Rencana Strategis Prodi Skep

36
2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#% Hal | 1 RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN (STIKKU) TAHUN 2010 – 2015 I. PENDAHULUAN Keperawatan di Indonesia sedang dalam perkembangan yang pesat dari vokasi menuju ke arah profesi sehingga perlu penataan kembali terhadap seluruh komponen sistem keperawatan. Pendidikan sebagai entry point dalam proses perubahan profesi keperawatan, harus berjalan sesuai dengan kaidah keprofesian dan keilmuan. Untuk itu program pendidikan profesi yang dilakukan institusi pendidikan tinggi keperawat harus berisi rancangan program yang sesuai dengan pengembangan profesi keperawatan dan kebutuhan stakeholders saat ini melalui seluruh proses pembelajaran (perkuliahan, laboratorium maupun praktek klinik keperawatan). Institusi pendidikan tinggi keperawatan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidang keperawatan. Karena itu institusi pendidikan tinggi keperawatan harus memenuhi standar penyelenggaraan pendidikan baik program akademik maupun profesi dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran klinik (program profesi) sebagai tahap akhir penyelenggaraan pendidikan profesional keperawatan disiapkan sebagai proses adaptasi bagi peserta didik untuk sampai pada perawat professional dalam menjalankan 4 (empat) peran utama perawat, yaitu perawat pelaksana, perawat pengelola, perawat pendidik, dan perawat peneliti. A. Kualifikasi Perawat yang Dibutuhkan di Masa Depan Dalam era globalisasi dengan disepakatinya pasar bebas ASEAN (AFTA) tahun 2003 dan APEC tahun 2010, profesi keperawatan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan standar global. Asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, karena tenaga keperawatan berada di tatanan pelayanan

description

renstra

Transcript of Rencana Strategis Prodi Skep

Page 1: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 1

RENCANA STRATEGISPROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN (STIKKU)TAHUN 2010 – 2015

I. PENDAHULUAN

Keperawatan di Indonesia sedang dalam perkembangan yang pesat dari

vokasi menuju ke arah profesi sehingga perlu penataan kembali terhadap

seluruh komponen sistem keperawatan. Pendidikan sebagai entry point dalam

proses perubahan profesi keperawatan, harus berjalan sesuai dengan kaidah

keprofesian dan keilmuan. Untuk itu program pendidikan profesi yang

dilakukan institusi pendidikan tinggi keperawat harus berisi rancangan

program yang sesuai dengan pengembangan profesi keperawatan dan

kebutuhan stakeholders saat ini melalui seluruh proses pembelajaran

(perkuliahan, laboratorium maupun praktek klinik keperawatan).

Institusi pendidikan tinggi keperawatan dimaksudkan untuk

menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidang keperawatan. Karena itu

institusi pendidikan tinggi keperawatan harus memenuhi standar

penyelenggaraan pendidikan baik program akademik maupun profesi dalam

proses pembelajarannya. Pembelajaran klinik (program profesi) sebagai tahap

akhir penyelenggaraan pendidikan profesional keperawatan disiapkan sebagai

proses adaptasi bagi peserta didik untuk sampai pada perawat professional

dalam menjalankan 4 (empat) peran utama perawat, yaitu perawat pelaksana,

perawat pengelola, perawat pendidik, dan perawat peneliti.

A. Kualifikasi Perawat yang Dibutuhkan di Masa Depan

Dalam era globalisasi dengan disepakatinya pasar bebas ASEAN (AFTA)

tahun 2003 dan APEC tahun 2010, profesi keperawatan dituntut untuk

mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan standar global.

Asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan, karena tenaga keperawatan berada di tatanan pelayanan

Page 2: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 2

kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien.

Oleh karena itu perawat perlu mengetahui dan memahami tentang

paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai

perawat profesional.

Banyak negara di dunia di antaranya termasuk Amerika Serikat,

Kanada, Eropa, Australia, Arab Saudi, Kuwait dan negara-negara Timur

Tengah lainnya yang membutuhkan tenaga perawat untuk mendukung

pelayanan kesehatan di negaranya. Namun kenyataannya hanya sedikit

sekali (kurang dari 1%) dari tenaga perawat Indonesia yang bisa menembus

pasar dunia sebagai tenaga profesional dikarenakan kurangnya skill yang

berstandar internasional, kemampuan berbahasa, dan minimnya

pengetahuan tentang budaya-budaya negara tujuan.

Pada review penelitian oleh Magnusdottir (2005), penelitian Yi &

Jezewski (2000) tentang penyesuaian diri 12 Perawat Korea yang bekerja di

rumah sakit di Amerika Serikat melaporkan bahwa pada 2-3 tahun pertama

mereka bekerja ditandai dengan usaha mengurangi stres psikologis,

mengatasi kendala bahasa, dan menyesuaikan diri dengan praktek

keperawatan di USA. Kemudian pada 5 - 10 tahun kemudian ditandai

dengan belajar mengadopsi strategi penyelesaian masalah menurut

budaya AS dan memelihara hubungan interpersonal. Mereka yang berhasil

dalam proses tersebut dilaporkan merasa puas. Kendala-kendala di atas

merupakan tantangan bagi perawat Indonesia untuk menunjukkan

kemampuannya dalam upaya memenangkan persaingan di tingkat global.

B. Gambaran Kebutuhan Perawat Masa Depan

Berdasarkan data yang dipublikasikan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa

Barat dalam website-nya (www.dinkes-jabar.go.id) sampai dengan akhir

Tahun 2007, terdapat 419 orang perawat/bidan yang bekerja sebagai

tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan, 5.598 orang

perawat/bidan yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di Rumah Sakit,

Page 3: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 3

15.252 orang perawat/bidan yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di

Puskesmas, dan 791 orang perawat/bidan yang bekerja sebagai tenaga

kesehatan di sarana kesehatan lainnya. Data ini secara khusus tidak

menyebut perawat saja karena sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.

32 Tahun 1996, perawat dan bidan sama-sama termasuk dalam tenaga

kesehatan kategori tenaga keperawatan. Dengan demikian data tersebut

tidak memisahkan antara perawat dan bidan yang ada di Jawa Barat.

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan salah satu sasaran

programnya adalah meningkatnya jumlah, jenis dan penyebaran tenaga

kesehatan termasuk SDM kesehatan sesuai standar. Untuk mencapai

sasaran tersebut diukur dengan menggunakan indikator rasio pasien rawat

inap dan rawat jalan dengan perawat. Rasio tersebut pada tahun 2009

ditetapkan sebesar 75% dan terus ditingkatkan hingga tercapai 100% pada

tahun 2013. Dengan demikian rata-rata keterserapan tenaga perawat pada

setiap tahunnya adalah 5% dari keseluruhan tenaga kesehatan yang ada di

Jawa Barat.

Bahkan berdasarkan data terakhir (2009) menunjukkan bahwa sampai

dengan akhir tahun 2008, jumlah perawat yang masih dibutuhkan untuk

mengisi kekosongan tenaga perawat di Puskesmas di Jawa Barat sehingga

minimal terdiri dari 7 orang mencapai 1.235 orang. Hal ini berarti bahwa ke

depan akan terus dilakukan rekrutmen tenaga perawat baru (CPNS) untuk

ditempatkan di beberapa Puskesmas di wilayah Jawa Barat. Dengan

demikian setelah dihitung kekurangan tenaga perawat di Puskesmas dan

Desa sampai dengan akhir Tahun 2008 adalah sebanyak 1.972 orang.

Selain pasar dalam negeri, kebutuhan tenaga perawat profesional di

luar negeri juga tak kalah banyaknya. Publikasi Pikiran Rakyat (2006)

mengemukakan bahwa jumlah kebutuhan perawat di seluruh dunia

mencapai 2 juta orang per tahun.

