Renja Bkppw III 2010
Transcript of Renja Bkppw III 2010
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar BelakangPengaruh global yang begitu kuat terutama dari negara-
negara maju terhadap kehidupan bangsa Indonesia, baik dari segi
budaya, perdagangan, tehnologi, informasi, politik, moneter bahkan
ideologi telah memberikan warna tersendiri dalam membentuk iklim
perubahan yang sangat cepat. Kondisi ini tentunya tidak dapat
dihindarkan, perubahan merupakan suatu keharusan dan kenyataan
yang harus diterima bahkan lebih diusahakan. Perubahan akan
membawa kehidupan masyarakat kearah yang lebih baik apabila
disikapi secara positif melalui perencanaan pembangunan yang
antisipatif dan akomodatif sehingga tekanan perubahan tersebut
dapat diproyeksikan melalui tujuan dan sasaran yang terencana
dengan jelas. Banyak potensi yang dapat dijadikan sebagai modal
pembangunan untuk menghadapi perubahan yang begitu cepat.
Kita harus selalu berfikir positif bahwa setiap perubahan adalah
perbaikan ke arah lebih baik.
Pemerintah, baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota sudah
melakukan upaya-upaya konstruktif melalui perencanaan
pembangunan yang cerdas dalam menghadapi perubahan yang
cepat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya dalam menyikapi
hal tersebut telah ditetapkan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
yang ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan,
perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksesibilitas
dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunhan
infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan
yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta
penataan struktur pemerintah daerah yang menyiapkan
kemandirian masyarakat Jawa Barat.
1.1.1. Visi dan Misi Jangka Menengah Daerah
1
Dengan segala potensi yang dimiliki oleh masyarakat Jawa
Barat sebagai modal pembangunan dan memperhatikan segala
kondisi yang selalu berubah tentunya diarahkan untuk menjawab
semua permasalahan yang adan maupun yang akan muncul
kemudian, maka Jawa Barat harus betul-betul dapat memanfaatkan
segala peluang yang dimiliki demi kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menjawab
tantangan pembangunan ke depan yang memerlukan percepatan
dalam pelaksanaannya, dengan menetapkan Visi Pemerintah
Daerah pada tahun 2008 – 2013 yang hendak dicapai dalam
tahapan kedua Pembangunan Jangka menengah Daerah Provinsi
Jawa Barat adalah :
“ Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis
dan Sejahtera “
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang
dituangkan kedalam RPJP dan RPJM Daerah dimana didalamnya
telah ditetapkan Rencana pembangunan yang akan dilaksanakan
secara periodik tersebut tentunya dapat memberikan gambaran
yang jelas kepada masyarakat terhadap pembangunan yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Dalam RPJM kedua ini,
Pemerintah Provinsi telah menetapkan Visi dan Misi yang akan
dicapai dalam rangka menjawab kebutuhan pembangunan dan
penyelesaian permasalahan. Banyak pembangunan yang telah
dilaksanakan pada Pemabangunan Lima Tahunan pertama (RPJM I)
dan hasilnnya telah dapat dirasakan bersama namun tentunya
belum dapat memuaskan semuanya karena masih banyak
permasalahan yang belum diselesaikan atau muncul permasalahan
baru hasil pembangunan yang harus diselesaikan melalui RPJM
tahap kedua.
Visi Pemerintah Jawa Barat yang telah ditetapkan tersebut
tentunya dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan arah
pembangunan yang ingin dicapai untuk lima tahun kedepan. Hal
tersebut akan diimplementasikan melalui Misi yang telah ditetapkan
2
dan selanjutnya akan dijabarkan ke dalam program dan kegiatan.
Adapun Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut yaitu:
Pertama : Mewujudkan Suber Daya Masyarakat Jawa Barat yang
Produktif dan Berdaya Saing.
Kedua : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional
Berbasis Potensi Lokal.
Ketiga : Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur
Wilayah.
Keempat : Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.
Kelima : Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan
Kualitas Demokrasi.
Penetapan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
tersebut, dalam pelaksanaanya tidak hanya didukung dan
dilaksanakan oleh OPD Provinsi yang ada, akan tetapi juga didukung
oleh pemerintah Kabupaten/Kota. Hal tesebut sebagaimana
diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2007
Tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Berdasarkan
pembagian kewenangan tersebut, maka perlu adanya sinergitas
antar tingkatan pemerintahan tersebut untuk saling mendukung
program pembangunan berdasarkan kewenangan masing- masing.
1.1.2. Kondisi Umum Daerah
Provinsi Jawa Barat dalam beberapa tahun kebelakang telah
melakukan pemantapan pembangunanyang selam ini menjadi isyu
strategis maupun permasalahan. Beberapa bidang pembangunan
daerah yang dilaksanakan meliputi, sosial budaya dan kehidupan
beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan tehnologi, sarana dan
prasarana, politik, ketentraman dan ketertiban masyarakat, hukum,
aparatur, tata ruang dan pengembangan wlayah, serta sumberdaya
alam dan lingkungan hidup merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional demikian juga dengan tingkatan
3
pemerintahan daerah lainnya. Dalam perkembangannya
pembanguna Jawa Barat telah mencapai beberapa kemajuan namun
demikian masih ada kekurangan yang harus segera diatasi.
Dalam rangka memudahkan dalam pengendalian dan
pemantauan pelaksanaan bidang pembangunan tersebut, Provinsi
Jawa Barat telah membagi kegiatan pembangunan tersebut
kedalam 4 kewilayahan koordinasi pembangunan. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh efektifitas dan efesiensi serta
sinergitas pembangunan dalam wilayah tersebut yang dilaksanakan,
baik oleh Provinsi maupun Kab./Kota. Khusus untuk Wilayah III,
dimana didalamnya terdapat Kab./Kota yang menjadi daerah
koordinasinya juga terdapat Kawasan Andalan Ciayumajakuning
yang kebetulan lingkup wilayahnya sama persis dengan lingkup
wilayah administratif Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah III, yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu,
Kuningan dan Majalengka. Setiap wilayah koordinasi memiliki
karakteristik tersendiri dibanding wilayah lain sehingga perlakuan
pembangunannya disesuaikan dengan kondisi wilayah tersebut.
Perencanaan pembangunan kewilayahan dimaksudkan untuk lebih
mendekatkan tujuan dan sasaran pembangunan kepada user atau
pemanfaat pembangunan itu sendiri. Secara komulatif
pembangunan kewilayahan tersebut menjadi pembangunan Jawa
Barat secara keseluruhan termasuk pembangunan yang
dilaksanakan oleh Kab./Kota se Jawa Barat.
Pada kesempatan ini, kondsi umum daerah yang akan
ditampilkan adalah Kondisi Umum Daerah dalam konteks Wilayah,
yaitu yang menjadi ruang lingkup Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III, sehingga secara spesifik wilayah dapat
terlihat. Seperti telah dijelaskan diatas Wilayah III, membawahi
koordinasi pemerintahan dan pembangunan dengan 5 kab./kota.
Potensi wilayah yang dimiliki sangat besar, terutama secara
geografis merupakan daerah perlintasan umum yang padat baik
darat maupun laut. Transpotarsi darat seperti, mobil dan kereta api
4
mempunyai volume dan frekuensi yang tinggi mengingat wilayah ini
masuk lintasan Jalur pantura yang ramai dan padat. Pelabuhan dan
Tol juga merupakan potensi strategis yang dapat menarik investor
untuk mebangun wilayah ini. Sebagai kawasan strategis untuk
perdagangan, industri, pendidikan, jasa, pariwisata, seni dan
budaya serta pembangunan kelautan menjadikan wilayah ini
menjadi wilayah potensial. Dukungan rencana pembangunan
Bandara Internasional, akses tol Cisundawu dan Palimanan – Cikopo
akan lebih mempercepat pembangunan. Terlebih lagi Cirebon juga
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) tentunya dalam skala
nasional merupakan wilayah yang memiliki potensi yang siap
dikembangkan dan memberi dampak pembangunan yang luas bagi
daerah sekitarnya. Pemerintah Provinsi sendiri sudah merespon
kondisi tersebut dengan menetapkan wilayah III sebagai Kawasan
Andalan Ciayumajakuning dengan berbagai potensi yang siap untk
dikembangkan. Adapun potensi tersebut antara lain,
pengembangan agribisnis mangga, pengembangan sistem
perdagangan komoditi beras dan palawija, Pengembangan destinasi
pariwisata berupa wisata budaya, eko wisata, wisata ziarah
(pilgrimage) serta pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai dan
Taman Raya Kuningan, Pengembangan perikanan Budidaya air
payau serta hutan mangrove, pengembangan industri makanan dan
minuman olahan.
1.1.2. Isu dan masalah Strategis
BKPP Wilayah III sebagai agen pembangunan di wilayah,
dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsinya seringkali
menghadapi beberapa isu dan permasalahan yang dapat
mengurangi optimalisasi fungsinya dalam rangka aktualisasi diri
sebagai OPD Provinsi yang strategis dan diperhitungkan terutama di
wilayah. Telah banyak kebijakan pemebangunan Pemerintah
Provinsi yang diarahkan dalam rangka pembangunan kewilayahan,
antara lain dengan mengembangkan Kawasan andalan dimana
5
program dan kegiatan yang dilaksanakan di kawasan tersebut harus
sinergis dengah program dan kegiatan Kab./Kota yang ada dalam
Kawasan andalan tersebut. Koordinasi dan fasilitasi secara intensif
merupakan cara yang paling tepat untuk menciptakan suatu
kesepemahaman terhadap pembangunan kewilayahan.
Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa Provinsi Jawa Barat
pada Tahun 2010 fokus pembangunan wilayah adalah dengan
mengembangkan kawasan andalan dengan memperhatikan
kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapat berperan
mendorong pertumbuhan ekonomi dikawasan itu sendiri dan
kawasan sekitarnya dengan sasaran Desa Pusat Pertumbuhan, Desa
Tertinggal dan Kota Pusat Pertumbuhan. Pada dasarnya
pengembangan kawasan andalan lebih ditekankan pada
peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan memberikan
peningkatan kesejahteraan rakyat. Banyak yang dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi dan Kab./Kota terhadap kawasan andalan
tersebut dengan membuat program dn kegiatan yang sesuai
dengan potensi dan permasalahan yang ada.
Beberapa permasalahan dan isu strategis yang dihadapi
antara lain
a. Permasalahan/Isu Strategis Jawa Barat
1) Aksesibilitas dan pelayanan pendidikan;
2) Aksesibilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat;
3) Apresiasi dan pengembangan budaya daearah;
4) Penanganan kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan;
5) Ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah;
6) Kesiagaan penanganan bencana alam dan pengendalian serta
peningkatan kualitas lingkungan hidup;
7) Pemerintahan Daerah belum efektif yang dipengaruhi oleh
kondisi politik yang belum mantap, menyebabkan pelayanan
publik belum optimal dan tuntutan pembentukan daerah
otonom meningkat.
6
b. Permasalahan/Isu strategis Wilayah Cirebon, antara lain :
1) Penataan daerah otonom sesuai dengan aspirasi dari bawah
serta mengikuti mekanisme yang telah ditentukan;
2) Kemiskinan penduduk oada daerah pertanian dan pesisir serta
transformasi struktural dari perdesaan ke perkotaan,
tradisional ke modern;
3) Keterbatasan lapangan kerja;
4) Ketimpangan sosial (RLS, AHH, Traficking) dan ekonomi (daya
beli);
5) Peningkatan laju pertumbuhan penduduk;
6) Keterbatasan infrastruktur;
7) Penetapan kawasan lindung;
8) Pencemaran dan kerusakan kawasan pesisir dan laut;
9) Perlunya peningkatan sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan;
10) Perlu peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan.
c. Permasalahan/Isu strategis Lingkup Tugas BKPP Wil.III.
1) Keterbatasan Kualitas dan kuantitas SDM;
2) Alokasi anggaran yang kurang proporsional;
3) Sarana dan prasarana kerja terbatas;
4) Kewenangan yang belum jelas dan tegas;
5) Belum adanya Goodwil dan political will baik dari Eksekutif
maupun legislatif untuk meningkatkan fungsi BKPP.
6) Masih kurangnya pemanfaatan fungsi BKPP bagi Kab./Kota
dalam penyelesaian permasalahan lintas Kab./Kota.
7) Kurangnya pemanfaatan BKPP oleh OPD Provinsi dalam
pelaksanaan koordinasi pembangunan di wilayah.
8) Belum mjelasnya sistem dan mekanisme koordinasi dalam
penyelesaian permasalahan di wilayah, baik lintas daerah
maupun sektor.
7
1.2.Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
1.2.1. Tugas dan Pokok
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat
Nomor 55 tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas
Unit dan Tata Kerja Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dapat dijelaskan
sebagai berikut :
(1) Badan mempunyai tugas pokok menyelenggrakan
koordinasi penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan di wilayah kerjanya berdasarkan asas
otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok Badan mempunyai
fungsi:
a. Penyelenggaraan dan penetapan kebijakan koordinasi
bidang kesekretariatan, pemerintahan, pembangunan,
perekonomian dan kesejahteraan sosial di wilayah III;
b. Pemberian dukungan koordinasi atas penyelenggaraan
pemerintahan bidang kesekretariatan, pemerintahan
pembangunan, perekonomian dan kesejahteraan sosial di
wilayah III;
c. Penyelenggaran tugas lain sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
1.2.2. FungsiDalam menyelenggarakan tugas pokok Badan mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan dan penetapan kebijakan koordinasi
bidang kesekretariatan, pemerintahan, pembangunan,
perekonomian dan kesejahteraan sosial di wilayah III;
2. Pemberian dukungan koordinasi atas penyelenggaraan
pemerintahan bidang kesekretariatan, pemerintahan
pembangunan, perekonomian dan kesejahteraan sosial di
wilayah III;
8
3. Penyelenggaran tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
1.2.3. Kewenangan
Kewenangan BKPP secara eksplisit tidak dijelaskan secara
eksplisit, akan tetapi dari Tugas Pokok dan Fungsi akan terlihat
indikasi, bahwa kewenangan yang dimiliki adalah melakukan
koordinasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian dan fasilitasi
serta monitoring program dan kegiatan pembangunan. Kewenangan
ini berkaitan dengan perencanaan, plaksanaan dan evaluasi
program dan kegiatan baik bersifat sektoral maupun lintas sektoral
bahkan lintas daerah dalam konteks wilayah.
1.2.4. Struktur Organisasi dan Pejabat StrukturalBerdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor......
tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah.
a. Badan Kordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat dipimpin oleh : Kepala Badan
b. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, dengan membawahi :
b.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b.2. Sub Bagian Keuangan
b.3. Sub Bagian Perencanaan dan Program.
c. Bidang Pemerintahan, terdiri dari :
c.1. Sub Bidang Desentralisasi
c.2. Sub Bidang Dekonsentarasi dan Tugas Pembantuan
d. Bidang Perekonomian, terdiri dari :
d.1. Sub Bidang
d.2. Sub Bidang
e. Bidang Pembangunan, terdiri dari :
e.1. Sub Bidang Infrastruktur
e.2. Sub Bidang Lingkungan Hidup
f. Bidang Kesejahteraan Sosial, terdiri dari ;
f.1. sub Bidang Pelayanan Sosial Dasar
f.2. Sub Bidang Pembangunan Sosial Dasar
9
g. Jabatan Fungsional
BAB II
VISI DAN MISI
BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN
DAN PEMBANGUNAN WILAYAH III PROVINSI JAWA BARAT
2.1. Visi Jangka Menengah SKPD
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayahn
III Provinsi Jawa Barat diharapkan menjadi agen pembangunan
wilayah dan miniatur Provinsi Jawa Barat di wilayah dan merupakan
10
kepanjangan tangan Gubernur dalam melaksanakan sebagian
fungsinya agar lebih efektif dan efesien. Delalu berupaya untuk
memberdayakan [potensi dan sumber daya yang ada dengan
bekerjasama secara intens dengan stakeholders wilayah untuk
menangani permasalahan dan isue strategis di wilayah.
Perlu adanya suatu konsep paradigma pembangunan ke
depan yang dapat memproyeksikan tujuan dan sasaran capaian
dalam rangka pembangunan kewilayahan secara terukur dan
konstruktif. Selain itu juga konsep paradigma pembangunan
tersebut merupakan bagian yang terintegrasi secara struktur
dengan kebijakan Pemerintah Provinsi melalui Visi dan Misi. Visi dan
Misi yang disusun merupakan refleksi dari kebutuhan dan
pemasalahan pembangunan di wilayah. Dengan demikian, maka
Visi dan Misi BKPP Wil.III tersebut merupakan penjabaran dan
bagian integral dari Visi dan Misi Pemerinta Provinsi Jawa Barat yang
dipersepsikan secara kewilayahan dengan mempertimbangkan
potensi SDA, kemampuan SDM, karakteristik budaya dan nilai sosial
lokal serta kondisi politik wilayah. Kesemuanya merupakan potensi
yang diperhitungkan dalam menyusun konsep paradigma
pembangunan wilayah yang dituangkan melalui Visi dan Misi BKPP
Wil.III periode 2008 – 2013.
Komitmen yang besar dan tanggung jawab yang tinggi
terhadap kepercayaan dalam mengemban tugas pokok dan fungsi
untuk turut menciptakan keberhasilan pembangunan kewilayahan
melalui sinergitas dan integrasi program dan terjaminnya
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara kondusif, maka BKPP
Wil.III merefleksikan harapan dan tujuan ke depan melalui
penetapan Visi-nya, yaitu :
“Tercapainya Sinergitas Pembangunan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat”
2.2. Misi Jangka Menengah SKPD
11
Untuk merealisasikan Visi BKPP Wil.III Provinsi Jawa Barat
tersebut diatas, telah ditetapkan beberapa Misi yang merupakan
instrumen implementasi dari adanya kebijakan Rencana Strategis
dengan memformulasikan langkah-langkah aplikatif selanjutnya
melalui program dan kegiatan.
Adapun Misi BKPP Wilayah III Provinsi Jawa Barat, adalah :
1. Meningkatkan kapasitas institusi melalui optimalisasi sumber
daya manusia yang memiliki kapabilitas dan akuntabilitas.
2. Memfasilitasi kerjasama antar kabupaten/kota dalam
pembangunan.
3. Meningkatkan sinergitas perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan.
4. Melaksanakan fungsi dan dukungan koordinasi, fasilitasi dan
konsultasi dalam pemecahan permasalahan lintas daerah.
BAB III
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010
3.1. Program/Kegiatan SKPD Tahun 2010
Bagaimana mengukur kesesuaian Tujuan dan Sasaran dalam
Renstra BKPP Wil. III dengan Program dan kegiatan yang akan
12
dilaksanakan, sehingga akan terlihat jelas, bahwa perencanaan
kegiatan yang disusun merupakan suatu rangkaian sistem
perencanaan yang simultan, antara konsep perencanaan OPD
dengan Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Barat. Ada beberapa
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh BKPP Wil.III dalam Tahun
Anggaran 2010 berdasarkan kedudukan program dan kegiatan
terhadap Renstra BKPP Wil.III sendiri.
Untuk lebih memperjelas keterkaitan Program dan Kegiatan pada
Tahun 2010 dengan Renstra OPD adaalah dengan mendasarkan
pada Tujuan dan Sasaran yang terdapat dalam masing-masing Misi.
Sehingga dari situ dapat terlihat program dan kegiatan apa saja
yang terkait dengan tujuan dan sasaran dalam tiap-tiap Misi.
Dibawah ini dapat dilihat Tujuan dan Sasaran serta program dan
kegaiatan, adalah :
A. Misi 1
a.1. Tujuan
Meningkatkan kinerja dan Eksistensi BKPP Wil.III Provinsi
Jawa Barat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan wilayah dengan dukungan aparatur yang
profesional, peka dan responsif serta berakhlak mulia.
a.2. Sasaran
1) Terciptanya pegawai yang profesional melalui
pengembangan sumber daya manusia aparatur.
2) Terbangunnya budaya kerja (displin dan berkinerja) yang
berkualitas.
3) Terwujudnya hubungan kerja yang harmonis dan kondusif
untuk membangun kerja tim (Team Work)
4) Terbinanya pegawai yang peka, responsif dan berakhlak
mulia.
B. Misi 2
b.1. Tujuan
Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan daerah yang
selaras dan serasi antar Kab./Kota yang direfleksikan dengan
13
pemberian pelayanan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
b.2. Sasaran
1) Meningkatnya akses pendidikan dan kesehatan
masyarakat melalui upaya bersama antar kab./Kota.
2) Revitalisasi nilai-nilai agama dan kearifan budaya lokal.
3) Meningkatnya aktivitas kerjasama UKM/IKM berbasis
potensi lokal.
4) meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan
buatan.
5) meningkatnya kinerja pemerintahan dan pembangunan
desa perbatasan.
C. Misi 3
c.1. Tujuan
Tercapainya perencanaan program dan kegiatan
pembangunan yang terpadu antar kabupaten, kota dan
provinsi.
c.2. Sasaran
1) Terwujudnya perencanaan program dan kegiatan yang
sinergis dan aspiratif dalam penanganan permasalahan
wilayah;
D. Misi 4
d.1. Tujuan
Turut menyelesaikan permasalahan lintas daerah dan
menjaga keharmonisan hubungan kerja antar daerah dan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
kewilayahan.
d.2. Sasaran
1) Terjalinnya hubungan kerja yang harmonis antar
pemerintah daerah.
2) Teratasinya masalah perbatasan antara kabupaten/kota
dan antar provinsi.
3)
14
Rencana Kerja Program dan Kegiatan Tahun Anggaran
2010
NO. PROGRAM KEGIATAN
1 Perencanaan , pengendalian dan pengawasan pembangunan daerah
Pelaksanaan Pra Musrenbang wilayah
2 Penanggulangan bencana alam dan perlindungan masyarakat
Siaga dan tanggap bantuan bagi korban bencana alam
3 Pengelelolaan Kekayaan dan keragaman Budaya
Unjuk prestasi budaya Kabupaten/Kota se Wilayah III
4 Pembinaan pemasyarakatan dan pengembangan olah raga
Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pospeda di tingkat wilayah
5 Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Monitoring kegiatan pemberdayaan perempuan di kab./kota se wilayah III
6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Monitoring kegiatan penanggulangan penyakit menular di kab./kota se wilayah III
7 Pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah Kesejahteraan (PMKS) lainnya.
Monitoring kegiatan PMKS di kab./kota se wilayah III
8 Keluarga berencana Monitoring kegiatan revitalisasi KB.
9 Peningkatan pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat
Fasilitasi taraweh keliling Gubernur bersama dengan masyarakat
10 Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Koordinasi dan Fasilitasi pengelolaan sumber daya air di Wilayah III
11 Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Monitoring dan evaluasi pemeliharaan, peningkatan pembanguna jalan dan jembatan
12 Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Rapat lanjutan fly over Gebang tentang Manajement Traffic
13 Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Rapat penataan ruang jalan masuk Kampung Batik
14 Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Fasilitasi kesepakatan Perbaikan kerusakan jalan provinsi
15 Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Koordinasi pelaksanaan pemeliharaan jalan kabupaten dan provinsi
16 Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Koordinasi pembangunan bidang infrstruktur perbatasan Jabar –Jateng.
17 Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Koordinasi rencana kegiatan kebinamargaan tahun anggaran 2010.
18 Perencanaan , pengendalian dan pengawasan pembangunan daerah
Koordinasi pembangunan Jalur KA jurusan parujakan-Pelabuhan
19 Peningkatan pelayanan angkutan
Koordinasi kegiatan PSDA di wilayah III tahun anggaran 2010
20 Pembangunan prasrana dan Fasilitasi Pembebasan tanah BIJB
15
fasilitas perhubungan Majalengka
21 Pemberdayaan sumberdaya pertanian
Koordinasi Percepatan pengelolaan pembangunan pertanian
22 Pembangunan prasrana dan fasilitas perhubungan
Fasilitasi pengembangan PPN Kejawanan
23 Pengelolaan kawasan lindung Fasilitasi penguatan peran dan fungsi Taman Nasional Gunung Ciremai
24 Rehabilitasi dan konservasisumber daya alam dan lingkungan hidup
Fasilitasi kerjama dalam pemulihan sumber air dan lahan kritis
25 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitip koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
Fasilitasi Usaha Ekonomi Produktif
26 Pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
Koordinasi penguatan LDPM (lembaga Distribusi Pangan Masyarakat)
27 Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan dan energi
Fasilitasi Percepatan Jabar Caang
28 Pengembangan system pendukung usaha bagi koperasi usaha mikro, kecil dan menengah
Koordinasi Usaha ekonomi produktif, GAPURA, Gemar Paket ABC
29 Peningkatan iklim investasi Koordinasi dan fasilitasi Minat infestasi di wilayah
30 Pengembangan system pendukung usaha bagi koperasi usaha mikro, kecil dan menengah
Koordinasi dan fasilitasi peningkatan kewirausahaan KUMKM
31 Peningkatan ketahanan pangan
Koordinasi sinergitas program pelestarian Swasembada Beras
32 Peningkatan ketahanan pangan
Monev dan pengendalian pelaksanaan program Raskin
33 Peningkatan ketahanan pangan
Koordinasi dan fasilitasi ketersediaan jumlah dan harga sembako
34 Pemantapan otonomi daerah dan system administrasi pemerintahan daerah
Fasilitasi peningkatan Pelayanan public di wilayah III
35 Pemantapan otonomi daerah dan system administrasi pemerintahan dearah
Fasilitasi kerjasama antar daerah dalam rangka optimalisasi fungsi OPD
36 Pemantapan otonomi daerah dan system administrasi pemerintahan darah
Monitoring persiapan Pilkada Indramayu
37 Pemeliharaan ketertiban umum dan Ketentraman masyarakat
Koordinasi pemeliharaan ketentraman dan ketertiban Umum di Wilayah III
16
3.2. Capaian Kinerja Tahun Lalu dan Tahun Anggaran
Berjalan
Selama kurun waktu Tahun anggaran 2009, telah
melaksanakan 12 program dengan 16 kegiatan yang terakomodir
dalam DPA yang juga merupakan upaya pemecahan permasalahan
wilayah yang sangat diharapkan memberikan pengaruh positif bagi
masyarakat Wilayah Cirebon khususnya. Adapun realisasi anggaran
sebesar ...... dengan realisasi fisik....%. Selain itu juga ada beberapa
program dan kegiatan yang tidak secara eksplisit tercantum dalam
DPA yang dilaksanakan dengan melakukan outsourching dengan
stakeholder di wilayah.
Sedangkan tahun anggaran 2010 sebesar Rp.
8.676.829.697,00 sampai dengan triwulan pertama, BKPP Wilayah III
telah berhasil dalam pencapaian kinerja anggarannya adalah secara
fisik 17.61% dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
1.527.730.750,00 Adapun program dan kegiatan yang terakomodir
dalam DPA adalah 9 Program dengan 10 kegiatan. Penyelesaian
permasalahan wilayah lainnya yangtidak terakomodir secara
langsung dalam DPA dilaksanakan dengan memberdayakan potensi
stakeholder wilayah yang ada.
3.3. Permasalahan yang dihadapi dan Upaya Penanganannya
Pada dasarnya Program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh BKPP Wil.III Provinsi Jawa barat merupakan implementasi dari
Tupoksi dan kewenangan yang ada dengan mensinergikan pada
Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Barat melalui capaian Visi
dan Misi. Semua tujuan dan sasaran serta indikator kinerja program
dan kegiatan diarahkan untuk merealisasikan tujuan pembangunan
masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan. Dalam pelaksanaannya,
tidak hanya dapat dilaksanakan oleh BKPP Wil.III saja tetapi perlu
dukungan OPD Provinsi maupun Kab./Kota. Hal ini penting
mengingat kegiatan yang dilaksanakan memberikan manfaat bagi
17
OPD Provinsi terkait maupun Pemerintah Daerah Kab./Kota dalam
mkonteks kewilayahan.
Ada beberpa faktor yang sangat mempengaruhi
terealisasinya tujuan dan sasaran kegiatan yang dilaksanakan.
Dinamika masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan dan
lingkungan kerja yang ada menuntut percepatan dalam
penyelesaian masalah yang cepat. Apabila faktor pengaruh dan
permasalahan, baik internal maupun eksternal tidak teratasi akan
menganggu pelaksanaan program dan kegiatan. Adapun Faktor
pengaruh sekaligus permasalahan tersebut, adalah :
1) Keterbatasan Kualitas dan kuantitas SDM;
Kondisi ini terjadi disebabkan sistem rekruitmen, rotasi dan
mutasi yang kurang baik. Perputaran pegawai yang seharusnya
dapat menjadi penyegaran dan pengalaman serta alat mengasah
kemampuan jarang terjadi. Secara kuantitas juga, masih kurang
memadai sehingga percepatan penyelesaian pekerjaan tertunda
dari target waktu. Keterbatasan kemampuan juga meberikan
andil tertundanya percepatan kegiatan dan bisa jadi pemahaman
subtansi kegiatan juga dapat berbeda dan pada akhirnya
pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan dapat terganggu.
2) Alokasi anggaran yang kurang proporsional;
Komposisi dan struktur anggaran yang diusulkan seringkali
tidapat terealisir seluruhnya. Hal ini membawa konsekuensi
perlunya redefinisi terhadap program dan kegiatan yang sudah
diusulkan. Optimalisasi menjadi berkurang, disebabkan alokasi
anggaran yang terbatas. Sistem penganggaran yang ada dan
disusun oleh TAPD kurang memperhatikan urgenitas dan
proporsional serta prioritas dari program dan kegiatan yang
diusulkan. Penetapan plafon anggaran yang dilakukan sementara
18
ini lebih bersifat memaksakan diri atas dasar persepsi TAPD
tanpa ada komunikasi yang komprehensip. Akibatnya program
dan kegiatan yang dilaksanakan dengan alokasi anggaran yang
ada menjadi kurang optimal dalam mencapai indikator kinerja
yang diharapkan.
3) Sarana dan prasarana kerja terbatas;
Kenyamanan kerja dan peningkatan kinerja sangat ditentukan
oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang ada. Hal ini
memberikan kontribusi yang besar terhadap pelaksanaan dan
kelancaran program/kegiatan. Kesuksesan pelaksanaan program
dan kegiatan tergantung adanya kelengkapan sarana dan
prasarana yang dapat menunjang secara langsung. Seringkali
kendala dalam pelaksanaan kegiatan dapat terjadi karena
dukungan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Kondisi
pada akhirnya dapat tidak tercapainya sasaran dan tujuan
kegiatan yang telah ditetapkan. Kekurangan perlengkapan
kantor seperti komputer, Proyektor, dan sarana mobilitas selama
ini menjadi kendala yang nyata.
4) Kewenangan yang belum jelas dan tegas;
Hambatan utama selama ini yang dialami oleh BKPP Wil.III dan
bahkan semua BKPP adalah kewenangan yang belum tegas dan
jelas. Hal ini dapat menghambat peran dan fungsi BKPP yang
lebih besar dan optimal dalam turut menyelesaikan
permasalahan wilayah. Saat ini kekuatan yang ada dengan
mengandalkan Tupoksi untuk melaksanakan seluruh program
dan kegiatan yang ada dan melakukan pendukungan terhadap
program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kab./Kota maupun
OPD Provinsi yang ada di wilayah. Ketidakjelasan dan
ketidaktegasan ini, membentuk persepsi adanya duplikasi
program dan kegiatan yang dilakukan oleh BKPP Wil.III terhadap
OPD lain.
19
5) Belum adanya Goodwil dan political will baik dari Eksekutif
maupun legislatif untuk meningkatkan fungsi BKPP.
BKPP Wilayah pada umumnya yang ada di Provinsi Jawa Barat,
dihadapkan pada situasi yang dilematis yaitu, satu sisi dituntut
untuk dapat berkinerja baik dengan dapat menjadi agen
pembangunan di wilayah yang dapat memahami dan
memecahkan permasalahan di wilayah sedangkan di sisi lain
perhatian serta pengakuan bahwa BKPP sebagai OPD di Wilayah
yang dibanggakan belum ditunjukan secara serius oleh Eksekutif
dan Legislatif. Hal ini belum ada upaya memberdayakan BKPP
dengan meningkatkan peran, fungsi dan kewenangan yang lebih
jelas dan besar sehingga kapasitas institusi yang besar dan
berwibawa serta dapat diandalkan. Selama ini masih ada kesan
BKPP sebagi lembaga yang menjadi tumpuan kesalahan apabila
ada permasalahan atau kegagalan pembangunan wilayah.
6) Masih kurangnya pemanfaatan fungsi BKPP bagi Kab./Kota
dalam penyelesaian permasalahan lintas Kab./Kota.
Masih adanya sebagian intitusi pemerintah, baik OPD provinsi
itu sendiri maupun Kab./Kota yang masih belum memanfaatkan
peran dan fungsi BKPP sebagai OPD yang mempunyai fungsi
koordinasi wilayah. Banyak permasalahan wilayah bersifat lintas
sektoral masih diselesaikan sendiri oleh OPD terkait, sedangkan
BKPP tidak pernah dilibatkan. Kondisi ini sebenarnya sudah
terasa mulai pada saat perencanaan, sehingga tidak ditemukan
suatu perencanaan yang sinergis yang menjadi kebutuhan
wilayah. Ego sektoral masih melekat kuat pada saat penyusunan
program dan kegiatan yang di lakukan di wilayah.
3.4. Kebijakan SKPD Tahun 2010
Dengan telah ditetapkannya Visi dan Misi BKPP Wil.III,
maka dalam implementasinya perlu mengoptimalkan Tugas pokok
20
dan fungsi-nya. Agar lebih terarah sesuai dengan apa yang
diamanatkan juga dalam Visi dan Misi-nya, dipandang perlu untuk
menyusun kebijakan atau strategi yang objektif dan cerdas dalam
rangka melaksanakan Visi dan misi. Kebijakan ini penting untuk
memberikan arah dan koridor yang hendak dilakukan agar Misi yang
telah ditetapkan dapat direalisasikan dengan cepat.
Kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BKPP Wil.III,
merupakan pegangan dan tuntunan yang harus dipatuhi oleh
seluruh jajarannya guna meralisasikan Visi dan Misi. Kebijakan
tersebut berkaitan dengan kapasitas insntitusi sendiri maupun
kebijakan penguatan pembangunan kewilayahan yang akan
dilaksankan dalam kurun waktu lima tahun sampai denga tahun
2013. Adapun arah kebijakan BKPP Wil.III provinsi Jawa Barat
tersebut, adalah :
a. Misi 1
“Meningkatkan Kapasitas institusi melalui optimalisasi
sumber daya manusia yang memiliki kapbilitas dan
akuntabilitas”, dengan kebijakan ;
Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan pegawai agar
berwasan luas dan profesional dalam melaksanakan tugas-tugas
koordinasi dan kerjasamqa daerah.
b. Misi 2
“Memfasilitasi kerjasama antar Kabupaten/Kota dalam
pembangunan ”
Kebijakan :
a. Meningkatkan kerjasama pembangunan antar Kab/Kota dan
antara Kab./Kota dengan Provinsi melalui pola peranserta
(sharing).
b. Meningkatkan kualitas perencanaan dan mengembangkan
perencanaan yang pro publik.
c. Meningkatkan pengendalian pembangunan melalui monitoring
dan evaluasi.
21
Kebijakan Kewilayahan :
a) Peningkatan pembangunan di wilayah perbatasan kab/kota
dan perbatasan Provinsi Jabar dengan Jateng.
b) Pengembangan PKN Cirebon, PKW Indramayu, PKW Kadipaten
c) Pengembangan daerah konservasi utama Gunung Ciremai dan
pantai.
C. Misi 3
“Meningkatkan sinergitas perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan”
Kebijakan :
a. Menciptakan program dan kegiatan pembangunan antara
Provinsi dan Kab/Kota di wilayah yang sinergis dan
terintegrasi sesuai dengan isue strategis wilayah.
b. Meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung
perencanaan pembangunan
Kebijakan Kewilayahan :
Peningkatan kualitas perencanaan dan pengembangan
perencanaan yang pro publik.
D. Misi 4
”Melaksanakan fungsi dan dukungan koordinasi, fasilitasi
dan konsultasi dalam pemecahan permasalahan lintas
daerah”
Kebijakan :
a. Menciptakan suasana yang kondusif di wilayah dengan
menjadi akselerator penyelesaian permasalahan lintas daerah
b. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum.
c. Mengembangkan komunikasi melalui penerapan teknologi
informasi;
Kebijakan Wilayah :
a) Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah
yang terencana dan terintegrasi.
b) Percepatan pembangunan wilayah tertinggal/terpencil.
22
c) Keterkaitan kegiatan ekonomi perkotaan dengan perdesaan.
d) Kerjasama anta daerah dikembangkan guna menciptakan
kondisi saling menguntungkan.
e) Peningkatan pembangunan di wilayah perbatasan
BAB IV
PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2010
4.1. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun
2010
Dengan memperhatikan kebijakan pembangunan Provinsi
Jawa Barat, baik mulai dari RPJM, RKPD maupun KUA tahun
anggaran 2010, bahwa BKPP Wlayah III telah menetapkan beberapa
Program dan kegiatan yang akan dicapai. Prioritas Program dan
Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan unggulan yang
sangat segera untuk dilaksanakan karena merupakan permasalahan
wilayah. Disamping itu, prioritas program dan kegiatan ini
23
merupakan bagian dari isyu strategis Jawa Barat yang harus diatasi.
Adapun Prioritas Program dan kegiatan tersebut, adalah:
a. Program Perencanaan, pengendalian dan Pengawasan
pembangunan daerah.
Kegiatan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah III
Tujuan
Mewujudkan sinergitas program dan kegiatan Kab./Kota yang
akan dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Barat.
Sasaran
Meningkatnya sinergitas perencanaan pembangunan daerah.
b. Program Pengembangan Nilai Budaya.
Kegiatan Unjuk prestasi budaya daerah
Tujuan
Tercapainya kesepemahaman melestarikan kesenian yang
hampir punah.
Sasaran
Termanfaatkannya nilali-nilai tradisional, peninggalan
kesejarahan, kepurbakalaan dan museum bagi
pengembangan budaya daerah.
c. Program Penanggulangan Bencana Alam dan perlindungan
masyarakat.
Kegiatan Koordinasi fasilitasi penanganan dan monitoring
bencana alam di kab./kota se wilayah Cirebon.
Tujuan
Meningkatnya kerjasama antar daerah dalam upaya
penanggulangan dini terhadap bencana di wilayah Cirebon
Sasaran
Meningkatnya kemampuan dan jumlah sumberdaya
penanggulangan bencana
24
d. Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa
dan jaringan pengairan lainnya
Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi pengelolaan sumber daya air
di Wilayah III
Tujuan
Terpenuhinya kebutuhan air bagi para petani dengan
pembagian sumber daya air yang terjamin
Sasaran
Tersedianya jaringan irigasi
e. Program Peningkatan pelayanan angkutan
Kegiatan Koordinasi pembangunan Jalur KA jurusan parujakan-
Pelabuhan
Tujuan
Mewujudkan kerjasama antar instansi terkait dalam
pembangunan reaktivasi jalan kereta api
Sasaran
Tertatanya jaringan lalu lintas angkutan barang dan lalu lintas
f. program Tertatanya jaringan lalu lintas angkutan barang dan lalu
lintas
Kegiatan Fasilitasi penguatan peran dan fungsi Taman Nasional
Gunung Ciremai
Tujuan
Menguatkan dan kerjama Hulu hilir yang lebih nyata dan
aplikatif
Sasaran
Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
sekitar kawasan lindung
4.2. Rencana Kegiatan Tahun 2010
Sebagai upaya untuk memberikan dukungan dan alternatif
solusi terhadap permasalahan Jawa Barat terutama adalah
25
permasalahan yang ada di Wilayah III. Telah disusun program dan
kegiatan yang tepat dan sesuai dengan permasalahan Wilayah III
sekaligus sebagai permasalahan Jawa Barat. Pemilihan dan
penetapan program dan kegiatan tentunya dengan memperhatikan
prioritas dan kebutuhan yang paling mendesak dan segera untuk
diselesaikan. Banyak yang ingin diupayakan dalam Tahun Anggran
2010 ini, mengingat banyak pula permasalahan wilayah yang harus
diselesaikan. Namun dengan mempertimbangkan kemampuan
anggaran dan kapasitas yang dimiliki oleh BKPP Wilayah III, maka
beberapa program dan kegiatan yang akan akan ditampilkan pada
Tahun Anggaran 2010 tersebut lebih mengedepankan apa yang
menjadi permasalahan serta Prioritas Pembangunan Jawa Barat
tahun 2010.
Adapun beberapa kegiatan tahun 2010 tersebut, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
NO. KEGIATAN LOKASI
INDIKASI PENDANAAN
A P B D (Rp)
APBN/HPLN (Rp)
1, Pelaksanaan Pra Musrenbang wilayah
BKPP WIL.III
150.000.000,00
2. Siaga dan tanggap bantuan bagi korban bencana alam
Kab./Kota Wilayah III
300.000.000,00
3. Unjuk prestasi budaya Kabupaten/Kota se Wilayah III
BKPP WIL.III
250.000.000,00
4. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pospeda di tingkat wilayah
BKPP WIL.III
150.000.000,00
5. Monitoring kegiatan pemberdayaan perempuan di kab./kota se wilayah III
Kab./Kota Wilayah III
75.000.000,00
6. Monitoring kegiatan penanggulangan penyakit menular di kab./kota se wilayah III
Kab./Kota Wilayah III
75.000.000,00
7. Monitoring kegiatan PMKS di kab./kota se wilayah III
Kab./Kota Wilayah III
75.000.000,00
8. Monitoring kegiatan revitalisasi KB.
Kab./Kota Wilayah III
75.000.000,00
9. Fasilitasi taraweh keliling Gubernur bersama dengan masyarakat
BKPP WIL.III
150.000.000,00
10. Koordinasi dan Fasilitasi BKPP 100.000.000,00
26
pengelolaan sumber daya air di Wilayah III
WIL.III
11. Monitoring dan evaluasi pemeliharaan, peningkatan pembanguna jalan dan jembatan
Kab./Kota Wilayah III
150.000.000,00
12. Rapat lanjutan fly over Gebang tentang Manajement Traffic
BKPP WIL.III
75.000.000,00
13. Rapat penataan ruang jalan masuk Kampung Batik
BKPP WIL.III
75.000.000,00
14. Fasilitasi kesepakatan Perbaikan kerusakan jalan provinsi
BKPP WIL.III
150.000.000,00
15. Koordinasi pelaksanaan pemeliharaan jalan kabupaten dan provinsi
BKPP WIL.III
100.000.000,00
16. Koordinasi pembangunan bidang infrstruktur perbatasan Jabar –Jateng.
BKPP WIL.III
150.000.000,00
17. Koordinasi rencana kegiatan kebinamargaan tahun anggaran 2010.
BKPP WIL.III
100.000.000,00
18. Koordinasi pembangunan Jalur KA jurusan parujakan-Pelabuhan
BKPP WIL.III
100.000.000,00
19. Koordinasi kegiatan PSDA di wilayah III tahun anggaran 2010
BKPP WIL.III
75.000.000,00
20 Fasilitasi Pembebasan tanah BIJB Majalengka
BKPP WIL.III
150.000.000,00
21. Koordinasi Percepatan pengelolaan pembangunan pertanian
BKPP WIL.III
100.000.000,00
22. Fasilitasi pengembangan PPN Kejawanan
BKPP WIL.III
100.000.000,00
23. Fasilitasi penguatan peran dan fungsi Taman Nasional Gunung Ciremai
BKPP WIL.III
150.000.000,00
24. Fasilitasi kerjama dalam pemulihan sumber air dan lahan kritis
BKPP WIL.III
100.000.000,00
25. Fasilitasi Usaha Ekonomi Produktif
BKPP WIL.III
100.000.000,00
26. Koordinasi penguatan LDPM (lembaga Distribusi Pangan Masyarakat)
BKPP WIL.III
100.000.000,00
27. Fasilitasi Percepatan Jabar Caang
BKPP WIL.III
75.000.000,00
28. Koordinasi Usaha ekonomi produktif, GAPURA, Gemar Paket ABC
BKPP WIL.III
100.000.000,00
29. Koordinasi dan fasilitasi Minat infestasi di wilayah
BKPP WIL.III
150.000.000,00
30. Koordinasi dan fasilitasi peningkatan kewirausahaan KUMKM
BKPP WIL.III
100.000.000,00
31. Koordinasi sinergitas BKPP 75.000.000,00
27
program pelestarian Swasembada Beras
WIL.III
32. Monev dan pengendalian pelaksanaan program Raskin
BKPP WIL.III
100.000.000,00
33. Koordinasi dan fasilitasi ketersediaan jumlah dan harga sembako
BKPP WIL.III
75.000.000,00
34. Fasilitasi peningkatan Pelayanan public di wilayah III
BKPP WIL.III
75.000.000,00
35. Fasilitasi kerjasama antar daerah dalam rangka optimalisasi fungsi OPD
BKPP WIL.III
100.000.000,00
36. Monitoring persiapan Pilkada Indramayu
Kab. Indramayu
100.000.000,00
37. Koordinasi pemeliharaan ketentraman dan ketertiban Umum di Wilayah III
BKPP WIL.III
75.000.000,00
38. Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
BKPP WIL.III
400.000.000,00
39. Penyelenggaraan administrasi Perkantoran
BKPP WIL.III
2.500.000.000,
00
40. Pengadaan alat perlengkapan kantor
BKPP WIL.III
450.000.000,00
41. Pengadaan Bidding Room LPSE
BKPP WIL.III
75.000.000,00
42. Pemeliharaan sarana dan Prasarana Aparatur
BKPP WIL.III
750.000.000,00
43. Perencanaan, evaluasi dan Pelaporan Internal Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
BKPP WIL.III
150.000.000,00
4.3. Rencana Kegiatan Lintas SKPD, Lintas Pelaku,dan Lintas
Wilayah Tahun 2010
Program dan kegiatan yang disusun pada tahun anggaran
2010 sebagaima tersebut diatas, merupakan kegiatan yang bersifat
lintas sektoral dan daerah, karena kegiatan tersebut bersifat
koordinasi dan fasilitasi yang tentunya melibatkan banyak
pemangku kepentingan, baik pemerintah Provinsi, Kab./Kota
maupun masyarakat. Dengan demikian semua kegiatan yang
disusun oleh BKPP Wilayah III kesemuanya bersentuhan dengan
multi sektor dan daerah meskipun dalam skala yang bersifat non
28
tehnis. Hal tersebut tentunya dikaitkan dengan Tupoksi BKPP
Wilayah III itu sendiri.
Oleh karena itu pada Sub.Bab ini tidak akan dijelaskan lebih
jauh sehubungan telah dijelaskan pada Sub.Bab sebelumnya.
Namun demikian program dan kegiatan tersebut merupakan bagian
integral dari perencanan pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat sebagaimana yang tertuang dalam kebijakan pembangunan
Jawa Barat.
29
BAB V
PENUTUP
Pada Tahun Anggaran 2010, BKPP Wilayah III Provinsi Jawa
Barat telah menyusun Rencana Kerja dalam rangka mendukung
kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna
mencapai Visi dan Misi serta kebijakan pembangunan, baik
RPJP,RPJM, Isyu Strategis maupun RKPD dan KU-APBD 2010 dengan
menitik beratkan pada konteks permasalahan wilayah. Beberapa
Program dan Kegiatan telah disiapkan tentunya yang berkaitan
dengan permasalahan wilayah yang sangat segera untuk
dilaksanakan.
Berdasarkan hasil evaluasi dan penyelenggaraan anggaran
2009, dimana sampai dengan DPA Perubahan BKPP Wilayah III,
memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 9.317.006.122,00 untuk
melaksanakan 12 program dengan 16 kegiatan. Capaian realisasi
fisik dan anggaran yang telah diselesaikan sebesar 91,37% atau Rp.
8.513.248.932,00 Selain itu juga beberapa program dan kegiatan
telah dicapai melalui Outsourching yang tentunya secara ekplisit
tidak terakomodir dalam DPA/DPPA, namun memberikan kontribusi
positif dalam penyediaan solusi permasalahan.
Dalam APBD 2010, BKPP Wilayah III juga telah menyusun
program dan kegiatan yang merupakan hasil evaluasi tahun
anggaran 2009 yang belum sempurna atau belum terselesaikan
seluruhnya yang penanganannya membutuhkan waktu bebrapa
tahun anggaran atau berekelanjutan. Dengan memperhatikan
potensi yang dimiliki secara kelembagaan maupun wilayah, pada
Tahun 2010 dengan semangat menyelesaikan permasalahan
wilayah merupakan bagian integral dari penyelesaian permasalahan
Jawa Barat secara umum.
30
31