RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Perindustrian Kota Palembang merupakan pemisahan dari renstra Dinas...

81
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 – 2023 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG DINAS PERINDUSTRIAN Jl. Lunjuk Jaya No.2 Kota Palembang Website : http://disperin.palembang.go.id e-mail : [email protected]

Transcript of RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Perindustrian Kota Palembang merupakan pemisahan dari renstra Dinas...

  • RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN KOTA PALEMBANG

    TAHUN 2018 – 2023

    PEMERINTAH KOTA PALEMBANG DINAS PERINDUSTRIAN

    Jl. Lunjuk Jaya No.2 Kota Palembang Website : http://disperin.palembang.go.id

    e-mail : [email protected]

    http://disperin.palembang.go.id/

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Dalam upaya mewujudkan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota

    Palembang 2018-2023 yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang, sehingga di tingkat Perangkat

    Daerah (PD) perlu ditindaklanjuti dengan penyusunan Perencanaan Strategis

    (Renstra).

    Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018-2023

    dimaksudkan untuk merencanakan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan

    pencapaian sasaran pembangunan Pemerintah Kota Palembang khususnya

    pada sektor Perindustrian.

    Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018-2023

    disusun mengacu adanya perubahan nomenklatur pada Pemerintah

    Kota Palembang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tanggal

    29 November 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota

    Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 70 Tahun 2016 tanggal

    30 November 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

    serta Tata Kerja Dinas Perindustrian Kota Palembang. Yang mana renstra Dinas

    Perindustrian Kota Palembang merupakan pemisahan dari renstra Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Palembang Tahun 2013-2018,

    berisikan analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik tataran

    daerah, nasional, maupun di tataran global, serta perubahan paradigm

    peningkatan daya saing dan kecenderungan pengembangan industri kedepan.

    Dalam rangka menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan

    terwujudnya pencapaian Visi Misi Walikota dan Wakil Walikota Palembang

    Tahun 2018-2023 yaitu “PALEMBANG EMAS DARUSSALAM 2023”, maka akan

    dilakukan evaluasi setiap tahun dengan memperhatikan kebutuhan serta

    perubahan lingkungan strategis, maka apabila diperlukan akan disempurnakan

    sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

    Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018-2023

    diharapkan mampu meningkatkan keterpaduan, keteraturan, dan

    keterkendalian perencanaan program dan kegiatan dari seluruh unit kerja dalam

    rangka mencapai kinerja yang tinggi sebagaimana yang digariskan pada

  • iv

    indikator kinerja dari masing-masing bidang kerja dilingkungan Dinas

    Perindustrian Kota Palembang.

    Akhir kata, semoga dokumen Renstra ini dapat berguna sebagai

    pedoman dalam pengembangan serta pembangunan di sektor Perindustrian di

    Kota Palembang sampai dengan lima tahun kedepan.

    Palembang, 01 Oktober 2018 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN KOTA PALEMBANG,

    H. MASRIPIN HM TOYIB, SE, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 195902131980031002

  • v

    DAFTAR ISI

    Keputusan Kepala Dinas Perindustrian Kota Palembang Tentang Rencana Strategis Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

    ............ i

    Kata Pengantar

    ..........................

    iii

    Daftar Isi .......................... v Daftar Tabel .......................... vi Daftar Gambar .......................... vii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang .......................... 2 1.2 Landasan Hukum .......................... 5 1.3 Maksud danTujuan .......................... 6 1.4 Sistematika Penulisan .......................... 7 Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Perindustrian

    Kota Palembang

    2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .......................... 10 2.2 Kinerja Pelayanan .......................... 25 2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan

    Pelayanan .......................... 28

    Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarakan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan .......................... 30 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan

    WakilWalikota .......................... 31

    3.3 Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga .......................... 35 3.4 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) .......................... 37

    3.5 Telahaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)

    .......................... 38

    3.6 Penentuan Isu-Isu Strategis .......................... 40

    Bab IV Tujuan dan Sasaran

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah .......................... 42

    Bab V Strategi dan Arah Kebijakan .......................... 45

    Bab VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif

    .......................... 49

    Bab VII Kinerja Penyelenggaran Bidang Urusan .......................... 61

    Bab VIII Penutup .......................... 64

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja dinas Perindustrian Kota

    Palembang Tahun 2017 .......................... 26

    Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang menurut Kelompok Belanja Tahun 2017

    .......................... 27

    Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang menurut Jenis Belanja Tahun 2017

    .......................... 27

    Tabel 3.1 Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Kota Palembang

    .......................... 31

    Tabel 3.2 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra Dinas Perindustrian

    .......................... 33

    Tabel 3.3 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah .......................... 34

    Tabel 3.4 Target dan Indikator SDGS Tujuan 9 .......................... 39

    Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

    .......................... 44

    Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, dan Arah Kebijakan, dan Program PD

    .......................... 47

    Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian Tahun 2019 - 2023

    .......................... 51

    Tabel 7.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

    .......................... 62

    Tabel 7.2 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

    .......................... 63

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang tahun 2018-2023

    .......................... 4

    Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi DinasPerindustrian Kota Palembang

    .......................... 14

    Gambar 3.1 Telahaan KLHS terhadap RPJMD Kota Palembang 2018-2023

    .......................... 38

    Gambar 3.2 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals

    .......................... 38

    Gambar 4.1 Keterkaitan Tujuan Renstra Dinas Perindustrian dengan RPJMD 2018-2023

    .......................... 43

    Gambar 5.1 Hubungan Tujuan, Sasaran, Startegi, dan Arah Kebijakan Dinas Perindustrian 2018-2023

    .......................... 46

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Pembangunan pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan

    kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dalam prosesnya, pembangunan

    dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama aparat pemerintah

    sebagai development agent yang mengemban amanat untuk mewujudkan dan

    mendistribusikan kemakmuran, kesejahteraan masyarakat, serta keadilan sosial.

    Selanjutnya, guna menjamin proses pembangunan berjalan efektif, efisien, tepat

    sasaran dan berkesinambungan, diperlukan perencanaan pembangunan yang

    berkualitas, sehingga pembangunan akan bermuara pada cita-cita yang

    diinginkan.

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan kepada pemerintah daerah

    untuk melakukan perencanaan pembangunan sebagai bagian dari perencanaan

    pembangunan nasional. Kemudian, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

    sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

    Nomor 9 Tahun 2015 juga mengamanatkankepada pemerintah daerah untuk

    melakukan perencanaan pembangunan daerah yang terdiri dari Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun;

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka

    waktu 5 tahun; Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra

    SKPD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana Kerja Pembangunan Daerah

    (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun; serta Rencana Kerja Satuan Kerja

    Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk jangka waktu 1 tahun. Amanat Undang-

    Undang tentang perencanaan pembangunan daerah di atas dijelaskan lebih

    lanjut ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

  • Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

    Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD,

    serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

    Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa

    depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber

    daya yang tersedia (Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004).

    Perencanaan pembangunan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dalam

    rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan

    kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik

    serta daya saing.Perencanaan dengan demikian merupakan sebuah proses

    yang dilakukan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap

    terhadap perubahan untuk mencapai keseimbangan. Sehingga setiap kegiatan

    yang ada di dalamnya merupakan usaha yang memiliki titik fokus dalam

    keseimbangan, baik problem solving, future oriented maupun resource

    allocation. Secara umum, setiap proses perencanaan terbagi menjadi beberapa

    tahapan, yaitu: tahap awal/inisiasi, tahap substantif, tahap implementasi serta

    tahap pengendalian dan evaluasi. Setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan

    dengan proses lainnya.

    I.1 Latar Belakang

    Pembangunan daerah Kota Palembang dalam 5 (lima) tahun ke depan,

    akan menghadapi berbagai tantangan eksternal maupun internal. Tantangan

    eksternal yang utama adalah kondisi perekonomian global yang melambat dan

    gerakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Disamping itu, tantangan internal

    yang ada dalam pembangunan daerah antara lain adalah mewujudkan

    desentralisasi dan otonomi daerah yang kondusif, serta ketersediaan

    infrastruktur ekonomi dalam rangka mempersiapkan bonus demografi. Dengan

    demikian, Pemerintah Kota Palembang saat ini diharapkan dapat menjaga

    stabilitas pertumbuhan ekonomi dengan tingkat inflasi yang kondusif bagi

  • masyarakat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

    Untuk menghadapi tantangan dan memenuhi harapan masyarakat Kota

    Palembang, diperlukan perencanaan yang tepat, efektif, dan berkesinambungan.

    Sesuai dengan mandat yang diberikan, Dinas Perindustrian Kota Palembang,

    harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan memperkuat berbagai

    aspek dan kompetensi yang terkait dengan peran dan fungsinya sebagai unsur

    pelaksana urusan pemerintahan bidang perindustrian. Dengan demikian,

    penyelenggaraan pembangunan daerah dapat berdampak nyata dalam

    memperbaiki layanan birokrasi, meningkatkan daya saing daerah serta

    mewujudkan masyarakat Kota Palembang yang adil, makmur dan sejahtera.

