RENCANA STRATEGIS BISNIS RUMAH SAKIT UMUM PUSAT … · Dokumen Rencana Strategis Bisnis (R SB) RSUP...

70
REN RUMAH SAKIT UM RUMAH SAKIT NCANA STRATEGIS BISNIS MUM PUSAT SANGLAH TAHU Review IV tahun 2018 UMUM PUSAT SANGLAH DE UN 2015-2019 ENPASAR

Transcript of RENCANA STRATEGIS BISNIS RUMAH SAKIT UMUM PUSAT … · Dokumen Rencana Strategis Bisnis (R SB) RSUP...

  • RENCANA STRATEGIS BISNIS

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2015-2019

    Review IV tahun 2018

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

    RENCANA STRATEGIS BISNIS

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2015-2019

    Review IV tahun 2018

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

    RENCANA STRATEGIS BISNIS

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2015-2019

    Review IV tahun 2018

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

  • KATA PENGANTAR

    DIREKTUR UTAMA RSUP SANGLAH

    Om Swasthi Asthu,

    Dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Sanglah disusun untuk mengetahui

    kondisi dan posisi organisasi saat ini serta tujuan yang akan dicapai di akhir periode RSB

    yaitu di tahun 2019, serta langkah – langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

    Dalam Rencana Strategis Bisnis, dijabarkan visi dan misi organisasi serta langkah –

    langkah strategis dalam usaha mencapai harapan dan impian tersebut, disampaikan pula

    rangkaian program kerja strategis yang merupakan upaya konkrit utama yang akan dilakukan

    untuk mewujudkan sasaran strategis dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019.

    Perjalanan RSB RSUP Sanglah di tahun 2017 akan memasuki pelaksanaan tahun ke

    3, dan telah terjadi beberapa perubahan dalam lingkungan internal maupun eksternal Rumah

    Sakit. Perubahan ini perlu ditanggapi dengan melakukan review dan revisi terhadap RSB

    yang merupakan dokumen perencanaan strategis RSUP Sanglah untuk memantapkan kembali

    arah pengembangan RSUP Sanglah di tahun mendatang.

    Semoga review dan revisi Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Pusat

    Sanglah Tahun 2015-2019 ini, dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam implementasi

    kegiatan di RSUP Sanglah, sehingga RSUP Sanglah dapat mencapai impiannya di tahun

    2019.

    Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

    Denpasar, 1 Maret 2019Direktur Utama

    dr.I Wayan Sudana, M.KesNIP. 196504091955091001

    KATA PENGANTAR

    DIREKTUR UTAMA RSUP SANGLAH

    Om Swasthi Asthu,

    Dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Sanglah disusun untuk mengetahui

    kondisi dan posisi organisasi saat ini serta tujuan yang akan dicapai di akhir periode RSB

    yaitu di tahun 2019, serta langkah – langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

    Dalam Rencana Strategis Bisnis, dijabarkan visi dan misi organisasi serta langkah –

    langkah strategis dalam usaha mencapai harapan dan impian tersebut, disampaikan pula

    rangkaian program kerja strategis yang merupakan upaya konkrit utama yang akan dilakukan

    untuk mewujudkan sasaran strategis dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019.

    Perjalanan RSB RSUP Sanglah di tahun 2017 akan memasuki pelaksanaan tahun ke

    3, dan telah terjadi beberapa perubahan dalam lingkungan internal maupun eksternal Rumah

    Sakit. Perubahan ini perlu ditanggapi dengan melakukan review dan revisi terhadap RSB

    yang merupakan dokumen perencanaan strategis RSUP Sanglah untuk memantapkan kembali

    arah pengembangan RSUP Sanglah di tahun mendatang.

    Semoga review dan revisi Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Pusat

    Sanglah Tahun 2015-2019 ini, dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam implementasi

    kegiatan di RSUP Sanglah, sehingga RSUP Sanglah dapat mencapai impiannya di tahun

    2019.

    Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

    Denpasar, 1 Maret 2019Direktur Utama

    dr.I Wayan Sudana, M.KesNIP. 196504091955091001

    KATA PENGANTAR

    DIREKTUR UTAMA RSUP SANGLAH

    Om Swasthi Asthu,

    Dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Sanglah disusun untuk mengetahui

    kondisi dan posisi organisasi saat ini serta tujuan yang akan dicapai di akhir periode RSB

    yaitu di tahun 2019, serta langkah – langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

    Dalam Rencana Strategis Bisnis, dijabarkan visi dan misi organisasi serta langkah –

    langkah strategis dalam usaha mencapai harapan dan impian tersebut, disampaikan pula

    rangkaian program kerja strategis yang merupakan upaya konkrit utama yang akan dilakukan

    untuk mewujudkan sasaran strategis dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019.

    Perjalanan RSB RSUP Sanglah di tahun 2017 akan memasuki pelaksanaan tahun ke

    3, dan telah terjadi beberapa perubahan dalam lingkungan internal maupun eksternal Rumah

    Sakit. Perubahan ini perlu ditanggapi dengan melakukan review dan revisi terhadap RSB

    yang merupakan dokumen perencanaan strategis RSUP Sanglah untuk memantapkan kembali

    arah pengembangan RSUP Sanglah di tahun mendatang.

    Semoga review dan revisi Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Pusat

    Sanglah Tahun 2015-2019 ini, dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam implementasi

    kegiatan di RSUP Sanglah, sehingga RSUP Sanglah dapat mencapai impiannya di tahun

    2019.

    Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

    Denpasar, 1 Maret 2019Direktur Utama

    dr.I Wayan Sudana, M.KesNIP. 196504091955091001

  • DAFTAR ISIKATA PENGANTAR............................................................................................................... I

    DAFTAR ISI............................................................................................................................. II

    BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

    1.1 Latar Belakang .............................................................................................................11.2 Gambaran Umum RSUP Sanglah ................................................................................21.3 Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB) .......................................................................31.4 Dasar Hukum................................................................................................................ 4

    BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI.........................................................................5

    BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS .....................................................................8

    3.1 Rumusan Pernyatan Visi, Misi .....................................................................................83.2 Aspirasi Stakeholders Inti .......................................................................................................133.3 Tantangan Strategis....................................................................................................153.4 Benchmarking.............................................................................................................153.5 Analisa SWOT.........................................................................................................................163.6 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis ..........................................................173.7 Rancangan Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC)...........................................................22

    BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM STRATEGIS ..................22

    4.1 Matriks IKU................................................................................................................224.2 Kamus IKU .................................................................................................................264.3 Program Kerja Strategis ............................................................................................26

    BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO.....................................................................29

    5.1 Identifikasi Risiko .......................................................................................................295.2 Penilaian Tingkat Risiko ............................................................................................305.3 Rencana Mitigasi Risiko.............................................................................................36

    BAB VI PROYEKSI FINANSIAL.......................................................................................41

    6.1 Estimasi Pendapatan ..................................................................................................416.2 Rencana Kebutuhan Anggaran...................................................................................416.3 Rencana Pendanaan ...................................................................................................46

    BAB VII PENUTUP ..............................................................................................................47

    LAMPIRAN............................................................................................................................48

    Lampiran Kamus Indikator Kinerja Utama (IKU)...........................................................48

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

    komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

    kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

    setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

    secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh

    kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya

    yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya

    Arah kebijakan dan strategi Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan

    (RPJPK) 2005-2025 bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat

    bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya

    dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai

    oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki

    kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,

    serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya di seluruh wilayah Republik

    lndonesia.

    Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat

    dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

    kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan

    pemeratan pelayanan kesehatanyang dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma

    sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional.

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana

    Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    (RPJMN). Perkembangan pengelolaan rumah sakit baik aspek manajemen maupun

    operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan. Setiap organisasi

    perlu menyusun prioritas pengelolaan dan pengembangannya agar setiap komponen

    organisasi bergerak searah dan sinergis menuju tujuan keseluruhan organisasi. Rencana

  • 2

    Strategis Bisnis merupakan perangkat strategis bagi manajemen untuk memandu dan

    mengendalikan arah gerak organisasi menuju tujuan yang dicita – citakan.

    Rencana Strategis Bisnis merupakan perwujudan aspirasi yang bersumber dari

    kepentingan stakeholder dan merupakan bentuk tanggungjawab manajemen organisasi untuk

    memenuhi kepentingan stakeholdernya. Sehingga apa yang tercantum dalam Rencana

    strategis Bisnis, menjadi pedoman utama pengelolaan organisasi.

    RSUP Sanglah sebagai rumah sakit vertikal kementerian kesehatan yang langsung

    dikelola Kementerian kesehatan, mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya

    tujuan yang telah ditetapkan kementerian kesehatan dalam rencana strategisnya. RSUP

    Sanglah sebagai rumah sakit pemerintah dan rumah sakit rujukan utama memiliki peluang

    besar untuk dikembangkan karena lokasinya yang terletak di Bali - daerah tujuan wisata

    dunia. Kondisi seperti ini juga menjadi tantangan bagi manajemen RSUP Sanglah untuk

    meningkatkan kapasitas dan mutu pelayanannya secara berkelanjutan.

    Untuk menantukan arah dan tujuan organisasi, RSUP Sanglah telah Menyusun Rencana

    Strategis Bisnis untuk jangka waktu 5 tahun 2015–2019. Rencana Strategis Bisnis

    disusunsebagai instrumen navigasi bagi pimpinan dan manajemen rumah sakit dalam

    menentukan kebijakan, program dan rencana kerja operasional. Selain itu, dapat menjadi

    pedoman kerja bagi para direktur dan jajarannya dalam menyelaraskan proses penyusunan

    anggaran dan program kerja masing masing unit strategis dalam rumah sakit.

    Di tahun 2017, Renstra 2015-2019 telah berjalan dua tahun, dalam perjalanan

    penerapannya terjadi beberapa perubahan dalam prioritas pengembangan pelayanan sehingga

    dipandang perlu untuk dilakukan evaluasi guna menetapkan sasaran dan program strategis

    baru yang sesuai dengan program prioritas yang dikembangkan dimasa mendatang.

    1.2. Gambaran Umum RSUP Sanglah

    Rumah Sakit Sanglah yang dibangun tahun 1956, merupakan rumah sakit pendidikan

    tipe A dan merupakan Rumah Sakit rujukan nasional yang berstatus Badan Layanan Umum.

    Rumah Sakit Sanglah merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

    yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan

    Kementerian Kesehatan. RSUP Sanglah dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur

    Utama yang dibantu 4 direktur : (1) Direktur Medik dan Keperawatan, (2) Direktur SDM dan

    Pendidikan, (3) Direktur Umum dan Operasional, (4) Direktur Keuangan

  • 3

    Lima tahun ke depan, yaitu tahun 2015-2019, RSUP Sanglah telah menetapkan 3

    (tiga) “Pelayanan Unggulan” yaitu,

    a. Pelayanan Jantung (Heart Care)

    b. Pelayanan Intensif (Intensive Care)

    c. Pelayanan Kanker (Cancer Care)

    Untuk mendukung terwujudnya pelayanan unggulan, maka diperlukan sumber daya, baik

    sumber daya manusia maupun fasilitas yang memadai serta regulasi yang mendukung agar

    pelayanan tersebut bisa menjadi unggul.

    Selain tiga pelayanan unggulan, RSUP Sanglah juga telah mengembangkan pelayanan

    di tahun 2016 yaitu Pelayanan transplantasi ginjal.

    Pengembangan pelayanan transplantasi ginjal merupakan pelayanan baru yang dalam

    pelaksanaannya masih dalam tahap pendampingan oleh Tim Transplantasi ginjal RSCM.

    Pelayanan transplantasi ginjal dikembangkan untuk menjawab tingginya kasus penderita

    dengan Gagal Ginjal Kronis. Gagal ginjal kronis merupakan penyakit yang membutuhkan

    biaya besar sehingga dengan adanya pengembangan pelayanan transplantasi ginjal

    diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit gagal ginjal kronis.

