RENCANA STRATEGIS DINAS KETAHANAN … 2017 – 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang ii...
Transcript of RENCANA STRATEGIS DINAS KETAHANAN … 2017 – 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang ii...
DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG Jl. Veteran No. 53 Lumajang
Telp. (0334) 881247
RENCANA STRATEGIS
DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 – 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017
– 2019 Tahun 2017. Maksud penyusunan Rencana Strategis ini adalah sebagai sarana
penyesuaian Program dan Kegiatan dalam rangka menyikapi setiap perubahan dan
perkembangan sekaligus sebagai acuan bagi aparat dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan yaitu membantu Bupati Lumajang dalam
penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan Ketahanan Pangan.
Kami menyadari bahwa penyusunan Rencana Strategis ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
guna penyempurnaan dimasa mendatang.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas
Ketahanan Pangan tahun 2017 – 2019 Tahun 2017.
Lumajang,6 Juni 2017
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG
Renstra 2017 – 2019 Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Landasan Hukum ........................................................................ 3
C. Maksud dan Tujuan .................................................................... 3
D. Sistematika Penulisan ................................................................. 4
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN
PANGAN KABUPATEN LUMAJANG ....................................... 6
A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi............................ 6
B. Sumber Daya Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang ........... 9
C. Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang .... 11
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Ketahanan Pangan ........................................................... 21
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN
LUMAJANG .................................................................................. 23
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan
Fungsi Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang .................................................................................... 23
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati Lumajang .................. 26
C. Telaahan Renstra Kementerian Lembaga (K/L) dan Renstra
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur
dan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Strategis .................................................................. 27
D. Penentuan Isu-isu Strategis ......................................................... 31
BAB IV: VISI MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN .................................................................................. 33
A. Visi Misi .................................................................................. 33
B. Tujuan dan Sasaran................................................................... 34
C. Strategi dan Kebijakan ............................................................. 35
Renstra 2017 – 2019 Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang
iii
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF .......................................................... 38
A. Program dan Kegiatan .............................................................. 38
B. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan
Indikatif .................................................................................... 41
BAB VI : INDIKATOR KINERJA .................................................................. 44
BAB VII : PENUTUP ........................................................................................ 46
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika politik di Indonesia berkembang begitu cepat sehingga
berdampak pada penataan organisasi dan kelembagaan instansi Pemerintah.
Dalam upaya mengimplementasikan seluruh kebijakan Pemerintah, baik
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten maka
perlu dilakukan perubahan dalam rangka mengakomodir aspirasi dan kebutuhan
masyarakat. Perubahan tersebut mengacu pada Program Prioritas “NAWA
CITA” Presiden terpilih dan dideskripsikan dalam bentuk program kerja
ditingkat satuan kerja baik pusat maupun daerah, sebagai wujud nyata
pelaksanaan janji politik yang rill dan efektif sehingga perlu untuk dilakukan
perubahan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan Rencana Strategis (RENSTRA) Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Perubahan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Strategis (RENSTRA) Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) menjadi hal yang wajib dan harus dilakukan, salah satunya adalah
Urusan Pangan. Di tingkat Kabupaten/Kota kelembagaan Pangan yang bertugas
dan bertanggung jawab terhadap urusan Pangan diserahkan pada Dinas
Ketahanan Pangan. Kabupaten Lumajang, Dinas Ketahanan Pangan memiliki
peran dan fungsi yang sesuai dengan Undang-Undang Pangan No.18 Tahun
2012 tentang Pangan. Selain itu, urusan Pangan juga dikuatkan melalui Undang-
Undang No. 23 Tahun 2014 terkait dengan pemetaan kewenangan dan urusan
sampai di tingkat daerah, yang selanjutnya di tingkat Kementerian
ditindaklanjuti dengan Peraturan Kementrian Pertanian (PERMENTAN) No. 40
Tahun 2016, serta Peraturan Kementrian Pertanian (PERMENTAN) No. 43
Tahun 2016 tentang penggabungan urusan dan kewenangan kelembagaan di
lingkungan Kementrian Pertanian.
Pembangunan Kabupaten Lumajang sejalan dengan ditetapkannya
Undang–Undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah lebih
mengutamakan pelaksanaan desentralisasi yang memberikan keleluasaan daerah
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 2
otonomi untuk berusaha semaksimal mungkin mendorong pemberdayaan
masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta aspirasi masyarakat
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Oleh karena itu,
dalam implementasi penyelenggaraan otonomi daerah tersebut harus terencana
dan terstruktur serta sinergis dengan perencanaan pemerintah yang lebih tinggi
dengan tidak menghilangkan nilai kekhasan dari setiap daerah.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang bertanggung jawab
terhadap berhasilnya pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lumajang
sehingga memiliki tugas yang berat. Tugas tersebut menyangkut hajat hidup
orang banyak dalam rangka membangun Ketahanan Pangan. Ketahanan pangan
sangat terkait dengan kemiskinan dan mempunyai dimensi yang begitu luas
yang salah satunya adalah ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan dasar pangan demi suatu kehidupan yang layak, sehingga pemenuhan
kebutuhan pangan merupakan langkah yang strategis dalam pengentasan
kemiskinan.
Sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012
tentang Pangan yang mendefinisikan bahwa Kedaulatan Pangan merupakan
Hak Negara dan Bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan
yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi
masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi
Sumber Daya Lokal. Sedangkan Kemandirian Pangan adalah Kemampuan
Negara dan Bangsa dalam memproduksi pangan yang cukup sampai di tingkat
perseorangan dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam, Manusia,
Sosial, Ekonomi dan Kearifan Lokal bermartabat. Adapun Ketahanan pangan
adalah Kondisi terpenuhinya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
nilai-nilai agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat,
aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Berdasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan tersebut di
atas bahwasannya Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk
mewujudkan Ketahanan Pangan. Pemerintah menyelenggarakan pengaturan,
pembinaan, pengendalian pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 3
cukup baik jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata dan terjangkau
oleh daya beli masyarakat. Sedangkan masyarakat berpartisipasi untuk
memanfaatkan segala potensi untuk pengembangan pangan di sekitar secara
sehat dengan merubah perilaku dan mengikuti pola makan yang sederhana dan
sehat pula.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
3. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
4. Undang-Undang No. 5 Tahun 2000 tentang Program Peningkatan
Ketahanan Pangan Nasional.
5. Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan;
8. Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung
Jawaban Kepala Daerah.
9. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan
Gizi.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang No. 15 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Bupati No. 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan
Pangan
C. Maksud Dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan
Periode Tahun 2017-2019 Tahun 2017 ini dimaksudkan :
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 4
1. Sebagai upaya untuk lebih mengarahkan kebijakan dan program secara
efektif.
2. Sebagai pedoman dan arahan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang.
3. Sebagai penjabaran Implementatif dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Urusan Ketahanan Pangan di Kabupaten
Lumajang
4. Sebagai Pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan
bagi seluruh unsur pada Dinas Ketahanan Pangan.
5. Sebagai pedoman penyesuaian dalam mengakomodir pengembangan dan
perubahan pelaksanaan program kegiatan di waktu mendatang.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang Periode Tahun 2017-2019 Tahun 2017 ini ditujukan untuk :
1. Menjadi pedoman dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang dalam rangka pelaksanaan
Pembangunan Ketahanan Pangan berdasarkan prinsip pembangunan
menyeluruh dan berkelanjutan yang mengedepankan Good Government.
2. Mengarahkan Pembangunan bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten
Lumajang pada Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu
selanjutnya.
3. Menjadi Pedoman bagi para pemangku kepentingan dalam rangka
pembangunan Ketahanan Pangan dengan mensinergiskan arah kebijakan
dan program prioritas serta kegiatan operasional Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang
D. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2017-2019 pada Tahun 2017 ini
adalah :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 5
C. Maksud dan Tujuan
D. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN
A. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi
B. Sumber Daya Manusia
C. Kinerja Pelayanan
D. Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan Dinas
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati Lumajang
C. Telaahan Renstra Kementerian Lembaga (K/L) dan Renstra
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jawa Timur
D. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi Misi
B. Tujuan dan Sasaran
C. Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATOR
A. Program dan Kegiatan
B. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Lampiran I : Matriks Reviu Rencana Strategis
b. Lampiran II : Matriks Rencana Kinerja
c. Lampiran III : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan
Indikatif
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG
A. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi
1) Tugas Fungsi Dinas Ketahanan Pangan
Dinas Ketahanan Pangan memiliki tugas pokok membantu Bupati
dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di bidang Ketahanan
Pangan berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan Bupati.
Selanjutnya Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut.
a. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang ketahanan pangan berdasarkan
pedoman dan kebijakan Bupati.
b. Perumusan program pengembangan ketahanan pangan.
c. Pelaksanaan kebijakan organisasi dibidang ketahanan pangan.
d. Pemberian bimbingan pembinaan dan penyuluhan dibidang ketahanan
pangan.
e. Pemantauan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok sesuai
dengan kebijakan dan pedoman yang ditetapkan Bupati.
Penjabaran tugas pokok dan fungsi jabatan di lingkungan Dinas
Ketahanan Pangan telah diatur dalam Peraturan Bupati Lumajang No. 63
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang.
2) Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan
Dinas Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
membawahi Sekretariat yang terdiri dari 2 (dua) Kepala Sub Bagian dan
Kelompok Fungsional, serta membawahi 2 (dua) Kepala Bidang yang
masing-masing membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi. Struktur Organisasi
Selengkapnya adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 7
a. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, mempunyai tugas :
a. Membantu Bupati dalam melaksanakan kebijakan operasional
pembinaan, pengembangan dan program ketahanan pangan;
b. Memimpin dan melaksanakan fungsi Dinas Ketahanan Pangan
sebagaimana yang ditetapkan;
c. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan aparat
pelaksana dan staf Dinas Ketahanan Pangan.
b. Sekretaris, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin,
mengkoordinasikan dan melaksanakan perumusan kegiatan operasional
dan program-program kerja sekretariat di lingkup kesekretariatan Dinas
Ketahanan Pangan berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas.
c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam memimpin, melaksanakan, dan
mengkoordinasikan kegiatan urusan umum dan administrasi kepegawaian
kepada semua unsur dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan
pedoman dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 8
d. Kepala Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam memimpin, melaksanakan, dan mengkoordinasikan kegiatan
urusan keuangan kepada semua unsur dilingkungan Dinas Ketahanan
Pangan berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas.
e. Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan,
program kerja, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi
di bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan.
f. Kepala Seksi Ketersediaan Pangan, mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan
perencanaan, koordinasi, pengkajian, dan pelaksanaan kebijakan,
pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi di
Seksi Ketersediaan Pangan.
g. Kepala Seksi Distribusi Pangan, mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan,
koordinasi, pengkajian, dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta
pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi di Seksi Distribusi
Pangan.
h. Kepala Seksi Kerawanan Pangan, mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan,
koordinasi, pengkajian, dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta
pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi di Seksi Kerawanan
Pangan
i. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan,
program kerja, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi
di bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.
j. Kepala Seksi Konsumsi Pangan, mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan,
koordinasi, pengkajian, dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 9
pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi di Seksi Konsumsi
Pangan.
k. Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan, mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan
perencanaan, koordinasi, pengkajian, pelaksanaan kebijakan, pemantapan
serta pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi di Seksi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan.
l. Kepala Seksi Keamanan Pangan, mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan,
koordinasi, pengkajian, dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta
pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi di Seksi Keamanan
Pangan.
m. Kelompok Fungsional
Fungsionalis Analis Ketahanan Pangan, mempunyai tugas
melakukan analis di bidang ketersediaan dan distribusi pangan serta
bidang konsumsi dan keamanan pangan.
Fungsionalis Pengawas Mutu Hasil Pertanian, mempunyai tugas
melakukan pengawasan dan pengujian mutu hasil pertanian.
Fungsionalis Analis Pasar Hasil Pertanian, mempunyai tugas
melakukan pengumpulan data, analisis, dan penyebarluasan data
harga komoditi, saprodi, dan biaya usaha tani pengawasan dan
pengujian mutu hasil pertanian.
