RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
of 39
/39
Embed Size (px)
Transcript of RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
BAB IBAB I
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dan sesuai dengan
Surat Edaran Nomor : 050/1020/409.201.2/2019 tentang Pedoman Penyusunan Perubahan
Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA – PD) Tahun 2019, maka Inspektorat Daerah
menyusun Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA – PD) Tahun 2019.
Proses penyusunan Perubahan Rencana Kerja Inspektorat Tahun 2019 ini dilakukan
karena adanya beberapa perubahan dari segi pendanaan disebabkan dengan adanya pergeseran
dan atau penambahan anggaran serta adanya perubahan beberapa target indikator kegiatan.
Keterkaitan antara Renja OPD dengan dokumen RKPD, Renstra OPD dan dokumen
lainnya dimana program dan kegiatan yang dituangkan dalam Perubahan Rencana Kerja ini
antara program dan kegiatan tidak ada perubahan maupun penambahan nomenklatur.
Selanjutnya Rencana Kerja Tahun 2019 nantinya digunakan sebagai tindak lanjut
untuk penentuan KUPA – PPAS P dan akan menjadi dasar dalam penyusunan dokumen
Perubahan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD – P ) Tahun 2019
mendatang.
Dasar hukum penyusunan Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Blitar ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah
Tingkat II Surabaya dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah – Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta ;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
jawab Keuangan Negara;
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2017 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2017 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017-2021 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017 – 2021
15. Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2017 tentang Kedudukan Susunan Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar.
16. Surat Edaran Nomor : 050/1020/409.201.2/2019 tentang Pedoman Penyusunan Perubahan
Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA – PD) Tahun 2019
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Perubahan Rencana Kerja Tahun 2019 adalah untuk
memberikan pedoman atau arah dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
pada tribulan ketiga dan keempat tahun 2019 dan target yang akan dicapai pada tahun
mendatang. Sedangkan tujuan yang dicapai dari penyusunan renja ini adalah :
1. Menciptakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Mewujudkan kemudahan dalam akuntabilitas kinerja di Inspektorat.
3. Optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan.
1.4 . Sistimatika Penulisan Renja.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu dan Capaian Renstra PD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan PD.
2.3 Isu-isu penting penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Reviu terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
2.6 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD sampai dengan Triwulan II
BAB III TUJUAN DAN SASARAN PD
3.1 Telaahan terhadap kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja PD
3.3 Program dan Kegiatan
BAB V PENUTUP
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Inspektorat Tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun lalu.
Rencana kerja Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2017 terdiri dari 5 (Lima) program
dan 21 kegiatan. Pada tahun 2017 Inspektorat memperoleh dana sebesar Rp. 9.230.830.600,-
yang digunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.2.869.889.000,- yang digunakan
untuk belanja gaji dan tunjangan PNS Inspektorat Kabupaten Blitar dan belanja Langsung
sebesar Rp.6.360.941.600,- yang digunakan untuk pembiayaan program dan kegiatan tahun
2017. Dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar Rp. 6.360.941.600,-
terealisasi sebesar 80,61 %
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2017 sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan dan telah diselaraskan dengan Renstra 2016 - 2021 dimana Renstra periode 2017
telah mengalami revisi. Dari beberapa program kegiatan yang dilaksanakan tersebut masih
banyak program dan kegiatan yang tergetnya tidak dapat terpenuhi 100 % diantaranya
adalah :
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan Formal.
Dari evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan baik dana maupun fisiknya tidak
memenuhi target yang ditetapkan ± 87,99 % . penyebab tidak terpenuhinya target
realisasi dikarenakan tidak semua pendidikan dan pelatihan dapat diikuti.
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya hanya tercapai
36,79 %. Penyebab tidak tercapainya target dikarenakan alokasi dana cetak tidak
digunakan keseluruhan mempertimbangkan prinsip-prinsip efisiensi.
c. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH.
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 93,73 %.
Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 75,92 %.
Penyebab tidak tercapainya target 100 % dikarenakan memang sebenarnya Inspektorat
tidak specifik mentargetkan untuk terjadinya kasus, namun berdasarkan realisasi tahun
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
lalu antara 60 sampai 70 kasus yang masuk di Inspektorat yang harus ditangani.
Untuk itu Inspektorat mengharapkan agar kedepannya terjadi penurunan terhadap
PNS yang melakukan pelanggaran baik itu pelanggaran disiplin PNS maupun kasus
perceraian PNS.
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 79,04 %.
Penyebab tidak tercapainya target 100 % dikarenakan belanja perjalanan dinas dalam
dan luar daerah yang disediakan untuk konsultasi dan koordinasi tidak terserap
seluruhnya mengingat prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi.
Kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Temuan Hasil pengawasan Eksternal
Dari evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan realisasinya belum mencapai
target yang diharpkan. Hal ini disebabkan uang lembur yang disediakan tidak terserap.
Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan RAD-PPK.
Dari capaian program dan kegiatan realisasinya belum memenuhi target yang
diharapkan. Hal tersebut dikarenakan pedoman pelaksanaan RAD-PPK dari Pusat
yaitu SE.Menteri Dalam Negeri Nomor 356/4429/SJ Tentang Pedoman pelaksanaan
Aksi Pencegahan dan pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah Tahun 2017 dan
Tahun 2017 yang baru terbit pada tanggal 21 November 2017 sehingga RAD-PPK
yang telah dianggarkan di tahun 2017 belum dapat dilaksanakan dan baru terserap
untuk koordinasi dan konsultasi sebesar 19,90 %.
Kegiatan Reviu Perencanaan dan Pelaporan Keuangan Daerah.
Dari hasil evaluasi terhadap realisasi program dan kegiatan Reviu Laporan keuangan
Daerah realisasinya telah tercapai 96,97 % dan fisiknya telah tercapai 100 %.
Rencana kerja Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2018 terdiri dari 5 (Lima) program dan 17
kegiatan. Pada tahun 2018 Inspektorat memperoleh dana sebesar Rp. 8.650.971.200,- yang
digunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.929.071.200,- yang digunakan untuk belanja
gaji dan tunjangan PNS Inspektorat Kabupaten Blitar dan belanja Langsung sebesar Rp.
5.721.900.000,- yang digunakan untuk pembiayaan program dan kegiatan tahun 2018. Dari total
anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar Rp. 5.721.900.000,- terealisasi sebesar Rp.
5.014.490.551 dengan capaian sebesar 87,64 %.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018 yang tergetnya tidak dapat terpenuhi
100 % diantaranya adalah :
a. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur.
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan Formal.
Dari target yang ditetapkan yaitu 44 orang, namun yang terealisasi sebesar 37 orang dengan
capaian 84,1%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan tidak semua pendidikan
dan pelatihan dapat diikuti atau tergantung adanya penawaran dari pihak lain.
b. Program Perencanaan, penganggaran, pengendalian dan Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Kegiatan Pengelolaan Administrasi Pejabat Fungsional
Dari target yang ditetapkan yaitu 22 orang, namun yang terealisasi sebesar 18 orang dengan
capaian 81,8%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan ada 4 orang P2UPD
Madya yang penilaiannya oleh Inspektorat Jenderal Kemendagri.
c. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
KDH.
Kegiatan pengawasan Internal Secara berkala
Dari target yang ditetapkan yaitu 332 LHP, namun yang terealisasi sebesar 114 LHP dengan
capaian 34,3%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan target yang
ditetapkan masih sama dengan target 2017 padahal berdasarkan PKPT Tahun 2018, target
tersebut sudah berubah.
Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar (Saber pungli)
Dari target yang ditetapkan yaitu 20%, namun yang terealisasi sebesar 0% dengan capaian
0%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan adanya OTT yang dilakukan
oleh Tim Saber Pungli yaitu Kepala Desa Soso, Kepala Desa Pojok dan Camat Kanigoro.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Tabel 2.1
Kabupaten Blitar
Tahun Lalu 2017
Target program dan
kegiatan (Renja PD
tahun berjalan
Target Renja
renstra (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
PROGRAM
PELAYANAN
ADMINISTR
ASI
PERKANTOR
AN
Tercukupinya
administrasi
Penyediaan dan
Tercukupinya
administrasi
perkantoran
PROGRAM
PENINGKAT
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Penyediaan dan
pemeliharaan gedung,
peralatan dan
perlengkapan kantor,
serat kendaraan
operasional kantor
BM Meubeler ruang
BM Pengadaan
belanja pemeliharaan
belanja pemeliharaan
Program
Peningkatan
Kapasitas
Pendidikan dan
Peningkatan
Kompetensi
Aparatur
Inspektorat
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Pemenuhan jumlah
Penyusunan
Kegiatan
pelaksanaan
Inventarisasi
Progam
peningkatan
Sistem
Pengawasan
Inventarisasi
evaluasi tindak
lanjut hasil
Jumlah temuan
pengawasan eksternal
yang ditindaklanjuti
Rapat
koordinasi
Pengawasan
Pelaksanaan
Reviuw
Laporan
Keuangan
Pengendalian
Disiplin
Aparatur
Kegiatan
reviuw
perencanaan
pembangunan
(RPJMD,
Pelaksanaan
pembinaan
urusan
pemerintahan
Kegiatan
Pengawasan
urusan
pemerintahan
desa
Kegiatan
pelaksanaan
pengawasan
Kegiatan
Pengawasan
Kegiatan
Sosialisasi
Penanganan
Kasus
Pengaduan
Pencegahan dan
Penanganan
Kasus
Pengaduan
Review
Perencanaan
Evaluasi
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Inspektorat.
Pelayanan yang dilakukan oleh Inspektorat berdasarkan Indikator Kinerja yang
sudah ditentukan adalah Indikator Kinerja Kunci (IKK) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008. Dalam Indikator Kinerja Kunci (IKK) tidak ada
penetapan dalam renstra, karena selama ini memang tidak pernah dicantumkan.