    1.3. Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)

    Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah disusun untuk bisa

    menjadi instrumen navigasi bagi pimpinan dan manajemen rumah sakit dalam menentukan

    kebijakan, program dan rencana kerja operasional. Selain itu, dapat menjadi pedoman kerja

    bagi para direktur dan jajarannya dalam menyelaraskan proses penyusunan anggaran dan

    program kerja masing-masing instalasi, terutama unit-unit pelayanan strategis yang akan

    menjadi sumber pendapatan utama (revenue centre) rumah sakit. Secara umum penyusunan

    Rencana Strategi bisnis RSUP Sanglah bertujuan untuk mendapatkan :

    1. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan selama periode

    lima tahunan yang sejalan dengan Rencana Aksi Ditjen Bina Upaya Kesehatan.

    2. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu kelembagaan

    RSUP Sanglah.

    3. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi RSUP Sanglah dalam

    pencapaian visi yang telah ditentukan

    4. Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para

    stakeholder di RSUP Sanglah

  • 4

    1.4 Dasar Hukum

    Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Pusat

    Sanglah Denpasar ini adalah:

    1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional

    2. Undang Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional 2005-2025

    3. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit sebagai institusi

    pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

    4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

    1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata kelola Kementerian

    Kesehatan Republik Indonesia

    5. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No: HK.02.04/1/1568/12 tentang

    Penetapan Kinerja Berbasis Rencana Strategis Bisnis Organisasi

    6. Peraturan Menteri Kesehatan No 659/Menkes/Per/VIII/2009 tentang Pencanangan

    RSUP Sanglah menjadi rumah sakit kelas duniatahun 2014

    7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatus Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor: 35 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah

    8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk

    Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

    Kesehatan.

  • 5

    BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI

    Gambaran kinerja selama 2 tahun perjalanan RSB RSUP Sanglah 2015-2019 akan disampaikan di bawah ini

    NoIKU Indikator Kinerja Utama

    BaseLine

    Target Awal RSBRealisasi

    2016Realisasi

    2017

    Revisi Tahun Ket

    2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

    1 Tingkat Kehandalan saranadan prasarana sesuai OEEIKUBaru 65% 70% 73% 75% 80% 84.0% 98.48% 70% 73%

    75% 75% Ubah Target

    2Persentase SDM yangmempunyai kompetensi sesuaipersyaratan

    IKUBaru 60% 65% 70% 75% 80% 99.5% 90% 85% 86% 90% 90% Ubah Target

    3 Persentase Rata-rataImplementasi Modul SIRS 40% 60% 70% 80% 90% 100% 86.7% 93.27% 85% 80% 90% 90% Ubah Target

    4 Indeks Budaya Kinerja IKUBaru 60% 65% 70% 75% 80% 88.8% 61.2% 65% 70%75% 75% Ubah Target

    5Persentase unit kerja yangmengumpulkan program danlaporan kinerja tepat waktu

    IKUBaru 70% 75% 80% 85% 90% 84.5% 64% 80% 80%

    85% 85% Ubah Target

    6 Jenis Pelayanan Unggulan 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

    7Jumlah kerjasama PelayananPendidikan dan Penelitiandalam & LN

    2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

    8

    Jumlah Proses BisnisTerintegrasi yang dikelolabersama antara RSUP Sanglahdan FK UNUD

    IKUBaru 1 2 3 4 4 1 1 2 3

    4 4

  • 6

    NoIKU Indikator Kinerja Utama

    BaseLine

    Target Awal RSBRealisasi

    2016Realisasi

    2017

    Tahun Ket

    2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

    9 Terlaksananya penelitian olehpegawai RS 0 1 1 1 1 1 0 1 1 22 2 Ubah target

    10 Jumlah Penelitian yangdipublikasikan diintranet RS 80 80 85 90 95 100 96 228 20 90 95 95 Ubah target

    11Persentase Rujukan dariRumah Sakit yang tidak sesuaiSeverity III

    40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 9.30% 20% 20% 20% 20% ubah target

    12Jumlah Rumah Sakit Binaanyang mampu menjadi RumahRS rujukan balik

    IKUBaru 3 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5

    13 Akreditasi KARS dan JCI 2 JCI KARS JCI JCI KARS JCI kars -

    14 Persentase Kepuasan Pasien 80% 82% 84% 86% 88% 90% 79% 79% 80% 86% 88% 88% Ubah Target

    15 Persentase Kepuasan Pegawai 76% 79% 82% 85% 85% 85% 81.0% 69.4% 70% 80% 85% 85% Ubah Target

    16 Persentase Kepuasan PesertaDidik 78% 80% 81% 82% 83% 84% 96.0% 87.50% 80% 90%92% 92% Ubah Target

    17 Rasio pendapatan terhadapBiaya Operasional 80% 82% 84% 86% 88% 90% 82.6% 87.27% 84% 86%88% 88% Ubah Target

    18 Persentase PeningkatanPendapatan 10% 12% 14% 16% 18% 20% 11.9%19.19% 18% 18% 18% 18% Ubah Target

  • 7

    Berdasarkan evaluasi RSB RSUP Sanglah 2015-2019, kinerja RSUP Sanglah di tahun ke 4

    (2019) mengalami penurunan dari tahun ke tiga (2018). Di tahun 2017 terdapat 9 indikator

    yang tidak tercapai sedangkan di tahun 2018 terdapat 10 indikator yang tidak tercapai

    Hal yang menjadi catatan dalam capaian 2 tahun pelaksanaan RSB RSUP Sanglah

    2015-2019 adalah :

    1. Indeks budaya kinerja

    2. Persentase unit kerja yang mengumpulkan pro-gram kerja dan laporan kinerja tepat

    waktu

    3. Jumlah proses bisnis terintegrasi yang dikelola RSUP Sanglah dan FK UNUD

    4. Terlaksananya penelitian oleh pegawai RS

    5. Persentase rujukan dari rumah sakit yang tidak sesuai severity level III

    6. Jumlah rumah sakit binaan yang mampu menjadi RS rujukan balik

    7. Peserta kepuasan pasien

    8. Persentase kepuasan pegawai

    9. Persentase kepuasan peserta didik

  • 8

    BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

    Visi untuk menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia telah dicanangkan

    pada Rencana Strategis 2014-2019. Meskipun demikian, lingkungan internal yang akan

    berubah dalam lima tahun ke depan serta lingkungan eksternal yang juga berubah, menuntut

    rumah sakit untuk meninjau arah dan prioritas strategis dengan mereview Visi yang ingin

    dicapai di akhir periode Rencana Bisnis Strategis ini dan upaya yang akan dilakukan untuk

    mencapai visi tersebut. Visi yang ingin dicapai di akhir periode 2015-2019 didasarkan kepada

    evaluasi pelaksanaan Rencana strategis periode 2010-2014, serta hasil diskusi antara

    manajemen puncak RSUP sanglah dengan manajemen puncak Fakultas Kedokteran

    Universitas Udayana.

    3.1 Rumusan Pernyatan Visi, Misi

    VISI:

    RSUP Sanglah Denpasar sebagai rumah sakit pendidikan yang merupakan UPT

    Kementerian Kesehatan sehingga visi RSUP Sanglah mengacu kepada visi Kementerian

    Kesehatan sehingga sasaran atau goal yang telah ditetapkan setahap demi setahap dapat

    diwujudkan. Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010-2014 yaitu

    mewujudkan ”Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Dalam Rencana

    Strategis periode lalu telah dicanangkan RSUP Sanglah sebagai rumah sakit Indonesia kelas

    dunia, dan telah tercapai di tahun 2013 dengan diraihnya sertifikat akreditasi oleh Joint

    Commission International (JCI). Untuk Rencana Strategis Bisnis periode 2015-2019, ada

    cita-cita baru yang ingin diraih yang merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikan.

    Untuk itu dirumuskan visi baru yang dapat membangkitkan inspirasi semua stakeholders

    rumah sakit.

    Adapun Visi RSUP Sanglah sebagai berikut:

    “ Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019"

    “To be a World Class National Referral Hospital in 2019”

  • 9

    MISI:

    Visi tersebut diupayakan untuk dicapai melalui Misi. Rumah sakit Sanglah sebagai

    rumah sakit pemerintah harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk mewujudkan rumah

    sakit pendidikan rujukan nasional yang berkelas dunia, maka misi rumah sakit ini dijabarkan

    menjadi

    1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna, bermutu

    untuk seluruh lapisan masyarakat.

    2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan berdaya

    saing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis

    rumah sakit

    3. Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait

    4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman

    Rencana strategis RSUP Sanglah dilandasi filosofi dasar yang menjadi pendorong

    semangat kerja seluruh pimpinan dan karyawan rumah sakit. Rumusan falsafah dasar RSUP

    Sanglah memiliki perspektif ke masa depan sejalan dengan perkembangan era globalisasi

    yang diwarnai dengan persaingan yang semakin keras. Selain itu, falsafah dasar RSUP ini

    juga tetap dilandasi sikap profesionalisme staf, altruistik dan kompetensi tinggi di bidang

    pelayanan kedokteran dan keperawatan yang beretika, bermoral, dan empati.

    SASARAN STRATEGIS

    1. Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana

    2. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM

    3. Terwujudnya Sistem informasi yang terintegrasi

    4. Terwujudnya Budaya Kinerja

    5. Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja

    6. Terwujudnya Pelayanan Unggulan (Jantung, Intensif, Kanker)

    7. Terwujudnya Integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu

    8. Terwujudnya Sistem jaringan rujukan yang efektif

    9. Terwujudnya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas

    10. Terwujudnya kepuasan stakeholders

    11. Terwujudnya efisiensi anggaran

    12. Terwujudnya Pertumbuhan Pendapatan

  • 10

    TUJUAN STRATEGIS

    1. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana sebesar 80%

    2. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM sebesar 90%

    3. Terwujudnya budaya kinerja sebesar 80%

    4. Terwujudnya sistem informasi yang terintegrasi sebesar 100%

    5. Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit sebesar 90%

    6. Terwujudnya pelayanan unggulan ( Jantung, Intensif, kanker) dengan menambah jenis

    pelayanan (3 pelayanan jantung, 1 pelayanan kanker, 1 pelayanan intensif)

    7. Terwujudnya kerjasama Pelayanan, pendidikan dan penelitian dengan pihak dalam

    maupun luar negeri sejumlah 2

    8. Terwujudnya integrasi pelayanan, pendidikan dan penelitian yang bermutu sejumlah 4

    proses bisnis

    9. Terwujudnya jumlah penelitian yang dapat diimplementasikan sebanyak 1 setiap

    tahunnya.

    10. Terwujudnya jumlah penelitian yang dipublikasikan di jurnal nasional maupun

    internasional sebanyak 20 per tahunnya.

    11. Terwujudnya sistem jaringan rujukan yang efektif dengan meningkatkan rujukan

    severity level III sebesar 35%

    12. Terwujudnya pembinaan rumah sakit binaan yang mampu menjadi rumah sakit

    rujukan sebanyak 5 rumah sakit.

    13. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas dengan akreditasi

    KARS dan JCI

    14. Terwujudnya kepuasan pasien sebesar 80%

    15. Terwujudnya kepuasan pegawai sebesar 85%

    16. Terwujudnya kepuasan peserta didik sebesar 84%

    17. Terwujudnya efiensiensi anggaran sebesar 90%

    18. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan sebesar 20%

    FALSAFAH RSUP SANGLAH:

    ”Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan kesehatan,

    pendidikan dan penelitian”.

  • 11

    KEYAKINAN DASAR

    Disamping Visi, Misi dan Falsafah di atas, RSUP Sanglah telah melakukan evaluasi

    terhadap Keyakinan Dasaryang akan dijadikan pedoman bagi segenap pegawai RSUP

    Sanglah dalam berinteraksi dengan segenap stakeholders di kehidupan sehari-hari.

    Keyakinan Dasar berjumlah 3 (tiga) yaitu:

    1. Insan Profesional

    2. Tat Twam Asi

    3. Bekerja dalam Teamwork

    Artiketiga keyakinan dasar tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Insan Profesional

    Kami menyadari bahwa sumber daya manusia rumah sakit yang profesional adalah

    kunci utama terciptanya pelayanan rumah sakit yang prima yaitu pelayanan rumah

    sakit yang bermutu, efisien dan memuaskan pasien serta terjangkau oleh seluruh

    lapisan masyarakat.

    2. Tat Twam Asi

    Dalam hubungan dengan pasien, kami memberikan pelayan yang terbaik dan penuh

    empati seperti kami ingin diperlakukan, dan kepada teman sekerja kami selalu

    menjunjung tinggi azas kebersamaan dan kekeluargaan; salunglung sa bahayan taka,

    paras paros sarpanaya serta saling asah, asih dan asuh.

    3. Bekerja dalam Teamwork

    Kami menyadari bahwa pasien adalah mahluk insani yang kompleks sehingga

    dibutuhkan pelayanan rumah sakit yang paripurna, terpadu dan holistik, oleh karena

    itu bekerja dalam tim jauh lebih baik daripada bekerja sendiri atau kelompok tertentu

    saja, dan setiap pekerjaan akan kami kerjakan dengan segera.Kami yakin kalau bisa

    dikerjakan sekarang kenapa harus ditunda.

    Perpaduan antara Misi dan Tata nilai ini akan dijadikan pedoman dan pegangan dalam

    mencapai Visi RSUP Sanglah di tahun 2019.

    Di bawah ini juga akan dijelaskan mengenai arti dari Logo Rumah Sakit Umum Pusat

    Sanglah Denpasar.

  • 12

    LOGO RSUP SANGLAH

    Gambar 1. Logo RSUP Sanglah

    Makna Logo RSUP Sanglah

    1. Garuda Wisnu

    a. Melambangkan simbol khas/maskot masyarakat Bali

    b. Merupakan manifestasi Tuhan dalam memelihara ciptaannya, yang juga

    merupakan tugas insan rumah sakit

    c. Sepuluh bulu pada sayap garuda melambangkan budaya RSUP Sanglah

    d. Dharma Cakra Mudra adalah sikap tangan (Wisnu) yang mengandung makna

    perputaran dharma.

    e. Posisi menghadap kekanan bermakna mengarah atau berpedoman kepada

    kebenaran

    f. Warna kuning emas melambangkan kemuliaan

    2. Palang Hijau

    Melambangkan pelayanan, pendidikan dan penelitian dibidang kesehatan untuk

    seluruh lapisan masyarakat

    3. Lingkaran

    a. Melambangkan kebulatan tekad seluruh karyawan RSUP Sanglah untuk

    mewujudkan pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan yang

    prima sehingga terwujud rumah sakit yang unggul di tingkat nasional maupun

    internasional.

    b. Warna biru melambangkan ketenangan dan ketentraman

  • 13

    3.2 Aspirasi Stakeholders Inti

    Sebagai tahap awal dalam penyusunan Rencana Strategis (RSB) ini dilakukan

    Analisis aspirasi stakeholders inti rumah sakit. Stakeholders inti adalah berbagai pihak utama

    yang berkepentingan atas pencapaian visi RSUP Sanglah. Analisis aspirasi ini didahului oleh

    kompilasi mengenai “Harapan dan Kekhawatiran” berbagai stakeholders inti rumah sakit.

    Analisis ini menjelaskan apa saja harapan dan kekhawatiran dari setiap stakeholdersinti

    rumah sakit. Pihak-pihak utama ini meliputi: Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan

    Kementerian Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,, Pemerintah Daerah,

    Insitusi Pendidikan Kedokteran terkait, pasien, karyawan, supplier, dll. Hasil kompilasi dari

    berbagai stakeholder inti rumah sakit ini dapat dilihat pada table di bawah ini dan

    berdasarkan review tahun ke 2, aspirasi stakeholder inti ini dianggap masih signifikan

    dengan kondisi saat ini.

    Tabel 4. Analisis stakeholders inti

    N

    O

    Komponen

    Stakeholders Inti

    Harapan Kekhawatiran

    1 Ditjen BUK RS mampu memberikanpelayanan berstandar klsdunia

    Mampu menjadi RS rujukanNasional

    Menjadi wahana pendidikandokter primer

    Menjadi RS yang unggul Mampu memberikan

    pelayanan untuk mendukungpencapaian visi kemenkes

    Tidak akuratnya datapelaporan

    Tidak mampumemberikan pelayananyang optimal

    Tidak mampumemenuhi kebutuhanoperasional rumah sakit

    2 FK UNUD Sarana/prasarana untukpelayanan dan pendidikanserta penelitian cukup

    Memprioritaskanpendidikan, penelitian danpelayanan

    Menjadi wahana pendidikandokter primer, spesialisti dansubspesialistik

    Terselenggaranya prosespendidikan dengan baik

    Mahasiswa berprakteksesuai standar RS

    Mahasiswa bisamendapatkan ilmu dan

    Biaya praktek di rumahsakit tinggi

    Sarana/prasarana tidakmemadai

    Lebih mengutamakanpelayanan daripadapendidikan danpenelitian

    Tidak tercapainyaproses pendidikan ygbaik

    Lulusan dokter tdkberkualitas

    Peserta didik bekerjasendiri tanpa bimbingan

  • 14

    teknologi Menciptakan dokter

    berkualitas dan kompeten Pembiayaan peserta didik ke

    RS minimal Turut monitor peserta didik

    secara kontinyu Proses pendidikan unggul

    tersetruktur

    3 Pemerintah Daerah Mampu memberikanpelayanan yang bermutukepada masyarakat

    Memberi dukungan dalamupaya meningkatkankesehatan masyarakat

    Semua masyarakat dapatmengakses pelayanan

    Layanan jamkesda tidakmemadai

    Rumah sakit tidakmampu memberikanpelayanan yang bermutu

    Rumah sakit milikkementerian kesehatan

    4 CUSTOMER

    (PASIEN)

    Layanan memuaskan Fasilitas yang memadai dan

    laik pakai Pelayanan yg bermutu dan

    aman Pelayanan cepat, murah

    birokrasi mudah Pelayanan cepat tdk ada cost

    sharing

    Antrean panjang Pasien dijadikan obyek

    bukan merupakansubyek yg harusdiutamakan

    Mahal, akses sulit. Arogan dan tidak mau

    tahu Regulasi yg selalu

    berubah dan berbeda Perlakuan yg tidak adil

    5 PESERTA DIDIK Sarana/prasarana cukup Tidak bayar Merasa nyaman dalam masa

    praktik Mendapat kesempatan

    memberikan pelayanan lebihbanyak

    Prosedur pelayanan mudahdipahami

    Biaya tinggi Tidak boleh menangani

    pasien Tidak mendapatkan

    pasien karena banyakmahasiswa

    Tidak mendapatbimbingan

    6 MITRA (Ikatan

    Kerjasama

    pelayanan kesehatan,

    Kerjasama

    Operasional,

    Supplier)

    Bisa menjadi wahanapendidikan di bidangkesehatan

    Rumah Sakit mampumembayar secara tepatwaktu

    Memberikan dukungan thdppelayanan di RSUD

    Integrasi dan salingmenunjang

    Tidak ada rujukan balik Tidak terbayar Koordinasi, komunikasi

    belum efektif

  • 15

    7 SDM (karyawan) Menjadi sejahtera Kepastian karir Lingkungan kerja nyaman

    dan aman Kesempatan

    mengembangkankompetensi

    Penghasilan tidakmemadai

    Tidak ada perbedaanpenghasilan antara yangrajin dengan malas

    Tidak ada kepastiankarir

    3.3 Tantangan Strategis

    Setelah dilakukan analisis Aspirasi stakeholder inti, rumah sakit menentukan

    tantangan strategis yang tengah dan akan terjadi yang akan menentukan pencapaian visi

    rumah sakit serta realisasi misi rumah sakit. Tantangan strategis diperoleh melalui analisis

    isu-isu strategis di lingkungan internal dan eksternal rumah sakit. Tantangan strategis di

    tahun ke 3 ini juga masih dianggap signifikan dengan tantangan strategis diawal penyusunan

    RSB RSUP Sanglah 2015-2019.

    Dari berbagai tantangan strategis yang dikompilasikan dapat disimpulkan menjadi

    beberapa tema yaitu:

    1. Kompetensi personel

    2. Sarana prasarana dan sumber daya organisasi

    3. Budaya kinerja dan tata kelola

    4. Persaingan yang meningkat dan daya beli pasien

    5. Leadership dan vision

    6. Integrasi Pelayanan Pendidikan dan Penelitian

    7. Dukungan suprasistem dan regulasi

    8. Koordinasi eksternal dan Corporate Social Responsibility (CSR)

    3.4 Benchmarking

    Dalam menentukan visi yang dituju, rumah sakit mempertimbangkan beberapa hal,

    diantaranya benchmark dengan rumah sakit lain yang mempunyai status, kelas dan standar

    akreditasi yang sama atau lebih tinggi. Dalam hal ini, yang menjadi benchmark adalah :

    1. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr Cipto Mangunkusumo Jakarta.

    Dasar pertimbangannya adalah:

    RSUPN dr Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit pendidikan, rujukannasional, dan sudah terakreditasi internasional dari Joint Comission InternationalAcreditation (JCIA).

  • 16

    2. Royal Darwin Hospital Australia (RDH) Dasar pertimbangannya adalah :

    Royal Darwin Hospital merupakan rumah sakit rujukan disaster di Australia,telahterakreditasi internasional yaitu dari Australian accreditationdan RSUP Sanglahsudah mengadakan kerjasama dengan RDH dalam hal pengembangan SDM

    3.5 Analisa SWOT

    ANALISIS SWOT RSUP SANGLAH

    Tabel 1. Faktor-Faktor yang membentuk Kekuatan dan Kelemahan RSUP Sanglah

    No FAKTOR KEKUATAN (S) No KELEMAHAN (W)1 Rumah Sakit Rujukan 1 Sistem Perencanaan dan anggaran

    belum optimal2 Menerapkan standard Akreditasi 2 Integrasi pelayanan dan pendidikan

    belum optimal3 Jenis SDM yang beragam 3 Monitoring dan evaluasi belum optimal

    4 Jenis pelayanan yang lengkap 4 Tata Kelola di setiap dan antar satuankerja belum optimal

    5 Rumah Sakit Pendidikan 5 Pemanfaatan system IT belum optimal6 6 Sarana Prasarana pelayanan belum

    optimal7 Rantai pasok yang belum terintegrasi

    Selanjutnya, berdasarkan hasil peluang dan ancaman yang teridentifikasi dilakukan

    identifikasi hal-hal apa saja

    Tabel 2. Faktor-Faktor yang membentuk Peluang dan Ancaman RSUP Sanglah

    No FAKTOR PELUANG (O) No FAKTOR ANCAMAN (T)

    1 Meningkatnya rujukan dari RS Jejaring 1 Tuntutan Regulasi yang ketat dankompleks

    2 Penerapan JKN dan asuransi kesehatanlainnya

    2 Munculnya kompetitor dari RS swasta

    3 Meningkatnya kesadaran Masyarakatuntuk berobat

    3 Citra masyarakat atas RS pendidikanyang negatif

    4 Peserta didik dari FK UNUD 4 Pengetatan dan efisiensi anggaran darikementerian Kesehatan

    5 5 Tuntutan hukum terhadap pelayanankesehatan

    6 6 Kenaikan Harga Alat dan Bahan Medissulit di prediksi

  • 17

    Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis

    Untuk menentukan posisi daya saing rumah sakit dalam mencapai visinya, dilakukan

    penentuan “Bobot” dan “Rating” dari faktor-faktor Peluang (Opportunity), Ancaman

    (Threat), Kekuatan (Strength) dan (Weakness). Tujuan dari pembobotan dan rating ini adalah

    untuk menentukan “Total Nilai Terbobot” yang akan dipakai sebagai dasar dalam penentuan

    posisi rumah sakit pada diagram kartesius. Nilai bobot yang digunakan adalah berkisar antara

    0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dimana nilai yang mendekati 1 (satu) dianggap mempunyai

    bobot (besarnya pengaruh suatu faktor dari keseluruhan faktor) yang besar. Sedangkan nilai

    rating yang digunakan berkisar antar 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus), dimana nilai

    mendekati 100 (seratus) dianggap mewakili situasi atau keadaan yang paling sesuai dengan

    situasi rumah sakit saat ini.

