RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah...

398
i

Transcript of RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah...

Page 1: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

i

Page 2: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

ii

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

2016-2021

PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2017

Page 3: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

i

DAFTAR SINGKATAN

ACFTA : ASEAN-China Free Trade Agreement AD : Angkatan Darat ADD : Alokasi Dana Desa AFTA : ASEAN Free Trade Area AFTA+3 : Jepang, China, Korea Selatan AHH : Angka Harapan Hidup AIDS : Aquire Imuno Defisiensi Syndrom AKB : Angka Kematian Bayi AL : Angkatan Laut ALSINTAN : Alat Dan Mesin Pertanian AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMH : Angka Melek Huruf APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBD-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan APEC : Asian Pacific Economic Cooperation APIP : Aparatur Pengawas Intern Pemerintah APK : Angka Partisipasi Kasar

APM : Angka Partisipasi Murni APS : Angka Partisipasi Sekolah ASEAN : Association of Southeast Asian Nations AU : Angkatan Udara BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BCB : Benda Cagar Budaya BLUD : Badan Layanan Umum Daerah BOKAR : Bahan Olah Karet BOS : Biaya Operasional Sekolah BPR : Bank Perkreditan Rakyat BPS : Badan Pusat Statistik BPTPM : Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

CAGR : Compound Annual Growth Rate CH : Curah Hujan CPO : Crude Palm Oil CSR : Corporate Social Responsibility

DAK : Dana Alokasi Khusus DAS : Daerah aliran sungai dpl : Diatas Permukaaan Laut DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah FAO : Food and Agriculture Organization FGD : Focus Group Discussion FKTP : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Ha : Hektar HH : Hujan Harian

HIV : Human Imuno defisiensi Virus HTI : Hutan Tanaman Industri ICU : Intensive Care Unit IGD : Instalasi Gawat Darurat

IKK : Indeks Kepuasan Konsumen IMB : Izin Mendirikan Bangunan

Page 4: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

ii

ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Atas KIA : Kesehatan Ibu dan Anak KK : Kepala Keluarga KSP : Koperasi Simpan Pinjam KTP : Kartu Tanda Penduduk KUA : Kebijakan Umum Anggaran KUD : Koperasi Unit Desa LKM : Lembaga Keuangan Masyarakat LKM : Lembaga Keuangan Mikro LP2B : Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan MBS : Manajemen Berbasis Sekolah MI : Madrasah Ibtidaiyah MP3EI : Masterplan Percepatan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia MTs : Madrasah Tsanawiyah MUSRENBANG : Musyawarah Perencanaan Pembangunan NAFZA : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahterah

OPD : Organisasi Perangkat Daerah PAD s : Pendapatan Asli Daerah PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini PBM : Pendidikan Berbasis Masyarakat PBN : Perkebunan Besar Negara PBS : Perkebunan Besar Swasta PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum PDRB : Produk Domestik Regional Bruto PERMENDAGRI : Peraturan Menteri Dalam Negeri PETI : Penambangan Emas Tanpa Izin PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTMH : Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PMA : Penanaman Modal Asing

PMA : Penanaman Modal Asing PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri PMKS : Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

PNF : Pendidikan Non Formal PNS : Pegawai Negeri Sipil POLRI : Polisi Republik Indonesia PON : Pekan Olahraga Nasional PP : Peraturan Pemerintah PPAS : Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPP : Public Private Partnership PUSKESDES : Pusat Kesehatan Desa PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat PUSTU : Puskesmas Pembantu RAD : Rencana Aksi Daerah RAPBD : Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah RDTR : Rencana Detail Tata Ruang

Renstra : Rencana Strategis RIPPDA : Rancangan Induk Pengembangan Pariwisata Daerah RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah RLS : Rata-Rata Lama Sekolah

RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Page 5: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

iii

RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPPLH : Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup RSK : Rumah Sakit Khusus RSU : Rumah Sakit Umum RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah RT : Rumah Tangga RTBL : Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTH : Ruang Terbuka Hijau RTP : Rumah Tangga Perikanan RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah RUTRK : Rencana Umum Tata Ruang Kota SAPRODI : Sarana Produksi Pertanian SD : Sekolah Dasar SDA : Sumber Daya Alam SDM : Sumber Daya Manusia

SILPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SMP : Sekolah Menengah Pertama SPIP : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIPISE : Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik SPM : Standar Pelayanan Minimal STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat TBS : Tandan Buah Segar THT : Telinga Hidung Tenggorokan TPBD : Tim Penegasan Batas Daerah TPS : Tempat Pembuangan Sampah TTG : Teknologi Tepat Guna UCI : Universal Child Immunization

UKB : Uang Kerja Bimbingan UKM : Usaha Kecil Menengah UMKM : Usaha Masyarakat Kecil Menengah UPR : Unit Pembenihan Rakyat

UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah USP : Unit Simpan Pinjam VIP : Very Inportan Person WPN : Wilayah Pencadangan Negara WPR : Wilayah Pertambangan Rakyat WUP : Wilayah Usaha Pertambangan

Page 6: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1. 1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1. 2 Dasar Hukum Penyusunan ........................................................................ 2

1.2.1 Undang-Undang...................................................................................... 2

1.2.2 Peraturan Pemerintah ............................................................................. 4

1.2.3 Peraturan Menteri / Keputusan Menteri .................................................... 5

1.2.4 Peraturan Daerah.................................................................................... 6

1. 3 Hubungan Antar Dokumen ........................................................................ 6

1.3.1 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten dengan RPJMD Provinsi Riau dan

RPJMN ................................................................................................... 6

1.3.2 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten dengan RPJPD Kabupaten Kuantan

Singingi .................................................................................................. 9

1.3.3 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten Tetangga dengan RPJMD Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................... 11

1. 4 Sistematika Penulisan .............................................................................. 14

1. 5 Maksud dan Tujuan ................................................................................. 15

BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................. 16

2.1 Aspek Geografi dan Demografi ................................................................. 16

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah ............................................................ 16

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ............................................................ 43

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana ....................................................................... 52

2.1.4 Wilayah Rawan Kebakaran .................................................................... 56

2.1.5 Demografi ............................................................................................ 57

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat .............................................................. 71

Page 7: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

v

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ...................................... 71

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial ................................................................... 80

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga ........................................................... 91

2.3 Aspek Pelayanan Umum ........................................................................... 93

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib ................................................................. 93

2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan ....................................................... 163

2.4 Aspek Daya Saing Daerah ...................................................................... 177

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah .................................................... 177

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur .................................................... 184

2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi ...................................................................... 201

2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia ............................................................... 203

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA

PENDANAAN ................................................................................. 210

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu................................................................... 214

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD ................................................................... 214

3.1.2 Neraca Daerah .................................................................................... 222

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu. ........................................... 229

3.2.1 Kebijakan Keuangan............................................................................ 229

3.2.2 Proporsi Penggunaan Anggaran ........................................................... 233

3.2.3 Analisis Pembiayaan ............................................................................ 239

3.3 Kerangka Pendanaan ............................................................................. 242

3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama. 244

3.3.2 Perhitungan Kerangka Pendanaan ........................................................ 246

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ....................................................... 253

4. 1 Permasalahan Pembangunan Daerah ...................................................... 253

4.1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ......................................................... 254

4.1.2 Aspek Pelayanan Umum ...................................................................... 257

4.1.3 Aspek Daya Saing ............................................................................... 263

4. 2 Isu Strategis .......................................................................................... 263

4.2.1 Isu Strategis Internasional ................................................................... 266

Page 8: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

vi

4.2.2 Isu Strategis Nasional ......................................................................... 268

4.2.3 Isu Strategis Provinsi Riau ................................................................... 271

4.2.4 Isu Strategis Kabupaten Kuantan singingi ............................................. 278

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN ................................................ 287

5.1 Visi ....................................................................................................... 287

5.2 Misi....................................................................................................... 288

5.3 Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 289

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH ...... 297

6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .......................................................... 297

6.2 Arah Kebijakan ...................................................................................... 309

6.3 Arah Kebijakan Kewilayahan ................................................................... 311

6.3.2.1. Kawasan Hutan Lindung .................................................................. 312

6.3.2.3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya ............... 315

6.3.3. Kawasan Peruntukan Pariwisata .......................................................... 315

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH . 327

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAAN ........................................................... 368

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA ............................................. 377

9. 1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................................................ 384

9. 2 Aspek Pelayanan Umum ......................................................................... 385

9. 3 Aspek Daya Saing Daerah ...................................................................... 386

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ................... 388

10. 1 Pedoman Transisi ............................................................................ 388

10. 2 Kaedah Pelaksanaan........................................................................ 389

Page 9: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hubungan antara RPJMN, RPJMD Provinsi Riau dan RPJMD Kabupaten

Kuantan Singingi .................................................................................... 8

Tabel 1.2 Keselarasan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi

dengan Kabupaten Tetangga ................................................................. 12

Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Dirinci Menurut Kecamatan

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016 ......................................... 18

Tabel 2.2 Ketinggian Tiap Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi ..................... 20

Tabel 2.3 Tingkat Kemiringan di Kabupaten Kuantan Singingi ................................. 21

Tabel 2.4 Geologi Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi ...................... 23

Tabel 2.5 Luas Jenis Air Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi (Ha) ..... 24

Tabel 2.6 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015 ................................................................................. 26

Tabel 2.7 Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW ............ 27

Tabel 2.8 Hasil Telaahan Pola Ruang Kabupaten Kuantan Singingi .......................... 34

Tabel 2.9 Rencana Fungsi Pusat Kegiatan Dalam Struktur Tata Ruang Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................... 42

Tabel 2.10 Luas Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Kuantan Singingi ............... 53

Tabel 2. 11 Rumah Tangga dan Jumah Penduduk Rawan Terkena Bencana per

Kecamatan dalam Kab. Kuantan Singingi tahun 2015 .............................. 54

Tabel 2. 12 SKL Bencana Alam Kabupaten Kuantan Singingi ...................................... 56

Tabel 2. 13 Data Sebaran Hotspot (Titik Api) di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2010-2015 ............................................................................................ 57

Tabel 2. 14 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten

Kuantan Singingi Periode 31 Desember 2015 .......................................... 58

Tabel 2. 15 Rasio Ketergantungan Tahun 2011 - 2015 Kabupaten Kuantan Singingi . 59

Tabel 2.16 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Kuantan

Singingi, Tahun 2015 ............................................................................ 60

Tabel 2.17 Perkembangan Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2011-2015. ....................................................... 61

Tabel 2.18 Distribusi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2015. ............................................................... 62

Tabel 2. 19 Distribusi Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis

Kelamin Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ................................... 63

Tabel 2. 20 Distribusi Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan .............................. 64

Tabel 2. 21 Jumlah Kelahiran Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ...... 65

Tabel 2. 22 Jumlah Kematian Kasar Penduduk Kab. Kuantan Singingi Tahun 2015...... 67

Tabel 2. 23 Angka Penduduk Datang Kabupaten Kuantan SingingiTahun 2015 ........... 69

Page 10: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

viii

Tabel 2. 24 Angka Penduduk pindah Kabupaten Kuantan SingingiTahun 2015 ............ 70

Tabel 2. 25 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 atas Dasar

Harga Konstan 2000 Kabupaten Kuantan Singingi ................................... 72

Tabel 2. 26 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014 atas Dasar

Harga Berlaku Kabupaten Kuantan Singingi ........................................... 73

Tabel 2. 27 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014 Atas

Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) Kabupaten Kuantan

Singingi ................................................................................................ 74

Tabel 2. 28 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb)

dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014

Kabupaten Kuantan Singingi .................................................................. 75

Tabel 2. 29 Perkembangan PDRB provinsi/kabupaten/kota Tahun 2011 s.d 2015 atas

Dasar Harga Konstan (HK) dan Harga Berlaku (HB) ................................ 75

Tabel 2. 30 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 76

Tabel 2. 31 PDRB per kapita dan indikator ekonomi lainnya Kab. Kuantan Singingi ..... 77

Tabel 2. 32 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin ................................................ 78

Tabel 2. 33 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................... 81

Tabel 2. 34 Angka Melek Huruf Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................... 81

Tabel 2. 35 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan

Singingi ................................................................................................ 82

Tabel 2. 36 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi .................................................................. 83

Tabel 2. 37 Angka Harapan Hidup (AHH) 2010-2015 ................................................ 84

Tabel 2. 38 Distribusi Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis

Kelamin Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016 ................................... 85

Tabel 2. 39 Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2015 .......................................................................................... 86

Tabel 2. 40 Jumlah dan Rasio Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Memiliki Lahan . 88

Tabel 2. 41 Rasio Penduduk yang bekerja Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014 -

2015 .................................................................................................... 89

Tabel 2. 42 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi .................................................................. 92

Tabel 2. 43 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2015 Menurut

Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi ............................................. 92

Tabel 2. 44 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partispasi Murni

(APM) Tahun 2011 - 2015 Kabupaten Kuantan Singingi .......................... 94

Tabel 2. 45 Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partisapasi Murni (APM) Tahun

2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi ..................... 96

Page 11: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

ix

Tabel 2. 46 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi .................................................................. 98

Tabel 2. 47 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2015 Menurut

Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi ............................................. 99

Tabel 2. 48 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2011 s.d 2015 di

Kabupaten Kuantan Singingi ................................................................ 100

Tabel 2. 49 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2015 Menurut

Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi ........................................... 101

Tabel 2. 50 Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan

Singingi .............................................................................................. 102

Tabel 2. 51 Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................. 103

Tabel 2. 52 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................. 104

Tabel 2. 53 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kabupaten/Kota Tahun

2015 Kabupaten Kuantan Singingi ........................................................ 105

Tabel 2. 54 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk di Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015 ................................................ 106

Tabel 2. 55 Jumlah Rumah Sakit menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2015 ........................................................................................ 106

Tabel 2. 56 Jumlah Dokter Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi ........ 108

Tabel 2. 57 Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Kuantan

Singingi .............................................................................................. 108

Tabel 2. 58 Jumlah Tenaga Medis Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015 .... 109

Tabel 2. 59 Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................. 109

Tabel 2. 60 Jumlah Tenaga Organik dan Medis di RSUD Teluk Kuantan Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2015 .............................................................. 110

Tabel 2. 61 Data Kunjungan Pasien RSUD Teluk Kuantan Tahun 2011 – 2015

Kabupaten Kuantan Singingi ................................................................ 111

Tabel 2. 62 Kondisi Bangunan RSUD Teluk Kuantan Tahun 2015 ............................. 112

Tabel 2. 63 Jumlah Tempat Tidur Pasien RSUD Teluk Kuantan Tahun 2015 ............. 113

Tabel 2. 64 Panjang Jalan Kabupaten di Kab. Kuantan Singingi Tahun 2011-2015 ... 114

Tabel 2. 65 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi di Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2011 s.d 2015.............................................................. 114

Tabel 2. 66 Rasio Jaringan Irigasi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015 115

Tabel 2. 67 Jumlah Pelanggan Air Bersih yang dikelola UPTD Cipta Karya ................ 116

Tabel 2. 68 Rasio Tempat Ibadah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014-2015 ... 116

Tabel 2. 69 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2011 s.d 2015.............................................................. 117

Page 12: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

x

Tabel 2. 70 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Menurut Kecamatan

Tahun 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi .......................................... 117

Tabel 2. 71 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan di Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2011 s.d 2015.............................................................. 118

Tabel 2. 72 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Menurut Kecamatan di

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ............................................. 119

Tabel 2. 73 Bantuan Rumah Layak huni Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2010 dan

2012 .................................................................................................. 120

Tabel 2. 74 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik ........................... 121

Tabel 2. 75 Jumlah Personil Polisi Pamog Praja di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2011-2015 .......................................................................................... 122

Tabel 2. 76 Jumlah Armada Kendaraan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuantan

Singingi .............................................................................................. 123

Tabel 2. 77 Jumlah Panti Asuhan dan Anak Asuh Per Kecamatan Tingkat Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2011-2015...................................................... 123

Tabel 2. 78 Jumlah Lansia, Jompo, dan Anak Yatim per Kecamatan Tingkat Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2011-2015...................................................... 125

Tabel 2. 79 126

Tabel 2. 80 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2011 s.d 2015 .................................................................................... 127

Tabel 2. 81 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan................. 128

Tabel 2. 82 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta .......................... 129

Tabel 2. 83 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan.................................................. 133

Tabel 2. 84 Jumlah KDRT di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015 ............ 134

Tabel 2. 85 Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Angka di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015 ............................................................................... 134

Tabel 2. 86 Perkembangan IPG, IPM dan Rasio IPG/IPM Kabupaten Kuantan Singingi

dan Kabupaten Tetangga Tahun 2013 – 2014....................................... 135

Tabel 2. 87 Perkembangan Produksi Beras, Jagung dan Kedelai di Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2011 – 2015 ................................................................ 136

Tabel 2. 88 Jumlah izin lokasi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015 137

Tabel 2. 89 Kondisi Batas Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi dan Perkembangan

Penyelesaian ...................................................................................... 138

Tabel 2. 90 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi ................................................................ 139

Tabel 2. 91 Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk di

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015 ................................ 140

Tabel 2. 92 Data Kerusakan Lahan Akibat Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin Di

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ............................................. 141

Tabel 2. 93 Data Luas Lahan Kritis di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ..... 142

Page 13: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

xi

Tabel 2. 94 Jumlah Rasio Penduduk Ber-KTP di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2011-2015 .......................................................................................... 143

Tabel 2. 95 Jumlah TP-PKK per Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011

- 2015 ................................................................................................ 144

Tabel 2. 96 Jumlah Posyandu per Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2011-2015 .......................................................................................... 145

Tabel 2. 97 Jumlah BUMDES di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015 ........ 146

Tabel 2. 98 Jumlah Alokasi Dana UED-SP per Kecamatan di Kab. Kuantan Singingi ... 147

Tabel 2. 99 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga .................................................... 148

Tabel 2. 100 Jumlah Cakupan KB Aktif di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-

2015 ................................................................................................ 148

Tabel 2. 101 Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Prasejahtera I ............ 149

Tabel 2. 102 Jumlah Penumpang Angkutan Umum di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011- 2015 ............................................................................ 150

Tabel 2. 103 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis di Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2011 s.d 2015............................................................ 150

Tabel 2. 104 Website Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

....................................................................................................... 152

Tabel 2. 105 Data Koperasi, UKM, BPR/LKM di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2011 s.d 2015 .................................................................................. 154

Tabel 2. 106 Jumlah Investor PMDN/PMA di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011

s.d 2015 .......................................................................................... 155

Tabel 2. 107 Jumlah Investasi PMDN/PMA DI Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011

s.d 2015 .......................................................................................... 155

Tabel 2. 108 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2011 s.d 2015 .................................................................................. 156

Tabel 2. 109 Jumlah Pemuda Pelopor, Pemuda Wirausaha dan kader ...................... 156

Tabel 2. 110 Jumlah Organisasi Kepemudaaan, olahraga dan Kepramukaan kader di

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016 ........................................... 157

Tabel 2. 111 Jumlah Kejuaraan/Kompetisi Olahraga yang Diikuti ............................. 157

Tabel 2. 112 Daftar Buku Statistik Daerah Kabupaten Kuantan SingingiTahun 2011-

2015 ................................................................................................ 158

Tabel 2. 113 Festival yang dilaksanakan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 -

2015 ................................................................................................ 158

Tabel 2. 114 Daftar Nama-Nama Benda/Situs Cagar Budaya (BCB) di Kabupaten

Kuantan Singingi tahun 2015 ............................................................. 159

Tabel 2. 115 Daftar Buku Perpustakaan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2016 ................................................................................................ 162

Tabel 2. 116 unit keramba, RTP dan produksi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2011-2015 ........................................................................................ 164

Page 14: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

xii

Tabel 2. 117 Jumlah RTP, Luas Kolam dan produksi di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015 ............................................................................. 164

Tabel 2. 118 Tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 165

Tabel 2. 119 Data Penyebaran Pembangunan Areal Perkebunan Per Wilayah Kecamatan

....................................................................................................... 166

Tabel 2. 120 Data luas Areal Perkebunan Berdasarkan Komoditi di Kabupaten Kuantan

Singingi ............................................................................................ 167

Tabel 2. 121 Produksi Komoditi Perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun

2010 s/d 2015 .................................................................................. 167

Tabel 2. 122 Banyaknya Petani Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan Dan Jenis

Komoditas Di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ...................... 168

Tabel 2. 123 Luas Tanam,Luas Panen dan produksi Palawija Tahun 2013 s/d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi .............................................................. 170

Tabel 2. 124 Luas Panen Produktifitas dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2015 ......................................................................... 171

Tabel 2. 125 Luas Panen Produktifitas dan Produksi Padi Gogo di Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2015 ......................................................................... 171

Tabel 2. 126 Jumlah Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2015 ............................................................ 173

Tabel 2. 127 Jumlah Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ........................................... 173

Tabel 2. 128 Jumlah Ternak Yang Dipotong Dan Produksi Daging Menurut Jenis Ternak

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 ........................................ 174

Tabel 2. 129 Angka Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Tahun 2010 s.d 2014

Kabupaten Kuantan Singingi .............................................................. 178

Tabel 2. 130 Angka Konsumsi RT Per Kapita menurut Kecamatan Tahun 2014

Kabupaten Kuantan Singingi .............................................................. 178

Tabel 2. 131 Presentase konsumsi RT Non-Pangan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten

Kuantan Singingi ............................................................................... 180

Tabel 2. 132 Produktivitas Total Daerah Kab. Kuantan Singingi Tahun 2010 - 2014 . 181

Tabel 2. 133 Nilai Tukar Petani Provinsi Riau Tahun 2008 – 2012 ............................ 182

Tabel 2. 134 Nilai Tukar Petani Provinsi Riau Tahun 2014 - 2015 ............................. 183

Tabel 2. 135 Kebijakan Strategi Pengendalian Kawasan Lindung Di Kabupaten Kuantan

Singingi ............................................................................................ 186

Tabel 2. 136 Kebijakan Dan Strategi Pengendalian Kawasan Budidaya Di Kabupaten

Kuantan Singingi ............................................................................... 189

Tabel 2. 137 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kabupaten Kuantan Singingi 2015-

2035 ................................................................................................ 193

Tabel 2. 138 Luas Wilayah Produktif Tahun 2011-2015 Kabupaten Kuantan Singingi 200

Tabel 2. 139 Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2015 Menurut Kecamatan

Kabupaten Kuantan Singingi .............................................................. 201

Page 15: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

xiii

Tabel 2. 140 Angka Kriminalitas Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi . 203

Tabel 2. 141 Rasio Lulusan S1/S2/S3 Kabupaten Kuantan Singingi .......................... 204

Tabel 2. 142 Rasio Ketergantungan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

....................................................................................................... 205

Tabel 2. 143 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi ... 205

Tabel 3. 1 Pertumbuhan Ekonomi Riau dan Nasional............................................... 211

Tabel 3. 2 Pertumbuhan Ekonomi Riau Sisi Penggunaan .......................................... 211

Tabel 3. 3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi dari Sisi Penggunaan . 213

Tabel 3. 4 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2011-2015 ............... 217

Tabel 3. 5 Perkembangan Realisasi Belanja dan Transfer Daerah Tahun 2011-2015 ... 219

Tabel 3. 6 Perbandingan Anggaran Pendapatan dan Belanja..................................... 221

Tabel 3. 7 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Kuantan Singingi ....... 223

Tabel 3. 8 Perbandingan Anggaran Pendapatan dan Belanja..................................... 227

Tabel 3. 9 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Kuantan Singingi ............................. 228

Tabel 3. 10 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................. 234

Tabel 3. 11 Belanja Kebutuhan Aparatur ................................................................ 236

Tabel 3. 12 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Kuantan Singingi ................................ 240

Tabel 3. 13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Kuantan Singingi . 241

Tabel 3. 14 Pengeluaran Periodik,Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................. 245

Tabel 3. 15 Rencana Perkiraan Pencapaian Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2017-2021 ................................................................... 247

Tabel 3. 16 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai

Pembangunan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi .............................. 248

Tabel 3. 17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Kabupaten Kuantan Singingi ................................................................ 250

Tabel 3. 18 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten

Kuantan Singingi ................................................................................. 251

Tabel 3. 19 Proporsi untuk belanja menurut prioritas ............................................... 252

Tabel 5.1 Rumusan Tujuan, Sasaran, indikator dan Capaian Indikator Kinerja Tahun

2017-2021 ........................................................................................................... 293

Page 16: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Keterkaitan Dokumen Perencanaan Menurut UU No. 25 Tahun 2004..... 11

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Kuantan Singingi ...................................... 17

Gambar 2. 2 Peta Rawan Bencana Alam di Kabupaten Kuantan Singingi .................... 55

Gambar 2. 3. Indeks Gini Pemerataan Pendapatan Provinsi Riau ............................... 79

Gambar 2. 4. Indeks Williamson Provinsi Riau .......................................................... 80

Page 17: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuantan

Singingi merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5

(lima) tahun ( 2016 - 2021). RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi memuat Visi, Misi,

Program pembangunan dari Bupati terpilih yang diterjemahkan dalam tujuan, sasaran,

strategi dan program prioritas. Dokumen ini disusun dengan mempedomani arah

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kuantan Singingi

2005-2025. RPJMD akan menjadi pedoman Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam

menyusun Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) untuk selanjutnya sebagai acuan menyusun Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).

Dokumen RPJMD tersebut merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai

daerah dalam kurun waktu masa bakti Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang disusun

berdasarkan visi, misi, dan program Kepala Daerah, dimana program yang direncanakan

sesuai urusan pemerintahan yang menjadi batas kewenangan daerah dengan

mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Proses penyusunan RPJMD

Kabupaten Kuantan Singingi dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh

unsur pelaku pembangunan.

RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2016-2021 merupakan tahap III dari

RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2005-2025. Penekanan prioritas pada tahap

III ini adalah peningkatan kualitas pembangunan yang berwawasan lingkungan dan

peningkatan perekonomian daerah yang berdaya saing untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi sebagai rencana kebijakan

pembangunan dengan memperhatikan kondisi yang sedang berkembang serta

mengakomodir perubahan internal dan eksternal yang terjadi di Kabupaten Kuantan

Page 18: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

2

Singingi, kabupaten tetangga, provinsi, nasional, maupun internasional. Diketahui

bahwa perkembangan pada lingkup nasional telah berlangsung perubahan sistem

perencanaan yang menuntut penyesuaian berbagai pranata perencanaan pembangunan

di daerah sesuai dengan posisi dan substansi masing-masing dengan harapan dokumen

perencanaan tersebut dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien.

1. 2 Dasar Hukum Penyusunan

1.2.1 Undang-Undang

Landasan hukum yang digunakan dalam bentuk undang-undang adalah sebagai

berikut:

1. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2013);

2. Undang - Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3888);

3. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, tentang Pembentukan Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota

Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan

Lembaran Negara Repuplik Indonesia Nomor 3902); sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga

atas Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota

Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 19: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

3

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4724);

8. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4966);

10. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058).

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234;

12. Undang-Undang Nomor Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

246,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589).

Page 20: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

4

1.2.2 Peraturan Pemerintah

Landasan hukum yang digunakan dalam bentuk Peraturan Pemerintah adalah

sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

2. Peraturan pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang pedoman Pembinaaan dan

pengawasaan penyelenggaraan pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

3. Peraturan pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4563);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia 4693);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4817);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

Page 21: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

5

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2010 tentang Penggunaaan Kawasan Hutan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5112);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana induk Kepariwisataan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5262);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaaan Kawasan Hutan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 327, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5795);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5887);

1.2.3 Peraturan Menteri / Keputusan Menteri

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.14-4874 Tahun 2016 tentang

Pengangkatan Bupati Kuantan Singingi Provinsi Riau;

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.14-4875 Tahun 2016 tentang

Pengangkatan Wakil Bupati Kuantan Singingi Provinsi Riau.

Page 22: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

6

1.2.4 Peraturan Daerah

Landasan Hukum yang digunakan dalam penyusunan ini adalah sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Riau Tahun 2005-2025 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 9)

2. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2019;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-

2025;

1. 3 Hubungan Antar Dokumen

Hubungan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Kuantan Singingi 2016–2021 dengan dokumen perencanaan lainnya

memiliki keterkaitan sebagai berikut :

1.3.1 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten dengan RPJMD Provinsi Riau dan

RPJMN

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) berangkat dan disusun dari sebuah proses penjabaran atas visi, misi dan

program Kepala Daerah. RPJMD berperan sebagai acuan dasar dalam menentukan arah

kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang pada intinya memuat mengenai arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan

program SKPD, lintas SKPD dan program kewilayahan disertai dengan rencana-

rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat

indikatif.

Page 23: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2016-2021 merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan

pembangunan nasional dan perencanaan pembangunan daerah Propinsi Riau, sehingga

dalam penyusunannya RPJMD Kabupaten Singingi Tahun 2016-2021 berpedoman pada

RPJM Nasional 2014-2019 dan RPJMD Provinsi Riau 2014-2019.

Sehubungan dengan hal tersebut, penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2016-2021 harus selaras dengan kebijakan pembangunan

provinsi dan nasional. Keselarasan tersebut sebagaimana tergambar dalam matrik

berikut ini :

Page 24: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

8

Tabel 1.1 Hubungan antara RPJMN, RPJMD Provinsi Riau dan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi

ITEM RPJMN (2014-2019) RPJMD PROVINSI (2014-2019) RPJMD KAB. KUANTAN SINGINGI

2016-2021

1 2 3 4

Visi Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-

Royong

Terwujudnya Provinsi Riau Yang Maju, Masyarakat Sejahtera, Berbudaya Melayu

Dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunya Kemiskinan, Ketersedianya Lapangan Kerja Serta Pemantapann Aparatur

Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi Yang Unggul,Sejahtera Dan Agamis Di

Provinsi Riau Tahun 2021

Misi 1. Mewujudkan keamanan nasional yang

mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara

maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

1. Meningkatkan pembangunan insfrastruktur

2. Meningkatkan pelayanan pendidikan

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan

4. Menurunkankemiskinan

5. Mewujudkan pemerintahan yang handal dan terpercaya sertapemantapankehidupanpolitik

6. Pembangunan masyarakat yang berbudayamelayu, beriman dan bertaqwa

7. Memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan

8. Meningkatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pariwisata

9. Meningkatkan peran swasta dalam pembangunan

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pelayanan publik yang prima;

2. Meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) Kabupaten Kuantan Singingi yang sehat, cerdas, dan produktif.

3. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang mandiri dan berdaya saing guna meningkatkan kualitas hidup

masyarakat berbasis Pertanian dan Pariwisata;

4.Meningkatkan tata kelola sumber daya alam berdasarkan perencanaan tata ruang yang berwawasan lingkungan

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan

merata. 6.Meningkatkan suasana kehidupan yang

agamis dan melestarikan nilai-nilai budaya.

Page 25: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

9

1.3.2 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten dengan RPJPD Kabupaten

Kuantan Singingi

RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021 merupakan rencana

pembangunan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD selain memuat visi, misi dan

program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi periode 2016-2021, juga

berpedoman pada visi dan misi Kabupaten Kuantan Singingi pada RPJPD 2005-2025

beserta arah pembangunannya. Visi daerah yang termuat dalam rancangan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang adalah “Terwujudnya Kuantan Singingi Yang Maju, Adil

dan Demokratis Dalam Masyarakat Yang Religius”.

Prioritas Pembangunan Tahap III dalam rancangan Dokumen RPJPD Tahun 2005-

2025 implementasinya dijabarkan dalam visi misi dalam dokumen RPJMD Tahun 2016-

2021 sebagaimana digambarkan dalam matrik berikut ini :

Page 26: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

10

VISI

“Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi Yang Unggul, Sejahtera dan Agamis di Provinsi Riau Tahun 2021”.

Misi :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pelayanan publik yang prima; 2. Meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) Kabupaten Kuantan Singingi yang sehat, cerdas, dan

produktif. 3. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang mandiri dan berdaya saing guna meningkatkan kualitas

hidup masyarakat berbasis Pertanian dan Pariwisata; 4. Meningkatkan tata kelola sumber daya alam berdasarkan perencanaan tata ruang yang berwawasan

lingkungan 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan merata. 6. Meningkatkan suasana kehidupan yang agamis dan melestarikan nilai-nilai budaya.

PRIORITAS RPJPD 2005-2025 VISI RPJPD 2005-2025

TAHAP I

Pembangunan di berbagai bidang yang didukung oleh penyediaan infrastruktur dan suprastruktur

TAHAP II

Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan Suprastruktur dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang

TAHAP III

Peningkatan kualitas pembangunan yang berwawasan lingkungan dan peningkatan perekonomian daerah yang berdaya saing untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

TAHAP IV

Pemantapan perekonomian daerah yang mandiri dan masyarakat yang sejahtera yangdidukung oleh ketersediaanSumber Daya Manusia yang berkualitas

TERWUJUDYA KUANTAN

SINGINGI YANG MAJU, ADIL

DAN DEMOKRATIS DALAM

MASYARAKAT YANG

RELIGIUS

VISI MISI RPJMD 2016-2021

Bagan 1.1

KESELARASAN ANTARA RPJMD DENGAN RPJPD

Page 27: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

11

Secara umum keterkaitan antar dokumen tersebut sebagaimana dituangkan dalam

gambar dibawah ini :

RPJM Daerah

RPJP Daerah

RKP RPJM

NasionalRPJP

Nasional

RKP Daerah

Renstra-KL

Renja-KL

Renstra-SKPD

Renja-SKPD

RAPBN

RAPBD

RKA-KL

RKA-SKPD

APBN

Rincian APBN

APBD

Rincian APBD

Acuan

Pedoman Dijabarkan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Acuan

Acuan

Diserasikan melalui Musrenbang

UU SPPN

Pem

erintah

Pu

satP

emerin

tah D

aerah

UU KN

Visi, Misi, ProgramPresiden

Dijabarkan

Visi, Misi, ProgramKepala Daerah

Dijabarkan

Gambar 1. 1 Keterkaitan Dokumen Perencanaan Menurut UU No. 25 Tahun 2004.

1.3.3 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten Tetangga dengan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi

Sebagai daerah yang terletak di perbatasan tiga provinsi (Riau, Sumatera Barat

dan Jambi), maka dalam proses penyusunan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi, perlu

juga memperhatikan keselarasannya dengan perencanaan pembangunan daerah

tetangga. Hal ini sangat penting dalam rangka menciptakan keterpaduan program

pembangunan yang saling mendukung serta menjadi peluang bagi pengembangan

kerjasama pembangunan kawasan perbatasan serta untuk meningkatkan daya saing

daerah. Sebagai daerah yang terletak dalam kawasan yang sama dengan tipologi yang

sama, secara umum telah ada keselarasan arah perencanaan pembangunan Kabupaten

Kuantan Singingi . hal tersebut sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut ini :

Page 28: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

12

Tabel 1.2 Keselarasan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi

dengan Kabupaten Tetangga

Daerah Periode RPJMD

Visi Misi

1 2 3 4

Kuantan Singingi

2016-2021

Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi Yang Unggul,Sejahtera Dan Agamis Di Provinsi Riau

Tahun 2021

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pelayanan publik yang prima;

2. Meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) Kabupaten Kuantan Singingi yang sehat, cerdas, dan produktif.

3. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang mandiri dan

berdaya saing guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat berbasis Pertanian dan Pariwisata;

4. Meningkatkan tata kelola sumber

daya alam berdasarkan perencanaan tata ruang yang berwawasan lingkungan

5. Meningkatkan pembangunan

infrastruktur yang berkualitas dan merata.

6. Meningkatkan suasana kehidupan yang agamis dan melestarikan nilai-

nilai budaya.

Indragiri Hulu 2016-2021

Mewujudkan Indragiri Hulu yang Lebih Sejahtera Tahun 2020

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan sumberdaya aparatur dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

2. Meningkatkan pengawasan dalam tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

3. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

4. Meningkatkan pemerataan ketersediaan infrastruktur fasilitas umum dan fasilitas sosial.

5. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang bertujuan untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan sosial serta memperkuat daya saing daerah.

6. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan

hidup. 7. Meningkatkan keharmonisan

Page 29: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

13

Daerah Periode RPJMD

Visi Misi

1 2 3 4

bermasyarakat tanpa membedakan suku, agam dan profesi.

Pelalawan 2016-2021

Inovasi Menuju Pelalawan EMAS

(Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera)

1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Unggul, Beriman, Bertaqwa

dan Berbudaya Melayu;

2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan;

3. Meningkatkan Penguatan Sistem Inovasi untuk Mendukung Perekonomian Daerah yang Kuat dan Berdaya Saing Tinggi;

4. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur;

5. Meningkatkan Kinerja Birokrasi dan Otonomi Desa;

6. Meningkatkan Investasi dan Pengelolaan Sumberdaya Unggulan Daerah Berbasis Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat yang

Berkelanjutan;

7. Menciptakan Ketertiban dan Keamanan.

Kampar Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kampar yang Madani, Berakhlak dan Bermoral, Menuju

Kehidupan yang Sehat, Sejahtera, Serta Berdaya Saing pada Tahun 2016

1. Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistem sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.

2. Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh.

3. Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuK meningkatkan SDM yang bermartabat melalaui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi-sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global.

4. Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan

Page 30: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

14

Daerah Periode RPJMD

Visi Misi

1 2 3 4

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1. 4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Kuantan Singingi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1.4. Sistematika Penulisan 1.5. Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1. Aspek Geografi Dan Demografi

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.4. Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

3.3. Kerangka Pendanaan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan 4.2. Isu Strategis

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1. Visi

5.2. Misi 5.3. Tujuan dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1. Strategi Dan Arah Kebijakan

Page 31: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

15

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

9.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 9.2 Aspek Pelayanan Umum 9.3 Aspek Daya Saing Daerah

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 Pedoman Transisi

10.2 Kaedah Pelaksanaan

1. 5 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Dokumen RPJMD Tahun 2016-2021 adalah untuk menyediakan

acuan resmi bagi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyusun Renstra,

Renja dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam kerangka pencapaian

visi, misi dan program, serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Kepala Daerah

pada akhir masa jabatan.

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi adalah:

1. Memberikan gambaran tentang kondisi umum daerah pada saat ini dalam

konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin

dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah.

2. Memudahkan seluruh jajaran Aparatur Pemerintah Daerah dan DPRD untuk

memahami dan menilai arah kebijakan dan progam serta kegiatan operasional

tahunan dalam rentang waktu lima tahunan agar pembangunan daerah dapat

berjalan lancar, terpadu dan bersinergi.

3. Menyediakan strategi dan kebijakan umum pembangunan daerah serta

merumuskan program pembangunan daerah.

4. Menyediakan pedoman resmi bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam

menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah yang berisi tolok ukur pembangunan

yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan.

Page 32: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

16

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Kuantan Singingi terletak pada posisi 0º00'-1º00' Lintang Selatan

dan 101º02'-101º55' Bujur Timur dengan luas wilayah 7.656,03 km² dengan ketinggian

berkisar 25-30 meter diatas permukaan laut. Kabupaten Kuantan Singingi merupakan

sebuah Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu yang dibentuk berdasarkan

Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,

Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Karimun,

Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam, dengan Ibu Kota Teluk

Kuantan. Jarak antara Teluk Kuantan dengan Pekanbaru sebagai Ibu kota Provinsi Riau

Pekanbaru adalah 160 km. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kuantan Singingi

adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Pelalawan Provinsi

Riau.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi.

Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.

Page 33: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

17

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Kuantan Singingi

Kabupaten Kuantan Singingi berada pada wilayah perbatasan 3 Provinsi, yaitu

Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Secara administrasi Kabupaten Kuantan

Singingi dibagi 15 kecamatan, 11 kelurahan dan 218 desa. Kecamatan dengan jumlah

desa terbanyak adalah Kecamatan Kuantan Mudik, yaitu sebanyak 23 desa dan paling

sedikit terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau sebanyak 10 desa. Kecamatan dengan luas

wilayah terluas adalah Kecamatan Singingi (1.953,66 km2), kemudian diikuti dengan

Kecamatan Singingi Hilir (1.530,97 km2). Gambaran umum luas wilayah dan jumlah desa

/ kelurahan per kecamatan sebagaimana tabel berikut ini :

Page 34: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

18

Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan

Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016

No. Kecamatan Ibukota Luas Wilayah Desa/Kelurahan Total Desa Kelurahan

1 Kuantan Mudik Lubuk Jambi 564.28 23 1 24

2 Hulu Kuantan Lbk Ambacang 384.4 12 - 12

3 Gunung Toar Kampung baru 165.25 14 - 14

4 Singingi Muara Lembu 1.953.66 13 1 14

5 Singingi Hilir Kota Baru 1.530,97 12 - 12

6 Kuantan Tengah Teluk Kuantan 270,74 20 3 23

7 Benai Benai 124,66 15 2 17

8 Kuantan Hilir Baserah 148,77 14 2 16

9 Pangean Pangean 145,32 17 - 17

10 Logas Tanah Darat Perhentian Luas 380,34 15 - 15

11 Cerenti Cerenti 456,00 11 2 13

12 Inuman Inuman 450,01 14 - 14

13 Sentajo Raya Koto Sentajo 145,70 14 - 14

14 Kuantan Hilir Seberang Koto Rajo 114,29 14 - 15

15 Pucuk Rantau Pangkalan 821,64 10 - 10

Total 7.656,03 218 11 229 Sumber: Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka 2016

2.1.1.2 Topografi

Secara morfologi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi dapat dibagi atas dataran

rendah, perbukitan bergelombang, perbukitan tinggi, dan pegunungan dengan

ketinggian berkisar 25–30 meter dari permukaan laut (dpl).

1. Satuan Dataran Rendah

Elevasi satuan ini bervariasi antara 0 – 50 meter dari permukaan laut. Berdasarkan

gambar peta ketinggian dan kemiringan lereng dapat diketahui bahwa sebagian

besar wilayah Kabupaten Kuantan Singingi bagian utara merupakan daerah dengan

kemiringan yang datar (0-2%).

2. Satuan Perbukitan Bergelombang

Satuan perbukitan bergelombang memiliki elevasi bervariasi antara 50 meter

sampai 150 meter dari daerah sekitarnya. Penyebaran satuan ini terlihat sejajar

dengan pegunungan Bukit Barisan dan pola struktur lipatan yang terbentuk.

3. Perbukitan Tinggi

Page 35: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

19

Perbukitan tinggi memiliki elevasi bervariasi antara 150 meter sampai 600 meter dari

daerah sekitarnya. Kemiringan lereng bervariasi antara 2–15% sampai dengan 15-

30%. Daerah dengan morfologi ini letaknya menyebar di beberapa bagian

Kabupaten Kuantan Singingi.

4. Pegunungan

Pegunungan memiliki elevasi lebih besar 600 meter dari daerah sekitarnya.

Kemiringan lereng bervariasi dari 15–40% sampai dengan >40%. Penyebaran

satuan yang merupakan bagian dari jajaran Pegunungan Bukit Barisan dapat

ditemui di w i l ayah bagian barat Kabupaten Kuantan Singingi. Satuan ini tersusun

atas batuan sedimen yang berumur pra Tersier dan batuan vulkanik.

2.1.1.3 Geologi

Berdasarkan ketinggiannya Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari beberapa jenis

ketinggian, sedangkan berdasarkan kemiringan tanah di Kabupaten Kuantan Singingi

terbagi atas 0-2 %, 2-5 %, 5-15 %, dan >25-40 %. Data ketinggian dan kemiringan

tanah secara umum sebagaimana ditampilkan dalam tabel berikut :

Page 36: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

20

Tabel 2.2 Ketinggian Tiap Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan Ketinggian Mdpl (Ha)

58 154 251 347 443 540 636 732 829

1 Benai 4,103.20 5,765.77 - - - - - - -

2 Cerenti 8,297.30 11,728.92 - - - - - - - 3 Gunung Toar 815.80 9,536.30 133.96 - - - - - -

4 Hulu Kuantan - 13,747.62 6,101.67 3,447.56 677.83 19.69 - - -

5 Inuman 5,297.90 1,347.40 - - - - - - -

6 Kuantan Hilir 1,794.76 7,968.34 - - - - - - -

7 Kuantan Hilir Seberang 6,069.76 12,314.46 - - - - - - -

8 Kuantan Mudik - 30,738.79 12,816.32 5,129.00 873.89 91.39 - - -

9 Kuantan Tengah 3,478.40 42,062.37 1,851.78 - - - - - -

10 Logas Tanah Darat 9,558.76 39,579.33 - - - - - - -

11 Pangean 6,772.28 3,651.87 - - - - - - -

12 Pucuk Rantau 25,832.76 42,875.98 2,437.89 366.28 - - - - -

13 Sentajo Raya 911.89 25,112.49 - - - - - - -

14 Singingi 417.14 43,688.38 19,995.15

12,353.90

10,263.89 6,300.27 3,385.49 1,089.65 405.28

15 Singingi Hilir 21,871.90 64,966.79 8,083.73 4,405.64 1,959.90 1,914.31 775.35 393.73 137.86

95,221.85 355,084.81 51,420.51

25,702.39

13,775.50 8,325.66 4,160.83 1,483.38 543.14

Sumber : Geologi Tata Lingkungan

Page 37: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

21

Tabel 2.3 Tingkat Kemiringan di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan Kemiringan Lereng % (Ha)

0-2 2-5 5-15 15-25 <40

1 Benai 7,607.26 2,261.73 - - -

2 Cerenti 10,968.01 7,621.79 1,436.42 - -

3 Gunung Toar 4,024.28 6,232.55 229.24 - -

4 Hulu Kuantan 5,686.94 10,437.70 7,446.00 423.74 -

5 Inuman 5,387.32 1,257.99 - -

6 Kuantan Hilir 6,006.53 3,100.23 656.34 - -

7 Kuantan Hilir Seberang 12,272.90 5,552.28 559.04 - -

8 Kuantan Mudik 15,208.06 22,322.38 11,389.24 729.72

9 Kuantan Tengah 23,942.10 22,994.91 455.54 - - 10 Logas T Darat 26,486.92 18,341.80 4,309.37 - -

11 Pangean 9,101.44 1,322.72 - -

12 Pucuk Rantau 34,168.12 24,623.01 12,622.84 98.94 -

13 Sentajo Raya 23,774.43 2,249.95 - -

14 Singingi 25,883.26 2,9140.91 32,117.00 10,433.15 324.82

15 Singingi Hilir 48,033.15 37,369.14 1,6076.30 2,908.92 121.71

Total 25,8550.73 194,829.10 87,297.33 14,594.48 446.54

Sumber: Geologi Tata Lingkungan

Secara struktur geologi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari patahan

naik, patahan mendatar dan lipatan, tersusun dari kelompok batuan sediman,

metamorfosis (malihan), batuan vulkanik dan intrusi serta endapan permukaan. Jenis

tanah yang ada di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya didominasi

oleh jenis tanah Alluvial dan Podsolik. Tanah alluvial ini merupakan jenis tanah yang

terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat

tanah yang subur.

Pembagian jenis tanah dilihat dari satuan lahan yang ditinjau dari jenis lapukan

batuan yang membentuk morfologi adalah sebagai berikut:

Daerah aluvial sungai umumnya didominasi jenis tanah (Tropoqueps, Troposaprits, Tropohemist, dan Tropofibrits)

Dataran vulkanik (tuff masam) didominasi oleh jenis tanah (Dystropepts, Kandiudults, Kanhapludults, dan Paleudults).

Dataran sedimen masih didominasi oleh jenis tanah Kandiudults, Kanhapludults, dan Paleudults.

Daerah perbukitan merupakan jenis campuran jenis tanah Tropoqueps dan jenis Kandiudults.

Daerah pegunungan didominasi jenis tanah Dystropepts

Page 38: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

22

Disamping itu, Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensi sumberdaya mineral

yang beragam yang dapat digali dan dimanfaatkan sebagai sumber PAD untuk

pembangunan ekonomi, seperti Batubara, Emas, Sirtu, Kaolin, Bentonit, Bitumen Padat,

Batu Gamping, dan Mangaan. Sebagian dari potensi sudah dieksploitasi, antara lain

yaitu batu bara, emas, dan mangaan.

Page 39: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

23

Tabel 2.4 Geologi Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan Formasi

Kasai Aluvium

Formasi Palembang

Formasi Leko

Endapan Piroklastik

Toba

Formasi Kuantan

Formasi Tahur

Endapan Rawa

Andesit Basal

Jumlah

1 Benai 72.4 26.4 - - - - - - - 9,868.99

2 Cerenti 5.7 42.2 115.6 16.1 - - - - - 19,490.44

3 Gunung Toar 38.7 48.7 14.9 2.7 0.0 - - - - 10,485.94

4 Hulu Kuantan 73.5 22.0 8.6 16.9 - 120.6 - - - 23,781.73

5 Inuman 1.4 40.2 - 24.9 - - - - - 6,645.31

6 Kuantan Hilir 0.0 9.7 6.8 72.7 - - - - - 9,490.89

7 Kuantan H Sebrang 102.4 40.2 30.6 - - - - - - 16,916.98

8 Kuantan Mudik 112.0 43.6 51.7 57.1 - 234.5 - - - 49,582.24

9 Kuantan tengah 343.0 49.9 30.3 - 48.8 - - - - 47,035.76

10 Logas T Darat 98.4 41.0 154.3 160.3 3.1 - - 4.4 - 47,755.76

11 Pangean 45.9 41.5 2.5 3.4 11.1 - - - - 10,424.15

12 Pucuk Rantau 195.0 10.3 25.7 250.9 - 71.4 - - 2.4 52,135.20

13 Sentajo Raya 76.0 19.8 - - 150.9 - - 14.0 - 26,024.39

14 Singingi 321.2 18.2 38.4 37.5 79.0 433.7 49.3 2.4 - 96,704.30

15 Singingi Hilir 574.2 125.0 80.2 112.5 - 63.9 5.4 21.1 - 103,839.95

Sumber: Geologi Tata Lingkungan

Page 40: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

24

2.1.1.4 Hidrologi

Kondisi hidrologi perlu mendapat perhatian tersendiri dalam menunjang

berbagai kegiatan seperti pertanian, industri, rumah tangga, dan lain sebagainya.

Potensi sumber air di Kabupaten Kuantan Singingi terbagi menjadi dua jenis, yaitu

potensi air tanah dan potensi air permukaan.

1. Potensi Air Tanah

Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi merupakan wilayah yang potensi air

tanahnya langka. Air tanah banyak ditemukan pada endapan permukaan yang

batuannya belum terkonsolidasi dengan baik, sedangkan wilayah Kabupaten Kuantan

Singingi didominasi oleh susunan batuan malihan yang bersifat sangat masif.

2. Potensi Air Permukaan

Potensi air permukaan daerah Kabupaten Kuantan Singingi umumnya berasal

dari aliran sungai yang meliputi Sungai Kuantan, dan Sungai Singingi. Luas tangkapan

air potensi aliran permukaan daerah Kabupaten Kuantan Singingi rata-rata adalah 9,98

l/dt/km2 (25,86 mm/bl) pada bulan kering dan 89,80 l/dt/m2 (232,74 mm/bl) pada

bulan basah.

Tabel 2.5 Luas Jenis Air Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi (Ha)

No Kecamatan

Jenis Hidrologi (Ha)

Akifer Produktifitas

Tinggi

Daerah Air Tanah Langka

Akifar Produksifitas

Sedang

Akifar Produksifitas Sedang,Penyebaran

Setempat 1 Benai 791,45 3.524,76 1.530 4.022,76

2 Cerenti 671,78 9.553,96 4.643,29 5.157,18

3 Gunung Toar 210,57 4.234,21 5.043,55 997,73

4 Hulu Kuantan - 19.224,82 969,16 3.800,40

5 Inuman 41,58 459,75 4.189,26 1.954,71

6 Kuantan Hilir - 2.938,04 2.223,06 4.602,01

7 Kuantan H. Seberang 899,51 8.624,71 3.269,23 5.590,76

8 Kuantan Mudik - 36.158,48 4.185,61 9.305,32

9 Kuantan Tengah 7.921,28 32.752,07 6.228,42 490,76

10 Logas T Darat 10.503,92 27.530,23 81,26 11.022,68

11 Pangean 1.389,07 1.070,15 4.565,01 3.399,92

12 Pucuk Rantau - 45.140,42 984,13 25.388,35

13 Sentajo Raya 20.280,51 4.169,51 666,14 908,21

14 Singingi 6.289,67 88.631,85 2.977,62 -

15 Singingi Hilir 11.645,83 81.541,05 11.322,33 -

Total 60.645,196 365.554,03 52.878,12 76.640,81

Sumber: Geologi Tata Lingkungan

Page 41: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

25

2.1.1.5 Klimatologi

Keberadaan Sungai Kuantan/Sungai Indragiri dan Sungai Singingi mempunyai

peranan yang sangat penting terutama sebagai sarana pemanfaatan bagai masyarakat

baik segi transportasi, sumber air irigasi, usaha perikanan dan memiliki potensi

sumberdaya buatan untuk menghasilkan pasokan lisrik tenaga air. Disamping itu, Daerah

aliran sungai (DAS) Sungai Kuantan meliputi 11 (sebelas) Kecamatan yaitu Kecamatan

Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan

Kuantan Tengah, Kecamatan Sentajo Raya, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean,

Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kecamatan Inuman dan

Kecamatan Cerenti. Kondisi daerah seperti ini menyebabkan Kabupaten Kuantan

Singingi termasuk daerah rawan banjir. Untuk Daerah aliran sungai (DAS) Sungai

Singingi mengaliri 2 (dua) kecamatan yaitu Singingi dan Singingi Hilir.

Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara

maksimum di siang hari berkisar antara 32,6º C - 36,5º C dan suhu udara minimum di

malam hari berkisar antara 19,2º C - 22,0º C. Pada tahun 2015, jumlah hari hujan

berkisar dari 1 sampai 18 hari per bulan dengan rata-rata 9 hari per bulan. Jumlah

hari hujan terendah terjadi pada bulan juli dan tertinggi pada bulan November. Untuk

jumlah curah hujan berkisar dari 25,57 sampai 498,70 mm per bulan dengan rata-rata

191,10 mm per bulan. Selama kurun waktu lima tahun terakhir jumlah curah hujan di

Kabupaten Kuantan Singingi cenderung fluktuatif. Pada tahun 2011 jumlah curah

hujan berkisar dari 5 sampai 15 hari perbulan dengan rata-rata curah hujan

berkisar 247,0 mm per bulan dan pada tahun 2012 menurun menjadi 185,02 mm

per bulan. Keadaan ini walaupun bersifat fluktuatif juga akan memberi dampak pada

peningkatan potensi banjir. terutama di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).

Perkembangan jumlah hari hujan dan curah hujan per tahun di Kabupaten Kuantan

Singingi selama tahun 2009-2015 disajikan dalam Tabel 2.6

Page 42: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

26

Tabel 2.6 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

No Bulan 2011 2012 2013 2014 2015

HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH

1 Januari 15 358,0 3 44,94 12 281.4 11 154,73 10 186,87

2 Februari 8 212,1 7 325,36 13 348,9 4 108,25 9 176,00

3 Maret 8 186,2 5 194,27 10 329,4 7 149,45 16 393,11

4 April 11 325,5 8 364,00 10 263,9 13 245,22 12 205,78

5 Mei 10 225,5 5 202,63 11 333.1 13 297,45 9 200,18

6 Juni 7 161,6 2 45,56 6 185.8 5 110,00 9 94,54

7 Juli 6 116,4 6 159,69 5 94.2 3 114,91 1 30,29

8 Agustus 5 102,3 5 144,50 4 147.1 10 269,55 5 101,67

9 September 7 164,6 6 161,56 11 217.5 5 112,64 3 47,98

10 Oktober 12 345,1 9 416,31 12 29.14 6 130,18 3 25,57

11 November 13 379,1 15 433,19 19 445.3 15 329,85 18 498,70

12 Desember 13 383,5 11 395,44 14 322.4 13 266,20 16 332,50

Rata-rata 10 247,0 7 185,02 11 271,7 9 223,31 9 191,10

Sumber: Kuantan Singingi Dalam Angka 2016

Keterangan : HH : Hujan Harian, CH : Curah Hujan

2.1.1.6 Penggunaan Lahan

Berdasarkan dokumen Rancangan akhir Rancana Tata Ruang Tata Wilayah

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 – 2035, Pemanfaatan struktur ruang Kabupaten

Kuantan Singingi di tunjukkan dalam Tabel 2.7

Page 43: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

27

Tabel 2.7 Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW

No Rencana Struktur

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I (2015-

2020)

Lima

tahun ke-II (2021-

2025)

Lima

tahun ke-III

(2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-

2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. Rencana pusat permukiman

I.1 Permukiman

Perkotaan

a. Penyediaan fasilitas

dan Infrastruktur kota

PKW (Teluk Kuantan), dan PKLp (Lubuk Jambi, Muara Lembu dan Koto Baru),

b. Penataan kawasan permukiman

perkotaan dalam rangka pengembangan kawasan permukiman perkotaan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan

I.2 Permukiman Pedesaan

a. Pengembangan ekonomi pertanian wilayah pedesaan melalui potensi agribisnis, agroindustri dan pariwisata

PPK dan PPL

b. Penyediaan infrastruktur permukiman pedesaan.

II. Rencana Jaringan Transportasi

II.1 Jaringan Jalan a. Perbaikan dan Pemeliharaah Ruas

Jalan Kolektor Primer 1 (KP 1)

Ruas jalan; Batas Kabupaten Kuantan

Singingi (Kampar, Inhu, Pelalawan, Tebo)

Page 44: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

28

No Rencana Struktur

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima tahun ke-I (2015-

2020)

Lima tahun ke-II (2021-

2025)

Lima

tahun ke-III

(2026-2030)

Lima tahun ke-IV (2031-

2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

b. Perbaikan dan Pemantapan Ruas Jalan Kolektor Primer 2 (KP 2)

Ruas jalan; 1). Teluk Kuantan - Cerenti

- Bts. Kab. Indragiri Hulu

2). Teluk Kuantan –

Kuantan Mudik- Batas Provinsi Sumatra Barat

3). Teluk Kuantan – Singingi Hilir- Batas Kab. Kampar

c. Perbaikan dan

Peningkatan Ruas Jalan Lokal Primer

Ruas Jalan di 15

Kecamatan se-Kabupaten Kuantan Singingi (berdasarkan status kewenagan jalan kabupaten)

d. Perbaikan dan Peningkatan Ruas Jalan Sekunder

Perkotaan Teluk Kuantan.

e. Pengembangan akses

jalan ke lokasi pariwisata strategis, meliputi :

- Jalur Darat

Obyek Wisata : Pacu Jalur

dan Panorama Danau Masjid Kari (Kecamatan Kuantan Tengah), Perahu

Baganduang Lubuk Jambi dan Air Terjun Gemuruh Kasang (Kec. Kuantan Mudik), dan Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban (Kec. Hulu Kuantan)

Page 45: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

29

No Rencana Struktur

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima tahun ke-I (2015-

2020)

Lima tahun ke-II (2021-

2025)

Lima

tahun ke-III

(2026-2030)

Lima tahun ke-IV (2031-

2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

- Jalur Sungai Sungai Kuantan menuju

Desa Lubuk Ambacang di Kecamatan Hulu Kuantan (Air Terjun Tujuh Tingkat)

II.2 Terminal a. Peningkatan Terminal Tipe B

Teluk Kuantan

b. Peningkatan Terminal

Tipe C

Lubuk Jambi, Muara

Lembu, Cerenti, dan Baserah

c. pengembangan sub terminal

Koto baru, Perhentian Luas, dan Benai

d. Pengembangan angkutan wisata berupa perahu wisata

Sungai Kuantan - Menuju Desa Ambacang

II.3 Jaringan Rel Kereta Api

a. Pengembangan jaringan rel kereta api jalur Pekanbaru –

Muara Lembu - Teluk Kuantan - Muaro Bungo (Jambi)

Kecamatan Singingi Hilir, Singingi, Kuantan Tengah

(Teluk Kuantan), dan Kecamatan Kuantan Mudik

b. Pengembangan jaringan rel kereta api jalur Teluk Kuantan – Cerenti – Air Molek (Koridor selatan)

Kecamatan Kuantan Tengah (Teluk Kuantan), Kecamatan Kuantan Hilir, dan Kecamatan Cerenti

III. Rencana jaringan energi

III.1 Pembangunan dan peningkatan kapasitas jaringan energi listrik

a. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Kec. Kuantan tengah, Kuantan Mudik. Hulu Kuantan. Gunung Toar, Benai, Pangean, Kuantan

Page 46: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

30

No Rencana Struktur

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima tahun ke-I (2015-

2020)

Lima tahun ke-II (2021-

2025)

Lima

tahun ke-III

(2026-2030)

Lima tahun ke-IV (2031-

2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Hilir, Inuman, Cerenti, Singingi Hilir

b. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.

c. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lubuk Ambacang

Lubuk Ambacang

d. Pengoptimalan Gardu Induk (GI) Taluk Kuantan

Teluk Kuantan

III.2 Pengembangan energi alternatif PLT Mikrohidro

Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Kuantan Singingi

IV. Rencana jaringan telekomunikasi

IV.1 Peningkatan area wilayah pelayanan dan peningkatan kualitas pelayanan

a. menambah kapasitas sambungan telepon (SST)

Kabupaten Kuantan Singingi

b. Pengembangan sistem telepon tanpa kabel

Seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

IV.2 Optimalisasi penyediaan fasilitas umum sistem

informasi telekomunikasi

a. pemanfaatan menara BTS terpadu/bersama

Seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

b. meningkatkan fasilitas Pusat-pusat pelayanan

Page 47: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

31

No Rencana Struktur

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima tahun ke-I (2015-

2020)

Lima tahun ke-II (2021-

2025)

Lima

tahun ke-III

(2026-2030)

Lima tahun ke-IV (2031-

2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

telepon umum dan wartel

umum

V. Rencana sistem jaringan sumber daya air

V.1 Wilayah Sungai (WS) a. konservasi sumber daya air

Sungai Kuantan yang termasuk dalam DAS bagian dari WS Indragiri

b. pendayagunaan

sumber daya air

c. pengendalian daya rusak air

V.2 Irigasi / Pengairan a. Program sawah petak tersier

Kecamatan Logas Tanah Darat

b. Pembuatan embung di

daerah potensial Kecamatan Kuantan Mudik

V.3 Jaringan Air Baku a. Pemanfaatan Sungai Kuantan

DAS Kuantan

b. Pemanfaatan resapan air

Kecamatan Kuantan Mudik

c. Pengolahan Air Tanah Kabupaten Kuantan Singingi

d. Penampungan air Hujan melalui Penangkapan air Hujan

Kabupaten Kuantan Singingi

V.4 Penyediaan Air Bersih a. pembangunan sumur umum

Wilayah permukiman pedesaan dan perkotaan

b. Pemeliharaan dan

Page 48: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

32

No Rencana Struktur

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima tahun ke-I (2015-

2020)

Lima tahun ke-II (2021-

2025)

Lima

tahun ke-III

(2026-2030)

Lima tahun ke-IV (2031-

2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

penyediaan tangki air bersih umum

c. peningkatan jangkauan layanan air bersih perpipaan

kawasan perkotaan di Kabupaten Kuantan

Singingi

d. pemeliharaan jaringan distribusi pelayanan air bersih

VI. Jaringan Prasarana Lainnya VI.1 Persampahan (TPA) a. melanjutkan

pembangunan TPA tahap II

Sentajo

b. mengembangkan kegiatan pengolahan sampah berbasis

masyarakat

seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

c. menciptakan industri pengolahan sampah

Kabupaten Kuantan singingi

d. melakukan pemeliharaan sarana prasarana

persampahan

seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

VI.2 Pengolahan Air Limbah

a. Pengolahan Air Limbah Biologis

tiap kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

b. pengolahan limbah rumah tangga secara teknis

kawasan perkotaan Kabupaten Kuantan Singingi

c. Pengolahan Limbah Industri dengan sistem administrasi dan

Kabupaten Kuantan Singingi

Page 49: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

33

No Rencana Struktur

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima tahun ke-I (2015-

2020)

Lima tahun ke-II (2021-

2025)

Lima

tahun ke-III

(2026-2030)

Lima tahun ke-IV (2031-

2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

manajemen prasarana pengolahan limbah

VI.3 Jaringan Drainase a. Normalisasi atau perbaikan saluran

drainase yang ada

daerah genangan air di Kabupaten Kuantan

Singingi

b. Penambahan atau pembangunan saluran drainase

kawasan perkotaan Kabupaten Kuantan Singingi

c. pengendalian penambangan batu dan pasir

daerah hulu sungai Kabupaten Kuantan Singingi

VI.4 Jaringan Evakuasi Bencana

a. sistem pengendalian banjir

sekitar DAS Kuantan dan DAS Singingi

b. sistem pengendalian

longsor

Kuantan Mudik, Logas

Tanah Darat, Singingi, dan Singingi Hilir

Sumber : Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

Page 50: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

34

Tabel 2.8

Hasil Telaahan Pola Ruang Kabupaten Kuantan Singingi

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program

Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. Rencana Kawasan Lindung

I.1 Hutan Lindung (HL)

a. Pemantapan hutan lindung yang telah ada

Hutan lindung Bukit Batabuh dan Bukit Sentajo, terletak di

perbatasan wilayah Provinsi Sumatera Barat dengan luas keseluruhan 64.460,09 Ha.

b. pemulihan kawasan hutan

lindung yang mengalami kerusakan

c. pemantauan secara rutin untuk mencegah kebakaran hutan dan penebangan liar

d. relokasi fungsi budidaya yang berada di hutan lindung dan

mengembalikan fungsi lindung secara bertahap

I.2 Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan di bawahnya

a. Rehabilitas dan atau reboisasi kawasan lindung di luar hutan lindung yang mengalami kerusakan

Kawasan hutan di luar hutan lindung yang memiliki fisigrafis seperti hutan lindung di Kabupaten Kuantan Singingi

b. Pemanfaatan kawasan

Page 51: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

35

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

untuk tanaman perkebunan dengan tidak mengurangi fungsi lindung.

c. Penyelamatan dan

pengolahan kawasan resapan air

Kecamatan Kuantan Mudik

I.3 Kawasan Perlindungan Setempat

1. Sempadan Sungai a. Penetapan zona kawasan

sempadan sungai Kabupaten Kuantan Singingi

b. Penyusunan rencana

penyelamatan dan pengolahan kawasan sempadan

DAS Kuantan dan DAS Singingi di

Kabupaten Kuantan Singingi

c. Pelaksanaan penyelamatan dan pengolahan kawasan sempadan sungai

2. Kawasan Sekitar Danau a. Rencana pengolahan

kawasan sekitar danau/waduk/embung

Kecamatan Logas Tanah Darat dan Kecamatan Singingi

b. Rencama Pembangunan

waduk/embung sebagai resapan air

Kecamatan Kuantan Mudik

3. Kawasan Lindung Spiritual dan Kearifan Lokal Lainnya.

a. Pemantapan kawasan

Rimbo Larangan Kabupaten Kuantan Singingi

b. penyusunan peraturan

zonasi di kawasan Rimbo Larangan

Kec. Kuantan Tengah, Kec. Gunung Toar, Kec. Kuantan Mudik, dan Kec. Hulu Kuantan.

Page 52: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

36

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

4. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

a. Penetapan lokasi RTH

perkotaan

Teluk Kuantan, Lubuk Jambi,

Muara Lembu, Koto Baru, Perhentian Luas, Benai, Baserah, dan Cerenti.

b. Penataan RTH di

Perkotaan sesuai

dengan fungsinya

c. Pemeliharaan RTH

perkotaan

I.4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

a. Penetapan dan peningkatan zona

kawasan Suaka Margasatwa

Bukit Rimbang dan Bukit Baling

b. Pemeliharaan fungsi hutan

Suaka Margasatwa

I.5 Kawasan Tanah Longsor

a. Penataan ruang berbasis

mitigasi bencana tanah longsor

Pangkalan, margasari, dan pulau padang

I.6 Kawasan Rawan Banjir

a. Persiapan sarana

prasarana untuk mencegah banjir

Lubuk Jambi dan sepanjang DAS Kuantan

b. Penataan ruang mitigasi

bencana banjir DAS Kuantan dan DAS Singingi

c. Penyelamatan dan

pengolahan RTH Kawasan perkotaan Kabupaten Kuantan Singingi

II Perwujudan Kawasan Budidaya

Page 53: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

37

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

II.1 Kawasan Hutan Produksi

a. Pemanfaatan hutan

secara maksimal sesuai dengan fungsinya

Hutan Produksi Tetap : Tanjung

Pauh dan Peranap, Hutan Produksi Terbatas; Tesso Nilo dan Batang Lipai Siabu

b. Memanfaatkan hutan

tanaman industri (HTI) Baserah, Cerenti, Tesso, dan Logas

c. Pemanfaatan hutan

berorientasi peningkatan kesejahteraan rakyat

Kabupaten Kuantan Singingi.

II.2 Pertanian

a. Pengembangan pertanian tanaman pangan dengan dukungan irigasi yang optimal

seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

b. Program pengembangan

kegiatan pertanian berkelanjutan

c. penerapan system pengolahan pertanian yang berwawasan

lingkungan

Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan

Singingi, dan Kecamatan Logas Tanah Darat

d. Pengendalian dan

pemanfaatan sektor pertanian lahan basah, kering dan hortikultura

sebagai arahan pertanian berkelanjutan, meliputi : - Pemanfaatan dan

Kecamatan Benai, Kecamatan

Kuantan Mudik, Kecamatana Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Gunung Toar,

Kecamatan Kuantan Hilir, dan Kecamatan Pangean.

Page 54: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

38

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

pengolahan lahan - Pola tanam dan

pemeliharaan tanaman

- Pengembangan

komoditas unggulan

II.3 Perkebunan

a. Pengembangan kawasan perkebunan dengan arahan agribisnis dan agroindustri.

Kabupaten Kuantan Singingi

b. Pengembangan perkebunan besar dengan melibatkan masyarakat sebagai inti dalam pola PIR

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

c. Peraturan pemanfaatan perkebunan berskala besar oleh pihak swasta terhadap perkebunan rakyat

d. pengembangan komoditas

unggulan hasil perkebunan

e. Penetapan kawasan

perkebunan penghasil komoditi unggulan

Kabupaten Kuantan Singingi

II.4 Peternakan

a. Pemantapan jenis ternak Seluruh Kecamatan di Kabupaten

Kuantan Singingi

Page 55: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

39

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

b. Pemeliharaan jenis ternak

yang mempunyai komoditas unggulan

II.5 Perikanan

a. Pemeliharaan dan

peningkatan manajemen pengairan

Kecamatan Kuantan Tengah,

Kecamatan Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai

b. Pengembangan produksi

sektor perikanan

Kecamatan Gunung Toar, dan

Kecamatan Kuantan Tengah

c. Pengembangan Kawasan

minapolitan Desa Marsawa Kecamatan Benai

II.6 Pertambangan

a. Pengembangan potensi

pertambangan, meliputi :

- Pertambangan Emas Kecamatan Singingi, Kecamatan

Benai, Kecamatan Kuantan Tengah, dan Kecamatan Gunung Toar.

- Pertambangan

batubara

Kecamatan Kuantan Mudik,

Kecamatan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Cerenti, Kecamatan Singingi Hilir, dan Kecamatan Logas Tanah Darat.

- Kaolin Kecamatan Kuantan Mudik, dan

Kecamatan Singingi Hilir

- Bentonit Kecamatan Singingi Hilir

- Batu gamping Kecamatan Kuantan Mudik

- Pasir dan kerikil Kecamatan Singingi Hilir

b. Pemanfaatan wilayah

pertambangan Kabupaten Kuantan Singingi

Page 56: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

40

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

berdasarkan

- Wilayah Usaha

Pertambangan (WUP)

- Wilayah

Pertambangan

Rakyat (WPR)

- Wilayah

Pencadangan Negara

(WPN)

c. Penyusunan Pengendalian dan Pengaturan Usaha

Pertambangan melalui studi manajemen potensi pengolahan pertambangan

Kabupaten Kuantan Singingi

II.7 Industri

a. Pengembangan indusri

kecil dan menegah melalui

program UKM

Kabupaten Kuantan Singingi

b. Arahan Industri Pengolahan untuk

mendukung Pengembangan Agroindustri

Kecamatan Cerenti, Kecamatan Inuman, Kecamatan Pangean,

Kecamatan Benai, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan

Singingi, dan Kecamatan Singingi Hilir.

c. Rencana Pengembangan

komoditas unggulan Industri pengolahan perkebunan dan

Kecamatan Kuantan Tengah dan

Kecamatan Kuantan Mudik

Page 57: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

41

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan

Ruang/Indikasi Program Lokasi

Waktu pelaksanaan

Lima

tahun ke-I

(2015-2020)

Lima

tahun ke-II

(2021-2025)

Lima

tahun ke-III (2026-2030)

Lima

tahun ke-IV (2031-2035)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

kehutanan

d. Pengembangan industri pengolahan yang memperhatikan prinsip ramah lingkungan dan

non polutan

Kabupaten Kuantan Singingi

II.8 Pariwisata

a. Perencanaan Objek Wisata di setiap kawasan yang mempunyai potensi sebagai daerah wisata

Kawasan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi

b. Penyusunan Rencana

Induk kawasan wisata yang potensial.

Kabupaten Kuantan Singingi

c. Pengembangan

aksesbilitas jalur wisata daerah

d. Peningkatan fasilitas

sarana dan prasarana obyek wisata yang sudah dikembangkan

Air Terjun Tujuh Tingkat, Perahu

Baganduang, Pacu Jalur, Danau Masjid Kari, Pendulangan Emas, dan Tambang Batubara Jepang

e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian obyek wisata daerah

Kabupaten Kuantan Singingi

Sumber : Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

Page 58: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

42

Tabel 2.9 Rencana Fungsi Pusat Kegiatan Dalam Struktur Tata Ruang

Kabupaten Kuantan Singingi

Pusat Kegiatan

Kota Fungsi

PKW Teluk Kuantan (Kuantan Tengah) 1. Pelayanan untuk mendukung pengembangan kegiatan sosial, ekonomi berskala regional

2. Pelayanan jaringan telekomunikasi dan energi yang mendukung pelayanan propinsi

3. Pelayanan jaringan transportasi untuk mewujudkan sistem antar kota

4. Pusat jasa pemerintahan berskala kabupaten beserta fasilitas pendukungnya.

5. Terminal agrobisnis dan agroindustri 6. Permukiman kota

7. Pusat industri pengolahan dan industri hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi dan tembakau ramah lingkungan

8. Pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan

9. Pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan

PKLp Lubuk Jambi (Kuantan Mudik), Muara

Lembu (Kecamatan Singingi) danPerhentian Luas (Kecamatan Logas Tanah Darat)

1. Pelayanan untuk mendukung pengembangan

kegiatan sosial, ekonomi pada lingkup lokal 2. Pelayanan untuk satu atau beberapa kecamatan 3. Pusat pelayanan pemerintahan lokal yang

meliputi pelayanan kegiatan sosial, perdagangan dan jasa.

4. Permukiman kota

5. Pusat pengolahan tanaman perkebunan (kelapa sawit)

6. Produsen tanaman perkebunan (karet, kelapa sawit, kakao)

PPK Koto Baru (Kecamatan Singingi Hilir), Benai (Kecamatan Benai), Baserah (Kecamatan Kuantan Hilir),Koto Sentajo (Kecamatan Sentajo Raya) dan Cerenti (Kecamatan Cerenti)

1. Pelayanan untuk satu atau beberapa kecamatan 2. Pusat pelayanan pemerintahan lokal yang

meliputi pelayanan kegiatan sosial, perdagangan dan jasa.

3. Pusat pengolahan tanaman perkebunan (karet

dan kelapa sawit) 4. Produsen tanaman perkebunan (karet, kelapa

sawit, kakao)

PPL Lubuk Ambacang (Kecamatan Hulu Kuantan), Kampung Baru (Kecamatan Gunung Toar), Pangean (Kecamatan Pangean), perhentian Luas (Kecamatan Kuantan Hilir Sebrang), Pangkalan (Kecamatan Pucuk Rantau) dan Inuman

(Kecamatan Inuman)

1. Pusat pelayanan pemerintahan lokal 2. Pelayanan untuk beberapa desa/ kelurahan 3. Produsen tanaman perkebunan (karet, kelapa

sawit, kakao)

Sumber: Laporan akhir penyelesaian RTRW Kabupaten Kuantan Singing Tahun 2015 Keterangan : PKW (Pusat Kegiatan Wilayah); PKLp (Pusat Kegiatan Lokal promosi) PPK (Pusat Pelayanan Kawasan); PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)

Page 59: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

43

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW,

potensi pengembangan wilayah Kabupaten Kuantan Singingi antara lain sektor

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan pariwisata.

Sebahagian sektor ini merupakan penopang perekonomian masyarakat dan

daerah. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam serta menyimpan

berbagai potensi ekonomi, Kabupaten Kuantan Singingi menjanjikan banyak

peluang pengembangan dimasa depan. Dengan dukungan letak geografis yang

strategis, yaitu relatif tidak terlalu jauh dengan Ibu Kota Provinsi dan terletak

pada daerah perbatasan 3 (tiga) provinsi yaitu Riau, Sumatera Barat dan Jambi

serta ditunjang tersedianya infrastruktur yang memadai. Selain hal tersebut

dengan dukungan kebijakan pemerintah yang positif, maka daerah ini

merupakan lahan investasi yang layak diperhitungkan dalam era globalisasi

dalam pengembangan sektor-sektor tersebut.

2.1.2.1 Sektor Perkebunan

Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten

Kuantan Singingi yang menopang perekonomian masyarakat. Berbagai

komoditas tanaman perkebunan yang telah dikembangkan seperti karet, kelapa

sawit, kakao, kelapa dalam, kelapa hibrida dan aneka tanaman lain. Komoditi

Karet dan Kelapa Sawit merupakan primadona di sektor ini. Di Kabupaten

Kuantan Singingi komoditi karet sudah lama diusahakan oleh masyarakat dan ini

merupakan sumber mata pencaharian sebahagian besar penduduk Kabupaten

Kuantan Singingi, pada tahun 2015 total luas perkebunan rakyat 219.346,98

hektar, dengan jumlah petani sebanyak 132.822 orang. Jika dilihat luasan lahan

perkebunan, maka ini akan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanam

investasinya di Kabupaten Kuantan Singingi.

Page 60: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

44

2.1.2.2 Sektor Perikanan

Kabupaten Kuantan Singingi merupakan daerah yang memiliki sumber

daya perikanan yang cukup besar dan beragam. Berdasarkan data dari Dinas

Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2015 luas area penangkapan

tercatat sebesar 1.802,43 Ha area sungai, 20.627,95 Ha area rawa dan 236,10

Ha area bendungan. Potensi lahan budidaya diperkiraan tidak kurang dari 2.000

Ha sementara yang baru dimanfaatkan lebih kurang 11,63% dari potensi

tersebut yaitu 232,69 Ha. Berdasarkan data tersebut masih besar peluang untuk

berusaha dibidang pembudidayaan ikan dalam kolam. Selama ini budidaya ikan

dalam kolam hanya dilakukan oleh masyarakat untuk menunjang ekonomi

keluarga dan dalam skala besar sampai saat ini belum ada perusahaan atau

badan usaha yang memanfaatkan lahan­lahan potensial tersebut.

Usaha perikanan merupakan usaha yang cukup menjanjikan. Hal ini

karena proses pemeliharaan, pemasaran relative tidak begitu sulit dan tidak

memerlukan lahan yang luas, kemudian konsumsi ikan masyarakat dari hari ke

hari semakin meningkat sehingga usaha perikanan ini mempunyai prospek yang

baik untuk dikembangkan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan

munculnya inovasi maka di Kabupaten Kuantan Singingi proses pengolahan ikan

sudah mulai dikembangkan melalui kelompok tani perikanan, ikan tersebut diolah

menjadi naget maupun bakso ikan yang pemasarannya sampai saat ini masih di

dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, selanjut pengelolaan ikan asap atau

ikan salai dikelola oleh Rumah Tangga Perikanan seperti di Kecamatan Gunung

Toar, Benai dan Kuantan Hilir Seberang dengan omset berkisar dari Rp

8.000.000 sampai dengan Rp 39.000.000 per bulan.

2.1.2.3 Sektor Peternakan

Sektor peternakan tidak hanya meningkatkan populasi dan produksi

ternak Jenis hewan ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga

meningkatkan pendapatan peternak. Jenis ternak yang banyak diusahakan

Page 61: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

45

masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi adalah sapi, kerbau, kambing, itik, dan

lainnya. Yang menjadi unggulan disektor ini salah satunya adalah Sistem

Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA). Kotoran ternak dapat dipergunakan

sebagai sumber pupuk organik. Pemanfaatan kotoran dan urin sapi untuk

dijadikan pupuk organik, satu liter urin sapi bisa untuk kebutuhan pupuk

tanaman. Kelompok Tani Peternakan juga memanfaatkan lahan yang berada di

sekitar pasar ternak, untuk ditanami tanaman semangka, jagung, kacang

panjang, dan pepaya bangkok.

Selain itu keberadaan Pasar ternak yang terletak di Desa Simpang Raya

Kecamatan Singingi Hilir yang sudah berjalan kurang lebih 3 tahun menjadi

potensi pendukung bagi usaha pengembangan ternak. Pasar ternak ini dikelola

oleh Kelompok Tani Peternak dibawah binaan Dinas Peternakan Kabupaten

Kuantan Singingi. Jual beli ternak sapi dilakukan pada hari Rabu dengan pembeli

yang datang dari dalam Kabupaten maupun di luar Kabupaten Kuantan Singingi.

Aktivitas jual beli cukup membawa dampak positif bagi kelompok peternak

maupun masyarakat yang ada di desa Simpang Raya, karena dengan adanya

pasar ternak ini memberikan peluang kepada masyarakat untuk berjualan

kebutuhan sehari­hari dan berjualan makanan maupun minuman, dengan

adanya aktivitas tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang

berada di sekitar pasar ternak.

2.1.2.4 Sektor Pertanian

Sektor Tanaman Pangan merupakan potensi Sumber Daya Alam yang

terbarukan (renewable resoucer). Adapun hasil dari sektor ini merupakan

kebutuhan dasar dalam pemenuhan kecukupan gizi masyarakat sehingga dapat

mengetahui tingkat Ketahanan Pangan suatu Daerah. Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Masyarakat terhadap beberapa komoditi Pertanian khususnya

tanaman pangan beberapa program telah dilaksanakan dan terjadi peningkatan

produksi yang menguntungkan petani, namun secara keseluruhan peningkatan

Page 62: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

46

produksi tersebut belum terpenuhinya ketersedian terhadap komoditi tertentu

seperti padi atau beras. Luas Tanam Padi sawah tahun 2015 seluas 6.732 ha,

luas panen 11.693 dengan produksi total 52.823,64 Ton. Dengan demikian

produktifitas rata-rata 4,52 Ton/Ha. Sedangkan Luas tanam dan panen padi

gogo adalah 10 Ha dengan produksi 22,30 Ha. Dengan demikian produktifitas

2,23 Ton/Ha.

Dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat terhadap beberapa komoditi

Pertanian khususnya tanaman pangan beberapa program telah dilaksanakan dan

terjadi peningkatan produksi yang menguntungkan petani, namun secara

keseluruhan peningkatan produksi tersebut belum terpenuhinya ketersedian

terhadap komoditi. Untuk tanaman Palawija yang dikembangkan di Kabupaten

Kuantan Singingi antara lain seperti komoditas jagung, kedelai, kacang

tanah,kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.

2.1.2.5 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

Disamping sektor-sektor lain Kabupaten Kuantan Singingi juga mempunyai

sumber daya mineral yang cukup besar dan beragam, seperti batu bara, emas,

sirtu, kaolin, bentonite, bitumen padat, batu gamping dan mangan. Ada

beberapa yang sudah dieksploitasi seperti batu bara, emas dan mangan.

Pengembangan potensi pertambangan meliputi :

- Pertambangan emas dengan wilayah meliputi Kecamatan Singingi,

Kecamatan Benai, Kecamatan Kuantan Tengah, dan Kecamatan Gunung

Toar;

- Pertambangan batubara dengan wilayah meliputi Kecamatan Kuantan

Mudik, Kecamatan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Cerenti,

Kecamatan Singingi Hilir, dan Kecamatan Logas Tanah Darat;

- Kaolin dengan wilayah meliputi Kecamatan Kuantan Mudik, dan Kecamatan

Singingi Hilir;

Page 63: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

47

- Bentonit dengan wilayah Kecamatan Singingi Hilir;

- Batu Gamping dengan wilayah Kecamatan Kuantan Mudik.

Selain itu, Potensi yang dapat dikembangkan di Sungai Singingi adalah

pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Selain itu

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya

Air/Irigasi dan Rawa, Program Pengelolaan Sumber Daya Air, Satuan Kerja Balai

Wilayah Sungai Sumatera III pada Tahun 2015 telah melaksanakan

Penyusunan Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang

Kabupaten Kuantan Singingi. Pemanfaatan bendungan tersebut untuk

pengembangan PLTA dapat menghasilkan output maksimum yang direncanakan

adalah 3 x 45.200 kW dengan total nilai investasi Rp.

3.748.421.000.000,- (Tiga Trilyun Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Milyar

Empat Ratus Dua Belas Juta Rupiah)

2.1.2.6 Sektor Lahan dan Hutan

Pemanfaatan lahan dan hutan secara tradisional telah sejak lama

diusahakan oleh masyarakat. Pemanfaatan lahan dan hutan secara tradisional

umumnya berupa eksploitasi dari alam dan hanya sekedar untuk memenuhi

kebutuhan sehari­hari. Pada beberapa dekade terakhir, selain mengharapkan

produksi alami, pemanfaatannya mengarah kepada pembudidayaan dan

diusahakan dalam skala besar. Seperti di daerah tropis lainnya, hutan di

Kabupaten Kuantan Singingi memiliki nilai ekonomis, sosial, lingkungan dan

budaya bagi daerah dan masyarakat setempat. Sejalan dengan perkembangan

perekonomian dan pembangunan, maka kawasan hutan dan lahan di Kabupaten

Kuantan Singingi mulai dikonversikan menjadi kawasan pemukiman, pertanian,

perkebunan, pertambangan, perindustrian dan pariwisata. Namun seringkali

pemanfaatan hutan dan lahan untuk berbagai kepentingan tersebut di atas

menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan. Pemanfaatan hutan yang tidak

Page 64: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

48

bijaksana menyebabkan erosi, banjir rusaknya ekosistem hutan dan hilangnya

keanekaragaman hayati dan meninggalkan lahan kritis.

