Renstra Bappeda Ok!

33
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAPPEDA KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2004 – 2008 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA PADANG PANJANG 2004 1

Transcript of Renstra Bappeda Ok!

Page 1: Renstra Bappeda Ok!

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAPPEDA KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2004 – 2008

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA)KOTA PADANG PANJANG

2004

KATA PENGANTAR

1

Page 2: Renstra Bappeda Ok!

Pembangunan merupakan suatu proses yang berlangsung secara terencana dan terus menerus dengan tujuan untuk merubah suatu kondisi yang kurang baik menuju ke kondisi yang lebih baik. Satu kata kunci yang harus dan perlu dicermati dalam proses pembangunan tersebut adalah matangnya sebuah perencanaan yang disusun oleh lembaga perencana. Oleh karena itu, baik dalam skala makro (nasional dan regional) maupun dalam skala mikro (kedaerahan/ kabupaten dan kota) perencanaan pembangunan setidaknya merupakan kunci suskesnya sebuah kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.

Melihat pola dan mekanisme perencanaan pembangunan selama ini, secara berantai kita mengenal beberapa instrumen dan dokumen perencanaan yang dijadikan acuan dan landasan pijak bagi seluruh Propinsi, Kabupaten dan Kota, dimana semua dokumen perencanaan tersebut harus saling ada keterhubungan dan sinergitas satu dengan yang lainnya. Secara vertikal (dari atas ke bawah) kita mengenal Pola Dasar Pembangunan (Poldas), Program Pembangunan Daerah (Propeda), Rencana Strategis Daerah (Renstrada), Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada) yang akhirnya akan bermuara pada beberapa program dan kegiatan yang tertuang dalam APBD.

Khusus untuk Renstra, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk mempersiapkan perencanaan strategis dan laporan akuntabilitas. Tuntutan ini jelas harus disikapi secara bijak oleh semua daerah (Kabupaten/ Kota) seluruh Indonesia, tidak terkecuali bagi Dinas, Badan dan Kantor yang ada di masing-masing Kabupaten/ Kota.

Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang Panjang juga telah berupaya merumuskan dan menyusun Rencana strategis dengan menetapkan beberapa

2

Page 3: Renstra Bappeda Ok!

komponen yang harus menjadi muatan dari sebuah Renstra. Penyusunan Renstra ini, disamping untuk menjawab tuntutan Inpres nomor 7 tahun 1999 juga untuk dijadikan sebagai acuan dalam proses penyusunan rencana kerja (operational plan), penyusunan rencana kinerja (performance plan), pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan perencanaan di Bappeda serta untuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Bappeda.

Padang Panjang, Juni 2004Bappeda Kota Padang Panjang

Kepala

IR. H. EZRI DANIELNIP. 010154592

DAFTAR ISI

3

Page 4: Renstra Bappeda Ok!

KATA PENGANTARDAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Maksud dan TujuanC. Dasar HukumD. Alur PikirE. Sistematika Penulisan

BAB II : GAMBARAN UMUMA. OrganisasiB. Sumber Daya ManusiaC. Sarana PrasaranaD. Faktor Lain Yang Berpengaruh

BAB III : PERNYATAAN VISI DAN MISIA. VisiB. Misi

BAB IV : ANALISIS DAN LINGKUNGAN STRATEGISA. Analisis Lingkungan InternalB. Analisis Lingkungan EksternalC. Analisis SWOT

BAB V : PERNYATAAN TUJUAN DAN SASARANA. TujuanB. SasaranC. Strategi/ Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

BAB VI : PENUTUP

LAMPIRAN :1. Format Perencanaan Strategis (Form PS)2. Format Rencana Kinerja Tahunan ( Form RKT/ Renja)

BAB IPENDAHULUAN

4

Page 5: Renstra Bappeda Ok!

A. Latar BelakangKonsep perencanaan pembangunan daerah merupakan salah

satu bagian proses yang dipandang sangat urgent dalam melaksanakan pembangunan di daerah. Karena tanpa terakumulasinya semua potensi yang ada dalam bingkai perencanaan yang ada, niscaya harapan untuk menjadikan perencanaan tersebut sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan akan sia-sia belaka. Ini membuktikan secara empirikal bahwa perencanaan memang sesuatu hal yang harus dapat dirumuskan secara komprehensif, dilengkapi dengan data yang akurat dan tentunya juga harus mempunyai analisis yang tepat dan logis.

Menyadari jalan pemikiran sebagaimana dikemukakan di atas, maka bagi sebuah daerah (Kabupaten/ Kota) perencanaan yang matang merupakan nilai dan fungsi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi eksistensinya di daerah, baik perencanaan yang bersifat tahunan ( jangka pendek ) maupun perencanaan jangka menengah (lima tahunan). Disinilah fungsi yang harus diemban dengan penuh perhatian dan sungguh-sungguh oleh lembaga yang bergerak di bidang perencanaan daerah, dalam hal ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Bila kita berbicara pada skala mikro, maka berdasarkan rentetan siklus di atas terlihat bahwa proses perencanaan merupakan hal utama dalam sebuah organisasi dan daerah, artinya adalah apabila proses perencanaan disusun dengan mengenyampingkan keseimbangan dan jauh dari konsep yang logis, maka dalam proses pelaksanaannya nanti akan mengalami stagnasi yang cukup signifikan mempengaruhi mobilitas organisasi. Konsep perencanaan yang mampu menjawab semua kekakuan dan kekeliruan tersebut serta memenuhi kriteria dalam upaya menunjang manajemen untuk pengambilan keputusan adalah perencanaan stratejik (Renstra).

5

Page 6: Renstra Bappeda Ok!

Kalau dilihat dan diamati muatan yang terkandung di dalam Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) telah memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk mempersiapkan perencanaan strategis dan membuat laporan akuntabilitas (LAKIP). Bila kita lihat diktum kedua dari Inpres tersebut menyatakan bahwa setiap eselon II ke atas instansi pemerintah sudah harus menyusun dan mempunyai rencana stratejik. Dengan perencanaan stratejik perhatian (atensi) semua instansi pemerintah yang tadinya terfokus pada traditional concerns yakni staffing dan aktifitas ke arah satu masalah saja, sekarang terfokus pada hasil yang akan /ingin dicapai (result oriented).

Mengingat betapa pentingnya perencanaan pembangunan daerah dan dengan mengacu pada pokok-pokok pikiran Walikota Padang Panjang bagi akselerasi/ percepatan pembangunan di Kota Padang Panjang, maka setelah Rencana Strategis Daerah selesai disusun dan disahkan oleh DPRD, maka kepada setiap unit kerja diharuskan menjabarkan Renstrada tersebut ke dalam Renstra Unit Kerja dengan acuan utamanya adalah program dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra Daerah Kota Padang Panjang.

B. Maksud dan Tujuan1. Maksud

a. Secara umum, untuk menciptakan sinkronisasi antara perencanaan daerah dengan potensi dan asset yang dimiliki saat ini dan untuk lima tahun yang akan datang.

b. Tersedianya sebuah dokumen perencanaan yang memuat program kerja yang jelas sesuai dengan tupoksi Bappeda yang akan dijadikan sebagai acuan dasar dalam pelaksanaan kegiatan setiap tahun.

c. Dengan adanya Renstra Bappeda, ini jelas akan memudahkan dalam penetapan dan pengukuran kinerja

6

Page 7: Renstra Bappeda Ok!

Bappeda setiap tahun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2. Tujuana. Tujuan khusus adalah untuk memberikan arah dan

kebijakan terhadap struktur kerja dan pola kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Bappeda Kota Padang Panjang.

b. Sementara tujuan umum adalah untuk mensinergikan antara kebijakan dan program yang ada dalam Renstra daerah dengan program kerja yang akan dibuat/ disusun oleh Bappeda.

C. Dasar Hukum1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan

Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) Tahun 2000-2004

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

6. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

7. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah

7

Page 8: Renstra Bappeda Ok!

10. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21 Tahun 2001 tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah

12. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

13. Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

14. Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pola Dasar Pembangunan Kota Padang Panjang Tahun 2001-2005

15. Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Program Pembangunan Daerah (PROPEDA) Kota Padang Panjang Tahun 2001-2005

16. Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Padang Panjang

17. Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Daerah Kota Padang Panjang Tahun 2004 – 2008.

D. Alur PikirRenstra Unit Kerja ( dalam hal ini adalah Bappeda Kota

Padang Panjang) merupakan penjabaran (break down) dari Renstra Daerah yang telah disahkan oleh DPRD Kota Padang Panjang. Dalam penyusunan Renstra Bappeda ini, disamping mengacu pada Renstra daerah, yang sangat penting adalah mengacu pada tupoksi Bappeda yang merupakan sebuah rangkaian kewenangan yang disusun untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Sebagai sebuah organisasi yang bersifat dinamis dan senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang terjadi pada

8

Page 9: Renstra Bappeda Ok!

waktu-waktu tertentu, maka dengan kondisi tersebut tentu saja aparatur Bappeda harus memiliki sebuah komitmen yang bersifat mengikat bagi seluruh aparatur perencana yang ada dalam tubuh Bappeda itu sendiri, dengan tujuan agar roda perencanaan yang dimotori oleh Bappeda dapat terlaksana sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan. Komitmen dan koridor tersebut adalah visi yang jelas, lalu dijabarkan dalam beberapa bentuk misi, selanjutnya berdasarkan misi-misi yang telah dicetuskan, dilakukan kajian manajemen dalam bentuk identifikasi masalah dan kondisi senyatanya, baik dari luar maupun dari dalam yang disusun dalam format analisis lingkungan internal dan eksternal dengan menghasilkan beberapa strategi hasil kombinasi SWOT.

Setelah dihasilkan strategi, maka harus ditetapkan tujuan dan sasaran terpilih dengan turunannya yakni kebijakan dan program yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2004 – 2008) dengan menetapkan penggalan-penggalan dalam bentuk tahunan yang dibuat dalam format Rencana Kinerja Tahunan ( RKT/ Renja). Seandainya memungkinkan, maka masing-masing program yang sudah ditetapkan, harus dijabarkan lagi dalam bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tahunan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk lebih terstrukturnya penyusunan Rencana Strategis ini, maka disusunlah tata urutan penulisan dalam bentuk sistematika penulisan sebagai berikut :Bab I: merupakan bab pendahuluan, yang berisi tentang

latar belakang, maksud dan tujuan lalu dasar hukum yang mengatur penyusunan Renstra, selanjutnya alur pikir yang menjelaskan bagaimana penjabaran Renstra Daerah menjadi Renstra Unit Kerja dan yang terakhir adalah sistematika penulisan.

9

Page 10: Renstra Bappeda Ok!

Bab II : adalah gambaran umum, yang menjelaskan secara detail tentang kondisi organisasi Bappeda, ketersediaan SDM, sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini serta beberapa faktor lain yang berpengaruh, maksudnya adalah hal-hal lain yang berada di luar lingkup organisasi yang ikut mempengaruhi eksistensi organisasi (Bappeda).

Bab III : Pernyataan visi dan misi, adalah semacam komitmen bersama yang tertuang dalam sebuah ungkapan yang ingin dicapai dan harapan-harapan yang ingin diwujudkan di masa datang dengan bertitik tolak dari kondisi dan keadaan senyatanya organisasi pada saat sekarang.

Bab IV : Analisis dan lingkungan strategis, merupakan dua hal pokok yang mempengaruhi keberadaan organisasi dan juga dengan mengenal/ mengetahui dua hal pokok tersebut, maka akan dapat dirangkai sebuah struktur pemikiran, misalnya apa yang seharusnya dilaksanakan, dan apa pula yang dapat direncanakan dengan kondisi nyata tersebut. Dua hal pokok tersebut yakni kondisi internal dan kondisi eksternal yang selanjutnya dibuat analisisnya sebelum akhirnya melahirkan strategi apa yang dapat dikerjakan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan.

Bab V : pernyataan tujuan dan sasaran. Dua hal ini merupakan pengejawantahan dari rangkaian analisis dan lingkungan strategis yang telah ditetapkan pada bab IV. Karena renstra unit kerja ini dilahirkan dalam sebuah aturan dan mekanisme yang disebut break down, maka masing-masing tujuan akan dijabarkan lagi ke dalam beberapa sasaran sampai akhirnya

10

Page 11: Renstra Bappeda Ok!

didapatkan pula bagaimana strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Bab VI : Penutup yang berisi kesimpulan dan beberapa rekomendasi, dimana muatannya bisa saja dalam bentuk harapan, penyempurnaan dan saran tindak yang perlu disikapi seperlunya.

Lampiran : menyajikan dua format yakni Format Perencanaan Stretegis (Form PS) dan Format Rencana Kinerja Tahunan atau RKT atau sering disebut sebagai Renja.

BAB IIGAMBARAN UMUM

A. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang pasal 6 B dan diperkuat dengan Keputusan Walikota Padang Panjang Nomor 14 Tahun 2001 tentang tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Padang Panjang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

11

Page 12: Renstra Bappeda Ok!

“ Membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah “

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah, dan

b pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut diatas maka Bappeda Kota Padang Panjang mempunyai tugas-tugas penting sebagai berikut :

1. Menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah Kota Padang Panjang

2. Menyusun Propeda Kota Padang Panjang.3. Menyusun Program tahunan sebagai pelaksanaan Pola Dasar

Pembangunan Daerah dan Propeda Kota Padang Panjang yang dibiayai oleh daerah sendiri ataupun yang diusulkan melalui Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Pusat.

4. Melakukan Koordinasi Perencanaan diantara Dinas-dinas, Badan-badan, Kantor dan unit kerja lainnya..

5. Menyusun RAPBD Kota Padang Panjang bersama-sama dengan BPKD dan Bagian Pengendalian Pembangunan dibawah koordinasi Sekretaris Daerah Kota.

6. Memonitor pelaksanaan Pembangunan di daerah.7. Melakukan koordinasi dan penelitian untuk kepentingan

Perencanaan Pembangunan di daerah.8. Melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai

dengan petunjuk Walikota Padang Panjang.

12

Page 13: Renstra Bappeda Ok!

Secara struktural organisasi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terdiri dari :

a. Kepalab. Sekretariatc. Bidang Penelitian dan Pengembangand. Bidang Sosial dan Budayae. Bidang Ekonomif. Bidang Pendataan dan Pelaporan g. Bidang Fisik dan Prasarana

Sekretariat : mempunyai tugas menyusun rencana pelayanan penyelenggaraan teknis dan administratif dan kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Bidang Penelitian dan Pengembangan : mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan untuk menyusun kebijakan teknis perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya dan fisik dan prasarana.

Bidang Sosial Budaya : mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merencanakan pembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan, pemerintahan, penerangan dan komunikasi, kependudukan dan tenaga kerja.

Bidang Ekonomi : mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merencanakan pembangunan di bidang pertanian, industri, pertambangan, dan energi, dunia usaha dan penanaman modal.

Bidang Pendataan dan Pelaporan : mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengendalian administrasi pembangunan, menghimpun data, melakukan analisa dan penilaian, menyusun laporan pelaksanaan pembangunan serta penyusunan statistik dan dokumentasi.

13

Page 14: Renstra Bappeda Ok!

Bidang Fisik dan Prasarana : mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merencanakan pembangunan di bidang perhubungan dan pariwisata, pertanahan, tata ruang dan tata guna tanah, sumber daya alam, lingkungan hidup dan pengairan.

B. Gambaran SDMMenggeliatnya (aksentuasi) sebuah organisasi sangat

ditentukan oleh ketercukupan personil (SDM() pada organisasi tersebut, yang tidak saja dilihat dari kuantitasnya saja akan tetapi juga dipandang dari sisi kualitas SDM tersebut. Karena sebuah organisasi dengan kuantitas SDM yang cukup namun tidak dilandasi dengan kualitasnya, maka roda organisasi tidak akan maksimal dalam operasionalnya, sebaliknya sebuah organisasi dengan kualitas SDM yang baik namun tidak mencukup (kuantitas) juga nasibnya akan sama saja, organisasi tidak akan maksimal dalam operasionalnya.

Khusus dalam hal ini, Bappeda Kota Padang Panjang sampai saat ini masih mengalami kekurangan baik dalam aspek kuantitas maupun kualitas SDM. Akan tetapi kalau memang alokasi sdm/ personil pada Bappeda hanya dalam jumlah sebagaimana saat ini, maka untuk kualitas SDM nya sudah cukup memadai.

Sekarang ini jumlah personil Bappeda adalah sebanyak 42 orang, yang tersebar di seluruh bidang dan sekretariat. Dari jumlah tersebut diantaranya satu orang kepala, satu orang sekretaris, lima orang kepala bidang dan dua belas orang pejabat eselon 4 yakni Kepala Sub Bidang. Sementara staf sebanyak ..... orang ditambah dengan lima orang pegawai harian (PH).