B. Sumber Daya Dinas Ketahanan Pangan
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang didukung oleh SDM sebanyak 44 orang dengan rincian
sebagai berikut :
a. Berdasarkan Status Kepegawaian
No Status Kepegawaian Jumlah (Orang)
1 PNS 22
2 Tenaga Honorer PEMKAB -
3 Tenaga Kontrak 22
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 10
b. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
c. Berdasarkan Golongan
d. Kelompok Fungsional
e. Berdasarkan Eselon
No Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang)
1 S2 2
2 S1 11
3 SLTA 9
No Golongan Jumlah (Orang)
1 IV c 1
2 IV b 1
3 IV a 4
4 III d 2
5 III c 4
6 III b 2
7 III a 1
8 II d -
9 II c 2
10 II b 3
11 II a -
12 I b 2
13 I a -
No Eselon Jumlah (Orang)
1 II 1
2 III a 1
3 III b 2
4 IV 6
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 11
C. Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
Dinas Ketahanan Pangan memiliki Peranan Penting dalam kaitannya
dengan pelaksanaan Pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lumajang,
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan diarahkan fokus pada kegiatan Peningkatan
Kesejahteraan Petani serta penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
pemantapan Ketahanan Pangan dengan melaksanakan fungsi koordinasi dalam
upaya meningkatkan Kesejahteraan Petani. Dinas Ketahanan Pangan
mempunyai Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan PERMENTAN No.
65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan
Propinsi dan Kabupaten/Kota. Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan
Pangan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diberikan kepada warga
masyarakat secara minimal. Dalam hal ketentuan SPM Bidang Ketahanan
Pangan ditentukan 4 (empat) jenis pelayanan dasar yaitu :
1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan.
2. Distribusi dan Akses Pangan.
3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
4. Penanganan Daerah Rawan Pangan
1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Ditinjau dari perkembangannya Ketersediaan Pangan Kabupaten
Lumajang dari Tahun 2014 s/d 2016 dapat digambarkan sebagai berikut :
BERAS JAGUNG KEDELAI KCG. TANAH KCG. HIJAU UBI KAYU UBI JALAR DAGING SUSU IKAN
2014 238,141.48 119,961.94 2,333.11 5,897.52 516.76 48,708.44 8,971.35 81,602.01 (4,569.85) 11,172.99
2015 281,952.56 138,690.22 2,744.71 2,172.53 147.64 48,195.38 10,163.03 16,121.76 16,549.79 23,967.95
2016 260,757.62 116,669.97 1,324.00 1,584.62 10.44 33,496.64 14,329.58 220,401.12 7,583.58 9,230.27
KOMODITASTHN
(50,000.00)
-
50,000.00
100,000.00
150,000.00
200,000.00
250,000.00
300,000.00
BERAS JAGUNG KEDELAI KCG. TANAH KCG. HIJAU UBI KAYU UBI JALAR DAGING SUSU IKAN
2014
2015
2016
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 12
Kebutuhan Pangan di Kabupaten Lumajang dapat dipenuhi dari Potensi
Domestik, mengingat Produksi Komoditas Pangan Kabupaten Lumajang
sangat melimpah seperti padi (beras), jagung, kedelai, kacang tanah, ubi
kayu, ubi jalar, daging, susu, dan ikan sehingga Kabupaten Lumajang
menjadi salah satu Lumbung Pangan bagi Provinsi Jawa Timur dalam hal
Ketersediaan Pangan. Surplus Pangan tersebut didukung oleh Potensi
Sumber Daya Alam yang bagus dan potensi Sumber Daya Manusia (SDM)
yang handal serta dukungan Infrastruktur yang cukup. Namun demikian
komoditas tertentu seperti kacang hijau hasil produksi masih rendah dan
hampir di setiap tahun dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan, hal
ini disebabkan karena perubahan iklim atau cuaca yang cenderung memiliki
udara yang lembab, sementara itu pada komoditas ubi jalar mengalami
kenaikan yang disebabkan oleh pola tanam masyarakat yang cenderung
adaptif terhadap kebutuhan pasar di wilayahnya sehingga yang semula
menanam kacang hijau digantikan dengan ubi jalar, yang pada akhirnya
dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ubi jalar. Berikut ini gambaran
Neraca Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2015 s/d 2016 :
JUMLAH
PADI-PADIAN UMBI HEWANI MINYAK/LEMAK BUAH/BIJI KACANG GULA SAYUR & BUAH
2012 3,389.73 252.25 208.76 185.94 80.57 179.50 1,174.00 1,289.03 6,759.78
2013 3,245.53 253.27 191.15 181.95 58.35 177.97 1,194.00 1,297.10 6,599.32
2014 3,251.00 275.00 328.00 129.00 35.00 384.00 1,214.00 1,206.00 6,822.00
2015 3,320.00 238.00 380.00 181.00 107.00 263.00 1,234.00 1,120.00 6,843.00
2016 3,629.00 258.00 163.00 162.00 85.00 285.00 1,258.00 1,327.00 7,167.00
TAHUNKELOMPOK PANGAN
KETERSEDIAAN ENERGI/KAPITA/HARI TAHUN 2012-2016
-
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
3,000.00
3,500.00
4,000.00
PADI-PADIAN UMBI HEWANI MINYAK/LEMAK BUAH/BIJI KACANG GULA SAYUR & BUAH
2012 2013 2014 2015 2016
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 13
Dari gambaran Neraca Bahan Makanan (NBM) tersebut di atas
bahwasannya Ketersediaan Energi/Kalori di Kabupaten Lumajang Sangat
Surplus bila dibandingkan dengan Kebutuhan Konsumsi. Berdasarkan Data
Susenas Tahun 2014 bahwasannya Kebutuhan Konsumsi Nasional sebesar
2.400 Kkal, sementara Rata-rata Ketersediaan Energi/Kalori Kabupaten
Lumajang dari Tahun 2012 s/d 2016 sudah melampaui dari target Nasional
yaitu sebesar 6.838,22 Kkal, hal itu disebabkan karena data tersebut belum
dapat memperhitungkan Data Keluar dan Masuk Komoditas Bahan Pangan
yang berada di 4 Wilayah Perbatasan antara Lain di Kecamatan
Yosowilangun, Kec. Pronojiwo, Kec. Jatiroto dan Kec. Ranuyoso. Namun
secara statistik, perhitungan Ketersediaan Energi/Kalori Kabupaten
Lumajang setelah diperhitungkan dengan Data Keluar dan Masuk Komoditas
Pangan rata-rata sudah mencapai Surplus Ketersediaan Ideal yaitu ± 2.600
s/d 3.100 Kkal.
Dalam rangka pemantapan ketersediaan pangan, lebih lanjut
diupayakan pula melalui pengembangan Cadangan Pangan masyarakat
berupa Kawasan Desa Organik dan Aman Pangan serta Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL). Kawasan Desa Organik dan Aman Pangan sebagai
upaya mengembangkan desa dengan tujuan menyediakan produk-produk
pertanian terutama bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi oleh
masyarakat guna mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di pedesaan.
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sebagai upaya pemanfaatan
pekarangan secara intensif dan bijaksana serta menjamin kesinambungan
penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.
Pengembangan Kelompok Lumbung Pangan Desa di Kabupaten
Lumajang pada Tahun 2016 dapat ditunjukkan bahwa dana pembangunan
sebesar Rp. 294.583.000,- digunakan untuk 3 unit Gudang Lumbung Pangan
dan Lantai Jemur dari dana DAK tahun 2016 bidang pertanian. Sasaran yang
telah dicapai melalui kegiatan ini adalah berkembangnya kemampuan
manajemen lumbung pangan, dengan demikian berfungsinya lumbung
pangan di masyarakat menjadi lembaga masyarakat yang mampu membantu
mengatasi masalah pangan khususnya saat paceklik; berkembangnya
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 14
kegiatan lumbung pangan ke arah usaha berbasis lumbung pangan ekonomi
pedesaan; terwujudnya kecukupan dan ketersediaan bahan pangan bagi
masyarakat secara berkelanjutan di desa pelaksana program; terjaminya
kelancaran dan kecepatan untuk mendapatkan bahan pangan bagi
masyarakat; terwujudnya pembinaan kelompok lumbung pangan dan
mantapnya lembaga ekonomi pedesaan; volume pembelian beras/bahan
pangan lain setara beras dan bahan kebutuhan sehari – hari oleh kelompok
lumbung pangan dan dana bantuan modal bertambah 8% pertahun;
pendapatan kelompok di lokasi program semakin meningkat, dan usaha
Kelp. Lumbung pangan semakin berkembang. Permasalahan yang terjadi di
lapangan antara lain, bahwa ditingkat lapangan masih adanya pemilik modal
yang memberikan modal awal kepada sebagian anggota masyarakat sekitar
wilayah lumbung pangan desa. Kondisi ini berdampak terhadap
ketidakmauan poktan/gapoktan bersangkutan untuk menjual produksinya
kepada lumbung pangan peserta program. Upaya penyelesaian yang
dilakukan oleh pelaksana adalah mengupayakan peningkatan penerimaan
Dagulir Lumbung Pangan Desa supaya dapat lebih melakukan pembelian
terhadap bahan pangan di wilayah lumbung pangan agar dapat lebih
meningkatkan ketahanan pangan wilayah lumbung pangan desa tersebut.
2. Distribusi dan Akses Pangan
Distribusi dan Akses Pangan berfungsi untuk mewujudkan sistem
distribusi yang efektif dan efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar
seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas
yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Untuk
menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan yang cukup
dalam jumlah maupun kualitas secara berkelanjutan memang tidak mudah
untuk diwujudkan, mengingat masih ada sebagian masyarakat yang tidak
mampu mengakses pangan yang cukup, penyebab utamanya adalah
kemiskinan karena sebagian besar penduduk miskin tersebut adalah petani di
pedesaan yang berperan sebagai produsen dan konsumen. Distribusi dan
Akses Pangan direalisasikan melalui Pendampingan Kegiatan Pembelian
Gabah Petani dan Kegiatan Analisa dan Pemantauan Harga Pangan Pokok.
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 15
Pendampingan Kegiatan Pembelian Gabah Petani dilaksanakan dalam
bentuk pemberian Pinjaman Lunak Dana Bergulir baik dari Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam rangka stabilisasi harga gabah di
tingkat Petani yang cenderung fluktuatif. Kebijakan ini diambil agar dapat
melindungi para petani dari para tengkulak dan pedagang-pedagang.
Sedangkan Kegiatan Analisa dan Pemantauan Harga Pangan Pokok
ditujukan untuk membangun Koordinasi Jaringan Informasi Pasar,
Memantau Perkembangan Harga menjelang Hari-hari Besar Keagamaan
Nasional dan memberikan informasi kepada pengambil kebijakan tentang
analisis harga pangan yang terjadi sebagai bahan pengambil kebijakan.
Perkembangan keragaan Kelembagaan dari Lembaga Pembeli Gabah Petani
Tahun 2016 dapat digambarkan sebagaimana tabel berikut :
Tabel Perkembangan Harga Gabah
Tabel Dana Bergulir bagi Lembaga Pembeli Gabah
Dari gambaran tabel-tabel di atas bahwasannya intervensi program
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Pinjaman Dana Bergulir
baik bersumber dari Dana APBN, APBD Provinsi maupun APBD
Kabupaten, dalam rangka membeli Gabah Petani di setiap Tahunnya dari
Tahun 2013 s/d 2016 rata-rata mencapai sebesar ± 382,78 ton diharapkan
akan membawa dampak positif terhadap harga jual bahan pangan di tingkat
konsumen di masyarakat.
3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
Seiring dengan perkembangan peningkatan Jumlah Penduduk dan
peningkatan Laju Pertumbuhan Penduduk dari tahun ke tahun yang
GKP GKG GKP GKG HPP PROD KONS.
PADI 3,700 4,650 5,000 5,600 BERAS 7,000 9,200 10,000
HARGA (PER/KG)
HPP PETANIBAHAN PANGAN
HARGA (PER/KG)
SUMBER
LEMBAGA (Rp.000) DANA
LEMBAGA 8 3,050,000 ABPD PROV.
PEMBELI GABAH 10 735,000 APBD KAB.
JUMLAH 18 3,785,000
JUMLAHSASARAN
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 16
berdampak pula terhadap kebutuhan jenis dan kualitas produk yang juga
harus semakin meningkat dan beragam, maka perlu diupayakan untuk
mencapai Swasembada yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan
penganekaragaman pangan, disamping yang tidak kalah pentingnya adalah
merubah perilaku masyarakat untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu.
Pola Pangan masyarakat yang secara umum masih bergantung pada
beras yang bersumber dari Karbohidrat akan berdampak pada Kondisi
Konsumsi Beras yang berlebih, sebaliknya konsumsi sumber Protein justru
sangat kurang. Hal ini sebenarnya sangat tidak dianjurkan, namun demikian
merubah perilaku masyarakat tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang
cukup lama, sosialisasi-sosialisasi, kampanye maupun pameran-pameran
akan keberagaman sumber pangan yang berkualitas dan gerakan-gerakan
perubahan yang mengarahkan pada Gerakan Percepatan Penganekargaman
Konsumsi Pangan (P2KP) harus terus digalakkan dan diupayakan secara
terus menerus dan berkelanjutan.
Gerakan Percepatan Penganekargaman Konsumsi Pangan (P2KP)
yang diwujudkan melalui Pola Konsumsi Pangan yang Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman dicerminkan melalui tercapainya skor Pola Pangan
Harapan (PPH) yang tergambarkan dalam tabel berikut ini :
Tabel Skor PPH Tahun 2012 s/d 2016
2012 2013 2014 2015 2016
1 Konsumsi Energi Kkal/Kap/Hari 2000 1904.1 1954.8 1970.3 1992.3 1996.9
2 Konsumsi Protein Gr/Kap/Hari 52 58.5 63.6 64.4 65.05 66.2
3 Skor PPH 100 84.5 85.81 87.16 88.77 89.1
TAHUNNo. Indikator Kinerja Satuan AKG
1904.1 1954.8 1970.3 1992.3 1996.9
58.563.6
64.4 65.05 66.2
84.5 85.81 87.16 88.77 89.1
0
500
1000
1500
2000
2500
2012 2013 2014 2015 2016
GRAFIK PERKEMBANGAN SKOR PPH
TAHUN 2012 - 2016
KONSUMSI ENERGI KONSUMSI PROTEN SKOR PPH
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 17
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada
setiap indikator pada setiap tahunnya, artinya bahwa telah terjadi perubahan
dalam pola konsumsi pangan di masyarakat yang mengarah pada pola
konsumsi yang semakin Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
Nilai skor mutu PPH ini dapat memberikan informasi mengenai pencapaian
kuantitas dan kualitas konsumsi, yang menggambarkan pencapaian
keragaman konsumsi pangan. Semakin besar Skor PPH maka kualitas
konsumsi pangan dalam artian jumlah dan konsumsi, dinilai semakin baik.
Selanjutnya untuk mengetahui persentase keamanan pangan, Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang bekerja sama dengan Balai Besar
Laboratorium Kesehatan (BABELKES) Surabaya dan PT. SUCOFINDO
Dinas Cabang Surabaya melakukan pengujian terhadap beberapa bahan
pangan sebagai sampel antara lain pangan olahan, sayur dan buah segar
dengan hasil uji sebagaimana tabel berikut :
Tabel Hasil Uji Laboratorium
TAHUN
∑ PANGAN
AMAN
KONSUMSI
(Memenuhi
Syarat, MS)
∑
SAMPEL
YG DIUJI
%
PANGAN
AMAN
KONSUMSI
LABORATORIUM
PENGUJI
2015 12 19 63,15% BABELKES
2016 7 7 100% PT. SUCOFINDO
Menurut Tabel Hasil Uji Laboratorium di atas menunjukkan bahwa
angka presentase yang dihasilkan dari pengujian bahan pangan cenderung
meningkat artinya tingkat Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
tergolong Aman. Meski demikian Sosialisasi, Promosi, Kampanye,
Pemantauan dan Pengawasan terhadap Pangan masih tetap harus
dilaksanakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di waktu-
waktu mendatang.
Dalam rangka mendukung Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
melalui Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP),
di waktu mendatang akan dikembangkan kegiatan Pengembangan Kawasan
Pangan Organik dengan tujuan agar masyarakat tidak hanya dapat memiliki
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 18
kecukupan bahan pangan namun juga terpenuhinya pangan yang aman, sehat
dan halal untuk dikonsumsi.
4. Penanganan Daerah Rawan Pangan
Rawan Pangan secara definisi diartikan sebagai kondisi suatu
wilayah/daerah yang Masyarakat-nya atau Rumah Tangga yang tinggal di
wilayah tersebut tidak/kurang memiliki akses secara fisik (Ketersediaan) dan
Ekonomi (Daya Beli) untuk memperoleh pangan yang cukup dalam jumlah,
mutu, beragam dan aman untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi
pertumbuhan dan kesehatan.
Kerawanan Pangan memiliki 4 (empat) Indikator Utama antara lain
yaitu :
Dari 4 (empat) Indikator Utama tersebut terdapat beberapa indikator
yang masing-masing menjadi indikator pendukung dari Indikator Utama.
Disamping sebagai Indikator Pendukung, indikator-indikator ini merupakan
indikator mandiri yang mencerminkan indikator bersifat kondisional
kewilayahan.
Berdasarkan indikator-indikator tersebut di atas, bahwasannya Hasil
Analisis Kerawanan Pangan Kabupaten Lumajang secara Komposit
INDIKATOR
UTAMA
1. a. Dinas Pertanian,
Peternakan, dan
Perkebunan
b. BPS
2. a. BPS
b. DPM
3. c. BAPPEDA
d. Dinas Ketahanan Pangan
4.
Kesehatan & Gizi 5. Angka Harapan Hidup saat lahir a. Dinas Kesehatan
6. b. Dinas Pendidikan
c. BPS
7. % Perempuan Buta Huruf
8. Angka Kematian Bayi
9.
10.
Kerawanan Pangan 11. % Daerah Berhutan a. Dinas Pertanian
12. % Daerah Puso b. Dinas Ketahanan Pangan
13. Daerah Rawan Banjir c. BPS
14. Penyimpangan Curah Hujan
% Penduduk yg tinggal > 5 Km
dr Puskesmas
Berat Badan Balita di bawah
Standar
INDIKATOR
% Desa yang tidak mempunyai
akses Listrik
% Penduduk tanpa akses ke air
bersih
SUMBER DATA KET.
Akses Pangan dan
Mata Pencaharaian
% Penduduk hidup di bwh garis
kemiskinan
% Desa yang tidak bisa dilalui
Kendaraan Roda 4
Ketersediaan Pangan Konsumsi Normatif per-Kapita
terhadap ratio ketersediaan
bersih padi, jagung, ubi kayu dan
ubi jalar
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 19
(Indikator Gabungan) mengindikasikan Cukup Tahan Pangan (Warna Hijau
Muda). Namun demikian, jika didasarkan pada Indikator Mandiri pada
indikator tertentu dan di bulan-bulan tertentu ada suatu wilayah Kecamatan
yang mengalami kondisi Mendekati Rawan Pangan (Warna Orange) atau
dalam Katergori Prioritas 3. Berikut ini Hasil Analisis Peta Kerawanan
Pangan Kabupaten Lumajang secara Komposit (Indikator Gabungan) :
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 20
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 21
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Lumajang
1. Tantangan
Tantangan yang mungkin dihadapi dalam kaitannya dengan pelaksanaan
pemberian Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang yaitu :
a) Kabupaten Lumajang merupakan salah satu Kabupaten Surplus Pangan
di Provinsi Jawa Timur
b) Belum terlaksananya secara maksimal diversifikasi produksi dan
konsumsi pangan yang baik dan merata
c) Masih terdapatnya Keluarga Miskin yang harus mendapatkan
penanganan Daerah Rawan Pangan pada Wilayah Kecamatan Tertentu.
d) Berkembangnya jenis makanan olahan/siap saji dengan bahan impor
yang beredar dipasaran.
e) Masih beredarnya jenis makanan olahan yang menggunakan bahan
tambahan yang membahayakan kesehatan.
f) Rendahnya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam
mengkonsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA).
g) Perilaku masyarakat yang cenderung sulit untuk merubah pola makan
keseharian (pemanfaatan pangan alternatif potensi sumber daya lokal)
h) Kelembagaan pemasaran hasil-hasil pertanian belum berperan optimal.
i) Belum optimalnya peran lembaga penyangga harga pasar hasil pertanian.
j) Kondisi sosial ekonomi masyarakat relatif rendah sehingga belum
mampu melakukan sistem cadangan pangan.
2. Peluang
Sedangkan peluang yang dimiliki dalam upaya memperkuat pemberian
Pelayanan Ketahanan Pangan antara lain yaitu :
Besarnya Jumlah Penduduk Kabupaten Lumajang merupakan Potensi
Besar bagi Pasar Produk Pangan dan Olahannya.
Terbukanya Peluang Usaha Produksi dan Distribusi Pangan, Produk
Pangan dan Olahannya yang berkualitas dan Khas bagi Kabupaten
Lumajang
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 22
Terbukanya peluang penyuluhan inovasi teknologi pertanian perkotaan
(urban farming) bagi masyarakat perkotaan dan sekitarnya dengan
memanfaatkan halaman sekitar.
Terbukanya koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait meliputi Dinas
Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi,
Peridustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan dan Badan POM serta
MUI Provinsi Jawa Timur
Terbukanya jalur arus lalu lintas distribusi pangan antara propinsi dan
kabupaten
Adanya kebijakan Nasional Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan (P2KP)
Adanya kebijakan pemerintah kabupaten dalam hal penerapan prinsip
partisipasi yaitu keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, perumusan,
implementasi dan evaluasi kebijakan pembangunan
Tersedianya anggaran yang cukup dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi
maupun APBN untuk operasional pelaksanaan kegiatan.
Intervensi Pemerintah dalam upaya pengendalian harga gabah
dilaksanakan oleh Bulog, LDPM dan Kelompok Lumbung Masyarakat
serta Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat / Toko Tani Indonesia
(PUPM-TTI).
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 23
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
Isu Strategis yang diungkap dalam Rencana Strategis Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2017 – 2019 Tahun 2017 antara
lain yaitu :
1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang
dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-
negara berpenduduk besar dan padat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
data mengenai jumlah kelahiran sehingga diperlukan berbagai upaya yang
berkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk,
termasuk salah satunya Negara Indonesia dan tak terkecuali Kabupaten
Lumajang. Banyak para ahli berpendapat bahwa kesentosaan kehidupan
sosial masyarakat senantiasa terganggu oleh adanya pertambahan jumlah
penduduk yang lebih cepat daripada pertambahan jumlah bahan makanan.
Laju pertumbuhan penduduk yang tidak berimbang dengan angka
kematian senantiasa berdampak terhadap Pembangunan Bangsa.
Pertambahan penduduk yang terus menerus menjadi beban bila tidak
diimbangi dengan penduduk yang berkualitas sehingga Pemerintah harus
bergulat untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya, khususnya
memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, pakaian, perumahan,
kesehatan dan seterusnya. Semua itu memiliki keterkaitan erat dengan
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti pangan,
perumahan, kesempatan kerja, fasilitas kesehatan dan gizi, pendidikan,
dan sandang.
2. Laju Konversi Lahan Pertanian
Alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Lumajang yang terus
berlangsung dan sulit dihindari, berdampak serius terhadap penyediaan
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 24
beras. Lahan pertanian yang semula berfungsi sebagai sektor pertanian
berubah fungsi menjadi lahan nonpertanian, seperti perumahan, industri,
perdagangan, dan sarana publik yang dapat menimbulkan dampak negatif
secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Bagi Ketahanan Pangan, konversi
lahan sawah merupakan ancaman yang serius, mengingat konversi lahan
tersebut sulit dihindari, sementara dampak yang ditimbulkan terhadap
masalah pangan bersifat permanen, kumulatif dan progresif.
3. Tingginya Angka Keluarga Miskin
Isu Strategis ini memiliki hubungan erat dengan Laju Pertumbuhan
Penduduk. Ketika Laju Pertumbuhan Penduduk semakin meningkat,
kebutuhan akan lapangan pekerjaan juga akan ikut meningkat. Kurangnya
kompetensi keahlian khusus bagi Pencari Kerja dan kurang diminatinya
bidang Wirausaha berakibat pada bertambahnya angka pengangguran
sehingga ikut menyumbang akan Tingginya Angka Kemiskinan di
Masyarakat. Disamping itu tingginya angka pernikahan di usia dini yang
tidak diimbangi dengan kesiapan secara ekonomi keluarga bagi para
pasangan karena bekal yang tidak cukup baik bekal materi, keilmuan
maupun mental spiritual sehingga menjadi beban berat bagi Pemerintah.
4. Kerjasama Antar Daerah
Isu Strategis Kerjasama Antar Daerah ini diharapkan dapat
memberikan kesempatan untuk meningkatkan Ketahanan Pangan serta
mengotrol pergerakan harga bahan pangan, sekaligus sebagai alat untuk
mewujudkan sinergitas dan koordinasi antar daerah yang kuat di bidang
Ketahanan Pangan.
Jaringan Kerjasama antar Instansi Pemerintah terkait mulai dari
Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Daerah akan lebih kuat dengan
terbentuknya Kelembagaan yang menangani Ketahanan Pangan. Seiring
adanya kelembagaan tersebut, Otonomi Daerah memberikan kewenangan
penuh kepada daerah secara lebih spesifik serta fleksibel dalam
melaksanakan kebijakan Ketahanan di daerahnya melalui terbentuknya
Kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan di Daerah. Untuk peranan dan
fungsi Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan beserta Jaringan Pendukung
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 25
Ketahanan Pangan dan Institusi Ketahanan Pangan yang lain di pusat
sampai daerah perlu ditingkatkan kemampuannya untuk memantapkan
Program Ketahanan Pangan Daerah dan Nasional.
Dari isu tersebut dapat dilakukan Identifikasi Permasalahan sebagai berikut :
1. Tingginya Peningkatan Jumlah Penduduk di Kabupaten Lumajang.
2. Rendahnya Jumlah Penduduk yang berkualitas dari sisi Keilmuan dan
Pendidikan
3. Belum terjaganya stabilisasi distribusi dengan memperketat regulasi ekspor
(keluar) dalam rangka menjaga dan memperkuat stok pangan
4. Belum maksimalnya pengembangan cadangan pangan ditingkat
masyarakat.
5. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi dan
membudidayakan sumber bahan pangan alternatif yang berasal dari hasil
pekarangan sehingga tingkat kestabilan dan ketersediaan pangan belum
cukup.
6. Belum maksimalnya pemanfaatan teknologi pengolahan pangan guna
mengolah bahan pangan berbasis sumberdaya lokal.
7. Harga bahan pangan strategis relatif belum stabil (Fluktuasi harga masih
tinggi).
8. Rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengakses bahan pangan
strategis.
9. Masih dijumpai kerawanan pangan pada waktu dan daerah tertentu.
10. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
11. Masih ditemui pangan olahan yang beredar tidak memenuhi syarat standar
mutu kesehatan.
Berdasarkan Isu Strategis dan Identifikasi Permasalahan tersebut di atas
diharapkan ke depan tercipta suatu kondisi yaitu :
1. Laju Pertumbuhan Penduduk stabil dan menurun sehingga akan
meningkatkan Penguatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 26
2. Kesadaran Masyarakat semakin meningkat akan pentingnya ilmu
pengetahuan dan pendidikan
3. Kesadaran Masyarakat semakin meningkat untuk berinovasi, berkreasi dan
berteknologi dengan sehat
4. Masyarakat semakin pintar memanfaatkan teknologi pangan lokal secara
maksimal dan berkesinambungan.
5. Stabilisasi Harga Bahan Pangan Strategis.
6. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengakses bahan pangan
strategis sepanjang waktu.
7. Tertanganinya kerawanan pangan pada kondisi tertentu melalui program
tanggap darurat lintas sektoral.
8. Masyarakat semakin menyadari akan pentingnya mengkonsumsi dan
membudidayakan sumber pangan alternatif sebagai pengganti beras.
9. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
10. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam mengkonsumsi pangan
olahan yang sesuai standar mutu kesehatan.
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati Lumajang
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang 2017–2019 Tahun 2017 merupakan Dokumen Perencanaan
Strategis. Adapun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2015–2019 yaitu menyelesaikan isu-isu global yang berkembang baik bersifat
lokal maupun nasional seperti Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi,
Kemiskinan, Pengangguran, Lingkungan Hidup, Penataan Pemerintahan dan
Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat. Berikut ini Visi dan Misi Kabupaten
Lumajang :
V I S I
TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA,
DAN BERMARTABAT.
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 27
M I S I
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Agamis, Cerdas,
Kreatif, Inovatif dan Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan
Pendidikan, Kesehatan dan Pembinaan Keagamaan.
2. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat secara
Merata Berbasis Pertanian, Pemberdayaan UMKM dan Jasa Pariwisata
serta Usaha Pendukungnya.
3. Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Bersih, dan Demokratis melalui
Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional, Aspiratif, Partisipatif dan
Transparan serta Mendorong Terciptanya Ketentraman dan Ketertiban
dalam Kehidupan Bernegara, Berbangsa dan Bermasyarakat.
C. Telaahan Renstra Kementerian Lembaga (K/L) dan Renstra Provinsi
1). Renstra Kementerian Lembaga (K/L), Badan Ketahanan Pangan
VISI BADAN KETAHANAN PANGAN
“TERWUJUDNYA KETAHANAN PANGAN MELALUI
PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA
LOKAL BERLANDASKAN KEDAULATAN PANGAN DAN
KEMANDIRIAN PANGAN”
MISI BADAN KETAHANAN PANGAN
- Meningkatkan Ketersediaan Pangan yang beragam berbasis
Sumber Daya Lokal;
- Memantapkan Penanganan Kerawanan Pangan;
- Meningkatkan Keterjangkauan Pangan Masyarakat untuk Pangan
Pokok;
- Mewujudkan Penganekaragaman Konsumsi Pangan berbasis
Sumber Daya, Kelembagaan dan Budaya Lokal;
- Mewujudkan Keamanan Pangan Segar.
Dari gambaran visi dan misi Kementerian Pertanian–Badan
Ketahanan Pangan bahwasannya Badan Ketahanan Pangan merupakan
institusi yang tidak hanya bertugas untuk membantu meningkatkan
ketersediaan bahan pangan yang cukup, akan tetapi juga kualitas dari
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 28
bahan pangan yang difokuskan pada perbaikan gizi mayarakat,
peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan kebijakan pembangunan
ketahanan, pengembangan kemampuan kelembagaan ketahanan pangan
daerah maupun pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan
masyarakat, daerah dan nasional, serta pemantauan dan evaluasi
pelaksanaannya.
2). Renstra Provinsi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi
Jawa Timur
VISI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI
JAWA TIMUR :
"MENUJU MASYARAKAT JAWA TIMUR TAHAN PANGAN"
MISI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI
JAWA TIMUR :
“MEMANTAPKAN DAN MENGEMBANGKAN KETERSEDIAAN,
DISTRIBUSI DAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER
DAYA LOKAL SERTA MENGANTISIPASI DAN PENANGANAN
DAERAH RAWAN PANGAN”.
Dalam melaksanakan Program dan Kegiatan Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mengacu pada :
Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik yaitu di bidang Ketahanan Pangan
Fungsi
1. Penyusunan dan Perumusan Program serta Rencana Kegiatan
Kebijakan Teknis dalam bidang Ketahanan Pangan;
2. Pengidentifikasian Ketersediaan dan Cadangan Pangan;
3. Pemantauan, evaluasi dan pengelolaan distribusi pangan,
terutama komoditas pangan strategis, serta merumuskan
kebijakan lintas kabupaten/kota;
4. Pengendalian dan perumusan kebijakan harga komoditas pangan
strategis;
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 29
5. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan;
6. Pelaksanaan penyuluhan gerakan peningkatan mutu konsumsi
pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan;
7. Pengawasan dan pengendalian sistem kewaspadaan pangan dan
gizi serta norma standar harga pangan;
8. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah;
9. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai lingkup tugasnya;
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur.
3). Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Program dan kegiatan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang yang berhubungan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup strategis adalah Program Peningkatan
Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) dengan beberapa kegiatan
yang bersifat Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka Pengelolaan
Cadangan dan Penyediaan Pangan. Salah satu bentuk dari kegiatan ini
yaitu Pembangunan Fisik Gedung Lumbung Pangan yang selanjutnya
akan difungsikan sebagai Tempat Menyimpan atau Menampung Gabah
guna antisipasi pada musim-musim tertentu.
Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat dibangun di
wilayah/daerah sentra produksi dan daerah rawan pangan. Oleh karena itu
Lumbung Pangan dibangun pada daerah pemukiman sesuai dengan Tata
Ruang Kecamatan atau Desa.
Penentuan Lokasi Lumbung dilakukan melalui beberapa tahapan
antara lain :
Rencana Lokasi Pembangunan Fisik Lumbung Pangan berdekatan
dengan Daerah Rawan Pangan
Rencana Lokasi Pembangunan Fisik Lumbung Pangan berdekatan
dengan Daerah Potensi Produksi Pangan
Dengan tahapan-tahapan di atas diharapkan Pembangunan Fisik
Gedung Lumbung Pangan tidak menyalahi aturan Tata Kelola
Kota/Wilayah.
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 30
Disamping Lumbung Pangan, Ruang Lingkup Ketahanan Pangan
yang bisa masuk pada Rencana Tata Ruang Wilayah adalah Kawasan
Agropolitan yaitu Kecamatan Senduro dan Pasrujambe, (1) sebagai Sentra
Pengembangan Produk Pangan Olahan berbasis Sumber Daya Lokal dan;
(2) sebagai Sentra Pengembangan Produk Pangan Organik dalam rangka
Pengembangan Ketahanan Pangan Masyarakat sehingga dapat
memberikan dampak kepada masyarakat melalui peningkatan nilai
tambah.
Konsep Penelaahan Tata Ruang Wilayah dalam Lingkup
Pembangunan Ketahanan Pangan sangat selaras dengan program daerah
yang mengusung Konsep Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang fokus pada
Pembangunan Kepariwisataan yang menempatkan Kecamatan Senduro
sebagai Destinasi Wisata Utama Unggulan melalui Promosi Wisata
Negeri di Atas Awan Bukit 29 yang lebih dikenal sebagai B29 dengan
konsep “AGRO EKO WISATA” yaitu “Wisata Berbasis Pertanian dan
Ekologi”. Promosi yang bersifat dari Hulu ke Hilir dengan beberapa
Obyek Wisata lain yang berdekatan lokasi yang akan menjadi penyanggah
dari Obyek Wisata Unggulan tersebut. Disinilah Dinas Ketahanan Pangan
dapat mengambil peranan melalui Fasilitasi Pemasaran Hasil Produk-
produk Kelompok Binaan untuk berpartisipasi mensukseskan Program
Sistem Inovasi Daerah. Dari konsep pengembangan tersebut, Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang juga dapat mengambil peranan
dengan mengangkat Kecamatan Sumbersuko yang memiliki Obyek
Wisata Alam Pemandian Selokambang di Desa Purwosono yang sudah
memiliki Kelompok Sadar Wisata (DARWIS) untuk dilakukan
optimalisasi pembinaannya melalui Program Pengembangan
Diversifikasi dan Konsumsi Pangan dengan fokus Kegiatan
Pengembangan Kawasan Desa Organik dan Aman Pangan. Diharapkan
dengan sentuhan program dari Dinas Ketahanan Pangan dapat terbentuk
Satu Kawasan Desa Wisata Organik dan Aman Pangan sebagai Obyek
Wisata Penyanggah dari Obyek Wisata Unggulan di atas. Lokasi Sasaran
Program tidak harus berada di Desa Wisata Penyanggah, namun juga
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 31
dapat ditempatkan di Desa Sekitar lokasi Obyek Wisata Penyanggah
seperti Desa Sentul dan Desa Petahunan, sehingga terbentuk pula sebuah
WAHANA EDU PARK (Wahana Taman Pendidikan) bagi masyarakat,
wahana untuk berwisata sekaligus wahana belajar secara bersama-sama.
D. Penentuan Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan
adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya sangat signifikan bagi Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang dimasa mendatang. Suatu kondisi
atau kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya
dalam hal tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Adapun isu-
isu strategis pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang ditentukan
dengan menggunakan Metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
and Treath) sebagai berikut :
Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal
Kekuatan (Strength) Peluang (Opportunities)
Adanya arah Kebijakan dan
Regulasi Pembangunan
Ketahanan Pangan.
Terbentuknya Kelembagaan
Ketahanan Pangan baru dengan
peningkatan status kelembagaan
dalam rangka memperkuat
fungsi kelembagaan.
Adanya tenaga dan dukungan
anggaran Dinas Ketahanan
Pangan.
Adanya arah penguatan fungsi
dan urusan Kelembagaan
Ketahanan Pangan
Adanya kesempatan pengembangan
lembaga usaha ekonomi pedesaan di bidang
pangan.
Adanya dukungan pemerintah Kabupaten,
Propinsi dan Pusat.
Tersedianya Potensi Sumber Daya Alam.
Tersedianya potensi sumber pangan
alternatif.
Adanya bantuan pinjaman modal
ketahanan pangan.
Meningkatnya sarana transportasi dan
informasi.
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 32
Kelemahan (Weakness) Ancaman (Threats)
Keterbatasan SDM aparat di
bidang pangan baik secara
kuantitas maupun kualitas.
Sarana dan prasarana yang
belum memadai.
Kerjasama antar instansi
belum optimal.
Berkembangnya jenis makanan
olahan/siap saji dengan bahan
impor/bahan tambahan yang
membahayakan kesehatan yang beredar
dipasaran.
Rendahnya kesadaran dan kemampuan
masyarakat dalam mengkonsumsi
pangan yang Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman (B2SA).
Sulitnya mengakses data pangan secara
cepat dan akurat.
Masih adanya iklim ego sektoral dalam
membangun koordinasi
Belum optimalnya peran kelembagaan
pemasaran hasil-hasil pertanian
Belum optimalnya peran lembaga
penyangga harga pasar hasil pertanian.
Peningkatan hasil produksi pertanian
relatif kurang berimbang dibandingkan
dengan jumlah penduduk
Kondisi sosial ekonomi masyarakat
relatif rendah sehingga belum mampu
melakukan sistem cadangan pangan.
Ketergantungan masyarakat terhadap
beras masih tinggi.
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 33
BAB IV
VISI MISI, TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi Misi
V I S I
TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA,
DAN BERMARTABAT.
M I S I
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Agamis, Cerdas,
Kreatif, Inovatif dan Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan
Pendidikan, Kesehatan dan Pembinaan Keagamaan.
2. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat secara
Merata Berbasis Pertanian, Pemberdayaan UMKM dan Jasa Pariwisata
serta Usaha Pendukungnya.
3. Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Bersih, dan Demokratis melalui
Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional, Aspiratif, Partisipatif dan
Transparan serta Mendorong Terciptanya Ketentraman dan Ketertiban
dalam Kehidupan Bernegara, Berbangsa dan Bermasyarakat.
Dalam kaitannya dengan Visi dan Misi Bupati selaku Kepala Daerah di
Kabupaten Lumajang, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
mengemban tugas dari Misi ke-2 yaitu : “Meningkatkan Perekonomian
Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat secara Merata Berbasis Pertanian,
Pemberdayaan UMKM dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya”,
dan Tujuan ke-2 dari Misi ke-2 yaitu : “Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Lainnya.”
Dari telaahan Visi dan Misi tersebut di atas, terlihat bahwa terdapat
kesesuaian dan keselarasan dalam kerangka pikir Pembangunan Ketahananan
Pangan sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 yang menempatkan
Urusan Pangan sebagai Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan
Dasar.
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 34
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah Kabupaten
Lumajang seperti yang telah dijabarkan di atas, dapat dirumuskan Tugas Pokok
dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
Tugas Pokok Dinas Ketahanan Pangan adalah membantu Bupati dalam -
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di bidang ketahanan pangan
berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan Bupati.
b. Fungsi
Fungsi Dinas Ketahanan Pangan adalah :
Pelaksanaan pembinaan umum dibidang ketahanan pangan berdasarkan
pedoman dan kebijakan Bupati.
Perumusan program pengembangan ketahanan pangan.
Pelaksanaan kebijakan organisasi dibidang ketahanan pangan.
Pemberian bimbingan pembinaan dan penyuluhan dibidang ketahanan
pangan.
Pemantauan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok sesuai
dengan kebijakan dan pedoman yang ditetapkan Bupati.
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Sesuai dengan Undang-undang 18 Tahun 2012 tentang ”Pangan”,
Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Peraturan
Pemerintah No. 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.
Untuk itu tujuan pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten
Lumajang periode 2017-2019 adalah sebagai berikut:
No Tujuan Indikator Tujuan
1 Meningkatnya Ketahanan Pangan Presentase Peningkatan Pola
Pangan Harapan (PPH)
2. Sasaran
Sesuai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 35
No Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya Ketersediaan
Pangan
Tersedianya Energi (Kkal)
2. Meningkatnya Distribusi Pangan Terjaganya Stabilitas Harga
Pangan ≤ 10%
3. Meningkatnya Konsumsi Pangan Terpenuhinya Konsumsi Energi
4. Meningkatnya Keamanan Pangan Presentase Sampel Pangan Aman
Konsumsi
C. Strategi dan Kebijakan
Cara mencapai tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang yang berisi rencana menyeluruh dan
terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan,
program operasional dan kegiatan dengan memperhatikan sumber daya
organisasi dan keadaan lingkungan yang dihadapi.
a. Strategi
Dalam memperhatikan faktor lingkungan internal dan eksternal yaitu
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, maka strategi yang ditempuh
adalah :
1. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan dengan Mengembangkan
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Kawasan Desa Organik dan
Aman Pangan, Pengembangan Sumber Pangan Alternatif dalam rangka
meningkatkan Pola Konsumsi dan Mengembangkan Sumber Daya
Pangan Lokal guna menuju Kedaulatan dan Kemandirian Pangan secara
berkelanjutan;
2. Melakukan fasilitasi pengembangan produk melalui peningkatan mutu
produk, pengemasan produk dan brand image produk serta
pengembangan pemasaran hasil;
3. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang mutu
dan kualitas bahan pangan, kandungan gizi bahan pangan serta
keamanan pangan;
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 36
4. Melakukan pendampingan dengan pengembangan dan penguatan
kapasitas anggota kelompok dan Jaringan Usaha Kelompok melalui
penguatan keunggulan kompetitif dan komparatif produk mendasarkan
pada spesifik Lokal Wilayah;
5. Membangun jaringan kerjasama perluasan pemasaran komoditas pangan
olahan bagi Kelompok-kelompok Binaan;
6. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dan Sidang Dewan Ketahanan
Pangan serta memfasilitasi Pengembangan Website Ketahanan Pangan
dan Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan Terpadu.
b. Kebijakan
Strategi untuk menetapkan garis pedoman pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, dalam operasionalnya memerlukan persepsi dan tekanan khusus
dalam bentuk kebijakan. Kebijakan yang ditetapkan Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Lumajang dalam mewujudkan tujuan dan sasaran
pembangunan ketahanan pangan adalah sebagai berikut :
Memanfaatkan Ketersediaan Sumber Daya Lokal dan Keanekaragaman
Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia maupun Ketersediaan
Teknologi Spesifik Lokal dalam rangka Optimalisasi Pemanfaatan Lahan
Pekarangan;
Mengembangkan secara serius Industri Pengolahan Pangan Skala Kecil
dan Menengah;
Membentuk Jejaring dan Menumbuhkembangkan Kerjasama Perluasan
Jaringan Pemasaran Produk di Beberapa Toko, Outlet, Minimarket,
Supermarket serta Memfasilitasi terbentuknya Pusat Oleh-oleh Khas
Lumajang di setiap Lokasi Daerah Tujuan Wisata;
Mengembangkan Jaringan dan Koordinasi Lintas Sektor, Lintas Wilayah,
Lintas Waktu dan Pelaku guna menyelaraskan dan mensinergikan
Kebijakan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan;
Meningkatkan Keterjangkauan Masyarakat terhadap Bahan Pangan baik
secara Fisik dan Ekonomi melalui Peningkatan Efisiensi Ekonomi dan
memperhatikan Keunggulan Kompetitif dan Komparatif Wilayah;
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 37
Melaksanakan secara Benar dan Intensif INPRES No. 5 Tahun 2015
tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh
Pemerintah dalam rangka Stabilitasi Ekonomi Nasional serta
melaksanakan Pemantauan Harga Pangan Pokok;
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam memahami Pola Konsumsi
Pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA);
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam memahami Mutu dan
Keamanan Pangan;
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 38
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
A. Program dan Kegiatan
Dengan berdasarkan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang, maka untuk menjabarkan dan mengimplementasikan kebijakan
yang telah ditetapkan, dirumuskan program ketahanan pangan dengan
pengembangan subsistem sebagai berikut :
Pengembangan Sub Sistem Ketersediaan Pangan.
Pengembangan Sub Sistem Distribusi Pangan
Pengembangan Sub Sistem Konsumsi Pangan
Pengembangan Sub Sistem Keamanan Pangan
Dengan memperhatikan kriteria spesifik dan terukur sebagai standar
keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai dan dapat
direalisasikan dalam waktu relatif pendek, maka program kerja dan kegiatan
operasional Dinas Ketahanan Pangan dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan).
a. Sub Sistem Ketersediaan Pangan
NO NAMA KEGIATAN KET.
1 Fasilitasi Penyediaan Infrastruktur Pangan dan
Sumber Daya Pendukung Ketahanan Pangan
APBD Kab
2 Fasilitasi dan Koordinasi Dewan Ketahanan
Pangan
APBD Kab
3 Pemantapan Ketersediaan Pangan Berbasis
Umbi-umbian, Buah-buahan dan Sayuran
APBD Kab
4 Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) APBD Kab
5 Pengembangan Sumber Daya Pangan Lokal APBD Kab
6 Penanganan Daerah Rawan Pangan APBD Kab
7 Pengembangan Desa Mandiri Pangan APBD Kab
8 Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-
PG)
APBD Kab
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 39
9 Pengembangan Lumbung Pangan Desa (LPD) APBD Kab/ APBD
Prop/ APBN
10 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) APBD Kab
11 Pengembangan Website Dinas Ketahanan
Pangan
APBD Kab
12 Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan
Pangan Terpadu
APBD Kab
13 Ekspose dan Promosi Ketahanan Pangan APBD Kab`
b. Pengembangan Sub Sistem Distribusi Pangan
NO NAMA KEGIATAN KET.
1 Pengembangan Jaringan Distribusi Pangan APBD Kab
2 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan APBD Kab
3 Pemantauan dan Analisis Akses Pangan
Masyarakat
APBD Kab
4 Fasilitasi Pemberian Pinjaman Modal bagi
Lembaga Pembeli Gabah
APBD Kab/
APBD Prop/
APBN
5 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan
Masyarakat (PLDPM)
APBD Kab/
APBD Prop/
APBN
6
Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Usaha
Masyarakat (PUPM) / Toko Tani Indonesia
(TTI);
APBD Kab/
APBD Prop/
APBN
2. Program Peningkatan Diversifikasi dan Konsumsi Pangan
a. Pengembangan Sub Sistem Konsumsi Pangan
NO NAMA KEGIATAN KET.
1 Analisa Pola Konsumsi dan Kebutuhan Pangan APBD Kab
2 Sosialisasi dan Promosi Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
APBD Kab
3 Fasilitasi dan Koordinasi Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL)
APBD Kab/
APBN
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 40
4 Pengembangan Sumber Pangan Alternatif APBD Kab
5 Pemberdayaan Kantin Sekolah APBD Kab
6 Promosi Pangan Lokal dan Tradisional APBD Kab
7 Pengembangan Teknologi Pengolahan Pangan
Lokal dan Tradisional
APBD Kab
8 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan (P2KP)
APBD Kab/
APBD Prop
b. Pengembangan Sub Sistem Keamanan Pangan
NO NAMA KEGIATAN KET.
1 Pemberdayaan Kelembagaan Keamanan
Pangan
APBD Kab
2 Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan APBD Kab
3 Sosialisasi dan Promosi Keamanan Pangan APBD Kab
4 Kawasan Desa Organik dan Aman Pangan APBD Kab
5 Fasilitasi Sertifikasi Jaminan Mutu Pangan APBD Kab
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 41
B. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
NO. PROGRAM / KEGIATAN KELP. SASARAN INDIKATOR KINERJA
TH. 2015 TH. 2016 TH. 2017 TH. 2018 TH. 2019
I Peningkatan Ketahanan Pangan Outcome :
- Tersedianya Energi
(Kkal)
- Terjaganya Stabilitas
Harga Pangan ≤ 10%
1. Output : 31,332 40,000 48,000
-
- Bantuan Bibit Buah-
buahan
2. Output : 34,300 42,000 48,300
- ∑ Lap. Koord. &
Fasilitasi DKP
- Apresiasi Adhikarya
Pangan Nusantara
3. Output : 128,488 145,000 159,500
- ∑ Desa yg
terfasilitasi
Pemantapan
Ketersd. Pangan
Berbasis Umbi-
umbian dan Buah-
buahan
- 1 Workshop / 1
Bintek
4. Output : 15,000 16,500 19,800
- ∑ Lap. Analisa
Neraca Makanan
(NBM)
5. Output : 60,000 70,000.00 80,500
- ∑ Desa yg
terfasilitasi
Pengembangan
Sumber Daya
Pangan Lokal
- 1 Sosialisasi / 1
Bintek
6. Output : - - -
- Sosialisasi
Penanganan Daerah
Rawan Pangan
- Bintek Umbi-
umbian
7. Output : 49,468 58,000 69,600
- ∑ Desa yg
terfasilitasi
Pengembangan
Kemandirian Pangan
8. Output : - - -
- ∑ Dokumen Rencana
Aksi Daerah Rawan
Pangan dan Gizi
(RAD-PG) yg
tersusun
9. Output : 423,499 1,005,000 1,125,600
- ∑ Lumbung Pangan
Desa yang
terfasilitasi
- - 742,087 1,376,500 1,551,300 JUMLAH
Rencana Aksi Daerah Rawan
Pangan dan Gizi (RAD-PG)
21 Kecamatan
Pengembangan Lumbung
Pangan Desa (LPD) Dana DAU
Rp. 93.499.000,- dan DAK Rp.
330.000.000,-
21 Kecamatan
Penanganan Daerah Rawan
Pangan
21 Kecamatan
Pengembangan Desa Mandiri
Pangan
Kec. Gucialit (Desa
Wonokerto, Pakel,
Gucialit dan Dadapan),
Kec. Padang (Desa
Bodang, Mojo,
Kalisemut, Merakan)
DANA (Rp. 000,-)
Analisa Neraca Bahan
Makanan (NBM)
6 Kecamatan
Pengembangan Sumber Daya
Pangan Lokal
TP-PKK Desa, 5 Desa di
Kec. Tempursari
Fasilitasi dan Koordinasi
Dewan Ketahanan Pangan
SKPD Teknis terkait
(Pertanian, Perikanan,
Perindustrian, Dishub
dan Tokoh Masyarakat)
Pemantapan Ketersediaan
Pangan Berbasis Umbi-
umbian, Buah-buahan dan
Sayuran
6 Desa di Kec. Pasirian
TP-PKK Desa di 4 Desa,
2 Kec. ∑ Sosialisasi dan
Bimtek yang
terlaksana
Fasilitasi Penyediaan
Infrastruktur Pangan dan
Sumber Daya Pendukung
Ketahanan Pangan
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 42
NO. PROGRAM / KEGIATAN KELP. SASARAN INDIKATOR KINERJA
TH. 2015 TH. 2016 TH. 2017 TH. 2018 TH. 2019
JUMLAH LANJUTAN 742,087 1,376,500 1,551,300
10. Output : 21,100.4 24,500 29,400
-
11. Output : 43,125 - -
- ∑ Website Informasi
Dinas Ketahanan
Pangan yang
tersedia
12. Output : - 180,000 100,800
- ∑ Sistem Informasi
Ketahanan Pangan
Terpadu yang
tersedia
- 1 Workshop / 1
Bintek
13. Output : - - -
- ∑ Jaringan Distribusi
Pangan yang
terbentuk
14. Output : 75,698 83,500.00 93,520
- ∑ Publikasi
Pemantauan dan
Analisis Harga
Pangan
15. Output : 33,345 38,500.00 46,200
- ∑ Pemantauan dan
Analisis Akses
Pangan
16. Output : 38,680 1,545,000 1,545,000
- ∑ Kelp. Masyarakat
yg terfasilitasi dari
Dana Bergulir
Pinjaman Modal
17. Output : 51,702.5 57,000 65,265
- ∑ Kelp. Lumbung
Pangan Desa (LPD)
dan GAPOKTAN
yang terfasilitasi
18. Output : 29,375 233,500 280,200
- ∑ Kelp. Lumbung
Pangan Desa (LPD)
dan GAPOKTAN
yang terfasilitasi
- - 1,035,113 3,538,500 3,711,685
Pemantauan dan Analisis
Akses Pangan
Survey Rumah Tangga
JUMLAH
Fasilitasi dan Koordinasi
Pengembangan Usaha
Pangan Masyarakat (PUPM) /
Toko Tani Indonesia, Dana
DAU Rp. 29.375.000,-
Kelp. Lumbung Pangan
Desa (LPD) dan
Gapoktan
Fasilitasi Pemberian
Pinjaman Modal bagi
Lembaga Pembeli Gabah,
Dana DAU Rp. 38.680.000,-
DAK Rp. 0,- Milyar
Lembaga Pembeli
Gabah/Bahan Pangan
Lain dari Petani
Penguatan Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat
(P-LDPM)
Kelp. Lumbung Pangan
Desa (LPD) dan
Gapoktan
DANA (Rp. 000,-)
Pengembangan Jaringan
Distribusi Pangan
21 Kecamatan
Pemantauan dan Analisis
Harga Pangan
4 Pasar Besar : Pasar
Kota Lumajang, Pasar
Klakah, Pasar
Yosowilangun dan Pasar
Pasirian
Pengembangan Website
Dinas Ketahanan Pangan
Dinas Ketahanan
Pangan
Pengembangan Sistem
Informasi Ketahanan Pangan
Terpadu
Dinas Ketahanan
Pangan
21 Kecamatan
∑ Laporan Sistem
Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
(SKPG) yang
tersusun
Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi (SKPG)
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 43
NO. PROGRAM / KEGIATAN KELP. SASARAN INDIKATOR KINERJA
TH. 2015 TH. 2016 TH. 2017 TH. 2018 TH. 2019
JUMLAH LANJUTAN 1,035,113 3,500,000 3,665,485
II Pengembangan Diversifikasi & Konsumsi Pangan
Outcome :
- Terpenuhinya Konsumsi
Energi (Kkal)
- Prosentase Sampel
Pangan Aman Konsumsi
1. Output : 30,000 75,000 90,000
-
2. Output : 144,325 200,000 225,000
- ∑ Sosialisasi dan
Promosi
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
3. Output : 119,275 230,000 257,600
- ∑ Desa yg terfasilitasi
Pengembangan Kawasan
Rumah Pangan Lestari
(KRPL)
4. Output : - 16,500 19,800
- ∑ Sumber Bahan Pangan
Alternatif yg
teridentifikasi
5. Output : 35,125 100,000.00 120,000
- ∑ Sekolah dan Kantin
Sekolah yg dibina
6. Output : 84,850 200,000 250,000
- Jumlah Kegiatan
Promosi Pangan Lokal
dan Tradisional
7. Output : 40,387 100,000 120,000
- ∑ Kelompok Masyarakat
/ Pengusaha Pangan
Olahan yg terbina
8. Output : - 200,000 250,000
- ∑ Even Ekspos dan
Promosi Ketahanan
Pangan yg terselenggara
9. Output : - - -
- ∑ Lumbung Kelp.
P2KP/Karangkitri Desa
yang terfasilitasi
10. Output : 37,901 50,000 60,000
- ∑ Kelembagaan
Masyarakat yg
terfasilitasi terhadap
Keamanan Pangan
11. Output : 103,724.2 200,000 250,000
- ∑ Sampel yg diuji dan
Sekolah yg dibina
12. Output : 54,600 150,000 180,000
- ∑ Sosialisasi dan
Promosi Keamanan
Pangan
13. Output : 97,950 200,000 250,000
- ∑ Kawasan Desa Organik
dan Aman Pangan yg
terbentuk
14. Output : - - 100,000
- ∑ Kelompok Masyarakat
/ Pengusaha Pangan
Olahan yg terfasilitasi
Sertifikasi Mutu Pangan
- - 1,783,250 5,221,500 5,837,885 JUMLAH
Ekspose dan Promosi
Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang
Percepatan
Penganekaragama Konsumsi
Pangan (P2KP) APBD Prov /
APBN
Kelompok Karangkitri
Pemberdayaan Kelembagaan
Keamanan Pangan
Dinas Ketahanan
Pangan
Pengawasan Mutu dan
Keamanan Pangan
2 Desa, 2 Kecamatan
Sosialisasi dan Promosi
Keamanan Pangan
Masyarakat di
Kabupaten Lumajang
Kawasan Desa Organik dan
Aman
6 Kec. (Kec. Lumajang,
Sukodono,
Rowokangkung,
Senduro, Pasrujambe
Fasilitasi Sertifikasi Jaminan
Mutu Pangan
Kelompok Masyarakat
dan Para Pengusaha
Pangan Olahan
Promosi Pangan Lokal dan
Tradisional
Masyarakat di
Kabupaten Lumajang
Pengembangan Teknologi
Pengolahan Pangan Lokal
dan Tradisional
Kelompok Masyarakat
dan Para Pengusaha
Pangan Olahan
DANA (Rp. 000,-)
Pengembangan Sumber
Pangan Alternatif
Masyarakat di
Kabupaten Lumajang
Pemberdayaan Kantin
Sekolah
Sekolah, Kantin Sekolah
dan Masyarakat
Sosialisasi dan Promosi
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Masyarakat di
Kabupaten Lumajang
Fasilitasi dan Koordinasi
Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL)
24 Kelp. Di 24 Desa
Sampling Survey Rumah
Tangga dari 21
Kecamatan di Kab.
Jumlah Dok. Hasil
Analisis Pola Konsumsi
dan Kebutuhan Pangan
Analisa Pola Konsumsi dan
Kebutuhan Pangan
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 44
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG
Kinerja suatu organisasi dapat tergambarkan dengan jelas melalui ukuran-
ukuran kuantitatif dan kualitatif dari suatu kinerja utama organisasi yang
bersangkutan yang biasa disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU).
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintahan yang baik, maka di Indonesia diterbitkanlah Undang-undang Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis instansi Pemerintah. Pemerintah Kabupaten Lumajang telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-
masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui Peraturan Daerah tentang
Revisi-1 Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lumajang Masa Bakti Tahun 2015 – 2019 di Tahun 2017. Namun
demikian, sampai dengan saat proses disusunnya Revisi Rencana Strategis Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017, Peraturan Daerah tersebut
masih dalam proses Pembahasan dengan Sekretariat DPRD Kabupaten Lumajang.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Lumajang
juga melakukan Reviu terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU), baik indikator
kinerja di tingkat Pemerintah Daerah maupun indikator kinerja di tingkat Organisasi
Perangkat Daerah (OPD). Dalam melakukan reviu tersebut hal yang perlu dan
penting sekali untuk diperhatikan adalah capaian kinerja, permasalah dan isu-isi
strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun
penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang Tahun 2017 – 2019 Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 45
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN KET.
1. Meningkatnya Ketersediaan Tersedianya Energi (Kkal) Aplikasi Neraca Bahan
Pangan Makanan (NBM)
2. Meningkatnya Distribusi Terjaganya Stabilitas Harga Standar Deviasi Harga Pangan
Pangan Pangan ≤ 10% Rerata Harga Pangan Tahun Berjalan
3. Meningkatnya Konsumsi Terpenuhinya Konsumsi Energi Aplikasi Pola Pangan Harapan
Pangan (Kkal) (PPH)
4. Meningkatnya Keamanan Presentase Sampel Pangan ∑ Sampel Pangan Aman Diuji
Pangan Aman Konsumsi ∑ Sampel Pangan Yg Diuji X 100
FORMULASI
X 100
Rencana Strategis 2017– 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2017 46
BAB VII
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang Tahun 2017–2019 Tahun 2017 disusun berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah. Sedangkan proses perumusan RENSTRA itu sendiri mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang yang
sudah direviu untuk pertama kalinya di Tahun 2017 ini, tentunya dengan
memperhatikan perkembangan lingkungan strategis yang terjadi dan
memperhitungkan pengaruh yang ada terhadap upaya-upaya pencapaian RENSTRA.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang Tahun 2017–2019 Tahun 2017 memuat tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan dan program serta kegiatan-kegiatan indikatif kurun waktu tiga tahun
mendatang yakni tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Sasaran, Program dan
Kegiatan-kegiatan indikatif tersebut nantinya akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam
Rencana Kerja Tahunan. Renstra ini merupakan langkah awal dalam rangka
pengukuran kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja tahunan.
Demikian Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang Tahun 2017-2019 Tahun 2017 ini dibuat dengan harapan
dapat dipergunakan sebagai bahan acuan bagi para pihak dalam melaksanakan
pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lumajang.
Lampiran 1 : 1 - 2
DINAS KETAHANAN PANGANKABUPATEN LUMAJANG
MATRIK REVIU RENCANA STRATEGISTAHUN 2015 - 2019
REVISI KE-2
V I S I : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT
M I S I :2
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI SASARAN STRATEGISKETERANGAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan :
1 1 1 1 Tersedianya Energi (Kkal) 1 1
2 2
3 3 Pengembangan Sumber Daya Pangan Lokal
4 4 Pengembangan Desa Mandiri Pangan
5
6 Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM)7 Penanganan Daerah Rawan Pangan8
9
10
11
12
13 Ekspose dan Promosi Ketahanan Pangan
2 Meningkatnya Distribusi Pangan 2 5 14 Pengembangan Jaringan Distribusi Pangan
6 15 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan
16
17
18
19
Program Peningkatan Diversifikasi dan
Konsumsi Pangan :
3 3 1 1
2
3
4 Pengembangan Sumber Pangan Alternatif
5 Pemberdayaan Kantin Sekolah6 Promosi Pangan Lokal dan Tradisional7
8
Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat secara Merata Berbasis Pertanian, Pemberdayaan UMKM dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya
Meningkatnya Ketahanan Pangan
Persentase Peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH)
Meningkatnya Ketersediaan Pangan
Memanfaatkan Ketersediaan Sumber Daya Lokal dan Keanekaragaman Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia maupun Ketersediaan Teknologi Spesifik Lokal guna Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Fasilitasi Penyediaan Infrastruktur Pangan dan Sumber Daya Pendukung Ketahanan Pangan
Mengembangkan secara serius Industri Pengolahan Pangan Skala Kecil dan Menengah
Pemantapan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian, Buah-buahan dan Sayuran
Membentuk Jejaring dan Menumbuhkembangkan Kerjasama Perluasan Jaringan Pemasaran Produk di Beberapa Toko, Outlet, Minimarket, Supermarket serta Memfasilitasi terbentuknya Pusat Oleh-oleh Khas Kota Lumajang di setiap Lokasi Daerah Tujuan Wisata
Mengembangkan Jaringan dan Koordinasi Lintas Sektor, Lintas Wilayah, Lintas Waktu dan Pelaku guna menyelaraskan dan mensinergikan Kebijakan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan
Pengembangan Lumbung Pangan Desa (LPD)
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG)Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)Koordinasi dan Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP)Pengembangan Website Dinas Ketahanan PanganPengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan Terpadu
Terjaganya Stabilitas Harga Pangan ≤ 10%
Meningkatkan Keterjangkauan Masyarakat terhadap Bahan Pangan baik secara Fisik dan Ekonomi melalui Peningkatan Efisiensi Ekonomi dan memperhatikan Keunggulan Kompetitif dan Komparatif Wilayah
Melaksanakan secara Benar dan Intensif INPRES No. 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah dalam rangka Stabilitasi Ekonomi Nasional serta melaksanakan Pemantauan Harga Pangan Pokok
Pemantauan dan Analisis Akses Pangan MasyarakatFasilitasi Pemberian Pinjaman Modal bagi Lembaga Pembeli GabahPenguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM)Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Usaha Masyarakat (PUPM) / Toko Tani Indonesia (TTI)
Meningkatnya Konsumsi Pangan
Terpenuhinya Konsumsi Energi (Kkal)
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam memahami Pola Konsumsi Pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
Analisa Pola Konsumsi dan Kebutuhan Pangan
Sosialisasi dan Promosi Penganekaragaman Konsumsi PanganPengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Pengembangan Teknologi Pengolahan Pangan Lokal dan TradisionalPercepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)
Lampiran 1 : 2 - 2
TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI SASARAN STRATEGISKETERANGAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM4 4 2 9
10 Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
11 Sosialisasi dan Promosi Keamanan Pangan
12 Kawasan Desa Organik dan Aman Pangan
13 Fasilitasi Sertifikasi Jaminan Mutu Pangan
Lumajang, 6 Juni 2017
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG
Meningkatnya Keamanan Pangan
Prosentase Sampel Pangan Aman Konsumsi
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam memahami Mutu dan Keamanan Pangan
Pemberdayaan Kelembagaan Keamanan Pangan
Lampiran 9 : 1 - 1DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANGMATRIK RENCANA KINERJA
TAHUN 2015 - 2019
TUJUAN DAN SASARANFORMULA INDIKATOR SATUAN
TARGET TAHUNKETERANGAN
URAIAN INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tujuan1 Meningkatnya Ketahanan 1 Persentase Peningkatan Pola Realisasi Skor PPH Thn. Berjalan
X 100 Pangan Pangan Harapan (PPH) Target Skor PPH Thn. Berjalan 88.77 88.77 89.10 90.90 92.20 93.50
Sasaran1 Meningkatnya Ketersediaan 1 Tersedianya Energi Aplikasi Neraca Bahan Makanan (NBM) Kkal 2,553.95 2,702.15 2,850.35 2,998.55 3,146.75 3,294.95
Pangan
2 Meningkatnya Distribusi Pangan 2 Terjaganya Stabilitas Harga Pangan Std. Deviasi Harga Pangan X 100
Skor 4.83 5.27 4.97 10.00 10.00 10.00≤ 10% Rerata Harga Pangan Th. Berjalan
3 Meningkatnya Konsumsi Pangan 3 Terpenuhinya Konsumsi Energi Aplikasi Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kkal 1957.40 1957.40 1973.70 1981.85 1990.20 1996.90
4 Meningkatnya Keamanan Pangan 4 Prosentase Sampel Pangan Aman ∑Sampel Pangan Aman Diuji X 100 % 100.0 81.7 100.0 ### 100.0 100.0
Konsumsi ∑ Sampel Pangan Yg Diuji
Lumajang, 6 Juni 2017
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN DASAR
2013
DINAS KETAHANAN PANGANKABUPATEN LUMAJANG
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF TAHUN 2015 - 2019
No Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) & Kegiatan (output) Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
Outcome : - Tersedianya Energi (Kkal) 2,553.95 2,702.15 2,850.35 2,998.55 3,146.75 3,294.95
1Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1 Output : % 100.00 ### 100.00 100.00 100.00 ### 100
Bulan 12 10,272.00 12 11,961.00 12 12,086.00 12 36,959.00 12 ###
2 2 Output : % 100.00 ### 100.00 100.00 100.00 ### - 100
Bulan 12 28,025.73 12 30,515.48 12 39,513.16 12 12 ### - 72 98,054.37
3 3 Output : % 100.00 ### 100.00 0 - 0 - 0 - 50 -
Bulan 12 44,550.00 12 46,500.00 100 64,104.00 12 95,100 0 - 0 - 136
21
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 4 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
∑ Pembayaran Tenaga Kebersihan Kantor Bulan 12 58,226.40 12 56,184.30 100 56,184.30 12 70,000 0 - 0 - 136 240,595.00
3
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 5 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100
∑ Alat Tulis Kantor yg disediakan Item 12 37,689.00 12 34,852.70 100 34,852.70 12 68,479 0 - 0 - 136 175,873.40
9
6 6 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100
∑ Barang Cetakan & Pengadaan Item 12 2,786.50 12 3,880.00 8 4,155.00 12 11,330 0 - 0 - 44 22,151.50
7 7 Output : % 100.00 ### 100.00 100 0 - 0 - 100 -
Item 60 12 1,186.50 12 2,490.50 7 2,750.00 12 5,900 0 - 0 - 43 12,327.00
100
8 Penyediaan Makanan dan Minuman 8 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Bulan 12 8,225.00 12 7,732.50 2 9,855.00 12 15,650 0 - 0 - 38 41,462.50
2 0 - 0 - 0 - 2
9 9 Output : % 100 100.00 100.00 100 - 0 - 0 - 300.00 -
Bulan 12 115,044.56 12 90,402.10 2 102,224.00 12 878,306 - - 38 1,185,976.66
10 10 Output : % 100.00 100 - 0 - 0 - 100.00 -
Bulan 100 100.00 1 12 15,815.0 - - 213 15,815.00
12 17,900.0 12 4,750.00 9,995.0
11 Penyediaan Jasa Keamanan Kantor 11 Output : % 100.00 100.00 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
∑ Pembayaran Upah Bulanan Tenaga Kemanan Bulan 12 - 6 8,800.00 6 10,200.00 12 20,400 - - 6 39,400.00
24 24
2
11 11 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Unit0 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2013)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :
∑ Surat Masuk dan Keluar yang terinventaris
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
∑ Pembayaran Rekening Listrik, Telepon, dan Sumber Daya Air
Penyediaan Jasa Administrasi Keungan dan Barang Daerah
∑ Pembayaran Honor Pelaksana Administrasi Keungan dan Barang Daerah
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
∑ Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
∑ Makanan dan Minuman Rapat dan Tamu yang disediakan
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
∑ Penugasan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
∑ Penugasan rapt-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur :
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah Kendaraan Dinas/operasional Kantor yang tersedia
No Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) & Kegiatan (output) Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2013)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
12 12 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Unit/Buah 12 55,201.00 1 - 1 17,985.00 12 117,500 26 190,686
13 13 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Unit/Buah 12 75,842.70 1 2,508.00 1 14,785.10 12 117,500 26 210,636
14 Pengadaan Meubelair 14 Output : % 100.00 ### - 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Jumlah Meubelair Kantor yang diadakan Unit/Buah 12 - 1 - 1 - 12 139,000 26 139,000
15 15 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Bulan 12 38,139.38 12 42,574.50 6 37,689.00 12 57,118 42 175,521
16 16 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Jumlah AC Kantor yang dipelihara Unit 12 4,500.00 1 5,697.00 1 6,270.00 12 139,000 26 155,467
Bulan
17 17 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Unit 12 9,875.00 1 9,875.00 1 12,060.00 12 139,000 26 170,810
Bulan
18 18 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Jumlah Meubelair Kantor yang dipelihara Unit 12 - 1 3,960.00 1 4,000.00 12 139,000 26 146,960
19 19 Output :
Jumlah Unit Gedung Kantor yang dipelihara % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Unit 12 - 1 - 1 49,173.60 12 - 26 49,174
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur :
20 20 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Jumlah Pakaian Batik dan Olah Raga yg diadakan Setel 15,121.00 1 - 1 17,267.20 12 139,000 14 171,388
4
21 21 Output : % 100.00 ### 100.00 100 - 0 - 0 - 100 -
Pegawai 15,121.00 1 - 1 9,820.00 12 139,000 14 163,941
Jumlah Kendaraan Dinas/operasional Kantor yang tersedia
Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor Jumlah perlengkapan dan peralatan gedung kantor yang
diadakan
Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Jumlah perlengkapan dan peralatan kantor yang diadakan
Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional kantor yang terpelihara
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Jumlah Perlengkapan dan Peralatan Kantor yang dipelihara
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubelair Kantor
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur :
Pengiriman Aparatur Dalam Rangka Bintek/ Diklat/Sosialisasi/dan Sejenisnya Jumlah Pengiriman Aparatur dalam mengikuti
Bintek/Diklat/Sosialisasi
No Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) & Kegiatan (output) Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2013)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
5
22 22 Output : % 100.00 ### 100.00 100.00 - 100.00 - 100.00 - 100 -
Dokumen 1 3,728.50 1 3,820.00 1 3,390.00 1 139,000 1 1 6 149,938.50
23 23 Output : % 100.00 ### 100.00 100.00 - 100.00 - 100.00 - 100 -
Dokumen 1 768.50 1 544.5 1 1,217.00 1 1 1 6 2,530.00
24 24 Output : % 100.00 ### 2,009.00 100.00 100.00 - 100.00 - 100.00 - 100
Jumlah Laporan Keuangan Keuangan Akhir Tahun Dokumen 1 2,045.00 1 1 1,943.20 1 1 1 6 3,988.20
25 25 Output : % 100.00 ### 100.00 100.00 - 100.00 - 100.00 - 100 -
Jumlah Laporan Evaluasi Hasil Pembangunan Dokumen 1 3,455.00 1 - 1 1 1 1 6 3,455.00
26 26 Output : %
Dokumen 100.00 ### 100.00 100.00 - 100.00 - 100.00 - 100 -
1 - 1 - 1 1 1 1 6 -
JUMLAH 537,431 357,096 509,433 1,285,518 - - 1,772,894
Lumajang, 2017 Lumajang, Agustus 2017
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG KABUPATEN LUMAJANG
drh. GATOT SUBIYANTORO
NIP. 19590530 198603 1 015
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan dan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD / LAKIP Jumlah Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD / LAKIP
Penyusunan Laporan Keuangan Semester dan Prognosis Realisasi Anggaran Jumlah Laporan Keuangan Semester dan Prognosis
Realisasi Anggaran
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Penyusunan Laporan Evaluasi Hasil Pembangunan
Indeks/Survey Kepuasan Masyarakat (I/SKM)
Jumlah Laporan Indeks/Survey Kepuasan Masyarakat (I/SKM)
DINAS KETAHANAN PANGANKABUPATEN LUMAJANG
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF TAHUN 2015 - 2019
No Program dan Kegiatan Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan : Outcome : -
-
-
-
-
-
1 1 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100
Dokumen 1 22,195.00 1 29,697.50 1 24,790.00 0 - 0 - 0 - 3 76,682.50
2 2 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Kec. 21 23,607.50 100 28,497.00 100 29,827.50 0 - 0 - 0 - 221
21 21
3 3 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Kecamatan 9,898.00 100 28,981.75 100 23,924.50 0 - 0 - 0 - 200 62,804.25
3 3
4 4 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100
Kelp. 16 129,711.50 100 122,033.25 100 123,462.45 0 - 0 - 0 - 216 375,207.20
20 9
5 5 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100
LPG 36,879.50
15
32,817.00
8
29,997.50 0 - 0 - 0 -
23
99,694.00
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada
Tahun Awal Perencanaan (2016)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Terpenuhinya Lap. Database Pangan & Dok. Analisis Suply & Konsumsi PanganTerwujudnya Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari, Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan dan Kawasan Berikat Berketahanan Pangan
Tersalurkannya Dana Bergulir Pinjaman Daerah bagi Lembaga Pembeli GabahTerwujudnya Stabilisasi Harga Pangan MasyarakatTersusunnya Dokumen Rumusan Kebijakan Ketahanan Pangan Terwujudnya Diversifikasi Pangan melalui Lomba Cipta Menu (LCM) Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dan Festival Kuliner
Analisa Suplay Pangan dan Konsumsi Pangan
Terlaksananya Survey Rumah Tangga Penyusunan Analisis Suplai Pangan dan Konsumsi Pangan Masyarakat
Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
Terlaksananya kegiatan pemantauan kondisi cadangan pangan dengan menggunakan 13 indikator, kompulasi data produksi pangan, pemetaan kerawanan pangan sampai dengan kecamatan per bulan
Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
Terlaksananya penyuluhan budidaya Ayam Buras dan Workshop Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Kelp. Pekarangan
Pengembangan pertanian pada lahan kering
Terlaksananya monitoring & Evaluasi bagi KAM, Workshop Jejaring dan Peningkatan Kualitas Kemasan Produk Pangan Olahan
Pendampingan Kegiatan Pembelian Gabah/Bahan Pangan Lain Petani
Terlaksananya Pendampingan Kegiatan Pembelian Gabah/Bahan Pangan Lain Petani
No Program dan Kegiatan Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada
Tahun Awal Perencanaan (2016)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
6 6 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Sampel 23,775.00 49 27,118.50 7 39,981.60 0 - 0 - 0 - 56 90,875.10
61.11 32.2 100
7 Pengembangan Diversifikasi Pangan 7 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
LCM 123,626.75 1 143,468.50 2 138,396.80 0 - 0 - 0 - 3 405,492.05
Pelatihan 12
0 - 0 - 0 - 3
8 8 Output : % 100.00 0 - 0 - 0 - 100.00 -
Kegiatan - - 2 40,164.50 - - - 2 40,164.50
9 9 Output : % 100.00 0 - 0 - 0 - 100.00 -
Kegiatan - - 1 65,060.00 - - - 1 65,060.00
10 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 10 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Desa 70,240.00 6 94,396.50 6 99,155.10 6 263,792
Kelompok 24 24 24
11 11 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Jumlah lumbung pangan desa yg terfasilitasi Kelompok 10 8 382,719.25 4 108,928.00 3 388,740.75 25 880,388
12 12 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Dokumen 1 1 24,310.00 1 27,266.25 1 29,798.25 3 81,375
13 13 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Dokumen 1 1 25,088.50 1 25,382.50 1 27,217.00 3 77,688
14 14 Output : % 100.00 100.00 100.00 0 - 0 - 0 - 100 -
Desa 16 0 - 12 210,716.00 6 116,506.00 18 327,222
Kelompok 16 0 - 12 6 18
Outcome :
- Ketersediaan Energi (Kkal)
-
1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 1 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Desa 6 4 2 6 6 -
Kelompok 24 4 49,468 2 58,000 6 69,600 6 177,068
2 2 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Terlaksananya Lomba Cipta Menu, Pelatihan P2KP dan Workshop KRPL
Kawasan Berikat dan Ketahanan Pangan
Terbentuknya Suatu Kawasan Desa berketahanan Pangan
Pengembangan Pangan Lokal dan Tradisional
Terciptanya pengembangan Pangan Lokal dan Tradisional
Jumlah Kelompok yg terfasilitasi pengembangan kemandirian pangan
Pengembangan Lumbung Pangan Desa (LPD)
Fasilitasi dan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP)
(1) Jumlah laporan koordinasi dan fasilitasi DKP; (2) Apresiasi Adhikarya Pangan Nusantara
Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Jumlah dokumen pemantauan dan analisis harga pangan
Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Jumlah desa yg terfasilitasi pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL)
Stabilisasi Harga Pasar '≤ 10%
Jumlah Kelompok yg terfasilitasi pengembangan kemandirian pangan
Pengembangan Lumbung Pangan Desa (LPD)
No Program dan Kegiatan Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada
Tahun Awal Perencanaan (2016)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Kelompok 25 32 423,499 40 1,005,000 45 1,125,600 45 2,554,099
3 Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) 3 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Dokumen 3 - - - 1 15,000 1 16,500 1 19,800 6 51,300
4 Penanganan Daerah Rawan Pangan 4 Output : % 0
- - ### - - - - - -
5 5 Output : 0
- - ### - - - - - -
6 6 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Desa 6 - - - 6 128,488 2 145,000 8 160,000 8 433,488
7 7 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Dokumen 1 1 21,100.40 1 24,500 1 29,400 3 75,000
8 8 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Dokumen 1 1 34,300 1 42,000 1 48,300 3 124,600
9 9 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Website 1 - - - 1 43,125 11,400 13,200 1 67,725
10 10 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Unit 0 - - - - - 1 180,000 1 100,800 2 280,800
11 11 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Even 0 - - - - - 200,000 250,000 450,000
12 12 Output : 100.00 100.00 ### 100
- - - - - - -
Pengembangan Lumbung Pangan Desa (LPD)
Jumlah Lumbung Pangan Desa yg terfasilitasi
Jumlah laporan analisa Neraca Bahan Makanan (NBM)
(1) Sosialisasi penanganan daerah rawan pangan; (2) bintek umbi-umbian
Rencana Aksi Daerah Rawan Pangan dan Gizi (RAD-PG)
Jumlah dokumen rencana aksi daerah rawan pangan dan gizi (RAD-PG) yg tersusun
Pemantapan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian, Buah-buahan dan Sayuran Jumlah Desa yg terfasiliasi Pemantapan
Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian, Buah-buahan dan Sayuran
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Jumlah laporan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) yg tersusun
Fasilitasi dan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP)
(1) Jumlah laporan koordinasi dan fasilitasi DKP; (2) Apresiasi Adhikarya Pangan Nusantara
Pengembangan Website Dinas Ketahanan Pangan
Jumlah website informasi Dinas Ketahanan Pangan yg tersedia
Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan Terpadu
(1) Jumlah sistem informasi Ketahanan Pangan Terpadu yg diadakan dan diolah;
Ekspose dan Promosi Ketahanan Pangan
Jumlah event ekpose dan promosi Ketahanan Pangan yg terselenggara
Pengembangan Jaringan Distribusi Pangan
Jumlah jaringan distribusi pangan yg terbentuk
No Program dan Kegiatan Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada
Tahun Awal Perencanaan (2016)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
13 13 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Dokumen 1 1 75,698 1 83,500 1 93,520 3 252,718
14 14 Output : % 100.00 100.00 ### 100
TP-PKK 5 60,000 6 70,000 8 85,000 215,000
15 15 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Paket 1 1 33,345 2 83,500 2 93,520 5 210,365
16 16 Output : % 100.00 100.00 ### 100
LPG12 12
38,680 4
1,545,000 6
1,545,000 22 3,128,680
17 17 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kelompok 13 - - - 13 51,702.5 3 57,000 3 65,265 19 173,968
18 18 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kelompok 3 - - - 3 29,375 3 23,350 3 28,020 9 80,745
19 19 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kelompok
0
4 31,332 6 40,000 8 50,000 8 121,332
2 Outcome :
- Konsumsi Energi (Kkal)
- Prosentase Pangan Aman Konsumsi
1 1 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Dokumen 1 1 30,000 1 75,000 1 90,000 3 195,000
2 2 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kegiatan 3 3 144,325 3 200,000 3 225,000 9 569,325
Pemantauan dan Analisis Harga Pangan
Jumlah dokumen pemantauan dan analisis harga pangan
Pengembangan Sumber Daya Pangan Lokal
Jumlah Fasilitasi Pengembangan Sumber Daya Pangan Lokal
Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
Jumlah laporan pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat
Fasilitasi Pemberian Pinjaman Modal bagi Lembaga Pembeli Gabah
Jumlah kelp. Masyarakat yg mendapat fasilitasi pinjaman modal
Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM)
Jumlah kelp. Lumbung pangan desa (LPD) dan GAPOKTAN yg terfasilitasi
Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Usaha Masyarakat (PUPM) / Toko Tani Indonesia (TTI) Jumlah kelp. Lumbung pangan desa (LPD)
dan GAPOKTAN yg terfasilitasi
Fasilitasi Pengembangan Infrastruktur Pangan & Sumber Daya Pendukung Ketahanan Pangan Jumlah kelp. Yg terfasilitasi Pengembangan
Infrastruktur Pangan dan Sumber Daya Pendukung Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Diversifikasi dan Konsumsi Pangan :
Analisa Pola Konsumsi dan Kebutuhan Pangan
Jumlah dokumen hasil analisis pola pangan konsumsi dan kebutuhan pangan
Sosialisasi dan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Jumlah sosialisasi dan promosi penganekaragaman konsumsi pangan
No Program dan Kegiatan Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada
Tahun Awal Perencanaan (2016)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
3 3 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Desa 10 10 119,275 4 230,000 14 257,600 14 606,875
Kelompok 10 10 4 14 14
4 4 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Desa 0 - - - - - 100% 16,500 100% 19,800 100% 36,300
Kelompok 0
5 Pemberdayaan Kantin Sekolah 5 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Jumlah kantin yang tersosialisasi dan dibina Kantin 1 - - - 1 35,125 1 100,000 1 120,000 3 255,125
6 Promosi Pangan Lokal dan Tradisional 6 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kegiatan 2 - - - 2 84,850 2 200,000 2 250,000 6 534,850
7 7 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kelompok 24 - - 24 40,387 28 100,000 30 120,000 30 260,387
8 8 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kelompok - ### -
9 9 Output : % 100.00 100.00 ### 100
bintek0
- 1 1 1 3 -
sosialisasi 0 1 37,901 1 50,000 1 60,000 3 147,901
10 10 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Jumlah sampel yg diuji dan sekolah yg dibina Sampel 7 21 103,724.3 24 200,000 28 250,000 73 553,724
11 11 Output : % 100.00 100.00 ### 100
Kegiatan 2 - - - 4 54,600 2 150,000 2 180,000 8 384,600
-
12 12 Output : 100.00 100.00 ### 100
Desa 0 - - - 6 6 8 20 -
Kelompok - - - 6 97,950 12 200,000 14 250,000 32 547,950
13 13 Output :
Kelompok 0 - - - ### - - 100,000 100,000
Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Jumlah desa yg terfasilitasi pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Pengembangan Sumber Pangan Alternatif
Jumlah sumber pangan alternatif yg teridentifikasi
Jumlah kegiatan promosi pangan lokal dan tradisional
Pengembangan Teknologi Pengolahan Pangan Lokal dan Tradisional (Pelatihan Keberlanjutan Kelp. Mandiri Pangan)
Jumlah kelp. Masyarakat / pengusaha pangan olahan yg terbina
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)
Jumlah Kelp. P2KP/ Karangkitri Desa yg terfasilitasi
Pemberdayaan Kelembagaan Keamanan Pangan
Jumlah kegiatan kelembagaan masyarakat yg terfasilitasi terhadap keamanan pangan
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
Sosialisasi dan Promosi Keamanan Pangan
Jumlah sosialisasi dan promosi keamanan pangan
Kawasan Desa Organik dan Aman Pangan
Jumlah kawasan desa organik dan aman pangan yg terbentuk
Fasilitasi Sertifikasi Jaminan Mutu Pangan
Jumlah kelompok masyarakat / pengusaha pangan olahan yg terfasilitasi sertifikat mutu pangan
No Program dan Kegiatan Satuan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada
Tahun Awal Perencanaan (2016)
Unit Keja SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
JUMLAH - - - 1,783,250 5,106,250 5,699,425 12,588,925
- Lumajang, Agustus 2017
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG