RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN … · penyusunan dokumen RKPD Perubahan Tahun...
Transcript of RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN … · penyusunan dokumen RKPD Perubahan Tahun...
-
PEMERINTAH KOTA PALOPO
2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(RKPD) PERUBAHAN
TAHUN 2018
-
WALIKOTA PALOPO
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERATURAN WALIKOTA PALOPO NOMOR: 43 TAHUN 201812 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN KOTA PALOPO TAHUN 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PALOPO,
Menimbang : bahwa untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Pasal 147 untuk menjaga
kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Walikota Palopo tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan Kota
Palopo Tahun 2018
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4248);
-
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Provinsi sebagai daerah Otonomi (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4405);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);
-
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6178);
19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019;
20. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);
21. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan Nasional Tahun 2018;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1312);
23. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor
1149Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2018;
24. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032;
-
25. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Tahun 2005-2025;
26. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palopo;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :PERATURAN WALIKOTA PALOPO TENTANGRENCANA KERJAPEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PERUBAHAN
KOTAPALOPO TAHUN 2018
BAB. I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota Palopo ini,yang dimaksuddengan:
1. Pemerintah Kota adalah Walikota sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
Pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah Otonom;
2. Walikota adalah Walikota Palopo;
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnyadisingkat
DPRD adalahLembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Palopo yang berkedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah;
4. Badan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KotaPalopo yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan ;
5. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan yang
selanjutnya disingkat RKPDPerubahan adalah RKPD Perubahan Pemerintah Kota Palopo Tahun 2018;
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Palopo yang selanjutnya disebut APBD Kota Palopo adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Daerah dengan DPRDdan dengan ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
BAB II
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERUBAHAN
Pasal 2
(1) RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 adalah dokumen
perencanaan daerahuntuk periode 1 (satu) tahun;
-
(2) RKPD Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagaipedoman dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan danBelanja DaerahPerubahan Kota Palopo pada tahun anggaran 2018;
(3) RKPD Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuanmewujudkan Visi, Misi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah KotaPalopo Tahun 2013-2018;
Pasal 3
RKPD Perubahan Pemerintah Kota Palopo Tahun
2018merupakan dasar Perumusan KebijakanStrategis Pemerintah Kota Palopo.
Pasal 4
Uraian RKPDPerubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tertuang dalam NaskahRKPDPerubahan Pemerintah Kota
Palopo Tahun 2018sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini dan menjadibagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
BAB. III
PENUTUP
Pasal 5
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada
tanggaldiundangkan, agar setiap orang mengetahuinyamemerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota inidengan penempatannya dalam Berita DaerahKota Palopo.
Ditetapkan di Palopo pada tanggal 14 Agustus 2018
Pj.WALIKOTA PALOPO,
ANDI ARWIN AZIS Diundangkan di Palopo pada tanggal 14Agustus 2018ei 2016
Pj. SEKRETARIS DAERAH,
JAMALUDDIN BERITA DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2018NOMOR 43
-
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI . .................................................................................. ii BAB IPENDAHULUAN . ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang . .................................................................... 1 1.2 Dasar Hukum ....................................................................... 3 1.3 Hubungan antar dokumen ...................................................... 6
1.3.1. RKP dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 ........ 6 1.3.2. RPJMD dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 ... 6
1.3.3. RKPD Perubahan Kota Palopo 2018 dan Renja Perubahan Perangkat Daerah dan KUA PPAS Perubahan . 6
1.3.4. Tahapan Penyusunan RKPD ......................................... 7 1.4Sistematika Dokumen RKPD Perubahan ................................... 7 1.5Maksud dan Tujuan ................................................................ 8
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ............................. 10
2.1 Kondisi Umum dan Kondisi Daerah ........................................ 10 2.1.1. Aspek Geografis ............................................................ 10 2.1.2. Aspek Demografi .......................................................... 19
2.2Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................................. 21 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .................. 21
2.3Aspek Daya Saing Daerah ....................................................... 38 2.3.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita ............... 38
2.3.1. Angka Kriminalitas .................................................. 38 2.3.1. Rasio Ketergantungan ............................................. 38 2.4Aspek Pelayanan Umum .......................................................... 39
2.4.1. Layanan Urusan Wajib Dasar ........................................... 39 2.4.2. Layanan Urusan Wajib Non Dasar ............................. 64
2.4.3. Layanan Urusan Pilihan ........................................... 71 2.4.4. Penunjang Urusan .................................................. 73
2.5. Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan RKPD s.d Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD ................................................ 74 2.6Permasalahan Pembangunan Daerah. ...................................... 81
2.6.1. Permasalahan Pembangunan Daerah ......................... 81 2.6.2. Indentifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan
Pemerintah Daerah................................................ 91 BAB IIIKERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN
DAERAH ................................................................................. 107 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ............................................ 107
3.1.1. Kondisi Perekonomian Makro .......................................... 107 3.1.2. Prospek dan Tantangan Perekonomian Daerah ........... 112
3.1.3. Proyeksi Indikator Makro Ekonomi 2018 ......................................... 113 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah. ............................................... 114 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ......... 114
3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .......................... 116 3.2.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah ............................... 121
-
BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH .... 127
4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan........................................ 127 4.2Isu Strategis 2018. ................................................................. 129
4.3Prioritas Pembangunan Daerah. .............................................. 131
BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ................... 173 5.1 Dokumentasi Pelaksanaan Musrenbang RKPD 2018. ............... 176
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ................................................................................... 180
6.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama ....................................... 181 6.2 Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan. . 182 6.3 Inovasi Pelayanan Publik ....................................................... 188
BAB VII PENUTUP .......................................................................... 190
7.1 Status RKPD Perubahan. ....................................................... 190 7.2 Penyusunan RKPD Perubahan ............................................... 191
7.3 Keterpadua dan Sinkronisasi ................................................. 192 7.4 Kaidah pelaksanaan .............................................................. 193 7.2 Penutup ............................................................................... 193
Lampiran-lampiran
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
1
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah
daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing. Perencanaan pembangunan daerah harus
mampu mengintegrasikan rencana pembangunan daerah yang dilaksanakan
berdasarkan kondisi dan potensi daerah dan nasional. Perencanaan
Pembangunan daerah
dirumuskan dengan
prinsip dan, respontif,
efisien, efektif,
akuntabel, partisipatif,
terukur, berkeadilan
dan berkelanjutan.
Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Kota Palopo tahun 2018
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Palopo Tahun 2013-208, yang merupakan tahun
terakhir pelaksanaan RPJMD serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) 2018 dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi 2018.
Dokumen RKPD Perubahan selayaknya menjamin konsistensi antara
capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan dokumen
perencanaan tahunan ini mengarahkan proses penyusunan Rencana Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD) dan menjadi pedoman
penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA),Prioritas dan Pagu Anggaran
(PPAS),Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dokumen ini menjadi
instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
2
pemyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan pilihan pemerintah daerah
dan instrumen untuk mengukur capaian target kinerja pelayanan OPD.
Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan bahwa
penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD Perubahan dalam rangka
mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, Pasal 25 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional yang menyatakan bahwa RKPD Perubahan menjadi pedoman
penyusunan RAPBD Perubahan, maka untuk menjaga konsistensi antara
perencanaan dan penganggaran, RKPD Perubahan yang ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS
untuk menyusun APBD Perubahan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan merupakan
penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RKP (Rencana Kerja
Pemerintah), yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, kebijakan
keuangan daerah, rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan
daerah, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Perubahan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Perubahan dilakukan melalui serangkaian tahapan dan tatacara yang
antara lain meliputi: (a) Penyusunan rancangan awal RKPD, (b) Penyusunan
rancangan RKPD, (c) Pelaksanaan musrenbang, (d) Perumusan rancangan
akhir, (d) Penetapan RKPD serta (e) Penyusunan RKPD Perubahan. Proses
penyusunan dokumen RKPD Perubahan Tahun 2018 Kota Palopo, mengacu
pada tema pembangunan Kota Palopo 2018 yaitu “Akselerasi Pencapaian
Sasaran Program Prioritas Secara Integratif dan Sinergis” dalam Upaya
Pencapaian Sasaran Tahunan Perubahan RPJMD Kota Palopo.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Kota
Palopo tahun 2018 merupakan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
3
tahun kelima atau tahun terakhir dari periode Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.
Dengan ditetapkannya tema pembangunan Kota Palopo tersebut
maka tujuan dan sasaran yang hendak dicapai pada kerangka
perencanaan pembangunan daerah tahun 2018 harus realistis dan obyektif
dengan mempertimbangkan potensi isu permasalahan hasil kajian dan
evaluasi, capaian kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya serta
tingkat kepentingan berdasarkan usulan Musrenbang.
