RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN … · penyusunan dokumen RKPD Perubahan Tahun...

444
PEMERINTAH KOTA PALOPO 2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN TAHUN 2018

Transcript of RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN … · penyusunan dokumen RKPD Perubahan Tahun...

  • PEMERINTAH KOTA PALOPO

    2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

    RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

    (RKPD) PERUBAHAN

    TAHUN 2018

  • WALIKOTA PALOPO

    PROVINSI SULAWESI SELATAN

    PERATURAN WALIKOTA PALOPO NOMOR: 43 TAHUN 201812 TAHUN 2016

    TENTANG

    RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN KOTA PALOPO TAHUN 2018

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA PALOPO,

    Menimbang : bahwa untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan,

    Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Pasal 147 untuk menjaga

    kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Walikota Palopo tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan Kota

    Palopo Tahun 2018

    Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);

    2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang

    Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);

    3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4248);

  • 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4725);

    8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

    Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

    9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

    Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-

    Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan

    Provinsi sebagai daerah Otonomi (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4405);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);

  • 14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

    18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar

    Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 6178);

    19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019;

    20. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);

    21. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan Nasional Tahun 2018;

    22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

    tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

    Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah, serta Tata cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

    2017 Nomor 1312);

    23. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor

    1149Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun

    2018;

    24. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032;

  • 25. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

    Tahun 2005-2025;

    26. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palopo;

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :PERATURAN WALIKOTA PALOPO TENTANGRENCANA KERJAPEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN

    KOTAPALOPO TAHUN 2018

    BAB. I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Walikota Palopo ini,yang dimaksuddengan:

    1. Pemerintah Kota adalah Walikota sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

    Pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah Otonom;

    2. Walikota adalah Walikota Palopo;

    3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnyadisingkat

    DPRD adalahLembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kota

    Palopo yang berkedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah;

    4. Badan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    KotaPalopo yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan ;

    5. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan yang

    selanjutnya disingkat RKPDPerubahan adalah RKPD Perubahan Pemerintah Kota Palopo Tahun 2018;

    6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Palopo yang selanjutnya disebut APBD Kota Palopo adalah rencana

    keuangan tahunan Pemerintah Daerah dengan DPRDdan dengan ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

    BAB II

    RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERUBAHAN

    Pasal 2

    (1) RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 adalah dokumen

    perencanaan daerahuntuk periode 1 (satu) tahun;

  • (2) RKPD Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagaipedoman dalam penyusunan Anggaran

    Pendapatan danBelanja DaerahPerubahan Kota Palopo pada tahun anggaran 2018;

    (3) RKPD Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    bertujuanmewujudkan Visi, Misi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah KotaPalopo Tahun 2013-2018;

    Pasal 3

    RKPD Perubahan Pemerintah Kota Palopo Tahun

    2018merupakan dasar Perumusan KebijakanStrategis Pemerintah Kota Palopo.

    Pasal 4

    Uraian RKPDPerubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tertuang dalam NaskahRKPDPerubahan Pemerintah Kota

    Palopo Tahun 2018sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini dan menjadibagian yang tidak terpisahkan dari

    Peraturan Walikota ini.

    BAB. III

    PENUTUP

    Pasal 5

    Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada

    tanggaldiundangkan, agar setiap orang mengetahuinyamemerintahkan pengundangan Peraturan

    Walikota inidengan penempatannya dalam Berita DaerahKota Palopo.

    Ditetapkan di Palopo pada tanggal 14 Agustus 2018

    Pj.WALIKOTA PALOPO,

    ANDI ARWIN AZIS Diundangkan di Palopo pada tanggal 14Agustus 2018ei 2016

    Pj. SEKRETARIS DAERAH,

    JAMALUDDIN BERITA DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2018NOMOR 43

  • DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR . i

    DAFTAR ISI . .................................................................................. ii BAB IPENDAHULUAN . ................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang . .................................................................... 1 1.2 Dasar Hukum ....................................................................... 3 1.3 Hubungan antar dokumen ...................................................... 6

    1.3.1. RKP dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 ........ 6 1.3.2. RPJMD dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 ... 6

    1.3.3. RKPD Perubahan Kota Palopo 2018 dan Renja Perubahan Perangkat Daerah dan KUA PPAS Perubahan . 6

    1.3.4. Tahapan Penyusunan RKPD ......................................... 7 1.4Sistematika Dokumen RKPD Perubahan ................................... 7 1.5Maksud dan Tujuan ................................................................ 8

    BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ............................. 10

    2.1 Kondisi Umum dan Kondisi Daerah ........................................ 10 2.1.1. Aspek Geografis ............................................................ 10 2.1.2. Aspek Demografi .......................................................... 19

    2.2Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................................. 21 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .................. 21

    2.3Aspek Daya Saing Daerah ....................................................... 38 2.3.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita ............... 38

    2.3.1. Angka Kriminalitas .................................................. 38 2.3.1. Rasio Ketergantungan ............................................. 38 2.4Aspek Pelayanan Umum .......................................................... 39

    2.4.1. Layanan Urusan Wajib Dasar ........................................... 39 2.4.2. Layanan Urusan Wajib Non Dasar ............................. 64

    2.4.3. Layanan Urusan Pilihan ........................................... 71 2.4.4. Penunjang Urusan .................................................. 73

    2.5. Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan RKPD s.d Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD ................................................ 74 2.6Permasalahan Pembangunan Daerah. ...................................... 81

    2.6.1. Permasalahan Pembangunan Daerah ......................... 81 2.6.2. Indentifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

    Pemerintah Daerah................................................ 91 BAB IIIKERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN

    DAERAH ................................................................................. 107 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ............................................ 107

    3.1.1. Kondisi Perekonomian Makro .......................................... 107 3.1.2. Prospek dan Tantangan Perekonomian Daerah ........... 112

    3.1.3. Proyeksi Indikator Makro Ekonomi 2018 ......................................... 113 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah. ............................................... 114 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ......... 114

    3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .......................... 116 3.2.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah ............................... 121

  • BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH .... 127

    4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan........................................ 127 4.2Isu Strategis 2018. ................................................................. 129

    4.3Prioritas Pembangunan Daerah. .............................................. 131

    BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ................... 173 5.1 Dokumentasi Pelaksanaan Musrenbang RKPD 2018. ............... 176

    BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ................................................................................... 180

    6.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama ....................................... 181 6.2 Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan. . 182 6.3 Inovasi Pelayanan Publik ....................................................... 188

    BAB VII PENUTUP .......................................................................... 190

    7.1 Status RKPD Perubahan. ....................................................... 190 7.2 Penyusunan RKPD Perubahan ............................................... 191

    7.3 Keterpadua dan Sinkronisasi ................................................. 192 7.4 Kaidah pelaksanaan .............................................................. 193 7.2 Penutup ............................................................................... 193

    Lampiran-lampiran

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    1

    BAB. I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam

    sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah

    daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan

    kewenangan masing-masing. Perencanaan pembangunan daerah harus

    mampu mengintegrasikan rencana pembangunan daerah yang dilaksanakan

    berdasarkan kondisi dan potensi daerah dan nasional. Perencanaan

    Pembangunan daerah

    dirumuskan dengan

    prinsip dan, respontif,

    efisien, efektif,

    akuntabel, partisipatif,

    terukur, berkeadilan

    dan berkelanjutan.

    Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Kota Palopo tahun 2018

    merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD) Kota Palopo Tahun 2013-208, yang merupakan tahun

    terakhir pelaksanaan RPJMD serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah

    (RKP) 2018 dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi 2018.

    Dokumen RKPD Perubahan selayaknya menjamin konsistensi antara

    capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan dokumen

    perencanaan tahunan ini mengarahkan proses penyusunan Rencana Kerja

    Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD) dan menjadi pedoman

    penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA),Prioritas dan Pagu Anggaran

    (PPAS),Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dokumen ini menjadi

    instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    2

    pemyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan pilihan pemerintah daerah

    dan instrumen untuk mengukur capaian target kinerja pelayanan OPD.

    Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor

    17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan bahwa

    penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD Perubahan dalam rangka

    mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, Pasal 25 ayat (2) Undang-

    Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional yang menyatakan bahwa RKPD Perubahan menjadi pedoman

    penyusunan RAPBD Perubahan, maka untuk menjaga konsistensi antara

    perencanaan dan penganggaran, RKPD Perubahan yang ditetapkan dengan

    Peraturan Kepala Daerah menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS

    untuk menyusun APBD Perubahan.

    Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan merupakan

    penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RKP (Rencana Kerja

    Pemerintah), yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, kebijakan

    keuangan daerah, rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan

    daerah, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif

    yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

    Perubahan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang

    ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

    Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

    Perubahan dilakukan melalui serangkaian tahapan dan tatacara yang

    antara lain meliputi: (a) Penyusunan rancangan awal RKPD, (b) Penyusunan

    rancangan RKPD, (c) Pelaksanaan musrenbang, (d) Perumusan rancangan

    akhir, (d) Penetapan RKPD serta (e) Penyusunan RKPD Perubahan. Proses

    penyusunan dokumen RKPD Perubahan Tahun 2018 Kota Palopo, mengacu

    pada tema pembangunan Kota Palopo 2018 yaitu “Akselerasi Pencapaian

    Sasaran Program Prioritas Secara Integratif dan Sinergis” dalam Upaya

    Pencapaian Sasaran Tahunan Perubahan RPJMD Kota Palopo.

    Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Kota

    Palopo tahun 2018 merupakan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    3

    tahun kelima atau tahun terakhir dari periode Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.

    Dengan ditetapkannya tema pembangunan Kota Palopo tersebut

    maka tujuan dan sasaran yang hendak dicapai pada kerangka

    perencanaan pembangunan daerah tahun 2018 harus realistis dan obyektif

    dengan mempertimbangkan potensi isu permasalahan hasil kajian dan

    evaluasi, capaian kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya serta

    tingkat kepentingan berdasarkan usulan Musrenbang.

    1.2. Dasar Hukum

    Dasar hukum penyusunan RKPD Perubahan ini adalah:

    1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

    Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286);

    2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    4421);

    3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4438);

    4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4700);

    5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

    Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

    6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    4

    7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) tentang

    Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 5589);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

    Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4578);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

    Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4614);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

    Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4815);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan

    Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4816);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

    Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan

    Minimal ;

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    5

    15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

    16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang

    Perangkat Daerah

    17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang

    Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ;

    18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun 2018 tentang

    Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019;

    19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan

    Perubahan Kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

    Tahun 2013;

    20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

    Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

    Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah, Tentang Rencana

    Pembangunan jangka Panjang Daerah dan rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana

    Pembangunan jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan jangka

    Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

    21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2018 Tentang

    Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2019

    22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008,

    tentang Rencana Kerja Jangka PanjangDaerah Prvinsi Sulawesi Selatan

    Tahun 2008-2028;

    23. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor Tahun 2018

    Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

    Tahun 2019

    24. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana

    Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032);

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    6

    25. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Pemerintah Kota Palopo

    2005-2025;

    26. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah Kota Palopo ;

    1.3. Hubungan Antar Dokumen

    1.3.1. RKP dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018

    Perencanaan Pembangunan diarahkan pada proses

    penyusunan RKP yang aspiratif dan partisipatif dengan

    memperhatikan kemampuan keuangan daerah di dalam

    penjabarannya ke dalam program dan kegiatan.

    Pembangunan Daerah merupakan subsistem dari

    Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, RKPD Kabupaten

    harus mengacu kepada RKP.

    1.3.2. RPJMD Kota Palopo Tahun 2013-2018 Dengan RKPD

    Perubahan Kota Palopo Tahun 2018

    RKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan pemerintah

    daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJMD. Pasal

    150 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintah Daerah, disebutkan “RKPD merupakan penjabaran

    dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang

    memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas

    pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik

    yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun

    ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan

    mengacu kepada rencana kerja Pemerintah”.

    1.3.3. RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018, Renja

    Perubahan OPD Kota Palopo dan KUA-PPAS Perubahan

    Renja-OPD adalah Dokumen Perencanaan Organisasi

    Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun, yang

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    7

    memuat kebijakan, pogram dan kegiatan pembangunan baik

    yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah

    maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

    masyarakat. Penyusunan Renja-OPD mengacu pada RKPD

    Kota Palopo Tahun 2018. Rencana Kerja Pembangunan

    Daerah (RKPD) Kota Palopo 2018, menjadi dasar penyusunan

    Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon

    Anggaran Sementara (PPAS).

    1.3.4. Tahapan Penyusunan RKPD Perubahan

    TahapanPenyusunanRencana Kerja Pembangunan Daerah

    (RKPD)Perubahan inimerupakanhasilkinerja Tim melalui

    proses yang sistematisyaitu : pembentukantim, pengumpulan

    data, identifikasi permasalahan, telaah dokumen,

    diskusidanperumusansecarakeseluruhan.

    1.4. Sistematika Dokumen RKPD Perubahan

    RKPD Perubahan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    1.2. Dasar Hukum Penyusunan

    1.3. Hubungan Antar Dokumen

    1.3.1. RKP dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018

    1.3.2. RPJMD Kota Palopo tahun 2013-2018 Dengan RKPD

    Perubahan Kota Palopo Tahun 2018

    1.3.3. RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018, Renja

    Perubahan OPD Kota Palopo dan KUA-PPAS Perubahan

    1.3.4. Tahapan Penyusunan RKPD Perubahan

    1.4. Sistematika Dokumen RKPD Perubahan

    1.5. Maksud dan Tujuan

    BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    2.1.Gambaran Umum Kondisi Daerah

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    8

    2.2. Evaluasi pelaksanaan Program dan kegiatan RKPD sampai

    dengan tahun berjalan dan realisasi RPJMD

    2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

    BAB IIIKERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH

    3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

    3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

    BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH.

    4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

    4.3. Prioritas Pembangunan Daerah

    BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

    5.2. Prioritas Pembangunan Serta Indikator dan Target Yang Ingin

    Dicapai Pada Tahun 2018

    5.3. Indikasi Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2018

    BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

    6.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama

    6.2 Rencana Kerja Perangkat Daerah dan Pendanaan

    BAB VII PENUTUP

    1.5. Maksud dan Tujuan

    Maksud disusunnya RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018

    secara umum dilakukan dalam rangka menciptakan sebuah sinergitas antara

    pemerintah pusat, provinsi dan daerah atas perencanaan, penganggaran,

    pelaksanaan, dan pengawasan dalam kemudian mewujudkan efisiensi dan

    efektifitas alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan di Kota

    Palopo.

    Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan dokumen RKPD

    Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 ini adalah :

    1. Menyediakan pedoman dalam penyusunan rancangan kebijakan umum

    perubahan APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara untuk

    APBD Perubahan Tahun 2018;

  • RKPD Perubahan Kota Palopo 2018

    9

    2. Menjaga sinergi perencanaan pembangunan tahunan antar Pusat, dan

    Daerah serta menjabarkan rencana strategis dalam Perubahan RPJMD

    Kota Palopo ke dalam rencana operasional;

    3. Menjaga keselarasan antara capaian tujuan perencanaan strategis

    jangka menengah dalam perubahan RPJMD Kota Palopo dengan tujuan

    perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan daerah;

    4. Menyediakan tolak ukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan

    wajib dan pilihan pemerintah daerah melalui capaian target kinerja

    program dan kegiatan pembangunan;

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 10

    BAB II

    GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    2.1. Kondisi Umum & Kondisi

    Daerah

    2.1.1. Aspek Geografis dan Demografis

    2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan

    Wilayah

    Kota Palopo secara gegrafis terletak antara 2053’

    15” dan 30 04’ 08” Lintang Selatan dan 1200 03’ 10” BT

    dan 1200 14’ 34” Bujur Timur. Di sebelah Utara, Kota

    Palopo berbatasan dengan Kecamatan Walenrang

    Kabupaten Luwu, sebelah Timur berbatasan dengan

    Teluk Bone, sebelah Selatan berbatasan dengan

    Kecamatan Bua Kabupaten Luwu dan sebelah Barat

    berbatasan dengan Kecamatan Tondon Nanggala

    Kabupaten Toraja Utara. Kota Palopo berdasarkan

    RTRW Kota Palopo 2012-2032 memiliki luas wilayah

    sekitar 247,52 km² yang terbagi atas 9 kecamatan dan

    48 kelurahan.

    Posisi Kota Palopo secara geografis berada pada

    koordinat 20 53’ 15’’ – 30 04’ 08’’ Lintang Selatan dan

    1200 03’ 10’’ – 1200 14’ 34’’ Bujur Timur.

    Adapun batasan administrasi Kota Palopo terdiri dari:

    - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu;

    - Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone;

    - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten

    Luwu; dan

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 11

    - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

    Toraja Utara.

    Adapun luas Kota Palopo diperinci menurut wilayah

    kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Untuk lebih

    jelasnya luas wilayah Kota Palopo, dapat dilihat pada

    tabelsebagai berikut :

    Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Palopo Dirinci Per Kecamatan

    Tahun 2017

    No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Presentase (%)

    1. Wara Selatan 10,66 4,31

    2. Sendana 37,09 14,98

    3. Wara 11,49 4,64

    4. Wara Timur 12,08 4,88

    5. Mungkajang 53,80 21,74

    6. Wara Utara 10,58 4,27

    7. Bara 23,35 9,43

    8. Telluwanua 34,34 13,87

    9. Wara Barat 54,13 21,87

    Jumlah 247,52 100,00

    Sumber : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    2.1.1.2. Kondisi Topografi

    Kondisi topografi Kota Palopo meliputi ketinggian

    antara 0 – 1.500 m dari permukaan air laut (dpl)

    dengan tingkat kemiringan lereng antara 0–2 %, 2–15

    %, 15–40 %, dan > 40 %. Adapun tingkat kemiringan

    lereng Kota Palopo berdasarkan luas wilayahnya yang

    terluas adalah wilayah dengan tingkat kemiringan

    lereng 2 – 15 % dengan luas 76,677 Km2 sedangkan

    tingkat kemiringan lereng dengan luas wilayah terkecil

    adalah tingkat kemiringan lereng 15 % - 40 % dengan

    luas wilayah 57,989 Km2. Untuk lebih jelasnya, luas

    wilayah berdasarkan tingkat kemiringan lereng Kota

    Palopo menurut kecamatan ditunjukkan dalam Tabel

    sebagai berikut :

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 12

    Tabel 2.2 Luas Wilayah Berdasarkan Tingkat Kemiringan Lereng

    Kota Palopo Menurut KecamatanTahun 2017

    No Kecamatan Luas

    Wilayah (Km2)

    Tingkat Kemiringan Lereng (Km2)

    0-2 %

    2–15 %

    15–40 %

    > 40 %

    1. Wara Selatan 10,66 7,462 1,066 2,132 -

    2. Sendana 37,09 5,564 - 22,254 9,272

    3. Wara 11,49 11,490 - - -

    4. Wara Timur 12,08 12,080 - - -

    5. Mungkajang 53,80 2,690 - 16,140 34,97

    6. Wara Utara 10,58 6,348 2,116 2,116 -

    7. Bara 23,35 7,005 2,335 14,010 -

    8. Tellu Wanua 34,34 24,038 3,434 6,868 -

    9. Wara Barat 54,13 - - 5,413 48,717

    Jumlah 247,52 76,677 8,951 68,933 57,989 Sumber : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Kondisi ketinggian, bervariasi ini menunjukkan

    62,85 % dari total luas wilayah merupakan daerah

    ketinggian 0-500 mdl, 24,76 % terletak di ketinggian

    501-1.000 mdl, dan sekitar 12,39 % terletak diatas

    ketinggian lebih dari 1.000 mdl. Untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.3 Kondisi Topografi Kota Palopo Menurut Kecamatan

    No Kecamatan Luas

    Wilayah

    (Km2)

    Tingkat Ketinggian Daerah (Mdl)

    0 – 25 26–100 101-500 501-1000 > 1000 %

    1. Wara Selatan 10,66 7,462 1,066 - 2.132 -

    2. Sendana 37,09 5,564 - 22,254 9.272 -

    3. Wara 11,49 11,490 - - - -

    4. Wara Timur 12,08 12,080 - - - -

    5. Mungkajang 53,80 2,690 - 16,140 13.450 21.520

    6. Wara Utara 10,58 6,348 2,116 2,116 - -

    7. Bara 23,35 7,005 2,335 14,010 - -

    8. Tellu Wanua 34,34 24,038 3,434 6,868 - -

    9. Wara Barat 54,13 - - 5,413 35.184 13.533

    Jumlah 247,52 8,17 8,951 66,801 60.038 35.053

    Sumber : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Keadaan permukaan tanah bergunung dan berbukit

    terutama pada sebelah Barat yang berbatasan langsung

    dengan Kabupaten Toraja Utara. Daerah dengan

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 13

    kondisi topografi relatif rendah dan berbukit pada

    bagian Utara. Sedangkan bagian Timur merupakan

    daerah pantai yang membujur dari Utara ke Selatan

    dengan panjang pantainya kurang lebih 25 Km. Bagian

    Selatan berbukit terutama bagian Barat, sedangkan

    bagian lainnya merupakan dataran rendah yang datar

    dan bergelombang.

    2.1.1.3. Kondisi Geologi

    Struktur batuan di Kota Palopo pada umumnya

    terdiri dari 3 jenis batuan beku. Batuan metamorf dan

    batuan vulkanik serta endapan alluvial yang hampir

    mendominasi seluruh wilayah Kota Palopo. Batuan beku

    yang dijumpai secara umum terdiri dari intrusi batuan

    beku granit dan gebro serta beberapa intrusi kecil

    lainnya. Kemudian dijumpai pula batua beku yang

    merupakan jejak aliran larva yang telah membeku yang

    bersusunan balstik hingga andesitik.Batuan sedimen

    yang dijumpai meliputi batu gamping, batu pasir, dan

    konglomerat, sedangkan batuan metamorf yang

    dijumpai meliputi batuan meta sedimen. Batuan

    vulkanik yang dijumpai terdiri dari tufa dan breksi

    vulkanik. Sedangkan endapan-endapan alluvial terdiri

    dari material-material bersusunan berangkal, kerakai,

    kerikil, pasir hingga lempung, kondisi geologi ini akan

    menunjukkan potensi lahan yang dapat digunakan

    untuk mendukung pembangunan dan bangunan Kota

    Palopo.

    Kota Palopo mempunyai struktur batuan yang

    merupakan bahan galian sebagai bahan induk

    pembentuk tanah, secara garis besar dapat

    dikelompokkan sebagai berikut;

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 14

    a. Bahan tanah liat untuk pembentuk batu bata,

    banyak diupayakan oleh masyarakat di areal sawah

    di Kecamatan wara, wara selatan.

    b. Batuan endapan sungai berupa sirtu (pasir dan

    batu), banyak terdapat di sungai latuppa didominasi

    oleh batuan beku yang merupakan batuan sedimen

    beku, ukurannjya bervariasi dari yang sangat besar

    sampai yang kecil dan merupakan pecahan batu

    sampai butiran.

    c. Bahan galian atau butiran emas, terdapat di sungai

    Latuppa pada bagian hulu di atas bukit, merupakan

    daerah bekas penambangan emas di beberapa

    tempat pada zaman belanda. Pada saat ini masih

    diolaholeh masyarakat secara tradisional.

    d. Batuan sedimen, menyebar di bagian barat yang

    berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara.

    e. Batuan terobosan, yang menyebar di bagian utara

    yang merupakan daerah pegunungan.

    Jenis batuan lainnya yang merupakan pelapukan

    bahan pembentuk tanah, yang mempunyai kandungan

    potensial di Kota Palopo adalah :

    a. Batuan gamping dan marmer (limestone dan

    marble), dimana lokasi penyebarannya di

    Kecamatan Telluwanua.

    b. Batuan Granit dan Granodiorit, untuk bahan

    bangunan lantai rumah, batu hias dinding dan

    sebagainya serta untuk pengerasan jalan

    (aggregat) berlokasi penyebarannya di Kecamatan

    Wara dan Wara Selatan.

    c. Batu sabak, filit, kuarsil, batu gamping, dan batu

    lamau, terdapat di Kecamatan Wara, Wara Utara

    dan Bagian Barat Kota Palopo.

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 15

    Jenis batuan ini dikelompokkan menurut

    umurpembentukannya yang diurut dari batuan yang

    termuda hingga yang tertua, maka batuan-batuan ini

    tersusun atas 5 (lima) kelompok, yaitu;

    a. Kelompok endapan alluvial (termasuk didalamnya

    endapan qal atau terumbu lokal) yang termasuk

    didalamnya endapan alluvial berupa karakal, kerikil,

    pasir dan batu, serta terumbu koral yang tersebar

    disepanjang pantai adan alur aliran sungai latuppa.

    b. Batuan Tmb; terdiri dari napal dan sisipan batu

    gamping setempat-tempat, mengandung batu pasir

    gamping, konglomerat dan breksi. Selain itu

    terdapat beberapa kelompok intrusi batuan beku

    yang terdiiri dari batuan beku granit dan gabro.

    Batuan granit ini dijumpai pada Kecamatan Wara

    dan Kecamatan Telluwanua.

    c. Batu Tol, yaitu kelompok batuan hasil pembukuan

    aliran larva yang bersusun balastik hingga andesitic,

    kemudian breksi vulkanik, batu pasir dan batu

    lamau, serta batuan setempat-tempat mengandung

    fieldsphatoid. Batuan ini terususun di Bagian

    Selatan Kota Palopo dan banyak tersebar di daerah

    Kecamatan Wara Selatan.

    d. Batuan Tet, yaitu terdiri dari serpih, batu gamping

    dan batu pasir dengan sisipan konlomerat.

    Kelompok batuan ini terdapat di Kecamatan Wara

    dan Kecamatan Telluwanua.

    e. Batuan TKI, yaitu terdiri dari batuan-batuan yang

    mengalami metamorfisme, antara lain serpihan,

    filit, rijang, marmer, kuarsit dan beberapa bagian di

    utara Kota Palopo masuk dalam wilayah Kecamatan

    Wara dan Kecamatan Wara Selatan.

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 16

    2.1.1.4. Kondisi Hidrologi

    Keadaan Hidrologi di Kota Palopo umumnya

    dipengaruhi oleh sumber air yang berasal dari Sungai

    Bambalu, Sungai Battang dan Sungai Latuppa dan anak

    sungai serta mata air dengan debit yang bervariasi.

    Disatu sisi keberadaan sungai-sungai tersebut sangat

    potensi dikembangkan bagi kepentingan pariwisata,

    misalnya wisata rafting.

    Kondisi hidrologi Kota Palopo secara umum adalah

    sebagai berikut : Air tanah pada umumnya terdapat

    pada kedalaman 40-100 meter, Air permukaan pada

    umumnya berupa sungai dan genangan-genangan.

    Dalam hal ini, hidrologi di Kota Palopo untuk

    berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana

    dengan kelestariannya harus tetap dijaga. Untuk itu

    maka potensi sumberdaya air di Kota Palopo selain

    dipengaruhi oleh kondisi klimatologi wilayah, juga

    dipengaruhi oleh beberapa aliran sungai yang melintas

    pada beberapa kawasan. Potensi sumberdaya air

    tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan

    pertanian dan sumber air baku untuk kebutuhan

    lainnya.

    Potensi sumberdaya air di wilayah Kota Palopo yang

    telah termanfaatkan oleh penduduk dalam kehidupan

    kesehariannya untuk berbagai keperluan bersumber

    dari air tanah dangkal (air permukaan dan air tanah

    dalam air tanah dangkal/permukaan) dapat berupa air

    sungai, sumur, rawa-rawa, bendungan, mata air dan

    lain sebagainya, sedangkan potensi air tanah dalam

    dengan pemanfaatan air melalui pengeboran.

    Penyediaan air minum merupakan suatu kebutuhan

    pokok penduduk di suatu daerah, terutama pada

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 17

    daerah-daerah yang potensi air tanahnya terbatas dan

    kualitasnya kurang memadai jika ditinjau dari aspek

    kesehatan. Meskipun demikian, pengadaan air minum

    masih terbatas dan umumnya penduduk menggunakan

    sumur air tanah dangkal, dalam (artesis), air

    permukaandan mata air yang bersumber dari

    pegunungan.

    a) Peruntukan Air

    Sungai sebagai sumberdaya air yang dimanfaatkan

    untuk berbagai keperluan yakni kebutuhan air

    bersih dan kepentingan pertanian (irigasi), dengan

    keberadaan beberapa sungai menurut Daerah

    Aliran Sungai (DAS) di Kota Palopo. Berdasarkan

    pada kajian potensi sumberdaya air maka daerah

    Kota Palopo terdapat beberapa Daerah Aliran

    Sungai (DAS) utama, masing-masing terdiri dari

    DAS Latuppa (64,18 Km2), DAS Botting (33,41 Km2)

    dan DAS Battang (186,45 Km2).

    b) Sumber Daya Air Buatan

    Sumberdaya air buatan di Kota Palopo

    dimanfaatkan dengan membuat waduk Kecil

    sebagai aliran irigasi seperti Sungai Battang, Sungai

    Latuppa dan Sungai Botting.

    c) Daerah Resapan Air

    Daerah resapan air yang ada di Wilayah Kota

    Palopo terdapat pada beberapa wilayah kecamatan,

    seperti Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Utara,

    Kecamatan Wara Timur, Kecamatan Wara Selatan

    dan Kecamatan Bara. Dearah-daerah tersebut

    merupakan dataran rendah sehingga potensi

    resapan air pada wilayah tersebut cukup besar.

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 18

    2.1.1.5. Klimatologi

    Curah hujan yang dicatat dari Data Badan

    Metereologi dan Geofisika di pusat pencatatan di

    wilayah Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo,

    menunjukkan curah hujan untuk daerah dataran rendah

    mempunyai variasi antara 500-1000 mm/th, sedangkan

    untuk daerah hulu (pengunungan) berkisar antrara

    1000-2000 mm/tahun. Curah hujan dan hari hujan ini

    akan menentukan pula potensi air permukaan (air

    sungai) maupun ketersediaan akir tanah (ground water)

    seperti dalam peta hidrogeologi Kota Palopo dan

    wilayah Kabupaten Luwu pada umumnya, yang dapat

    digunakan sebagai data potensi air tanah dalam jika

    diperlukan untuk fasilitas pengairan menggunakan

    sistem pompa air tanah dalam untuk kebutuhan

    pertanian maupun perkebunan/peternakan.

    Kondisi hari hujan harian di Kota Palopo tidak

    menentu karena udara dan butir air yang diuapkan dari

    laut mengumpul menjadi awan dan mengenai

    pengunungan, akhirnya sewaktu-waktu menjadi hujan

    di Kota Palopo. Dalam hal ini dapat dirasakan, pada

    waktu musim kemarau masih dapat dirasakan hujan,

    sebaliknya pada musim hujan masih banyak didapatkan

    hari tanpa hujan, ini menjadi ciri khusus yang

    memungkinkan berbagai jenis tanaman buah

    bergantian berbuah sepanjang tahun. Demikian pula,

    panjang hari hujan lebih relatif lebih pendek jika

    dibandingkan dengan wilayah lain di Luwu Raya,

    sehingga lebih tepat untuk usaha pengeringan, baik

    untuk hasil laut maupun hasil pertanian.

    Suhu udara rata-rata tahunan di dataran rendah

    Kota Palopo berkisar antara rata-rata 25,50 C – 27,90 C,

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 19

    angka ini berkurang 0,60 C setiap kenaikan 100 Meter,

    sehingga makin tinggi keadaan permukaan tanah

    disuatu wilayah udaranya semakin tinggi.

    Kelembaban udara dipengaruhi oleh keadaan

    ketinggian permukaan tanah, suhu udara dan

    kecepatan angin. Kelembaban bervariasi antara 78,8 %

    sampai 85 % tergantung dari lamanya penyinaran

    matahari yang bervariasi antar 5,2 sampai 8,5 jam/hari.

    Kecepatan angin berkisar antara 41,9-72 km/jam

    dalam keadaan normal. Angin bertiup dari laut ke

    daratan pada waktu pagi sampai sore hari dan pada

    malam hari angin darat mengarah ke laut. Cuaca Kota

    Palopo cepat berubah dari keadaan panas/kering

    menjadi mendung dan hujan, hal ini disebabkan uap air

    laut yang dihembuskan ke arah daratan sampai ke

    daerah pegunungan di wilayah bagian barat dan

    sebagian utara Kota Palopo, akan mengumpul menjadi

    butiran air hujan karena kelembaban udara di kawasan

    pegunungan, yang terbawa angin ke daerah dataran

    yang lebih rendah, sehingga terjadi curah hujan yang

    kebanyakan di wilayah pengunungan dan wilajyah

    daratan sewaktu-waktu. Sehingga Kota Palopo seakan-

    akan tidak mengenal musim kering yang

    berkepanjangan karean keadaan sehari-harinya sering

    terjadi hujan kiriman dan mendung secara mendadak

    dan hilang dengan cepat pula.

    2.1.2. Demografi

    Jumlah penduduk Kota Palopo tahun 2017 sebanyak 205.078

    jiwa meningkat 9.605 jiwa dibandingkan tahun 2016. Pada tahun

    2013, laju pertumbuhan penduduk Kota Palopo 2013-2014

    sebesar 6,39%, 2014 – 2015 sebesar 2,20%, 2015-2016

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 20

    menurun sebesar -6,69% dan 2016-2017 sebesar 4,91%, Rata-

    rata pertumbuhan dalam lima tahun sebesar 1,62%.

    Tiga kecamatan dengan populasi terbesar pada tahun 2017

    masing masing adalah Kecamatan Wara Timur, disusul Wara dan

    Bara.

    Tabel 2.4

    Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Palopo Tahun 2013-2017

    Kecamatan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    Wara Selatan 14.157 15.282 15.960 15.168 16.677

    Sendana 7.458 7.779 8.036 7.627 7.964

    Wara 38.808 41.237 41.610 37.938 38.917

    Wara Timur 40.433 43.320 44.259 40.587 43.058

    Mungkajang 9.394 9.867 10.103 9.714 10.235

    Wara Utara 24.542 25.827 26.242 22.905 24.093

    Bara 29.516 31.662 32.552 31.834 33.341

    Telluwanua 15.980 16.988 17.520 16.712 17.477

    Wara Barat 12.994 13.669 13.880 12.988 13.316

    Kota Palopo 193.282 205.631 210.162 195.473 205.078 Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palopo

    Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kota Palopo Tahun 2013-2017

    Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    2.1.3. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    2.1.3.1. Pertumbuhan PDRB

    Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

    (PDRB) pada tingkat regional (Provinsi/Kabupaten/Kota)

    180000

    185000

    190000

    195000

    200000

    205000

    210000

    215000

    2013 2014 2015 2016 2017

    193282

    205631

    210162

    195473

    205078

    JUMLAH PENDUDUK

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 21

    menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk

    menciptakan output (nilai tambah) pada waktu

    tertentu. PDRB dibentuk dari 17 (tujuh belas) sektor

    ekonomi yang mencakup sektor (a) pertanian,

    kehutanan dan perikanan (b) pertambangan dan

    penggalian (c) industri pengolahan (d) pengadaan listrik

    dan gas (e) pengadaan air, pengelolaan sampah limbah

    dan daur ulang (f) konstruksi (g) perdagangan besar

    dan eceran (h) transportasi dan pergudangan (i)

    penyediaan akomodasi dan makan minum (j) informasi

    dan komunikasi (k) jasa keuangan dan asuransi (l) real

    estate (m) jasa perusahaan (n) administrasi

    pemerintahan, pertahanan dan jaminan (o) jasa

    pendidikan (p) jasa kesehatan dan kegiatan sosial (q)

    jasa lainya.

    Struktur perekonomian suatu wilayah dapat

    diketahui dari komposisi Produk Domestik Regional

    Bruto (atas dasar harga berlaku) setiap sektor/lapangan

    usaha. Dari komposisi PDRB sektoral dapat dilihat

    gambaran “peranan” dari setiap sektor ekonomi dalam

    pembentukan PDRB wilayah tersebut. Semakin besar

    peranan suatu sektor ekonomi terhadap pembentukan

    total PDRB, maka semakin besar pula “Pengaruh”

    sektor tersebut dalam perkembangan perekonomian

    wilayah tersebut.

    Sejak tahun 2013, struktur perekonomian di Kota

    Palopo masih relatif stabil tidak terlalu banyak

    mengalami perubahan yang berarti sampai dengan

    tahun 2017, dimana sektor Perdagangan Besar dan

    Eceran masih menjadi sektor unggulan (Lead sektor)

    yang mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap

    pembentukan PDRB Kota Palopo.

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 22

    Pertumbuhan PDRB Kota Palopo tahun 2013-2017

    diuraikan sebagai berikut :

    1. Pertumbuhan riil ekonomi Kota Palopo dalam 5

    tahun terakhir mengalami perlambatan. Pada

    tahun 2013 berada pada angka 8,02 %, 2014 pada

    angka 7,05%, tahun 2015 pada angka 6,47% dan

    tahun 2016 kembali meningkat pada angka 6,95%

    dan tahun 2017 tetap naik menjadi

    7,19%.Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini

    disebabkan oleh menurunnya kontribusi sektor

    perdagangan besar dan eceran dari tahun ke tahun

    di Kota Palopo, padahal selama ini, sektor tersebut

    memberikan kontribusi yang paling besar terhadap

    struktur perekonomian Kota Palopo.

    2. Tabel pertumbuhan ekonomi Kota Palopo menurut

    sektor/lapangan usaha 2013-2017 disajikan dalam

    tabel sebagai berikut :

    Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor/ Lapangan Usaha

    Kota Palopo Tahun 2013-2017 (%)

    Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017

    PRIMER

    Pertanian, Kehutanan & Perkebunan

    5,85 8,26 0,34 0,20 5,78

    Pertambangan & Penggalian -1,84 -1,12 4,66 5,54 4,76

    SEKUNDER

    Industri Pengolahan 3,90 5,73 5,22 5,10 3,57

    Listrik & Gas 12,69 25,80 -4,87 9,10 7,50

    Pengadaan Air, Pengelolaan

    Sampah & Limbah dan Daur 4,56 4,45 0,38 3,75 6,66

    TERSIER

    Bangunan/Konstruksi 5,96 4,12 4,97 7,21 6,32

    Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda

    Motor)

    15,28 13,26 12,21 11,21 10,36

    Transportasi & Pergudangan 7,04 9,00 7,28 8,26 7,39

    Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

    5,33 4,91 7,15 8,45 7,17

    Informasi & Komunikasi 9,29 2,83 7,82 10,25 11,56

    Jasa Keuangan & Asuransi 9,08 4,41 7,40 14,92 0,30

    Real Estate 5,30 6,53 5,79 6,78 7,48

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 23

    Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017

    Jasa Perusahaan 6,15 5,60 4,10 4,74 7,88

    Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan

    2,69 2,47 6,42 (0,69) 5,36

    Jasa Pendidikan 7,25 1,78 6,05 5,14 8,23

    Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

    11,03 7,81 10,39 9,59 9,94

    Jasa Lainnya 2,75 2,47 3,35 5,88 9,69

    PDRB KOTA PALOPO 8,02 7,05 6,45 6,98 7,19

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Untuk nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB

    Tahun 2014 - 2017 dapat dilihat pada tabel sebagai

    berikut :

    Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2014-2017

    Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Palopo

    Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017

    Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %

    PRIMER Pertanian, Kehutanan & Perkebunan

    934.573,1 19,68 1.014.563 18,96 1.048.007,7 17,73 1,152,632.10 17.60%

    Pertambangan &

    Penggalian 8.526,9 0,18 10.052,9 0,19 10.940,5 0,19 11,556.80 0.18%

    SEKUNDER

    Industri Pengolahan 143.409,4 3,02 158,172,2 2,96 171.807,5 2,91 184,744.00 2.82%

    Listrik & Gas 4.548,6 0,10 4.024,9 0,08 4.499,8 0,08 5,345.20 0.08%

    Pengadaan Air,

    Pengelolaan Sampah & Limbah dan Daur

    9.549,3 0,20 9.669,5 0,18 10.215,7 0,17 11,248.80 0.17%

    TERSIER

    Bangunan/Konstruksi 757.099,8 15,94 826.601,6 15,45 931.352 15,76 1,046,984.50 15.98%

    Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda Motor)

    1.004.980,6 21,16 1.172.712,5 21,92 1.352.719,6 22,89 1,547,183.10 23.62%

    Transportasi & Pergudangan

    248.058,8 5,22 334.012,5 6,24 368.067,6 6,29 389,039.10 5.94%

    Penyediaan

    Akomodasi & Makan Minum

    56.336,5 1,19 63.278,4 1,25 71.797,1 1,31 78,670.20 1.20%

    Informasi & Komunikasi

    194.555,1 4,10 198.868,5 4,11 227.531,6 4,18 261,928.20 4.00%

    Jasa Keuangan & Asuransi

    387.521,9 8,16 434.658,8 8,22 511.67 8,66 535,106.90 8.17%

    Real Estate 248.653,3 5,24 273.084,7 5,28 301.395,1 5,33 335,531.10 5.12%

    Jasa Perusahaan 4.410,1 0,09 4.938 0,14 5.342 0,18 5,917.20 0.09%

    Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &

    Jaminan

    368.547,3 7,76 430.642,3 8,05 443.013,6 8,06 479,886.00 7.33%

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 24

    Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017

    Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %

    Jasa Pendidikan 213.459,6 4,50 230.536,4 4,54 245.502,1 4,57

    270,343.20 4.13%

    Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

    105.254,3 2,22 119.642,5 2,24 135.142,8 2,29

    153,715.00 2.35%

    Jasa Lainnya 59.101,7 1,24 65.625,3 1,29 71.783,0 1,34

    80,857.50 1.23%

    PDRB KOTA

    PALOPO 4.181.225,7 100 4.748.586,5 100 5.910.787,9 100

    6,550,688.70 100

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Tabel 2.7 Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2014-2017

    Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kota Palopo

    Lapangan Usaha

    2014 2015 2016 2017

    Juta (Rp)

    % Juta (Rp)

    % Juta (Rp)

    % Juta (Rp) %

    PRIMER Pertanian,

    Kehutanan & Perkebunan

    753.097,3 19,36 755.647,6 19,36 757.127,6 19,37 800,892.10 16.87%

    Pertambangan & Penggalian

    5.677,9 0,15 5.942,3 0,17 6.271,5 0,19 6,538.50 0.14%

    SEKUNDER

    Industri Pengolahan 109.553,8 2,82 115.276,0 2,84 121.153,5 2,86 125,475.70 2.64%

    Listrik & Gas 4.816,6 0,12 4.582,0 0,11 4.998,8 0,15 5,373.50 0.11%

    Pengadaan Air,

    Pengelolaan Sampah & Limbah dan Daur

    12.291,0 0,32 12.337,1 0,32 12.799,5 0,34 13,652.50 0.29%

    TERSIER

    Bangunan/Konstruksi 580.302,7 14,92 609.159,1 14,94 653.084,9 15,77 694,364.00 14.63%

    Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda Motor)

    863.455,0 22,20 968.889,4 23,40 1.007.473,2 24,33 1,189,106.30 25.05%

    Transportasi & Pergudangan

    209.897,8 5,40 225.169,9 5,44 243.778,8 5,50 259,988.20 5.48%

    Penyediaan

    Akomodasi & Makan Minum

    44.682,9 1,15 47.878,4 1,16 51.926,4 1,25 55,651.50 1.17%

    Informasi & Komunikasi

    201.742,8 5,19 217.520,0 5,25 239.823,7 5,79 267,536.20 5.64%

    Jasa Keuangan & Asuransi

    304.332,7 7,82 326.862,0 7,89 375.630,7 8,48 376,911.30 7.94%

    Real Estate 183.319,8 4,71 193.926,6 4,74 207.072,5 4,77 222,553.30 4.69%

    Jasa Perusahaan 3.586,4 0,09 3.733,3 0,11 3.910,2 0,13 4,218.20 0.09%

    Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &

    Jaminan

    282.566,9 7,27 300.717,1 7,30 298.654,3 7,29 315,270.60 6.64%

    Jasa Pendidikan 185.768,7 4,78 197.007,7 4,81 207.138,8 4,84 224,196.00 4.72%

    Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

    93.954,1 2,42 103.715,5 2,51 113.661,0 2,57 124,964.30 2.63%

    Jasa Lainnya 50.192,8 1,29 51.872,6 1,31 54.920,9 1,34 60,243.50 1.27%

    PDRB KOTA PALOPO 3.889.239,2 100 4.140.871.8 100 4.428497.0 100 4,746,935.70 100.00%

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 25

    Tabel 2.8 Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2014-2017

    Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Konstan (Hk) Kota Palopo

    Lapangan Usaha

    2014 2015 2016 2017

    Hb (%)

    Hk (%)

    Hb (%)

    Hk (%)

    Hb (%)

    Hk (%)

    Hb (%)

    Hk (%)

    PRIMER

    Pertanian, Kehutanan &

    Perkebunan 19,68 19,36 18,96 19,36 17,73 19,37 17.60% 16.87%

    Pertambangan & Penggalian

    0,18 0,15 0,19 0,17 0,19 0,19 0.18% 0.14%

    SEKUNDER

    Industri Pengolahan 3,02 2,82 2,96 2,84 2,91 2,86 2.82% 2.64%

    Listrik & Gas 0,10 0,12 0,08 0,11 0,08 0,15 0.08% 0.11%

    Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah &

    Limbah dan Daur

    0,20 0,32 0,18 0,32 0,17 0,34 0.17% 0.29%

    TERSIER

    Bangunan/Konstruksi 15,94 14,92 15,45 14,94 15,76 15,77 15.98% 14.63%

    Perdagangan Besar dan

    Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda Motor)

    21,16 22,20 21,92 23,40 22,89 24,33 23.62% 25.05%

    Transportasi & Pergudangan

    5,22 5,40 6,24 5,44 6,29 5,50 5.94% 5.48%

    Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

    1,19 1,15 1,25 1,16 1,31 1,25 1.20% 1.17%

    Informasi & Komunikasi 4,10 5,19 4,11 5,25 4,18 5,79 4.00% 5.64%

    Jasa Keuangan & Asuransi 8,16 7,82 8,22 7,89 8,66 8,48 8.17% 7.94%

    Real Estate 5,24 4,71 5,28 4,74 5,33 4,77 5.12% 4.69%

    Jasa Perusahaan 0,09 0,09 0,14 0,11 0,18 0,13 0.09% 0.09%

    Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan

    7,76 7,27 8,05 7,30 8,06 7,29 7.33% 6.64%

    Jasa Pendidikan 4,50 4,78 4,54 4,81 4,57 4,84 4.13% 4.72%

    Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

    2,22 2,42 2,24 2,51 2,29 2,57 2.35% 2.63%

    Jasa Lainnya 1,24 1,29 1,29 1,31 1,34 1,34 1.23% 1.27%

    PDRB KOTA PALOPO 100 100 100 100 100 100 100 100

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    2.1.3.2. Laju Inflasi

    Indikator makro lainnya yang menunjukkan

    kemajuan perekonomian di suatu wilayah adalah

    kemampuan pemerintah untuk mengendalikan laju

    inflasi setiap tahunnya secara kontinyu. Dalam tiga

    tahun terakhir, dalam aspek ini Pemerintah Kota Palopo

    ternyata cukup mampu menekan serta mengendalikan

    laju inflasi. Jika pada tahun 2013 tingkat inflasi Kota

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 26

    Palopo sebesar 5,25 persen, tahun 2016 mampu

    ditempatkan pada angka 2,47 persen dan tahun 2017

    naik sebesar 3,94. Laju inflasi Kota Palopo tahun 2013

    sampai tahun 2017, dapat dilihat pada tabel sebagai

    berikut :

    Tabel 2.9

    Laju Inflasi Kota Palopo Tahun 2013 - 2017 (%)

    Uraian Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    Inflasi (%) 5,25 8,95 3,38 2,47 3,94

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Capaian tingkat inflasi Kota Palopo tahun 2017 ini

    telah berada di bawah target capaian inflasi nasional

    yang menargetkan pada angka 3,5 persen. Tingkat

    inflasi di Kota Palopo pada tahun 2017 juga lebih

    rendah dibandingkan rata-rata inflasi di Provinsi Sulsel

    Tahun 2017 yang berada pada angka 4,44%.

    2.1.3.3. Pendapatan PerKapita

    Terdapat sejumlah indikator yang secara umum

    dipakai untuk melihat sejauh mana tingkat

    kesejahteraan penduduk di suatu wilayah, salah satu

    diantaranya adalah PDRB perkapita. Dengan

    mengeqivalenkan PDRB per kapita dengan ukuran

    pendapatan di suatu wilayah, dan upaya pemerintah

    menjadikan masyarakat sebagai pelaku ekonomi riil

    yang menjadi pembentuk nilai PDRB, maka diharapkan

    dengan meningkatnya pendapatan masyarakat di Kota

    Palopo merupakan salah satu dampak dari hasil dan

    keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan

    selama kurun waktu tertentu.

    Tabel 2.10

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 27

    PDRB Per Kapita Kota Palopo Tahun 2013 – 2017

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Dari tabel diatas terlihat bahwa rentang waktu 2013

    - 2017 ada kenaikan pendapatan perkapita masyarakat

    Kota Palopo sebesar Rp.8.210,00. Pendapatan Per

    kapita Masyarakat Kota Palopo pada tahun 2017 ini

    masih berada dibawah rata-rata pendapatan per kapita

    Provinsi Sulsel Tahun 2017 yang berada pada angka

    48,21 Juta/Tahun, namun lebih tinggi dari pendapatan

    nasional per kapita masyarakat Indonesia pada tahun

    2017 yang berada pada angka 13,59 Juta/Tahun.

    Grafik 2.2 PDRB Per Kapita Kota Palopo Tahun 2013 – 2017

    Uraian Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    PDRB Perkapita

    (Juta)

    25,99 28,79 31,68 34,18 37,0

    25.99

    28.79

    31.68

    34.18

    37

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    2013 2014 2015 2016 2017(*)

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 28

    2.1.3.4. Gini Ratio

    Indikator makro lainnya yang menunjukkan

    kemajuan pembangunan perekonomian sebuah daerah

    adalah gini ratio. Dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah

    Kota Palopo ternyata cukup mampu menekan serta

    mengendalikan gini ratio, sehingga pembangunan tidak

    hanya dinikmati oleh sekelompok masyarakat :

    Tabel 2.11

    Gini Ratio Kota Palopo Tahun 2015 - 2017

    Uraian Tahun

    2015 2016 2017

    Gini Ratio 0,43 0,37 0,34

    Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo

    Grafik 2.3

    Perbandingan Gini Ratio Kota Palopo, Provinsi Sulsel dan

    Nasional

    Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat tingkat

    ketimpangan pengeluaran di Kota Palopo terus

    mengalami penurunan dari tahun 2015 sampai dengan

    tahun 2017, yang artinya terjadi perbaikan pemerataan

    pengeluaran di Kota Palopo.Gini ratio Kota Palopo pada

    2015 2016 2017

    Palopo 0.43 0.37 0.34

    Sulsel 0.4 0.4 0.42

    Nasional 0.41 0.4 0.39

    0

    0.05

    0.1

    0.15

    0.2

    0.25

    0.3

    0.35

    0.4

    0.45

    0.5

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 29

    tahun 2017 ini lebih rendah dibandingkan dengan gini

    ratio Provinsi Sulsel Tahun 2017 yang berada pada

    angka 0,43.

    2.1.3.5. Persentase Penduduk Miskin

    Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan

    dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

    makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi

    pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk

    yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan

    dibawah garis kemiskinan. Sementara garis kemiskinan

    sendiri merupakan representasi dari jumlah rupiah

    minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

    pokok minimum makanan yang setara dengan 2100

    kilokalori perkapita per hari dan kebutuhan pokok

    bukan makanan. Garis kemiskinan menunjukkan jumlah

    rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi

    kebutuhan pokok minimum makanan yang setara

    dengan 2100 kilokalori perkapita per hari dan

    kebutuhan pokok bukan makanan. Penduduk yang

    memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per

    bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai

    penduduk miskin.

    Berikut adalah data persentase penduduk miskin

    Kota Palopo :

    Tabel 2.12

    Persentase Penduduk Miskin Kota Palopo Tahun 2013-2017

    Uraian Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    Persentase

    Penduduk Miskin (%)

    9,57 8,80 8,58 8,74 8,78

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 30

    Grafik 2.4 Persentase Penduduk Miskin Kota Palopo

    Tahun 2013-2017

    Tabel 2.13 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Kota Palopo

    Tahun 2013-2017

    Uraian Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    Jumlah Penduduk

    Miskin (Jiwa)

    15.500 14.590 14.510 15.020 15.440

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tahun 2017,

    jumlah penduduk miskin Kota Palopo meningkat

    dibanding tahun – tahun sebelumnya. Salah satu

    penyebab meningkatnya penduduk miskin adalah

    tingginya tingkat pengangguran dan Palopo yang

    menjadi destinasi urbanisasi penduduk di wilayah Luwu

    Raya.

    9.57

    8.8

    8.588.74 8.78

    8

    8.2

    8.4

    8.6

    8.8

    9

    9.2

    9.4

    9.6

    9.8

    2013 2014 2015 2016 2017

    PERSENTASE TINGKAT KEMISKINAN

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 31

    15.5

    14.5914.51

    15.02

    15.44

    2013 2014 2015 2016 2017

    JUMLAH PENDUDUK MISKIN

    Grafik 2.5 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Palopo

    Tahun 2013-2017

    Tabel 2.14 Perkembangan Garis Kemiskinan Kota Palopo

    Tahun 2013-2017

    Uraian Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan

    224.562 228.881 246.727 261.056 274.319

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Persentase penduduk miskin Kota Palopo pada

    tahun 2017 ini masih berada dibawah persentase

    penduduk miskin Provinsi Sulawesi Selatan yang tahun

    2017 yang berada pada angka 9, 38% dan dibawah

    persentase penduduk miskin nasional yang berada pada

    angka 10,12%

    2.1.3.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    Pada Tabel menunjukkan bahwa selama periode

    2013- 2017 angka IPM Kota Palopo mengalami

    peningkatan sebesar 0,63 point, dari 75,02 tahun 2013

    menjadi 75,65 tahun 2014. Tahun 2015 IPM Kota

    Palopo mengalami peningkatan kembali sebesar 0,55

    point dari tahun 2014 sebesar 76,27, dan Tahun 2016

    kembali naik sebesar 76,69 serta Tahun 2017

    mengalami kenaikan sebesar 76,71.

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 32

    Tabel 2.15

    Indeks Pembangunan Manusia Kota Palopo

    Tahun 2013–2017

    No Tahun IPM

    1 2013 75,02

    2 2014 75,65

    3 2015 76,27

    4 2016 76,69

    5 2017 76,71 Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Nilai IPM Kota Palopo pada tahun 2017 ini masih

    berada diatas rata - rata nilai IPM Provinsi Sulawesi

    Selatan yang berada pada angka 70,34 dan nasional

    yang hanya pada angka 70,81.

    2.1.3.7. Angka Melek Huruf (AMH)

    Indikator pendidikan yang mempresentasikan

    dimensi pengetahuan adalah angka melek huruf.

    Indikator ini dapat dimaknai sebagai ukuran kualitas

    sumber daya manusia. Indikator melek huruf dapat

    digunakan untuk mengukur keberhasilan program-

    program pemberantasan buta huruf, terutama didaerah

    dimana jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah

    atau tidak tamat sekolah dasar, menunjukkan

    kemampuan penduduk disuatu wilayah dalam menyerap

    informasi dari berbagai media, menunjukkan

    kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis.

    Sehingga angka melek huruf dapat mencerminkan

    potensi perkembangan intelektual sekaligus kontribusi

    terhadap pembangunan daerah.

    Penduduk berusia 15 tahun ke atas yang melek

    huruf (komplemen dari buta huruf) dalam kurun waktu

    tahun 2013-2015 ini terus mengalami peningkatan. Pada

    tahun 2013 sebesar 97,14 persen menjadi 98,22 persen

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 33

    pada tahun 2015. Artinya pada tahun 2015 masih

    terdapat 1,78 persen penduduk yang berumur 15 tahun

    ke atas yang tidak dapat membaca dan menulis.

    Kemudian pada tahun 2016 menjadi 96,07 dan 2017

    menjadi 98,02%

    Tabel 2.16

    Angka Melek Huruf Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No. Uraian Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    1

    Angka Melek Huruf Kota

    Palopo

    97,14 99,20 98,22 96,07 98,02

    2

    Angka Melek

    Huruf Sul-Sel

    91,53 93,61 92,93 93,01 94,06

    Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2018

    2.1.3.8. Rata-rata Lama Sekolah

    Perkembangan Rata-rata Lama sekolah Kota Palopo

    2013-2017 diuraikan dalam table sebgai berikut :

    Tabel 2.17

    Rata-rata Lama sekolah Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No. Uraian Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    1 Lama Sekolah

    Palopo

    9,95 9,96 10,25 10,26 10,33

    2 Lama Sekolah Sulsel

    7,45 7,49 7,64 8,28 8,31

    Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Palopo & RKPD Sulsel 2018

    Lama sekolah masyarakat Kota Palopo tahun 2017

    masih lebih tinggi dibandingkan angka lama sekolah

    rata-rata sulsel tahun 2017 yang berada pada angka

    8,31 Tahun, dan nasional pada angka

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 34

    2.1.3.9. Angka Usia Harapan Hidup

    Meningkatnya pelayanan kesehatan dan

    kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan

    serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam hal

    kesehatan merupakanfaktor-faktor yang mempengaruhi

    peningkatan angka usia harapan hidup masyarakat.

    Perkembangan angka usia harapan hidup

    masyarakat Kota Palopo 2013-2017 disajikan dalam

    table sebagai berikut :

    Tabel 2.18 Angka Usia Harapan Hidup

    Kota Palopo Tahun 2013 - 2017

    Angka Usia Harapan Hidup

    2013 2014 2015 2016 2017

    70,10 70,12 70,20 70,25 70,30

    SumberData : Dinas Kesehatan Kota Palopo Tahun 2017

    Usia harapan hidup masyarakat Kota Palopo tahun 2017

    lebih tinggi dibandingkan usia harapan hidup rata-rata

    sulsel tahun 2017 yang berada pada angka 69,82

    tahun.

    2.1.3.10. Persentase Balita Gizi Buruk

    Persentase balita gizi buruk tahun 2013 adalah 0,04

    persen dari seluruhjumlah balita yaitu 13.851 balita,

    dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 0,03 persen

    dari seluruh jumlah balita yaitu 15.928 balita.

    Tabel 2.19

    Persentase Balita Gizi Buruk Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    a. Jml Balita Gizi

    Buruk Jiwa 5 7 11 3 4

    b. Jumlah balita Jiwa 13.851 15.774 15.275 16.177 15.928

    Persentase Balita Gizi Buruk

    % 0,04 0,04 0,07 0,02 0,03

    Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Palopo Tahun 2018

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 35

    2.1.3.11. Angka Partisipasi Angkatan Kerja

    Angka Partisipasi angkatan kerja merupakan persentase

    penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota Palopo yang

    merupakan angkatan kerja.

    Angka partisipasi angkatan kerja di Kota Palopo 2013-

    2017 disajikan dalam tabel sebagai berikut :

    Tabel 2.20

    Angka Partisipasi Angkatan Kerja Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    1 Angka Partisipasi Angkatan Kerja

    % 58,13 58,05 54,27 54,27 59,56

    Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2018

    2.1.3.12. Tingkat Pengangguran Terbuka

    Merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap

    jumlah angkatan kerja yang ada.

    Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Palopo 2013-

    2017 disajikan dalam table sebagai berikut :

    Tabel 2.21 Angka Partisipasi Angkatan Kerja

    Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    1 Tingkat Penangguran Terbuka

    % 9,03 8,15 12,07 12,07

    10,96

    Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2018

    Tingkat Pengguran Kota Palopo pada tahun 2017

    adalah yang tertinggi di Sulawesi selatan dan sangat

    menjadi perhatian Pemerintah Kota Palopo.

    Tingkat pengangguran terbuka di Kota Palopo ini

    berada jauh diatas rata-rata angka penangguran sulsel

    tahun 2017 yang hanya berada pada angka 5,61%

    bahkan juga berada diatas rata rata nasional yang

    berada pada angka 5,33%. Kota Palopo menjadi

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 36

    penyumbang terbesar sekaligus menempati ranking

    pertama penyumbang terbesar angka pengangguran di

    Sulawesi Selatan.

    Beberapa penyebabnya adalah Palopo menjadi destinasi

    para pencari kerja di wilayah Luwu Raya, arus

    urbanisasi dimana Palopo menjadi destinasi para

    pencari kerja, serta semakin banyak lulusan perguruang

    tinggi yang memilih menetap mencari pekerjaan di Kota

    Palopo setelah menyelesaikan pendidikannya di 14

    belas perguruan tinggi di Kota Palopo.

    2.1.3.13. Rasio Penduduk yang Bekerja

    Rasio penduduk bekerja merupakan perbandingan

    antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja

    dengan angkatan kerja.

    Berikut adalah data kondisi rasio penduduk bekerja di

    Kota Palopo sejak tahun 2013-2017 :

    Tabel 2.22 Rasio Penduduk yang Bekerja

    di Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    1 Rasio Penduduk

    yang Bekerja % 90,97 91,85 87,93 85,57 89,04

    Sumber : Dinas tenaga Kerja Kota Palopo 2018

    2.1.3.14. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I

    Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

    terus mengalami peningkatan setiap tahun.

    Kesejahteraan keluarga dipengaruhi oleh faktor internal

    dan eksternal. Faktor internal keluarga yang

    mempengaruhi kesejahteraan meliputi pendapatan,

    pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, umur,

    kepemilikan aset dan tabungan, sementara yang

    mempengaruhi faktor eksternal adalah tempat tinggal

    dan pinjaman uang/kredit barang. Berikut adalah data

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 37

    kondisi keluarga pra sejahtera dan sejahtera I di Kota

    Palopo 2013-2017 :

    Tabel 2.23

    Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017(*)

    a. Keluarga

    Prasejahtera KK - 5.583 5.733 5.883 6.033

    b. Keluarga Sejahtera I

    KK - 6.847 6.997 7.147 7.297

    Sumber Data : Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Tahun 2018

    2.1.3.15. Persentase PAD Terhadap Pendapatan

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua

    penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber

    dalam wilahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

    peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Berikut adalah data perkembangan PAD Kota

    Palopo 2013-2017 :

    Tabel 2.24 Persentase PAD Terhadap Pendapatan Daerah

    Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    a. Persentase PAD terhadap Pendapatan

    Persen 8,21 11,25 9,38 11,84 17,91

    Sumber : BPKAD Kota Palopo (Perda APBD TA 2018)

    2.1.3.16. Opini Badan Pemeriksa Keuangan

    Pemerintah Kota Palopo selama 3 tahun berturut-turut

    sejak Tahun 2015 hingga 2017 telah mendapatkan

    penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas

    laporan keuangan. Hal ini menunjukan bahwa

    pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan oleh

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 38

    Pemerintah Kota Palopo telah sesuai dengan Standar

    Akuntansi Pemerintah (SAP) yang berlaku.

    Tabel 2.25

    Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    a. Predikat Laporan Keuangan

    Predikat Disclaimer WDP WTP WTP WTP

    Sumber : BPKAD Kota Palopo (Perda APBD TA 2018)

    2.3. Aspek Daya Saing Daerah

    Pemberian otonomi Kota Palopo diarahkan untuk mempercepat

    terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

    pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta

    meningkatkan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip

    demokrasi, pemerataan, dan keadilan dalam sistem Negara Kesatuan

    Republik Indonesia.

    2.3.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga PerKapita

    Pengeluaran konsumsi rumah tangga Per Kapita dari

    tahun ke tahun mengalami peningkatan dimana tahun 2013

    sebesar Rp.161.669,- per hari dan tahun 2017 mengalami

    peningkatan sebesar Rp.198.849,-.

    2.3.2. Angka Kriminalitas

    Angka kriminalitas Kota Palopo tahun 2017 terdiri dari

    narkotika sebanyak 86 kasus, perjudian 10 kasus, perkosaan

    4 kasus dan ranmor 75 kasus, dengan jumlah keseluruhan

    angka kriminalitas di Kota Palopo berjumlah 175 kasus.

    2.3.3. Rasio Ketergantungan

    Rasio ketergantungan (dependency ratio) digunakan

    untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh

    setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang

    tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk

    yang berusia 15-64 tahun, sedangkan yang dikategorikan

    sebagai penduduk usia non produktif adalah penduduk

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 39

    berusia dibawah 15 tahun (karena secara ekonomis masih

    tergantung pada orang tua atau orang lain yang

    menanggungnya) dan penduduk berusia diatas 65 tahun

    karena umumnya sudah melewati masa pensiun. Atas dasar

    konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah

    penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja.

    Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam

    ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi

    demografi. Rasio ketergantungan dihitung dengan

    perbandingan jumlah penduduk usia< 15 tahun dan > 64

    tahun terhadap jumlah penduduk usia 15-64 tahun.

