RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI DAN TSUNAMI...gempabumi dan tsunami menjadi lebih sinergis antar...

57
1 RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI DAN TSUNAMI Disusun Tahun 2019 PEMERINTAH KABUPATEN SARMI PROVINSI PAPUA

Transcript of RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI DAN TSUNAMI...gempabumi dan tsunami menjadi lebih sinergis antar...

1

RENCANA KONTINGENSI

GEMPABUMI DAN TSUNAMI

Disusun Tahun 2019

PEMERINTAH KABUPATEN SARMI

PROVINSI PAPUA

i

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi Provinsi Papua

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Disusun Tahun 2019

Penyusunan dokumen ini difasilitasi oleh :

Direktorat Kesiapsiagaan

Deputi Bidang Pencegahan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Tahun Anggaran 2019

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan perkenanNya

dapat diselesaikan penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi menghadapi ancaman bencana

gempabumi berpotensi tsunami di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.

Penanggulangan Bencana merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha,

media massa, akademisi maupun masyarakat, sehingga setiap orang ikut bertanggung jawab dalam

penanggulangan bencana baik untuk keselamatan diri, keluarga maupun lingkungannya.

Pengalaman terjadinya bencana gempabumi dan tsunami yang semakin meningkat pada kurun

waktu 10 tahun terakhir di Indonesia yang berdampak adanya korban jiwa, kerugian dan kerusakan

serius pada asset penghidupan warga terdampak, membuat pemangku kepentingan di Kabupaten

Sarmi memahami pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana gempabumi dan

tsunami.

Menanggapi kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Sarmi merasa perlu menyusun rencana kontingensi

sebagai pedoman dalam penanganan darurat bencana. Rencana kontingensi yang dilengkapi dengan

skenario kejadian dan asumsi dampak mampu mendeskripsikan kondisi yang sebenarnya dari

kejadian gempa bumi berpotensi tsunami serta dampaknya terhadap aspek kependudukan, sosial

ekonomi, lingkungan dan sarana prasarana di Kabupaten Sarmi.

Perencanaan kontingensi telah menjadi salah satu piranti dasar untuk membangun koordinasi dan

komitmen dari berbagai pemangku kepentingan yang mengarah pada pengaturan fungsi dan

pembagian tugas-tugas saat penanganan darurat bencana serta mobilisasi sumberdaya pada saat

operasi tanggap darurat. Rencana kontingensi ini diharapkan dapat dimanfaatkan, serta diaktivasi

jika kondisi kedaruratan benar-benar terjadi sehingga menjadikan penanganan darurat bencana

gempabumi dan tsunami menjadi lebih sinergis antar stakeholder sehingga penanganan bencana

dapat lebih efektif dan efisien. Bilamana bencana tidak terjadi, maka rencana kontingensi ini dapat

diperbaharui secara berkala agar dapat memberikan manfaat optimal.

Kami mengapresiasi kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam menyusun dokumen

rencana kontingensi ini, sebagai wujud nyata terbangunnya kemitraan dari berbagai pihak dalam

meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana gempabumi dan tsunami di Kabupaten

Sarmi.

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... iii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ................................................................................................... iv

BAB I Situasi ................................................................................................................................................ 1

1.1 Karakteristik Bahaya Bencana (Ancaman) ............................................................................................. 1

1.2 Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak ................................................................................................ 2

BAB II Tugas Pokok ................................................................................................................................... 10

BAB III Pelaksanaan ................................................................................................................................... 11

3.1 Konsep Operasi (Rencana Tindakan) ................................................................................................... 11

3.2 Fungsi ................................................................................................................................................... 12

3.3 Tugas-Tugas ......................................................................................................................................... 13

3.4 Instruksi Koordinasi .............................................................................................................................. 19

BAB IV Administrasi dan Logistik ............................................................................................................. 20

4.1 Administrasi .......................................................................................................................................... 20

4.2 Logistik ................................................................................................................................................. 21

BAB V Komando, Kendali, koordinasi, dan Komunikasi .......................................................................... 22

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................... 23

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Patahan Lokal dan Sensor Seismik INATEWS .................................................... 1

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pokok-Pokok Ringkasan Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak ................................. 2

iv

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Penjelasan

BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana

BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah

PDB Penanganan Darurat Bencana

PMI Palang Merah Indonesia

Polri Kepolisian Republik Indonesia

SKPDB Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana

TNI Tentara Nasional Indonesia

BPS Badan Pusat Statistik

RAPI Radio Antar Penduduk Indonesia

KODIM Komando Distrik Militer

SAR Search and Rescue (Pencarian dan Pertolongan)

SEKDA Sekretaris Daerah

BAPPEDA Badan Pembangunan Daerah

DINKES Dinas Kesehatan

BPKP Badan Pengawas keuangan dan Pembangunan

DINSOS Dinas Sosial

DISHUB Dinas Perhubungan

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

SATPOL PP Satuan Polisi Pamong Praja

DAMRI Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia

PDB Penanganan Darurat Bencana

OPDB Operasi Penanganan Darurat Daerah

BANSOS Bantuan Sosial

Dana BTT Dana Belanja Tak Terduga

POSKO Pos Komando

OPD Organisasi Perangkat Daerah

Istilah

1

BAB I SITUASI

1.1. Karakteristik Bahaya Bencana (Ancaman)

Indonesia merupakan bagian dari Pacific Ring of Fire (Cincin Api Pasifik). Hal ini dikarenakan

secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat

lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan

Samudera Pasifik. Hal ini menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia memiliki potensi

gempabumi yang tinggi dan beberapa di antaranya memicu terjadinya tsunami. Gempa bumi yang

disebabkan karena interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila

terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik

ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Selama kurun waktu 1600-2000 terdapat 105 kejadian

tsunami yang 90 persen diantaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan

gunung berapi dan 1 persen oleh tanah longsor (Latief dkk., 2000). Wilayah pantai di Indonesia

merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai

selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku,

pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi.

Kabupaten Sarmi merupakan salah satu kabupaten dengan potensi ancaman bencana gempabumi

yang tinggi karena berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik dan di sekitarnya di wilayah

Papua terdapat banyak patahan lokal yang sewaktu-waktu dapat memicu terjadinya gempabumi.

Hal ini ditunjukkan dengan Peta Seismisitas di Wilayah Papua dan Papua Barat Periode 1987-

2018 dan Peta Patahan Lokal dan Jaringan Sensor Seismik INATEWS yang dikeluarkan oleh

BMKG Wilayah V Jayapura Tahun 2019 serta Peta Bahaya Gempabumi yang diperoleh dari

Inarisk BNPB.

Gambar 1 Peta Patahan Lokal dan Sensor Seismik INATEWS

Ancaman bahaya bencana gempa dapat disertai dengan ancaman bencana turunan lainnya yaitu

bencana tsunami. Kabupaten Sarmi yang berada di sekitar region patahan Papuan Lajur Ajak

Memberamo dan Lajur Ofiolit Papua memiliki potensi bencana gempabumi yang tinggi. Selain

2

itu, potensi ancaman bencana tsunami dapat terjadi karena adanya gempa-gempa tektonik di

sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya.

