Renstra BPSDM 2010-2014

35
1 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2010 2014 BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN JAKARTA, 20 NOVEMBER 2009 2 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Sektor pertanian di masa mendatang diperkirakan masih memegang peranan yang strategis dalam pembangunan nasional, karena kontribusinya yang nyata terhadap penyediaan pangan, penyedia bahan baku industri, penyediaan lapangan kerja, PDB, sumber devisa negara, peningkatan pendapatan petani dan pelestarian lingkungan hidup 2. Salah satu prasyarat untuk meningkatkan peran sektor pertanian terhadap pembangunan ekonomi nasional dibutuhkan SDM yang profesional , inovatif, kreatif, dan berwawasan global.

description

coba deh sampean hitung berapa kata THL yang ada dalam renstra BPSDM, pihak yang melakukan kontrak kerja dengan THL TBPP

Transcript of Renstra BPSDM 2010-2014

Page 1: Renstra BPSDM 2010-2014

1

RENCANA STRATEGISBADAN PENGEMBANGAN SDM 

PERTANIANTAHUN 2010 ‐ 2014

BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

JAKARTA, 20 NOVEMBER 2009

2

I. PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG1. Sektor pertanian di masa mendatang diperkirakan 

masih memegang peranan yang strategis dalam pembangunan nasional, karena kontribusinya yang nyata terhadap penyediaan pangan, penyedia bahan baku industri, penyediaan lapangan kerja, PDB, sumber devisa negara, peningkatan pendapatan petani dan pelestarian lingkungan hidup

2. Salah satu prasyarat untuk meningkatkan peran sektor pertanian terhadap pembangunan ekonomi nasional dibutuhkan SDM yang profesional , inovatif, kreatif, dan berwawasan global.

Page 2: Renstra BPSDM 2010-2014

3

3. Untuk mewujudkan SDM yang profesional , inovatif, kreatif, dan berwawasan global perlu dirumuskan Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Pertanian 2010‐ 2014 secara sistematis, terpadu, dan terukur. 

Lanjutan....

4

B. KONDISI UMUM SDM PERTANIAN

1. ASPEK PELAKU UTAMA 1.1 Pada umumnya tingkat pendidikan petani 

76,10% tamat dan tidak tamat SD, 15,26% tamat SLTP, 8,17% tamat SLTA dan 0,47% tamat perguruan tinggi

1.2 Sebaran usia pelaku utama pertanian  dibawah 45 tahun sekitar 58,6% dan berusia diatas 45 tahun 41,4% 

1.3 Kepemilikan lahan petani kurang dari 0,5 Ha sebanyak 9,55 juta KK

1.4 Jumlah keluarga tani sebanyak 25,6 Juta KK

Page 3: Renstra BPSDM 2010-2014

5

Lanjutan....

1.5 Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai indikator agregat tingkat kesejahteraan petani sebesar 105

1.6 Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan pada tahun 2008 dilaporkan sebanyak 34,96 Juta orang, dimana 22,02 juta orang berada di perdesaan 

1.7 Data pengangguran pada tahun 2008 sebanyak  9,39 juta orang, dimana 4,2 juta orang tinggal di perdesaan

2.ASPEK APARATUR2.1 Jumlah aparatur lingkup pertanian di pusat dan daerah 

sebanyak  96.647 orang, dimana 21,4%‐nya wanita2.2 Sebaran usia aparatur lingkup pertanian dibawah 40 

tahun 32%, usia 40 – 49 tahun sebanyak 53,45%, diatas 50 tahun sebanyak 14,55%

6

2.3 Sebaran pendidikan aparatur lingkup pertanian didominasi oleh SLTA ke bawah yaitu sebanyak 60,25%, DIII sebanyak 9,0%, S1/DIV sebanyak 27,11%, S2 sebanyak 3,24%, dan S3 sebanyak 0,40%

2.4 Jumlah pejabat fungsional RIHP 38.207 orang, yaitu 39,53%  dari total pegawai lingkup pertanian 

Lanjutan....

Page 4: Renstra BPSDM 2010-2014

7

C. POTENSI1. ASPEK KELEMBAGAAN 

1.1 Kelembagaan penyuluhan :1.1.1 Tingkat provinsi terdapat 21 unit Bakorluh, 6 unit 

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, dan 6 Dinas yang menangani penyuluhan; 

1.1.2  Tingkat  kabupaten/kota terdapat 112 BadanPelaksana Penyuluhan, dan 112 Badan Ketahanan  Pangan dan Penyuluhan, dan 234 Dinas yang menangani penyuluhan 

1.1.3  Tingkat kecamatan terdapat 3941 unit BPP dari 5276 kecamatan

1.1.4  Kelembagaan petani sebanyak 270.817 poktan, dan 28.125 gapoktan

8

1.2 Kelembagaan Pelatihan

1.2.1 UPT Pusat : 1.2.1.1Pusat Pelatihan Manajemen dan 

Kepemimpinan Pertanian1.2.1.2Balai Besar Pelatihan Pertanian sebanyak 4 

unit1.2.1.3Balai Besar Pelatihan Peternakan sebanyak 2 

unit1.2.1.4Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan 

sebanyak 1 unit1.2.1.5Balai Pelatihan Pertanian sebanyak 2 unit

1.2.2 UPT Pelatihan daerah sebanyak 19 unit1.2.3 Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya

sebanyak 708 unit

Lanjutan....

Page 5: Renstra BPSDM 2010-2014

9

1.3 Kelembagaan Pendidikan1.3.1 UPT Pusat : 

1.3.1.1 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian sebanyak 6 unit

1.3.1.2 Sekolah PertanianPembangunan/SMK Pertanian  sebanyak 3 unit

1.3.2 UPT Pendidikan daerah : STPP sebanyak 1 unit dan SPP Pemda/Swasta sebanyak 71 unit

Lanjutan....

10

2. ASPEK KETENAGAAN2.1 Jumlah aparat BPSDMP di pusat dan di UPT 

sebanyak 2.285 orang, dengan latar belakang pendidikan : SLTA kebawah 49,1%; DIII 4,9%;S1/DIV 29,41%; S2 15,4%; dan S3 1,18%

2.2 Jumlah tenaga fungsional widyaiswara 163 orang, dosen 205 orang, guru 65 orang, dan tenaga kediklatan 790 orang, dan tenaga kependidikan sebanyak 427 orang

2.3 Jumlah tenaga penyuluhan : penyuluh pertanian PNS 29.065 orang, penyuluh honorer 1.033 orang, THL‐TBPP  24.776 orang, penyuluh swadaya 8.017orang

Lanjutan....

Page 6: Renstra BPSDM 2010-2014

1.REVITALISASI PENYULUHAN PERTANIAN1.1 Aspek Peraturan Perundang‐Undangan

1.1.1 UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem PenyuluhanPertanian, Perikanan dan Kehutanan

1.1.2 Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2009 tentangPembiayaan, Pembinaan dan PengawasanPenyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

1.1.3 PERMENPAN No.PER/02/MENPAN/2/2008  tentangJabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan AngkaKreditnya

1.1.4 PERMENTAN Nomor: 273 Tahun 2007, tentangPedoman Pembinaan Kelembagaan Petani

D. HASIL YANG DICAPAI 

12

1.1.5 PERMENTAN No.61 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Swasta

1.1.6 PERMENTAN No.165 Tahun 2008, tentang Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional

1.1.7 PERMENTAN No.25 Tahun 2009 tentangPrograma Penyuluhan Pertanian      

Lanjutan....

Page 7: Renstra BPSDM 2010-2014

13

1.2  Aspek Kelembagaan1.2.1 Terbentuknya 19 Badan Koordinasi Penyuluhan 

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dan 5 BadanKetahanan Pangan dan Penyuluhan di tingkat Provinsi

1.2.2 Terbentuknya 116 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dan 147 BadanKetahanan Pangan dan  Pelaksana Penyuluhan di tingkat Kab/Kota

1.2.3 Terbentuknya 3.941 Balai Penyuluhan Pertanian di tingkat Kecamatan

1.2.4 Terbentuknya 270.817 POKTAN dan 28.304 Gapoktan

Lanjutan....

14

1.3 Aspek Ketenagaan1.3.1 Keragaan Tenaga Penyuluh

• Penyuluh PNS : 29.065 orang• Penyuluh Honorer :  1.303 orang• THL‐TB PP Angkatan I : 5.606 orang• THL‐TB PP Angkatan II : 9.559 orang• THL‐TB PP Angkatan III : 9.611 orang• Penyuluh Swadaya : 8.017 orang

1.3.2 Pelepasan 3.500 THL‐TBPP oleh Presiden pada tahun 2007 di Istana Bogor

Lanjutan....

Page 8: Renstra BPSDM 2010-2014

15

1.4 Aspek Penyelenggaraan

1.4.1 Programa Penyuluhan Pertanian Nasional

1.4.2 Penyebaran Materi penyuluhan pertanian dalamberbagai media (Televisi, radio, tabloid pertanian,Lembar Informasi Pertanian/LIPTAN, brosur/leaflet,Mimbar penyuluhan agribisnis, penggandaan VCD,Lomba Kuis Tani)

1.4.3 Penyediaan 1.000 HP dan 6.280 motor untuk penyuluhpertanian

1.4.4 Penyediaan 4 unit mobil penyuluhan pertanian di 4 Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian Provinsi(Lampung, Bengkulu, dan Kalsel) dan PPMKP Ciawi

Lanjutan....

16

1.4.5 Penyediaan 168.000 Buku Kerja  bagi Penyuluh Pertanian PNS dan THL‐TBPP 

1.4.6 Pengembangan 531 BPP Model di 33 Provinsi, 440 kab/kota

1.4.7 Fasilitasi BOP bagi 29.065 Penyuluh PNS

1.4.8 Penyediaan Tabloid Sinar Tani bagi 2.959.008 eksemplar

1.4.9 Penyelenggaraan PENAS XII di Banyuasin, Sumsel yang diikuti oleh 30.000 petani dan nelayan

1.4.10 Jambore Penyuluh Pertanian di Guci, Tegal dan Cibodas, Cianjur yang dibuka oleh Presiden RI 

Lanjutan....

Page 9: Renstra BPSDM 2010-2014

17

2. REPOSISI PELATIHAN PERTANIAN 2.1 Aspek Kelembagaan

2.1.1 Peningkatan status eselonering UPT Pelatihan• Balai Diklat Agribisnis Perkebunan dan Teknologi Pasang Surut, Binuang, dan 

• Balai Diklat Agribisnis Ternak Potong dan Teknologi Lahan Kering, Noelbaki.

2.1.2 Refungsionalisasi tupoksi UPT pelatihan SDMberdasarkan komoditas menjadi pelatihan pertanianyang berorientasi agribisnis (8 UPT Pelatihan) danpelatihan SDM yang berorientasi manajemen dankepemimpinan (1 UPT)

2.1.3 Perubahan Status BDP Lampung menjadi UPT PelatihanPusat

2.1.4 Fasilitasi Pembentukan Kelembagaan Pelatihan Swadaya (P4S) : 234 unit sehingga menjadi 704 unit

18

2.2 Aspek Ketenagaan

2.2.1 Rekruitmen Calon Widyaiswara 66 orang sehingga jumlah  widyaiswara yang dimiliki menjadi sebanyak133 orang;

2.2.2 Peningkatan Kualitas 200  orang Instruktur / Fasilitator /  Pengelola P4S  melalui pelatihan danmagang;

2.2.3 Peningkatan Kualitas Tenaga Non Kediklatan melaluipendidikan formal, kursus/pelatihan, studi banding, magang sebanyak 117 orang.

