Rendell Company

3
Uswatun Hasanah // 376085 // MCS 65-A Rendell Company Sejarah Perusahaan Rendell Company adalah sebuah perusahaan yang bertujuan memberikan representasi kualitas tinggi untuk pasar elektronik di Illinois dan Wisconsin yang didirikan pada tahun 1968. Perusahaan ini memiliki tujuh devisi, masing-masing devisi bertanggung jawab kepada bagian pembuatan dan pemasaran disektor produksinyta masing-masing. Walaupun sejumlah bagian dan komponen ditransfer diantara devisi, namun volume bisnis antar devisi tidaklah besar. Pada Rendell Company ada salah satu devisi yaitu Devisi Pengontrolan, yang bertanggung jawab pada financial accounting internal, auditing, dan analysis of capital budgeting requests. Fred Bevin, sebagai salah seorang pemegang kepentingan di Rendell Company merasa tidak puas karena selama ini pengontrol devisinya hanya melaporkan pekerjaan mereka kepada atasannya yaitu General Manajer Devisi. Rendell Company mengalami kesulitan dalam melaksanakan dan mengembangkan teknik pengendalian disetiap bagian devisi diperusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pemahaman, hubungan yang kurang baik, tidak adanya transparansi informasi, dan susah untuk bekerjasama antara pengendali perusahaan dan bagian-bagian devisi di perusahaan tersebut yang mengakibatkan penambahan biaya dalam penganggaran di perusahaan untuk melakukan perbaikan terhadap masalah ini. Adanya permasalahan di devisi tersebut yang menyebabkan ketidakpuasan seorang Fred Bevins atas kinerja karyawannya, akhirnya menginspirasi Bevins untuk membuat sebuah perubahan

description

rendel company

Transcript of Rendell Company

Page 1: Rendell Company

Uswatun Hasanah // 376085 // MCS 65-A

Rendell Company

Sejarah Perusahaan

Rendell Company adalah sebuah perusahaan yang bertujuan memberikan representasi

kualitas tinggi untuk pasar elektronik di Illinois dan Wisconsin yang didirikan pada tahun 1968.

Perusahaan ini memiliki tujuh devisi, masing-masing devisi bertanggung jawab kepada bagian

pembuatan dan pemasaran disektor produksinyta masing-masing. Walaupun sejumlah bagian dan

komponen ditransfer diantara devisi, namun volume bisnis antar devisi tidaklah besar. Pada

Rendell Company ada salah satu devisi yaitu Devisi Pengontrolan, yang bertanggung jawab pada

financial accounting internal, auditing, dan analysis of capital budgeting requests.

Fred Bevin, sebagai salah seorang pemegang kepentingan di Rendell Company merasa

tidak puas karena selama ini pengontrol devisinya hanya melaporkan pekerjaan mereka kepada

atasannya yaitu General Manajer Devisi. Rendell Company mengalami kesulitan dalam

melaksanakan dan mengembangkan teknik pengendalian disetiap bagian devisi diperusahaan

tersebut. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pemahaman, hubungan yang kurang baik, tidak

adanya transparansi informasi, dan susah untuk bekerjasama antara pengendali perusahaan dan

bagian-bagian devisi di perusahaan tersebut yang mengakibatkan penambahan biaya dalam

penganggaran di perusahaan untuk melakukan perbaikan terhadap masalah ini.

Adanya permasalahan di devisi tersebut yang menyebabkan ketidakpuasan seorang Fred

Bevins atas kinerja karyawannya, akhirnya menginspirasi Bevins untuk membuat sebuah

perubahan dengan menerapkan strategi baru untuk penggambaran tugas dan tanggung jawab

masing-masing bagian di perusahaan. Caranya yaitu dengan memberi tanggung jawab pengawas

organisasi dalam menetapkan standar biaya dan keuntungan perusahaan, serta mengambil

tindakan yang tepat untuk melihat apakah standar ini sudah cocok atau tidak untuk diterapkan.

Hal ini dilakukan karna sebelumnya Bevins mengamati penerapan pengendalian pada perusahaan

Martex.

Permasalahan

1. Adanya hubungan yang kurang baik dan tidak saling mendukung antara pengendali

perusahaan dengan devisi yang mengakibatkan Rendell susah untuk menerapkan sistem

pengendalian yang lebih baik dan modern di perusahaan.

Page 2: Rendell Company

Uswatun Hasanah // 376085 // MCS 65-A

2. Kurang adanya optimalisasi dari fungsi pngendali, baik pengendali perusahaan, maupun

pengendali devisi.

3. Rendell ingin merubah peran dan sistem pengendali, dan ingin mengadopsi sistem

pengendalian di Perusahaan Martex.

Rekomendasi dari masalah yang terdapat pada perusahaan Rendell ini menurut saya

adalah:

Pengendali perusahaan harus mempertimbangkan kondisi perusahaan sebelum

melakukan perubahan sistem pengendalian, dan seharusnya melakukan evaluasi terlebih dahulu

untuk memperbaiki fungsi dan sistem yang dianggap kurang oprtimal. Untuk membekali

karyawan agar mampu beradaptasi dengan sistem yang baru, perlu dilakukan training kepada

karyawan. Serta perusahaan harus menetapkan tujuan, target dan standar yang jelas agar tercipta

efektivitas dan efisiensi dalam dalam perusahaan.

Harus dilakukan perubahan dari segi transparansi pelaporan dalam perusahaan. Perlu

dibuat pemisahaan tugas dan tanggun jawab yang jelas antara pengendali perusahaan dan

pengendali devisi, contohnya untuk pengendali perusahaan: membuat system control

management, rencana-rencana strategis dan anggaran, mengevaluasi kinerja per devisi, dan

mengembangkan SDM di organisasi tersebut. Sedangkan tugas dan tanggung jawab pengendali

devisi yaitu melaksanakan strategi yang telah ditetapkan oleh pihak pengendali perusahaan, dan

mengevaluasi pelaksanaannya dimasing-masing devisi mereka.

Rendell Company tidak perlu menerapkan sistem pengendalian seperti perusahaan lain,

karena itu akan membuat perubahan yang sangat besar diperusahaan dan membutuhkan waktu

yang sangat lama dalam merubah suatu budaya dalam organisasi. Sebaiknya Rendell Company

tetap memakai sistem yang lama, tetapi terus mengembangkan sistem ke arah yang lebih baik,

tentunya dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan masalah yang mungkin ditimbulkan

dari kebijakan ini, serta mempersiapkan karyawan untuk menghadapi dan menjalankan

perubahan tersebut.