Rencana strategis bpkp sulsel 2020-2024€¦ · l.1 Tugas dan Fungsi Unit Kerja Berdasarkan...
Transcript of Rencana strategis bpkp sulsel 2020-2024€¦ · l.1 Tugas dan Fungsi Unit Kerja Berdasarkan...
RENCANA STRATEGIS
BADAN PENGAWASAN KEUANGANDAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020 - 2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1l.1 Tugas dan Fungsi Unit Kerja .......................................................... 1
I.2 Struktur Organisasi ......................................................................... 5
I.3 Dasar Penyusunan Rencana Strategis ........................................... 10
I.4 Tujuan Penyusunan Rencana Strategis ......................................... 11
I.5 Capaian Kinerja Periode Sebelumnya ............................................. 11
BAB II TARGET KINERJA, TANTANGAN, DAN STRATEGI .......................... 23II.1 Program dan Sasaran Program ..................................................... 28
II.2 Alur Logika Renstra ....................................................................... . 31
II.3 Kegiatan dan Sasaran Kegiatan ...................................................... 32
II.4 Tantangan dan Permasalahan dalam Pencapaian Sasaran Kegiatan 66
II.5 Strategi dalam Pencapaian Sasaran Kegiatan ................................ 70
BAB III MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN ........................................... 73III.1Kegiatan Pengawasan ................................................................... 75
III.2 Kegiatan Dukungan Pengawasan (Enabler) ................................... 83
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 86
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 1
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 15 ayat (1), Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menerbitkan Rencana
Strategis (Renstra) BPKP sesuai dengan Peraturan BPKP Nomor 2 Tahun 2020 tanggal
28 Mei 2020. Renstra tersebut memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi BPKP yang disusun
dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Berdasarkan Renstra BPKP Tahun 2020 – 2024 Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Selatan menyusun Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020 – 2024 sebagai upaya untuk mengefektifkan dan
mengarahkan sumber daya yang ada untuk mendukung pencapaian visi dan misi
BPKP, baik dalam melaksanakan arah pengawasan yang telah digariskan di tingkatpusat maupun pengawasan bernuansa regional atas pengawasan program
pembangunan yang dilakukan daerah yang mendukung kebijakan pembangunan
Pemerintah RI.
l.1 Tugas dan Fungsi Unit KerjaBerdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),BPKP melakukan (a) pengawasan intern atas
akuntabilitas keuangan negara dalam kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan
kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara dan kegiatan berdasarkan penugasan oleh presiden, serta (b)
melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sesuai dengan kondisi umum
penyelenggaraan pemerintahan, sejauh ini pelaksanaan tugas BPKP terfokus pada
akuntabilitas pelaporan keuangan baik dari sudut pengawasan intern maupun dalam
pembinaan SPIP untuk peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 2
tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsi pengarahan dan
pengoordinasian pengawasan intern dan fungsi pengawasan intern.
Fungsi pertama meliputi (a) fungsi perumusan kebijakan nasional pengawasanintern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan
kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan (b) fungsi pengoordinasian dansinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan
intern pemerintah lainnya.Fungsi kedua berupa pengawasan intern yang terdiri dari (a) pelaksanaan audit,
reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasionaldan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di
dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari pemerintah pusat
dan/atau pemerintah daerah, serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;(b) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah; (c) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko,
pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/kebijakan pemerintah yang strategis; (d) pengawasan terhadap perencanaandan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran
pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap
kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, Audit
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, pemberian keterangan ahli dan upayapencegahan korupsi; (e) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja
pemerintah pusat; dan (f) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi
penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat,pemerintah daerah, dan badan lainnya.
Sesuai Pasal 3 Peraturan Kepala BPKP Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, Sumatera
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 3
Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Provinsi SulawesiSelatan, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara berdasarkanpenetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara;
c. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas
permintaan Kepala Daerah;
d. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah pada wilayah kerjanya; dan
e. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan fungsi:
a. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan laporanakuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;
b. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah dan kinerja Instansi Pemerintah
Pusat/Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;c. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas
permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja
sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata Kelola dan laporan akuntabilitas kinerja pada
badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapatkepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku
kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Pelaksana audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas
penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 4
serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian
keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk
badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan
dan kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta
akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;
f. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan asset
negara/daerah;
g. Pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan
tata Kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan
pemerintah yang strategis;
h. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan
yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga,
audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi
merugikan keuangan negara/daerah, Audit Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;
i. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama
dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
j. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultasi penyelenggaraan sistem
pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
badan-badan yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan
lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
k. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan;
l. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
m. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan
n. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
Penyelenggaraan fungsi di atas, menekankan efektivitas dan efisiensi sebagai
dasar pencapaian tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan melalui proses
internal kegiatan pengawasan yang berbasis risiko, terbangunnya pola kemitraan
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 5
yang efektif dengan stakeholders, serta terpenuhinya kepatuhan terhadap kebijakan
dan aturan.
Stakeholders Perwakilan BPKP terdiri dari stakeholders internal, serta eksternal
yaitu pemerintah daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota), masyarakat (beneficiaries),
pelaksana kebijakan (Pemda, Instansi Vertikal, BUMN/D, Universitas Negeri), komunitas
profesi, Badan Pemeriksa Keuangan-RI , DPRD, dan para mitra kerja (Inspektorat, Polri,
Kejaksaan, dan KPK). Pada perspektif stakeholders, kegiatan pengawasan yang
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan harus menghasilkan
laporan/dokumen yang bermanfaat dan tepat waktu bagi stakeholders dan mendorong
terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik.
I.2 Struktur OrganisasiSesuai Pasal 6 Peraturan Kepala BPKP Nomor 17 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan,
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Provinsi Sulawesi Selatan,
struktur organisasi Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan terdiri atas:
a. Kelompok JFA Bidang Pengawasan Instansi pemerintah Pusat (IPP) yang dipimpin
oleh dua orang Koordinator Pengawasan;
b. Kelompok JFA Bidang Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) yang
dipimpin oleh dua orang Koordinator Pengawasan;
c. Kelompok JFA Bidang Akuntan Negara (AN) yang dipimpin oleh dua orang Koordinator
Pengawasan;
d. Kelompok JFA Bidang Investigasi yang dipimpin oleh dua orang Koordinator
Pengawasan;
e. Kelompok JFA Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (P3A) yang dipimpin oleh satu orang Koordinator Pengawasan.
Tugas masing-masing bagian dan bidang kelompok JFA adalah sebagai berikut:
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan
program bagian tata usaha, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam
perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan penyusunan laporan
bagian tata usaha dan laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM) perwakilan.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 6
Kelompok JFA Bidang IPP mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan
di bidang akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan pembangunan pusat.
Kelompok JFA Bidang APD mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan
di bidang akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan pembangunan daerah.
Kelompok JFA Bidang AN mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan
di bidang keakuntannegaraan.
Kelompok JFA Bidang Investigasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
keinvestigasian.
Kelompok JFA Bidang P3A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program dan pelaporan perwakilan serta kegiatan pembinaan APIP.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Secara grafis, struktur organisasi di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan tersaji sebagai berikut:
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 1.Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 7
Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 30 Juli 2020 berjumlah 183
(seratus delapan puluh tiga) orang yang dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan,
golongan kepangkatan, dan jenjang pendidikan sebagai berikut:
1) Komposisi Pegawai Menurut Jabatan
Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 30 Juli 2020
menurut jabatan tercermin pada tabel berikut:
Tabel I.1Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 30 Juli 2020
No. Jenjang Jabatan Jumlah(Orang)
I. Struktural 51. Eselon II 12. Eselon III 13. Eselon IV 3
II. Fungsional Tertentu 157A. Fungsional Auditor 147
1. Auditor Madya (Korwas) 92. Auditor Madya 173. Auditor Muda 474. Auditor Pertama 445. Auditor Penyelia 136. Auditor Pelaksana Lanjutan 27. Auditor Pelaksana 15
B. Fungsional Tertentu Lainnya 101. Analis Kepegawaian Muda 32. Analis Kepegawaian Penyelia 13. Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan 14. Arsiparis Pelaksana Lanjutan 25. Arsiparis Pelaksana 16. Pranata Komputer Pertama 17. Pranata Komputer Pelaksana 1
III. Fungsional Umum 211. Fungsional Umum 21
Jumlah 183
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 8
Gambar 2Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan
Gambar 3Komposisi Pejabat Fungsional Auditor
2) Komposisi Pegawai Menurut Golongan
Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 30 Juli 2020
menurut golongan sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 9
Tabel I.2Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 30 Juli 2020
No. Uraian Jumlah(Orang)
1. Golongan IV 282. Golongan III 1363. Golongan II 194. Golongan I -
Jumlah 183
Gambar 4Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan
3) Komposisi Pegawai Menurut Jenjang PendidikanKomposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 30 Juli 2020menurut berdasarkan jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:
Tabel I.3Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan
No. Uraian Jumlah(Orang)
1. Strata 3 12. Strata 2 103. Strata 1/Diploma IV 1174. Diploma III 405. Lainnya 15
Jumlah 183
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 10
Gambar 5Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
I.3 Dasar Penyusunan Rencana StrategisDasar penyusunan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Periode Tahun 2020
sampai dengan 2024 adalah:a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan
Pembangunan Nasional;b. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;d. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan;e. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024;f. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Interndalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat;
g. Peraturan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala BadanPerencanaan dan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun2020-2024;
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 11
h. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasiatas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
i. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2020tentang Rencana Strategis Badan Pengawasan Keuangan dan PembangunanTahun 2020-2024.
I.4 Tujuan Penyusunan Rencana StrategisTujuan penyusunan Rencana Strategis Unit Kerja Tahun 2020-2024 di lingkungan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah:
a. Dasar pelaksanaan operasional atas Renstra BPKP Tahun 2020-2024;
b. Pendalaman sasaran program/kegiatan BPKP;
c. Penuangan strategi/kebijakan khusus/spesifik sesuai dengan kebutuhan unit kerja.
I.5 Capaian Kinerja Periode SebelumnyaPada periode Renstra Tahun 2015-2019, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan memiliki tiga Sasaran Strategis, yaitu:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunannasional di wilayah Sulawesi Selatan;
b. Meningkatnya maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah, Korporasi,dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di wilayah Sulawesi Selatan;
c. Meningkatkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah pada kementerian,lembaga, pemerintah daerah, dan korporasi di wilayah Sulawesi Selatan;
Sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra BPKP Tahun 2015-2019dan Perjanjian Kinerja periode Tahun 2015 s.d. Tahun 2019, target kinerja PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
Tabel I.4Target Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 - 2019
No Indikator Kinerja UtamaTarget Kinerja Tahun
(%)2015 2016 2017 2018 2019
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional danpengelolaan keuangan negara/korporasi
1.1 Persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko danpengendalian intern pengelolaan program nasional 40 45 55 N/A N/A
1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemenrisiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi N/A 100 55 N/A N/A
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 12
No Indikator Kinerja UtamaTarget Kinerja Tahun
(%)2015 2016 2017 2018 2019
1.3 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan 40 45 N/A 60 701.4 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik *) 60 50 0 70 751.5 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat
minimal A (baik) *) 52 0 0 54 0
1.6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal baik dari BUMD yangdievaluasi 52 12,5 16,67 55 56
1.7 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yangdievaluasi 0 67 60 54 62
2 Meningkatnya efektifitas hasil pengawasan keinvestigasian2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
di persidangan 0 0 40 50 60
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkanoleh APH 0 60 70 72 75
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkanoleh K/L/P/K 0 0 0 65 70
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan olehK/L/P/K 0 0 70 75 80
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K 0 0 0 75 N/A3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan 0 0 70 75 804 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi
dalam pencegahan korupsi4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA) 0 0 50 52 55
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadapkorupsi
5.1 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yangmengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat 0 0 60 65 70
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3 0 0 100 100 1006.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 2 0 100 N/A N/A N/A6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP
Level 3 0 10 42 71 83,33
6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIPLevel 2 0 90 25 29 16,67
6.5 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIPLevel 1 0 0 33 0 0
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 13
No Indikator Kinerja UtamaTarget Kinerja Tahun
(%)2015 2016 2017 2018 2019
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 0 0 0 100 1007.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2 0 100 100 N/A N/A7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3 0 0 37,50 62,50 62,50
7.4 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan KapabilitasLevel 2 0 45 41,67 37,50 37,50
7.5 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan KapabilitasLevel 1 0 55 20,83 0 0
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalampengawasan BPKP
8.1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1 -10) 7 7 7 7 8
Realisasi capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019
adalah sebagai berikut:
Tabel I.5Realisasi Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 - 2019
No Indikator Kinerja UtamaCapaian Kinerja Tahun
(%)Rasio Capaian Kinerja Tahun
(%)2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional danpengelolaan keuangan negara/korporasi
1.1 Persentase Perbaikan tatakelola, manajemen risikodan pengendalian internpengelolaan programnasional
41,38 40,94 54,38 N/A N/A 103,45 90,98 98,87 N/A N/A
1.2 Persentase tindak lanjutrekomendasi tata kelola,manajemen risiko danpengendalian internpengelolaan korporasi
N/A 100 55 N/A N/A N/A 100,00 100,00 N/A N/A
1.3 Persentase Tindak LanjutRekomendasi HasilPengawasan
41,38 40,94 N/A 58,65 70,21 103,45 90,98 N/A 97,75 100,30
1.4 Persentase BUMN/anakperusahaan dengan skorGCG baik *)
0 50 0 50,00 0 0 100,00 0 71,43 0
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 14
No Indikator Kinerja UtamaCapaian Kinerja Tahun
(%)Rasio Capaian Kinerja Tahun
(%)2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1.5 Persentase BUMN/anakperusahaan yang kinerjanyaberpredikat minimal A (baik) *)
0 0 0 0 N/A 0 0 0 0 N/A
1.6 Persentase BUMD yangkinerjanya minimal baik dariBUMD yang dievaluasi
0 12,5 17,39 50,00 45,45 0 100,00 104,32 90,91 81,16
1.7 Persentase BLUD yangkinerjanya minimal baik dariBLUD yang dievaluasi
0 66,67 100 100 67,00 0 99,51 166,67 185,19 108,06
2 Meningkatnya efektifitas hasil pengawasan keinvestigasian2.1 Persentase hasil
pengawasan keinvestigasianyang dimanfaatkan dipersidangan
0 100 59,22 28,45 32,48 0 0 148,05 56,90 54,13
2.2 Persentase hasilpengawasan keinvestigasianyang dimanfaatkan olehAPH
0 100 100 100 100 0 166,67 142,86 138,89 133,33
2.3 Persentase hasilpengawasan keinvestigasianyang dimanfaatkan olehK/L/P/K
0 0 0 100 100 0 0 0 153,85 142,86
2.4 Persentase hasil auditpenyesuaian harga yangdimanfaatkan oleh K/L/P/K
0 0 100 100 100 0 0 142,86 133,33 125,00
2.5 Persentase hasil audit klaimyang dimanfaatkan olehK/L/P/K
0 0 0 0 N/A 0 0 0 0 N/A
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaanpembangunan nasional
3.1 Persentase penyelesaianhambatan kelancaranpembangunan
0 0 100 100 100 - - 142,86 133,33 125,00
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasidalam pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yangmengimplementasikan FCP(termasuk FRA)
0 0 100 71,43 100 - - 200,00 137,37 181,82
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadapkorupsi
5.1 Persentase KomunitasPembelajar Anti Korupsi 0 0 100 100 100 - - 166,67 153,85 142,86
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 15
No Indikator Kinerja UtamaCapaian Kinerja Tahun
(%)Rasio Capaian Kinerja Tahun
(%)2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(KPAK) yangmengimplementasikansistem pengaduanmasyarakat
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda6.1 Persentase Pemerintah
Provinsi dengan MaturitasSPIP Level 3
0 100 100 100 100 0 0 100,00 100,00 100,00
6.2 Persentase PemerintahProvinsi dengan MaturitasSPIP Level 2
0 100 N/A N/A N/A 0 100,00 N/A N/A N/A
6.3 Persentase PemerintahKabupaten/Kota denganMaturitas SPIP Level 3
0 4,17 29,16 66,67 70,83 0 41,70 69,43 93,90 85,00
6.4 Persentase PemerintahKabupaten/Kota denganMaturitas SPIP Level 2
0 0 62,5 33,33 29,16 0 0 250,00 114,93 174,93
6.5 Persentase PemerintahKabupaten/Kota denganMaturitas SPIP Level 1
0 95,83 8,33 0 0 0 0 25,24 N/A N/A
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda7.1 Persentase APIP
Pemerintah Provinsi denganKapabilitas Level 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7.2 Persentase APIPPemerintah Provinsi denganKapabilitas Level 2
0 0 100 100 100 0 0 100,00 N/A N/A
7.3 Persentase APIPPemerintah Kabupaten/Kotadengan Kapabilitas Level 3
0 0 20,83 58,33 62,5 0 0 55,55 93,33 100,00
7.4 Persentase APIPPemerintah Kabupaten/Kotadengan Kapabilitas Level 2
32 41,67 41,67 4,17 20,83 0 92,60 100,00 11,12 55,55
7.5 Persentase APIPPemerintah Kabupaten/Kotadengan Kapabilitas Level 1
68 58,33 37,5 37,5 16,67 0 106,05 180,03 0 0
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalampengawasan BPKP
8.1 Persepsi kepuasan layanankesesmaan (skala likert 1 -10)
7,2 7,18 7,39 7,73 7,68 102,86 102,57 105,57 110,43 96,00
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 16
Pengukuran capaian kinerja masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU)didasari oleh output yang dihasilkan dari pengawasan yang dilaksanakan oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2019. Uraian lebih lanjut atas
18 (delapan belas) indikator kinerja utama pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
Realisasi IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan” Tahun
2019 adalah sebesar 70,21% atau tercapai 100,30% dari target sebesar 70%
dengan kategori “Sangat Berhasil”. Capaian tersebut diperoleh berdasarkan 681
(enam ratus delapan puluh satu) rekomendasi yang telah ditindaklanjuti dari 970
(Sembilan ratus tujuh puluh) rekomendasi yang disampaikan pada Tahun 2019.
Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam
mendorong komitmen mitra kerja untuk melaksanakan tindak lanjut atas
rekomendasi yang diberikan.
2. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi
Realisasi IKU “Persentase BLUD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari
BLUD yang dievaluasi” Tahun 2019 adalah sebesar 67% atau tercapai 108,06% dari
target sebesar 62% dengan kategori “Sangat Berhasil”, dengan perhitungan
sebanyak dua BLUD yang kinerjanya berpredikat minimal Baik Tahun 2019 dari tiga
BLUD yang dievaluasi Tahun 2019. Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong komitmen BLUD untuk
senantiasa meningkatkan kinerjanya.
3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH” Tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 133,33% dari target
sebesar 75% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil
perhitungan dari 3 Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) yang ditindaklanjuti dan
dimanfaatkan oleh APH pada Tahun 2019 dibandingkan dengan 3 LHAI yang
diterbitkan pada Tahun 2019. Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan kepercayaan APH untuk
memanfaatkan hasil pengawasan keinvestigasian yang dilakukan oleh BPKP.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 17
4. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” Tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 142,86% dari target
sebesar 70% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasilperhitungan dari dua Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian (LHAI) yang
ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K pada Tahun 2019 dibandingkan dengan
dua laporan hasil pengawasan keinvestigasian yang diterbitkan pada Tahun 2019.Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam
meningkatkan kepercayaan K/L/P/K untuk memanfaatkan hasil pengawasan
keinvestigasian yang dilakukan oleh BPKP.
5. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan olehK/L/P/K” Tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 125,00% dari target
sebesar 80% dengan kategori“Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil
perhitungan atas satu laporan hasil audit penyesuaian harga yang ditindaklanjutioleh penanggung jawab kegiatan atau pengguna barang/jasa pada Tahun 2019
dibandingkan dengan satu laporan audit penyesuaian harga pada Tahun 2019. Hal
ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalammeningkatkan kepercayaan K/L/P/K untuk memanfaatkan hasil pengawasan berupa
audit penyesuaian harga.
6. Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
Realisasi IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan”Tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 125,00% dari target sebesar 80%
dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan dari satu
Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP) yang ditindaklanjuti
kesepakatannya oleh para pihak pada Tahun 2019 dibandingkan dengan satuLaporan EHKP pada Tahun 2019, yaitu Laporan Hasil Evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan atas Penyelesaian Pembayaran BPHTB PT Angkasa
Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Hal ini menunjukan
keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong parapihak terkait dalam penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 18
7. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”tahun 2019 adalah sebesar 100,00% atau tercapai 181,82% dari target sebesar55% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan atastujuh K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada Tahun 2019dibandingkan dengan tujuh penugasan yang telah dilakukan FCP termasuk FRApada Tahun 2019. Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Selatan dalam mendorong komitmen K/L/P/K untuk mengimplementasikanFCP (termasuk FRA)
8. Persentase Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yangmengimplementasikan sistem pengaduan masyarakatRealisasi IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” Tahun 2019adalah sebesar 100% atau tercapai 142,86% dari target sebesar 65% dengankategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan daridua K/L/P/K yang memenuhi tiga unsur kriteria dibandingkan dengan dua K/L/P/Kyang telah menjadi anggota dari Komunitas Pembelajar Anti Korupsi. Hal inimenunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalammendorong komitmen Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) untukmengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat.
9. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3”
tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 100% dari target sebesar 100%
dengan kategori “Sangat Berhasil”.Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3 yang berasal dari nilai maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan sebesar 3,023. Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong komitmen Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan untuk memperoleh Maturitas SPIP Level 3.
10. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIPLevel 3” tahun 2019 adalah sebesar 70,83% atau mencapai 85% dari target sebesar83,33% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 19
perhitungan 17 (tujuh belas) pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIPminimal level 3 dibandingkan dengan 24 (dua puluh empat) pemerintahkabupaten/kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalammendorong komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatanuntuk memperoleh Maturitas SPIP Level 3.
11. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIPLevel 2” tahun 2019 adalah sebesar 29,16% atau mencapai 174,92% dari targetsebesar 16,67% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut merupakanhasil perhitungan 7 (tujuh) Pemerintah Kabupaten/Kota dengan maturitas SPIPminimal level 2 dibandingkan dengan 24 (dua puluh empat) pemerintahkabupaten/kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalammendorong komitmen pemerintah kabupaten/kota untuk mencapai maturitas SPIPminimal level 2.
12. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3” Tahun 2019 adalah sebesar 62,50% atau tercapai100,00% dari target
sebesar 62,50% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut
merupakan hasil perhitungan 15 (lima belas) pemerintah kabupaten/kota dengankapabilitas minimal level 3 APIP dibandingkan dengan 24 (dua puluh empat) APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan. Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan dalam mendorong komitmen pemerintah kabupaten/kota untukmencapai kapabilitas APIP level 3.
13. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1 -10)
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan Tata Usaha” sebesar 7,68 atau mencapai96% dari target tahun 2019 sebesar 8 dengan kategori “Sangat Berhasil”. Hal ini
menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam
mendorong komitmen pegawai ketatausahaan untuk senantiasa meningkatkanpelayanan dalam mendukung kegiatan pengawasan.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 20
14. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal baik dari BUMD yang dievaluasi
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dievaluasi” Tahun 2019 adalah sebesar 45,45% atau tercapai 81,16%
dari target sebesar 56% dengan kategori “Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan
hasil perbandingan 10 (sepuluh) BUMD berpredikat “Baik/Sehat” dari 22 (dua puluh
dua) BUMD yang dibina Tahun 2019. Hal ini menunjukan keberhasilan Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong komitmen manajemen BUMD
untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya.
15. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 2
Realisasi IKU “Persentase APIP pemerintah kabupaten/kota dengan kapabilitas Level
2” Tahun 2019 adalah sebesar 20,83% dari target sebesar 37,5% dengan kategori
“Cukup Berhasil”. Capaian tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan lima APIP
pemerintah kabupaten/kota dengan kapabilitas minimal level 2 dibandingkan dengan
24(dua puluh empat) APIP pemerintah kabupaten/kota. Pencapaian indikator tersebut
disebabkan masih kurangnya komitmen APIP dalam upaya peningkatan
kapabilitasnya, antara lain kurangnya kegiatan pengembangan kompetensi sumber
daya manusia, belum melakukan audit kinerja dengan kriteria penilaian ekonomis,
efisiensi, efektifitas (3E), belum menyusun perencanaan pengawasan berbasis risiko.
16. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
Realisasi IKU “Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik” Tahun
2019 sebesar 0% atau tercapai 0% dari target sebesar 75% dengan kategori “TidakBerhasil”. Ketidakberhasilan pencapaian indikator ini karena berdasarkan penilaian
atas enam aspek penerapan GCG, hanya aspek Pemegang Saham dan RUPS
yang mendapatkan predikat “Baik”, dimana dari bobot 9% memperoleh skor capaian
7,36 atau 81,82%. Sedangkan 5 (lima) aspek penerapan GCG lainnya hanya
memperoleh predikat “Cukup Baik”.
Saran dan rekomendasi strategis yang telah disampaikan dalam rangka peningkatan
skor penerapan GCG antara lain:
a. Melakukan peninjauan dan pemutakhiran Pedoman Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG Code), aturan perilaku secara berkala;
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 21
b. Menyusun rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan perusahaan
memenuhi Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance).
c. Menetapkan kebijakan penerapan GCG dan petunjuk pelaksanaan teknis
seperti SOP menjadi materi dalam orientasi penerimaan karyawan baru;
d. Menyampaikan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai
pencapaian kinerja masing-masing direktorat berdasarkan target-target dalam
kontrak manajemen sebagai kinerja masing-masing Direksi;
e. Menetapkan kebijakan/metode penilaian untuk mengukur kepuasan karyawan;
f. Menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan atau Rencana Audit Tahunan
melalui pendekatan risiko (risk based auditing), dan disampaikan dan/atau
dikomunikasikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit;
g. Melakukan assessment atas kualitas SPI secara berkala oleh assessor
independen.
17. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” tahun 2019 adalah sebesar 32,48% atau tercapai sebesar 54,13%
dari target sebesar 60% dengan kategori “Tidak Berhasil”. Ketidakberhasilan
pencapaian indikator ini karena hanya terdapat 38 (tiga puluh delapan) kali
permintaan Pemberian Keterangan Ahli (PKA) di sidang Pengadilan Tipikor pada
Tahun 2019 dibandingkan dengan 117 (seratus tujuh belas) laporan hasil
pengawasan keinvestigasian yaitu Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara (LHPKKN) dalam tiga tahun terakhir (2016, 2017, 2018). Capaian tersebut
antara lain disebabkan proses persidangan tipikor yang memakan waktu lama,
sehingga pemanfaatan laporan pengawasan keinvestigasian belum optimal
dan/atau prioritas APH untuk menaikan kasus dalam tahap pengadilan tipikor.
18. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3”
Tahun 2019 adalah sebesar 0% atau 0% dari target sebesar 100% dengan kategori
“Tidak Berhasil”. Belum tercapainya kapabilitas APIP Level 3 Inspektorat Provinsi
antara lain karena APIP belum menggunakan risk register OPD sebagai dasar
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 22
penyusunan PKPT berbasis risiko, APIP belum melaksanakan audit kinerja, dan Tim
Pengawasan Manajemen atas Kinerja APIP belum melaksanakan tugasnya.
Adapun solusi atas permasalahan peningkatan kapabilitas APIP yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, adalah:
a. Mendorong Inspektorat membuat surat pernyataan komitmen peningkatan
kapabilitas APIP menuju level 3;
b. Menyampaikan atensi kepada Gubernur dengan tembusan Inspektur Provinsi
Sulawesi Selatan tentang hasil Self Asssessment kapabilitas APIP pada
Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 dan Area-area of
Improvement yang memerlukan perbaikan untuk pencapaian target level 3;
c. Merekomendasikan kepada Inspektur agar meningkatkan peran satuan tugas
peningkatan kapabilitas APIP di Inspektorat Provinsi.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 23
BAB IITARGET KINERJA, TANTANGAN, DAN STRATEGI
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP bertanggung jawablangsung kepada Presiden, bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsipengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern serta fungsi pengawasan intern.
Fungsi tersebut diformulasikan ke dalam visi, misi, dan tujuan BPKP dalam rangka
mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan sesuai
Visi dan Misi Presiden dalam RPJMN 2020-2024.Untuk melaksanakan amanah tersebut dan dengan mempertimbangkan capaian
kegiatan pengawasan periode sebelumnya, potensi dan permasalahan, serta aspirasi
masyarakat, maka BPKP selama periode 2020-2024 mengusung visi berupa:
‘Menjadi Auditor Internal Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted AdvisorPemerintah untuk Meningkatkan Good Governance Sektor Publik dalam rangkaMewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Maju yangBerdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong’.
Untuk mewujudkan visi tersebut, BPKP melaksanakan Misi Presiden dan WakilPresiden untuk menegakkan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya, mengelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya; dan
mensinergikan pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan, dengan:
Misi I: Melaksanakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas PengelolaanKeuangan dan Pembangunan Nasional; dan
Misi II: Membangun Sumber Daya Pengawasan yang Berkualitas.
Untuk menyelenggarakan dua misi tersebut, maka ditetapkan tujuan untukmasing-masing misi tersebut, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun
2024 yaitu:
Tujuan Strategis I: Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan
Nasional; Tujuan Strategis II: Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel
dan Sehat.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 24
Selanjutnya, masing-masing tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam enam
sasaran strategis dan 39 (tiga puluh sembilan) Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
gambaran target outcome yang akan dicapai. Penjabaran kedua Tujuan Strategis ke
dalam Sasaran Strategis beserta indikator-indikatornya masing-masing adalah sebagai
berikut:
Tujuan Strategis I: Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan NasionalTujuan ini dijabarkan menjadi lima Sasaran Strategis dan 36 (tiga puluh enam) Indikator
Kinerja Utama, yaitu:
a. Sasaran Strategis I: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah
Sesuai tugas, fungsi dan perannya, BPKP melakukan pengawasan terhadap
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan
negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah. Untuk itu
ditetapkan sasaran strategis pertama yaitu “Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah”.
Sasaran tersebut merupakan respon atas kondisi yang akan dicapai/diwujudkan
oleh BPKP pada setiap tahun pada periode tahun 2020-2024 yang mencerminkan
anggaran negara dan daerah yang dikelola memiliki manfaat terhadap pencapaian
sasaran pembangunan dan bebas dari penyimpangan keuangan. Sasaran strategis
ini diukur dengan enam indikator berupa:
1) Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi
2) Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi
3) Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah
4) Nilai Penyelamatan Keuangan Negara.
5) Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer
6) Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah
b. Sasaran Strategis II: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional
Sesuai tugas, fungsi dan perannya, BPKP melakukan pengawasan terhadap
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas pembangunan
nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 25
oleh anggaran negara/daerah. Untuk itu ditetapkan sasaran strategis kedua yaitu
“Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional”.
Sasaran tersebut merupakan kondisi yang akan dicapai/diwujudkan oleh BPKP
pada setiap tahun pada periode tahun 2020-2024 yang mencerminkan tingkat
ketercapaian sasaran pembangunan, program prioritas, kegiatan prioritas, proyek
prioritas strategis dan proyek strategis nasional melalui tugas pengawasan
pembangunan. Sasaran Strategis ini diukur dengan tujuh indikator berupa:
1) Jumlah Proyek Prioritas (PP) yang Tercapai Sesuai Target
2) Jumlah Kegiatan Prioritas (KP) yang Diawasi
3) Jumlah Kegiatan Prioritas (KP) yang Tercapai Sesuai Target
4) Jumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang Tercapai Sesuai Target
5) Jumlah Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang Tercapai Sesuai
Target
6) Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik
7) Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
c. Sasaran Strategis III: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Badan Usaha
Berdasarkan tugas, fungsi dan perannya, BPKP melakukan pengawasan terhadap
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan dan
pengeluaran keuangan serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang
seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah
dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya
terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah. Untuk itu ditetapkan sasaran strategis ketiga yaitu
“Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha”.
Sasaran tersebut merupakan respon atas kondisi yang akan dicapai/diwujudkan
oleh BPKP pada setiap tahun pada periode tahun 2020-2024 yang mencerminkan
tingkat kontribusi Badan Usaha Milik Negara/Daerah pada negara/daerah baik
sebagai pelaksana tugas pembangunan maupun dalam upaya menambah ruang
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 26
fiskal negara/daerah melalui pendampingan dan pengawasan BPKP. Sasaran
Strategis ini diukur dengan lima indikator berupa:
1) Jumlah BUMN dengan Pengelolaan Korporasinya Baik
2) Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik
3) Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat
4) Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat
5) Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan
d. Sasaran Strategis IV: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi
Berdasarkan mandat tugas, fungsi dan perannya, BPKP melakukan pengawasan
terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat
menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim,
audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan
keuangan negara/daerah, Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara,
pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi. Untuk itu, ditetapkan
sasaran strategis keempat yaitu “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Efektivitas Pengendalian Korupsi”. Sasaran ini berkaitan dengan peran BPKP
sebagai Pembina Penyelenggaraan SPIP, dimana salah satu tujuan pelaksanaan
SPIP adalah memastikan tujuan organisasi tercapai dan salah satu risiko terbesar
dalam pencapaian tujuan organisasi adalah risiko terjadinya penyimpangan dan
korupsi.
Sasaran ini merupakan respon atas kondisi yang akan dicapai/diwujudkan oleh
BPKP pada setiap tahun pada periode tahun 2020-2024 yang mencerminkan sejauh
mana upaya dan keberhasilan pencegahan korupsi yang dilakukan oleh
kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah. Sasaran Strategis ini diukur dengan
empat indikator berupa:
1) Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti
2) Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang Dimanfaatkan/
Ditindaklanjuti3) Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik
4) Jumlah Badan Usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 27
e. Sasaran Strategis V: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU
Sesuai tugas, fungsi dan perannya, BPKP dalam melakukan pengawasan internterhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan
penyelenggaraan SPIP, serta melakukan pembinaan kapabilitas pengawasan intern
pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor. Untuk itu ditetapkan sasaran
strategis kelima yaitu “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas KualitasPengendalian Intern K/L/Pemda/BU”.
Sasaran ini merupakan respon atas kondisi yang akan dicapai/diwujudkan melalui
pendampingan dan pengawasan BPKP pada setiap tahun pada periode tahun2020-2024 yang mencerminkan sejauh mana tingkat kematangan pelaksanaan
pengendalian internal pemerintah dan tingkat kemampuan/kapabilitas Aparatur
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah, BUMN/D dan BLU/D. Sasaran Strategis ini diukur dengan 14 (empat belas)indikator berupa:
1) Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
2) Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
3) Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3
4) Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
5) Persentase Jumlah Pemda yang Akuntabel Dalam Pengelolaan Keuangan dan
Kinerja Daerah6) Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada Provinsi/
Kabupaten/Kota7) Persentase Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Desa8) Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai9) Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
10) Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3
11) Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3
12) Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
13) Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
14) Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 28
Tujuan Strategis II : Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Sehatdan Akuntabel
Tujuan ini dijabarkan dalam Sasaran Strategis VI: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas, sebagai upaya membangun tata kelola pemerintahan
yang baik, bebas dari korupsi serta mampu mendukung BPKP dalam mencapai
kinerjanya, maka perlu ditetapkan sasaran kinerja yang bersifat “enablers”, yaitu
Meningkatnya Tata Kelola Pengawasan yang Berkualitasdengan tiga Indikator
Kinerja Utama.
Sasaran ini merupakan respon atas kondisi yang akan dicapai/diwujudkan oleh
BPKP pada setiap tahun pada periode tahun 2020-2024 yang mencerminkan
kemampuan sumber daya internal BPKP mendukung pencapaian visi, misi dan
kinerja BPKP.
Sasaran Strategis ini diukur dengan tiga indikator berupa:
1) IA-CM (Internal Audit Capability Models) BPKP;
2) Indeks kesehatan organisasi (IKO); dan
3) Indikator Nilai Reformasi Birokrasi.
II.1 Program dan Sasaran Program
Di dalam Renstra BPKP Tahun 2020-2024, Tujuan dan Sasaran Strategis
dijabarkan ke dalam Program dan Sasaran Program. Terdapat dua program yang
dimiliki BPKP yaitu Program 01: Program Dukungan Manajemen Internal. Program ini
merupakan penjabaran dari Tujuan Strategis Kedua dan Sasaran Strategis VI.
Tanggungjawab program ini diberikan kepada Unit Kerja Kebiroan yaitu Biro MKOT, Biro
SDM, Biro Keuangan, Biro Hukum dan Komunikasi dan Biro Hukum. Program kedua
adalah Program 06: Program Pengawasan Pembangunan. Program ini merupakan
penjabaran dari Tujuan Strategis Pertama dan lima Sasaran Strategisnya.
Tanggungjawab program ini diberikan kepada Unit Kerja Kedeputian, Unit Kerja
Perwakilan, Unit Kerja Inspektorat dan Unit Kerja Pusat-pusat.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 29
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dukungan atas
pencapaian Program 06 melalui dukungan pencapaian13 (tiga belas) sasaran program.
Penjabaran dari sasaran strategis kedalam sasaran program adalah sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis I: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dukungan atas pencapaian
Sasaran Strategis I melalui dukungan pencapaian pada tiga sasaran program, yaitu:
a. Sasaran Program 1.1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang Perekonomian dan Kemaritiman;
b. Sasaran Program 1.3: Meningkatnya Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan
dan Kinerja Daerah;
c. Sasaran Program 1.5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah Bidang Investigasi.
2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dukungan atas
pencapaian Sasaran Strategis II melalui dukungan pencapaian pada empatsasaran
program, yaitu:
a. Sasaran Program 2.1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atasAkuntabilitas Pembangunan Nasional Bidang Perekonomian dan Kemaritiman;
b. Sasaran Program 2.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan Nasional;
c. Sasaran Program 2.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atasDukungan Badan Usaha terhadap Pembangunan Nasional;
d. Sasaran Program 2.5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Kelancaran Pelaksanaan Pembangunan Nasional.
3. Sasaran Strategis III: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas AkuntabilitasBadan Usaha
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dukungan atas
pencapaian Sasaran Strategis III melalui dukungan pencapaian satu sasaran
program, yaitu:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 30
Sasaran Program 3.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas TataKelola BUMN/D/ BLUD.
4. Sasaran Strategis IV: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dukungan ataspencapaian Sasaran Strategis IV melalui dukungan pencapaian pada tiga sasaran
program, yaitu:
a. Sasaran Program 4.1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Hasil Pengawasan Keinvestigasian;
b. Sasaran Program 4.2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi;
c. Sasaran Program 4.5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi pada Badan Usaha.
5. Sasaran Strategis V: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dukungan atas
pencapaian Sasaran Strategis V melalui dukungan pencapaian padadua sasaran
program, yaitu:
a. Sasaran Program 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern Pemerintah Daerah;
b. Sasaran Program 5.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/Badan Usaha.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 31
II.2 Alur Logika Renstra
TUJUAN:Akuntabilitas Keuangan danPembangunan Nasional
SASARAN STRATEGIS:1. Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah2. Akuntabilitas
Pembangunan Nasional3. Akuntabilitas Badan Usaha4. Efektivitas Pengendalian
Korupsi5. Kualitas Pengendalian
Intern K/L/Pemda/BU
SASARAN PROGRAM:1. Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang
Perekonomian dan Kemaritiman2. Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah3. Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
Bidang Investigasi4. Akuntabilitas Pembangunan Nasional
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman5. Akuntabilitas Pembangunan Nasional6. Dukungan Badan Usaha terhadap
Pembangunan Nasional7. Kelancaran Pelaksanaan Pembangunan
Nasional8. Kualitas Tata Kelola BUMN/D/ BLUD9. Efektivitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian10. Efektivitas Pengendalian Korupsi11. Efektivitas Pengendalian Korupsi pada
Badan Usaha12. Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah
Daerah13. Kualitas Pengendalian Intern K/L/Badan
Usaha
PROGRAM PENGAWASAN:1. Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah2. Potensi Penerimaan Negara/Daerah3. Efisiensi pengeluaran Negara/Daerah4. Penyelamatan Keuangan Negara/Daerah5. Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer6. Penyelamatan Pembiayaan Daerah7. Proyek Prioritas Pembangunan8. Kegiatan Prioritas Pembangunan9. Proyek Strategis Nasional10. Program Linsek Pembangunan Daerah11. Kinerja Desa12. Hambatan Kelancaran Pembangunan13. Pengelolaan BUMN/D14. Kinerja BUMD dan BLUD15. Penyusunan LK BUMDes16. Laporan Keuangan dan Aset Daerah17. Implementasi Siswaskeudes18. Efektivitas pengendalian korupsi pemda &
BU19. Kapabilitas APIP/SPI20. Maturitas SPIP21. Manajemen Risiko Indeks
KEGIATANPENGAWASAN:
1. Bimbingan Teknis2. Pendampingan3. Coaching4. Workshop5. Sosialisasi6. Monitoring7. Reviu8. Evaluasi9. Audit10. Keterangan Ahli11. PKKN12. HKP13. Pemberian
Keterangan Ahli
IKK:1. Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi2. Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi3. Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah4. Nilai Penyelamatan Keuangan Negara5. Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer6. Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah7. Jumlah PP yang Tercapai Sesuai Target8. Jumlah KP yang Diawasi9. Jumlah KP yang tercapai sesuai target10. Jumlah PSN yang tercapai sesuai target11. Jumlah Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang
Tercapai Sesuai Target12. Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik13. Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan14. Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik15. Jumlah BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik16. Jumlah BUMD dengan kinerja sehat17. Jumlah BLUD dengan kinerja sehat18. Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan19. Persentase hasil pengawasan represif yang
dimanfaatkan/ditindaklanjuti20. Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang
dimanfaatkan/ ditindaklanjuti21. Jumlah Pemda dengan efektivitas pengendalian korupsi baik22. Jumlah badan usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik23. Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 324. Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 325. Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 326. Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI≥ Level 327. Persentase jumlah Pemda yang Akuntabel Dalam Pengelolaan
Keuangan dan Kinerja Daerah28. Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota29. Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan
Pertanggungjawaban Keuangan Desa30. Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara
Memadai31. Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes32. Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 333. Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 334. Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 335. Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥
Level 336. Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level
3
PERKIN
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 32
II.3 Kegiatan dan Sasaran KegiatanUntuk mewujudkan lima sasaran strategis pengawasan, ditetapkan sepuluh
sasaran program Kegiatan yang selanjutnya dituangkan dalam program kegiatan
pengawasan yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II yang terdiri dari
sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber
daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau
kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan
(input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Program
kegiatan pengawasan dilakukan dalam bentuk kegiatan Bimbingan Teknis,
Pendampingan, Coaching, Workshop, Sosialisasi, Monitoring, Reviu, Evaluasi, Audit,
Pemberian Keterangan Ahli, dan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara.
Merujuk pada Renstra BPKP Tahun 2020-2024, Kegiatan yang menjadi tanggung
jawab Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kegiatan 6: Pelaksanaan
Pengawasan Pembangunan. Terdapat 21 (dua puluh satu) program pengawasan
dengan 36 (tiga puluh enam) indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
1. Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah
2. Potensi Penerimaan Negara/Daerah
3. Efisiensi pengeluaran Negara/Daerah
4. Penyelamatan Keuangan Negara/Daerah
5. Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer
6. Penyelamatan Pembiayaan Daerah
7. Proyek Prioritas Pembangunan
8. Kegiatan Prioritas Pembangunan
9. Proyek Strategis Nasional
10. Program Linsek Pembangunan Daerah
11. Kinerja Desa
12. Hambatan Kelancaran Pembangunan
13. Pengelolaan BUMN/D
14. Kinerja BUMD dan BLUD
15. Penyusunan LK BUMDes
16. Laporan Keuangan dan Aset Daerah
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 33
17. Implementasi Siswaskeudes
18. Efektivitas pengendalian korupsi pemda & BU
19. Kapabilitas APIP/SPI
20. Maturitas SPIP
21. Manajemen Risiko Indeks
Penjelasan masing-masing program kegiatan di atas adalah sebagai berikut:
1) Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah
diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah kurang bayar atas
penerimaan negara/daerah yang sudah disetor/ditetapkan, sebagai berikut:
- Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berdasarkan bukti setor;
- Untuk Pajak/Bea dan Cukai berdasarkan surat ketetapan;
- Untuk Penerimaan Asli Daerah berdasarkan bukti setor.
Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengawal pemerintah dan pemerintah daerah
untuk merealisasikan penerimaan negara/daerah secara optimal, lengkap, tepat
nilai dan bebas dari penyimpangan melalui kegiatan pengawasan yang
dilaksanakan. Indikator tersebut diukur dengan menjumlah nilai rupiah kurang bayar
atas penerimaan negara/daerah yang sudah disetor/ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 17 ayat (1),
penerimaan daerah terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan
kekayaan yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Target yang harus dicapai
oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 sampai dengan
2024 adalah sebagai berikut:Table II.1
Target Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan Negara/DaerahPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp158.000.000
2 2021 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp530.000.000
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 34
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
3 2022 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp758.000.000
4 2023 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp758.000.000
5 2024 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp758.000.000
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran Program:
SP1.1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara Bidang Perekonomian dan Kemaritiman;
SP1.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Daerah.
Kedua sasaran program tersebut akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis
SS1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah.
2) Pengawasan atas Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi
(Pengawasan atas Potensi Penerimaan Negara)
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang
Dioptimalisasi diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah nilaiselisih dari potensi penerimaan negara/daerah dari hasil kegiatan pengawasan
BPKP dengan target yang dianggarkan oleh K/L/D. Indikator ini digunakan untuk
mengukur sejauh mana peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalammengawal pemerintah dan pemerintah daerah dalam mendorong potensi
penerimaan daerah melalui kegiatan pengawasan yang dilaksanakan. Indikator
tersebut diukur dengan menjumlah nilai rupiah selisih dari potensi penerimaan
daerah dari hasil kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatandengan target yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 17 ayat (1),
penerimaan daerah terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan
kekayaan yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Target yang harus dicapaiPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 sampai dengan 2024
adalah sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 35
Table II.2Target Pengawasan atas Potensi Penerimaan Negara/Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp 316.000.000
2 2021 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp 884.000.000
3 2022 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp1.263.000.000
4 2023 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp1.263.000.000
5 2024 Jumlah Kurang Bayar atas Penerimaan Negara/Daerah yangSudah Disetor/Ditetapkan.
Rp1.263.000.000
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program:
SP1.1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara Bidang Perekonomian dan Kemaritiman;
SP1.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Daerah.
Kedua sasaran program tersebut akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis
SS1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah.
3) Pengawasan atas Efisiensi Pengeluaran Negara/DaerahSasaran kegiatan Pengawasan atas Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara/Daerahdiukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupanilai pengurangan/pengalihan
rencana belanja proyek/kegiatan/program yang tidak tepat berdasarkan hasil
pengawasan. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengawasi efisiensi belanjapemerintah pusat/daerah.Yang dimaksud dengan perencanaan tidak tepat, antara
lain tidak berorientasi hasil, tidak jelas ukuran keberhasilannya, tidak memiliki
dampak langsung terhadap pencapaian sasaran dan proses bisnis kegiatan tidak
selaras dengan sasaran Indikator tersebut diukur dengan mengukur nilai koreksiaudit yang diperoleh dari nilai klaim hasil evaluasi pemilik kerja dikurangi dengan
nilai klaim hasil audit.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 36
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 Pasal 11, pengeluaran
negara/daerah terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial dan belanja tak terduga. Target yang harus dicapai
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 sampai dengan 2024
adalah sebagai berikut:Table II.3
Target Pengawasan atas Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara/DaerahPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Nilai Pengurangan/Pengalihan Rencana Belanja dan NilaiKoreksi Audit/Klaim
Rp 2.246.000.000
2 2021 Nilai Pengurangan/Pengalihan Rencana Belanja dan NilaiKoreksi Audit/Klaim
Rp 188.130.000.000
3 2022 Nilai Pengurangan/Pengalihan Rencana Belanja dan NilaiKoreksi Audit/Klaim
Rp 155.978.000.000
4 2023 Nilai Pengurangan/Pengalihan Rencana Belanja dan NilaiKoreksi Audit/Klaim
Rp 137.919.000.000
5 2024 Nilai Pengurangan/Pengalihan Rencana Belanja dan NilaiKoreksi Audit/Klaim
Rp 144.817.000.000
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program:
SP 1.3: Meningkatnya Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja
Daerah;
SP 1.5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah Bidang Investigasi.
Kedua sasaran program tersebut akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis
SS 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah
4) Pengawasan atas Penyelamatan Keuangan Negara
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Nilai Penyelamatan Keuangan Negara
diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa nilai keuangan negarayang berhasil diselamatkan berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan.
Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyelamatkan uang
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 37
negara/daerah melalui pengawasan atas kesesuaian belanja dengan kriteria danperundangan yang berlaku, serta pengamanan dan pemulihan aset negara. Nilai
penyelamatan keuangan negara adalah nilai yang menunjukkan besarnya jumlah
temuan pengembalian ke kas negara atas belanja yang sudah direalisasikan
dan/atau pemulihan hak negara atas aset negara. Indikator tersebut diukur denganmenjumlah nilai temuan kerugian keuangan negara yang dilaporkan dalam laporan
hasil audit.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 1 Angka 22 tentangPerbendaharaan Negara, kerugian negara/daerah adalah kekurangan uang, suratberharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatanmelawan hukum baik sengaja maupun lalai. Target yang harus dicapai PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalahsebagai berikut:
Table II.4Target Pengawasan atas Nilai Penyelamatan Keuangan Negara/Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara yang Dilaporkan Rp 27.124.000.0002 2021 Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara yang Dilaporkan Rp 40.679.000.0003 2022 Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara yang Dilaporkan Rp 49.715.000.0004 2023 Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara yang Dilaporkan Rp 56.500.000.0005 2024 Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara yang Dilaporkan Rp 51.982.000.000
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian sasaran
program 1.5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah Bidang Investigasi. Pencapaian Sasaran Program1.5 tersebut akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis 1: Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.
5) Pengawasan atas Penyelamatan Pengelolaan Dana TransferSasaran kegiatan Pengawasan atas Penyelamatan Pengelolaan Dana Transferdiukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa nilai penyelamatan danatransfer berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan. Indikator ini digunakan untukmengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi SulawesiSelatan dalam melakukan pengawalan terhadap pengelolaan dana transfer.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 38
Dana transfer atau dana perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang
berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah
dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah, terutama peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Dana perimbangan
meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk membiayai proyek-
proyek pemerintah, Dana Alokasi Umum (DAU) yang digunakan untuk membiayai
gaji pegawai, dan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak yang digunakan untuk
mengatasi masalah ketimpangan vertikal (antara Pusat dan Daerah). Indikator ini
digunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengawal pengelolaan dana transfer yang
diterima dari Pemerintah Pusat termasuk penggunaannya.
Target yang harus dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:Table II.5
Target Pengawasan atas Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana TransferPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Nilai Temuan Penyelamatan Dana Transfer Rp -2 2021 Nilai Temuan Penyelamatan Dana Transfer Rp 118.000.0003 2022 Nilai Temuan Penyelamatan Dana Transfer Rp 120.000.0004 2023 Nilai Temuan Penyelamatan Dana Transfer Rp 122.000.0005 2024 Nilai Temuan Penyelamatan Dana Transfer Rp 125.000.000
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
SP 1.3: Meningkatnya Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja
Daerah, yang akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis 1: Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.
6) Pengawasan atas Penyelamatan Pembiayaan Daerah
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Penyelamatan Pembiayaan Daerahdiukur
dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa nilai penyelamatan pembiayaan
berdasarkan pengawasan yang dilakukan. Indikator ini digunakan untuk mengukur
sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
dalam melakukan pengawalan atas penyelamatan pembiayaan daerah.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 39
Pembiayaan daerah adalah pembiayaan yang digunakan untuk pembangunan
infrastruktur layanan publik yang dapat bersumber dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Lain, Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan
Bank, yang dilakukan berdasarkan Persetujuan DPRD untuk pinjaman jangka
menengah dan jangka panjang.
Target yang harus dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.6Target Pengawasan atas Nilai Penyelamatan Pembiayan Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Nilai Temuan Penyelamatan Pembiayaan Daerah Rp -2 2021 Nilai Temuan Penyelamatan Pembiayaan Daerah Rp 59.000.0003 2022 Nilai Temuan Penyelamatan Pembiayaan Daerah Rp 60.000.0004 2023 Nilai Temuan Penyelamatan Pembiayaan Daerah Rp 61.000.0005 2024 Nilai Temuan Penyelamatan Pembiayaan Daerah Rp 62.000.000
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
SP 1.3: Meningkatnya Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja
Daerah, yang akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis 1: Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.
7) Pengawasan Proyek Prioritas Pembangunan
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Proyek Prioritas (PP) Pembangunan diukur
dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah PP yang tercapai target atas
total jumlah PP yang diawasi secara komprehensif melalui konvergensi
pengawasan. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran
Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengawal
keberhasilan proyek prioritas pembangunan.
Target yang harus dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 40
Table II.7Target Pengawasan atas Proyek Prioritas Pembangunan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah PP yang Tercapai Sesuai Target 02 2021 Jumlah PP yang Tercapai Sesuai Target 23 2022 Jumlah PP yang Tercapai Sesuai Target 04 2023 Jumlah PP yang Tercapai Sesuai Target 05 2024 Jumlah PP yang Tercapai Sesuai Target 0
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian sasaran
program SP 2.1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional bidang Perekonomian dan Kemaritiman, yang akan
mendukung tercapainya SS 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
8) Pengawasan atas Kegiatan Prioritas Nasional
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Kegiatan Prioritas (KP) Nasional yang
ditargetkan diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah KP yang
tercapai target atas jumlah KP yang diawasi secara komprehensif melalui
konvergensi pengawasan. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengawal
keberhasilan kegiatan prioritas nasional.
Target yang harus dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.8Target Pengawasan atas Kegiatan Prioritas Nasional Diawasi dan Sesuai Target
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah KP yang Diawasi 8Jumlah KP yang Tercapai Sesuai Target 11
2 2021 Jumlah KP yang Diawasi 7Jumlah KP yang Tercapai Sesuai Target 13
3 2022 Jumlah KP yang Diawasi 7Jumlah KP yang Tercapai Sesuai Target 13
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 41
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
4 2023 Jumlah KP yang Diawasi 7Jumlah KP yang Tercapai Sesuai Target 13
5 2024 Jumlah KP yang Diawasi 7Jumlah KP yang Tercapai Sesuai Target 14
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP 2.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional, yang akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis
SS 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional.
9) Pengawasan atas Proyek Prioritas Strategis (PPS)
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Proyek Prioritas Strategis (PPS) yang
ditargetkan diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah PPS yang
tercapai target atas total jumlah PPS yang dilakukan pengawasan. Indikator ini
digunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengawal keberhasilan proyek prioritas strategis
Table II.9Target Pengawasan atas Proyek Prioritas Strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah PPS yang tercapai sesyau target 4
2 2021 Jumlah PPS yang tercapai sesyau target 3
3 2022 Jumlah PPS yang tercapai sesyau target 3
4 2023 Jumlah PPS yang tercapai sesyau target 3
5 2024 Jumlah PPS yang tercapai sesyau target 3
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung dua pencapaian Sasaran
Program SP 2.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas dukungan Badan
Usaha Terhadap Pembangunan Nasional, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 42
10) Pengawasan atas Proyek Strategis Nasional (PSN)
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Proyek Strategis Nasional (PSN) yang
ditargetkan diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah proyek
yang progres fisiknya mencapai atau melebihi target fisik yang ditetapkan pada
tahun yang bersangkutan. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengawal
keberhasilan proyek strategis nasional.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, Proyek Strategis Nasional
adalah proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan pembangunan daerah.
Target yang harus dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.10Target Pengawasan atas Proyek Prioritas Nasional (PSN)
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Proyek yang Progres Fisiknya Mencapai atauMelebihi Target Fisik
1
2 2021 Jumlah Proyek yang Progres Fisiknya Mencapai atauMelebihi Target Fisik
1
3 2022 Jumlah Proyek yang Progres Fisiknya Mencapai atauMelebihi Target Fisik
1
4 2023 Jumlah Proyek yang Progres Fisiknya Mencapai atauMelebihi Target Fisik
1
5 2024 Jumlah Proyek yang Progres Fisiknya Mencapai atauMelebihi Target Fisik
1
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung dua pencapaian Sasaran
Program SP 2.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas dukungan Badan
Usaha Terhadap Pembangunan Nasional, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 43
11) Pengawasan atas Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah
diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah pengawasan program
lintas sektoral pembangunan daerah yang tercapai sesuai target. Indikator ini
digunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pengawalan atas keberhasilan program lintas
sektoral pembangunan daerah.
Program lintas sektoral dari sudut pandang pengawasan dapat diartikan sebagai
sekumpulan rencana kerja yang melibatkan dua atau lebih kementerian negara/
lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh
APIP selain BPKP karena keterbatasan kewenangan.
Target yang harus dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.11Target Pengawasan atas Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang TercapaiSesuai Target
0
2 2021 Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang TercapaiSesuai Target
1
3 2022 Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang TercapaiSesuai Target
1
4 2023 Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang TercapaiSesuai Target
1
5 2024 Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang TercapaiSesuai Target
1
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran ProgramSP 2.3 : Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas PembangunanNasional, yang akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis SS 2: MeningkatnyaPengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
12) Pengawasan atas Kinerja DesaSasaran kegiatan Pengawasan atas Kinerja Desa diukur dengan Indikator KinerjaKegiatan (IKK) berupa perbandingan antara jumlah desa yang berkinerja baik
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 44
dibandingkan jumlah seluruh desa yang diaudit kinerja. Indikator ini digunakan untukmengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi SulawesiSelatan melakukan pengawalan untuk mendorong peningkatan kinerja desa.Target yang harus dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.12Target Pengawasan atas Kinerja Desa
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik 0%2 2021 Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik 16,67%3 2022 Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik 25%4 2023 Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik 29,17%5 2024 Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik 33,33%
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP 2.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas AkuntabilitasPembangunan Nasional yang akan mendukung tercapainya Sasaran StrategisSS.2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas PembangunanNasional.
13) Pengawasan atas Hambatan Pelaksanaan PembangunanSasaran kegiatan Pengawasan atas Hambatan Pelaksanaan Pembangunan diukurdengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) berupa jumlah hambatan pelaksanaanpembangunan yang dapat diselesaikan. Indikator ini digunakan untuk mengukursejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatandalam menyelesaikan hambatan pelaksanaan kelancaran pembangunan melaluiproses mediasi terhadap pihak-pihak terkait. Indikator tersebut diukur berdasarkanjumlah Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP) yangkesepakatannya terlaksana/ditindaklanjuti dibagi total penugasan EvaluasiHambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP) yang diterbitkan.
Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) dimana HKP adalah kondisi dimanaproses pembangunan tidak dapat mencapai keluaran (output), hasil (outcome) danmanfaat (benefit) yang telah ditetapkan karena adanya masalah yang tidak dapatdiselesaikan dengan kewenangan para pihak terkait.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 45
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.13Target Pengawasan atas Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Persentase LEHKP yang Kesepakatannya Terlaksana 75%2 2021 Persentase LEHKP yang Kesepakatannya Terlaksana 80%3 2022 Persentase LEHKP yang Kesepakatannya Terlaksana 85%4 2023 Persentase LEHKP yang Kesepakatannya Terlaksana 85%5 2024 Persentase LEHKP yang Kesepakatannya Terlaksana 85%
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP2.5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kelancaran
Pelaksanaan Pembangunan Nasional, yang akan mendukung tercapainya Sasaran
Strategis SS2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah.
14) Pengawasan atas Pengelolaan BUMN
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Pengelolaan BUMN diukur dengan indikator
persentase BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik. Indikator ini digunakan
untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan dalam mendorong peningkatan kinerja pengelolaan BUMN.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.14Target Pengawasan atas Pengelolaan BUMNPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik 02 2021 Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik 03 2022 Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik 04 2023 Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik 15 2024 Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik 1
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 46
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram 3.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata KelolaBUMN/D/BLUD, yang akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis SS3 :Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha.
15) Pengawasan atas Pengelolaan BUMDSasaran kegiatan Pengawasan atas Pengelolaan BUMD diukur dengan indikatorpersentase BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik dan sehat. Indikator inidigunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong peningkatan kinerja pengelolaan BUMD.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.15Target Pengawasan atas Pengelolaan BUMDPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik 0Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat 9
2 2021 Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik 0Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat 10
3 2022 Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik 0Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat 10
4 2023 Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik 2Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat 11
5 2024 Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik 3Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat 11
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP3.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas TataKelola BUMN/D/BLUD, yang akan mendukung tercapainya Sasaran StrategisSS.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha.
16) Pengawasan atas Pengelolaan BLUDSasaran kegiatan Pengawasan atas Pengelolaan BLUD diukur dengan indikatorjumlah BLUD dengan kinerja minimal "Sehat" dibagi jumlah total BLUD. Indikator inidigunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong kinerja pengelolaan BLUD.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 47
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.16Target Pengawasan atas Pengelolaan BLUD-Sehat
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat 32 2021 Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat 43 2022 Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat 44 2023 Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat 45 2024 Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat 4
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program 3.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola
BUMN/D/BLUD, yang akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis
SS.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha.
17) Pengawasan atas Penyusunan Laporan Keuangan BUMDes
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Penyusunan Laporan Keuangan BumDes diukur
dengan indikator jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan keuangan setelah
adanya pendampingan oleh BPKP. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh
mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam
mendorong BUMDes untuk dapat membuat laporan keuangan sesuai standar.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.17Target Pengawasan atas Penyusunan Laporan Keuangan BUMDes
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan 362 2021 Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan 453 2022 Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan 554 2023 Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan 695 2024 Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan 77
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 48
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP 3.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata
Kelola BUMN/D/BLUD, yang akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis
SS.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha.
18) Pengawasan atas Efektivitas Hasil Pengawasan KeinvestigasianSasaran kegiatan Pengawasan atas Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
diukur dengan dua Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yaitu:
(a) Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti.
Indikator kinerja kegiatan ini diukur berdasarkan jumlah Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Badan Usaha/Aparat Penegak Hukum
(KLPBU/APH) yang menindaklanjuti rekomendasi dibagi dengan jumlah
penugasan pengawasan represif.(b) Persentase hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang Dimanfaatkan/
Ditindaklanjuti. Indikator kinerja kegiatan ini diukur berdasarkan jumlah
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Badan Usaha/Aparat Penegak
Hukum (KLPBU/APH) yang menindaklanjuti rekomendasi dibagi dengan jumlahpenugasan pengawasan preventif/edukatif.
Kedua IKK tersebut digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitasrekomendasi yang telah diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan atas pengawasan keinvestigasian.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatanpada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.18Target Pengawasan atas Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
100%
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yangdimanfaatkan/ ditindaklanjuti
70%
2 2021 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
100%
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yangdimanfaatkan/ ditindaklanjuti
75%
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 49
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
3 2022 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
100%
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yangdimanfaatkan/ ditindaklanjuti
80%
4 2023 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
100%
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yangdimanfaatkan/ ditindaklanjuti
85%
5 2024 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
100%
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yangdimanfaatkan/ ditindaklanjuti
90%
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP 4.1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas efektivitas hasilpengawasan keinvestigasian, yang akan mendukung Sasaran StrategisSS.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi.
19) Pengawasan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi pada Pemerintahan DaerahSasaran kegiatan Pengawasan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi padaPemerintahan Daerah diukur dengan indikator skor indeks efektivitas pengendaliankorupsi yang merupakan komposit skor atas tiga pilar kapabilitas, keberterapan(implementedness) strategi pencegahan, dan penanganan keterjadian. Indikator inidigunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan dalam melakukan pembinaan terhadap pengendaliankorupsi pada pemerintahan daerah.Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.19Target Pengawasan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi pada Pemerintahan Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 02 2021 Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 03 2022 Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 24 2023 Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 35 2024 Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 4
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 50
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP 4.2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi, yang akan mendukung Sasaran Strategis SS.4:
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi.
20) Pengawasan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi pada Badan Usaha
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi pada Badan
Usaha diukur dengan skor indeks efektivitas pengendalian korupsi yang merupakan
komposit skor atas tiga pilar: kapabilitas, keberterapan (implementedness) strategi
pencegahan, dan penanganan keterjadian. Indikator ini digunakan untuk mengukur
sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
dalam melakukan pengawalan terhadap pengendalian korupsi pada badan usaha.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:Table II.20
Target Pengawasan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi pada Badan UsahaPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 02 2021 Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 03 2022 Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 24 2023 Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 15 2024 Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 2
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP 4.2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi, yang akan mendukung Sasaran Strategis SS 4:
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi.
21) Pengawasan atas Tingkat Kapabilitas APIP pada K/L/ Pemda
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Tingkat Kapabilitas pada APIP K/L/Pemda
diukur dengan APIP K/L/Pemda dengan level kapabilitas APIP ≥ Level 3
dibandingkan dengan jumlah total APIP K/L/Pemda. Indikator ini digunakan untukmengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan dalam meningkatkan kapabilitas APIP K/L/Pemda.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 51
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.21Target Pengawasan atas Kapabilitas APIP K/L/Pemda
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 122 2021 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 143 2022 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 174 2023 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 195 2024 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 21
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian InternK/L/Pemda/BU.
22) Pengawasan atas Tingkat Maturitas SPIP pada K/L/ Pemda
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Tingkat Maturitas SPIP pada K/L/ Pemda
diukur dengan K/L/Pemda dengan level maturitas penyelenggaraan SPIP ≥ Level 3;
dibandingkan dengan jumlah K/L/D. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh
mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam
meningkatkan tingkat maturitas SPIP K/L/Pemda.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.22Target Pengawasan atas Tingkat Maturitas SPIP pada K/L/Pemda
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 162 2021 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 183 2022 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 194 2023 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 215 2024 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 21
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 52
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU.
23) Pengawasan atas MRI pada Pemerintah Provinsi
Sasaran kegiatan Pengawasan atas MRI pada Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan diukur dengan APIP K/L/Pemprov yang menetapkan Kapabilitas APIP
Level 3 sebagai IKU dibandingkan dengan total APIP K/L/D. Indikator ini
digunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong peningkatan MRI pada Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.23Target Pengawasan atas MRI pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 02 2021 Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 03 2022 Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 04 2023 Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 15 2024 Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 1
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU.
24) Pengawasan atas MRI pada Pemerintah Kabupaten/Kota
Sasaran kegiatan Pengawasan atas MRI pada Pemerintah Kabupaten/Kota di
Provinsi Sulawesi Selatan diukur dengan saran perbaikan terkait Peningkatan
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 53
Kapabilitas APIP yang ditindaklanjuti oleh APIP Kabupaten/Kota dibandingkan
dengan total saran perbaikan yang diberikan. Indikator ini digunakan untuk
mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan dalam mendorong peningkatan MRI dalam rangka peningkatan kapabilitas
APIP pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.24Target Pengawasan atas MRI pada Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3 12 2021 Jumlah Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3 23 2022 Jumlah Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3 34 2023 Jumlah Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3 45 2024 Jumlah Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3 9
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU.
25) Pengawasan atas Akuntabel Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Daerah
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Akuntabel Pengelolaan Keuangan dan Kinerja
Daerah diukur dengan indikator jumlah pemda dengan Opini Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Wajar Tanpa Pengecualian(WTP) dan nilai evaluasi
SAKIP minimal BB dibandingkan dengan jumlah pemda di Indonesia. Indikator ini
digunakan untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong peningkatan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan kinerja daerah.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 54
Table II.25Target Pengawasan atas Akuntabel Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Persentase Jumlah Pemda yang Akuntabel dalam PengelolaanKeuangan dan Kinerja Daerah
0%
2 2021 Persentase Jumlah Pemda yang Akuntabel dalam PengelolaanKeuangan dan Kinerja Daerah
0,18%
3 2022 Persentase Jumlah Pemda yang Akuntabel dalam PengelolaanKeuangan dan Kinerja Daerah
0,37%
4 2023 Persentase Jumlah Pemda yang Akuntabel dalam PengelolaanKeuangan dan Kinerja Daerah
1,48%
5 2024 Persentase Jumlah Pemda yang Akuntabel dalam PengelolaanKeuangan dan Kinerja Daerah
2,40%
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas KualitasPengendalian Intern Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran StrategisSS 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian InternK/L/Pemda/BU.
26) Penyusunan Rekomendasi StrategisBerdasarkan hasil kegiatan pengawasan yang dilaksanakan dalam satu tahun diwilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatanmenyampaikan rekomendasi strategis (Policy Brief) kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Indikator kegiatan ini adalah jumlah rekomendasi strategis yangbisa dihasilkan kepada para stakeholders terkait. Indikator ini digunakan untukmengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi SulawesiSelatan mendorong peningkatan Governance, Risk Management, and Control(GRC) pada stakeholders.Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.26Rekomendasi Strategis (Policy Brief )
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota 12 2021 Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota 1
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 55
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
3 2022 Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota 14 2023 Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota 15 2024 Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota 1
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU.
27) Pengawasan atas Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Sasaran kegiatan Pengawasan atas Pertanggungjawaban Keuangan Desa diukur
dengan indikator jumlah desa yang telah menyusun laporan pertanggungjawaban
sesuai ketentuan dibandingkan dengan total jumlah desa. Indikator ini digunakan
untuk mengukur sejauh mana peran Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan dalam mendorong ketaatan pemerintah desa dalam menyusun
laporan pertanggungjawaban keuangan desa sesuai ketentuan.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.27Target Pengawasan atas Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Persentase Jumlah Desa yang Menyusun LaporanPertanggungjawaban Keuangan Desa
35%
2 2021 Persentase Jumlah Desa yang Menyusun LaporanPertanggungjawaban Keuangan Desa
40,01%
3 2022 Persentase Jumlah Desa yang Menyusun LaporanPertanggungjawaban Keuangan Desa
45,02%
4 2023 Persentase Jumlah Desa yang Menyusun LaporanPertanggungjawaban Keuangan Desa
50,02%
5 2024 Persentase Jumlah Desa yang Menyusun LaporanPertanggungjawaban Keuangan Desa
54,98%
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 56
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian SasaranProgram SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas KualitasPengendalian Intern Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran StrategisSS 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian InternK/L/Pemda/BU.
28) Pengawasan atas Pengelolaan Aset DesaSasaran kegiatan Pengawasan atas Pengelolaan Aset Desa diukur denganindikator jumlah desa yang telah menerapkan pengelolaan aset desa sesuaiketentuan. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran PengawasanPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong pengelolaan asetdesa secara memadai.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.28Target Pengawasan atas Pengelolaan Aset Desa
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai 02 2021 Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai 453 2022 Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai 1114 2023 Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai 2465 2024 Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai 506
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran ProgramSP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian InternPemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran Strategis SS 5: MeningkatnyaPengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU.
29) Pengawasan atas Implementasi Sistem Pengawasan Keuangan DesaSasaran kegiatan Pengawasan atas Implementasi Sistem Pengawasan KeuanganDesa (Siswaskeudes) diukur dengan indikator jumlah APIP yang telah menerapkanaplikasi Siswaskeudes sebagai alat untuk melakukan pengawasan keuangan desa.Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran PengawasanPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong implementasiaplikasi Siswaskeudes oleh APIP.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 57
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.29Target Pengawasan atas Implementasi Siswaskeudes
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 12 2021 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 53 2022 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 84 2023 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 105 2024 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 12
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran Program
SP 5.3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
Pemerintah Daerah, yang akan mendukung Sasaran Strategis SS 5: MeningkatnyaPengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU.
30) Pengawasan atas MRI pada Badan Usaha Milik Negara
Sasaran kegiatan pengawasan atas MRI pada Badan Usaha Milik Negara diukur
dengan efektivitas pengendalian korupsi yang merupakan komposit skor atas tigapilar: kapabilitas, keberterapan (implementedness) strategi pencegahan, dan
penanganan keterjadian. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
peran pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong
peningkatan MRI pada BUMN.Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.30Target Pengawasan atas MRI pada BUMN
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 02 2021 Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 03 2022 Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 14 2023 Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 25 2024 Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 4
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 58
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran ProgramSP-5.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Badan Usaha, yang akan mendukung Sasaran Strategis SS-5: Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU.
31) Pengawasan atas MRI pada Badan Usaha Milik DaerahSasaran kegiatan pengawasan atas MRI pada Badan Usaha Milik Daerah diukur
dengan efektivitas pengendalian korupsi yang merupakan komposit skor atas tiga
pilar: kapabilitas, keberterapan (implementedness) strategi pencegahan, dan
penanganan keterjadian. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh manaperan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong
peningkatan MRI pada BUMD.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.31Target Pengawasan atas MRI pada BUMD
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 02 2021 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 03 2022 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 04 2023 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 25 2024 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 2
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran Program
SP-5.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Badan Usaha, yang akan mendukung Sasaran Strategis SS-5: MeningkatnyaPengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU.
32) Pengawasan atas MRI pada Badan Layanan Umum DaerahSasaran kegiatan pengawasan atas MRI pada Badan Layanan Umum Daerah
diukur dengan efektivitas pengendalian korupsi yang merupakan komposit skor atas
tiga pilar: kapabilitas, keberterapan (implementedness) strategi pencegahan, danpenanganan keterjadian. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
peran pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong
peningkatan MRI pada BLUD.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 59
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan padatahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.32Target Pengawasan atas MRI pada BLUD
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 02 2021 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 33 2022 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 64 2023 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 85 2024 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 11
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP-5.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/Badan Usaha, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS-5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian InternK/L/Pemda/BU.
33) Pengawasan atas Kapabilitas Satuan pada Badan Usaha Milik Daerah
Sasaran kegiatan pengawasan atas Kapabilitas Satuan pada Badan Usaha Milik
Daerah diukur dengan indikator jumlah BUMD yang memilikiKapabilitas SatuanPengawasan Intern ≥ Level 3. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
peran pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong
peningkatan Kapabilitas Satuan Pengawasan Internpada BUMD.Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.33Target Pengawasan atas Kapabilitas SPI pada BUMD
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SPI≥ Level 3 02 2021 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 03 2022 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 04 2023 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 25 2024 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 3
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 60
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP-5.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/Badan Usaha, yang akan mendukung Sasaran Strategis
SS-5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU.
34) Pengawasan atas Kapabilitas Satuan pada Badan Layanan Umum Daerah
Sasaran kegiatan pengawasan atas Kapabilitas Satuan pada Badan Layanan
Umum Daerah diukur dengan indikator jumlah BLUD yang memiliki Kapabilitas
Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3. Indikator ini digunakan untuk mengukur
sejauh mana peran pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam
mendorong peningkatan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern pada BLUD.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Table II.34Target Pengawasan atas Kapabilitas SPI pada BLUD
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 02 2021 Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 03 2022 Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 14 2023 Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 25 2024 Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3 3
Pencapaian atas sasaran kegiatan ini akan mendukung pencapaian Sasaran
Program SP-5.4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/Badan Usaha, yang akan mendukung Sasaran StrategisSS-5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU.Baseline dan Target Indikator Kinerja Kegiatan secara lengkap terdapat dalam
Bab III Matriks Kinerja dan Pendanaan.
Untuk mendukung capaian program pengawasan (06), Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Selatan memiliki program dukungan manajemen internal (01), sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 61
1. Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
Meningkatnya tata kelola unit kerja diukur dengan penerapan Zona Integritas di
lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.35Target Penerapan Zona Integritas
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Penerapan Zona Integritas si Lingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan
75
2 2021 Penerapan Zona Integritas si Lingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan
76
3 2022 Penerapan Zona Integritas si Lingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan
77
4 2023 Penerapan Zona Integritas si Lingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan
78
5 2024 Penerapan Zona Integritas si Lingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Selatan
79
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Indeks Merit)
Pengelolaan sumber daya manusia (indeks merit) diukur dengan:
a. Persentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.36Target Pegawai Mengikuti Peningkatan Kompetensi
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi 100%2 2021 Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi 100%3 2022 Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi 100%4 2023 Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi 100%5 2024 Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi 100%
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 62
b. Persentase Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu.
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.37Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu 100%
2 2021 Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu 100%
3 2022 Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu 100%
4 2023 Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu 100%
5 2024 Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu 100%
3. Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Unit Kerja
Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja unit kerja diukur dengan:
a. Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.38Penyusunan RKA Tepat Waktu
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Penyusunan RKA Tepat Waktu 100%
2 2021 Penyusunan RKA Tepat Waktu 100%
3 2022 Penyusunan RKA Tepat Waktu 100%
4 2023 Penyusunan RKA Tepat Waktu 100%
5 2024 Penyusunan RKA Tepat Waktu 100%
b. Skor IKPA Unit Kerja
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 63
Tabel II.39Skor IKPA Unit Kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Skor IKPA Unit Kerja 862 2021 Skor IKPA Unit Kerja 873 2022 Skor IKPA Unit Kerja 884 2023 Skor IKPA Unit Kerja 895 2024 Skor IKPA Unit Kerja 90
c. Persentase SPM yang Terbit Tepat Waktu
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.40SPM yang Terbit Tepat Waktu
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 SPM yang Terbit Tepat Waktu 90%2 2021 SPM yang Terbit Tepat Waktu 91%3 2022 SPM yang Terbit Tepat Waktu 92%4 2023 SPM yang Terbit Tepat Waktu 93%5 2024 SPM yang Terbit Tepat Waktu 95%
d. Persentase Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAPTarget yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.41Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAPPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP 12 2021 Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP 13 2022 Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP 14 2023 Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP 15 2024 Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP 1
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 64
e. Nilai Pengelolaan BMN Unit KerjaTarget yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatanpada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.42Pengelolaan BMN Unit Kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Pengelolaan BMN Unit Kerja Baik2 2021 Pengelolaan BMN Unit Kerja Baik3 2022 Pengelolaan BMN Unit Kerja Baik4 2023 Pengelolaan BMN Unit Kerja Baik5 2024 Pengelolaan BMN Unit Kerja Baik
f. Nilai SAKIP Unit KerjaTarget yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatanpada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.43Nilai SAKIP Unit Kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 SAKIP Unit Kerja 802 2021 SAKIP Unit Kerja 813 2022 SAKIP Unit Kerja 824 2023 SAKIP Unit Kerja 835 2024 SAKIP Unit Kerja 84
g. Maturitas SPIP Unit KerjaTarget yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatanpada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.44Maturitas SPIP Unit Kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Maturitas SPIP Level 32 2021 Maturitas SPIP Level 3
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 65
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
3 2022 Maturitas SPIP Level 34 2023 Maturitas SPIP Level 35 2024 Maturitas SPIP Level 4
h. Indeks Manajemen Risiko Unit Kerja
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.45Maturitas SPIP Unit Kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Indeks Manajemen Risiko Level 32 2021 Indeks Manajemen Risiko Level 33 2022 Indeks Manajemen Risiko Level 34 2023 Indeks Manajemen Risiko Level 35 2024 Indeks Manajemen Risiko Level 4
i. Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel II.46Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan 702 2021 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan 763 2022 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan 804 2023 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan 815 2024 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan 82
j. Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja
Target yang harus dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 66
Tabel II.47Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Tahun Indikator Kegiatan Target IndikatorKegiatan
1 2020 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja 702 2021 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja 733 2022 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja 764 2023 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja 805 2024 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja 81
II.4 Tantangan dan Permasalahan dalam Pencapaian Sasaran KegiatanPeran pengawasan ke depan semakin kondusif jika dilihat dari tujuh arahan
Presiden diawal masa jabatan keduanya, berkenaan dengan pengawasan yaitu:
a. Jangan korupsi, ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi;
b. Tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden – wakil presiden;
c. Kerja cepat, kerja keras, kerja produktif;
d. Jangan terjebak rutinitas yang monoton;
e. Kerja berorientasi pada hasil nyata. Tugas kita tidak hanya menjamin
sent, tapi delivered;
f. Selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya; dan
g. Semuanya harus serius dalam bekerja.
Selain tujuh arahan Presiden tersebut, gagasan Bappenas untuk melibatkan BPKP
dalam pengendalian pembangunan membuka peluang sekaligus tantangan bagi
BPKP untuk lebih aktif mengawasi dengan orientasi pada hasil makro
pembangunan program nasional dan turunannya berupa program prioritas dan
kegiatan prioritas yang menjadi orientasi Kabinet, khususnya di wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan.
Selain hal tersebut, di tengah isu pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, serta
kondisi keuangan negara yang belum membaik terdapat tantangan untuk
melakukan pengawasan secara optimal dan memberikan nilai tambah, dengan tetap
menjaga dan memperhatikan protokol kesehatan.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 67
Secara khusus, dalam usaha pencapaian sasaran kegiatan pada Renstra 2020-
2024, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan menghadapi tantangan dan
permasalahan sebagai berikut:
1) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara/Daerah
Permasalahan/risiko yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategi
meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas keuangan
negara/daerah adalah sebagai berikut:
Terhadap penerimaan negara/daerah berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP), belum ada penetapan potensi sebagai dasar dalam
menetapkan target penerimaan;
Pengawasan intern atas pengelolaan PNBP dilakukan oleh aparat
pengawasan intern pemerintah masih terbatas pemeriksaan terhadap
kepatuhan wajib bayar;
Pengawasan intern atas pengelolaan PNBP dilakukan oleh aparat
pengawasan intern pemerintah masih belum optimal, hal ini disebabkan
pengawasan dilakukan hanya ketika ada permintaan dari Kementerian
Keuangan dan Kementerian/Lembaga;
Rendahnya permintaan Audit Klaim baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah;
Keterbatasan pemahaman SDM dalam melakukan Audit Penyesuaian Harga;
Gugatan atas kewenangan BPKP dalam pelaksanaan penugasan;
Resistensi dari auditan;
Keterbatasan/hambatan auditor dalam perolehan dan pengumpulan bukti
audit pada saat melaksanakan penugasan.
2) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional
Permasalahan/risiko yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategi
meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas pembangunan
nasional adalah sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 68
Kekurangmampuan auditor mengungkap permasalahan penugasan lintas
sektoral secara holistik;
Kurangnya komitmen para pihak menindaklanjuti kesepakatan hasil
evaluasi HKP;
Tidak tercapainya kesepakatan antara pihak yang di mediasi dalam
evaluasi HKP;
Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman auditor dalam melakukan
mediasi (sebagai mediator) pihak terkait dalam evaluasi HKP.
3) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
Permasalahan/risiko yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategi
meningkatnya pengawasan pembangunan atas Badan Usaha adalah sebagai
berikut:
Komitmen pimpinan badan usaha untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil
pengawasan BPKP masih rendah;
Keterlambatan pedoman pengawasan dari rendal.
Terbatasnya SDM yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan pengawasan atas badan usaha (Assessment/Bimtek Good
Corporate Governance, Penerapan PPK BLU/D, Evaluasi Kinerja PDAM, dll);
Terbatasnya pengetahuan dan pemahaman mitra kerja/auditan terhadap
indikator/parameter pengukuran implementasi GCG, infrastruktur dan
persyaratan penerapan PPK BLU/D dan parameter pengukuran kinerja PDAM.
4) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
Permasalahan/risiko yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategi
meningkatnya pengawasan atas efektivitas pengendalian korupsi antara lain:
Lamanya proses pemanggilan ahli untuk melaksanakan persidangan dari
sejak terbitnya laporan PKKN;
Minimnya pengetahuan dan pengalaman PFA untuk menjalani persidangan
dan/atau mendampingi ahli di persidangan;
Terbatasnya akses PFA untuk mendapatkan informasi, permasalahan dan
risiko fraud pada objek penugasan;
Minimnya pengetahuan pemerintah daerah tentang fraud dan pencegahannya;
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 69
Keengganan OPD untuk menyampaikan informasi, permasalahan dan
risiko fraud;
Komitmen OPD untuk menindaklanjuti RTP masih rendah;
Minimnya pengetahuan dan pengalaman auditor di bidang jasa konsultansi;
Pemahaman PFA mengenai proses dan tahapan kegiatan IEPK belum
cukup memadai.
5) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/P/BU
Permasalahan/risiko yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategi
meningkatnya pengawasan pembangunan atas kualitas pengendalian intern
K/L/P/BU antara lain:
Penilaian risiko masih bersifat formalitas dan belum menjadi pertimbangan
dalam perencanaan pengawasan;
Pejabat strategis belum dilibatkan dalam penilaian risiko;
Belum terdapat kegiatan monitoring atas proses penilaian risiko;
Kurangnya komitmen pimpinan daerah untuk menerapkan SPIP dan
peningkatan kapabilitas APIP;
Kurangnya pemahaman pimpinan dan para pejabat didaerah terkait manfaat
dan pentingnya penerapan SPIP dan kapabilitas APIP;
Perencanaan audit intern belum mengacu pada risiko strategis yang
mendukung pencapai tujuan organisasi;
Perputaran/rotasi pejabat/pegawai di lingkungan pemerintah pusat/
pemerintah daerah;
Minimnya anggaran peningkatan kompetensi SDM pada APIP;
Terbatasnya SDM yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam
penugasan di bidang jasa konsultansi, khususnya terkait maturitas SPIP dan
kapabilitas APIP.
6) Meningkatnya Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja
Permasalahan/risiko yang dihadapi dalam peningkatan kualitas pelayanan
ketatausahaan dalam mendukung program pengawasan, antara lain:
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 70
Komposisi dan formasi pegawai ketatausahaan yang sudah tidak idealkarena sudah banyak pegawai ketatausahaan yang telah memasuki masa
purnabhakti;
Kompetensi pegawai ketatausahaan yang sudah tidak sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan; Sarana dan prasarana perkantoran yang sudah tidak sesuai lagi dengan
tuntutan perubahan lingkungan.
II.5 Strategi dalam Pencapaian Sasaran Kegiatan1) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara/Daerah
Untuk mengatasi permasalahan dan risiko Pengawasan Pembangunan atasAkuntabilitas Keuangan Negara/Daerah, strategi yang harus dirancang antara lain:
Berkoordinasi, bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi terkait untuk
melakukan pengawasan atas optimalisasi dan potensi penerimaan
negara/daerah menggunakan instrument pengawasan yang ada untuk dapatmengatasi hambatan dan permasalahan yang dihadapi;
Meningkatkan koordinasi dengan Pemda dan Satker vertikal mengenai peran
dan fungsi BPKP dalam hal penanganan penugasan terkait;
Melakukan kerja sama dengan APIP daerah untuk mendapatkan informasi
awal, permasalahan dan risiko fraud pada OPD terkait;
Meningkatkan peran aktif PFA yang ditunjuk sebagai liaison officer untuk
berkoordinasi atas informasi dan/atau penanganan kasus dengan APH;
Peningkatan kompetensi auditor melalui pendidikan dan pelatihan, workshop,
Program Pelatihan Mandiri, dsb.
Mendapatkan dan melengkapi bukti audit yang dibutuhkan untuk memperoleh
5W + 2H pada tahap pra perencanaan (ekspose dan telaah);
2) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
Untuk mengatasi permasalahan dan risiko atas Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, perlu dirancang strategi sebagai berikut:
Koordinasi dengan rendal terkait pedoman pengawasan atas program lintas
sektoral pembangunan;
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 71
Melaksanakan kegiatan PPM sebelum auditor mengawali penugasan;
Pelaksanaan supervisi dan reviu berjenjang pada setiap penugasan;
Penguatan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi antar bidang melalui kegiatan
ekspose bersama hasil pelaksanaan penugasan untuk meningkatkan kualitas
pengawasan lintas sektoral;
Koordinasi dan sinergi dengan APIP serta pengawasan yang terintegrasi
dengan sistem perencanaan dan penganggaran untuk mengawal pencapaian
sasaran program pembangunan yang bersifat lintas sektoral;
Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi vertikal
mengenai peran dan fungsi BPKP dalam hal penanganan HKP;
Peningkatan kompetensi auditor spesifik pada keahlian melakukan mediasi
(sebagai mediator).
3) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
Untuk mengatasi permasalahan dan risiko atas Pengawasan Pembangunan atas
Badan Usaha, perlu dirancang strategi sebagai berikut:
Meningkatkan kepercayaan stakeholders Badan Usaha melalui pemberian
rekomendasi hasil pengawasan yang bersifat strategis dan bernilai tambah;
Koordinasi dan komunikasi secara intens dengan rendal terkait pedoman
pengawasan badan usaha;
Peningkatan kompetensi auditor melalui pendidikan dan pelatihan, workshop,
Program Pelatihan Mandiri, dsb terkait pengawasan badan usaha;
Pemberian layanan coaching clinic.
4) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
Untuk mengatasi permasalahan dan risiko atas Efektivitas Pengendalian Korupsi,
strategi yang harus dirancang antara lain:
Menambah jumlah pendamping ahli/membentuk tim pendamping dalam
persidangan;
Melakukan simulasi persidangan sebelum pelaksanaan sidang sesungguhnya;
Pelaksanaan penugasan preventif dan edukatif yang berkelanjutan
(sosialisasi, bimbingan teknis dan evaluasi);
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 72
Meningkatkan koordinasi dengan pimpinan OPD dan Inspektorat untukmendapatkan informasi awal, permasalahan dan risiko fraud pada OPD terkait;
Meningkatkan koordinasi dengan pimpinan OPD dan Inspektorat untuk
melaksanakan RTP yang telah disepakati; Peningkatan kompetensi auditor melalui pendidikan dan pelatihan, workshop,
Program Pelatihan Mandiri, dsb terkait pencegahan dan pengendalian korupsi;
5) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/P/BU
Untuk mengatasi permasalahan dan risiko Pengawasan Pembangunan atas
Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU perlu dirancang strategi sebagai berikut:
Melaksanakan workshop di tingkat pimpinan dan manajemen tingkat
menengah terkait penyelenggaraan SPIP dan kapabilitas APIP;
Membangun komitmen pemerintah/pemerintah daerah untuk menerapkan
SPIP dengan menetapkan level maturitas SPIP dan level kapabilitas APIP
sebagai indikator kinerja utama;
Peningkatan kompetensi auditor melalui pendidikan dan pelatihan, workshop,
Program Pelatihan Mandiri, dsb terkait maturitas SPIP dan kapabilitas APIP.
6) Meningkatnya Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja
Untuk mengatasi permasalahan dan risiko layanan ketatausahaan perlu
dirancang strategi sebagai berikut:
Memanfaatkan/ merekrut pegawai non pegawai negeri sipil/ tenaga harian
lepas;
Mengikutsertakan pegawai pada program pendidikan dan pelatihan secaraberkala maupun melalui program pelatihan mandiri;
Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana perkantoran yang ada
dan merancang program penyesuaian secara berkala.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 73
BAB IIIKEGIATAN DAN KEBUTUHAN PENDANAAN
Dalam rangka mewujudkan sasaran kegiatan dan mendukung tercapainya sasaran
program dan sasaran strategis BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
telah menetapkan sasaran kegiatan dan masing-masing indikatornya. Sasaran
kegiatan tersebut merupakan kondisi yang ingin dicapai secara nyata oleh BPKP danmencerminkan pengaruh atas ditimbulkannya hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan
di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pencapaiannya, setiap sasaran kegiatan diukur dengan menggunakanindikator kinerja kegiatan. Rincian sasaran kegiatan, indikator kinerja kegiatan,
beserta target dan rencana pendanaannya tersaji pada tabel matriks kinerja dan
pendanaan berikut:
Tabel III.1 Matriks Kinerja dan Prakiraan PendanaanPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/ Indikator
Target Prakiraan Alokasi (dalam jutaan)2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
A. KEGIATAN PENGAWASAN1. Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas AkuntabilitasKeuangan Negara/Daerah
IKK1: Nilai Optimalisasi PenerimaanNegara/Daerah yang Terealisasi 158 530 758 758 758 34 35,70 37,49 39,36 41,33
IKK2: Potensi Penerimaan Negara/Daerahyang Dioptimalisasi 316 884 1.263 1.263 1.263 34 35,70 37,49 39,36 41,33
IKK3: Nilai Efisiensi Pengeluaran Negaradan Daerah 2.246 188.13 155,98 137,92 114,82 686,72 724 697,62 708,56 687,34
IKK4: Nilai penyelamatan keuangan Negaradan Daerah 27.124 40.679 49.715 56.500 51.982 150,16 186,19 212,25 234,30 233,91
IKK5: Nilai Penyelamatan PengelolaanDana Transfer - 118 120 122 125 34 35,70 37,49 39,36 41,33
IKK6: Nilai Penyelamatan PembiayaanDaerah
- 59 60 61 62 34 35,70 37,49 39,36 41,33
2. Meningkatnya PengawasanPembangunan atas PembangunanNasional
IKK7: Jumlah PP yang tercapai sesuaitarget 0 2 0 0 0 63.47 32,48 0 0 0
IKK8: Jumlah KP yang diawasi 8 7 7 7 7 153 160,65 168,68 177,12 185,97
IKK9: Jumlah KP yang tercapai sesuaitarget 11 13 13 13 14 204 214,20 224,91 236,16 247.96
IKK10: Jumlah PPS yang tercapai sesuaitarget 4 3 3 3 3 301,31 331,44 364,58 401,03 441,15
IKK11: Jumlah PSN yang tercapai sesuaitarget 1 1 1 1 1 801,36 819,61 839,68 861,76 886,05
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 74
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/ Indikator
Target Prakiraan Alokasi (dalam jutaan)2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
IKK12: Jumlah Program Lintas SektoralPembangunan Daerah yang TercapaiSesuai Target
0 1 1 1 1 34 35,7 37,49 39,36 41,33
IKK13: Persentase Desa yang DiauditKinerja dengan Hasil Baik 0,00% 16,67% 25,00% 29,17% 33,33% 272 285.60 299.88 314.87 330.62
IKK14: Persentase hambatanpelaksanaan pembangunan yangdiselesaikan
75,00% 80,00% 85,00% 85,00% 85,00% 415,68 402,28 404,29 405,52 406,80
3. Meningkatnya PengawasanPembangunan atas Badan Usaha
IKK15: Jumlah BUMN dengan pengelolaankorporasinya baik 0 0 0 1 1 57,92 63,70 70,09 77,10 84,81
IKK16: Jumlah BUMD dengan pengelolaankorporasinya baik 0 0 0 2 3 57,92 63,70 70,09 77,10 84,81
IKK17: Jumlah BUMD dengan kinerja sehat 9 10 10 11 11 229,89 252,88 278,17 305,98 336,58
IKK18: Jumlah BLUD dengan kinerja sehat 3 4 4 4 4 904,37 63,72 70,09 77,10 84,81
IKK19: Jumlah BUMDes yang mampumenyusun laporan 36 45 55 69 77 34,53 37,98 41,78 45,96 50,56
4. Meningkatnya PengawasanPembangunan atas EfektivitasPengendalian Korupsi
IKK20: Persentase hasil pengawasanrepresif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 262,78 273,30 284,23 295,60 307,42
IKK21: Persentase hasil Pengawasanpreventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
70% 75% 80% 85% 90% 106,88 114,84 123,13 131,79 140,83
IKK22: Jumlah Pemda dengan efektivitaspengendalian korupsi Baik 0 0 2 3 4 26,72 27,79 56,69 40,06 55,01
IKK23: Jumlah badan usaha denganefektivitas pengendalian korupsi baik 0 0 2 1 2 26,72 27,79 56,69 70,29 83,15
5. Meningkatnya PengawasanPembangunan atas KualitasPengendalian Intern K/L/P/BU
IKK24: Jumlah APIP K/L/Pemda denganKapabilitas APIP ≥ Level 3 12 14 17 19 21 848,50 852,45 856,67 860,36 863,56
IKK25: Jumlah K/L/Pemda denganMaturitas SPIP ≥ Level 3 16 18 19 20 21 289 303,45 318,62 334,55 351,28
IKK26: Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI≥ Level 3 0 0 0 1 1 34 35,70 37,49 39,36 41,33
IKK27: Jumlah Pemda Kab/Kota denganMRI ≥ Level 3 1 2 3 4 9 204 214,20 224,91 236,16 247,96
IKK28: Persentase jumlah pemda yangakuntabel dalam pengelolaan keuangandan kinerja daerah
0,00% 0,18% 0,37% 1,48% 2,40% 34 35,70 37,49 39,36 41,33
IKK29: Tersedianya Rekomendasi Strategis(Policy Brief ) kepadaProvinsi/Kabupaten/Kota
1 1 1 1 1 17 17,85 18,74 19,68 20,66
IKK30: Persentase Jumlah desa yangMenyusun laporan PertanggungjawabanKeuangan Desa
35,00% 40,01% 45,02% 50,02% 54,98% 340 357 374,85 393,60 413,27
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 75
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/ Indikator
Target Prakiraan Alokasi (dalam jutaan)2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
IKK31: Jumlah desa yang menerapkanpengelolaan aset desa secara memadai 0 45 111 246 506 170 178,50 187,43 196.80 206,64
IKK32: Jumlah APIP yangMengimplementasikan Siswaskeudes 1 5 8 10 12 68 71,4 74,97 78,72 82,65
IKK33: Jumlah BUMN dengan MRI ≥Level 3 0 0 1 2 4 57,92 63,70 70,09 77,10 84,81
IKK34: Jumlah BUMD dengan MRI ≥Level 3 0 0 0 2 2 57,92 63,70 70,09 77,10 84,81
IKK35: Jumlah BLUD dengan MRI ≥Level 3 0 3 6 8 11 57,92 63,70 70,09 77,10 84,81
KK36: Jumlah BUMD dengan KapabilitasSatuan Pengawasan Intern ≥ Level 3 0 0 0 2 3 57,92 63,70 70,09 77,10 84,81
IKK37: Jumlah BLUD dengan KapabilitasSatuan Pengawasan Intern ≥ Level 3 0 0 1 2 3 57,92 63,70 70,09 77,10 84,81
B. KEGIATAN DUKUNGAN-ENABLER
IKK1 :Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja 75 76 77 78 79 45 45 50 50 60
IKK2: Persentase Pegawai yang mengikutipeningkatan Kompetensi 100% 100% 100% 100% 100% 40 40 45 45 50IKK3: Persentase administrasi SDM yangdiselesaikan tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100 100 101 101,50 102IKK4: Persentase Penyusunan RKA TepatWaktu Unit Kerja 100% 100% 100% 100% 100% 60 60 61 61 62IKK5: Skor IKPA Unit Kerja (khusus UnitKerja Mandiri) 86 87 88 89 90 60 60 61 61 62IKK6: Persentase SPM yang terbit tepatwaktu 90% 91% 92% 93% 95% 3,75 3,75 4 4 4,25IKK7: Persentase Penyusunan LaporanKeuangan sesuai SAP (khusus Unit KerjaMandiri)
1 1 1 1 1 60,65 60,6561,65 61,65
62,55
IKK8: Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja(khusus Unit Kerja Mandiri) Baik Baik Baik Baik Baik 185,20 185,20 186 186 187IKK9: Nilai SAKIP Unit Kerja 80 81 82 83 84 45 45 50 50 60
IKK10: Maturitas SPIP Unit Kerja Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 4 45 45 50 50 60
IKK 11: Indeks MR Unit Kerja - Level 3 Level 3 Level 3 Level 4 45 45 50 50 60
IKK12: Indeks Kualitas LayananKetatausahaan Unit Kerja 70 76 80 81 82 90 90 100 100 110
IKK13: Indeks Kepuasan Layanan UnitKerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) 70 73 76 80 81 20 20 30 30 35
Sub Total Anggaran Pengawasan 7.219,53 6.645,39 6.931,88 7.241,14 7.547,10
Sub Total Anggaran Enabler 799.60 799.60 849.65 850.15 914.80
Sub Total Anggaran DukunganKetatausahaan Lainnya
35.613,59 35.613,59 35.613,59 35.613,59 35.613,59
Total Anggaran 43.632,72 43.058,58 43.395,12 43.704,88 44.075,49
Penjelasan untuk masing-masing sasaran kegiatan dan IKK adalah sebagai berikut:
III.1 Kegiatan Pengawasan1. Sasaran kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara/Daerah, dengan IKK 1: Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 76
yang Terealisasi, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalahsebesar Rp2.962.000.000,00 dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama
lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp187.871.000,00.
2. Sasaran kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas AkuntabilitasKeuangan Negara/Daerah, dengan IKK 2: Potensi Pendapatan Asli Daerah yang
Dioptimalisasi, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebesar
Rp4.989.000.000,00 dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun
untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp187.871.000,00.3. Sasaran kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara/Daerah dengan IKK 3: Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan
Daerah, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebesarRp599.089.000.000,00 dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima
tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp3.504.236.000,00.
4. Sasaran kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas AkuntabilitasKeuangan Negara/Daerah, dengan IKK 4: Nilai Penyelamatan Keuangan Negara
dan Daerah, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebesar
Rp226.000.000.000,00 dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima
tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesarRp1.016.800.000,00;
5. Sasaran kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara/Daerah, dengan IKK 5: Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana
Transfer, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebesarRp485.000.000,00 dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun
untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp187.871.000,00.
6. Sasaran kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas AkuntabilitasKeuangan Negara/Daerah, dengan IKK 6: Nilai Penyelamatan Pembiayaan
Daerah, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebesar
Rp242.000.000,00 dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun
untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp187.871.000,00.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 77
7. Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 7: Jumlah Proyek Prioritas (PP) yang
Tercapai Sesuai Target, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
sebanyak dua PP memenuhi target, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan
selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp95.954.000,00.
8. Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 8: Jumlah KP yang diawasi dan IKK 9:
Jumlah KP yang tercapai sesuai target, target yang ditentukan sampai dengan
tahun 2024 adalah masing-masing sebesar 36 (tiga puluh enam) dan 64 (enam
puluh empat) KP yang diawasi dan tercapai sesuai target, dan prakiraan biaya total
yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut
adalah masing-masing sebesar Rp845.422.000,00; dan Rp1.127.229.000,00.
9. Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 10: Jumlah PPS yang tercapai sesuai target
yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak 16 (enam belas)
PPS yang tercapai sesuai target dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama
lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp1.839.497.000,00.
10. Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 11: Jumlah PSN yang Tercapai Sesuai
Target, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak lima
PSN memenuhi target, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima
tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp4.208.460.000,00.
11. Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 12: Jumlah Program Lintas Sektoral
Pembangunan Daerah yang Tercapai Sesuai Target, target yang ditentukan
sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak empat lintas sektoral yang memenuhi
target, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp187.871.000,00.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 78
12. Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 13: Persentase Desa yang Diaudit Kinerja
dengan Hasil Baik, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
sebanyak 33% desa yang diaudit dengan hasil baik, dan prakiraan biaya total yang
dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah
sebesar Rp1.502.972.000,00.
13. Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 14: Persentase hambatan pelaksanaan
pembangunan yang diselesaikan, target yang ditentukan sampai dengan tahun
2024 adalah sebesar 85% hambatan pelaksanaan pembangunan dapat
diselesaikan, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp2.034.569.000,00.
14. Sasaran kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 15: Jumlah BUMN dengan pengelolaan
korporasinya baik, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
sebanyak dua BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik, dan prakiraan biaya
total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan
tersebut adalah sebesar Rp353.612.000,00.
15. Sasaran kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 16: Jumlah BUMD dengan pengelolaan
korporasinya baik, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
sebanyak lima BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik, dan prakiraan biaya
total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan
tersebut adalah sebesar Rp353.612.000,00.
16. Sasaran kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 17: Jumlah BUMD dengan kinerja sehat,
target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak 51 (lima puluh
satu) BUMD dengan kinerja sehat, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan
selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp1.403.502.000,00.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 79
17. Sasaran kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atasPembangunan Nasional, dengan IKK 18: Jumlah BLUD dengan kinerja sehat,
target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak 19 (sembilan
belas) BLUD dengan kinerja sehat, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan
selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesarRp1.200.090.000,00.
18. Sasaran kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional, dengan IKK 19: Jumlah BUMDes yang mampu
menyusun laporan, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalahsebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) BUMDes yang mampu menyusun laporan, dan
prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran
kegiatan tersebut adalah sebesar Rp210.808.000,00.19. Sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi, dengan IKK 20: Persentase hasil pengawasan represif
yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti, target yang ditentukan sampai dengan tahun
2024 adalah sebanyak 100% hasil pengawasan represif yangdimanfaatkan/ditindaklanjuti, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama
lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp1.423.322.000,00.
20. Sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas EfektivitasPengendalian Korupsi, dengan IKK 21: Persentase hasil Pengawasan preventif
dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti, target yang ditentukan sampai
dengan tahun 2024 adalah sebanyak 90% hasil Pengawasan preventif dan
edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti, dan prakiraan biaya total yangdibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah
sebesar Rp617.465.000,00.
21. Sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas EfektivitasPengendalian Korupsi, dengan IKK 22: Jumlah Pemda dengan efektivitas
pengendalian korupsi baik, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024
adalah sebanyak sembilan pemda dengan efektivitas pengendalian korupsi Baik,
dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhisasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp206.267.000,00.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 80
22. Sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas EfektivitasPengendalian Korupsi, dengan IKK 23: Jumlah badan usaha dengan efektivitas
pengendalian korupsi baik, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024
adalah sebanyak lima badan usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik,
dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhisasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp264.631.000,00.
23. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 24: Jumlah APIP K/L/Pemda dengan
Kapabilitas APIP ≥ Level 3, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024
adalah sebanyak 21 (dua puluh satu) APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥
Level 3, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp4.281.540.000,00.24. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 25: Jumlah K/L/Pemda dengan
Maturitas SPIP ≥ Level 3, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024
adalah sebanyak 21 (dua puluh satu) APIP K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥
Level 3, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp1.596.908.000,00.
25. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 26: Jumlah Pemda Provinsi denganMRI ≥ Level 3, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
sebanyak satu Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3, dan prakiraan biaya total
yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut
adalah sebesar Rp187.871.000,00;26. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 27: Jumlah Pemda Kab/Kota dengan
MRI ≥ Level 3, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalahsebanyak sembilan Pemda kabupaten/kota dengan MRI ≥ Level 3, dan prakiraan
biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan
tersebut adalah sebesar Rp1.127.229.000,00.
27. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas KualitasPengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 28: Persentase jumlah pemda yang
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 81
akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah, target yang ditentukansampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak 2,40% pemda yang akuntabel dalam
pengelolaan keuangan dan kinerja daerahnya, dan prakiraan biaya total yang
dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah
sebesar Rp187.871.000,00.28. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 29: Tersedianya RekomendasiStrategis (Policy Brief) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, target yang ditentukan
sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak satu Rekomendasi Strategis (Policy
Brief) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan
selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp93.937.000,00.29. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 30: Persentase Jumlah desa yang
Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa, target yang ditentukan
sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak 54,98% Desa yang MenyusunLaporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa, dan prakiraan biaya total yang
dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah
sebesar Rp1.878.715.000,00.
30. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas KualitasPengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 31: Jumlah desa yang menerapkan
pengelolaan aset desa secara memadai, target yang ditentukan sampai dengan
tahun 2024 adalah sebanyak 506 (lima ratus enam) desa yang Menyusun Laporan
Pertanggungjawaban Keuangan Desa, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkanselama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp939.357.000,00.
31. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas KualitasPengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 32: Jumlah APIP yang
Mengimplementasikan Siswaskeudes, target yang ditentukan sampai dengan
tahun 2024 adalah sebanyak 12 (dua belas) APIP yang Mengimplementasikan
Siswaskeudes, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untukmemenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp 375.740.000,00.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 82
32. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 33: Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level
3, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak empat
BUMN dengan MRI ≥ Level 3, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama
lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp353.612.000,00.
33. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 34: Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level
3, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak dua BUMD
dengan MRI ≥ Level 3, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima
tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp353.612.000,00
34. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 35: Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level
3, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah sebanyak sebelas
BLUD dengan MRI ≥ Level 3, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama
lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp 353.612.000,00.
35. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 36: Jumlah BUMD dengan Kapabilitas
Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3, target yang ditentukan sampai dengan tahun
2024 adalah sebanyak tiga BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern
≥ Level 3, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp353.612.000,00.
36. Sasaran kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU, dengan IKK 37: Jumlah BLUD dengan Kapabilitas
Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3, target yang ditentukan sampai dengan tahun
2024 adalah sebanyak tiga BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern
≥ Level 3, dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp353.612.000,00.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 83
III.2 Kegiatan Dukungan Pengawasan (Enabler)1. Nilai Skor Zona Integritas
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK Nilai
Skor Zona Integritas, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
nilai skor 79 dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untukmemenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp250.000.000,00.
2. Persentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Persentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi, target yangditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah 100% dan prakiraan biaya total yang
dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah
sebesar Rp220.000.000,00.3. Persentase Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Persentase Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu, target yang
ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah 100% dan prakiraan biaya total yangdibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah
sebesar Rp504.500.000,00.
4. Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu, target yang ditentukan sampai dengan
tahun 2024 adalah 100% dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima
tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp304.000.000,00.
5. Skor IKPA Unit Kerja
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK Skor
IKPA Unit Kerja, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah 90 dan
prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran
kegiatan tersebut adalah sebesar Rp304.000.000,00.
6. Persentase SPM yang Terbit Tepat Waktu
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Persentase SPM yang Terbit Tepat Waktu, target yang ditentukan sampai dengan
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 84
tahun 2024 adalah 95% dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima
tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp19.750.000,00.
7. Persentase Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Persentase Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP, target yang ditentukan
sampai dengan tahun 2024 adalah 5 laporan keuangan dan prakiraan biaya total
yang dibutuhkan selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut
adalah sebesar Rp307.142.000,00.
8. Nilai Pengelolaan BMN
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK Nilai
Pengelolaan BMN, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
“Baik” dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp929.408.000,00.
9. Nilai SAKIP
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK Nilai
SAKIP, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah “Skor Capaian
SAKIP 84” dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun untuk
memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp250.000.000,00.
10. Maturitas SPIP
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Maturitas SPIP, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah
“Capaian Maturitas SPIP Level 4” dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan
selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp250.000.000,00.
11. Indeks MR
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Indeks MR, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024 adalah “Capaian
Indeks MR Level 4” dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima tahun
untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar Rp250.000.000,00.
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 85
12. Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan, target yang ditentukan sampai dengan
tahun 2024 adalah “Skor Capaian 82” dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan
selama lima tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp490.000.000,00.
13. Indeks Kepuasan Layanan
Sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan ketatausahaan dengan IKK
Indeks Kepuasan Layanan, target yang ditentukan sampai dengan tahun 2024
adalah “Skor Capaian 81” dan prakiraan biaya total yang dibutuhkan selama lima
tahun untuk memenuhi sasaran kegiatan tersebut adalah sebesar
Rp135.000.000,00.
Agar dapat melaksanakan Tugas dan Fungsinya dengan baik diperlukan adanya
komitmen menyeluruh dari pimpinan tertinggi sampai dengan pelaksana, sarana-
prasarana, regulasi serta tentunya pendanaan yang mencukupi. Dalam melaksanakan
kegiatannya, Pendanaan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan didukung oleh
APBN yang terdiri dari Rupiah Murni (RM). Prakiraan maju anggaran Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan menurut sumber pendanaan baik pengawasan maupun
dukungan pengawasan adalah sebagai berikut:
Tabel III.2 Prakiraan Maju Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2020 sampai dengan 2024 Per Sumber Pendanaan
ProgramNilai Anggaran (Rp)
2020 2021 2022 2023 2024Rupiah Murni (RM)
- Pengawasan 7.129.525.000 6.645.386.000 6.931.880.000 7.241.138.000 7.547.102.000
- Dukungan Pengawasan 36.413.190.000 36.413.190.000 36.463.240.000 36.463.740.000 36.528.390.000
Jumlah 43.632.715.000 43.058.576.000 43.395.120.000 43.704.878.000 44.075.492.000
RENCANA STRATEGIS BPKP SULSEL 2020-2024
EKSIS-WASKITA-KOLABORATIF 86
BAB IV
PENUTUP
Rencana strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan disusun
sebagai upaya untuk mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis
BPKP. Penyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan ini mengacu
pada Renstra BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai unit kerja
BPKP mendapat amanat untuk mengawalmengawal akuntabilitas keuangan negara dan
daerah, pembangunan nasional, badan usaha, efektivitas pengendalian korupsi, dan
kualitas pengendalian intern K/L/P/BU
Amanat tersebut menjadi landasan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
dalam merumuskan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke
depan. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020-2024 merupakan
bentuk komitmen bersama seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
yang wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Renstra ini merupakan panduan bagi
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyusun perencanaan kegiatan
pengawasan tahunan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dokumen ini
juga merupakan acuan dalam pelaksanaan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan
pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
Keberhasilan pelaksanaan Renstra tahun 2020-2024 akan dipengaruhi oleh berbagai
factor, baik internal maupun eksternal, di antaranya kesiapan kelembagaan, proses
bisnis internal unit kerja dan hubungan dengan mitra kerja. Oleh karena itu, dukungan
dan komitmen seluruh jajaran pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan,
pengembangan kompetensi SDM berkelanjutan, sinergi dan koordinasi dengan mitra
kerja, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi pengawasan berbasis
teknologi informasi, serta pengembangan dan perbaikan metodologi pengawasan
sangat diperlukan untuk membentuk ekosistem yang mendukung keberhasilan
pencapaian sasaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, yang pada akhirnya
akan mendukung keberhasilan BPKP dalam mengawal akuntabilitas keuangan dan
pembangunan nasional.
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024IKK1: Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerahyang Terealisasi
Tidak Kumulatif 158 530 758 758 758 34.000.000 35.700.000 37.485.000 39.359.000 41.327.000 187.871.000
Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara yang Terealisasi Tidak Kumulatif - - - - - Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan PAD Tidak Kumulatif 158 530 758 758 758IKK2: Potensi Penerimaan Negara/Daerah yangDioptimalisasi
Tidak Kumulatif 316 884 1.263 1.263 1.263 34.000.000 35.700.000 37.485.000 39.359.000 41.327.000 187.871.000
Potensi Penerimaan Negara yang Dioptimalisasi Tidak Kumulatif - - - - - Pengawasan atas Potensi Pendapatan Asli Daerah Tidak Kumulatif 316 884 1.263 1.263 1.263IKK3: Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah Tidak Kumulatif 2.246 188.130 155.978 137.919 114.817 686.724.000 723.998.000 697.616.000 708.560.000 687.338.000 3.504.236.000 Nilai efisiensi pengeluaran Pemerintah Daerah Tidak Kumulatif - 185.428 152.978 134.621 111.062 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah Tidak Kumulatif 2.246 2.702 3.000 3.298 3.754IKK4: Nilai penyelamatan keuangan Negara Tidak Kumulatif 27.124 40.679 49.715 56.500 51.982 150.162.000 186.187.000 212.247.000 234.295.000 233.909.000 1.016.800.000IKK5: Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer Tidak Kumulatif - 118 120 122 125 34.000.000 35.700.000 37.485.000 39.359.000 41.327.000 187.871.000IKK6: Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah Tidak Kumulatif - 59 60 61 62 34.000.000 35.700.000 37.485.000 39.359.000 41.327.000 187.871.000
IKK7: Jumlah PP yang tercapai sesuai target Tidak Kumulatif 0 2 0 0 0 63.467.000 32.487.000 - - - 95.954.000IKK8: Jumlah KP yang diawasi Tidak Kumulatif 8 7 7 7 7 153.000.000 160.650.000 168.683.000 177.117.000 185.972.000 845.422.000IKK9: Jumlah KP yang tercapai sesuai target Tidak Kumulatif 11 13 13 13 14 204.000.000 214.200.000 224.910.000 236.156.000 247.963.000 1.127.229.000IKK10:Jumlah PPS yang tercapai sesuai target Tidak Kumulatif 4 3 3 3 3 301.305.000 331.435.000 364.581.000 401.031.000 441.145.000 1.839.497.000
Sifat TargetTarget
MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasAkuntabilitasPembangunanNasional
2. MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasPembangunanNasional
TotalAlokasi AnggaranSasaran Strategis
(BPKP)Sasaran Kegiatan
(Eselon II)SS1 Meningkatnya
PengawasanPembangunan atasAkuntabilitasKeuangan Negara danDaerah
1. Sasaran Kegiatan:MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasAkuntabilitasKeuanganNegara/Daerah
SS2
Indikator Kinerja KegiatanNo
TARGET OUTCOME TAHUN 2020-2024PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN
IKK10:Jumlah PPS yang tercapai sesuai target Tidak Kumulatif 4 3 3 3 3 301.305.000 331.435.000 364.581.000 401.031.000 441.145.000 1.839.497.000IKK11: Jumlah PSN yang tercapai sesuai target Tidak Kumulatif 1 1 1 1 1 801.360.000 819.610.000 839.680.000 861.760.000 886.050.000 4.208.460.000IKK12: Jumlah Program Lintas Sektoral PembangunanDaerah yang Tercapai Sesuai Target
Tidak Kumulatif 0 1 1 1 1 34.000.000 35.700.000 37.485.000 39.359.000 41.327.000 187.871.000
IKK13: Persentase Desa yang Diaudit Kinerja denganHasil Baik
Tidak Kumulatif 0,00% 16,67% 25,00% 29,17% 33,33% 272.000.000 285.600.000 299.880.000 314.874.000 330.618.000 1.502.972.000
IKK14: Persentase hambatan pelaksanaanpembangunan yang diselesaikan
Tidak Kumulatif 75,00% 80,00% 85,00% 85,00% 85,00% 415.679.000 402.280.000 404.294.000 405.520.000 406.796.000 2.034.569.000
-IKK15: Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinyabaik
Kumulatif 0 0 0 1 1 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000
Persentase BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik Kumulatif 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% 50,00%IKK16: Jumlah BUMD dengan pengelolaan korporasinyabaik
Kumulatif 0 0 0 2 3 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000
Persentase BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik Kumulatif 0,00% 0,00% 0,00% 12,50% 18,75%IKK17: Jumlah BUMD dengan kinerja sehat Tidak Kumulatif 9 10 10 11 11 229.890.000 252.879.000 278.167.000 305.984.000 336.582.000 1.403.502.000Persentase BUMD dengan kinerja sehat Tidak Kumulatif 30,00% 33,33% 33,33% 36,67% 36,67%IKK18: Jumlah BLUD dengan kinerja sehat Tidak Kumulatif 3 4 4 4 4 904.370.000 63.720.000 70.090.000 77.100.000 84.810.000 1.200.090.000Persentase BLUD dengan kinerja sehat Tidak Kumulatif 4,69% 6,25% 6,25% 6,25% 6,25%IKK19: Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan Kumulatif 36 45 55 69 77 34.530.000 37.983.000 41.781.000 45.959.000 50.555.000 210.808.000
IKK20: Persentase hasil pengawasan represif yangdimanfaatkan/ditindaklanjuti
Tidak Kumulatif 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 262.784.000 273.295.000 284.227.000 295.596.000 307.420.000 1.423.322.000
IKK21: Persentase hasil Pengawasan preventif danedukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Kumulatif 70,00% 75,00% 80,00% 85,00% 90,00% 106.876.000 114.836.000 123.134.000 131.791.000 140.828.000 617.465.000
IKK22: Jumlah Pemda dengan efektivitas pengendaliankorupsi Baik
Tidak Kumulatif 0 0 2 3 4 26.719.000 27.788.000 56.687.000 40.059.000 55.014.000 206.267.000
IKK23: Jumlah badan usaha dengan efektivitaspengendalian korupsi baik
Tidak Kumulatif 0 0 2 1 2 26.719.000 27.788.000 56.687.000 70.292.000 83.145.000 264.631.000
MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasAkuntabilitasPembangunanNasional
2. MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasPembangunanNasional
SS2
SS3 MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasAkuntabilitas BadanUsaha
3. MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasBadan Usaha
SS4 MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasEfektivitasPengendalian Korupsi
4. MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasEfektivitasPengendalian Korupsi
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024Sifat Target
TargetTotal
Alokasi AnggaranSasaran Strategis(BPKP)
Sasaran Kegiatan(Eselon II) Indikator Kinerja KegiatanNo
IKK24: Jumlah APIP K/L/Pemda dengan KapabilitasAPIP ≥ Level 3
Kumulatif 12 14 17 19 21 848.500.000 852.450.000 856.670.000 860.360.000 863.560.000 4.281.540.000
Persentase APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥Level 3
Kumulatif 48,00% 56% 68% 76% 84%
IKK25: Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥Level 3
Kumulatif 16 18 19 20 21 289.000.000 303.450.000 318.623.000 334.554.000 351.281.000 1.596.908.000
Persentase K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 Kumulatif 64,00% 72,00% 76,00% 80,00% 84,00%IKK26: Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0 0 0 1 1 34.000.000 35.700.000 37.485.000 39.359.000 41.327.000 187.871.000Persentase Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0,00% 0,00% 0,00% 100,00% 100,00%IKK27: Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI≥ Level 3 Kumulatif 1 2 3 4 9 204.000.000 214.200.000 224.910.000 236.156.000 247.963.000 1.127.229.000Persentase Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 4,17% 8,33% 12,50% 16,67% 37,50%IKK28: Persentase jumlah pemda yang akuntabel dalampengelolaan keuangan dan kinerja daerah
Kumulatif 0,00% 0,18% 0,37% 1,48% 2,40% 34.000.000 35.700.000 37.485.000 39.359.000 41.327.000 187.871.000
IKK29: Tersedianya Rekomendasi Strategis (PolicyBrief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
Kumulatif 1 1 1 1 1 17.000.000 17.850.000 18.743.000 19.680.000 20.664.000 93.937.000
IKK30: Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporanPertanggungjawaban Keuangan Desa
Kumulatif 35,00% 40,01% 45,02% 50,02% 54,98% 340.000.000 357.000.000 374.850.000 393.593.000 413.272.000 1.878.715.000
IKK31: Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan asetdesa secara memadai
Kumulatif 0 45 111 246 506 170.000.000 178.500.000 187.425.000 196.796.000 206.636.000 939.357.000
IKK32: Jumlah APIP yang MengimplementasikanSiswaskeudes
Kumulatif 1 5 8 10 12 68.000.000 71.400.000 74.970.000 78.720.000 82.650.000 375.740.000
IKK33: Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0 0 1 2 4 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000
5. MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasKualitas PengendalianIntern K/L/P/BU
SS5 MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasKualitas PengendalianIntern K/L/Pemda/BU
IKK32: Jumlah APIP yang MengimplementasikanSiswaskeudes
Kumulatif 1 5 8 10 12 68.000.000 71.400.000 74.970.000 78.720.000 82.650.000 375.740.000
IKK33: Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0 0 1 2 4 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000Persentase BUMN dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0,00% 0,00% 16,67% 33,33% 66,67%IKK34: Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0 0 0 2 2 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000Persentase BUMD dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0,00% 0,00% 0,00% 12,50% 12,50%IKK35: Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0 3 6 8 11 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000Persentase BLUD dengan MRI ≥ Level 3 Kumulatif 0,00% 7,50% 15,00% 20,00% 27,50%IKK36: Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SatuanPengawasan Intern ≥ Level 3
Kumulatif 0 0 0 2 3 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000
Persentase BUMD dengan Kapabilitas Satuan PengawasanIntern ≥ Level 3
Kumulatif 0,00% 0,00% 0,00% 12,50% 18,75%
IKK37: Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SatuanPengawasan Intern ≥ Level 3
Kumulatif 0 0 1 2 3 57.920.000 63.700.000 70.090.000 77.096.000 84.806.000 353.612.000
Persentase BLUD dengan Kapabilitas Satuan PengawasanIntern ≥ Level 3
Kumulatif 0,00% 0,00% 7,69% 15,38% 23,08%
Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Capaian 75 76 77 78 79 45.000.000 45.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000 250.000.000Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatanKompetensi
% PengembanganKompetensi SDM 100% 100% 100% 100% 100%
40.000.000 40.000.000 45.000.000 45.000.000 50.000.000 220.000.000
Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu % administrasiSDM 100% 100% 100% 100% 100%
100.000.000 100.000.000 101.000.000 101.500.000 102.000.000 504.500.000
Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja % Ketepatan WaktuPenyusunan RKA 100% 100% 100% 100% 100%
60.000.000 60.000.000 61.000.000 61.000.000 62.000.000 304.000.000
Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Skor Capaian 86 87 88 89 90 60.000.000 60.000.000 61.000.000 61.000.000 62.000.000 304.000.000Persentase SPM yang terbit tepat waktu % Ketepatan Waktu
Penerbitan SPM 90% 91% 92% 93% 95%3.750.000 3.750.000 4.000.000 4.000.000 4.250.000 19.750.000
Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP(khusus Unit Kerja Mandiri)
% Kesesuaian LKdengan SAP 1 1 1 1 1
60.646.000 60.646.000 61.650.000 61.650.000 62.550.000 307.142.000
5. MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasKualitas PengendalianIntern K/L/P/BU
Meningkatnya KualitasLayanan"Ketatausahaan" UnitKerja
SS5 MeningkatnyaPengawasanPembangunan atasKualitas PengendalianIntern K/L/Pemda/BU
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024Sifat Target
TargetTotal
Alokasi AnggaranSasaran Strategis(BPKP)
Sasaran Kegiatan(Eselon II) Indikator Kinerja KegiatanNo
Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit KerjaMandiri)
PredikatPengelolaan BMN Baik Baik Baik Baik Baik
185.204.000 185.204.000 186.000.000 186.000.000 187.000.000 929.408.000
Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Capaian 80 81 82 83 84 45.000.000 45.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000 250.000.000Maturitas SPIP Unit Kerja Capaian Level
Maturitas Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 445.000.000 45.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000 250.000.000
Indeks MR Unit Kerja Capaian Indeks MR- Level 3 Level 3 Level 3 Level 4
45.000.000 45.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000 250.000.000
Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja Skor Capaian 70 76 80 81 82 90.000.000 90.000.000 100.000.000 100.000.000 110.000.000 490.000.000Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit KerjaPerwakilan)
Skor Capaian 70 73 76 80 81 20.000.000 20.000.000 30.000.000 30.000.000 35.000.000 135.000.000Sub Total Anggaran Pengawasan 7.219.525.000 6.645.386.000 6.931.880.000 7.241.138.000 7.547.102.000 35.585.031.000Sub Total Anggaran Enabler 799.600.000 799.600.000 849.650.000 850.150.000 914.800.000 4.213.800.000Sub Total Anggaran Dukungan Ketatausahaan Lainnya 35.613.590.000 35.613.590.000 35.613.590.000 35.613.590.000 35.613.590.000 178.067.950.000Total Anggaran 43.632.715.000 43.058.576.000 43.395.120.000 43.704.878.000 44.075.492.000 217.866.781.000