RENCANA KERJA ( RENJA ) PKP/RENJA 2020.pdf · BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN III.1...
Embed Size (px)
Transcript of RENCANA KERJA ( RENJA ) PKP/RENJA 2020.pdf · BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN III.1...

RENCANA KERJA ( RENJA )
Tahun 2020
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN GRESIK

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan Rahmat dan Karunia Nya penyusunan Rencana Kerja (RENJA)
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik Tahun 2020
dapat diselesaikan.
Dengan tersusunnya penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik Tahun 2020
merupakan wujud kepedulian OPD dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Gresik sebagai salah satu daerah otonomi.
Selain itu sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam
melaksanakan pembangunan disegala bidang kearah yang lebih baik sesuai
dengan Visi dan Misi Kabupaten Gresik.
Kami berharap semoga Rencana Kerja (RENJA) ini bermanfaat,
terutama sebagai sumbangsih pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat melalui Dinas Perumahan kawasan Permukiman Kabupaten
Gresik yang semakin baik. Semoga Allah SWT senantiasa selalu
membimbing kita, Amin.
Gresik, Maret 2019
KEPALA DINAS
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN GRESIK
Ir.ACHMAD WASHIL, MR, MT
Pembina Tingkat I
NIP. 19661027 199803 1 001

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Landasan Hukum 2
I.3 Maksud dan Tujuan 3
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU
II.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD 5
II.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD 7
II.3 Akuntabilitas Kinerja Keuangan 8
II.4 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD 10
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
III.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 19
III.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD 32
III.3 Program dan Kegiatan 35
BAB IV PENUTUP 53
Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik ii
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
RENJA 2020
BAB I
PENDAHULUAN

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) berpedoman pada Rencana
Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik
2016-2021, merupakan instrumen untuk melakukan pengukuran kinerja
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Gresik dan Peraturan Bupati Gresik Nomor 49 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Rincian, Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik.
Sebagai gambaran berdasarkan Review Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPMD) Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,
permasalahan pembangunan di Kabupaten periode 2016 -2021 pada
urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah Gresik mengalami
Backlog perumahan sebesar 1.700.708 unit rumah tipe landed housing,
penyerahan prasarana, sarana dan sarana utilitas perumahan dan
permukiman yang tidak sesuai antara obyek yang akan diserahkan dengan
peraturan perundang-undangan terkait dan masih adanya kawasan kumuh
yang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gresik Nomor :
050/970/HK/437.12/2014 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan
Perumahan Dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Gresik luas wilayah
kumuh di Kabupaten Gresik seluas 188,43 hektar sedangkan Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH) sebanyak 403 unit.
Mengingat permasalahan pembangunan sarana dan prasarana
permukiman yang secara prinsip menyangkut hajat hidup masyarakat luas,
khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan
pelayanan hunian dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan layak,
maka penanganan bidang perumahan dan permukiman disamping harus
dilandasi oleh hasil evaluasi pencapaian sasaran dan permasalahan pada

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 2
pelaksanaan pembangunannya juga perlu didukung dengan suatu
perencanaan program yang konseptual dan realistis, serta mengacu pada
arah dan kebijakan pembangunan yang tertuang dalam dokumen-dokumen
perencanaan.
Dengan tersusunnya Rencana Kinerja (Renja) Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik diharapkan lebih lanjut dapat
disusun tahapan pencapaian hasil secara lebih obyektif untuk dapat
memberikan komitmen dan orientasi target dan sasaran pada masa depan
pada masing-masing kegiatan. Serta dapat digunakan sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik.
I.2 Landasan Hukum
Rencana Kinerja (Renja) Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Gresik merupakan salah satu dokumen
perencanaan yang tidak dapat terlepas dari Subtansi dokumen-dokumen
peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan
penyusunannya,
Pembangunan perumahan dan permukiman dilandasi peraturan
perundangan yang bersumber dari adanya amanat UUD 1945 Bab XA Hak
Azazi Manusia : ” Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat,
serta memperoleh pelayanan kesehatan ”
Landasan Hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi Tahun 2017 antara lain
:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah;

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 3
4. Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undag-Undang
Nomor 9 Tahun 2015;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentangPeraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana disempurnakan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Gresik;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;
12. Peraturan Bupati Gresik Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Rincian, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik;
I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik; ini adalah untuk memberikan
gambaran informasi atas regulasi serta kebijakan dan strategi yang menjadi

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 4
landasan penyusunan program pembangunan Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik;
Tujuan penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik ini adalah agar setiap pejabat dan
staf pelaksana yang mempunyai tugas dan kewajiban serta tanggung jawab
di bidang perencanaan pembangunan daerah dapat menyelenggarakan
program kegiatan secara terencana, terarah, tertib dan disiplin, sesuai
dengan sarana dan prasarana yang tersedia, sehingga Renja yang telah
disusun dapat tercapai.

