RENSTRA TAHUN 2019 - 2023 · 2020. 8. 19. · Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian...

43

Transcript of RENSTRA TAHUN 2019 - 2023 · 2020. 8. 19. · Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian...

  • ASUSTypewritten textRENSTRA TAHUN 2019 - 2023

  • i

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUANBAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAHBAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAHBAB IV TUJUAN DAN SASARANBAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANBAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAANBAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSANBAB VIII PENUTUP

  • BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan dokumen

    perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan,

    sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi

    perangkat daerah yang berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.Proses

    penyusunan renstra perangkat daerah meliputi:

    a. Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah;

    b. Penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah;

    c. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan

    d. penetapan Renstra Perangkat Daerah.

    Renstra perangkat daerah memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan

    baik ditingkat nasional, provinsi maupun Kabupaten/Kota. Keterkaitan Renstra

    perangkat daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah

    Provinsiserta dengan Renja perangkat daerahdapat diuraikan sebagai berikut :

    Penyusunan Renstra Perangkat Daerah mengacu pada tugas dan fungsi perangkat

    daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten,

    Peraturan Kepala Daerah Kabupaten tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah,

    RPJMD Kabupaten dan memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga, Renstra

    Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Hasil

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten.

    1

  • Analisis Gambaran pelayanan

    SKPD

    Perumusan Isu-isu

    strategis berdasarkan

    tusi

    Perumusan Strategi dan

    kebijakan

    Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

    kelompok sasaran dan pendanaan

    indikatif berdasarkan

    rencana program prioritas RPJMD

    Pengolahan data dan informasi

    Perumusan visi dan misi

    SKPD

    Perumusan Tujuan

    Perumusan sasaran

    Rancangan Renstra-SKPD

    Pendahuluan Gambaran pelayanan SKPD isu-isu strategis berdasarkan

    tugas pokok dan fungsi visi, misi, tujuan dan sasaran,

    strategi dan kebijakan rencana program, kegiatan,

    indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

    indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

    Perumusan indikator kinerja

    SKPD yang mengacu pada

    tujuan dan sasaran RPJMD

    SPM

    Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

    Kota

    Penelaahan RTRW

    Rancangan Renstra-SKPD

    Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

    kepada Bappeda

    Penelaahan KLHS

    Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

    Kota

    Renstra-KLdan Renstra

    SKPD Provinsi

    Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten dapat

    digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut:Gambar 1.2

    Bagan Alur Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten

    Renstra Perangkat Daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat

    strategis. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana

    Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu lima

    tahun. Selain itu Renstra Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan

    evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun

    evaluasi Renja Perangkat Daerah.

    1.2 Landasan Hukum

    Landasan hukum penyusunan Renstra Perangkat Daerah tahun 2018-2023

    adalah sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan

    Segala Bentuk Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan(Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277);

    2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 3886);

    2

  • 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208; Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4026);

    4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga

    Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4286);

    5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Menentang

    Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);

    9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir

    dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

    Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4585);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan

    Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

    Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

    3

  • 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan

    Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4737);

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

    16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2013 Nomor 3);

    17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

    Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

    Tahun 2011 Nomor 310);

    18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

    di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

    19. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Madiun Tahun 2005-

    2025;

    20. PeraturanDaerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun 2011 tentang Struktur

    Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun;

    21. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Madiun Tahun

    2019-2023;

    22. Peraturan Bupati Madiun Nomor 13 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi

    Badan Kwestuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun.

    4

  • 1.3 Maksud dan TujuanMaksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah

    adalah menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu lima

    tahun yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran,

    strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari

    RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah.

    Tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah sebagai berikut:

    1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

    pembangunan selama kurun waktu lima tahun dalam pelaksanaan tugas pokok

    dan fungsi perangkat daerah dalam mendukung Visi dan Misi kepala daerah

    2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan perangkat

    daerah untuk kurun waktu tahun lima tahun dalam pelaksanaan tugas dan

    fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja

    perangkat daerah.

    3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur perangkat daerah dalam menyusun

    Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah yang merupakan dokumen perencanaan

    perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu lima tahun.

    1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

    Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2018-2023 disusun dengan

    sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUANBab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan

    serta sistematika penulisan Rencana Strategis perangkat daerah.

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAHBab ini berisi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi perangkat daerah,

    sumber daya perangkat daerah, kinerja pelayanan perangkat daerah serta

    tantangan dan peluang pengembangan pelayanan perangkat daerah.

    BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan

    fungsii pelayanan perangkat daerah, tela’ahan visi, misi dan program Kepala

    Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, tela’ahan Renstra

    kementerian/lembaga dan Renstra perangkat daerah provinsi, tela’ahan

    Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup

    Strategis (KLHS) serta Penetapan Isu-isu Strategis.

    5

  • BAB IV TUJUAN DAN SASARANBab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat

    daerah.

    BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKANBab ini berisi tentang strategi dan kebijakan perangkat daerah.

    BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, kelompok sasaran

    dan pendanaan indikatif perangkat daerah.

    BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSANBab ini berisi tentang indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu

    pada tujuan dan sasaran RPJMD.

    BAB VIII PENUTUPBab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Renstra

    perangkat daerah

    6

  • BAB IIGAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

    2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

    2.1.1 Struktur Organisasi Perangkat Daerah

    Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatauan Bangsa dan Politik

    Dalam Negeri Kabupaten MadiunBerdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13

    Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah pasal 4 menyebutkan

    bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun

    merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah dibidang Kesatuan

    Bangsa dan Politik Dalam Negeri dan dibajabarkan dengan Peraturan Bupati

    Madiun Nomor 57 Tahun 2011 tentang Tugas Dan Fungsi Badan Kesatuan

    Bangsa Dan Politik Dalam Negeri yang dipimpin oleh Kepala Badan yang

    berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati, Madiun melalui

    Sekretaris Daerah.

    Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

    Mempunyai tugas :

    a) Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah pada

    bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat.

    b) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

    bidang tugasnya.

    Dalam melaksanakan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

    Negeri Kabupaten Madiun memiliki fungsi :

    a) Penyusunan rumusan kebijakan teknis pada bidang urusan kesatuan

    bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;

    b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

    kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

    c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas pada bidang urusan kesatuan bangsa

    , politik dan perlindungan masyarakat ;

    d) Pelaksanaan dan Pengawasan pada bidang urusan kesatuan bangsa ,

    politik dan perlindungan masyarakat ;

    e) Pelaksanaan Pengendalian , pengawasan dan pembinaan di bidang

    admistrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan tugas

    dinas ;

    f) Penyelenggaraan keamanan, kebersihan dan kenyamanan bekerja di

    lingkungan kantor ;

    g) Pelaksanaan koordinasi , monotoring , evaluasi dan laporan pada bidang

    urusuan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

    7

  • Struktur OrganisasiBadan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun, memiliki

    struktur Organisasi yang dipimpin seorang Kepala Badan yang dibantu seorang

    Sekretaris dan 3 (Tiga) Kepala Bidang dan 9 Kepala Sub Bagian / Sub Bidang

    sebagaimana gambar dibawah ini :

    2.1.2 Uraian Tugas dan FungsiSesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2011 tentang

    Struktur Oraganisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri

    Kabupaten Madiun, maka Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam

    Negeridan dibajabarkan dengan Peraturan Bupati Madiun Nomor 57 Tahun

    2011 tentang Tugas Dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam

    Negeri yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Bupati.

    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 13

    Tahun 2011 tersebut di atas,Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam

    Negeri Kabupaten Madiun menyelenggarakan tugas dan fungsi :

    a. Tugas Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun:

    Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah pada

    bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat.

    Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    8

  • b. Fungsi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun :

    Penyusunan rumusan kebijakan teknis pada bidang urusan kesatuan

    bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;

    Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

    kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

    Pembinaan dan pelaksanaan tugas pada bidang urusan kesatuan

    bangsa , politik dan perlindungan masyarakat ;

    Pelaksanaan dan Pengawasan pada bidang urusan kesatuan bangsa ,

    politik dan perlindungan masyarakat ;

    Pelaksanaan Pengendalian , pengawasan dan pembinaan di bidang

    admistrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan tugas

    dinas ;

    Penyelenggaraan keamanan, kebersihan dan kenyamanan bekerja di

    lingkungan kantor ;

    Pelaksanaan koordinasi , monotoring , evaluasi dan laporan pada

    bidang urusuan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

    Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun, sebagai berikut:1. Sekretaris Badan

    Sekretaris Badan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

    mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,

    kepegawaian, perlengkapan, aset, penyusunan program, laporan dan

    keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,

    Sekretaris mempunyai fungsi :

    penyusunan rencana program dan kegiatan pada lingkup sekretariat;

    pelaksanaan koordinasi penyusunan program,anggaran dan

    perundang-undangan;

    pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;

    pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;

    pengelolaan administrasi kepegawaian;

    pengelolaan administrasi keuangan;

    pengelolaan administrasi perlengkapan;

    pengelolaan aset;

    pengelolaan urusan rumah tangga;

    Pengelolaan kearsipan;

    Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan;

    Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

    sesuai dengan ruang lingkup tugas dan fungsinya.

    9

  • Sekretaris Badan dalam melaksanakan tugas dibantu oleh 3 sub bagian yaitu :

    1.a. Subbag Umum dan Kepegawaian, yang mempunyai tugas : Melaksanakan dan mengelola surat menyurat dan tata kearsipan;

    Melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler,

    upacara dan rapat dinas ;

    Melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tatalaksana;

    Melaksnakan dan pengendalian tata usaha pengadaan,

    penyimpanan, pendistribusian, perawatan barang inventaris;

    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekrettaris sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    1.b. Subbag Keuangan, yang mempuyai tugas: Menyiapkan dan menghimpun bahan – bahan untuk keperluan

    penyusunan APBD di lingkup Badan;

    Melaksanakan Administrasi pengelolaan keuangan dan

    pertanggungjawaban keuanga;

    Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pertanggungjawaban

    pengelolaan keuangan secara berkala sesuai peraturan perundang –

    undangan;

    Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    1.c. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program kerja dan

    pelaksanaan tugas bidang – bidang secara terpadu;

    Mengumpulkan , mengelola dan melakukan sistematika data untuk

    bahan penyusunan program dan kegiatan secara terintegrasi dengan

    bidang – bidang yang ada;

    Menghimpun dan menyiapkan peraturan perundang – undangan

    yang menjadi dasar pelaksanaan program kerja dan kegiatan;

    Melaksanakan monitoring , evaluasi dan analisa terhadap

    pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Badan;

    Menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan secara

    insidentil dan berkala;

    Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    10

  • 2. Bidang Pendataan Dan Kajian Masalah

    Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan

    yang meliputi melaksanakan koordinasi, bimbingan, suversi dan

    konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan

    pengawasan di bidang pendataan dan kajian masalah serta melakukan

    kajian-kajian strategis dalam aspek kewaspasaan nasional. Untuk

    melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atasBidang Pendataan

    Dan Kajian Masalah fungsi:

    Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan, dan program kerja pada

    bidang pendataan dann kajian masalah ;

    Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional ( merujuk

    kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di

    bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat ,

    perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintah,

    penanganan konflik social, pengawasan orang asing dan lembaga

    asing;

    Penyelenggaraan koordinasi penetapan kebijakan operasonal di

    bidang pendataan dan kajian masalah, kewaspadaan dini dan

    intelejen keamanan (Intelkam) serta penanganan konflik;

    Penyelenggaraan koordinasi program kegiatan pembinaan

    kewaspadaan dini dan intelejen keamanan dalam kerangka

    kewaspadaan dan pemerintahan;

    Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan

    di bidang pendataan dan kajian masalah;

    Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas

    pada bidang pendataan dan kajian masalah; dan

    Pelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

    Bidang Bidang Pendataan Dan Kajian Masalah ini terdiri dari :

    2.a. Sub Bid Pendataan Masalah, yang mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusun perencanaan dan program kerja

    pada sub bidang pendataan masalah;

    melaksanakan pendataan masalah yang berkaitan dengan

    kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan

    perdagangan , investasi, fiscal dan moneter, prilaku masyarakat,

    kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan

    dan ketahanan organisasi masyarakat dan perekonomian;

    melaksanakan pengumpulan dan penyusunan informasi serta

    sistematika data dalam rangka penyusunan program kegiatan

    kewaspadaan nasional dan intelkam;

    11

  • menyelenggarakan fasilitasi penanganan konflik social dan

    pemerintah;

    melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

    tugas pada sub bidang pendataan masalah;dan

    melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

    Bidang.

    2.b. Sub Bid Pengkajian Masalah, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja

    padasub bidang pengkajian masalah;

    melaksanakan kegiatan kajian strategis di bidang kebijakan dan

    ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan ,

    investasi, fiscal dan moneter, prilaku masyarakat, kebijakan dan

    ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan

    ormas perekonomian;

    menyiapkan bahan rumusan dan pemecahan maslah – masalah

    strategis;

    melaksanakan fasilitasi kegiatan kajian strategis dalam aspek

    kewaspadaan nasional dan fasilitasi di bidang kewaspadaan dini

    dan kerjasama intelejen keamanan;

    melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

    tugas pada sub bidang pengkajian masalah; dan

    melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

    Bidang.

    3. Bidang Hubungan Antar Lembaga

    Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugasmelaksanakan

    sebagian tugas Kepala Badan yang meliputi koordinasi, bimbingan,

    supervise dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan,

    pengembangan dan pengawasan dalam urusan hubungan antar lembaga

    politik dan organisasi masyarakat. Untuk melaksanakan tugas

    sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Bidang Hubungan Antar Lembaga

    mempunyai fungsi:

    Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan, dan program kerja pada

    bidang hubungan antar lembaga;

    Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk

    kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di

    bidang system dan implementasi politik, kelembagaan politik

    pemerintahan , kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan

    politik, fasilitasi, pemilu, pilpres dan pilkada;

    12

  • Pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di

    kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan,

    supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan,

    pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi

    politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik,

    budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada;

    Penyusunan program fasilitasi pelaksanaan hubungan dengan

    legislatif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga

    swadaya masyarakat , lembaga penyelenggara pemilihan umum dan

    partai politik;

    Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan laporan pelaksaan tugas pada

    hubungan antar lembaga; dan

    Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

    Bidang Hubungan Antar Lembagaini terdiri dari dua seksi yaitu :

    3.a.Sub Bid Hubungan Lembaga Politik, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja

    pada sub bidang hubungan lembaga politik;

    Mengumpulkan dan menolah data dalam rangka menyusun

    kegiatan hubungan dengan lembaga legislatif ;

    Menyiapkan bahan koordinasi, melaksanakan konsultasi dan

    kerjasama dengan lembaga legislativ serta unit kerja dan atau

    lembaga terkait dalam rangka fasilitasi pengembangan system

    politik;

    Menyiapkan bahan koordinasi , melaksanakan konsultasi dan

    kerjasama dengan lembaga legislatif dalam rangka memfasilitasi

    proses penggantian antar waktu anggota DPRD;

    Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan

    fasilitasi hubungan dengan lembaga legislatif;

    Mengumpulkan dan mengola data dalam rangka menyusun

    kegiatan hubungan partai politik;

    Menyiapkan bahan koordinasi , konsultasi dan kerjasama dengan

    partai politik dalam rangka fasilitasi pelaksanaan pendidikan dan

    pengembangan sistim politik;

    Menghimpun dan menyusun data keberadaan, jumlah dan

    kegiatan partai politik;

    Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan

    partai politik;

    13

  • Menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun

    kegiatan hubungan dengan lembaga penyelenggara pemilihan

    umum;

    Menyiapkan bahan koordinasi, melaksanakan konsultasi dan

    kerjasama dengan lembaga penyelenggara pemilihan umum serta

    unit kerja dan atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi

    penyelenggaraan pemilihan umum;

    Melaksnakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan

    fasilitasi penyelenggaraan pemilihan umum dan lembaga

    penyelenggara pemilihan umum;

    Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas

    pada sub bidang hubungan lembaga politik; dan

    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

    3.b. Sub Bidang Hubungan Organisasi Masyarakat, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja

    pada sub bidang hubungan organisasi masyarakat;

    mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka menyusun

    kegiatan dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi,

    dan lembaga swadaya masyarakat;

    menyiapakan bahan koordinasi, melaksanakan konsultasi dan

    kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi

    dan lembaga swadaya masyarakat serta unit kerja dan atau

    lembaga terkait dalam rangka fasilitasi pemberdayaan lembaga

    infra struktur politik;

    menghimpun dan menyusun data keberadaan, jumlah dan

    kegiatan lembaga organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi

    dan lembaga swadaya masyarakat;

    melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang

    perkembangan kegiatan fasilitasi hubungan dengan organisasi

    kemasyarakatan, organisasi profesi dan lembaga swadaya

    masyarakat;

    melaksanakan forum komunikasi dan konsultasi bagi fungsionaris

    perpol, organisasi profesi, organisasi keagamaan dan lsm

    (forkomkon);

    melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas

    pada sub bidang hubungan organisasi masyarakat; dan

    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

    14

  • 4. Bidang Politik Dan Integrasi Bangsa

    Bidang Politik Dan Integrasi Bangsa mempunyai tugas

    melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan yang meliputi Koordinas ,