    Dalam perspektif perencanaan pembangunan daerah, sesuai amanat

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan amanat Undang-undang Nomor 23

    Tahun 2014 pada Pasal 272 Ayat (1), menyatakan bahwa “Perangkat Daerah

    menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD”, dan Ayat (2)

    menyatakan bahwa “Rencana Strategis Perangkat Daerah sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan

    pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau

    Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat

    Daerah.Dalam hal ini, Dinas Perindustrian Kota Palembang selaku Perangkat

    Daerah (PD) yang merupakan pelaksana Urusan pemerintahan di bidang

    perindustrian dan tugas pembantuan wajib menyusun Rencana Strategis

    (Renstra) sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selanjutnya Renstra tersebut akan

    digunakan sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan selama periode

    lima tahunan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada

    sehingga tujuan yang akan dicapai bersifat realistis dan dapat mengantisipasi

    perkembangan masa depan.

    Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018-2023 disusun

    berdasarkan RPJMD Kota Palembang Tahun 2018-2023 melalui beberapa

  • tahapan proses penyusunan Renstra yang mengacu kepada ketentuan

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai berikut :

    1. Persiapan penyusunan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang;

    2. Penyusunan rancangan awal Renstra Dinas Perindustrian Kota

    Palembang;

    3. Penyusunan rancangan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang;

    4. Perumusan rancangan akhir; dan

    5. Penetapan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang.

    Adapun bagan alir dari tahapan penyusunan Renstra Dinas Perindustrian

    Kota Palembang tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.

    Gambar 1.1

    Proses Penyusunan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang

    Tahun 2018 - 2023

    Dengan disusunnya Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang

    Tahun 2018-2023 maka Dinas Perindustrian Kota Palembang diharapkan

    mampu melaksanakan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan kualitas

  • kebijakan perencanaan pembangunan daerah, pengendalian, dan evaluasi

    kinerja. Keberhasilan peningkatan tersebut adalah untuk mewujudkan

    tercapainya sasaran pembangunan daerah (RPJMD) dan renstra perangkat

    daerah.

    I.2 Landasan Hukum

    Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi

    penyusunan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 – 2023

    adalah :

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4421);

    2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;

    3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

    Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

    sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang

    Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor

    23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5679);

    4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017

    tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

    Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pemangunan Jangka

    Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

  • Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

    dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(Berita Negara Republik Indonesia

    Tahun 2017 Nomor 1312);

    5. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 06 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang;

    6. Peraturan Walikota Kota Palembang Nomor 70 Tahun 2016 tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas

    Perindustrian Kota Palembang.

    I.3 Maksud dan Tujuan

    Rencana Strategis Dinas Perindustrian Kota Palembang

    Tahun 2018 - 2023 ditetapkan dengan maksud :

    1. Sebagai penjabaran atas RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

    disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian

    Kota Palembang;

    2. Sebagai arah dan kebijakan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan

    RPJMD Kota Palembang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan yang

    dijabarkan dalam rencana kerja tahunan yang dalam pelaksanaan melalui

    program/kegiatan;

    3. Sebagai indikator kunci keberhasilan Dinas Perindustrian Kota Palembang

    dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi,

    kewenangan dan tanggungjawab dalam upaya mewujudkan visi, misi dan

    program Walikota terpilih;

    4. Sebagai tolak ukur bagi aparatur pelaksana, perencana maupun pengawasan

    dalam menganalis dan mengevauasi indikator kinerja keberhasilan dari

    pelaksanaan program/kegiatan yang telah dilaksanakan.

  • Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian

    Kota Palembang Tahun 2018 - 2023, yaitu:

    1. Tercapainya persepsi yang sama dalam penyusunan kebijakan-kebijakan

    Perindustrian Kota Palembang;

    2. Sebagai acuan dan/atau pedoman kerja bagi seluruh unsur Dinas

    Perindustrian Kota Palembang sesuai dengan tugas dan fungsinya, termasuk

    untuk mengelola pencapaian sasaran RPJMD;

    3. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas

    Perindustrian Kota Palembang setiap tahunnya;

    4. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja

    Dinas Perindustrian Kota Palembang;dan

    5. Sebagai acuan bagi pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas

    Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.

    I.4 Sistematika Penulisan

    Rencana Strategis Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun

    2018–2023 disusun sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 yang terdiri dari 8 (delapan) bab

    sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud

    dan tujuan, serta sistematika penulisan.

  • BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN

    KOTA PALEMBANG

    Menjelaskan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber

    daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang yang dapat

    dimanfaatkan dalam pengembangan pelayanan Dinas

    Perindustrian Kota Palembang.

    BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

    Menjelaskan hasil identifikasi terhadap permasalahan pelayanan,

    telaahan visi, misi, dan program Walikota Palembang periode

    2018 - 2023, telaahan Renstra K/L, telaahan Rencana Tata Ruang

    Wilayah dan KLHS serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta

    penentuan isu-isu strategis.

    BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

    Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian

    Dinas Perindustrian Kota Palembang2018 - 2023 berdasarkan

    visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD Kota Palembang 2018 -

    2023 sebagai indikasi keberhasilan Kepala Dinas Perindustrian

    dalam memimpin seluruh jajaran di lingkungan Dinas

    Perindustrian

    BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Menjelaskan tentang strategi dan arah kebijakan dalam jangka

    menengah guna mewujudkan tujuan dan sasaran Renstra

    Dinas Perindustrian Kota Palembang 2018 - 2023.

    BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    Menjelaskan tentang program dan kegiatan Dinas Perindustrian

    Kota Palembang 2018 - 2023 yang diterjemahkan dari strategi dan

  • arah kebijakan agar selaras dengan analisis permasalahan dan

    isu strategis.

    BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    Menjelaskan tentang indikator kinerja yang selaras dengan tugas

    dan fungsi Dinas Perindustrian Kota Palembang sebagaimana

    tercantum dalam RPJMD Kota Palembang 2018 - 2023.

    BAB VIII PENUTUP

    Lampiran-Lampiran

  • BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN

    DINAS PERINDUSTRIAN KOTA PALEMBANG

    Capaian kinerja pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang periode

    tahun 2018-2023 merupakan hasil dari berbagai upaya selama lima tahun.

    Gambaran pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang selama periode 2018

    - 2023 diperlukan sebagai panduan dalam menyusun kebijakan strategis Dinas

    Perindustrian Tahun 2018 - 2023 terutama untuk mengetahui kelemahan dan

    kekuatan organisasi agar rumusan program dan kegiatan yang dibuat dapat

    mencapai tujuan Dinas Perindustrian secara efektif dan efisien.

    Gambaran pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang selama

    periode 2013-2017 dijelaskan melalui analisis indikator capaian kinerja

    pelayanan berdasarkan tugas dan fungsi, sumber daya yang dimiliki, capaian-

    capaian penting yang telah dihasilkan periode sebelumnya, capaian program

    prioritas RPJMD periode sebelumnya, serta hambatan-hambatan yang dihadapi

    dan dinilai perlu diatasi pada lima tahun yang akan datang.

    II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian

    Kota Palembang

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

    Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

    Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dalam bagian kedua pasal 6

    ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi

    kewenangan Pemerintah Daerah dibagi menjadi dua urusan terdiri dari urusan

    wajib dan urusan pilihan.

  • Urusan wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang berkaitan

    dengan pelayanan dasar meliputi 26 urusan, sedangkan urusan Pilihan adalah

    urusan pemerintahan yang secara nyata dan berpotensi untuk peningkatan

    kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi

    unggulan daerah yang bersangkutan yang penentuannya diserahkan kepada

    daerah masing-masing sesuai dengan kebutuhannya.

    Adapun dasar pembentukan Dinas Perindustrian Kota Palembangadalah

    Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan,

    Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Palembang, serta

    Peraturan Walikota Palembang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan

    Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan,

    Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Palembang.

    Dalam peraturan-peraturan tersebut Dinas Perindustrian Kota

    Palembangmerupakan unsur pelaksana urusan daerah di bidang industri,

    berdasarkan kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berada di bawah

    dan bertanggung jawab kepada Walikota Palembang melalui Sekretaris Daerah.

    Sesuai Peraturan Walikota Palembang Nomor 70 Tahun 2016 tanggal 30

    November 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

    serta Tata Kerja Dinas Perindustrian Kota Palembang, maka tugas pokok dan

    fungsi Dinas Perindustrian Kota Palembang adalah sebagai berikut :

    Tugas Pokok Dinas Perindustrian Kota Palembang adalah melaksanakan

    sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang industri berdasarkan ketentuan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya.

