RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah...

72
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (NOMOR: .......... TAHUN: ..........) TENTANG RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN Edisi : Desember 2005 BADAN KOORDINASI TATA RUANG NASIONAL SEKRETARIAT TIM TEKNIS: DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

Transcript of RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah...

Page 1: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

RANCANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

(NOMOR: .......... TAHUN: ..........)

TENTANG

RENCANA TATA RUANG (RTR)

PULAU KALIMANTAN

Edisi : Desember 2005

BADAN KOORDINASI TATA RUANG NASIONAL SEKRETARIAT TIM TEKNIS: DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

Page 2: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

1

RANCANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR …… TAHUN………

TENTANG

RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 65 Peraturan Pemerintah

Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

dan untuk mengoperasionalkan Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional ke dalam rencana pemanfaatan ruang di Pulau Kalimantan

perlu ditetapkan pengaturan lebih lanjut mengenai perwujudan

struktur dan pola pemanfaatan ruang nasional di Pulau Kalimantan;

b. bahwa untuk mewujudkan struktur dan pola pemanfaatan ruang

nasional di Pulau Kalimantan perlu ditetapkan kebijakan dan

strategi pemanfaatan ruang di Pulau Kalimantan agar dapat

menjamin keterpaduan pembangunan lintas wilayah dan lintas

sektor;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a

dan b, maka perlu ditetapkan Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan

yang diatur dengan Peraturan Presiden;

Mengingat: 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-Undang No 25 Tahun 1956 tentang pembentukan Provinsi

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur;

3. Undang-Undang Darurat No.10 Tahun 1957 tentang pembentukan

Provinsi Kalimantan Tengah;

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);

Page 3: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

2

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

6. Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1997);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Pertama

Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

1. Rencana Tata Ruang Pulau yang selanjutnya disingkat RTR Pulau adalah hasil

perencanaan tata ruang pada wilayah pulau/kepulauan yang terbentuk dari

kesatuan wilayah geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas-

batasnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek

fungsionalnya.

2. Pulau Kalimantan adalah kesatuan fungsional wilayah geografis dan ekosistem

yang mencakup wilayah darat, laut dan udara yang menjadi bagian dari Provinsi

Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dan

Provinsi Kalimantan Timur menurut Undang-Undang pembentukannya.

3. Ruang Lintas Wilayah adalah bagian ruang wilayah nasional yang perencanaannya,

pemanfaatannya dan pengendalian pemanfaatan ruangnya diselenggarakan dengan

memperhatikan kesatuan fungsional wilayah yang tidak dibatasi oleh batas-batas

administrasi wilayah provinsi, kabupaten dan kota.

Page 4: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

3

4. Ruang Lintas Sektor adalah bagian ruang wilayah nasional yang proses

perencanaannya, pemanfaatannya, dan pengendalian pemanfaatan ruangnya

diselenggarakan oleh lebih dari satu sektor secara terpadu.

5. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh,

menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,

dan produktivitas lingkungan hidup.

6. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk

mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

7. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi

hasil hutan.

8. Hutan Lindung adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai

fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur

tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan

memelihara kesuburan tanah.

9. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya.

10. Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat

maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi

sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

11. Cagar Alam yang selanjutnya disingkat CA adalah kawasan suaka alam yang karena

keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau

ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara

alami.

12. Suaka Margasatwa yang selanjutnya disingkat SM adalah kawasan suaka alam yang

mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang

untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

13. Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat

maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta

pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

14. Taman Nasional yang selanjutnya disingkat TN adalah kawasan pelestarian alam

yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan

untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,

pariwisata, dan rekreasi.

Page 5: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

4

15. Taman Nasional Laut yang selanjutnya disingkat TNL adalah habitat biota perairan

yang memiliki satu atau beberapa ekosistem yang kondisi alam secara fisik tidak

mengalami perubahan, serta mempunyai arti untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

16. Taman Hutan Raya yang selanjutnya disingkat THR adalah kawasan pelestarian

alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis

asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu

pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.

17. Taman Wisata Alam yang selanjutnya disingkat TWA adalah kawasan pelestarian

alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

18. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata

berburu.

19. Kawasan Andalan adalah bagian dari kawasan budidaya yang dapat berperan

mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasan di

sekitarnya serta dapat mewujudkan pemerataan pemanfaatan ruang di wilayah

nasional.

20. Kawasan Perbatasan Negara adalah bagian dari wilayah nasional yang secara

geografis berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga, baik terletak di

daratan, di lautan, dan di udara.

21. Alur Laut Kepulauan Indonesia yang selanjutnya disebut ALKI adalah alur laut

yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut berdasarkan

konvensi hukum laut internasional.

22. Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu

atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang

dari atau sama dengan 2.000 Km2.

23. Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan

dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan,

dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara

alami yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai

dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

24. Pusat Kegiatan Nasional yang selanjutnya disingkat PKN adalah pusat permukiman

yang mempunyai potensi sebagai pintu gerbang ke kawasan-kawasan internasional

dan mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya serta sebagai pusat

jasa, pusat pengolahan, simpul transportasi yang melayani beberapa provinsi dan

nasional.

25. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disingkat PKW adalah pusat permukiman

sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dan simpul transportasi yang melayani

beberapa kabupaten.

Page 6: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

5

26. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disingkat PKL adalah pusat permukiman

sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dan simpul transpotasi yang mempunyai

pelayanan satu kabupaten atau beberapa kecamatan.

27. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah pusat

permukiman sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dan simpul transportasi yang

terletak di kawasan yang memiliki nilai strategis politik pertahanan keamanan

negara di perbatasan dengan Negara Bagian Sarawak-Malaysia dan Sabah-Malaysia.

28. Pusat Pelayanan Primer adalah kota atau kawasan perkotaan yang memiliki

tingkat kelengkapan prasarana wilayah tertinggi, yang dapat mendukung peran

kota atau kawasan perkotaan untuk menjadi simpul utama jasa distribusi dan

pengumpul kegiatan ekonomi wilayah yang melayani wilayah pulau dan/atau antar

pulau.

29. Pusat Pelayanan Sekunder adalah kota yang memiliki tingkat kelengkapan

prasarana wilayah sedang, yang dapat mendukung peran kota untuk menjadi

simpul utama jasa distribusi dan pengumpul kegiatan ekonomi wilayah yang

melayani beberapa bagian wilayah pulau.

30. Pusat Pelayanan Tersier adalah kota yang memiliki tingkat kelengkapan prasarana

wilayah terendah, yang dapat mendukung peran kota untuk menjadi simpul utama

jasa distribusi dan pengumpul kegiatan ekonomi wilayah yang melayani bagian

wilayah pulau secara terbatas.

31. Perangkat Insentif adalah pengaturan yang bertujuan memberikan rangsangan

terhadap kegiatan yang seiring dengan tujuan rencana tata ruang.

32. Perangkat disinsentif adalah pengaturan yang bertujuan membatasi pertumbuhan

atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang.

33. Pemerintah Pusat adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

terdiri dari Presiden beserta para Menteri.

34. Menteri adalah menteri yang bertugas mengkoordinasikan penataan ruang.

35. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang

lain sebagai Badan Eksekutif Daerah yang meliputi Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kota.

36. Wilayah Administrasi adalah wilayah kerja Gubernur selaku wakil pemerintah.

37. Terminal Penumpang Tipe A adalah terminal penumpang yang berfungsi melayani

kendaraan umum untuk angkutan antar-kota antar-provinsi dan/atau angkutan

lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), angkutan kota dan

angkutan perdesaan

Page 7: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

6

38. Aturan Pemintakatan atau Zoning Regulation adalah ketentuan pengaturan zonasi

dan penerapannya ke dalam pemanfaatan lahan, yang menjadi acuan prosedur

pengendalian pemanfaatan ruang kota.

39. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang selanjutnya disingkat SBNP merupakan

prasarana keselamatan pelayaran, seperti menara suar, rambu suar, stasiun radio

pantai, dan sebagainya, yang memerlukan lahan (ruang) tertentu dan di beberapa

wilayah berada di luar lingkungan pelabuhan seperti pulau-pulau kecil, karang laut,

dan pesisir pantai yang sekaligus berfungsi sebagai penanda bagi wilayah teritorial

Indonesia di darat maupun di laut.

Bagian Kedua

Tujuan dan Sasaran

Pasal 2

(1) Tujuan penetapan RTR Pulau Kalimantan adalah untuk:

a. menetapkan RTR Pulau Kalimantan dalam rangka operasionalisasi Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

b. mengatur tata laksana dan kelembagaan perwujudan Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional di Pulau Kalimantan sebagai landasan hukum yang mengikat

bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah, sesuai dengan tugas, fungsi dan

kewenangannya;

c. menciptakan keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan berfungsi

lindung dan budidaya dalam satu ekosistem pulau dan perairannya;

d. meningkatkan kesatuan pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan

pengembangan prasarana wilayah dalam satu ekosistem pulau dan perairannya

dengan memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan wilayah;

e. meningkatkan efektifitas dan efisiensi penataan ruang lintas sektor dan lintas

wilayah provinsi yang konsisten dengan kebijakan nasional;

f. memulihkan daya dukung lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana yang

lebih besar dan menjamin keberlanjutan pembangunan.

(2) Sasaran Peraturan Presiden tentang RTR Pulau Kalimantan adalah:

a. tersedianya landasan hukum yang mengikat bagi pemerintah dan pemerintah

daerah sesuai tugas dan fungsi kewenangannya dalam mengoperasionalkan

RTRWN di Pulau Kalimantan;

b. terarahnya pengembangan Pulau Kalimantan secara lebih terpadu dan sinergis

sebagai kesatuan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya dengan memperhatikan

potensi, karakteristik dan daya dukung lingkungannya;

Page 8: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

7

c. terlaksananya pembangunan lintas sektor dan lintas provinsi secara lebih

efektif dan efisien serta konsisten dengan kebijakan nasional yang

memayunginya;

d. tersedianya landasan pencapaian keterpaduan dan kerjasama pembangunan

lintas wilayah provinsi dan lintas sektor guna mewujudkan struktur dan pola

pemanfaatan ruang yang optimal;

e. tersedianya acuan penyelesaian konflik pemanfaatan ruang lintas sektor dan

lintas wilayah provinsi.

Bagian Ketiga

Peran dan Fungsi RTR Pulau

Pasal 3

RTR Pulau Kalimantan berperan sebagai alat untuk menyinergikan aspek-aspek yang

menjadi kepentingan Nasional yang direncanakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional dengan aspek-aspek yang menjadi kepentingan daerah yang direncanakan

dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten/Kota.

Pasal 4

RTR Pulau ini berlaku sebagai acuan untuk:

a. keterpaduan pemanfaatan ruang lintas wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota di

Pulau Kalimantan;

b. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, kota dan kawasan di

Pulau Kalimantan;

c. perumusan program pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, Swasta, dan masyarakat di Pulau Kalimantan;

d. pengendalian pemanfaatan ruang yang diselenggarakan di seluruh wilayah Pulau

Kalimantan.

Pasal 5

Fungsi RTR Pulau Kalimantan adalah memberikan dasar pencapaian keterpaduan,

keserasian dan keterkaitan ruang lintas wilayah provinsi dan lintas sektor sebagai

suatu kesatuan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan ruang.

Page 9: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

8

BAB II

RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN

Bagian Pertama

Umum

Pasal 6

(1) RTR Pulau Kalimantan merupakan penjabaran struktur dan pola pemanfaatan

ruang wilayah nasional ke dalam kebijaksanaan dan strategi pemanfaatan ruang

Pulau Kalimantan.

(2) RTR Pulau Kalimantan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) digambarkan pada

peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000, sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Presiden ini.

Pasal 7

RTR Pulau Kalimantan disusun berdasarkan kebijaksanaan berikut:

a. memelihara dan memulihkan kawasan-kawasan yang berfungsi lindung dan kritis

lingkungan dalam rangka mendukung keberlanjutan pemanfaatan sumber daya

kehutanan, pertambangan, dan pertanian, serta sumberdaya kelautan, pesisir dan

pulau-pulau kecil, serta mengurangi resiko dampak bencana alam;

b. mendayagunakan posisi strategis secara geografis yang berdekatan dengan negara

bagian Malaysia di Sarawak dan Sabah dalam kerangka kerjasama ekonomi sub-

regional BIMP-EAGA;

c. mendorong percepatan penanganan kawasan perbatasan antar negara dengan

negara Malaysia di Serawak dan Sabah sebagai beranda depan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia di Pulau Kalimantan;

d. meningkatkan aksesibilitas internal wilayah Pulau Kalimantan untuk mewujudkan

sinergi pengembangan potensi wilayah dan pemerataan tingkat perkembangan

antar wilayah melalui percepatan fungsionalisasi jaringan jalan lintas Kalimantan

secara terpadu dengan pengembangan jaringan angkutan sungai, angkutan laut,

jaringan jalan rel kereta api dan angkutan udara;

e. mendorong peran kawasan andalan sebagai penggerak pengembangan ekonomi

wilayah Kalimantan;

f. mengembangkan industri pengolahan yang berbasis pada sektor kelautan,

pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kehutanan secara berkelanjutan serta

industri pariwisata yang berbasis pada penguatan dan pengembangan ekonomi,

sosial dan budaya masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan hidup;

Page 10: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

9

g. mendorong pusat-pusat permukiman perkotaan sebagai pusat pelayanan jasa

koleksi dan distribusi di Pulau Kalimantan.

Bagian Kedua

Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang

Pasal 8

Struktur ruang Pulau Kalimantan merupakan struktur ruang sebagaimana tercantum

dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dapat dilihat pada Lampiran I yang

merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

Pasal 9

Pola pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan merupakan pola pemanfaatan ruang

sebagaimana tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana

dapat dilihat pada Lampiran I yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan

Presiden ini.

BAB III

STRATEGI PEMANFAATAN RUANG

Bagian Pertama

Umum

Pasal 10

(1) Strategi pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

6 ayat (1), diwujudkan dalam Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan yang berisi:

a. strategi pengembangan struktur ruang;

b. strategi pengelolaan pola pemanfaatan ruang.

(2) Strategi pengembangan struktur ruang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf

a mencakup:

a. strategi pengembangan sistem pusat permukiman;

b. strategi pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah.