Kondisi Geomorfologi Kabupaten Sarmi terdiri dari Dataran Landai sampai perbukitan sedang.

Wilayah dataran rendah yang terdapat disepanjang pantai merupakan tempat pemukiman

penduduk dan pusat perekonomian masyarakat di Kabupaten Sarmi. Hal ini meningkatkan potensi

terpapar ancaman bahaya gempabumi dan tsunami di Kabupaten Sarmi. Dataran rendah sampai

perbukitan sedang juga rentan terhadap bencana gempabumi sementara dataran rendah juga

sangat rentan terhadap bencana tsunami. Dengan kondisi struktur geologi demikian, potensi

bencana yang dapat terjadi di Kabupaten Sarmi sangat tinggi dan dapat terjadi kapan saja.

1.2. Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak

Dalam rangka menentukan langkah yang efektif dan efisien dalam penanganan kedaruratan

bencana maka diperlukan gambaran skenario kejadian dan asumsi dampak bencana gempabumi

dan tsunami yang mungkin terjadi di Kabupaten Sarmi untuk menggambarkan keadaan darurat

apa yang mungkin terjadi. Dalam menentukan skenario kejadian, dibantu oleh Lembaga teknis

terkait yang berwenang. Skenario kejadian yang disampaikan dalam Tabel 1 merupakan

gambaran skenario kejadian dan asumsi dampak terburuk yang mungkin dapat terjadi di

Kabupaten Sarmi. Pada saat bencana benar-benar terjadi maka asumsi dampak dapat disesuaikan

berdasarkan hasil pengkajian cepat dari tim kaji cepat.

Tabel 1. Pokok-Pokok Ringkasan Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak

ASUMSI WAKTU

KEJADIAN

Hari/ Tanggal: xx November 2019

Jam 04:00:35 WIT

LOKASI, DURASI,

INTENSITAS,

ANCAMAN

LANJUTAN, dll

Kejadian Gempabumi akibat Patahan/ Sesar – Zona Subduksi

Utara Papua

Sumber gempa: 0,91 LS ; 138,60 BT (108 Km Barat Laut Sarmi)

Magnitude: 8,5

Intensitas : Sarmi IV MMI, Biak dan Jayapura III MMI.

Kedalaman sumber gempa: 10 KM

Durasi goncangan > 40 Detik”

Gempa susulan 50 kali dalam 24 jam terdistribusi arah barat-timur.

Ketinggian tsunami 6 meter, landaan 2 km dari pantai kea rah

daratan, kedatangan tsunami diprediksi 4,5 menit setelah gempa

CAKUPAN WILAYAH

TERDAMPAK

Sarmi, Jayapura, dan wilayah Utara Papua

BAHAYA PRIMER Gempabumi

BAHAYA SEKUNDER Tsunami

ASUMSI DAMPAK KEJADIAN

2. ASPEK

KEPENDUDUKAN

PENDUDUK TERDAMPAK

Jumlah Penduduk Terdampak: 4000 orang, dengan rincian sebagai

berikut :

No Distrik Jumlah Penduduk

1 Sarmi 488 Orang

2 Sarmi Selatan 228 Orang

3 Sarmi Timur 276 Orang

4 Bonggo 900 Orang

5 Bonggo Timur 592 Orang

3

6 Pantai Barat 652 Orang

7 Pantai Timur 416 Orang

8 Pantai Timur Bagian Barat 448 Orang

Total 4000 Orang

PENDUDUK MENINGGAL DUNIA

Meninggal dunia : 957 Jiwa (23.9% dari jumlah penduduk terpapar

di 8 Kecamatan) dengan rincian sebagai berikut:

No Distrik Jumlah Penduduk

1 Sarmi 87 Orang

2 Sarmi Selatan 36 Orang

3 Sarmi Timur 43 Orang

4 Bonggo 146 Orang

5 Bonggo Timur 165 Orang

6 Pantai Barat 209 Orang

7 Pantai Timur 133 Orang

8 Pantai Timur Bagian Barat 138 Orang

PENDUDUK LUKA-LUKA

Penduduk yang mengalami luka-luka ( ringan, sedang, berat) pada

8 kecamatan yang terdampak adalah sebagai berikut:

Distrik Sarmi

Luka Berat : 21Orang

Luka Sedang : 28 Orang

Luka Ringan : 43 Orang

Distrik Sarmi Selatan

Luka Berat : 24

Luka Sedang : 31

Luka Ringan : 55 Orang

Distrik Sarmi Timur

Luka Berat : 12 Orang

Luka Sedang : 18 Orang

Luka Ringan : 34 Orang

Distrik Bonggo

Luka Berat : 25 Orang

Luka Sedang : 49 Orang

Luka Ringan : 89 Orang

Distrik Bonggo Timur

Luka Berat : 28 Orang

Luka Sedang : 39 Orang

Luka Ringan : 73 Orang

4

Distrik Pantai Barat

Luka Berat : 33 Orang

Luka Sedang : 54 Orang

Luka Ringan : 115 Orang

Distrik Pantai Timur

Luka Berat : 14 Orang

Luka Sedang : 29 Orang

Luka Ringan : 67 Orang

Distrik Pantai Timur Bagian Barat

Luka Berat : 12 Orang

Luka Sedang : 38 Orang

Luka Ringan : 67 Orang

PENDUDUK MENGUNGSI

Penduduk yang mengungsi dari 8 kecamatan yang terdampak

adalah sebagai berikut:

No Distrik Jumlah Penduduk

1 Sarmi 309 Orang

2 Sarmi Selatan 82 Orang

3 Sarmi Timur 169 Orang

4 Bonggo 591 Orang

5 Bonggo Timur 288 Orang

6 Pantai Barat 241 Orang

7 Pantai Timur 173 Orang

8 Pantai Timur Bagian Barat 193 Orang

3. ASPEK FISIK

1. Bangunan Terdampak

Bangunan terdampak yang rusak dengan rincian sebagai

berikut:

No Nama Distrik BangunanTerdampak

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Sarmi 6 7 109

2 Sarmi Selatan 6 13 38

3 Sarmi Timur 6 6 57

4 Bonggo 26 36 163

5 Bonggo Timur 19 21 108

6 Pantai Barat 6 14 143

7 Pantai Timur 0 3 101

8 Pantai Timur

Bagian Barat

2 0 110

Jumlah 71 100 829

2. Jalan Terdampak : 40 km

3. Jembatan Terdampak : 300 unit

4. Perkantoran Bisnis: 10 Unit

5

5. Perkantoran Pemerintah Terdampak

- Kantor Kecamatan, Kantor Desa : 50 unit

6. Fasilitas Satuan Pendidikan Terdampak : 82 unit

- SMA : 7

- SMP : 11

- SD : 50

- PAUD : 15

7. Fasilitas Satuan Kesehatan Terdampak

- Rumah Sakit : 1 unit

- Puskesmas : 8 unit

- Pustu : 7 unit

- Apotek : 6 unit

8. Tempat Ibadah rusak : 116 unit

- Masjid : 16

- Gereja : 100

9. Fasilitas PLN/ Gardu : 4 unit

10. BTS : 10 unit

11. Industri rusak: 4 kawasan,

12. Pasar rusak: 2 kawasan

13. Bandara : 1

14. APMS : 1

15. Terminal : 1

3. ASPEK EKONOMI

- Kegiatan ekonomi terganggu cenderung akan lumpuh di 8

Distrik, 2 Kelurahan, dan 44 Kampung

No Distrik Kelurahan Kampung

1 Sarmi Kota

Mararena Sarmo

Kuma Liki

Armo

Neidam

Sawar

Bagaiserwar

Tafarewar

2 Sarmi Timur

Waskey

Sewan

Holmaven

Binyer

Ebram

Bagaiserwar 2

3 Pantai Timur

Barat

Arare

Keder

Dabe

Wakde

4 Pantai Timur Nengke

Yamna

6

Beneraf

Betaf

Takar

Ansudu

5 Sarmi Selatan

Petam Munukania

Wapomania

Kasukwe

Amsira

Angkasa

6 Pantai Barat

Arbais

Siantoa

Kamenawari

Webro

Burgena

Samorkena

Wari

Arusuar

Masep

Subu

Karfasia

Kapeso

Mertewar

Nisro

Niwerawar

Waim

8 3 44

- Kehilangan dari Sektor Pasar. 1 Pasar Sentral Mararena

- Kehilangan dari Sektor Peternakan. Peternakan terdampak dalam skala kecil ( Rumah tangga )

- Kehilangan dari Sektor Pertanian/ Perkebunan Pertanian dan Perkebunan terdampak dalam skala rumah tangga.

- Kehilangan sektor perindustrian

Tidak ada.

- Kehilangan dari Sektor Pariwisata.

Belum ada sector Pariwisata

- Kehilangan dari sektor transportasi umum.

Terminal dan akses jalan

7

4. ASPEK

LINGKUNGAN

- Air: Dampak terganggunya infrastruktur pengairan (air bersih dan

pengairan pertanian, hilangnya sumber mata air baik yg dikelola

pemda, sumber air dari sungai dan sumur)

- Tanah/Lahan:

a. Dampak terhadap hilangnya/terganggunya lahan untuk

perkebunan, pertanian, peternakan dan permukiman.

b. Dampak terhadap Akses jalan dan jembatan akan terganggu,

menyulitkan proses evakuasi.

- Udara:

Dampak pada kualitas udara (diakibatkan karena adanya bangkai

mahkluk hidup)

- Hutan:

a. Dampak pada ekosistem mangrove

b. Kawasan hutan yang terdampak (hutan lindung)

5. ASPEK

PELAYANAN

PEMERINTAHAN

- Pelayanan pemerintahan yang terganggu di level kecamatan,

desa adalah sebagai berikut :

Sarmi

No Fasilitas Jumlah

1 Kantor Distrik 1

2 Puskesmas 1

3 Polsek 1

4 Koramil 1

5 Satker AL 1

6 SAR 1

7 RAPI 0

8 SAMSAT 1

9 BPN 1

10 Perhubungan Laut 1

11 Perhubungan Udara 1

12 KUA 1

13 Kantor POS 1

14 PLN 1

15 Telkom 1

16 Karantina 1

17 BPJS 1

18 Bank 5

19 SMA/SMK 2

20 SMP 3

21 SD 10

8

Sarmi Selatan

No Fasilitas Jumlah

1 Pustu 1

2 SD 1

Sarmi Timur

No Fasilitas Jumlah

1 Kantor Distrik 1

2 Puskesmas 1

3 Polsek 1

4 Koramil 1

5 Satker AL 1

6 PLN 1

7 SD 3

Bonggo

No Fasilitas Jumlah

1 Kantor Distrik 1

2 Puskesmas 1

3 Polsek 1

4 Koramil 1

5 Bank 2

6 SMA/SMK 1

7 SMP 1

8 SD 8

Bonggo Timur

No Fasilitas Jumlah

1 Kantor Distrik 1

2 Puskesmas 1

3 KUA 1

4 SMA/SMK 1

5 SMP 2

6 SD 7

Pantai Barat

No Fasilitas Jumlah

1 Kantor Distrik 1

2 Puskesmas 1

3 Polsek 1

4 Koramil 1

5 SMA/SMK 1

9

6 SMP 1

7 SD 8

Pantai Timur

No Fasilitas Jumlah

1 Kantor Distrik 1

2 Puskesmas 1

3 Polsek 1

4 Koramil 1

5 SMA/SMK 2

6 SMP 2

7 SD 5

Pantai Timur Bagian Barat

No Fasilitas Jumlah

1 Kantor Distrik 1

2 Puskesmas 1

3 Polsek 1

4 Koramil 1

5 SMA/SMK 1

6 SMP 2

7 SD 7

10

BAB II TUGAS POKOK

Komando Penanganan Darurat Bencana (PDB) Gempabumi berpotensi Tsunami

Kabupaten Sarmi melaksanakan operasi penanganan kedaruratan bencana mulai hari “H” jam “J”

selama 14 (empat belas) hari serta menjalankan tugas kemanusiaan dan pemenuhan kebutuhan

dasar warga terdampak, distribusi logistik secara cepat dan tepat serta memulihkan sarana dan

prasarana vital dengan memaksimalkan sumber daya daerah dan menjamin kestabilan ekonomi

selama masa tanggap darurat.

11

BAB III PELAKSANAAN

3.1 Konsep Operasi (Rencana Tindakan)

Melaksanakan Operasi pencarian, pertolongan, penyelamatan dan pemenuhan dasar warga

terdampak bencana gempabumi berpotensi tsunami mulai hari “H” jam “J” selama 14 hari, di

wilayah Kabupaten Sarmi dengan mengerahkan seluruh satuan tugas penanganan darurat bencana

melalui 2 (dua) tahap/fase, yaitu fase tanggap darurat bencana dan fase transisi menuju pemulihan

darurat bencana. Rencana tindakan utama di setiap fase diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Fase Tanggap Darurat Bencana

1) Membuka akses sarana prasana utilitas/obyek vital di lokasi terdampak, untuk

memastikan satuan tugas pencarian, pertolongan dan penyelamatan dapat

menjalankan respon awal yaitu pertolongan kemanusian: yang masih hidup, luka-luka,

dan yang meninggal.

2) Observasi lokasi terdampak; meliputi seberapa besar dampak yang ditimbulkan

3) Pengkajian cepat dampak kerusakan, ketersediaan dan kebutuhan sumber daya di

setiap lokasi terdampak bencana gempa bumi yang mengakibatkan tsunami.

4) Penentuan status dan tingkatan keadaan darurat bencana.

5) Aktivasi tugas dan fungsi organisasi penanganan darurat bencana meliputi fungsi

komando, perencanaan, administrasi keuangan, operasi, dan logistik.

6) Pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana, meliputi pemenuhan kebutuhan dasar

penyintas, layanan dukungan psikososial, perlindungan pengungsi, kelompok rentan,

penyandang disabilitas, dan keamanan operasi.

7) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana secara periodik

dan berjenjang.

b. Fase Transisi Menuju Pemulihan Darurat Bencana

1) Lanjutan pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, huntara, air bersih, sanitasi darurat),

pengembalian fungsi sosial dan ekonomi, layanan dukungan psikososial, perlindungan

pengungsi, penyandang disabilitas, kelompok rentan, dan keamanan operasi.

2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi transisi menuju pemulihan darurat

bencana secara periodik dan berjenjang.

3) Menetapkan status pengakhiran atau perpanjangan operasi.

12

4) Demobilisasi seluruh personel penanganan darurat bencana jika operasi telah berakhir

atau perpanjangan tugas personil jika operasi diperpanjang.

3.2 Fungsi

Dalam menjalankan tugas pokok penanganan darurat bencana gempabumi berdampak tsunami di

Kabupaten Sarmi, organisasi perlu membentuk sistem yang terdiri dari beberapa bidang dengan

fungsi spesifik. Setidaknya ada 5 bidang fungsi yang wajib ada dalam struktur organisasi

penanganan darurat bencana, diantaranya adalah (a) komando, kendali, koordinasi, komunikasi

dan informasi; (b) perencanaan; (c) operasi; (d) logistik; (e) administrasi dan keuangan.

Penjabaran fungsi masing masing bidang operasi penanganan darurat bencana adalah sebagai

berikut:

a. Bidang Pengendali, Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi

1) Memastikan adanya kesatuan komando, terarah, terpadu, terukur dan terbangun

interoperabilitas antar pihak terkait operasi penanganan darurat bencana gempa bumi

yang mengakibatkan tsunami.

2) Memastikan terbangunnya pola koordinasi dan rentang kendali multi-pihak yang

terlibat dalam operasi penanganan daarurat bencana gempabumi berdampak tsunami.

3) Memastikan terbangunnya pola komunikasi dan informasi yang terpadu.

b. Bidang Perencanaan

Melakukan perencanaan penanggulangan darurat bencana gempa bumi yang

mengakibatkan tsunaml secara terpadu serta memastlkan komando dan komunlkasl terkait

operasl pelaksanaan darurat bencana.

c. Bidang Operasi

Memastikan operasi dilaksanakan secara terpadu secepat mungkin dan tepat.

d. Bidang Logistik

Menyediakan dan memastikan logistik (fasilitas, peralatan, sumber daya, sarana,

transportasi, layanan medis, dsb) yang diperlukan untuk penanggulangan bencana sesuai

yang dibutuhkan, dengan langkah awal yaitu melaksanakan koordinasi pada bidang

operasi guna mengetahui logistik apa saja yang pertama kali diperlukan pada saat darurat

bencana.

13

e. Bidang Administrasi dan Keuangan

Memastikan adanya sumber pembiayaan dari BKAD dan sumber lain yang tidak mengikat

untuk penanganan logistik darurat bencana serta mekanisme penerimaan penggunaan dan

pelaporan secara efektif dan efesien.

3.3 Tugas-Tugas

Pada Pelaksanaan Operasi Penanganan Darurat Bencana Gempabumi berdampak Tsunami di

Kabupaten Sarmi masing-masing bidang menjalankan tugas-tugas yang mencakup :

A. BIDANG KOMANDO, KENDALI, KOORDINASI, KOMUNIKASI DAN

INFORMASI

Koordinator Bidang : BPBD Kabupaten Sarmi

1) Unit Pengendalian Operasi

Koordinator unit : KODIM 1712 Sarmi

Lembaga/Instansi Pendukung : Basarnas, Polres, Dinkes, BPBD Sarmi

Tugas-Tugas Unit Pengendalian Operasi sebagai berikut :

Memberi arahan, petunjuk dan perintah yang harus di keluarkan.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan strategi penanganan bencana.

Melaksanakan pengendalian organisasi.

Melaksanakan evaluasi kegiatan

Membentuk pos lapangan sesuai kebutuhan.

2) Unit Data dan Informasi

Koordinator Unit : Dinas Komunikasi dan Informatika

Lembaga/Instansi Pendukung : BPS, DINAS DUK CAPIL, BMKG, DISTRIK-DISTRIK,

Tugas-Tugas Unit Data dan Informasi sebagai berikut :

Menyampaikan Data yang terupdate (Pemutakhiran Data) informasi Kebencanaan

secara valid.

Melaksanakan Kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam rangka menanggapi

masalah kedaruratan bencana secara harmonis.

3) Unit Komunikasi (Media Center).

Koordinator Unit : Dinas Komunikasi dan Informatika

Lembaga/Instansi Pendukung : RAPI, DISTRIK, TNI/POLRI, Persandian Telekomunikasi

14

Tugas-Tugas Unit Komunikasi sebagai berikut :

Menyiapkan Peralatan Komunikasi.

Membangun system jaringan komunikasi terbuka dan tertutup

Menyelenggarakan Proses release secara berkala.

4) Unit Perwakilan Instansi

Koordinator Unit : SEKDA

Lembaga/Instansi pendukung : ASISTEN I, II, III, Bagian Umum, Staf Ahli, Bappeda,

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dandim, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial.

Tugas-Tugas Unit Perwakilan Instansi sebagai berikut :

Membangun Komunikasi dengan semua unsur pimpinan

Melaksanakan koordinasi dengan lintas sector dan lintas tingkatan depan

dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terukur.

Melaksanakan kerjasama lintas program dengan sumber daya yang berbeda di daerah

rawan bencana.

B. BIDANG PERENCANAAN

Koordinator bidang: BAPPEDA

1) Unit Kaji Cepat

Koordinator Unit : BPBD

Lembaga lnstansi pendukung : TNI/Polri, Basarnas, Dinkes, PMI, Distrik

Melaksanakan keglatan kaji cepat yaitu laporan dampak bencana berupa korban,

kerusakan / assesment bangunan dan lnfrastruktur sebagal rekomendasi dalam

pengambilan kebljakan status darurat.

Menyusun rekomendasi respon dan penetapan status darurat bencana.

2) Tenaga Ahli

Koordinator Unit : Dinas PU

Lembaga lnstansl Pendukung : Dishub, Dispenda, Dinkes

Merencanakan kebutuhan yang di butuhkan saat darurat bencana

Melakukan uji kajian sesuai kebutuhan tanggap darurat bencana

Melaksanakan operasi monitoring penanganan darurat bencana

Evaluasi

3) SDM dan SDA

Koordinator Unit : BKPLA

15

Lembaga lnstansi Pendukung : Pemberdayaan Masyarakat Kampung, PU, Lingkungan

Hidup, Dinas Pendidikan

Mengkoordinasikan sumber daya manusia pada semua pos darurat bencana

Melakukan lnvestigasi dan memastikan lnformasi sumber daya sesuai kebutuhan

dengan akurat

Membantu mengarahkan sumber daya baik tenaga maupun peralatan

C. BIDANG OPERASI

Koordinator Bidang: TNI

1) Tim SAR

Koordinator unit: Basarnas

Instansi Pendukung: TNI, Polri, PMI, RAPI, Satpol PP

Membuat rencana operasi SAR

Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang SAR

Memimpin kegiatan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban

Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan secretariat

Melaksanakan briefing, debriefing pelaksanaan OPS SAR

Melaksanakan pengendalian operasi SAR

2) Kesehatan

Koordinator unit : Dinas Kesehatan

Instansi Pendukung : Puskesmas, RSUD

Mobilisasi korban ke titik yang lebih aman

Menyusun rencana kerja di bidang layanan kesehatan dan psikososial

Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang layanan

kesehatan dan psikososial

Memimpin kegiatan layanan kesehatan dan psikososial korban terdampak bencana

Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan posko

3) Pengungsian

Koordinator Unit : BPBD

Instansi Pendukung : Dinsos, TNI Polri, Dishub, Satpol PP

Melakukan pendataan terhadap jumlah dan kondisi pengungsi

Memberikan bantuan medis gawat darurat kepada pengungsi yang membutuhkan,

penyiapan kebutuhan pengungsi

16

Mengevakuasi korban/ pengungsi ke titik aman

4) Sarpras

Koordinator Unit : TNI

Instansi Pendukung : Dinsos, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinas PU

Menyusun rencana kerja di bidang perbaikan darurat prasarana dan sarana vital

Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas di bidang perbaikan darurat

prasarana dan sarana vital

Memimpin kegiatan perbaikan darurat prasarana dan sarana vital

Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan posko

5) Keamanan

Koordinator Unit : Polri

Instansi Pendukung : TNI, Satpol PP, KKP, Dinkes

Menyusun rencana kerja di bidang keamanan

Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan

Menjaga keamanan petugas/relawan tanggap darurat, posko lapangan tanggap

darurat, dan masyarakat serta lokasi terdampak bencana

Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan posko

6) Evakuasi

Koordinator Unit : TNI

Instansi Pendukung : Basarnas, RSUD, Satpol PP, Dishub

Menyiapkan sarana prasarana dan tenaga medis untuk pelaksanaan operasi

evakuasi korban

Meminta bantuan personil pengamanan untuk kelancaran jalur evakuasi

Meminta dukungan komunikasi untuk kelancaran pengerahan peralatan, personil

dan ambulan serta kesiapan rumah sakit rujukan

D. BIDANG LOGISTIK

Koordinator Bidang: Asisten II Sarmi

1) Unit Peralatan

Koordinator : Dinas PU

Lembaga Pendukung : TNI-POLRI, SATPOL PP, BPBD, Bagian Umum

Menyediakan peralatan khususnya alat berat untuk melancarkan proses

pendistribusian pada saat fase tanggap darurat maupun fase menuju pemulihan.

17

Menyiapkan tenda posko, pos kesehatan, hunian sementara, dapur umum hingga

kebersihan lingkungan sekitar pengungsian.

Mekanisme pengamanan logistic dari penerimaan sampai pendistribusian

2) Unit Transportasi

Koordinator : Dishub

Lembaga Pendukung : TNI-POLRI, DAMRI,

Menyiapkan transportasi sebagai akomodasi dalam pendistribusian logistic pada saat

darurat bencana hingga fase transisi pemulihan.

3) Unit Pergudangan

Koordinator : Bagian Umum Sekda

Lembaga Pendukung : TNI-POLRI, SATPOL PP, Dinas Sosial, PT Cipta Karya Papua,

CV.Intijaya

Tugas-tugas :

Menyimpan logistik yang dibutuhkan pada saat darurat bencana sampai pada

pendistribusian hingga fase menuju pemulihan.

Menangani penerimaan barang bantuan berupa sandang, pangan, papan dan mengelola

system penyimpanan barang bantuan

Mengatur tata cara dalam pendistribusian barang dari gudang

4) Unit Penanganan Kebutuhan Pangan

Koordinator : Perindakop

Lembaga Pendukung : Semua pelaku usaha khususnya supplier sembako di Kab.

Sarmi, TNI-POLRI, Satpol PP, Dinas Ketahanan Pangan

Menyiapkan dan mengkoordinir bahan makanan apa saja yang diperlukan untuk

didistribusikan oleh bidang operasi selama fase tanggap darurat dan fase transisi menuju

pemulihan darurat bencana.

E. Bidang Administrasi dan Keuangan

Koordinator Bidang: Sekretaris BPBD Kab Sarmi

1) Unit Bendahara

Koordinator Unit : Bendahara BPKAD Kab. Sarmi

Mengeluarkan dana sesuai permintaan

Menerima sumbangan dana dari pihak lainnya yang tidak mengikat

18

Mengumpulkan bukti-bukti penrimaan dan pengeluaran keuangan

Membuat dokumen pertanggungjawaban sesuai dengan bukti penerimaan dan

pengeluaran dana

Membuat laporan keuangan

Mengarsipkan data keuangan

2) Unit Pelaporan Keuangan.

Koordinator Unit : Inspektorat Daerah

Lembaga Pendukung : Dinas Sosial, BPBD

Melaporkan penerimaan dan pengeluaran dana secara tertib

Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana pusat

19

3.4 Instruksi Koordinasi

1. Aktifkan Renkon menjadi Renops untuk PDB Gempa Bumi yang berdampak Tsunami

2. Berikan perintah pelaksanaan PDB kepada Pos-Pos Lapangan di 8 Distrik yang

terdampak Bencana

3. Lakukan pengendalian operasi PDB Gempa Bumi yang berdampak Tsunami

4. Laksanakan koordinasi, mengintegrasikan dan mengsinkronisasikan upaya-upaya

tanggap darurat.

5. Pastikan adanya kesatuan komando, keterpaduan perencanaan serta pelaksanaan

dukungan penanganan darurat bencana

6. Aktifkan sistem komunikasi informasi dan pelaporan di posko tanggap darurat.

7. Gerakkan semua sumber daya yang tersedia

8. Tentukan masa tanggap Darurat selama 14 hari

9. Instruksikan penanganan pada kelompok rentan

10. Perhatikan faktor keamanan personel dan materil guna mencegah terjadinya kerugian

personel maupun materil.

20

BAB IV ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

4.1. Administrasi

1. Pada awal kejadian bencana atau sebelum sistem komando penanganan darurat bencana

terbentuk maka seluruh sumberdaya lokal Kabupaten Sarmi dioptimalkan dimana dana

kegiatan berasal dari setiap OPD atau lembaga terkait yang mempunyai anggaran

penanggulangan bencana.

2. Setelah di tetapkannya pernyataan status keadaan darurat bencana oleh Bupati dan

sistem Komando Penannganan Darurat Bencana diaktifkan maka kegiatan operasi

darurat menggunakan BANSOS/ BTT yang bersumber dari APBD.

3. Lembaga atau instansi non pemerintahan dan juga dunia usaha dapat memberikan

bantuan kebencanaan.

4. Apabila kebutuhan tidak dapat dipenuhi Kabupaten Sarmi maka Pemerintah daerah

Kabupaten Sarmi dapat meminta dukungan dari Provinsi Papua yakni dari Dana BTT

Provinsi

5. Apabila kebutuhan tidak dapat dipenuhi Provinsi Papua maka Pemerintah Daerah dapat

meminta dukungan dari Pemerintah Pusat yakni Dana Siap Pakai (DSP) yang ada di

BNPB

6. Pemerinah provinsi hadir untuk memberikan dukungan (pendampingan teknis , BTT

dan bantuan lain yang diperlukan).

7. Pemerintah pusat merapat dan memberikan pendampingan dan bantuan yang sifatnya

ekstrim berupa sumberdaya yang tidak dimikili dan tidak bisa diberikan oleh daerah

Kabupaten dan Provinsi. Jenis pendampingan yang diberukan mencakup ; kebijakan

dan arahan strategis , pendampingan teknis berupa personil, data dan informasi

pendampingan akses Dana Siap Pakai (DSP) pendampingan akses dana bencana

Kabupaten Teluk Bintuni, administrasi untuk pelaksanaan yang akuntabel.

21

4.2. Logistik

Manajemen logistik yang ditetapkan dalam mendukung tanggap darurat dan transisi

darurat, yaitu :

1. Pada saat awal kejadian bencana, seluruh sumber daya lokal di Kabupaten Sarmi

dioptimalkan baik dari sektor pemerintah, lembaga usaha dan juga masyarakat

2. Jika sumberdaya lokal tidak mencukupi dalam penanganan bencana maka Pemerintah

Kabupaten Sarmi dapat meminta bantuan pada Pemerintah Provinsi

3. Pemerintah Provinsi dapat menginformasikan pada pemerintah kabupaten/ kota

terdekat yang memiliki kapasitas untuk dapat membantu penanganan darurat bencana

di Kabupaten sarmi.

4. Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat dapat membantu penanganan

darurat bencana dengan bantuan terkait: fasilitas personil, dana siap pakai (DSP),

Biaya Tidak Terduga (BTT), Pendampingan administrasi kegiatan, serta logistik dan

peralatan yang tidak dapat dipenuhi oleh Kabupaten Sarmi.

22

BAB V KOMANDO, KENDALI, KOORDINASI, DAN KOMUNIKASI

a. Komando

Komando operasi berada di Komando Penanganan Darurat Bencana Kabupaten Sarmi

b. Kendali

Kendali operasi selama operasi berada pada Komandan Penanganan Darurat Bencana

Kabupaten Sarmi

c. Pos Komando (Posko)

- Kedudukan POSKO selama operasi berada di Kantor Bupati Sarmi

- Kedudukan Pos Lapangan, Pos Pendukung dan Pos Pengungsi selama operasi

terlampir dalam Peta Persebaran Operasi Penanganan Bencana Gempabumi dan

Tsunami

d. Komunikasi

POSKO

1) Radio:

Frekuensi Radio HF/SSB

Frekuensi Radio HF yang dialokasikan kementerian Komunikasi dan

Informatika untuk BNPB adalah 11.473.5 MHz. Penggunaan frekuensi

diperuntukan BNPB dan BPBD.

Frekuensi Radio VHF

Frekuensi Radio VHF yang dialokasikan kementerian Komunikasi dan

Informatika untuk BNPB adalah 171.300 MHz, dengan frekuensi repeater

170.300 MHz untuk RX san 165.300 MHz untuk TX dengan Tone TX 123.

Penggunaan frekuensi diperuntukan BNPB dan BPBD.

2) Telepon : -

3) Email : [email protected]

4) Faksimile : -

23

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-A: Struktur Organisasi

Lampiran-B: Susunan Tugas

Lampiran-C: Jaring Komunikasi

Lampiran-D: Estimasi Ketersediaan Sumberdaya

Lampiran-E: Peta-Peta

Lampiran-F: SOP (Atau Protap)

Lampiran-G: Lembar Komitmen

Lampiran-H: Berita Acara Penyusunan Rencana Kontingensi

24

Lampiran-A: Struktur Organisasi

25

Lampiran-B: Susunan Tugas

SUSUNAN TUGAS-FUNGSI

Unit-unit dibawah ini menjalankan tugas-tugasnya dibawah kesatuan komando, kendali

dan koordinasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana dengan melibatkan unsur-unsur

sebagai berikut:

No. Fungsi/Posisi* Organisasi

1 Komando, Kendali, Koordinasi, dan Komunikasi

Pemimpin

(lead)

: BPBD Kabupaten Sarmi

Pendukung : Kodim/Polres, Sekda, Bagian Umum/Setda, Basarnas

Pengendalian

Operasi

Pemimpin

(lead)

: Kodim 1712 Sarmi

Pendukung : Basarnas, Polres, Dinkes, BPBD Sarmi

Data dan

Informasi

Pemimpin

(lead)

: Dinas Komunikasi dan Informatika

Pendukung : BPS, DINAS DUK CAPIL, BMKG, DISTRIK-DISTRIK

Komunikasi

Pemimpin

(lead)

: Dinas Komunikasi dan Informatika

Pendukung : RAPI, DISTRIK, TNI/POLRI, Persandian Telekomunikasi

Perwakilan

Instansi

Pemimpin

(lead)

: SEKDA

Pendukung : ASISTEN I, II, III, Bagian Umum, Staf Ahli, Bappeda, Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dandim, Dinas

Kesehatan, Dinas Sosial.

2 Perencanaan

Pemimpin

(lead)

: Bappeda

Pendukung : Dinas PU

3 Unit Kaji Cepat

Pemimpin

(lead)

: BPBD

Pendukung : Basarnas, Distrik, TNI/Polri, PMI, Dinkes

4 Tim Ahli

Pemimpin

(lead)

: Dinas PU

Pendukung : Dishub, Dispenda, Dinkes

5 SDM & SDA

Pemimpin

(lead)

: BKPLA

26

Pendukung : Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Dinas PU, DLH, Dinas

Pendidikan

6 Operasi

Pemimpin

(lead)

: KODIM 1712 Sarmi

Pendukung : Basarnas, Polres, Dinkes, BPBD Sarmi

7 Tim SAR

Pemimpin

(lead)

: Basarnas

Pendukung : TNI, Polri, PMI, RAPI, Satpol PP

8 Kesehatan

Pemimpin

(lead)

: Dinkes

Pendukung : Puskesmas, RSUD

9 Pengungsian

Pemimpin

(lead)

: BPBD

Pendukung : Dinsos, TNI & Polri, Dishub, Satpol PP

10 Sarpras

Pemimpin

(lead)

: TNI

Pendukung : Dinsos, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinas PU

11 Keamanan

Pemimpin

(lead)

: Polri

Pendukung : TNI, Satpol PP, KKP, Dinkes

12 Unit Evakuasi

Pemimpin

(lead)

: TNI

Pendukung : Basarnas, RSUD, Satpol PP, Dishub

13 Logistik

Pemimpin

(lead)

: Asisten II Sarmi

Pendukung : Disperindakop, Dinas PU, PT Cipta Karya Papua, Dishub

14 Pangan

Pemimpin

(lead)

: Disprindakop

Pendukung : Pelaku ekonomi khususnya supplier sembako

15 Peralatan

Pemimpin

(lead)

: Dinas PU

Pendukung : TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Bagian Umum

16 Pergudangan

Pemimpin

(lead)

: Bagian Umum Sekda

Pendukung : TNI, Polri, SATPOL PP, Dinas Sosial, PT Cipta Karya Papua,

CV.Intijaya

17 Transportasi

27

Pemimpin

(lead)

: Dishub

Pendukung : TNI, Polri, Damri

18 Admin dan

Keuangan

Pemimpin

(lead)

: Sekretaris BPBD Kab Sarmi

Pendukung : Inspektorat, Dinas Sosial, BPBD

19 Bendahara

Pemimpin

(lead)

: Bendahara BPKAD Kab. Sarmi

Pendukung : Dinas Sosial

20 Unit Pelaporan

Pemimpin

(lead)

: Inspektorat

Pendukung : Dinas Sosial, BPBD

28

Lampiran-C: Jaring Komunikasi

Jaringan Komunikasi Operasi Penanganan Darurat bencana gempabumi yang mengakibatkan tsunami di

Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua

29

Lampiran-D: Estimasi Ketersediaan Sumberdaya

No Tugas/SDM/

SARPRAS / Bahan

Estimasi ketersediaan sumber daya Estimasi Kebutuhan GAP

SDM Peralatan

1

DINAS KESEHATAN

16 ambulance,

kebutuhan tenaga

kesehatan dokter dan

perawat 100 orang

Kekurangan 2

ambulan a. Dinas Kesehatan &

Puskesmas

19 dokter, 168

perawat, 23 bidan, 2

apoteker

14 Ambulance, 10 puskesmas, 57

polindes, 27 pustu

b. PMI 10 Relawan

2 BPBD 18 Tenaga Ahli dan 17

personil biasa Mobil Dapur 1

Mobi Tangki 1

Mobil Operasional

(Ford) 1

Speed/Motor Laut 1

Mobil Operasional L

300 1

Perahu Karet 2

Radio HT 20

Tenda Lapangan 2

EWS Banjir 3

Visat Perkiraan Cuaca 1

Ews Radio SSB 1

3 POLRI

SAT. POL. AIR

300 PERSONIL

PERSONIL 8

Truk 4, Bus 1, P iCUP 4 Truck Air 1,

Water Canon 1

Speed Type – C 2

4 TNI 192 PERSONIL Tenda 3, truck 2, Mobil Pick Up 6

5 BASARNAS 8 PERSONIL Peralatan Darat :

1 Truk angkut , 1 Mobl ops, 1 Motor

ops

6 BMKG 2 PERSONAL 1 Unt Seismograph (sensor gempa)

30

7 SATPOL PP & DAMKAR PERSONAL 150

PERSONAL 35

Truck 1, Mobil Damkar 1, Mobil

Tanki air 2

8 DLH Personil 36 1 Mobl angkut,

9 DINAS PERHUBUNGAN

DARAT

PERSONAL 10 1 Bus, Strada

10 KOMINFO PERSONAL 6 1 Perangkat R

11 DINAS P & K PERSONAL 6 3 Bus ( 2 Unit di Distrik Bonggo, 1

Unit di Pantai Timur Bagian Barat)

2 Speed Boat ( 2 Unit di Distrik Sarmi)

12 BKSDM PERSONAL 23

13 BAPPEDA PERSONIL 35

14 DINAS SOSIAL PERSONAL 68 1 Truk

15 DISTRIK SARMI Personal 48

16 DISTRIK SARMI

SELATAN

Personal 26

17 TNI AL Personil 5 Double Cabin 1 Unit

Tenda Peleton 1 (kapasitas 25

orang)

Perahu Karet 1 Unit

Speedboat 40 PK 2 Unit

18 DINAS PERTANIAN Personil 80 Orang Pickup 1 Unit

Sepeda Motor 5 Unit

Gedung Pos Pertanian 2

19 PUPR Personel 83 1 Pickup

20 RAPI Personel 80 Repeater 5

Gedung 1 Unit

9 radio righ

JUMLAH 1553 personil 9 unit truk, 7 unit alat transportasi air,

5 tenda lapangan (kapasitas 25 orang),

5 mobil tanki air (25.000 L air)

Kebutuhan:

50 unit truk

30.690 L air

30.690-25.000=

5.690 L

31

Lampiran-E: Peta-Peta

E.1 Peta Bahaya Tsunami di Kabupaten Sarmi

E.2 Peta Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sarmi

E.3 Peta Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Sarmi

E.4 Peta Sebaran Pos Operasi Penannganan Darurat Bencana Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Sarmi

32

33

34

Tabel Daftar Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sarmi

No Nama Distrik

1 Puskesmas Betaf Distrik Pantai Timur

2 Puskesmas Bonggo Distrik Bonggo

3 Puskesmas Bonggo Timur Distrik Bonggo Timur

4 Puskesmas Samanante Distrik Tor Atas

5 Puskesmas Sarmi Distrik Sarmi

6 Puskesmas Bagai Serwar Distrik Sarmi Timur

7 Puskesmas Arbais Distrik Pantai Barat

8 Puskesmas Aurimi Distrik Apawer Hulu

9 Rumah Sakit Umum Daerah Sarmi Sarmi

35

36

Tabel Daftar Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Sarmi

No Nama Sekolah Keterangan Distrik

1 SD PERSIAPAN ARMOPA VII SD Bonggo

2 SD INPRES KRIM SD Bonggo

3 SD YPK TARONTHA SD Bonggo

4 SD INPRES ARMOPA IV SD Bonggo

5 SD INPRES ARMOPA III SD Bonggo

6 SD YPK MAWESWARES SD Bonggo

7 SD INPRES ARMOPA I SD Bonggo

8 SD INPRES ARMOPA II SD Bonggo

9 SD YPK KAPITIAU SD Bonggo

10 SD INPRES ARMOPA SD Bonggo

11 SMP N 2 BONGGO SMP Bonggo

12 SMP NEGERI SATU ATAP KRIM SMP Bonggo

13 SMP NEGERI 1 BONGGO SMP Bonggo

14 SMP NEGERI SATU ATAP ARMOPA

VI SMP Bonggo

15 SD INPRES ARMOPA V SD Bonggo Timur

16 SD INPRES ARMOPA VI SD Bonggo Timur

17 SMA N 2 Sarmi SMA Bonggo Timur

70 SMA 2 SARMI SMA Bonggo Timur

18 SD YPK IMANUEL ARBAIS SD Pantai Barat

19 SDN PERSIAPAN ARUSWAR SD Pantai barat

20 SD INPRES KARFASIA SD Pantai Barat

21 SD NEGERI AURIMI SD Pantai Barat

22 SD INPRES WAMARIRI SD Pantai Barat

23 SDS PERSIAPAN BURGENA SD Pantai Barat

24 SD INPRES KAMENAWARI SD Pantai barat

25 SMP NEGERI 1 PANTAI BARAT SMP Pantai Barat

26 SMP SATU ATAP MARTEWAR SMP Pantai Barat

72 SMK 3 SARMI SMK Pantai Barat

27 SD YPK YAMNA SD Pantai Timur

28 SDS YPK BETAF PANTAI TIMUR SD Pantai Timur

29 SD YPK IMANUEL KEDER SD Pantai Timur

30 SD INPRES BIRI II SD Pantai Timur

31 SD YPK VAN HASSELI SD Pantai Timur

32 SD YPK EFATA WAKDE SD Pantai Timur

33 SD YPK BENERAF SD Pantai Timur

34 SD INPRES ARARE SD Pantai Timur

35 SD INPRES DABE SD Pantai Timur

36 SMA N 3 Sarmi SMA Pantai Timur

37 SMP NEGERI 2 PANTAI TIMUR SMP Pantai Timur

38 SMP NEGERI 1 PANTAI TIMUR SMP Pantai Timur

71 SMK 1 SARMI SMK Pantai Timur

69 SMA 3 SARMI SMA Pantai Timur Bagian Barat

39 SMPN PERSIAPAN KEDER SMP Pantai Tmur Bagian Barat

37

40 SD PERSIAPAN KASUKWE SD Sarmi

41 SD YPK EBENHAIZER SD Sarmi

42 SDS ADVENT AURIMI SD Sarmi

43 SD INPRES SUBU SD Sarmi

44 SD YPK PNIEL SAWAR SD Sarmi

45 SD YPK ELIM BAGAISERWAR SD Sarmi

46 SD INPRES MARARENA SD Sarmi

47 SD INPRES SARMI SD Sarmi

48 SDS KATOLIK SANTO ANTONIUS

SARMI SD Sarmi

49 SD INPRES FERKAME SD Sarmi

50 SD NURUL ISLAM YAPIS SARMI SD Sarmi

51 SD INPRES LIKI SD Sarmi

52 SMA N 1 SARMI SMA Sarmi

53 SMA YPK EBENHAZER SARMI SMA Sarmi

54 SMP NEGERI 1 SARMI SMP Sarmi

55 SMP YPK EBENHAIZER SARMI SMP Sarmi

56 SMPS ADVENT BAGAISERWAR SMP Sarmi

57 SMP NEGERI 2 SARMI SMP Sarmi

58 SD ADVENT MANUKANIA SD Sarmi Selatan

59 SDN PERSIAPAN BAGAISERWAR II SD Sarmi Selatan

60 SDS PERSIAPAN WAPOANIA SD Sarmi Selatan

61 SD ADVENT BINYER SD Sarmi Timur

62 SD INPRES SEWAN SD Sarmi Timur

63 SD INPRES HOLMAFEN SD Sarmi Timur

64 SMPN SATAP SEWAN SMP Sarmi Timur

73 SMK 2 SARMI SMK Sarmi Timur

65 SD INPRES OMTE SD Tor Atas

66 SD INPRES SAMANENTE SD Tor Atas

67 SD INPRES BORA-BORA SD Tor Atas

68 SMP NEGERI 1 TOR ATAS SMP Tor Atas

38

39

Tabel Sebaran Pos Operasi Penannganan Darurat Bencana Gempabumi dan Tsunami

di Kabupaten Sarmi

No Nama Lokasi Distrik

1 Posko kantor Bupati Sarmi Sarmi Selatan

2 Pos Pendukung Sarmi 1 Pelabuhan Sarmi Sarmi

3 Pos Pendukung Sarmi 2 Pelabuhan Pantai Timur Pantai Timur

4 Pos Lapangan Sarmi 1 Pasar Sarmi

5 Pos Lapangan Sarmi 2 Kantor BPBD Sarmi

6 Pos Lapangan Sarmi Selatan SD dan SMP 1 Atap Sarmi Selatan

7 Pos Lapangan Sarmi Timur Kantor Distrik Sarmi Timur Sarmi Timur

8 Pos lapangan Bonggo Kantor Distrik Bonggo Bonggo

9 Pos Lapangan Bonggo Timur Kantor Distrik Bonggo Timur Bonggo Timur

10 Pos Lapangan Pantai Timur

Bagian Barat Gereja Dabe Lama

Pantai Timur Bagin

Barat

11 Pos Lapangan Pantai Timur SMKN 1 Sarmi Pantai Timur

12 Pos Lapangan Pantai Barat 1 Lapangan Martewar Pantai Barat

13 Pos Lapangan Pantai Barat 2 PT BBU Pantai Barat

14 Pos Lapangan Pantai Barat 3 Kantor Distrik Pantai Barat

15 Pos Pengungsian Sarmi 1 Pasar Sarmi

16 Pos Pengungsian Sarmi 2 Kantor BPBD Sarmi

17 Pos Pengungsian Sarmi Selatan SD dan SMP 1 Atap Sarmi Selatan

18 Pos Pengungsian Sarmi Timur Kantor Distrik Sarmi Timur Sarmi Timur

19 Pos Pengungsian Bonggo Kantor Distrik Bonggo Bonggo

20 Pos Pengungsian Bonggo Timur Kantor Distrik Bonggo Timur Bonggo Timur

21 Pos Pengungsian Pantai Timur

Bagian Barat Gereja Dabe Lama

Pantai Timur Bagin

Barat

22 Pos Pengungsian Pantai Timur SMKN 1 Sarmi Pantai Timur

23 Pos Pengungsian Pantai Barat 1 Lapangan Martewar Pantai Barat

24 Pos PengungsianPantai Barat 2 PT BBU Pantai Barat

25 Pos Pengungsian Pantai Barat 3 Kantor Distrik Pantai Barat

40

Lampiran-F: SOP (Atau Protap)

F.1 Peringatan Dini Tsunami

F.2 SOP Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami Kabupaten Sarmi

F.3 SOP Evakuasi

41

F.1 Peringatan Dini Tsunami

42

F.2 SOP Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami Kabupaten Sarmi

43

44

F.3 SOP Evakuasi

1. Melakukan koordinasi kepada pihak terkait untuk mendeteksi lokasi bencana

pada 8 distrik

2. Persiapan penentuan Pos Lapangan untuk proses evakuasi dan penyelamatan

sesuai dengan kondisi wilayah terdampak bencana

3. Menginventarisir peralatan dan perlengkapan evakuasi :

(Kendaraan roda dua, kendaraan roda empat / double gardan, perahu karet, tandu,

sensor kayu, kampak/parang, tali tambang, tenda)

4. Mengerahkan tim untuk melakukan SAR dan evakuasi di lokasi terdampak

bencana

5. Tim pencarian, pertolongan dan evakuasi merupakan bagian tim reaksi cepat,

dengan tujuan pencarian, pertolongan dan evakuasi :

a. Menyingkirkan dan memusnakan barang atau benda di lokasi bencana yang

dapat membahayakan jiwa dan dapat mengganggu proses pencarian,

penyelamatan dan evakuasi korban

b. Memerintahkan orang/masyarakt yang terkena bencana untuk keluar dari

suatu lokasi atau melarang orang untuk memasuki suatu lokasi bencana

c. Melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban

d. Mengisolasi/menutup lokasi terdampak bencana

6. Mengkoordinasi peran serta lembaga usaha, lembaga internasional dan lembaga

asing non pemerintah dalam pencarian, pertologan dan evakuasi korban

7. Menolong korban bencana yang sakit akibat bencana

8. Memindahkan korban dari lokasi bencana ke tempat yang aman (posko yang

tersedia)

9. Melakukan sweeping dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan terutama pada

daerah rawan/zona merah

10. Melaporkan hasil pelaksanaan evakuasi dari setiap pos lapangan ke posko induk,

baik jumlah korban serta kerusakan-kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat

bencana dan solusi penyelesaiannya secara darurat.

45

Lampiran-G : Lembar Komitmen

46

47

48

Lampiran-H: Berita Acara penyusunan rencana Kontingensi

49

50

51

1

PEMERINTAH KABUPATEN SARMI

PROVINSI PAPUA Penyusunan Dokumen difasilitasi oleh:

Direktorat Kesiapsiagaan, Deputi Pencegahan BNPB