Dilihat dari sisi kualitas SDM saat ini, maka Bappeda Kota Padang Panjang sebagai lembaga perencana daerah rasanya telah memiliki kualitas SDM perencana yang memadai, ini ditandai dengan strata pendidikan yang dimiliki sekarang, dimana pada masing-masing bidang telah memiliki personil yang berpredikat

14

Page 15: Renstra Bappeda Ok!

master (S2) dan kandidat master disamping beberapa orang dengan predikat sarjana penuh. Ini jelas merupakan suatu indikasi yang cukup menggembirakan dalam menggerakkan roda perencanaan di Kota Padang Panjang.

Disamping itu, dilihat dari pendidikan dan pelatihan teknis perencanaan yang semestinya diikuti oleh aparatur perencana Bappeda, seperti TMPP-D dan TMPP-L serta PPN, dan beberapa diklat lainnya, sampai saat ini sudah sebagian besar aparatur perencana Bappeda yang telah mengikutinya dengan hasil yang cukup menggembirakan. Walaupun demikian masih diperlukan staf-staf yang mempunyai kinerja, kemampuan dan keahlian di bidang perencanaan atau setidaknya memiliki dasar pendidikan di bidang perencanaan, baik perencanaan ekonomi, sosial, fisik dan perencanaan umum lainnya.(tambahkan tabel personil Bappeda, jenjang pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti)

C. Sarana dan Prasarana Sama halnya dengan fungsi dan nilai SDM pada sebuah

organisasi, maka sarana prasarana juga merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menggerakkan roda organisasi, karena tanpa dukungan saranana dan prasaranan yang memadai, niscaya geliat organisasi akan lambat dan stagnan. Kondisi saat ini, sarana prasarana yang dimiliki Bappeda Kota Padang Panjang kiranya belum begitu memadai dan mencukupi, apalagi bila dilihat dari sisi kualitas sarana prasarana yang ada, nampaknya masih perlu ditingkatkan. Hal ini ditandai dengan banyak sarana elektronik seperti komputer yang rusak, lap top yang juga tidak layak pakai.

Untuk kendaraan dinas roda empat, Bappeda mempunyai dua kendaraan dinas roda empat, satu untuk Kepala dan satu lagi untuk sekretaris Bappeda. Disamping itu pada masing-masing bidang hanya tersedia satu kendaraan roda dua dengan kondisi yang kurang baik, karena ada sebagian kendaraan yang sudah

15

Page 16: Renstra Bappeda Ok!

selayaknya dimusiumkan, namun masih saja dipergunakan. Untuk kondisi ini, selayaknya minimal terdapat dua kendaraan roda dua pada masing-masing bidang, agar tercipta kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan dan rutinitas sehari-hari.

(tambahkan tabel sarana dan prasarana Bappeda)

BAB IIIPERNYATAAN VISI DAN MISI

A. Pernyataan VisiVisi adalah cara pandang jauh ke depan kemana dan

bagaimana sebuah lembaga/organisasi akan di bawa. Dalam hal ini Bappeda sebagai lembaga perencana daerah ingin merubah cara pandang dan wacana masa lalu dengan konsep pembaharuan dan paradigma yang baru yang dialas dengan unsur-unsur penting seperti aspiratif, akomodatif, fleksibel, terarah dan terpadu dalam menyusun sebuah perencanaan pembangunan daerah.

Mengacu pada konsep visi sebagaimana disampaikan di atas, maka Bappeda Kota Padang Panjang sangat berkeinginan untuk mendukung upaya pencapaian visi Pemerintah Kota Padang Panjang, tentunya dalam sisi perencanaan pembangunan. Upaya yang akan diwujudkan dan akan dilaksanakan tertuang di dalam Rencana Stratejik Bappeda. Atas pemikiran bersama antara personil Bappeda dan demi kepentingan bersama disusunlah visi Bappeda Kota Padang Panjang sebagai berikut :

16

Page 17: Renstra Bappeda Ok!

” Menjadi lembaga yang profesional dalam Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah

dalam mewujudkan Misi kota ”

Kemudian apabila diinterpretasikan ke dalam perspektif balanced score card, pernyataan visi Bappeda tersebut setidaknya sudah memperlihatkan keseimbangan (balancing) di antara perspektif utama suatu lembaga/ organisasi ; yakni : perspektif customer (stakeholders), perspektif internal business process dan perspektif learning and growth (pembelajaran dan pertumbuhan).