    Fungsi Dinas Perindustrian adalah sebagai berikut :

  • a. Pelaksanaan kegiatan dinas dan urusan kesekretariatan serta bidang

    yang ada dalam lingkungan Dinas Perindustrian Kota Palembang

    sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Walikota.

    b. Penyusunan visi, misi dan rencana strategis dinas.

    c. Perumusan, penjabaran dan pelaksanaan kebijakan operasional

    pembangunan daerah di bidang perindustrian.

    d. Penyelenggaraan usaha-usaha pembinaan dan pengawasan terhadap

    industri kecil dan menengah baik berupa peningkatan pengetahuan dan

    batuan peralatan yang bersumber dari pemerintah maupun swasta.

    e. Pelaksanaan komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan unsur

    Pemerintah Kota dan instansi serta masyarakat dalam usaha

    pelaksanaan tugas dan fungsi.

    f. Evaluasi dan pelaporan.

    g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi Dinas Perindustrian Kota Palembang

    berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun

    2016tanggal 29November 2016 tentang Pembentukan, dan Susunan

    Perangkat Daerah Kota Palembang adalah sebagai berikut :

    1. Kepala Dinas

    2. Sekretariat, yang membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yaitu :

    - Sub Bagian Umum dan Kepegawaaian

    - Sub Bagian Keuangan

    - Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

  • 3. Bidang Industri Pangan, membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu :

    - Seksi Industri Hasil Laut dan Perikanan

    - Seksi Industri Hasil Pertanian

    - Seksi Industri Minuman

    4. Bidang Industri Logam, Mesin, dan Kimia, membawahi 3 (tiga) Seksi

    yaitu:

    - Seksi Industri Logam

    - Seksi Industri Mesin

    - Seksi Industri Kimia

    5. Bidang Industri Sandang, membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu :

    - Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

    - Seksi Industri Kerajinan

    - Seksi Industri Tekstil dan Kulit

    6. Bidang Pengembangan Wilayah Industri, membawahi 3 (tiga) Seksi

    yaitu:

    - Seksi Standarisasi dan Pengembangan Wilayah

    - Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

    - Seksi Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah.

    Struktur organisasi Dinas Perindustrian Kota Palembang lebih jelas dapat

    dilihat pada Gambar 2.1 berikut :

  • Gambar 2.1

    Bagan Struktur Organisasi

    Dinas Perindustrian Kota Palembang

    KEPALA SEKSI

    STANDARISASI DAN

    PENGEMBANGAN

    WILAYAH

    KEPALA SEKSI SUMBER

    DAYA DAN SARANA

    PRASARANA INDUSTRI

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    HASIL HUTAN DAN

    PERKEBUNAN

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    KERAJINAN

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    TEKSTIL DAN KULIT

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    LOGAM

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    MESIN

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    KIMIA

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    HASIL LAUT DAN

    PERIKANAN

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    HASIL PERTANIAN

    KEPALA SEKSI INDUSTRI

    MINUMAN

    KEPALA BIDANG

    INDUSTRI PANGAN

    KEPALA BIDANG

    INDUSTRI LOGAM,

    MESIN, DAN KIMIA

    KEPALA BIDANG

    INDUSTRI SANDANG

    KEPALA BIDANG

    PENGEMBANGAN

    WILAYAH INDUSTRI

    KEPALA DINAS

    SEKRETARIAT

    SUB BAGIAN UMUM

    DAN KEPEGAWAIAN

    SUB BAGIAN

    KEUANGAN

    SUB BAGIAN

    PERENCANAAN

    DAN PELAPORAN

    KEPALA SEKSI

    PEMBERDAYAAN

    INDUSTRI KECIL DAN

    MENENGAH

  • 1. Kepala Dinas

    Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan

    bidang Perindustrian berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya.

    2. Sekretaris

    Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

    mengkoordinasikan perencaan, keuangan dan pelaporan serta

    menyelenggarakan urusan administrasi umum, perkantoran, kehumasan dan

    kepegawaian.

    Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a. Koordinasi penyusunan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan;

    b. Pelaksanaan urusan administrasi umum;

    c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan perkantoran;

    d. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

    e. Pelaksanaan urudan kehumasan; dan

    f. Pelaksanaan fasilitasi hukum dan perundang-undangan.

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas:

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan sub bagian umm dan

    kepegawaian;

    b. Mengelola administrasi umum dan surat menyurat;

    c. Mengelola kearsipan dan kepustakaan;

    d. Mengelola administrasi barang, perlengkapan, dan kendaraan dinas;

    e. Mengelola urusan rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan;

    f. Mengelola administrasi kepegawaian dan perjalanan dinas;

  • g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya;

    h. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    i. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Sub Bagian Keuangan

    Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan sub bagian keuangan;

    b. Menyusun rencana anggaran kerja dinas;

    c. Menyusun rencana plafon kebutuhan anggaran dan penggunaan anggaran;

    d. Mengelola administrasi keuangan belanja langsung dan belanja tidak

    langsung;

    e. Menyusun dan menganalisa laporan keuangan;

    f. Mengontrol kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan/ akuntansi;

    g. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

    Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan dinas dan subbagian

    perencanaan dan pelaporan;

    b. Melaksanakan koordinasi penyusunan program dan kegiatan antar bidang;

    c. Menyusun dokumen perencanaan dinas;

    d. Mengukur capaian kinerja program dan kegiatan bidang;

    e. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas;

    f. Menyusun dokumen pelaporan dinas;

  • g. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    3. Bidang Industri Pangan

    Bidang Industri Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

    dinas di bidang industri pangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

    dimaksud, bidang industri pangan mempunyai fungsi :

    a. Penyelenggaraan sub urusan industri pangan;

    b. Pelaksanaan koordinasi, terkait industri hasil laut, perikanan, industri hasil

    pertanian dan industri minuman;

    c. Penyebarluasan informasi industri pangan;

    d. Penyusunan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri hasil laut

    dan perikanan, industri hasil pertanian dan industri minuman;

    e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;

    f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

    g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

    Seksi Industri Hasil Laut dan Perikanan

    Seksi Industri Hasil Laut dan Perikanan, melaksanakan tugas:

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri hasil laut dan

    perikanan;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri hasil laut dan perikanan;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia dan

    standar industri hasil laut dan perikanan;

    d. Menyiapkan bahan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri

    hasil laut dan perikanan;

    e. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja; dan

  • f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Industri Hasil Pertanian

    Seksi Industri Hasil Pertanian mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri hasil pertanian;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri hasil pertanian;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia dan

    standar industri hijau pada seksi industri hasil pertanian;

    d. Menyiapkan bahan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri

    hasil pertanian;

    e. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Industri Minuman

    Seksi Industri Minuman, mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri minuman;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri minuman;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia hijau pada

    industri minuman;

    d. Menyiapkan bahan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri

    munuman;

    e. Melaporkan hasil kerja dan capian kinerja; dan

    f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    4. Bidang Industri Logam, Mesin, dan Kimia

    Bidang Industri Logam, Mesin dan Kimia, mempunyai tugas

    melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang industri logam, mesin dan

  • kimia. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang industri

    logam mesin dan kimia mempunyai fungsi :

    a. Penyelenggaraan sub urusan bidang industri logam, mesin dan kimia;

    b. Pelaksanaan koordinasi terkait industri logam, industri mesin dan industri

    kimia;

    c. Penyebarluasan informasi industri logam, mesin dan kimia;

    d. Penyusunan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri logam,

    mesin dan kimia;

    e. Pelaksanaan koordinasi, dan kerjasama dengan instansi terkait;

    f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

    g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

    Seksi Industri Logam

    Seksi Industri Logam, mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kgitan seksi industri logam;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri logam;

    c. Menyiapkan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri logam;

    d. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    e. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Industri Mesin

    Seksi Industri Mesin, mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri mesin;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri mesin;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia dan

    standar industri hijau pada seksi industri mesin;

  • d. Menyiapkan bahan standar prosedur dan rekomendasi perizinan Industri

    mesin;

    e. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Industri Kimia

    Seksi Industri Kimia, mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri kimia;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri kimia;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia dan

    standar industri pada seksi industri kimia;

    d. Menyiapkan bahan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri

    kimia;

    e. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    f. Melaporkan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    5. Bidang Industri Sandang

    Bidang Industri Sandang, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

    dinas di bidang industri sandang, untuk melaksanakan tugas dimaksud bidang

    industri sandang mempunyai fungsi :

    a. Penyelenggaraan sub urusan terkait industri sandang;

    b. Pelaksanaan koordinasi terkait industri hasil hutan dan perkebunan, industri

    kerajinan, industri kerajinan, industri tekstil dan kulit;

    c. Penyebarluasan informasi industri sandang;

    d. Menyusun standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri hasil hutan

    dan perkebunan, industri kerajinan, industri tekstil dan kulit;

    e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;