    Tabel 3. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Kekuatan

    No FAKTOR KEKUATAN BOBOT RATING NILAI

    1 Rumah Sakit Rujukan 0.2 90 18

    2 Menerapkan standard Akreditasi 0.2 60 12

    3 Jenis SDM yang beragam 0.2 70 14

    4 Jenis pelayanan yang lengkap 0.2 70 14

    5 Rumah Sakit Pendidikan 0.2 80 16

    Jumlah 1 74

    Tabel 4. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Kelemahan

    No FAKTOR KELEMAHAN BOBOT RATING NILAI

    1 Sistem Perencanaan dan anggaran belum optimal 0.15 90 13.5

    2Integrasi pelayanan dan pendidikan belumoptimal

    0.15 90 13.5

    3 Monitoring dan evaluasi belum optimal 0.15 90 13.5

    4Tata Kelola di setiap dan antar satuan kerjabelum optimal

    0.15 90 13.5

    5 Pemanfaatan system IT belum optimal 0.15 90 13.56 Sarana Prasarana pelayanan belum optimal 0.1 80 87 Rantai pasok yang belum terintegrasi 0.15 90 13.5

    1 89

  • 18

    Tabel 5. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Peluang

    No FAKTOR PELUANG BOBOT RATING NILAI

    1 Meningkatnya rujukan dari RS Jejaring 0.25 90 22.5

    2 Penerapan JKN dan asuransi kesehatan lainnya 0.25 90 22.5

    3 Meningkatnya kesadaran Masyarakat untuk berobat 0.25 90 22.5

    4 Peserta didik dari FK UNUD 0.25 80 20

    1 87.5

    Tabel 6. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Ancaman

    No FAKTOR ANCAMANBOBOT

    RATING

    NILAI

    1 Tuntutan Regulasi yang ketat dan kompleks 0.2 80 16

    2 Munculnya kompetitor RS swasta 0.15 80 12

    3 Citra masyarakat atas RS pendidikan yang negatif 0.2 60 12

    4 Pengetatan dan efisiensi anggaran dari kementerian Kesehatan 0.15 50 7.5

    5 Tuntutan hukum terhadap pelayanan kesehatan 0.15 80 12

    6 Kenaikan Harga Alat dan Bahan Medis sulit di prediksi 0.15 40 6

    Jumlah 1 65.5Berdasarkan tabel nilai terbobot di atas, untuk menentukan posisi rumah sakit dalam

    diagram kartesius dilakukan perhitungan sebagai berikut:

    Nilai Sumbu Y = total nilai terbobot Peluang dikurangi total nilai terbobot Ancaman

    Nilai Sumbu Y = 87.5 (Tabel 9) – 65.5 (Tabel 10) = 22

    Nilai Sumbu X = total nilai terbobot Kekuatan dikurangi total nilai terbobot

    Kelemahan

    Nilai Sumbu X = 74 (Tabel 7) – 89 (Tabel 8) = minus 15 atau –15

    Sehingga dari perhitungan di atas posisi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dapat dilihat

    pada Gambar di bawah ini.

    Gambar 1. Posisi RSUP Sanglah dalam Diagram Kartesius

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0

    Y-Values

    Kw

    II

  • 19

    Berdasarkan gambar di atas, posisi RSUP Sanglah jatuh di kwadran II, yang

    menggambarkan posisi total nilai kelemahan melebihi total nilai kekuatan dan total nilai

    peluang melebihi total nilai ancaman. Oleh karena itu, maka RSUP Sanglah akan

    memfokuskan arah pengembangannya di masa mendatang untuk menjaga kestabilan

    organisasi atau penguatan mutu kelembagaan (stability). Artinya, melakukan prioritas

    strategis untuk melakukan investasi penyempurnaan dan penataan kemampuan organisasi,

    kemampuan sistem manajemen dan proses bisnis, serta kemampuan personil dan sambil

    memantapkan tingkat penguasaan layanan.

    Analisa TOWS

    Setelah mengetahui posisi dari rumah sakit, maka RSUP Sanglah menentukan sasaran

    strategis yang akan dilakukan. Sasaran strategis yang diidentifikasi diperoleh melalui analisa

    TOWS. Sasaran strategis menggambarkan upaya strategis yang akan diwujudkan oleh rumah

    sakit dalam rangka merealisasikan visi dalam kurun waktu 2015-2019. Analisa Sasaran

    Strategis rumah sakit dilakukan dengan cara mempertemukan:

    (i) hasil identifikasi kekuatan rumah sakitdan peluang rumah sakit

    (ii) hasil identifikasi kekuatan rumah sakitdan ancaman rumah sakit

    (iii) hasil identifikasi kelemahanrumah sakitdan peluang rumah sakit

    (iv) hasil identifikasi kelemahan rumah sakitdan rumah sakit

    Untuk setiap kondisi di atas, ditentukan upaya-upaya strategis rumah sakityang perludilakukan dari perspektif finansial, konsumen, proses bisnis internal, dan pengembanganSDM dan Organisasi.

  • 20

    Tabel 11. Analisis TOWS

    Faktor KEKUATAN Faktor KELEMAHAN

    1 Rumah Sakit Rujukan 1 Sistem Perencanaan dan anggaran belum optimal

    2 Menerapkan standard Akreditasi 2 Integrasi pelayanan dan pendidikan belum optimal

    3 Jenis SDM yang beragam 3 Monitoring dan evaluasi belum optimal

    4Jenis pelayanan yang lengkap

    4Tata Kelola di setiap dan antar satuan kerja belum optimal

    5 Rumah Sakit Pendidikan 5 Pemanfaatan system IT belum optimal

    6 Sarana Prasarana pelayanan belum optimal

    7 Rantai pasok yang belum terintegrasi

    Faktor PELUANG

    1 Meningkatnya rujukan dari RS Jejaring 1 Terwujudnya pelayanan unggulan 1 Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja

    2 Penerapan JKN dan asuransi kesehatan lainnya 2 Terwujudnya system jaringan rujukan 2 Terwujudnya system Informasi yang terintegrasi3 Meningkatnya kesadaran Masyarakat untuk berobat 3 Terwujudnya integrasi pelayanan dan Pendidikan 3 Terwujudnya budaya kinerja yang baik

    4 Peserta didik dari FK UNUD 4 Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

    5 Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM

    6Terwujudnya pelayanan dan Pendidikan yang bermutu

    Faktor ANCAMAN

    1 Tuntutan Regulasi yang ketat dan kompleks 1 Terwujudnya kepuasan stakeholders 1 Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

    2 Munculnya kompetitor RS swasta 2 Terwujudnya efisiensi anggaran

    3 Citra masyarakat atas RS pendidikan yang negatif

    4Pengetatan dan efisiensi anggaran dari kementerianKesehatan

    5 Tuntutan hukum terhadap pelayanan kesehatan

    6Kenaikan Harga Alat dan Bahan Medis sulit diprediksi

  • 21

    3.7 Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC)

    Berdasarkan upaya – upaya strategis yang teridentifikasi pada bagian sebelumnya

    (sub-bagian 3.7), maka disusun peta strategi rumah sakit. Dalam pedoman ini, peta strategi

    BSC menggambarkan jalinan sebab-akibat berbagai sasaran strategis dalam kurun waktu

    periode RSB yang dikelompokkan dalam perspektif finansial, konsumen, proses bisnis

    internal, dan pengembangan personil dan organisasi rumah sakit. Gambar yang

    menunjukkan Peta Strategi berbasis Balance Scored Card RSUP Sanglah dapat dilihat pada

    gambar di bawah ini.

    Gambar 3. Peta strategi berbasis Balanced Score Card RSUP Sanglah

  • 22

    BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM

    STRATEGIS

    Setelah dilakukan penentuan Sasaran Strategis, maka pada Bab ini dijelaskan

    Indikator (Ukuran) Kinerja Utama dan Target Indikator (Ukuran) Kinerja Utama yang

    hendak dicapai untuk mengawal kemajuan pencapaian visi rumah sakit pada kurun waktu

    periode 2015-2019. Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dicapai melalui Program Kerja

    Strategis yang merupakan upaya konkrit utama yang akan dilakukan untuk mewujudkan

    sasaran strategis RSUP Sanglah.

    4.1 Matriks IKU

    Seperti telah disampaikan sebelumnya, sebuah IKU menunjukkan kemajuan

    perwujudan suatu sasaran strategis. Sebuah sasaran strategis bisa mempunyai lebih dari satu

    jenis IKU. IKU dan targetnya akan digunakan untuk mengukur status kemajuan pencapaian

    sasaran strategis, baik dari segi masukan (input), proses, keluaran (output), dan hasil

    (outcome). Untuk setiap IKU yang teridentifikasi ditentukan besar bobotnya. Dalam konteks

    ini, bobot IKU menyatakan tingkat kepentingan IKU tersebut terhadap pencapaian visi rumah

    sakit dan total penjumlahan bobot semua IKU bernilai 100%.Target IKU ditentukan untuk

    setiap tahun periode 2015-2019 bagi setiap sasaran strategis. Indikator Kinerja Utama (IKU)

    yang dituju untuk setiap sasaran strategis dijelaskan dalam tabel di bawah ini.

  • 23

    Tabel 12. Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU)

    No

    Perspektif/

    SasaranStrategis

    NoIKU

    IndikatorKinerja Utama

    Bobot(%)

    PICRealisasi2016

    Realisasi2017

    Realis

    asi

    2018

    Target Tahun

    PerubahanIndikator

    tahun 2016

    PerubahanIndikator

    tahun 2017

    PerubahanIndikator

    tahun 2018

    PerubahanIndikator

    tahun 2019

    2015 2016 2017 2018 2019Pengembangan Personil dan Organisasi

    1

    TerwujudnyaKehandalanSaranadanPrasarana

    1

    TingkatKehandalansarana danprasarana sesuaiOEE (OverallEquipmentEffectiveness)

    12 OPS 73%98.48%

    93.26%

    65% 70% 73% 75% 75%

    Perubahantarget

    2

    TerwujudnyaPeningkatanKompetensi SDM

    2

    Persentase SDMyang mempunyaikompetensi sesuaipersyaratan

    6SDM

    86% 90%93.47

    %60% 86% 86% 90% 90%

    Perubahantarget

    Perubahantarget

    Perubahantarget

    3

    TerwujudnyaSistemInformasiyangterintegrasi

    3Persentase Rata-rata ImplementasiModul SIRS

    13 OPS86.7%

    93.27%

    94.86%

    60% 70% 80% 90% 90%

    Perubahantarget

    Perubahantarget

    4

    Terwujudnyabudayakinerja

    4Indeks BudayaKinerja

    7SDM

    67%61.2%

    71% 60% 65% 70% 75% 75%

    Perubahantarget

    Proses Bisnis Internal

    5

    Terwujudnya tatakelolayangbaik disetiapunit kerja

    5

    Persentase UnitKerja yangmencapai TargetIndikator KinerjaUnit

    5SDM

    84.49%

    64% 66% 70% 80% 80% 85% 85%

    Perubahantarget

    Perubahanindicator:

    jumlah unitmengumpulkan laporantepat waktu

    Perubahantarget

    6

    TerwujudnyaPelayanan

    6Jenis PelayananUnggulan

    7MED

    3 3 3 3 3 3 3 3

  • 24

    Unggulan(Jantung,Intensif,Kanker)

    7

    TerwujudnyaIntegrasiPelayanan,Pendidikan danPenelitian yangbermutu

    7

    Jumlah kerjasamaPelayananPendidikan danPenelitian dalamdan luar negeri

    5MED

    2 2 2 2 1 2 2 2

    8

    Jumlah ProsesBisnisTerintegrasi yangdikelola bersamaantara RSUPSanglah dan FKUNUD

    4MED

    1 1 4 1 2 3 4 4

    9

    Jumlah Penelitianyang dapatdiimplementasikan

    2SDM

    0 1 5 1 1 1 2 2

    Perubahantarget

    Perubahantarget

    10

    Jumlah Penelitianyangdipublikasikan

    1SDM

    96 228 83 80 85 90 95 95Perubahan

    target

    8

    TerwujudnyaSistemJaringanRujukanyangefektif

    11

    PersentaseRujukan dariRumah Sakityang tidak sesuaiSeverity Level III

    4MED

    10%9.30%

    10.95

    %35% 30% 20% 20% 20%

    Perubahanindicator dan

    Perubahantarget

    Perubahantarget

    Perubahantarget

    12

    Jumlah RumahSakit Binaanyang mampumenjadi RSrujukan balik

    5MED

    4 2 5 3 4 5 5 5

    9

    TerwujudnyaPelayanan,Pendidikan danPenelitian yangberkualitas

    13

    Akreditasi KARSdan JCI

    6 OPS JCIKARS

    - JCIKAR

    SJCI

    10

    Terwujudnya

    14

    PersentaseKepuasan Pasien

    5 OPS 79 79% 85.1% 82% 84% 86% 88% 88%Perubahan

    target

  • 25

    KepuasanStakeholders

    15

    PersentaseKepuasanPegawai

    5SDM

    8169.4%

    76% 79% 82% 80% 85% 85%Perubahan

    targetPerubahan

    target

    16

    PersentaseKepuasan PesertaDidik

    5SDM

    9687.5%

    53.53%

    80% 80% 82% 92% 92%Perubahan

    targetPerubahan

    targetPerubahan

    targetPerubahan

    target

    Finansial

    11

    TerwujudnyaEfisiensiAnggaran

    17

    Persentasependapatanterhadap BiayaOperasional

    2KEU

    82.687.27%

    82.18%

    82% 84% 86% 88% 88%

    Perubahantarget

    12

    TerwujudnyaPertumbuhanPendapatan

    18

    PersentasePeningkatanPendapatan

    6 KEU 11.919.19%

    14.17%

    12% 18% 18% 18% 18%

    Perubahantarget

    Perubahantarget

    Perubahantarget

  • 26

    4.2 Kamus IKU

    Untuk setiap IKU yang terindentifikasi disusunlah suatu penjelasan tentang definisi

    IKU, informasi periode pelaporan IKU, formula (bila ada) IKU, bobot IKU, penanggung

    jawab suatu IKU (Person in Charge), sumber data, dan target tiap tahun.Kamus IKU untuk

    tiap-tiap indikator dapat dilihat di “Lampiran Kamus Indikator Kinerja Utama (IKU)”

    4.3 Program Kerja Strategis

    Sebagai penjabaran dari Sasaran strategis yang pencapaian kemajuannya diukur

    melalui Indikator Kinerja Utama (IKU), maka disusunlah Program Kerja Strategis tahunan

    rumah sakit yang akan dilaksanakan untuk mencapai masing-masing Sasaran Strategis yang

    telah ditetapkan dalam, kurun waktu 2015-2019. Program Kerja Strategis yang akan

    dijalankan dalam kurun waktu tersebut adalah seperti tabel di bawah ini.

  • 27

    Tabel 13. Program Kerja Strategis tiap tahun untuk masing-masing Sasaran Strategis

    NoPerspektif/ SasaranStrategis

    NoIKU

    Indikator Kinerja UtamaTahun

    2017 2018 2019

    1Terwujudnya KehandalanSarana dan Prasarana

    1

    Tingkat Kehandalan saranadan prasarana sesuai OEE(Overall EquipmentEffectiveness)

    Peningkatan PemenuhanOEE

    Pemantapan OEE Optimalisasi OEE

    2Terwujudnya PeningkatanKompetensi SDM

    2Persentase SDM yangmempunyai kompetensisesuai persyaratan

    Peningkatan kemampuanSDM

    Pemantapankemampuan SDM

    Optimalisasi kemampuanSDM

    3Terwujudnya SistemInformasi yangterintegrasi

    3Persentase Rata-rataImplementasi Modul SIRS

    Revitalisai Hardware,Gap Analisis, PembuatanModul, ImplementasiTahap III

    Revitalisasi Hardware,Gap Analisis,Pembuatan Modul,Implementasi Tahap IV

    Revitalisasi Hardware, GapAnalisis, Pembuatan Modul,Implementasi Tahap V

    4Terwujudnya budayakinerja

    4 Indeks Budaya Kinerja

    Pengembangan danpemantapan sistempenilaian budaya kinerjatahap 2

    Pengembangan danpemantapan sistempenilaian budaya kinerjatahap 3

    Pengembangan danpemantapan sistem penilaianbudaya kinerja tahap 4

    5Terwujudnya tata kelolayang baik di setiap unitkerja

    5Persentase Unit Kerja yangmencapai Target IndikatorKinerja Unit

    Penyusunan dan EvaluasiTAPJA

    Penyusunan danEvaluasi TAPJA

    Penyusunan dan EvaluasiTAPJA

    6Terwujudnya PelayananUnggulan (Jantung,Intensif, Kanker)

    6 Jenis Pelayanan Unggulan

    Jantung (Electrofisiologi,Persiapan operasi),Intensif (CT ICU),Kanker(Multi DisciplineTeam meeting)

    Jantung (Operasijantung), Intensif(Peningkatan ICU,NICU, PICU, CT-ICU), Kanker(Hospitality)

    Optimalisasi PelayananJantung, Intensif dan Kanker(Integrated Cancer Centre)

    7Terwujudnya IntegrasiPelayanan, Pendidikandan Penelitian yang

    7Jumlah kerjasama PelayananPendidikan dan Penelitiandalam dan luar negeri

    RS Waikabubak, RoyalDarwin Hospital

    RS Waikabubak, RoyalDarwin Hospital

    RS Waikabubak, RoyalDarwin Hospital

  • 28

    bermutu

    8

    Jumlah Proses BisnisTerintegrasi yang dikelolabersama antara RSUPSanglah dan FK UNUD

    Supervisi Pendidikan Penilaian Residen

    9Jumlah Penelitian yangdapat diimplementasikan

    Sosialisasi, seleksi danImplementasi

    Sosialisasi, seleksi danImplementasi

    Sosialisasi, seleksi danImplementasi

    10Jumlah Penelitian yangdipublikasikan

    Kompilasi, seleksi danpublikasi hasil penelitian

    Kompilasi, seleksi danpublikasi hasilpenelitian

    Kompilasi, seleksi danpublikasi hasil penelitian

    8Terwujudnya SistemJaringan Rujukan yangefektif

    11Persentase Rujukan dariRumah Sakit yang tidaksesuai Severity Level III

    Koordinasi denganDinkes, Pembinaan keRSUD, evaluasi hasilpembinaan

    Koordinasi denganDinkes, Pembinaan keRSUD, evaluasi hasilpembinaan

    Koordinasi dengan Dinkes,Pembinaan ke RSUD,evaluasi hasil pembinaan

    12Jumlah Rumah Sakit Binaanyang mampu menjadi RSrujukan balik

    Koordinasi denganDinkes, Pembinaan keRSUD

    Koordinasi denganDinkes, Pembinaan keRSUD

    Koordinasi dengan Dinkes,Pembinaan ke RSUD

    9Terwujudnya Pelayanan,Pendidikan dan Penelitianyang berkualitas

    13 Akreditasi KARS dan JCI KARS

    Implementasi Standardan Peningkatan Mutu

    JCI

    10Terwujudnya Kepuasan

    Stakeholders

    14 Persentase Kepuasan Pasien Survey kepuasan Pasien Survey kepuasan Pasien Survey kepuasan Pasien

    15Persentase KepuasanPegawai

    Survey kepuasan PegawaiSurvey kepuasanPegawai

    Survey kepuasan Pegawai

    16Persentase Kepuasan PesertaDidik

    Survey kepuasan PesertaDidik

    Survey kepuasanPeserta Didik

    Survey kepuasan PesertaDidik

    11Terwujudnya EfisiensiAnggaran

    17Persentase Pendapatanterhadap Biaya Operasional

    Pemantapan penerapancost containment

    Pemantapan penerapancost containment

    Pemantapan penerapan costcontainment

    12TerwujudnyaPertumbuhan Pendapatan

    18Persentase PeningkatanPendapatan

    Penyesuaian TarifPelayanan PengembanganSumber-sumberpendapatan baru

    Penyesuaian TarifPelayananPengembangan Sumber-sumber pendapatan baru

    Penyesuaian Tarif PelayananPengembangan Sumber-sumber pendapatan baru

  • 29

    BAB VANALISA DAN MITIGASI RISIKO

    Mengingat perjalanan pencapaian visi yang sangat panjang, yaitu 5 (lima) tahun

    berbagai halangan dan hambatan dapat muncul di segala aspek, baik finansial maupun non-

    finansial (regulasi, masyarakat, pengguna jasa UPT vertikal, supplier, pesaing, atau unsur

    stakeholders inti rumah sakit). Berbagai kemungkinan kejadian yang dapat menghalangi

    keterwujudan sasaran strategis, disebut dengan “risiko”. Risiko harus diidentifikasi, dinilai

    dan dimitigasi untuk mengurangi ataupun kalau memungkinkan menghilangkannya. Bab ini

    akan menjelaskan penilaian risiko dan mitigasi risiko.

    5.1 Identifikasi Risiko

    Bagian ini menjelaskan apa saja risiko yang dapat dialami oleh rumah sakituntuk

    mewujudkan suatu sasaran strategis dalam kurun waktu 2015-2019. Sebuah sasaran strategis

    dapat mempunyai lebih satu jenis risiko atau lebih. Identifikasi risiko dari masing-masing

    Sasaran Strategis di RSUP Sanglah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 14. Jenis Risiko Berdasarkan Sasaran Strategis

    No Perspektif/ Sasaran Strategis Risiko

    PENGEMBANGAN PERSONIL DAN ORGANISASI

    1Terwujudnya kehandalan saranadan prasarana

    1 Buruknya data base sarpras

    2 Kurangnya dukungan finansial

    3Terbatasnya jumlah dan kemampuan stakeholderyang mendukung kehandalan sarpras

    2Terwujudnya peningkatankompetensi SDM

    4Buruknya proses penilaian kesenjangankompetensi

    5 Buruknya proses peningkatan kompetensi SDM

    3Terwujudnya Sistem informasiyang terintegrasi

    6Perubahan kebijakan dalam implementasi sisteminformasi

    7Tidak tepat waktunya implementasi Modul SistemInformasi

    8Tidak optimalnya penggunaan modul SIRS olehuser

    4 Terwujudnya Budaya Kinerja

    9 Buruknya proses penetapan Indeks Budaya Kinerja

    10 Buruknya proses penilaian budaya kinerja

  • 30

    PROSES BISNIS INTERNAL

    5Terwujudnya tata kelola yang baikdi setiap unit kerja

    11 Buruknya kepatuhan terhadap regulasi

    12 Buruknya dukungan IT

    13 Lemahnya leadership

    6Terwujudnya Pelayanan Unggulan(Jantung, Intensif, Kanker)

    14 Keterbatasan sumber daya

    15Inkonsistensi pengembangan layanan baru danunggulan

    7Terwujudnya Integrasi Pelayanan,Pendidikan dan Penelitian yangbermutu

    16Tidak diperpanjangnya MoU kerjasama SisterHospital

    17Buruknya pemahaman tentang AHC dari Pihak RSSanglah dan FK Unud

    18 Rendahnya jumlah Penelitian yang aplikatif

    19Rendahnya jumlah Penelitian yang memenuhisyarat publikasi

    8Terwujudnya Sistem jaringanrujukan yang efektif

    20 Buruknya pemahaman tentang severity level

    21Lemahnya koordinasi dengan Dinas Kesehatandalam pembinaan RS Daerah

    9Terwujudnya Pelayanan,Pendidikan dan Penelitian yangberkualitas

    22Inkonsistennya implementasi terhadap standarAkreditasi KARS dan JCI

    STAKEHOLDERS

    10Terwujudnya kepuasanstakeholders

    23 Rendahnya kepuasan stakeholder

    24 Buruknya tindak lanjut hasil evaluasi kepuasan

    FINANCIAL

    11 Terwujudnya efisiensi anggaran25 Inefisiensi operasional

    26 Buruknya tata kelola keuangan

    12Terwujudnya PertumbuhanPendapatan

    27 Keterlambatan klaim

    28Banyaknya aturan-aturan yang membatasi upayarumah sakit dalam pengembangan Sumber-sumberpendapatan baru

    5.2 Penilaian Tingkat Risiko

    Setelah dilakukan identifikasi risiko untuk masing-masing Sasaran Strategis, maka

    dilakukan penilaian tingkat risiko dari masing-masing risiko. Pengukuran tingkat risiko

  • 31

    dilakukan dilakukan dengan memperhatikan tingkat kemungkinan kemunculan suatu jenis

    risiko dan estimasi besar dampak risiko yang ditimbulkan bila risiko terjadi bagi suatu

    sasaran strategis rumah sakit.

    Untuk menentukan kemungkinan risiko terjadi pada suatu dipakai patokan sebagai berikut:

    Kemungkinan risiko terjadi sangat besar : dipastikan akan sangat mungkin terjadi

    untuk memengaruhi suatu sasaran strategis rumah sakit dengan nilai kemungkinan

    risiko terjadi berkisar di atas 0,8 sampai 1,0.

    kemungkinan risiko terjadi besar : kemungkinan besar terjadi untuk memengaruhi

    suatu sasaran strategis rumah sakit dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar

    antara 0,6 sampai dengan 0,8.

    kemungkinan risiko terjadi sedang : kemungkinan sedang terjadinya risiko untuk

    memengaruhi suatu sasaran strategis rumah sakit dengan nilai kemungkinan risiko

    terjadi berkisar antara 0,4 sampai dengan 0,6.

    kemungkinan risiko terjadi kecil : kemungkinan kecil risiko dapat terjadi untuk

    memengaruhi suatu sasaran strategis rumah sakit dengan nilai kemungkinan risiko

    terjadi berkisar antara 0,2 sampai dengan 0,4.

    kemungkinan risiko terjadi sangat kecil : kemungkinan sangat kecil risiko dapat

    terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran strategis rumah sakit dengan nilai

    kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0 sampai dengan 0,2.

    Untuk menentukan besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis dari rumah sakit

    digunakan patokan sebagai berikut:

    Dampak risiko tidak penting : risiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada suatu

    sasaran strategis rumah sakit, namun sasaran strategis tersebut masih bisa dicapai.

    Dampak risiko minor : risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasaran strategis

    rumah sakit dan memerlukan sedikit upaya penanganan.

    Dampak risiko medium : risiko mempunyai pengaruh sedang pada suatu sasaran

    strategis rumah sakit dan membutuhkan upaya cukup serius penanganannya.

    Dampak risiko mayor ataubesar: risiko mempunyai pengaruh besar pada suatu

    sasaran strategis rumah sakit dan membutuhkan upaya serius penanganannya.

  • 32

    Dampak risiko malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu

    sasaran strategis RSUP Sanglah dan membutuhkan upaya sangat serius

    penanganannya.

    Berdasarkan pertemuan antara estimasi tingkat kemungkinan risiko terjadi dan

    estimasi besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis rumah sakit dapat dinilai suatu

    tingkat risiko dengan kualifikasi sebagai terlihat pada tabel 15.

    (a) Risiko Rendah (kode R)

    (b) Risiko Moderat (kode M)

    (c) Risiko Tinggi (kode T, warna kuning)

    (d) Risiko Ekstrim (kode E, warna merah)

    Tabel 15. Matriks Risiko untuk menentukan tingkat risiko UPT vertikal

    E = risiko ekstrim, T = risiko tinggi, M = risiko moderat, R = risiko rendah

    Merujuk pada tabel 16, di bawah ini dijelaskan penilaian tingkat risiko RSUP Sanglah.

    32

    Dampak risiko malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu

    sasaran strategis RSUP Sanglah dan membutuhkan upaya sangat serius

    penanganannya.

    Berdasarkan pertemuan antara estimasi tingkat kemungkinan risiko terjadi dan

    estimasi besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis rumah sakit dapat dinilai suatu

    tingkat risiko dengan kualifikasi sebagai terlihat pada tabel 15.

    (a) Risiko Rendah (kode R)

    (b) Risiko Moderat (kode M)

    (c) Risiko Tinggi (kode T, warna kuning)

    (d) Risiko Ekstrim (kode E, warna merah)

    Tabel 15. Matriks Risiko untuk menentukan tingkat risiko UPT vertikal

    E = risiko ekstrim, T = risiko tinggi, M = risiko moderat, R = risiko rendah

    Merujuk pada tabel 16, di bawah ini dijelaskan penilaian tingkat risiko RSUP Sanglah.

    32

    Dampak risiko malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu

    sasaran strategis RSUP Sanglah dan membutuhkan upaya sangat serius

    penanganannya.

    Berdasarkan pertemuan antara estimasi tingkat kemungkinan risiko terjadi dan

    estimasi besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis rumah sakit dapat dinilai suatu

    tingkat risiko dengan kualifikasi sebagai terlihat pada tabel 15.

    (a) Risiko Rendah (kode R)

    (b) Risiko Moderat (kode M)

    (c) Risiko Tinggi (kode T, warna kuning)

    (d) Risiko Ekstrim (kode E, warna merah)

    Tabel 15. Matriks Risiko untuk menentukan tingkat risiko UPT vertikal

    E = risiko ekstrim, T = risiko tinggi, M = risiko moderat, R = risiko rendah

    Merujuk pada tabel 16, di bawah ini dijelaskan penilaian tingkat risiko RSUP Sanglah.

  • 33

    Tabel 16. Penentuan tingkat risiko Sasaran Strategis

    No Perspektif/ Sasaran Strategis Risiko KemungkinanRisikoDampakRisiko

    TingkatRisiko Warna

    PENGEMBANGAN PERSONIL DAN ORGANISASI

    1Terwujudnya kehandalansarana dan prasarana

    1 Buruknya data base sarpras Besar Mayor Ekstrim

    2 Kurangnya dukungan finansial Besar Malapetaka Ekstrim

    3Terbatasnya jumlah dan kemampuanstakeholder yang mendukungkehandalan sarpras

    Besar Mayor Ekstrim

    2Terwujudnya peningkatankompetensi SDM

    4Buruknya proses penilaian kesenjangankompetensi

    Besar Mayor Ekstrim

    5Buruknya proses peningkatankompetensi SDM

    Sedang Mayor Ekstrim

    3Terwujudnya Sistem informasiyang terintegrasi

    6Perubahan kebijakan dalamimplementasi sistem informasi

    Besar Malapetaka Ekstrim

    7Tidak tepat waktunya implementasiModul Sistem Informasi

    Besar Mayor Ekstrim

    8Tidak optimalnya penggunaan modulSIRS oleh user

    Besar Malapetaka Ekstrim

  • 34

    4 Terwujudnya Budaya Kinerja9

    Buruknya proses penetapan IndeksBudaya Kinerja

    Sedang Mayor Ekstrim

    10Buruknya proses penilaian budayakinerja

    Sedang Mayor Ekstrim

    PROSES BISNISINTERNAL

    5Terwujudnya tata kelola yangbaik di setiap unit kerja

    11 Buruknya kepatuhan terhadap regulasi Sangat Kecil Medium Moderat

    12 Buruknya dukungan IT Sedang Mayor Ekstrim

    13 Lemahnya leadership Sedang Mayor Ekstrim

    6Terwujudnya PelayananUnggulan (Jantung, Intensif,Kanker)

    14 Keterbatasan sumber daya Besar Medium Tinggi

    15Inkonsistensi pengembangan layananbaru dan unggulan

    Besar Mayor Ekstrim

    7Terwujudnya IntegrasiPelayanan, Pendidikan danPenelitian yang bermutu

    16Tidak diperpanjangnya MoU kerjasamaSister Hospital

    Sedang Mayor Ekstrim

    17Buruknya pemahaman tentang AHCdari Pihak RS Sanglah dan FK Unud

    Sangat Besar Medium Ekstrim

    18Rendahnya jumlah Penelitian yangaplikatif

    Sangat Besar Minor Tinggi

    19Rendahnya jumlah Penelitian yangmemenuhi syarat publikasi

    Sangat Besar Minor Tinggi

  • 35

    8Terwujudnya Sistem jaringanrujukan yang efektif

    20Buruknya pemahaman tentang severitylevel

    Besar Medium Tinggi

    21Lemahnya koordinasi dengan DinasKesehatan dalam pembinaan RS Daerah

    Besar Mayor Ekstrim

    9Terwujudnya Pelayanan,Pendidikan dan Penelitian yangberkualitas

    22Inkonsistennya implementasi terhadapstandar Akreditasi KARS dan JCI

    Sedang Malapetaka Ekstrim

    STAKEHOLDERS

    10Terwujudnya kepuasanstakeholders

    23 Rendahnya kepuasan stakeholder Sedang Mayor Ekstrim

    24Buruknya tindak lanjut hasil evaluasikepuasan

    Besar Medium Tinggi

    FINANSIAL

    11Terwujudnya efisiensianggaran

    25 Inefisiensi operasional Besar Mayor Ekstrim

    26 Buruknya tata kelola keuangan Sedang Medium Tinggi

    12Terwujudnya PertumbuhanPendapatan

    27 Keterlambatan klaim Sedang Mayor Ekstrim

    28

    Banyaknya aturan-aturan yangmembatasi upaya rumah sakit dalampengembangan Sumber-sumberpendapatan baru

    Sedang Medium Tinggi

  • 36

    Bila disajikan dalam matriks risiko, maka keseluruhan risiko yang teridentifikasi

    dalam tabel di atas diperlihatkan dalam tabel di bawah ini.

    Tabel 17. Posisi berbagai risiko dalam Matriks Risiko

    Kemungkinan(Likelihood)

    Dampak Risiko (Consequences)Tidak

    Penting MinorMediu

    m Mayor Malapetaka

    1 2 3 4 5I Kemk Sangat Besar 18, 19 17

    II Kemk Besar 14, 20,241, 3, 4, 7, 15, 21,

    25 2, 6, 8

    III Kemk Sedang 26, 28

    5, 9, 10, 12, 13,16, 23, 27 22

    IV Kemk KecilV Kemk Sangat Kecil 11

    5.3 Rencana Mitigasi Risiko

    Setelah dilakukan identifikasi dan penilaian tingkat risiko, maka dilakukan rencana

    mitigasi risiko, yang merupakan upaya nyata yang dibutuhkan rumah sakit untuk menangani

    kemungkinan dan dampak risiko tertentu pada sasaran strategisnya.Pada bagian ini, rencana

    mitigasi risiko didefinisikan berdasarkan hasil pada tahap sebelumnya. Rencana mitigasi

    yang disusun diutamakan untuk mengendalikan risiko yang berada dalam kendali suaturumah

    sakit. Tabel berikut di bawah ini menyajikan sasaran strategis, risiko, tingkat risiko, dan

    rencana mitigasinya, khususnya untuk menangani level risiko yang berstatus ekstrim atau

    tinggi.

    Rencana mitigasi yang diidentifikasi umumnya merupakan berbagai tindakan konkrit

    yang perlu diwujudkan agar rumah sakit di kemudian hari dapat meniadakan atau mereduksi

    status tingkat risikonya dari tingkat risiko EKSTRIM atau TINGGI menjadi tingkat risiko

    MEDIUM atau RENDAH. Rencana mitigasi dapat diarahkan untuk mengupayakan

    memperkecil atau meniadakan tingkat kemungkinan terjadinya suatu risiko dan/atau

    memperkecil atau meniadakan besar dampak suatu risiko. Rencana mitigasi risiko terhadap

    Sasaran Strategis RSUP Sanglah disertai penanggung jawab penanganannya dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini.

  • 37

    Tabel 18. Rencana Mitigasi Risiko

    No Perspektif/ Sasaran Strategis Risiko KemungkinanRisikoDampakRisiko

    TingkatRisiko Warna

    Rencana mitigasiresiko PIC

    PENGEMBANGAN PERSONIL DAN ORGANISASI

    1Terwujudnya kehandalansarana dan prasarana

    1 Buruknya data base sarpras Besar Mayor EkstrimMenyempurnakan /revitalisasi data basesarpras

    OPS

    2Kurangnya dukunganfinansial

    Besar Malapetaka EkstrimMengalokasikananggaranberdasarkan prioritas

    KEU

    3

    Terbatasnya jumlah dankemampuan stakeholderyang mendukungkehandalan sarpras

    Besar Mayor EkstrimMembangunkemitraan

    OPS

    2Terwujudnya peningkatankompetensi SDM

    4Buruknya proses penilaiankesenjangan kompetensi

    Besar Mayor EkstrimPenetapan standarkompetensi

    SDM

    5Buruknya prosespeningkatan kompetensiSDM

    Sedang Mayor EkstrimPenyusunan standardiklat

    SDM

    3Terwujudnya Sistem informasiyang terintegrasi

    6Perubahan kebijakan dalamimplementasi sisteminformasi

    Besar Malapetaka Ekstrim

    Membuat kebijakanpengembanganSistem Informasiyang terintegrasi

    OPS

    7Tidak tepat waktunyaimplementasi ModulSistem Informasi

    Besar Mayor Ekstrim

    MelengkapiHardware danmeningkatkankompetensi SDM

    SDM

  • 38

    8Tidak optimalnyapenggunaan modul SIRSoleh user

    Besar Malapetaka EkstrimSosialisasi praimplementasi, dansaat implementasi

    OPS

    4

    Terwujudnya Budaya Kinerja9

    Buruknya proses penetapanIndeks Budaya Kinerja

    Sedang Mayor EkstrimPenyusunan indeksbudaya kerja

    SDM

    10Buruknya proses penilaianbudaya kinerja

    Sedang Mayor EkstrimPenyusunan standarpenilaian

    SDM

    PROSES BISNISINTERNAL

    5Terwujudnya tata kelola yangbaik di setiap unit kerja

    11Buruknya kepatuhanterhadap regulasi

    Sangat Kecil Medium ModeratReward andconsequencies

    MED

    12 Buruknya dukungan IT Sedang Mayor EkstrimPengembangan ITmandiri yangmendukung layanan

    OPS

    13 Lemahnya leadership Sedang Mayor Ekstrim Penguatan leadership SDM

    6Terwujudnya PelayananUnggulan (Jantung, Intensif,Kanker)

    14 Keterbatasan sumber daya Besar Medium TinggiPenguatanperencanaan dananggaran

    OPS

    15Inkonsistensipengembangan layananbaru dan unggulan

    Besar Mayor Ekstrim Konsistensipelaksanaan prioritas

    DIRUT

    7Terwujudnya IntegrasiPelayanan, Pendidikan danPenelitian yang bermutu

    16Tidak diperpanjangnyaMoU kerjasama SisterHospital

    Sedang Mayor Ekstrim

    Advokasi di tingkatKementerian agarMoU Sister Hospitaldipertahankan

    DIRUT

    17Buruknya pemahamantentang AHC dari PihakRS Sanglah dan FK Unud

    Sangat Besar Medium EkstrimPeningkatanpemahaman tentangAHC

    DIRUT

  • 39

    18Rendahnya jumlahPenelitian yang aplikatif

    Sangat Besar Minor TinggiMengarahkanPenelitian ke arahyang aplikatif

    SDM

    19Rendahnya jumlahPenelitian yang memenuhisyarat publikasi

    Sangat Besar Minor Tinggi

    Sosialisasi danpenekanan tentangkaidah2 penelitianyang memenuhisyarat publikasi

    SDM

    8Terwujudnya Sistem jaringanrujukan yang efektif

    20Buruknya pemahamantentang severity level

    Besar Medium TinggiPeningkatanpemahaman SeverityLevel

    MED

    21

    Lemahnya koordinasidengan Dinas Kesehatandalam pembinaan RSDaerah

    Besar Mayor Ekstrim Peningkatan kegiatanpembinaan RumahSakit

    MED

    9Terwujudnya Pelayanan,Pendidikan dan Penelitianyang berkualitas

    22

    Inkonsistennyaimplementasi terhadapstandar Akreditasi KARSdan JCI

    Sedang Malapetaka Ekstrim Monev implementasi MED

    STAKEHOLDERS

    10Terwujudnya kepuasanstakeholders

    23Rendahnya kepuasanstakeholder

    Sedang Mayor Ekstrim

    Pemenuhankebutuhanstakeholder di setiaprantai pelayanan

    OPSdanSDM

    24Buruknya tindak lanjuthasil evaluasi kepuasan

    Besar Medium TinggiKonsistensi tindaklanjut hasil evaluasi

    OPSdanSDM

  • 40

    FINANSIAL

    11Terwujudnya efisiensianggaran

    25 Inefisiensi operasional Besar Mayor Ekstrim

    Evaluasi dan tindaklanjut efisiensi biayaopersional di unitpelayanan

    KEU

    26Buruknya tata kelolakeuangan

    Sedang Medium TinggiMonev tata kelolakeuangan

    KEU

    12Terwujudnya Pertumbuhan

    Pendapatan

    27 Inefisiensi operasional Besar Mayor Ekstrim

    Evaluasi dan tindaklanjut efisiensi biayaopersional di unitpelayanan

    KEU

    28Buruknya tata kelolakeuangan

    Sedang Medium TinggiMonev tata kelolakeuangan

    KEU

  • 41

    BAB VI PROYEKSI FINANSIAL

    Bagian selanjutnya yang sangat penting dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis

    (RSB) adalah segi finansial. Rumah Sakit melakukan proyeksi finansial pada kurun waktu

    periode 5 (lima) tahun mendatang, baik dari segi estimasi pendapatan maupun rencana

    kebutuhan anggaran, baik anggaran operasional maupun pengembangan.

    6.1 Estimasi Pendapatan

    Estimasi pendapatan RSUP Sanglah sumber-sumber pendapatan serta estimasi

    besarannya pertahun selama lima tahun. Pendapatan RSUP Sanglah berasal dari dana APBN

    dan BLU. Dana APBN sangat tergantung dari anggaran yang turun dari Kementerian

    Kesehatan, dan dana ini untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang sesuai tupoksi dan

    belanja modal seperti untuk pembangunan gedung serta kebutuhan peralatan kesehatan.

    Estimasi pendapatan dapat dilihat pada tabel 19.

    Tabel 19. Estimasi pendapatan Rumah Sakit 2015-2019

    NO

    JENISKEGIATAN

    BASELINETAHUN 2014

    ESTIMASI PENDAPATAN(Rp)

    2015 2016 2017 2018 20191 APBN 133.261.326.000 211.818.298.000 176.856.329.000 194.541.962.000 213.996.158.000 235.395.773.000

    a.Belanja Pegawai 91.161.326.000 112.683.491.000 110.305.205.000 121.335.725.000 133.469.298.000 146.816.227.000

    b.Belanja Barang 12.100.000.000 59.134.807.000 38.116.593.000 41.928.252.000 46.121.077.000 50.733.185.000

    c.Belanja Modal 30.000.000.000 40.000.000.000 28.434.531.000 31.277.985.000 34.405.783.000 37.846.361.000

    2 PNBP/BLU 418.847.563.000 427.224.499.000 435.769.005.000 444.484.384.000 453.374.072.000 498.711.480.000

    a. PendapatanLayanan

    410.433.376.200 418.642.043.000 427.014.885.000 435.555.182.000 444.266.286.000 488.692.915.000

    b.Pendapatan NonOperasional

    8.414.186.800 8.582.456.000 8.754.120.000 8.929.202.000 9.107.786.000 10.018.565.000

    c.Pendapatan JasaLainnya

    TOTAL 552.108.889.000 639.042.797.000 612.625.334.000 639.026.346.000 667.370.230.000 734.107.253.000

    6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran

    Rencana kebutuhan anggaran dibedakan atas anggaran program operasional dan

    anggaran program pengembangan.

    a. Anggaran Program Operasional

    Anggaran program kelangsungan operasi ditujukan untuk menjaga kegiatan

    operasional yang tidak dapat ditangguhkan. Anggaran program operasional disusun

    berdasarkan jenis pembiayaan dan estimasi besarannya per tahun. Estimasi belanja program

  • 42

    operasional RSUP Sanglahyang dananya bersumber dari Badan Layanan Umum (BLU)

    secara keselurtuhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 20. Estimasi Belanja Operasional Rumah Sakit 2015-2019

    NO JENIS KEGIATAN

    BASELINETAHUN

    2014

    ESTIMASI KEBUTUHAN ANGGARAN (Rp)

    2015 2016 2017 2018 2019I APBN 133.261.326.000 211.818.298.000 176.856.328.000 194.541.961.000 213.996.157.000 235.395.773.000

    1 Belanja Pegawai 91.161.326.000 112.683.491.000 110.305.205.000 121.335.725.000 133.469.298.000 146.816.228.000

    2 Belanja Barang 12.100.000.000 59.134.807.000 38.116.592.000 41.928.252.000 46.121.077.000 50.733.184.000

    a. Belanja pengadaan obat-obatan 3.000.000.000 42.291.846.000 26.698.893.000 29.368.782.000 32.305.660.000 35.536.226.000

    b. Belanja langganan daya danjasa

    9.100.000.000 11.826.961.000 11.417.699.000 12.559.470.000 13.815.417.000 15.196.958.000

    c. Belanja bahan makanan pasien 5.016.000.000- - - -

    3 Belanja Modal 30.000.000.000 40.000.000.000 28.434.531.000 31.277.984.000 34.405.782.000 37.846.361.000

    a. Belanja gedung dan bangunan 12.800.322.000- - - - -

    b. Belanja alat kesehatan,kedokteran dan KB

    17.199.678.000 40.000.000.000 28.434.531.000 31.277.984.000 34.405.782.000 37.846.361.000

    II PNBP/BLU 418.847.563.000 427.224.499.000 435.768.301.000 444.483.667.000 453.373.339.000 462.440.806.000

    1 Belanja Pegawai 139.155.239.000 139.155.238.000 144.777.110.000 147.672.652.000 150.626.105.000 153.638.628.000

    2 Belanja Barang 253.619.824.000 252.596.145.000 264.063.191.000 269.344.455.000 274.731.343.000 280.225.970.000

    a. Belanja perjalanan dinaspegawai

    2.750.000.000 2.799.790.000 2.861.100.000 2.918.322.000 2.976.688.000 3.036.222.000

    b. Belanja administrasi rumahsakit

    27.654.719.000 26.000.267.000 28.771.966.000 29.347.405.000 29.934.353.000 30.533.040.000

    c. Belanja pemeliharaan rumahsakit

    27.020.188.000 29.804.223.000 28.111.797.000 28.674.033.000 29.247.514.000 29.832.464.000

    d. Belanja peningkatan SDM 3.974.148.000 3.309.437.000 4.134.702.000 4.217.396.000 4.301.744.000 4.387.779.000

    e. Belanja bahan makanan pasienrumah sakit

    9.611.910.000 6.232.000.000 10.000.231.000 10.200.235.000 10.404.240.000 10.612.325.000

    f. Pengadaan pakaian dinaspegawai

    1.359.550.000 1.330.750.000 1.414.473.000 1.442.763.000 1.471.618.000 1.501.050.000

    g. Belanja sistem informasi rumahsakit

    4.780.375.000 5.028.512.000 4.973.500.000 5.072.971.000 5.174.431.000 5.277.919.000

    h. Pengadaan obat-obatan, bahanbaku obat.

    176.468.934.000 178.091.166.000 183.795.422.000 187.471.330.000 191.220.755.000 195.045.171.000

    3 Belanja Modal 26.072.500.000 35.473.116.000 26.928.000.000 27.466.560.000 28.015.891.000 28.576.208.000

    a. Belanja modal peralatan danmesin

    23.072.500.000 31.922.249.000 26.928.000.000 27.466.560.000 28.015.891.000 28.576.208.000

    b. Pembangunan gedung Cobalt 3.000.000.000 3.550.867.000-

    TOTAL 552.108.889.000 639.042.797.000 612.624.629.000 639.025.628.000 667.369.496.000 697.836.579.000

    Anggaran program operasional yang tidak dapat ditangguhkan kegiatannya adalah belanja

    pegawai, belanja obat dan bahan baku obat, dan belanja bahan makanan pasien. Sedangkan

    untuk belanja modal tergantung besarnya pendapatan rumah sakit

  • 43

    b. Anggaran Program Pengembangan

    Anggaran program pengembangan ditujukan untuk pembiayaan program-program

    strategis yang bersumber dari:

    Program strategis tahunan untuk pencapaian target IKU berdasarkan hasil butir 4.3

    Program strategis untuk pelaksanaan mitigasi risiko berdasarkan hasil butir 5.3.

    Program strategis yang dipilih adalah yang ditujukan untuk mitigasi risiko.

    Anggaran belanja program pengembangan disusun berdasarkanjenis pembiayaan dan

    estimasi besarannya per tahun. Estimasi belanja program pengembangan di RSUP Sanglah

    dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

  • 44

    Tabel 21. Estimasi Kebutuhan Anggaran Program Pencapaian IKU

    No

    Perspektif/ SasaranStrategis

    NoIKU

    Indikator KinerjaUtama

    Bobot Baseline 2014

    Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)2015 2016 2017 2018 2019

    Pengembangan Personildan Organisasi

    1Terwujudnya KehandalanSarana dan Prasarana

    1

    Tingkat Kehandalansarana dan prasaranasesuai OEE (OverallEquipmentEffectiveness)

    12 27.020.188.000 29.804.223.000 28.111.797.000 28.674.033.000 29.247.514.000 29.832.464.000

    2TerwujudnyaPeningkatan KompetensiSDM

    2

    Persentase SDM yangmempunyaikompetensi sesuaipersyaratan

    6 1.987.074.000 1.654.718.500 2.067.351.000 2.108.698.000 2.150.872.000 2.193.889.500

    3Terwujudnya SistemInformasi yangterintegrasi

    3Persentase rata-rataImplementasi ModulSIRS

    13 4.780.375.000 5.028.512.000 4.973.500.000 5.072.971.000 5.174.431.000 5.277.919.000

    4Terwujudnya budayakinerja

    4Indeks BudayaKinerja 7 1.359.550.000 1.330.750.000 1.414.473.000 1.442.763.000 1.471.618.000 1.501.050.000

    Proses Bisnis Internal

    5Terwujudnya tata kelolayang baik di setiap unitkerja

    5Persentase Unit Kerjayang mencapai TargetIndikator Kinerja Unit

    5 13.827.359.500 13.000.133.500 14.385.983.000 14.673.702.500 14.967.176.500 15.266.520.000

    6Terwujudnya PelayananUnggulan (Jantung,Intensif, Kanker)

    6Jenis PelayananUnggulan 7 23.072.500.000 26.167.783.000 26.928.000.000 27.466.560.000 28.015.891.000 28.576.208.000

    7

    Terwujudnya IntegrasiPelayanan, Pendidikandan Penelitian yangbermutu

    7

    Jumlah kerjasamaPelayanan Pendidikandan Penelitian dalamdan luar negeri

    5 88.234.467.000 89.045.583.000 91.897.711.000 93.735.665.000 95.610.377.500 97.522.585.500

    8

    Jumlah Proses BisnisTerintegrasi yangdikelola bersamaantara RSUP Sanglahdan FK UNUD

    4 88.234.467.000 89.045.583.000 91.897.711.000 93.735.665.000 95.610.377.500 97.522.585.500

  • 45

    9Jumlah Penelitianyang dapatdiimplementasikan

    2 3.000.000.000 42.291.846.000 26.698.893.000 29.368.782.000 32.305.660.000 35.536.226.000

    10Jumlah Penelitianyang dipublikasikan 1 17.199.678.000 34.918.829.000 28.434.531.000 31.277.984.000 34.405.782.000 37.846.361.000

    8Terwujudnya SistemJaringan Rujukan yangefektif

    11

    Persentase Rujukandari Rumah Sakityang tidak sesuaiSeverity Level III

    4 - 10.835.637.000 - - - -

    12

    Jumlah Rumah SakitBinaan yang mampumenjadi Rumah RSrujukan balik

    5 15.800.322.000 3.550.867.000

    9

    Terwujudnya Pelayanan,Pendidikan danPenelitian yangberkualitas

    13Akreditasi KARS danJCI 6 13.827.359.500 13.000.133.500 14.385.983.000 14.673.702.500 14.967.176.500 15.266.520.000

    Stakeholder

    10Terwujudnya Kepuasan

    Stakeholders

    14Persentase KepuasanPasien

    5 9.611.910.000 11.248.000.000 10.000.231.000 10.200.235.000 10.404.240.000 10.612.325.000

    15Persentase KepuasanPegawai

    5 230.316.565.000 251.838.729.000 255.082.315.000 269.008.377.000 284.095.403.000 300.454.856.000

    16Persentase KepuasanPeserta Didik

    5 1.987.074.000 1.654.718.500 2.067.351.000 2.108.698.000 2.150.872.000 2.193.889.500

    Finansial

    11Terwujudnya EfisiensiAnggaran

    17Persentase pendapatanterhadap Biayaoperasional

    29.100.000.000 11.826.961.000 11.417.699.000 12.559.470.000 13.815.417.000 15.196.958.000

    12TerwujudnyaPertumbuhan Pendapatan

    18PersentasePeningkatanPendapatan

    62.750.000.000 2.799.790.000 2.861.100.000 2.918.322.000 2.976.688.000 3.036.222.000

    Total 552.108.889.000 639.042.797.000 612.624.629.000 639.025.628.000 667.369.496.000 697.836.579.000

  • 46

    6.3 Rencana Pendanaan

    Rencana pendanaan seperti disampaikan di atas (butir 6.1) bersumber dari dana

    Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Pendapatan dari Badan layanan

    Umum. Estimasi Kebutuhan Operasional dan Estimasi Kebutuhan Program Pengembangan

    disusun berdasarkan perkiraan Estimasi Pendapatan ini setiap tahunnya.

    Sebagai rumah sakit pemerintah rumah sakit kemungkinan juga akan mendapatkan

    dana dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan – perusahaan, akan tetapi

    tidak bisa ditentukan nilai CSR yang akan diterima tiap-tiap tahunnya.

  • 47

    BAB VII PENUTUP

    Dengan tersusunnya Review ke 2 Rencana Strategis Bisnis(RSB) Rumah Sakit Umum

    Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar ini diharapkan dapat terbentuk keselarasan gerak langkah

    dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di rumah sakit, sehingga tercapai visi yang

    dicita-citakan. Rencana Strategis Bisnis ini diharapkan dapat digunakan secara internal oleh

    seluruh pegawai secara vertikal dan horizontal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi

    serta optimalisasi pengelolaan sumberdaya di rumah sakit dengan memperhatikan arah dan

    prioritas strategis dalam kurun periode 2015-2019.

    Masukan serta kritik yang bersifat membangun kiranya dapat menjadi bahan evaluasi

    bagi perbaikan Rencana Strategis Bisnis (RSB) ini di masa yang akan datang. Rencana

    Strategis Bisnis ini terbuka untuk dilakukan revisi apabila terjadi perubahan baik dalam

    lingkungan internal maupun eksternal rumah sakit.

  • 48

    LAMPIRANKamus Indikator Kinerja Utama (IKU):

    Kamus IKU 1: Tingkat Kehandalan sarana dan Prasarana Sesuai OEE

    Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi

    Sasaran strategis Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

    IKU Tingkat Kehandalan prasarana sesuai Overall Equipment Effectiveness (OEE)

    DefinisiPrasarana dan Sarana yangmemenuhi persyaratan OEE (Overall EquipmentEffectiveness) sesuai Best Practice yang mencakup 3 aspek yaitu:ketersediaan (availability), Kinerja (Performance) dan atau Kualitas (Quality).

    Ketersediaan (Availability) adalah jumlah hari alat beroperasi dibagi jumlahhari kerja sesuai Best Practice. Kualitas disingkat: Ke

    Kinerja (Performance) adalah kemampuan yang ada dibagi kemampuantersedia. Kinerja disingkat: Ki

    Kualitas (Quality) adalah hasil yang dapat dipergunakan. Kualitas disingkat :Ku

    Prasarana yang dinilai adalah Listrik, Air, dan Genset,Sarana yang dinilai adalah Alat-alat Medis di PJT dan Intensif.Availability = Operating Time / Planned Production Time

    Performance = Ideal Cycle Time / (Operating Time / Total Pieces);Performance = (Total Pieces / Operating Time) / Ideal Run RateQuality = Good Pieces / Total PiecesPenghitungan Penilaian terhadap kehandalan adalah sebagai berikut:a. Listrik:Ke: Waktu listrik beroperasional – waktu terhentinya listrik x 100%

    Waktu tersedianya listrik

    Ki: Kapasitas Listrik (KVA) – Kebutuhan yang tidak terpenuhi (KVA) x 100%Kapasitas Listrik (KVA)

    Ku: Batas KVarh – KV arh yang dihasilkan x 100%Batas KVarh

    b. Air:Ke: Waktu tersedianya air – waktu tidak tersedianya air x 100%

    Waktu tersedianya air

    Ki: Kemampuan memenuhi kebutuhan (m3) – Kebutuhan yang tidak terpenuhi x 100%Kemampuan memenuhi kebutuhan (m3)

    Ku: Kualitas air sesuai standar – Kualitas air yang tidak sesuai standar x 100%Kualitas Air Standar

  • 49

    c. GensetKe: Waktu Aktif Genset – Waktu tidak aktif Genset x 100%

    Waktu aktif genset

    Ki: Kapasitas Genset yang diharapkan (KVA) – Kapasitas yang belum terpenuhi (KVA)x100%Kapasitas Genset yang diharapkan (KVA)

    Ku: Stabilitas Output Genset – Instabilitas Output Genset x 100%Stabilitas Output Genset

    d. Alat Medis di PJT dan IntensifKe: Kebutuhan Peralatan – Peralatan yang tersedia x 100%

    Kebutuhan Peralatan

    Ki: Jmlh peralatan yg hrs dikalibrasi tpt waktu – peralatan yang tidak terkalibrasi x 100%Jumlah peralatan yg dikalibrasi tepat waktu

    Ku: Jumlah Peralatn yang ada – Jumlah Peralatan yang rusak x 100%Jumlah peralatan yang ada

    FormulaOEE = Ke x Ki x Ku (OEE = Availability x Performance x Quality)Rata-rata OEE dari keempat item tersebut di atas ((a+b+c+d)/4) merupakanOEE Rumah Sakit

    Bobot IKU 12%

    Person In Charge Direktur Umum dan Operasional

    Sumber data Ka Bag Umum dan IPS serta Instalasi lainnya

    Periode Pelaporan Triwulan

    Target 2015 2016 2017 2018 2019

    65% 70% 73% 75% 75%

  • 50

    Kamus IKU 2: Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan

    Perspektif Pengembangan personil dan organisasi

    Sasaran strategis Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM

    IKU Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan

    Definisi

    SDM yang kompeten adalah SDM yang mempunyai kompetensi sesuaidengan standar kompetensi yang dipersyaratkan oleh rumah sakit. SDMyang dimaksud adalah tenaga medis, keperawatan, penunjang, umum danadministrasi.

    FormulaJumlah SDM yang telah memenuhi

    kompetensi yang dipersyaratkan rumah sakit x 100%

    Jumlah seluruh SDM yang ada di rumah sakit

    Bobot IKU 6%

    Person In Charge Direktur SDM dan Pendidikan

    Sumber data Bagian SDM dan SMF

    Periode Pelaporan Tahunan

    Target 2015 2016 2017 2018 2019

    60% 65% 86 % 86%