    Bimbingan , Supersi dan konsultasi, perencanaan, penelitian,

    pemantauan, pengembangan dan pengawasan di bidang Politik Dan

    Integrasi Bangsa. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Politik Dan

    Integrasi Bangsa mempunyai fungsi :

    Pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis,

    perencanaan dan programkerja pada Bidang Politik dan Integrasi

    Bangsa;

    Pelaksanaan koordinasi, bimbingan , suversi dan konsultasi,

    perencanaan, penelitian, pemantauan dan pengembangan dalam

    urusan politik, bina ideology, intergrasi bangsa, hak asasi manusia,

    wawasan kebangsaan;

    Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk

    kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di

    bidang ketahanan sesi dan budaya, organisasi kemasyarakatan,

    penanganan masalah social kemasyarakatan;

    Penyusunan program fasilitasi pelaksanaan kegiatan integrasi bangsa

    dan wawasan kebangsaan;

    Pengkoordinasian tugas dan program kegiatan integrasi bangsa,

    ketahanan bangsa dan wawasan kebangsaan dengan satuan kerja

    dan atau lembaga terkait;

    Pengumpulan dan pengelolaan data dalam rangka menyusun

    kegiatan di bidang integrasi bangsa;

    Pelaksanaan fasilitasi untuk peningkatan integrasi antar golongan,

    etnis, suku, serta umat beragama di berbagai aspek kehidupan

    masyarakat;

    Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja dan lembag

    terkait di bidang integrasi bangsa;

    Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan laporan pelaksanaan tugas

    pada bidang politik dn integrasi bangsa; dan

    Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

    Bidang Politik Dan Integrasi Bangsa,ini terdiri dari :

    4.a. Sub Bidang Politik dan Hak Asasi Manusia, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja

    pada Sub Bidang Politik dan Hak Asasi Manusia;

    melaksanakan fasilitasi untuk memantapkan ketahanan politik,

    ekonomi dan social budaya bagi segenap lapisan manusia;

    15

  • menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja

    dan atau lembaga di bidang ketahanan bangsa;

    mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka menyusun

    kegiatan di bidang wawasanan kebangsaan;

    melaksanakan fasilitasi untuk meningkatkan kualitas wawasan

    kebangsaan bagi segenap lapisan masyarakat;

    menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja

    dan atau lembaga terkait di bidang wawasan kebangsaan;

    menyelenggarakan fasilitasi sosialisasi undang – undang partai

    politik, Hak Asasi Manusia, bagi aparatur, organisasi masyarakat,

    organisasi profesi, organisasi keagamaan dan lembaga swadaya

    masyarakat;

    melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan pemahaman

    sosial politik dan kemasyarakatan serta HAM;

    melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

    tugas pada subbidang politik dan Hak Asasi Manusia; dan

    melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

    Bidang.

    4.b. Sub bidang Integrasi Bangsa, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja

    pada sub bidang Integrasi Bangsa;

    melaksanakan kegiatan di bidang ketahanan ideologi Negara,

    wawasan kebangsaan, bela Negara, nilai-nilai sejarah

    kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;

    melaksanakan kegiatan di bidang ketahanan seni dan budaya,

    agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya,

    penanganan masalah social kemasyarakatan;

    melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur kesatuan bangsa

    dan politik di bidang ketahanan ideology Negara, wawasan

    kebangsaan, bela Negara, nilai – nilai sejarah kebangsaan dan

    penghargaan kebangsaan;

    melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

    tugas pada sub bidang integrasi Bangsa; dan

    Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

    Bidang.

    16

  • 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

    2.2.1 Sumber Daya Manusia (Pegawai)

    Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun

    merupakan salah satu OPD di Kabupaten Madiun yang memiliki variasi SDM

    mulai dari Kepala Badan sampai dengan staf, yang merupakan satu kesatuan

    untuk dapat mensukseskan visi, misi dan program yang telah dicanangkan.

    Untuk menunjang tugas dan fungsinya, akhir tahun 2018Badan Kesatuan

    Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun ini memiliki SDM

    sebanyak 25 orang PNS dan 4 orang honorer/kontrak. SDM PNS terdiri dari 12

    struktural dan 12 fungsional, untuk SDM fungsional mulai tahun 2018 tidak

    menggangkat sebagai tabel berikut :

    Tabel 2.1Komposisi Sumber Daya Pegawai Berdasar Jabatan

    No Jabatan L P Jumlah 1. Kepala Badan 1 - 1

    2. Sekretaris 1 - 1

    3. Kepala Bidang 3 - 3

    4. Kepala SubBagian/Bidang 2 5 7

    6. Staf Struktural 10 2 12

    7. Staf Fungsional - 1 1

    Jumlah PNS 17 8 258. Honorer 3 1 4

    Jumlah Keseluruhan 20 9 29

    Sedangkan jumlah pejabat pada Badan Kesatuan Banagsa Dan

    Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun pada akhir tahun 2018 ini adalah

    sebagaimana tabel berikut ini :

    Tabel 2.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

    No Jabatan L P Jumlah

    1. Eselon I - - -

    2. Eselon II 1 - 1

    3. Eselon III 4 - 4

    4. Eselon IV 2 5 7

    Jumlah 7 5 12

    17

  • Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kondisi SDM pada Badan

    Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun berdasar

    jabatan adalah tidak memiliki aparatur yang menduduki Eselon I, untuk Eselon

    II diduduki oleh seorang Kepala Badan, aparatur eselonI II diduduki oleh

    seorang sekretaris dan 3 orang kepala bidang, sedangkan Eselon IV diduduki

    oleh 4 kepala Sub Bidangdan 3 kepala sub bagian.

    Selanjutnya adalah penggolongan aparatur berdasarkan

    golonganyang diuraikan melalui tabel berikut ini:

    Tabel 2.3Jumlah ASN Berdasarkan Golongan/Ruang

    No Golongan/Ruang L P Jumlah1. I / a - - -2. I / b - - -3. I / c - - -4. I / d - - -5. II / a 1 - 16. II / b7. II / c 1 - 18. II / d 1 - 19. III / a - - -10. III / b 4 3 711. III / c 2 1 312. III / d 4 3 713. IV / a 2 1 314. IV / b 1 - 115. IV / c 1 - 116. IV / d - - -17. IV / e - - -

    Jumlah 17 8 25

    Berdasarkan tabel diatas sangat jelas terlihat golongan terendah

    aparatur yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negerii

    Kabupaten Madiun adalah golongan II/a dan yang tertinggi adalah golongan

    IV/c.

    18

  • Sedangkan penggolongan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

    tabel berikut ini:

    Tabel 2.4

    Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2018

    PNS Non PNSNo Tingkat Pendidikan

    L P L PJumlah

    1 SMP Sederajat - - - - -

    2 SMA Sederajat 5 1 - 2 8

    3 D3 - 1 - 1 2

    4 S1 8 5 1 - 14

    5 S2 4 1 - - 5

    6 S3 - - - - -

    Jumlah 17 8 1 3 29

    Dari komposisi aparatur tersebut terlihat bahwa sekolah terendah

    pegawai padaBadan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten

    Madiun adalah SLTP yaitu PNS yang sudah menjelang pensiun, sehingga

    dalam proses perjalanannya perlu melakukan beberapa penyesuaian agar

    tidak mengurangi kinerja. Diimbangi oleh aparatur dengan pendidikan yang

    lebih tinggi dan mengasah skill melalui berbagai pelatihan baik diklat pimpinan

    maupun diklat teknis.

    2.2 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

    Tahun 2013-2018, Badan Kesatuan Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten

    Madiun telah melaksanakan beberapa program dan kegiatan untuk mencapai target

    indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra dan RPJMD 2013-2018.

    Gambaran mengenai pencapaian kinerja Perangkat Daerah pada Badan Kesatuan

    Bangsa Politik Dalam Negeri Dan dapat diuraikan sebagai berikut.

    19

  • 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018

    1 Prosentase Penyelesaian Konflikdi Daerah

    20 20 20 20 20 20 20 15 20 20 20 20 100% 100% 100% 100% 100% 100%

    Tingkat Partisipasi Dalam Pilkada 80% 80% 80% 80% 80% 80% 0 63% 80% 0 0 0 0 79% 100% 0 0 0Jumlah Sosialisasi PemahamanKesadaran pada Narkoba

    1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 0 0 0 100% 100% 0 0 0 0

    Prosentase Rekomendasi Parpol,Ormas, LSM yang dilaksanakan

    100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

    2 Mewujudkan Stabilitas Keamanan

    Jumlah Sosialisasi PemantapanStabilitas Keamanan

    1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 kali 1 kali 100% 100% 100% 100% 100% 100%

    No Sasaran

    Meningkatnya Pendidikan Politik, HukumDan HAM padaMasyarakat

    Target Renstra SKPD Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun Ke-Indikator Kinerja Sesuai Tugas Dan Fungsi SKPD

    Tabel 2.6

    Capaian Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2013-2018

    20

  • 1 2013 Rp. 7.325.173.599 Rp. 6.190.915.758 84,52 Rp. 1.134.257.841 15,48

    2 2014 Rp. 6.423.717.758 Rp. 4.785.271.072 74,49 Rp. 1.638.446.686 25,51

    3 2015 Rp. 6.702.177.652 Rp. 4.829.644.714 72,06 Rp. 1.872.532.938 27,94

    4 2016 Rp. 5.348.939.897 Rp. 4.453.967.207 83,27 Rp. 894.972.690 16,73

    5 2017 Rp. 5.177.283.935 Rp. 4.462.126.447 86,19 Rp. 715.157.488 13,81

    6 2018 Rp. 5.959.010.051 Rp. 5.335.503.233 89,54 Rp. 623.506.818 10,46

    Rp. 6.878.874.46181,38 18,62JUMLAH Rp. 36.936.302.892 Rp. 30.057.428.431

    Target Renstra Realisasi Capaian Rasio

    Capaian % Capaian %Evisiensi AnggaranNo Anggaran Tahun

    2.4. ANALISIS ANGGARAN

    Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018 anggaran belanja daerah pada

    Badan Kesatuan Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun ,untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Sedangkan untuk realisasi anggaran tiap tahunnnya telah Sesuai Dengan

    peraturan pemerintah bahwa lembaga/organisasi masyarakat penerima hibah harus

    berbadan hukum, karena calon penerima hibah banyak yang belum berbadan hukum

    sehingga bantuan tidak dapat disampaikan.

    Untuk lebih jelasnya, jumlah anggaran dan realisasinya selama tahun 2013-

    2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 2.9Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

    Badan Kesatuan Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten MadiunTahun 2013-2018

    21

  • 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat DaerahDengan memperhatikan kondisi saat ini dan untuk memenuhi tuntutan

    perkembangan birokrasi yang professional sebagai konsekwensi derasnya arus

    informasi dan arus globalisasi, sudah selayaknya Badan Kesatuan Bangsa Dan

    Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun mengambil langkah-langkah menuju

    perubahan, serta mempersiapkan hal-hal yang diperlukan guna menyempurnakan

    kekurangan selama ini untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang tentu

    akan semakin kompleks.

    Langkah-langkah dan persiapan-persiapan tersebut sangat perlu diambil

    guna mewujudkan profesionalitas, akuntabilitas, kredibilitas dan memiliki integritas

    yang tinggi dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta

    koordinasi kegiatan. Kekurangan dan kelemahan dimasa lalu dapat disempurnakan

    pada masa yang akan datang, kualitas perencanaan dapat lebih ditingkatkan,

    pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dapat berjalan efektif, efisien dan

    menyeluruh seperti yang diharapkan, koordinasi lintas program dan lintas sektor

    berjalan dengan baik dalam suasana yang kondusif dengan mengutamakan rasa

    saling menghargai dan berupaya mengurangi ego sektoral masing-masing.

    Harapan lain yang sama pentingnya adalah adanya tujuan organisasi yang

    jelas, target kinerja yang terukur serta penilaian kinerja yang rasional dan

    proporsional dalam kaitannya dengan peningkatan, pengembangan dan

    pemberdayaan sumber daya manusia aparatur. Tersedianya Sistem Informasi

    Manajemen pada masa yang akan datang adalah suatu keharusan, hal ini diperlukan

    guna menghasilkan produk perencanaan, pelaksanaan kegiatan yang lebih

    berkualitas, berimbang dan berkelanjutan, serta terwujudnya monitoring dan evaluasi

    yang efektif, efisien dan menyeluruh serta terukur.

    2.4.1. Tantangan Dengan memperhatikan kondisi saat ini dan kedepan tantangan yang harus

    dihadapi oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten

    Madiun adalah sebagai berikut :

    Belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap keputusan 2 (dua)

    Menteri tentang Peraturan Bersama Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8

    Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil

    Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan

    Pendirian Rumah Ibadah.

    Partisipasi masyarakat terkait keamanan lingkungan masih rendah.

    Belum meratanya pemahaman politik di masyarakat.

    22

  • Lunturnya pemahaman ideologi Pancasila dan Undang Undang Dasar

    1945.

    Timbulnya paham-paham liberal

    Kurangnya partisipasi masyarakat tentang adanya ancaman, tantangan,

    hambatan dan gangguan terhadap ipoleksosbud.

    Belum maksimal pelaksnaan 4 pilar kebangsaan di kehidupan

    bermasyarakat dan bernegara

    2.4.2 Peluang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun adalah Dalam menghadapi berbagai tantangan dimasa yang akan datang,Badan

    Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun mempunyai

    peluang pelayanan yaitu :

    Tuntutan masyarakat akan pelayanan prima terhadap pelayanan publik

    mendorong untuk meningkatkan profesionalisme aparatur dan melakukan

    inovasi pelayanan

    Terjalinnya komunikasi dan koordinasi dengan instansi-instansi lain

    Terjalinnya hubungan yang harmoni antara pemerintah dengan partai

    politik, Ormas , LSM serta elemen masyarakat

    Dengan adanya perkembangan teknologi internet memudahkan untuk

    mengakses segala informasi yang mendukung proses pelayanan

    Pengaruh tokoh masyarakat dan tokoh agama masih kuat dimata

    masyarakat.

    Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi.

    Kondisi stabilitas keamanan dan politik yang kondusif di Kabupaten Madiun

    23

  • BAB IIIPERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik

    Dalam Negeri Kabupaten Madiun tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang

    dihadapi. Di bawah ini akan diuraikan permasalahan yang dihadapi pada setiap

    tujuan/sasaran yang ingin dicapai berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan melalui

    program dan kegiatan.

    3.1.1 Bidang Idiologi.

    Tingkat kemajuan Tehnologi Informatika yang mampu diakses seluruh pelosok

    dinegeri ini tentu akan mepengaruhi struktur dan pola kehidupan masyarakat.

    Disisi lain pengaruh Globalisasi mengakibatkan negara-negara di dunia ini

    tiada batas. Kondisi idiologi bangsa asing tentu akan mempengaruhi sekaligus

    mengganggu idiologi bangsa kita khususnya bagi mereka yang masih memiliki

    kemampuan yang masih terbatas dan ketetapan idiologi Pancasilanya masih

    goyah, sehingga wawasan kebangsaan semakin meluntur. Atau perubahan

    paradigma masyarakat mengadopsi HAM liberal melupakan HAM menurut

    pancasila yang sebenarnya cukup berbeda kedua faham HAM tersebut.

    Pengaruh Globalisasi tentu akan mempengaruhi pola kehidupan masyarakat

    kita, pola-pola hidup sudah merambah ke pola liberal . Perubahan pola tersebut

    akan membuat hidup ini cukup keras sehingga akan merombak tatanan

    kesalehan sosial masyarakat yang dahulunya santun, lemah lembut penuh pola

    hidup kekeluargaan dan gotong royong akan berubah menjadi individual dan

    materialistik. Kondisi ini berakibat pada sering muncul isue SARA, terjadinya

    konflik baik horizontal maupun vertikal.

    3.1.2 Bidang Politik.

    Ketika pada era Orde Baru demokrasi kita pada demokrasi yang otoritarian,

    setelah memasuki era reformasi lebih bercirikan demokrasi politik yang lebih

    menekankan pada demokratisasi dengan penekanan pada otonomi daerah

    yang lebih luas.Disektor Pemerintahan telah terwujud demokratisasi dengan

    penekanan otonomi daerah, namun sektor politik masih saja sentralistik.

    Implikasi pada politic cost di Indonesia cukup mahal, pragmatisme politik cukup

    menonjol dan yang lebih ironis lagi demokrasi kita tergadaikan dengan gejala

    ”...... memilih siapa mendapat apa....”. Kondisi ini terjadi karena masyarakat

    tidak mampu mengimbangi perkembangan perpolitikan atau tingkat pendidikan

    politik masyarakat belum memadai.

    24

  • 3.1.3 Bidang Ekonomi Sosial, Budaya dan Agama

    Adanya konflik antar atau inter umat beragama seperti pendirian tempat ibadah

    dan aliran yang menyimpang.

    3.1.4 Bidang Keamanan dan Ketertiban.

    Berpijak pada ketiga gejala diatas tentunya akan mempengaruhi situasi dan

    kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, ancaman, tantangan, hambatan

    dan gangguan (ATHG) terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan

    bernegara yang berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya

    (Ipoleksosbud) akan semakin naik baik kuantitas dan kualitasnya.

