RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ......

122
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2019 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020

Transcript of RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ......

Page 1: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2019

RENCANA KERJA

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2020

Page 2: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Renja Dinas Kesehatan 2020 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas perkenannyaNya penyusunan Rencana

Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020 dapat diselesaikan sesuai

yang diharapkan.

Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah ( Renja OPD ) Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Selatan di dalamnya berisi tentang Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Serta

Pagu Indikatif yang di butuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan Tahun anggaran 2020,

yang diuraikan berdasarkan kelompok program (kegiatan) utama, penunjang dan regular.

Sesuai dengan kedudukannya, dokumen Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2020 sebagai penjabaran Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Selatan tahun 2019 – 2023.

Rencana Kerja ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak, baik Pemerintah,dunia

usaha maupun masyarakat dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan Tahun 2020 di

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik

materil maupun moril dalam penyusun Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2020, dan akhir kata semoga Renja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, Juli 2019

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Dra. Lesty Nurainy, Apt, M. Kes Pembina Utama Muda/ IV.c NIP. 196207031989032002

Page 3: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Renja 2020 Kesehatan Ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi

ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Pendahuluan 1

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 5

2.1 Kondisi Umum SKPD 5

2.1.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 5

2.1.2 Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola 8

2.2

Evaluasi Pencapaian Program tahun lalu dan Perkiraan Tahun

Berjalan

10

2.2.1.

2.2.2.

Mortalitas

Morbiditas

11

21

2.2.3. Status Gizi 32

2.2.4. Keadaan Lingkungan 40

2.2.5. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 50

2.2.6. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 55

2.2.7. Pelayanan Kesehatan 59

2.2.8. Sumber Daya Kesehatan 72

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2.3 IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 74

2.3.1. Identifikasi Masalah 74

2.3.2. Pemecahan Masalah 75

BAB III SASARAN, INDIKATOR SASARAN DAN PROGRAM

DALAM RENSTRA-SKPD

77

3.1. Sasaran Strategis 77

3.2. Program 77

3.2. Indikator Sasaran 78

BAB IV KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN 84

4.1. Rencana Program 84

BAB V PENUTUP 93

5 Penutup 93

Page 4: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-

tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya,

guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, Pasal 27 yaitu :

(1) SKPD menyusun Renja-SKPD.

(2) Rancangan Renja-SKPD disusun dengan mengacu pada rancangan awal

RKPD, Renstra-SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan

periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta

kegiatan yang berasal dari masyarakat.

(3) Rancangan Renja-SKPD memuat kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah

maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

(4) Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi program

dan kegiatan yang sedang berjalan, kegiatan alternatif atau baru, indikator

kinerja, dan kelompok sasaran yang menjadi bahan utama RKPD, serta

menunjukkan prakiraan maju.

Paradigma penganggaran berbasis kinerja mengharuskan proses perencanaan dan

proses penganggaran menjadi proses yang saling terkait dan harus seimbang.

Penganggaran tidak bisa disusun tanpa proses perencanaan terlebih dahulu dan sebaliknya

perencanaan perlu mempertimbangkan ketersediaan dana dan kelayakan ekonomi agar

realistis.

Page 5: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 2

Perencanaan pada dasarnya adalah proses yang berjalan secara terus menerus dan

merupakan daur pemecahan masalah yang berulang [problem solving cycle] dalam

mewujudkan perubahan fenomena-fenomena tertentu yang semakin lama semakin baik

sesuai dengan tujuan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan di tingkat

provinsi. Secara umum perencanaan terdiri dari 4 (empat) proses atau tahapan standar,

yaitu:

1. Mengkaji di mana atau pada posisi apa keberadaan kita pada saat sekarang

ini

2. Menentukan ke mana kita menuju atau ingin menjadi seperti apa kita pada

suatu saat nanti,

3. Menentukan bagaimana atau kegiatan apa yang perlu dilakukan agar kita

dapat sampai pada kondisi seperti yang kita inginkan tersebut, dan

4. Menentukan Sumberdaya/Biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan

tersebut.

Empat tahapan standar perencanaan tersebut harus diikuti/dilaksanakan oleh para

perencana kesehatan di daerah sebagai upaya untuk meningkatkan mutu perencanaan dan

penganggaran kesehatan, antara lain agar perencanaan tersebut berbasis pada kenyataan

(evidence based planning) serta penganggaran tersebut berorientasi pada pencapaian suatu

kinerja tertentu (anggaran berbasis kinerja).

Dalam kerangka perencanaan pembangunan kesehatan nasional, Dinas Kesehatan

Provinsi dalam penyusunan perencanaan kesehatan harus memperhatikan hirarki

kebijakan yang lebih tinggi dalam administrasi Negara seperti RPJM Nasional, Renstra

Kementrian Kesehatan, MDGs, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kebijakan

Desentralisasi, termasuk beberapa peraturan perundang-undangan diantaranya No 25

tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) , PP 8 tahun

2008 dan PP No. 58 tahun 2005, Permendagri No. 13 tahun 2006 serta Inpres No. 7 tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Selain itu, perencanaan

yang disusun juga harus sejalan dengan RPJMD Provinsi yang telah disusun.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan

berkewajiban untuk membuat Rencana Kerja (Renja) dalam rangka untuk mencapai visi

Page 6: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 3

dan misi yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis 5 (lima) tahunan dalam bentuk

penjabaran program dan kegiatan tahunan. Renstra dan Renja Dinas Kesehatan harus

mengacu kepada Prioritas dan Fokus Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan.

Fokus Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2020

terkait dengan bidang kesehatan adalah Menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan berkualitas melalui Revitalisasi Sarana & Tenaga Kesehatan (Puskesmas,

Poskesdes, Pondok Bersalin Desa, Posyandu, Pos KB, Toga, Kadarzi, Prilaku Hidup

Sehat), Memfasilitasi Dokter Keluarga Mandiri. Membangun Prilaku masyarakat Hidup

Sehat secara partisipatif dan Pembentukan Program Kesehatan Kewilayahan (Desa /

Kelurahan Sehat)

Program prioritas yang akan dilaksanakan dalam tahun 2020 adalah :

1) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita;

2) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak;

3) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;

4) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak

Menular;

5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;

7) Program Pelayanan Kesehatan pada Msyarakat terdampak Bencana dan/atau

KLB;

8) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

9) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;

10) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit /

Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata;

11) Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin.

Page 7: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 4

Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Selatan tahun 2020 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

2.1. Kondisi Umum SKPD

2.2. Evaluasi Pencapaian Program Tahun Lalu dan Perkiraan

Tahun Berjalan

2.3. Identifikasi Masalah (masalah dan tantangan utama SKPD)

BAB III SASARAN, INDIKATOR SASARAN DAN PROGRAM DALAM

RENSTRA-SKPD

3.1. Sasaran dan Indikator Sasaran

3.2. Program

BAB IV KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN

Page 8: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 5

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

2.1. Kondisi Umum SKPD

2.1.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.1.1.1. Tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 Tahun 2016 tentang

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pasal 4,

maka tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah melaksanakan

kewenangan daerah provinsi dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada

daerah Provinsi.

2.1.1.2. Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Sesuai dengan pasal 4 Peraturan Gubernur Nomor 76 tahun 2016, Fungsi Dinas

Kesehatan adalah :

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,

pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,

alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan

pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan

serta sumber daya kesehatan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,

pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,

alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

4. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas

Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota;

5. Pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi tanggung jawab Dinas

Kesehatan Provinsi;

6. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

7. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait dengan

bidang kesehatan.

Page 9: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 6

2.1.1.3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 45 Tahun 2017,

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan seperti bagan

dibawah ini :

Page 10: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 7

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Dra. LESTY NURAINY, Apt.,M.Kes PEMBINA UTAMA MUDA IV/C

NIP. 196207031989032002

KEPALA SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

YUSNITA SATYAFITRI, SKM., M.M. NIP. 197506061999032002 (III/d)

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

Drs. MUHAMMAD RIZAL, Apt.

NIP. 196212291989031008 (IV/b)

KEPALA SEKSI KEFARMASIAN

Ir. DAVID SIMANJUNTAK, M.Si.

NIP. 196109181985011002 (IV/a)

SEKRETARIS

dr.H. TRISNAWARMAN, M.Kes. NIP. 196609092006041008 (IV/a)

KEPALA SEKSI ALAT KESEHATAN

TERRY SUCIATI NINGRUM, ST., M.Si. NIP. 197406061998032003 (IV/a)

KEPALA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

dr. UKE VERONIKA

NIP. 197802232006042012 (III/d)

KEPALA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

M. IFAN FAHRIANSYAH, SKM. NIP. 198102272005011005 (III/d)

KEPALA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Shella Oktarina, S.KM, MM NIP. 19731008 199703 2 001 (III/d)

KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN

DEDY IRAWAN, SKM., M.KM. NIP. 198202152005011003 (III/d)

KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

dr. WIDYA ANGGRAINI, MARS.

NIP. 197604062009022004 (III/d)

KEPALA DINAS

Dra.LESTY NURAINY, Apt., M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA IV/c

NIP. 196207031989032002

KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

FERRY YANUAR, SKM., M.Kes.

NIP. 197607132009021002 (III/d) ............................................

KEPALA SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI

MASYARAKAT

dr. LISA MARNIYATI, M.KM. NIP. 198203102006042008 (III/d)

KEPALA SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI

H. YUSRI, SKM.

NIP. 197605221996031002 (III/c)

KEPALA SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

MENULAR

H. MUYONO, S.Sos, M.Kes NIP.196607151988031008 (IV/a)

KEPALA SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

H.IMAM SUBROTO, SKM., M.Kes. NIP. 197610071996031001 (III/d)

KEPALA SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN

KERJA DAN OLAHRAGA

MARTINDRA MIRLANSYAH, S.KM NIP. 196603201988021001 (III/d)

KEPALA SEKSI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA

dr.H. ICON HARIZON

NIP. 198407032009021004 (III/d)

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN NOMOR : 45 TAHUN 2017 TANGGAL : 24 Oktober 2017

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

Suciati, SE, M.Si NIP. 19690203 199203 2 005 (III/c

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

H. SIRWAN SANUSI, SE., M.Si. NIP. 196311151983121001 (IV/a)

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

H. FERY FAHRIZAL, SKM., M.KM. NIP. 196802101990031001 (IV/a)

Page 11: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 8

2.1.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola

2.1.2.1. Susunan Kepegawaian

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mempunyai pegawai sebanyak 222 orang.

Rincian dan jumlah pegawai berdasarkan pendidikan, pangkat / golongan dan jenis

pendidikan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Distribusi Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Pendidikan

Tahun 2018

No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Laki - Laki Perempuan

1. S-3/ DOKTOR 0 0

2. S-2/PASCA SARJANA 21 23

3. S-1/SARJANA 31 75

4. DIPLOMA IV 0 4

5. DIPLOMA III/SARMUD 3 21

6. DIPLOMA II 0 0

7. DIPLOMA I 0 1

8. SLTA 27 13

9. SLTP 1 0

10. SD 2 0

Total 85 137

Tabel 2

Distribusi Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Pangkat/Golongan

Dan Jenis Kelamin Tahun 2018

No. Pangkat / Golongan Jumlah Pegawai

Jumlah Laki-Laki Wanita

1. Golongan IV 12 13 25

2. Golongan III 57 122 179

3. Golongan II 15 3 18

4. Golongan I 0 0 0

Jumlah 84 138 222

Page 12: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 9

Tabel 3

Distribusi Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga

Dan Jenis Kelamin Tahun 2018

No. Jenis Tenaga Jumlah Pegawai

Jumlah Laki-Laki Wanita

1. Dokter Umum 0 2 2

2. Dokter Gigi 0 0 0

3. Apoteker 0 3 3

4. Asisten Apoteker 0 6 6

5. Penyuluh Kesehatan 2 5 7

6. Perawat 0 5 5

7. Perawat Gigi 0 1 1

8. Bidan (D3/D4) 0 2 2

9. Pranata Lab 1 0 1

10. Epidemiologi 1 0 1

11. Nutrisionis 2 3 5

12. Jafung Umum 71 97 168

Jumlah 77 124 201

2.1.2.2. Aset yang Dikelola

Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Selatan telah ditunjang/memiliki sarana prasarana yang cukup memadai.

Sarana dan prasarana serta aset ini dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Sampai

dengan tahun 2018, kondisi sarana dan aset yang dimiliki adalah sebagai berikut

Tabel 4

Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2018

No. Nama / Jenis Aset Jumlah Keterangan

1. Mobil Jabatan 24 Ka.Dinkes

2. Mobil OPS 5 Bidang/Seksi

3. Mobil OPS Embarkasi Haji 1

4. Mobil Ambulance 14

5. Mobil RSK Mata Masyarakat 0

6. Mobil RSK Paru-Paru 5

7. Mobil Bapelkes Prov.Sumsel 2

8. Mobil AKL Prov. Sumsel 3

9. Mobil BKOKM 7

10. Mobil Apoteker 1

11. Mobil PMI 1

12. Mobil Gigi dan Mulut 4

Page 13: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 10

Selain dari aset berupa mobil/kendaraan Dinas tersebut diatas, Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Selatan juga mengelola aset dalam bentuk gedung dan tanah yang tersebar

dan digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi , dimana gedung dan bangunan tersebut

berlokasi ; perkantoran Dinkes Prov. Sumsel dan UPT, rumah dinas, BTKL, Akper Depkes,

PPK, Gudang Vaksin, Sumur, Rumah Sakit, Poskesdes, Pustu dan Puskesmas. Total aset

tanah yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan adalah sebanyak 12 bidang.

Pada tahun 2018 ini, untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kesehatan,

seperti telah disampaikan diatas telah dilaksanakan pembangunan Rumah Sakit Umum

Provinsi Sumatera Selatan, untuk membantu kelancaran operasional, Dinas Kesehatan

Provinsi juga memiliki sebanyak 116 unit kendaraan roda dua/sepeda motor. Aset lain yang

dimiliki oleh Dinas Kesehatan adalah berupa alat-alat medis yang terutama digunakan di

RSK Mata Masyarakat dan RSK Paru untuk menunjang pelayanan kesehatan serta berbagai

alat non medis lainnya.

2.2. Evaluasi Pencapaian Program tahun lalu dan Perkiraan Tahun Berjalan

Pengukuran keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan dapat dilihat dari

beberapa indikator, seperti derajat kesehatan, Indikator Hasil Antara dan Indikator Proses dan

Masukan.

Situasi Derajat Kesehatan tergambar dari Angka mortalitas, Angka morbiditas Angka

Usia Harapan Hidup (UHH), dan Status Gizi Balita. Angka mortalitas meliputi Angka

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita. Sementara

data angka kesakitan (morbiditas) penduduk diperoleh terutama berasal data yang

dikumpulkan dari sarana pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan,

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, hasil survey atau studi dan dari masyarakat.

Page 14: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 11

2.2.1 Mortalitas

2.2.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Grafik 2.1 Jumlah Kematian Bayi di Sumatera Selatan Tahun 2018

dibandingkan dengan Target RPJMD Tahun 2018

0

20

40

60

80

100

Target RPJMD2018

Realisasi RPJMD2018

Jumlah Kematian Bayi 100 51

Jumlah Kematian Bayi

Berdasarkan data laporan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) jumlah kematian

bayi di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 sebanyak 51 orang, jumlah ini lebih rendah

dibandingkan target tahun 2018 sebanyak 100 orang. Dengan demikian indikator kinerja

jumlah kematian bayi pada tahun 2018 telah mencapai target akhir RPJMD tahun 2018

dengan persentase capaiannya sebesar 149%. Jumlah kematian bayi pada tahun 2018

sebanyak 51 orang dari total 161.210 kelahiran hidup. Jumlah ini mengalami penurunan

dibanding tahun 2017 sebanyak 98 orang. Pencapaian penurunan jumlah kematian bayi di

Sumatera Selatan merupakan lokal spesifik dihitung jumlah per orang bukan per 1.000

kelahiran hidup sehingga tidak bisa secara langsung dibandingkan dengan capaian Nasional.

Perhitungan AKB melalui sensus penduduk juga hanya menggambarkan angka nasional yaitu

32 per 100.000 KH dan belum bisa menggambarkan AKB per Provinsi. Dilihat dalam 5 tahun

terakhir jumlah kematian bayi mengalami fluktuatif seperti terlihat pada tabel berikut :

Grafik 2.2 Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 - 2018

92

197

8798

51

tahun 2014 tahun 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kematian Bayi

Page 15: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 12

Grafik 2.3 Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Sumatera Selatan

Menurut Kabupaten / Kota Tahun 2018

0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 4 5 6 6 7

16

51

0

10

20

30

40

50

60

Target : 100

Jumlah kematian bayi tertinggi terjadi di kabupaten OKU sebanyak 16 orang,

kemudian diikuti oleh kabupaten Muara Enim 7 orang dan kabupaten Musi Rawas dan Kota

Palembang masing-masing sebanyak 6 orang. Jumlah kematian bayi terendah terjadi di

kabupaten Lahat, OKU Selatan, Empat Lawang, Kota Pagar Alam dan Lubuk masing-masing

sebanyak 1 orang, sedangkan untuk kabupaten OKI, Musi Banyuasin, OKU Timur, PALI dan

kota Prabumulih tidak ada laporan kematian Bayi. Penyebab utama kematian bayi di provinsi

sumatera selatan adalah Pneumonia dan Diare.

Tercapainya indikator ini

dikarenakan semakin mudahnya akses

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

dengan adanya program Jamsoskes Sumsel

Semesta dan JKN (BPJS Kesehatan),

sudah terbentuknya Puskesmas PONED,

semakin meningkatnya cakupan

pemeriksaan bayi baru lahir, cakupan

imunisasi yang semaikn baik, semakin

baiknya cakupan gizi anak bayi dan balita serta semakin meningkatnya kualitas pelayanan

kesehatan secara keseluruhan diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi. Beberapa

faktor penghambat dalam menurunkan angka kematian bayi antara lain kurangnya sarana dan

prasarana kegawatdaruratan di Puskesmas, akses menuju fasilitas pelayanan kesehatan

dibeberapa daerah masih sulit dijangkau, sistem rujukan maternal dan neonatal yang belum

berjalan optimal dan belum meratanya SDM kesehatan yang berkompeten.

Page 16: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 13

Berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi ini karena

kematian bayi telah menjadi program prioritas nasional dan merupakan komitmen global

yang dicantumkan dalam SDG’s (Sustainable Development Goals). Peranan dan keterlibatan

sektor lain untuk ikut serta berperan dalam penurunan angka kematian bayi juga terus

ditingkatkan. Beberapa program dan kegiatan yang masih menjadi prioritas untuk masa yang

akan datang adalah :

a) perencanaan percepatan Meningkatkan pelaksanaan pemantauan PWS KIA dan

surveilans kematian bayi dan balita di tingkat kabupaten/kota;

b) Berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor mulai dari tingkat provinsi,

kabupaten/kota sampai ke tingkat desa dan kelurahan untuk menyusun strategi

penurunan kasus kematian ibu dan bayi;

c) Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan sampai dengan tingkat desa dan

kelurahan melalui penempatan bidan di setiap desa dan pembangunan Poskesdes;

d) Meningkatkan kompetensi/kapasitas teknis tenaga kesehatan dalam hal pelayanan

pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan dan penanganan bayi baru lahir melalui

pelatihan dan pertemuan teknis program;

e) Penerapan Program Desa Siaga juga diharapkan akan dapat menekan angka kematian

bayi;

f) Integrasi BKB (Bina Keluarga Balita), Pendidikan Anak Usia Dina (PAUD) dan

Posyandu;

g) Konsorsium kerja sama dengan perguruan tinggi dan swasta untuk meningkatkan

kualitas hidup anak dan penurunan kematian;

2.2.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Grafik 2.4 Jumlah Kematian Balita di Sumatera Selatan Tahun 2018 dibandingkan dengan

Target RPJMD Tahun 2018

0

10

20

30

40

50

Target RPJMD 2018 Realisasi RPJMD 2018

44

29

Jumlah Kematian Balita di Sumatera Selatan Tahun 2018

Page 17: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 14

Berdasarkan data laporan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) jumlah kematian

Balita di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 sebanyak 29 orang, jumlah ini sudah lebih

rendah dibandingkan target tahun 2018 sebanyak 44 orang. Dengan demikian indikator

kinerja jumlah kematian Balita pada tahun 2018 telah mencapai target akhir RPJMD tahun

2018 dengan persentase capaiannya sebesar 134%. Jumlah kematian Balita pada tahun 2018

sebanyak 29 orang, jumlah ini mengalami penurunan jika dibanding tahun 2017 sebanyak 48

orang kematian Balita. Trend jumlah kematian Balita selama 5 tahun terakhir terlihat

berfluktuatif seperti pada grafik berikut :

Grafik 2.5 Jumlah Kematian Balita di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 - 2018

40

55

39

48

29

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Jumlah Kematian Balita di Sumatera Selatan Tahun 2014 - 2018

Jumlah Kematian Balita di Sumatera Selatan Tahun 2017

Grafik 2.6 Jumlah Kematian Balita di Provinsi Sumatera Selatan

per Kabupaten / Kota Tahun 2018

0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 2 2 24 4

10

29

0

5

10

15

20

25

30

35

Target : 44

Page 18: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 15

Jumlah kematian Balita tahun 2018 tertinggi kabupaten OKU sebanyak 10 orang,

dikikuti kota Palembang dan kabupaten Musi Rawas masing-masing sebanyak 4 orang.

Jumlah kematian Balita terendah di kota Prabumulih, kota Pagar ALam dan kota Lubuk

Linggau masing-masing sebanyak 1 orang, sedangkan kabupaten OKI, Lahat, Musi

Banyuasin, OKU Selatan, OKU Timur dan PALI tidak ada laporan kematian Balita.

Penyebab terbesar kematian Bayi di Sumatera Selatan adalah Diare dan Pneumonia.

Beberapa program dan kegiatan yang masih menjadi prioritas untuk menurunkan

angka kematian Balita antara lain :

a. Pelaksanaan pemantauan PWS KIA dan surveilans kematian balita di tingkat

kabupaten/kota;

b. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas program balita terintegrasi,

pelaksanaan supervisi dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kemampuan

tenaga kesehatan di kabupaten/kota;

c. Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan sampai dengan tingkat desa dan

kelurahan melalui penempatan bidan di setiap desa dan pembangunan Poskesdes;

d. Penerapan Program Desa Siaga juga diharapkan akan dapat menekan angka

kematian bayi dan Balita;

e. Integrasi BKB (Bina Keluarga Balita), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan

Posyandu;

f. Program Manajemen Tumbuh kembang Balita sakit dan Manajemen Tumbuh

kembang Balita;

g. konsorsium kerja sama dengan perguruan tinggi dan swasta untuk meningkatkan

kualitas hidup anak dan penurunan kematian.

Sedangkan faktor yang masih penghambat terhadap penurunan jumlah kematian

Balita di Sumatera Selatan adalah masih rendahnya kepatuhan petugas dalam memberikan

pelayanan kesehatan anak Balita yang sesuai standar, akses menuju fasyankes masih sulit

dijangkau, sarana dan prasarana kegawatdaruratan di Puskesmas yang masih kurang, petugas

yang sudah dilatih berpindah bagian/ tempat kerja, pengaruh faktor budaya yang masih

bertentangan dengan kesehatan.

2.2.1.3. Umur Harapan Hidup (UHH)

Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh

seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi

Page 19: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 16

mortalitas yang berlaku di lingkngan masyarakatnya. Angka harapan hidup merupakan alat

untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada

umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang

rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program

sosial lainnya termasuk kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan

kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Grafik 2.7 Angka Harapan Hidup di Sumatera Selatan Tahun 2018

dibandingkan dengan Target Tahun 2018

60

65

70

75

80

85

Target RPJMD2018

Realisasi 2018

Angka Harapan Hidup 80,1 69,16

Angka Harapan Hidup

Berdasarkan data dari BPS Provinsi Sumatera Selatan capaian indikator kinerja

Angka Harapan Hidup belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Angka Harapan

Hidup (AHH) Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 di targetkan 80,30 tahun dan

terealisasi sebesar 69,18 tahun dengan realisasi capaian sebesar 86,15% dengan demikian

angka harapan hidup belum dapat mencapai target akhir RPJMD tahun 2018. Jika

dibandingkan dengan angka harapan hidup nasional sebesar 71,06 tahun maka capaian angka

harapan hidup di Sumatera juga masih dibawah capaian nasional.