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
RENJA 2020
BAB II
EVALUASI
PELAKSANAAN
RENJA OPD
TAHUN LALU

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 5
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN
GRESIK
II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Gresik Tahun Lalu dan Capaian Renstra
Organisasi Perangkat Daerah.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik
baru terbentuk pada tahun 2017 dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Perangkat Daerah Kabupaten Gresik dan Peraturan Bupati Gresik
Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Rincian, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik. Tetapi secara umum Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik telah dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana
pembangunan di Kabupaten Gresik baik kegiatan yang bersifat
perencanaan maupun yang bersifat tehnis pembangunan secara
proporsional telah berjalan dengan baik, hal ini dalam rangka
memberikan pelayanan pembangunan fisik yang merata di Kabupaten
Gresik. Indikator keberhasilan pembangunan dibidang Perumahan
dan Kawasan Permukiman dapat dilihat dari hasil pelaksanaan
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 6
EVALUASI HASIL RENJA
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN GRESIK
PERIODE TAHUN 2019
No
Target Renstra
Perangkat Daerah pada
Tahun …..
(Akhir periode Renstra
PD)
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Program(Outcome)
/Kegiatan (output)
Target Renstra Perangkat
Daerah Pada Tahun 2021
Realisasi Capaian kinerja
Renstra PD s.d. Renja PD Tahun
Lalu (2018)
Target Kinerja dan Anggaran
Renja PD Tahun berjalan Yang
dievaluasi (2019)
Realisasi Kinerja Pada Triwulan Realisasi Capaian kinerja
dan Anggaran Renja PD
Yang Dievaluasi (2018)
Tingkat Capaian kinerja dan
Realisasi Anggaran Renja PD
Tahun 2018 (%)
Realisasi Kinerja dan
Anggaran Renstra PD
s.d. Tahun 2017 (Akhir
Tahun Pelaksanaan
Renja PD Tahun 2018)
Tingkat Capaian
Kinerja dan
Realisasi Anggaran
Renstra PD s.d.
Tahun 2018 (%)
Penanggu
ng Jawab
I II III IV
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12=8+9+11 13=12/7X100% 14=6+12 15=
4/15X100% 16
K (%) Rp
K
(%) Rp
K
(%) Rp
K
(%) Rp
K
(%) Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
1
Meningkatkan kualitas
SDM Aparatur dan
sarana prasarana
penunjang kinerja
pembangunan urusan
Perumahan dan
kawasan Permukiman
Program pelayanan administrasi perkantoran
Presentase fasilitasi terhadap pelakssanaan tupoksi perangkat daerah
100 1.303.721.361,00 100 650.771.343,00 100 1.122.867.600,00 23,33 261.953.587,00 - - - - - - - - - - Sekretariat
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Presentase fasilitasi terhadap sarana prasarana aparatur
100 1.052.461.499,00 100 681.043.393,00 100 1.177.418.150,00 10,63 125.111.500,00 - - - - - - - - - -
Sekretariat
Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Presentase fasilitasi terhadap pelaporan kinerja dan keuangan
100 77.450.533,00 100 81.258.400,00 100 63.933.000,00 29,10 18.604.800,00 - - - - - - - - - -
Sekretariat
Program pengelolaan Unit Pelaksana Teknis OPD
Presentase pelayanan Rusunawa yang nyaman
100 3.071.968.428,00 100 1.576.403.660,00 100 1.949.697.000,00 17,66 344.295.670,00 - - - - - - - - - -
Sekretariat
2
Mewujudkan permukiman yang berkelanjutan melalui penyediaan rumah umum dan rumah swadaya yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Program Pengembangan Rumah Swadaya
Presentase rumah swadaya tidak layak huni yang ditangani
1,01 13.689.750.152,00 0,35 1.456.913.427,00 1,01 1.431.717.400,00 16,88 241.643.237,00 - - - - - - - - - - Bidang
Rumah
Swadaya
Program pengembangan Pengelolaan dan Pengelolaan rumah umum
Peningkatan Unit Rumah Umum
7,62 10.959.986.299,00 5,20 2.818.734.034,94 7,47 3.967.443.260,00 3,47 137.666.558,00 - - - - - - - - - - Bidang
Rumah
Umum-
3
Mewujudkan Prasarana Sarana dan Utilitas Umum yang komprehensif dalam mendukung lingkungan hunian yang kondusif dalam penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.
Program peningkatan, pemiliharaan, dan pengembangan prasarana sarana dan utilitas umum
Prasarana Sarana dan Utilitas Umum Perkotaan yang dipelihara
1,00 29.343.106.560,00 0,035 9.676.778.119,00 1,00 11.846.382.540,00 3,19 377.726.639,26 - - - - - - - - - - Bidang PSU
4
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pembangunan di kawasan kumuh
Kawasan kumuh yang ditangani Kawasan Kumuh yang ditangani
27.83 Ha
14,77
12.472.161.705,00 13,87 7.119.863.298,67 14,77 6.556.994.890,00 4,64 304.543.293,00 - - - - - - - - - - Bidang
Kawasan
Perumahan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 7
II.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Tugas, pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Gresik adalah melaksanakan urusan di bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman sesuai dengan kewenangan
daerah yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan,
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Implementasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik berupa
pelayanan umum kepada masyarakat terkait urusan Perumahan dan
Kawasan Permukiman. Tolok ukur yang digunakan dalam mengukur
kinerja pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Gresik adalah berdasarkan capaian indikator kinerja sesuai Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Indikator
Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat dan Indikator
Kinerja Kunci (IKK) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2008. Adapun hasil pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 8
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik
No. Indikator SPM IKK
Target Renstra Perangkat
daerah
Realisasi
Capaian Proyeksi
Catatan
Analisa
2016 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Sekretariat
Presentase fasilitasi terhadap pelakssanaan tupoksi perangkat daerah
- 100% 100% 100% 100% 100%
Presentase fasilitasi terhadap sarana prasarana aparatur - 100% 100% 100% 100% 100%
Presentase fasilitasi terhadap pelaporan kinerja dan keuangan - 100% 100% 100% 100% 100%
Presentase pelayanan Rusunawa yang nyaman
- 100% 100% 100% 100% 100%
2 Bidang Rumah Swadaya
Penurunan Rumah Tidak Layak Huni - 24,96%
25,46%
26,48 %
24,34% 25,56%
3 Bidang Rumah Umum
Pertumbuhan Kapasitas Rumah Umum - 7,32% 7,40% 7,47%
14,48% 26,14%
4 Bidang PSU
Ketersediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam Kondisi Baik - 14,58
% 21,97
% 29,45
% 2,65% 3,16%
5 Bidang Kawasan Perumahan
Penurunan Kawasan Kumuh - 3 Ha
1,59%
17,56 Ha
9,32%
45,37 Ha
24,08%
10,57% 36,44%
II.3 Akuntabilitas Kinerja Keuangan
Keberhasilan capaian indikator kinerja, tidak terlepas dari dukungan
dana yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik, yang
termuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), yang selanjutnya
diubah dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik Tahun Anggaran
2019.
Analisis akuntabilitas keuangan disajikan dalam perbandingan
antara alokasi dengan realisasi anggaran, yang ditampilkan dalam
persentase realisasi. Pada tahun 2019, anggaran Dinas Perumahan dan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 9
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik sebesar Rp. 28.116.453.840,-
sampai dengan Bulan Maret 2019 yang dapat direalisasikan sejumlah Rp.
1.054.852.221,- atau 3,75 %.
Adapaun rincian anggaran dan realisasinya berdasarkan sasaran yang ingin
dicapai Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik
hingga Bulan Maret 2019 adalah sebagai berikut:
NO SASARAN STRATEGIS ANGGARAN 2019
PENANGGUNGJAWAB
PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
Meningkatkan kualitas SDM Aparatur dan sarana prasarana penunjang kinerja pembangunan urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Mewujudkan permukiman yang berkelanjutan melalui penyediaan rumah umum dan swadaya yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Mewujudkan permukiman yang berkelanjutan melalui penyediaan rumah umum dan swadaya yang layak huni bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Mewujudukan Prasarana,sarana dan utilitas umum yang komprehensif dalam mendukung lingkungan hunian yang kondusif dalam penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pembangunan di kawasan kumuh.
4.313.915.750,00
1.431.717.400,00
3.967.443.260,00
11.846.382.540,00
6.556.994.890,00
749.965.557,00
241.643.237,00
137.666.558,00
377.726.639,26
304.543.293,00
17,38
16,88
3,47
3,19
4,64
Sekretariat
Bidang Rumah Swadaya
Bidang Rumah Umum
Bidang
Prasarana Sarana Utiliitas
Umum
Bidang
Kawasan Permukiman