(3) Strategi pengelolaan pola pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)

huruf b mencakup:

a. strategi pengelolaan ruang kawasan lindung;

b. strategi pengelolaan ruang kawasan budidaya.

Page 11: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

10

Pasal 11

(1) Strategi perwujudan rencana tata ruang dituangkan dalam indikasi program

pembangunan.

(2) Indikasi program pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut

prioritas penanganannya diklasifikasikan ke dalam indikasi program pembangunan

prioritas tinggi, prioritas sedang, dan prioritas rendah.

(3) Indikasi program pembangunan prioritas tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun pertama.

(4) Indikasi program pembangunan prioritas sedang dan prioritas rendah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan setelah jangka waktu 5

(lima) tahun pertama.

Bagian Kedua

Strategi Pengembangan Sistem Pusat Permukiman

Pasal 12

(1) Pengembangan sistem pusat permukiman di wilayah Pulau Kalimantan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf a ditekankan pada terbentuknya fungsi dan

hirarki pusat permukiman sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

(2) Sistem pusat permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi PKN, PKW,

dan PKL sebagai satu kesatuan sistem yang berhirarki.

(3) Dalam rangka mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara,

dikembangkan PKSN.

Pasal 13

Pengembangan PKN di Pulau Kalimantan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat

(2) meliputi upaya untuk:

a. mendorong pengembangan kota Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak sebagai

pusat pelayanan primer;

b. mendorong pengembangan kota Palangka Raya, Samarinda, Bontang, dan Tarakan,

sebagai pusat pelayanan sekunder;

Pasal 14

Pengembangan PKW di Pulau Kalimantan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat

(2) meliputi upaya untuk:

Page 12: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

11

a. mendorong pengembangan kota Singkawang, Sambas, Ketapang, Sintang, Sanggau,

Sampit, Kuala Kapuas, Tanjung Redeb, Sangata, Tanjung Selor, Malinau, Nunukan,

dan Tenggarong dan sebagai pusat pelayanan sekunder;

b. mendorong pengembangan kota Mempawah, Putussibau, Entikong, Pangkalan Bun,

Buntok, Muarateweh, Amuntai, Martapura, Marabahan, Kotabaru, Tanlumbis,

Sungai Nyamuk, Sangasanga, Tanah Grogot, dan Sendawar, dan sebagai pusat

pelayanan tersier.

Pasal 15

(1) PKL di Pulau Kalimantan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi

berdasarkan usulan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kriteria sebagaimana

ditetapkan dalam RTRWN.

(2) Pengembangan kota-kota PKL merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pengembangan sistem pusat permukiman di Pulau Kalimantan.

Pasal 16

Pengembangan PKSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) di kawasan perbatasan negara merupakan upaya untuk mendorong pengembangan Kota Aruk, Jagoibabang, Nangabadau, Entikong, Jasa, Nunukan, Simanggaris, Long Midang, dan Long Pahangai.

Pasal 17

Pengembangan PKN, PKW, dan PKSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Pasal 14,

dan Pasal 16 dijelaskan secara lebih rinci dalam Lampiran II merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

Bagian Ketiga

Strategi Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

Pasal 18

Strategi pengembangan jaringan prasarana dan sarana Pulau Kalimantan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b meliputi:

a. strategi Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Darat yang terdiri dari

jaringan jalan, jaringan jalur kereta api, serta jaringan transportasi sungai, danau,

dan penyeberangan;

Page 13: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

12

b. strategi Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Laut yang terdiri dari jaringan

prasarana dan jaringan pelayanan;

c. strategi Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Udara yang terdiri dari bandar

udara dan ruang lalu lintas udara;

d. strategi Pengembangan Sistem Jaringan Energi dan Tenaga Listrik;

e. strategi Pengembangan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air yang terdiri dari air

permukaan dan air bawah tanah;

f. strategi Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Perkotaan yang terdiri dari

sistem jaringan air bersih, air limbah, drainase, persampahan, jalan kota, dan

telekomunikasi.

Pasal 19

Strategi pengembangan sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18

huruf a meliputi upaya untuk:

a. memelihara tingkat pelayanan jaringan jalan untuk menjamin keberlangsungan

pergerakan orang dan barang dari sentra-sentra produksi menuju pusat-pusat

distribusi, tujuan-tujuan dan pusat-pusat permukiman;

b. memantapkan aksesibilitas dari sentra-sentra produksi menuju tujuan-tujuan

utama pulau, yaitu Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan;

c. mendorong berfungsinya jaringan jalan lintas Pulau Kalimantan secara bertahap

dengan prioritas secara berurutan adalah Lintas Selatan, Tengah, dan Utara;

d. meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan perbatasan antar negara dan kawasan

tertinggal;

e. meningkatkan pemanfaatan potensi unggulan wilayah secara optimal, yang diikuti

dengan meningkatnya daya saing produk-produk unggulan di Pulau Kalimantan;

f. mewujudkan keterpaduan sisten transportasi wilayah Kalimantan, Nasional, dan

sub-regional ASEAN;

g. mewujudkan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan sistem jaringan

transportasi lainnya;

h. mengembangkan terminal penumpang tipe A sebagai simpul jaringan transportasi

jalan pada kota-kota yang berfungsi sebagai PKN atau kota-kota lain yang memiliki

permintaan tinggi untuk pergerakan penumpang antar-kota dan antar-provinsi.

Page 14: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

13

Pasal 20

Strategi pengembangan sistem jaringan kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 huruf a meliputi upaya untuk:

a. meningkatkan keterkaitan intra dan intermoda transportasi di Pulau Kalimantan

yang terpadu dan saling melengkapi;

b. menyediakan prasarana transportasi darat untuk angkutan penumpang dan barang,

khususnya untuk pengangkutan produk komoditas berskala besar, berkecepatan

tinggi, berbiaya murah, dengan energi yang rendah;

c. mendukung peningkatan keterkaitan ekonomi antar wilayah di Pulau Kalimantan

dan intra wilayah dengan negara tetangga Sarawak – Sabah;

d. mewujudkan keterpaduan sistem transportasi wilayah Kalimantan, Nasional, dan

sub-regional ASEAN;

e. mewujudkan keterpaduan sistem jaringan kereta api dengan sistem jaringan

transportasi lainnya;

f. mengembangkan strasiun kereta api sebagai simpul jaringan kereta api diarahkan

pada kota-kota PKN dan PKW sebagai mana disebut dalam Pasal 13 dan Pasal 14.

Pasal 21

Strategi pengembangan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a meliputi upaya untuk:

a. mengarahkan pengembangan jaringan transportasi sungai untuk pelayanan

angkutan lintas antar provinsi serta antar kabupaten/kota dalam provinsi diarahkan

pada daerah-daerah potensial di Pulau Kalimantan dan diarahkan menjadi tulang

punggung sistem transportasi serta diharapkan dapat membuka daerah yang

terisolir;

b. memprioritaskan pengembangan angkutan sungai pada lintas-lintas yang sulit

dikembangkan dengan jaringan jalan.

Pasal 22

Strategi pengembangan sistem jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 18 huruf b meliputi upaya untuk:

a. meningkatkan efisiensi dan skala ekonomi investasi pengembangan pelabuhan laut

dengan memanfaatkan jalur ALKI I yang melintasi Selat Karimata dan jalur ALKI II

yang melintasi Selat Makassar;

Page 15: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

14

b. meningkatkan kelancaran proses koleksi dan distribusi orang dan barang dalam

rangka mendukung pengembangan ekonomi wilayah;

c. meningkatkan aksesibilitas dari kawasan andalan ke tujuan pemasaran;

d. meningkatkan volume ekspor-impor melalui pelabuhan peti kemas yang didukung

oleh keberadaan industri manufaktur dan/atau industri pengolahan;

e. mengembangkan jaringan transportasi laut antar-provinsi, antar-pulau dan antar-

negara;

f. mengembangkan sistem jaringan transportasi laut antar-negara yang sesuai dengan

kebutuhan ekspor-impor perekonomian, pertahanan negara dan kepentingan

nasional lainnya;

g. mengembangkan sistem jaringan transportasi laut Kalimantan sebagaimana secara

terpadu sebagai satu kesatuan sistem transportasi wilayah Kalimantan, nasional,

dan internasional;

h. mewujudkan keterpaduan sistem jaringan transportasi laut dengan sistem jaringan

transportasi lainnya;

i. mengembangkan jaringan transportasi laut dengan memanfaatkan Alur Laut

Pelayaran yang telah ditetapkan menurut peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 23

Strategi pengembangan jaringan prasarana transportasi udara sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 18 huruf c meliputi upaya untuk:

a. meningkatkan aksesibilitas antar kota dalam lingkup wilayah Pulau Kalimantan

maupun antar kota dalam lingkup nasional dan internasional;

b. mendorong pengembangan potensi pariwisata dan potensi ekonomi lainnya pada

lokasi-lokasi yang sangat potensial dan belum dilayani jaringan transportasi lainnya

yang memadai;

c. menjalin sinergi jaringan prasarana transportasi wilayah antar moda;

d. membuka dan memantapkan jalur-jalur penerbangan internasional antar kota-kota

PKN dengan negara tetangga dan negara-negara pusat pemasaran produk dan jasa

dari Kalimantan;

e. mengembangkan sistem jaringan transportasi udara Pulau Kalimantan secara

terpadu sebagai satu kesatuan sistem transportasi wilayah Kalimantan, nasional,

dan internasional;

f. mewujudkan keterpaduan sistem jaringan transportasi udara dengan sistem

jaringan transportasi lainnya;

Page 16: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

15

g. mengembangkan sistem jaringan transportasi udara secara dinamis dengan

memperhatikan tatanan kebandarudaraan nasional.

Pasal 24

Strategi pengembangan sistem jaringan prasarana energi dan tenaga listrik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf d meliputi upaya untuk:

a. mengamankan pasokan energi kepada pusat-pusat permukiman perkotaan dan

perdesaan serta kawasan-kawasan strategis nasional lain meliputi kawasan

industri, pariwisata dan pelabuhan;

b. mengembangkan jaringan tenaga listrik interkoneksi lintas wilayah termasuk

dengan negara tetangga Sarawak-Sabah;

c. mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan atas tenaga listrik di

Kalimantan – baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang;

d. mendorong pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti biomassa dan

mikrohidro sebagai alternatif energi konvensional;

e. mengembangkan sistem jaringan prasarana energi dan tenaga listrik yang selaras

dengan pengembangan kawasan budidaya dan pusat-pusat permukiman.

Pasal 25

Strategi pengembangan sistem pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 18 huruf e meliputi upaya untuk:

a. menjamin kelestarian fungsi sarana dan prasarana sumber daya air melalui

pengamanan kawasan-kawasan tangkapan air;

b. menyediakan prasarana air baku untuk menunjang pengembangan sentra-sentra

pangan, kawasan perkebunan, kawasan permukiman perkotaan, kawasan industri

dan sumber energi tenaga air secara berkelanjutan untuk mendukung

pengembangan kawasan-kawasan andalan dan pusat koleksi-distribusi;

c. menjamin ketersediaan air baku bagi kawasan-kawasan sentra pertanian, industri,

pariwisata, dan sebagainya, serta kota-kota strategis yang meliputi kota

metropolitan, kota besar, ibukota provinsi, dan kabupaten/kota;

d. menanggulangi dampak bencana alam yang terkait dengan air, diantaranya banjir,

longsor, dan kekeringan;

Page 17: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

16

e. mengembangkan sistem pengelolaan sumber daya air dengan mengacu pada Pola

Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai dan Rencana Tata Ruang

Wilayah.

Pasal 26

(1) Strategi pengembangan sistem jaringan prasarana perkotaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 18 huruf f meliputi upaya untuk:

a. meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar perkotaan secara

terpadu dalam rangka memantapkan fungsi kota;

b. mengembangkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana dasar perkotaan,

khususnya antara kota-kota yang bertetangga;

c. menjamin keberlanjutan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan sesuai

dengan tingkat pelayanan yang dibutuhkan oleh penduduk perkotaan;

d. memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan dari ancaman pencemaran air,

tanah dan pencemaran udara.

(2) Strategi pengembangan sistem jaringan prasarana perkotaan melalui upaya untuk:

a. meningkatkan kualitas dan kapasitas, serta perluasan jaringan air bersih

perpipaan melalui pengembangan sistem transmisi dan distribusi;

b. meningkatkan kapasitas dan perluasan jaringan pelayanan Satuan Sambungan

Telepon pada kawasan perkotaan;

c. mengembangkan jaringan serat optik, terutama untuk PKN dan PKW;

d. meningkatkan kapasitas dan perluasan jaringan distribusi listrik;

e. meningkatkan kapasitas dan perluasan cakupan pelayanan pengelolaan air

limbah perkotaan;

f. meningkatkan kapasitas dan perluasan cakupan pelayanan pengelolaan

persampahan yang meliputi koleksi, transportasi, dan pengolahan serta lokasi

pembuangan akhir;

g. meningkatkan kapasitas dan perluasan cakupan pelayanan prasarana drainase

perkotaan yang terintegrasi dengan sistem drainase wilayah untuk

pengendalian banjir dan genangan;

h. meningkatkan kapasitas dan perluasan jaringan prasarana jalan kota termasuk

mengembangkan jalan lingkar untuk mengatasi arus lalu lintas menerus pada

kawasan perkotaan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku;

i. mengendalikan pencemaran lingkungan perkotaan meliputi air permukaan, air

tanah, udara, dan tanah.

Page 18: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

17

Bagian Keempat

Strategi Pengelolaan Ruang Kawasan Lindung

Pasal 27

Strategi pengelolaan ruang kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10

ayat (3) huruf a meliputi upaya untuk:

a. strategi pengelolaan ruang pada kawasan yang memberikan perlindungan pada

kawasan bawahannya yang terdiri dari kawasan hutan lindung, kawasan

bergambut, dan kawasan resapan air;

b. strategi pengelolaan ruang pada kawasan yang memberikan perlindungan setempat

yang meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau dan

waduk serta kawasan sekitar mata air;

c. strategi pengelolaan ruang pada kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar

budaya;

d. strategi pengelolaan ruang pada kawasan rawan bencana lingkungan.

Pasal 28

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan yang memberikan perlindungan pada

kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a meliputi upaya

untuk:

a. mempertahankan luasan kawasan hutan lindung sebagai hutan dengan tutupan

vegetasi tetap;

b. mempertahankan fungsi lindung sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan

erosi;

c. mempertahankan keberadaan hutan lindung agar kesuburan tanah pada hutan

lindung dan daerah sekitarnya dapat terpelihara;

d. melindungi ekosistem bergambut yang khas serta mengkonservasi cadangan air

tanah;

e. menberikan ruang yang memadai bagi peresapan air hujan pada zona-zona resapan

air tanah untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan

banjir;

f. merehabilitasi kawasan lindung yang telah mengalami kerusakan.

Pasal 29

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan yang memberikan perlindungan setempat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf b meliputi upaya untuk:

Page 19: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

18

a. melindungi kawasan pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi

pantai;

b. melindungi sungai dari kegiatan budidaya penduduk yang dapat mengganggu

dan/atau merusak kualitas air sungai, kondisi fisik bantaran sungai dan dasar

sungai, serta mengamankan aliran sungai;

c. melindungi danau/waduk dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu dan/atau

merusak kualitas air danau serta kelestarian fungsi danau/waduk;

d. melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu dan/atau

merusak kualitas mata air serta kelestarian fungsi mata air.

Pasal 30

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar

budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf c meliputi upaya untuk:

a. melestarikan cagar alam dan cagar alam laut beserta segenap flora dan ekosistem

didalamnya yang tergolong unik dan atau langka sehingga proses alami yang terjadi

senantiasa dalam keadaan stabil;

b. melestarikan suaka margasatwa dengan segenap fauna yang tergolong unik dan

atau langka, serta komunitas biotik dan unsur fisik lingkungan lainnya;

c. melestarikan Taman Nasional dan Taman Nasional Laut dengan segenap kekhasan

dan keindahan ekosistemnya yang penting secara nasional maupun internasional

untuk tujuan keilmuan, pendidikan, dan pariwisata;

d. melestarikan kawasan Taman Hutan Raya dengan segenap kekhasan ekosistemnya;

e. melestarikan taman wisata, taman wisata laut, dan taman buru dengan segenap

keunikan alam dan ekosistemnya yang alami sehingga dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan rekreasi dan pariwisata;

f. melestarikan cagar budaya yang berisikan benda-benda bersejarah peninggalan

masa lalu, dan atau segenap adat istiadat, kebiasaan, tradisi setempat, unsur alam

lainnya yang unik.

Pasal 31

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan rawan bencana lingkungan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 27 huruf d meliputi upaya untuk:

a. mengurangi resiko gangguan dan ancaman langsung maupun tidak langsung dari

terjadinya bencana lingkungan;

Page 20: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

19

b. melindungi asset-asset sosial ekonomi masyarakat meliputi infrastruktur,

permukiman, dan sentra-sentra produksi dari gangguan dan ancaman bencana

lingkungan;

c. menyelenggarakan tindakan preventif dalam penanganan bencana alam

berdasarkan siklus bencana melalui upaya mitigasi bencana, pengawasan terhadap

pelaksanaan rencana tata ruang, kesiapsiagaan masyarakat yang berada di kawasan

rawan bencana, tanggap darurat, pemulihan dan pembangunan kembali pasca

bencana;

d. menyiapkan peta bencana lingkungan sebagai acuan dalam pengembangan wilayah

provinsi, kabupaten, dan kota;

e. melakukan penelitian dengan tingkat kedalaman yang lebih rinci dalam rangka

penetapan kawasan rawan bencana lingkungan dan wilayah pengaruhnya.

Bagian Kelima

Strategi Pengelolaan Ruang Kawasan Budidaya

Pasal 32

Strategi pengelolaan ruang kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10

ayat (3) huruf b meliputi upaya untuk:

a. strategi pengelolaan ruang pada kawasan budidaya pertanian tanaman pangan dan

perkebunan;

b. strategi pengelolaan ruang pada kawasan budidaya kelautan dan perikanan;

c. strategi pengelolaan ruang pada kawasan budidaya kehutanan;

d. strategi pengelolaan ruang pada kawasan budidaya pariwisata;

e. strategi pengelolaan ruang pada kawasan-kawasan permukiman;

f. strategi pengelolaan pada kawasan industri;

g. strategi pengelolaan ruang pada kawasan pertambangan;

h. strategi pengelolaan ruang pada kawasan andalan dan kawasan andalan laut;

i. strategi pengelolaan ruang pada kawasan yang perlu mendapatkan perhatian

khusus.

Pasal 33

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan budidaya pertanian tanaman pangan dan

perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a meliputi upaya untuk:

Page 21: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

20

a. mendukung ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis nasional;

b. mewujudkan tertib penataan ruang kawasan strategis dan diprioritaskan yang

merupakan bagian tak terpisahkan dari penataan ruang nasional pulau wilayah

propinsi dan atau wilayah kabupaten/kota;

c. meningkatkan kualitas fungsi kawasan budidaya pertanian dan perkebunan;

d. mengatur pemanfaatan ruang untuk terwujudnya keseimbangan kepentingan

kesejahteraan dan keamanan demi menghindari terjadinya konflik kepentingan

baik sosial ekonomi maupun fisik;

e. mengatur pemanfaaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara efesien

dan efektif bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kegiatan usaha.

Pasal 34

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan budidaya kelautan dan perikanan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf b meliputi upaya untuk:

a. mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan tangkap dan budidaya secara

berkelanjutan melalui pengembangan pusat-pusat kegiatan perikanan yang terpadu

dengan pusat-pusat koleksi dan distribusi;

b. mendorong peningkatan nilai tambah manfaat hasil-hasil perikanan yang didukung

oleh fasilitas pelayanan informasi dan jasa terpadu serta industri pengolahan ikan

yang memiliki dukungan akses yang baik ke pasar;

c. mengembangkan kerjasama perdagangan/pemasaran dengan daerah-daerah

produsen lainnya dan kerjasama perdagangan antar negara.

Pasal 35

Strategi pengelolaan ruang kawasan budidaya kehutanan sebagaimana dimaksud pada

dalam Pasal 32 huruf c meliputi upaya untuk:

a. mewujudkan pengelolaan hutan lestari melalui pemantapan kondisi kawasan

hutan, perencanaan, pengamanan dan perlindungan hutan yang terpadu melalui

pengendalian penebangan liar dan penanggulangan kebakaran hutan serta

rehabilitasi kawasan hutan kritis;

b. memenuhi bahan baku industri hilir dengan pembangunan Hutan Tanaman Industri

(HTI) dan pengembangan hutan rakyat;

Page 22: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

21

c. memperkuat kelembagaan masyarakat dalam rangka mitra sepaham pembangunan

kehutanan dan peningkatan kesejahteraan;

d. menghindari terjadinya konflik kepentingan/penguasaan lahan/kawasan hutan;

e. mengembangkan kerjasama dengan lembaga peneliti lokal/regional /internasional

dalam rangka mengembangkan produk hasil hutan.

Pasal 36

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32 huruf d didasarkan atas strategi untuk mengembangkan kawasan pariwisata

tanpa merusak lingkungan hidup maupun budaya setempat.

Pasal 37

(1) Strategi pengelolaan ruang pada kawasan-kawasan permukiman sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 32 huruf e meliputi pusat-pusat permukiman perkotaan

dan pusat-pusat permukiman perdesaan.

(2) Strategi pengelolaan ruang pada kawasan permukiman sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi upaya untuk :

a. mendorong pengembangan pusat-pusat permukiman perdesaan sebagai desa

pusat pertumbuhan terutama wilayah desa yang mempunyai potensi cepat

berkembang dan dapat meningkatkan perkembangan desa di sekitarnya;

b. mendorong pengembangan permukiman sub-urban atau kota baru pada daerah

peripheral kota-kota metropolitan dan kota besar untuk memenuhi kebutuhan

perumahan pada kota-kota tersebut dan sekaligus berperan sebagai penyaring

arus migrasi desa-kota.

Pasal 38

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal

32 huruf f meliputi upaya untuk mendorong pengembangan industri pengolahan dan

agro industri untuk meningkatkan nilai tambah sektor-sektor produksi wilayah seperti

pertambangan, pertanian, perkebunan dan hasil hutan.

Page 23: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

22

Pasal 39

Strategi pengelolaan ruang pada kawasan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32 huruf g meliputi upaya untuk :

a. mengembangkan pengelolaan pemanfaatan sumberdaya energi dan mineral

secara optimal dengan memperhatikan daya dukung lingkungan secara

makro dan mikro;

b. mengendalikan pengelolaan pemanfaatan sumber daya pertambangan

secara ilegal terutama untuk mencegah dampak lingkungan terhadap

wilayah sekitarnya.

Pasal 40

(1) Strategi pengelolaan ruang pada kawasan andalan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32 huruf h meliputi upaya untuk:

1. merevitalisasi kawasan andalan di Pulau Kalimantan sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi wilayah;

2. memantapkan keterkaitan antar kota sebagai pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi kawasan;

3. meningkatkan nilai tambah hasil-hasil produksi kawasan melalui pengembangan

industri pertambangan, kehutanan, perkebunan, kelautan;

4. meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan,

baik melalui kerjasama ekonomi bilateral, kerjasama ekonomi sub regional

segitiga pertumbuhan Brunei-Indonesia-Malaysia-Philipina, maupun kerjasama

ekonomi internasional ;

5. meningkatkan fungsi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kawasan;

6. meningkatkan aksesibilitas antar kota di dalam kawasan dan ke tujuan-tujuan

pemasaran melalui keterpaduan pengembangan sistem transportasi antar

moda;

7. mengurangi tingkat dampak pengembangan kawasan terhadap lingkungan

sekitar;

8. menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui penyederhanaan prosedur

perizinan di kawasan andalan.

(2) Strategi pengelolaan ruang pada kawasan andalan laut sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 32 huruf h meliputi upaya untuk:

a. mengembangkan potensi sumberdaya kelautan secara optimal dengan

memperhatikan prinsip-prinsip konservasi dan pembangunan berkelanjutan;

Page 24: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

23

b. mengembangkan pusat pengolahan hasil produksi kelautan untuk meningkatkan

nilai tambahnya termasuk pengembangan pelabuhan khusus untuk mendukung

kegiatan ekspor-impor;

c. meningkatkan aksesibilitas dari kawasan andalan laut ke kota-kota di wilayah

pesisir dan tujuan-tujuan pemasaran melalui pembangunan prasarana dan

sarana transportasi;

d. mengurangi tingkat dampak pengembangan kawasan andalan laut terhadap

kawasan lindung di sekitarnya;

e. mengembangkan potensi dan fungsi pulau-pulau kecil atau gugus pulau sebagai

pendorong kegiatan ekonomi lokal, regional dan nasional melalui

pengembangan investasi, khususnya pada bidang pariwisata bahari.

Pasal 41

(1) Strategi pengelolaan ruang pada kawasan budidaya yang perlu mendapatkan

perhatian khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf i, meliputi:

a. kawasan perbatasan antar-negara;

b. kawasan perbatasan lintas wilayah provinsi;

c. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil atau gugus pulau.

(2) Strategi pengelolaan ruang pada kawasan perbatasan antar-negara sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) butir a meliputi upaya untuk:

1. menjaga dan mengamankan wilayah teritorial Negara Kesatuan Republik

Indonesia di Pulau Kalimantan, termasuk pulau-pulau kecil dan gugus

kepulauan;

2. mengembangkan pola-pola kerjasama pembangunan lintas batas dengan negara

tetangga dalam penanganan penyelundupan dan perdagangan ilegal;

3. mengembangkan kawasan perbatasan sebagai beranda depan sekaligus pintu

gerbang menuju dunia internasional;

4. mengembangkan kawasan perbatasan dengan menganut keserasian antara

prinsip keamanan dan prinsip kesejahteraan masyarakat;

5. mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan perbatasan secara

selektif yang didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai;

6. meningkatkan Kerjasama Ekonomi Sub-Regional melalui skema Sosek Malindo

dan KESR BIMP-EAGA;

7. memaduserasikan struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan perbatasan

dengan wilayah negara tetangga.

Page 25: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

24

(3) Strategi pengelolaan ruang pada kawasan perbatasan lintas wilayah provinsi

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b meliputi upaya untuk:

a. memaduserasikan rencana tata ruang pada kawasan perbatasan tersebut

melalui penyusunan Rencana Detail Tata Ruang kawasan perbatasan lintas

wilayah provinsi;

b. mengembangkan pola-pola kerjasama pembangunan lintas wilayah provinsi

yang saling menguntungkan.

(4) Strategi pengelolaan ruang pada Pulau-pulau kecil pada kawasan perbatasan

negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir c yang menjadi sasaran

prioritas program termuat dalam lampiran III yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Presiden ini.

Bagian Keenam

Indikasi Program Strategis

Pasal 42

(1) Indikasi Program Strategis yang bersifat lintas sektor dan lintas wilayah provinsi disusun dengan mengacu pada RTR Pulau Kalimantan.

(2) Penyusunan indikasi program strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan nasional dan daerah.

(3) Indikasi Program Strategis Pulau Kalimantan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dijabarkan lebih lanjut ke dalam program Departemen/Badan/ Lembaga/Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan lingkup kewenangan masing-masing.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme penyusunan program sektor dan

daerah dalam rangka penjabaran RTR Pulau Kalimantan lebih lanjut diatur dalam

bentuk pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang menangani urusan

pemerintahan di bidang penataan ruang.

Pasal 42a

Indikasi Program untuk Sistem Kota

Pasal 43

Indikasi program pembangunan sistem jaringan jalan Kalimantan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 19 menurut prioritas penanganannya meliputi:

Page 26: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

25

1. Peningkatan jaringan jalan Lintas Selatan yang menghubungkan kota-kota : Temajo

- Sambas – Pemangkat – Singkawang – Mempawah – Pontianak – Tayan – Nangatayap

– Nangabulik – Pangkalan Bun – Sampit – Kotabesi – Kasongan – Palangka Raya –

Pulang Pisau - Kuala Kapuas – Banjarmasin – Pleihari – Pagatan – Batulicin – Tanah

Grogot – Kuaro – Penajam – Balikpapan – Loa Janan – Samarinda – Bontang – Sangata

– Simpang Pedau – Muarawahau – Labanan - Tanjung Redeb – Tanjung Selor –

Malinau – Simanggaris – Batas Negara dengan prioritas tinggi;

2. Peningkatan dan Pembangunan jaringan jalan Lintas Tengah yang menghubungkan

kota-kota : Mempawah – Ngabang – Sanggau – Sekadau – Tebelian – Nangapinoh –

Tumbang Jutuh – Kuala Kurun – Tumbang Talaken - Puruk Cahu – Muaralaung –

Muarateweh – Simpang Blusuh – Resak – Kotabangun - Tenggarong – Loa Janan -

Samarinda dengan prioritas sedang;

3. Peningkatan dan Pembangunan jaringan jalan Lintas Utara yang menghubungkan

kota-kota : Temajo – Aruk – Jagoibabang – Sanggau Ledo – Balai Karangan– Jasa –

Nangabadau – Putussibau – Tiong Ohang - Long Pahangai – Long Boh – Mahak Baru –

Long Ampung – Long Nawang – Long Alango – Tanjung Nanga – Pulau Sapi - Malinau –

Long Semamu – Long Bawan – Long Midang – Batas Negara dengan prioritas sedang;

4. Peningkatan jaringan Jalan Pengumpan yang menghubungkan jaringan jalan Lintas

Utara – Tengah - Selatan serta menghubungkan kota-kota : Galing – Sambas,

Jagoibabang – Bengkayang – Sei Pinyuh, Tayan – Sosok, Tebelian - Sintang –

Putussibau, Kuala Kurun – Palangka Raya, Palangka Raya – Buntok – Muara Teweh,

Long Pahangai – Sendawar – Simpang Tiga Damai, Banjarmasin – Martapura – Rantau

– Kandangan – Pantai Hambawang – Barabai – Paringin - Tanjung – Muara Koman –

Batu Sopang – Kuaro – Tanah Grogot dengan prioritas sedang.

Pasal 44

Indikasi program pembangunan sistem jaringan jalur kereta api di Pulau Kalimantan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 diwujudkan secara bertahap menurut

prioritasnya meliputi:

1. sistem jaringan dengan prioritas tinggi pada jalur-jalur: Samarinda – Balikpapan,

Bontang – Samarinda, Banjarmasin – Palangka Raya, Tanjung – Barabai – Rantau –

Martapura – Banjarmasin, Sambas – Kuching, Samarinda – Tenggarong –

Kotabangun, dan Pontianak – Mempawah – Singkawang – Sambas;

2. sistem jaringan dengan prioritas sedang pada jalur-jalur: Malinau – Sesayap –

Tanjung Redeb, Banjarmasin – Batulicin, Tanjung Redeb – Sangkulirang – Bontang,

Balikpapan – Tanah Grogot - Tanjung, Tanjung – Buntok – Muarateweh, dan

Sanggau – Pontianak;

Page 27: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

26

3. sistem jaringan dengan prioritas rendah pada jalur-jalur: Sanggau – Sintang –

Putussibau, Buntok – Palangka Raya, Palangka Raya – Sampit – Pangkalan Bun,

Pangkalan Bun – Sanggau, dan Sanggau – Sambas.

Pasal 45

Indikasi program pembangunan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan

di Pulau Kalimantan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 meliputi upaya untuk:

1. memelihara dan meningkatkan prasarana terusan/anjir yang menghubungkan

sungai-sungai besar yang meliputi Sungai Kapuas, Sungai Sampit, Sungai Kahayan,

Sungai Barito, Sungai Mahakam, Sungai Lamandau, Sungai Kelay, Sembakung,

Sebuku, Sesayap dan Sungai Kayan;

2. menjamin kehandalan alur-alur sungai melalui peningkatan prasarana di Sungai

Kapuas, Sungai Punggur Besar, Sungai Sambas, Sungai Landak, Sungai Kubu, Sungai

Padang Tikar, Sungai Kahayan, Sungai Rungan, dan Sungai Sebangau;

3. mengarahkan pengembangan jaringan penyeberangan lintas antar negara, yang

menghubungkan Nunukan di Kalimantan Timur dengan Tawau di Malaysia;

4. mengarahkan pengembangan jaringan penyeberangan lintas penyeberangan antar

provinsi dengan eksternal Pulau Kalimantan yang memiliki interaksi kuat yang

meliputi: Jawa Tengah dengan Kalimantan Tengah yang menghubungkan Taipa –

Kariangau, Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur yang menghubungkan

Mamuju – Balikpapan, Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur yang

menghubungkan Toli-toli – Tarakan, dan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan

Selatan;

5. mengarahkan pengembangan jaringan penyeberangan lintas antar kabupaten/kota

dalam provinsi yang meliputi Rasau Jaya – Teluk Batang, Tanjung Selor – Tarakan,

Tarakan – Ancam, Tarakan – Sembakung, dan Tarakan – Tanjung Selor – Ancam;

6. mengarahkan pengembangan jaringan penyeberangan lintas dalam kabupaten/kota

meliputi Penajam – Balikpapan, Tanjung Harapan – Tanjung Kalong, Tayan – Teraju,

Tebas Kuala – Parigi – Piai, Parit Salim – Sungai Nipah, Batulicin – Kotabaru, dan

Batulicin – Tanjung Serdang.

Pasal 46

Indikasi program pengembangan simpul jaringan prasarana pelabuhan laut sebagai

bagian dari sistem jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22

menurut prioritas penanganannya meliputi:

a. Pelabuhan Internasional di Balikpapan – Kaltim, Bontang – Kaltim, Samarinda –

Kaltim, Tarakan – Kaltim, Tanjung Sangata-Kaltim, dan Pontianak – Kalbar, dengan

prioritas tinggi;

Page 28: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

27

b. Pelabuhan Nasional di Ketapang – Kalbar, Nunukan – Kaltim, Pasir/Tanah Grogot -

Kaltim, Tanjung Redeb - Kaltim, Tanjung Selor – Kaltim, Pasir Panjang – Kaltim,

Berau – Kaltim, Senipah – Kaltim, Tanjung Santan - Kaltim, Kumai - Kalteng,

Batulicin – Kalsel, dan Banjarmasin - Kalsel, dengan prioritas sedang;

c. Pelabuhan regional di Kotabaru, Pagatan, Sangkulirang, Temajo, Kendawangan,

Paloh/Sekura, Sambas, Sintete, Telok Air, Pangkalan Bun, Pulang Pisau, Sampit,

Sukamara, Sei Danau/Satui, Stagen, Kampung Baru, Pulau Bunyu, Sangatta, dan

Tanjung Laut.

Pasal 47

Indikasi program pengembangan sistem jaringan transportasi udara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 dilakukan secara dinamis dengan memperhatikan tatanan

kebandarudaraan nasional dengan prioritas penanganan meliputi:

1. bandar udara pusat penyebaran dengan skala pelayanan primer di Sepinggan –

Balikpapan, dengan prioritas tinggi;

2. bandar udara pusat penyebaran dengan skala pelayanan sekunder di Supadio –

Pontianak dan Samsuddin Noer – Banjarmasin, dengan prioritas tinggi;

3. bandar udara pusat penyebaran dengan skala pelayanan tersier di Paloh – Sambas,

Pangsuma – Putussibau, Susilo – Sintang, Rahadi Usman – Ketapang, Cilik Riwut –

Palangkaraya, Iskandar – Pangkalan Bun, Stagen – Tarakan, Juwata – Tarakan,

Temindung – Samarinda, Kalimarau-Berau – Tanjung Redep, Nunukan – Nunukan,

dan Bontang - Bontang dengan prioritas sedang;

4. bandar udara bukan pusat penyebaran di Nangapinoh, Tumbang Samba, Kuala

Kurun, Purukcahu, M. Hasan – Sampit, Pulau Laut, Stagen – Kotabaru, Batulicin,

Kotabangun, Long Ampung, Long Bawan, Datah Dawai, dan Tanjung Selor dengan

prioritas sedang.

Pasal 48

Indikasi program pengembangan sistem prasarana jaringan prasarana energi dan

tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 menurut prioritas penanganannya

meliputi:

1. peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan tenaga listrik untuk Sistem

Kalimantan Barat dengan prioritas tinggi pada: PLTU Wajok, PLTD Ketapang 1,2,

PLTD Putussibau 1,2,3, PLTD Sambas 1,2,3, PLTD Singkawang 1, PLTU Pontianak,

PLTA Pade Kembayung, PLTA Nangapinoh, PLTD Sanggau 1-2, 3,4, PLTD Sentebang

1, 2-3, PLTD Sintang 1, 2-4, 5,6, dan PLTG Baru;

Page 29: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

28

2. peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan tenaga listrik untuk Sistem

Kalimantan Barat dengan prioritas sedang pada PLTM Merasap 1 dan PLTU

Pontianak;

3. peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan tenaga listrik untuk Sistem

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur dengan prioritas

tinggi pada: PLTA Riam Kanan, PLTU Asam-asam, PLTD Sektor Barito, PLTD

Kotabaru 1-2,3-4,5, PLTD Bontang 1,2-3, PLTD Buntok 1,2-3, PLTD Muarateweh

1,2,3,4, PLTD Nunukan 1,2,3, PLTD Pangkalan Bun 1-2,3-5, PLTD Petung 1,2, PLTD

Sampit 1-2,3-4,5, PLTD Sangatta, PLTD Tanah Grogot 1,2,3,4, PLTD Tanjung

Redeb 1,2,3,4, PLTD Tanjung Selor 1,2,3, PLTD Tarakan 1-2,3,4, PLTG Baru, PLTG

Tanjung Batu, PLTD Malinau, dan PLTGU Baru;

4. peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan tenaga listrik untuk Sistem

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur dengan prioritas

sedang pada : PLTA Kusan; PLTU Baru, PLTA Telake, dan PLTU Biomassa.

Pasal 49

Indikasi program pengembangan sistem pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 menurut prioritas penanganannya meliputi:

a. penanganan sungai-wilayah sungai yang berada pada kondisi kritis, yaitu Wilayah

Sungai Kapuas, Wilayah Sungai Barito Hulu dan Hilir, Wilayah Sungai Mempawah-

Sambas, Wilayah Sungai Pawan, Wilayah Sungai Landak, Wilayah Sungai Melawai,

Wilayah Sungai Sesayap, Wilayah Sungai Kayan, Wilayah Sungai Berau-Kelay,

Wilayah Sungai Karangan, Wilayah Sungai Mahakam, Wilayah Sungai Kahayan, dan

Wilayah Sungai Sebangau;

b. penerapan konsep “Satu Sungai, Satu Rencana, Satu Pengelolaan Terpadu” dari

hulu hingga hilir;

c. pemeliharaan jaringan irigasi strategis berupa Irigasi Riam Kanan, Irigasi Rawa

Siang Gantung, irigasi di Barito Kuala, irigasi di Banjang, Irigasi Merancang, Irigasi

Waru, Irigasi Rapak Lembur, dan Irigasi Merowi;

d. peningkatan fungsi dan kapasitas waduk-waduk sebagai penyimpan dan pengendali

banjir, yakni: Bendungan Kelian, Bendungan Riam Kanan, Waduk Lambakan, Waduk

Manggar, Waduk Benanga, Waduk Merancang, dan Waduk Tumbang Jutuh;

e. pengendalian pemanfaatan air tanah pada kawasan perkotaan dengan akifer

terbatas, air tanah langka dan zona resapan rendah;

f. perlindungan daerah tangkapan air, sempadan sungai, sempadan waduk dan danau

dari pemanfaatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Page 30: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

29

g. penghutanan kembali kawasan-kawasan konservasi pada hulu sungai-sungai,

terutama Sungai Barito, Sungai Kahayan, Sungai Katingan, Sungai Kapuas dan

Sungai Mahakam;

h. pengendalian pencemaran sungai dan air permukaan lain secara ketat yang

bersumber dari kegiatan permukiman perkotaan, pertanian, industri,

pertambangan, dan kegiatan pariwisata.

Pasal 50

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan yang memberikan perlindungan

pada kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 meliputi upaya

untuk:

1. mengendalikan luasan hutan lindung Pulau Kalimantan seluas 6.706.700 Ha dengan

rincian di 2.357.000 Ha di Provinsi Kalbar, 1.075.000 Ha di Provinsi Kalteng,

560.700 Ha di Provinsi Kalsel, dan 2.714.000 Ha di Provinsi Kaltim;

2. mencegah terjadinya erosi dan/atau sedimentasi pada kota-kota atau kawasan-

kawasan produksi pertanian, perkebunan, pariwisata, dan sebagainya, khususnya

yang berada pada kelerengan terjal;

3. melakukan penelitian dengan tingkat kedalaman yang lebih rinci dalam rangka

penetapan kawasan bergambut;

4. mempertahankan keberadaan zona-zona resapan air di Pulau Kalimantan, yakni di

daerah penangkapan air Riam Kanan, Batulicin dan Pegunungan Muller serta

Schwaner.

Pasal 51

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan yang memberikan perlindungan pada

kawasan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 meliputi upaya untuk:

menetapkan kawasan sempadan pantai sebagai kawasan berfungsi lindung pada RTRW Provinsi,

Kabupaten dan Kota, yakni di kawasan Pantai Barat, Timur dan Selatan Pulau Kalimantan;

a. menetapkan kawasan sempadan sungai sebagai kawasan berfungsi lindung pada

RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota, meliputi DAS Kapuas, Landak, Mempawah,

Sambas, Pawan, Melawi, Membuluh, Airhitam, Sungai Puning, Jelai, Paloh,

Kahayan, Sebangau, Martapura, Barito, Kapuas, Mentayan, Seruyan, Katingan,

Lamandau, Murung, Barito, Riam Kiri, Riam Kanan, Negara, Kusan, Sampanahan,

Mahakam, Sesayap, Kayan, Kelay dan Sebakung;

Page 31: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

30

b. menetapkan kawasan sekitar danau/waduk sebagai kawasan berfungsi lindung pada

RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota;

c. menetapkan kawasan sekitar danau/waduk secara bijaksana agar proses

pendangkalan sungai-danau besar dapat dicegah, yang meliputi Danau Sentarum,

Danau Sembuluh, Danau Jempang, Danau Melitang, dan Danau Semayang;

d. menetapkan kawasan sekitar mata air sebagai kawasan berfungsi lindung pada

RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

Pasal 52

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan yang suaka alam, pelestarian alam

dan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 meliputi upaya untuk:

1. Mengelola Cagar Alam meliputi CA Mandor (2.000 ha), CA Gunung Raya Pasi (3.700

ha), CA Muara Kendawangan (150.000 ha), CA Bukit Sapat Hawung (239.000 ha), CA

Bukit Tangkiling (2.061 ha), CA Pararawen I/II (5.855 ha), CA Lamandau (76.110

ha), CA Bukit Bakitap (261.000 ha), CA Teluk Kelumpang/Selat Laut/Selat Sebuku

(66.650 ha), CA Teluk Pamukan (20.618,84 ha), CA Sungai Lulan dan Sungai Bulan

(1.857,63 ha), CA Muara Kaman Sedulang (62.500 ha), CA Padang Luwai (5.000 ha),

CA Teluk Ampar (46.900 ha), CA Teluk Adang (61.900 ha), CA Lo Pat Fun Pi (8 ha),

CA Gunung Kentawan (257,90 ha), CA Gunung Sebatung (250 ha), dan CA Laut

Kepulauan Karimata (77.000 ha);

2. Mengelola Suaka Margasatwa meliputi SM Sungai Lamandau (76.110 ha), SM Pleihari

Tanah Laut (6.000 ha), SM Kuala Lupak (3.375 ha), SM Pulau Kaget (85 ha), SM Laut

Pulau Sumama (220 ha), SM Laut Pantai Selimpai (7.600 ha);

3. Mengelola Taman Nasional meliputi TN Betung Kerihun (800.000 ha), TN Danau

Sentarum (132.000 ha), TN Gunung Palung (90.000 ha), TN Gunung Niut-Gunung

Penrissen (180.000 ha), TN Bukit Baka-Bukit Raya (181.090 ha), TN Tanjung Putting

(415.040 ha), TN Kayan Metarang (1.360.500 ha), dan TN Kutai (198.629 ha);

4. Mengelola Taman Hutan Raya meliputi THR Sultan Adam (112.000 ha);

5. Mengelola Taman Wisata Alam meliputi TW Gunung Asuangsang (27.100 ha), TW

Tanjung Keluang (2.000 ha), TW Pleihari Tanah Laut (1.500 ha), TW Bukit Soeharto

(61.850 ha), TW Gunung Raya Pasi (61.680 ha), TW Belimbing (3.742 ha), TW

Asuangsang (5.821 ha), TW Gunung Dungan (1.073 ha), TW BT. Melintang (17.605

ha), TW Gunung Kelam (520 ha), TW Pulau Kembang (60 ha), TW Bukit Tangkiling

(533 ha), TW Baning (315 ha), dan TW Laut Pulau Sangalaki (280 ha);

6. Mengelola Kawasan Cagar Budaya meliputi Kawasan Wisata dan Cagar Budaya

Loksado, Keraton Kutai Kertanegara di Tenggarong, dan Pampang di Samarinda.

Page 32: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

31

Pasal 53

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan rawan bencana lingkungan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 meliputi upaya untuk:

1. kawasan rawan tanah longsor, abrasi pantai, dan sedimentasi, meliputi kawasan

bekas penambangan, dan lahan rusak bekas perladangan atau penebangan liar yang

tersebar pada keempat Provinsi di wilayah Pulau Kalimantan;

2. kawasan rawan banjir terutama meliputi wilayah bantaran sungai;

3. kawasan rawan kebakaran hutan dan alang-alang, meliputi seluruh areal hutan,

alang-alang, lahan bergambut, dan pertanian kering yang tersebar pada keempat

Provinsi di Pulau Kalimantan;

4. kawasan rawan gempa di Tarakan, Sesayap, dan sekitarnya;

5. kawasan potensi terkena dampak kenaikan air laut sebagai akibat pemanasan

global yang meliputi sepanjang pesisir Pantai Barat dan Selatan Kalimantan.

Pasal 54

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan budidaya pertanian dan perkebunan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 menurut prioritas penanganannya meliputi:

1. sentra produksi pangan di Kabupaten/Kota: Sambas, Pontianak, Bengkayang,

Landak, Ketapang, Sanggau, Singkawang, Sukamara, Kuala Kapuas, Pulang Pisau,

Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai

Utara, Tabalong, Samarinda, Tenggarong, Malinau, Sembakung, dan Atap;

2. sentra agribisnis hortikultura di Kabupaten Sambas, Kota Pontianak, dan Kabupaten

Pontianak;

3. sentra perkebunan di Kabupaten: Sambas, Bengkayang, Pontianak, Landak,

Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Ketapang, Nangabulik,

Sukamara, Kualakuayan, Pangkalan Bun, Sampit, Pleihari, Sendawar, Tenggarong,

Tanah Grogot, Tanjung Selor, dan Malinau.

Page 33: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

32

Pasal 55

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan budidaya kelautan dan perikanan

dalam Pasal 34 menurut prioritas penanganannya meliputi:

1. budidaya tambak di pesisir barat Kabupaten Pontianak, Sambas, Bengkayang,

Ketapang, Muara Kintap, Muara Katingan, Kahayan Kuala, Kuala Jelai, Tanjung Aru,

Pasir Balengkong, Tanah Grogot, Kuaro, Linuangkayang, Nunukan Selatan, Pulau

Ahus, Delta Mahakam, pesisir Kabupaten Pasir, dan Kabupaten Bulungan;

2. budidaya laut di gugus Pulau Karimata, Pulau Penata, Pulau Lemukutan, Pulau

Tinabasan, Pulau Laut bagian selatan, Kepulauan Derawan, Kepulauan Bala-Balakan

dan Kepulauan Sangkurilang;

3. perikanan tangkap di wilayah Pantai Barat Kalimantan, Pantai Selatan Kalimantan

dan Pantai Timur Kalimantan.

Pasal 56

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan budidaya kehutanan dalam Pasal 35

menurut prioritas penanganannya meliputi:

1. pembangunan sentra produksi hasil hutan kayu di Kabupaten Ketapang, Sanggau,

Sekadau, Sintang, Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Barito Utara, Kotawaringin

Timur, Seruyan, Katingan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Nunukan,

Malinau, Berau, Tabalong, Kotabaru, Tanah Bumbu, Balangan, Tanah Laut, serta

Banjar;

2. pembangunan sentra produksi hasil hutan non kayu di Kabupaten Hulu Sungai

Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Nunukan, Malinau, Berau,

Bulungan, dan Kutai Barat;

3. pembangunan sentra industri pengolahan hasil hutan (kayu dan non kayu) di Kota

Palangkaraya, Kota Pontianak, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kota

Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Tarakan, Kabupaten Kotawaringin Barat,

Kabupaten Ketapang, serta Kabupaten Barito Kuala;

4. pembangunan kawasan hutan penunjang industri pariwisata di Kabupaten Kapuas

Hulu, Kotawaringin Barat, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala, Tanah Laut, dan

Tanah Bumbu (Batulicin).

Page 34: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

33

Pasal 57

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan budidaya pariwisata sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 36 meliputi upaya untuk:

1. mengembangkan wisata alam dan hutan, di TN Betung Kerihun, TN Danau

Sentarum, TN Tanjung Puting, TW Baning, TW Gunung Kelam, TW Gunung Raya

Pasi, TW Asuangsang, TW Pulau Kembang, TW Pegunungan Meratus, TW Danau

Sembuluh, TW Bukit Baka Raya, TW Bukit Mangkikit, Kawasan Wisata Lembah

Kahung, TW Pulau Sambar gelap, TW Pleihari, TW Bukit Tangkiling, TW Bukit

Suharto, Hutan Kutai Kertanegara, Sultan Adam, Hutan Wisata Pulau Kembang, TN

Kayan Mentarang, TN Kutai, dan Arung Jeram Mahakam;

2. mengembangkan wisata bahari di Camar Bulan, Kepulauan Karimata, Pantai

Selimpai Paloh, Teluk Temajo, Pantai Kijing, Pantai Sekubang, Tanjung Intan,

Pantai Kubu, Pantai Tanjung Kaluang, Teluk Bogang, Kabupaten Kota Baru dan

Tanah Laut, Terumbu Karang Pulau Kunyit (Kotabaru), Pulau Derawan, Pulau

Sangalaki, Pulau Bilang-bilangan, Pulau Matah, Pulau Samama, Pulau Kakaban,

Pulau Maratua, Pelabuhan Laut Podang, Pasir Mayang, Teluk Balikpapan dan

Tanjung Aru;

3. mengembangkan pariwisata budaya terutama di Keraton Kesultanan Sambas,

Pontianak, Loksado, Pasar Terapung Dayak Meratus, Bukit Batu Kasongan, Keraton

Kutai Kertanegara, dan Pampang.

Pasal 58

Indikasi program pengelolaan Pemanfaatan ruang pada kawasan industri sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38 meliputi upaya untuk memberikan prioritas penanganan

kawasan-kawasan industri yang meliputi kawasan industri Paloh-Sajingan, Tayan,

Pontianak, Batulicin, Bati-Bati, Liang Anggang-Banjarbaru, Jelapat Barito Kuala,

Bontang, Palaran-Samarinda, Nunukan dan Sebatik serta kawasan industri Balikpapan.

Pasal 59

Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan pertambangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 39 meliputi upaya untuk memprioritaskan pengelolaan

kawasan pertambangan yang memperhatikan daya dukung lingkungan,

meliputi:

1. kawasan pertambangan batubara, minyak bumi dan gas di wilayah Cekungan

Mahakam, Cekungan Pasir, Cekungan Tarakan, Cekungan Barito, Sintang, Murung

Raya, Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, Kapuas, Gunung Mas, Banjar,

Tabalong, Kotabaru, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai

Page 35: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

34

Tengah, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Balangan, Berau, Nunukan, Bulungan, Kutai

Timur, Kutai Barat, Kutai Kertanegara, Samarinda, Penajam Pasir Utara, Pasir

serta pengilangan di Bontang dan Balikpapan;

2. kawasan pertambangan bahan galian logam di wilayah Pontianak, Landak, Tayan,

Bengkayang, Sanggau, Sintang, Ketapang, Banjarbaru, Martapura, Kandangan,

Tanjung, Tabalong, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Sandai, Kendawangan, Kapuas

Hulu, Lamandau, Kotawaringan Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, Seruyan,

Palangka Raya, Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Murung Raya, Kapuas,

Pasir, Berau, Kutai, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat,

Bulungan, Malinau dan Balikpapan.

Pasal 60

(1) Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan andalan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 40 ayat (1) menurut prioritas penanganannya meliputi:

a. Kawasan Andalan Pontianak dsk, Sanggau, Sampit-Pangkalan Bun, Kuala

Kapuas, Kandangan dsk, Banjarmasin Raya dsk, Batulicin, Tanjung Redeb dsk,

Sasemawa, Tatapanbuma dsk, dan Bonsamtebajam, dengan prioritas tinggi;

b. Kawasan Andalan Singkawang dsk, Ketapang dsk, Kapuas Hulu dsk, Buntok, dan

Muarateweh, dengan prioritas sedang.

(2) Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan andalan laut sebagaimana

dimaksud Pasal 40 ayat (2) menurut prioritas penanganannya meliputi :

a. Kawasan Andalan laut Pontianak dsk, Natuna dsk, dan Bontang dsk dengan

prioritas tinggi;

b. Kawasan Andalan laut Ketapang dsk, Kuala Pembuang,, dan Pulau Laut

Bengkayang-Singkawang, dengan prioritas sedang.

Pasal 61

(1) Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan perbatasan antar negara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2) menurut prioritas penanganannya

meliputi:

1. peningkatan akses dari kota-kota kecil di perbatasan menuju kota-kota utama

terdekat di Pulau Kalimantan, yaitu Entikong – Pontianak, Jagoibabang –

Bengkayang - Singkawang, Nangabadau – Putussibau, Singkawang – Sambas –

Liku – Aruk, Singkawang – Sambas – Galing – Aruk, Malinau – Longmidang,

Malinau - Simanggaris – Nunukan, dan Long Pahangai – Sendawar;

Page 36: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

35

2. pengembangan pelayanan penunjang kegiatan perdagangan internasional, baik

berskala kecil hingga besar;

3. penerapan insentif dan disinsentif untuk pengembangan kawasan perbatasan

yang meliputi pembebasan pajak untuk investor, kemudahan perizinan, dan

bentuk-bentuk lain yang sah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

(2) Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan perbatasan lintas provinsi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (3) menurut prioritas penanganannya

meliputi : Kalimantan Barat-Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat-Kalimantan

Timur, Kalimantan Tengah-Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah-Kalimantan

Selatan, dan Kalimantan Selatan-Kalimatan Timur.

(3) Indikasi program pengelolaan ruang pada kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

atau gugus pulau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (4) menurut prioritas

penanganannya meliputi:

a. pulau-pulau kecil atau gugus pulau di Wilayah Pesisir Kalimantan Barat: Pulau

Lemukutan, Pulau Padang Tikar, Pulau Maya, Pulau Kelelawar, Pulau

Penebangan, Pulau Suka, Pulau Buan, Pulau Karimata, Pulau Surung Gading,

Pulau Serutu, Pulau Maledang, Pulau Bawal, Pulau Cempedak, dan Pulau

Gelam; dengan potensi pengembangan Perikanan tangkap dan budidaya,

budidaya rumput laut, wisata bahari dan kawasan konservasi/lindung terumbu

karang;

b. pulau-pulau kecil atau gugus pulau di Wilayah Pesisir Kalimantan Selatan: Pulau

Sebuku, Pulau Perdamaian Besar, Pulau Perdamaian Kecil, Pulau Keluang, Pulau

Alur, Pulau Sambar Gelap, Pulau manti, Pulau Sewangi, Pulau Burung, Pulau

Tampakan, Pulau Hantu, Pulau Nangka, Pulau Tabuan, Pulau Nangka Kecil,

Pulau Kapak, Pulau Kerasian, Pulau Serudung, Pulau Kerumputan, Pulau

Kerayaan, Pulau Kunyit, Pulau Terusan, Pulau Birah-Birahan, Pulau Mara

Batuan, Pulau Batu Barat, Pulau Sarang, Pulau Denawan, Pulau Payung-

payungan, Pulau Batu Utara, Pulau Adang, Pulau Maradapan, Pulau Matasirih,

Pulau Karang Batu, Pulau Datu, Pulau Kaget, Pulau Tempurung, Pulau Alalak,

Pulau Kembang; dengan potensi pengembangan Perikanan tangkap dan

budidaya, budidaya rumput laut, wisata bahari, dan kawasan

konservasi/lindung terumbu karang;

c. pulau-pulau kecil atau gugus pulau di Wilayah Pesisir Kalimantan Timur: Pulau

Nunukan, Pulau Derawan, Pulau Bunyu, Pulau Tarakan, Pulau Maratua; dengan

potensi pengembangan perikanan tangkap dan budidaya, budidaya rumput laut,

wisata bahari dan kawasan konservasi/lindung terumbu karang.

Page 37: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

36

BAB IV

STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Pasal 62

(1) Pengawasan pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan pada tingkat nasional dilakukan

melalui Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional.

(2) Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional sebagaimana dimaksud melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan.

(3) Kinerja pemanfaatan ruang sebagai hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Presiden secara berkala sekurang-

kurangnya dua kali dalam setahun.

(4) Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi dikoordinasikan oleh Badan Koordinasi

Tata Ruang Nasional setelah memperoleh arahan Presiden.

(5) Departemen/Badan/Lembaga/Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah wajib

melaksanakan tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara monitoring dan evaluasi serta tindak

lanjutnya diatur dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang menangani

urusan pemerintahan di bidang penataan ruang.

Pasal 63

(1) Pengawasan pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan pada tingkat provinsi

dikoordinasikan oleh Gubernur.

(2) Untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Gubernur membentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah.

(3) Badan Koordinasi Tata Ruang Daerah sebagaimana dimaksud ayat (2) melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan.

(4) Gubernur melaporkan penyelenggaraan pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan pada

wilayah administratifnya kepada Presiden melalui Badan Koordinasi Tata Ruang

Nasional secara berkala sekurang-kurangnya dua kali setahun.

Pasal 64

(1) Penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang Pulau Suawesi dilaksanakan

melalui pengenaan sanksi menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Bentuk sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sanksi administratif,

sanksi pidana, dan sanksi perdata.

Page 38: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

37

Pasal 65

(1) Dalam rangka penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang dilaksanakan

pemeriksaan dan penyelidikan.

(2) Pemeriksaan dan penyelidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

menurut peraturan perundang-undangan.

(3) Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota wajib

membantu proses pemeriksaan dan penyelidikan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) melalui penyediaan data dan informasi yang berkaitan dengan pelanggaran

pemanfaatan ruang.

BAB V

KELEMBAGAAN DAN PERAN MASYARAKAT

Bagian Pertama

Umum

Pasal 66

1. Lingkup kelembagaan dalam rangka pelaksanaan strategi pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan meliputi aspek organisasi

kerja sama pembangunan lintas provinsi, peran Badan Koordinasi Tata Ruang

Nasional, peran Gubernur, mekanisme pemberian insentif dan disinsentif dan

pembinaan.

2. Lingkup peran masyarakat dalam pelaksanaan strategi pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan meliputi peran masyarakat

dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Bagian Kedua

Kelembagaan

Pasal 67

(1) Gubernur se-Kalimantan dapat membentuk lembaga kerjasama pembangunan lintas

provinsi dalam rangka koordinasi, fasilitasi, mediasi, dan pengendalian

pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan.

(2) Tata kerja lembaga kerjasama pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur berdasarkan kesepakatan para Gubernur.

Page 39: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

38

(3) Pembiayaan dalam penyelenggaraan kerjasama pembangunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada APBN, APBD Provinsi dan sumber lainnya

yang tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 68

(1) Koordinasi, fasilitasi, mediasi, dan pengendalian pemanfaatan ruang Pulau

Kalimantan dalam lingkup nasional dilakukan melalui Badan Koordinasi Tata Ruang

Nasional.

(2) Mekanisme koordinasi, fasilitasi, mediasi, dan pengendalian pemanfaatan ruang

Pulau Kalimantan dalam lingkup nasional ditetapkan oleh Menteri yang menangani

urusan pemerintahan di bidang penataan ruang.

(3) Ketua Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional melaporkan kinerja pemanfaatan

ruang Pulau Kalimantan kepada Presiden secara berkala sekurang-kurangnya dua

kali dalam setahun.

Pasal 69

3. Gubernur melaksanakan koordinasi, fasilitasi, sinkronisasi, pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan RTR Pulau Kalimantan pada masing-masing wilayah

administratifnya.

4. Untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Gubernur membentuk dan atau memfungsikan Badan Koordinasi Penataan Ruang

Daerah.

5. Dalam hal terjadi konflik pemanfaatan ruang lintas sektor dan lintas wilayah

provinsi, penyelesaiannya dilakukan melalui mekanisme koordinasi yang melibatkan

Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, lembaga kerjasama pembangunan lintas

provinsi se-Kalimantan, dan Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional.

6. Gubernur melaporkan kepada Presiden melalui Badan Koordinasi Tata Ruang

Nasional perihal penyelenggaraan pemanfaatan ruang Pulau Kalimantan pada

wilayah administratifnya secara berkala sekurang-kurangnya dua kali setahun.

Pasal 70

(1) Pemerintah dapat memberikan insentif kepada pemerintah provinsi, kabupaten

dan kota dalam setiap upaya untuk mewujudkan struktur dan pola pemanfaatan

ruang sebagaimana tertuang dalam RTR Pulau Kalimantan.

(2) Rekomendasi pemberian insentif kepada pemerintah provinsi oleh Pemerintah,

didasarkan pada hasil penilaian kinerja pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh

Tim Teknis yang ditunjuk dengan Keputusan Menteri yang menangani urusan

pemerintahan di bidang penataan ruang.

Page 40: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

39

(3) Rekomendasi pemberian insentif kepada pemerintah Kabupaten/Kota didasarkan

pada hasil penilaian kinerja pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh Tim Teknis

yang ditunjuk dengan Keputusan Gubernur.

(4) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa penambahan dana

alokasi khusus dan dana dekonsentrasi, pembangunan prasarana dan sarana, dan

insentif lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk-bentuk dan mekanisme pemberian insentif

diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 71

(1) Pemerintah dapat memberikan disinsentif kepada pemerintah provinsi, kabupaten

dan kota yang pemanfaatan ruang wilayahnya tidak sesuai dengan RTR Pulau

Kalimantan.

(2) Rekomendasi pemberian disinsentif kepada pemerintah provinsi oleh Pemerintah,

didasarkan pada hasil penilaian kinerja pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh

Tim Teknis yang ditunjuk dengan Keputusan Menteri yang menangani urusan

pemerintahan di bidang penataan ruang.

(3) Rekomendasi pemberian disinsentif kepada pemerintah Kabupaten/Kota didasarkan

pada hasil penilaian kinerja pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh Tim Teknis

yang ditunjuk dengan Keputusan Gubenur.

(4) Disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengurangan dana

alokasi khusus dan dana dekonsentrasi, pembangunan prasarana dan sarana, dan

disinsentif lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk-bentuk dan mekanisme pemberian

disinsentif diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 72

3. Pembinaan dalam pelaksanaan RTR Pulau Kalimantan diselenggarakan untuk

menyelaraskan dan menyerasikan pemanfaatan ruang yang bersifat lintas wilayah

provinsi dan lintas sektor.

4. Penyelenggaraan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan

oleh Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang penataan ruang.

Page 41: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

40

Bagian Ketiga

Peran Masyarakat

Pasal 73

(1) Pemerintah berkewajiban mendorong peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang

Pulau Kalimantan.

(2) Dalam upaya mendorong peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dilakukan sosialisasi RTR Pulau Kalimantan secara berkesinambungan.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 74

(1) Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan berlaku untuk jangka waktu 20 tahun sejak

ditetapkan Peraturan Presiden ini.

(2) RTR Pulau Kalimantan dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

setelah berlakunya Peraturan Presiden ini.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata cara peninjauan kembali atas

RTR Pulau Kalimantan diatur dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang

menangani urusan pemerintahan di bidang penataan ruang.

Page 42: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

41

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 75

(1) Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal ... 2005

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Ttd

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal ...............

MENTERI HUKUM DAN HAM

REPUBLIK INDONESIA

ttd

HAMID AWALUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ….. NOMOR ….

Page 43: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 1

Lampiran II

Peraturan Presiden Tentang RTR Pulau Kalimantan

Strategi Pengembangan Sistem Pusat Permukiman di Pulau Kalimantan

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

I Provinsi Kalimantan Barat

1.1 Pontianak PKN Jasa Pemerintahan, Perkebunan,

perdagangan, agroindustri,

kehutanan, industri pengolahan hasil

hutan, perikanan tambak, pariwisata,

serta pertambangan galian logam.

• Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada

upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti perkebunan,

agroindustri, perdagangan, pertambangan (bauksit) dan pariwisata.

• Memantapkan peran Pontianak sebagai pusat koleksi dan distribusi skala pulau,

terutama bagian barat Kalimantan dengan memperhatikan lokasi strategis pada Jalur

ALKI melalui peningkatan outlet Pelabuhan Pontianak dan Pelabuhan Temajo serta

dukungan outlet Bandara Supadio yang merupakan pusat penyebaran primer. Hal

tersebut dipandang sebagai satu sistem yang didukung oleh pembangunan jalur kereta

api dengan prioritas tinggi dan sedang serta peningkatan kualitas serta kapasitas

jaringan jalan Lintas Selatan dan angkutan sungai menuju sentra-sentra produksi di

Singkawang, Sanggau, Sambas, Bengkayang dan kawasan perbatasan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan untuk mendukung peran

Pontianak sebagai pusat pelayanan regional dan nasional melalui kerjasama dengan

pihak swasta secara selektif.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat meliputi

perdagangan, pendidikan, kesehatan dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas pelayanan jasa keuangan dan pemerintahan yang mendukung

kegiatan eksport-import.

• Mengembangkan kawasan industri pengolahan (komoditas kelapa sawit dan

holtikultura, pertambangan galian logam, dan perikanan tambak) yang komplementer

dengan keberadaan kandidat Pelabuhan Internasional Pontianak dan Temajo.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

Page 44: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 2

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

1.2 Mempawah PKW Jasa Pemerintahan, pertanian

pangan, perikanan, perkebunan dan

pertambangan.

• Diarahkan sebagai kota agropolitan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan

wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi pertanian, perikanan, dan

perkebunan Wilayah Prop. Kalimantan Barat.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD Kota yang mendukung fungsi kota

agropolitan dan pusat pelayanan antar kota berskala provinsi.

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Tengah menuju sentra-sentra

produksi di Ngabang, Sanggau, Sekadau, melalui jaringan jalan Lintas Selatan menuju

Singkawang, Sambas, Pontianak, Pangkalan Bun dan sekitarnya.

• Meningkatkan kualitas aksesibilitas dari pusat-pusat produksi di perdesaan ke outlet-

outlet pemasaran (Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan Teluk Air).

• Meningkatkan aksesibilitas di sepanjang koridor Mempawah-Pontianak dan

Mempawah – Sungai kunyit (pelabuhan Temajo) dalam rangka mendukung proses

distribusi dan koleksi di wilayah Mempawah dan sekitarnya.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi perdagangan, kesehatan, pariwisata dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Memantapkan fungsi lindung pada kawasan sempadan sungai di Kota Mempawah.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat kota Mempawah.

• Menangani Wilayah Sungai Mempawah-Sambas yang berada dalam kondisi kritis.

1.3 Singkawang PKW Jasa Pemerintahan, Iindustri,

pertanian, perkebunan, perikanan

dan pertambangan.

• Diarahkan sebagai kota agropolitan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan

wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi pertanian dan perkebunan

(jagung dan nenas) di Wilayah Prop. Kalimantan Barat.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD Kota yang mendukung fungsi kota

agropolitan dan pusat pelayanan antar kota berskala provinsi.

• Meningkatkan kualitas aksesibilitas dari pusat-pusat produksi di perdesaan ke outlet-

outlet pemasaran (Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan Teluk Air).

• Meningkatkan aksesibilitas di sepanjang koridor Singkawang-Mempawah-Pontianak

dan Singkawang – Sungai kunyit (Pelabuhan Temajo) dalam rangka mendukung

Page 45: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 3

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

proses distribusi dan koleksi di wilayah Singkawang dan sekitarnya.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi perdagangan, kesehatan, pariwisata dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat kota Singkawang.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

1.4 Ketapang PKW Jasa pemerintahan, pertanian,

perkebunan, perikanan tambak,

kehutanan, industri pengolahan hasil

hutan, dan pertambangan bahan

galian logam.

• Diarahkan sebagai kota outlet/pelabuhan melalui Pelabuhan Nasional di Ketapang

serta Bandara Pusat Penyebaran Sekunder di Rahadi Usman yang berfungsi sebagai

pusat koleksi dan distribusi wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi

pertanian, perkebunan, kehutanan, industri pengolahan hasil hutan (kayu dan non

kayu), perikanan tambak, serta pertambangan bahan galian Wilayah Prop. Kalimantan

Barat.

• Memantapkan aksesibilitas menuju sentra-sentra produksi pertanian, perkebunan dan

pertambangan di Nangatayap, Tanjung dan Tumbangtiti serta kawasan produksi

lainnya.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD Kota yang mendukung fungsi kota

pelabuhan dan pusat pelayanan antar kota berskala provinsi.

• Mengembangkan fasilitas akomodasi wisata bahari dan ecotourism berskala provinsi

dengan memanfaatkan potensi kawasan andalan laut Kep. Karimata.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi perdagangan, kesehatan, pariwisata dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat kota Ketapang.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

1.5 Sanggau PKW Jasa pemerintahan, pertanian

tanaman pangan, perkebunan,

perikanan, kehutanan, dan

pertambangan bahan galian logam.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi

Kalimantan Barat bagian utara yang mendukung sektor produksi wilayah seperti

pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan pertambangan.

Page 46: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 4

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

pertambangan bahan galian logam. • Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Tengah menuju sentra-sentra

produksi di Ngabang dan Mempawah serta melalui jalur kereta api menuju Pontianak,

Sintang, Putussibau, Pangkalan Bun, Sambas dan sekitarnya.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, pariwisata dan pengolahan hasil pertanian tanaman pangan (jagung,

kacang kedelai, ubi kayu, dan padi), perkebunan (karet dan kelapa sawit), perikanan

air tawar, dan pertambangan (bauksit, batu granit, emas, kaolin feld spart, mika dan

pasir kuarsa).

• Meningkatkan aksesibilitas menuju pintu gerbang perbatasan antar negara di

Nangabadau melalui peningkatan kualitas jaringan jalan Putusibau – Manggur –

Nangabadau.

• Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi hutan (logging, sawmil, dsb)

• Membangunan fasilitas akomodasi wisata alam yang didukung strategi pemasaran

yang memadai dengan memanfaatkan daya tarik Danau Sentarum, dan TN Betung

Karihun.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi perdagangan, kesehatan, pariwisata dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat kota Sanggau.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

1.6 Sintang PKW Jasa pemerintahan, pertanian

tanaman pangan, perkebunan dan

pertambangan bahan galian logam.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi

Kalimantan Barat bagian utara yang mendukung sektor produksi wilayah seperti

pertanian, perkebunan (kelapa sawit), kehutanan dan pertambangan (bauksit dan batu

bara).

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, pariwisata dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan hasil

hutan.

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan pengumpan menuju sentra-sentra

Page 47: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 5

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

produksi di Putussibau, Sanggau dan sekitarnya serta melalui dukungan outlet

Bandara Susilo sebagai suatu sistem.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju pintu gerbang perbatasan antar negara di

Nangabadau melalui peningkatan kualitas jaringan jalan Putusibau – Manggur –

Nangabadau.

• Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi hutan (logging, sawmil, dsb).

• Membangunan fasilitas akomodasi wisata alam yang didukung strategi pemasaran

yang memadai dengan memanfaatkan daya tarik Danau Sentarum, dan TN Betung

Karihun.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi perdagangan, kesehatan, pariwisata dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat kota Sintang.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

1.7 Putussibau PKW Jasa pemerintahan, pertanian,

kehutanan, dan pariwisata

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi

Kalimantan Barat bagian utara yang mendukung sektor produksi wilayah seperti

pertanian, kehutanan, tanaman pangan dan pariwisata (Danau Sentarum).

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan pengumpan dan jalur kereta api

menuju sentra-sentra produksi di Sintang dan sekitarnya serta dukungan outlet

Bandara Pangsuma sebagai Pusat Penyebaran Sekunder sebagai satu sistem.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, pariwisata dan pengolahan hasil pertanian dan hasil hutan.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju pintu gerbang perbatasan antar negara di

Nangabadau melalui peningkatan kualitas jaringan jalan Putusibau – Manggur –

Nangabadau.

• Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi hutan (logging, sawmil, dsb).

• Membangunan fasilitas akomodasi wisata alam yang didukung strategi pemasaran

yang memadai dengan memanfaatkan daya tarik Danau Sentarum, dan TN Betung

Page 48: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 6

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

Karihun.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi perdagangan, kesehatan, pariwisata dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Putussibau.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

1.8 Sekadau PKW Jasa pemerintahan, kehutanan, dan

perkebunan.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi

Kalimantan Barat bagian utara yang mendukung sektor produksi wilayah seperti

perkebunan dan kehutanan (hasil kayu).

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Tengah menuju sentra-sentra

produksi di Ngabang, Mempawah, Sanggau dan sekitarnya.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan dan perkebunan.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi pemerintahan, perkebunan, dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Sekadau.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

• Meningkatkan aksesibilitas Kota Sekadau menuju kota-kota utama lain dengan

peningaktan kualitas jaringan jalan melalui kota-kota Mempawah – Ngabang –

Sanggau – Sekadau.

1.9 Ngabang PKW Jasa pemerintahan dan perkebunan. • Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi

Kalimantan Barat bagian utara yang mendukung sektor produksi wilayah perkebunan.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, pariwisata dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan hasil

hutan.

Page 49: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 7

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

• Meningkatkan aksesibilitas Kota Ngabang menuju kota-kota utama lain dengan

peningaktan kualitas jaringan jalan melalui kota-kota Mempawah-Ngabang-Sanggau-

Sekadau.

• Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi perkebunan.

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi pemerintahan, perkebunan dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Ngabang.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

1.10 Nanga Pinoh PKW Jasa pemerintahan, perkebunan, dan

kehutanan.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi

Kalimantan Barat bagian utara yang mendukung sektor produksi kehutanan.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung industri pengolahan

hasil hutan.

• Meningkatkan aksesibilitas Kota Nanga Pinoh menuju kota-kota utama lain dengan

peningaktan kualitas jaringan jalan lintas tengah Pulau Kalimantan yang melalui kota-

kota Nanga Pinoh - Tumbang Jutuh - Kuala Kurun - Tumbang Talaken - Puruk Cahu –

Muaralaung – Muarateweh - Simpang Blusuh – Resak – Kotabangun – Tenggarong -

Loa Janan – Samarinda.

• Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi hutan (logging).

• Mengembangkan jasa-jasa perkotaan dengan skala regional Kalimantan Barat,

meliputi pemerintahan, perkebunan, kehutanan dan jasa-jasa sosial lainnya.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Nanga Pinoh.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

1.11 Aruk PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Sambas dan Landak.

Page 50: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 8

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

transhipment point. • Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Utara menuju sentra-sentra

produksi di Putussibau dan Lintas Selatan menuju Singkawang, Sambas, Mempawah,

Pontianak dan sekitarnya.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung

sebagai pintu gerbang lintas negara.

• Menyiapkan padu serasi pemanfaatan ruang kawasan Aruk dsk dengan kawasan

perbatasan di wilayah Sarawak.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan negara

tetangga.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Aruk.

1.12 Jasa PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Sambas, Bengkayang dan

Kabupaten Landak.

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Utara menuju sentra-sentra

produksi di Putussibau dan sekitarnya.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung

sebagai pintu gerbang lintas negara.

• Menyiapkan padu serasi pemanfaatan ruang kawasan jagoibabang dsk dengan

kawasan perbatasan di wilayah Sarawak.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah

negara tetangga.

1.13 Jagoibabang PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Sambas, Bengkayang dan

Kabupaten Landak.

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Utara menuju sentra-sentra

produksi di Putussibau dan sekitarnya serta melaui jaringan jalan pengumpan menuju

Page 51: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 9

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

Bengkayang, Sungai Pinyuh, dan Singakwang.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung

sebagai pintu gerbang lintas negara.

• Menyiapkan padu serasi pemanfaatan ruang kawasan jagoibabang dsk dengan

kawasan perbatasan di wilayah Sarawak.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah

negara tetangga.

1.14 Nangabadau PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Utara menuju sentra-sentra

produksi di Putussibau, Nangamerakai, dan kawasan lainnya di Kabupaten Kapuas

Hulu.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung

sebagai pintu gerbang lintas negara.

• Menyiapkan padu serasi pemanfaatan ruang kawasan Nangabadau dsk dengan

kawasan perbatasan di wilayah Sarawak.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah

negara tetangga.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Nangabadau.

• Meningkatkan fasilitas kepariwisataan dan aksesibilitas menuju TN Danau Sentarum

dalam rangka mendukung pengembangan sektor kepariwisataan.

1.15 Entikong PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Sanggau.

Page 52: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 10

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

transhipment point. • Meningkatkan aksesibilitas menuju sentra-sentra produksi di Sanggau, Sintang,

Sekadau dan kawasan lainnya di Kabupaten Sanggau.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung

sebagai pintu gerbang lintas negara.

• Menyiapkan padu serasi pemanfaatan ruang pada kawasan andalan Sanggau dsk

dengan kawasan perbatasan di wilayah Sarawak.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah

negara tetangga.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Entikong.

II Provinsi Kalimantan Tengah

2.1 Palangka Raya PKN Jasa Pemerintahan, perdagangan,

pertanian dan pertambangan galian

logam.

• Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada

upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti perdagangan,

pertanian, dan pertambangan galian logam.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, pertanian tanaman pangan dan perdagangan.

• Meningkatkan aksesibilitas melalui jaringan jalan Lintas Selatan dan jaringan

pengumpan serta jalur kereta api menuju sentra-sentra produksi pertanian

(Kualakurun, Pulang Pisau, Kasongan, Kuala Kapuas, Bahaur dan Lupakdolom) dan

perkebunan yang terpadu antara moda jalan raya dan sungai.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju outlet/pusat koleksi distribusi di Banjarmasin dan

Sampit melalui Bandara Pusat Penyebaran Sekunder Cilik Riwut.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

Page 53: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 11

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Palangkaraya.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

2.2 Sampit PKW jasa pemerintahan, perikanan,

perkebunan, pertanian serta

pertambangan.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi untuk

mendukung sektor produksi wilayah sekitarnya seperti kegiatan perikanan, pertanian,

dan perdagangan.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, pertanian tanaman pangan dan perdagangan.

• Meningkatkan aksesibilitas kota Palangkaraya ke sentra-sentra produksi pertanian

(Kualakurun, Pulang Pisau, Kasongan, Kuala Kapuas, Bahaur dan Lupakdolom) dan

perkebunan melalui peningkatan kualitas prasarana transportasi darat yang terpadu

(antara jalan raya dan sungai).

• Meningkatkan aksesibilitas menuju outlet/pusat koleksi distribusi di Banjarmasin dan

Sampit.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Sampit.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

2.3 Pangkalan Bun PKW Jasa pemerintahan, industri

pengolahan kayu, perkebunan,

perikanan tangkap serta

pertambangan.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi untuk

mendukung sektor produksi wilayah sekitarnya seperti kegiatan perikanan tangkap,

idnustri pengolahan kayu dan pertambangan kwarsa.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, industri pengolahan kayu, perkebunan, perikanan tangkap serta

Page 54: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 12

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

pertambangan kwarsa.

• Meningkatkan aksesibilitas kota Pangkalan Bun ke sentra-sentra produksi pertanian

(Kualakurun, Pulang Pisau, Kasongan, Kuala Kapuas, Bahaur dan Lupakdolom) dan

perkebunan melalui peningkatan kualitas prasarana transportasi darat yang terpadu

antara moda jalan raya dan sungai.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju outlet/pusat koleksi distribusi di Banjarmasin dan

Sampit.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Pangkalan Bun.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

2.4 Buntok PKW Jasa pemerintahan, industri

pengolahan kayu dan perkebunan.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi untuk

mendukung sektor produksi wilayah sekitarnya seperti kegiatan industri pengolahan

kayu dan perkebunan.

• Meningkatkan aksesibilitas kota Buntok ke sentra-sentra produksi pertanian

(Kualakurun, Pulang Pisau, Kasongan, Kuala Kapuas, Bahaur dan Lupakdolom) dan

perkebunan melalui peningkatan kualitas prasarana transportasi darat yang terpadu

antara moda jalan raya dan sungai.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju outlet/pusat koleksi distribusi di Banjarmasin dan

Sampit.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional yang mendukung fungsi kota

pemerintahan, industri pengolahan kayu dan perkebunan.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

Page 55: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 13

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Buntok.

2.5 Muarateweh PKW Jasa pemerintahan, pertanian,

perkebunan, industri pengolahan

kayu dan pertambangan batubara.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi untuk

mendukung sektor produksi wilayah sekitarnya seperti kegiatan pertambangan

batubara, industri pengolahan kayu, pertanian dan perkebunan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan aksesibilitas Kota Muarateweh ke kota-kota utama lainnya (Tebelian –

Nanga Pinoh – Tumbangsamba – Kualakurun – Muarateweh – Sendawar –

Tenggarong – Samarinda) dengan memanfaatkan jaringan jalan secara terpadu.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Muarateweh.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

2.6 Kuala Kapuas PKW Jasa pemerintahan dan pertanian

tanaman pangan.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi untuk

mendukung sektor produksi wilayah sekitarnya seperti kegiatan pemerintahan dan

pertanian tanaman pangan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan aksesibilitas Kota Kuala Kapuas ke kota-kota utama lainnya dengan

memanfaatkan jaringan jalan Lintas Selatan.

• Pemanfaatan ruang pada kawasan Kota Kuala Kapuas sebagai sentra produksi

pangan.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Kuala Kapuas.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

Page 56: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 14

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

investasi pasar modal.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

III Provinsi Kalimantan Selatan

3.1 Banjarmasin PKN Jasa Pemerintahan, perkebunan,

pertambangan dan industri.

• Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada

upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti

perkebunan,kehutanan pertambangan dan agroindustri serta industri pengolahan.

• Pemantapan keterkaitan antar kota Banjarmasin dengan kota-kota di provinsi lain

seperti Palangkaraya, Balikpapan, Samarinda, Pontianak dan kota-kota di Pulau Jawa

serta Indonesia Bagian Timur melalui peningkatan sarana dan prasarana perhubungan

darat, sungai, laut dan udara.

• Pemantapan peran Banjarmasin sebagai pusat koleksi dan distribusi di Provinsi Kalsel

dan sebagian Kalteng bagian selatan melalui peningkatan kapasitas dan pelayanan

pelabuhan internasional Trisakti Banjarmasin dan pelabunan udara Syamsudin Noor.

• Mendorong penerapan konsep dekosentrasi sebagian fungsi Kota Banjarmasin

kepada kawasan perkotaan di sekitarnya, seperti pemerintahan ke Banjarbaru, industri

ke Kab. Barito Kualau dan kws. Liang Anggang – Banjarbaru, dan permukiman ke

Alalak, handil Bakti, Gambut, Kertak Hanyar dan Aluh-Aluh untuk meningkatkan

kualitas lingkungan hidup perkotaan di Banjarmasin.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) agar Banjarmasin tetap mampu mengembang fungsinya

sebagai kota yang memberikan pelayanan regional dan nasional melalui kerjasama

dengan pihak swasta secara selektif.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Mengamankan alur Sungai Barito melalui penertiban dan penanganan kegiatan-

kegiatan yang mencemari lingkungan dan kegiatan-kegiatan di kawasan hulu Barito.

• Meningkatkan kerjasama pengelolaan PSD kota dan wilayah dengan kota Banjarbaru,

Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.

Page 57: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 15

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

3.2 Amuntai PKW Jasa Pemerintahan, perkebunan dan

industri pengolahan hasil hutan.

• Diarahkan sebagai kota agropolitan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan

wilayah provinsi yang mendukung perkembangan sektor produksi wilayah seperti

perkebunan, industri pengolahan hasil hutan dan kerajinan untuk peralatan/perabotan

kayu.

• Pemantapan aksesibilitas kota Amuntai menuju sentra-sentra produksi hasil hutan dan

pusat-pusat koleksi dan distribusi seperti di Buntok, Muarateweh (Kalteng) dan Tanah

Grogot, Balikpapan dan Samarinda (Kaltim) disamping kota-kot alainnya di Kalimantan

Selatan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Amuntai.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

3.3 Martapura PKW Jasa Pemerintahan, perkebunan dan

industri perrtambangan batubara.

• Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional yang mendukung kegiatan perkebunan

dan industri pertambangan batubara.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan aksesibilitas Kota Martapura ke kota-kota utama lainnya (Banjarmasin –

Banjarbaru – Martapura – Rantau – Kandangan – Pantai Hambawang – Amuntai –

Tanah Grogot) dengan memanfaatkan jaringan jalan arteri primer secara terpadu.

• Menetapkan kawasan sempadan sungai sebagai kawasan berfungsi lindung pada

RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota, pada DAS Martapura.

Page 58: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 16

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

• Meningkatkan aksesibilitas menuju outlet/pusat koleksi distribusi terutama di

Banjarmasin.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Martapura.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

3.4 Marabahan PKW Jasa Pemerintahan, permukiman dan

perkebunan.

• Diarahkan sebagai agropolitan dan pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang

mendorong pertumbuhan produksi perkebunan.

• Pemantapan aksesibilitas kota Marabahan menuju sentra-sentra produksi perkebunan

dan pusat-pusat koleksi dan distribusi, terutama Banjarmasin.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD Kota yang mendukung fungsi kota

agropolitan.

• Mendorong pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah hasil

produksi perkebunan.

• Meningkatkan aksesbilitas pada fasilitas jasa-jasa keuangan untuk mendukung

kelancaran proses produksi kegiatan perkebunan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

3.5 Kotabaru PKW Jasa pemerintahan, perikanan,

kehutanan hasil kayu, dan industri

pariwisata bahari, dan pertambangan

batubara, minyak bumi, dan gas.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi untuk

mendukung sektor produksi wilayah sekitarnya seperti kegiatan pemerintahan,

perikanan, kehutanan hasil kayu, dan industri pariwisata bahari, dan pertambangan

batubara, minyak bumi, dan gas.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju outlet/pusat koleksi distribusi terutama di

Banjarmasin melalui jaringan transportasi darat dan transportasi sungai dan

penyeberangan yang terpadu.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD Kota yang mendukung industri pariwisata

bahari Terumbu Karang Pulau Kunyit.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

Page 59: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 17

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Kotabaru.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

IV Provinsi Kalimantan Timur

4.1 Balikpapan PKN Jasa pemerintahan, pariwisata,

industri pengolahan, pertambangan

mineral dan gas bumi.

• Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada

upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti industri

pengolahan,pertambangan perdagangan dan jasa, perkebunan,dan kehutanan.

• Pemantapan keterkaitan antar kota Balikpapan dengan kota-kota di provinsi lain

seperti Palangkaraya, Samarinda, Pontianak dan kota-kota di Pulau Jawa serta

Indonesia Bagian Timur melalui peningkatan sarana dan prasarana perhubungan

darat, sungai, laut dan udara.

• Pemantapan peran Balikpapan sebagai pusat koleksi dan distribusi di Provinsi Kaltim

melalui peningkatan kapasitas dan pelayanan pelabuhan internasional dan pelabunan

udara Sepinggan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) agar Balikpapan tetap mampu mengembang fungsinya

sebagai kota yang memberikan pelayanan regional dan nasional melalui kerjasama

dengan pihak swasta secara selektif.

• Mengamankan alur Sungai Mahakam sebagai alternatif moda transportasi melalui

penertiban dan penanganan kegiatan-kegiatan yang mencemari lingkungan dan

kegiatan-kegiatan di kawasan hulu Barito.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

• Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan konsentrasi pembangunan kawasan

terbangun dan permukiman di kawasan pesisir (Kota Balikpapan).

Page 60: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 18

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

4.2 Samarinda PKN Jasa pemerintahan, pariwisata,

industri pengolahan batubara dan

minyak serta pariwisata bahari.

• Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada

upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti industri

pengolahan,pertambangan perdagangan dan jasa, perkebunan,dan kehutanan.

• Pemantapan keterkaitan antar kota Samarinda dengan kota-kota di provinsi lain

seperti Palangkaraya, Balikpapan, Pontianak dan kota-kota di Pulau Jawa serta

Indonesia Bagian Timur melalui peningkatan sarana dan prasarana perhubungan

darat, sungai, laut dan udara.

• Mengembangkan kualitas pelayanan PSD yang mendukung fungsi kegiatan di

Samarinda.

• Mengamankan alur Sungai Mahakam sebagai alternatif moda transportasi melalui

penertiban dan penanganan kegiatan-kegiatan yang mencemari lingkungan dan

kegiatan-kegiatan di kawasan hulu Barito.

• Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan konsentrasi pembangunan kawasan

terbangun dan permukiman di kawasan pesisir (Kota Balikpapan).Dipertahankan

untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah nasional yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dan bahkan untuk seluruh wilayah

nasional, dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat

pertumbuhan wilayah internasional.

• Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan konsentrasi pembangunan kawasan

terbangun dan permukiman di kawasan pesisir (Kota Samarinda).

• Diarahkan untuk mendorong perkembangan sektor industri, kehutanan, perkebunan

dan perikanan.

• Memantapkan rencana pengembangan kapasitas dan kualitas pelayanan sistem

perangkutan masal intra urban melalui jaringan jalan rel kereta api.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar Internasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Samarinda menuju kota-kota PKN lainnya di Provinsi

Page 61: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 19

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

Kalimantan Timur dan di Pulau Kalimantan serta di wilayah nasional lainnya, melalui

peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat, laut dan udara.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kawasan Kota Samarinda.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Bonsamtebajam, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.3 Bontang PKN Jasa pemerintahan, perdagangan,

pertambangan dan perdagangan.

• Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dan bahkan untuk seluruh wilayah

nasional, dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat

pertumbuhan wilayah internasional.

• Diarahkan untuk mengembangkan sektor industri dan pertambangan di kawasan Kota

Bontang.

• Memantapkan rencana pengembangan kapasitas dan kualitas pelayanan sistem

perangkutan masal intra urban melalui jaringan jalan rel kereta api.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar Internasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Bontang menuju kota-kota PKN lainnya di Provinsi

Kalimantan Timur dan di Pulau Kalimantan serta di wilayah nasional lainnya, melalui

peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat, laut dan udara.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kawasan Kota Bontang.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Bonsamtebajam, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

Page 62: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 20

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.4 Long Pahangai PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Meningkatkan pengamanan pada penegasan batasan wilayah antar Negara di

kawasan Kota Long Pahangai.

• Mendorong pengembangan Kota Long Pahangai sebagai kota di kawasan perbatasan

yang berperan sebagai pintu gerbang antara Indonesia dengan Malaysia (Serawak).

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Tatapanbuma dsk berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Melakukan penataan pemukinan agar tidak mengganggu kawasan lindung.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst).

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Long Pahangai menuju kota-kota berfungsi PKN

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Long Pahangai.

4.5 Tanlumbis PKW Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, kehutanan, dan transhipment

point.

• Mendukung peningkatan pengamanan pada penegasan batasan wilayah antar Negara

di kawasan Kota Tanlumbis.

• Mendorong pengembangan Kota Tanlumbis sebagai kota di kawasan perbatasan yang

berperan sebagai pendukung kerjasama antara Indonesia dengan Malaysia

(Serawak).

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Tatapanbuma, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

Page 63: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 21

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

bersih, dst).

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Tanlumbis menuju kota-kota lainnya di Pulau

Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas sistem jaringan

transportasi darat, serta transportasi sungai dan penyeberangan.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Tanlumbis.

4.6 Tanjung Redep PKW Jasa Pemerintahan, industri,

perkebunan dan pertambangan.

• Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Diarahkan untuk mendukung fungsi pelabuhan dalam proses distribusi pengembangan

sektor industri, perkebunan dan pertambangan melalui Pelabuhan Tanjung Redep.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Tanjung Redep menuju Kota-kota Balikpapan,

Samarinda dan Bontang selaku kota berfungsi PKN di Provinsi Kalimantan Timur serta

kota-kota nasional lain melalui peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat

dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Tanjung Redep.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Tanremawa dsk. berdasarkan RTR

Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

Page 64: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 22

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

4.7 Sangata PKW Jasa Pemerintahan, industri,

perkebunan dan pertambangan.

• Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Diarahkan untuk mendukung perkembangan sektor industri, perkebunan serta

pertambangan (batubara).

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional, terutama pengembangan Pelabuhan

Teluk Sangata.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Sangata menuju menuju Kota-kota Balikpapan,

Samarinda dan Bontang selaku kota berfungsi PKN di Provinsi Kalimantan Timur serta

kota-kota nasional lain melalui peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat.

• Memantapkan rencana pengembangan kapasitas dan kualitas pelayanan sistem

perangkutan masal intra urban melalui jaringan jalan rel kereta api.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Sangata.

• Mendorong pertumbuhan kawasan tertinggal di Kec. Sangata.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Sasamawa berdasarkan RTR Pulau

Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.8 Sungai Nyamuk PKW Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, dan transhipment point.

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Nunukan.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju sentra-sentra produksi terutama di Nunukan

melalui peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat, serta transportasi

sungai dan penyeberangan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

Page 65: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 23

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

persampahan, air bersih, dst).

• Mendukung peningkatan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan

dengan wilayah negara tetangga.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat kota Sungai Nyamuk.

4.9 Sangasanga PKW Jasa pemerintahan, pertambangan

batubara, perikanan, pariwisata

bahari, dan kehutanan.

• Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Diarahkan untuk mendukung pengembangan pertambangan batubara di Kota

Samarinda.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Tenggarong menuju kota-kota berfungsi PKN

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Sangasanga.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Bonsamtebajam, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.10 Tanjung Selor PKW Jasa Pemerintahan, industri dan

pertambangan batubara.

• Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

Page 66: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 24

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

pertambangan batubara. fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Diarahkan untuk mendukung fungsi sektor industri pengolahan kayu dan

pertambangan batubara.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Tanjung Selor menuju kota-kota berfungsi PKN

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Tanjung Selor.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Tatapanbuma dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.11 Malinau PKW Jasa Pemerintahan, dan perkebunan. • Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Diarahkan untuk mendukung pengembangan sektor perkebunan di Kota Malinau.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Malinau menuju kota-kota utama (Balikpapan,

Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota lainnya di Pulau

Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas kesatuan

Page 67: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 25

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

sistem jaringan transportasi darat serta sungai dan penyeberangan.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Malinau.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Tatapanbuma dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.12 Tanah Grogot PKW Jasa pertambangan batubara dan

pendukung sektor kehutanan.

• Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional untuk pengembangan sektor

pertambangan barubara dan sektor kehutanan.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Tanah Grogot menuju kota-kota berfungsi PKN

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Tanah Grogot.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Bonsamtebajam, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.13 Sendawar PKW Jasa perkebunan dan pertambangan

barubara.

• Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

Page 68: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 26

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional untuk pengembangan sektor

perkebunan.

• Diarahkan untuk mendukung pengembangan pertambangan batubara di Kota

Sendawar.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Sendawar menuju kota-kota berfungsi PKN

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Sendawar.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Bonsamtebajam, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.14 Tenggarong

PKW Jasa Pemerintahan dan perkebunan. • Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah yang mendukung

pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dengan tetap memantapkan fungsi-

fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah nasional.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional untuk mendukung pengembangan sektor

perkebunan.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Tenggarong menuju kota-kota berfungsi PKN

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

Page 69: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 27

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Tenggarong.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Bonsamtebajam, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.15 Penajam

PKW Jasa pemerintahan, perikanan, dan

perkebunan.

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi untuk

mendukung sektor produksi wilayah sekitarnya seperti kegiatan perikanan dan

perkebunan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst) yang memenuhi standar nasional untuk mendukung pengembangan sektor

perkebunan.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Penajam menuju kota-kota berfungsi PKN

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Penajam.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Bonsamtebajam, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW

Kota.

4.16 Nunukan PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Nunukan dan Bulungan.

Page 70: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 28

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kabupaten Nunukan dan Bulungan.

• Meningkatkan aksesibilitas menuju sentra-sentra produksi di Bulungan, Nunukan dan

Tarakan dsk.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung

sebagai pintu gerbang lintas negara.

• Menyiapkan padu serasi pemanfaatan ruang kawasan Nunukan dsk dengan kawasan

perbatasan di wilayah Sabah.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah

negara tetangga.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat kota Nunukan.

4.17 Simanggaris PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi

sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Kaltim bagian utara.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas perkotaan (jalan,

persampahan, air bersih, dst) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung

sebagai pintu gerbang lintas negara.

• Menyiapkan padu serasi pemanfaatan ruang kawasan Simanggaris dsk dengan

kawasan perbatasan di wilayah Sabah.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah

negara tetangga.

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Simanggaris.

4.18 Long Midang PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

• Meningkatkan pengamanan pada penegasan batasan wilayah antar Negara di

kawasan Kota Long Midang.

Page 71: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 29

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

kawasan Kota Long Midang.

• Mendorong pengembangan Kota Long Midang sebagai kota di kawasan perbatasan

yang berperan sebagai pintu gerbang antara Indonesia dengan Malaysia (Serawak).

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Tatapanbuma, dsk. berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst).

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Long Midang menuju kota-kota lainnya di Pulau

Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas sistem jaringan

transportasi darat.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Long Midang.

4.19 Long Pahangai PKSN Pelayanan administrasi pelintas batas

negara, perdagangan-jasa dan

transhipment point.

• Meningkatkan pengamanan pada penegasan batasan wilayah antar Negara di

kawasan Kota Long Pahangai.

• Mendorong pengembangan Kota Long Pahangai sebagai kota di kawasan perbatasan

yang berperan sebagai pintu gerbang antara Indonesia dengan Malaysia (Serawak).

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian

pemanfaatan ruang dan sumber daya di Kawasan Tatapanbuma dsk berdasarkan

RTR Pulau Kalimantan.

• Melakukan penataan pemukinan agar tidak mengganggu kawasan lindung.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan utilitas kota (jalan, persampahan, air

bersih, dst).

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat

investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Long Pahangai menuju kota-kota berfungsi PKN

Page 72: RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU KALIMANTAN · PDF fileb. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, ... peta dengan tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 500.000,

Lampiran II Keppres RTR Pulau Kalimantan 30

No Nama Kota Fungsi Kota Jenis Pelayanan Strategi Pengembangan

(Balikpapan, Samarinda dan Bontang) di Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota

lainnya di Pulau Kalimantan dan wilayah nasional lainnya, melalui peningkatan kualitas

sistem jaringan transportasi darat dan sungai.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas

masyarakat Kota Long Pahangai.