Ada banyak kandungan yang terdapat di dalam pernyataan visi di atas, misalnya di dalam konsep profesional, akan ada makna fleksibelitas, akuntabilitas, sinergitas, sinkronisasi, integritas, aspiratif dan kredibelitas. Semua konsep ini tentunya diharapkan menjadi sebuah agenda yang harus dikembangkan setiap saat sesuai tuntutan dan perubahan waktu yang terjadi, apalagi dalam menyongsong era keterbukaan, arus global dan informasi teknologi (IT) yang kian deras melanda bangsa-bangsa di dunia sekarang ini.

B. PERNYATAAN MISITerwujudnya visi sebagaimana dikemukakan di atas,

merupakan satu tantangan yang harus disikapi dengan cermat dan jelas oleh seluruh personal Bappeda. Pemahaman yang diharapkan tentunya tidak saja dalam bentuk visualisasi semata akan tetapi yang amat penting adalah di dalam ber-inovasi, bekerja dan menentukan kebijakan teknis yang harus ditetapkan secara bersama, disamping konsep kebersamaan.

Sebagai bentuk nyata dari pernyataan visi tersebut, ditetapkan misi dari Bappeda yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana dan bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mewujudkan visi, sehingga dengan demikian hal

17

Page 18: Renstra Bappeda Ok!

yang abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi. Satu hal yang amat penting diperhatikan dalam pernyataan misi adalah agar dengan adanya misi diharapkan seluruh aparat perencana yang ada di Bappeda dapat mengenal Bappeda secara lebih dekat dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di waktu yang akan datang.

Adapun misi Bappeda digambarkan berdasarkan kondisi, dilematika dan aktualisasi dari masing-masing bidang yang ada di Bappeda. Walaupun ada pernyataan bahwa sebuah visi dapat diwakili oleh satu dan dua misi saja, namun karena beragamnya tugas pokok dan fungsi yang harus diemban oleh masing-masing bidang, maka pernyataan misi didasarkan atas kondisi, tugas pokok, fungsi, arah kebijaksanaan dan program yang tertuang pada masing-masing bidang.

Beberapa misi Bappeda sesuai dengan hasil kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung pada masing-masing bidang adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan perencanaan pembangunan kota yang berkualitas, partisipatif dan Berkelanjutan

2. Mewujudkan perencanaan pembangunan kota yang akuntabel dan transparan didukung oleh; koordinasi yang mantap; Monitoring Evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan yang berkesinambungan.

18

Page 19: Renstra Bappeda Ok!

BAB IVANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Sebagai sebuah lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang yang mengemban tugas dan terkonsentrasi pada konsep perencanaan pembangunan, senyatanya untuk terwujudnya tujuan organisasi secara baik, maka Bappeda Kota Padang Panjang memerlukan integrasi antara keahlian antara sumber daya manusia dengan sumber daya lain agar nantinya dapat menjawab tantangan pembangunan yang kian kompleks dan beragam. Hal ini menjadi sangat penting karena dalam sebuah rencana strategis daerah dan organisasi daerah terdapat beberapa komponen penting yang harus dicermati secara seksama dalam menyusunnya. Semua itu dimasukkan ke dalam analisa lingkungan yang terbagi dua, yakni analisa lingkungan internal dan eksternal.

Bappeda kota Padang Panjang sebagai lembaga perencana daerah, fungsinya menjadi tidak akan bermakna sama sekali dalam penyusunan perencanaan pembangunan, seandainya tidak didukung dengan analisis yang akurat dan tajam mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi operasionalisasi strategi yang akan telah ditetapkan. Untuk itu, ada beberapa faktor utama yang termasuk ke dalam lingkup 4 kuadran yang benar-benar harus diperhatikan, yakni bagaimana kekuatan (strenght) organisasi, bagaimana kelemahan (weakness), bagaimana peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang akhirnya disinkronisasikan ke dalam sebuah bentuk analisis, yakni analisis SWOT, agar

19

Page 20: Renstra Bappeda Ok!

nantinya diperoleh beberapa strategi pokok berdasarkan tingkat keunggulan kompetitifnya atau competitive advantage untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

A. Analisa Lingkungan Internal (ALI)

1. Analisa kekuatan ( Strengths) Ketersedian personil aparatur perencana Ketersedian sarana dan prasarana Adanya Struktur Organisisasi yang mendukung Adanya Perda yang mengatur mengenai Wewenang dan

Tupoksi Bappeda.