Lanjutan....

Page 10: Renstra BPSDM 2010-2014

19

2.3  Aspek Penyelenggaraan

2.3.1 Terakreditasinya 16  jenis diklat teknis di 9  UPT Pelatihan sesuai keputusan LAN;

2.3.2 Pelatihan aparatur bagi 65.839 orang;

2.3.3 Pelatihan non aparatur bagi 54.007 orang;

2.3.4 Magang dan Studi Banding  bagi Non  Aparatursebanyak 2.255 orang.

Lanjutan....

20

2.4  Aspek Kerjasama

2.4.1 Pelatihan Lingkup ASEAN : 134 orang

2.4.2 Pelatihan Bilateral  (Jepang/JICA,  Sudan,  Tanzania, Gambia) : 173 orang

2.4.3 Pelatihan/Wokshop multilateral  (APEC  dan APO) :365 orang

2.4.4 Magang petani muda ke Jepang : 247 orang

Lanjutan....

Page 11: Renstra BPSDM 2010-2014

21

3. REORIENTASI PENDIDIKAN PERTANIAN

3.1 Aspek Kelembagaan 

3.1.1  Penetapan status akreditasi untuk 12 program studi di STPP

3.1.2  Peningkatan status akreditasi untuk 33 program studi di SPP

3.1.3  Pembukaan 18 program studi di SPP

3.1.4  Penambahan Tupoksi STPP untuk melaksanakan diklat fungsional RIHP melaui PERMENTAN No.43‐48 Tahun 2008

22

3.2 Aspek Penyelenggaraan

3.2.1 Wisuda bagi 2.654 orang lulusan dari 7 STPP

3.2.2 Wisuda bagi 13.289 orang lulusan dari 79 SPP

3.2.3  Penyelenggaraan Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian bagi 3.334 orang

3.2.4  Penyelenggaraan Diklat Fungsional POPT sebanyak210 orang

3.2.5  Penyelenggaraan Diklat THL‐TBPP sebanyak 26.000 orang dan Diklat Penyegaran THL‐TBPP sebanyak 6.000 orang

3.2.6  Penyelenggaraan Diklat Pembekalan THL‐TBPKPsebanyak 100 orang

Lanjutan....

Page 12: Renstra BPSDM 2010-2014

23

3.2.7  Magang di perkebunan kelapa sawit: 1.042 siswa  SPP dan 79 mahasiswa STPP 

3.2.8  Retooling Perkebunan berbasis Kelapa Sawit: 205 orang Sarjana Pertanian 

3.2.9  Pemberian Bantuan Modal Usaha bagi 157 alumni SPP dan 81 alumni STPP

3.2.10Fasilitasi Beasiswa Supersemar sebanyak 14.263 orangdengan rincian 13.192 siswa SPP dan 1.071 mahasiswaSTPP

Lanjutan....

24

3.3 Aspek Ketenagaan

3.3.1 Tugas Belajar Program S2 bagi 137 orang dan Program S3 bagi 39 orang aparatur Deptan

3.3.2 Peningkatan Kompetensi dan profesionalisme bagi 399 guru SPP dan 160 dosen STPP melalui pelatihan metodologi, teknis agribisnis

3.3.3 Peningkatan Kompetensi 30 orang dosen STPP sebagai calon widyaiswara

3.3.4 Peningkatan kemampuan bahasa Inggris bagi 60 orang guru SPP sebagai persiapan penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional

Lanjutan....

Page 13: Renstra BPSDM 2010-2014

25

3.4  Aspek Kerjasama

3.4.1 Pengiriman 15 siswa SPP ke Gunma, Jepang dalam rangka program pertukaran siswa

3.4.2 Pengiriman 10 siswa SPP ke Fukui, Jepang dalam rangka praktek kerja usaha 

3.4.3 Pengiriman 30 orang alumni SPP ke Ibaraki, Jepang dalam rangka program magang

Lanjutan....

26

4. PENGEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

4.1  Perencanaan4.1.1 Pengembangan website  SDM Pertanian di 20 UPT;4.1.2 Publikasi  buku statistik dan profil SDM Pertanian 

sebanyak 500 eksemplar;4.1.3 Pengembangan jaringan local area network (LAN) 

sebanyak 69 titik; 4.1.4 Penyelesaian program FEATI kerjasama dengan Bank 

Dunia;4.1.5 Penyelesaian Program READ kerjasama dengan IFAD;4.1.6 Penyelesaian P4K Project Completion Review Mission;4.1.7 Tersusunnya Standar Biaya Khusus Kegiatan Pelatihan

dan Penyuluhan;4.1.8 Tersusunnya Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan 

Badan PSDMP sebanyak 1.000 eksemplar.

Page 14: Renstra BPSDM 2010-2014

27

4.2 Keuangan dan Perlengkapan

4.2.1 Tersusunnya Laporan Sistem Akuntansi Instansi (Keuangan dan Neraca) dan  Barang Milik Negara;

4.2.2  Tersusunnya rekonsiliasi anggaran Satker lingkup Badan PSDMP;

4.2.3  Penataan asset tidak bergerak (tanah dan bangunan) Kantor Pusat dan UPT lingkup Badan PSDMP;

4.2.4  Penataan dan sertifikasi asset yang bermasalah di Kantor Pusat dan UPT lingkup Badan PSDMP;

Lanjutan....

28

4.2.5 Tersusunnya Pedoman Umum PengelolaanKeuangan & Perlengkapan;

4.2.6 Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN); 

4.2.7 Tersusunnya Sistem Informasi ManajemenAkuntansi & Keuangan (SIMAK) dan SistemInformasi Manajemen Barang Persediaan.

Lanjutan....

Page 15: Renstra BPSDM 2010-2014

29

4.3  Organisasi dan Kepegawaian

4.3.1 Tersusunnya Prosedur Tetap Pengelolaan 3M (Man, Money and Material); 

4.3.2 Tersusunnya formasi,  bezetting dan kebutuhanpegawai;

4.3.3  Pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS : 401 orang;

4.3.4 Penandatanganan Pakta Integritas oleh  PejabatEselon III,  IV  dan  pejabat fungsional lingkupBPSDMP : 498 orang.

Lanjutan....

30

4.4 Evaluasi dan Pelaporan

4.4.1  Penyempurnaan pedoman monev dan  pelaporanlingkup BPSDMP;

4.4.2  Tersusunnya informasi program dan kegiatan Badan PSDMP dalam bentuk 2.000 eksemplarleaflet; mading; dan 120 DVD;

4.4.3  Penyebaran informasi program dan kegiatan Badan PSDMP melalui TV : 14 kali; konferensi pers: 7 kali; kunjungan Pers: 11 kali; dan pameran: 18kali; 

4.4.4  Penyusunan  LAKIP  dan  Laporan Tahunan BadanPSDMP;

4.4.5  Pembentukan  Satuan  Pelaksana  (Satlak)  Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan PSDMP

Lanjutan....

Page 16: Renstra BPSDM 2010-2014

31

5.1 Agropolitan

5.1.1  Penyempurnaan Pedoman Umum PengembanganKawasan Agropolitan;

5.1.2  Pembinaan kawasan Agropolitan di 33 Provinsi;

5.1.3  Pertemuan Pemantapan Pengembangan KawasanAgropolitan yang diikuti oleh 3 Departemen terkait (Deptan, Dep.PU dan Depdagri).

5.  PROGRAM KOORDINATIF

32

5.2 LM3

5.2.1  Penyusunan Pedum dan Juklak LM35.2.2  Penyusunan Modul Pelatihan LM35.2.3  Penyusunan profil & database LM35.2.4  Silaturahmi Nasional LM3 (tahun 2006 dan 2008)5.2.5  Pengembangan LM3 Model : 60 LM3 Model5.2.6  Terbentuknya Asosiasi dan Kepengurusan LM35.2.7  Pelatihan bagi pengurus LM3: 4.300 orang dan

pendamping: 4.300 orang

Lanjutan....

Page 17: Renstra BPSDM 2010-2014

33

5.3  PUAP

5.3.1  Rekruitmen dan pelatihan Penyelia Mitra Tani  (PMT) sebanyak 1.009 orang

5.3.2  Pelatihan TOMT, TOT, Penyuluh Pendamping sebanyak 22.146 orang;

5.3.3  Pelatihan pengurus Gapoktan : 30.000 orang5.3.4  Pemberian penghargaan bagi pengurus Gapoktan 

pengelola PUAP dari 33 provinsi

Lanjutan....

34

6.1 FEATI

6.1.1  Pelatihan bagi fasilitator FMA : 190 orang6.1.2  Pelatihan Penyuluh Swadaya: 5.182 orang6.1.3  Pelatihan teknis fasilitasi FMA bagi Penyuluh

Pertanian: 5.182 orang6.1.4  Pelatihan bagi unit pengelola FMA: 7.773 orang6.1.5  Hibah dalam rangka pembelajaran agribisnis 

(FMA) di 3.120 desa (69 kab, 18 provinsi) sebesar Rp 67,25 Milyar 

6.1.6  Pelatihan manajemen agribisnis bagi petugas ataupendamping : 540 orang

6.1.7  Pembangunan dan rehabilitasi gedung BPP: 577unit

6. PROGRAM PHLN

Page 18: Renstra BPSDM 2010-2014

35

6.2  CF‐SKR

6.2.1  CF‐SKR untuk penanggulangan korban bencana• Terlaksananya pelatihan perencanaan usahatani korban gempa di DIY, Jateng, Sumatera Barat dan Jambi : 960 pengurus kelompoktani

• Tersalurkannya dana bantuan modal usahatani dan non usahatani korban gempa di DIY, Jateng, Sumbar dan Jambi : 960 kelompok tani, sebesar Rp 15,6 Milyar

6.2.2 CF‐SKR untuk pemberdayaan P4S• TOT bagi instruktur, manager P4S dan pengelola lainnya: 180 orang

• Magang bagi pengelola P4S : 120 orang• Pelatihan Petani di 30 P4S : 1.800 orang• Fasilitasi sarana pelatihan bagi 30 P4S• Fasilitasi Penguatan modal bagi 1.800 orang Petani dan Pengelola P4S sejumlah Rp 3,4Milyar

Lanjutan....

36

E. PERMASALAHAN1. Kualitas dan produktivitas petani sebagai pelaku 

utama pembangunan pertanian pada umumnya masih relatif rendah

2. Minat generasi muda terhadap sektor pertanian menurun

3. Aksesibilitas petani terhadap teknologi, permodalan dan informasi pasar masih lemah

4. Kelembagaan petani masih lemah  sehingga posisi tawarnya rendah

5. Belum  semua Provinsi, Kabupaten/Kota membentuk kelembagaan penyuluhan pertanian sesuai dengan Undang – Undang  Nomor 16 tahun 2006

Page 19: Renstra BPSDM 2010-2014

37

6. Jumlah penyuluh pertanian  belum mencukupi untuk mendukung kebijakan satu desa satu penyuluh 

7. Spesialisasi kompetensi  widyaisawara dan instruktur belum mengacu pada  pengembangan sistm agribisnis

8. Jumlah widyaiswara  dan instruktur pada setiap UPT Diklat  belum memadai 

9. Penyebaran dan kualitas pusat  pelatihan yang diselenggarakan petani (P4S) belum merata

10.Belum semua aparatur dan non aparatur mengikuti diklat  manajemen, kepemimpinan, kewirausahaan dan teknis agribisnis

Lanjutan....

38

12.Kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidik di SPP masih belum memenuhi kualifikasi sebagaimana dipersyaratkan UU No.14 tahun 2005

13.Kompetensi lulusan SPP belum sepenuhnya memenuhi standar kebutuhan dunia usaha dan dunia industri

14.Belum semua fungsional RIHP mengikuti diklat fungsional RIHP

15.STPP belum dapat melaksanakan  pendidikan  kedinasan bagi jabatan fungsional RIHP non penyuluh pertanian

Lanjutan....

Page 20: Renstra BPSDM 2010-2014

39

17. Perencanaan kegiatan tahunan dan revisi DIPA lingkup BPSDMP belum sepenuhnya berjalan baik

18. Struktur organisasi di BPSDMP yang ada pada saat ini belum sepenuhnya dapat menampung pelaksanaan program  pengembangan SDMP

19. Penataan aset‐aset BPSDMP belum terselesaikan dengan baik

20. Monitoring dan evaluasi belum berjalan secara optimal

Lanjutan....

40

F. TANTANGAN

1. Peningkatan pola pikir dan perilaku dari petani subsisten tradisional menjadi petani modern berwawasan agribisnis

2. Upaya menjadikan sektor pertanian sebagai usaha yang  menarik bagi generasi muda 

3. Menjadikan kelembagaan petani sebagai kelembagaan ekonomi pedesaan yang solid dan kuat

4. Mendorong percepatan terbitnya PERPRES kelembagaan penyuluhan pertanian

Page 21: Renstra BPSDM 2010-2014

41

6. Mengupayakan penempatan satu penyuluh satu desa melalui penyuluh PNS, penyuluh swadaya, dan penyuluh  swasta

7. Penetapan spesialisasi  kompetensi widyaiswara dan instruktur mengacu pada sistem agribisnis

8. Peningkatan jumlah widyaiswara dan instruktur sesuai standar kediklatan

9. Mendorong peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat untuk menumbuh kembangkan P4S

10.Meningkatkan jumlah pelatihan di bidang manajemen, kepemimpinan, kewirausahaan dan teknis agribisnis bagi aparatur dan non aparatur

Lanjutan....

42

12.Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga dosen, guru dan tenaga teknis pendidikan  di SPP dan STPP

13.Menyempurnakan kurikulum SPP  yang memenuhi standar kebutuhan dunia usaha dan dunia industri

14.Meningkatkan jumlah diklat fungsional RIHP

15.Menata STPP menjadi Sekolah Tinggi Fungsional Pertanian

Lanjutan....

Page 22: Renstra BPSDM 2010-2014

43

17. Perencanaan kegiatan tahunan dan revisi DIPA lingkup BPSDMP belum sepenuhnya berjalan baik

18. Struktur organisasi di BPSDMP yang ada pada saat ini belum sepenuhnya dapat menampung pelaksanaan program  pengembangan SDMP

19. Penataan aset‐aset BPSDMP belum terselesaikan dengan baik

20. Monitoring dan evaluasi belum berjalan secara optimal

Lanjutan....

44

II. VISI DAN MISI

A.VISI“Pengembangan  SDM  pertanian  yang profesional,  kreatif,  inovatif,  dan berwawasan  global  dalam  rangka meningkatkan  kemandirian  pangan,  nilai tambah,  eksport,  dan  kesejahteraan petani.”

Page 23: Renstra BPSDM 2010-2014

45

B. MISI BADAN PSDMP1. Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian yang 

andal;2. Mengembangkan  sistem  pelatihan  manajemen, 

kepemimpinan, kewirausahaan, dan teknis agribisnis yang andal;

3. Mengembangkan  sistem pendidikan pertanian  yang andal; 

4. Mengembangkan  sistem  pemberdayaan  petani, kelembagaan  petani,  dan  usaha  tani  yang  berdaya saing;

5. Mengembangkan  sistem  administrasi  dan manajemen yang transparan dan akuntabel.

Lanjutan....

46

III. TUJUAN DAN SASARAN

1. Mewujudkan sistem penyuluhan pertanian yang andal dalam rangka mendukung peningkatan daya saing dan nilai tambah agribisnis;

2. Mewujudkan  aparatur  dan  pelaku  agribisnis  yang mandiri dan berdaya saing 

3. Mewujudkan  tenaga  fungsional  yang  profesional, tenaga  teknis  agribisnis  yang  kompeten,  dan wirausahawan muda yang mandiri; 

4. Mewujudkan  kemandirian  kelembagaan  petani  dan usaha tani untuk meningkatkan pendapatan petani;

5. Menciptakan pemerintah  yang bersih dan  tata  kelola pemerintahan yang baik.

A. TUJUAN

Page 24: Renstra BPSDM 2010-2014

47

1. Pemantapan Sistem Penyuluhan1.1 Terselesaikannya  Peraturan  Presiden  tentang 

Kelembagaan  Penyuluhan  Pertanian  dan Wadah Koordinasi Penyuluhan Pertanian;

1.2 Terbentuknya  6  (enam)  Bakorluh  di  tingkat Provinsi, 100 Bapeluh di tingkat Kabupaten/Kota, dan 1.000 BPP di Kecamatan;

1.3 Terpenuhinya  satu  desa  satu  penyuluh  melalui pengangkatan  Penuluh  PNS,  Penyuluh  Swadaya, dan Penyuluh Swasta;

1.4 Terselenggaranya  penyuluhan  pertanian mendukung  Program  Utama  Pembangunan Pertanian. 

B. SASARANLanjutan....

48

2. Pemantapan Pelatihan Pertanian2.1 Terlatihnya 128.940 Orang aparatur melalui Diklat 

Prajabatan,  Diklatpim  III  dan  IV,  Diklat  Teknis Agribisnis, serta Manajemen;

2.2 Terlatihnya  113.004 orang  non‐aparatur  melalui Dikalt  Kewirausahaan,  Diklat  Teknis  Agribisnis, Kepemimpinan dan Kelembagaan;

2.3 Terfasilitasinya dan  terakreditasinya kelembagaan pelatihan swadaya 480 unit;

Lanjutan....

Page 25: Renstra BPSDM 2010-2014

49

3. Revitalisasi Pendidikan Pertanian3.1 Tertatanya  6  (enam)  STPP menjadi  Sekolah  Tinggi 

Fungsional  Pertanian,  dan  3  (tiga)  SPP  menjadi Sekolah Bertaraf Internasional;

3.2 Dihasilkannya 15.000 tenaga teknisi menengah dan wirausahawan muda di bidang pertanian;

3.3 Dihasilkannya  3.500    Sarjana  Sain  Terapan  dalam bidang RIHP; 

3.4 Terlatihnya  20.000 tenaga fungsional melalui diklat dasar dan diklat alih kelompok;

3.5 Tersalurkannya 4.000 lulusan Retooling bagi S1/DIV pada perusahaan di bidang pertanian.

Lanjutan....

50

4. Pemberdayaan Petani4.1 Tersalurkannya dana BLM kepada 40.000 Gapoktan 

dan  Bansos  kepada  5.000  LM3,  3.120  Kelompok FMA, serta 500 P4S;

4.2 Berkembangnya kemitraan usaha antara Gapoktan dengan industri pertanian lainnya di 30 Kab/Kota;

4.3 Berkembangnya 200  kelembagaan  petani/Gapoktan  menjadi  lembaga  ekonomi  pedesaan agribisnis (simpan pinjam/LKMA).

Lanjutan....

Page 26: Renstra BPSDM 2010-2014

51

5. Administrasi dan Manajemen5.1 Penyelesaian aset bermasalah di 3 UPT Pendidikan 

dan 4 UPT Pelatihan; 

5.2 Penyelesaian  90%  LHP  dari  Instansi  Pengawasan Internal dan Eksternal;

5.3 Berfungsinya  Sistem  Pengendalian  Intern  (SPI)  di  20 unit Satker Pusat dan UPT;

5.4 Tersusunnya  Laporan  SAI  yang  akuntabel  dan berstatus wajar tanpa pengecualian;

5.5 Meningkatnya Indeks  Kepuasan  Pelayanan Birokrasi mencapai skor “3”.

Lanjutan....

52

IV. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIA. ARAH KEBIJAKAN

1. Pengembangan Penyuluh Pertanian polivalen di tingkat lapangan dan Penyuluh Pertanian Spesialis di tingkat Kab /Kota, Provinsi, dan Pusat untuk mendukung Program Utama Pembangunan Pertanian;

2. Pelatihan bagi aparatur sesuai dengan kebutuhan jenjang karir PNS; 

3. Pelatihan bagi pengelola P4S dan Pengurus Gapoktan serta pelaku agribisnis lainnya dilaksanakan oleh UPT Pelatihan, sedangkan Pelatihan bagi petani sebagai pelaku utama agribisnis dilaksamakan oleh P4S;

Page 27: Renstra BPSDM 2010-2014

53

4. Pendidikan Tinggi bidang RIHP diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga fungsional Penyuluh Pertanian, POPT, Paramedik Veteriner, PBT, Pengawas Bibit Ternak, Pengawas Mutu Pakan Ternak, Pengawas Mutu Hasil Pertanian, dan Karantina;

5. Pendidikan Menengah Kejuruan di bidang Pertanian diarahkan untuk memenuhi tenaga teknisi menengah dan menyiapkan wirausahawan muda di bidang pertanian;

Lanjutan....

54

B. STRATEGI BADAN PSDMP1. Revitalisasi SDM Pertanian

1.1 Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian

1.2 Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian

1.3 Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian

1.4 Pemantapan Sistem Administrasi dan Manajemen BPSDMP

2. Revitalisasi Kelembagaan Petani2.1 Pemberdayaan Kelembagaan Petani

2.2 Pemberdayaan Usaha Tani

Page 28: Renstra BPSDM 2010-2014

55

C. PROGRAM BADAN PSDMP1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian

2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian

3. Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian

4. Pemberdayaan Kelembagaan Petani dan Usaha Tani

5. Pemantapan Manajemen dan Administrasi

56

D. KEGIATAN1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian

1.1 Penataan dan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan1.1.1 Penataan Kelembagaan Penyuluhan sesuai dengan 

UU No. 16/2006; 

1.1.2  Fasilitasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Model;

1.1.3  Penataan Pos Pelayanan Penyuluhan Desa.

1.2 Pemantapan Ketenagaan Penyuluhan:1.2.1  Penataan Penyuluh Pertanian;

1.2.2  Pembinaan Pola Karir Penyuluh;

1.2.3 Pembinaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya, dan Swasta;

Page 29: Renstra BPSDM 2010-2014

57

1.3. Peningkatan Mutu PenyelenggaraanPenyuluhan Pertanian:

1.3.1 Pengembangan program, programa dan rencanakerja Penyuluhan Pertanian;

1.3.2 Penyusunan dan Penyebaran Pedoman danMateri Penyuluhan Pertanian;

1.3.3 Pengembangan Sistem Informasi PenyuluhanPertanian;

1.3.4 Pengembangan Kerjasama Penyuluhan Dalamdan Luar Negeri;

1.3.5 Monitoring dan Evaluasi PenyelenggaraanPenyuluhan Pertanian.

Lanjutan....

58

2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian

2.1  Pemantapan Kelembagaan Pelatihan2.1.1  Akreditasi UPT Pelatihan dan P4S2.1.2 Pengembangan Pusat Inkubator Agribisnis2.1.3 Pengembangan sarana dan prasarana pelatihan

2.2 Peningkatan Kapasitas Tenaga KepelatihanPertanian2.2.1 Peningkatan kompetensi dan spesialisasi

widyaiswara dan tenaga teknis kediklatan;2.2.2  Peningkatan kualitas pejabat pengelola kediklatan;2.2.3  Pengembangan kapasitas manajemen dan

kepemimpinan pengelola P4S

Lanjutan....

Page 30: Renstra BPSDM 2010-2014

59

2.3 Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pelatihan2.3.1 Identifikasi kebutuhan latihan, 2.3.2 Standarisasi dan sertifikasi penyelenggaraan

pelatihan2.3.3  Pengembangan materi pelatihan2.3.4 Pelatihan manajemen dan kepemimpinan,

kewirausahaan, dan teknis agribisnis2.4 Pengembangan Jejaring Kerjasama Pelatihan

Pertanian2.4.1 Pengembangan kerjasama teknis pelatihan dalam

negeri2.4.2  Pengembangan kerjasama teknis pelatihan luar 

negeri

Lanjutan....

60

3. Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian

3.1  Penataan Kelembagaan Pendidikan3.1.1  Penataan dan pengembangan kelembagaan STPP 

menjadi Sekolah Tinggi Fungsional Pertanian (STFP)3.1.2 Pengembangan SPP bertaraf internasional3.1.3 Pengembangan kelembagaan sertifikasi profesi

3.2 Peningkatan Kualitas Ketenagaan Pendidikan Pertanian3.2.1 Penataan pendidik dan tenaga kependidikan;3.2.2 Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga 

kependidikan;3.2.3 Pendidikan program pasca sarjana bagi aparatur 

pertanian.

Page 31: Renstra BPSDM 2010-2014

61

3.3 Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan3.3.1 Penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan 

menengah kejuruan pertanian di SPP;3.3.2 Penyelenggaraan pendidikan Diploma RIHP;3.3.3  Penyelenggaraan diklat fungsional RIHP;3.3.4 Sertifikasi profesi SDM pertanian.

3.4 Pengembangan Kerjasama Teknis Pendidikan Pertanian3.4.1 Pengembangan kerjasama teknis pendidikan dalam

negeri3.4.2  Pengembangan kerjasama teknis pendidikan luar 

negeri

Lanjutan....

62

4. Pemberdayaan Kelembagaan Petani dan Usaha Tani4.1 Pemberdayaan kelompok tani 

4.1.1 Identifikasi organisasi dan kelompok tani 4.1.2 Pengembangan organisasi dan kelompok tani 

model4.1.3  Pembinaan organisasi dan kelembagaan petani

4.2 Pemberdayaan Usaha Tani4.2.1  Identifikasi usaha tani4.2.2  Pengembangan usaha tani4.2.3  Pengembangan usaha tani model4.2.4  Pengembangan kelembagaan keuangan mikro 

agribisnis

Page 32: Renstra BPSDM 2010-2014

63

5.  Pemantapan Sistem Administrasi danManajemen5.1 Penerapan Sistem dan Prosedur Perencanaan;

5.2 Penerapan Sistem dan Prosedur PengelolaanKeuangan dan Perlengkapan;

5.3 Pengembangan Peraturan Perundangan, Sistemdan Prosedur Organisasi, Ketatalaksanaan dan Kepegawaian;

5.4 Pengembangan Sistem dan Prosedur Monitoring Evaluasi dan Pelaporan.

5.5 Pengelolaan Program Koordinatif

64

E. INDIKATOR KINERJANO

PROG. AKSI/KEGIATAN

OUTPUT OUTCOME

1. PemantapanSistemPenyuluhanPertanian

Penyelenggaraan penyuluhan berjalan dengan baik

1.1 Penataan dan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan

2 Perpres, 6 Bakorluh, 100 Bapeluh, dan 1.000 BPP

Tersedianya kelembagaan penyuluhan yang sesuai dengan UU No. 16/2006

1.2 PemantapanKetenagaanPenyuluhan

10.000 Penyuluh PNS, 25.000 Penyuluh Swadaya dan Swasta

Pendampingan terhadap petani semakin baik

1.3 PeningkatanMutuPenyelenggaraanPenyuluhanPertanian

‐Tersusunnya  programa penyuluhan di tingkat Pusat, Provinsi, Kab/Kota‐Terbangunnya Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian‐Tersedianya materi penyuluhan

Terselenggaranya penyuluhan pertanian pendukung program utama Pembangunan Pertanian

Page 33: Renstra BPSDM 2010-2014

65

Lanjutan....

NO

PROG. AKSI/KEGIATAN

OUTPUT OUTCOME

2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian

Aparatur dan non aparatur yang profesional dalam mendukung pembangunan pertanian

2.1 PemantapanKelembagaanPelatihan

Terakreditasinya 10 UPT Pelatihan, 480 P4S, dan 50 Program penyelenggaraan 

Kelembagaan dan program pelatihan pertanian yang berkualitas

2.2 PeningkatanKapasitas TenagaKepelatihanPertanian

163 Widyaiswara dan 790 Tenaga Kediklatan

Penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan sistem agribisnis

2.3 PeningkatanMutuPenyelenggaraanPelatihan

81.175 aparatur dan 110.080 non aparatur

Peningkatan efektifitas pengembangan agribisnis pedesaan

2.4 PengembanganJejaring Dan Kerjasama PelatihanPertanian

Terjalinnya kerjasama pelatihan dengan negara ASEAN, Afrika, Pasific, Asia Selatan, dan Kelembagaan Multilateral (APEC dan APO)

Peningkatan Kepercayaan luar negeri terhadap penyelenggaraan pelatihan pertanian di Indonesia

66

Lanjutan....

NO

PROG. AKSI/KEGIATAN

OUTPUT OUTCOME

3. Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian

Terpenuhinya kebutuhan pejabat fungsional RIHP, tenaga teknisi menengah pertanian, dan wirausahawan muda pertanian yang profesional

3.1 PenataanKelembagaanPendidikan

‐Tertatanya 10 SPP‐SBI, 6 STFP, dan 4 LSP‐Terakreditasinya 12 program studi di STFP dan 100 program studi  di SPP

Kelembagaan dan program pendidikan pertanian yang berkualitas

3.2 PeningkatanKualitas KetenagaanPendidikan Pertanian

205 dosen, 324 guru, dan 427 tenaga kependidikan

Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sesuai standar nasional pendidikan

3.3 PeningkatanMutuPenyelenggaraanPendidikan

3.500 sarjana sain terapan RIHP, 20.000 tenaga fungsional RIHP, 15.000 tenaga teknis menengah/ wirausahawan muda, dan 5.000 tenaga profesi penyuluh pertanian

Peningkatan efektifitas pendampingan bagi pelaku utama dan berkembangnya usaha agribisnis perdesaan

Page 34: Renstra BPSDM 2010-2014

67

Lanjutan....

NO PROG. AKSI/KEGIATAN OUTPUT OUTCOME4.  Pemberdayaan Kelembagaan Petani 

dan Usaha TaniKemandirian dan daya saing petani dalam pengembangan agribisnis perdesaan

4.1 Pemberdayaan kelompok tani  40.000 gapoktan PUAP, 5.000 LM3, 3.120 FMA, 500 P4S

Kesiapan kelembagaan petani dalam melaksanakan agribisnis

4.2 Pemberdayaan Usaha Tani Terfasilitasinya 40.000 usaha tani melalui dana PUAP, 165 usaha tani melalui Kredit Program, 100 LKMA, 100 LM3 model, dan 100 P4S model

Berkembangnya usaha agribisnis di perdesaan

68

Lanjutan....

NO

PROG. AKSI/KEGIATAN

OUTPUT OUTCOME

5. Pemantapan SistemAdministrasi danManajemen

Meningkatnya Kepuasan Pelayanan Birokrasi dan terciptanya Pemerintah yang bersih dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam pengembangan SDM pertanian5.1.Penerapan Sistem dan

Prosedur Perencanaan;10 paket dokumen data dan informasi, 10 dokumen kerjasama program, 650 SRAA dan DIPA satker lingkup BPSDMP sesuai standar yang ditentukan

Kemudahan pelaksanaan kegiatan dan anggaran pengembangan SDM pertanian

5.2.Penerapan Sistem danProsedur PengelolaanKeuangan danPerlengkapan;

‐5 laporan SAI lingkup BPSDMP yang Berstatus Wajar Tanpa Pengecualian‐Terselesaikannya aset bermasalah di 7 UPT

Pelayanan keuangan dan perlengkapan yang akuntabel

5.3.Pengembangan Peraturan Perundangan,Sistem dan ProsedurOrganisasi, Ketatalaksanaandan Kepegawaian;

... Produk hukum, ... Unit organisasi, dan 5.200 Dokumen administrasi kepegawaian

Pelayanan organisasi ketatalaksanaan kepegawaian yang prima

5.4. Pengembangan Sistemdan Prosedur Monitoring Evaluasi dan Pelaporan.

‐Terselesaikannya  90%  LHP  dan Berfungsinya  Sistem  Pengendalian Intern (SPI) di  20 unit Satker Pusat dan UPT;

‐Terlaksananya Monev di 130 satker.

Terselenggaranya program secara efektif dan efisien dan tersedianya bahan penyempurnaan program PSDMP

Page 35: Renstra BPSDM 2010-2014

69

F. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2010 ‐ 2014

6.823.208.9741.537.941.9031.461.588.7701.374.281.0651.287.609.7161.161.787.520TOTAL

No PROGRAM

TAHUNTOTAL

(Rp. 000)2010(Rp. 000)

2011(Rp. 000)

2012(Rp. 000)

2013(Rp. 000)

2014(Rp. 000)

1. PemantapanSistemPenyuluhanPertanian

703.864.252 766.105.427 792.903.549 800.500.504 806.525.344 3.869.899.076

2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian

177.167.390 216.354.853 254.224.020 289.437.014 320.149.075 1.257.332.352

3. Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian

84.206.836 85.675.836 88.146.936 89.596.936 90.846.936 438.473.480

4. Pemberdayaan Kelembagaan Petani dan Usaha Tani

13.011.000 13.783.600 14.606.560 15.484.316 16.420.548 73.306.024

5. Pemantapan Manajemen dan Administrasi

183.538.042 205.690.000 224.400.000 266.570.000 304.000.000 1.184.198.042