Rendahnya capaian indikator ini karena terlalu tinggi dalam menetapkan target di

tahun 2018. Dimana pada tahun 2016 target RPJMD angka harapan hidup di Sumatera

Selatan hanya sebesar 70,9 tahun namun di tahun 2017 dan tahun 2018 target RPJMD angka

harapan hidup naik menjadi 80,1 tahun dan 80,4 tahun, terjadi penambahan usia harapan

hidup sebesar 9,4 tahun dalam waktu 2 tahun.

Page 20: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 17

Grafik 2.8 Angka Harapan Hidup Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2018

68,93

69,1469,16

69,18 69,18

68,80

68,85

68,90

68,95

69,00

69,05

69,10

69,15

69,20

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup dalam lima tahun terakhir mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Pada tahun 2014 angka harapan hidup di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 68,93 tahun naik

menjadi 69,18 tahun pada tahun 2018, namun kenaikan tersebut tidak signifikan dimana

hanya ada peningkatan 0,02 tahun.

Grafik 2.9 Angka Harapan Hidup di Provinsi Sumatera Selatan

per Kabupaten / Kota Tahun 2018

64,32 64,72 64,99 65,2565,87 66,24

67,34 67,66 67,7 68,04 68,14 68,14 68,36 68,44 68,6469,18

69,67 70,1

6162636465666768697071

Target 2018 : 80,3

Angka harapan hidup per kabupaten/kota tertinggi di Sumatera Selatan yaitu kota

Palembang sebesar 70,1 tahun dan Prabumulih sebesar 69,67 tahun lebih besar dari angka

harapan hidup provinsi Sumatera Selatan sebesar 69,18 tahun, sedangkan 15 kab/kota lainnya

masih dibawah angka harapan hidup provinsi. Angka harapan hidup terendah yaitu kab.

Empat Lawang sebesar 64,32 tahun, kab. Ogan Ilir sebesar 64,72 tahun dank ab. Musi Rawas

Utara sebesar 64,99 tahun.

Page 21: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 18

Berbagai upaya dilakukan untuk menaikkan angka harapan hidup, mulai dari

peningkatan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sampai ke

peningkatan kualitasi pelayanan kesehatan serta melalui perubahan perilaku masyarakat untuk

hidup bersih dan sehat, peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, peningkatan akses air

bersih, pengentasan masalah gizi buruk dan kurang gizi, pelayanan ibu melahirkan dan bayi

yang semuanya bermuara pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan

angka harapan hidup. Upaya-upaya dibidang kesehatan tersebut hendakknya pula didukung

oleh lintas sektor, dukungan infrastruktur (jalan, air bersih, listrik dll) dan segenap lapisan

masyarakat serta dengan semakin membaiknya indikator sosial ekonomi masyarakat dan

meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat akan dapat mempercepat bertambahnya angka

harapan hidup di Provinsi Sumatera Selatan.

2.2.1.4. Angka Kematian Ibu (AKI)

Grafik 2.10 Jumlah Kematian Ibu di Sumatera Selatan Tahun 2018

dibandingkan dengan Target RPJMD Tahun 2018

110

115

120

125

130

135

Target RPJMD2018

Realisasi RPJMD2018

Jumlah Kematian Ibu 134 119

Jumlah Kematian Ibu

Angka kematian Ibu untuk Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 ditargetkan 134

orang dan terealisasi 119 orang atau sebesar 111,19%. Jika dilihat grafik jumlah kematian ibu

melahirkan selama 3 tahun terakhir mengalami penurunan namun sedikit meningkat pada

tahun 2018. Pencapaian penurunan jumlah kematian ibu di Sumatera Selatan lokal spesifik

dihitung jumlah per orang bukan per 100.000 kelahiran hidup sehingga tidak bisa secara

langsung dibandingkan dengan capaian Nasional. Perhitungan AKI melalui sensus penduduk

juga hanya menggambarkan angka nasional yaitu 346 per 100.000 KH, belum bisa

menggambarkan AKI per Provinsi.

Page 22: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 19

Jumlah kematin ibu di provinsi Sumatera Selatan tahun 2014 sebanyak 155 orang,

naik menjadi 164 orang kematian pada tahun 2015, turun menjadi 142 orang pada tahun 2016

dan turun lagi menjadi 107 orang tahun 2017 dan naik menjadi 119 orang pada tahun 2018

seperti terlihat pada grafik di bawah.

Grafik 2.11 Jumlah Kematian Ibu Melahirkan

di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2018

155164

142

107119

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Jumlah Kematian Ibu

Grafik 2.12 Jumlah Kematian Ibu Melahirkan di Provinsi Sumatera Selatan per Kabupaten /

Kota Tahun 2018

1 2 3 3 3 4 4 5 6 8 8 10 10 12 12 13 15

119

0

20

40

60

80

100

120

140

Target : 134

Jumlah Kematian Ibu melahirkan tahun 2018 tertinggi terjadi di kabupaten Banyuasin

sebanyak 15 orang, kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 13 orang dan kabupaten Musi

Rawas sebanyak 12 orang, Sedangkan jumlah kematian ibu maternal terendah terjadi di kota

Prabumuli sebanyak 1 orang, kota Pagar Alam sebanyak 2 orang, kabupaten Empat Lawang

sebanyak 3. Adapun penyebab terbesar kematian ibu melahirkan di Sumatera Selatan adalah

Perdarahan dan Hipertensi.

Page 23: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 20

Tercapainya indikator ini disebabkan karena

semakin baiknya fasilitas kesehatan di daerah, akses

ke fasilitas kesehatan yang semakin baik dengan

adanya program Jamsoskes Sumsel Semesta, JKN,

Jampersal dan rumah tunggu kelahiran di kab/kota.

Penanganan persalinan yang semakin baik dengan

meningkatnya persentase persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan yang kompoten, deteksi dini

faktor resiko oleh tenaga kesehatan, sistem rujukan yang semakin baik, kerjasama dukun beranak

dengan bidan dimana dukun beranak tidak menolong persalinan tetapi mengantarkan ibu bersalin ke

bidan atau tenaga kesehatan yang kompoten.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi ini karena

kematian bayi telah menjadi program prioritas nasional dan merupakan komitmen global

yang dicantumkan dalam SDG’s (SustainableDevelopment Goals). Peranan dan keterlibatan

sektor lain untuk ikut serta berperan dalam penurunan angka kematian ibu terus ditingkatkan.

Beberapa program yang masih menjadi prioritas untuk masa yang akan datang adalah :

1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, khususnya untuk

ibu hamil terutama melalui pembangunan Pos Kesehatan Desa dan Pos Kesehatan

Kelurahan serta penempatan bidan yang tinggal di desa;

2. Pelaksanaan program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan

Komplikasi);

3. Kunjungan antenatal pertama (K1) sedapat mungkin dilakukan pada trimester

pertama, guna mendorong peningkatan cakupan kunjungan antenatal empat kali

(K4);

4. Pelayanan KB harus ditingkatkan guna mengurangi faktor risiko 4 terlalu (terlalu

muda, terlalu sering, terlalu rapat dan terlalu tua);

5. Pelaksanaan Ante Natal Care (ANC) yang terintegrasi untuk ibu hamil ,termasuk

pemeriksaan HIV/AIDS, Malaria, Cacingan dan penyakit infeksi menular lainnya

secara terintegrasi dan pelaksanaan kelas ibu hamil dengan melibatkan keluarga

dan masyarakat;

6. Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP) di tingkat kabupaten/kota;

7. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam kesehatan reproduksi responsive

gender harus ditingkatkan untuk meningkatkan Health Care Seeking Behaviour.

Page 24: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 21

2.2.2. Morbiditas

Situasi morbiditas atau kesakitan di Provinsi Sumatera Selatan tergambar dari

beberapa indikator sebagai berikut :

2.2.2.1. Kabupaten / Kota yang Eliminasi Malaria

Kab/ Kota yang Eliminasi Malaria di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018

ditargetkan 11 Kab/Kota persen dan terealisasi 9 Kab/Kota atau sebesar 81,82 persen.

Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum

mencapai target yang ditetapkan.

Target Sumsel Eliminasi Malaria Tahun 2020 (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

293/MENKES/SK/I Tahun 2009 Tentang Eliminasi Malaria)

Tahun 2014 Tahun 2017 Tahun 2018

Palembang

Prabumulih

Pagar Alam

Ogan Komering Ilir

Ogan Ilir

Empat Lawang

Banyuasin

PALI Lubuk Linggau

2.2.2.2. Sucsess Rate TBC

Sucess Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 85

persen dan terealisasi 87 persen atau sebesar 102,35 persen. Jika dibandingkan dengan target

yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang

ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Sucess Rate TBC di Provinsi Sumatera

Selatan mengalami fluaktif dari 94,09 persen tahun 2014 turun menjadi 86 persen pada

tahun 2015 kemudian naik menjadi 88 persen pada tahun 2016 dan turun menjadi 87 persen

pada tahun 2017, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 25: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 22

Grafik 2.13 Sucess Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2014 s/d 2017

Dilihat dari grafik diatas Sucsess Rate TBC Tahun 2018 sebesar 87% menurun dari

tahun sebelumnya sebesar 88%.

Succes pada tahun 2017 mencapai 87% dari target kinerja yang ditetapkan sebesar

85%. Jika dibandingkan dengan target kinerja diatas, maka hasil capaian pada tahun 2017

sudah melebihi dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian program pada

tahun 2016 sebesar 88%, maka capaian pada tahun 2017 ini mengalami fluaktif. Keberhasilan

pengobatan tahun 2018 tidak dapat dilihat karena keberhasilan Pengobatan ini dapat dilihat

setelah penderita melakukan pengobatan selama 6 - 9 bulan makanya pengobatan baru

sampai tahun 2016. Upaya yang dilakukan dalam Succes Rate TBC yaitu :

1. Penguatan kepemimpinan program TB di kabupaten/kota

a. Regulasi eliminasi TB, peningkatan pembiayaan

b. Koordinasi dan sinergi program

2. Peningkatan akses layanan TB yang bermutu “TOSS-TB”

a. Peningkatan jejaring layanan TB melalui PPM (public-private mix)

b. Penemuan aktif berbasis masyarakat

c. Inovasi diagnosis TB

3. Pengendalian Faktor risiko TB

4. Promosi lingkungan dan hidup sehat

5. Pencegahan infeksi dan profilaksis

6. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengendalian TB

Page 26: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 23

7. Penguatan manajemen program

8. Penelitian dan pengembangan inovasi program

9. Pengendalian biaya katastrofik layanan TB

10. Koordinasi dengan lintas Sektor spt : Dinsos, PUCK (perbaikan perumahan), PMD

(pemberdayaan masy. Desa)

2.2.2.3. Insidance Rate DBD

Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 49

/100.000 dan terealisasi 29/100.000 atau sebesar 168,96 persen. Jika dibandingkan dengan

target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang

ditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera

Selatan mengalami fluaktif dari 19 /100.000 tahun 2014 naik menjadi 42,5 /100.000

pada tahun 2015 kemudian naik lagi menjadi 48 /100.000 pada tahun 2016 kemudian turun

menjadi 18 /100.000 dan naik menjadi 29/100.000 pada tahun 2018, seperti terlihat pada

grafik berikut ;

Grafik 2.14 Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera Selatan pada

tahun 2018 sebesar 29/100.000 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 18/100.000.

Page 27: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 24

Grafik 2.15 CFR (Case Fatality Rate) DBD

Provinsi Sumatera Selatan 2018

Grafik 2.16 Distribusi Kasus DBD Per Kab/Kota

Provinsi Sumatera Selatan 2017-2018

Page 28: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 25

Situasi Demam Berdarah di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 terjadi

peningkatan kasus dibandingkan tahun 2017. Pada tahun 2018 jumlah kasus mencapai 2.396

kasus (IR sebesar 29/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 26 kematian

(CFR 1.09%). Sementara Pada tahun 2017 jumlah kasus mencapai 1.452 kasus (IR sebesar

18/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 16 kematian (CFR 0,48%) .

Penyebab utama terjadinya penyebarluasan penyakit DBD berkaitan erat dengan beberapa

factor antara lain :

Masih banyak nya nyamuk penular DBD yang terdapat di lingkungan

pemukiman;

Belum membudayanya PSN-DBD dalam masyarakat sehingga menimbulkan

tingginya populasi nyamuk penular DBD;

Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD;

Keterlambatan dalam mendiagnosa;

Terbatasnya dana.

Upaya yang harus dilakukan, antara lain :

1. Perlunya kepedulian dari pemerintah dalam pemberantasan DBD sampai di

tingkat kelurahan;

2. Kerja sama lintas sektoral dalam pengendalian DBD;

3. Perlunya kesadaran dalam tiap rumah tangga untuk melakukan psn aktif ;

4. Perlu diaktifkannya POKJA tingkat desa sampai provinsi untuk pengendalian

DBD.

2.2.2.4. Case Dectetion Rate per 100.000 penduduk

Case Detection Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan

50 persen dan terealisasi 46 persen atau sebesar 92 persen. Jika dibandingkan dengan target

yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum mencapai target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Case Detection Rate TBC di Provinsi

Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 45,05 persen tahun 2015 turun menjadi 25

persen pada tahun 2016 kemudian naik menjadi 44 persen pada tahun 2017 dan naik lagi

menjadi 46 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 29: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 26

Grafik 2.17 Case Detection Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Case Detection Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan

tahun 2018 sebesar 46% berarti meningkat dari tahun 2017 sebesar 44%

Grafik 2.18 Capaian Penemuan Kasus TBC Case Detection Rate

Tahun 2016 S/D 2018 Provinsi Sumatera Selatan

Capaian penemuan kasus Baru atau Case Detection Rate Program TB Tahun

2018

Di Provinsi Sumatera Selatan didapat 3 kabupaten/kota telah melampaui target 50%.

Capaian penemuan kasus Baru atau Case Detection Rate Program TB Tahun 2018 di Provinsi

Sumatera Selatan didapat 3 kabupaten/kota telah melampaui target 50%, antara lain : Kota

Lubuk Linggau, Kabupaten Muara Enim dan Ogan Ilir. Sedangkan 14 Kabupaten/Kota lainya

belum mencapai target terutama Kabupaten Empat Lawang yg CDRnya 26%. Untuk Capaian

Provinsi Sumatera Selatan 46% , berarti pencapaiannya belum mencapai target diinginkan

50%.

Page 30: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 27

Rendahnya Cakupan Case Detection Rate adalah:

1. Kepatuhan dan keterampilan petugas yang masih rendah.

2. Kurang meratanya keterampilan tenaga laboratorium di setiap UPK.

3. Mutasi petugas dan tugas rangkap.

4. Kurangnya alat penunjang kegiatan program.

5. Keterbatasan dana dan belum optimalnya pemberdayaan mitra kerja.

6. Belum seluruhnya Rumah Sakit dan DPS melaksanakan strategi DOTS

Upaya yang harus dilakukan, antara lain:

a) Perencanaan Pelatihan Pengelola Program P2TB bagi petugas di UPK dan

Rumah Sakit;

b) Perencanaan Melakukan pelatihan bagi Tenaga Laboratorium di UPK dan

Rumah Sakit;

c) Menghimbau kepada pejabat yang berwenang untuk mengurangi mutasi petugas

minimal 3 tahun mengelola program TB;

d) Melakukan pengadaan alat penunjang program P2TB;

e) Melakukan advokasi dan memberdayakan mitra kerja dan lintas sektor ;

f) Melakukan Kerjasama dengan Rumah sakit dan DPS untuk melaksanakan

strategi DOTS

2.2.2.5. Prevalensi HIV / AIDS

Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan

0.5 persen dan terealisasi 0.3 persen atau sebesar 166,66 persen. Jika dibandingkan dengan

target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang

ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi Sumatera

Selatan dari tahun 2015 s.d tahun 2018 sudah melebihi dari target yang ditetapkan < 0,5

yaitu 0,3, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 31: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 28

Grafik 2.19 Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2018 sebesar 0,3 berarti sudah mencapai target yang ditetapkan.

Pada bulan Januari sampai dengan Desember 2018 pengidap HIV dan penderita AIDS

banyak ditemukan pada laki-laki dbandingkan perempuan, hal ini menujukkan bahwa laki-

laki lebih berisiko tertular HIV dibandingkan dengan perempuan karena pola prilaku seks

laki-laki yang suka membeli seks tanpa menggunakan kondom.

Page 32: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 29

Secara kumulatif pengidap HIV lebih banyak pada kelompok usia 20 – 29 tahun, untuk kasus

AIDS lebih banyak pada kelompok usia 30-39 tahun, pada saat usia produktif sehingga

penting sekali upaya pencegahan di fokuskan kepada kelompok usia 15- 24 tahun dengan

memberikan edukasi yang baik dengan menjelaskan HIV-AIDS sehingga dapat mencegah

infeksi baru HIV.

Page 33: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 30

2.2.2.6. Cakupan Penemuan Pneumonia Balita

Cakupan Penemuan Pneumonia Balita di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun

2018 ditargetkan 80 persen dan terealisasi 39.24 persen atau sebesar 49,05 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum

mencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Cakupan Penemuan Pneumonia Balita di

Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 22,33 persen tahun 2014 naik

menjadi 59,4 persen pada tahun 2015 kemudian turun menjadi 44,86 persen pada tahun

2016 dan turun lagi menjadi 39,24 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik

berikut ;

Grafik 2.20 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas cakupan penemuan balita dalam kurun waktu empat tahun

mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 39,24 % menurun dari tahun sebelumnya

sebesar 44,86%.

Pada tahun 2018 jumlah penemuan kasus Pneumonia Balita pada Program P2 ISPA

Provinsi Sumatera Selatan adalah 12.707 kasus atau sebesar 39,24 % dari target dimana

perkiraan penemuan penderita sebanyak 32.383 balita. Pada kasus pneumonia golongan umur

<1 tahun sebanyak 3.934 kasus (35,12 %) dan untuk golongan umur 1-5 tahun sebanyak

7.265 kasus (64,87 %) dari seluruh kasus pneumonia. Pada Pneumonia berat untuk golongan

umur <1 tahun sebanyak 553 kasus (36,67%) dan pada golongan umur 1-5 tahun sebanyak

955 kasus (63,32%) dari seluruh kasus Pneumonia Berat. Dilihat dari realisasi cakupan

penderita Pneumonia berdasarkan target penemuan yang ada persentase tertinggi dicapai oleh

Page 34: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 31

kabupaten Muara Enimsebanyak 1.997 kasus (88,97 %) sedangkan kabupaten terendah yaitu

Kota Muratara dan Kota Lubuk Linggau sebesar 0 (0%). Belum dapat disimpulkan bahwa

rendahnya penemuan ini didasari oleh memang tidak terdapatnya penderita atau kurang

aktifnya petugas dalam melakukan penemuan kasus.

Cakupan Pneumonia balita di Sumatera Selatan pencapaiannya Desember 2018

sebesar 39,24%, berarti pencapaiannya belum mencapai target yang diinginkan 80%.

Rendahnya cakupan penemuan pneumonia dikarenakan;

a. Masih ada puskesmas yang belum tahu dengan perubahan sasaran pneumonia

Balita dan indikator program ISPA pada tahun 2018

b. Kepatuhan dan keterampilan petugas yang masih rendah dalam deteksi dini

Pneumonia Balita dan belum mendapatkan dukungan dari dokter di puskesmas

tentang tatalaksana standar ISPA/Pneumonia

c. Kurangnya kesadaran untuk mengirim laporan tepat waktu dan lengkap dari bulan

Januari sampai Desember 2018.

d. Adanya under reported yaitu kesalahan dalam pengklasifikasian diagnosa ISPA

e. Adanya tugas rangkap petugas atau pengelola program ISPA di kab/kota.

f. Kurangnya alat penunjang kegiatan program.

g. Keterbatasan dana.

h. Belum optimalnya pemberdayaan mitra kerja sehingga sumber data kasus

Pneumonia Balita masih berbasis Puskesmas.

i. Masih minimnya kerja sama dan koordinasi dengan lintas program dan lintas

sektoral

Upaya yang harus dilakukan adalah :

1. Perencanaan Pelatihan Manajemen P2 ISPA bagi petugas pengelola program ISPA

kab/ kota

2. Pengadaan dan pendistribusian logistik program ISPA.

3. Mengintensifkan sistem pelaporan.

4. Sosialisasi penyakit ISPA di masyarakat

5. Membangun dan meningkatkan jejaring dengan sarana kesehatan di wilayah kerja

Dinas Kesehatan provinsi/kab/kota/puskesmas untuk pengumpulan data kasus

pneumonia.

Page 35: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 32

6. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektoral mengenai

pengendalian ISPA khususnya disaat musim kabut asap akibat kebakaran hutan

dan lahan

2.2.3. Status Gizi

2.2.3.1 Prevalensi Balita Dengan Berat Badan Rendah (Angka Gizi Buruk)

Grafik 2.21 Prevalensi Gizi Buruk di Sumatera Selatan Tahun 2018

dibandingkan dengan Target RPJMD Tahun 2018

00,10,20,30,40,50,6

0,70,80,9

1

Target RPJMD2018

Realisasi RPJMD2018

Prevalensi Gizi Buruk 1 0,04

Prevalensi Gizi Buruk

Prevalensi gizi buruk di Provinsi Sumatera Selatan dari tahun ke tahun terus

mengalami penurunan. Berdasarkan hasil penimbangan rutin di Posyandu selama tahun 2018

diketahui bahwa prevalensi gizi buruk di Sumatera Selatan sebesar 0,04%. Dari data tersebut

jika dibandingkan dengan target tahun 2018 kurang dari 1% maka persentase capaian angka

gizi buruk telah mencapai target akhir RPJMD dengan persentase capaian sebesar 100%.

Angka gizi buruk nasional berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 sebesar 3,9%,

jika dibandingkan dengan capaian nasional maka capaian provinsi Sumatera Selatan sebesar

0,04% lebih baik dari capaian nasional.

Grafik 2.22 Jumlah Kasus Gizi Buruk di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2018

276

162

248

277

313

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Prevalensi Gizi Buruk

Page 36: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 33

Jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2018 mengalami kenaikan dalam empat tahun

terakhir. Pada tahun 2014 jumlah kasus gizi buruk di Sumatera Selatan sebanyak 276 orang,

turun menjadi 162 orang pada tahun 2015 lalu naik menjadi 248 orang pada tahun 2016 dan

naik kembali menjadi 277 orang pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 313 orang pada tahun

2018. Pada tahun 2018 jumlah kasus gizi buruk tertinggi terjadi di kabupaten OKU Timur

sebanyak 95 orang, kabupaten Muara Enim 30 orang dan kabupaten Musi Rawas sebanyak 28

orang, sedangkan jumlah kasus gizi buruk yang terendah terdapat di kota Palembang

sebanyak 1 orang dan Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 2 orang dan kab. OKU serta kota

Lubuk Linggau masing-masing sebanyak 3 orang, sedangkan di kabupaten Musi Rawas

Utara tidak ada laporan kasus gizi buruk.

Permasalahan gizi, khususnya gizi buruk sangat

dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor diluar

kesehatan maupun faktor kesehatan. Faktor diluar

kesehatan yang mempengaruhi gizi buruk seperti sosial

ekonomi penduduk, kebiasaan dan adat istiadat serta

pola asuh. Faktor kesehatan antara lain monitoring

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita

masih kurang, kunjungan rumah rawat

jalan/pengawasan pasien pulang masih kurang, balita

dengan masalah gizi disertai penyakit penyerta

sebagaian besar dari keluarga miskin

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk terus menurukan kasus gizi buruk antara

lain :

a) Meningkatkan cakupan penimbangan rutin setiap bulan di Posyandu;

b) Meningkatkan penyuluhan kesehatan dan peningkatan kesadaran bagi orang tua

dalam penyediaan makanan yang sehat dan berimbang;

c) Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang gizi;

d) Peningkatan kemandirian masyarakat untuk dalam hal penyediaan makanan

bergizi bersama kelompok PKK;

e) Pemberian makanan tambahan pendamping ASI bagi keluarga miskin dan

pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK keluarga miskin;

Page 37: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 34

f) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang bermutu melalui

pembentukan Poskesdes, peningkatan kemampuan tenaga kesehatan ,penguatan

puskesmas dan pembentukan tim kesehatan keliling di daerah terpencil;

g) Memperbaiki pola asuh pemeliharaan bayi seperti promosi pemberian ASI

Ekslusif selama enam bulan.

h) Meningkatkan peran lintas sektor dan lintas program dalam upaya penurunan

kasus gizi buruk.

2.2.3.2 Persentase Balita Gizi Kurang

Grafik 2.23 Persentase Balita Gizi Kurang Tahun 2018 di Sumatera Selatan

0

2

4

6

8

10

12

Target RPJMD2018

RealisasiRPJMD 2018

Persentase Balita Gizi Kurang 7 10,2

Persentase Balita Gizi Kurang

Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2018 di 17 kabupaten/kota se

Sumatera Selatan, 510 cluster (kelurahan/desa) dengan jumlah sampel Balita usia 0-59 bulan

n = 5.584 Balita, diketahui bahwa persentase gizi kurang pada tahun 2018 di Sumatera

Selatan sebesar 10,2%. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD tahun 2018 sebesar

7% maka persentase capaian tahun 2018 belum mencapai target yang ditetapkan dengan

persentase capaian sebesar 54,29%. Angka gizi kurang nasional berdasarkan hasil Riset

Kesehatan Dasar tahun 2018 sebesar 13,8%, jika dibandingkan dengan capaian nasional

maka capaian provinsi Sumatera Selatan sebesar 10,2% lebih baik dari capaian nasional.

Page 38: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 35

Grafik 2.24 Persentase Balita Gizi Kurang di Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2018

18,6

12,8

11,210,2 10,2

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Persentase Balita Gizi Kurang

Trend Persentase Balita gizi kurang dalam empat tahun terakhir mengalami

penurunan. Pada tahun 2014 sebesar 18,6%, turun menjadi 12,8% pada tahun 2015, turun lagi

menjadi 12,8% pada tahun 2016 kemudian turun kembali menjadi 10,2% pada tahun 2017

dan tetap pada 10,2% pada tahun 2018. Pada tahun 2018 persentase Balita gizi kurang

tertinggi pada kabupaten Ogan Ilir, kabupaten Musi Rawas Utara dan kabupaten Lahat

dengan masing-masing capaian sebesar 14,6%, 14,1% dan 13,5%. Sedangkan persentase

Balita gizi kurang terendah pada kota Prabumulih, kabupaten OKU dan kabupaten Muara

Enim dengan masing-masing capaian sebesar 6,6%, 7,4% dan 7,5%.

Masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita penyebabnya tidak hanya fakor

kesehatan saja tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor diluar kesehatan seperti faktor sosial

ekonomi dan faktor budaya. Upaya-upaya yang dilakukan adalah untuk terus menekan

prevalensi gizi kurang di tengah masyarakat dan mencegah kasus gizi kurang tersebut

berlanjut menjadi kasus gizi buruk, terutama pada bayi dan balita karena akan berpengaruh

terhadap pertumbuhannya. Berbagai upaya yang dilakukan untuk terus menurukan kasus gizi

buruk antara lain :

a) Penimbangan rutin setiap bulan di Posyandu;

b) Penyuluhan kesehatan dan peningkatan kesadaran bagi orang tua dalam

penyediaan makanan yang sehat dan berimbang;

c) Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang gizi;

d) Peningkatan kemandirian masyarakat untuk dalam hal penyediaan makanan

bergizi bersama kelompok PKK;

e) Meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi dan Balita;

Page 39: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 36

f) Pemberian makanan tambahan pendamping ASI bagi keluarga miskin dan

pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK keluarga miskin;

g) Meperkuat ketahanan pangan dan berkerja sama dengan lintas sektor dalam hal

meningkatkan kemandirian pemenuhan kebutuhan pangan pada keluarga miskin.

2.2.3.3 Persentase Stunting pada Anak Balita

Grafik 2.25 Persentase Stunting Pada Anak Balita

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2018 di Sumatera Selatan

0

5

10

15

20

25

30

Target RPJMD2018

RealisasiRPJMD 2018

Peresntase Stunting pada anak

Balita28 22,8

Persentase Stunting pada anak Balita

Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek. Stunting terjadi

akibat kekurangan gizi dan penyakit berulang dalam waktu lama pada masa janin hingga 2

tahun pertama kehidupan seorang anak (Black et al., 2008). Anak dengan stunting memiliki

IQ 5-10 poin lebih rendah dibanding dengan anak yang normal (Grantham-McGregor et al.,

2007). Stunting pada balita merupakan factor risiko meningkatnya angka

kematian, menurunkan kemampuan kognitif dan perkembangan motorik rendah serta fungsi-

fungsi tubuh yang tidak seimbang. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun

2018 di 17 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan, 510 cluster (kelurahan/desa) dengan jumlah

sampel Balita usia 0-59 bulan n = 5.584 Balita, diketahui bahwa persentase stunting pada

anak Balita di Sumatera Selatan tahun 2018 sebesar 22,8%. Jika dibandingkan dengan target

akhir RPJMD tahun 2018 sebesar 28% maka capaian tahun 2018 telah mencapai target yang

ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 118,57%. Angka stunting nasional berdasarkan

hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 sebesar 30,8%, jika dibandingkan dengan capaian

nasional maka capaian stunting provinsi Sumatera Selatan sebesar 22,8% lebih baik dari

capaian nasional.

Page 40: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 37

Grafik 2.26 Persentase Stunting pada Balita di Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2018

26,324,5

19,3

22,8 22,8

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Persentase Stunting pada anak Balita

Peresntase Stunting pada anak Balita

Persentase Stunting pada Balita dalam lima tahun terakhir mengalami trend penurunan

namun sedikit naik pada tahun 2017 dan 2018. Pada 2014 angka stunting sebesar 26,3%,

kemudian turun menjadi 24,5% pada tahun 2015, turun lagi menjadi 19,30 pada tahun 2016

kemudian naik sedikit menjadi 22,8% pada tahun 2017 dan tetap sebesar 22,8% pada tahun

2018.

Grafik 2.27 Prevalensi Stunting pada Balita per Kab/Kota

di Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2018

Pada tahun 2018 persentase Stunting pada Balita tertinggi pada kabupaten Banyuasin

sebesar 32,8%, kabupaten Musi Rawas Utara sebesar 32,8% dan kabupaten Ogan Ilir sebesar

29,5%. Sedangkan persentase Stunting pada Balita terendah pada kota Palembang sebesar

14,5%, kabupaten Muara Enim sebesar 14,9% dan kota Lubuk Linggau sebesar 18,9%

Stunting disebabkan oleh banyak faktor baik secara faktor langsung dan tak langsung.

Faktor langsung ditentukan oleh asupan makanan, berat badan lahir dan penyakit. Sedangkan

factor tak langsung seperti factor ekonomi, budaya, pendidikan dan pekerjaan, fasilitas

Page 41: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 38

pelayanan kesehatan. Faktor social ekonomi saling berinteraksi satu dengan yang lainnya

seperti masukan zat gizi, berat badan lahir dan penyakit Infeksi pada anak. Anak-anak yang

mengalami stunting disebabkan kurangnya asupan makanan dan penyakit yang berulang

terutama penyakit infeksi yang dapat meningkatkan kebutuhan metabolic serta mengurangi

nafsu makan sehingga berdampak terjadi ketidaknormalan dalam bentuk tubuh pendek

meskipun faktor gen dalam sel menunjukkan potensi untuk tumbuh normal. Upaya yang

perlu dilakukan untuk terus menekan stunting pada Balita antara lain :

a. Penimbangan rutin setiap bulan di Posyandu;

b. Penyuluhan kesehatan dan peningkatan

kesadaran bagi orang tua dalam penyediaan

makanan yang sehat dan berimbang;

c. Peningkatan pemberdayaan masyarakat

dalam bidang gizi;

d. Peningkatan kemandirian masyarakat untuk

dalam hal penyediaan makanan bergizi bersama kelompok PKK;

e. Pemberian makanan tambahan pendamping ASI bagi keluarga miskin dan pemberian

makanan tambahan bagi ibu hamil KEK keluarga miskin;

f. Pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil;

g. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan anak;

h. Suplementasi vitamin A;

i. Penanganan lebih lanjut untuk anak gizi buruk;

j. Suplementasi Fe dan folat untuk ibu hamil.

2.2.3.4 Persentase bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif

Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eklusif pada tahun

2018 ditargetkan 47 persen dan terealisasi 60,7 persen atau sebesar 129,15 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah

melebihi dari target yang diinginkan .

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan

yang Mendapat ASI Eklusif mengalami fluktuaktif dari 63,44 persen tahun 2014 turun

menjadi 61 persen di tahun 2015 turun lagi menjadi 59,38 persen pada tahun 2016 turun

Page 42: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 39

menjadi 58,23 persen pada tahun 2017 kemudian naik menjadi 60,7 persen pada tahun

2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.28 Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eklusif

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima ) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapat

ASI Eklusif yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 60,7%,berarti sudah

melebihi dari target Nasional sebesar 59,5% (Kesmas, Kemkes RI, 2017) yang tertinggi Kota

Palembang sebesar 74,7% dan yang terendah Kab. Muratara sebesar 40,4%.

Walaupun persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eklusif sudah

melebihi dari target tapi pemberian ASI Eklusif belum optimal, dikarenakan :

1. Ibu & Keluarga kurang mendapatkan

informasi tentang ASI Eksklusif dari

petugas kesehatan sehingga perlu adaya

Konselor ASI;

2. Tingkat pendidikan, usia, status bekerja

ibu, pengetahuan ibu tentang pentingnya

ASI Eksklusif

3. Keluarga / masyarakat & gencarnya

Promosi Susu Formula oleh Produsen Susu kepada Konsumen yang dilakukan

oleh Petugas Kesehatan;

4. Program ASI Eksklusif yang dilaksanakan Bidan di Puskesmas ternyata belum

optimal;

Page 43: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 40

5. Kurangnya tempat fasilitas Khusus Laktasi di tempat kerja dan tempat Sarana

Umum;

6. Lemahnya Perencanaan Terpadu dalam Program PP – ASI

7. Kurangnya intensitas dan kontinuitas dari Kegiatan PP – ASI ditingkat Pelayanan

maupun Masyarakat;

8. Lemahnya penerapan sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Perundang –

Undangan yang terkait dengan PP – ASI;

9. Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu & Bayi (RSSIB) belum semua

berjalan sebagaimana mestinya ( dari 17 Kab/Kota yang sudah melaksanakan

RSSB hanya 12 Kab/Kota).

Upaya yang dilakukan agar Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI

Eksklusif meningkat, antara lain :

1. Perlu ada ruang laktasi di tempat kerja untuk memberikan kesempatan pada ibu

menyusui untuk memberikan ASI atau memerah ASI;

2. Perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI baik melalui

penyuluhan atau konseling;

3. Perlu ada koordinasi atau komitmen dengan sarana kesehatan yang melayani

persalinan untuk melaksanakan IMD, rawat gabung dan pemberian ASI;

4. Perlu ada suatu kelompok peduli ASI yang siap membantu semua kesulitan yang

dialami oleh ibu menyusui sehingga kegagalan selama proses menyusui bisa

dihindari;

5. Agar 17 Kab / Kota telah melaksanakan Program Rumah Sakit Sayang Ibu &

Bayi.

2.2.4. Keadaan Lingkungan

Kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih tergolong rendah. Hal ini

dapat dilihat dari indeks penyakit yang ada dimasyarakat, diantaranya adalah kasus diare

yang masih cukup tinggi. Salah satu penyebab dari kondisi tersebut adalah kondisi kesehatan

lingkungan yang kurang memenuhi syarat, terutama bagi sebagian penduduk yang tinggal di

pedesaan dan daerah perkotaan (bantaran sungai). Mereka belum bisa memenuhi standar

hidup bersih dan sehat yang terlihat dari rendahnya cakupan penduduk yang menggunakan

dan memanfaatkan sarana kesehatan lingkungan.

Page 44: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 41

2.2.4.1 Persentase Kab/ Kota yang Melakukan Pengawasan Kualitas Air Minum

Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan Kualitas Air Minum pada tahun

2018 ditargetkan 45 persen dan terealisasi 87,24 persen atau sebesar 193,87 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah

melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Kab/Kota yang Melakukan

Pengawasan Kualitas Air Minum mengalami fluaktif dari 61,01 persen tahun 2014 naik

menjadi 67,92 persen pada tahun 2015, kemudian naik lagi pada tahun 2016 sebesar 74,02

dan turun pada tahun 2017 sebesar 70,08 dan naik pada tahun 2018 sebesar 87,24 persen

seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.29 Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan Kualitas Air Minum

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan Kualitas

Air Minum yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 87,24%,berarti melebihi

dari target Nasional sebesar 72,04% (Kesmas, Kemkes RI, 2017) Pencapaiannya yang sudah

mencapai 100% adalah Kabupaten Muara Enim, Musi Rawas, Banyuasin, OKUS dan

OKUT.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengawasan kualitas air minum, antara

lain:

a. Peningkatan layanan air minum untuk penduduk perdesaan/perkotaan melalui

PDAM & air minum yang dikelola masyarakat pada ketersediaan air baku dengan

memperhatikan azas keadilan dan daya beli;

Page 45: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 42

b. Perlu pengembangan sumber –sumber air terlindung yang dikelola masyarakat

seperti sumur gali & penampungan air hujan terutama di perdesaan agar

mempercepat peningkatan sumber air Improved;

c. Upaya peningkatan Sanitasi melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

terus dilakukan karena dapat mengurangi pencemaran mikrobiologi air;

d. Peningkatan kejarsama dan kemitraan antar pemangku kepentingan dalam bidang

air minum & sanitasi yang dimotori oleh Kelompok Kerja Air Minum &

Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL);

e. Sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media bahwa air minum kemasan

da nisi ulang adalah sumber air yang tidak Improved ;

f. Peraturan Perundang – Undangan di bidang pengamanan Kualitas Air Minum perlu

segera disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan adanya dampak perubahan iklim

yang cenderung meningkatkan wilayah rawan air.

2.2.4.2 Persentase Kab / Kota yang Melakukan Pengawasan Tempat – Tempat Umum

Sehat

Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TTU pada tahun 2018

ditargetkan 76 persen dan terealisasi 81,70 persen atau sebesar 107,50 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah

melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Kab/Kota yang Melakukan

Pengawasan TTU mengalami fluaktif dari 84,6 persen tahun 2014 tetap menjadi 84,6

persen pada tahun 2015, kemudian naik pada tahun 2016 sebesar 85,2 dan turun pada

tahun 2017 sebesar 82 dan turun lagi pada tahun 2018 sebesar 81,70 persen seperti

terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.30 Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TTU

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Page 46: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 43

Dilihat dari grafik diatas Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TTU

yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 81,7%,berarti melebihi dari target

Nasional sebesar 54,01% (Kesmas, Kemkes RI, 2017). dan pencapaiannya melebihi dari

target yang diinginkan 76% tapi pencapaiannya menurun dari tahun 2017 sebesar 84%,

hal ini dikarenakan capaian Kab ogan ilir mengalami penurunan yang sangat jauh dari

93% menjadi 19,83% dikarenakan ketidak sesuaian Form IKL yang lama. Persentase

Kab/Kota yang melaksanakan TTU yang tertinggi pencapaiannya pada Kab Lahat sebesar

99.34% sedangkan capaian terendah ialah Kab Musirawas Utara dengan capaian 14.78%,

tapi pencapaiannya menurun dari tahun 2017 sebesar 84%, hal ini dikarenakan capaian

Kab ogan ilir mengalami penurunan yang sangat jauh dari 93% menjadi 19,83%

dikarenakan ketidak sesuaian Form IKL yang lama. Persentase Kab/Kota yang

melaksanakan TTU yang tertinggi pencapaiannya pada Kab Lahat sebesar 99.34%

sedangkan capaian terendah ialah Kab Musirawas Utara dengan capaian 14.78%.

Upaya yang dilakukan agar peningkatan tetap mencapai indikator ini antara lain :

1. Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra

pemerintah suatu daerah dan dapat

dijadikan pusat pembelajaran bagi

daerah lain dalam pembinaan PHBS di

tempat-tempat umum,

2. Peningkatan pemahaman dan

kepatuhan para pengelola tempat-

tempat umum untuk memenuhi

persyaratan kesehatan melalui

pembinaan, sosialisasi, pelatihan serta pemberian reward dan punishment kepada

pengelola tempat-tempat umum,

3. Peningkatan kemampuan para pengelola program penyehatan lingkungan

ditingkat dinas kesehatan kabupaten/kota sampai dengan Puskesmas sehingga

dapat melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap tempat-tempat umum

tersebut,

Page 47: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 44

4. Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra

tempat umum dan meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai

akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum.

2.2.4.3 Persentase Kab / Kota yang Melakukan Pengawasan TPM

Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPM pada tahun 2018

ditargetkan 26 persen dan terealisasi 9,97 persen atau sebesar 38,35 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian belum

mencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Kab/Kota yang Melakukan

Pengawasan TPM mengalami fluaktif dari 67,40 persen tahun 2014 turun menjadi 63,88

persen pada tahun 2015, kemudian naik pada tahun 2016 sebesar 64,43 persen dan naik

lagi pada tahun 2017 sebesar 71persen dan turun pada tahun 2018 sebesar 9,97 persen

seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.31 Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPM

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPM

yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 9,97%,berarti belum mencapai dari

target Nasional sebesar 18,04% (Kesmas, Kemkes RI, 2017). Pencapaiannya yang tertinggi

pada Kab. OKU sebesar 40,90%. Rendahnya pencapaiannya dikarenakan beberapa factor

antara lain;

a. Pelaksanaan tidak mencakup kepada pedagang berskala kecil;

Page 48: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 45

b. Tidak tersosialisasinya/ kurangnya penyuluhan tentang pengolahan makanan yang

higienis ke TPM;

c. Kurangnya pengetahuan untuk melakukan tindakan produksi secara higienis dan

sehat ;

d. Sulitnya akses internet dan sedikitnya penjamah yang memiliki sertifikat penjamah

makanan.

Upaya yang dilakukan Kab/Kota dalam pengawasan Tempat Pengolahan Makanan

(TPM), antara lain :

1. Meningkatnya koneksi jaringan internet untuk E-monev HSP dan Data yg sudah

di IKL oleh sanitarian puskesmas dalam e-monev dengan kategori MS maka kab/

kota melakukan pelatihan penjamah, pelatihan baik untuk pengelola program HSP

Kabupaten maupun puskesmas;

2. Undang-Undang tentang Makanan mutlak diperlukan agar lebih efektif dalam

pelaksanaan pengawasan makanan;

3. Sanksi terhadap pelanggaran lebih kuat termasuk tuntutan pidana akan tidak sulit

dilaksanakan ;

4. Melakukan Pembinaan terhadap Produsen Makanan Minuman;

5. Sosialisasi pada Konsumen & Distribusi Makanan minuman;

6. Monev terhadap Produsen Makanan minuman Industri Rumah Tangga.

2.2.4.4 Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM

Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM pada tahun 2018 ditargetkan

1611 desa dan terealisasi 2004 desa atau sebesar 124,39 persen. Jika dibandingkan

dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah melebihi dari

target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan

STBM mengalami fluaktif dari 750 desa tahun 2014 naik menjadi 1075 desa pada

tahun 2015, kemudian turun pada tahun 2016 sebesar 868 desa dan naik pada tahun 2017

sebesar 1685 desa dan naik lagi pada tahun 2018 sebesar 2004 desa seperti terlihat pada

grafik berikut ;

Page 49: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 46

Grafik 2.31 Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM yang

ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 2004 desa,berarti belum mencapai dari target

Nasional sebesar 39616 desa (Kesmas, Kemkes RI, 2017).

Pemerintah menyempurnakan pendekatan CLTS dengan aspek sanitasi lain yang saling

berkaitan yang ditetapkan sebagai 5 pilar STBM, yaitu :

(1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS),

(2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),

(3) Pengelolaan Air Minum dan

Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT),

(4) Pengamanan Sampah Rumah

Tangga (PS-RT), dan

(5) Pengamanan Limbah Cair Rumah

Tangga (PLC-RT).

Pendekatan STBM terdiri dari tiga strategi yang harus dilaksanakan secara seimbang

dan komprehensif, yaitu:

1) peningkatan kebutuhan sanitasi,

2) peningkatan penyediaan akses sanitasi, dan

3) penciptaan lingkungan yang kondusif.

Page 50: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 47

2.2.4.5 Persentase Puskesmas yang Menyelenggarakan Kesehatan Kerja

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja pada tahun 2018

ditargetkan 84 persen dan terealisasi 79,47 persen atau sebesar 94,61 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian belum

mencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan

Kesehatan Kerja mengalami fluaktif dari 70 persen tahun 2014 turun menjadi 53 persen

pada tahun 2015, kemudian naik pada tahun 2016 sebesar 80 persen dan turun pada tahun

2017 sebesar 70,58 persen dan naik pada tahun 2018 sebesar 79,47 persen seperti terlihat

pada grafik berikut ;

Grafik 2.32 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan

Kerja yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 79,47%, berarti meningkat dari

tahun sebelumnya sebesar 70,58%. Kabupaten/ Kota Dengan capaian tertinggi ialah

Kabupaten PALI, Muratara, dan Kota Prabumulih mencapai 100%, sedangkan dengan

capaian terendah ialah kabupaten OKUS dengan capaian 31,58%. Rendahnya pencapaian

puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dikarenakan:

1. Adanya reorganisasi yang mengakibatkan berubahnya pemegang program di

puskesmas;

2. Terbatasnya SDM pengolah data di lingkup Kesehatan Kerja;

Page 51: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 48

3. Program Kesehatan Kerja belum dianggap sebagai program yang penting di

Puskesmas maupun di Kabupaten / Kota;

4. Sebagian puskesmas belum

menjalankan/ menerapkan SOP

Kesehatan Kerja;

5. SDM Puskesmas belum memahani

kewenangannya sebagai penanggung

jawab kesehatan berdasarkan konsep

kewilayahan termasuk bertanggung

jawab pada kesehatan pekerja di dalam

perusahaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas;

6. Minimnya alokasi anggaran bahkan tidak adanya dukungan terhadap Kesehatan

Kerja di puskesmas yang bersumber dari APBD;

7. Banyaknya Puskesmas yang belum memahami peruntukan dana-dana yang tersedia

di Puskesmas dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kesehatan kerja seperti

dana BOK;

8. Belum adanya penghargaan bagi petugas kesehatan kerja di Puskesmas.

9. Koordinasi yang belum terbentuk dengan baik dengan LS terkait.

Upaya yang dilaksanakan dalam Kesehatan Kerja adalah :

Perlunya konsolidasi dan koordinasi dalam perencanaan yang baik dan perhitungan

yang akurat, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan kesehatan kerja;

Perlunya mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kesehatan kerja ke dalam kegiatan

pokok Puskesmas;

Perlunya melakukan pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan berkaitan dengan

kegiatan kesehatan kerja, karena faktor utama yang mempengaruhi perkembangan

suatu program yaitu SDM yang tersedia;

Perlunya melakukan advokasi terhadap pimpinan Puskesmas melalui Dinas

Kesehatan yang belum paham mengenai masalah kesehatan kerja secara detail;

Perlunya mengoptimalkan fungsi bimbingan teknis bidang Kesehatan Kerja kepada

Puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan UPTD;

Page 52: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 49

Perlunya mengupayakan integrasi pencacatan dan pelaporan kesehatan kerja di

dalam sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas;

Perlunya mensinergikan kegiatan kesehatan kerja pada kegiatan utama seperti gizi,

kesehatan ibu dan kesehatan anak seperti gizi pada pekerja, kesehatan pada ibu

pekerja.

2.2.4.6 Persentase Puskesmas yang Menyelenggarakan Kesehatan Olahraga

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Olahraga pada tahun 2018

ditargetkan 76 persen dan terealisasi 60,70 persen atau sebesar 79,87 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian belum

mencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan

Kesehatan Olahraga mengalami fluaktif dari 82 persen tahun 2014 naik menjadi 100

persen pada tahun 2015, kemudian turun pada tahun 2016 sebesar 90,90 persen dan turun

lagi pada tahun 2017 sebesar 47,50 persen dan naik pada tahun 2018 sebesar 60,70

persen seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.33 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Olahraga

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan

Olahraga yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 60,70% berarti meningkat

dari tahun sebelumnya sebesar 47,5%. Untuk persentase tertinggi ialah kabupaten Pali,

Page 53: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 50

Muratara, Kota Prabumulih dan Palembang, dengan capaian 100% dan cakupan terendah

ialah kabupaten Musi rawas dengan persentase 21,05%. Rendahnya pencapaian puskesmas

yang menyelenggarakan kesehatan olahraga dikarenakan :

1. Kurangnya pemahaman tenaga kesehatan tentang pentingnya program Kesehatan

Olahraga;

2. Pengelola Kesehatan Olahraga pada umumnya tenaga baru yang belum memiliki

pengetahuan terkait Kesehatan Olahraga;

3. Minimnya alokasi anggaran bahkan tidak adanya dukungan terhadap Kesehatan

Olahraga di puskesmas yang bersumber dari APBD;

4. Banyaknya Puskesmas yang belum memahami peruntukan dana-dana yang

tersedia di Puskesmas dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kesehatan

olahraga seperti dana BOK

5. Bimbingan teknis dan sistem pelaporan yang belum berjalan secara terpadu dan

tersistem;

6. Belum adanya penghargaan bagi petugas kesehatan olahraga di Puskesmas;

7. Olahraga belum merupakan gaya hidup di masyarakat.

2.2.5. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2.2.5.1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri pada tahun 2018 ditargetkan 35

persen dan terealisasi 36,38 persen atau sebesar 103,94 persen. Jika dibandingkan dengan

target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang

diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan

Mandiri sesuai kebutuhan mengalami flutuaktif dari 28,64 persen tahun 2014 turun

menjadi 25,06 persen di tahun 2015 naik menjadi 30,10 persen pada tahun 2016 naik lagi

33,61 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 36,38 persen pada tahun 2018 seperti

terlihat pada grafik berikut ;

Page 54: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 51

Grafik 2.34 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima )

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri yang ada di

Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 36,38%,berarti meningkat dari tahun sebelumnya

sebesar 33,61%.

Meningkatnya capaian Persentase Desa Siaga Aktif Purnama & mandiri adalah ;

Adanya komitmen yang besar dari Pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun

Kabupaten /Kota dalam pelayanan masyarakat;

Forum masyarakat desa/ kelurahan sudah berjalan secara teratur;

Mobilisasi kader kesehatan sangat tinggi;

Keberadaan UKBM yang dapat

dilaksanakan ;

Surveilans berbasis masyarakat

Penanggulangan bencana dan kedaruratan

kesehatan

Penyehatan Lingkungan

Tercapainya (terakomodasikannya)

pendanaan untuk pengembangan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif dalam Anggaran Pembangunan Desa atau Kelurahan serta

dari masyarakat dan dunia usaha;

Adanya Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga;

Page 55: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 52

Adanya kewenangan yang luas dari Pemerintah Desa/ Kelurahan untuk mengatur

dan mengembangkan pelayanan dasar yang ada di wilayah masing - masing ;

Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif;

Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang buka atau

memberikan pelayanan setiap hari;

Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan

kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

2.2.5.2 Persentase Rumah Tangga Ber – PHBS

Persentase Rumah Tangga Ber - PHBS pada tahun 2018 ditargetkan 60 persen dan

terealisasi 64 persen atau sebesar 106,67 persen. Jika dibandingkan dengan target yang

ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Rumah Tangga Ber - PHBS

mengalami fluaktif dari 64,3 persen tahun 2014 naik menjadi 67,6 persen pada tahun

2015 tapi turun pada tahun 2016 sebesar 67,5 persen kemudian turun lagi pada tahun 2017

sebesar 64,92 dan turun lagi pada tahun 2018 sebesar 64 persen seperti terlihat pada grafik

berikut ;

Grafik 2.35 Persentase Rumah Tangga Ber - PHBS

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Page 56: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 53

Dilihat dari grafik diatas Persentase Rumah

Tangga Ber - PHBS yang ada di Sumatera Selatan

Tahun 2018 sebesar 64%,berarti menurun dari

tahun sebelumnya sebesar 64,9%. Persentase

Rumah Tangga Ber-PHBS pencapaiannya tertinggi

pada Kabupaten Banyuasin sebesar 74,6% dan

yang terendah pada Kabupaten Mura sebesar

31,3%.

Penyebab peningkatan persentase rumah tangga ber- PHBS antara lain:

a. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan khususnya PHBS;

b. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan sehat dan perilaku

sehat sehingga meningkatkan derajat kesehatan;

c. Peningkatan penyuluhan dan pemantauan pola PHBS;

d. Masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan & mampu

mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat;

e. Peningkatan penghasilan / pendapatan yang layak.

2.2.5.3 Persentase Posyandu Aktif

Persentase Posyandu Aktif pada tahun 2018 ditargetkan 60 persen dan terealisasi

61,01 persen atau sebesar 101,68 persen. Jika dibandingkan dengan target yang

ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang

diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Posyandu Aktif mengalami fluaktif

dari 59,69 persen tahun 2014 naik menjadi 62,35 persen pada tahun 2015, kemudian naik

lagi pada tahun 2016 sebesar 66,91 dan naik lagi pada tahun 2017 sebesar 67,07 dan turun

pada tahun 2018 sebesar 61,01 persen seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 57: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 54

Grafik 2.36 Persentase Posyandu Aktif

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Posyandu Aktif yang ada di Sumatera Selatan

Tahun 2018 sebesar 60,01%,berarti melebihi dari target Nasional sebesar 56,57% (Kesmas,

Kemkes RI, 2017) yang tertinggi Kota Pagar Alam sebesar 98,46% dan yang terendah

pencapaiannya pada Kabupaten Pali sebesar 19,67%.

Walaupun posyandu sudah melebihi dari target yang diinginkan tapi pengembangan

posyandu belum optimal, hal ini dikarenakan :

a. Posyandu adalah UKBM yang melibatkan banyak Lintas Sektor, dan saat ini

masih banyak anggapan bahwa posyandu merupakan milik Dinas Kesehatan,

sehingga keterlibatan Lintas Sektor masih minim begitu pula pemerintah

Desa/Kelurahan maupun kecamatan.

b. Forum Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu banyak yang belum

terbentuk baik ditingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan,

sehingga koordinasi tidak berjalan, begitu pula dengan pembinaan ketingkat

kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan menjadi terkendala.

c. Kegiatan Posyandu terfokus pada penimbangan bayi dan balita yaitu pada

pengisian KMS, sedangkan kegiatan-kegiatan lain tidak terlalu diperhatikan;

d. Sebagian Posyandu di suatu wilayah kerja Puskesmas tidak menerapkan sistem 5

meja dengan baik meski jumlah kader ada 5 orang hal ini dikarenakan tidak ada

Page 58: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 55

pembagian tugas antar kader dan terkadang kader yang datang dalam kegiatan

posyandu sedikit;

e. Kurangnya motivasi ibu balita (masyarakat) untuk dapat ke posyandu karena

keterbatasan waktu/ pekerjaan;

f. Sarana dan prasarana sebagian Posyandu yang minim hanya ada timbangan bayi

dan dewasa;

g. Kurangnya peningkatan revitalisasi posyandu disetiap wilayah dalam hal ini

Puskesmas

2.2.6. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

2.2.6.1. Persentase Rumah Sakit Terakreditasi

Persentase Rumah Sakit Terakreditasi pada tahun 2018 sebesar 64 persen. Jika

dibandingkan dengan target casecading/ pohon kinerja tahun 2018 sebesar 65 persen maka

persentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 98,46 persen, dengan kata lain indikator

kinerja persentase Rumah Sakit Terakreditasi belum mencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, persentase Rumah Sakit Terakreditasi

mengalami peningkatan dari 4 persen tahun 2015 naik menjadi 20 persen di tahun 2016

naik lagi menjadi 48 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 64 persen pada tahun

2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.37 Persentase Rumah Sakit Terakreditasi

di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 s/d 2018

Page 59: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 56

Dilihat dari grafik diatas Persentase Rumah Sakit Terakreditasi yang ada di Sumatera

Selatan Tahun 2018 sebesar 64% berarti melebihi dari target Nasional sebesar 53,47%

(Ditjen Pelkes, 2017). Walaupun sudah melebihi dari target nasional tapi belum mencapai

target yang ditetapkan. RSUD yang terakreditasi 16 RS (64%) sedangkan yang belum

terakreditasi 36% (9 RS). Kendala yang terjadi di karenakan

Belum cukup SDM, Sarana, prasarana dan Alat Kesehatan yang masih kurang,

serta belum adanya Dana.

Upaya yang harus dilakukan :

o Rumah Sakit yang belum Akreditasi dapat membuat komitmen untuk di

akreditasi, sehingga di harapkan semua Rumah Sakit dapat terakreditasi dan

memberikan pelayanan BPJS. Melakukan Pembinaan Akreditasi RS versi SNARS

Edisi I.

2.2.6.2 Persentase Puskesmas yang Terakreditasi

Persentase Puskesmas Terakreditasi pada tahun 2018 sebesar 90,13 persen. Jika

dibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja tahun 2018 sebesar 70 persen maka

persentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 141,61 persen, dengan kata lain indikator

kinerja persentase Puskesmas Terakreditasi sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Puskesmas Terakreditasi

mengalami peningkatan dari 7,6 persen tahun 2014 naik menjadi 20,54 persen di tahun

2015 naik lagi menjadi 28,7 persen pada tahun 2016 dan naik lagi menjadi 64,65 persen

pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 99,13 persen pada tahun 2018 seperti terlihat pada

grafik berikut ;

Grafik 2.38 Persentase Puskesmas Terakreditasi

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Page 60: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 57

Dilihat dari grafik diatas Persentase Puskesmas Terakreditasi yang ada di Sumatera

Selatan Tahun 2018 sebesar 99,13% berarti melebihi dari target Nasional sebesar 42,98%

(Ditjen Pelkes, 2017).

Hal ini berarti pada tahun 2018 indikator ini sudah melebihi dari target yang

ditetapkan sebesar 70%. Keberhasilan indikator ini adalah :

1. Tersedianya dana DAK Non Fisik dan Fisik untuk Akreditasi Puskesmas di

Kabupaten / Kota;

2. Dukungan Kadinkes Kabupaten / Kota;

3. Dukungan sumber daya puskesmas yang

akan diakreditasi;

4. Melakukan pelatihan akreditasi

puskesmas di Kabupaten / Kota;

5. Pembinaan akreditasi pada Dinas

Kesehatan di Kabupaten /Kota.

Upaya yang dilakukan :

Memotivasi secara moral dan nyata terhadap puskesmas yang disiapkan untuk

akreditasi agar mau dilakukan survey.Motivator tersebut antara lain adalah tim

pendamping Kabupaten/ Kota, dinas kesehatan Kab/Kota maupun dinas kesehatan

provinsi

Perlu dilakukan advokasi ke Bupati, Ketua DPRD Kab/Kota, Kepala Badan

Perencanaan Daerah Kab/Kota, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Kab/Kota mengenai pentingnya Akreditasi Puskesmas

Mempercepat proses penyusunan dokumen dan implementasinya dengan

melibatkan penanggung jawab program terkait di Dinas Kesehatan Kab/Kota dan

Dinas Kesehatan Provinsi.

2.2.6.3 Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes dan PKRT yang

memenuhi Syarat

Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes dan PKRT yang memenuhi

Syarat pada tahun 2018 ditargetkan 47 persen dan terealisasi 16,95 persen atau sebesar

Page 61: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 58

36,06 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil

capaian ini belum mencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Persentase Produk dan Sarana Produksi

Distribusi Alkes dan PKRT yang memenuhi Syarat di Provinsi Sumatera Selatan mengalami

peningkatan dari 6,25 persen tahun 2017 dan naik menjadi 16,95 persen pada tahun

2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.39 Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes dan PKRT yang

Memenuhi Syarat di Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua)

Tahun 2017 s/d 2018

Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes dan PKRT yang Memenuhi

syarat di Sumatera Selatan Tahun 2018 pencapaiannya sebesar 16,95%, berarti

pencapaiannya belum mencapai target yang diinginkan. Rendahnya pencapaian tersebut

dikarenakan :

Terdapat sarana penyalur alat kesehatan yang tidak memiliki ketersediaan barang

alat kesehatan sesuai jenis alkes yang disalurkan dalam gudang yang telah

disediakan;

Masih banyak perusahaan penyalur alkes yang belum melakukan pelaporan yang

berbasis on-line karena belum pernah mengikuti pelatihan dan pembekalan

langsung ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan;

Terdapat banyak Sarana penyalur Alat Kesehatan dan PKRT belum memiliki

SOP dalam melakukan pekerjaannya;

Terdapat beberapa sarana penyalur Alat Kesehatan melakukan penyimpanan alat

kesehatan dengan cara penumpukan dus melebihi standar yang telah ditentukan

Page 62: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 59

sehingga dapat mempengaruhi kualitas alat kesehatan khususnya pada posisi

paling bawah.

Upaya yang harus dilakukan antara lain :

Menyarankan kepada pemilik sarana dalam peningkatan pengetahuan dan

pemahanan bagi Penanggung Jawab Teknis tentang peraturan perundang-

undangan terkait dengan Produksi, Izin Edar dan Penyaluran alat kesehatan &

PKRT dalam rangka peningkatan mutu, keamanan dan manfaat alat kesehatan

yang di produksi maupun yang didistribusikan;

Melakukan pembinaan pengawasan dan pengendalian pada sarana Produksi dan

Distribusi Alat Kesehatan dan PKRT secara berkala sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang terkait.

2.2.7. Pelayanan Kesehatan

2.2.7.1. Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh Tenaga Kesehatan yang

Kompeten

Persentase pertolongan persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh tenaga kesehatan yang

kompeten pada tahun 2018 ditargetkan 87 persen dan terealisasi 88,4 persen atau sebesar

101,61 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil

capaian ini sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, persentase pertolongan persalinan di

Fasilitas Kesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompeten mengalami peningkatan dari 80

persen tahun 2015 naik menjadi 83 persen pada tahun 2016 naik lagi menjadi 88 persen

pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 88,4 persen pada tahun 2018 seperti terlihat pada

grafik berikut :

Page 63: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 60

Grafik 2.40 Persentase Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh

Tenaga Kesehatan yang Kompeten di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat ) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh Tenaga

Kesehatan yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 88,4%,berarti sudah

melebihi dari target Nasional sebesar 79,3% (Riskesdas 2018) yang tertinggi di kota

prabumulih (100%) dan kota palembang (98,8%) dan yang terendah Kab. Muratara (56,2%)

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan persentase pertolongan persalinan di

Fasilitas Kesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompeten adalah :

1. Menyediakan akses & pelayanan kegawatdaruratan kebidanan & bayi baru lahir

dasar di tingkat Puskesmas (PONED), serta pelayanan kegawatdaruratan obstetric

& neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK);

2. Penyediaan anggaran terkait dengan Jampersal & Jamkesmas yang telah

bertransformasi ke dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);

3. Meningkatnya cakupan ANC (ante natal care) sehingga ibu hamil bersalin ke

tenaga kesehatan;

4. Menetapkan kebijakan tentang seluruh persalinan harus ditolong oleh tenaga

kesehatan & diupayakan di fasilitas kesehatan;

5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan persalinan dengan bantuan

tenaga kesehatan atau di fasilitas kesehatan, penggunaan stiker P4K (Program

Page 64: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 61

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) yang sudah berjalan dengan

baik;

6. Promosi oleh tenaga kesehatan dan kader PKK tentang persalinan di Fasilitas

Kesehatan;

7. Peningkatan penempatan tenaga kesehatan, sampai dengan tingkat desa, yaitu

dengan penempatan bidan di desa yang benar-benar tinggal didesa, pembangunan

Poskesdes dan pelaksanaan program Desa Siaga yang meningkatkan akses

masyarakat termasuk ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan dan berbagai

program lainnya.

2.2.7.2. Persentase Desa yang Mencapai UCI

Persentase Desa Universal Child Imunisation pada tahun 2018 ditargetkan 90 persen

dan terealisasi 94,1 persen atau sebesar 104,44 persen. Jika dibandingkan dengan target

yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian indikator ini sudah melebihi dari target

yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Desa Universal Child Imunisation

mengalami fluaktif dari 93,5 persen persen tahun 2014 naik menjadi 95 persen pada

tahun 2015 kemudian turun menjadi 91 persen pada tahun 2016 kemudian naik menjadi 92,6

persen dan naik lagi menjadi 94,1 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik

berikut ;

Grafik 2.41 Persentase Desa Universal Child Imunisation

di Provinsi Sumatera Selatan 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Page 65: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 62

Dilihat dari grafik diatas persentase Desa Universal Child Imunisation di Provinsi

Sumatera Selatan tahun 2018 sebesar 94,1% meningkat dari tahun 2017 sebesar 92,6%.

Dalam 3 tahun terakhir cakupan UCI Desa di Provinsi Sumatera Selatan mengalami

peningkatan dan masih diatas target nasional. Jika dilihat dari kabupaten/kota masih ada

kabupaten yang 3 tahun berturut-turut cakupan UCI desa dibawah target yaitu kabupaten

Empat Lawang pada tahun 2016 (53,2%), tahun 2017 (78,8%), dan tahun 2018 (78,8%) serta

di tahun 2018 kabupaten Muara Enim hanya mencapai 67,2 %. Hal ini perlu mendapat

perhatian lebih lanjut, apalagi sebagian petugas imunisasi kabupaten/kota dan puskesmas

baru dimutasi dan belum dilatih mengenai program imunisasi, baik teknis program maupun

cold chain. Selain itu juga sarana dan prasarana sebagian sudah disediakan dari provinsi.

Upaya yang dilakukan untuk Meningkatkan Persentase Desa yang mencapai UCI

adalah :

1. Strategi : pemerataan UCI memanfaatkan PWS, Area Spesific Implementation,

pendekatan resiko, meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi dg vaksin kombinasi,

dan meningkatkan kemitraan;

2. Peningkatan kapasitas SDM pengelola program imunisasi;

3. Manajemen yg baik pengelolaan program imunisasi terutama di tingkat

Puskesmas;

4. Tercapainya Imunisasi dasar secara lengkap;

5. Adanya koordinasi lintas sector dan program;

6. Tersedianya fasilitas & infrastruktur yang adekuat;

7. Kesadaran & pengetahuan masyarakat dalam memberikan Imunisasi Lengkap di

tempat fasilitas kesehatan;

8. Pemberdayaan masyarakat melalui TOGA, TOMA, aparat desa & kader;

9. Petugas Puskesmas melakukan sweeping dan penyuluhan.

2.2.7.3. Imunisasi Dasar Lengkap

Imunisasi Dasar Lengkap pada tahun 2018 ditargetkan 95 persen dan terealisasi

99.3 persen atau sebesar 104,53 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan

pada tahun 2018, maka hasil capaian indikator ini sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Page 66: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 63

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Imunisasi Dasar Lengkap mengalami

peningkatan dari 95 persen persen tahun 2015 naik menjadi 98,8 persen pada

tahun 2016 kemudian naik lagi menjadi 99 persen pada tahun 2017 dan naik lagi

menjadi 99,3 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.42 Imunisasi Dasar Lengkap di Provinsi Sumatera Selatan

4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Imunisasi Dasar Lengkap di Sumatera Selatan Tahun

2018 sebesar 99,3%,berarti melebihi dari target Nasional sebesar 90,8% (P2P, Kemkes RI,

2017).

Grafik 2.43 Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Kabupaten/Kota

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 - 2018

Page 67: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 64

Jika dilihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap provinsi Sumatera Selatan

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2016 : 98,8%, tahun 2017 : 99% dan pada tahun

2018 cakupan IDL mencapai 99,3%, tetapi cakupan tersebut tidak merata jika dilihat per

Kabupaten/Kota, masih ada Kabupaten/Kota cakupan IDL dibawah target seperti kabupaten

Empat Lawang dimana 3 tahun terakhir tidak mencapai target yaitu pada tahun 2016 (82%),

tahun 2017 (81,3%), tahun 2018 (79,5%) dan kabupaten Muara Enim dalam 2 tahun

terakhir cakupan IDL tidak pernah mencapai target yaitu pada tahun 2017 (89,9%), tahun

2018 (88,7%), sedangkan kabupaten/kota yang lain cakupan masih berfluktuasi. Hal ini

disebabkan rotasi petugas imunisasi di puskesmas yang tinggi sehingga petugas yang baru

belum banyak memahi program imunisasi.

2.2.7.4. Persentase Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) Aktif

Persentase Posbindu PTM Aktif di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018

ditargetkan 40 persen dan terealisasi 63,7 persen atau sebesar 159,25 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah

melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir, Persentase Posbindu PTM Aktif di Provinsi

Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari 22,23 persen tahun 2016 naik menjadi

42,47 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 63,7 persen pada tahun 2018, seperti

terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.44 Persentase Posbindu PTM Aktif di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 3 (tiga) Tahun 2016 s/d 2018

Page 68: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 65

Dilihat dari grafik diatas persentase Posbindu Aktif dalam kurun waktu 3 tahun

semakin meningkat berarti sudah sebagaian Kab/Kota mempunyai Posbindu PTM Aktif.

Pencapaiannya yang tertinggi Kota Pagar Alam sebesar 182,86%, Kota Prabumulih

sebesar 135,14%, Kota Lubuk Linggau sebesar 106,94% dan yang terendah Kabupaten

Empat Lawang sebesar 10,26% dan Kabupaten OKU Selatan sebesar 26,98%. Walaupun

posbindu aktif sudah melebihi dari target yang diinginkan tapi masih ada masalah dalam

posbindu aktif, antara lain ;

Ketersediaan alat Posbindu KIT masih terbatas

Kader Posbindu PTM desa masih banyak yang belum terlatih

Sosialisasi Posbindu PTM pada pemerintahan desa /kelurahan masih belum

optimal

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan persentase desa yang melaksanakan

Posbindu Penyakit Tidak Menular yaitu ;

Peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM

Memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi masyarakat yang

beresiko terkena penyakit PTM

Mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik dengan upaya preventif

seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM ke

Puskesmas

Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini (skrining) faktor risiko

penyakit tidak menular

Melakukan advokasi dan sosialisasi program pencegahan dan penanggulangan

penyakit tidak menular

Meningkatkan monitoring pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular

Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular.

2.2.7.5. Persentase Puskesmas Pandu Penyakit Tidak Menular (PTM)

Persentase Puskesmas Pandu PTM di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018

ditargetkan 40 persen dan terealisasi 92,7 persen atau sebesar 231,75 persen. Jika

dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah

melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir, Persentase Puskesmas Pandu PTM di Provinsi

Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 26,77 persen tahun 2016 naik menjadi 93

persen pada tahun 2017 dan turun menjadi 92,7 persen pada tahun 2018, seperti terlihat

pada grafik berikut ;

Page 69: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 66

Grafik 2.45 Persentase Puskesmas Pandu PTM di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 3 (tiga) Tahun 2016 s/d 2018

Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian Terpadu PTM di Sumatera

Selatan Tahun 2018 pencapaiannya sebesar 92,7%, berarti pencapaiannya sudah melebihi

dari target yang diinginkan 40%. Hampir semua Kabupaten yang melaksanakan Pengendalian

Terpadu PTM dan hanya 4 Kabupaten yang belum melaksanakan Pengendalian Terpadu

PTM yaitu ;

1. Muara Enim

2. OKUS

3. Ogan Ilir

4. Palembang

Walaupun pencapaiannya sudah melebihi dari target tapi masalah masih ada pada

Pandu PTM antara lain;

Pada indikator pandu PTM belum semua Puskesmas memiliki Poli PTM

Kerjasama lintas program dalam tatalaksan PTM belum berjalan dengan baik

2.2.7.6 Pemeriksaan HIV pada Populasi usia diatas 15 tahun

Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas 15 Tahun di Provinsi Sumatera Selatan

pada tahun 2018 ditargetkan 40.000 orang dan terealisasi 47.103 orang atau sebesar 117,76

persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil

capaian sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Page 70: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 67

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas

15 Tahun di Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 18.253 orang tahun 2015

turun menjadi 12.289 orang pada tahun 2016 kemudian naik menjadi 36.500 orang pada

tahun 2017 dan naik lagi menjadi 47.103 orang pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik

berikut ;

Grafik 2.46 Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas 15 Tahun

di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas 15 Tahun di

Provinsi Sumatera Selatan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir semakin banyak berarti

banyak masyarakat yang memeriksa HIV diatas usia 15 tahun.

Analisa Situasi Epidemi HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual di Sumatera Selatan

dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2018, sebagai berikut :

1). Data Januari sampai dengan Desember 2018

a. Infeksi HIV : 435 kasus

b. Penderita AIDS : 246 Penderita

2). Data Kumulatif dari 1995 sampai dengan Desember 2018 :

a. Pengidap HIV : 1.565 Pengidap

b. Penderita AIDS : 1.681 Penderita

Pemeriksaan HIV pada populasi usia diatas 15 tahun sampai Desember 2018

pencapaiannya 47.103 orang, berarti pencapaiannya sudah melebihi dari target 40.000 orang.

Walaupun pencapaian sudah melebihi dari target tapi masih banyak masalah, antara lain;

Page 71: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 68

Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang memilki pengetahuan komprehensif

tentang HIV-AIDS untuk mendapatkan data tersebut perlu dilakukan survei dengan

menyebarkan kuesioner kepada kelompok usia 15-24 tahun dengan sampel 250

sampel, sebaiknya kegiatan ini dapat di dukung oleh APBD Provinsi Sumatera

Selatan, dengan tempat sasaran 17 Kabupaten/Kota;

Masih terbatasnya fasyankes yang mampu melakukan layanan HIV;

Masih minimnya APBD II di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk program HIV-

AIDS dan IMS, terutama untuk sharing reagen rapid tes HIV,reagen IMS dan obat-

obatan IMS sebagai penunjang operasional layanan KTS dan IMS. Dan juga

tingginya turn over Pengelola Program HIV-AIDS Kabupaten/Kota.

Upaya yang harus dilakukan antara lain ;

On The job Training petugas puskesmas mengenai pemeriksaan HIV sehingga

diharapkan semua petugas laboratorium puskesmas bisa melakukan pemeriksaan

HIV minimal penggunaan rapid I;

Pengadaan dan pendistribusian logistik program HIV/AIDS dan IMS:

Mencegah penularan HIV ke anak-anak, Provinsi dan Kab/Kota perlu

melaksanakan tes HIV dan konseling HIV yang diprakarsai oleh penyedia

kesehatan.

2.2.7.7 Persentase Masyarakat yang Terlayani oleh PSC Kab/Kota

Persentase Masyarakat yang Terlayani oleh PSC Kab/Kota pada Tahun 2018 sebesar 15

persen. Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 30

persen maka capaian tahun 2018 adalah sebesar 50 persen, dengan kata lain indikator

kinerja ini belum mencapai dari target yang ditetapkan.

Page 72: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 69

Grafik 2.47 Persentase Masyarakat yang terlayani oleh PSC Kab/Kota

45

30

15yang harusdicapai

targetpacaian 2017

capaian 2018

Dari diagram diatas persentase masyarakat yang terlayani oleh PSC di Sumatera

Selatan Tahun 2018 pencapaiannya sebesar 15%, berarti pencapaiannya belum mencapai

target yang diinginkan 30%. Rendahnya pencapaian masyarakat yang terlayani oleh PSC

dikarenakan :

Belum banyak masyarakat yang mengetahui layanan PSC 119;

Keterbatasan sarana seperti ambulance PSC dan tenaga kesehatan yang

mempengaruhi efektifitas pelyanan yang diberikan;

Belum adanya call center baik terintegrasi dengan call center 119 pusat maupun

no telepon khusus di kab/kota masing masing.

Upaya yang dilakukan agar masyarakat terlayani oleh PSC adalah :

Memotivasi PSC Kab/Kota agar aktif mensosialisasikan keberadaan pelayanan

PSC 119;

Secara bertahap disarankan untuk melengkapi sarana dan prasarana seperti

gedung ataupun ambulance, baik ambulance roda 4, ambulance roda 2 maupun

ambulance kapal untuk wilayah perairan;

Melengkapi SDM sesuai kebutuhan;

Mengupayakan Call center 119 baik yang terintegrasi dengan pusat atau paling

tidak no telepon khusus wilayahnya;

Page 73: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 70

Seperti ambulance PSC dan tenaga kesehatan yang ada juga mempengaruhi

efektifitas pelayanan yang diberikan. Serta belum adanya Call center baik

yang terintegrasi dengan call center Pusat maupun No. Telepon Khusus di

Kab/Kota masing masing.

2.2.7.8 Indeks Keluarga Sehat

Indeks Keluarga Sehat pada tahun 2018 sebesar 0,18 persen. Jika dibandingkan

dengan target casecading / pohon kinerja Tahun 2018 sebesar 0,22 persen maka persentase

capaian tahun 2018 adalah sebesar 81,82 persen, dengan kata lain indikator kinerja Indeks

Keluarga Sehat belum mencapai target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Indeks Keluarga Sehat mengalami penurunan

dari 0,18 persen tahun 2018 turun dari tahun 2017 sebesar 0,2 seperti terlihat pada grafik

berikut ;

Grafik 2.48 Indeks Keluarga Sehat

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua)

Tahun 2017 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Indeks Keluarga Sehat di Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2018 sebesar 0,18 berarti melebihi dari target Nasional sebesar 0,16 (Data PISPK, 2017), tapi

walaupun sudah melebihi dari target nasional, IKS Sumatera Selatan belum dikatakan Sehat

karena IKS dikatakan sehat rangenya 0,6 – 0,8.

Page 74: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 71

Rendahnya pencapaian Indeks Keluarga Sehat dengan pendekatan keluarga , antara

lain :

a. Wilayah kerja PKM yang belum registrasi ulang menghambat pengisian data di

aplikasi;

b. SK PIS-PK yang ditandatangani Kepala Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota)

belum ada;

c. Mutasi Fasilitator Kab/Kota ;

d. Kurangnya komitmen Kapus

dalam Pelaksanaan PISPK;

e. Belum memprioritaskan PIS-PK

(Menjalankan proses akreditasi

PKM, dan kegiatan pelayanan

lainnya);

f. Kurangnya pemahaman nakes tentang aplikasi KS, analisa data PISPK;

g. Laporan yang disampaikan Kab/Kota tidak tepat waktu;

h. Beberapa Kab/Kota tidak ada pendanaan khusus PISPK (Pendanaan Prokesga,

Pencetakan PIN Kesga dan Operasional Lapangan), Kurangnya pemahaman

pemanfaatan dana BOK, kapitasi dll;

i. Belum dilakukan monev terpadu berjenjang dalam tahap-tahap pelaksanaan

PISPK;

j. Warga yang tidak berada di rumah pada jam kerja Puskesmas, sehingga harus

dikunjungi di luar jam kerja (sore/malam hri, hari libur);

k. Warga tidak menerima dikunjungi nakes Puskesmas;

l. Beberapa daerah tidak stabil jaringan internetnya.

Upaya yang dilakukan dalam Indeks Keluarga Sehat dalam pendekatan keluarga,

antara lain :

1. Memberikan feedback rutin (WA grup, email);

2. Melakukan bimtek berkala melalui koordinasi dan integrasi program

yankesprimertrad (registrasi PKM, PKB, dll);

3. Mengupayakan advokasi kepala daerah untuk pembuatan SK PISPK;

4. Mengupayakan monev terpadu lintas program.

Page 75: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 72

2.2.8. Sumber Daya Kesehatan

2.2.8.1. Persentase Fasyankes yang Memiliki SDMK sesuai Standar

Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)

sesuai Standar pada tahun 2018 ditargetkan 60 persen dan terealisasi 21,76 persen atau

sebesar 36,27 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 ,

maka hasil capaian ini belum mencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber

Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan mengalami

fluaktif dari 57 persen tahun 2015 naik menjadi 81,74 persen pada tahun 2016

kemudian turun menjadi 67,87 persen pada tahun 2017 dan turun lagi menjadi 21,76

persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 2.49 Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Manusia

Kesehatan (SDK) sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya

KesehatanManusia (SDMK) sesuai Standar pada tahun 2018 sebesar 21,76% menurun dari

tahun 2017 sebesar 67,87%. Rendahnya Fasyankes yang Memiliki SDMK sesuai Standar

tahun 2018 dikarenakan :

Secara Keseluruhan Puskesmas yang memenuhi keseluruhan Tenaga Kesehatan

(9 Nakes )pada Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 yang menjadi standar

Puskesmas masih sangat rendah berjumlah 48 Puskesmas (14,08%). Ketika

Puskesmas tidak memiliki Satu saja dari sembilan Tenaga Kesehatan yang ada

Page 76: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 73

pada Permenkes tersebut maka Puskesmas blm memenuhi standar. Sementara

ada beberapa Puskesmas yang memiliki tenaga yang berlebih dari standar. Hal

ini menunjukkan adanya Pendistribusian Tenaga Kesehatan yang tidak merata

pada fasilitas pelayanan Kesehatan di Puskesmas;

Rumah sakit yang sesuai dengan standar mengacu pada Permenkes Nomor 56

tahun 2014 tentang klasifikasi Rumah Sakit. Menurut Indikator Kinerja, Rumah

Sakit Kelas C yang memenuhi Standar Permenkes 56 tahun 2014 di Provinsi

sumatera Selatan ada 2 (25%).

2.2.8.2 Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)

Persentase Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)

pada tahun 2018 ditargetkan 50 persen dan terealisasi 73,21 persen atau sebesar 146,42

persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil

capaian ini sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki

STR (Surat Tanda Registrasi) di Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 93,28

persen tahun 2014 turun menjadi 55,68 persen pada tahun 2015 kemudian naik menjadi

86,06 persen pada tahun 2016 kemudian turun lagi menjadi 77,23 persen dan turun lagi

menjadi 73,21 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut

Grafik 2.50 Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Page 77: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 74

Dilihat dari grafik diatas Persentase Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR

(Surat Tanda Registrasi) pada tahun 2018 sebesar 73,21% menurun dari tahun 2017 sebesar

77,23%. Peningkatan capaian tersebut adalah Jumlah tenaga kesehatan yang STR lebih

banyak dari usulan STR karena ;

Pengusulan STR banyak yang tidak melalui MTKP sehingga data usulan tidak ada

di MTKP;

Semua STR yang sudah selesai dikirim melalui MTKP;

Banyak STR yang dicetak 2x (double cetak).

2.3. IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

2.3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

Hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Program Pembangunan Kesehatan dari

tahun 2020 hanya berupa hambatan yang bersifat non teknis, dan itupun relatif dapat diatasi

dengan baik, dan tidak sampai mengganggu kelancaran pelaksanaan program kesehatan.

Secara umum, pencapaian indikator program kesehatan pada tahun 2020 ini sudah dapat

mencapai target yang ditetapkan serta terlihat adanya peningkatan pencapaian indikator

program kesehatan dari tahun ke tahun tapi walaupun banyak peningkatan indicator masih

ada kendala yaitu

a. Penyediaan Anggaran untuk kegiatan Prioritas / mempunyai daya ungkit belum

optimal & belum tepat sasaran;

b. Penempatan tenaga kesehatan yang kurang merata sehingga terjadi penumpukan

tenaga kesehatan di suatu tempat & kekurangan ditempat lain, kurangnya

pemberian reward dan punishment kepada pegawai, Kompetensi / skill tenaga

kesehatan, mobilitas / perpindahan tenaga kesehatan masih cukup tinggi dengan

tidak ada pengganti di tempat asal (apalagi yang sudah dilatih) dan tenaga teknis;

c. Belum adanya Peraturan Daerah / Peraturan Gubernur yang mengatur tentang

ASI Ekslusif dan penurunan Stunting;

d. Masih Kurangnya tempat Laktasi ibu menyusui di tempat – tempat umum dan

Lintas sector;

e. Rendahnya kepatuhan petugas dalam memberikan pelayanan sesuai standar;

Page 78: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 75

f. Ketersediaan data yang belum lengkap & valid membuat pemetaan surveilans

sulit dilakukan;

g. Belum banyak masyarakat yang mengetahui Layanan PSC 119, hal ini

disebabkan kurangnya sosialisasi keberadaan pelayanan PSC 119;

h. Banyak sarana penyalur alat kesehatan dan PKRT belum memiliki SOP dalam

melakukan pekerjaanya, beberapa sarana penyalur Alat Kesehatan melakukan

penyimpanan alat kesehatan dengan cara penumpukan dus melebihi standar yang

telah ditentukan sehingga dapat mempengaruhi kualitas alat kesehatan khususnya

pada posisi paling bawah;

i. Dalam pendataan Indeks Keluarga Sehat, belum menginput data karena usulan

username & Password dari Pusdatin belum ada jawaban dan tidak lengkap

anggota pada saat wawancara/ keluarga menolak di wawancara;

j. Belum adanya regulasi yang disesuaikan dengan permasalahan di tiap daerah

sehingga kebijakan yang diambil tidak sepenuhnya berefek pada tujuan yang

ingin dicapai, sebagaian besar regulasi hanya berfokus pada akibat (kuratif &

rehabilitatif) dan mengenyampingkan pentingnya mengintervensi penyebab denga

usaha promotif dan preventif.

2.3.2. PEMECAHAN MASALAH

Upaya yang dapat dilakukan sebagai berikut;

a. Perlu dilakukan analisis kegiatan berdasarkan data capaian program sehingga

mendapatkan prioritas kegiatan yang mempunyai daya ungkit ;

b. Perlu adanya pemerataan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia

kesehatan untuk menunjang penyelenggaraan pembangunan kesehatan pada suatu

tempat, memberikan reward dan punishment kepada pegawai, Pelatihan tenaga

kesehatan;

c. Tenaga kesehatan yang dilatih minimal selama tiga tahun tidak dimutasi dan usulan

penambahan tenaga teknis;

d. Perlu adanya Peraturan Daerah/ Peraturan Gubernur untuk penurunan Stunting dan

pengaturan ASI Eklusif;

e. Diupayakan adanya tempat laktasi untuk ibu menyusui di lintas sector dan tempat –

tempat umum;

Page 79: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 76

f. Ketersediaan data yang valid dan tepat waktu, maka perlu dikembangkan sistem

informasi kesehatan yang terintegrasi dan on line pada semua level fasilitas

pelayanan kesehatan baik di Puskesmas, Kabupaten sampat ke tingkat Provinsi.

Keberhasilan tersebut perlu didukung penyiapan fasilitas dan tenaga yang

berkaitan dengan pengelolaan data;

g. Memotivasi PSC Kab/Kota agar aktif mensosialisasikan keberadaan pelayanan

PSC 119 kepada masyarakat;

h. Agar alat kesehatan dan PKRT sesuai standard dan peraturan perundang-undangan,

perlu dilakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pada sarana produksi

dan distribusi alat kesehatan & PKRT secara berkala sesuai dengan peraturan

perundang-undangan;

i. Follow up surat usulan yang dikirimkan ke Pusdatin dan Sosialisasi ke desa untuk

jadwal pendataan;

j. Perlu adanya kebijakan dalam memecahkan suatu masalah agar tujuan dapat

tercapai dengan terfokus pada promotif & preventif.

Page 80: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 77

BAB III

SASARAN, INDIKATOR SASARAN DAN PROGRAM

DALAM RENSTRA-SKPD

3.1. Sasaran Strategis

Sasaran pembangunan kesehatan pada tahun 2020, sesuai dengan Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 – 2023 meliputi :

1) Meningkatnya Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat;

2) Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan;

3) Meningkatnya Akses Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

(UHC Pelayanan Kesehatan).

3.2. Program

Sesuai dengan kebutuhan, pada tahun 2020 dan mengacu kepada Permendagri Nomor

13 Tahun 2006, maka untuk tahun anggaran 2020 telah disusun sebanyak 24 program dan

195 kegiatan. Program yang disusun sesuai dengan program prioritas yang telah ditetapkan

serta untuk mencapai indikator dan target program kesehatan yang telah ditentukan. Total

Belanja Langsung Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang diusulkan pada tahun

anggaran 2020 untuk pelaksanaan keseluruhan program dan kegiatan tersebut adalah sebesar

Rp. 379.375.785.153.-

Program kesehatan pada tahun 2020 yang disusun dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1.

Kode dan Nama Program Dinas Kesehatan Tahun 2020

KODE

REKENING PROGRAM KEGIATAN

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

6 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

7 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Page 81: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 78

KODE

REKENING PROGRAM KEGIATAN

9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan

Tidak Menular

12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

13 Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

14 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru – Paru/Rumah Sakit Mata

15 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru – Paru/Rumah Sakit Mata

16 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

17 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

18 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

19 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

20 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

21 Program Penanganan Keluarga Berencana

22 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan

23 Program Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat terdampak Bencana

dan/atau KLB

24 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD

3.3. Indikator Sasaran

Sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2019 – 2023, ada 3 sasaran yang ingin dicapai dan dan telah dilengkapi dengan indikator

beserta targetnya untuk masing-masing sasaran tersebut. Pencapaian terhadap indikator

sasaran tersebut telah dijabarkan menjadi target kinerja sasaran yang akan dicapai setiap

tahunnya. Program dan kegiatan yang disusun pada tahun anggaran 2020 telah mengacu

kepada upaya untuk mencapai seluruh sasaran tersebut.

Sasaran dan indikator sasaran serta target yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan

pada tahun adalah sebagai berikut :

Page 82: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 79

Tabel 3.2

Sasaran, Indikator Sasaran, Target & Program

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020

Sasaran Strategi Indikator Kinerja

Target Tahun

2020 Penanggung

Jawab 1 Angka Usia Harapan Hidup 69,63 Tahun

Meningkatnya

Kemandirian

Masyarakat untuk

Hidup Sehat

1 Persentase Rumah Tangga ber

– PHBS 65%

Bid. Kesehatan

Masyarakat

2 Persentase Desa Siaga Aktif

Purnama dan Mandiri 38%

3 Persentase Posyandu Aktif

Purnama dan Mandiri 75%

4 Persentase Desa ODF (Open

Defecation Free) 35,17%

5 Persentase Desa / Kelurahan

yang memiliki Posbindu PTM 65% Bid. P 2 P

6

Persentase Desa/ Kelurahan

yang memiliki Kelompok

Asuhan Mandiri Kesehatan

Tradisional

16% Bid. Pelayanan

Kesehatan

1 Persentase Fasilitas Pelayanan

Kesehatan yang Terakreditasi 70%

Bid. Pelayanan

Kesehatan

Meningkatnya

Mutu Pelayanan

Kesehatan

2

Jumlah Kab/Kota yang

mencapai Universal Health

Coverage (UHC)

8 Kab/Kota

3

Persentase Fasyankes yang

memiliki Sarana Prasarana dan

Alat Kesehatan sesuai Standar

70%

4

Persentase Sarana Prasarana

dan Alat Kesehatan yang

dilakukan Kalibrasi (Rumah

Sakit)

15%

5

Persentase Sarana Prasarana

dan Alat Kesehatan yang

dilakukan Kalibrasi

(Puskesmas)

5%

6

Persentase Fasyankes yang

memiliki SDM Kesehatan

sesuai Standar

26%

Bid. Sumber

Daya

Kesehatan

7 Persentase Ketersediaan Obat

dan Vaksin sesuai Kebutuhan 100%

Page 83: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 80

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Tahun

2020

Penanggung

Jawab

8

Persentase Industri Rumah

Tangga Pangan (IRTP) yang

memiliki Izin Edar yang

Persyaratan Kesehatan

85%

9

Persentase Pelayanan

Kefarmasian di Puskesmas

sesuai Standar

50%

10

Persentase Produk Alkes dan

PKRT yang memenuhi Syarat

Kesehatan

92%

11

Persentase Sarana Penyalur

Alkes yang memenuhi Syarat

Cara Distribusi Alat Kesehatan

yang Baik (CDAKB)

25%

Meningkatnya

Akses Masyarakat

terhadap

Pelayanan

Kesehatan yang

Berkualitas (UHC

Pelayanan

Kesehatan)

1 Persentase Penduduk yang

memiliki Jaminan Kesehatan 85%

Bid. Pelayanan

Kesehatan

2

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan Pelayanan

sesuai Standar

89,44%

3

Persentase Penduduk yang

mendapatkan Jaminan

Kesehatan melalui PBI APBD

17%

4

Persentase Panggilan

Kegawatdaruratan Medis

melalui Call Center 119 PSC

di Propinsi Sumatera Selatan

yang direspon

60%

5

Persentase Rumah Sakit yang

memiliki Sarana Prasarana dan

Alat Kesehatan sesuai Standar

90%

6

Persentase Puskesmas yang

memiliki Sarana Prasarana dan

Alat Kesehatan sesuai Standar

75%

7

Jumlah Rumah Sakit yang

telah melaksanakan Pelayanan

Bank Darah Rumah Sakit

12 RS

8 Jumlah Kematian Ibu Maternal 116 Ibu Bid. Kesehatan

Masyarakat 9 Jumlah Kematian Bayi 458 Bayi

10 Persentase Pertolongan 91%

Page 84: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 81

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Tahun

2020

Penanggung

Jawab

Persalinan di Fasilitas

Kesehatan

11 Persentase PUS yang menjadi

Peserta KB Aktif 74%

12 Persentase Stunting pada Anak

Balita 29%

13 Persentase Balita Gizi Buruk 0,033%

14 Cakupan ASI Eklusif 64%

15

Persentase Desa yang

melaksanakan STBM (Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat)

68%

16 Persentase Kabupaten / Kota

Sehat 40%

17 Persentase Rumah Tangga

dengan Akses Sanitasi Layak 84%

18 Persentase Ibu Hamil Anemia 48,4%

19 Persentase Ibu Hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) 16,8%

20

Persentase Ibu Hamil yang

mendapatkan Pelayanan

Antenatal Care (ANC) Ke-4

(K4)

94%

21

Persentase Bayi Baru Lahir

mendapatkan Pelayanan

Standar KN 1

94%

22

Persentase Puskesmas yang

mengembangkan Program

Usila

82%

23

Persentase Ibu Hamil KEK

yang mendapatkan Makanan

Tambahan

96%

24

Persentase Remaja Putri

mengkonsumsi Tablet Tambah

Darah (TTD)

31%

25

Persentase Balita yang

mendapatkan Pemantauan

Tumbuh Kembang Anak

36%

26 Persentase Puskesmas yang

melaksanakan Penjaringan 80%

Page 85: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 82

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Tahun

2020

Penanggung

Jawab

Kesehatan untuk Peserta Didik

Kelas 1, 7 dan 10

27

Cakupan Sarana Air Bersih

dan Air Minum yang

mendapat Pengawasan

82%

28

Cakupan Hygiene Sanitasi

Tempat Pengolahan Makanan

memenuhi syarat

38%

29 Cakupan Tempat –Tempat

Umum memenuhi syarat 86%

30 Case Detection Rate TBC 55%

Bid. P 2 P

31 Persentase Kasus TBC yang

diobati dan sembuh 86%

32

Persentase Penderita DBD

yang ditangani sesuai Standar

dari Total penderita yang

ditemukan

100%

33 Jumlah Kab /Kota yang

Eliminasi Malaria 9 Kab/Kota

34 Imunisasi Dasar Lengkap 95%

35 Persentase Desa / Kelurahan

UCI 95%

36

Persentase Penduduk

terdampak Krisis Kesehatan

akibat Bencana dan/atau

Berpotensi Bencana Provinsi

yang mendapat Pelayanan

Kesehatan sesuai Standar

100%

37

Persentase Penduduk pada

Kondisi Kejadian Luar Biasa

Provinsi yang mendapat

Pelayanan Kesehatan sesuai

Standar

100%

38

Persentase Signal/Alert

Penyakit Berpotensi KLB

yang muncul dalam Sistem

Kewaspadaan Dini dan

Respon (SKDR) yang direspon

untuk mencegah KLB

100%

Page 86: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 83

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Tahun

2020

Penanggung

Jawab

39

Persentase Kejadian Luar

Biasa (KLB) yang

ditanggulangi dalam waktu 24

jam

100%

40 Cakupan Imunisasi Lanjutan 95%

41 Annual Parasit Incidence

(API) Malaria < 0,5%

42 Persentase Puskesmas Pandu

PTM 55%

43

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan Pelayanan

Kesehatan Jiwa

100%

44 Persentase Institusi Penerima

Wajib Lapor (IPWL) Aktif 15

45 Rasio Dokter terhadap 100.000

penduduk 15

Bid. Sumber

Daya

Kesehatan

46 Rasio Dokter Gigi terhadap

100.000 penduduk 4

47 Rasio Bidan terhadap 100.000

penduduk 122

48 Rasio Tenaga Gizi terhadap

100.000 penduduk 8

49 Rasio Tenaga Sanitarian

terhadap 100.000 penduduk 8

Page 87: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 84

BAB IV

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

4.1. Rencana Program

Mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006, tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka berdasarkan kategori Fungsi, maka program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2020 adalah sebagai berikut :

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

8 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

9 Penyediaan Makanan dan Minuman

10 Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran

11 Penyediaan Jasa Tutor SKJ

12 Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah, Ke Luar Daerah dan

Luar Negeri

2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

APARATUR

1 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

2 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

4 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah

Tangga

5 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor

6 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

7 Rehabilitasi Sedang / Berat Rumah Dinas

8 Pengelolaan Aset Daerah

Page 88: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 85

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

3 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR

1 Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya

2 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari tertentu

4 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA

APARATUR

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal

2 Pelatihan Jabatan Fungsional

3 Penyusunan Analisis Jabatan

4 Penyusunan Evaluasi Jabatan

5 Pelatihan Penilai Jabatan Fungsional

6 Penyusunan Analisis Jabatan

5 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

OPD

6 PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

2 Pemetaan Sarana Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

(PKRT) Ke Kab Kota

3 Pengawasan Mutu Dan Keamanan Alat Kesehatan Dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Yang Beredar Di Masyarakat

4 Binwasdal Sarana Produksi Dan Distribusi Alkes Dalam

Pemenuhan Persyaratan CPAKB Dan CDAKD

5 Edukasi gerakan masyarakat tentang penggunaan alat kesehatan

dan PKRT yang benar di kab. Oku Timur dan kab Ogan Ilir

7 PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

1 Peningkatan Pengawasan Rumah sakit oleh Badan Pengawas RS

Provinsi Sumatera Selatan

2 Review Pelayanan PONEK di Rumah Sakit

3 Penguatan Kapasitas SDM dalam pelayanan Tranfusi darah di

Rumah Sakit

4 Penilaian Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)

5 Pelatihan BTCLS Bagi Petugas Public Safety Center 119

6 Distribusi Logistik Haji

7 Pemilihan tenaga kesehatan teladan tingkat Provinsi

Page 89: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 86

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

8 Pembinaan dan Pemantapan Pelaksanaan Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

9 Lomba Sekolah Sehat Tingkat Propinsi

10 Pengembangan Aplikasi Daftar Informasi Publik (DIP) Berbasis

Website dan Basis Data untuk Pelayanan Publik pada Website

Dinkes Prov. Sumsel

11 Workshop SIKDA Generik bagi petugas SIK kab/kota dan

Puskesmas

12 Pertemuan Koordinasi Penyusunan Profil Kesehatan Tingkat

Provinsi

13 Pembinaan dan pendampingan pelaksanaan SIKDA Generik di

Kab/kota

14 Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional

15 Pembinaan dan Pemantapan Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

16 Pemantauan Pelayanan kesehatan di Posko kesehatan arus mudik

17 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Kerja

18 Work Shop Perlindungan Pekerja Perempuan

19 Monitoring Evaluasi Pelayanan Kesehatan Olahraga

20 Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

21 Pembinaan dan pendampingan Perencanaan dan pelaporan DAK

Fisik

22 Pertemuan Pengolahan data Pelayan RS se Sumsel (SIMRS)

23 Aplikasi online Ambulance PSC 119

24 Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu PSC 119

25 Pengadaan Ambulance Motor

26 Pembentukan Regional Maintanance Center (RMC) Provinsi

Sumatera Selatan

27 Pembinaan Quick Win Pelayanan Darah

28 Pelayanan Kesehatan Bergerak pada Daerah Terpencil

29 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Awam

30 Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji

31 Pembinaan Tata Kelola Daftar Informasi Publik dan Website

32 Penanggulangan Gangguan Refraksi bagi Siswa Sekolah

8 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

Page 90: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 87

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

1 Pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi

Sumatera Selatan

2 Penyebarluasan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Perilaku

Hidup Sehat melalui berbagai Media

3 Pembinaan, pendampingan dan Penilaian Posyandu Berprestasi

Tingkat Provinsi Sumatera Selatan

4 Penilaian dan Pendampingan Desa/Kelurahan PHBS Tingkat

Provinsi Sumatera Selatan

5 Orientasi Kader Dalam Rangka Mendukung Revitalisasi Posyandu

6 Pengadaan Posyandu Kit

7 Pertemuan Koordinasi Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Aktif

8 Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif

9 Hari Kesehatan Nasional (HKN)

10 Benchmark Petugas Promkes Provinsi dan Kabupaten/Kota ke

Provinsi Jawa Timur

11 Kursus Mahir Dasar (KMD) Bagi Pamong Saka Bakti Husada

Tingkat Puskesmas

12 Kursus Mahir Lanjutan (KML) Bagi Pamong Saka Bakti Husada

Tingkat Puskesmas

13 Advokasi Kebijakan Bidang Kesehatan

14 Latihan Gabungan Saka Bakti Husada Pemantau Jentik Nyamuk

9 PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

1 Pembinaan Dalam Rangka Pencegahan Dan Penurunan Stunting

2 Workshop Peningkatan Cakupan IMD

3 Forum Komunikasi Pencegahan dan Penurunan Stunting

4 Kampanye Piring Makanku dan gizi Seimbang

5 Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Tingkat

Provinsi

6 Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan Dalam Pemantauan

Pertumbuhan di Tk. Kab/Kota

10 PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT

1 Pengadaan Cetakan Jamban Sehat dan Murah

2 Peningkatan Kapasitas SDM Tentang E-Monev Smart STBM bagi

Sanitarian puskesmas di Provinsi

3 MONEV Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

4 Monev Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat

5 Sosialisasi Kabupaten/Kota Sehat bagi Tim Pembina Kabupaten

Kota sehat di Provinsi Sumatera Selatan

Page 91: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 88

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

6 Pelatihan e-monev Pilar ke - 3 STBM (Keamanan Pangan) dan e-

monev KLB Keracunan Pangan

7 Monev Tempat tempat Umum Sehat

8 Peningkatan kapasitas SDM Pengelola Program Limbah Medis dan

E-Monev Limbah Medis di Rumah Sakit

9 Pengadaan Sanitarian KIT RS

10 Pertemuan Klinik Sanitasi dan ADKL bagi Sanitarian Puskesmas di

Provinsi Sumatera Selatan

11 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

1 Monitoring dan Evaluasi serta Pembinaan Program TBC

2 Surveilans Aktif TBC di Rumah Sakit

3 Penyiapan Layanan TB MDR di RS Sub Rujukan TB RO

4 Evaluasi Utilisasi TCM di Layanan TB RO

5 Penemuan dan Pelacakan Kasus HIV/AIDS

6 Pengadaan Reagen pemeriksaan HIV/AIDS

7 Penjangkauan populasi kunci tes HIV oleh petugas outreach

8 Workshop Perluasan Layanan HIV AIDS

9 Monitoring Klinis Layanan HIV AIDS dan PIMS

10 Pembinaan imunisasi dan pengelolaan vaksin

11 Pembentukan Laboratorium Entomologi Kesehatan

12 Pengadaan Mikroskop Malaria

13 Pengendalian Vektor Terpadu di Desa Merah (API>5) Kab/Kota

Endemis Malaria

14 OJT Mikroskopis Malaria di Kab/Kota Endemis Malaria

15 Pengadaan Rapid Test Malaria

16 Pre Assesment Eliminasi Malaria

17 Pembinaan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) DBD

18 Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk

19 Review Program P2 DBD untuk petugas Kab/Kota

20 Pembinaan Penatalaksanaan Diare dan Hapetitis A

21 Sosialisasi dan Advokasi Pengendalian Hepatitis C Virus pada

Nakes dan Resti Lainnya

22 Pembinaan Kualitas Triple Eliminasi HIV AIDS, hepatitis B dan C

23 Penguatan LROA di Fasilitas pelayanan kesehatan

Page 92: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 89

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

24 Penguatan Pencatatan dan Pelaporan Hepatitis dengan Aplikasi

SIHEPI

25 Pembinaan Program dan Pemeliharaan Eliminasi Filariasis

26 Pemberian Obat Pencegahan Masal Filariasis di Daerah Endemis

27 Surveilans pasca POPM Filariasis

28 Pembinaan Penatalaksanaan ISPA

29 Survei kecacingan di kab/ kota

30 Penemuan dan Pelacakan Dini Kasus Kusta (Survey Sekolah)

31 Monitoring Dan evaluasi Posbindu PTM

32 Pemicuan Skreening IVA dan CBE

33 Pelatihan Asssment Penyalahguna Napza

34 Pelatihan Tenaga Verifikator IPWL Puskesmas

35 Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Jiwa bagi Tenaga Kesehatan di

Puskesmas

36 Sosialisasi Dampak Narkoba dan Penatalaksanaannya

37 Sosialisasi Deteksi Dini Gangguan Indera Penglihatan dan

Kebutaan

38 Pengendalian Terpadu Penyakit Tidak Menular

39 Monitoring dan Evaluasi Program deteksi dini kanker rahim dan

CBE

40 Pemicuan upaya berhenti merokok pada anak sekolah

41 Pembinaan Tata Laksana Screening Deteksi Dini Kanker Serviks

dan Payudara pada Bidan Desa

42 Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa di Sekolah (Posbindu Belido)

43 Skrining Deteksi dini Penyakit Tidak Menular Melalui Posbindu

PTM di OPD Prov Sumsel

44 Pengendalian Penyebaran Penyakit Rabies

45 Pengadaan Vaksin anti rabies (VAR)

12 PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN

1 Pembinaan Teknis Akreditasi klinik dan DPM

2 Pembinaan dan Fasilitasi Persiapan dan Pasca akreditasi versi

SNARS edisi 1

3 Pendampingan Persiapan Akreditasi FKTP (Klinik dan DPM

Dokter/Dokter Gigi) Kabupaten Kota

4 Monev Pasca Akreditasi Laboratorium Daerah Kabupaten Kota

5 Penggandaan Instrumen Akreditasi FKTP

Page 93: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 90

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

6 Pendampingan Validasi Data ASPAK Puskesmas dan Rumah Sakit

di Kabupaten /Kota

7 Visitasi Lapangan Dalam Rangka Izin Operasional Rumah Sakit di

Kabupaten /Kota

8 Penilaian Dalam Rangka Hospital Go Green Tingkat Provinsi dan

Nasional

9 Study Pembelajaran Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas

Pengelola Program Mutu Fasyankes

10 Akreditasi RS bagi RS Gigi dan Mulut

13 PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

MISKIN

1 Penyediaan makanan tambahn balita gizi kurang

2 Penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis

(KEK)

14 PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DAN

PRASARA RS, RS JIWA, RS PARU DAN RS MATA

1 Pembangunan rumah sakit provinsi

2 Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit

3 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

4 Pengadaan peralatan rumah tangga rumah sakit

5 Pengadaan meubelair rumah sakit

6 Pengadaan Makan dan Minum Pasien RS

7 Pengadaan mobil ambulance/mobil jenazah

8 Pengadaan IT rumah sakit

15 PROGRAM PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARA RS, RS

JIWA, RS PARU DAN RS MATA

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala peralatan Rumah Sakit

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit

16 PROGRAM KEMITRAAN PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN

1 Advokasi dan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional

2 Rapat Koordinasi Teknis Pelaksanaan Program JKN Provinsi dan

Kab/Kota

3 Rekonsiliasi Kepesertaan Penerima bantuan Iuran (PBI) Provinsi

4 Monitoring Evaluasi Pelaksanaan JKN-KIS di Kab/Kota

17 PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Page 94: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 91

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

KESEHATAN MAKANAN

1 Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan

Industri Rumah Tangga

2 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Pangan menjelang Hari-

Hari Besar Agama

3 Monitoring Evaluasi Sarana Distribusi Obat Tradisional di

Kabupaten Kota

4 Bimbingan Teknis Sarana Produksi OT (UKOT UMOT) di

Kab/Kota

18 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

ANAK BALITA

1 Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Provinsi

2 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita dan Remaja Sesuai

Standart di Puskesmas

3 Pembinaan Pelaksanaan Penanganan Kegawatdaruratan Bumil dan

Bayi Baru Lahir di 4 kabupaten dengan Kematian Tinggi

19 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU

DAN ANAK

1 Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi oleh Kader

2 Penguatan Penggunaan Daftar Tilik untuk Petugas KIA Puskesmas

3 Peningkatan peran Masyarakat dalam meningkatkan derajat

Kesehatan Ibu dan Anak

4 Orientasi Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal

20 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

LANSIA

1 Workhshop Lansia Sehat dan Mandiri

2 Pembinaan dan Penilaian Kinerja Puskesmas Santun Lansia

21 PROGRAM PENANGANAN KELUARGA BERENCANA

1 Workhshop Peningkatan Kepesertaan KB Aktif

2 Pembinaan Pelayanan KB Pasca Salin

22 PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KESEHATAN

1 Tenaga Kesehatan Penugasan Khusus Sumatera Selatan

2 Pembinaan terpadu Program Internsip Dokter

3 Dokumen Kebijakan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM

Kesehataan

4 Pembinaan terpadu Perencanaan Program Tugas Belajar dan

Page 95: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 92

KODERING PROGRAM / KEGIATAN

1 2

Program Pendidikan Dokter Spesialis

5 Uji Kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan

6 Insentif dokter spesialis / sub spesialis

7 Pendidikan Tugas Belajar dalam Negeri Dinas Kesehatan

23 PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PADA

MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA dan/atau KLB

1 Penanggulangan Krisis Kesehatan akibat bencana

2 Penyelidikan Epidemiologi KLB

3 Pembinaan Surveilans Epidemiologi

24 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

KESEHATAN BLUD

1 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RS Khusus Mata

Masyarakat

2 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RS Khusus Paru

3 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RS Khusus Gigi dan

Mulut

4 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RSUD Siti Fatimah

5 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD Badan Pelatihan

Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Page 96: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

RENJA DINAS KESEHATAN 2020 93

BAB V

P E N U T U P

Dengan ridha dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Kerja Dinas Kesehatan

(Renja) Tahun 2020 dapat disusun. Renja-SKPD disusun dengan mengacu pada RPJMD,

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 - 2023, hasil evaluasi

pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan

program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat. Renja-SKPD ini memuat kebijakan,

program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah

daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Program dan

kegiatan sebagaimana dimaksud meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan,

kegiatan alternatif atau baru, indikator kinerja, dan kelompok sasaran yang menjadi bahan

utama RKPD, serta menunjukkan prakiraan maju.

Renja Dinas Kesehatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Dinas Kesehatan dalam kurun waktu satu

tahun, yaitu pada tahun 2020. Penyusunan Renja ini dilakukan sedemikian rupa sehingga

hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan

kinerja tahunan Dinas Kesehatan.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renja ini disampaikan

penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya Renja Dinas Kesehatan Tahun 2020 ini dapat

dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja

keras dari segenap aparatur kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Selatan. Penerapan nilai-nilai yang dianut dan dijunjung tinggi oleh Dinas Kesehatan,

diharapkan dapat memacu semangat aparat Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan Renja ini.

Palembang, Juli 2019

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Selatan

Dra. Lesty Nurainy, Apt, M.Kes

Pembina Utama Muda/IV.c

NIP. 196207031989032002

Page 97: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 14

Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Persentase

keterpenuhan

kebutuhan pelayanan

administrasi perkantoran

100 46.003.608.985 100 47.943.002.000

1 Penyediaan Jasa Surat

Menyurat

Kantor OPD Jumlah jasa pengiriman

surat-menyurat di kantor

Dinkes dan UPT

2100 Surat

dan Metarai

15.000.000 2100 Surat dan

Metarai

16.500.000

2 Penyediaan Jasa

Komunikasi, Sumber Daya

Air dan Listrik

Kantor OPD Jasa rekening komunikasi,

sumberdaya air dan listrik

Dinkes dan UPT yang

dibayarkan

59

Rekening

11.916.000.000 59 Rekening 11.880.000.000

3 Penyediaan Jasa

Administrasi Keuangan

Kantor OPD Jumlah Pengelola

Keuangan di Dinkes dan

UPT

30 Orang 46.200.000 30 Orang 50.820.000

4 Penyediaan Jasa

Kebersihan Kantor

Kantor OPD Jumlah penyedia jasa

kebersihan kantor untuk

Dinkes dan UPT

6 Gedung/

Kantor

8.349.584.000 6 Gedung/

Kantor

8.051.476.000

5 Penyediaan Alat Tulis

Kantor

Kantor OPD Jumlah jenis alat tulis

kantor bagi Dinkes dan UPT

38 Jenis 624.865.000 38 Jenis 687.351.000

6 Penyediaan Barang

Cetakan dan Penggandaan

Kantor OPD Jumlah jenis bahan cetakan

(formulir, blanko, buku,

kartu) dan penggandaan di

Dinkes dan UPT

60 Jenis 565.000.000 60 Jenis 621.500.000

7 Penyediaan komponen

instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor

Kantor OPD Jumlah jenis komponen

instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor di Dinkes

dan UPT

8 Jenis 332.000.000 8 Jenis 365.200.000

8 Penyediaan Bahan Bacaan

dan Peraturan Perundang-

Undangan

Kantor OPD Jumlah jenis bahan bacaan

dan peraturan perundang-

undangan di Dinkes dan

UPT

3 Jenis 40.000.000 3 Jenis 44.000.000

2

Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Tahun Anggaran 2020

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

Page 98: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

9 Penyediaan Makanan dan

Minuman

Kantor OPD Jumlah makanan dan

minuman rapat di Dinkes

dan UPT

50 kali

rapat

346.400.000 50 kali rapat 381.040.000

10 Penyediaan Jasa

Pendukung Administrasi

Teknis/Perkantoran

Kantor OPD Jumlah jasa tenaga

honorer dan tenaga PTT

(dokter, dokter gigi dan

bidan) di Dinkes dan UPT

565 orang 22.189.359.985 545 orang 24.107.995.000

11 Penyediaan Jasa Tutor SKJ Kantor OPD Jumlah jasa tutor SKJ

Dinkes dan UPT

6 orang 79.200.000 6 orang 87.120.000

12 Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam Daerah, Ke Luar

Daerah dan Luar Negeri

Sumsel,

Jakarta, dll

Frekuensi koordinasi dan

konsultasi ke dalam daerah,

ke luar daerah dan luar

negeri

576 Kali 1.500.000.000 476 Kali 1.650.000.000

Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

Persentase

keterpenuhan

kebutuhan sarana dan

prasarana aparatur

90 5.375.123.000 90 5.912.635.300

13 Pengadaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

Kantor OPD

dan UPT

Jumlah jenis peralatan dan

perlengkapan kantor untuk

Dinkes dan UPT

3 Jenis (AC,

printer, PC)

825.500.000 4 Jenis (AC,

Laptop, printer,

PC)

908.050.000

14 Pengadaan Kendaraan

Dinas Operasional

RSUD Siti

Fatimah,

Dinkes

Jumlah kendaraan dinas

dan operasional bagi RSUD

Prov. Sumsel dan Dinas

Kesehatan

1 unit

mobil

minibus, 1

unit Mobil

box , 3 unit

motor, 1

unit motor

roda 3

880.000.000 Mobil box 1

unit, motor 3

unit, motor

roda 3 1 unit

Unit

968.000.000

15 Pemeliharaan

Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

Kantor OPD

dan UPT

Jumlah kendaraan dinas

dan operasional bagi Dinkes

dan UPT yang beroperasi

secara baik dan nyaman

71 Unit

Mobil dan

125 unit

Motor Unit

1.816.348.000 71 Unit Mobil

dan 125 unit

Motor Unit

1.997.982.800

16 Pemeliharaan

Rutin/Berkala Peralatan

dan Penglengkapan Rumah

Tangga

Kantor OPD

dan UPT

Frekuensi pengizian ulang

tabung oksigen dan tabung

gas

632 Kali 172.275.000 632 Kali 189.502.500

Page 99: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

17 Pemeliharaan Rutin /

Berkala Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

Kantor OPD

dan UPT

Jumlah jenis peralatan dan

perlengkapan kantor Dinkes

dan UPT yang beroperasi

secara baik

10 Jenis 373.500.000 10 Jenis 410.850.000

18 Rehabilitasi sedang/berat

gedung kantor

Dinkes, RS

Paru

Jumlah gedung kantor

Dinkes dan RSK Paru yang

direhabilitasi

2 Gedung/

kantor

712.000.000 2 Gedung/

kantor

783.200.000

19 Rehabilitasi Sedang / Berat

Rumah Dinas

Palembang Jumlah Rumah Dinas yang

direhabilitasi

1 rumah

dinas

300.000.000 1 rumah dinas 330.000.000

20 Pengelolaan Aset Daerah Sumsel Jumlah aset dinkes yang

dikelola

6 item 295.500.000 6 item 325.050.000

Program Peningkatan

Disiplin Aparatur

Persentase kedisiplinan

karyawan Dinkes dan

UPT

90 685.000.000 90 -

21 Pengadaan Pakaian Dinas

beserta perlengkapannya

Kantor OPD Jumlah stel pakaian dinas

karyawaan Dinkes dan UPT

929 Stel 650.000.000 - -

22 Pengadaan Pakaian Khusus

Hari-Hari tertentu

Kantor OPD Jumlah stel pakaian dinas

khusus hari-hari tertentu

karyawaan Dinkes dan UPT

20 Stel 35.000.000 - -

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Persentase

keterpenuhan

kebutuhan peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

90 1.721.260.000 90 1.817.386.000

23 Pendidikan dan pelatihan

formal

Sumsel dan

Luar Daerah

Jumlah karyawan Dinkes

dan UPT yang mengikuti

kursus-kursus singkat dan

pelatihan

152 orang 760.000.000 216 orang 760.000.000

24 Pelatihan jabatan

fungsional

Sumsel Jumlah tenaga kesehatan

yang mendapatkan

pelatihan jabatan

fungsional

180 orang 600.000.000 180 orang 660.000.000

25 Penyusunan Analisis

Jabatan

Sumsel Jumlah Dokumen Peta

Kebutuhan Pegawai

2 Dokumen 103.780.000 2 Dokumen 114.158.000

Page 100: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

26 Penyusunan Evaluasi

Jabatan

Sumsel Jumlah Dokumen Kelas

Jabatan

1 Dokumen 102.280.000 1 Dokumen 112.508.000

27 Pelatihan Penilai Jabatan

Fungsional

Sumsel Jumlah Penilai Jatan

Fungsional yang dilatih

30 orang 155.200.000 30 orang 170.720.000

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Capaian Kinerja dan

Keuangan

Persentase laporan

kinerja keuangan yang

lengkap dan tepat waktu

100 158.000.000 100 158.000.000

28 Penyusunan laporan

capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja OPD

Kantor OPD Jumlah dokumen laporan

kinerja dan ihtishar realisasi

kinerja OPD

5 158.000.000 5 158.000.000

Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan

Persentase Ketersediaan

Obat dan Vaksin Sesuai

Kebutuhan

100 22.706.588.000 100 24.879.917.000

29 Pengadaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan

Kantor OPD,

RSUD Prov.

Sumsel, RS

Khusus Paru,

RS Khusus

Gigi dan

Mulut, balai

pengobatan

Korpri, dan

Program

Lainnya

Jumlah item obat dan

perbekalan kesehatan

untuk RSUD Prov. Sumsel,

RS Khusus Paru, RS Khusus

Gigi dan Mulut, balai

pengobatan Korpri, dan

Program Lainnya

450 Item 22.000.000.000 450 Item 22.000.000.000

30 Pemetaan Sarana Produksi

Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga (PKRT) Ke

Kab Kota

Sumsel Jumlah Data Sarana

Produksi PKRT di Sumsel

17

Kab/Kota

201.200.000 17 Kab/Kota 221.320.000

Page 101: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

31 Pengawasan Mutu Dan

Keamanan Alat Kesehatan

Dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga (PKRT) Yang

Beredar Di Masyarakat

Sumsel Jumlah Alat Kesehatan dan

Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga yang sesuai

dengan persyaratan standar

mutu

40 Sampel 212.391.000 40 Sampel 2.336.301.000

32 Binwasdal Sarana Produksi

Dan Distribusi Alkes Dalam

Pemenuhan Persyaratan

CPAKB Dan CDAKD

Sumsel Jumlah Sarana Produksi

dan Distribusi Penyalur Alat

Kesehatan yang dibina dan

diawasi

2 Sarana

Produksi

dan 50

Distribusi

Sarana

52.940.000 2 Sarana

Produksi dan 50

Distribusi

Sarana

58.234.000

33 Edukasi gerakan

masyarakat tentang

penggunaan alat kesehatan

dan PKRT yang benar di

kab. Oku Timur dan kab

Ogan Ilir

Sumsel Jumlah tenaga Kesehatan

dan Masyarakat di

Prov/Kab/Kota yang

terpapar tentang

Penggunaan Alkes dan

PKRT yang tepat guna

90 Orang 240.057.000 90 Orang 264.062.000

Program Upaya

Kesehatan Masyarakat

Indeks Keluarga Sehat 25 9.858.965.250 9.705.619.045

34 Peningkatan Pengawasan

Rumah sakit oleh Badan

Pengawas RS Provinsi

Sumatera Selatan

17 Kab/Kota Jumlah Rumah Sakit

Peningkatan Pengawasan

Rumah sakit oleh Badan

Pengawas RS Provinsi

Sumatera Selatan

65 RS 640.400.000 65 RS 704.440.000

35 Review Pelayanan PONEK

di Rumah Sakit

Sumsel Jumlah RS yang direview

pelayanan PONEK nya

62 RS 100.000.000 62 RS 110.000.000

36 Penguatan Kapasitas SDM

dalam pelayanan Tranfusi

darah di Rumah Sakit

Sumsel Jumlah SDM yang

ditingkatkan kapasitas

dalam pelayanan Tranfusi

darah di RS

30 Orang 150.000.000 30 Orang 165.000.000

37 Penilaian Rumah Sakit

Sayang Ibu dan Bayi

(RSSIB)

Sumsel Jumlah RS yang dinilai 30 RS 236.000.000 30 RS 259.600.000

Page 102: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

38 Pelatihan BTCLS Bagi

Petugas Public Safety

Center 119

Sumsel Pelatihan BTCLS Bagi

Petugas Public Safety

Center 119

40 Orang 240.650.000 40 Orang 264.715.000

39 Distribusi Logistik Haji 17 Kab/Kota Jumlah Kab/kota

terdistribusi Logistik Haji

17

kab/Kota

85.000.000 17 kab/Kota 93.500.000

40 Pemilihan tenaga

kesehatan teladan tingkat

Provinsi

17 Kab/Kota Jumlah Tenaga kesehatan

dinilai kinerjanya dari 9

kategori profesi

153 orang 591.484.000 153 orang 650.632.000

41 Pembinaan dan

Pemantapan Pelaksanaan

Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan di

Kab/Kota

17 Kab/Kota Jumlah kabupaten/kota

yang melaksanaan SPM

bidang kesehatan

17

kab/Kota

228.960.000 17 kab/Kota 251.856.000

42 Lomba Sekolah Sehat

Tingkat Propinsi

17 Kab/Kota Jumlah pemenang lomba

sekolah sehat

12 sekolah 278.400.000 12 sekolah 306.240.000

43 Pengembangan Aplikasi

Daftar Informasi Publik

(DIP) Berbasis Website dan

Basis Data untuk Pelayanan

Publik pada Website Dinkes

Prov. Sumsel

Kantor OPD Jumlah website Dinkes

yang menyediakan data

informasi publik lebih aman

1 Website 42.750.950 1 Website 47.026.045

44 Workshop SIKDA Generik

bagi petugas SIK kab/kota

dan Puskesmas

S Jumlah pentugas SIK yang

dilatih dan mampu

mengoperasionalkan

aplikasi SIKDA Generik

50 orang 145.600.000 50 orang 160.160.000

45 Pertemuan Koordinasi

Penyusunan Profil

Kesehatan Tingkat Provinsi

Palembang Jumlah peserta pertemuan

koordinasi penyusunan

profil Kesehatan Tk.

Provinsi

60 orang 150.000.000 50 orang 160.160.000

46 Pembinaan dan

pendampingan

pelaksanaan SIKDA Generik

di Kab/kota

17 Kab/Kota Jumlah kabupaten/kota

yang melaksanaan SIKDA

Generik

17

kab/Kota

162.400.000 17 kab/Kota 178.640.000

Page 103: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

47 Pengembangan Pelayanan

Kesehatan Tradisional

17 Kab/Kota Jumlah Puskesmas yang

menjalankan pelayanan

kestrad sesuai standar

342

Puskesmas

183.644.000 342 Puskesmas 422.008.000

48 Pembinaan dan

Pemantapan Pelaksanaan

Program Indonesia Sehat

Dengan Pendekatan

Keluarga (PIS-PK)

17 Kab/Kota Jumlah Puskesmas yang

diintervensi PIS-PK

342

Puskesmas

131.515.000 342 Puskesmas 144.666.000

49 Pemantauan Pelayanan

kesehatan di Posko

kesehatan arus mudik

17 Kab/Kota Jumlah Kab./kota yang

memberikan yankes

selamaa arus mudik

17

kab/Kota

114.630.000 17 kab/Kota 126.093.000

50 Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Kerja

17 Kab/Kota Jumlah Kab/kota yang

dilaksanakan Monev

Kesehatan kerja

17

kab/Kota

132.390.000 17 kab/Kota 145.629.000

51 Work Shop Perlindungan

Pekerja Perempuan

Palembang Jumlah petugas yang

mengikuti Work Shop

Perlindungan Pekerja

Perempuan

100 Orang 141.696.300 100 Orang 155.865.000

52 Monitoring Evaluasi

Pelayanan Kesehatan

Olahraga

17 Kab/Kota Jumlah Kab/Kota yang di

Bina

17

Kab/Kota

80.800.000 17 Kab/Kota 88.880.000

53 Rapat Kerja Kesehatan

Daerah Provinsi Sumatera

Selatan

Palembang Jumlah Peserta Rapat Kerja

Kesehatan Daerah

180 Orang 334.600.000 180 Orang 368.060.000

54 Pembinaan dan

pendampingan

Perencanaan dan

pelaporan DAK Fisik

17 Kab/Kota Jumlah Kab/Kota yang

dibina pelaporan dan

perencanaan DAK Fisik

17

Kab/Kota

228.960.000 17 Kab/Kota 251.856.000

55 Pertemuan Pengolahan

data Pelayan RS se Sumsel

(SIMRS)

Palembang Jumlah peserta Pengolahan

data Pelayan RS se Sumsel

(SIMRS)

60 Orang 150.000.000 60 Orang 165.000.000

56 Aplikasi online Ambulance

PSC 119

Palembang Jumlah IT Ambulance PSC

119

12 Unit 240.000.000 12 Unit 264.000.000

57 Penanggulangan Gawat

Darurat Terpadu PSC 119

Kantor OPD Frekwensi Pedampingan

Pelayanan Kesehatan TIM

PSC 119

51 Kali 511.730.000 51 Kali 562.903.000

Page 104: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

58 Pengadaan Ambulance

Motor

Kantor OPD Jumlah Ambulance Motor

URC 119

50 Unit 2.720.000.000 50 Unit 2.720.000.000

59 Pembentukan Regional

Maintanance Center (RMC)

Provinsi Sumatera Selatan

Palembang Jumlah Regional

Maintanance Center yang

terbentuk

1 Tim 200.000.000 1 Tim 220.000.000

60 Pembinaan Quick Win

Pelayanan Darah

Sumsel Jumlah Kab/kota yang

dibina dalam pelayanan

darah

17

Kab/Kota

80.000.000 17 Kab/Kota 88.000.000

61 Pelayanan Kesehatan

Bergerak pada Daerah

Terpencil

Musi Rawas,

Musi Rawas

Utara, OKU

Timur,

Banyuasin,

OKI, Ogan Ilir

Jumlah Kabupaten/kota

yang memperoleh

Pelayanan Kesehatan

Bergerak

6 Kab/Kota 320.000.000 6 Kab/Kota 352.000.000

62 Pelatihan Bantuan Hidup

Dasar untuk Awam

Palembag Jumlah Masyarakat yang

dilatih Bantuan Hidup dasar

(BHD)

40 Orang 95.000.000 40 Orang 104.500.000

63 Evaluasi Pelayanan

Kesehatan Haji

Sumsel Jumlah Kabupaten / kOta

yang dibinda pelayana

kesehatan haji

17

Kab/Kota

65.135.000 17 Kab/Kota 71.648.000

64 Pembinaan Tata Kelola

Daftar Informasi Publik dan

Website

Sumsel Jumlah Kabupaten/Kota

yang menyediakan

informasi publik

17

Kab/Kota

93.220.000 17 Kab/Kota 102.542.000

65 Penanggulangan Gangguan

Refraksi bagi Siswa Sekolah

Sumsel Jumlah sekolah menengah

atas/SMK/MA yang

mendapatkan pelayanan

refraksi

50 Sekolah 984.000.000 17 Kab/Kota 102.542.000

Program Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Persentase Rumah

Tangga ber-PHBS

0,7 8.544.128.000 9.398.540.800

Page 105: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

66 Pertemuan Koordinasi

Pokjanal Posyandu tingkat

provinsi Sumatera Selatan

Sumsel Jumlah peserta lintas

sektor pertemuan

koordinasi pokjanal

posyandu tingkat prov

Sumsel (2 kali)

70 Orang 45.394.000 70 Orang 49.933.400

67 Penyebarluasan

Komunikasi, Informasi, dan

Edukasi Perilaku Hidup

Sehat melalui berbagai

Media

Sumsel Jumlah Penyebarluasan

Komunikasi, Informasi dan

Edukasi Perilaku Hidup

Sehat Melalui Media

3 Media 692.900.000 3 Media 762.190.000

68 Pembinaan,

pendampingan dan

Penilaian Posyandu

Berprestasi Tingkat Provinsi

Sumatera Selatan

Sumsel Jumlah Kab/Kota Peserta

Lomba Posyandu

Berprestasi Tingkat Provinsi

Sumatera Selatan

17

Kab/Kota

210.500.000 17 Kab/Kota 231.550.000

69 Penilaian dan

Pendampingan

Desa/Kelurahan PHBS

Tingkat Provinsi Sumatera

Selatan

Sumsel Jumlah Kab/Kota Peserta

Penilaian Desa/Kelurahan

PHBS Tingkat Provinsi

Sumatera Selatan

17

Kab/Kota

210.500.000 17 Kab/Kota 231.550.000

70 Orientasi Kader Dalam

Rangka Mendukung

Revitalisasi Posyandu

Sumsel Jumlah Kader Posyandu

yang dilatih

400 kader 558.600.000 1400 kader 614.460.000

71 Pengadaan Posyandu Kit Sumsel Jumlah Posyandu kit 251 buah 5.020.000.000 351 buah 5.522.000.000

72 Pertemuan Koordinasi

Pokjanal Desa/Kelurahan

Siaga Aktif

Sumsel Jumlah Peserta Pertemuan

Koordinasi Pokjanal

Desa/Kelurahan Siaga Aktif

(2 kali)

95 orang 348.644.000 95 orang 383.508.400

73 Pembinaan

Desa/Kelurahan Siaga Aktif

Sumsel Jumlah Kabupaten/kota yg

mendapat pembinaan

tentang Desa/Kelurahan

Siaga Aktif

17

Kab/Kota

77.000.000 17 Kab/Kota 84.700.000

74 Hari Kesehatan Nasional

(HKN)

Palembang Jumlah peserta yang

mengikuti Hari Kesehatan

Nasional

1000 orang 310.250.000 1000 orang 341.275.000

Page 106: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

75 Benchmark Petugas

Promkes Provinsi dan

Kabupaten/Kota ke Provinsi

Jawa Timur

Surabaya Jumlah Petugas Promkes

Provinsi & Kabupaten/Kota

yang mengikuti Benchmark

ke Provinsi Jawa Timur

30 orang 183.750.000 30 orang 202.125.000

76 Kursus Mahir Dasar (KMD)

Bagi Pamong Saka Bakti

Husada Tingkat Puskesmas

Palembang Jumlah Peserta Kursus

Mahir Dasar (KMD) Bagi

Pamong Saka Bakti Husada

Tingkat Puskesmas

140 orang 403.660.000 140 orang 444.026.000

77 Kursus Mahir Lanjuta

(KML) Bagi Pamong Saka

Bakti Husada Tingkat

Puskesmas

Palembang Jumlah Peserta Kursus

Mahir Lanjuta (KML) Bagi

Pamong Saka Bakti Husada

Tingkat Puskesmas

70 orang 201.830.000 70 orang 222.013.000

78 Advokasi Kebijakan Bidang

Kesehatan

Palembang Jumlah Kebijakan Bidang

Kesehatan yang dikeluarkan

oleh Bupati/Walikota

4 Kebijakan 152.350.000 4 Kebijakan 167.585.000

79 Latihan Gabungan Saka

Bakti Husada Pemantau

Jentik Nyamuk

Palembang Jumlah Kader SBH Peduli

DBD

100 orang 128.750.000 100 orang 141.625.000

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

Persentase Balita

Stunting

29 1.974.323.000 2.131.122.000

Persentase Balita Gizi

Buruk

0,033 0,033

80 Pembinaan Dalam Rangka

Pencegahan Dan

Penurunan Stunting

Sumsel Jumlah Kabupaten/Kota

yang dibina pencegahan

dan penurunan stunting

17

kab/kota

168.201.000 17 kab/kota 185.021.000

81 Workshop Peningkatan

Cakupan IMD

Palembang Jumlah peserta

Peningakatan Cakupan IMD

51 Orang 210.830.000 51 Orang 231.913.000

82 Forum Komunikasi

Pencegahan dan

Penurunan Stunting

Palembang,

Lahat, OKI,

Banyuasin,

Muara Enim,

Ogan Ilir

Terselenggaranya Forum

Komunikasi Pencegahan

dan Penurunan Stunting

(Duta cegah stuntig)

6 Kab/Kota 591.484.000 120 orang 610.000.000

Page 107: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

83 Kampanye Piring Makanku

dan gizi Seimbang

Sumsel Jumlah Kabupaten/Kota

yang disosialisasikan piring

makanku dan gizi seimbang

4 kab/kota 219.261.000 4 kab/kota 241.187.000

84 Pelatihan Pemberian

Makan Bayi dan Anak

(PMBA) Tingkat Provinsi

Sumsel Jumlah peserta Pemberian

Makanan Bayi dan Anak

340 orang 523.712.000 340 orang 576.083.000

85 Peningkatan Kapasitas

Petugas Kesehatan Dalam

Pemantauan Pertumbuhan

di Tk. Kab/Kota

Palembang Jumlah Petugas Gizi yang

dilatih

50 orang 260.835.000 50 orang 286.918.000

Program

Pengembangan

Lingkungan Sehat

Persentase Desa yang

Melaksanakan STBM

(Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat)

0,68 2.213.434.400 3.187.177.000

Persentase kab/Kota Yang

Melaksanakan KKS

(Kabupaten/ Kota Sehat)

0,4 0,4

86 Pengadaan Cetakan

Jamban Sehat dan Murah

Sumsel Jumlah Ceakan Jamban

Sehat

68 Unit 603.000.000 68 Unit 663.300.000

87 Peningkatan Kapasitas

SDM Tentang E-Monev

Smart STBM bagi Sanitarian

puskesmas di Provinsi

Palembang Jumlah petugas yang

mengikuti Peningkatan

Kapasitas SDM Tentang E-

Monev Smart STBM bagi

Sanitarian puskesmas di

Provinsi

70 orang 267.298.000 70 orang 294.028.000

88 MONEV Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat

Sumsel Jumlah Kab/Kota yang

dilaksanakan Monitoring

dan Evaluasi

17

kab/kota

246.700.000 17 kab/kota 271.370.000

89 Monev Penyelenggaraan

Kab/Kota Sehat

Sumsel Jumlah Kab/Kota yang

mendapatkan Bimbingan

Teknis, Evaluasi dan

Monitoring

Penyelenggaraan

Kabupaten/Kota Sehat

17

kab/kota

220.550.000 17 kab/kota 242.605.000

Page 108: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

90 Sosialisasi Kabupaten/Kota

Sehat bagi Tim Pembina

Kabupaten Kota sehat di

Provinsi Sumatera Selatan

Sumsel Jumlah yang tersosialisasi

Kabupaten Kota Sehat

80 Orang 181.453.000 80 Orang 951.998.000

91 Pelatihan e-monev Pilar ke

- 3 STBM (Keamanan

Pangan) dan e-monev KLB

Keracunan Pangan

Palembang Jumlah Kab/Kota yang

mendapatkan Bimbingan

Teknis, Evaluasi dan

Monitoring

Penyelenggaraan

Kesehatan Lingkungan

70 Orang 153.797.400 70 Orang 169.177.000

92 Monev Tempat tempat

Umum Sehat

Sumsel Jumlah Kabupaten/Kota

yang Mendapatkan

Bimbingan Teknis, Evaluasi

dan

8 kab/kota 70.630.000 8 kab/kota 77.693.000

93 Peningkatan kapasitas

SDM Pengelola Program

Limbah Medis dan E-

Monev Limbah Medis di

Rumah Sakit

Palembang Jumlah petugas yang

Peningkatan kapasitas SDM

Pengelola Program Limbah

Medis dan E-Monev Limbah

Medis di Rumah Sakit

60 Orang 113.673.000 60 Orang 125.040.000

94 Pengadaan Sanitarian KIT

RS

Sumsel Jumlah Sanitarian Kit 1 Unit 203.000.000 1 Unit 223.300.000

95 Pertemuan Klinik Sanitasi

dan ADKL bagi Sanitarian

Puskesmas di Provinsi

Sumatera Selatan

Palembang Jumlah Peserta Pertemuan

Klinik Sanitasi dan ADKL

bagi Sanitarian Puskesmas

di Provinsi Sumatera

Selatan

70 Orang 153.333.000 70 Orang 168.666.000

Program Pencegahan

dan Penanggulangan

Penyakit Menular dan

Tidak Menular

Angka Kesakitan 10,4 7.417.215.000 7.823.241.000

Imunisasi Dasar Lengkap 0,95 0,95

Page 109: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

96 Monitoring dan Evaluasi

serta Pembinaan Program

TBC

Sumsel Kab/kota yang dilakukan

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan TB

17

kab/kota

150.000.000 17 kab/kota 165.000.000

97 Surveilans Aktif TBC di

Rumah Sakit

Sumsel Jml kab/kota yang

dilakukan Surveilans Aktif

TBC di Rumah Sakit

17

kab/kota

100.000.000 17 kab/kota 110.000.000

98 Penyiapan Layanan TB

MDR di RS Sub Rujukan TB

RO

Sumsel Jml kab/kota yang

dilakukan Set up Layanan

TB MDR di RS Sub Rujukan

TB RO

17

kab/kota

100.000.000 17 kab/kota 110.000.000

99 Evaluasi Utilisasi TCM di

Layanan TB RO

Sumsel Jml kab/kota yang

dilakukan Evaluasi Utilisasi

TCM di Layanan TB RO

17

kab/kota

79.080.000 17 kab/kota 86.988.000

100 Penemuan dan Pelacakan

Kasus HIV/AIDS

Palembang,

OI, OKI, Lubuk

Linggau, Lahat

dan Mura

Jumlah Kab/Kota dilakukan

penemuan dan pelacakan

kasus HIV/AIDS

7 kab/kota 130.720.000 7 kab/kota 143.792.000

101 Pengadaan Reagen

pemeriksaan HIV/AIDS

Sumsel Jumlah Reagen unruk rapid

tes HIV-AIDS dan IMS

170 box 335.000.000 170 box 368.500.000

102 Penjangkauan populasi

kunci tes HIV oleh petugas

outreach

Sumsel Jumlah lokasi daerah yang

dilakukan penjangkauan

populasi kunci sesuai

standar

7 lokasi 45.010.000 7 lokasi 49.511.000

103 Workshop Perluasan

Layanan HIV AIDS

palembang jumlah peserta yang

mengikuti workshop

perluasan layanan HIV

61 orang 87.025.000 61 orang 95.727.000

104 Mentoring Klinis Layanan

HIV AIDS dan PIMS

Sumsel Layanan HIV/AIDS yang

dilakukan kegiatan

mentoring klinis

4

Kab/kkota

50.000.000 4 Kab/kkota 55.000.000

105 Pembinaan imunisasi dan

pengelolaan vaksin

17 Kab/Kota Jumlah kab/kota yang

dibina tentang pengelolaan

vaksin

17

Kab/kkota

601.304.000 17 Kab/kkota 661.434.000

106 Pembentukan

Laboratorium Entomologi

Kesehatan

Sumsel Jumlah Kab/Kota

mempunyai informasi

vektor penyakit

17

Kab/kkota

218.250.000 17 Kab/kkota 240.075.000

Page 110: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

107 Pengadaan Mikroskop

Malaria

Empat

Lawang,

Muratara,

OKUS, OKUT

Jumlah Mikroskop yang

digunakan untuk

pemeriksaan mikroskopis

malaria

Empat

Lawang,

Muratara,

OKUS,

OKUT

228.250.000 Empat Lawang,

Muratara,

OKUS, OKUT

251.075.000

108 Pengendalian Vektor

Terpadu di Desa Merah

(API>5) Kab/Kota Endemis

Malaria

Sumsel Jumlah Desa Endemis

dengan kasus indigenous

yang dilakukan

Pengendalian Vektor

Terpadu

6 Desa

Endemis

37.820.000 6 Desa Endemis 41.602.000

109 OJT Mikroskopis Malaria di

Kab/Kota Endemis Malaria

Sumsel Jumlah Kab/Kota Endemis

yang melakukan penemuan

kasus malaria dengan

konfirmasi mikroskopis

12

kab/kota

56.200.000 12 kab/kota 61.820.000

110 Pengadaan Rapid Test

Malaria

Sumsel Jumlah RDT yang

digunakan untuk

pemeriksaan mikroskopis

malaria

600 box

RDT

423.250.000 600 box RDT 465.575.000

111 Pre Assesment Eliminasi

Malaria

Mura, Muara

Enim, Pali,

Lubuklinggau

Jumlah Kab/Kota yang

dinilai kesiapan eliminasi

malaria

Kab/Kota 4 106.400.000 Kab/Kota 4 117.040.000

112 Pembinaan Gerakan Satu

Rumah Satu Jumantik

(G1R1J) DBD

17 Kab/Kota Jumlah Kab / Kota yang

melaksanakan Gerakan

Satu Rumah Satu Jumantik

(G1R1J) DBD

17

Kab/Kota

78.000.000 17 Kab/Kota 85.800.000

113 Penyemprotan/Fogging

Sarang Nyamuk

17 Kab/Kota Jumlah Kabupaten/Kota

yang Menurun Angka

Kesakitan (IR) dan Kematian

(CFR)Akibat DBD

17

Kab/Kota

399.735.000 17 Kab/Kota 439.708.000

114 Review Program P2 DBD

untuk petugas Kab/Kota

palembang jumlah peserta yang

mengikuti Review Program

P2 DBD untuk petugas

Kab/Kota

61 orang 100.000.000 61 orang 110.000.000

Page 111: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

115 Pembinaan

Penaatalaksanaan Diare

dan Hapetitis A

Sumsel Jumlah Kab/kota yang

dilakukan monitoring SKD

KLB Dan OJT TTL Diare, Hep

A

17

Kab/Kota

79.940.000 17 Kab/Kota 87.934.000

116 Sosialisasi dan Advokasi

Pengendalian Hepatitis C

Virus pada Nakes dan Resti

Lainnya

palembang jumlah peserta yang

mengikuti Sosialisasi dan

Advokasi Pengendalian

Hepatitis C Virus pada

Nakes dan Resti Lainnya

61 orang 100.000.000 61 orang 110.000.000

117 Pembinaan Kualitas Triple

Eliminasi HIV Aids, hepatitis

B dan C

Sumsel Jumlah Kab/Kota eliminasi

HIV Aids, Hepatitis B dan C

17

Kab/Kota

127.620.000 17 Kab/Kota 140.382.000

118 Penguatan LROA di

Fasilitas pelayanan

kesehatan

Sumsel Jumlah Kab/kota yang

dilakukan penguatan LROA

di fasyankes

17

Kab/Kota

125.660.000 17 Kab/Kota 138.226.000

119 Penguatan Pencatatan dan

Pelaporan Hepatitis dengan

Aplikasi SIHEPI

Sumsel Data yang valid untuk

Program Pengendalian

Hepatitis dan ISP

14 lokasi 78.620.000 14 lokasi 86.482.000

120 Pembinaan Program dan

Pemeliharaan Eliminasi

Filariasis

Sumsel Jumlah kab/kota yang

melakukan pembinaan

program dan pemeliharaan

elimimasi filaria

8 Kab/Kota 75.200.000 8 Kab/Kota 82.720.000

121 Pemberian Obat

Pencegahan Masal

Filariasis di Daerah

Endemis

Sumsel Jumlah kab/kota dengan

MF Rate < 1%

8 Kab/Kota 239.730.000 8 Kab/Kota 263.703.000

122 Surveilans pasca POPM

Filariasis

Sumsel Jumlah kab/kota yang

melakukan surveilans pasca

POPM Filariasis

8 Kab/Kota 101.700.000 8 Kab/Kota 111.870.000

123 Pembinaan

Penatalaksanaan ISPA

17 kab/kota Jumlah kab/kota dilakukan

pembinaan

penatalaksanaan ISPA di

kab/kota

16

Kab/Kota

150.000.000 16 Kab/Kota 165.000.000

124 Survei kecacingan di kab/

kota

Muratara,

Prabumulih,

Lubuk linggau,

Jumlah kab/kota yang

dilakukan survei kecacingan

3 Kab/Kota 240.000.000 3 Kab/Kota 264.000.000

Page 112: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

125 Penemuan dan Pelacakan

Dini Kasus Kusta (Survey

Sekolah)

14 Kab/Kota angka cacat tk 2 < 1/ 1juta

penduduk di tahun 2020

14

Kab/Kota

143.980.000 14 Kab/Kota 158.378.000

126 Monitoring Dan evaluasi

Posbindu PTM

17 Kab/Kota Jumlah kab/kota yang

dibina tentang pengelolaan

Posbindu PTM

17

Kab/Kota

94.860.000 17 Kab/Kota 104.346.000

127 Pemicuan Skreening IVA

dan CBE

OKU,

Pagaralam,

MURA, Lubuk

Linggau

Jumlah perempuan usia 30-

50 yang melaksanakan

deteksi dini kanker Leher

Rahim dan Kanker Payudara

4 Kab/Kota 186.900.000 4 Kab/Kota 205.590.000

128 Pelatihan Asssment

Penyalahguna Napza

Sumsel Jumlah peserta yang dilatih

dalam assement

penyalahgunaan NAPZA

40 orang 39.377.000 40 orang 43.314.000

129 Pelatihan Tenaga

Verifikator IPWL

Puskesmas

Sumsel Jumlah peserta verifikator

terlatih

40 orang 39.377.000 40 orang 43.314.000

130 Pelatihan Deteksi Dini

Gangguan Jiwa bagi Tenaga

Kesehatan di Puskesmas

Sumsel Jumlah tenaga kesehatan

yang melayani kesehatan

jiwa

40 orang 39.377.000 40 orang 43.314.000

131 Sosialisasi Dampak

Narkoba dan

Penatalaksanaannya

Sumsel Jumlah kab/kota yang

dilakukan sosialisasi

dampak narkoba

17

Kab/Kota

334.221.000 17 Kab/Kota 367.643.000

132 Sosialisasi Deteksi Dini

Gangguan Indera

Penglihatan dan Kebutaan

Sumsel Jumlah kab/kota yang

dilakukan sosialisasi

gangguan indera dan

kebutaan

17

Kab/Kota

141.935.500 17 Kab/Kota 156.129.000

133 Pengendalian Terpadu

Penyakit Tidak Menular

Sumsel Jumlah Kab/kota yang

dibina pengendalian

terpadu Penyakit Tidak

Menular

17

Kab/Kota

101.010.000 17 Kab/Kota 111.000.000

134 Monitoring dan Evaluasi

Program deteksi dini

kanker rahim dan CBE

Sumsel Jumlah Kab/kota yang

dibina deteksi dini kanker

rahim dan CBE

17

Kab/Kota

96.530.000 17 Kab/Kota 106.183.000

Page 113: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

135 Pemicuan upaya berhenti

merokok pada anak

sekolah

Sumsel Jjumlah kabupaten/kota

yang memperoleh

pemicuan upaya berhenti

merokok pada anak sekolah

17

Kab/Kota

213.260.000 17 Kab/Kota 234.586.000

136 Pembinaan Tata Laksana

Screening Deteksi Dini

Kanker Serviks dan

Payudara pada Bidan Desa

Sumsel Jumlah Kab/kota yang

dibina tata laksana deteksi

dini kanker serviks dan

payudara

17

Kab/Kota

177.770.000 17 Kab/Kota 195.547.000

137 Deteksi Dini Faktor Resiko

Penyakit Tidak Menular

dan Kesehatan Jiwa di

Sekolah (Posbindu Belido)

Sumsel Jumlah siswa SLTA yang

diskrining faktor resiko PTM

dan kesehatan jiwa

17

Kab/Kota

482.843.500 17 Kab/Kota 195.547.000

138 Skrining Deteksi dini

Penyakit Tidak Menular

Melalui Posbindu PTM di

OPD Prov Sumsel

palembang Jumlah OPD Provinsi

Sumatera Selatan yang

dilaksanakan Deteksi Dini

Penyakit Tidak Menular

melalui Posbindu PTM

20 SKPD 254.000.000 20 SKPD 279.400.000

139 Pengendalian Penyebaran

Penyakit Rabies

Sumsel Jumlah kabupaten/kota

yang dibina tentang

pengendalian penyakit

Rabies

17

Kab/Kota

245.760.000 17 Kab/Kota 270.336.000

140 Pengadaan Vaksin anti

rabies (VAR)

Sumsel Jumlah Vaksin Anti Rabies

(VAR)

200 Vial 181.500.000 199.650.000

Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

Persentase Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

yang Terakreditasi

0,7 1.481.600.000 1.629.760.000

141 Pembinaan Teknis

Akreditasi klinik dan DPM

Sumsel Jumlah Kab/Kota yang

dibina akreditasi klinik dan

DPM

17

Kab/Kota

108.300.000 17 Kab/Kota 119.130.000

142 Pembinaan dan Fasilitasi

Persiapan dan Pasca

akreditasi versi SNARS edisi

1

Sumsel Jumlah RSUD Kab/Kota

yang dilakukan telaah

terhadap pemenuhan

standar akreditasi RS

22 RSUD 129.000.000 22 RSUD 141.900.000

Page 114: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

143 Pendampingan Persiapan

Akreditasi FKTP (Klinik dan

DPM Dokter/Dokter Gigi)

Kabupaten Kota

Sumsel Jumlah Kab/Kota yang

dibina akreditasi klinik dan

DPM

17

Kab/Kota

108.300.000 17 Kab/Kota 119.130.000

144 Monev Pasca Akreditasi

Laboratorium Daerah

Kabupaten Kota

Sumsel Jumlah Kab/Kota yang

dibina akreditasi

Laboratorium

7 Kab/Kota 64.400.000 7 Kab/Kota 70.840.000

145 Penggandaan Instrumen

Akreditasi FKTP

Sumsel Jumlah Instrumen

akreditasi FKTP yang

dicetak

17

Kab/Kota

18.000.000 17 Kab/Kota 19.800.000

146 Pendampingan Validasi

Data ASPAK Puskesmas dan

Rumah Sakit di Kabupaten

Kota

Sumsel Jumlah Kabupaten kota

yang memperoleh

pendampingan ASPAK

7 Kab/Kota 82.000.000 7 Kab/Kota 90.200.000

147 Visitasi Lapangan Dalam

Rangka Izin Operasional

Rumah Sakit di Kabupaten

Kota

Sumsel Jumlah Rumah Sakit yang

mendapat viitasi izin

operasional rumah sakit

65 Rumah

Sakit

212.500.000 65 Rumah Sakit 233.750.000

148 Penilaian Dalam Rangka

Hospital Go Green Tingkat

Provinsi dan Nasional

Sumsel Jumlah Rumah Sakit yang

ikut penilaian hospital Go

Green

65 Rumah

Sakit

125.100.000 65 Rumah Sakit 137.610.000

149 Study Pembelajaran Dalam

Rangka Peningkatan

Kapasitas Pengelola

Program Mutu Fasyankes

Surabaya Jumlah peserta

pembelajaran peningkatan

kapasitas pengelola

program mutu fasyankes

Rumah

Sakit

134.000.000 Rumah Sakit 147.400.000

150 Akreditasi RS bagi RS Gigi

dan Mulut

RS Gigi dan

Mulut

RS Gigi dan Mulut yang

diakreditasi

1 Rumah

Sakit

500.000.000 1 Rumah Sakit 550.000.000

Program Pelayanan

Kesehatan Masyarakat

Miskin

Persentase Penduduk

Miskin yang Mendapat

Pelayanan Kesehatan

100 3.620.748.470 3.982.822.000

151 Penyediaan makanan

tambahn balita gizi kurang

Sumsel Jumlah Balita gizi buruk

yang mendapat makanan

tambahan

3103 Balita 1.759.482.610 3103 Balita 1.935.430.000

Page 115: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

152 Penyediaan makanan

tambahan bagi ibu hamil

kurang energi kronis (KEK)

Sumsel Jumlah Ibu Hamil KEK yang

mendapat makanan

tambahan

3970 Ibu

Hamil

1.861.265.860 3970 Ibu Hamil 2.047.392.000

Program Pengadaan,

Peningkatan Sarana dan

Prasarana RS, RS Jiwa,

RS Paru dan RS Mata

Persentase Rumah Sakit

UPT Dinkes yang

memiliki Sarana,

Prasaana dan Alat

Kesehatan yang Sesuai

Standar

0,8 197.500.000.000 114.130.000.000

153 Pembangunan rumah sakit

provinsi

RSUD Siti

Fatimah

Lanjutan Pembangunan

Gedung Rumah Sakit

Provinsi Finishing, dan RS

Paru

1 Rumah

Sakit

102.000.000.000 -

154 Rehabilitasi Bangunan

Rumah Sakit

RSK Paru Jumlah bangunan rumah

sakit yang direhabilitasi

1 Rumah

Sakit

2.000.000.000 1 Rumah Sakit 5.000.000.000

155 Pengadaan alat-alat

kesehatan rumah sakit

RS UPTD

Dinkes &

Klinik Pratama

Korpri

Jumlah alat kesehatan

untuk RS UPTD Dinkes dan

Klinik Pratama Korpri yang

terpenuhi alat

kesehatannya

4 RS dan 1

Klinik

Pratama

Korpri

80.000.000.000 1 Rumah Sakit 100.000.000.000

156 Pengadaan peralatan

rumah tangga rumah sakit

RSUD Siti

Fatimah, RSK

Paru dan RSK

Gigi Mulut

Jumlah alat rumah tangga

untuk RSUD Siti Fatimah,

RSK Paru dan RSK Gigi

Mulut yang terpenuhi

kebutuhannya

3 Rumah

Sakit

3.000.000.000 1 Rumah Sakit 5.500.000.000

157 Pengadaan meubelair

rumah sakit

RSUD Siti

Fatimah

Jumlah meubelairnya RSUD

Prov. Sumsel yang

terpenuhi kebutuhannya

1 Rumah

Sakit

2.000.000.000 1 Rumah Sakit 1.430.000.000

158 Pengadaan Makan dan

Minum Pasien RS

RSUD Siti

Fatimah

Jumlah Makan dan

minuman bagi pasien RSUD

Prov. Sumsel yang

terpenuhi kebutuhannya

1 Rumah

Sakit

2.000.000.000 1 Rumah Sakit 2.200.000.000

Page 116: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

159 Pengadaan mobil

ambulance/mobil jenazah

RSUD Siti

Fatimah

Jumlah mobil ambulance

dan mobil jenazah untuk

RSUD Siti Fatimah Prov.

Sumsel

5 Unit 3.500.000.000 1 Rumah Sakit 2.200.000.000

160 Pengadaan IT rumah sakit RSUD Siti

Fatimah

Jumlah rumah sakit yang

terpenuhi IT Rumah Sakit

Umum Daerah Siti Fatimah

Prov. Sumsel

1 Rumah

Sakit

3.000.000.000 1 Rumah Sakit 2.200.000.000

Program Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana

RS, RS Jiwa, RS Paru dan

RS Mata

Persentase Rumah Sakit

UPT Dinkes yang

memiliki Sarana,

Prasaana dan Alat

Kesehatan yang

terpelihara dan berfungsi

dengan baik

0,88 Persentase Rumah Sakit

UPT Dinkes yang memiliki

Sarana, Prasaana dan Alat

Kesehatan yang

terpelihara dan berfungsi

dengan baik

0,88 1.800.000.000 0,88 1.800.000.000

160 Pemeliharaan

Rutin/Berkala peralatan

Rumah Sakit

RS Gigi, RS

Siti Fatimah

1.000.000.000 1.000.000.000

161 Pemeliharaan

Rutin/Berkala Rumah Sakit

RS Gig, RS

Paru

800.000.000 800.000.000

Program Kemitraan

Peningkatan Pelayanan

Kesehatan

Universal Coverage

Jaminan Kesehatan

96% 600.000.000 572.000.000

162 Advokasi dan Sosialisasi

Program Jaminan

Kesehatan Nasional

sumsel Jumlah peserta pertemuan

advokasi dan sosialisasi

1000 Orang 120.000.000 300 Orang 44.000.000

163 Rapat Koordinasi Teknis

Pelaksanaan Program JKN

Provinsi dan Kab/Kota

sumsel Jumlah peserta pertemuan

advokasi dan sosialisasi

162 Orang 60.000.000 162 Orang 66.000.000

164 Rekonsiliasi Kepesertaan

Penerima bantuan Iuran

(PBI) Provinsi

sumsel Jumlah peserta PBI Daerah

yang sudah dilakukan

rekonsiliasi

4 Kali 20.000.000 4 Kali 22.000.000

Page 117: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

165 Monitoring Evaluasi

Pelaksanaan JKN-KIS di

Kab/Kota

sumsel Jumlah kab/kota yang

dilakukan monitoring

evaluasi pelaksanaan JKN-

KIS di Kab/Kota

17

Kab/Kota

400.000.000 17 Kab/Kota 440.000.000

Program Pengawasan

dan Pengendalian

Kesehatan Makanan

Persentase Industri

Rumah Tangga

Pangan(IRTP) yang telah

mempunyai izin edar

yang memenuhi

persyaratan kesehatan

0,93 444.000.000 488.400.000

166 Pengawasan dan

Pengendalian Keamanan

dan Kesehatan Makanan

Industri Rumah Tangga

sumsel Jumlah produk makanan

IRTP yang diawasi

80 Jenis 98.000.000 80 Jenis 107.800.000

167 Pengawasan Keamanan

dan Kesehatan Pangan

menjelang Hari-Hari Besar

Agama

sumsel Jumlah produk makanan

yang diawasi

30 Jenis 146.000.000 30 Jenis 160.600.000

168 Monitoring Evaluasi

Sarana Distribusi Obat

Tradisional di Kabupaten

Kota

sumsel Jumlah Kab/Kota yang

mendapat pembinaan

Sarana Distribusi Obat

Tradisional

17

Kab/Kota

100.000.000 17 Kab/Kota 110.000.000

169 Bimbingan Teknis Sarana

Produksi OT (UKOT UMOT)

di Kab/Kota

sumsel Jumlah kab/kota yang

mendapatkan pembinaan

Teknis Sarana Produksi OT

(UKOT UMOT)

17

Kab/Kota

100.000.000 17 Kab/Kota 110.000.000

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

Anak Balita

Jumlah Kematian Bayi 608 445.940.000 490.534.000

170 Lomba Balita Sehat Tingkat

Provinsi

Sumsel Jumlah pemenang lomba

balita

6 Orang 170.930.000 6 Orang 188.023.000

Page 118: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

171 Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Bayi, Balita dan

Remaja Sesuai Standart di

Puskesmas

Sumsel Jumlah Kab/kota

Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Bayi, Balita dan

Remaja Sesuai Standart

17

Kab/Kota

147.370.000 17 Kab/Kota 162.107.000

172 Pembinaan Pelaksanaan

Penanganan

Kegawatdaruratan Bumil

dan Bayi Baru Lahir di 4

kabupaten dengan

Kematian Tinggi

OKU, Lahat,

Muara Enim,

OKI

Jumlah pengelola program

KIA yang mendapat

Pembinaan Kes. Bayi, Balita

dan Remaja

120 Orang 127.640.000 120 Orang 140.404.000

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

Ibu dan Anak

Jumlah Kematian Ibu

Maternal

116 935.228.600 1.028.751.000

173 Pendampingan Ibu Hamil

Resiko Tinggi oleh Kader

Sumsel Jumlah lokasi pilot projek

pendampingan ibu hamil

risiko tinggi oleh kader di

kantong kemiskinan

4 Kab/Kota 440.000.000 4 Kab/Kota 484.000.000

174 Penguatan Penggunaan

Daftar Tilik untuk Petugas

KIA Puskesmas

OKU Timur

dan OKU

Selatan

Jumlah Tenaga/Pengelola

KIA Puskesmas yang di

informasikan ttg

penggunaan daftar Tilik

ANC sesuai Stadar (10T)

80 Orang 153.614.000 80 Orang 168.975.000

175 Peningkatan peran

Masyarakat dalam

meningkatkan derajat

Kesehatan Ibu dan Anak

Sumsel Jumlah peserta pertemuan

LP/LS, Organisasi Profesi,

PT, PKK dan Toma

mendapatkan Informasi

tentang Kualitas pelayanan

kesehatan Ibu dan Anak

60 Orang 91.614.600 60 Orang 100.776.000

Page 119: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

176 Orientasi Pelayanan

Kesehatan Maternal dan

Neonatal

OKU Timur

dan OKU

Selatan

Jumlah Tenaga/Pengelola

KIA Puskesmas yang di

informasikan ttg

penggunaan daftar Tilik

ANC sesuai Stadar (10T)

80 Orang 250.000.000 80 Orang 275.000.000

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

Lansia

Persentase

Kabupaten/Kota yang

mengembangkan

Program Usila

0,82 287.662.100 316.428.000

177 Workhshop Lansia Sehat

dan Mandiri

palembang Jumlah Peserta Lansia yang

mengikuti Seminar Hari

Lanjut Usia

200 Orang 58.614.600 200 Orang 64.476.000

178 Pembinaan dan Penilaian

Kinerja Puskesmas Santun

Lansia

Sumsel Jumlah Kab./Kota yang di

bina dan dilakukan

penilaian kinerja PKM

Lansia

17

Kab/Kota

229.047.500 17 Kab/Kota 251.952.000

Program Penanganan

Keluarga Berencana

Persentase PUS yang

menjadi Perserta KB

Aktif

0,74 267.519.600 294.271.000

179 Workhshop Peningkatan

Kepesertaan KB Aktif

palembang Jumlah Peserta PUS yang

mengikuti Workshop

Peningkatan Kepesertaan

KB Aktif

200 Orang 40.214.600 200 Orang 44.236.000

180 Pembinaan Pelayanan KB

Pasca Salin

Sumsel Jumlah Kab./Kota yang di

bina dalam pelaksanaan KB

Pasca Salin (KBPP)

17

Kab/Kota

227.305.000 17 Kab/Kota 250.035.000

Program

Pengembangan Sumber

Daya Manusia

Kesehatan

Rasio Dokter terhadap

100.000 penduduk

15 15.203.255.000 16.582.780.500

Rasio Dokter gigi

terhadap 100.000

penduduk

4

Rasio Bidan terhadap

100.000 penduduk

122

Page 120: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

Rasio Tenaga Gizi

terhadap 100.000

penduduk

8

Rasio Tenaga sanitarian

terhadap 100.000

penduduk

8

181 Tenaga Kesehatan

Penugasan Khusus

Sumatera Selatan

Sumsel Jumlah Tenaga Kesehatan

Penugasan Khusus

Sumatera Selatan

288 Orang 12.685.855.000 100 Orang 13.954.440.500

182 Pembinaan terpadu

Program Internsip Dokter

Sumsel Jumlah dokter internsip

dan dokter pendamping

yang dibina

200 Orang 110.500.000 200 Orang 121.550.000

183 Dokumen Kebijakan

Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM

Kesehataan

Sumsel Jumlah Dokumen

ketersediaan dan Mutu

Sumber Daya Manusia

kesehatan sesuai dengan

standar pelayanan

kesehatan

1 Dokumen 104.600.000 1 Dokumen 115.060.000

184 Pembinaan terpadu

Perencanaan Program

Tugas Belajar dan Program

Pendidikan Dokter Spesialis

Sumsel Jumah Tenaga Kesehatan

yang Diusulkan program

Tugas Belajar dan

Pendidikan Dokter Spesialis

17

Kab/Kota

192.400.000 17 Kab/Kota 211.640.000

185 Uji Kompetensi Sumber

Daya Manusia Kesehatan

Palembang Jumlah Tenaga Kesehatan

yang diuji kompetensi

30 Orang 181.900.000 30 Orang 200.090.000

186 Insentif dokter spesialis /

sub spesialis

RS UPDT

Dinkes

Jumlah Dokter Spesialis /

sub spesialis yang

memperoleh insentif

10 Dokter 1.800.000.000 5 Dokter 1.980.000.000

187 Pendidikan Tugas Belajar

dalam Negeri Dinas

Kesehatan

Sumsel Jumlah tenaga kesehatan

yang mendapatkan tugas

2 orang 128.000.000 5 Dokter 140.800.000

Page 121: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

Program Pelayanan

Kesehatan pada

Masyarakat terdampak

Bencana dan/atau KLB

Persentase penduduk

terdampak krisis

kesehatan akibat

bencana dan atau

berpotensi bencana

provinsi yang mendapat

pelayanan kesehatan

sesuai standar

100 % 1.207.850.000 1.328.634.000

Persentase penduduk

pada kondisi kejadian luar

biasa provinsi yang

mendapat pelayanan

kesehatan sesuai standar

100 %

188 Penanggulangan Krisis

Kesehatan akibat bencana

17 Kab/Kota Jumlah pelayanan

kesehatan bagi pengungsi

korban bencana

17

kab/Kota

831.813.000 17 kab/Kota 914.994.000

189 Penyelidikan Epidemiologi

KLB

Sumsel Jumlah KLB yang dilakukan

Penyelidikan &

Penanggulangan

10 Lokasi 183.000.000 10 Lokasi 201.300.000

190 Pembinaan Surveilans

Epidemiologi

17 Kab /Kota Jumlah Kab/Kota yang

dilakukan asistensi

Terpadu, pelaksanaan

Ewars dan teknis surveilans

PD3I

17

Kab/Kota

193.037.000 17 Kab/Kota 212.340.000

Program Peningkatan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan BLUD

Persentase Kepuasan

Pelanggan terhadap

Pelayanan Kesehatan di

Rumah Sakit BLUD UPT

Dinas Kesehatan

1 48.924.335.748 56.262.986.110

191 Penyediaan Pelayanan

Kesehatan BLUD RS Khusus

Mata Masyarakat

RSK Mata

Masyarakat

Meningkatnya Mutu

Pelayanan Kesehatan Di

Rumah Sakit Khusus Mata

Masyarakat

1 Rumah

Sakit

30.000.000.000 1 Rumah Sakit 34.500.000.000

192 Penyediaan Pelayanan

Kesehatan BLUD RS Khusus

Paru

RS Khusus

paru

Meningkatnya Mutu

Pelayanan Kesehatan Di

Rumah Sakit Khusus Paru

1 Rumah

Sakit

3.124.335.748 1 Rumah Sakit 3.592.986.110

Page 122: RENCANA KERJA · 2020. 9. 9. · Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata; 11) ... Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 3 4 5 6 7 8 13 142

Program NomenklaturLokasi

(Kab/Kota)

Indikator Kinerja

Pagu Indikatif

Prakiraan MajuProgram/Outcome Kegiatan/Output

Target Capaian Pagu (ribu rupiah) Kegiatan

193 Penyediaan Pelayanan

Kesehatan BLUD RS Khusus

Gigi dan Mulut

RSK Gigi dan

Mulut

Meningkatnya Mutu

Pelayanan Kesehatan Di

Rumah Sakit KhusuS Gigi

dan Mulut

1 Rumah

Sakit

3.800.000.000 1 Rumah Sakit 4.370.000.000

194 Penyediaan Pelayanan

Kesehatan BLUD RSUD Siti

Fatimah

RSUD Siti

Fatimah

Meningkatnya Mutu

Pelayanan Kesehatan Di

RSUD Siti Fatimah

1 Rumah

Sakit

10.000.000.000 1 Rumah Sakit 11.500.000.000

195 Penyediaan Pelayanan

Kesehatan BLUD Badan

Pelatihan Kesehatan

Provinsi Sumatera Selatan

Bapelkes

Prov. Sumsel

Meningkatnya Mutu

Pelayanan Kesehatan

Bapelkes Prov. Sumsel

1 Bapelkes 2.000.000.000 1 Bapelkes 2.300.000.000

379.375.785.153 311.864.006.755

Kapala Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Selatan

Dra. Lesty Nurainy, Apt, M.Kes

NIP. 19620703 198903 2 002