Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

69

description

Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008. P E N D A H U L U A N. Dasar Program KB dan KR. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan RKP 2008 Kesepakatan Internasional (ICPD-94, MDGs) UU No.10/1992. Prioritas RKP 2008. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Page 1: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008
Page 2: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Page 3: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008
Page 4: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Dasar Program KB dan KR

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan RKP 2008

2. Kesepakatan Internasional (ICPD-94, MDGs)

3. UU No.10/1992

Page 5: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Prioritas RKP 2008

• Akses dan Kualitas Pelayanan

• Penurunan Kemiskinan

Page 6: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

UNDP’s Five Principles of Good Governance

Principles Thematic areas

Legitimacy and voice •Participation

•Consensus orientation

Direction •Strategic vision

Performance •Responsiveness

•Effectiveness and efficiency

Accountability •Accountability

•Transparency

Fairness •Equity and inclusiveness

•Rule of law

(UNDP 1997)

Page 7: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

World Bank’s Governance Indicators

• Process by which those in authority are selected and replaced– Voice and Accountability– Political Instability and Violence

• Ability of the government to formulate and implement sound policies– Government Effectiveness– Regulatory Burden

• Respect of citizens and the state for institutions which govern their interaction – Rule of Law – Graft (control of corruption)

(Kaufmann 1999)

Page 8: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Grand Strategi dan Program Kerja Bidang KB dan KR

• Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB

• Menata kembali pengelolaan program KB

• Memperkuat SDM operasional program KB

• Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB

• Meningkatkan pembiayaan program KB

Page 9: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Landasan Keterkaitan “Grand Strategy” dengan Upaya dan

Kegiatan Bidang KB-KR tahun 2008

Page 10: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Faktor sosial dan individu

Program Pembangunan

Nilai Anak dan

Keinginan Memilikinya

Output pelayananOutput pelayanan:• AksesAkses• KualitasKualitas• Image/PenerimaanImage/Penerimaan

•Umur Menarchea•Umur kawin•Mati Haid•Postpartum infecundability.•Fecundabilitas.•Anak Lahir mati•Aborsi disengaja.

Faktor Faktor penyediaan penyediaan

pelayanan KBpelayanan KB

Permintaan KB:• Penundaan• Penjarangan• Pembatasan

Pemakaian Pemakaian kontrasepsikontrasepsi

Kelahiran:• Diinginkan• Tak diinginkan

Pemanfaatanpelayanan kesehatan reproduksi

1. Manfaat kesehatan- Ibu- Anak

2. Kehidupan seksual 3. Keuntungan sosial-

ekonomi

Input Proses Output Intermediate Outcome

OutcomeJangka panjang

I II III IV V

Keluarga Keluarga Kecil Kecil

BerkualitasBerkualitas

Kerangka Pikir Konseptual Permintaan KB serta Dampak Pada Fertilitas (dimodifikasi dari Bertrand et al, 1994)

Page 11: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Bantuan eksternal

Sistem Politik dan administrasi:•Dukungan politis•Alokasi sumber daya •Legalitas•Peraturan

Struktur dan Struktur dan pengorganisasipengorganisasian pelayanan an pelayanan KBKB:

• Infrastruktur pelayanan

• Integrasi sektoral• Strategi

pelayanan• Public-Private

Partnership

Faktor sosial dan politik kepemerintahan yang lebih luas (Lingkungan Startegis)

Operasional:Operasional:• Managemen

dan supervisi• Training• Ketersediaan

dan distribusi komoditi kontrasepsi dll.

• KIE• Penelitian dan

evaluasi

Output pelayananOutput pelayanan• AksesAkses• KualitasKualitas• Image Image

(Penerimaan)(Penerimaan)

Kerangka Pikir Konseptual Faktor Penyediaan Pelayanan KBKerangka Pikir Konseptual Faktor Penyediaan Pelayanan KB (dimodifikasi dari Bertrand et al, 1994) (dimodifikasi dari Bertrand et al, 1994)

Page 12: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

KONSEP KERANGKA PIKIRKESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ARH

Kebijakan,Hukum,

Ekonomi,Lingkungan

Organisasi yang memberi

pelayanan kpd remaja

Pengaruh luar (keluarga, peer,

masyarakat)

Kebutuhan remaja thd pelayanan

FUNCTIONALOUTPUTS

Jmlh/% staf dan relawan terlatih dlm memberi pelayanan kpd remaja, dll

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

SERVICEOUTPUTS

Kualitas isi dan penyuluhan LSE, dll

SERVICEUTILIZATION

Jumlah remaja yang terjangkau program, datang ke tpt pelayanan, dll

PengetahuanSikapPerilaku

Peningkatan status kesehatan Reproduksi

InputInput ProsesProses OutputOutput

Inter-Inter-mediate mediate OutcomeOutcome

Long-term Long-term OutcomeOutcome

Adopted from: ARH Framework by Myrna Seidman, Sharon Rudy, Mary Luke

Page 13: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Terciptanya sistem jaminan pembiayaan program KB terutama bagi rakyat miskin

Setiap desa/kelurahan dilayani oleh tenaga PLKB/PKB yang terlatih

Seluruh unit kerja menerapkan pengelolaan program KB yang terintegrasi dengan outcome yang jelas

Setiap kecamatan memiliki PIK KRR yang aktif

Costing and Financing Operational System Customer and ServiceCapacity Building

Program KB diharapkan memperoleh prioritas penganggaran dari pemerintah Pusat dan daerah

Setiap kecamatan memiliki tenaga pengelola KB

Setiap tingkatan wilayah memiliki jejaring kerja yang aktif dengan mitra kerja

Disetiap kecamatan tersedia alat kontrasepsi dengan harga yang terjangkau

Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling KB dan kesehatan reproduksi

Seluruh desa /kelurahan ter

utama didaerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB bermutu

Page 14: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Pokok-Pokok Penjabaran Strategi kedalam Kegiatan

Bidang KB-KR

Page 15: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu (GS. 1.1)NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya prevalensi pemakaian kontrasepsi >1% per tahun dan angka unmet need turun >0,5% per tahun di setiap Kabupaten/ Kota

1) Semua tempat pelayanan kesehatan dasar (PUSTU, PUSKESMAS) mampu melayani semua jenis kontrasepsi dan dapat merujuk Kontap ke RS

100% tempat pelayanan

2) Semua RS setingkat type D dapat melayani Kontap

100% RS type D

3) Semua pelayanan mampu melayani KB pasca persalinan dan pasca aborsi

a) Pasca persalinan: 19,1- 50%

b) Pasca aborsi: 22,5- 50%

Page 16: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu (GS.1.1.) NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

2. Tingkat prevalensi pemakaian kontrasepsi penduduk miskin sama dengan non miskin

Semua penduduk miskin di Kabupaten/Kota mendapat pelayanan KB gratis

100 %

3. Meningkatnya prevalensi pemakaian kontrasepsi di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan sehingga tidak berbeda dengan daerah lain.

1) Tersedianya fasilitas pelayanan untuk semua jenis kontrasepsi

2) Terjangkaunya oleh pelayanan bhakti sosial atau rujukan di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan

Semua daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan

Page 17: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu

NO OUTCOME INDIKATOR

LAG INDIKATOR TARGET

4. Peningkatan Kualitas dan keselamatan pelayanan KB disemua fasilitas pelayanan KB di Kabupaten/ kota.

1) Penggunaan kontrasepsi secara REE

a) Semua pasangan tidak ingin anak lagi memakai kontrasepsi jangka panjang (>40 %)

b) Infertil sekunder KB spacing 0%

2) Semua peserta KB mendapatkan informed choice dan informed consent

Menurunnya angka drop out (<15%)

3) Kepuasan terhadap pelayanan pada semua fasilitas pelayanan di kab/kota meningkat.

>90% puas terhadap pelayanan kontrasepsi yang diberikan

Page 18: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu

NO OUTCOME INDIKATOR

LAG INDIKATOR TARGET

4. Peningkatan Kualitas dan keselamatan pelayanan KB disemua fasilitas pelayanan KB di Kabupaten/ kota.

4) Keselamatan dan keamanan pelayanan disemua fasilitas dapat di jamin serta difasilitasi oleh Tim Jaga Mutu

a) 0% kematian kontap,

b) <1% komplikasi dan efek

c) <0.5% kegagalan

d) Semua Kabupaten/ Kota memilik TJM

Page 19: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling KB

dan kesehatan reproduksi (GS.1.e) NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya proses Informed Choice dan Informed consent

Semua petugas di tempat pelayanan memberikan Informed Choice dan Informed consent

100% tempat pelayanan memberikan Informed Choice dan Informed consent

2. Meningkatnya pemahaman dan penggunaan pelayanan KB Pria

Meningkatnya prevalensi kesertaan KB Pria di semua kab/kota

Pemakai kondom dan MOP 3,6%

3. Meningkatnya kontrasepsi untuk penundaan kelahiran pertama

Prevalensi penggunaan kontrasepsi untuk penundaan kelahiran anak pertama meningkat

Prevalensi >10%

4. Meningkatnya penggunaan metode amenorea laktasi (MAL)

Prevalensi penggunaan MAL meningkat di semua kab/kota

Penggunaan metode MAL 1%

Page 20: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

5 Meningkatnya pemahaman dan penggunaan kondom fungsi ganda

Prevalensi pemakaian kondom dual proteksi meningkat di semua kab/kota

Penggunaan kondom dual proteksi meningkat menjadi 2,5%

6 Meningkatnya pemahaman dan pelaksanaan deteksi dini Kanker alat reproduksi

Semua fasilitas pelayanan KB melakukan PAP’s SMEAR bagi peserta KB di semua kab/kota meningkat

Pemeriksaan PAP’s SMEAR peserta KB meningkat >30 %

7 Meningkatnya pemahaman kembalinya kesuburan pasca penggunaan kontrasepsi

Meningkatnya prevalensi pemakaian kontrasepsi modern untuk penjarangan kelahiran di semua kab/kota

Pemakaian kontrasepsi modern untuk spacing meningkat >26%

Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling

KB dan kesehatan reproduksi (GS.1.e)

Page 21: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap tingkatan wilayah memiliki jejaring kerja yang aktif dengan

mitra kerja (GS.2. e)

NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya jumlah sektor terkait, organisasi profesi, LSM yang berpartisipasi dalam pelayanan KB

Keterlibatan Organisasi Profesi Bidan, Dokter Umum dan Dokter Spesialis dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan Institusi pendidikan dalam pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan Institusi Keagamaan dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan LSOM dan Sektor swasta dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan TNI/POLRI dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan Badan Internasional dalam mendukung program KB

?

Page 22: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh unit kerja menerapkan pengelolaan program KB yang

terintegrasi dengan outcome yang jelas

NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya jumlah institusi dan fasiltas pelayanan KB yang memenuhi baku mutu pelayanan tertentu

1) Proporsi fasilitas pelayanan KB-KR yang terakreditasi atau memperoleh rekognisi dalam melakukan pelayanan bermutu meningkat

2) Semua Kabupaten/Kota dapat memenuhi SPM pelayanan KB-KR

?

100% Kabupaten/Kota

Page 23: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Disetiap kecamatan tersedia alat kontrasepsi dengan harga yang terjangkau

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Alat kontrasepsi untuk penduduk non-miskin (bermerek) tersedia di apotik Kabupaten/Kota, bidan dan dokter praktek swasta

1. Meningkatnya jenis dan jumlah kontrasepsi ber-merek di apotik Kabupaten/ Kota, bidan dan dokter praktek swasta

100% Kabupaten/kota

2. Alat kontrasepsi untuk penduduk non-miskin yang bermerek dan disubsidi tersedia di semua fasilitas pelayanan Pemerintah dan didanai dari APBD (public-private mixed services)

1) Meningkatnya penyediaan kontrasepsi ber-merek yang dikendalikan harganya (disubsidi oleh Pemerintah), misalnya LIBI di Kabupaten/Kota

2) Meningkatnya anggaran APBD untuk Alokon tak gratis dan bermerek (JKK)

100% Kabupaten/kota

Page 24: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap desa/kelurahan dilayani oleh tenaga PLKB/PKB yang terlatih

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Semua PLKB/PKB di Kabupaten/Kota mampu melakukan “informed choice” sesuai kewenangannya

1) Semua PLKB/PKB telah memiliki sertifikat pelatihan KIP/Konseling

2) Semua PLKB mampu memantau pelaksanaan “inform consent”

100% Kabupaten (?)

2. Semua PLKB/PKB di Kabupaten/Kota mampu melakukan promosi pentingnya pelayanan KB-KR

Semua PLKB/PKB telah memperoleh penyegaran tentang:

– pentingnya KB untuk kesehatan Ibu/Anak dan kesehatan seksual

– KRR

100% Kabupaten (?)

Page 25: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap kecamatan memiliki tenaga pengelola KB

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Semua Kabupaten/Kota memiliki tenaga pengelola KB yang mampu mengorganisasi pelayanan bhakti sosial

Penyelenggaraan pelayanan bhakti sosial terlaksana sesuai jadwal rutin yang dilakukan oleh tenaga di Kabupaten/Kota

100% Kabupaten/Kota

2. Semua Kabupaten/Kota memiliki tenaga pengelola KB yang mampu membantu penyelenggaraan JPKM

Penyelenggaraan JPKM untuk pelayanan KB dibantu oleh tenaga pengelola KB

100% Kabupaten/Kota

Page 26: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Program KB diharapkan memperoleh prioritas penganggaran dari pemerintah Pusat dan daerah

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Jaminan ketersediaan anggaran untuk komoditi untuk KB-KR pada semua fasilitas pelayanan pemerintah Kabupaten/Kota

1) Tersedianya komoditi untuk KB-KR, khususnya kontrasepsi bagi penduduk non-miskin di semua fasilitas pelayanan pemerintah Kabupaten/Kota

2) Tersedia sarana dasar untuk pelayanan KB disetiap klinik/RS Pemerintah

100% Kabupaten/Kota

2. Jaminan ketersediaan anggaran untuk tenaga pelayanan di seluruh rantai pelayanan Pemerintah di Kabupaten/Kota

1) Semua rantai pelayanan KB-KR Pemerintah memiliki jumah tenaga pelayanan cukup

2) Semua Kabupaten memiliki tenaga profesional dalam melayani KB-KR

100% Kabupaten/Kota

Page 27: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Terciptanya sistem jaminan pembiayaan program KB

terutama bagi rakyat miskin NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Semua penduduk miskin di Kabupaten/Kota pelayanan KB-nya ditanggung oleh pemerintah

1) Penduduk miskin tidak mengeluarkan biaya pelayanan untuk ber KB

2) Penduduk miskin yang menerima kontrasepsi gratis dari BKKBN Pusat meningkat

100% penduduk miskin pelayanan dibiayai melalui ASKESKIN dan kontrasepsi dari BKKBN Pusat

2. Semua pekerja/buruh di Kabupaten/Kota pelayanan KB-nya ditanggung oleh perusahaan/kantornya

1) Pekerja/buruh tidak mengeluarkan biaya untuk ber KB

100% penduduk miskin pelayanan dibiayai melalui JAMSOSTEK atau sejenisnya atau perusahaannya

3. Semua Kabupaten/Kota ada terselenggara sistim JPKM (managed care)

1) Semua peserta KB tidak mengeluarkan biaya pelayan KB dengan cara “fee for service”

100% pelayanan KB dibiayai dengan sistim asuransi (JPKM)

Page 28: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap kecamatan memiliki PIK KRR yang aktif NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Peningkatan usia kawin pertama

Meningkatnya usia kawin pertama 21 tahun

2. Penundaan kelahiran anak pertama

Menunda kelahiran anak pertama dengan alat kontrasepsi modern

Prevalensi kontrasepsi pasca nikah meningkat

3. Peningkatan pengetahuan sikap dan prilaku remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja

Meningkatnya jumlah remaja yang mendapat pengetahuan Kesehatan Reproduksi

85%

4 Peningkatan jumlah kecamatan yang memiliki PIK-KRR aktif

a. Meningkatnya jumlah PIK-KRR tiap kecamatan

Jumlah PIK KRR 2430 buah

b. Meningkatnya jumlah Pendidik dan konselor Sebaya terlatih

7000 dan 3500 orang

c. Semua kabupaten /kota menyediakan dana utk pengembangan & pengelolaan PIK-KRR

450 Kab/Kota menyediakan dana

Page 29: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

RKP 2008 dan Upaya dan Kegiatan untuk Programming

kedepan

Page 30: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Program Keluarga Berencana

Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pelayanan KB berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR), yang termasuk di dalamnya upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil bahagia sejahtera.

Page 31: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Sasaran pokok adalah:

1. menurunkan TFR menjadi sekitar 2,17 per perempuan melalui penyediaan alat kontrasepsi;

2. pembinaan peserta KB aktif sekitar 29,2 juta dan peserta KB baru sekitar 6,0 juta PUS;

3. pelayanan KB bagi sekitar 12,6 juta PA dan 2,9 juta PB dari KPS dan KS I;

4. peningkatan partisipasi pria sekitar 3,6 persen;

5. menurunkan unmet need menjadi sekitar 6,4 persen dari total PUS yang ada.

Page 32: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Kegiatan-kegiatan pokok meliputi:

• Jaminan pelayanan KB berkualitas bagi rakyat miskin;

• Pelayanan konseling KIE KB;

• Peningkatan perlindungan hak-hak reproduksi individu;

• Peningkatan jejaring pelayanan KB pemerintah dan swasta/non pemerintah.

Page 33: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Tujuan program ini untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam upaya mendukung peningkatan kualitas generasi mendatang.

Page 34: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Sasaran pokok adalah: 1. meningkatnya persentase remaja yang memperoleh

informasi tentang kesehatan reproduksi menjadi sekitar 85 persen;

2. meningkatnya jumlah PIK-KRR menjadi 2.430 buah;

3. meningkatnya jumlah Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya yang dilatih masing-masing 2.430 orang dan 1.215 orang;

4. meningkatnya KIE dan advokasi tentang KRR melalui pengembangan PIK-KRR percontohan.

Page 35: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Kegiatan-kegiatan pokok meliputi:

• Penguatan dukungan dan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam program KRR;

• Pembentukan, pengembangan, pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR.

Page 36: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Page 37: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008
Page 38: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Dasar Program KB dan KR

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan RKP 2008

2. Kesepakatan Internasional (ICPD-94, MDGs)

3. UU No.10/1992

Page 39: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Prioritas RKP 2008

• Akses dan Kualitas Pelayanan

• Penurunan Kemiskinan

Page 40: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

UNDP’s Five Principles of Good Governance

Principles Thematic areas

Legitimacy and voice •Participation

•Consensus orientation

Direction •Strategic vision

Performance •Responsiveness

•Effectiveness and efficiency

Accountability •Accountability

•Transparency

Fairness •Equity and inclusiveness

•Rule of law

(UNDP 1997)

Page 41: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

World Bank’s Governance Indicators

• Process by which those in authority are selected and replaced– Voice and Accountability– Political Instability and Violence

• Ability of the government to formulate and implement sound policies– Government Effectiveness– Regulatory Burden

• Respect of citizens and the state for institutions which govern their interaction – Rule of Law – Graft (control of corruption)

(Kaufmann 1999)

Page 42: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Grand Strategi dan Program Kerja Bidang KB dan KR

• Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB

• Menata kembali pengelolaan program KB

• Memperkuat SDM operasional program KB

• Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB

• Meningkatkan pembiayaan program KB

Page 43: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Landasan Keterkaitan “Grand Strategy” dengan Upaya dan

Kegiatan Bidang KB-KR tahun 2008

Page 44: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Faktor sosial dan individu

Program Pembangunan

Nilai Anak dan

Keinginan Memilikinya

Output pelayananOutput pelayanan:• AksesAkses• KualitasKualitas• Image/PenerimaanImage/Penerimaan

•Umur Menarchea•Umur kawin•Mati Haid•Postpartum infecundability.•Fecundabilitas.•Anak Lahir mati•Aborsi disengaja.

Faktor Faktor penyediaan penyediaan

pelayanan KBpelayanan KB

Permintaan KB:• Penundaan• Penjarangan• Pembatasan

Pemakaian Pemakaian kontrasepsikontrasepsi

Kelahiran:• Diinginkan• Tak diinginkan

Pemanfaatanpelayanan kesehatan reproduksi

1. Manfaat kesehatan- Ibu- Anak

2. Kehidupan seksual 3. Keuntungan sosial-

ekonomi

Input Proses Output Intermediate Outcome

OutcomeJangka panjang

I II III IV V

Keluarga Keluarga Kecil Kecil

BerkualitasBerkualitas

Kerangka Pikir Konseptual Permintaan KB serta Dampak Pada Fertilitas (dimodifikasi dari Bertrand et al, 1994)

Page 45: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Bantuan eksternal

Sistem Politik dan administrasi:•Dukungan politis•Alokasi sumber daya •Legalitas•Peraturan

Struktur dan Struktur dan pengorganisasipengorganisasian pelayanan an pelayanan KBKB:

• Infrastruktur pelayanan

• Integrasi sektoral• Strategi

pelayanan• Public-Private

Partnership

Faktor sosial dan politik kepemerintahan yang lebih luas (Lingkungan Startegis)

Operasional:Operasional:• Managemen

dan supervisi• Training• Ketersediaan

dan distribusi komoditi kontrasepsi dll.

• KIE• Penelitian dan

evaluasi

Output pelayananOutput pelayanan• AksesAkses• KualitasKualitas• Image Image

(Penerimaan)(Penerimaan)

Kerangka Pikir Konseptual Faktor Penyediaan Pelayanan KBKerangka Pikir Konseptual Faktor Penyediaan Pelayanan KB (dimodifikasi dari Bertrand et al, 1994) (dimodifikasi dari Bertrand et al, 1994)

Page 46: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

KONSEP KERANGKA PIKIRKESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ARH

Kebijakan,Hukum,

Ekonomi,Lingkungan

Organisasi yang memberi

pelayanan kpd remaja

Pengaruh luar (keluarga, peer,

masyarakat)

Kebutuhan remaja thd pelayanan

FUNCTIONALOUTPUTS

Jmlh/% staf dan relawan terlatih dlm memberi pelayanan kpd remaja, dll

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

SERVICEOUTPUTS

Kualitas isi dan penyuluhan LSE, dll

SERVICEUTILIZATION

Jumlah remaja yang terjangkau program, datang ke tpt pelayanan, dll

PengetahuanSikapPerilaku

Peningkatan status kesehatan Reproduksi

InputInput ProsesProses OutputOutput

Inter-Inter-mediate mediate OutcomeOutcome

Long-term Long-term OutcomeOutcome

Adopted from: ARH Framework by Myrna Seidman, Sharon Rudy, Mary Luke

Page 47: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Terciptanya sistem jaminan pembiayaan program KB terutama bagi rakyat miskin

Setiap desa/kelurahan dilayani oleh tenaga PLKB/PKB yang terlatih

Seluruh unit kerja menerapkan pengelolaan program KB yang terintegrasi dengan outcome yang jelas

Setiap kecamatan memiliki PIK KRR yang aktif

Costing and Financing Operational System Customer and ServiceCapacity Building

Program KB diharapkan memperoleh prioritas penganggaran dari pemerintah Pusat dan daerah

Setiap kecamatan memiliki tenaga pengelola KB

Setiap tingkatan wilayah memiliki jejaring kerja yang aktif dengan mitra kerja

Disetiap kecamatan tersedia alat kontrasepsi dengan harga yang terjangkau

Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling KB dan kesehatan reproduksi

Seluruh desa /kelurahan ter

utama didaerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB bermutu

Page 48: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Pokok-Pokok Penjabaran Strategi kedalam Kegiatan

Bidang KB-KR

Page 49: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu (GS. 1.1)NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya prevalensi pemakaian kontrasepsi >1% per tahun dan angka unmet need turun >0,5% per tahun di setiap Kabupaten/ Kota

1) Semua tempat pelayanan kesehatan dasar (PUSTU, PUSKESMAS) mampu melayani semua jenis kontrasepsi dan dapat merujuk Kontap ke RS

100% tempat pelayanan

2) Semua RS setingkat type D dapat melayani Kontap

100% RS type D

3) Semua pelayanan mampu melayani KB pasca persalinan dan pasca aborsi

a) Pasca persalinan: 19,1- 50%

b) Pasca aborsi: 22,5- 50%

Page 50: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu (GS.1.1.) NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

2. Tingkat prevalensi pemakaian kontrasepsi penduduk miskin sama dengan non miskin

Semua penduduk miskin di Kabupaten/Kota mendapat pelayanan KB gratis

100 %

3. Meningkatnya prevalensi pemakaian kontrasepsi di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan sehingga tidak berbeda dengan daerah lain.

1) Tersedianya fasilitas pelayanan untuk semua jenis kontrasepsi

2) Terjangkaunya oleh pelayanan bhakti sosial atau rujukan di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan

Semua daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan

Page 51: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu

NO OUTCOME INDIKATOR

LAG INDIKATOR TARGET

4. Peningkatan Kualitas dan keselamatan pelayanan KB disemua fasilitas pelayanan KB di Kabupaten/ kota.

1) Penggunaan kontrasepsi secara REE

a) Semua pasangan tidak ingin anak lagi memakai kontrasepsi jangka panjang (>40 %)

b) Infertil sekunder KB spacing 0%

2) Semua peserta KB mendapatkan informed choice dan informed consent

Menurunnya angka drop out (<15%)

3) Kepuasan terhadap pelayanan pada semua fasilitas pelayanan di kab/kota meningkat.

>90% puas terhadap pelayanan kontrasepsi yang diberikan

Page 52: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu

NO OUTCOME INDIKATOR

LAG INDIKATOR TARGET

4. Peningkatan Kualitas dan keselamatan pelayanan KB disemua fasilitas pelayanan KB di Kabupaten/ kota.

4) Keselamatan dan keamanan pelayanan disemua fasilitas dapat di jamin serta difasilitasi oleh Tim Jaga Mutu

a) 0% kematian kontap,

b) <1% komplikasi dan efek

c) <0.5% kegagalan

d) Semua Kabupaten/ Kota memilik TJM

Page 53: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling KB

dan kesehatan reproduksi (GS.1.e) NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya proses Informed Choice dan Informed consent

Semua petugas di tempat pelayanan memberikan Informed Choice dan Informed consent

100% tempat pelayanan memberikan Informed Choice dan Informed consent

2. Meningkatnya pemahaman dan penggunaan pelayanan KB Pria

Meningkatnya prevalensi kesertaan KB Pria di semua kab/kota

Pemakai kondom dan MOP 3,6%

3. Meningkatnya kontrasepsi untuk penundaan kelahiran pertama

Prevalensi penggunaan kontrasepsi untuk penundaan kelahiran anak pertama meningkat

Prevalensi >10%

4. Meningkatnya penggunaan metode amenorea laktasi (MAL)

Prevalensi penggunaan MAL meningkat di semua kab/kota

Penggunaan metode MAL 1%

Page 54: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

5 Meningkatnya pemahaman dan penggunaan kondom fungsi ganda

Prevalensi pemakaian kondom dual proteksi meningkat di semua kab/kota

Penggunaan kondom dual proteksi meningkat menjadi 2,5%

6 Meningkatnya pemahaman dan pelaksanaan deteksi dini Kanker alat reproduksi

Semua fasilitas pelayanan KB melakukan PAP’s SMEAR bagi peserta KB di semua kab/kota meningkat

Pemeriksaan PAP’s SMEAR peserta KB meningkat >30 %

7 Meningkatnya pemahaman kembalinya kesuburan pasca penggunaan kontrasepsi

Meningkatnya prevalensi pemakaian kontrasepsi modern untuk penjarangan kelahiran di semua kab/kota

Pemakaian kontrasepsi modern untuk spacing meningkat >26%

Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling

KB dan kesehatan reproduksi (GS.1.e)

Page 55: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap tingkatan wilayah memiliki jejaring kerja yang aktif dengan

mitra kerja (GS.2. e)

NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya jumlah sektor terkait, organisasi profesi, LSM yang berpartisipasi dalam pelayanan KB

Keterlibatan Organisasi Profesi Bidan, Dokter Umum dan Dokter Spesialis dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan Institusi pendidikan dalam pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan Institusi Keagamaan dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan LSOM dan Sektor swasta dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan TNI/POLRI dalam Pelayanan Bhakti Sosial KB

?

Keterlibatan Badan Internasional dalam mendukung program KB

?

Page 56: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Seluruh unit kerja menerapkan pengelolaan program KB yang

terintegrasi dengan outcome yang jelas

NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya jumlah institusi dan fasiltas pelayanan KB yang memenuhi baku mutu pelayanan tertentu

1) Proporsi fasilitas pelayanan KB-KR yang terakreditasi atau memperoleh rekognisi dalam melakukan pelayanan bermutu meningkat

2) Semua Kabupaten/Kota dapat memenuhi SPM pelayanan KB-KR

?

100% Kabupaten/Kota

Page 57: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Disetiap kecamatan tersedia alat kontrasepsi dengan harga yang terjangkau

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Alat kontrasepsi untuk penduduk non-miskin (bermerek) tersedia di apotik Kabupaten/Kota, bidan dan dokter praktek swasta

1. Meningkatnya jenis dan jumlah kontrasepsi ber-merek di apotik Kabupaten/ Kota, bidan dan dokter praktek swasta

100% Kabupaten/kota

2. Alat kontrasepsi untuk penduduk non-miskin yang bermerek dan disubsidi tersedia di semua fasilitas pelayanan Pemerintah dan didanai dari APBD (public-private mixed services)

1) Meningkatnya penyediaan kontrasepsi ber-merek yang dikendalikan harganya (disubsidi oleh Pemerintah), misalnya LIBI di Kabupaten/Kota

2) Meningkatnya anggaran APBD untuk Alokon tak gratis dan bermerek (JKK)

100% Kabupaten/kota

Page 58: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap desa/kelurahan dilayani oleh tenaga PLKB/PKB yang terlatih

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Semua PLKB/PKB di Kabupaten/Kota mampu melakukan “informed choice” sesuai kewenangannya

1) Semua PLKB/PKB telah memiliki sertifikat pelatihan KIP/Konseling

2) Semua PLKB mampu memantau pelaksanaan “inform consent”

100% Kabupaten (?)

2. Semua PLKB/PKB di Kabupaten/Kota mampu melakukan promosi pentingnya pelayanan KB-KR

Semua PLKB/PKB telah memperoleh penyegaran tentang:

– pentingnya KB untuk kesehatan Ibu/Anak dan kesehatan seksual

– KRR

100% Kabupaten (?)

Page 59: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap kecamatan memiliki tenaga pengelola KB

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Semua Kabupaten/Kota memiliki tenaga pengelola KB yang mampu mengorganisasi pelayanan bhakti sosial

Penyelenggaraan pelayanan bhakti sosial terlaksana sesuai jadwal rutin yang dilakukan oleh tenaga di Kabupaten/Kota

100% Kabupaten/Kota

2. Semua Kabupaten/Kota memiliki tenaga pengelola KB yang mampu membantu penyelenggaraan JPKM

Penyelenggaraan JPKM untuk pelayanan KB dibantu oleh tenaga pengelola KB

100% Kabupaten/Kota

Page 60: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Program KB diharapkan memperoleh prioritas penganggaran dari pemerintah Pusat dan daerah

NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Jaminan ketersediaan anggaran untuk komoditi untuk KB-KR pada semua fasilitas pelayanan pemerintah Kabupaten/Kota

1) Tersedianya komoditi untuk KB-KR, khususnya kontrasepsi bagi penduduk non-miskin di semua fasilitas pelayanan pemerintah Kabupaten/Kota

2) Tersedia sarana dasar untuk pelayanan KB disetiap klinik/RS Pemerintah

100% Kabupaten/Kota

2. Jaminan ketersediaan anggaran untuk tenaga pelayanan di seluruh rantai pelayanan Pemerintah di Kabupaten/Kota

1) Semua rantai pelayanan KB-KR Pemerintah memiliki jumah tenaga pelayanan cukup

2) Semua Kabupaten memiliki tenaga profesional dalam melayani KB-KR

100% Kabupaten/Kota

Page 61: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Terciptanya sistem jaminan pembiayaan program KB

terutama bagi rakyat miskin NO

OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1. Semua penduduk miskin di Kabupaten/Kota pelayanan KB-nya ditanggung oleh pemerintah

1) Penduduk miskin tidak mengeluarkan biaya pelayanan untuk ber KB

2) Penduduk miskin yang menerima kontrasepsi gratis dari BKKBN Pusat meningkat

100% penduduk miskin pelayanan dibiayai melalui ASKESKIN dan kontrasepsi dari BKKBN Pusat

2. Semua pekerja/buruh di Kabupaten/Kota pelayanan KB-nya ditanggung oleh perusahaan/kantornya

1) Pekerja/buruh tidak mengeluarkan biaya untuk ber KB

100% penduduk miskin pelayanan dibiayai melalui JAMSOSTEK atau sejenisnya atau perusahaannya

3. Semua Kabupaten/Kota ada terselenggara sistim JPKM (managed care)

1) Semua peserta KB tidak mengeluarkan biaya pelayan KB dengan cara “fee for service”

100% pelayanan KB dibiayai dengan sistim asuransi (JPKM)

Page 62: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Setiap kecamatan memiliki PIK KRR yang aktif NO OUTCOME INDIKATOR LAG INDIKATOR TARGET

1 Peningkatan usia kawin pertama

Meningkatnya usia kawin pertama 21 tahun

2. Penundaan kelahiran anak pertama

Menunda kelahiran anak pertama dengan alat kontrasepsi modern

Prevalensi kontrasepsi pasca nikah meningkat

3. Peningkatan pengetahuan sikap dan prilaku remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja

Meningkatnya jumlah remaja yang mendapat pengetahuan Kesehatan Reproduksi

85%

4 Peningkatan jumlah kecamatan yang memiliki PIK-KRR aktif

a. Meningkatnya jumlah PIK-KRR tiap kecamatan

Jumlah PIK KRR 2430 buah

b. Meningkatnya jumlah Pendidik dan konselor Sebaya terlatih

7000 dan 3500 orang

c. Semua kabupaten /kota menyediakan dana utk pengembangan & pengelolaan PIK-KRR

450 Kab/Kota menyediakan dana

Page 63: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

RKP 2008 dan Upaya dan Kegiatan untuk Programming

kedepan

Page 64: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Program Keluarga Berencana

Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pelayanan KB berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR), yang termasuk di dalamnya upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil bahagia sejahtera.

Page 65: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Sasaran pokok adalah:

1. menurunkan TFR menjadi sekitar 2,17 per perempuan melalui penyediaan alat kontrasepsi;

2. pembinaan peserta KB aktif sekitar 29,2 juta dan peserta KB baru sekitar 6,0 juta PUS;

3. pelayanan KB bagi sekitar 12,6 juta PA dan 2,9 juta PB dari KPS dan KS I;

4. peningkatan partisipasi pria sekitar 3,6 persen;

5. menurunkan unmet need menjadi sekitar 6,4 persen dari total PUS yang ada.

Page 66: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Kegiatan-kegiatan pokok meliputi:

• Jaminan pelayanan KB berkualitas bagi rakyat miskin;

• Pelayanan konseling KIE KB;

• Peningkatan perlindungan hak-hak reproduksi individu;

• Peningkatan jejaring pelayanan KB pemerintah dan swasta/non pemerintah.

Page 67: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Tujuan program ini untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam upaya mendukung peningkatan kualitas generasi mendatang.

Page 68: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Sasaran pokok adalah: 1. meningkatnya persentase remaja yang memperoleh

informasi tentang kesehatan reproduksi menjadi sekitar 85 persen;

2. meningkatnya jumlah PIK-KRR menjadi 2.430 buah;

3. meningkatnya jumlah Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya yang dilatih masing-masing 2.430 orang dan 1.215 orang;

4. meningkatnya KIE dan advokasi tentang KRR melalui pengembangan PIK-KRR percontohan.

Page 69: Rencana Kegiatan Pokok Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi tahun 2008

Kegiatan-kegiatan pokok meliputi:

• Penguatan dukungan dan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam program KRR;

• Pembentukan, pengembangan, pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR.