ketekunan untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Page 56: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Minggu, 18 Oktober 2020

HIKMAT YANGMENYELAMATKAN

Matius 22:15-22

[U]ntuk mengajarkan kepadamu apa yang benar

dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban

yang tepat kepada yang menyuruh engkau.

(Ams. 22:21)

Pertanyaan tidak selalu mengekspresikan rasa ingin tahu dari orang yang bertanya. Terkadang ada juga orang yang menggunakan pertanyaan sebagai perangkap untuk menjerat dan mencelakakan orang lain. Oleh karena itu, menyimak pertanyaan dengan baik dapat menolong kita untuk memberikan jawaban yang tepat. Bijak dalam menjawab akan menjaga kita dari jerat yang mencelakakan.

Orang-orang Farisi merasa terancam oleh kehadiran Tuhan Yesus dan pengajaran yang disampaikan-Nya. Mereka lalu menyuruh murid-murid mereka untuk bertanya kepada Tuhan Yesus tentang pendapat-Nya mengenai hal membayar pajak kepada kaisar. Tujuannya bukan supaya murid-murid mereka memperoleh pengetahuan yang benar dan sungguh, melainkan supaya mereka bisa memerangkap dan menjerat Tuhan Yesus. Mereka menggunakan tutur kata yang enak didengar dan membuat hati melambung tinggi, tetapi penuh perangkap yang membahayakan. Dengan hikmat-Nya, Tuhan Yesus tahu kejahatan yang ada di dalam hati mereka dan di balik tutur kata yang manis. Dengan hikmat-Nya Ia juga memberi jawab terbaik kepada mereka. Jawaban Tuhan Yesus tepat dan Ia terluput dari jerat. Jawaban itu membuat orang yang ingin mencelakakan-Nya harus pergi dengan rasa kecewa.

Youth, jangan bersandar kepada pengertian kita sendiri. Carilah hikmat yang berasal dari Tuhan, maka kita akan dijaga-Nya dari tutur kata orang yang ingin menjerat dan mencelakakan hidup kita. Hikmat Tuhan selalu mengajarkan apa yang benar dan sungguh. Orang yang memilikinya akan terluput dari jerat perangkap. Hikmat Tuhan menolong kita untuk memberi jawaban yang tepat.

1. Bagaimana orang Farisi mengemas jerat dalam pertanyaan mereka?2. Adakah pertanyaan yang menunggu jawaban Anda hari ini?

Pokok Doa: Hikmat Tuhan dalam setiap jawaban kita.

Page 57: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Senin, 19 Oktober 2020

MELEKAT KEPADA TUHANMazmur 63:2-9

[S]ungguh Engkau telah menjadi pertolonganku,

dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.

(Mzm. 63:8-9)

Seorang dokter ahli bedah kecantikan meninggal dunia pada tahun 2012. Usianya terbilang masih muda, 41 tahun. Ia meninggal akibat kanker paru-paru. Beberapa bulan bergumul dengan penyakit dan rasa sakit yang dialaminya, membuatnya sadar apa yang dirasakan para pasien ketika datang mencari pertolongan dokter. Selama ini, ia hanya memandang mereka. Para pasien datang kepadanya. Ia menolong mereka hanya sebagai sumber pendapatan pribadinya. Ia tidak

memikirkan bagaimana rasa sakit dan derita yang mereka hadapi. Ia hanya menilai pentingnya harta bagi kehidupan. Namun ternyata, harta yang selama ini dikumpulkannya tidak dapat menolongnya.

Dalam Mazmur 63 ini, pemazmur berusaha membagikan bahwa apa yang paling penting, yang dapat menjadi sumber sorak sorai dalam hidupnya, adalah pengenalan akan Tuhan. Mengalami dan merasakan pertolongan Tuhan adalah hal yang paling berharga melebihi kekayaan apa pun. Oleh karena itu, hanya kepada Tuhan saja ia melekatkan jiwanya. Ia tidak meletakkan hidupnya di atas harta kekayaan, kuasa, atau apa pun yang dapat diperoleh di dunia.

Youth, adakah sesuatu yang membuat Anda bersukacita hari ini? Atau, pernahkah Anda menemukan sesuatu yang begitu berharga dan dengan bersemangat Anda rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya? Banyak orang menjadikan kekayaan, ketenaran, kekuasaan, dan kesuksesan sebagai sumber sukacita dan kepuasan hidup mereka. Mereka mengerahkan seluruh energi untuk mengejarnya. Namun, sebagai anak Tuhan, marilah kita menjadikan Tuhan, kasih-Nya, dan rencana-Nya sebagai hal yang paling berharga.

1. Mengapa pemazmur merindukan Tuhan dan mau melekat kepada-Nya?2. Saat ini kepada apa atau siapa Anda melekat? Mengapa?

Pokok Doa: Kerinduan untuk makin melekat kepada Tuhan.

Page 58: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Selasa, 20 Oktober 2020

LEGITIMASI DARI TUHANBilangan 12:1-9

“Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia .... Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-

teki, dan ia memandang rupa TUHAN.”

(Bil. 12:7-8)

Legitimasi adalah keterangan yang berisi pernyataan yang membenarkan dan mengesahkan keberadaan seseorang sebagaimana disebutkan dalam keterangan yang dinyatakan. Orang-orang yang memiliki legitimasi secara sah harus diakui dan diterima otoritas dan kewenangannya sebagaimana mestinya.

Sebagai seorang pemimpin di tengah-tengah umat Israel, Musa pernah menghadapi situasi di mana orang-orang yang dipimpinnya meragukan

otoritas dan wewenang yang dimilikinya. Orang-orang itu adalah Miryam dan Harun, orang terdekat Musa, yang dipilih Tuhan untuk menyertai dan mendampinginya. Namun, mereka malah mengatai Musa dan meremehkan dia. Dalam bacaan Alkitab hari ini disebutkan bahwa Musa adalah orang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang ada di muka bumi. Mengapa ada catatan seperti itu? Kemungkinan besar karena Musa tidak bertindak apa-apa terhadap orang-orang yang mengata-ngatai, mencela, dan meremehkan dirinya. Musa diam, tetapi Tuhan tidak. Tuhan mengenal Musa dengan baik. Ia menyebut Musa sebagai hamba-Nya yang setia dan istimewa. Hanya Musa yang diizinkan Tuhan memandang kemuliaan-Nya ketika berbicara dengan Tuhan.

Youth, Musa tidak perlu membela dirinya untuk mempertahankan otoritas dan wewenangnya. Tuhan sendiri yang angkat suara memberikan legitimasi itu kepadanya. Oleh karena itu, jangan takut pada orang yang meragukan atau ingin menggoyahkan otoritas dan wewenang yang diberikan Tuhan kepada kita. Selama kita setia melakukan kehendak-Nya, Tuhan sendiri yang akan memberi legitimasi dan meneguhkan otoritas serta wibawa kita.

1. Mengapa Tuhan marah terhadap Miryam dan Harun?2. Bagaimana Anda menghadapi orang yang meragukan diri Anda?

Pokok Doa: Para pemimpin agar mendapat legitimasi dari Tuhan.

Page 59: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu, 21 Oktober 2020

MELIHAT TANTANGANBilangan 13:1-2, 17—14:9

Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa

itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan

maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan

mengalahkannya!”

(Bil. 13:30)

Youth, ketika Anda sedang berjalan, apa yang akan Anda lakukan ketika ada hambatan menghalangi jalan Anda? Atas pertanyaan sederhana ini, jawaban tiap-tiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang mungkin melompatinya. Ada yang mungkin menyepak hambatan itu dengan kaki jika penghalang itu terbilang kecil. Ada yang mungkin mengangkatnya dengan tangan. Ada juga yang mungkin tidak jadi melanjutkan perjalanan alias mundur atau menyerah.

Sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan, Tuhan menyuruh Musa mengutus beberapa orang untuk mengintai negeri itu. Sebagian pengintai melaporkan bahwa negeri Kanaan begitu subur dan berlimpah-limpah hasil tanahnya. Ada peluang besar untuk bisa hidup sejahtera di sana. Namun, ada juga laporan bahwa untuk menduduki negeri itu, mereka harus melawan banyak kota di dalamnya. Tantangannya, penduduk negeri itu adalah orang-orang kuat. Sejumlah pengintai memandang tantangan sebagai hambatan yang tidak mungkin diatasi. Cara pandang ini menghasilkan ketakutan dalam diri mereka. Rasa takut menguasai sedemikian rupa hingga menihilkan keberadaan Tuhan yang Mahabesar. Namun, Kaleb dan Yosua, dua dari dua belas orang pengintai, melihat tantangan dengan cara pandang yang berbeda. Tantangan itu justru akan membuktikan betapa besarnya kuasa dan kemurahan Tuhan atas mereka.

Youth, setiap perjalanan memiliki tantangan tersendiri. Setiap orang memiliki pergumulan masing-masing. Ada yang kecil, ada pula yang berat. Namun, di dalam Tuhan, semua tantangan pasti bisa kita hadapi. Jadi, jangan mudah menyerah. Libatkan Tuhan dan lihatlah bagaimana ia memelihara Anda.

1. Mengapa Kaleb dan Yosua berpandangan beda dengan 10 pengintai lainnya?2. Bagaimana Anda sendiri memandang tantangan Anda?

Pokok Doa: Kaum muda yang sedang menghadapi tantangan dalam hidupnya.

Page 60: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 22 Oktober 2020

PAGAR PENGAMANUlangan 31:14-22

“Maka apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka

serta kesusahan, maka nyanyian ini akan menjadi

kesaksian terhadap mereka ....”

(Ul. 31:21)

Pagar adalah struktur tegak di suatu daerah yang dibangun untuk membatasi atau mencegah gerakan melintasi daerah itu. Pada umumnya, orang membangun pagar untuk memberi perlindungan atau pengamanan dari berbagai hal yang dianggap bahaya. Dengan begitu, orang yang berada di dalam pagar akan terlindung dari ancaman yang berasal dari luar pagar.

Ketika bangsa Israel akan memasuki tanah perjanjian tanpa Musa, Tuhan memberitahukan

kepada Musa bahaya yang akan mengancam bangsa Israel di negeri itu. Tuhan mengatakan kepada Musa, bagaimana mereka dengan mudah akan terpikat dan mengikuti allah asing yang ada di negeri itu. Mereka akan meninggalkan perjanjian dengan Tuhan, yang telah menuntun mereka sampai di negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya itu. Hal itu dikatakan-Nya mengingat pengalaman yang telah terjadi bahwa meskipun Tuhan Allah telah mengenyangkan mereka dengan banyak kebaikan, mereka tetap menyakiti hati-Nya dengan apa yang mereka akan lakukan. Oleh karena itu, Tuhan meminta Musa menuliskan sebuah nyanyian yang akan berfungsi sebagai pagar pengaman bagi bangsa itu. Nyanyian itu akan membawa mereka kembali kepada Tuhan dan mengingat perjanjian mereka dengan Tuhan. Mereka bisa melakukan kesalahan atau mengalami banyak kesusahan, tetapi mereka tidak akan dimusnahkan.

Youth, bahaya selalu ada di sekitar kita. Ancaman mengintai kita setiap saat. Akan tetapi, percayalah selalu bahwa Tuhan sudah menjadi Pagar Sejati bagi kita. Ia adalah tembok keselamatan dan kubu pertahanan kita. Selama kita bersama dengan Tuhan, tenanglah. Hadapi semua itu dengan iman dan senyuman.

1. Apa alasan Tuhan meminta Musa menuliskan nyanyian Musa?2. Bagaimana Tuhan menjaga Anda saat ini?

Pokok Doa: Umat Allah menjadi pagar pengaman bagi sesamanya.

Page 61: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 23 Oktober 2020

HATI-HATI MENCARITEMPAT BERTEDUH!

Mazmur 90:1-6, 13-17

Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-

temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan ...

Engkaulah Allah.

(Mzm. 90:1-2)

Tiga siswa remaja sedang berjalan pulang dari sekolah ketika hujan turun. Ketika melihat sebuah pohon yang besar, tanpa banyak berpikir mereka berteduh di bawahnya. Pohon itu memang terlihat gagah, besar, dan kokoh. Ternyata pohon itu bukan tempat perteduhan yang tepat saat hujan turun, terlebih lagi ketika petir menyambar. Satu dari antara mereka meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka bakar akibat sambaran petir.

Peristiwa itu terjadi di Sumatra Selatan pada tanggal 20 Februari 2019.Peristiwa tersebut menggambarkan betapa rapuhnya hidup kita,

manusia. Hari ini kita bisa ada dan sebentar kemudian tidak akan ada lagi. Hari ini keadaan kita bisa baik dan sehat, tetapi sesaat kemudian kita menjadi sakit dan tidak berdaya. Dalam kehidupan yang rapuh ini, Musa menegaskan bahwa kita memerlukan tempat perteduhan yang aman, yang dapat memberi perlindungan dan yang tidak akan mengecewakan kita. Di mana tempat perteduhan sejati itu dapat kita temukan? Perjalanan hidup Musa membawanya pada satu pengakuan bahwa Tuhanlah tempat perteduhan yang paling kokoh, sudah teruji turun temurun, bahkan sebelum gunung, bumi, dan dunia ini ada.

Youth, badai seperti apa yang sedang menerpa kehidupan Anda yang rapuh saat ini? Jangan ragu untuk datang berteduh dan berlindung pada Tuhan karena Ia adalah tempat perteduhan yang kekal. Ia terbukti dapat diandalkan dan tidak pernah mengecewakan. Turun temurun, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, Tuhan adalah sosok yang dapat diandalkan; bukan hanya bagi Musa pada waktu itu, tetapi juga bagi kita pada saat ini.

1. Mengapa Musa mengakui Tuhan sebagai tempat perteduhan yang kekal? 2. Apakah Anda memiliki pengakuan yang sama seperti Musa? Mengapa?

Pokok Doa: Tiap orang dapat bertemu Tuhan, tempat perteduhan yang kekal.

Page 62: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 24 Oktober 2020

LOGIKA BENGKOK Yohanes 5:39-47

Logika adalah kemampuan untuk berpikir atau bernalar secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu logika dibangun untuk membongkar dan meluruskan kesalahan-kesalahan bernalar yang ada dalam masyarakat. Dengan kemampuan berpikir yang lurus, tepat, dan teratur, seharusnya setiap orang dapat menjumpai kebenaran yang nyata dan sesuai dengan fakta. Namun sayang, saat ini justru banyak orang memakai logikanya secara bengkok sehingga buah dari pemikirannya

malah menjungkirbalikkan fakta dan realita, membuat orang berpikir salah dan makin jauh dari kebenaran.

Tuhan Yesus mendapati ada logika bengkok yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Yahudi pada waktu itu. Mereka begitu giat menyelidiki Kitab-kitab Suci, karena percaya bahwa Kitab-kitab Suci tersebut dapat membawa mereka pada Pribadi yang memberi hidup yang kekal. Sayangnya, setelah sekian lama mereka menelaah isi Kitab Suci, mereka tetap belum mampu memahami dan mengenal Juruselamat yang sesungguhnya. Meski kebenaran telah disingkapkan dan semua itu menuju pada sosok Yesus Kristus, juga pekerjaan-pekerjaan-Nya menegaskan inti Kitab Suci itu, ironisnya mereka tetap tidak mau datang dan percaya kepada Yesus. Itu sebabnya mereka tidak menghormati Dia, menolak Dia, dan bahkan akhirnya membunuh Dia.

Youth, logika bengkok menghalangi kita untuk mengenali kebenaran dan meraih hidup yang kekal. Logika bengkok justru membawa kita jauh dari Tuhan. Mari gunakan nalar positif kita untuk memahami kebenaran. Selanjutnya, mari biarkan Roh Kudus dan kebenaran itu meluruskan cara berpikir kita sehari-hari.

1. Bagaimana Tuhan Yesus meluruskan logika yang bengkok? 2. Adakah logika bengkok yang menghalangi Anda bertemu dengan kebenaran Tuhan?

Pokok Doa: Orang yang menyelidiki Kitab Suci agar menemukan hidup kekal.

“[T]etapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu

tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.”

(Yoh. 5:39-40)

Page 63: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kata ‘takabur’ berasal dari bahasa Arab, dari akar kata “kabura” yang berarti besar. Orang yang takabur adalah orang yang merasa dirinya besar, hebat, pandai, dan mulia. Mereka menganggap dirinya lebih dari orang lain. Oleh karena itu, umumnya orang-orang yang takabur bersikap sombong.

Ada beberapa kelompok pemimpin agama di tengah bangsa Yahudi. Pertama, para ahli Taurat. Mereka secara khusus mempelajari dan

mengajarkan Taurat Tuhan. Kedua, orang-orang Saduki. Mereka adalah para pengikut Imam Zadok, terdiri dari tuan-tuan tanah yang kaya, termasuk kalangan para imam kepala. Mereka fokus pada pelayanan di Bait Suci dan ritual ibadah, serta secara konservatif berpegang pada lima kitab Musa (Pentateukh). Ketiga, orang-orang Farisi. Mereka ini kelompok minoritas, tetapi memiliki pengaruh yang sangat kuat. Mereka menjaga penerapan hukum Taurat dan tradisi dalam kehidupan orang Israel. Karena jumlah mereka tidak banyak, orang Farisi kadang bergabung dengan ahli-ahli Taurat. Ketiga kelompok itu masing-masing merasa lebih benar daripada yang lain. Mereka menjadi takabur dan merasa layak mencobai atau beperkara dengan Tuhan Yesus. Mereka lupa diri dan terus melawan Tuhan Yesus meskipun mereka tahu Ia banyak melakukan keajaiban.

Youth, kita hanyalah manusia terbatas. Kita tidak mungkin bisa menyelami atau melawan Tuhan. Janganlah sekali-kali menjadi takabur, seolah diri kita paling hebat dan paling benar. Tetaplah terbuka pada tuntunan, arahan, atau kritik dari orang lain, yang mungkin dikirimkan Tuhan untuk meneguhkan atau meluruskan hati kita. Tetaplah rendah hati seperti Yesus.

Minggu, 25 Oktober 2020

JANGAN TAKABURMatius 22:34-46

Tidak ada seorang pun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada

seorang pun juga yang berani menanyakan sesuatu

kepada-Nya.

(Mat. 22:46)

1. Apa yang membuat ahli Taurat dan orang-orang Farisi ingin mencobai Yesus?2. Dalam hal apa Anda menjadi takabur sehingga melawan Tuhan?

Pokok Doa: Pemimpin gereja, pendeta, dan dosen di sekolah teologi.

Page 64: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sejak masih kanak-kanak, kita suka bernegosiasi dengan orangtua untuk setiap aturan yang ditetapkan oleh mereka. Misalnya, kita bersedia menghabiskan makanan kita asalkan setelah itu diizinkan makan es krim. Atau kita akan segera menyelesaikan PR sebelum jam belajar habis supaya diizinkan bermain gadget. Dengan demikian, kita berhasil menjebak orangtua dalam negosiasi dengan kita. Tanpa mereka sadari, mereka membiarkan aturan-aturan yang telah

ditetapkan itu dilanggar. Dengan bangga mungkin kita berkata, “Betapa cerdiknya saya, bisa memperdaya orangtua.”

Manusia bisa kita perdaya karena manusia mudah kompromi dan sering kali kurang memegang prinsip. Namun, Tuhan tidak bisa diperdaya. Dalam ketaatan kita terhadap Allah dan hukum-Nya, kita tidak dapat tawar menawar. Ketaatan kepada Allah itu mutlak. Ia tidak dapat berkompromi dengan segala bentuk ketidaktaatan, sekecil apa pun itu. Standar ketaatan yang Allah tetapkan jelas, bahwa Ia menghendaki kita menaati seluruh hukum, ketetapan, dan peraturan secara utuh, tidak mengabaikan satu bagian pun dari hukum itu. Tidak bisa dibenarkan jika kita menaati bagian yang satu lalu melanggar bagian yang lain. Hukum yang Allah berikan harus dilakukan tanpa syarat, mudah atau sukar, mendatangkan keuntungan atau merugikan kepentingan kita.

Youth, mari kita belajar menyatakan ketaatan kita secara mutlak kepada Allah. Taatlah bukan sekadar untuk menerima berkat. Taatlah dalam segala keadaan. Jangan jadikan keuntungan atau kesukaran jadi penentu ketaatan kita. Taatlah mencari Tuhan dan kebenaran-Nya. Soal berkat, Ia tahu yang terbaik.

Senin, 26 Oktober 2020

TANPA NEGOSIASIYakobus 2:8-13

Sebab barangsiapa menu-ruti seluruh hukum itu, tetapi

mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap

seluruhnya.

(Yak. 2:10)

1. Menurut Yakobus, apa ukuran keberhasilan seseorang menaati hukum Allah? 2. Dalam hal apa Anda terus bernegosiasi dengan Allah?

Pokok Doa: Taat kepada perintah Allah dalam segala situasi.

Page 65: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Seorang petani menaburkan beberapa benih cabe di seluruh ladangnya. Namun, setelah beberapa waktu, benih cabe itu hanya tumbuh dengan baik di ladang sebelah timur, hingga menghasilkan buah cabe yang lebat. Sedangkan, di ladang sebelah barat benih tidak bertumbuh dengan baik, bahkan banyak yang mati. Ternyata tanah sebelah barat itu lebih tandus daripada yang sebelah timur. Itu sebabnya mengapa tanah itu kurang menghasilkan cabe yang baik.

Yakobus menyebutkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati, seperti benih di atas tanah yang tandus, akan mati dan tidak menghasilkan apa-apa. Tanpa perbuatan, iman itu kosong dan tidak berguna. Tanah yang tandus tidak berguna karena tidak dapat menghasilkan apa-apa. Berbeda dengan tanah yang subur. Ketika benih iman ditaburkan, tanah subur itu memiliki kemampuan untuk menghasilkan buah, yaitu perbuatan yang baik dan benar. Jadi, bila iman itu tidak menghasilkan perbuatan, hati orang yang menerimanya mungkin terlalu keras dan tegar. Hati seperti ini tidak ada gunanya. Bahkan, setan lebih baik daripada mereka karena setan-setan percaya bahwa hanya ada satu Allah. Hanya saja, setan tidak mau menyembah Allah. Iman yang hidup hanya tumbuh di hati yang lembut, seperti Abraham dan Rahab dibenarkan Allah, karena hati mereka tetap percaya dan menyatakannya dalam perbuatan nyata.

Youth, sebagai orang beriman, mari kita hasilkan perbuatan-perbuatan baik. Teruslah melembutkan hati sehingga iman itu dapat tumbuh dan berbuah dalam perubahan hidup dan pelayanan nyata sehari-hari. Biarlah orang-orang di sekitar kita dapat merasakan pelayanan kasih kita sebagai wujud iman kita.

Selasa, 27 Oktober 2020

IMAN YANG SIA-SIAYakobus 2:14-26

Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu

tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada

hakekatnya adalah mati.

(Yak. 2:17)

1. Bagaimana iman dapat menjadi iman yang mati atau sia-sia?2. Bagaimana pertumbuhan benih iman dalam diri Anda, sudahkah berbuah?

Pokok Doa: Pertumbuhan benih iman dalam hati anak-anak Tuhan.

Page 66: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Rabu, 28 Oktober 2020

BERPEGANG PADAFIRMAN KEBENARAN

Mazmur 119:41-48

Janganlah sekali-kali men-cabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.

(Mzm. 119:43)

Sebagai seorang Kristen, Handi bertekad untuk berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Suatu saat, ketika sedang mengerjakan sebuah proyek bersama teman-temannya, mereka menemukan satu kendala yang menghambat dan merugikan mereka. Beberapa temannya berpendapat bahwa mereka tidak dapat melanjutkan proyek tersebut, situasi yang mereka hadapi tidak memungkinkan mereka untuk bertahan. Dari lima orang, hanya Handi yang berpendapat bahwa mereka harus

tetap menyelesaikan apa yang sudah mereka mulai karena mereka telah diberi kepercayaan dan sudah berjanji akan menyelesaikannya. Handi percaya pada apa yang dikatakan firman Tuhan dan ia berusaha meyakinkan teman-temannya bahwa Tuhan akan memuliakan orang yang berpegang pada janjinya walaupun rugi (Mzm. 15:4).

Dalam Mazmur 119 ini, pemazmur juga mengungkapkan sikap percaya penuh pada firman Tuhan. Pemazmur berharap Tuhan berkenan menyatakan kasih setia-Nya kepadanya dan menyelamatkan dia dan teman-temannya. Pemazmur percaya bahwa Tuhan sanggup menjaga dan memelihara hidupnya dan Tuhan akan membuat dirinya mengalami kelegaan. Berusaha memperkatakan firman Tuhan di tengah-tengah situasi yang sulit bukanlah hal yang gampang. Itu sebabnya pemazmur berdoa memohon kepada Tuhan agar Tuhan tidak mencabut firman-Nya dari mulutnya, melainkan terus meneguhkan pengharapannya.

Youth, segala sesuatu dalam hidup kita bisa berubah. Namun, Tuhan kita tetap sama. Ia dapat dipercaya dan diandalkan dalam segala situasi. Oleh karena itu, percayalah kepada Tuhan dan peganglah firman kebenaran-Nya dengan teguh.

1. Mengapa pemazmur bertekad untuk hidup dalam firman Tuhan selamanya?2. Bagaimana keyakinan Anda terhadap kebenaran firman Tuhan?

Pokok Doa: Berpegang pada kebenaran firman Allah.

Page 67: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Kamis, 29 Oktober 2020

KUATKAN DANTEGUHKANLAH HATIMU!

Yosua 1:1-11“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah

yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan

bersumpah ....”

(Yos. 1:6)

Yosua akan memulai perjalanannya memimpin bangsa Israel memasuki negeri yang dijanjikan Tuhan kepada mereka. Tuhan meneguhkan dan menguatkan Yosua dengan janji-Nya. Sebagaimana Tuhan memimpin dan menyertai Musa, demikianlah Tuhan akan memimpin dan menyertai Yosua.

Dari pihak Tuhan, Tuhan meyakinkan Yosua bahwa Ia akan tetap memelihara janji yang pernah disampaikan-Nya kepada bangsa Israel

melalui Musa. Meskipun Musa sudah tidak ada lagi bersama mereka, Tuhan akan tetap menepati apa yang telah dijanjikan-Nya. Namun, Tuhan juga tahu bahwa apa yang akan dihadapi oleh Yosua tidaklah mudah. Itu sebabnya berulang kali Tuhan meminta agar Yosua menguatkan dan meneguhkan hatinya. Tantangan terbesar yang harus dihadapi Yosua adalah memimpin umat Israel yang kecenderungan hatinya selalu ingin menyimpang dari hukum, ketetapan, dan perintah Tuhan. Tuhan mengingatkan Yosua agar ia dapat menguatkan dan meneguhkan hatinya dalam memimpin bangsa Israel. Tuhan akan menyertai Yosua, tetapi Yosua juga harus terus mengerjakan bagiannya.

Youth, setiap situasi, termasuk situasi yang sulit, pasti terjadi dengan sepengetahuan dan seizin Tuhan. Ketika Tuhan mengizinkan kita ada dalam situasi yang sulit, atau memberi tugas dan tanggung jawab yang berat, pasti ada maksud baik yang ingin dikerjakan-Nya. Ia tidak akan membiarkan kita berjuang sendirian. Ia akan menyertai kita dan pada akhirnya memberi kita kemenangan. Hanya saja, kita pun harus menguatkan hati kita untuk terus mengerjakan bagian-bagian kita, yaitu tugas-tugas kita setiap hari.

1. Apa yang Tuhan janjikan kepada Yosua terkait tugas panggilan-Nya?2. Dalam hal apa Tuhan ingin Anda menguatkan dan meneguhkan hati Anda?

Pokok Doa: Keteguhan hati orang percaya dalam melaksanakan panggilan Allah.

Page 68: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Jumat, 30 Oktober 2020

LANGKAH IMAN RAHAB Yosua 2:1-14

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama

dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu ....

(Ibr. 11:31)

Zaman Alkitab tentu sangat berbeda dengan zaman sekarang ini, khususnya dalam bidang komunikasi. Pada zaman Alkitab tentu tidak ada media elektronik untuk merekam dan menyebarkan semua peristiwa hebat yang dilakukan Allah di tengah-tengah Israel. Meskipun demikian, semua peristiwa itu mudah tersebar dan membuat bangsa yang mendengarnya menjadi gentar dan takut. Bayangkan, seandainya semua itu terekam video, semua orang tentu

akan lebih mengagumi, menghormati, dan takut terhadap Allah.Rahab adalah seorang perempuan sundal yang tinggal di kota Yerikho.

Ia mendengar pembicaraan banyak orang tentang bangsa Israel dan TUHAN, Allahnya orang Israel yang luar biasa. Rahab telah mendengar bagaimana orang Yerikho menjadi takut dan gentar terhadap Allahnya orang Israel. Akhirnya, Rahab memilih berlindung pada Allah Israel. Ia memilih untuk bersikap ramah kepada orang-orang Israel yang masuk ke kotanya dan memilih untuk menyelamatkan para pengintai dari orang-orang yang hendak menangkap mereka. Rahab berani mengambil langkah iman untuk percaya kepada Tuhan. Mengapa Rahab melakukan itu? Karena ia percaya pada kebesaran Tuhan. Ia berharap Tuhan juga berkenan menyelamatkan hidupnya dan kaum keluarganya pada hari Tuhan menaklukkan Yerikho bagi Israel.

Youth, kita juga telah mendengar pekerjaan-pekerjaan ajaib yang dilakukan Tuhan, baik atas umat Israel di zaman Alkitab maupun atas umat-Nya di masa kini. Itu semua adalah kesaksian iman yang riil. Jadi, percayalah bahwa Tuhan juga mampu dan mau melakukan perkara besar dalam hidup kita.

1. Mengapa Rahab berani menyelamatkan para pengintai? 2. Langkah iman seperti apa yang Tuhan mau kita ambil pada hari ini?

Pokok Doa: Keberanian percaya dan memercayakan hidup kepada Tuhan.

Page 69: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.

Sabtu, 31 Oktober 2020

CARA PANDANG YANGBERBEDA

Yosua 2:15-24Kata mereka kepada Yosua: “TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri itu ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar

menghadapi kita.”

(Yos. 2:24)

Musa dan Yosua sama-sama pernah mengirim pengintai untuk memata-matai kota yang akan dimasuki Israel. Para pengintai itu dikirim untuk melihat negeri yang sama, yaitu Kanaan. Para pengintai yang diutus Musa kembali dengan membawa gambaran yang baik tentang tanah yang akan mereka masuki, tetapi juga membawa gambaran mengerikan dan melemahkan orang-orang Israel (Bil. 13:29-33). Para pengintai yang diutus Yosua sebaliknya. Mereka kembali dari

pengintaian dan menceritakan semua pengalaman mereka yang membawa mereka pada kesimpulan bahwa Tuhan telah menyerahkan seluruh negeri itu ke tangan mereka.

Para pengintai yang diutus Musa melihat betapa besar dan hebatnya lawan yang akan mereka hadapi. Tidak heran jika kemudian mereka menjadi takut dan gentar. Mereka merasa bangsa Kanaan bukan lawan sepadan untuk Israel. Mereka lupa bahwa bukan mereka sendiri yang akan berperang melawan penduduk Kanaan, melainkan Tuhan yang akan berperang bersama mereka. Hal itulah yang dilihat para pengintai yang diutus Yosua. Mereka melihat kebesaran Tuhan. Kedahsyatan Tuhan membangkitkan kengerian dan menggentarkan penduduk Kanaan. Tuhan telah menyerahkan negeri itu kepada Israel.

Youth, Tuhan mau kita melihat Dia saat menghadapi tantangan hidup kita. Jangan kita melihat persoalan hanya dari kacamata dan sudut pandang diri kita. Dalam setiap situasi, Tuhan mau kita memperhitungkan kehadiran-Nya. Oleh karena itu, jangan terburu-buru gentar menghadapi masalah. Sebaliknya, andalkan Tuhan dan biarkan masalah yang gentar menghadapi Tuhan.

1. Bagaimana Allah menyatakan kebenaran janji-Nya kepada para pengintai?2. Sudahkah Anda memperhitungkan peran kehadiran Tuhan dalam hidup Anda?

Pokok Doa: Iman orang percaya diteguhkan melalui pengalaman hidupnya.

Page 70: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.
Page 71: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.
Page 72: Renungan Pemudagkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/YFC-Sep-Okt-2020.pdf · Kata “tekun” diterjemahkan dari kata Yunani “hupomone” yang artinya teguh bertahan dan sabar.