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 10
II.4 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD
Dalam penyelenggaraan Tugas dan Fungsi terdapat kompilasi
permasalahan pembangunan berkaitan dengan sinkronisasi terhadap
isu strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Gresik. Adapun isu strategis yang ditelaah meliputi :
1. Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh
Dalam perkembangan suatu kota, sangat erat kaitannya
dengan mobilitas penduduknya. Masyarakat yang mampu, cenderung
memilih tempat huniannya keluar dari pusat kota. Sedangkan bagi
masyarakat yang kurang mampu akan cenderung memilih tempat
tinggal di pusat kota, khususnya kelompok masyarakat urbanisasi
yang ingin mencari pekerjaan dikota.
Penetapan kawasan kumuh di Kabupaten Gresik didasarkan
pada Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 050/970/HK/437.12/2014
tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman
Kumuh di Kabupaten Gresik. Dalam SK Bupati tersebut terdapat 50
(lima puluh) lokasi kawasan kumuh yang tersebar di seluruh
Kabupaten Gresik, namun rencana penanganan permukiman kumuh
yang tertuang dalam dokumen Penyusunan Rencana Penanganan
Permukiman Kumuh Perkotaan lebih difokuskan pada kawasan
perkotaan saja yaitu pada 23 lokasi yang tersebar pada Kecamatan
Gresik, Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Manyar. Kedepannya,
perencanaan penanganan permukiman lebih difokuskan pada
wilayah pedesaan yang notabene keterjangkauan terhadap pelayanan
dasar prasarana-sarana serta fasilitas pelayanan publik yang rendah.
Secara keseluruhan, kawasan kumuh yang ada di Kabupaten Gresik
berdasarkan SK Bupati adalah sebagai berikut:

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 11
Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh
di Kabupaten Gresik.
No Lokasi Luas Kawasan
(Ha) Kecamatan Desa/Kelurahan
1 Gresik Kroman 1,64
2 Gresik Sukodono 4,28
3 Gresik Trate 0,08
4 Gresik Pekauman 0,04
5 Gresik Karangpoh 0,79
6 Gresik Tlogobendung 0,06
7 Gresik Pekelingan 2,65
8 Gresik Kebungson 6,11
9 Gresik Pulopancikan 2,30
10 Gresik Bedilan 0,49
11 Gresik Gapurosukolilo 0,12
12 Gresik Lumpur 2,74
13 Gresik Tlogopojok 0,78
14 Kebomas Giri 0,18
15 Gresik Kramatinggil 2,57
16 Kebomas Indro 5,28
17 Kebomas Karangkiring 1,80
18 Gresik Kemuteran 1,80
19 Gresik Sidorukun 4,24
20 Kebomas Tenggulunan 3,28
21 Manyar Manyarsidorukun 0,42
22 Manyar Leran 1,50
23 Manyar Sukomulyo 1,50
24 Ujungpangkah Pangkahkulon 21,80
25 Ujungpangkah Pangkahwetan 31,86
26 Ujungpangkah Banyuurip 5,35
27 Panceng Campurejo 4,38

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 12
No Lokasi Luas Kawasan
(Ha) Kecamatan Desa/Kelurahan
28 Wringinanom Sembung 4,80
29 Wringinanom Kesambenkulon 5,14
30 Wringinanom Seumbergede 4,30
31 Driyorejo Banjaran 2,44
32 Driyorejo Mojosarirejo 3,71
33 Driyorejo Tanjungan 2,24
34 Driyorejo Karangdong 3,75
35 Driyorejo Kesambenwetan 3,06
36 Driyorejo Krikilan 2,96
37 Driyorejo Karangdong 3,75
38 Driyorejo Wedoroanom 5,34
39 Driyorejo Petiken 3,00
40 Driyorejo Sumput 4,44
41 Kedamean Manunggal 3,77
42 Benjeng Jogodalu 7,99
43 Menganti Menganti 4,24
44 Menganti Sidowongu 3,18
45 Menganti Domas 2,88
46 Menganti Kepatihan 3,71
47 Menganti Mojotengah 2,39
48 Menganti Sidojangkung 2,00
49 Menganti Bringkang 3,43
50 Menganti Hendrosari 1,62
Sumber: SK Bupati Gresik No 050/970/HK/437.12/2014
: Kawasan Perkotaan
Berdasarkan undangan rencana survey lokasi oleh Satker didampingi
SKPD terkait Kab. Gresik dari 8 lokasi usulan penanganan kumuh
disampaikan 6 lokasi yang akan disurvey, diantaranya:

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 13
1) Kelurahan Terate.
2) Kelurahan Pekauman.
3) Desa Tlogobendung.
4) Kelurahan Karangpoh.
5) Kelurahan Kebungson.
6) Kelurahan Kroman.
7) Kelurahan Sukodono (tidak masuk rencana survey)
8) Kelurahan Lumpur (tidak masuk rencana survey)
Dari 50 lokasi penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh di Kabupaten Gresik, baru 8 lokasi yang masuk
rencana penanganan. Bila ditinjau secara luasan, dari 8 lokasi yang baru
ditangani sekitar ± 15,74 ha dari total luasan ± 192,18 ha atau baru 8,19%
Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh yang baru ditangani.
Dibutuhkan upaya lebih untuk dapat mencapai target yang telah
diamanatkan RPJMN 2019 yaitu 0% kumuh. Dalam RJMN 2015-2019,
dijelaskan bahwa arahan kebijakan terkait pembangunan infrastruktur dan
prasarana dasar, terkait perumahan, air minum dan sanitasi, pemerintah
pusat mentarget penyediaan hunian layak untuk 18,6 juta rumah tangga
berpenghasilan rendah yakni pembangunan baru untuk 9 juta rumah
tangga melalui bantuan stimulan perumahan swadaya untuk 5,5 juta
rumah tangga dan pembangunan rusunawa untuk 514.976 rumah tangga,
serta peningkatan kualitas hunian sebanyak 9,6 juta rumah tangga dalam
pencapaian pengentasan kumuh 0 persen.
Gresik merupakan salah satu kabupaten dari 5 kabupaten/ kota
yang penanganan dalam perencanaan maupun pelaksanaan permukiman
kumuhnya di ambil alih oleh pemerintah pusat dari pemerintah provinsi,
sehingga masukan data permukiman kmuh pusat Bangkim merupakan
rekomendasi data permukiman kumuh dari pemerintah daerah.
2. Backlog kebutuhan rumah
Backlog rumah selalu menjadi isu utama di setiap daerah di seluruh
Indonesia, akan tetapi belum ada definisi yang baku tentang cara