1.2. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan RKPD Perubahan ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
4
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5589);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal ;
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
5
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah
17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ;
18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun 2018 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan
Perubahan Kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2013;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah, Tentang Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah dan rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan jangka
Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2019
22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008,
tentang Rencana Kerja Jangka PanjangDaerah Prvinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008-2028;
23. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor Tahun 2018
Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2019
24. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032);
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
6
25. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Pemerintah Kota Palopo
2005-2025;
26. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Palopo ;
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.3.1. RKP dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018
Perencanaan Pembangunan diarahkan pada proses
penyusunan RKP yang aspiratif dan partisipatif dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah di dalam
penjabarannya ke dalam program dan kegiatan.
Pembangunan Daerah merupakan subsistem dari
Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, RKPD Kabupaten
harus mengacu kepada RKP.
1.3.2. RPJMD Kota Palopo Tahun 2013-2018 Dengan RKPD
Perubahan Kota Palopo Tahun 2018
RKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan pemerintah
daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJMD. Pasal
150 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, disebutkan “RKPD merupakan penjabaran
dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang
memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik
yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan
mengacu kepada rencana kerja Pemerintah”.
1.3.3. RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018, Renja
Perubahan OPD Kota Palopo dan KUA-PPAS Perubahan
Renja-OPD adalah Dokumen Perencanaan Organisasi
Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun, yang
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
7
memuat kebijakan, pogram dan kegiatan pembangunan baik
yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat. Penyusunan Renja-OPD mengacu pada RKPD
Kota Palopo Tahun 2018. Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kota Palopo 2018, menjadi dasar penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS).
1.3.4. Tahapan Penyusunan RKPD Perubahan
TahapanPenyusunanRencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD)Perubahan inimerupakanhasilkinerja Tim melalui
proses yang sistematisyaitu : pembentukantim, pengumpulan
data, identifikasi permasalahan, telaah dokumen,
diskusidanperumusansecarakeseluruhan.
1.4. Sistematika Dokumen RKPD Perubahan
RKPD Perubahan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.3.1. RKP dan RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018
1.3.2. RPJMD Kota Palopo tahun 2013-2018 Dengan RKPD
Perubahan Kota Palopo Tahun 2018
1.3.3. RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018, Renja
Perubahan OPD Kota Palopo dan KUA-PPAS Perubahan
1.3.4. Tahapan Penyusunan RKPD Perubahan
1.4. Sistematika Dokumen RKPD Perubahan
1.5. Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.Gambaran Umum Kondisi Daerah
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
8
2.2. Evaluasi pelaksanaan Program dan kegiatan RKPD sampai
dengan tahun berjalan dan realisasi RPJMD
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah
BAB IIIKERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH
3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH.
4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
4.3. Prioritas Pembangunan Daerah
BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
5.2. Prioritas Pembangunan Serta Indikator dan Target Yang Ingin
Dicapai Pada Tahun 2018
5.3. Indikasi Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2018
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
6.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama
6.2 Rencana Kerja Perangkat Daerah dan Pendanaan
BAB VII PENUTUP
1.5. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya RKPD Perubahan Kota Palopo Tahun 2018
secara umum dilakukan dalam rangka menciptakan sebuah sinergitas antara
pemerintah pusat, provinsi dan daerah atas perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan dalam kemudian mewujudkan efisiensi dan
efektifitas alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan di Kota
Palopo.
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan dokumen RKPD
Perubahan Kota Palopo Tahun 2018 ini adalah :
1. Menyediakan pedoman dalam penyusunan rancangan kebijakan umum
perubahan APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara untuk
APBD Perubahan Tahun 2018;
-
RKPD Perubahan Kota Palopo 2018
9
2. Menjaga sinergi perencanaan pembangunan tahunan antar Pusat, dan
Daerah serta menjabarkan rencana strategis dalam Perubahan RPJMD
Kota Palopo ke dalam rencana operasional;
3. Menjaga keselarasan antara capaian tujuan perencanaan strategis
jangka menengah dalam perubahan RPJMD Kota Palopo dengan tujuan
perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan daerah;
4. Menyediakan tolak ukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan
wajib dan pilihan pemerintah daerah melalui capaian target kinerja
program dan kegiatan pembangunan;
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 10
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Kondisi Umum & Kondisi
Daerah
2.1.1. Aspek Geografis dan Demografis
2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan
Wilayah
Kota Palopo secara gegrafis terletak antara 2053’
15” dan 30 04’ 08” Lintang Selatan dan 1200 03’ 10” BT
dan 1200 14’ 34” Bujur Timur. Di sebelah Utara, Kota
Palopo berbatasan dengan Kecamatan Walenrang
Kabupaten Luwu, sebelah Timur berbatasan dengan
Teluk Bone, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Bua Kabupaten Luwu dan sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Tondon Nanggala
Kabupaten Toraja Utara. Kota Palopo berdasarkan
RTRW Kota Palopo 2012-2032 memiliki luas wilayah
sekitar 247,52 km² yang terbagi atas 9 kecamatan dan
48 kelurahan.
Posisi Kota Palopo secara geografis berada pada
koordinat 20 53’ 15’’ – 30 04’ 08’’ Lintang Selatan dan
1200 03’ 10’’ – 1200 14’ 34’’ Bujur Timur.
Adapun batasan administrasi Kota Palopo terdiri dari:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Luwu; dan
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 11
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Toraja Utara.
Adapun luas Kota Palopo diperinci menurut wilayah
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Untuk lebih
jelasnya luas wilayah Kota Palopo, dapat dilihat pada
tabelsebagai berikut :
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Palopo Dirinci Per Kecamatan
Tahun 2017
No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Presentase (%)
1. Wara Selatan 10,66 4,31
2. Sendana 37,09 14,98
3. Wara 11,49 4,64
4. Wara Timur 12,08 4,88
5. Mungkajang 53,80 21,74
6. Wara Utara 10,58 4,27
7. Bara 23,35 9,43
8. Telluwanua 34,34 13,87
9. Wara Barat 54,13 21,87
Jumlah 247,52 100,00
Sumber : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
2.1.1.2. Kondisi Topografi
Kondisi topografi Kota Palopo meliputi ketinggian
antara 0 – 1.500 m dari permukaan air laut (dpl)
dengan tingkat kemiringan lereng antara 0–2 %, 2–15
%, 15–40 %, dan > 40 %. Adapun tingkat kemiringan
lereng Kota Palopo berdasarkan luas wilayahnya yang
terluas adalah wilayah dengan tingkat kemiringan
lereng 2 – 15 % dengan luas 76,677 Km2 sedangkan
tingkat kemiringan lereng dengan luas wilayah terkecil
adalah tingkat kemiringan lereng 15 % - 40 % dengan
luas wilayah 57,989 Km2. Untuk lebih jelasnya, luas
wilayah berdasarkan tingkat kemiringan lereng Kota
Palopo menurut kecamatan ditunjukkan dalam Tabel
sebagai berikut :
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 12
Tabel 2.2 Luas Wilayah Berdasarkan Tingkat Kemiringan Lereng
Kota Palopo Menurut KecamatanTahun 2017
No Kecamatan Luas
Wilayah (Km2)
Tingkat Kemiringan Lereng (Km2)
0-2 %
2–15 %
15–40 %
> 40 %
1. Wara Selatan 10,66 7,462 1,066 2,132 -
2. Sendana 37,09 5,564 - 22,254 9,272
3. Wara 11,49 11,490 - - -
4. Wara Timur 12,08 12,080 - - -
5. Mungkajang 53,80 2,690 - 16,140 34,97
6. Wara Utara 10,58 6,348 2,116 2,116 -
7. Bara 23,35 7,005 2,335 14,010 -
8. Tellu Wanua 34,34 24,038 3,434 6,868 -
9. Wara Barat 54,13 - - 5,413 48,717
Jumlah 247,52 76,677 8,951 68,933 57,989 Sumber : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Kondisi ketinggian, bervariasi ini menunjukkan
62,85 % dari total luas wilayah merupakan daerah
ketinggian 0-500 mdl, 24,76 % terletak di ketinggian
501-1.000 mdl, dan sekitar 12,39 % terletak diatas
ketinggian lebih dari 1.000 mdl. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Kondisi Topografi Kota Palopo Menurut Kecamatan
No Kecamatan Luas
Wilayah
(Km2)
Tingkat Ketinggian Daerah (Mdl)
0 – 25 26–100 101-500 501-1000 > 1000 %
1. Wara Selatan 10,66 7,462 1,066 - 2.132 -
2. Sendana 37,09 5,564 - 22,254 9.272 -
3. Wara 11,49 11,490 - - - -
4. Wara Timur 12,08 12,080 - - - -
5. Mungkajang 53,80 2,690 - 16,140 13.450 21.520
6. Wara Utara 10,58 6,348 2,116 2,116 - -
7. Bara 23,35 7,005 2,335 14,010 - -
8. Tellu Wanua 34,34 24,038 3,434 6,868 - -
9. Wara Barat 54,13 - - 5,413 35.184 13.533
Jumlah 247,52 8,17 8,951 66,801 60.038 35.053
Sumber : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Keadaan permukaan tanah bergunung dan berbukit
terutama pada sebelah Barat yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Toraja Utara. Daerah dengan
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 13
kondisi topografi relatif rendah dan berbukit pada
bagian Utara. Sedangkan bagian Timur merupakan
daerah pantai yang membujur dari Utara ke Selatan
dengan panjang pantainya kurang lebih 25 Km. Bagian
Selatan berbukit terutama bagian Barat, sedangkan
bagian lainnya merupakan dataran rendah yang datar
dan bergelombang.
2.1.1.3. Kondisi Geologi
Struktur batuan di Kota Palopo pada umumnya
terdiri dari 3 jenis batuan beku. Batuan metamorf dan
batuan vulkanik serta endapan alluvial yang hampir
mendominasi seluruh wilayah Kota Palopo. Batuan beku
yang dijumpai secara umum terdiri dari intrusi batuan
beku granit dan gebro serta beberapa intrusi kecil
lainnya. Kemudian dijumpai pula batua beku yang
merupakan jejak aliran larva yang telah membeku yang
bersusunan balstik hingga andesitik.Batuan sedimen
yang dijumpai meliputi batu gamping, batu pasir, dan
konglomerat, sedangkan batuan metamorf yang
dijumpai meliputi batuan meta sedimen. Batuan
vulkanik yang dijumpai terdiri dari tufa dan breksi
vulkanik. Sedangkan endapan-endapan alluvial terdiri
dari material-material bersusunan berangkal, kerakai,
kerikil, pasir hingga lempung, kondisi geologi ini akan
menunjukkan potensi lahan yang dapat digunakan
untuk mendukung pembangunan dan bangunan Kota
Palopo.
Kota Palopo mempunyai struktur batuan yang
merupakan bahan galian sebagai bahan induk
pembentuk tanah, secara garis besar dapat
dikelompokkan sebagai berikut;
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 14
a. Bahan tanah liat untuk pembentuk batu bata,
banyak diupayakan oleh masyarakat di areal sawah
di Kecamatan wara, wara selatan.
b. Batuan endapan sungai berupa sirtu (pasir dan
batu), banyak terdapat di sungai latuppa didominasi
oleh batuan beku yang merupakan batuan sedimen
beku, ukurannjya bervariasi dari yang sangat besar
sampai yang kecil dan merupakan pecahan batu
sampai butiran.
c. Bahan galian atau butiran emas, terdapat di sungai
Latuppa pada bagian hulu di atas bukit, merupakan
daerah bekas penambangan emas di beberapa
tempat pada zaman belanda. Pada saat ini masih
diolaholeh masyarakat secara tradisional.
d. Batuan sedimen, menyebar di bagian barat yang
berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara.
e. Batuan terobosan, yang menyebar di bagian utara
yang merupakan daerah pegunungan.
Jenis batuan lainnya yang merupakan pelapukan
bahan pembentuk tanah, yang mempunyai kandungan
potensial di Kota Palopo adalah :
a. Batuan gamping dan marmer (limestone dan
marble), dimana lokasi penyebarannya di
Kecamatan Telluwanua.
b. Batuan Granit dan Granodiorit, untuk bahan
bangunan lantai rumah, batu hias dinding dan
sebagainya serta untuk pengerasan jalan
(aggregat) berlokasi penyebarannya di Kecamatan
Wara dan Wara Selatan.
c. Batu sabak, filit, kuarsil, batu gamping, dan batu
lamau, terdapat di Kecamatan Wara, Wara Utara
dan Bagian Barat Kota Palopo.
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 15
Jenis batuan ini dikelompokkan menurut
umurpembentukannya yang diurut dari batuan yang
termuda hingga yang tertua, maka batuan-batuan ini
tersusun atas 5 (lima) kelompok, yaitu;
a. Kelompok endapan alluvial (termasuk didalamnya
endapan qal atau terumbu lokal) yang termasuk
didalamnya endapan alluvial berupa karakal, kerikil,
pasir dan batu, serta terumbu koral yang tersebar
disepanjang pantai adan alur aliran sungai latuppa.
b. Batuan Tmb; terdiri dari napal dan sisipan batu
gamping setempat-tempat, mengandung batu pasir
gamping, konglomerat dan breksi. Selain itu
terdapat beberapa kelompok intrusi batuan beku
yang terdiiri dari batuan beku granit dan gabro.
Batuan granit ini dijumpai pada Kecamatan Wara
dan Kecamatan Telluwanua.
c. Batu Tol, yaitu kelompok batuan hasil pembukuan
aliran larva yang bersusun balastik hingga andesitic,
kemudian breksi vulkanik, batu pasir dan batu
lamau, serta batuan setempat-tempat mengandung
fieldsphatoid. Batuan ini terususun di Bagian
Selatan Kota Palopo dan banyak tersebar di daerah
Kecamatan Wara Selatan.
d. Batuan Tet, yaitu terdiri dari serpih, batu gamping
dan batu pasir dengan sisipan konlomerat.
Kelompok batuan ini terdapat di Kecamatan Wara
dan Kecamatan Telluwanua.
e. Batuan TKI, yaitu terdiri dari batuan-batuan yang
mengalami metamorfisme, antara lain serpihan,
filit, rijang, marmer, kuarsit dan beberapa bagian di
utara Kota Palopo masuk dalam wilayah Kecamatan
Wara dan Kecamatan Wara Selatan.
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 16
2.1.1.4. Kondisi Hidrologi
Keadaan Hidrologi di Kota Palopo umumnya
dipengaruhi oleh sumber air yang berasal dari Sungai
Bambalu, Sungai Battang dan Sungai Latuppa dan anak
sungai serta mata air dengan debit yang bervariasi.
Disatu sisi keberadaan sungai-sungai tersebut sangat
potensi dikembangkan bagi kepentingan pariwisata,
misalnya wisata rafting.
Kondisi hidrologi Kota Palopo secara umum adalah
sebagai berikut : Air tanah pada umumnya terdapat
pada kedalaman 40-100 meter, Air permukaan pada
umumnya berupa sungai dan genangan-genangan.
Dalam hal ini, hidrologi di Kota Palopo untuk
berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana
dengan kelestariannya harus tetap dijaga. Untuk itu
maka potensi sumberdaya air di Kota Palopo selain
dipengaruhi oleh kondisi klimatologi wilayah, juga
dipengaruhi oleh beberapa aliran sungai yang melintas
pada beberapa kawasan. Potensi sumberdaya air
tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan
pertanian dan sumber air baku untuk kebutuhan
lainnya.
Potensi sumberdaya air di wilayah Kota Palopo yang
telah termanfaatkan oleh penduduk dalam kehidupan
kesehariannya untuk berbagai keperluan bersumber
dari air tanah dangkal (air permukaan dan air tanah
dalam air tanah dangkal/permukaan) dapat berupa air
sungai, sumur, rawa-rawa, bendungan, mata air dan
lain sebagainya, sedangkan potensi air tanah dalam
dengan pemanfaatan air melalui pengeboran.
Penyediaan air minum merupakan suatu kebutuhan
pokok penduduk di suatu daerah, terutama pada
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 17
daerah-daerah yang potensi air tanahnya terbatas dan
kualitasnya kurang memadai jika ditinjau dari aspek
kesehatan. Meskipun demikian, pengadaan air minum
masih terbatas dan umumnya penduduk menggunakan
sumur air tanah dangkal, dalam (artesis), air
permukaandan mata air yang bersumber dari
pegunungan.
a) Peruntukan Air
Sungai sebagai sumberdaya air yang dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan yakni kebutuhan air
bersih dan kepentingan pertanian (irigasi), dengan
keberadaan beberapa sungai menurut Daerah
Aliran Sungai (DAS) di Kota Palopo. Berdasarkan
pada kajian potensi sumberdaya air maka daerah
Kota Palopo terdapat beberapa Daerah Aliran
Sungai (DAS) utama, masing-masing terdiri dari
DAS Latuppa (64,18 Km2), DAS Botting (33,41 Km2)
dan DAS Battang (186,45 Km2).
b) Sumber Daya Air Buatan
Sumberdaya air buatan di Kota Palopo
dimanfaatkan dengan membuat waduk Kecil
sebagai aliran irigasi seperti Sungai Battang, Sungai
Latuppa dan Sungai Botting.
c) Daerah Resapan Air
Daerah resapan air yang ada di Wilayah Kota
Palopo terdapat pada beberapa wilayah kecamatan,
seperti Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Utara,
Kecamatan Wara Timur, Kecamatan Wara Selatan
dan Kecamatan Bara. Dearah-daerah tersebut
merupakan dataran rendah sehingga potensi
resapan air pada wilayah tersebut cukup besar.