    3.2 Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Madiun Tahun 2018 - 2023 Visi Pembangunan Kabupaten Madiun ”Terwujudnya Kabupaten Madiun yang ” AMAN, MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAHKALK ” yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

    ” Terwujudnya sebuah tatanan masyarakat maupun pemerintah yang aman baik

    dalam aspek sosial, budaya, politik maupun gangguan ketertiban umum dan

    bencana, terwujudnya kemandirian ekonomi, kedaulatan pangan, terwujudnya

    kesejahteraan yang berkeadilan serta terwujudnya masyarakat yang religius dan

    berbudaya yang berbasis pada kearifan lokal dan nilai-nilai luhur budaya”.

    Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 Misi Bupati Madiun untuk dilaksanakan

    dalam periode 5 tahun yang akan datang, sebagai berikut :

    1. Mewujudkan rasa aman bagi seluruh Masyarakat dan Aparatur Pemerintah

    Kabupaten Madiun;

    2. Mewujudkan Aparatur Pemerintah yang profesional untuk meningkatkan

    pelayanan publik;

    3. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang mandiri berbasis agrobisnis, agro

    industri dan pariwisata yang berkelanjutan;

    4. Meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan;

    5. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia dengan meningkatkan kehidupan

    beragama, menguatkan budaya dan mengedepankan kearifan lokal.

    25

  • Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 Misi Bupati Madiun untuk dilaksanakan

    dalam periode 5 tahun yang akan datang, mempunyai tujuan dan sasaran sebagai

    berikut :

    A. Tujuan :1. Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat dan ASN;

    2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good goverment) untuk

    meningkatkan pelayanan publik;

    3. Mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;

    4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur untuk mendukung performa

    wilayah berkelanjutan;

    5. Meningkatkan kualitas pembangunan masyarakat;

    6. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya.

    B. Sasaran :1. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat;

    2. Meningkatnya kemampuan tanggap bencana;

    3. Terciptanya rasa aman aparatur;

    4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah;

    5. Meningkatnya kualitas dan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN)

    Pemerintah Daerah;

    6. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik;

    7. Meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat;

    8. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan;

    9. Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai perencanaan;

    10. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup;

    11. Meningkatnya kualitas pendidikan;

    12. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat;

    13. Meningkatnya kesejahteraan sosial bagi masyarakat;

    14. Terwujudnya kehidupan masyarakat beragama yang harmoni;

    15. Meningkatnya pelestarian budaya.

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun sebagai

    perangkat daerah yang menunjang fungsi pemerintahan di bidang kesatuan bangsa

    dan politik dalam negeri bersinegis dengan Misi Bupati Madiun pada yaitu pada Misi I

    yaitu :

    ”Mewujudkan Rasa Aman Bagi Seluruh Masyarakat Dan Aparatur Pemerintah Kabupaten Madiun”

    Tujuan :

    “ Menciptakan Rasa Aman Bagi Masyarakat Dan Aparatur Sipil Negara ( ASN )”Sasaran :

    “ Menciptakan Rasa Aman “

    26

  • C. Strategi 1. Peningkatan Pencegahan, Penanganan Dan Pemulihan Pasca Konflik

    Dengan arah kebijadan tiap tahun dalam lima tahuan untuk mewujudkan Visi

    dan Misi Bupati Madiun yaitu :

    a. Menyusun Regulasi dalam pencegahan konflik, penghentian konflik dan

    Pemulihan Pasca Konflik

    b. Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat, Tokoh Agama, Pemuda,

    Pelajar Dan Masyarakat

    c. Pengamanan Terpadu Pemerintah Kabupaten Madiun, TNI , POLRI,

    Kejaksaan Dan Masyarakat

    d. Rekonsiliasi Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Konflik

    e. Peningkatan ,Penguatan Dan Pemanfaatan Fungsi Tim Fasilitasi

    Kewaspadaan Daerah

    2. Meningkatkan Pemahaman Politik Terhadap Elemen MasyarakatDengan arah kebijadan tiap tahun dalam lima tahuan untuk mewujudkan Visi

    dan Misi Bupati Madiun yaitu :

    a. Penyusunan Regulasi Pendidikan Politik

    b. Meningkatkan Pemahaman Politik

    c. Meningkatkan Kerjasama Dengan Lembaga terkait

    3. Meningkatnya Pemahaman Wawasan Kebangsaan Terhadap Elemen MasyarakatDengan arah kebijadan tiap tahun dalam lima tahuan untuk mewujudkan Visi

    dan Misi Bupati madiun yaitu :

    a. Penyusunan Regulasi Pemahamanan Wawasan Kebangsaan

    b. Meningkatkan Pemahaman Wawasan Kebangsaan

    c. Meningkatkan Kerjasama Dengan Lembaga Terkait

    Dalam mencapai misi tersebut Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Badan

    Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun menyelenggarakan

    beberapa program dan kegiatan sebagai berikut :

    a. Sosialisasi, Seminar, semiloka, workshop tenang Wawasan Kebangsaan dalam

    upaya meningkatkan Nasionalisme dan sebagai penangkal pengaruh globalisasi,

    ekonomi dunia dan jaringan tehnologi informatika.

    b. Meminimalisir konflik SARA baik secara horizontal-vertikal.

    c. Mewujudkan kerukunan umat beragama melalui program-program berkerjasama

    dengan FKUB, TOGA, TOMAS dan TODA.

    d. Pendidikan Politik bagi Kader-kader Parpol yang diselenggarakan oleh Pemkab

    Madiun melalui Sosialisasi pemilu ketika akan dilaksanakan pemilu (Pileg,

    Pilpres, dan Pemilukada).

    27

  • e. Kader politik mampu meningkatkan pendidikan politik bagi konstituennya.

    Mereka yg sudah duduk di Legislatif lebih responsif dan reaktif.

    f. Kapasitas aparat Kesbangpoldagri mampu membaca perkembangan situasi

    khususnya cegah dan tangkal dini potensi ATHG

    g. Peran Kominda dalam upaya cegah tangkal dini dan terorganisir serta informasi

    di lapangan, maka dapat diminimalisir potensi ATHG

    h. Dengan tetap menjunjung tinggi upaya kepatuhan hukum di tengah - tengah

    masyarakat sehingga keamanan dan ketertiban dapat terlaksana serta dalam

    menciptakan Rasa Aman bagi seluruh Masyarakat.

    3.3 Telaahan Renstra K/L (Kementerian/Lembaga) dan Renstra PropinsiVisi Kementerian Dalam Negeri “Mampu menjadi Poros Jalannya

    Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi dan Menjaga Integrasi Bangsa”

    Dengan Misi :

    Memantapkan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan memperkuat

    pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan, menegakkan

    persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan

    stabilitas dalam negeri

    Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum

    melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan

    ketertiban umum, serta meningkatkan pendayagunaan administrasi

    kependudukan

    Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah

    melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan

    serta didukung pengelolaan anggaran dan keungan yang akuntabel dan berpihak

    kepada rakyat

    Mendorong terwujudnya keserasihan dan keadilan pembangunan antar wilayah

    dan daerah melalui pembangunan dari pinggiran dengan memperkuan daerah

    dan desa serta perbatasan

    Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan

    didukung aparatur yang berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam

    rangka pemantapan pelayanan public

    28

  • Dalam mendukung misi pertama yaitu : Memantapkan Ideologi dan Wawasan

    Kebangsaan dengan memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945,

    Kebhinekaan, menegakkan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta

    membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri dan tujuan strategis :

    Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan

    nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku

    hidup berbangsa dan bernegara dengan sasaran strategis :

    Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa

    Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan

    demokrasi yang berkualitas

    Serta dengan melihat Visi Gubernur Jawa Timur yaitu “ Terwujudnya Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing” dengan Misi “ Makin Mandiri dan Sejahtera bersama wong cilik” khususnya khususnya Tujuan Misi ke 1 yaitu : “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Harmoni Sosial”

    dengan fokus program sebagai berikut :

    Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat

    beragama;

    Meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman dan tertib;

    Meningkatkan penegakan supremasi hukum dan penghormatan HAM yang

    berkeadilan

    Selaras dengan Perencanan Strategis Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik

    Kementerian Dalam Negeri serta Perencanaan Strategis Bakesbangpol Propinsi

    Jawa Timur maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten

    Madiun mengimplementasikan dalam beberapa tujuan:

    Peningkatan Pencegahan, Penanganan Dan Pemulihan Pasca Konflik

    Meningkatkan Pemahaman Politik Terhadap Elemen Masyarakat

    Meningkatnya Pemahaman Wawasan Kebangsaan Terhadap Elemen

    Masyarakat

    3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup StrategisDalam RTRW tidak diatur mengenai Rencana struktur tata ruang, Struktur tata

    ruang saat ini, Rencana pola ruang, Pola ruang saat ini, dan Indikasi program

    pemanfaatan ruang jangka menengah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi

    perangkat daerah. Dalam kurun waktu lima tahun kedepan perangkat daerah tidak

    melaksanakan kegiatan pembangunan fisik dalam skala besar yang dapat

    berpengaruh terhadap pola dan fungsi :

    Kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah

    Kebijakan dan strategi penetapan struktur ruang wilayah daerah.

    29

  • Meskipun tidak berkaitan langsung dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

    Negeri melaksanakan program dan kegiatan yang bersifat mendukung dalam

    meningkatkan stabilitas keamanan wilayah. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Dalam Negeri senantiasa mengoptimalkan koordinasi dengan Jajaran Kominda dan

    melaksanakan pemantauan- pemantauan ke wilayah Kabupaten Madiun guna

    mendapatkan informasi secara dini dan mampu memberikan masukan terkait kondisi

    ketahanan ekonomi, sosial, budaya masyarakat sehingga bisa dijadikan bahan

    pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemerintah daerah dalam Rencana

    Tata Ruang Wilayah Kabupaten Madiun. Dengan terciptanya stabilitas keamanan

    wilayah tentunya juga menimbulkan daya tarik bagi para investor dan memberikan

    rasa aman bagi semua stake holder yang turut serta dalam percepatan

    pembangunan di wilayah Kabupaten Madiun.

    3.5 Penentuan Isu - isu strategisKokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan syarat utama bagi

    kelangusngan pemerintahan dan pembangunan nasional.Oleh karena itu upaya dan

    langka untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa perlu senantiasa

    dilakukan secara dinamis berdasarkan perkembangan situasi yang dihadapi.Secara

    obyektif bangsa Indonesia dibangun berdasarkan kemajemukan sehingga berpotensi

    terhadap kerawanan sosial, politik dan kewilayahan yang dapat mengarah timbulnya

    konflik sosial yang berdimensi horizontal maupun vertikal. Selain kemajemukan

    masyarakat indonesia yang rawan konflik, masih terdapat beberapa permasalahan

    lainnya yang satu sama lain saling mengait seperti implementasi otonomi daerah

    yang belum tuntas, kebijakan publik yang belum memuaskan masyarakat,

    kesenjangan sosial ekonomi, serta rendahnya penegakan hukum dan kesadaran

    hukum yang merupakan hambatan yang signifikan bagi terwujudnya pemerintahan

    yang baik dan berpotensi terhadap disintegrasi bangsa, Disamping fenomena faktual

    tersebut di atas, kondisi kehidupan masyarakat masih dihadapakan pada kurangnya

    kesadaran demokrasi dan berpolitik serta kelestarian lingkungan sehingga

    berpengaruh terhadap semakin merosotnya indeks pembangunan manusia yang

    pada akhirnya menjadi salah satu faktor ancaman dalam perwujudan ketahanan

    bangsa dan kehidupan masyarakat.

    30

  • Memperhatikan situasi yang berkembang dewasa ini di Kabupaten Madiun

    dapat dikemukakan beberapa isu strategis yang terkait dengan tugas pokok dan

    fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun, yaitu :

    Masih banyaknya permasalahan-permasalahan Ipoleksosbud, SARA dan batas

    wilayah yang bisa menjadi potensi konflik di masyarakat dan masih kurangnya

    penanganan dalam mencegah dan deteksi dini terhadap potensi konflik di

    masyarakat

    Belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap keputusan 2 (dua) Menteri

    tentang Peraturan Bersama nomor 9 tahun 2006 dan nomor 8 tahun 2006

    tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah

    dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum

    Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah;

    Masih belum meratanya wawasan politik masyarakat tentang hak dan kewajiban

    sebagai warga negara dalam kehidupan berpolitik dan berdemokrasi yang sehat

    Lunturnya pemahaman masyarakat tentang Wawasan Kebangsaan dan 4 pilar

    kebangsaan (ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka

    Tunggal ika dan NKRI) dan supremasi Hukum dan HAM

    Timbulnya paham-paham liberal dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam

    menangkal adanya ancaman, tantangan, hambatan, gangguan terhadap

    ipoleksosbud HanKam

    Partisipasi masyarakat terkait keamanan lingkungan masih rendah

    Belum maksimalnya pelaksanaan konsensus 4 pilar di kehidupan bermasyarakat

    dan bernegara.

    31

  • BAB IVTUJUAN DAN SASARAN

    Sebagai perwujudan keterkaitan antara Renstra dengan RPJMD adalah dijadikannya

    sasaran RPJMD sebagai tujuan pada Renstra OPD. Sesuai dengan RPJMD Kabupaten

    Madiun tahun 2018-2023, bahwa tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai

    oleh BadanKesatuanBangsa Dan PolitikKabupatenMadiundiuraikan sebagai berikut.

    Tujuan Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Madiun tahun 2019-2023 adalah“Menciptakan Rasa AmanBagi Masyarakat Dan Aparat Sipil Negara (ASN) melalui Menciptakan Rasa Aman dengan indikator tujuannya adalah :

    Indeks Keamanan Manusia

    Adapun sasaran dari tujuan tersebut adalah : PeningkatanPencegahan , Penaganan Dan Pemulihan Pasca Konflik

    Secara rinci tujuan, sasaran, indikator sasaran dan target kinerja sasaran perangkat

    daerah disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.Tabel 4.1

    Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat DaerahTahun 2019-2023

    Target Kinerja SasaranNo Tujuan

    IndikatorTujuan

    SasaranIndikator Sasaran

    Formula / Rumus Sa

    tuan

    Kondisi Awal 2018

    Tahun ke-1

    Tahun ke-2

    Tahun ke-3

    Tahun ke-4

    Tahun ke-5

    Target Akhir Renstra

    1 Menciptakan Rasa Aman

    Indeks Keamanan Manusia

    Peningkatan Pencegahan Penanganan Dan Pemulihan PascaKonflik

    Prosentase Potensi Gangguan / Konflik Yang Teratasi

    JumlahPotesiGangguan / Konflik Yang Teratasi : JumlahPotesiGangguan / Konflik Yang Terjadi X 100%

    % 93,5 100 100 100 100 100 100

    32

  • BAB VSTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Strategi dan kebijakan dalam Renstra adalah strategi dan kebijakan untuk

    mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah OPDyang selaras dengan strategi dan

    kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan RPJMD. Strategi dan

    kebijakan jangka menengah tersebut menunjukkan bagaimana cara OPD mencapai

    tujuan, sasaran jangka menengah dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas

    RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi OPD. Strategi ini selanjutnya menjadi dasar

    perumusan kegiatan bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas danfungsi

    OPD.

    Ada beberapa strategi dan kebijakan guna mencapai sasaran yang telah

    ditetapkan sebagaimana pada bab sebelumnya. Keterkaitan antara strategi dan kebijakan

    dengan tujuan dan sasaran OPD dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini.

    Tabel 5.1Keterkaitan Antara Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

    Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun Tahun 2019 - 2023

    TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

    Menciptakan Rasa Aman

    Peningkatan Pencegahan, Penanganan dan Pemulihan Pasca Konflik

    Peningkatan Pencegahan, Penanganan dan Pemulihan Pasca Konflik

    1. Penyusunan regulasi dalam pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan pasca konflik

    2. Peningkatan kewaspadaan dini melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, pelajar dan masyarakat

    3. Pengamanan terpadu pemerintah kabupaten madiun, TNI, POLRI, Kejaksaan dan masyarakat

    4. Rekonsiliasi, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca konflik

    5. Peningkatan, penguatan dan pemanfaatan fungsi tim fasilitasi kewaspadaan daerah

    Meningkatnya Pemahaman Politik Terhadap Elemen Masyarakat

    1. Meningkatkan pemahaman politik2. Penyusunan regulasi pendidikan politik3. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga

    terkaitMeningkatnya Pemahaman Wawasan Kebangsaan Terhadap Elemen Masyarakat

    1. Peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan

    2. Penyusunan regulasi wawasan kebangsaan3. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga

    terkait4. Meningkatkan pemahaman remaja tentang

    kesehatan reproduksi5. Penguatan dan pengembangan kerjasama

    dengan mitra kerja

    33

  • BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

    INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

    Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

    kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Program yang ada di Badan Kesatuan

    Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun merupakan program prioritas yang

    ada di RPJMD Tahun 2019 – 2023 yang sesuai dengan tugas dan fungsi OPD. Rencana

    program ini selanjutnya dijabarkan kedalam rencana kegiatan untu ksetiap program

    tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi

    dan kebijakan jangka menengah yang ada pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik

    Dalam Negeri Kabupaten Madiun.

    Untuk Tahun 2019 RPJMD mempunyai Enam (6) program dan dua puluh enam

    (27) kegiatan pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun

    yang akan dilaksanakan selama lima tahun yaitu tahun 2019-2023 yang selanjutnya

    diuraikan sebagai berikut:

    A. Program Pencegahan Penanganan Konflik1. Kegiatan Fasilitasi Kewaspadaan Daerah

    2. Kegiatan Rekonsilasi Penanganan Konflik Sosial

    3. Kegiatan Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah

    4. Sarahsehan Dan PembinaanAnggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia)

    Kabupaten Madiun

    B. Program Pendidikan Politik Masyarakat1. Kegiatan Pembinaan Partai Politik

    2. KegiatanPembinaanOrmas Dan LSM

    3. DESK Pemilihan Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden

    C. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan1. Kegiatan Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan( FPK )

    2. Kegiatan Pembanaan Forum Kerukunan Umat Beragama( FKUB )

    3. Kegiatan Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan ( PAKEM )

    4. Sosialisasi Integrasi Bangsa

    D. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

    2. PenyediaanJasaKebersihan Kantor

    3. Penyediaan Alat Tulis Kantor

    4. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

    5. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

    6. Penyediaan Makanan dan Minuman

    7. Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

    8. Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

    34

  • 9. Penyediaan Jasa Publikasi

    10. Penyediaan Jasa Penunjang Kinerja SKPD

    E. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur1. Pengadaan Peralatan Kantor

    2. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor

    3. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

    4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur

    5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor Pendukung (Komputer, Printer, AC, dan

    Mesin Tik)

    F. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Kauangan1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

    Sedangkan untuk Tahun 2020 – 2023 mempunyai Empat (4) Program dan Tiga Belas

    (13) kegiatan pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten

    Madiun yang akan dilaksanakan selama lima tahun yaitu tahun 2019-2023 yang

    selanjutnya diuraikan sebagai berikut:

    G. Program Pencegahan Penanganan Konflik1. Fasilitasi Kewaspadaan Daerah

    2. Rekonsilasi Penanganan Konflik Sosial

    3. Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah

    4. Sarasehan dan Pembinaan Anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia)

    Kabupaten Madiun

    H. Program Pendidkan Politik Masyarakat1. Pembinaan Partai Politik

    2. Pembinaan Ormas Dan LSM

    3. DESK Pemilu Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden

    I. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan1. Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK)

    2. Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

    3. Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan ( PAKEM )

    4. Sosialisasi Intergrasi Bangsa

    J. Program Pelayanan Kesekretariatan1. Pelaksanaan Administrasi, Kepegawaian dan Sarana Prasarana

    2. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pelaporan Capaian Kinerja dan Anggara

    35

  • DESK DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    RPJMD, RENSTRA DAN RENJA TAHUN 2020

    No Urusan Program Kegiatan

    Indikator Program (Outcome)&Indikator

    Kegiatan (Output)

    Ko

    nd

    isi A

    wa

    l/R

    ea

    lis

    as

    i

    Ta

    hu

    n 2

    01

    8

    Target - Anggaran RPJMD dan Renstra (Outcome dan Output)

    Ket.

    2019 2020 2021 2022 2023

    Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    1 Program Pelayanan Kesekretariatan Nilai SAKIP Perangkat Daerah

    B BB A 589,456,100.00 A 594,512,100.00 594,512,100.00 594,512,100.00

    Kepuasan ASN terhadap pelayanan sekretariat

    Perangkat Daerah (Skor) 70% 75% 80% 85% 90% 95%

    Pelaksanaan Administrasi, Kepagawaian Dan Sarana

    Prasarana

    544,512,100.00 544,512,100.00 544,512,100.00 544,512,100.00

    Jumlah Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Yang Dilaksanakan

    10 Keg 10 Keg 390,650,900.00 10 Keg 390,650,900.00 10 Keg 390,650,900.00 10 Keg 390,650,900.00

    Prosentase peralatan dan perlengkapan sarana

    kantor yang layak fungsi

    85% 87% 153,861,200.00 90% 153,861,200.00 93% 153,861,200.00 95% 153,861,200.00

    Jumlah ASN Yang mengikuti DIKLAT,

    BINTEK,KURSUS Dan Pelatihan

    0 2 10,000,000.00 4 20,000,000.00 6 30,000,000.00 8 40,000,000.00

    Penyusunan Dokumen Perencanaan , Pelaporan

    Capaian Kinerja Dan Anggaran

    Jumlah Dokumen OPD sesuai dengan

    peraturan yang berlaku

    4 4 44,944,000.00 4 50,000,000.00 4 50,000,000.00 4 50,000,000.00

    Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 390,650,900.00

    Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan

    Listrik

    tersedianya lampu dan alat listrik Dan Telepon 12 Bln 12 Bln 54,543,600.00

    Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor jasa kebersihan Kantor yang tersedia 12 Bln 12 Bln 5,417,500.00

    Penyediaan Alat Tulis Kantor jumlah ATK yang di adakan 12 Bln 12 Bln 63,734,350.00

    Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan Jumlah barang cetak amplop, stop map dan

    Fotocopy yang diadakan

    12 Bln 12 Bln 19,903,550.00

    Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-

    undangan

    Tersedianya bahan bacaan (koran, majalah,

    tabloid)

    12 Bln 12 Bln 9,500,000.00

    Penyediaan Makanan Dan Minuman Jumlah Snack, makan, dan minum rapat harian

    yang diadakan

    12 Bln 12 Bln 15,055,000.00

    Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah Jumlah perjalanan luar daerah 12 Bln 12 Bln 145,000,000.00

    Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Dalam

    Daerah

    Jumlah perjalanan dinas dalam daerah 12 Bln 12 Bln 21,000,000.00

    Penyediaan Jasa Publikasi Tersedianya Jasa Publikasi 5 5 11,496,900.00

    Penyediaan Jasa Penunjang Kinerja SKPD Jumlah Honor Pegawai yang berstatus honorer

    terpenuhi

    12 Bln 12 Bln 45,000,000.00

    Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur Persentase sarana dan prasarana kerja yang

    terpenuhi

    100% 153,861,200.00

    Pengadaan Peralatan Kantor Tersedianya perlengkapan gedung kantor 1 paket 1 Paket 53,412,750.00

    Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Jumlah terpeliharanya Gedung/Kantor dengan

    Baik

    12 Bln 12 Bln 16,070,950.00

    Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas

    /Operasional

    Suku cadang, BBM, Pelumas, pajak kendaraan,

    dan servise tersedia

    12 Bln 12 Bln 69,070,700.00

    Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur Jumlah Mebeleur Yang terpelihara baik 12 Bln 12 Bln 1,650,000.00

    Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor Pendukung

    (Komputer, Printer, AC, Dan Mesin Ketik)

    Jumlah Komputer, Printer, AC, Mesin Ketik,

    Dispenser yang dipelihara

    12 Bln 12 Bln 13,656,800.00

    Program peningkatan pengembangan sistem

    pelaporan capaian kinerja dan keuangan

    Persentase Laporan Kinerja SKPD yang

    tercapai (%)

    100% 44,994,000.00

    Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar

    Realisasi Kinerja SKPD

    Jumlah Dokumen Pelaporan 4 4 44,994,000.00

    36

  • 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    2 Program Pencegahan Penanganan Konflik Persentase potensi gangguan / konflik yang

    teratasi

    100% 1,210,954,700.00 100% 1,210,954,700.00 100% 1,210,954,700.00 100% 1,210,954,700.00

    Fasilitasi Kewaspadaan Daerah Jumlah Informasi Potensi Konflik Yang Diperoleh 0 50 150,000,000.00 50 150,000,000.00 50 150,000,000.00 50 150,000,000.00

    Rekonsilasi Penanganan Konflik Sosial Jumlah Konflik Sosial Yang Ditindaklanjuti 0 40 50,000,000.00 40 50,000,000.00 40 50,000,000.00 40 50,000,000.00

    Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah Jumlah Pengamanan potensi gangguan / konflik 0 10 800,000,000.00 10 800,000,000.00 10 800,000,000.00 10 800,000,000.00

    Sarasehan dan Pembinaan Anggota IPSI (Ikatan Pencak

    Silat Seluruh Indonesia) Kabupaten Madiun

    Jumlah Anggota IPSI Yang telah mengikuti

    pembinaan

    652 200 210,954,700.00 200 210,954,700.00 200 210,954,700.00 200 210,954,700.00

    3 Program Pendidikan Politik Masyarakat Dan

    Hubungan Lembaga

    Prosentase Peran Serta Pemilih Dalam

    Pengembangan Etika Dan Budaya Politik

    84% 113,731,850.00

    Prosentase Peran Ormas / LSM

    Pembinaan Partai Politik Jumlah Partai Politik yang Mengikuti Pembinaan 9 9 44,078,650.00

    Pembinaan Ormas Dan LSM Jumlah Ormas / LSM Yang Mengikuti

    Pembinaan

    212 350 69,653,200.00

    4 Program Pendidkan Politik Masyarakat Prosentase elemen masyarakat yang

    mendapatkan pendidikan politik

    95% 615,125,016.00 96% 615,125,016.00 97% 615,125,016.00 99% 615,125,016.00

    Pembinaan Partai Politik Jumlah Partai Politik yang Mengikuti Pembinaan 9 9 294,078,650.00 9 294,078,650.00 9 144,078,650.00 9 144,078,650.00

    Pembinaan Ormas Dan LSM Jumlah Ormas / LSM Yang Mengikuti

    Pembinaan

    212 350 321,046,366.00 3.50 321,046,366.00 350 171,046,366.00 350 171,046,366.00

    DESK Pemilu Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Sosialisasi 900 500 300,000,000.00 500 300,000,000.00

    5 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan

    Kebangsaan dan Kehidupan Beragama

    Prosentase elemen masyarakat yang

    mendapatkan pembinaan wawasan kebangsaan

    100% 374,813,300.00

    Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jumlah Anggota FPK Yang Pembinaan 250 150 37,791,300.00

    Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jumlah Anggota FKUB Yang Pembinaan 580 250 38,265,250.00

    Aktulisasi Nilai Pancasila Jumlah Yang Mengikuti Sosialisasi 43,001,800.00

    Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan Jumlah Anggota PAKEM Yang Mengikuti

    Pembinaan

    0 150 40,217,400.00

    DESK Pemilu Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Sosialisasi 900 500 89,636,100.00

    Sosialisasi Integrasi Bangsa (DID) Jumlah Yang Mengikuti Sosialisasi 0 500 125,901,450.00

    6 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan

    Lingkungan

    67% 2,023,999,350.00

    Pemantapan Stabilitas Bidang Politik, Organisasi

    Kemasyaratan ,LSM Dan Sosial

    Jumlah Laporan Kejadian Wilayah 30 50 129,000,000.00

    Sarasehan Dan Pembinaan Anggota IPSI Kabupaten

    Madiun

    Jumlah Anggota IPSI Yang Dibina 652 200 210,954,700.00

    Pengamanan Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahun

    2019 (DID)

    Jumlah Desa Yang Mengadakan Pilkades 0 950,000,000.00

    Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah Jumlah Rumusan Kebijakan Hasil Pertemuan 0 5 473,366,350.00

    Rekonsillasi Penangnan Konflik Sosial Jumlah Konflik Sosial Yang Ditindaklanjuti 0 2 50,022,200.00

    Fasilitasi Kewaspadaan Daerah Jumlah Informasi Potensi Konflik Yang Diperoleh 0 50 140,869,000.00

    Pemantapan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Sosialisasi 300 250 69,787,100.00

    37

  • 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    7 Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan Persentase elemen masyarakat yang

    mendapatkan pembinaan wawasan kebangsaan

    40% 1,400,880,744.00 60% 1,458,898,358.88 80% 1,518,076,326.06 100% 1,578,437,825.58

    Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jumlah Anggota FPK Yang Pembinaan 250 150 175,000,000.00 150 190,000,000.00 150 200,000,000.00 150 220,000,000.00

    Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jumlah Anggota FKUB Yang Pembinaan 112

    250

    175,000,000.00 250 190,000,000.00 250 200,000,000.00 250 220,000,000.00

    Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan ( PAKEM ) Jumlah Anggota PAKEM Yang Mengikuti

    Pembinaan

    0

    150

    175,000,000.00 150 190,000,000.00 150 200,000,000.00 150 200,000,000.00

    Sosialisasi Intergrasi Bangsa Jumlah Yang Mengikuti Sosialisasi 0 500 875,880,744.00 500 888,898,358.88 500 918,076,326.06 500 938,437,825.58

    38

  • BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    Bagian penting dalam proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah adalah

    ketersediaan indikator kinerja yang berguna untuk mengukur capaian target kinerja

    pembangunan daerah. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan

    pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif. Keberadaan indikator sangat penting

    baik dalam evaluasi kinerja program-program pembangunan daerah. Indikator kinerja

    menjadi kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja, yaitu sebagai ukuran

    untuk menilai ketercapaian kinerja pembangunan daerah. Dalam perencanaan

    pembangunan daerah, indikator menjadi ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan

    sasaran pembangunan, serta program dan kegiatan yang telah dirumuskan dalam

    dokumen perencanaan.

    Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator

    kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh perangkat

    daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian

    tujuan dan sasaran RPJMD. Target indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu

    pada tujuan dan sasaran RPJMD ini akan diukur dalam evaluasi kinerja pembangunan.

    Pencapaian kinerja indikator yang termuat juga akan menjadi bahan dalam pelaporan

    kinerja perangkat daerah selama lima tahun, sehingga perlu dipedomani oleh seluruh

    aparatur perangkat daerah.

    39

  • Indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

    secara rinci dapat dikemukakan pada Tabel 7.1 berikut ini.Tabel 7.1

    Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2019-2023

    TARGET KINERJA

    PROGRAM

    TUJU

    AN R

    PJMD

    INDI

    KATO

    R TU

    JUAN

    RPJ

    MD

    SASA

    RAN

    RPJM

    D

    INDI

    KATO

    R SA

    SARA

    N RP

    JMD

    URUS

    AN

    TUJU

    AN O

    PD

    INDI

    KATO

    R TU

    JUAN

    OPD

    SASA

    RAN

    OPD

    INDI

    KATO

    R KI

    NERJ

    A SA

    SARA

    N (IK

    U)

    REAL

    I SAS

    I TAH

    UN 20

    1820

    19

    2020

    2021

    2022

    2023

    KOND

    ISI K

    INER

    JA

    AKH

    IR P

    ERIO

    DE R

    PJMD

    Menciptakan Rasa Aman Bagi Masyarakat dan ASN

    Indeks Ketertiban Dan Keamanan

    Ciptakan Rasa Aman

    Indeks Keamanan Manusia

    Ketentraman Ketertiban Umum Perlindungan Masyarakat

    Ciptakan Rasa Aman

    Prosentase Potensi Gangguan Konflik Teratasi

    Peningkatan PencegahanPenanganan Dan Pemulihan Pasca Konflik

    Prosentase Potensi Gangguan Konflik Teratasi

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    40

  • BAB VIIIPENUTUP

    8.1 Pedoman TransisiMasa berlaku Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Kabupaten

    Tahun 2018-2023 adalah selama lima tahun. Untuk menjaga kesinambungan

    pembangunan serta mengisi kekosongan dokumen perencanaan pada masa transisi,

    maka Renstra Tahun 2013-2018 dapat digunakan sebagai pedoman dalam

    penyusunan Renja Perangkat Daerah tahun 2018, dengan tetap berpedoman pada

    RPJPD Kabupaten Tahun 2005 - 2025.

    8.2 Kaidah PelaksanaanBeberapa kaidah pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah

    tahun 2019-2023 yang perlu diatur sebagai berikut:

    1. Sekretariat dan bidang-bidang pada Perangkat Daerah agar mendukung

    pencapaian target-target kinerja Renstra dan melaksanakan program dan kegiatan

    yang tercantum dalam Renstra dengan sebaik-baiknya.

    2. Diharapkan seluruh aparatur pada Perangkat Daerah dapat menjalin koordinasi

    dan kerjasama yang baik, sehingga tujuan dan sasaran dan target yang telah

    ditetapkan dalam Renstra dapat tercapai.

    3. Renstra Perangkat Daerah akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja)

    Perangkat Daerah yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dalam kurun

    waktu lima tahun. Untuk menjaga konsistensi dan keselarasan kebijakan, program

    dan kegiatan, maka Penyusunan Renja Perangkat Daerah wajib berpedoman

    pada Renstra Perangkat Daerah.

    4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan

    pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian target-target

    Renstra Perangkat Daerah, maka perlu dilakukan pengendalian dan evaluasi

    terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan Renstra secara

    berkala.

    5. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional dan atau

    daerah, maka dapat dilakukan perubahan Renstra Perangkat Daerah sesuai

    dengan kaidah dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    41

    COVER_opt.pdf (p.1)Daftar Isi_opt.pdf (p.2)Untitled.pdf (p.3-43)Bab I.pdf (p.1-6)Bab II.pdf (p.7-23)Bab III.pdf (p.24-31)Bab IV.pdf (p.32)Bab V.pdf (p.33)Bab VI.pdf (p.34-35)LAMPIRAN BAB VI.pdf (p.36-38)Bab VII.pdf (p.39-40)Bab VIII.pdf (p.41)