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 14
menghitung backlog rumah.Jadi perlu dijadikan catatan bahwa angka
backlogrumah bukan angka mutlak yang menunjukkan kondisi riil
perumahan di suatu daerah. Dimana dalam melakukan perhitungan
kebutuhan rumah, dasarnya adalah proyeksi jumlah penduduk yang secara
administrasi tercatat sebagai penduduk wilayah setempat atau ber-KTP
setempat. Sedangkan pembandingnya adalah ketersediaan semua
bangunan rumah, dimana rumah-rumah tersebut tidak mutlak ditempati
oleh penduduk ber-KTP setempat. Kondisi di lapangan (terutama di
kawasan perkotaan) menunjukkan bahwa sebagian rumah ditempati oleh
warga pendatang yang tidak masuk dalam pendataaan ketersediaan rumah
yang menempati rumah-rumah di kota tersebut baik dengan status hak
milik, kontrak, sewa maupun indekost.
Berdasarkan hasil Analisis dan Kajian RP3KP Kabupaten Gresik,
diproyeksikan dalam dua puluh tahun kedepan (tahun 2035), Kabupaten
Gresik mengalami backlog perumahan sebesar 1,700,708 unit rumah
dengan asumsi ketersediaan rumah dengan type landed housing (rumah
horisontal).
Berdasarkan hasil analisis dan proyeksi, dalam dua puluh tahun
kedepan (tahun 2035), Kabupaten Gresik mengalami backlog perumahan
sebesar 1,700,708 unit rumah. Meskipun begitu, masih terdapat 2 wilayah
kecamatan yang justru masih surplus rumah, yaitu Kecamatan Driyorejo
yang surplus rumah sebesar 514 unit sampai tahun 2016. Setelah itu,
tahun 2017 baru backlog sebesar 1,530 unit. Kecamatan lainnya adalah
Menganti yang pada tahun 2017 diproyeksikan masih backlog sebesar
1.436 unit. Setelah itu, tahun 2018 mulai backlog sebesar 1.436 unit.
Wilayah kecamatan dengan jumlah backlog tertinggi secara berturut-
turut adalah Kecamatan Cerme sebesar 292,189 unit rumah, Kecamatan
Kebomas sebesar 155,775 unit rumah, Kecamatan Wringinanom sebesar
123,569 unit rumah dan Kecamatan Menganti sebesar 115.665 unit rumah.
Yang perlu digarisbawahi aadalah hasil analisis backlog rumah di atas baru
berdasarkan ketersediaan rumah dengan tipe landed housing (rumah
horisontal) yang ada di Kabupaten Gresik. Jadi belum diperhitungkan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 15
ketersediaan unit rumah susun sederhana sewa dan perumahan formal di
seluruh Kabupaten Gresik, mengingat hambatan ketersediaan data.
Pembangunan perumahan dengan tipe vertical housing merupakan sebuah
potensi mengingat keterbasan lahan sehingga penyediaan fasilitas,
prasarana dan sarana bias lebih efisien
Permukiman Inklusif
Selain upaya pengentasan kawasan kumuh yang mencakup
permukiman kumuh, ketersediaan permukiman yang layak bagi seluruh
masyarakat secara inklusif adalah isu strategis utama yang membutuhkan
penguatan lintas sektor. Dalam hal infrastruktur drainase, Kondisi sistem
drainase permukiman di wilayah-wilayah kecamatan atau desa di
Kabupaten Gresik, selain di wilayah kota masih banyak terdapat daerah
terbuka yang mampu berfungsi sebagai daerah resapan air sehingga potensi
banjir dan genangan kecil. Sedangkan di wilayah perkotaan Gresik,
khusunya di wilayah Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar walaupun
telah memiliki sistem drainase yang terbangun cukup lengkap dan merata
di seluruh wilayah kota, tetap saja banjir dan genangan masih sering terjadi
di beberapa lokasi terutama apabila terjadi hujan yang cukup lebat.
Keadaan ini disebabkan oleh saluran-saluran tersier dan sekunder yang
dimensinya terlalu kecil, tersumbat sampah, dan bozem-bozem yang tidak
lagi berfungsi akibat pendangkalan dan pengurukan menjadi kawasan
permukiman.
Dalam hal ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), masih belum
optimalnya pengawasan terutama dalam implementasi ketentuan
penyedianan Prasarana dan Sarana Umum (PSU) telah diatur
komposisipenyediaan lahannya dalam Peremnpera Nomor 11 Tahun 2011
tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman
sehingga pembangunan baik perumahan ataupun rumah atau bangunan
pribadi dalam proses perijinannya sudah sesuai dengan IMB namun dalam
pelaksanaan pembangunan maupun dengan berjalannya waktu ternyata
bangunan tidak sesuai atau terjadi perubahan dengan yang tercantum
dalam IMB. Sedangkan dalam rangka memberikan jaminan ketersediaan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 16
prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman, perlu
dilakukan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan Dan Permukiman
Di Daerah, pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dan
permukiman dilakukan dengan cara penyerahan prasarana, sarana, dan
utilitas dari pengembang kepada pemerintah daerah. Namun, kondisi di
lapangan, penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dan
permukiman seringkali tidak sesuai antara yang akan diserahkan dengan
ketentuan yang dipersyaratkan baik dari persyaratan umum, persyaratan
teknis maupun persyaratan administrasi, sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan.
Adapun estimasi kebutuhan rumah, berdasarkan hasil Analisis dan
Kajian RP3KP Kabupaten Gresik, diproyeksikan dalam dua puluh tahun
kedepan (tahun 2035), Kabupaten Gresik mengalami backlog perumahan
sebesar 1,700,708 unit rumah dengan asumsi ketersediaan rumah dengan
type landed housing (rumah horisontal).
3. Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga
tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial. Untuk
menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang baik maka harus
dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat berlindung, secara
mental memenuhi rasa kenyamanan dan secara sosial dapat menjaga
privasi setiap anggota keluarga, menjadi media bagi pelaksanaan
bimbingan serta pendidikan keluarga. Dengan terpenuhinya salah satu
kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni, diharapkan tercapai
ketahanan keluarga.
Pada kenyataannya, untuk mewujudkan rumah yang memenuhi
persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah. Ketidakberdayaan
mereka memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus
dengan pendapatan dan pengetahuan tentang fungsi rumah itu sendiri.
Pemberdayaan fakir miskin juga mencakup upaya Rehabilitasi Sosial

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 17
Rumah Tidak Layak Huni (RSTLH). Demikian juga persoalan sarana
prasarana lingkungan yang kurang memadai dapat menghambat
tercapainya kesejahteraan suatu komunitas. Lingkungan yang kumuh
atau sarana prasarana lingkungan yang minim dapat menyebabkan
masalah sosial dan kesehatan. Permasalahan Rumah Tidak Layak Huni
yang dihuni atau dimiliki oleh kelompok fakir miskin memiliki
multidimensional. Oleh sebab itu, kepedulian untuk menangani masalah
tersebut diharapkan terus ditingkatkan dengan melibatkan seluruh
komponen masyarakat (stakeholder) baik pemerintah pusat maupun
daerah.
4. Pertumbuhan kawasan permukiman yang cepat
Pengentasan Kawasan Kumuh
Pengentasan kawasan kumuh masih belum optimal disebabkan
perencanaan makro yang masih belum komprehensif sehingga upaya
pengentasan berdasarkan data parsial dengan metodologi penetapan
kawasan kumuh tertentu. Penetapan kawasan kumuh di Kabupaten
Gresik didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor
050/970/HK/437.12/2014 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan
Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Gresik. Dalam
SK Bupati tersebut terdapat 50 (lima puluh) lokasi kawasan kumuh
yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik, namun rencana
penanganan permukiman kumuh yang tertuang dalam dokumen
Penyusunan Rencana Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan
lebih difokuskan pada kawasan perkotaan saja yaitu pada 23 lokasi
yang tersebar pada Kecamatan Gresik, Kecamatan Kebomas dan
Kecamatan Manyar. Kedepannya, perencanaan penanganan
permukiman lebih difokuskan pada wilayah pedesaan yang notabene
keterjangkauan terhadap pelayanan dasar prasarana-sarana serta
fasilitas pelayanan publik yang rendah.
Dari 50 lokasi penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh di Kabupaten Gresik, baru 8 lokasi yang masuk
rencana penanganan dengan luasan sekitar ± 15,74 ha atau 8,19%