2.1.2.7 Sektor Pariwisata

Di bidang Pariwisata, Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai potensi yang

besar. Potensi wisata tersebut berupa budaya ataupun keindahan alam. Dari

potensi wisata tersebut, yang sangat prospektif dikembangkan adalah jenis

obyek wisata alam dan wisata budaya dengan atraksi-atraksi budaya lainnya

yang dapat dikembangkan diantaranya :

a. Pacu Jalur

Pacu Jalur merupakan potensi wisata yang digelar setiap tahun dalam

rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia,

pengertian dari pacu jalur itu sendiri adalah Pacu adalah bertanding dan jalur

adalah perahu yang panjang dengan ukuran 25 meter – 40 meter mempunyai

muatan 40 – 60 orang, pacu jalur termasuk dalam agenda kelander nasional

dan pacu jalur merupakan budaya Kabupaten Kuantan Singingi yang sudah

ada sejak dulu bahkan telah berumur ratusan tahun, pacu Jalur dikelola oleh

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.

b. Air Terjun Tujuh Tingkat

Terletak di Kecamatan Hulu Kuantan 37 Km dari Teluk Kuantan. Ketika

berada di Lubuk Jambi ibukota Kecamatan Kuantan Mudik (22 Km dari Teluk

Kuantan) bus anda akan bergerak menuju arah Kiliran Jao dan selepas Kota

Lubuk Jambi bertemu dengan persimpangan satu simpang ke kiri arah Kiliran

Jao, disitulah tadi letaknya Air Terjun Batang Koban. Jika dari simpang

selepas Lubuk Jambi, bus kita akan bergerak ke kanan terus sampai sejauh

11 Km akan sampai ke Kota Lubuk Ambacang Ibukota Kecamatan Hulu

Kuantan. Dengan menaiki sampan bermesin (pompong) sejauh 4 Km anda

akan melaluinya dengan kenyamanan arus sungai kadangkala tenang dan

sunyi kadangkala ribut dengan gelombang arung jeramnya dilengkapi dengan

Page 65: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

49

pemandangan alam dan bukit-bukit yang terjal dengan hutan lindungnya

yang masih asli. Dalam perjalanan kita dapat menyaksikan binatang kera,

berbagai jenis burung dan binatang lainnya seakan menyapa bagi

pengunjungnya. Akhirnya sampailah ke lokasi Air Terjun Tujuh Tingkat

Batang koban. Tujuh Tingkat maksudnya terdapat tujuh buah air terjun yang

bertingkat, akhirnya sampai ke dasar sungai dan terus mengalir ke Sungai

Kuantan yang mengairi sebagian besar daerah Kuantan Singingi.

c. Air Terjun Guruh Gemurai

Terletak sekitar 25 Km dari Teluk Kuantan. Nama Guruh Gemurai diambil

dari bahasa daerah setempat, dimana Guruh berarti Gemuruh (bunyi air

terjun dimaksud); sedangkan Gemurai adalah percikan air yang berserakan.

Jadi air terjun Guruh Gemurai berarti air terjun yang bunyi percikannya

(curahannya) bergemuruh. Anda berada di Ibukota Kabupaten Kuantan

Singingi yakni Teluk Kuantan dengan bus menuju arah Kiliran Jao Sumbar

akan melalui Kota Lubuk Jambi, Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik,

Kabupaten Kuantan Singingi, namun sebelumnya yakni 3 Km sebelum Lubuk

Jambi (19 Km) dari Teluk Kuantan, anda dapat menikmati keindahan Danau

Kebun Nopi, tidak ada duanya di Kuantan Singingi. Anda berada di Lubuk

Jambi Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik masih Kabupaten Kuantan Singingi,

3 Km arah Kiliran Jao Sumbar, anda memulai perjalanan yang mendaki

sesekali melalui jalan yang berbelok-belok dengan panorama alam yang

terkenal bagian dari Bukit Barisan, sampailah anda ditengah-tengah

pendakian yang berbukit-bukit dan lembah, disanalah terdapat air terjun

Guruh Gemurai, tepatnya di desa Kasang.

d. Ekowisata Bukit Rimbang Bukit Baling

Berdasar Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 173/Kpts-II/1986

dan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.149/V/1982, kawasan SMBRBB

seluas 136.000 ha ditetapkan sebagai suaka margasatwa. Kawasan Suaka

Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling terletak di Kabupaten Kampar dan

Page 66: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

50

Kabupaten Kuantan Singingi. Keberadaan kawasan ini merupakan potensi

yang dapat dikelola menjadi kawasan ekowisata sehingga dapat memberikan

nilai tambah bagi daerah dan masyarakat sekitarnya. Beberapa potensi yang

dapat dikembangkan antara lain sebagai wahana riset dan penelitian

pengembangan dan pelestarian keanekaragaman hayati. Kawasan dengan

luas 136.000 hektar itu memiliki tingkat keanekaragaman ekosistem yang

sangat tinggi. Di kawasan itu terdapat berbagai flora, termasuk Rafflesia

Merah Putih yang tergolong langka. Selain itu, kawasan itu juga menjadi

habitat lima kucing hutan, antara lain macan dahan, kucing emas, macan

tutul, "marble cat", dan harimau Sumatera. Kawasan ini juga dapat

dikembangkan menjadi tempat wisata adventure seperti arung jeram, jelajah

alam dan lainnya.

e. Danau Mesjid Koto Kari

Terletak dalam kawasan wisata kenegerian Kari Kecamatan Kuantan

Tengah Teluk Kuantan, berjarak kurang lebih 3 km dari ibukota Kabupaten

Kuantan Singingi (Teluk Kuantan). Danau ini memiliki ukuran dengan panjang

800 meter dan lebar 200 meter dikelilingi oleh perkebunan karet milik

masyarakat sekitar, disamping untuk tempat wisata danau ini juga berfungsi

sebagai sumber air irigasi dan tempat mandi penduduk setempat.

f. Danau Kebun Nopi

Danau Kebun Nopi merupakan salah satu objek wisata yang terletak di

Desa Bukit Pedusunan Kecamatan Kuantan Mudik. Danau ini memiliki Panjang

lebih Kurang 800 meter dan lebar lebih kurang 100 meter.

g. Desa Wisata

Terletak 3 Km dari Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi (Teluk

Kuantan) dengan menggunakan bus menuju ke timur yakni arah ke Rengat

ibukota Kabupaten Indragiri Hulu sejauh 3 Km sampailah di desa Koto Sentajo

yang ditetapkan sebagai Desa Wisata. Di desa ini dapat kita saksikan

Page 67: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

51

peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah adat dengan

bangunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih kental

dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya.

Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama

itu, namun ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini masih terdapat hutan yang

asli, yang sampai sekarang masih dilarang untuk merusaknya, dan ini telah

ditetapkan sebagai hutan lindung seluas 5000 Ha.

h. Wisata Sejarah

Potensi Wisata Sejarah di Kabupaten Kuantan Singingi cukup banyak

akan tetapi belum ada yang dikembangkan. Potensi yang layak untuk

dikembangkan diantaranya Tambang Batu Bara Peninggalan Jepang

(Kecamatan Singingi Hilir), Rumah Adat Koto Benai (Kecamatan Benai),

Rumah Adat Koto Rajo (Kecamatan Kuantan Hilir Seberang), dan rumah adat

Koto Sentajo ( Kecamatan Sentajo Raya).

i. Air Panas Alam

Diseberang Sungai Pinang, Kecamatan Kuantan Mudik, 33 Km dari

Teluk Kuantan. Dari Teluk Kuantan arah Kiliran Jao yakni 500 m sebelum

sampai di Kota Lubuk Jambi, anda akan menjumpai simpang jalan ke arah

kanan dan terus melanjutkan perjalanan 11 Km akan sampai ke satu tempat

bersejarah yang konon sejak nenek moyang sudah dikunjungi beramai-ramai

oleh masyarakat dalam dan luar Kuantan Singingi untuk berobat penyakit

kulit, reumatik dan lain-lain. Itulah Air Panas Alam yang keluar dari perut

bumi atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Dari persimpangan jalan anda

melalui beberapa desa yakni Pulau Binjai, Pabaun, Saik dan sampailah ke

lokasi dimaksud.

Page 68: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

52

j. Wisata Lain-lain

Potensi wisata lain yang mendapat perhatian untuk dikembangkan adalah

Kesenian Tradisional Daerah seperti Seni Tari, Randai, Rarak Godang.

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Fenomena banyaknya bencana banjir yang saat ini banyak terjadi di

Kabupaten Kuantan Singingi salah satu penyebabnya adalah ketidakseimbangan

pengelolaan sumber daya air. Dalam konstelasi wilayah, pengelolaan

sumberdaya air dapat dikelola dengan konsep penatagunaan lahan yang

berkelanjutan dengan pendekatan kewilayahan sehingga tidak terjadi gangguan

keseimbangan lingkungan baik di hulu maupun di hilir. Banjir yang terjadi

bermula karena curah hujan yang tinggi dan tidak terserap langsung ke dalam

tanah serta tidak terjadi penampungan air dalam situ/embung. Kelerengan tanah

yang tidak memiliki tanaman tidak memiliki kekuatan menahan air. Pada kondisi

seperti ini, terjadi potensi banjir dan tanah longsor yang akan dapat

mengakibatkan kerentanan dan gangguan kehidupan pada kegiatan penduduk.

Potensi banjir diperkirakan terdapat pada daerah sepanjang Sungai

Kuantan karena morfologinya relatif datar. Berdasarkan perhitungan siklus

hidrologi di mana terjadi defisit air, maka memungkinkan terjadinya banjir

musiman pada bulan-bulan basah terutama daerah hulu Sungai Kuantan sekitar

daerah Lubuk Jambi.

Dataran mempunyai pola aliran dendritik, Sungai Kuantan mengalir di

bagian tengah. Dataran bagian selatan sungai bermuara di Sungai Kuantan di

bagian utara mengalir ke Sungai Singingi, Sungai Teso, dan bermuara di Sungai

Indragiri. Daerah sekitar Sungai Kuantan umumnya sekali setahun mengalami

banjir dan lamanya banjir berkisar dari 1 sampai 2 minggu.

Page 69: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

53

Konsep pengelolaan sumber daya air, mengamanatkan pengelolaan

potensi cadangan dan pemanfaatan air tanah secara regional/kewilayahan antara

hulu dan hilir untuk mengatur kapasitas penyimpanan, pencadangan dan

pemanfaatan air. Untuk 20 tahun ke depan, Kabupaten Kuantan Singingi sangat

memerlukan upaya untuk mempertahankan tanaman penyerap air dan hutan,

membangun situ/embung, membangun konstruksi perkuatan tebing dan

membangun saluran kanal banjir. Upaya yang tidak kalah pentingnya adalah

menciptakan habit/kebiasaan masyarakat kita untuk tidak membuang sampah

secara sembarangan.

Daerah rawan bencana banjir di Kabupaten Kuantan Singingi mayoritas

adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Kuantan. Luas kawasan rawan bencana

banjir dan longsor di Kabupaten Kuantan Singingi adalah 75.451,06 Ha yang

tersebar diseluruh wilayah kecamatan. Rincian data per kecamatan

sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.10 berikut ini :

Tabel 2.10 Luas Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan Jenis Bencana Luas (Ha)

1 Benai Rawan Banjir 2.862,41

2 Cerenti Rawan Banjir 6.850,86

3 Gunung Toar Rawan Banjir 6.632,26

4 Hulu Kuantan Rawan Banjir 1.388,88

5 Inuman Rawan Banjir 4.069,68

6 Kuantan Hilir Rawan Banjir 2.296,23

7 Kuantan Hilir Seberang Rawan Banjir 1.667,31

8 Kuantan Mudik Rawan Banjir 3.138,33

9 Kuantan Tengah Rawan Banjir 6.517,11

10 Logas T Darat Rawan Longsor 12.148,37

11 Pangean Rawan Banjir 4.582,49

12 Sentajo Raya Rawan Longsor 1.601,27

Rawan Banjir 1.799,06

13 Singingi Rawan Longsor 8.427,86

14 Singingi Hilir Rawan Longsor 11.468,93

15 JUMLAH 75.451,06

Sumber: Geologi Tata Lingkungan

Page 70: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

54

Dari data yang ditunjukkan pada Tabel 2.10, diperjelas lagi oleh Tabel

2.11 yang memperlihatkan data Jumlah Rumah tangga dan Penduduk yang

rawan terkena bencana tersebut. Terlihat Bahwa Jumlah penduduk rawan

terkena bencana berjumlah 54.344 jiwa dengan 15.042 keluarga. Kecamatan

Kuantan Tengah merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk yang rawan

terkena bencana terbanyak yaitu 12.053 jiwa. Kecamatan Hulu Kuantan tercatat

sebagai kecamatan yang memiliki penduduk yang rawan terkena bencana

dengan 89 keluarga.

Tabel 2. 11 Rumah Tangga dan Jumah Penduduk Rawan Terkena Bencana per Kecamatan

dalam Kab. Kuantan Singingi tahun 2015

No Kecamatan Luas (Ha) Jumlah Rumah

Tangga

Jumlah

Penduduk (Jiwa)

1 Benai 2.862,41 1.131 4.183

2 Cerenti 6.850,86 626 2.465

3 Gunung Toar 6.632,26 1.491 5.473

4 Hulu Kuantan 1.388,88 89 306

5 Inuman 4.069,69 395 1.473

6 Kuantan Hilir 2.296,23 575 2.092

7 Kuantan Hilir Seberang

1.667,31 478 1.673

8 Kuantan Mudik 3.138,33 361 1.385

9 Kuantan Tengah 6.517,11 3.249 12.053

10 Logas Tanah Darat 12.148,37 1.929 6.752

11 Pangean 4.582,49 1.621 5.559

12 Sentajo Raya 3.400,33 1.874 6.596

13 Singingi 8.427,86 368 1.343

14 Singingi Hilir 11.468,93 857 2.991

15 Pucuk Rantau dt dt dt

JUMLAH 75.451.06 15.042 54.344

Page 71: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

55

Gambar 2. 2 Peta Rawan Bencana Alam di Kabupaten Kuantan Singingi

Page 72: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

56

Dari hasil analisis Kabupaten Kuantan Singingi memilki wilayah yang sedikit untuk

rawan bencana, di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi tidak terdapat klasifikiasi untuk

rawan bencana alam, Klasifikasi Bencana Alam Kurang dengan luas 516.289,5 ha, dan

Klasifikasi Bencana Alam Tinggi 39.428,7 Ha, dapat hampir dipastikan Wilayah Kabupaten

Kuantan Singingi tidak rawan bencana alam.

Tabel 2. 12 SKL Bencana Alam Kabupaten Kuantan Singingi

SKL Potensi Bencana Alam Luas (ha)

Potensi Bencana Alam Tinggi 39.428,7

Potensi Bencana Alam Kurang 516.289,5

Total 555.718,2 Sumber : Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

2.1.4 Wilayah Rawan Kebakaran

Pada Periode 2010 – 2015, jumlah kebakaran hutan dan lahan ditandai dengan

jumlah titik api yang terdeteksi oleh setelit NOAA (ASMC) dan Sipogi KMS BP REDO dalam

wilayah administrasi kabupaten Kuantan Singingi ditunjukan pada Tabel 2.13. Selama

dalam periode ini jumlah titik api cendrung berfluaktif. Walaupun menunjukan trand yang

meningkat. Pada tahun 2010 jumlah titik api sebanyak 39 titik api, kemudian jumlah ini

terus meningkat hingga tahun 2012 sebanyak 328 titik api. Namun pada tahun 2013 –

2015 jumlah titik api terus berkurang dibandingkan pada tahun 2012 tersebut. Tercatat

sebelum pemekaran kecamatan pada 2011, Kecamatan Kuantan Mudik merupakan

kecamatan yang memiliki titik api terbanyak dibandingkan kecamatan lainnya, namun

setelah dimekarkan, kecamatan pucuk rantau tercatat sebagai kecamatan yang paling

sering terjadi kebakaran hutan dan lahan. Hal ini mungkin disebabkan oleh geliat

pembangunan dalam kecamatan baru dimekarkan tersebut. Pada tahun 2015 kecamatan

benai dan kecamatan gunung toar merupakan kecamatan yang tidak terdeteksi titik api.

Jika membandingkan dengan Kabupaten lain di Riau, jumlah titik api yang terdeteksi pada

kabupaten kuantan singingi terendah ketiga setelah kabupaten meranti dan Pekanbaru.

Page 73: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

57

Tabel 2. 13 Data Sebaran Hotspot (Titik Api)

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2010-2015

No Kecamatan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Benai 1 5 5 4 7 0

2 Cerenti 7 0 20 15 5 4

3 Gunung Toar 0 0 0 0 2 0

4 Hulu Kuantan 0 0 0 0 0 6

5 Inuman 0 0 0 0 4 1

6 Kuantan Hilir 5 23 70 42 9 1

7 Kuantan Hilir Seberang - - - 0 2 2

8 Kuantan Mudik 14 27 150 106 31 24

9 Kuantan Tengah 5 1 10 7 2 1

10 Logas Tanah Darat 0 0 0 0 5 23

11 Pangean 0 0 0 0 4 3

12 Sentajo Raya - - - 0 1 1

13 Singingi 7 14 64 39 15 11

14 Singingi Hilir 0 0 9 0 6 19

15 Pucuk Rantau - - - 0 61 67

Jumlah 39 70 328 213 154 163

Sumber : Satelit NOAA (ASMC) dan Sipogi KMS BP REDO

2.1.5 Demografi

Pada tahun 2015 Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi berjumlah 323.624 jiwa

dengan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 165.881

jiwa dan perempuan sebanyak 157.743 jiwa. Secara umum komposisi penduduk

tersebut di setiap kecamatan menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari

penduduk perempuan, kecuali di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang. Dengan komposisi

tersebut, maka rata-rata sex ratio penduduk Kabupaten Kuantan Singingi sebesar

105,16 Sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau sebesar 109,80 dan

terendah di Kacamatan Kuantan Hilir Seberang sebesar 99,60 seperti yang disajikan

dalam Tabel 2.14

Page 74: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

58

Tabel 2. 14 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kuantan Singingi Periode 31 Desember 2015

No Kecamatan Jenis Kelamin

Total Sex Ratio Laki-Laki Perempuan

1. Kuantan Mudik 13.185 12.647 25.832 104,25

2. Kuantan Tengah 25.959 25.056 51.012 103,59

3. Singingi 16.970 15.607 32.577 108,73

4. Kuantan Hilir 6.987 6.853 13.840 101,96

5. Cerenti 8.442 8.038 16.480 105,03

6. Benai 9.474 9.270 18.744 102,20

7. Gunung Toar 7.041 6.633 13.674 106,15

8. Singingi Hilir 21.552 19.822 41.374 108,73

9. Pangean 9.620 9.362 18.982 102,76

10. Logas Tanah Darat 10.027 9.277 19.304 108,08

11. Inuman 7.893 7.555 15.448 104,47

12. Hulu Kuantan 4.023 3.952 7.975 101,80

13. Kuantan Hilir Seberang 5.199 5.220 10.419 99,60

14. Sentajo Raya 13.224 12.724 25.948 103,93

15. Pucuk Rantau 6.288 5.727 12.015 109,80

Total 165.881 157.743 323.624 105,16

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Kuantan Singingi Per 31 Desember 2015

Rasio ketergantungan atau rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan

perbandingan antara banyaknya penduduk usia non produktif (penduduk usia di bawah

15 tahun dan penduduk usia 65 tahun atau lebih) dengan banyaknya penduduk usia

produktif (penduduk usia 15-64 tahun), rasio ketergantungan menunjukkan beban yang

harus ditanggung oleh penduduk produktif terhadap penduduk tidak produktif. semakin

tinggi persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang

harus ditanggung penduduk produktif untuk membiaya hidup penduduk yang belum

produktif dan tidak produktif lagi.

Penduduk muda berusia di bawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk

yang belum produktif karena secara ekonomis masih bergantung pada orang tua atau

orang lain yang menanggungnya. demikian pula penduduk yang berusia 65 tahun juga

Page 75: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

59

dianggap tidak produktif lagi. penduduk usia 15 - 64 tahun adalah penduduk usia kerja

yang dianggap produktif.

berdasarkan komposisi penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015,

sebagaimana disajikan pada Tabel 2.15 jumlah penduduk usia produktif adalah 218.935

jiwa. sedangkan jumlah penduduk usia tidak produktif adalah 104.689 jiwa. dengan

demikian rasio ketergantungan penduduk adalah 0,478 atau 47,8%. dari angka tersebut

dapat diartikan bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif mempunyai beban

tanggungan sebanyak 48 orang. Gambaran rasio ketergantungan dari Tahun 2011 - 2015

secara rinci sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.15 berikut ini :

Tabel 2. 15 Rasio Ketergantungan Tahun 2011 - 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah penduduk usia < 15 tahun 97.624 95.314 103.603 87.558 92.714

2. Jumlah penduduk usia > 64 tahun 13.993 16.163 13.920 12.356 11.975

3. Jumlah penduduk usia tidak produktif (1+2) 111.617 111.477 117.523 99.914 104.689

4. Jumlah penduduk Usia 15-64 tahun 238.161 245.904 247.567 223.133 218.935

5. Rasio ketergantungan (3) / (4) 0,469 0,453 0,475 0,448 0,478

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kuantan Singingi.

Rasio kepadatan penduduk adalah angka yang menyatakan perbandingan antara

banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau berapa banyaknya penduduk per

kilometer persegi pada periode waktu tertentu. Tingkat kepadatan penduduk di

Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2015 adalah 42,27 jiwa/km2. Artinya kepadatan

penduduk pada setiap kilometer perseginya dihuni 42 orang penduduk. jika dilihat dari

rasio tersebut, penduduk Kabupaten Kuantan Singingi belum tergolong padat, namun

pertumbuhannya harus dapat dikendalikan agar terjaga keseimbangannya dengan daya

dukung wilayah, terutama di kecamatan yang pertumbuhan dan kepadatannya tinggi.

Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Kuantan

Tengah, yaitu 188,42 jiwa/km2. sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan

Page 76: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

60

penduduk terendah adalah Kecamatan Pucuk Rantau yaitu 14,62 km2. Secara rinci data

tingkat kepadatan penduduk menurut kecamatan pada Tahun 2015 sebagaimana

disajikan pada Tabel 2.16 berikut ini :

Tabel 2.16

Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Kuantan Singingi, Tahun 2015

No Kecamatan Luas

(km2)

Jumlah

penduduk (jiwa)

Kepadatan penduduk

(jiwa/km2) 1. Kuantan Mudik 1,953.66 25.832 45,78 2. Kuantan Tengah 1,530.97 51.012 188,42

3. Singingi 384.40 32.577 16,67

4. Kuantan Hilir 564.28 13.840 93,03

5. Cerenti 165.25 16.480 36,14

6. Benai 270.74 18.744 150,36

7. Gunung Toar 124.66 13.674 82,75

8. Singingi Hilir 145.32 41.374 27,02

9. Pangean 380.34 18.982 130,62

10. Logas Tanah Darat 148.77 19.304 50,75

11. Inuman 450.01 15.448 34,33

12. Hulu Kuantan 456.00 7.975 20,75

13. Kuantan Hilir Seberang 114.30 10.419 91.16 14. Sentajo Raya 145.70 25.948 178,09

15. Pucuk Rantau 821.60 12.015 14,62

Total 7.656.03 323.624 42,27

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Kuantan Singingi

Kabupaten Kuantan Singingi pada periode 2012-2015 mempunyai laju pertumbuhan

penduduk sebesar -2,45%. Dasar perhitungan pertumbuhan penduduk tersebut dihitung

mulai tahun 2012 - 2015 karena pada tahun tersebut dilaksanakannya penataan wilayah

administrasi kecamatan dengan melakukan pemekaran beberapa wilayah kecamatan

sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi menjadi 15 Kecamatan dari

yang sebelumnya hanya 12 Kecamatan. Pada periode tersebut seluruh kecamatan

mengalami pengurangan jumlah penduduk. Kecamatan Inuman dalam jangka waktu 4

tahun mengalami pengurangan jumlah penduduk terbesar, yaitu sebanyak 5,86%.

Sedangkan Kecamatan Singingi tercatat memiliki pengurangan jumlah penduduk yang

terkecil dibandingkan kecamatan lainya, yaitu sebesar 0,11%. Perkembangan jumlah

Page 77: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

61

penduduk tiap kecamatan dan rata-rata pertumbuhan pada tahun 2015 seperti disajikan

dalam Tabel 2.17 berikut ini :

Tabel 2.17 Perkembangan Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015.

No. Kecamatan Tahun

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014

2014

2015

2015

(%)

1 Kuantan Mudik 40.394 27.669 28.230 24.907 25.832 -1,70

2 Hulu Kuantan 8.940 9.251 9.130 8.464 7.975 -3,64

3 Gunung Toar 14.668 15.030 15.000 13.656 13.674 -2,34

4 Singingi 33.086 32.722 34.710 31.130

32.577 -0,11

5 Singingi Hilir 43.457 44.215 46.380 39.906 41.374 -1,65

6 Kuantan Tengah 62.491 54.607 55.900 50.006 51.012 -1,69

7 Benai 38.796 19.928 20.703 18.202 18.744 -1,52

8 Kuantan Hilir 27.518 14.861 14.920 13.494 13.840 -1,76

9 Pangean 20.339 20.709 20.317 18.729 18.982 -2,15

10 Logas Tan. Darat 22.420 22.197 23.693 20.735 19.304 -3,43

11 Cerenti 18.699 19.613 14.920 16.405 16.480 -4,26

12 Inuman 18.969 19.667 18.815 16.284 15.448 -5,86

13 Sentajo Raya * 29.824 29.824 28.243 25.948 -3,42

14 Kuantan Hilir Seberang * 13.088 12.977 11.482 10.419 -5,54

15 Pucuk Rantau * 14.000

14.000

14.154 11.404 12.015 -3,75

Total 349.777 357.381 365.090 323.047 323.624 -2,45

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Keterangan : * masih bergabung dengan kecamatan induk

Data dan informasi tentang jumlah penduduk menurut jenis kelamin, penting

diketahui terutama untuk mengetahui banyaknya orang yang tinggal di suatu wilayah

pada waktu tertentu. Selain itu, data tersebut dapat digunakan untuk merencanakan

pelayanan sosial ekonomi seperti pendidikan, kesehatan, sandang, pangan dan papan

serta kebutuhan sosial dasar lainnya sesuai kelompok umur penduduk. Informasi jumlah

dan proposi umur penduduk dapat disajikan dalam bentuk tabel, chart, atau piramida

penduduk, sehingga memudahkan untuk menginterpresentasikan informasi tersebut.

Distribusi penduduk dapat disajikan dalam bentuk tabel menurut umur tunggal, kelompok

umur lima tahunan atau kelompok umur yang sesuai dengan kebutuhan seperti

Page 78: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

62

pengelompokan umur usia sekolah, Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi dapat

disajikan menurut kelompok umur lima tahunan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.18 Distribusi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015.

Kelompok Umur

Laki-Laki Perempuan Jlh. Penduduk Ket.

0-4 11,488 10,622 22,110

5-9 17,862 16,770 34,632

10-14 18,559 17,413 35,972

15-19 14,847 14,122 28,969

20-24 14,087 13,556 27,643

25-29 14,448 14,518 28,966

30-34 14,723 14,157 28,880

35-39 13,928 12,770 26,698

40-44 11,293 11,001 22,294

45-49 9,967 8,849 18,816

50-54 7,568 7,444 15,012

55-59 6,883 6,474 13,357

60-64 4,462 3,838 8,300

65-69 2,397 2,311 4,708

70-74 2,091 2,411 4,502

>75 1,278 1,487 2,765

JUMLAH 165,881 157,743 323,624

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per-31 Desember 2015

Dari Tabel diatas dapat dilihat jumlah penduduk tertinggi berada pada kelompok

umur 10-14 tahun sejumlah 35.972 jiwa, diikuti oleh kelompok umur 5-9 tahun yakni

sebesar 34.632 jiwa. Ini menunjukkan besarnya jumlah anak yang akan memasuki

bangku sekolah, baik itu PAUD, TK, maupun SD, sehingga dibutuhkan penambahan ruang

kelas baru untuk tingkat pendidikan diatas.

Demikian juga penduduk umur 30–34 tahun jumlahnya cukup tinggi yakni

berjumlah 28.880 jiwa, indikasi ini menggambarkan banyaknya angkatan kerja yang

membutuhkan lapangan kerja. Komposisi jumlah penduduk menurut pendidikan

menunjukkan karakteristik penduduk berdasarkan jenjang pendidikan dan gambaran

Page 79: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

63

pencapaian pembangunan pendidikan di suatu Kabupaten. Distribusi penduduk menurut

pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan jenis kelamin

sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2. 19 Distribusi Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2015

NO Jenjang Pendidikan Penduduk

Ket Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 TIDAK/BELUM SEKOLAH 35,059 33,914 68,973

2 BELUM TAMAT SD/SEDERAJAT 23,420 23,224 46,644

3 TAMAT SD/SEDERAJAT 40,236 41,422 81,658

4 SLTP/SEDERAJAT 28,362 24,805 53,167

5 SLTA/SEDERAJAT 32,778 26,475 59,253

6 DIPLOMA I / II 984 1,901 2,885

7 AKADEMI/DIPLOMA III 987 1,861 2,848

8 DIPLOMA IV/STRATA I 3,763 4,021 7,784

9 STRATA II 288 116 404

10 STRATA III 4 4 8

JUMLAH 165,881 157,743 323,624

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per 31 Des. 2015

Tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Kuantan Singingi yang

berpendidikan SD atau sederajat antara penduduk laki-laki dan perempuan berada pada

angka yang seimbang yaitu laki-laki = 40.236 jiwa dan perempuan = 41.422. Artinya

wajib belajar pada tingkat SD partisipasi penduduk laki-laki dan perempuan seimbang.

Pada tingkatan pendidikan SMP atau sederajat jumlah penduduk laki-laki lebih besar yaitu

28.362 Jiwa dan penduduk perempuan24.805 jiwa.Demikian juga pada tingkat pendidikan

SMA atau sederajat jumlah penduduk laki-laki 32.778 jiwa juga lebih besar dari penduduk

perempuan sebesar 26.475 jiwa.Ini artinya angka putus sekolah penduduk perempuan

pada jenjang pendidikan SMP dan SMA cukup tinggi. Pada jenjang pendidikan Diploma I /

Page 80: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

64

II, Akademi/Diploma III, Diploma IV/Strata I, Strata II, dan Strata III tingkat partisipasi

penduduk laki-laki dan perempuan berimbang.

Jumlah dan proporsi penduduk berdasarkan agama di Kabupaten Kuantan Singingi

per Kecamatan pada Tahun 2015 sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.20 berikut ini :

Tabel 2. 20

Distribusi Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan Di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016

NO KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA JUMLAH

1. Kuantan Mudik 24,548 1,222 49 13 25,832

2. Kuantan Tengah 47,073 3,061 528 9 341 51,012

3. Singingi 31,380 1,065 125 7 32,577

4. Kuantan Hilir 13,706 36 7 91 13,840

5. Cerenti 15,903 486 83 8 16,480

6. Benai 17,035 1,610 95 4 18,744

7. Gunung Toar 13,401 272 1 13,674

8. Singingi Hilir 37,997 3,197 137 10 33 41,374

9. Pangean 18,808 165 9 18,982

10. Logas Tanah Darat 18,330 837 137 19,304

11. Inuman 14,920 508 20 15,448

12. Hulu Kuantan 7,732 166 71 6 7,975

13. Kuantan Hilir Seberang

10,131 284 4 10,419

14. Sentajo Raya 25,488 400 58 1 1 25,948

15. Pucuk Rantau 9,294 2,564 141 11 5 12,015

Jumlah 305,746 15,873 1,465 31 509 323,624

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per 31 Des. 2015

Dari tabel diketahui karakteristik penduduk Kabupaten Kuantan Singingi

berdasarkan pemeluk agama (Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Hindu). Pemeluk

agama Islam yaitu sebesar 305.746 jiwa atau 94,48%, dari total penduduk Kabupaten

Kuantan Singingi merupakan agama mayoritas di Kabupaten Kuantan Singingi. Diikuti oleh

Page 81: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

65

Pemeluk agama Kristen yaitu sebesar 15,877 jiwa atau 4,906%, kemudian Pemeluk

agama Katholik 1.465 jiwa atau 0,453%, pemeluk agama Hindu 27 Jiwa atau 0,01%

Budha 509 jiwa 0,16%.

Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan

berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitaskesehatan ibu dan

anak,baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Salain itu,data tentang

jumlah kelahiran hidup merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas

lainnya. Jumlah kelahiran penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2. 21 Jumlah Kelahiran Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Kelahiran Hidup

Jlh %

1 Kuantan Mudik 418 6.62

2 Kuantan Tengah 1,269 20.11

3 Singingi 637 10.09

4 Kuantan Hilir 288 4.56

5 Cerenti 293 4.64

6 Benai 308 4.88

7 Gunung Toar 243 3.85

8 Singingi Hilir 733 11.61

9 Pangean 307 4.86

10 Logas Tanah Darat 410 6.50

11 Inuman 252 3.99

12 Hulu Kuantan 133 2.11

13 Kuantan Hilir Seberang *) 236 3.74

14 Sentajo Raya 608 9.63

15 Pucuk Rantau 176 2.79

Jumlah 6,311 100.00

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi

Dari tabel terlihat bahwa jumlah kelahiran hidup di Kabupaten Kuantan Singingi

adalah 6.311 jiwa, jika dilihat perkecamatan persentase terbesar berada pada kecamatan

Page 82: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

66

Kuantan Tengah dan Kecamatan Singingi Hilir masing-masing 1.269 Orang (20,11%), dan

733 Orang (11,61%) dan terendah adalah pada kecamatan Hulu Kuantan sebesar 133

Orang (2,11%).

Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang

berpengaruh terhadap jumlah dan struktur penduduk suatu daerah tidak hanya

mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan cerminan dari tinggi

rendahnya tingkat kesehatan penduduk didaerah tersebut. Indikator kematian berguna

untuk memantau berbagai kebijakan dan kinerja pemerintah daerah dalam peningkatan

kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Persoalan utama dalam mengelola data Kematian penduduk adalah tidak adanya

laporan kematian yang disampaikan ke Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat

dalam melaporkan peristiwa kematian dan juga aparatur desa yang belum memahami

manfaat dari laporan kematian tersebut. Jadi dalam hal ini Kabupaten Kuantan Singingi

tidak memiliki data yang berhubungan dengan laporan kematian. Jumlah kematian

menunjukkan banyaknya kematian yang terjadi disuatu daerah pada tahun tertentu.

Informasi tentang jumlah kematian bermanfaat untuk memonitor kinerja pemerintah

daerah dalam peningkatan kesejahteraan penduduk. Selain itu, data tentang jumlah

kematian merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator kematian/ mortalitas

lainnya. Angka kematian kasar merupakan angka yang menunjukkan besarnya kematian

yang terjadi pada tahun tertentu per 1000 penduduk. Angka kematian kasar merupakan

indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur penduduk dan jenis

kelamin. Angka kematian kasar dapat dihitung dengan rumus :

CDR = x K

CDR = Angka Kematian Kasar D = Banyak Kematian pada Tahun Tertentu P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu

K = Konstanta = 1.000

Page 83: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

67

Untuk menghitung Angka Kematian Kasar di Kabupaten Kuantan Singingi dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. 22 Jumlah Kematian Kasar Penduduk Kab. Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah

Kematian

Penduduk

Pertengahan Tahun

Angka

Kematian Kasar

1 Kuantan Mudik 175 25,370 0.69

2 Kuantan Tengah 125 50,509 0.25

3 Singingi 97 31,854 0.30

4 Kuantan Hilir 53 13,667 0.39

5 Cerenti 45 16,443 0.27

6 Benai 28 18,473 0.15

7 Gunung Toar 43 13,665 0.31

8 Singingi Hilir 195 40,640 0.48

9 Pangean 30 18,856 0.16

10 Logas Tanah Darat 62 20,020 0.31

11 Inuman 73 15,866 0.46

12 Hulu Kuantan 26 8,220 0.32

13 Kuantan Hilir Seberang 52 10,951 0.47

14 Sentajo Raya 173 27,096 0.64

15 Pucuk Rantau 36 11,710 0.31

Jumlah Total 1,213 323,336 0.38 Sumber :Rekafitulasi laporan perkembangan kependudukan kecamatan 31 Desember Tahun 2015

Tabel diatas menunjukkan rata-rata Angka Kematian Kasar Penduduk kabupaten

Kuantan Singingi terjadi sebanyak 1.87 Orang artinya bahwa pada setiap 1.000 penduduk

Kabupaten Kuantan Singingi terjadi kematian sebanyak 1 Orang, namun jika dilihat per

kecamatan kematian tertinggi terjadi pada Kecamatan Kuantan Mudik yaitu sebesar 4.08

atau rata 4 orang per 1.000 penduduk, dan angka kematian kasar terendah ada pada

kecamatan Pucuk Rantau yaitu nol.

Berkaitan dengan arus migrasi, indikator yang digunakan dalam perhitungannya

adalah:

1) Migrasi Masuk (Mi) 2) Migrasi Keluar (Mo)

3) Migrasi Neto (Mn)

Page 84: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

68

4) Migrasi Bruto (Mb) 5) Persentase migrasi dari perdesaan ke perkantoran

Ukuran-ukuran indikator tersebut bermanfaat untuk mengetahui apakah suatu

daerah merupakan daerah yang memiliki daya tarik bagi penduduk diwilayah sekitarnya

atau wilayah lainnya untuk melakukan migrasi. Sebaliknya juga menunjukkan apakah

suatu daerah memiliki keterbatasan sumber daya, adanya tekanan atau alasan-alasan

tertentu menjadi faktor pendorong bagi penduduk diwilayahnya untuk berpindah ke

daerah lain. Angka migrasi biasanya dihitung menurut kelompok umur dan jenis kelamin.

1) Migrasi Masuk (In-Migration/Mi)

Angka Yang Menunjukkan banyaknya yang masuk per 1000 penduduk di suatu

kabupaten/kota tujuan dalam waktu satu tahun. Untuk menghitung angka migrasi masuk

dalam suatu wilayah dapat dihitung dengan rumus :

= x 100

= Angka Migrasi Risen Masuk / Penduduk yang pernah

tinggal didaerah lain.

= Jumlah penduduk yang keluar ke Daerah Tujuan selama

satu tahun /periode.

= Jumlah penduduk pertengahan tahun yang

sama/periode (penduduk Daerah Tujuan)

Secara umum berdasarkan data yang ada di database SIAK penduduk yang pindah

dari luar Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagaimana terdapat dalam tabel dibawah

ini :

Page 85: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

69

Tabel 2. 23 Angka Penduduk Datang Kabupaten Kuantan SingingiTahun 2015

NO KECAMATAN PDDK

DATANG

JUMLAH PDDK PERTENGAHAN

TAHUN

AK. MIGRASI MASUK

KET

1. Kuantan Mudik 160 25,370 6.31

2. Kuantan Tengah 525 50,509 10.39

3. Singingi 527 31,854 16.54

4. Kuantan Hilir 55 13,667 4.02

5. Cerenti 75 16,443 4.56

6. Benai 124 18,473 6.71

7. Gunung Toar 49 13,665 3.59

8. Singingi Hilir 467 40,640 11.49

9. Pangean 162 18,856 8.59

10. Logas Tanah Darat 238 20,020 11.89

11. Inuman 61 15,866 3.84

12. Hulu Kuantan 52 8,220 6.33

13. Kuantan Hilir Seberang 37 10,951 3.38

14. Sentajo Raya 238 27,096 8.78

15. Pucuk Rantau 150 11,710 12.81

Jumlah 2,920 323,336 9.03

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per-31 Desember 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka rata-rata migrasi masuk di wilayah

Kabupaten Kuantan Singingi adalah 9,03, artinya bahwa dalam seribu penduduk

Kabupaten Kuantan Singingi terdapat penduduk pindah masuk sebanyak 9 orang, bila

dilihat bedasarkan kecamatan tampak bahwa Penduduk masuk tertinggi terdapat di

Kecamatan Singingi yaitu sebesar 16,54%.

2) Migrasi Keluar (Out-Migration/Mo)

Angka Yang Menunjukkan banyaknya migrant keluar dari suatu kabupaten/kota per

1000 penduduk daerah asal dengan waktu satu tahun.

Page 86: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

70

= x 100

= Angka Migrasi Risen Keluar

= Jumlah penduduk yang masuk ke Daerah Tujuan selama satu tahun

/periode.

= Jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama/periode (penduduk

Daerah Tujuan)

Penduduk yang pindah domisili ke luar Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun

2013 yang dilakukan secara administrasi dengan mengunakan SIAK secara umum dapat

digambarkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. 24 Angka Penduduk pindah Kabupaten Kuantan SingingiTahun 2015

NO KECAMATAN PENDUDUK

PINDAH

JUMLAH PDDK PERTENGAHAN

TAHUN

AK. MIGRASI KELUAR

KET

1. Kuantan Mudik 219 25,370 8.63

2. Kuantan Tengah 589 50,509 11.66

3. Singingi 315 31,854 9.89

4. Kuantan Hilir 118 13,667 8.63

5. Cerenti 213 16,443 12.95

6. Benai 243 18,473 13.15

7. Gunung Toar 95 13,665 6.95

8. Singingi Hilir 349 40,640 8.59

9. Pangean 152 18,856 8.06

10. Logas Tanah Darat 153 20,020 7.64

11. Inuman 117 15,866 7.37

12. Hulu Kuantan 47 8,220 5.72

13. Kuantan Hilir Seberang 53 10,951 4.84

14. Sentajo Raya 180 27,096 6.64

15. Pucuk Rantau 124 11,710 10.59

Jumlah 2,967 323,336 9.18

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per-31 Desember 2015

Page 87: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

71

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Penduduk keluar dari Kabupaten Kuantan

Singingi pada Tahun 2015adalah 2.967 jiwa, dan jumlah penduduk Kabupaten Kuantan

Singingi pada pertengahan Tahun 2013 adalah 323.336 jiwa.Maka Angka Migrasi Keluar

dari Kuantan Singingi adalah : 9,18%, artinya bahwa dari 1000 penduduk Kabupaten

Kuantan Singingi terjadi penduduk pindah domisili dari Kabupaten Kuantan Singingi

sebanyak 9 Orang.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB

PDRB sektoral menunjukkan kemampuan faktor-faktor produksi pada suatu wilayah

untuk menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu, selanjutnya barang dan

jasa akhir tersebut digunakan untuk berbagai keperluan konsumsi rumah tangga,

pemerintah, investasi export import. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Page 88: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

72

Tabel 2. 25 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Kuantan Singingi

No Sektor

Tahun

(2010) (2011) (2012) (2013) (2014)

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

1 Pertanian 1.640.824,39 52,74 1.752.659,07 52,49 1.857.184,80 51,80 2.003.128,23 52,13 2.162.035,01 52,42

2 Pertambangan &

penggalian 346.236,94 11,13 363.011,20 10,87 380.061,20 10,60 394.699,13 10,27 403.954,65 9,79

3 Industri pengolahan 254.357,93 8,18 274.584,47 8,22 284.084,47 7,92 307.908,13 8,01 331.936,68 8,05

4 Listrik,gas & air

bersih 5.338,67 0,17 5.707,32 0,17 6.095,32 0,17 6.394,18 0,17 6.676,68 0,16

5 Konstruksi 186.691,53 6,00 203.871,03 6,11 222.871,03 6,22 232.449,71 6,05 251.034,83 6,09

6 Perdagangan, hotel &

restoran 242.961,25 7,81 262.529,25 7,86 315.209,59 8,79 338.460,31 8,81 371.117,18 9,00

7 Pengangkutan &

komunikasi 74.372,28 2,39 80.174,74 2,42 89.470,74 2,50 94.891,14 2,47 100.027,83 2,43

8 Keuangan, sewa, &

jasa Perusahaan 47.962,56 1,54 53.729,65 1,61 56.356,65 1,57 57.961,15 1,51 58.757,20 1,42

9 Jasa-jasa 312.127,59 10,03 341.956,81 10,24 374.309,81 10,44 407.014,82 10,59 438.703,73 10,64

PDRB 3.110.873,14 100,00 3.338.763,55 100,00 3.585.643,61 100,00 3.842.906,82 100,00 4.124.243,69 100,00

Sumber Data : BPS Kabupaten Kuantan Singingi.

Page 89: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

73

Tabel 2. 26 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014

atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kuantan Singingi

No Sektor

Tahun

(2010) (2011) (2012) (2013) (2014)

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

1 Pertanian 7.793.654,10 57,86 9.022.588,8 57,47 100.200.672,71 56,84 11.677.551,18 57,34 13.009.636,43 56,98

2 Pertambangan & penggalian

1.234.409,19 9,16 1.356.477,31 8,64 1.482.503,12 8,26 1.602.881,77 7,87 1.747.086,81 7,65

3 Industri pengolahan

1.720.385,76 12,77 1.973.216,08 12,57 2.118.251,75 11,80 2.364.389,95 11,61 2.557.034,49 11,20

4 Listrik,gas & air bersih

17.437,03 0,13 19.414,53 0,12 21.635,53 0,12 23.738,90 0,12 26.254,72 0,11

5 Konstruksi 911.918,32 6,77 1.146.771,94 7,30 1.453.668,32 8,10 1.667.035,45 8,19 2.099.148,86 9,19

6 Perdagangan, hotel & restoran

798.548,37 5,93 987.632,63 6,29 1.276.511,71 7,11 1.462.037,44 7,18 1.642.010,25 7,19

7 Pengangkutan & komunikasi

143.193,86 1,06 168.173,67 1,07 197.955,23 1,10 221.948,35 1,09 255.258,27 1,12

8 Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan

170.361,19 1,26 229.628,01 1,46 277.545,33 1,55 311.839,47 1,53 361.796,85 1,58

9 Jasa-jasa 680.077,14 5,05 796.928,26 5,08 918.494,48 5,12 1.034.674,10 5,08 1.134.058,11 4,97

PDRB 13.469.984,96 100,00 15.700.831,03 100,00 17.947.238,18 100,00 20.336.096,61 100,00 22.832.284,79 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Kuantan Singingi

Page 90: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

74

Dari Tabel diatas, tergambar bahwa kontribusi sektor usaha terbesar terhadap

PDRB Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2010 sampai 2014 terhadap harga

konstan 2000 adalah sektor Pertanian dengan kontribusi PDRB serbesar pada tahun

2014 sebesar 52,42 persen (2.162.035,01), kontribusi sektor pertanian dalam kurun 5

tahun terakhir yang terbesar adalah pada tahun 2010 sebesar 52,74 persen

(1.640.824,39) , kemudian disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian yang

kontribusinya berkisar 9-11 persen, industry pengolahan 7-8 persen, dan sektor

penyumbang terkecil PDRB adalah listrik gas dan air bersih . Hal tersebut

menggambarkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi

didominasi oleh sektor pertanian, pertambangan dan penggalian.

Tabel 2. 27 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014

Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) Kabupaten Kuantan Singingi

No Sektor

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK

% % % % % % % % % % 1 Pertanian 57,86 52,74 57,47 52,49 56,84 51,80 57,34 52,13 56,98 52,42

2 Pertambangan&

penggalian 9,16 11,13 8,64 10,87 8,26 10,60 7,87 10,27 7,65 9,79

3 Industri pengolahan 12,77 8,18 12,57 8,22 11,80 7,92 11,61 8,01 11,20 8,05

4 Listrik,gas & air bersih 0,13 0,17 0,12 0,17 0,12 0,17 0,12 0,17 0,11 0,16

5 Konstruksi 6,77 6,00 7,30 6,11 8,10 6,22 8,19 6,05 9,19 6,09

6 Perdagangan, hotel, &

restoran 5,93 7,81 6,29 7,86 7,11 8,79 7,18 8,81 7,19 9,00

7 Pengangkutan & komunikasi

1,06 2,39 1,07 2,42 1,10 2,50 1,09 2,47 1,12 2,43

8 Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan

1,26 1,54 1,46 1,61 1,55 1,57 1,53 1,51 1,58 1,42

9 Jasa-jasa 5,05 10,03 5,08 10,24 5,12 10,44 5,08 10,59 4,97 10,64

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kab.Kuantan Singingi

Dari Tabel diatas, tergambar bahwa selisih kontribusi sektor usaha terbesar

terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2010 sampai 2014 harga

berlaku terhadap harga konstan 2000 adalah sektor Pertanian dengan selisih PDRB

sebesar 5,14 persen pada tahun 2010 , kemudian disusul oleh sektor industry

pengolahan selisih PDRB 4,59 persen. Sedangkan sektor jasa-jasa mengalami

Page 91: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

75

penurunan kontribusi terhadap PDRB dari 10,03 persen menjadi 5,05 persen. Hal

tersebut menggambarkan bahwa aktivitas ekonomi jasa-jasa mengalami penurunan.

Tabel 2. 28

Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014

Kabupaten Kuantan Singingi

No Sektor

Pertumbuhan

Harga berlaku Harga konstan

% %

1 Pertanian -1.52 -0.61

2 Pertambangan & penggalian -16.48 -12.04

3 Industri pengolahan -12.29 -1.59 4 Listrik,gas & air bersih -15.38 -5.88

5 Konstruksi 35.75 1.50

6 Perdagangan, hotel & restoran 21.25 15.24

7 Pengangkutan & komunikasi 5.66 1.67

8 Keuangan, sewa, & jasa perusahaan 25.40 -7.79

9 Jasa-jasa -1.58 6.08

PDRB 100 100

Sumber : Bappeda Kab.Kuantan Singingi

Tabel 2. 29 Perkembangan PDRB provinsi/kabupaten/kota Tahun 2011 s.d 2015

atas Dasar Harga Konstan (HK) dan Harga Berlaku (HB) Kabupaten Kuantan Singingi

No Kabupaten /Provinsi

Tahun

2011 2012 2013 2014

HB HK HB HK HB HK HB HK

1 Kabupaten 15.700,8 3.338,8 17.947, 2 3.585,6 20.336,1 3.842,9 22.832,3 4.124,2

2 Provinsi 485.649,34 410.215,84 558.492,72 425.626,00 601.498,45 436.187.51 679.387,74 447.951,61

Sumber : PDRB Kab.Kuantan Singingi

2.2.1.2 Laju Inflasi

Inflasi adalah sesuatu proses meningkatnya harga secara umum dan terus-

menerus, dengan kata lain inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang

secara kontinyu. Inflasi sebagai suatu peristiwa, dan yang menjadi persoalan bukan

tinggi harga tetapi proses kenaikan harga yang terus menerus dan saling

mempengaruhi. Inflasi disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi

Page 92: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

76

masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi

atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi

barang. Perkembangan inflasi tahun 2012 – 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi

ditunjukkan pada Tabel 2.30

Tabel 2. 30 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

pertumbuhan

Kuantan Singingi N/A 2,04 9,89 7,89 3,20 16,19

Sumber : IHK 2015 Keterangan : N/A (Tidak Ada Data) menghitung rata-rata kenaikan pertumbuhan tahunan menggunakan rumus Compound Annual Growth Rate (CAGR) Adapun rumus CAGR adalah sebagai berikut :

f

Dengan rumus di atas, jika ingin menghitung rata-rata pertumbuhan inflasi,

hasilnya : [(3,20/2,04)^(1/3)]-1, maka akan mendapat hasil 0,169. Jika dikali 100%,

hasilnya menjadi 16,19 %. Artinya setiap tahun dari tahun 2013 sampai 2015 rata-rata

pertumbuhan inflasi adalah 16,19 %.

2.2.1.3. PDRB Per Kapita

Secara umum, pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang akan

meningkatkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat

berdasarkan besarnya kenaikan pendapatan per kapita penduduk. Perkembangan PDRB

per kapita Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2011 – 2015 ditunjukkan pada Tabel

2.31. Selama periode analisis ini, PDRB per kapita di Kabupaten Kuantan Singingi

menunjukkan trend meningkat, dimana pada tahun 2011 hanya 53,32 juta dan pada

Page 93: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

77

tahun 2015 meningkat menjadi 80,16 juta (9,05%). Selama periode 2011-2015 terjadi

rata-rata perningkatan PDRB per Kapita sebesar 8.47%. Hal ini berbanding terbalik

dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2015 yang

mengalami pertumbuhan -2.12 %. Jika mencermati Tabel xxx dibawah, peningkatan

PDRB per kapita pada tahun 2015 terjadi karena terjadinya penurunan jumlah

penduduk miskin sebesar 6,41% juga ditompang oleh peningkatan jumlah penduduk

yang bekerja sebesar 12.73% serta penurunan jumlah penduduk yang belum bekerja

sebesar 53,97%.

Tabel 2. 31 PDRB per kapita dan indikator ekonomi lainnya Kab. Kuantan Singingi

Tahun 2011- 2015

U R A I A N SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015

1 PDRB Per Kapita Juta Rp. 53,32 59,30 66,40 73,51 80,16

2 Pertumbuhan Ekonomi Persen 4,17 5,93 5,47 5,14 -2,12

3 Konsumsi Rumahtangga Miliar Rp. 6.370,45 7.352,88 8.397,44 9.692,97 10.924,57

4 Jumlah Penduduk Orang 294.468 302.631 306.718 310.619 314.276

5 Penduduk Miskin Orang 31.100 31.300 34.700 33.520 31.370

6 T P A K Persen 66,75 64,92 67,05 62,89 67,16

7 Angkatan Kerja Jiwa 138.811 140.907 144.136 137.480 149.357

- Bekerja Jiwa 134.715 138.018 138.493 129.046 145.475

- Mencari Pekerjaan Jiwa 4.096 2.889 5.643 8.434 3.882

Sumber : PDRB Kabupaten Kuantan Singingi

2.2.1.4. Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan

Perkembangan Tingkat Kemiskinan pada 2014-2015 Analisis tren tingkat

kemiskinan antara kondisi 2014-2015 dimaksudkan untuk mengetahui perubahan

tingkat kemiskinan selama setahun terakhir. Jumlah penduduk miskin di Kab. Kuantan

Singingi pada tahun 2015 sebesar 33.370 orang (9,93) di banding dengan penduduk

miskin pada tahun 2014 yang berjumlah 33.520 orang (10,75 persen), berarti jumlah

Page 94: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

78

penduduk miskin turun sebesar 2.150 orang. Namun jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk miskin selama kurun waktu 2011 hingga 2015 jumlah penduduk miskin di

Kab. Kuantan Singingi meningkat sebesar 270 orang yaitu dari 31.100 orang menjadi

31.370 orang.

Tabel 2. 32 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Tahun 2014-2015

Uraian 2014 2015

Jumlah Penduduk Miskin 33.520 31.370

Persentase Penduduk Miskin (%) 10,75 9,93 Sumber : Badan Pusat Statistik

2.2.14. Indeks Gini Pemerataan Pendapatan dan Indeks Ketimpangan

Williamson

Indikator pengukur perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi dapat diukur

dengan indeks gini. Distribusi pendapatan dapat diukur menggunakan indeks gini yang

merupakan ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan agregat (secara

keseluruhan) yang angkanya berkisar antara 0 (nol), mengindikasikan pemerataan

sempurna, hingga 1 (satu), yang mengindikasikan ketimpangan yang sempurna. Untuk

negara sedang berkembang, distribusi pendapatan sangat tidak merata jika angka

indeks gini terletak antara 0,5 sampai dengan 0,7. Distribusi pendapatan dengan

ketidak-merataan sedang jika angka indeks gini terletak antara 0,36 sampai dengan

0,49. Distribusi pendapatan relatif merata jika angka indeks gini antara 0,2 sampai

0,35.

Page 95: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

79

Gambar 2. 3. Indeks Gini Pemerataan Pendapatan Provinsi Riau

Tahun 2009–2013 (Sumber: Bappeda Provinsi Riau)

Mengacu kepada Indeks Gini Provinsi Riau, Selama periode 2009–2013

sebagaimana pada Gambar 2.3, Provinsi Riau menunjukkan angka indeks gini berkisar

antara 0.33–0.40 dengan trend berfluktuatif meningkat. Angka ini menunjukkan bahwa

distribusi pendapatan di Provinsi Riau bergerak dari kategori relatif merata (Tahun 2009

dan 2010) dengan angka 0,33 ke ketidak-merataan sedang (Tahun 2011–2013) dengan

angka berkisar antara 0,36-0,40. Pada tahun 2013, pencapaian indeks gini Provinsi

Riau sebesar 0,37 lebih rendah dibandingkan indeks gini Indonesia (0,41) meski berada

dalam kelompok yang sama yaitu ketidak-merataan sedang. Berdasarkan Indeks Gini

Provinsi Riau ini maka dapat disimpulkan Kabupaten Kuantan Singingi masih memiliki

ketidakmerataan sedang.

Selain indeks gini, Indeks ketimpangan Williamson pada distribusi pendapatan

Provinsi Riau periode 2009-2013 menunjukkan trend menurun bila dilihat PDRB per

kapita tanpa migas, tapi menunjukkan trend meningkat bila dilihat dari PDRB per kapita

dengan migas. Ini bisa dilihat pada Gambar 2.12. Indeks ketimpangan Williamson yang

diukur dari PDRB per kapita dengan migas menunjukan trend menurun. Pada tahun

2009 indeks ketimpangannya sebesar 0,6398 menurun menjadi 0,5966 pada tahun

2013, terendah di periode ini. Meskipun menunjukkan tren menurun indeks

Page 96: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

80

ketimpangan Williamson menunjukkan angka di atas 0,5 sehingga dapat dikategorikan

ketimpangan distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di Provinsi Riau relatif tinggi.

Pertumbuhan rata-rata per tahun indeks ketimpangan Williamson di Provinsi Riau diukur

dari PDRB dengan migas periode 2009–2013 menunjukkan angka 0,85% dengan tren

menurun.

Gambar 2. 4. Indeks Williamson Provinsi Riau Tahun 2009–2013 (Sumber: Bappeda Provinsi Riau)

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

2.2.2.1 Angka Melek Huruf (AMH)

Angka Melek Huruf adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang

dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Selama periode tahun

2011–2015, trend angka pertumbuhan penduduk usia diatas 15 tahun dan yang bisa

membaca dan menulis terus meningkat rata-rata sebesar sebesar 14 % per tahun.

Pencapaian angka melek huruf Provinsi Riau pada tahun 2013 (98,48%) masih lebih

rendah dibandingkan pencapaian angka melek huruf Kabupaten Kuantan Singingi

sebesar 99.68 % pada tahun yang sama. Namun demikian, upaya peningkatan angka

melek huruf perlu terus tetap dilakukan antara lain melalui penguatan pada

program/kegiatan pemberantasan buta aksara dan wajib belajar 12 tahun.

Page 97: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

81

Tabel 2. 33 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis

251.229 261.191 260.652 352.667 229.876

2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas

252.154 262.067 261.487 235.489 230.910

3 Angka Melek Huruf 99,63 99,67 99,68 99,77 99,55

Sumber : Kompilasi data dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pada Tahun 2015 angka melek huruf di Kabupaten Kuantan Singingi adalah

99,55%. Dengan demikian masih terdapat 0.45% penduduk Kabupaten Kuantan

Singingi yang berusia diatas 15 tahun yang belum bisa membaca, angka tersebut

didominasi oleh penduduk lanjut usia yang masih belum bisa membaca dan menulis,

namun tidak dapat ditingkatkan lagi karena faktor usia. Perbandingan angka melek

huruf untuk setiap kecamatan dalam Kabupaten Kuantan Singingi ditunjukkan Tabel

2.34. Dari tabel tersebut terlihat bahwa Kecamatan Pangean mempunyai angka melek

huruf terendah (98,54) dibandingkan kecamatan lainnya.

Tabel 2. 34 Angka Melek Huruf Tahun 2015

Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan

Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang

bisa membaca dan menulis

Jumlah penduduk usia

15 tahun keatas

Angka melek

huruf

1 Hulu Kuantan 5.754 5.697 99,01

2 Kuantan Mudik 18.435 18.409 99,86

3 Gunung Toar 10.127 10.046 99,20

4 Kuantan Tengah 36.278 36.238 99,89

5 Benai 13.776 13.746 99,78

6 Pangean 14.084 13.879 98,54

7 Logas Tanah Darat 13.057 12.993 99,51

8 Kuantan Hilir 10.266 10.201 99,37

9 Inuman 10.991 10.882 99,01

10 Cerenti 11.905 11.849 99,53

11 Singingi 23.234 23.156 99,66

Page 98: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

82

No Kecamatan

Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang

bisa membaca dan menulis

Jumlah penduduk usia

15 tahun keatas

Angka melek huruf

12 Singingi Hilir 28.437 28.354 99,71

13 Kuantan Hilir Seberang 7.591 7.527 99,16

14 Sentajo Raya 18.004 17.957 99,74

15 Pucuk Rantau 8.176 8.147 99,65

Sumber : Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2.2.2.2 Angka Harapan Lama Sekolah Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)

Selain angka melek huruf, indikator rata-rata lama sekolah (RLS) juga

mempengaruhi nilai IPM. Angka harapan lama sekolah di kabupaten Kuatan Singingi

terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 harapan lama sekolah sebesar 12,64

tahun atau mengalami peningkatan dari tahun 2014 yakni sebesar 11,9 tahun. Angka

harapan lama sekolah berarti lamanya sekolah yang akan dicapai oleh anak umur

tertentu dimasa yang akan datang.

Salah satu indokator pendidikan lainnya yang digunakan sebagai alat ukur

keberhasilan pembangunan manusia di bidang pendidikan adalah rata-rata lama

sekolah. Rata-rata lama sekolah pada metode lama menunjukkan jenjang pendidikan

yang telah dicapai oleh penduduk umur 15 tahun keatas. Pada perhitungan metode

baru, rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh

penduduk berumur 25 tahun atau lebih untuk menempuh jenjang pendidikan formal

yang pernah dijalani, rata-rata lama sekolah dihitung untuk usia 25 tahun keatas

dengan asumsi pada umur 25 tahun pendidikan sudah berakhir.

Tabel 2. 35

Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Harapan Lama Sekolah 11,47 11,63 11,79 11,96 12,64

2 Rata-Rata Lama Sekolah 7,46 7,68 7,7 8,17 8,18

Sumber : Badan Pusat Statistik

Page 99: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

83

2.2.2.3 Angka Partisipasi Kasar (APK)

APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA

dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa,

berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap

jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.

Berikut ini diuraikan gambaran mengenai perkembangan APK Kabupaten Kuantan

Singingi selama periode 2011-2015 (Tabel 2.36).

APK SD/MI selama periode 2011 - 2015 cenderung berfluaktif. Pada tahun 2014

APK SD/MI mencapai nilai tertinggi (106.95) dan pada tahun 2012 memiliki nilai

terendah (89.37). Rata-rata APK SMP/MTs selama periode 2011 - 2015 lebih rendah

nilainya dibandingkan nilai rata-rata APK SD/MI (95.14)

Tabel 2. 36 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No. Jenjang Pendidikan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. SD/MI

1.1 jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI

40.945 41.127 41.905 42.300 45.037

1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7-12

tahun

42.692 46.021 45.214 39.552 46.832

1.3 APK SD/MI 95.91 89.37 92.68 106.95 96.17

2. SMP/MTs

2.1 Jumlah siswa yang bersekolah di

jenjang pendidikan SMP/MTs

15.217 15.493 16.066 16.225 16.641

2.2 Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun

19.835 20.321 20.893 19.113 21.224

2.3 APK SMP/MTs 76.72 76.24 76.90 84.89 78.41

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

2.2.2.4 Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka Harapan Hidup merupakan ukuran terhadap peningkatan kesejahteraan

penduduk umumnya dan derajat kesehatan pada khususnya. Perkembangan usia

harapan hidup tahun 2009 – 2013 di Provinsi Riau ditunjukkan pada Tabel 2.37. Angka

Harapan Hidup Kabupaten Kuantan Singingi pada periode 2010 - 2015 menunjukan

peningkatan. untuk tahun 2015, walaupun AHH Kabupaten Kuantan Singingi selalu

meningkat setiap tahunnya namun capaian AHH Kabupaten Kuantan Singingi terkecil

Page 100: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

84

ketiga setelah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Indragiri Hilir dan AHH

Kabupaten Kuantan Singingi (67.86 tahun) ini masih di bawah AHH Provinsi Riau 70.93

tahun serta AHH Nasional 72 tahun. Oleh karena itu program dan kebijakan yang

berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup dan angka harapan hidup perlu

ditingkatkan.

Tabel 2. 37

Angka Harapan Hidup (AHH) 2010-2015

Prov/Kab/Kota Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

RIAU 70.15 70.32 70.49 70.67 70.76 70.93

Kuantan Singingi 67.54 67.57 67.61 67.64 67.66 67.86

Indragiri Hulu 69.51 69.53 69.60 69.63 69.64 69.74

Indragiri Hilir 66.26 66.30 66.43 66.50 66.54 66.84

Pelalawan 69.46 69.78 69.86 70.04 70.13 70.23

Siak 70.31 70.39 70.45 70.51 70.54 70.54

Kampar 69.58 69.65 69.72 69.77 69.80 70.00

Rokan Hulu 68.33 68.60 68.70 68.85 68.93 69.03

Bengkalis 70.32 70.36 70.38 70.38 70.38 70.58

Rokan Hilir 68.98 69.07 69.16 69.23 69.27 69.47

Kepulauan Meranti 66.06 66.17 66.29 66.38 66.42 66.72

Kota Pekan Baru 71.42 71.46 71.51 71.54 71.55 71.65

Kota Dumai 69.93 69.95 70.02 70.04 70.05 70.25

Sumber : BPS Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2016

2.2.2.5 Angka Pendidikan yang di Tamatkan

Tabel 2.38 menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Kuantan Singingi yang

bependidikan SD atau sederajat antara penduduk laki-laki dan perempuan berada pada

angka yang seimbang yaitu laki-laki = 40.236 jiwa dan perempuan = 41.422 jiwa.

Artinya wajib belajar pada tingkat SD partisipasi penduduk laki-laki dan perempuan

seimbang. Pada tingkatan pendidikan SMP atau sederajat jumlah penduduk laki-laki

lebih besar yaitu 28.362 Jiwa dan penduduk perempuan 24.805 jiwa.Demikian juga

pada tingkat pendidikan SMA atau sederajat jumlah penduduk laki-laki 32.778 jiwa juga

lebih besar dari penduduk perempuan sebesar 26.475 jiwa. Ini artinya angka putus

Page 101: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

85

sekolah penduduk perempuan pada jenjang pendidikan SMP dan SMA cukup tinggi.

Pada jenjang pendidikan Diploma I / II, Akademi/Diploma III, Diploma IV/Strata I,

Strata II, dan Strata III tingkat partisipasi penduduk laki-laki dan perempuan

berimbang. Untuk lebih jelasnya proporsi penduduk kabupaten Kuantan Singingi

menurut pendudukan dapat dilihat pada chart dibawah ini.

Tabel 2. 38 Distribusi Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2016

NO PENDIDIKAN

PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P

∑ % ∑ % ∑ %

1 TIDAK/BELUM SEKOLAH 35,059 21.14 33,914 21.50 68,973 21.31

2 BELUM TAMAT SD/SEDERAJAT

23,420 14.12 23,224 14.72 46,644 14.41

3 TAMAT SD/SEDERAJAT 40,236 24.26 41,422 26.26 81,658 25.23

4 SLTP/SEDERAJAT 28,362 17.10 24,805 15.72 53,167 16.43

5 SLTA/SEDERAJAT 32,778 19.76 26,475 16.78 59,253 18.31

6 DIPLOMA I / II 984 0.59 1,901 1.21 2,885 0.89

7 AKADEMI/DIPLOMA III 987 0.60 1,861 1.18 2,848 0.88

8 DIPLOMA IV/STRATA I 3,763 2.27 4,021 2.55 7,784 2.41

9 STRATA II 288 0.17 116 0.07 404 0.12

10 STRATA III 4 0.00 4 0.00 8 0.00

JUMLAH 165,881 100.00 157,743 100.00 323,624 100.00

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per-31 Desember 2015

dapat juga dilihat, persentase tertinggi penduduk menurut jenjang pendidikan

yang ditamatkan berada pada penduduk tamatan SD/Sederajat yaitu sebesar 25,23%,

kemudian diikuti tamatan SLTA/Sederajat sebesar 18,31% dan diikuti oleh penduduk

tamatan SLTP/Sederajat sebesar 16,43%.

Informasi tentang jumlah penduduk menurut pendidikan ini menunjukkan

karakteristik penduduk berdasarkan jenjang pendidikan dan gambaran pencapaian

pembangunan pendidikan di suatu Kabupaten Kuantan Singingi

2.2.2.6 Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai

bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian

Page 102: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

86

bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu

endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan

kematian neo-natal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah

dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir,

yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang

terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh

faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat

dimana angkakematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan perencanaan

berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-

natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka

program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang

bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program

pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan angka kematian Post-Neo

Natal dan angka kematian anak serta kematian balita dapat berguna untuk

mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit

menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gizi dan pemberian

makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi

(AKHB) adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka

kelangsungan hidup bayi = (1 - angka kematian bayi). AKB dihitung dengan jumlah

kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran

hidup pada tahun yang sama, dengan cara sebagai berikut:

Tabel 2. 39

Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Bayi Lahir

Hidup

Bayi lahir

mati

Total Kelahiran

Bayi

Angka Kematian Bayi

(AKB)

Angka kelangsungan

hidup bayi (AKHB)

1 Benai 314 0 314 0 1000

2 Cerenti 284 0 284 0 1000

3 Gunung Toar 244 2 246 8 992

Page 103: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

87

No Kecamatan Bayi Lahir Hidup

Bayi lahir mati

Total Kelahiran

Bayi

Angka Kematian Bayi

(AKB)

Angka kelangsungan

hidup bayi (AKHB)

4 Hulu Kuantan 133 3 136 23 977

5 Inuman 250 5 255 20 980

6 Kuantan Hilir 303 2 305 7 993

7 Kuantan Hilir Seberang 236 0 236 0 1.000

8 Kuantan Mudik 424 0 424 0 1.000

9 Kuantan Tengah 887 3 890 3 997

10 Logas Tanah Darat 410 5 415 12 988

11 Pangean 305 5 310 16 984

12 Sentajo Raya 617 4 621 6 994

13 Singingi 648 4 652 6 994

14 Singingi Hilir 759 6 765 8 992

15 Pucuk Rantau 181 2 183 11 989

Jumlah 5.995 41 6.036 7 993

Tabel 2.39 menunjukkan Angka kelangsungan hidup Bayi untuk setiap

kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Secara keseluruhan untuk

Kabupaten Kuantan Singingi angka kelangsungan hidup bayi adalah 993. Nilai ini

bermakna dalam 1000 kelahiran bayi, hanya 7 kelahiran mati bayi. Dari 15 Kecamatan,

4 kecamatan memiliki angka kematian bayi sebesar 0 yaitu kecamatan Benai,

Kecamatan Cerenti, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang dan Kecamatan Mudik.

Sedangkan kecamatan hulu Kuantan memiliki angka kematian bayi tertinggi

dibandingan kecamatan lainnya diikuti kecamatan Inuman. Hal ini menjadi perhatian

pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di kecamtan yang memiliki angka

kematian bayi yang masih tinggi.

2.2.2.7. Jumlah Penduduk memiliki lahan

Persentase memiliki lahan adalah perbandingan jumlah penduduk yang memiliki

lahan terhadap jumlah penduduk dikali 100. Tabel 2.40 menunjukkan jumlah serta

rasio penduduk Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki lahan tahun 2014 – 2015.

Terjadi peningkatan penduduk Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki lahan pada

tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar 0.14%. pada tahun 2015 Kecamatan

Pucuk Rantau merupakan kecamatan yang penduduknya paling besar rasio

Page 104: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

88

penduduknya memiliki lahan dan kecamatan Sentajo Raya memiliki rasio penduduk

yang memiliki lahan

Tabel 2. 40

Jumlah dan Rasio Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Memiliki Lahan tahun 2014-2015

Nama Kecamatan 2014 2015

Jumlah

Penduduk

Jumlah

Keluarga

Jumlah

Penduduk

memiliki

lahan

Rasio

memiliki

lahan

Jumlah

Penduduk

Jumlah

Keluarga

Jumlah

Penduduk

memiliki

lahan

Rasio

penduduk

lahan KUANTAN MUDIK 24.907 6.483 11.619 46,65 25.832 6.777 11.613 44,96

HULU KUANTAN 8.464 2.455 5.640 66,64 7.975 4.289 5.637 70,68

GUNUNG TOAR 13.656 3.716 7.012 51,35 13.674 3.815 7.031 51,42

PUCUK RANTAU 11.404 3.268 8.922 78,24 12.015 3.260 8.707 72,47

SINGINGI 31.130 8.529 14.047 45,12 32.577 9.037 14.041 43,10

SINGINGI HILIR 39.906 11.440 12.684 31,78 41.374 11.790 12.841 31,04

KUANTAN TENGAH 50.006 13.496 9.146 18,29 51.012 13.749 9.329 18,29

SENTAJO RAYA 28.243 8.029 7.965 28,20 25.948 7.679 8.094 31,19

BENAI 18.202 4.924 9.664 53,09 18.744 5.220 9.653 51,50

KUANTAN HILIR 13.494 3.723 6.124 45,38 13.840 3.925 5.739 41,47

PANGEAN 18.729 5.140 8.915 47,60 18.982 5.333 8.828 46,51

LOGAS TANAH DARAT 20.735 6.040 12.091 58,31 19.304 5.803 12.541 64,97

KUANTAN HILIR SEBERANG 11.482 3.276 4.395 38,28 10.419 3.210 4.634 44,48

CERENTI 16.405 4.165 8.202 50,00 16.480 4.290 8.275 50,22

INUMAN 16.284 4.367 5.749 35,04 15.448 4.289 5.858 37,92

TOTAL 323.168 89.051 132.175 40,90 323.624 92.466 132.822 41,04

2.2.2.8. Rasio Penduduk Yang Bekerja

Jumlah dan rasio tenaga kerja Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014 - 2015

ditunjukkan pada Tabel 2.41. Rasio penduduk yang bekerja pada tahun 2015 sebesar

untuk tingkat Kabupaten sebesar 67.65%. Jumlah Penduduk usia 15 – 64 tahun yang

bekerja sebanyak 218.935 jiwa sedangkan jumlah yang tidak bekerja sebanyak 104.689

jiwa 25.693 jiwa. Rasio Penduduk yang bekerja tahun 2015 ini menurun dibandingkan

tahun 2014, ini karena jumlah penduduk yang bekerja tahun 2015 (218.935 jiwa)

menurun jumlahnya dibandingkan tahun 2014 (218.935 jiwa).

Page 105: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

89

Tabel 2. 41 Rasio Penduduk yang bekerja Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014 - 2015

Nama Kecamatan

2014 2015

Jumlah

Penduduk laki-laki Perempuan

Jumlah

yang

bekerja

Tidak

Bekerja

Rasio Penduduk

Yang

Bekerja

(%)

Jumlah

Penduduk laki-laki Perempuan

Jumlah

yang

bekerja

Tidak

Bekerja

Rasio Penduduk

Yang

Bekerja

(%)

KUANTAN MUDIK

24,907

8,689

8,199

16,888

8,019 67.80

25,832

8,862

8,432

17,294

8,538 66.95

HULU KUANTAN

8,464

3,015

2,919

5,934

2,530 70.11

7,975

2,758

2,696

5,454

2,521 68.39

GUNUNG TOAR

13,656

4,785

4,628

9,413

4,243 68.93

13,674

4,819

4,653

9,472

4,202 69.27

PUCUK RANTAU

11,404

4,274

3,735

8,009

3,395 70.23

12,015

4,251

3,779

8,030

3,985 66.83

SINGINGI

31,130

11,300

10,391

21,691

9,439 69.68

32,577

11,657

10,836

22,493

10,084 69.05

SINGINGI HILIR

39,906

14,197

12,686

26,883

13,023 67.37

41,374

14,375

13,048

27,423

13,951 66.28

KUANTAN TENGAH

50,006

17,653

16,744

34,397

15,609 68.79

51,012

17,565

16,895

34,460

16,552 67.55

SENTAJO RAYA

28,243

9,880

9,512

19,392

8,851 68.66

25,948

8,510

8,501

17,011

8,937 65.56

BENAI

18,202

6,409

6,146

12,555

5,647 68.98

18,744

6,618

6,279

12,897

5,847 68.81

KUANTAN HILIR

13,494

4,826

4,711

9,537

3,957 70.68

13,840

4,938

4,817

9,755

4,085 70.48

PANGEAN

18,729

6,625

6,437

13,062

5,667 69.74

18,982

6,674

6,557

13,231

5,751 69.70

LOGAS TANAH DARAT

20,735

7,459

6,835

14,294

6,441 68.94

19,304

6,495

6,029

12,524

6,780 64.88

KUANTAN HILIR SEBERANG

11,482

4,152

4,045

8,197

3,285 71.39

10,419

3,555

3,563

7,118

3,301 68.32

CERENTI

16,405

5,935

5,508

11,443

4,962 69.75

16,480

5,773

5,480

11,253

5,227 68.28

INUMAN

16,405

5,851

5,587

11,438

4,967 69.72

15,448

5,356

5,164

10,520

4,928 68.10

TOTAL 323,168 115,050 108,083 223,133 100,035 69.05 323,624 112,206 106,729 218,935 104,689 67.65

Page 106: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

90

Page 107: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

91

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga

2.2.3.1 Perkembangan Seni Budaya

Jumlah gedung kesenian

Jumlah Gedung Kesenian juga merupakan salah satu indikator adanya alokasi

ruang untuk kegiatan kesenian. Jumlah gedung kesenian di Kabupaten Kuantan Singingi

tidak mengalami peningkatan (stagnan) dari tahun ke tahun mulai dari tahun 2011

sampai tahun 2016 sebanyak 16 gedung. Jumlah gedung tidak berkembang seiring

banyaknya jumlah grup kesenian dan dapat diartikan sebagai tidak adanya usaha dalam

menyediakan sarana untuk mengekspresikan kesenian yang dikembangkan di Kabupaten

Kuantan Singingi. jika membandingkan dengan jumlah grup kesenian yang ada di

Kabupaten Kuantan Singingi dengan gedung kesenian yang ada terlihat belum ideal

sehingga kurang mendukung perkembangan seni dan budaya Kuantan Singingi.

Klub Olahraga

Perkembangan jumlah klub olahraga menunjukkan minat masyarakat dalam

kegiatan olahraga. Klub olahraga adalah wujud antusiasme masyarakat terhadap kegiatan

olahraga yang dapat ditampung dalam sebuah klub. Jumlah klub olahraga di Kabupaten

Kuantan Singingi meningkat dari 50 klub olahraga menjadi 100 klub olahraga yang

tersebar di tiap-tiap Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini mengindikasikan

adanya peningkatan minat warga terhadap kegiatan olahraga.

Gedung Olahraga

Kebutuhan sarana bagi generasi muda untuk dapat mengaktualisasikan diri secara

positif dan merupakan salah satu kebutuhan yang perlu disediakan oleh pihak Pemerintah

Kabupaten Kuantan Singingi. Sampai dengan tahun 2015 terdapat 3 gedung olahraga di

Kabupaten Kuantan singingi. Minimnya Jumlah gedung olah raga ini menjadi perhatian

pemerintah untuk meningkatkan prestasi olahraga dan kesehatan Kabupaten Kuantan

Singingi.

Page 108: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

92

Tabel 2. 42 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No Capaian Pembangunan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk. 91 188 197 210 297

2 Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk.

16 16 16 16 16

3 Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk. 50 60 70 80 100

4 Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk.

3 3 3 3 3

Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Jika mencermati Tabel 2.43 tentang data Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga

Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi, tercatat Kecamatan

Kuantan Tengah memiliki 14 grup kesenian, 2 gedung kesenian, 20 jumlah klub olahraga,

2 jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk adalah terbanyak dibandingkan dengan

kecamatan lainnya ini sebanding dengan jumlah penduduknya yang juga terbanyak

dibandingan jumlah penduduk kecamatan lainnya di Kabupaten Kuantan Singingi.

Tabel 2. 43

Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan

Jumlah grup

kesenian per

10.000

penduduk

Jumlah

gedung

kesenian per

10.000

penduduk

Jumlah klub

olahraga per

10.000

penduduk

Jumlah

gedung

olahraga per

10.000

penduduk

1 Cerenti 6 1 10 -

2 Inuman 8 1 10 -

3 Kuantan Hilir 4 1 10 -

4 Logas Tanah Darat 7 1 10 -

5 Pangean 11 1 15 -

6 Benai 9 1 15 -

7 Kuantan Tengah 14 2 20 2

8 Gunung Toar 12 1 15 -

9 Kuantan Mudik 9 1 20 -

Page 109: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

93

No Kecamatan

Jumlah grup

kesenian per

10.000

penduduk

Jumlah

gedung

kesenian per

10.000

penduduk

Jumlah klub

olahraga per

10.000

penduduk

Jumlah

gedung

olahraga per

10.000

penduduk

10 Hulu Kuantan 7 1 15 -

11 Singingi 5 1 10 -

12 Singingi Hilir 9 1 10 -

13 Sentajo Raya 9 1 1 -

14 Kuantan Hilir Seberang 8 1 1 -

15 Pucuk Rantau 7 1 1 -

Jumlah 125 16 163 2

Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi

2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib

Urusan pemerintah wajib yang diselenggaraan oleh pemerintah daerah terbagi

menjadi Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

2.3.1.1 Pelayanan Dasar

Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar terdiri dari

pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan

kawasan permukiman; ketentraman, Ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; dan

sosial.

1. Pendidikan

Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan

terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan

penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan

seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang

mampu ditampung di setiap jenjang sekolah. Dengan demikian naiknya persentase

jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah.

Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia

sekolah yang tidak diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah serta

Page 110: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

94

peningkatan akses masuk sekolah sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah

atau malah semakin rendah.

Di Indonesia, proporsi penduduk muda sendiri semakin menurun akibat semakin

rendahnya angka fertilitas (lihat bagian fertilitas). Penurunan ini akan menyebabkan

semakin menurunnya jumlah anak-anak yang masuk sekolah dasar. Bila ukuran seperti

perubahan jumlah murid digunakan, bisa jadi ditemukan penurunan jumlah murid di

sekolah dasar dengan interpretasi terjadi penurunan partisipasi sekolah. Namun, bila

digunakan APS, maka akan ditemukan peningkatan partisipasi di tingkat SD yang

disebabkan semakin rendahnya jumlah penduduk usia SD. APS adalah jumlah murid

kelompok usia pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) yang masih menempuh

pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar.

Tabel 2. 44 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partispasi Murni (APM)

Tahun 2011 - 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

No Jenjang Pendidikan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI

1.1. Jumlah murid usia 7-12 thn 40.945 41.127 41.905 42.300 42.527

1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun

42.692 46.021 45.214 39.552 46.832

1.3. APS SD/MI 959,08 893,66 926,81 1.069,48 908,08

1.4 APM SD/MI 95.91 89.37 92.68 106.95 90.81

2 SMP/MTs (%)

2.1. Jumlah murid usia 13-15 thn 15.217 15.493 16.066 16.225 16.641

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun

19.835 20.321 20.893 19.113 21.224

2.3. APS SMP/MTs 767,18 762,41 768,97 848,90 784,07

2.4 APM SMP/MTS (%) 76.72 76.24 76.90 84.89 78.41

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Page 111: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

95

Pada Tabel 2.44 juga menunjukkan data Angka Partisipasi murni untuk tingkat SD/MI

dan SMP/MTs. Angka Partisipasi Murni adalah Persentase merupakan angka yang

menggambarkan partisipasi anak usia sekolah dalam mengikuti jenjang pendidikan yang

sesuai. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan

tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah

di setiap jenjang pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator

daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia

standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang

pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang

sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan

jenjang sekolah tersebut

APM SD/MI pada periode 2011 – 2015, tertinggi tercapai pada tahun 2014 yaitu

106,95%. Angka ini melebih 100% memiliki makna bahwa jumlah siswa SD/MI yang

bersekolah dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi jumlah melebihi jumlah penduduk

yang berusia 7-12 tahun, kemungkinan ini dikarenakan beberapa jumlah murid usia 7-12

tahun bukan dari kabupaten Kuantan Singingi atau belum terdata dalam system

kependudukan Kabupaten Kuantan Singingi. Pada Tahun 2015 APM sebesar 90.81%

bermakna masih ada 9.19% (4.305 jiwa) penduduk usia 7-12 tahun yang belum

bersekolah. Nilai APM SD/MI Kab. Kuantan Singingi inilebih rendah dengan APM SD/MI

Nasional sebesar 91.03% namun lebih rendah dari nilai APM Provinsi Riau sebesar 112%.

sehingga perlu menjadi prioritas pembangunan untuk meningkatkan nilai APM SD/MI.

Selain itu APM SMP/MTs yang dinyatakan dalam Tabel 2.44 juga masih dibawah nilai APM

Provinsi Riau. Jika APM SMP/MTs Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2013 sebesar

76.90% sedangkan APM SMP/Mts Provinsi Riau sebesar 102,53%. Walaupun APM

SMP/MTs meningkat pada tahun 2014 dan 2015 namun masih perlu menjadi perhatian

Pemerintah untuk meningktkan nilai APM ini. Jika Tahun 2015, APM sebesar 78,41%

bermakna masih ada 4.583 (21.59%) penduduk usia 13-15 tahun yang belum bersekolah

di SMP/MTs.

Tabel 2.44 menunjukkan perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) tahun

2011 - 2015 Kabupaten Kuantan Singingi SD/MI dan SMP/MTs. Jumlah murid usia 7 - 12

Page 112: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

96

tahun setiap tahunnya mengalami peningkatan, hingga tahun 2015 terhitung peningkatan

sebesar 3.9 %, sedangkan Jumlah murid usia 13-15 tahun meningkat sebanyak 9.4%.

Walaupun selalu terjadi peningkatan tersebut namun nilai APS mengalami penurunan

pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarenakan pada penurunan

jumlah penduduk usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun pada tahun 2014.

Tercatat pada tahun 2012 APS SD/MI dan APS SMP/MTs terendah dibandingkan

tahun lainya dan tahun dan tertinggi pada tahun 2014. Pada Tahun 2015 terjadi

penurunan sebesar 15.1% untuk APS SD/MI dan 7.6% untuk APS SMP/MTs. Penurunan

APS SD/MI dan APS SMP/MTs ini sejalan dengan penurunan nilai APK (Angka Partisipasi

Kasar)

Tabel 2. 45 Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partisapasi Murni (APM) Tahun 2015

Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan

SD/MI SMP/MTs

jumlah

murid jumlah

penduduk usia 7-12

th

APS APM (%)

jumlah

murid usia 13-

15 thn

jumlah

penduduk usia 13-15

th

APS APM (%) usia 7-12

thn

1 Hulu Kuantan 1.142 1.046 1.092 109.18 360 490 735 73.47

2 Kuantan Mudik 3.844 3.556 1.081 108.10 1.258 1.811 695 69.46

3 Gunung Toar 1.639 1.785 918 91.82 789 885 891 89.15

4 Kuantan Tengah 6.146 6.703 917 91.69 2940 3083 954 95.36

5 Benai 2.151 2.379 904 90.42 1.054 1.122 939 93.94

6 Pangean 2.479 2.279 1088 108.78 1026 1210 848 84.79

7 Logas Tanah Darat 2.724 2.76 987 98.70 969 1358 714 71.35

8 Kuantan Hilir 1.798 1.616 1.113 111.26 808 876 922 92.24

9 Inuman 2.195 2.153 1.02 101.95 927 1202 771 77.12

10 Cerenti 2.058 2.224 925 92.54 969 1164 823 83.25

11 Singingi 4.143 4.16 996 99.59 1.463 1.967 744 74.38

12 Singingi Hilir 5.673 5.787 980 98.03 1.788 2.726 656 65.59

13 Kuantan Hilir Seberang 1.652 1.378 1.199 119.88 454 691 657 65.70

14 Sentajo Raya 3.536 3.577 987 98.85 1.443 1.712 843 84.29

15 Pucuk Rantau 1.347 1.921 701 70.12 393 926 424 42.44

Jumlah 42.527 46.832 908,08 90.81 16.641 21.224 784,07 78.41

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Page 113: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

97

APS dan APM tahun 2015 untuk setiap kecamatan dalam Kabupaten Kuantan

Singingi terlihat dalam Tabel 2.45. Kecamatan Kuantan Hilir Seberang tercatat memiliki

APS dan APM SD/MI terbesar diikuti Kecamatan Kuantan Hilir sedangkan untuk APS/APM

SMP/MTs Kecamatan Kuantan Tengah adalah tertinggi. Kecamatan yang memiliki APS dan

APM tingkat SD/MI dan APS-APMuntuk tingkat SMP/MTs terendah adalah Kecamatan

Pucuk Rantau. Nilai APS-APM tingkat SD/MI Kecamatan Pucuk Rantau sebesar 701 –

70.1% ini bermakna bahwa masih ada 299 anak yang berusia 7-12 tahun tidak

bersekolah di SD/MI. Jumlah ini jauh dibawah nilai APS Kabupaten Kuantan Singingi

(908.08) dan APS SD/MI Propinsi Riau tahun 2013 (98,80). Selain hal tersebut APS-APM

tingkat SMP/MTs Pucuk Rantau juga tercatat terendah (424 dan 42.4%) dibandingkan

kecamatan lainnya. Nilai APS SMP/MTs ini jauh dibawah APS Provinsi Riau sebesar 920

(92% untuk APM). Untuk meningkatkan nilai APS Kabupaten Kuantan Singingi serta

kecamatan-kecamatan perlu ditingkatkan program wajib belajar 9 tahun.

Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Ketersediaan gedung sekolah SD/MI periode 2011-2015 menunjukkan peningkatan

(Tabel 2. 46) Pada tahun 2015 jumlah gedung SD/MI berjumlah 260 unit dengan jumlah

penduduk usia 7 -12 tahun sebanyak 46.832 orang sehingga rasio ketersediaan sekolah

sebesar 55,52. Nilai ini bermakna hanya ada 55 sekolah SD/MI untuk menampung 10.000

penduduk usia 7-12 tahun. Nilai ketersediaan sekolah SD/MI pada tahun 2015 menurun

dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini karena terjadi pertambahan anak usia 7 -12

tahun sebesar 18,4% sedangkan jumlah bangunan sekolah hanya bertambah 1,17% (tiga

gedung). jika mengacu kepada pertumbuhan penduduk selama periode 2010-2015,

terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 7.15% (data BPS Kuantan Singingi) Ini perlu

mendapatkan perhatian untuk meningkatkan sumber daya manusia Kabupaten Kuantan

Singingi karena diproyeksikan setiap tahunnya jumlah anak usia sekolah dasar bertambah

lebih tinggi dibandingkan pertambahan penduduk karena meningkatnya usia harapan

hidup dan masa pendidikan sekolah dasar (6 tahun).

Page 114: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

98

Disamping itu ketersediaan sekolah SMP/MTs juga menunjukan pola yang sama

dengan ketersediaan sekolah SD/MI, terjadi penurunan pada tahun 2015 dibandingkan

2014. Hal ini karena pertambahan jumlah penduduk Kabupaten Kuantan Singingi usia 13-

15 tahun sebesar 11,17% tidak diikuti dengan pertambahan jumlah gedung sekolah

SMP/MTs. semestinya untuk mengimbangi pertambahan jumlah siswa SMP/MTs ini perlu

dibangun 7 gedung sekolah SMP/MTs baru lagi. Dalam 5 tahun mendatang diproyeksikan

bahwa anak usia 13-15 tahun ini akan mencapai 22.762 jiwa sehingga akan lebih banyak

bangunan sekolah SMP/MTs yang diperlukan untuk tempat belajar.

Tabel 2. 46 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No Jenjang Pendidikan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI

1.1. Jumlah gedung sekolah 253 253 257 257 260

1.2. jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun

42.692 46.021 45.214 39.552 46.832

1.3. Rasio 59,26 54,97 56,84 64,98 55,52

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah gedung sekolah 92 93 94 94 98

2.2. jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun

19.835 20.321 20.893 19.113 21.223

2.3. Rasio 46,38 45,77 44,99 49,18 46,12

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Tabel 2.46 memperlihatkan ketersediaan sekolah SD/MI dan SMP/MTs di setiap

kecamatan pada tahun 2015. Kecamatan pucuk rantau tercatat sebagai kecamatan yang

memiliki rasio ketersediaan sekolah SD/MI terrendah (36,44) dibandingkan kecamatan

lainnya dan angka ini masih dibawah angka ketersedian SD/MI Kabupaten (55.52).

Kecilnya ketersediaan SD/MI di Kecamatan Pucuk Rantau disebabkan oleh jumlah

bangunan SD/MI yang hanya berjumlah 7 unit (2,26% dari total SD/MI dalam Kab.

Kuantan Singingi). Kecamatan Pangean tercacat sebagai kecamatan dengan angka

ketersedian sekolah SD/MI terbesar pada tahun 2015 yaitu 100,92. Tercatat 5 dari 15

kecamatan masih memiliki angka ketersediaan sekolah SD/MI dibawah angka

Page 115: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

99

ketersediaan Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu Kecamatan Pucuk Rantau, Singingi Hilir,

Singingi, Cerenti dan Kuantan Tengah.

Selain ketersediaan sekolah SD/MI ini, Tabel 2.47 ketersediaan sekolah SMP/MTs.

Kecamatan Kuantan Hilir Seberang merupakan kecamatan dengan angka ketersediaan

sekolah SMP/MTs terendah di Kabupaten Kuantan Singingi dan Kecamatan Hulu Kuantan

memiliki angka ketersedian sekolah SMP/MTs tertinggi. Kecamatan Kuantan Hilir Seberang

dengan 2 unit sekolah SMP/MTs menampung 691 siswa untuk belajar merupakan

kecamatan yang memiliki gedung SMP/MTs paling sedikit dan tak ideal untuk menampung

lulus sekolah dasar kecamatan tersebut dengan jumlah 10 bangunan. Selain Kecamatan

Kuantan Hilir Seberang, kecamatan yang memiliki ketersedian sekolah SMP/MTs yang

rendah adalah Kecamatan Singingi Hilir, Cerenti, Kuantan Tengah dan Kuantan Mudik.

Kecamatan-kecamatan ini diharapkan menjadi prioritas pembangunan sekolah SMP/MTs

dalam 5 tahun kedepan.

Tabel 2. 47 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2015

Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan

SD/MI SMP/MTs

Jumlah

gedung sekolah

Jumlah

penduduk usia 7-12 th

Rasio

Jumlah

gedung sekolah

jumlah

penduduk usia 13-15

th

Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)

1 Hulu Kuantan 10 1.046 95.60 5 490 102.04

2 Kuantan Mudik 25 3.556 70.30 7 1.811 38.65

3 Gunung Toar 13 1.785 72.83 6 885 67.72

4 Kuantan Tengah 29 6.703 43.26 11 3.083 35.68

5 Benai 18 2.379 75.66 6 1.122 53.48 6 Pangean 23 2.279 100.92 8 1.210 66.12

7 Logas Tanah Darat 17 2.760 61.59 7 1.358 51.55

8 Kuantan Hilir 13 1.616 80.45 5 876 57.08

9 Inuman 18 2.153 83.60 6 1.202 49.92

10 Cerenti 12 2.224 53.96 4 1.164 34.36

11 Singingi 20 4.160 48.08 9 1.967 45.75

12 Singingi Hilir 23 5.787 39.74 9 2.726 33.02

13 Kuantan Hilir Seberang 10 1.378 72.57 2 691 28.94

14 Sentajo Raya 22 3.577 61.50 8 1.712 46.73

15 Pucuk Rantau 7 1.921 36.44 5 926 54.00

Jumlah 260 46.832 55.52 98 21.223 46.12

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi

Page 116: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

100

Rasio Guru dan Murid

menunjukkan rasio guru murid pada periode 2011-2015 untuk jenjang pendidikan

dasar, SD/MI dan SMP/MTs. Pada tahun 2015 rasio jumlah guru dan murid terjadi

penurunan sebesar 13,69% untuk jenjang SD/MI dan 4,17% untuk jenjang SMP/MTs. jika

merujuk kepada Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008, maka rasio guru dan murid

SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Kuantan Singingi telah ideal.

Tabel 2. 48 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar

Tahun 2011 s.d 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi

No Jenjang Pendidikan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI

1.1. Jumlah Guru 3.481 3.581 3.627 3.378 3.435

1.2. Jumlah Murid 40.945 41.127 41.905 42.300 45.037

1.3. Rasio 860,16 870,72 865,53 883,69 762,71

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah Guru 1.739 1.758 1.864 1.991 1.957

2.2. Jumlah Murid 15.217 15.493 16.066 16.225 16.641

2.3. Rasio 1.142,80 1.134,71 1.160,21 1.227,12 1.176,01

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Tabel 2.49 memperlihatkan perbandingan rasio guru dan murid jenjang pendidikan

dasar Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2015, keseluruhan kecamatan telah memiliki

rasio guru dan murid yang ideal (menurut PP nomor 78 tahun 2008), walaupun masih ada

beberapa kecamatan yang rasio guru dan murid mendekati batas ideal seperti Kecamatan

Singingi Hilir dan Kecamatan Singingi. Kecamatan dengan rasio guru dan murid terkecil

adalah Kecamatan Benai untuk sekolah SD/MI dan Kecamatan Hulu Kuantan untuk

sekolah SMP/MTs.

Page 117: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

101

Tabel 2. 49 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2015

Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

No /Kecamatan SD/MI SMP/MTs

Jumlah Guru

Jumlah Murid

Rasio Jumlah Guru

Jumlah Murid

Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)

1 Hulu Kuantan 122 1.179 1.034,78 66 360 1.833,33

2 Kuantan Mudik 333 4.001 832,29 145 1.258 1.152,62

3 Gunung Toar 161 1.568 1.026,79 125 789 1.584,28

4 Kuantan Tengah 491 6.746 727,84 307 2.940 1.044,22

5 Benai 275 2.147 1.280,86 156 1.054 1.480,08

6 Pangean 279 2.794 998,57 168 1.026 1.637,43

7 Logas Tanah Darat 176 2.797 629,25 126 969 1.300,31

8 Kuantan Hilir 160 1.875 853,33 102 808 1.262,38

9 Inuman 209 2.503 835,00 108 927 1.165,05 10 Cerenti 148 2.085 709,83 95 969 980,39

11 Singingi 250 4.432 564,08 165 1.463 1.127,82

12 Singingi Hilir 303 6.144 493,16 164 1.788 917,23

13 Kuantan Hilir Seberang 124 1.609 770,67 43 454 947,14

14 Sentajo Raya 306 3.770 811,67 139 1.443 963,27

15 Pucuk Rantau 98 1.387 706,56 48 393 1.221,37

Jumlah 3.435 45.037 762,71 1.957 16.641 1.176,01

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

2. Kesehatan

Rasio pos pelayanan terpadu (posyandu) per satuan balita

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana, dari masyarakat, oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis

dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini.

Tujuan penyelenggaraan Posyandu:

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian ibu ( Ibu Hamil,

melahirkan dan nifas).

2. Membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk

tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

Page 118: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

102

4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak usia dini,

merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi

peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang sehat dan aman,

pengembangan psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan pengembangan

kemampuan kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta perlindungan anak. Pengalaman

empirik dibeberapa tempat menunjukan, bahwa strategi pelayanan kesehatan dasar

masyarakat dengan fokus pada ibu dan anak seperti itu, dapat dilakukan pada Posyandu.

Karena Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan

dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi

operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini, dapat

dilakukan di setiap posyandu. Terkait dengan hal tersebut diatas perlu dilakukan analisis

rasio posyandu terhadap jumlah balita dalam upaya peningkatan fasilitasi pelayanan

pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar status

gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan.

Jumlah posyandu dari tahun 2011 sampai 2015 terus mengalami peningkatan dan Rasio

pelayanan di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2011 sampai 2015 terus meningkat

dimana rasio tertinggi berada pada tahun 2015 sebesar 10,56. Data rasio jumlah

posyandu per satuan balita (1.000) sebagaimana disajikan pada Tabel 2.50 berikut ini :

Tabel 2. 50 Jumlah Posyandu dan Balita

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Posyandu 301 313 333 355 355

2. Jumlah balita 38.935 40.552 39.309 40.300 33.629

3. Rasio per satuan balita 7,73 7,71 8,47 8,81 10,56

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi 2016

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai, idealnya satu

Page 119: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

103

Posyandu melayani 100 balita. Dengan pendekatan satu posyandu melayani 100 balita

tersebut, secara umum kondisi ideal tersebut telah tercapai, dimana rasio pada tahun

2015 adalah 1 : 94,7. Kalau dilihat rasio per kecamatan, maka dari 15 kecamatan di

Kabupaten Kuantan Singingi, yang belum terpenuhi hanya di Kecamatan Kuantan

Tengah, Cerenti, Singingi, Singingi Hilir, Sentajo Raya, dimana rasio antara jumlah

posyandu dengan jumlah balita melebihi 1 : 100. Data tersebut sebagaimana ditampilkan

pada Tabel 2.51 berikut ini.

Tabel 2. 51 Jumlah Posyandu dan Balita

Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Kecamatan Jumlah posyandu Jumlah balita Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=4/3)

1 Hulu Kuantan 12 996 83,0

2 Kuantan Mudik 41 2.159 52,7

3 Gunung Toar 33 1.299 39,4

4 Kuantan Tengah 27 5.012 185,6

5 Benai 19 1.085 57,1

6 Pangean 28 1.645 58,8

7 Logas Tanah Darat 25 2.407 96,3

8 Kuantan Hilir 17 1.649 97,0

9 Inuman 26 985 37,9

10 Cerenti 14 1.763 125,9

11 Singingi 24 3.705 154,4

12 Singingi Hilir 30 5.996 199,9

13 Kuantan Hilir Seberang 15 904 60,3

14 Sentajo Raya 26 3.458 133,0

15 Pucuk Rantau 18 566 31,4

Jumlah 355 33.629 94,7

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk

Puskesmas merupakan pelayanan tingkat dasar yang merupakan rujukan antara

sebelum dirujuk kerumah Sakit Daerah, oleh karena itu pembangunan Puskesmas,

Puskesmas Pembantu mendekati tempat tinggal masyarakat di suatu daerah, di

Page 120: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

104

Kabupaten Kuantan Singingi sejak tahun 2011 sampai 2015 jumlah puskesmas dan

puskesmas pembantu mengalami peningkatan, dan tersebar di seluruh kecamatan di

Kabupaten Kuantan Singingi, dari sejumlah puskesmas yang ada terdapat beberapa

puskesmas yang merupakan puskesmas rawat inap yang menjadi rujukan antara.

Dari jumlah puskesmas yang ada maka rasio pelayanan puskesmas terhadap

jumlah penduduk dari tahun 2011 sampai tahun 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi

relatif stagnan. Hal ini wajar karena antara pertambahan jumlah puskesmas dengan

pertumbuhan jumlah penduduk tidak mengalami perubahan yang berarti. jumlah

puskesmas pada Tahun 2011 adalah 23 unit, menjadi 24 unit pada Tahun 2016. Rasio

poliklinik persatuan penduduk relatif meningkat, yaitu dari 0,021 pada Tahun 2011

menjadi 0,083 pada Tahun 2015. Hal ini dipengaruhi adanya penambahan jumlah

poliklinik dari 7 poliklinik pada Tahun 2011 menjadi 27 poliklinik pada Tahun 2015.

Sedangkan rasio pustu persatuan penduduk juga mengalami peningkatan dari 0,174

dengan jumlah 57 pustu pada Tahun 2011 menjadi 0,083 dengan jumlah 64 pustu pada

TAhun 2015. Secara rinci data jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu dari Tahun 2011-

2015 Kabupaten Kuantan Singingi sebagaimana disajikan pada Tabel 2.52 berikut ini :

Tabel 2. 52 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Puskesmas 23 23 24 24 24

2. Jumlah Poliklinik 7 12 18 22 27

3. Jumlah Pustu 57 57 57 58 64

4. Jumlah Penduduk 327.969 357.381 365.090 323.047 323.624

5. Rasio Puskesmas persatuan penduduk

0,070 0,064 0,066 0,074 0,070

6. Rasio Poliklinik persatuan penduduk

0,021 0,034 0,049 0,068 0,083

7. Rasio Pustu persatuan penduduk

0,174 0,159 0,156 0,180 0,182

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 121: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

105

Rasio puskesmas dibanding jumlah penduduk paling besar di Kecamatan Logas

Tanah Darat yaitu 0,155 yang didukung dengan tersedianya 2 unit puskesmas rawat inap.

Rasio puskesmas dibanding jumlah penduduk paling kecil di Kecamatan Pangean yaitu

0,052. Rasio poliklinik dibanding jumlah penduduk paling besar di Kecamatan Singingi Hilir

yaitu 0,290 yang didukung dengan tersedianya 5 unit poliklinik. dari jumlah keberadaan

poliklinik adalah Kecamatan Kuantan Tengah yaitu 7 poliklinik. namun karena jumlah

penduduknya lebih besar dari Kecamatan Singingi Hilir, maka rasio lebih kecil. Rasio

poliklinik dibanding jumlah penduduk paling kecil ada dibeberapa kecamatan yang

diwilayah tersebut tidak terdapat poliklinik, antara lain Kecamatan Hulu Kuantan, Gunung

Toar, Inuman, Kuantan Hilir Seberang dan Sentajo Raya. Sedangkan rasio puskesmas

dibanding jumlah penduduk paling besar di Kecamatan Gunung Toar yaitu 0,439 dan

yang terkecil adalah di Kecamatan Pangean yaitu 0,105. Data jumlah puskesmas,

poliklinik dan pustu pada Tahaun 2015 per kecamatan sebagaimana ditampilkan pada

berikut ini.

Tabel 2. 53 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Kecamatan Jumlah

Penduduk

Puskesmas Poliklinik Pustu

Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3)

1 Hulu Kuantan 7.975 1 0,125 - - 3 0,376

2 Kuantan Mudik 25.832 2 0,077 3 0,077 5 0,194

3 Gunung Toar 13.674 1 0,073 - - 5 0,439

4 Kuantan Tengah 51.012 3 0,058 7 0,098 4 0,078

5 Benai 18.744 1 0,053 3 0,213 2 0,107

6 Pangean 18.982 1 0,052 1 0,052 2 0,105

7 Logas Tanah Darat 19.304 2 0,155 2 0,103 4 0,207

8 Kuantan Hilir 13.840 1 0,072 - 0,216 1 0,072

9 Inuman 15.448 1 0,064 - - 3 0,194

10 Cerenti 16.480 1 0,060 1 0,121 4 0,243

11 Singingi 32.577 3 0,092 5 0,122 10 0,307

12 Singingi Hilir 41.374 3 0,072 5 0,290 7 0,169

13 Kuantan Hilir Seberang

10.419 1 0,095

- -

3 0,288

14 Sentajo Raya 25.948 2 0,080 - - 6 0,231

15 Pucuk Rantau 12.015 1 0,083 - 0,083 4 0,333

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 122: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

106

Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang

terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan

kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan

penyakit yang diderita oleh pasien. Di kabupaten Kuantan Singingi hanya ada satu rumah

sakit tipe C yang dimiliki pemerintah daerah sehingga rasio rumah sakit persatuan

penduduk hanya dipengaruhi pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan

penambahan jumlah rumah sakit yang ada sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.45 dan

Tabel 2.55.

Tabel 2. 54 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Rumah Sakit Umum (Pemerintah)

2.

Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan

penyakit khusus lainnya milik pemerintah

- - - - -

3. Jumlah Rumah Sakit AD/AU/ AL/POLRI

- - - - -

4. Jumlah Rumah Sakit Daerah 1 1 1 1 1

5. Jumlah seluruh Rumah Sakit 1 1 1 1 1

6. Jumlah Penduduk 327.969 357.381 365.090 323.047 323.624

7. Rasio 0,00304 0,00273 0,00273 0,00309 0,00309

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi

Tabel 2. 55 Jumlah Rumah Sakit menurut Kecamatan

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

NO Kecamatan Jumlah

Penduduk

Rumah Sakit

Umum

(Pemerintah)

RS Jiwa/Paru

dan penyakit

khusus lainnya

milik pemerintah

Rumah Sakit

AD/AU/

AL/POLRI

Rumah Sakit

Daerah

Rumah Sakit

Swasta Total

Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio

1 Hulu Kuantan 7.975 - - - - - - - - - - - -

2 Kuantan Mudik 25.832 - - - - - - - - - - - -

3 Gunung Toar 13.674 - - - - - - - - - - - -

4 Kuantan Tengah 51.012 1 0.019 - - - - - - - - - -

Page 123: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

107

NO Kecamatan Jumlah

Penduduk

Rumah Sakit

Umum

(Pemerintah)

RS Jiwa/Paru

dan penyakit

khusus lainnya

milik pemerintah

Rumah Sakit

AD/AU/

AL/POLRI

Rumah Sakit

Daerah

Rumah Sakit

Swasta Total

Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio

5 Benai 18.744 - - - - - - - - - - - -

6 Pangean 18.982 - - - - - - - - - - - -

7 Logas Tanah Darat 19.304 - - - - - - - - - - - -

8 Kuantan Hilir 13.840 - - - - - - - - - - - -

9 Inuman 15.448 - - - - - - - - - - - -

10 Cerenti 16.480 - - - - - - - - - - - -

11 Singingi 32.577 - - - - - - - - - - - -

12 Singingi Hilir 41.374 - - - - - - - - - - - -

13 Kuantan Hilir Seberang 10.419 - - - - - - - - - - - -

14 Sentajo Raya 25.948 - - - - - - - - - - - -

15 Pucuk Rantau 12.015 - - - - - - - - - - - -

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi

Rasio dokter per satuan penduduk

Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang

dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan

dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter

melayani 2.500 penduduk. Jumlah dokter dan dokter spesialis di Indonesia pada

umumnya dan di Kabupaten Kuantan Singingi belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio

jumlah penduduk, selain itu distribusi dokter tidak merata dan dokter spesialis di

Kabupaten Kuantan Singingi hanya terkonsentrasi di Ibu Kota Kabupaten selain itu

kualitasnya masih perlu ditingkatkan.

Rasio dokter per satuan jumlah penduduk Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun

2011 sampai dengan 2015 ditunjukkan pada Tabel 2.40. Dari tahun 2011 jumlah dokter

dan dokter spesialis di Kuantan Singingi 31 orang dan pada tahun 2015 berjumlah 41

orang sehingga rasio dokter persatuan penduduk tidak mengalami peningkatan yang

signifikan.

Page 124: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

108

Tabel 2. 56

Jumlah Dokter Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Dokter 31 34 43 40 41

2 JumlahPenduduk 327.969 357.381 365.090 323.047 323.624

3 Rasio 0,095 0,095 0,118 0,124 0,127

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi 2016

Kalau dilihat berdasarkan persebaran jumlah dokter menurut kecamatan pada

Tahun 2015, maka rasio dokter persatuan jumlah penduduk yang tersebar adalah di

Kecamatan Logas Tanah Darat, yaitu 0,311. sedangkan rasio terkecil di Kecamatan Benai

yaitu 0,053.Data jumlah dokter menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.57:

Tabel 2. 57 Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Kecamatan JumlahPenduduk Jumlah Dokter

Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=4/3)

1 Hulu Kuantan 7.975 1 0,125

2 Kuantan Mudik 25.832 6 0,232

3 Gunung Toar 13.674 1 0,073

4 Kuantan Tengah 51.012 3 0,059

5 Benai 18.744 1 0,053

6 Pangean 18.982 2 0,105

7 Logas Tanah Darat 19.304 6 0,311

8 Kuantan Hilir 13.840 1 0,072

9 Inuman 15.448 1 0,065

10 Cerenti 16.480 2 0,121

11 Singingi 32.577 7 0,215

12 Singingi Hilir 41.374 6 0,145

13 Kuantan Hilir Seberang 10.419 1 0,096

14 Sentajo Raya 25.948 2 0,077

15 Pucuk Rantau 12.015 1 0,083 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 125: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

109

Rasio tenaga medis per satuan penduduk

Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar

ketersediaan tenaga medis yang meliputi dokter, dokter gigi dan spesialis memberikan

pelayanan kepada penduduk. Ketersediaan jumlah tenaga medis perjumlah penduduk di

Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2011 adalah 0,14 sedangkan pada tahun 2015

rasio tenaga medis perjumlah penduduk adalah 0,182.

Tabel 2. 58 Jumlah Tenaga Medis Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Tenaga Medis 46 49 51 57 59

2 JumlahPenduduk 327.969 357.381 365.090 323.047 323.624

3 Rasio 0,140 0,137 0,140 0,176 0,182

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi 2016

Tabel 2. 59

Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Kecamatan Jumlah

Penduduk Jumlah Tenaga

Medis Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=4/3)

1 Hulu Kuantan 7.975 2 0,250

2 Kuantan Mudik 25.832 7 0,271

3 Gunung Toar 13.674 2 0,146

4 Kuantan Tengah 51.012 5 0,098

5 Benai 18.744 2 0,107

6 Pangean 18.982 2 0,105

7 Logas Tanah Darat 19.304 7 0,363

8 Kuantan Hilir 13.840 2 0,145

9 Inuman 15.448 3 0,194

10 Cerenti 16.480 2 0,121

11 Singingi 32.577 9 0,276

12 Singingi Hilir 41.374 8 0,193

13 Kuantan Hilir Seberang 10.419 2 0,192

14 Sentajo Raya 25.948 4 0,154

15 Pucuk Rantau 12.015 2 0,166

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 126: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

110

Tabel 2. 60 Jumlah Tenaga Organik dan Medis di RSUD Teluk Kuantan

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

NO Jenis Jenis Kelamin Jumlah

Lk Pr Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tenaga Organik 7 9 16

2 Tenaga Medis :

A Dokter Spesialis 9 4 13

B Dokter Umum 3 7 10

C Dokter Gigi 1 1 2

D Apoteker 1 3 4

E Asisten Apoteker 1 2 3

F Farmasi - 1 1

G Perawat 12 68 80

H Perawat Anastesi 3 - 3

I Pekarya Kesehatan - 1 1

J Nutrisionis - 6 6

K Bidan - 23 23

L Analis Kesehatan 1 4 5

M Penata Rontgen 4 1 5

N Fisioterapi 2 3 5

O Perekam Medis - 2 2

P Teknik gigi 1 1 2

Q ATEM 3 1 4

3 Staf administrasi 10 15 25

Sumber: RSUD Kabupaten Kuantan Singingi

Dari kondisi tersebut, secara umum jumlah tenaga medis di RSUD telah memadai

sesuai kebutuhan. Tenaga yang dirasakan masih kurang dan sangat dibutuhkan adalah

tenaga IT dan Akuntan.

Pelayanan rumah sakit

Berdasarkan bentuk pelayanan Rumah Sakit dapat dibedakan menjadi Rumah sakit

Umum (RSU) dan Rumah Sakit Khusus (RSK). RSU adalah RS yang memberikan

pelayanan untuk semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai subspesialistik.

RSK adalah RS yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan jenis penyakit

tertentu atau disiplin ilmu misalnya RS paru-paru, RS jantung, RS Mata dll. RSUD Teluk

Kuantan merupakan RS Umum Daerah yang memiliki Tipe C. RSUD Teluk Kuantan

Page 127: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

111

menerima rujukan dari Puskesmas/fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) se-

Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Tetangga. RSUD Teluk Kuantan juga mampu

memberikan pelayanan kedokteran spesialis. Adapun pelayanan spesialistik yang ada

yaitu :

1. Pelayanan Spesialis anak 2. Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam 3. Pelayanan Spesialis Bedah

4. Pelayanan Spesialis Obgyn 5. Pelayanan spesialis Mata 6. Pelayanan Spesialis THT

7. Pelayanan spesialis Neorogi 8. Pelayanan Spesialis Radiologi 9. Pelayanan spesialis Anestesy

10. Pelayanan spesialis Patologi klinik 11. Pelayanan spesialis gigi

Pelayanan spesialis ini terlaksana mulai dari IGD, rawat Jalan/poliklinik dan rawat

inap. Serta didukung oleh sarana penunjang seperti ruang operasi, laboratorium,

radiologi dan administrasi. Jumlah pelayanan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Pada Tahun 2011 – 2015 data kunjungan Rawat jalan selalu meningkat, namun

pelayanan rawat inap dan IGD cenderung naik. Adapun dari segi sumber daya

pelayanan RSUD didukung dari berbagai macam tenaga, untuk lebih jelas dapat dilihat

pada Tabel 2.61

Tabel 2. 61 Data Kunjungan Pasien RSUD Teluk Kuantan Tahun 2011 – 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No Kunjungan Jumlah Kunjungan

2011 2012 2013 2014 2015

1 Rawat Jalan 11.056 12.221 14.761 19.118 19.549

2 Rawat Inap 5.286 5.443 4.778 5.067 4.980

3 IGD 5.914 5.858 6.187 5.260 5.704

Sumber : RSUD Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Jumlah pasien rawat jalan dari tahun 2011 – 2016 terdapat peningkatan. Pada

tahun 2011 kunjungan lebih sedikit dari 2012 karena pada tahun tersebut tidak ada

dokter spesialis penyakit dalam. Pada tahun 2014 terdapat peningkatan yang cukup

signifikan karena sudah berjalannya BPJS selain itu sudah bertambahnya dokter spesialis

syaraf dan THT. Jumlah pasien rawat inap pada tahun 2013 terdapat penurunan yang

cukup signifikan karena adanya renovasi ruang rawat inap RSUD. Sedangkan kunjungan

Page 128: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

112

pasien IGD, khususnya peserta BPJS adanya kebijakan pembatasan layanan, yaitu hanya

44 golongan penyakit, selebihnya harus melalui rujukan faskes tingkat I. Sarana dan

prasarana yang dimiliki Rumah Sakit Umum Teluk Kuantan saat ini ditunjukkan pada

Tabel berikut ini :

Tabel 2. 62 Kondisi Bangunan RSUD Teluk Kuantan Tahun 2015

No Jenis Bangunan Kondisi Bangunan

Baik Kurang Baik

Tidak Baik 1 Poli dan Sekretariat

Kurang Baik

2 Laboratorium Kurang Baik

3 IGD Baik

4 ICU Baik

5 Kebidanan dan Perawatan Baik

6 VIP Baik

7 Fisioterapi Baik

8 Unit Transpusi Darah Baik

9 CCSD dan Gudang Baik

10 Kamar Operasi

Kurang Baik

11 Gizi dan Londri Baik

12 Rawat Inap Baik

13 Mushola dan Isolasi Baik

14 Kamar Mayat

Tidak Baik

Sumber : RSUD Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Dari seluruh fasilitas yang dimiliki ada beberapa fasilitas dalam kondisi kurang

baik, yaitu poli dan sekretariat, laboratorium dan kamar operasi. Sedangkan fasilitas

kamar mayat dalam kondisi tidak baik . Untuk dapat meningkatkan tipe rumah sakit

menjadi rumah sakit tipe B, perlu ada peningkatan jumlah tempat tidur, jumlah dan jenis

pelayanan spesialis serta fasilitas penunjang. Menurut Organisasi kesehatan Dunia, rasio

ideal daya tampung RS adalah 1.000 penduduk : 1 tempat tidur

Page 129: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

113

Tabel 2. 63 Jumlah Tempat Tidur Pasien RSUD Teluk Kuantan Tahun 2015

No Ruangan Jumlah

1 VIP 5

2 Kelas I 10

3 Kelas II 46

4 Kelas III 34

5 Non Kelas 6

Total 101

Sumber : RSUD Kabupaten Kuantan Singingi 2016

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik

Jalan merupakan urat nadi transportasi yang sangat berpengaruh pada

perkembangan perekonomian dan pengelolaan serta pemanfaatan sumberdaya alam

guna mengundang investor untuk menanamkan modal karena sarana transportasi berupa

jalan merupakan suatu modal dasar suatu daerah yang akan mempromosikan potensi

daerah yang dapat dikembangkan kedepannya. Di Kabupaten Kuantan Singingi

Ruas jalan Kabupaten yang telah teraspal sepanjang tahun 2011-2015 mengalami

peningkatan setiap tahun pada tahun 2011 panjang jalan Kabupaten yang telah teraspal

sepanjang 370,300 Km sampai tahun 2015 total panjang jalan Kabupaten yang telah

teraspal mencapai 500,522 km.

Kemudian untuk kondisi jalan Kabupaten yang berkerikil sepanjang tahun 2011-

2015 mengalami peningkatan pada tahun 2011 panjang jalan kabupaten dengan kondisi

berkerikil sepanjang 143,380 Km dan sampai tahun 2015 meningkat menjadi 1.281,721.

Kondisi jalan Kabupaten yang rigid sepanjang tahun 2011-2014 belum ada namun pada

tahun 2015 pemerintah daerah telah membuatkan jalan Kabupaten berupa rigid

sepanjang 1.050, sedangkan untuk jalan Kabupaten dalam kondisi masih tanah pada

tahun 2011 sepanjang 185,753 Km dan pada tahun 2015 kondisi jalan Kabupaten dalam

kondisi tanah sepanjang 206,560 Km. Kabupaten Kuantan Singingi sebagai Daerah Lintas

antar Propinsi juga dilalui Jalan Negara dengan kondisi teraspal sepanjang 123,420 Km.

Page 130: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

114

Tabel 2. 64 Panjang Jalan Kabupaten di Kab. Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

No Jenis Permukaan Jalan Kabupaten

2011 2012 2013 2014 2015

1 Aspal 370,300 398,385 415,222 451,822 500,522

2 Kerikil 143,380 1.411,835 1.388,881 1.352,281 1.281,721

3 Rigid - - - - 1,050

4 Tanah 185,753 185,753 185,750 185,750 206,560 Jumlah 1.989,853 1.989,853 1.989,853 1.989,853 1.989,853

Sumber: Bappeda Kuantan Singingi 2016

Tabel 2. 65 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

NO Kondisi Jalan Panjang Jalan (km)

2011 2012 2013 2014 2015

1. Kondisi Baik 755,400 796,770 543,992 580,592 618,892

2. Kondisi Rusak 1.075,300 1.010,143 1.026,636 990,036 951,736

3. Kondisi Rusak Berat 159,153 182,940 419,225 419,225 419,225

4. Jalan secara keseluruhan (kabupaten)

1.989,853 1.989,853 1.989,853 1.989,853 1.989,853

5. Proporsi jalan dalam Kondisi Baik

0,38 0,4 0,27 0,29 0,31

Sumber : Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kab. Kuantan Singingi

Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik sepanjang tahun 2011-2015 untuk jalan

Kabupaten Kuantan Singingi tertinggi pada tahun 2011 sebesar 0,38. Perubahan proporsi

jalan kabupaten dalam kondisi baik disebabkan bertambahnya kerusakan jalan

Kabupaten karena penggunaan jalan yang tidak sesuai dengan kemampuan jalan atau

tonase, pada umumnya penyebab karena banyak kendaraan perusahaan dan

masyarakat yang mengangkut hasil produksi yang melebihi kapasitas jalan.

Rasio Irigasi

Dalam usaha meningkatkan hasil produksi pertanian maka kebutuhan pengairan

untuk budidaya pertanian memiliki peran yang sangat vital, sistem pengaturan pengairan

yang baik , oleh karena itu sistem jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier seharusnya

dapat berfungsi dengan baik sehingga usaha intensifikasi bidang pertanian dapat

Page 131: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

115

dilaksanakan secara maksimal. Panjang jaringan irigasi di Kabupaten Kuantan Singingi

sejak dari tahun 2011 sampai dengan 2015 tidak mengalami perubahan karena tidak ada

penambahan jaringan irigasi baru, sedangkan luas lahan budidaya yang dialiri pun tidak

mengalami perubahan sehingga program intensifikasi yang diharapkan dalam

meningkatkan produksi pertanian tidak berjalan maksimal.

Tabel 2. 66

Rasio Jaringan Irigasi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

NO Jaringan Irigasi Panjang Jaringan

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jaringan primer 26.160 26.160 26.160 26.160 26.160

2. Jaringan Sekunder 52.140 52.140 52.140 52.140 52.140

3. Jaringan Tersier 9.850 9.850 9.850 9.850 9.850

4. Luas lahan budidaya 6.943 6.943 6.943 6.943 6.943

5. Rasio 12,70 12,70 12,70 12,70 12,70

Sumber : Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kab. Kuantan Singingi 2016 Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Rumah Tangga (RT) yang menggunakan Air bersih (clean Water) adalah air yang

digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan

dapat diminum setelah dimasak, air minum (drinking water) Air yang melalui proses

pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002). Di Kabupaten

Kuantan Singingi memanfaatan air bersih yang dipergunakan bersumber pada air hujan,

air sungai, mata air, air sumur dangkal, air sumur dalam.

Pemanfaatan air bersih yang berasal dari penyediaan ledeng (perpipaan) yang

bersumber dari air sungai hanya tersedia di wilayah 9 kecamatan dengan jumlah

pelangan 3.918 (data UPTD PDAM, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2016), dengan

jumlah rumah tangga yang menggunakannya sangat terbatas, sedangkan pemanfaatan

sumber air bersih yang berasal dari sungai, sumur dangkal dan sumur dalam menjadi

dominan namun belum terdata dengan baik.

Page 132: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

116

Tabel 2. 67 Jumlah Pelanggan Air Bersih yang dikelola UPTD Cipta Karya

No Kecamatan Sumber air baku Jumlah pelanggan

1 Kecamatan Inuman Sungai Kuantan 670

2 Kecamatan Pangean Waduk 285 3 Logas Tanah Darat Sungai Kuantan 403

4 Benai Sungai Kuantan 229

5 Kuantan Hilir Sungai Kuantan 444

6 Cerenti Sungai Kuantan 334

7 Kuantan Mudik Sungai Kuantan 201

8 Singingi Hilir Sungai Singingi 136

9 Kuantan Tengah Sungai Kuantan 1.216

Jumlah 3.918

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Kuantan Singingi 2016

Rasio tempat ibadah persatuan penduduk

Sebagai sarana kebutuhan spiritual masyarakat rumah ibadah berfungsi sebagai

sarana ibadah dan pembelajaran bagi penganut agama masing-masing, dari data yang

ada jumlah rumah ibadah di kabupaten Kuantan Singingi masih memadai sampai tahun

2015 sesuai dengan jumlah pemeluk agama.

Tabel 2. 68 Rasio Tempat Ibadah Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2014-2015

NO Bangunan tempat

Ibadah

Tahun 2014 Tahun 2015

Jumlah (unit)

Jumlah pemeluk

Rasio Jumlah (unit)

Jumlah pemeluk

Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7) (8=7/8)

1. Mesjid 318 323.047 0,98 318 323.624 0,98

2. Tempat Ibadah Gereja n/a 14.895 n/a n/a 14.895

3. Pura 23 23

4. Vihara 1 483 9,8

5. Kelenteng

6. Lain-Lain

Sumber : BPS dan Kantor Kemenag Kab.Kuantan Singingi

Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok,

yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh

tanaman secara alamiah maupun yang sengaja di tanam. Penyediaann RTH berdasarkan

Page 133: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

117

luas wilayah di perkotaan berupa ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau

privat. Proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang terdiri

dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang terbuka hijau privat.

Apabila luas RTH baik public maupun privat telah memiliki total luas lebih dari peraturan

atau perundangan yang berlaku, maka proporsi tersebut harus tetap dipertahankan

keberadaannya.

Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan

ekosistem kota, baik keseimbangan system hidrologi dan keseimbangan mikroklimat,

maupun system ekologis lain yang dapat mengingkatkan ketersediaan udara bersih yang

diperlukan masyarakat, serta sekaligus meningkatkan nilai estetika kota. Di kabupaten

Kuantan Singingi penetapan ruang terbuka hijau belum tertata secara administrasi baik

dalam sistem tata ruang.

Tabel 2. 69 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Luas Ruang

Terbuka Hijau

183,873 ha 190,620 ha 223,782 ha 223,782 ha 223,782 ha

2. Luas wilayah ber HPL/HGB

102.331,98 102.325,23 102.292,07 102.292,07 102.292,07

3. Luas Wilayah 102.515,85 ha 102.515,85 ha 102.515,85 ha 102.515,85 ha 102.515,85 ha

4. Rasio Ruang

terbuka hijau (1:2)

0,179 0,185 0,216 0,216 0,216

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Kuantan Singingi 2016

Tabel 2. 70 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tahun 2015 di

Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan Luas

Wilayah Luas Wilayah ber HPL/HGB

Luas Ruang Terbuka

Hijau

Rasio Ruang Terbuka Hijau

1 Kuantan Tengah 17.993,00 77,10

2 Hulu Kuantan

3 Kuantan Mudik 4.580,00 52,00

4 Gunung Toar

5 Singingi Hilir 32.111,00 17,50

6 Singingi 38.999,00 21,90 7 Cerenti 980,00 10,00

8 Inuman

Page 134: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

118

No Kecamatan Luas

Wilayah Luas Wilayah ber HPL/HGB

Luas Ruang

Terbuka Hijau

Rasio Ruang Terbuka Hijau

9 Kuantan Hilir 4.700,00 1,100

10 Pangean

11 Logas Tanah Darat 463,00 0,500

12 Benai 3.152,00 9,962

13 Sentajo Raya

14 Pucuk Rantau

15 Kuantan Hilir Seberang

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Kuantan Singingi 2016

Rasio Bangunan ber-IMB

Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah

kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah,

memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan

persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu

dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam

tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik

untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,

budaya, maupun kegiatan khusus. Kabupaten Kuantan Singingi terus menata perizinan

untuk pendirian bangunan ini melalui perda yang ada, namun demikian perkembangan

persentase jumlah bangunan yang memiliki IMB di Kabupaten Kuantan singingi pada

tahun 2015 secara keseluruhan dari tabel yang ada menunjukkan bahwa tidak sampai 1

persen dari total jumlah bangunan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki

IMB.

Tabel 2. 71 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Bangunan ber-IMB 97 252 443 598 683

2. Jumlah Bangunan n/a n/a n/a n/a 78.804 3. Rasio bangunan ber-IMB (1:2) 0,81

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 135: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

119

Tabel 2. 72 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan

Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah

Bangunan

Jumlah Bangunan ber-

IMB

Rasio banguan ber

IMB (%)

1 Kuantan Tengah 11.019 325 2.95

2 Hulu Kuantan 2.128 15 0.70

3 Kuantan Mudik 5.046 32 0.63

4 Gunung Toar 3.275 12 0.37

5 Singingi Hilir 8.755 45 0.51

6 Singingi 8.172 49 0.60

7 Cerenti 3.701 19 0.51

8 Inuman 3.606 15 0.42

9 Kuantan Hilir 3.120 25 8.01

10 Pangean 5.434 25 0.46

11 Logas Tanah Darat 6.226 28 0.45

12 Benai 3.227 26 0.81

13 Sentajo Raya 7.410 45 6.07

14 Pucuk Rantau 3.525 18 0.51

15 Kuantan Hilir Seberang 4.160 4 0.96

Jumlah 78.804 683 0.81 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Rumah Layak Huni

Pembangunan rumah layak huni khususnya bagi keluarga miskin merupakan

salah satu program Pemerintah Kabupaten kuantan Singingi bersama Pemerintah

Provinsi Riau. Pada tahun 2010, jumlah rumah layak huni yang dibangun melalui APBD

Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 153 unit yang tersebar di 12 Kecamatan se-

Kabupaten Kuantan Singingi. Kecamatan Kuantan Tengah merupakan kecamatan yang

paling banyak mendapat bantuan rumah layak huni yaitu sebanyak 42 unit dikuti oleh

kecamatan Kuantan hilir sedangkan kecamatan Pangean adalah satu-satunya kecamatan

yang tidak mandapat bantuan rumah layak huni. Namun pada tahun 2012 Kecamatan

Pangean mendapat 7 unit bantuan rumah layak huni terbanyak kedua setelah Kecamatan

cerenti. Pada tahun 2012 jumlah unit pembangunan rumah layak huni bagi keluarga

miskin berfluktuatif menurun yaitu hanya sebanyak 61 unit. Jika dibandingkan dengan

Page 136: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

120

jumlah penduduk miskin, maka jumlah bantuan rumah layak huni ini sangat tidak

signifikan, karena pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin kabupaten kuantan singingi

berjumlah lebih urang 31.300 jiwa. Seyogyanyalah program bantuan rumah layak huni

tetap dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten kuantan singingi, namun karena

keterbatasan kemampuan keuangan daerah, pada tahun 2013 hingga sekarang program

bantuan rumah layak huni ini ditiadakan (Tabel 2.73). Sehingga program bantuan rumah

layak huni kedepannya (PERIODE 2016-2021) menjadi program prioritas dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tabel 2. 73

Bantuan Rumah Layak huni Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2010 dan 2012

No Kecamatan Tahun

2010 2012 1 Hulu Kuantan 14 3 2 Kuantan Mudik 14 2 3 Gunung Toar 0 3 4 Kuantan tengah 42 6 5 Benai 3 5 6 Pagean 0 7 7 Kuantan Hilir 39 8 8 Logas Tanah Darat 11 7 9 Cerenti 0 8 10 Inuman 30 5 11 Singingi 0 3 12 Singingi Hilir 0 4 13 Sentajo Raya * * 14 Kuantan Hilir Seberang * * 15 Pucuk Rantau * *

Jumlah 153 61 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Keterangan : * masih bergabung dengan kecamatan induk

Listrik

Penyediaan tenaga listrik bertujuan untuk meningkatkan perekonomian serta

memajukan kesejahteraan masyarakat. Bila tenaga listrik telah dicapai pada suatu daerah

atau wilayah maka kegiatan ekonomi dan kesejateraan pada daerah tersebut dapat

meningkat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah berkewajiban untuk

Page 137: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

121

melistriki masyarakat tidak mampu dan daerah terpencil. Indikator yang digunakan untuk

melihat pencapaian sasaran pemerintah daerah tersebut adalah persentase rumah tangga

yang menggunakan listrik.

Jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik di Kabupaten Kuantan Singingi

dari tahun 2011 sampai dengan 2015 terus mengalami peningkatan pada tahun 2011

sebanyak 48.254 dan pada tahun 2015 68.013.

Tabel 2. 74 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. RT dengan daya 450 watt n/a 4.116 4.003 3.992 4.239

2. RT dengan daya 900 watt n/a 20.320 24.555 29.508 33.311

3. RT dengan daya 1.300 watt n/a 20.571 22.651 23.517 25.949

4. RT dengan daya 2.200 watt n/a 2.554 2.971 3.212 3.436

5. RT dengan daya > 2.200 watt n/a 693 908 990 1.078

6. Total Jumlah Rumah Tangga

menggunakan listrik

n/a 48.254 55.088 61.219 68.013

7. Jumlah Rumah Tangga n/a n/a n/a n/a n/a

8. Persentase Rumah Tangga yang

menggunakan listrik (6)/(7)

n/a n/a n/a n/a n/a

Sumber : PLN Teluk Kuantan

5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan merupakan

unsur pelaksana urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di Bidang

Ketenteraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat sebagai berikut :

a. penanganan gangguan ketenteraman dan ketertiban umum dalam 1 (satu) Daerah

kabupaten;

b. penegakan Peraturan Daerah kabupaten dan peraturan bupati;

c. pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kabupaten;

d. penanggulangan bencana kabupaten;

Page 138: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

122

e. pencegahan, pengendalian, pemadaman, penyelamatan, dan penanganan bahan

berbahaya dan beracun kebakaran dalam Daerah kabupaten;

f. inspeksi peralatan proteksi kebakaran;

g. investigasi kejadian kebakaran;

h. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kebakaran.

Demi menunjang tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan, didukung oleh sumber daya aparatur serta sarana dan prasarana.

Pada tahun 2015 Jumlah Pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan berjumlah 296 orang, terdiri dari 86 orang PNS dan 210 orang Non

PNS (Tabel 2.69). Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

masih banyak kekurangan personil dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja,

setelah dilakukan pengkajian bahwa Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan Kabupaten Kuantan Singingi terdapat pada Skor 500-750, dengan

serendah-rendahnya berjumlah 251-350 personil diluar dari Tenaga Administrasi dan

Petugas Pemadam Kebakaran. Sedangkan jumlah armada pemadam kebakaran yang

dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tahun

2015 sebanyak 4 Unit (Tabel 2.75)

Tabel 2. 75

Jumlah Personil Polisi Pamog Praja di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

No Pegawai Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 PNS 88 87 85 84 86

2 Non PNS 41 41 66 212 210

Jumlah 129 128 151 296 296 Sumber : Satuan Pilisi Pamog Praja Kabupaten Kuantan Singingi

Page 139: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

123

Tabel 2. 76 Jumlah Armada Kendaraan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah unit kendaraan pemadam kebakaran kabupaten

Kuantan Singingi 3 4 4 4 4

Sumber : Satuan Polisi Pamog Praja Kabupaten Kuantan Singingi

6. Sosial

Permasalahan dan penanganan permasalahan sosial yang terjadi dimasyarakat

pada umumnya meliputi permasalahan anak yatim, jompo dan anak-anak terlantar,

lansia terlantar, gelandangan, ganggunga jiwa terlantar, tuna susila dan sebagainya.

Penyebab dari permasalah tersebut dikarenakan berbagai faktor mulai dari

permasalahan Perekonomian, Konflik keluarga, dan faktor lainnya. Untuk menangani

permasalahan tersebut dibutuhkan sarana penunjang, di Kabupaten Kuantan Singingi

untuk sarana penanganan permasalahan sosial seperti panti Asuhan banyak yang dikelola

oleh swadaya masyarakat, sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 jumlah panti

asuhan yang ada terdapat di dua kecamatan yaitu Kuantan tengah dan Pangean

sebanyak 3 panti Asuhan.

Tabel 2. 77 Jumlah Panti Asuhan dan Anak Asuh Per Kecamatan

Tingkat Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

No Kecamatan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

1 Kuantan Mudik - - - - - - - - - -

2 Hulu Kuantan - - - - - - - - - -

3 Gunung Toar - - - - - - - - - -

4 Singingi - - - - - - - - - -

5 Singingi Hilir - - - - - - - - - -

6 Kuantan Tengah 2 49 2 45 2 45 2 53 2 52

7 Inuman - - - - - - - - - -

8 Kuantan Hilir - - - - - - - - - -

9 Pangean 1 81 1 60 1 60 1 107 1 96

10 Logas T. Darat - - - - - - - - - -

Page 140: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

124

No Kecamatan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

Panti Asuhan

Anak Asuh

11 Cerenti - - - - - - - - - -

12 Benai - - - - - - - - - -

13 K. H. Seberang - - - - - - - - - -

14 Sentajo Raya - - - - - - - - - -

15 Pucuk Rantau - - - - - - - - - -

Jumlah 3 130 3 105 3 105 3 160 3 148

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Kuantan Singingi

Page 141: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

125

Tabel 2. 78 Jumlah Lansia, Jompo, dan Anak Yatim per Kecamatan Tingkat Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

No Kecamatan

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Lansia Jompo Anak

Yatim Lansia Jompo

Anak

Yatim Lansia Jompo

Anak

Yatim Lansia Jompo

Anak

Yatim Lansia Jompo

Anak

Yatim

1 Kuantan Mudik NA NA NA - 331 274 - 303 282 - 319 273 470 319 357

2 Hulu Kuantan NA NA NA - 84 84 - 191 85 - 196 81 312 196 136

3 Gunung Toar NA NA NA - 141 141 - 131 130 - 148 137 280 148 221

4 Singingi NA NA NA - 184 184 - 94 164 - 110 183 60 110 201

5 Singingi Hilir NA NA NA - 245 245 - 242 159 - 240 192 315 240 202

6 Kuantan Tengah NA NA NA - 284 284 - 478 328 - 510 345 442 510 484

7 Inuman NA NA NA - 192 192 - 219 223 - 245 231 468 245 336

8 Kuantan Hilir NA NA NA - 246 246 - 244 143 - 273 164 303 273 163

9 Pangean NA NA NA - 188 188 - 487 174 - 501 187 215 501 79

10 Logas Tanah Darat NA NA NA - 105 105 - 201 142 - 230 170 222 230 146

11 Cerenti NA NA NA - 156 156 - 270 150 - 282 186 280 282 242

12 Benai NA NA NA - 286 286 - 302 214 - 330 219 525 330 238

13 Kuantan Hilir Seberang NA NA NA - - - - 313 146 - 335 158 310 335 151

14 Sentajo Raya NA NA NA - - - - 209 159 - 225 180 418 225 259

15 Pucuk Rantau NA NA NA - - - - 116 54 - 121 74 180 121 110

Jumlah - 2.452 2.385 3.800 2.553 4.065 2.780 4.800 4.065 3.325

Sumber : Bappeda Kabupaten Kuantan Singingi Kab. Kuantan Singingi 2016 Keterangan : NA (Not Available) data tidak tersedia

Page 142: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

126

Tabel 2. 79 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

NO JENIS PMKS JUMLAH (JIWA)

1 Anak balita terlantar 90

2 Anak terlantar 285

3 Anak berhadapan dengan hokum 6

4 Anak jalanan 0

5 Anak dengan kesabilitasan 243

6 Anak yang menjadi korban tindak kekerasan 0

7 Anak yang memerlukan perlindungan khusus 1

8 Lanjut usia terlantar 4.808

9 Penyandang disabilitas 695

10 Tuna susila 7

11 Gelandangan 1

12 Pengemis 2

13 Pemulung 10

14 Kelompok Minoritas 2

15 Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan 55

16 Orang dengan HIV/AIDS 0

17 Korban Penyalagunaan Nafza 6

18 Korban Trafficking 0

19 Korban tindak kekerasan 0

20 Pekerja migran bermasalah social 0

21 Korban bencana alam 23

22 Korban bencana Sosial 2

23 Perempuan rawan social 1.357

24 Keluarga fakir miskin 7.405

25 Keluarga bermasalah sosial pisikologis 38

26 Komunitas adat terpencil 0

Sumber : Dinas Sosial Kabupaten Kuantan Singingi Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 143: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

127

2.3.1.2 Non Pelayanan Dasar 1. Tenaga Kerja

Belum meratanya peluang serta rendahnya aksesibilitas kesempatan kerja pada

berbagai sektor unggulan yang sesuai dengan kompetensi SDM tenaga kerja, serta

adanya peningkatan pengangguran yang disebabkan oleh terjadinya pemutusan

hubungan kerja dari perusahaan perlu perhatian dan sinkronisasi kebijakan

ketenagakerjaan dan iklim usaha dalam rangka penciptaan lapangan kerja serta

pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kerja siap mandiri dan siap bekerja sesuai

dengan ketrampilan serta penyediaan akses informasi pekerjaan bagi tenaga kerja usia

produktif.

Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMA/PMDN di Kabupaten

Kuantan Singingi selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 jumlah

9.762 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 12.982 orang. Rasio daya serap tenaga

kerja pada Tahun 2011 sebanyak 650,8 dan mengalami penurunan pada Tahun 2015

menjadi 519,3 sebagaimana tergambar pada tabel berikut:

Tabel 2. 80 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Rasio daya serap tenaga kerja 650,8 658,8 680,8 562,2 519,3

Sumber : Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Dinas Sosial dan tenaga Kerja Kab. Kuantan

Singingi

Page 144: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

128

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Partisipasi perempuan dilembaga pemerintahan yang ada dala wilayah kabupaten

Kuantan Singingi ditunjukkan dalam Tabel 2.81

Tabel 2. 81 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan

No Tahun

Jumlah

Jumlah

Partisipasi Perempuan (%)

Laki-laki Perempuan

1 2011 3.084 3.419 6.503 52,58

2 2012 2.961 3.327 6.288 52,91

3 2013 2.894 3.306 6.200 53,32

4 2014 2.904 3.317 6.221 53,32

5 2015 2.894 3.530 6.424 54,95

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

Page 145: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

129

Tabel 2. 82 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta

NO JENIS PEKERJAAN

PENDUDUK JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

JUMLAH (%) JUMLAH (%) JUMLAH (%)

1 Belum/Tidak Bekerja 40,175 24.22 37,764 23.94 77,939 24.08

2 Mengurus rumah Tangga - - 50,851 32.24 50,851 15.71

3 Pelajar/Mahasiswa 35,891 21.64 32,741 20.76 68,632 21.21

4 Pensiunan 758 0.46 248 0.16 1,006 0.31

5 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 3,207 1.93 3,223 2.04 6,430 1.99

6 Tentara Nasional Indonesia (TNI) 140 0.08 - 140 0.04

7 Kepolisian RI (POLRI) 424 0.26 8 0.01 432 0.13

8 Perdagangan 441 0.27 222 0.14 663 0.2

9 Petani/Pekebun 38,471 23.19 19,509 12.37 57,980 17.92

10 Peternak 20 0.01 4 0 24 0.01

11 Nelayan/Perikanan 22 0.01 8 0.01 30 0.01

12 Industri 8 0 3 0 11 0

13 Konstruksi 16 0.01 1 0 17 0.01

14 Transportasi 49 0.03 3 0 52 0.02

15 Karyawan Swasta 9,723 5.86 3,287 2.08 13,010 4.02

16 Karyawan BUMN 130 0.08 47 0.03 177 0.05

17 Karyawan BUMD 22 0.01 13 0.01 35 0.01

18 Karyawan Honorer 1,149 0.69 1,665 1.06 2,814 0.87

19 Buruh harian Lepas 1,221 0.74 287 0.18 1,508 0.47

20 Buruh tani/Perkebunan 2,305 1.39 660 0.42 2,965 0.92

21 Buruh Nelayan/Perikanan 6 0 - 6 0

22 Buruh Peternakan 9 0.01 1 0 10 0

23 Pembantu Rumah Tangga 1 0 64 0.04 65 0.02

24 Tukang Cukur 7 0 - 7 0

Page 146: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

130

NO JENIS PEKERJAAN

PENDUDUK JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

JUMLAH (%) JUMLAH (%) JUMLAH (%)

25 TukangListrik 8 0 - 8 0

26 Tukang Batu 65 0.04 3 0 68 0.02

27 Tukang Kayu 124 0.07 1 0 125 0.04

28 Tukang Sol Sepatu 1 0 - 1 0

29 Tukang Las/Pandai/Besi 33 0.02 1 0 34 0.01

30 Tukang Jahit 53 0.03 54 0.03 107 0.03

31 Tukang Gigi 2 0 - 2 0

32 Penata Rias 8 0 11 0.01 19 0.01

33 Penata Busana 1 0 - 1 0

34 Penata Rambut 4 0 5 0 9 0

35 Mekanik 149 0.09 2 0 151 0.05

36 Seniman 6 0 3 0 9 0

37 Tabib 2 0 2 0 4 0

38 Paraji - - 2 0 2 0

39 Perancang Busana - - 2 0 2 0

40 Penterjemah - - - - -

41 Imam Mesjid 10 0.01 - 10 0

42 Pendeta 8 0 - 8 0

43 Pastor - - - - -

44 Wartawan 17 0.01 - 17 0.01

45 Ustad/ubalig 12 0.01 - 12 0

46 Juru Masak 1 0 1 0 2 0

47 Promotor acara - - - - -

48 Anggota DPR-RI - - - - -

49 Anggota DPD 1 0 - 1 0

50 Anggota BPK - - - - -

51 Presiden - - - - -

Page 147: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

131

NO JENIS PEKERJAAN

PENDUDUK JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

JUMLAH (%) JUMLAH (%) JUMLAH (%)

52 Wakil Presiden - - - - -

53 Anggota Mahkamah Konstitusi - - - - -

54 Anggota Kabinet Kementrian - - - - -

55 Duta Besar - - - - -

56 Gubernur - - - - -

57 Wakil Gubernur - - - - -

58 Bupati 1 0 - 1 0

59 Wakil Bupati 1 0 - 1 0

60 Walikota - - - - -

61 Wakil Walikota - - - - -

62 Anggota DPRD Provinsi 3 0 1 0 4 0

63 Anggota DPRD Kab/Kota 33 0.02 2 0 35 0.01

64 Dosen 13 0.01 17 0.01 30 0.01

65 Guru 485 0.29 1,492 0.95 1,977 0.61

66 Pilot - - - - -

67 Pengacara 3 0 - 3 0

68 Notaris 5 0 2 0 7 0

69 Arsitek - - - - -

70 Akuntan 1 0 1 0 2 0

71 Konsultan 4 0 - 4 0

72 Dokter 20 0.01 34 0.02 54 0.02

73 Bidan - - 261 0.17 261 0.08

74 Perawat 37 0.02 126 0.08 163 0.05

75 Apoteker - - 11 0.01 11 0

76 Psikiater/Psikolog - - - - -

77 Penyiar Televisi - - - - -

78 Penyiar Radio - - 1 0 1 0

Page 148: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

132

NO JENIS PEKERJAAN

PENDUDUK JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

JUMLAH (%) JUMLAH (%) JUMLAH (%)

79 Pelaut 8 0 1 0 9 0

80 Peneliti 3 0 - 3 0

81 Sopir 603 0.36 1 0 604 0.19

82 Pialang - - - - -

83 Paranormal - - - - -

84 Pedagang 1,364 0.82 775 0.49 2,139 0.66

85 Perangkat Desa 98 0.06 5 0 103 0.03

86 Kepala Desa 69 0.04 - 69 0.02

87 Biarawati - - - - -

89 Lainnya 7 0.01 17 0.01 29 0.01

Grand Total 165,881 100 157,743 100 323,624 100

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per-31 Desember 2015 dan Data Olahan

Page 149: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

133

Tabel 2. 83 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

No Kecamatan Penduduk Angkatan Kerja (15+64Th)

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kuantan Mudik 25,832 8,862 8,432 17,294

2 Kuantan Tengah 51,012 17,565 16,895 34,460

3 Singingi 32,577 11,657 10,836 22,493

4 Kuantan Hilir 13,840 4,938 4,817 9,755

5 Cerenti 16,480 5,773 5,480 11,253

6 Benai 18,744 6,618 6,279 12,897

7 Gunung Toar 13,674 4,819 4,653 9,472

8 Singingi Hilir 41,374 14,375 13,048 27,423

9 Pangean 18,982 6,674 6,557 13,231

10 Logas Tanah Darat 19,304 6,495 6,029 12,524

11 Inuman 15,448 5,356 5,164 10,520

12 Hulu Kuantan 7,975 2,758 2,696 5,454

13 Kuantan Hilir Seberang 10,419 3,555 3,563 7,118

14 Sentajo Raya 25,948 8,510 8,501 17,011

15 Pucuk Rantau 12,015 4,251 3,779 8,030

JUMLAH 323,624 112,206 106,729 218,935

Sumber : SIAK Konsolidasi Kemendagri Per-31 Desember 2015

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah tindakan yang dilakukan di dalam

rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk terhadap

keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan sesuai yang termaktub dalam pasal

1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU

PKDRT). Lingkup tindakan KDRT adalah perbuatan terhadap seseorang terutama

perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,

seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk

melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan

hukum dalam lingkup rumah tangga. Sebagian besar korban KDRT adalah kaum

perempuan (istri) dan pelakunya adalah suami, walaupun ada juga korban justru

sebaliknya, atau orang-orang yang tersubordinasi di dalam rumah tangga itu. Pelaku

Page 150: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

134

atau korban KDRT adalah orang yang mempunyai hubungan darah, perkawinan,

persusuan, pengasuhan, perwalian dengan suami, dan anak bahkan pembatu rumah

tangga yang tinggal dalam sebuah rumah tangga. Tidak semua tindakan KDRT dapat

ditangani secara tuntas karena korban sering menutup-nutupi dengan alasan ikatan

struktur budaya, agama, dan belum dipahaminya sistem hukum yang berlaku. Selama

periode 2011 s/d 2015 jumlah KDRT di Kabupaten Kuantan Singingi relatif rendah yaitu

sebanyak 8 kasus

Tabel 2. 84 Jumlah KDRT di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

Jenis Kasus Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

KDRT 1 2 2 2 1

Sumber : Pusat pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tahun 2015

Kekerasan Terhadap Anak

Tabel 2. 85

Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Angka

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

No Jenis Kasus Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Kejahatan Seksual n/a n/a 2 4 1

2 Penganiayaan n/a n/a 3 11 -

3 Kekerasan Fisik n/a n/a - 1 2

4 Penelantaran Anak n/a n/a 3 n/a n/a Sumber : Pusat pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tahun 2015

Kesetaraan Gender

- Indeks Pembangunan Gender

Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indeks pencapaian kemampuan dasar

pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhitungkan ketimpangan

gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan

menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk

mengungkapkan ketimpangan antara laki‐laki dan perempuan. IPG dapat digunakan

Page 151: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

135

untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki‐laki dan perempuan.

Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama dengan IPG. Indeks Pembangunan

Gender menggambarkan pencapaian pembangunan manusia dengan menekankan

ketimpangan gender. Selama periode 2013 - 2014, IPM dan IPG di Kabupaten Kuantan

Singingi memiliki trend meningkat. Selama priode ini, IPG meningkat sebesar 1,17

satuan dengan peningkatan pertumbuhan sebesar 1,35%, lebih tinggi dibanding

peningkatan IPM yaitu sebesar 0,82 satuan dengan peningkatan pertumbuhan sebesar

1,23%. Rasio IPG Terhadap IPM masing-masingnya sebesar 130% dan 130,1 yang

bermakna bahwa tidak terdapat ketimpangan dalam pembangunan perempuan di

Kabupaten Kuantan Singingi. Pada tahun 2014, pencapaian IPG Kabupaten Indragiri

Hulu berada pada posisi tengah, dibawah Kabupaten Pelalawan dan Kuantan Sengingi

serta Provinsi Riau. Meski IPG Kabupaten Indragiri Hulu relatif cukup baik namun perlu

mendapat perhatian secara terus menerus dalam pembangunan Kabupaten Kuantan

Sengingi pada periode berikutnya.

Tabel 2. 86

Perkembangan IPG, IPM dan Rasio IPG/IPM Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Tetangga Tahun 2013 – 2014

No Kabupaten/ Provinsi IPG IPM

RASIO IPG/IPM (%)

2013 2014 2013 2014 2013 2014

1 Kuantan Singingi 86,64 87,81 66,65 67,47 130,0 130,1

2 Indragiri Hulu 84,62 86,27 66,68 67,11 126,9 128,6

3 Indragiri Hilir 80,05 80,09 63,44 63,80 126,2 125,5

4 Pelalawan 85,06 87,83 68,29 68,67 124,6 127,9

Riau 86,74 87,62 69,91 70,33 124,1 124,6 Sumber: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2015)

- Indeks Pemberdayaan Gender

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indeks komposit yang tersusun

dari beberapa variable yang mencerminkan tingkat keterlibatan wanita dalam proses

pengambilan keputusan dibidang politik dan ekonomi. Indeks Pemerdayaan Gender

digunakan untuk mengukur ketimpangan gender pada bidang‐bidang kunci pada

Page 152: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

136

partisipasi ekonomi dan politik, serta pengambilan keputusan. Indeks ini

menggambarkan sejauh mana peranan perempuan dalam mengambil keputusan.

3. Pangan

Konsep Ketahanan Pangan menurut undang-undang Nomor 18 tahun 2012 adalah

kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin

dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,

bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,

dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara

berkelanjutan.

Tabel 2. 87 Perkembangan Produksi Beras, Jagung dan Kedelai di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 – 2015

No Komoditas Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 a. Beras 43.460.75 47.408,64 48.681,66 52.030,39 52.823,64

2 b. Jagung 435,13 524,83 469,97 681,35 459,65

3 c. Kedelai 14,50 4,83 22 26,62 10,89

Sumber: Dinas Tanaman Pangan Tahun 2015

Selama periode 2011 – 2015, produksi beras, jagung dan kedelai di Kabupaten

Kuantan Singingi meningkat dan produksi jagung cenderung juga meningkat sementara

produksi kedelai pluktuatif.

4. Pertanahan

Penyelesaian izin lokasi

Dikabupaten Kuantan Singingi lahan Pertanahan banyak dipergunakan sebagai

usaha perkebunan selain itu banyak pula lahan pertanahan dipergunakan untuk

kegiatan usaha lainnya, untuk pemanfaatan lahan selain dilengkapi dengan bukti sah

kepemilikan berupa sertifikat juga harus ada izin lokasi. Dari jumlah pemohon izin

lokasi yang ada dikabupaten Kuantan Singingi prosentase penyelesaian izin lokasi di

Page 153: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

137

Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2012 sampai 2015 100% hanya pada tahun

2011 dari 9 pemohon izin lokasi yang masuk 7 izin yang diselesaikan dengan persentase

78 %. Disamping itu selama tahun 2011 sampai 2015 pemerintah daerah juga telah

menertibkan aset-aset daerah dengan melengkapi administrasi kepemilikan lahan

berupa sertifikat secara bertahap kemudian pemerintah daerah juga telah memfasilitasi

konflik lahan masyarakat dengan berkoordinasi bersama Badan Pertanahan Nasional.

Tabel 2. 88 Jumlah izin lokasi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Permohonan Izin Lokasi 9 4 3 2 1

2. Izin Lokasi 7 4 3 2 1

3. Penyelesaian izin Lokasi 78% 100% 100% 100% 100%

Sumber : Bagian Pertanahan Setda Kab.Kuantan Singingi 2016

Salah satu permasalahan yang sering timbul berkenaan dengan pertanahan

adalah terkait dengan batas wilayah. Pada hakikatnya penetapan batas wilayah

administrasi suatu daerah adalah sebagai upaya untuk menunjukkan batas dan rentang

kendali pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah.

Namun demikian penetapan batas administrasi pemerintahan suatu daerah seringkali

menimbulkan berbagai konflik kepentingan masyarakat, bahkan menyentuh aspek-

aspek yang berkenaan dengan harga diri, kehormatan dan marwah suatu kesatuan

masyarakat di daerah tertentu. Oleh karenanya penyelesaian berbagai permasalahan

perbatasan memerlukan perhatian dan penanganan yang serius dan seimbang dalam

upaya mewujudkan ketertiban dan ketentraman masyarakat.

Secara administrasi, Kabupaten berbatasan dengan Kabupaten Kampar, Pelalawan

dan Indragiri Hulu Provinsi Riau, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dan Kabupaten

Dharmasraya dan Sijunjung Provinsi Sumatera Barat. Kewenangan penyelesaian

perbatasan antar daerah Kabupaten/kota merupakan kewenangan pemerintah provinsi,

maka sejak pemekaran wilayah Kabupaten Kuantan Singingi telah dilakukan beberapa

Page 154: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

138

kali pertemuan dengan Kabupaten yang berbatasan dengan difasilitasi oleh Pemerintah

Propinsi Riau dalam rangka merumuskan kesepakatan garis batas yang akan dilakukan

pelacakan dan penetapan di lapangan. Gambaran umum progres penyelesaian tapal

batas Kabupaten Kuantan Singingi sebagaimana ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 2. 89

Kondisi Batas Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi dan Perkembangan Penyelesaian

No Batas Wilayah Perkembangan penyelesaian

Keterangan

A Perbatasan Dengan Kabupaten dalam wilayah Provinsi Riau :

Kuantan Singingi – Kampar

- Telah dilaksanakan pembahasan di tingkat pusat dengan Tim Penegasan Batas Daerah(TPBD)

antar Kabupaten dengan Difasilitasi oleh TPBD Provinsi Riau

- Dalam proses penetapan melalui Permedagri

Telah ada draf

permendagri

Kuantan Singingi – Pelalawan

- Telah dilaksanakan pelacakan batas tahap awal yang difasilitasi oleh TPBD Provinsi Riau

Kuantan Singingi Indragiri Hulu

- Telah dilaksanakan pembahasan dan penandatanganan kesepakatan batas pada sebagian lokasi tertentu Pada sebagian besar titik batas masih belum disepakati

B Perbatasan Dengan Kabupaten dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat (Kabupaten Dharmasraya

dan Sijunjung)

- Telah disepakati dan dikukuhkan oleh Menteri Dalam Negeri melalui Permendagri Nomor : 44 Tahun

2013 tentang Batas Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Barat

C Perbatasan Dengan Kabupaten dalam wilayah Provinsi Jambi (Kabupaten Tebo )

- Telah disepakati dan dikukuhkan oleh Menteri Dalam Negeri melalui Permendagri Nomor : 33 Tahun

2013 tentang Batas Provinsi Riau dengan Provinsi Jambi.

Sumber : Bagian Pertanahan Setda Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 155: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

139

5. Lingkungan hidup;

Presentase Penanganan Sampah

Peningkatan volume sampah dari tahun ke tahun yang dihasilkan semakin

meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk sementara pertumbuhan

jumlah sampah yang dapat dibuang juga terbatas pada kemampuan daya angkut

sumber daya yang ada, pada tabel dibawah ini tergambar jumlah sampah yang

dihasilkan dari sejumlah TPS yang dikelola Pemerintah Daerah dengan jumlah sampah

yang dapat terangkut, pada tahun 2011 jumlah sampah yang dapat terangkut dari

sejumah TPS yang disediakan pemerintah Daerah sebesar 22,504.25 M3 meningkat

pada setiap tahunnya dan pada tahun 2015 menjadi 28,453.00 M3 namun demikian

tidak seluruh sampah terangkut karena jumlah total sampah produksi pada tahun 2011

sebesar 319,181.55 M3 dan pada tahun 2015 produksi sampah sebesar 295,306.90 M3

Tabel 2. 90

Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah sampah yang ditangani (M3)

22,504.25 23,757.85 25,970.40 26,408.20 28,453.00

2. Jumlah volume produksi sampah (M3)

319,181.55 326,110.16 333,144.63 294,780.39 295,306.90

3. Persentase 7.05 7.29 7.80 8.96 9.64

Sumber : Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kab. Kuantan Singingi

Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap jumlah penduduk

Ketersediaan tempat pembuangan sampah yang memadai daya tampung sesuai

jumlah penduduk haruslah diperhatikan dalam perencanaan pembangunan terutama

dalam pengelolaan sampah seiring dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya,

sehingga Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk dapat di

hitung dan diperkirakan untuk perencanaan ketersediaan tempat pembuangan sampah

Page 156: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

140

yang memadai dalam jangka panjang, Di Kabupaten Kuantan Singingi penyediaan

Tempat Pembuangan sampah masih sangat terbatas sehigga presentase daya tampung

TPS masih sangat rendah bila di bandingkan dengan jumlah penduduk dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2015 presentase terbesar adalah 0,02 persen, ini menunjukkan

bahwa masih besar prosentase pembuangan sampah ke tempat lain selain TPS di

Kabupaten Kuantan Singingi.

Tabel 2. 91 Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah TPS 10 10 21 21 21

2. Jumlah Daya Tampung TPS (M3) 45 45 95.5 99.5 99.5

3. Jumlah Daya Tampung TPS (Penduduk) 18.000 18.000 38.200 39.800 39.800

4. Jumlah Penduduk 349.778 357.381 365.090 323.047 323.624

5. Rasio jumlah penduduk yang terlayani thd

Jumlah total penduduk 5.15 5.04 10.46 12.32 12.30

Sumber : Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kab. Kuantan Singingi

Dari dua tabel diatas, tergambar bahwa dari tahun ke tahun volume sampah yang

tertangani relatif semakin meningkat. Hal tersebut tak terlepas dari adanya penambahan

armada dan perluasan cakupan wilayah pelayanan. Perhitungan volume sampah yang

tertangani dihitung berdasarkan angkutan yang masuk ke TPA bukan berdasarkan

jumlah TPA yang ada. 1 M3 sampah setara dengan 1000 Liter. Dengan rata-rata per satu

orang penduduk menghasilkan ± 2,5 liter, maka 1 M3 sampah rata-rata merupakan

hasil dari 400 orang penduduk.

Penegakan Hukum Lingkungan

Pemulihan kualitas lingkungan hidup merupakan salah satu fokus pemerintah

Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka meningkatkan kondisi kualitas lingkungan

hidup kedepannya. Hal ini berdasarkan pertimbangan kondisi lingkungan saat ini

dibeberapa tempat terjadi penurunan kualitas lingkungan. Penurunan kualitas

lingkungan antara lain terlihat pada kondisi kualitas air sungai, kondisi lahan yang kritis.

Page 157: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

141

Banyak faktor yang menyebapkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan, dalam

beberapa kasus di Kabupaten Kuantan Singingi terhadap aduan masyarakat bahwa

pencemaran air sungai disebapkan karena limbah industri baik besar maupun kecil

walaupun untuk pembuktiannya harus dilalui kajian uji laboratorium. Selain itu banyak

pula kasus-kasus penurunan kualitas lingkungan disebapkan karena Penambangan Emas

Tanpa Izin terhadap hal tersebut menjadi dominan dari beberapa kasus permasalahan

lingkungan di Kabupaten Kuantan Singingi karena kerusakan yang terjadi tampak

langsung berupa perubahan warna air menjadi keruh dan lahan menjadi kritis,

walaupun pemerintah daerah dan aparat telah melaksanakan penegakan hukum

lingkungan terhadap beberapa Kasus penambangan Emas Tanpa Izin, namun pada

prakteknya aktifitas PETI masih tetap ada.

Secara umum pada tahun 2015 jumlah kerusakan lahan yang ada di Kabupaten

Kuantan Singingi yang disebapkan oleh PETI yang terdata di 14 kecamatan mencapai

7.951,93 Hektar yang tergambar pada tabel 2.86, sementara itu untuk jumlah lahan

kritis di Kabupaten Kuantan Singingi yang terdata di 12 kecamatan mencapai 84.627

hektar dapat dilihat pada tabel 2.92. Apabila jumlah lahan kritis tersebut dapat

dipulihkan atau direhabilitasi maka lahan tersebut dapat dimanfaatkan atau difungsikan

sebagai kawasan hutan dan perkebunan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2. 92 Data Kerusakan Lahan Akibat Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin

Di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Luas Kerusakan Lahan (Ha) Ket

1 Singingi Hilir 2.479

2 Singingi 1.239

3 Kuantan Tengah 1.031

4 Gunung Toar 264,8

5 Sentajo Raya 113

6 Pangean 96,3

7 Kuantan Hilir Seberang 270,4

8 Benai 713

9 Pucuk Rantau 350,7

10 Kuantan Mudik 1.359

Page 158: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

142

No Kecamatan Luas Kerusakan Lahan (Ha) Ket

11 Inuman 29,97

12 Logas Tanah Darat 4

13 Hulu Kuantan 5

14 Cerenti 46,76 Luas Total 7.951,93

Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kab. Kuantan Singingi, 2016

Tabel 2. 93

Data Luas Lahan Kritis di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Kritis (Ha) Sangat Kritis

(Ha) Jumlah

Total (Ha) Persentase

(%)

1 Singingi 11.680 10.202 21.882 25,86

2 Singingi Hilir 10.726 4.678 15.404 18,20

3 Hulu Kuantan 2.663 2.578 5.241 6,19

4 Kuantan Mudik 12.081 3.285 15.366 18,16

5 Gunung Toar 2.144 310 2.454 2.90

6 Kuantan Tengah 9.654 1.199 10.853 12.82

7 Benai 539 - 539 0.64

8 Logas Tanah Darat 7.307 - 7.307 8.63

9 Pangean 3.774 - 3.774 4.46

10 Kuantan Hilir 1,445 - 1.445 1.71

11 Inuman 44 - 44 0.05

12 Cerenti 318 - 318 0.38

Total 62.375 22.252 84.627 100.00

Sumber : Dinas Kehutanan Kab. Kuantan Singingi berdasarkan BPDAS Indragiri Rokan

6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

Rasio Penduduk Ber-KTP

Data kependudukan merupakan elemen penting sebagai rujukan dalam

merencanakan suatu kebijakan pembangunan dan pemerintahan. Data kependudukan

akan valid apabila administrasi kependudukan dan pencatatan sipil berjalan dengan

baik. Data kependudukan bersifat dinamis sehingga selalu berubah setiap saat. Dalam

kurun waktu dari tahun 2011-2015 jumlah penduduk yang memiliki KTP mengalami

peningkatan setiap tahunnya dimana pada tahun 2011 jumlah penduduk yang memiliki

KTP sebanyak 88.745 orang dan pada tahun 2015 menjadi 177.542 orang.

Page 159: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

143

Perkembangan jumlah rasio penduduk ber-KTP di Kabupaten Kuantan Singingi dari

Tahun 2011 – 2015 sebagaimana tergambar dari tabel berikut ini :

Tabel 2. 94 Jumlah Rasio Penduduk Ber-KTP di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015

No Uraian Tahun

Ket 2011 2012 2013 2014 2015

1. Penduduk Ber-KTP 88.745 203.884 220.762 164.624 177.542

2. Jumlah Penduduk >17 atau menikah

238.969 235.638 248.906 223.893 216.714

3. Rasio 0,371 0,865 0,887 0,735 0,819

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Kuantan Singingi

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Data Pemberdayaa Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Page 160: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

144

Tabel 2. 95 Jumlah TP-PKK per Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 - 2015

NO KECAMATAN

TIM PENGGERAK PKK

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015

JUMLAH KADER

PKK (PKK AKTIF)

KELOMPOK BINAAN JUMLAH KADER

PKK (PKK AKTIF)

KELOMPOK BINAAN JUMLAH

KADER PKK

KELOMPOK BINAAN JUMLAH KADER

PKK (PKK AKTIF)

KELOMPOK

BINAAN JUMLAH KADER

PKK (PKK AKTIF)

KELOMPOK BINAAN

BKB UP2

K

P2WK

SS BKB

UP2

K

P2WK

SS BKB

UP2

K

P2WK

SS

BK

B

UP2

K

P2WK

SS

BK

B

UP2

K

P2WK

SS

1 2 3 4 5 6 9 10 11 12 15 16 17 18 21 22 23 24 27 28 29 30

1 Kuantan Mudik 976 28 16 1 976 28 16 1 976 28 16 1 976 28 16 - 976 28 16 -

2 Hulu Kuantan 224 2 10 - 224 2 10 - 224 2 10 - 224 2 10 - 224 2 10 -

3 Gunung Toar 661 43 14 - 661 43 14 - 661 43 14 - 661 43 14 - 661 43 14 -

4 Singingi 369 135 17 - 369 135 17 - 369 135 17 - 369 135 17 - 369 135 17 -

5 Singiingi Hilir 354 20 12 - 354 20 12 - 354 20 12 - 354 20 12 - 354 20 12 -

6 Kuantan

Tengah 690 15 25 - 690 15 25 - 690 15 21 - 690 15 21 - 690 15 21 -

7 Inuman 417 4 10 - 417 4 10 - 417 4 10 - 417 4 10 - 417 4 10 -

8 Kuantan Hilir 397 23 23 - 397 23 23 - 397 23 17 - 397 23 17 - 397 23 17 -

9 Pangean 757 24 13 - 757 24 13 - 757 24 13 - 757 24 13 - 757 24 13 -

10 Logas Tanah

Darat 278 18 12 - 278 18 12 - 278 18 12 - 278 18 12 - 278 18 12 -

11 Cerenti 367 18 12 367 18 12 367 18 12 367 18 12 367 18 12

12 Benai 425 10 17 1 425 10 17 1 425 10 12 1 425 10 12 1 425 10 12 1

13 Kuantan Hilir Seberang

- - - - - - - - 397 26 6 - 397 26 6 - 397 26 6 -

14 Sentajo Raya - - - - - - - - 383 9 9 - 383 9 9 1 383 9 9 1

15 Pucuk Rantau - - - - - - - - 430 2 - - 430 2 - - 430 2 - -

TOTAL 5,915 340 181 2 5,915 340 181 2 7,125 377 181 2 7,125 37

7 181 2 7,125

37

7 181 2

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Kelarga Berencana

Page 161: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

145

Posyandu

Tabel 2. 96 Jumlah Posyandu per Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015

NO KECAMATAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015

KADER

POSYANDU

JUMLAH

POSYANDU

KADER

POSYANDU

JUMLAH

POSYANDU

KADER

POSYANDU

JUMLAH

POSYANDU

KADER

POSYANDU

JUMLAH

POSYANDU

KADER

POSYANDU

JUMLAH

POSYANDU

1 2 7 8 13 14 19 20 25 26 31 32

1 Kuantan Mudik 240 48 240 48 210 42 210 42 210 42

2 Hulu Kuantan 55 11 55 11 65 13 65 13 65 13

3 Gunung Toar 150 150 30 165 33 165 33 165 33

4 Singingi 115 23 115 23 120 24 120 24 120 24

5 Singiingi Hilir 155 31 155 31 170 34 170 34 170 34

6 Kuantan Tengah 145 29 145 29 145 29 145 28 145 28

7 Inuman 110 22 110 22 130 26 130 26 130 26

8 Kuantan Hilir 160 32 160 32 85 17 85 17 85 17

9 Pangean 140 28 140 28 140 28 140 28 140 28

10 Logas Tanah Darat 105 21 105 21 115 23 115 23 115 23

11 Cerenti 65 13 65 13 70 14 70 14 70 14

12 Benai 160 32 160 32 95 19 95 19 95 19

13 Kuantan Hilir

Seberang - - - - 60 12 70 15 70 15

14 Sentajo Raya - - - - 130 26 130 26 130 26

15 Pucuk Rantau - - - - 50 10 50 10 50 10

TOTAL 1,600 290 1,600 320 1,750 350 1,760 352 1,760 352

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Kelarga Berencana

Page 162: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

146

Badan Usaha Milik Desa

Tabel 2. 97 Jumlah BUMDES di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

NO. KECAMATAN DESA

JUMLAH BUMDES

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

TAHUN 2015

1 2 3 4 5 6 7

1. Logas Tanah Darat Sukaraja - 1 1 1 1

Sako Margasari - - - - 1

2. Kuantan Tengah Sawah - 1 1 1 1

Seberang Taluk Hilir - 1 1 1 1

Jake - - - - 1

3. Singingi Hilir Sungai Buluh - - - - 1

Simpang Raya - - - - 1

Muara Bahan - - - - 1

Sumber Jaya - - - - 1

Suka Damai - - - - 1

4. Singingi Sungai Sirih - - - - 1

Pasir Mas - - - - 1

Sungai Keranji - - - - 1

5. Sentajo Raya Langsat Hulu - - - - 1

Kampung Baru Sentajo

- - - - 1

Muaro Sentajo - - - - 1

6. Kuantan Mudik Bukit Pedusunan - - - - 1

7. Kuantan Hilir Gunung Melintang - - - - 1

Jumlah 18 Desa 0 3 3 3 18

Sumber :Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Kelarga Berencan

Page 163: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

147

Unit Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam Tabel 2. 98

Jumlah Alokasi Dana UED-SP per Kecamatan di Kab. Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

NO KECAMATAN JUMLAH

DESA

ALOKASI DANA USAHA DESA (DUD)

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015

JUMLAH DESA

ALOKASI (Rp)

JUMLAH DESA

ALOKASI (Rp)

JUMLAH DESA

ALOKASI (Rp) JUMLAH

DESA ALOKASI

(Rp) JUMLAH

DESA ALOKASI

(Rp)

1 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15 17 18

1 Kuantan Mudik 24 4 1,000,000,000 1 250,000,000 3 1,500,000,000 - - - -

2 Hulu Kuantan 12 2 500,000,000 2 750,000,000 1 250,000,000 - - - -

3 Gunung Toar 14 2 500,000,000 1 250,000,000 - - - - - -

4 Singingi 14 1 250,000,000 1 500,000,000 - - - - - -

5 Singiingi Hilir 12 1 500,000,000 1 500,000,000 - - - - - -

6 Kuantan Tengah 23 3 750,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 - - - -

7 Inuman 14 1 250,000,000 2 500,000,000 1 250,000,000 - - - -

8 Kuantan Hilir 17 1 250,000,000 - - 2 500,000,000 - - - -

9 Pangean 17 1 250,000,000 1 250,000,000 2 750,000,000 - - - -

10 Logas Tanah Darat 15 2 750,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 - - - -

11 Cerenti 13 2 500,000,000 2 500,000,000 1 250,000,000 - - - -

12 Benai 16 1 250,000,000 - - 2 750,000,000 - - - -

13 Kuantan Hilir Seberang

13 2 750,000,000 2 500,000,000 1 250,000,000 - - - -

14 Sentajo Raya 15 3 750,000,000 2 750,000,000 1 500,000,000 - - - -

15 Pucuk Rantau 10 - - - - 3 750,000,000 - - - -

TOTAL 229 26 7,250,000,000 17 5,500,000,000 19 6,500,000,000 0 0 0 0

Page 164: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

148

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Tabel 2.99 menunjukkan jumlah rata-rata anak dalam 1 keluarga Kabupaten

Kuantan Singingi. 1 keluarga rata-rata memiliki anak 2 orang anak. Selain itu angka

cakupan KB ykabupaten Kuantan Singingi terlihat dalam table 2.100. Angka cakupan

Rata-rata keluarga berencanan berkisar 75-80 per 100 keluarga.

Tabel 2. 99 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga

No Uraian Tahun

2014 2015

1 Jumlah Anak 151.560 154.208

2 Jumlah Keluarga 89.051 90.470

3 Rata-rata 1,701 1,704

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Tabel 2. 100 Jumlah Cakupan KB Aktif di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015

NO KECAMATAN CAKUPAN KB AKTIF (%)

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

TAHUN 2015

1 2 3 4 5 6 7 1 Kuantan Mudik 63 67 71 76 78

2 Hulu Kuantan 85 81 84 85 86

3 Gunung Toar 65 64 65 65 66

4 Singingi 81 67 77 76 77

5 Singingi Hilir 73 77 78 76 79

6 Kuantan Tengah 75 76 79 75 80

7 Inuman 66 60 70 69 56

8 Kuantan Hilir 67 63 80 83 84

9 Pangean 61 59 64 68 73

10 Logas Tanah Darat 69 68 79 78 80

11 Cerenti 54 60 62 66 65

12 Benai 74 72 76 78 88

13 Kuantan Hilir Seberang - 68 65 60

14 Sentajo Raya - 77 77 74

15 Pucuk Rantau - 67 76 70

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Kelarga Berencana

Page 165: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

149

Tabel 2. 101 Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Prasejahtera I

Terhadap Total Keluarga

Tahun Keluarga

Pra Sejahtera

Keluarga Sejahtera

I

Keluarga Sejahtera

II

Keluarga Sejahtera

III

Keluarga Sejahtera

III+ Total %

2011 6,282 15,494 32,597 18,199 3,155 75,727 28.76

2012 5,306 1,537 3,246 21,504 2,893 34,486 19.84

2013 4,793 13,659 33,869 22,072 3,516 77,909 23.68

2014 4,693 13,952 33,804 23,932 3,142 79,523 23.45

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Kelarga Berencana

9. Perhubungan

Jumlah arus penumpang angkutan umum

Jalur transportasi yang terdapat di Kabupaten Kuantan Singingi adalah

transportasi darat dan air. Sebagai daerah yang dilalui oleh 2 (dua) sungai yang besar,

yaitu Sungai Kuantan/Indragiri dan Sungai Singingi, transportasi air sudah sejak lama

berkembang dan menopang mobilitas kehidupan masyarakat. Sungai dahulu merupakan

jalur utama untuk distribusi kebutuhan makanan, hasil pertanian dan mobilisasi orang

dari suatu tempat ke tempat lain. Seiring dengan semakin berkembangnya ketersediaan

dan kualitas sarana dan parasarana transportasi darat menyebabkan sungai bukan lagi

sebagai sarana transporasi yang dominan dan utama. Peningkatan jumlah sarana

angkutan publik, kendaraan roda 2 maupun roda 4 serta angkutan umum menuntut

ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai. Kebutuhan sarana

transportasi secara umum masih dapat dipenuhi secara mandiri. Hal ini terlihat dari

semakin meningkatnya perkembangan jumlah sepeda motor dan kendaraan pribadi.

Selain itu, kebutuhan sarana angkutan umum bagi masyarakat relatif masih dapat

terlayani dengan keberadaan jasa ojek sepeda motor. Kondisi ini menyebabkan

pengembangan jasa di bidang penyediaan angkutan umum masih belum menarik bagi

dunia usaha. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk dapat

mengembangkan dan meningkatkan ketersediaan dan pembenahan sarana dan

prasarana angkutan umum. Mencermati data peningkatan jumlah penumpang angkutan

umum yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, maka ketersedian dan

Page 166: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

150

pembenahan sarana dan prasarana seperti armada angkutan umum dan terminal perlu

ditingkatkan. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi

Kabupaten Kuantan Singingi jumlah penumpang angkutan pada tahun 2011 tercatat

129.460 Orang meningkat menjadi 167.230 orang pada Tahun 2015. Perkembangan

jumlah penumpang dari Tahun 2011 – 2015 sebagaimana tergambar dalam table

berikut ini :

Tabel 2. 102

Jumlah Penumpang Angkutan Umum di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011- 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah penumpang Bis 129.460 132.622 148.426 174.110 167.230

2. Jumlah penumpang Kereta api - - - - -

3. Jumlah penumpang Kapal laut - - - - -

4. Jumlah penumpang Pesawat udara - - - - -

5. Total Jumlah Penumpang 129.460 132.622 148.426 174.110 167.230

Sumber : Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kab. Kuantan Singingi 2016

Jumlah Terminal Bis

Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menurunkan dan menaikkan penumpang, serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum. Di Kabupaten Kuantan Singingi jumlah terminal

yang memadai dari tahun 2011 sampai 2015 tidak mengalami perubahan, yaitu

sebanyak 1 terminal tipe C yang terletak di Kota Teluk Kuantan.

Tabel 2. 103 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah pelabuhan laut 0 0 0 0 0

2. Jumlah pelabuhan udara 0 0 0 0 0

3. Jumlah terminal bis 1 1 1 1 1

Jumlah 1 1 1 1 1

Sumber : Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kab. Kuantan Singingi 2016

Page 167: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

151

Pemasangan Rambu-Rambu

Mengamati pertumbuhan lalu lintas yang semakin pesat di wilayah Kabupaten

Kuantan Singingi, menjadikan jalan kabupaten merupakan sarana transportasi yang

penting. Dari pertumbuhan lalu lintas ini, perlu diperhatikan sarana dan prasarana yang

menjadi pendukung lajunya pertumbuhan lalu lintas yang semakin pesat, salah satunya

adalah terkait penempatan dan desain rambu lalu lintas. Ketersediaan rambu lalu

lintas yang memadai sangat penting untuk keselamatan para pengguna jalan. Beberapa

penyebab yang memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas antara lain adalah kurangnya

kepatuhan pengguna jalan para pengguna jalan terhadap rambu lalu lintas yang ada.

Selain itu sering kali pengguna jalan banyak tidak mengetahui adanya rambu lalu lintas

tersebut karena penempatan dan desain rambu lalu lintas tidak sesuai dangan standar

perhubungan seperti penempatannya jauh dari penglihatan para pengguna jalan serta

terhalang oleh pohon dan bangunan. Dari total kebutuhan rambu lalu lintas

berdasarkan pemetaan Dinas Perhubungan Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak

1.132 unit, sampai dengan Tahun 2015 baru terpasang sebanyak 406 unit atau 35%

dari kebutuhan rambu.

10. Komunikasi dan Informatika

Urusan Bidang Komunikasi Dan Informatika sub urusan Informasi dan

Komunikasi Publik kewenangan Pemerintah Daerah adalah Pengelolaan informasi dan

komunikasi publik lingkup kabupaten, untuk sub urusan aplikasi informatika

kewenagangan Pemerintah Daerah berkaitan dengan 1). pengelolaan nama domain

yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan sub domain di lingkup Pemerintah

Daerah kabupaten, 2). Pengelolaan e-government di lingkup Pemerintah Daerah

kabupaten/kota.

Page 168: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

152

Tabel 2. 104 Website Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 (www.

Kuansing.go.id)

No. Nama SKPD Sub domaian

1 Badan Kepegawaian Daerah http://bkd.kuansing.go.id

2 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarat

http://bkbppm.kuansing.go.id

3 Badan Lingkungan Hidup, Promosi dan

Investasi

http://blhpi.kuansing.go.id

4 Badan Pemberdayaan Masyarakar, Perempuan dan Keluarga Berencana

Tida ada

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah http://bappeda.kuansing.go.id/

http://kic.bappeda.kuansing.go.id/

6 Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air http://bmsda.kuansing.go.id/

7 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang http://cktr.kuansing.go.id/

8 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral http://esdm.kuansing.go.id/

9 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda & Olahraga

http://disbudparpora.kuansing.go.id

10 Dinas Kehutanan http://dishut.kuansing.go.id/

11 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil http://disdukcapil.kuansing.go.id/

12 Dinas Kesehatan http://dinkes.kuansing.go.id/

13 Dinas Koperasi, Industri & Perdagangan http://kopindag.kuansing.go.id/

14 Dinas Pasar, Kebersihan, & Pertamanan http://dpkp.kuansing.go.id/

15 Dinas Pendidikan http://disdik.kuansing.go.id/

16 Dinas Perhubungan, Informasi, & Komunikasi http://dishubinfokom.kuansing.go.id/

17 Dinas Perikanan http://diskan.kuansing.go.id/

18 Dinas Perkebunan http://disbun.kuansing.go.id/

19 Dinas Peternakan http://disnak.kuansing.go.id/

20 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja http://dinsosnaker.kuansing.go.id/

21 Dinas Tanaman Pangan http://distan.kuansing.go.id/

22 Inspektorat http://inspektorat.kuansing.go.id/

23 Kantor Pilisi Pamog Praja http://satpolpp.kuansing.go.id/

24 Rumah Sakit Umum Daerah http://rsud.kuansing.go.id/

25 Sekretariat Daerah http://kuansing.go.id

26 Sekretariat Dewan http://setwan.kuansing.go.id/

27 Dinas Pendapatan Tida ada

Sumber : Website Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi http://kuansing.go.id

Page 169: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

153

11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah;

Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha ekonomi kerakyatan yang bertujuan

mensejahterakan Anggotanya, bentuk koperasi dapat dibedakan menjadi Koperasi Unit

Desa (KUD) dan koperasi non KUD. Perkembangan koperasi di Kabupaten Kluantan

Singingi pertahun mulai dari tahun 2011 dari tabel yang ada dapat dilihat di tahun 2015

dari jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 275 yang aktif

sebanyak 185 atau 67,3 persen, bila dibandingkan dari tahun 2011 sampai 2013 terjadi

penurunan prosentase koperasi aktif. Sebagian permasalahan yang dihadapi antara lain

:

1. Rendahnya kualitas sumberdaya pengurus koperasi

2. Kurangnya permodalan yang dihadapi pengurus koperasi dan UKM

Untuk mencapai koperasi yang berkualitas perlu dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Memperkuat kelembagaan koperasi.

2. Memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada koperasi dan UKM.

3. Meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi

yang sehat, tangguh dan mandiri.

4. Memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi dan UKM sesuai dengan

kepentingan ekonomi anggota.

5. Mendorong, mengembangkan dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan,

pelatihan, serta penyuluhan tentang koperasi dan UKM.

6. Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan koperasi dan UKM

serta mengembangkan lembaga keuangan koperasi.

Page 170: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

154

Tabel 2. 105 Data Koperasi, UKM, BPR/LKM di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

No Indikator Jumlah

Ket 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Koperasi 254 260 263 270 275 2. Jumlah Koperasi Aktif 195 200 203 175 185

3. Persentase Jumlah Koperasi Aktif (%)

76.4 76.9 77.19 64.81 67.3

4. Jumlah Seluruh UKM 6,962 7,949 8,231 10,888 12,752

5. Jumlah BPR/LKM 12 12 12 12 12

6. Jumlah UKM non BPR/LKM/KSP/USP

6,962 7,949 8,231 10,888 12,752

Sumber : Diskopindag Kuantan Singingi Kab. Kuantan Singingi 2016

12. Penanaman Modal

Jumlah Investor berskala Nasional

Di era otonomi daerah ini tanggung jawab daerah untuk mengelola

pembangunan semakin besar. Pemerintah harus mampu melakukan perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara mandiri. Diantara hal yang sangat

penting untuk dilaksanakan adalah mendorong berkembangnya kegiatan investasi di

daerah secara kondusif. Kegiatan investasi dibutuhkan dalam rangka menumbuhkan

ekonomi sekaligus mengembangkan segenap potensi yang ada. Pola pelaksanaan dan

arah investasi yang tepat pada akhirnya akan menentukan kinerja pembangunan sesuai

dengan hasil dan harapan yang dicita-citakan. Idealnya kegiatan penanaman modal

diarahkan untuk mendorong mekanisme ekonomi kerakyatan yang memberdayakan

usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi. Di Kabupaten Kuantan Singingi jumlah

investor PMDN dan PMA yang menanamkan modal mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Pada tahun 2011 berjumlah 15 investor, mengalami peningkatan pada tahun

2015 berjumlah 25 investor. Perkembangan Jumlah investor tersebut sebagaimana

ditampilkan dalam Tabel 2.106 berikut ini :

Page 171: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

155

Tabel 2. 106 Jumlah Investor PMDN/PMA di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

Tahun Uraian PMDN PMA Total

(1) (2) (3) (4) (5=3+4)

2011 Jumlah Investor 13 2 15

2012 Jumlah Investor 9 6 15

2013 Jumlah Investor 9 7 16

2014 Jumlah Investor 12 8 20

2015 Jumlah Investor 17 8 25

Sumber : Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kab. Kuantan Singingi

Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)

Seiring dengan meningkatnya jumlah investor berdampak dengan jumlah nilai

investasi yang ditanamkan, nilai investasi pada tahun 2011 di Kabupaten Kuantan

Singingi tercatat sebesar Rp. 1.483.691.813.370,00, dengan jumlah proyek 35, namun

nilai investasi menurun pada tahun 2012 sebesar 1.733.267.473.123,00 walaupun

jumlah proyek bertambah menjadi 37 proyek. Kemudian dari tahun 2013 sampai

dengan 2015 jumlah nilai investasi terus bertambah hingga tahun 2015 nilai investasi

tercatat sebesar Rp. 4.662.730.430.845,00. Perkembangan investasi PMDN/PMA

sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.107 berikut ini.

Tabel 2. 107

Jumlah Investasi PMDN/PMA DI Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

Tahun

Persetujuan Realisasi

Jumlah Proyek

Nilai Investasi Jumlah Proyek

Nilai Investasi

2011 36 1.551.020.681.060,00 35 1.483.691.813.370,00

2012 37 1.511.020.681.060,00 37 1.733.267.473.123,00

2013 40 1.675.025.371.057,00 40 4.532.548.673.905,00

2014 41 1.675.025.371.057,00 41 4.961.112.613.522,00

2015 43 1.675.025.371.057,00 43 4.662.730.430.845,00

Sumber : Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kab. Kuantan Singingi 2016

Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMA/PMDN di Kabupaten

Kuantan Singingi selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 jumlah

Page 172: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

156

9.762 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 12.982 orang. Rasio daya serap tenaga

kerja pada Tahun 2011 sebanyak 650,8 dan mengalami penurunan pada Tahun 2015

menjadi 519,3 sebagaimana tergambar pada tabel berikut:

Tabel 2. 108 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah tenaga kerja yang berkerja pada perusahaan PMA/PMDN

9.762 9.882 10.892 11.243 12.982

2 Jumlah seluruh PMA/PMDN 15 15 16 20 25

3 Rasio daya serap tenaga kerja 650,8 658,8 680,8 562,2 519,3

Sumber : Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Dinas Sosial dan tenaga Kerja Kab. Kuantan Singingi

13. Kepemudaan dan Olah Raga

Jumalah Pemuda kader, pelopor serta pemuda wirausaha muda yang tercatat pada

tahun 2015 ditunjukkan dalam Tabel 2.109. Selain itu Jumalh organisasi kepemudaan

yang ada dalam Kabupaten Kuantan Singingi ditunjukkan pada Tabel 2.110

Tabel 2. 109 Jumlah Pemuda Pelopor, Pemuda Wirausaha dan kader

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Indikator Nilai

Satuan Jumlah

1 Pemuda Kader Orang 1.197

2 Pemuda Pelopor Orang 25

3 Pemuda Wirausaha Muda Orang 1.222 Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Page 173: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

157

Tabel 2. 110 Jumlah Organisasi Kepemudaaan, olahraga dan Kepramukaan kader di Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2016

No Indikator Nilai

Satuan Jumlah

1 Organisasi Kepemudaaan Tingkat Provinsi Lembaga 29

2 Organisasi Olahraga Tingkat Provinsi Lembaga 25

3 Organisasi Kepramukaan Tingkat Provinsi Lembaga 612

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Tabel 2. 111

Jumlah Kejuaraan/Kompetisi Olahraga yang Diikuti

No Indikator Nilai

Satuan Jumlah

1 Kejuaraan Tetap Tingkat Provinsi

- Invitasi Olahraga Tradisional

- Festival Olahraga Tradisional

- SKJ Provinsi

- Kejurda Cabor Provinsi

- Pra PORDA

- PORDA

- Tenaga Pelatih, Wasit dan Juri

- Tenaga Keolahrgaan Lain

- Prasarana yang digunakan

- Sarana yang digunakan

Cabor Cabor Cabor

Cabor Cabor Cabor Cabor

Cabor Unit Unit

1 1 1

4 16 16 6

0 5 5

Jumlah 55

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

14. Statistik

Guna memberikan gambaran tentang keadaan Kabupaten Kuantan Singingi

secara obyektif perlu adanya penyajian data statistik untuk semua sektor pembangunan

yang ada di daerah. Upaya untuk menyajikan data statistik telah dilaksanakan secara

periodik oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi bekerjasama dengan Badan

Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi yang dipublikasikan berupa buku Profil

Page 174: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

158

Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka, PDRB, Indeks harga Konsumen dan Indeks

Pembangunan Manusia.

Data statistik sangat diperlukan oleh semua pihak, terutama terkait dengan

tugas-tugas perencaan. Data atau informasi yang dipublikasi tersebut dapat digunakan

sebagai dasar penyusunan perencanaan yang lebih baik dan terarah sehingga sasaran

pembangunan yang diharapkan dapat sesuai dengan target yang ditetapkan.

Tabel 2. 112

Daftar Buku Statistik Daerah Kabupaten Kuantan SingingiTahun 2011-2015

Tahun Kabupaten Dalam

Angka PDRB

Indek Harga Konsumen

IPM

2011 Ada Ada Ada Ada

2012 Ada Ada Ada Ada

2013 Ada Ada Ada Ada

2014 Ada Ada Ada Ada Sumber : Bappeda Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

15. Kebudayaan

Teluk Kuantan sebagai Ibu Kota Kabupaten Kuantan Singingi terkenal dengan

sebutan Kota Jalur. Hal ini tak terlepas dari tradisi dan budaya festival Pacu Jalur yang

hidup dan berkembang di tengah masyarakat yang telah terpublikasi luas dan masuk

dalam agenda pariwisata nasional. Namum demikian sesungguhnya selain dari festifal

pacu jalur tersebut masih banyak kegiatan budaya yang hidup di masyarakat Kuantan

Singingi namun belum terpublikasi secara luas. Kegiatan-kegiatan tersebut apabila

dikelola dan dikemas secara baik dan dapat dipromosikan, maka sangat berpotensi

sebagai kebudayaan daerah yang bisa mendatangkan potensi wisata daerah. Kegiatan-

kegiatan festival budaya di Kabupaten Kuantan Singingi sebagaimana ditampilkan dalam

tabel berikut ini :

Tabel 2. 113 Festival yang dilaksanakan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 - 2015

Page 175: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

159

No Nama Festival Peserta Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Festival Pacu Jalur Umum 5 5 5 5 5

2 Festival Perahu Baganduang Umum 1 1 1 1 1

3 Festival Pacu Jalur Mini Umum 3 3 3 3 3

4 Festival Bujang Dara Umum 1 1 1 1 1

5 Festival Tari Daerah Umum 1 1 1 1 1

6 Festival Kesenian Daerah Umum 1 1 1 1 1

7 Festival Lagu Daerah Umum 1 1 1 1 -

8 Festival Lagu Melayu Umum 1 1 1 1 -

9 Festival Lagu Dangdut Umum 1 1 1 1 -

10 Festival Pawai Budaya Umum 1 1 1 1 1

11 Festival Batu Akik Umum - - - 1 -

Sumber : Dinas KPPO Kabupaten Kuantan Singingi

Selain festival budaya, di Kabupaten Kuantan Singingi banyak terdapat cagar

budaya yang tersebar di beberapa Kecamatan. Keberadaan cagar budaya merupakan

salah satu aset dan potensi yang mampu dikelola untuk menunjang pengembangan

kepariwisataan. Daftar cagar budaya di Kabupaten Kuantan Singingi sebagaimana

ditampilkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2. 114

Daftar Nama-Nama Benda/Situs Cagar Budaya (BCB) di Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2015

No Kecamatan Situs/BCB Lokasi

1 Kuantan Mudik 1. Bukit Bakar Hutan Lindung Bukit Batabuah

2. Pematang Kancah Selatan Desa Sungai Manau

3. Kunangan Batang Ontan

4. Padang Candi Dusun Botuang Desa Sangau

5. Bukik Salasih Hutan Lindung Bukit Batabuah

6. Padang Lunang Desa Air Buluh

7. Aur Bersurat dan Pincuran

Batuah Sei. Kelelawar

8. Lopak Gajah Mati Desa Banjar Padang Halaman Mesjid Jamik

9. Makam Syekh Hanafi Koto Lb. Jambi

10. Kobun Manggis dan Tugu

Bambu Runcing Koto Lb. Jambi

11. Tugu Proklamasi Desa Koto Lubuk Jambi

Page 176: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

160

No Kecamatan Situs/BCB Lokasi

2 Hulu Kuantan 1. Koto Tuo Sungai Pinang Sei. Pinang

2. Makam Ninik Dara Putih SePinang

3. Koto Sampurago Kantor Camat Hulu Kuantan

4. Monumen Pemerintah Darurat

1949 Kantor Camat Hulu Kuantan

5. Makam Ma'rifat Mardjani Desa Sampurago

3 Gunung Toar 1. Dapur Umum Desa Kresek

4 Pucuk Rantau 1. Tapak Nabi Daut Desa Ibul

5 Singingi 1. Makam Syekh Ahmad Bunda Kampung Lama Seberang Muara Lembu

2. Makam Raja Pagaruyung VIII

Kampung Lama Seberang Muara Lembu

3. Makam Tuan Gadih Nan Alui Reno Sari Bunda

Kampung Lama Seberang Muara Lembu

4. Makam Tuan Pakih Toking

Kampung Lama Seberang Muara Lembu

5. Makam Datuk Jalo Sutan

I&Makam Mad Ali

Kampung Lama Seberang Muara

Lembu

6. Makam Datuk Sinaro Nan Putieh I RT 02 RW 05 Muara Lembu

7. Batu Vila T.821 Belanda

Panorama Bukik Cokiak Muara

Lembu

8. Tugu Proglamasi Muara Lembu

9. Makam Datuk Sampono Rajo di Poco Koto Lowe Luntuk

10. Makam tuan Indomo Basa Ampek Balai Kaw. Sei.Luntuk Pulau Padang

11. Makam Ninik Putih Dara

Telunjuk Koto Tinggi Tasam Pulau Padang

12. Makam Ar Rahman Koto Lamo Pangkalan Indarung

13. Cagar Alam Hutan Lindung Bukit Sangkar Puyuh Koto Lamo Pangkalan Indarung

14. Makam Muhammad Syarif

Pangkalan Indarung Perbtsan

sumbar-Riau

15. Jalan Kereta Api Desa Logas

16. Situs Kerajaan Dang Tuanku Lokasi Tidak diketahui

6 Singingi Hilir 1. Situs Kerajaan Imbang Jayo Lokasi Tidak diketahui

2. Makam Keramat Datuk Batuah Koto Lamo

7 Kuantan Tengah 1. Danau Buayo Bandar Alai Kari

2. Sumur Raja Desa Koto Taluk

3. Makam K.Hoemar Usman Kelurahan Pasar

4. Makam Al Azhar Seberang taluk

5. Sintuo Desa Koto Kari

6. Makam Datuk Bandaro Lelo

Budi Desa Koto Kari

7. Makam Dt. Lin Kunci Desa Koto Kari

Page 177: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

161

No Kecamatan Situs/BCB Lokasi

8. Makam Jamallako Sutan Desa Jake

9. Surau Ongku Sumanik 10. Rumah Godang Dt. Bisai

Desa Kopah Desa Pulau Aro

8 Kuantan Hilir - -

9 Pangean 1. Makam Jahar Taher Desa Koto Pangean

2. Bukit Sangkar puyuh Desa Koto Pangean

3. Kuburan Hantu Pak Buru Desa Koto Pangean

4. Mesjid Jami Koto Pangean Koto Pangean

5. Makam Datuk Baromban Bosi Koto Tinggi Pangean

6. Komplek Makam Bagindo Rajo Desa Pulau Angik Sumber : Dinas KPPO Kabupaten Kuantan Singingi

17. Perpustakaan.

Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan telah menetapkan

bahwa penyelenggaraan perpustakaan umum dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintahan

Provinsi, Peme-rintahan Kabupaten/Kota (termasuk di dalamnya perpustakaan

Desa/Kelurahan). Keberadaan perpustakaan di lingkungan masyarakat kota - kecamatan

- dan desa adalah sebuah berkah yang wajib disyukuri untuk mewujudkan masyarakat

sehat, sejahtera, arif, dan bijaksana. Namun sayangnya belum banyak perpustakaan

daerah kota/kabupaten melaksanakan fungsinya secara benar dan optimal.

Sesungguhnya kesadaran akan pentingnya perpustakaan umum yang biasa

disebut sebagai “universitas rakyat” bagi masyarakat sudah memadai, sayangnya

banyak perpustakaan umum daerah yang belum mampu memenuhi dan mengkon-

disikan akan kebutuhan masyarakatnya. Oleh karena itu sudah selayaknya apabila para

Pemangku Kepentingan maupun Pemangku Kekuasaan yaitu para kepala daerah, kepala

kecamatan dan kepala desa mempunyai perhatian akan arti penting dan keberdaan

perpustakaan di daerahnya selaras dengan PP No. 38 th. 2007 tentang pembagian

urusan pemerintahan yang menyatakan perpustakaan merupakan salah satu urusan

wajib. Untuk mencapai hasil yang diharapkan perpustakaan harus dapat menjalankan 5

fungsi perpustakaan umum secara benar dan optimal yaitu :

- Fungsi penerangan dan penyebaran informasi (informatif);

- Fungsi pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat (edukatif);

Page 178: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

162

- Fungsi penelitian dan pelestarian (riset dan preservatif);

- Fungsi sosial, budaya, dan rekreasi (sosial, kultural & rekreatif);

- Fungsi Inspirasi dan apresiasi (inspiratif dan apresiatif).

Kelima fungsi tersebut bila dirangkum menjadi sebuah kesatuan akan dapat

menjadikan perpustakaan umum daerah sebagai pusat sumber belajar dan keterampilan

hidup masyarakat. Dalam era Otonomi Daerah sudah saatnya Perpustakaan Umum

Daerah tidak lagi semata perpustakaan seperti yang kita lihat pada umumnya.

Perpustakaan umum di era otonomi daerah dituntut mengikuti paradigma baru yaitu

sebagai pusat sumber belajar dan keterampilan hidup masyarakat (learning and life skill

community resource center)

Perpustaan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi dikelolah oleh Dinas Pendidikan

di bawah bidang prasarana dan perpustakaan, untuk melihat jumlah buku yang ada di

Perpustaan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. 115

Daftar Buku Perpustakaan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016

No Uraian Tahun 2016

1 Banyak Judul Buku 1.425

2 Banyak Eksemplar Buku 5.155 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak judul buku di Perpustaan Daerah

Kabupaten Kuantan Singingi sebayak 1.425 judul dengan banyak 5.155 eksemplar buku.

18. Kearsipan

Dalam rangka tertib penyelenggaraan administrasi pemerintahan daerah perlu

adanya pedoman tentang tatacara pengelolaan/klasifikasi kearsipan. Pedoman pola

klasifikasi kearsipan dilingkungan pemerintah kabupaten Kuantan Singingi belum diatur

dalam Peraturan Bupati. Pengertian Arsip itu sendiri adalah rekaman kegiatan atau

Page 179: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

163

peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi yang dibuat dan terima oleh lembaga, pemerintah daerah,

lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, kemasyarakatan dan perseorangan.

Kearsipan mempunyai tujuan untuk menyediakan data dan informasi secara

cepat dan tepat kepada yang memerlukan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan

sistem pengendalian arsip yang berguna dan berhasil guna dengan menciptakan sistem

pengendalian masalah yang terkandung didalam arsip. Sistem pengendalian arsip

memisahkan arsip atas dasar perbedaaan yang ada yang merupakan dasar untuk

penataanarsip secara sistematis dan efektif, agar mempermudah penemuan kembali

arsip. Mengingat fungsi arsip sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok

organisasi, penyusunan pola klasifikasi arsip diarahkan bagi kepentingan petugas arsip

dan para pengakses informasi.

2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan

Urusan pilihan merupakan urusan pemerintah yang secara nyata ada dan

berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan,

dan potensi unggulan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.

1. Perikanan

Potensi perikanan di kabupaten Kuantan Singingi meliputi potensi Perikanan

Sungai, Perikanan Danau. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan

Singingi area penangkapan sampai tahun 2015 tercatat sebesar 1.802,43 Ha untuk area

sungai, area rawa 20.627,95 Ha, dan area bendungan 236,10 Ha serta area danau

tercatat sebesar 180,95 Ha. Sektor perikanan yang dapat dimanfaatkan dan

dikembangkan di Kabupaten Kuantan Singingi antara lain yaitu:

a. Budidaya Keramba

b. Rumah Tangga Perikanan (RTP)

Page 180: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

164

Tabel 2. 116 unit keramba, RTP dan produksi di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015

No Tahun Jumlah

RTP (KK) Jumlah

Kerambah

Produksi (ton) Total

Produksi Nila Patin Lele Mas

1 2011 125 229 47,69 17,67 3,63 68,99 2 2012 153 188 46,77 12,60 6,74 0,15 66,11

3 2013 135 205 26,19 7,85 10,00 0,30 44,19

4 2014 135 205 15,08 10,60 2,22 0,00 27,90

5 2015 109 168 12,06 14,07 0,96 0,12 27.,21

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi

Tabel 2. 117 Jumlah RTP, Luas Kolam dan produksi di Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2015

No Tahun Jumlah

RTP (KK)

Luas Kolam

(Ha)

Produksi (ton) Total

Produksi Nila Patin Lele Lain-lain

1 2011 1.435 204,18 992,669 709,690 347,507 9,550 2.059,416

2 2012 1.526 210,90 2.466,646 728,632 177,248 22,530 3.395,056

3 2013 1.553 217,76 2.644,145 730,344 277,841 17,399 3.669,729

4 2014 1.632 227,69 2.768,314 753,465 532,700 17,400 4.071,879

5 2015 1.632 232,69 2.152,545 384,397 594,000 27,920 3.158,862

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi

2. Pariwisata

Kabupaten Kuantan Singingi merupakan wilayah yang sebagian berbukit dan

merupakan salah satu Kabupaten yang dilalui aliran sungai Kuantan yang berhulu

sebagian di Sumatera Barat Dan bermuara di Kabupaten Indragiri Hulu, karena memiliki

kondisi alam yang sebagian dataran tinggi dan dialiri sungai maka Kabupaten Kuantan

Singingi dianugerahi tempat-tempat yang memiliki Panorama Alam yang indah untuk

dapat dijadikan sebagai objek wisata Unggulan seperti : Air terjun Guruh Gemurai,

Danau Kebun Nopi, Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban.

Page 181: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

165

Salah satu potensi objek wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Kuantan

Singingi adalah Ekowisata Bukit Rimbang Baling yang terdapat di Kecamatan Singingi.

Saat ini status Bukit Rimbang Baling adalah Suaka Margasatwa. Beberapa potensi yang

dapat dikembangkan diantaranya adalah wisata arung jeram, plasma nuftah,

keanekaragaman hayati, wisata petualang (adventure).

Tabel 2. 118 Tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Tempat-tempat Pariwisata

1 Kuantan Mudik Air Terjun Guruh Gemurai, Air Terjun Patisoni,

Danau Kebun Nopi

2 Hulu Kuantan Air Terjun 7 Tingkat Batang Koban, Pemandian Air

Panas , Arena Pemancingan

3 Kuantan Tengah Festifal Pacu Jalur Tradisional

4 Pucuk Rantau Agro Wisata

5 Singingi Panorama Bukit Cokiak, Air Terjun Hulu Lembu,

Makam Syech Ahmad Bunda, Potensi pengembangan ekowisata Bukit Rimbang Baling.

6 Singingi Hilir Pemandian Air Panas Beringin Jaya dan Agro Wisata

Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tahun 2015

3. Pertanian

Perkebunan

Pertanian yang mencakup bidang Perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi

merupakan mayoritas mata pencarian yang khas dari masyarakat. Sejak dahulu sampai

saat ini sektor perkebunan mendominasi usaha masyarakat dengan komoditi terbesar

Karet dan Kelapa Sawit, sampai tahun 2015 luas area perkebunan rakyat 219.775,14 Ha

sedangkan untuk luas area perkebunan besar (PBS dan PBN) 59.303,05 Ha.

Perkembangan pembangunan areal perkebunan sampai saat ini telah berjalan

dan tersebar pada 15 kecamatan dengan areal penyebaran secara terinci dapat terlihat

pada tabel berikut :

Page 182: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

166

Tabel 2. 119 Data Penyebaran Pembangunan Areal Perkebunan Per Wilayah Kecamatan di Kab.

Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Luas Areal (Ha)

TBM TM TTR Total

1 Hulu Kuantan 4.254,60 8.734,55 2.291,74 15.280,59

2 Kuantan Mudik 2.274,77 27.624,87 1.457,14 31.356,78

3 Pucuk Rantau 1.283,50 10.465,03 1.272,30 13.020,83

4 Gunung Toar 1.812,59 8.122,67 2.800,14 12.735,40

5 Kuantan Tengah 6.368,50 13.092,19 1.797,86 21.258,55

6 Sentajo Raya 3.740,15 10.566,90 1.497,45 15.804,50

7 Benai 1.383,83 8.918,13 1.946,59 12.248,55

8 Pangean 2.059,35 8.266,71 2.974,50 13.300,56

9 Kuantan Hilir 2.213,00 12.700,23 1.207,00 16.120,23

10 Kuantan Hilir Seberang 1.375,70 3.965,10 734,50 6.084,30

11 Logas Tanah Darat 5.233,20 18.741,07 1.478,00 25,452,27

12 Inuman 3.684,12 7.286,87 2.729,01 13.700,00

13 Cerenti 3.062,04 8.766,99 2.921,81 14.750,84

14 Singingi 5.782,35 23.301,94 2.704,75 31.789,04

15 Singingi Hilir 4.385,50 30.551,50 1.838,75 36.775,75

Jumlah 48.912,90 201.104,75 29.660,54 279.678,19

Perkebunan Rakyat 219.775,14

Perekebunan Besar Swasta 59.303,05 Sumber : Data Statistik Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

Ketertangan :

TBM = Tanaman Belum Menghasilkan

TM = Tanaman Menghasilkan

TTR = Tanaman Tua Rusak

Dari areal pembangunan perkebunan seluas 279.678,19 Ha di Kabupaten

Kuantan Singingi, terdapat 3 (tiga) komoditi unggulan yang terdiri dari karet, kelapa

sawit dan kakao. Sedangkan komoditi lainnya dikelompokkan dalam aneka tanaman

yaitu : kelapa dalam, kelapa hibrida, enau, pinang, kopi, kayu manis dll.

Page 183: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

167

Tabel 2. 120 Data luas Areal Perkebunan Berdasarkan Komoditi di Kabupaten Kuantan Singingi

No Komoditi Luas Areal (Ha)

TBM TM TTR Total

1 Karet 35.350,15 81.825,19 27.988,31 145.163,65

2 Kelapa Sawit 13.243,50 114.700,71 1.357,50 129.301,71

3 Kakao 95,46 2.114,91 19,41 2.229,68 4 Aneka Tanaman 223,89 2.463,94 295,32 2.983,15

Jumlah 48.912,90 201.104,75 29.660,54 279.678,19

Sumber : Data Statistik Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

Untuk produksi Karet dari tahun 2011 sampai tahun 2014 terus mengalami

kenaikan pada tahun 2011 sebanyak 55.617 ton dan tahun 2014 produksi karet 80.825.

untuk produksi kelapa sawit pada tahun 2011 sebanyak 325.380 ton dan pada tahun

2014 meningkat menjadi 455.492 ton, produksi yang mengalami penurunan yaitu untuk

jenis kakao, kelapa hybrida dan kelapa dalam, sedangkan untuk jenis kopi sangat kecil

sekali produksinya di Kabupaten Kuantan Singingi selama tahun 2011-2015 produksi

tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 7 ton. Gambaran produksi komoditi

perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.115

berikut ini :

Tabel 2. 121 Produksi Komoditi Perkebunan

di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2010 s/d 2015

No Tahun Produksi Tanaman (ton)

2011 2012 2013 2014 2015

1 Karet 55.617 56.299 71.150 80.825 85.100

2 Kelapa sawit 325.380 328.540 441.953 455.492 461.961

3 Kakao 1.816 1.824 656 661 669

4 Kelapa Hybrida 951 950 36 13 15

5 Kelapa Dalam 1.143 1.138 1.144 872 993

6 Kopi 7 6 6 5 5

7 Lada 1 2 1 1 -0.04

8 Aren 9 9 9 9 9

9 Pinang 175 174 195 167 103

Sumber : Dinas Pekebunan Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Page 184: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

168

Banyaknya produksi karet di Kabupaten Kuantan Singingi memang disebabkan

dengan sebagian penduduk merupakan petani karet. Berdasarkan data pada tahun 2015

jumlah petani karet di Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 64.953, petani sawit

sebanyak 46.391, petani kakao 3.103 .

Tabel 2. 122 Banyaknya Petani Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan Dan Jenis Komoditas Di

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Banyaknya Petani (KK)

Jumlah Total Karet Kakao Kelapa Sawit

Aneka Tanaman

1 Kuantan Mudik 4.262 88 5.665 1.598 11.613

2 Hulu Kuantan 4238 24 219 1.156 5.637

3 Gunung Toar 6.221 200 93 517 7.031

4 Pucuk Rantau 3.881 19 3.684 1.123 8.707

5 Singingi 6.460 14 7.110 457 14.041

6 Singingi Hilir 3.000 41 9.444 356 12.841

7 Kuantan Tengah 4.452 153 4.220 504 9.329

8 Sentajo Raya 2.460 35 5.299 300 8.094

9 Benai 5.331 596 2.004 1.722 9.653 10 Kuantan Hilir 4.167 53 229 1.290 5.739

11 Pangean 3.800 813 1.720 2.495 8.828

12 Logas Tanah Darat 5.145 63 4.889 2.444 12.541

13 Kuantan Hilir Seberang

2.789 11 216 1.618 4.634

14 Cerenti 4.996 132 1.169 1.979 8.276

15 Inuman 3.751 861 430 816 5.858

Total 64.953 3.103 46.391 18.375 132.822

Sumber: Dinas Perkebunan dan BPS Kuantan Singingi

Dalam meningkatkan pendapatan sektor perkebunan ada beberapa peluang

yang dapat dimanfaatkan yang sangat mendukung pengembangan sektor perkebunan

antara lain :

- dimungkinkan pengembangan potensi sumber daya perkebunan untuk

pengembangan industri hilir (bioindustri dan bio energi) sebagai usaha pengolahan

hasil perkebunan yang dapat menampung tenaga kerja dengan skala besar

- Konsistensi kebijakan antar kebijakan pusat dan daerah di bidang perkebunan

- Iklim investasi dan peluang pasar terhadap produk perkebunan kondusif

Page 185: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

169

- Sarana dan prasarana transportasi semakin membaik, mendukung pemasaran hasil

perkebunan

- Komitmen pemda untuk mendukung pembangunan perkebunan sangat tinggi

- Sektor pertanian merupakan sektor unggulan

Mencermati peluang ini pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi akan fokus

mengembangkan sektor perkebunan sebagai sarana terpenting untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat.

Tanaman Pangan

Sektor tanaman pangan merupakan salah satu potensi yang dapat dikelola dalam

upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sangat beralasan mengingat

potensi lahan sawah dan lahan kering yang sangat luas di Kabupaten Kuantan Singingi.

Selama ini komoditi tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh masyarakat adalah

padi. Sedangkan tanaman palawija belum menjadi usaha masyarakat secara massal.

Produksi tanaman palawija yang dihasilkan petani di Kabupaten Kuantan Singingi dari

tahun 2013 sampai tahun 2015 sangat berfluktuatif, sebagai contoh untuk produksi

tanaman jagung pada tahun 2013 sebesar 469,97 ton, pada tahun 2014 meningkat

menjadi 682,35 ton, sedangkan pada tahun 2015 produksi menurun bila dibandingkan

dengan tahun 2014 menjadi 459,649 ton.

Page 186: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

170

Tabel 2. 123 Luas Tanam,Luas Panen dan produksi Palawija Tahun 2013 s/d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No

Uraian

2013 2014 2015

Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produksi (ton)

Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produksi (ton) Luas

Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produksi (ton)

1 Jagung 338 200 469,97 300 290 681,35 224 196 459,649

3 Ubi Kayu 495 466 4.509,13 429 487 4.819,25 285 273 2.738,200

4 Ubi Jalar 63 63 640,29 44 44 393,80 13 13 145,840

5 Kacang Tanah 158 158 271,46 113 113 164,70 65 65 107,039

6 Kedelai 23 18 22,00 18 18 26,62 16 9 10,890

7 Kacang Hijau 33 32 33,41 50 47 52,55 30 27 33,720

Sumber: Dinas Tanaman Pangan Kab. Kuantan Singingi

Page 187: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

171

Untuk produksi padi sawah di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2015

terbesar berada di Kecamatan Kuantan Tengah dengah hasil produksi sebesar 9.038,7

ton, sedangkan untuk kecamatan Singingi Hilir dan Logas tanah darat pada tahun 2015

tidsak menghasilkan produksi padi sawah. Sedangkan untuk produksi padi jenis gogo

pada tahun 2015 hanya berada di kecamatan Pucuk Rantau dengan produksi sebesar

22,3 ton.

Tabel 2. 124 Luas Panen Produktifitas dan Produksi Padi Sawah

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produktifitas

(Ton/Ha) Produksi (ton)

1 Kuantan Mudik 609 1.132 4,63 5.241,16

2 Hulu Kuantan 377 395 4,59 1.813,05

3 Gunung Toar 1.304 1.583 4,53 7.170,99

4 Pucuk Rantau 23 28 4,43 124,04

5 Singingi 50 75 4,32 324,00 6 Singingi Hilir - - - -

7 Kuantan Tengah 1.285 1.815 4,98 9.038,70

8 Sentajo Raya 532 751 4,47 3.356,97

9 Benai 194 1.818 4,35 7.908,30

10 Kuantan Hilir 132 419 4,43 1.856,17

11 Pangean 877 1.650 4,30 7.095,00

12 Logas Tanah Darat - - - -

13 Kuantan Hilir Seberang 57 571 4,62 2.638,02

14 Cerenti 752 906 4,29 3.886,74

15 Inuman 540 550 4,31 2.370,50

Total 6.732 11.693 4,52 52,823,64

Sumber: Dinas Tanaman Pangan Kab. Kuantan Singingi Tahun 2016

Tabel 2. 125 Luas Panen Produktifitas dan Produksi Padi Gogo

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Luas Tanam

(Ha) Luas Panen

(Ha) Produktifitas

(Ton/Ha) Produksi

(ton)

1 Kuantan Mudik - - - -

2 Hulu Kuantan - - - -

3 Gunung Toar - - - -

4 Pucuk Rantau 10 10 2,23 22,30

5 Singingi - - - -

6 Singingi Hilir - - - -

7 Kuantan Tengah - - - -

Page 188: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

172

No Kecamatan Luas Tanam

(Ha) Luas Panen

(Ha) Produktifitas

(Ton/Ha) Produksi

(ton)

8 Sentajo Raya - - - -

9 Benai - - - -

10 Kuantan Hilir - - - -

11 Pangean - - - -

12 Logas Tanah Darat - - - - 13 Kuantan Hilir Seberang - - - -

14 Cerenti - - - -

15 Inuman - - - -

Total 10 10 2,23 22,30

Sumber: Dinas Tanaman Pangan Kab. Kuantan Singingi Tahun 2016

Peternakan

Peningkatan pendapatan masyarakat dalam sektor peternakan masih dapat

diupayakan mengingat jumlah luasan lahan untuk budidaya peternakan tersedia di

Kabupaten Kuantan Singingi. Salah satunya melalui program bantuan pemerintah

berupa bibit peternakan sebagai perangsang bagi masyarakat untuk memulai usaha

bidang peternakan. Diharpkan budidaya peternakan menjadi salah satu alternatif untuk

menjadi sumber pendapatan rumah tangga.

Berbagai kendala sering dijumpai dalam pengembangan sektor peternakan, baik

yang berhubungan dengan permodalan, pengetahuan, penguasaan teknologi, serta luas

lahan yang dimiliki penduduk. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,

perlu dilakukan upaya secara terpadu antara Pemerintah Daerah, petani peternak, dan

lembaga-lembaga yang terkait dengan sektor peternakan.

Berdasarkan data dari Dinas Peternakan Kabupaten Kuantan Singingi, jumlah

ternak untuk jenis sapi terbanyak ada di kecamatan Kuantan Mudik berjumlah 2.993

ekor, untuk jenis kerbau dan kambing terbanyak ada di kecamatan Kuantan tengah

masing-masing berjumlah 1.847 dan 5.310 ekor. Sedangkan untuk jenis ternak unggas

pada tahun 2015 jumlah terbanyak untuk jenis ayam buras, ayam ras pedaging dan itik

berada di kecamatan Kuantan Tengah masing-masing berjumlah ayam buras 19.908

ekor, ayam ras pedaging 1.539.000 ekor dan itik 4.204 ekor. Data jumlah hewan ternak

di Kabupaten Kuantan Singingi perkecamatan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 189: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

173

Tabel 2. 126 Jumlah Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan Sapi

(ekor)

Kerbau

(Ekor) Kambing (Ekor) Domba (Ekor)

1 Kuantan Mudik 2.993 1.080 700 -

2 Hulu Kuantan 919 561 446 - 3 Gunung Toar 1.874 1.148 617 -

4 Pucuk Rantau 501 27 713 -

5 Singingi 2.867 843 255 -

6 Singingi Hilir 2.613 1.069 1.262 -

7 Kuantan Tengah 1.792 1.847 5.310 -

8 Sentajo Raya 1.316 392 1.383 -

9 Benai 1.178 906 755 -

10 Kuantan Hilir 591 130 1.217 -

11 Pangean 1.523 429 1.270 -

12 Logas Tanah Darat 1.854 - 539 -

13 Kuantan Hilir Seberang 1.212 346 1.053 -

14 Cerenti 1.073 1.015 1.711 - 15 Inuman 1.218 558 988 -

Total 23.524 10.351 18.219 0

Sumber: Dinas Peternakan Tahun 2016

Tabel 2. 127 Jumlah Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Kecamatan

Ayam Buras

(ekor)

Ayam Ras Pedaging

(Ekor)

Ayam Ras Petelur (Ekor)

Itik

(Ekor)

1 Kuantan Mudik 18.365 192.000 - 2.513

2 Hulu Kuantan 12.920 13.000 - -

3 Gunung Toar 1.917 5.000 - 617

4 Pucuk Rantau 1.126 - - -

5 Singingi 18.378 240.000 - 2.930

6 Singingi Hilir 12.600 330.000 - 805

7 Kuantan Tengah 19.908 1.539.000 - 4.204

8 Sentajo Raya 6.950 576.000 - 975

9 Benai 2.563 350 - 1.409

10 Kuantan Hilir 11.950 114.000 - 720

11 Pangean 1.130 9.000 - 1.900

12 Logas Tanah Darat 21.546 60.000 - 598

Page 190: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

174

No Kecamatan

Ayam Buras

(ekor)

Ayam Ras Pedaging

(Ekor)

Ayam Ras Petelur (Ekor)

Itik

(Ekor) 13

Kuantan Hilir Seberang 3.295 800 - 3.290

14 Cerenti 2.600 60.000 - 875

15 Inuman 5.104 500 - 2.164

Total 140.352 3.139.650 0 23.000

Sumber: Dinas Peternakan Tahun 2016

Dari jumlah hewan ternak dan unggas yang ada menghasilkan produksi daging di

Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2015 terbesar merupakan produksi daging

ayam ras pedaging sebanyak 1.447.588 ton , sedangkan produksi telur untuk ayam

buras sebesar 127.490 Kg dan untuk itik sebesar 158.897 Kg:

Tabel 2. 128 Jumlah Ternak Yang Dipotong Dan Produksi Daging Menurut Jenis Ternak

di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015

No Jenis Ternak Jumlah

(ekor)

Produksi

(Kg)

1 Sapi 2.915 371.983

2 Kerbau 782 118.676

3 Kambing 1.357 16.963

4 Domba - -

5 Ayam Buras 53.620 45.577

6 Ayam Ras Pedaging 1.206.196 1.447.435

7 Ayam Ras Petelur 957.389 1.177.588

8 Itik 18.054 16.249

Sumber: Dinas Peternakan Tahun 2016

Secara khusus kendala dan permasalahan yang paling umum dijumpai dalam

sektor peternakan, khususnya di Kuantan Singingi antara lain sebagai berikut :

1. Usaha peternakan di Kuantan Singingi masih dilakukan sebagai usaha

sampingan sehingga hasilnya hanya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan

sendiri.

2. Pengetahuan penduduk tentang cara beternak yang baik masih kurang.

3. Kekurangan permodalan.

Page 191: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

175

4. Kurang tersedianya bibit unggul atau yang memiliki kualitas baik.

5. Teknologi peternakan yang digunakan penduduk masih relative sederhana.

6. Masih kurangnya tenaga ahli di bidang peternakan.

7. Adanya wabah penyakit yang sering melanda hewan ternak, seperti antrax,

tetelo, dan flu burung.

8. Kurangnya industri sarana pengawetan hasil ternak.

Untuk mengatasi kendala-kendala dalam bidang peternakan, pemerintah Daerah

bersama-sama masyarakat, lembaga pendidikan, dan instansi terkait mengupayakan

beberapa program, yaitu sebagai berikut.

Memberikan bantuan modal untuk mengembangkan usaha ternak, baik melalui

koperasi, bank pemerintah, atau lembaga-lembaga lainnya.

Memberikan penyuluhan secara berkala kepada para peternak.

Mendatangkan jenis ternak yang berkualitas tinggi, yang kemudian disilangkan

dengan hewan lokal.

Menyediakan makan ternak bermutu.

Memberantas wabah penyakit unggas, melalui program pemberian vaksin,

ataupun dengan cara memusnahkan hewan yang telah terjangkit wabah

penyakit.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas hewan ternak, seperti dengan cara kawin

silang dan inseminasi buatan.

Pemasaran hasil peternakan yang luas.

4. Kehutanan

Luasan Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi meliputi daerah perairan yag berupa

alira sungai dan daratan rendah dan tinggi yang meliputi kawasan permukiman,

perkebunan dan kawasan hutan yang sebagian banyak dimanfaatkan untuk Hutan

Tanama Industri mengingat ruang kawasan hutan cukup tersedia maka banyak sektor

kehutanan berupa hasil hutan yang bisa dimanfaatkan masyarakat tanpa harus

membuka hutan sebagai lahan usaha, hasil hutan bisa diambil dan dimanfaatkan seperti

Page 192: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

176

rotan, serta pengolahan hasil hutan berupa kayu untuk cideramata dan kerajinan

tangan sangat minim di Kabupaten Kuantan Singingi.

5. Energi dan Sumber Daya Mineral

Potensi Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Kuantan berupa panas

bumi tidak ada oleh karena itu sumber energi utama yang untuk bidang kelistrikan di

Kabupaten Kuantan Singingi berasal dari Air dan Bahan Bakar Minyak, untuk potensi

energi listrik bersumber pada tenaga air terdapat di lubuk ambacang karena wilayah

Kabupaten Kuantan Singingi dilalui oleh dua aliran sungai besar, yaitu Sungai Kuantan

dan Sungai Singingi. hal tersebut merupakan potensi yang dapat dikembangkan melalui

pembangunan bendungan yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mengendalikan

banjir, pembangkit tenaga listrik, melestarikan tanah, pengendalian erosi dan lain

sebagainya.

Potensi yang dapat dikembangkan di Sungai Singingi adalah pengembangan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA).

6. Perdaganggan

Bidang perdagangan di Kabupaten Kuantan Singingi di dominasi oleh usaha

distribusi berupa jenis bahan makanan dan produk hasil pertanian dan perikanan dan

aneka produk lainnya. Mayoritas produksi bahan makanan dan produk pertanian

berasal dari luar Daerah Kabupaten Kuantan Singingi hanya beberapa produk makanan

tradisional dan hasil pertanian berupa sayur dan buah-buahan yang merupakan

produksi lokal yang dijual dan diperdagangkan, hal ini disebapkan karena sedikitnya

usaha produksi pertanian dan usaha pengolahan makanan berupa Usaha Masyarakat

Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kuantan Singingi sangat sedikit.

7. Perindustrian

Program perindustrian merupakan urusan pilihan di Kabupaten Kuantan Singingi,

dengan progam pokok untuk meningkatkan usaha Industri Masyarakat baik skala kecil

dan menengah guna meningkatkan pendapatan masyarakat mengingat usaha industri

Page 193: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

177

Masyarakat skala kecil dan menengah dikabupaten Kuantan Singingi masih sedikit,

usaha yang dilakukan guna dengan meningkatkan jumlah Industri Kecil Masyarakat

melalui : pelatihan Usaha, pemberian Modal, pelatihan pengembanan Usaha, serta

membantu pemasaran Produk Usaha masyarakat.

8. Transmigrasi

Transmigrasi merupakan program pemerintah dalam usaha pemerataan

penduduk. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk

meningkatkan kesejahteraan dan menetap di wilayah atau lokasi potensial untuk

perwujudan/pengembangan wilayah sesuai rencana tata ruang wilayah. Sedangkan

orang yang melakukan migrasi dinamakan transmigran, yaitu warga negara Indonesia

yang berpindah secara sukarela kewilayah pengembangan transmigrasi. Selama periode

2011 – 2015 tidak ada kegiatan transmigrasi.

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing menjadi salah satu isu utama dalam pembangunan daerah. Konsep

daya saing pada umumnya dikaitkan dengan kemampuan suatu perusahaan, kota,

daerah, wilayah atau negara dalam mempertahankan atau meningkatkan keunggulan

kompetitif secara berkelanjuatan. Ukuran daya saing ekonomi sebenarnya ditentukan

oleh empat faktor di atas, yakni kebijakan pemerintah, kelembagaan dan kemampuan,

serta birokrasi yang efisien. Pengembangan keempat faktor ini merupakan birokrasi

yang efisien. Pengembangan keempat faktor ini merupakan kunci bagi pembangunan,

khususnya pembangunan ekonomi daerah.

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

2.4.1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita

Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat

pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin

atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah

Page 194: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

178

tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita,

yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung

berdasarkan pengeluaran penduduk per jumlah penduduk.

Hasil Pendataan BPS dari tahun 2010 sampai dengan 2014, peningkatan total

pengeluaran rumah tangga tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 12,6 % dan

terendah pada tahun 2012 sebesar 7,36%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada

tahun 2014 sebesar 9, 53%. Tabel 2.129 di bawah ini menunjukkan rata-rata

peningkatan konsumsi rumah tangga dari tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah

sebesar 9,85%.

Tabel 2. 129

Angka Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Tahun 2010 s.d 2014

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Total Pengeluaran RT (miliar)

7.391,39 8.322,45 8.984,29 9.874,20 10.814,74

2 Jumlah RT n/a n/a 93.215 97.345 89.051

3 Rasio (juta) n/a n/a 96,382 101,435 121,444

Sumber: BPS dan Bappeda Kuantan Singingi

Tabel 2. 130 Angka Konsumsi RT Per Kapita menurut Kecamatan Tahun 2014

Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan Total

Pengeluaran RT (miliar)

Jumlah RT Rasio

1 Kuantan Mudik 833,819 6.865 121.459.431

2 Kuantan Tengah 1.674,066 13.785 121.441.131

3 Singingi 1.042,148 8.581 121.448.316

4 Kuantan Hilir 451,743 3.720 121.436.290

5 Cerenti 549,195 4522 121.449.579

6 Benai 609,354 5018 121.433.638

7 Gunung Toar 457,166 3.765 121.425.232

8 Singingi Hilir 1.335,945 11.000 121.449.545

9 Pangean 626,996 5.163 121.440.247

10 Logas Tanah Darat 694,152 5.716 121.440.167

11 Inuman 545,144 4489 121.439.964

12 Hulu Kuantan 283,352 2333 121.453.921

Page 195: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

179

No Kecamatan Total

Pengeluaran RT (miliar)

Jumlah RT Rasio

13 Kuantan Hilir Seberang 384,386 3.165 121.448.973

14 Sentajo Raya 945,499 7785 121.451.380

15 Pucuk Rantau 381,775 3144 121.429.707

Jumlah 10.814,74 89.051

Sumber: BPS dan Bappeda Kuantan Singingi

2.4.1.2 Pengeluaran Konsumsi non pangan perkapita

Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dibuat untuk mengetahui pola

konsumsi rumah tangga di luar pangan. Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita

dapat dicari dengan menghitung persentase konsumsi RT untuk non pangan, yaitu

proporsi total pengeluaran rumah tangga untuk non pangan terhadap total

pengeluaran.

Total pengeluaran rumah tangga non pangan Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011 sampai dengan 2015 ditunjukkan dalam Tabel 2.131 dari Tahun 2011

hingga 2014 cendrung fluktuatif. Pada Tahun 2012 terjadi peningkatan namun menurun

pada Tahun 2013 dan 2014. Namun Rasio pengeluaran konsumsi non pangan dari

Tahun 2011 hingga 2015 selalu menurun. hal ini disebabkan semakin meningkat total

pengeluaran rumah tangga sedangkan pengeluaran non pangan tidak meningkat.

Page 196: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

180

Tabel 2. 131 Presentase konsumsi RT Non-Pangan Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Total Pengeluaran RT Non Pangan (miliar)

428,74 444,41 394,43 375,84 n/a

2 Total Pengeluaran 8.322,45 8.984,29 9.874,20 10.814,74 89.051

3 Rasio 0,052 0,045 0,04 0,035 -

Sumber: BPS dan Bappeda Kuantan Singingi

2.4.1.3. Produktivitas Total Daerah

Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap

sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja

dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah dapat

diketahui dengan menghitung produktivitas daerah per sektor (9 sektor) yang

merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi dengan jumlah angkatan kerja dalam

sektor yang bersangkutan. PDRB dihitung berdasarkan 9 (sembilan) sector yaitu

pertanian, pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; Listri, gas, dan air

bersih; konstruksi; perdagangan,hotel dan restroran; pengangkutan dan komunikasi;

keuangan , sewa dan jasa perusahaan dan jasa.

Tabel 2.132 dibawah memperlihatkan bahwa produktivitas daerah terhadap

angkatan kerja daearah Kabupaten Kuantan Singingi dalam periode 2010 – 2014

terbesar diberikan pada sektor pertanian dan terkecil diberikan sector Listrik, gas dan

air bersih. Rasio produktivitas ttal daerah ini sejalan dengan kontribusi sector tersebut

kerhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi.

Page 197: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

181

Tabel 2. 132 Produktivitas Total Daerah Kab. Kuantan Singingi Tahun 2010 - 2014

No Sektor

RASIO PRODUKTIVITAS TOTAL DAERAH

-2010 -2011 -2012 -2013 -2014

(Rp) Rasio

Produktivitas (Rp)

Rasio

Produktivitas (Rp)

Rasio

Produktivitas (Rp)

Rasio

Produktivitas (Rp)

Rasio

Produktivitas

1 PDRB

3,110,873.14

23.31

3,338,763.55

24.78

3,585,643.61

25.98

3,842,906.82

27.75

4,124,243.69 31.96

1.1 Pertanian

1,640,824.39

12.30

1,752,659.07

13.01

1,857,184.80

13.46

2,003,128.23

14.46

2,162,035.01 16.75

1.2 Pertambangan

& penggalian

346,236.94

2.59

363,011.20

2.69

380,061.20

2.75

394,699.13

2.85

403,954.65 3.13

1.3 Industri

pengolahan

254,357.93

1.91

274,584.47

2.04

284,084.47

2.06

307,908.13

2.22

331,936.68 2.57

1.4 Listrik,gas &

air bersih

5,338.67

0.04

5,707.32

0.04

6,095.32

0.04

6,394.18

0.05

6,676.68 0.05

1.5 Konstruksi

186,691.53

1.40

203,871.03

1.51

222,871.03

1.61

232,449.71

1.68

251,034.83 1.95

1.6

Perdagangan,

hotel &

restoran

242,961.25

1.82

262,529.25

1.95

315,209.59

2.28

338,460.31

2.44

371,117.18 2.88

1.7 Pengangkutan

& komunikasi

74,372.28

0.56

8,017,474.00

59.51

89,470.74

0.65

94,891.14

0.69

100,027.83 0.78

1.8

Keuangan,

sewa, & jasa

Perusahaan

47,962.56

0.36

53,729.65

0.40

56,356.65

0.41

57,961.15

0.42

58,757.20 0.46

1.9 Jasa-jasa

312,127.59

2.34

341,956.81

2.54

374,309.81

2.71

407,014.82

2.94

438,703.73 3.40

2

Jumlah

Angkatan

Kerja

133452 134715 138018 138493 129046

Page 198: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

182

2.4.1.4. Nilai Tukar Petani

Kinerja sektor pertanian tercermin pada capaian indikator pertanian diantaranya

adalah nilai Tukar Petani (NTP) dan produktivitas tanaman pertanian. NTP merupakan

perbandingan antara nilai yang diterima dengan nilai yang dibayarkan oleh petani

dalammelaksanakan usaha taninya. Mencermati komponen perhitungan NTP yaitu

Indeks yangditerima (IT) dan indeks yang harus dibayar (IB), tampak bahwa terdapat

faktor-faktorharga maupun biaya yang berada di luar jangkauan petani untuk

mengendalikannya. NTP mencerminkan efisiensi usaha tani dan daya beli petani.

Keberhasilan dari kebijakan pembangunan pertanian dilihat dari pertumbuhan ekonomi,

juga diukur dari tingkat kesejahteraan penduduk. khususnya petani. Salah satu

indikator tingkat kesejahteraan petani dan keadaan perekonomian pedesaan adalah

Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan pengukur kemampuan tukar barang-barang

(produk) pertanian yang dihasilkan petani terhadap barang dan jasa yang diperlukan

untuk konsumsi rumah tangga dan kebutuhan dalam memproduksi hasil pertanian. NTP

diperoleh dari persentase rasio indeks harga yang diterima petani (IT) dengan indeks

harga yang dibayar petani (IB). NTP > 100 menunjukkan kemampuan/daya beli

(kesejahteraan) petani lebih baik dibandingkan keadaan pada tahun dasar, yaitu tahun

1993. NTP = 100 berarti kemampuan/daya beli petani sama dengan keadaan pada

tahun dasar. Sedangkan NTP<100 menunjukkan kemampuan/daya beli (kesejahteraan)

petani menurun dibandingkan keadaan pada tahun dasar.

Tabel 2. 133 Nilai Tukar Petani Provinsi Riau Tahun 2008 – 201

No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

1 Indeks Yang diterima petani

(IT) 112,7 115,26 122,07 132,49 136,19

2 Indeks Yang dibayar petani

(IT) 110,83 116,34 118,02 126,01 129,43

2 Rasio NTP 101,75 99,06 103,43 105,13 105,22 Sumber : RPJMD Provinsi Riau Tahun

Page 199: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

183

Secara keseluruhan Nilai tukar petani Kabupaten Kuantan Singingi termasuk

dalam NTP Provinsi Riau. Selama periode 2008 hingga 2012 menunjukkan bahwa

indeks harga yang diterima petani (IT) sebagaimana ditunjukkan,pada Tabel 2.133

terus meningkat. Pada tahun 2008 indek harga yang diterima petani (IT) 112,7

meningkat menjadi 136,19 pada tahun 2012, begitu juga indek yang dibayar petani (IB)

selalu mengalami peningkatan setiap tahun yatu 110,83 tahun 2008 menjadi 129,43

pada tahun 2012. Secara keseluruhan terdapat peningkatan rasio nilai tukar petani dari

tahun 2008 ke tahun 2012 yakni dari rata-rata 101,75 menjadi 105,22.

Namun Pada tahun 2014 – 2015 perkembangan NTP Provinsi Riau ditunjukkan

dalam Tabel 2.134 Terlihat bahwa NTP tahun 2014 – 2015 mengalami penurunan bila

dibandingkan tahun 2008 – 2012 dan NTP tahun 2015 setiap bulannya mengalami

penuruanan dibandingkan tahun 2014 sebesar 3.82%. Permasalahan yang dihadapi

petani/pekebun pada akhir-akhir ini antara lain harga produk hasil perkebunan yang

cenderung menurun sedangkan harga sarana produksi cenderung meningkat sehingga

NTP akan menurun.

Tabel 2. 134 Nilai Tukar Petani Provinsi Riau Tahun 2014 - 2015

No Bulan Nilai Tukar Petani

Peningkatan/ Penurunan 2014 2015

1 Januari 97.38 93.43 -3.95

2 Februari 96.29 93.64 -2.65

3 Maret 98.17 95.6 -2.57

4 April 97.96 94.2 -3.76

5 Mei 95.9 92.08 -3.82

6 Juni 95.11 93.39 -1.72

7 Juli 95.56 90.43 -5.13

8 Agustus 93.37 87.15 -6.22

9 September 91.72 86.57 -5.15

10 Oktober 93.45 88.68 -4.77

11 November 93.77 89.39 -4.38

12 Desember 91.64 91.92 -1.72

NTP rerata 95.03 91.21 -3.82

Sumber: Restra Dinas Perkebunan Prov. Riau Tahun 2016

Page 200: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

184

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Suatu fasilitas wilayah dan infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam

hubungannya dengan ketersediaannya (availability) dalam mendukung aktivitas

ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. Semakin lengkap

ketersediaan wilayah/infrastruktur, semakin kuat dalam menghadapi daya saing daerah.

Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas

wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari aksesibilitas daerah, penataan wilayah, fasilitas

bank dan non bank, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik, ketersediaan restoran

dan rumah makan serta ketersediaan penginapan. Namun demikian pembahasan

berikut ini hanya meliputi infrastruktur yang memiliki peranan vital di Kabupaten

Kuantan Singingi.

2.4.2.1 Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Untuk menunjang Keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang berpedoman

kepada RTRW, harus ada dukungan komitmen dari semua Pihak yang terlibat sesuai

dengan peran dan fungsi masing - masing Untuk mewujudkan hal tersebut telah

disiapkan perangkat - perangkat pendukung yaitu:

Tersedianya rencana tata ruang yang terinci dan teknis yang merupakan

penjabaran dari RDTR Kawasan

Tersedianya aparat yang berkemampuan teknis memadai dan ditunjang

dengan peralatan kerja yang mencukupi

Tersedianya aparat yang khusus melakukan pemantauan pemanfaatan ruang

yang secara struktural merupakan bagian dari unit kerja yang ada

Pada tahun 2016 ini, Kabupaten Kuantan Singingi telah menyusun RTRW namun

pengesahan RTRW tersebut belum dapat disahkan karena RTRW provinsi Riau masih

dalam pembahasan pengesahan Perda RTRW. Dalam Rancangan akhir RTRW tersebut

mememuat Ketentuan umum peraturan zonasi adalah penjabaran secara umum

ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan

ketentuan pengendaliannya. Ketentuan umum peraturan zonasi berfungsi sebagai dasar

Page 201: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

185

pemberian izin pemanfaatan ruang dan dasar pelaksanaan pengawasan pemanfaatan

ruang. Peraturan zonasi (zoning regulation) merupakan ketentuan yang mengatur

pemanfaatan ruang dan unsur - unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona

peruntukkan sesuai dengan rencana tata ruang. Peraturan zonasi berisi ketentuan-

ketentuan umum yang merekomendasikan, boleh, boleh bersyarat dan tidak boleh

fungsi kegiatan lain dilaksanakan pada zona pemanfaatan ruang yang direncanakan

dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi 2015-2035.

Perumusan ketentuan umum peraturan zonasi inidibutuhkan untuk mewujudkan ruang

yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Kebijakan strategis dalam

pemanfaaatan pola ruang wilayah kabupaten Kuantan Singingi dinyatakan dalam Tabel

2.135, 2.136, dan Tabel 2.137 dibawah ini.

Page 202: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

186

Tabel 2. 135 Kebijakan Strategi Pengendalian Kawasan Lindung Di Kabupaten Kuantan Singingi

Jenis Kawasan Kebijakan Pengendalian Ketentuan Pengendalian Strategi Pengendalian

KAWASAN HUTAN LINDUNG

Kawasan hutan lindung

adalah kawasan hutan yang

memiliki sifat khas yang mampu memberikan

perlindungan kepada kawasan

sekitar maupun bawahannya

sebagai pengatur tata air,

pencegah banjir dan erosi

serta memelihara kesuburan

tanah.

Mempertahankan dan

merehabilitasi kawasan lindung yang semakin

terdesak oleh kegiatan

budidaya.

Mencegah terjadinya erosi,

bencana banjir, sedimentasi

dan menjaga fungsi hidro-

orologi tanah untuk menjamin ketersediaan

unsur hara tanah, air tanah

dan air permukiman

Pemantapan kawasan hutan lindung berdasarkan

Keppres No. 32/1990 melalui pengukuhan dan penataan batas di lapangan untuk memudahkan

pengendaliannya

Pengendalian kegiatan budidaya yang telah ada

(penggunaan lahan yang telah berlangsung lama)

Pengembangan fungsi hidro-orologi kawasan hutan

yang telah mengalami kerusakan (rehabilitasi dan

konservasi) Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya, kecuali

kegiatan yang tidak mengganggu fungsi lindung

Pemantauan terhadap kegiatan yang diperbolehkan

berlokasi di hutan lindung, (misalnya: penelitian,

eksplorasi mineral dan aiur tanah, pencegahan

bencana alam) agar tidak mengganggu fungsi lindung

Kawasan hutan lindung tidak berbatasan lansung dengan

kawasan budidaya kecuali budidaya terbatas (hutan produksi terbatas).

Antara kawasan hutan lindung dan kawasan budidaya harus

dibatasi dengan kawasan penyangga sehingga aktivitas

budidaya tidak merambah ke kawasan lindung.

Mengendalikan dan mencegah perkembangan kegiatan

permukiman di sekitar (berbatasan langsung dengan hutan

lindung)

KAWASAN LINDUNG BAWAHANNYA

Kawasan Resapan Air adalah daerah yang

mempunyai kemampuan tinggi

untuk meresapkan air hujan

sehingga merupakan tempat

pengisian air bumi (akifer) yang berguna sebagai sumber

air.

Mengamankan kawasan resapan air, khususnya pada

zona resapan tinggi sebagai

kawasan penyimpan

cadangan air tanah;

Potensi sumberdaya air di

bawah permukaan berupa

sungai-sungai bawah tanah harus dilestarikan,

mengingat potensi yang

dimiliki sangat besar untuk

dikembangkan.

Pemanfaatan po tensi air

bawah tanah secara proporsional dan terkendali

akan mampu mengatasi

kekurangan ketersediaan air

permukaan.

Kegiatan budidaya yang tidak disertai/ diimbangi dengan perbaikan lingkungan sekitarnya, yang dapat

merusak ponor-ponor tempat penyimpanan air

bawah tanah tidak diperkenankan;

Pengendalian dan pencegahan kegiatan budidaya

yang dapat mencemari sungai bawah tanah yang

dapat menurunkan kualitas air bawah tanah (baik

kegiatan pertanian, permukiman, industri dll) Pengembangan fungsi hidro-orologi kawasan hutan

yang telah mengalami kerusakan (rehabilitasi dan

konservasi)

Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya, kecuali

kegiatan yang tidak mengganggu fungsi resapan air;

Pemantauan terhadap kegiatan yang diperbolehkan

berlokasi agar tidak mengganggu fungsi lindungnya.

Mempertahankan kawasan resapan air dari kegiatan budidaya yang merusak bentang lahan.

Pertambangan yang telah dan sedang dilakukan, secara

bertahap dipertahankan hanya untuk skala pertambangan

rakyat.

Pembatasan kegiatan pertambangan secara ketat untuk mem-

pertahankan fungsi lindung nya

Rehabilitasi dan konservasi lahan melalui penghijauan di tidak

hanya berorientasi pada nilai ekonominya saja, tetapi juga pada aspek yang lebih penting yaitu fungsi orohidrologi

(tanaman yang berfungsi melestarikan air) dengan penutupan

sekitar 80%.

Mengendalikan dan mencegah terjadinya pencemaran air

sungai bawah tanah, baik oleh kegiatan pertanian intensif

(pupuk dan obat kimiawi), limbah rumah tangga (bakteri E. Coli), dan limbah berbahaya lainnya yang dapat menurunkan

kualitas air bawah tanah

Page 203: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

187

KAWASAN LINDUNG SETEMPAT

Sempadan Sungai

adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk

sungai buatan/ kanal/ saluran

irigasi primer, yang

mempunyai manfaat penting

untuk memperta-hankan

kelestarian fungsi sungai.

Melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat

mengganggu dan merusak

kualitas air sungai kondisi fisik

dan dasar sungai serta

mengamankan aliran sungai

Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya di

sepanjang sungai yang dapat mengganggu atau kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai serta

alirannya

Pengendalian kegiatan yang telah ada disekitar

sungai

Pengamanan daerah aliran sungai.

Sempadan sungai ditetapkan dengan kriteria: Garis sempadan sungai tidak bertanggul di luar

kawasan perkotaan pada sungai besar, sekurang-

kurangnya 100 meter, pada sungai kecil sekurang-

kurangnya 50 meter dihitung dari tepi sungai;

Garis sempadan sungai di kawasan perkotaan

sekurang-kurangnya 10-30 meter;

Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan sekurang-kurangnya 5 meter di sebelah

luar sepanjang kaki tanggul, di dalam

kawasanperkotaan sekurang-kurangnya 3 meter.

Kawasan sempadan sungai bebas bangunan, tidak

diperkenankan untuk mendirikan bangunan disepanjang kawasan sempadan sungai, kecuali bangunan yang dimaksud-

kan untuk pengelola-an badan air dan/atau pemanfaatan air;

atau untuk menunjang fungsi taman rekreasi.

Dalam keadaan aman, bantaran sungai, daerah retensi,

dataran banjir dan waduk banjir, merupakan lahan yang dapat

dimanfaatkan untuk ruang untuk ruang terbuka hijau, yang penggunaannya perlu diatur dengan maksud agar dicapai

kemanfaatan yang setinggi-tingginya tanpa merusak fungsi

sungai dan bangunan sungai.

Jenis tanaman/ vegetasi yang boleh ditanam dipilih yang tidak

akan mengganggu fungsi bantaran dan/atau daerah sempadan

yang bersangkutan dan dilarang/ tidak diperkanan-kan menanam tanaman keras yang bisa merusak .

Menanam vegetasi yang mampu mencegah terjadinya erosi

dan memperkuat struktur fisik terutama di daerah sempadan

sungai;

Kawasan sekitar Embung

adalah kawasan tertentu di

sekeliling embung yang

mempunyai manfaat penting

untuk mempertahankan

kelestarian fungsi embung.

Embung adalah kawasan yang

digunakan sebagai tempat

penampungan air hujan.

Melindungi embung dari

kegiatan budidaya yang dapat

mengganggu kelestarian

fungsinya

Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya disekitar

embung yang dapat mengganggu kelestarian

fungsinya (terutama sebagai sumber air)

Pengendalian kegiatan yang telah ada disekitar telaga

Pengamanan daerah tangkapan air.

Wilayah sempadan embung adalah daratan

sepanjang tepian embungyang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisiknya antara 50 - 100

meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Kawasan sempadan embung diperuntukkan untuk ruang

terbuka hijau, dan penggunaannya perlu diatur dengan maksud

agar dicapai kemanfaatan yang setinggi-tingginya tanpa

merusak fungsi embung.

Rehabilitasi dan pelestarian lahan melalui penghijauan di

kawasan sekitar embung tidak hanya berorientasi pada nilai ekonominya saja, tetapi juga pada aspek yang lebih penting

yaitu fungsi orohidrologi (tanaman yang berfungsi melestarikan

air) dengan penutupan sekitar 80%.

Tidak diperkenankan untuk mendirikan bangunan disepanjang

kawasan sempadan embung, kecuali bangunan yang

dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/atau

pemanfaatan air; atau untuk mendukung fungsi taman rekreasi.

KAWASAN SUAKA MARGASATWA

Kawasan Suaka

Margasatwa

Adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai

fungsi pokok sebagai kawasan

pengawetan keanearagaman

tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya yang juga

berfungsi sebagai wilayah

system penyangga kehidupan.

Pengembangan pendidikan,

rekreasi dan pariwisata serta peningkatan kualitas

lingkungan sekitarnya dan

perlindungan dari pencemaran

Pengelolaan cagar budaya dan ilmu pengetahuan,

termasuk peninggalan benda-benda purbakala dan

budaya-budaya leluhur dengan mengembangkan zona-zona pemanfaatan ruang untuk pengembangan

ilmu pengetahuan, pariwisata rekreasi dan pendidikan

Pengelolaan cagar budaya dan ilmu pengetahuan

yang menemukan kepentingan pelestarian nilai-nilai

budaya bangsa dan pariwisata/rekreasi budaya

Pelarangan dilakukannya kegiatan budidaya apapun, kecuali kegiatan yang berkaitan dengan fungsinya

dan tidak mengubah kondisi fisik, nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya, penggunaan lahan serta

kelestarian budaya bangsa tersebut.

pemanfaatan untuk penelitian, pendidikan, dan pariwisata

budaya; dan

ketentuan pelarangan kegiatan dan pendirian bangunan yang tidak sesuai dengan fungsikawasan.

Page 204: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

188

KAWASAN RAWAN BENCANA

Rawan Longsor

adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi

mengalami bencana alam

gerakan tanah dan tanah

longsor

Melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang

disebabkan oleh alam maupun

secara tidak langsung oleh

perbuatan manusia

Rehabilitasi lahan dan konservasi tanah pada

kawasan rawan bencana tanah longsor dan erosi Pengendalian kegiatan disekitar kawasan kritis atau

rawan bencana tanah longsor

Penetapan kawasan rawan, kawasan waspada

“warning area” pada kawasan berpotensi longsor

pemanfaatan ruang harus mempertimbangkan karakteristik,

jenis, dan ancaman bencana; penentuan lokasi dan jalur evakuasi dari permukiman

penduduk;

pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan

pemantauan ancaman bencana dan kepentingan umum.

membatasi kegiatan budidaya yang memicu terjadinya

bencana banjir.

melindungi kawasan permukiman yang sudah terlanjur berada

di kawasan banjir dengan rekaya teknik.

Kawasan Rawan Banjir

adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi

mengalami bencana banjir

Melindungi manusia dan

kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun

secara tidak langsung oleh

perbuatan manusia

Rehabilitasi lahan dan konservasi tanah pada

kawasan rawan bencana banjir

Pengendalian kegiatan disekitar kawasan rawan bencana banjir

Penetapan kawasan rawan, kawasan waspada

“warning area” pada kawasan berpotensi banjir

pemanfaatan ruang harus mempertimbangkan karakteristik,

jenis, dan ancaman bencana;

penentuan lokasi dan jalur evakuasi dari permukiman penduduk;

pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan

pemantauan ancaman bencana dan kepentingan umum.

membatasi kegiatan budidaya yang mengganggu kestabilan

lereng. (memicu terjadinya bencana longsor).

melindungi kawasan permukiman yang sudah terlanjur berada

di kawasan longsor dengan rekaya teknik.

Page 205: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

189

Tabel 2. 136 Kebijakan Dan Strategi Pengendalian Kawasan Budidaya Di Kabupaten Kuantan Singingi

Jenis Kawasan Kebijakan Pengendalian Ketentuan Pengendalian Strategi Pengendalian

KAWASAN PERUNTUKAN HUTAN PRODUKSI

Kawasan Hutan Produksi Terbatas

Kawasan yang dapat diperuntukkan bagi hutan

produksi terbatas dimana eksploitasinya hanya dapat

dengan sistem tebang pilih dan penanaman kembali,

yang ditanami dengan tanaman seperti halnya

tanaman kehutanan namun

sudah biasa ditanam rakyat dalam upaya konservasi

tanah dan air.

- Diperbolehkan pengembangan kegiatan diarahkan pada lahan-lahan yang memiliki

potensi/kesesuaian lahan untuk pengembangan hutan produksi dan hutan produksi secara optimal

dengan tetap mempertahankan azaz kelestarian sumberdaya lahan;

- Kegiatan yang diperbolehkan adalah kegiatan pengembangan fungsi budidaya yang mendukung

kegiatan di kawasan hutan produksi dan

pengembangan kegiatan budidaya yang mendukung fungsi lindung;

- Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat berupa kegiatan pengembangan dan pengelolaan

kawasan dengan sistem tebang pilih atau terbatas.

- Tidak diperbolehkan aktivitas pengembangan budidaya lainnya yang mengurangi luas hutan.

- Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

- Pemanfaatan untuk wisata alam dan hasil hutan kayu dan nonkayu;

- Pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan; dan

- Pemanfaatan hasil hutan untuk menjaga kestabilan neraca sumber daya kehutanan;

- Pemanfaatan dan pengolahan hutan secara tepang pilih

Kawasan Hutan Produksi

Tetap

Kawasan yang dapat

diperuntukkan bagi hutan produksi terbatas dimana

eksploitasinya hanya dapat

dengan sistem tebang pilih dan penanaman kembali,

kawasan hutan produksi dengan faktor-faktor kelas

lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan yang dihitung

dengan metode skoring mempunyai jumlah nilai

antara 125-174

- Pengembangan kegiatan diarahkan pada lahan-

lahan yang memiliki potensi/kesesuaian lahan untuk pengembangan hutan produksi dan hutan

produksi secara optimal dengan tetap

mempertahankan azaz kelestarian sumberdaya lahan;

- Peningkatan produktivitas hutan produksi dan hutan rakyat dengan prioritas arahan

pengembangan per jenis komoditi berdasarkan produktivitas lahan, akumulasi produksi, dan

kondisi penggunaan lahan; - Tidak diperbolehkan aktivitas pengembangan

budidaya lainnya yang mengurangi luas hutan.

- Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis,

dan potensi lahan; - Pemanfaatan untuk wisata alam dan hasil hutan kayu dan

nonkayu;

- Pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan; dan

- Pemanfaatan hasil hutan untuk menjaga kestabilan neraca sumber daya kehutanan;

KAWASAN PERUNTUKAN PERTANIAN

Kawasan Pertanian Lahan Basah

- Membuat aturan untuk menjaga kelestarian lahan

pangan yang sudah ada.

- Mengembangkan areal persawahan dengan

memanfaatkan potensi/kesesuaian lahan

dengan kemungkinan dukungan prasarana

pengairan/irigasi teknis dan setengah teknis

Intensifikasi pertanian

Pengembangan prasarana pertanian

Pengendalian kegiatan lain agar tidak mengganggu lahan pertanian yang subur

Penyelesaian masalah yang tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lainnya.

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

Pendirian bangunan untuk kepentingan pertanian, antara lain

bangunan irigasi.

Pembatasan kegiatan budidaya yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan.

Kawasan Pertanian Lahan

Kering

Mengembangkan kawasan

pertanian tanaman pangan Pengembangan kawasan-kawasan potensial untuk

pertanian lahan kering Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis,

dan potensi lahan;

Page 206: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

190

Jenis Kawasan Kebijakan Pengendalian Ketentuan Pengendalian Strategi Pengendalian

lahan kering Penyelesaian masalah yang tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lainnya

Pendirian bangunan untuk kepentingan pertanian, antara lain bangunan irigasi.

Pembatasan kegiatan budidaya yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan.

Kawasan Pertanian

Hortikultura

Mengembangkan kawasan

Hortikultura untuk tanaman buah-buahan dan sayur-

sayuran

Pengembangan agroindustri dan agrowisata serta penyiapan sarana-prasarana pendukung;

Peningkatan produktivitas pertanian hortikultura;

Pengembangan produksi komoditas andalan/ unggulan daerah

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

Pendirian bangunan untuk kepentingan pertanian, antara lain bangunan irigasi.

Pembatasan kegiatan budidaya yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan.

Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Mempertahankan kawasan pertanian yang mempunyai

potensi untuk dikembangkan secara terus-menerus

Peningkatan produktivitas pertanian

Pengembangan produksi komoditas andalan/ unggulan daerah;

Pengendalian kegiatan lain agar tidak mengganggu lahan pertanian yang subur

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

Pendirian bangunan untuk kepentingan pertanian, antara lain bangunan irigasi.

Pembatasan kegiatan budidaya yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan.

Penerapan mekanisasi pertanian dan teknologi budidaya lainnya sesuai lokasi

Pengembangan difersivikasi pangan

KAWASAN PERUNTUKAN PERKEBUNAN

Perkebunan Rakyat dan Perkebunan Besar Swasta /

Negara

segala kegiatan yang mengusahakan tanaman

tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam

ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan

barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan

bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan

serta manajemen untuk

mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha

perkebunan dan masyarakat.

- Pengembangan luas areal pada lahan-lahan yang memiliki potensi/ kesesuaian lahan sebagai lahan perkebunan;

- Pengembangan produksi komoditas andalan/ unggulan daerah;

- Peningkatan produktivitas perkebunan;

- Tidak diperbolehkan aktivitas budidaya yang

mengurangi atau merusak fungsi lahan dan kualitas tanah untuk perkebunan

- Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

- Diperbolehkan dengan syarat mendirikan perumahan

dengan syarat tidak mengganggu fungsi perkebunan;

- Pembatasan kegiatan budidaya yang mengganggu lahan.

KAWASAN PERUNTUKAN PERIKANAN

Upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan

sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetic

untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan

kesinambungan dengan tetap memelihara dan

meningkatkan kualitas nilai

keanekaragaman sumber daya ikan.

- Tidak diperbolehkan segala aktivitas budidaya yang akan mengganggu kualitas air sungai dan

waduk untuk perikanan darat; - Tidak diperbolehkan boleh pemanfaatan

sumberdaya perikanan melebihi potensi lestari; - Pemanfaatan kawasan peruntukan perikanan

tidak boleh mengakibatkan pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan lainnya.

- Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

- Pengembangan sarana dan prasarana yang bersifat mendukung kegiatan perikanan;

Page 207: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

191

Jenis Kawasan Kebijakan Pengendalian Ketentuan Pengendalian Strategi Pengendalian

KAWASAN PERUNTUKAN PERTAMBANGAN

Mengusahakan potensi

bahan galian sekaligus memperbaiki kualitas

lingkungan.

Pembatasan area penambangan dan jenis galian yang diusahakan

Penataan ruang kawasan perindustrian

Penjaringan investasi industri

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan potensi dan prospek pertambangan;

Penyediaan sarana dan prasarana wilayah untuk kepentingan pertambangan.

Pembatasan kegiatan budidaya pertambangan yang dapat mengganggu fungsi lindung.

KAWASAN PERUNTUKAN PERINDUSTRIAN

Kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah,

bahan baku, barang setengah jadi, dan / atau barang jadi

menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk

penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangunan

dan perekayasaan industry.

Optimalisasi prasarana untuk kegiatan industri

Penataan ruang kawasan perindustrian

Penjaringan investasi industri

Memperhatikan Pencemaran lingkungan di daerah sekitar

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan potensi dan prospek lahan serta kegiatan perekonomian;

Penyediaan sarana dan prasarana wilayah untuk kepentingan perindustrian.

Pembatasan kegiatan perindustrian yang tidak sesuai arahan lingkungan.

KAWASAN PERUNTUKAN PARIWISATA

Kawasan Wisata Alam Berbagai macam kegiatan wisata yang memiliki

keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan

alam dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang

disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan

pemerintah daerah.

Pengembangan kawasan pariwisata harus tetap memperhatikan kelestarian fungsi lindung;

Pengembangan obyek dan daya tarik wisata dengan tetap memperhatikan fungsi konservasi

kawasan;

Pengembangan kawasan agrowisata untuk memberikan keberagaman obyek wisata di daerah, dengan fasilitas pendukung dan

akomodasi seluas-luasnya 2,5% (dua koma lima persen) dari total pengelolaan lahan agrowisata;

dan

Pengembangan aktivitas perumahan dan permukiman dengan syarat di luar zona utama

pariwisata dan tidak mengganggu bentang alam daya tarik pariwisata;

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

Pengembangan kawasan pariwisata harus tetap memperhatikan kelestarian ekosistem lingkungan;

Pengembangan kawasan pariwisata didukung oleh pengembangan kawasan penunjang pariwisata serta obyek

dan daya tarik wisata;

Pengembangan aktivitas komersial sesuai dengan skala daya tarik pariwisatanya;

Pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menunjang pariwisata; dan

Mengendalikan pertumbuhan sarana dan prasarana pariwisata.

Kawasan Wisata Budaya Berbagai macam kegiatan

wisata yang memiliki

keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan budaya dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh

masyarakat, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan potensi dan prospek wisata;

Pembatasan kegiatan budidaya pariwisata untuk tidak bertentangan fungsi lindung.

Perlindungan terhadap situs peninggalan kebudayaan massa lampau;

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

Penyediaan sarana dan prasarana wilayah untuk kepentingan pariwisata

Mempelajari budaya daerah dan dapat mempromosikan potensi wisata budaya daerah.

KAWASAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN

Permukiman Kota Mengembangkan kawasan

permukiman kota sebagai tempat pemusatan penduduk

yang ditunjang oleh

Penataan ruang :

- Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah - Peninjauan kembali (evaluasi revisi) Rencana Tata

Ruang Wilayah

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

Penyediaan sarana dan prasarana wilayah untuk kepentingan permukiman.

Page 208: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

192

Jenis Kawasan Kebijakan Pengendalian Ketentuan Pengendalian Strategi Pengendalian

penyediaan prasarana dan

sarana perkotaan yang memadai sesuai dengan

hirarki dan fungsinya.

Pembatasan kegiatan budidaya yang tidak sesuai arahan guna lahan.

Permukiman Pedesaan Mengembangkan kawasan

permukiman yang terkait dengan kegiatan budidaya

pertanian yang tersebar sesuai dengan potensi

pertanian dan perkebunan

Pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan

dengan sentra produksi dan pusat pelayanan permukiman pedesaan

Pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik, jenis, dan potensi lahan;

Penyediaan sarana dan prasarana wilayah untuk kepentingan permukiman.

Pembatasan kegiatan budidaya yang tidak sesuai arahan guna lahan.

Sumber: Rancangan Akhir RTRW Kab. Kuantan Singingi 2015

Page 209: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

193

Tabel 2. 137 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kabupaten Kuantan Singingi 2015-2035

KLASIFIKASI RUANG DESKRIPSI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN

A. KAWASAN LINDUNG

A.1. Kawasan Hutan Lindung

Hutan Lindung Kawasan Hutan yang mempunyai

fungsi pokok sebagai perlindungan

system penyangga kehidupan untuk

mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, dan memelihara

kesuburan tanah.

Pemanfaatan kawasan pada hutan lindung dilakukan dengan ketentuan :

- Tidak mengurangi, mengubah atau menghilangkan fungsi utamanya;

- Pengolahan tanah terbatas;

- Tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi;

- Tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan/atau

- Tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam Kegiatan pertambangan di kawasan hutan lindung masih diperkenankan

sepanjang tidak dilakukan secara terbuka, dengan syarat harus dilakukan

reklamasi areal bekas penambangan sehingga kembali berfungsi sebagai kawasan

lindung;

Hanya boleh dipergunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekowisata sepanjang tidak

mengganggu fungsi lindung dan bentang alam;.

Rehabilitasi dilakukan

dengan cara:

a. pengayaan sumber daya

hayati;

b. perbaikan habitat;

c. perlindungan spesies biota agar tumbuh dan

berkembang secara alami;

dan

d. ramah lingkungan.

A.2. Kawasan yang memberikan Perlindungan Kawasan Bawahnya

Resapan Air Kawasan Resapan Air adalah kawasan

yang mempunyai kemampuan tinggi

untuk meresapkan air hujan sehingga

merupakan tempat pengisian air bumi

(aquifer) yang berguna sebagai

sumber air.

Dalam kawasan resapan air tidak diperkenankan adanya kegiatan

budidaya;

Permukiman yang sudah terbangun di dalam kawasan resapan air

sebelum ditetapkan sebagai kawasan lindung masih diperkenankan namun harus

memenuhi syarat :

- Tingkat kerapatan bangunan rendah (KDB maksimum 20%, dan KLB maksimum

40%).

-Perkerasan permukaan menggunakan bahan yang memiliki dayaserap air tinggi.

- Dalam kawasan resapan air wajib dibangun sumur-sumurresapan sesuai

ketentuan yang berlaku.

A.3. Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan Sempadan Sungai Kawasan Sempadan Sungai

adalah kawasan sepanjang kiri kanan

sungai, termasuk sungai

buatan/kanal/saluran irigasi primer

Fungsi sungai dengan lebar sempadan sebagai berikut :

- Bertanggul dan berada dalam kawasan permukiman denganlebar paling

sedikit 5 (lima) meter dari kaki tanggul sebelahluar

- Tidak bertanggul dan berada diluar kawasan permukimandengan lebar minimal paling sedikit 100 (seratus) meter daritepi sungai

- Tidak bertanggul pada sungai kecil diluar kawasanpermukiman dengan lebar

Page 210: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

194

KLASIFIKASI RUANG DESKRIPSI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN

yang mempunyai manfaat penting

untuk mempertahankan kelestarian

fungsi sungai.

paling sedikit 50 (lima puluh) meterdari tepi sungai.

Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau; Dilarang mendirikan bangunan kecuali bangunan yangdimaksudkan untuk

pengelolaan badan air dan/ataupemanfaatanair;

Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang fungsi tamanrekreasi

- Dalam kawasan sempadan sungai tidak diperkenankandilakukan kegiatan

budidaya yang mengakibatkanterganggunyafungsi sungai;

- Dalam kawasan sempadan sungai masih diperkenankandibangun

prasarana wilayah dan utilitas lainnya denganketentuan tidak menyebabkan terjadinya perkembanganpemanfaatanruang budidaya di sepanjang jaringan

prasarana tersebut.

Kawasan Sikitar Danau Kawasan sempadan waduk adalah

kawasan disekeliling waduk yang

mempunyai manfaat penting untuk

mempertahankan kelestarian fungsi

waduk.

Lebar sempadan danau/waduk paling adalah 50 sampai dengan 100 meter dari

pasang tertinggi air danau/danau tertinggi ke arah darat

Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;

Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang fungsi taman rekreasi

Dalam kawasan sempadan waduk/danau tidak diperkenankan dilakukan kegiatan

budidaya yang dapat merusak fungsi danau/waduk.

Dalam kawasan sempadan waduk/danau diperkenankan dilakukan kegiatan

penunjang pariwisata alam seseuai ketentuan yang berlaku.

Dalam kawasan sempadan danau masih diperkenankan dibangun prasarana

wilayah dan untilitas lainnya sepanjang :

- Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang

budidaya di sekitar jaringan prasarana tersebut.

- Pembangunannya dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku

Kawasan Lindung Spiritual

dan Kearifan Lokal (Rimbo

Larangan)

Kawasan lindung yang dikelola oleh

masyarakat adalah lahan masyarakat

yang mempunyai kriteria fisiografis

seperti hutan lindung yang perlu

dioptimalkan fungsinya untuk kepentingan konservasi dan sistem

kehidupan. Kriteria fisiografis adalah

bentuk permukaan bumi, jenis tanah,

kelas lereng, curah hujan dan tipe

iklim yang berpengaruh terhadap

kelangsungan ekosistem.

Dalam kawasan hutan lindung ini tidak diperkenankan dilakukan budidaya yang

merusak dan/atau menurunkan fungsi kawasan ;

Kawasan hutan lindung ini tidak dapat dialih fungsikan kecuali terjadi perubahan

fungsi dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;

Dalam kawasan hutan lindung ini diperkenankan dilakukan kegiatan pariwisata

alam dan pariwisata konvensi sesuai ketentuan yang berlaku;

Dalam kawasan hutan lindung ini diperkenankan dibangun prasarana penunjang sesuai peraturan perundang-undangan.

A4. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

Kawasan Suaka Margasatwa Kawasan pelestarian alamyang

dikelola dengan sistemzonasi yang

dimanfaatkanuntuk tujuan

pengembanganilmu

pengetahuan,pariwisata,rekreasi dan pendidikan yangberada pada gugus

BukitRimbang Bukit Baling di

Di dalam suaka margasatwa dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, dan

wisata alam

Pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan budidaya hanya diijinkan bagi

kepentingan pengelolaan suaka margasatwa dan bangunan yang bersifat

penunjuang fungsi kawasan lindung

Dilarang melakukan kegiatan budi daya yang berpotensi mengurangi tutupan

Page 211: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

195

KLASIFIKASI RUANG DESKRIPSI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN

Kabupaten Kuantan Singingi

yangditetapkan melalui SK. Menhut No.173/Kpts.II/1986.

vegetasi di zona penyangga.

Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata

alam

Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona

pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman

wisata alam

A.5. Kawasan Rawan Bencana

Kawasan Tanah Longsor Kawasan rawan tanah longsor

merupakan zone yang labil terhadap gerakan tanah karena faktor

kelerangan, struktur tanah, air tanah,

vegetasi penutup dan daerah patahan

Dilarang membangun bangunan pada di bawah/diatas lereng dan pada lereng

yang terjal (>40%) Dilarang memotong tebing jalan menjadi tegak

Kawasan dengan kemiringan diatas 40% harus dikonservasi

Kegiatan-kegiatan vital/strategis diarahkan untuk tidak dibangun pada kawasan

rawan bencana;

Dalam kawasan rawan bencana alam masih diperkenankan adanya kegiatan

budidaya lain seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan, serta bangunan

yang berfungsi untuk mengurangi resiko yang timbul akibat bencana alam.

Kawasan Rawan Banjir Kawasan rawan banjir adalah suatu

keadaan akibat kelebihan debit air

yang tidak mencukupi di aliran sungai,

dan mengakibatkan adanya kerusakan mikro di daerah dataran

Perkembangan kawasan permukiman yang sudah terbangun di dalam kawasan

rawan bencana alam harus dibatasi dan diterapkan peraturan bangunan (building code) sesuai dengan potensi bahaya/bencana alam, serta dilengkapi jalur

evakuasi; Dilarang membangun perumahan dan permukiman. Perumahan yang sudah ada

didorong untuk direlokasi.

Dilarang membangun jembatan yang mengurangi lebar palung sungai

Dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian/perikanan dengan tetap

mengantisipasi banjir bandang

B. KAWASAN BUDIDAYA

B.1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

Hutan Produksi Terbatas Kawasan hutan dengan faktor-faktor

kelas lereng, jenis tanah, dan

intensitas hujan setelah masing-

masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai

antara 125-174, di luar kawasan

hutan lindung dan hutan margasatwa

Kawasan yang diperuntukan bagi hutan produksi terbatas dimana ekspenggunaan

lahanoitasinya hanya dapat dengan tebang pilih dan tanam.

Dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya

kecuali kegiatan kehutanan dan pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah

dan bangunan terkait dengan pengelolaan budidaya hutan produksi; Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi dapat dalihfungsikan untuk

kegiatan lain di luar kehutanan setelah potensi hutan tersebut dimanfaatkan dan

sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

Kegiatan kehutanan dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan

menimbulkan gangguan lingkungan seperti bencana alam;

Kawasan hutan produksi tidak dapat dialihfungsikan untuk kegiatan lain di luar

kehutanan;

Sebelum kegiatan pengelolaan hutan produksi dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga

yang berwenang.

Hutan Produksi Tetap Kawasan hutan dengan faktor-faktor

kelas lereng, jenis tanah, dan

intensitas hujan setelah masing-

masing dikalikan dengan angka

penimbang mempunyai jumlah nilai di bawah 125, diluar kawasan hutan

lindung dan hutan margasatwa

Page 212: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

196

KLASIFIKASI RUANG DESKRIPSI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN

B.2. Kawasan Peruntukan Pertanian

Pertanian Lahan Basah Kawasan yang diperuntukan bagi

tanaman pangan lahan basah dimana

pengairannnya secara alamiah

maupun teknis.

Pengembangan kegiatan diarahkan pada lahan-lahan yang memiliki potensi/

kesesuaian lahan pertanian tanaman pertanian lahan basah secara optimal;

Pengembangan produksi komoditas andalan/ unggulan daerah

Peningkatan produktivitas tanaman lahan basah

Pertanian Lahan kering Kawasan pertanian lahan kering

adalah kawasan yang dapat

diperuntukkan bagi budidaya

pertanian dalam arti luas juga, namun

ada keterbatasan khususnya mengenai ketersediaan air, sehingga

komoditi yang diusahakan juga dipilih

yang sesuai dengan kemampuan

lahannya

Pengembangan kegiatan diarahkan pada lahan-lahan yang memiliki potensi/

kesesuaian lahan pertanian tanaman pertanian lahan kering secara optimal;

Pengembangan produksi komoditas andalan/ unggulan daerah

Peningkatan produktivitas tanaman lahan kering

Pertanian Hortikultura Kawasan lahan kering potensial untuk

pemanfaatan dan pengembangan

tanaman hortikultura secara

monokultur maupun tumpang sari.

Kawasan dengan dominasi komoditas hortikultura dengan sedikit atau tanpa tanpa

tambahan / sisipan komoditas lainnya.

Kawasan budidaya hortikultura yang seimbang atau hamper seimbang atara

komoditas hortikultura dan komoditas lainnya.

Kawasan dengan dominasi komoditas nonhortikultura dengan sedikit atau banyak

tambahan / sisipan komoditas hortikultura di dalamnya.

Pertanian Pangan Berkelanjutan Lahan pertanian yang dikelola untuk

budidaya pertanian ramah lingkungan yang mampu mencapai produktivitas

dan keuntungan optimal dengan tetap

selalu menjaga kelestarian

sumberdaya lahan dan lingkungan.

Peruntukan pertanian yang meliputi kawasan budidaya pertanian lahan basah,

lahan kering, dan hortikultura.

Mengembangkan, membina, dan membantu penyelenggaraan cadangan pangan masyarakat.

Mengembangkan, menunjang dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi

peran koperasi dan swasta dalam mewujudkan cadangan pangan setempat.

B.3 Kawasan Peruntukan Perkebunan

segala kegiatan yang mengusahakan

tanaman tertentu pada tanah

dan/atau media tumbuh lainnya dalam

ekosistem yang sesuai, mengolah dan

memasarkan barang dan jasa hasil

tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

permodalan serta manajemen untuk

mewujudkan kesejahteraan bagi

pelaku usaha perkebunan dan

masyarakat.

Dalam kawasan perkebunan dan perkebunan rakyat tidak diperkenankan

penanaman jenis tanaman perkebunan yang bersifat menyerap air dalam jumlah

banyak, terutama kawasan perkebunan yang berlokasi di daerah hulu/kawasan

resapan air;

Bagi kawasan perkebunan besar tidak diperkenankan merubah jenis tanaman

perkebunan yang tidak sesuai dengan perizinan yang diberikan;

Dalam kawasan perkebunan besar dan perkebunan rakyat diperkenankan adanya

bangunan yang bersifat mendukung kegiatan perkebunan dan jaringan prasarana wilayah;

Alih fungsi kawasan perkebunan menjadi fungsi lainnya dapat dilakukan

sepanjang sesuai dan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

Sebelum kegiatan perkebunan besar dilakukan diwajibkan untuk dilakukan studi

kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga

yang berwenang; Kegiatan perkebunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung.

Dilarang memindahkan hak atas tanah usaha perkebunan yang mengakibatkan

Page 213: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

197

KLASIFIKASI RUANG DESKRIPSI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN

terjadinya satuan usaha yang kurang dari luas minimum (sesuai Peraturan

Menteri)

B.4 Kawasan Peruntukan Perikanan Kawasan dimana dilakukan

kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya

ikan dan lingkungannya secara

berkelanjutan, mulai dari

praproduksi, produksi,

pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan

dalam suatu sistem bisnis

perikanan

Dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas

dan sesuai kebutuhan

Kawasan budidaya perikanan tidak diperkenankan berdekatan dengan kawasan yang bersifat polutif;

Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan adanya kegiatan lain yang

bersifat mendukung kegiatan perikanan dan pembangunan sistem jaringan

prasarana sesuai ketentuan yang berlaku;

Kawasan perikanan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alam

secara terbatas, penelitian dan pendidikan; Kegiatan perikanan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung.

B.5 Kawasan Peruntukan Pertambangan

Kawasan dimana dilakukan sebagian atau seluruh tahapan

kegiatan dalam rangka

penelitian, pengelolaan dan

pengusahaan mineral atau

batubara yang meliputi

penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,

konstruksi, penambangan,

pengolahan dan pemurnian,

pengangkutan dan penjualan,

serta kegiatan pascatambang

Kawasan pertambangan tidak dapat dikembangkan pada kawasan taman nasional,

hutan lindung, kawasan dengan kemiringan diatas 40% dan cagar alam/budaya. Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada tempat yang

dilarang untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pada kawawsan pertambangan dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial

dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan

Kawasan pascatambang wajib dilakukan rehabilitasi (reklamasi dan/atau

revitalisasi) sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan lain, seperti

pertanian, kehutanan, dan pariwisata Kegiatan permukiman diperkenankan secara terbatas untuk menunjang kegiatan

pertambangan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keselamatan;

Sebelum kegiatan pertambangan dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan

studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang

berwenang

B.6 Kawasan Peruntukan Industri Kawasan dimana dilakukan

kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah,

bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi

menjadi barang dengan nilai

yang lebih tinggi untuk

penggunaannya, termasuk

kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri

Untuk meningkatkan produktifitas dan kelestarian lingkungan pengembangan

kawasan industri harus memperhatikan aspek ekologis;

Lokasi kawasan industri tidak diperkenankan berbatasan langsung dengan

kawasan permukiman;

Pada kawasan industri diperkenankan adanya permukiman penunjang kegiatan industri yang dibangun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

Pada kawasan industri masih diperkenankan adanya sarana dan prasarana wilayah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Pengembangan kawasan industri harus dilengkapi dengan jalur hijau (greenbelt) sebagai penyangga antar fungsi kawasan, dan sarana pengolahan limbah.

Pengembangan zona industri yang terletak pada sepanjang jalan arteri atau

kolektor harus dilengkapi dengan frontage road untuk kelancaran aksesibilitas;

Setiap kegiatan industri harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan

dan upaya pemantauan lingkungan serta dilakukan studi AMDAL.

B.7 Kawasan Peruntukan Pariwisata kawasan dengan luas tertentu Pada kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan dilakukan kegiatan yang dapat

Page 214: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

198

KLASIFIKASI RUANG DESKRIPSI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN

yang dibangun atau didirikan

untuk memenuhi kebutuhan pariwisata

menyebabkan rusaknya kondisi alam terutama yang menjadi obyek wisata alam;

Dalam kawasan pariwisata dilarang dibangun permukiman dan industri yang tidak terkait dengan kegiatan pariwisata;

Dalam kawasan pariwisata diperkenankan adanya sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan pariwisata dan sistem prasarana wilayah sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

Pada kawasan pariwisata diperkenankan dilakukan penelitian dan pendidikan.

Pada kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan adanya bangunan lain kecuali

bangunan pendukung kegiatan wisata alam;

Pengembangan pariwisata harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta studi AMDAL.

B.8 Kawasan Peruntukan Permukiman

Kawasan permukiman adalah

bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik

berupa kawasan perkotaan

maupun perdesaan yang

berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan

yang menudukung

prikehidupan dan penghidupan

Peruntukan kawasan permukiman diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasarana

pendukung fasilitas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan

yang berlaku;

Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah

sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;

Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial termasuk Ruang

Terbuka Hijau (RTH) perkotaan;

Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan adanya kegiatan industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan skala pelayanan

lingkungan;

Kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam kawasan

lindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi teknis;

Dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan kegiatan yang

mengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat.

Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai ketentuan peraturan

yang berlaku di bidang perumahan dan permukiman; Pembangunan hunian dan kegiatan lainnya di kawasan permukiman harus sesuai

dengan peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku ( KDB, KLB,

sempadan bangunan, dan lain sebagainya)

Pada kawasan permukiman perkotaan harus disediakan prasarana dan sarana

dasar pendukung permukiman yang tersambung dengan sistem prasarana

perkotaan yang sudah ada.

C. ZONA SISTEM JARINGAN PRASARANA KABUPATEN

C.1 Zona Sistem jaringan transportasi Darat

Areal sekitar sistem

jaringantransportasi darat (jalan,

jembatan, terminal, halte)

Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi tidak diperkenankan

adanya kegiatan yang dapat menimbulkan hambatan lalu lintas regional;

Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi tidak diperkenankan

adanya akses langsung dari bangunan ke jalan;

Bangunan di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi harus memilki

sempadan bangunan yang sesuai dengan ketentuan setengah ruas milik jalan ditambah;

Lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi jalan paling sedikit dengan

Page 215: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

199

KLASIFIKASI RUANG DESKRIPSI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN

ukuran sebagai berikut :

- jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter; - jalan lokal primer 7 (tujuh) meter;

- jalan lingkungan primer 5 (lima) meter;

- jembatan 100 (seratus) meter ke arah hilir dan hulu

• Lokasi terminal tipe B dan C diarahkan lokasi yang strategis dan memiliki akses ke jalan kolektor primer sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

C.2 Zona Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Areal sekitar sistem jaringan Sumber

Daya Air (sungai, irigasi)

Diatur pada ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perlindungan setempat

C.3 Zona Sistem jaringan Energi Areal sekitar sistem jaringanenergi

(kabel listrik)

Ditetapkan bahwa pada ruang yang berada di bawah SUTET tidak diperkenankan

adanya bangunan permukiman, kecuali berada di kiri-kanan SUTET sesuai

ketentuan yang berlaku

C.4 Zona Sistem Jaringan Telekomunikasi

Areal sekitar sistem jaringan

telekomunikasi (BTS) • Ruang Bebas di sekitar menara berjari-jari minimum sama dengan tinggi menara;

• Diarahkan untuk menggunakan menara telekomunikasi secara bersama-sama diantara para penyedia layanan telekomunikasi (provider).

C.5 Sistem Prasarana Lingkungan Areal sekitar sistemprasarana

lingkungan (Tempat Pengolahan

Sampah terpadu)

TPST tidak diperkenankan terletak berdekatan dengan kawasan permukiman;

Lokasi TPA harus didukung oleh studi AMDAL yang telah disepakati oleh instansi

yang berwenang;

Pengelolaan sampah dalam TPAdilakukan dengan sistem sanitary landfill sesuai

ketentuan peraturan yang berlaku;

Dalam lingkungan TPAdisediakan prasarana penunjang pengelolaan sampah.

Ketentuan ini juga

berlaku untuk IPAL

dengan penyesuaian

dengan karakter IPAL.

Sumber : Rancangan Akhir RTRW Kab. Kuantan Singingi 2015

Page 216: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

200

e

2.4.2.2 Luas Wilayah Produktif

Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah produktif terhadap

luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Rasio luas wilayah produktif di

Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2011 hingga 2015 dapat dilihat dalam Tabel

2.18 di bawah ini. Pada tahun 2015 terjadi penurunan luas wilayah budidaya sebanyak

14.9% dibandingkan tahun 2014 sehingga rasio luas wilayah produktif pada tahun 2015

tersebut paling tinggi dibandingkan tahun lainnya. Selama tahun 2011 hingga 2015 rata

– rata rasio wilayah produktif di Kabupaten Kuantan Singingi 7,14.

Tabel 2. 138

Luas Wilayah Produktif Tahun 2011-2015 Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Luas wilayah produktif (Ha)

55.385,49 58.393,23 58.393,23 58.393,23 58.393,23

2. Luas Seluruh wilayah budidaya (Ha)

7.088,16 8.788,20 8.940,42 8.641,35 7.347,59

3. Rasio (1/2) 7,81 6,64 6,53 6,76 7,95

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam skala kecamatan, rasio luas wilayah produktif tahun 2015 terlihat dalam

Tabel 2.139. Kecamatan Pucuk Rantau tercatat sebagai kecamatan yang memiliki rasio

luas produktif terbesar yaitu 167,58 diikuti oleh Kecamatan Singingi. Kecamatan Sentajo

Raya merupakan kecamatan yang memiliki rasio luas wilayah produktif terkecil diikuti

oleh Kecamatan Kuantan Hilir dan Kecamatan Kuantan Hilir Seberang. Rasio luas

wilayah produktif ini sangat dipengaruhi oleh luas wilayah produktif.

Page 217: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

201

Tabel 2. 139 Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2015

Menurut Kecamatan Kabupaten Kuantan Singingi

No Kecamatan

Luas Wilayah

Produktif (Ha)

Luas Seluruh Wilayah Budidaya

(Ha)

Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=3/4)

1 Cerenti 5.510,53 729,30 7,56

2 Inuman 703,15 661,11 1,06

3 Kuantan Hilir 236,57 245,67 0,96

4 Logas Tanah Darat 475,00 76,72 6,19

5 Pangean 1.150,20 940,27 1,22

6 Benai 5.124,32 742,62 6,90

7 Kuantan Tengah 2.168,30 802,54 2,70

8 Gunung Toar 2.168,30 710,64 2,82

9 Kuantan Mudik 2.003,07 843,36 6,99

10 Hulu Kuantan 5.898,52 255,71 4,52

11 Singingi 19.599,21 131,79 148,72

12 Singingi Hilir 2.640,00 73,50 35,92

13 Kuantan Hilir seberang 591,52 619,32 0,96

14 Sentajo Raya 412,32 451,04 0,91

15 Pucuk Rantau 10.724,85 64,00 167,58

Sumber : Bappeda (RTRW)

2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi

Iklim usaha yang baik jaminan keamanan usaha dan proses perijinan yang

mudah merupakan beberapa pertimbangan bagi investor untuk melakukan investasi di

suatu daerah. Secara umum kondisi keamanan Kabupaten Kuantan Singingi relatif

kondusif dengan angka kriminalitas yang cenderung menurun. Berbagai gangguan

keamanan dan ketertiban dimasyarakat dapat diatasi oleh aparatur pemerintah dan

masyarakat dengan baik. Proses perijinan yang dalam berinvestasi dilaksanakan dengan

pelayanan perijinan melalui Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM)

Kabupaten Kuantan Singingi. Prosedur, lama mengurus dan keamanan perijinan

merupakan kinerja utama pelayanan investasi. Setiap daerah berusaha memperbaiki

iklim investasi untuk meningkatkan pendapatannya dalam pembiayaan pembangunan

salah satu dengan cara memperbaiki regulasi, diantaranya adanya regulasi tentang

Page 218: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

202

perijinan serta pengenaan pajak dan retribusi daerah dengan tingkat biaya yang

kompetitif.

2.4.3.1 Rasio Desa Swasembada

Tingkat perkembangan desa merupakan keadaan tertentu yang di capai oleh

penduduknya dalam menyelenggarakan kehidupan dan mengelola sumber daya alam

yang ada. Tingkat perkembangan desa berdasarkan Tiga Faktor, faktor ekonomi, sosio

kultural, prasarana. Faktor ekonomi meliputi mata pencaharian penduduk dan produksi

desa. Faktor sosio kultural meliputi adat istiadat, kelembagaan, pendidikan; dan gotong

royong. Faktor prasarana berhubungan pemasaran dan sosial. Berdasarkan Faktor-

faktor tingkat perkembangan desa dapat di bedakan menjadi tiga yaitu Pengertian Desa

Swadaya, Swakarya, dan Swasembada. Desa swasembada adalah desa yang telah

maju. Sampai dengan tahun 2015, desa swasembada di Kabupaten Kuantan Singingi

sebanyak 12 Desa dari 218 desa, atau baru mencapai 5,05%.

2.4.3.2 Angka Kriminalitas tertangani

Daya saing daerah dan iklim berinvestasi dipengaruhi oleh angka kriminalitas.

Tindak kriminal yang terjadi di suatu tempat, memunculkan rasa tidak aman bagi

warganya. Berbagai bentuk kejahatan/kriminal seperti narkoba, pemalsuan uang,

pencurian, penipuan, dan perampokan, maupun kekerasan dan kejahatan seksual,

masih sering terjadi. Dengan masih adanya jumlah kejahatan yang tinggi ini,

keleluasaan masyarakat untuk melakukan kegiatannya masing-masing menjadi

terganggu. Angka kriminalitas kabupaten Kuantan Singingi tahun 2011 sampai dengan

2015 terlihat dalam Tabel 2.140. Angka kriminalitas mengalami penurunan pada tahun

2012, 2013, dan 2014, tetapi pada tahun 2015 kembali mengalami meningkat. Angka ini

disebabkan oleh peningkatan kejahatan seksual sebanyak 45 kasus (41%).

Page 219: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

203

Tabel 2. 140 Angka Kriminalitas Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi

No Jenis Kriminal Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 1 Jumlah Kasus Narkoba 19 16 38 36 28 2 Jumlah Kasus Pembunuhan 0 0 1 1 4 3 Jumlah Kejahatan Seksual 0 n/a n/a n/a 3 4 Jumlah Kasus Penganiayaan 40 35 31 n/a 45 5 Jumlah Kasus Pencurian 73 54 40 47 20 6 Jumlah Kasus Penipuan 11 12 6 16 10 7 Jumlah Kasus Pemalsuan Uang 0 0 n/a 0 0 8 Jumlah Tindak Kriminal selama 1 th 143 117 116 100 110 9 Jumlah penduduk 349.778 357.381 365.090 323.047 323.624

10 Angka Kriminalitas (8)/(9) 4,1 3,3 3,2 3,1 3,4

Sumber: Bappeda Kuantan Singingi

2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia

2.4.4.1 Kualitas Tenaga Kerja

Salah satu faktor penting dalam kerangka pembangunan daerah adalah

menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan semakin tinggi tingkat

pendidikan yang ditamatkan, maka diharapkan semakin baik kualitas SDM yang ada.

Tenaga kerja merupakan faktor pendukung perekonomian suatu negara. Untuk

memajukan perekonomian suatu segara diperlukan tenaga kerja yang berkualitas.

Perkembangan rasio lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Kuantan Singingi selama periode

2011-2015 selalu menunjukan peningkatan sebagaimana yang ditunjukan dalam Tabel

2.141

Pada tahun 2011 rasio lulusan S1/S2/S3 sebesar 211.4 dari jumlah penduduk

meningkat menjadi 253.3 pada tahun 2015. Nilai rasio mengartikan bahwa dari tahun

2011 hingga 2015 selalu terjadi peningkatan jumlah lulusan S1/S2/S3 dari penduduk

Kabupaten Kuantan Singingi. Rasio pada tahun 2015, 253.3 ini bermakna bahwa

terdapat terdapat 253 orang lulusan S1/S2/S3 per 10.000 orang penduduk Kabupaten

Kuantan Singingi.

Page 220: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

204

Tabel 2. 141 Rasio Lulusan S1/S2/S3 Kabupaten Kuantan Singingi

NO Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah lulusan S1 6,992 7,265 7,959 7,355 7,784

2. Jumlah lulusan S2 399 394 426 408 404

3. Jumlah lulusan S3 5 7 9 8 8

4. Jumlah lulusan S1/S2/S3 7,396 7,666 8,394 7,771 8,196

5. Jumlah penduduk 349,778 357,381 365,090 323,047 323,624

6. Rasio lulusan S1/S2/S3 (4/5) 211.4 214.5 229.9 240.6 253.3

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2.4.4.2 Tingkat Ketergantungan

Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus

ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak

produktif. Tabel 2.142 memperlihatkan Rasio ketergantungan Kabupaten Kuantan

Singingi tahun 2011 hingga 2015 yang relatif meningkat walaupun terjadi penurunan

pada tahun 2012 dan tahun 2014. Jika tahun 2011 rasio ketergantungan 0,469 namun

pada tahun 2012 menurun menjadi 0,453. Pada tahun 2015 meningkat menjadi 0,478

dibandingkan pada tahun 2014 hanya sebesar 0,448. Nilai rasio ketergantungan pada

tahun 2015 yang sebesar 0,478 ini bermakna bahwa 100 orang produktif menanggung

beban 48 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.

Bila membandingkan rata-rata rasio ketergantungan Kabupaten Kuantan Singingi

tahun 2011 hingga 2015 sebesar 0,465 dengan rasio ketergantungan Provinsi Riau

tahun 2012 sebesar 0,555 dan rasio ketergantungan Nasional Indonesia tahun 2010

sebesar 0.513 maka rasio ketergantungan Kabupaten Kuantan Singingi masih lebih baik

Jika mencermati Tabel 2.142, peningkatan ketergantungan usia non produktif

terhadap usia produktif terjadi karena peningkatan jumlah penduduk usia<15 tahun

(5.89%) dan penurunan jumlah penduduk produktif usia 15 – 64 tahun (1,88%).

Page 221: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

205

Tabel 2. 142 Rasio Ketergantungan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah penduduk usia < 15 tahun 97,624 95,316 103,603 87,558 92,714

2. Jumlah penduduk usia > 64 tahun 13,993 16,161 13,920 12,356 11,975

3. Jumlah penduduk usia tidak

produktif (1) &(2) 111,617 111,477 117,523 99,914 104,689

4. Jumlah penduduk Usia 15-64 tahun 238,161 245,904 247,567 223,133 218,935

5. Rasio ketergantungan (3) / (4) 0.469 0.453 0.475 0.448 0.478

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Tabel 2. 143 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi

No

Aspek/Fokus/Bidang

Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Capaian kinerja

Standar

Interpretasi

belum

tercapai (<)

sesuai (=)

melampaui

(>)

2011 2012 2013 2014 2015

1. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1.1.1. Pertumbuhan PDRB ADHK 7,33 7,39 7,17 7,32 N/A 7,81 <

1.1.2. Laju inflasi (%) N/A 2,04 9,89 7,89 3,20 6,00 <

1.1.3. PDRB per Kapita (juta) 5.707.320 6.095.320 6.394.180 6.676.680 10,10

1.1.4 Rasio Penduduk yang bekerja

(%)

69.05 67.65

1.1.5 Jumlah Penduduk Memiliki lahan (%)

40,90 41,04

1.2. Kesejahteraan Sosial

1.2.1 Pendidikan

1.2.1.1 Angka melek huruf (%) 99,63 99,67 99,68 99,77 99,55 98,8 >

1.2.1.2 Harapan Lama Sekolah (Tahun)

11,47 11,63 11,79 11,96 12,64 11,66 >

1.2.1.3 Angka rata-rata lama

sekolah(Tahun)

7,46 7,68 7,7 8,17 8,18 9,50 <

1.2.1.4 Angka Partisipasi Kasar SD/MI

(%)

95,91 89,37 92,68 106,95 96,17 114,13 <

1.2.1.5 Angka Partisipasi Kasar

SMP/MTS (%)

76,72 76,24 76,90 84,89 78,41 104,26 <

1.2.1.6 Angka Harapan Hidup (tahun) 67,57 67,61 67,64 67,66 67,86 80 <

Page 222: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

206

No

Aspek/Fokus/Bidang

Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Capaian kinerja

Standar

Interpretasi belum

tercapai (<)

sesuai (=)

melampaui

(>)

2011 2012 2013 2014 2015

1.2.1.7 Angka Kelangsungan Hidup

Bayi (per 1000)

993

1.3 Seni Budaya dan Olahraga

1.3.1 Perkembangan Seni Budaya

1.3.1.1 Jumlah grup kesenian per

10.000 penduduk

91 188 197 210 297 297 =

1.3.1.2 Jumlah gedung kesenian per

10.000 penduduk.

16 16 16 16 16 16 =

1.3.2. Perkembangan Olah Raga

1.3.2.1 Jumlah klub olahraga per

10.000 penduduk.

50 60 70 80 100 100 =

1.3.2.2 Jumlah gedung olahraga per

10.000 penduduk.

3 3 3 3 3 3 =

2. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.1 Pelayanan Urusan Wajib

2.1.1 Pendidikan

2.1.1.1 Pendidikan dasar

2.1.1.1.1 Angka partisipasi sekolah (%) 95,91 89,37 92,68 106,95 96,17 100 <

2.1.1.1.2 Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah

(sekolah/penduduk usia sekolah)

59,26 54,97 56,84 64,98 55,52 192 <

2.1.1.1.3 Rasio guru terhadap murid (jumlah murid/guru)

860,16 870,72 865,53 883,69 762,71 625 <

2.1.1.1.4 Angka Partisipasi murni (%) 95,51 89,37 92,68 106,95 90,81 100 <

2.1.1.2 Pendidikan menengah

2.1.1.2.1 Angka partisipasi sekolah (%) 76,72 76,24 76,90 84,89 78,41 94,60 <

2.1.1.2.2 Rasio ketersediaan sekolah

terhadap penduduk usia

sekolah (jumlah sekolah/penduduk usia

sekolah)

46,38 45,77 44,99 49,18 46,12 198 <

2.1.1.2.3 Rasio guru terhadap murid (jumlah murid/guru)

1.142,80 1.134,71 1.160,21 1.227,12 1.176,01 666 <

2.1.1.2.4 Angka Partispasi Murni (%) 76,72 76,24 76,90 84,89 78,41 100 <

2.1.2 Kesehatan

2.1.2.1 Rasio posyandu per satuan

balita (per 100.000 Penduduk)

7,73 7,71 8,47 8,81 10,56 10,00 >

2.1.2.2 Rasio puskesmas per satuan

penduduk (per 100.000 penduduk)

0,070 0,064 0,066 0,074 0,070 0,024 <

Page 223: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

207

No

Aspek/Fokus/Bidang

Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Capaian kinerja

Standar

Interpretasi belum

tercapai (<)

sesuai (=)

melampaui

(>)

2011 2012 2013 2014 2015

2.1.2.3 Rasio poliklinik per satuan

penduduk (per 100.000

penduduk)

0,021 0,034 0,049 0,068 0,083 0,049 >

2.1.2.4 Rasio pustu per satuan

penduduk (per 100.000

penduduk)

0,174 0,159 0,156 0,180 0,182

2.1.2.5 Rasio rumah sakit per satuan

penduduk (per 100.000 penduduk)

0,00304 0,00273 0,00273 0,00309 0,00309 0,250 <

2.1.2.6 Rasio dokter per satuan

penduduk (per 100.000

penduduk)

0,095 0,095 0,118 0,124 0,127 0,20 <

2.1.2.7 Rasio tenaga medis per satuan

penduduk (per 100.000

penduduk)

0,140 0,137 0,140 0,176 0,182

2.1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

2.1.3.1 Proporsi jalan dalam keadaan

baik

0,38 0,4 0,27 0,29 0,31 0,60 <

2.1.3.2 Rasio Jaringan Irigasi 12,70 12,70 12,70 12,70 12,70

2.1.3.3 Rasio Ruang Terbuka Hijau per

Satuan Luas Wilayah (0 – 1 )

0,179 0,185 0,216 0,216 0,216

2.1.3.4 Rasio Bangunan ber-IMB (0 –

1)

0,81

2.1.4 Sosial

2.1.4.1 Jumlah panti asuhan (buah) 3 3 3 3 3 3 =

2.1.4.2 Jumlah anak asuh panti asuhan

(org)

130 105 105 160 148 148 =

2.1.4.3 Jumlah jompo (jiwa) 2.452 3.800 4.065 4.065

2.1.4.4 Jumlah anak yatim (jiwa) 2.385 2.553 2.780 3.325

2.1.5 Pertanahan

2.1.5.1 Penyelesaian izin lokasi (%) 78 100 100 100 100 100 =

2.1.6 Lingkungan Hidup

2.1.6.1 Rasio tempat pembuangan

sampah terhadap jumlah penduduk

5,15 5,04 10,46 12,32 12,30

2.1.7 Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2.1.7.1 Rsio Penduduk Ber-KTP

(jumlah ber KTP per jumlah

penduduk)

0,371 0,865 0,887 0,735 0,819 1,00 <

2.1.8 Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana

2.1.8.1 Persentase Keluarga

Prasejahtera dan Keluarga Prasejahtera I Terhadap Total

Keluarga )%)

28.76 19.84 23.68 23.45

2.1.9 Perhubungan

2.1.9.1 Jumlah orang/ barang yang

terangkut angkutan umum

129.460 132.622 148.426 174.110 167.230

Page 224: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

208

No

Aspek/Fokus/Bidang

Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Capaian kinerja

Standar

Interpretasi belum

tercapai (<)

sesuai (=)

melampaui

(>)

2011 2012 2013 2014 2015

(orng)

2.1.10 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

2.1.10.1 Jumlah Koperasi (buah) 254 260 263 270 275 275 =

2.1.10.2 Jumlah Usaha Kecil Menengah

(buah)

6.962 7.949 8.231 10.888 12.752

2.1.11 Penanaman Modal

2.1.11.1 Jumlah investor PMDN/PMA

(buah)

15 15 16 20 25 25 =

2.1.11.2 Rasio daya serap tenaga kerja

(per 1000)

650,8 658,8 680,8 562,2 519,3 632,2 >

2.2 Pelayanan Urusan Pilihan

2.2.2 Perikanan

2.2.2.1 Jumlah keramba (unit) 229 188 205 205 168

2.2.2.2 Luas kolam ikan (Ha) 204,18 204,18 204,18 204,18 204,18

2.2.2.3 Produksi Kolam (Kg) 2.059,416 3.395,056 3.669,729 4.071,879 3.158,862

2.2.1 Pertanian

2.2.1.1 Perkebunan

2.2.1.1.1 Produksi karet (ton) 55.617 56.299 71.150 80.825 85.100

2.2.1.1.2 Produksi kelapa sawit (ton) 325.380 328.540 441.953 455.492 461.961

2.2.1.1.3 Produksi kakao (ton) 1.816 1.824 656 661 669

2.2.1.2 Tanaman Pangan

2.2.1.2.1 Produktivitas padi sawah per

hektar (ton/ha)

4,52 4,04 >

2.2.1.2.2 Produksi padi sawah (ton) 52.823,64

2.2.1.3 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB atas dasar Hb

57,47 56,84 57,34 56,98

2.2.1.4 Kontribusi sektor pertanian

terhadap PDRB atas dasar Hk

52,49 51,80 52,13 52,42

3. ASPEK DAYA SAING DAERAH

3.1 Kemampuan Ekonomi Daerah

3.1.1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita

3.1.1.1 Rasio konsumsi rumah tangga

per kapita

96,382 101,435 121,444

3.1.2 Pengeluaran konsumsi non

pangan perkapita

3.1.2.1 Rasio konsumsi non pangan

perkapita

0,052 0,045 0,04 0,035 -

3.2 Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

3.2.1 Luas Wilayah Produktif (Ha) 55.385,49 58.393,23 58.393,23 58.393,23 58.393,23

3.2.2 Luas Wilayah Budidaya (Ha) 7.088,16 8.788,20 8.940,42 8.641,35 7.347,59

3.2.3 Rasio Luas Wilayah Produktif 7,81 6,64 6,53 6,76 7,95

3.3 Iklim Berinvestasi

3.3.1 Angka Kriminalitas 4,1 3,3 3,2 3,1 3,4

3.4 Sumber daya Manusia

3.4.1 Kualitas Tenaga Kerja

Page 225: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

209

No

Aspek/Fokus/Bidang

Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Capaian kinerja

Standar

Interpretasi belum

tercapai (<)

sesuai (=)

melampaui

(>)

2011 2012 2013 2014 2015

3.4.1.1 Rasio Lulusan S1/S2/S3 211.4 214.5 229.9 240.6 253.3

3.4.1.2 Rasio Ketergantungan 0.469 0.453 0.475 0.448 0.478

Page 226: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

210

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN

Tahun 2015, perekonomian nasional tumbuh melambat dibandingkan tahun

sebelumnya. Perekonomian nasional tumbuh sebesar 4,79%, lebih rendah dari

pertumbuhan ditahun 2014 yang mencapai 5,02%. Namun, ditengah berbagai

tantangan yang dihadapi, perekonomian Indonesia tahun 2015 mencatat kinerja yang

positif.

Hal tersebut ditandai oleh stabilitas makro ekonomi yang semakin baik dan

momentum pertumbuhan ekonomi yang mulai bergulir. Stabilitas makro ekonomi yang

semakin membaik tercermin dari tercapainya target inflasi tahun 2015 sebesar 4+1%,

menurunnya deficit transaksi berjalan ketingkat yang lebih sehat, terkendalinya tekanan

rupiah sejak triwulan IV 2015, serta terpeliharanya stabilitas system keuangan.

Perekonomian Riau pada triwulan IV 2015 mengalami pertumbuhan positif, yaitu

sebesar 4,45% meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2015 yang mengalami

kontraksi sebesar 1,38%. Jika dilihat secara total, pertumbuhan ekonomi Riau ditahun

2015 mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2014 yaitu dari 2,70% menjadi

0,22%.

Membaiknya perekonomian Riau pada triwulan IV 2015 utamanya disebabkan oleh

peningkatan kinerja sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan membaiknya

kontraksi sektor pertambangan dan penggalian. Peningkatan sektor pertanian berasal

dari peningkatan kinerja perkebunan kelapa sawit, peningkatan kinerja sektor industri

pengolahan didorong oleh peningkatan kinerja sub sektor industri makanan, minuman

dan industri pulp dan kertas, sementara peningkatan kinerja sektor pertambangan dan

penggalian didorong oleh peningkatan produksi pertambangan migas.

Page 227: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

211

Selain itu, beberapa sektor tersier seperti sektor perdagangan besar dan eceran

dan reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan dan sektor

penyediaan akomodasi makanan dan minuman juga mengalami perbaikan. Namun

demikian, perlambatan di sektor konstruksi dan sebagian besar sektor jasa menahan

laju pertumbuhan pada triwulan laporan.

Tabel 3. 1 Pertumbuhan Ekonomi Riau dan Nasional

Sumber : BPS Provinsi Riau

Pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan IV 2015 dari sisi penggunaan utamanya

didorong oleh peningkatan kinerja investasi, konsumsi pemerintah dan peningkatan

ekspor. Kinerja ekspor yang sebelumnya mengalami kontraksi, pada triwulan laporan

mengalami pertumbuhan positif yang berasal dari pertumbuhan positif ekspor luar

negeri dan net ekspor antar daerah. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga mengalami

perlambatan pada triwulan laporan seiring dengan masih rendahnya Indeks Keyakinan

Konsumen (IKK) yaitu sebesar 98,7%.

Tabel 3. 2

Pertumbuhan Ekonomi Riau Sisi Penggunaan

Kategori 2012 2013 2014 2015

Konsumsi RT 6,74 6,76 7,23 5,95 Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga 6,29 8,09 15,53 0,29

Konsumsi Pemerintah 0,79 8,75 -3,58 3,75

Pembentukan Modal Bruto 9,65 5,4 1,62 4,06

Perubahan Inventori -16,94 -6,98 -3,99 -9,30

Ekspor Luar Negeri 38,21 -10,46 2,92 -15,27

Impor Luar Negeri 13,61 -6,3 -13,01 -7,65

PDRB 5,57 3,76 2,49 0,22

Sumber : BPS Provinsi Riau

Investasi di Riau pada triwulan IV 2015 tercatat meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya yaitu dari 5,31% menjadi 6,79%. Kondisi ini disebabkan oleh

Tahun Riau Nasional Riau

(Tanpa Migas) Nasional

(Tanpa Migas)

2011 4,63 6,50 7,40 6,90 2012 3,55 6,20 7,82 6,83

2013 2,49 5,58 6,13 6,23

2014 2,70 5,02 5,92 6,84

2015 0,22 4,79 2,01 6,70

Page 228: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

212

meningkatnya realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari 72,62%

di triwulan III 2015 menjadi 93,63% di triwulan IV 2015 dengan nilai Rp 2,78 triliun.

Inflasi Riau pada triwulan IV 2015 tercatat sebesar 2,65%, lebih rendah dibandingkan

posisi triwulan III 2015 yang mencapai 5,70%.

Menurunnya realisasi anggaran pendapatan disebabkan oleh penurunan sektor

migas dan perkebunan yang menjadi sektor utama Riau sehingga berdampak terhadap

berkurangnya penerimaan Dana Bagi Hasil. Jika diklasifikasikan, kelompok lain-lain

pendapatan daerah yang sah mengalami peningkatan realisasi dari 101,09% di tahun

2014 menjadi 101,36% di tahun 2015. Sementara, realisasi kelompok pendapatan asli

daerah dan dana perimbangan masing-masing sebesar 99,46% dan 81,48%.

Realisasi anggaran belanja Riau pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 7,68 triliun

atau sebesar 67,42%, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 62,59%. Meskipun

meningkat, namun penyerapan anggaran belanja relatif belum optimal. Kondisi ini dapat

dilihat dari belum optimalnya realisasi kelompok belanja tidak langsung yaitu dari

83,02% menjadi 61,62%. Sementara, realisasi kelompok belanja langsung mengalami

peningkatan dari 44,68% di tahun 2014 menjadi 75,62% di tahun 2015.

Perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi selama 5 tahun terakhir (2011-2015)

dengan menggunakan tahun dasar baru tidak pernah melebihi perekonomian nasional.

Selama kurun waktu tersebut laju pertumbuhan perekonomian mengalami puncaknya

pada tahun 2012. Pada waktu itu Kabupaten Kuantan Singingi menjadi salah satu

kabupaten yang menjadi tuan rumah pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2012 Riau.

Hal tersebut mendorong peningkatan nilai tambah bruto dibeberapa sektor seperti

sektor konstruksi, perdagangan, hotel dan restoran dan jasa pengangkutan. Sektor yang

paling besar pertumbuhannya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Page 229: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

213

Tabel 3. 3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi dari Sisi Penggunaan

Sumber : BPS Kabupaten Kuantan Singingi

Dari Error! Reference source not found. Tabel 3.3 pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Kuantan Singingi ditunjukan dengan laju pertumbuhan PDRB atas dasar

harga konstan setiap tahunnya. Selama periode 2012 sampai 2014 terlihat selalu

mengalami pertumbuhan positif, meski pada tahun 2013-2014 kinerja perekonomian

tidak setinggi tahun 2012. Tahun 2012 merupakan puncak pertumbuhan ekonomi

selama 4 tahun terakhir yaitu sebesar 5,93%. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi

tahun 2015 menagalami minus sebesar 2,12% dikarenakan perubahan stok turun

drastis hingga 101,53%

Kerangka pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara

garis besar terdiri dari penyusunan anggaran daerah, penatausahaan dan

pertanggungjawaban, yang kesemuanya mengacu pada tujuan tersebut di atas. Untuk

memahami kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, perlu

dicermati kondisi kinerja keuangannya, baik kinerja keuangan masa lalu maupun

kebijakan yang melandasi pengelolaannya. Berdasarkan hal tersebut dapat

diproyeksikan pendapatan, belanja, dan pembiayaan sebagai kerangka pendanaan di

masa yang akan datang.

Kategori 2012 2013 2014 2015

Konsumsi RT 6,12 6,12 6,13 6,51

Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga

4,65 7,65 14,22 0,82

Konsumsi Pemerintah 1,38 5,69 -2,36 3,37

Pembentukan Modal Bruto

9,38 7,63 2,38 3,76

Perubahan Inventori -13,43 -17,47 -36,21 -101,53

Ekspor 8,01 4,18 4,87 -0,06

Impor 8,47 3,88 2,25 3,85

PDRB 5,93 5,47 5,14 -2,12

Page 230: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

214

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sangat erat kaitannya

dengan aspek kinerja pelaksanaan APBD dan aspek kondisi neraca daerah Kabupaten

Kuantan Singingi. Kinerja pelaksanaan tidak terlepas dari realisasi pendapatan daerah

yang meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan

yang sah serta belanja daerah yang meliputi Belanja Tidak Langsung maupun Belanja

Langsung. Sementara itu, neraca daerah akan mencerminkan perkembangan dari

kondisi aset Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, kondisi kewajiban Pemerintah

Kabupaten Kuantan Singingi, serta kondisi ekuitas dana yang tersedia.

Kinerja keuangan masa lalu dimaksudkan untuk mengetahui kondisi keuangan

dimasa lalu. Analisis terhadap kinerja keuangan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup

kinerja pelaksanaan APBD dan neraca daerah. Keuangan daerah meliputi penerimaan

atau pendapatan daerah, pengeluaran daerah atau belanja daerah, dan pembiayaan

daerah.

Kemampuan keuangan daerah dapat dilihat dari anggaran pendapatan dan

belanja daerah. Ditinjau dari sisi APBD, keuangan daerah dipergunakan untuk

membiayai program/kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan ini

menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pembangunan, baik secara fisik

maupun non fisik.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

Penyelenggaraan otonomi daerah melalui pelimpahan hak, wewenang, dan

kewajiban kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

dan kepentingan masyarakat di daerah harus disertai oleh suatu sistem pembagian

keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan bertanggung jawab

dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi dengan mempertimbangkan

potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran pendanaan penyelenggaraan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Page 231: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

215

Sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas

pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah

Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun

bersangkutan, sedangkan pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran

yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

Sumber pendapatan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana

perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah, sedangkan sumber pembiayaan

berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah, penerimaan pinjaman daerah,

dana cadangan daerah, dan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Tanpa adanya sumber penerimaan tersebut mustahil pemerintah daerah dapat

melaksanakan fungsi pemerintahan yang dilimpahkan ke daerah. PAD bertujuan

memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan

otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. Dana

Perimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan

pemerintahan daerah, dan antar-pemerintah daerah.

Pinjaman Daerah bertujuan memperoleh sumber pembiayaan dalam rangka

penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah. Sedangkan lain-lain Pendapatan

bertujuan memberi peluang kepada daerah untuk memperoleh pendapatan selain

pendapatan asli daerah dan dana perimbangan.

Secara umum pendapatan daerah yang diperoleh dari PAD dan dana

perimbangan, secara substansial adalah berasal dari pajak dan sejenisnya yang ditarik

oleh pemerintah pusat dan daerah.

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

Kuantan Singingi selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang lalu dilakukan dan

dirumuskan melalui pendekatan anggaran berbasis kinerja. Pendekatan ini diarahkan

dan bertujuan untuk dapat menampung aspirasi dan memenuhi seluruh kebutuhan

masyarakat sebagai penerima manfaat dari setiap program pembangunan secara

optimal. Namun demikian, agar ada jaminan bahwa dalam penyusunan anggaran

Page 232: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

216

dilakukan secara transparan, efisien, efektif, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat

sasaran dan tepat dalam penggunaannya serta dapat dipertanggungjawabkan, maka

dalam perumusannya memperhatikan beberapa faktor, diantaranya faktor

keseimbangan antara pendapatan dengan belanja serta pembiayaan. Hasil analisis rata-

rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah terlihat pada tabel 3.4 sebagai berikut :

Page 233: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

217

Tabel 3. 4 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2011-2015

No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Rata - rata

Pertumbuhan

% 1. PENDAPATAN 1.045.150.233.393,09 1.186.775.568.867,82 1.231.847.802.203,83 1.428.509.001.512,65 1.243.418.595.297,22 5,09

1.1. Pendapatan Asli Daerah 25.116.050.607,09 36.165.268.715,82 46.272.301.350,83 61.698.721.113,94 70.433.899.294,00 29,86

1.1.1. Pajak Daerah 5.033.527.561,02 9.650.800.428,60 12.898.121.724,11 15.603.937.522,16 19.178.969.035,87 42,32

1.1.2. Retribusi Daerah 8.218.190.218,00 9.983.256.254,93 12.133.371.728,14 23.986.658.229,82 23.646.179.181,70 34,82

1.1.3. Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang

dipisahkan

3.510.612.241,00 2.695.164.039,00 3.243.465.848,00 4.033.908.951,00 4.740.308.970,00 9,75

1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 8.353.720.587,07 13.836.047.993,29 17.997.342.050,58 18.074.216.410,96 22.868.442.106,43 30,66

1.2. Dana Perimbangan 924.216.334.507,00 1.039.225.686.650,00 1.029.989.157.171,00 1.164.626.281.610,00 862.582.267.647,00 (0,33)

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 473.169.798.507,00 515.036.758.650,00 459.241.216.171,00 533.639.047.610,00 238.954.109.647,00 (10,25)

1.2.2. Dana Alokasi Umum 431.154.536.000,00 496.776.188.000,00 569.206.381.000,00 618.821.044.000,00 602.796.123.000,00 8,98

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 19.892.000.000,00 27.412.740.000,00 1.541.560.000,00 12.166.190.000,00 20.832.035.000,00 21,78

1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 95.817.848.279,00 111.384.613.502,00 155.586.343.682,00 202.183.998.788,71 310.402.428.356,22 34,85

1.3.1 Hibah 0,00 0,00 4.299.607.500,00 0,00 0,00 0,00

1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya **)

29.706.494.187,00 47.718.310.886,00 49.327.948.731,00 95.621.075.191,71 71.814.102.288,22 33,24

1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus***) 63.707.086.080,00 57.640.860.000,00 75.994.936.000,00 93.403.958.000,00 216.555.410.000,00 44,27

1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

1.3.6 Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 2.404.268.012,00 6.025.442.616,00 25.963.851.451,00 13.158.965.597,00 22.032.916.068,00 124,91

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi.

Page 234: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

218

Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014 sebesar

Rp. 1.428.509.001.512,65 turun sebesar Rp. 185.090.406.215,43 menjadi sebesar Rp.

1.243.418.595.297,22 pada Tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan oleh

penurunan penerimaan dana perimbangan dari total penerimaan sebesar Rp.

1.164.626.281.610,00 pada tahun 2014 turun sebesar Rp. 302.044.013.963,00 menjadi

Rp. 862.582.267.647,00 pada tahun 2015.

Pertumbuhan rata-rata pendapatan pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dari

tahun 2011-2015 sebesar 5,09%. Rata-rata Pendapatan Asli Daerah sebesar 29,86%.

Dana perimbangan mengalami penurunan sebesar 0.33% sedangkan lain-lain

pendapatan yang sah rata-rata mengalami pertumbuhan 34,85%.

Kontribusi pendapatan terhadap APBD Kabupaten Kuantan Singingi yang terbesar

bersumber dari dana perimbangan dengan kontribusi 69,37% sedangakan Pendapatan

Asli Daerah hanya berkontribusi 5,66% dan lain-lain pendapatan daerah yang sah

24,96%. Hal ini menandakan bahwa pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sangat

bergantung erat terhadap transfer pemerintah pusat.

Belanja dan Transfer Daerah Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014

sebesar Rp. 1.401.394.615.130,00 naik sebesar Rp. 101.058.705.989,80 menjadi

1.502.453.321.119,80 pada Tahun 2015. Belanja Kabupaten Kuantan Singingi terdiri

dari belanja operasi, belanja modal dan belanja tak terduga. Transfer Daerah terdiri dari

Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota/Desa. Penerimaan transfer mengalami

penurunan dari tahun 2011 – 2013, sedangkan pada tahun 2014-2015 mengalami

peningkatan. Peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2015 dari total

penerimaan sebesar Rp. 21.281.000.000,00 pada tahun 2014 menjadi sebesar

Rp. 96.996.230.860,00. Hal ini secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.5

Page 235: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

219

Tabel 3. 5 Perkembangan Realisasi Belanja dan Transfer Daerah Tahun 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Belanja 826.866.489.133,44 941.121.028.651,43 1.236.874.318.063,75 1.380.113.615.130,00 1.405.457.090.259,80

Belanja Operasi 694.584.315.203,23 739.815.902.805,43 924.937.155.727,75 1.021.679.621.656,00 1.078.721.343.611,80

Belanja Modal 131.220.032.630,21 201.305.125.846,00 310.518.392.376,00 358.433.993.474,00 326.735.746.648,00

Belanja Tak Terduga 1.062.141.300,00 0,00 1.418.769.960,00 0,00 0,00

Transfer 55.304.362.962,00 40.064.620.000,00 20.692.000.000,00 21.281.000.000,00 96.996.230.860,00

Bagi Hasil Pendapatan ke

Kabupaten/Kota/Desa 55.304.362.962,00 40.064.620.000,00 20.692.000.000,00 21.281.000.000,00 96.996.230.860,00

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Page 236: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

220

Perbandingan realisasi anggaran pendapatan dan belanja setiap tahun menjadi

tolok ukur dalam pencapaian kinerja pemerintah dalam melaksanakan program dan

kegiatan. Perbandingan realisasi anggaran tersebut didasarkan atas pencapaian

target penerimaan, belanja tidak langsung dan belanja langsung yang terdiri dari :

Untuk pendapatan 1) Pendapatan Asli Daerah, 2) Dana Perimbangan, dan 3) Lain-

lain Pendapatan Daerah yang syah. Sedangkan untuk belanja terdiri dari : 1) Belanja

Tidak Langsung ; a) belanja pegawai, b) belanja hibah, c) belanja bansos, d) belanja

bantuan keuangan, e) belanja tidak terduga. 2) Belanja Langsung ; a) belanja

pegawai, b) belanja barang dan jasa, dan c) belanja modal sesuai klasifikasi

anggaran dalam APBD. Jumlah realisasi tersebut dapat kita pada tabel 3.6.

Dari Tabel 3.6 diatas terlihat bahwa pendapatan daerah dari tahun ke tahun

mengalami surplus, kecuali pada tahun anggaran 2015 yang mengalami penurunan

sebesar Rp. 89.853.574.728,03. Penurunan penerimaan ini terjadi pada Pos

Pendapatan asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan yang syah.

Realisasi belanja daerah dari tahun 2011 s/d 2015 rata-rata penyerapannya

sebesar 89,54%. Rendahnya penyerapan tersebut akibat kendala teknis di lapangan

yang mengakibatkan kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

Page 237: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

221

Tabel 3. 6 Perbandingan Anggaran Pendapatan dan Belanja

TAHUN

PENDAPATAN

%

BELANJA

%

TARGET REALISASI LEBIH/KURANG ANGGARAN REALISASI LEBIH/KURANG

2011 982.406.198.203,93 1.045.150.233.393,09 62.744.035.189,16 106,39 962.872.892.180,35 882.170.852.095,44 (80.702.040.084,91) 91,62

2012 958.705.920.200,00 1.186.775.568.867,82 228.069.648.667,82 123,79 1.058.708.036.946,07 941.121.028.651,43 (117.587.008.294,64) 88,89

2013 1.167.706.525.114,43 1.231.847.802.203,83 64.141.277.089,40 105,49 1.364.156.935.134,29 1.236.874.318.063,75 (127.282.617.070,54) 90,67

2014 1.272.414.151.655,00 1.428.509.001.512,65 156.094.849.857,65 112,27 1.570.535.112.520,10 1.380.113.615.130,00 (190.421.497.390,10) 87,88

2015 1.333.272.170.025,25 1.243.418.595.297,22 (89.853.574.728,03) 93,26 1.585.886.765.414,00 1.405.457.090.259,80 (180.429.675.154,20) 88,62

Sumber : Bagian Keuangan Kabupaten Kuantan Singingi

Page 238: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

222

3.1.2 Neraca Daerah

Neraca pemerintah daerah adalah neraca yang disusun berdasarkan standar

akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi masing-masing

pemerintah. Neraca pemerintah daerah memberikan informasi mengenai posisi

keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana pada tanggal neraca

tersebut dikeluarkan. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama

yang masih dapat dirinci lagi menjadi sub rekening sampai level rincian obyek. Neraca

daerah sangat penting dalam pengelolaan pemerintahan daerah karena :

1. Memberikan informasi kepada manajemen pemerintahan daerah mengenai likuiditas

keuangan daerah;

2. Memberikan informasi kepada manajemen Pemerintah Daerah tentang fleksibilitas

keuangan (financial flexibility); dan

3. Mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik (good governance).

Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. Laporan ini sangat panting bagi pimpinan,

tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang

berlaku saja, akan tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terarah

dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah

secara efisien dan efektif. Rata-rata pertumbuhan neraca daerah Pemerintah Kabupaten

Kuantan Singingi selama tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.7 dengan rincian

sebagai berikut :

Page 239: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

223

Tabel 3. 7 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Kuantan Singingi

URAIAN 31-Des-2011 31-Des-2012 31-Des-2013 31-Des-2014 31-Des-2015 Rata-rata

Persentase %

1 3 4 5 6 7 8

ASET 2.457.910.383.620,47 3.220.600.668.123,62 3.506.225.606.642,57 3.986.659.431.536,39 2.597.111.556.876,13 0,047

ASET LANCAR 192.767.517.552,63 407.002.771.112,93 373.363.024.162,42 520.407.447.495,15 182.281.271.754,01 0,193

Kas di Kas Daerah 137.991.194.444,07 354.755.494.736,46 326.387.866.395,10 353.473.854.347,75 96.010.618.534,17 0,211

Kas di Kas Bendahara Pengeluaran 8.054.846.468,00 5.701.622.798,00 9.012.534.050,00 1.665.255.618,00 3.432.049.632,00 0,134

Kas di Kas Bendahara Penerimaan 87.575.696,64 1.212.048.291,00 416.621.217,00 855.760.648,48 3.219.000,00 3,060

Piutang 42.238.175.855,92 43.794.567.350,97 30.004.942.635,70 114.851.362.775,73 0,387

Persediaan 4.395.725.088,00 1.539.037.936,50 7.541.059.864,62 49.561.214.105,19 58.716.884.658,00 2,252

INVESTASI JANGKA PANJANG 21.847.799.860,00 21.709.562.820,00 21.493.046.020,00 20.984.129.816,48 20.725.902.618,83 (0,013)

Investasi Non Permanen 3.389.199.860,00 3.250.962.820,00 3.034.446.020,00 2.525.529.816,48 2.267.302.618,83 (0,094)

Investasi Non Permanen Lainnya-Dana Bergulir

3.496.883.860,00 3.333.694.820,00 3.040.276.020,00 2.907.975.930,00 2.822.329.680,00 (0,052)

Investasi Non Permanen Lainnya-Dana Bergulir Diragukan Tertagih

(107.684.000,00) (82.732.000,00) (5.830.000,00) (382.446.113,52) (555.027.061,17) 15,972

Investasi Permanen 18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 -

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 18.458.600.000,00 -

ASET TETAP 2.239.715.039.541,66 2.772.513.320.478,80 3.093.794.724.422,80 3.422.038.676.048,37 2.370.734.707.782,52 0,038

Tanah 195.996.292.802,71 547.915.309.107,71 557.945.403.896,71 537.380.012.100,22 539.580.659.100,22 0,445

Peralatan dan Mesin 211.730.571.635,83 237.192.384.848,88 287.572.724.645,10 344.904.249.802,49 400.866.251.399,57 0,174

Gedung dan Bangunan 701.919.422.634,09 735.218.610.020,63 829.135.523.495,30 875.768.713.169,49 943.717.640.410,49 0,077

Jalan, Jaringan dan Instalasi 1.099.230.036.690,84 1.223.161.901.392,27 1.404.281.241.966,26 1.551.336.159.908,69 1.766.853.369.453,86 0,126

Aset Tetap Lainnya 9.850.764.984,70 4.490.036.549,75 7.062.495.094,07 7.883.837.895,31 14.587.934.087,31 0,249

Konstruksi Dalam Pengerjaan 20.987.950.793,49 24.535.078.559,56 7.797.335.325,37 104.765.703.172,18 93.367.805.711,18 2,954

Page 240: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

224

URAIAN 31-Des-2011 31-Des-2012 31-Des-2013 31-Des-2014 31-Des-2015 Rata-rata

Persentase %

ASET LAINNYA 3.580.026.666,18 19.375.013.711,89 17.574.812.037,35 23.229.178.176,39 23.369.674.720,77 1,162

Aset Tak Berwujud 0,00 7.012.161.570,01 7.152.658.114,39 -

Aset Lain-Lain 3.580.026.666,18 19.375.013.711,89 17.574.812.037,35 16.217.016.606,38 16.217.016.606,38 1,060

JUMLAH ASET 2.457.910.383.620,47 3.220.600.668.123,62 3.506.225.606.642,57 3.986.659.431.536,39 2.597.111.556.876,13 0,047

KEWAJIBAN 2.403.343.638,00 12.306.109.835,00 12.927.439.580,00 5.636.770.931,36 17.555.444.782,02 1,430

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.403.343.638,00 12.306.109.835,00 12.927.439.580,00 5.636.770.931,36 17.555.444.782,02 1,430

Utang Perhitungan Pihak Ketiga 2.403.343.638,00 12.306.108.795,00 12.927.438.540,00 5.458.283.718,00 8.999.370.909,00 1,060

Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 1.040,00 1.040,00 178.487.213,36 0,00 -

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -

EKUITAS DANA 2.455.507.039.982,47 3.208.294.558.288,62 3.493.298.167.062,57 3.981.022.660.605,03 0,00 (0,116)

EKUITAS DANA LANCAR 190.364.173.914,63 394.696.661.277,93 360.435.584.582,42 514.770.676.563,79 0,00 0,104

SILPA/SIKPA 143.642.697.274,07 348.151.007.699,46 322.472.960.865,10 349.680.826.247,75 0,00 0,109

Cadangan Piutang 42.238.175.855,92 43.794.567.350,97 30.004.942.635,70 114.851.362.775,73 0,00 0,387

Cadangan Persediaan 4.395.725.088,00 1.539.037.936,50 7.541.059.864,62 49.561.214.105,19 0,00 1,956

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

0,00 0,00 0,00 (178.487.213,36) 0,00 -

Pendapatan yang Ditangguhkan 87.575.696,64 1.212.048.291,00 416.621.217,00 855.760.648,48 0,00 3,059

EKUITAS DANA INVESTASI 2.265.142.866.067,84 2.813.597.897.010,69 3.132.862.582.480,15 3.466.251.984.041,24 0,00 (0,134)

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang

21.847.799.860,00 21.709.562.820,00 21.493.046.020,00 20.984.129.816,48 0,00 (0,260)

Diinvestasikan dalam Aset Tetap 2.239.715.039.541,66 2.772.513.320.478,80 3.093.794.724.422,80 3.422.038.676.048,37 0,00 (0,135)

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 3.580.026.666,18 19.375.013.711,89 17.574.812.037,35 23.229.178.176,39 0,00 0,910

EKUITAS DANA CADANGAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -

Page 241: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

225

URAIAN 31-Des-2011 31-Des-2012 31-Des-2013 31-Des-2014 31-Des-2015 Rata-rata

Persentase %

Diinvestasikan dalam Dana Cadangan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -

-

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

2.457.910.383.620,47 3.220.600.668.123,62 3.506.225.606.642,57 3.986.659.431.536,39 2.597.111.556.876,13 0,047

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Page 242: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

226

Aset daerah Kabupaten Kuantan Singingi rata-rata mengalami pertumbuhan

0,047%. Aset daerah ini terdiri dari aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap,

aset lainnya. Aset lancar mengalami pertumbuhan selama kurun waktu 5 tahun sebesar

0,193%, investasi jangka panjang rata-rata pertumbuhanya mengalami penurunan

sebesar -0,013%. Untuk aset tetap rata-rata pertumbuhan 0,038% sedangkan aset

lainnya mengalami pertumbuhan dengan rata-rata 1,162%.

Kewajiban pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir rata-rata mengalami pertumbuhan 1,430%. Pertumbuhan ini terjadi pada

kewajiban jangka pendek.

Page 243: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

227

Tabel 3. 8 Perbandingan Anggaran Pendapatan dan Belanja

TAHUN

PENDAPATAN

%

BELANJA

%

TARGET REALISASI LEBIH/KURANG ANGGARAN REALISASI LEBIH/KURANG

2011 982.406.198.203,93 1.045.150.233.393,09 62.744.035.189,16 106,39 962.872.892.180,35 882.170.852.095,44 (80.702.040.084,91) 91,62

2012 958.705.920.200,00 1.186.775.568.867,82 228.069.648.667,82 123,79 1.058.708.036.946,07 941.121.028.651,43 (117.587.008.294,64) 88,89

2013 1.167.706.525.114,43 1.231.847.802.203,83 64.141.277.089,40 105,49 1.364.156.935.134,29 1.236.874.318.063,75 (127.282.617.070,54) 90,67

2014 1.272.414.151.655,00 1.428.509.001.512,65 156.094.849.857,65 112,27 1.570.535.112.520,10 1.380.113.615.130,00 (190.421.497.390,10) 87,88

2015 1.333.272.170.025,25 1.243.418.595.297,22 (89.853.574.728,03) 93,26 1.585.886.765.414,00 1.405.457.090.259,80 (180.429.675.154,20) 88,62

Sumber : Bagian Keuangan Kabupaten Kuantan Singingi

Page 244: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

228

Dari Tabel 3.8 diatas terlihat bahwa pendapatan daerah dari tahun ke tahun

mengalami surplus, kecuali pada tahun anggaran 2015 yang mengalami penurunan

sebesar Rp. 89.853.574.728,03. Realisasi belanja daerah dari tahun 2011 s/d 2015 rata-

rata penyerapannya sebesar 89,54%.

3.1.2.1 Analisis Rasio Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Tabel 3. 9 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Kuantan Singingi

No. Uraian 2013 (%) 2014(%) 2015(%)

1. Rasio lancar (current ratio)

28,88 92,32 10,38

2. Rasio quick (quick ratio) 28 83,53 7,04

3. Rasio total hutang

terhadap total aset 0,37 0,14 0,68

4. Rasio hutang terhadap modal

0,37 0,14 0,68

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Berdasarkan tabel di atas, rasio keuangan terdiri atas rasio likuiditas dan

solvabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuditas yang digunakan

dalam analisis yaitu:

1. Rasio Lancar

Rasio lancar menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus

dipenuhi dengan aktiva lancar. Berdasarkan tabel di atas, Rasio lancar pada Tahun 2015

sebesar 10,38%. Rumusnya yaitu aktiva lancar dibagi kewajiban jangka pendek.

2. Rasio Quick

Rasio Quick menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar

kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Berdasarkan

tabel diatas, Rasio Quick pada Tahun 2015 sebesar 7,04%. Rumusnya yaitu aktiva lancar

dikurangi persedian, hasilnya dibagi kewajiban jangka pendek.

Page 245: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

229

Sedangkan Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah

Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio Solvabilitas terdiri atas:

1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

Rasio total hutang terhadap total aset menunjukkan seberapa besar pengaruh

hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya diartikan semakin besar pula

pengaruh hutang terhadap pembiayaan dan menandakan semakin besar risiko yang

dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. Rumusnya total hutang dibagi

total aset. Besar rasio total hutang terhadap total aset pada tahun 2015 sebesar 0,68%.

Hal ini berarti pengaruh hutang terhadap aktiva sangat kecil.

2. Rasio Total Hutang Terhadap Modal

Pada tahun 2015 rasio hutang terhadap modal Pemerintah Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 0,68%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai total hutang berada di bawah

nilai modal yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, semakin mandiri dan

tidak tergantung pada hutang. Rumusnya total hutang dibagi total ekuitas. Semakin kecil

rasio ini berarti semakin kecil dana yang diambil dari luar dan sebaliknya.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu.

3.2.1 Kebijakan Keuangan

APBD merupakan dokumen formal rencana keuangan tahunan daerah, hasil

kesepakatan antara eksekutif dan legislatif tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan

yang telah ditetapkan melalui peraturan daerah untuk melaksanakan program/kegiatan

pemerintah. Pendapatan yang ditargetkan dipergunakan untuk menutup keperluan

belanja atau pembiayaan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus. Dengan

demikian, fungsi anggaran di lingkungan pemerintah mempunyai pengaruh penting

dalam pelaporan keuangan.

Untuk mencapai dan menjabarkan visi, misi dan sasaran yang ditetapkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuantan Singingi

Tahun 2011-2016, arah dan kebijakan pembangunan tahun 2015 didasarkan pada

Page 246: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

230

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 sebagai landasan untuk

menyusun APBD Tahun 2015.

Asumsi dasar yang dipergunakan dalam penyusunan dan penetapan APBD

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Anggaran 2015 antara lain meliputi :

1. Situasi politik dalam negeri berjalan kondusif dan tidak menimbulkan gejolak yang

berarti. Situasi keamanan dan ketertiban berjalan mantap, termasuk menurunnya

kriminalitas di Kabupaten Kuantan Singingi;

2. Tidak ada gejolak moneter yang tinggi yang dapat menggangu kestabilan

perekonomian, tercermin pada kurs Rupiah terhadap mata uang asing pada kisaran

Rp9.100 – Rp9.400 per 1 USD, stabilitas inflasi pada kisaran 4,9% - 5,3% per tahun,

tingkat suku bunga pada kisaran 6,3% - 6,7% per tahun dan pertumbuhan ekonomi

pada kisaran 6,2% - 6,4%;

3. Tidak terjadi krisis global yang berkepanjangan yang dapat mengganggu dinamika

perekonomian dan pelaksanaan pembangunan serta menghambat proses kehidupan

masyarakat.

Sejalan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum

APBD, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antara kebijakan

dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran

sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan maka

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dengan persetujuan DPRD melakukan

Perubahan APBD (APBD-P) baik dari sisi pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

3.2.1.1 Kebijakan Pendapatan

Kebijakan pendapatan daerah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan

optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah melalui:

1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah dan sumber-sumber

penerimaan lainnya yang sah;

2. Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Page 247: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

231

3. Pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset daerah yang potensial;

4. Pendapatan Daerah mengalami perubahan dari target Tahun Anggaran 2015 sebesar

Rp. 1.402.255.438.718,00 berubah menjadi sebesar Rp. 1.333.272.170.025,25 atau

terjadi penurunan sebesar Rp. 68.983.268.692,75 (4,92%);

5. Peningkatan manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peningkatan Pelayanan kepada wajib/objek pajak dan retribusi;

7. Penyusunan dan perubahan peraturan daerah tentang Pendapatan Daerah;

8. Pembangunan infrastruktur pendukung peningkatan pendapatan daerah.

3.2.1.2 Kebijakan Belanja

Belanja Daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurangan

nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Belanja daerah

diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam

upaya memenuhi kewajiban daerah. Perlindungan dan peningkatan kualitas kehidupan

masyarakat diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan,

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang layak,

serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Belanja daerah mempertimbangkan

analisis standar belanja, standar harga, tolok ukur kinerja dan standar pelayanan minimal

yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kebijakan umum belanja daerah adalah untuk menunjang pelaksanaan tugas dan

fungsi masing-masing satuan kerja perangkat daerah serta untuk memenuhi kebutuhan

anggaran sesuai dengan prioritas yang ditetapkan. Penggunaan anggaran dilaksanakan

secara efektif dan efisien serta harus memuat target pencapaian kinerja yang terukur

dalam rangka peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

Meskipun anggaran pendapatan tahun 2015 mengalami penurunan yang signifikan

yang disebabkan adanya penurunan proyeksi pendapatan daerah terutama dari dana

bagi hasil sumber daya alam pertambangan minyak bumi dan gas bumi, namun

anggaran belanja dan transfer pada APBD TA. 2015 tetap mengalami kenaikan sehingga

akan adanya penambahan program dan kegiatan berdasarkan skala prioritas, revisi

Page 248: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

232

anggaran, pergeseran anggaran serta rasionalisasi program/kegiatan pada beberapa

SKPD.

Jumlah belanja dan transfer pada APBD Tahun Anggaran 2015 sebesar

Rp. 1.512.174.841.720,00 mengalami kenaikan sebesar Rp. 170.778.154.553,00 menjadi

sebesar Rp. 1.682.952.996.273,00 yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal,

belanja tak terduga dan transfer yang dipergunakan untuk membiayai program dan

kegiatan masing–masing SKPD sesuai dengan fungsi dan urusan pemerintah daerah yang

harus dilaksanakan.

3.2.1.3 Kebijakan Pembiayaan

Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan daerah, baik penerimaan

maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali dan/atau

pengeluaran yang akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah daerah

terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan. Penerimaan pembiayaan tahun 2015 bersumber dari sisa lebih perhitungan

anggaran (SILPA) tahun 2014 yang dipergunakan untuk mendanai kegiatan lanjutan,

utang pihak ketiga yang belum diselesaikan, pelampauan target pendapatan daerah, dan

penerimaan dan pengeluaran lainnya yang belum terselesaikan sampai akhir tahun

anggaran.

Pengeluaran pembiayaan dalam hal terjadi surplus anggaran dimanfaatkan untuk

investasi dan penyertaan modal pemerintah daerah diperuntukkan sebagai investasi

dalam bentuk kerjasama dengan pihak ketiga dan penyertaan modal kepada BUMD yang

bertujuan untuk menumbuh kembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui dana

bergulir kepada kelompok masyarakat dan pemberian fasilitas pembiayaan kepada

koperasi dan UKM serta untuk mengembangkan operasi dan kegiatan usaha BUMD.

Pada tahun 2015 penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan pada

APBD Kabupaten Kuantan Singingi mengalami perubahan dari Rp. 109.919.403.002,00

Page 249: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

233

menjadi sebesar Rp. 349.680.826.247,75, sedangkan pengeluaran pembiayaan adalah

nihil baik anggaran murni maupun anggaran perubahan.

Kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan diarahkan pada percepatan

penyelesaian masalah yang ada di Kabupeten Kuantan Singingi, antara lain yaitu:

1. Pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan wilayah dan antar penduduk;

2. Rendah dan belum meratanya akses dan kualitas pendidikan;

3. Rendah dan belum optimalnya pelayanan kesehatan;

4. Kinerja dan kesejahteraan PNS yang relatif rendah; dan

5. Belum optimalnya tertib administrasi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintah

daerah.

3.2.2 Proporsi Penggunaan Anggaran

APBD merupakan dokumen formal rencana keuangan tahunan daerah, hasil

kesepakatan antara eksekutif dan legislatif tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan

yang telah ditetapkan melalui peraturan daerah untuk melaksanakan program/kegiatan

pemerintah. Pendapatan yang ditargetkan dipergunakan untuk menutup keperluan

belanja atau pembiayaan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus. Dengan

demikian, fungsi anggaran dilingkungan pemerintah mempunyai pengaruh penting dalam

pelaporan keuangan.

Sejalan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum

APBD, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antara kebijakan

dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran

sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan maka

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dengan persetujuan DPRD melakukan

Perubahan APBD (APBD-P) baik dari sisi pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang

mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan

tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah sesuai

ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Page 250: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

234

Pengelolaan Keuangan Daerah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi,

program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja dan dipergunakan

dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangannya, yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang

penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama

antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang

ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Sedangkan belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi

dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban

daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, seperti pendidikan,

kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem

jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat tersebut diwujudkan melalui

prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Belanja menurut urusan pemerintahan yang penanganannya

dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan

pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Tabel 3. 10 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian

Total belanja untuk

pemenuhan kebutuhan

aparatur (Rp)

Total pengeluaran (Belanja +

Pembiayaan Pengeluaran)

(Rp)

Prosentase

(a) (b) (a) / (b) x 100%

1 Tahun anggaran 2013 898.696.825.275,75 1.257.566.318.063,75 71,46

2 Tahun anggaran 2014 993.393.908.986,00 1.401.394.615.130,00 70,89

3 Tahun anggaran 2015 1.043.315.691.247,80 1.502.453.321.119,80 69,44

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Dari Tabel 3.10 diatas dapat dilihat bahwa belanja aparatur dari tahun 2013 s/d

tahun 2015 mengalami peningkatan, akan tetapi secara persentase mengalami

penurunan. Tahun Anggaran 2013 total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur

sebesar 71,46 %, sedangkan pada tahun anggaran 2014 mengalami penurunan sebesar

70,89 % dan pada tahun anggaran 2015 terjadi penurunan sebesar 69,44 %. Hal ini

Page 251: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

235

menunjukkan bahwa dalam rentang waktu 3 tahun terakhir Pemerintah Kabupaten

Kuantan Singingi sudah berupaya menekan belanja aparatur guna untuk mendorong

peningkatan terhadap belanja pembangunan. Dengan demikian harapan Pemerintah

Kabupaten Kuantan Singingi dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada

masyarakat dalam berbagai bidang.

Untuk lebih jelasnya rincian belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dapat dilihat

pada Tabel 3.11 dibawah ini :

Page 252: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

236

Tabel 3. 11 Belanja Kebutuhan Aparatur

NO URAIAN JUMLAH KEBUTUHAN

2011 2012 2013 2014 2015

A. Belanja Tidak Langsung 412.322.693.307,83 424.175.143.862,00 476.384.625.441,00 526.713.488.685,00 599.354.208.291,38

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 279.262.423.800,00 310.458.201.933,00 329.229.385.135,00 351.593.389.413,00 370.564.340.997,38

2 Belanja Tambahan Penghasilan 127.668.934.550,00 108.451.179.100,00 142.092.447.605,00 170.911.557.529,00 223.590.389.887,00

3 Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH 2.946.000.000,00 2.832.600.000,00 2.933.400.000,00 3.046.000.000,00 3.008.200.000,00

4 Belanja Pemungutan Pajak Daerah 2.445.334.957,83 2.433.162.829,00 1.400.311.500,00 240.650.200,00 406.506.400,00

5 Insentif Pemungutan Pajak Daerah - - 252.699.519,00 300.471.276,00 389.297.372,00

6 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah - - 476.381.682,00 621.420.267,00 1.395.473.635,00

B. Belanja Langsung 233.367.408.238,83 291.835.081.858,43 422.312.199.834,75 466.680.420.301,00 443.492.368.680,80

1 Belanja Honorarium PNS 20.292.944.413,00 20.797.815.956,00 35.208.752.427,00 41.000.382.257,00 60.717.882.587,00

2 Belanja Honorarium Non PNS 32.336.045.000,00 32.251.889.800,00 88.812.637.900,00 47.997.194.000,00 101.658.756.451,00

3 Belanja Uang Lembur 291.530.000,00 125.121.000,00 75.950.000,00 - -

4 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

183.400.000,00 1.184.964.881,00 5.249.418.000,00 - -

5 Belanja Panitia Pengadaan Tanah 387.000.000,00 113.000.000,00 - - -

6 Belanja Panitia Pelayanan dan Pengamanan Lalu Lintas

212.500.000,00 150.000.000,00 130.715.000,00 100.000.000,00 234.200.000,00

7 Belanja Pegawai Optimalisasi Program Pimpinan

- 994.033.024,00 1.194.128.767,00 230.000.000,00

8 Belanja Uang Saku - - - - 3.730.029.500,00

9 Belanja Pegawai Optimalisasi Tugas Fungsi SKPD

- 402.500.000,00 - - -

10 Biaya Operasional Pengelolaan Raskin - 1.450.882.600,00 2.134.771.870,00 - -

11 Penunjang Kegiatan Pengembangan Syiar Islam

- - 255.500.000,00 - -

12 Belanja Bahan Pakai Habis 12.627.941.575,00 13.099.443.241,00 22.202.672.622,00 21.352.666.562,00

19.548.518.639,00

13 Belanja Bahan / Material 18.958.441.373,40 15.946.530.848,00 14.368.997.237,00 13.401.435.704,00 11.581.725.876,00

14 Belanja Jasa Kantor 30.789.095.999,00 39.902.601.315,00 43.124.609.545,00 43.269.760.237,00 34.738.726.525,00

Page 253: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

237

NO URAIAN JUMLAH KEBUTUHAN

2011 2012 2013 2014 2015

15 Belanja Premi Asuransi 1.659.344.500,00 2.587.839.330,00 4.183.693.067,00 5.818.214.261,00 5.972.415.974,00

16 Belanja Perawatan kenderaan Bermotor 4.819.884.309,00 6.311.302.998,00 8.461.788.801,00 7.617.536.223,00 9.132.801.171,00

17 Belanja Cetak dan Penggandaan 8.288.354.804,00 6.239.483.549,00 10.038.568.983,00 8.730.347.593,00 9.201.887.510,00

18 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Parkir 644.275.000,00 838.777.548,00 980.620.000,00 658.390.000,00 492.862.000,00

19 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 328.250.000,00 989.362.200,00 1.153.230.000,00 752.636.000,00 1.087.419.000,00

20 Belanja Sewa Alat Berat - - 20.000.000,00 - -

21 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

148.235.000,00 294.615.000,00 606.315.000,00 440.761.600,00 983.090.000,00

22 Belanja Makanan dan Minuman 13.358.503.918,00 16.908.160.418,00 19.979.913.754,00 16.487.087.647,00 21.432.043.702,00

23 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 736.260.425,00 1.151.704.825,00 1.244.565.880,00 1.767.375.475,00 1.871.780.300,00

24 Belanja Pakaian Kerja 633.302.000,00 1.168.217.730,00 1.455.529.000,00 1.228.080.120,00 1.517.158.925,00

25 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari tertentu

323.559.226,00 1.998.072.600,00 4.665.809.700,00 1.431.977.600,00 1.366.432.200,00

26 Belanja Perjalanan Dinas 36.033.224.400,00 47.501.992.057,00 61.243.460.489,00 61.351.403.133,00 47.950.915.023,00

27 Belanja Perjalanan Pindah Tugas 144.870.000,00 12.710.000,00 - - -

28 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS - 115.000.000,00 65.000.000,00 - -

29 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

5.801.199.300,00 6.889.021.209,00 7.708.598.541,00 7.381.850.275,00 6.509.134.233,00

30 Belanja Pemulangan Pegawai 157.500.000,00 162.500.000,00 225.000.000,00 400.000.000,00

31 Belanja Pemeliharaan 30.529.936.799,00 28.600.517.845,00 25.811.179.696,00 22.832.964.972,00 28.291.689.134,00

32 Belanja Jasa Konsultasi

572.908.850,00 8.617.348.820,00 2.980.476.352,00 3.553.372.547,00

33 Belanja Jasa Transportasi dan Akomodasi 8.732.233.200,00 11.040.556.504,00 12.462.139.044,00 7.311.100.854,00 7.626.632.789,00

34 Belanja Jasa Penerangan dan Pameran 4.048.000.000,00 5.919.506.941,00 6.249.208.766,00 5.619.485.300,00 8.829.712.019,00

35 Belanja Barang Peralatan Kantor 173.700.000,00

34.500.000,00 -

36 Belanja Koordinasi dan Konsultasi 588.082.600,00 15.869.542.442,00 20.450.685.029,00 24.426.860.483,00 29.404.775.426,00

37 Belanja Barang yang akan diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

133.400.000,00 3.328.123.108,00 8.389.069.354,00 44.526.267.475,00 4.451.186.470,00

38 Belanja Kepanitiaan - 6.071.648.642,00 4.248.331.750,00 4.593.879.950,00 4.393.224.200,00

39 Belanja Pendidikan/Pelatihan/Tenaga Ahli - 838.341.000,00 1.146.323.000,00 787.780.000,00 1.834.129.579,80

40 Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga - - - 1.115.960.000,00 1.357.283.000,00

41 Honorarium PNS - - - 5.995.659.792,00 1.549.914.000,00

42 Honorarium Non PNS - - - 62.902.614.039,00 10.335.008.900,00

43 Uang Lembur - - - 23.937.000,00 -

Page 254: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

238

NO URAIAN JUMLAH KEBUTUHAN

2011 2012 2013 2014 2015

44 Biaya Operasional Pengelolaan Raskin - - - 2.137.861.500,00 2.137.661.000,00

45 Belanja Lainnya 6.394.397,43 6.394.397,43 113.167.792,75 8.473.897,00 -

JUMLAH 645.690.101.546,66 716.010.225.720,43 898.696.825.275,75 993.393.908.986,00 1.042.846.576.972,18

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Page 255: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

239

Dari tabel 3.11 diatas dapat kita lihat bahwa belanja kebutuhan aparatur dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya

kebutuhan aparatur yang harus dipenuhi oleh pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi

guna untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai program-program

yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.

Penyediaan pos Belanja Pendidikan di peruntukkan bagi PNS dilingkungan

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi yang melaksanakan tugas belajar pada

Universitas Negeri guna Pengembangan Sumber Daya Manusia dan karir PNS.

3.2.3 Analisis Pembiayaan

Rumusan kebijakan pembiayaan daerah di Kabupaten Kuantan Singingi diarahkan

untuk :

1. Menjaga agar keuangan daerah tetap dalam kondisi surplus anggaran dan jika

terjadi defisit anggaran sedapat mungkin ditutup dengan sisa lebih perhitungan

anggaran (SiLPA) tahun lalu,

2. Membentuk dana cadangan yang akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan

yang sifatnya strategis,

3. Mengembangkan investasi daerah dan penyertaan modal dengan prinsip kehati-

hatian.

Pembiayaan daerah merupakan pembiayaan yang disediakan untuk

menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran

yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

pada tahun-tahun berikutnya. Penerimaan pembiayaan merupakan transaksi keuangan

yang dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih

besarnya belanja daerah dibanding dengan pendapatan yang diperoleh.

Penerimaan utama pembiayaan dalam rangka menutup defisit anggaran adalah

penerimaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (SiLPA) dan berasal dari

penerimaan piutang daerah dan pinjaman daerah. Adapun pengeluaran pembiayaan

Page 256: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

240

diprioritaskan pada pengeluaran yang bersifat wajib antara lain pembayaran utang

pokok, dan penyertaan modal pada BUMD yang berorientasi keuntungan dan bertujuan

untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Kondisi pembiayaan daerah dapat digambarkan seperti terlihat pada table 3.12

dibawah ini :

Tabel 3. 12 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Kuantan Singingi

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Kondisi Pembiayaan Daerah dalam kurun waktu 2013-2015 digambarkan pada

Tabel 3.12 dimana pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mengalami defisit anggaran

sebesar Rp. 25.718.515.859,92 ditutup dengan SiLPA tahun anggaran sebelumnya

sebesar Rp. 348.191.476.725,02 sehingga SiLPA tahun anggaran berkenaan menjadi

sebesar Rp.322.566.439.865,10, sedangkan pada Tahun Anggaran 2014 mengalami

Surplus sebesar Rp. 27.114.386.382,65 sehingga SiLPA tahun anggaran berkenaan

menjadi sebesar Rp. 349.680.826.247,75 namun pada Tahun 2015 kembali mengalami

NO Uraian 2013

(Rp)

2014

(Rp)

2015

(Rp)

1. Realisasi Pendapatan Daerah 1.231.847.802.203,83 1.428.509.001.512,65 1.243.418.595.297,22

Dikurangi realisasi:

2. Belanja Daerah 1.257.566.318.063,75 1.401.394.615.130,00 1.502.453.321.119,80

3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0,00 0,00 0,00

A Defisit riil (25.718.515.859,92) 27.114.386.382,65 (259.034.725.822,58)

Ditutup oleh realisasi Penerimaan

Pembiayaan:

4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya 348.151.007.699,46 322.472.960.865,10 349.680.853.057,75

5. Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00

6. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah

Yang di Pisahkan 0,00 0,00 0,00

7. Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00

8. Penerimaan Kembali Pemberian

Pinjaman Daerah 40.469.025,56 93.479.000,00 34.932.000

9. Penerimaan Piutang Daerah 0,00 0,00 0,00

B Total Realisasi Penerimaan

Pembiayaan Daerah 348.191.476.725,02 322.566.439.865,10 349.715.785.057,75

A-B Sisa lebih pembiayaan anggaran

tahun berkenaan 322.472.960.865,10 349.680.826.247,75 90.681.059.234,17

Page 257: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

241

defisit anggaran sebesar Rp. 259.034.725.822,58, ditutup dengan SiLPA tahun

sebelumnya sebesar Rp. 349.715.785.057,75, maka SiLPA tahun berkenaan menjadi

sebesar Rp. 90.681.059.234,17. Ini menunjukkan bahwa rencana APBD pada tahun

2013 dan 2015 lebih kecil dari target pengeluaran yang dicanangkan.

SiLPA terjadi bukan hanya karena efisiensi belanja akan tetapi juga disebabkan

oleh tidak terserapnya anggaran karena adanya program dan kegiatan yang tidak

terlaksana karena kurang tepatnya perencanaan dan juga dapat disebabkan oleh

realisasi penerimaan yang melebihi target, baik pendapatan asli daerah maupun

pendapatan yang bersumber dari dana transfer dari pemerintah pusat. Gambaran SiLPA

dapat dilihat pada Tabel 3.13 dibawah ini.

Tabel 3. 13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Kuantan Singingi

No. Uraian

(2013) (2014) (2015)**)

Rp % dari

SiLPA Rp

% dari

SiLPA Rp

% dari

SiLPA

1 Jumlah SiLPA 322.472.960.865,10 100,00 349.680.826.247,75 100,00 90.681.042.425,17 100,00

2 Pelampauan

penerimaan PAD 9.228.047.702,83 2,86 1.581.307.949,94 0,45 (11.174.929.862,00) (12,32)

3 Pelampauan penerimaan dana

perimbangan

56.440.414.435,57 17,50 154.439.187.185,71 44,17 (16.377.493.890,03) (18,06)

4 Pelampauan

penerimaan lain-lain pendapatan

daerah yang sah

(1.527.185.049,00) (0,47) 74.354.722,00 0,02 (62.301.150.976,00) (68,70)

5 Sisa penghematan

belanja atau akibat

lainnya

258.291.214.750,14 80,10 193.492.497.390,10 55,33 180.499.675.153,20 199,05

6 Kewajiban kepada

pihak ketiga

sampai dengan

akhir tahun belum terselesaikan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

7 Kegiatan lanjutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

8 Penerimaan

kembali investasi

dana bergulir

40.469.025,56 0,01 93.479.000,00 0,03 34.942.000,00 0,04

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun

ke tahun mengalami naik turun dimana Pada tahun anggaran 2013 terjadi pelampauan

penerimaan PAD sebesar Rp. 9.228.047.702,83 atau sebesar 2,86 % dari jumlah SiLPA,

Page 258: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

242

pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 1.581.307.949,94 atau sebesar 0,45 %,

sedangkan pada tahun anggaran 2015 mengalami penurunan sebesar Rp.

11.174.929.862,00 atau sebesar 12,32 %.

Pelampauan realisasi penerimaan juga terjadi pada penerimaan Dana

Perimbangan dengan komposisi pada tahun 2013 sebesar Rp. 56.440.414.435,57 atau

sebesar 17,50 % dari jumlah SiLPA, dan pada tahun 2014 sebesar Rp.

154.439.187.185,71 atau sebesar 44,17 %, sedangkan pada tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar Rp. 16.377.493.890,03 atau sebesar 18,06 %.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah pada tahun 2013 tidak mencapai target

sebesar Rp. 1.527.185.049,00 atau sebesar 0,47 % dari jumlah SiLPA, namun pada

tahun anggaran 2014 mengalami surplus sebesar Rp. 74.354.722,00 atau sebesar 0,02

% dan pada tahun 2015 kembali tidak mencapai target sebesar Rp. 62.301.150.976,00

atau sebesar 68,70 %. Penghematan belanja pada tahun anggaran 2013 sebesar

Rp. 258.291.214.750,14 atau sebesar 80,10 %, pada tahun 2014 sebesar

Rp. 193.492.497.390,10 atau sebesar 55,33 % dan pada tahun 2015 sebesar

Rp. 180.499.675.153,20 atau sebesar 199,05 %.

Kontribusi Penerimaan kembali investasi dana bergulir pada tahun 2013 sebesar

Rp. 40.469.025,56 atau sebesar 0,01 %, pada tahun 2014 sebesar Rp. 93.479.000,00

atau sebesar 0,03% dan tahun 2015 sebesar Rp. 34.942.000,00 atau sebesar 0,04 %.

Turunnya SiLPA pada tahun anggaran 2015 disebabkan penerimaan yang

bersumber dari PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah tidak

mencapai target dengan total sebesar Rp. 89.853.574.728,03. Hal ini sangat

berpengaruh terhadap belanja, capaian program dan kegiatan SKPD dilingkungan

pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.

3.3 Kerangka Pendanaan

Berpedoman pada prinsip perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi

sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, maka kebijakan

penetapan besaran pagu belanja daerah dirumuskan dan disusun dengan pendekatan

Page 259: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

243

anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari setiap program yang

direncanakan, dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat

daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan akuntabilitas perencanan dan anggaran serta menjamin efektivitas dan

efisiensi penggunaan anggaran kedalam program. Oleh karena itu, mempertimbangkan

keterbatasan anggaran yang tersedia setiap tahun, diharapkan program-program yang

dibiayai akan memberi dampak posistif dan daya ungkit yang signifikan dalam

memecahkan berbagai permasalahan pembangunan di Kabupaten Kuantan Singingi

dalam 5 (lima) tahun kedepan.

Terkait dengan hal tersebut diatas, maka untuk mendukung analisis terhadap

proyeksi pendapatan, proyeksi belanja dan proyeksi pembiayaan untuk kurun waktu 5

(lima) tahun kedepan perlu dilakukan analisis terhadap pendapatan, belanja dan

pembiayaan dalam 5 (lima) tahun yang lalu. Analisis ini sangat penting dalam upaya

untuk mendapatkan gambaran tentang besaran anggaran belanja dan pembiayaan yang

telah disediakan untuk periode dimaksud serta langkah-langkah kebijakan yang telah

dirumuskan untuk mencapainya, termasuk dukungan terhadap pencapaian target

sasaran prioritas nasional dan program prioritas provinsi.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 1 ayat (25),

kerangka pendanaan adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai

sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari anggaran pemerintah

daerah, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. Kerangka

pendanaan ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas riil keuangan daerah yang akan

dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah Pemerintah

Daerah kabupaten Kuantan Singingi selama 5 (lima) tahun kedepan mulai tahun 2016

sampai dengan tahun 2021. Kapasitas riil keuangan daerah yang dimaksud merupakan

penerimaan/pendapatan daerah setelah dikurangi dengan berbagai pos atau belanja

dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat, serta prioritas utama lainnya.

Page 260: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

244

Sebelum dialokasikan keberbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran masing-

masing sumber penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang memperhatikan,

antara lain:

a. Penerimaan retribusi dan pajak daerah diupayakan alokasi belanjanya pada

program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan

dimana retribusi dan pajak daerah tersebut dipungut.

b. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan asset daerah yang dipisahkan

dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana

penyertaan dialokasikan, sehingga akan menghasilkan tingkat pengembalian

investasi terbaik bagi kas daerah.

c. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan

operasional rutin pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi.

d. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana

dana tersebut dialokasikan.

e. Penerimaan dana bagi hasil dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan

atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil diperoleh.

Untuk tujuan tersebut maka perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu terhadap

kemampuan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi untuk 5 (lima)

tahun kedepan. Salah satu metode sederhana untuk memperkirakan kemampuan

anggaran tersebut adalah fungsi forecast, yaitu menggunakan regresi linear untuk

memperkirakan sebuah nilai berdasarkan hubungan 2 (dua) kumpulan data, ditambah

asumsi-asumsi yang diperkirakan akan terjadi.

3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Analisis Belanja dan Pengeluaran Periodik Wajib Serta Prioritas Utama berfungsi

untuk mengetahui rata-rata pertumbuhan pengeluaran belanja maupun pembiayaan

yang bersifat wajib serta prioritas. Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010, maka disajikan data dan perhitungan rata-rata

pertumbuhan sebagaimana Tabel 3.14 dibawah ini.

Page 261: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

245

Tabel 3. 14 Pengeluaran Periodik,Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian 2013 2014 2015

Rata-rata Pertumbuhan

(Rp) (Rp) (Rp) (%)

A Belanja Tidak Langsung 352.854.785.135,00 375.920.389.413,00 470.568.965.065,00 6,91

1 Belanja Gaji dan

Tunjangan

329.229.385.135,00 351.593.389.413,00 370.564.534.205,00 6,09

2 Belanja Penerimaan

Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional

KDH/WKDH

2.933.400.000,00 3.046.000.000,00 3.008.200.000,00 1,3

3 Belanja Bunga

-

-

-

0

4 Belanja bagi hasil 20.692.000.000,00 21.281.000.000,00 96.996.230.860,00 179,31

Dst..

B Belanja Langsung 12.803.826.622,00 13.156.044.161,00 15.623.510.254,00 10,12

1 Belanja honorarium PNS

khusus untuk guru dan tenaga medis.

2 Belanja Beasiswa

Pendidikan PNS

65.000.000,00

-

-

0

3 Belanja Jasa Kantor (

khusus tagihan bulanan

kantor seperti listrik, air,

telepon dan sejenisnya )

12.738.826.622,00 13.156.044.161,00 15.623.510.254,00 11,01

4 Belanja sewa gedung

kantor (yang telah ada

kontrak jangka

panjangnya)

0,00 0,00 0,00 0

5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang

telah ada kontrak jangka

panjangnya)

0,00 0,00 0,00 0

Dst …

C Pembiayaan Pengeluaran

-

-

-

1 Pembentukan Dana

Cadangan

-

-

-

2 Pembayaran pokok utang -

-

-

Dst…

TOTAL (A+B+C) 365.658.611.757,00 389.076.433.574,00 486.192.475.319,00 18,88

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Keterangan : menghitung rata-rata pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dapat

mempergunakan rumus pada analisis pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan.

Tabel 3.14 diatas menunjukkan bahwa total pengeluaran wajib dan mengikat dari

tahun 2013 – 2015 mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan pada pos Belanja

Page 262: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

246

Gaji dan Tunjangan diakibatkan adanya kenaikan gaji PNS secara nasional setiap

tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan 6,09%.

Belanja Bagi Hasil pada tahun anggaran 2015 meningkat signifikan dari jumlah

anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp. 21.281.000.000,00 menjadi

Rp. 96.996.230.860,00, hal ini terjadi karena meningkatnya penerimaan yang

bersumber dari Dana Bagi Hasil Provinsi.

3.3.2 Perhitungan Kerangka Pendanaan

Dari Tabel 3.15 diatas dapat dijelaskan asumsi penerimaan yang bersumber dari

pajak daerah dari tahun 2017 sampai tahun 2021 mengalami penigkatan. Pendapatan Asli

Daerah (PAD) diprediksi mengalami peningkatan 2%-3% per tahun. Pencapaian untuk

setiap tahun berkisar pada 75%-85%. Dari 12 jenis pajak dan retribusi, potensi terbesar

terletak pada Pajak Penerangan Jalan (PPJ-PLN) yang penerimaan setiap tahun

mengalami peningkatan. Untuk memaksimalkan PAD untuk masa mendatang dengan

melakukan beberapa langkah-langkah strategis antara lain: (1) Meningkatkan pelayan

publik, sarana dan prasarana yang lebih baik sehingga penerimaan akan lebih optimal (2)

mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan yang ada pada Dinas/Badan/ Kecematan

dalam mengelola target pajak yang telah ditetapkan (3) Menfalidasi data Wajib Pajak

(WP) (4) Meminimalisir tingkat kebocoran terhadap pajak dan retribusi daerah dan

sumber pendapatan lainnya. (5) Meningkatkatkan kinerja petuas/ juru pungut pajak/

retribusi dan sumber pendapatan laiinnya (6) meningkatkat kesadaran Wajib Pajak dan

Wajib Retribusi dalam memnuhi kewajibannya membayar pajak dan retribusi daerah (7)

Meninju ulang kembali Peraturan Daerah terhadap tarif pajak sesuai dengan aturan yang

berlaku (8) Menggunakan sistem dan teknologi informasi dalam mengelola perpajakan

daerah

Page 263: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

247

Tabel 3. 15 Rencana Perkiraan Pencapaian Pendapatan Daerah

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2017-2021

No. URAIAN

RENCANA PENDAPATAN DAERAH

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

1 Pajak Daerah 27,5 24.076.500.000 27,7 24.558.030.000 28 25.049.190.600 28,2 25.550.174.412 28,4 26.061.177.900

2 Retribusi Daerah 41,8 36.682.313.556 41,8 37.049.136.692 42 37.419.628.058 41,7 37.793.824.339 41,6 38.171.762.582

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

5,36 4.700.000.000 5,33 4.723.500.000 5,3 4.747.117.500 5,26 4.770.853.087 5,23 4.794.707.352

4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

25,3 22.211.152.600 25,2 22.322.208.363 25 22.433.819.404 24,9 22.545.988.501 24,7 22.658.718.444

Total 100 87.669.966.156 100 88.652.875.055 100 89.649.755.562 100 90.660.840.339 100 91.686.366.278

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016

Page 264: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

248

Tabel 3. 16

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi

No. Uraian

Proyeksi

2017 2018 2019 2020 2021

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1. Pendapatan 1.446.561.448.767,00 1.520.191.426.509,00 1.597.569.170.118,00 1.678.885.440.877,00 1.764.340.709.818,00

2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 95.296.707.484,00 90.446.105.073,00 85.842.398.324,00 81.473.020.250,00 77.326.043.519,00

Total penerimaan 1.541.858.156.251,00 1.610.637.531.582,00 1.683.411.568.442,00 1.760.358.461.127,00 1.841.666.753.337,00

Dikurangi:

4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

478.659.301.426,00 503.023.059.869,00 528.626.933.616,00 555.534.044.537,00 583.810.727.404,00

Kapasitas riil kemampuan keuangan

1.063.198.854.825,00 1.107.614.471.713,00 1.154.784.634.826,00 1.204.824.416.590,00 1.257.856.025.933,00

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Page 265: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

249

Dari tabel 3.16 proyeksi pendapatan tahun 2017 berdasarkan jumlah pendapatan

tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 1.446.561.448.767,00 dijadikan acuan dasar. Hal ini

disebabkan karena adanya perpindahan sebagian kewenangan yang ada di Kabupaten

Kuantan Singingi ke provinsi dan pusat. Akibat kebijakan ini menyebabkan pembagian

dana perimbangan yang merupakan salah satu ornamen yang berpengaruh cukup besar

terhadap pendapatan mengalami koreksi.

Atas dasar hal di atas proyeksi pendapatan pada tahun 2017 diasumsikan sebesar

Rp. 1.446.561.448.767,00 dan pada tahun-tahun berikutnya diasumsikan mengalami

kenaikan sebesar 5,09% dari jumlah pendapatan pertahunnya. Untuk proyeksi belanja

dan pengeluaran yang wajib dan mengikat serta prioritas utama diasumsikan mengalami

kenaikan sebesar 5,09% setiap tahunnya.

Dari total asumsi penerimaan ditambah SiLPA kemudian dikurangi belanja dan

pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama maka

didapatkanlah kapasitas riil kemampuan keuangan. Untuk tahun anggaran 2017

diasumsikan kapasitas riil kemampuan keuangan sebesar Rp. 1.063.198.854.825,00.

Page 266: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

250

Tabel 3. 17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Kabupaten Kuantan Singingi

No Uraian

Proyeksi

2017 2018 2019 2020 2021

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

I Kapasitas riil kemampuan keuangan 1.063.198.854.825,00 1.107.614.471.713,00 1.154.784.634.826,00 1.204.824.416.590,00 1.257.856.025.933,00

Rencana alokasi pengeluaran prioritas I

II.a Belanja Langsung 677.550.467.041,61 712.037.785.814,03 748.280.509.111,96 786.367.987.025,76 826.394.117.565,37

II.b Pembentukan dana cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Dikurangi:

II.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat

serta prioritas utama

20.661.575.719,11 22.752.527.181,89 25.055.082.932,69 27.590.657.325,48 30.382.831.846,82

II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat

serta prioritas utama

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

II Total rencana pengeluaran prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d)

656.888.891.322,50 689.285.258.632,14 723.225.426.179,27 758.777.329.700,28 796.011.285.718,55

Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan

daerah setelah menghitung alokasi

pengeluaran prioritas I (I-II) 406.309.963.502,50 418.329.213.080,86 431.559.208.646,73 446.047.086.889,72 461.844.740.214,45

Rencana alokasi pengeluaran prioritas II

III.a Belanja Tidak Langsung 769.010.981.725,39 808.153.640.695,22 863.997.057.267,26 907.974.507.482,16 954.190.409.913,01

Dikurangi:

III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan

mengikat serta prioritas utama

537.848.473.437,06 575.013.802.951,57 614.747.256.735,52 657.226.292.175,94 702.640.628.965,30

III Total rencana pengeluaran prioritas II

(III.a-III.b)

231.162.508.288,33 233.139.837.743,65 249.249.800.531,74 250.748.215.306,22 251.549.780.947,71

Surplus anggaran riil atau Berimbang

(I-II-III)*

175.147.455.214,17 185.189.375.337,20 182.309.408.114,99 195.298.871.583,50 210.294.959.266,74

Page 267: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

251

Tabel 3. 18 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah

Kabupaten Kuantan Singingi

No. Jenis Dana

Alokasi

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

1. Prioritas I 68,13 985.521.057.528,71 68,74 1.044.880.228.832,38 69,61 1.112.008.368.495,00 70,16 1.177.827.446.074,43 70,33 1.240.948.408.647,19

2. Prioritas II 19,76 285.892.936.024,12 19,08 290.121.822.339,42 18,98 303.251.393.508,01 18,21 305.759.123.219,07 17,75 313.097.341.904,07

3. Prioritas III 12,11 175.147.455.214,17 12,18 185.189.375.337,20 11,41 182.309.408.114,99 11,63 195.298.871.583,50 11,92 210.294.959.266,74

Total 100% 1.446.561.448.767,00 100% 1.520.191.426.509,00 100% 1.597.569.170.118,00 100% 1.678.885.440.877,00 100% 1.764.340.709.818,00

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kuantan Singingi

Page 268: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

252

Selanjutnya proporsi untuk belanja masing-masing prioritas dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 3. 19 Proporsi untuk belanja menurut prioritas

Perioritas I

Belanja wjib

: Terdiri atas program pembangunan daerah yang menjadi

unggulan kepala daerah terpilih, anggaran yang menjadi

amanat/kebijakan nasional diantaranya untuk anggaran

pendidikan sebesar 20%, anggaran kesehatan sebesar 10%,

serta alokasi dana desa sebesar 10% dana perimbangan

dikurangi DAK. Dalam prioritas I juga termasuk belanja yang

bersifat wajib dan mengikat diantaranya anggaran untuk gaji

pegawai (termasuk didalamnya untuk gaji PNS, gaji dan

tunjangan Bupati dan Wakil Bupati, DPRD, tambahan

penghasilan PNS), kebutuhan administrasi perkantoran

dilingkungan pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.

Perioritas II

Belanja Visi misi

: Terdiri atas program-program prioritas ditingkat perangkat

daerah yang merupakan penjabaran dari hasil analisis

kebutuhan dan sasaran yang akan dicapai pada masing-

masing urusan pemerintah daerah dan belanja tidak

terduga.

Perioritas III

Belanja Bansos,

Hibah

: Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja

seperti: belanja hibah, belanja bantuan sosial dan organisasi

kemasyarakat, dan belanja bantuan keuangan kepada

pemerintah desa. Pengalokasian dana pada prioritas III

harus memperhatikan dana pada prioritas I dan II.

Page 269: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

253

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan (2016-2021) sesuai dengan visi “Terwujudnya

Kuantan Singingi Yang Unggul, Sejahtera dan Agamis di Propinsi Riau Tahun 2021” harus

peka terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut menyangkut beberapa

masalah dan isu-isu strategis yang saat ini masih menjadi kendala. Dalam menentukan

data atau informasi menjadi isu strategis yang ada sekurang kurangnya memenuhi kriteria

sebagai berikut:

1. Memiliki pengaruh yang besar dan signifikan terhadap pencapaian sasaran

pembangunan nasional;

2. Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah;

3. Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat

4. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah;

5. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan

6. Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

Dengan demikian, berdasarkan data pembangunan daerah dalam lima tahun

terakhir, visi, misi dan program prioritas Bupati terpilih serta berangkat dari kondisi

eksisting daerah, maka dapat dirumuskan permasalahan dan isu strategis pembangunan

daerah.

4. 1 Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan yang disajikan adalah permasalahan pada

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang relevan yang berdasarkan analisis

yang merujuk pada identifikasi permasalahan pembangunan daerah dalam perumusan

rancangan awal RPJMD. Paparan tantangan dan permasalahan ini merupakan temuan dari

analisis data primer yang dilakukan melalui proses Focus Group Discussion (FGD) dan data

Page 270: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

254

sekunder dari dokumen-dokumen APBD, BPS dan dokumen lain yang terkait dengan

berbagai tantangan dan permasalahan di Kabupaten Kuantan Singingi. Tantangan dan

permasalahan tersebut dapat diklasifikasikan dalam beberapa aspek, yaitu:

4.1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

4.1.1.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Beberapa hal yang telah dicapai dalam pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi

diantaranya adalah:

a. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan harga konstan pada

tahun 2014 mencapai angka 7,32%, dibawah dari pertumbuhan ekonomi Provinsi

Riau sebesar 7,81%.

b. Pertanian merupakan sektor utama di Kabupaten Kuantan Singingi dengan kontribusi

sector ini pada tahun 2010 sebesar 52.4% dan tahun 2014 sebesar 52.42% atau

menurun sebesar 0,32%

c. Nilai dari kontribusi sector pertambangan dan pengalian pada tahun 2010

berdasarkan harga konstan sebesar 11,13% dan tahun 2014 sebesar 9,9% atau

menurun sebesar 1,34%

d. Kontribusi sector perdaganan, hotel dan restoran pada tahun 2010 sebesar 7,81%

dan tahun 2014 sebesar 9,0% atau meningkat sebesar 1,19%

e. Kontribusi sector jasa tahun 2010 sebesar 10,03% dan tahun 2014 sebesar 10,64%

atau meningkat sebesar 0,61%

f. Masih lambannya pengentasan kemiskinan sehingga penduduk yang hidup dibawah

garis kemiskinan mencapai angka 10,75 % pada tahun 2014, hal ini tentu

menimbulkan kesenjangan ekonomi antar warga masyarakat. Untuk mempercepat

pengentasan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan, pertumbuhan ekonomi yang

ada harus dapat memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya dan lebih merata ke

sektor-sektor pembangunan, yang banyak menyediakan lapangan kerja. Pertumbuhan

ekonomi melalui investasi, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah

besar. Usaha mikro, kecil, dan menengah, diharapkan juga dapat tumbuh dan

Page 271: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

255

berkembang dengan sehat agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing

daerah yang lebih baik. Harapan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat

dicapai jika para pekerja tersebut dilengkapi dengan keahlian, kompetensi,

kemampuan untuk bekerja (employable) dan disiapkan untuk menghadapi persaingan

global dalam pasar kerja. Pendidikan saja tidak cukup, karena banyak para pekerja

masih belum siap untuk memasuki pasar kerja.

g. Menurut data PDRB tahun 2014, masih terdapat sekitar 33.520 jiwa penduduk

Kabupaten Kuantan Singngi yang tergolong miskin atau sekirat 10,75 namun pada

tahun 2015 Mengalami penurunan jumlah menjadi 31.370 Jiwa (9,97%)

4.1.1.2 Kesejahteraan Sosial

1. Angka Melek Huruf Kabupaten Kuantan Singingi untuk penduduk berusia 15 tahun ke

atas dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 cenderung meningkat mencapai

angka 99,77% namun pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 99,55%

dengan demikian pada tahun 2015 ada 0,45% penduduk berusia 15 tahun ke atas di

Kabupaten Kuantan Singingi yang belum bisa membaca.

2. Indikator pendidikan yang belum mencapai standar di Kabupaten Kuantan Singingi

terdapat Rata-rata Lama Sekolah dimana pada tahun 2015 ada pada angka 8,18

dibawah standar Provinsi Riau sebesar 9,50.

3. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan SMP/MTs cenderung meningkat dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 mencapai angka 84,89%, namun terjadi

penurunan pada 2015 menjadi 78,41%.

4. Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2015 selalu meningkat mencapai angka 67,86 namun masih di bawah

AHH Provinsi Riau yang ada pada angka 70,93.

5. Belum meratanya akses pendidikan yang berkualitas baik sarana prasarana maupun

layanan pendidikan itu sendiri. Pemanfatan dana BOS yang belum optimal juga

menghambat efektifitas peningkatan kualitas pendidikan. Hal tersebut berimplikasi

pada tantangan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, serta

Page 272: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

256

pembebasan biaya pendidikan khususnya pendidikan dasar. Selain itu mutu, relevansi

dan daya saing pendidikan yang masih relatif rendah, akan menghambat

pembangunan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing dan kompetensi

tinggi.

6. Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat, memang sudah

cukup banyak, akan tetapi kesenjangan atas derajat kesehatan masyarakat masih

terasa. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, baik

sarana mupun kualitas SDM. Disamping itu, dengan melihat pengalaman pelaksanaan

jaminan kesehatan nasional yang belum optimal, kedepan perlu dilakukan peningkatan

kepesertaan jaminan kesehatan kepada semua warga masyarakat Kuantan Singingi.

7. Angka Partisipasi Murni (APM) untuk tingkat SD/MI tahun 2011 adalahsebesar 95.91%

dan tahun 2015 90,81 % atau menurun sebesar 5.1% dalam periode 2011-2015.

Sedangkan untuk tingkat SMP, tahun 2011 sebesar 76.72% dan tahun 2015 sebesar

78.41% atau meningkat 1,69% selama periode 2011-2015.

8. Angka Kelangsungan hidup bayi kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2015 tercatat

sebesar 993 ini bermakna ada 7 kematian bayi dalam 1000 kelahiran bayi.

4.1.1.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga

1. Jumlah grup kesenian per 10.000 orang penduduk yang terus meningkat sampai

dengan tahun 2015 yang mencapai angka 297 tidak didukung oleh jumlah gedung

kesenian yang jumlahnya tidak pernah bertambah dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2015 yaitu sebanyak 9 gedung.

2. Gedung kesenian yang ada terlihat belum ideal sehingga kurang mendukung

perkembangan seni dan budaya Kuantan Singingi.

3. Jumlah klub olahraga per 10.000 orang penduduk berjumlah 100 pada tahun 2015

tidak didukung dengan jumlah gedung olahraga yang hanya berjumlah 3 unit.

Page 273: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

257

4.1.2 Aspek Pelayanan Umum

4.1.2.1 Fokus Layanan Urusan Wajib

4.1.2.1.1 Pelayanan Dasar

A. Pendidikan

1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI pada tahun 2015 mengalami penurunan

sebesar 15,1% dan untuk APS SMP/MTs menurun sebesar 7,6% dibanding tahun

2014.

2. Rasio ketersediaan sekolah SD/MI pada tahun 2015 sebesar 55,52 mengalami

penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 64,98% atau menurun

sebesar 18,4%, sedangkan pertumbuhan penduduk usia 7-12 tahun selama

periode tahun 2011-2015 terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 7,15%.

Disamping itu ketersediaan sekolah SMP/MTs juga mengalami penurunan pada

tahun 2015 sebesar 46,12 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 49,18 atau

turun sebesar 11,17%.

B. Kesehatan

1. Rasio rumah sakit per penduduk pada tahun 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi

hanya sebesar 0,00309 dimana hanya ada satu rumah sakit tipe C yang dimiliki

oleh pemerintah daerah.

2. Rasio dokter dan dokter spesialis di Kabupaten Kuantan Singingi belum memenuhi

kebutuhan sesuai standar system pelayanan kesehatan terpadu (satu dokter

melayani 2.500 penduduk), dimana pada tahun 2015 rasio dokter di Kabupaten

Kuantan Singingi hanya 0,127 dengan perincian 41 orang dokter melayani

323.624 penduduk.

3. Masih terdapat bangunan di rumah sakit yang kurang baik sperti bangunan poli,

sekretariat, laboratorium dan kamar operasi. Kamar mayat yang ada sudah tidak

layak dan dikategorikan tidak baik.

C. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

1. Jalan kabupaten dalam kondisi rusak pada tahun 2015 mencapai 47,83%

(951,736 Km) dan kondisi rusak berat mencapai 21,07% (419,225 Km). Proporsi

jalan kabupaten yang baik hanya 31,1%.

Page 274: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

258

2. Jalan kabupaten yang masih dalam kondisi permukaan tanah sampai dengan

tahun 2015 sepanjang 206,560 Km dan jalan jenis permukaan kerikil sepanjang

1.281,721 Km.

3. Panjang jaringan irigasi di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2015 tidak mengalami perubahan demikian juga luas lahan

budidaya yang dialiri pun tidak mengalami perubahan dengan rasio 12,70%

sehingga program intensifikasi yang diharapkan dalam meningkatkan produksi

pertanian tidak berjalan maksimal.

4. Pemanfaatan air bersih yang berasal dari penyediaan ledeng (perpipaan) yang

bersumber dari air sungai hanya tersedia di wilayah 9 kecamatan dengan jumlah

pelanggan cukup terbatas dengan jumlah 3.918 rumah tangga.

5. Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada tahun 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi

baru mencapai 21,6%, masih dibawah standar proporsi ukuran minimal sebesar

30% untuk keseimbangan ekosistem kota. Dari 15 kecamatan yang ada, baru 8

kecamatan yang memiliki RTH.

6. Masih rendahnya bangunan yang memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di

Kabupaten Kuantan Singingi, dimana sampai dengan tahun 2015 baru mencapai

0,81 %.

D. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

1. Cakupan penyediaan air bersih melalui pipanisasi oleh UPTD PDAM hanya

menjangkau 9 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada dengan jumlah pelanggan

3.918.

2. Masih terdapat beberapa desa yang belum mendapatkan layanan listrik PLN.

E. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

1. Rasio jumlah personil Polisi Pamong Praja yang berstatus PNS pada tahun 2015

hanya 29,05%, yaitu 86 orang dari 296 orang.

2. Masih kurangnya jumlah armada kendaraan pemadam kebakaran di Kabupaten

Kuantan Singingi. Luas wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yang terdiri dari 15

kecamatan dengan rentang kendali pemerintahan yang cukup jauh, dengan

Page 275: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

259

jumlah armada kendaraan pemadam kebakaran hanya 4 unit, maka kecepatan

pelayanan dalam merespon setiap kejadian kebakaran belum optimal

menjangkau seluruh wilayah kabupaten.

F. Sosial

1. Masih kurangnya jumlah panti asuhan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi

sampai tahun 2015. Panti asuhan yang ada hanya berjumlah 3 panti asuhan

yang terdapat pada 2 kecamatan yaitu di Kecamatan Kuantan Tengah dan

Pangean.

2. Masih tingginya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) pada

tahun 2015 terutama keluarga fakir miskin sebanyak 7.405 jiwa, lanjut usia

terlantar sebanyak 4.808 jiwa, perempuan rawan sosial sebanyak 1.357 jiwa dan

penyandang disabilitas sebanyak 695 jiwa.

4.1.2.1.2 Non Pelayanan Dasar

A. Tenaga Kerja

1. Belum meratanya peluang serta rendahnya aksesibilitas kesempatan kerja pada

berbagai sektor unggulan.

2. Penurunan rasio daya serap tenaga kerja dari tahun 2011 sebesar 650,8 menjadi

519,3 pada tahun 2015.

B. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1. Terjadinya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dalam kurun waktu

2011 – 2015 sebanyak 8 kasus.

2. Terjadinya beberapa kasus kekerasan terhadap anak.

C. Pertanahan

Salah satu permasalahan yang sering timbul dengan pertanahan adalah terkait dengan

batas wilayah. Secara administrasi, Kabupaten Kuantan Singingi berbatasan dengan

Kabupaten Kampar, Pelalawan dan Indragiri Hulu Provinsi Riau, Kabupaten Tebo

Provinsi Jambi dan Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung Provinsi Sumatera Barat.

Perbatasan yang sudah disepakati dan dikukuhkan oleh Menteri Dalam Negeri baru

untuk perbatasan dengan kabupaten dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat

Page 276: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

260

(Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung) dan perbatasan dengan kabupaten dalam

wilayah Provinsi Jambi (Kabupaten Tebo).

D. Lingkungan Hidup

1. Jumlah sampah yang tertangani sampai dengan tahun 2015 hanya sebesar

9,64% dari volume sampah yang ada, dimana volume sampah dari tahun ke

tahun yang dihasilkan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah

penduduk, sementara pertumbuhan jumlah sampah yang dapat dibuang

terbatas pada kemampuan daya angkut.

2. Rasio tempat pembuangan sampah terhadap jumlah penduduk sampai dengan

tahun 2015 masih sangat kecil yaitu sebesar 12,30%.

3. Penurunan kualitas lingkungan di Kabupaten Kuantan Singingi terutama terjadi

pada pencemaran air sungai yang disebabkan oleh limbah industry besar

maupun kecil dan juga akibat dari kegiatan penambangan tanpa izin (PETI).

Kerusakan lahan akibat dari penambangan tanpa izin (PETI) pada tahun 2015

mencapai 7.951,93 Ha.

E. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Sampai dengan tahun 2015 rasio jumlah penduduk yang berusia 17 tahun ke atas

atau menikah yang sudah memiliki KTP baru mencapai 81,9%.

F. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Belum semua desa memiliki BUMDes sebagai lembaga penunjang pengembangan

perekonomian masyarakat desa. Sampai dengan tahun 2015, baru 18 desa dari 218

desa yang memiliki BUMDes.

G. Perhubungan

1. Jumlah terminal bis dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 tidak mengalami

perubahan, yaitu sebanyak 1 terminal tipe C sehingga belum bisa dimasuki oleh bis

dengan ukuran besar.

2. Masih kurangnya rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di Kabupaten Kuantan

Singingi. Dari total kebutuhan rambu lalu lintas sebanyak 1.132 unit, sampai dengan

tahun 2015 baru terpasang sebanyak 406 unit atau 35% dari kebutuhan.

Page 277: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

261

H. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1. Perkembangan koperasi di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2015 terjadi penurunan jumlah koperasi yang aktif. Pada tahun

254 koperasi yang aktif hanya 195 (76,4%). Sedangkan pada tahun 2015, dari

sebanyak 275 menjadi 185 unit koperasi (67,3%).

2. Masih rendahnya kualitas sumber daya pengurus koperasi.

3. Keterbatasan akses permodalan untuk pengembangan usaha.

I. Penanaman Modal

Terjadinya kecenderungan penurunan rasio penyerapan tenaga kerja yang bekerja

pada perusahaan PMA/PMDN di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2015 dari 650,8 menjadi 519,3.

J. Kebudayaan

Masih banyak kegiatan budaya di Kabupaten Kuantan Singingi selain Pacu Jalur yang

belum terpublikasi dengan luas. Disamping itu masih banyak cagar budaya yang

tersebar di beberapa kecamatan yang belum dikelola dengan baik.

K. Perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan daerah belum optimal serta belum ditunjang dengan sarana

dan prasarana yang memadai. Dengan demikian keberadaannya belum mampu

meningkatkan kunjungan masyarakat.

4.1.2.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan

A. Perikanan

a. Terjadinya penurunan produksi ikan keramba dari tahun 2011 sebesar 68,99 ton

menjadi 27,21 ton pada tahun 2015.

b. Terjadi penurunan produksi ikan kolam dari tahun 2014 sebesar 4.071,879 ton

menjadi 3.158,862 ton pada tahun 2015.

B. Pariwisata

Belum optimalnya pengelolaan potensi pariwisata karena keterbatasan infrastruktur,

manajemen pengelolaan, dan sumberdaya manusia.

Page 278: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

262

C. Pertanian

1. Perkebunan

a. Terjadinya penurunan produksi kakao dari tahun 2011 sebesar 1.816 ton menjadi

669 ton pada tahun 2015.

b. Harga beberapa komoditas perkebunan seperti karet yang tidak stabil dan

cenderung semakin menurun.

2. Tanaman Pangan

a. Terjadinya penurunan produksi beberapa komoditas palawija seperti jagung dari

469,97 ton pada tahun 2013 menjadi 459,649 pada tahun 2015, ubi jalar dari

640,29 ton pada tahun 2013 menjadi 145,84 pada tahun 2015 dan kacang tanah

dari 271,46 ton pada tahun 2013 menjadi 107,039 pada tahun 2015.

b. Adanya alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan menjadi peruntukan lain

seperti perkebunan dan permukiman.

3. Peternakan

a. Masih terbatasnya akses peternak terhadap permodalan, pengetahuan,

penguasaan teknologi, ketersediaan bibit unggul serta keterbatasan lahan.

b. Usaha peternakan masih dilakukan sebagai usaha sampingan.

c. Adanya wabah penyakit yang sering menyerang hewan ternak seperti antrax,

tetelo dan flu burung.

D. Kehutanan

Semakin berkurangnya luasan hutan sebagai akibat perambahan hutan oleh pihak-

pihak yang tidak bertanggung jawab melalui kegiatan illegal logging dan pembuatan

kebun.

E. Energi dan Sumberdaya Mineral

a. Pengelolaan lahan tambang yang tidak sesuai dengan prosedur dan perizinan yang

diterbitkan.

b. Masih terdapat beberapa desa yang belum terlayani oleh jaringan listrik PLN,

antara lain desa Pangkalan Indarung, Setiang, dan Muara Petai.

Page 279: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

263

4.1.3 Aspek Daya Saing

4.1.3.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

1. Rasio pengeluaran rumah tangga non pangan terhadap total pengeluaran menurun

dari tahun 2011 sebesar 52% menjadi 35% pada tahun 2014. Hal ini

mengindikasikan terjadinya penurunan tingkat kesejahteraan.

2. Belum disahkannya Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuantan Singingi. hal tersebut salah satunya disebabkan

karena sampai dengan saat ini belum disahkannya RTRW propinsi Riau.

3. Terjadinya penurunan luas wilayah budidaya sebanyak 14.9% dari tahun 2014 seluas

8.641,35 Ha menjadi seluas 7.347,59 pada tahun 2015.

4. Relatif kurangnya kebijakan inovasi daerah dalam mendukung iklim investasi.

5. Rendahnya persentase desa yang berstatus swasembada terhadap total desa, yaitu 12

desa dari 218 desa (5,50%).

6. Walaupun secara umum tingkat kriminalitas cenderung menurun, namun terdapat

beberapa kasus kriminal yang cenderung meningkat, yaitu seperti kasus narkoba pada

tahun 2011 terdapat 19 kasus menjadi 28 kasus pada tahun 2015, pada tahun 2011

tidak ada kasus pembunuhan namun di tahun 2015 terjadi 4.

7. Terjadinya peningkatan rasio ketergantungan dari tahun 2011 rasio ketergantungan

0,467 menjadi 0,478 pada tahun 2015.

4. 2 Isu Strategis

Isu strategis dapat berasal dari permasalahan pembangunan maupun yang berasal

dari dunia international, kebijakan nasional maupun regional. Dalam isu strategis hal

terpenting yang diperhatikan adalah isu tersebut dapat memberikan manfaat/pengaruh

dimasa datang terhadap daerah tersebut. Hal ini dapat dilihat melalui bagan alur

keterkaitan antar kewilayahan.

Isu Strategis

Internasional Isu Strategis

Nasional

Isu Strategis Regional

Isu Strategis

Kabupaten

Kuantan Singingi

Page 280: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

264

Berdasar studi dan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal pokok yang menjadi isu strategis

Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) tingkatan yaitu: internasional, nasional dan

regional dan lokal

Tabel 4. 1 Identifikasi Isu-Isu Strategis

Internasional Nasional Provinsi Riau Kabupaten Kuantan Singingi

(1) (2) (3) (4)

1. Globalisasi Ekonomi

2. Fluktuasi harga dan

kurs mata uang

3. Degradasi lingkungan

4. Komitmen

Internasional

1. Mewujudkan Masyarakat Yang

Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya, dan Beradab;

2. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya-Saing;

3. Mewujudkan Indonesia yang Demokratis Berlandaskan Hukum;

4. Mewujudkan Indonesia Yang Aman, Damai dan Bersatu;

5. Mewujudkan Pembangunan yang Lebih Merata dan Berkeadilan;

6. Mewujudkan Indonesia yang Asri dan Lestari;

7. Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri,

Maju, Kuat dan Berbasiskan Kepentingan Nasional;

8. Mewujudkan Indonesia yang

Berperan Aktif Dalam Pergaulan Internasional;

1. Pengembangan Infrastruktur

dan integrasi jaringan transportasi;

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan;

3. Pengurangan kemiskinan, ketimpangan Ekonomi dan perluasan;

4. Kesempatan kerja; 5. Optimalisasi pengembangan

sektor dan komoditas unggulan Wilayah;

6. Peningkatan Pelayanan Publik, Kualitas birokrasi dan tata kelola;

7. Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

8. Pembangunan Budaya Melayu

dan Kehidupan Beragama; 9. Peningkatan peran swasta,

investasi dan optimalisasi peran kawasan strategis

provinsi 10. Penanggulangan Kerawanan

Bencana dan Pengelolaan

1. Pemenuhan Pelayanan Publik dan

peningkatan tata kelola pemerintahan;

2. Peningkatan Kualitas Pendidikan; 3. Peningkatan Derajat Kesehatan; 4. Peningkatan Sektor Ekonomi;

5. Peningkatan Pariwisata dan Budaya 6. Peningkatan Infrastruktur,

Perumahan dan Fasilitas Umum 7. Pengelolaan Sumber Daya Alam

Berwawasan Lingkungan; 8. Peningkatan Ketertiban dan

Ketentraman;

Page 281: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

265

Internasional Nasional Provinsi Riau Kabupaten Kuantan Singingi

(1) (2) (3) (4)

Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup

11. Pengelolaan wilayah pesisir dan laut

12. Kesenjangan Antar Wilayah 13. Peningkatan Kemandirian

Pangan 14. Peningkatan ketahanan

Energi

Page 282: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

266

4.2.1 Isu Strategis Internasional

4.2.1.1 Globalisasi Ekonomi

Perdagangan bebas memperketat persaingan sektor usaha antar negara,

sehingga dibutuhkan kualitas SDM (tenaga kerja) yang mampu menghasilkan produk-

produk ekspor (barang dan jasa) yang unggul dan berdaya saing. Kekalahan daya saing

akan berakibat pada penurunan ekspor serta kegagalan program penempatan tenaga

kerja atau pengurangan pengangguran. Keterbukaan ekonomi dan persaingan global

seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), APEC, dan lain-lain menjadi faktor eksternal

yang dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah.

4.2.1.2 Fluktuasi harga dan kurs mata uang

Fluktuasi harga dan kurs mata uang akan sangat mempengaruhi perekonomian

daerah yang disebabkan masih adanya pola konsumsi masyarakat yang sangat

tergantung dengan produk-produk impor. Disebabkan oleh kandungan (content) impor

yang masih relatif tinggi, untuk itu perlu peningkatan penggunaan sumberdaya lokal

melalui pembangunan berbasis sumberdaya lokal. Pembangunan sumber daya lokal

akan mengurangi terjadinya depresiasi rupiah karena konsumsi untuk produk lokal tidak

terkait dengan nilai tukar mata uang. Sebaliknya, tingginya konsumsi produk impor

akan memicu terjadinya depresiasi rupiah.

4.2.1.3 Degradasi lingkungan

Pemanasan global berdampak pada terjadinya pencairan es/salju yang

menambah kenaikan permukaan air laut (rob), yang berakibat pada terjadinya anomali

musim, bencana alam dan kerusakan alam yang menurunkan produktivitas pertanian.

Akibatnya, terjadi krisis pangan dunia, untuk itu harus segera dilakukan upaya

mencapai swasembada pangan guna terpenuhinya kebutuhan pangan nasional.

4.2.1.4 Komitmen Internasional

Kesepakatan antar negara khususnya yang telah ditandatangani (disepakati) oleh

Pemerintah Indonesia perlu didukung oleh seluruh masyarakat (Pemerintah Daerah).

Komitmen internasional tersebut diantaranya adalah pembaharuan kesepakatan dalam

Millenium Development Goals (MDG’s) menjadi Sustainable Development Goal (SDG’s)

tentang paradigma pembangunan global, Protokol Kyoto tentang pengurangan emisi

Page 283: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

267

gas rumah kaca, Convention on the Elimination of All Form of Discrimination Against

Women (CEDAW) tentang pembangunan dan pemberdayaan perempuan, Hyogo

Framework tentang peredaman bencana, Ecolabelling atau sertifikasi produk dan

sebagainya.

Pengesahan Sustainable Development Goals (SDG’s) berlangsung pada Sidang

PBB tanggal 25-27 September 2015. Dokumen itu terdiri dari 17 (tujuh belas) tujuan

(goals). Ada 5 (lima) pondasi dari SDG’s yaitu (manusia, planet, kesejahteraan,

perdamaian, dan kemitraan). Sedangkan 17 (tujuh belas) tujuan tersebut adalah :

1. mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimanapun;

2. mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi,

serta mendorong pertanian yang berkelanjutan;

3. menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua

orang disegala usia;

4. menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong

kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang;

5. menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan

perempuan;

6. menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan

bagi semua orang;

7. menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern

bagi semua orang;

8. mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan

berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan

yang layak bagi semua orang;

9. membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang

inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi;

10. mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara;

11. menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan

berkelanjutan;

12. menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

Page 284: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

268

13. mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan

dampaknya;

14. melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut

secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan;

15. melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan

yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi

penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta

menghentikan kerugian keanekaragaman hayati;

16. mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan

berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta

membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh

tingkatan; dan

17. memperkuat cara-cara implementasi dan merevitalisasi kemitraan global

untuk pembangunan berkelanjutan.

4.2.2 Isu Strategis Nasional

4.2.2.1 Kemiskinan dan pengangguran

Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi permasalahan dan isu strategis

nasional karena sampai dengan Tahun 2014 angka kemiskinan berada pada angka

10,96% dan pengangguran berada pada angka 5,94%.

4.2.2.2 Krisis energi

Sumber energi yang digunakan saat ini sebagian besar bersumber dari sumber

daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Keterbatasan energi fosil memicu terjadinya

krisis energi yang lebih lanjut akan berpengaruh pada produktivitas masyarakat

utamanya dunia usaha. Penggunaan energi alternatif perlu diupayakan guna memenuhi

kebutuhan energi masyarakat.

4.2.2.3 Tuntutan akan pemerintahan yang bersih dan profesional

Kenyataan yang melekat beberapa periode terdahulu hingga saat ini adalah

banyaknya korupsi, kolusi dan nepotisme yang merambah di semua tingkatan aparatur.

Page 285: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

269

Selain itu birokrasi yang dinilai kurang profesional tidak sejalan dengan kebutuhan dan

pengetahuan masyarakat yang terus berkembang. Kebijakan Reformasi Birokrasi

dilakukan secara menyeluruh dari tatanan kelembagaan, manajemen, pengembangan

SDM, penegakan hukum demokrasi dan lain-lain dalam rangka peningkatan pelayanan

publik yang makin berkualitas.

4.2.2.4 Bencana alam

Degradasi lingkungan sebagaimana halnya masalah internasional juga dirasakan

secara nasional. Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi lebih besar akan

intensitas terjadinya bencana alam berupa tsunami, gempa, letusan gunung berapi,

banjir dan tanah longsor. Selain itu kebakaran hutan juga sering terjadi sebagai negara

yang cukup kaya akan hutan dan perkebunan. Tanggap darurat dan rehabilitasi-

rekonstruksi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh jajaran pemerintah

hingga masyarakat.

4.2.2.5 Kemampuan keuangan negara

Pembangunan menyeluruh membutuhkan dana pembiayaan yang besar,

sementara kemampuan keuangan negara sangat terbatas sehingga negara masih

terbelit hutang luar negeri yang cukup besar pula. Setiap daerah harus berupaya

meningkatkan kemandirian keuangan daerah (tidak hanya bergantung pada bantuan

dari Pemerintah Pusat) dengan cara meningkatkan penggalian pendapatan asli daerah

dan investasi. Dalam RPJMN 2014-2019 disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi

nasional selama ini berkisar 6%, padahal pembangunan yang inklusif membutuhkan

pertumbuhan ekonomi diatas 6,5% per tahun. Pertumbuhan ekonomi ini dapat

terwujud manakala terjadi peningkatan produktivitas dunia usaha yang signifikan

terhadap ekspor. Di sisi lain proporsi belanja daerah didominasi oleh belanja pegawai

dan belanja tidak langsung, harus diimbangi dengan efisiensi dan efektivitas tinggi agar

dana yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya.

Page 286: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

270

4.2.2.6 Stabilitas keamanan dan ketentraman

Salah satu dampak buruk kemajuan IPTEK adalah makin canggihnya kejahatan,

diawali dari tumbuhnya keinginan dan ketidakpuasan, persaingan dan kecemburuan

sosial sehingga mendorong orang untuk berperilaku melawan, merugikan dan

meresahkan.

4.2.2.7 Hambatan perdagangan antar daerah

Hambatan perdagangan antar daerah biasanya berkaitan dengan perizinan,

transportasi, komunikasi, informasi dan sarana prasarana pendukung. Hal yang

dirasakan oleh dunia usaha khususnya usaha kecil dan menengah adalah kurangnya

akses ke pasar di luar daerah maupun ekspor.

4.2.2.8 Keadilan dan kesetaraan gender

Indikator pembangunan gender secara resmi adalah Gender-related Development

Index (GDI) dan Gender Empowerment Measurement (GEM). Dua indikator tersebut

menghendaki adanya peningkatan peran dan kesempatan bagi perempuan

sebagaimana peran dan kesempatan yang dimiliki laki-laki. Kesempatan tersebut adalah

kesempatan dalam berusaha, pendidikan dan lain-lain serta dalam menduduki

jabatan/posisi strategis tertentu.

4.2.2.9 Perlindungan dan kesejahteraan anak

Tujuan dari isu ini adalah untuk menjamin dan melindungi anak akan haknya agar

dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan

martabat kemanusiaan, serta terlindungi dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah,

penelantaran dan eksploitasi. Kasus gizi buruk, partisipasi sekolah, putus sekolah,

kekerasan terhadap anak, pekerja anak, anak jalanan dan lain-lain adalah fakta yang

menunjukkan belum terpenuhinya perlindungan dan kesejahteraan anak.

4.2.2.10 Daya saing produk, kemampuan teknologi dan industri

Dominasi ekspor Indonesia adalah ekspor bahan mentah yang bersumber dari

kekayaan alam yang belum diolah, sehingga memiliki nilai ekonomis yang rendah.

Page 287: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

271

Penyebabnya adalah kurangnya kemampuan IPTEK dalam mengolahnya menjadi

barang setengah jadi maupun produk akhir serta kurangnya kemampuan IPTEK dalam

menciptakan dan membuat produk yang berkualitas. Budaya IPTEK yang kreatif dan

inovatif harus difasilitasi. Selain itu kebanggaan terhadap produk dalam negeri kurang

tertanam dalam diri warga negara Indonesia, image yang berkembang adalah bahwa

produk dalam negeri selalu lebih buruk daripada produk luar negeri. Pencintaan

terhadap produk tradisional (batik, dll) merupakan satu bentuk local genius yang baik

untuk dikembangkan, khususnya di dalam negeri dan sebaiknya

dipromosikan/dipasarkan ke luar negeri.

4.2.3 Isu Strategis Provinsi Riau

Provinsi Riau terdiri dari Daratan dan Lautan dengan luas 107.932,71 Km,

keberadaannya membentang dari lereng bukit Barisan sampai dengan selat Malaka,

dalam kurun waktu 2009 – 2013 terdapat permasalahan permasalahan pembangunan

yang terdiri dari:

4.2.3.1 Pengembangan Infrastruktur dan integrasi jaringan transportasi

Keragaman potensi sumber daya alam yang dimiliki kabupaten dan kota di

wilayah Provinsi Riau berpotensi untuk meningkatkan perdagangan domestik dan

menghasilkan sinergi pengembangan industri unggulan wilayah. Untuk itu, dukungan

jaringan transportasi wilayah dan konektifitas jalan Nasional, Provinsi dan

Kabupaten/Kota menjadi sangat strategis. Kondisi saat ini menunjukkan belum

optimalnya kapasitas jaringan jalan Provinsi serta belum berkembangnya integrasi

jaringan transportasi jalan, kereta api, angkutan sungai, laut, dan udara yang

memerlukan sinkronisasi sistem jaringan jalan dengan kebijakan tata ruang. Dalam

tatanan pelayanan transportasi selain infrastruktur yang mendukung pertumbuhan

ekonomi, ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar bagi masyarakat masih

memerlukan perhatian dan percepatan, antara lain ketersediaan sarana dan prasarana

air bersih, ketersediaan listrik dan sanitasi lingkungan serta sarana dan prasarana

perumahan yang layak dan kawasan permukiman, terutama pada daerah-daerah

terpencil dan perbatasan. Dalam pengelolaan sumber daya air di Provinsi Riau terdapat

Page 288: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

272

permasalahan permasalahan antara lain, lahan kritis pada daerah aliran sungai,

terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air, bencana banjir dan kekeringan yang

terjadi setiap tahun, kurangnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam

pengelolaan sumber daya air, irigasi dan sumber energi listrik.

4.2.3.2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan

Pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan mempunyai peran penting dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, masih perlu

dilakukan peningkatan kelembagaan sumber daya dan tata laksana yang meliputi

penyediaan prasarana dan sarana, peningkatan kualitas tenaga pendidik, pengelolaan

sistem pendidikan yang berkualitas dan pembiayaan pendidikan. Dalam

pelaksanaannya, diperlukan pertimbangan kebutuhan pasar tenaga kerja. Optimalisasi

pembangunan kesehatan harus dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan,

sumber daya, tata kelola meliputi antara lain peningkatan kualitas prasarana sarana

kesehatan, kualitas tenaga medis dan paramedis, serta perbaikan sistem pelayanan

dengan memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan untuk seluruh

masyarakat Provinsi Riau termasuk masyarakat miskin dan kelompok masyarakat

berkebutuhan khusus. Sistem pelayanan kesehatan berorientasi promotif dan preventif

masih rendah.

4.2.3.3 Pengurangan kemiskinan, ketimpangan Ekonomi dan perluasan Kesempatan kerja

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama pembangunan daerah. Untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka pembangunan ekonomi diarahkan pada

peningkatan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, pemerataan

pendapatan dan pengendalian stabilitas harga kebutuhan pokok. Pembangunan

ekonomi kedepan disinergikan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam

Masterplan Percepatan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam

upaya mengurangi ketimpangan ekonomi masyarakat Provinsi Riau, diperlukan

keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah termasuk pedagang informal baik

melalui kebijakan maupun penyediaan fasilitas dan modal kerja. Program-program

penanggulangan dan pengentasan kemiskinan di Provinsi Riau dimaksudkan untuk

Page 289: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

273

meningkatkan dan mengembangkan peran masyarakat serta fungsi lembaga-lembaga

desa, mengentaskan kemiskinan dilaksanakan melalui dua cara, yaitu (i) Mengurangi

beban biaya bagi Rumah Tangga Sangat Miskin, seperti misalnya : biaya pendidikan,

biaya kesehatan, infrastruktur seperti air bersih, jalan desa dan sebagainya, (ii)

Meningkatkan pendapatan Rumah Tangga Miskin dan Hampir Miskin dengan jalan

antara lain pelatihan ekonomi produktif, usaha ekonomi, stimulan modal kerja/ usaha,

pasar desa, dan kegiatan pemberdayaan ekonomi lokal serta peningkatan produksi

melalui teknologi tepat guna yang selama ini belum optimal akan terus dimantapkan.

4.2.3.4 Optimalisasi pengembangan sektor dan komoditas unggulan wilayah

Menurunnya produksi minyak bumi dan gas alam di Riau akan mempengaruhi

penerimaan dan pembiayaan pembangunan di Provinsi Riau pada masa akan datang.

Komoditas unggulan yang dimiliki kabupaten kota berperan strategis bagi Provinsi Riau

ataupun nasional di antaranya kelapa sawit, karet, pulp, tanaman pangan dan

hortikultura. Namun, nilai tambah komoditas tersebut masih relatif kecil bagi daerah

penghasilnya karena belum berkembangnya mata rantai industri pengolahan. Dengan

bentang alam Provinsi Riau yang juga memiliki keindahan alam yang potensial

dikembangkan sebagai tujuan wisata. Jika mengingat lokasi geografisnya yang sangat

strategis berada pada jalur perdagangan internasional Selat Malaka, pengembangan

sektor dan komoditas tersebut berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan

wilayah bahkan nasional dalam kerangka perekonomian Regional ASEAN yang semakin

terintegrasi.

4.2.3.5 Peningkatan Pelayanan Publik, Kualitas birokrasi dan Tata Kelola

Kualitas birokrasi dan tata kelola yang baik berpotensi meningkatkan daya tarik

dan daya saing daerah. Melalui penyederhanaan perizinan dan kejelasan regulasi,

investasi di daerah akan berpeluang meningkat. Meningkatnya aktivitas ekonomi akan

menyerap tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan kesejahteraan juga dimungkinkan melalui menurunnya biaya yang harus

dikeluarkan rumah tangga miskin dalam mengakses pelayanan publik. Pemerintah wajib

menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih mudah dan

Page 290: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

274

lebih baik. Untuk itu, pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi dan

memfokuskan pada aspek perencanaan, kelembagaan, aparatur, dan tata laksana

dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance .

4.2.3.6 Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Dinamika pembangunan yang terjadi saat ini dengan membaiknya harga crude

palm oil (CPO) akan berdampak pada alih fungsi lahan produktif pertanian ke lahan

perkebunan kelapa sawit, khususnya di lokasi lahan pertanian yang ditetapkan sebagai

lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). Lemahnya akses petani terhadap

permodalan, dan terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian

(benih, pupuk, pestisida, alsintan) pendukung pengembangan system agribisnis

melengkapi terjadinya alih fungsi lahan. Perlindungan terhadap lahan pertanian pangan

berkelanjutan dalam rangka mempertahankan luasan sawah irigasi dan nonirigasi

berupa penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan agar tidak terjadi alih fungsi

pada lahan pertanian, sehingga perlu upaya-upaya pengendalian untuk menjaga

konsistensi Rencana Tata Ruang Wilayah dalam rangka mendukung perwujudan

pencapaian target ketahanan pangan. Dalam mewujudkan ketahanan pangan,

diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan

pengembangan tata laksana dengan mengedepankan aspek ilmu pengetahuan dan

teknologi, ketersediaan dan keamanan pangan, akses atau keterjangkauan pangan,

serta distribusi dan diversifikasi pangan. Untuk itu diperlukan sinergitas pemerintah,

dunia usaha, dan masyarakat dengan mengedepankan kerjasama antar daerah, antar

lembaga penelitian, serta penegakan hukum.

4.2.3.7 Pembangunan Budaya Melayu dan Kehidupan Beragama

Kota-kota dan wilayah strategis Provinsi Riau yang berada pada simpul

persinggahan mobilitas antar bangsa dan suku mempunyai konsekuensi tumbuh dan

berkembang menjadi kota multikultur. Kondisi ini harus disikapi dengan mewujudkan

kehidupan masyarakat Riau yang harmonis dalam keragaman budaya, agama, suku dan

ras. Sejalan dengan berkembangnya kehidupan masyarakat Riau yang semakin modern,

budaya Melayu harus tetap dipelihara dan dikembangkan dengan mengaplikasikannya

Page 291: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

275

ke dalam berbagai aspek kehidupan sosial, agama, dan ketertiban umum termasuk

dalam pembangunan arsitektur perkotaan.

4.2.3.8 Peningkatan peran swasta, investasi dan optimalisasi peran Kawasan Strategis Provinsi

Iklim investasi yang kondusif merupakan faktor penting untuk meningkatkan

investasi di Provinsi Riau. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu pembenahan

kelembagaan, ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih, dan tata

laksana yang meliputi antara lain penyempurnaan sistem dan prosedur berinvestasi,

transparansi informasi bisnis, peningkatan pelayanan terpadu, persaingan usaha yang

sehat, pemberian insentif, stabilitas ketentraman dan ketertiban, ketersediaan tenaga

kerja, kepastian hukum dan infrastruktur pendukung. Untuk mendukung kinerja Provinsi

Riau, diperlukan pembiayaan pembangunan yang memadai, meskipun APBD Provinsi

Provinsi Riau cenderung meningkat, namun belum mampu membiayai pembangunan

secara keseluruhan sesuai kebutuhan. Seiring dengan penerapan prinsip good

governance, membaiknya akuntabilitas keuangan daerah dimungkinkan untuk menggali

potensi pembiayaan non-konvensional yang dilakukan melalui peran serta masyarakat

dan dunia usaha yang proporsional. Untuk mendukung pembiayaan pembangunan

melalui penerbitan surat berharga (obligasi), skema Public Private Partnership (PPP),

maupun Corporate Social Responsibility (CSR), serta skema lainnya dengan

memprioritaskan pembiyaaan pembangunan infrastruktur perlu diupayakan.

Pemantapan peran dan fungsi Kawasan Strategis sebagai pusat pertumbuhan wilayah

untuk mendorong pengembangan kawasan dalam rangka pemerataan wilayah, agar

terciptanya pusat pertumbuhan baru dan pemerataan wilayah yang memerlukan

pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh secara terintegrasi.

4.2.3.9 Penanggulangan Kerawanan Bencana dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup

Isu Strategis lingkungan terkait dengan pengelolaan hutan, pencemaran air,

tanah dan udara, efek gas rumah kaca, masih adanya gangguan kawasan hutan yang

menyebabkan degradasi dan deforestasi kawasan hutan, bencana geologi, terjadinya

kerusakan lahan dilahan gambut. Di sisi lain, bencana alam juga dapat diakibatkan oleh

Page 292: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

276

aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang melebihi daya dukung

lingkungan sebagaimana terlihat pada bencana banjir bandang dan kebakaran hutan,

yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

4.2.3.10 Pengelolaan wilayah pesisir dan laut

Sebagian besar dari luas wilayah Riau merupakan kawasan pesisir dan lautan.

Potensi SDA di wilayah pesisir dan lautan tersebut hingga saat ini belum dimanfaatkan

dan dikembangkan secara optimal dalam mengembangkan perekonomian wilayah

terutama potensi perikanan, wisata, pertambangan, perhubungan dan jasa lingkungan.

Namun potensi yang besar tersebut telah mengalami kerusakan seperti terjadinya

abrasi pantai akibat rusaknya hutan mangrove dan terumbu karang, menurunnya

produksi perikanan tangkap diwilayah pesisir dan laut serta pencemaran di selat

malaka.

4.2.3.11 Kesenjangan Antar Wilayah

Adanya disparitas perkembangan ekonomi antara wilayah Provinsi Riau bagian

Tengah dengan Provinsi Riau bagian Utara dan Selatan; antara kawasan perkotaan

dengan perdesaan; dan antara kawasan pantai Timur dengan wilayah bagian Barat,

yang antara lain disebabkan terjadinya pemusatan usaha skala besar pada pusat-pusat

kegiatan utama dan monopoli investasi beberapa perusahaan berskala besar milik

masyarakat luar Provinsi Riau. Pusat-pusat kegiatan belum mampu berfungsi sebagai

penggerak perkembangan wilayah.

4.2.3.12 Peningkatan Daya Saing

Sebagai Provinsi yang berada pada segitiga kutub perdagangan dalam kegiatan

perekonomian regional dan internasional Riau harus memiliki daya saing yang handal.

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan usaha yang tepat melalui penyediaan

infrastruktur yang memadai, sumber daya yang berkualitas, manajemen pengelolaan

daerah yang efektif,optimalisasi pertumbuhan ekonomi yang akan memperkuat daya

Page 293: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

277

beli masyarakat dan peningkatan daya tarik investasi.Dalam pelaksanaannya diperlukan

sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang dilandasi dengan visi

yang jauh ke depan, terukur, dan memperhatikan konstelasi persaingan lingkup global

sehingga Provinsi Riau dapat berperan dalam kerangka regionalisasi ekonomi yang

meliputi ASEAN Free Trade Area (AFTA), AFTA+3 (Jepang, China, Korea Selatan),

ASEAN-ChinaFree Trade Agreement (ACFTA), dan Asian Pacific Economic Cooperation

(APEC).

4.2.3.13 Peningkatan Kemandirian Pangan

Pertumbuhan penduduk dunia yang semakin pesat yang diikuti oleh semakin

besarnya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian telah berdampak pada semakin

terbatasnya ketersediaan pangan dunia, sehingga perlu upaya-upaya yang

berkelanjutan untuk memperbaiki struktur produksi pangan yang diikuti dengan

menekan laju pertumbuhan penduduk. Situasi produksi pangan di dunia diperkirakan

relatif membaik tahun 2014. Total produksi cerealia di dunia akan meningkat 8,4% di

periode 2013-2014 dibanding 2012-2013. Peningkatan terjadi 2, 6% di negara

berkembang dan 17,4% di negara maju (FAO Crop Prospects and Food Situation,

Desember 2013). Stok cerealia di dunia pada akhir musim 2014 diperkirakan meningkat

13,4% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, harga cerealia

dunia terutama gandum, beras dan jagung akan menurun di tahun 2014. Harga kedelai

internasional serta minyak nabati akan menurun juga (FAO Food Price Index,

9/1/2014). Sementara Kondisi lahan pertanian yang senantiasa mengalami degradasi

dan miskin unsur hara, kurangnya ketersediaan air dengan irigasi teknis dan

pengaturan air pada lahan pasang-surut sangat terbatas, rendahnya input pertanian

berupa pupuk dan kapur, serta cara pengolahan yang tidak optimal mengakibatkan

berkurangnya produktivitas dan menurunnya mutu produk pertanian. Pemasaran hasil

pertanian masih terkendala oleh ketersediaan infrastruktur, mutu produk, dan teknologi

pasca panen yang belum memenuhi tuntutan pasar.

Page 294: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

278

4.2.3.14 Peningkatan ketahanan Energi

Minyak merupakan salah satu energi yang masih tetap dipertahankan dan

dibutuhkan, namun saat ini dunia dihadapkan pada produksi minyak yang terus

menurun dan sebaliknya kebutuhan akan konsumsi minyak terus meningkat sebanding

dengan jumlah populasi penduduk. Indonesia sepanjang lima tahun terakhir ini,

mengalami penurunan produksi rata-rata minyak bumi dibawah 1 (satu) juta barel per

hari. Tingkat produksi yang cukup rendah ini terutama disebabkan oleh sebagian besar

produksi minyak bumi berasal dari ladang minyak tua (mature), di mana tingkat

produksinya terus mengalami penurunan (natural depletion). Ladang atau sumur

minyak yang sudah lama berproduksi terutama yang berlokasi di Sumatera (Minas dan

Duri) dan Kalimantan. Jumlah lapangan mature ini sekitar 60 persen dari total lapangan

minyak yang saat ini ada, yakni sekitar 670 lapangan minyak. Isu internasional energi

dan sumberdaya mineral adalah adanya keterbatasan energi dan pengembangan energi

baru terbarukan, dalam rangka mengatasi isu dimaksud PBB telah menetapkan 3 target

besar dalam struktur energi global yaitu: menjamin akses yang setara atas energi

modern, melipat gandakan efisiensi energi dan melipatgandakan kontribusi energi

terbarukan. Berangkat dari peningkatan tajam harga minyak dunia telah memunculkan

adanya isu keamanan energi kini telah menjadi salah satu isu dalam agenda keamanan

global dan hubungan internasional. Di tingkat regional (APEC) juga mengagendakan isu

energi dan ketahanan pangan disamping isu-isu perekonomian.

4.2.4 Isu Strategis Kabupaten Kuantan singingi

4.2.4.1 Pemenuhan Pelayanan Publik dan peningkatan tata kelola pemerintahan

a. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan diarahkan kepada pembangunan secara

komperehensif baik secara fisik maupun non fisik, sehingga terwujud keseimbangan

pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Efektifitas perencanaan

pembangunan sangat bergantung pada good will dan partisipasi dari seluruh

stakeholder. Selain itu pelaksanaan kerjasama dengan daerah lain dan pihak ketiga

Page 295: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

279

dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan menjadi faktor pendukung

dalam efektifitas pelaksanaan pembangunan.

b. Pemerintahan Umum

Perubahan tatanan penyelenggaraan pemerintahan dengan prinsip-prinsip good

governance d a n c l e a n government mensyaratkan budaya organisasi yang

memiliki kemampuan adaptasi dan penyesuaian terhadap berbagai perubahan regulasi.

Sejalan dengan tuntutan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik juga

dihadapkan pada permasalahan mengenai SDM aparatur yang besar secara kuantitas

namun rendah dalam kualitas serta jauh dari tingkat kesejahteraan. Oleh sebab itu

tantangan strategis di masa depan adalah bagaimana pembangunan aparatur

pemerintah mampu menghasilkan ketersediaan SDM aparatur yang secara kuantitas

sesuai dengan kebutuhan organisasi dan secara kualitas memiliki kompetensi dan

moralitas. Tantangan pemerintahan juga dihadapkan pada tuntutan pelayanan prima

yang cepat, tanggap dan murah. Oleh karenanya diperlukan perubahan mekanisme

kerja kearah pemanfaatan teknologi sistem informasi, e-procurement, e-goverment.

Selanjutnya upaya reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik

diharapkan lebih menjamin pelaksanaan pelayanan publik dalam penyelenggaraan

pemerintahan menuju good governance.

c. Kepegawaian

Fokus di sektor kepegawaian meliputi sistem pembinaan, rekrutmen,

pendidikan, pelatihan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS, serta peningkatan

kesejahteraan PNS. Pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi hal yang krusial untuk

dilaksanakan dalam rangka perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

masyarakat, sehingga profesionalisme birokrasi dapat terwujud.

d. Statistik

Penyediaan data statistik yang valid, up to date dan akuntabel menjadi

kebutuhan utama dalam proses perumusan kebijakan pemerintah daerah yang

disertai dengan Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data.

e. Kearsipan

Page 296: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

280

Pengelolaan arsip secara baik yang dapat menunjang kegiatan administrasi

agar lebih lancar seringkali diabaikan dengan berbagai macam alasan. Berbagai

kendala seperti kurangnya tenaga arsiparis maupun terbatasnya sarana dan prasarana

selalu menjadi alasan buruknya pengelolaan arsip di hampir sebagian besar instansi

pemerintah.

f. Komunikasi dan Informasi

Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam pengelolaan

teknologi informasi menjadikan kurang efektifnya pemanfaatan sarana dan prasarana

teknologi informatika. Selain itu perlunya peningkatan kerja sama informasi dengan

berbagai media massa baik cetak maupun elektronik dalam menyampaikan program

dan kebijakan pemerintah sehingga dapat terwujud komunikasi dua arah antara

pemerintah dengan masyarakat secara intens untuk mendukung pembangunan daerah.

4.2.4.2 Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pada aspek pemerataan dan perluasan aksesibilitas, yang menjadi isu utama

adalah upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan,

pengembangan dan pengelolaan sekolah serta peningkatan kualifikasi pendidikan

guru menjadi S1. Peningkatan kualifikasi guru menjadi prasyarat bagi proses

sertifikasi guru dan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan serta pemerataan

kualifikasi guru tersebut. Untuk aspek tata kelola, akuntabilitas difokuskan pada

upaya implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Pendidikan Berbasis

Masyarakat (PBM), standarisasi pelayanan pendidikan, serta pengelolaan data dan

informasi pendidikan. Penerapan MBS dan PBM merupakan media untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengawasan proses pendidikan.

Adapun standarisasi pelayanan pendidikan merupakan syarat bagi terlaksananya

peningkatan kualitas layanan pendidikan. Sedangkan penyediaan data dan informasi

pendidikan yang akuntabel dan bersifat kekinian menjadi kebutuhan dasar bagi proses

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan pendidikan. Peningkatan kualitas

pendidikan melalui pembangunan sumber daya manusia yang unggul dengan akses

pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, efisien, kemandirian, keluhuran budi

Page 297: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

281

pekerti, dan karakter bangsa yang kuat, peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM)

pendidikan dasar sembilan tahun, dan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan

menengah menjadi indikator penting dalam pembangunan kualitas SDM masyarakat.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar

15,1% dan untuk APS SMP/MTs menurun sebesar 7,6% dibanding tahun 2014. APK

SD/MI Tahun 2015 adalah 96,17. Sedangkan APK SMP/MTS tahun 2015 adalah 78,41.

4.2.4.3 Peningkatan Derajat Kesehatan

a. Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan diupayakan pada peningkatan kesehatan melalui

upaya preventif y a n g meliputi upaya penurunan tingkat kematian ibu saat

melahirkan, penurunan tingkat kematian bayi dan pemenuhan kebutuhan gizi serta

penekanan wabah penyakit menular. Selain itu peningkatan kualitas layanan

kesehatan merupakan hal pokok yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara merata sehingga mempermudah

akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang murah, mudah dan

berkualitas. Permasalahan manajerial dalam sinkronisasi perencanaan kebijakan,

program, data dan informasi kesehatan, pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang kesehatan serta masih terbatasnya koordinasi dan integrasi lintas

sektor perlu dimaksimalkan. Penerapan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

juga harus dilaksanakan secara adil dan merata sehingga menjangkau seluruh

masyarakat miskin.

b. Keluarga Berencana

Pengendalian pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan peningkatan

kesejahteraan keluarga harus dilaksanakan dengan peningkatan kualitas dan jangkauan

layanan KB, peningkatan pemakai (akseptor) KB, sosialisasi keluarga sejahtera serta

pembentukan pendampingan keluarga sejahtera mandiri. Peran penyuluh lapangan KB

perlu ditingkatkan dengan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga

berencana dan membangun pemahaman yang positif akan arti pentingnya KB dalam

mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Page 298: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

282

4.2.4.4 Peningkatan Sektor Ekonomi

a. Ketenagakerjaan

Belum meratanya peluang serta rendahnya aksesibilitas kesempatan kerja pada

berbagai sektor unggulan yang sesuai dengan kompetensi SDM tenaga kerja, serta

adanya peningkatan pengangguran yang disebabkan oleh terjadinya pemutusan

hubungan kerja dari perusahaan perlu perhatian dan sinkronisasi kebijakan

ketenagakerjaan dan iklim usaha dalam rangka penciptaan lapangan kerja serta

pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kerja siap mandiri dan siap bekerja sesuai

dengan ketrampilan serta penyediaan akses informasi pekerjaan bagi tenaga kerja

usia produktif.

b. Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah

Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan fasilitasi

kemudahan akses permodalan untuk pengembangan usaha d a n pelatihan,

pendidikan kewirausahaan mandiri dapat menciptakan lapangan usaha kerja mandiri

serta pertumbuhan ekonomi daerah.

c. Penanaman Modal

Isu strategis penanaman modal adalah peningkatan investasi melalui perbaikan

kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, reformasi

regulasi secara bertahap d a n penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan

Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) pada pelayanan perizinan terpadu.

d. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan masyarakat desa diarahkan kepada pengembangan kearifan

lokal (local wisdom) bagi pertumbuhan dan pemberdayaan masyarakat dengan

memperhatikan sumber daya alam, sumber daya manusia dan potensi yang ada.

Selain itu peran penyelenggara pemerintahan desa sangat berpengaruh terhadap

pembangunan pedesaan. Selain itu peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan

pemerintahan desa dan distribusi pendapatan desa, khususnya yang bersumber dari

pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten sebagaimana diamanatkan

dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, d iharapkan mampu

Page 299: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

283

meningkatkan keberdayaan masyarakat desa dalam proses pembangunan serta

pencapaian tujuan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan seluruh kelembagaan yang

ada di desa dapat berperan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat demi mewujudkan desa

yang maju, mandiri dan sejahtera. Indikator pemberdayaan masyarakat desa

setidaknya dapat dilihat dari peningkatan rasio desa swasembada, pembentukan

BUMDes, peningkatan partisipasi masyarakat desa. Pada tahun 2015 desa yang

berstatus sebagai desa swasembada baru 12 desa dari 218 desa. Sedangkan BUMDes

yang terbentuk baru 18 BUMDes.

e. Pertanian

Dalam bidang pertanian, isu strategis yang berkembang adalah membangun

ekonomi kerakyatan dengan mengembangkan agropolitan untuk meningkatan

pertumbuhan PDB sektor pertanian, revitalisasi pertanian untuk mewujudkan

kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan

pendapatan petani, peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan

pemasarannya. Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertani an

terutama ketersediaan benih varietas unggul serta penyediaan subsidi pembiayaan

yang terjangkau baik pupuk, teknologi dan sarana pasca panen perlu diperhatikan

dengan mengambil langkah-langkah kongkrit melalui kebijakan pertanian yang baik.

f. Perdagangan dan Perindustrian

Penguatan struktur perekonomian desa dan kota berbasis potensi lokal menjadi

isu strategi dalam pembangunan dalam bidang ekonomi. Penguatan sistem

perdagangan berbasis potensi dan sumber daya alam dengan penyediaan fasilitas

pasar berperan penting dalam meningkatkan ketahanan ekonomi daerah.

Pengembangan industri dengan pemanfaatan potensi lokal diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat lokal sehingga dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi daerah.

Page 300: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

284

4.2.4.5 Peningkatan Pariwisata dan Budaya

Pengembangan dan pengelolaan terpadu cagar budaya perlu dilakukan untuk

menjaga kelestarian cagar budaya daerah dan nasional. Penyediaan sarana yang

memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya serta

kepariwisataan untuk menjaga eksistensi pariwisata daerah dan budaya perlu

ditingkatkan. Penggalian dan peningkatan potensi wisata alam juga merupakan fokus

kedepan dalam upaya peningkatan potensi pendapatan daerah, oleh karenanya

pemenuhan infrastruktur terutama jalan juga sangat diperlukan. Dengan potensi

keindahan alam pariwisata yang potensial dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat.

4.2.4.6 Peningkatan Infrastruktur, Perumahan dan Fasilitas Umum

a. Pekerjaan Umum

Pemenuhan infrastruktur yang berkualitas merupakan strategi kedepan yang

harus dapat diwujudkan baik melalui strategi perencanaan maupun melalui strategi

penerapan teknologi inovatif dalam pelaksanaan konstruksinya. Penerapan strategi

perencanaan dan teknologi tepat guna dalam penanganan infrastruktur di Kabupaten

Kuantan Singingi dimasa yang akan datang adalah suatu prioritas.

b. Perumahan Rakyat

Penataan lingkungan perumahan masyarakat sangat mendukung terciptanya

kualitas lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup

masyarakat. Selain itu pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat akan perumahan yang

sehat menjadi bagian penting pembangunan daerah, sebagai salah satu wujud peran

pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

c. Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana

Peningkatan kualitas dan pencegahan degradasi lingkungan hidup, mitigasi

bencana, pengendalian pencemaran air limbah, penurunan tingkat polusi, penghentian

kerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai yang rawan bencana merupakan isu

yang perlu diperhatikan. Pengembangan Sistem Peringatan Dini Bencana dan

Page 301: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

285

peningkatan kemampuan penanggulangan bencana melalui penguatan kapasitas

aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko bencana sangatlah

penting.

d. Pertanahan dan Tata Ruang

Terjadinya alih fungsi h u t a n m e n j a d i l a h a n perkebunan yang tidak

terkendali dan masih banyaknya pemanfatan ruang yang tidak sesuai dengan

peruntukannya karena kurangnya pemahaman, ketaatan, serta kedisiplinan

masyarakat merupakan isu strategis yang perlu diperhatikan. Pengembangan

infrastruktur kewilayahan dan tata ruang, terutama yang dapat menjadi sarana

penghubung antar wilayah dan yang mendukung pertumbuhan ekonomi perlu

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan aspek

kesejahteraan. Selanjutnya kesepakatan tentang batas wilayah dalam penentuan tata

ruang daerah juga merupakan hal yang perlu diperhatikan.

4.2.4.7 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan

Isu Strategis lingkungan terkait dengan pengelolaan lahan dan hutan,

pencemaran air, tanah dan udara, masih adanya gangguan kawasan hutan yang

menyebabkan degradasi dan deforestasi kawasan hutan, bencana geologi, serta

terjadinya kerusakan lahan. Di sisi lain, bencana alam juga dapat diakibatkan oleh

aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang melebihi daya dukung

lingkungan sebagaimana terlihat pada bencana banjir bandang dan kebakaran hutan,

yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Disamping itu, hambatan lain adalah belum disahkannya Rencana Tata Ruang

Wilayah sebagai dasar dalam pemanfaatan ruang. Diharapkan dengan percepatan

Page 302: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

286

pengesahan RTRW Kabupaten Kuantan Singingi, pemanfaatan ruang untuk

pembangunan dapat diimplementasikan dan mengacu pada RTRW dimaksud.

4.2.4.8 Peningkatan Ketertiban dan Ketentraman

Peningkatan ketentraman dan ketertiban dengan integrasi dan integritas

penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum perlu

kepastian hukum di masyarakat. Selanjutnya efektifitas pelaksanaan peraturan daerah

perlu diaplikasikan secara optimal sehingga tidak menghambat proses

penyelenggaraan pemerintahan.

Page 303: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

287

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1 Visi

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

pada akhir periode perencanaan. Berkenaan dengan dasar aturan yang menjadi acuan

dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dengan berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan isu-isu

strategis dan permasalahan pembangunan di Kabupaten Kuantan Singingi, Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran yang telah disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat

kampanye, maka Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021

adalah:

“Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Unggul, Sejahtera, dan

Agamis di Provinsi Riau Tahun 2021”

Adapun makna pernyataan visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi di atas

adalah sebagai berikut:

1. Unggul adalah peningkatan kemampuan perekonomian masyarakat, derajat

kesehatan, mutu pendidikan, infrastruktur dan pariwisata.

2. Sejahtera adalah suatu kondisi masyarakat dalam keadaan makmur yang tidak

lagi memikirkan kebutuhan dasar, dalam kehidupan tentram, tertib, dan harmonis.

3. Agamis adalah suasana kehidupan sosial kemasyarakatan yang rukun dan damai

dalam menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Page 304: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

288

5.2 Misi

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pelayanan

publik yang prima;

2. Meningkatkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan produktif;

3. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang mandiri dan berdaya saing

guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat berbasis pertanian dan

pariwisata;

4. Meningkatkan tata kelola sumber daya alam berdasarkan perencanaan tata

ruang yang berwawasan lingkungan;

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan merata;

6. Meningkatkan suasana kehidupan yang agamis dan melestarikan nilai-nilai

budaya.

Defenisi misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pelayanan

publik yang prima adalah penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan

bersih diarahkan pada pemerintahan yang profesional, akuntabel, transparan,

partisipatif dan berkepastian hukum, diharapkan dapat menciptakan hubungan

yang baik antara pemerintah daerah, masyarakat, pihak swasta dan pihak

lainnya sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

2. Meningkatkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan produktif adalah

peningkatan sumber daya manusia penyelenggara pembangunan yang peka

terhadap kebutuhan daerah dan memiliki kapabilitas serta kualitas dalam

melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan

pembangunan yang bertanggung jawab sehingga tujuan dan sasaran

pembangunan dapat tercapai.

3. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang mandiri dan berdaya saing

guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat berbasis pertanian dan

pariwisata adalah memprioritaskan pembangunan berdasarkan potensi daerah

melalui pemberdayaan masyarakat dengan mensinkronkan berbagai aspek

Page 305: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

289

pembangunan sehingga mampu mandiri dan menghasilkan produksi yang

bernilai ekonomis dan mampu bersaing untuk meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat yang berbasiskan kepada sektor pertanian dan

pariwisata.

4. Meningkatkan tata kelola sumber daya alam berdasarkan perencanaan tata

ruang yang berwawasan lingkungan adalah dengan memanfaatkan seluruh

potensi daerah untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat dengan

mempertimbangkan aspek fungsi lahan dan kelestarian lingkungan yang

berkelanjutan.

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan merata adalah

meningkatkan pemerataan pembangunan di masyarakat yang didukung

dengan peningkatan dan optimalisasi infrastruktur dan fasilitas umum lainnya.

6. Meningkatkan suasana kehidupan yang agamis dan melestarikan nilai-nilai

budaya adalah mewujudkan suasana kehidupan beragama yang rukun,

melaksanakan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari dan

mengembangkan nilai-nilai budaya.

5.3 Tujuan dan Sasaran

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut

diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan

dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan

dijalankan, memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintah daerah,

baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung misi dimaksud.

Misi pertama :

Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pelayanan publik

yang prima.

Tujuan:

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta

mengembangkan iklim investasi dan dunia usaha;

2. Meningkatkan kapasitas keuangan dan pembiayaan pembangunan daerah;

Page 306: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

290

3. Meningkatkan kemitraan dan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan

dunia usaha dalam pembangunan daerah.

Sasaran:

1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dalam rangka

menciptakan iklim investasi yang kondusif;

2. Terwujudnya pelayanan publik yang profesional dan berkepastian hukum;

3. Berjalannya pembangunan yang terencana, terkoordinasi dan sinergis;

4. Meningkatnya kapasitas fiskal daerah;

5. Terwujudnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha

dalam pembangunan daerah.

Misi kedua :

Meningkatkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan produktif.

Tujuan:

Mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, mutu

pendidikan, pemberdayaan pemuda dan pengembangan olahraga.

Sasaran:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

2. Meningkatkan kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat;

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pemerataan;

4. Terwujudnya pemberdayaan pemuda;

5. Meningkatkan pembinaan, peran serta dan prestasi pemuda dalam bidang

olahraga, seni dan budaya.

Misi ketiga :

Mengembangkan perekonomian masyarakat yang mandiri dan berdaya saing guna

meningkatkan kualitas hidup masyarakat berbasis pertanian dan pariwisata.

Tujuan:

Mewujudkan perekonomian masyarakat berbasis pertanian dan pariwisata, kapasitas

kelembagaan ekonomi kerakyatan, pengembangan dan pemasaran produk unggul lokal,

kewirausahaan dan ketahanan pangan daerah.

Sasaran:

Page 307: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

291

1. Meningkatnya perekonomian daerah berbasis pertanian dalam arti luas;

2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi kerakyatan melalui usaha

mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi;

3. Terkelolanya pasar rakyat sebagai salah satu akses pemasaran produksi

pertanian;

4. Meningkatnya usaha dibidang jasa dan perdagangan serta terwujudnya

sumber ekonomi alternatif lainnya;

5. Meningkatnya ketahahan pangan daerah;

6. Meningkatnya investasi usaha masyarakat;

7. Terwujudnya perluasan pemasaran produk-produk unggulan masyarakat dan

agroindustri;

8. Terwujudnya masyarakat yang berketerampilan dan berjiwa kewirausahaan;

9. Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi sebagai destinasi wisata.

Misi keempat :

Meningkatkan tata kelola sumber daya alam berdasarkan perencanaan tata ruang yang

berwawasan lingkungan.

Tujuan:

1. Mewujudkan pemanfaatan tata ruang dan pelestarian lingkungan hidup;

2. Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan

penanggulangan bencana alam banjir, kebakaran lahan dan hutan serta

bencana lainnya.

Sasaran:

1. Terlaksananya perencanaan optimalisasi pemanfaatan dan pengendalian tata

ruang serta pelestarian lingkungan hidup;

2. Pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.

Misi kelima :

Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan merata.

Tujuan:

Page 308: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

292

Mewujudkan pembangunan, pemeliharaan serta pemanfaatan infrastruktur/aset daerah

dan fasilitas umum lainnya.

Sasaran:

Terlaksananya pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana jalan,

permukiman dan fasilitas umum lainnya.

Misi keenam :

Meningkatkan suasana kehidupan yang agamis dan melestarikan nilai-nilai budaya.

Tujuan:

1. Mewujudkan suasana kehidupan beragama yang tentram, tertib dan

harmonis;

2. Penggalian, pelestarian, dan aktualisasi nilai-nilai adat dan budaya.

Sasaran:

1. Membina suasana kehidupan beragama;

2. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat yang harmonis;

3. Pemberdayaan adat;

4. Meningkatkan kelestaraian budaya daerah dalam kehidupan masyarakat.

Page 309: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

293

Tabel 5.1 Rumusan Tujuan, Sasaran, indikator dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017-2021

MISI I : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih dengan Pelayanan Publik yang

Prima

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja (outcome)

Capaian Kinerja

Kondisi

Awal

2015

2017 2018 2019 2020 2021

Mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik dan bersih serta

mengembangkan iklim

investasi dan dunia usaha

1.

Terwujudnya tata

kelola pemerintahan yang baik dan bersih

dalam rangka

menciptakan iklim

investasi yang

kondusif

1.

2.

Nilai akuntabilitas

Opini BPK RI

C

WTP

CC

WTP

CC

WTP

B

WTP

BB

WTP

BB

WTP

3. Level maturitas SPIP 0 1 2 3 4 4

2.

Terwujudnya

pelayanan publik yang profesional dan

berkepastian hukum

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik (point)

NA 80 80 90 90 90

3.

Berjalannya

pembangunan yang

terencana,

terkoordinasi dan

sinergis

1. Persentase penerapan sistem perencanaan

berbasis E-planning

50 100 100 100 100 100

Meningkatkan kapasitas keuangan dan pembiayaan

pembangunan daerah

4. Meningkatnya kapasitas fiskal

daerah

1. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) (%)

40 45 50 55 60 60

Meningkatkan kemitraan

dan sinergitas antara

pemerintah, masyarakat

dan dunia usaha dalam

pembangunan daerah

5.

Terwujudnya

kerjasama antara

pemerintah,

masyarakat dan

dunia usaha dalam pembangunan

daerah

1. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan

dunia usaha dalam merespon kebutuhan

masyarakat (MOU), Perguruan Tinggi dan

Pemerintah Daerah tetangga

0 5

5 5 5 25

Page 310: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

294

MISI II : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, dan Produktif

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja (outcome)

Capaian Kinerja

Kondisi

Awal

2015

2017 2018 2019 2020 2021

Mewujudkan peningkatan

derajat kesehatan

masyarakat, kesehatan

lingkungan, mutu pendidikan, pemberdayaan

pemuda dan

pengembangan olahraga,

seni dan budaya

1.

Meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

1. Persentase puskesmas dengan pelayanan yang

berstandarisasi (%)

0 60 75 90 100 100

2 Angka kematian bayi per 100 kelahiran penduduk (kasus)

74 68 66 64 62 62

3 Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (kasus)

12 10 9 8 7 7

2.

Meningkatkan

kualitas

penyelenggaraan pendidikan dan

pemerataan

1. APM SD/MI/SDLB/Paket A (%) 98,10 98,49 98,69 98,89 99,08 99,08

2. APM SMP/MTs/SDLB/PAKET A (%) 78,41 78,72 78,88 79,04 79,20 79,20

3 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 8,18 8,74 8,98 9,22 9,50 9,50

4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD 97,7 98,29 98,58 98,88 99,17 99,17

5 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP 79,41 79,89 80,13 80,37 80,61 80,61

MISI III : Meningkatkan Perekonomian Masyarakat yang Mandiri dan Berdaya Saing untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Berbasis Pertanian dan Pariwisata

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja (outcome)

Capaian Kinerja

Kondisi

Awal

2015

2017 2018 2019 2020 2021

Mewujudkan

perekonomian

masyarakat berbasis

pertanian dan pariwisata, kapasitas kelembagaan

ekonomi kerakyatan,

pengembangan dan

pemasaran produk unggul

lokal, kewirausahaan dan ketahanan pangan daerah

1.

Meningkatnya

perekonomian daerah

berbasis pertanian

dalam arti luas

1 PDRB Harga Konstan (Milyar) 19.899,27 19.939,09 19.959,03 19.978,99 19.998,97 20.018,96

2 Pertumbuhan Ekonomi (%) -2,12 0,88 1,21 1,97 1,98 1,98

3 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 2,62 2,58 2,56 2,54 2,52 2,51

2.

Meningkatnya kapasitas

kelembagaan ekonomi kerakyatan melalui

usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM) dan

koperasi

1 Persentase koperasi aktif (%) 67,3 67,97 68,31 68,66 69,00 69,34

2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM (unit) 12.752 13.032 13.174 13.317 13.462 13.609

3.

Terwujudnya

Kabupaten Kuantan

Singingi sebagai

destinasi wisata

1 Jumlah destinasi wisata 13 13 14 14 15 15

Page 311: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

295

MISI IV : Meningkatkan Tata Kelola Sumber Daya Alam Berdasarkan Perencanaan Tata Ruang yang Berwawasan Lingkungan

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja (outcome)

Capaian Kinerja

Kondisi

Awal

2015

2017 2018 2019 2020 2021

Mewujudkan pengelolaan

lingkungan hidup yang

berkelanjutan dan

penanggulangan bencana alam banjir, kebakaran

lahan dan hutan serta

bencana lainnya

1.

Pemanfaatan sumber

daya alam yang

berwawasan lingkungan

1 Luas Lahan Kritis (Ha) 84.627 76.376 72.557 68.929 65.483 62.209

MISI V : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja (outcome)

Capaian Kinerja

Kondisi

Awal

2015

2017 2018 2019 2020 2021

Mewujudkan

pembangunan,

pemeliharaan serta pemanfaatan

infrastruktur/aset daerah

dan fasilitas umum

lainnya

1 Terlaksananya

pembangunan dan

peningkatan sarana prasarana jalan,

permukiman dan fasilitas

umum lainnya

1 Proporsi Jalan kondisi baik (%) 0,31 0,34 0,36 0,38 0,40 0,42

2 Rasio Irigasi (%) 12,70 14,00 14,70 15,44 16,21 17,02

Page 312: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

296

MISI VI : Meningkatkan Suasana Kehidupan yang Agamis dan Melestarikan Nilai-Nilai Budaya

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja (outcome)

Capaian Kinerja

Kondisi

Awal

2015

2017 2018 2019 2020 2021

Penggalian, pelestarian,

dan aktualisasi nilai-nilai

adat dan budaya

1

.

Meningkatkan kelestaraian

budaya daerah dalam

kehidupan masyarakat

1. Jumlah Even Festival Budaya di Kabupaten 11 13 14 15 16 16

Page 313: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

297

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN DAERAH

6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi merupakan langkah-langkah yang memuat program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung dengan pencapaian satu sasaran.

Dalam hal beberapa sasaran bersifat inheren dengan satu tema, satu strategi dapat

dirumuskan untuk mencapai gabungan beberapa sasaran tersebut. Sedangkan Strategi

harus dirumuskan secara spesifik terhadap horizon waktu. Dengan arah kebijakan, strategi

dapat diterangkan secara logis kapan suatu strategi dijalankan mendahului atau menjadi

prasyarat bagi strategi lainnya. Urut-urutan strategi selama 5 (lima) tahun kedepan

dipandu dan dijelaskan dengan tujuan, sasaran , strategi dan arah kebijakan dapat dilihat

pada Tabel berikut.

Page 314: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

298

MISI I: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih dengan Pelayanan Publik yang

Prima

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik dan bersih serta mengembangkan

iklim investasi dan dunia usaha

1. Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik dan bersih dalam rangka

menciptakan iklim investasi

yang kondusif

1.1. Pengembangan tata kelola

pemerintahan berbasis e-government

1.1.1. Mengembangkan sistem aplikasi e-government

1.2. Mewujudkan pemerintah yang

responsif dengan mendekatkan

pelayanan kepada masyarakat

1.2.1. Menyediakan fasilitas pengaduan kinerja pemerintah

dalam pembangunan (berbasis sistem informasi)

1.3. Peningkatan Level Kematangan

implementasi Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) Kabupaten Kuantan Singingi

1.3.1. Meningkatkan pengawasan dan pendampingan yang

berkelanjutan terhadap penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada setiap Organisasi Perangkat Daerah

1.3.2. Peningkatan kapabilitas Aparatur Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)

1.3.3. Mengembangkan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah

berbasis digital

1.4. Pengembangan kebijakan dan pelayanan investasi

1.4.1. Penyederhanaan prosedur dan birokrasi daerah serta standarisasi pelayanan perizinan

1.4.2. Melaksanakan promosi dan kerjasama investasi

2. Terwujudnya pelayanan publik

yang profesional dan

berkepastian hukum

2.1. Peningkatan kualitas pelayanan 2.1.1. Menyusun dan menerapkan Standar Pelayanan Minimal

(SPM) yang konsisten pada Perangkat Daerah yang

berorientasi pada pelayanan publik

2.2. Peningkatan pelayanan publik di

bidang administrasi kependudukan

dan catatan sipil

2.2.1. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang

kependudukan

3. Berjalannya pembangunan

yang terencana, terkoordinasi

dan sinergis

3.1. Pengembangan data, informasi dan

kapasitas kelembagaan perencanaan

pembangunan

3.1.1. Melakukan pemutakhiran data dan informasi

pembangunan sebagai bahan perumusan kebijakan

3.2. Pengembangan perencanaan

pembangunan

3.2.1. Mengembangkan perencanaan pembangunan daerah

3.3. Pengembangan kerjasama sektoral

dengan pihak ketiga

3.3.1. Melaksanakan forum-forum kerjasama bilateral dan

multilateral dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan pembangunan daerah

Meningkatkan kapasitas keuangan dan pembiayaan

pembangunan daerah

4. Meningkatnya kapasitas fiskal daerah

4.1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

4.1.1. Intensifikasi dan ektensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah

4.1.2. Mendirikan badan usaha dan perbankan milik daerah

Page 315: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

299

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan kemitraan dan

sinergitas antara pemerintah,

masyarakat dan dunia usaha

dalam pembangunan daerah

5. Terwujudnya kerjasama antara

pemerintah, masyarakat dan

dunia usaha dalam

pembangunan daerah

5.1. Mengembangkan kerjasama yang

saling menguntungkan antara

lembaga pemerintah, masyarakat dan

dunia usaha serta stake holder terkait

5.1.1. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat

dan dunia usaha serta stake holder terkait

5.1.2. Pelaksanaan kegiatan koordinasi antara Kepala Daerah

dengan dunia usaha

Page 316: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

300

MISI II : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, dan Produktif

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan peningkatan

derajat kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, mutu

pendidikan, pemberdayaan

pemuda dan pengembangan

olahraga, seni dan budaya.

1. Meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat

1.1. Peningkatan kualitas manajemen dan

pelayanan kesehatan

1.1.1. Mengembangkan sistem surveilans, sistem informasi

manajemen dan administrasi kesehatan

1.1.2. Meningkatkan proporsionalitas tenaga kesehatan sesuai

kebutuhan kompetensi

1.1.3. Meningkatkan ketersediaan obat-obatan dan alat

kesehatan

1.1.4. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

1.1.5. Meningkatkan kapasitas sumber daya kesehatan

1.1.6. Merumuskan kebijakan pembiayaan kesehatan dan

jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

1.2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

1.2.1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas kesehatan

1.2.2. Meningkatkan kualitas penanganan masalah gizi

masyarakat

1.2.3. Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) dan lansia 1.2.4. Meningkatkan pelayanan kesehatan komprehensif

terhadap penyakit menular dan tidak menular

1.3. Peningkatan pemahaman masyarakat

tentang kesehatan

1.3.1. Meningkatkan promosi pelayanan dan advokasi kesehatan

2. Meningkatkan kesehatan

lingkungan serta prilaku hidup

bersih dan sehat

2.1. Peningkatan penyehatan dan

pengawasan lingkungan

2.1.1. Meningkatkan penyehatan dan pengawasan lingkungan

2.2. Peningkatan sarana dan prasarana

kesehatan lingkungan dan rumah

sakit

2.2.1. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan

lingkungan

2.2.2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit

2.2.3. Mengoptimalkan pemeliharaan sarana dan prasarana

rumah sakit 2.3. Optimalisasi kemitraan peningkatan

pelayanan kesehatan

2.3.1. Mengoptimalkan kemitraan peningkatan pelayanan

kesehatan

3. Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pendidikan

dan pemerataan

3.1. Peningkatan pemerataan dan

perluasan akses, mutu, relevansi,

daya saing, penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik

Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan

Dasar, Pendidikan Non Formal (PNF)

3.1.1. Memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana,

mengembangkan mutu pendidikan, tata kelola dan

akuntabilitas pelakasanaan PAUD 3.1.2. Menyediakan sarana dan prasarana, mengembangkan

mutu pendidikan, tata kelola dan akuntabilitas

pelaksanaan Pendidikan Dasar

Page 317: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

301

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

3.2. Peningkatan pemahaman masyarakat

terhadap nilai-nilai budaya

3.2.1 Memasyarakatkan nilai-nilai adat dan budaya melalui

kurikulum muatan lokal

3.2.2. Menyediakan sarana dan prasarana, mengembangkan

mutu pendidikan, melalui pengembangan kapasitas

tenaga pendidik dan kependidikan berkebutuhan khusus 3.2.3. Menyediakan sarana dan prasarana, mengembangkan

mutu pendidikan, melalui pengembangan kapasitas

tenaga pendidik dan kependidikan pendidikan layanan

khusus

3.3. Peningkatan profesionalisme dan

kualifikasi pendidik dan tenaga

kependidikan

3.3.1. Mengembangkan kapasitas pendidik dan tenaga

kependidikan serta pengembangan kurikulum

3.4. Pengembangan budaya literasi

masyarakat

3.4.1. Menyediakan bahan bacaan untuk menunjang minat baca

masyarakat

3.5. Peningkatan kualitas sekolah 3.5.1. Melaksanakan akreditasi sekolah

3.6. Peningkatan motivasi peserta didik 3.6.1. Menyediakan beasiswa dan bantuan pendidikan bagi

peserta didik berprestasi dan kurang mampu

3.7. Peningkatan Pelayanan Informasi

Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi kepada publik

3.7.1 Mengoptimalkan pelayanan informasi pendidikan kepada

publik melalui penerapan sistem manajemen informasi pendidikan berbasis teknologi dan informasi

3.8. Peningkatan Fasilitasi Akses

Pelayanan Pendidikan

3.8.1 Peningkatan SDM dengan Memberikan Dukungan

Fasilitasi Infrastruktur Pendidikan

4. Terwujudnya pemberdayaan

pemuda

4.1 Peningkatan pembinaan kepemudaan

dan pemberdayaan organisasi pemuda

4.2.1. Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan

5. Meningkatkan pembinaan,

peran serta dan prestasi

pemuda dalam bidang

olahraga, seni dan budaya

5.1. Peningkatan peran serta lembaga

pendidikan dan masyarakat dalam

pemasyarakatan dan peningkatan

prestasi olahraga, seni dan budaya

5.1.1. Mengikutsertakan masyarakat dan pihak swasta dalam

pengembangan dan pembangunan keolahragaan, seni

dan budaya daerah

5.1.2. Membangun, merehabilitasi dan mengembangkan sarana dan prasarana olahraga

5.1.3. Meningkatkan pembinaan SDM dan kesejahteraan bidang

keolahragaan

5.1.4. Pembinaan keolahragaan

Page 318: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

302

MISI III : Meningkatkan Perekonomian Masyarakat yang Mandiri dan Berdaya Saing untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Berbasis Pertanian dan Pariwisata

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan perekonomian

masyarakat berbasis pertanian

dan pariwisata, kapasitas kelembagaan ekonomi

kerakyatan, pengembangan

dan pemasaran produk unggul

lokal, kewirausahaan dan

ketahanan pangan daerah

1. Meningkatnya perekonomian

daerah berbasis pertanian

dalam arti luas

1.1. Peningkatan produksi pertanian,

perkebunan, peternakan dan perikanan

1.1.1. Meningkatkan produksi tanaman pangan melalui

optimalisasi penggunaan benih unggul, saprodi berimbang

serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang memadai

1.1.2. Meningkatkan produksi tanaman perkebunan melalui

optimalisasi penggunaan benih unggul dan saprodi

berimbang

1.1.3 Meningkatkan produksi ternak melalui penyediaan bibit ternak unggul serta teknologi penggemukan dengan

menyediakan pakan ternak berkualitas

1.1.4. Meningkatkan produksi perikanan melalui perbanyakan

benih ikan, pembuatan kolam baru dan keramba serta

didukung dengan penyediaan pakan ikan berkualitas

1.1.5. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan sektor pertanian

1.1.6. Meningkatkan infrastruktur prasarana penunjang

peningkatan produksi pertanian

1.2. Optimalisasi penyediaan sarana dan

prasarana pertanian (alsintan) serta sarana produksi pertanian (saprodi)

1.2.1. Mengadakan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta

revitalisasi alsintan

1.2.2. Menyediakan sarana produksi tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan

1.2.3. Mengembangkan komoditi buah-buahan unggul

berdasarkan perwilayahan komoditi 1.2.4. Mengembangkan kawasan sentra padi sawah

1.3. Optimalisasi pembinaan kelembagaan

petani dan sumber daya aparatur,

peningkatan kapasitas tenaga penyuluh

dan sumber daya petani

1.3.1. Mengoptimalkan pembinaan kelembagaan petani,

pembinaan sumber daya aparatur, dan pemanfaatan Balai

Benih

1.3.2. Meningkatkan pembinaan kapasitas tenaga penyuluh

1.3.3. Meningkatkan pembinaan sumber daya petani dan

kapasitas pelaku agribisnis

1.3.4. Memfasilitasi modal kerja melalui peningkatan akses

perbankan dengan bunga rendah

1.4. Peningkatan penerapan teknologi pertanian

1.4.1. Meningkatkan penerapan teknologi tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan

1.4.2. Mengembangkan penangkaran benih tanaman pangan,

Page 319: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

303

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

bibit perkebunan, peternakan dan perikanan

1.4.3. Mendirikan Diklat Pertanian Terpadu

1.4.4. Meningkatkan penerapan teknologi perikanan

1.5. Pengembangan pertanian terpadu

(integrated farming)

1.5.1. Mensinergikan program dan kegiatan lingkup pertanian

(agropolitan, agrowisata dan agrotechnopark)

1.5.2. Mensinergikan program dan kegiatan pembangunan yang didanai dari dana desa, APBD kabupaten, provinsi dan

pusat

1.5.3. Mengembangkan sentra produksi pertanian terpadu

1.6. Pengembangan sistem kemitraan dalam pengelolaan pembangunan pertanian

1.6.1 Menjalin kerjasama/kemitraan bidang pertanian antara pelaku agribisnis, dunia usaha dan stake holder terkait

2. Meningkatnya kapasitas

kelembagaan ekonomi

kerakyatan melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

dan koperasi

2.1. Peningkatan kapasitas kelembagaan

ekonomi kerakyatan melalui UMKM dan

koperasi

2.1.1. Validasi serta pendataan UMKM dan koperasi

2.1.2. Meningkatkan akses pembiayaan UMKM dan koperasi

3. Terkelolanya pasar rakyat

sebagai salah satu akses

pemasaran produksi pertanian

3.1. Pemerataan sistem pengelolaan

manajemen pasar

3.1.1. Menata sistem pengelolaan manajemen pasar

3.2. Revitalisasi pasar rakyat 3.2.1. Pendataan dan pemenuhan infrastruktur dasar pasar rakyat

4. Meningkatnya usaha dibidang

jasa dan perdagangan serta

terwujudnya sumber ekonomi

alternatif lainnya

4.1. Pembinaan sektor jasa dan

perdagangan serta usaha kecil

menengah dan koperasi

4.1.1. Meningkatkan kemampuan SDM aparatur dan pelaku

usaha dalam penguasaan teknologi dan manajemen

usaha, kelembagaan industri kecil menengah, dan

koperasi

5. Meningkatnya ketahanan

pangan daerah

5.1. Peningkatan ketersediaan dan

penanganan kerawanan pangan

5.1.1. Menjamin ketersediaan pangan yang cukup

5.1.2. Mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan

5.2. Optimalisasi koordinasi distribusi dan

cadangan pangan

5.2.1. Mengkoordinasikan pendistribusian pangan secara merata

5.2.2. Mempersiapkan cadangan pangan sesuai kebutuhan per

kapita

5.3. Peningkatan penganekaragaman

konsumsi pangan dan keamanan

pangan

5.3.1. Mengembangkan konsumsi pangan non beras yang

memenuhi ketentuan pangan beragam bergizi dan

seimbang

5.3.2. Menjamin konsumsi pangan yang aman

6. Meningkatnya investasi usaha 6.1. Perizinan profesional 6.1.1. Memberi pelayanan perizinan profesional

Page 320: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

304

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

masyarakat

7. Terwujudnya perluasan

pemasaran produk-produk

unggulan masyarakat dan

agroindustri

7.1. Optimalisasi pengelolaan pasca panen,

pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian

7.1.1. Mengoptimalkan kegiatan pasca panen, pengolahan dan

pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura serta

pengembangan industri hilir

7.1.2. Mengoptimalkan kegiatan pasca panen, pengolahan dan

pemasaran hasil perkebunan serta pengembangan

industri hilir 7.1.3. Mengoptimalkan kegiatan pasca panen, pengolahan dan

pemasaran hasil peternakan serta pengembangan industri

hilir

7.1.4. Mengoptimalkan kegiatan pasca panen, pengolahan dan

pemasaran hasil perikanan serta pengembangan industri hilir

7.1.5. Mewujudkan sistem pemasaran Beras Kuansing, Tandan

Buah Segar (TBS), Bahan Olah Karet (BOKAR) dan aneka

produk olahan bidang perikanan melalui wadah asosiasi

petani

7.1.6. Mengembangkan produk unggulan daerah berbasis potensi wilayah

7.1.7. Memfasilitasi terbentuknya lembaga penampungan dan

pemasaran hasil

7.1.8 Pemanfaatan Fasilitas Infrastruktur Pasar Tradisional

berbasis Modren

8. Terwujudnya masyarakat yang

berketerampilan dan berjiwa kewirausahaan

8.1. Pelatihan keterampilan dan

kewirausahaan

8.1.1. Optimalisasi Balai Latihan Kerja

8.1.2. Pelatihan non Balai Latihan Kerja

8.1.3. Kerjasama dengan perusahaan, perguruan tinggi dan

pemerintah

8.2. Pengembangan enterpreneurship 8.2.1. Menciptakan wirausahawan baru

8.2.2. Memfasilitasi program magang bagi enterpreneur

8.2.3. Memperluas kesempatan dan lapangan kerja

9. Terwujudnya Kabupaten

Kuantan Singingi sebagai

destinasi wisata

9.1. Merevitalisasi objek wisata 9.1.1. Menyusun regulasi Rancangan Induk Pengembangan

Pariwisata Daerah (RIPPDA)

9.2. Pengembangan kawasan dan rekayasa

kepariwisataan

9.2.1. Membangun dan mengembangkan daerah tujuan wisata

yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung dan penunjang lain

9.3. Peningkatan promosi dan destinasi

wisata

9.3.1. Memfasilitasi pembentukan kelembagaan Kuantan

Tourism Board

9.3.2. Mempublikasikan destinasi wisata daerah

9.3.3 Pengembangkan destinasi wisata didukung dengan

Page 321: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

305

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

ketersediaan infrastruktur akomodasi yang memadai

(Pemanfaatan Hotel)

9.4. Peningkatan penyelenggaraan even seni

budaya daerah

9.4.1. Meningkatkan dan mengembangkan even seni budaya

daerah menjadi daya tarik wisata

9.5. Peningkatan ekonomi kreatif 9.5.1. Mengembangkan usaha ekonomi kreatif

Page 322: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

306

MISI IV : Meningkatkan Tata Kelola Sumber Daya Alam Berdasarkan Perencanaan Tata Ruang yang Berwawasan Lingkungan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan pemanfaatan tata

ruang dan pelestarian

lingkungan hidup

1. Terlaksananya perencanaan

optimalisasi pemanfaatan dan

pengendalian tata ruang serta

pelestarian lingkungan hidup

1.1. Percepatan penyelesaian RTRW,

RDTR/RUTRK dan RTBL perkotaan

1.1.1. Mempercepat penyelesaian RTRW, RDTR/RUTRK dan

RTBL perkotaan

1.2. Peningkatan koordinasi penataan ruang 1.2.1. Meningkatkan koordinasi, pengaturan, pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan penataan ruang kota serta penataan ruang kawasan strategis

1.2.2. Pembangunan Water Front City sebagai ikon dan etalase

pengembangan ekonomi kerakyatan

1.3. Peningkatan efektivitas penataan ruang 1.3.1. Meningkatkan efektivitas dan konsistensi pelaksanaan

penataan ruang kota serta penataan ruang kawasan

strategis

1.3.2. Meningkatkan infrastruktur pemukiman

1.4. Pengendalian dan pelestarian

lingkungan hidup

1.4.1. Mewujudkan perlindungan fungsi lingkungan hidup secara

berkelanjutan

Mewujudkan pengelolaan

lingkungan hidup yang

berkelanjutan dan

penanggulangan bencana alam

banjir, kebakaran lahan dan hutan serta bencana lainnya

2.

Pemanfaatan sumber daya alam

yang berwawasan lingkungan

2.1. Pengendalian pemanfaatan sumber

daya alam

2.1.1. Mewujudkan pengelolaan dan pendayagunaan sumber

daya alam secara berkelanjutan

2.1.2. Menyediakan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

2.1.3. Meningkatkan koordinasi pengendalian kebakaran hutan

dan lahan

2.2. Pemulihan dan rehabilitasi daya dukung

sumber daya alam yang kondisinya kritis

2.2.1. Meningkatkan kesadaran, sikap mental dan perilaku

masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan

2.2.2. Meningkatkan daya dukung lingkungan dalam menunjang

pembangunan berkelanjutan dengan memberdayakan

masyarakat

Page 323: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

307

MISI V : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan pembangunan,

pemeliharaan serta

pemanfaatan infrastruktur/aset

daerah dan fasilitas umum

lainnya

1. Terlaksananya pembangunan

dan peningkatan sarana

prasarana jalan, permukiman

dan fasilitas umum lainnya

1.1. Pembangunan, peningkatan dan

pemeliharaan infrastruktur jalan dan

jembatan kabupaten dengan kualitas

yang baik.

1.1.1. Membangun meningkatkan dan memelihara jalan dan

jembatan kabupaten

1.1.2. Membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana

kebinamargaan

1.2. Pembangunan, peningkatan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana

sistem sumber daya air

1.2.1. Membangun, meningkatkan dan memelihara jaringan

irigasi

1.2.2. Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai,

danau dan sumber daya air lainnya.

1.2.3. Mengendalikan banjir secara efektif

1.2.4. Menyediakan dan mengembangkan sumber air baku

Page 324: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

308

MISI VI : Meningkatkan Suasana Kehidupan yang Agamis dan Melestarikan Nilai-Nilai Budaya

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan suasana

kehidupan beragama yang tentram, tertib dan harmonis

1. Membina suasana kehidupan

beragama

1.1. Mewujudkan ketentraman, ketertiban

kehidupan beragama, dan masyarakat yang harmonis

1.1.1. Memberdayakan Forum Koordinasi Lintas Agama

1.1.2. Meningkatkan kerukunan dalam kehidupan beragama

1.1.3. Meningkatkan suasana kehidupan yang agamis

2. Meningkatkan ketentraman dan

ketertiban masyarakat yang

harmonis

2.1. Meningkatkan penegakan Perda dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

2.1.1. Mengurangi peredaran narkoba, minuman keras,

perjudian, prostitusi dan penyakit masyarakat lainnya

Penggalian, pelestarian, dan

aktualisasi nilai-nilai adat dan

budaya

3. Pemberdayaan adat 3.1. Penguatan kelembagaan adat 3.1.1. Memfasilitasi peningkatan peran pemangku adat dalam

pembinaan masyarakat adat

3.2. Penguatan nilai-nilai adat dalam

kehidupan bermasyarakat

3.2.1. Melestarikan nilai-nilai dan budaya luhur adat dalam

kehidupan masyarakat 3.2.2. Memfasilitasi kebijakan tentang adat dan budaya lokal

daerah

4. Meningkatkan kelestaraian

budaya daerah dalam

kehidupan masyarakat

4.1. Pengembangan situs cagar budaya

menjadi daya tarik wisata

4.1.1. Melaksanakan penelusuran dan penelitian situs cagar

budaya

4.1.2. Memfasilitasi rekonstruksi situs cagar budaya

4.2. Kerjasama dengan stakeholder terkait

dalam pengembangan seni budaya

4.2.1. Melaksanakan kerjasama pengembangan seni budaya

Page 325: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

309

6.2 Arah Kebijakan

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi

yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5

(lima) tahun atau selama periode RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

2016-2021. Arah kebijakan dari setiap strategi terpilih sebagaimana berikut ini:

6.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2017)

Arah kebijakan pembangunan tahun pertama difokuskan pada upaya

untuk mengatasi berbagai permasalahan pembangunan yang belum

terselesaikan pada periodisasi pelaksanaan RPJMD 2016-2021 yang

diprioritaskan pada Pengembangan perekonomian masyarakat melalui

peningkatan infrastruktur, pariwisata, agribisnis dan kemandirian desa.

6.2.2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun ke Dua (2018)

Arah kebijakan pembangunan tahun kedua pelaksanaan RPJMD 2016-

2021, kebijakan yang dilakukan difokuskan pada pembangunan infrastruktur

yang mencakup Pendidikan, kesehatan, penguatan tata kelola pemerintahan,

pembangunan masyarakat dan akses terhadap perumahan yang layak bagi

rumah tangga miskin, Penurunan tingkat kemiskinan serta peningkatan

pertumbuhan ekonomi melalui penguatan hilirisasi industri pertanian dan

perkebunan, pariwisata serta penguatan Peran Swasta Dalam Pembangunan.

Fokus pembangunan tahun 2015 yaitu pembangunan infrastruktur, peningkatan

kualitas SDM, sarana dan prasarana pemerintahan serta penguatan ekonomi

inklusif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Page 326: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

310

6.2.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun ketiga (2019)

Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga merupakan lanjutan dari

tahun kedua pelaksanaan RPJMD 2016-2021. Pada tahun ketiga pelaksanaan

RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi selain dari melanjutkan kebijakan tahun

sebelumnya lebih difokuskan pada pengembangan budaya, peran serta

masyarakat dalam pembangunan, serta pemberdayaan lembaga-lembaga

kemasyarakatan dan pemerintahan desa, peningkatan peran pemuda dan

pembinaan prestasi. Reformasi birokrasi secara menyeluruh terus dilanjutkan

dalam semua aspek pemerintahan daerah. Arah kebijakan difokuskan kepada

penguatan jaringan infrastruktur, pengembangan budaya, peningkatan prestasi

aparatur pemerintahan serta pemantapan pembangunan ekonomi berdaya

saing;

6.2.4. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun keempat (2020)

Arah kebijakan pembangunan tahun keempat dilaksanakan untuk

melanjutkan pembangunan tahun sebelumnya serta memantapkan capaian

pembangunan yang telah dilaksanakan dengan tetap menekankan pada

perbaikan dan penyempurnaan pelayanan pemerintahan daerah. Arah

kebijakan pembangunan dilaksanakan untuk memastikan kesinambungan

dalam periode pembangunan tahun kedua dan ketiga dengan tetap

menekankan pada pemantapan infrasruktur dan aparatur pemerintahan dalam

rangka peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, serta melanjutkan

kebijakan tahun sebelumnya.

6.2.5. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun kelima (2021)

Arah kebijakan pembangunan Tahun kelima pelaksanaan RPJMD

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021selain dari pada melanjutkan

arah kebijakan tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya yang merupakan

Page 327: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

311

tahap pemantapan untuk memastikan tercapainya sasaran pembangunan

jangka menengah daerah sesuai dengan target yang ditetapkan. Arah kebijakan

pembangunan tahun kelima difokuskan pada pencapaian target yang masih

perlu ditingkatkan kinerjanya berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi

terhadap capaian program prioritas yang telah dilaksanakan selama 4 (empat)

tahun terakhir. Pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pada tahun

kelima tetap diarahkan pada upaya untuk mensinergikan capaian pembangunan

yang perlu dipercepat pencapaiannya dengan fokus pemantapan prasarana

wilayah, pembanguanan SDM, perekonomian yang berdaya saing dan aparatur

pemerintahan secara berkelanjutan.

6.3 Arah Kebijakan Kewilayahan

Sesuai kewenangan untuk dikembangkan dan didorong pembangunannya,

wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh

sangat penting dalam lingkup Kabupaten Kuantan Singingi terhadap ekonomi,

sosial, budaya, dan/atau lingkungan disebut sebagai kawasan strategis

Kabupaten Kuantan Singingi. Berdasarkan analisa peluang pertumbuhan

ekonomi dan peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat, kawasan strategis

diwilayah Kabupaten Kuantan Singingi terdiri atas:

6.3.1. Kawasan Strategis PLTA Lubuk Ambacang dan Mini Hidro

Sungai Singingi

Penyediaan energi listrik di Kabupaten Kuantan Singingi masuk ke dalam

sistem Interkoneksi B, Wilayah Selatan. Sistem ini merupakan perpanjangan

dari Sistem Interkoneksi Sumatera Barat-Riau melalui jalur

Sawahlunto/Kiliranjao-Taluk Kuantan, untuk melayani Wilayah Provinsi Riau

bagian Selatan mencakup : Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri

Page 328: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

312

Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, dan sebagian Kabupaten Pelalawan. Sistem ini

di wilayah Riau didukung oleh 2 pembangkit yaitu : PLTA Lubuk Ambacang

Pembangunan PLTA yaitu pada Sungai Indragiri (pada anak sungai

Batang Kuantan) di lokasi Lubuk Ambacang, Kec. Kuantan Mudik - Kabupaten

Kuantan Singingi dengan potensi daya listrik sebesar 350 MW (hasil studi JICA,

1979); Sementara itu dari rencana pembangunan PLTA di Kabupaten Kuantan

Singingi diharapkan didapat potensi tambahan tenaga listrik sebesar 372 MW.

6.3.2. Kawasan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

6.3.2.1. Kawasan Hutan Lindung

Kawasan Hutan Lindung (HL) Bukit Betabuh Hutan Lindung Bukit

Betabuh dengan luas ± 94.292. Ha, memegang peranan kunci sebagai

pengendali hidrologis wilayah dan sekaligus sebagai daerah tangkapan air DAS

Indragiri. Sebagaimana telah diketahui bahwa daerah perbatasan Riau dan

Sumbar merupakan daerah rawan bencana terutama banjir dan tanah longsor.

Perubahan ekosistem daerah tersebut akan langsung berdampak terhadap

semakin besarnya peluang terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor.

Padahal pada daerah ini terbentang jalan nasional lintas Sumatera Bagian

Tengah yang merupakan salah satu urat nadi pergerakan barang dari Sumatera

ke Jawa dan sebaliknya. Terhambatnya lalu lintas pada daerah ini akan

berpengaruh besar terhadap pergerakan barang dan jasa serta pergerakan

ekonomi wilayah sekitar. Dengan posisi dan peran seperti ini, telah

menempatkan Hutan Lindung Bukit Betabuh memiliki fungsi strategis dalam

memelihara dan menjaga kestabilan ekosistem daerah perbatasan Sumbar –

Riau.

Saat ini, lahan untuk fungsi hutan lindung telah mengalami penurunan

dengan sebagian besar telah dikuasai oleh masyarakat dan swasta. Dalam

rangka mengembalikan areal dengan peruntukkan hutan lindung dan mencegah

Page 329: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

313

memburuknya kondisi lingkungan (agar siklus hidrologi dan keseimbangan

lingkungan dapat tetap terjaga), maka diperlukan penguasaan lahan sesuai

dengan TGHK dan dipetakan dalam rencana pemanfaatan dan usaha kawasan,

pada kawasan peruntukkan hutan lindung dan pengembalian fungsi hutan

lindung pada daerah konflik (pemanfaatan kegiatan hutan lindung bukan

berdasarkan fungsinya) serta pengendalian dan pengawasan terhadap setiap

kegiatan yang berada di kawasan hutan lindung.

Luas hutan yang sudah ditata batas memanjang dari Lubuk Ambacang

sampai ke Perhentian Sungkai, dengan topografi daerah adalah curam dengan

ketinggian tempat antara 100 – 392 mdpl. Areal ini terletak di antara

perlintasan jalan Sumatera Barat – Riau sehingga menimbulkan banyak tekanan

berupa pencurian kayu secara illegal, sawmill, dan pengkonversian hutan alami

secara besar-besaran. Untuk menjaga fungsi hutan lindung maka direncanakan

zona buffer (penyangga) untuk kawasan hutan lindung yang berbatasan

langsung dengan Provinsi Sumatera Barat.

Tabel 6.1 Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Kuantang Singingi

Nama Hutan Kawasan Luas (Ha)

HL. SENTAJO Kawasan Lindung 392,7

HL. BUKIT BATABUH LUBUK JAMBI Kawasan Lindung 43.199,3

Sumber : Kemenhut 878, 2014

6.3.2.2. Kawasan Lindung Spiritual dan Kearifan Lokal

Selain kedua kawasan lindung berdasarkan TGHK tersebut terdapat

kawasan yang disebut sebagai Rimbo Larangan yaitu kawasan yang secara fisik

merupakan kawasan tangkapan air dan secara biologi kawasan ini merupakan

tempat plasma nutfah yang memiliki keragaman dan nilai hayati yang tinggi.

Rimbo Larangan ini merupakan salah satu kekayaan budaya masyarakat

Page 330: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

314

tradisional yang erat hubungannnya dengan pengelolaan sumber daya alam

yang berkelanjutan.

Kawasan Rimbo Larangan berdasarkan dinas kehutanan dan kondisi

eksisting yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi, terdapat 8 Rimbo Larangan

dengan luasan ± 1.314,50 Ha yang masih bertahan dengan fungsinya sebagai

hutan dan sebagai resapan air. Rimbo Larangan tersebut berada di Kecamatan

Hulu Kuantan (Pemalang Pogal dan Lubuk Samak), Kecamatan Gunung Toar

(Kopuong, baluang, dan Bukit Marontang), Kecamatan Kuantan Mudik (Samak,

dan Bukit Panarahan), dan Kecamatan Kuantan Tengah (Kenegerian Jake).

Tabel 6.2 Rimbo Larangan Di Kabupaten Kuantan Singingi

No Nama Negeri Nama Rimba

Larangan

Luas

(Ha) Keterangan

1 Mudik Ulo

Rimba Pecahan

Tulang ± 500,00

Telah dibuka perusahaan

sejak tahun 1990)

2 Sumpur Rimba Pemalang

Pogal -

3 Lubuk Jambi

Rimba Lubuk Samak - Di Kecamatan Hulu

Kuantan

Rimba Bukit Baluang - Masuk Wilayah

Sumatera Barat

4 Air Buluh Rimba Kopuong ± 90,00 Berhutan Anakan

5 Lubuk Ramo

Rimba Samak ± 100,00 Masih Berhutan

Rimba Bukit

Penarahan ± 200,00 Berhutan ± 100 Ha

6 Pantai Rimba Sungai Kuning ± 20,00 Sudah jadi kebun karet

7 Teluk Beringin Rimba Baluang ± 3,00 Berhutan Anakan

8 Lubuk

Tarontang

Rimba Bukit

Marontang ± 1,50 Masih Berhutan

9 Toar Rimba Sialang - Sudah jadi kebun karet

10 Gunung Rimba Sei Kulim - Sudah jadi kebun karet

dari tahun 1955

11 Jake Rimba Kenegerian

Jake ± 400,00 Sebagian Berhutan

12 Kopah Rimba Lansar - Sudah habis

Page 331: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

315

Sumber : Dinas Kehutanan Kab. Kuantan Singingi, 2010

6.3.2.3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya

PPenetapan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya di

Kabupaten Kuantan Singingi ditetapkan dengan adanya Suaka Margasatwa

Bukit Rimbang dan Bukit Baling yang telah ditetapkan berdasarkan SK

Kemenhut 878 Tahun 2014. Penetapan ini kemudian juga diperkuat dengan

kebijakan pola ruang kawasan lindung nasional pada Peraturan Pemerintah No.

26 Tahun 2008 tentang RTRWN. Selain itu, berdasarkan Tata Guna Lahan

Kesepakatan Provinsi Riau tahun 2007, luas hutan yang disepakati sebagai

hutan suaka alam yaitu hutan suaka margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling

adalah 54,726.4 ha yaitu di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yang

berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sijunjung.

Tabel 6.3 Kawasan Suaka Alam Kuantan Singingi

Nama Kawasan Luas (Ha)

SM. BUKIT RIMBANG BUKIT BALING 54.726,387

Sumber : Kemenhut 878, 2014

6.3.3. Kawasan Peruntukan Pariwisata

Dalam rencana pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuantan

singingi, wilayah ini sangat berpotensi untuk mengembangkan kegiatan

pariwisata dan juga sebagai ikon daerah, terutama pariwisata alam dan

pariwisata budaya. Adapun potensi kawasan pariwisata yang ada di Kabupaten

Kuantan Singingi antara lain:

Page 332: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

316

Tabel 6.4 Rencana Pengembangan Kawasan Wilayah Pariwisata

Di Kabupaten Kuantan Singingi

Jenis Potensi yang Dikembangkan Lokasi Pola Pengelolaan

Pariwisata Alam

Air Terjun

Tujuh Tingkat

Air terjun yang indah dengan ketinggian

pada tingkat ke 4 dan ke 7 Kondisi air yang jernih dan dingi Pepohonan yang rindang sehingga

membuat suasana yang teduh

Lubuk Ambacang

Kecamatan Hulu

Kuantan

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Air Terjun Poti

Soni

Air terjun dengan ketinggian kurang lebih

15 meter Kolam yang luas dengan air yang jernih Pepohonan yang rindang

Desa Cengar

Kecamatan Kuantan

Mudik

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Air Terjun

Guruh

Gemurai

Kasang

Objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai berjarak 23 KM dari pusat Kota Taluk

Kuantan.

Indahnya air terjun ini memeberikan kenyamanan dan ketenangan tersendiri

bagi pengunjung

Kecamatan Kuantan

Mudik

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Air terjun

Tepian Batu

Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 12 meter

Kolam yang luas dengan air jernih Pepohonan yang rindang

Lubuk Jambi

Kecamatan Kuantan

Mudik

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Air terjun

Rawang

Ngipai

Air terjun yang khas, karena air terjunnya pendek-pendek namun banyak tingkatnya

Lingkungan alam yang begitu indah

Lubuk Jambu

Kecamatan Kuantan

Mudik

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Bukit Cokiak &

Mendulang

Emas

Panorama alam yang indah, pepohonan yang rindang sehingga membuat suasana

yang nyaman dan teduh, hamparan rumput yang hijau dan sungai yang jernih

Terdapat objek wisata mendulang emas yang unik dan menarik

Muara Lembu

Kecamatan Singingi

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Panorama

Masjid Kari

Menawarkan keindahan panorama danau alam dengan aksesbilitas yang mudah dijangkau dari Kota Taluk Kuantan dengan

jarak ±3 Km

Kecamatan Kuantan

Tengah

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Danau Kobun

Nopi

Kawasan danau buatan yang mempunyai tingkat natural dan perspektif alam yang

sangat tinggi

Kecamatan Kuantan

Mudik

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Pariwisata Budaya

Bekas

Tambang

Emas Logas

Peninggalan sejarah, dimana di Desa Logas ini dulunya merupakan tempat kerja

paksa Tambang mendulang emas

Desa logas

Kecamatan Singingi

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Pacu Jalur

Taluk

Adanya budaya rakyat yang memperlombakan perlombaan pacu jalur dengan perahu panjang dan sudah

Taluk kuantan

Kecamatan Kuantan

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Page 333: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

317

Jenis Potensi yang Dikembangkan Lokasi Pola Pengelolaan

menjadi event nasional

Pada kegiatan ini juga diadakan kesenian rakyat dan sebagainya

Tengah

Pacu Jalur

Baserah

Keramaian rakyat dengan adanya pacu jalur yang menggunakan perahu panjang

Kesenian rakyat

Baserah Kecamatan

Kuantan Hilir

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Perahu

Baganduang

Lubuk Jambi

Merupakan obyek wisata budaya yang

terletak di Kecamatan Kuantan Mudik. Objek wisata ini sangat dekat dengan

ibukota kabupaten dan berada di sungai Kuantan

Kecamatan Kuantan

Mudik

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Masjid Tua Bangunan masjid tua yang dibangun tahun 1937

Desa Pangean

Kecamatan Pangaen

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Kawasan

Tradisional

Kenegrian

taluk Kuantan

Bangunan replica rumah adat Kenegrian

Taluk Kuantan

Desa Pulau Bungin,

Kecamatan Kuantan

Tengah

Pemerintah Daerah

Rumah Tua

Toar

Bangunan rumah-rumah yang sudah

berusia ratusan tahun dnegan arsitektur yang khas

Desa Toar

Kecamatan Gunung

Toar

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Desa Wisata

Koto Sentajo

Terletak 3 Km dari pusat kota Taluk

Kuantan Rumah adat dengan masyarakat yang

kental dengan budaya nenek moyang leluhurnya

Museum mini yang menampilkan benda-

benda peninggalan (meriam sapu rantau, meriam onggang parau

Cerita legenda rakyat Kuantan Singingi

Kecamatan Kuantan

Tengah

Pemerintah Daerah

dan Swasta

Desa Wisata

Pangkalan

Indarung

sebuah perkampungan tua yang terletak ± 145 Km dari ibukota propinsi dan 30 Km

dari ibukota Kecamatan Muara Lembu Pemandangannya berupa hamparan padang

rumput yang luas di aliri dengan sungai kecil yang berbatu

Nuansa pedesaan yang masih asli juga

dapat dinikmati di desa ini Objek desa yang dikelilingi hamparan

bukit berbentuk lingkaran

Kecamatan Singingi Pemerintah Daerah

dan Swasta

Sumber: Hasil Survey dan Analisis 2015

6.3.3. Kawasan Pertanian Terpadu (Kawasan Agropolitan, Kawasan

Agrowisata dan kawasan Agrotechpark)

Kebijakan pengembangan wilayah pertanian terpadu ditetapkan berada

pada Desa Seberang Taluk dengan keluasan 100 Ha. Kawasan Pertanian

Page 334: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

318

Terpadu ini terdiri dari kawasan Agropolitan, Kawasan Agrowisata serta

kawasan Agrotechpark.

Pengembangan kawasan agrowisata harus dilakukan secara terintegrasi

dengan sektor-sektor terkait seperti pertanian, peternakan, perikanan,

pengolahan, perhotelan, biro perjalanan, industri, kesenian dan kebudayaan

dan sebagainya dalam bingkai kewilayahan dan keterpaduan pengelolaan

kawasan. Agrowisata dapat merupakan pengembangan dari sektor lain yang

diharapkan mampu menunjang pengembangan ekonomi secara berkelanjutan,

misalnya pengembangan kawasan agrowisata pada kawasan agropolitan,

pengembangan kawasan agrowisata pada kawasan perkebunan,

pengembangan kawasan agrowisata pada tanaman pangan dan hortikultura,

pengembangan kawasan agrowisata pada kawasan peternakan, pengembangan

kawasan agrowisata pada kawasan perikanan darat dan lain sebagainya.

Perencanaan pengembangan kawasan agrowisata harus memenuhi

prinsip-prinsip tertentu yaitu Pengembangan kawasan agrowisata harus

mempertimbangkan penataan dan pengelolaan wilayah dan tata ruang yang

berkelanjutan baik dari sisi ekonomi, ekologi maupun sosial budaya setempat;

Pengembangan fasilitas dan layanan wisata yang mampu memberikan

kenyamanan pengunjung sekaligus memberikan benefit bagi masyarakat

setempat serta pengembangan kawasan agrowisata harus mampu melindungi

sumber daya dan kekayaan alam, nilai-nilai budaya dan sejarah setempat.

Pengembangan kawasan agrowisata ini tidak hanya memenuhi kebutuhan

pasar semata, tetapi harus dalam koridor melindungi dan melestarikan aset-

aset yang menjadi komoditas utama pengembangan kawasan. Penggalian

terhadap nilai-nilai, lokasi, kegiatan, atraksi wisata yang unik ditujukan untuk

mendorong pertumbuhan kawasan agrowisata secara berkelanjutan.

Secara lebih rinci kebijakan pengembangan wilayah dinyatakan dalam

Tabel 6.5 dibawah ini.

Page 335: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

319

Tabel 6.5 Arah Kebijakan Pembangunan Kewilayahan Kabupaten Kuantan Singingi

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

A

KAWASAN LINDUNG

1

Hutan Lindung

- Hutan Lindung, Berada di wilayah sentajo dan bukit batabuh

bagian Selatan Kabupaten Kuantan Singingi dan berbatasan dengan wilayah Kabupaten

Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya Provinsi

Sumatra Barat

Kawasan hutan yang memiliki sifat khas

yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan-kawasan sekitar maupun bawahnya

sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir

dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.

- Kuantan Mudik

- Hulu Kuantan

- Singingi - Singingi Hilir

- Kuantan Tengah

- Sentajo Raya

- Pucuk Rantau

Mencegah terjadinya

bahaya longsor Kawasan hutan

lindung terjaga

Kelestarian alam

terjaga

43.591.98

2

Kawasan Perlindungan Setempat

a

Sempadan Sungai

Kawasan sepanjang kiri kanan sungai,

termasuk sungai buatan/kanal/ saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting

untuk mempertahankan kelestarian fungsi

sungai.

- Cerenti

- Kuantan Hilir

- Inuman, - Pangean,

- Benai,

- Kuantan Tengah,

- Gunung Toar

- Kuantan Mudik,

- Hulu Kuantan - Sentajo Raya

- Pucuk Rantau

- Kuantan Hilir

Seberang

Terjaganya sungai dari pencemaran air

Terjaganya aliran sungai

Air sungai dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian

maupun untuk memenuhi

kebutuhan air bersih.

- DAS Kuantan, Berasal dari Wilayah Sungai Indragiri yang

mengalir dari Kabupaten Indragiri sampai ke

Kabupaten Darmasraya (Provinsi Sumatera Barat), melewati Kabupaten Kuantan Singingi.

- DAS Singingi, Berada dibagian barat Kabupaten Kuantan

Singingi yang mengalir menuju Kabupaten

Kampar

- Singingi

- Singingi Hilir

b

Kawasan Sekitar Danau / Embung / Waduk

Kawasan tertentu, disekeliling danau/waduk yang mempunyai manfaat

penting untuk mempertahankan

kelestarian fungsi danau/waduk.

- Singingi

- Logas Tanah Darat

Terjaganya waduk dari kegiatan yang merusak intensitas

waduk Terjaganya

intensitas air waduk baik dimusim

penghujan maupun di musim kering.

c

Kawasan Lindung Spiritual dan Kearifan Lokal

Salah satu kawasan hutan lindung yang

dipertahankan oleh masyarakat setempat

sebagai kawasan RTH dan Kawasan resapan.

- Kuantan Tengah

- Gunung toar - Kuantan Mudik

- Hulu Kuantan

Terjaganya kelestarian

kebudayaan dan sejarah

Menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan

Memberikan

± 1.314,50 - Rimbo Larangan,

Page 336: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

320

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

alternatif wisata

yang bermanfaat dan mendidik

d Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Kawasan ruang terbuka hijau merupakan

salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan

dan menjadi paru-paru kota

- Taluk Kuantan

- Lubuk Jambi

- Muara Lembu - Koto Baru

- Perhentian Luas

- Benai

- Baserah

- Cerenti

Ruang terbuka hijau

harus bersifat responsif,

demokratis, dan bermakna.

Ruang terbuka hijau yang responsif

artinya harus dapat digunakan untuk

berbagai kegiatan dan kepentingan

luas.

4

Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

- Kawasan Suaka Margasatwa (Bukit Rimbang dan Bukit Baling) Berada berbatasan dengan Kabupaten Kuantan

Singingi dan wilayah Kabupaten Sijunjung dan

Kabupaten Dharmasraya Provinsi Dati I

Sumatera Barat

Kawasan cagar alam adalah kawasan dengan

ciri khas tertentu baik di daratan maupun di

perairan yang mempunyai fungsi pokok

sebagai kawasan pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang berlangsung secara

alami.

- Singingi, - Singingi Hilir,

- Hulu Kuantan

- Pucuk Rantau

Terjaganya

kelestarian sumber daya alam terutama

sumber daya alam flora dan fauna yang

langka. Terbentuknya

kawasan perlindungan alam

sekaligus sebagai kawasan wisata yang

mendidik

54.726.4 Ha

5

Kawasan Rawan Bencana

a

Kawasan Tanah Longsor

- Daerah patahan yang merupakan zona lemah

dan mempunyai tingkat kelerengan yang curam

Wilayah yang sering mengalami bencana

alam seperti banjir, tanah longsor. Pada

kawasan-kawasan seperti ini perlu dilindungi

agar dapat menghindarkan masyarakat dari

ancaman bencana tersebut.

- Singingi,

- Singingi Hilir - Logas Tanah Darat

- Kuantan Mudik

Mencegah terjadinya bencana alam

Mengurangi dampak negatif dari bencana

alam

b

Kawasan Rawan Banjir

- Wilayah di bantaran sepanjang Sungai Kuantan

dan Sungai Singingi

- Kuantan Mudik,

- Hulu Kuantan,

- Gunung Toar,

- Kuantan Tengah,

- Benai, - Pangean,

- Inuman,

- Cerenti

- Singingi,

- Singingi Hilir

Mencegah terjadinya bencana alam

Mengurangi dampak negatif dari bencana

alam

B

KAWASAN BUDIDAYA

1

Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

a Hutan Produksi Terbatas Kawasan yang dapat diperuntukkan bagi

hutan produksi terbatas dimana eksploitasinya - Singingi Hilir, - Singingi

Kegiatan produksi hutan yang tidak

110.770,21

Page 337: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

321

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

hanya dapat dengan sistem tebang pilih dan

penanaman kembali ataupun hutan rakyat,

maksudnya tanah rakyat yang ditanami

dengan tanaman seperti halnya tanaman kehutanan namun sudah biasa ditanam rakyat

dalam upaya konservasi tanah dan air.

- Logas Tanah Darat,

- Kuantan Mudik,

- Kuantan Tengah,

- Kuantan Hilir

merusak ekosistem

hutan Terjaganya

kelestarian hutan

b Hutan Produksi Tetap

Kawasan yang dapat diperuntukkan bagi

hutan produksi terbatas dimana eksploitasinya

hanya dapat dengan sistem tebang pilih dan penanaman kembali ataupun hutan rakyat,

maksudnya tanah rakyat yang ditanami

dengan tanaman seperti halnya tanaman

kehutanan namun sudah biasa ditanam rakyat

dalam upaya konservasi tanah dan air.

kawasan hutan produksi dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas

hujan yang dihitung dengan metode skoring

mempunyai jumlah nilai antara 125-174.

- Cerenti,

- Logas Tanah Darat - Singingi Hilir

- Singingi

- Kuantan Mudik

Terjaganya kuantitas

luasan hutan produksi

Kegiatan produksi hutan yang tidak

merusak ekosistem hutan

Terjaganya kelestarian hutan

121.460,00

2

Kawasan Peruntukan Pertanian

a Pertanian Lahan Basah

Kawasan yang diperuntukan bagi

tanaman pangan lahan basah, dimana

pengairannya dapat diperoleh baik secara

alamiah maupun secara teknis.

- Hulu Kuantan,

- Kuantan Mudik,

- Gunung Toar,

- Kuantan Tengah, - Benai,

- Pangean,

- Kuantan Hilir,

- Logas Tanah Darat,

- Inuman,

- Cerenti, - Singingi

- Singingi Hilir

Terjaganya produksi

pangan Kabupaten Kuantan Singingi

Tersedianya lahan untuk sawah

Terpenuhinya kebutuhan pangan

Kabupaten Kuantan Kingingi

22.166,00

b Pertanian Lahan Kering

Kawasan yang fungsi utamanya diperuntukkan bagi

kegiatan pertanian pangan yang

didukung oleh kondisi dan topografi

tanah yang memadahi dan sumber

utama pengairannya berasal dari air

hujan, dapat ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan dan

cadangan lahan pertanian pangan

yang dilindungi agar berkelanjutan

- Hulu Kuantan,

- Kuantan Mudik, - Gunung Toar,

- Kuantan Tengah,

- Benai,

- Pangean,

- Kuantan Hilir,

- Logas Tanah Darat, - Inuman,

- Cerenti,

- Singingi

- Singingi Hilir

Menumbuhkan agribisnis

Penganekaragaman Komoditi

Memanfaatkan Lahan dengan

optimal Terpenuhinya

kebutuhan pangan Kabupaten Kuantan

Kingingi

147.845,00

c Pertanian Pangan Berkelanjutan Wilayah budi daya pertanian terutama pada - Cerenti Terjaganya produksi 12.480,00

Page 338: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

322

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

wilayah perdesaan yang memiliki hamparan

lahan pertanian pangan berkelanjutan

dan/atau hamparan lahan cadangan pertanian

pangan berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk

mendukung kemandirian, ketahanan, dan

kedaulatan pangan nasional

- Inuman

- Logas Tanah Darat

- Pangean

- Benai, - Kuantan Tengah,

- Gunung Toar,

- Kuantan Mudik,

- Hulu Kuantan,

- Kuantan Hilir

- Singingi

pangan Kabupaten

Kuantan Singingi Memanfaatkan

Lahan dengan optimal

Terpenuhinya kebutuhan pangan Kabupaten Kuantan

Kingingi

D Pertanian Terpadu

Pengembangan kawasan pertanian terpadu

yang terdiri dari kawasan Agropolitan,

Kawasan Agrowisata dan kawasan

Agrotechpark

- Desa Seberang Taluk, Kuantan

Tengah

Meningkatkan produktivitas

pertania dan wisata agro

1000 Ha

3

Kawasan Peruntukan Perkebunan

a Perkebunan Rakyat

Kawasan yang diperuntukkan bagi

perkebunan yang menghasilkan baik bahan

pangan maupun bahan baku industri serta

sebagai penggerak ekonomi dibidang

agrobisnis

- Hulu Kuantan,

- Kuantan Mudik,

- Gunung Toar, - Kuantan Tengah,

- Benai,

- Pangean,

- Kuantan Hilir,

- Logas Tana Darat, - Inuman,

- Cerenti,

- Singingi

- Singingi Hilir

Peningkatan produksi perkebunan

Kegiatan produksi pertanian sekaligus

sebagai penahan air

278.642,60

b Perkebunan Besar Swasta

- Cerenti - Kuantan tengah

- Kuantan Mudik

- Hulu Kuantan

- Benai

- Logas Tanah Darat - Singing

- Singingi Hilir

65.465,00

4

Kawasan Peruntukan Peternakan

- Kerbau - Sapi - Ayam - Itik

Kawasan yang diperuntukkan bagi usaha

pengembangan peternakan.

- Hulu Kuantan,

- Kuantan Mudik,

- Gunung Toar,

- Kuantan Tengah,

- Benai,

- Pangean, - Kuantan Hilir,

- Logas Tana Darat,

- Inuman,

meningkatkan populasi dan

produksi dalam usaha

meningkatkan

pendapatan dalam bidang peternakan

785,00

Page 339: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

323

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

- Cerenti,

- Singingi

- Singingi Hilir

5

Kawasan Peruntukan Perikanan

1. Kawa

san yang diperuntukkan bagi usaha

pengembangan perikanan.

2. Kawasan Minapolitan

- Gunung Toar,

- Kuantan Tengah

- Benai

- Kuantan Hilir - Singingi

- Singingi Hilir

- Logas Tanah Darat

- Pangean

Desa Marsawa

Kecamatan Benai

Peningkatan Produksi sektor

perikanan Kawasan Sentra

Perikanan

Peraian umum

= 22.882,43 Ha

Kolam = 204

Ha Keramba = 44

unit = 200 Ha

6

Kawasan Peruntukan Pertambangan

Kawasan yang diperuntukkan bagi

perkembangan, baik wilayah yang sedang

maupun yang akan segera dilakukan kegiatan

pertambangan.

- Singingi

- Benai

- Kuantan Tengah - Gunung Toar

- Kuantan Mudik

- Kuantan Hilir

- Cerenti

- Singingi Hilir - Logas Tanah Darat

Mengoptimalkan

potensi pertambangan yang

ada Pemanfaatan potensi

tambang untuk mendukung

pembangunan wilayah

Menjaga

keseimbangan lingkungan dari

bahaya lingkungan akibat pertambangan

± 53.352,96

7

Kawasan Peruntukan Industri

a Kawasan Industri Sedang / Menegah

Kawasan yang diperuntukkan bagi perkembangan, baik wilayah yang sedang

maupun yang akan segera dilakukan kegiatan

pertambangan.

- Singingi,

- Singingi Hilir

- Kuantan Hilir

- Inuman,

- Kuantan Mudik

- Logas Tanah Darat, - Kuantan Tengah,

dan

- Benai

Terbentuknya zona industri yang

memiliki akses mudah dan

prasarana yang memadahi

Pengembangan sistem pengolahan

limbah agar tidak mencemari

lingkungan Semakin

menguatnya sistem produksi dan

distribusi Semakin banyaknya

investor yang

tertarik

Page 340: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

324

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

menanamkan modal

b Kawasan Industri Kecil

- Cerenti, - Inuman,

- Pangean,

- Benai,

- Kuantan Tengah

- Kuantan Mudik,

- Singingi, - Singingi Hilir

Berkembangnya

industri rumah tangga, kecil, dan

menengah kearah ekspor dan

agroindustri Terbentuknya zona

industri yang memiliki akses

mudah dan prasarana yang

memadahi Pengembangan

sistem pengolahan limbah agar tidak

mencemari lingkungan

Semakin

menguatnya sistem produksi dan

distribusi

8

Kawasan Peruntukan Pariwisata

a

Kawasan Wissata Alam

Air Terjun Tujuh Tingkat Air Terjun Poti Soni

Air Terjun Guruh Gemurai Kasang

Air Terjun Tepian Batu

Air Terjun Rawang Ngipai

Bukit Cokiak & Mendulang Emas

Panorama Masjid Kari

Danau Kobun Nopi

Kawasan yang diperuntukan untuk kawasan

wisata baik wisata alam, budaya maupun

wisata buatan.

- Hulu Kuantan

- Kuantan Mudik

- Singingi

Meningkatnya daya tarik kunjungan

wisatawan Meningkatnya

kerjasama pariwisata Meningkatnya

fasilitas pelayanan

b

Kawasan Wisata Budaya Bekas Tambang Emas Logas

Pacu Jalur Taluk

Pacu Jalur Baserah

Perahu Baganduang Lubuk Jambi

Masjid Tua

Kawasan Tradisional Kenegrian Taluk

Kuantan

Rumah Tua Toar

Desa Wisata Koto Sentajo

Desa Wisata Pangkalan Indarung

- Singingi - Kuantan Tengah

- Kuantan Hilir

- Pangean

- Gunung Toar

Meningkatnya daya tarik kunjungan

wisatawan Meningkatnya

kerjasama pariwisata Meningkatnya

fasilitas pelayanan Peningkatan

ketrampilan SDM

9

Kawasan Peruntukan Permukiman

a Kawasan Permukiman Perkotaan

Bagian dari l.ingkungan hidup di luar kawasan

lindung, baik berupa kawasan perkotaan

maupun perdesaan, yang fungsinya sebagai

PKW - Taluk Kuantan

PKLp

Munculnya kawasan –kawasan

permukiman baru ± 102.515,85

Page 341: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

325

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan.

- Lubuk Jambi

- Muara Lembu

- Perhentian Luas

PPK - Koto Baru

- Benai

- Baserah

- Koto Sentajo

- Cerenti

yang dikembangkan

oleh developer Pengembangan

permukiman untuk menghidupkan suatu

wilayah dan menyebarkan perkembangan dari

pusat kota

b Kawasan Permukiman Pedesaan

- Lubuk Ambacang

- Kampung Baru

- Pangean

- Perhentian Luas

- Pangkalan

- Inuman

Pengembangan

permukiman untuk menghidupkan suatu

wilayah dan mendukung kegiatan

pertanian

10. Kawasan Peruntukan Lainnya

a Pemerintahan Kawasan yang perkantoran Pemerintahan

Kabupaten Kuantan Singingi - Kuantan Tengah

b Olah Raga Kawasan pusat kegiatan olahraga Kabupaten

Kuantan Singingi - Kuantan Tengah

c Pertahanan dan Keamanan (Hamkam) Koramil, Polres, dan Polsek.

KORAMIL - Taluk Kuantan

- Muara Lembu

- Lubuk Jambi

- Baserah

POLRES - Taluk Kuantan

POLSEK - Seluruh

Kecamatan

d Perdagangan dan Jasa

- Pusat Pelayanan Skala Kabupaten

- Pusat Pelayanan Skala Kecamatan

- Pusat Pelayanan Skala Lingkungan/

Kawasan

Pusat Pelayanan Skala Kabupaten - Taluk Kuantan

- Lubuk Jambi

- Muara Lembu

- Perhentian Luas Pusat Pelayanan Skala Kecamatan - Koto Baru

- Benai

- Koto Sentajo

- Cerenti Pusat Pelayanan Skala Lingkungan/ Kawasan

Page 342: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

326

No KAWASAN DESKRIPSI LOKASI OUTPUT LUAS LAHAN

(Ha)

- Lubuk Ambacang

- Kampung Baru

- Pangean

- Koto Rajo - Pangkalan

- Inuman

Page 343: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

327

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 perumusan

kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk mengambarkan

keterkaitan antara bidang urusan pemerintah daerah dengan rumusan indikator kinerja

sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah

daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui rumusan

kebijakan umum, diperoleh sarana untuk menghasilkan berbagai program yang paling

efektif dalam mencapai sasaran.

Sedangkan dari perumusan program pembangunan daerah menghasilkan

rencana pembangunan yang konkrit dalam bentuk program prioritas yang secara

khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Dalam

mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten

Kuantan Singingi menetapan rangkaian program sesuai dengan urusan konkuren (wajib

dan pilihan) yang dilaksanakan oleh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan

Singingi. Penetapan program pembangunan dan penanganan urusan pembangunan

yang disesuaikan dengan misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut :

Page 344: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

328

MISI I : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih dengan Pelayanan Publik yang Prima

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1. Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang

baik dan bersih

dalam rangka

menciptakan iklim investasi yang

kondusif

1.1. Pengembangan tata kelola

pemerintahan

berbasis e-

government

1.1.1. Mengembangkan sistem aplikasi e-

government

1.

Tersedianya jaringan internet

(%)

30

60 1. Program pengembangan

sistem capaian

kinerja dan

keuangan

Komunikasi dan

Informatika

Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan

Persandian

2. Tersedianya sumber daya

manusia

pengelola (%)

10 30

3. Tersedianya

sistem informasi (%)

30 70

1.2. Mewujudkan

pemerintah yang

responsif

dengan mendekatkan

pelayanan

kepada

masyarakat

1.2.1. Menyediakan

fasilitas

pengaduan

kinerja pemerintah dalam

pembangunan

(berbasis sistem

informasi)

1. Sistem informasi

pengaduan secara

online (sistem)

0 1 Program

pengembangan

sistem capaian

kinerja dan keuangan

Penunjang

urusan

Inspektorat

Daerah/

Sekretariat Daerah

1.3. Peningkatan

Level

Kematangan

implementasi

Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah

(SPIP)

Kabupaten

Kuantan Singingi

1.3.1. Meningkatkan

pengawasan dan

pendampingan

yang

berkelanjutan

terhadap penyelenggaraan

Sistem

Pengendalian

Intern Pemerintah

(SPIP) pada setiap Organisasi

Perangkat Daerah

1. Cakupan

pengawasan

internal secara

berkala (jumlah

objek

pemeriksanaan)

48 266 2. Program

peningkatan sistem

pengawasan

internal dan

pengendalian

pelaksanaan kebijakan Kepala

Daerah

Pemerintahan

Umum

Inspektorat

Daerah

2. Penyelesaian

tindak lanjut hasil

pemeriksaan dan

pengawasan (%)

65 80

3. Level maturitas SPIP (Level)

0 4

Page 345: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

329

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.3.2. Peningkatan kapabilitas

Aparatur

Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)

1. Level kapabilitas Aparatur

Pengawas

Pemerintah (APIP)

1 4 3. Program peningkatan

profesionalisme

tenaga pemeriksa

dan aparatur

pengawasan

Pemerintahan Umum

Inspektorat Daerah

2. Jumlah kebijakan

sistem dan

prosedur

pengawasan

(dokumen)

2 5 4. Program penataan

dan

penyempurnaan

kebijakan sistem

dan prosedur pengawasan

Pemerintahan

Umum

Inspektorat

Daerah

1.3.3. Mengembangkan

Sistem Informasi

Kepegawaian Daerah berbasis

digital

1. Sistem Informasi

Kepegawaian

Daerah (sistem)

0 1 5. Program

pembinaan dan

pengembangan aparatur

Kepegawaian Badan

Kepegawaian,

Pendidikan dan Pelatihan

1.4. Pengembangan kebijakan dan

pelayanan

investasi

1.4.1. Penyederhanaan prosedur dan

birokrasi daerah

serta standarisasi

pelayanan

perizinan

1. Sistem Informasi Penanaman Modal

(sistem)

0 1 6. Program peningkatan iklim

investasi dan

realisasi investasi

Penanaman Modal

Disnas Penanaman Modal, PTSP dan

Tenaga Kerja

2. Jumlah nilai

investasi (milyar

rupiah)

245,83 398,97

1.4.2. Melaksanakan

promosi dan

kerjasama

investasi

1. Pameran investasi

(even)

2 4 7. Program

peningkatan

promosi dan

kerjasama

investasi

Penanaman

Modal

Disnas Penanaman

Modal, PTSP dan

Tenaga Kerja

Page 346: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

330

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

2. Terwujudnya pelayanan publik

yang profesional

dan berkepastian

hukum

2.1. Peningkatan kualitas

pelayanan

2.1.1. Menyusun dan menerapkan

Standar

Pelayanan

Minimal (SPM)

yang konsisten pada Perangkat

Daerah yang

berorientasi pada

pelayanan publik

1. SKPD yang wajib menerapkan SPM

pada pelayanan

publik (%)

80 90 Program peningkatan iklim

investasi dan

realisasi investasi

Penanaman Modal

Disnas Penanaman Modal, PTSP dan

Tenaga Kerja

2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

terhadap

pelayanan publik

(point)

N/A 90

2.2. Peningkatan pelayanan publik

di bidang

administrasi

kependudukan

dan catatan sipil

2.2.1. Peningkatan pelayanan publik

dalam bidang

kependudukan

1. Rasio KTP dengan jumlah penduduk

yang wajib KTP

(%)

82 98 8. Program penataan administrasi

kependudukan

Kependudukan dan Catatan

Sipil

Disdukpencapil

2. Rasio akte

kelahiran dengan jumlah penduduk

(%)

43 98

3. Persentase jumlah

kartu keluarga

100 100

3. Berjalannya

pembangunan yang

terencana,

terkoordinasi dan

sinergis

3.1. Pengembangan

data, informasi

dan kapasitas

kelembagaan

perencanaan pembangunan

3.1.1. Melakukan

pemutakhiran

data dan

informasi

pembangunan sebagai bahan

perumusan

kebijakan

1. Persentase

keterisian Sistem

Informasi

Pembangunan

Daerah (SIPD)

50 100 9. Program

perencanaan

pembangunan

daerah

Perencanaan

pembangunan

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah, Penelitian

dan Pengembangan

3.2. Pengembangan

perencanaan pembangunan

3.2.1. Mengembangkan

perencanaan pembangunan

daerah

1. Persentase

penerapan sistem perencanaan

berbasis E-

planning

50 100 Program

perencanaan pembangunan

daerah

Perencanaan

pembangunan

Badan

Perencanaan Pembangunan

Daerah, Penelitian

dan

Pengembangan

Page 347: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

331

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

3.3. Pengembangan kerjasama

sektoral dengan

pihak ketiga

3.3.1. Melaksanakan forum-forum

kerjasama

bilateral dan

multilateral

dengan pihak ketiga dalam

pelaksanaan

pembangun

daerah

1. Kerjasama dengan pihak

ketiga (MOU)

0 25 10. Program kerjasama

pembangunan

Perencanaan pembangunan

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah, Penelitian

dan

Pengembangan

4. Meningkatnya kapasitas fiskal

daerah

4.1. Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

4.1.1. Intensifikasi dan ektensifikasi

sumber-sumber

pendapatan

daerah

1. Meningkatnya Pendapatan Asli

Daerah (PAD) (%)

40 60 11. Program peningkatan dan

pengembangan

pengelolaan

keuangan daerah

Pemerintahan Umum

BPKAD

4.1.2. Mendirikan badan usaha dan

perbankan milik

daerah

1. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

0 1 Program perencanaan

pembangunan

daerah

Perencanaan pembangunan

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah, Penelitian

dan

Pengembangan 2. Bank Perkreditan

Rakyat (BPR)

0 1 Perencanaan

pembangunan

sda

5. Terwujudnya

kerjasama antara

pemerintah,

masyarakat dan

dunia usaha dalam

pembangunan daerah

5.1. Mengembangka

n kerjasama

yang saling

menguntungkan

antara lembaga

pemerintah, masyarakat dan

dunia usaha

serta stake

holder terkait

5.1.1. Meningkatkan

kerjasama antara

pemerintah,

masyarakat dan

dunia usaha serta

stake holder terkait

1. Kerjasama antara

pemerintah,

masyarakat dan

dunia usaha

dalam merespon

kebutuhan masyarakat

(MOU)

0 5 Program

kerjasama

pembangunan

Perencanaan

Pembangunan

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah, Penelitian

dan

Pengembangan

2. Kerjasama antara

pemerintah

dengan perguruan

tinggi (MOU)

0 4

Page 348: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

332

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

3. Kerjasama antar daerah dalam

pengembangan

wilayah

perbatasan (MOU)

0 6

5.1.2. Pelaksanaan

kegiatan

koordinasi antara

Kepala Daerah

dengan dunia

usaha

1. Forum koordinasi

pengembagan

usaha antara

Kepala Daerah

dengan dunia

usaha (forum)

0 1 Program

kerjasama

pembangunan

Perencanaan

pembangunan

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah, Penelitian

dan

Pengembangan

Page 349: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

333

MISI II : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, dan Produktif

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1. Meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

1.1. Peningkatan

kualitas manajemen dan

pelayanan

kesehatan

1.1.1. Mengembangkan

sistem surveilans, sistem informasi

manajemen dan

administrasi

kesehatan

1. Sistem Informasi

Kesehatan Daerah (Sikda

Generik) (%)

10 100 12. Program

standarisasi pelayanan

kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Persentase

puskesmas

dengan pelayanan yang

berstandarisasi

(%)

0 100

3. Akreditasi Rumah

Sakit (Tingkat)

Dasar Madya

4. RSUD dan

puskesmas rawat

inap

Non BLUD BLUD

5. Cakupan

pelayanan

kesehatan bagi

masyarakat pada

25 unit

pelayanan (%)

100 100

1.1.2. Meningkatkan

proporsionalitas

tenaga kesehatan

sesuai kebutuhan kompetensi

1. Ratio tenaga

kesehatan:

13. Program

pembinaan dan

pengembangan

aparatur

Kesehatan Dinas Kesehatan

1. Dokter 1 : 9.000 1 : 5.000

2. Bidan 1 : 800 1 : 800

1.1.3. Meningkatkan

ketersediaan

obat-obatan dan

alat kesehatan

1. Persentase

ketersediaan

obat sesuai

kebutuhan (%)

20 90 14. Program obat dan

perbekalan

kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Persentase

ketersediaan

alkes

30 70 Dinas Kesehatan

Page 350: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

334

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.1.4. Meningkatkan

sarana dan prasarana

puskesmas/puske

smas pembantu

dan jaringannya

1. Persentase

kebutuhan sarpras

puskesmas/

pustu dan

jaringannya

30 60 15. Program

pengadaan, peningkatan dan

perbaikan sarana

dan prasarana

puskesmas/

puskesmas pembantu dan

jaringannya

Kesehatan Dinas Kesehatan

1.1.5. Meningkatkan

kapasitas sumber

daya kesehatan

1. Pendidikan dan

pelatihan (%)

20 75 16. Program

peningkatan

kapasitas sumberdaya

aparatur

Kesehatan Dinas Kesehatan

1.1.6. Merumuskan

kebijakan

pembiayaan kesehatan dan

jaminan

pemeliharaan

kesehatan

masyarakat

1. Persentase

penduduk yang

memiliki kartu jaminan

kesehatan

30 60 17. Program upaya

kesehatan

masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

1.2. Peningkatan

akses dan

kualitas

pelayanan

kesehatan masyarakat

1.2.1. Menyediakan

sarana dan

prasarana untuk

meningkatkan

kapasitas dan aksesibilitas

kesehatan

1. Pdesa/kelurahan

yang memiliki

pelayanan

kesehatan dasar:

Program

pengadaan,

peningkatan dan

perbaikan sarana

dan prasarana puskesmas/puske

smas pembantu

dan jaringannya

Kesehatan Dinas Kesehatan

1. Puskesdes (%t)

89 124

2. Pustu (unit) 64 64

1.2.2. Meningkatkan

kualitas penanganan

masalah gizi

masyarakat

1. Prevalansi balita

gizi kurang (%)

0.4 0.2 18. Program

perbaikan gizi masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Prevalansi balita

gizi buruk (org)

12 5

Page 351: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

335

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.2.3. Meningkatkan

kualitas pelayanan

Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA)

dan lansia

1. Angka kematian

ibu per 100.000 kelahiran hidup

(kasus)

12 7 19. Program

peningkatan keselamatan ibu

melahirkan dan

anak

Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Angka kematian

bayi per 100

kelahiran

penduduk

(kasus)

74 62 20. Program

peningkatan

pelayanan

kesehatan anak

balita

Kesehatan Dinas Kesehatan

3. Angka

keberlangsungan

hidup bayi (per

mil)

0,852 0,880

4. Jumlah pos pembinaan

terpadu

(posbindu)

(absolut)

3 60 21. Program peningkatan

pelayanan

kesehatan lansia

Kesehatan Dinas Kesehatan

1.2.4. Meningkatkan

pelayanan

kesehatan

komprehensif

terhadap

penyakit menular dan tidak

menular

1. Cakupan

desa/kelurahan

Universal Child

Immunization

(UCI)

35.4 80 22. Program

pencegahan dan

penanggulangan

penyakit menular

Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Cakupan penemuan dan

penanganan

penderita

penyakit TB BTA

(+)

40 80

3. Acute Flacid Paralysis (AFP)

rate per 100.000

penduduk <15

tahun (Indeks)

≥ 2 ≥ 2

Page 352: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

336

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

4. Penemuan

penderita pneumonia balita

(kasus)

1.74 10

5. Cakupan alert

Sistem

Kewaspadaan Dini Respon yang

direspon<24 jam

(%)

98 100

6. Angka kesakitan

DBD per 100.000

penduduk (Indeks)

0,9 0,5

7. Jumlah kasus

HIV (Kasus)

5 2

8. Cakupan

penemuan dan

penanganan penderita

penyakit tidak

menular/deteksi

dini kanker leher

rahim dengan metode IPA

(Jumlah absolut)

125 1.000

9. Penanggulangan

ISPA (%)

1,6 9,6

1.3. Peningkatan pemahaman

masyarakat

tentang

kesehatan

1.3.1. Meningkatkan promosi

pelayanan dan

advokasi

kesehatan

1. Cakupan desa siaga aktif (desa)

(%)

30 50 23. Program promosi kesehatan dan

pemberdayaan

masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Cakupan

penjaringan

kesehatan siswa

SD dan setingkat (%)

97 100

3. Rasio posyandu

per satuan balita

73 73

4. Rumah tangga

ber PHBS

34 75

Page 353: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

337

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

5. Perda/Perbup

kawasan bebas rokok

0 1

6. Sistem informasi

dan layanan

informasiterpadu

0 1

2. Meningkatkan

kesehatan

lingkungan

serta perilaku

hidup bersih dan sehat

2.1. Peningkatan

penyehatan

dan

pengawasan

lingkungan

2.1.1. Meningkatkan

penyehatan dan

pengawasan

lingkungan

1. Penyelenggaraan

air minum

memenuhhi

syarat kesehatan

(%)

54.59 80 24. Program

pengembangan

lingkungan sehat

Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Penduduk

dengan akses

sanitasi layak

(jamban sehat)

(%)

60 83

3. Desa STBM (%) 62 75

4. Cakupan tempat

pengolahan

makanan

70 82

2.2. Peningkatan

sarana dan

prasarana

kesehatan

lingkungan

dan rumah sakit

2.2.1. Meningkatkan

sarana dan

prasarana

kesehatan

lingkungan

1. Laboratorium

kesehatan

daerah (unit)

0 1 25. Program

pengawasan obat

dan makanan

Kesehatan Dinas Kesehatan

2.2.2. Meningkatkan

sarana dan

prasarana rumah

sakit

1. Tersedianya

sarana dan

prasarana rumah

sakit (%)

60 80 26. Program

pengadaan,

peningkatan dan

perbaikan sarana

dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit

paru-paru/rumah

sakit mata

Kesehatan Dinas Kesehatan

Page 354: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

338

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

2.2.3. Mengoptimalkan

pemeliharaan sarana dan

prasarana rumah

sakit

1. Optimalnya

pemeliharaan sarana dan

prasarana rumah

sakit (%)

60 80 27. Program

pemeliharaan sarana dan

prasarana rumah

sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit

paru-paru/rumah sakit mata

Kesehatan Dinas Kesehatan

2.3. Optimalisasi

kemitraan

peningkatan pelayanan

kesehatan

2.3.1. Mengoptimalkan

kemitraan

peningkatan pelayanan

kesehatan

1.

2.

3.

Sumber Daya

Manusia (Jumlah

PKS) Pelayanan

(Jumlah PKS)

Sarana

Penunjang

(Alkes) (Jumlah

PKS)

0

1

0

4

5

3

28. Program

kemitraan

peningkatan pelayanan

ksesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

3. Meningkatkan

kualitas

penyelenggaraan pendidikan

dan

pemerataan

3.1. Peningkatan

pemerataan

dan perluasan akses, mutu,

relevansi,

daya saing,

penguatan

tata kelola,

akuntabilitas dan

pencitraan

publik

Pendidikan

Anak Usia Dini

(PAUD), Pendidikan

Dasar,

Pendidikan

Non Formal

(PNF)

3.1.1. Memfasilitasi

penyediaan

sarana dan prasarana,

mengembangkan

mutu pendidikan,

tata kelola dan

akuntabilitas

pelakasanaan PAUD

1. APK PAUD 3-6

tahun (%)

39,01 100 29. Program

pendidikan anak

usia dini

Pendidikan Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan

Olahraga 2. Ketersediaan

lembaga PAUD

(lembaga)

409 442

3. TK Negeri setiap

kecamatan

(jumlah)

2 15

4. Sarana dan

prasarana PAUD

(%)

20 100

5. Tenaga

pendidikan dan

kependidikan PAUD yang

memadai (%)

15 100

Page 355: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

339

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

3.1.2. Menyediakan

sarana dan prasarana,

mengembangkan

mutu pendidikan,

tata kelola dan

akuntabilitas pelaksanaan

Pendidikan Dasar

1. APM

SD/MI/SDLB/Paket A (%)

98,10 99,08 30. Program wajib

belajar pendidikan dasar sembilan

tahun

Pendidikan Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan Olahraga

2. APK SD/MI (%) 97,7 99,17

3. APM

SMP/MTs/SDLB/P

AKET A (%)

78.41 79,20

4. APK SMP/MTs

(%)

79,41 80,61

5. Angka Kelulusan

SD/MI (%)

100 100

6. Angka Kelulusan SMP/MTs (%)

100 100

7. Angka Putus

Sekolah (APS)

SD/MI (%)

0.04 0

8. Angka Putus

Sekolah (APS) SMP/MTs (%)

0.13 0

3.2. Peningkatan

pemahaman

masyarakat

terhadap nilai-nilai budaya

3.2.1. Memasyarakatkan

nilai-nilai adat dan

budaya melalui

kurikulum muatan lokal

1. Kurikulum muatan

lokal budaya

melayu Riau

0 1

3.2.2. Menyediakan

sarana dan

prasarana, mengembangkan

mutu pendidikan,

melalui

pengembangan

kapasitas tenaga

pendidik dan kependidikan

berkebutuhan

khusus

1. Angka Melek

Huruf (AMH) (%)

99,55 99,73 31. Program

pendidikan non

formal

Pendidikan Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan

Olahraga

Page 356: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

340

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

3.2.3. Menyediakan

sarana dan prasarana,

mengembangkan

mutu pendidikan,

melalui

pengembangan kapasitas tenaga

pendidik dan

kependidikan

pendidikan

layanan khusus

1. Persentase

kesempatan belajar

masyarakat

perlakuan khusus

(%)

0 5 32. Program

pendidikan luar biasa

Pendidikan Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan Olahraga

3.3. Peningkatan

profesionalisme

dan kualifikasi

pendidik dan tenaga

kependidikan

3.2.1. Mengembangkan

kapasitas

pendidik dan

tenaga kependidikan

serta

pengembangan

kurikulum

1. Pendidik ijazah

S.1/D.IV (%)

47.53 80 33. Program

peningkatan mutu

pendidik dan

tenaga kependidikan

Pendidikan Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan

Olahraga

2. Pendidik bersertifikasi (%)

38,6 55

3.4. Pengembangan budaya

literasi

masyarakat

3.4.1. Menyediakan bahan bacaan

untuk menunjang

minat baca

masyarakat

1. Jumlah bahan bacaan (2021

eksemplar)

1.425 3.446 34. Program pengembangan

budaya baca dan

pembinaan

perpustakaan

Pendidikan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan

3.5. Peningkatan kualitas

sekolah

3.5.1. Melaksanakan akreditasi sekolah

1. Persentase sekolah yang

diakreditasi

15 50 35. Program manajemen

pelayanan

pendidikan

Pendidikan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan

Olahraga

3.6. Peningkatan motivasi

peserta didik

3.6.1. Menyediakan beasiswa dan

bantuan

pendidikan bagi

peserta didik

berprestasi dan

kurang mampu

1. Jumlah Penerima beasiswa

0.25 165 36. Program pemberdayaan

kelembagaan

kesejahteraan

sosial

Bagian Sosial Setda

Page 357: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

341

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

3.7. Peningkatan

Pelayanan Informasi

Pendidikan

Berbasis

Teknologi

Informasi kepada publik

3.7.1 Mengoptimalkan

pelayanan informasi

pendidikan

kepada publik

melalui

penerapan sistem manajemen

informasi

pendidikan

berbasis

teknologi dan

informasi

1. Persentase

ketersediaan data pendidikan

berbasis

teknologi dan

informasi

75 100 Program

manajemen pelayanan

pendidikan

Pendidikan Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan Olahraga

4. Terwujudnya

pemberdayaan

pemuda

4.1 Peningkatan

pembinaan

kepemudaan dan

pemberdayaan

organisasi

pemuda

4.2.1. Peningkatan

peran pemuda

dalam pembangunan

1. Optimalisasi

pembinaan

organisasi kepemudaan (%)

20 100 37. Program

peningkatan

peran serta kepemudaan

Pemuda dan

olahraga

Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan

Olahraga

5. Meningkatkan

pembinaan,

peran serta

dan prestasi pemuda dalam

bidang

olahraga, seni

dan budaya

5.1. Peningkatan

peran serta

lembaga

pendidikan dan masyarakat

dalam

pemasyarakata

n dan

peningkatan

prestasi olahraga, seni

dan budaya

5.1.1. Mengikutsertakan

masyarakat dan

pihak swasta

dalam pengembangan

dan

pembangunan

keolahragaan,

seni dan budaya

daerah

1. Peningkatan

prestasi olahraga

daerah (%)

70 90 38. Program

pembinaan dan

pemasyarakatan

olahraga

Pemuda dan

olahraga

Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan

Olahraga

2. Perencanaan

olahraga terpadu

(%)

0 100 39. Program

pengembangan

kebijakan dan

manajemen

olahraga

Pemuda dan

olahraga

Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan

Olahraga

5.1.2. Membangun, merehabilitasi dan

mengembangkan

sarana dan

prasarana

olahraga

1. Kerjasama pola kemitraan antara

pemerintah dan

swasta (MOU)

0 1 40. Program peningkatan

sarana dan

prasarana

olahraga

Pemuda dan olahraga

Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan

Olahraga

Page 358: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

342

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

2. Ketersedian

sarana dan prasarana

olahraga (jumlah)

20 50

5.1.3. Meningkatkan

pembinaan SDM dan kesejahteraan

bidang

keolahragaan

1. Identifikasi dan

pengembangan olahraga

unggulan daerah

(cabor)

0 2 Program

pembinaan dan pemasyarakatan

olahraga

Pemuda dan

olahraga

Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan Olahraga

5.1.4. Pembinaan

keolahragaan

1. Pembinaan

cabang olahraga prestasi di daerah

(cabor)

0 2 Program

pembinaan dan pemasyarakatan

olahraga

Pemuda dan

olahraga

Dinas Pendidikan,

Kepemudaan dan Olahraga

Page 359: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

343

MISI III : Meningkatkan Perekonomian Masyarakat yang Mandiri dan Berdaya Saing untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Berbasis Pertanian dan Pariwisata

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

OPD

Penanggung Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1. Meningkatny

a

perekonomian daerah

berbasis

pertanian

dalam arti

luas

1.1. Peningkatan

produksi

pertanian, perkebunan,

peternakan

dan perikanan

1.1.1. Meningkatkan

produksi

tanaman pangan melalui

optimalisasi

penggunaan

benih unggul,

saprodi berimbang serta

dukungan alat

dan mesin

pertanian

(alsintan) yang

memadai

1. Produktivitas

tanaman

pangan dan hortikultura

41. Program

peningkatan

produksi pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

- Padi (ton/ha) 4,6 5

- Jagung

(ton/ha)

2 2,5

- Kedele

(ton/ha)

1

1,1

- Sorgum

(ton/ha)

- 15

1.1.2. Meningkatkan

produksi

tanaman perkebunan

melalui

optimalisasi

penggunaan

benih unggul dan saprodi

berimbang

1. Produktivitas

kelapa sawit

(ton/ha)

1,5 2 Program

peningkatan

produksi pertanian/perkebu

nan

Perkebunan Dinas Pertanian

2. Produktivitas

karet (ton/ha)

0,7 0,9

1.1.3 Meningkatkan

produksi ternak

melalui penyediaan bibit

ternak unggul

serta teknologi

penggemukan

dengan menyediakan

pakan ternak

berkualitas

1. Jumlah produksi

daging ternak

besar (kg)

517.949 729.731 42. Program

peningkatan

produksi hasil peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

2. Jumlah produksi

daging ternak

kecil (kg)

17.784 24.230

3. Jumlah produksi

daging unggas (kg)

3.126.972 5.533.954

4. Jumlah produksi

telur (kg)

1.375.806 1.927.727

Page 360: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

344

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.1.4. Meningkatkan

produksi perikanan

melalui

perbanyakan

benih ikan,

pembuatan kolam baru dan

keramba serta

didukung

dengan

penyediaan

pakan ikan berkualitas

1. Jumlah produksi

ikan tangkap (ton)

344,0 351,56 43. Program

pengembangan budidaya

perikanan

Perikanan Diskan dan

Ketahanan Pangan

2. Jumlah produksi

ikan keramba

(ton)

27,21 33,11

3. Jumlah produksi ikan kolam (ton)

3,158 5.085,99

1.1.5. Mengoptimalkan

pemanfaatan

lahan

pekarangan untuk

pengembangan

sektor pertanian

1. Jumlah produksi

aneka sayuran

(ton)

4.234,3 6.000 Program

peningkatan

produksi

pertanian/perkebunan

Pertanian

Dinas Pertanian

2. Produktivitas kakao (ton/ha)

0,22 0,70 Perkebunan Dinas Pertanian

1.1.6. Meningkatkan infrastruktur

prasarana

penunjang

peningkatan

produksi

pertanian

1.

2.

Jalan usaha tani (km)

Jalan produksi

(km)

5

37

25

57

Program peningkatan

produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Perkebunan

Dinas Pertanian

1.2. Optimalisasi

penyediaan

sarana dan

prasarana

pertanian (alsintan)

serta sarana

produksi

pertanian

(saprodi)

1.2.1. Mengadakan

alat dan mesin

pertanian

(alsintan) serta

revitalisasi alsintan

1. Handtractor

(unit)

123 250 44. Program

peningkatan

penerapan

teknologi

pertanian/perkebunan

Pertanian Dinas Pertanian

Page 361: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

345

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.2.2. Menyediakan

sarana produksi tanaman

pangan dan

hortikultura,

perkebunan,

peternakan dan perikanan di 15

Kecamatan

1. Benih padi (ton) 0 200 Program

peningkatan produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas

Pertanian 2. Bibit

perkebunan

(batang)

60,000 1,560,000 Perkebunan Dinas Pertanian

3. Pupuk anorganik (ton)

0 10,000 Pertanian dan Perkebunan

Dinas Pertanian

4. Pupuk organik

(ton)

0 12,500 Pertanian dan

Perkebunan

Dinas Pertanian

5. Obat-obatan untuk ternak

(jenis)

3 8 45. Program pencegahan dan

penanggulangan

penyakit ternak

Peternakan Dinas Pertanian

1.2.3. Mengembangka

n komoditi buah-buahan

unggul

berdasarkan

perwilayahan

komoditi

1. Bibit buah-

buahan unggul (batang)

0 200,000 Program

peningkatan produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

1.2.4. Mengembangka

n kawasan

sentra padi

sawah

1. Sentra padi

sawah yang

dikembangkan

(ha)

100 500 Program

peningkatan

produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

1.3. Optimalisasi

pembinaan

kelembagaan

petani dan

sumber daya aparatur,

peningkatan

kapasitas

tenaga

penyuluh dan sumber daya

petani

1.3.1. Mengoptimalkan

pembinaan

kelembagaan

petani,

pembinaan sumber daya

aparatur, dan

pemanfaatan

Balai Benih

1. Uang Kerja

Bimbingan

(UKB) (orang)

235 341 46. Program

pemberdayaan

penyuluh

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

2. Kesejahteraan

tenaga penyuluh (orang)

235 341

3. Pengembangan

Balai Benih

(unit)

0 4

Page 362: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

346

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.3.2. Meningkatkan

pembinaan kapasitas

tenaga

penyuluh

1. Pelatihan

peningkatan kapasitas

aparatur

(jumlah

pelatihan)

0 5 Program

pemberdayaan penyuluh

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

1.3.3. Meningkatkan

pembinaan

sumber daya

petani dan

kapasitas pelaku

agribisnis

1. Pelatihan petani

dan pelaku

agribisnis

(jumlah

pelatihan)

0 15 47. Program

peningkatan

kesejahteraan

petani

Pertanian Dinas

Pertanian

1.3.4. Memfasilitasi

modal kerja

melalui

peningkatan

akses perbankan

dengan bunga

rendah

1. Kerjasama

dengan sumber

pembiayaan

(MOU)

0 2 Program

peningkatan

kesejahteraan

petani

Pertanian Dinas

Pertanian

1.4. Peningkatan penerapan

teknologi

pertanian

1.4.1. Meningkatkan penerapan

teknologi

tanaman

pangan dan

hortikultura,

perkebunan dan peternakan

1. Teknologi jajar legowo (padi

sawah) (ha)

1,200 2,500 Program peningkatan

penerapan

teknologi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

2. Intensifikasi

tanaman padi

dan palawija

(ha)

350 1,500

3. Indeks

Pertanaman

(IP100 menjadi

IP200) (ha)

320 1,320

4. Teknologi Tepat

Guna (TTG) (unit)

2 15 48. Program

peningkatan penerapan

teknologi

peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

Page 363: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

347

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.4.2. Mengembangka

n penangkaran benih tanaman

pangan, bibit

perkebunan,

peternakan dan

perikanan

1. Penangkaran

benih padi (ha)

0 100 Program

peningkatan penerapan

teknologi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian dan

Perkebunan

Dinas Pertanian

2. Penerapan

produksi BOKAR

bersih (ha)

1,322

2,500

3. Penangkaran

bibit kelapa sawit dan karet

(ha)

6 20

4. Industri pakan

ternak (unit)

0 1 Program

peningkatan

penerapan

teknologi peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

5. Pembibitan sapi

(ekor)

75 200

1.4.3. Mendirikan

Diklat Pertanian

Terpadu

1. Diiklat Pertanian

Terpadu

(komplek)

0 1 Program

peningkatan

penerapan

teknologi pertanian/perkebu

nan

Pertanian

Perkebunan

Peternakan

Dinas Pertanian

1.4.4. Meningkatkan

penerapan teknologi

perikanan

1. Industri pakan

ikan lokal (unit)

57 67 Program

pengembangan budidaya

perikanan

Perikanan Diskan dan

Ketahanan Pangan

2. Penangkar benih

ikan (Unit

Pembenihan

Rakyat-UPR)

(unit)

24 34

1.5. Pengembanga

n pertanian

terpadu

(integrated farming)

1.5.1. Mensinergikan

program dan

kegiatan lingkup

pertanian

(agropolitan, agrowisata dan

agrotechnopark)

1. Pengembangan

Kawasan

Agropolitan

(lokasi)

0 1 Program

peningkatan

produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

2. Pengembangan

Kawasan

Agrowisata

(lokasi)

0 1

Page 364: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

348

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

3. Pengembangan

Kawasan Agrotechnopark

(lokasi)

0 1 Program

peningkatan penerapan

teknologi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian

Perkebunan Peternakan

Dinas Pertanian

1.5.2. Mensinergikan

program dan

kegiatan

pembangunan

yang didanai

dari dana desa, APBD

kabupaten,

provinsi dan

pusat

1. Pedoman teknis

(kebijakan)

0 1 Program

peningkatan

produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

1.5.3. Mengembangka

n sentra produksi

pertanian

terpadu

1. Pengembangan

Sentra Produksi Pertanian

Terpadu (lokasi)

0 1 Program

peningkatan produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian

Perkebunan Peternakan

Dinas Pertanian

1.6. Pengembangan sistem

kemitraan

dalam

pengelolaan

pembangunan

pertanian

1.6.1 Menjalin kerjasama/kemi

traan bidang

pertanian

antara pelaku

agribisnis, dunia

usaha dan stake holder terkait

1. Kerjasama/kemitraan bidang

budidaya

pertanian (MOU)

0 1 Program peningkatan

produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Perkebunan

Peternakan

Dinas Pertanian

2. Kerjasama/kemi

traan bidang sarana dan

prasarana

pendukung

pertanian (MOU)

0 1

3. Kerjasama/kemi

traan bidang pasca panen,

pengolahan dan

pemasaran hasil

pertanian (MOU)

0 1

Page 365: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

349

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

2. Meningkatny

a kapasitas kelembagaan

ekonomi

kerakyatan

melalui

usaha mikro, kecil dan

menengah

(UMKM) dan

koperasi

2.1. Peningkatan

kapasitas kelembagaan

ekonomi

kerakyatan

melalui UMKM

dan koperasi

2.1.1. Validasi serta

pendataan UMKM dan

koperasi

1. Data UMKM dan

koperasi yang sudah divalidasi

(unit)

1.888 6.888 49. Program

pengembangan sistem pendukung

usaha bagi usaha

mikro kecil

menengah

Koperasi dan

UKM

Diskop UKM

Perdagindustri

2.1.2. Meningkatkan

akses

pembiayaan

UMKM dan

koperasi

1. Kerjasama

dengan lembaga

keuangan

(MOU)

N/A 150

3. Terkelolanya pasar rakyat

sebagai

salah satu

akses

pemasaran produksi

pertanian

3.1. Pemerataan sistem

pengelolaan

manajemen

pasar

3.1.1. Menata sistem pengelolaan

manajemen

pasar

1. Pasar rakyat yang tertata

secara

manajemen

(unit)

0 7 50. Program peningkatan

efisiensi

perdagangan

dalam negeri

Perdagangan Diskop UKM Perdagindustri

3.2. Revitalisasi pasar rakyat

3.2.1. Pendataan dan pemenuhan

infrastruktur

dasar pasar

rakyat

1. Data infrastruktur dan

fasilitas dasar

pasar rakyat

(unit)

0 1 Program peningkatan

efisiensi

perdagangan

dalam negeri

Perdagangan Diskop UKM Perdagindustri

4.

Meningkatny

a usaha

dibidang jasa

dan perdagangan

serta

terwujudnya

sumber

ekonomi

alternatif lainnya

4.1. Pembinaan

sektor jasa

dan

perdagangan serta usaha

kecil

menengah

dan koperasi

4.1.1. Meningkatkan

kemampuan

SDM aparatur

dan pelaku usaha dalam

penguasaan

teknologi dan

manajemen

usaha,

kelembagaan industri kecil

menengah, dan

koperasi

1. SDM dan

kompetensi

aparatur yang

memadai (orang)

0 25 51. Program

peningkatan

kapasitas iptek

sistem produksi

Perindustrian Diskop UKM

Perdagindustri

2. Jumlah

pengrajin yang terlatih (orang)

35 297 52.

Program

pengembangan industri kecil dan

menengah

Perindustrian

Diskop UKM

Perdagindustri

3. Jumlah IKM

kreatif dan

produk

unggulan (jml h produk)

20 25

4. Penerapan

kemampuan teknologi

industri (%)

15 129 53.

Program

peningkatan kemampuan

teknologi industri

Perindustrian Diskop UKM

Perdagindustri

5. Jumlah IKM

yang dibina

4 20 54.

Program penataan

struktur industri

Perindustrian Diskop UKM

Perdagindustri

6. Jumlah produk unggulan yang

dipromosikan

20 25 55.

Program pengembangan

sentra-sentra

Perindustrian Diskop UKM Perdagindustri

Page 366: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

350

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

industri potensial

5. Meningkatny

a ketahanan pangan

daerah

5.1.

Peningkatan

ketersediaan dan

penanganan

kerawanan

pangan

5.1.1. Menjamin

ketersediaan pangan yang

cukup

1. Ketersediaan

energi (kkal/kap/hari)

N/A 60 54. Program

peningkatan ketahanan pangan

Pangan Diskan dan

Ketahanan Pangan

2. Ketersediaan

protein

(gram/kap/hari)

N/A 50

5.1.2. Mengantisipasi

terjadinya

kerawanan

pangan

1. Penanganan

daerah rawan

pangan (%)

N/A 20 Program

peningkatan

ketahanan pangan

Pangan Diskan dan

Ketahanan

Pangan

5.2.

Optimalisasi koordinasi

distribusi dan

cadangan

pangan

5.2.1. Mengkoordinasikan

pendistribusian

pangan secara

merata

1. Ketersediaan informasi

pasokan, harga

dan akses

pangan di

daerah (%)

N/A 75 Program peningkatan

ketahanan pangan

Pangan Diskan dan Ketahanan

Pangan

2. Lembaga

penampungan

dan pemasaran

hasil (unit)

0 1

3. Stabilitas harga

dan pasokan pangan (%)

N/A 60

5.2.2. Mempersiapkan cadangan

pangan sesuai

kebutuhan per

kapita

1. Penguatan cadangan

pangan (%)

N/A 25 Program peningkatan

ketahanan pangan

Pangan Diskan dan Ketahanan

Pangan

Page 367: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

351

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

5.3. Peningkatan

penganekaragaman

konsumsi

pangan dan

keamanan

pangan

5.3.1. Mengembangka

n konsumsi pangan non

beras yang

memenuhi

ketentuan

pangan beragam bergizi

dan seimbang

1. Pencapaian skor

Pola Pangan Harapan (PPH)

(%)

N/A 75 Program

peningkatan ketahanan pangan

Pangan Diskan dan

Ketahanan Pangan

5.3.2. Menjamin

konsumsi

pangan yang aman

1. Pengawasan

dan pembinaan

keamanan pangan (%)

N/A 40 Program

peningkatan

ketahanan pangan

Pangan Diskan dan

Ketahanan

Pangan

6. Meningkatny

a investasi usaha

masyarakat

6.1. Perizinan

profesional

6.1.1. Memberi

pelayanan perizinan

profesional

1. Sistem informasi

penanaman modal (sistem)

1 1 55. Program

peningkatan iklim investasi dan

realisasi investasi

Penanaman

modal

Dinas

Penanaman Modal, PTSP

dan Tenaga

Kerja

2. Pelayanan dan

pendataan

perizinan (jumlah)

1.551 8.150

3. Survey indeks

kepuasan

masyarakat

(dokumen)

1 1

4. Standar ISO 9001-2008

5 30

5. Pemantauan

dan penertiban

perizinan

(perusahaan)

32 192

Page 368: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

352

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

7. Terwujudnya

perluasan pemasaran

produk-

produk

unggulan

masyarakat dan

agroindustri

7.1. Optimalisasi

pengelolaan pasca panen,

pengolahan

dan

pemasaran

hasil pertanian

7.1.1. Mengoptimalka

n kegiatan pasca panen,

pengolahan dan

pemasaran hasil

tanaman

pangan dan hortikultura

serta

pengembangan

industri hilir

1. Unit pengolahan

hasil beras (RMU) (unit)

146 165 56. Program

peningkatan pemasaran hasil

produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian Dinas Pertanian

2. Pasar Tani (unit) 0 1

3. Gerai promosi

produk olahan

pertanian (buah)

0 1

4. Sarana

penyimpanan

hasil (gudang)

(unit)

0 5

5. Industri hilir

bidang tanaman

pangan/hortikult

ura (unit)

0 1

7.1.2. Mengoptimalkan kegiatan

pasca panen,

pengolahan dan

pemasaran hasil

perkebunan serta

pengembangan

industri hilir

1. Penanganan pasca panen

karet (kegiatan)

0 5 Program peningkatan

pemasaran hasil

produksi

pertanian/perkebu

nan

Perkebunan Dinas Pertanian

2. Unit Pengolahan

dan Pemasaran

Bokar (UPPB) (unit)

3 10

3. Pasar lelang

karet (unit)

0 1

4. Penilaian usaha

perkebunan

(dokumen)

22 55

5. Sarana

penyimpanan

hasil (gudang)

(unit)

10 20

6. Industri hilir

bidang perkebunan

(unit)

0 2

Page 369: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

353

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

7.1.3. Mengoptimalka

n kegiatan pasca panen,

pengolahan dan

pemasaran hasil

peternakan

serta pengembangan

industri hilir

1. Pasar ternak

(unit)

1 2 57. Program

peningkatan pemasaran hasil

produksi

peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

2. Industri hilir

bidang

peternakan

(unit)

0 1

7.1.4. Mengoptimalka

n kegiatan

pasca panen, pengolahan dan

pemasaran hasil

perikanan serta

pengembangan

industri hilir

1. Pengolahan

hasil perikanan

skala home industri

(kelompok

usaha)

13 20 58. Program

optimalisasi

pengelolaan dan pemasaran

produksi

perikanan

Perikanan Diskan dan

Ketahanan

Pangan

2. Pengembangan Kawasan

Minapolitan

(desa

penunjang)

2 5

7.1.5. Mewujudkan

sistem

pemasaran

Beras Kuansing,

Tandan Buah

Segar (TBS), Bahan Olah

Karet (BOKAR)

dan aneka

produk olahan

bidang

perikanan melalui wadah

asosiasi petani

1. Asosiasi petani

bidang

perkelapasawita

n

0 1 Program

peningkatan

pemasaran hasil

produksi

pertanian/perkebu

nan

Pertanian

Perkebunan

Peternakan

Dinas Pertanian

2. Asosiasi petani

bidang perkaretan

0 1

3. Asosiasi petani

bidang

perpadian

0 1

4. Asosiasi petani

bidang perikanan

0 1

Page 370: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

354

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

7.1.6. Mengembangka

n produk unggulan

daerah berbasis

potensi wilayah

1. Persentase

pelaksanaan sosialisasi UMKM

0 100 59. Program

penciptaan iklim usaha-usaha kecil

menengah yang

kondusif

Koperasi dan

UKM

Diskop UKM

Perdagindustri

2. Sosialisasi izin

usaha mikro dan kecil (kegiatan)

0 2

1. Kewirausahaan

mandiri (jumlah)

30 255 60. Program

pengembangan

kewirausahaan

dan keunggulan kompetitif usaha

kecil menengah

Koperasi dan

UKM

Diskop UKM

Perdagindustri

1. Produk

unggulan

daerah UMKM (jenis)

20 35 Program

pengembangan

sistem pendukung usaha bagi usaha

mikro kecil

menengah

2. Produk UMKM

dan koperasi (jenis)

12 22

3. Koperasi

berprestasi

tingkat provinsi/

nasional (unit)

2 7

4. Fasilitasi Kredit Usaha Rakyat

(unit)

15 40

5. Program

kemitraan (unit)

0 125

6. Fasilitasi

sertifikasi Hak Atas Tanah UMK

(persil)

150 1.400

Page 371: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

355

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1. Koperasi aktif

(jumlah)

185 230 61. Program

peningkatan kualitas

kelembagaan

koperasi

Koperasi dan

UKM

Diskop UKM

Perdagindustri

2. Revitalisasi KUD

(unit)

0 11

7.1.7. Memfasilitasi

terbentuknya

lembaga

penampungan

dan pemasaran hasil

1. Lembaga

penampung dan

pemasaran hasil

0 1 Program

peningkatan

pemasaran hasil

produksi

pertanian/perkebunan

Pertanian

Perkebunan

Peternakan

Dinas Pertanian

2. Kerjasama antar

UKM dan IKM dalam

pemasaran hasil

0 2

3. Kemitraan UKM dan IKM dengan

stake holder

dalam aspek

pemasaran dan

permodalan

0 2

8. Terwujudny

a

masyarakat

yang berketeramp

ilan dan

berjiwa

kewirausaha

an

8.1. Pelatihan

keterampilan

dan

kewirausahaan

8.1.1. Optimalisasi

Balai Latihan

Kerja

1. Rehab dan

pemanfaatan

Balai Latihan

Kerja (%)

25 95 62. Program

peningkatan

kualitas dan

produktivitas tenaga kerja

Tenaga Kerja Dinas

Penanaman

Modal, PTSP

dan Tenaga Kerja

8.1.2. Pelatihan non Balai Latihan

Kerja

1. Jumlah pelatihan

(paket)

3 18 Program peningkatan

kualitas dan

produktivitas

tenaga kerja

Tenaga Kerja Dinas Penanaman

Modal, PTSP

dan Tenaga

Kerja

Page 372: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

356

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

8.1.3. Kerjasama

dengan perusahaan,

perguruan

tinggi dan

pemerintah

1. Kerjasama pola

kemitraan dengan dunia

usaha

0 50 63. Program

kerjasama pembangunan

Tenaga Kerja Dinas

Penanaman Modal, PTSP

dan Tenaga

Kerja

2. Jumlah kerjasama

lembaga

penetapan UMK

dan

keselamatan

kerja (kegiatan)

10 70

8.2. Pengembanga

n

enterpreneurs

hip

8.2.1. Menciptakan

wirausahawan

baru

1. Jumlah TOT

bersertifikasi

(org)

0 6 Program

peningkatan

kualitas dan

produktivitas

tenaga kerja

Tenaga Kerja Dinas

Penanaman

Modal, PTSP

dan Tenaga

Kerja

8.2.2. Memfasilitasi

program

magang bagi

enterpreneur

1. Magang tenaga

kerja

bersertifikasi

(org)

16 96 Program

peningkatan

kualitas dan

produktivitas tenaga kerja

Tenaga Kerja Dinas

Penanaman

Modal, PTSP

dan Tenaga Kerja

8.2.3. Memperluas

kesempatan

dan lapangan

kerja

1. Jumlah

angkatan kerja

yang terserap

pada lapangan pekerjaan

(orang)

220 1.700 64. Program

peningkatan

kesempatan kerja

Tenaga Kerja Dinas

Penanaman

Modal, PTSP

dan Tenaga Kerja

2. Informasi bursa

kerja

(perusahaan)

10 15

3. Pemasaran

tenaga kerja

(job

comvassing)

(orang)

89 589

Page 373: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

357

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

8.2.4. Melindungi

tenaga kerja dan lembaga

ketenagakerjaa

n

1. Jumlah

perselisihan ketenagakerjaan

yang tertangani

15 115 65. Program

perlindungan dan pengembangan

lembaga

ketenagakerjaan

Tenaga Kerja Dinas

Penanaman Modal, PTSP

dan Tenaga

Kerja

1. Jumlah perusahaan

yang mentaati

peraturan

16 116 66. Program pengawalan dan

perlindungan

tenaga kerja

Tenaga Kerja Dinas Penanaman

Modal, PTSP

dan Tenaga

Kerja

9. Terwujudnya Kabupaten

Kuantan

Singingi

sebagai

destinasi wisata

9.1. Merevitalisasi objek wisata

9.1.1. Menyusun regulasi

Rancangan

Induk

Pengembangan

Pariwisata Daerah

(RIPPDA)

1. Regulasi RIPPDA (Perda)

0.25 1 67. Program pengembangan

destinasi

pariwisata

Pariwisata Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan

9.2. Pengembanga

n kawasan

dan rekayasa kepariwisataa

n

9.2.1. Membangun

dan

mengembangkan daerah tujuan

wisata yang

dilengkapi

dengan fasilitas

pendukung dan

penunjang lain

1. Jumlah destinasi

wisata (objek)

13 15 Program

pengembangan

destinasi pariwisata

Pariwisata Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

9.3. Peningkatan

promosi dan

destinasi

wisata

9.3.1. Memfasilitasi

pembentukan

kelembagaan

Kuantan Tourism Board

1. Kelembagaan

Kuansing

Tourism Board

0 1 68. Program

pengembangan

kemitraan

Pariwisata Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

9.3.2. Mempublikasika

n destinasi

wisata daerah

1. Jumlah

kunjungan

wisatawan

(orang)

2.000 10.000 69. Program

pengembangan

pemasaran

pariwisata

Pariwisata Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

Page 374: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

358

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

9.4. Peningkatan

penyelenggaraan even seni

budaya daerah

9.4.1. Meningkatkan

dan mengembangka

n even seni

budaya daerah

menjadi daya

tarik wisata

1. Jumlah event

seni budaya

5 15 70. Program

pengelolaan keragaman

budaya

Kebudayaan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan

9.5. Peningkatan

ekonomi

kreatif

9.5.1 Mengembangkan usaha

ekonomi kreatif

1. Jumlah wilayah sentra usaha

ekonomi kreatif

1 4 Program pengembangan

industri kecil dan

menengah

Perindustrian Diskop UKM Perdagindustri

Page 375: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

359

MISI IV : Meningkatkan Tata Kelola Sumber Daya Alam Berdasarkan Perencanaan Tata Ruang yang Berwawasan Lingkungan

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

OPD

Penanggung Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1. Terlaksananya

perencanaan

optimalisasi pemanfaatan dan

pengendalian tata

ruang serta

pelestarian

lingkungan hidup

1.1. Percepatan

penyelesaian

RTRW, RDTR/RUTRK dan

RTBL perkotaan

1.1.1. Mempercepat

penyelesaian

RTRW, RDTR/RUTRK dan

RTBL perkotaan

1. Perda RTRW

Kabupaten

Kuantan Singingi (Dokumen)

0 1 71 Program

perencanaan

tata ruang

Penataan

Ruang

Dinas PU dan

Penataan

Ruang

2. Perda RDTR kota

se-Kabupaten

Kuantan Singingi

(kec)

0 15

3. Perda RUTR kota

se-Kabupaten

Kuantan Singingi

(kec)

0 15

4. Perda RTBL

(buah)

0 1

1.2. Peningkatan

koordinasi

penataan ruang

1.2.1. Meningkatkan

koordinasi,

pengaturan,

pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan

penataan ruang

kota serta

penataan ruang

kawasan strategis

1. Norma, standar

dan kriteria

pemanfaatan

ruang

(pedoman/sop)

0 1 72 Program

pemanfaatan

ruang

Penataan

Ruang

Dinas PU dan

Penataan

Ruang

2. Perencanaan

penataan ruang

pemukiman yang

tertata(dokumen)

0 1

3. Prosedur dan manual

pengendalian

pemanfaatan

ruang(dokumen)

0 1 73 Program pengendalian

pemanfaatan

ruang

Penataan Ruang

Dinas PU dan Penataan

Ruang

Page 376: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

360

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.2.2. Pembangunan

Water Front City sebagai ikon dan

etalase

pengembangan

ekonomi

kerakyatan

1. Persentase

pengembangan Kawasan Water

Front City

0 100 74

.

Program

pengembangan wilayah

strategis dan

cepat

tumbuh

Pekerjaan

umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang/DPK

1.3. Peningkatan

efektivitas

penataan ruang

1.3.1. Meningkatkan

efektivitas dan

konsistensi

pelaksanaan

penataan ruang kota serta

penataan ruang

kawasan strategis

1. Persentase

sesuainya

pemanfaatan

ruang kota dan

kawasan strategis (%)

10 40 Program

pemanfaatan

ruang

Penataan

Ruang

Dinas PU dan

Penataan

Ruang

1.3.2. Meningkatkan infrastruktur

pemukiman

1. Persentase terbangunnya

infrastruktur

pemukiman

20 75 Program pemanfaatan

ruang

Penataan Ruang

Dinas PU dan Penataan

Ruang

1.4. Pengendalian dan

pelestarian lingkungan hidup

1.4.1. Mewujudkan

perlindungan fungsi lingkungan

hidup secara

berkelanjutan

1. Ketaatan dunia

usaha dalam pengelolaan

lingkungan (%)

50 90 75

.

Program

pengendalian pencemaran

dan

pengrusakan

lingkungan

Lingkungan

Hidup

Dinas

Lingkungan Hidup

2. Ketersediaan

dokumen

lingkungan

/AMDAL (%)

50 90 76

.

Program

peningkatan

pengendalian

polusi

Lingkungan

Hidup

Dinas

Lingkungan

Hidup

3. Rencana Perlindungan

dan Pengelolaan

Lingkungan

Hidup (RPPLH)

0 1 77.

Program pengelolaan

ruang

terbuka hijau

Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan

Hidup

Page 377: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

361

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

2. Pemanfaatan

sumber daya alam yang berwawasan

lingkungan

2.1. Pengendalian

pemanfaatan sumber daya alam

2.1.1. Mewujudkan

pengelolaan dan pendayagunaan

sumber daya alam

secara

berkelanjutan

1. Tersedianya

database lingkungan

hidup (unit)

Belum ada 1 78

.

Program

peningkatan kualitas dan

akses

informasi

sumber daya

alam dan lingkungan

hidup

Lingkungan

Hidup

Dinas

Lingkungan Hidup

2. Pengendalian

kebakaran hutan

dan lahan (%)

60 90 79

.

Program

pengendalian

kebakaran hutan

Lingkungan

Hidup

Dinas

Lingkungan

Hidup

2.1.2. Menyediakan

prasarana dan

sarana

pengelolaan persampahan

1. Penyediaan

prasarana dan

sarana

pengelolaan sampah (unit)

1 5 80

.

Program

pengembang

an kinerja

pengelolaan persampahan

Lingkungan

Hidup

DLH/

Dinas PU dan

Penataan

Ruang

2.1.3. Meningkatkan

koordinasi

pengendalian kebakaran hutan

dan lahan

1. Koordinasi

pengendalian

kebakaran hutan dan lahan (%)

30 70 81

.

Program

perlindungan

dan konservasi

sumber daya

alam

Lingkungan

Hidup

Dinas

Lingkungan

Hidup

2.2. Pemulihan dan

rehabilitasi daya dukung sumber

daya alam yang

kondisinya kritis

2.2.1. Meningkatkan

kesadaran, sikap mental dan

perilaku

masyarakat dalam

pengelolaan

sumber daya alam

yang ramah lingkungan

1. Kesadaran

masyarakat dalam

pengelolaan

sumber daya

alam yang

ramah

lingkungan (%)

20 80 Program

pengembangan kinerja

pengelolaan

persampahan

Lingkungan

Hidup

Dinas

Lingkungan Hidup

Page 378: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

362

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

2.2.2. Meningkatkan

daya dukung lingkungan dalam

menunjang

pembangunan

berkelanjutan

dengan memberdayakan

masyarakat

1. Daya dukung

dan daya tampung

lingkungan (%)

15 75 82

.

Program

rehabilitasi dan

pemulihan

cadangan

sumber daya

alam

Lingkungan

Hidup

Dinas

Lingkungan Hidup

Page 379: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

363

MISI V : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata

Sasaran Strategi Arah kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1. Terlaksananya

pembangunan

dan peningkatan sarana prasarana

jalan,

permukiman dan

fasilitas umum

lainnya

1.1. Pembangunan,

peningkatan dan

pemeliharaan infrastruktur jalan

dan jembatan

kabupaten dengan

kualitas yang baik.

1.1.1. Membangun

meningkatkan

dan memelihara

jalan dan

jembatan

kabupaten

1. Total panjang

jalan kabupaten

(km)

1.989,85 1.989,85 83. Program

pembangun

an jalan dan

jembatan

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

2. Kondisi jalan

kabupaten (km):

a. Aspal 490,12 990,12

b. Cor beton (rigid)

1,05 11,05

c. Kerikil 1.312,93 812,93

d. Tanah 185,75 185,75

3. Jembatan:

a. Jembatan

gantung (unit)

3 3

b. Jembatan

rangka baja

(unit)

17 26

c. Jembatan

rangka baja

(lantai kayu)

(unit)

4 0

d. Jembatan

beton balok T (unit)

28 42

e. Jembatan

beton girder

(unit)

2 2

f. Box Culvert (unit)

283 328

g. Jembatan kayu

(unit)

64 0

Page 380: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

364

Sasaran Strategi Arah kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

OPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

4. Panjang saluran

drainase/gorong-

gorong (km)

N/A 5 84. Program

pembangun

an saluran drainase/go

rong-

gorong

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

5. Proporsi jalan

kabupaten dalam kondisi baik

0,31 0,49 85. Program

rehabilitasi/pemeliharaa

n jalan dan

jembatan

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

6. Sistem

informasi/data base jalan dan

jembatan

70 100 86. Program

pembangunan sistem

informasi/d

ata base

jalan dan

jembatan

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

1.1.2. Membangun

dan

meningkatkan

sarana dan

prasarana

kebinamargaan

1. Jumlah alat-alat

berat:

87. Program

peningkata

n sarana

dan

prasarana

kebinamargaan

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

a. Excavator

(unit)

b. Motor Grader

(unit) c. Vibro roller

(unit)

d. Buldozer (unit)

e. Backhoe loader

(unit) f. Whelloader

(unit)

g. Colt Diesel

(unit)

h. Taronton (unit)

e. Trailer (unit)

2

4

4

1

1

1

7

4

1

4

4

4

1

1

2

12

4

1

2. Persentase ketersediaan alat-

alat ukur

laboratorium

kebinamargaan

70 100

Page 381: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

365

Sasaran Strategi Arah kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

OPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

1.2. Pembangunan,

peningkatan dan

pemeliharaan sarana dan

prasarana sistem

sumber daya air

1.2.1. Membangun,

meningkatkan

dan memelihara

jaringan irigasi

1. Rasio jaringan

irigasi

12,70 18,89 88. Program

pengemban

gan dan pengelolaan

jaringan

irigasi, rawa

dan

jaringan

pengairan lainnya

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

2. Sistem

informasi/data

base jaringan

irigasi (%)

0 100

1.2.2. Pengembanga

n, pengelolaan

dan konservasi

sungai, danau

dan sumber daya air

lainnya.

1. Jumlah sumber

daya air yang

dikonservasi (bh)

2 7 89. Program

pengemban

gan,

pengelolaan

dan konservasi

sungai,

danau dan

sumber

daya air

lainnya

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

2. Jumlah bangunan

turap/tribun pacu

jalur (unit)

10 21 90. Program

pembangun

an

turap/talud/bronjong

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

1.2.3. Mengendalikan

banjir secara

efektif

1. Cakupan

pengendalian

banjir (%)

0 10 91. Program

pengendalia

n banjir

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

1.2.4. Menyediakan

dan

mengembangk

an sumber air

baku

1. Jumlah prasarana

air baku (bh)

9 13 92. Program

penyediaan

dan

pengelolaan

air baku

Pekerjaan

Umum

Dinas PU dan

Penataan Ruang

Page 382: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

366

MISI VI : Meningkatkan Suasana Kehidupan yang Agamis dan Melestarikan Nilai-Nilai Budaya

Sasaran Strategi Arah kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

OPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1.

Membina

suasana

kehidupan beragama

1.1.

Mewujudkan

ketentraman,

ketertiban kehidupan

beragama, dan

masyarakat yang

harmonis

1.1.1. Memberdayakan

Forum

Koordinasi Lintas Agama

1. Persentase peran

forum koordinasi

lintas agama

40 70 93. Program

pengembanga

n wawasan kebangsaan

Ketentrama

n dan

keterbian umum

Sekretariat

Daerah dan

Badan Kesbangpol

1.1.2. Meningkatkan

kerukunan

dalam kehidupan

beragama

1.

Konflik antar

umat beragama

(Kasus)

0 0 Program

pengembanga

n wawasan kebangsaan

Ketentrama

n dan

keterbian umum

Sekretariat

Daerah dan

Badan Kesbangpol

1.1.3. Meningkatkan

suasana

kehidupan yang

agamis

1. Even keagamaan

(event)

35 50 Pemberdayaa

n

kelembagaan

kesejahteraan sosial

Pemerintah

an Umum

Sekretariat

Daerah

2. Meningkatkan

ketentraman dan

ketertiban

masyarakat yang

harmonis

2.1. Meningkatkan

penegakan Perda

dan peraturan

perundang-

undangan yang berlaku

2.1.1. Mengurangi

peredaran

narkoba,

minuman keras,

perjudian, prostitusi dan

penyakit

masyarakat

lainnya

1 Penyakit

masyarakat

(indikasi)

Ada Berkurang 94. Program

peningkatan

pemberantasa

n penyakit

masyarakat

Ketentrama

n dan

Keterbian

Umum

Satpol PP-

Damkar, dan

Penyelamatan

3.

Pemberdayaan

adat

3.1. Penguatan

kelembagaan adat

3.1.1.

Memfasilitasi

peningkatan

peran pemangku

adat dalam

pembinaan masyarakat adat

1

Kebijakan

pemerintah

mendukung peran

pemangku adat

(kebijakan)

0 1

95.

Program

pengelolaan

kekayaan

budaya

Kebudayaan

Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

3.2. Penguatan nilai-

nilai adat dalam

kehidupan bermasyarakat

3.2.1. Melestarikan

nilai-nilai dan

budaya luhur adat dalam

kehidupan

masyarakat

1 Memfasilitasi

penguatan

komunitas adat (kebijakan)

0 1

Program

pengelolaan

kekayaan budaya

Kebudayaan

Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

Page 383: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

367

Sasaran Strategi Arah kebijakan Indikator Kinerja

(outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

OPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

3.2.2. Memfasilitasi

kebijakan

tentang adat

dan budaya lokal daerah

1. Kebijakan

pemerintah

mendukung

pengembangan adat dan budaya

lokal daerah

(kawasan adat)

0 2 96. Program

pengembanga

n nilai budaya

Kebudayaan Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

4. Meningkatkan

kelestaraian

budaya daerah

dalam kehidupan

masyarakat

4.1. Pengembangan

situs cagar budaya

menjadi daya tarik

wisata

4.1.1. Melaksanakan

penelusuran dan

penelitian situs

cagar budaya

1. Jumlah situs dan

cagar budaya

(objek)

48 48 Program

pengelolaan

kekayaan

budaya

Kebudayaan Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

4.1.2. Memfasilitasi

rekonstruksi

situs cagar

budaya

1. Bangunan cagar

budaya (unit)

0 1 Program

pengelolaan

kekayaan

budaya

Kebudayaan Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

4.2. Kerjasama dengan

stakeholder terkait

dalam

pengembangan

seni budaya

4.2.1. Melaksanakan

kerjasama

pengembangan

seni budaya

1. Kerjasama

pengembangan

seni budaya

(MOU)

0 1 97. Program

pengembanga

n kerjasama

pengelolaan

seni budaya

Kebudayaan Dinas

Pariwisata dan

Kebudayaan

Page 384: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

368

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS

YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Sesuai dengan prioritas dan kebijakan anggaran yang disesuaikan dengan

prediksi penerimaan daerah, maka kerangka pendanaan program-program strategis

dan operasional dalam kurun waktu tahun 2016 sampai tahun 2021, dilaksanakan

sebagaimana Tabel 8.1. di bawah ini.

Page 385: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

377

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi

dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan

perlu penetapan indikator kinerja daerah yang ditunjukkan melalui akumulasi

pencapaian indikator outcome program Pembangunan daerah setiap tahunnya agar

kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Skenario

dan asumsi pembangunan daerah tahun 2016- 2021 berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005–

2025, hasil evaluasi capaian kinerja pemerintah daerah sampai dengan saat ini dan

memperhatikan peluang dan tantangan sampai dengan tahun 2021.

Adapun rencana pencapaian Indikator Daerah Kabupaten Kuantan Singingi yang

akan dicapai pada Tahun 2016–2021 tercantum dalam Tabel 9.1 berikut ini:

Page 386: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

378

Tabel 9. 1 Rencana Pencapaian Indikator Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Yang Akan Dicapai Pada Tahun 2016–2021

INDIKATOR KINERJA 2015

Kondisi

pada awal

periode RPJMD

(2016)

TARGET PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN KUANTAN SINGINGI SETIAP TAHUN

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1.1. PDRB Harga Berlaku (Milyar) 25.193,09 25.218,28 25.243,50 25.268,74 25.294,01 25.319,31 25.319,31 25.319,31

1.2. PDRB Harga Konstan (Milyar) 19.899,27 19.919,17 19.939,09 19.959,03 19.978,99 19.998,97 19.998,97 19.998,97

1.3. Pertumbuhan Ekonomi (%) -2,12 0,38 0,88 1,21 1,97 2,35 2,35 2,35

1.4. Laju Inflasi (%) 3,20 3,20 3,19 3,19 3,19 3,18 3,18 3,18

1.6. Tingkat Kemiskinan (%) 10,21 9,34 8,80 8,76 8,62 8,40 8,40 8,40

1.7. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,28 6,03 5,78 5,53 5,28 5,03 5,03 5,03

1.8. Pertumbuhan Penduduk (%) 0,17 0,19 0,22 0,24 0,27 0,31 0,31 0,31

1.9. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 68,32 68,40 68,48 68,57 68,65 68,73 68,73 68,73

2. Fokus Kesejahteraan Sosial

2.1 Angka melek huruf (AMH) (%) 99,55 99,58 99,61 99,65 99,69 99,73 99,73 99,73

2.2. Angka rata-rata lama sekolah (Tahun) 8,18 8,50 8,74 8,98 9,22 9.50 9,50 9,50

2.3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) 97,7 97,99 98,29 98,58 98,88 99,17 99,17 99,17

2.4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

(%) 79,41 79,65 79,89 80,13 80,37 80,61 80,61 80,61

2.5. Angka Harapan Hidup (tahun) 67,86 67,94 68,10 68,21 68,35 68,49 68,49 68,49

3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

3.1. Jumlah grup kesenian per 10.000

penduduk (Grup) 297 298 299 300 301 302 302 302

3.2. Jumlah gedung kesenian per 10.000

penduduk (Unit) 16 16 16 16 16 16 16 16

3.3. Jumlah klub olahraga per 10.000

penduduk (Klub) 100 101 102 103 104 105 105 105

3.4. Jumlah gedung olahraga per 10.000

penduduk (Unit) 3 3 3 3 3 4 4 4

Page 387: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

379

INDIKATOR KINERJA 2015

Kondisi pada awal

periode

RPJMD

(2016)

TARGET PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN KUANTAN

SINGINGI SETIAP TAHUN

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

ASPEK PELAYANAN UMUM

Fokus Layanan Urusan Wajib

1. Pendidikan

Pendidikan Dasar (SD)

Angka Partisipasi Murni (%) 98,1 98,30 98,49 98,69 98,89 99,08 99,08 99,08

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah (per10.000)

60,70 61,91 63,15 69,47 76,41 84,06 84,06 84,06

Rasio guru terhadap murid (per10.000) 762,71 777,96 793,52 809,39 825,58 842,09 842,09 842,09

Pendidikan Dasar (SMP)

Angka Partisipasi Sekolah (%) 0,13 0,15 0,17 0,19 0,21 0,22 0,22 0,22

Angka Partisipasi Murni (%) 78,41 78,57 78,72 78,88 79,04 79,20 79,20 79,20

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia

sekolah (per10.000) 46,65 47,58 48,53 49,51 50,50 51,51 51,51 51,51

Rasio guru terhadap murid (per 10.000) 1176,01 1199,53 1223,52 1247,99 1272,95 1298,41 1298,41 1298,41

Fasilitas Pendidikan

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan

baik (Unit) 260 260 261 261 262 263 263 263

Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi

bangunan baik (Unit) 98 98 98 99 99 99 99 99

2. Kesehatan

Rasio Posyandu dan Balita 10,56 10,67 10,77 10,88 10,99 11,10 11,10 11,10

Rasio Puskesmas Persatuan Penduduk 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

Rasio Poliklinik Persatuan Penduduk 0,083 0,084 0,085 0,086 0,088 0,090 0,090 0,090

Rasio Pustu Persatuan Penduduk 0,19 0,20 0,20 0,21 0,21 0,22 0,22 0,22

Rasio Rumah Sakit per satuan Penduduk 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003

Rasio Dokter per satuan Penduduk 0,127 0,130 0,132 0,135 0,137 0,140 0,140 0,140

Rasio Tenaga Medis per satuan Penduduk 0,182 0,186 0,189 0,193 0,197 0,201 0,201 0,201

Jumlah Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit 19.549 19.158 18.775 18.399 18.031 17.671 17.671 17.671

Page 388: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

380

INDIKATOR KINERJA 2015

Kondisi pada awal

periode

RPJMD

(2016)

TARGET PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN KUANTAN

SINGINGI SETIAP TAHUN

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

(Orang)

Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

(Orang) 4.980 4.880 4.783 4.687 4.593 4.502 4.502 4.502

Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran

Hidup (Kasus) 74 70 68 66 64 62 62 62

Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran

Hidup (Kasus) 12 11 10 9 8 7 7 7

3. Lingkungan Hidup

Persentase Penanganan Sampah (%) 9,64 9,83 10,03 10,23 10,43 10,64 10,64 10,64

Rasio TPS terhadap Jumlah Penduduk 12,30 12,92 13,56 14,24 14,95 15,70 15,70 15,70

Luas Kerusakan Lahan Akibat PETI ( Ha) 7.951,93 7.500,93 7.383,90 7.214,70 7.053,96 6.901,27 6.901,27 6.901,27

Luas Lahan Kritis (Ha) 84.627 80.396 76.376 72.557 68.929 65.483 65.483 65.483

4. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Panjang jalan Status Tanah (Km) 185,750 185,750 185,750 185,750 185,750 185,750 185,750 185,750

Panjang jalan Status Kerikil (Km) 1.312.93 1312,93 1212,93 1112,93 1012,93 912,93 812,93 812,93

Panjang jalan Status Aspal (Km) 490,120 490,120 590,120 690,120 790,120 890,120 990,120 990,120

Proporsi Jalan kondisi baik (%) 0,31 0,31 0,34 0,36 0,40 0,45 0,49 0,49

Rasio Irigasi 12,70 13,34 14,00 14,70 15,44 16,21 16,21 16,21

Rasio Ruang Terbuka Hijau 0,216 0,216 0,216 0,216 0,220 0,220 0,220 0,220

Rasio Bangunan ber IMB 0,81 0,85 0,88 0,92 0,95 0,97 0,97 0,97

5. Perhubungan

Jumlah Penumpang yang menggunakan

angkutan Umum (Orang) 167.230 170.575 179.103 188.058 197.461 207.334 207.334 207.334

Jumlah Rambu-rambu lalu lintas darat (unit) 406 414 422 431 439 448 448 448

Page 389: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

381

INDIKATOR KINERJA 2015

Kondisi pada awal

periode

RPJMD

(2016)

TARGET PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN KUANTAN

SINGINGI SETIAP TAHUN

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

6. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Rasio Penduduk Yang ber KTP 0,819 0,860 0,903 0,928 0,965 0,987 0,987

0,987

7. Penanaman Modal

Jumlah nilai investasi berskala nasional

(PMDN) (Milyar Rp.) 245,83 265,77 368,43 388,27 393,62 398,97 398,97 398,97

Jumlah nilai investasi PMA (juta USD) 23,22 29,27 39,83 44,40 48,96 50,25 50,25 50,25

Jumlah Tenga Kerja Yang Bekerja Pada

PMDN/PMA (Orang) 12.982 13.242 13.506 13.777 14.052 14.333 14.333 14.333

Jumlah Investor PMDN/PMA (Prsh) 25 25 26 26 26 27 27 27

Rasio daya serap tenaga kerja 519,28

524,42

529,61

534,86

540,15

545,50

545,50

545,50

8. Koperasi usaha kecil dan menengah (UKM)

Jumlah koperasi aktif (unit) 185 186 187 188 189 190 190 190

Persentase koperasi aktif (%) 67,3 67,64 67,97 68,31 68,66 69,00 69,00 69,00

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM (unit) 12.752 12.891 13.032 13.174 13.317 13.462 13.462 13.462

Jumlah BPR/LKM (unit) 12 14 14 14 14 15 15 15

9. Sosial

Jumlah Panti Asuhan (buah) 3 4 4 5 5 5 5 5

Jumlah Jompo (orang) 4.065 3.862 3.669 3.485 3.311 3.145 3.145 3.145

Jumlah Lansia (orang) 4.800 4.560 4.332 4.115 3.910 3.714 3.714 3.714

Jumlah Anak Yatim (orang) 3.325 3.159 3.001 2.851 2.708 2.573 2.573 2.573

Jumlah PMKS (orang) 15.036 14.284 13.570 12.891 12.247 11.635 11.635 11.635

9. Pertanahan

Jumlah Permohonan Izin Lokasi 1 2 2 3 3 4 4 4

Page 390: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

382

INDIKATOR KINERJA 2015

Kondisi pada awal

periode

RPJMD

(2016)

TARGET PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN KUANTAN

SINGINGI SETIAP TAHUN

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

Izin Lokasi 1 2 2 3 3 4 4 4

10. Kebudayaan

Jumlah Even Festival Budaya di Kabupaten

(buah) 11 12 13 14 15 16 16 16

Jumlah Situs dan Cagar Budaya (buah) 48 48 48 48 48 48 48 48

11. Perumahan

Rumah tangga yang mendapat pelayanan air

minum (%) 65,83 69,35 74,54 78,06 82,08 86,20 86,20 86,20

Rasio Elektrifikasi 94,84 96,95 98,17 99,38 99,38 99,60 99,60 99,60

Fokus Layanan Urusan Pilihan

1. Pertanian

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB

(hrg berlaku) (%) 49,48 49,97 50,47 50,98 51,49 52,00 52,00 52,00

Perkebunan

Produksi Tanaman Karet (Ton) 85.100 89.355 93.823 98.514 103.440 108.612 108.612 108.612

Produksi Kelapa Sawit (Ton) 461.961 485.059 509.312 534.778 561.516 589.592 589.592 589.592

Banyaknya petani perkebunan Rakyat (orang) 132.822 135.478 138.188 140.952 143.771 146.646 146.646 146.646

Tanaman Pangan

Produksi Palawija (Ton) 3.495,338 3.530,291 3.565,594 3.601,250 3.637,263 3.673,635 3.673,635 3.673,635

Produksi Padi (Ton) 52.823,640 53.351,876 53.885,395 54.424,24

9 54.968,492 55.518,177

55.518,17

7 55.518,177

Peternakan

Jumlah Populasi Ternak Besar (Ekor) 52.094 57.303 63.034 69.337 76.271 83.898 83.898 83.898

Jumlah Populasi Unggas (Ekor) 3.303.002 3.633.302 3.996.632 4.396.296 4.835.925 5.319.518 5.319.518 5.319.518

Produksi Daging Ternak Besar (kg) 507.999 558.799 614.679 676.147 743.761 818.137 818.137 818.137

Produksi Daging Ternak Unggas (kg) 2.686.849 2.955.534 3.251.087 3.576.196 3.933.816 4.327.197 4.327.197 4.327.197

2. Pariwisata

Page 391: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

383

INDIKATOR KINERJA 2015

Kondisi pada awal

periode

RPJMD

(2016)

TARGET PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN KUANTAN

SINGINGI SETIAP TAHUN

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Destinasi Wisata (buah) 13 13 13 14 14 15 15 15

3, Perikanan dan Kalautan

Jumlah Produksi perikanan Kerambah (ton) 27,21 29,93 32,92 36,22 39,84 43,82 43,82 43,82

Jumlah Produksi perikanan Kolam (ton) 3.158,862 3.316,81 3.482,65 3.656,78 3.839,62 4.031,60 4.031,60 4.031,60

4. Perdagangan

Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB

(%) 1,14 1,15 1,16 1,20 1,25 1,38 1,38 1,38

5. Industri

Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB (%) 5,51 5,56 5,60 5,65 5,70 5,74 5,74 5,74

6. Ketenagakerjaan

Jumlah Angkatan Kerja (Orang) 149.357 150.851 152.359 153.883 155.421 156.976 156.976 156.976

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 67,65 67,83 68,51 69,20 69,89 70,59 70,59 70,59

ASPEK DAYA SAING DAERAH

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Rasio Komsumsi Rumah Tangga Perkapita 121,444 122,658 123,885 125,124 126,375 127,639 127,639 127,639

Fokus Fasilitasi Wilayah/ Infrastruktur

Luas Wilayah Produktif (Ha) 58.393,23 58.977,16 59.566,93 60.162,60 60.764,23 61.371,87 61.371,87 61.371,87

Luas Seluruh Wilayah Budi daya (Ha) 7.347,59 7.421,07 7.495,28 7.570,23 7.645,93 7.722,39 7.722,39 7.722,39

Rasio Wilayah 7,95 8,03 8,11 8,19 8,27 8,36 8,36 8,36

Fokus Iklim Investasi

Angka Kriminalitas (%) 3,4 3,4 3,0 3,0 2,7 2,5 2,5 2,5

Fokus Sumber Daya Manusia

Rasio Lulusan S1/S2/S3 253,30 255,83 258,39 260,98 263,58 266,22 266,22 266,22

Rasio Ketergantungan 0,478 0,483 0,488 0,492 0,497 0,502 0,502 0,502

Page 392: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

384

Selain penetapan indikator makro diatas, Indikator kinerja daerah lainnya yang

ditetapkan merupakan tolok ukur penilaian keberhasilan suatu daerah yang

dikelompokkan pada 3 (tiga) aspek penting dalam pembangunan daerah yaitu: (1)

Aspek Kesejahteraan Masyarakat, (2) Aspek Pelayanan Umum dan, (3) Aspek Daya

Saing Daerah. Masing-masing aspek tersebut selanjutnya diterjemahkan kedalam

beberapa fokus pembangunan yaitu:

1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat difokuskan pada kesejahteraan ekonomi dan

kesejahteraan sosial.

2. Aspek Pelayanan Umum difokuskan pada pelayanan urusan wajib dan pelayanan

urusan pilihan.

3. Aspek Daya Saing Daerah difokuskan pada kemampuan ekonomi dan fasilitas

wilayah/insfrastruktur.

9. 1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat sebagian besar indikatornya merupakan indikator

proxy dimana angka-angkanya tidak merupakan akibat langsung dari program

pemerintah daerah. Indikator tersebut dipengaruhi oleh faktor di luar urusan

pemerintah daerah. Walaupun program pemerintah daerah banyak berpengaruh

terhadap capaian yang ada, biasanya program tersebut bersifat lintas sektoral dan

hanya sebagai stimulan. Organisasi perangkat daerah yang diberi tanggungjawab pun

lebih kepada fungsi koordinasi.

Fokus utama pada bagian aspek kesejahteraan masyarakat terdapat dua bagian

konsentrasi yaitu pada aspek kesejahteraan itu sendiri dan pemerataan ekonomi yang

kinerjanya diukur melalui indikator makro ekonomi. Indikator makro ekonomi

merupakan akumulasi hasil kinerja program-program pemerintah daerah pada aspek

lain serta upaya di luar yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan komitmen yang

tinggi, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan capaian indikator-indikator

tersebut dan melalui dukungan masyarakat, untuk beberapa indikator pada akhir

Page 393: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

385

periode RPJMD tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi berupaya

melampaui capaian rata-rata Riau pada 2021. Adapun indikator proxy yang perlu

diupayakan adalah perluasan akses masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan,

kepemilikan lahan dan pekerjaan serta upaya peningkatan fasilitas dan kelembagaan

seni budaya dan keolahragaan.

9. 2 Aspek Pelayanan Umum

Aspek pelayanan umum (public service) merupakan indikator yang paling banyak

karena menyangkut urusan wajib dan urusan pilihan. Untuk aspek layanan ini,

penentuan indikator kinerja lebih banyak ditentukan oleh kekuatan anggaran dan

budaya etos kerja aparatur birokrasi. Karenanya kepala daerah dan wakil kepala daerah

berkomitmen untuk mengoptimalkan belanja untuk layanan umum dan meningkatkan

kinerja birokrasi agar target pelayanan umum terpenuhi.

Urusan wajib dan urusan pilihan keduanya mengandung program prioritas di

Kabupaten Kuantan Singingi walaupun pada hakekatnya urusan pilihan merupakan

urusan yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi daerah. Diantara urusan wajib

dan pilihan yang merupakan perioritas pelayanan umum tersebut adalah seperti

pendidikan dan kesehatan serta pertanian (dalam arti luas termasuk perikanan,

peternakan, perkebunan) yang perlu diupayakan peningkatannya di Kabupaten Kuantan

Singingi. Dalam beberapa fokus terutama pendidikan dan kesehatan indikator kinerja

RPJMD memang diupayakan loncatan yang meningkat dari tahun ke tahun secara

optimal. Meski demikian urusan lain tetap ditargetkan mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Hal ini karena urusan lain yang tidak prioritas juga mendukung

peningkatan pelayanan umum.

Selain itu sektor pertanian juga merupakan penyumbang terbesar PDRB di

Kabupaten Kuantan Singingi yang perlu ditingkatkan pada kurun waktu lima tahun

kedepan melalui upaya revitalisasi pertanian disegala subsektornya seperti ketahanan

pangan, kelautan dan perikanan, kehutanan dengan memperhatikan indikator kinerja

yang kompeherensif walaupun hanya terdapat beberapa target namun pada hakikatnya

Page 394: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

386

telah mewakili upaya peningkatan pertanian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten

Kuantan Singingi. Hal ini sebagaimana tampak pada indikator kinerja layanan urusan

pertanian. Selain itu pariwisata juga merupakan indikator kinerja yang dimunculkan

dengan target tahunan yang terus meningkat. Hal ini dikembangkan melalui pariwisata

berbasis kearifan lokal yang meliputi potensi wisata budaya, wisata agro, peningkatan

ekonomi kreatif serta perkembangan UMKM pendukungnya. Dengan upaya ini kontribusi

pariwisata terhadap PDRB ditargetkan terus meningkat. Disamping itu, penguatan

kelembagaan dan fungsi Koperasi, LKM (Lembaga Keuangan Mikro) dan usaha mikro,

kecil dan menengah lainnya menjadi target tahunan RPJMD yang terus ditingkatkan

sehingga PDRB pada sektor jasa keuangan juga dapat meningkat.

9. 3 Aspek Daya Saing Daerah

Indikator kinerja aspek daya saing daerah merupakan indikator yang relatif

dinamis dikarenakan indikator ini lebih mencerminkan komparasi langsung dengan

daerah lain, seperti faktor-faktor unggulan pada masing-masing daerah namun masih

mempengaruhi daerah lain. Fokus kemampuan ekonomi daerah banyak terpengaruh

oleh aspek lain terutama aspek perekonomian regional Riau dan makro ekonomi

Nasional. Maka RPJMD hanya mentargetkan peningkatan berkala dengan akselerasi

moderat pada tingkat produktifitas masyarakat dengan mengoptimalkanbargaining

position komoditi unggulan daerah.

Fokus lain yang dapat disentuh langsung oleh program Pemerintah Kabupaten

Kuantan Singingi, seperti fokus iklim investasi dan penyediaan infrastruktur wilayah juga

terus ditingkatkan berdasarkan ketersediaan anggaran, ditunjang dengan perbaikan tata

ruang yang memperhatikan aspek lingkungan. Disamping itu fokus iklim investasi dapat

ditunjang melalui kebijakan perbaikan perizinan, serta regulasi pajak dan retribusi

daerah yang tidak membebani.

Selain itu fokus SDM, indikator kinerjanya lebih banyak diukur dengan pendidikan formal

sehingga target RPJMD terlihat hanya sebagai kenaikan berkala. Akan tetapi dibalik itu

pemerintah daerah terus melakukan peningkatan kualitas SDM masyarakat dengan

Page 395: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

387

berbagai upaya yang bersifat pendidikan non formal, seperti pelatihan kelompok petani

dan UMKM serta upaya lain melalui peningkatan kualifikasi pendidikan formal tingkat

tinggi sehingga persentase penduduk berpendidikan S1,S2,S3 makin meningkat.

Page 396: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

388

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

10. 1 Pedoman Transisi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan daerah Kabupaten

Kuantan Singingi untuk periode 5 (lima) tahun. Dokumen ini berisi penjabaran Visi, Misi,

Sasaran dan Strategi Bupati/Wakil Bupati periode 2016-2021, yang penyusunannya

berpedoman pada RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025, RTRW

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015-2035, memperhatikan RPJPD dan RPJMD

Provinsi Riau serta RPJM Nasional.

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setelah RPJMD berakhir ditetapkan pedoman

transisi sebagai berikut:

1. RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RKPD dan Kebijakan Umum serta

prioritas program APBD masa transisi yaitu tahun pertama di bawah

kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil pemilihan kepala daerah

pada periode berikutnya;

2. RPJMD sebagai pedoman dimaksud pada butir 1) antara lain bertujuan

menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya

tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah-masalah

pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa kepemimpinan

Bupati dan Wakil Bupati terpilih;

3. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama RPJMD dan menjadi

bagian tidak terpisahkan dari RPJMD periode berikutnya.

Page 397: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

389

10. 2 Kaedah Pelaksanaan

Kaedah pelaksanaan bermakna aturan atau patokan dalam pelaksanaan RPJMD

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021. Tujuan dibuatnya kaedah pelaksanaan

adalah menciptakan koordinasi dan keberlanjutan program, sehingga terjadi efisiensi

dan efektivitas baik dalam pembiayaan maupun waktu pelaksanaan serta menciptakan

tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Kaedah pelaksanaan RPJMD

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Kuantan Singingi agar melaksanakan program-program dalam RPJMD

Tahun 2016-2021 dengan sebaik-baiknya; Setiap OPD berkewajiban untuk

menyusun Renstra-OPD yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,

Kebijakan, Program, dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi OPD dengan berpedoman pada RPJMD ini;

2. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Tahun 2016-2021 untuk setiap tahunnya disusun

melalui RKPD Kabupaten Kuantan Singingi yang dalam penyelenggaraannya

dilaksanakan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan; Dalam hal

pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan

disebabkan karena perkembangan keadaan dalam tahun berjalan tetapi tidak

mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka panjang dan

menengah, penetapan perubahan RPJPD dan RPJMD ditetapkan dengan

peraturan kepala daerah;

3. Perkembangan keadaan dalam tahun berjalan dimaksud, seperti perkembangan

yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka

pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan

prioritas daerah; keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun

anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau keadaan

darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan;

Page 398: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH · PDF fileii rencana pembangunan jangka menengah daerah rpjmd kabupaten kuantan singingi 2016-2021 pemerintah kabupaten kuantan singingi tahun

390

4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2016-2021, Badan Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Kuantan Singingi berkewajiban untuk melakukan

pemantauan, fasilitasi, dan mediasi terhadap penjabaran RPJMD Tahun 2016-

2021 ke dalam Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi;

5. Evaluasi pelaksanaan RPJMD Tahun 2016-2021 dilakukan pada tahun ketiga dan

pada akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati terhadap indikator kinerja misi,

sedangkan evaluasi tahunan dilakukan terhadap indikator kinerja program

dengan menggunakan data yang diperoleh dari lembaga resmi atau melakukan

survei yang dilakukan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Kuantan Singingi serta melaporkan hasilnya kepada Bupati;

6. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021

untuk setiap tahunnya disusun melalui RKPD Kabupaten Kuantan Singingi yang

dalam penyelenggaraannya dilakukan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan;

7. Penyusunan RKPD Kabupaten Kuantan Singingi dilakukan melalui proses

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan secara

berjenjang, yaitu mulai dari Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang

Kecamatan, dan Musrenbang Kabupaten;

8. Berkaitan dengan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, RKPD Kabupaten Kuantan Singingi merupakan dasar dalam

penyusunannya;

9. Terhadap OPD baru yang dibentuk setelah RPJMD ditetapkan, dapat diusulkan

program/kegiatan baru di luar yang ada dalam dokumen RPJMD.