Renstra BAPPEDA
-
Upload
oji-fumetsuno -
Category
Documents
-
view
170 -
download
0
description
Transcript of Renstra BAPPEDA
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 13
Sarana dan prasarana pendukung kegiatan Bappeda Kabupaten Sumedang adalah
gedung kantor seluas 3.940 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 6.200 m2, kendaraan dinas
sebanyak 19 unit, computer PC sebanyak 20 unit, Printer 17 unit, Notebook 15 unit, saluran
telepon sebanyak 2 line dengan 14 line saluran PABX, dan ruang rapat dengan daya tampung
60 orang peserta.
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan Rencana Pembangungan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013 yang dituangkan dalan Peraturan Daerah
Nomor 13 Tahun 2008. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2013 adalah dokumen perencanaan daerah untuk
periode 5 (lima) tahunan, merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala
Daerah yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP)
serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Jawa Barat. Hal ini sesuai
dengan amanat dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
Guna mengoperasionalkan program yang ada dalam RPJMD, Satuan Kerja
Perangkat Daerah harus menyusun Rencana strategis SKPD yang menindaklanjuti program
RPJMD ke dalam program dan kegiatan SKPD selama lima tahun. Program dan kegiatan
dalam renstra SKPD harus terkait dengan sasaran RPJMD, dengan demikian renstra SKPD
tidak terlepas dari sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
Bappeda sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kabupaten Sumedang mempunyai
tugas pokok membantu Bupati dalam urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan
daerah. Penyelengaaraan urusan perencanaan dan pengendalian pembangungan daerah
secara eksplisit tercantum dalam RPJP 2005-2025 Kabupaten Sumedang, secara implicit
kedudukan Bappeda untuk penyelenggaraan program perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah dinyatakan dalam RPJMD. Kedudukan Bappeda sebagai pelaksana
program pembangunan daerah terbagi ke dalam tiga kategori yaitu pelaksana utama,
pelaksana penunjang dan pelaksana pendukung.
Program RPJMD yang termasuk bidang urusan lingkup Bappeda perlu dituangkan
ke dalam kegiatan-kegiatan yang kemudian dikristalkan menjadi visi Bappeda dalam
Rencana strategis Bappeda. Penyusunan kegiatan perlu memperhatikan kedudukan dalam
urusan, evaluasi kegiatan RPJMD sebelumnya, proyeksi lima tahun ke depan, skala
prioritas dan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sehingga rencana strategis
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 2
Bappeda yang dirumuskan dapat efesien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, dan
berkelanjutan.
Penyusunan Rencana strategis Bappeda mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, melalui keterlibatan semua pemangku
kepentingan di Bappeda baik unsur pimpinan, unsur staf secretariat maupun unsur
pelaksana bidang.
1.2 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renstra-BAPPEDA Tahun 2009-2013 ini dimaksudkan untuk
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen BAPPEDA dan
stakeholders lainnya di dalam mewujudkan cita-cita organisasi, sesuai dengan visi, misi
dan tujuan yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh daya dan upaya yang dilakukan
dapat bersinergi, terpadu, menyeluruh, aspiratif dan saling melengkapi satu dengan yang
lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak yang terkoordinasi.
Tujuan penyusunan Renstra-BAPPEDA Tahun 2009-2013 sebagai berikut :
a. Mengimplementasikan program-program RPJMD sehingga dapat mencapai visi
Pemerintah Kabupaten Sumedang yaitu Peningkatan Kualitas Pelayanan dan
Kesejahteraan Masyarakat sebagai akselerasi pencapaian visi Sumedang 2005-2025
b. Sebagai pedoman penyusunan rencana kerja Bappeda.
1.3 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang 2009-2013, antara
lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 3
4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis
Permusyawartan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Repuklik Idonesia Nomor 4400)
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
11. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
12. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4723);
13. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 4
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4587);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4663);
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 5
24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40 Tambahan Lembaran Lembaran Republik
Indonesia Nomor 4826);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
27. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 11);
28. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2007 tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Swasta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 151);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007;
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2010 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2003 Nomor 2 Seri E);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun
2003 Nomor 20 Seri E);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 2);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2008 Nomor 14);
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 6
1.4 Hubungan Renstra Bappeda dengan RPJMD 2009-2013
Rencana Strategis Bappeda 2009-2013 merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumedang 2009-2013, yaitu
penjabaran dari capaian-capaian sasaran yang ditargetkan dalam RPJMD dijabarkan ke
dalam program dan kegiatan Bappeda selama lima tahun.
Sasaran-sasaran dalam RPJMD pada umumnya perlu ditindaklanjuti dengan
program dan kegiatan Bappeda dengan menggunakan pendekatan common goals dan non
common goals. Pendekatan ini digunakan untuk memilah sasaran mana yang menjadi core
business Bappeda dan sasaran lain sebagai pendukung atau penunjang.
Bappeda sebagai pelaksana utama dalam pencapaian sasaran RPJMD meliputi :
1. Sasaran : Misi 1 Kebijakan 2
Meningkatnya kesempatan kerja melalui peningkatan investasi dan padat karya,
mencangkup program
a. Kerjasama perencanaan pembangunan ekonomi
2. Sasaran : Misi 2 Kebijakan 3
Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaan Pemerintah daerah, kecamatan,
kelurahan/desa
mencangkup program
a. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
b. Pengembangan kota-kota menengah dan besar
c. Litbang bidang pemerintahan dan sosial
d. Litbang bidang infrastruktur dan ekonomi pembangunan daerah
e. Litbang masalah strategis daerah dan pemberdayaan masyarakat
f. Kaji terap dan pengembangan agribisnis
3. Sasaran : Misi 2 Kebijakan 5
Meningkatnya agribisnis yang berbasis komoditas unggulan daerah
mencangkup program
a. Perencanaan pembangunan bidang ekonomi
4. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 5
Berkurangnya resiko kejadian bencana alam di wilayah Sumedang
mencangkup program
a. Pengembangan data/informasi status
5. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 7
Meningkatnya pelestarian lingkungan dan pengelolaan kawasan lindung
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 7
mencangkup program
a. Perencanaan tata ruang
b. Pemanfaatan ruang
c. Pengendalian pemanfaatan ruang
6. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya kondisi jalan dan jembatan
mencangkup program
a. Perencanaan prasarana wilayah sumber daya alam
7. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya fasilitasi persiapan pembangunan jalan tol Cisumdawu, Bendung
Jatigede, Bendung Lapang
mencangkup program
a. Perencanaan Prasarana wilayah sumber daya alam
8. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan
infrastruktur daerah
mencangkup program
a. Kerjasama pembangunan
9. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana perhubungan mencangkup program a. Perencanaan prasarana wilayah sumber daya alam
1.5 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2013 disusun
dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah Pasal 40 Sistematika Rencana Pembangunan Daerah, Ayat (4) yaitu Sistematika
Penulisan Renstra SKPD, paling sedikit mencakup sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Hubungan Renstra dengan RPJMD 2009-2013
1.5 Sistematika Penulisan
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 8
BAB II TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA
2.1 Struktur Organisasi Bappeda
2.2 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
2.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Bappeda
2.4 Pelayanan Umum Bappeda
2.5 Evaluasi Kinerja Bappeda 2004-2009
BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH
3.1 Kondisi Umum SKPD Masa Kini
3.1.1 Pelayanan Umum Bappeda
3.1.2 Evaluasi Kinerja Bappeda 2004-2009
3.2 Kondisi Perencanaan Pembangunan Daerah
3.3 Kondisi Penataan Ruang
3.4 Isu Strategis
3.5 Kondisi yang diharapkan dan Proyeksi ke Depan
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, KEBIJAKAN
4.1 Visi Bappeda
4.2 Misi
4.3 Strategi
4.4 Kebijakan
4.5 Tujuan dan sasaran
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB VI PENUTUP
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 9
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA
2.1 Struktur Organisasi Bappeda
Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Sumedang meliputi unsur pimpinan yaitu
Kepala Bappeda, unsur staf yaitu sekretariat yang dikepalai oleh seorang Sekretaris
membawahi tiga sub bagian yaitu Sub Bagian Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub
Bagian Umum.
Unsur pelaksana pada Bappeda antara lain
a. Bidang Pemerintahan dan Sosial, membawahi
1. Sub Bidang Pemerintahan
2. Sub Bidang Sosial
b. Bidang Fisik, membawahi,
1. Sub Bidang Infrastruktur
2. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
c. Bidang Ekonomi, membawahi
1. Sub Bidang Sumber Daya Alam
2. Sub Bidang Industri dan Jasa
d. Bidang Data dan Pelaporan, membawahi
1. Sub Bidang Statistik
2. Su Bidang Monitoring dan Evaluasi
2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi Bappeda
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2008 kedudukan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan
pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bappeda mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas
tersebut Bappeda menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 10
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
2.3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
Tabel 2.1Rekapitulasi Pegawai Bappeda Kabupaten Sumedang
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2009
No Unit KerjaJenis Kelamin
JumlahLaki-laki Perempuan
1 2 3 4 51 Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah1 - 1
2 Peneliti - - 03 Sekretariat 12 6 184 Bidang Fisik 9 2 115 Bidang Ekonomi 7 2 96 Bidang Pemerintahan dan Sosial 9 1 107 Bidang Data dan Pelaporan 8 1 98 UPTB Penelitian dan
Pengembangan2 3 5
9 UPTB Pengelolaan Kawasan Agroteknobisnis Sumedang
2 - 2
10 Kelompok Jabatan Fungsional 1 - 1Jumlah Total 51 15 66
Sumber : Data Kepegawaian Bappeda Kabupaten Sumedang Tahun 2009
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 14
BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI SKPD
3.1 Kondisi Umum SKPD Masa Kini
3.1.1 Pelayanan Umum Bappeda
Output pelayanan yang dilaksanakan pada Bappeda terdiri dari :
1. Penelitian dan Pengembangan, yaitu penelitian dan pengambangan yang dilakukan
untuk mengkaji permasalahan-permasalahan strategis pembangunan daerah dan
kawasan strategis daerah.
2. Penyusunan Dokumen perencanaan, yaitu penyusunan rencana pembangunan
daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD), serta asistensi penyusunan rencana strategis
SKPD, Rencana Kerja SKPD dan dokumen perencanaan yang terkait dengan
anggaran seperti KUA dan dokumen lain, serta fasilitasi umum perencanaan
pembangunan desa.
3. Penyusunan rencana induk (masterplan), rencana umum, studi kelayakan
(feasibility study) kegiatan fisik dan non fisik pembangunan daerah
4. Penataan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, yaitu penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan rencana kawasan strategis daerah.
5. Monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah, berupa pendataan dan
analisis kinerja pembangunan daerah yang dilakukan oleh seluruh SKPD serta
penyediaan data umum pembangunan daerah.
6. Pelayanan ketatausahaan Bappeda, berupa pengelolaan program dan kegiatan
Bappeda, pengelolaan keuangan Bappeda, pengelolaan kepegawaian Bappeda dan
ketatausahaan umum lainnya.
3.1.2 Evaluasi Kinerja Bappeda 2006-2008
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir Bappeda telah melaksanakan program dan
kegiatan yang tertuang dalam Rencana strategis Bappeda, meliputi :
a. Kegiatan dan Kinerja Tahun 2006
1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Sumedang 2005-2025
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 15
2. Penyusunan KUA, Prioritas dan Plafon APBD dan asistensi RKA Tahun
2007
3. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kecamatan Cimalaka
4. Penyusunan Rencana Umum tata Ruang Kecamatan Tanjungsari
5. Penyusunan Feasibility Study pengadaan lahan pembangunan kantor
kecamatan Cisitu, Ganeas, tanjungmedar, lahan masuk Stadion Cigugur,
Lahan Puskesmas Cimanggung dan Pasar Surian
6. Penyusunan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan (RUJTJ)
7. Penyusunan RDTR Zona Industry Kecamatan Ujungjaya
8. Penyusunan Rencana Kerja Daerah dan penyelenggaraan Musrenbang Tahun
2007
9. Sinergisitas Perencanaan Pembangunan Daerah
10. Kerjasama BPPT dan LIPI
11. Fasilitasi pembangunan jalan Tol Cisumdawu
12. Kerjasama penelitian dan pengambangan dengan Universitas Padjadjaran
13. Evaluasi dan pemantapan implementasi otonomi daerah
14. Kajian aktifitas penduduk yang drop out pada jenjang pendidikan dasar
15. Fasilitasi kesehatan reproduksi remaja, kesetaraan gender dan
kependudukan
16. Fasilitasi pengendalian dan pendayagunaan program dana alokasi desa
17. Fasilitasi program dana alokasi khusus tahun 2008
18. Fasilitasi program pendanaan kompetitif (PPK IPM)
19. Penyediaan prasarana dan saran air minum bagi masyarakat berpenghasilan
rendah
20. Penyusunan PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2001-2005
21. Penyusunan analisa IPM dan SUSEDA Kabupaten Sumedang tahun 2005
22. Analisa Pembangunan Ekonomi Makro Kabupaten Sumedang Tahun 2005
23. Penyusunan Laporan Keterangan Pertangunggjawaban Bupati Sumedang
Tahun 2005
24. Pembuatan Profil interkatif Kabupaten Sumedang dan Sumedang dalam
Angka Tahun 2005
25. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan daerah
26. Pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan daerah tahun 2006
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 16
b. Kegiatan dan Kinerja Tahun 2007
1. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
2. Penyusunan Renja, RKA, DPA SKPD
3. Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan ekonomi
4. Pengembangan system informasi perencanaan daerah, profile daerah dan
Sumedang dalam angka
5. Upgrade Infrastructure Network Operation Center (NOC)
6. Penyusunan rencana umum tata ruang kecamatan Buahdua
7. Penyusunan RDTR kecamatan Sukasari
8. Fasilitas kerjasama dunia usaha
9. Fasilitasi pembangunan jalan tol Cisumdawu
10. Fasilitasi penataan ruang daerah
11. Penyusunan data base profile desa Kabupaten Sumedang Tahap I
12. Penyusunan rancangan RKPD
13. Penyelenggaraan Musrenbang
14. Koordinasi laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati
15.Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan
daerah
16. Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan 2003-2007
17. Peningkatan sinergisitas perencanaan pembangunan daerah
18. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025
19. Fasilitasi kajian materi penyusunan peraturan bupati sebagai tindaklanjut
perda nonor 1 tahun 2007
20. Penyusunan indicator ekonomi daerah
21. Analisis IPM Kabupaten Sumedang
22. Analisis Pengembangan pendidikan wajar dikdas 12 tahun
23. Analisis pembangunan bidang sosial
24. Revitalisasi perencanaan dana alokasi desa umum 2007
25. Pemetaan potensi sarana dan prasarana keagamaan
26. Penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan tahap II
27. Analisis pengembangan infrastruktur dan pertumbuhan wilayah
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 17
c. Kegiatan dan Kinerja Tahun 2008
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
2. Penyusunan Rencana Strategis SKPD
3. Penyusunan Renja, RKA, DPA SKPD
4. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Conggeang
5. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Rancakalong
6. Pengelolaan Kawasan Agroteknobis Sumedang (KAS) pasca penyerahan BPPT
7. Fasilitasi pembangunan jalan tol Cisumdawu
8. Penyusunan masterplan perhubungan kabupaten Sumedang
9. Fasilitasi litbang
10. Pemutakhiran database profile desa (lanjutan)
11. Penyusunan rancangan RKPD tahun 2009
12. Penyelenggaraan musrenbang RKPD
13. Sinergisitas perencanaan pembangunan
14. Sosialisasi dan diseminasi perda nomor 1 tahun 2007
15. Penyusunan dan penetapan RPJMD Kabupaten Sumedang
16. Penyusunan PDRB
17. Pemetaan potensi ekonomi daerah
18. Penyusunan masterplan pembangunan agribisnis Kabupaten Sumedang
19. Kajian pengaruh program SKPD terhadap peningkatan IPM Kabupaten
Sumedang
20. Monitoring dan Evaluasi pembangunan bidang sosial
Mengacu pada sasaran pada RPJMD 2009-2013, kegiatan tiga tahun terakhir dapat
diklasifikasikan ke dalam sasaran dalam RPJMD sebagai berikut :
1. Sasaran : Misi 1 Kebijakan 2
Meningkatnya kesempatan kerja melalui peningkatan investasi dan padat karya,
mencakup kegiatan:
a. Kerjasama BPPT dan LIPI
b. Fasilitasi program pendanaan kompetitif (PPK IPM)
c. Penyusunan PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2001-2005
d. Penyusunan analisa IPM dan SUSEDA Kabupaten Sumedang tahun 2005
e. Analisa Pembangunan Ekonomi Makro Kabupaten Sumedang Tahun 2005
f. Sinergisitas Perencanaan Pembangunan Daerah
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 18
g. Penyusunan indicator ekonomi daerah
h. Penyusunan PDRB
i. Pemetaan potensi ekonomi daerah
2. Sasaran : Misi 2 Kebijakan 3
Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaan Pemerintah daerah, kecamatan,
kelurahan/desa
mencakup kegiatan :
a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) kabupaten
Sumedang 2005-2025
b. Penyusunan KUA, Prioritas dan Plafon APBD dan asistensi RKA
c. Penyusunan Rencana Kerja Daerah dan penyelenggaraan Musrenbang
d. Kerjasama penelitian dan pengambangan dengan Universitas Padjadjaran
e. Evaluasi dan pemantapan implementasi otonomi daerah
f. Kajian aktifitas penduduk yang drop out pada jenjang pendidikan dasar
g. Fasilitasi kesehatan reproduksi remaja, kesetaraan gender dan kependudukan
h. Fasilitasi pengendalian dan pendayagunaan program dana alokasi desa
i. Fasilitasi program dana alokasi khusus
j. Penyediaan prasarana dan saran air minum bagi masyarakat berpenghasilan
rendah
k. Penyusunan Laporan Keterangan Pertangunggjawaban Bupati Sumedang
l. Pembuatan Profil interkatif Kabupaten Sumedang dan Sumedang dalam Angka
Tahun 2005
m. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan daerah
n. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
o. Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan ekonomi
p. Pengembangan system informasi perencanaan daerah, profile daerah dan
sumedang dalam angka
q. Penyusunan data base profile desa Kabupaten Sumedang Tahap I
r. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
s. Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan 2003-2007
t. Peningkatan sinergisitas perencanaan pembangunan daerah
u. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 19
v. Fasilitasi kajian materi penyusunan peraturan bupati sebagai tindaklanjut perda
nonor 1 tahun 2007
w. Penyusunan indikator ekonomi daerah
x. Analisis IPM Kabupaten Sumedang
y. Analisis Pengembangan pendidikan wajar dikdas 12 tahun
z. Analisis pembangunan bidang sosial
aa. Penyusunan dan penetapan RPJMD Kabupaten Sumedang