Page 4: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 4

Beberapa tahun terakhir ini, pengiriman tenaga kesehatan Indonesia

ke luar negeri, khususnya perawat, menjadi perbincangan yang cukup

hangat di berbagai kalangan. Di tengah semakin meningkatnya jumlah

pengangguran terdidik dari tahun ke tahun, tentu merupakan hal yang

melegakan bahwa perawat dari Indonesia dilaporkan berpeluang bekerja di

Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Benua Eropa (Inggris, Belanda,

Norwegia), Timur Tengah (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait) dan

kawasan Asia Tenggara (Singapura, Malaysia). Jumlah permintaan berkisar

antara 30 orang sampai dengan tidak terbatas (BPPSDMK, 2007).

Kekurangan perawat di dalam negeri merupakan alasan utama negara-

negara tersebut untuk menerima tenaga dari luar negeri. Di AS, misalnya,

pada 2005 mengalami kekurangan 150.000 perawat, pada 2010 jumlah

tersebut menjadi 275.000, pada 2015 sejumlah 507.000, dan pada 2020

menjadi 808.000 perawat. Namun demikian, kekurangan tersebut

menyebabkan mereka lebih berfokus pada bagaimana menghasilkan

perawat yang lebih banyak, bukan untuk mencetak perawat yang

berpendidikan lebih baik (Bartels JE, 2005).

Di Indonesia, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan (BPPSDM Kesehatan) melaporkan bahwa jumlah

terbesar Tenaga Kesehatan Profesional Indonesia (TKPI) yang telah bekerja

di luar negeri mulai 1989 sampai dengan 2003 adalah perawat (97.48% dari

total sebanyak 2494 orang). Meskipun jumlah perawat yang bekerja di luar

negeri menempati persentase terbesar dibandingkan tenaga kesehatan

yang lain, masih terdapat beberapa poin penting yang perlu menjadi

perhatian dan ditanggulangi mulai dari saat ini.

Dari beberapa laporan diketahui bahwa kendala utama yang dihadapi

oleh para perawat Indonesia adalah kemampuan berbahasa Inggris dan

keterampilan yang masih kurang. Berkenaan dengan ketrampilan perawat

Indonesia yang masih kurang, terlihat dari segi skoring NCLEX (National

Page 5: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 5

Council Licensure Examination) yang masih rendah. Ujian NCLEX sendiri

merupakan prasyarat perawat Indonesia untuk dapat bekerja di luar

negeri. Sebagai gambaran, skor yang diperoleh perawat Indonesia adalah

angka 40. Padahal skoring yang dibutuhkan untuk bekerja di Eropa antara

50 sampai 70 dan di AS antara 70 sampai 80 (Pusdiknakes, 2007).

Berdasarkan blueprint kebijakan perencanaan dan pendayagunaan

sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Indonesia yang dipublikasikan

oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2008 menunjukkan bahwa

dalam rangka pelaksanaan Desa Siaga di seluruh wilayah Indonesia, sampai

dengan Desember 2005 rasio jumlah perawat per 100.000 penduduk di

Indonesia baru mencapai 128,74. Rasio yang diharapkan adalah 158 per

100.000 penduduk. Dengan demikian kebutuhan perawat pada tahun 2008

dan 2009 masing-masing berjumlah 336.030 orang dan 354.192 orang.

Sudah tentu jumlah ini masih bersifat estimatif seperti tercantum dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 1.1. Proyeksi Kebutuhan Perawat Berdasarkan BPPSDM Depkes RI

JenisTenaga

Indikatorper

100.000pnddk

Keb.tenaga

s.d. 2010

Jmltenaga

s.d. 2005

Rasiotahun2005

Pertnilai

rasio/Tahun

Kebutuhan Tenaga Kesehatan

2006 2007 2008 2009

Bidan 40 94.376 73.201 33,18 1,36 77.241 81.376 85.609 89.942

Perawat 158 372.783 284.039 128,74 5,85 300.962 318.290 336.030 354.192Sumber: Badan Pengembangan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Depkes RI (2005)

C. Perkembangan Institusi Pendidikan Ners di Indonesia

Salah satu determinan penting upaya peningkatan kualitas sumber

daya manusia di bidang keperawatan di Indonesia adalah eksistensi

institusi pendidikan penyelenggara pendidikan keperawatan profesional di

yang ada Indonesia saat ini.

Page 6: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 6

Peter Drucker mengungkapkan bahwa abad 21 ini adalah abad

masyarakat yang berbasis pengetahuan (knowledge-based society), dimana

terjadi proses globalisasi, manusia baik secara individu maupun masyarakat

menjadi semakin terkait dan terhubungkan satu sama lain dalam semua

aspek kehidupannya: sosio-kultural, bisnis-ekonomikal, ideo-politikal, sains-

teknologikal, dan bio-ekologikal. Alam abad 21 memiliki beberapa

karakteristik, yaitu: (1) setiap saat akan terjadi turbulensi perubahan dan

perubahan akan berlangsung dengan laju akseleratif, (2) terjadi kompetisi

jenis baru yang amat kompleks (hypercompetition), (3) aktivitas bisnis

semakin mengglobal dan bersifat trans-nasional, (4) aliran uang dan modal

tanpa batas dan akan berlangsung semakin besar, dan (5) bisnis semakin

didominasi oleh sektor jasa.

Dalam kondisi demikian, maka “belajar” adalah kunci untuk bertahan

hidup (survival), karena dari proses belajar inilah orang dituntut untuk

senantiasa rendah hati dan menyadari bahwa seseorang tak bisa terlepas

dari orang lain karena ketidaksempurnaan yang dimilikinya. Setiap orang

maupun masyarakat harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, harus

gesit bermitra, beraliansi, dan bekolaborasi, harus berinvestasi lebih

banyak pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), harus semakin

kreatif dan inovatif, dan harus semakin serius membina sistem dan budaya

melayani.

Belajar sepanjang hayat (longlife learning) adalah satu-satunya kunci

sukses menggapai masa depan. Belajar sebagai aktivitas untuk

meningkatkan pengertian atau kesadaran kita tentang diri sendiri (self-

awareness), dunia sekitar (cosmo-awareness), tentang Tuhan (theo-

awareness) serta relasi ketiganya (relationship-awareness) ke tingkat yang

lebih dalam atau lebih tinggi, dibutuhkan sebagai instrumen untuk

mencapai kesuksesan, baik sukses survivatif, sukses inovatif, maupun

sukses kualitatif. Karena itu dengan argumen tersebut boleh dikatakan

Page 7: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 7

bahwa hakikat menuju sukses masa depan adalah membangun manusia

pembelajar (on becoming a learner). Pembelajaran (learning) merupakan

proses panjang yang berorientasi pada pemberdayaan diri, transformasi

organisasi dan masyarakat.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menjadi penting perannya

manakala tantangan abad 21 di atas telah menjadi sesuatu yang “nyata”

dihadapan kita. Sampai saat ini sistem perProgram Studian di Indonesia

masih sangat jauh tertinggal dalam hal tingkat responsivitasnya terhadap

berbagai inovasi yang terus berkembang. Program Studi masih didisain

menjadi tempat belajar yang sarat dengan stressor psikologis bagi para

mahasiswanya, sehingga proses pembelajaran tidak dapat berlangsung

efektif. Pantaslah apabila kemudian bahwa kualitas output pendidikan di

Indonesia masih jauh di bawah standar yang diharapkan dan hasil yang

memuaskan. Ir. Johannes Oentoro, Ph.D, Rektor Universitas Pelita Harapan

Jakarta, mengungkapkan bahwa kegagalan di Indonesia secara nasional

disebabkan karena kegagalan dalam manajemen kepemimpinan dan

metodologi pengajaran. Termasuk di dalam metodologi pengajaran itu

adalah kurikulum dan cara belajar mahasiswa aktif (Kompas, 27 Maret

2002, hal. 9). Tergerak oleh latar belakang itulah, maka Program Studi S1

Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU)

memerlukan sebuah Rencana Stratejik sebagai guideline atau pedoman

pengembangan Program Studi di masa yang akan datang.

Rencana Strategis Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU) merupakan kumpulan konsep,

prosedur, dan alat-alat yang dimaksudkan untuk membantu pihak

manajemen dan pimpinan Program Studi dalam melaksanakan tugas-

tugasnya sebagai upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan dan

tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana

penyelenggaraan pendidikan di Program Studi akan dijalankan dan

Page 8: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 8

mengapa Program Studi melaksanakan hal tersebut. Dengan demikian

Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama periode waktu 1 – 5 tahun dengan

memperhitungkan berbagai potensi, peluang, dan kendala yang ada atau

mungkin timbul. Dengan begitu Rencana Strategis ini akan mengandung

visi, misi, tujuan/sasaran, dan program yang spesifik, dapat diukur, dapat

dicapai/dilaksanakan, realistis, dan berorientasi pada waktu, serta mampu

mengantisipasi berbagai tantangan dan perubahan di masa depan. Melalui

penyusunan Rencana Strategis maka pengukuran kinerja Program Studi

dan evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja Program

Studi yang sangat penting sebagai dasar bagi pengembangan Program

Studi ini di masa yang akan datang.

II. KONDISI DAN POTENSI PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

A. KONDISI UMUM

1. Eligibilitas

STIKes Kuningan atau kemudian dikenal dengan nama STIKKU

mendapatkan ijin pendirian dan ijin operasional penyelenggaraan

program studi dari Departemen Pendidikan Nasional melalui Surat

Keputusan Mendiknas Nomor 278/D/O/2006 tanggal 22 Desember 2006

setelah mendapatkan berbagai rekomendasi sebagai berikut:

a. Surat Bupati Kuningan Nomor 421.4/1554/UM, tentang rekomendasi

dan dukungan terhadap pendirian STIKKU oleh YPBHK.

b. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Nomor 421.4/9203-SDK,

tentang rekomendasi pendirian STIKKU dengan 2 (dua) Program Studi

yaitu: Program Studi Diploma III Kebidanman dan S1 Keperawatan.

c. BPPPSDM Departemen Kesehatan RI Nomor HK.03.2.4.1.04634

tentang pemberian pertimbangan untuk penyelenggaraan Program

Studi Diploma III Kebidanan dan Nomor HK.03.2.4.1.04635 tentang

Page 9: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 9

pemberian pertimbangan dan penyelenggaraan Program Studi S1

Keperawatan.

d. Rekomendasi Pengurus Pusat PPNI Nomor 70/PP-PPNI/XI/2006

tentang pertimbangan pembukaan Program Studi Ilmu Keperawatan

(PSIK).

Berdasarkan dasar hukum tersebut, pada tahap awal STIKKU

menyelenggarakan 2 (dua) Program Studi yaitu Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan dan Program Studi D-III Kebidanan.

Selama proses penyelenggaraannya, STIKKU senantiasa menganut

prinsip taat asas terhadap berbagai peraturan perundang-undangan

yang berlaku, khususnya dalam tata kelola penyelenggaraan pendidikan

tinggi di Indonesia. STIKKU tidak pernah menyelenggarakan kelas jauh

atau program pendidikan jarak jauh, karena disadari bahwa tindakan itu

sangat bertentangan dengan asas kualitas dan akuntabilitas sebagai

bagian dari paradigma baru pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia.

Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 034/Dikti/Kep/2002,

setiap Program Studi di STIKKU juga menyerahkan laporan Evaluasi

Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) pada setiap akhir

semester sebagai syarat utama untuk mendapatkan Perpanjangan Ijin

Operasional Penyelenggaraan Program Studi setiap 4 semester. Setelah

beroperasional 3 (tiga) semester, pada akhirnya Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan STIKKU juga telah mendapatkan Ijin Perpanjangan

Penyelenggaraan dari Dirjen Dikti dengan Nomor: 1159/D/TK/IV/2009

tanggal 23 Pebruari 2009 untuk Program Studi S1 Ilmu Keperawatan.

2. Sarana dan Prasarana

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU merupakan bagian

integral dari STIKKU sehingga eksistensinya sangat bergantung pada

perkembangan atau perubahan yang terjadi di institusi induknya yaitu

Page 10: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 10

STIKKU. Pada awal kelahirannya Desember 2006 sampai dengan Maret

2010, lokasi kampus STIKKU masih menempati kampus eks kompleks

SMA PGRI Kuningan yaitu di Jalan Pramuka No. 65 Kuningan pada lahan

seluar 1 Ha. Namun berkat kegigihan dan keseriusan Yayasan

Pendidikan Bhakti Husada Kuningan (YPBHK) untuk melaksanakan RIP-

nya secara konsisten, maka sejak dimulai pembangunannya pada bulan

Mei 2007 pada akhirnya dapat diselesaikan juga pembangunan Kampus

Baru STIKKU di atas luas lahan sekitar 4.000 m2 yang berlokasi di Jalan

Lingkar Kadugede No. 2 Kuningan dengan total biaya pembangunan fisik

5,6 milyar rupiah.

Berikut ini adalah beberapa tabel yang menggambarkan kondisi

sarana dan prasarana yang ada di STIKKU, khususnya Program Studi S1

Ilmu Keperawatan:

Tabel 2.1. Jumlah dan kondisi prasarana dan sarana penunjang di Kampus Baru STIKKU

No Jenis Sarana Jumlah(buah)

Kondisi

1 Ruang kelas (belajar)Keperawatan

4 Baik

2 Ruang kelas (belajar) Kebidanan 6 Baik

3 Mini hospital (lab. Keperawatan) 3 3 ruang (7 x 8 m2)

4 Laboratorium Kebidanan 2 ANC, INC, PNC, KB

5 Laboratorium Biomedik 16 Laboratorium Bahasa 17 Perpustakaan 1 Baik

8 Ruang Program Studi (Dosen) 2 Baik

9 Ruang Bimbingan 1 Baik

10 Ruang Yayasan 1 Baik

11 Ruang BEM dan UKM 1 Cukup Baik

12 Ruang Unit Penjaminan Mutu 113 Ruang BAAK 114 Ruang BAUK 115 Ruang Kantin 1 Cukup Baik

16 Ruang Satpam 1 Cukup Baik

17 Toilet (WC) 12 3 rusak ringan

18 Ruang rapat kecil 1 Baik (ber-AC)

19 Ruang pertemuan besar 120 Gudang 1

Page 11: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 11

Tabel 2.2. Jumlah dan kondisi sarana pendukung PBM di STIKKUNo Jenis Fasilitas

PembelajaranJumlah Kualitas Keterangan

1 Overhead Projector(OHP)

4 Baik Jarang digunakan

2 LCD Projector 7 Baik Selalu digunakan

3 Screen 4 Baik Jarang digunakan

4 PC kelas 7 Baik Digunakan bersamaoleh 2 programstudi

5 PC Program Studi 4 Baik Digunakan masing-masing programstudi

6 Komputer (PC) 20 Baik Lab. KomputerSTIKKU

7 Whiteboard 10 Cukup Baik8 Perlengkapan

laboratoriumkeperawatan

khusus Baik Beberapa alatmasih dalam prosespemesanan (indent)

Tabel 2.3. Jumlah Koleksi Buku Keperawatan Perpustakaan STIKKUNo Jenis Sumber Belajar Jumlah Kualitas Keterangan1 Koleksi buku teks

keperawatan(berbahasa Inggris)

55 Baik

2 Koleksi buku tekskeperawatan(berbahasa Indonesia)

665 Baik

3 Koleksi VCDpembelajaran

24 Baik

4 Koleksi e-bookkeperawatan(berbahasa Inggris)

826 Baik

5 Koleksi jurnalkeperawatan

2 Baik Jurnal di luarkeperawatan ada 5

6 Koleksi referensi(skripsi)

11 Baik

Page 12: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 12

Tabel 2.4. Jumlah Koleksi Buku Keperawatan di Perpustakaan STIKKU Berdasarkan Bidang Ilmu Keperawatan

No Bidang Ilmu KeperawatanJumlah danSpesifikasi

Kondisi

1 Dasar Keperawatan (SainsKeperawatan, Anatomi,Fisiologi, Biokimia, Patofisiologi,Patologi, Mikrobiologi,Farmakologi, dll)

408 Baik

2 Keperawatan Dasar(Manajemen Keperawatan,Dokumentasi Keperawatan,Kebutuhan Dasar Manusia,Pendidikan Keperawatan,Komunikasi Terapeutik, KonsepDasar Keperawatan)

50 Baik

3 Keperawatan Medikal Bedah 30 Baik

4 Keperawatan Kritis & GawatDarurat

30 Baik

5 Keperawatan Maternitas 44 Baik

6 Keperawatan Anak 50 Baik

7 Keperawatan Jiwa 25 Baik

8 Keperawatan Komunitas,Keluarga dan Gerontik 45 Baik

9 Penunjang Keperawatan(Metodologi Riset, Biostatistika,Epidemiologi, Ilmu KesehatanMasyarakat, Ilmu Penyakit, dll)

85 Baik

10 Referensi (kamus, ensiklopedia,dll)

12 Baik

11 CD Pembelajaran 24 Baik

12 Koleksi e-book keperawatan 826 Baik

3.

B. KONDISI DINAMIS

1. Kondisi Mahasiswa

Mahasiswa merupakan aset berharga bagi keberlanjutan Program Studi.

Karena itu, sejak kelahirannya pada Desember Tahun 2006, Program

Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU langsung melakukan promosi ke

kantong-kantong sasaran calon mahasiswa yaitu ke seluruh SMA yang

Page 13: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 13

0

5

10

15

20

25

TA 2007/2008 TA 2008/2009 TA 2009/2010

Distribusi Mahasiswa PS S1 Ilmu Keperawatan BerdasarkanJenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

ada di wilayah III Cirebon. Sampai dengan Semester Genap Tahun

Akademik 2009/2010, kondisi mahasiswa Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan STIKKU bisa digambarkan sebagai berikut:

Adapun distribusi mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

STIKKU berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

0 50 100 150 200 250 300 350

Pendaftar

Registrasi

Aktif

Mutasi

DO

Pendaftar Registrasi Aktif Mutasi DOTA 2007/2008 44 25 23 2 0

TA 2008/2009 62 34 33 1 0

TA 2009/2010 64 35 35 0 0

TA 2010/2011 160 80 80 0 0

Page 14: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 14

Selanjutnya berikut ini disajikan distribusi mahasiswa Program Studi S1

Ilmu Keperawatan STIKKU berdasarkan pekerjaan orang tuanya:

2. Kondisi Lulusan

Sampai dengan Semester Genap Tahun Akademik 2010/2011, Program

Studi sudah meluluskan 10 orang lulusan dari Program Non-Reguler

yang keseluruhannya merupakan PNS yang tersebar di RSUD 45

Kuningan maupun Rumah Sakit Swasta lainnya di Kabupaten Kuningan

serta Puskesmas.

3. Kondisi SDM Tenaga Pendidik (Dosen)

Sesuai dengan syarat pendirian perguruan tinggi berdasarkan SK

Mendiknas No. 234/U/2000, maka pada saat awal pendirian STIKKU

kondisi SDM Dosen Tetap Program Studi adalah 6 orang dengan

kualifikasi akademik S1 (Ners). Namun demikian seiring dengan

perkembangan kebutuhan dan pertambahan jumlah mahasiswa, maka

sampai dengan Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 ini, jumlah

dosen tetap program studi sudah 11 orang dengan komposisi 9 orang

dosen tetap purna waktu dan 2 orang dosen tetap paruh waktu. Sesuai

dengan komitmen YPBHK terhadap implementasi UU No. 14 Tahun 2005

0

5

10

15

20

PNS TNI/POLRI PEG. SWASTA WIRASWASTA PETANI

Distribusi Mahasiswa PS S1 Ilmu Keperawatan STIKKUBerdasarkan Pekerjaan Orang Tua

TA 2007/2008 TA 2008/2009 TA 2009/2010

Page 15: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 15

0

2

4

6

8

10

12

S1 S2/Sp1 S3/Sp2

Distribusi Dosen Tetap dan Tidak Tetap Berdasarkan KualifikasiAkademik

Dosen Tetap Yayasan Dosen Tidak Tetap

tentang Guru dan Dosen, maka setiap tahunnya YPBHK memberikan

kesempatan kepada dosen tetap untuk melanjutkan studinya ke jenjang

S2/Spesialis 2 orang. Berikut ini disampaikan kohort pengembangan

dosen tetap STIKKU sesuai dengan RIP YPBHK yang telah ditetapkan:

Tabel 3.1 Kohort Rencana Pengembangan Kualifikasi Akademik Dosen Tetap Purnawaktu PS S1 Ilmu Keperawatan

KualifikasiAkademik Dosen

Tetap

Tahun2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 201

32014 2015

S1 (Ners) 6 6 6 7 11 14 14 12 10 8S2 + Sp1 - - - - - 2 4 6 8 10

S3 - - - - - - - - 1 1Sumber: RIP YPBHK (2006)

0

1

2

3

As.Ahli Lektor Lektor Kepala Guru Besar

Distribusi Dosen Tetap dan Tidak Tetap Berdasarkan JabatanAkademik Terakhir

Dosen Tetap Yayasan Dosen Tidak Tetap

Page 16: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 16

Dua tabel di atas menggambarkan distribusi dosen tetap dan dosen

tidak tetap Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU berdasarkan

kualifikasi akademik dan jabatan fungsional akademik terakhir.

4. Kondisi SDM Tenaga Kependidikan (Tenaga Penunjang)

Selain tenaga pendidik (dosen), keberadaan tenaga kependidikan

(tenaga pendukung) juga merupakan bagian penting dari

keberlangsungan manajemen Program Studi. Sebagian besar tenaga

pendukung Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU merupakan

resource sharing dengan institusi STIKKU dan Program Studi lain yang

ada di lingkungan STIKKU. Tenaga pendukung Program Studi terdiri dari:

1. Tenaga pendukung administrasi akademik, kemahasiswaan, dan

keuangan

2. Laboran

3. Pustakawan

4. Teknisi

5. Petugas kebersihan

6. Petugas keamanan (satpam)

7. Pengemudi

Berikut ini kami sampaikan gambaran kondisi tenaga pendukung

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU:

No JenisTenaga Pendukung

Pendidikan Terakhir

SD SMP SMA/K D3 S1

1 Adm. Akademik 2

2 Adm. Kemahasiswaan 1

3 Adm. Keuangan 1 2

4 Laboran 2

5 Pustakawan 1

6 Teknisi 1 1

7 Pet. Kebersihan 1 1

8 Pet. Keamanan 3

9 Sopir 1 1

Page 17: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 17

5. Prestasi Kelembagaan

Dalam usianya yang relatif masih sangat muda, ada beberapa capaian

prestasi mengejutkan dari para mahasiswa PS S1 Ilmu Keperawatan

STIKKU dengan rincian sebagai berikut:

No Bulan/Tahun Capaian Prestasi Keterangan

1 Maret 2007 Juara II Lomba Bola Volise-Kab. Kuningan

2 September 2009 Penerima dana hibah dariPHK-APM (I-MAKEPWilayah III Cirebon) dariDirektorat AkademikDitjen Dikti

Rp 33 juta

3 Pebruari 2010 Penerima dana ProgramKreatifitas MahasiswaTahun 2010 dari DP2MDitjen Dikti (2 dari 5proposal mahasiswaSTIKKU yang disetujui 1PKM-P dan 1 PKM-P)

Rp 14,75 juta

4 Maret 2010 Pengiriman PKM-AI(Artikel Ilmiah ) ke DP2MDitjen Dikti (2 artikelilmiah)

PengumumanJuni 2010

5 April 2010 Pengiriman 15 proposalProgram MahasiswaWirausaha ke Kopwil IV

PengumumanJuni 2010

6 April 2010 Pengiriman Proposal PHK-APM 2010 (I-MAKEP)

PengumumanJuni 2010

7 April 2010 Pengiriman Karya TulisBahasa Inggris sebagaisyarat partisipasi dalamprogram PeningkatanWawasan Pimpinan BEMke Luar Negeri keDirektorat KelembagaanDitjen Dikti