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 18
2.1.1.5. Klimatologi
Curah hujan yang dicatat dari Data Badan
Metereologi dan Geofisika di pusat pencatatan di
wilayah Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo,
menunjukkan curah hujan untuk daerah dataran rendah
mempunyai variasi antara 500-1000 mm/th, sedangkan
untuk daerah hulu (pengunungan) berkisar antrara
1000-2000 mm/tahun. Curah hujan dan hari hujan ini
akan menentukan pula potensi air permukaan (air
sungai) maupun ketersediaan akir tanah (ground water)
seperti dalam peta hidrogeologi Kota Palopo dan
wilayah Kabupaten Luwu pada umumnya, yang dapat
digunakan sebagai data potensi air tanah dalam jika
diperlukan untuk fasilitas pengairan menggunakan
sistem pompa air tanah dalam untuk kebutuhan
pertanian maupun perkebunan/peternakan.
Kondisi hari hujan harian di Kota Palopo tidak
menentu karena udara dan butir air yang diuapkan dari
laut mengumpul menjadi awan dan mengenai
pengunungan, akhirnya sewaktu-waktu menjadi hujan
di Kota Palopo. Dalam hal ini dapat dirasakan, pada
waktu musim kemarau masih dapat dirasakan hujan,
sebaliknya pada musim hujan masih banyak didapatkan
hari tanpa hujan, ini menjadi ciri khusus yang
memungkinkan berbagai jenis tanaman buah
bergantian berbuah sepanjang tahun. Demikian pula,
panjang hari hujan lebih relatif lebih pendek jika
dibandingkan dengan wilayah lain di Luwu Raya,
sehingga lebih tepat untuk usaha pengeringan, baik
untuk hasil laut maupun hasil pertanian.
Suhu udara rata-rata tahunan di dataran rendah
Kota Palopo berkisar antara rata-rata 25,50 C – 27,90 C,
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 19
angka ini berkurang 0,60 C setiap kenaikan 100 Meter,
sehingga makin tinggi keadaan permukaan tanah
disuatu wilayah udaranya semakin tinggi.
Kelembaban udara dipengaruhi oleh keadaan
ketinggian permukaan tanah, suhu udara dan
kecepatan angin. Kelembaban bervariasi antara 78,8 %
sampai 85 % tergantung dari lamanya penyinaran
matahari yang bervariasi antar 5,2 sampai 8,5 jam/hari.
Kecepatan angin berkisar antara 41,9-72 km/jam
dalam keadaan normal. Angin bertiup dari laut ke
daratan pada waktu pagi sampai sore hari dan pada
malam hari angin darat mengarah ke laut. Cuaca Kota
Palopo cepat berubah dari keadaan panas/kering
menjadi mendung dan hujan, hal ini disebabkan uap air
laut yang dihembuskan ke arah daratan sampai ke
daerah pegunungan di wilayah bagian barat dan
sebagian utara Kota Palopo, akan mengumpul menjadi
butiran air hujan karena kelembaban udara di kawasan
pegunungan, yang terbawa angin ke daerah dataran
yang lebih rendah, sehingga terjadi curah hujan yang
kebanyakan di wilayah pengunungan dan wilajyah
daratan sewaktu-waktu. Sehingga Kota Palopo seakan-
akan tidak mengenal musim kering yang
berkepanjangan karean keadaan sehari-harinya sering
terjadi hujan kiriman dan mendung secara mendadak
dan hilang dengan cepat pula.
2.1.2. Demografi
Jumlah penduduk Kota Palopo tahun 2017 sebanyak 205.078
jiwa meningkat 9.605 jiwa dibandingkan tahun 2016. Pada tahun
2013, laju pertumbuhan penduduk Kota Palopo 2013-2014
sebesar 6,39%, 2014 – 2015 sebesar 2,20%, 2015-2016
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 20
menurun sebesar -6,69% dan 2016-2017 sebesar 4,91%, Rata-
rata pertumbuhan dalam lima tahun sebesar 1,62%.
Tiga kecamatan dengan populasi terbesar pada tahun 2017
masing masing adalah Kecamatan Wara Timur, disusul Wara dan
Bara.
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Palopo Tahun 2013-2017
Kecamatan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Wara Selatan 14.157 15.282 15.960 15.168 16.677
Sendana 7.458 7.779 8.036 7.627 7.964
Wara 38.808 41.237 41.610 37.938 38.917
Wara Timur 40.433 43.320 44.259 40.587 43.058
Mungkajang 9.394 9.867 10.103 9.714 10.235
Wara Utara 24.542 25.827 26.242 22.905 24.093
Bara 29.516 31.662 32.552 31.834 33.341
Telluwanua 15.980 16.988 17.520 16.712 17.477
Wara Barat 12.994 13.669 13.880 12.988 13.316
Kota Palopo 193.282 205.631 210.162 195.473 205.078 Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palopo
Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kota Palopo Tahun 2013-2017
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.3. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.1.3.1. Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) pada tingkat regional (Provinsi/Kabupaten/Kota)
180000
185000
190000
195000
200000
205000
210000
215000
2013 2014 2015 2016 2017
193282
205631
210162
195473
205078
JUMLAH PENDUDUK
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 21
menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk
menciptakan output (nilai tambah) pada waktu
tertentu. PDRB dibentuk dari 17 (tujuh belas) sektor
ekonomi yang mencakup sektor (a) pertanian,
kehutanan dan perikanan (b) pertambangan dan
penggalian (c) industri pengolahan (d) pengadaan listrik
dan gas (e) pengadaan air, pengelolaan sampah limbah
dan daur ulang (f) konstruksi (g) perdagangan besar
dan eceran (h) transportasi dan pergudangan (i)
penyediaan akomodasi dan makan minum (j) informasi
dan komunikasi (k) jasa keuangan dan asuransi (l) real
estate (m) jasa perusahaan (n) administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan (o) jasa
pendidikan (p) jasa kesehatan dan kegiatan sosial (q)
jasa lainya.
Struktur perekonomian suatu wilayah dapat
diketahui dari komposisi Produk Domestik Regional
Bruto (atas dasar harga berlaku) setiap sektor/lapangan
usaha. Dari komposisi PDRB sektoral dapat dilihat
gambaran “peranan” dari setiap sektor ekonomi dalam
pembentukan PDRB wilayah tersebut. Semakin besar
peranan suatu sektor ekonomi terhadap pembentukan
total PDRB, maka semakin besar pula “Pengaruh”
sektor tersebut dalam perkembangan perekonomian
wilayah tersebut.
Sejak tahun 2013, struktur perekonomian di Kota
Palopo masih relatif stabil tidak terlalu banyak
mengalami perubahan yang berarti sampai dengan
tahun 2017, dimana sektor Perdagangan Besar dan
Eceran masih menjadi sektor unggulan (Lead sektor)
yang mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap
pembentukan PDRB Kota Palopo.
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 22
Pertumbuhan PDRB Kota Palopo tahun 2013-2017
diuraikan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan riil ekonomi Kota Palopo dalam 5
tahun terakhir mengalami perlambatan. Pada
tahun 2013 berada pada angka 8,02 %, 2014 pada
angka 7,05%, tahun 2015 pada angka 6,47% dan
tahun 2016 kembali meningkat pada angka 6,95%
dan tahun 2017 tetap naik menjadi
7,19%.Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini
disebabkan oleh menurunnya kontribusi sektor
perdagangan besar dan eceran dari tahun ke tahun
di Kota Palopo, padahal selama ini, sektor tersebut
memberikan kontribusi yang paling besar terhadap
struktur perekonomian Kota Palopo.
2. Tabel pertumbuhan ekonomi Kota Palopo menurut
sektor/lapangan usaha 2013-2017 disajikan dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor/ Lapangan Usaha
Kota Palopo Tahun 2013-2017 (%)
Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
PRIMER
Pertanian, Kehutanan & Perkebunan
5,85 8,26 0,34 0,20 5,78
Pertambangan & Penggalian -1,84 -1,12 4,66 5,54 4,76
SEKUNDER
Industri Pengolahan 3,90 5,73 5,22 5,10 3,57
Listrik & Gas 12,69 25,80 -4,87 9,10 7,50
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah & Limbah dan Daur 4,56 4,45 0,38 3,75 6,66
TERSIER
Bangunan/Konstruksi 5,96 4,12 4,97 7,21 6,32
Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda
Motor)
15,28 13,26 12,21 11,21 10,36
Transportasi & Pergudangan 7,04 9,00 7,28 8,26 7,39
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
5,33 4,91 7,15 8,45 7,17
Informasi & Komunikasi 9,29 2,83 7,82 10,25 11,56
Jasa Keuangan & Asuransi 9,08 4,41 7,40 14,92 0,30
Real Estate 5,30 6,53 5,79 6,78 7,48
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 23
Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
Jasa Perusahaan 6,15 5,60 4,10 4,74 7,88
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan
2,69 2,47 6,42 (0,69) 5,36
Jasa Pendidikan 7,25 1,78 6,05 5,14 8,23
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
11,03 7,81 10,39 9,59 9,94
Jasa Lainnya 2,75 2,47 3,35 5,88 9,69
PDRB KOTA PALOPO 8,02 7,05 6,45 6,98 7,19
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Untuk nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB
Tahun 2014 - 2017 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2014-2017
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Palopo
Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017
Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %
PRIMER Pertanian, Kehutanan & Perkebunan
934.573,1 19,68 1.014.563 18,96 1.048.007,7 17,73 1,152,632.10 17.60%
Pertambangan &
Penggalian 8.526,9 0,18 10.052,9 0,19 10.940,5 0,19 11,556.80 0.18%
SEKUNDER
Industri Pengolahan 143.409,4 3,02 158,172,2 2,96 171.807,5 2,91 184,744.00 2.82%
Listrik & Gas 4.548,6 0,10 4.024,9 0,08 4.499,8 0,08 5,345.20 0.08%
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah & Limbah dan Daur
9.549,3 0,20 9.669,5 0,18 10.215,7 0,17 11,248.80 0.17%
TERSIER
Bangunan/Konstruksi 757.099,8 15,94 826.601,6 15,45 931.352 15,76 1,046,984.50 15.98%
Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda Motor)
1.004.980,6 21,16 1.172.712,5 21,92 1.352.719,6 22,89 1,547,183.10 23.62%
Transportasi & Pergudangan
248.058,8 5,22 334.012,5 6,24 368.067,6 6,29 389,039.10 5.94%
Penyediaan
Akomodasi & Makan Minum
56.336,5 1,19 63.278,4 1,25 71.797,1 1,31 78,670.20 1.20%
Informasi & Komunikasi
194.555,1 4,10 198.868,5 4,11 227.531,6 4,18 261,928.20 4.00%
Jasa Keuangan & Asuransi
387.521,9 8,16 434.658,8 8,22 511.67 8,66 535,106.90 8.17%
Real Estate 248.653,3 5,24 273.084,7 5,28 301.395,1 5,33 335,531.10 5.12%
Jasa Perusahaan 4.410,1 0,09 4.938 0,14 5.342 0,18 5,917.20 0.09%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan
368.547,3 7,76 430.642,3 8,05 443.013,6 8,06 479,886.00 7.33%
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 24
Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017
Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %
Jasa Pendidikan 213.459,6 4,50 230.536,4 4,54 245.502,1 4,57
270,343.20 4.13%
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
105.254,3 2,22 119.642,5 2,24 135.142,8 2,29
153,715.00 2.35%
Jasa Lainnya 59.101,7 1,24 65.625,3 1,29 71.783,0 1,34
80,857.50 1.23%
PDRB KOTA
PALOPO 4.181.225,7 100 4.748.586,5 100 5.910.787,9 100
6,550,688.70 100
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Tabel 2.7 Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2014-2017
Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kota Palopo
Lapangan Usaha
2014 2015 2016 2017
Juta (Rp)
% Juta (Rp)
% Juta (Rp)
% Juta (Rp) %
PRIMER Pertanian,
Kehutanan & Perkebunan
753.097,3 19,36 755.647,6 19,36 757.127,6 19,37 800,892.10 16.87%
Pertambangan & Penggalian
5.677,9 0,15 5.942,3 0,17 6.271,5 0,19 6,538.50 0.14%
SEKUNDER
Industri Pengolahan 109.553,8 2,82 115.276,0 2,84 121.153,5 2,86 125,475.70 2.64%
Listrik & Gas 4.816,6 0,12 4.582,0 0,11 4.998,8 0,15 5,373.50 0.11%
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah & Limbah dan Daur
12.291,0 0,32 12.337,1 0,32 12.799,5 0,34 13,652.50 0.29%
TERSIER
Bangunan/Konstruksi 580.302,7 14,92 609.159,1 14,94 653.084,9 15,77 694,364.00 14.63%
Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda Motor)
863.455,0 22,20 968.889,4 23,40 1.007.473,2 24,33 1,189,106.30 25.05%
Transportasi & Pergudangan
209.897,8 5,40 225.169,9 5,44 243.778,8 5,50 259,988.20 5.48%
Penyediaan
Akomodasi & Makan Minum
44.682,9 1,15 47.878,4 1,16 51.926,4 1,25 55,651.50 1.17%
Informasi & Komunikasi
201.742,8 5,19 217.520,0 5,25 239.823,7 5,79 267,536.20 5.64%
Jasa Keuangan & Asuransi
304.332,7 7,82 326.862,0 7,89 375.630,7 8,48 376,911.30 7.94%
Real Estate 183.319,8 4,71 193.926,6 4,74 207.072,5 4,77 222,553.30 4.69%
Jasa Perusahaan 3.586,4 0,09 3.733,3 0,11 3.910,2 0,13 4,218.20 0.09%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan
282.566,9 7,27 300.717,1 7,30 298.654,3 7,29 315,270.60 6.64%
Jasa Pendidikan 185.768,7 4,78 197.007,7 4,81 207.138,8 4,84 224,196.00 4.72%
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
93.954,1 2,42 103.715,5 2,51 113.661,0 2,57 124,964.30 2.63%
Jasa Lainnya 50.192,8 1,29 51.872,6 1,31 54.920,9 1,34 60,243.50 1.27%
PDRB KOTA PALOPO 3.889.239,2 100 4.140.871.8 100 4.428497.0 100 4,746,935.70 100.00%
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 25
Tabel 2.8 Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2014-2017
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Konstan (Hk) Kota Palopo
Lapangan Usaha
2014 2015 2016 2017
Hb (%)
Hk (%)
Hb (%)
Hk (%)
Hb (%)
Hk (%)
Hb (%)
Hk (%)
PRIMER
Pertanian, Kehutanan &
Perkebunan 19,68 19,36 18,96 19,36 17,73 19,37 17.60% 16.87%
Pertambangan & Penggalian
0,18 0,15 0,19 0,17 0,19 0,19 0.18% 0.14%
SEKUNDER
Industri Pengolahan 3,02 2,82 2,96 2,84 2,91 2,86 2.82% 2.64%
Listrik & Gas 0,10 0,12 0,08 0,11 0,08 0,15 0.08% 0.11%
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah &
Limbah dan Daur
0,20 0,32 0,18 0,32 0,17 0,34 0.17% 0.29%
TERSIER
Bangunan/Konstruksi 15,94 14,92 15,45 14,94 15,76 15,77 15.98% 14.63%
Perdagangan Besar dan
Eceran (Reparasi Mobil & Sepeda Motor)
21,16 22,20 21,92 23,40 22,89 24,33 23.62% 25.05%
Transportasi & Pergudangan
5,22 5,40 6,24 5,44 6,29 5,50 5.94% 5.48%
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
1,19 1,15 1,25 1,16 1,31 1,25 1.20% 1.17%
Informasi & Komunikasi 4,10 5,19 4,11 5,25 4,18 5,79 4.00% 5.64%
Jasa Keuangan & Asuransi 8,16 7,82 8,22 7,89 8,66 8,48 8.17% 7.94%
Real Estate 5,24 4,71 5,28 4,74 5,33 4,77 5.12% 4.69%
Jasa Perusahaan 0,09 0,09 0,14 0,11 0,18 0,13 0.09% 0.09%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan
7,76 7,27 8,05 7,30 8,06 7,29 7.33% 6.64%
Jasa Pendidikan 4,50 4,78 4,54 4,81 4,57 4,84 4.13% 4.72%
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
2,22 2,42 2,24 2,51 2,29 2,57 2.35% 2.63%
Jasa Lainnya 1,24 1,29 1,29 1,31 1,34 1,34 1.23% 1.27%
PDRB KOTA PALOPO 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
2.1.3.2. Laju Inflasi
Indikator makro lainnya yang menunjukkan
kemajuan perekonomian di suatu wilayah adalah
kemampuan pemerintah untuk mengendalikan laju
inflasi setiap tahunnya secara kontinyu. Dalam tiga
tahun terakhir, dalam aspek ini Pemerintah Kota Palopo
ternyata cukup mampu menekan serta mengendalikan
laju inflasi. Jika pada tahun 2013 tingkat inflasi Kota
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 26
Palopo sebesar 5,25 persen, tahun 2016 mampu
ditempatkan pada angka 2,47 persen dan tahun 2017
naik sebesar 3,94. Laju inflasi Kota Palopo tahun 2013
sampai tahun 2017, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 2.9
Laju Inflasi Kota Palopo Tahun 2013 - 2017 (%)
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Inflasi (%) 5,25 8,95 3,38 2,47 3,94
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Capaian tingkat inflasi Kota Palopo tahun 2017 ini
telah berada di bawah target capaian inflasi nasional
yang menargetkan pada angka 3,5 persen. Tingkat
inflasi di Kota Palopo pada tahun 2017 juga lebih
rendah dibandingkan rata-rata inflasi di Provinsi Sulsel
Tahun 2017 yang berada pada angka 4,44%.
2.1.3.3. Pendapatan PerKapita
Terdapat sejumlah indikator yang secara umum
dipakai untuk melihat sejauh mana tingkat
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah, salah satu
diantaranya adalah PDRB perkapita. Dengan
mengeqivalenkan PDRB per kapita dengan ukuran
pendapatan di suatu wilayah, dan upaya pemerintah
menjadikan masyarakat sebagai pelaku ekonomi riil
yang menjadi pembentuk nilai PDRB, maka diharapkan
dengan meningkatnya pendapatan masyarakat di Kota
Palopo merupakan salah satu dampak dari hasil dan
keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan
selama kurun waktu tertentu.
Tabel 2.10
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 27
PDRB Per Kapita Kota Palopo Tahun 2013 – 2017
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa rentang waktu 2013
- 2017 ada kenaikan pendapatan perkapita masyarakat
Kota Palopo sebesar Rp.8.210,00. Pendapatan Per
kapita Masyarakat Kota Palopo pada tahun 2017 ini
masih berada dibawah rata-rata pendapatan per kapita
Provinsi Sulsel Tahun 2017 yang berada pada angka
48,21 Juta/Tahun, namun lebih tinggi dari pendapatan
nasional per kapita masyarakat Indonesia pada tahun
2017 yang berada pada angka 13,59 Juta/Tahun.
Grafik 2.2 PDRB Per Kapita Kota Palopo Tahun 2013 – 2017
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
PDRB Perkapita
(Juta)
25,99 28,79 31,68 34,18 37,0
25.99
28.79
31.68
34.18
37
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2013 2014 2015 2016 2017(*)
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 28
2.1.3.4. Gini Ratio
Indikator makro lainnya yang menunjukkan
kemajuan pembangunan perekonomian sebuah daerah
adalah gini ratio. Dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah
Kota Palopo ternyata cukup mampu menekan serta
mengendalikan gini ratio, sehingga pembangunan tidak
hanya dinikmati oleh sekelompok masyarakat :
Tabel 2.11
Gini Ratio Kota Palopo Tahun 2015 - 2017
Uraian Tahun
2015 2016 2017
Gini Ratio 0,43 0,37 0,34
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo
Grafik 2.3
Perbandingan Gini Ratio Kota Palopo, Provinsi Sulsel dan
Nasional
Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat tingkat
ketimpangan pengeluaran di Kota Palopo terus
mengalami penurunan dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2017, yang artinya terjadi perbaikan pemerataan
pengeluaran di Kota Palopo.Gini ratio Kota Palopo pada
2015 2016 2017
Palopo 0.43 0.37 0.34
Sulsel 0.4 0.4 0.42
Nasional 0.41 0.4 0.39
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 29
tahun 2017 ini lebih rendah dibandingkan dengan gini
ratio Provinsi Sulsel Tahun 2017 yang berada pada
angka 0,43.
2.1.3.5. Persentase Penduduk Miskin
Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan
dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi
pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan
dibawah garis kemiskinan. Sementara garis kemiskinan
sendiri merupakan representasi dari jumlah rupiah
minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pokok minimum makanan yang setara dengan 2100
kilokalori perkapita per hari dan kebutuhan pokok
bukan makanan. Garis kemiskinan menunjukkan jumlah
rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimum makanan yang setara
dengan 2100 kilokalori perkapita per hari dan
kebutuhan pokok bukan makanan. Penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per
bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai
penduduk miskin.
Berikut adalah data persentase penduduk miskin
Kota Palopo :
Tabel 2.12
Persentase Penduduk Miskin Kota Palopo Tahun 2013-2017
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Persentase
Penduduk Miskin (%)
9,57 8,80 8,58 8,74 8,78
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 30
Grafik 2.4 Persentase Penduduk Miskin Kota Palopo
Tahun 2013-2017
Tabel 2.13 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Kota Palopo
Tahun 2013-2017
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk
Miskin (Jiwa)
15.500 14.590 14.510 15.020 15.440
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tahun 2017,
jumlah penduduk miskin Kota Palopo meningkat
dibanding tahun – tahun sebelumnya. Salah satu
penyebab meningkatnya penduduk miskin adalah
tingginya tingkat pengangguran dan Palopo yang
menjadi destinasi urbanisasi penduduk di wilayah Luwu
Raya.
9.57
8.8
8.588.74 8.78
8
8.2
8.4
8.6
8.8
9
9.2
9.4
9.6
9.8
2013 2014 2015 2016 2017
PERSENTASE TINGKAT KEMISKINAN
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 31
15.5
14.5914.51
15.02
15.44
2013 2014 2015 2016 2017
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
Grafik 2.5 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Palopo
Tahun 2013-2017
Tabel 2.14 Perkembangan Garis Kemiskinan Kota Palopo
Tahun 2013-2017
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan
224.562 228.881 246.727 261.056 274.319
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Persentase penduduk miskin Kota Palopo pada
tahun 2017 ini masih berada dibawah persentase
penduduk miskin Provinsi Sulawesi Selatan yang tahun
2017 yang berada pada angka 9, 38% dan dibawah
persentase penduduk miskin nasional yang berada pada
angka 10,12%
2.1.3.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pada Tabel menunjukkan bahwa selama periode
2013- 2017 angka IPM Kota Palopo mengalami
peningkatan sebesar 0,63 point, dari 75,02 tahun 2013
menjadi 75,65 tahun 2014. Tahun 2015 IPM Kota
Palopo mengalami peningkatan kembali sebesar 0,55
point dari tahun 2014 sebesar 76,27, dan Tahun 2016
kembali naik sebesar 76,69 serta Tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 76,71.
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 32
Tabel 2.15
Indeks Pembangunan Manusia Kota Palopo
Tahun 2013–2017
No Tahun IPM
1 2013 75,02
2 2014 75,65
3 2015 76,27
4 2016 76,69
5 2017 76,71 Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Nilai IPM Kota Palopo pada tahun 2017 ini masih
berada diatas rata - rata nilai IPM Provinsi Sulawesi
Selatan yang berada pada angka 70,34 dan nasional
yang hanya pada angka 70,81.
2.1.3.7. Angka Melek Huruf (AMH)
Indikator pendidikan yang mempresentasikan
dimensi pengetahuan adalah angka melek huruf.
Indikator ini dapat dimaknai sebagai ukuran kualitas
sumber daya manusia. Indikator melek huruf dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan program-
program pemberantasan buta huruf, terutama didaerah
dimana jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah
atau tidak tamat sekolah dasar, menunjukkan
kemampuan penduduk disuatu wilayah dalam menyerap
informasi dari berbagai media, menunjukkan
kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis.
Sehingga angka melek huruf dapat mencerminkan
potensi perkembangan intelektual sekaligus kontribusi
terhadap pembangunan daerah.
Penduduk berusia 15 tahun ke atas yang melek
huruf (komplemen dari buta huruf) dalam kurun waktu
tahun 2013-2015 ini terus mengalami peningkatan. Pada
tahun 2013 sebesar 97,14 persen menjadi 98,22 persen
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 33
pada tahun 2015. Artinya pada tahun 2015 masih
terdapat 1,78 persen penduduk yang berumur 15 tahun
ke atas yang tidak dapat membaca dan menulis.
Kemudian pada tahun 2016 menjadi 96,07 dan 2017
menjadi 98,02%
Tabel 2.16
Angka Melek Huruf Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1
Angka Melek Huruf Kota
Palopo
97,14 99,20 98,22 96,07 98,02
2
Angka Melek
Huruf Sul-Sel
91,53 93,61 92,93 93,01 94,06
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2018
2.1.3.8. Rata-rata Lama Sekolah
Perkembangan Rata-rata Lama sekolah Kota Palopo
2013-2017 diuraikan dalam table sebgai berikut :
Tabel 2.17
Rata-rata Lama sekolah Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Lama Sekolah
Palopo
9,95 9,96 10,25 10,26 10,33
2 Lama Sekolah Sulsel
7,45 7,49 7,64 8,28 8,31
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Palopo & RKPD Sulsel 2018
Lama sekolah masyarakat Kota Palopo tahun 2017
masih lebih tinggi dibandingkan angka lama sekolah
rata-rata sulsel tahun 2017 yang berada pada angka
8,31 Tahun, dan nasional pada angka
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 34
2.1.3.9. Angka Usia Harapan Hidup
Meningkatnya pelayanan kesehatan dan
kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan
serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam hal
kesehatan merupakanfaktor-faktor yang mempengaruhi
peningkatan angka usia harapan hidup masyarakat.
Perkembangan angka usia harapan hidup
masyarakat Kota Palopo 2013-2017 disajikan dalam
table sebagai berikut :
Tabel 2.18 Angka Usia Harapan Hidup
Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Angka Usia Harapan Hidup
2013 2014 2015 2016 2017
70,10 70,12 70,20 70,25 70,30
SumberData : Dinas Kesehatan Kota Palopo Tahun 2017
Usia harapan hidup masyarakat Kota Palopo tahun 2017
lebih tinggi dibandingkan usia harapan hidup rata-rata
sulsel tahun 2017 yang berada pada angka 69,82
tahun.
2.1.3.10. Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase balita gizi buruk tahun 2013 adalah 0,04
persen dari seluruhjumlah balita yaitu 13.851 balita,
dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 0,03 persen
dari seluruh jumlah balita yaitu 15.928 balita.
Tabel 2.19
Persentase Balita Gizi Buruk Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
a. Jml Balita Gizi
Buruk Jiwa 5 7 11 3 4
b. Jumlah balita Jiwa 13.851 15.774 15.275 16.177 15.928
Persentase Balita Gizi Buruk
% 0,04 0,04 0,07 0,02 0,03
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Palopo Tahun 2018
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 35
2.1.3.11. Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Angka Partisipasi angkatan kerja merupakan persentase
penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota Palopo yang
merupakan angkatan kerja.
Angka partisipasi angkatan kerja di Kota Palopo 2013-
2017 disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.20
Angka Partisipasi Angkatan Kerja Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Angka Partisipasi Angkatan Kerja
% 58,13 58,05 54,27 54,27 59,56
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2018
2.1.3.12. Tingkat Pengangguran Terbuka
Merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap
jumlah angkatan kerja yang ada.
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Palopo 2013-
2017 disajikan dalam table sebagai berikut :
Tabel 2.21 Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Tingkat Penangguran Terbuka
% 9,03 8,15 12,07 12,07
10,96
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2018
Tingkat Pengguran Kota Palopo pada tahun 2017
adalah yang tertinggi di Sulawesi selatan dan sangat
menjadi perhatian Pemerintah Kota Palopo.
Tingkat pengangguran terbuka di Kota Palopo ini
berada jauh diatas rata-rata angka penangguran sulsel
tahun 2017 yang hanya berada pada angka 5,61%
bahkan juga berada diatas rata rata nasional yang
berada pada angka 5,33%. Kota Palopo menjadi
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 36
penyumbang terbesar sekaligus menempati ranking
pertama penyumbang terbesar angka pengangguran di
Sulawesi Selatan.
Beberapa penyebabnya adalah Palopo menjadi destinasi
para pencari kerja di wilayah Luwu Raya, arus
urbanisasi dimana Palopo menjadi destinasi para
pencari kerja, serta semakin banyak lulusan perguruang
tinggi yang memilih menetap mencari pekerjaan di Kota
Palopo setelah menyelesaikan pendidikannya di 14
belas perguruan tinggi di Kota Palopo.
2.1.3.13. Rasio Penduduk yang Bekerja
Rasio penduduk bekerja merupakan perbandingan
antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja
dengan angkatan kerja.
Berikut adalah data kondisi rasio penduduk bekerja di
Kota Palopo sejak tahun 2013-2017 :
Tabel 2.22 Rasio Penduduk yang Bekerja
di Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Rasio Penduduk
yang Bekerja % 90,97 91,85 87,93 85,57 89,04
Sumber : Dinas tenaga Kerja Kota Palopo 2018
2.1.3.14. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Kesejahteraan keluarga dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor internal keluarga yang
mempengaruhi kesejahteraan meliputi pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, umur,
kepemilikan aset dan tabungan, sementara yang
mempengaruhi faktor eksternal adalah tempat tinggal
dan pinjaman uang/kredit barang. Berikut adalah data
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 37
kondisi keluarga pra sejahtera dan sejahtera I di Kota
Palopo 2013-2017 :
Tabel 2.23
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017(*)
a. Keluarga
Prasejahtera KK - 5.583 5.733 5.883 6.033
b. Keluarga Sejahtera I
KK - 6.847 6.997 7.147 7.297
Sumber Data : Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Tahun 2018
2.1.3.15. Persentase PAD Terhadap Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua
penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber
dalam wilahnya sendiri yang dipungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Berikut adalah data perkembangan PAD Kota
Palopo 2013-2017 :
Tabel 2.24 Persentase PAD Terhadap Pendapatan Daerah
Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
a. Persentase PAD terhadap Pendapatan
Persen 8,21 11,25 9,38 11,84 17,91
Sumber : BPKAD Kota Palopo (Perda APBD TA 2018)
2.1.3.16. Opini Badan Pemeriksa Keuangan
Pemerintah Kota Palopo selama 3 tahun berturut-turut
sejak Tahun 2015 hingga 2017 telah mendapatkan
penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas
laporan keuangan. Hal ini menunjukan bahwa
pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan oleh
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 38
Pemerintah Kota Palopo telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) yang berlaku.
Tabel 2.25
Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
a. Predikat Laporan Keuangan
Predikat Disclaimer WDP WTP WTP WTP
Sumber : BPKAD Kota Palopo (Perda APBD TA 2018)
2.3. Aspek Daya Saing Daerah
Pemberian otonomi Kota Palopo diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta
meningkatkan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, dan keadilan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2.3.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga PerKapita
Pengeluaran konsumsi rumah tangga Per Kapita dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan dimana tahun 2013
sebesar Rp.161.669,- per hari dan tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp.198.849,-.
2.3.2. Angka Kriminalitas
Angka kriminalitas Kota Palopo tahun 2017 terdiri dari
narkotika sebanyak 86 kasus, perjudian 10 kasus, perkosaan
4 kasus dan ranmor 75 kasus, dengan jumlah keseluruhan
angka kriminalitas di Kota Palopo berjumlah 175 kasus.
2.3.3. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) digunakan
untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh
setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang
tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk
yang berusia 15-64 tahun, sedangkan yang dikategorikan
sebagai penduduk usia non produktif adalah penduduk
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 39
berusia dibawah 15 tahun (karena secara ekonomis masih
tergantung pada orang tua atau orang lain yang
menanggungnya) dan penduduk berusia diatas 65 tahun
karena umumnya sudah melewati masa pensiun. Atas dasar
konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah
penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja.
Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam
ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi
demografi. Rasio ketergantungan dihitung dengan
perbandingan jumlah penduduk usia< 15 tahun dan > 64
tahun terhadap jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Berikut adalah data rasio ketergantungan Kota Palopo
2013-2017 :
Tabel 2.26
Rasio Ketergantungan Kota Palopo Tahun 2013 -2017
No Bidang/Urusan Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
a. Rasio Ketergantungan
% 50,22 50,74 49,23 48,81 48,46
Sumber : BPS Kota Palopo 2018
2.4. Aspek Pelayanan Umum
2.4.1. Layanan Urusan Wajib Dasar
2.4.1.1. Urusan Pendidikan
2.4.1.1.1. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Capaian dan Kinerja Indikator
Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kota
Palopo Tahun 2013 - 2017 diuraikan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.27
Perkembangan APK di Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 40
SD/MI 106,32 109,55 101,81 111,66 105,91
SMP/MTS (SLTP) 86,88 84,86 88,23 86,17 84,91
SMA/SMK/MA
(SLTA) 75,52 79,32 91,56 95,35 85,39
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Sesuai target RPJMN 2015-2019,
APK SD/MI pada angka 114,1,
SMP/Setara pada angka 106,9,
SMA/setara pada posisi 91,6 pada
tahun 2019, sementara pada tingkat
provinsi sul-sel target APK SD/setara
pada angka 104, 03 pada tahun 2018,
SMP/setara pada angka 113,15, dan
SMA/setara pada angka 99,50.
Grafik 2.6
Perkembangan APK di Kota Palopo Tahun 2013-2017
2.4.1.1.2. Angka Partisipasi Murni (APM)
Capaian dan Kinerja Indikator
Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota
Palopo Tahun 2013 - 2017 diuraikan
dalam tabel sebagai berikut :
106.32109.55
101.81 111.66 105.91
86.88 84.86
88.2386.17 84.91
75.5279.32
91.5695.35 85.39
0
20
40
60
80
100
120
2013 2014 2015 2016 2017
SD/MI
SMP/MTS
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 41
Tabel 2.28 Perkembangan APM di Kota Palopo
Tahun 2013-2017
Angka Partisipasi Murni (APM)
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
SD/MI 96,54 97,53 94,11 95,37 99,23
SMP/MTS (SLTP) 73,57 78,15 75,43 76,61 77,89
SMA/SMK/MA (SLTA) 49,25 60,49 68,29 65,72 66,42 Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018
Sesuai target RPJMN 2015-2019,
APM SD/MI pada angka 94,8,
SMP/Setara pada angka 82,0,
SMA/setara pada posisi 67,5 pada
tahun 2019, sementara pada tingkat
provinsi sul-sel target APM SD/setara
pada angka 104, 10 pada tahun 2018,
SMP/setara pada angka 78,00, dan
SMA/setara pada angka 64,25.
Grafik 2.7 Perkembangan APM di Kota Palopo
Tahun 2013-2017
2.4.1.1.3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Angka partisipasi sekolah (APS) pada
jenjang pendidikan SD/MI tahun 2013
sampai 2014 APS sebesar 100, tahun
2015 mengalami penurunan sebesar
0
20
40
60
80
100
2013 2014 2015 2016 2017
96.54 97.53 94.11 95.37 99.23
73.57 78.15 75.43 76.61 77.89
49.2560.49
68.2965.72 66.42
SD/MI
SMP/MTS
SMA/MA
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 42
98.98, tahun 2016 kembali naik sebesar
100, dan tahun 2017 kembali turun lagi
sebesar 99,23. Angka partisipasi
sekolah (APS) pada jenjang pendidikan
SMP/MTs dari tahun 2013 sampai tahun
2015 mengalami peningkatan dari
94,39 menjadi 98,52, namun tahun
2016 mengalami penurunan sebesar
96,57 dan tahun 2017 kembali
meningkat sebesar 98,13.
Tabel 2.29
Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SD/MI dan SMP/MTs Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018
No Jenjang Pendidikan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1
1.1 Jumlah murid usia 7-12 tahun
21.917 18.622 18.397 21.952 22.327
1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7-12
tahun 21.917 18.622 18.586 21.952 22.500
1.3 APS SD/MI 100 100 98,98 100 99,23
2
2.1 Jumlah murid usia
13-15 tahun 10.288 10.050 10.416 10.841 11.255
2.2 Jumlah penduduk
kelompok usia 13-15 tahun
10.899 10.566 10.572 11.226 11.469
2.3 APS SMP/MTs 94,39 95,12 98,52 96,57 98,13
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 43
Grafik 2.8
Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SD/MI dan SMP/MTs Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Angka Partisipasi Sekolah (APS) juga
terjadi peningkatan pada kelompok
umur 16-18 tahun (SMA/MA/SMK).
Pada kelompok umur 16-18 tahun, APS
meningkat dari 70,01 persen tahun
2013 menjadi 82,78 persen pada tahun
2014. tahun 2015 kembali menurun
menjadi 81,89, dan tahun 2016 kembali
naik menjadi 88,41 serta tahun 2017
kembali menurun menjadi 88,34.
Tabel 2.30 Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SMA/MA/SMK
Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
No Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
SMA/SMU/MA/SMK
1 Jumlah Murid Usia 16-19 th
6.855 10.046 10.163 9.692 10.121
2 Jumlah Penduduk Usia 16-19 th
9.792 12.136 12.411 10.962 11.457
Angka Partisipasi
Sekolah (APS) 16-18 th (%)
70,01 82,78 81,89 88,41 88,34
90
92
94
96
98
100
20132014 2015 2016 2017
100 10098.98
10099.23
94.3995.12
98.52
96.5798.13
APS SD/MI
SMP/MTS
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 44
Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018
Grafik 2.9
Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SMA/MA/SMK Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
2.4.1.1.4. Rasio Guru-Murid
Tahun 2013, rasio guru terhadap
murid pada jenjang SD/MI sebesar
67,21 dan tahun 2014 turun menjadi
60,44. Pada tahun 2015 kembali naik
menjadi 93,69 dan tahun 2016 turun
sebesar 63,02, serta tahun 2017
kembali naik sebesar 66,79artinya
setiap satu orang guru rata-rata
menangani 67 murid.Rasio guru
terhadap murid di Kota Palopo pada
tahun 2013-2017 sedikit mengalami
perbaikan khususnya pada tingkat
SMP/MTs. Pada tingkat SMP/MTs tahun
2013 sebesar 77,32 dan mengalami
penurunan menjadi 57,96 pada tahun
2017.Rasio guru terhadap murid pada
70.01
82.78
81.89
88.41 88.34
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2013 2014 2015 2016 2017
APS SMA/SMK
/MA
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 45
kedua jenjang tersebut rata-rata diatas
55, yang berarti bahwa proses belajar
mengajar berlangsung diatas rata-rata
maksimal/ideal, sebab rasio
maksimal/ideal adalah 25 murid untuk
seorang guru.
Tabel 2.31
Rasio Guru Terhadap Murid
Kota Palopo Tahun 2013 – 2017
No Jenjang
Pendidikan
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 SD/MI
1.1 Jumlah Guru 1.174 1.233 1.833 1.203 1.158
1.2 Jumlah Murid 17.468 20.400 19.565 19.088 17.339
Rasio (%) 67,21 60,44 93,69 63,02 66,79
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah Guru 770 905 827 764 594
2.2 Jumlah Murid 9.958 10.355 10.338 10.171 10.249
Rasio (%) 77,32 87,40 79,99 75,12 57,96 Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018
Grafik 2.10 Rasio Guru Terhadap Murid
di Kota Palopo Tahun 2013 – 2017
Untuk jenjang SMA/setara, rasio
guru terhadap murid pada Tahun 2013,
sebesar 121,35 dan mengalami
67.2160.44
93.69
63.02
66.79
77.3287.4
79.9975.12
57.96
0
20
40
60
80
100
2013 2014 2015 2016 2017
RASIO GURU TERHADAP MURID
Rasio Guru Terhadap Murid SD/MI
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 46
penurunan pada tahun 2017 menjadi
44,50, artinya setiap satu orang guru
rata-rata menangani atau mengawasi
45 - 50 murid.
Tabel 2.32 Rasio Guru Terhadap Murid
di Kota Palopo Tahun 2013 – 2017
No Jenjang
Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
SMA/MA/SMK
1. Jumlah Guru 1.225 1.263 1.571 980 512 2. Jumlah Murid 10.095 11.851 10.302 11.732 11.506
Rasio Guru Terhadap Murid
121,35 106,57 152,49 83,53 44,50
Sumber Data : Dinas Pendidikan Tahun 2018
Grafik 2.11 Rasio Guru Terhadap Murid
di Kota Palopo Tahun 2013 – 2017
2.4.1.1.5. Angka Kelulusan Sekolah
Angka kelulusan menurut jenjang
pendidikan di Kota Palopo selama kurun
waktu 2013-2017 yaitu angka kelulusan
SD pada tahun 2013 sebesar 95,72
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Rasio Guru 121.35 106.57 152.49 83.53 44.5
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
-
RKPD Perubahan Tahun 2018 47
persen dan selama lima tahun berturut-
turut (2013-2018) capaian angka
kelulusan mengalami peningkatan,
sedangkan angka kelulusan SMP
sebesar 97,34 persen pada tahun 2013
dan meningkat menjadi 99,98 persen
atau mendekati 100 persen pada tahun
2017. Sementara angka kelulusan SMA
dan SMK pada tahun 2013 sebesar
102,60 persen dan meningkat menjadi
102,44 persen pada tahun 2016, dan
tahun 2017 kembali menurun menjadi
99,75 persen.
T