RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

15
RENSTRA RSJKO SOEPRAPTO DAERAH BENGKULU TAHUN 2010 – 2014 A. Maksud dan Tujuan. Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa Ketergantungan Obat Soeprapto Daerah Bengkulu Tahun 2010-2014 ini adalah dokumen Rencana Pembangunan Tahun 2010-2014 yang memuat rancangan arah kerangka rencana kerja, serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang disusun dengan berbasis kinerja dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu. B. Sistematika Penulisan. Dalam Sistematika Penulisan Dokumen Penyusunan Rencana Strategis Rumah sakit Jiwa Ketergantungan Obat Soeprapto Daerah Bengkulu Tahun 2010-2014, terdiri dari: DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Maksud dan tujuan C. Sistematika Penulisan BAB II. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Propinsi Bengkulu B. Gambaran Umum RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu. BAB III. ANALISIS SITUASI, ISU STRATEGIS A. Analisis Lingkungan Eksternal B. Analisis Lingkungan Internal C. Hasil Analisis Lingkungan Eksternal D. Hasil Analisis Lingkungan Internal BAB IV . VISI, MISI DAN NILAI-NILAI, PEMILIHAN STRATEGI A. Visi B. Misi C. Budaya Kerja D. Motto E. Tujuan F. Sasaran G. Pemilihan Strategi BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Strategi B. Kebijakan BAB VI PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program 2) Kegiatan BAB VII. PENUTUP LAMPIRAN

Transcript of RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

Page 1: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

RENSTRA RSJKO SOEPRAPTO DAERAH BENGKULU

TAHUN 2010 – 2014

A. Maksud dan Tujuan. Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa

Ketergantungan Obat Soeprapto Daerah Bengkulu Tahun 2010-2014 ini adalah dokumen Rencana Pembangunan Tahun 2010-2014 yang memuat rancangan arah kerangka rencana kerja, serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang disusun dengan berbasis kinerja dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu. B. Sistematika Penulisan.

Dalam Sistematika Penulisan Dokumen Penyusunan Rencana Strategis Rumah sakit Jiwa Ketergantungan Obat Soeprapto Daerah Bengkulu Tahun 2010-2014, terdiri dari: DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang B. Maksud dan tujuan C. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Propinsi Bengkulu B. Gambaran Umum RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu.

BAB III. ANALISIS SITUASI, ISU STRATEGIS A. Analisis Lingkungan Eksternal B. Analisis Lingkungan Internal C. Hasil Analisis Lingkungan Eksternal D. Hasil Analisis Lingkungan Internal

BAB IV . VISI, MISI DAN NILAI-NILAI, PEMILIHAN STRATEGI A. Visi B. Misi C. Budaya Kerja D. Motto E. Tujuan F. Sasaran G. Pemilihan Strategi

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Strategi B. Kebijakan

BAB VI PROGRAM DAN KEGIATAN 1) Program 2) Kegiatan

BAB VII. PENUTUP LAMPIRAN

Page 2: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

3) INTISARI RENSTRA A. VISI RSJKO SOEPRAPTO DAERAH BENGKULU TAHUN 2010-2014

“Menjadi RSJKO unggulan pelayanan Kesehatan Jiwa dan Pelayanan Terpadu Terapi dan Rehabilitasi Narkoba di wilayah Sumatera ”.

B. MISI

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik dan terapi rehabilitasi narkoba melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara profesional, bermutu dan terjangkau (PRIMA) untuk mencapai kepuasan pelanggan.

2. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian 3. Meningkatkan pengelolaan rumah sakit jiwa dengan manajemen profesional

yang inovatif-proaktif dan efektif. 4. Meningkatkan cakupan pelayanan dan pemasaran kesehatan jiwa dan terapi

rehabilitasi narkoba melalui integrasi dan kerjasama Lintas Sektoral 5. Menjadikan RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu sebagai Pusat pendidikan

dan penelitian kesehatan jiwa dan terapi rehabilitasi narkoba di wilayah Sumatera.

6. Meningkatkan mutu dan ketersediaan sarana dan prasarana. 7. Meningkatkan kebanggaan profesi serta kesejahteraan karyawan secara

merata, dan adil.

C. TUJUAN Sebagai penjabaran dari Visi RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu, maka tujuan jangka panjang yang akan dicapai adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan jiwa dan pelayanan terpadu terapi rehabilitasi narkoba yang unggul dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa yang mandiri dan produktif. Pelayanan kesehatan jiwa dan pelayanan terpadu rehabilitasi narkoba yang unggul dapat dicapai melalui peningkatan mutu pelayanan, peningkatan kualitas SDM, peningkatan manejemen profesional, peningkatan cakupan dan pengembangan pemasaran, ketersediaan sarana dan prasarana,serta penyelenggaraan diklat kesehatan jiwa dan terapi rehabilitasi narkoba.

D. SASARAN Pelayanan kesehatan jiwa dan pelayanan terpadu terapi rehabilitasi narkoba diarahkan untuk mencapai sasaran: 1. Meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa dan narkoba dengan cakupan BOR

menjadi 75%, jumlah rawat jalan menjadi 16.000 kunjungan, Akreditasi 10 pelayanan, terselenggaranya pengendalian mutu secara periodik serta terselenggaranya integrasi ke RSUD dan puskesmas 9 kabupaten / kota 95 %.

2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM melalui diklat dengan cakupan 40% karyawan dan penambahan jumlah SDM sesuai kebutuhan serta meningkatnya kerjasama dengan institusi pendidikan di Bengkulu sebagai tempat pendidikan dan penelitian keswa dan NAPZA 100%.

3. Terlaksananya sistem manajemen Rumah Sakit secara menyeluruh dan kontinu disemua tingkatan.

Page 3: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

4. Terselenggaranya pemasaran pada pelayanan RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu pada 10 kabupaten/kota dan 10 propinsi di wilayah Sumatera secara berkesinambungan sampai 65%.

5. Tersedianya sarana dan prasarana yang bermutu, tercukupi dan terpelihara dengan baik sampai 80%.

6. Terpenuhinya kesejahteraan karyawan melalui peningkatan pendapatan secara proporsional.

E. PEMILIHAN STARTEGI Dari total skore dari faktor eksternal dan internal posisi untuk Pelayanan

Jiwa RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu berada pada kuadran sel V, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

MATRIK INTERNAL EKSTERNAL

PELAYANAN JIWA 4 3 2 1 T 4 o t 3 I II III a l Y 2 IV V VI E F E 1 VII VIII IX 2,98

Total skor bobot IFE (2,95)

Keterangan Gambar Pada sel I,II dan IV adalah: Growth and build Pada sel III, V dan VII adalah: Hold and Maintain Pada sel VI, VIII dan IX adalah: Harvest or divest

Dari gambar tersebut didapat posisi pelayanan jiwa berada pada sel No.V

yaitu pada kondisi Hold and Maintain sehingga alternatif strategi yang dilakukan adalah product development dan market penetration Definisi dari strategi-strategi tersebut menurut Duncan adalah: 1. Strategi Pengembangan Produk (Product development) yaitu:

mengembangkan penjualan dengan memperbaiki mutu produk Rumah Sakit yang sudah ada atau menambah produk baru yang belum dipasarkan.

Page 4: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

2. Stategi penetrasi pasar (market penetration) yaitu manambah pangsa pasar dengan produk/ jasa yang sama dan mempertahankan atau peningkatan mutu pelayanan terhadap pangsa pasar melalui pemasaran.

Hasil tabulasi untuk penyesuaian strategi antara strategi SWOT dengan variable IE (Hold and Maintain) dari Duncan adalah: I. Pengembangan Produk (peningkatan mutu produk/ menambah produk layanan)

mempunyai 7 strategi yaitu: 1. mengoptimalkan SDM yang ada melalui diklat untuk perbaikan mutu

pelayanan. 2. Membuat kerjasama dengan dokter spesialis jiwa sebagai konsulen. 3. Melengkapi Standar Operasiona Prosedur (SOP) untuk pelayanan kesehatan

jiwa dan kesehatan lainnya 4. Mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk kebutuhan akan pelayanan keswa

dan kesehatan lainnya. 5. Penambahan produk pelayanan 6. memperbaiki penampilan gedung,SDM, pelayanan serta lingkungan. 7. Menjalin kerjasama dengan fakultas kedokteran yang mempunyai program

spesialis kesehatan jiwa untuk menjadikan RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu sebagai lahan residen spesialis jiwa.

8. Mengalokasikan anggaran untuk memberikan insentif lebih kepada dokter spesialis jiwa

II. Penetrasi Pasar (peningkatan mutu pelayanan kepada pasar melalui pemasaran) , mempunyai 5 strategi yaitu: 1. mengintensifkan jaringan keswa yang ada secara optimal 2. Kerjasama (MOU) dengan pemda TK II dalam kerjasama untuk pelayanan

Jamkesda di RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu 3. memperluas pemasaran untuk memperkenalkan jenis-jenis pelayanan di RSJ 4. Mengupayakan agar program keswa mendapat perhatian dari pemerintah. 5. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang keswa.

Dari total skore dari faktor eksternal dan internal posisi untuk Unit Pelayanan Terapi dan Rehabilitasi Narkoba RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu berada pada kuadran sel I, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

MATRIK INTERNAL EKSTERNAL TERAPI DAN

REHABILITASI NARKOBA 4 3 2 1 T 4 o t 3 I II III a l Y 2 IV V VI E F E 1 VII VIII IX 3,2

Page 5: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

Total skor bobot IFE (3,13) Keterangan Gambar Pada sel I,II dan IV adalah: Growth and build Pada sel III, V dan VII adalah: Hold and Maintain Pada sel VI, VIII dan IX adalah: Harvest or divest

Dari gambar tersebut didapat posisi pelayanan Narkoba berada pada sel No.I

yaitu pada kondisi Grow and build sehingga strategi yang dipilih adalah integrative dan intensive.

Dimana strategi integrasi yaitu: integrasi vertikal yang terdiri dari forward integration, backward integration dan horizontal integration atau organisasi melakukan kontrol terhadap distributor, pemasok serta pesaing. (Duncan, 1995). 1. Forward integration : adalah strategi peningkatan kontrol terhadap distributor 2. Backward integration : adalah strategi peningkatan kontrol terhadap pemasok 3. Horizontal integration : adalah strategi peningkatan kontrol terhadap pesaing

Sedangkan strategi intensif adalah dorongan intensif dalam meningkatkan posisi bersaing, yang terdiri dari: 1. Penetrasi pasar (market penetration) adalah melakukan peningkatan pangsa pasar

untuk produk atau jasa yang berlaku, atau peningkatan pelayanan. 2. Pengembangan pasar (market development) adalah memperkenalkan produk atau

jasa yang ada pada daerah yang baru 3. Pengembangan produk (produk development) adalah meningkatkan penjualan

dengan memperbaiki mutu atau jasa yang ada atau pengembangan produk atau jasa.

Hasil tabulasi untuk penyesuaian strategi antara strategi SWOT dengan variable IE (strategi integrative dan intensive) adalah: I. Penetrasi pasar

1. Mengoptimalkan sarana / gedung yang ada untuk pelayanan. 2. Mengoptimalkan pemanfaatan peralatan yang ada. 3. Mengupayakan tunjangan resiko dalam komponen gaji. 4. Mengoptimalkan peralatan dan sarana RSJKO dengan kerja sama RS lain

sebagai perujuk pasien. II. Pengembangan pasar

1. Lakukan pemasaran untuk memperkenalkan pelayanan Terapi dan Rehabilitasi (T&R) Narkoba

2. Kerjasama dengan aparat hukum untuk penanganan korban narkoba . 3. Informasikan bahwa tarif pelayanan T & R narkoba di RSJKO Soeprapto

Daerah Bengkulu terjangkau. 4. Mengembangkan pelayanan unggulan RS yang terintegrasi dengan konsep

pariwisata (terapi wisata). III. Pengembangan produk

1. Kerja sama dengan RS Lain untuk konsulen dokter spesialis T &R Narkoba

Page 6: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

2. Mengupayakan pemenuhan sarana prasarana serta insentif untuk dokter spesialis.

3. Merekrut dan melaksanakan diklat SDM 4. Melengkapi SOP T&R Narkoba 5. Lengkapi sarana dan prasarana. 6. Memanfaatkan mantan pecandu menjadi koncelor addict.;

F. PRIORITAS STRATEGI

PELAYANAN JIWA Setelah diketahui strategi-strategi yang ada, maka perlu untuk ditentukan prioritas strategi yang akan dilakukan. Yaitu dengan melalui pembobotan strategi yang ada dan dihubungkan dengan analisa SWOT yang ada (dengan perhitungan kuantitatif QSPM), perhitungan terlampir a. Hasil prioritas strategi Strategi Pengembangan produk pelayanan jiwa adalah:

1. Strategi Melengkapi SOP untuk pelayanan kesehatan jiwa dan kesehatan lainnya, TAS= 5,77

2. Mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk kebutuhan akan pelayanan keswa dan kesehatan lainnya, TAS=5,43

3. Strategi mengoptimalkan SDM yang ada melalui diklat untuk perbaikan mutu pelayanan, nilai TAS= 5,1

4. Mengalokasikan Strategi anggaran untuk memberikan insentif lebih kepada dokter spesialis jiwa, dengan nilai TAS= 5,1

5. Strategi Penambahan produk pelayanan, TAS= 5,02 6. Strategi memperbaiki penampilan gedung,SDM, pelayanan serta

lingkungan TAS= 4,84. 7. Strategi Menjalin kerjasama dengan fakultas kedokteran yang mempunyai

program spesialis kesehatan jiwa untuk menjadikan RSJKO BKL sebagai lahan residen spesialis jiwa, TAS= 4,05

8. Strategi Membuat kerjasama dengan dokter spesialis jiwa sebagai konsulen, TAS=3,89

b. Hasil prioritas strategi Strategi Penetrasi pasar pelayanan jiwa adalah 1. Strategi memperluas pemasaran untuk memperkenalkan jenis-jenis

pelayanan di RSJ, TAS= 5,45 2. Strategi Kerjasama (MOU) dengan pemda TK II dalam kerjasama untuk

pelayanan Jamkesda di RSJKO Bengkulu, TAS= 5,12 3. Strategi mengintensifkan jaringan keswa yang ada secara optimal,

TAS=5,04 4. Strategi Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang keswa,

TAS=4,99 5. Strategi Mengupayakan agar program keswa mendapat perhatian dari

pemerintah, TAS= 4,88 2. PELAYANAN TERAPI REHABILITASI NARKOBA (T&R NARKOBA) a. Hasil prioritas strategi Strategi Penetrasi Pasar pelayanan T&R Narkoba

adalah: 1. Strategi Mengoptimalkan sarana / gedung yang ada untuk pelayanan.

TAS= 5,42

Page 7: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

2. Mengoptimalkan pemanfaatan peralatan yang ada, TAS=5,2 3. Melakukan ikatan kerjasama (MOU) dengan Lintas sektoral (sekolah,

LSM, Perguruan Tinggi, Dinas Pariwisata, Ormas dan perusahaan), TAS=5,17

4. Mengoptimalkan peralatan dan sarana RSJKO dengan kerja sama RS lain sebagai perujuk pasien, TAS=4,94

5. Strategi Mengupayakan tunjangan resiko dalam komponen gaji. TAS= 4,9

b. Hasil prioritas Strategi Pengembangan Pasar pelayanan Terapi dan Rehabilitasi Narkoba adalah: 1. Strategi melakukan pemasaran untuk memperkenalkan pelayanan T&R

Narkoba, TAS= 5,88 2. Strategi Menginformasikan bahwa tarif pelayanan T & R narkoba di

RSJKO Bengkulu terjangkau, TAS= 5,31 3. Strategi Kerjasama dengan aparat hukum untuk penanganan korban

narkoba, TAS= 5,16 c. Hasil prioritas strategi Strategi Pengembangan Produk pelayanan Terapi dan

Rehabilitasi Narkoba adalah: 1. Strategi Melengkapi SOP Terapi &Rehabilitasi Narkoba, TAS= 5,42 2. Strategi Merekrut dan melaksanakan diklat SDM, TAS= 5,39 3. Strategi Lengkapi sarana dan prasarana Terapi dan Rehabilitasi Narkoba.

TAS =5,12 4. Strategi Mengembangkan pelayanan unggulan RS yang terintegrasi

dengan konsep pariwisata (terapi wisata). TAS= 5,09 5. Strategi Memanfaatkan mantan pecandu menjadi koncelor addict.TAS=

5,04 6. Strategi Kerja sama dengan RS Lain untuk konsulen dokter spesialis T

&R Narkoba. TAS= 4,98 7. Strategi Mengupayakan pemenuhan sarana prasarana serta insentif untuk

dokter spesialis. TAS= 4,77

G. KEBIJAKAN Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi RSJKO Sooeprapto Daerah Bengkulu 2010-2014, maka RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan sebagai berikut: 1. Pengembangkan RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu

Dengan telah selesainya pembangunan gedung one stop center maka mulai tahun 2010 akan dibuka Unit Terapi dan Rehabilitasi Narkoba Terpadu yang representatif, canggih dan modern di wilayah Sumatera diintegrasikan dengan pariwisata daerah Propinsi Bengkulu. Yaitu dengan mengembangkan “Terapi Wisata” di RSJKO Soeprapto

Daerah Bengkulu, hal ini mengingat bahwa lokasi RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu yang strategis berdekatan dengan beberapa objek wisata di Bengkulu.

Page 8: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

Adapun jenis-jenis pelayanan di Unit Terapi dan Rehabilitasi Narkoba yang akan dikembangkan adalah : 1. Medical base

Yaitu: detoksifikasi, intoksifikasi,over dosis, rawat jalan, penanganan komplikasi dan dampak buruk narkoba, psikoterapi, penanganan dual diagnosis, Volunter Conseling Terapi (VCT)

2. Rehabilitasi Yaitu : mental, fisik, religi, sosial.

3. Hipnotherapy Yaitu : Model terapi dengan metode hipnotis

Jenis Kegiatan di Unit Terapi dan Rehabilitasi Narkoba yang akan dikembangkan adalah: 1. Workshop 2. Seni dan Musik 3. Terapi Rekreasi 4. Olah Raga (fitness, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, futsal,

mancing,pencak silat) 5. Motorik halus dan motorik kasar 6. Perkebunan Jenis pelayanan lainnya yang akan dikembangkan di RSJKO Soeprapto

Daerah Bengkulu tahun 2010-2014 adalah: 1. Pelayanan untuk anak Autis 2. Pelayanan Rawat Jalan

2. Penggalangan Kemitraan Lintas Program dan Lintas Sektor Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan menuju terwujudnya Visi RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu 2010-2014, diperlukan kerja sama lintas program dan lintas sektor yang mantap. Untuk itu upaya sosialisasi dan advokasi masalah-masalah dan upaya pembangunan kesehatan kepada sektor lain perlu dilakukan secara intensif dan berkesinambungan. Kerja sama lintas program dan lintas sektor harus dilakukan sejak perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, sampai pada pengawasan dan penilaiannya.

3. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Pelaksanaan program dan kegiatan RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu akan efektif dan efisien bila upaya pengawasan terus ditingkatkan intensitas dan kualitasnya melalui pemantapan sistem dan prosedur pengawasan. Pelaksanaan pengawasan tersebut dilaksanakan secara komprehensif dan berbasis kinerja.

4. Peningkatan Peran serta Daerah Di era desentralisasi dan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah, peran Pemerintah Daerah sangat penting dan menentukan dalam pencapaian tujuan RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu. Oleh karena itu peran serta Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu dalam kebijakan pembangunan kesehatan senantiasa memperhatikan program kesehatan jiwa dan narkoba dalam hal penganggaran, kebijakan dan manajemen.

Page 9: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

5. Pemberdayaan Masyarakat dan Swasta Dalam era reformasi, masyarakat termasuk swasta harus berperan aktif dalam pembangunan kesehatan termasuk kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu memenuhi dan secara tanggap melakukan tindakan membawa anggota masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba ke tempat pelayanan kesehatan yang kompeten.

6. Pengembangan Sumberdaya Kesehatan Agar pembangunan kesehatan dapat terselenggara secara berhasil-guna dan berdaya-guna, diperlukan sumberdaya manusia kesehatan yang bermutu serta berahlak baik. Dalam pengembangan sumberdaya manusia kesehatan, RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu melaksanakan perencanaan kebutuhan sumberdaya manusia, yang dilakukan secara terintegrasi, dan terpadu, serta pendayagunaannya yang adil dan merata. Pengembangan sumberdaya manusia kesehatan juga diarahkan agar mempunyai daya saing yang kuat dalam menghadapi globalisasi yang merupakan tantangan sekaligus peluang pembangunan kesehatan. Guna menjamin ketersediaan sumberdaya pembiayaan kesehatan, RSJKO Sooeprapto Daerah Bengkulu melakukan advokasi dan sosialisasi kepada semua penyandang dana, baik pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta. Dengan demikian pembiayaan kesehatan akan tersedia dalam jumlah yang mencukupi dan teralokasikan secara adil serta dapat dimanfaatkan secara efektif, efisien, dan akuntabel. Anggaran RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu bersumber APBD dan APBN, Untuk menjamin sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan, dilaksanakan penyediaan dan distribusi obat serta perbekalan kesehatan, sehingga akan tersedia obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat. RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu menjamin tersedianya buffer stock obat sangat essensial, dan kebutuhan obat untuk pelayanan Kesehatan.

7. Pelaksanaan Upaya Kesehatan. Sesuai dengan paradigma sehat, RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu harus memberikan pengutamaan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. Di samping itu upaya kesehatan bagi penduduk miskin melalui Jamkesmas, kerjasama dengan kabupaten untuk pelayanan Jakmesda dan kerjasama dengan fihak terkait lainnya, promosi kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan perlu mendapat pengutamaan, dan penanganan secara profesional. RSJKO Sooeprapto Daerah Bengkulu harus mampu memberikan pelayanan rujukan kesehatan jiwa dan narkoba yang diperlukan oleh masyarakat termasuk swasta.

Page 10: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

H. PROGRAM DAN KEGIATAN Berdasarkan Strategi dari analisis SWOT yang disesuaikan dengan strategi I-E menurut Duncan untuk pelayanan kesehatan jiwa dan pelayanan Terapi dan Rehabilitasi Narkoba maka dibuat Program dan Kegiatan dengan mengacu Peraturan Mendagri No.13 Tahun 2006 lampiran tentang Kode dan Daftar Program Kegiatan Menurut Urusan Pemerintah Daerah adalah: I. Pelayanan Kesehatan Jiwa

A. Pengembangan Produk (peningkatan mutu produk/ menambah produk layanan) mempunyai 7 strategi yaitu: 1. Strategi Melengkapi Standar Operasional Prosedur pelayanan kesehatan

jiwa dan kesehatan lainnya untuk peningkatan mutu pelayanan Program : Standarisasi Pelayanan kesehatan Kegiatan : 1. Penyusunan Standar pelayanan kesehatan

2. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 3. Penilaian Akreditasi RS 4.Menyesuaikan standar analisis belanja pelayanan kesehatan

(penyesuaian pola tarif pelayanan jiwa) 5. Survey/penelitian kepuasan pelanggan

Program : Peningkatan, pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Kegiatan : 1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

2. Penyusunan laporan kinerja pelayan 2. Strategi Mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk kebutuhan akan

pelayanan keswa dan kesehatan lainnya. (Berintegrasi dengan program lainnya.) Program : Pemeliharaan sarana dan prasarana RS/RSJ Kegiatan : 1. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan RS

2.Menempatkan sarana dan prasarana pada tempatnya agar dapat digunakan untuk keperluan RS

Program : Obat dan perbekalan kesehatan. Kegiatan: Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ Kegiatan :1. Pengadaan bahan-bahan logistik RS (dapur, laboratorium,

keperawatan, rehabilitasi, Elektromedik serta logistik lainnya)

3. Strategi Mengoptimalkan SDM yang ada melalui diklat untuk perbaikan mutu pelayanan. Program : Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan :

1. Pendidikan dan pelatihan formal (lihat di lampiran) 2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan 3. Bimbingan teknis 4. Seminar/ lokakarya 5. Penempatan SDM sesuai dengan bidang dan keahliannya

Page 11: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

4. Mengalokasikan anggaran untuk memberikan insentif lebih kepada dokter spesialis jiwa, dokter jaga, perawat jaga sore malam dan petugas supervisi Program : Pelayanan administrasi perkantoran Kegiatan : Honorarium dokter spesialis jiwa, dokter jaga, perawat jaga

dan petugas supervisi. 5. Strategi Penambahan produk pelayanan

Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ Kegiatan : 1. Pembangunan ruang poli klinik RS

2.Pengembangan ruang Terapi (autis, rawat inap, UGD,rehabilitasi)

3.Penambahan produk layanan baru : autis, sub spesialis jiwa

6. Strategi Memperbaiki penampilan gedung, SDM, pelayanan serta lingkungan. Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ

(penampilan gedung) Kegiatan : 1. Rehabilitasi bangunan RS

2. Rehabilitasi sarana pendukung pelayanan Program : Peningkatan disiplin Aparatur ( penampilan SDM) Kegiatan : 1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

2. Pengadaan pakaian kerja lapangan 3. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

Program : Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Kegiatan : 1. Pendidikan dan pelatihan ( Customer service, manajemen,

teknis) Program : Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan : Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan Program : Pengembangan lingkungan sehat (penampilan lingkungan). Kegiatan : 1. Pengembangan lingkungan sehat (pembuatan IPAL,SPAL,

Gedung perawatan, taman, AMDAL, sumur BOR) Program : Rehabilitasi jalan dan jembatan Kegiatan : 1. Rehabilitasi jalan dalam lingkungan RSJKO

2. Rehabilitasi jembatan dilingkungan RSJKO 7. Strategi Menjalin kerjasama dengan fakultas kedokteran yang

mempunyai program spesialis kesehatan jiwa untuk menjadikan RSJKO BKL sebagai lahan residen spesialis jiwa. Program : Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kegiatan : 1. Kemitraan alih teknologi kedokteran

8. Strategi Membuat kerjasama dengan dokter spesialis jiwa sebagai konsulen. Program : Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kegiatan : Peningkatan kualitas dokter dengan kerjasama dengan dokter

spesialis untuk tenaga konsulen

Page 12: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

B. Penetrasi Pasar (peningkatan mutu pelayanan kepada pasar melalui pemasaran) , mempunyai 5 strategi yaitu: 1. Memperluas pemasaran untuk memperkenalkan jenis-jenis pelayanan di

RSJ Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan : 1. Pengembangan media promosi

2. Kerjasama (MOU) dengan pemda TK II dalam kerjasama untuk pelayanan Jamkesda di RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu Program : Kemitraan Peningkatan pelayanan kesehatan Kegiatan : 1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu melalui

kerjasama dengan Kabupaten/kota untuk pelayanan Jamkesda

2. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu melalui kerjasama dengan dinas sosial untuk pengobatan pasien sosial.

3. Mengintensifkan jaringan keswa yang ada secara optimal Program : Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan : 1. Peningkatan kesehatan jiwa Masyarakat Program : Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Kegiatan: Bimbingan teknis dan pembinaan kesehatan jiwa di RSUD

kabupaten/kota dan RSUD Propinsi di Sumatera. 4. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang keswa.

Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan : Penyuluhan kepada masyarakat

5. Mengupayakan agar program keswa mendapat perhatian dari pemerintah. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Rapat konsultasi dengan fihak terkait (pemerintah dan DPR)

tentang pentingnya kesehatan jiwa sehingga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah

II. Pelayanan Terapi dan Rehabilitasi Narkoba A. Penetrasi pasar

1. Mengoptimalkan sarana / gedung yang ada untuk pelayanan. Program : Standarisasi Pelayanan kesehatan Kegiatan : 1. Penyusunan Standar pelayanan kesehatan (T & R Narkoba)

2. Mengoptimalkan SDM yang ada untuk pelayanan di Unit T & R Narkoba dengan sarana dan prasarana yang ada.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan peralatan. Program : Pemeliharaan sarana dan prasarana RS/RSJ Kegiatan : 1. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan RS

2.Menempatkan peralatan pada tempatnya agar dapat digunakan untuk keperluan RS

3. Kolaborasi dengan dokter untuk mengirim pasien terapi dengan memanfaatkan peralatan.

Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RSJ Kegiatan : 1. Pengadaan alat-alat kesehatan medis T&R Narkoba RS

Page 13: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

2. Pengadaan alat-alat kesehatan non medis RS 3. Melakukan ikatan kerjasama (MOU) dengan Lintas sektoral (sekolah,

LSM, Perguruan Tinggi, Dinas Pariwisata, Ormas dan perusahaan) Program : Kemitraan pelayanan kesehatan Kegiatan : Kemitraan pencegahan dan pemberantasa narkoba.

4. Mengoptimalkan peralatan dan sarana dengan kerja sama RS lain sebagai perujuk pasien. Program : Kemitraan Peningkatan pelayanan kesehatan Kegiatan : 1. Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan

5. Mengupayakan tunjangan resiko dalam komponen gaji. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Rapat konsultasi untuk mengupayakan tunjangan resiko

masuk dalam komponen gaji B. Pengembangan pasar

1. Lakukan pemasaran untuk memperkenalkan pelayanan T &R Narkoba Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan : 1. Pengembangan media promosi

Pengembangan website RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu

Pengembangan leaflet Pembuatan booklet Promosi melalui media cetak Promosi melalui media elektronik Pembentukan jejaring keswa dan narkoba 18 jejaring / tahun

Pemasangan gambar/ tulisan-tulisan yang berkaitan dengan pelayanan ditempat-tempat pelayanan.

Membuka Stand pameran di area MTQ Nasional tahun 2010

2. Penyuluhan masyarakat hidup sehat (penyuluhan didalam dan luar RSJKO)

2. Informasikan bahwa tarif pelayanan Terapi & Rehabilitasi narkoba di RSJKO Bengkulu terjangkau. Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan :1. Pengembangan media promosi termasuk menginformasikan

tarif 3. Kerjasama dengan aparat hukum untuk penanganan korban narkoba .

Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Advokasi dengan fihak terkait (polisi, jaksa dan hakim)

bahwa sesuai dengan UU dinyatakan bahwa pecandu narkotika dan psikotropika wajib menjalani pengobatan atau perawatan

C. Pengembangan produk 1. Melengkapi Standar Operasional Prosedur

Program : Standarisasi Pelayanan kesehatan

Page 14: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014

Kegiatan : 1. Evaluasi & pengembangan Standar pelayanan kesehatan (T & R Narkoba)

2. Menyusun standar analisis belanja pelayanan kesehatan (pola tarif)

2. Merekrut dan melaksanakan diklat SDM Program : Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan : 1. Pendidikan dan pelatihan formal Terapi dan Rehabilitasi

Narkoba (lihat di lampiran) 2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan 3. Bimbingan teknis 4. Seminar/ lokakarya 5. Penempatan SDM sesuai dengan bidang dan keahliannya

(pelayanan T & R narkoba) 3. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan Terapi dan Rehabilitasi

Narkoba. Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ Kegiatan : 1. Pengadaan sarana dan prasarana RS (pembuatan taman,

pelapis tebing, jalan dilingkungan rumah saki) 2. Pengadaan alat-alat kesehatan medis T&R Narkoba RS 3. Pengadaan alat-alat kesehatan non medis T&R Narkoba

RS 4. Mengembangkan pelayanan unggulan RS yang terintegrasi dengan

konsep pariwisata (terapi wisata). Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ Kegiatan : 1. Pengembangan ruang Terapi (pelayanan unggulan) yang

terintegrasi dengan konsep pariwisata (terapi wisata) Program : Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan : Peningkatan pelayanan kesehatan Terapi dan Rehabilitasi

Narkoba dengan kegiatan terapi wisata Program : Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kegiatan : Kemitraan dengan dinas pariwisata untuk juga mengenalkan

program terapi wisata di RSJKO Soeprapto Daerah Bengkulu.

5. Memanfaatkan mantan pecandu menjadi koncelor addictif. Program : Pelayanan administrasi perkantoran Kegiatan : Honorarium Koncelor addictif.

6. Kerja sama dengan RS Lain untuk konsulen dokter spesialis jiwa Program : Kemitraan pelayanan kesehatan Kegiatan : Kemitraan Peningkatan kualitas dokter

7. Mengupayakan pemenuhan sarana prasarana serta insentif untuk dokter spesialis. Program : Pelayanan administrasi perkantoran Kegiatan : Honorarium dokter spesialis jiwa. Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ Kegiatan : 1. Rehabilitasi bangunan RS (rumah dinas)

2. Pengadaan sarana dan prasarana rumah dinas

Page 15: RENSTRA_RSJKO_BENGKULU_2010-2014