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 18
dari total luasan ± 192,18 ha Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh yang baru ditangani. Dibutuhkan upaya lebih
untuk dapat mencapai target yang telah diamanatkan RPJMN 2019
yaitu 0% kumuh.
Fasilitas sanitasi yang layak adalah fasilitas sanitasi yang
memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher
angsa, tanki septik (septic tank)/Sistem Pengolahan Air Limbah
(SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama. Capaian Kabupaten
Gresik pada Tahun 2013, capaian Kabupaten Gresik meningkat
hingga 86.62 %.
Adapun di sektor pengolahan persampahan tingkat layanan sampah
masih sangat kecil hanya berkisar 20.91 %, paling besar masyarakat
mengelola sampah rumahtangga dengan cara dibakar hingga
mencapai 49.43 %, dibuang ke lahan kosong 18.21%, dan masih ada
8,7 % yang dibuang ke sungai, sedangkan pengolahan limbah cair
grey water di Kabupaten Gresik sesuai data keluarga dengan
kepemilikan sanitasi dasar SPAL menunjukkan jumlah keluarga
memiliki SPAL 60,99%, sehingga masih ada 39,01% yang belum
memiliki SPAL. SPAL yang dimaksud adalah saluran drainase kedap
air, dan sisanya dibuang di saluran tidak kedap air (halaman
rumah). Produksi limbah cair rumah tangga secara keseluruhan
mencapai 70% - 80% dari pemakaian air bersih di mana rata-rata
penggunaan air 100 l/orang/hari. Berdasarkan data PDAM tahun
2012 kemampuan produksi total 646 l/dt. Tingkat kebocorang 28%
sehingga kebutuhan yang dipergunakan oleh masyarakat Kabupaten
Gresik sebesar 465,52 l/dt.

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
RENJA 2020
BAB III
TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM DAN
KEGIATAN

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 19
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Kebijakan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dan
dirumuskan sebagai berikut :
a. Backlog kebutuhan rumah
Backlog rumah selalu menjadi isu utama di setiap daerah di
seluruh Indonesia, akan tetapi belum ada definisi yang baku tentang
cara menghitung backlog rumah.Jadi perlu dijadikan catatan bahwa
angka backlogrumah bukan angka mutlak yang menunjukkan kondisi
riil perumahan di suatu daerah. Dimana dalam melakukan
perhitungan kebutuhan rumah, dasarnya adalah proyeksi jumlah
penduduk yang secara administrasi tercatat sebagai penduduk
wilayah setempat atau ber-KTP setempat. Sedangkan pembandingnya
adalah ketersediaan semua bangunan rumah, dimana rumah-rumah
tersebut tidak mutlak ditempati oleh penduduk ber-KTP setempat.
Kondisi di lapangan (terutama di kawasan perkotaan) menunjukkan
bahwa sebagian rumah ditempati oleh warga pendatang yang tidak
masuk dalam pendataaan ketersediaan rumah yang menempati
rumah-rumah di kota tersebut baik dengan status hak milik, kontrak,
sewa maupun indekost.
Berdasarkan hasil Analisis dan Kajian RP3KP Kabupaten
Gresik, diproyeksikan dalam dua puluh tahun kedepan (tahun 2035),
Kabupaten Gresik mengalami backlog perumahan sebesar 1,700,708
unit rumah dengan asumsi ketersediaan rumah dengan type landed
housing (rumah horisontal).

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 20
Berdasarkan hasil analisis dan proyeksi, dalam dua puluh
tahun kedepan (tahun 2035), Kabupaten Gresik mengalami backlog
perumahan sebesar 1,700,708 unit rumah. Meskipun begitu, masih
terdapat 2 wilayah kecamatan yang justru masih surplus rumah,
yaitu Kecamatan Driyorejo yang surplus rumah sebesar 514 unit
sampai tahun 2016. Setelah itu, tahun 2017 baru backlog sebesar
1,530 unit. Kecamatan lainnya adalah Menganti yang pada tahun
2017 diproyeksikan masih backlog sebesar 1.436 unit. Setelah itu,
tahun 2018 mulai backlog sebesar 1.436 unit.
Wilayah kecamatan dengan jumlah backlog tertinggi secara
berturut-turut adalah Kecamatan Cerme sebesar 292,189 unit
rumah, Kecamatan Kebomas sebesar 155,775 unit rumah,
Kecamatan Wringinanom sebesar 123,569 unit rumah dan
Kecamatan Menganti sebesar 115.665 unit rumah. Yang perlu
digarisbawahi aadalah hasil analisis backlog rumah di atas baru
berdasarkan ketersediaan rumah dengan tipe landed housing (rumah
horisontal) yang ada di Kabupaten Gresik. Jadi belum diperhitungkan
ketersediaan unit rumah susun sederhana sewa dan perumahan
formal di seluruh Kabupaten Gresik, mengingat hambatan
ketersediaan data. Pembangunan perumahan dengan tipe vertical
housing merupakan sebuah potensi mengingat keterbasan lahan
sehingga penyediaan fasilitas, prasarana dan sarana bias lebih
efisien.
b. Kawasan Permukiman
Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman
Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba)
Pengaruh yang cukup kuat dari wilayah Surabaya Metropolitan Area
yang menjadikan kawasan hinterland di Kabupaten Gresik untuk
pemenuhan demand kebutuhan hunian. Kondisi tersebut dipertegas
lagi dengan keberadaan Kasiba Driyorejo dan rencana pengembangan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 21
kota baru mandiri pada empat kecamatan Driyorejo, Kedamean,
Menganti dan Cerme.
Berdasarkan Dokumen Masterplan Rencana Pengembangan
Kota Baru Gresik Selatan, di Kecamatan Driyorejo terdapat 25
developer/ pengembang perumahan dalam bentuk real estate.
Perumahan-perumahan yang terdapat di Kecamatan Driyorejo antara
lain Kota Baru Driyorejo, Sumput Asri, Griya Kencana, Bukit Bambe
Indah, Tanjung Asri Estate. Di Kecamatan Driyorejo juga terdapat
pengembangan kasiba dan lisiba yaitu pada kawasan Perum
Perumnas Kota Baru Driyorejo, dengan kelengkapan fasilitas sarpras
berupa jalan berkondisi baik, drainase, jaringan PDAM, TPS.
Beberapa permasalahan yang masih sering dijumpai pada
kawasan permukiman informal pada Kecamatan Driyorejo yaitu jalan
lingkungan berkondisi buruk (sumput asri), debit PDAM rendah, tidak
tersedia TPS pada perumahan massal horisontal. Sedangkan
permasalahan pada kasiba & lisiba yaitu saluran drainase yang
bercampur dengan saluran pembuangan rumah tangga
(menimbulkan bau tidak sedap). Sebagian wilayah sudah terlayani
namun penyediaannya masih terbatas dan bahkan dibeberapa desa
masih menggunakan sumur/pompa.
c. Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh
Dalam perkembangan suatu kota, sangat erat kaitannya
dengan mobilitas penduduknya. Masyarakat yang mampu, cenderung
memilih tempat huniannya keluar dari pusat kota. Sedangkan bagi
masyarakat yang kurang mampu akan cenderung memilih tempat
tinggal di pusat kota, khususnya kelompok masyarakat urbanisasi
yang ingin mencari pekerjaan dikota.
Penetapan kawasan kumuh di Kabupaten Gresik didasarkan
pada Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 050/970/HK/437.12/2014
tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 22
Kumuh di Kabupaten Gresik. Dalam SK Bupati tersebut terdapat 50
(lima puluh) lokasi kawasan kumuh yang tersebar di seluruh
Kabupaten Gresik, namun rencana penanganan permukiman kumuh
yang tertuang dalam dokumen Penyusunan Rencana Penanganan
Permukiman Kumuh Perkotaan lebih difokuskan pada kawasan
perkotaan saja yaitu pada 23 lokasi yang tersebar pada Kecamatan
Gresik, Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Manyar. Kedepannya,
perencanaan penanganan permukiman lebih difokuskan pada
wilayah pedesaan yang notabene keterjangkauan terhadap pelayanan
dasar prasarana-sarana serta fasilitas pelayanan publik yang rendah.
Secara keseluruhan, kawasan kumuh yang ada di Kabupaten Gresik
berdasarkan SK Bupati adalah sebagai berikut:
Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman
Kumuh di Kabupaten Gresik
No Lokasi Luas Kawasan
(Ha) Kecamatan Desa/Kelurahan
1 Gresik Kroman 1,64
2 Gresik Sukodono 4,28
3 Gresik Trate 0,08
4 Gresik Pekauman 0,04
5 Gresik Karangpoh 0,79
6 Gresik Tlogobendung 0,06
7 Gresik Pekelingan 2,65
8 Gresik Kebungson 6,11
9 Gresik Pulopancikan 2,30
10 Gresik Bedilan 0,49
11 Gresik Gapurosukolilo 0,12
12 Gresik Lumpur 2,74
13 Gresik Tlogopojok 0,78
14 Kebomas Giri 0,18

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 23
No Lokasi Luas Kawasan
(Ha) Kecamatan Desa/Kelurahan
15 Gresik Kramatinggil 2,57
16 Kebomas Indro 5,28
17 Kebomas Karangkiring 1,80
18 Gresik Kemuteran 1,80
19 Gresik Sidorukun 4,24
20 Kebomas Tenggulunan 3,28
21 Manyar Manyarsidorukun 0,42
22 Manyar Leran 1,50
23 Manyar Sukomulyo 1,50
24 Ujungpangkah Pangkahkulon 21,80
25 Ujungpangkah Pangkahwetan 31,86
26 Ujungpangkah Banyuurip 5,35
27 Panceng Campurejo 4,38
28 Wringinanom Sembung 4,80
29 Wringinanom Kesambenkulon 5,14
30 Wringinanom Seumbergede 4,30
31 Driyorejo Banjaran 2,44
32 Driyorejo Mojosarirejo 3,71
33 Driyorejo Tanjungan 2,24
34 Driyorejo Karangdong 3,75
35 Driyorejo Kesambenwetan 3,06
36 Driyorejo Krikilan 2,96
37 Driyorejo Karangdong 3,75
38 Driyorejo Wedoroanom 5,34
39 Driyorejo Petiken 3,00
40 Driyorejo Sumput 4,44
41 Kedamean Manunggal 3,77
42 Benjeng Jogodalu 7,99

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 24
No Lokasi Luas Kawasan
(Ha) Kecamatan Desa/Kelurahan
43 Menganti Menganti 4,24
44 Menganti Sidowongu 3,18
45 Menganti Domas 2,88
46 Menganti Kepatihan 3,71
47 Menganti Mojotengah 2,39
48 Menganti Sidojangkung 2,00
49 Menganti Bringkang 3,43
50 Menganti Hendrosari 1,62
Sumber: SK Bupati Gresik No 050/970/HK/437.12/2014
: Kawasan Pekotaan
Berdasarkan undangan rencana survey lokasi oleh Satker
didampingi SKPD terkait Kab. Gresik dari 8 lokasi usulan
penanganan kumuh disampaikan 6 lokasi yang akan disurvey,
diantaranya:
1) Kelurahan Terate.
2) Kelurahan Pekauman.
3) Desa Tlogobendung.
4) Kelurahan Karangpoh.
5) Kelurahan Kebungson.
6) Kelurahan Kroman.
7) Kelurahan Sukodono (tidak masuk rencana survey)
8) Kelurahan Lumpur (tidak masuk rencana survey)
Dari 50 lokasi penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh di Kabupaten Gresik, baru 8 lokasi yang masuk
rencana penanganan. Bila ditinjau secara luasan, dari 8 lokasi yang
baru ditangani sekitar ± 15,74 ha dari total luasan ± 192,18 ha atau

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 25
baru 8,19% Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh yang
baru ditangani. Dibutuhkan upaya lebih untuk dapat mencapai
target yang telah diamanatkan RPJMN 2019 yaitu 0% kumuh. Dalam
RJMN 2015-2019, dijelaskan bahwa arahan kebijakan terkait
pembangunan infrastruktur dan prasarana dasar, terkait perumahan,
air minum dan sanitasi, pemerintah pusat mentarget penyediaan
hunian layak untuk 18,6 juta rumah tangga berpenghasilan rendah
yakni pembangunan baru untuk 9 juta rumah tangga melalui
bantuan stimulan perumahan swadaya untuk 5,5 juta rumah tangga
dan pembangunan rusunawa untuk 514.976 rumah tangga, serta
peningkatan kualitas hunian sebanyak 9,6 juta rumah tangga dalam
pencapaian pengentasan kumuh 0 persen.
Gresik merupakan salah satu kabupaten dari 5 kabupaten/
kota yang penanganan dalam perencanaan maupun pelaksanaan
permukiman kumuhnya di ambil alih oleh pemerintah pusat dari
pemerintah provinsi, sehingga masukan data permukiman kmuh
pusat Bangkim merupakan rekomendasi data permukiman kumuh
dari pemerintah daerah.
d. Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU)
Dalam rangka mernberikan jaminan ketersediaan prasarana,
sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman, perlu dilakukan
pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan Dan
Permukiman Di Daerah, pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas
perumahan dan permukiman dilakukan dengan cara penyerahan
prasarana, sarana, dan utilitas dari pengembang kepada pemerintah
daerah.
Pada kondisi yang terjadi di lapangan, penyerahan prasarana,
sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman seringkali tidak

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 26
sesuai antara yang akan diserahkan dengan ketentuan yang
dipersyaratkan baik dari persyaratan umum, persyaratan teknis
maupun persyaratan administrasi, sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan. Hal tersebut menjadi kendala bagi pemerintah
daerah yang dalam hal ini diwakili oleh Tim Verifikasi dalam
melakukan penilaian kesesuaian dan penyimpangan terhadap
ketentuan yang telah dipersyaratkan dalam penyerahan prasarana,
sarana, dan utilitas umum yang akan diserahkan.
Dengan adanya regulasi pada tingkat daerah (Peraturan
Daerah) yang mengacu pada peraturan diatasnya terkait penyerahan
prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan permukiman,
akan pedoman bagi pemerintah daerah dalam penyerahan prasarana,
sarana, dan utilitas umum. Sehingga prasarana, sarana, dan utilitas
umum yang dalam penyerahannya tidak sesuai dengan ketentuan
yang dipersyaratkan tidak menjadi beban pengelolaan pemerintah
daerah. Perlu diinventarisasi data prasarana, sarana, dan utilitas
umum yang diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah
serta dipetakan sehingga memudahkan pemerintah daerah dalam
pemeliharaan, pengelolaan dan pembiayaannya.
e. Kebijakan Peningkatan Pengawasan
1. Menegakkan tertib administrasi dalam penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur melalui pengawasan dengan
berdasarkan pada peraturan perundangan-undangan yang
berlaku serta penerapan Good Governance.
2. Melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan
pembangunan infrastruktur Perumahan dan Kawasan
permukiman
3. Menggunakan sumberdaya yang ada secara efisien dan efektif
untuk melaksanakan pengawasan terhadap seluruh

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 27
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang
Perumahan dan Kawasan permukiman.
4. Menerapkan cara pemeriksaan yang komprehensif dan
memenuhi standar pemeriksaan yang ditetapkan.
f. Kebijakan Peningkatan Dukungan Kesekretariatan
1. Mengembangkan kebijakan dan sistem perencanaan
pembangunan bidang pekerjaan umum dan permukiman
berdasarkan ketentuan aturan perundang-undangan dan
NSPM
2. Mengembangkan manajemen sumber daya dan kelembagaan
dalam mendukung peningkatan daya saing :
Restrukturisasi pengembangan manajemen sumber daya
meliputi pengembangan manajemen keuangan, aset, dan
peraturan perundang-undangan untuk mewujudkan
penggunaan secara efisien yang pada akhirnya dapat
memberikan manfaat seoptimal mungkin.
Peningkatan sumber daya manusia meliputi pengembangan
dan pengelolaan sumber daya manusia yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan dalam penyelenggaraan pembangunan
di Perumahan dan Kawasan permukiman.
Peningkatan menajemen kelembagaan diharapkan dapat
memenuhi tupoksi organisasi yang tidak tumpang tindih
serta dapat mengakomodasikan jabatan fungsional secara
efektif.
3. Revitalisasi Pelayanan administrasi publik dalam mengurangi
dampak negatif globalisasi melalui tata laksana administrasi
yang baik.Revitalisasi pelayanan administrasi publik perlu
dikembangkan dan ditingkatkan terutama dalam hal
mengurangi dampak negatif globalisasi melalui penataan
sistem administrasi yang baik.

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 28
4. Optimalisiasi peran sekretariat sebagai unit terdepan dalam
mendukung implementasi program pembangunan
Perumahan dan Kawasan Permukiman melalui penerapan
prinsip-prinsip good governance.
Tujuan 1:
Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan
rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri
konstruksi yang berkualitas untukkeseimbangan pembangunan
antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan,
dan kawasan perdesaan. Tujuan 1 ini akan dicapai melalui sasaran
strategis, yaitu:
a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat antardaerah, antar
sektor dan antar tingkat pemerintahan
b. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan
penganggaran.
c. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi
nasional.
Tujuan 2:
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan
pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.
Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
a. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan energi; dan
b. Meningkatnya ketahanan air.

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 29
Tujuan 3:
Menyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan
produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi
penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada
keterpaduan konektivitas daratan dan maritim. Tujuan 3 ini akan
dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
a. Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya
saing; dan
b. Meningkatnya kemantapan jalan nasional
Tujuan 4:
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar
yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”, akan dicapai
melalui sasaran strategis:
a. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar
permukiman dan perumahan.
b. Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan
Tujuan 5:
Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber
daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan
serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel.
Tujuan 5 ini akan dicapai melalui sasaran srategis, yaitu:
a. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan.
b. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 30
berintegritas.
c. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan
berintegritas
d. Meningkatnya kualitas inovasi teknologi terapan bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat
e. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data
dan informasi publik, serta sarana dan prasarana
f. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur
permukiman
Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dalam mendukung pencapaiaan agenda pembangunan Nasional
adalah mengacu kepada RPJMN 2015-2019 dan berbasiskan pada
keterpaduan infrastruktur wilayah, sesuai dengan rumusan tujuan
yaitu :
A. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung
industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan
pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal,
kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan yaitu:
1. Keterpaduan Infrastruktur Wilayah.
2. Pembinaan Konstruksi Nasional dan Fasilitasi Pengusahaan
Infrastruktur.
B. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air,
kedaulatan pangan, dan ketahanan energi guna menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka
kemandirian ekonomi yaitu : Pengelolaan Sumber Daya Air

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 31
C. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk konektivitas nasional guna
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem
logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup
global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan
dan maritim yaitu : Penyelenggaraan Jalan
D. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur
dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia
Indonesia sejalan dengan prinsip „infrastruktur untuk semua‟.
Yaitu :
1. Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
2. Penyediaan Perumahan
3. Pembiayaan Perumahan
E. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi
pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan
pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel, untuk
mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian yaitu :
1. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
2. Peningkatan Dukungan Manajemen, Sarana dan Prasarana
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Peningkatan Penelitian dan Pengembangan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 32
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD
A. Tujuan
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi
dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :
1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu sampai tahun terakhir renstra ;
2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-
perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi
organisasi
3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah sasaran
dan strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional
dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan
organisasi tersebut maka dalam kedudukannya sebagai Organisasi
Perangkat Daerah, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Gresik dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuan
sebagai berikut :
Untuk mewujudkan misi “ Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui
pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan” maka
ditetapkan tujuan :
Tujuan ke-1
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi
daerah.
Tujuan ke-2
Menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas
daerah.

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 33
Tujuan ke-3
Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan
aksesibilitas kesempatan kerja didukung pengembangan ekonomi
kerakyatan pemberdayaan
Tujuan ke-4
Mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sebagaimana
dimaksud maka dirumuskan tujuan dan sasaran sebagaimana
berikut;
Tujuan Renstra
Mendorong percepatan pengentasan linkungan kumuh didukung
kemudahan akses terhadap perumahan dan peningkatan kualitas
rumah layak huni.
B. Sasaran
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi
dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-
tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya
rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan
fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok
organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat
dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan
bagian dari proses perencanaan strategis dengan fokus utama berupa
tindakan pengalokasian sumber daya organisasi ke dalam strategi
organisasi. Oleh karenanya penetapan sasaran harus memenuhi
kriteria specific, measurable, agresive but attainable, result oriented
dan time bond. Guna memenuhi kriteria tersebut maka penetapan
sasaran harus disertai dengan penetapan indikator sasaran, yakni

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 34
keterangan, gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau
dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian
sasaran.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut, Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik menetapkan sasaran
dengan rincian sebagai berikut :
1) Untuk mewujudkan sasaran “Meningkatkan kualitas SDM
Aparatur dan sarana prasarana penunjang kinerja
pembangunan urusan Perumahan dan Kawasan
Permukiman,maka ditetapkan indikator keberhasilan
pencapaian sasaran adalah :
a. Persentase fasilitasi terhadap pelaksanaan tupoksi
perangkat daerah
b. Persentase fasilitasi terhadap sarana prasarana aparatur
c. Persentase fasilitasi terhadap pelaporan Kinerja dan
Keuangan
d. Persentase pelayanan rusunawa yang nyaman
2) Untuk mewujudkan sasaran “Mewujudkan perrmukiman
yang berkelanjutan melalui penyediaan rumah umum dan
swadaya yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan
yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, dan terpadu.”
maka indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :
a. Persentase rumah swadaya tidak layak huni setelah
ditangani
b. Penurunan Persentase backlock perumahan
3) Untuk mewujudkan sasaran “ Mewujudukan sasarana dan
utilitas umum yang komprehensif dalam mendukung
lingkungan hunian yang kondusif dalam penyelenggaraan

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 35
dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.”
maka ditetapkan indikator keberhasilan pencapaian sasaran
adalah : Persentase PSU perkotaan dalam kondisi baik.
4) Untuk mewujudkan sasaran “ Mewujudkan penataan dan
pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang
proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan
kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang dan daya
dukung lingkungan..” maka ditetapkan indikator keberhasilan
pencapaian sasaran adalah :
a. Persentase Penurunan Kawasan Kumuh
3.3. Program dan Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan sasaran organisasi dengan
indikator sasaran sebagai tolok ukur keberhasilannya, maka Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik menetapkan
program operasional dan kegiatan pokok organisasi dengan rincian per
sasaran sebagai berikut :
A. Untuk mewujudkan sasaran “Meningkatkan kualitas SDM
Aparatur dan sarana prasarana penunjang kinerja
pembangunan urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman”
maka dirumuskan program kerja sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran, dengan
kegiatan pokok :
a. Penyediaan Jasa peralatan dan perlengkapan kantor
b. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
c. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
d. Penyediaan makanan dan minuman
e. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 36
f. Penyediaan Jasa Administrasi Kantor
g. Penyediaan Jasa Operasional Kantor
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur,
dengan kegiatan pokok :
a. Pengadaan peralatan/perlengkapan kantor/rumah
tangga
b. Pemeliharaan rutin/berkala kantor/rumah tangga
c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan jabatan/
dinas/operasional
d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan/perlengkapan
kantor/rumah tangga
3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan, dengan kegiatan pokok :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
b. Penyusunan rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah
4. Program pengelolaan unit pelaksana teknis skpd, dengan
kegiatan pokok :
a. Pengelolaan rusunawa
B. Untuk mewujudkan sasaran “ Mewujudkan perrmukiman yang
berkelanjutan melalui penyediaan rumah umum dan swadaya
yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi, teratur, terencana, dan terpadu.” maka
dirumuskan program kerja sebagai berikut :
1. Program pengembangan rumah swadaya, dengan kegiatan
pokok :

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 37
a. BOP pengeluaran stimulasi pembangunan perumahan
masyarakat kurang mampu
b. Pemantauan dan pengendalian Rumah Swadaya
c. Pendataan dan Perencanaan Rumah Swadaya
d. Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan
dan Permukiman
e. sistem informasi rumah swadaya
2. Program pengembangan dan pengelolaan rumah umum,
dengan kegiatan pokok :
a. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana
sehat (Rusunawa)
b. Pemantauan dan pengendalian Rumah Umum
c. Pendataan dan Perencanaan Rumah Umum
d. Pembangunan Rumah Umum,Rumah Khusus dan
Rumah Negara
C. Untuk mewujudkan sasaran “Mewujudukan sasarana dan
utilitas umum yang komprehensif dalam mendukung
lingkungan hunian yang kondusif dalam penyelenggaraan dan
pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.” maka
dirumuskan program kerja sebagai berikut:
1. Program peningkatan, pemiliharaan, dan pengembangan
psu dengan kegiatan pokok :
a. Pembangunan/Rehabilitasi jalan lingkungan
pemukiman perkotaan
b. Pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman
c. Penyediaan prasarana dan sarana air limbah
d. Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Bidang Sanitasi
e. Penyediaan sarana dan prasaran pemakaman

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 38
f. Pembangunan/Rehabilitasi Saluran Lingkungan
Permukiman
g. Peningkatan dan pemeliharaan PSU kawasan
perumahan yang merupakan aset Pemerintah daerah
h. Pengawasan dan pengendalian PSU di kawasan
Perumahan
i. Pendataan prasarana dan sarana utilitas umum pada
perumahan dan kawasan permukiman
j. BOP serah terima fasum fasos dan PSU dari
Perumahan ke Pemerintah Daerah
D. Untuk mewujudkan sasaran “Mewujudkan penataan dan
pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang
proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan
kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang dan daya
dukung lingkungan.” maka dirumuskan program kerja sebagai
berikut :
1. Program peningkatan kualitas kawasan permukiman,
dengan kegiatan pokok :
a. Penunjang Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman
b. BOP Penunjang Kegiatan Penataan Lingkungan
Berbasis Komunitas
c. BOP pendataan Penunjang Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan
d. pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan
e. studi/kajian masterplan kawasan kumuh dan non
kumuh
f. monitoring dan pengendalian blokplan/siteplan
g. Inventarisasi aset diperkotaan dan perdesaan pada
sarana dan prasarana permukiman (kumuh perkotaan)
h. BOP Penunjang Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(BK)

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 39
RUMUSAN RENCANAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
TAHUN 2020 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2021
KABUPATEN GRESIK

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 40

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 41

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 42

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 43

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 44

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 45

Renja 2020| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik 46

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
RENJA 2020
BAB IV
PENUTUP

Renja 2019| Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupate Gresik 53
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Gresik Tahun 2020 merupakan dokumen perencanaan
pembangunan tahunan yang didalamnya memuat kebijakan
pembangunan yang berfungsi sebagai acuan dan pedoman bagi
Pemerintah Daerah dalam menyusun APBD Tahun 2020.
Rencana Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Gresik ditetapkan untuk memberi arah dan menjadi
pedoman bagi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Gresik
maupun masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan
kebijakan pembangunan.
Keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh
sikap,mental, tekad, semangat, ketaatan, kejujuran, disiplin dan
tranparansi dari para pelaku pembangunan (Stakeholders), sehingga
mampu untuk menjawab dan mengurangi permasalahan yang ada,
meningkatkan aktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.