RENSTRA TAHUN 2019 - 2023 · 2020. 8. 19. · Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian...
Transcript of RENSTRA TAHUN 2019 - 2023 · 2020. 8. 19. · Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian...
-
ASUSTypewritten textRENSTRA TAHUN 2019 - 2023
-
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUANBAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAHBAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAHBAB IV TUJUAN DAN SASARANBAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANBAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAANBAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSANBAB VIII PENUTUP
-
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan dokumen
perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi
perangkat daerah yang berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.Proses
penyusunan renstra perangkat daerah meliputi:
a. Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah;
b. Penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah;
c. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan
d. penetapan Renstra Perangkat Daerah.
Renstra perangkat daerah memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan
baik ditingkat nasional, provinsi maupun Kabupaten/Kota. Keterkaitan Renstra
perangkat daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah
Provinsiserta dengan Renja perangkat daerahdapat diuraikan sebagai berikut :
Penyusunan Renstra Perangkat Daerah mengacu pada tugas dan fungsi perangkat
daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten,
Peraturan Kepala Daerah Kabupaten tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah,
RPJMD Kabupaten dan memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga, Renstra
Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Hasil
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten.
1
-
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
Pendahuluan Gambaran pelayanan SKPD isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten dapat
digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut:Gambar 1.2
Bagan Alur Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten
Renstra Perangkat Daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat
strategis. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu lima
tahun. Selain itu Renstra Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan
evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun
evaluasi Renja Perangkat Daerah.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Perangkat Daerah tahun 2018-2023
adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan(Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3886);
2
-
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4026);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Menentang
Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4585);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
3
-
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 3);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Madiun Tahun 2005-
2025;
20. PeraturanDaerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun 2011 tentang Struktur
Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Madiun Tahun
2019-2023;
22. Peraturan Bupati Madiun Nomor 13 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi
Badan Kwestuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun.
4
-
1.3 Maksud dan TujuanMaksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah
adalah menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu lima
tahun yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari
RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah.
Tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah sebagai berikut:
1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan selama kurun waktu lima tahun dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi perangkat daerah dalam mendukung Visi dan Misi kepala daerah
2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan perangkat
daerah untuk kurun waktu tahun lima tahun dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja
perangkat daerah.
3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur perangkat daerah dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah yang merupakan dokumen perencanaan
perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu lima tahun.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2018-2023 disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUANBab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan
serta sistematika penulisan Rencana Strategis perangkat daerah.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAHBab ini berisi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi perangkat daerah,
sumber daya perangkat daerah, kinerja pelayanan perangkat daerah serta
tantangan dan peluang pengembangan pelayanan perangkat daerah.
BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan
fungsii pelayanan perangkat daerah, tela’ahan visi, misi dan program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, tela’ahan Renstra
kementerian/lembaga dan Renstra perangkat daerah provinsi, tela’ahan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) serta Penetapan Isu-isu Strategis.
5
-
BAB IV TUJUAN DAN SASARANBab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat
daerah.
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKANBab ini berisi tentang strategi dan kebijakan perangkat daerah.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif perangkat daerah.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSANBab ini berisi tentang indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VIII PENUTUPBab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Renstra
perangkat daerah
6
-
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.1.1 Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatauan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri Kabupaten MadiunBerdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13
Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah pasal 4 menyebutkan
bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun
merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah dibidang Kesatuan
Bangsa dan Politik Dalam Negeri dan dibajabarkan dengan Peraturan Bupati
Madiun Nomor 57 Tahun 2011 tentang Tugas Dan Fungsi Badan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Dalam Negeri yang dipimpin oleh Kepala Badan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati, Madiun melalui
Sekretaris Daerah.
Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Mempunyai tugas :
a) Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah pada
bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat.
b) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri Kabupaten Madiun memiliki fungsi :
a) Penyusunan rumusan kebijakan teknis pada bidang urusan kesatuan
bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas pada bidang urusan kesatuan bangsa
, politik dan perlindungan masyarakat ;
d) Pelaksanaan dan Pengawasan pada bidang urusan kesatuan bangsa ,
politik dan perlindungan masyarakat ;
e) Pelaksanaan Pengendalian , pengawasan dan pembinaan di bidang
admistrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan tugas
dinas ;
f) Penyelenggaraan keamanan, kebersihan dan kenyamanan bekerja di
lingkungan kantor ;
g) Pelaksanaan koordinasi , monotoring , evaluasi dan laporan pada bidang
urusuan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
7
-
Struktur OrganisasiBadan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun, memiliki
struktur Organisasi yang dipimpin seorang Kepala Badan yang dibantu seorang
Sekretaris dan 3 (Tiga) Kepala Bidang dan 9 Kepala Sub Bagian / Sub Bidang
sebagaimana gambar dibawah ini :
2.1.2 Uraian Tugas dan FungsiSesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Struktur Oraganisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Kabupaten Madiun, maka Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam
Negeridan dibajabarkan dengan Peraturan Bupati Madiun Nomor 57 Tahun
2011 tentang Tugas Dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam
Negeri yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 13
Tahun 2011 tersebut di atas,Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam
Negeri Kabupaten Madiun menyelenggarakan tugas dan fungsi :
a. Tugas Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun:
Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah pada
bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan bidang tugasnya.
8
-
b. Fungsi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun :
Penyusunan rumusan kebijakan teknis pada bidang urusan kesatuan
bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas pada bidang urusan kesatuan
bangsa , politik dan perlindungan masyarakat ;
Pelaksanaan dan Pengawasan pada bidang urusan kesatuan bangsa ,
politik dan perlindungan masyarakat ;
Pelaksanaan Pengendalian , pengawasan dan pembinaan di bidang
admistrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan tugas
dinas ;
Penyelenggaraan keamanan, kebersihan dan kenyamanan bekerja di
lingkungan kantor ;
Pelaksanaan koordinasi , monotoring , evaluasi dan laporan pada
bidang urusuan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun, sebagai berikut:1. Sekretaris Badan
Sekretaris Badan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perlengkapan, aset, penyusunan program, laporan dan
keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Sekretaris mempunyai fungsi :
penyusunan rencana program dan kegiatan pada lingkup sekretariat;
pelaksanaan koordinasi penyusunan program,anggaran dan
perundang-undangan;
pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
pengelolaan administrasi kepegawaian;
pengelolaan administrasi keuangan;
pengelolaan administrasi perlengkapan;
pengelolaan aset;
pengelolaan urusan rumah tangga;
Pengelolaan kearsipan;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan ruang lingkup tugas dan fungsinya.
9
-
Sekretaris Badan dalam melaksanakan tugas dibantu oleh 3 sub bagian yaitu :
1.a. Subbag Umum dan Kepegawaian, yang mempunyai tugas : Melaksanakan dan mengelola surat menyurat dan tata kearsipan;
Melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler,
upacara dan rapat dinas ;
Melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tatalaksana;
Melaksnakan dan pengendalian tata usaha pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, perawatan barang inventaris;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekrettaris sesuai
dengan bidang tugasnya.
1.b. Subbag Keuangan, yang mempuyai tugas: Menyiapkan dan menghimpun bahan – bahan untuk keperluan
penyusunan APBD di lingkup Badan;
Melaksanakan Administrasi pengelolaan keuangan dan
pertanggungjawaban keuanga;
Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan secara berkala sesuai peraturan perundang –
undangan;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan bidang tugasnya.
1.c. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program kerja dan
pelaksanaan tugas bidang – bidang secara terpadu;
Mengumpulkan , mengelola dan melakukan sistematika data untuk
bahan penyusunan program dan kegiatan secara terintegrasi dengan
bidang – bidang yang ada;
Menghimpun dan menyiapkan peraturan perundang – undangan
yang menjadi dasar pelaksanaan program kerja dan kegiatan;
Melaksanakan monitoring , evaluasi dan analisa terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Badan;
Menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan secara
insidentil dan berkala;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan bidang tugasnya.
10
-
2. Bidang Pendataan Dan Kajian Masalah
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan
yang meliputi melaksanakan koordinasi, bimbingan, suversi dan
konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan
pengawasan di bidang pendataan dan kajian masalah serta melakukan
kajian-kajian strategis dalam aspek kewaspasaan nasional. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atasBidang Pendataan
Dan Kajian Masalah fungsi:
Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan, dan program kerja pada
bidang pendataan dann kajian masalah ;
Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional ( merujuk
kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di
bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat ,
perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintah,
penanganan konflik social, pengawasan orang asing dan lembaga
asing;
Penyelenggaraan koordinasi penetapan kebijakan operasonal di
bidang pendataan dan kajian masalah, kewaspadaan dini dan
intelejen keamanan (Intelkam) serta penanganan konflik;
Penyelenggaraan koordinasi program kegiatan pembinaan
kewaspadaan dini dan intelejen keamanan dalam kerangka
kewaspadaan dan pemerintahan;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
di bidang pendataan dan kajian masalah;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
pada bidang pendataan dan kajian masalah; dan
Pelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Bidang Pendataan Dan Kajian Masalah ini terdiri dari :
2.a. Sub Bid Pendataan Masalah, yang mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusun perencanaan dan program kerja
pada sub bidang pendataan masalah;
melaksanakan pendataan masalah yang berkaitan dengan
kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan
perdagangan , investasi, fiscal dan moneter, prilaku masyarakat,
kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan
dan ketahanan organisasi masyarakat dan perekonomian;
melaksanakan pengumpulan dan penyusunan informasi serta
sistematika data dalam rangka penyusunan program kegiatan
kewaspadaan nasional dan intelkam;
11
-
menyelenggarakan fasilitasi penanganan konflik social dan
pemerintah;
melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas pada sub bidang pendataan masalah;dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
2.b. Sub Bid Pengkajian Masalah, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
padasub bidang pengkajian masalah;
melaksanakan kegiatan kajian strategis di bidang kebijakan dan
ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan ,
investasi, fiscal dan moneter, prilaku masyarakat, kebijakan dan
ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan
ormas perekonomian;
menyiapkan bahan rumusan dan pemecahan maslah – masalah
strategis;
melaksanakan fasilitasi kegiatan kajian strategis dalam aspek
kewaspadaan nasional dan fasilitasi di bidang kewaspadaan dini
dan kerjasama intelejen keamanan;
melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas pada sub bidang pengkajian masalah; dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
3. Bidang Hubungan Antar Lembaga
Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugasmelaksanakan
sebagian tugas Kepala Badan yang meliputi koordinasi, bimbingan,
supervise dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan,
pengembangan dan pengawasan dalam urusan hubungan antar lembaga
politik dan organisasi masyarakat. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Bidang Hubungan Antar Lembaga
mempunyai fungsi:
Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan, dan program kerja pada
bidang hubungan antar lembaga;
Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk
kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di
bidang system dan implementasi politik, kelembagaan politik
pemerintahan , kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan
politik, fasilitasi, pemilu, pilpres dan pilkada;
12
-
Pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di
kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan,
supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan,
pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi
politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik,
budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada;
Penyusunan program fasilitasi pelaksanaan hubungan dengan
legislatif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga
swadaya masyarakat , lembaga penyelenggara pemilihan umum dan
partai politik;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan laporan pelaksaan tugas pada
hubungan antar lembaga; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Hubungan Antar Lembagaini terdiri dari dua seksi yaitu :
3.a.Sub Bid Hubungan Lembaga Politik, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada sub bidang hubungan lembaga politik;
Mengumpulkan dan menolah data dalam rangka menyusun
kegiatan hubungan dengan lembaga legislatif ;
Menyiapkan bahan koordinasi, melaksanakan konsultasi dan
kerjasama dengan lembaga legislativ serta unit kerja dan atau
lembaga terkait dalam rangka fasilitasi pengembangan system
politik;
Menyiapkan bahan koordinasi , melaksanakan konsultasi dan
kerjasama dengan lembaga legislatif dalam rangka memfasilitasi
proses penggantian antar waktu anggota DPRD;
Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan
fasilitasi hubungan dengan lembaga legislatif;
Mengumpulkan dan mengola data dalam rangka menyusun
kegiatan hubungan partai politik;
Menyiapkan bahan koordinasi , konsultasi dan kerjasama dengan
partai politik dalam rangka fasilitasi pelaksanaan pendidikan dan
pengembangan sistim politik;
Menghimpun dan menyusun data keberadaan, jumlah dan
kegiatan partai politik;
Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan
partai politik;
13
-
Menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun
kegiatan hubungan dengan lembaga penyelenggara pemilihan
umum;
Menyiapkan bahan koordinasi, melaksanakan konsultasi dan
kerjasama dengan lembaga penyelenggara pemilihan umum serta
unit kerja dan atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi
penyelenggaraan pemilihan umum;
Melaksnakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan
fasilitasi penyelenggaraan pemilihan umum dan lembaga
penyelenggara pemilihan umum;
Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
pada sub bidang hubungan lembaga politik; dan
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
3.b. Sub Bidang Hubungan Organisasi Masyarakat, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada sub bidang hubungan organisasi masyarakat;
mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka menyusun
kegiatan dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi,
dan lembaga swadaya masyarakat;
menyiapakan bahan koordinasi, melaksanakan konsultasi dan
kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi
dan lembaga swadaya masyarakat serta unit kerja dan atau
lembaga terkait dalam rangka fasilitasi pemberdayaan lembaga
infra struktur politik;
menghimpun dan menyusun data keberadaan, jumlah dan
kegiatan lembaga organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi
dan lembaga swadaya masyarakat;
melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang
perkembangan kegiatan fasilitasi hubungan dengan organisasi
kemasyarakatan, organisasi profesi dan lembaga swadaya
masyarakat;
melaksanakan forum komunikasi dan konsultasi bagi fungsionaris
perpol, organisasi profesi, organisasi keagamaan dan lsm
(forkomkon);
melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
pada sub bidang hubungan organisasi masyarakat; dan
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
14
-
4. Bidang Politik Dan Integrasi Bangsa
Bidang Politik Dan Integrasi Bangsa mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan yang meliputi Koordinas ,
Bimbingan , Supersi dan konsultasi, perencanaan, penelitian,
pemantauan, pengembangan dan pengawasan di bidang Politik Dan
Integrasi Bangsa. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Politik Dan
Integrasi Bangsa mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis,
perencanaan dan programkerja pada Bidang Politik dan Integrasi
Bangsa;
Pelaksanaan koordinasi, bimbingan , suversi dan konsultasi,
perencanaan, penelitian, pemantauan dan pengembangan dalam
urusan politik, bina ideology, intergrasi bangsa, hak asasi manusia,
wawasan kebangsaan;
Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk
kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di
bidang ketahanan sesi dan budaya, organisasi kemasyarakatan,
penanganan masalah social kemasyarakatan;
Penyusunan program fasilitasi pelaksanaan kegiatan integrasi bangsa
dan wawasan kebangsaan;
Pengkoordinasian tugas dan program kegiatan integrasi bangsa,
ketahanan bangsa dan wawasan kebangsaan dengan satuan kerja
dan atau lembaga terkait;
Pengumpulan dan pengelolaan data dalam rangka menyusun
kegiatan di bidang integrasi bangsa;
Pelaksanaan fasilitasi untuk peningkatan integrasi antar golongan,
etnis, suku, serta umat beragama di berbagai aspek kehidupan
masyarakat;
Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja dan lembag
terkait di bidang integrasi bangsa;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan laporan pelaksanaan tugas
pada bidang politik dn integrasi bangsa; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Politik Dan Integrasi Bangsa,ini terdiri dari :
4.a. Sub Bidang Politik dan Hak Asasi Manusia, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada Sub Bidang Politik dan Hak Asasi Manusia;
melaksanakan fasilitasi untuk memantapkan ketahanan politik,
ekonomi dan social budaya bagi segenap lapisan manusia;
15
-
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja
dan atau lembaga di bidang ketahanan bangsa;
mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka menyusun
kegiatan di bidang wawasanan kebangsaan;
melaksanakan fasilitasi untuk meningkatkan kualitas wawasan
kebangsaan bagi segenap lapisan masyarakat;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja
dan atau lembaga terkait di bidang wawasan kebangsaan;
menyelenggarakan fasilitasi sosialisasi undang – undang partai
politik, Hak Asasi Manusia, bagi aparatur, organisasi masyarakat,
organisasi profesi, organisasi keagamaan dan lembaga swadaya
masyarakat;
melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan pemahaman
sosial politik dan kemasyarakatan serta HAM;
melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas pada subbidang politik dan Hak Asasi Manusia; dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
4.b. Sub bidang Integrasi Bangsa, mempunyai tugas : menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada sub bidang Integrasi Bangsa;
melaksanakan kegiatan di bidang ketahanan ideologi Negara,
wawasan kebangsaan, bela Negara, nilai-nilai sejarah
kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;
melaksanakan kegiatan di bidang ketahanan seni dan budaya,
agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya,
penanganan masalah social kemasyarakatan;
melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur kesatuan bangsa
dan politik di bidang ketahanan ideology Negara, wawasan
kebangsaan, bela Negara, nilai – nilai sejarah kebangsaan dan
penghargaan kebangsaan;
melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas pada sub bidang integrasi Bangsa; dan
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
16
-
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1 Sumber Daya Manusia (Pegawai)
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun
merupakan salah satu OPD di Kabupaten Madiun yang memiliki variasi SDM
mulai dari Kepala Badan sampai dengan staf, yang merupakan satu kesatuan
untuk dapat mensukseskan visi, misi dan program yang telah dicanangkan.
Untuk menunjang tugas dan fungsinya, akhir tahun 2018Badan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun ini memiliki SDM
sebanyak 25 orang PNS dan 4 orang honorer/kontrak. SDM PNS terdiri dari 12
struktural dan 12 fungsional, untuk SDM fungsional mulai tahun 2018 tidak
menggangkat sebagai tabel berikut :
Tabel 2.1Komposisi Sumber Daya Pegawai Berdasar Jabatan
No Jabatan L P Jumlah 1. Kepala Badan 1 - 1
2. Sekretaris 1 - 1
3. Kepala Bidang 3 - 3
4. Kepala SubBagian/Bidang 2 5 7
6. Staf Struktural 10 2 12
7. Staf Fungsional - 1 1
Jumlah PNS 17 8 258. Honorer 3 1 4
Jumlah Keseluruhan 20 9 29
Sedangkan jumlah pejabat pada Badan Kesatuan Banagsa Dan
Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun pada akhir tahun 2018 ini adalah
sebagaimana tabel berikut ini :
Tabel 2.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
No Jabatan L P Jumlah
1. Eselon I - - -
2. Eselon II 1 - 1
3. Eselon III 4 - 4
4. Eselon IV 2 5 7
Jumlah 7 5 12
17
-
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kondisi SDM pada Badan
Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun berdasar
jabatan adalah tidak memiliki aparatur yang menduduki Eselon I, untuk Eselon
II diduduki oleh seorang Kepala Badan, aparatur eselonI II diduduki oleh
seorang sekretaris dan 3 orang kepala bidang, sedangkan Eselon IV diduduki
oleh 4 kepala Sub Bidangdan 3 kepala sub bagian.
Selanjutnya adalah penggolongan aparatur berdasarkan
golonganyang diuraikan melalui tabel berikut ini:
Tabel 2.3Jumlah ASN Berdasarkan Golongan/Ruang
No Golongan/Ruang L P Jumlah1. I / a - - -2. I / b - - -3. I / c - - -4. I / d - - -5. II / a 1 - 16. II / b7. II / c 1 - 18. II / d 1 - 19. III / a - - -10. III / b 4 3 711. III / c 2 1 312. III / d 4 3 713. IV / a 2 1 314. IV / b 1 - 115. IV / c 1 - 116. IV / d - - -17. IV / e - - -
Jumlah 17 8 25
Berdasarkan tabel diatas sangat jelas terlihat golongan terendah
aparatur yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negerii
Kabupaten Madiun adalah golongan II/a dan yang tertinggi adalah golongan
IV/c.
18
-
Sedangkan penggolongan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.4
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2018
PNS Non PNSNo Tingkat Pendidikan
L P L PJumlah
1 SMP Sederajat - - - - -
2 SMA Sederajat 5 1 - 2 8
3 D3 - 1 - 1 2
4 S1 8 5 1 - 14
5 S2 4 1 - - 5
6 S3 - - - - -
Jumlah 17 8 1 3 29
Dari komposisi aparatur tersebut terlihat bahwa sekolah terendah
pegawai padaBadan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten
Madiun adalah SLTP yaitu PNS yang sudah menjelang pensiun, sehingga
dalam proses perjalanannya perlu melakukan beberapa penyesuaian agar
tidak mengurangi kinerja. Diimbangi oleh aparatur dengan pendidikan yang
lebih tinggi dan mengasah skill melalui berbagai pelatihan baik diklat pimpinan
maupun diklat teknis.
2.2 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2013-2018, Badan Kesatuan Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten
Madiun telah melaksanakan beberapa program dan kegiatan untuk mencapai target
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra dan RPJMD 2013-2018.
Gambaran mengenai pencapaian kinerja Perangkat Daerah pada Badan Kesatuan
Bangsa Politik Dalam Negeri Dan dapat diuraikan sebagai berikut.
19
-
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Prosentase Penyelesaian Konflikdi Daerah
20 20 20 20 20 20 20 15 20 20 20 20 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tingkat Partisipasi Dalam Pilkada 80% 80% 80% 80% 80% 80% 0 63% 80% 0 0 0 0 79% 100% 0 0 0Jumlah Sosialisasi PemahamanKesadaran pada Narkoba
1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 0 0 0 100% 100% 0 0 0 0
Prosentase Rekomendasi Parpol,Ormas, LSM yang dilaksanakan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Mewujudkan Stabilitas Keamanan
Jumlah Sosialisasi PemantapanStabilitas Keamanan
1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 kali 1 kali 100% 100% 100% 100% 100% 100%
No Sasaran
Meningkatnya Pendidikan Politik, HukumDan HAM padaMasyarakat
Target Renstra SKPD Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun Ke-Indikator Kinerja Sesuai Tugas Dan Fungsi SKPD
Tabel 2.6
Capaian Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2013-2018
20
-
1 2013 Rp. 7.325.173.599 Rp. 6.190.915.758 84,52 Rp. 1.134.257.841 15,48
2 2014 Rp. 6.423.717.758 Rp. 4.785.271.072 74,49 Rp. 1.638.446.686 25,51
3 2015 Rp. 6.702.177.652 Rp. 4.829.644.714 72,06 Rp. 1.872.532.938 27,94
4 2016 Rp. 5.348.939.897 Rp. 4.453.967.207 83,27 Rp. 894.972.690 16,73
5 2017 Rp. 5.177.283.935 Rp. 4.462.126.447 86,19 Rp. 715.157.488 13,81
6 2018 Rp. 5.959.010.051 Rp. 5.335.503.233 89,54 Rp. 623.506.818 10,46
Rp. 6.878.874.46181,38 18,62JUMLAH Rp. 36.936.302.892 Rp. 30.057.428.431
Target Renstra Realisasi Capaian Rasio
Capaian % Capaian %Evisiensi AnggaranNo Anggaran Tahun
2.4. ANALISIS ANGGARAN
Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018 anggaran belanja daerah pada
Badan Kesatuan Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun ,untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Sedangkan untuk realisasi anggaran tiap tahunnnya telah Sesuai Dengan
peraturan pemerintah bahwa lembaga/organisasi masyarakat penerima hibah harus
berbadan hukum, karena calon penerima hibah banyak yang belum berbadan hukum
sehingga bantuan tidak dapat disampaikan.
Untuk lebih jelasnya, jumlah anggaran dan realisasinya selama tahun 2013-
2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.9Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Badan Kesatuan Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten MadiunTahun 2013-2018
21
-
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat DaerahDengan memperhatikan kondisi saat ini dan untuk memenuhi tuntutan
perkembangan birokrasi yang professional sebagai konsekwensi derasnya arus
informasi dan arus globalisasi, sudah selayaknya Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun mengambil langkah-langkah menuju
perubahan, serta mempersiapkan hal-hal yang diperlukan guna menyempurnakan
kekurangan selama ini untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang tentu
akan semakin kompleks.
Langkah-langkah dan persiapan-persiapan tersebut sangat perlu diambil
guna mewujudkan profesionalitas, akuntabilitas, kredibilitas dan memiliki integritas
yang tinggi dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta
koordinasi kegiatan. Kekurangan dan kelemahan dimasa lalu dapat disempurnakan
pada masa yang akan datang, kualitas perencanaan dapat lebih ditingkatkan,
pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dapat berjalan efektif, efisien dan
menyeluruh seperti yang diharapkan, koordinasi lintas program dan lintas sektor
berjalan dengan baik dalam suasana yang kondusif dengan mengutamakan rasa
saling menghargai dan berupaya mengurangi ego sektoral masing-masing.
Harapan lain yang sama pentingnya adalah adanya tujuan organisasi yang
jelas, target kinerja yang terukur serta penilaian kinerja yang rasional dan
proporsional dalam kaitannya dengan peningkatan, pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia aparatur. Tersedianya Sistem Informasi
Manajemen pada masa yang akan datang adalah suatu keharusan, hal ini diperlukan
guna menghasilkan produk perencanaan, pelaksanaan kegiatan yang lebih
berkualitas, berimbang dan berkelanjutan, serta terwujudnya monitoring dan evaluasi
yang efektif, efisien dan menyeluruh serta terukur.
2.4.1. Tantangan Dengan memperhatikan kondisi saat ini dan kedepan tantangan yang harus
dihadapi oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten
Madiun adalah sebagai berikut :
Belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap keputusan 2 (dua)
Menteri tentang Peraturan Bersama Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil
Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan
Pendirian Rumah Ibadah.
Partisipasi masyarakat terkait keamanan lingkungan masih rendah.
Belum meratanya pemahaman politik di masyarakat.
22
-
Lunturnya pemahaman ideologi Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945.
Timbulnya paham-paham liberal
Kurangnya partisipasi masyarakat tentang adanya ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan terhadap ipoleksosbud.
Belum maksimal pelaksnaan 4 pilar kebangsaan di kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
2.4.2 Peluang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun adalah Dalam menghadapi berbagai tantangan dimasa yang akan datang,Badan
Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun mempunyai
peluang pelayanan yaitu :
Tuntutan masyarakat akan pelayanan prima terhadap pelayanan publik
mendorong untuk meningkatkan profesionalisme aparatur dan melakukan
inovasi pelayanan
Terjalinnya komunikasi dan koordinasi dengan instansi-instansi lain
Terjalinnya hubungan yang harmoni antara pemerintah dengan partai
politik, Ormas , LSM serta elemen masyarakat
Dengan adanya perkembangan teknologi internet memudahkan untuk
mengakses segala informasi yang mendukung proses pelayanan
Pengaruh tokoh masyarakat dan tokoh agama masih kuat dimata
masyarakat.
Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi.
Kondisi stabilitas keamanan dan politik yang kondusif di Kabupaten Madiun
23
-
BAB IIIPERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Dalam Negeri Kabupaten Madiun tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang
dihadapi. Di bawah ini akan diuraikan permasalahan yang dihadapi pada setiap
tujuan/sasaran yang ingin dicapai berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan melalui
program dan kegiatan.
3.1.1 Bidang Idiologi.
Tingkat kemajuan Tehnologi Informatika yang mampu diakses seluruh pelosok
dinegeri ini tentu akan mepengaruhi struktur dan pola kehidupan masyarakat.
Disisi lain pengaruh Globalisasi mengakibatkan negara-negara di dunia ini
tiada batas. Kondisi idiologi bangsa asing tentu akan mempengaruhi sekaligus
mengganggu idiologi bangsa kita khususnya bagi mereka yang masih memiliki
kemampuan yang masih terbatas dan ketetapan idiologi Pancasilanya masih
goyah, sehingga wawasan kebangsaan semakin meluntur. Atau perubahan
paradigma masyarakat mengadopsi HAM liberal melupakan HAM menurut
pancasila yang sebenarnya cukup berbeda kedua faham HAM tersebut.
Pengaruh Globalisasi tentu akan mempengaruhi pola kehidupan masyarakat
kita, pola-pola hidup sudah merambah ke pola liberal . Perubahan pola tersebut
akan membuat hidup ini cukup keras sehingga akan merombak tatanan
kesalehan sosial masyarakat yang dahulunya santun, lemah lembut penuh pola
hidup kekeluargaan dan gotong royong akan berubah menjadi individual dan
materialistik. Kondisi ini berakibat pada sering muncul isue SARA, terjadinya
konflik baik horizontal maupun vertikal.
3.1.2 Bidang Politik.
Ketika pada era Orde Baru demokrasi kita pada demokrasi yang otoritarian,
setelah memasuki era reformasi lebih bercirikan demokrasi politik yang lebih
menekankan pada demokratisasi dengan penekanan pada otonomi daerah
yang lebih luas.Disektor Pemerintahan telah terwujud demokratisasi dengan
penekanan otonomi daerah, namun sektor politik masih saja sentralistik.
Implikasi pada politic cost di Indonesia cukup mahal, pragmatisme politik cukup
menonjol dan yang lebih ironis lagi demokrasi kita tergadaikan dengan gejala
”...... memilih siapa mendapat apa....”. Kondisi ini terjadi karena masyarakat
tidak mampu mengimbangi perkembangan perpolitikan atau tingkat pendidikan
politik masyarakat belum memadai.
24
-
3.1.3 Bidang Ekonomi Sosial, Budaya dan Agama
Adanya konflik antar atau inter umat beragama seperti pendirian tempat ibadah
dan aliran yang menyimpang.
3.1.4 Bidang Keamanan dan Ketertiban.
Berpijak pada ketiga gejala diatas tentunya akan mempengaruhi situasi dan
kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan (ATHG) terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya
(Ipoleksosbud) akan semakin naik baik kuantitas dan kualitasnya.
3.2 Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Madiun Tahun 2018 - 2023 Visi Pembangunan Kabupaten Madiun ”Terwujudnya Kabupaten Madiun yang ” AMAN, MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAHKALK ” yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
” Terwujudnya sebuah tatanan masyarakat maupun pemerintah yang aman baik
dalam aspek sosial, budaya, politik maupun gangguan ketertiban umum dan
bencana, terwujudnya kemandirian ekonomi, kedaulatan pangan, terwujudnya
kesejahteraan yang berkeadilan serta terwujudnya masyarakat yang religius dan
berbudaya yang berbasis pada kearifan lokal dan nilai-nilai luhur budaya”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 Misi Bupati Madiun untuk dilaksanakan
dalam periode 5 tahun yang akan datang, sebagai berikut :
1. Mewujudkan rasa aman bagi seluruh Masyarakat dan Aparatur Pemerintah
Kabupaten Madiun;
2. Mewujudkan Aparatur Pemerintah yang profesional untuk meningkatkan
pelayanan publik;
3. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang mandiri berbasis agrobisnis, agro
industri dan pariwisata yang berkelanjutan;
4. Meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan;
5. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia dengan meningkatkan kehidupan
beragama, menguatkan budaya dan mengedepankan kearifan lokal.
25
-
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 Misi Bupati Madiun untuk dilaksanakan
dalam periode 5 tahun yang akan datang, mempunyai tujuan dan sasaran sebagai
berikut :
A. Tujuan :1. Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat dan ASN;
2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good goverment) untuk
meningkatkan pelayanan publik;
3. Mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur untuk mendukung performa
wilayah berkelanjutan;
5. Meningkatkan kualitas pembangunan masyarakat;
6. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya.
B. Sasaran :1. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat;
2. Meningkatnya kemampuan tanggap bencana;
3. Terciptanya rasa aman aparatur;
4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah;
5. Meningkatnya kualitas dan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pemerintah Daerah;
6. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik;
7. Meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat;
8. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan;
9. Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai perencanaan;
10. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup;
11. Meningkatnya kualitas pendidikan;
12. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat;
13. Meningkatnya kesejahteraan sosial bagi masyarakat;
14. Terwujudnya kehidupan masyarakat beragama yang harmoni;
15. Meningkatnya pelestarian budaya.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun sebagai
perangkat daerah yang menunjang fungsi pemerintahan di bidang kesatuan bangsa
dan politik dalam negeri bersinegis dengan Misi Bupati Madiun pada yaitu pada Misi I
yaitu :
”Mewujudkan Rasa Aman Bagi Seluruh Masyarakat Dan Aparatur Pemerintah Kabupaten Madiun”
Tujuan :
“ Menciptakan Rasa Aman Bagi Masyarakat Dan Aparatur Sipil Negara ( ASN )”Sasaran :
“ Menciptakan Rasa Aman “
26
-
C. Strategi 1. Peningkatan Pencegahan, Penanganan Dan Pemulihan Pasca Konflik
Dengan arah kebijadan tiap tahun dalam lima tahuan untuk mewujudkan Visi
dan Misi Bupati Madiun yaitu :
a. Menyusun Regulasi dalam pencegahan konflik, penghentian konflik dan
Pemulihan Pasca Konflik
b. Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat, Tokoh Agama, Pemuda,
Pelajar Dan Masyarakat
c. Pengamanan Terpadu Pemerintah Kabupaten Madiun, TNI , POLRI,
Kejaksaan Dan Masyarakat
d. Rekonsiliasi Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Konflik
e. Peningkatan ,Penguatan Dan Pemanfaatan Fungsi Tim Fasilitasi
Kewaspadaan Daerah
2. Meningkatkan Pemahaman Politik Terhadap Elemen MasyarakatDengan arah kebijadan tiap tahun dalam lima tahuan untuk mewujudkan Visi
dan Misi Bupati Madiun yaitu :
a. Penyusunan Regulasi Pendidikan Politik
b. Meningkatkan Pemahaman Politik
c. Meningkatkan Kerjasama Dengan Lembaga terkait
3. Meningkatnya Pemahaman Wawasan Kebangsaan Terhadap Elemen MasyarakatDengan arah kebijadan tiap tahun dalam lima tahuan untuk mewujudkan Visi
dan Misi Bupati madiun yaitu :
a. Penyusunan Regulasi Pemahamanan Wawasan Kebangsaan
b. Meningkatkan Pemahaman Wawasan Kebangsaan
c. Meningkatkan Kerjasama Dengan Lembaga Terkait
Dalam mencapai misi tersebut Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun menyelenggarakan
beberapa program dan kegiatan sebagai berikut :
a. Sosialisasi, Seminar, semiloka, workshop tenang Wawasan Kebangsaan dalam
upaya meningkatkan Nasionalisme dan sebagai penangkal pengaruh globalisasi,
ekonomi dunia dan jaringan tehnologi informatika.
b. Meminimalisir konflik SARA baik secara horizontal-vertikal.
c. Mewujudkan kerukunan umat beragama melalui program-program berkerjasama
dengan FKUB, TOGA, TOMAS dan TODA.
d. Pendidikan Politik bagi Kader-kader Parpol yang diselenggarakan oleh Pemkab
Madiun melalui Sosialisasi pemilu ketika akan dilaksanakan pemilu (Pileg,
Pilpres, dan Pemilukada).
27
-
e. Kader politik mampu meningkatkan pendidikan politik bagi konstituennya.
Mereka yg sudah duduk di Legislatif lebih responsif dan reaktif.
f. Kapasitas aparat Kesbangpoldagri mampu membaca perkembangan situasi
khususnya cegah dan tangkal dini potensi ATHG
g. Peran Kominda dalam upaya cegah tangkal dini dan terorganisir serta informasi
di lapangan, maka dapat diminimalisir potensi ATHG
h. Dengan tetap menjunjung tinggi upaya kepatuhan hukum di tengah - tengah
masyarakat sehingga keamanan dan ketertiban dapat terlaksana serta dalam
menciptakan Rasa Aman bagi seluruh Masyarakat.
3.3 Telaahan Renstra K/L (Kementerian/Lembaga) dan Renstra PropinsiVisi Kementerian Dalam Negeri “Mampu menjadi Poros Jalannya
Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi dan Menjaga Integrasi Bangsa”
Dengan Misi :
Memantapkan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan memperkuat
pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan, menegakkan
persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan
stabilitas dalam negeri
Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum
melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan
ketertiban umum, serta meningkatkan pendayagunaan administrasi
kependudukan
Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah
melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
serta didukung pengelolaan anggaran dan keungan yang akuntabel dan berpihak
kepada rakyat
Mendorong terwujudnya keserasihan dan keadilan pembangunan antar wilayah
dan daerah melalui pembangunan dari pinggiran dengan memperkuan daerah
dan desa serta perbatasan
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan
didukung aparatur yang berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam
rangka pemantapan pelayanan public
28
-
Dalam mendukung misi pertama yaitu : Memantapkan Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan dengan memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945,
Kebhinekaan, menegakkan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta
membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri dan tujuan strategis :
Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan
nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku
hidup berbangsa dan bernegara dengan sasaran strategis :
Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa
Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan
demokrasi yang berkualitas
Serta dengan melihat Visi Gubernur Jawa Timur yaitu “ Terwujudnya Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing” dengan Misi “ Makin Mandiri dan Sejahtera bersama wong cilik” khususnya khususnya Tujuan Misi ke 1 yaitu : “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Harmoni Sosial”
dengan fokus program sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat
beragama;
Meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman dan tertib;
Meningkatkan penegakan supremasi hukum dan penghormatan HAM yang
berkeadilan
Selaras dengan Perencanan Strategis Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik
Kementerian Dalam Negeri serta Perencanaan Strategis Bakesbangpol Propinsi
Jawa Timur maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten
Madiun mengimplementasikan dalam beberapa tujuan:
Peningkatan Pencegahan, Penanganan Dan Pemulihan Pasca Konflik
Meningkatkan Pemahaman Politik Terhadap Elemen Masyarakat
Meningkatnya Pemahaman Wawasan Kebangsaan Terhadap Elemen
Masyarakat
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup StrategisDalam RTRW tidak diatur mengenai Rencana struktur tata ruang, Struktur tata
ruang saat ini, Rencana pola ruang, Pola ruang saat ini, dan Indikasi program
pemanfaatan ruang jangka menengah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
perangkat daerah. Dalam kurun waktu lima tahun kedepan perangkat daerah tidak
melaksanakan kegiatan pembangunan fisik dalam skala besar yang dapat
berpengaruh terhadap pola dan fungsi :
Kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah
Kebijakan dan strategi penetapan struktur ruang wilayah daerah.
29
-
Meskipun tidak berkaitan langsung dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri melaksanakan program dan kegiatan yang bersifat mendukung dalam
meningkatkan stabilitas keamanan wilayah. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri senantiasa mengoptimalkan koordinasi dengan Jajaran Kominda dan
melaksanakan pemantauan- pemantauan ke wilayah Kabupaten Madiun guna
mendapatkan informasi secara dini dan mampu memberikan masukan terkait kondisi
ketahanan ekonomi, sosial, budaya masyarakat sehingga bisa dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemerintah daerah dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Madiun. Dengan terciptanya stabilitas keamanan
wilayah tentunya juga menimbulkan daya tarik bagi para investor dan memberikan
rasa aman bagi semua stake holder yang turut serta dalam percepatan
pembangunan di wilayah Kabupaten Madiun.
3.5 Penentuan Isu - isu strategisKokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan syarat utama bagi
kelangusngan pemerintahan dan pembangunan nasional.Oleh karena itu upaya dan
langka untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa perlu senantiasa
dilakukan secara dinamis berdasarkan perkembangan situasi yang dihadapi.Secara
obyektif bangsa Indonesia dibangun berdasarkan kemajemukan sehingga berpotensi
terhadap kerawanan sosial, politik dan kewilayahan yang dapat mengarah timbulnya
konflik sosial yang berdimensi horizontal maupun vertikal. Selain kemajemukan
masyarakat indonesia yang rawan konflik, masih terdapat beberapa permasalahan
lainnya yang satu sama lain saling mengait seperti implementasi otonomi daerah
yang belum tuntas, kebijakan publik yang belum memuaskan masyarakat,
kesenjangan sosial ekonomi, serta rendahnya penegakan hukum dan kesadaran
hukum yang merupakan hambatan yang signifikan bagi terwujudnya pemerintahan
yang baik dan berpotensi terhadap disintegrasi bangsa, Disamping fenomena faktual
tersebut di atas, kondisi kehidupan masyarakat masih dihadapakan pada kurangnya
kesadaran demokrasi dan berpolitik serta kelestarian lingkungan sehingga
berpengaruh terhadap semakin merosotnya indeks pembangunan manusia yang
pada akhirnya menjadi salah satu faktor ancaman dalam perwujudan ketahanan
bangsa dan kehidupan masyarakat.
30
-
Memperhatikan situasi yang berkembang dewasa ini di Kabupaten Madiun
dapat dikemukakan beberapa isu strategis yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun, yaitu :
Masih banyaknya permasalahan-permasalahan Ipoleksosbud, SARA dan batas
wilayah yang bisa menjadi potensi konflik di masyarakat dan masih kurangnya
penanganan dalam mencegah dan deteksi dini terhadap potensi konflik di
masyarakat
Belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap keputusan 2 (dua) Menteri
tentang Peraturan Bersama nomor 9 tahun 2006 dan nomor 8 tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah
dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum
Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah;
Masih belum meratanya wawasan politik masyarakat tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara dalam kehidupan berpolitik dan berdemokrasi yang sehat
Lunturnya pemahaman masyarakat tentang Wawasan Kebangsaan dan 4 pilar
kebangsaan (ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka
Tunggal ika dan NKRI) dan supremasi Hukum dan HAM
Timbulnya paham-paham liberal dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
menangkal adanya ancaman, tantangan, hambatan, gangguan terhadap
ipoleksosbud HanKam
Partisipasi masyarakat terkait keamanan lingkungan masih rendah
Belum maksimalnya pelaksanaan konsensus 4 pilar di kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
31
-
BAB IVTUJUAN DAN SASARAN
Sebagai perwujudan keterkaitan antara Renstra dengan RPJMD adalah dijadikannya
sasaran RPJMD sebagai tujuan pada Renstra OPD. Sesuai dengan RPJMD Kabupaten
Madiun tahun 2018-2023, bahwa tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai
oleh BadanKesatuanBangsa Dan PolitikKabupatenMadiundiuraikan sebagai berikut.
Tujuan Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Madiun tahun 2019-2023 adalah“Menciptakan Rasa AmanBagi Masyarakat Dan Aparat Sipil Negara (ASN) melalui Menciptakan Rasa Aman dengan indikator tujuannya adalah :
Indeks Keamanan Manusia
Adapun sasaran dari tujuan tersebut adalah : PeningkatanPencegahan , Penaganan Dan Pemulihan Pasca Konflik
Secara rinci tujuan, sasaran, indikator sasaran dan target kinerja sasaran perangkat
daerah disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat DaerahTahun 2019-2023
Target Kinerja SasaranNo Tujuan
IndikatorTujuan
SasaranIndikator Sasaran
Formula / Rumus Sa
tuan
Kondisi Awal 2018
Tahun ke-1
Tahun ke-2
Tahun ke-3
Tahun ke-4
Tahun ke-5
Target Akhir Renstra
1 Menciptakan Rasa Aman
Indeks Keamanan Manusia
Peningkatan Pencegahan Penanganan Dan Pemulihan PascaKonflik
Prosentase Potensi Gangguan / Konflik Yang Teratasi
JumlahPotesiGangguan / Konflik Yang Teratasi : JumlahPotesiGangguan / Konflik Yang Terjadi X 100%
% 93,5 100 100 100 100 100 100
32
-
BAB VSTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan kebijakan dalam Renstra adalah strategi dan kebijakan untuk
mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah OPDyang selaras dengan strategi dan
kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan RPJMD. Strategi dan
kebijakan jangka menengah tersebut menunjukkan bagaimana cara OPD mencapai
tujuan, sasaran jangka menengah dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas
RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi OPD. Strategi ini selanjutnya menjadi dasar
perumusan kegiatan bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas danfungsi
OPD.
Ada beberapa strategi dan kebijakan guna mencapai sasaran yang telah
ditetapkan sebagaimana pada bab sebelumnya. Keterkaitan antara strategi dan kebijakan
dengan tujuan dan sasaran OPD dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1Keterkaitan Antara Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun Tahun 2019 - 2023
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Menciptakan Rasa Aman
Peningkatan Pencegahan, Penanganan dan Pemulihan Pasca Konflik
Peningkatan Pencegahan, Penanganan dan Pemulihan Pasca Konflik
1. Penyusunan regulasi dalam pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan pasca konflik
2. Peningkatan kewaspadaan dini melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, pelajar dan masyarakat
3. Pengamanan terpadu pemerintah kabupaten madiun, TNI, POLRI, Kejaksaan dan masyarakat
4. Rekonsiliasi, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca konflik
5. Peningkatan, penguatan dan pemanfaatan fungsi tim fasilitasi kewaspadaan daerah
Meningkatnya Pemahaman Politik Terhadap Elemen Masyarakat
1. Meningkatkan pemahaman politik2. Penyusunan regulasi pendidikan politik3. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
terkaitMeningkatnya Pemahaman Wawasan Kebangsaan Terhadap Elemen Masyarakat
1. Peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan
2. Penyusunan regulasi wawasan kebangsaan3. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
terkait4. Meningkatkan pemahaman remaja tentang
kesehatan reproduksi5. Penguatan dan pengembangan kerjasama
dengan mitra kerja
33
-
BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Program yang ada di Badan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun merupakan program prioritas yang
ada di RPJMD Tahun 2019 – 2023 yang sesuai dengan tugas dan fungsi OPD. Rencana
program ini selanjutnya dijabarkan kedalam rencana kegiatan untu ksetiap program
tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi
dan kebijakan jangka menengah yang ada pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Dalam Negeri Kabupaten Madiun.
Untuk Tahun 2019 RPJMD mempunyai Enam (6) program dan dua puluh enam
(27) kegiatan pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun
yang akan dilaksanakan selama lima tahun yaitu tahun 2019-2023 yang selanjutnya
diuraikan sebagai berikut:
A. Program Pencegahan Penanganan Konflik1. Kegiatan Fasilitasi Kewaspadaan Daerah
2. Kegiatan Rekonsilasi Penanganan Konflik Sosial
3. Kegiatan Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah
4. Sarahsehan Dan PembinaanAnggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia)
Kabupaten Madiun
B. Program Pendidikan Politik Masyarakat1. Kegiatan Pembinaan Partai Politik
2. KegiatanPembinaanOrmas Dan LSM
3. DESK Pemilihan Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden
C. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan1. Kegiatan Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan( FPK )
2. Kegiatan Pembanaan Forum Kerukunan Umat Beragama( FKUB )
3. Kegiatan Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan ( PAKEM )
4. Sosialisasi Integrasi Bangsa
D. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
2. PenyediaanJasaKebersihan Kantor
3. Penyediaan Alat Tulis Kantor
4. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
5. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
6. Penyediaan Makanan dan Minuman
7. Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
8. Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Dalam Daerah
34
-
9. Penyediaan Jasa Publikasi
10. Penyediaan Jasa Penunjang Kinerja SKPD
E. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur1. Pengadaan Peralatan Kantor
2. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
3. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor Pendukung (Komputer, Printer, AC, dan
Mesin Tik)
F. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Kauangan1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Sedangkan untuk Tahun 2020 – 2023 mempunyai Empat (4) Program dan Tiga Belas
(13) kegiatan pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten
Madiun yang akan dilaksanakan selama lima tahun yaitu tahun 2019-2023 yang
selanjutnya diuraikan sebagai berikut:
G. Program Pencegahan Penanganan Konflik1. Fasilitasi Kewaspadaan Daerah
2. Rekonsilasi Penanganan Konflik Sosial
3. Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah
4. Sarasehan dan Pembinaan Anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia)
Kabupaten Madiun
H. Program Pendidkan Politik Masyarakat1. Pembinaan Partai Politik
2. Pembinaan Ormas Dan LSM
3. DESK Pemilu Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden
I. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan1. Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK)
2. Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
3. Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan ( PAKEM )
4. Sosialisasi Intergrasi Bangsa
J. Program Pelayanan Kesekretariatan1. Pelaksanaan Administrasi, Kepegawaian dan Sarana Prasarana
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pelaporan Capaian Kinerja dan Anggara
35
-
DESK DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RPJMD, RENSTRA DAN RENJA TAHUN 2020
No Urusan Program Kegiatan
Indikator Program (Outcome)&Indikator
Kegiatan (Output)
Ko
nd
isi A
wa
l/R
ea
lis
as
i
Ta
hu
n 2
01
8
Target - Anggaran RPJMD dan Renstra (Outcome dan Output)
Ket.
2019 2020 2021 2022 2023
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Program Pelayanan Kesekretariatan Nilai SAKIP Perangkat Daerah
B BB A 589,456,100.00 A 594,512,100.00 594,512,100.00 594,512,100.00
Kepuasan ASN terhadap pelayanan sekretariat
Perangkat Daerah (Skor) 70% 75% 80% 85% 90% 95%
Pelaksanaan Administrasi, Kepagawaian Dan Sarana
Prasarana
544,512,100.00 544,512,100.00 544,512,100.00 544,512,100.00
Jumlah Pelayanan Administrasi Perkantoran
Yang Dilaksanakan
10 Keg 10 Keg 390,650,900.00 10 Keg 390,650,900.00 10 Keg 390,650,900.00 10 Keg 390,650,900.00
Prosentase peralatan dan perlengkapan sarana
kantor yang layak fungsi
85% 87% 153,861,200.00 90% 153,861,200.00 93% 153,861,200.00 95% 153,861,200.00
Jumlah ASN Yang mengikuti DIKLAT,
BINTEK,KURSUS Dan Pelatihan
0 2 10,000,000.00 4 20,000,000.00 6 30,000,000.00 8 40,000,000.00
Penyusunan Dokumen Perencanaan , Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Anggaran
Jumlah Dokumen OPD sesuai dengan
peraturan yang berlaku
4 4 44,944,000.00 4 50,000,000.00 4 50,000,000.00 4 50,000,000.00
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 390,650,900.00
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan
Listrik
tersedianya lampu dan alat listrik Dan Telepon 12 Bln 12 Bln 54,543,600.00
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor jasa kebersihan Kantor yang tersedia 12 Bln 12 Bln 5,417,500.00
Penyediaan Alat Tulis Kantor jumlah ATK yang di adakan 12 Bln 12 Bln 63,734,350.00
Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan Jumlah barang cetak amplop, stop map dan
Fotocopy yang diadakan
12 Bln 12 Bln 19,903,550.00
Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-
undangan
Tersedianya bahan bacaan (koran, majalah,
tabloid)
12 Bln 12 Bln 9,500,000.00
Penyediaan Makanan Dan Minuman Jumlah Snack, makan, dan minum rapat harian
yang diadakan
12 Bln 12 Bln 15,055,000.00
Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah Jumlah perjalanan luar daerah 12 Bln 12 Bln 145,000,000.00
Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Dalam
Daerah
Jumlah perjalanan dinas dalam daerah 12 Bln 12 Bln 21,000,000.00
Penyediaan Jasa Publikasi Tersedianya Jasa Publikasi 5 5 11,496,900.00
Penyediaan Jasa Penunjang Kinerja SKPD Jumlah Honor Pegawai yang berstatus honorer
terpenuhi
12 Bln 12 Bln 45,000,000.00
Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur Persentase sarana dan prasarana kerja yang
terpenuhi
100% 153,861,200.00
Pengadaan Peralatan Kantor Tersedianya perlengkapan gedung kantor 1 paket 1 Paket 53,412,750.00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Jumlah terpeliharanya Gedung/Kantor dengan
Baik
12 Bln 12 Bln 16,070,950.00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas
/Operasional
Suku cadang, BBM, Pelumas, pajak kendaraan,
dan servise tersedia
12 Bln 12 Bln 69,070,700.00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur Jumlah Mebeleur Yang terpelihara baik 12 Bln 12 Bln 1,650,000.00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor Pendukung
(Komputer, Printer, AC, Dan Mesin Ketik)
Jumlah Komputer, Printer, AC, Mesin Ketik,
Dispenser yang dipelihara
12 Bln 12 Bln 13,656,800.00
Program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Persentase Laporan Kinerja SKPD yang
tercapai (%)
100% 44,994,000.00
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
Jumlah Dokumen Pelaporan 4 4 44,994,000.00
36
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 Program Pencegahan Penanganan Konflik Persentase potensi gangguan / konflik yang
teratasi
100% 1,210,954,700.00 100% 1,210,954,700.00 100% 1,210,954,700.00 100% 1,210,954,700.00
Fasilitasi Kewaspadaan Daerah Jumlah Informasi Potensi Konflik Yang Diperoleh 0 50 150,000,000.00 50 150,000,000.00 50 150,000,000.00 50 150,000,000.00
Rekonsilasi Penanganan Konflik Sosial Jumlah Konflik Sosial Yang Ditindaklanjuti 0 40 50,000,000.00 40 50,000,000.00 40 50,000,000.00 40 50,000,000.00
Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah Jumlah Pengamanan potensi gangguan / konflik 0 10 800,000,000.00 10 800,000,000.00 10 800,000,000.00 10 800,000,000.00
Sarasehan dan Pembinaan Anggota IPSI (Ikatan Pencak
Silat Seluruh Indonesia) Kabupaten Madiun
Jumlah Anggota IPSI Yang telah mengikuti
pembinaan
652 200 210,954,700.00 200 210,954,700.00 200 210,954,700.00 200 210,954,700.00
3 Program Pendidikan Politik Masyarakat Dan
Hubungan Lembaga
Prosentase Peran Serta Pemilih Dalam
Pengembangan Etika Dan Budaya Politik
84% 113,731,850.00
Prosentase Peran Ormas / LSM
Pembinaan Partai Politik Jumlah Partai Politik yang Mengikuti Pembinaan 9 9 44,078,650.00
Pembinaan Ormas Dan LSM Jumlah Ormas / LSM Yang Mengikuti
Pembinaan
212 350 69,653,200.00
4 Program Pendidkan Politik Masyarakat Prosentase elemen masyarakat yang
mendapatkan pendidikan politik
95% 615,125,016.00 96% 615,125,016.00 97% 615,125,016.00 99% 615,125,016.00
Pembinaan Partai Politik Jumlah Partai Politik yang Mengikuti Pembinaan 9 9 294,078,650.00 9 294,078,650.00 9 144,078,650.00 9 144,078,650.00
Pembinaan Ormas Dan LSM Jumlah Ormas / LSM Yang Mengikuti
Pembinaan
212 350 321,046,366.00 3.50 321,046,366.00 350 171,046,366.00 350 171,046,366.00
DESK Pemilu Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Sosialisasi 900 500 300,000,000.00 500 300,000,000.00
5 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan dan Kehidupan Beragama
Prosentase elemen masyarakat yang
mendapatkan pembinaan wawasan kebangsaan
100% 374,813,300.00
Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jumlah Anggota FPK Yang Pembinaan 250 150 37,791,300.00
Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jumlah Anggota FKUB Yang Pembinaan 580 250 38,265,250.00
Aktulisasi Nilai Pancasila Jumlah Yang Mengikuti Sosialisasi 43,001,800.00
Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan Jumlah Anggota PAKEM Yang Mengikuti
Pembinaan
0 150 40,217,400.00
DESK Pemilu Legislatif, Presiden Dan Wakil Presiden Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Sosialisasi 900 500 89,636,100.00
Sosialisasi Integrasi Bangsa (DID) Jumlah Yang Mengikuti Sosialisasi 0 500 125,901,450.00
6 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
67% 2,023,999,350.00
Pemantapan Stabilitas Bidang Politik, Organisasi
Kemasyaratan ,LSM Dan Sosial
Jumlah Laporan Kejadian Wilayah 30 50 129,000,000.00
Sarasehan Dan Pembinaan Anggota IPSI Kabupaten
Madiun
Jumlah Anggota IPSI Yang Dibina 652 200 210,954,700.00
Pengamanan Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahun
2019 (DID)
Jumlah Desa Yang Mengadakan Pilkades 0 950,000,000.00
Pemantapan Stabilitas Pemerintah Daerah Jumlah Rumusan Kebijakan Hasil Pertemuan 0 5 473,366,350.00
Rekonsillasi Penangnan Konflik Sosial Jumlah Konflik Sosial Yang Ditindaklanjuti 0 2 50,022,200.00
Fasilitasi Kewaspadaan Daerah Jumlah Informasi Potensi Konflik Yang Diperoleh 0 50 140,869,000.00
Pemantapan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Sosialisasi 300 250 69,787,100.00
37
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7 Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan Persentase elemen masyarakat yang
mendapatkan pembinaan wawasan kebangsaan
40% 1,400,880,744.00 60% 1,458,898,358.88 80% 1,518,076,326.06 100% 1,578,437,825.58
Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jumlah Anggota FPK Yang Pembinaan 250 150 175,000,000.00 150 190,000,000.00 150 200,000,000.00 150 220,000,000.00
Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jumlah Anggota FKUB Yang Pembinaan 112
250
175,000,000.00 250 190,000,000.00 250 200,000,000.00 250 220,000,000.00
Fasilitasi Penghayat Aliran Kepercayaan ( PAKEM ) Jumlah Anggota PAKEM Yang Mengikuti
Pembinaan
0
150
175,000,000.00 150 190,000,000.00 150 200,000,000.00 150 200,000,000.00
Sosialisasi Intergrasi Bangsa Jumlah Yang Mengikuti Sosialisasi 0 500 875,880,744.00 500 888,898,358.88 500 918,076,326.06 500 938,437,825.58
38
-
BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bagian penting dalam proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah adalah
ketersediaan indikator kinerja yang berguna untuk mengukur capaian target kinerja
pembangunan daerah. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan
pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif. Keberadaan indikator sangat penting
baik dalam evaluasi kinerja program-program pembangunan daerah. Indikator kinerja
menjadi kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja, yaitu sebagai ukuran
untuk menilai ketercapaian kinerja pembangunan daerah. Dalam perencanaan
pembangunan daerah, indikator menjadi ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan, serta program dan kegiatan yang telah dirumuskan dalam
dokumen perencanaan.
Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator
kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh perangkat
daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD. Target indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD ini akan diukur dalam evaluasi kinerja pembangunan.
Pencapaian kinerja indikator yang termuat juga akan menjadi bahan dalam pelaporan
kinerja perangkat daerah selama lima tahun, sehingga perlu dipedomani oleh seluruh
aparatur perangkat daerah.
39
-
Indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
secara rinci dapat dikemukakan pada Tabel 7.1 berikut ini.Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2019-2023
TARGET KINERJA
PROGRAM
TUJU
AN R
PJMD
INDI
KATO
R TU
JUAN
RPJ
MD
SASA
RAN
RPJM
D
INDI
KATO
R SA
SARA
N RP
JMD
URUS
AN
TUJU
AN O
PD
INDI
KATO
R TU
JUAN
OPD
SASA
RAN
OPD
INDI
KATO
R KI
NERJ
A SA
SARA
N (IK
U)
REAL
I SAS
I TAH
UN 20
1820
19
2020
2021
2022
2023
KOND
ISI K
INER
JA
AKH
IR P
ERIO
DE R
PJMD
Menciptakan Rasa Aman Bagi Masyarakat dan ASN
Indeks Ketertiban Dan Keamanan
Ciptakan Rasa Aman
Indeks Keamanan Manusia
Ketentraman Ketertiban Umum Perlindungan Masyarakat
Ciptakan Rasa Aman
Prosentase Potensi Gangguan Konflik Teratasi
Peningkatan PencegahanPenanganan Dan Pemulihan Pasca Konflik
Prosentase Potensi Gangguan Konflik Teratasi
100
100
100
100
100
100
100
40
-
BAB VIIIPENUTUP
8.1 Pedoman TransisiMasa berlaku Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Kabupaten
Tahun 2018-2023 adalah selama lima tahun. Untuk menjaga kesinambungan
pembangunan serta mengisi kekosongan dokumen perencanaan pada masa transisi,
maka Renstra Tahun 2013-2018 dapat digunakan sebagai pedoman dalam
penyusunan Renja Perangkat Daerah tahun 2018, dengan tetap berpedoman pada
RPJPD Kabupaten Tahun 2005 - 2025.
8.2 Kaidah PelaksanaanBeberapa kaidah pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah
tahun 2019-2023 yang perlu diatur sebagai berikut:
1. Sekretariat dan bidang-bidang pada Perangkat Daerah agar mendukung
pencapaian target-target kinerja Renstra dan melaksanakan program dan kegiatan
yang tercantum dalam Renstra dengan sebaik-baiknya.
2. Diharapkan seluruh aparatur pada Perangkat Daerah dapat menjalin koordinasi
dan kerjasama yang baik, sehingga tujuan dan sasaran dan target yang telah
ditetapkan dalam Renstra dapat tercapai.
3. Renstra Perangkat Daerah akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja)
Perangkat Daerah yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dalam kurun
waktu lima tahun. Untuk menjaga konsistensi dan keselarasan kebijakan, program
dan kegiatan, maka Penyusunan Renja Perangkat Daerah wajib berpedoman
pada Renstra Perangkat Daerah.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian target-target
Renstra Perangkat Daerah, maka perlu dilakukan pengendalian dan evaluasi
terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan Renstra secara
berkala.
5. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional dan atau
daerah, maka dapat dilakukan perubahan Renstra Perangkat Daerah sesuai
dengan kaidah dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
41
COVER_opt.pdf (p.1)Daftar Isi_opt.pdf (p.2)Untitled.pdf (p.3-43)Bab I.pdf (p.1-6)Bab II.pdf (p.7-23)Bab III.pdf (p.24-31)Bab IV.pdf (p.32)Bab V.pdf (p.33)Bab VI.pdf (p.34-35)LAMPIRAN BAB VI.pdf (p.36-38)Bab VII.pdf (p.39-40)Bab VIII.pdf (p.41)