  • f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas;

    g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

    Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

    Seksi industri hasil hutan dan perkebunan, mempunyai tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri hasil hutan dan

    perkebunan;

    b. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan kebijakan teknis seksi industri

    hasil hutan dan perkebunan;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia dan

    standar industri hijau pada industri hasil hutan dan perkebunan;

    d. Menyiapkan bahan penyusunan standar prosedur dan rekomendasi

    perizinan industri hasil hutan dan perkebunan;

    e. Melakukan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas seksi industri

    hasil hutan dan perkebunan;

    f. Pelaksanaan urusan pemerintahan pelayanan umum industri hasil hutan

    dan perkebunan;

    g. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Industri Kerajinan

    Seksi industri kerajinan mempunyai tugas:

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri kerajinan;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri kerajinan;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia dan

    standar industri hijau pada seksi industri kerajinan;

  • d. Menyiapkan bahan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri

    kerajinan;

    e. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Industri Tekstil dan Kulit

    Seksi industri tekstil dan kulit, melaksanakan tugas :

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi industri tekstil dan kulit;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi industri tekstil dan kulit;

    c. Menyiapkan bahan pengawasan standarisasi nasional Indonesia dan

    standar industri hijau pada seksi industri tekstil dan kulit;

    d. Menyiapkan bahan standar prosedur dan rekomendasi perizinan industri

    tekstil dan kulit;

    e. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja; dan

    f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    6. Bidang Pengembangan Wilayah Industri

    Bidang Pengembangan Wilayah Industri, mempunyai tugas melaksanakan

    sebagian tugas dinas di bidang pengembangan wilayah industri, untuk

    melaksanakan tugas dimaksud bidang pengembangan wilayah industri

    mempunyai fungsi:

    a. Penyelenggaraan sub urusan pengembangan wilayah industri;

    b. Pelaksanaan koordinasi terkait standarisasi dan pengembangan wilayah,

    sumber daya dan sarana prasarana industri, pemberdayaan industri kecil

    dan menengah;

    c. Penyebarluaskan informasi pengembangan wilayah industri;

  • d. Penyusunan standar prosedur dan rekomendasi perizinan pengembangan

    wilayah sumber daya dan sarana prasarana industri, pemberdayaan industri

    kecil dan menengah;

    e. Penyusunan rencana induk pembangunan industri daerah (RIPINDA) dan

    rencana induk pembangunan industri kecil (RIPIK);

    f. Penyusunan pelaksanaan rencana pengembangan kawasan dan sentra-

    sentra industri;

    g. Pemberian fasilitasi program peningkatan penggunaan produk dalam negeri

    (P3DN);

    h. Pemberian fasilitasi penumbuhan wirausaha, bantuan teknis, dan

    pembiayaan, keterkaitan dan hubungan kemitraan serta promosi industri

    dan jasa industri pada industri kecil dan menengah;

    i. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;

    j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

    k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

    Seksi Standarisasi dan Pengembangan Wilayah

    Seksi Standarisasi dan Pengembangan Wilayah, mempunyai tugas:

    a. Penyusunan rencana program dan kegiatan seksi standarisasi dan

    pengembangan wilayah;

    b. Penyiapan bahan kebijakan teknis seksi standarisasi dan pengembangan

    wilayah;

    c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana pengembangan

    kawasan sentra-sentra industri;

  • d. Penyiapan bahan-bahan penyusunan rencana induk pembangunan

    industri daerah (RIPINDA) dan rencana induk pembangunan industri kecil

    (RIPIK);

    e. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana pengembangan

    kawasan dan sentra-sentra industri;

    f. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

    Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri, mempunyai tugas:

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan dan kegiatan seksi sumber daya

    dan sarana prasarana industri;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis seksi sumber daya dan sarana

    prasarana industri;

    c. Menyiapkan bahan-bahan program sumber daya dan sarana prasarana

    industri peningkatan penggunaan dalam negeri (P3DN);

    d. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    e. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    Seksi Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah

    Seksi pemberdayaan industri kecil dan menengah, mempunyai tugas:

    a. Menyusun rencana program dan kegiatan dan kegiatan seksi

    pemberdayaan industri kecil dan menengah;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan teknis industri kecil dan menengah;

    c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan tenaga penyuluh

    lapangan;

  • d. Menyiapkan fasilitas penumbuhan wirausaha, bantuan teknis, dan

    pembiayaan, keterkitan dan hubungan kemitraan, serta promosi industri dan

    jasa industri pada industri kecil dan menengah;

    e. Menyiapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan tenaga penyuluh

    lapangan;

    f. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

    g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

    II.2 Kinerja Pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang

    Periode Tahun 2017-2018

    Capaian kinerja pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang

    periode tahun 2017 dapat dilihat dari capaian indikator kinerja. Yaitu dengan

    membandingkan realisasi target indikator dengan target yang telah

    ditetapkan. Selain itu, capaian kinerja pelayanan juga dinilai dari

    perencanaan anggaran dan realisasinya selama kurun waktu 2017-2018.

    1.2.1. Capaian Indikator Kinerja

    Bagian ini mengulas capaian kinerja Dinas Perindustrian Kota

    Palembang tahun 2017-2018 berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan

    dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2017-2018. Capaian kinerja Dinas

    Perindustrian Kota Palembang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.

  • Tabel 2.1

    Pencapaian Kinerja Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2017-2018

    No Sasaran Strategis

    Indikator

    Target

    (%)

    Realisasi

    (%)

    Rasio Capaian

    (%)

    2017 2018 2017 2018 2017 2018

    1 Terwujudnya industri kecil dan menengah yang semakin tumbuh dan berkembang

    Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB

    47,70 48.20 33,17 32.80 70 68

    Persentase pertumbuhan industri

    10,00 10.00 6.18 6.16 62 62

    Persentase industri kecil meningkat menjadi industri menengah

    3,10 3.20 8.67 10.88 280 340

    2 Meningkatnya mutu produk IKM

    Persentase industri yang telah menerapkan standarisasi

    5.01 6.30 6,12 6.41 122 102

  • 1.2.2. Realisasi Anggaran

    Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang Menurut Kelompok Belanja Tahun 2017-2018

    Uraian

    Rencana Anggaran pada Tahun ke-

    Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

    Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

    Rata-rata Pertumbuhan (dalam persen)

    2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realisasi

    1. Belanja Tidak

    Langsung

    (BTL)

    4.773.343.000,00 5.563.563.000,00 4.315.367.808,00 5.028.279.031,00 90,41 % 90,38 % - -

    2. Belanja

    Langsung

    (BL)

    3.118.532.668,22 3.663.382.668,22 2.894.794.728,00 3.544.931.758,00 92,83 % 96.77 % - -

    Total Belanja 7.891.875.668,22 9.226.945.668,22 7.210.162.536,00 8.573.210.789,00

    Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas Perindustrian Kota Palembang Menurut Jenis Belanja Tahun 2017-2018

    Uraian

    Anggaran pada Tahun

    Realisasi Anggaran pada Tahun

    Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun

    Rata-Rata Pertumbuhan

    (dalam persen)

    2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realisasi

    1 Belanja

    Pegawai 5.051.814.000,00 5.838.823.000,00 4.559.722.808,00 5.300.989.031,00 90,00 % 90.79 % - -

    2 Belanja Barang dan

    Jasa

    2.471.971.668,22 3.153.730.528,22 2.296.689.778,00 3.065.680.658,00 93,00 % 97,21 % - -

    3 Belanja Modal 368.090.000,00 234.392.140,00 353.749.950,00 206.541.100,00 96,00 % 88,12 % - -

    Total Belanja 7.891.875.668,22 9.226.945.668,22 7.210.162.536,00 8.573.210.789,00

  • II.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

    Perindustrian Kota Palembang

    Tantangan merupakan ancaman dari faktor eksternal yang dapat

    mempengaruhi pencapaian tujuan Dinas Perindustrian. Sedangkan, peluang

    adalah kesempatan yang datang dari faktor eksternal yang dapat

    mendukung tercapainya tujuan Dinas Perindustrian dalam lima tahun.

    Dengan memahami tantangan dan peluang di lingkungan strategisnya,

    diharapkan Dinas Perindustrian dapat membuat strategi yang tepat demi

    terwujudnya tujuan pembangunan daerah.

    1. Tantangan

    a. Lemahnya komitmen Pemerintah terhadap pengembangan wilayah

    pusat pertumbuhan industri yang telah ditetapkan Kementerian

    Perindustrian Republik Indonesia

    b. Banyaknya produk-produk luar yang masuk dengan berbagai macam

    corak dan variasi

    c. Daya saing produk unggulan IKM masih rendah baik dari segi inovasi

    dan desain produk

    d. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi

    e. Belum profesionalnya penempatan SDM aparatur industri sesuai

    kebutuhannya akan berdampak pada rendahnya kemajuan kinerja di

    sektor industri.