PengumumanJuni 2010 a.n.Aep Saepudin

Sumber: Rekapitulasi Kegiatan Kemahasiswaan STIKKU (2007-2010)

Page 18: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 18

C. ISU DAN FAKTOR STRATEGIS

Berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh Program Studi S1

Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya, serta setelah melalui pengkajian yang mendalam terhadap

berbagai permasalahan maupun kebutuhan yang ada dan berkembang di

lingkungan sekolah, maka berikut ini dapat diidentifikasi berbagai isu

strategis yang dapat dijadikan sebagai fokus perhatian dan prioritas untuk

ditindaklanjuti dalam Rencana Strategis Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan Tahun 2010 – 2015, yang dapat diklasifikasikan ke dalam 8

(delapan) isu utama (core issues) sesuai dengan 8 Standar Nasional

Pendidikan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun

2005, yaitu:

1. STANDAR ISI: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

a. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

b. Expert Review terhadap Kurikulum Operasional Program Studi

2. STANDAR PROSES: KUALITAS PBM, PENELITIAN DAN PENGABDIAN

MASYARAKAT, SERTA PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

a. Pengembangan Student-Centered Learning untuk menunjang

implementasi KBK

b. Pengembangan kemampuan dosen dalam penelitian dan

pengabdian masyarakat

c. Pengembangan kemampuan dosen dalam publikasi karya ilmiah

d. Pengembangan softskill mahasiswa yang terintegrasi dalam proses

pembelajaran dan ekstrakurikuler

e. Pengembangan kegiatan penalaran ilmiah mahasiswa yang berbasis

prestasi nasional dan internasional

3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

a. Integrasi dan sinkronisasi Standar Kompetensi Perawat Profesional

yang telah ditetapkan PP PPNI ke dalam kurikulum operasional

Page 19: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 19

4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

a. Peningkatan kualifikasi akademik dosen ke jenjang pascasarjana

(S2) dan spesialisasi

b. Peningkatan kompetensi dosen melalui sertifikasi dosen dan

pembinaan profesional secara berkesinambungan

c. Peningkatan kompetensi teknis tenaga pendukung melalui

pelatihan aplikatif dan tepat guna secara berjenjang dan

berkelanjutan

d. Pengusulan Jabatan Fungsional Akademik dosen tetap dan tidak

tetap

5. STANDAR SARANA PRASARANA

a. Pengadaan alat-alat laboratorium keterampilan sesuai dengan

standar kompetensi lulusan

b. Pengembangan akses informasi melalui pemanfaatan e-journal, e-

book, dan e-library

c. Pengembangan dan pemanfaatan jaringan komunikasi berbasis

lokal (LAN) dan berbasis global (WAN) di kampus

d. Pengembangan sarana perpustakaan

e. Pengembangan sarana untuk diskusi tutorial

f. Pengembangan sarana transportasi

6. STANDAR PENGELOLAAN

a. Pengembangan dan implementasi Good University Governance

(GUG)

b. Peningkatan akuntabilitas pengelolaan pendidikan

c. Peningkatan hubungan masyarakat dengan para pemangku

kepentingan Program Studi

d. Pengembangan jejaring kemitraan dengan berbagai pihak baik di

dalam maupun di luar negeri yang berkontribusi pada

pengembangan kapasitas Program Studi

Page 20: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 20

e. Pengembangan manajemen Program Studi berbasis kinerja dan

berorientasi pada kepuasan mahasiswa dan pihak lainnya

7. STANDAR PEMBIAYAAN

a. Peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan

akademik dan non-akademik

b. Peningkatan akuntabilitas keuangan penyelenggaraan pendidikan

keperawatan

c. Optimalisasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

akademik dan non-akademik

8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

a. Pengembangan model-model penilaian pendidikan yang inovatif

dan berbasis kompetensi

b. Peningkatan akuntabilitas kinerja dosen dalam evaluasi PBM

FAKTOR STRATEGIS

Faktor-faktor strategis merupakan berbagai faktor yang dapat

diidentifikasi dan dinilai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keberadaan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan pada saat

ini maupun pada masa mendatang, yang bersumber dari lingkungan

internal maupun dari lingkungan eksternal sekolah. Faktor-faktor strategis

dimaksud adalah sebagaimana diuraikan berikut ini:

1. FAKTOR INTERNAL

Faktor-faktor strategis yang bersumber dari lingkungan internal

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan dapat

dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu faktor-faktor strategis

yang bersifat positif yang merupakan kekuatan (strength) dan faktor-

faktor strategis yang bersifat negatif yang merupakan kelemahan

(weakness).

Page 21: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 21

a. KEKUATAN (STRENGTH)

Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi lingkungan

internal Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan dapat

diidentifikasi 18 (delapan belas) faktor yang merupakan kekuatan,

yaitu:

1) Baik Yayasan sebagai badan penyelenggara maupun pengelola

STIKKU memiliki komitmen yang jelas, kuat, terarah, serta

terukur dalam pengembangan tata kelola perguruan tinggi yang

berbudaya mutu, sehat dan baik (good university governance);

2) STIKKU telah memiliki Rencana Strategis 2009 – 2014 sebagai

salah satu upaya perwujudan Visi STIKKU 2015;

3) Program Studi sedang mengembangkan Kurikulum Berbasis

Kompetensi dalam tahap hybrid dengan model kurikulum

konvensional;

4) Program Studi telah memiliki prasarana dan sarana yang

memadai dan mendukung untuk implementasi tata kelola yang

baik;

5) Sarana penunjang laboratorium keterampilan yang cukup

memadai untuk menunjang implementasi KBK;

6) Potensi wirausaha mahasiswa keperawatan yang cukup tinggi;

7) STIKKU telah memiliki Unit Penjaminan Mutu yang sudah

berjalan cukup baik dan bersifat embedded di tingkat Program

Studi

8) Dosen-dosen tetap relatif berusia muda yang memiliki spirit

inovasi yang cukup tinggi dan responsif terhadap berbagai

perubahan;

9) Rasio dosen dan mahasiswa yang optimal yaitu 1 : 14

10) Rerata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen

tetap rata-rata sudah 3,14 (skala 4);

Page 22: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 22

11) Adanya program pembinaan dosen tetap dari pakar secara

berkelanjutan, terutama dalam bimbingan sertifikasi dosen dan

jabatan akademik;

12) Prestasi kemahasiswaan yang sudah mampu bersaing di tingkat

nasional melalui akses berbagai hibah kompetisi;

13) Eksistensi I-MAKEP Wilayah III Cirebon dengan lokasi

sekretariat di STIKKU sebagai wadah aktualisasi pembinaan

softskill mahasiswa keperawatan STIKKU;

14) Jejaring kemitraan di tingkat lokal yang sudah banyak dan

cukup menunjang penyelenggaraan Tri Dharma PT sivitas

akademika;

15) Kampus yang memiliki hotspot area

16) Memiliki Pola dan gaya kepemimpinan yang transformatif dan

tata pamong yang mengarah pada praktik kepengelolaan

perguruan tinggi yang baik (GUG);

17) Memiliki spirit dan kredo yang inspiratif bagi seluruh sivitas

akademika yaitu sebagai KAMPUS INOVASI – RELIGIUS sehingga

mendorong perwujudan suasana akademik yang kondusif;

18) Program Studi telah memiliki Rencana Operasional yang

mengacu pada Tri Dharma PT dan pencapaian standar yang

telah ditetapkan Unit Penjaminan Mutu STIKKU.

