Rencana Tindakan Keperawatan Vip

41
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI DENGAR DI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG Nama : Sdr. NH No. CM : 10.60.xx Jenis Kelamin : Laki-laki Dx. Medis : F23.20 Ruang : VIP Unit Keswa : Tgl. Diagnosa Keperawatan Perencanaan Rencana Tindakan Keperawatan Rasional Tujuan Kriteria Evaluasi Gangguan sensori persepsi : halusinasi dengar TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.....x/ hari klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat dengan kriteria evaluasi : ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan

description

Rencana Tindakan Keperawatan Vip

Transcript of Rencana Tindakan Keperawatan Vip

Page 1: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI DENGARDI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama : Sdr. NH No. CM : 10.60.xx

Jenis Kelamin : Laki-laki Dx. Medis : F23.20

Ruang : VIP Unit Keswa :

Tgl.Diagnosa

Keperawatan Perencanaan Rencana Tindakan

Keperawatan RasionalTujuan Kriteria Evaluasi

Gangguan sensori persepsi : halusinasi dengar

TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.....x/ hari klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat dengan kriteria evaluasi : ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau membalas salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalahnya.

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutika. Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun non verbal

b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan

c. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien

d. Buat kontrak yang jelas e. Tunjukkan sikap yang

jujur dan menepati janji setiap kali interaksi

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya

g. Beri perhatian kepada

Page 2: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

1.2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya

1.3 Dengarkan ungkapan klien dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

TUK 2 : Klien dapat mengenal halusinasinya

Setelah dilakukan … x interaksi klien dapat menyebutkan: a. Isi b. Waktu c. Frekuensid. Situasi dan kondisi

yang menimbulkan halusinasi

1.4 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap.

1.5 Obsevasi tingkah laku klien terkait halusinasinya( dengar), jika menemukan klien sedang halusinasi: bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang kekanan/ kekiri/ kedepan seolah – olah ada teman bicara.

1.6 Bantu klien mengenal halusinasinya

a. Jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan apakah ada bisikan yang didengar/ melihat bayangan tanpa wujud atau merasakan sesuatu yang tidak ada wujudnya

b. Jika klien menjawab ada, lanjutkan apa yang dialaminya

c. Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami

Page 3: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

Setelah dilakukan … x interaksi klien menyatakan perasaan dan responya saat mengalami halusinasi: a. Marahb. Takut

hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau mengahakimi)

d. Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti klien

e. Katakan perawat akan membantu klien

1.7 Jika klien tidak sedang halusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :

a. Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang-kadang)

b. Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi

1.8 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi (marah/takut, sedih, senang, bingung) beri kesempatan mengungkapkan perasaanya

1.9 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.

1.10 Diskusikan tentang dampak yang akan

Page 4: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

c. Sedihd. Senang

dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.

TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinya

1. Setelah dilakukan …x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya

2. Setelah dilakukan … x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi

3. Setelah dilakukan … x interaksi klien memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi dengar

4. Setelah dilakukan … x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya

5. Setelah …x pertemuan klien mengikuti terapi

1.11 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukan diri, dll).

1.12 Diskusikan cara yang digunakan klien :

a. Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.

b. Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut.

1.13 Diskusikan cara baruuntuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi

1. Menghardik halusinasi : katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (“saya tidak mau dengar pada saat halusinasi terjadi)

2. Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasiny/bercakap-cakap

3. Membuat dan

Page 5: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

aktivitas kelompok melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah di susun

4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat untuk mengendalikan halusinasi

1.14 Bantu klien memilih cara yang sudah di anjurkan dan latih untuk mencobanya

1.15 Pantau pelaksanaan yang telah di pilih dan di latih, jika berhasil beri pujian

1.16 Anjurkan dan ikutsertakan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, stimulasi persepsi/orientasi realita

TUK 4 : Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya

1. Setelah dilakukan …x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat.

2. Setelah dilakukan … x interaksi keluarga meyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi

1.17 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu temtan dan topik)

1.18 Diskusikan dengan keluarga (Pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)

1. Pengertian halusinasi2. Tanda dan gejalan

halusinasi 3. Proses terjadinya halusinasi 4. Cara yang dapat dilakukan

klien dan keluarga untuk memutus halusinasi

Page 6: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi.

5. Obat-obatan halusinasi 6. Cara merawat anggota

keluarga yang halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama, memantau obat-obatan dan cara pemberiannyauntuk mengatasi halusinasi)

7. Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah.

TUK 5 : Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

1. Setelah ......x interaksi klien menyebutkana. Manfaat minum

obatb. Kerugian tidak

minum obatc. Nama, warna,

dosis, efek terapi, dan efek samping obat

2. Setelah ....x interaksi klien mendemonstraksikan penggunaan obat dengan benar

3. Setelah .....x

5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara efek terapi dan efek samping penggunaan obat

5.2 Pantau klien saat penggunaan obat

5.3 Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat agar dapat merasakan manfaatnya

5.4 Beri pujian jika klien menggunakanobat dengan benar

5.5 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa

Page 7: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter

konsultasi dengan dokter5.6 Anjurkan klien untuk

konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan

Page 8: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI UNIT RAWAT INAP RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama Pasien : Sdr. NH Nomor CM : 10.60.xx

Jenis Kelamin : Laki-laki Dx Medis : F23.20

Ruang : VIP Unit Keswa :

Tgl & Jam Dx Keperawatan Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan Nama & tanda tangan

16 Maret

2015

11.00 WIB

Gangguan

persepsi sensori :

halusinasi dengar

SP 1

1. Melakukan BHSP dengan

klien

2. Membantu klien mengenal

halusinasi

3. Menjelaskan cara-cara

mengontrol halusinasi

4. Mengajarkan klien

mengontrol halusinasi dengan

menghardik

S :

“Selamat siang mbak, nama saya NH, "saya

biasa di panggil H, saya disini sudah 5 hari,

kemarin saya di antar keluarga kesini karena

marah-marah, sebenarnya saya nggak

seneng disini mbak.”

“Iya mbak, kalau saya lagi sendirian atau

melamun suara itu malah lebih sering

datang, suara itu mengajak saya bertengkar

dan marah-marah mbak, dengar suara itu

terus membuat saya capek, kesal dan marah

mbak, jadi saya mengusir suara itu dengan

marah-marah melempari barang-barang

supaya suara itu pergi.”

Page 9: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

“Oo.... berarti ada 4 cara ya mbak yang bisa

saya gunakan untuk mengusir suara-suara

yang mengganggu saya itu, bisa dengan

menghardik, bercakap-cakap/ngobrol,

beraktivitas/nyapu/ngepel dan minum obat

teratur...”

“Iya mbak, berarti kalau suara itu datang

saya bisa mengusirnyadengan cara

menghardik, saya bilang “pergi!! Pergi!!

Suaramu palsu!!! Gitu ya mbak”. Iya mbak

terimakasih, sampai jumpa besok.”

O :

- Selama proses interaksi klien

kooperatif

- Klien memperhatikan saat di

jelaskan

- Klien mempraktekan yang di ajarkan

perawat

- Klien mampu mempraktekan dengan

baik

Page 10: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

A : SP 1 teratasi

P :

Perawat : Evaluasi SP 1 di pertemuan

selanjutnya, lanjutkan SP 2

Klien : pertahankan BHSP dengan klien

untuk menghardik

17 Maret

2015

11.00 WIB

Gangguan

persepsi sensori :

halusinasi dengar

SP 2

1. Mengevaluasi SP 1

2. Melatih klien menontrol

halusinasi dengan bercakap-

cakap bersama orang lain

S :

“Kabar saya baik mbak, cara yang mbak

ajarkan sudah saya lakukan tapi suara itu

masih datang, tapi sudah berkurang mbak.

Saya masih ingat caranya mbak kalau suara

itu datang saya harus mengusirnya dengan

menghardik, jadi saya bilang pergi!! Pergi!!

Suaramu palsu!! Begitu kan mbak. Iya mbak

selalu saya lakukan setiap kali suara itu

datang.”

“Hmmm.... berarti bercakap-cakap itu juga

bisa mengusir suara-suara itu mbak? Iya

mbak saya praktekan ngobrol dengan teman

saya. Berarti kalau suara itu datang saya

langsung ngobrol dengan teman saya saja ya

Page 11: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

mbak, nggak usah saya hiraukan suara itu?”

“Iya mbak, saya mengerti ada dua cara yang

mbak ajarkan ke saya untuk mengusir suara

itu, yang pertama saya bisa mengusirnya

dengan menghardik, terus yang kedua saya

alihkan mengobrol dengan orang lain, gitu

ya mbak?”

“Assalaamu’alaikum mbak, perkenalkan

namaku H, mbak siapa? Mbak mau kemana?

Ayo jalan-jaln mbak. Ya sudah mbak,

terimakasih yaaa.... sampai jumpa besok.”

O :

- Interaksi klien positif terhadap

perawat

- Klien kooperatif selama wawancara

- Klien mampu memahami yang di

ajarkan perawat

- Klien mampu mempraktekkan

bercakap-cakap untuk

menghilangkan halusinasinya

Page 12: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

A : SP 2 teratasi

P :

Perawat : Evaluasi SP 1 dan SP 2 di

pertemuan selanjutnya, lanjutkan

SP3

Klien : ajarkan klien untuk menghardik dan

bercakap-cakap setiap hari untuk

menghilangkan halusinasinya

18 Maret

2015

10.30 WIB

Gangguan

persepsi sensori :

halusinasi dengar

SP 3

1. Mengevaluasi SP 1

2. Mengevaluasi SP 2

3. Melatih klien mengontrol

halusinasi dengan

melaksanakan aktivitas

terjadwal

S :

“Selamat pagi mbak M, kabar saya lebih

baik dari pada kemarin. Tapi suara itu

terkadang masih mengganggu saya mbak.

Saya masih ingat cara mengusirnya dan saya

gunakan setiap hari, kalau saya hardik kok

suaranya balum hilang lalu saya ngobrol

dengan temen saya mbak.”

“saya ngobrol dengan siapapun yang

bertemu dengan saya mbak, kalau perawat-

perawatnya jarang mbak, saya suka jalan-

jalan biar bertemu orang-orang mbak”

“Ooo..... berarti saya harus punya jadwal

Page 13: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

kegiatan ya mbak? Saya mau beraktivitas

mbak, dan bisa saya lakukan setiap hari. Iya

mbak ayo kita buat jadwal kegiatanya.”

“Iya mbak nanti bisa saya lakukan, berarti

jadwal saya bangun pagi, mandi, makan

pagi, menyapu, mengepel, jalan-jalan,

senam pagi, istirahat/tidur, makan siang,

menyuci alat makan, menyapu, bercakap-

cakapnya saya lakukan di sela-sela kegiatan

saya ya mbak? Iya mbak saya mengerti saya

akan lakukan setiap hari. Terimakasih mbak,

sampai jumpa besok...”

O :

- Klien mampu berinteraksi dan

memberikan respon balik dalam

bentuk pertanyaan dan percakapan

- Klien mematuhi jadwal yang di

berikan/dibuat bersama-sama

- Klien menunjukkan perubahan ke

arah positif

- Klie kooperatif dan terlihat mampu

Page 14: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

melakukan intervensi yang di

lakukan

A : SP 3 teratasi

P :

Perawat : evaluasi SP 1, SP 2, SP 3 di

pertemuan selanjutnya. Lanjutkan SP

4

Klien : ajarkan klien mematuhi jadwal yang

sudah di laksanakan

19 Maret

2015

10.00 WIB

Gangguan

persepsi sensori :

halusinasi dengar

SP 4

1. Mengevaluasi SP 1

2. Mengevaluasi SP 2

3. Mengevaluasi SP 3

4. Melatih klien minum obat

secara teratur

S :

“Selamat pagi mbak, kabar saya baik. Iya

mbak saya masih sering melakukan

menghardik di dalam hati kalau suara itu

datang.”

“Saya sekarang sering bercakap-cakap kalau

saya merasa sepi mbak, soalnya suara itu

datang kalau saya sendirian mbak.”

“Mbak saya sudah melakukan jadwal

kegiatan yang kita buat kemarin.”

“Iya mbak saya akan lakukan terus setiap

Page 15: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

hari biar suara itu cepat pergi dan tidak

datang lagi.”

“Iya mbak... saya dapat obat setiap hari tapi

saya tidak tahu gunanya apa. Ooo.... berarti

kalau saya gak minum obat suara itu bisa

datang lagi ya mbak...??”

“Iya mbak berarti saya fungsinya lewat

warnanya mbak, iya mbak biasanya kalau

saya merasa aneh setelah minum obat saya

langsung bilang ke perawatnya.”

“Iya mbak kalau saya sudah di ijinkan

pulang saya akan minum obat dengan teratur

di rumah.”