bb. Kajian pengaruh program SKPD terhadap peningkatan IPM Kabupaten Sumedang
3. Sasaran : Misi 2 Kebijakan 5
Meningkatnya agribisnis yang berbasis komoditas unggulan daerah
mencakup kegiatan :
a. Perencanaan pembangunan bidang ekonomi
b. Kerjasama BPPT dan LIPI
c. Pengelolaan Kawasan Agroteknobis Sumedang (KAS) pasca penyerahan BPPT
d. Penyusunan masterplan pembangunan agribisnis Kabupaten Sumedang
4. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 7
Meningkatnya pelestarian lingkungan dan pengelolaan kawasan lindung
mencakup kegiatan :
a. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kecamatan Cimalaka
b. Penyusunan Rencana Umum tata Ruang Kecamatan Tanjungsari
c. Penyusunan Feasibility Study pengadaan lahan pembangunan kantor kecamatan
Cisitu, Ganeas, Tanjungmedar, lahan masuk Stadion Cigugur, Lahan Puskesmas
Cimanggung dan Pasar Surian
d. Penyusunan RDTR Zona industry Kecamatan Ujungjaya
e. Pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan daerah
f. Penyusunan rencana umum tata ruang kecamatan Buahdua
g. Penyusunan RDTR kecamatan Sukasari
h. Fasilitasi penataan ruang daerah
i. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Conggeang
j. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Rancakalong
k. Pengembangan kota-kota menengah dan besar
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 20
5. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya kondisi jalan dan jembatan
mencakup kegiatan :
a. Upgrade Infrastructure Network Operation Center ( NOC )
6. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya fasilitasi persiapan pembangunan jalan tol Cisumdawu, Bendung
Jatigede, Bendung Lapang
mencakup kegiatan :
a. Fasilitasi pembangunan jalan Tol Cisumdawu
7. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan
infrastruktur daerah
mencakup kegiatan :
a. Pemetaan potensi sarana dan prasarana keagamaan
b. Analisis pengembangan infrastruktur dan pertumbuhan wilayah
8. Sasaran : Misi 4 Kebijakan 8
Meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana perhubungan
mencakup kegiatan :
a. Penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan tahap II
b. Penyusunan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan (RUJTJ)
c. Penyusunan masterplan perhubungan kabupaten Sumedang
3.2 Kondisi Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan pembangunan Kabupaten Sumedang saat ini menjadi urusan daerah
yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, hal ini mengingat perencanaan
merupakan awal penyelenggaraan pemerintahan secara umum maupun pembangunan
daerah khususnya.
Kondisi perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat dari kinerja aspek-aspek
perencanaan daerah sebagai berikut :
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 21
1. Penelitian dan Pengembangan
Fungsi penelitian dan pengembangan daerah secara umum telah berjalan tiga tahun
terakhir dengan mengedepankan sinergisitas penyusunan litbang yang dilaksanakan
oleh masyarakat umum dan badan pendidikan dengan kebutuhan litbang daerah.
Disamping itu beberapa penelitian juga langsung dilaksanakan oleh pemerintah
daerah, diantaranya mengenai otonomi daerah, indeks pembangunan manusia,
pendidikan, kesehatan dan bidang sosial lain.
Pada bidang pengembangan, pemerintah daerah telah mengembangkan teknologi
terapan agrobisnis bekerjasama dengan BPPT yang mengaplikasikan teknologi bidang
pertanian pada kawasan khusus Nangorak Kecamatan Sumedang Selatan.
Sinergistas penelitian dan pengembangan masih belum optimal sehingga banyak
penelitian pengembangan yang dilakukan oleh masyarakat umum atau badan
pendidikan belum menyentuh kepada kebutuhan daerah.
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan
Perubahan perundang-undangan perencanaan pembangunan nasional berdampak pada
dokumen perencanaan pembangunan daerah, salah satunya dokumen perencanaan
pembangunan jangka panjang Kabupaten Sumedang telah disusun dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang 2005-2025 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang
2009-2013.
Begitupun dengan dokumen perencanaan lain yang mengalami penyesuaian maupun
dibuat baru antara lain : Rencana Induk Pusat Pemerintahan (RIPP), Rencana Induk
Perhubungan, Rencana Induk Agribisnis, Remcana Umum Jalan dan sebagainya
disusun untuk menjabarkan rencana umum pembangunan daerah.
Masih belum tersusunnya rencana induk bidang pendidikan, kesehatan dan bidang
strategis pembangunan lain menjadi tugas yang harus diselesaikan pada urusan
perencanaan daerah.
3. Penataan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Tidak jauh berbeda dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah, dokumen
penataan ruang pun telah disesuaikan dengan perundang-undangan tata ruang,sehingga
rencana tata ruang wilayah an penjabarannya perlu direvisi. Beberapa rencana detail
tata ruang RDTR kecamatan telah disusun sebanyak 12 kecamatan dari 26 kecamatan
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 22
yang ada, sementara rencana kawasan strategis yang telah disusun antara lain RDTR
Kawasan Jatinangor.
Namun demikian dokumen tata ruang tersebut, pada akhirnys perlu direvisi
menyesuaikan dengan RTRW yang baru.
4. Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan evaluasi pembangunan daerah saat ini masih dilakukan secara manual,
dengan mengandalkan laporan-laporan dari SKPD, sehingga perencanaan
pembanganan yang berjalan belum dapat dikendalikan dan dinilai secara utuh,
begitupun dengan pembangunan yang berasal dari dana APBD Propinsi, maupun
APBN, belum dapat dipantau karena keterbatasan data dan pelaporan yang diberikan
SKPD.
5. Pelayanan Ketatausahaan Bappeda
Fungsi rutin yang dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan urusan perencanaan
pembangunan daerah berupa, ketatausahaan, kepegawaian, sarana kerja dan keuangan
selama ini berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Namun aspek kepegawaian masih dipandang belum optimal, mengingat sumber daya
manusia di Bappeda sebagai pelaksana urusan perencanaan daerah kurang didukung
dengan tenaga yang profesional baik dari faktor pendidikan umum, maupun
kemampuan keterampilan dari diklat teknis perencana.
3.3 Kondisi Penataan Ruang
Sumber daya kewilayahan harus dikelola secara bijaksana untuk mewujudkan
pemerataan pertumbuhan wilayah dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Untuk itu, ketersediaan rencana tata
ruang yang aplikatif dan partisipatif memegang peranan penting dalam pemanfaatan ruang
termasuk sebagai instrumen dalam perijinan dan pengembangan investasi sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
sebagai penganti Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992 dan peraturan perundangan
lainnya.
Dalam melaksanakan amanat undang-undang dimaksud Kabupaten Sumedang
dengan luas wilayah + 152.220 ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 272 desa dan 7
kelurahan, telah melaksanakan penyusunan Rencana Tata Rang Wilayah Kabupaten yang
dijabarkan kedalam rencana tata ruang kecamatan serta kawasan strategis. Sampai dengan
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 23
tahun 2008 kecamatan yang telah memiliki rencana tata ruang sebanyak 20 kecamatan atau
79,92% yang meliputi desa dan kelurahan sebanyak 173 desa dan kelurahan 7 kelurahan
dari 279 desa dan kelurahan atau 64,26%. Kecamatan yang telah memiliki rencana tata
ruang yaitu Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari, Sukasari, Pamulihan,
Rancakalong, Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Cimalaka, Buahdua, Paseh, Tomo,
Ujungjaya, Wado, Darmaraja, Situraja, Conggeang, Jatigede, Jatinunggal dan Cisitu.
Sedangkan kecamatan yang belum memilki rencana tata ruang adalah Kecamatan Surian,
Tanjungmedar, Tanjungkerta, Cisarua, Ganeas, Cisitu dan Cibugel.
Selain itu, dalam upaya sinergitas dengan rencana strategis Pemerintah Pusat dan
Provinsi Jawa Barat terutama kawasan andalan cekungan bandung dan bandung
metropolitan area (BMA), rencana pembangunan Waduk Jatigede, Bandar Udara Kertajati
Majalengka dan Jalan Tol Cisumdawu telah disusun rencana tata ruang koridor jalan tol
Cisumdawu tahap satu. Rencana tata ruang kawasan strategis lainnya di Kabupaten
Sumedang adalah Rencana Detail tata Ruang Zona Industri Ujungjaya, Rencana Detail
Tata Ruang Zona Industri CikeruhCimanggung serta Rencana Umum Kawasan Tertentu
Perguruan Tinggi Jatinangor. Pengembangan Zona Industri Ujungjaya dan Pembangunan
Waduk Jatigede merupakan salah satu upaya dalam mendorong wilayah di bagian timur
wilayah Sumedang.
Implementasi rencana tata ruang melalui pemanfaatan ruang semakin tumbuh dan
berkembang terutama di sekitar kawasan Perguruan Tinggi Jatinangor khusunya
perdagangan, jasa serta perumahan termasuk perumahan mahasiswa. Baegitu juga, di
kawasan dan zona industri Jatinangor dan Cimanggung terdapat lebih dari 30 berbagai
industri dengan karyawan lebih dari 100 ribu serta prasarana pendukung seperti
perumahan. Sedangkan di wilayah lainnya terutama di ibukota kecamatan makin tumbuh
dan berkembang sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan pendapatan
dan kebutuhan hidup lainnya yang senantiasa harus diikuti dengan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Dari 26 rencana tata ruang kecamatan tersebut di atas, terdapat dokumen rencana
yang sudah habis masa berlakunya dan tidak sesuai lagi dengan kondisi serta peraturan
perundang-undang terbaru sehingga diperlukan revisi Rencana Tata Ruang Kecamatan
Cimanggung, Paseh, Tomo, Wado, Darmaraja, Situraja, serta RDTR Zona Industri
Jatinangor dan Cimanggung. Begitu juga dengan RTRW Kabupaten Sumedang yang
disusun pada tahun 2002 harus segera direvisi dan paling lambat tahun 2010 telah
ditetapkan dalam peraturan daerah, legislasi rencana tata ruang kawasan (kecamatan),
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 24
kerjasama penataan kawasan perbatasan kabupaten tetanga serta peningkatan pengendalian
pemanfaatan ruang termasuk didalamnya penyediaan pedoman pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang.
RTRWN sebagai pedoman penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Arahan kebijakan dan stretgi pengembangan pola ruang meliputi :
a. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung.
b. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya.
c. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan srategis nasional, provinsi dan
kabupaten/kota.
Kebijakan pengembangan kawasan lindung meliputi :
a. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
b. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup.
Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007, dari banyak jenis Kawasan Lindung
Di Kabupaten Sumedang hanya Taman Wisata Alam Gunung Tampomas yang tertuang
dalam kebijakan pengelolaan kawasan lindung nasional disamping yang terdapat di
kabupaten lainnya di Jawa Barat seperti Taman Nasional Gunung Ciremai dan Ujung
Kulon.
Strategi untuk pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui
daya dukung dan daya tampung lingkungan antara lain :
a. Membatasi perkembangan kegiatan budidaya terbangun dikawasan rawan bencana
untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana.
b. Mengembangkan perkotaan metropolitan dan kota besar dengan mengoptimalkan
pemanfaatan ruang secara vertikal dan kompak.
c. Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sekidit 30% dari luas kawasan
perkotaan.
d. Membatasi perkembangan kawasan terbangun di kawasan perkotaan besar dan
metropolitan untuk mempertahankan tingkat pelayanan prasarana dan sarana kawasan
perkotaan serta mempertahankan fungsi kawasan perdesaan sekitarnya.
Sedangkan kebijakan pengembangan kawasan strategis, antara lain :
a. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
membertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 25
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan
kawasan, melestarikan keunikan bentang alam dan melestarikan warisan budaya.
b. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian
yang produktif, efisien dan mampu bersaing.
c. Pemanfaatan sumberdaya alam untuk peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d. Pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya.
e. Pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yang ditetapkan sebagai warisan
dunia, cagar biosfer dan ramsar.
f. Pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan tingkat
perkembangan antarkawasan.
Begitu pula sinkronisasi dengan RTRW Provinsi Jawa Barat yang saat ini sedang
direvisi terdapat kecenderungan peningkatan jumlah penduduk sebesar 12 juta dalam 20
tahun, dimana 81,4% di antaranya berada di kawasan perkotaan (UNDP 2005) yang akan
menimbulkan dampak terhadap :
a. Turunnya luas lahan hutan dan sawah sebesar 0,5% per tahun akan berdampak kepada
turunnya daya dukung lingkungan di Jawa Barat.
b. Kondisi eksisting kualitas udara perkotaan terutama di bodebek dan metro bandung
(termasuk bagian barat wilayah kabupaten sumedang) sudah cukup kritis, dimana
kondisi kualitas udara rata-rata di atas baku mutu (CO, CO2, CH, partikulat) dan
menurunnya fungsi konservasi di daerah resapan air terutama di bodebek dan metro
bandung sehingga kualitas dan kuantitas air baku makin terancam.
c. Intervensi manusia terhadap alam terutama kawasan lindung ditambah sifat elastisitas
alamiah alam terdapat kecenderungan meningkatnya bencana alam.
d. Penataan ruang ke depan harus mampu menjawab persoalan yang ada, mampu
menyediakan dan mengatur ruang yang tepat dan berdaya saing (ruang investasi) serta
mampu menjamin pembangunan yang berkalnjutan dalam konteks ecoprovince.
Dalam rangka mensinergikan kebijakan penataan ruang antara Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumedang direncanakan
untuk dilakukan revisi pada tahun 2009.
3.4 Isu Strategis
Sebagai respon terhadap dinamika lingkungan strategis baik lokal, regional,
nasional maupun global serta memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 26
memelihara keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka Bappeda Kabupaten
Sumedang dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu yang
berkembang saat ini dan lima tahun ke depan. Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMD
Kabupaten Sumedang, sehingga menuntut terjadinya perubahan peran Bappeda Kabupaten
Sumedang dalam orientasi dan pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan
koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung tercapainya visi pemerintah daerah
Kabupaten Sumedang tahun 2009-2013.
Perumusan isu-isu startegis disamping berdasarkan peluang dan ancaman yang
terkait dengan dinamika lingkungan strategis juga memperhatikan kekuatan dan kelemahan
lembaga/institusi Bappeda Kabupaten Sumedang dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang berdasarkan
pendekatan seperti diuraikan dalam misi UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, maka isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam
menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan sebagai
berikut :
1. Perencanaan Pembangunan Tepat Guna Berbasis IPTEK yang Konsisten dalam Penganggaran dan Pelaksanaannnya
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, arus globalisasi cenderung bergerak
semakin cepat. Sebagai konsekuensi globalisasi dengan persaingan yang tinggi, maka
dalam merencanakan pembangunan harus memperhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Hal ini karena penerapan teknologi merupakan salah satu kunci utama
dalam pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki secara optimal, serta sekaligus mampu
menghasilkan barang dan jasa secara kompetitif berdasarkan penerapan ilmu pengetahuan
secara sistematis.
Banyak permasalahan kritis dalam pembangunan bersifat spesifik pada wilayah
tertentu. Dengan demikian, untuk mencapai efisiensi dan efektifitas penggunaan
sumberdaya, maka perlu perencanaan pembangunan berbasis wilayah (spesifik lokasi).
Melalui perencanaan pembangunan tepat guna spesifik lokasi diharapkan dapat
mempercepat tujuan pembangunan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan
efisiensi dan efektifitas yang tinggi.
Dalam sistem penganggaran selama ini, keterlibatan Bappeda adalah pada awal
proses dalam bentuk penetapan pagu indikatif sehingga perannya dalam pengendalian dan
evaluasi pembangunan relatif terbatas. Ke depan, Bappeda diharapkan dapat terlibat penuh
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 27
dalam sistem penganggaran untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan
penganggaran serta pelaksanaannya.
2. Penanggulangan Masalah Mendesak dan Berskala Besar Secara Komprehensif
Bupati sering dituntut mengambil keputusan untuk menangani permasalahan yang
mendesak seperti bencana alam, wabah penyakit menular, pemutusan hubungan kerja
(PHK), kekurangan pangan kronis, pembentukan desa baru karena terjadinya disparitas
antar desa. Di pihak lain, peran Bappeda membantu Bupati untuk mengkaji dan
menyediakan alternatif kebijakan/keputusan belum berjalan optimal.
Dalam upaya mengantisipasi permasalahan di atas, maka Bappeda harus
mendukung berbagai kebijakan Bupati dengan kajian akurat mengenai dampak dari
berbagai permasalahan yang mendesak tersebut. Selain itu, kemampuan Bappeda untuk
melakukan deteksi dini dan respon cepat perlu dibangun secara komprehensif. Selain hal
tersebut Bappeda juga berperan untuk lebih meningkatkan perencanaan bottom-up untuk
membangun partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan yang diprakarsai
pemerintah Kabupaten Sumedang.
3. Optimalisasi Pengendalian dan Evaluasi dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintah yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien dan efektif di bidang perencanaan pembangunan daerah, maka sistem
pengendalian dan evaluasi harus dioptimalkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan daerah, baik yang terkait dengan metodologi dan pelaksanaannya maupun
penggunaan dan tindak lanjut hasilnya.
Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008, dimaksudkan untuk :
a. Meningkatkan konsistensi antara kebijakan yang dilakukan berbagai organisasi
publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kenijakan dan
pelaksanaan.
b. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan
perencanaan program.
c. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran.
d. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumberdaya dan keuangan publik.
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 28
e. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan, dan
pelaksanaan sesuai RPJMD, sehingga tercapai efektifitas perencanaan.
Melalui pengendalian dan evaluasi yang efektif maka berbagai kekeliruan atau
penyimpangan dalam perencanaan dan atau kegagalan dalam pencapaian indikator
keberhasilan terutama output dan outcome sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
dapat diketahui sedini mungkin, sehingga alternatif pemecahannya dapat segera
dirumuskan dan diimplementasikanuntuk mencegah terjadinya dampak negatif yang lebih
besar.
4. Bappeda Kabupaten Sumedang sebagai Lembaga yang Bersih, Transparan dan Akuntabel, serta Learning Organization
Perubahan paradigma sistem pemerintahan demokratis berdasarkan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 mengehendaki
pergeseran peranan masyarakat yang lebih dominan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di Sumedang. Dengan demikian, reformasi total menuntut perlunya segera
melaksanakan rekonstruksi kelembagaan Bappeda Kabupaten Sumedang berdasarkan
prinsip good governance dengan tiga karakteristik utama, yaitu kredibilitas, akuntabilitas
dan transparansi.
Kebijakan pembangunan dirancang secara transparan dan melalui debat publik,
dilaksanakan secara transparan pula dan diawasi oleh publik, sedangkan pejabat pelaksana
bertanggung jawab penuh atas keberhasilan dan kebijakan tersebut. Dengan demikian,
kebijakan pembangunan akan lebih berorientasi pada kepentingan masyarakat banyak
(demokratis) dan bebas dari praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
Demokratisasi kebijakan pembangunan dan pencegahan KKN melalui good
governance sangat bermanfaat untuk meminimalkan biaya ekonomi tinggi (high cost
economy) dan kegagalan pembangunan sebagai akibat dari kesalahan kebijakan. Dengan
demikian, perekonomian akan lebih efisien dan pertumbuhan berbagai sektor pendukung
akan dipercepat karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat/lapangan, bukan karena
keinginan atau dukungan pemerintah.
Dalam upaya menerapkan prinsip good governance beberapa hal harus
diperhatikan, antara lain :
a. Kualitas (profesional) dan kuantitas pegawai Bappeda yang memadai.
b. Perencanaan pengembangan sumber daya manusia Bappeda seyogyanya terarah
dengan baik yang ditunjukkan dengan jelasnya startegi pengembangan dan
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 29
pelatihan (training & development), jenjang karir (career path), penilaian kinerja
(performance management), serta sistem remunerasi dan kompensasi pegawai
(compensation & benefit). Integrasi aspek-aspek tersebut merupakan kunci
keberhasilan terciptanya sumberdaya aparatur Bappeda yang mampu menjawab
kompleksitas permasalahan pembagunan dan dinaika perubahan yang terjadi dalam
lima tahun kedepan.
c. Penerapan sertifikasi ISO 9001:2008 yang didukung oleh peningkatan kinerja
dalam pelaksanaan tugas keseharian melalui penerapan Standard Operational
Procedure (SOP) lingkup Bappeda Kabupaten Sumedang, yang mencakup : tata
laksana rapat (pimpinan, bidang, sub bidang, kegiatan), tata laksana apel (pimpinan
apel, komandan apel, peserta apel, waktu dimulai dan selesai apel), dan keamanan
dan kenyamanan serta kebersihan gedung Bappeda Kabupaten Sumedang.
d. Penerapan insentif berbasis kinerja (IBK).
Bappeda, sebagai lembaga perencana, menentukan arah kebijakan pemerintah
daerah dalam bentuk rencana pembangunan dengan tujuan agar pelaksanaan pembangunan
berjalan melalui jalur yang efisien dan efektif. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insane Bappeda menjadi usaha yang sangat
penting, karena perencanaan yang berdaya guna dan behasil guna sangat bergantung pada
kualitas pengetahuan dan keterampilan sumber daya aparaturnya.
Komitmen semua insan Bappeda untuk menjadikan lingkungan/organisasi
pembelajaran (learning organization) dalam semua aspek termasuk penerapan good
governance dan akademisi yang memungkinkan merekrut talenta-talenta terbaik untuk
menjadi karyawan/karyawati Bappeda. Terbentuknya Bapeda berkualitas akan menjadikan
magnet untuk merekrut dan mempertahankan talenta-talenta terbaik untuk
mengembangkan karier dan berkontribusi di dunia perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Sumedang. Selain itu, keberadaan Bappeda sebagai
koordinator dan fasilitator baik perencanaan dan pelaksanaan maupun penganggaran
pembangunan akan diakui secara penuh oleh pemerintah daerah, stakeholders dan public
secara keseluruhan.
5. Kemampuan Menghadapi Perubahan Multi Dimensi ke Depan dalam Menyusun Perencanaan dan Merumuskan Kebujakan Pembangunan
Struktur organisasi Bappeda saat ini telah mencapai bentuk yang optimal dalam arti
berdasarkan cakupan bidang tugas dan fungsinya sudah memenuhi kriteria organisasi yang
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 30
disyaratkan, yaitu tugas dan fungsi lebih terfokus, ramping struktur dan kaya akan fungsi,
sehingga akan tetap dipertahankan untuk periode lima tahun ke depan. Keberadaan
sekretariat dan empat bidang (Bidang Data dan Pelaporan, Bidang Fisik, Bidang Ekonomi,
dan Bidang Pemerintahan dan Sosial ditambah dengan UPTB Litbang dan KAS ) telah
sesuai dan dapat mendukung fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pembangunan secara utuh, walaupun membawa konsekuensi luas dalam aspek SDM dan
fasilitas.
Untuk menjawab perubahan lingkungan strategis internal dan eksternal, setiap
bidang harus mampu mengantisipasi perubahan multi dimensi dalam menyusun
perencanaan dan merumuskan kebijakan pembangunan sesuai dengan tupoksi masing-
masing dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ke depan, pengembangan kelembagaan Bappeda ditekankan pada peningkatan
kapasitas, kecepatan dan mutu pelayanan, serta efisiensi dan efektifitas pengelolaan
sumber daya yang dimiliki. Peningkatan kapasitas ditujukan untuk memenuhi perbedaan
antara kebutuhan dan ketersediaan sarana dan prasarana di lembaga.
Anggaran berbasis kinerja adalah dasar dari pengembangan sistem penganggaran
masa depan. Sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan perlu
dipersiapkan secara jelas dan terukur serta digunakan dalam pengendalian dan evaluasi
secara konsisten. Alokasi anggaran dari bidang lingkup Bappeda dan SOPD lain berbasis
kepada kinerja masing-masing yang mengarah kepada pencapaian cost effectiveness yang
tinggi. Hal ini untuk merespon pola anggaran berbasis kinerja dalam mekanisme block
fund.
6. Pemantapan Komunikasi Publik dan Stakeholders tentang Produk-produk Perencanaan dan Hasil-hasil Kajian Startejik Pembangunan
Kinerja, citra publik, dan kepuasan idealistik Bappeda sebagai lembaga
perencanaan sangat ditentukan oleh pemanfaatan produk perencanaan dan hasil kajian
startejik pembangunan serta dampak yang dihasilkannya. Bappeda baru dapat dikatakan
berhasil dalam mengemban misi institusionalnya bilamana produk-produk perencanaan
dan hasil-hasil kajian stratejik pembangunan adalah baik, rasional dan diterima serta
bermanfaat bagi semua pihak dan berdampak besar dalam mewujudkan tujuan
pembangunan daerah Sumedang. Oleh karena itu, Bappeda harus melakukan segala upaya
untuk menjamin produk perencanaan dan hasil kajian stratejik pembangunan tidak saja
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 31
berdaya guna dan berdaya hasil tetapi juga diketahui dan dimanfaatkan secara luas oleh
stakeholders dan publik.
Untuk itu, diseminasi dan sosialisasi produk perencanaan dan hasil kajian stratejik
harus ditingkatkan melalui peragaan, komunikasi tatap muka, dan media diseminasi
lainnya. Peragaan merupakan kegiatan yang mendemonstrasikan keunggulan produk
perencanaan dan hasil kajian stratejik melalui penyelenggaraan ruang pamer (show room)
dan pameran pembangunan. Sedangkan komunikasi tatap muka merupakan kegiatan yang
memungkinkan terjadinya dialog antara penyaji yang menyampaikan informasi dan
khalayak peserta (stakeholders dan publik). Wadah diseminasi lainnya, antara lain : Warta
Bappeda, leaflet, publikasi Bappeda dari hasil-hasil kajian stratejik, TV, dan radio.
7. Pemantapan Peran Bappeda selaku Motivator, Koordinator, Fasilitator, Komunikator, Administrator, serta Think Tank Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan
Peran Bappeda dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perlu
ditingkatkan seperti dijelaskan sebagai berikut :
a. Selaku Motivator, Bappeda diharapkan sebagai agen pembaharuan yang ikut serta
dalam menentukan kebijakan-kebijakan pembangunan daerah, yang diorientasikan
kepada perubahan kondisi masyarakat Sumedang yang lebih maju. Dengan
demikian Bappeda harus mampu menjadi motor penggerak di daerah untuk
menggunakan segala sumber daya yang tersedia baik di lingkungan internal dan
eksternal dalam menghasilkan produk-produk perencanaan pembangunan yang
berkualitas dan akuntabel.
b. Selaku Koordinator, perlu dipertegas dan diberdayakan tidak saja dalam
mengkoordinasikan perencanaan antar SOPD di tingkat kabupaten tetapi juga
penganggaran dan pelaksanaannya.
c. Selaku Failitator, Bappeda diharapkan menjalin kerjasama dengan seluruh
stakeholders baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi termasuk pihak
swasta.
d. Selaku Komunikator, Bappeda diharapkan secara aktif melakukan sosialisasi
tentang produk-produk perencanaan dan hasil-hasil kajian stratejik melalui berbagai
media diseminasi.
e. Selaku Administrator, Bappeda diharapkan : (1) terus meningkatkan kualitas
pengelolaan tahapan/proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan;
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 32
(2) secara aktif menyusun dan menginformasikan sistem prosedur pelaksanaan; (3)
peran aktif sebagai penyusun kebijakan dan pemantau pelaksanaan pembangunan;
dan (4) peran aktif sebagai penyusun kebijakan pelaksanaan good governance
dalam pelaksanaan APBD dan APBN.
f. Bappeda diharapkan sebagai agen pembaharuan yang ikut serta dalam
menentukan kebijakan-kebijakan pembangunan daerah. Baik kebijakan
pembangunan jangka panjang, menengah dan Karya Rencana Tahunan, harus
mampu berperan sebagai motivator penggerak untuk memberdayakan segala
sumber-sumber daya di lingkup Bappeda.
3.4 Kondisi yang Diharapkan dan Proyeksi ke Depan
Sebagai institusi perencana pembangunan daerah, Bappeda kedepan diharapkan
memliki kemampuan perencanaan yang profesional, amanah dan aspiratif. Untuk itu
kedepan :
1. Bappeda harus mampu menjadi pilar utama, yang secara profesional melaksanakan
dan mengkoordinasikan tugas dan fungsi dalam menyusun perencanaan makro
strategis daerah yang dilandasi oleh berbagai data dan informasi yang dibutuhkan
yaitu berupa data dan fakta mengenai realita persoalan yang tengah dihadapi
Sumedang saat ini dan masa yang akan datang.
2. Bappeda harus mampu memastikan bahwa perencanaan yang disusun memperhatikan
dengan seksama berbagai aspirasi stakeholders daerah, termasuk didalam prosesnya
memberikan ruang bagi partisipasi publik seluas-luasnya.
3. Bappeda harus mampu memastikan bahwa kualitas hasil perencanaan yang disusun
memenuhi prinsip obyektifitas dan rasionalitas untuk dapat dilaksanakan, sehingga
dapat dijadikan arah dan pedoman dalam melaksanakan aktifitas pembangunan di
daerah
4. Bappeda harus memastikan bahwa dokumen perencanaan yang dihasilkan dapat di
jabarkan (breakdown) kedalam perencanaan yang bersifat teknis operasional untuk
memastikan bahwa tujuan dan sasaran dari target-target yang ditetapkan dapat dicapai.
5. Bappeda harus memastikan pula proyeksi kapasitas sumber daya (resources) yang
diperlukan dalam aktifitas pembangunan daerah yang dalam tahapan implementasinya
penganggarannya bersama-sama dengan tim anggaran pemerintah daerah, sehingga
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 33
diharapkan pencapaian target-target sasaran yang akan dicapai dapat dipenuhi sesuai
kebutuhan secara proporsional
6. Bappeda harus melakukan fasilitasi dan advokasi dalam proses penyusunan
perencanaan teknis pada tingkat SKPD yang diterjemahkan dalam Renstra SKPD, dan
Renja SKPD sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan berdasarkan urusan masing-
masing yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa dokumen perencanaan
pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD dan RKPD) dapat dijabarkan secara teknis dan
selanjutnya dapat menjamin tercapainya terget-target capaian sasaran yang telah
ditetapkan.
7. Bappeda harus mampu melakukan aktifitas pengawasan dan pengendalian secara
efektif melalui kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap setiap dokumen
perencanaan yang telah dibuat baik yang bersifat makro strategis (RPJPD, RPJMD,
Renstra masing-masing SKPD) maupun yang bersifat mikro atau tahunan (RKPD, dan
Renja SKPD) dalam proses implementasinya, apakah prioritas program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan dokumen perencanaan yang telah ditetapkan
(terjaga sinergisitasnya).
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 34
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STARTEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi Bappeda
Untuk menjadikan BAPEDA sebagai lembaga perencana pembangunan yang
profesional, handal, amanah, aspiratif dan partisipatif, maka disusunlah Visi BAPEDA
Kabupaten Sumedang sebagai berikut :
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENJADI LEMBAGA
PERENCANA DAN PENGENDALI PEMBANGUNAN DAERAH YANG
PROFESIONAL, AMANAH DAN PARTISIPATIF TAHUN 2013 DALAM
MENCAPAI VISI DAERAH .
Visi Bapeda sebagaimana tersebut merupakan rumusan umum mengenai keadaan
yang diinginkan terwujud pada akhir periode perencanaan, yaitu pada akhir tahun 2013
untuk dapat membantu organisasi dalam mendefinisikan ke arah mana organisasi akan
dibawa dan bagaimana pelayanan harus diselenggarakan.
Visi tersebut dirumuskan atas dasar pemahaman yang akurat terhadap dinamika
kehidupan, citra dan peran organisasi, serta kepekaannya pada situasi yang ada. Dengan
demikian maka diharapkan dapat memberi motivasi, menggetarkan dan menyegarkan
setiap anggota organisasi dalam hal :
a. membawa unsur perubahan yang penting bagi organisasi;
b. memperjelas perlunya eksistensi organisasi;
c. meletakkan ukuran-ukuran standar bagi kemajuan organisasi yang dapat dirasakan bagi
masyarakat.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesimpangsiuran dalam mencapai visi
sebagaimana dimaksud, berikut ini dijelaskan pengertian dalam beberapa peristilahan di
atas, adalah :
1. Profesional, yaitu : Azas yang mengutamakan kehlian yang berlandaskan etika
perencanaan pembangunan dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta moral
penyelenggara pemerintah agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat
dengan biaya terjangkau;
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 35
2. Amanah, yaitu : Azas yang mengutamakan bahwa setiap kegiatan perencanaan dan
hasil akhir dari perencanaan pembangunan merupakan kepercayaan dari masyarakat
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum dan moral.
3. Parsitipatif, yaitu : Melibatkan keikutsertaan masyarakat untuk mengakomodasikan
kepentingan publik dalam proses penyusunan rencana pembangunan.
Mengacu kepada visi tersebut di atas, diharapkan seluruh aparatur BAPPEDA dan
pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran
BAPPEDA dalam perencanaan pembangunan Daerah, tugas pokok dan fungsi BAPPEDA,
serta urusan/kewenangan dalam upaya pencapaian visi BAPPEDA, maka ditetapkan Misi
BAPPEDA.
4.2 Misi Bappeda
Mengacu kepada Visi Bappeda sebagaimana tersebut di atas, maka rumusan
umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut,
maka Misi Bappeda Kabupaten Sumedang disusun sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas kelembagaan Bappeda
2. Meningkatkan Kualitas perencanaan daerah
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah
4.3 Strategi Bappeda
Untuk mencapai visi dan misi, Bappeda merumuskan strategi pencapaian visi
sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan perencanaan dan penganggaran terpadu, didukung sinergitas unsur
organisasi
2. Menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah sebagai bagian dari sistem
perencanaan pembangunan nasional, didukung data dan informasi yang akurat, valid
serta perencanaan tata ruang yang baik
3. Menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah bidang pemerintahan, sosial,
fisik, ekonomi, tata ruang
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 36
4.4 Kebijakan Bappeda
Dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif yang mendukung terhadap
pencapaian visi dan misi, Bappeda menetapkan beberapa kebijakan organisasi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengelolaan administrasi umum Bappeda
2. Meningkatkan pengelolaan perencanaan program dan kegiatan Bappeda
3. Meningkatkan kualitas perencanaan daerah dan desa
4. Meningkatkan pengelolaan data dan informasi perencanaan
5. Meningkatkan pengendalian pembangunan dan tata ruang
6. Menyusun perencanaan peningkatan kualitas pelayanan dasar dan sosial
7. Menyusun Perencanaan peningkatan kesempatan kerja
8. Menyusun Perencanaan ketersediaan sumber daya manusia dan tenaga kerja daerah
9. Menyusun Perencanaan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin
10. Menyusun Perencanaan peningkatan peran dan fungsi kelembagaan daerah dan desa
11. Menyusun Perencanaan sumber daya alam pertanian daerah
12. Menyusun Perencanaan peningkatan potensi dan investasi pariwisata daerah
13. Menyusun Perencanaan pembangunan UKM berbasis potensi unggulan daerah
14. Menyusun Perencanaan tata ruang
15. Menyusun Perencanaan prasarana wilayah irigasi daerah
16. Menyusun Perencanaan persiapan pembangunan jalan tol, dan waduk Jatigede
17. Menyusun Perencanaan prasarana wilayah perkotaan
18. Menyusun Perencanaan kerjasama pembangunan infrastruktur daerah strategis
19. Menyusun Perencanaan prasarana wilayah perhubungan
20. Menyusun Perencanaan sumber daya alam energi dan mineral
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 37
4.5 Tujuan dan Sasaran Bappeda
Berdasarkan visi dan misi BAPPEDA sebagaimana tersebut di atas, maka tujuan
pokok yang hendak dicapai oleh BAPEDA Kabupaten Sumedang pada tahun 2013 adalah :
Mantapnya rencana pembangunan daerah secara terpadu, amanah, dan partisipatif
berdasarkan hasil evaluasi dan pengkajian yang cermat, tepat dan akurat dalam
mencapai visi daerah.
Mengacu kepada tujuan pokok sebagaimana tersebut, maka sebagai penjabaran
dari setiap misi BAPPEDA Kabupaten Sumedang, perlu ditetapkan pula tujuan dan sasaran
yang akan dicapai tiga tahun ke depan untuk setiap misi yang telah ditetapkan. Agar dapat
menggambarkan secara spesifik indikator keberhasilan, maka dari setiap tujuan ditetapkan
pula sasarannya untuk memberikan arah dan tolok ukur yang jelas dari tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan, dengan dukungan data kuantitatif sehingga dapat lebih memudahkan
dalam mengevaluasinya.
Adapun tujuan dan sasaran dari 3 (tiga) misi tersebut adalah sebagai berikut :
Misi Pertama :
Meningkatkan Kapasitas kelembagaan Bappeda
Tujuan : Sasaran :
1. Meningkatnya pengelolaan administrasi umum Bappeda
1. Pengelolaan ketatausahaan Bappeda
2. Pengelolaan kepegawaian Bappeda
2. Meningkatnya pengelolaan perencanaan program dan kegiatan Bappeda
1. Pengelolaan keuangan Bappeda
2. Pengelolaan sarana dan prasarana Bappeda
Misi kedua :
Meningkatkan Kualitas perencanaan daerah
Tujuan : Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas perencanaan daerah dan desa
1. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 38
2. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
3. Supervisi penyusunan rencana strategis, rencana kerja SKPD dan Desa
4. Supervisi penyusunan RKA, DPA SKPD
2. Meningkatnya pengelolaan data dan informasi perencanaa
1. Pengumpulan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah
2. updating data profile desa
3. Penyusunan dan analisa Pendapatan Domestik Regional Bruto ( PDRB )
4. Penyusunan dan analisa Survei Sosial Ekonomi Daerah ( SUSEDA )
5. peremajaan perpustakaan Bappeda
3. Meningkatnya pengendalian pembangunan dan tata ruang
1. Pengendalian pembangunan daerah
2. pengendalian pemanfaatan tata ruang
3. pengendalian pembangunan daerah yang berasal dari APBD Propinsi dan APBN
4. Evaluasi dan pelaporan pembangunan daerah
Misi Ketiga :
Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah
Tujuan : Sasaran :
1. Tersusunya perencanaan peningkatan kualitas pelayanan dasar dan sosial
1. Perencanaan dan analisa pembangunan pendidikan
2. Perencanaan dan analisa pembangunan kesehatan Perencanaan dan analisa pembangunan kesehatan
3. Perencanaan dan analisa pembangunan kebudayaan
2. Tersusunya perencanaan kerjasama pembangunan peningkatan investasi
1. Buku Sumedang dalam angka dan Profile Sumedang
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 39
3. Tersusunya Perencanaan peningkatan kesempatan kerja
1. Kajian pengembangan ekonomi lokal partisipatif di sekitar kaw.waduk jatigede
2. Kajian kompetensi tenaga kerja lokal dengan ketersediaan lapangan kerja di Zona industri cimanggung
3. Kajian kesiapan sosioekonomi masyarakat di sekitar trase jalan tol Cisumdawu
4. Kajian pengembangan lembaga keuangan desa
4. Tersusunya Perencanaan ketersediaan sumber daya manusia dan tenaga kerja daerah
1. Perencanaan dan analisa kependudukan
5. Tersusunya Perencanaan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin
1. Perencanaan dan analisa penanggulangan kemiskinan
6. Tersusunya Perencanaan peningkatan peran dan fungsi kelembagaan daerah dan desa
1. Perencanaan dan analisa pemerintahan
2. Pengembangan sistem informasi geografis
3. Penyusunan Data Spasial daerah
4. Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
5. Pengembangan Situs Bappeda
6. Pengembangan e-library
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2018
8. Rencana Strategis Bappeda 2013-1018
9. Standar Pelayanan Minimal Daerah
7. Tersusunya Perencanaan sumber daya alam pertanian daerah
1. Perencanaan dan analisa Pertanian
8. Tersusunya Perencanaan pembangunan agrobisnis
1. pembangunan agrowisata Sumedang
2. terapan kawasan agroteknobis Sumedang
9. Tersusunya Perencanaan peningkatan potensi dan investasi pariwisata daerah
1. obyek dan daya tarik wisata kawasan waduk jatigede
2. pusat kebudayaan sumedang dalam RIPP
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 40
10. Tersusunya Perencanaan pembangunan UKM berbasis potensi unggulan daerah
1. Perencanaan dan analisa Perindustrian dan Perdagangan
11. Tersusunya Perencanaan penanggulangan daerah rawan bencana alam
1. Perencanaan dan analisa Penanggulangan Bencana Alam
12. Tersusunya Perencanaan tata ruang 1. Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW )
2. Rencana Umum Kawasan Lindung
3. taman kota dan ruang terbuka hijau Sumedang
4. evaluasi pemanfaatan ruang kawasan perkotaan
5. evaluasi pemanfaatan ruang kawasan lindung dan ruang terbuka hijau Sumedang
13. Tersusunya Perencanaan prasarana wilayah irigasi daerah
1. Rencana Umum Irigasi Daerah
14. Tersusunya Perencanaan prasarana wilayah jalan daerah
1. Rencana Umum Jalan
2. rencana umum angkutan umum penumpang
3. rencana umum terminal transportasi jalan
4. rencana umum terminal barang
15. Tersusunya Perencanaan persiapan pembangunan jalan tol, dan waduk Jatigede
1. Rencana Detail Tata Ruang ( RDTR ) koridor jalan tol tahap II
2. Rencana Detail Tata Ruang ( RDTR ) Kawasan Waduk Jatigede
16. Tersusunya Perencanaan prasarana wilayah perkotaan
1. perencanaan dan analisa pengelolaan sampah dan limbah
2. perencanaan dan analis pengelolaan air bersih dan air minum
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 41
17. Tersusunya Perencanaan kerjasama pembangunan infrastruktur daerah strategis
1. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Zona Industri Jatinangor-Cimanggung
2. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Jatinangor
3. perencanaan pembangunan kawasan industri Ujungjaya
4. Pembangunan Pusat Pemerintahan berbasis budaya Sumedang
5. perencanaan pembentukan Kawasan perkotaan
18. Tersusunya Perencanaan prasarana wilayah perhubungan
1. perencanaan pembangunan terminal Jatinangor
19. Tersusunya Perencanaan sumber daya alam energi dan mineral
1. perencanaan dan analisa pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 41
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN
1.1 Program Bappeda Lima Tahun ke Depan
Untuk melaksanakan visi dan misi Bappeda lima tahun ke depan dan
memperhatikan isu strategis serta kebutuhan dan kondisi umum organisasi, bappeda
menetapkan program lima tahun kedepan sebagai berikut :
1. Pengelolaan Administrasi Umum Bappeda
2. Pengelolaan Perencanaan Program dan Kegiatan Bappeda
3. Peningkatan Kualitas Perencanaan Daerah
4. Pengembangan Data dan Informasi /Statistik Daerah
5. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
6. Kerjasama Pembangunan
7. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
8. Litbang Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya
9. Perencanaan Pembangunan Ekonomi
10. Litbang Bidang Infrastruktur dan Ekonomi Pembangunan Daerah
11. Litbang Masalah Strategis Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat
12. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
13. Perencanaan Penanggulangan Daerah Rawan Bencana Alam
14. Perencanaan Tata Ruang
15. Pengembangan Kota-Kota Menengah Dan Besar
16. Pengendalian tata ruang
1.2 Kegiatan Bappeda Lima Tahun ke Depan
Agar dapar merealisasikan program-program Bppeda lima tahun ke depan, di susun
kegiatan-kegiatan yang mendukung program sebagai berikut :
1. Pengelolaan Administrasi Umum Bappeda
Terdiri dari kegiatan :
a. Pengelolaan ketatausahaan Bappeda
b. Pengelolaan kepegawaian Bappeda
c. Pengelolaan Keuangan Bappeda
d. Pengelolaan sarana dan prasarana Bappeda
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 42
2. Pengelolaan Perencanaan Program dan Kegiatan Bappeda
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan rencana strategis kerja Bappeda
b. Penyusunan RKA dan DPA Bappeda
c. Pengendalian kegiatan Bappeda
d. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Bappeda
3. Peningkatan Kualitas Perencanaan Daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD, serta penyusunan dan penetapan RKPD
b. Asistensi Penyusunan renja,RKA,DPA SKPD
c. Bintek Metodologi Penelitian
d. Fasilitasi perencanaan pembangunan desa
4. Pengembangan Data dan informasi/Statistik Daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Updating data perencanaan pembangunan daerah
b. Penyusunan profil daerah
c. Penyusunan dan analisa Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
d. Penyusunan dan analisis Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) dan IPM
5. Peningkatan kapasitas Kelembagaaan perencanaan pembangunana daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pembangunan daerah
b. Pengendalian pembangunan daerah yang berasal dari APBD Propinsi dan APBN
6. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Terdiri dari kegiatan :
a. Penguatan Badan Koordinasi Pengendalian Ruang Daerah (BKPRD)
b. Koordinasi antar daerah penataan ruang wilayah perbatasan
c. Pemantauan perubahan iklim
7. Kerja sama Pembangunan
Terdiri dari kegiatan :
a. Program keberlanjutan PKK IPM Generasi III berbasis Gemar
b. Penunjang operasional tim PNPM
8. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
Terdiri dari kegiatan :
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 43
a. Penyusunan Masterplan Pendidikan Kebupaten Sumedang
b. Analisis kebutuhan Prasarana Pendidikan Dasar
9. Litbang Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya
Terdiri dari kegiatan :
a. Fasilitasi Jarlitbang pendidikan dan kesehatan
10. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Sumedang
11. Pengembangan data dan informasi /Statistik Daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Pembuatan Sumedang dalam Angka
b. Penyusunan Masterplan Pembangunan Teknologi Informasi Daerah
12. Perencanaan pembangunan Ekonomi
Terdiri dari kegiatan :
a. Analisa Marko Ekonomi
13. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
Terdiri dari kegiatan :
a. Diseminasi Perencanaan Sumedang Puseur Budaya Pasundan
b. Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Kampung Sunda
14. Litbang Bidang Infrastruktur dan Ekonomi Pembangunan Daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Kajian pengembangan ekonomi lokal partisifatif di sekitar kawasan Waduk
Jatugede
b. Kajian kesiapan sosio ekonomi masyarakat di sekitar Trase Jalan Tol Cisumdawu
c. Kajian pengembangan lembaga keuangan desa
15. Litbang masalah strategis daerah dan pemberdayaan masyarakat
Terdiri dari kegiatan :
a. Kajian kompetensi tenaga kerja lokal dengan ketersediaan lapangan kerja di Zona
Industri Cimanggung
16. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Masterplan kependudukan daerah Kabupaten Sumedang
b. Penyusunan Masterplan penanggulangan kemiskinan Berbasis Budaya Kabupaten
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 44
17. Peningkatan kapasitas Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Masterplan Pemerintahan Berbasis Budaya
b. Penyusunan Masterplan Pengembangan Otonomi Desa
18. Pengembangan data dan informasi /Statistik Daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Data Spasial daerah
b. Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Pengembangan Situs Bappeda
d. Updating Profil Desa
e. Updating situs Bappeda
f. Pengembangan e-library
19. Peningkatan kapasitas Kelembagaan perencanaaan pembangunan daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2018
b. Penyusunan Rencana Strategis Bappeda 2013-2018
c. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Daerah Kabupaten Sumedang
20. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Masterplan Pertanian Sumedang
b. Pengembangan pilot project teknologi terapan kawasan agroteknobus Sumedang
c. Sinergi Pemberdayaan potensi masyarakat agribsnis
d. Penyusunan feasibilty study pembangunan obyek dan daya tarik wisata Kawasan
Waduk Jatigede
21. Perencanaan pembangunan Ekonomi
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Masterplan Perindustrian dan Perdagangan Sumedang
22. Perencanaan penanggulangan daerah rawa bencana alam
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Masterplan Penanggulangan Bencana Alam Sumedang
23. Perencanaan Tata Ruang
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sumedang
b. Penyusunan Rencana Umum Kawasan Lindung Sumedang
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 45
c. Fasilitas legal aspek tata ruang
d. Pengembangan sistem informasi penataan ruang daerah
e. Koordinasi penyelesaian masalah lingkungan hidup
f. Pemetaan ruang terbuka hijau
g. Penyusunan evaluasi pemanfaatan ruang kawasan perkotaan Sumedang
h. Penyusunan evaluasi pemanfaatan ruang kawasan lindung dan ruang terbuka hijau
Sumedang
24. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Rencana Umum Irigasi Daerah Kabupaten Sumedang
b. Penyusunan Rencana Umum Jangka Panjang Jalan Kabupaten Sumedang
c. Penyusunan Rencana Umum Jangka Menengah Jalan Kabupaten Sumedang
d. Penyusunan Rencana Umum Angkutan Umum Penumpang Kabupaten Sumedang
e. Penyusunan Rencana Umum Terminal Transportasi Jalan Kabupaten Sumedang
f. Penyusunan Rencana Umum Terminal Barang Kabupaten Sumedang
25. Perencanaan tata ruang
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Koridor Jalan Tol Tahap II
b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Waduk Jatigede
c. Penyusunan RDTR Koridor Jalan Tol Tahap II
d. Penunjang rencana pembangunan Jalan Tol Cisumdawu
26. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan masterplan pengelolaan sampah dan limah
b. Penyusunan masterplan pengelolaan air bersih dan air minum
27. Perencanaan tata ruang
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Zona industri Jatinangor
Cimanggung
b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Jatinagor
c. Penyusunan Bussiness Plan Pembangunan Kawasan Industri Ujungjaya
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 46
28. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangnan daerah
Terdiri dari kegiatan :
a. Pensunan Review Pembanggunan Pusat Pemerintahan berbasis budaya Sumedang
29. Pengembangan kota-kota menengah dan besar
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Feasibility study pembentukan Kawasan perkotaan
30. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Terdiri dari kegiatan :
a. Penyusunan Masterplan Pengelolaan Energi Dan Sumber Daya Mineral Daerah
b. Penyusunan Masterplan Potensi Dan Rencana Pembangunan Air Baku Untuk
Pertanian Dan Air Bersih Untuk Masyarakat
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 47
BAB VI
PENUTUP
Amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
dalam Pasal 25 ayat (1) dan (2) mengharuskan setiap SKPD membuat menyusun Renstra
yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
sesuai dengan tugas dan fungsinya yang harus berpedoman pada RPJMD dan bersifat
indikatif.
Berkenaan dengan telah ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJPD) Kabupaten Sumedang 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD) 2008-2013 dan Pembahasan Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) 2009, maka
Penyusunan Rencana Strategis BAPEDA Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2013
merupakan salah satu dokumen pendukung dan pelengkap bagi proses penyusunan
Rencana Strategis SKPD yang harus bersinergi dan terpadu dalam berkoordinasi mengenai
program dan sasaran kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya dan pengembangan bentuk-
bentuk ukuran atau indikator kinerja, cara pengukuran dan evaluasi indicator kinerja
tersebut, yang akan diakumulasikan dan integrasikan sehingga menghasilkan sinergitas.
Renstra Bappeda Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2013 merupakan upaya dalam
kesatuan gerak dan langkah aparatur perencanaan yang mengedepankan nilai-nilai :
professional, amanah, aspiratif dan partisipatif, sehingga dapat melaksanakan tugas secara
efisien efektif guna menjamin eksistensi BAPEDA di masa mendatang.
Arah, Sasaran dan Program yang tertuang dalam RPJPD 2005-2025 dan RPJPMD
2009-2013 merupakan bahan muatan inti untuk penuangan Visi dan Misi Renstra
BAPEDA Tahun 2009-2013, dijabarkan ke dalam tiga misi yang harus diemban dan
dilaksanakan oleh BAPEDA dan telah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Tugas pokok dan fungsi organisasi;
2. Penjabaran dari dokumen resmi Rencana Pemerintah Kabupaten Sumedang seperti
RPJPD 2005-2025, rancangan awal RPJMD Kabupaten Sumedang 2009-2013 dan
rancangan awal RKPD 2009;
3. Seluruh stakeholders dan para pihak yang berkepentingan; serta
4. Isu strategis dan prioritas yang harus ditangani.
-
Renstra BAPPEDA Tahun 2009-2013 48
Renstra Bappeda Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2013 ini akan menjadi
pedoman dan melandasi untuk penyusunan Rancangan Rencana Kerja (RENJA) Bappeda
Tahunan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah Pasal 27 ayat (2), (3), (4), dan (5) serta Pasal 28.
Demikianlah, Rencana Strategis yang perlu dilakukan oleh BAPPEDA sebagai
Institusi Perencanaan Pembangunan di Daerah dalam memaduserasikan perencanaan
makro strategis dengan perencanaan teknis operasional dimasing-masing SKPD sebagai
penjabaran Dokumen Perencanaan Makro Strategis yang telah ditetapkan untuk
mengakselerasikan pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2009-
2013.
Sumedang, 2009
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
Kepala,
Ir. H. DEDE HERMASAH, M.Si. Pembina Utama Muda
NIP. 195707121981031011
-
2009 2010 2011 2012 2013Meningkatkan Kapasitas kelembagaan Bappeda
Meningkatkan pengelolaan administrasi umum Bapped