RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 -...

93
RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023 DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2018

Transcript of RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 -...

Page 1: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL

RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023

DINAS KEHUTANAN

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2018

Page 2: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mempersiapkan landasan perencanaan pelaksanaan tugas dan fungsi

pemerintah yang lebih berdaya dan berhasil guna pada kondisi suksessi Kepala Daerah /

Wakil Kepala Daerah (Gubernur / Wakil Gubernur ) di Provinsi Sumatera Utara pada tahun

2018 untuk tahun rencana 2019, serta untuk mempersiapkan bahan pelaksanaan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan

Dinas Kehutanan, maka disusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2018 - 2023 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara, RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018 - 2023

dan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019.

Renstra ini merupakan kerangka kerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam

pembangunan sektor kehutanan sebagai bagian integral dari pelaksanaan pembangunan

daerah dan nasional. Selanjutnya, Renstra ini menjadi acuan untuk seluruh unit kerja pada

jajaran Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam menyusun Rencana Kerja (Renja)

tahunannya, yang merupakan terjemahan lebih rinci dari pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan.

Implementasi lebih lanjut, Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara berbais

teknoratik ini menjadi arahan dalam penetapan kebijakan dan strategi pembangunan

kehutanan di Provinsi Sumatera Utara dan sebagai bahan masukan dalam menyelesaikan

penyusunan Rancangan RENSTRA Perangkat Daerah setelah Provinsi Sumatera Utara

memperoleh Gubernur/Wakil Gubernur terpilih pada tahun 2018. Semoga Tuhan Yang Maha

Esa senantiasa memberikan petunjuk dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan

dalam Renstra ini.

KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA,

Ir. HALEN PURBA, MM PEMBINA UTAMA MADYA

NIP 19620719 198802 1 001

Page 3: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUA N

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………… I-1

1.2 Landasan Hukum …………………………………………………………………………… I-3

1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………………... I-4

1.4 Sistematika Penulisan……………………………………………………………………... I-5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan………………….. Provinsi Sumatera Utara

II-1

2.2 SumberDaya Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara ………………….. II-16

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara …………... II-25

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

II-40

BAB III PERMASALAHAN DAN ISSU ISSU STRATEGIS

3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan

Dinas Kehutanan

III-1

3.2 Telahaan Visi, Misi dan Program kerja Kepala Daerah dan Wakil……….

Kepala Daerah Terpilih

III-4

3.3 Telahaan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup …………………………..

dan Kehutanan

III-11

3.4

3.5

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kawasan Lingkungan

Hidup Strategis

Penentuan Isu – Isu Strategis …………………………………………………………..

III-16

III-17

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Visi, dan Misi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara …………………. IV-1

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah…………………………………………….. IV-2

4.3 Strategi dan Kebijakan…………………………………………………………………… IV-4

BAB V

BABVI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

V - 1

5.1 Rencana Program dan Kegiatan ……………………………………………………….

5.2 Pembiayaan ……………………………………………………………………………………

BAB VII

BABVIII

KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN KEHUTANAN

PENUTUP

Page 4: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018-2023

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Sumatera Utara memiliki wilayah seluas 181.860,65 km² termasuk di

dalamnya wilayah perairan dengan jumlah penduduk sebanyak 14.102.911 jiwa (BPS,

2016). Secara geografis Provinsi Sumatera Utara terletak pada posisi 0° - 4° Lintang Utara

dan 96°-100° Bujur Timur. Provinsi Sumatera Utara terbagi ke dalam 33 pemerintahan

daerah yaitu 25 kabupaten dan 8 kota.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 579/Menhut-II/2014

tentang Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara, disebutkan bahwa luas kawasan hutan di

wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah 3.055.795,02 ha atau 42,90% dari total luas

wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kawasan Hutan tersebut dengan fungsi Hutan Konservasi

seluas 427.007,49 ha; Hutan Lindung seluas 1.206.881,32 ha; Hutan Produksi seluas

1.421.906,21 ha.

Kabupaten/kota mempunyai persentase luas kawasan hutan yang berbeda-beda, tiga

kabupaten/kota yang memiliki persentase luas kawasan hutan tertinggi adalah Kabupaten

Pakpak Bharat sebesar 80,51% (109.692,67 ha), Kabupaten Nias Selatan sebesar 70,55%

(174.061,74 ha) dan Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar 63,59% (256.480,72 ha) dan tiga

kabupaten/kota yang memiliki persentase luas kawasan hutan terendah adalah Kabupaten

Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02%

(9.684,68 ha) dan Kota Sibolga sebesar 6,30% (70,05 ha), sementara disisi lain terdapat lima

kota yang tidak memiliki kawasan hutan (Kota Tanjung Balai, Pematang Siantar, Tebing

Tinggi, Binjai dan Medan)Provinsi sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang

dikaruniai potensi sumber daya hutan yang melimpah, baik ditinjau dari gatra luas

kawasan hutan maupun gatra keanekaan hayati. Sejarah Penunjukkan kawasan hutan

di Provinsi Sumatera Utara :

1. Kawasan hutan Register (Penunjukan zaman Belanda) seluas ± 2.121.500, 02 Ha

2. Kawasan TGHK (Tata Guna Hutan Kesepakatan) sesuai SK. Menteri Pertanian No:

923/Kpts/Um/12/1982 Tahun 1982 seluas ± 3.780.132,02 Ha.

Page 5: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018-2023

I-2

3. Padu serasi TGHK dan RTRW Provinsi Sumatera Utara tahun 1997 seluas ±

3.867.761 Ha

4. RTRW Provinsi Sumatera Utara tahun 2003-2018 sesuai dengan Perda No.7 Tahun

2003 seluas ± 3.679.338,48 Ha;

5. Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara sesuai Keputusan Menhut No.

SK.44/Menhut-II/2005 seluas ±3.742.120 Ha;

6. Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara sesuai SK Menhut No. 579/Menhut-

II/2014 tanggal 24 Juni 2014 seluas : 3.055.795 Ha.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 579/Menhut-II/2014

tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Utara,

disebutkan bahwa luas kawasan hutan di wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah

3.689.184 ha atau 50,90% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara (7.247.785 ha).

Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-

keputusan atau pilihan-pilihan alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Secara substansi, keberadaan

Renstra OPD dengan dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang

bersifat hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu yang lebih panjang menjadi

rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu yang lebih pendek.

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) tahun 2018 – 2023

berangkat dan disusun dari sebuah proses penjabaran dari Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara dan mempertimbangkan

hasil evaluasi pelaksanaan Renstra dan RPJMD periode 2013 - 2018.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum Rancangan Renstra Perangkat Daerah Dinas Kehutanan Daerah

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam

Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419);

2) Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501;

Page 6: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018-2023

I-3

3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara

Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888),

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1

Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4412); `

4) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

7) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

8) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5059);

10) Peraturan Pemerintah 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4453); sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintan Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Page 7: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018-2023

I-4

(Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 5056);

11) Peraturan Pemerintah 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4696);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4623);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4815);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

yang terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

Page 8: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018-2023

I-5

17) Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.49/Menhut-

II/2011 tentang Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-

2030;

18) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39 / Menlhk –

Setjen / 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Tahun 2015 – 2019;

19) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2017 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-2037;

20) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara;

21) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera

Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 11,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 11);

22) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun

2008 Nomor 12);

23) Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tugas,

Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara;

24) Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 48 Tahun 2017 tentang Tugas,

Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera

Utara;

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Perangkat Daerah Dinas Kehutanan Daerah Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2018-2023 ini adalah :

1) Memberikan arah dan pedoman bagi pimpinan dan staf Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya menyusun

berbagai kebijakan, program dan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke

depan yang berhubungan dengan proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi

pembangunan;

Page 9: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018-2023

I-6

2) Kerangka dasar bagi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam upaya

meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah;

3) Memudahkan aparatur Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam mencapai

tujuan dengan cara menyusun dan menyampaikan laporan kinerja Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara atas pelaksanaa program dan kegiatan secara

terpadu, terarah, terukur dan bertanggung jawab.

Adapun tujuan penyusunan Renstra ini adalah :

1) Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan memberikan landasan

penentuan program dan kegiatan tahunan secara sistematis, berkelanjutan dan

akuntabel;

2) Tersusunnya rencana program dan kegiatan yang berbasis pengendalian,

monitoring dan evaluasi, yang berorientasi pada hasil dengan indikator terukur

yang telah ditetapkan;

3) Menyatukan persepsi, sikap dan pandangan serta komitmen antara pimpinan dan

staf dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya melalui perumusan

visi, misi, tujuan dan strategi yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan.

1.4 Sistematika Penyajian

BAB I. PENDAHULUAN, merupakan penjelasan secara garis besar dari materi

Renstra. bab ini memuat Latar Belakang, Landasan Hukum Penyusunan,

Maksud dan tujuan serta Sistematika Renstra Tahun 2018-2023.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN, bagian ini memuat informasi

tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya

yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,

mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan

capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan

utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra

Perangkat Daerah ini .

Page 10: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018-2023

I-7

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS DINAS KEHUTANAN, bab ini

menguraikan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan PD, Telaahan arah kebijakan pembangunan, Telaahan Renstra

Kementerian/Lembaga dan hasil pencapaian Renstra periode sebelumnya,

Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta

Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN, bab ini menyajikan Pada bagian ini dikemukakan

rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat

Daerah. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah

beserta indikator kinerjanya.

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN, bab ini menyajikan Pada bagian ini

dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat

Daerah dalam lima tahun mendatang.

BAB. VI . RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, , pada bagian ini menguraikan rencana

program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN KEHUTANAN, pada bab ini

menyajikan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung

menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran RPJMD

BAB VIII.PENUTUP

Page 11: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-1

BABII

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan unsur Pelaksana

Otonomi Daerah Pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah. Disamping itu, kedudukan Dinas Kehutanan sebagai wakil Pemerintah urusan

kehutanan untuk melakukan koordinasi pelaksanaan pembangunan di bidang

kehutanan di provinsi, baik dalam penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan

evaluasi sebagaimana yang diamanatkan PP Nomor 19 Tahun 2010 pasal 3 huruf d.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara, Peraturan

Gubernur No. 38 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dinas-Dinas Daerah

Provinsi Sumatera Utara dan Peraturan Gubernur No. 48 Tahun 2017 tentang Tugas,

Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, maka

Dinas Kehutanan menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai berikut :

2.1.1 Tugas

Dinas Kehutanan melaksanakan urusan pemerintahan daerah/kewenangan

provinsi, dibidang inventarisasi dan penatagunaan hutan, pengusahaan hutan,

rehabilitasi hutan lahan dan perlindungan hutan serta tugas pembantuan.

2.1.2 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, Dinas Kehutanan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang inventarisasi dan penatagunaan

hutan, pengusahaan hutan, rehabilitasi hutan dan perlindungan hutan

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

inventarisasi dan penatagunaan hutan, pengusahaan hutan, rehabilitasi dan

perlindungan hutan

Page 12: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-2

c. Pelaksanaan pemberian izin dibidang kehutanan

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kehutanan

e. Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kehutanan

f. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas

dan fungsinya

2.1.3 Struktur Organisasi

Susunan Struktur organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara terdiri

dari :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur

dalam pelaksanaan perumusan dan penetapan pembinaan,

pengkoordinasian dan memimpin pengendalian administrasi umum,

Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan, Pengusahaan Hutan, Rehabilitasi

Hutan dan Lahan, Perlindungan Hutan dan pengelolaan pembinaan Unit

pelaksana Teknis Dinas.Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan

pengkoordinasi pelaksanaan kebijakan teknis bidang administrasi

umum, Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan, Pengusahaan Hutan,

Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Perlindungan Hutan

2) Penyelenggaraan pengkoordinasi dan fasilitasi pengendalian dan

pengawasan administrasi umum, Inventarisasi dan Penatagunaan

Hutan, Pengusahaan Hutan, Rehabilitasi Hutan dan Lahan,

Perlindungan Hutan

3) Penyelenggaraan pengkoordinasi administrasi umum, Inventarisasi

dan Penatagunaan Hutan, Pengusahaan Hutan, Rehabilitasi Hutan dan

Lahan, Perlindungan Hutan yang menjadi kewenangan Provinsi

Page 13: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-3

4) Penyelenggaraan pelaksanaan penegakan administrasi umum,

Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan, Pengusahaan Hutan,

Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Perlindungan Hutan

5) Penyelenggaraan penataan pembinaan dan pengkoordinasian Unit

Pelaksana Teknis Dinas

6) Pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, lembaga non

pemerintah dan swasta dalam pengelolaan kehutanan, sesuai

ketentuan yang berlaku

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui

Sekretaris Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya

8) Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya

9) Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai standar

yang ditetapkan

b. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

menyelenggarakan, mengkoordinasikan kegiatan pembinaan administrasi

umum, kepegawaian, pengelolaan Keuangan dan perencanaan program

serta pengkoordinasian seluruh kegiatan bidang-bidang.Untuk

melaksanakan tugasnya, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan administrasi

perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian serta pelayanan

umum

2) Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum,

kepegawaian dan pelayanan umum, sesuai ketentuan dan standar

yang ditetapkan

3) Pengkoodinasian, penyusunan rencana pembangunan jangka

menengah dan tahunan dinas sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan

Page 14: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-4

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya

5) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya

6) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik

c. Bidang Penatagunaan Hutan

Kepala Bidang Penatagunaan Hutan mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam Inventarisasi,

Pengukuran, Perpetaan, Penatagunaan Hutan.Untuk melaksanakan

tugasnya, Kepala Bidang Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan

menyelenggarakan fungsi-fungsi :

1) Penyusunan dan Penyempurnaan pedoman pelaksanaan inventarisasi

sumberdaya hutan, pengukuran dan perpetaan kehutanan,

penatagunaan hutan yang menjadi kewenangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota

2) Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, sosialisasi, evaluasi, pengawasan

dan pengendalian atas pelaksanaan inventarisasi sumber daya hutan,

pengukuran dan perpetaan kehutanan

3) Penyelenggara pemberian pertimbangan teknis penataan batas dan

pengukuhan kawasan hutan, rencana pembentukan Kesatuan

Pengelolaan Hutan, pinjam pakai, perubahan fungsi dan status hutan

serta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten yang

menjadi kewenangan Provinsi

4) Penyelenggaraan penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH)

dan Sistem Informasi Kehutanan

Page 15: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-5

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya

6) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya

7) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Inventarisasi

dan Penatagunaan Hutan dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Inventarisasi dan Jasa Lingkungan

b. Kepala Seksi Pengukuran dan Perpetaan Hutan

c. Kepala Seksi Penatagunaan Kawasan Hutan

d. Bidang Pengusahaan Hutan

Kepala Bidang Pengusahaan Hutan mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pemanfaatan hutan,

pengolahan hasil hutan dan peredaran hasil hutan. Untuk melaksanakan

tugasnya, Kepala Bidang Pengusahaan Hutan menyelenggarakan fungsi-

fungsi :

1) Penyusunan dan Penyempurnaan pedoman pelaksanaan

pemanfaatan hutan, pengolahan hasil hutan, peredaran hasil hutan

dan tata usaha iuran kehutanan yang menjadi kewenangan Provinsi

dan Kabupaten/Kota

2) Penyelenggaran pembinaan/monitoring, supervisi, konsultasi,

koordinasi,sosialisasi, evaluasi, pengawasan dan pengendalian atas

pelaksanaan pemanfaatan hutan, pengolahan hasil hutan, peredaran

hasil hutan, dan tata usaha iuran kehutanan yang menjadi

kewenangan Provinsi

3) Penyelenggaraan pemberian pertimbangan teknis, rencana

pemanfaatan hutan dan hasil hutan, izin industri primer hasil hutan

kayu dan non kayu yang menjadi kewenangan provinsi

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya

Page 16: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-6

5) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya

6) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pengusahaan

Hutan dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Pemanfaatan Hutan Alam

b. Kepala Seksi Pemanfaatan Hutan Tanaman

c. Kepala Seksi Iuran, Peredaran dan Industri Hasil Hutan

e. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan mempunyai tugas membantu

Kepala Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam perbenihan dan

aneka guna hutan, reboisasi dan perhutanan masyarakat. Untuk

melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan

menyelenggarakan fungsi-fungsi :

1) Penyusun dan Penyempurnaan pedoman pelaksanaan perbenihan

dan aneka guna hutan, reboisasi, perhutanan masyarakat yang

menjadi kewenangan Provinsi dan Kabupaten/Kota

2) Penyelenggaraan pembinaan, supervisi, konsultasi, koordinasi,

sosialisasi, evaluasi, pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan

perbenihan dan aneka guna hutan, reboisasi, perhutanan masyarakat

(penghijauan, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat dan

hutan rakyat) yang menjadi kewenangan provinsi

3) Penyelenggaraan pengawasan, perbenihan, pupuk dan pestisida

4) Penyelenggara perumusan kebijakan dan monitoring pola dan

pengembangan aneka guna hutan

5) Penyelenggaraan penyusunan konsep pengesahan RKT Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya

Page 17: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-7

7) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya

8) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Rehabilitasi

Hutan dan Lahan dibantu oleh:

a) Seksi Penyuluhan dan Perbenihan

b) Seksi Rehabilitasi Hutan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

c) Seksi Perhutanan Sosial dan Kemitraan

f. Bidang Perlindungan Hutan

Kepala Bidang Perlindungan Hutan mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pengamanan hutan,

pelestarian hutan dan pemanfaatan jasa lingkungan.Untuk melaksanakan

tugasnya, Kepala Bidang Perlindungan Hutan menyelenggarakan fungsi-

fungsi :

1) Penyelenggara penyusunan/penyempurnaan pedoman pelaksanaan

pengamanan hutan dan hasil hutan, pelestarian hutan, pemanfaatan

jasa lingkungan yang menjadi kewenangan Provinsi;

2) Penyelenggara pembinaan, supervisi, konsultasi, koordinasi,

sosialisasi, evaluasi dan dan pengendalian atas pelaksanaan

pengamanan hutan dan hasil hutan, pelestarian hutan, pemanfaatan

jasa lingkungan yang menjadi kewenangan Provinsi

3) Penyelenggara pemberian pertimbangan teknis/pengesahan

rencana-rencana pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak

dilindungi serta jasa lingkungan yang menjadi kewenangan Provinsi

4) Penyelenggara pengamanan hutan dan hasil hutan, pengendalian

kebakaran hutan, dan gangguan keamanan lainnya yang menjadi

kewenangan Provinsi

5) Penyelenggara pemberian fasilitas, bimbingan dan pengawasan

perlindungan hutan yang menjadi kewenangan Provinsi.

Page 18: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-8

6) Penyelenggara penyiapan bahan-bahan yang diperlukan atas

tuntutan perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) di bidang

Kehutanan

7) Pelaksana Konsultasi Hukum dengan instansi/lembaga yang terkait

dalam rangka penegakan hukumdi bidang kehutanan.

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya ;

9) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya ;

10) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Perlindungan

Hutan dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Pengamanan Hutan

b. Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Konservasi Sumber

Daya Alam

c. Kepala Seksi Penegakan Hukum

g. Unit Pelaksana TeknisKesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I s/d XVI yang

memiliki 33 Unit KPH baik fungsi Lindung maupun Produksi

Kepala UPT KPH Wilayah I s/d XVI menyelenggarakan fungsi-fungsi :

1) pelaksanaan penyusunan rencana pengelolaan hutan dan Penataan Hutan di

wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan;

2) pelaksanaan koordinasi kegiatan perencanaan dan tata hutan, Pemanfaatan

dan penggunaan hutan, Perlindungan dan Pengamanan serta pengendalian

kebakaran hutan dan lahan, Rehabilitasi hutan dan lahan dengan instansi

terkait di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan;

3) pelaksanaan perlindungan hutan dan penegakan hukum serta konservasi

sumber daya alam di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan;

4) pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kesatuan

Pengelolaan Hutan;

Page 19: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-9

5) pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian di

wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan;

6) pelaksanaan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan

pengelolaan hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan;

7) pengembangan investasi, kerja sama dan kemitraan dalam pengelolaan

hutan di Kesatuan Pengelolaan Hutan;

8) pelaksanaan kebijakan kehutanan nasional dan daerah dalam pengelolaan

hutan;

9) pelaksanaan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di bidang

kehutanan, serta pelaksanaan program perhutanan sosial pada Kesatuan

Pengelolaan Hutan;

10) pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan perpetaan dalam

pengelolaan hutan di Kesatuan Pengelolaan Hutan;

11) pelaksanaan kegiatan bidang kehutanan di luar kawasan hutan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPT KPH Wilayah I s/d XVI

dibantu oleh:

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

b. Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat

c. Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan

h. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan TAHURA Bukit Barisan

Kepala UPTD Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan (TAHURA BB)

mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengelola Taman Hutan Raya

Bukit Barisan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala UPT menyelenggarakan

fungsi-fungsi :

1) Penyelenggara administrasi dibidang Ketatausahaan, Keuangan,

Kepegawaian. perlengkapan dan rumah tangga, yang menjadi kewenangan

UPTD Pengelola Tahura BB

2) Penyelenggara perlindungan dan pengamanan Tahura Bukit Barisan.

3) Pelaksana rehabilitasi Tahura Bukit Barisan

4) Pelaksana inventarisasi potensi Tahura Bukit Barisan

Page 20: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-10

5) Pelaksana pemanfaatan Tahura Bukit Barisan

6) Pelaksana pemungutan retribusi ijin usaha pemanfaatan padaTahura Bukit

Barisan

7) Pelaksana penyusunan rencana dan bahan pengesahan rencana

pengelolaan, penataan zonasi dan pengelolaan Tahura Bukit Barisan yang

menjadi kewenangan provinsi

8) Penyiapan bahan pertimbangan pemberian perijinan pengusahaan

pariwisata alam, kerjasama kolaborasi dan perijinan lainnya di Tahura

Bukit Barisan yang menjadi kewenangan provinsi

9) Penyelenggara proses yustisia terhadap pelaku tindak pelanggaran di

Tahura Bukit Barisan

10) Penyelenggara pemungutan retribusi jasa usaha di Tahura Bukit Barisan

11) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas

dan fungsinya

12) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas

dan fungsinya

13) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPT Pengelola Taman Hutan

Raya Bukit Barisan (Tahura BB), dibantu oleh :

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

b. Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan

c. Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Page 21: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

RANCANGAN AWAL RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN 2018-2023

II-11

Page 22: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-12

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUBBAG UMUM&

KEPEGAWAIAN

SUBBAG PROGRAM, AKUNTABILITAS &INFORMASI

PUBLIK

SUBBAG

KEUANGAN

BIDANGPENATAGUNAAN

HUTAN

BIDANG

PENGUSAHAAN HUTAN

BIDANG REHABILITASI

HUTAN DAN LAHAN

BIDANG

PERLINDUNGAN HUTAN

SEKSI INVENTARISASI DAN JASA

LINGKUNGAN

SEKSI PENGUKURAN DAN

PERPETAAN HUTAN

SEKSI PENATAGUNAAN HUTAN

SEKSI

PEMANFAATAN HUTAN ALAM

SEKSI PEMANFAATAN HUTAN TANAMAN

SEKSI IURAN, PEREDARAN DAN INDUSTRI

HASIL HUTAN

SEKSI PENYULUHAN DAN PERBENIHAN

SEKSI REHABILITASI HUTAN DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN

SUNGAI

SEKSI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN

SEKSI PENGAMANAN HUTAN

SEKSI PELESTARIAN HUTAN

SEKSI PELESTARIAN

HUTAN

SEKSI PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN

UPT PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA

BUKIT BARISAN

UPT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH I s/d XVI

KOORDINATOR JABATAN

FUNGSIONAL

Page 23: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-13

Gambar 2.3 STRUKTUR ORGANISASI

UPT KPH WILAYAH I S/D XVI

KEPALA UPT

SUBBAG TATA USAHA

Seksi Perencanaan dan

Pemanfaatan Hutan

Seksi Perlindungan Hutan

dan Pemberdayaan

Masyarakat

Page 24: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-14

Gambar 2.4 STRUKTUR ORGANISASI

UPT PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN

KEPALA UPT

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI Perencanaan dan

Pemanfaatan Hutan

SEKSI Perlindungan Hutan dan

Konservasi Sumber Daya

Alam

Page 25: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-16

2.2 Sumber Daya Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera

Utara menggunakan sumber daya yang ada terdiri dari :

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara berjumlah 966 orang. Adapun

komposisi pegawai secara keseluruhan berdasarkan tingkat pendidikan

diuraikan secara rinci pada table 2.1

Tabel 2.1

Data Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Keterangan

1. SD 0

2. SLTP/Sederajat 11

3. SLTA/Sederajat 513

4. Sarjana Muda (D-3) Kehutanan 3

5. Sarjana Muda (D-3) Umum 17

6. Strata 1 (S-1) Kehutanan 137

7. Strata 1 (S-1) Non Kehutanan 219

8. Strata 2 (S-2) 63

Total 966 Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

Sedangkan komposisi pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

berdasarkan pangkat/golongan ruang diuraikan pada Tabel 2.2

Tabel 2.2

Data Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang

No. Pangkat/Golongan Ruang Jumlah (orang) Keterangan

1. Golongan I 11

2. Golongan II 182

3. Golongan III 732

4. Golongan IV 73

Total 966 Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara yang menduduki

jabatan struktural adalah sebanyak 89 orang. Adapun komposisi pegawai

berdasarkan jabatan structural dapat diuraikan pada Tabel 2.3

Page 26: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-17

Tabel 2.3

Data Pejabat Struktural Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

No. Jabatan Struktural Jumlah (orang) Keterangan

1. Eselon II 1

2. Eselon III 22

3. Eselon IV 66

Total 53 Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

Selanjutnya perkembangan pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

dari tahun 2013-2017 dapat diuraikan pada Tabel 2.4 berikut :

Tabel 2.4

Perkembangan Pegawai dari Tahun 2013 - 2017 Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

No. Uraian Jumlah

1

2013 2014 2015 2016 2017

1. Jumlah Pegawai 473 447 449 422 966

2. Kualifikasi Menurut Pendidkan

SD 6 6 4 4 4

SLTP 24 21 24 21 16

SLTA 299 284 276 254 507

D-1 0 0 0 0 0

D-2 0 0 0 0 0

D-3 17 17 17 17 21

S1 101 94 101 100 355

S2 26 25 27 26 63

S3 0 0 0 0 0

3. Kualifikasi Menurut Golongan

I 6 6 8 8 11

II 126 107 74 71 176

III 328 316 342 318 704

IV 13 18 25 25 75

4. Kualifikasi Menurut Jabatan

II 1 1 1 1 1

III 13 13 13 13 22

IV 39 39 39 39 66

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

Page 27: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-18

2.2.2 Aset Yang dikelola

Selain sumber daya manusia, untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara ditunjang oleh sarana dan

prasarana berupa asset yang perlu dikelola dan dipelihara. Sarana dan prasarana

tersebut antara lain bangunan kantor, kendaraan dinas/operasional, peralatan

dan perlengkapan kantor serta sarana dan prasarana pendukung lainnya dengan

total nilai asset sebesar Rp.136.420.859.170,- .Adapun rincian asset yang dikelola

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 2.5berikut :

Tabel 2.5 REKAPITULASI BARANG KE NERACA

DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA SAMPAI TAHUN BERJALAN 2018

KODE NAMA BARANG

(BERDASARKAN BIDANG BARANG)

NILAI

(RUPIAH)

1 Tanah 89.762.144.773,00

01.01 Tanah 89.762.144.773,00

2. Peralatan Dan Mesin 20.745.241.819,00

02.02 Alat-alat Besar 233.098.000,00

02.03 Alat-alat Angkutan 8.755.469.935,00

02.04 Alat Bengkel Dan Alat Ukur 883.585.000,00

02.05 Alat Pertanian 8.825.000,00

02.06 Alat Kantor Dan Rumah Tangga 9.815.262.824,00

02.07. Alat Studio Dan alat komunikasi 1.049.001.060,00

3 Gedung Dan Bangunan Gedung 20.219.831.578,00

03.11 Bangunan Gedung 19.799.678.578,00

03.12 Monumen 420.153.000,00

4 Jalan, Irigasi Dan Jaringan 1.679.175.000,00

04.13 Jalan dan Jembatan 1.383.325.000,00

04.14 Bngunan Air/ Irigasi 230.850.000,00

04.15 Instalasi 30.000.000,00

04.16 Jaringan 35.000.000,00

5 Aset Tetap Lainnya 1.444.177.500,00

05.17 Buku dan Perpustakaan 1.233.827.500,00

05.18 Barang Berscorak Kebudayaan 210.350.000,00

7 Aset Lainnya 2.570.288.500,00

07.21 Aset Kondisi Rusak Berat 1.927.208.500,00

07.24 Aset Tidak Terwujud 643.080.000,00

JUMLAH ASET 136.420.859.170,00

Sumber : Sub Bagian Keuangan Dishut Provsu, 2018

Page 28: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-19

2.2.3. Kondisi Kelembagaan UPT Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Pembentukan KPH Provinsi Sumatera Utara Wilayah I – XVI dan TAHURA BB

NO KPH WILAYAH / TAHURA

BERDASARKAN PERGUBSU NO 48 TAHUN 2017

UNIT KPH BERDASARKAN SK 102 TAHUN 2010&

KEPRES

KABUPATEN LUAS (Ha)

1

UPT. KPH WILAYAH I STABAT

UNIT I – KPHP LANGKAT ± 69.636,67

UNIT V – KPHP DELI SERDANG ± 37.922,25

TOTAL ± 107.558,92 2

UPT. KPH WILAYAH II PEMATANG SIANTAR

UNIT X – KPHP BATU BARA ± 3.551,27

UNIT XII – KPHP SIMALUNGUN ± 56.430,08

UNIT VI – KPHP SIMALUNGUN ± 45.307,24

UNIT IX – KPHP SERDANG BEDAGAI ± 9.737,53

TOTAL

± 115.026,12

3

UPT. KPH WILAYAH III KISARAN

UNIT XIII - KPHL ASAHAN ± 80.261,82

UNIT III - KPHP LABURA ± 54.380,57

UNIT VII - KPHL LABUHAN BATU ± 32.060,86

TOTAL ± 166.703,25

4

UPT. KPH WILAYAH IV BALIGE

UNIT XIV - KPHL TOBASA ± 56.621,84

UNIT XXI - KPHP TAPUT ± 44.604,98

TOTAL ± 101.226,82

5

UPT. KPH WILAYAH V AEK KANOPAN

UNIT XXII - KPHL TOBASA DAN LABURA

± 99.508,40

UNIT XXIII - KPHL TAPSEL DAN PALUTA ± 65.071,86

TOTAL ± 164.580,26

6 UPT. KPH WILAYAH VI SIPIROK

UNIT XXVI -KPHL TAPSEL DAN PALUTA ± 167.401,47

TOTAL ± 304.629,72

7 UPT. KPH WILAYAH VII GUNUNG TUA

UNIT XI - KPHP LABUSEL ± 38.902,69

UNIT XXXI - KPHP PALAS DAN PALUTA ± 265.727,03

TOTAL ± 167.401,47

8 UPT. KPH WILAYAH VIII KOTANOPAN

UNIT XXX - KPHL MADINA ± 152.889,16

TOTAL ± 152.889,16

9 UPT. KPH WILAYAH IX PANYABUNGAN

UNIT XXIX - KPHP MADINA ± 153.427,34

TOTAL ± 153.427,34

10 UPT. KPH WILAYAH X PADANGSIDIMPUAN

UNIT XXVIII - KPHP TAPSEL DAN PADANG SIDIMPUAN

± 127.445,28

TOTAL ± 127.445,28

11 UPT. KPH WILAYAH XI PANDAN

UNIT XXIV - KPHL TAPUT ± 113.920,99

UNIT XXV - KPHL TAPTENG DAN TAPUT

± 64.777,97

Page 29: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-20

UNIT XXVII - KPHP TAPSEL DAN PADANG SIDIMPUAN

± 38.080,59

TOTAL ± 216.779,55 12 UPT. KPH WILAYAH XII

TARUTUNG UNIT XVI – KPHL TAPTENG DAN

HUMBAHAS ± 71.647,38

UNIT XX – KPHP TAPTENG, TAPUT DAN HUMBAHAS

± 88.864,13

TOTAL ±160.511,51

13 UPT. KPH WILAYAH XIII DOLOK SANGGUL

UNIT XVII - KPHP HUMBAHAS, SAMOSIR, PAKPAK BHARAT DAN DAIRI

± 86.576,54

UNIT XVIII - KPHL HUMBAHAS, SAMOSIR, TOBASA DAN TAPUT

± 50.008,20

UNIT XIX - KPHL SAMOSIR ± 19.808,39

TOTAL ± 156.393,13

14 UPT. KPH WILAYAH XIV SIDIKALANG

UNIT XV - KPHP PAKPAK BHARAT ± 90.215,15

UNIT VIII -KPHL DAIRI ± 48.715,05

TOTAL ± 138.930,20

15 UPT. KPH WILAYAH XV KABANJAHE

UNIT II – KPHL KARO ± 80.356,20

UNIT IV - KPHP DAIRI ±42.606,45

TOTAL ± 122.962,65

16 UPT. KPH WILAYAH XVI UNIT XXXII – KPHL NIAS, NIAS UTARA, NIAS BARAT, NIAS SELATAN DAN GUNUNG SITOLI

± 147.960,44

UNIT XXXIII – KPHP NIAS SELATAN ± 111.647,63

TOTAL ± 259.608,07

Total ±2.616.073,45

17 UPT Pengelolaan TAHURA Bukit Barisan -

Karo, Langkat, Simalungun, dan Deli Serdang ± 51.600,-

Sumber Data :Bidang Penatagunaan Hutan

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

2.3.1. Perkembangan Luas Kawasan Hutan

Data luas kawasan hutan menurut fungsinya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.53 Luas Kawasan Hutan Menurut FungsinyaTahun 2006– 2015 (Ha)

Tahun

Fungsi Hutan

Produksi Lindung Hutan Konsevasi Hutan Produksi

Dikonversi

2006*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00

2007*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00

2008*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00

Page 30: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-21

2009*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00 2010*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00

2011*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00

2012*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00

2013*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00

2014**) 1.346.221.88 1.206.881.32 427.007.49 75.684.33

2015 1.346.221.88 1.206.881.32 427.007.49 75.684.33

2016 1.346.221.88 1.206.881.32 427.007.49 75.684.33

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara *) Data berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005tentang Penujukan Kawasan

Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara. **) Data berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.579/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera

Utara

Dari tabel di atas menunjukkan adanya perubahan luas kawasan hutan pada fungsi

hutan yang berbeda sebagai akibat diterbitkannya SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.

579/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara

(menggantikan SK Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari

2005 tentang Penujukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara yang

dinyatakan tidak berlaku lagi sesuai dengan Keputusan Mahkamah Agung Nomor:

47/P/Hum/2011 pada tanggal 23 Desember 2013). Total luas kawasan hutan di

Provinsi Sumatera Utara berdasarkan bentuk Surat Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor: 579/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara

adalah 3.055.795.02 hektar atau 42.90% dari luas total wilayah (yang sebelumnya

seluas 3.742.120 hektar). Terdiri dari Hutan Konservasi seluas 427.007.49 hektar;

Hutan Lindung seluas 1.206.881.32 hektar; Hutan Produksi Terbatas seluas

641.769.79 hektar; Hutan Produksi Tetap seluas 704.452.09 hektar dan Luas Hutan

Produksi yang Dapat Dikonversi seluas 75.684.33 hektar.

Hasil hutan baik merupakan hasil utama maupun hasil ikutan dari tahun 20011-

2015 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.54 Produksi Hasil Hutan Sumatera Utara Menurut Jenis Produksi

Tahun 2011-2015 Jenis Produksi Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016

A. Hasil Utama

1. Log Rimba M3 367.638.30 621.543.83 106.228.77 290.360.00 87.788,610 3.161,13

2. Log Pinus M3 78.586.89 93.665.92 3.405.48 149.907.27 138.791,990 41.186,85

3. Kayu Gergajian M3 233.781.35 464.866.105 360.066.032 451.953.94 167.680,771 806.268,23

4. Kayu Lapis M3 60.427.34 45.417.480 31.467.219 104.704.67 25.185,191 20.505,52

5. PULP M3 185.403.99 178.676.080 182.436.560 139.618.05 128.509,320 986.618,35

6. Block Board M3 - - - 8.884.54 150,000

7. Moulding M3 70.047.54 - 52.447.433 - 37.974,183 56.717,05

B. Hasil Ikutan

1. Rotan Ton 65.70 45.00 - -

Page 31: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-22

Batang - 7.654.00 - 500 500

2. Arang Ton - - - -

3. Getah Tusam Ton 518.79 56.27 - 798.52 952,247

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Keterangan : *) Batang

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata produksi hasil utama kehutanan

yaitu Log Rimba, Log Pinus, Kayu Gergajian, Kayu Lapis, PULP dan Block Board

mengalami penurunan. Begitu juga dengan hasil ikutannya pada tahun 2015 tidak

ada produksi.

b. Kerusakan Kawasan Hutan

Lahan kritis adalah bidang tanah yang tidak produktif dan kurang memiliki daya

dukung bagi pertumbuhan tanaman hutan. Penetapan lahan kritis mengacu pada

lahan yang telah rusak karena kehilangan penutupan vegetasinya. sehingga

kehilangan atau berkurang fungsinya sebagai penahan air. pengendali erosi. siklus

hara. pengatur ikim mikro dan retensi karbon. Berdasarkan kondisinya vegetasinya.

kondisi lahan dapat diklasifikasikan sebagai : sangat kritis. kritis. agak kritis.

potensial kritis dan kondisi normal (tidak kritis).

Total luas lahan kritis di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan tahun 2015 adalah

6.620.036,86 hektar. dengan tingkat kekritisan lahan sebagai berikut:

- Tidak Kritis : 2.173.274,06 hektar

- Potensial Kritis : 1.415.864,42 hektar

- Agak Kritis : 1.879.040,95 hektar

- Kritis : 937.193,77 hektar

- Sangat Kritis : 313.888,12 hektar

Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa lahan dengan kategori agak

kritis memiliki persentase luas terbesar yakni 27,96 % dari total luas lahan kritis

atau seluas 1.879.040,95 hektar. Hal ini menunjukkan bahwa lahan di Provinsi

Sumatera Utara memiliki potensi kritis yang besar. Sedangkan untuk kategori lahan

sangat kritis memiliki persentase 4,67% atau seluas 313.888,12 hektar. Untuk

kategori ini memerlukan penanganan rehabilitasi lahan yang sangat prioritas.

c. Rehabilitasi hutan dan lahan

Rehabilitasi hutan adalah usaha yang dilakukan baik sipil teknis maupun vegetative

guna memulihkan nilai dan fungsi hutan serta lingkungannya. akibat mengalami

Page 32: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-23

kerusakan dari beberapa macam gangguan. Rehabilitasi lahan adalah upaya

memulihkan kondisi dengan penanaman pohon dan konservasi tanah.

Total luas lahan yang telah direhabilitasi pada tahun 2015 adalah 7.187,00 hektar

yang terdiri dari rehabilitasi di dalam kawasan hutan seluas 6.840,35 hektar dan

rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan seluas 346,65 hektar. Kegiatan rehabilitasi

di dalam kawasan hutan yang dilaksanakan pada tahun 2016 di Provinsi Sumatera

Utara meliputi kegiatan reboisasi adalah seluas 2.964,56 hektar yang terdiri dari :

Rehabilitasi Hutan Lahan pada Provinsi/Kabupaten/Kota seluas ……………. hektar,

Penanaman HTI seluas ………………. hektar dan Penanaman Swadaya oleh Kelompok

Tani binaan Dinas Kehutanan.

Kegiatan rehabilitasi di luar kawasan hutan yang dilaksanakan pada tahun 2016 di

Provinsi Sumatera Utara meliputi kegiatan penghijauan adalah seluas 9,00 hektar

yang terdiri dari : Penanaman oleh Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon

oleh Organisasi Wanita (SIKIB, PKK, DWP, APPB, DP, KOWANI dan BHAYANGKARA)

seluas ……… hektar, Penghijauan lingkungan seluas 303,11 hektar, Pengadaan bibit

simbolis sebanyak 527 batang dan pengadaan bibit MPTs seluas - hektar serta

pembuatan 2 Unit Pintu Paluh.

Sasaran merupakan penjabaran dari setiap tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan

dalm jangka waktu tertentu. Sasaran juga menggambarkan tindakan-tindakan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang bersifat spesifik, terinci dan dapat

terukur. Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 48 Tahun 2011 tentang

Indikator Kinerja Utama Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, sasaran startegis

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :

Tabel 2.6 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas Kehutanan

Provinsi Sumatera Utara 2013 - 2018

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 2 3

1.

Mantapnya status dan tata batas kawasan hutan serta peningkatan jumlah pengelolaan hutan pada tingkat tapak

1. Panjang batas kawasan hutan yang terpelihara.

2. Panjang kawasan hutan yang difasilitasi untuk ditata batas kawasan hutan.

Page 33: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-24

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 2 3

2. Meningkatnya produktifitas sumberdaya hutan serta luas hutan tanaman dalam rangka menurunkan laju degradasi hutan

1. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

3. Menurunnya tingkat gangguan keamanan hutan dan kerusakan kawasan hutan

1. Persentase penurunan kerusakan kawasan hutan yang disebabkan konflik, perambahan, dan illegal logging .

2. Persentase penurunan titik hotspot (titik api).

Di dalam mewujudkan kebijakan mengelola sumberdaya hutan serta meningkatkan

pemanfaatannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, Dinas Kehutanan

Provinsi Sumatera Utara pada periode tahun 2013-2018 memiliki gambaran indikatif

pencapaian kinerja pelayanan melalui program dan kegiatan yang diselenggarakan,

adalah sebagai berikut :

NO

REALISASI

INDIKATO KINERJA MAKRO

2013 2014 2015 2016 2017* 2018*

1 Rehabilitasi

hutan dan lahan kritis (Ha)

279,864.00 279,796.00 279,792.00 276,756.00 276,586.00 276,336.00

2 Kerusakan Kawasan Hutan (Ha) 81,500.00 76,500.00 71,500.00 66,500.00 61,500.00 56,500.00

3 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%)

0.93 0.90 0.81 0.89 0.84 0.84

Dalam rangka mewujudkan gambaran pencapaian indikatif kinerja pelayanan urusan

kehutanan sebagaimana tersebut di atas dalam periode perencanaan 2013 – 2018

didukung dengan 13 program sebagai berikut :

Page 34: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-25

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2) ProgramPeningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3) ProgramFasilitas Pindah/Purna Tugas PNS

4) ProgramPeningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

5) ProgramPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

6) Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

7) Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

8) Perencanaan dan Pengembangan Hutan

9) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

10) Rehabilitasi Hutan dan Lahan

11) Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi

12) Pengembangan dan Pengelolaan Hutan dan Lahan

13) Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Capaian kinerja pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara periode Renstra

Tahun 2013-2018 sebagai berikut :

Page 35: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-29

Tabel 2.7

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018

No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1. Persentase Pelaksanaan operasi/Patroli Pengamanan Hutan

Tercapainya upaya pencegahan dan pembatasan kerusakan hutan dan hasil hutan

a) Patroli Pencegahan dan Pembatasan Kerusakan Hutan, Kawasan Hutan dan Hasil Hutan.

10 Kali; 9 kali; 1 Tahun; 5 Kali; 5 Kali

10 9 1 5 5 100%

100% 100% 100% 100% 100%

100% 100% 100% 100%

b) Perlindungan dan Pengamanan Hutan pada Kawasan Tahura Bukit Barisan.

12 kali; ; 1 Tahun; 5 Kali; 5 Kali

12 1 1 5 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2. Persentase Tingkat Pencurian Kayu, Perambahan Hutan, Kebakaran Hutan

Berkurangnya kasus-kasus pencurian kayu, perambahan hutan dan kebakaran hutan

a) Operasi Penindakan Kejahatan Kehutanan dan Pengamanan Pasca Penindakan Kejahatan Kehutanan

5 Kali; 7 Kali; 1 Tahun;2 Kali; 2 Kali

5 7 1 2 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b) Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

5 Kali; 5 Kali; 1 Tahun; 2 kali; 2 Kali

5 5 1 2 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

c) Dialog multi pihak dalam rangka perlindungan dan pengamanan hutan

1 Kali; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

d) Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan

100 exp; 100 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

3. Jumlah tenaga polisi kehutanan dan PPNS yang terlatih dan terampil

Tersedianya aparatur kehutanan yang terlatih dan terampil

a) Peningkatan profesionalisme Polhut

Angkatan; 30 Orang; 1 Angkatan

1 - - 30 1 100% - - 100% 100% 100% - - 100% 100%

b) Pengurusan legalitas senjata api 50 Senpi; 50 Senpi 50 50 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -

Page 36: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-30

No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

4. Luas areal dan kondisi hutan mangrove

Terehabilitasinya kawasan hutan mangrove/bakau

a) Pembuatan demplot percontohan tanaman mangrove

4 Ha; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

b) Pembinaan silvofishery dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan penyelamatan kawasan mangrove

1.000 Ha; 500 Ha - - 100% 100% - - - 100% 100% - - - 100% 100% -

c) Rehabilitasi hutan mangrove 20 Ha; 3unit 20 3 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -

d) Analisis pengembangan silvikultur untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan kelestarian hutan bakau

1 Buku; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

5. Jumlah penyediaan bibit tanaman pantai/mangrove.

Tersedianya bibit tanaman mangrove dalam upaya rehabilitasi hutan bakau/mangrove

a) Pengembangan kebun benih bakau

4 Ha; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

b) Pengadaan bibit untuk rehabilitasi pantai kepada masyarakat

65.000 Batang; 45.000 Batang; 25.000 Batang

- 100% - 100% 100% - 100% - 100% 100% - 100% - 100% 100%

6. Jumlah penyediaan bibit jenis tanaman hutan dan Multi Purpose Tree System (MPTS) dalam rangka rehabilitasi lahan.

Tersedianya bibit tanaman hutan dan MPTS dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan

a) Pengadaan bibit tanaman hutan dan MPTS

12.000 Batang; 100.000 Batang; 773.500 batang; 12.500 Batang; 7.500 Batang

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b) Pembuatan bibit endemik 30.000 Batang; 26.000 Batang

100% - 100% - - 100% - 100% - - 100% - 100% - -

c) Pembuatan bibit kemenyan toba

125.000 Batang; 100% - - - - 100% - - - - 100% - - - -

d) Pengadaan bibit bambu dalam rangka rehbailitasi hutan dan

20.000 Batang - - 100% - - - - 100% - - - - 100% - -

Page 37: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-31

No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

lahan Tahura BB e) Pemeliharaan lanjutan

demplot MPTS 20 Ha; 10 Ha 20 10 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -

f) Pembuatan tanaman reboisasi/rehabilitasi pada lahan-lahan kritis

20 Ha; 10Ha; 20 10 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - -

g) Pengembangan benih/bibit desa

3 Unit; - 3 - - - - 100% - - - - 100% - - -

h) Penyusunan direktori penghasil dan penangkar bibit kayu-kayuan dan tanaman hutan

100 Buku; 100 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

7. Frekwensi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan.

Terlaksananya rehabilitasi hutan dan lahan melalui peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan

a) Pemeliharaan demplot budidaya tanaman gaharu

5 Ha; 5 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

b) Pengembangan lebah madu 200 stup; 200 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

c) Pembuatan demplot pasak bumi

1 Ha; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

d) Pembuatan demplot ingul dan sampinur bunga

10Ha; 10 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

e) Percobaan pemanfaatan akar resam untuk media tanam

2 Unit; 2 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

f) Pembinaan pohon induk dan penangkar

20 Penangkar: 10 Jenis; 10 Jenis

- - 20 10 10 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%

g) Penghijauan oleh masyarakat 2 Paket - - 2 - - - - 100% - - - - 100% - -

h) Pemberdayaan masyarakat pada daerah penyangga kawasan Tahura BB

20.000 Batang - - 100% - - - - 100% - - - - 100% - -

i) Pemeliharaan demplot rotan, pakis, arendan bambu

4 demplot; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

j) Pembuatan demplot aren dan bambu diluar kawasan hutan

10 Ha; 4 Ha 10 4 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -

k) Pemeliharaan wana farma 2 Unit; 2 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

8. Jumlah kelompok swadaya masyarakat/pencinta alam yang

Terbinanya kelompok swadaya masyarakat

Page 38: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-32

No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

difasilitasi. dalam rangka memotivasi semangat pelestarian alam dan rehabilitasi hutan dan lahan

a) Kemah kerja rehabilitasi lahan 1.000 orang; 1 Kali; 1 Paket; 1.100 orang; 1.100 orang

100% 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b) Temu Pencinta alam Nasional 1 Kali; 1 Paket; 1 Paket; 1 Paket

- 1 1 1 1 - 100% 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100%

c) Kampanye Indonesia Menanam dan Memeliharan Pohon

1 Paket; 1.000 orang; 1.000 orang

- - 1 100% 100% - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%

d) Penguatan kelembagaan masyarakat pola pendamping

1 Paket; - 1 - - - - 100% - - - - 100% - - -

9. Persentase pelaksanaan kegiatan koordinasi pembangunan di bidang kehutanan lintas kabupaten/kota.

Sinkronnya pelaksanaan pembangunan kehutanan lintas kabupaten/kota dan regional

a) Perencanaan dan koordinasi kegiatan pembangunan kehutanan ke Pusat/Kementerian

2 Laporan; 4 Laporan;14 Laporan; 9 Laporan; 4 Laporan

2 4 14 9 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b) Perencanaan dan koordinasi di bidang Pengusahaan Hutan

6 Kegiatan; 6 6 6 6 6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

c) Perencanaan dan koordinasi di bidang Pemantapan kawasan hutan

3 Kegiatan 3 3 3 3 3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

d) Perencanaan dan koordinasi di bidang Perlindungan hutan

1 kegiatan; 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

e) Perencanaan dan koordinasi di bidang Rehabilitasi Hutan

1 kegiatan; 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

f) Perencanaan dan koordinasi Pembangunan Tahura Bukit Barisan

1 Kegiatan; 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10. Persentase penggunaan areal hutan untuk kegiatan non kehutanan

Terkendalinya penggunaan areal hutan untuk kegatan non kehutanan

a) Identifikasi kawasan hutan 4 Lokasi; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

Page 39: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-33

No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

untuk kegiatan pertambangan b) Identifikasi pemanfaatan

kawasan hutan pantai untuk kegiatan non kehutanan

6 Lokasi; 6 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

c) Pemetaan kawasan hutan yang telah dilepas untuk penggunaan non kehutanan

10 Kabupaten/kota; - - 10 - - - - 100% - - - - 100% - -

d) Inventarisasi/evaluasi ijin pinjam pakai pada kawasan hutan dan HGU

4 Kabupaten; 5 Lokasi; 5 Lokasi; 3 Lokasi

4 5 5 3 - 100% 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100% -

e) Pengendalian batas IUPHHK – HT 4 Lokasi; 2 Perusahaan - - - 4 2 - - - 100% 100% - - - 100% 100%

f) Pembahasan dan pengkajian revisi kawasan hutan dalam rangka review RTRWP sumatera utara

2 Kali - - - 2 - - - - 100% - - - - 100% -

g) Survey risalah hutan lindung 40 Km; 10.000 Ha - - - 40 100% - - - 100% 100% - - - 100% 100%

h) Pengumpulan dokumen tata batas

1 Paket; 1 paket - - - 1 1 - - - 100% 100% - - - 100% 100%

i) Pemeliharaan batas kawasan hutan

50 Km; 125 Km; 95 Km - - 50 125 95 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%

11. Jumlah penanganan kasus permasalahan tata batas hutan.

Terselesaikannya kasus permasalahan tata batas hutan

Penanganan perkara status kawasan hutan (saksi ahli)

3 Kasus; 8 kasus; 19 Kasus; 7 Kasus; 8 Lokasi

3 8 19 7 8 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

12. Persentase tingkat pengelolaan kawasan Tahura Bukit Barisan

Meningkatnya pengelolaan kawasan Tahura Bukit Barisan

a) Pembinaan dan pengembangan atraksi primata di Tahura Bukit Barisan

1 Paket; 1 Paket; 1 Paket 1 1 1 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100% - -

b) Inventarisasi potensi hutan dan permasalahan Tahura Bukit Barisan

1 Buku; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

c) Fasilitasi Penyusunan Ranperda Pengelolaan Tahura BB

1 Paket; 1 paket; 1 paket - - 1 1 1 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%

Page 40: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-34

No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

d) Reposisi Batas kawasan Tahura BB

1 Paket - - 1 - - - - 100% - - - - 100% - -

e) Pembuatan Database Tahura BB

1 Paket - - 1 - - - - 100% - - - - 100% - -

f) Pembinaan Penangkaran Kupu-kupu di Tahura BB

1 Paket - - 1 - - - - 100% - - - - 100% - -

g) Pengadaan/perbaikan/rehab sarana dan prasarana Tahura Bukit Barisan

11 Kegiatan; 1 Paket - 11 1 - - 100% 100% - - 100% 100% - -

13. Persentase tingkat pelanggaran hukum di bidang kehutanan.

Berkurangnya pelanggaran hukum di bidang kehutanan

a) Tindak lanjut pengaduan masyarakat tentang permasalahan kehutanan

5 Kali; 6 Kali; 3 Kali 5 6 - - 3 Kali 100% 100% - - 100% 100% 100% - - 100%

b) Penanganan kasus gangguan keamanan hutan

4 Kasus; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -

c) Terpantaunya peredaran hasil hutan di Sumatera Utara

33 Kabupaten/Kota 33 33 33 33 33 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

d) Sosialisasi/penyebarluasan informasi diBidang Kehutanan

1 Kegiatan; 1 Paket; 1 Paket

- - 1 1 1 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%

e) Publikasi Peraturan perundang-undangan di Bidang Kehutanan

1 Paket;1 Paket - - 1 1 - - - 100% 100% - - - 100% 100% -

Pada Tabel 2.7 diatas dapat diliihat berbagai capaian kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara didalam mengemban Tugas dan Fungsinya pada kurun waktu 2013-2018 yang diukur dariindikator capaian

sasaran.Adapun alokasi anggaran dan realisasi serapan anggaran pada periode tersebut disertai rasio danrata-rata pertumbuhan

anggaran serta realisasinya diuraikan dalam Tabel 2.8.

Page 41: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-35

Tabel 2.8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Periode Renstra 2013-2018

URAIAN ANGGARAN PADA TAHUN KE - REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE - RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN TAHUN KE -

RATA-RATA PERTUMBUHAN

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 ANGGARAN REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

I. BELANJA TIDAK LANGSUNG

40.345.197.639 36.021.865.000 38.250.204.000 40.502.973.000 106.548.699.000 33.873.311.109 33.680.067.358 35.644.388.566 37.454.042.274 81.446.647.076 83,96 93,50 93,19 92,47 76,44 16,56 11,89

1. Belanja Pegawai / Personalia

40.345.197.639 36.021.865.000 38.250.204.000 40.502.973.000 106.548.699.000 33.873.311.109 33.680.067.358 35.644.388.566 37.454.042.274 81.446.647.076 83,96 93,50 93,19 92,47 76,44 16,56 11,89

II. BELANJA LANGSUNG

11.053.854.096 10.971.329.600 7.194.081.150 16.155.593.000 21.673.911.874 8.759.992.192 10.100.957.209 5.897.593.247 12.424.014.583 19.430.684.460 79,25 92,07 81,98 76,90 71,44 2,66 2,65

TOTAL : 51.399.051.735 46.993.194.600 45.444.285.150 56.658.566.000 133.745.714.000 42.633.303.301 43.781.024.566 41.473.396.613 49.878.056.857 100.877.331.536 82,95 93,16 91,26 88,03 75,42

Page 42: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-37

Berdasarkan Tabel 2.8 Capaian Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2013-2018, secara umum Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara telah

melaksanakan tugas utama yang menjadi tangggung jawab organisasi. Dari 7 sasaran

strategis yang ditetapkan dan dijabarkan dalam indikator kinerja utama, semua telah

mencapai kinerja yang diharapkan.

Hasil evaluasi dan analisis capaian berdasarkan sasaranstrategis dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Adapun total luas lahan yang telah direhabilitasi mulai tahun 2013 sampai dengan

2017 di Provinsi Sumatera Utara adalah seluas 105.217,71 hektar. Selain kegiatan

rehabilitasi hutan dan lahan juga di Provinsi Sumatera Utara telah melakukan

kegiatan reboisasi yang merupakan upaya penanaman jenis pohon hutan pada

kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang atau semak belukar

untuk mengembalikan fungsi hutan. Demikian juga peranan swasta dalam

mengelola hutan secara lestari dan berkesinambungan melalui pengembangan

Hutan Tanaman Industri pada areal-areal yang kurang produktif (bekas

perambahan, alang-alang, semak belukar, lahan kosong) yang berada dalam

kawasan hutan telah turut mendukung upaya rehabilitasi hutan dan lahan di

Provinsi Sumatera Utara.

2) Realisasi Penanaman 1 Milyar Pohon (OBIT) pada Tahun 2017 yang dilaksanakan

di lokasi pinggiran jalan tol Kualanamu – Sei Rampah tepatnya di sekitar pintu

gerbang Teluk Mengkudu , Serdang Bedagai sepanjang 2,5 km Di sisi kanan kiri

jalan. Kegiatan ini adalah peringatan yang ke-10 sejak tahun 2007 lalu, dimana

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sendiri telah menanam sebanyak 370 juta

lebih pohon. Untuk tahun 2017 Provinsi Sumatera Utara mendapat peringkat

ketiga terbaik dalam hal Program Penghijauan Nasional (OBIT) yang diserahkan

pada tgl 9 Desember 2017 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti

Nurbaya, dan pada tahun 2014 Provinsi Sumatera Utara juga berhasil mendapat

peringkat kedua terbaik dalam program yang sama juga (OBIT).

3) Pada tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara juga memfasilitasi

terjaminnya ketersediaan bibit untuk reboisasi dan penghijauan sebanyak 92.527

batang yakni melalui kegiatan: (a).Pengadaan bibit simbolis sebanyak 527 batang

yang ditanam dalam acara seremonial telah terdistribusi di daerah Kabupaten

Page 43: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-38

batubara, Dairi, Medan, Deli Serdang dan Samosir; (b). Pengadaan Bibit Dataran

Rendah untuk Masyarakat sebanyak 17.000 batang di daerah Kota Medan,

Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Batubara, Tobasa, Karo, Samosir, Kota Tanjung

Balai, Kabupaten Simalungun dan Dairi; (c). Pengadaan bibit Mangrove untuk

masyarakat sebanyak 75.000 batang di daerah Kabupaten Langkat dan Deli

Serdang. Disamping itu Dinas Kehutanan juga memberikan bantuan bibit untuk

reboisasi dan penghijauan lingkungan Tahun 2017 sebanyak 79.385 batang yakni

melalui kegiatan (a).Pengadaan bibit simbolis sebanyak 1.000 batang yang

ditanam dalam acara seremonial telah terdistribusi di daerah Kabupaten Madina,

Sergai, Karo dan Medan; (b). Pengadaan bibit Mangrove untuk masyarakat

sebanyak 30.000 batang di daerah Kabupaten Sergai dan Deli Serdang; (c).

Penyediaan Bibit pada Kegiatan Pembangunan Hutan Rakyat (Pengadaan Bibit

Kayu-Kayuan dan MPTS) yang meliputi Hutan Rakyat sebanyak 4.785 batang di

daerah Kabupaten Langkat dan Sergai, Bantuan Bibit penghijauan untuk

masyarakat sebanyak 35.000 batang di daerah Kabupaten Simalungun, Samosir,

Karo, Sergai, Deli Serdang, Medan dan Sibolga; (d). Kampanye Indonesia Menanam

dan memelihara pohon yang ditanam oleh desa binaan sebanyak 5.000 batang

yang terdistribusi di daerah Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Tengah;

(e). Pembinaan Agroforestry ( Silvofishery, silvopasture, tumpang sari, empang

paluh mangrove dan aneka usaha kehutanan )sebanyak 3.600 batang yang

dilaksanakan di Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu

4) Produksi hasil hutan yang berasal dari hutan alam secara terus menerus setiap

tahunnya mengalami penurunan produksi. Hal ini disebabkan semakin rendahnya

produktifitas kayu yang ada di hutan alam dan disamping itu juga adanya

moratorium jeda tebang pada hutan alam untuk mengurangi dampak pemanasan

global (Global warming). Sebagai alternatif hasil hutan berupa kayu untuk

kebutuhan industri dan kebutuhan masyarakat saat ini berasal dari Hutan

Tanaman Industri dengan kelas perusahaan kayu pertukangan dan hutan rakyat.

Produksi hasil hutan yang utama dihasilkan dari hutan adalah kayu bulat.

Produksi kayu bulat ini dihasilkan dari hutan alam melalui kegiatan perusahaan

Hak Pengusahaan Hutan (HPH/IUPHHK), kegiatan Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK)

Page 44: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-39

dalam rangka pembukaan wilayah hutan, pembangunan hutan tanaman (HTI)

serta kegiatan hutan rakyat.

5) Selama periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017,

kegiatan hutan rakyat yang dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara terdiri dari

pengembangan/ pembangunan hutan rakyat dan pembangunan areal model

hutan rakyat. Selama lima tahun terakhir mulai tahun 2013 sampai dengan tahun

2017, total produksi kayu bulat di Provinsi Sumatera Utara sebanyak

8.814.769,42 m3. Sedangkan untuk jenis kayu olahan yang diproduksi di Provinsi

Sumatera Utara sampai dengan tahun 2015 terdiri dari jenis plywood sawn wood

(kayu gergajian), moulding, pulp, meubel, veneer dan produk lainnya (yang

merupakan turunan kayu lapis atau jenis produk lidi) dengan total volume

produksi sebesar 986.618,35m3. Kayu gergajian yang diolah langsung dari kayu

bulat wajib didukung dengan dokumen yang sah.

6) Hasil hutan bukan kayu yang diproduksi di Provinsi Sumatera Utara sampai

dengan tahun 2015 yang terdiri dari getah pinus, getah karet dan sawit. Adapun

produksi hasil hutan bukan kayu pada tahun 2015 terdiri dari getah pinus

sebanyak adalah 68.213,00 kg senilai Rp. 139.836,650,-; produksi getah karet

sebanyak 943.233,98 kg dengan nilai sebesar Rp. 16.034.977.660,-; produksi

sawit sebanyak 317.112 kg dengan nilai sebesar Rp. 507.379.936,- . Berdasarkan

sumber produksinya, getah pinus dihasilkan dari Kabupaten Karo. Getah karet

merupakan hasil hutan bukan kayu yang diproduksi dari IUPHHK Hutan Tanaman

yang terletak pada Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara dan labuhan

Batu Selatan dengan volume produksi terbesar berasal dari Kabupaten Labuhan

Batu selatan. Hasil hutan bukan kayu lainnya yang diproduksi di Provinsi

Sumatera Utara adalah tandan buah segar (TBS) sawit sebanyak 317.112 kg yang

merupakan komoditas hasil perkebunan yang dipungut dari hutan negara.

7) Gangguan keamanan hutan yang ada termasuk perusakan hutan yang terjadi

selama periode lima tahun terakhir mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2017

adalah terjadinya perambahan dengan pemukiman liar pada beberapa

kabupaten/ kota di Provinsi Sumatera Utara. Perambahan hutan tersebut terjadi

pada beberapa kawasan konservasi seperti Taman Wisata Alam dan Suaka

Margasatwa dan areal IUPHHK Hutan Tanaman. Untuk tahun 2013 luas areal yang

Page 45: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-40

dirambah 2.453 hektar dengan jumlah perambah terdata sebanyak 295 KK (1.107

orang). Pada tahun 2014 luas areal yang dirambah mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2013 yaitu 2.453 hektar menjadi 50.681 hektar dengan

jumlah perambah terdata sebanyak 91 KK. Pada Tahun 2015 perambahan hutan

mengalami penurunan luas areal yang dirambah dari 50.681 hektar menjadi

9.700 hektar dengan jumlah perambah yang terdata sebanyak 180 orang.

Perambahan hutan tersebut tersebar di Kabupaten Deli Serang, Langkat, Karo,

Simalungun, dan Humbang Hasundutan. Untuk tahun 2017 perambahan dan

pemukiman liar terjadi pada beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera

Utara dengan luas areal yang dirambah 16.229,13 hektar yang tersebar di 10

Kabupaten yaitu : Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Batubara, Simalungun,

Asahan, Labuhanbatu, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan

dan Dairi.

8) Selama lima tahun terakhir mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, luas

Kebakaran hutan di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan. Kebakaran

hutan yang terjadi pada tahun 2013 yaitu seluas 1.672 ha. Kawasan hutanyang

mengalami kebakaran tersebut terjadi pada Taman Wisata Alam seluas 57 ha,

Cagar Alam seluas 1 ha, hutan Lindung 947,50 ha, Hutan Produksi seluas 163,40

ha dan pada Hutan Kota seluas 15 ha. Pada Tahun 2014 kebakaran hutan

mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan pada tahun

sebelumnya terutama kebakaran hutan pada kawasan hutan lindung, dimana luas

kebakaran hutan menjadi 5.290,20 dari sebelumnya seluas 1.627 ha. Kebakaran

hutan yang terjadi pada tahun 2015 mengalami penurunan drastis terutama

kebakaran hutan pada kawasan hutan lindung dimana pada tahun ini luas hutan

yang terbakar menjadi 239 ha dari sebelumnya luas 5.290,20 ha. Kawasan hutan

yang mengalami kebakaran tersebut terjadi pada Hutan Lindung seluas 39 ha,

Hutan Produksi Terbatas seluas 24 ha, Hutan Produksi seluas 101,50 ha. Pada

Tahun 2017 kebakaran hutan mengalami penurunan luas areal dimana luas areal

terbakar pada tahun 2016 adalah seluas 8.217,44 hektar yang pada awalnya

diharapkan di tahun 2017 menurun sebesar 5% menjadi 7.806, 56 hektar akan

tetapi luas kebakaran hutan dan lahan menurun drastis menjadi seluas 817

Page 46: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-41

hektar, karena pengendalian kebakaran hutan dan lahan dilakukan secara terpadu

melibatkan berbagai stakeholder.

9) Titik Hotspot selama periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 sampai dengan

tahun 2017 juga mengalami penurunan. Pada Tahun 2013 titik hotspot sebanyak

997 titik, meningkat di tahun 2014 menjadi 1045 titik. Meningkatnya jumlah titik

hotspot di tahun ini diakibatkan oleh musim kemarau yang panjang di sepanjang

tahun 2014, yang mengakibatkan jumlah tingginya luas areal kebakaran hutan. Di

tahun 2015 titik hot spot mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi

331 titik, dan pada tahun 2016 titik hotspot bertambah menjadi 371 titik. Titik

Hotspot sepanjang tahun 2017 adalah 305 titik, turun sebesar 12% dari tahun

2016 sebanyak 371 titik. Kegiatan yang dilakukan untuk pengurangan titik api

tersebut adalah kegiatan patroli dalam rangka pencegahan dan pengendalian

kebakaran hutan yang dilaksanakan di wilayah UPT KPH IV Balige dan di wilayah

UPT KPH XV Sidikalang.

10) Upaya Penanganan terhadap Illegal Logging Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera

Utara melakukan upaya-upaya sebagai berikut : (a). Melakukan patroli

pengamanan hutan, penegakan hukum dibidang kehutanan dan pembentukan

“Masyarakat peduli api”. (b). Meningkatkan kesadaran masyarakat akan fungsi

hutan melalui penyuluhan dan kampanye gerakan penanaman. (c). Jumlah

POLHUT hanya 215 orang ( 20 orang di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera

Utara, 195 orang di UPT. KPH dan Tahura Bukit Barisan ). Diperkirakan 3 tahun ke

depan (2018-2020) akan pensiun sebanyak 86 orang (40%). (d). Melakukan

Operasi Tim Terpadu Penanggulangan Kerusakan Kawasan Hutan

a. Tahun 2015 di Langkat (tanggal 27 Nopember s/d 1 Desember 2015)

dengan Dana APBN.

b. Tahun 2017 di 2 lokasi, yaitu: 1. Ledong UPT. KPH Wilayah III Kisaran

(tanggal 10 s/d 14 juli 2017); 2. Langkat UPT. KPH Wilayah I Stabat (bulan

Oktober 2017).

11) Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai sistim pengelolaan

hutan berbasis tapak merupakan skala prioritas pembangunan di dalam Renstra

2015-2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pembentukan KPH

telah diatur di dalam Undang-Undang No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan

Page 47: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-42

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 Jo. Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 dengan terbentuknya Kesatuan Pengelolaan

Hutan sebagai Wilayah Pengelolaan Hutan sesuai dengan fungsi pokok dan

peruntukkannya diharapkan akan dapat dikelola secara efisien dan lestari.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.102/Menhut-

II/2010 tanggal 5 Maret 2010 telah ditetapkan wilayah unit KPH di Provinsi

Sumatera Utara sebanyak 33 Unit KPH yang terdiri dari KPHL sebanyak 14 Unit

dengan luas ± 1.364.497 Ha dan KPHP sebanyak 19 unit dengan luas ± 1.831.884

Ha. Pasca terbitnya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

kewenangan pengelolaan kawasan hutan sepenuhnya menjadi kewenangan pusat

dan Provinsi kecuali kawasan TAHURA dikelola oleh Kabupaten/ Kota yang

berada dilintas batas Kabupaten/ Kota, 33 unit KPH tersebut bernaung pada 16

Unit KPH Wilayah I s/d XVI yang telah ditetapkan di dalam Peraturan Gubernur

Sumatera Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi Dinas-Dinas

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

12) Perencanaan pengelolaan hutan melalui penyusunan Tata Hutan dan Rencana

Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPH yang akan digunakan sebagai

acuan rencana kerja di tingkat tapak. Perkembangan Penyusunan Tata Hutan dan

RPHJP KPH Provinsi Sumatera Utara sampai dengan saat ini telah difasilitasi

penyusunan Tata Hutan dan RPHJP KPH sebanyak 25 Unit dan 5 Unit diantaranya

telah mendapat penetapan dari Kementarian LHK, sisanya sebanyak 8 unit

direncanakan akan difasilitasi penyusunannya pada Tahun Anggaran 2018

melalui APBD sebanyak 5 unit dan APBN sebanyak 3 Unit.

13) Panjang batas kawasan hutan Provinsi Sumatera Utara ±15.735,72 Km telah ditata

batas sampai dengan Tahun 2017 sepanjang 6.479,23 Km (BL = 4.070,23 Km , BF

= 2.409,00 Km). Berikut data realisasi tata batas kawasan hutan per - kabupaten /

Kota.

14) Dari data awal pada tahun 2013 titik hotspot di Provinsi Sumatera Utara ada 882

titik hotspot ditargetkan setiap tahunnya berkurang 10%. Kondisi pada tahun

yang diharapkan pada tahun 2017 adalah terdapat 579 titik hotspot di Sumatera

Utara. Kondisi terakhir tahun 2107 terdapat 305 titik hotspot di Sumatera Utara

yang artinya terjadi penurunan titik hotspot yang sangat signifikan di Sumatera

Page 48: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-43

Utara atau mencapai 472% dari kondisi yang diharapkan. Kegiatan yang

dilakukan untuk pengurangan titik api tersebut adalah Kegiatan patroli dalam

rangka pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan;

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap

warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik baik yang

memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung

wajib menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan sebagai tolok ukur

dalam penyelenggaraan pelayanan di lingkungan masing-masing.

Dalam memenuhi amant Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tersebut, Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan Standar Pelayanan Publik Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi

Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Provinsi

Sumatera Utara dan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 48 Tahun 2016

tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan pada Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara terdiri dari :

1) Pelayanan Saksi Ahli Bidang Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan

2) Pelayanan Data Inventarisasi Hasil Hutan

3) Pelayanan Penandatanganan/Pengesahan Hasil Tata Batas Kawasan Hutan

4) Pelayananan Rekomendasi Status Lahan

5) Pelayanan Pertimbangan Teknis Pinjam Pakai Kawasan Hutan

6) Pelayanan Pertimbangan Teknis Pelepaswan Kawasan Hutan

7) Pelayanan Pertimbangan Teknis Tukar-menukar kawasan Hutan

8) Pelayanan Pertimbangan Teknis Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Page 49: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-44

9) Pelayanan Pengesahan URKT IUPHHK Hutan Alam

10) Pelayanan Pertimbangan Teknis Ijin Pemanfaatan Kayu

11) Pelayanan Penetapan Petugas Pembuat Laporan Hasil Penebangan

12) Pelayanan Pertimbangan Teknis Industri Primer Hasil Hutan

13) Pelayanan Penetapan Tanda Bukti RPBBI

14) Pelayanan Perindustrian Dokumen Peredaran Hasil Hutan

15) Pelayanan Penetapan Penjabat Pengelola Dan Penerbit Dokumen Peredaran hasil

Hutan,P2LHP,P3KB dan Penjabat Penagih luran Kehutanan

16) Pelayanan Penetapan Pengada dan/atau Pengedar Benih Tanaman Hutan

Terdaftar

17) Pelayanan Pemberian Bantuan Bibit Pohon

18) Pelayanan Pengesahan RKT IUPHHK Hutan Tanaman Industri

19) Pelayanan Vertifikasi Pemohonan Pemberian hak Pengelolaan Hutan Desa

(HPHD)

20) Pelayanan Ijin Pemeliharaan/Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar yang Tidak

Dilindungi Undang-Undang

21) Pelayanan Ijin Rekomendasi Ekspor Tumbuhan Dan Satwa Liar yang Tidak

Dilingdungi Undang-Undang

22) Pelayanan Ijin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Pariwisata alam Diluar

kawasan Konservasi pada Kawasan lintas Kabupaten/Kota

23) Pelayan Pendistibusian Dokumen Peredaran Hasil Hutan Kepada Dinas yang

Membidangi Kehutanan di Kabupaten/Kota

24) Pelayanan Pertimbangan Teknis Registrasi Dokumen FA-KO

25) Pelayanan Penerbitan Pengakuan Tempat Penampungan Terdaftar Kayu

Bulat/Kayu Olahan/HHBK

26) Pelayanan Penerbitan Tanda Terima RPBBI Kapasitas Sampai m3 per tahun

27) Pelayanan Penerbitan Pertimbangan Teknis Perluasan/Perpindahan Industri

Primer Hasil Hutan

28) Pelayanan Permintaan saksi Ahli Pada UPT Pengendalian Peredaran Hasil Hutan

(PPHH)

29) Pelayanan Perpanjangan Masa Berlakunya Dokumen Peredaran Hasil Hutan

(SKSKB/FA-KB)

Page 50: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-45

30) Pelayanan Pertimbangan Teknis Permohonan Ijin Pemanfaatan Air dan Energi

Air di Tahura

31) Pelayanan Pertimbangan Teknis Permohonan Ijin Pengusaha Pariwisata Alam di

Tahura

32) Pelayanan Data dan Informasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

1.4.1 Analisis Renstra Kementerian Kehutanan terhadap Pengembangan Pelayanan

Dinas Kehutanan

Telaahan terhadap Renstra Kementerian Kehutanan dan Renstra SKPD Kehutanan

Kabupaten/Kota, diperlukan upaya menganalisis faktor penghambat dan pendorong

dalam upaya pengembangan pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

seperti diuaraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.9.

Analisis Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan Sumatera Utara Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kehutanan beserta Faktor Penghambat dan

Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No.

Sasaran Jangka

Menengah KemenLHLK

Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan

faktor

Penghambat Pendorong

1. Menjaga Kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat;

Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

Belum Optimalnya Peran Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan dalam pembiayaan pembangunan HTR

Terdapatnya Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sumatera Utara

2. Memanfaatkan potensi sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan;

Belum optimalnya penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan serta belum mantapnya kemampuan negara untuk menjamin hak-hak negara atas hasil hutan kayu.

Resistensi pihak-pihak tertentu atas pemanfaatan hutan dan hasil hutan produksi yang mengedepankan kepentingan-kepentingan jangka pendek

Tersedianya hutan alam produksi bekas tebangan IUPHHK-HA yang memiliki potensi memadai

3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem

Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan HKm dan HD serta Data dan informasi detail tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis belum lengkap dan akurat, sehingga menyulitkan dalam membuat perencanaan rehabilitasi

Minimnya sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan kegiatan RHL terutama HKM dan HD). Serta Tidak adanya dukungan dana APBN pada Kabupaten/Kota untuk pengambilan data dan

Tersedianya dukungan anggaran APBD pada Dishutprov dan Dana Dekonsentrasi APBN untuk Peningkatan fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan

Page 51: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-46

No.

Sasaran Jangka

Menengah KemenLHLK

Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan

faktor

Penghambat Pendorong

penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan;

hutan dan lahan yang tepat.

informasi detail tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis

masyarakat

Tabel 2.10

Analisis Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan Sumatera Utara Berdasarkan Arahan RPJP Unit KPH dan atau Tahura BB beserta Faktor Penghambat dan

Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No.

Arahan Rencana Kegiatan berdasar

RPHJP KPH dan Atau Tahura BB

Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan

faktor

Penghambat Pendorong

1. Inventarisasi Wilayah serta Penataan dan Penetapan Kawasan Hutan

Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

Tidak tersedianya anggaran dari Pemerintah Daerah untuk membiayai program HTR

Adanya Pusat pembiayaan Pembangunan Hutan(P2H)

Belum optimalnya penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan serta belum mantapnya kemampuan negara untuk menjamin hak-hak negara atas hasil hutan kayu.

Masih terdapatnya regulasi daerah tentang retribusi yang bertentangan dengan regulasi yang lebih tinggi

Semakin meningkatnya kesadaran pengusaha bidang kehutanan untuk melaksanakan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku

Belum seimbangnya kapasitas terpasang industri pengolahan hasil hutan kayu dengan kemampuan penyediaan bahan baku

Semakin rendahnya realisasi produksi hasil hutan kayu yang berasal dari hutan alam produksi dan belum tersedianya data potensi hasil hutan kayu yang berasal dari hutan hak/kayu rakyat di Kabupaten/Kota sebagai salah satu sumber bahan baku industri

Tersedianya potensi hasil hutan hak/kayu rakyat yang dapat dikelola sebagai sumber bahan baku industri

2. Pemanfaatan Hutan

Data dan informasi detail tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis belum lengkap dan akurat, sehingga menyulitkan dalam membuat perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan yang tepat.

Masih kurangnya kapasitas unit kerja ditingkat kabupaten/kota yang melakukan koordinasi keterpaduan pengelolaan DAS

Tersedianya dukungan anggaran APBD pada Dishutprov dan Dana Dekonsentrasi APBN untuk pengambilan data dan informasi.

Kapasitas pengendalian dan evaluasi terhadap hasil-hasil pelaksanaan kegiatan RHL masing kurang

Lemahnya koordinasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota dam UPT Kementerian Kehutanan dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan

Adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah provinsi dalam upaya pengendalian dan evaluasi RHL.

Page 52: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-47

No.

Arahan Rencana Kegiatan berdasar

RPHJP KPH dan Atau Tahura BB

Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan

faktor

Penghambat Pendorong

Penerimaan daerah dan pendapatan masyarakat dari hasil pemanfaatan jasa lingkungan masih relatif kecil ;

Kabupaten/Kota belum optimal dalam melakukan inventarisasi potensi jenis dan jumlah keanekaragaman hayati serta lingkungan

Tersedianya dukungan anggaran dari APBD Dishutprov dan APBN Kemhut untuk pelaksanaan pengelolaan keanekaragaman hayati dan Tahura

3. Pemberdayaan Masyarakat

Kurangnya data informasi dan laporan mengenai pelanggaran bidang kehutanan secara terintegrasi di daerah;

Belum optimalnya dukungan anggaran APBD Kab/Kota untuk pendataan dan penanganan kasus-kasus pelanggaran bidang kehutanan ke setiap kabupaten/ kota.

Adanya dukungan anggaran APBD Provinsi untuk koordinasi pendataan kasus-kasus pelanggaran bidang kehutanan ke setiap daerah

Masih lemahnya koordinasi antara aparatur kehutanan dengan instansi penegak hukum lainnya dalam menangani masalah gangguan keamanan hutan;

Belum adanya keterpaduan komitmen seluruh pihak dalam penanganan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem perlindungan hutan

Masih adanya dukungan konsolidasi dari pemerintah daerah dalam pembinaan hukum dan peraturan perundangan kehutanan

Penanganan kasus-kasus pelanggaran bidang kehutanan dari hasil operasi pengamanan hutan masih banyak yang belum terselesaikan

Terbatasnya tenaga PPNS yang dimiliki Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten Kota

Tersedianya dukungan anggaran dari APBD Dishutprov untuk diklat PPNS

4. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Tata Ruang Wilayah Provinsi yang belum selesai sampai saat ini

Kurangnya data pendukung dari kab/kota

Komitmen Pemda Provinsi untuk mempercepat revisi tata ruang wilayah

5 Rehabilitasi Pada Areal Kerja di luar Izin

Trayek batas yang dibuat berdasarkan peta penunjukan kawasan hutan tidak sesuai dengan kondisi lapangan

Pemahaman stakeholder terhadap konsep, proses dan pelaksanaan tata batas masih rendah

Tersedianya dana APBN untuk proses reposisi batas

6 Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi dan Reklamasi Di Dalam Areal Yang Berijin;

Hasil tata batas kawasan hutan yang telah 5 tahun keatas tidak memiliki tanda batas yang jelas dilapangan

Kurangnya dukungan anggaran APBD Kab/Kota terhadap kegiatan pemeliharaan batas kawasan hutan.

Adanya dukungan pembiayaan dari APBD Provinsi untuk pemeliharaan batas luar HP dan HL.

7 Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Adanya kabupaten belum respon terhadap pembangunan KPH diwilayahnya.

Tidak tersedianya dukungan dana APBD kab/kota untuk operasional KPH

Adanya alokasi sosialisasi pembangunan KPH dari Pusat dan Provinsi dan Penetapan wilayah KPHP dan KPHL sebanyak 33 unit

8 Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemegang Ijin;

Data base peta dasar, peta tematik, data potensi kayu dan non kayu belum lengkap dan akurat

Kurangnya dukungan anggaran APBD Kab/Kota untuk kegiatan untuk inventarisasi dan penyediaan citra satelit

Tersedianya dukungan anggaran APBD pada Dishutprov untuk kegiatan inventarisasi dan penyediaan citra satelit

Page 53: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-48

1.4.2 Analisis RTRW Provinsi Sumatera Utara terhadap Pengembangan Pelayanan

Dinas Kehutanan

Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi

rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Dinas Kehutanan

Provinsi Sumatera Utara. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting,

maka Dinas Kehutanan dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan

pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan PD

dalam lima tahun mendatang.

Telaahaan rencana tata ruang wilayah beserta faktor pendorong dan penghambat

terhadap pelayanan perangkat daerah Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

sebagaimana terdapat Tabel 2.11 di bawah ini.

Tabel 2.11 Permasalahan pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Telaahan Rencana tata Ruang Wilayah beserta faktor penghambat dan pendorong

keberhasilan penanganannya

No

Rencana tata Ruang Wilayah

terkait Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan

Permasalahan

Pelayanan Dinas Kehutanan

Faktor

Penghambat Pendorong

1 A. Kawasan Lindung Kawasan hutan lindung

seluas 1.325.596 Ha yang tersebar di 27 Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

Kawasan Suaka Alam dan pelestarian alam

Taman Buru Kawasan wisata alam Kawasan Taman Nasional

dan Tahura Cagar Budaya Kawasan Lindung setempat Kawasan lindung lainnya.

Data dan infromasi

detail tingkat lapangan, kondisi hutan, dan lahan kritis belum lengkap dan akurat, sehingga menyulitkan dalam membuat perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan yang tepat.

Tata Batas SK Menhut No.579 Tahun 20.

Tingginya perambahan kawasan hutan dan pencurian hasil hutan

Rendahnya pendapatan masyarakat yang berdomisili disekitar hutan.

Tingginya kebakaran hutan.

Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam program HKm dan HD.

Belum adanya

master plan terbaru mengenai luasan dan kondisi lahan kritis di dalam kawasan maupun di luar kawasan.

Penunjukan kawasan hutan berdasarkan SK Menhut No. 55 Tahun 2005 banyak menimbulkan masalah.

Tingginya ketergantungan masyarakat sekitar hutan terhadap kawasan hutan

Batas kawasan hutan dilapangan belum jelas.

Rendahnya kesadaran masyarakat atas fungsi dan manfaat hutan.

Kurangnya minat investor untuk mengelola wisata alam/jasa

Dinas Kehutanan

melaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan

Dinas Kehutanan melakukan operasi pengamanan hutan dan hasil hutan

Fasilitasi pembangunan HKm dan HD.

Melakukan penyuluhan pencegahan kebakaran hutan.

Melakukan operasi juctisia

Menfasilitasi pelaksanaan tata batas kawasan hutan.

Melakukan promosi potensi Tahura Bukit Barisan.

Melakukan pembentukan kelembagaan KPH

Page 54: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-49

No

Rencana tata Ruang Wilayah

terkait Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan

Permasalahan

Pelayanan Dinas Kehutanan

Faktor

Penghambat Pendorong

lingkungan Belum

terbentuknya KPH lintas yang menjadi kewenangan provisni

lintas.

2 B. Kawasan Budidaya Kawasan peruntukan hutan

produksi 1. Hutan produksi terbatas

seluas 875.050 Ha 2. Hutan produksi tetap seluas

1.021.063 Ha 3. Hutan produksi yang dapat

dikonversi seluas 41.039 Ha

Belum optimalnya peran

masyarakat dalam program HTR

Terjadinya perambahan dan pencurian hasil hutan

Data dan potensi sumber daya hutan belum tersedia

Lemahnya koordinasi antara Dinas Kehutanan dengan institusi penegak hukum lainnya dalam penegakan tindak pidana kehutanan

Belum optimalnya penatausahaan hasil hutan dan iuran hasil hutan

Adanya klaim lahan oleh masyarakat di areal IUPHHK HT atau HA

Belum terbentuknya KPH HP.

Belum

terbentuknya masyarakat yang mampu mengelola hutan produksi.

Kinerja pengeloaan IUPHHK HT dan HA belum maksimal.

Belum adanya tim terpadu yang menangani gangguan keamanan hutan

Kegiatan dilapangan oleh pemegang Izin IUPHHK HT dan HA belum optimal.

Belum mantapnya batas kawasan Hutan berbasis Tapak;

Dinas Kehutanan

melakukan sosialisasi pembangunan HTR.

Dinas Kehutanan menyusun NSDA

Melakukan penilaian terhadap Kinerja pemegang IUPHHK

Melakukan pengesahan RKT

Dinas kehutanan pembinaan dan pengawasan PHPL.

Membentuk KPH HP lintas.

Melakukan evaluasi terhadap IPPKH

Memberi pertimbangan teknis IPPKH.

1.4.3 Analisis Kajian LingkunganHidup Strategis (KLHS) Provinsi Sumatera Utara tehadap

Pengembangan Pelayanan Dinas Kehutanan

Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis,

menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu

wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

KLHS memuat kajian antara lain:

1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan

2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup.

3. Kinerja layanan/jasa ekosistem

4. Efesiensi pemanfaatan sumber daya alam.

Page 55: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-50

5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim.

6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah

terlampaui, maka:

1. Kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib diperbaiki

sesuai dengan rekomendasi KLHS.

2. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya

tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

Tabel 2.12 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Sumatera Utara Dalam

Pengembangan Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

No

Aspek Kajian

Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan Dinas Kehutanan

Catatan bagi perumusan program dan kegiatan Dinas

Kehutanan

1 Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan

Memperhatikan isu-isu strategis dan kondisi wilayah, kebijakan, rencana dan program yang menjadi fokus pengkajian dalam KLHS yaitu pengembangan kawasan hutan di tinjau dari aspek kepentingan ekonomi dan lingkungan secara umum.

Pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

Peningkatan fungsi dan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan masyarakat

2 Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup

Pemantapan Kawasan Hutan

Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan pemantapan kawasan hutan

3 Kinerja Layanan/ jasa ekosistem

Peningkatan kapasitas kelembagaan hukum

Optimalisasi pengelolaan Tahura.

Peningkatan kualitas perencanaan

Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan

4 Efesiensi pemanfaatan

sumber daya alam Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan

Peningkatan usaha kehutanan

Page 56: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-51

No

Aspek Kajian

Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan Dinas Kehutanan

Catatan bagi perumusan program dan kegiatan Dinas

Kehutanan

5 Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim

Pengamanan kawasan hutan dan hasil hutan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Peningkatan fungsi dan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan masyarakat

Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan

6 Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati

Perlindungan hutan dan konservasi sumber daya alam

Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan.

Berasarkan uraian-uraian tersebut diatas, dalam penyelenggaraan dan pengembangan

pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, tantangan dan peluang yang dapat

kami identifikasikan sebagai berikut :

A. Tantangan

1) Terdapatnya kesenjangan (gap) antara permintaan kebutuhan/konsumsi dengan

penyediaan produk hasil hutan

2) Tuntutan penerimaan pendapatan daerah dari sektor kehutanan sebagai akibat

euporia otonomi daerah

3) Tingkat perambahan kawasan hutan masih tinggi

4) Masih terjadi penebangan hutan dan perdagangan hasil hutan illegal

5) Meningkatnya jumlah penduduk yang pada akhirnya menjadi tekanan terhadap

kawasan hutan

6) Tingkat kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan masih rendah

B. Peluang

1) Pendanaan APBD dan APBN yang semakin berorientasi terhadap kinerja;

2) Lapangan kerja sektor kehutanan yang cenderung meningkat;

Page 57: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

II-52

3) Permintaan pasar akan hasil hutan dalam/luar negeri cenderung meningkat;

4) Semakin tingginya dukungan dan komitmen terhadap kehutanan dari

pemerintah/lembaga lain dan pemerintah daerah;

5) Terbukanya akses yang luas bagi masyarakat untuk berusaha dibidang kehutanan

melalui program Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (Hkm),

Hutan Desa (HD), Pengelolaan Jasa Lingkungan, dan lain-lain.

6) Meningkatnya nilai hasil hutan kayu dan non kayu.

Page 58: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

III-1

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN

DINAS KEHUTANAN

Perencanaan pembangunan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-

2023 merupakan kelanjutan dari pembangunan tahun-tahun sebelumnya, sehingga

dalam merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan kedepan tidak lepas

dari kondisi rill capaian pembangunan sebelumnya. Periode lima tahun sebelumnya

Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara telah menghasilkan berbagai

kemajuan yang cukup berarti namun masih menyisakan berbagai permasalahan yang

merupakan kesenjangan antar kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang

direncanakan. Permasalahan pembangunan pada umumnya timbul dari kekuatan yang

belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang belum tuntas diatasi, peluang

yang belum dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

Secara umum, beberapa isu strategis yang dirumuskan dalam pelayanan Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara saat ini adalah :

1) Pelestarian Lingkungan Hidup (Hutan dan Lahan) dan Climate Changing/ Reduksi

Emisi Karbon.

2) Belum tuntasnya penataan batas Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara,

dimana Kawasan Hutan yang ditunjuk belum seluruhnya ditata batas.

3) Tingginya Gangguan Terhadap Kawasan Hutanterutama perambahan, perubahan

peruntukan kawasan hutan menjadi perkebunan, pemukiman, dan lain-lain.

4) Terbatasnya Tenaga Pengamanan Hutan, sarana prasarana dan dana untuk

perlindungan dan pengamanan kawasan hutanTingginya intensitas kebakaran

hutan di beberapa kabupaten, serta belum terbentuknya Satuan Pengendali

Kebakaran Hutan di Kabupaten/Kota sampai ke tingkat desa.

5) Rendahnya Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan

6) Tingginya intensitas kebakaran hutan di beberapa kabupaten

7) Masih Luasnya Lahan Kritis yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

8) Belum optimalnya pembinaan Perhutanan Sosial dan kemitraan.

Page 59: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

III-2

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah Terpilih

Menelaah Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ditujukan

untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor

penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kehutanan yang dapat mempengaruhi

percapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut.

3.3. Telaahan Rencana Strategis Kementerian / Lembaga

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.39/Menlhk-Setjen/2015

tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

RI periode tahun 2015 - 2019 yang harus dipedomani oleh para penanggung jawab

satuan kerja instansi kehutanan di Pusat dan di Daerah dalam rangka

penyelenggaraan pembangunan kehutanan secara berdayaguna dan berhasilguna.

Selanjutnya guna memberikan arah dan pedoman pembangunan kehutanan secara

nasional selama periode tahun 2015 - 2019, telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran

Strategis pembangunan kehutanan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan RI , dengan rumusan tujuan ,” Memastikan Kondisi Lingkungan berada

pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumber daya

berada pada rentang populasi yang aman serta secara parallel meningkatkan

kemampuan sumber daya alam untuk memberikan sumbangan bagi

perekonomian nasional ”. Untuk operasionalisasi rumusan tujuan tersebut

dirumuskan sasaran Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015 –

2019 sebagai berikut :

1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan

hidup, ketahanan air dan kesehatan masyarakat;

2. Memanfaatkan potensi sumber daya hutan dan lingkungan hidup secara lestari

untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan;

3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta

keberadaan sumber daya alam sebagai system penyangga kehidupan untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan.

Page 60: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

III-3

3.4. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Perencanaan pembangunan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara telah sejalan dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. RTRW

secaraprinsip memiliki keserasian dengan RTRW Nasional dan berperan untuk : (a)

Memadukanpemanfaatan ruang lintas wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi

Sumatera Utara, (b) Mensinergikan program pemanfaatan ruang yangdilaksanakan

oleh pemda, swasta dan masyarakat, dan (c) Memberikan arah pengendalian

pemanfaatan ruang yang diselenggarakan di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Program dan rekomendasi yang dihasilkan dari KajianLingkungan Hidup Strategis

(KLHS) Provinsi Sumatera Utara terkait urusan Kehutanan adalah sebagai berikut:

1) Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Revitalisasi Pemanfaatan Hutan

dan Industri Kehutanan

2) Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

serta Pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan hutan

3) Perencanaan dan Pengembangan Hutan

Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Pemantapan Kawasan Hutan serta

koordinasi perencanaan kehutanan

4) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Peningkatan kapasitas

kelembagaan hukum (perda, pergub) serta Perlindungan Hutan dan Konservasi

Sumber Daya Alam;

Berdasarkan program yang telah ditetapkan dalam dokumen KLHS tersebut di atas,

maka ada beberapa aspek yang penting untuk dipertimbangkan dan menjadi

perhatian dalam penyusunan perencanaan pembangunan Kehutanan di Provinsi

Sumatera Utara yaitu :

a) Setiap program yang ditetapkan dalam dokumen KLHS harus selaras dan

bersinergi dengan semua program dan kegiatan Dinas Kehutanan dan PD

terkait;

Page 61: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

III-4

b) Menyiapkan dokumen perencanaan untuk setiap program yang ditetapkan

dalam dokumen KLHS;

c) Koordinasi lintas Perangkat Daerah (PD) dalam mendukung terlaksananya

program KLHS

d) Melakukan pengendalian, monitoring, dan evaluasi terkait dengan pelaksanaan

program KLHS.

Dampak kumulatif terjadi terhadap meingkatnya degradasi hutan yang disebabkan

oleh pengembangan kawasan pertambangan, kawasan perkebunan dan

pengembangan kawasan andalan (Kadal) serta dampak kumulatif antara kawasan

pertambangan dan pengembangan jalan arteri.

3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis

Perumusan isu-isu strategis dilakukan dengan menganalisis berbagai fakta dan

informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis serta melakukan

telaahan terhadap arah kebijakan RPJPD Provinsi Sumatera Utara, Renstra

Kementerian Kehutanan dan Renstra Dinas Kehutanan periode sebelumnya sehingga

rumusan issu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat

terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah.

Mengacu pada capaian kinerja pelayanan, review sasaran menengah kementerian

kehutanan dan sasaran Renstra periode sebelumnya serta hasil hasil identifikasi

permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera

Utara, beberapa isu-isu strategis pembangunan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera

Utara sebagai berikut :

1. Pelestarian Lingkungan Hidup (Hutan dan Lahan) dan Climate Changing/

Reduksi Emisi Karbon 26% dalam 10 tahun kedepan (14% dari Kehutanan)

2. Belum tuntasnya penataan batas Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara,

dimana Kawasan Hutan yang ditunjuk belum seluruhnya ditata batas.

3. Tingginya Gangguan Terhadap Kawasan Hutanterutama perambahan, perubahan

peruntukan fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan dan pemukiman.

Page 62: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

III-5

4. Terbatasnya Tenaga Pengamanan Hutan, sarana prasarana dan dana untuk

perlindungan kawasan hutan di Kabupaten. Jumlah tenaga pengamanan hutan

minimal yang harus dimiliki di Prov. Sumut + 1.000 orang sehingga dibutuhkan

penambahan tenaga pengamanan hutan sekitar 884 orang.

6. Masih terjadinya kebakaran hutan di beberapa Kabupaten

7. Rendahnya Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan

8. Masih Luasnya Lahan Kritis + 295.283,72 ha yang ada Di Provinsi Sumatera

Utara.

9. Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKm),

Hutan Desa (HD) dan Hutan Rakyat belum terealisasi seperti yang diharapkan

dan sebagian pencadangannya belum ditetapkan oleh Menteri Kehutanan.

Page 63: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-1

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN PERIODE 2018 – 2023 :

Sebagai bagian integral dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maka dengan

mengacu pada arah kebijakan Pembangunan Sumatera Utara pada RPJPD Provinsi

Sumatera Utara, serta dengan mempertimbangkan dan mencermati pelaksanaan

kebijakan dan hasil-hasil yang telah dicapai serta kecenderungan lingkungan strategis

kedepan maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera

Utara sebagai berikut :

4.1.1 Tujuan Jangka Menengah

1. Mengoptimalkan kepastian hukum kawasan hutan lindung dan produksi di

Provinsi Sumatera Utara.

2. Meningkatkan kualitas kondisi, fungsi dan daya dukung hutan dan lahan

serta pengelolaan hutan secara lestari.

3. Meningkatkan pengelolaan hutan lindung dan produksi secara partisipatif.

4.1.2 Sasaran Jangka Menengah

Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan

tujuannya. Sasaran strategis Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi kurun waktu 2018-2023 adalah sebagai

berikut :

1. Terwujudnya status dan tata batas kawasan hutan lindung dan produksi yang

terjaga dan terpelihara dengan baik;

2. Terwujudnya pengelolaan hutan lestari tingkat tapak yang produktif dan

berkelanjutan.

3. Meningkatnya peran serta aktif masyarakat dalam menjaga, memelihara dan

meningkatkan pengelolaan sumber daya hutan lestari dan lahan secara

berkelanjutan .

Page 64: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-2

Tabel 4.1 Indikator Kinerja Utama Berdasarkan Tujuan dan Sasaran Periode 2018 - 2023

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

NO. TUJUAN SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA UTAMA

TARGET TAHUNAN

2019 2020 2021 2022 2023

1. Mengoptimalkan kepastian hukum kawasan hutan lindung dan produksi di Provinsi Sumatera Utara

Terwujudnya status dan tata batas kawasan hutan lindung dan produksi yang terjaga dan terpelihara dengan baik

1. Panjang tata batas kawasan hutan yang layak diusulkan penataan batasnya

150 Km

150 Km

150 Km

150 Km

200 Km

2. Meningkatkan kualitas kondisi, fungsi dan daya dukung hutan dan lahan serta pengelolaan hutan secara lestari.

Terwujudnya pengelolaan hutan lestari tingkat tapak yang produktif dan berkelanjutan

1. Jumlah Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lindung dan Produksi yang terfasilitasi pengelolaannya

33 Unit

33 Unit

33 Unit

33 Unit

33 Unit

3. Meningkatkan pengelolaan hutan lindung dan produksi secara partisipatif

Meningkatnya peran serta aktif masyarakat dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan pengelolaan sumber daya hutan lestari dan lahan secara berkelanjutan

1. Jumlah Kelompok Masyarakat yang aktif mengelola kawasan hutan secara lestari;

2. Luas Kawasan Hutan yang dikelola secara lestari berbasis konsep perhutanan sosial;

3. Persentase penurunan titik hotspot;

4. Persentase penurunan kerusakan kawasan hutan yang disebabkan konflik, perambahan, dan illegal logging;

18 Kelom

pok

300 Ha

10 %

10 %

20 Kelom

pok

300 Ha

10 %

10%

20 Kelom

pok

300 Ha

10%

10%

18 Kelom

pok

300 Ha

10%

10%

15 Kelom

pok

300 Ha

10%

10%

4.3 ARAH KEBIJAKAN

Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan kehutanan, dalam 5 (lima) tahun kedepan, Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan pembangunan di dalam Rencana Strategis Dinas Kehutanan Tahun 2018-2023 dititik beratkan pada 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan, meliputi:

1) Peningkatan dukungan dan pemeliharaan tata batas kawasan hutan.

2) Peningkatan fasilitasi peran serta masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan.

3) Peningkatan cakupan layanan pengamanan hutan.

4) Peningkatan pelaksanaan penanaman untuk mengurangi luas lahan kritis.

5) Peningkatan pelaksanaan perhutanan sosial untuk kesejahteraan masyarakat.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Page 65: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-3

2015 -2019

1. Peningkatan Hasil HutanKayu dan Bukan Kayu / Sustainable Forest Management; 2. Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan /KPH ( 347 KPH P, 100 KPHK, dan

182 KPHL); 3. Peningkatan akses mayarakat dalam pengelolaan hutan (pola HTR/HKm /HD,

Hutan Adat dan HR); 4. Pelestarian Sumber Daya Alam, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ,

dan Pengendalian Bencana; 5. Penurunan emisi GRK yang termasuk dalam bidang Kehutanan dan lahan gambut

sebesar 60,23% dari target nasional (Perpres No.61 tahun 2011) 6. Pemulihan 15 DAS; pengelolaan 15 danau; revitalisasi 5 sungai; penurunan 5,5 juta

ha lahan kritis ; pembangunan embung, dam pengendali, dan dam penahan skala kecil dan menengah di daerah hulu 15 DAS; dan MoU/status 19 DAS Lintas Negara

7. Akses Kawasan hutan untuk tambahan produksi padi dan jagung masing-masing seluas 100 ribu ha dan 167 ribu ha;

8. 1,5 juta orang wisman, 20 juta orang wisnu, 20 kota berwawasan lingkungan berbasis 3R , dan 10 provinsi membangun kebun raya.

Kontribusi Kehutanan untuk Pembangunan

Nasional Berkelanjutan

1. Pangan/Pertanian Akses Kawasan hutan untuk tambahan produksi pangan, HPK untuk kegiatan perkebunan;

2. Energi biomassa, mikrohidro, panas bumi, dan energi fosil (Pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan melalui ijin pinjam pakai, produksi tambang, produksi energi biomassa, pembangunan ketenalistrikan dan instalasi teknologi terbarukan)

3. Pemukiman dan Sarana Prasarana Umum Pemukiman transmigrasi, fasilitas umum, jalan tol dan jalur kereta api, pembangunan jaringan telekomunikasi, dan pelabuhan.

4. Ketahanan Air Penggunaan untuk sumber daya air , instalasi air, saluran air bersih dan atau limbah

5. Pertahanan dan Keamanan Penyediaan kawasan hutan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.

Page 66: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

5.1 Rencana Program dan Kegiatan

Program Perangkat Daerah merupakan program prioritas daerah yang sesuai dengan

tugas dan fungsi PD. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program

dijabarkan kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut.

Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan arah

kebijakan Perangkat Daerah periode 2018 - 2023. Untuk mengimplementasikan

kebijakan prioritas pembangunan kehutanan di atas, maka dalam tahun 2018-2023

Dinas Kehutanan akan melaksanakan (Tabel 5.1):

Tabel 5.1

Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2023

NOMOR URUSAN/BIDANG/SUB BIDANG/SUB-SUB BIDANG URUSAN PEMERINTAH

DAERAH/PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES)/KEGIATAN

(OUTPUT)

1 2 3

2.02.01 DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Cakupan Layanan Administrasi yang tertangani

001 Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya bahan pakai habis untuk keperluan surat menyurat

002 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Tersedianya pendukung informasi/komunikasi,penerangan kantor dan kebutuhan air

003 Penyediaan jasa administrasi keuangan Terselenggaranya tugas-tugas rutin dan tugas-tugas administrasi keuangan dan perkantoran

004 Penyediaan jasa kebersihan kantor Tersedianya peralatan kebersihan dan bahan pembersih untuk menunjang kebersihan kantor

Page 67: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-2

005 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor

006 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

007 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

008 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

009 Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman rapat, tamu dan SKJ

010 Rapat-rapat, kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

011 Rapat-rapat, koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi kedalam daerah

012 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

013 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Tersedianya jasa pengurusan pajak, Denda Pajak dan STNK Kenderaan Dinas Operasional

014 Peran Serta kunjungan kerja Luar Negeri

Terselenggaranya partisipasi alih informasi dengan pihak luar negeri

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Rasio Luas Kantor/ Jumlah Aparatur

001 Pengadaan kendaraan dinas/operasional

Tersedianya kendaraan dinas/operasional

002 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas

Meningkatnya kualitas rumah dinas

003 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Meningkatnya kualitas gedung kantor

004 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Meningkatnya kualitas kendaraan Dinas/operasional

005 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Tersedianya peralatan gedung kantor

006 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Meningkatnya kualitas peralatan gedung kantor

007 Pengadaan Meubeleur Meningkatnya kualitas sarana Meubeleur

008 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Meningkatnya fungsi gedung kantor

Page 68: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-3

009 Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas Meningkatnya fungsi rumah dinas

010 Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional

Meningkatnya fungsi kenderaan dinas operasional

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai

001 Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya

Tersedianya pakaian dinas bagi PNS

002 Pengadaan Pakaian Olahraga Tersedianya Pakaian Olahraga bagi Aparatur Sipil Negara

003 Rehabilitasi / Pemeliharaan Rutin Berkala Mesin / Kartu Absensi

Terpeliharanya mesin / kartu absensi

004 Pengadaan Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu / Pakaian Korpri / Pakaian Batik Daerah

Tersedianya Pakaian Dinas Hari Tertentu bagi Aparatur Sipil Negara

005 Pengadaan pakaian kerja lapangan Tersedianya pakaian Kerja Lapangan

IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

Persentase Dokumen/Laporan yang mampu disusun secara mandiri tepat waktu

001 Pendidikan dan Pelatihan Formal Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PNS

002

Peningkatan Kualitas Jasmani dan Rohani

Meningkatnya persaudaraan dan kerjasama dalam berorganisasi bagi ASN di Lingkungan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

003 Sosialisasi peraturan perundang-undangan

Fasilitasi dan pembinaan pemahaman peraturan perundangan / ketentuan

004 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

Meningkatnya pemahaman aparatur terkait peraturan perundangan

V Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Tersusunnya laporan capaian kinerja dan keuangan melalui pengembangan sistem laporan

001 Penyusunan Laporan Kinerja (LK) dan Laporan evaluasi Tahunan (LKPJ)

Tersusunnya Laporan Kinerja dan LKPJ Dinas Kehutanan Prov. Sumut Tahun 2016

002 Evaluasi dan monitoring Pelaksanaan kegiatan APBD/ PAPBD

Terlaksananya Evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan APBD/PAPBD setiap Tahun

003 Penyusunan CAL, LRA dan Neraca Tersusunnya Laporan Keuangan (LRA, Neraca, CALK)

Page 69: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-4

004 Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Barang/Asset dan Neraca pada SKPD

Terdatanya barang/aset SKPD Dinas Kehutanan Prov. Sumatera Utara

005 Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tersedianya RKA-SKPD,DPA SKPD, RKA P.APBD, DPA P.APBD dan Renja, Perubahan Renja, Pra RKA / P.RKA Dinas Kehutanan

VI PROGRAM PEMBINAAN DAN PENERTIBAN INDUSTRI HASIL HUTAN

Meningkatnya Penerimaan Iuran Kehutanan

Meningkatnya Industry Hasil Hutan yang bersertifikasi

Terlatihnya Petugas Penatausahaan Hasil Hutan

001 Monitoring pembayaran Iuran Kehutanan Dana Reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Iuran Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan (IIUPH)

Tingginya penerimaan negara dari sektor kehutanan berupa DR/PSDH/IIUPH

002 Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan/Peredaran Hasil Hutan

Terbinanya penatausahaan hasil hutan peredaran hasil hutan

003 Pemantauan Dokumen Pengangkutan Hasil Hutan Antar Provinsi

Data penggunaan dokumen pengangkutan hasil hutan antar provinsi

004 Perencanan kegiatan penertiban pengusahaan hutan

Terselenggaranya koordinasi dalam rangka perencanaan penertiban industri hasil hutan/pengusahaan hutan

005 Pemantauan dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Lintas Kabupaten/Kota

Laporan pemantauan dan pengendalian peredaran hasil hutan lintas kabupaten/kota

006 Pengendalian dan Pengawasan Penggunaan Bahan Baku Kayu dan Bukan Kayu pada Industri Primer Hasil Hutan

Terkendalinya penggunaan Bahan Baku Kayu dan Bukan kayu pada Industri Primer Hasil Hutan

007 Pengadaan Sarana dan Prasaranan Pengujian Peredaran Hasil Hutan

Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Pengujian Peredaran Hasil Hutan

008 Sosialisasi Peraturan Penatausahaan Hasil Hutan

Terlaksananya Sosialisasi Peraturan-peraturan tentang Penatausahaan Hasil Hutan

009 Restruktrurisasi/ Revitalisasi IUPHHK (perluasan industri, kapasitas produksi, re-enginering dan relokasi)

Terlaksananya restrukturisasi/revitalisasi IUPHHK

Page 70: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-5

010 Monitoring dan evaluasi produksi IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IPK, IUPHH-BK/ ISL

Terlaksananya monitoring dan evaluasi produksi IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IPK, IUPHH-BK/ ISL

VIII PROGRAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

Terpeliharanya batas kawasan hutan

Sosialisasi hasil revisi penunjukkan kawasan hutan

Terbentuknya tata kelola kesatuan pengelolaan hutan

Terkendalinya penggunaan kawasan hutan

001 Perencanaan dan Koordinasi Pembangunan Kehutanan

Terlaksananya kegiatan Kordinasi pembangunan kehutanan

002 Pengumpulan Data dan Penyusunan Statistik Kehutanan

Buku Statistik kehutanan Tahunan

003 Pembuatan Peta Tematik Kehutanan Tersedianya Informasi Kehutanan secara geografis

004 Perencanaan dan koordinasi Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan

Koordinasi dalam rangka perencanaan pengelolaan kawasan hutan Sumatera Utara

005 Monitoring dan Evaluasi Areal Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Diperolehnya data dan informasi tentang perkembangan penggunaan kawasan hutan serta kewajiban-kewajiban oleh pemegang ijin pinjam pakai

006 Identifikasi, Inventarisasi sosial budaya masyarakat dan penanganan Permasalahan Kawasan Hutan

Terselesaikannya permasalahan Tenurial Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara

007 Pengadaan sarana dan prasarana pengukuran dan perpetaan

Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengukuran dan perpetaan

008 Pemeliharaan batas kawasan hutan Terpeliharanya batas kawasan hutan

009 Sosialisasi Penunjukkan Kawasan Hutan di Sumatera Utara

Terlaksananya Sosialisasinya Penunjukkan Kawasan Hutan di Sumatera Utara

Page 71: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-6

010 Pembinaan dan Pengendalian Rencana Karya (RK) pada Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Tanaman

Terpantau dan Terkendalinya RK pada IUPHHK pada HT

011 Penataan Areal Kerja KPH pada Kegiatan Pembangunan dan Operasional KPH dan Kawasan Hutan

Terbentuknya Kelembagaan KPH di Provinsi Sumatera Utara

012 Penyusunan RPHJP (Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang)

Tersusunnya RPH Jangka Panjang KPH di Provinsi Sumatera Utara (10 Tahun)

013 Finalisasi dan Pengesahan RPHJP RPHJP dinilai dan disahkan oleh Kementerian LHK

014 Penyusunan RPHJPd (Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek)

Tersusunnya RPH Jangka Pendek KPH di Provinsi Sumatera Utara Tahunan

015 Sosialisasi/Penyebarluasan Informasi di Bidang Hutan dan Kehutanan

Tersampaikannya informasi bidang bidang hutan dan kehutanan

016 Pembangunan Sarana dan Prasarana Operasionalisasi KPH, Tahura dan Hutan Kota

Meningkatnya kualitas pengelolaan KPH, Tahura dan Hutan Kota

017 Identifikasi Hak-Hak Pihak Ketiga dalam rangka Program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dalam Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara

Teridentifikasinya Hak-Hak Pihak Ketiga dalam rangka Program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dalam Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara

018 Fasilitasi Penataan Batas Kawasan Hutan

Tertatanya/ Terjaganya batas kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara

019 Inventarisasi dan Identifikasi Kearifan Lokal Dalam Konservasi Hutan dan Lahan

Terlaksananya Inventarisasi dan Identifikasi Kearifan Lokal Dalam Konservasi Hutan dan Lahan

020 Survey dan identifikasi Validitas Kebutuhan obyek belanja spesifik kehutanan

Terlaksananya Survey dan identifikasi Validitas Kebutuhan obyek belanja spesifik kehutanan

021 Pengumpulan, pemutahiran dan Penyusunan data /informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan

Terlaksananya Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan

022 Penyiapan, pengumpulan bahan / data dan penyusunan Renstra dan Perubahan Renstra

Tersedianya dokumen Renstra dan Perubahan Renstra

023 Penyiapan bahan penataan regulasi daerah di bidang kehutanan

Tersedianya bahan koordinasi penyusunan regulasi daerah di bidang kehutanan

Page 72: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-7

024 Penyusunan Database Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata di Bidang Kehutanan

Terinventarisirnya/ Tersedianya Informasi dan Database potensi Jasa Lingkungan dan Wisata di Kawasan Hutan

025 Pelaksanaan Pameran-pameran tentang hutan dan kehutanan

Terlaksananya dan Terpaparnya Informasi tentang Kehutanan kepada Publik

026 Inventarisasi potensi hasil hutan non kayu

Data potensi hasil hutan non kayu

027 Penyiapan, Pembentukan dan Pengembangan badan layanan umum daerah bidang kehutanan

Tersedianya prasyarat dan syarat badan layanan umum daerah

028 Pemantauan dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Rencana Kegiatan DAK/DBH Bidang Kehutanan

Terwujudnya tertib pelaporan DAK / DBH

IX PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

Penurunan kerusakan kawasan hutan

Penurunan konflik perambahan kawasan hutan dan illegal logging

Penurunan tingkat kebakaran hutan

001 Patroli Pencegahan dan Pembatasan kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan

Terlaksananya patroli pencegahan dan pembatasan kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan

002 Operasi Penindakan Kejahatan Kehutanan, Penangan Pasca Operasi Penindakan Kejahatan Kehutanan

Terlaksananya operasi penindakan kejahatan kehutanan, penangan pasca operasi penindakan kejahatan dan penyidikan kasus tindak pidana kehutanan

003 Pencegahan Dan Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan

Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan

004 Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Pengaman Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan

Terbentuk dan Terbinanya Kelompok Masyarakat Pengaman Hutan Swakarsa

005 Peningkatan Profesionalisme Polisi Kehutanan

Kegiatan pembinaan dan pelatihan Polisi Kehutanan

006 Pembinaan Dan Monitoring Pengelolaan AMDAL IUPHHK-HT/HA dan Ijin lainnya

Terlaksananya kegiatan pembinaan dan monitoring pengelolaan AMDAL di HTI

007 Pengurusan Legalitas Penggunaan Senjata Api

Terselesaikan Legalitas Penggunaan Senjata Api

Page 73: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-8

008 Operasional Pos Peredaran Hasil Hutan Lintas Kab/ Kota

Terpantaunya Peredaran Hasil Hutan Lintas Kab/ Kota

009 Pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA)

Terbentuknya Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA)

010 Identifikasi dan Inventarisasi Ijin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan dalam Kawasan Hutan

Tersedianya database Ijin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan

011 Penyidikan Kasus Tindak Pidana Kehutanan

Terlaksananya penyidikan kasus tindak pidana kehutanan

012 Monitoring Peredaran Tumbuhan Satwa Liar (TSL)

Termonitornya peredaran tumbuhan satwa liar di Provinsi Sumatera Utara

013 Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Pemegang Ijin (IUPHHK-HT/HA, IPPKH dan Ijin lainnya )

Termonitornya pengendalian kebakaran hutan dan lahan pada pemegang ijin pemanfaatan kawasan hutan

014 Monitoring dan Evaluasi Perlindungan Kawasan Bernilai Penting dan Daerah Penyangga Kawasan Suaka Alam serta Kawasan Pelestarian Alam

Termonitornya perlindungan kawasan bernilai penting dan daerah penyangga kawasan suaka alam serta kawasan pelestarian alam

015 Pembinaan dan Pengendalian Penangkar Tumbuhan Satwa Liar (TSL)

Terbinanya para penangkar tumbuhan satwa liar

X PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN

Berkurangnya lahan kritis

Tersedianya bibit tanaman hutan dan MPTS

Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan perhutanan

001 Pembinaan agroforestry (silvofishery, silvopasture, tumpangsari, empang paluh mangrove dan aneka usaha kehutanan)

Terlaksananya pembinaan agroforestry, silvofisery, silvopature, tumpang sari, empang paluh mangrove dan aneka usaha kehutanan) dalam rangka pemanfaatan potensi hutan dan pemberdayaan masyarakat

002 Pengadaan bibit simbolis Tersedianya bibit simbolis dalam rangka pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan

003 Pembangunan Arboretum Tersedianya Kawasan Hijau di Provinsi Sumatera Utara

004 Peningkatan Sarana Media Penyuluh Kehutanan

Tersedianya Sarana dalam Penyuluhan di Bidang Kehutanan

Page 74: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-9

005 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Vegetatif

Menurunnya lahan kritis dan meningkatnya penutupan lahan di Provinsi Sumatera

006 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Sipil Teknis

Menurunnya lahan kritis dan meningkatnya penutupan lahan di Provinsi Sumatera

007 Pemeliharaan Tanaman Reboisasi tahun-1

Meningkatnya persentase tumbuh tanaman pada kawasan hutan

008 Pemeliharaan Tanaman Reboisasi tahun-2

Meningkatnya persentase tumbuh tanaman pada kawasan hutan

009 Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Kegiatan RHL

Terlaksananya kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawasan Kegiatan RHL

010 Pengembangan dan Penerapan Paket Teknologi melalui Demplot Kehutanan

Terlaksananya Penerapan Paket Teknologi di Kehutanan

011 Sosialisasi RAD penurunan emisi GRK Meningkatnya pengetahuan aparatur di bidang RAD dan GRK

012 Pembangunan Persemaian Permanen/ Operasional Posko Bibit

Tersedianya Persemaian Permanen

013 Pengadaan dan Distribusi Bibit Maskot Jenis Pohon Kab/ Kota dan Provinsi

Tersedia dan Tersalurkannya Bibit Jenis Pohon Ke kabupaten kota

014 Kampanye Indonesia Menanam dan Memelihara Pohon

Terlaksananya Kampanye Gerakan Menanam dan Memelihara Pohon

015 Penyediaan Bibit/Pengadaan Bibit untuk masyarakat dan penghijauan

Tersedianya Bibit Tanaman kayu-kayuan dan MPTs

016 Menyelenggarakan Penilaian Kelompok Kehutanan pada Tingkat Kelompok Pemula, Lanjut, Madya dan Utama

Terselenggaranya penilaian terhadap kel. Kehutanan

017 Penumbuhan Kelompok Tani Hutan Tumbuhnya kel. Tani hutan

018 Perlengkapan Kerja Penyuluhan di Lapangan

Tersedianya perlengkapan penyuluh kehutanan

019 Penyusunan Materi Penyuluhan Tersedianya materi penyuluhan

020 Penilaian Lomba Wana Lestari Tingkat Provinsi Sumut

Terlaksananya penilaian lomba Wana Lestari Tingkat Provinsi Sumut

021 Rapat Kordinasi Penyuluh Kehutanan Terlaksananya Rapat Kordinasi Penyuluh Kehutanan

022 Pembinaan Penyuluhan Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM)

Terlaksanya pembinaan Penyuluhan Kehutanan Swadaya Masyarakat

Page 75: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-10

023 Penyusunan Rancangan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Vegetatif

Tersususunnya Rancangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Vegetatif

024 Penyusunan Rancangan Kegiatan Rehabilitasi Mangrove

Tersususunnya Rancangan Kegiatan Rehabilitasi Mangrove

025 Penyusunan Rancangan Kegiatan Penanaman Sempadan Pantai

Tersususunnya Rancangan Kegiatan Penanaman Sempadan Pantai

026 Penyusunan Rancangan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Sipil Teknis

Tersedianya dokumen perencanaan RHL secara sipil teknis

030 Rehabilitasi DAS Menurunnya lahan kritis dan meningkatnya penutupan lahan Daerah Aliran Sungai di Provinsi Sumatera

031 Rehabilitasi DAS DTA Danau Toba Menurunnya lahan kritis dan meningkatnya penutupan lahan di DTA Danau Toba

032 Pengadaan Bibit Mangrove Tersedianya Bibit Mangrove

033 Penyelenggaraan Perlindungan dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Sekitar Sumber Mata Air

Paket Pengelolaan Vegetatif Sumber Mata Air

034 Pengembangan Tanaman Endemik Hutan Dataran Tinggi

Terlaksananya Pengembangan Tanaman Endemik Hutan Dataran Tinggi

035 Penguatan Kelembagaan Pengelolaan DAS Prioritas

Terlaksananya Penguatan Kelembagaan Pengelolaan DAS Prioritas

XI PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN

Terlaksananya hutan tanaman rakyat (HTR), Hutan Desa (HD) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM)

001 Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan

002 Pengembangan sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif melalui Kelompok Tani Hutan (KTH)

Berkembangnya sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif melalui Kelompok Tani Hutan (KTH)

003 Penataan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan

Terwujudnya pengelolaan HKm

004 Penataan dan Pengembangan Hutan Desa

Terwujudnya pengelolaan HD

Page 76: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

V-11

005 Penataan dan Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat

Terwujudnya pengelolaan HTR

006 Penataan dan Pengembangan Kemitraan Lingkungan

Terwujudnya kemitraan lingkungan

Page 77: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-1

BABV

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1 STRATEGI 2018 – 2023 :

Strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang

bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Strategi adalah

langkah – langkah berisikan program - program indikatif untuk mewujudkan tujuan dan

sasaran, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Sedangkan kebijakan

adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan

strategi yang dipilih, agar lebih terarah dala mencapai tujuan dan sasaran.

Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran diperoleh dari hasil analisis lingkungan

strategis internal maupun eksternal yang mengarah pada pendayagunaan kekuatan atau

keunggulan untuk meraih peluang berharga dan mengatasi tantangan yang ada.

Selanjutnya diambil kebijakan sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi

program dan kegiatan untuk mencapa itu juan OPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

organisasi yang diemban.

5.2ARAH KEBIJAKAN

Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan kehutanan,

dalam 5(lima) tahunkedepan, Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan

dalam arah kebijakan pembangunan di dalam RencanaStrategisDinasKehutananTahun

2018-2023 dititikberatkan pada 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan sector

kehutanan, meliputi:

1) Peningkatan dukungan dan pemeliharaan tata batas kawasan hutan.

2) Peningkatan fasilitasi peran serta masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan.

3) Peningkatan cakupan layanan pengamanan hutan.

4) Peningkatan pelaksanaan penanaman untuk mengurangi luas lahan kritis.

5) Peningkatan pelaksanaan perhutanan social untuk kesejahteraan masyarakat.

Page 78: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-2

VISI :

MISI :

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Mengoptimalkan kepastianhukumkawasanhutan lindung dan produksi di Provinsi Sumatera Utara

Terwujudnya status dantatabataskawasanhutan lindung dan produksi yang terjaga dan terpelihara dengan baik

Mengoptimalkaniventarisasidanidentifikasikeamananbatas- bataskawasanhutan

1) Peningkatan dukungan dan pemeliharaantatabataskawasanhutan.

Meningkatkankualitaskondisi, fungsidandayadukunghutandanlahan serta pengelolaanhutansecaralestari

Terwujudnyapengelolaanhutanlestari tingkattapak yang produktif dan berkelanjutan

Meningkatkanpengamananhutan

1) Peningkatancakupan layanan pengamananhutan.

2) Peningkatanpelaksanaanpenanamanuntukmengurangiluaslahankritis

Meningkatkan pengelolaan hutan lindung dan produksi secara partisipatif

Meningkatnyaperan serta aktif masyarakat dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan pengelolaansumberdayahutanlestari dan lahan secara berkelanjutan

Memaksimalkanpengelolaanhutan yang partisipatif

3) Peningkatanfasilitasiperansertamasyarakatdalampemanfaatankawasanhutan.

4) Peningkatanpelaksanaanperhutanansosialuntukkesejahteraanmasyarakat.

Page 79: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-1

BABVII

KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN KEHUTANAN

Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya, indicator

kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran yang

diukurnya telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan yang direncanakan.

Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan

indikasi yang lebih baik dan lebih menggambarkan mengenai kinerja organisasi.

Selanjutnya apabila didukung dengan suatu system pengumpulan dan pengolah data

kinerja yang memadai, maka kondisi ini akan dapat membimbing dan mengarahkan

organisasi pada hasil pengukuran yang handal (reliable) mengenai hasil apa saja yang telah

diperoleh selama periode aktivitasnya.

Penetapan indicator kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan

gambaran ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara yang secara khusus mengukur keberhasilan pembangunan dari sisi

Kehutanan.

Prestasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara lima tahun kedepan dapat digambarkan

dan ditetapkan secara kualitatif dan kuantitaif yang mencerminkan gambaran capaian

indicator kinerja program (outcomes/hasil) yang mencerminkan berfungsinya keluaran

kegiatan jangka menengah dan indicator kegiatan(output/keluaran).

Penetapan indicator kinerja atau ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengukur

kinerja atau keberhasilan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, harus ditetapkan

secara cermat dengan memperhatikan kondisi riil saat ini serta memperhatikan berbagai

pertimbangan yang mempengaruhi kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

kedepan baik pengaruh dari luar (external) maupun dari dalam (internal) Dinas

Kehutanan itu sendiri. Oleh karena penetapan indicator kinerja merupakan syarat penting

untuk mengukur keberhasilan pembangunan, maka dalam menetapkan rencana kinerja

harus mengacu pada tujuan dan sasaran serta indicator kinerja yang termuat dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Provinsi Sumatera UtaraTahun

2018 – 2023.

Page 80: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-2

Tabel7.1

Indikator Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Yang Mengacu padaTujuan dan Sasaran RPJMD

No. Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Kondisi Kinerja Awal

Periode RPJMD (2017)

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja Akhir RPJMD (2023) 2018 2019 2020 2021 2022

1. Cakupan Kepastian Kawasan Hutan Lindung dan Produksi yang terpelihara/terkendali

6.479,23 Km / 15.735,72 Km

2. Cakupan Luas Kawasan Hutan Lindung dan Produksi yang terkendali fungsi & penggunaannya

3. Cakupan Kepastian Kawasan TAHURA BB

4. Cakupan Unit KPHL , KPHP & Tahura BB yang terkelola secara lestari

5. Cakupan RHL lahan kritis di luar kawasan hutan dan di wilayah Tahura BB

6. Cakupan pengelolaan perhutanan sosial dan kemitraan secara lestari

7. Cakupan Jumlah Kelompok Masyarakat pengelola perhutanan sosial dan kemitraan secara lestari dan berkelanjutan

8. Jumlah unit KPH yang terkendali dari kejadian kebakaran

Page 81: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

IV-3

hutan dan lahan

9. Cakupan Jumlah unit pengelolaan Hutan yang terkendali dari kerusakan hutan

10. Jumlah Pendapatan Penerimaan PNBP

11. Cakupan produktifitas HHK dan HHBK

12. Kontribusi PAD sektor Kehutanan terhadap PAD Daerah

Page 82: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

VI-1

BAB VIII

PENUTUP

Secara umum dalam rangka mengelola issu strategis untuk dapat menata kondisi

yang ada saat ini ke arah kondisi yang diharapkan yang selaras dan terpadu pada pencapaian

sasaran pembangunan Provinsi Sumatera Utara pada Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah diperlukan langkah – langkah strategis terobosan baru sebagai berikut:

1) Penyelesaian tata batas kawasan hutan.

2) Peningkatan fasilitasi peran serta masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan.

3) Peningkatan jumlah tenaga pengamanan hutan.

4) Peningkatan pelaksanaan penanaman untuk mengurangi luas lahan kritis.

5) Peningkatan pelaksanaan perhutanan sosial untuk kesejahteraan masyarakat.

Untuk meningkatkan tingkat keberhasilan Dinas Kehutanan dalam mengelola issu

strategis terkait penyelenggaraan urusan kehutanan, dan kontribusi/intervensi pelayanan

Dinas Kehutanan dalam memberhasilkan pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara 2018 – 2023 dibutuhkan tata kelola yang sungguh – sungguh untuk hal – hal

berikut :

1. Penguatan kelembagaan dinas dan UPT KPH dan TAHURA Bukit Barisan.

2. Penguatan hubungan lintas sektor terkait.

3. Peningkatan kualitas SDM aparatur.

4. Peningkatan alokasi anggaran untuk menunjang keberhasilan kegiatan.

5. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung.

KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA,

Ir. HALEN PURBA, MM PEMBINA UTAMA MADYA

NIP 19620719 198802 1 001

Page 83: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Page 1 of 7

Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

2 3 10 11

URUSAN PILIHANDINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

21,227,329,600 26,714,329,600 30,805,401,338 33,211,084,600 34,893,032,600 112,501,648,738

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase Judul Pelayanan Administrasi

Yang Ditangani

100% 6,398,295,000 6,568,032,600 6,778,032,600 6,978,032,600 7,278,032,600 34,000,425,400

1 Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah Jenis Jasa Surat 3 Jenis 3 jenis 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 7 Tahun - Dishutsu

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jumlah jenis Rekening/ bulan ( Listrik,

Telepon/Wifi , air )3 Jenis 3 jenis 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 7 Tahun - Dishutsu

3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Jumlah STNK per Unit Kenderaan Dinas

Operasional8 STNK 8 STNK 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 408 % - Dishutsu

4 Penyediaan jasa administrasi keuangan Jumnlah paket pengelola administrasi keuangan 5 paket 1 Paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 Paket

5 Penyediaan jasa kebersihan kantor Jumlah Orang Bulan Petugas Kebersihan Kantor 5160 OB 1,032 OB 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 1,036 Tahun - Dishutsu

6 Penyediaan alat tulis kantor Jumlah Paket ATK 5 Paket 1 Paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Jumlah paket cetakan dan penggandaan 5 Paket 1 Paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

8 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah Orang Bulan Jasa Peralatan dan

perlengkapan kantor100 OB 20 OB

9 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Jumlah paket instalasi / penerangan bangunan

kantor5 Paket 1 paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

10 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Jumlah paket peralatan dan perlengkapan Kantor 5 Paket 1 paket 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 401 % - Dishutsu

11 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Jumlah Paket Bahan Bacaan dan Peraturan 5 Paket 1 paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

12 Penyediaan makanan dan minuman Jumlah Paket Makan dan Minum 5 Paket 1 paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

13 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Jumlah paket koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah5 Paket 1 paket 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 401 % - Dishutsu

14 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

Jumlah paket koordinasi dan konsultasi ke dalam

daerah5 Paket 1 paket 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 401 % - Dishutsu

15 Peran Serta kunjungan kerja Luar Negeri Jumlah paket kunjungan kerja ke luar negeri 5 Paket 1 paket

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase Cakupan Ketersediaan Sarana

Prasarana

70% 7,316,917,000 7,630,000,000 7,830,000,000 8,130,000,000 8,230,000,000 8,430,000,000

01 Pengadaan kendaraan dinas/operasional Jumlah Unit Kenderaan Dinas Roda 4, dan Roda 2 20 Unit 1 Unit 100 % - - - 100 % - 100 % - 301 % - Dishutsu

02 Pembangunan rumah dinas Jumlah Unit Rumah Dinas yang dibangun 10 unit 2 Unit

03 Pembangunan gedung kantor04 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas Jumlah Paket Pemeliharaan berkala rumah dinas 5 paket 1 paket 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 401 % - Dishutsu

05 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Jumlah Paket Pemeliharaan berkala gedung

kantor5 paket 1 paket 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 401 % - Dishutsu

05 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Jumlah Paket Pemeliharaan berkala kenderaan

dinas / operasional5 paket 1 paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

06 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Jumlah Paket Pemeliharaan berkala peralatan

gedung kantor5 paket 1 paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

07 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur Jumlah Paket Pemeliharaan berkala Meubelaur 5 paket 1 paket 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

08 Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor

Jumlah Paket Pemeliharaan Sedang/Berat gedung

kantor5 paket 1 paket

09 Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas Jumlah Paket Pemeliharaan Sedang/Berat rumah

dinas5 paket 1 paket

10 Pengadaan Meubeleur Jumlah Paket Meubeleur 5 paket 1 paket

11 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Jumlah Paket peralatan gedung kantor 5 paket 1 paket

12 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Jumlah Paket Pemeliharaan berkala peralatan

gedung kantor5 paket 1 paket

13 Rehabilitasi sedang/berat Kenderaan Dinas / Operasional

Jumlah Paket Pemeliharaan Sedang/Berat

kenderaan dinas / operasional5 paket 1 paket

14 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase Kehadiran Aparatur90% 213,810,000 315,000,000

414,162,000 414,162,000 450,000,000 1,807,134,000

01 Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya

Jumlah Paket Pakaian Dinas beserta

Perlengkapannya5 Paket 1 paket 610 PNS - PNS - 610 PNS - 610 PNS - 1,831 PNS - Dishutsu

02 Pengadaan Pakaian olahraga Jumlah Paket Pakaian Olah Raga 5 Paket 1 paket 610 PNS - PNS - 610 PNS - 610 PNS - 1,831 PNS - Dishutsu

03 Pengadaan Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu / Pakaian Korpri / Pakaian Batik

Jumlah Paket Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu /

Pakaian Korpri / Pakaian Batik5 Paket 1 paket 610 PNS - PNS - 610 PNS - 610 PNS - 1,831 PNS - Dishutsu

04 Rehabilitasi / Pemeliharaan Rutin Berkala Mesin / Kartu Absensi

Jumlah Paket Pemeliharaan Berkala Mesin / Kartu

Absensi5 Paket 1 paket

05 Pengadaan pakaian kerja lapangan Jumlah Paket Penyediaan pakaian kerja lapangan 0 paket 1 paket 1 paket

IV Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS

Persentase cakupan pelayanan fasilitas

pindah / purna tugas PNS

100% - - 150,000,000 100 % 170,000,000 100 % 180,000,000 100 % 190,000,000 100 % 200,000,000 100 % 250,000,000

01 Pemindahan tugas PNS Jumlah Paket fasilitasi Pemindahan Tugas PNS 0 paket - - - 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 100 % Dishutsu

02 Pemulangan pegawai yang pensiun Jumlah Paket fasilitasi Pemulangan PNS Yang

Pensiun0 paket

III

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANPROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2018-2023

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN

PROGRAM/KEGIATAN

DUKUNGAN SKPD

(STAKEHOLDER)

BERDASARKAN BIDANG URUSAN (WAJIB DAN PILIHAN)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

SKPD

PENANGGUNG JAWAB TARGET KINERJA

KONDISI KINERJA

PADA AWAL RPJMD

(TAHUN 2016/2017)

TARGET KINERJA

2021

TARGET KINERJA

2.02.

2.

6 7

2018 2019

TARGET KINERJA

4 51

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)

9

20222020

TARGET KINERJA

8

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (2023)

TARGET KINERJA

Page 84: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Page 2 of 7

Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

2 3 10 11

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN

PROGRAM/KEGIATAN

DUKUNGAN SKPD

(STAKEHOLDER)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

SKPD PENANGGUNG

JAWAB TARGET KINERJA

KONDISI KINERJA

PADA AWAL RPJMD

(TAHUN 2016/2017)

TARGET KINERJA

2021

TARGET KINERJA

6 7

2018 2019

TARGET KINERJA

4 51

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)

9

20222020

TARGET KINERJA

8

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (2023)

TARGET KINERJA

V Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Persentase jumlah judul dokumen /

pelaporan yang dapat dikerjakan secara

mandiri

100% 100 % 200,000,000 100 % 200,000,000 100 % 200,000,000 100 % 200,000,000 100 % 200,000,000 100 % 200,000,000

01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 100 % 100 % 100 % - 100 % - 100 % - 500 % - Dishutsu

02 Peningkatan Kualitas Jasmani dan Rohani

03 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

VI Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

85% 522,612,000 550,000,000 570,000,000 580,000,000 600,000,000 620,000,000

01 Penyusunan Laporan Kinerja (LK), Perjanjian Kinerja (PK) dan Laporan Evaluasi Tahunan dan Akhir Masa Jabatan (LKPJ)

3 Judul Dokumen

1 Judul 1 Judul - 1 Judul - 1 Judul - 7 Judul - Dishutsu

02 Penyiapan penyusunan RENJA dan Perubahan RENJA Perangkat Daerah

2 Kegiatan/ judul

2 Kegiatan/ judul

2 Kegiatan/ judul

- 2 Kegiatan/ judul

- 2 Kegiatan/ judul

- 10 Kegiatan/ judul

- Dishutsu

03 Penyusunan rencana dan pelaksanaan program dan kegiatan serta monitoring dan pengendaliannya

2 Buku 2 Buku 2 Buku - 2 Buku - 2 Buku - 10 Buku - Dishutsu

04 Evaluasi dan monitoring Pelaksanaan kegiatan APBD

1 Buku/ laporan

1 Buku/ laporan

1 Buku/ laporan

- 1 Buku/ laporan

- 1 Buku/ laporan

- 5 Buku/ laporan

- Dishutsu

05 Penyusunan CAL, LRA dan Neraca 1 Buku 1 Buku 1 Buku - 1 Buku - 1 Buku - 5 Buku - Dishutsu

06 Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Barang/Asset dan Neraca pada SKPD

1 Buku 1 Buku 1 Buku - 1 Buku - 1 Buku - 5 Buku - Dishutsu

07 Penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja secara berkala

1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun - 1 Tahun - 1 Tahun - 5 Tahun - Dishutsu

08 Pengembangan sistem informasi kinerja aparatur/keuangan/barang daerah

3 paket 3 paket 3 paket - 3 paket - 3 paket - 15 paket - Dishutsu

09 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA-SKPD)Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

2 Buku 2 Buku 2 Buku - 2 Buku - 2 Buku - 10 Buku - Dishutsu

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENERTIBAN INDUSTRI HASIL HUTAN

1,078,630,600 2,910,797,000 3,827,115,896 3,400,000,000

3,650,000,000 14,866,543,496

01 Optimalisasi Iuran Kehutanan Dana Reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Iuran Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan (IUPHH)

15 Ijin Usaha/ Perusahaan

15 Ijin Usaha/ Perusahaan

15 Ijin Usaha/ Perusahaan

- 15 Ijin Usaha/ Perusaha

an

- 15 Ijin Usaha/ Perusahaan

- 75 Ijin Usaha/ Perusaha

an

- Dishutsu

02 Pemantauan dan Pelaksanaan Pelimpahan Tunggakan-Tunggakan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) ke Kantor Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (KP2LN)

5 Ijin Usaha/ Perusahaa

n

5 Ijin Usaha/ Perusahaa

n

5 Ijin Usaha/ Perusahaan

- 5 Ijin Usaha/

Perusahaan

- 5 Ijin Usaha/ Perusahaa

n

- 25 Ijin Usaha/

Perusahaan

- Dishutsu

03 Rekonsiliasi Iuran Kehutanan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR)

8 Kabupaten 8 Kabupaten 8 Kabupaten - 8 Kabupaten

- 8 Kabupaten - 40 Kabupaten

- Dishutsu

04 Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan /Peredaran Hasil Hutan

33 Kabupaten

/ kota

33 Kabupaten

/ kota

33 Kabupaten/

kota

- 33 Kabupat

en/ kota

- 33 Kabupaten

/ kota

- 165 Kabupate

n/ kota

- Dishutsu

05 Pemantauan Dokumen Pengangkutan Hasil Hutan Antar Provinsi

5 Provinsi 5 Provinsi 5 Provinsi - 5 Provinsi - 5 Provinsi - 25 Provinsi - Dishutsu

06 Pengadaan sarana prasarana UPTD PPHH 1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

07 Evaluasi dan Pembinaan Kerja Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (P2SKSHH), Pejabat Pengesah Laporan Hasil Produksi (P2LHP) dan Pejabat Pemeriksan Penerimaan Kayu Bulat (P3KB)

200 Orang 200 Orang 200 Orang - 200 Orang - 200 Orang - 1,000 Orang - Dishutsu

08 Perencanaan kegiatan penertiban pengusahaan hutan

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan - 12 Bulan - 12 Bulan - 60 Bulan - Dishutsu

09 Pemantauan dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Lintas Kabupaten/Kota

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 165 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

10 Pengendalian dan Pengawasan Penggunaan Bahan Baku pada Industri Primer Hasil Hutan

29 Kabupaten/ kota

29 Kabupaten/ kota

29 Kabupaten/ kota

- 29 Kabupaten/ kota

- 29 Kabupaten/ kota

- 145 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

11 Pembinaan dan Penatausahaan Hasil Hutan (PUHH) dan Penatausahaan Iuran Kehutanan (PUIK) Kepada Pemegang IUPHHK Alam/Tanaman, Industri Primer Hasil Hutan dan Ijin Sah Lainnya

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 165 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

VII

Page 85: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Page 3 of 7

Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

2 3 10 11

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN

PROGRAM/KEGIATAN

DUKUNGAN SKPD

(STAKEHOLDER)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

SKPD PENANGGUNG

JAWAB TARGET KINERJA

KONDISI KINERJA

PADA AWAL RPJMD

(TAHUN 2016/2017)

TARGET KINERJA

2021

TARGET KINERJA

6 7

2018 2019

TARGET KINERJA

4 51

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)

9

20222020

TARGET KINERJA

8

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (2023)

TARGET KINERJA

12 Pemeriksaan Realiasasi Pemenuhan Bahan Baku Industri RPBI dan Persediaan (stock) Bahan Baku kayu

29 Kabupaten/ kota

29 Kabupaten/ kota

29 Kabupaten/ kota

- 29 Kabupaten/ kota

- 29 Kabupaten/ kota

- 145 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

13 Pemantauan Penggunaan, Pengendalian, dan Pembinaan Distribusi Dokumen SKSHH

29 Kabupaten/ kota

29 Kabupaten/ kota

29 Kabupaten/ kota

- 29 Kabupaten/ kota

- 29 Kabupaten/ kota

- 145 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

14 Monitoring Peredaran Kayu Rakyat 33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 165 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

15 Sosialisasi Peraturan Penatausahaan Hasil Hutan

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 165 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

16 Inventarisasi Industri Pengolahan Hasil Hutan Kayu/Non Kayu, Penampungan Hasil Hutan, dan Sentra Penjualan Hasil Hutan

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 33 Kabupaten/ kota

- 165 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

17 Pengawasan dan pembinaan ijin pemanfaatan hasil hutan

4 Kabupaten/ kota

4 Kabupaten/ kota

4 Kabupaten/ kota

- 4 Kabupaten/ kota

- 4 Kabupaten/ kota

- 20 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

18 Bimbingan Teknis Kinerja P3KB/P2LHP/P2SKB/Penerbit FA-KO/FA -KB

2 kali 2 kali 2 kali - 2 kali - 2 kali - 10 kali - Dishutsu

19 Uji Petik Croscheck dokumen LHC/LHP/LMK dan SKSKB/FA

5 Kabupaten/ kota

5 Kabupaten/ kota

5 Kabupaten/ kota

- 5 Kabupaten/ kota

- 5 Kabupaten/ kota

- 25 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

20 Koordinasi dan Perencanaan Kegiatan pada UPTD PPHH

5 Kegiatan/ UPTD

5 Kegiatan/ UPTD

5 Kegiatan/ UPTD

- 5 Kegiatan/ UPTD

- 5 Kegiatan/ UPTD

- 25 Kegiatan/ UPTD

- Dishutsu

21 Monitoring dan evaluasi produksi IUIPHHK/ISL

15 Ijin/ perusahaa

n

15 Ijin/ perusahaa

n

15 Ijin/ perusahaan

- 15 Ijin/ perusaha

an

- 15 Ijin/ perusahaa

n

- 75 Ijin/ perusaha

an

- Dishutsu

22 Monitoring dan evaluasi produksi IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IPK, IUPHH-BK

15 Ijin/ perusahaan

15 Ijin/ perusahaan

15 Ijin/ perusahaan

- 15 Ijin/ perusahaan

- 15 Ijin/ perusahaan

- 75 Ijin/ perusahaan

- Dishutsu

23 Sosialisasi Peraturan Penatausahaan Hasil Hutan

24 Restruktrurisasi/ Revitalisasi IUPHHK (perluasan industri, kapasitas produksi, re-enginering dan relokasi)

25 Monitoring dan evaluasi produksi IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IPK, IUPHH-BK/ ISL

26 Monitoring pembayaran Iuran Kehutanan Dana Reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Iuran Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan (IIUPH)

PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN

360,550,000 885,000,000 1,163,598,000 1,275,000,000

1,500,000,000 5,184,148,000

01 Pelaksanaan Pameran-pameran tentang Hutan dan Kehutanan

7 kali 7 kali 7 kali - 7 kali - 7 kali - 35 kali - Dishutsu

02 Kajian dan analisa teknis pemanfaatan hutan dan hasil hutan

3 Judul 3 Judul 3 Judul - 3 Judul - 3 Judul - 15 Judul - Dishutsu

IX PROGRAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

2,131,378,000 2,070,500,000 2,722,293,400 3,750,000,000 3,885,000,000 14,559,171,400

01 Perencanaan dan Koordinasi Pembangunan Kehutanan

15 Kabupaten

/ kota

15 Kabupaten

/ kota

15 Kabupaten/

kota

- 15 Kabupat

en/ kota

- 15 Kabupaten

/ kota

- 75 Kabupate

n/ kota

- Dishutsu

02 Pengumpulan Data dan Penyusunan Statistik Kehutanan

1 tahun 1 tahun 1 tahun - 1 tahun - 1 tahun - 5 tahun - Dishutsu

03 Pembuatan Peta Tematik Kehutanan 5 Ijin/ Perusahaa

5 Ijin/ Perusahaa

5 Ijin/ Perusahaan

- 5 Ijin/ Perusaha

- 5 Ijin/ Perusahaa

- 25 Ijin/ Perusaha

- Dishutsu

04 Perencanaan dan koordinasi Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan

4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi - 4 lokasi - 4 lokasi - 20 lokasi - Dishutsu

05 Monitoring dan Evaluasi Areal Pinjam Pakai Kawasan Hutan

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

06 Identifikasi, Inventarisasi sosial budaya masyarakat dan penanganan Permasalahan Kawasan Hutan

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

07 Pengadaan sarana dan prasarana pengukuran dan perpetaan

5 Kasus 5 Kasus 5 Kasus - 5 Kasus - 5 Kasus - 25 Kasus - Dishutsu

08 Pemeliharaan batas kawasan hutan 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi - 3 lokasi - 3 lokasi - 15 lokasi - Dishutsu

09 Sosialisasi Penunjukkan Kawasan Hutan di Sumatera Utara

50 plank 50 plank 50 plank - 50 plank - 50 plank - 250 plank - Dishutsu

10 Pembinaan dan Pengendalian Rencana Karya (RK) pada Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Tanaman

33 Kab/kota 33 Kab/kota 33 Kab/kota - 33 Kab/kota

- 33 Kab/kota - 165 Kab/kota - Dishutsu

11 Penataan Areal Kerja KPH pada KegiatanPembangunan dan Operasional KPH danKawasan Hutan

3 Dokumen - Dokumen 3 Dokumen - 3 Dokumen

- - Dokumen - 9 Dokumen - Dishutsu

12 Penyusunan RPHJP (Rencana PengelolaanHutan Jangka Panjang)

50 km 50 km 50 km - 50 km - 50 km - 250 km - Dishutsu

13 Finalisasi dan Pengesahan RPHJP 2 kegiatan/ UPTD

2 kegiatan/ UPTD

2 kegiatan/ UPTD

- 2 kegiatan/ UPTD

- 2 kegiatan/ UPTD

- 10 kegiatan/ UPTD

- Dishutsu

VIII

Page 86: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Page 4 of 7

Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

2 3 10 11

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN

PROGRAM/KEGIATAN

DUKUNGAN SKPD

(STAKEHOLDER)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

SKPD PENANGGUNG

JAWAB TARGET KINERJA

KONDISI KINERJA

PADA AWAL RPJMD

(TAHUN 2016/2017)

TARGET KINERJA

2021

TARGET KINERJA

6 7

2018 2019

TARGET KINERJA

4 51

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)

9

20222020

TARGET KINERJA

8

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (2023)

TARGET KINERJA

14 Penyusunan RPHJPd (Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek)

300 Km 300 Km 300 Km - 300 Km - 300 Km - 1,500 Km - Dishutsu

15 Sosialisasi/Penyebarluasan Informasi di Bidang Hutan dan Kehutanan

7 Kabupaten 7 Kabupaten 7 Kabupaten - 7 Kabupaten

- 7 Kabupaten - 35 Kabupaten

- Dishutsu

16 Pembangunan Sarana dan Prasarana Operasionalisasi KPH, Tahura dan Hutan Kota

300 Km 300 Km 300 Km - 300 Km - 300 Km - 1,500 Km - Dishutsu

17 Identifikasi Hak-Hak Pihak Ketiga dalam rangka Program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dalam Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara

1 unit 1 unit 1 unit - 1 unit - 1 unit - 5 unit - Dishutsu

18 Fasilitasi Penataan Batas Kawasan Hutan 2 unit 2 unit 2 unit - 2 unit - 2 unit - 10 unit - Dishutsu

19 Inventarisasi dan Identifikasi Kearifan Lokal Dalam Konservasi Hutan dan Lahan

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

20 Survey dan identifikasi Validitas Kebutuhan obyek belanja spesifik kehutanan

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

21 Pengumpulan, pemutahiran dan Penyusunan data /informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan

2 kegiatan 2 kegiatan 2 kegiatan - 2 kegiatan - 2 kegiatan - 10 kegiatan - Dishutsu

22 Penyiapan, pengumpulan bahan / data dan penyusunan Renstra dan Perubahan Renstra

1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan - 1 kegiatan - 1 kegiatan - 5 kegiatan - Dishutsu

23 Penyiapan bahan penataan regulasi daerah di bidang kehutanan

80 orang 80 orang 80 orang - 80 orang - 80 orang - 400 orang - Dishutsu

24 Penyusunan Database Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata di Bidang Kehutanan

1 kegiatan - kegiatan - kegiatan - 1 kegiatan - 1 kegiatan - 3 kegiatan - Dishutsu

25 Pelaksanaan Pameran-pameran tentang hutan dan kehutanan

6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi - 6 lokasi - 6 lokasi - 30 lokasi - Dishutsu

26 Inventarisasi potensi hasil hutan non kayu 1 paket - paket - paket - 1 paket - 1 paket - 3 paket - Dishutsu

27 Penyiapan, Pembentukan dan Pengembangan badan layanan umum daerah bidang kehutanan

1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan - 1 kegiatan - 1 kegiatan - 5 kegiatan - Dishutsu

37 Pemantauan dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Rencana Kegiatan DAK/DBH Bidang Kehutanan

11 Kabupaten/ kota

11 Kabupaten/ kota

11 Kabupaten/ kota

- 11 Kabupaten/ kota

- 11 Kabupaten/ kota

- 55 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

38 Sosialisasi/Penyebarluasan Informasi di Bidang Hutan dan Kehutanan

30,000 leaflet 30,000 leaflet 30,000 leaflet - 30,000 leaflet - 30,000 leaflet - 150,000 leaflet - Dishutsu

X PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

1,020,267,000 1,435,000,000 1,886,738,000 2,700,000,000 3,000,000,000 10,042,005,000

01 Patroli Pencegahan dan Pembatasan kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan

30 Kabupaten/ kota

30 Kabupaten/ kota

30 Kabupaten/ kota

- 30 Kabupaten/ kota

- 30 Kabupaten/ kota

- 150 Kabupaten/ kota

- Dishutsu

02 Operasi Penindakan Kejahatan Kehutanan, Penangan Pasca Operasi Penindakan Kejahatan Kehutanan

2 kali/tahun 2 kali/tahun 2 kali/tahun - 2 kali/tahu

n

- 2 kali/tahun - 10 kali/tahu

n

- Dishutsu

03 Pencegahan Dan Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan

5 kali 5 kali 5 kali - 5 kali - 5 kali - 25 kali - Dishutsu

04 Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Tentang Permasalahan Kehutanan

12 kasus 12 kasus 12 kasus - 12 kasus - 12 kasus - 60 kasus - Dishutsu

05 Penyidikan kasus tindak pidana kehutanan

5 kasus/tahun

5 kasus/tahun

5 kasus/tahun - 5 kasus/tahun

- 5 kasus/tahun

- 25 kasus/tahun

- Dishutsu

06 Pengamanan barang bukti tindak pidana kehutanan

5 kasus/tahun

5 kasus/tahun

5 kasus/tahun - 5 kasus/tahun

- 5 kasus/tahun

- 25 kasus/tahun

- Dishutsu

07 Pengurusan Legalitas Penggunaan Senjata Api

50 senjata api/ tahun

50 senjata api/ tahun

50 senjata api/ tahun

- 50 senjata api/ tahun

- 50 senjata api/ tahun

- 250 senjata api/ tahun

- Dishutsu

08 Peningkatan Profesionalisme Polisi Kehutanan

2 Angkatan 2 Angkatan 2 Angkatan - 2 Angkatan - 2 Angkatan - 10 Angkatan - Dishutsu

09 Pembinaan Dan Monitoring Pengelolaan AMDAL Di HTI

7 HPHTI/

perusahaan

7 HPHTI/

perusahaan

7 HPHTI/

perusahaan

- 7 HPHTI/

perusahaan

- 7 HPHTI/

perusahaan

- 35 HPHTI/

perusahaan

- Dishutsu

10 Pembinaan Dan Monitoring Pengelolaan AMDAL IUPHHK-HA

2 HPH/

perusahaan

2 HPH/

perusahaan

2 HPH/

perusahaan

- 2 HPH/

perusahaan

- 2 HPH/

perusahaan

- 10 HPH/

perusahaan

- Dishutsu

11 Monitoring Pos Peredaran hasil hutan lintas kabupaten/kota

15 Pos Peredaran

15 Pos Peredaran

15 Pos Peredaran

- 15 Pos Peredaran

- 15 Pos Peredaran

- 75 Pos Peredaran

- Dishutsu

12 Pembinaan Dan Monitoring AMDAL Ijin Lainnya (IPK, Jasa Lingkungan, pinjam pakai kawasan dll)

16 IUPHH 16 Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan

16 Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan

- 16 Ijin Usaha Pemanfaatan

- 16 Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan

- 80 Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan

- Dishutsu

13 Perlindungan Dan Pengamanan Hutan Pada Kawasan Tahura Bukit Barisan

6 Kegiatan 6 Kegiatan 6 Kegiatan - 6 Kegiatan - 6 Kegiatan - 30 Kegiatan - Dishutsu

14 Pembentukan dan pembinaan kelompok masayarakat pengaman hutan swakarsa

2 Kabupaten

/ tahun

2 Kabupaten

/ tahun

2 Kabupaten/

tahun

- 2 Kabupat

en/ tahun

- 2 Kabupaten

/ tahun

- 10 Kabupate

n/ tahun

- Dishutsu

Page 87: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Page 5 of 7

Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

2 3 10 11

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN

PROGRAM/KEGIATAN

DUKUNGAN SKPD

(STAKEHOLDER)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

SKPD PENANGGUNG

JAWAB TARGET KINERJA

KONDISI KINERJA

PADA AWAL RPJMD

(TAHUN 2016/2017)

TARGET KINERJA

2021

TARGET KINERJA

6 7

2018 2019

TARGET KINERJA

4 51

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)

9

20222020

TARGET KINERJA

8

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (2023)

TARGET KINERJA

15 Pembentukan dan pembinaan kelompok masayarakat pengendali kebakaran hutan swakarsa

2 Kabupaten/ tahun

2 Kabupaten/ tahun

2 Kabupaten/ tahun

- 2 Kabupaten/ tahun

- 2 Kabupaten/ tahun

- 10 Kabupaten/ tahun

- Dishutsu

16 Identifikasi dan Inventarisasi Ijin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan dalam Kawasan Hutan

4 ijin usaha/ lokasi

4 ijin usaha/ lokasi

4 ijin usaha/ lokasi

- 4 ijin usaha/ lokasi

- 4 ijin usaha/ lokasi

- 20 ijin usaha/ lokasi

- Dishutsu

17 Inventarisasi penangkar satwa yang tidak dilindungi

5 ijin usaha/ penangkar

5 ijin usaha/ penangkar

5 ijin usaha/ penangkar

- 5 ijin usaha/ penangkar

- 5 ijin usaha/ penangkar

- 25 ijin usaha/ penangkar

- Dishutsu

18 Perencanaan, Koordinasi, Pembinaan Dan Pengembangan Pengelolaan Tahura Bukit Barisan

12 bulan 12 bulan 12 bulan - 12 bulan - 12 bulan - 60 bulan - Dishutsu

19 Pembuatan Tanaman Reboisasi/Rehabilitasi Lahan-Lahan Kritis di kawasan Tahura Bukit Barisan

25 Ha 25 Ha 25 Ha

-

25 Ha

-

25 Ha

- 125

Ha

- Dishutsu

20 Analisis Tutupan Vegetasi pada Kawasan Tahura Bukit Barisan di 4 Kabupaten

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

21 Pengadaan sarana prasarana pengamanan hutan dan perlengkapan Kepolisian Kehutanan

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

22 Pembuatan peta kerawanan kebakaran hutan di DTA Danau Toba

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

23 Konservasi jenis flora dan fauna pada Tahura Bukit Barisan

10 Jenis 10 Jenis 10 Jenis - 10 Jenis - 10 Jenis - 50 Jenis - Dishutsu

24 Pemantauan titik api (hotspot) 7 kabupaten 7 kabupaten 7 kabupaten - 7 kabupaten

- 7 kabupaten - 35 kabupaten

- Dishutsu

25 Pembuatan poster, leaflet dan sticker pengendalian api di DTA Danau Toba

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

26 Pengadaan dan pemasangan plang-plang larangan/kawasan hutan dalam rangka pengamanan hutan

1 Paket 1 Paket 1 Paket - 1 Paket - 1 Paket - 5 Paket - Dishutsu

27 Operasional Pos Peredaran Hasil Hutan Lintas Kab/ Kota

28 Pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA)

29 Monitoring Peredaran Tumbuhan Satwa Liar (TSL)

30 Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Pemegang Ijin (IUPHHK-HT/HA, IPPKH dan Ijin lainnya )

31 Monitoring dan Evaluasi Perlindungan Kawasan Bernilai Penting dan Daerah Penyangga Kawasan Suaka Alam serta Kawasan Pelestarian Alam

32 Pembinaan dan Pengendalian Penangkar Tumbuhan Satwa Liar (TSL)

XI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN

1,834,870,000 3,680,000,000 4,839,021,442 5,193,890,000 5,500,000,000 21,047,781,442

01' Pembinaan pohon induk dan penangkar bibit

1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan - 1 Kegiatan 1 Kegiatan - 5 Kegiatan - Dishutsu

02 Peningkatan Sarana Media Penyuluh Kehutanan

03 Pembinaan agroforestry (silvofishery, silvopasture, tumpangsari dan aneka usaha kehutanan)

3 Lokasi 3 Lokasi 3 Lokasi - 3 Lokasi 3 Lokasi - 15 Lokasi - Dishutsu

04 Pembangunan persemaian permanen 3 unit 3 unit 3 unit - 3 unit - 3 unit - 15 unit - Dishutsu

05 Pengadaan bibit pohon langka 8,000 batang 8,000 batang 8,000 batang - 8,000 batang - 8,000 batang - 40,000 batang - Dishutsu

06 Pengadaan bibit simbolis 8,000 batang 8,000 batang 8,000 batang - 8,000 batang - 8,000 batang - 40,000 batang - Dishutsu

07 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Vegetatif

08 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Sipil Teknis

09 Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Kegiatan RHL

06 Pengadaan bibit dataran rendah untuk masyarakat

50,000 batang 50,000 batang 50,000 batang - 50,000 batang - 50,000 batang - 250,000 batang - Dishutsu

07 Pengadaan bibit dataran tinggi untuk masyarakat

500,000 batang 500,000 batang 500,000 batang - 500,000 batang - 500,000 batang - 2,500,000 batang - Dishutsu

08 Pengadaan bibit mangrove untuk masyarakat

500,000 batang 500,000 batang 500,000 batang - 500,000 batang - 500,000 batang - 2,500,000 batang - Dishutsu

09 Kemah Kerja Rehabilitasi Lahan Sumatera Utara

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

10 Temu Rimbawan Sumatera Utara 1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

11 Pengadaan bibit MPTS 25,000 batang 25,000 batang 25,000 batang - 25,000 batang - 25,000 batang - 125,000 batang - Dishutsu

12 Temu Usaha Aneka Usaha Kehutanan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan - 1 Kegiatan - 1 Kegiatan - 5 Kegiatan - Dishutsu

13 Temu Pecinta Alam Nasional 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan - 1 Kegiatan - 1 Kegiatan - 5 Kegiatan - Dishutsu

Page 88: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Page 6 of 7

Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

2 3 10 11

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN

PROGRAM/KEGIATAN

DUKUNGAN SKPD

(STAKEHOLDER)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

SKPD PENANGGUNG

JAWAB TARGET KINERJA

KONDISI KINERJA

PADA AWAL RPJMD

(TAHUN 2016/2017)

TARGET KINERJA

2021

TARGET KINERJA

6 7

2018 2019

TARGET KINERJA

4 51

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)

9

20222020

TARGET KINERJA

8

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (2023)

TARGET KINERJA

14 Pengadaan dan distribusi bibit maskot jenis pohon kabupaten/kota dan provinsi

8,000 batang 8,000 batang 8,000 batang - 8000 batang - 8,000 batang - 40,000 batang - Dishutsu

15 Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk mendukung Toba go green

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

16 Pengembangan dan Penerapan PaketTeknologi melalui Demplot Kehutanan

5,000 Ha 5,000 Ha 5,000 Ha-

5000 Ha-

5,000 Ha- 25,000

Ha- Dishutsu

17 Koordinasi Penyelenggaraan RehabilitasiHutan dan Lahan di Kawasan Tahura Bukit Barisan

8 Kali 8 Kali 8 Kali

-

8 Kali

-

8 Kali

- 40

Kali

- Dishutsu

18 Pembangunan Persemaian Permanen/Operasional Posko Bibit

500,000 batang 500,000 batang 500,000 batang - 500000 batang - 500,000 batang - 2,500,000 batang - Dishutsu

19 Studi ketersediaan lahan untuk agromarine di Pantai Timur Sumatera Utara

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

20 Kampanye Indonesia Menanam dan Memelihara Pohon

2 paket 2 paket 2 paket - 2 paket - 2 paket - 10 paket - Dishutsu

21 Menyelenggarakan Penilaian Kelompok Kehutanan pada Tingkat Kelompok Pemula, Lanjut, Madya dan Utama

4 paket 4 paket 4 paket - 4 paket - 4 paket - 20 paket - Dishutsu

22 Penyediaan Bibit/Pengadaan Bibit untuk masyarakat dan penghijauan

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

23 Pembuatan peta arahan jenis tanaman kehutanan di DTA Danau Toba

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

24 Pengadaan dan Distribusi Bibit Maskot Jenis Pohon Kab/ Kota dan Provinsi

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

25 Pembangunan, Penataan dan Pengembangan arboretum

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

26 Identifikasi jenis-jenis tanaman hutan sebagai sumber cadangan pangan/obat di Sumatera Utara

1 judul 1 judul 1 judul - 1 judul - 1 judul - 5 judul - Dishutsu

27 Identifikasi kearifan lokal dalam konservasi hutan di Sumatera Utara

1 judul 1 judul 1 judul - 1 judul - 1 judul - 5 judul - Dishutsu

28 Kampanye Sumatera Utara Menanam dan Memeliharan Pohon

1 judul 1 judul 1 judul - 1 judul - 1 judul - 5 judul - Dishutsu

29 Penumbuhan Kelompok Tani Hutan 1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

30 Sosialisasi RAD Penurunan emisi GRK 4 kali 4 kali 4 kali - 4 kali - 4 kali - 20 kali - Dishutsu

31 Perlengkapan Kerja Penyuluhan di Lapangan

1 paket 1 paket 1 paket - 1 paket - 1 paket - 5 paket - Dishutsu

32 Penyusunan Materi Penyuluhan33 Penilaian Lomba Wana Lestari Tingkat

Provinsi Sumut34 Pembinaan Penyuluhan Kehutanan

Swadaya Masyarakat (PKSM)

PROGRAM PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI

- 300,000,000 394,440,000 400,000,000 400,000,000 1,494,440,000

01 Pembangunan Hutan Kemasyarakatan (HKm)

3 Unit/ kelompok

3 Unit/ kelompok

- 3 Unit/ kelompok

- 3 Unit/ kelompok

3 Unit/ kelompok

- 15 Unit/ kelompok

- Dishutsu

02 Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

3 Unit/ kelompok

3 Unit/ kelompok

- 3 Unit/ kelompok

- 3 Unit/ kelompo

k

- 3 Unit/ kelompok

- 15 Unit/ kelompok

- Dishutsu

03 Pembangunan Hutan Desa (HD) 3 Unit/ kelompok

3 Unit/ kelompok

- 3 Unit/ kelompok

- 3 Unit/ kelompok

- 3 Unit/ kelompok

- 15 Unit/ kelompok

- Dishutsu

04 Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

05 Pengembangan sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif melalui Kelompok Tani Hutan (KTH)

PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN

Terlaksananya hutan tanaman rakyat (HTR), Hutan Desa (HD) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM)

01 Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

02 Pengembangan sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif melalui Kelompok Tani Hutan (KTH)

03 Penataan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan

04 Penataan dan Pengembangan Hutan Desa

05 Penataan dan Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat

06 Penataan dan Pengembangan Kemitraan Lingkungan

21,227,329,600 26,714,329,600 30,805,401,338 33,211,084,600 34,893,032,600 112,501,648,738

XII

JUMLAH KESELURUHAN

XII

Page 89: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Page 7 of 7

Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

2 3 10 11

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN

PROGRAM/KEGIATAN

DUKUNGAN SKPD

(STAKEHOLDER)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

SKPD PENANGGUNG

JAWAB TARGET KINERJA

KONDISI KINERJA

PADA AWAL RPJMD

(TAHUN 2016/2017)

TARGET KINERJA

2021

TARGET KINERJA

6 7

2018 2019

TARGET KINERJA

4 51

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)

9

20222020

TARGET KINERJA

8

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (2023)

TARGET KINERJA

KEPALA DINAS KEHUTANAN

(9,732,755,000) PROVINSI SUMATERA UTARA,

Ir. HALEN PURBA, MM

PEMBINA UTAMA MUDA

19620719 198802 1 001

Page 90: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

2019 2020 2021

I ASPEK KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

1 Kesejahteraan dan Pemerataan

Ekonomi

A Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Umum, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan PersandianPDRB Harga Berlaku Triliun Rp)

PDRB Harga Konstan (Triliun Rp)

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Tingkat Inflasi (%)

Ekspor (US$. Miliar)

Impor (US$. Miliar)

Neraca Perdagangan (US$. Miliar)

B Struktur PDRB Pendekatan Produksi

Atau Sektoral (ADHB) (%)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik, Gas

Pengadaan Air

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda MotorTransportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan

MinumInformasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial WajibJasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa lainnya

C Persentase Penduduk Miskin (%)

D Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

E Disparitas Pendapatan Regional yang

dilihat dari perbedaan :

RPJPD PROVSU PERIODE 2019 -2023 :

Tingkat kemandirian yang tinggi, makmur, berkeadilan dan maju, melalui percepatan

pembangunan semua bidang yang didukung struktur ekonomi yang tangguh

NO IKU

TARGET

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 91: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

Pendapatan Perkapita (Rp Juta)

Kemampuan Investasi (Rp Triliun)

Besaran Indeks Gini (Gini Ratio Index)

Besaran IPM (indeks Pembangunan

Manusia)

Page 92: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68

2022 2023

RPJPD PROVSU PERIODE 2019 -2023 :

Tingkat kemandirian yang tinggi, makmur, berkeadilan dan maju, melalui percepatan

pembangunan semua bidang yang didukung struktur ekonomi yang tangguh

TARGET

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 93: RENSTRA DINAS KEHUTANAN 2018 - 2023dishut.sumutprov.go.id/blog/wp-content/uploads/2019/11/...Batubara sebesar 4,30% (3.972,81 ha), Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 5,02% (9.684,68