19) Peluang pengembangan wirausaha dosen melalui kesempatan

pemberian modal kerja dari BRI dengan penjamin Yayasan;

Page 23: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 23

b. KELEMAHAN (WEAKNESS)

Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi lingkungan

internal Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan dapat

diidentifikasi 11 (sebelas) faktor yang merupakan kelemahan, yaitu:

1) Dosen tetap dengan kualifikasi akademik S2 masih sangat

sedikit;

2) Dosen yang memiliki jabatan akademik masih sangat sedikit bila

dibandingkan dengan jumlah keseluruhan dosen;

3) Penelitian dan publikasi hasil penelitian dosen tetap masih

sangat sedikit;

4) Kompetensi dosen dalam melaksanakan penelitian masih relatif

rendah;

5) Kualitas input dan kuantitas mahasiswa Program Studi relatif

masih sangat rendah dan sedikit dengan rasio keketatan yang

masih rendah (rata-rata 1:2);

6) Program Studi masih belum memiliki lulusan dari Program

Reguler sehingga belum mampu melakukan tracer study;

7) Masih sedikitnya pelaksanaan pembelajaran yang belum

berpusat pada mahasiswa (SCL);

8) Kondisi arus kas keuangan mahasiswa keperawatan yang relatif

kurang baik, yang disebabkan karena faktor daya beli

masyarakat Kuningan dan sekitarnya yang relatif masih rendah;

9) Tingkat kesejahteraan dosen tetap yang relatif masih belum

kompetitif bila dibandingkan dengan institusi lain yang lebih

mapan dari STIKKU;

10) STIKKU belum memiliki website;

11) Belum adanya kerjasama institusi yang berskala internasional

sebagai antisipasi untuk pendayagunaan lulusan;

Page 24: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 24

2. FAKTOR EKSTERNAL

Faktor-faktor strategis yang bersumber dari lingkungan eksternal

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan dapat

dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu faktor-faktor strategis

yang bersifat positif yang merupakan peluang (opportunities) serta

faktor-faktor strategis yang bersifat negatif yang merupakan ancaman

(threat). Faktor-faktor strategis dimaksud adalah sebagaimana

diuraikan berikut ini:

a. PELUANG (OPPORTUNITY)

Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi lingkungan eksternal

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan dapat

diidentifikasi 7 (tujuh) faktor yang merupakan peluang, yaitu:

1) Kebijakan pemerintah dalam hal sertifikasi dosen dan

penjaminan mutu pendidikan;

2) Dukungan Pemerintah Kabupaten Kuningan terhadap STIKKU

sejak pendirian sampai saat ini;

3) Dukungan masyarakat Kabupaten Kuningan terhadap STIKKU

yang kian hari kian meningkat;

4) Tersedianya berbagai beasiswa yang disediakan bagi

mahasiswa berprestasi dan mahasiswa yang kurang mampu

dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;

5) Adanya Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI) dan Program

Hibah Pembinaan Perguruan Tinggi Swasta (PHP PTS) serta

hibah-hibah kompetisi lainnya yang disediakan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

dalam setiap tahunnya;

6) Dukungan kemitraan dari dunia usaha dan dunia industri serta

para pemangku kepentingan yang terkait dengan Program Studi

S1 Ilmu Keperawatan STIKKU;

Page 25: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 25

7) Kebijakan pemerintah di bidang investasi yang memberikan

peluang pendirian rumah sakit swasta berstandar nasional

maupun internasional di Jawa Barat khususnya dan di Indonesia

pada umumnya;

8) Peningkatan kesadaran kritis masyarakat terhadap kebutuhan

untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan

akuntabel.

9) Dukungan organisasi profesi (PPNI) yang besar terhadap

keberlangsungan pendidikan keperawatan di STIKKU baik pada

tingkat cabang (kabupaten) maupun daerah (provinsi);

10) Adanya kebijakan dan program Gubernur Jawa Barat untuk

memberikan Bantuan Sosial maupun Bantuan Beasiswa serta

Bantuan Tugas Akhir bagi mahasiswa dari keluarga kurang

mampu yang berprestasi;

b. ANCAMAN (THREAT)

Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi lingkungan eksternal

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan dapat

diidentifikasi 5 (lima) faktor yang merupakan ancaman, yaitu:

1) Iklim kompetisi yang tidak sehat dengan institusi pendidikan

tinggi keperawatan lainnya, khususnya di Wilayah III yang

menawarkan biaya pendidikan yang tidak rasional dan

mentolerir kelas jauh dengan berbagai karakteristiknya;

2) Pola pikir sebagian masyarakat dan calon mahasiswa yang ingin

serba mudah dan serba instant dalam hal penyelenggaraan

pendidikan tinggi, khususnya bidang ilmu keperawatan;

Page 26: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 26

3) Ekses globalisasi dalam keterkaitannya dengan perilaku

mahasiswa yang mempengaruhi motivasi dan etos kerja

mahasiswa;

4) Indeks daya beli masyarakat Kabupaten Kuningan yang relatif

masih rendah bila dibandingkan dengan Kabupaten lain di

wilayah III Cirebon;

5) Pola promosi yang tidak fair di kalangan PTS Kesehatan di

wilayah III Cirebon yang terkesan menghalalkan segala cara;

Terhadap faktor-faktor strategis Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan STIKes Kuningan tersebut di atas, baik yang berasal dari

lingkungan internal maupun dari lingkungan eksternal, pada tahap

selanjutnya akan dijadikan masukan bagi kepentingan perumusan

strategi dengan menggunakan metode Analisis SWOT.

III. NILAI, VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

A. NILAI-NILAI PROGRAM STUDI

Keberadaan dan keberlanjutan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

STIKes Kuningan dipengaruhi oleh nilai-nilai luhur yang telah tertanam

sejak institusi ini didirikan. Tugas dari sivitas akademika adalah

mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai tersebut dan

menjadikannya sebagai budaya organisasi sekaligus sebagai modal dasar

untuk mengembangkan institusi di masa-masa yang akan datang dan

khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sivitas akademika.

Dengan demikian budaya Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes

Kuningan merupakan kualitas kehidupan di Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan STIKes Kuningan yang tumbuh dan berkembang

berdasarkan spirit dan nilai-nilai tertentu yang dianut oleh program studi

dan institusi, dalam konteks ini STIKKU.

Page 27: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 27

Berikut ini merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi utama

kehidupan sivitas akademika Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes

Kuningan:

1. Spirit Religius

Nilai iman dan taqwa ini ditunjukkan dengan berbagai nuansa Islami

dalam interaksi antar sivitas akademika, yaitu budaya SALAM, budaya

cium tangan, budaya tolong-menolong dalam kebaikan, budaya teman

asuh, budaya saling menghormati, sholat tepat waktu, dan lain

sebagainya;

2. Spirit Inovasi

Nilai ini tumbuh dan berkembang sejalan dengan terjadinya berbagai

perubahan dan pergeseran cara berpikir (paradigma) di dunia

pendidikan. Energi kreatif sivitas akademika (mahasiswa dan

dosen/staf pengajar) terfleksikan pada pengembangan berbagai

terobosan dalam penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma Perguruan

Tinggi, baik pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

SPIRIT DAN NILAI

Kebijakan

Struktur

Suasana Akademik

Lingkungan Fisik

Pola Komunikasi

Sistem

Tata Pamong

TRADISIKAMPUS(BUDAYA

ORGANISASI)

KARAKTERISTIKMAHASISWA

PERILAKUINDIVIDUAL

Page 28: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 28

3. Spirit berkarya dan berprestasi

Nilai belajar, berkarya, dan berprestasi merupakan siklus kehidupan

sivitas akademika yang diyakini dapat menjadi landasan bagi

tercapainya kesuksesan individual maupun institusional. Nilai ini

direfleksikan dengan terus meningkatnya motivasi berprestasi baik

yang berkembang di kalangan mahasiswa, orang tua mahasiswa,

maupun dosen/staf pengajar dalam memberikan yang terbaik baik

bagi pribadi, keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4. Spirit kekeluargaan dan kerjasama

Nilai ini tumbuh dan berkembang sebagai aktualisasi dari tanggung

jawab manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari

lingkungannya. Nilai ini direfleksikan dalam proses sinergi dari seluruh

potensi yang dimiliki sivitas akademika guna mewujudkan visi dan

pencapaian tujuan organisasi.