2.Analisa kelemahan (Weaknesses) Tingkat pendidikan aparat perencana belum sesuai

dengan kebutuhan dan tupoksi yang diemban. Kurangnya software dan database sebagai landasan pijak

dalam perencanaan. Kurangnya penerapan dismot (disiplin dan motivasi) Kurang mantapnya koordinasi antar bidang Masih kurangnya dokumen perencanaan teknis

yang aplikatif

B. Analisa Lingkungan Eksternal (ALE)

1. Analisa peluang (Opportunities) Banyaknya pendidikan dan pelatihan teknis yang bisa

diikuti Kian meluasnya akses informasi Tuntutan Pimpinan Daerah dan Stakeholder terhadap

peningkatan profesionalitas perencanaan

20

Page 21: Renstra Bappeda Ok!

Kebijakan pemerintah pusat yang semakin mendorong daerah untuk proaktif dalam perencanaan pembangunan di daerah

2. Analisa ancaman (Treaths) Kemajuan IPTEK Perubahan SOTK dilingkungan Pemda Masih rendahnya koordinasi perangkat daerah dengan

Bappeda. Adanya kesamaan tugas dan fungsi pada tingkat

operasional dengan bidang kerja instansi lain Masih sering terjadi kebijakan-kebijakan khusus dari

pimpinan daerah dan pejabat tingkat atas lainnya, sehingga memandulkan perencanaan yang sudah disusun sebelumnya.

21

Page 22: Renstra Bappeda Ok!

C. Analisis SWOT

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGHT WEAKNESS K

etersedian personil aparatur perencana

keterersedian sarana dan prasarana

Adanya Struktur Organisasi yang mendukung

Adanya Perda yang mengatur mengenai wewenag dan Tupoksi Bappeda.

Tingkat pendidikan aparat perencana belum sesuai dengan kebutuhan dan tupoksi yang diemban.

Kurangnya software dan database sebagai landasan pijak dalam perencanaan.

Kurangnya penerapan dismot (disiplin dan motivasi)

Kurang mantapnya koordinasi antar bidang

Masih kurangnya dokumen perencanaan teknis yang aplikatif

OPPORTUNITY KOMBINASI S + O KOMBINASI W+O Banyakn

ya pendidikan dan pelatihan teknis yang bisa didikuti

Kian meluasnya akses informasi

Tuntutan pimpinan dan stakeholder terhadap terhadap peningkatan profesionalitas perencanaan

kebijakan pemerintah pusat yang semakin mendorong daerah untuk proaktif dalam perencanaan pembangunan di daerah

Pengiriman secara berkala aparatur perencana mengikuti Diklat teknis

Peningkatan Efiktifitas penggunaan sarana dan prasarana

Tingkatkan etos kerja, dan profesionalitas dlm melaksanakan tupoksi dan kewenangan

Tingkatkan pendidikan bagi personil sesuai dengan kebutuhan

Penyedian software dan database yang mendukung proses perencanaan yang transparan dan akuntabel

Tingkatkan disiplin, motivasi dan koordinasi menghadapi tuntutan peningkatan kinerja

Penyusunan dokumen perencaan dan kajian-kajian aplikatif sebagai rujukan bagi pelaksanaan pembangunan dan pecapaian misi kota

THREATS KOMBINASI S+T KOMBINASI W+T Kemajua

n IPTEK Perubah

an SOTK Adanya

kesamaan tugas dan fungsi

Perkuat struktur organisasi dgn menempatkan personil yang handal dlm menjalankan tupoksi dan koordinasi dengan

Penempatan personil sesuai dengan bidang keahlian

Pembinaan terhadap personil yang kurang disiplin dan termotivasi

22

Page 23: Renstra Bappeda Ok!

pada tingkat operasional dengan bidang kerja instansi lain

Masih rendahnya koordinasi perangkat daerah dengan Bappeda.

Masih sering terjadi kebijakan-kebijakan khusus dari pimpinan daerah dan pejabat tingkat atas lainnya, sehingga memandulkan perencanaan yang sudah disusun sebelumnya.

instansi terkait Tingkatkan

pemahaman personil thd aturan Perundang-undangan dalam menjabarkan dan melaksanakan tupoksi

Perkuat koordinasi internal guna melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

BAB VPERNYATAAN TUJUAN DAN SASARANSERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA

A. Tujuan StratejikVisi dan misi sebuah organisasi merupakan satu hal yang

bersifat abstrak dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mewujudkannya. Sebagai salah satu komponen yang menentukan dalam konsep Renstra, maka tindak lanjut dari sebuah visi dan misi adalah ditetapkannya atau dirumuskan tujuan stratejik (strategic goals) yang sifatnya mendekati operasional dan teknis.

Tujuan stratejik merupakan penjabaran (break down) atau implementasi dari dari pernyataan misi secara langsung, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai 5 (lima) tahun. Dengan telah diformulasikannya tujuan stratejik ini maka Bappeda Kota Padang Panjang dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dan akan dilaksanakan oleh lembaga dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Sejalan dengan perumusan tersebut, tujuan stratejik setidaknya juga akan memungkinkan Bappeda untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dapat tercapai.

Adapun tujuan stratejik dari Bappeda Kota Padang Panjang yang didasarkan atas misi yang telah disusun dan dengan

23

Page 24: Renstra Bappeda Ok!

mempertimbangkan isu-isu strategis dari analisis SWOT yang dilahirkan adalah sebagai berikut :

Misi 1.; Mewujudkan perencanaan pembangunan kota yang berkualitas, partisipatif dan Berkelanjutan

Tujuan Stratejik : Meningkatkan Kualitas perencanaan pembangunan daerah

dalam mewujudkan misi kota, melalui; peningkatan SDM Aparatur, partisipasi stakeholder; dokumen perencanaan, dan sarana prasarana pendukung.

Misi 2: Mewujudkan perencanaan pembangunan kota yang akuntabel dan transparan didukung oleh; koordinasi yang mantap; Monitoring, Evaluasi, dan pelaporan kegiatan pembangunan yang berkesinambungan

Tujuan Stratejik : Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja/instansi dan stake

holder dalam rangka akselerasi pembangunan dan pencapaian misi daerah

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan dalam rangka akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pembangunan.

B. Sasaran Stratejik

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang dapat diukur/ terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Bappeda Kota Padang Panjang dalam jangka waktu satu tahun. Penetapan sasaran stratejik ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya

24

Page 25: Renstra Bappeda Ok!

organisasi dalam kegiatan atau operasional tiap-tiap tahun untuk jangka waktu lima tahun.

Sasaran stratejik Bappeda merupakan bagian yang integral dalam proses perencanaan stratejik Bappeda dan juga merupakan dasar yang sangat kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh. Kemudian pada masing-masing sasaran ditetapkan program yang akan dijalankan untuk mencapai sasaran terkait secara lebih terukur dan terkonsentrasi.

Penjabaran singkat mengenai sasaran yang merupakan penjabaran (break down) dari tujuan pada Bappeda Kota Padang Panjang adalah sebagai berikut :

Tujuan I : Meningkatkan Kualitas perencanaan pembangunan daerah dalam mewujudkan misi kota, melalui; peningkatan SDM Aparatur dan partisipasi stakeholder; peningkatan dokumen perencanaan, dan sarana prasarana pendukung.

Sasarannya adalah :1. Terjadinya peningkatan kemampuan SDM aparatur dan

partisipasi stakeholder dalam menyusun kegiatan pembangunan yang mengarah kepada pencapaian misi daerah dan kebutuhan masyarakat.

2. Tersedianya dokumen perencanaan yang bisa dijadikan acuan bagi penyusunan kegiatan pembangunan didukung oleh perangkat lunak/keras yang terintegrasi

Tujuan II : Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja/instansi dan stake holder dalam rangka akselerasi pembangunan dan pencapaian misi daerah

25

Page 26: Renstra Bappeda Ok!

Sasarannya adalah : Terjadinya peningkatan koordinasi

dengan unit kerja/instansi dan stake holder dalam rangka akselerasi pembangunan dan pencapaian misi daerah.

Tujuan III : Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan dalam rangka akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pembangunan.

Sasarannya adalah : Terjadinya peningkatan kualitas dan

kuantitas pelaksanaan monitoring, evalusi dan pelaporan kegiatan pembangunan yang terukur dan transparan

C. Strategi/ cara mencapai tujuan dan sasaran (lihat form: PS, RKT/Renja)

26