Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen...

69
1 Rencana Strategis 2017-2022 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun 2018 2022 merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Rancangan Akhir Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Rancangan Akhir Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD. Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh merupakan dokumen perencanaan jangka menengah SKPA yang berfungsi untuk menterjemahkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA). Rancangan Akhir Renstra SKPA tahun 2018-2022 disusun dengan mengacu kepada RPJMA tahun 2017-2022. Selain itu, Rancangan Akhir Renstra SKPA juga harus memuat sinkronisasi dengan Rancangan Akhir Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Rancangan Akhir Rencana Strategis memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) dan bersifat indikatif. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 108 Tahun 2016 tentang kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Aceh bahwa Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. Proses penyusunan Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun 2018 2022 dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan Rancangan Awal Rancangan Akhir Renstra, penyusunan Rancangan Rancangan Akhir Renstra, perumusan Rancangan Akhir Rancangan Akhir Renstra, hingga penetapan Rancangan Akhir Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Adapun Keterkaitan serta tahapan penyusunan Rancangan Akhir Renstra Dinas PUPR Aceh Tahun 2018 2022 mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, sebagaimana Gambar 1.1

Transcript of Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen...

Page 1: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

1

Rencana Strategis 2017-2022

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh Tahun 2018 – 2022 merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang

No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini

secara substansi mengamanatkan penyusunan Rancangan Akhir Rencana Strategis Satuan

Kerja Perangkat Daerah (Rancangan Akhir Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan

juga sebagai instrumen untuk mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD.

Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh merupakan dokumen perencanaan jangka menengah SKPA yang berfungsi untuk

menterjemahkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA).

Rancangan Akhir Renstra SKPA tahun 2018-2022 disusun dengan mengacu kepada RPJMA

tahun 2017-2022. Selain itu, Rancangan Akhir Renstra SKPA juga harus memuat

sinkronisasi dengan Rancangan Akhir Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Rancangan Akhir Rencana Strategis

memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas

dan fungsinya, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh

(RPJMA) dan bersifat indikatif.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 108 Tahun 2016 tentang kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan

Ruang Aceh bahwa Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan

pembangunan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. Proses penyusunan

Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun 2018 –

2022 dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan Rancangan Awal Rancangan Akhir

Renstra, penyusunan Rancangan Rancangan Akhir Renstra, perumusan Rancangan Akhir

Rancangan Akhir Renstra, hingga penetapan Rancangan Akhir Renstra, dan telah dimulai

sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Adapun Keterkaitan serta tahapan

penyusunan Rancangan Akhir Renstra Dinas PUPR Aceh Tahun 2018 – 2022 mengacu pada

Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, sebagaimana Gambar 1.1

Page 2: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

2

Rencana Strategis 2017-2022

Proses Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPA

Sumber: Permendagri 86/2017

Gambar 1. 1

Gambar 1-1

Keterkaitan Serta Tahapan Penyusunan Rancangan Akhir Renstra OPD

Dokumen Rancangan Akhir Renstra SKPD merupakan satu kesatuan yang

terintergrasi dengan dokumen perencanaan lainnya yaitu dokumen RKPA, Rancangan Akhir

Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Rancangan Akhir Renstra

Provinsi/Kabupaten/Kota, serta tindak lanjutnya sampai dengan proses penyusunan RAPBD.

Adapun gambaran tentang hubungan Rancangan Akhir Renstra SKPA dengan dokumen

lainnya dalam kaitan sistem perencanaan pembangunan sampai dengan sistem keuangan

dapat dilihat pada gambar 1-2.

Page 3: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

3

Rencana Strategis 2017-2022

Gambar 1-2.Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra SKPA dengan penyusunan

Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah :

1. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPA bertujuan untuk merumuskan visi, misi,

tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas

dan fungsi SKPA dengan mengacu Qanun Aceh nomor 13 Tahun 2016 tentang

Pembentukan Dan Susunan Perangkat Aceh, agar selaras dengan program prioritas

Kepala Daerah terpilih;

2. Penyiapan Rancangan Akhir Renstra SKPA merupakan tanggung jawab Kepala SKPA

yang memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang

sesuai dengan tugas dan fungsi SKPA menurut Pergub Nomor 108 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas

Page 4: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

4

Rencana Strategis 2017-2022

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh sebagai masukan penyempurnaan dokumen

RPJM Daerah;

3. Program dalam Rancangan Akhir Renstra SKPA adalah bersifat indikatif yang

diselaraskan dengan RPJMA, RTRWA, Rancangan Akhir Renstra Kementrian/Lembaga,

Rancangan Akhir Renstra Kabupaten/Kota dan Renja SKPA;

4. Rancangan Akhir Renstra SKPA dijabarkan melalui Renja SKPA dan RKA SKPA,

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program SKPA.

Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh Tahun 2017-2022 ini, disamping berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi kedinasan,

juga berlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus

berkembang serta mengacu pada arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun Tahun 2017–2022 maupun Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) Tahun 2005–2025. Dengan tersusunnya

Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Tahun 2018-2022, diharapkan dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan

pembangunan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Dokumen tersebut

menterjemahkan perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang

fokus dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Aceh di bidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

1.2 Landasan Hukum

Rancangan Akhir Renstra sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian

dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah, dalam rangka menentukan arah kebijakan pembangunan SKPD maka perlu disusun

dokumen Rancangan Akhir Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Rancangan

Akhir Renstra SKPD). Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD merupakan proses yang

tidak terpisahkan dan dilakukan bersamaan dengan penyusunan Rencana Pembangunan

Page 5: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

5

Rencana Strategis 2017-2022

Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Landasan hukum penyusunan Rancangan Akhir Renstra

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun 2018-2022 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005-2025;

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

9. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2015-2019;

18. Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 Tentang Penyelesaian Penataan Ruang;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Page 6: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

6

Rencana Strategis 2017-2022

Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

21. Pemendagri No. 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah

22. Permendagri No. 47 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kab/Kota.

23. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

24. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

25. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Aceh;

26. Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana

Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus;

27. Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh

Tahun 2012–2032;

28. Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Qanun Aceh Nomor 2 Tahun

2008 tentang Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas

Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus;

29. Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh

(RTRWA) Tahun 2013–2033;

30. Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Aceh;

31. Qanun Aceh Nomor …… Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2017-2022;

32. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 108 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh;

33. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 40 Tahun 2018 Tentang Kedudukan Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Jalan dan

Jembatan Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

34. Keputusan Gubernur Aceh Nomor 620/1243/2015 tentang Penetapan Status Ruas-ruas

Jalan Sebagai Jalan Provinsi;

Page 7: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

7

Rencana Strategis 2017-2022

1.3 Maksud dan Tujuan

Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh tahun

2018-2021 merupakan dokumen teknis operasional yang merupakan penjabaran dari RPJM

Aceh tahun 2017-2022. Setiap tahunnya selama periode perencanaan menjadi pedoman

dalam penyiapan Rencana Kerja (Renja) yang dalam penyusunannya mengacu pada Rencana

Kerja Pemerintah Aceh (RKPA).

Maksud dari penyusunan Rancangan Akhir Rencana Strategis (Rancangan Akhir

Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh tahun 2018-2022 adalah :

1. Sebagai dokumen induk perencanaan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan;

2. Sebagai dokumen pembangunan yang berkelanjutan yang bisa dijadikan pegangan untuk

memahami tujuan, sasaran strategi dan arah kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang dalam jangka menengah atau 5 (lima) tahun periode pembangunan.

Tujuan umum dari penyusunan dokumen Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh tahun 2018-2022 adalah :

1. Menterjemahkan visi, misi kepala Daerah dan program pembangunan dalam RPJMA

tahun 2017-2022 secara nyata ke dalam tujuan, sasaran, program dan kegiatan SKPA

sesuai dengan tugas dan fungsi.

2. Meningkatkan kinerja instansi di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam

mencapai visi dan misi Kepala Daerah.

3. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan, dan akuntabel.

4. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis hasil/kinerja.

5. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan SKPA yang fokus, tidak

tumpang tindih, dan terintegrasi.

6. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di bidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang efektif dan efisien.

7. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh personil Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terkait

perumusan kebijakan perencanaan pembangunan, monitoring, evaluasi dan pengendalian

pelaksanaan kegiatan;

Page 8: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

8

Rencana Strategis 2017-2022

8. Memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang rencana program dan

rencana kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dalam

mengkoordinasikan dan menterpadukan perencanaan pembangunan di daerah;

9. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan SKPA

lingkup Pemerintah Aceh terutama terkait monitoring, evaluasi, dan pelaporan hasil

pelaksanaan kegiatan;

10. Menjadi kerangka dasar dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan pembangunan

daerah guna menunjang pencapaian target kinerja pembangunan daerah terutama pada

penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang bersifat tahunan;

11. Menyediakan informasi bagi seluruh stake holder / pemangku kepentingan terkait.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rancangan Akhir Rencana Strategis (Rancangan Akhir

Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun Tahun 2018–2022 adalah

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Rancangan Akhir Renstra Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, fungsi Rancangan Akhir

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dalam

penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Rancangan

Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh,

keterkaitan Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh dengan RPJMA, Rancangan Akhir Renstra K/L dan

Rancangan Akhir Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,

Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang

struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam

Page 9: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

9

Rencana Strategis 2017-2022

penyusunan perencanaan dan penganggaran Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Rancangan

Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Rancangan Akhir Renstra

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, serta susunan garis

besar isi dokumen.

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,

mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan

utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Rancangan Akhir

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh ini.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, struktur organisasi Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, serta uraian tugas dan fungsi

sampai dengan satu eselon dibawah kepala Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh. Uraian tentang struktur organisasi Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh ditujukan untuk menunjukkan organisasi,

jumlah personil, dan tata laksana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh.

2.2 Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Page 10: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

10

Rencana Strategis 2017-2022

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dalam menjalankan

tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit

usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh berdasarkan sasaran/target Rancangan Akhir

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh periode

sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja

pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dan/atau

indikator lainnya seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh

pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Rancangan Akhir Renstra

K/L dan Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Rancangan Akhir Renstra

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh provinsi (untuk

kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap

KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi

pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam

pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi

pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil

pengisian Tabel T-B.35

Page 11: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

11

Rencana Strategis 2017-2022

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah

Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh yang terkait dengan visi, misi, serta

program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya

berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat

dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah

dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian

menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

3.3 Telaahan Rancangan Akhir Renstra K/L dan Rancangan Akhir Renstra

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun

faktorfaktor pendorong dari pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh ditinjau dari sasaran jangka

menengah Rancangan Akhir Renstra K/L ataupun Rancangan Akhir

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

provinsi/kabupaten/kota.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan

pendorong dari pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh yang mempengaruhi

permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

ditinjau dari:

1. gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh;

Page 12: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

12

Rencana Strategis 2017-2022

2. sasaran jangka menengah pada Rancangan Akhir Renstra K/L;

3. sasaran jangka menengah dari Rancangan Akhir Renstra Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh provinsi/kabupaten/kota;

4. implikasi RTRW bagi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh; dan

5. implikasi KLHS bagi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh.

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil

penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini

diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani

melalui Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh tahun rencana.

Bab IV Tujuan dan Sasaran

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran

jangka menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

Bab V Strategi dan Arah Kebijakan

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dalam lima tahun mendatang

dan dapat menunjukkan relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi dan misi

RPJMD periode berkenaan dengan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh. Jika terdapat pernyataan

strategi atau arah kebijakan yang tidak relevan dan tidak konsisten dengan

pernyataan lainnya, maka diperlukan perbaikan dalam proses perumusan strategi

dan arah kebijakan tersebut.

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

Page 13: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

13

Rencana Strategis 2017-2022

Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan

dicapai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dalam lima tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMA.

Bab VIII Penutup

Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan lain Rancangan Akhir

Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Aceh

merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh Aceh, penguatan peran stakeholders dalam

pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Aceh, dasar evaluasi dan pelaporan atas kinerja tahunan dan lima tahunan.

Page 14: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

14

Rencana Strategis 2017-2022

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPA

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

adalah Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Aceh dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 108 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

2.1.1 Tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan dan pembangunan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.2 Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pembinaan dan pengendalian urusan ketatausahaan dinas;

b. pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan;

c. pelaksanaan bidang pemeliharaan jalan dan jembatan;

d. pelaksanaan bidang pengujian dan peralatan;

e. pelaksanaan bidang tata ruang dan pengembangan infrastruktur wilayah;

f. pembinaan UPTD; dan

g. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang

pekerjaan umum dan penataan ruang.

2.1.3 Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh, dibentuk susunan organisasi Dinas yang terdiri dari :

Page 15: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

15

Rencana Strategis 2017-2022

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari:

Subbagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat

Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset; dan

Subbagian Hukum, Kepegawaian dan Umum

c. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, terdiri dari:

Seksi Pembangunan Jalan;

Seksi Pembangunan Jembatan; dan

Seksi Administrasi Teknik Pembangunan Jalan dan Jembatan.

d. Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, terdiri dari:

Seksi Pemeliharaan Jalan;

Seksi Pemeliharaan Jembatan; dan

Seksi Administrasi Teknik Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

e. Bidang Pengujian dan Peralatan, terdiri dari:

Seksi Uji Tanah dan Geoteknik;

Seksi Uji Bahan Konstruksi; dan

Seksi Peralatan dan Perbekalan.

f. Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, terdiri dari:

Seksi Tata Ruang;

Seksi Pengembangan dan Perencanaan Infrastruktur Wilayah; dan

Seksi Pengawasan dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur Wilayah.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan

Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Jalan dan Jembatan merupakan Unit

Pelaksanaan Teknis Daerah Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh. Menurut Peraturan Gubernur Aceh Nomor 40 Tahun 2018,

pembentukan UPTD terbagi 5 (lima) wilayah yaitu:

1. UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah I berkedudukan di Sigli Kabupaten Pidie dengan

wilayah kerja meliputi Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kota Sabang,

Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Jaya;

2. UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah II berkedudukan di Kota Langsa dengan wilayah

kerja meliputi Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang,

Kabupaten AcehUtara dan Kota Lhokseumawe;

Page 16: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

16

Rencana Strategis 2017-2022

3. UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah III berkedudukan di Takengon Kabupaten Aceh

Tengah dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener

Meriah dan Kabupaten Bireuen;

4. UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah IV berkedudukan di Meulaboh Kabupaten Aceh

Barat dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh

Selatan, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Simeulu,

Kabupaten Aceh Baratdan Kabupaten Nagan Raya;

5. UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah V berkedudukan di Kutacane Kabupaten Aceh

Tenggara dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten

Gayo Lues.

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Selanjutnya, Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

digambarkan dalam bagan berikut ini.

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

(Berdasarkan Pergub Aceh No. 108 Tahun 2016)

Page 17: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

17

Rencana Strategis 2017-2022

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang dibantu oleh Sekretariat, 4 (empat) bidang dan 5 (lima) UPTD dengan

masing-masing uraian tugas sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dinas dan melaksanakan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang

meliputi, pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan Jalan dan jembatan, pengujian

dan peralatan, penataan ruang dan pengembangan infrastruktur wilayah.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pembinaan urusan ketatausahaan dinas;

b. pelaksanaan, pengendalian dan pengkoordinasian pembangunan jalan dan jembatan;

c. pelaksanaan, pengendalian dan pengkoordinasian bidang pemeliharaan jalan dan

jembatan;

d. pelaksanaan, pengendalian dan pengkoordinasian bidang pengujian dan peralatan;

e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat

Sekretariat adalah unsur pembantu Kepala Dinas di bidang program, informasi,

hubungan masyarakat, keuangan, pengelolaan aset, hukum, kepegawaian dan umum.

Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi, program,

informasi, hubungan masyarakat, keuangan, pengelolaan aset, hukum, kepegawaian dan

umum.

Sekretariat mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengendalian teknis urusan penyusunan program, informasi dan

hubungan masyarakat;

b. pelaksanaan pengendalian teknis urusan keuangan dan pengelolaan aset;

c. pelaksanaan pengendalian teknis urusan hukum;

d. pelaksanaan pengendalian teknis urusan kepegawaian dan umum;

e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya

Page 18: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

18

Rencana Strategis 2017-2022

c. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan

Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan merupakan unsur pelaksana teknis di bidang

pembangunan jalan dan jembatan provinsi, koordinasi pembangunan jalan nasional dan

bantuan teknis jalan kabupaten/kota.

Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melakukan pembangunan

jalan dan jembatan provinsi, pengkoordinasian jalan nasional dan bantuan teknis

pembangunan jalan kabupaten/kota.

Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi:

a. pengendalian dan pengkoordinasian teknis kegiatan pembangunan, peningkatan dan

penggantian jalan dan jembatan provinsi;

b. pengendalian dan pengkoordinasian pengkajian dokumen teknis pembangunan

peningkatan dan penggantian jalan dan jembatan provinsi;

c. pengendalian dan pengkoordinasian teknis kegiatan penyusunan prakiraan biaya

sesuai ketentuan dan kebutuhan

d. pengendalian dan pengkoordinasian teknis kegiatan penyusunan laporan kemajuan

pekerjaan dan laporan akhir tahun kegiatan pembangunan jalan dan jembatan

e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang

pembangunan jalan dan jembatan nasional, provinsi dan kabupaten/kota;

f. pelaksanaan administrasi bidang pembangunan jalan dan jembatan; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

d. Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan merupakan unsur pelaksana teknis di bidang

pemeliharaan jalan dan jembatan serta administrasi teknik pemeliharaan jalan dan

jembatan.

Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melakukan pemeliharaan

jalan dan jembatan, melaksanakan administrasi teknik pemeliharaan jalan dan jembatan

serta mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan jalan nasional dan bantuan teknis

pemeliharaan jalan kabupaten/kota.

Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengkajian dokumen teknis pemeliharaan, pemanfaatan jalan dan

jembatan provinsi;

b. pelaksanaan kegiatan penyusunan perkiraan biaya sesuai ketentuan dan kebutuhan;

Page 19: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

19

Rencana Strategis 2017-2022

c. pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan;

d. pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan kemajuan pekerjaan dan laporan akhir

tahun kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan;

e. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan jalan nasional dan bantuan teknis

pemeliharaan jalan kabupaten/kota;

f. pelaksanaan administrasi bidang pemeliharaan jalan dan jembatan; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

e. Bidang Pengujian dan Peralatan

Bidang Pengujian dan Peralatan merupakan unsur pelaksana teknis di bidang uji tanah,

geoteknik, bahan konstruksi, peralatan dan perbekalan.

Bidang Pengujian dan Peralatan mempunyai tugas melakukan penelitian uji tanah,

geoteknik, konstruksi, pengelolaan peralatan dan perbekalan.

Bidang Pengujian dan Peralatan mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan penelitian tanah, geoteknik dan bahan konstruksi;

b. pelaksanaan pengujian dan penetapan standar mutu dan konstruksi;

c. pelaksanaan pengelolaan peralatan dan perbekalan;

d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan peralatan dan perbekalan;

e. pelaksanaan pemberian dukungan pemanfaatan peralatan dan perbekalan dalam

pelaksanaan penanggulangan bencana;

f. pelaksanaan administrasi bidang pengujian dan Peralatan; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

f. Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata

ruang dan pemanfaatan ruang serta pengembangan infrastruktur wilayah.

Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai fungsi:

a. pengendalian dan pengkoordinasian teknis kegiatan pelaksanaan penataan ruang

provinsi yang terintegrasi dan terarah;

b. pengendalian, pengkoordinasian dan pengawasan teknis kegiatan pelaksanaan

penataan ruang kawasan khusus dan tertentu yang menjadi kewenangan provinsi;

Page 20: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

20

Rencana Strategis 2017-2022

c. pembinaan teknis terhadap pelaksanaan fasilitasi bantuan teknis penyusunan rencana

tata ruang wilayah kabupaten/kota;

d. pengendalian dan koordinasi teknis terhadap pelaksanaan konsolidasi tanah

perkotaan dan perdesaan, pengelolaan data dan informasi tata ruang;

e. penyusunan perencanaan teknis pengembangan infrastruktur di bidang pekerjaan

umum dan penataan ruang;

f. penyusunan strategi keterpaduan dan sinkronisasi program pengembangan kawasan

dengan infrasktruktur bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

g. pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan keterpaduan dan sinkronisasi

program pengembangan infrastruktur wilayah bidang pekerjaan umum dan penataan

ruang;

h. pelaksanaan administrasi bidang tata ruang dan pengembangan infrastruktur

wilayah; dan

i. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

g. Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Jalan dan Jembatan

Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Jalan dan Jembatan wilayah I sampai dengan

wilayah V mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional bidang

pelayanan jalan dan jembatan.

Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Jalan dan Jembatan wilayah I sampai dengan

wilayah V mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program perrencanaan dibidang pelayanan jalan dan jembatan;

2. Pelaksanaan administrasi umum dan kerumahan tanggaan;

3. Pelaksanaan penyusunan rrencana kebutuhan jaringan jalan, jembatan dan

komponen kontruksi jalan dan jembatan;

4. Pelaksanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jematan provinsi, perbaikan badan

jalan, perbaikan jembatan, pemeliharaan damija/drainase dan bangunan pelengkap;

5. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan jalan dan jembatan (OTSUS Kabupaten/Kota)

6. Pelaksanaan penanganan bencana alam terhadap jalan dan jembatan;

7. Pelaksanaan pengelolaan barang Inventaris Kekayaan Milik Negara (IKMN) dan

Inventaris Kekayaan Milik Aceh (IKMA); dan

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Page 21: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

21

Rencana Strategis 2017-2022

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Pemerintah Aceh sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2.2 Sumber Daya SKPA

Sumber daya yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

meliputi sumber daya manusia dan sumber aset/modal.

2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam melaksanakan pekerjaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

dilaksanakan oleh 862 orang Pegawai yang terdiri dari 459 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dan 403 orang Pegawai non PNS (status 31 Desember 2017) dengan komposisi pejabat

struktural sebanyak 41 orang dan staf pelaksana sebanyak 821 orang. Susunan kepegawaian

berdasarkan pendidikan dan golongan ruang kepangkatan sebagaimana ditunjukkan dalam

Tabel 2.1. dan Tabel 2.2.

Tabel 2.1.Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No.Jenjang

Pendidikan

Klasifikasi Pegawai(Orang)

TotalPegawai(Orang)

PorsiPegawai

(%)Keterangan

PNS Non PNS1 2 3 4 5 6 7

a. Sarjana Strata 2 63 6 69 8,00

b. Sarjana Strata 1 176 215 391 45,36

c. D-4 0 0 0 0,00

d. D-3 22 30 52 6,03

e. D-2 0 1 1 0,12

f. D-1 0 05 5 0,58

g. SLTA / Sederajat 184 140 324 37,59

h. SLTP/ Sederajat 11 4 15 1,74

i. SD/ Sederajat 3 2 5 0,58

Jumlah 459 403 862 100

Page 22: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

22

Rencana Strategis 2017-2022

Ditinjau dari segi kuantitas dan kualitasnya, maka sumber daya manusia dari Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh sudah dapat dikatakan memadai. Jumlah

keseluruhan pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh per 31 Desember

2016 adalah sebanyak 862 orang. Sedangkan dari segi kualitas sumber daya pegawai sudah

baik. Ini terlihat dengan meningkatnya jumlah pegawai yang memiliki latar belakang

pendidikan tinggi dan semakin bertambahnya jumlah pegawai pada golongan II dan III yang

merupakan pelaksana utama tugas kedinasan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

2.2 berikut ini.

Tabel 2.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No PNS MenurutGolongan

Klasifikasi Pegawai(Orang)

TotalPegawai(orang)

PorsiPegawai

(%)Keterangan

PNS Non PNS1 2 3 4 5 6 7

a. Golongan IV 35 0 35 4,06

b. Golongan III 229 225 454 52,67

c. Golongan II 185 176 361 41,88

d. Golongan I 10 2 12 1,39

Jumlah 459 403 862 100

2.2.2 Sumber Aset.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh sampai dengan saat ini memiliki

berbagai aset berupa kendaraan operasional, gedung dan fasilitas perkantoran serta perlatan

berat baik yang berasal dari pengadaan oleh pemerintah daerah, pusat maupun hibah dari

lembaga non pemerintah dengan rincian jenis aset terlihat pada Tabel 2.3.

Page 23: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

23

Rencana Strategis 2017-2022

Tabel 2.3

Nama dan Jumlah Aset pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Aceh

No Nama Aset JumlahUnit

Nilai

ASET TETAPTanah 26 Rp. 81.000.319.514

1 Tanah 26 Rp. 81.000.319.514

Peralatan dan Mesin 1.736 Rp. 35.958.151.3691 Alat Besar 20 Rp. 17.989.378.5132 Alat Angkutan 74 Rp. 7.999.798.9363 Alat Bengkel dan Ukur 2 Rp. 77.880.0004 Alat Pertanian 2 Rp. 351.275.0005 Alat kantor dan Rumah Tangga 1259 Rp. 3.188.164.0006 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar 10 Rp. 86.968.0007 Alat Kedokteran dan Kesehatan 21 Rp. 313.184.0008 Alat Laboratorium 97 Rp. 3.594.563.9209 Alat Persenjataan 2 Rp. 23.650.00010 Komputer 247 Rp. 2.323.609.00011 Alat Eksplorasi 2 Rp. 9.680.000

GEDUNG DAN BANGUNAN 85 Rp. 37.923.974.6881 Bangunan Gedung 77 Rp. 36.283.055.6882 Monumen 2 Rp. 149.361.0003 Bangunan Menara 2 Rp. 897.727.0004 Tugu Titik Kontrol/Pasti 4 Rp. 593.831.000

JALAN DAN JARINGAN 2.391 Rp. 7.565.794.047.5691 Jalan dan Jembatan 2.366 Rp. 7.564.702.142.7692 Bangunan Air -3 Instalasi 11 Rp. 560.586.0004 Jaringan 14 Rp. 531.318.800

ASET TETAP LAINNYA 30 Rp. 9.048.728.8321 Bahan Perpustakaan 29 Rp. 8.924.787.8322 Barang Bercorak

Kesenian/Kebudayaan/Olahraga1 Rp. 123.941.000

KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN 27 Rp. 217.734.152.8851 Kontruksi dalam Pengerjaan 27 Rp. 217.734.152.885

ASET LAIN-LAIN 1.614 Rp. 19.929.773.7421 Aset lain-lain 1.614 Rp. 19.929.773.742

ASET EXTRAKOMTABLE1 Alat Angkutan 1 Rp. 12.000.000

Page 24: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

24

Rencana Strategis 2017-2022

2 Alat Kantor dan Rumah Tangga 78 Rp. 17.150.0003 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar 17 Rp. 14.287.5004 Alat Laboratorium 66 Rp. 30.865.0005 Komputer 1 Rp. 600.000

JUMLAH ASET 6.072 Rp. 7.967.464.051.099

2.3 Kinerja Pelayanan SKPA

Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dapat dilihat

pada pencapaian indikator-indikator kinerja dan variabelnya yang telah ditetapkan dalam

Review Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun

2012-2017. Adapun indikator yang berkaitan dengan kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh meliputi : 1) Meningkatnya pembangunan jalan dan

jembatan sebagai aksesibilitas orang dan barang terhadap panjang jalan dan panjang

jembatan, 2) terpeliharanya aksesibilitas pergerakan orang dan barang terhadap panjang jalan

dan panjang jembatan.

Indikator-indikator kinerja ini merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai oleh organisasi melalui pelaksanaan program dan kegiatan di bidang Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang.

Gambaran kondisi jalan yang telah dicapai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang dapat dilihat pada tabel kondisi mantap jalan provinsi di bawah ini :

Tabel 2.4Kondisi Mantap Jalan Provinsi Tahun 2012 s/d 2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017 KONDISIMANTAP (%)

KONDISIMANTAP 1.107,57 1.107,57 1.118,92 1.031,02 1.102,63 1.129,51 63,39

Baik 1.107,57 1.009,52 444,24 624,00 741,78 823,43Sedang 98,05 674,68 407,02 360,85 306,08TIDAK MANTAP 740,34 694,04 582,90 750,70 679,10 652,21 36,61Rusak Ringan 555,87 555,57 187,61 161,86 125,63 82,80Rusak Berat 124,47 124,47 381,29 473,86 455,99 500,44Belum Tembus 60,00 14,00 14,00 114,98 97,48 68,97TOTAL 1.847,91 1.801,61 1.701,82 1.781,72 1.781,72 1.781,72

INDIKATORKINERJA

CAPAIAN (Km)

Page 25: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

25

Rencana Strategis 2017-2022

Adapun kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun 2012-2017

mengacu pada pencapaian atas indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya.

Gambaran pencapaian Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dapat

dilihat pada Tabel 2.5 (terlampir). Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa hampir

sebagian besar indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah memiliki rasio

pencapaian target sesuai dengan Rensta Dinas PUPR Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa

setiap target indikator belum sepenuhnya dapat dicapai.

Selanjutnya, nilai anggaran dan realisasi pendanaan Pelayanan Dinas Pekerjaan

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh periode Rancangan Akhir Renstra 2012-2017

ditunjukkan dalam Tabel 2.6 (terlampir).

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPA

2.4.1. Analisis Rancangan Akhir Renstra K/L dan dan Rancangan Akhir Renstra

Dinas PUPR Kabupaten/Kota

Hasil review Rancangan Akhir Renstra K/L, dan Dinas PUPR Kabupaten/Kota

menjadi masukan dalam perumusan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran, strategi dan

kebijakan, program prioritas beserta target kinerjanya, indikasi lokasi program prioritas,

indikasi besaran pendanaan program strategis dan tahap pelaksanaan program dan kegiatan,

dimana hasil komparasi capaian sasaran Rancangan Akhir Renstra Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh terhadap sasaran Rancangan Akhir Renstra K/L dapat dilihat pada

tabel 2.7 dan table 2.8.

Tabel 2.7.Capaian Sasaran Rancangan Akhir Renstra Dinas PUPR Aceh

terhadap Sasaran Rancangan Akhir Renstra Kementerian Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat

No. Indikator KinerjaCapaian Sasaran

RancanganAkhir RenstraDinas PUPR

Aceh(2018 s/d 2022)

Capaian SasaranRancangan Akhir

Renstra DinasPUPR Kab/Kota(2018 s/d 2022)

Capaian SasaranRancangan Akhir

RenstraKementerian

PUPR (2015 s/d2019)

1 2 3 4 5

Page 26: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

26

Rencana Strategis 2017-2022

No. Indikator KinerjaCapaian Sasaran

RancanganAkhir RenstraDinas PUPR

Aceh(2018 s/d 2022)

Capaian SasaranRancangan Akhir

Renstra DinasPUPR Kab/Kota(2018 s/d 2022)

Capaian SasaranRancangan Akhir

RenstraKementerian

PUPR (2015 s/d2019)

1 2 3 4 51. Kelancaran arus

lalulintas(Persentase KualitasKonektivitas)

98,65 % 55 % TingkatKonektivitas JalanNasional sebesar(94,1 %)

Tabel 2.8.Capaian Sasaran Rancangan Akhir Renstra Dinas PUPR Aceh

terhadap Sasaran Rancangan Akhir Renstra Kementerian Agraria dan TataRuang

No. Indikator KinerjaCapaian Sasaran

RancanganAkhir RenstraDinas PUPR

Aceh(2018 s/d 2022)

Capaian SasaranRancangan Akhir

Renstra DinasPUPR Kab/Kota(2018 s/d 2022)

Capaian SasaranRancangan Akhir

RenstraKementerian

ATR (2015 s/d2019)

1 2 3 4 51. Persentase

PermohonanKesesuaian RuangTerhadap RTRW

98,40 % 90,5 % PersentasePeningkatankesesuaianRencana ProgramPembangunanSektor denganRencana TataRuang sebesar 50%Peningkatan tertibtata ruang danpenguasaan tanahsebesar 60 %

2.4.2. Telaahan terhadap RTRW dan KLHS yang berimplikasi pada tantangan dan

peluang pada pengembangan pelayanan

Telaahan RTRW ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan

pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Dinas PUPR Aceh dibandingkan dengan struktur

dan pola ruang existing maka Dinas PUPR Aceh mengidentifikasi arah (geografis),

Page 27: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

27

Rencana Strategis 2017-2022

pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan

dalam 5 tahun mendatang. Dalam penelaahan RTRW, aspek yang perlu ditelaah adalah

rencana struktur ruang, struktur tata ruang saat ini, rencana pola ruang dan pola ruang saat ini.

Hasil telaahan Struktur Ruang dan Pola Ruang Wilayah Aceh terhadap kebutuhan

pelayanan Dinas PUPR Aceh dapat dilihat pada tabel 2.9.

Tabel 2.9Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah Provinsi Aceh

No. Rencana StrukturRuang

Struktur RuangSaat ini

IndikasiProgram

PemanfaatanRuang pada

PeriodePerencanaanBerkenaan

PengaruhRencana StrukturRuang Terhadap

KebutuhanPelayanan Dinas

PUPR

Arahan LokasiPengembangan

Pelayanan DinasPUPR

1 2 3 4 5 6Rencana Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan1. Pengembangan

sistem prasaranajaringan jalan danjembatan

Pengembanganjaringan jalan danjembatan diProvinsi Aceh

PengembangandanpengelolaanJaringan Jalandan Jembatan

Perbaikan Jalandan Jembatandalam rangkapemenuhankebutuhanmasyarakat

Provinsi Acehprioritaskanpembangunanjaringan Jalandan Jembatandalam kondisimantap

Rencana Sistem Struktur Ruang Wilayah Aceh2. Pengembangan

sistem strukturruang wilayahaceh

a. sistem pusatkegiatan

b. system jaringantransportasi

c. system jaringanenergy

d. system jaringantelekomunikasidan informatika

e. system jaringansumber daya air

f. system jaringanair minum

g. system saranadan prasaranaperikanan

PengembangandanpengelolaanPenataanRuang danInfrastrukturWilayah

Meningkatkanpelayananprasarana dansarana kawasanperkotaan sertamengoptimalkanfungsi kawasansekitarnya

Provinsi AcehmemprioritaskanPengembanganSistem StrukturRuang WilayahAceh

Page 28: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

28

Rencana Strategis 2017-2022

No. Rencana StrukturRuang

Struktur RuangSaat ini

IndikasiProgram

PemanfaatanRuang pada

PeriodePerencanaanBerkenaan

PengaruhRencana StrukturRuang Terhadap

KebutuhanPelayanan Dinas

PUPR

Arahan LokasiPengembangan

Pelayanan DinasPUPR

1 2 3 4 5 6h. system sarana

dan prasaranapersampahan

i. system saranadan prasaranadrainase

j. system saranadan prasaranaair limbah

2.4.3. Analisis terhadap Dokumen Hasil KLHS sesuai dengan pelayanan Dinas PUPR

Aceh

Kajian lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah

rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa

prinsip pembangunan berkelanutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan

suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan.atau program. KLHS memuat kajian antara

lain:

1. perkiraan mengenai dampak dan resiko Lingkungan hidup;

2. Kapasitas daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup untuk pembangunan Kinerja

layanan/jasa ekosistem;

3. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam

4. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim dan tingkat

ketahanan dan potensi keragaman hayati

Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana dan program pembangunan dalam

suatu wilayah.

Tabel 2.10.Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang AcehAspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi

terhadapPelayanan

Catatan bagiPerumusan Program

dan Kegiatan1 2 3 4

Kajian Jaringan Alih fungsi lahan Dinas PUPR Setiap program yang

Page 29: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

29

Rencana Strategis 2017-2022

Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasiterhadap

Pelayanan

Catatan bagiPerumusan Program

dan Kegiatan1 2 3 4

Jalan Wilayah Aceh dan kawasanuntukpengembanganjaringan jalanwilayah Aceh

diharapkanmelakukantindakan konkrityang signifikanuntukmeminimalisirdampak dan resikoyang ditimbulkan

dirumuskan harusmengakomodir isu-isuterkait jaringan jalan danjembatan

Kajian PenataanRuang WilayahAceh

Mampumemperbaiki mutudan prosesformulasisubstansi RTRW

menjadikanRTRWmempunyai jiwasosial, budaya,ekonomi danlingkungan yangberkelanjutanuntuk menjagadanmempertahankankesejahteraanmasyarakat

Setia program yangdirumuskanMengintegrasikanpertimbangan isu-isuterkait ke dalam substansiRTRW

Tantangan dan Peluang dalam pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh :

a. Tantangan

Tantangan pembangunan urusan pemerintah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang

meliputi :

1. Dengan adanya jalan, diharapkan akses terhadap kesempatan kerja, pendidikan, dan

kesehatan akan terbuka sehingga mempercepat pengentasan kemiskinan karena

infrastruktur transportasi khususnya jalan merupakan salah satu magnet ivestasi,

sehingga mampu membuka lapangan kerja yang berpotensi mengurangi tingkat

pengangguran di Aceh;

2. Pemenuhan kebutuhan prasarana jalan yang mendukung sistem transportasi wilayah

harus memenuhi standar keselamatan jalan dan berwawasan lingkungan dalam

menunjang sektor riil dan sistem logistik daerah.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna maupun pemanfaat jalan dalam

memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.

Page 30: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

30

Rencana Strategis 2017-2022

4. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan serta operasi

dan pemeliharaan prasarana jalan untuk meningkatkan rasa memiliki terhadap

prasarana jalan yang ada.

5. Mempertahankan peran dan fungsi prasarana jaringan jalan sebagai pengungkit dan

pengunci dalam pengembangan wilayah di antara berbagai gangguan bencana alam,

maupun kesalahan penggunaan dan pemanfaatan jalan, disamping juga memenuhi

kebutuhan aksesibilitas kawasan produksi dan industri serta outlet.

6. Mengantisipasi pertumbuhan persentase kendaraan dibandingkan jalan yang terus

akan mengalami peningkatan seiring perkembangan dan kompetisi global, terutama

pada wilayah perkotaan.

7. Meningkatkan keterpaduan sistem jaringan transportasi dan penyelenggaraan jalan

dan meningkatkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan jalan.

8. Melengkapi peraturan perundang-undangan, Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

(NSPK) di bidang penataan ruang untuk mendukung implementasi penataan ruang di

lapangan.

9. Meningkatkan pemanfaatan Rencana Tata Ruang secara optimal dalam mitigasi dan

penanggulangan bencana, peningkatan daya dukung wilayah, dan pengembangan

kawasan.

10. Meningkatkan kualitas pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang

terutama melalui dukungan sistem informasi dan monitoring penataan ruang di daerah

untuk mengurangi terjadinya konflik pemanfaatan ruang antarsektor, antarwilayah,

dan antarpelaku.

11. Meningkatkan kepastian hukum dan koordinasi dalam pengendalian pemanfaatan

ruang.

b. Peluang

1. Momentum percepatan pertumbuhan ekonomi harus diimbangi oleh ketersediaan

infrastruktur jalan yang handal, mantap, nyaman dan aman karena mobilitas

penduduk makin tinggi dan tekanan terhadap kompetisi efisiensi ekonomi juga

makin membesar;

2. Infrastruktur jalan mempunyai peran penting sebagai salah satu pendorong

perekonomian karena merupakan prasarana yang menghubungkan produsen, pasar

dan konsumen;

Page 31: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

31

Rencana Strategis 2017-2022

3. Ketersediaan infrastruktur jalan merupakan salah satu syarat pertumbuhan investasi

dan industry yang efektivitas dan efisien kegiatannya dipengaruhi oleh kondisi jalan.

Sehingga, penyediaan jalan merupakan sebuah syarat dalam mempercepat

pertumbuhan ekonomi Aceh;

4. Ketersediaan Dana Otonomi Khusus bersumber dari APBN dan merupakan

penerimaan Pemerintah Aceh dengan besarnya; untuk tahun 2008 sampai dengan

tahun 2022 setara dengan 2% (dua persen) pagu Dana Alokasi Umum Nasional dan

untuk tahun 2023 sampai dengan tahun 2028 setara dengan 1% (satu persen) pagu

Dana Alokasi Umum Nasional sebagaimana UU Pemerintah Aceh Nomor 11 Tahun

2006;

5. Tersedianya Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Aceh Tahun 2013-2023;

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS SKPA

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPA

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh mengalami beberapa permasalahan bagi perwujudan visi dan pengembangan misi

dinas, yaitu sebagai berikut:

Permasalahan

1. Masih rendahnya kondisi mantap jalan sehingga belum dapat memberikan pelayanan

optimal bagi para pemakai jalan;

Page 32: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

32

Rencana Strategis 2017-2022

2. Belum optimalnya konektivitas dikarenakan beberapa ruas jalan belum dapat

dilaksanakan pembangunannya disebabkan belum adanya Izin Pinjam Pakai Kawasan

Hutan (IPPKH) dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup;

3. Belum terpenuhinya persyaratan minimum untuk lebar dan kualitas struktur jalan

berkaitan dengan volume serta beban muatan gandar yang melewati standar;

4. Banyaknya lokasi rawan longsor, amblas dan tergenang banjir yang mengakibatkan

fungsi jalan menjadi tidak maksimal;

5. Qanun Rencana Tata Ruang Aceh tahun 2013-2033 nomor 19 Tahun 2013 yang sudah

memasukan fase peninjauan kembali sehingga perlu dilakukan peninjauan kembali;

6. Belum tersusunnya Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi turunan dari

Qanun Nomor 19 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh (RTRWA)

Tahun 2013-2033 sehingga dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam

penataan/pengembangan wilayah Provinsi menjadi belum optimal;

7. Belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan

wilayah sesuai dengan RTRW;

8. Belum tersusunnya standar, pedoman dan manual Bidang Penataan Ruang;

9. Belum maksimalnya pemeliharaan jalan dan jembatan sehingga mengakibatkan umur

rencana tidak maksimal sebagaimana direncanakan;

3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh merupakan salah satu pelaku

pembangunan yang diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam pencapaian misi Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Aceh.

Visi Rencana Jangka Menengah Aceh Tahun 2017 – 2022 merupakan visi kepala

daerah terpilih yang merupakan kondisi objekif yang akan diwujudkan pada 5 (lima) tahun

mendatang.

VISI Gubernur Aceh yaitu :

“Terwujudnya Aceh yang Damai dan Sejahtera MelaluiPemerintahan yang Bersih, Adil dan Melayani”

Page 33: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

33

Rencana Strategis 2017-2022

Dalam mewujudkan visi Aceh tersebut ditempuh melalui misi-misi pembangunan

Aceh yaitu dengan mengaitkan 15 unggulan terhadap Indikator Kinerja Daerah (IKD):

1. Reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang adil, bersih dan melayani; (Aceh

Peumulia)

Melalui Misi 1 ini akan tercipta pemenuhan layanan pemerintahan yang mudah, cepat,

berkualitas dan bebas pungutan liar, serta merubah paradigma birokrasi bahwa aparatur

adalah pelayan bagi masyarakat. Menempatkan aparatur pemerintah sesuai dengan

keahlian dan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana reformasi birokrasi.

2. Memperkuat pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah dan budaya ke-acehan(Aceh

Meuadab);

Melalui Misi 2 ini akan mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi Mekkah melalui

implementasi nilai-nilai keislaman dan membangun kembali nilai-nilai budaya dan

sejarah ke-Acehan yang islami dengan iktikad Ahlussunnah Waljamaah. Di samping itu,

Pemerintah Aceh akan meningkatkan kualitas SDM di sektor yang mendukung wisata

budaya yang bersendikan kekayaan khasanah budaya dan nilai-nilai islami.

3. Menjaga integritas nasionalisme dan keberlanjutan perdamaian berdasarkan MoU

Helsinki(Aceh Dame);

Melalui Misi 3 ini akan menguatkan pelaksanaan UUPA sesuai dengan prinsip-prinsip

MoU Helsinki secara konsisten dan komprehensif. Di samping itu, Pemerintah Aceh

akan menciptakan situasi aman dan damai yang berkelanjutan melalui penuntasan proses

reintegrasi dan membangun nilai-nilai perdamaian bagi semua lapisan masyarakat.

4. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing ditingkat nasional dan

regional(Aceh Carong & Aceh Teuga);

Melalui Misi 4 ini akan melahirkan Anak Aceh Cerdas (AAC) yang mampu bersaing dan

mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional. Di samping itu, Pemerintah Aceh

akan mengurangi gap antara kebutuhan pembangunan daerah dengan output pendidikan

dan menjadikan anak Aceh yang cerdas dan mampu bersaing serta siap menghadapi

dunia kerja. Melalui Misi 4 ini juga akan mengembalikan dan meningkatkan prestasi

olahraga dan kepemudaan Aceh di tingkat nasional, regional dan internasional.

5. Mewujudkan akses dan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial yang berkualitas

dan terintegrasi(Aceh Seujahtra JKA Plus);

Melalui Misi 5 ini akan tercipta pemenuhan akses layanan kesehatan yang gratis, lebih

mudah, berkualitas dan terintegrasi bagi seluruh rakyat Aceh. Pemerintah Aceh

Page 34: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

34

Rencana Strategis 2017-2022

memberikan jaminan sosial bagi setiap rakyat Aceh, meningkatkan pengarusutamaan

gender, dan meningkatkan kualitas pelayanan khusus disabilitas. Di samping itu, seluruh

masyarakat Aceh hidup secara bermartabat dengan memiliki rumah yang layak huni dan

memenuhi standar minimum kesehatan.

6. Mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan(Aceh Meugoe dan Meulaot & Aceh

Troe);

Melalui Misi 6 ini akan tercipta pemenuhan bahan pangan dan gizi bagi seluruh rakyat

Aceh, menjamin ketersedian dan pemerataan pangan, serta membangun pertanian dan

ekonomi maritim.

7. Menyediakan sumber energi listrik yang bersih dan terbarukan(Aceh Energi);

Melalui Misi 7 ini akan tercipta pemenuhan energi listrik yang bersih dan terbaharukan

bagi rakyat Aceh dan industri. Pembangunan Aceh berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan yang mengitegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

8. Membangun dan mengembangkan sentra-sentra produksi dan industri kreatif yang

kompetitif(Aceh Kreatif dan Aceh Kaya);

Melalui Misi 8 ini akan mendorong tumbuhnya sentra-sentraproduksi, industri dan

pariwisata sesuai dengan potensi sumberdaya daerah, dan membangun basis industri

sebagai bagian menghadapi berakhirnya Dana Otonomi Khusu Aceh. Pemerintah Aceh

merangsang tumbuhnya entrepreneur yang didukung dengan kemudahan akses terhadap

modal, keterampilan dan pasar disektor pertanian, perikanan, perkebunan dan sektor-

sektor strategis lainya.

9. Revitalisasi fungsi perencanaan daerah dengan prinsip evidence based planningyang

efektif, efesien dan berkelanjutan (Aceh SIAT (Sistem Informasi Aceh Terpadu));

Melalui Misi 9 ini akan dikembangkan sinstem informasi dan data - base Aceh yang

terpadu, terpusat, terintegrasi, dan menjadi basis perencanaan, pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi dalam pembangunan Aceh

10. Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur terintegrasi, dan lingkungan yang

berkelanjutan(Aceh Green, Aceh Seuninya & Aceh Seumeugot).

Melalui Misi 10 ini akan dibangun dan dikembangkan infrastruktur berkelanjutan dan

terintegrasi di seluruh sektor-sektor pembangunan Aceh.

Misi Kepala Daerah yang berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh adalah Misi ke Misi 10 Pembangunan dan peningkatan

kualitas infrastruktur terintegrasi, dan lingkungan yang berkelanjutan (Aceh Seumeugot).

Page 35: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

35

Rencana Strategis 2017-2022

Seiring dengan harapan tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh untuk

mampu mengejawatahkan visi pembangunan Aceh tahun 2017 - 2022 melalui pelaksanaan

tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Aceh.

Sesuai dengan misi 10 tersebut, isu strategis terkait Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh sebagaimana tertuang dalam RPJMA Tahun 2017-2022 yaitu

Pengembangan infrastruktur dasar dan konektivitas antarwilayah;

Berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terdapat beberapa faktor

penghambat dan pendorong yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang akan menjadi salah satu

bahan dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkan pelayanan Dinas Pekerjaa Umum dan

Penataan Ruang Aceh, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1Telaahan visi misi dan program kepala daerah dan

wakil kepala daerah terpilih

Visi : Terwujudnya Aceh yang Damai dan Sejahtera Melalui Pemerintahan yang Bersih,Adil dan Melayan

Misi : Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur terintegrasi, dan lingkunganyang berkelanjutan

No.

Tugas SKPAyang terkait

Visi, misi

FungsiSKPA

terkait visi,misi

Identifikasi masalah

FaktorPenghambat

dalammencapai visi,

misi

FaktorPendorong

dalammencapai visi,

misi1. melaksanakan

urusanpemerintahandanpembangunandi bidangpekerjaanumum danpenataanruang.

pelaksanaanpembangunan jalan danjembatan;pelaksanaanbidangpemeliharaanjalan danjembatan;pelaksanaanbidang tataruang danpengembanganinfrastrukturwilayah;

Masih rendahnyakondisi mantap jalansehingga belum dapatmemberikan pelayananoptimal bagi parapemakai jalan

Wilayah kerjayang cukupluas dengankegiatan yangtersebar dancukup banyak

Meningkatnyamobilitas danaksesibilitasuntukpemenuhanlayanankebutuhantransportasi

Belum optimalnyakonektivitasdikarenakan beberaparuas jalan belum dapatdilaksanakanpembangunannyadisebabkan belumadanya Izin Pinjam

belum adanyaIzin PinjamPakai KawasanHutan(IPPKH) dariKementerianKehutanan danLingkungan

Meningkatnyakebutuhanpergerakanjalan, orang danjasa untukmemenuhikebutuhan

Page 36: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

36

Rencana Strategis 2017-2022

Pakai Kawasan Hutan(IPPKH) dariKementerianKehutanan danLingkungan Hidup

Hidup

Belum terpenuhinyapersyaratan minimumuntuk lebar dankualitas struktur jalanberkaitan denganvolume serta bebanmuatan gandar yangmelewati standar

Kondisi asetinfrastrukturmasih belummemadai danyang telah adasangatdiperlukanpemeliharaanyang terusmenerus

Meningkatnyasumberpendanaandengan mencarisumberpendanaan laindiluar APBAseperti APBNdan DAK

Banyaknya lokasirawan longsor, amblasdan tergenang banjiryang mengakibatkanfungsi jalan menjaditidak maksimal

Seringnyaterjadi bencanaalam (banjirdan longsor)

Meningkatnyaruas-ruas jalanyangmembutuhkanpenanganandiakibatkanbencana alamsehingga fungsijalan menjadimaksimal

Qanun Rencana TataRuang Aceh tahun 2013-2033 nomor 19 Tahun2013 yang sudahmemasukan fasepeninjauan kembalisehingga perlu dilakukanpeninjauan kembali

BelumdisahkannyaQanun RencanaTata RuangAceh tahun2013-2033nomor 19 Tahun2013

Meningkatnyapemanfatan ruangKawasanStrategis sesuaidenganpengendalianpemanfaatanruang

Belum tersusunnyaRencana Tata Ruang(RTR) KawasanStrategis Provinsiturunan dari QanunNomor 19 Tahun 2013tentang Rencana TataRuang Wilayah Aceh(RTRWA) Tahun 2013-2033 sehingga dasarpengendalianpemanfaatan ruangdalampenataan/pengembanganwilayah Provinsi menjadibelum optimal

BelumtersusunnyaRencana TataRuang (RTR)KawasanStrategisProvinsi turunandari QanunNomor 19Tahun 2013tentang RencanaTata RuangWilayah Aceh(RTRWA)Tahun 2013-2033

Meningkatnyapemanfatan ruangKawasanStrategis sesuaidenganpengendalianpemanfaatanruang

Belum optimalnyapengendalian

Belumoptimalnya

Butuhnyapengendalian

Page 37: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

37

Rencana Strategis 2017-2022

pemanfaatan ruangdalampenataan/pengembanganwilayah sesuai denganRTRW

sosialisasi dalampenataan ataupengembanganwilayah sesuaidengan RTRW

pemanfaatanruang dalampenataan/pengembangan wilayahsesuai denganRTRW

Belum tersusunnyastandard dan pedomanBidang Penataan Ruang

Belum optimalQanun RencanaTata RuangAceh tahun2013-2033nomor 19 Tahun2013

Meningkatkanpenyusunanstandard danpedoman BidangPenataan Ruang

Belum maksimalnyapemeliharaan jalan danjembatan sehinggamengakibatkan umurrencana tidak maksimalsebagaimanadirencanakan

Kurangnyafinansial danperubahankondisi strukturtanahdiakibatkankarena hujan dantidak sesuainyakapasitas bebanjalan

Memaksimalkanpemeliharaanjalan danmenyesuaikanspesifikasi jalan

3.3 Telaahan Rancangan Akhir Renstra K/L dan Rancangan Akhir Renstra SKPD

Kabupaten/Kota

a. Telaahan Rancangan Akhir Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Dalam Rancangan Akhir Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tahun 2015-2019 disebutkan bahwa visi Kementrian PUPR adalah : Terwujudnya

infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam mendukung

indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Untuk mencapai visi tersebut, Kementrian PUPR memiliki 5 visi, dimana 3 diantaranya

terkait dengan tupoksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, yaitu :

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna

meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi

penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan

konektivitas daratan dan maritim;

2. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum secara terpadu dari

pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan

pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan

kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;

Page 38: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

38

Rencana Strategis 2017-2022

3. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan

perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan

pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung

fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien,

pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat.

b. Telaahan Rancangan Akhir Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Dalam Rancangan Akhir Renstra Kementrian Agraria dan Tata Ruang (Kementrian ATR)

Tahun 2015-2019 disebutkan bahwa tujuan utama Kementerian ATR adalah memastikan

bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan unntuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sejalan dengan tujuan itu,

rumusan sasaran strategis Kementerian ATR yang terkait dengan tupoksi Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh antara lain :

1. Terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan;

2. Berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan (sengketa, konflik, dan perkara)

Penyelenggaraan pentaaan ruang tahun 2015-2019 diarahkan untuk mewujukan Nawa

Cita terkait dengan pembangunan Indonesia dari pinggiran, pembangunan infrastruktur untuk

meningkatkan daya saing ekonomi, dan pengembangan tol laut, kedaulatan pangan dan

energi, pengembangan kawasan perbatasan negaratermasuk pulau-pulau terluar, disparitas

pembangunan antar wilayah dan kawasan, dan perubahan iklim. Program penyelenggaraan

penataan ruang akan difokuskan antara lain pada penyusunan Norma, Standar, Pedoman, dan

Kriteria bidang Penataan Ruang, penyelesaian RTRWN dan RTR Kawasan Strategis

Nasional, rencana Detail Tata Ruang, fasilitasi dpenyediaan peta skala 1:5000, pembentukan,

peningkatan kapasitas, dan fasilitasi pelaksanaan tugas PPNS.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh pada

dasarnya merupakan turunan dari Rancangan Akhir Renstra Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat yang dilakukan oleh Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan,

Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dan UPTD; sementara tupoksi Kementerian

Agraria dan Tata Ruang di turunkan pada tupoksi Bidang Tata Ruang dan Pengembangan

Infrastruktur Wilayah.

c. Telaahan Rancangan Akhir Renstra SKPD Kabupaten/Kota

Page 39: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

39

Rencana Strategis 2017-2022

Telaahan Rancangan Akhir Renstra SKPD Kabupaten/Kota ditujukan untuk melihat

keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergisitas terhadap pencapaian sasaran

pelaksanaan Rancangan Akhir Renstra Dinas PUPR Aceh terhadap sasaran Rancangan

Akhir Renstra Dinas PUPR di Kabupaten/Kota sesuai dengan urusan yang menjadi

kewenangan masing-masing Dinas PUPR. Telaahan ini dilakukan untuk

mengidentifikasi apakah capaian sasaran pelaksanaan Rancangan Akhir Renstra Dinas

PUPR Aceh telah berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Rancangan Akhir Renstra

Dinas PUPR Kabupaten/Kota. Apakah tingkat capaian kinerja Rancangan Akhir Renstra

Dinas PUPR Aceh melebihi/sama/kurang dari sasaran rata-rata Resntra PUPR

Kabupaten/Kota.

Berdasarkan hasil telaahan terhadap Rancangan Akhir Renstra K/L dan Rancangan Akhir

Renstra SKPD Kabupaten Kota, faktor-faktor yang bersifat menghambat maupun yang

bersifat mendorong, yang akan mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPA Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh sebagai berikut:

Faktor Penghambat :

1. Kebutuhan pembiayaan konstruksi yang besar untuk mewujudkan jalan yang mantap;

2. Kebutuhan pembebasan lahan untuk relokasi jalan dan duplikasi jembatan semakin

sulit;

3. Tingginya pelanggaran muatan yang melebihi tonase kekuatan struktur jalan;

4. Berkurangnya SDM yang berkualitas dan berpengalaman;

5. Rendahnya pengawasan terhadap rendahnya kualitas bahan pada pelaksanaan

konstruksi.

Faktor Pendorong :

1. Dukungan Gubernur pada Misi ke - 10 tentang infrastruktur;

2. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat atas kondisi jalan yang baik;

3. Semakin meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBA;

4. Meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBN melalui DAK Infrastruktur;

5. Peran serta masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan rutin yang diswakelolakan.

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan

bahwa penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional

Page 40: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

40

Rencana Strategis 2017-2022

yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang

daratan, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan

wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara

kelangsungan hidupnya. Ketersediaan ruang tersebut bukanlah tak terbatas, untuk itu perlu

dilakukan penataan ruang yang dapat mengharmoniskan lingkungan alam dan lingkungan

buatan, yang mampu mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya alam dan sumber

daya buatan, serta dapat memberikan perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan

dampak negatif terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang. Sehubungan dengan

itu, penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas keterpaduan, keserasian, keselarasan

dan keseimbangan, keberlanjutan, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, keterbukaan,

kebersamaan dan kemitraan, perlindungan kepentingan umum, kepastian hukum dan

keadilan, dan akuntabilitas.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh mengamanatkan

bahwa perencanaan pembangunan Aceh disusun secara komprehensif sebagai bagian dari

sistem perencanaan pembangunan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia dengan memperhatikan: nilai-nilai Islam, sosial budaya, berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan, keadilan dan pemerataan, dan kebutuhan. Rencana Tata Ruang

Wilayah Aceh (RTRWA) sebagai matra spasial dari perencanaan pembangunan Aceh tentu

saja harus memperhatikan hal-hal serupa. Nilai-nilai Islam bersumber dari syari’at Islam yang

melahirkan budaya Islam yang kuat di Aceh, yang menghendaki adanya implementasi formal

dalam segenap kehidupan masyarakat Aceh. Sosial budaya masyarakat Aceh, dengan

demikian, akan kental dengan nilai-nilai Islam tersebut. Berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan merupakan isu pembangunan yang bersifat global, nasional, regional, dan lokal,

yang sejalan dengan asas penataan ruang di atas. Keadilan dan pemerataan merupakan

landasan dan sekaligus arah dari segenap langkah pembangunan yang mengedepankan

kesejahteraan masyarakat. Kebutuhan, di satu pihak akan berbeda-beda menurut dimensi

ruang dan waktu, dan di lain pihak menuntut untuk diupayakan pemenuhannya.

Dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, isu

mutakhir yaitu pemanasan global (global warming) dan bencana alam, semakin menyadarkan

bahwa penataan ruang harus mempertimbangkan konservasi dan preservasi lingkungan dan

upaya-upaya mitigasi bencana. Pembangunan harus tetap pada koridor daya dukung

lingkungan dan daya tampung lingkungan.Penerapan konsep pembangunan ramah

Page 41: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

41

Rencana Strategis 2017-2022

lingkungan di Aceh, merupakan kebijakan dan strategi pembangunan yang menterjemahkan

bentuk pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Aceh.

Masih adanya kesenjangan perkembangan antara bagian-bagian wilayah di Aceh

perlu menjadi perhatian yang serius dalam inplementasi penataan ruang. Di satu pihak perlu

diupayakan agar bagian wilayah yang tertinggal dapat dipacu perkembangannya, dan di lain

pihak bagian wilayah yang maju perlu diarahkan dan dikendalikan agar perkembangannya

dapat berlanjut. Kemudian daripada itu, keterpaduan dan sinergi perkembangan antar wilayah

tersebut perlu diupayakan dan dijaga untuk perkembangan selanjutnya di masa datang.

Perencanaan tata ruang wilayah Aceh, sebagai langkah awal dari segenap rangkaian

penataan ruang Aceh, yang terutama akan dituangkan dalam bentuk rencana struktur ruang

wilayah dan rencana pola ruang wilayah, serta dengan penetapan kawasan strategis Aceh,

harus merupakan salah satu langkah penting dalam pembangunan Aceh, khususnya matra

spasial dari pembangunan tersebut.

Dalam Rencana Tata Ruang wilayah Aceh penjabaran terhadap sektor kebinamargaan

dituang di dalam sistem transportasi pada struktur ruang Aceh. Fokus pelaksanaan

pembangunan infrastruktur kebinamargaan Aceh diutamakan untuk mendukung

pengembangan Aceh yang mempunyai pusat kegiatan ekonomi sendiri yang bersifat regional.

Pengembangan sektor kebinamargaan diutamakan dalam pembangunan jalan dan jembatan

yang proporsional, berkelanjutan serta terintegrasi, baik dengan jalan dan jembatan nasional

dan kabupaten/kota maupun dengan moda transportasi lainnya.

Berdasarkan indikasi program di dalam RTRW Aceh, dalam rangka perwujudan sistem

prasarana maka, pengembangan dan pelaksanaan jalan pada lima tahun pertama di

prioritaskan untuk menembuskan jalan yang belum tembus sekaligus meningkatkan kondisi

mantap jalan provinsi secara keseluruhan. Perwujudan ini dengan tetap mempertahankan

kaedah-kaedah pembangunan yang fokus, bertahap, tuntas, terintegrasi, berkelanjutan, dan

berpihak kepada lingkungan. Hal ini tentunya sudah sejalan dengan visi Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang yaitu “Mewujudkan jaringan jalan yang mantap, nyaman, aman,

layak, terintegrasi dan berkelanjutan“.

Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh yang juga menganut:

1) disusun untuk memberikan perlindungan dan menjamin pembangunan di Aceh yang

berbasiskan kepada sumber daya alam yang berkelanjutan;

Page 42: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

42

Rencana Strategis 2017-2022

2) Secara ekologis tidak ada lagi hutan alam yang dapat dieksploitasi tanpa berdampak

kepada kerusakan lingkungan; serta,

3) Pembangunan ekonomi Aceh ke depan seminimal mungkin menghindari prinsip

eksploitasi SDA tetapi mengarah kepada pemanfaatan jasa lingkungan. Ini tentunya sesuai

dengan kaedah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang menganut prinsip

pembangunan berkelanjutan dan menjadi dasar serta terintegrasi dalam pengembangan

suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/program.

Tentunya pembangunan sistem jaringan jalan yang telah diamanah di dalam RTRWA akan

dilakukan dengan sangat memperhatikan, beberapa hal sebagai berikut:

a. Dampak negatif lingkungan pembangunan jalan dan jembatan semakin efektif diatasi atau

dicegah karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak tahap formulasi kebijakan,

rencana, atau program pembangunan;

b. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan keberlanjutan; dan

c. Memperkuat proses pengambilan keputusan serta mengurangi kemungkinan kekeliruan

dalam membuat prakiraan/prediksi pada awal proses pelaksanaan pembangunan.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Sebagai respon terhadap dinamika lingkungan strategis baik lokal, regional, nasional

maupun global serta memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara

keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan

Ruang Aceh dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu yang

berkembang saat ini dan lima tahun ke depan. Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMA,

sehingga menuntut terjadinya perubahan peran Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

Aceh dalam orientasi dan pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan koordinasi

pembangunan sebagai upaya mendukung tercapainya visi Pemerintah Aceh tahun 2017-2022.

Perumusan isu-isu startegis disamping berdasarkan peluang dan ancaman yang terkait

dengan dinamika lingkungan strategis juga memperhatikan kekuatan dan kelemahan

lembaga/institusi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Aceh dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksanan penyelenggara jalan di Aceh seperti yang

diamanahkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004, Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005, Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 34 Tahun 2006, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

Page 43: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

43

Rencana Strategis 2017-2022

2009, memerlukan perangkat operasional lainnya baik berupa Norma, Standar, Pedoman

ataupun Manual (NSPM). Adapun isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam

menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan sebagai

berikut :

1. Masih tingginya tingkat kerusakan jalan (Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten) akibat

bencana alam;

2. Masih rendahnya kualitas jalan akses yang menghubungkan ibu kota kecamatan dengan

kawasan permukiman penduduk di perdesaan;

3. Terbatasnya kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan prasarana jalan

dibandingkan dengan kebutuhan yang ada;

4. Terbatasnya sumber daya manusia dibidang tata ruang;

5. Kekurangan data dan akses terhadap data;

6. Kurangnya koordinasi lintas sektor dan lintas Kabupaten/Kota;

7. Kurangnya fasilitas kelengkapan dibidang tata ruang;

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan

potensi yang dimiliki, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh

diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan

tantangan dengan mewujudkan penyelenggaraan kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana

publik yang lebih berkualitas. Untuk mewujudkan harapan di atas, beberapa kondisi yang

harus disiapkan antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan anggaran pembangunan dan pemeliharaan/rehabilitasi jalan dan jembatan

yang menjadi kewenangan Provinsi Aceh.

2. Menyusun program/kegiatan menurut skala prioritas dan berdasarkan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh.

3. Meningkatkan pelayanan penyelenggaraan jalan yang terintegrasi dengan standar

minimal MST 8-10 ton.

4. Mewujudkan pembangunan jalan yang menghubungkan Lintas Barat-Lintas Tengah-

Lintas Timur secara bertahap untuk meningkatkan keseimbangan prasarana transportasi

antar wilayah.

5. Meningkatkan pengendalian mutu prasarana dan sarana jalan/jembatan secara efektif,

efisien, dan akuntabel.

Page 44: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

44

Rencana Strategis 2017-2022

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPA

Tujuan dan sasaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh tidak boleh

lepas dari tujuan dan sasaran RPJMA tahun 2017-2022. Berdasarkan visi dan misi

Pemerintah Aceh dan berpedoman pada tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Aceh,

maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh mempunyai 2 (dua) tujuan yaitu:

a. Mengurangi ketimpangan antar wilayah

b. Meningkatkan tatakelola lingkungan Hidup lestari

Adapun sasaran yang perlu dicapai demi tercapainya tujuan tersebut adalah:

a. Meningkatnya konektivitas antar wilayah

Page 45: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

45

Rencana Strategis 2017-2022

b. Meningkatnya pengendalian lingkungan hidup lestari

Untuk mengukur tercapainya tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh maka diperlukan adanya indikator kinerjanya. Penyajian

indikator kinerja disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PelayananDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

No.

Tujuan SasaranIndikatorTujuan/Sasaran

Target Kinerja Tujuan/Sasaran PadaTahun Ke-

2018 2019 2020 2021 20221. Mengurangi

ketimpanganantar wilayah

Meningkatkankonektivitasantarwilayah

IndeksWilliamson(IW)

0,361 0,348 0,336 0,324 0,313

Persentasekelancaranarus lalulintas(Persentasekualitaskonektivitas)

76,52%

82,26%

87,71% 92,88%98,65

%

2. MeningkatkantatakelolalingkunganHidup lestari

Meningkatnyapengendalianlingkunganhidup lestari

PersentasePermohonanKesesuaianRuangTerhadap RTRW

95,5% 95,8% 97,2% 97,9% 98,4%

Page 46: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

46

Rencana Strategis 2017-2022

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1 Strategi dan Kebijakan SKPA

Untuk mendukung program Unggulan Aceh Hebat maka Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Aceh juga berperan khususnya di sektor penyelenggaraan jalan dan tata

ruang, yaitu Program Unggulan “Aceh Seumeugot” dimana diharapkan dapat tersedianya

sarana dan prasarana (infrastruktur) secara cerdas dan berkelanjutan serta terintegrasi untuk

menjadi daya ungkit pembangunan ekonomi.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diingainkan dalam Rancangan Akhir Rencana

Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tahun 2017-2022, maka strategi

dan kebijakan dalam lima tahun mendatang dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.1Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi : Terwujudnya Aceh yang Damai dan Sejahtera melalui Pemerintahan yang bersih,adil dan melayani

Misi ke 10 : Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur terintegrasi, dan lingkunganyang berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mengurangiketimpanganantar wilaya

Meningkatkankonektivitasantar wilayah

Pembangunan danpeningkatankualitasinfrastruktur yangterintegrasi

1. Peningkatkan dan Pembangunaninfrastruktur jalan

2. Pemeliharaan Infrastruktur Jalan3. Peningkatan dan pemeliharaan

Infrastruktur KebinamargaanPeningkatan danpengembangankonektivitasperhubungan laut,darat dan udara

1. Peningkatan penyediaan prasaranadan sarana transportasi

2. Bebas kabel penyeberangan

MeningkatkantatakelolalingkunganHidup lestari

Meningkatnyapengendalianlingkunganhidup lestari

Peningkatankualitas air, udara,tutupan lahan dankawasanlindung

Peningkatan kepatuhan dalamimplementasi RTRW

Penegakan hukumuntukperlindungan danpengendaliankonversi lahan

Pengendalian kesesuaian pelaksanaanstruktur ruang dan pola ruang denganRTRW

Page 47: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

47

Rencana Strategis 2017-2022

Dari tabel di atas, dapat dilihat relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi dan

misi Pemerintah Aceh dengan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Aceh. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh

merupakan Penyelenggara Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang. Untuk mencapai Misi ke-10 Pemerintah Aceh yang bertujuan mengurangi

ketimpangan antar wilayah untuk mencapai sasaran meningkatkan konektivitas antar wilayah,

akan ditempuh melalui kebijakan dengan 1) meningkatkan dan membangun infrastruktur

jalan, 2) memeliharaan infrastruktur jalan serta 3) meningkatkan dan memeliharaan

infrastruktur kebinamargaan.

Page 48: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

48

Rencana Strategis 2017-2022

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

SERTA PENDANAAN

6.1 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan

Program dan Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh periode

tahun 2018 yang masih akan mempunyai Program dan kegiatan yang sama dengan periode

tahun 2017 yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut dilaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor

d. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

f. Penyediaan Alat Tulis Kantor

g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggadaan

h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

j. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

k. Penyediaan Makanan dan Minuman

l. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultansi ke Luar Daerah

m. Peningkatan Pelayanan Administrasi Kantor

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Pembangunan Gedung Kantor

b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman Tempat Parkir dan Halaman Kantor

d. Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor

Page 49: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

49

Rencana Strategis 2017-2022

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

b. Pengadaan pakaian KORPRI

c. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Pendidikan dan pelatihan formal;

5. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan pembangunan jalan

b. Pembangunan jalan

c. Pembangunan jembatan

d. Pengawasan teknis jalan dan jembatan

6. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan

b. Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan

7. Sarana Program Peningkatan dan Prasarana Kebinamargaan

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Pengadaan alat-alat berat

b. Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat berat

c. Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium kebinamargaan

8. Program Perencanaan Tata Ruang

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan Rencana Tata Ruang Lintas Kabupaten/Kota

9. Program Pemanfaatan Ruang

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota

b. Sosialisasi penerapan Qanun RTRWP NAD

10. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Lintas Kabupaten/Kota

Page 50: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

50

Rencana Strategis 2017-2022

Selanjutnya ada tambahan program rutin menurut RPJMA Tahun 2017-2022 yaitu

Rencana program tahun 2019-2022 adalah Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan*).

Sedangkan Perubahan Program Spesifik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh dalam Rencana program dan kegiatan periode tahun 2019-2022 sesuai dengan tugas

dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh adalah:

6. Program Penyelenggaraan Jalan *)

7. Program Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang *)

Program baru ini mendukung semua program dan kegiatan spesifik Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Aceh yang sebelumnya, maka dari itu untuk mendukung misi ke 10

Pemerintah Aceh, pelaksanaan program tersebut akan dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

1. Penunjang Operasioal penyelenggaraan jalan

2. Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

3. Pembangunan jalan

4. Peningkatan Jalan

5. Pelebaran Jalan (Km)

6. Pembangunan Jembatan

7. Pelebaran Jembatan

8. Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan

9. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

10. Pemeliharaan Berkala Jalan

11. Pemeliharaan Rutin Jalan

12. Pemeliharaan Rutin Jembatan

13. Inspeksi kondisi jalan dan jembatan

14. Survey IRMS Jalan Provinsi

15. Survey BMS Jembatan di Jalan Provinsi

16. Kegiatan Inventarisasi Jembatan Gantung dan Kabel Penyeberangan

17. Kegiatan Survey Perubahan fungsi dan Status Jalan Provinsi

18. Pengadaan alat-alat berat

19. Pengadaan Excavator

20. Pengadaan Excavator mini

21. Pengadaan Backho Louder

22. Pengadaan Vibro Roller

Page 51: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

51

Rencana Strategis 2017-2022

23. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Unit Penilik Jalan (UPJ)

24. Pengadaan Alat-Alat Laboratorium

25. Rehabilitasi/Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Bengkel alat-alat berat

26. Penataan, Pembongkaran, Pengangkatan dan Pemasangan Jembatan Rangka Bailey

27. Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat-Alat Ukur dan Bahan Laboratorium Kebinamargaan

28. Pembangunan Jalan Keliling Pulo Breuh (P.014) (Terobos)

29. Peningkatan Jalan Keliling Pulo Breuh (P.014)

30. Pemeliharaan Berkala Jalan Keliling Pulo Breuh (P.014)

31. Peningkatan Jl. Jantho - Batas Aceh Jaya (P. 013.11)(12 Ruas Prioritas)

32. Peningkatan Jalan Krueng Raya-Batas Pidie (P.015.11)

33. Pemeliharaan Berkala Jalan Krueng Raya-Batas Pidie (P.015.11)

34. Pengadaan Tanah Terusan T. Nyak Makam-Elak II

35. Pengadaan Tanah Terusan Ruas Jalan Mr. Mohd. Hasan

36. Pelebaran Jalan Batas Banda Aceh-Blang Bintang (P. 010.13)

37. Pemeliharaan Berkala Jalan Blang Bintang – Krueng Raya (P.011)

38. Pelebaran Jalan Blang Bintang-Krueng Raya (P.011)

39. Pelebaran Jalan T. Iskandar (Banda Aceh-Batas Aceh Besar)

40. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Aceh Besar-Tibang (P.015.12)

41. Pemeliharaan Berkala Jalan Peukan Pidie-Jabal Ghafur-Ujung Rimba-Bili Aron (P.022.11)

42. Pemeliharaan Berkala Jalan Sp. Bili Aron-Teupin Raya (P.023)

43. Pemeliharaan Berkala Jalan Geumpang-Batas Aceh Barat (P.024.11)

44. Pemeliharaan Berkala Jalan Sp. Turu-Lutung-Geumpang (P.025)

45. Pelebaran Jalan Lingkar Kota Sigli (P.016.11.K)

46. Pelebaran Jalan Lingkar Kota Sigli (P.016.12.K)

47. Peningkatan Jalan Trieng Gadeng-Batas Bireuen (P.026.11)

48. Pemeliharaan Berkala Jalan Trieng Gadeng-Batas Bireuen (P.026.11)

49. Pemeliharaan Berkala Jalan Meureudeu-Babah Jurong (P.028)

50. Pemeliharaan Berkala Jalan Krueng Geukueh-Batas Bener Meriah (P.029.11)

51. Pemeliharaan Berkala Jalan Lhoksukon-Cot Girek (P.030)

52. Pemeliharaan Berkala Jalan Cunda-Lhokseumawe (P.034,11.K)

53. Peningkatan Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.035.11)(12 Ruas Prioritas)

54. Pemeliharaan Berkala Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.035.11)(12 Ruas

Prioritas)

Page 52: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

52

Rencana Strategis 2017-2022

55. Peningkatan Jalan Batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren (P.035.12)(12 Ruas Prioritas)

56. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren (P.035.12)(12 Ruas

Prioritas)

57. Peningkatan Jalan Blangkejeren-Tongra-Batas Aceh Barat Daya (P.038.11)(12 Ruas

Prioritas)

58. Pemeliharaan Berkala Jalan Blangkejeren-Tongra-Batas Aceh Barat Daya (P.038.11)(12

Ruas Prioritas)

59. Peningkatan Jalan Batas Gayo Lues-Babah Roet (P.038.12)(12 Ruas Prioritas)

60. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Gayo Lues-Babah Roet (P.038.12)(12 Ruas Prioritas)

61. Peningkatan Jalan Sp. Lawe Deski-Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam (P.042.11)(12

Ruas Prioritas)

62. Pemeliharaan Berkala Jalan Sp. Lawe Deski-Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam

(P.042.11)(12 Ruas Prioritas)

63. Peningkatan Jalan Batas Aceh Tenggara-Gelombang (P.042.12)(12 Ruas Prioritas)

64. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Aceh Tenggara-Gelombang (P.042.12)(12 Ruas

Prioritas)

65. Peningkatan Jalan Batas Aceh Selatan-Rundeng (P.043.12)

66. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Aceh Selatan-Rundeng (P.043.12)

67. Pemeliharaan Berkala Jalan Subulussalam-Rundeng (P.044)

68. Peningkatan Jalan Gunung Kapur-Trumon (P.045.11)

69. Pemeliharaan Berkala Jalan Gunung Kapur-Trumon (P.045.11)

70. Peningkatan Jalan Trumon-Batas Singkil (P.045.12)(12 Ruas Prioritas)

71. Pemeliharaan Berkala Jalan Trumon-Pulo Paya (P.046)

72. Peningkatan Jalan Batas Aceh Selatan-Kuala Baru-Singkil-Telaga Bakti (P.045.13)(12

Ruas Prioritas)

73. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Aceh Selatan-Kuala Baru-Singkil-Telaga Bakti

(P.045.13)(12 Ruas Prioritas)

74. Pemeliharaan Berkala Jalan Lipat Kajang - Telaga Bakti (P.047)

75. Peningkatan Jalan Pulau Balai - Pulau Ujung Batu (P.049.11)

76. Peningkatan Jalan Pulau Ujung Batu - Teluk Nibung (P.049.12)

77. Peningkatan Jalan Batas Aceh Timur-Kota Karang Baru (P.036)

78. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Aceh Timur-Kota Karang Baru (P.036)

79. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Aceh utara-Bandara Rembele (P.029.12)

Page 53: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

53

Rencana Strategis 2017-2022

80. Peningkatan Jalan Bandara Rembele-Batas Aceh Tengah (P.029,13)

81. Peningkatan Jalan Sp. Tiga Redelong-Pondok Baru-Samar Kilang (P.031)(12 Ruas

Prioritas)

82. Pemeliharaan Berkala Jalan Sp. Tiga Redelong-Pondok Baru-Samar Kilang (P.031)(12

Ruas Prioritas)

83. Pemeliharaan Berkala Jalan Lingkar Kota Redelong (Bener Meriah) (P.033)

84. Peningkatan Jalan Takengon-Bintang (P.040)

85. Pemeliharaan Berkala Jalan Takengon-Bintang (P.040)

86. Peningkatan Jl. Batas Aceh Besar -Lamno (P. 013.12)(12 Ruas Prioritas)

87. Peningkatan Jalan Batas Pidie-Meulaboh (P.024.12)

88. Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Pidie-Meulaboh (P.024.12)

89. Pemeliharaan Berkala Jalan Pribue - Kuala Bee - Sp. Suak Timah (P.053)

90. Peningkatan Jalan Kuala Tuha - Lamie (P.051)

91. Pemeliharaan Berkala Jalan Kuala Tuha - Lamie (P.051)

92. Peningkatan Jalan Sinabang - Sibigo (P.056.11)

93. Pembangunan Jalan Nasreuhe - Lewak - Sibigo (P.056.12)(12 Ruas Prioritas)

94. Peningkatan Jalan Nasreuhe - Lewak - Sibigo (P.056.12)(12 Ruas Prioritas)

95. Pemeliharaan Berkala Jalan Nasreuhe - Lewak - Sibigo (P.056.12)(12 Ruas Prioritas)

96. Pembangunan Jembatan Motodam I Ruas Jalan Jantho-Lamno (12 Ruas Prioritas)

97. Pembangunan Jembatan Motodam II Ruas Jalan Jantho-Lamno (12 Ruas Prioritas)

98. Pembangunan Jembatan Blang Rheu Ruas Jalan Jantho-Lamno (12 Ruas Prioritas)

99. Pembangunan Jembatan Jamboe Seng Ruas Jalan Jantho-Lamno (12 Ruas Prioritas)

100. Pembangunan Jembatan Krueng Cot Empee Ruas Jalan Jantho-Lamno (12 Ruas Prioritas)

101. Pembangunan Jembatan Tuwi Keube Ruas Jalan Jantho-Lamno (12 Ruas Prioritas)

102. Pembangunan Jembatan Krueng Sabit Ruas Jalan Jantho-Lamno (12 Ruas Prioritas)

103. Pembangunan Jembatan Leupu Ruas Jalan Sp. Turu Lutung-Geumpang

104. Pembangunan Jembatan Krueng Lhok Tunggok Ruas Jalan Sp. Turu Lutung-Geumpang

105. Pembangunan Jembatan Cerucuk Ruas Jalan Sigli-Kembang Tanjong-Teupin Raya

106. Pembangunan Jembatan Meunasah Mee Ruas Jalan Trieng Gadeng-Batas Bireuen

107. Pembangunan Jembatan Samarkilang Ruas Jalan Sp.Tiga Redelong-Pondok Baru-Samar

Kilang (12 Ruas Prioritas)

108. Pembangunan Jembatan Wih Kanis Ruas Jalan Sp.Tiga Redelong-Pondok Baru-Samar

Kilang (12 Ruas Prioritas)

Page 54: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

54

Rencana Strategis 2017-2022

109. Pembangunan Jembatan Alur Trap Ruas Jalan Sp.Tiga Redelong-Pondok Baru-Samar

Kilang (12 Ruas Prioritas)

110. Pembangunan Jembatan Seuma III Ruas Jalan Trumon-Batas Singkil (12 Ruas Prioritas)

111. Pembangunan Jembatan Bulu Seuma IV Ruas Jalan Trumon-Batas Singkil (12 Ruas

Prioritas)

112. Pembangunan Jembatan Bulu Seuma V Ruas Jalan Trumon-Batas Singkil (12 Ruas

Prioritas)

113. Pembangunan Jembatan Luan Linggi Ruas Jalan Nasrehe-Lewak Sibigo (12 Ruas

Prioritas)

114. Pembangunan Jembatan Suak Linggi Ruas Jalan Nasrehe-Lewak Sibigo (12 Ruas

Prioritas)

115. Lanjutan Pembangunan Jembatan Kilangan Ruas Jalan Batas Aceh Selatan-Kuala Baru-

Singkil-Telaga Bakti (P.045.13) (12 Ruas Prioritas)

116. Pembangunan Jembatan Kayu Menang Ruas Jalan Batas Aceh Selatan-Kuala Baru-

Singkil-Telaga Bakti (P.045.13) (12 Ruas Prioritas)

117. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Pribu-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P. 053)

118. Pembangunan Jembatan Cot Darat Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P. 053)

119. Pembangunan Jembatan Cot Mesjid Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P.

053)

120. Pembangunan Jembatan Cot Meurong 2 Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P.

053)

121. Pembangunan Jembatan Cot Meurong 3 Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P.

053)

122. Pembangunan Jembatan Suak Trieng 1 Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P.

053)

123. Pembangunan Jembatan Suak Trieng 2 Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P.

053)

124. Pembangunan Jembatan Suak Trieng 3 Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P.

053)

125. Pembangunan Jembatan Gle Siblah Ruas Jalan Pribue-Kuala Bee-Sp. Suak Timah (P.

053)

126. Pembangunan Jembatan Krueng Luas 1 Ruas Jalan Krueng Luas-Batas Kota Subulussalam

(P. 043.11)

Page 55: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

55

Rencana Strategis 2017-2022

127. Pembangunan Jembatan Krueng Luas 2 Ruas Jalan Krueng Luas-Batas Kota Subulussalam

(P. 043.11)

128. Pembangunan Jembatan Alue Titibok Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.

035.11) (12 Ruas Prioritas)

129. Pembangunan Jembatan Sarang Jala 1 Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.

035.11) (12 Ruas Prioritas)

130. Pembangunan Jembatan Sarang Jala 2 Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.

035.11) (12 Ruas Prioritas)

131. Pembangunan Jembatan Alue Pakam Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.

035.11) (12 Ruas Prioritas)

132. Pembangunan Jembatan Alue Putoh Harapan Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo

Lues (P. 035.11) (12 Ruas Prioritas)

133. Pembangunan Jembatan Alue Diek Ie Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.

035.11) (12 Ruas Prioritas)

134. Pembangunan Jembatan Alue Ekan Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.

035.11) (12 Ruas Prioritas)

135. Pembangunan Jembatan Gumpa Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P.

035.11) (12 Ruas Prioritas)

136. Pembangunan Jembatan Gajah Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues (P. 035.11)

(12 Ruas Prioritas)

137. Pembangunan Jembatan Cot Bak Cuih Ruas Jalan Batas Banda Aceh-Blang Bintang (P.010.13)

138. Pelmbangunan Jembatan Cot Peurabeu Ruas Jalan Batas Banda Aceh-Blang Bintang (P.010.13)

139. Pembangunan Jembatan Swi Simpang 1 Ruas Jalan Peukan Pidie-Jabal Ghafur-Ujung

Rimba-Bili Aron (P. 022.11)

140. Pembangunan Jembatan Ujung Rimba Chot 1 Ruas Jalan Peukan Pidie-Jabal Ghafur-

Ujung Rimba-Bili Aron (P. 022.11)

141. Pembangunan JembatanUjung Rimba Chot 2 Ruas Jalan Peukan Pidie-Jabal Ghafur-

Ujung Rimba-Bili Aron (P. 022.11)

142. Pembangunan Jembatan Meugit Ruas Jalan Peukan Pidie-Jabal Ghafur-Ujung Rimba-Bili

Aron (P. 022.11)

143. Pembangunan Jembatan Blang Kupula Ruas Jalan Peukan Pidie-Jabal Ghafur-Ujung

Rimba-Bili Aron (P. 022.11)

144. Pembangunan Jembatan Leuhan Ruas Jalan Batas Pidie-Meulaboh (P. 024.12)

Page 56: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

56

Rencana Strategis 2017-2022

145. Pembangunan Jembatan Gampa Ruas Jalan Batas Pidie-Meulaboh (P. 024.12)

146. Pembangunan Jembatan Gantung

147. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Wilayah UPTD I (Banda Aceh, Aceh Besar,

Sabang, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya)

148. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Wilayah UPTD II (Lhokseumawe, Aceh Utara,

Aceh Timur, Langsa, Tamiang)

149. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Wilayah UPTD III (Bireuen, Bener Meriah, Aceh

Tegah)

150. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Wilayah UPTD IV (Aceh Barat, Nagan Raya,

Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Singkil, Simeulue)

151. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Wilayah UPTD V (Aceh Tenggara dan Gayo

Lues)

152. Perencanaan Jalan Ruas Jantho-Batas Aceh Jaya

153. Perencanaan Jalan Batas Aceh Besar-Lamno

154. Perencanaan Jalan Ruas Jalan Batas Aceh Besar-Tibang

155. Perencanaan Jalan Krueng Geukueh - Batas Bener Meriah

156. Perencanaan Jalan Batas Aceh Utara - Bandara Rembele

157. Perencanaan Jalan Geudong - Makam Malikul Saleh – Mancang

158. Perencanaan Jalan Sp.Tiga Redelong- Pondok Baru - Samar Kilang

159. Perencanaan Jalan Peureulak - Lokop - Batas Gayo Lues

160. Perencanaan Jalan Batas Aceh Timur - Pining - Blang Kejeren

161. Perencanaan Jalan Mr. Mohd. Hassan

162. Perencanaan Jalan Blang Kejeren - Tongra - Batas Aceh Barat Daya

163. Perencanaan Jalan Isaq - Jagong Jeget - Sp. Gelelungi

164. Perencaan Jalan Lipat Kajang - Telaga Bakti

165. Perencanaan Jalan Kuala Tuha – Lamie

166. Perencanaan Jalan Nasreuheu - Lewak – Sibigo

167. Perencanaan Jembatan Ruas Jalan Peureulak - Lokop - Batas Gayo Lues (7 Jembatan)

168. Perencanaan Jembatan Ruas Jalan Pribue - Kuala Bee - Sp. Suak Timah (7 Jembatan)

169. Perencanaan Jalan Keliling Pulo Breuh (P.014)

170. Perencanaan Jembatan Jalan Keliling Pulo Breuh (P.014)

171. Perencanaan Jembatan Jalan Sp. Lawe Deski-Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam

(P.042.11)

Page 57: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

57

Rencana Strategis 2017-2022

172. Perencanaan Jembatan Gantung (6 Unit/Tahun)

173. Study LARAP Ruas Jalan Geumpang-Pameu

174. Study LARAP Ruas Jalan Jantho - Keumala

175. Penunjang Operasional Perencanaan Tata Ruang

176. Revisi Qanun RTRW Aceh

177. Koordinasi Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

178. Pembinaan dan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang Aceh

179. Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

180. Evaluasi Keterpaduan Pengembangan Infrastrutur Wilayah

181. Penyusunan Masterplan Kawasan terpadu

182. Penyusunan Dokumen Evaluasi Pemanfaatan Infrastruktur

183. Evaluasi Lingkungan Hidup ruas jalan provinsi

184. Pemantauan Lingkungan Hidup Ruas Jalan Provinsi

185. Kajian Koprehensif Pengembangan Jaringan Jalan untuk mendukung Pengembangan

Wilayah

186. monitoring pelaksanaan RKL/RPL

187. Penyusunan RTR KSA Agro Industri Zona Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar dan Pidie

188. Penyusunan RTR KSA Agro Industri Zona Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Jaya

189. Penyusunan RTR KSA Agro Industri Zona Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan Simeulue

190. Penyusunan RTR KSA Agro Industri Zona Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang

191. Penyusunan RTR KSA Agro Wisata Kabupaten Aceh Tengah

192. Penyusunan RTR KSA Agro Wisata Kabupaten Bener Meriah

193. Penyusunan RTR KSA Agro Wisata Kabupaten Gayo Lues

194. Penyusunan RTR KSA Agro Wisata Kabupaten Aceh Tenggara

195. Penyusunan RTR KSA Agro Wisata Kabupaten Pidie

196. Penyusunan RTR KSA Kawasan Khusus Pusat Kesehatan (RSUDZA)

197. Penyusunan RTR KSA Kawasan Khusus Wisata Terpadu (Lhoknga) Aceh Besar

198. Penyusunan RTR KSA Kawasan Khusus Krueng Raya (Industri Pelabuhan Laut Aceh)

(KIPA) Aceh Besar

199. Penyusunan RTR KSA Kawasan Khusus Sentra Perikanan (Pulau Haloban) Aceh Singkil

Page 58: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

58

Rencana Strategis 2017-2022

Untuk mewujudkan arah kebijakan guna mendukung tujuan dan sasaran jangka

menengah SKPA, maka rencana program dan kegiatan, indikator program dan kegiatan,

target program dan kegiatan, dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh pada periode 2018-2022 dapat dilihat pada Tabel

6.1.

Page 59: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

59

Rencana Strategis 2017-2022

BAB VII

KINERJA PENYELENGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja pembangunan daerah merupakan ukuran kuantitatif atau kualitatif

yang menggambarkan tingkat capaian pelaksanaan RPJMA. Penentuan indikator serta

pengukuran capaiannya ditetapkan dengan merujuk kepada strategi pembangunan jangka

menengah Aceh yang ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja bertujuan untuk memberi

gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Pemerintah Aceh yang

ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja penyelenggaraan

pemerintah Aceh yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode

masa jabatan.

Indikator Kinerja Utama ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis

yang disesuaikan dengan tugas dan fungsinya yang berkewajiban menjamin konsistensi

antara RPJMA dengan Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas PUPR Aceh serta wajib

melaksanakan program-program yang telah ditetapkan dengan sebaik-baiknya.

Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang untuk periode Tahun

2018-2022 dapat dilihat pada tabel 7.1 sebagaimana terlampir.

Konsistensi Indikator RPJMA tahun 2017-2022 dengan Rancangan Akhir Renstra

Dinas PUPR Aceh tahun 2017-2022 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai

pelaksanaan pembangunan bidang Jalan dan Jembatan serta Penataan Ruang. Indikator

kinerja Dinas PUPR Aceh yang akan dicapai 5 tahun untuk mendukung pencapaian tujuan

dan sasaran RPJMA disajikan pada Tabel 7.2 dibawah ini.

Page 60: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

60

Rencana Strategis 2017-2022

Tabel 7.2.Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas PUPR Aceh

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA UTAMA

FORMULA/CARA PENGUKURAN PENJELASAN SUMBER

DATA

KET

1 2 3 4 5 6 7

1. Meningkatkan ketersediaan

jaringan dan mutu melalui

perencanaan pembangunan

dan pemeliharaan jalan dan

jembatan untuk memenuhi

kebutuhan peergerakan

barang, orang dan jasa

yang bersinergi dan konsep

penataan ruang

Persentase panjang

jaringan jalan provinsi

dalam kondisi baik

Persentase panjang

jembatan provinsi

dalam kondisi baik

Persentase dalam

kesesuaian struktur

dan pola ruang dengan

RTRW

Panjang jalan provinsi dalam kondisi baik x 100%

Panjang seluruh jalan Provinsi

Panjang jembatan provinsi dalam kondisi baik x 100%

Panjang seluruh jembatan Provinsi

Rekomendasi kesesuaian tata ruang yang dikeluarkan x 100%

Jumlah permohonan kesesuaian tata ruang

Mempertahankan kondisi

asset prasarana jalan dan

jembatan serta mengukur

tingkat efektif jalan dan

jembatan dalam

mendukung peningkatan

pertumbuhan ekonomi

nasional dan daerah

Memberikan

perlindungan terhadap

fungsi ruang sesuai

struktur dan pola ruang

RPJMA

RANCAN

GAN

AKHIR

RENSTRA

RPJMA

Page 61: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

61

Rencana Strategis 2017-2022

BAB VIII

PENUTUP

Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aceh Tahun 2017–2022 yang memaparkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai,

maka hal ini merupakan keputusan mendasar yang dinyatakan secara garis besar sebagai acuan

operasional pelaksanaan kegiatan pembangunan yang diharapkan dapat dilaksanakan secara tepat

dan mencapai sasaran. Untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan Visi, Misi yang

ditetapkan ditempuh melalui kebijakan program dan kegiatan, yang dihimpun berdasarkan

Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten. Program yang dihasilkan melalui

Musrenbang tersebut dipadukan dan disingkronkan dengan rencana program yang ditetapkan

oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten yang dituangkan dalam Rancangan Akhir

Renstra ini.

Rancangan Akhir Rencana Strategis yang memuat rencana dalam kurun waktu lima

tahun telah disusun sesuai dengan tahapannya yang melibatkan semua pihak yang ada pada

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh. Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh telah memperhatikan permasalahan, faktor –

faktor penghambat dan faktor – faktor pendorong dan juga memperhitungkan tantangan dan

peluang untuk pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan.

Rancangan Akhir Rencana Strategis ini telah dilakukan berdasarkan analisis terhadap

sumber daya yang ada dan target capaian sehingga nantinya diharapkan Rancangan Akhir

Rencana Strategis ini dapat dilaksanakan dengan tepat dan akurat serta akuntabel. Tolok ukur

dalam upaya membangun sistem akuntabilitas berbasis kinerja diperlukan untuk menilai

tingkat keberhasilan pelaksanaan Rancangan Akhir Rencana Strategis yang telah disusun ini.

Perlu disadari bahwa keberhasilan Rancangan Akhir Rencana Strategis ini bukan hanya

ditentukan dalam proses penyusunannya, akan tetapi juga dipengaruhi oleh implementasi

penerapannya.

Page 62: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

62

Rencana Strategis 2017-2022

Rancangan Akhir Renstra ini disusun untuk menjawab berbagai isu-isu strategis yang

ada. Dan disesuaikan dengan RPJMA Tahun 2017-2022. Penyusunan Rancangan Akhir

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang periode 2017-2022 merupakan panduan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk 5

(lima) tahun ke depan.

Demikianlah penyusunan Rencana Strategi SKPA Dinas Pekerjaan Umum Dan

Penataan Ruang Aceh Tahun 2017-2022. Masukan yang konstruktif sangat kami harapkan

demi penyempurnaan dokumen ini

Banda Aceh, Februari 2019

Kepala Dinas Pekerjaan Umum danPenataan Ruang Aceh

Ir. Fajri, MTPembina Utama Muda

NIP. 19640831 199203 1 005

Ir. Fajri, MT

Pembina TK. I

NIP. 19640831 199203 1 005

Page 63: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

63

Rencana Strategis 2017-2022

Terhadap target kinerja terkait pelayanan tata ruang sejak tahun 2013 sampai dengan

2016 masih menjadi tugas dan fungsinya Dinas Cipta Karya Aceh, baru sejak tahun 2017

dengan dikeluarkanya Peraturan Gubernur Aceh Nomor 108 tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Aceh, maka pelayanan terkait tata ruang sudah menjadi tugas dan fungsinya Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

Tabel 2.6. menunjukkan fluktuasi anggaran sepanjang kurun waktu 2012-2017 pada

masing-masing program. Hal ini disebabkan adanya program yang baru muncul ataupun

dihilangkan sesuai dengan tingkat prioritas program dan kondisi eksisting.

Tantangan

12. Adanya beberapa ruas jalan yang belum dapat dilaksanakan pembangunannya

disebabkan persoalan lingkungan seperti daerah konservasi dan hutan lindung.

13. Seringnya terjadi musibah longsor dan banjir yang berdampak langsung

menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan.

14. Terbatasnya anggaran dalam pelaksanaan pembebasan tanah/lahan masyarakat

pada beberapa paket pelebaran jalan provinsi.

15. Terlambatnya pengesahan anggaran dan waktu yang lama saat proses tender

menyebabkan singkatnya waktu pelaksanaan kegiatan sehingga banyak paket tidak

selesai.

Page 64: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

64

Rencana Strategis 2017-2022

16. Karena menggunakan sistem penganggaran tahun tunggal, banyak paket

pembangunan jalan dengan pagu di atas 20 M yang tidak selesai sampai akhir tahun

dan harus putus kontrak.

Peluang

6. Sumber Daya Manusia yang berkualifikasi di bidang teknik. Kualitas tersebut

ditandai dengan meningkatkanya kompetensi aparat teknik secara memadai di

berbagai bidang dalam lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Kompetensi yang dimaksud mencakup kemampuan intelektual, keterampilan dan

sikap yang profesional dalam menjalankan tugas dan fungsi bidang teknik dan

prasarana pembangunan fisik.

7. Dengan pengawasan, monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan pembangunan fisik

telah berjalan efektif. Dengan demikian hasil monitoring dan evaluasi tersebut selain

menjadi bahan untuk perencanaan fisik berikutnya juga menjadi bahan pengendalian

pembangunan fisik agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.

8. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dapat menjadi lembaga yang

lebih transpran dan akuntabel dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

pembangunan fisik di daerah. Hal ini ditandai dengan mudahnya masyarakat dan

stekeholder untuk mengetahui dan mengakses hasil-hasil pekerjaan fisik.

9. Diterimanya sumber dana lain selain APBK/DAU, seperti dana OTSUS dan Bagi

Hasil Migas yang dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur di

wilayah Aceh.

10. Sumber Daya Manusia yang berkualifikasi di bidang teknik. Kualitas tersebut

ditandai dengan meningkatkanya kompetensi aparat teknik secara memadai di

berbagai bidang dalam lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Kompetensi yang dimaksud mencakup kemampuan intelektual, keterampilan dan

sikap yang profesional dalam menjalankan tugas dan fungsi bidang teknik dan

prasarana pembangunan fisik.

Page 65: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

65

Rencana Strategis 2017-2022

11. Dengan pengawasan, monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan pembangunan fisik

telah berjalan efektif. Dengan demikian hasil monitoring dan evaluasi tersebut selain

menjadi bahan untuk perencanaan fisik berikutnya juga menjadi bahan pengendalian

pembangunan fisik agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.

12. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh dapat menjadi lembaga yang

lebih transpran dan akuntabel dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

pembangunan fisik di daerah. Hal ini ditandai dengan mudahnya masyarakat dan

stekeholder untuk mengetahui dan mengakses hasil-hasil pekerjaan fisik.

13. Diterimanya sumber dana lain selain APBK/DAU, seperti dana OTSUS dan Bagi

Hasil Migas yang dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur di

wilayah Aceh.

14. Pemerintah Aceh berupaya merampungkan pembahasan anggaran APBA 2019 agar

dapat disahkan tepat waktu, sehingga pelaksanaan tender kegiatan fisik infrastruktur

jalan dan jembatan dapat dimulai pada awal tahun.

Disamping itu, terdapat beberapa permasalahan umum, yaitu:

1. Wilayah kerja yang cukup luas dengan kegiatan yang tersebar dan cukup banyak;

2. Pengaturan dan penugasan sumber daya manusia yang belum tepat sasaran;

3. Kondisi aset infrastruktur masih belum memadai dan yang telah ada sangat diperlukan

pemeliharaan yang terus-menerus;

4. Seringnya terjadi bencana alam (banjir dan longsor);

5. Waktu pelaksanaan kontrak yang sangat pendek (tahunan).

1. Perencanaan pembangunan jalan dan jembatan

2. Pembangunan jalan

3. Peningkatan Jalan

4. Pelebaran Jalan

5. Pembangunan jembatan

6. Pelebaran Jembatan

7. Pengawasan teknis jalan dan jembatan

8. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

9. Pemeliharaan Berkala Jalan

Page 66: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

66

Rencana Strategis 2017-2022

10. Pemeliharaan Rutin Jalan

11. Pemeliharaan Rutin Jembatan

12. Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

13. Pengadaan alat-alat berat

14. Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat berat

15. Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium kebinamargaan

16. Revisi Qanun RTRW Aceh

17. Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

18. Pembinaan dan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang Aceh

19. Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

20. Evaluasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

3.6 Telaah Rancangan Akhir Renstra K/L dan Rancangan Akhir Renstra Dinas

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh adalah salah satu SKPA di bawah

naungan Pemerintah Aceh dan secara sektoral tunduk kepada pemerintah pusat, khususnya di

bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Guna

menyelaraskan program dan kegiatan di daerah, maka dinilai perlu untuk mengkaji

Rancangan Akhir Renstra Kementerian PUPR.

Rancangan Akhir Renstra Kementerian PUPR Tahun 2017-2022 berisi pemaparan

tentang kondisi dan tantangan penyelenggaraan bidang pekerjaan umum; visi, misi, tujuan

dan sasaran Kementerian PUPR; strategi penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan

permukiman; serta program dan kegiatan.

Dengan mengacu kepada ukuran atau indikator kinerja dari keberhasilan pelaksanaan

RPJMN 2015-2019, maka indikator kinerja (ukuran keberhasilan) yang juga menjadi sasaran

strategis dari Rancangan Akhir Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat untuk periode 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1) Mendorong pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi termasuk ekonomi

maritim dan peningkatan pemanfaatan potensi ekonomi dan sumber daya sebagai

penggerak utama pertumbuhan (engine of growth) dalam rangka percepatan dan

perluasan pengembangan ekonomi di masing-masing pulau dengan memanfaatkan

potensi dan keunggulan daerah melalui:

Page 67: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

67

Rencana Strategis 2017-2022

a. Mendorong pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi termasuk di luar Pulau

Jawa – Bali sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang diarahkan menjadi pusat

investasi dan penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya guna

mempercepat pemerataan pembangunan di luar Jawa;

b. Pengembangan sentra ekonomi, pembangunan Kawasan Metropolitan baru daya

kelautan dan jasa maritim, yaitu peningkatan produksi perikanan, pengembangan

energi dan mineral kelautan, pengembangan kawasan wisata bahari, industri maritim

dan perkapalan;

c. Pengembangan kemaritiman (kelautan) dengan memanfaatkan sumber diarahkan

sebagai pengendali (buffer) arus urbanisasi ke Pulau Jawa yang diarahkan sebagai

pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya serta menjadi percontohan

(best practices) perwujudan kota berkelanjutan;

d. Pengembangan kota otonom di luar Pulau Jawa – Bali khususnya di KTI yang

kawasan perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa – Bali yang diperuntukkan bagi

masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah serta diarahkan sebagai pengendali

(buffer) urbanisasi di kota atau kawasan perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa-

Bali;

e. Pembangunan kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau pusat-

pusat pertumbuhan perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat

Kegiatan Wilayah (PKW).

3) Peningkatkan keterkaitan pembangunan kota-desa, dengan memperkuat pada PKSN

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan (dengan membangun kota lintas

batas yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signfikan

sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman); serta

membangun kawasan perkotaan dan perdesaan dengan mempertimbangkan Rencana Tata

Ruang Wilayah melalui pengembangan untuk pengentasan daerah tertinggal.

4) Mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan fokus pemberian

bimbingan teknis dan penerapan SPM di 35 WPS untuk diarahkan sebagai pusat kegiatan

berskala global guna meningkatkan daya saing dan kontribusi ekonomi.

5) Meningkatkan peran dan fungsi sekaligus perbaikan manajemen pembangunan, kapasitas

pengendali daya rusak air serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam rangka

Page 68: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

68

Rencana Strategis 2017-2022

mengurangi indeks risiko bencana pada wilayah yang memiliki indeks risiko bencana

tinggi untuk mengurangi kerugian ekonomi akibat kejadian bencana di masa mendatang.

Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum mempunyai manfaat langsung untuk

peningkatan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan, karena semenjak tahap

konstruksi telah dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus menggerakkan

sektor riil. Sementara pada masa layanan, berbagai multiplier ekonomi dapat dibangkitkan

melalui kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur. Infrastruktur pekerjaan

umum yang telah terbangun tersebut pada akhirnya juga akan dapat memperbaiki kualitas

permukiman. Disamping itu, infrastruktur pekerjaan umum dan penataan ruang juga berperan

sebagai pendukung kelancaran kegiatan sektor pembangunan lainnya antara lain sektor

pertanian, industri, kelautan dan perikanan. Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan

penataan ruang juga berperan sebagai stimulan dalam mendukung perkembangan ekonomi

wilayah yang signifikan. Oleh karenanya, upaya pembangunan infrastruktur perlu

direncanakan dengan matang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan suatu

wilayah, yang pada gilirannya akan menjadi modal penting dalam mewujudkan berbagai

tujuan dan sasaran pembangunan nasional.

Perwujudan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan penataan ruang tersebut

terlihat melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang berperan untuk

mendukung distribusi lalu-lintas barang dan manusia maupun pembentuk struktur ruang

wilayah. Oleh karenanya, pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan penataan ruang

bukan hanya harus benar-benar dirancang dan diimplementasikan secara sistematis, tetapi

juga harus berkualitas supaya mampu menciptakan dan membuka peluang untuk

mendapatkan keuntungan ekonomi (economic gains), menghadirkan keuntungan sosial

(social benefits), meningkatkan layanan publik (public services), serta meningkatan

partisipasi politik (political participation) di segenap lapisan masyarakat.

Kondisi infrastruktur pekerjaan umum dan penataan ruang saat ini menunjukkan

tingkat yang beragam. Untuk infrastruktur jalan, dari panjang jalan nasional dengan panjang

2.102,08 km, tercatat kondisi mantap jalan nasional pada Tahun 2017 adalah sebesar 95,11%

dan kondisi tidak mantap 4,89%. Untuk jalan provinsi, total panjang jalan adalah 1.781,72

km, tercatat kondisi mantap jalan provinsi pada tahun 2016 adalah sebesar 63,39%, dan

kondisi tidak mantap 36,61% sedangkan total panjang jalan kabupaten adalah 19.866,65 Km.

Page 69: Rencana Strategis 2017-2022 · 3 Rencana Strategis 2017-2022 Gambar 1-2. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Beberapa hal yang terkait antara Rancangan Akhir Renstra

69

Rencana Strategis 2017-2022

Dengan visi yang akan dicapai “TERWUJUDNYA INFRASTRUKTURPEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAMMENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DANBERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”