“iya mbak saya senang bila bercakap-cakap

setiap hari dengan mbak , saya bisa banyak

tahu tentang apa yang bisa saya lakukan.

Saya juga tahu tentang obat yang saya

minum.”

“Iya mbak ada 4 cara untuk mencegah

suara-suara itu datang, yaitu dengan cara

menghardik, bercakap-cakap, melakukan

kesibukan/aktivitas, dan minum obat teratur

Page 16: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

mbak.”

“Iya mbak, jadi kegiatan minum obat di

masukkan ke daftar kegiatan harian ya

mbak, iya nanti saya langsung minta ke

perawatnya kalau waktunya minum obat.

Kalau di rumah saya minta ke keluarga ya

mbak? Iya mbak saya mengerti, terimakasih

mbak... sampai jumpa.”

O :

- Klien mampu melakukan SP 1, SP 2,

SP 3

- Klien terlihat kooperatif dan antusias

dalam proses keperawatan

- Klien dapat menjelaskan dan dapat

mengerti tentangpenjelasan yang di

berikan

A : SP 4 teratasi

P :

Perawat : observasi SP 1, SP 2, SP 3, dan

Page 17: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

SP 4

Klien : observasi perkembangan klien,

support dan beri penghargaan

setiap usaha yang di lakukan klien

Page 18: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

FORMAT

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Inisial Klien : Sdr. MH Nama Mahasiswa :

Status interaksi perawat-klien : Pertemuan I Tanggal :

Lingkungan : teras depan ruang VIP Jam :

Deskripsi Klien : Ruang : VIP

Tujuan (Berorientasi pada klien) :

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL

ANALISA BERUSAT PADA PERAWAT

ANALISA BERPUSAT PADA

KLIEN

RASIONAL

P : Selamat pagi mas, boleh saya duduk disini?

K : Selamat pagi mbak, ya boleh.

P : kontak mata dengan klien, berjabat tangan dengan tersenyum

K : menjabat tangan dengan ekspresi datar, menunduk

Melakukan BHSP/pendekatan pada klien untuk membuka percakapan dan mendapat kepercayaan klien bersedia untuk bercakap-cakap dengan perawat.

Memberikan respon positif atas sapaan perawat dan bersedia untuk di temani. Menjawab dengan ragu-ragu

Sapaan yang di lakukan sebagai salah satu cara untuk mengawali proses BHSP dan pendekatan pada klien

P : Perkenalkan nama saya L, biasanya saya di panggil M, saya mahasiswa dari STIKES NU Tuban, saya perawat yang akan merawat mas

K : Iya mbak......

P : memandang klien dengan tersenyum sambil mengulurkan tangan

K : memandang ekspresi datar

Perawat memancing perhatian klien untuk berbincang-bincang untuk mempertahankan BHSP yang sudah terjalin

Memberikan perhatian yang cukup dan bersedia berjabat tangan dengan perawat

Memperkenalkan diri perawat dapat memberikan rasa percaya klien kepada perawat, sehingga klien tidak merasa takut saat berbincang-bincang

P : Nama mas siapa? Dan mas sukanya di panggil dengan

P : memandang klien dengan tersenyum

Ingin mengetahui nama dan panggilan klien,

Klien ragu-ragu dan merasa perkenalan

Memancing klien untuk melakukan

Page 19: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

panggilan apa?K : nama saya MH, saya

biasanya di panggil H, rumah saya di M

K : memandang perawat dengan ekspresi menjawab datar

memancing pembicaraan dengan klien melalui topik berkenalan sebelum masuk ke kondisi klien

hanya formalitas saja komunikasi dua arah dengan perawat di mulai dengan fase perkenalan

P : Mas kesini di antar siapa? Dan bagaimana perasaan masi saat ini?

K : saya di antar orang tua mbak, perasaan saya bingung dan ingin pulang

P : memandang klien dengan penuh perhatian

K : menjawab singkat dengan ekspresi datar dan malas

Ingin mengetahui tentang pengalaman yang sudah di lalui, apakah klien dapat mengingatnya dengan baik, memancing klien untuk mengungkapkan perasaanya yang di rasakan

Klien mengingat-ingat dan memberikan jawaban singkat dengan ekspresi sedih

Topik ringan yang akan memudahkan dan menambah rasa percaya klien kepada perawat

P : Mas H masih ingat kenapa mas di bawa kesini? Dan kapan mas di bawa kesini?

K : saya di bawa kesini karena ngamuk-ngamuk di rumah mbak, saya kesal karena saya sendirian

P : memandang klien dengan tersenyum serta penuh perhatian

K : menjawab dengan singkat dengan ekspresi datar

Berharap klien mengungkapkan perasaanya sesuai dengan yang di alami

Ada keinginan banyak untuk mengungkapkan perasaan

BHSP telah/sudah terbina

P : apa yang membuat mas H sampai kesal dan marah-marah?

K : saya mendengar suara laki-laki dan perempuan mengancam saya mbak, jadi saya kesal

P : pertahankan kontak mata dan tersenyum

K : kontak mata lama, bicara pelan

Menilai klien mengalami halusinasi

Mengungkapkan halusinasi

Klien mengungkapkan perasaan halusinasi

P : apa orang lain juga mendengar suara yang mas maksud?

K : tidak mbak

P : kontak mata tersenyum, mengamati nonverbal

K : diam menunduk, bicara lancar, kontak mata cukup

Mengetahui penyebab klien marah-marah atau mengamuk dengan halusinasi

Menilai bahwa dirinya mendengar suara-suara. Klien mengungkapkan persepsi halusinasi

Halusinasi ada stimulasi yang tidak nyata yang hanya di dengar sendiri

Page 20: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

P : apakah suara itu datang terus menerus atau kadang-kadang, dalam keadaan apa suara itu muncul?

K : suara itu muncul terus menerus mbak dan lebih sering ketika saya sedang sendirian

P :K :

P : bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Ada 4 cara suara itu muncul mas

K : iya mbak, bagaimana caranya?

P :K :

P : yang pertama kalau suara itu datang, mas bisa mengusirnya dengan cara menghardik, katakan dalam hati pergi!! Suaramu palsu!! Katakan sampai suara itu pergi

K : Oo... berarti saya katakan berkali-kali sampai suara itu pergi?

P :K :

P : ya, begitu mas, bagus.. katakan berulangkali dalam hati sampai suara itu hilang

K : iya mbak, saya akan gunakan cara tersebut untuk mengusir suara-suara tersebut

P : baiklah besok kita belajar

Page 21: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

cara kedua untuk mencegah suara itu datang lagi, sampai jumpa besok ya mas, kita bertemu lagi disini

K : iya mbak*P : selamat pagi mas,

bagaimana perasaan mas hari ini? Bagaimana apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah sudah di pakai cara yang kita pakai/latih?

K : selamat pagi mbak, saya baik, iya masih muncul mbak, sudah saya hardik dengan cara yang kita pelajari kemarin tapi terkadang masil muncul

P : oke, sekarang kita berlatih cara yang ke dua untuk mencegah suara itu muncul yaitu dengan cara bercakap-cakap mas. Mas pernah bercakap-cakap

K : pernah mbak tapi jarang, saya tidak kenal siapa-siapa disini , jadi saya lebih sering sendiri

P : mas harus bercakap-cakap dengan orang lain saat suara itu muncul mas. Coba sekarang mas memperkenalkan diri pada

Page 22: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

saya untuk belajar bercakap-cakap. Ayo dicoba mas pelan-pelan

K : iya mbak, perkenalkan nama saya H, asal saya pasuruan, begitu mbak?

P : iya bagus mas, itu cara membuka obrolan dengan orang lain, mas bisa ngobrol tentang apapun, temanya bebas bisa tentang hobi, pekerjaan atau kegiatan sehari-hari. Ayo coba dengan temanya.

K : iya mbak, saya akan coba ngobrol dengan teman saya

P : baik, cara pertama dan kedua bisa di lakukan setiap hari ya mas biar mas terbiasa, dan supaya suara itu tidak mudah datang kembali. Besok kita bertemu lagi ya disini, saya ajarkan cara ketiga

K : iya mbak saya akan lakukan setiap hari kalau suara itu datang lagi

P : baik mas, sampai ketemu besok ya jangan lupa cara yang tadi di gunakan

K : iya mbak, terimakasih sampai ketemu besok

*P : selamat pagi mas, P : Menghampiri Klien, Bersikap persuasive agar Klien mampu Untuk

Page 23: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

bagaimana perasaan mas H? apakah suara itu masih muncul? Apakah dua cara yang kita praktekan sudah di lakukan? Bagaimana hasilnya?

K : selamat pagi mbak, saya lebih baik mbak, suara itu terkadang masih sering muncul mbak, dan lumayan bisa membantu saya

dan tersemyum K : tersenyum dan memandang kearah perawat

klien dapat bekerjasama menjalankan kontrak sebelumnya

berinteraksi dengan perawat

memudahkan intervensi selanjutnya

P : baik mas, sekarang kita belajar cara yang ketiga untuk mencegah suara itu datang, caranya dengan melakukan aktivitas yang terjadwal

K : iya mbak

P : Memandang Klien dengan penuh perhatianK : Menjawab dengan senyuman, kontak mata baik

Menunjukan perhatian kepada klien dan berharap pertanyaan perawat diterima dengan jelas oleh klien

P : kita akan bicara selama 30 menit

K : iya mbak

P : Memandang klien dengan menyentuh bahunyaK : Bicara lancer

P : kegiatan apa saja yang biasa mas lakukan di RS?

K : biasa mbak, paling menyapu, mengepel kamar saya, terkadang saya jalan-jalan

P : Pertahankan kontak mataK : Ekpresi Ceria

Mengidentifikasi kegiatan atau hal – hal yang dilakukanklien ketika suara itu datang

P : mari kita latih dua kegiatan hari ini. Kegiatan ini bisa mas lakukan untuk mencegah suara itu muncul.K : baik mbak..

P : Menatap klien dengan tersenyumK : Memandang perawat dengan sen

Page 24: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

P : kegiatan yang pertama mas bisa menyapu/mengepel dan kagiatan selanjutnya mas bisa jalan- jalanK : oo… gitu ya mbak…

P : Memandang klien dengan penuh perhatianK : Klien tersenyum

P : kegiatan yang lain akan kita latih agar dari pagi sampai malam ada kegiatanK : baik mbakk..

P : Mempertahankan kontak mataK : Menyimak pertanyaan perawat

P : sekarang coba sebutkan lagi tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah suara itu muncul?K : yang pertama dengan cara menghardik, yang kedua dengan bercakap-cakap, dan yang ketiga dengan melakukan aktivitas mbak

P : mempertahankan sikap terbuka dan tersenyumK : Ekspresi serius, sambil memandang perawat

P : bagus sekali, mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mas, dan coba lakukan sesuai jadwal ya?K : oo… iya.. baik mbak

P : Mengangguk dan tersenyumK : Memandang perawat

P : bagaimana kalau nanti kita membahas cara minum obat yang baik serta kegunaanya, bagaimana kalau nanti siang setelah makan?K : ok mbak

P : Tersenyum memandang klienK : Mengangguk dan tersenyum

*P : selamat siang mas.. apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah sudah di gunakan ke tiga cara yang

P : Menatap klien dengan penuh perhatian dan senyumK : Klien Menjawab

Page 25: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

sudah kita latih tadi?K : siang mbak.. iya sudah mbakP :kalau boleh tahu apakah tadi obatnya sudah di minum?K : sudah mbak

P : Tersenyum, memandang klien dengan bersahabat, dan mempertahankan sikap terbukaK : Memandang dengan ekpresi serius

P : apa ada bedanya setelah minum obat secara teratur? Apa suara-suaranya sudah hilang?K : iya mbak, ada bedanya, saya lebih tenang setelah minum obat

P : Mempertahankan kontak mataK : Bicara lancar dan jelas

P : minum obat itu penting agar suara-suara itu tidak muncul lagi, barapa macam obat yang mas minum?K : saya minum obatnya tiga macam mbak

P : Mempetrahankan sikap terbukaK :

P :obatnya yang merah besar namanya CPZ, yang pink kecil namanya haloperidol, dan yang putih namanya , semua obat ini membantu mas agar lebih tenang dan rileks.K : oo… gitu ya mbak, jadi itu nama obat dan kegunaanya y….

P :K :

P : iya mas, jadi nanti kalau P :

Page 26: Rencana Tindakan Keperawatan Vip

mas sudah pulang tidak boleh putus untuk minum obat, dan kalau merasakan sesuatu setelah minum obat segera konsultasi ke dokterK : iya mbak, saya paham

K :

P : jangan lupa kalau waktunya minum obat mas minta pada perawat dan kalau dirumah mas minta pada keluargaK : baik mbak, terimakasih…..

P :K :