Untuk kedepannya, akan dicantumkan dalam renstra Inspektorat. Untuk opini BPK
terhadap Laporan Keuangan Daerah, target yang ditetapkan sesuai dengan target
yang ditetapkan pada RPJMD. Realisasi capaian sesuai dengan target pada RPJMD
yaitu WTP. Untuk rasio temuan BPK RI yang ditindaklanjuti, tidak ditetapkan
dalam renstra OPD. Hal tersebut dapat dilihat pada Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan Semesteran yang dikeluarkan oleh BPK RI.
Untuk lebih jelasnya dapat diliat pada tabel berikut :
Tabel 2.2
analis is
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
2. Rasio
Jumlah Temuan pemeriksaan pada tahun 2017 realisasi temuan sebanyak 724
temuan, dan untuk Tahun 2018 sebanyak 765 temuan.
Temuan pada tahun 2018 meningkat daripada tahun 2017, hal ini dikarenakan
tindak lanjut rekomendasi tahun sebelumnya ada yang beum selesai dtindaklanjuti.
Selain itu, kurang optimalnya Tim Evaluasi Tindak Lanjut Rekomendasi BPK dan
OPD temuan material masih belum dapat menyetor kembali ke kas daerah.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2.3. Isue-isue Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Inspektorat
2.3.1 Tingkat Kinerja Pelayanan Inspektorat
Untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan Inspektorat dalam pelaksanaan tugas
dibidang pengawasan maka ditetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan
(PKPT) untuk tahun 2019. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun
2019 tersebut ditetapkan dengan Keputusan Bupati Blitar Nomor : 188/513
/409.06/KPTS/2018 tentang Penetapan Program Kerja Pengawasan Tahunan
Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2019. Selain Program Kerja
Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2019 terkait dengan pedoman pelayanan
yang dilakukan oleh Inspektorat, ditetapkan pula Peraturan Bupati Blitar Nomor 63
Tahun 2018 Tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2019.
Dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) untuk tahun 2019 tersebut
disebutkan bahwa pengawasan dilakukan melalui :
a. Pemeriksaan / ( Audit )
Reviu Perencanaan Pembangunan ( RKPD, KUA-PPAS-P,KUA-PPAS
tahun berjalan, RKA-P dan RKA tahun akan datang )
Reviu Pengadaan Barang/Jasa ( PBJ ) dan Penyerapan Anggaran
Reviu DAK
c. Evaluasi :
SAKIP OPD
SPIP
PPRG
d. Pemantauan ( Monitoring )
mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain :
Monev Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Temuan BPK
Monev Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Temuan APIP
Monev Reformasi Birokrasi
Monev Laoran Gratifikasi
Monev Pencegahan korupsi
Monev Zona Integritas
Monev Aplikasi “LAPOR – SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik”
Direncanakan sebanyak 179 Obyek Pemeriksaan yang terdiri dari :
- pemeriksaan reguler Desa sebanyak 112 obrik,
- pemeriksaan OPD sebanyak 51 obrik
- pemeriksaan dana BOS, DAK Bansos dan Hibah sebanyak 16 lokus.
- penanganan kasus : 28 kasus
Selain itu, Inspektorat juga melaksanakan fungsi konsulting salah satu kegiatan
yang dilaksanakan adalah pelaksanaan Klinik Desa yang melibatkan Dinas PMD,
Bagian Pemerintahan dan KPP Pratama.
Hal kritis yang terkait dengan pelayanan yaitu :
1. meningkatkan pengawasan dan pembinaan
2. konsultasi setiap hari yang terdokumentasi dengan baik
3. evaluasi TLHP BPK dan TLHP APIP
4. pelaksanaan audit kinerja
5. monev terkait pelaksanaan rencana aksi pencegahan korupsi dan stategi
nasional pencegahan korupsi
2.3.2 Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan
fungsi OPD
permasalahan dan hambatan diataranya :
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2. Tidak sebandingnya tenaga yang tersedia dengan beban kerja.
3. Latar belakang personil yang bervariasi.
Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan OPD
1. Adanya peraturan yang dinamis
2. OPD masih menganggap Inspektorat belum melakukan pembinaan namun
menganggap Inspektorat sebagai pencari kesalahan
Peluang
pemberantasan tindak pidana Korupsi
pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang pejabat sudah semakin meningkat.
2.3.4. Dampak terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian
program nasional/internasional.
Terhadap pencapaian visi misi Bapak Bupati dan Wakil Bupati, dimana pengampu
indikator kinerja daerah untuk Inspektorat adalah Nilai SAKIP. Kegiatan ini berdiri
sendiri dan dilaksanakan sejak Tahun 2017. Target terhadap nilai SAKIP
Pemerintah Kabupaten Blitar untuk Tahun 2019 adalah BB.
Sedangkan terhadap capaian program nasional, untuk Inspektorat Kabupaten Blitar
adalah Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi dari KPK dan Stranas PK dari KPK,
Verifikasi LHKASN, Operasionalisasi Saber Pungli, Pengendalian Gratifikasi, dan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak Tahun
2017.
Selain itu, sesuai dengan RPJMN Presiden dan Wakil Presiden, bahwa Kapabilitas
APIP untuk Tahun 2019 harus pada level 3.
2.3.5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk
ditindak lanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang
direncanakan.
Beberapa hal yang menjadi catatan dari hal tersebut diatas diantaranya adalah :
1. Perlunya komitmen bersama antar pimpinan OPD dalam penegakan
penyelenggaraan pemerintahan yang berwibawa, bersih dan bebas KKN.
2. Melaksanakan pengendalian intern antara pimpinan dan staf di masing-masing
OPD (SPIP)
3. Pengadaan Barang dan jasa menggunakan sistem online.
4. Perlunya kesadaran OPD dalam menindak lanjuti hasil temuan pemeriksaan
(BPK dan APIP) baik yang merugikan keuangan negara atau daerah dan lebih
tertib dalam pengelolaan keuangan negara / daerah dengan kewajiban setor
kepada negara atau daerah serta pelanggaran terhadap prosedur dan tata kerja
lainnya.
6. Perlunya komitmen dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah.
2.4. Revieu terhadap Rancangan Awal RKPD
Berdasarkan prioritas pembangunan yang ditetapkan dalam Dokumen
Recana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2019 dan Renstra SKPD,
serta DPA Inspektorat Tahun 2019, bahwa Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar
melaksanakan 5 program yang terdiri dari 16 Kegiatan. Dari program dan
kegiatan yang telah ditetapkan tersebut, terdapat perubahan pada target indikator.
Hal ini disebabkan untuk realisasi pada tribulan kedua ini ada yang melebihi
100% dan atau ada yang perlu direvisi target nya sehingga perlu merubah target
indikator kinerja tersebut. Selain itu, perlu dilakukan penyesuaian antara anggaran
di Renja dengan DPA beserta pergeseran dan penambahan pada Perubahan
Anggaran Tahun 2019.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Tabel 2.4
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BLITAR
CATA
TAN
PEN
TING
PROGRAM/KEGIA
TAN
LOKA
SI
INDIKATOR
PROGRAM
(OUTCOME)/KE
GIATAN
(OUTPUT)
Tar
Pelatihan formal
Jumlah ASN
Inspektorat yang
mengikuti dikalt,
Pejabat fungsional
(P2UPD) yang
dinilai angka
(RAD-PPK) PPK)
Jumlah fasilitasi
kegiatan PMPRB
diverifikasi Data
untuk LHKASN
OPD yang
yang dievaluasi
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 tahun 2017 tentang
Kedudukan, susunan organisasi uraian tugas dan fungsi serta tata kerja perangkat daerah, pada
Bab II Pasal 2 point 1 dinyatakan bahwa Inspektorat adalah unsur pengawas penyelenggaraan
pemerintah daerah dan melaksanakan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintah daerah sehingga tidak mengakomodir usulan Program dan Kegiatan masyarakat.
2.6 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD sampai dengan Triwulan II
Terkait dengan anggaran pada Renja Inspektorat Tahun 2019 sama dengan anggaran pada DPA
Tahun 2019. Serapan anggaran pada Triwulan II Tahun 2019 ini untuk Belanja Langsung
sebesar 30,12 % atau sebesar Rp. 1.851.707.656 dari Rp. 6.148.456.000. Sedangkan terkait
dengan realisasi kinerja dan anggaran pada program dan kegiatan sampai dengan Triwulan II
Tahun 2019 ini, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
TABEL2.6
Renja Perangkat Daerah Kabupaten Blitar Kabupaten Blitar
Periode Pelaksanaan Tribulan II
Nama SKPD : Inspektorat
Indikator dan target kinerja perangkat daerah Kabupaten Blitar yang mengacu pada sasaran RKPD :
Meningkatnya pelayanan kesekretariatan Inspektorat
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
No
. Sasaran
Program /
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome) /
Kegiatan
(output)
ngjawab I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13=6+12
14=13/5x
100% 15
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K
R
p
Mening
katnya
pelayan
an
kesekre
tariatan
Inspekt
orat
PROGRAM
PELAYANA
N
ADMINISTR
ASI
PERKANTO
RAN
Persentase
Kepuasan
Aparatur
%
204.174.780 0 0 0 0 71.36 306.480.007 85.68 3.710.428.479 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Penyediaan
dan
Peningkatan
Administrasi
perkantoran
102.305.227 5
204.174.780 0 0 0 0 5 306.480.007 5 3.710.428.479 0 0
Inspektor
at
PROGRAM
PENINGKAT
% 139.600.000 80%
21.227.767 85%
21.170.636 0 0 0 0 85 42.398.403 85 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Penyediaan,
Pemeliharaan
dan
Peningkatan
% 139.600.000 355
21.227.767 355
21.170.636 0 0 0 0 355 42.398.403 355 0 0 0
Inspektor
at
PROGRAM
PENINGKAT
AN
KAPASITAS
SUMBER
DAYA
APARATUR
Persentase
Aparatur
yang
mengikuti
kegiatan
untuk
peningkata
688.590.436 90%
114.376.446 0 0 0 0 90 380.351.446 90.38 2.277.869.924 0 0
Inspektor
at
282.305.000 42%
98.046.446 0 0 0 0 42 380.351.446 42 2.277.869.924 0 0
Inspektor
at
Peningkatan
Kompetensi
Aparatur
Inspektorat.
Jumlah
aparatur
yang
mengikuti
peningkatan
kapasitas
Pejabat
fungsional
(P2UPD)
47
%
353.250.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Peningkatan
kapasitas
aparatur
Inspektorat
45
353.250.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mewuj
udkan
Dokum
en
Perenca
naan,
Pengan
ggaran,
dan
Pelapor
an
Yang
Berkual
itas
PROGRAM
PERENCAN
AN
,PENGANGG
ARAN,
PENGENDA
16.707.295 70%
31.208.150 0 0 0 0 70 16.701.445 0 126.068.696 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
penyusunan
dokumen
perencanaan
1.318.295 14 dok
8.078.150 0 0 0 0 14 9.396.445 14 9.396.445 0 0
pengelolaan
administrasi
pejabat
Fungsional
Jumlah
dokumen
administrasi
yang
dikelola
- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
kegiatan
pelaksanaan
15.164.000 level 2
16.050.000 0 0 0 0 level 2 29.864.000 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Inventarisasi
225.000 44%
7.080.000 0 0 0 0 40 7.305.000 40 116.672.251 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Pengembanaga
0 0 100
% 36,79% 24 17.650.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Mening
katnya
kualitas
pengaw
asan
dan
pembin
aan
dalam
penyele
nggaraa
n
Pemeri
ntahan
Daerah
PROGRAM
PENINGKAT
49.
- 0 0 0 0 6 43.382.000 6 43.382.000 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Evaluasi
225.000.000 0
13.015.186 0 0 0 0 0 13.240.000 0 733.242.146 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Pengawasan
148.280.000
44
LHP
164.307.000 0 0 0 0 44 312.587.000 44 3.222.755.000 0 0
Inspektor
at
kegiatan
Evaluasi
25.
- 0 0 0 0 0 0 0 372.002.670 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
penanganan
Kasus
pengaduan
809.025.000 100 480.950.000 3% 52425000 5%
49.382.500 0 0 0 0 3 101.807.500 3 1.699.039.500 3 0
Inspektor
at
Kegiatan
Sosialisasi
Unit
Pengendalian
Gratifikasi
Persentase
pejabat
0.01 798.845.828 0
38.052.400 0 82.800.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 131.616.860 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Pencegahan
dan
Pemberantasan
% 350.000.000 0%
48.575.727 0%
9.349.506 0 0 0 0 0 53.225.233 10 653.782.777 200 0
Inspektor
at
Kegiatan
pemantauan
,pelaksanaan
dan
pengendalian
33.
331
00
Kegiatan
Inventarisasi
316
LH
P
32.038.270 16 36.800.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Rapat
Koordinasi
Pengawasan
(RAKORWAS)
Persentase
kali
42.400.000 2 39.011.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pelaksaan
lap.
31.118.544 1 33.293.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengendalian
disiplin
aparatur
jumlah
90
OP
D
5.940.000 90 10.500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengawasan
urusan
pemerintahan
desa
1.121.960.500 220
1.426.428.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengawasan
24
OP
D
148.590.000 24 218.764.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengawasan
%
53.442.819 90 72.920.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Pada tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada kegiatan penyediaan dan peningkatan administrasi perkantoran, realisasi anggaran sampai
dengan Triwulan II sebesar 38,17% sedangkan kinerja sebesar 100%. Hal ini terkait dengan
indikator kinerja kegiatan yaitu jumlah jenis layanan administrasi perkantoran yang terdiri dari
5 item yaitu penyediaan layanan kerumahtanggaan, surat menyurat, penyediaan ATK, dan
mamin rapat serta kehumasan dilaksanakan setiap bulan oleh sekretariat.
2. Pada kegiatan penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur
realisasi anggaran sampai dengan Triwulan II sebesar 12,64% sedangkan capaian kinerja
sebesar 100%. Indikator kinerja adalah jumlah sarana dan prasarana yang berfungsi baik.
Target tahun 2018 sejumlah 355 sarpras yang berfungsi baik, sampai dengan trwiulan II,
kendaraan yang diservice sejumlah 10, komputer dan printer yang diservice sejumlah 15 kali.
Serta her kendaraan sejumlah 5.
3. Pada kegiatan pendidikan dan pelatihan formal realisasi anggaran sampai dengan Triwulan II
sebesar 61,52% sedangkan capaian kinerja sebesar 97,6%. Indikator kinerja kegiatan adalah
jumlah aparatur yang mengikuti diklat formal, dari target 43 orang, realisasi sebanyak 42 orang.
Diklat formal meliputi diklat teknis, diklat pembentukan, diklat penjenjangan, bimtek dan
workshop. Sampai dengan triwulan II sebagai berikut :
a. Diklat Audit Kinerja di BPK Jogja diikuti 14 orang tanggal 24 – 29 Maret 2019.
b. Diklat Audit Investigasi di BPK Jogja diikuti 19 orang tanggal 19 Pebruari 2019.
c. Diklat Pembentukan tanggal 21 april. s/d 5 mei 2019 diikuti oleh Yani Luneta di Makasar.
d. Diklat Penjenjangan Auditor Madya tanggal 25 mrt. s/d 4 april 2019 diikuti oleh Yuswidha
di Ciawi.
e. Diklat Pembentukan tanggal 25 maret s/d 8 april 2019 diikuti oleh Badruz, Ridha dan
Thoha di Bandung.
triwulan II sebesar 68,77 %. Indikator kinerja kegiatan adalah jumlah aparatur Inspektorat
yang mengikuti peningkatan kapasitas dan Pejabat Fungsional (P2UPD) yang dinilai angka
kreditnya. Sampai dengan triwulan II, target aparatur Inspektorat yang mengikuti peningkatan
kapasitas sebanyak 43 orang dengan realisasi sebesar 47 orang, capaian 109,3%. Hal ini
dikarenakan selain peningkatan kapasitas aparatur (capacity building) juga membiayai kegiatan
sosialisasi ataupun rapat diluar kota. Dengan rincian sebagai berikut :
a. Capacity Building ke Bandung pada tanggal 28 Pebruari – 3 maret 2019 diikuti oleh 41
orang.
b. Bintek pengelolaan SIPP dan Lapor tanggal 1 – 3 Mei 2019 di Jakarta diikuti oleh Retno A.
Dan Edi Sugianto.
c. Diklat Infrastruktur di Jogjakarta tanggal 24 – 28 Juni 2019 diikuti oleh 3 orang atas nama
Nizar, Agung dan Mukti.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
d. Workshop audit kinerja tanggal 27 – 28 Mei 2019 di tretes diikuti oleh Yuswidha.
Pejabat Fungsional (P2UPD) yang dinilai angka kreditnya sebanyak 18 orang.
5. Pada kegiatan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan realisasi anggaran sampai
dengan triwulan II sebesar 25,12%. Untuk realisasi kinerja yaitu jumlah dokumen yang disusun
sejumlah 14 jenis dokumen yaitu DPA, Renja, LKJIP, LKPJ, CALK.LPPD,Perkin, ikhtisar
hasil pengawasan, evaluasi rkpd (2), lkjip eselon 3, Laporan Keuangan, Laporan aset, laporan
realisasi fisik dan keuangan, laporan ke BPKP (2).
6. Pada kegiatan pelaksanaan Self Asesment APIP realisasi anggaran sampai dengan triwulan II
sebesar 31,12%, realisasi kinerja Kapabilitas APIP level 2. Telah diadakan bintek manajemen
resiko dan Kapabilitas APIP level 3 oleh BPKP pada tanggal 25 Maret 2019.
Selain itu, dilakukan Bintek Sim HP oleh BPKP pada tanggal 21 – 23 Pebruari 2019 di
Inspektorat.
realisasi anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 13,06 sedangkan untuk realisasi kinerja
sebesar 44%. Dapat dijelaskan bahwa jumlah laporan data hasil temuan pengawasan yg sudah
diinventarisasi dan dimutakhirkan sebanyak 40 LHP dari 179 LHP.
8. Kegiatan Reviu Perencanaan dan Laporan Pemerintah Daerah capaian realisasi anggaran
sampai dengan triwulan II sebesar 30,90% sedangkan untuk realisasi kinerja jumlah Dokumen
Perencanaan yang dilakukan reviu sebanyak 7 dokumen yaitu reviu LKPD, RKPD – P, LKJiP,
RKPD, DAK, PBJ, KUPA – PPAS P.
9. Kegiatan Evaluasi SAKIP OPD capaian realisasi anggaran sampai dengan triwulan II sebesar
4,11% sedangkan untuk realisasi kinerja jumlah SAKIP OPD yang dievaluasi, sampai dengan
Tribulan II belum ada.
10. Kegiatan Pengawasan Internal secara berkala capaian realisasi anggaran sampai dengan
triwulan II sebesar 19,47% sedangkan untuk realisasi kinerja jumlah laporan hasil pengawasan
yang disusun sejumlah 40 LHP.
11. Kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil temuan Pengawasan eksternal capaian realisasi
anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 30,62% sedangkan untuk realisasi kinerja
Prosentase tindaklanjut hasil temuan pengawasan eksternal yang dievaluasi sebesar 90,23%.
12. Kegiatan Verifikasi Data LHKASN realisasi anggaran sampai dengan triwulan II masih 0%
sedangkan untuk realisasi kinerja Prosentase ASN yang diverifikasi Data untuk LHKASN
sesuai target verifikasi masih 0%.
13. Kegiatan penanganan Kasus pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Daerah
capaian realisasi anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 23,26% sedangkan untuk
realisasi kinerja prosentase pengaduan masyarakat yg tertangani sebesar 100% yaitu dari
aduan yang masuk sebesar 5 kasus yang selesai ditangani sebesar 5 kasus.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
14. Kegiatan Sosialisasi Unit Pengendalian Gratifikasi realisasi anggaran sampai dengan triwulan
II masih 0% sedangkan untuk realisasi kinerja Persentase pejabat eselon II, III di lingkungan
Pemkab Blitar dan Kepala Desa yang taat melaporkan gratifikasi masih 0%. Hal ini
disebabkan rencana kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada tribulan ketiga.
15. Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar ( Saber Pungli) capaian realisasi
anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 16,28% sedangkan untuk realisasi kinerja
Persentase Penurunan Praktik Pungli disemua lini pelayanan publik sebesar 0%. Sampai
dengan tribulan 2, tidak ada tindakan OTT di semua lini pelayanan publik. Namun
dititikberatkan pada kegiatan pencegahan. Hal yang telah dilakukan adalah dengan rapat
koordinasi selama 2 kali yaitu pada akhir bulan Januari 2019 di Kebon Kopi Karanganyar dan
tanggal 6 Maret 2019 di SAM BISTRO. Juga telah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi ke
desa dan kecamatan.
Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK) capaian realisasi anggaran sampai dengan triwulan II
sebesar 13,90%. Sedangkan capaian kinerja sebagai berikut :
a. Jumlah OPD yang melaporkan RAD – PPK sebanyak 14 OPD, target 4 OPD sehingga
capaian sebesar 285%.
b. Jumlah fasilitasi kegiatan PMPRB sebanyak 3 kegiatan, capaian 100%. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah rapat koordinasi Tim Evaluasi PMPRB, Evaluasi PMPRB terhadap
11 OPD dan Evaluasi PMPRB Kabupaten. Indeks RB sebesar 51,8. 11 OPD sampling
evaluasi PMPRB adalah Inspektorat, BPKAD, BKPSDM, Setda, Dinkes, Diknas, Dinas
Pertanian, Dinas Peternakan dan Perikanan, Kec. Srengat, Dinas Kominfo dan Bappeda.
c. Jumlah OPD yang ditetapkan ZI pada tahun 2019, adalah OPD yang diusulkan menuju
WBK, yaitu ada 3 OPD terdiri dari DPMPTSP, Kec. Wlingi dan RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi. Capaian kinerja 100%.
keuangan daerah LKPD; Kegiatan pengendalian disiplin aparatur; Kegiatan pengawasan
khusus dana BOS, DAK, BANSOS dan Hibah; Kegitan pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan kegitan pertemuan/rapat diluar kantor; kegiatan sosialisasi penanganan kasus
pengaduan di Tahun 2018 tidak dilaksanakan karena tidak mendapat alokasi anggaran.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
BAB III
TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Sebagaimana yang diminta dalam bab ini yaitu penelaahan yang menyangkut arah
kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi OPD.
Terkait dengan tugas pokok dan fungsi, Inspektorat telah melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
program dan kegiatan pada OPD
Beberapa arah kebijakan yang ditetapkan Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar adalah
sebagai berikut :
kinerja serta dalam perencanaan dan pelaporan.
2. Mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja OPD, Desa, BUMD, dan objek
pengawasan lainnya
Sumber Daya Aparatur Pengawas.
menindak lanjuti Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 356/5152/SJ tanggal 12 Desember
2012 tentang Penyusunan Aksi Pencegahan dan pemberantasan Korupsi ( PPK ) Pemerintah
Daerah.
Fokus Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ( PPK ) sesuai lampiran Edaran
Menteri Dalam Negeri tersebut yaitu Pembentukan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu ( PTSP ) bagi Pemerintah yang belum membentuk kelembagaan PTSP. Transparansi
Pengelolaan Anggaran Daerah dan pengelolaan Barang dan Jasa. Aksi Pencegahan dan
pemberantasan Korupsi ( PPK ) Pemerintah Daerah ini sampai dengan Tahun 2018.
Dalam rangka percepatan pemberantasan korupsi di Kabupaten Blitar Inspektorat telah
menindak lanjuti rencana aksi pemberantasan korupsi tahun 2019-2020 melalui aplikasi
MCP Korsupgah KPK dan menindaklanjuti Stranas Pemberantasan Korupsi melalui aplikasi
JAGA KPK.
1. Perencanaan dan Penganggaran
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
b. Program dan Kegiatan RKPD, Renja SKPD mengacu pada RPJMD
c. Standar Satuan Harga (SSH) dan Analisis Standar Biaya (ASB
2. Pelayanan Terpadu Satu Pintu
a. Pelimpahan 100% kewenangan
c. Aplikasi perizinan
d. Ketersediaan aturan
e. Rekomendasi Teknis
b. Pokja Permanen
d. E-Katalog
b. Kelembagaan APIP
6. Dana Desa
a. Publikasi APBDes
b. Implementasi SISKEUDES
Selain itu, juga melaksanakan Survei Penilaian Integritas yang bekerjasama dengan BPS
Kabupaten Blitar sejak Tahun 2019.
Sedangkan sesuai dengan Stranas Pemberantasan Korupsi, fokus pada :
1. Perijinan dan Tata Niaga
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2. Keuangan Negara
Untuk pemerintah kabupaten/kota, fokus pada fokus Keuangan Negara point peningkatan
profesionalitas dan modernisasi pengadaan barang dan jasa.
Ukuran Keberhasilan:
2. Terpenuhinya jabatan fungsional pengadaan di setiap Pemda
3. Dialihkannya seluruh anggota Pokja pengadaan barang dan jasa di Pemda menjadi
pejabat fungsional pengadaan UKPBJ
bidang pengawasan yaitu dengan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan dari Aksi
Percepatan Pemberantasan Korupsi yang di Rencana Aksikan.
Selain itu, sesuai dengan RPJMN, bahwa Kapabilitas APIP pada tahun 2019 harus berada
pada level 3 dan Maturitas SPIP juga berada pada level 3. Untuk maturitas SPIP, sesuai
dengan surat dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur tanggal 29 Desember 2017 nomor
LEV-1233/PW 13/3/2017 perihal Laporan re-assessment Tingkat Maturits Penyelenggaraan
SPIP pada Pemerintah Kabupaten Blitar menyatakan bahwa sampai dengan tribulan II,
Pemerintah Kabupaten Blitar sudah berada pada level 3 terdefinisi.
Kebijakan nasional yang lain yang dilaksanakan adalah Pemberantasan Pungutan Liar.
Direncanakan untuk Tahun 2019 ini dititikberatkan pada tindakan pencegahan daripada
penindakan.
Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat Daerah Kabupaten
Blitar yang dikaitkan dengan tujuan, sasaran dan target kinerja pada Rencana Strategis (
Renstra ) Inspektorat adalah :
Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel
3.2.2. Sasaran
Pemerintahan Daerah
Tabel 3
Tujuan, Sasaran, Target Kinerja
( % )
BAB IV
Terhadap penyusunan program dan kegiatan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
adalah masalah pendanaan yang akan menjadi pagu anggaran pada program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan tahun 2019.
Inspektorat merencanakan 5 ( lima ) program dan 16 kegiatan antara lain :
Kode
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4.02.4.02.01.01
dan
dimutakhirkan
4.02.4.02.01.01.16
PROGRAM
PENINGKATAN
SISTEM
PENGAWASAN
736.007.650
TERBILANG = (Enam Milyar dua ratus lima belas juta tiga ratus enam puluh enam ribu
rupiah )
B A B V
Rencana Kerja Perubahan Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar tahun 2019 merupakan
penjabaran dari perencanaan program dan kegiatan tahunan yang telah disusun berdasarkan
pencapaian kinerja tahun sebelumnya dan pencapaian kinerja sampai dengan Tribulan II Tahun
berjalan. Penyusunan Rencana Kerja Perubahan ini dalam rangka menyesuaikan dengan anggaran
pergeseran maupun penambahan dan perubahan pada indikator kinerja kegiatan agar lebih
rasional.
kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Setiap aparatur Inspektorat yang telah ditunjuk sebagai pelaksana teknis kegiatan
berkewajiban untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan waktunya.
2. Perlunya komitment yang tegas dari pimpinan untuk pelaksanaan tugas tugas pengawasan.
3. Perlunya peningkatan wawasan aparat pengawas internal pemerintah dalam peningkatan
Sumber Daya Manusia ( SDM )
4. Meningkatkan kinerja agar pelaksanaan kegiatan Tahun 2019 bisa dilaksanakan sesuai target
yang telah ditentukan.
5. Akan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
serta melaporkan hasilnya setiap bulan kepada Bupati Blitar.
Akhirnya kita berharap mudah-mudahan Rencana Kerja Perubahan Inspektorat Daerah
Kabupaten Blitar tahun 2019 dapat memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan
program dan kegiatan Inspektorat setelah adanya perubahan anggaran dan target kinerja sehingga
apa yang menjadi tujuan dan sasaran Inspektorat bisa terwujud.
Blitar, Juli 2019
INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR
NIP.19600805 198903 1 013
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dan sesuai dengan
Surat Edaran Nomor : 050/1020/409.201.2/2019 tentang Pedoman Penyusunan Perubahan
Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA – PD) Tahun 2019, maka Inspektorat Daerah
menyusun Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA – PD) Tahun 2019.
Proses penyusunan Perubahan Rencana Kerja Inspektorat Tahun 2019 ini dilakukan
karena adanya beberapa perubahan dari segi pendanaan disebabkan dengan adanya pergeseran
dan atau penambahan anggaran serta adanya perubahan beberapa target indikator kegiatan.
Keterkaitan antara Renja OPD dengan dokumen RKPD, Renstra OPD dan dokumen
lainnya dimana program dan kegiatan yang dituangkan dalam Perubahan Rencana Kerja ini
antara program dan kegiatan tidak ada perubahan maupun penambahan nomenklatur.
Selanjutnya Rencana Kerja Tahun 2019 nantinya digunakan sebagai tindak lanjut
untuk penentuan KUPA – PPAS P dan akan menjadi dasar dalam penyusunan dokumen
Perubahan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD – P ) Tahun 2019
mendatang.
Dasar hukum penyusunan Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Blitar ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah
Tingkat II Surabaya dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah – Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta ;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
jawab Keuangan Negara;
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2017 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2017 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017-2021 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017 – 2021
15. Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2017 tentang Kedudukan Susunan Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar.
16. Surat Edaran Nomor : 050/1020/409.201.2/2019 tentang Pedoman Penyusunan Perubahan
Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA – PD) Tahun 2019
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Perubahan Rencana Kerja Tahun 2019 adalah untuk
memberikan pedoman atau arah dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
pada tribulan ketiga dan keempat tahun 2019 dan target yang akan dicapai pada tahun
mendatang. Sedangkan tujuan yang dicapai dari penyusunan renja ini adalah :
1. Menciptakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Mewujudkan kemudahan dalam akuntabilitas kinerja di Inspektorat.
3. Optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan.
1.4 . Sistimatika Penulisan Renja.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu dan Capaian Renstra PD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan PD.
2.3 Isu-isu penting penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Reviu terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
2.6 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD sampai dengan Triwulan II
BAB III TUJUAN DAN SASARAN PD
3.1 Telaahan terhadap kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja PD
3.3 Program dan Kegiatan
BAB V PENUTUP
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Inspektorat Tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun lalu.
Rencana kerja Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2017 terdiri dari 5 (Lima) program
dan 21 kegiatan. Pada tahun 2017 Inspektorat memperoleh dana sebesar Rp. 9.230.830.600,-
yang digunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.2.869.889.000,- yang digunakan
untuk belanja gaji dan tunjangan PNS Inspektorat Kabupaten Blitar dan belanja Langsung
sebesar Rp.6.360.941.600,- yang digunakan untuk pembiayaan program dan kegiatan tahun
2017. Dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar Rp. 6.360.941.600,-
terealisasi sebesar 80,61 %
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2017 sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan dan telah diselaraskan dengan Renstra 2016 - 2021 dimana Renstra periode 2017
telah mengalami revisi. Dari beberapa program kegiatan yang dilaksanakan tersebut masih
banyak program dan kegiatan yang tergetnya tidak dapat terpenuhi 100 % diantaranya
adalah :
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan Formal.
Dari evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan baik dana maupun fisiknya tidak
memenuhi target yang ditetapkan ± 87,99 % . penyebab tidak terpenuhinya target
realisasi dikarenakan tidak semua pendidikan dan pelatihan dapat diikuti.
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya hanya tercapai
36,79 %. Penyebab tidak tercapainya target dikarenakan alokasi dana cetak tidak
digunakan keseluruhan mempertimbangkan prinsip-prinsip efisiensi.
c. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH.
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 93,73 %.
Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 75,92 %.
Penyebab tidak tercapainya target 100 % dikarenakan memang sebenarnya Inspektorat
tidak specifik mentargetkan untuk terjadinya kasus, namun berdasarkan realisasi tahun
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
lalu antara 60 sampai 70 kasus yang masuk di Inspektorat yang harus ditangani.
Untuk itu Inspektorat mengharapkan agar kedepannya terjadi penurunan terhadap
PNS yang melakukan pelanggaran baik itu pelanggaran disiplin PNS maupun kasus
perceraian PNS.
Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 79,04 %.
Penyebab tidak tercapainya target 100 % dikarenakan belanja perjalanan dinas dalam
dan luar daerah yang disediakan untuk konsultasi dan koordinasi tidak terserap
seluruhnya mengingat prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi.
Kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Temuan Hasil pengawasan Eksternal
Dari evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan realisasinya belum mencapai
target yang diharpkan. Hal ini disebabkan uang lembur yang disediakan tidak terserap.
Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan RAD-PPK.
Dari capaian program dan kegiatan realisasinya belum memenuhi target yang
diharapkan. Hal tersebut dikarenakan pedoman pelaksanaan RAD-PPK dari Pusat
yaitu SE.Menteri Dalam Negeri Nomor 356/4429/SJ Tentang Pedoman pelaksanaan
Aksi Pencegahan dan pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah Tahun 2017 dan
Tahun 2017 yang baru terbit pada tanggal 21 November 2017 sehingga RAD-PPK
yang telah dianggarkan di tahun 2017 belum dapat dilaksanakan dan baru terserap
untuk koordinasi dan konsultasi sebesar 19,90 %.
Kegiatan Reviu Perencanaan dan Pelaporan Keuangan Daerah.
Dari hasil evaluasi terhadap realisasi program dan kegiatan Reviu Laporan keuangan
Daerah realisasinya telah tercapai 96,97 % dan fisiknya telah tercapai 100 %.
Rencana kerja Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2018 terdiri dari 5 (Lima) program dan 17
kegiatan. Pada tahun 2018 Inspektorat memperoleh dana sebesar Rp. 8.650.971.200,- yang
digunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.929.071.200,- yang digunakan untuk belanja
gaji dan tunjangan PNS Inspektorat Kabupaten Blitar dan belanja Langsung sebesar Rp.
5.721.900.000,- yang digunakan untuk pembiayaan program dan kegiatan tahun 2018. Dari total
anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar Rp. 5.721.900.000,- terealisasi sebesar Rp.
5.014.490.551 dengan capaian sebesar 87,64 %.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018 yang tergetnya tidak dapat terpenuhi
100 % diantaranya adalah :
a. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur.
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan Formal.
Dari target yang ditetapkan yaitu 44 orang, namun yang terealisasi sebesar 37 orang dengan
capaian 84,1%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan tidak semua pendidikan
dan pelatihan dapat diikuti atau tergantung adanya penawaran dari pihak lain.
b. Program Perencanaan, penganggaran, pengendalian dan Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Kegiatan Pengelolaan Administrasi Pejabat Fungsional
Dari target yang ditetapkan yaitu 22 orang, namun yang terealisasi sebesar 18 orang dengan
capaian 81,8%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan ada 4 orang P2UPD
Madya yang penilaiannya oleh Inspektorat Jenderal Kemendagri.
c. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
KDH.
Kegiatan pengawasan Internal Secara berkala
Dari target yang ditetapkan yaitu 332 LHP, namun yang terealisasi sebesar 114 LHP dengan
capaian 34,3%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan target yang
ditetapkan masih sama dengan target 2017 padahal berdasarkan PKPT Tahun 2018, target
tersebut sudah berubah.
Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar (Saber pungli)
Dari target yang ditetapkan yaitu 20%, namun yang terealisasi sebesar 0% dengan capaian
0%. Penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan adanya OTT yang dilakukan
oleh Tim Saber Pungli yaitu Kepala Desa Soso, Kepala Desa Pojok dan Camat Kanigoro.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Tabel 2.1
Kabupaten Blitar
Tahun Lalu 2017
Target program dan
kegiatan (Renja PD
tahun berjalan
Target Renja
renstra (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
PROGRAM
PELAYANAN
ADMINISTR
ASI
PERKANTOR
AN
Tercukupinya
administrasi
Penyediaan dan
Tercukupinya
administrasi
perkantoran
PROGRAM
PENINGKAT
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Penyediaan dan
pemeliharaan gedung,
peralatan dan
perlengkapan kantor,
serat kendaraan
operasional kantor
BM Meubeler ruang
BM Pengadaan
belanja pemeliharaan
belanja pemeliharaan
Program
Peningkatan
Kapasitas
Pendidikan dan
Peningkatan
Kompetensi
Aparatur
Inspektorat
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Pemenuhan jumlah
Penyusunan
Kegiatan
pelaksanaan
Inventarisasi
Progam
peningkatan
Sistem
Pengawasan
Inventarisasi
evaluasi tindak
lanjut hasil
Jumlah temuan
pengawasan eksternal
yang ditindaklanjuti
Rapat
koordinasi
Pengawasan
Pelaksanaan
Reviuw
Laporan
Keuangan
Pengendalian
Disiplin
Aparatur
Kegiatan
reviuw
perencanaan
pembangunan
(RPJMD,
Pelaksanaan
pembinaan
urusan
pemerintahan
Kegiatan
Pengawasan
urusan
pemerintahan
desa
Kegiatan
pelaksanaan
pengawasan
Kegiatan
Pengawasan
Kegiatan
Sosialisasi
Penanganan
Kasus
Pengaduan
Pencegahan dan
Penanganan
Kasus
Pengaduan
Review
Perencanaan
Evaluasi
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Inspektorat.
Pelayanan yang dilakukan oleh Inspektorat berdasarkan Indikator Kinerja yang
sudah ditentukan adalah Indikator Kinerja Kunci (IKK) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008. Dalam Indikator Kinerja Kunci (IKK) tidak ada
penetapan dalam renstra, karena selama ini memang tidak pernah dicantumkan.
Untuk kedepannya, akan dicantumkan dalam renstra Inspektorat. Untuk opini BPK
terhadap Laporan Keuangan Daerah, target yang ditetapkan sesuai dengan target
yang ditetapkan pada RPJMD. Realisasi capaian sesuai dengan target pada RPJMD
yaitu WTP. Untuk rasio temuan BPK RI yang ditindaklanjuti, tidak ditetapkan
dalam renstra OPD. Hal tersebut dapat dilihat pada Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan Semesteran yang dikeluarkan oleh BPK RI.
Untuk lebih jelasnya dapat diliat pada tabel berikut :
Tabel 2.2
analis is
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
2. Rasio
Jumlah Temuan pemeriksaan pada tahun 2017 realisasi temuan sebanyak 724
temuan, dan untuk Tahun 2018 sebanyak 765 temuan.
Temuan pada tahun 2018 meningkat daripada tahun 2017, hal ini dikarenakan
tindak lanjut rekomendasi tahun sebelumnya ada yang beum selesai dtindaklanjuti.
Selain itu, kurang optimalnya Tim Evaluasi Tindak Lanjut Rekomendasi BPK dan
OPD temuan material masih belum dapat menyetor kembali ke kas daerah.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2.3. Isue-isue Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Inspektorat
2.3.1 Tingkat Kinerja Pelayanan Inspektorat
Untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan Inspektorat dalam pelaksanaan tugas
dibidang pengawasan maka ditetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan
(PKPT) untuk tahun 2019. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun
2019 tersebut ditetapkan dengan Keputusan Bupati Blitar Nomor : 188/513
/409.06/KPTS/2018 tentang Penetapan Program Kerja Pengawasan Tahunan
Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2019. Selain Program Kerja
Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2019 terkait dengan pedoman pelayanan
yang dilakukan oleh Inspektorat, ditetapkan pula Peraturan Bupati Blitar Nomor 63
Tahun 2018 Tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2019.
Dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) untuk tahun 2019 tersebut
disebutkan bahwa pengawasan dilakukan melalui :
a. Pemeriksaan / ( Audit )
Reviu Perencanaan Pembangunan ( RKPD, KUA-PPAS-P,KUA-PPAS
tahun berjalan, RKA-P dan RKA tahun akan datang )
Reviu Pengadaan Barang/Jasa ( PBJ ) dan Penyerapan Anggaran
Reviu DAK
c. Evaluasi :
SAKIP OPD
SPIP
PPRG
d. Pemantauan ( Monitoring )
mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain :
Monev Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Temuan BPK
Monev Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Temuan APIP
Monev Reformasi Birokrasi
Monev Laoran Gratifikasi
Monev Pencegahan korupsi
Monev Zona Integritas
Monev Aplikasi “LAPOR – SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik”
Direncanakan sebanyak 179 Obyek Pemeriksaan yang terdiri dari :
- pemeriksaan reguler Desa sebanyak 112 obrik,
- pemeriksaan OPD sebanyak 51 obrik
- pemeriksaan dana BOS, DAK Bansos dan Hibah sebanyak 16 lokus.
- penanganan kasus : 28 kasus
Selain itu, Inspektorat juga melaksanakan fungsi konsulting salah satu kegiatan
yang dilaksanakan adalah pelaksanaan Klinik Desa yang melibatkan Dinas PMD,
Bagian Pemerintahan dan KPP Pratama.
Hal kritis yang terkait dengan pelayanan yaitu :
1. meningkatkan pengawasan dan pembinaan
2. konsultasi setiap hari yang terdokumentasi dengan baik
3. evaluasi TLHP BPK dan TLHP APIP
4. pelaksanaan audit kinerja
5. monev terkait pelaksanaan rencana aksi pencegahan korupsi dan stategi
nasional pencegahan korupsi
2.3.2 Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan
fungsi OPD
permasalahan dan hambatan diataranya :
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2. Tidak sebandingnya tenaga yang tersedia dengan beban kerja.
3. Latar belakang personil yang bervariasi.
Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan OPD
1. Adanya peraturan yang dinamis
2. OPD masih menganggap Inspektorat belum melakukan pembinaan namun
menganggap Inspektorat sebagai pencari kesalahan
Peluang
pemberantasan tindak pidana Korupsi
pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang pejabat sudah semakin meningkat.
2.3.4. Dampak terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian
program nasional/internasional.
Terhadap pencapaian visi misi Bapak Bupati dan Wakil Bupati, dimana pengampu
indikator kinerja daerah untuk Inspektorat adalah Nilai SAKIP. Kegiatan ini berdiri
sendiri dan dilaksanakan sejak Tahun 2017. Target terhadap nilai SAKIP
Pemerintah Kabupaten Blitar untuk Tahun 2019 adalah BB.
Sedangkan terhadap capaian program nasional, untuk Inspektorat Kabupaten Blitar
adalah Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi dari KPK dan Stranas PK dari KPK,
Verifikasi LHKASN, Operasionalisasi Saber Pungli, Pengendalian Gratifikasi, dan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak Tahun
2017.
Selain itu, sesuai dengan RPJMN Presiden dan Wakil Presiden, bahwa Kapabilitas
APIP untuk Tahun 2019 harus pada level 3.
2.3.5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk
ditindak lanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang
direncanakan.
Beberapa hal yang menjadi catatan dari hal tersebut diatas diantaranya adalah :
1. Perlunya komitmen bersama antar pimpinan OPD dalam penegakan
penyelenggaraan pemerintahan yang berwibawa, bersih dan bebas KKN.
2. Melaksanakan pengendalian intern antara pimpinan dan staf di masing-masing
OPD (SPIP)
3. Pengadaan Barang dan jasa menggunakan sistem online.
4. Perlunya kesadaran OPD dalam menindak lanjuti hasil temuan pemeriksaan
(BPK dan APIP) baik yang merugikan keuangan negara atau daerah dan lebih
tertib dalam pengelolaan keuangan negara / daerah dengan kewajiban setor
kepada negara atau daerah serta pelanggaran terhadap prosedur dan tata kerja
lainnya.
6. Perlunya komitmen dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah.
2.4. Revieu terhadap Rancangan Awal RKPD
Berdasarkan prioritas pembangunan yang ditetapkan dalam Dokumen
Recana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2019 dan Renstra SKPD,
serta DPA Inspektorat Tahun 2019, bahwa Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar
melaksanakan 5 program yang terdiri dari 16 Kegiatan. Dari program dan
kegiatan yang telah ditetapkan tersebut, terdapat perubahan pada target indikator.
Hal ini disebabkan untuk realisasi pada tribulan kedua ini ada yang melebihi
100% dan atau ada yang perlu direvisi target nya sehingga perlu merubah target
indikator kinerja tersebut. Selain itu, perlu dilakukan penyesuaian antara anggaran
di Renja dengan DPA beserta pergeseran dan penambahan pada Perubahan
Anggaran Tahun 2019.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
Tabel 2.4
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BLITAR
CATA
TAN
PEN
TING
PROGRAM/KEGIA
TAN
LOKA
SI
INDIKATOR
PROGRAM
(OUTCOME)/KE
GIATAN
(OUTPUT)
Tar
Pelatihan formal
Jumlah ASN
Inspektorat yang
mengikuti dikalt,
Pejabat fungsional
(P2UPD) yang
dinilai angka
(RAD-PPK) PPK)
Jumlah fasilitasi
kegiatan PMPRB
diverifikasi Data
untuk LHKASN
OPD yang
yang dievaluasi
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 tahun 2017 tentang
Kedudukan, susunan organisasi uraian tugas dan fungsi serta tata kerja perangkat daerah, pada
Bab II Pasal 2 point 1 dinyatakan bahwa Inspektorat adalah unsur pengawas penyelenggaraan
pemerintah daerah dan melaksanakan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintah daerah sehingga tidak mengakomodir usulan Program dan Kegiatan masyarakat.
2.6 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD sampai dengan Triwulan II
Terkait dengan anggaran pada Renja Inspektorat Tahun 2019 sama dengan anggaran pada DPA
Tahun 2019. Serapan anggaran pada Triwulan II Tahun 2019 ini untuk Belanja Langsung
sebesar 30,12 % atau sebesar Rp. 1.851.707.656 dari Rp. 6.148.456.000. Sedangkan terkait
dengan realisasi kinerja dan anggaran pada program dan kegiatan sampai dengan Triwulan II
Tahun 2019 ini, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
TABEL2.6
Renja Perangkat Daerah Kabupaten Blitar Kabupaten Blitar
Periode Pelaksanaan Tribulan II
Nama SKPD : Inspektorat
Indikator dan target kinerja perangkat daerah Kabupaten Blitar yang mengacu pada sasaran RKPD :
Meningkatnya pelayanan kesekretariatan Inspektorat
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
No
. Sasaran
Program /
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome) /
Kegiatan
(output)
ngjawab I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13=6+12
14=13/5x
100% 15
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K
R
p
Mening
katnya
pelayan
an
kesekre
tariatan
Inspekt
orat
PROGRAM
PELAYANA
N
ADMINISTR
ASI
PERKANTO
RAN
Persentase
Kepuasan
Aparatur
%
204.174.780 0 0 0 0 71.36 306.480.007 85.68 3.710.428.479 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Penyediaan
dan
Peningkatan
Administrasi
perkantoran
102.305.227 5
204.174.780 0 0 0 0 5 306.480.007 5 3.710.428.479 0 0
Inspektor
at
PROGRAM
PENINGKAT
% 139.600.000 80%
21.227.767 85%
21.170.636 0 0 0 0 85 42.398.403 85 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Penyediaan,
Pemeliharaan
dan
Peningkatan
% 139.600.000 355
21.227.767 355
21.170.636 0 0 0 0 355 42.398.403 355 0 0 0
Inspektor
at
PROGRAM
PENINGKAT
AN
KAPASITAS
SUMBER
DAYA
APARATUR
Persentase
Aparatur
yang
mengikuti
kegiatan
untuk
peningkata
688.590.436 90%
114.376.446 0 0 0 0 90 380.351.446 90.38 2.277.869.924 0 0
Inspektor
at
282.305.000 42%
98.046.446 0 0 0 0 42 380.351.446 42 2.277.869.924 0 0
Inspektor
at
Peningkatan
Kompetensi
Aparatur
Inspektorat.
Jumlah
aparatur
yang
mengikuti
peningkatan
kapasitas
Pejabat
fungsional
(P2UPD)
47
%
353.250.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Peningkatan
kapasitas
aparatur
Inspektorat
45
353.250.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mewuj
udkan
Dokum
en
Perenca
naan,
Pengan
ggaran,
dan
Pelapor
an
Yang
Berkual
itas
PROGRAM
PERENCAN
AN
,PENGANGG
ARAN,
PENGENDA
16.707.295 70%
31.208.150 0 0 0 0 70 16.701.445 0 126.068.696 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
penyusunan
dokumen
perencanaan
1.318.295 14 dok
8.078.150 0 0 0 0 14 9.396.445 14 9.396.445 0 0
pengelolaan
administrasi
pejabat
Fungsional
Jumlah
dokumen
administrasi
yang
dikelola
- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
kegiatan
pelaksanaan
15.164.000 level 2
16.050.000 0 0 0 0 level 2 29.864.000 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Inventarisasi
225.000 44%
7.080.000 0 0 0 0 40 7.305.000 40 116.672.251 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Pengembanaga
0 0 100
% 36,79% 24 17.650.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Mening
katnya
kualitas
pengaw
asan
dan
pembin
aan
dalam
penyele
nggaraa
n
Pemeri
ntahan
Daerah
PROGRAM
PENINGKAT
49.
- 0 0 0 0 6 43.382.000 6 43.382.000 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Evaluasi
225.000.000 0
13.015.186 0 0 0 0 0 13.240.000 0 733.242.146 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Pengawasan
148.280.000
44
LHP
164.307.000 0 0 0 0 44 312.587.000 44 3.222.755.000 0 0
Inspektor
at
kegiatan
Evaluasi
25.
- 0 0 0 0 0 0 0 372.002.670 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
penanganan
Kasus
pengaduan
809.025.000 100 480.950.000 3% 52425000 5%
49.382.500 0 0 0 0 3 101.807.500 3 1.699.039.500 3 0
Inspektor
at
Kegiatan
Sosialisasi
Unit
Pengendalian
Gratifikasi
Persentase
pejabat
0.01 798.845.828 0
38.052.400 0 82.800.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 131.616.860 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Pencegahan
dan
Pemberantasan
% 350.000.000 0%
48.575.727 0%
9.349.506 0 0 0 0 0 53.225.233 10 653.782.777 200 0
Inspektor
at
Kegiatan
pemantauan
,pelaksanaan
dan
pengendalian
33.
331
00
Kegiatan
Inventarisasi
316
LH
P
32.038.270 16 36.800.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
Rapat
Koordinasi
Pengawasan
(RAKORWAS)
Persentase
kali
42.400.000 2 39.011.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pelaksaan
lap.
31.118.544 1 33.293.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengendalian
disiplin
aparatur
jumlah
90
OP
D
5.940.000 90 10.500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengawasan
urusan
pemerintahan
desa
1.121.960.500 220
1.426.428.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengawasan
24
OP
D
148.590.000 24 218.764.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Kegiatan
pengawasan
%
53.442.819 90 72.920.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inspektor
at
Pada tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada kegiatan penyediaan dan peningkatan administrasi perkantoran, realisasi anggaran sampai
dengan Triwulan II sebesar 38,17% sedangkan kinerja sebesar 100%. Hal ini terkait dengan
indikator kinerja kegiatan yaitu jumlah jenis layanan administrasi perkantoran yang terdiri dari
5 item yaitu penyediaan layanan kerumahtanggaan, surat menyurat, penyediaan ATK, dan
mamin rapat serta kehumasan dilaksanakan setiap bulan oleh sekretariat.
2. Pada kegiatan penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur
realisasi anggaran sampai dengan Triwulan II sebesar 12,64% sedangkan capaian kinerja
sebesar 100%. Indikator kinerja adalah jumlah sarana dan prasarana yang berfungsi baik.
Target tahun 2018 sejumlah 355 sarpras yang berfungsi baik, sampai dengan trwiulan II,
kendaraan yang diservice sejumlah 10, komputer dan printer yang diservice sejumlah 15 kali.
Serta her kendaraan sejumlah 5.
3. Pada kegiatan pendidikan dan pelatihan formal realisasi anggaran sampai dengan Triwulan II
sebesar 61,52% sedangkan capaian kinerja sebesar 97,6%. Indikator kinerja kegiatan adalah
jumlah aparatur yang mengikuti diklat formal, dari target 43 orang, realisasi sebanyak 42 orang.
Diklat formal meliputi diklat teknis, diklat pembentukan, diklat penjenjangan, bimtek dan
workshop. Sampai dengan triwulan II sebagai berikut :
a. Diklat Audit Kinerja di BPK Jogja diikuti 14 orang tanggal 24 – 29 Maret 2019.
b. Diklat Audit Investigasi di BPK Jogja diikuti 19 orang tanggal 19 Pebruari 2019.
c. Diklat Pembentukan tanggal 21 april. s/d 5 mei 2019 diikuti oleh Yani Luneta di Makasar.
d. Diklat Penjenjangan Auditor Madya tanggal 25 mrt. s/d 4 april 2019 diikuti oleh Yuswidha
di Ciawi.
e. Diklat Pembentukan tanggal 25 maret s/d 8 april 2019 diikuti oleh Badruz, Ridha dan
Thoha di Bandung.
triwulan II sebesar 68,77 %. Indikator kinerja kegiatan adalah jumlah aparatur Inspektorat
yang mengikuti peningkatan kapasitas dan Pejabat Fungsional (P2UPD) yang dinilai angka
kreditnya. Sampai dengan triwulan II, target aparatur Inspektorat yang mengikuti peningkatan
kapasitas sebanyak 43 orang dengan realisasi sebesar 47 orang, capaian 109,3%. Hal ini
dikarenakan selain peningkatan kapasitas aparatur (capacity building) juga membiayai kegiatan
sosialisasi ataupun rapat diluar kota. Dengan rincian sebagai berikut :
a. Capacity Building ke Bandung pada tanggal 28 Pebruari – 3 maret 2019 diikuti oleh 41
orang.
b. Bintek pengelolaan SIPP dan Lapor tanggal 1 – 3 Mei 2019 di Jakarta diikuti oleh Retno A.
Dan Edi Sugianto.
c. Diklat Infrastruktur di Jogjakarta tanggal 24 – 28 Juni 2019 diikuti oleh 3 orang atas nama
Nizar, Agung dan Mukti.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
d. Workshop audit kinerja tanggal 27 – 28 Mei 2019 di tretes diikuti oleh Yuswidha.
Pejabat Fungsional (P2UPD) yang dinilai angka kreditnya sebanyak 18 orang.
5. Pada kegiatan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan realisasi anggaran sampai
dengan triwulan II sebesar 25,12%. Untuk realisasi kinerja yaitu jumlah dokumen yang disusun
sejumlah 14 jenis dokumen yaitu DPA, Renja, LKJIP, LKPJ, CALK.LPPD,Perkin, ikhtisar
hasil pengawasan, evaluasi rkpd (2), lkjip eselon 3, Laporan Keuangan, Laporan aset, laporan
realisasi fisik dan keuangan, laporan ke BPKP (2).
6. Pada kegiatan pelaksanaan Self Asesment APIP realisasi anggaran sampai dengan triwulan II
sebesar 31,12%, realisasi kinerja Kapabilitas APIP level 2. Telah diadakan bintek manajemen
resiko dan Kapabilitas APIP level 3 oleh BPKP pada tanggal 25 Maret 2019.
Selain itu, dilakukan Bintek Sim HP oleh BPKP pada tanggal 21 – 23 Pebruari 2019 di
Inspektorat.
realisasi anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 13,06 sedangkan untuk realisasi kinerja
sebesar 44%. Dapat dijelaskan bahwa jumlah laporan data hasil temuan pengawasan yg sudah
diinventarisasi dan dimutakhirkan sebanyak 40 LHP dari 179 LHP.
8. Kegiatan Reviu Perencanaan dan Laporan Pemerintah Daerah capaian realisasi anggaran
sampai dengan triwulan II sebesar 30,90% sedangkan untuk realisasi kinerja jumlah Dokumen
Perencanaan yang dilakukan reviu sebanyak 7 dokumen yaitu reviu LKPD, RKPD – P, LKJiP,
RKPD, DAK, PBJ, KUPA – PPAS P.
9. Kegiatan Evaluasi SAKIP OPD capaian realisasi anggaran sampai dengan triwulan II sebesar
4,11% sedangkan untuk realisasi kinerja jumlah SAKIP OPD yang dievaluasi, sampai dengan
Tribulan II belum ada.
10. Kegiatan Pengawasan Internal secara berkala capaian realisasi anggaran sampai dengan
triwulan II sebesar 19,47% sedangkan untuk realisasi kinerja jumlah laporan hasil pengawasan
yang disusun sejumlah 40 LHP.
11. Kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil temuan Pengawasan eksternal capaian realisasi
anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 30,62% sedangkan untuk realisasi kinerja
Prosentase tindaklanjut hasil temuan pengawasan eksternal yang dievaluasi sebesar 90,23%.
12. Kegiatan Verifikasi Data LHKASN realisasi anggaran sampai dengan triwulan II masih 0%
sedangkan untuk realisasi kinerja Prosentase ASN yang diverifikasi Data untuk LHKASN
sesuai target verifikasi masih 0%.
13. Kegiatan penanganan Kasus pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Daerah
capaian realisasi anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 23,26% sedangkan untuk
realisasi kinerja prosentase pengaduan masyarakat yg tertangani sebesar 100% yaitu dari
aduan yang masuk sebesar 5 kasus yang selesai ditangani sebesar 5 kasus.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
14. Kegiatan Sosialisasi Unit Pengendalian Gratifikasi realisasi anggaran sampai dengan triwulan
II masih 0% sedangkan untuk realisasi kinerja Persentase pejabat eselon II, III di lingkungan
Pemkab Blitar dan Kepala Desa yang taat melaporkan gratifikasi masih 0%. Hal ini
disebabkan rencana kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada tribulan ketiga.
15. Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar ( Saber Pungli) capaian realisasi
anggaran sampai dengan triwulan II sebesar 16,28% sedangkan untuk realisasi kinerja
Persentase Penurunan Praktik Pungli disemua lini pelayanan publik sebesar 0%. Sampai
dengan tribulan 2, tidak ada tindakan OTT di semua lini pelayanan publik. Namun
dititikberatkan pada kegiatan pencegahan. Hal yang telah dilakukan adalah dengan rapat
koordinasi selama 2 kali yaitu pada akhir bulan Januari 2019 di Kebon Kopi Karanganyar dan
tanggal 6 Maret 2019 di SAM BISTRO. Juga telah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi ke
desa dan kecamatan.
Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK) capaian realisasi anggaran sampai dengan triwulan II
sebesar 13,90%. Sedangkan capaian kinerja sebagai berikut :
a. Jumlah OPD yang melaporkan RAD – PPK sebanyak 14 OPD, target 4 OPD sehingga
capaian sebesar 285%.
b. Jumlah fasilitasi kegiatan PMPRB sebanyak 3 kegiatan, capaian 100%. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah rapat koordinasi Tim Evaluasi PMPRB, Evaluasi PMPRB terhadap
11 OPD dan Evaluasi PMPRB Kabupaten. Indeks RB sebesar 51,8. 11 OPD sampling
evaluasi PMPRB adalah Inspektorat, BPKAD, BKPSDM, Setda, Dinkes, Diknas, Dinas
Pertanian, Dinas Peternakan dan Perikanan, Kec. Srengat, Dinas Kominfo dan Bappeda.
c. Jumlah OPD yang ditetapkan ZI pada tahun 2019, adalah OPD yang diusulkan menuju
WBK, yaitu ada 3 OPD terdiri dari DPMPTSP, Kec. Wlingi dan RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi. Capaian kinerja 100%.
keuangan daerah LKPD; Kegiatan pengendalian disiplin aparatur; Kegiatan pengawasan
khusus dana BOS, DAK, BANSOS dan Hibah; Kegitan pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan kegitan pertemuan/rapat diluar kantor; kegiatan sosialisasi penanganan kasus
pengaduan di Tahun 2018 tidak dilaksanakan karena tidak mendapat alokasi anggaran.
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
BAB III
TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Sebagaimana yang diminta dalam bab ini yaitu penelaahan yang menyangkut arah
kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi OPD.
Terkait dengan tugas pokok dan fungsi, Inspektorat telah melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
program dan kegiatan pada OPD
Beberapa arah kebijakan yang ditetapkan Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar adalah
sebagai berikut :
kinerja serta dalam perencanaan dan pelaporan.
2. Mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja OPD, Desa, BUMD, dan objek
pengawasan lainnya
Sumber Daya Aparatur Pengawas.
menindak lanjuti Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 356/5152/SJ tanggal 12 Desember
2012 tentang Penyusunan Aksi Pencegahan dan pemberantasan Korupsi ( PPK ) Pemerintah
Daerah.
Fokus Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ( PPK ) sesuai lampiran Edaran
Menteri Dalam Negeri tersebut yaitu Pembentukan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu ( PTSP ) bagi Pemerintah yang belum membentuk kelembagaan PTSP. Transparansi
Pengelolaan Anggaran Daerah dan pengelolaan Barang dan Jasa. Aksi Pencegahan dan
pemberantasan Korupsi ( PPK ) Pemerintah Daerah ini sampai dengan Tahun 2018.
Dalam rangka percepatan pemberantasan korupsi di Kabupaten Blitar Inspektorat telah
menindak lanjuti rencana aksi pemberantasan korupsi tahun 2019-2020 melalui aplikasi
MCP Korsupgah KPK dan menindaklanjuti Stranas Pemberantasan Korupsi melalui aplikasi
JAGA KPK.
1. Perencanaan dan Penganggaran
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
b. Program dan Kegiatan RKPD, Renja SKPD mengacu pada RPJMD
c. Standar Satuan Harga (SSH) dan Analisis Standar Biaya (ASB
2. Pelayanan Terpadu Satu Pintu
a. Pelimpahan 100% kewenangan
c. Aplikasi perizinan
d. Ketersediaan aturan
e. Rekomendasi Teknis
b. Pokja Permanen
d. E-Katalog
b. Kelembagaan APIP
6. Dana Desa
a. Publikasi APBDes
b. Implementasi SISKEUDES
Selain itu, juga melaksanakan Survei Penilaian Integritas yang bekerjasama dengan BPS
Kabupaten Blitar sejak Tahun 2019.
Sedangkan sesuai dengan Stranas Pemberantasan Korupsi, fokus pada :
1. Perijinan dan Tata Niaga
RENJA PERUBAHAN INSPEKTORAT TAHUN 2019
2. Keuangan Negara
Untuk pemerintah kabupaten/kota, fokus pada fokus Keuangan Negara point peningkatan
profesionalitas dan modernisasi pengadaan barang dan jasa.
Ukuran Keberhasilan:
2. Terpenuhinya jabatan fungsional pengadaan di setiap Pemda
3. Dialihkannya seluruh anggota Pokja pengadaan barang dan jasa di Pemda menjadi
pejabat fungsional pengadaan UKPBJ
bidang pengawasan yaitu dengan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan dari Aksi
Percepatan Pemberantasan Korupsi yang di Rencana Aksikan.
Selain itu, sesuai dengan RPJMN, bahwa Kapabilitas APIP pada tahun 2019 harus berada
pada level 3 dan Maturitas SPIP juga berada pada level 3. Untuk maturitas SPIP, sesuai
dengan surat dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur tanggal 29 Desember 2017 nomor
LEV-1233/PW 13/3/2017 perihal Laporan re-assessment Tingkat Maturits Penyelenggaraan
SPIP pada Pemerintah Kabupaten Blitar menyatakan bahwa sampai dengan tribulan II,
Pemerintah Kabupaten Blitar sudah berada pada level 3 terdefinisi.
Kebijakan nasional yang lain yang dilaksanakan adalah Pemberantasan Pungutan Liar.
Direncanakan untuk Tahun 2019 ini dititikberatkan pada tindakan pencegahan daripada
penindakan.
Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat Daerah Kabupaten
Blitar yang dikaitkan dengan tujuan, sasaran dan target kinerja pada Rencana Strategis (
Renstra ) Inspektorat adalah :
Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel
3.2.2. Sasaran
Pemerintahan Daerah
Tabel 3
Tujuan, Sasaran, Target Kinerja
( % )
BAB IV
Terhadap penyusunan program dan kegiatan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
adalah masalah pendanaan yang akan menjadi pagu anggaran pada program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan tahun 2019.
Inspektorat merencanakan 5 ( lima ) program dan 16 kegiatan antara lain :
Kode
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4.02.4.02.01.01
dan
dimutakhirkan
4.02.4.02.01.01.16
PROGRAM
PENINGKATAN
SISTEM
PENGAWASAN
736.007.650
TERBILANG = (Enam Milyar dua ratus lima belas juta tiga ratus enam puluh enam ribu
rupiah )
B A B V
Rencana Kerja Perubahan Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar tahun 2019 merupakan
penjabaran dari perencanaan program dan kegiatan tahunan yang telah disusun berdasarkan
pencapaian kinerja tahun sebelumnya dan pencapaian kinerja sampai dengan Tribulan II Tahun
berjalan. Penyusunan Rencana Kerja Perubahan ini dalam rangka menyesuaikan dengan anggaran
pergeseran maupun penambahan dan perubahan pada indikator kinerja kegiatan agar lebih
rasional.
kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Setiap aparatur Inspektorat yang telah ditunjuk sebagai pelaksana teknis kegiatan
berkewajiban untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan waktunya.
2. Perlunya komitment yang tegas dari pimpinan untuk pelaksanaan tugas tugas pengawasan.
3. Perlunya peningkatan wawasan aparat pengawas internal pemerintah dalam peningkatan
Sumber Daya Manusia ( SDM )
4. Meningkatkan kinerja agar pelaksanaan kegiatan Tahun 2019 bisa dilaksanakan sesuai target
yang telah ditentukan.
5. Akan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
serta melaporkan hasilnya setiap bulan kepada Bupati Blitar.
Akhirnya kita berharap mudah-mudahan Rencana Kerja Perubahan Inspektorat Daerah
Kabupaten Blitar tahun 2019 dapat memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan
program dan kegiatan Inspektorat setelah adanya perubahan anggaran dan target kinerja sehingga
apa yang menjadi tujuan dan sasaran Inspektorat bisa terwujud.
Blitar, Juli 2019
INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR
NIP.19600805 198903 1 013