RENCANA STRATEGIS - · Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KL H S ... Bener Meriah 3 0 1 1 0 0...
Transcript of RENCANA STRATEGIS - · Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KL H S ... Bener Meriah 3 0 1 1 0 0...
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 i
KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA ACEH
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menjadi dokumen perencanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk Periode 5 (lima) tahun ke depan yang mencakup materi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun 2012-2017 dan Visi/Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode Tahun 2012-2017.
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur terkait, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan penjabaran secara teknis operasional setiap tahunnya melalui dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai upaya yang berkesinambungan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 secara optimal diperlukan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak di lingkungan internal dan eksternal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, baik di tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun para pelaku pariwisata/budaya akademisi dan para tokoh masyarakat lainnya.
Keterpaduan, kerjasama, keterbukaan, komitmen dan etos kerja seluruh personil dan satuan kerja di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan upaya yang sinergis dalam mengaktualisasikan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017.
Banda Aceh, 30 Juli 2013
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Drs. ADAMI, M.Pd PEMBINA UTAMA MUDA Nip. 19560502 197803 1 005
ii RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................... 01
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 01
1.2. Landasan Hukum ................................................................................ 15
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 16
1.4. Sistematika Penulisan ......................................................................... 18
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISBUDPAR ACEH ................................ 19
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Disbudpar Aceh ...................... 19
2.2. Sumberdaya Disbudpar Aceh .............................................................. 22
2.3. Kinerja Pelayanan Disbudpar Aceh ..................................................... 25
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Disbudpar Aceh ... 26
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ......... 28
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Disbudpar Aceh ..................................................... 28
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ............................................................. 33
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ...................................................... 36
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS ............................ 48
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ................................................................. 50
BAB IV : VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 57
4.1. Visi Disbudpar Aceh Tahun 2012-2017 ............................................... 57
4.2. Misi Disbudpar Aceh Tahun 2012-2017 .............................................. 58
4.3. Tujuan Jangka Menengah Disbudpar Aceh ......................................... 58
4.4. Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh ......................................... 59
4.5. Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh .............................................. 61
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .................. 65
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA ......................................................... 66
BAB VII : PENUTUP .................................................................................................. 67
LAMPIRAN
iii RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Rekapitulasi jumlah situs/bangunan cagar
budaya Aceh Tahun 2011 ......................................................................... 3
Tabel I.2 Rekapitulasi tarian kabupaten/kota
se-Aceh Tahun 2011 ................................................................................ 6
Tabel I.3 Jumlah objek wisata Aceh menurut jenis 2011 .......................................... 10
Tabel I.4 Jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh Tahun 2008-2012 .......................... 12
Tabel II.1 Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin Tahun 2012 ............................ 22
Tabel II.2 Jumlah pegawai berdasarkan jenjang kepangkatan dan
pendidikan Tahun 2012 ............................................................................ 24
iv RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp. Tab. 2.1 Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 6.1 Indikator Kinerja SKPA yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan adalah bagian dari proses
pembangunan daerah dan pembangunan karakter masyarakat (character building) menuju
masyarakat yang mandiri, maju, adil, makmur dan beradab. Pembangunan kebudayaan
dan kepariwisataan juga merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, seperti aspek
agama, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Khusus menyangkut dengan bidang sosial dan budaya serta kehidupan beragama,
dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 telah mengatur bahwa pembangunan bidang sosial
budaya dan kehidupan beragama diarahkan pada pencapaian sasaran dalam rangka
mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,
dan beradab dan mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang
lebih makmur dan sejahtera.
Dalam pembangunan kebudayaan, terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak
mulia, bermoral dan beretika sangat penting dalam rangka menciptakan suasana kehidupan
masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis. Melalui kesadaran terhadap
budaya juga diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang
sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menciptakan iklim kondusif dan
damai, sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu menjawab tantangan dan dampak
moderenisasi secara positif sesuai dengan nilai-nilai dan semangat kebangsaan.
Sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1 bahwa negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Pembangunan kepariwisataan juga memiliki peran penting dan strategis, tidak hanya
dalam upaya membangun semangat, kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap upaya
pelestarian kekayaan khasanah budaya bangsa (cultural heritage), namun juga mampu
mendorong upaya pemberdayaan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan/usaha baru bagi
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
2
masyarakat, pemerataan pembangunan nasional dan peningkatan kontribusi perekonomian
melalui kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang pada akhirnya berdampak
pada kesejahteraan masyarakat.
Aceh sebagai bahagian dari Indonesia yang terletak strategis di kawasan paling barat
Republik Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman warisan budaya dan sejarah
masa lalu (cultural heritage), seperti budaya Islam, sejarah kerajaan Aceh, sejarah perang
Kolonial, bencana gempa dan Tsunami (smong). Semua warisan peninggalan masa lalu
tersebut terdiri dari budaya benda (tangible), seperti Masjid Raya Baiturrahman,
naskah/benda kuno, Makam kuno, Kerkhof Peutjoet dan cagar budaya lainnya dan Budaya
tak benda (intangible), seperti keberadaan 8 (delapan) etnis/suku bangsa (Aceh, Alas,
Aneuk Jame, Gayo, Kluet, Tamiang, Singkil, Simelue), 13 (tiga belas) jenis bahasa
daerah (Aceh, Alas, Aneuk Jamee, Gayo, Kluet, Tamiang, Julu, Haloban, Pakpak, Nias,
Lekon, Sigulai, Devayan), adat istiadat dan seni tradisional Aceh dan lain-lain.
Seluruh warisan peninggalan tersebut memiliki keunikan dan kebesaran budaya dan
sejarah Aceh masa lalu yang menjadi daya tarik utama sebagai media edukasi, penelitian
dan daya tarik wisata, khususnya wisata budaya (culture tourism) bagi masyarakat dan
wisatawan yang hidup di abad modern ini. Namun, menjadi sebuah keprihatinan bahwa
banyak peninggalan budaya dan sejarah masa lalu tersebut yang seharusnya dipelihara serta
dilestarikan sebagai sebuah identitas sejarah dan kebanggaan masyarakat Aceh mengalami
kerusakan dan kehilangan akibat kurangnya kepedulian masyarakat dan Pemerintah serta
ancaman bencana alam.
Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya untuk melindungi, membina dan
mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh dalam rangka mewujudkan masyarakat
Aceh yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab serta memiliki
daya saing tinggi menuju kehidupan masyarakat yang makmur, adil dan sejahtera sesuai
dengan falsafah hidup dan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami. Sebagaimana disebutkan
dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Pasal 221 Ayat 1
bahwa Pemerintah, Pemerintah Aceh dan Pemerintah kabupaten/kota melindungi, membina
dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh yang berlandaskan nilai-nilai Islam
dan Pasal 222 Ayat 1 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Aceh memelihara dan
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3
mengusahakan pengembalian benda-benda sejarah yang hilang atau dipindahkan dan
merawatnya sebagai warisan budaya Aceh.
Seluruh warisan budaya Aceh, baik budaya benda maupun budaya tak benda
memiliki nilai-nilai sejarah dan arkeologis yang tinggi yang tersebar hampir di seluruh
kabupaten/Kota. Untuk produk budaya benda, Aceh memiliki berbagai kekayaan
peninggalan budaya yang bersifat unik dan bernilai sejarah. Kekayaan peninggalan budaya
tersebut menjadi saksi dari berbagai aspek tradisi dan kehidupan spiritual masyarakat pada
masa lampau. Dari peninggalan budaya tersebut, sejarah Aceh dapat disusun secara
berurutan, mulai dari masa pra sejarah, masa klasik, masa Islam, masa kolonial dan masa
pasca Kemerdekaan Republik Indonesia.
Melalui berbagai hasil penelitian (research), sejarah Aceh pada masa pra sejarah
dapat dibuktikan melalui penemuan peninggalan manusia pra sejarah yang terdapat di
kawasan Gua Kampung Mendale, Takengon (Kabupaten Aceh Tengah). Sementara,
sejarah Aceh pada masa klasik dapat dibuktikan melalui penemuan 3 (tiga) situs penting
yang terdapat di lokasi Indrapurwa, Indrapuri dan Indrapatra, serta peninggalan sejarah
pada masa Islam dan masa kolonial lainnya yang tersebar hampir di seluruh Aceh. Tabel
I.1 memperlihatkan Rekapitulasi Jumlah Situs/Bangunan Cagar Budaya Aceh Tahun 2011.
Tabel I.1 Rekapitulasi Jumlah Situs/Bangunan Cagar Budaya Aceh Tahun 2011
No. Kabupaten/ Kota Makam Masjid Tugu Rmh
Trad. Monu-men Benteng Perpus-
takaan Bangunan/
Gedung Tempat
Bersejarah Arca Jlh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Aceh Barat 5 4 1 0 0 0 1 0 2 0 13 2. Aceh Barat Daya 4 0 1 0 0 0 0 0 2 1 8 3. Aceh Besar 58 10 2 0 0 11 1 0 4 0 86 4. Aceh Jaya 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5. Aceh Selatan 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 6. Aceh Singkil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7. Aceh Tamiang 18 0 0 3 0 0 0 4 2 2 29 8. Aceh Tengah 1 0 2 0 0 0 0 0 10 0 13 9. Aceh Tenggara 7 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8 10. Aceh Timur 24 1 0 0 1 0 0 0 8 0 34 11. Aceh Utara 21 0 1 1 0 0 0 0 0 0 23 12. Bener Meriah 3 0 1 1 0 0 0 0 3 0 8 13. Bireuen 26 3 2 1 0 0 2 7 1 0 42 14. Gayo Lues 5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 7
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
4
No. Kabupaten/ Kota Makam Masjid Tugu Rmh
Trad. Monu-men Benteng Perpus-
takaan Bangunan/
Gedung Tempat
Bersejarah Arca Jlh 15. Banda Aceh 30 4 4 0 2 0 0 6 6 0 52 16. Langsa 5 1 1 0 1 0 1 7 4 10 30 17. Lhokseumawe 9 0 2 0 0 1 0 0 4 0 16 18. Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19. Nagan Raya 3 0 0 1 0 1 0 0 4 0 9 20. Pidie 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 21. Pidie Jaya 39 8 2 1 0 5 1 1 9 3 69 22. Simeulue 4 0 0 0 0 10 1 0 3 0 18 23 Subulussalam 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
Jumlah 277 34 19 8 4 30 7 25 62 16 282
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2011)
Sejarah Aceh masa lalu telah mewarisi banyak peninggalan sejarah dan budaya yang
menarik dan penting. Namun banyak jenis cagar budaya tersebut belum semuanya terdata
dengan baik. Hal ini disebabkan karena keberadaan cagar budaya pada lokasi atau daerah-
daerah tertentu yang sangat sulit dijangkau, keterbatasan anggaran untuk melakukan
pendataan dan bencana Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang telah menciptakan
kehancuran dan kerusakan, khususnya kehidupan masyarakat yang hidup di kawasan
pesisir Aceh. Banyak di antara jumlah dan jenis cagar budaya tersebut mengalami
kerusakan dan kehancuran sangat serius dan bahkan ada beberapa cagar budaya yang
hilang tanpa bekas akibat bencana tersebut, khususnya di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh
Jaya dan Aceh Barat.
Pada umumnya kondisi cagar budaya yang memiliki sejarah penting pada masa lalu
di beberapa daerah tersebut berada dalam kondisi sangat memprihatinkan, seperti Makam
Syiah Kuala, Kampung Pande, Makam Raja Reubah. Ketiga situs sejarah tersebut yang
berada di Kota Banda Aceh mengalami kerusakan sangat serius, tidak hanya akibat
bencana Tsunami, melainkan juga akibat kondisi alam. Dengan demikian, rencana aksi
(action plan) bersifat terpadu melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi atau revitalisasi
sangat diperlukan dengan tetap memperhatikan kode etik pelestarian cagar budaya tanpa
melupakan nilai-nilai sejarah dan arkeologis dari situs-situs penting tersebut.
Kondisi serupa juga terjadi pada beberapa situs sejarah penting lainnya di Kabupaten
Aceh Besar yang mengalami kerusakan dan hilang akibat abrasi air laut, seperti situs
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
5
sejarah “Lamuri” di Lamreh, “Indrapurwa” di Ujung Pancu, “Benteng Indra Patra” di
Ladong dan situs bersejarah saat terjadinya peperangan antara Pasukan Teuku Umar Johan
Pahlawan dengan pasukan Belanda di Kabupaten Aceh Barat serta situs-situs penting
lainnya pada beberapa daerah lainnya di kawasan pantai utara-timur Aceh yang juga perlu
mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah untuk segera dilakukan revitalisasi dan
registrasi ulang.
Dari jumlah dan jenis cagar budaya yang tersebut di atas, hanya 10 bangunan cagar
budaya yang telah memiliki pengakuan sebagai situs budaya melalui Surat Keputusan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Registrasi Nasional),
sehingga perlu mendapat perhatian serius untuk pelestarian dan pengembangan lebih lanjut.
Jenis cagar budaya penting lainnya yang berupa benda, naskah, bangunan bersejarah,
struktur (bekas peninggalan sejarah), situs dan kawasan, seperti kitab kuno, benteng
peperangan, bangunan rumah peninggalan Kolonial Belanda, kawasan Tsunami, dll. Perlu
juga mendapat perhatian melalui kegiatan pelestarian dan pengelolaan cagar budaya
berbasis masyarakat, baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh,
maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
Kegiatan pelestarian dan pengelolaan dianggap penting yang bertujuan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan, khususnya untuk tujuan pendidikan, penelitian dan pariwisata. Dengan
demikian, registrasi situs budaya/sejarah perlu segera mendapatkan perhatian dan
dukungan, baik pada tingkat daerah, nasional, maupun internasional dengan melibatkan
para tim ahli, seperti sejarawan, antropolog dan sosiolog.
Diantara keseluruhan jumlah situs/bangunan cagar budaya yang terdapat di Aceh,
sekitar 60 (enam puluh) situs/bangunan cagar budaya tersebut telah memiliki Juru Pelihara,
sehingga ke depan perlu ditingkatkan jumlah dan kapasitas SDM Juru Pelihara di berbagai
situs cagar budaya yang ada di Aceh (UPT. Badan Pelestarian Cagar Budaya/Data 2011).
Aceh juga memiliki kekayaan budaya tak benda yang menarik lainnya, seperti tarian,
adat istiadat dan kegiatan spiritual. Atraksi seni budaya tak benda dianggap penting
dalam rangka mendukung keberadaan kekayaan budaya benda di Aceh. Budaya tak benda
meliputi seni tari yang terdapat pada masing-masing daerah di Aceh, seperti rapai, rapai
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
6
debus, rapai geleng, likok pulo, meuseukat, seureune kalee, seudati, saman, ranup
lampuan, pemulia jamee, marhaban, didong, rebana dan qasidah gambus, sastra,
pantun, syair, hikayat, seumapa, seni lukis (kaligrafi), dalail khairat, meurukon, dll.
Tabel. I.2 memperlihatkan Rekapitulasi Tarian Kabupaten/Kota se Aceh Tahun 2011.
Tabel I.2 Rekapitulasi Tarian Kabupaten/Kota se Aceh Tahun 2011
No. Kab/Kota Jumlah Tarian 1. Aceh Barat 20 2. Aceh Barat Daya 0 3. Aceh Besar 7 4. Aceh Jaya 0 5. Aceh Selatan 21 6. Aceh Singkil 15 7. Aceh Tamiang 13 8. Aceh Tengah 16 9. Aceh Tenggara 5
10. Aceh Timur 6 11. Aceh Utara 6 12. Bener Meriah 0 13. Bireuen 21 14. Gayo Lues 12 15. Banda Aceh 20 16. Langsa 10 17. Lhokseumawe 15 18. Sabang 7 19. Nagan Raya 0 20. Pidie 7 21. Pidie Jaya 0 22. Simeulue 11 23. Subulussalam 9
Jumlah 221
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2011)
Setiap jenis tarian setiap daerah memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang
menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat, sehingga perlu terus dilakukan
pelestarian dan penguatan secara intensif sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi budaya yang
bersifat Islami. Keunikan dan keindahan tari-tarian tersebut tidak hanya berfungsi sebagai
upaya pelestarian seni budaya daerah, namun juga menjadi daya tarik tersendiri dalam
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
7
rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang pada akhirnya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kebanggaan masyarakat.
Jenis tari-tarian tersebut juga terus dilakukan pelestarian, pengembangan dan promosi
oleh Pemerintah dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat atau budayawan/seniman
melalui pembentukan sanggar-sanggar kesenian yang ada di daerah yang jumlahnya telah
mencapai hampir 1.133 sanggar kesenian. Pada umumnya, keberadaan sanggar-sanggar
kesenian tersebut selalu mendapat pembinaan dan dukungan dari Pemerintah Daerah
melalui alokasi bantuan dana hibah atau bantuan sosial lainnya.
Selain tari-tarian, Aceh juga memiliki 44 (empat puluh empat) kekayaan budaya tak
benda lainnya yang bersifat tradisi atau adat istiadat yang berbeda penampilannya antara
satu daerah dengan daerah lainnya di Aceh, seperti kenduri tolak bala, kenduri laot,
kenduri blang, kenduri glee, adat perkawinan, turun tanah bayi, sunatan, kenduri maulid,
rabu habeh, semeulung dan semeunap pada makam Raja Meureuhom Daya di Lamno, dan
lain-lain. Semua budaya tak benda tersebut menjadi daya tarik tersendiri, sehingga perlu
terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai khasanah budaya Aceh.
Selain kekayaan dan keberagaman budaya, Aceh juga memiliki kekayaan dan
keberagaman Sumber Daya Alam yang terdiri dari kawasan pegunungan, dataran,
perairan/pantai dan pemandangan alam lainnya di sepanjang kawasan pantai utara-timur
pantai barat-selatan dan dataran tinggi Gayo. Kekayaan dan keberagaman sumber daya
alam tersebut memiliki potensi yang tidak hanya diberdayakan bagi kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat, melainkan juga dapat dikembangkan sebagai potensi
pengembangan wisata, khususnya wisata budaya yang dipadukan dengan potensi wisata
alam dan wisata minat khusus menarik lainnya di Aceh.
Menindaklanjuti Visi Pemerintah Aceh Tahun 2012-2017: “Aceh yang bermartabat,
sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki”,
terdapat 3 (tiga) program prioritas dari 10 (sepuluh) Program Prioritas Pembangunan Aceh
di bidang kebudayaan dan pariwisata menuju masyarakat Aceh yang bermartabat,
sejahtera, berkeadilan dan mandiri, yaitu: Dinul Islam Adat dan Budaya, Ketahanan
Pangan dan Nilai Tambah Produk dan Penanggulangan Kemiskinan.
Untuk mencapai keberhasilan prioritas tersebut, Pemerintah Aceh melalui dukungan
semua pihak perlu melakukan percepatan pembangunan budaya dan ekonomi Aceh melalui
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
8
penguatan nilai budaya dan pengembangan industri pariwisata yang didukung dengan
keragaman seni budaya Aceh, keindahan alam dan peninggalan Tsunami (Tsunami
heritage) dengan selalu berpedoman pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Dinul Islam.
Pengembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi
penerimaan devisa bagi pemerintah daerah, memperluas kesempatan berusaha dan
menciptakan lapangan pekerjaan dan usaha baru bagi masyarakat Aceh dalam rangka
penanggulangan penggangguran dan pengentasan kemiskinan di daerah.
Dalam rangka memajukan industri pariwisata Aceh secara berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan, perlu dirancang perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan
bidang kebudayaan dan pariwisata secara professional dan proporsional dengan
memberdayakan seluruh potensi daerah, seperti SDA, SDM dan keanekaragaman seni
budaya dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dan berpedoman pada Qanun
(Perda) Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Aceh (RIPPDA).
Memajukan industri pariwisata Aceh perlu dilakukan melalui prinsip “pro syariah,
pro job, pro growth, pro poor dan pro lingkungan”. Melalui prinsip tersebut,
pengembangan pariwisata Aceh akan memiliki arah dan sasaran sesuai harapan kita semua
serta memberi dampak positif dalam memelihara dan melestarikan kekayaan seni budaya
Aceh yang bersifat Dinul Islam, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah yang dimanifestasikan melalui peningkatan kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh.
Aceh memiliki kekayaan dan keberagaman budaya yang bersifat unik dan menarik
yang tersebar hampir di seluruh Aceh, namun perlu terus dilakukan pengembangan dan
promosi yang diarahkan untuk mendukung kunjungan wisatawan, terutama wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh tanpa meninggalkan atau menciptakan benturan
(clash) dengan nilai-nilai budaya Aceh yang bersifat Dinul Islam.
Pada umumnya, minat wisatawan yang berkunjung ke Aceh lebih banyak bermotif
wisata alam, baik pada akhir pekan maupun saat liburan. Jenis wisata seperti ini sering
disebut wisata massal. Padahal tren wisata global saat ini lebih mengutamakan wisata
budaya, khususnya wisatawan mancanegara.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
9
Pengembangan jenis wisata budaya yang didukung dan dipadukan dengan pesona
alam akan lebih bermanfaat dan berdampak positif baik terhadap upaya pelestarian budaya
maupun lingkungannya, karena wisata budaya adalah wisatawan dengan minat khusus dan
berlaku sepanjang tahun. Selain itu, wisata budaya lebih mengutamakan kualitas (quality
tourism). Sementara wisata massal hanya sebagai ajang refreshing keluarga yang tidak
banyak memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat setempat.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bersama dengan
stakeholder terkait lainnya terus berupaya dalam memajukan dan mempromosikan Aceh
sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) budaya yang berpadukan dengan wisata alam
lainnya sesuai dengan identitas keacehan serta mengembangkan berbagai potensi
pariwisata lainnya sebagai media promosi Aceh pada tingkat nasional dan internasional.
Terletak strategis di kawasan Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur pelayaran
internasional, Aceh memiliki sekitar 822 buah objek wisata (2011) yang telah terdata dan
telah dikembangkan yang terdiri dari 470 (alam), 256 (budaya) dan 96 (minat khusus).
Seluruh objek wisata tersebut yang memiliki nilai tambah dan nilai jual secara ekonomi
tersebar hampir di seluruh Aceh. Tabel I.3 memperlihatkan Jumlah Objek Wisata Aceh
Menurut Jenis.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
10
Tabel I. 3 Jumlah Objek Wisata Aceh Menurut Jenis 2011
No Kab/Kota Jlh Objek Jenis Objek Alam Budaya Minat Khusus
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Aceh Barat Aceh Barat Daya Aceh Besar Aceh Jaya Aceh Selatan Aceh Singkil Aceh Tamiang Aceh Tengah Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Utara Bener Meriah Bireuen Gayo Lues Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Nagan Raya Pidie Pidie Jaya Simeulue Subulussalam
43 33 84 55 92 5 26 22 19 43 38 28 40 38 42 11 15 22 25 45 50 39 7
25 28 41 46 62 3 16 7 12 22 10 25 27 26 4 6 8 17 14 20 15 32 4
16 3
35 9
23 0 7 8 3
17 23 3 8 7
22 4 2 5 9
14 34 1 3
2 2 8 0 7 2 3 7 4 4 5 0 5 5
16 1 5 0 2
11 1 6 0
TOTAL 822 470 256 96
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2011)
Seluruh objek wisata tersebut memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri bagi
wisatawan nusantara dan mancanegara, sehingga menjadi potensi pengembangan
pariwisata Aceh masa depan serta peluang investasi bagi investor dalam melakukan
kerjasama investasi di sektor industri pariwisata. Aceh sebagai bahagian dari Indonesia yang sarat dengan berbagai peristiwa
bersejarah pada masa lalu, khususnya sejarah Islam, Aceh juga dikenal dengan berbagai
sebutan menarik, seperti “Serambi Mekkah”, “Bumi Iskandar Muda”, “Bumi Srikandi”,
“Daerah Modal” dan “Tanah Rencong”. Sebutan tersebut akan sangat menguntungkan
Aceh sebagai sebuah “branding image” dalam rangka mempromosikan Aceh sebagai salah
satu DTW Budaya/Syariah di Indonesia.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
11
Sebutan menarik tersebut tidak berlebihan karena sejarah Aceh pada masa lalu telah
banyak melahirkan ulama-ulama besar dalam memajukan Islam dan terkenal hingga ke
Jazirah Arab, seperti Syeh Abdurrauf As Singkili, Syamsuddin Assumatrani, Nuruddin
Arraniry, Hamzah Fanshuri dan ulama-ulama kharismatik lainnya yang ada di seluruh
kabupaten/kota di Aceh.
Namun, pengembangan berbagai potensi tersebut tidak akan memiliki arti apapun
secara ekonomi dan investasi bila tidak direncanakan dan dirancang secara serius dengan
melibatkan para ahli di bidangnya. Berbagai produk wisata tersebut perlu terus ditata dan
dikembangkan dengan selalu mengkedepankan ide, kreatifitas dan inovasi manusia,
sehingga produk wisata Aceh akan memiliki nilai tambah yang bersifat khas, kekinian dan
menarik menuju industri ekonomi kreatif Aceh masa depan yang memiliki nilai tambah dan
daya saing tinggi di pasar global.
Pemerintah Aceh bersama masyarakat Aceh sudah memiliki komitmen untuk
menjadikan Aceh sebagai DTW yang aman, nyaman dan menarik di kawasan paling barat
Republik Indonesia. Komitmen tersebut juga sudah disampaikan secara politis di
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui Pencanangan
“Visit Aceh 2013” pada tanggal 12 November 2012 di Kemenparekraf RI.
Pencanangan “Visit Aceh 2013” menjadi momentum dan media strategis dalam
menyampaikan pesan kepada masyarakat dan wisatawan dalam dan luar negeri bahwa
Aceh dengan berbagai keunikan dan daya tarik wisata budaya, alam, keramahan
masyarakat Aceh, sejarah Aceh masa lalu dan kesiapan sarana pendukung wisata telah siap
sebagai DTW yang bernuansa budaya dengan branding image “Aceh Serambi Mekkah,
Kaya Budayanya dan Indah Alamnya”.
Pencanangan tersebut diharapkan juga menjadi bahan evaluasi dan motivasi bagi
Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya untuk lebih fokus menggali dan membangun potensi
ekonomi daerahnya melalui pengembangan industri pariwisata sesuai dengan karakteristik,
keunggulan dan keunikan daerah tanpa harus menciptakan benturan “clash” nilai-nilai
syariah dan kearifan lokal masyarakat Aceh.
Program “Visit Aceh 2013” dengan berbagai kegiatan unggulannya juga akan
menentukan keberhasilan daerah dalam membangun pencitraan positif tentang kondisi
terakhir Aceh pasca konflik dan Tsunami, menciptakan strategi untuk terus menggali dan
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
12
memberdayakan berbagai potensi daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) serta menjadi indikator keberhasilan daerah dalam rangka menjadikan Aceh
sebagai “Daerah Tujuan Investasi” yang aman dan menjanjikan bagi para investor.
Berdasarkan Data Lima tahun terakhir ini (2008-2012), angka kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh terus menunjukkan trend yang positif atau rata-rata
meningkat 10% dari 727.363 (2008) wisatawan menjadi 731.219 (2009) wisatawan,
740.727 wisatawan (2010) dan 987.599 wisatawan (2011). Pada 2012 angka ini meningkat
menjadi 1.055.793 wisatawan atau 6,7%. Khusus untuk wisatawan nusantara, rata-rata
peningkatan jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Aceh sebesar 13,47 % per
tahun. Sementara, untuk wisatawan mancanegara, rata-rata peningkatan jumlah wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Aceh sebesar 19,85 % per tahun. Diprediksikan trend
kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh akan terus mengalami
peningkatan seiring dengan perkembangan industri pariwisata Aceh. Tabel I.4
memperlihatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Aceh Tahun 2008-2012.
Tabel I.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Aceh Tahun 2008–2012
No. Klasifikasi Kunjungan
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1. Wisatawan Mancanegara 17.282 18.589 20.648 28.053 28.993 2. Wisatawan Nusantara 710.081 712.630 720.079 959.546 1.026.800
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2012)
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut tidak hanya disebabkan karena
adanya Pencanangan “Visit Aceh 2013”, namun juga akibat semakin dikenalnya Aceh
pasca Tsunami sebagai DTW Budaya atau Syariah melalui kegiatan promosi wisata yang
dilakukan oleh berbagai LSM serta kegiatan promosi wisata Aceh ke luar negeri oleh para
pekerja sosial yang dilakukan secara sukarela demi memajukan pariwisata Aceh.
Indikator lainnya juga didukung dengan semakin meningkatnya penyediaan sarana/
fasilitas pendukung wisata dan pelayanan jasa wisata lainnya yang terdiri dari 27 hotel
bintang (1.422, 212 kamar) dan hotel non bintang (2.935 kamar), 35 restoran, 568 rumah
makan dengan 3.172 meja dengan kapasitas sekitar 12.148 kursi dan 107 Biro Perjalanan
Wisata (BPW), 15 toko souvenir dan industri pemanduan jasa wisata lainnya.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
13
Mengingat industri pariwisata Aceh baru masuk pada tahap pengenalan dan
pengembangan produk, sehingga perlu dirancang berbagai program budaya dan pariwisata
yang bersifat menarik dan up to date dalam rangka meningkatkan angka kunjungan
wisatawan ke Aceh yang didukung dengan berbagai strategi marketing, baik melalui
pendekatan co-based marketing, IT-based marketing, maupun society-based marketing.
Pendekatan ini dianggap perlu dalam rangka memaksimalkan kunjungan wisatawan
ke Aceh, yang tidak hanya dilihat dari aspek jumlah kunjungan saja, melainkan juga aspek
“multiplier effect” lainnya dari kunjungan tersebut, seperti berapa besaran pengeluaran
wisatawan dan jumlah hari (lama tinggal) wisatawan di Aceh yang akan berdampak
langsung secara ekonomi kepada masyarakat “economic leakage”.
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat dilakukan dengan
pembinaan kepada masyarakat di sekitar objek wisata, penyediaan sarana dan prasarana
kepariwisataan, menyediakan akses ke objek wisata, membuka peluang sebesar-besarnya
kepada investor untuk melakukan kegiatan investasi di Aceh dengan mempermudah
pelayanan dan meringankan beban pajak bagi investor yang berminat.
Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan sektor kebudayaan dan pariwisata
di daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh perlu menyelenggarakan fungsi
perumusan kebijakan daerah, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang
kebudayaan dan pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga memiliki peran
penting dan strategis dalam meningkatkan pemahaman keragaman budaya, menyelesaikan
masalah tanpa kekerasan dan mengembangkan interaksi dan komunikasi antar budaya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga berperan penting sebagai penyelenggara
pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi dalam pembangunan daerah yang dilakukan
secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan tetap
memberikan perlindungan dan pembinaan terhadap nilai-nilai agama, budaya lokal yang
hidup di dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka menindaklanjuti arah dan kebijakan pembangunan tersebut, maka
diperlukan suatu dokumen yang berisi tentang pedoman kinerja, arah kebijakan dan
program kerja yang tertuang dalam sebuah dokumen perencanaan yang disebut ”Rencana
Strategis” atau ”RENSTRA” Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. RENSTRA Dinas
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
14
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan dan
tantangan dalam rangka membangun dan mensejahterakan masyarakat Aceh melalui
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata. Melalui dokumen RENSTRA ini,
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh akan memberikan kontribusi yang
signifikan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang pada akhirnya akan
berdampak pada kesejahteraan masyarakat di daerah.
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun
untuk mencapai agenda pembangunan daerah, khususnya berkaitan dengan pembangunan
kebudayaan dan pariwisata yang berlandaskan pada falsafah hidup dan nilai-nilai budaya
Aceh yang Islami, meningkatkan nilai tambah dan daya saing daerah serta menciptakan
tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini menjadi Dokumen Kerja
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk masa kerja 5 (lima) tahun mendatang.
Dokumen ini juga menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan
kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Adapun urgensi penyusunan
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini adalah:
1. Menjadi acuan penyusunan RENJA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
2. Dasar penilaian kinerja Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
3. Menjadi acuan Penyusunan LAKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga dapat dijadikan sebagai
bahan evalusi bidang kebudayaan dan pariwisata, sehingga pembangunan bidang
kebudayaan dan pariwisata dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif, terpadu
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen RENSTRA ini bersifat menengah, namun tetap fokus pada jangka panjang
dan mengacu kepada Visi dan Misi Gubernur Aceh Tahun 2012-2017, sehingga rumusan
Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat bersinergi dengan Arah Kebijakan Pembangunan
Kabupaten/Kota.
Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam
dokumen RENSTRA ini, perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
15
diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan dan diuraikan dalam kegiatan-
kegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut.
1.2. Landasan Hukum
Beberapa peraturan dan perundang-undangan yang mendasari Penyusunan
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 adalah:
1. Undang-Undang No. 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Dinas
Pariwisata Provinsi Aceh dan Perubahan Provinsi Sumatera Utara
2. Undang-Undang No. 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan
Provinsi Daerah Istimewa Aceh
3. Undang-Undang No. 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 2 tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
4. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
5. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
6. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Undang–Undang No. 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-undang No. 32 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-Undang
7. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah
8. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
9. Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
10. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional
11. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
12. Undang-undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
13. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional
14. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
16
15. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2010 tentang Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Nasional (RIPPARNAS)
16. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014
17. Intruksi Presiden No. 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan
dan Pariwisata
18. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan
No. 28 Tahun 2010, No. 0199/M PPN/04/2010, No. PMK 95/PMK 07/2010 tentang
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
20. Qanun No. 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
21. Qanun Aceh No. 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh
(RPJPA) Tahun 2005-2025
22. Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam No. 33 Tahun 2009 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
23. Peraturan Gubernur No. 70 Tahun 2012 tanggal 29 Oktober 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012 – 2017 (Berita Daerah
Nomor 121)
1.3. Maksud dan Tujuan
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 1 Ayat 7 menyebutkan bahwa Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut
RENSTRA-SKPA adalah dokumen perencanaan SKPA untuk Periode 5 (lima) tahun dan
menjadi sebuah dokumen yang menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk dokumen Rencana Kerja (RENJA) Satuan
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
17
Kerja Perangkat Aceh (SKPA) sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA).
Maksud penyusunan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun
2012-2017 ini adalah sebagai pedoman dan arah kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Kebijaksanaan dan program kegiatan
disesuaikan antara program daerah dengan program nasional bidang kebudayaan dan
pariwisata, sehingga pelaksanaan program pembangunan akan berjalan secara efektif dan
efisien. Sementara, tujuan penyusunan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh Tahun 2012–2017 ini adalah:
1. Sebagai panduan penyusunan rencana program/kegiatan tahunan, sehingga
program/kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan sasaran dan target yang jelas
yang mengacu pada dokumen RENSTRA ini dan melalui dokumen RENSTRA ini
tujuan akhir pembangunan 5 (lima) tahun bidang kebudayaan dan pariwisata dapat
tercapai
2. Program/kegiatan setiap tahun dapat dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan
3. Peningkatan akuntabilitas unit kerja melalui perencanaan dan pelaksanaan yang
bertanggung jawab
4. Peningkatan efektifitas dan produktifitas unit kerja melalui pemanfaatan kemampuan
sumber daya aparatur secara maksimal
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
18
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISBUDPAR ACEH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Disbudpar Aceh
2.2. Sumberdaya Disbudpar Aceh
2.3. Kinerja Pelayanan Disbudpar Aceh
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Disbudpar Aceh
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Disbudpar Aceh
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV : VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Disbudpar Aceh
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh
4.3. Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMA
BAB II
19 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBUDAYAN DAN PARIWISATA ACEH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayan dan Pariwisata Aceh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah
di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata adalah salah satu dinas/instansi teknis yang berasal
dari penggabungan 2 (dua) dinas teknis sebelumnya yaitu: Dinas Kebudayaan Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh sesuai dengan
Qanun Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas (struktur
organisasi disbudpar terlampir).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang dipimpin oleh Kepala Dinas
bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Aceh melalui Sekretaris Daerah. Sesuai
dengan Qanun Nomor 5 Tahun 2007, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mempunyai
tugas dan melaksanakan Tugas Umum Pemerintahan di bidang Kebudayaan dan
Kepariwisataan sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh memiliki fungsi:
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dinas
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang
3. Penyusunan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata di daerah
4. Pembinaan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata kabupaten/kota
5. Pembinaan terhadap usaha pariwisata di Provinsi Aceh
6. Pemberian rekomendasi perizinan di bidang kebudayaan dan pariwisata lintas
kabupaten/kota
7. Pelaksanaan tugas penyiapan rancangan peraturan dan produk hukum di bidang
kebudayaan dan pariwisata
8. Pengawasan dan pengendalian di bidang kebudayaan dan pariwisata
9. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
kebudayaan dan pariwisata
10. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
BAB II
20 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata memiliki kewenangan:
a. Penyelenggaraan dan pembinaan museum suaka peninggalan sejarah, kepurbakalaan,
kesenian, kajian sejarah dan nilai tradisional serta pengembangan bahasa, adat dan
budaya daerah
b. Perencanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro bidang
kebudayaan dan pariwisata
c. Pelatihan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata
d. Penelitian di bidang kebudayaan dan pariwisata
e. Promosi dan pemasaran kebudayaan dan pariwisata Aceh
f. Perencanaan tata ruang provinsi di bidang kebudayaan dan pariwisata
g. Pengembangan dan pengaturan objek usaha sarana dan jasa pariwisata Aceh
h. Pembuatan standarisasi pelayanan usaha sarana dan prasarana pariwisata
Dalam mendukung pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi sesuai dengan Qanun Nomor
5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh memiliki Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh yang terdiri dari: 1 (satu) orang Eselon II/a, 10 (sepuluh) orang Eselon
III/a dan 30 (tiga puluh) orang Eselon IV/a dengan susunan struktur organisasinya sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari:
- Sub Bagian Umum
- Sub Bagian Kepegawaian
- Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Program dan Pelaporan, terdiri dari:
- Seksi Data dan Informasi
- Seksi Penyusunan Program
- Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
BAB II
21 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
4. Bidang Adat dan Nilai Budaya, terdiri dari:
- Seksi Adat Istiadat
- Seksi Nilai Budaya
- Seksi Pranata Sosial
5. Bidang Bahasa dan Seni, terdiri dari:
- Seksi Bahasa
- Seksi Seni
- Seksi Kemitraan
6. Bidang Pengembangan Permeseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan (PPSK), terdiri dari:
- Seksi Permeseuman
- Seksi Pelestarian Sejarah
- Seksi Kepurbakalaan
7. Bidang Pengembangan Destinasi, terdiri dari:
- Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata
- Seksi Pemberdayaan Lembaga dan Masyarakat Pariwisata
- Seksi Pengembangan Kawasan Wisata
8. Bidang Pemasaran, terdiri dari:
- Seksi Promosi Pariwisata
- Seksi Atraksi Wisata
- Seksi Pelayanan Informasi Wisata
9. Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata, terdiri dari:
- Seksi Usaha Akomodasi dan Restoran
- Seksi Usaha Jasa Pariwisata
- Seksi Standardisasi Produk Usaha Pariwisata
BAB II
22 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
10. Unit Pelaksana Teknis Dinas Taman Seni dan Budaya, terdiri dari:
- Kepala UPTD
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengelolaan Taman Budaya
- Seksi Pengelolaan Taman Sulthanah Shafiatuddin; dan
- Kelompok Jabatan Fungsional
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas Museum Aceh, terdiri dari:
- Kepala UPTD
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi
- Seksi Preparasi dan Konservasi
- Kelompok Jabatan Fungsional
2.2. Sumberdaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
memiliki 306 personil/pegawai, baik pegawai, maupun non pegawai yang ditempatkan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan UPTD dengan perincian berdasarkan jumlah dan jenis
kelamin sebagaimana tersebut pada tabel berikut ini:
Tabel II.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012
No. Satuan Kerja/Bidang Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kepala Dinas 1 - 1 2. Sekretariat 24 12 36
3. Program & Pelaporan 8 6 14
4. Adat & Nilai Budaya 8 9 17
5. Bahasa & Seni 13 9 22
6. PPSK 9 8 17
7. Pengembangan Destinasi 8 5 13
BAB II
23 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
No. Satuan Kerja/Bidang Laki-laki Perempuan Jumlah
8. Pemasaran 8 8 14
9. Pengembangan Usaha Pariwisata 7 8 14
10. Satpam (PNS) 13 - 8
11. UPTD Museum Aceh 23 16 36
12. Satpam UPTD Museum Aceh 5 - 5
13. UPTD Taman Seni & Budaya 22 5 23
14. Kontrak
a. Administrasi 7 11 18
b. Satpam 20 - 20
c. Cleaning Service 37 - 37
Total 208 98 306
Sementara, dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh juga memiliki jumlah dan kekuatan personil/pegawai yang beragam
berdasarkan Jenjang Kepangkatan dan Pendidikan Tahun 2012 sebagaimana tersebut pada
tabel berikut ini:
BAB II
24 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Tabel II.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Kepangkatan dan Pendidikan Tahun 2012
No Satuan Kerja Pangkat Pendidikan
I II III IV Jlh SD SMP SMA D-3 S-1 S-2 S-3 Jlh
1. Kepala Dinas - - - 1 1 - - - - - - 1 1
2. Sekretariat; - 13 18 5 36 - - 14 2 16 4 - 36
3. Bidang Program dan Pelaporan; - 2 10 2 14 - - 1 1 10 2 - 14
4. Bidang Adat dan Nilai Budaya; - 3 11 3 17 - - 3 2 9 3 - 17
5. Bidang Bahasa dan Seni; - 5 14 3 22 - - 7 4 8 3 - 22
6. Bidang PPSK - 4 12 1 17 - - 3 1 13 - - 17
7. Bidang Pengembangan Destinasi; - 2 10 1 13 - - 3 - 10 - - 13
8. Bidang Pemasaran; - 4 10 1 15 - - 3 1 10 1 - 15
9. Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata; - 5 10 1 16 - - 3 3 9 1 - 16
10. UPTD Taman Seni dan Budaya 1 10 14 2 27 - - 20 - 5 2 - 27
11. UPTD Museum Aceh - 11 28 1 40 1 - 19 5 14 1 - 40
12. Satpam (PNS) 3 10 - - 13 - - 3 10 - - - 13
13. Kontrak
- Administrasi - - - - - - 1 7 4 6 - - 18
- Satpam - - - - - - 3 16 1 - - - 20
- Cleaning Service - - - - - 2 3 32 - - - - 37
Total 4 69 137 21 231 3 10 141 24 110 17 1 306
Dilihat dari kepangkatannya pegawai di lingkungan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh lebih banyak Golongan III yaitu sebanyak 137 orang dari jumlah
karyawan/karyawatinya, kemudian golongan II sebanyak 69 orang, golongan IV sebanyak
BAB II
25 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
21 orang dan golongan I berjumlah 4 orang. Jenjang pendidikan didominasi oleh jejang
pendidikan Sarjana (S1) yaitu sebanyak 110 orang dengan berbagai macam bidang studi,
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA) sebanyak 141 orang, jenjang pendidikan Diploma-3
(D3) sebanyak 24 orang, jejang pendidikan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 17 orang, jenjang
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) berjumlah 10 orang, jenjang
pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 3 orang dan jenjang pendidikan Doktoral (S3)
sebanyak 1 orang.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan berbagai halangan dan tantangan
telah berhasil melaksanakan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata melalui
berbagai program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun terakhir (2007–2012) dan telah
mencapai tingkat memuaskan. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari daya serap
anggaran dan keterlibatan/dukungan masyarakat serta stakeholder terkait lainnya dalam
berbagai kegiatan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata dengan kategori positif.
Perencanaan yang dilakukan telah sesuai dengan tingkat pencapaian target
pelaksanaan program/kegiatan di lapangan. Proses pelaksanaan kegiatan secara reguler atau
perbandingan output dan outcome telah mencapai keberhasilan program/kegiatan dengan
sangat baik sesuai dengan maksud dan tujuan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh Tahun 2007–2012.
Meskipun demikian, mengingat tantangan bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh 5
(lima) tahun ke depan semakin berat yang menyangkut dengan isu-isu modernisasi,
kemajuan teknologi dan pasar global serta tuntutan sarana/prasarana pariwisata yang sesuai
dengan harapan dan kebutuhan wisatawan, maka diperlukan perencanaan dan pelaksanaan
program/kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata yang dilakukan secara professional
dan proporsional dengan memberdayakan seluruh potensi daerah, seperti SDA, SDM dan
keanekaragaman seni budaya dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dan
berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan RIPPDA Aceh melalui
prinsip “pro syariah, pro job, pro growth, pro poor dan pro lingkungan”.
BAB II
26 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Keberpihakan dan alokasi anggaran yang memadai dari berbagai sumber, seperti
APBA, APBN dan APBK sangat diharapkan, tidak hanya untuk membiayai seluruh program
prioritas bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh berdasarkan isu-isu strategis, namun juga
untuk mencapai keberhasilan Visi/Misi Pemerintah Aceh Tahun 2013-2017 yaitu
mewujudkan “ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN
MANDIRI BERLANDASKAN UUPA SEBAGAI WUJUD MOU HELSINKI” dan Visi/Misi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 yaitu mewujudkan “ACEH
DESTINASI WISATA SYARIAH UNGGULLAN DI ASIA TENGGARA 2017 ”.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh
Akibat kemajuan sistem informasi, telekomunikasi dan komunikasi yang begitu pesat
serta dampak aktifitas perdagangan bebas, pembangunan bidang kebudayaan dan
pariwisata juga mengalami dampak langsung seiring dengan kemajuan zaman dan
teknologi. Tantangan terhadap lingkungan internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
memperlihatkan unsur-unsur tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata:
1. Tantangan
a. Pengaruh budaya luar (westernisasi) yang masuk ke Aceh
b. Kurangnya kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan kesenian Aceh
c. Kurang terpeliharanya Cagar Budaya Aceh
d. Rendahnya minat masyarakat dalam mengunjungi museum
e. Kurangnya minat investor pariwisata dalam menanamkan modalnya di Aceh
f. Rendahnya SDM dalam bidang kebudayaan dan pariwisata
g. Rendahnya pemahaman positif masyarakat terhadap industri pariwisata
h. Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata
i. Gencarnya pembangunan pariwisata secara nasional dan internasional
BAB II
27 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
2. Peluang
a. UU. RI No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
b. Pencanangan ”Visit Aceh 2013”
c. Memiliki kekayaan dan keanekaragaman objek wisata yang terdiri dari objek
wisata budaya, alam dan minat khusus
d. Berkembangnya industri pariwisata internasional sebagai industri ramah
lingkungan dan isu perubahan iklim
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat global terhadap wisata alam (back to
nature)
f. Meningkatnya minat wisatawan global untuk berkunjung ke Aceh pasca
Tsunami sebagai tujuan wisata budaya, pendidikan dan syariah
g. Memiliki akses langsung tanpa hambatan ke berbagai negara asing melalui laut
dan udara
h. Bandara Sultan Iskandarmuda sebagai Bandara Internasional dan didukung
dengan perberlakuan ”Visa On Arrival” bagi wisatawan mancanegara
i. Kejayaan sejarah Aceh masa lalu dan hubungan sejarah Aceh dengan berbagai
negara lainnya di dunia
j. Pengalaman beragama dan adat-istiadat masyarakat Aceh mendorong
keberhasilan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh
k. Pelaksanaan Syariat Islam adalah salah satu Program Prioritas Pemerintah Aceh
melalui Rencana Strategis Pemerintah Daerah
l. Eksistensi tokoh-tokoh ulama/sejarah dan ketersediaan literatur Islam/naskah-
naskah kuno
m. Budaya Aceh yang Islami menjadi daya tarik dalam kerjasama budaya regional,
khususnya di kawasan Selat Malaka
n. Museum Tsunami Aceh sebagai icon wisata Tsunami internasional
o. Sabang sebagai Kawasan Pengembangan Wisata (Renstra Kemenparekraf R.I.)
BAB III
28 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya memiliki beberapa bidang pekerjaan yang terdiri dari 1 (satu) sekretariat
(sekretaris), 7 (tujuh) bidang teknis (Bidang Program dan Pelaporan, Bidang Adat dan
Nilai Budaya, Bidang Bahasa dan Seni, Bidang Pengembangan Permuseuman, Sejarah
dan Kepurbakalaan, Bidang Pengembangan Destinasi, Bidang Pemasaran dan Bidang
Pengembangan Usaha Pariwisata) dan 2 (dua) Unit Pelaksana Tugas Teknis/UPTD
(UPTD Museum Aceh dan UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh).
Sekretariat mempunyai tugas melakukan urusan ketatausaaan, rumah tangga, barang
inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan, perpustakaan, kepegawaian,
organisasi, ketatalaksanaan hukum dan perundang-undangan, hubungan masyarakat dan
protokoler, pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan,
pelaporan, realisasi fisik dan keuangan. Bidang Program dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan kegiatan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang, penelitian, pengkajian, pengembangan, data, informasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pelaksanaan bidang kebudayaan dan pariwisata. Bidang Adat dan
Nilai Budaya mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pelestarian adat istiadat,
nilai budaya dan pembinaan pranata sosial. Bidang Bahasa dan Seni mempunyai tugas
melakukan pembinaan, pengembangan dan pelestarian bahasa dan seni serta hubungan
kemitraan.
Bidang Pengembangan Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan mempunyai
tugas melakukan pengembangan permuseuman, pelestarian nilai-nilai sejarah dan
kepurbakalaan. Bidang Pengembangan Destinasi mempunyai tugas melakukan
pemeliharaan objek dan daya tarik wisata, pemberdayaan lembaga dan masyarakat
pariwisata serta pengembangan kawasan wisata. Bidang Pemasaran mempunyai tugas
melakukan promosi, pemasaran, atraksi wisata dan pelayanan informasi wisata. Bidang
Pengembangan Usaha Pariwisata mempunyai tugas melakukan pembinaan, pengawasan
BAB III
29 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
dan rekomendasi perizinan usaha akomodasi dan restoran, jasa dan standarisasi produk
usaha pariwisata.
UPTD Museum Aceh mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengumpulan,
penyimpanan, perawatan, pengawetan, penelitian dan penerbitan, penyajian dan pemberian
bimbingan edukatif benda-benda yang bernilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional.
UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengolahan dan eksperimen karya seni budaya, pagelaran dan pameran seni budaya,
ceramah, temu karya, sarasehan dan lokakarya, dokumentasi, publikasi, promosi dan
pemasaran seni budaya, tata usaha dan urusan kerumahtanggaan pada Taman Budaya dan
Taman Sulthanah Shafiatuddin.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya memiliki beberapa kendala yang bersifat tantangan, sehingga berdampak
langsung pada upaya pencapaian keberhasilan kinerja bidang kebudayaan dan pariwisata.
Seluruh kendala tersebut menjadi isu-isu strategis bidang kebudayaan dan pariwisata yang
memerlukan perhatian dan prioritas penanganan melalui berbagai kebijakan dan strategi
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata.
Disamping itu, penentuan isu strategis perlu dilakukan dengan menggunakan Metode
Analisis S'WOT melalui berbagai pembahasan/diskusi, seperti forum FGD, seminar, workshop dan
“duekpakat” yang melibatkan seluruh stakeholder di daerah. Melalui serangkaian pertemuan
tersebut, telah menghasilkan analisa pengembangan kebudayaan dan pariwisata kedepan melalui
analisa SWOT: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus dipertimbangkan dalam
membangun kebudayaan dan pariwisata Aceh 5 (lima) tahun ke depan, yang secara rinci diuraikan
sebagai berikut:
3.1.1. Analisis SWOT Kebudayaan
3.1.1.1. Kekuatan (Strength)
1. Penetapan Syariat Islam
2. Mayoritas masyarakat Aceh beragama Islam
3. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
4. Kekayaan dan keanekaragaman budaya
5. Kerukunan antar umat beragama.
BAB III
30 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.1.1.2. Kelemahan (Weakness)
1. Keterbatasan kewenangan dengan adanya UU No. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah
2. Pergeseran nilai budaya pada masyarakat dan generasi muda
3. Pengaruh budaya luar terutama pasca Tsunami
4. Pemahaman dan pengamalan ajaran agama di masyarakat masih kurang
memadai
5. Pelayanan kehidupan beragama juga dinilai belum memadai
3.1.1.3. Peluang (Opportunity)
1. Kehidupan beragama dan berbudaya masyarakat Aceh mendorong keberhasilan
pelaksanaan Dinul Islam di Aceh
2. Pelaksanaan Dinul Islam sebagai program prioritas Pemerintah Aceh
3. Eksistensi tokoh-tokoh ulama dan ketersediaan literatur Islam
4. Koordinasi antar ulama di daerah
5. Aceh sebagai daerah yang bersyariat Islam menjadi daya tarik bagi provinsi
lainnya di luar Aceh dan kerjasama regional, khususnya di kawasan Selat
Malaka (DMDI)
3.1.1.4. Ancaman (Threat)
1. Pengaruh globalisasi dan pasar global melalui kemajuan sistem komunikasi,
teknologi informasi (ICT)
2. Memudarnya identitas nilai-nilai ke-Acehan dan keislaman dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari
3. Terbatasnya peran tokoh agama/ulama kharismatik sebagai panutan
masyarakat
4. Degradasi moral terutama pada generasi muda
BAB III
31 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.1.2. Analisis SWOT Pariwisata
3.1.2.1. Kekuatan (Strength)
1. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
Dokumen Perencanaan: RIPPDA, Draft Qanun tentang kepariwisataan Aceh
2. Kekayaan dan keberagaman objek dan daya tarik wisata
3. Akses ke Malaysia, Singapura, Thailand, India dll
4. Keramahtamahan dan keterbukaan masyarakat
5. Kekayaan dan keberagaman seni budaya
6. PencananganVisit Aceh 2013
8. Pemberlakuan Visa on Arrival
9. Museum Tsunami Aceh sebagai Icon Wisata Tsunami Internasional
10. Sabang sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
3.1.2.2. Kelemahan (Weakness)
1. Ragam usaha dan kegiatan kepariwisataan masih terbatas
2. Pengelolaan Daerah Tujuan Wisata belum optimal
3. Kualitas sarana dan prasarana industri pariwisata belum memadai
4. Promosi dan pemasaran objek dan daya tarik pariwisata masih terbatas
5. Sarana dan Prasarana DTW kurang memadai
6. Konsistensi dan komitmen antara perencanaan dan pelaksanaan bidang
pariwisata masih lemah
7. Kesadaran masyarakat dan SDM pariwisata masih rendah
8. Minat investasi bidang pariwisata masih terbatas
9. Kreatifitas masyarakat dalam menciptakan produk kerajinan yang berwawasan
ekonomi kreatif masih rendah
10. Persepsi negatif terhadap pariwisata oleh kelompok masyarakat tertentu
11. Minimnya alokasi anggaran pengembangan pariwisata
12. Kerjasama antar daerah dan antar pelaku pariwisata masih lemah
13. Ketersediaan fasilitas pendukung pariwisata masih terbatas, seperti:
akomodasi, restoran, angkutan wisata, souvenir, money changer, travel biro,
pramuwisata
BAB III
32 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.1.2.3. Peluang (Opportunity)
1. Akses penerbangan langsung internasional
2. Perhatian masyarakat internasional terhadap Aceh pasca konflik dan bencana
3. Industri pariwisata internasional sebagai industri ramah lingkungan dan isu
perubahan iklim
4. Kesadaran masyarakat internasional terhadap pariwisata (back to nature)
5. Daya tarik wisata internasional ke Aceh pasca konflik dan Tsunami sebagai
tujuan wisata budaya, pendidikan dan syariah
6. Sejarah Aceh dan hubungan sejarah internasional
3.1.2.4. Ancaman (Threat)
1. Kerusakan pada daerah tujuan wisata
2. Pengaruh globalisasi dan pasar bebas
3. Kemajuan industri pariwisata internasional dan pariwisata nasional, seperti
Bali, Lombok, SUMUT, Malaysia, Thailand, Maladewa
4. Isu keamanan global (terorisme) dan stabilitas politik dalam negeri dan luar
negeri
5. Kebijakan Pemerintah Pusat dan organisasi-organisasi pariwisata internasional.
Analisa SWOT bidang kebudayaan dan Pariwisata tersebut di atas telah
menghasilkan beberapa isu strategis pembangunan kebudayaan dan pariwisata Aceh 5
(lima) tahun ke depan (2012-2017) sebagai berikut:
1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi bidang
kebudayaan dan pariwisata antara provinsi dan kabupaten/kota
2. Perilaku budaya masyarakat Aceh belum sepenuhnya sesuai dengan nilai, adat
istiadat dan budaya Aceh yang bersifat Islami
3. Masih lemahnya perhatian Pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian khazanah
seni tradisional dan sastra budaya dan patenisasi seni budaya Aceh
4. Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan cagar
budaya Aceh, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi
BAB III
33 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
5. Masih belum optimalnya pembangunan dan pengembangan kawasan wisata/objek di
setiap kabupaten/kota
6. Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata
7. Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sektor pariwisata
8. Masih kurangnya promosi kepariwisataan, baik di tingkat regional, nasional maupun
internasional
9. Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
(information and communication technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran dan
promosi pariwisata
10. Masih lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kepariwisataan,
khususnya dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata
11. Belum optimalnya kemitraan dan kerjasama anatara pemerintah dan swasta termasuk
masyarakat (public, private, partnership)
11. Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas pagelaran
budaya dan kesenian
12. Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Aceh
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan pembangunan di Aceh. Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, dr. H.
Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang terpilih melalui Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) yang demokratis pada tanggal 9 April 2012 telah menetapkan Visi Pemerintah
Aceh Periode 2012-2017 yaitu: ”ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA,
BERKEADILAN DAN MANDIRI BERLANDASKAN UUPA SEBAGAI WUJUD MOU
HELSINKI”.
Penjelasan dari Visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Bermartabat dapat diwujudkan melalui penuntasan peraturan-peraturan hasil turunan
UUPA dan peraturan perundangan lainnya, pelaksanaan tatakelola pemerintahan yang
baik dan bersih, bebas dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta
penegakan supremasi hukum dan HAM, mengangkat kembali budaya Aceh yang
BAB III
34 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Islami dan pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat.
2. Sejahtera adalah terwujudnya kesejahteran masyarakat Aceh melalui pembangunan
ekonomi berazaskan pada potensi unggulan lokal dan berdaya saing, pengoptimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam dan geopolitik Aceh, peningkatan indeks
pembangunan manusia dan mengembangkan kemampuan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Berkeadilan adalah terwujudnya pembangunan yang adil dan merata yang dilakukan
secara partisipatif, proporsional dan berkelanjutan berdasarkan prinsip kebutuhan dan
azas manfaat bagi masyarakat Aceh.
4. Mandiri adalah Aceh mampu memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang
melimpah dan keunggulan geostrategis melalui penguatan kapasitas sumberdaya
manusia, efesiensi dan efektifitas anggaran, serta penguasaan teknologi informasi,
sehingga bermanfaat sebesar-sebesarnya untuk kesejahteraan masyarakat Aceh.
5. Berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki adalah mewujudkan pelaksanaan
Pemerintahan Aceh yang efektif dan efesien sebagaimana yang telah dituangkan
dalam Undang-Undang tersebut guna tercapainya masyarakat Aceh yang mandiri,
makmur dan sejahtera dalam bingkai NKRI.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam
rangka mewujudkan Visi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017. Dalam mewujudkan Visi
Aceh tersebut akan ditempuh melalui 5 (lima) Misi Pembangunan Aceh:
1. Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan
penyelesaian turunan UUPA untuk menjaga perdamaian yang abadi
2. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor
kehidupan masyarakat
3. Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia
4. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan.
5. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi
pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
BAB III
35 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan Visi dan Misi Pemerintah Aceh
Periode 2012-2017, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi di bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan perlu mendukung pencapaian
keberhasilan Visi dan Misi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017. Misi Pemerintah Aceh
bidang kebudayaan terdapat pada Misi Kedua yaitu menerapkan nilai-nilai budaya Aceh
dan nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat dengan kebijakan yaitu
membangun kembali pengetahuan dan wawasan sejarah dan nilai-nilai budaya Aceh dalam
kehidupan masyarakat dan melaksanakan nilai-nilai Dinul Islam di dalam penyelenggaraan
pemerintahan secara baik dan bersih serta di dalam kehidupan masyarakat.
Misi Pemerintah Aceh bidang pariwisata terdapat pada MISI KETIGA dan MISI
KELIMA. MISI KETIGA adalah memperkuat struktur ekonomi dan kualitas SDM dengan
kebijakan yaitu pengembangan industri dan pariwisata berbasis sumberdaya lokal untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, menurunkan
pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. MISI KELIMA adalah mewujudkan
peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA dengan
kebijakan yaitu mengembangkan kawasan industri wisata melalui pemanfaatan SDA
dengan membangun prinsip ekonomi kreatif berdasarkan komoditi unggulan daerah.
Dalam tahapan pelaksanaannya, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh telah
menetapkan 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan Aceh berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Periode Tahun 2012-2017 dan isu-isu strategis yang
akan dihadapai setiap tahunnya:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;
2. Keberlanjutan Perdamaian;
3. Dinul Islam, Adat dan Budaya;
4. Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk;
5. Penanggulangan Kemiskinan;
6. Pendidikan;
7. Kesehatan;
8. Infrastruktur yang terintegrasi;
9. Sumber Daya Alam Berkelanjutan; dan
10. Kualitas Lingkungan dan Kebencanaan
BAB III
36 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Program-program Bidang Kebudayaan berhubungan dengan prioritas nomor 3 (tiga)
Pembangunan Aceh yaitu : Dinul Islam, Adat dan Budaya sedangkan program-program
bidang pariwisata berhubungan dengan prioritas nomor 4 (empat) pembangunan Aceh
yaitu: Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk serta prioritas nomor 5 (lima)
pembangunan Aceh yaitu: Penanggulangan kemiskinan.
Dalam rangka mendukung sinerjitas dan arah pembangunan antara rencana
pembangunan nasional dan daerah, 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan Aceh disesuaikan
dengan 11 (sebelas) Prioritas Pembangunan Nasional berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Periode Tahun 2010-2014:
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola Pemerintahan
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik
11. Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Dalam rangka mencapai keberhasilan maksud dan tujuan serta sasaran dari rencana
strategis pembangunan organisasi dan masyarakat, maka diperlukan perencanaan program
dan kegiatan yang dirancang secara profesional dan proporsional dan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang yaitu mencapai
masyarakat yang adil dan makmur.
BAB III
37 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Pemerintah Daerah selaku pengemban amanat masyarakat harus dapat
mempersiapkan berbagai program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat melalui penyiapan rencana strategis,
khususnya rencana strategis bidang kebudayaan dan pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam melaksanakan tugas pembangunan
bidang kebudayaan dan pariwisata perlu selalu melakukan koordinasi dan komunikasi antar
berbagai stakeholder dalam rangka mencapai keberhasilan Visi dan Misi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh baik di tingkat Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, maupun Pemerintah Pusat melalui kementerian atau lembaga (K/L),
khususnya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik
Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik
Indonesia.
Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan bidang kebudayan
dan pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam penyusunan anggaran yang
bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) perlu merancang program
dan kegiatan bidang kebudayan dan pariwisata dengan mengacu pada Arah Kebijakan
Pembangunan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Nasional melalui Dokumen Rencana
Strategis dan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia.
3.3.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-
2014 disusun berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan
Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014, serta arahan Presiden dengan memperhatikan pada beberapa
aspek utama: change and continuity, debottlenecking, dan enhancement program
pembangunan pendidikan dan kebudayaan.
BAB III
38 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Sejalan dengan pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan, Rencana
Strategis Kemdikbud Tahun 2010—2014 yang telah disahkan dengan Permendiknas No. 44
Tahun 2010, harus direvisi dan disesuaikan. Penyesuaian Renstra dilakukan melalui
berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan pendidikan dan
kebudayaan di pusat dan daerah, partisipasi seluruh pejabat Kemdikbud serta dengan
mempertimbangkan seluruh capaian kinerja pembangunan pendidikan dan kebudayaan
hingga saat ini. Pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan ditetapkan melalui
Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden
No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara serta
Permendikbud No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2014 menjadi
pedoman dan arah pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang akan dicapai pada
periode 2010-2014, serta merupakan dasar dan acuan bagi Unit Eselon I, II dan Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Kemdikbud, dan SKPD di provinsi dan kabupaten/kota
dalam menyusun (1) Rencana Strategis; (2) Rencana Kerja (Renja) dan RKA-KL; (3)
Rencana/Program Pembangunan lintas sektoral bidang Pendidikan dan Kebudayaan; (4)
Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan Pembangunan lingkup Pendidikan
dan Kebudayaan; (5) Laporan Tahunan; dan (6) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Sesuai dengan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 adalah
“TERSELENGGARANYA LAYANAN PRIMA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNTUK MEMBENTUK INSAN INDONESIA YANG CERDAS
DAN BERADAB”, sehingga Renstra ini penting untuk dipahami serta dimanfaatkan oleh
seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan para pemangku penting
lainnya dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengendalian program dan kegiatan
pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan secara efisien, efektif, terintegrasi,
sinergis dan berkesinambungan.
Untuk mencapai Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014, Misi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 adalah sebagai berikut:
BAB III
39 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
2. Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan
3. Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
4. Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan
5. Menjamin Kepastian/Keterjaminan Memperoleh Layanan Pendidikan
6. Mewujudkan Kelestarian dan Memperkukuh Kebudayaan Indonesia
Visi dan Misi tersebut dapat terwujud bila didukung sepenuhnya dengan penerapan
tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi.
Tata nilai menjadi dasar dan arah bagi sikap dan perilaku seluruh personil/pegawai dalam
menjalankan tugas. Tata nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh
personil/pegawai dalam usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang
dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif, dan berkeadilan.
Dengan merujuk pada fokus pembangunan pendidikan dan kebudayaan tahun 2010-
2014, dari keenam tata nilai tersebut dipilih yang sesuai dengan fokus pada periode ini dan
dirangkum dalam satu kalimat motto Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia “Melayani semua dengan amanah”.
B. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010—2014
Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang kebudayaan:
1. Pengembangan kualitas perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan serta
pengelolaan cagar budaya, dengan arah kebijakan:
- Peningkatan registrasi dan kualitas perlindungan cagar budaya (situs, kawasan
cagar budaya, dan kesejarahan);
- Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan Cagar Budaya sebagai sarana
pendidikan, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas;
- Peningkatan kualitas SDM dan organisasi pengelola Cagar Budaya.
2. Pengembangan dan peningkatan kualitas fisik fasilitas/ruang dan bangunan,
penyajian dan intrepretasi, pengelolaan dan pelayanan Museum di Indonesia:
- Peningkatan revitalisasi museum (fisik bangunan dan sarana prasarana
pendukung);
- Peningkatan kualitas penyajian koleksi dan interpretasi;
- Peningkatan kualitas SDM pengelola museum.
BAB III
40 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3. Pengembangan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap cagar budaya dan
museum:
- Pengembangan dan peningkatan promosi Museum sebagai sarana edukasi,
rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas;
- Pengembangan dan peningkatan event apresiasi cagar budaya dan museum;
- Pengembangan integrasi program kunjungan museum dalam kegiatan
pendidikan/kurikulum sekolah.
4. Pengembangan dan peningkatan kreativitas dan inovasi produk/karya seni dan
perfilman:
- Peningkatan pendataan, kajian dan revitalisasi kesenian tradisional yang
hampir punah;
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelatihan, pengembangan dan
pagelaran seni budaya di kota besar dan ibukota kabupaten;
- Peningkatan fasilitasi dan dukungan pemberdayaan komunitas seni budaya di
masyarakat;
- Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil kajian sejarah
tradisional dan kearifan lokal untuk pengembangan seni budaya dan perfilman;
- Peningkatan kualitas pendidik bidang seni dan perfilman;
- Pengembangan kerjasama/kemitraan dengan institusi internasional untuk
akselerasi kualitas SDM bidang seni dan film;
- Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan bidang seni dan film.
5. Pengembangan promosi dan apresiasi karya seni dan film:
- Peningkatan promosi dan apresiasi terhadap karya seni budaya dan perfilman
di dalam dan luar negeri;
- Peningkatan akses informasi terhadap pagelaran seni dan perfilman nasional;
- Pengembangan ruang-ruang publik untuk apresiasi seni dan film di daerah.
6. Pengembangan basis data dan akses informasi terhadap kekayaan pengetahuan
tradisional dan ekpresi budaya tradisional:
- Peningkatan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisi;
- Peningkatan pemberdayaan komunitas adat;
BAB III
41 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- Peningkatan pengembangan kajian kearifan lokal dalam mendukung
pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa;
- Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil kajian nilai tradisi dan kearifan lokal
dalam kehidupan bermasyarakat.
7. Pengembangan kepedulian (awareness) dan apresiasi terhadap kekayaan
pengetahuan tradisional dan ekpresi budaya tradisional:
- Peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian
keragaman budaya;
- Pengembangan event budaya dalam kerangka pelestarian kekayaan
pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional.
8. Pengembangan basis data dan akses informasi terhadap kekayaan nilai sejarah dan
budaya bangsa:
- Penguatan basis data, sumber informasi dan referensi tentang sejarah dan nilai
budaya;
- Peningkatan pengembangan kajian sejarah dan nilai budaya dalam mendukung
pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa.
9. Pengembangan kepedulian (awareness) dan apresiasi terhadap kekayaan nilai
sejarah, budaya dan bangsa Indonesia:
- Peningkatan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai sejarah dan budaya;
- Peningkatan pemberdayaan komunitas pemerhati sejarah dan budaya.
10. Peningkatan ketahanan budaya dan penguatan jatidiri dan karakter bangsa:
- Peningkatan internalisasi nilai-nilai budaya yang mendukung pembentukan jati
diri dan pembangunan karakter bangsa;
- Peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan dalam penguatan ketahanan
budaya bangsa.
11. Pengembangan dan peningkatan diplomasi budaya:
- Pengembangan dan peningkatan promosi dan eksistensi budaya Indonesia di
mancanegara;
- Peningkatan peran dan kontribusi Indonesia dalam forum dunia/internasional
di bidang kebudayaan;
BAB III
42 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- Peningkatan diplomasi dalam mewujudkan pengakuan internasional terhadap
kekayaan warisan budaya Indonesia.
12. Peningkatan layanan publik dan tata kelola organisasi:
- Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan;
- Peningkatan sistem manajemen program yang mendukung layanan publik dan
organisasi lebih baik;
- Peningkatan pemantauan dan evaluasi program yang mendukung layanan
publik dan tata kelola organisasi.
13. Peningkatan kualitas SDM:
- Peningkatan pengembangan kapasitas SDM untuk mendukukng kinerja
organisasi
- Peningkatan kerjasama lintas lembaga untuk mendukung perwujudan
organisasi yang efektif dan efesien, serta good governance.
3.3.2 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia
secara resmi lahir pada tanggal 21 Desember 2011 berdasarkan Perpres No. 92/2011. Tugas
pertama yang harus segera diselesaikan setelah terbentuknya Kemenparekraf ini adalah
menyusun rencana strategis (RENSTRA) pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif
Periode 2012-2014 yang merupakan referensi utama bagi seluruh unit kerja Kemenparekraf
dalam melaksanakan program/kegiatan Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 sesuai
dengan Dokumen Rencana Pembangunan Nasional Menengah (RPJM) Nasional Tahun
2010-2014 (Perpres No. 5 Tahun 2010).
Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis global dan berbagai arah kebijakan
pembangunan nasional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, serta Peraturan Pemerintah
RI No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Tahun 2010-2025 dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan
Ekonomi Kreatif, maka Kemenparekraf memiliki visi mewujudkan “KESEJAHTERAAN
DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN
KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”.
BAB III
43 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Untuk dapat mewujudkan visi ini, Kemenparekraf memiliki 4 (empat) Misi utama,
yaitu: (1) mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan
berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah; (2) mengembangkan
ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan
budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah; (3) mengembangkan
sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas; dan (4) menciptakan tata
pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel, yang kemudian diterjemahkan ke
dalam 8 tujuan utama dan 23 sasaran strategis yang dijabarkan dalam program dan
kegiatan pembangunan selama periode 2012-2014.
Keseluruhan kondisi kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang ingin dicapai, akan
diwujudkan melalui 8 program utama, yaitu: (1) pengembangan destinasi pariwisata; (2)
pengembangan pemasaran pariwisata; (3) pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni
dan budaya; (4) pengembangan ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan iptek; (5)
pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif; (6) pengawasan dan
peningkatan akuntabilitas aparatur Kemenparekraf; (7) dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Kemenparekraf; dan (8) sarana dan prasarana aparatur
Kemenparekraf; yang telah dijabarkan menjadi 44 kegiatan pokok dengan target outcome
dan output yang akan dipantau dan dievaluasi secara berkala, sehingga dapat diperoleh
dampak yang optimal bagi masyarakat Indonesia.
Pengembangan kepariwisataan akan difokuskan kepada 7 minat khusus, yaitu: (1)
wisata budaya dan sejarah; (2) wisata alam dan ekowisata; (3) wisata olah raga rekreasi
meliputi: menyelam, selancar, kapal layar, trekking dan mendaki, golf, bersepeda, dan
maraton; (4) wisata kapal pesiar; (5) wisata kuliner dan belanja; (6) wisata kesehatan dan
kebugaran; dan (7) wisata konvensi, insentif, pameran, dan even.
Kegiatan pemasaran pariwisata selama periode 2012-2014 ini akan difokuskan pada
16 target pasar utama, yaitu: (1) Singapura, (2) Malaysia, (3) Australia, (4) Cina, (5)
Jepang, (6) Korea Selatan, (7) Filipina, (8) Taiwan, (9) Amerika Serikat, (10) Inggris, (11)
Perancis, (12) India, (13) Belanda, (14) Timur Tengah, (15) Jerman, dan (16) Rusia.
Dalam mengembangkan kepariwisataan Indonesia, Kemenparekraf melakukan
pembangunan dengan mempertimbangkan 9 (sembilan) aspek pembangunan pariwisata,
yaitu: (1) pengembangan fasilitas pariwisata; (2) pengembangan prasarana umum
BAB III
44 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
kepariwisataan; (3) pengembangan aksesibilitas ke destinasi pariwisata; (4)
pengembangan daya tarik wisata; (5) pengembangan investasi pariwisata; (6)
pengembangan industri pariwisata; (7) pemberdayaan masyarakat; (8) pencitraan dan
promosi pariwisata; dan (9) harmonisasi kebijakan dan regulasi yang akan mendasari
kerangka kerja direktorat jenderal yang mengurusi kepariwisataan.
Sedangkan dalam mengembangkan ekonomi kreatif, Kemenparekraf akan
mengembangkan 15 subsektor industri kreatif yang dikelompokkan sebagai 9 kelompok
sektor ekonomi kreatif menjadi sesuai dengan pembagian tugas serta fungsi unit kerja
dalam Kemenparekraf, meliputi: (1) desain yang meliputi: desain komunikasi visual,
desain produk, desain kemasan, desain grafis, dan desain industri; (2) arsitektur, meliputi:
arsitektur bangunan, lansekap, interior, dan arsitektur kota; (3) media konten, meliputi
konten: permainan interaktif, periklanan, audio dan video, tulisan fiksi dan nonfiksi,
animasi dan komik, web dan mobile; (4) fesyen, meliputi: busana, alas kaki, dan aksesoris;
(5) perfilman, meliputi: film layar lebar, film iklan, film animasi, video, dan film TV, (6)
seni pertunjukan, meliputi tari, sastra, teater, dan musik; (7) seni rupa, meliputi: seni
instalasi, seni keramik, kriya, seni patung, seni lukis, fotografi, dan seni grafis; (8) industri
musik; dan (9) kuliner sebagai bagian dari pariwisata.
Pengembangan ekonomi kreatif akan difokuskan kepada penguatan pasar domestik
dan inisiasi pengembangan pasar luar negeri dengan fokus pengembangan pada aspek
pengembangan ekonomi kreatif, meliputi: (1) pengembangan sumber daya dan teknologi;
(2) pengembangan industri kreatif; (3) peningkatan akses pembiayaan bagi pelaku kreatif;
(4) peningkatan akses pasar bagi pelaku kreatif; dan (5) penguatan institusi yang terkait
dengan ekonomi kreatif.
Seluruh fokus dan aspek pembangunan ini merupakan pedoman bagi seluruh satuan
kerja di lingkungan Kemeparekraf dalam menyusun rencana kerja sehingga dapat diperoleh
dampak yang signifikan. Selain itu RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
referensi dan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana strategis
pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah serta instansi pemerintah lainnya
yang terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan demikian Indonesia kreatif
dan Wonderful Indonesia bisa menjadi realitas.
BAB III
45 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
B. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010-2014
Arah kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Kemenparekraf
disusun berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis pembangunan kepariwisataan dan
ekonomi kreatif Tahun 2012-2014, yang dilaksanakan mengikuti arah kebijakan
pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif nasional serta dilengkapi dengan
inisiatif-inisiatif baru mempertimbangkan kondisi, potensi, dan permasalahan terkini yang
dihadapi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Arah kebijakan pembangunan
kepariwisataan dan ekonomi kreatif ini akan dicapai oleh kementerian melalui beberapa
strategi pembangunan.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif:
1. Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi
pariwisata antar instansi pemerintah, dilakukan dengan strategi:
- mengoptimalkan pelaksanaan pemasaran dan promosi Tourism, Trade, and
Investment (TTI) di 16 pasar utama pariwisata;
- mengoptimalkan peran perwakilan Indonesia di luar negeri di 16 pasar utama
pariwisata.
2. Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi
pariwisata antar instansi pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat:
- mengoptimalkan branding nasional di luar negeri di 16 pasar utama pariwisata,
seperti “Wonderful Indonesia”;
- mengoptimalkan branding nasional di dalam negeri;
- mengoptimalkan peran BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia) dan BPPD
(Badan Promosi Pariwisata Daerah); melakukan matchmaking pelaku dengan
sumber pembiayaan;
- mengupayakan peningkatan alokasi pembiayaan khusus (KUR, CSR, PKBL)
untuk industri kreatif.
3. Peningkatan kualitas daerah tujuan wisata, dilakukan dengan strategi:
- mengoptimalkan program MP3EI;
- meningkatkan konsolidasi dan koordinasi lintas Kementerian/Lembaga dalam
peningkatan akses internasional ke 18 lokasi destinasi pariwisata Indonesia;
- meningkatkan peran masyarakat di daerah tujuan wisata;
BAB III
46 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- meningkatkan dukungan amenitas (Tugas Pembantuan);
- meningkatkan kualitas tata kelola (DMO).
4. Penciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri pariwisata, dilakukan
dengan strategi:
- meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sadar wisata masyarakat,
memfasilitasi perancangan destinasi dan forum destinasi, pola perjalanan,
meningkatkan wisata minat khusus, konvensi dan even;
- memberikan kemudahan investasi dan
berusaha mulai dari memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha;
- mengubah rezim perijinan menjadi pendaftaran;
- memberikan insentif usaha pariwisata;
- melakukan relaksasi perpajakan.
5. Penguatan sumber daya dan teknologi ekonomi kreatif, dilakukan dengan strategi:
- mengembangkan standardisasi dan sertifikasi profesi ekonomi kreatif;
- meningkatkan kemampuan kewirausahaan;
- meningkatkan inovasi;
- mengembangkan kolaborasi dan jejaring kreatif di dalam dan luar negeri.
6. Penguatan industri kreatif, dilakukan dengan strategi:
- mengembangkan sarana, prasarana industri kreatif;
- mendukung terciptanya best practice usaha kreatif;
- menguatkan koordinasi industri hulu-hilir;
- mengembangkan konten kreatif lokal;
- menguatkan ketersediaan data dan informasi.
7. Peningkatan akses pembiayaan bagi industri kreatif, dilakukan dengan strategi:
- mengembangkan skema pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif.
8. Peningkatan apresiasi dan akses pasar di dalam dan luar negeri bagi industri kreatif,
dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pertukaran kebudayaan;
- mendukung dan menyelenggarakan even pemasaran karya kreatif;
BAB III
47 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- menguatkan dokumentasi, publikasi, komunikasi insan dan karya kreatif;
- meningkatkan apresiasi dan kebanggaan masyarakat terhadap karya kreatif
nasional.
9. Penguatan institusi bagi ekonomi kreatif, dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas tata kelola industri;
- mendukung perlindungan hak kekayaan intelektual;
- mengharmonisasikan kebijakan ekonomi kreatif.
10. Peningkatan kualitas penelitian kebijakan dan kapasitas SDM Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, yang dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan yang tepat guna terhadap
penyusunan dan evaluasi kebijakan sector kepariwisataan dan ekonomi kreatif;
- mengembangkan standardisasi dan melaksanakan sertifikasi usaha pariwisata
dan ekonomi kreatif;
- mengembangkan standardisasi dan melaksanakan sertifikasi profesi tenaga kerja
pariwisata dan ekonomi kreatif.
11. Penguatan Reformasi Birokrasi, dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas pelayanan publik;
- meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi;
- menyempurnakan penataan tatalaksana yang meliputi sistem, proses, dan
prosedur kerja;
- mengharmonisasikan kebijakan agar tidak tumpang tindih dan kondusif;
- menguatkan pengawasan penyelenggaraan oleh pemerintahan;
- meningkatkan rasio SDM dengan tingkat pendidikan S2 dan S3
- meningkatkan kapasitas teknis SDM pada substansi kepariwisataan dan
ekonomi kreatif;
- menata sistem manajemen SDM aparatur;
- mengembangkan pola pikir dan budaya aparatur;
- meningkatkan penataan dan penguatan organisasi.
BAB III
48 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan dengan
diundangkannya UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, yang kemudian
diperbaharui dengan UU Nomor 26 Tahun 2007. Kebijakan tersebut ditujukan untuk
mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang
dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah
lebih dari 25 Tahun diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum
memenuhi harapan, bahkan cenderung sebaliknya. Justru belakangan ini sedang terjadi
indikasi penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan
lingkungan semakin terlihat, baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan perdesaan.
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada
lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi produk dari
rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang
sebagaimana diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 menuntut proses perencanaan tata
ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan
disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Guna membantu
mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah, maka Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) atau Strategic Environmental Assessment (SEA) menjadi salah satu
pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir (framework of thingking) perencanaan
tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup.
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan strategik dalam menuntun, mengarahkan, dan
menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan
dipertimbangkan secara inherent dalam kebijakan, rencana dan program (KRP). Posisinya
berada pada relung pengambilan keputusan. Akibat tidak ada mekanisme baku dalam
siklus dan pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS
bersifat khusus bagi masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah (RTRW). KLHS
bisa menentukan substansi RTRW, dapat memperkaya proses penyusunan dan evaluasi
keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap (komplementer)
atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW atau kombinasi dari beberapa atau
semua fungsi-fungsi diatas.
BAB III
49 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan
efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau
instrumen pengelolaan lingkungan lainnya, menciptakan tata pengaturan yang lebih baik
melalui pembangunan keterlibatan para pemangku kepentingan yang strategis dan
partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah administrasi, serta memperkuat pendekatan
kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah.
Sifat pengaruh KLHS dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu KLHS yang bersifat
instrumental, transformatif, dan substantif. Tipologi ini membantu membedakan pengaruh
yang diharapkan dari tiap jenis KLHS terhadap berbagai ragam RTRW, termasuk bentuk
aplikasinya, baik dari sudut langkah-langkah prosedural maupun teknik dan
metodologinya. Macam-macam aplikasi KLHS:
1. KLHS Sektor
2. KLHS Tata Ruang
3. KLHS Rencana Pembangunan Nasional (RPJM, RPJPN)
4. KLHS Rencana Pembangunan Daerah (RPJPD, RPJMD)
5. KLHS Regional (DAS, Kawasan Ekonomi Khusus)
6. KLHS Program Pengembangan Kota
7. KLHS Pengelolaan Sumber Daya Alam (Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota,
Pulau)
8. KLHS untuk Kebijakan, Rencana dan Program Pembangunan Lainnya
Beberapa manfaat dari KLHS adalah: merupakan instrumen proaktif dan sarana
pendukung pengambilan keputusan; mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-
peluang baru melalui pengkajian sistematis dan cermat atas opsi pembangunan yang
tersedia; mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada jenjang
pengambilan keputusan yang lebih tinggi; mencegah kesalahan investasi dengan berkat
teridentifikasinya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak dini; Tata
pengaturan (governance) yang lebih baik berkat keterlibatan para pihak (stakeholders)
dalam proses pengambilan keputusan melalui proses konsultasi dan partisipasi; melindungi
asset-asset sumber daya alam dan lingkungan hidup guna menjamin berlangsungnya
BAB III
50 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
pembangunan; Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, berbagi
pemanfaatan sumber daya alam dan menangani masalah komulatif dampak lingkungan.
Hingga saat ini Aceh belum mempunyai KLHS, sehingga hal ini akan menyulitkan
dalam upaya pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Seperti yang diamanatkan UU
Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa
pemerintah wajib membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan
satu kebijakan, rencana dan atau program. Disisi lain pemerintah daerah berkewajiban
melaksanakan KLHS sebagai evaluasi rencana pembangunan dan RTRW.
Dengan adanya KLHS diharapakan Aceh dapat menerapkan dalam perencanaan
pembangunan Aceh, dimana seluruh pembangunan harus dilaksanakan berdasarkan
RTRW yang berbasis wisata bernuansa Islami.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya memiliki beberapa kendala yang bersifat tantangan yang berdampak langsung
pada upaya pencapaian keberhasilan kinerja bidang kebudayaan dan pariwisata di daerah.
Seluruh kendala tersebut menjadi isu-isu strategis bidang kebudayaan dan pariwisata yang
memerlukan perhatian dan prioritas penanganan melalui berbagai kebijakan dan strategi
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata.
A. Isu-isu strategis Bidang Kebudayaan meliputi:
1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi
bidang kebudayaan antara provinsi dan kabupaten/kota
Dalam rangka memelihara dan memperkuat nilai-nilai seni budaya Aceh serta
memberdayakan kekayaan dan keberagaman seni budaya, perlu dirancang
perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang kebudayaan secara
professional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh stakeholder di daerah
dan berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Aceh (RIPPDA).
BAB III
51 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
2. Perilaku budaya masyarakat Aceh belum sepenuhnya sesuai dengan nilai, adat
istiadat dan budaya Aceh yang bersifat Islami
Kemajuan bidang teknologi, komunikasi, informasi, transportasi serta
globalisasi telah memberi pengaruh budaya luar (westernisasi) yang begitu besar
dalam kehidupan masyarakat Aceh. Kesadaran dan ketahanan masyarakat terhadap
pengaruh budaya luar yang dapat merubah perilaku dan gaya hidup masyarakat Aceh
perlu terus ditingkatkan melalui penguatan dan peningkatan kebanggaan dan rasa
cinta terhadap budaya Aceh.
3. Masih lemahnya perhatian Pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian
khazanah seni tradisional dan sastra budaya serta patenisasi seni budaya Aceh
Masih kurangnya perhatian dan keseriusan berbagai pihak terkait dalam
melakukan upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kekayaan dan
keberagaman warisan budaya dan sejarah masa lalu (cultural heritage), budaya benda
(tangible), maupun budaya tak benda (intangible). Perhatian serius dari Pemerintah
dan para pelaku budaya, seperti seniman, sastrawan, sejarawan, dll perlu dilakukan
dalam rangka mendukung penguatan, pengembangan dan pelestarian khazanah seni
tradisional dan sastra budaya serta patenisasi seni budaya Aceh.
4. Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan
cagar budaya Aceh, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi
Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap upaya
perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan situs-situs dan cagar budaya yang
memiliki nilai-nilai sejarah/budaya dan arkeologis telah berdampak pada kerusakan
dan kehancuran. Diperlukan peran Pemerintah untuk mendorong keseriusan dan
keterlibatan masyarakat dalam melakukan upaya perlindungan dan pelestarian cagar
budaya dari berbagai kerusakan dan kehancuran serta pemanfaatan warisan
peninggalan sejarah Aceh yang bertujuan sebagai media penelitian, edukasi dan
wisata bagi masyarakat.
BAB III
52 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
5. Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas
pagelaran budaya dan kesenian
Keberadaan Taman Seni dan Budaya Aceh, Taman Sulthanah Safiatuddin,
Museum Aceh dan Museum Tsunami Aceh sangat penting dan strategis sebagai
media pengumpulan, penyimpanan, pagelaran, pameran dan atraksi seni budaya
daerah belum dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh Pemerintah maupun
masyarakat dalam berbagai penyelenggaraan even seni dan budaya. Partisipasi,
kreatifitas dan peran seniman Aceh perlu ditingkatkan dalam memberdayakan Taman
Seni dan Budaya Aceh, Taman Sulthanah Safiatuddin, Museum Aceh dan Museum
Tsunami Aceh sebagai media kreatifitas dan pagelaran atraksi seni budaya Aceh.
6. Masih rendahnya SDM dalam pengelolaan peninggalan sejarah kepurbakalaan
dan budaya lokal
Perlu dilakukan pengembangan kapasitas dan SDM yang berkualitas di bidang
kebudayaan dalam rangka mendukung peningkatan pengelolaan dan pengembangan
warisan peningggalan sejarah dan budaya Aceh sebagai media pembelajaran dan
pendidikan bagi generasi muda Aceh akan datang.
7. Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Aceh
Museum memiliki peranan sangat penting dalam rangka mempelajari sejarah
dan peradaban kehidupan masyarakat pada masa lalu. Melalui museum diharapkan
dapat membangun rasa cinta dan rasa memiliki terhadap warisan peninggalan
sejarah/budaya Aceh yang direfleksikan melalui kesadaran dan semangat untuk
mengunjungi museum sesuai dengan Program Pemerintah melalui ”Visit Museum”
dan ”Museum Di Hatiku”.
B. Isu-isu strategis Bidang Pariwisata meliputi:
1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi
bidang pariwisata antara provinsi dan kabupaten/kota
Dalam rangka memajukan dan mempromosikan pariwisata daerah, perlu
dirancang perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang pariwisata secara
profesional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh stakeholder di daerah
BAB III
53 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
dan berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Aceh (RIPPDA).
2. Masih belum optimalnya pembangunan dan pengembangan kawasan
wisata/objek di setiap kabupaten/kota
Aceh memiliki potensi dan keberagaman objek wisata budaya dan alam yang
bersifat unik dan menarik yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota. Namun
keberadaan objek wisata tersebut belum sepenuhnya didukung dengan berbagai
sarana dan prasarana pendukung menuju/dari DTW, sehingga telah mengurangi minat
wisatawan untuk berkunjung dan menjelajahi pesona wisata Aceh. Pembangunan
sarana dan prasarana pendukung menuju/dari DTW sesuai dengan harapan dan
kebutuhan wisatawan sangat penting dan strategis dalam rangka menarik minat
wisatawan untuk berkunjung ke berbagai daerah tujuan wisata yang pada akhirnya
akan berdampak pada upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, penciptaan
lapangan/usaha baru bagi masyarakat dan pengentasan kemiskinan di daerah.
3. Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana
pariwisata
Berbagai sarana dan prasarana pendukung pariwisata di daerah berada dalam
kondisi rusak dan belum berfungsi maksimal dalam rangka memberikan kenyamanan
dan pelayanan maksimal kepada wisatawan. Masyarakat sebagai tuan rumah dan
pelaku pariwisata diharapkan dapat berperan dalam upaya pemeliharaan sarana dan
prasarana pendukung pariwisata yang telah dibangun, sekaligus memberi pelayanan
maksimal kepada wisatawan sesuai dengan prinsip-prinsip Sapta Pesona.
4. Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sektor pariwisata
Masih terjadinya perbedaan persepsi dan miskomunikasi tentang peran penting
industri pariwisata dalam kehidupan masyarakat telah berdampak pada kemajuan
industri pariwisata di daerah. Penyamaan persepsi dan komitmen bersama untuk
memajukan pariwisata Aceh melalui prinsip “pro syariah, pro job, pro growth, pro
poor dan pro lingkungan” sangat penting. Melalui prinsip tersebut, pengembangan
pariwisata Aceh akan memiliki arah dan sasaran sesuai harapan kita semua serta
memberi dampak positif dalam memelihara dan melestarikan kekayaan seni budaya
Aceh yang bersifat Islami, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan
BAB III
54 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
ekonomi daerah yang dimanifestasikan melalui peningkatan kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh dan dampak ekonomi lainnya (economic
benefits) dari kunjungan tersebut.
Kegiatan sosialisasi melalui kegiatan seminar, workshop, rakor/raker, FGD,
pelatihan, dll. dengan tema “memajukan industri pariwisata melalui prinsip-prinsip
dan nilai-nilai Dinul Islam” juga dianggap penting dan strategis dalam rangka
menyatukan visi dan misi serta langkah bersama dalam memajukan pariwisata
daerah.
5. Masih kurangnya promosi kepariwisataan, baik di tingkat regional, nasional
maupun internasional
Kegiatan promosi dan pemasaran berbagai objek dan daya tarik wisata Aceh
sangat diperlukan dalam rangka memperkenalkan potensi wisata budaya dan wisata
alam Aceh yang bersifat unik dan menarik, baik di dalam negeri, maupun di luar
negeri dengan melibatkan semua pihak yang bergerak di kegiatan promosi dan
pemasaran wisata.
Melalui kegiatan promosi dan pemasaran objek dan daya tarik wisata
diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Aceh. Kegiatan
promosi dan pemasaran objek dan daya tarik wisata dapat dilakukan dengan berbagai
media, baik melalui keikutsertaan pada berbagai event-event pemasaran pariwisata,
ekspo pariwisata, maupun melalui media “talk show” atau “farm trip” dengan
melibatkan para wartawan dalam atau luar negeri. Promosi dan pemasaran wisata
juga perlu dilakukan melalui pendekatan semua pihak, seperti coordinating based
marketing, society based marketing dan IT based marketing.
6. Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
(Information and Communication Technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran
dan promosi pariwisata
Dampak globalisasi akibat kemajuan teknologi dan komunikasi telah menuntut
para pelaku dunia usaha pariwisata untuk mampu bersaing melalui kesiapan di bidang
teknologi dan komunikasi. Para pelaku harus memiliki kapasitas dan SDM yang baik
dalam rangka menarik wisatawan melalui pemanfaatan teknologi dan komunikasi
BAB III
55 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
secara maksimal. Melalui penguasaan teknologi dan informasi diharapkan informasi
potensi pariwisata Aceh akan tersebar secara luas ke seluruh pelosok nusantara dan
mancanegara.
7. Masih lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang
kepariwisataan, khususnya dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata
Pemenuhan standar dalam usaha pelayanan dan pengelolaan industri pariwisata,
seperti perhotelan, biro perjalanan wisata, pramuwisata, restoran, dll perlu dibenahi
sesuai dengan harapan dan kebutuhan wisatawan menuju pengelolaan pariwisata
secara profesional. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas
dan professional sangat diperlukan dalam rangka menghadapi persaingan global di
industri pariwisata.
8. Belum optimalnya kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dan swasta
termasuk masyarakat (public, private, partnership)
Kemitraan dan kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota,
antara Pemerintah, swasta (industri pariwisata) dan masyarakat sangat diperlukan
dalam rangka mendorong pencapaian tujuan pembangunan kepariwisataan. Sektor
publik atau pemerintah berperan dalam menyediakan infrastruktur dan regulasi yang
dapat mendorong swasta dan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan
kepariwisataan di Aceh. Pengembangan pola-pola kemitraan dan kerjasama yang
efektif dan efisien dalam upaya mendukung pembangunan kepariwisataan Aceh perlu
terus dikembangkan dan ditingkatkan.
9. Masih rendahnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada sektor
wisata
Isu-isu negatif yang berkembang dalam masyarakat tentang pelaksanaan syariat
Islam di Aceh telah berdampak pada kesalahpahaman atau “misunderstanding”
tentang pelaksanaan syariat Islam yang sebenarnya. Kesalahpahaman ini juga telah
berdampak pada minat para investor untuk melakukan kegiatan investasi di Aceh.
Upaya-upaya strategis dalam rangka meyakinkan para investor untuk melakukan
kegiatan investasi di Aceh perlu didorong dengan melibatkan semua pihak, sekaligus
BAB III
56 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
memberikan berbagai kemudahan dan insentif kepada investor untuk bersedia
melakukan kegiatan investasi di Aceh dengan penuh keyakinan dan percaya diri.
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
57
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai pada akhir
periode perencanaan pembangunan di Aceh. Visi yang baik harus realistis dan dapat diukur
untuk mengetahui tingkat kemandirian, kemajuan, keadilan, kemakmuran dan keberhasilan
yang ingin dicapai. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang memiliki tugas pokok
dan fungsi dalam pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata perlu memiliki sebuah
visi yang jelas menuju kemandirian, kemajuan, keadilan, kemakmuran dan keberhasilan di
bidang kebudayaan dan pariwisata. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dalam upaya mendukung pencapaian
keberhasilan Visi Pemerintah Aceh Tahun 2012-2017, yaitu “Aceh yang bermartabat,
sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki”.
Dengan demikian, Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2012-2017 adalah:
“ACEH DESTINASI WISATA SYARIAH UNGGULAN DI ASIA TENGGARA 2017”.
Penjelasan dari Visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Wisata Syariah adalah daerah tujuan wisata dengan objek dan daya tarik wisata yang
bersifat islami dan wisatawan yang berkunjung memiliki tujuan untuk bertaqwa
melalui kegiatan ibadah dan ziarah.
2. Unggulan adalah salah satu destinasi yang memiliki objek dan daya tarik wisata yang
bersifat islami, khas dan unik di Asia Tenggara. Unggulan adalah memiliki jumlah
pengunjung yang relative besar di Asia Tenggara. Unggulan dapat dilihat dari 2
pendekatan: Kuantitatif dan Kualitatif. Kuantitatif adalah jumlah wisatawan syariah
yang berkunjung. Kualitatif adalah tingkat persepsi dan daya tarik masyarakat
internasional/regional/nasional terhadap Aceh sebagai branding wisata syariah.
3. Asia Tenggara adalah target/pasar kunjungan wisatawan syariah ke Aceh.
4. 2017 adalah batas waktu untuk mencapai visi
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
58
4.2. Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Misi adalah cara atau strategi untuk mewujudkan Visi melalui langkah-langkah
strategis yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi. Untuk mewujudkan visi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2012-2017, maka misi yang akan dilakukan adalah:
1. Melakukan upaya pemeliharaan dan penguatan nilai-nilai budaya menuju penerapan
Dinul Islam di Aceh
2. Melestarikan, mendayagunakan dan memanfaatkan warisan budaya, nilai-nilai
syariah dan kawasan wisata alam unggulan
3. Membangun jiwa kewirausahaan, kompetensi dan kerjasama terpadu antar pelaku
budaya dan usaha pariwisata
4. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengembangan budaya dan pariwisata
5. Menyelenggarakan dan berpatisipasi dalam berbagai event, serta mempromosikan
kegiatan kebudayaan dan pariwisata
4.3 Tujuan Jangka Menengah Disbudpar Aceh
Berdasarkan atas visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-
2017 di atas, maka dirumuskan tujuan sebagai beikut:
T.1. Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam
kehidupan masyarakat
T.2. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya
pelestarian, perlindungan, pendayagunaan dan pemanfaatan warisan
budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
T.3. Tersedia dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terjalinnya
kerjasama para pemangku kepentingan, serta terbangunnya jiwa
kewirausahaan bidang kebudayaan dan pariwisata
T.4. Terbangunnya kesadaran, kepedulian dan rasa memiliki masyarakat
lingkungan situs budaya, budayawan dan seniman, komunitas dan tokoh
adat, pelaku industri pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata
T.5. Terselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi
budaya dan kepariwisataan
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
59
4.4 Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh
Berdasarkan atas tujuan di atas, maka sasaran strategis Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 adalah:
1. Untuk mencapai tujuan pada T1, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.1.S.1 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya,
kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
T.1.S.2 Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat
adat, hukum adat dan syariah
T.1.S.3 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya,
karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat
T.1.S.4 Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalam
maupun luar negeri
2. Untuk mencapai tujuan pada T2, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.2.S.1 Lestari dan terlindunginya warisan budaya, nilai-nilai syariah,
kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian,
identitas bangsa, dan kepariwisataan
T.3.S.2 Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilai
syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan,
penelitian, identitas bangsa, dan kepariwisataan
T.2.S.3 Tergali, berkembang, dan termanfaatkannya potensi seni budaya
tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa,
dan kepariwisataan
T.2.S.4 Terinventarisasi, lestari, dan menguatnya khasanah bahasa-bahasa
daerah yang merupakan kekayaaan budaya dan identitas bangsa
sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan kepariwisataan
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
60
3. Untuk mencapai tujuan pada T3, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.3.S.1 Meningkatnya kualitas, profesionalitas dan produktivitas sumber
daya manusia dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan
dan pariwisata
T.3.S.2 Meningkatnya jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para
pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
T.3.S.3 Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang
kebudayaan dan pariwisata
T.3.S.4 Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya
dan pariwisata
4. Untuk mencapai tujuan pada T4, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.4.S.1 Terciptanya koordinasi, komunikasi dan pemantapan kerjasama
lintas sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
T.4.S.2 Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang
proporsional dan professional yang berkelanjutan guna peningkatan
kunjungan wisata
T.4.S.3 Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan
kesejahteraan para stakeholder dan kebudayaan dan pariwisata
5. Untuk mencapai tujuan pada T5, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.5.S.1 Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerah
tujuan wisata syariah berbasis budaya dan alam unggulan
T.5.S.2 Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka
peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor
T.5.S.3 Terciptanya kerjasama antar lembaga budaya, partisipasi pelaku
industri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada
event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri
T.5.S.4 Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar
negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media
internet dan media outdoor (luar ruang)
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
61
4.5 Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh
4.5.1. Strategi dan Kebijakan MISI 1.
Strategi:
1. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul
Islam dalam masyarakat
2. Peningkatan pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat
dan syariah
3. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti
bagi masyarakat
4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan informasi potensi budaya
Kebijakan:
1. Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan
Dinul Islam dalam masyarakat
2. Melakukan upaya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum
adat dan syariah melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
3. Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan
pekerti bangsa bagi masyarakat melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
4. Melaksanakan promosi budaya dengan memanfaatkan teknologi informasi
4.3.2. Strategi dan Kebijakan MISI 2.
Strategi:
1. Peningkatan pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah,
kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan
kepariwisataan
2. Pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata
unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
62
3. Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional
sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4. Pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan
budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa
dan kepariwisataan
Kebijakan :
1. Melakukan upaya pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah,
kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan
kepariwisataan
2. Melakukan upaya pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata
unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
3. Melakukan upaya penggalian, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni
budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan
kepariwisataan
4. Melakukan upaya pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang
merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan,
penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4.3.3. Strategi dan Kebijakan MISI 3.
Strategi:
1. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
2. Peningkatan kerja sama antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan
pariwisata
3. Membangun jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan
pariwisata
4. Melakukan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
Kebijakan:
1. Pengembangan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
2. Melakukan upaya peningkatan jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para
pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
63
3. Melakukan upaya pengembangan sumber daya manusia yang mempunyai jiwa
kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
4. Penerapan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
4.3.4. Strategi dan Kebijakan MISI 4.
Strategi:
1. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam memajukan
kebudayaan dan pariwisata
2. Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan dan pariwisata
3. Pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan
4. Menerapkan perencanaan dan pengendalian profesional dan berkelanjutan
5. Membuka peluang kerja dan memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
6. Mengembangkan ekonomi kreatif dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
7. Mengembangkan pemasaran secara berkelanjutan dalam memasarkan pariwisata
Kebijakan:
1. Pemantapan koordinasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat atau
pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan melalui rapat koordinasi
2. Melakukan pendataan potensi kebudayaan dan pariwisata
3. Membangun dan memperbaiki prasarana dan sarana pariwisata termasuk fasilitas
pendukung
4. Peningkatan efektifitas pengelolaan destinasi pariwisata melalui peningkatan
koordinasi dan keterpaduan pembangunan pariwisata
5. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian secara profesional dan berkelanjutan
6. Memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
7. Melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin untuk meningkatkan kualitas
produk cinderamata dan souvenir
8. Memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan pariwisata
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
64
4.3.5. Strategi dan Kebijakan MISI 5.
Strategi:
1. Meningkatkan promosi pariwisata Aceh melalui media pemasaran dan pengiklanan
yang kreatif dan efektif
2. Mengembangkan daya tarik wisata sesuai potensi daerah
3. Peningkatan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
4. Peningkatan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan kebudayaan di dalam dan
luar negeri
Kebijakan :
1. Pengembangan pemasaran pariwisata secara berkelanjutan
2. Penataan daya tarik wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus
3. Melaksanakan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
4. Melaksanakan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan budaya di dalam dan
luar negeri
BAB V
65 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
untuk tahun 2012–2017 disajikan dalam Tabel 5.1. Beberapa program/kegiatan bidang
kebudayaan dan pariwisata akan dilaksanakan mulai Tahun Anggaran 2013. Secara keseluruhan
terdapat 4 Program dan 19 Kegiatan pada Program/kegiatan pada setiap SKPA, 8 Program dan
56 kegiatan pada Program/kegiatan Spesifik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang akan
dilaksanakan selama 5 tahun ke depan mulai dari Tahun 2013-2017.
BAB VI
66 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA
Indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJM Aceh untuk Tahun 2012-2017 disajikan dalam Tabel 6.1. Pada tabel tersebut
disampaikan indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam 5 (lima) tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJM Aceh
Tahun 2012-2017.
BAB VII
67 RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB VII
PENUTUP
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Aceh
(SKPA) berkewajiban menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh sesuai dengan amanah PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan PERATURAN PEMERINTAH Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan
berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 2012-
2017.
Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai dokumen perencanaan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk Periode 5 (lima) tahun mencakup materi Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan yang
bersifat indikatif sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun
2012-2017 dan Visi/Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode Tahun 2012–2017.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur terkait, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan
penjabaran secara teknis operasional setiap tahunnya melalui dokumen Rencana Kerja (RENJA)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai upaya yang berkesinambungan dalam kurun
waktu lima tahun ke depan.
Dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 secara optimal, diperlukan kerjasama dan
koordinasi dari berbagai pihak di lingkungan internal dan eksternal Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh, baik di tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, Pemerintah
Kabupaten/Kota, maupun para pelaku pariwisata/budaya akademisi dan para tokoh masyarakat
lainnya.
Keterpaduan, kerjasama, keterbukaan, komitmen dan etos kerja seluruh personil dan
satuan kerja di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga sangat diperlukan dalam
rangka menghasilkan upaya yang sinergis dalam mengaktualisasikan Rencana Strategis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017.
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I KEBUDYAAN
Jumlah grup kesenian (buah) 34% 970 930 940 950 1115 970 930 940 950 1115 100 100 100 100 100
Jumlah gedung (buah) 100% 6 6 7 7 10 6 6 7 7 10 100 100 100 100 100
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya (kali)
75% 13 14 10 10 12 13 14 10 10 12 100 100 100 100 100
Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya (buah)
30% 6 6 7 7 10 6 6 7 7 10 100 100 100 100 100
Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan (paket)
54 54 54 54 54 15 9 11 10 18 27,78 16,67 20,37 18,52 33,33
II PARIWISATA
Kunjungan wisata
- Wisata Nusantara 816.593 939.082 1.079.944 1.241.936 1.428.227 710.081 712.630 720.079 959.546 1.026.800 86,96 75,89 66,68 77,26 71,89
- Wisata Mancanegara 19.874 22.855 26.284 30.226 34.760 17.282 18.589 20.648 28.053 28.993 86,96 81,33 78,56 92,81 83,41
Kontribusi sektor pariwisata
- Wisatawan Nusantara 2.449.779.450.000 2.817.246.367.500 3.239.833.322.625 3.725.808.321.019 4.284.679.569.172 2.130.243.000.000 2.137.890.000.000 2.160.237.000.000 2.878.638.000.000 3.080.400.000.000 86,96 75,89 66,68 77,26 71,89
- Wisatawan Mancanegara 79.497.200.000 91.421.780.000 105.135.047.000 120.905.304.050 139.041.099.658 69.128.000.000 74.356.000.000 82.592.000.000 112.212.000.000 115.972.000.000 86,96 81,33 78,56 92,81 83,41
Jumlah Objek Pariwisata yang dikembangkan
16 28 30 16 8 10 28 30 17 30 62,5 100 100 106,3 375
Jumlah Restoran, Rumah Makan dan Café
857 713 780 1053 1100 779 648 709 957 1001 90,9 90,88 90,9 90,88 91
Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang
197 222 1594 348 338 179 202 1449 316 307 90,86 90,99 90,9 90,8 90,83
Jumlah Biro Perjalanan Wisata/Travel
69 83 121 130 182 63 75 110 118 165 91,3 90,36 90,91 90,77 90,66
BANDA ACEH, 30 JULI 2013KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tabel 2.1Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
NoIndikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi SKPATarget SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPA Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun Ke - Rasio Capaian Pada Tahun Ke -
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel. 2.1. - Hal : 1 /1
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 1 2 3 4 5 1 2
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
BELANJA DISBUDPAR 57.572.729.300 68.069.412.000 62.266.220.305 48.741.281.247 73.651.651.338 36.025.246.157 50.684.657.396 59.691.900.409 45.803.066.349 68.931.361.066 62,57 74,46 95,87 93,97 93,59
BELANJA TIDAK LANGSUNG 13.353.600.653 19.441.080.000 18.610.414.095 18.407.134.298 19.554.082.761 11.828.677.403 16.969.896.550 17.572.832.048 17.845.906.708 18.336.563.347 88,58 87,29 94,42 96,95 93,77
Belanja Pegawai 13.353.600.653 19.441.080.000 18.610.414.095 18.407.134.298 19.554.082.761 11.828.677.403 16.969.896.550 17.572.832.048 17.845.906.708 18.336.563.347 88,58 87,29 94,42 96,95 93,77
BELANJA LANGSUNG 44.219.128.647 48.628.332.000 43.655.806.210 30.334.146.949 54.097.568.577 24.196.568.754 33.714.760.846 42.119.068.361 27.957.159.641 50.594.797.719 54,72 69,33 96,48 92,16 93,53
Belanja Pegawai 2.325.109.300 2.414.400.000 2.632.001.000 2.351.680.000 6.923.711.000 1.870.384.000 2.242.217.000 2.491.496.000 2.293.368.000 6.595.316.900 80,44 92,87 94,66 97,52 95,26
Belanja Barang dan Jasa 14.206.279.572 19.864.901.273 11.496.490.937 17.859.161.594 34.491.402.293 11.387.618.212 16.778.892.990 10.940.800.737 16.637.681.841 32.194.314.819 80,16 84,47 95,17 93,16 93,34
Belanja Modal 27.687.739.775 26.349.030.727 29.527.314.273 10.123.305.355 12.682.455.284 10.938.566.542 14.693.650.856 28.686.771.624 9.026.109.800 11.805.166.000 39,51 55,77 97,15 89,16 93,08
BANDA ACEH, 30 JULI 2013KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Rata - Rata Pertumbuhan
1
Tabel 2.2Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
UraianAnggaran pada Tahun Ke - Realisasi Anggaran pada Tahun Ke - Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke -
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel. 2.2. - Hal : 1 /1
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 9
1 Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam kehiduapan masyarakat
1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan dinul Islam dalam masyarakat
1. Terlaksananya event budaya daerah (PKA VI dan VII) 1 kali 1 kali
2. Terlaksananya pengkajian nilai-nilai tradisional masyarakat Aceh 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg
3. Adanya pemahaman umum tentang etika, adat dan budaya dalam masyarakat
1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
4. Terlaksananya kegiatan Dialog Budaya dan Debat Budaya 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang
2. Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah
1. Terlaksananya kegiatan Pelatihan upacara adat 100 orang 100 orang 100 orang 120 orang 120 orang
2. Terlaksananya pelatihan desain seni ukir Aceh 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
3. Terlaksananya lomba desain seni ukir Aceh 1 kali
3. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat
1. Terlaksananya Lomba dalam rangka penghargaan Karya Sastra 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang
2. Terlaksananya kegiatan panggung sastra remaja (musikalisasi puisi) 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang
3. Tersedianya cetak buku hasil pemenang lomba penulisan karya sastra
364 buah 364 buah 364 buah
4. Berkembangnya bahasa daerah 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang
4. Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalam maupun luar negeri
1. Tereksposenya Museum Melalui Media Elektronik 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
2. Terlaksananya Pameran bersama Museum Se-Sumatera di Museum Aceh
1 kali
3. Terselenggarannya Museum Masuk Sekolah 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
4. Terlaksananya Kegiatan seminar, Lomba dan Festival permuseuman 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
5. Terwujudnya Partisipasi pada kegiatan pagelaran adat dan budaya 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
6. Tersebarnya informasi budaya 5 media 5 media 5 media 5 media 5 media
3
Tabel 4.1
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 1 / 8
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
2 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
1. Lestari dan terlindunginya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
1. Terkumpulnya benda yang bernilai sejarah sebagai koleksi museum 250 buah 200 buah 200 buah 200 buah 200 buah
2. Terlaksananya kegiatan kajian kearifan lokal 8 etnis dan Jelajah Budaya
2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
3. Terciptanya pemahaman nilai budaya Aceh 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang
4. Meningkatnya pengetahuan tentang masakan khas Aceh 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
5. Meningkatnya wawasan tentang permainan rakyat tradisional 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
6. Adanya dukungan terhadap pengelolaan/juru pelihara dan pengembangan pelestarian sejarah purbakala
100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
7. Adanya dukungan terhadap pengelolaan museum 3 museum 5 museum 5 museum 4 museum 5 museum
8. Adanya Dukungan terhadap pengelolaan peninggalan bawah air 1 situs 1 situs 2 situs 2 situs 2 situs
9. Meningkatnya kapasitas pengelola situs BCB dan Museum dan peninggalan bawah air
50 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
10. Terbangunnya museum, sarana dan prasarana museum di kab./kota 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum
11. Terpeliharanya dan terehabnya sarana dan prasarana di Taman Sultanah Shafiatuddin (1. pagar dan Pos Satpam 2. Panggung 3. Jalan 4. Land scape Taman dan 5. Sanitasi air)
1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
12. optimalisasi penggunaan komplek taman ratu safiatuddin 500 orang
13. Terlaksananya registrasi, dokumentasi dan data Objek peninggalan sejarah dan kepurbakalaan
20 situs 22 situs 30 situs 35 situs 40 situs
14. Terselenggaranya seminar dan sarasehan seni tari dan musik se-Aceh
80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang
15. Terbit/keluarnya buku 35 thn Taman Budaya 300 buku
16. Terlaksananya pengembangan kesenian dan dan budaya daerah 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg
17. Terselenggaranya sosialisasi pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin
3 orang 3 orang 3 orang 3 orang 3 orang
18. Meningkatanya manajemen pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin melalui Comparative Study
26 orang 27 orang 28 orang 29 orang 30 orang
19. Terlindunginya kesenian secara hukum/ Patenisasi Kesenian 100 orang 110 orang 110 orang 110 orang 110 orang
20. Terlestarinya Kesenian Daerah 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang
21. Terlaksananya survey pendataan budaya daerah 8 etnis
22. Tersedianya cetak buku budaya daerah 8 etnis 200 buah
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 2 / 8
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
23. Tersedianya alat alat kesenian 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis
2. Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
1. Tercetaknya buku-buku bacaan sejarah terutama yang berhubungan dengan sejarah aceh
500 buku 500 buku 500 buku 500 buku 500 buku
2. Bertambahnya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh melalui penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
3. Tercetaknya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh hasil penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
500 buah 500 buah 500 buah 500 buah 500 buah
4. Seminar tentang sejarah dan cagar budaya Aceh 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
5. Terwujudnya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sadar wisata 360 orang 360 orang 360 orang 360 orang 360 orang
6. Terbentuknya kelompok sadar wisata di ODTW 20 Klpk 20 Klpk 20 Klpk 20 Klpk 20 Klpk
7. Terbentuknya desa wisata 4 Desa 8 Desa 4 Desa 4 Desa 5 Desa
8. Meningkatnya pengetahuan tentang pariwisata (wisata remaja) 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg
3. Tergali, terkembang dan termanfaatkannya potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
1. Bertambahnya jumlah Koleksi Museum Aceh selain Naskah Kuno melalui kegiatan survey
4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota
2. Bertambahnya data digital koleksi museum Aceh 500 buah 500 buah 500 buah 500 buah 500 buah
3. Tersedianya data, kondisi dan jumlah koleksi 2500 buah 2000 buah 1000 buah 500 buah 300 buah
4. Terawatnya buku pustaka 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah
5. Terawatnya naskah kuno 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah
6. Terawatnya benda-benda koleksi museum menurut klasifikasinya. 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah
7. Tersedianya seperangkat alat untuk Rumoh Aceh (pelaminan Aceh, peralatan / dekorasi pameran rumah Aceh)
1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
8. Penelitian dan penerbitan hasil penelitian koleksi museum Aceh untuk publikasi
100 buah 100 buah 100 buah 100 buah 100 buah
9. Pelatihan peningkatan mutu SDM pengelola museum 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
10. Tersedianya dan tertatanya galeri Aceh di luar negeri 1 Keg
11. Terlaksananya pengumpulan Data Jenis Kesenian Daerah di 23 kab./kota
115 orang 138 orang 138 orang 138 orang 138 orang
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 3 / 8
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
4. Terinventarisasi, lestari dan menguatnya khasanah bahas-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
1. Tersebarnya informasi pengembangan wilayah objek wisata (Famtrip)
15orang 15orang 15orang 15orang 15orang
2. Tersedianya pengelola obyek pariwisata profesional 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
3. Tersedianya dokumentasi obyek daya tarik wisata dan Budaya 17 Kab/kota
4. Tersedianya profil destinasi pariwisata Aceh 100 keping 100 keping 100 keping 100 keping 100 keping
3 Tersedia dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terjalinnya kerja sama para pemangku kepentingan, serta terbangunnya jiwa kewirausahaan bidang kebudayaan dan pariwisata
1. Meningkatnya kualitas, profesionalitas dan produktivitas sumber daya manusia dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
1. Peningkatan SDM Guru Seniman dan Pelatih Seni 420 orang 420 orang 420 orang 420 orang 420 orang
2. Meningkatnya kapasitas pemandu wisata alam 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
3. Meningkatnya kapasitas pemandu wisata selam 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang
4. Meningkatnya kapasitas pemandu wisata sejarah dan budaya 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
2. Meningkatnya jalinan kerja sama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
1. Terbangunnya kerjasama antar stake holder kesenian 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang
2. Tersebar luasnya informasi pariwisata 7 kali 7 kali 7 kali 5 kali 5 kali
3. Terjalinnya kerjasama dengan pelaku dunia usaha pariwisata sehingga dapat meningkatkan kinerja kompetensi yang sehat dalam membangun pariwisata Aceh
210 orang 210 orang 210 orang 210 orang 210 orang
4. Kerjasama aktif antar pelaku usaha pariwisata, stake holder dan pemerintah di tingkat nasional dan internasional
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 4 / 8
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
3. Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
1. Terlaksananya Pelatihan Pengemasan Paket Wisata bagi Pengelola Biro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata
20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
2. Terlaksananya Pelatihan Pengembangan SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif bagi Pelaku Usaha Pariwisata
700 orang 700 orang 700 orang 700 orang 700 orang
4. Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
1. Terselenggaranya kongres bahasa daerah 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang
2. Tersedianya Pengelola Perhotelan dan Restoran yang Profesional dalam memberikan Pelayanan kepada Wisatawan
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
4 Terbangunnya kesadaran, kepedulian dan rasa memiliki masyarakat lingkungan situs budaya, budayawan dan seniman, komunitas dan tokoh adat, pelaku industri pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata
1. Terciptanya koordinasi, komunikasi dan pemantapan kerja sama lintas sektoral dalam memanjukan kebudayaan dan pariwisata
1. Terlaksananya Koordinasi Tk. Kab/Kota dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
2. Terlaksananya Seminar Museum Tsunami 200 orang 200 orang
3. Meningkatnya pemahaman aparatur dan masyarakat terhadap pariwisata
175 orang 175 orang 175 orang 175 orang 175 orang
4. Terkelolanya museum, situs dan monumen tsunami 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah
5. Terlaksananya pengumpulan data Perkembangan Statistik Kebudayaan dan Pariwisata di 23 kab./kota
1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
6. Tercetaknya buku Perkembangan Statistik Kebudayaan dan Pariwisata 23 kab./kota
200 exp 200 exp 200 exp 200 exp 200 exp
2. Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang proporsional dan profesional yang berkelanjutan guna peningkatan kunjungan wisata
1. Terlaksananya penyusunan program dan kegiatan 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
2. Terlaksananya evaluasi dan monitoring 17 kab/kota
17 kab/kota
17 kab/kota
17 kab/kota
17 kab/kota
3. Tersedianya perencanaan pengembangan pariwisata Aceh 5 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
3. Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan kesejahteraan para pemangku kepentingan dan kebudayaan dan pariwisata
1. Terpeliharanya benda-benda arkeologi dan benda cagar budaya sebagai peninggalan sejarah
54 situs 60 situs 65 situs 70 situs 75 situs
2. Tersedianya Sarana dan Prasarana pariwisata 17 objek 20 objek 20 objek 20 objek 20 objek
5 Terselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi budaya dan kepariwisataan
1. Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerah tujuan wisata syariah berbasis budaya dan alam unggulan
1. Pembinaan sanggar-sangar kesenian Kab/Kota 23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
2. Terlaksananya evaluasi pembinaan dalam bentuk pertunjukan seni 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
3. Terbinanya seni Islami masyarakat Aceh 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 5 / 8
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
4. Terlaksananya pengelolaan perpustakaan, publikasi seni dan budaya 300 buku 500 buku 700 buku 800 buku 1000 buku
5. Terlaksananya rekaman audio visual dan dokumentasi seni 5 buah 3 buah 2 buah 3 buah 4 buah6. Pemberian anugerah seni 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
7. Terlaksananya promosi wisata melalui keanekaragaman souvenir dan kuliner khas Aceh
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
8. Terlaksananya road show travel agency dan travel fair 3 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
2. Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor
1. Tersedianya Pengrajin yang terampil dalam menciptakan produk cinderamata yang berkualitas
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
2. Terselenggaranya perlombaan produk cinderamata dan kuliner khas daerah
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
3. Terciptanya peningkatan mutu serta daya tarik cenderamata khas Aceh
4 kali 6 kali 6 kali 8 kali 10 kali
3. Terciptanya kerja sama antar lembaga budaya, partisipasipelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri
1. Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Sumatera 300 orang 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang
2. Terwujudnya partisipasi pada Binale Nusantara 8 orang 8 orang 8 orang 8 orang 8 orang
3. Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Indonesia 25 orang 25 orang 25 orang 30 orang 30 orang
4. Terpilihnya 4 orang siswa/palajar Aceh terbaik masing-masing untuk kategori suara sopran, tenor, alto, dan bass
250 orang 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang
5. Peningkatan Mutu dan Partisipasi Sanggar 100 sanggar
100 sanggar
100 sanggar
100 sanggar
100 sanggar
6. Terselenggaran pangelaran seni dan budaya di Taman Sulthanah Shafiatuddin
10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali
7. Terlestarinya permainan tradisi aceh di Taman Sulthanah Shafiatuddin
5 kali 8 kali 10 kali 12 kali 15 kali
8. kualitas dan peluang kerja bagi seniman kaligrafi Islam 520 orang 520 orang 520 orang 520 orang 520 orang
9. Terlaksananya kegiatan partisipasi museum di luar dan dalam daerah
12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali
10. Terlaksananya kegiatan Partisipasi Museum Aceh pada Pameran Nasional/Internasional
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 6 / 8
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
4. Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media internet dan media outdoor (luar ruangan)
1. Terselenggaranya beberapa cabang/Jenis seni (Tari, Teater, Musik dan Seni Rupa)
3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
2. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui media cetak 5 media 5 media 5 media 5 media 5 media
3. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui televisi 2 media 2 media 2 media 2 media 2 media
4. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui radio 5 media 5 media 5 media 5 media 5 media
5. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui internet (website) 5 media 4 media 4 media 4 media 4 media
6. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui talk show (radio dan TV
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
7. Tersedianya informasi daya tarik objek wisata Aceh dalam bentuk video
5 kab/kota 3 kab/kota 2 kab/kota 5 kab/kota
8. Tersedianya informasi kepariwisataan Aceh di Bandara SIM 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun
9. Tersedianya media informasi kepariwisataan Aceh (Bilboard) 4 tempat 4 tempat 4 tempat 4 tempat 4 tempat
10. Terselenggaranya pameran promosi pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri
10 keg 12 keg 12 keg 10 keg 10 keg
11. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (bahan promosi) 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun
12. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (spanduk dan baliho) 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun
13. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (majalah) 3000 exp 3000 exp 3000 exp 3000 exp 3000 exp
14. Tersedianya media promosi pariwisata Aceh (billboard) 3 tempat 2 tempat 2 tempat
15. Terlaksananya paket wisata bernuansa syariah 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
16. Terlaksananya festival daerah 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
17. Terlaksananya Seulawah Mountain Tracking 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
18. Terlaksananya International Rafting Festival 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
19. Terlaksananya Pacuan kuda tradisional 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
20. Terlaksananya Seumeuleung 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
21. Terlaksananya International Diving Festival 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
22. Terlaksananya Tour The Aceh Bicycle 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
23. Terlaksananya Lomba Perahu Naga 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
24. Terlaksananya Geulayang Tunang 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
25. Terlaksananya Festival Burung 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 7 / 8
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
26. Terpilihnya Duta-Duta Wisata Aceh dalam mempromosikan pariwisata Aceh di Dalam dan Luar Negeri
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
27. Terlaksananya International Surfing Festival 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
28. Terlaksananya Festival Baiturrahman 5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
29. Terlaksananya Renungan Tsunami Aceh 5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
30. Terlaksananya Ramadhan Fair 1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
31. Terlaksananya Aceh Fair 1 kali 1 kali 1 kali
BANDA ACEH, 30 JULI 2013KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 4.1. - Hal. 8 / 8
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 URUSAN WAJIB
1 17 KEBUDAYAAN
Gaji dan Tunjangan Tersedianya Gaji dan Tunjangan thn 1 1 21.509 1 23.660 1 26.026 1 28.629 1 31.492 5 131.316 DISBUDPAR
1 17 01 Meningkatnya Pelayanan di Kantor
01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Pemenuhan jasa surat menyurat dan kelancaran pelaksanaan tugas
keg 4 4 60 4 66 4 72 4 79 4 87 20 364 DISBUDPAR
01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Pemenuhan kebutuhan komunikasi listrik dan air demi kelancaran tugas
keg 4 4 956 4 1.052 4 1.157 4 1.273 4 1.400 20 5.838 DISBUDPAR
01 07 Penyediaan jasa administrasi keuangan
Pemenuhan penyelenggaraan administrasi keuangan demi kelancaran pelaksanaan tugas.
keg 5 5 719 5 791 5 870 5 957 5 1.052 25 4.388 DISBUDPAR
01 08 Penyediaan jasa kebersihan kantor
Pemenuhan jasa kebersihan kantor demi kelancaran pelaksanaan tugas.
keg 4 4 835 4 918 4 1.009 4 1.110 4 1.222 20 5.094 DISBUDPAR
01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor Pemenuhan kebutuhan ATK demi kelancaran tugas
Keg 1 1 100 1 110 1 121 1 133 1 147 5 611 DISBUDPAR
01 11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Pemenuhan Kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
keg 4 4 62 4 68 4 75 4 83 4 91 20 379 DISBUDPAR
01 12 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Pemenuhan kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor demi kelancaran tugas
Keg 1 1 44 1 49 1 54 1 59 1 65 5 271 DISBUDPAR
01 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya Peralatan dan perlengkapan Kantor
Keg 1 1 365 1 402 1 442 1 486 1 535 5 2.230 DISBUDPAR
01 17 Penyediaan makanan dan minuman
Pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman
keg 3 3 63 3 69 3 76 3 83 3 92 15 383 DISBUDPAR
01 18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Meningkatnya koordinasi dan konsultasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
keg 4 4 486 4 535 4 588 4 647 4 712 20 2.968 DISBUDPAR
01 21 Penyediaan jasa hari-hari besar Tersedianya Jasa hari - hari besar keg
01 24 Penyediaan jasa pegawai Non-PNS
Tersedianya jasa pegawai Non - PNS Org
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Ket
Tabel 5.1.
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode Renstra SKPA
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Tujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
BELANJA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG Pelayanan Administrasi Perkantoran
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 1 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
1 17 02 Kenyamanan Kerja Aparatur
02 07 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Tersedianya Perlengkapan Gedung Kantor
keg 1 1 60 1 66 1 72 1 79 1 87 5 364 DISBUDPAR
02 24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Terpeliharanya kendaraan dinas guna kelancaran pelaksanaan tugas
unit 13 19 118 19 129 19 142 19 157 19 172 95 718 DISBUDPAR
02 26 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor kelancaran pelaksanaan tugas
keg 2 2 54 2 59 2 65 2 71 2 78 10 327 DISBUDPAR
02 42 Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor
Terlaksananya rehabilitasi gedung kantor
Keg 8 8 1.059 8 1.165 8 1.282 8 1.410 8 1.551 40 6.467 DISBUDPAR
1 17 03 Meningkatnya Disiplin Aparatur
03 02 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Pemenuhan kebutuhan seragam dinas dan meningkatnya kedisiplinan pegawai
stell 290 0 0 290 290 290 319 290 351 290 387 1160 1.347 DISBUDPAR
03 04 Pengadaan pakaian KORPRI Tersedianya Kelengkapan Kedisiplinan Pegawai
stell 0 290 264 0 0 0 0 0 0 0 0 290 264 DISBUDPAR
1 17 05
05 01 Pendidikan dan pelatihan formal Peningkatan profesionalisme pegawai dalam rangka mendukung tupoksi
Keg 5 5 284 5 312 5 344 5 378 5 416 25 1.734 DISBUDPAR
05 24 Peningkatan Kegiatan Keagamaan
Peningkatan kegiatan keagamaan keg 4 4 71 4 78 4 86 4 95 4 104 20 434 DISBUDPAR
1 17 15 Berkembangnya nilai-nilai Budaya
15 01 Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
T1 S1 1 15 01 Terlaksananya event budaya daerah (PKA VI dan VII)
kali 2 1 8.000 0 0 0 0 0 0 1 10.000 2 18.000 DISBUDPAR
T1 S1 2 15 01 Terlaksananya pengkajian nilai-nilai tradisional masyarakat Aceh
keg 0 3 200 3 200 3 200 3 200 3 200 15 1.000 DISBUDPAR
15 09 Pagelaran, pameran seni se-sumatera (PPSS)
T5 S3 1 15 09 Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Sumatera
org 14 300 709 25 215 25 237 25 261 25 287 400 1.710 DISBUDPAR
T5 S3 2 15 09 Terwujudnya partisipasi pada Binale Nusantara
org 8 50 8 55 8 61 8 67 8 74 40 307 DISBUDPAR
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pengembangan Nilai Budaya
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 2 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
15 10 Pagelaran dan pameran seni temu taman budaya se-Indonesia
T5 S3 3 15 10 Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Indonesia
org 15 25 150 25 170 25 175 30 180 30 200 135 875 DISBUDPAR
15 11 Pelatihan Upacara Adat
T1 S2 1 15 11 Terlaksananya kegiatan Pelatihan upacara adat
org 100 100 100 100 150 100 160 120 170 120 180 540 760 DISBUDPAR
T1 S2 2 15 11 Terlaksananya pelatihan desain seni ukir Aceh
Org 30 100 30 100 30 100 30 100 30 100 150 500 DISBUDPAR
T1 S2 3 15 11 Terlaksananya lomba desain seni ukir Aceh
kali 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 1 100 DISBUDPAR
15 12 Pengumpulan dan Ganti Rugi Koleksi Museum
T2 S1 1 15 12 Terkumpulnya benda yang bernilai sejarah sebagai koleksi museum
Buah 84 250 1.000 200 1.100 200 1.210 200 1.331 200 1.464 1050 6.105 DISBUDPAR
15 13 Pameran bersama tingkat nasional dan regional, pameran keliling dan temporer
T1 S4 1 15 13 Tereksposenya Museum Melalui Media Elektronik
kali 1 30 1 33 1 36 1 40 1 44 5 183 DISBUDPAR
T1 S4 2 15 13 Terlaksananya Pameran bersama Museum Se-Sumatera di Museum Aceh
kali 1 350 0 0 0 0 0 0 0 0 1 350 DISBUDPAR
T1 S4 3 15 13 Terselenggarannya Museum Masuk Sekolah
kali 2 50 2 55 2 61 2 67 2 74 10 307 DISBUDPAR
T1 S4 4 15 13 Terlaksananya Kegiatan seminar, Lomba dan Festival permuseuman
kali 1 150 1 165 1 182 1 200 1 220 5 917 DISBUDPAR
15 14 Peringatan Hari Kesenian Daerah dan Anugerah Seni
15 14 Terlaksananya event peringatan hari kesenian daerah dan pemberian anugerah seni
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 3 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
15 15 Survey dan perekaman digitalisasi naskah-naskah kuno
T2 S3 1 15 15 Bertambahnya jumlah Koleksi Museum Aceh selain Naskah Kuno melalui kegiatan survey
Kab/Kota
0 4 190 4 209 4 230 4 253 4 278 20 1.159 DISBUDPAR
T2 S3 2 15 15 Bertambahnya data digital koleksi museum Aceh
buah 0 500 150 500 170 500 190 500 210 500 230 2500 950 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T2 S3 3 15 15 Tersedianya data, kondisi dan jumlah koleksi
buah 0 2500 30 2000 28 1000 17 500 10 300 8 6300 93 DISBUDPAR INDKTOR BARU
1 17 16 Terpeliharanya benda budaya
16 02 Pelestarian Fisik dan Kandungan Bahan Pustaka Termasuk Naskah Kuno
T2 S3 4 16 02 Terawatnya buku pustaka Buah 300 300 30 300 33 300 36 300 40 300 44 1500 183 DISBUDPAR
T2 S3 5 16 02 Terawatnya naskah kuno Buah 0 300 75 300 83 300 91 300 100 300 110 1500 459 DISBUDPAR
T2 S3 6 16 02 Terawatnya benda-benda koleksi museum menurut klasifikasinya.
Buah 0 1000 800 1000 880 1000 968 1000 1.065 1000 1.172 5000 4.885 DISBUDPAR
T2 S3 7 16 02 Tersedianya seperangkat alat untuk Rumoh Aceh (pelaminan Aceh, peralatan / dekorasi pameran rumah Aceh)
kali 1 180 1 180 1 180 1 180 1 180 5 900 DISBUDPAR
T2 S3 8 16 02 Penelitian dan penerbitan hasil penelitian koleksi museum Aceh untuk publikasi
Buah 0 100 150 100 165 100 182 100 200 100 220 500 917 DISBUDPAR
T2 S3 9 16 02 Pelatihan peningkatan mutu SDM pengelola museum
orang 0 30 150 30 165 30 182 30 200 30 220 150 917 DISBUDPAR
T2 S3 10 16 02 Tersedianya dan tertatanya galeri Aceh di luar negeri
keg 0 0 0 1 250 0 0 0 0 0 0 1 250 DISBUDPAR INDKTOR BARU
Pengelolaan Kekayaan Budaya
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 4 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
16 04 Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah
T2 S1 2 16 04 Terlaksananya kegiatan kajian kearifan lokal 8 etnis dan Jelajah Budaya
keg 2 2 250 2 250 2 250 2 250 2 250 10 1.250 DISBUDPAR
T2 S1 3 16 04 Terciptanya pemahaman nilai budaya Aceh
orang 0 70 200 70 220 70 242 70 266 70 293 350 1.221 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T2 S1 4 16 04 Meningkatnya pengetahuan tentang masakan khas Aceh
keg 0 1 200 1 200 1 200 1 200 1 200 5 1.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T2 S1 5 16 04 Meningkatnya wawasan tentang permainan rakyat tradisional
orang 0 500 200 500 200 500 200 500 200 500 200 2500 1.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
16 05 Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum, dan peninggalan bawah air
T2 S1 6 16 05 Adanya dukungan terhadap pengelolaan/juru pelihara dan pengembangan pelestarian sejarah purbakala
orang 57 100 300 100 350 100 400 100 450 100 500 500 2.000 DISBUDPAR
T2 S1 7 16 05 Adanya dukungan terhadap pengelolaan museum
museum
0 3 200 5 400 5 400 4 250 5 500 22 1.750 DISBUDPAR
T2 S1 8 16 05 Adanya Dukungan terhadap pengelolaan peninggalan bawah air
situs 0 1 50 1 70 2 100 2 150 2 150 8 520 DISBUDPAR
T2 S1 9 16 05 Meningkatnya kapasitas pengelola situs BCB dan Museum dan peninggalan bawah air
orang 0 50 100 100 200 100 250 100 250 100 300 450 1.100 DISBUDPAR
T2 S1 10 16 05 Terbangunnya museum, sarana dan prasarana museum di kab./kota
museum
0 2 3.000 2 3.000 2 3.000 2 3.000 2 3.000 10 15.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
16 18 Penyusunan, pengendalian dan evaluasi program
T4 S2 1 16 18 Terlaksananya penyusunan program dan kegiatan
keg 1 1 370 1 407 1 447 1 492 1 541 5 2.256 DISBUDPAR
T4 S2 2 16 18 Terlaksananya evaluasi dan monitoring
Kab/Kota
17 17 376 17 414 17 455 17 501 17 551 85 2.297 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 5 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
16 19 Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana/prasarana taman ratu safiatuddin
T2 S1 11 16 19 Terpeliharanya dan terehabnya sarana dan prasarana di Taman Sultanah Shafiatuddin (1. pagar dan Pos Satpam 2. Panggung 3. Jalan 4. Land scape Taman dan 5. Sanitasi air)
pkt 1 1 650 1 350 1 1.000 1 500 1 300 5 2.800 DISBUDPAR
T2 S1 12 16 19 optimalisasi penggunaan komplek taman ratu safiatuddin
orang 0 0 500 1.000 0 0 0 0 0 0 500 1.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
16 20 Registrasi dan pendokumentasian objek peninggalan sejarah dan purbakala
T2 S1 13 16 20 Terlaksananya registrasi, dokumentasi dan data Objek peninggalan sejarah dan kepurbakalaan
situs 3 20 75 22 85 30 90 35 125 40 150 147 525 DISBUDPAR
16 21 Pemugaran benda-benda arkeologi, benda cagar budaya Peninggalan sejarah
T4 S3 1 16 21 Terpeliharanya benda-benda arkeologi dan benda cagar budaya sebagai peninggalan sejarah
situs 18 54 15.000 60 17.000 65 19.000 70 21.000 75 23.000 324 95.000 DISBUDPAR
16 23 Lomba Bahasa, membaca hikayat, pantun, puisi, cerita rakyat dan penghargaan karya Sastra
T1 S3 1 16 23 Terlaksananya Lomba dalam rangka penghargaan Karya Sastra
Orang 0 250 250 250 275 250 300 250 325 250 350 1250 1.500 DISBUDPAR
16 25 Penyuluhan nilai-nilai budaya dan pembinaan sadar etika, adat pada masyarakat melalui media cetak dan elektronik.
T1 S1 3 16 25 Adanya pemahaman umum tentang etika, adat dan budaya dalam masyarakat
keg 0 1 100 1 100 1 100 1 100 1 100 5 500 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 6 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
16 26 Penulisan/ penerbitan buku, kamus dan karya sastra lainnya
T1 S3 2 16 26 Terlaksananya kegiatan panggung sastra remaja (musikalisasi puisi)
Orang 172 230 230 230 253 230 278 230 306 230 337 1150 1.404 DISBUDPAR
T1 S3 3 16 26 Tersedianya cetak buku hasil pemenang lomba penulisan karya sastra
buku 0 364 18 0 0 364 22 0 0 364 26 1092 66 DISBUDPAR
16 29 Partisipasi pada seminar, event bahasa, sastra, seni dan budaya
T2 S1 14 16 29 Terselenggaranya seminar dan sarasehan seni tari dan musik se-Aceh
org 0 80 350 80 400 80 425 80 450 80 500 400 2.125 DISBUDPAR
T2 S1 15 16 29 Terbit/keluarnya buku 35 thn Taman Budaya
buku 0 0 0 300 150 0 0 0 0 0 0 300 150 DISBUDPAR
16 30 Festival dan lomba karya seni
T5 S4 1 16 30 Terselenggaranya beberapa cabang/Jenis seni (Tari, Teater, Musik dan Seni Rupa)
kali 0 3 450 3 500 3 600 3 700 3 750 15 3.000 DISBUDPAR
16 31 Pelatihan Kesenian bagi guru dan pelatih sanggar
T3 S1 1 16 31 Peningkatan SDM Guru Seniman dan Pelatih Seni
Org 420 420 420 420 462 420 508 420 559 420 615 2100 2.564 DISBUDPAR
16 32 Penelitian dan Seminar perkembangan penggunaan bahasa daerah sebagai muatan lokal
T1 S3 4 16 32 Berkembangnya bahasa daerah Org 0 230 230 230 253 230 278 230 306 230 337 1150 1.404 DISBUDPAR
16 33 Penelitian dan Pemetaan Seni Budaya Tradisional
T2 S3 11 16 33 Terlaksananya pengumpulan Data Jenis Kesenian Daerah di 23 kab./kota
Org 0 115 138 138 152 138 167 138 184 138 202 667 843 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 7 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
16 35 Penyediaan Bahan Bacaan tentang Sejarah
T2 S2 1 16 35 Tercetaknya buku-buku bacaan sejarah terutama yang berhubungan dengan sejarah aceh
buku 1278 500 50 500 50 500 100 500 100 500 120 2500 420 DISBUDPAR
T2 S2 2 16 35 Bertambahnya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh melalui penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
kali 0 2 200 2 220 2 242 2 266 2 293 10 1.221 DISBUDPAR
T2 S2 3 16 35 Tercetaknya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh hasil penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
buah 0 500 100 500 120 500 200 500 200 500 250 2500 870 DISBUDPAR
T2 S2 4 16 35 Seminar tentang sejarah dan cagar budaya Aceh
buah 0 500 100 500 120 500 200 500 200 500 250 2500 870 DISBUDPAR INDKTOR BARU
1 17 17 Terwujudnya keragaman budaya
17 01 Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah
T2 S1 16 17 01 Terlaksananya Pengembangan Kesenian dan Budaya Daerah
Keg 4 3.000 4 3.300 4 3.630 4 3.993 4 4.392 20 18.315 DISBUDPAR
17 03 Penyelenggaraan Dialog Kebudayaan
T1 S1 4 17 03 Terlaksananya kegiatan Dialog Budaya dan Debat Budaya
orang 60 60 100 60 110 60 121 60 133 60 146 300 610 DISBUDPAR
17 04 Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah
T2 S1 17 17 04 Terselenggaranya sosialisasi pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin
org 0 3 65 3 70 3 75 3 80 3 85 15 375 DISBUDPAR
T2 S1 18 17 04 Meningkatanya manajemen pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin melalui Comparative Study
org 0 26 300 27 400 28 450 29 500 30 550 140 2.200 DISBUDPAR
17 06 Seminar dalam Rangka Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal
T2 S1 19 17 06 Terlindunginya kesenian secara hukum/ Patenisasi Kesenian
Orang 0 100 200 110 220 110 242 110 266 110 293 540 1.221 DISBUDPAR
Pengelolaan Keragaman Budaya
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 8 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
17 10 Pembinaan dan Evaluasi Sanggar-sanggar Kesenian, Pagelaran dan Festival Tingkat Nasional
T5 S1 1 17 10 Pembinaan sanggar-sangar kesenian Kab/Kota
Kab/Kota
23 23 2.600 23 2.600 23 2.600 23 2.600 23 2.600 115 13.000 DISBUDPAR
T5 S1 2 17 10 Terlaksananya evaluasi pembinaan dalam bentuk pertunjukan seni
Orang 500 500 500 500 550 500 605 500 666 500 733 2500 3.054 DISBUDPAR
T5 S1 3 17 10 Terbinanya seni Islami masyarakat Aceh
Orang 0 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 2000 2.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S1 4 17 10 Terlaksananya pengelolaan perpustakaan, publikasi seni dan budaya
buku 0 300 400 500 500 700 600 800 700 1000 800 3300 3.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S1 5 17 10 Terlaksananya rekaman audio visual dan dokumentasi seni
buah 0 5 480 3 240 2 160 3 180 4 400 17 1.460 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S1 6 17 10 Pemberian anugerah seni Orang 211 500 500 500 500 500 550 500 610 500 671 2500 2.831 DISBUDPAR
17 11 Kongres bahasa daerah
T3 S4 1 17 11 Terselenggaranya kongres bahasa daerah
Orang 0 80 80 80 88 80 97 80 107 80 118 400 490 DISBUDPAR
17 12 Rapat Koordinasi Kebudayaan
T4 S1 1 17 12 Terlaksananya Koordinasi Tk. Kab/Kota dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat
Orang 120 120 460 120 506 120 557 120 613 120 674 600 2.810 DISBUDPAR
T4 S1 2 17 12 Terlaksananya Seminar Museum Tsunami
Orang 200 200 444 200 488 0 0 0 0 0 0 400 932 DISBUDPAR
T4 S1 3 17 12 Meningkatnya pemahaman aparatur dan masyarakat terhadap pariwisata
Orang 175 141 175 155 175 171 175 188 175 207 875 862 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T4 S1 4 17 12 Terkelolanya museum, situs dan monumen tsunami
buah 0 5 5.000 5 5.500 5 6.050 5 6.655 5 7.321 25 30.526 DISBUDPAR
17 13 Audisi Paduan Suara Gita Bahana Nusantara
T5 S3 4 17 13 Terpilihnya 4 orang siswa/palajar Aceh terbaik masing-masing untuk kategori suara sopran, tenor, alto, dan bass
Orang 150 250 250 250 275 250 303 250 333 250 366 1250 1.527 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 9 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
17 14 Festival seni dan pagelaran budaya
T5 S3 5 17 14 Peningkatan Mutu dan Partisipasi Sanggar
sanggar 100 100 625 100 688 100 757 100 833 100 916 500 3.819 DISBUDPAR
T5 S3 6 17 14 Terselenggaran pangelaran seni dan budaya di Taman Sulthanah Shafiatuddin
kali 0 10 420 10 550 10 600 10 650 10 700 50 2.920 DISBUDPAR
T5 S3 7 17 14 Terlestarinya permainan tradisi aceh di Taman Sulthanah Shafiatuddin
kali 0 5 150 8 250 10 300 12 350 15 400 50 1.450 DISBUDPAR
T5 S3 8 17 14 kualitas dan peluang kerja bagi seniman kaligrafi Islam
orang 0 520 520 520 570 520 627 520 689 520 757 2600 3.163 DISBUDPAR INDKTOR BARU
17 15 Pelestarian dan Pengembangan Apresiasi Seni Budaya
T2 S1 20 17 15 Terlestarinya Kesenian Daerah Org 0 50 50 50 55 50 61 50 67 50 74 250 307 DISBUDPAR
17 16 Pagelaran budaya daerah pada event dalam dan luar negeri
T1 S4 5 17 16 Terwujudnya Partisipasi pada kegiatan pagelaran adat dan budaya
kali 3 3 520 3 522 3 524 3 526 3 529 15 2.621 DISBUDPAR
17 17 Promosi/Kampanye budaya
T1 S4 6 17 17 Tersebarnya informasi budaya media 0 5 90 5 100 5 110 5 121 5 133 25 554 DISBUDPAR
17 18 Partisipasi museum aceh di luar dan dalam daerah
T5 S3 9 17 18 Terlaksananya kegiatan partisipasi museum di luar dan dalam daerah
kali 5 12 440 12 484 12 532 12 585 12 643 60 2.683 DISBUDPAR
T5 S3 10 17 18 Terlaksananya kegiatan Partisipasi Museum Aceh pada Pameran Nasional/Internasional
kali 2 200 2 220 2 242 2 266 2 293 10 1.221 DISBUDPAR
17 22 Pembuatan profile seni budaya daerah
T2 S1 21 17 22 Terlaksananya survey pendataan budaya daerah
etnis 1 8 150 0 0 0 0 0 0 0 0 8 150 DISBUDPAR
T2 S1 22 17 22 Tersedianya cetak buku budaya daerah 8 etnis
buah 1 0 0 200 15 0 0 0 0 0 0 200 15 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 10 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
1 17 18 Terwujudnya Kemitraan Budaya
18 03 Membangun Kemitraan Pengelolaan Kebudayaan Antar Daerah
T3 S2 1 18 03 Terbangunnya kerjasama antar stake holder kesenian
Orang 0 300 300 300 330 300 363 300 399 300 439 1500 1.831 DISBUDPAR
1 17 19 Tersedianya alat-alat kesenian tradisional
19 03 Penyediaan alat-alat kesenian tradisional
T2 S1 23 19 03 Tersedianya alat alat kesenian Jenis 0 2 150 2 160 2 170 2 180 2 200 10 860 DISBUDPAR
1 17 20 Meningkatnya Promosi Pariwisata
20 02 Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata
T5 S4 2 20 02 Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui media cetak
media 5 120 5 122 5 124 5 126 5 129 25 621 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 3 20 02 Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui televisi
media 2 500 2 500 2 500 2 500 2 500 10 2.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 4 20 02 Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui radio
media 5 75 5 75 5 75 5 75 5 75 25 375 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 5 20 02 Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui internet (website)
media 5 150 4 200 4 200 4 200 4 200 21 950 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 6 20 02 Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui talk show (radio dan TV
kali 5 500 5 500 5 500 5 500 5 500 25 2.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 7 20 02 Tersedianya informasi daya tarik objek wisata Aceh dalam bentuk video
Kab/Kota
5 1.000 3 750 2 500 0 0 5 1.000 15 3.250 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 8 20 02 Tersedianya informasi kepariwisataan Aceh di Bandara SIM
Tahun 1 50 1 50 1 50 1 50 1 50 5 250 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 9 20 02 Tersedianya media informasi kepariwisataan Aceh (Bilboard)
tempat 4 2.000 4 2.200 4 2.420 4 2.662 4 2.928 20 12.210 DISBUDPAR INDKTOR BARU
Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 11 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
20 03 Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata
T3 S2 2 20 03 Tersebar luasnya informasi pariwisata
kali 7 700 7 700 7 700 5 600 5 600 31 3.300 DISBUDPAR INDKTOR BARU
20 05 Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri
T5 S4 10 20 05 Terselenggaranya pameran promosi pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri
Keg 10 2.500 12 2.000 12 1.500 10 1.500 10 1.500 54 9.000 DISBUDPAR
T5 S4 11 20 05 Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (bahan promosi)
Tahun 1 1.500 1 1.500 1 1.500 1 1.500 1 1.500 5 7.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 12 20 05 Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (spanduk dan baliho)
Tahun 1 150 1 150 1 150 1 150 1 150 5 750 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 13 20 05 Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (majalah)
expl 3000 135 3000 135 3000 135 3000 135 3000 135 15000 675 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 14 20 05 Tersedianya media promosi pariwisata Aceh (billboard)
tempat 3 600 2 400 2 400 0 0 0 0 7 1.400 DISBUDPAR INDKTOR BARU
20 08 Pelatihan pemandu wisata terpadu
T3 S1 1 20 08 Meningkatnya kapasitas pemandu wisata alam
orang 150 20 200 20 220 20 242 20 266 20 293 100 1.221 DISBUDPAR
T3 S1 2 20 08 Meningkatnya kapasitas pemandu wisata selam
orang 0 50 300 50 330 50 363 50 399 50 439 250 1.831 DISBUDPAR
T3 S1 3 20 08 Meningkatnya kapasitas pemandu wisata sejarah dan budaya
orang 0 20 200 20 220 20 242 20 266 20 293 100 1.221 DISBUDPAR
20 09 Pengembangan cindera mata khas daerah
T5 S2 1 20 09 Tersedianya Pengrajin yang terampil dalam menciptakan produk cinderamata yang berkualitas
Orang 70 120 500 120 550 120 605 120 666 120 732 600 3.053 DISBUDPAR
T5 S2 2 20 09 Terselenggaranya perlombaan produk cinderamata dan kuliner khas daerah
kali 0 2 150 2 165 2 182 2 200 2 220 10 917 DISBUDPAR
T5 S2 3 20 09 Terciptanya peningkatan mutu serta daya tarik cenderamata khas Aceh
kali 0 4 500 6 750 6 900 8 1.000 10 1.100 34 4.250 DISBUDPAR INDKTOR BARU
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 12 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
1 17 21 Berkembangnya Objek Wisata
21 01 Pengembangan objek pariwisata unggulan
T2 S4 1 21 01 Tersebarnya informasi pengembangan wilayah objek wisata (Famtrip)
orang 15 15 400 15 440 15 484 15 532 15 586 75 2.442 DISBUDPAR
T2 S4 2 21 01 Tersedianya pengelola obyek pariwisata profesional
orang 20 20 400 20 440 20 484 20 532 20 586 100 2.442 DISBUDPAR
T2 S4 3 21 01 Tersedianya dokumentasi obyek daya tarik wisata dan Budaya
kab 6 17 500 0 0 0 0 0 0 0 0 17 500 DISBUDPAR
T2 S4 4 21 01 Tersedianya profil destinasi pariwisata Aceh
keping 0 100 300 100 50 100 55 100 61 100 500 500 966 DISBUDPAR
21 02 Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata
T4 S3 2 21 02 Tersedianya Sarana dan Prasarana pariwisata
obyek 27 17 14.000 20 15.400 20 16.940 20 18.634 20 20.497 97 85.471 DISBUDPAR
21 03 Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
T5 S4 15 21 03 Terlaksananya paket wisata bernuansa syariah
Keg 1 350 1 400 1 450 1 500 1 550 5 2.250 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 16 21 03 Terlaksananya festival daerah Keg 1 350 1 400 1 450 1 500 1 550 5 2.250 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 17 21 03 Terlaksananya Seulawah Mountain Tracking
orang 1000 500 1000 500 1000 500 1000 500 1000 500 5000 2.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 18 21 03 Terlaksananya International Rafting Festival
orang 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 5000 5.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 19 21 03 Terlaksananya Pacuan kuda tradisional
orang 1000 500 1000 500 1000 500 1000 500 1000 500 5000 2.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 20 21 03 Terlaksananya Seumeuleung orang 1000 100 1000 100 1000 100 1000 100 1000 100 5000 500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 21 21 03 Terlaksananya International Diving Festival
orang 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 5000 5.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 22 21 03 Terlaksananya Tour The Aceh Bicycle
orang 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 5000 5.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 23 21 03 Terlaksananya Lomba Perahu Naga orang 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 5000 5.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 24 21 03 Terlaksananya Geulayang Tunang orang 1000 500 1000 500 1000 500 1000 500 1000 500 5000 2.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 25 21 03 Terlaksananya Festival Burung orang 1000 300 1000 300 1000 300 1000 300 1000 300 5000 1.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 26 21 03 Terpilihnya Duta-Duta Wisata Aceh dalam mempromosikan pariwisata Aceh di Dalam dan Luar Negeri
Kab/Kota
23 500 23 500 23 500 23 500 23 500 115 2.500 DISBUDPAR INDKTOR BARU
Pengembangan Destinasi Pariwisata
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 13 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
T5 S4 27 21 03 Terlaksananya International Surfing Festival
orang 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 1000 1.000 5000 5.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 28 21 03 Terlaksananya Festival Baiturrahman orang 5000 1.000 5000 1.000 5000 1.000 5000 1.000 5000 1.000 25000 5.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 29 21 03 Terlaksananya Renungan Tsunami Aceh
orang 5000 1.000 5000 1.000 5000 1.000 5000 1.000 5000 1.000 25000 5.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 30 21 03 Terlaksananya Ramadhan Fair orang 1000 200 1000 200 1000 200 1000 200 1000 200 5000 1.000 DISBUDPAR INDKTOR BARU
T5 S4 31 21 03 Terlaksananya Aceh Fair kali 0 0 0 1 2.000 1 2.300 1 2.500 0 0 3 6.800 DISBUDPAR INDKTOR BARU
21 04 Pelaksanaan Koordinasi pembangunan objek pariwisata dengan lembaga/dunia usaha
T3 S2 3 21 04 Terjalinnya kerjasama dengan pelaku dunia usaha pariwisata sehingga dapat meningkatkan kinerja kompetensi yang sehat dalam membangun pariwisata Aceh
Orang 180 210 450 210 495 210 545 210 599 210 659 1050 2.748 DISBUDPAR
21 07 Pengembangan, Sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi
T3 S4 2 21 07 Tersedianya Pengelola Perhotelan dan Restoran yang Profesional dalam memberikan Pelayanan kepada Wisatawan
Orang 1310 120 400 120 440 120 484 120 533 120 586 600 2.443 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 14 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
21 09 Pembuatan Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata
T4 S2 3 21 09 Tersedianya perencanaan pengembangan pariwisata Aceh
Dokumen
5 5 824 5 906 5 997 5 1.097 5 1.207 25 5.031 DISBUDPAR
21 10 Promosi potensi dan objek pariwisata
T5 S1 7 21 10 Terlaksananya promosi wisata melalui keanekaragaman souvenir dan kuliner khas Aceh
kali 0 5 1.000 5 1.100 5 1.210 5 1.331 5 1.464 25 6.105 DISBUDPAR
T5 S1 8 21 10 Terlaksananya road show travel agency dan travel fair
kali 1 3 1.500 5 1.650 5 1.815 5 1.997 5 2.197 23 9.159 DISBUDPAR
1 17 22 Terjalinnya Kemitraan Pariwisata
22 01 Pengembangan dan penguatan informasi dan database
T4 S1 5 22 01 Terlaksananya pengumpulan data Perkembangan Statistik Kebudayaan dan Pariwisata di 23 kab./kota
keg 1 1 175 1 193 1 212 1 233 1 256 5 1.068 DISBUDPAR
T4 S1 6 22 01 Tercetaknya buku Perkembangan Statistik Kebudayaan dan Pariwisata 23 kab./kota
exp 200 200 14 200 15 200 17 200 19 200 21 1000 86 DISBUDPAR
22 04 Fasilitasi Pembentukan Forum Komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya
T2 S2 5 22 04 Terwujudnya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sadar wisata
orang 490 360 450 360 495 360 545 360 599 360 659 1800 2.748 DISBUDPAR
T2 S2 6 22 04 Terbentuknya kelompok sadar wisata di ODTW
pok 4 20 250 20 275 20 303 20 333 20 366 100 1.527 DISBUDPAR
T2 S2 7 22 04 Terbentuknya desa wisata desa 1 4 400 8 800 4 400 4 400 5 500 25 2.500 DISBUDPAR
T2 S2 8 22 04 Meningkatnya pengetahuan tentang pariwisata (wisata remaja)
keg 0 1 350 1 385 1 410 1 450 1 470 5 2.065 DISBUDPAR INDKTOR BARU
Program Pengembangan Kemitraan
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 15 /16
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Unit Kerja SKPA
Penanggung Jawab
LokasiProgram/KegiatanIndikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
KetTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPATujuan SasaranIndikator Sasaran
Kode
4 5
22 05 Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan kemitraan pawisata
T3 S2 4 22 05 Kerjasama aktif antar pelaku usaha pariwisata, stake holder dan pemerintah di tingkat nasional dan internasional
Orang 120 120 150 120 165 120 182 120 200 120 250 600 947 DISBUDPAR INDKTOR BARU
22 07 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme bidang pariwisata
T3 S3 1 22 07 Terlaksananya Pelatihan Pengemasan Paket Wisata bagi Pengelola Biro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata
Orang 10 20 400 20 440 20 484 20 533 20 586 100 2.443 DISBUDPAR
T3 S3 2 22 07 Terlaksananya Pelatihan Pengembangan SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif bagi Pelaku Usaha Pariwisata
Orang 0 700 1.800 700 1.980 700 2.178 700 2.396 700 2.636 3500 10.990 DISBUDPAR
127.786 - 130.856 - 139.582 - 149.347 - 170.970 - 718.540
BANDA ACEH, 30 JULI 2013KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Tabel 5.1. - Hal : 16 /16
2013 2014 2015 2016 20171 3 4 5 6 7 8 9 10IA
B
C1
1.1 sanggar 1122 50 50 50 50 50 13721.2 buah 4 4 4 4 4 3 23
IIA17 Kebudayaan
17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 15 34 27 27 27 27 2717.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya paket 2 5 5 5 6 2317.3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan buah 53 53 58 63 68 73 73
B Fokus Layanan Urusan Pilihan4 Pariwisata
4.1 Kunjungan wisata orang 1.185.119 1.422.143 1.706.571 2.047.885 2.457.462 2.948.955 2.948.955 Wisatawan Nusantara orang 1.151.455 1.381.746 1.658.095 1.989.715 2.387.658 2.865.189 2.865.189 Wisatawan Mancanegara orang 33.664 40.396 48.476 58.171 69.805 83.766 83.766
4.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB rupiah 3.589.020.000.000 4.306.824.000.000 5.168.188.800.000 6.201.826.560.000 7.442.191.872.000 8.930.630.246.400 8.930.630.246.400 Wisatawan Nusantara rupiah 3.454.365.600.000 4.145.238.720.000 4.974.286.464.000 5.969.143.756.800 7.162.972.508.160 8.595.567.009.792 8.595.567.009.792 Wisatawan Mancanegara rupiah 134.654.400.000 161.585.280.000 193.902.336.000 232.682.803.200 279.219.363.840 335.063.236.608 335.063.236.608
BANDA ACEH, 30 JULI 2013KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tabel 6.1Indikator Kinerja SKPA yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA
NOASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAHSATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL
PERIODE RPJMA 2012-2017
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUNKONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE RPJMA
(2017)
2ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKATFokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Fokus Kesejahteraan Sosial
Fokus Pelayanan Urusan Wajib
Fokus Seni Budaya dan OlahragaKebudayaan
Jumlah grup kesenianJumlah gedung
ASPEK PELAYANAN UMUM
VISI : Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 1 : Melakukan upaya pemeliharaan dan penguatan nilai-nilai budaya menuju penerapan Dinul Islam di Aceh
STRATEGI KEBIJAKAN1. Meningkatnya pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
2. Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah
Peningkatan pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah
Melakukan upaya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
3. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat
Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bagi masyarakat
Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
4. Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalam maupun luar negeri
Memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan informasi potensi budaya
Melaksanakan promosi budaya dengan memanfaatkan teknologi informasi
TUJUANTerpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam kehidupan masyarakat
SASARAN
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATAVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017
VISI : Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 2 : Melestarikan, mendayagunakan dan memanfaatkan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
STRATEGI KEBIJAKAN1. Lestari dan terlindunginya warisan
budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Peningkatan pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Melakukan upaya pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
2. Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
Pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Melakukan upaya pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
3. Tergali, terkembang dan termanfaatkannya potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Melakukan upaya penggalian, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4. Terinventarisasi, lestari dan menguatnya khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Melakukan upaya pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
TUJUAN SASARANMeningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATAVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017
VISI : Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 3 : Membangun jiwa kewirausahaan, kompetensi dan kerjasama terpadu antar pelaku budaya dan usaha pariwisata
STRATEGI KEBIJAKAN1. Meningkatnya kualitas, profesionalitas
dan produktivitas sumber daya manusia dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
Pengembangan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
2. Meningkatnya jalinan kerja sama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
Peningkatan kerja sama antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
Melakukan upaya peningkatan jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
3. Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
Membangun jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
Melakukan upaya pengembangan SDM yang mempunyai jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
4. Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
Melakukan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
Penerapan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
TUJUAN SASARANTersedia dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terjalinnya kerja sama para pemangku kepentingan, serta terbangunnya jiwa kewirausahaan bidang kebudayaan dan pariwisata
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATAVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017
VISI : Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 4 : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata
STRATEGI KEBIJAKAN1. Terciptanya koordinasi, komunikasi dan
pemantapan kerja sama lintas sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
Pemantapan koordinasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat atau pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan melalui rapat koordinasi
Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan dan pariwisata
Melakukan pendataan potensi kebudayaan dan pariwisata
2. Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang proporsional dan profesional yang berkelanjutan guna peningkatan kunjungan wisata
Membangun dan memperbaiki prasarana dan sarana pariwisata termasuk fasilitas pendukung
Peningkatan efektifitas pengelolaan destinasi pariwisata melalui peningkatan koordinasi dan keterpaduan pembangunan pariwisata
Menerapakan perencanaan dan pengendalian profesional dan berkelanjutan
Melaksanakan perencanaan dan pengendalian secara profesional dan berkelanjutan
Membuka peluang kerja dan memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
Memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
Mengembangkan ekonomi kreatif dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
Melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin untuk meningkatkan kualitas produk cinderamata dan souvenir
Mengembangkan pemasaran secara berkelanjutan dalam memasarkan pariwisata
Memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan pariwisata
Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan kesejahteraan para pemangku kepentingan dan kebudayaan dan pariwisata
3.
Terbangunnya kesadaran, kepedulian dan rasa memiliki masyarakat lingkungan situs budaya, budayawan dan seniman, komunitas dan tokoh adat, pelaku industri pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATAVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017
Pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan
TUJUAN SASARAN
VISI : Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 5 : Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam berbagai event, serta mempromosikan kegiatan kebudayaan dan pariwisata
STRATEGI KEBIJAKAN1. Tumbuhnya citra positif wisatawan
terhadap Aceh sebagai daerah tujuan wisata syariah, berbasis budaya dan alam unggulan
Meningkatkan promosi pariwisata Aceh melalui media pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif
Pengembangan pemasaran pariwisata secara berkelanjutan
2. Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor
Mengembangkan daya tarik wisata sesuai potensi daerah
Penataan daya tarik wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus
3. Terciptanya kerja sama antar lembaga budaya, partisipasi pelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri
Peningkatan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
Melaksanakan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
4. Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media internet dan media outdoor (luar ruangan)
Peningkatan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan kebudayaan di dalam dan luar negeri
Melaksanakan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan budaya di dalam dan luar negeri
TUJUAN SASARANTerselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi budaya dan kepariwisataan
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATAVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017
PEMERINTAH ACEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Jln. Tgk. Chik Kuta Karang No. 03 (0651) 26206, 23692 Fax. 33723 Website : www.disbudpar.acehprov.go.id, Email : [email protected]
BANDA ACEH - 23121
Banda Aceh, 31 Juli 2013 M 22 Ramadhan 1434 H
Nomor : Yang Terhormat Lampiran : 3 (tiga) eks Kepala Bappeda Aceh Sifat : Penting Hal : Penyampaian Rancangan Akhir Renstra di - Dinas Kebudayan dan Pariwisata 2012-2017 Banda Aceh.-
1. Menindaklanjuti Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan surat Sekretaris Daerah Nomor : 050/38337 tanggal 28 Juni Tahun 2013 tentang Penyusunan Renstra SKPA Tahun 2012 – 2017, terlampir kami sampaikan Rancangan Akhir Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017.
2. Berkenaan hal tersebut di atas, kami mohon bantuan Saudara untuk dapat melakukan verifikasi dalam rangka menjamin kesesuaian antara Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan RPJMA Tahun 2012-2017 sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku (Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 97 ayat 2, 3 dan 4).
3. Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Drs. Adami, M.Pd Pembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tembusan : 1. Gubernur Aceh di Banda Aceh (sebagai laporan), 2. Inspektur Aceh di Banda Aceh.