    Berikut adalah data rasio ketergantungan Kota Palopo

    2013-2017 :

    Tabel 2.26

    Rasio Ketergantungan Kota Palopo Tahun 2013 -2017

    No Bidang/Urusan Satuan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    a. Rasio Ketergantungan

    % 50,22 50,74 49,23 48,81 48,46

    Sumber : BPS Kota Palopo 2018

    2.4. Aspek Pelayanan Umum

    2.4.1. Layanan Urusan Wajib Dasar

    2.4.1.1. Urusan Pendidikan

    2.4.1.1.1. Angka Partisipasi Kasar (APK)

    Capaian dan Kinerja Indikator

    Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kota

    Palopo Tahun 2013 - 2017 diuraikan

    dalam tabel sebagai berikut :

    Tabel 2.27

    Perkembangan APK di Kota Palopo Tahun 2013 - 2017

    Angka Partisipasi

    Kasar (APK)

    Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 40

    SD/MI 106,32 109,55 101,81 111,66 105,91

    SMP/MTS (SLTP) 86,88 84,86 88,23 86,17 84,91

    SMA/SMK/MA

    (SLTA) 75,52 79,32 91,56 95,35 85,39

    Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Sesuai target RPJMN 2015-2019,

    APK SD/MI pada angka 114,1,

    SMP/Setara pada angka 106,9,

    SMA/setara pada posisi 91,6 pada

    tahun 2019, sementara pada tingkat

    provinsi sul-sel target APK SD/setara

    pada angka 104, 03 pada tahun 2018,

    SMP/setara pada angka 113,15, dan

    SMA/setara pada angka 99,50.

    Grafik 2.6

    Perkembangan APK di Kota Palopo Tahun 2013-2017

    2.4.1.1.2. Angka Partisipasi Murni (APM)

    Capaian dan Kinerja Indikator

    Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota

    Palopo Tahun 2013 - 2017 diuraikan

    dalam tabel sebagai berikut :

    106.32109.55

    101.81 111.66 105.91

    86.88 84.86

    88.2386.17 84.91

    75.5279.32

    91.5695.35 85.39

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    2013 2014 2015 2016 2017

    SD/MI

    SMP/MTS

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 41

    Tabel 2.28 Perkembangan APM di Kota Palopo

    Tahun 2013-2017

    Angka Partisipasi Murni (APM)

    Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    SD/MI 96,54 97,53 94,11 95,37 99,23

    SMP/MTS (SLTP) 73,57 78,15 75,43 76,61 77,89

    SMA/SMK/MA (SLTA) 49,25 60,49 68,29 65,72 66,42 Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

    Sesuai target RPJMN 2015-2019,

    APM SD/MI pada angka 94,8,

    SMP/Setara pada angka 82,0,

    SMA/setara pada posisi 67,5 pada

    tahun 2019, sementara pada tingkat

    provinsi sul-sel target APM SD/setara

    pada angka 104, 10 pada tahun 2018,

    SMP/setara pada angka 78,00, dan

    SMA/setara pada angka 64,25.

    Grafik 2.7 Perkembangan APM di Kota Palopo

    Tahun 2013-2017

    2.4.1.1.3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

    Angka partisipasi sekolah (APS) pada

    jenjang pendidikan SD/MI tahun 2013

    sampai 2014 APS sebesar 100, tahun

    2015 mengalami penurunan sebesar

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    2013 2014 2015 2016 2017

    96.54 97.53 94.11 95.37 99.23

    73.57 78.15 75.43 76.61 77.89

    49.2560.49

    68.2965.72 66.42

    SD/MI

    SMP/MTS

    SMA/MA

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 42

    98.98, tahun 2016 kembali naik sebesar

    100, dan tahun 2017 kembali turun lagi

    sebesar 99,23. Angka partisipasi

    sekolah (APS) pada jenjang pendidikan

    SMP/MTs dari tahun 2013 sampai tahun

    2015 mengalami peningkatan dari

    94,39 menjadi 98,52, namun tahun

    2016 mengalami penurunan sebesar

    96,57 dan tahun 2017 kembali

    meningkat sebesar 98,13.

    Tabel 2.29

    Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SD/MI dan SMP/MTs Kota Palopo Tahun 2013 - 2017

    Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018

    No Jenjang Pendidikan Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    1

    1.1 Jumlah murid usia 7-12 tahun

    21.917 18.622 18.397 21.952 22.327

    1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7-12

    tahun 21.917 18.622 18.586 21.952 22.500

    1.3 APS SD/MI 100 100 98,98 100 99,23

    2

    2.1 Jumlah murid usia

    13-15 tahun 10.288 10.050 10.416 10.841 11.255

    2.2 Jumlah penduduk

    kelompok usia 13-15 tahun

    10.899 10.566 10.572 11.226 11.469

    2.3 APS SMP/MTs 94,39 95,12 98,52 96,57 98,13

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 43

    Grafik 2.8

    Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SD/MI dan SMP/MTs Kota Palopo Tahun 2013 - 2017

    Angka Partisipasi Sekolah (APS) juga

    terjadi peningkatan pada kelompok

    umur 16-18 tahun (SMA/MA/SMK).

    Pada kelompok umur 16-18 tahun, APS

    meningkat dari 70,01 persen tahun

    2013 menjadi 82,78 persen pada tahun

    2014. tahun 2015 kembali menurun

    menjadi 81,89, dan tahun 2016 kembali

    naik menjadi 88,41 serta tahun 2017

    kembali menurun menjadi 88,34.

    Tabel 2.30 Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SMA/MA/SMK

    Kota Palopo Tahun 2013 - 2017

    No Indikator Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    SMA/SMU/MA/SMK

    1 Jumlah Murid Usia 16-19 th

    6.855 10.046 10.163 9.692 10.121

    2 Jumlah Penduduk Usia 16-19 th

    9.792 12.136 12.411 10.962 11.457

    Angka Partisipasi

    Sekolah (APS) 16-18 th (%)

    70,01 82,78 81,89 88,41 88,34

    90

    92

    94

    96

    98

    100

    20132014 2015 2016 2017

    100 10098.98

    10099.23

    94.3995.12

    98.52

    96.5798.13

    APS SD/MI

    SMP/MTS

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 44

    Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018

    Grafik 2.9

    Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SMA/MA/SMK Kota Palopo Tahun 2013 - 2017

    2.4.1.1.4. Rasio Guru-Murid

    Tahun 2013, rasio guru terhadap

    murid pada jenjang SD/MI sebesar

    67,21 dan tahun 2014 turun menjadi

    60,44. Pada tahun 2015 kembali naik

    menjadi 93,69 dan tahun 2016 turun

    sebesar 63,02, serta tahun 2017

    kembali naik sebesar 66,79artinya

    setiap satu orang guru rata-rata

    menangani 67 murid.Rasio guru

    terhadap murid di Kota Palopo pada

    tahun 2013-2017 sedikit mengalami

    perbaikan khususnya pada tingkat

    SMP/MTs. Pada tingkat SMP/MTs tahun

    2013 sebesar 77,32 dan mengalami

    penurunan menjadi 57,96 pada tahun

    2017.Rasio guru terhadap murid pada

    70.01

    82.78

    81.89

    88.41 88.34

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    2013 2014 2015 2016 2017

    APS SMA/SMK

    /MA

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 45

    kedua jenjang tersebut rata-rata diatas

    55, yang berarti bahwa proses belajar

    mengajar berlangsung diatas rata-rata

    maksimal/ideal, sebab rasio

    maksimal/ideal adalah 25 murid untuk

    seorang guru.

    Tabel 2.31

    Rasio Guru Terhadap Murid

    Kota Palopo Tahun 2013 – 2017

    No Jenjang

    Pendidikan

    Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    1 SD/MI

    1.1 Jumlah Guru 1.174 1.233 1.833 1.203 1.158

    1.2 Jumlah Murid 17.468 20.400 19.565 19.088 17.339

    Rasio (%) 67,21 60,44 93,69 63,02 66,79

    2 SMP/MTs

    2.1 Jumlah Guru 770 905 827 764 594

    2.2 Jumlah Murid 9.958 10.355 10.338 10.171 10.249

    Rasio (%) 77,32 87,40 79,99 75,12 57,96 Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018

    Grafik 2.10 Rasio Guru Terhadap Murid

    di Kota Palopo Tahun 2013 – 2017

    Untuk jenjang SMA/setara, rasio

    guru terhadap murid pada Tahun 2013,

    sebesar 121,35 dan mengalami

    67.2160.44

    93.69

    63.02

    66.79

    77.3287.4

    79.9975.12

    57.96

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    2013 2014 2015 2016 2017

    RASIO GURU TERHADAP MURID

    Rasio Guru Terhadap Murid SD/MI

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 46

    penurunan pada tahun 2017 menjadi

    44,50, artinya setiap satu orang guru

    rata-rata menangani atau mengawasi

    45 - 50 murid.

    Tabel 2.32 Rasio Guru Terhadap Murid

    di Kota Palopo Tahun 2013 – 2017

    No Jenjang

    Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017

    SMA/MA/SMK

    1. Jumlah Guru 1.225 1.263 1.571 980 512 2. Jumlah Murid 10.095 11.851 10.302 11.732 11.506

    Rasio Guru Terhadap Murid

    121,35 106,57 152,49 83,53 44,50

    Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018

    Grafik 2.11 Rasio Guru Terhadap Murid

    di Kota Palopo Tahun 2013 – 2017

    2.4.1.1.5. Angka Kelulusan Sekolah

    Angka kelulusan menurut jenjang

    pendidikan di Kota Palopo selama kurun

    waktu 2013-2017 yaitu angka kelulusan

    SD pada tahun 2013 sebesar 95,72

    Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

    Rasio Guru 121.35 106.57 152.49 83.53 44.5

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    180

  • RKPD Perubahan Tahun 2018 47

    persen dan selama lima tahun berturut-

    turut (2013-2018) capaian angka

    kelulusan mengalami peningkatan,

    sedangkan angka kelulusan SMP

    sebesar 97,34 persen pada tahun 2013

    dan meningkat menjadi 99,98 persen

    atau mendekati 100 persen pada tahun

    2017. Sementara angka kelulusan SMA

    dan SMK pada tahun 2013 sebesar

    102,60 persen dan meningkat menjadi

    102,44 persen pada tahun 2016, dan

    tahun 2017 kembali menurun menjadi

    99,75 persen.

    T