  • 2. Peluang

    a. Kebijakan Kementerian Perindustrian dalam meningkatkan

    Produktivitas IKM

    b. Banyaknya pihak swasta, BUMN, ataupun pemerintah yang

    menawarkan kerjasama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

    produk IKM

    c. Fasilitasi dan kerjasama dengan pihak swasta dan BUMN dalam

    kemitraan IKM.

    d. Stabilitas pertumbuhan ekonomi Kota Palembang yang cukup baik

    dapat memicu meningkatnya pertumbuhan industri kecil dan

    menengah

    e. Penyelenggaran Event berskala nasional dan internasional yang

    diselenggarakan di Kota Palembang

    f. Pengembangan bantuan Sarana dan Prasarana terhadap IKM di Kota

    Palembang

    g. Manajemen strategis pengembangan ikm Kota Palembang agar dapat

    berdaya saing

    h. Adanya Kerjasama dengan Balai Riset dan Standarisasi dan

    Perguruan Tinggi.

  • BAB III

    PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

    Identifikasi permasalahan dan isu-isu strategis merupakan tahapan yang

    krusial pada penyusunan rencana strategis. Pada identifikasi permasalahan

    dipetakan akar masalah yang menjadi penghambat pencapaian kinerja Dinas

    Perindustrian periode sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan kebijakan yang

    dibuat lima tahun mendatang dapat secara efektif menyelesaikan permasalahan.

    Permasalahan ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan isu-isu strategis

    yang menjadi fokus kerja Dinas Perindustrian lima tahun mendatang.

    Selain itu perumusan isu-isu strategis Dinas Perindustrian Kota Palembang

    periode 2018 – 2023 juga berdasarkan pada telaahan Visi, Misi dan Program

    Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, dan KLHS serta Tujuan

    Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDG’s).

    3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

    Dinas Perindustrian Kota Palembang

    Setelah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017 berakhir, masih banyak

    persoalan pembangunan yang harus diselesaikan.

  • Tabel 3.1

    Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Dinas Perindustrian Kota Palembang

    No Komponen Yang Dinilai

    2017 2018

    Bobot Nilai Rasio Bobot Nilai Rasio

    1 Perencanaan Kinerja 30,00 26,53 0,88 30,00 25,73 0,86

    2 Pengukuran Kinerja 25,00 17,81 0,71 25,00 20,31 0,81

    3 Pelaporan Kinerja 15,00 10,60 0,71 15,00 11,59 0,77

    4 Evaluasi Internal 10,00 5,92 0,59 10,00 6,83 0,68

    5 Capaian Kinerja 20,00 16,67 0,83 20,00 16,67 0,83

    Nilai Hasil Evaluasi 100 77,53 0,78 100 81,13 0,81

    Sumber: Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Kota

    Palembang Tahun 2017 dan 2018.

    Berdasarkan uraian permasalahan di atas, Pemetaan Permasalahan untuk

    Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang

    Tahun 2018 - 2023 secara ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut.

    3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

    Kepala Daerah Terpilih

    Tujuan penelaahan Visi, Misi, serta Program Kepala Daerah dan Wakil

    Kepala Daerah terpilih adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan

    pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian

    visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Adapun Visi

  • Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Palembang periode 2018 - 2023

    sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Tahun 2018 - 2023 adalah :

    “Palembang Emas Darussalam 2023”

    Adapun misi pembangunan daerah Pemerintah Kota Palembang lima tahun

    mendatang adalah sebagai berikut :

    1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu, merata

    bekeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berbasis

    Teknologi dan Informasi

    2. Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika, melalui

    pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintahan yang

    bersih, berwibawa dan profesional

    3. Mewujudkan Palembang kota yang dinamis sebagai simpul pembangunan

    regional, nasional dan internasional yang kompetitif dan komparatif dengan

    menjamin rasa aman untuk berinvestasi

    4. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta berdaya saing

    tinggi

    5. Menjadikan Palembang Kota Pariwisata sungai dan budaya serta event

    olahraga klas dunia yang harmoni antara kehidupan manusia dan alam

    Dari kelima Misi RPJMD Kota Palembang, Dinas Perindustrian Kota

    Palembang secara khusus menunjang tercapainya misi 2 dan 4 dengan sasaran

    sebagai berikut:

    1. Terlaksananya Good Governance Practices dan Reformasi Birokrasi

    2. Berkembangnya ekonomi daerah berbasis inovasi dan daya kreasi yang

    digerakkan oleh masyarakat (community centered)

  • Sehubungan dengan sasaran meningkatnya kualitas SDM dan investasi

    daerah, diharapkan adanya pelatihan/bimbingan teknis untuk ASN Dinas

    Perindustrian sehingga kualitas SDM meningkat, terampil, dan cakap dalam

    bidang industri serta dapat membagi ilmu yang didapat kepada IKM binaannya

    serta menjadikan IKM semakin tumbuh dan berkembang, sehingga menarik pihak

    investor untuk berinvestasi.

    Untuk sasaran ke-3, yaitu berkembangnya ekonomi daerah berbasis inovasi

    dan daya kreasi yang digerakkan oleh masyarakat, diharapkan dari

    bimtek/pelatihan yang diberikan kepada IKM, dapat membuat para pelaku usaha

    termotivasi untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas produknya, baik dari

    segi rasa ataupun pengemasan, sehingga mampu bersaing dengan produk lainnya

    yang telah beredar di pasar.

    Berdasarkan Identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Perindustrian Kota

    Palembang, terdapat beberapa faktor penghambat dan pendorong yang dapat

    mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah serta wakil kepala daerah

    sebagaimana Tabel. 3.2 berikut :

    Tabel 3.2

    Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan

    Renstra Dinas Perindustrian

    Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

    Daya Saing, Kualitas dan

    Desain Produk

    Keterbatasan penggunaan

    teknologi sehingga

    produktivitas dan daya saing

    produksi menjadi rendah

    Pemanfaatan Teknologi

  • Tabel 3.3

    Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah

    No. Misi/Program Penghambat Pendorong

    1. Mewujudkan masyarakat

    yang religious, berbudaya,

    beretika, melalui

    pembangunan budaya

    integritas yang didukung

    oleh Pemerintahan yang

    bersih, berwibawa, dan

    profesional

    Sarana dan prasarana di

    Dinas Perindustrian

    terutama asset tetap

    berupa gedung untuk

    penunjukkan

    pemakaiannya belum

    jelas.

    Kepastian penunjukkan

    pemakaian gedung.

    2. Mewujudkan ekonomi

    kerakyatan yang inovatif

    dan kreatif serta berdaya

    saing tinggi

    Masih kurangnya

    pemanfaatan teknologi

    dalam peningkatan produk

    IKM

    Adanya rencana untuk

    pengembangan IKM

    Semakin meningkatnya

    daya saing industri global

    Adanya dukungan

    anggaran pengembangan

    IKM

    Masih minimnya bimtek/

    pelatihan dalam rangka

    meningkatkan kualitas

    produk IKM

    Masih banyaknya sumber

    daya alam yang dapat

    dimanfaatkan untuk

    dijadikan produk

    Masih belum optimalnya

    pembinaan mengenai

    pelaksanaan

    kebijaksanaan industri

    bagi IKM

    Adanya kemitraan dalam

    pengembangan IKM

    dengan BUMN dan

    Swasta

  • 3.3 Telaahan Renstra K/L

    Dalam merumuskan Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang perlu

    memperhatikan arah pembangunan nasional, rencana strategis

    kementerian/lembaga maupun instansi yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas

    Perindustrian Kota Palembang demi terwujudnya perencanaan yang selaras

    antara pemerintah pusat dengan daerah. Dalam hal ini Dinas Perindustrian Kota

    Palembang mengacu kepada Renstra Kementerian Perindustrian.

    Sebagai amanat Undang-Undang No.3 tahun 2014 tentang Perindustrian,

    telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk

    Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035. RIPIN 2015-2035 ditetapkan

    untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, memuat antara lain visi, misi, dan

    strategi pembangunan nasional.

    Visi pembangunan industri nasional adalah Indonesia menjadi Negara

    Industri Tangguh. Industri Tangguh bercirikan:

    1. Struktur industri nasional yang kuat, sehat, dan berkeadilan

    2. Industri yang berdaya saing tinggi ditingkat global

    3. Industri yang berbasis inovasi dan teknologi.

    Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan industri nasional

    mengemban misi sebagai berikut :

    1. Meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar dan penggerak

    perekonomian nasional

    2. Memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional

    3. Meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing dan maju serta industri

    hijau

    4. Menjamin kepastian berusaha persaingan yang sehat, serta mencegah

  • pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok atau perseorangan

    yang merugikan masyarakat.

    5. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja.

    6. Meningkatkan persebaran pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia

    guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.

    7. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara

    berkeadilan.

    Dalam Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Republik Indonesia

    Tahun 2015-2019, arah kebijakan pembangunan perindustrian mencakup

    beberapa hal pokok sebagai berikut :

    1. Pengembangan industri pada 10 industri prioritas

    2. Pengembangan Perwilayahan Industri, yang dilakukan dengan strategi:

    a. Penetapan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI). Tujuan

    penetapan adalah untuk memberikan prioritas pembangunan industri pada

    suatu wilayah agar percepatan penyebaran dan pembangunan industri

    dapat diwujudkan, dimana WPPI adalah sebagai penggerak utama bagi

    pengembangan wilayah tersebut serta membawa peningkatan

    pertumbuhan industri dan ekonomi pada wilayah lain disekitarnya dalam

    suatu wilayah regional/provinsi.

    b. Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI). Industri penggerak

    utama untuk setiap WPPI dan industri lainnya haruslah dibangun dalam

    Kawasan Peruntukan Industri. Pengembangan KPI dilakukan dengan

    mengacu pada RTRW masing-masing Kabupaten/Kota.

    c. Pembangunan Kawasan Industri. Pembangunan Kawasan Industri

    diprioritaskan pada daerah-daerah yang berada dalam WPPI. Dalam

    rangka percepatan penyebaran industri ke luar pulau Jawa, pemerintah

    membangun kawasan industri sebagai infrastruktur di Wilayah Pusat

    Pertumbuhan Industri.

  • d. Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah. Bagi Kabupaten/

    Kota yang tidak memungkinkan dibangun kawasan industri karena tidak

    layak secara teknis dan ekonomis maka pembangunan industri dilakukan

    melalui pengembangan sentra IKM yang diarahkan untuk mendukung

    industri besar sehingga perlu dikaitkan dengan pengembangan WPPI,

    maupun sentra IKM yang mandiri yang menghasilkan nilai tambah serta

    menyerap tenaga kerja.

    3. Pembangunan Sumber daya industri, yang meliputi pembangunan sumber

    daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan

    pemanfaatan teknologi industri, pengembangan dan pemanfaatan kreativitas

    dan inovasi, dan penyediaan sumber pembiayaan.

    4. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri meliputi standarisasi industri,

    infrastruktur industri (kawasan industri) dan sistem informasi industri.

    5. Pembangunan Industri Hijau untuk mewujudkan industri yang berkelanjutan

    dalam rangka efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam secara

    berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan

    kelangsungan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan

    manfaat bagi masyarakat.

    6. Pengembangan IKM, yang dilakukan melalui strategi berikut:

    a. Pemanfaatan potensi bahan baku

    b. Penyerapan tenaga kerja

    c. Pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kreativitas

    d. Program pengembangan IKM.

    Dengan demikian, Dinas Perindustrian Kota Palembang dalam menentukan

    Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan mempedomani Renstra

    Kementerian Perindustrian RI. Terutama dalam hal mewujudkan pembangunan

    perindustrian.

  • 3.4 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah serangkaian analisis yang

    sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa kaidah

    pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam

    pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program.

    Tujuan pelaksanaan KLHS dalam penyusunan RPJMD, yaitu :

    a. memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi

    dasar dan terintegrasi dalam penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD, dan

    b. Meningkatkan kualitas RPJMD dan Renstra SKPD sebagai upaya

    perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

    Telaahan KLHS terhadap RPJMD Kota Palembang 2018-2023 dalam skema

    integrasi KLHS kedalam RPJMD seperti terlihat pada Gambar 3.1.

    3.5 Telaahan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)

    Sebagai bagian dari entitas global dan nasional, Pemerintah Kota

    Palembang memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan pada proses

    pembangunan di wilayahnya. Wujud pengimplementasiannya adalah dengan

    menyesuaikan cakupan dan substansi TPB/SDGs pada panca upaya utama

    Gambar 3.1. Telahaan KLHS terhadap RPJMD Kota Palembang 2018-2023

  • pembangunan Kota Palembang Tahun 2018 - 2023. Langkah selanjutnya adalah

    seluruh perangkat daerah lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Palembang,

    termasuk Dinas Perindustrian, mendukung pencapaian TPB/SDGs melalui

    program dan kegiatan yang terkait ruang lingkup tugas dan fungsi masing-masing.

    TPB/SDGs merupakan kerangka kerja pembangunan yang memiliki tiga

    dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.

    TPB/SDGs diformulasikan ke dalam 17 Goals, 169 Target/Sasaran, dan 241

    Indikator. Dalam Gambar 3.1 terdapat rincian tujuh belas tujuan TPB/SDGs.

    Gambar 3.2.Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals

    Dinas Perindustrian Kota Palembang memiliki keterkaitan erat terhadap 1

    (satu) dari 17 Tujuan TPB/SDGs. Tujuan tersebut yaitu tujuan nomor 9:

    9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur– Membangun infrastruktur yang berkualitas,

    mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina

    inovasi;

    Setiap tujuan memiliki target dan indikator, dari tujuan tersebut terkait dengan

    fungsi Dinas Perindustrian, target dan indikatornya antara lain terdapat dalam

    Tabel 3.4.

  • Tabel 3.4

    Target dan Indikator SDGs Tujuan 9

    Kode

    Indikator Target Indikator

    Cara Penghitungan

    9.3 Mempromosikan

    industrialisasi inklusif dan

    berkelanjutan, dan pada

    tahun 2030, secara

    signifikan meningkatkan

    proporsi industri dalam

    lapangan kerja dan produk

    domestic regional bruto,

    sejalan dengan kondisi

    nasional, dan

    meningkatkan dua kali lipat

    proporsinya di Negara

    kurang berkembang

    Proporsi industri kecil

    dengan pinjaman atau

    kredit

    Proporsi industri kecil dengan

    pinjaman atau kredit

    diperoleh dengan membagi

    jumlah industri kecil dibagi

    dengan jumlah industri kecil

    yang mendapatkan akses

    pinjaman atau kredit yang

    dikalikan dengan 100 persen.

    3.6 Penentuan Isu-isu Strategis

    Setelah melalui tahapan identifikasi permasalahan pelayanan Dinas

    Perindustrian Kota Palembang, telaahan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

    Kepala Daerah, serta telahaan SDGs maka perumusan isu-isu strategis Dinas

    Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 – 2023 dapat dilakukan. Perumusan

    isu-isu strategis berorientasi pada penyelenggaraan pelayanan Dinas

    Perindustrian Kota Palembang untuk lima tahun yang akan datang. Isu dapat

    ditentukan dari permasalahan eksisting/akan terjadi selama periode perencanaan

    atau potensi yang belum dikelola dengan baik. Permasalahan dan potensi yang

    dijadikan isu strategis adalah yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja

    pembangunan daerah.

  • Dari hasil evaluasi capaian kinerja Dinas Perindustrian Kota Palembang dan

    identifikasi permasalahan dapat disimpulkan bahwa masih banyak masalah

    pembangunan yang belum terselesaikan disebabkan oleh belum optimalnya

    pengelolaan perencanaan, pengendalian, evaluasi pembangunan di lingkungan

    Pemerintah Kota Palembang. Sedangkan tugas utama Dinas Perindustrian Kota

    Palembang adalah membuat perencanaan pembangunan yang dapat mengatasi

    permasalahan di lingkungan Pemerintah Kota Palembang demi kemakmuran dan

    kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, masih rendahnya kualitas pengelolaan

    pembangunan di Kota Palembang menjadi isu yang harus dijawab Dinas

    Perindustrian Kota Palembang dalam periode lima tahun yang akan datang.

    Cakupan pengelolaan pembangunan yaitu dari perencanaan, pengendalian, dan

    evaluasi terhadap kebijakan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil capaian

    pembangunan. Dengan demikian, Dinas Perindustrian Kota Palembang harus

    meningkatkan kualitas pengelolaan pembangunan untuk menyelesaikan berbagai

    permasalahan kota yang tertuang dalam visi dan misi kepala daerah.

    Pengelolaan pembangunan erat kaitannya dengan pelaksanaan penelitian

    dan pengembangan di bidang IPTEK. Proses pengambilan kebijakan,

    pengendalian, dan evaluasi pembangunan membutuhkan dasar yang kuat, salah

    satunya yaitu hasil penelitian. Dinas Perindustrian membutuhkan alat untuk

    menentukan prioritas pembangunan yang butuh segera diselesaikan dan memiliki

    dampak yang luas terhadap masyarakat, pemerintah pusat, dan provinsi tetangga.

    Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan pelayanan

    Perangkat Daerah, visi dan misi kepala daerah, Renstra Kementerian/Lembaga,

    dan Tujuan TPB/SDGs maka dirumuskan isu-isu strategis Dinas Perindustrian

    Kota Palembang untuk 5 (lima) tahun ke depan sebagai berikut :

  • 1) Mendukung pencapaian visi dan misi kepala daerah;

    2) Mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG’s

    3) Mendukung terhadap program Pengentasan Kemiskinan

    4) Mendukung implementasi Gender ke dalam program/kegiatan OPD guna

    meningkatkan partisipasi gender dalam pembangunan industri Kota

    Palembang.

    Dari isu-isu strategis di atas, permasalahan yang dihadapi di Dinas Perindustrian

    Kota Palembang adalah :

    1) Rendahnya keterampilan dalam produktivitas dan penguasaan teknologi IKM

    2) Belum optimalnya diversifikasi produk

    3) Data industry yang belum digitalisasi

    4) Tingkat daya saing tinggi serta kualitas produksi yang berstandarisasi dan

    lemahnya pemasaran produk

    5) Kurangnya penataan sentra-sentra industri.

    Dengan pemecahan permasalahan sebagai berikut :

    1) Peningkatan kemampuan IKM dalam pemanfaatan teknologi

    2) Peningkatan kemampuan dengan pelatihan untuk diversifikasi produk

    3) Penyediaan aplikasi yang mudah diakses IKM dan masyarakat

    4) Peningkatan promosi dan jaringan pemasaran

    5) Pembangunan sentra-sentra industri.

  • BAB IV

    TUJUAN DAN SASARAN

    Isu-isu strategis yang telah ditetapkan dalam Bab III merupakan dasar untuk

    menentukan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perindustrian . Seluruh

    isu harus terjawab dalam tujuan, kondisi apa yang akan dicapai/dihasilkan dalam

    jangka waktu lima tahun yang akan datang. Tujuan dan sasaran merupakan cita-

    cita Dinas Perindustrian , melalui berbagai upaya yang akan dilakukan selama lima

    tahun untuk menciptakan kondisi yang diinginkan.

    Dengan demikian, tujuan dan sasaran Renstra Dinas Perindustrian

    berfungsi untuk menentukan arah kerja Dinas Perindustrian lima tahun yang akan

    datang. Setiap langkah kerja yang dilakukan oleh setiap unsur Dinas Perindustrian

    harus mempedomani tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

    4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perindustrian

    Kota Palembang

    Keselarasan antara dokumen Renstra SKPD dengan RPJMD penting

    karena pencapaian RPJMD ditunjang oleh kinerja setiap SKPD. Tujuan jangka

    menengah Dinas Perindustrian mendukung Misi ke-4 RPJMD.

  • Gambar 4.1

    Keterkaitan Tujuan Renstra Dinas Perindustrian dengan RPJMD 2018 - 2023

    VISI RPJMD “PALEMBANG EMAS DARUSALAM 2023”

    MISI ke-4 RPJMD

    Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta

    berdaya saing tinggi .

    Tujuan Renstra 2

    Meningkatnya produktivitas industri yang berdaya saing

    MISI ke- 2 RPJMD

    Mewujudkan masyarakat yang religious, berbudaya, beretika, melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh

    pemerintahan yang bersih, berwibawa dan professional.

    Tujuan Renstra 1

    Mewujudkan pelayanan prima

  • Tabel 4.1

    Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

    Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

    Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/

    Sasaran

    Target Kinerja Tujuan/Sasaran/ pada

    Tahun Ke-

    2019

    2020

    2021

    2022

    2023

    Meningkatnya

    Produktivitas

    Industri yang

    Berdaya Saing

    Terwujudnya

    Industri Kecil dan

    Menengah yang

    Semakin Tumbuh

    dan Berkembang

    1. Pertumbuhan Industri

    Kecil dan Menengah

    6.20%

    6.25%

    6.30%

    6.35%

    6.40%

    2. Cakupan Bina

    Kelompok Pengrajin

    60%

    62%

    64%

    66%

    68%

    3. Jumlah

    Pengembangan

    Sentra IKM

    11

    Sentra

    12

    Sentra

    13

    Sentra

    14

    Sentra

    15

    sentra

  • BAB V

    STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Demi terwujudnya tujuan dan sasaran organisasi diperlukan penentuan

    strategi yang selanjutnya diterjemahkan secara bertahap ke dalam arah kebijakan.

    Strategi dan arah kebijakan menjadi prioritas layanan yang harus diselenggarakan,

    sebagai upaya untuk mencapai tujuan lima tahun kedepan. Dengan demikian,

    strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif

    untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian Kota Palembang.

    Dengan memerhatikan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota

    Pemerintah Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 serta untuk mewujudkan Tujuan

    dan Sasaran Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun 2018 - 2023, maka

    dirumuskan strategi dan kebijakan.

    Adapun hubungan antara tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan

    Dinas Perindustrian Kota Palembang 2018 - 2023 dapat dilihat pada Gambar 5.1.

  • Gambar 5.1

    Hubungan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan

    Dinas Perindustrian Kota Palembang 2018 – 2023

    Penjelasan secara rinci masing-masing strategi dan arah kebijakan untuk

    setiap sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

    tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan, secara ringkas ditampilkan pada

    Tabel 5.1.

    Tujuan 2: Mewujudkan Pelayanan Prima

    Strategi #1

    Pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan inovasi dan daya

    saing

    Fasilitasi dan kerjasama dengan mitra dan pihak swasta

    Peningkatan pembinaan dan pengawasan terhadap IKM

    Strategi #2

    Meningkatkan pelayanan terhadap IKM

    Strategi #3

    Meningkatkan kapasitas kelembagaan Dinas Perindustrian

    Tujuan 1: Meningkatnya Produktivitas Industri yang Berdaya

    Saing

    Sasaran 1:

    Terwujudnya Industri Kecil dan Menengah yang semakin

    Tumbuh dan Berkembang

    Sasaran 2:

    Terwujudnya

    Kepuasan

    Masyarakat atas

    Pelayanan PD

  • Tabel 5.1.

    Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan, dan Program PD

    No Tujuan/Sasaran Strategi Arah Kebijakan Program PD

    Meningkatnya produktivitas industri yang berdaya saing

    1.

    Terwujudnya industri kecil dan menengah yang semakin tumbuh dan berkembang

    1. Pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan inovasi dan daya saing produk IKM

    2. Fasilitasi dan kerjasama dengan mitra dan pihak swasta

    3. Peningkatan pembinaan dan pengawasan terhadap IKM

    Pembinaan melalui pelatihan, sosialisasi, workshop, dan bimtek

    Fasilitasi pelayanan standarisasi

    Pelaksanaan koordinasi pengawasan produk IKM

    Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi

    Pembinaan melalui promosi dan pemasaran produk

    Pelaksanaan monitoring pada IKM

    Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

    Pembinaan melalui pelatihan dan pemanfaatan teknologi tepat guna

    Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

    Pembinaan melalui Sosialisasi Kebijakan mengenai IKM

    Penataan Struktur Industri

    Perencanaan dan

    pengembangan Sentra

    Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

  • No Tujuan/Sasaran Strategi Arah Kebijakan Program PD

    Mewujudkan Pelayanan Prima

    2.

    Terpenuhinya kepuasan masyarakat atas pelayanan Perangkat Daerah

    AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

    Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Ketersediaan Sarana dan Prasarana

    Peningkatan Disiplin

    Aparatur

    Dokumen perencanaan

    dan Pelaporan yang

    disusun tepat waktu

    Peningkatan

    Pengembangan Sistem

    Pelaporan Kinerja dan

    Keuangan

  • BAB VI

    RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

    SERTA PENDANAAN INDIKATIF

    Strategi dan arah kebijakan jangka menengah memerlukan penjabaran

    berupa upaya-upaya dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

    setiap tahun. Penyusunan program mengacu kepada program yang tercantum

    dalam RPJMD Kota Palembang.

    Program merupakan penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam bentuk

    upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya

    yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas dan

    fungsi. Sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran renstra, program

    perangkat daerah mengacu kepada strategi dan arah kebijakan sebagaimana

    dapat dilihat pada Tabel 6.1.

    6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja

    Rumusan kebijakan yang tepat akan melahirkan program-program yang

    mampu menjawab berbagai permasalahan yang akan dihadapi oleh Dinas

    Perindustrian Kota Palembang dalam lima tahun mendatang. Setiap program

    memiliki fungsi dan karakter masing-masing, baik pada bidang yang sama maupun

    berbeda. Meskipun begitu, tujuan akhir dari pelaksanaan program akan mengarah

    pada penguatan peran Dinas Perindustrian Kota Palembang dalam rangka

    mewujudkan visi dan misi Daerah Kota Palembang.

    Berdasarkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan ditentukan program

    dan kegiatan beserta indikator kinerja masing-masing program dan kegiatan.

  • Selanjutnya program dan kegiatan yang tercantum dalam rencana strategis ini

    akan dilaksanakanselama lima tahun sesuai dengan periode masa berlaku renstra.

    Sedangkan tahun 2018-2023 menggunakan sebanyak 10 program yang

    terdiri dari :

    1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

    2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    3. Peningkatan Disiplin Aparatur

    4. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

    5. Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

    6. Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

    7. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

    8. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

    9. Penataan Struktur Industri

    10. Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

    Rincian lebih lanjut mengenai Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Target

    dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada Tabel 6.1.

  • Tabel 6.1

    Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

    Pendanaan Indikatif

    LAMPIRAN

  • BAB VII

    KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    Bidang urusan yang diemban Dinas Perindustrian adalah urusan pilihan

    bidang perindustrian. Kinerja penyelenggaraan bidang urusan merupakan

    ringkasan dari indicator kinerja yang telah dijabarkan pada bab-bab

    sebelumnya. Bagian ini bertujuan untuk menunjukkan keselarasan indikator

    renstra dengan indikator kinerja program yang telah ditetapkan dalam RPJMD.

    Ukuran kinerja merupakan instrumen pertanggungjawaban keberhasilan

    atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian. Selain itu,

    instrumen tersebut juga akan digunakan sebagai sarana pengendalian dan

    evaluasi kinerja Dinas Perindustrian dalam rangka memperbaiki kelemahan dan

    menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Indikator kinerja dalam dokumen

    Renstra ini menjadi ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan

    tingkat pencapaian kinerja eselon II, III dan IV Dinas Perindustrian.

    Indikator Kinerja Dinas Perindustrian Kota Palembang yang ditampilkan

    pada bab ini adalah indikator yang telah melalui proses penelaahan visi, misi,

    tujuan, sasaran, sampai dengan arah kebijakan RPJMD dan Renstra. Hal ini

    sebagai perwujudan komitmen Dinas Perindustrian untuk mendukung pencapaian

    tujuan dan sasaran RPJMD selama lima tahun ke depan.

    Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian Kota Palembang yang

    akan dicapai lima tahun mendatang dapat dilhat pada Tabel 7.1. Indikator ini

    menjadi tolok ukur keberhasilan Dinas Perindustrian dalam mencapai

    sasaran dan tujuan Renstra Tahun 2018 - 2023.

  • Tabel 7.1

    Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian Kota Palembang 2019 – 2023

    No

    Sasaran Indikator

    Sasaran

    Target Kinerja Tujuan/Sasaran

    2019

    2020

    2021

    2022

    2023

    1.

    Terwujudnya industri

    kecil dan menengah

    yang semakin

    tumbuh dan

    berkembang

    Pertumbuhan

    Industri Kecil

    dan Menengah

    6,20%

    6,25%

    6,30%

    6,35%

    6,40%

    Cakupan Bina

    Kelompok

    Pengrajin

    60%

    62%

    64%

    66%

    68%

    Jumlah

    Pengembangan

    Sentra IKM

    11

    sentra

    12

    sentra

    13

    sentra

    14

    sentra

    15

    sentra

    Sedangkan, indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

    kinerja eselon III selama lima tahun mendatang dapat dilihat pada Tabel 7.2.

    Seluruh indikator yang ditampilkan dalam tabel di bawah ini merupakan

    indikator program yang termuat dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 -

    2023.

  • Tabel 7.2

    Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan

    dan Sasaran RPJMD

    No

    Indikator

    Target Capaian Setiap Tahun

    2019

    2020

    2021

    2022

    2023

    1.

    Pertumbuhan Industri Kecil

    dan Menengah

    6,20%

    6,25%

    6,30%

    6,35%

    6,40%

  • BAB VIII

    PENUTUP

    Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian Kota Palembang Tahun

    2018-2023 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang memiliki

    kedudukan sangat penting dalam pengembangan perencanaan, koordinasi dan

    pengendalian pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan, memberikan

    arah, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan

    pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian Kota

    Palembang. Renstra tersebut menjabarkan pokok-pokok pikiran dan perencanaan

    yang termaktub pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) Kota Palembang 2018-2023. Hal ini sesuai dengan tujuan disusunnya

    Renstra Dinas Perindustrian yaitu untuk mendukung tercapainya visi dan misi

    Pemerintah Kota Palembang.

    Dokumen ini juga berfungsi sebagai acuan kerja dan ukuran keberhasilan

    kinerja Dinas Perindustrian Kota Palembang. Sehingga, renstra merupakan dasar

    penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan evaluasi kinerja Dinas Perindustrian

    tahun 2018 - 2023.

    Demi tercapainya tujuan jangka menengah Dinas Perindustrian, maka

    harus dilakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi terhadap rencana,

    pelaksanaan, dan hasil kinerja Renstra Dinas Perindustrian Kota Palembang

    Tahun 2018 - 2023.

  • Visi Renstra :

    target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Mewujudkan Pelayanan Prima

    Terpenuhinya Kepuasan Masyarakat Atas Layanan Perangkat Daerah

    Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Atas Layanan Perangkat Daerah (Indeks)

    100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

    1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Tingkat Ketersediaan Layanan Administrasi Perkantoran ()

    100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 -

    Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah lembar materai (lembar)

    300.00 700.00 800.00 900.00 1,200.00 9,200,000

    Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

    Jumlah rekening telepon, internet, air, listrik dan TV kabel (rekening)

    60.00 60.00 60.00 60.00 60.00 1,038,720,000

    Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

    Jumlah kendaraan dalam penyediaan jasa jaminan barang milik daerah (unit kendaraan)

    - .00 3.00 3.00 3.00 3.00 54,230,000

    Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

    Jumlah kendaraan dalam penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional (kendaraan)

    15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 99,495,000

    Penyediaan jasa administrasi keuangan

    Jumlah orang dalam penyediaan jasa administrasi keuangan (orang)

    30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 1,009,800,000

    Penyediaan jasa kebersihan kantor Jumlah orang kebersihan kantor (orang)

    5.00 7.00 7.00 7.00 7.00 292,580,000

    Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

    Jumlah jenis peralatan kerja yang diperbaiki (jenis)

    10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 96,000,000

    Penyediaan alat tulis kantor Jumlah orang yang membutuhkan ATK (orang)

    55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 411,200,000

    Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

    Jumlah jenis penyediaan barang cetakan dan lembar penggandaan (jenis cetakan)

    15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 261,000,000

    Tabel 6.1Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

    Dinas PerindustrianTahun 2019-2023

    PALEMBANG EMAS DARUSSALAM TAHUN 2023

    2019 2020 2021 2022 2023Kondisi Kinerja pada akhir periode

    Renstra SKPDNo Tujuan RenstraSasaran Renstra

    Indikator Sasaran Renstra

    Kode Rekening Program dan Kegiatan Renstra

    Indikator Kinerja

    Program (Outcome)

    dan Kegiatan (Output)

    Data Capaian pada Tahun

    Awal Perencanaan

    Unit Kerja SKPD Penang-

    gungjawabLokasi

    1,552,401,000 1,790,860,000 1,870,535,000 2,059,290,000 2,151,560,000

    Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

    156,720,000 203,000,000 215,000,000 226,000,000 238,000,000

    1,500,000 1,700,000 1,800,000 2,000,000 2,200,000

    18,000,000 18,900,000 19,845,000 20,850,000 21,900,000

    - 12,500,000 13,230,000 13,900,000 14,600,000

    48,000,000 56,700,000 59,600,000 62,580,000 65,700,000

    168,360,000 180,360,000 200,360,000 220,360,000 240,360,000

    79,200,000 80,000,000 82,000,000 84,000,000 86,000,000

    15,000,000 17,000,000 19,000,000 21,000,000 24,000,000

    46,000,000 50,000,000 52,000,000 55,000,000 58,000,000

  • Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

    Jumlah jenis penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor (jenis)

    10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 33,500,000

    Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

    Jumlah jenis penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor (jenis)

    17.00 20.00 20.00 20.00 20.00 822,200,000

    Penyediaan peralatan rumah tangga Jumlah jenis penyediaan peralatan rumah tangga kantor (jenis)

    10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 33,500,000

    Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

    Jumlah jenis surat kabar/majalah yang dibutuhkan (jenis)

    6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 23,400,000

    Penyediaan makanan dan minuman Jumlah kotak makan dan minum rapat, tamu, dan kegiatan senam yang dibutuhkan (kotak)

    4,380.00 4,380.00 4,380.00 4,380.00 4,380.00 415,700,000

    Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

    Jumlah kali rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah (kali)

    45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 2,158,421,000

    Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah

    Jumlah kali rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah (kali)

    50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 17,500,000

    Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap

    Jumlah orang tenaga pegawai tidak tetap (orang)

    16.00 19.00 21.00 23.00 25.00 2,648,200,000

    2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    Tingkat Kelengkapan Sarana dan Prasarana Aparatur ()

    100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 -

    pengadaan Kendaraan dinas/operasional

    Jumlah pengadaan kendaraan dinas/operasional (unit)

    2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 291,000,000

    Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

    Jumlah gedung dalam pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor (gedung