5. Spirit disiplin dan tanggung jawab

Nilai ini tumbuh sebagai refleksi kesadaran diri akan pentingnya

disiplin diri dan tanggung jawab dalam setiap perilaku keseharian

sivitas akademika baik di kampus maupun di luar kampus. Nilai ini

diaktualisasikan dalam kebiasaan sivitas akademika datang tepat

waktu, disiplin dalam beribadah, disiplin dalam belajar, dan

sebagainya.

6. Spirit keterbukaan dan demokrasi

Nilai ini tumbuh sebagai bukti atas kesadaran akan pentingnya budaya

melayani untuk setiap sivitas akademika dan diaktualisasikan dalam

rangka memberikan pelayanan prima kepada para mahasiswa dan

orang tua mahasiswa sebagai pelanggan. Nilai ini diaktualisasikan

melalui pelembagaan sistem pengambilan keputusan yang partisipatif,

terbuka, transparan, dan akuntabel.

Page 29: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 29

7. Spirit kompetisi yang sehat

Nilai ini tumbuh sebagai konsekuensi atas tuntutan global dan

kebutuhan masyarakat modern yang mensyaratkan setiap individu

memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dalam

upaya memasuki dunia yang penuh kompetisi. Spirit ini

diaktualisasikan dalam etos kerja individu maupun kelompok untuk

menjadi yang terbaik dan dilakukan dengan cara-cara yang baik dan

benar.

B. VISI PROGRAM STUDI

Kondisi keberhasilan masa depan Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan STIKes Kuningan dinyatakan dalam visi:

Menjadi Penyelenggara Pendidikan Keperawatan yang Terdepan Dalam

Mutu Menuju Kemandirian, Profesionalisme, dan Keunggulan di Bidang

Keperawatan Komunitas dan Jiwa yang Berdaya Saing Nasional Tahun

2015.

Berdasarkan rumusan visi tersebut sudah sangat jelas bahwa

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU telah menetapkan spesifikasi

bidang keunggulannya dalam Keperawatan Komunitas (Community

Nursing) dan Keperawatan Jiwa (Mental Health Nursing). Penetapan

spesifikasi keunggulan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya berbagai

produk keunggulan dalam lingkup Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni

pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang

ilmu keperawatan. Penetapan spesifikasi keunggulan didasarkan pada

kesepakatan para dosen bersama para pemangku kepentingan

(stakeholders), termasuk di dalamnya para calon pengguna lulusan (users)

dan yayasan sebagai badan penyelenggara, dan kesiapan institusi sesuai

dengan hasil analisis SWOT yang dilakukan bersama dalam Rapat

Peninjauan Kurikulum yang dilaksanakan pada bulan Juni 2009 yang lalu.

Page 30: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 30

C. MISI PROGRAM STUDI

Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan beberapa misi sebagai

berikut:

1. Menyelenggarakan tata kelola program studi berdasarkan prinsip

good university governance yang ditopang oleh sistem penjaminan

mutu yang berkelanjutan.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan

yang berbasis kompetensi serta berorientasi pada pengembangan

keunggulan dalam bidang Keperawatan Komunitas dan Keperawatan

Jiwa.

3. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di

bidang keperawatan secara berkelanjutan dan berkontribusi bagi

perwujudan suasana akademik yang sehat dan kondusif.

4. Melaksanakan program kerjasama dengan lembaga terkait baik

dalam negeri maupun luar negeri, khususnya dalam hal

pendayagunaan lulusan Ners yang profesional dan berdaya saing.

Keempat misi Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan

di atas merupakan serangkaian kegiatan pokok yang akan dan harus

dilaksanakan oleh seluruh sivitas program studi dalam rangka

mewujudkan visinya. Dengan demikian, misi tersebut telah menjadi

komitmen bersama seluruh sivitas Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

STIKes Kuningan. Agar misi tersebut dapat dioperasionalisasikan dan

kinerja hasil pelaksanaannya dapat dievaluasi, maka masing-masing misi

ini harus dijabarkan ke dalam tujuan serta sasaran-sasaran yang dapat

diukur (measurable).

Page 31: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 31

D. TUJUAN PROGRAM STUDI

Bentuk implementasi dari rumusan visi dan misi Program Studi

dirumuskan dalam tujuan pengembangan program studi yang

dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bidang, yaitu:

1. Pendidikan

· Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi di

bidang ilmu keperawatan secara terencana, terpadu, dan dikelola

dengan baik sebagai salah satu upaya pengembangan dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini di bidang

keperawatan khususnya dan kesehatan pada umumnya yang gayut

dengan tujuan pendidikan nasional;

· Melaksanakan proses pendidikan yang mampu membekalkan

kecerdasan integratif yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan

emosionak (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) pada seluruh peserta

didik;

· Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada

pengembangan kompetensi, sikap, perilaku, dan etika profesional,

serta penguasaan softskills yang dibutuhkan dunia kerja, baik untuk

memenuhi kebutuhan pasar nasional maupun global;

2. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

· Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

untuk menumbuhkembangkan ilmu keperawatan yang

berkelanjutan yang menekankan pada peningkatan tekonologi

sepadan (appropriate technology) dan teknologi terapan (applied

technology) dalam menunjang praktek keperawatan;

· Meningkatkan kemampuan sivitas akademika dalam melaksanakan

riset dan pengabdian masyarakat dalam bidang keperawatan yang

berbasis pada sumber daya lokal serta dapat menunjang

Page 32: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 32

pelaksanaan praktik keperawatan berbasis bukti ilmiah (evidence-

based nursing practice);

3. Sarana dan Prasarana

· Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana, sarana, dan

teknologi penunjang untuk terwujudnya misi program studi dan

STIKKU serta mendorong terwujudnya suasana akademis yang

sehat, kondusif, serta bermanfaat bagi sivitas akademika dan

masyarakat;

· Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

untuk penyelenggaraan dan peningkatan kegiatan akademik dan

nonakademik;

4. Kerjasama

· Memupuk dan menjalin kerjasama yang setara dan saling

menguntungkan dengan instansi pemerintah, lahan praktik, serta

institusi pendidikan tinggi keperawatan lainnya, baik di Jawa Barat

maupun di Indonesia;

· Meningkatkan citra Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU

sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi bidang

keperawatan yang terdepan dalam mutu;

· Meningkatkan keterlibatan dan peran serta Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan STIKKU dalam berbagai kegiatan baik pada tingkat

lokal, nasional, regional, maupun internasional;

5. Kelembagaan

· Mengembangkan sistem tata kelola program studi yang otonom,

berbasis evaluasi diri, mengedepankan kualitas dan akreditasi, serta

akuntabel;

· Meningkatkan mutu SDM serta peran serta stakeholder dalam

upaya untuk peningkatan kinerja dan pengembangan Program

Studi;

Page 33: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 33

· Mengikuti kompetisi dana hibah untuk pengembangan dan

penguatan kapasitas kelembangaan Program Studi;

D. PERUMUSAN STRATEGI

Berdasarkan hasil perumusan isu-isu strategis dan faktor-faktor

strategis lingkungan sebagaimana telah dibahas sebelumnya, diperoleh

semua informasi penting yang berpengaruh terhadap kelangsungan

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKKU. Dengan memanfaatkan semua

informasi penting tersebut, maka dalam bab ini akan dibahas perumusan

strategi dengan menggunakan model Matriks SWOT. Matriks ini akan

menggambarkan secara jelas bagaimana kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki dapat disesuaikan dengan peluang dan ancaman/kendala eksternal

yang dihadapi.

DAFTAR KEKUATANSTRATEGIS

DAFTAR KELEMAHANSTRATEGIS

DAFTAR PELUANGSTRATEGIS

STRATEGI S – O

Strategi agresif,pertumbuhan,integrasi vertikal, ataukeunggulan komparatif

STRATEGI W – O

Strategi stabilisasi,rasionalisasi, efisiensi,atau divestasi

DAFTAR ANCAMANSTRATEGIS

STRATEGI S – T

Strategi mobilisasi,diversifikasi, atauintegrasi horisontal

STRATEGI W – T

Strategi status quo,defensif, survival,atau likuidasi

Page 34: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 34

KEKUATAN KELEMAHAN

PELUANG

342&4)*+ 3!0· 3@IDIBF<NF<I KLJM@M K@I>DNL<<I

DIMNDNOMD H@G<GOD K@I><K<D<IKL@MN<MD F@G@H=<B<<I H@G<GOD<FM@M =@L=<B<D CD=<C FJHK@NDMD?<LD -DFND

· 5KNDH<GDM<MD FDI@LE< :IDN6@IE<HDI<I 3ONO NDIBF<N DIMNDNOMDH<OKOI KLJBL<H MNO?D# FCOMOMIR<?<G<H K@IE<HDI<I HONO GOGOM<I

· 6@IR@HKOLI<<I DHKG@H@IN<MD1OLDFOGOH +@L=<MDM 1JHK@N@IMD!1+1" H@G<GOD &6/&02 0&4)&5

· 6@H=DI<<I ?JM@I N@N<K M@><L<=@LF@G<IEON<I ?<G<H K@IBO<M<<I) FJHK@N@IMD ?JM@I R<DNOFJHK@N@IMD K@?<BJBDF#F@KLD=<?D<I# KLJA@MDJI<G# ?<I MJMD<GM@=<B<D ?<M<L =<BD M@LNDADF<MD ?JM@I

· 6@IB@H=<IB<I MDMN@H K@H=DI<<IF@H<C<MDMQ<<I R<IB =@JLD@IN<MDKL@MN<MD# FJHK@NDMD#?<IK@H=O?<R<<I QDL<OM<C<% R<IB A<DL?D <IN<L< H<C<MDMQ<

· "&-%(,#0*)-’ F@ 698 G<DI R<IBN@G<C H@HKL<FNDFF<I 8630 ?@IB<IFJIMDMN@I

· 3@IE<?DF<I F<Q<M<I F<HKOMM@=<B<D HDID<NOL H<MR<L<F<NBGJ=<G R<IB H@IMR<L<NF<IK@IBO<M<<I FJHK@N@IMD BGJ=<G!+<C<M< 0IBBLDM ?<I 901"

342&4)*+ 6!0· 6@IB@H=<IB<I Q@=MDN@ 89011:

?<I MDMN@H <F<?@HDF ?<IF@H<C<MDMQ<<I R<IB =@L=<MDME<LDIB<I# =<DF 2*4 H<OKOI ;*4

· 6@IBOMOG<I ?JM@I N@N<K F@K<?<R<R<M<I OINOF H@IDIBF<NF<IFO<GDADF<MD <F<?@HDF F@ E@IE<IB 8(&8K’ 1@K@L<Q<N<I

· 6<LNDMDK<MD ?<G<H =@L=<B<DF@BD<N<I K@IB@H=<IB<I 8-3-JM@I ?<I 9@I<B< 6@I?OFOIB#=<DF =@LOK< K@G<NDC<I# GJF<F<LR<#M@HDI<L# MRHKJMDOH# ?GG

· 6@IB@H=<IB<I H@NJ?@ DIJP<NDA?<G<H K@H<M<L<I ?<I KLJHJMD6LJBL<H 8NO?D R<IB G@=DC N@K<NM<M<L<I R<IB H@GD=<NF<IMN<F@CJG?@L ?<I ><GJI K@IBBOI<GOGOM<I

· 6@IR@G@IBB<L<<I K@G<NDC<I$K@G<NDC<I R<IB ?<K<N H@L<IBM<IB?JM@I N@N<K OINOFK@IB@H=<IB<I QDL<OM<C<#KO=GDF<MD F<LR< DGHD<C#K@IDIBF<N<I FO<GDN<M K@I@GDND<I?<I K@IB<=?D<I H<MR<L<F<N

· *FM@M 6/10 <N<O 6/6$698 OINOFK@IDIBF<N<I F@BD<N<I K@G<NDC<IIJI$B@G<L =<BD ?JM@I N@N<K

· 6@IB@H=<IB<I HJ?@G$HJ?@G 8,2?<I ?DM@HDI<MD $&12!/0#%2)%&1 8,2F@K<?< ?JM@I G<DIIR< =@L?<M<LF<I#%2).- 0&1&#0%( ?D F@G<M

ANCAMAN

342&4)*+ 3!4· 5KNDH<GDM<MD MDMN@H =DH=DIB<I ?<I

FJIM@GDIB ?<I H<I<E@H@IK@H=DI<<I F@H<C<MDMQ<<I R<IB=@L=<MDM K@IDIBF<N<I .87

· 6@I@B<FF<I 1J?@ .NDF 3<C<MDMQ<?<I K@G<FM<I<<I N<N< N@LND=

· 6@IB@H=<IB<I F@LE<M<H<F@HDNL<<I ?@IB<I F<G<IB<IK@L=<IF<I OINOF ?<I< N<G<IB<IK@I?D?DF<I

· 6@IBO<N<I E@E<LDIB F@LE<M<H<F@HDNL<<I ?@IB<I -DI<M6@I?D?DF<I# F@K<G< M@FJG<C# <K<L<N?@M< ?<I KJI?JF K@M<INL@I ?DQDG<R<C 1<=OK<N@I 1OIDIB<I

342&4)*+ 6!4· 6@IB@H=<IB<I G<R<I<I (.2+)-&

1&04)%& OINOF H<C<MDMQ< ?<IJL<IB NO< H<C<MDMQ<

· 6@H=@INOF<I 9DH 6@H<IN<O6@G<FM<I<<I 1J?@ .NDF 3<C<MDMQ<

· 6@H=@INOF<I 9DH 1COMOM6LJHJMD R<IB =@LNOB<M %.3-2&0./)-) ?<I H@G<FOF<I ,#0*&2)-’ F@KOM<N$KOM<N ><GJI H<C<MDMQ<

Page 35: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 35

Untuk menerjemahkan misi program studi ke dalam program

pengembangan yang implementatif telah ditetapkan sasaran-sasaran

utama pengembangan program studi secara menyeluruh yang

diimplementasikan ke dalam beberapa strategi pengembangan, yaitu:

1. Peningkatan mutu masukan peserta didik (quality of new enrollment);

2. Peningkatan mutu proses belajar mengajar (quality of teaching and

learning process);

3. Peningkatan mutu keluaran peserta didik (quality of graduates);

4. Peningkatan mutu hasil dalam bentuk peningkatan mutu kerja profesi

(quality of professional work);

5. Peningkatan eksistensi Program Studi di tingkat nasional dan

internasional (national and international recognition).

E. TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Perencanaan merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan yang

telah ditentukan melalui penetapan prosedur guna menjamin hasil yang

lebih baik. Permasalahan diminimalisir, potensi dikembangkan, ancaman

diantisipasi, dan peluang dimanfaatkan lebih optimal agar visi dapat

dicapai. Karena itu penggalian permasalahan yang mendalam

memungkinkan proses penetapan tujuan bisa lebih terarah dan berhasil

guna. Tujuan-tujuan yang akan dikembangkan berikut ini merupakan hasil

pengolahan analisis.

Tujuan merupakan pernyataan untuk mencapai hasil dari penjabaran

misi yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Keluaran dari tujuan ini

dinyatakan sebagai sasaran. Sasaran dapat dilakukan dengan adanya

kebijakan pengalokasian sumber daya yang dilaksanakan melalui berbagai

program. Dalam kondisi ideal, penetapan sasaran akan sangat baik bila

ditetapkan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai/dilaksanakan,

realistis, dan terikat dalam kerangka waktu tertentu.

Page 36: Rencana Strategis Prodi Skep

2)/’&/& 342&4)*+3 120*2&. 345(+ 3# +-.5 ,)1)2&6&4&/ 34+,,5 $"#" !$"#%

Hal | 36

Kebijakan sekolah merupakan serangkaian keputusan yang diambil

pihak sekolah dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan melalui pelaksanaan berbagai program pendidikan dan kegiatan

sekolah. Berkenaan dengan uraian tersebut, maka hubungan atau korelasi

antara visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan yang

akan dilaksanakan oleh sekolah dapat digambarkan dalam satu bagan

sebagai berikut: