RENCANA BISNIS USAHA JASA KEBERSIHAN

of 111 /111
i RENCANA BISNIS USAHA JASA KEBERSIHAN OLEH ROBERTUS RENDRA WAHYU ADHITYA 14200900427 Skripsi Ini Diajukan Kepada Fakultas Bisnis President University Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Sarjana Ilmu Ekonomi Konsentrasi Manajemen Januari 2014

Embed Size (px)

Transcript of RENCANA BISNIS USAHA JASA KEBERSIHAN

Sarjana Ilmu Ekonomi Konsentrasi Manajemen
Januari 2014
KEBERSIHAN” dipersiapkan oleh Robertus Rendra W Adhitya sebagai
syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Bisnis konsentrasi Manajemen
President University, telah direvisi dan dapat diujikan. Saya
merekomendasikan skripsi ini untuk sidang lisan.
Cikarang, Indonesia, 15 Januari 2014
Diketahui oleh, Disetujui oleh,
Kepala Program Study Manajemen Dosen Pembimbing
iii
USAHA JASA KEBERSIHAN ” adalah murni hasil karya pribadi, yang
disusun berdasarkan ilmu pengetahuan yang saya peroleh selama ini.
Cikarang, 15 Januari 2014
Robertus Rendra W Adhitya
USAHA JASA KEBERSIHAN” yang diajukan oleh Robertus Rendra W
Adhitya program studi ilmu ekonomi konsentrasi manajemen dari fakultas
bisnis dinilai dan disetujui telah melewati ujian lisan pada tanggal 15
Januari Desember 2014.
Berwirausaha adalah salah cara menciptakan peluang bisnis bagi diri sendiri, sekaligus bisa
menciptakan lowongan pekerjaan bagi orang lain. Salah satu wirausaha yang cocok bagi kota
Cikarang yang maju sebagai kota industri adalah bisnis jasa kebersihan, dalam hal ini jasa
kebersihan untuk perusahaan manufacturing. Tujuan penelitian ini ialah memaparkan hal-hal
apa saja yang dipersiapkan untuk menjalankan bisnis jasa kebersihan serta pengelolaannya yang
efektif sekaligus sarana penilaian untuk kelayakan kelanjutan bisnis ini. Metode penelitian ini
adalah qualitatif, dengan berdasarkan wawancara dengan pelaku bisnis yang sudah menjalankan
bisnis jasa kebersihan ( PT Enviro Mulia Pratama ) serta dengan obeservasi langsung pada
perusahaan yang menggunakan jasa PT. Enviro Mulia Pratama. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan didapatkan hasil bahwa untuk memulai usaha jasa kebersihan diperlukan
persiapan adalah modal keuangan, sebuah sistem kerja cleaning service tenaga kerja dan
dokumen legalitas usaha. Sedangkan untuk pengelolaan usaha yang efektif dengan menerapkan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk semua kegiatan perusahaan. Serta untuk
menentukan bisnis ini layak dilanjutkan atau tidak adalah jika pada akhir 1 tahun periode
keuangan NPV adalah lebih besar daripada O maka bisnis jasa kebersihan ini layak untuk
dilanjutkan.
vi
Abstract
Entrepreneurship is one way to create business opportunities for themselves , and can
create jobs for others . One entrepreneur is suitable for advanced Cikarang city as city
cleaning services industry is a business , in this case cleaning services to manufacturing
companies . The purpose of this study is to describe what things are prepared to run a
business cleaning services and facilities management are effective and feasibility
assessment for the continuation of this business . This research method is qualitative ,
based on interviews with business people who are already running a business cleaning
services ( PT Enviro Mulia Pratama ) and by direct observation in companies that use
the services of PT . Enviro Mulia Pratama . Based on research conducted showed that to
start a business cleaning services are required preparation of financial capital , a
cleaning service working system, labor , legal documents . As for the effective
management of the business by implementing the planning , implementation and
supervision of all activities of the company . As well as to determine a good business to
be continued or not is if at the end of the first financial period shows that the NPV is
greater than O then business cleaning services is feasible to proceed .
Keywords: Planning, Management, Monitoring, Customer Satisfaction
vii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap pu ji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Rencana Bisnis Usaha Jasa
Kebersihan”. Skripsi ini diajukan guna untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas
Ekonomi program studi ilmu ekonomi manajemen, President University.
Pada kesempatan ini, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terwujud
atas peran banyak pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah Bapa, Tuhan Yesus, Bunda Maria & Roh Kudus atas segala berkat dan
rahmatNYA sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini
2. Bapak V Jajat K selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi.
3. Bapak B.M.A.S Anaconda Bangkara selaku dosen pembimbing atas segala
arahan dan masukan serta dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Irfan Habsjah, MBA, CMA selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan motivasi dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi President University atas bimbingan
dan bantuan yang diberikan selama ini.
6. Maria Elizabeth Tuty Lampuri, istriku yang selalu mendampingi, mendukung
menyemangati di hari hari ku menyelesaikan skripsi ini
7. Bapak Evaristus dan Ibu Emilia, Bapak Rasdi dan Ibu Daryuni selaku orang tua
yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, dorongan, dan doa yang selalu
mengiringiku untuk menuntut ilmu.
8. Dominicus, Feni, Fransiska dan Agung adik adikku yang selalu mendukung ku
untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Bp Wijanarko selaku Pimpinan PT Enviro Mulia Pratama yang selalu
memberikan dukungan, motivasi dan arahan dalam menyelesaikan penulisan ini
viii
10. Bp Harmadi selaku Manager Operasional PT Enviro Mulia Pratama atas segala
bantuan dalam bentuk informasi, data dan lainnya sehingga memudahkan
penulis menyelesaikan penulisan ini.
11. Aditya Restu, Rangga Novian, Kristedy, Anita selaku teman seperjuangan di
kampus PU atas semua dukungan dan bantuannya
12. Bp Natanael Suji selaku Pimpinan Bank Prima Master atas segala dukungan dan
kesempatan untuk motivasi dan arahannya sehingga tetap bisa bekerja sambil
menyelesaikan skripsi ini.
telah berjuang bersama-sama untuk menyelesaikan skripsi.
14. Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Cikarang, 15 Januari 2013
2.1 Jasa ..................................................................................................... 8
2.4 Perencanaan dan Keputusan Manajemen Operasi .................................... 11
2.5 Definisi Struktur Organisasi .................................................................... 12
2.6 Definisi Manajemen Keuangan ............................................................... 12
2.7 Definisi Bisnis Plan ................................................................................ 15
2.8 Tujuan Bisnis Plan ................................................................................ 16
2.9 Fungsi Bisnis Plan .................................................................................. 17
2.10 Manfaat Bisnis Plan ............................................................................... 19
SURAT REKOMENDASI JUDUL ..............................................................................
Latar Belakang Penelitian .......................................................................
5.1 Pendahuluan ......................................................................................... 49
5.6 Profil Tenaga Operator PT Adhitya Buana ........................................... 55
5.7 Prosedur Cleaning PT Adhitya Buana ................................................... 56
5.8 Area Pekerjaan Kebersihan ................................................................. 58
5.9 Waktu dan Operasional Kerja ............................................................. 59
5.10 Peralatan dan Perlengkapan Kerja PT Adhitya Buana .......................... 60
5.11 Alur Kerja Di Lokasi Kerja .................................................................. 62
5.12 Proses Kontrak Kerja PT Adhitya Buana ............................................. 65
5.13 Suplier Bahan Baku Kerja Jasa Kebersihan........................................... 68
BAB VI. RENCANA KEUANGAN PERUSAHAAN JASA KEUANGAN .............. 69
6.1 Modal Awal ......................................................................................... 69
6.2 Sumber Dana ........................................................................................ 69
6.3 Rencana Pemasukan ............................................................................. 70
6.4 Rencana Pengeluaran ........................................................................... 70
6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi ................................................................ 75
6.6 Studi Kelayakan ................................................................................... 75
BAB VII KESIMPULAN ............................................................................................. 77
2.13 S W O T ............................................................................................ 23
2.14 Strategi Generik .................................................................................. 24
2.15 Definisi Outsourching ......................................................................... 25
3.1 Pengumpulan Data ............................................................................... 30
3.2 Metodologi Penelitian .......................................................................... 30
3.3 Kerangka Penelitian ............................................................................. 31
3.4 Lokasi Penelitian ................................................................................. 33
3.5 Sumber Data ....................................................................................... 33
3.6 Subyek Penelitian ................................................................................ 34
BAB IV KONSEP KERJA PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN............................. 36
4.1 Keuntungan Menggunakan Cleaning Service ......................................... 36
4.2 Misi & Visi Perusahaan ........................................................................ 37
4.3 Analisa S W O T .................................................................................. 37
4.4 Target Konsumen ................................................................................. 40
4.5 Marketing Plan .................................................................................... 41
xi
5.1 Pendahuluan ......................................................................................... 49
5.6 Profil Tenaga Operator PT Adhitya Buana ........................................... 55
5.7 Prosedur Cleaning PT Adhitya Buana ................................................... 56
5.8 Area Pekerjaan Kebersihan ................................................................. 58
5.9 Waktu dan Operasional Kerja ............................................................. 59
5.10 Peralatan dan Perlengkapan Kerja PT Adhitya Buana .......................... 60
5.11 Alur Kerja Di Lokasi Kerja .................................................................. 62
5.12 Proses Kontrak Kerja PT Adhitya Buana ............................................. 65
5.13 Suplier Bahan Baku Kerja Jasa Kebersihan........................................... 68
BAB VI. RENCANA KEUANGAN PERUSAHAAN JASA KEUANGAN .............. 69
6.1 Modal Awal ......................................................................................... 69
6.2 Sumber Dana ........................................................................................ 69
6.3 Rencana Pemasukan ............................................................................. 70
6.4 Rencana Pengeluaran ........................................................................... 70
6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi ................................................................ 75
6.6 Studi Kelayakan ................................................................................... 75
BAB VII KESIMPULAN ............................................................................................. 77
Tabel 6.1 Rencana Modal Awal PT Adhitya Buana ....................................... 69
Tabel 6.2 Rencana Pendapatan PT Adhitya Buana ........................................ 70
Tabel 6.3 Rencana Biaya Gaji PT Adhitya Buana ........................................... 71
Tabel 6.4 Rencana Biaya Jamsostek PT Adhitya Buana ................................. 71
Tabel 6.5 Rencana Biaya Peralatan PT Adhitya Buana .................................. 71
Tabel 6.6 Rencana Biaya Consumable PT Adhitya Buana .............................. 71
Tabel 6.7 Rencana Biaya Chemical PT Adhitya Buana......................................... 6872
Tabel 6.8 Rencana Biaya Paper Produk PT Adhitya Buana ............................. 72
Tabel 6.9 Rencana Biaya Seragam PT Adhitya Buana....................................... 73
Tabel 6.10 Rencana Biaya Tool & Spare Part PT Adhitya Buana ...................... 73
Tabel 6.11 Rencana Biaya Operasional kantor PT Adhitya Buana....................... 73
Tabel 6.12 Rencana Biaya Marketing PT Adhitya Buana ................................... 73
Tabel 6.13 Rencana Biaya Sewa kantor PT Adhitya Buana............................... 74
Tabel 6.14 Rencana Biaya Peralatan & ATK PT Adhitya Buana ......................... 74
Tabel 6.15 Proyeksi Arus kas PT Adhitya Buana .............................................. 74
Tabel 6.13 Proyeksi Laporan Laba Rugi PT Adhitya Buana................................ 75
Tabel 6.14 Proyeksi Net Present Value PT Adhitya Buana ................................. 76
Tabel 6.15 Proyeksi Payback Period PT Adhitya Buana .................................... 76
xiii
Gambar 2.1 Langkah – Langkah Pengambilan Keputusan Investasi .............................. 14
Gambar 2.2 Types Of Competitive ............................................................................ 25
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Rencana Bisnis .......................................................... 31
Gambar 5.1 Rencana Struktur Organisasi ..................................................................... 50
Gambar 5.2 Diagram Alur Kerja Operator Baru ........................................................... 62
Gambar 5.2 Diagram Alur Pengawasan Kerja Operator ................................................ 63
Gambar 5.2 Diagram Alur Penangan Keluhan Klien ...................................................... 64
DAFTAR GAMBAR
1. Lampiran 1 Contoh Peralatan Kerja Bisnis Jasa Kebersihan .................................... 81
2. Lampiran 2 Contoh Chemical Kerja Bisnis Jasa Kebersihan ..................................... 82
3. Lampiran 3 Contoh Consumable Bisnis Jasa Kebersihan.......................................... 83
4. Lampiran 4 Contoh Formulir Inspeksi Toilet ........................................................... 84
5. Lampiran 5 Contoh Formulir Laporan Pekerjaan Mingguan..................................... 85
6. Lampiran 6 Contoh Formulir Laporan Pekerjaan Bulanan ...................................... 86
7. Lampiran 7 Formulir Persetujuan Untuk Narasumber 1 .......................................... 87
8. Lampiran 8 Formulir Persetujuan Untuk Narasumber 2 .......................................... 91
9. Lampiran 9 Contoh Surat Penawaran ..................................................................... 95
1
Dewasa ini dunia bisnis di Indonesia menunjukan suatu perkembangan yang
cepat. Pergerakan dunia bisnis di Indonesia berjalan dengan sangat dinamis dan
memiliki ketidakpastian yang cukup besar, ditambah lagi era perdagangan bebas yang
sudah dianut di hampir seluruh di dunia, semakin membuat persaingan antara para
pelaku didalamnya makin sengit.
Oleh karena setiap pelaku bisnis di tuntut untuk bisa menciptakan produknya
sebaik atau seoptimal mungkin agar dapat diterima oleh konsumen. Produk dalam
dalam hal ini menyangkut segala macam hal, terutama kaitannya dalam pemenuhan
kebutuhan manusia. Tentu saja bisnis kebutuhan manusia ini bisa menyangkut produk
apa saja, baik barang maupun jasa, atau keduanya sekaligus.
Dalam dekade belakangan ini di Indonesia bisnis sektor jasa sedang mengalami
perkembangan yang pesat. Banyak sekali bisnis jasa baru yang bermunculan belakangan
ini dengan banyak jenis dan ragam, mulai dari jasa yang legal maupun ilegal,dari yang
halal sampai yang haram, dari jasa untuk manusia sampai jasa untuk hewan dan
tumbuhan serta yang lainnya. Kemunculan bisnis baru ini sebagai efek dari pemenuhan
dari kebutuhan manusia itu sendiri yang semakin beragam, sehingga menciptakan ide
kreatif dari manusia itu sendiri agar terpenuhi segala kebutuhannya tersebut.
Salah satu dari bisnis jasa yang muncul tersebut yaitu jasa kebersihan atau
jamak disebut Cleaning Service / Jasa Kebersihan . Kalau dulu pemerintah pusat setiap
tahun mengadakan lomba kebersihan antar kota di seluruh Indonesia, dengan hadiah
berupa Piala Adipura dan apabila suatu kota bisa meraih Piala Adipura maka gengsi
kota tersebut akan meningkat. Maka dewasa ini kesadaran orang akan arti pentingnya
kebersihan maka kebersihan telah menjadi kebutuhan setiap orang dan setiap tempat.
Ditambah lagi ajaran yang kita terima sejak kecil dari orang tua atau dari guru bahwa
2
“Kebersihan sebagian dari iman” maka layak jika kebersihan juga di sebut sebagai gaya
hidup.
kebersihan, maka kebersihan tempat di sekitar mereka berada juga diusahakan menjadi
bersih. Faktor kebersihan disuatu tempat seperti di kantor,sekolah, tempat kerja, pasar,,
fasilitas umum dan sosial telah menjadi konsen tersendiri dari pengelola dari tempat
itu sendiri, agar orang orang didalamnya merasa betah dan nyaman. Bahkan kebersihan
telah menjadi salah satu kampanye tersendiri bagi mereka, contohnya seperti K5 (
Kebersihan, Kerapian,Ketertiban, Kenyamanan, Keamanan, ) biasa kita lihat di
sekolah, kampus, kantor kantor pemerintah maupun swasta,pasar danfasilitas umum
lainnya. Untuk di pabrik atau perusahaan asing biasa kita lihat 5S atau 5R (Seiri =
Rapi, Seiton = Resik, Seitsuke = Rawat, Seitkatsu = Rajin, Shukan = Ringkas ).
Terlebih masalah kebersihan menjadi salah satu prioritas utama bagi para pelaku bisnis
jasa kaitannya dengan pengelola suatu tempat seperti : hotel, mall, restoran, rumah
sakit, toko dan lainnya. Karena tamu hotel atau restoran salah satunya hal
pertimbangannya akan melihat kebersihan dari tempat tersebut sebelum memutuskan
untuk menggunakan mereka.
Sedangkan untuk pelaku bisnis non jasa seperti perusahaan manufaktur.
walaupun masalah kebersihan tersebut bukan menjadi inti bisnis mereka, namun isu
kebersihan menjadi salah hal pokok yang wajib diperhatikan, karena kebersihan suatu
kantor / pabrik menjadi citra dari kantor / pabrik itu sendiri. Namun di sisi lain karena
pihak jajaran pimpinan tidak mau dipusingkan dengan masalah kebersihan, atau tidak
mau merekrut karyawan hanya untuk menjadi petugas kebersihan. Mereka lebih konsen
ke inti bisnis mereka dan menyerahkan masalah kebersihan ke pihak lain atau eksternal.
Dari uraian atas maka bisa diperoleh gambaran bahwa kebersihan menjadi isu
penting dalam kehidupan manusia dan juga untuk usaha bisnis apapun terutamanya
yang berkaitan dengan interaksi dengan sesama manusia. Selain itu karena uraian di
atas bahwa kebersihan adalah hal sepele namun penting, maka sekaligus menjadikanya
peluang bisnis yang menguntungkan, asal kita bisa memanfaatkannya. Maka penulis
tertarik untuk memanfaatkan peluang bisnis tersebut dengan mengembangkan usaha
jasa cleaning service, dan akan memulainya dengan membuat bisnis plan / rencana
bisnis dari “USAHA JASA KEBERSIHAN “
3
1.2 Identifikasi Masalah
Pada umumnya para pelaku bisnis pemula / baru pertama kali terjun dalam suatu
usaha yang bersifat entrepreneur, akan mengalami kebingungan dalam membuat suatu
rencana bisnis dari usaha yang akan dia kerjakan Hal ini bisa dimaklumi karena banyak
faktor yang menjadi pertimbangan dalam memulai bisnis yang akan dijalani tersebut.
Kondisi geografi dan demografi menjadi salah satu faktor didalamnya.
Di Kabupaten Bekasi, tempat domisili bisnis cleaning service yang akan kita
jalani. Dengan luas wilayah sekitar 1.484,37 Km² dan terdiri dari 23 Kecamatan dan
145 Desa / Kelurahan serta penduduk yang tercatat 2,630 juta jiwa, dengan penyebaran
populasi 1.772,07 jiwa/Km². Dimana sejak pertengahan dekade 2000an telah banyak
bermunculan kawasan industri sehingga menjadikan Kabupaten Bekasi berkembang
pesat menjadi menjadi pusat bisnis dan ekonomi yang diperhitungkan untuk kawasan
Jabodetabek dan Jawa Barat. Sekarang ini di Kabupaten Bekasi terdapat beberapa
kawasan industri yang dikelola secara mandiri oleh pengembang seperti : EJIP,Delta
Silicon, Jababeka, Hyundai, MM 2100, dimana didalamnya berdiri lebih dari 3.000
perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, swasta nasional maupun swasta asing,
berikut dengan lebih dari 350.000 karyawannya ( sumber : www.kabbekasi.go.id ).
Jumlah ini semakin bertambah, seiring dengan banyak pembukaan kawasan industri
baru. Memanfaatkan lahan Perkembangan di Kabupaten Bekasi ini berimbas ke daerah
sekitarnya yaitu Kabupaten Karawang dan Purwakarta. Di 2 kabupaten yang
sebelumnya terkenal sebagai daerah pertanian, lumbung beras nasional. Kini sedikit
demi sedikit berkembang menjadi kota industri seiring dengan semakin banyak
bermunculan kawasan industri mandiri.
Dengan melihat kenyataan tersebut, menggambarkan betapa besar peluang
bisnis yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari menjadi suplier untuk material bahan
material industri hingga bahan pendukung kerja ( contohnya: pengadaan barang
konsumabel,catering, seragam dll), bidang jasa pengerjaan sub contractor, hingga jasa
kebersihan yang akan kita jalani. Dengan banyaknya pabrik di banyak kawasan industri
tersebut, membuat peluang bisnis kita di bidang jasa kebersihan sangat terbuka luas.
Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan memberikan
pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang kita berikan pada masing masing perusahaan
kerja yang ada.
Untuk semua jenis bisnis yang sekarang ini ada, kepuasan konsumen menjadi
tujuan utama. Semua pelaku bisnis berlomba lomba memberikan pelayanan yang
terbaik untuk para pelanggannya. Demikian juga dengan para konsumen, tentunya
mengharapkan mengharapkan produknyang dikonsumsinya baik barang dan jasa dapat
diterima dan dinikmati dengan pelayanan yang memuaskan. Dengan memberikan
pelayanan yang berkualitas maka konsumen akan menentukan nilai dalam benak
mereka. Nilai tersebut dapat menciptakan dan mempengaruhi persepsi konsumen yang
akhirnya mendorong konsumen menjadi pelanggan yang setia dan kemudian bisa
mempengaruhi orang lain menjadi pelanggan. Oleh karena itu kualitas pelayanan
sebuah perusahaan harus tetap diperhatikan dan dijaga sehingga menimbulkan citra
yang positif dan tidak membuat citra perusahaan merosot atau menjadi buruk.Kepuasan
pelanggan dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk
perusahaan dimata pelanggannya.
Diperusahaan jasa kebersihan yang akan beroperasional seperti PT Adhitya
Buana maka dalam langkah awal usahanya PT Adhitya Buana harus bisa memberikan
pelayanan yang terbaik. Selain itu juga untuk mengemban 2 tugas utama yaitu
memperkenalkan perusahaann itu sendiri kepada masyarakat umum dan menarik para
perusahaan manufaktur bisa menjadi konsumen/pelanggan. Masalah utamanya terletak
pada bagaimana sebagai perusahaan yang baru mulai operasional bisa langsung
memberikan pelayanan yang terbaik agar para pimpinan perusahaan tersebut percaya
kepada kita. Masalah utama lainnya adalah bagaimana menjalankan operasional
perusahaan dengan mengoptimalkan modal awal yang dimiliki.
1.3 Perumusan Masalah
Agar penulisan ini lebih terarah dan mudah dipahami sesuai dengan pembahasan serta
memperjelas ruang lingkup permasalahan sebagai berikut
1.3.1 Hal apa saja yang dipersiapkan oleh para pelaku bisnis dalam memulai bisnis jasa
kebersihan ?
5
1.3.3 Bagaimana dengan penghasilan dalam jumlah tertentu dapat membantu para
bisnis menentukan apakah usaha jasa kebersihan dapat dipertahankan atau tidak
dipertahankan?
ini membatasi penulisannya hanya sebatas :
1.4.1 Bisnis yang akan dijalankan khusus untuk konsumen yang merupakan perusahaan
manufaktur / pabrik khususnya di Cikarang sebagai kawasan industri
1.4.2 Pengelolan perencanaan keuangan hanya sebatas untuk 5 tahun terhitung tahun
2014 – 2018.
1.4.3 Harga detail per unit barang bahan baku operasional kerja tidak dibahas.
1.4.4 Proses pemilihan dan negosiasi dengan suplier tidak dibahas.
1.4.5 Sampah yang ditangani nantinya adalah sampah umum ( Organik dan Non
Organik) dan bukan sampah limbah / sampah B 3
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari dibuatnya bisnis plan ini oleh penulis yaitu untuk
1.5.1 Mengetahui hal hal apa saja yang harus yang harus disiapkan para pelaku bisnis
untuk memulai bisnis jasa kebersihan
1.5.2 Mengetahui bagaimana pengelolaan bisnis jasa kebersihan yang optimal”
1.5.3 Mengkalkulasi arus kas dan pendapatan untuk bisa menentukan agar bisnis jasa
kebersihan layak atau tidak layak untuk dipertahankan
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap para pembaca mendapatkan manfaat pembuatan
rencana bisnis ini yang diantaranya adalah :
1.6.1 Untuk mengetahui sasaran/ tujuan dari bisnis jasa kebersihanyang akan kita
jalankan.
6
1.6.2 Untuk Mengetahui pasar yang akan kita bidik dan strategi pemasaran yang akan
kita lakukan.
1.6.3 Untuk mengetahui langkah langkah kerja yang harus di ambil dalam
menjalankan bisnis jasa kebersihanyang akan kita jalankan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini sesuai standar baku penelitian Tugas
Akhir yang telah ditetapkan dalam lima bab yaitu :
BAB I Pendahuluan
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
penulisan, kerangka pemikiran.
operassi, struktur organisasi, manajemen keuangan, bisnis plan, marketing mix,
segmenting-targeting-positioning, SWOT, startegi generik, outsourching,
sampah.
lokasi penelitian, sumber data, subyek penelitian.
BAB IV Konsep Kerja Perusahaan Jasa Kebersihan
Membahas : deskripsi jasa kebersihan, misi dan visi perusahaan, analisa SWOT,
target konsumen, marketing plan, segmenting-targeting-positioning, rencana
operasional, angka indeks
Membahas : dokumen legalitas, struktur organisasi, uraian pekerjaaan
operasional kerja, profil tenaga operator, prosedur kebersihan, peralatan dan
perlengkapan kerja alur kerja, penawaran harga.
7
Melakukan Penelitian
Bab VI Rencana Keuangan Perusahaan Jasa Kebersihan
Membahas : modal awal, rencana pemasukan, rencana pengeluaran, proyeksi
arus kas, proyeksi rugi laba, studi kelayakan
Bab VII : Kesimpulan
1.8 Kerangka Pemikiran
Dalam melakukan penulisan rencana bisnis ini penulis melakukan peneletian di PT
Enviro Mulia Pratama. Dimana pimpinan PT Enviro masih memiliki hubungan saudara
dengan pemulis, sehingga memudahkan penulis melakukan penelitian secara mendalam
Penulis menyusun langkah langkah sistematis sesuai kerangka pemikiran agar lebih
terarah dan terarah, sehingga tepat sasaran.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
menurut para ahli, diantaranya:
2.1.1 Definisi Jasa
Menurut Phillip Kotler (1997): Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga
tidak terikat pada suatu produk fisik.
Menurut Adrian Payne (2001) : Jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai
sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik,
tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam suatu kondisi bisa saja
muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan
dengan produk fisik.
Christian Gronross (1992): jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas
intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara
pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem
penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan".
2.1.2 Karakteristik Jasa
Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari
barang atau produk-produk manufaktur. Empat karakteristik yang paling sering
dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah (Payne, 2001:9):
a. Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
b. Heteregonitas
Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu
berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan
oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen)
dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
c.Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi
konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang
dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses
produksi tersebut.
d.Tidak tahan lama
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual
kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli
jasa.
Ada beberapa pengertian istilah kewirausahaan menurut beberapa ahli dan menurut
Instruksi Pemerintah yaitu :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad
Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
(Thomas F Zimmerer, 1996).
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995).
melaksanakan bisnisnya seorang wirausaha perlu mempunyai sikap sikap yang yang
harus mendukung, yaitu:
a. Percaya diri
c. Berani mengambil risiko
g. Jujur dan tekun
2.3 Definisi Manajemen Operasi
Menurut Richard B Chase ( Production and Operation Management; Manufacture and
Service, 1998, 105) Manajemen Operasi (MO) didefinisikan sebagai disain, operasi dan
perbaikan sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama
perusahaan. Sama halnya dengan pemasaran dan keuangan, manajemen operasi
merupakan bidang fungsional yang memiliki tanggung jawab sebagai manajemen lini
dalam struktur organisasi bisnis.
Production/Operations Management didefinisikan sebagai pengelolaan (perencanaan,
11
yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang dan jasa
Sedangkan pengertian manajemen operasional menurut Richard L. Daft ( 2006 : 216)
adalah ”Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta
menggunakan alat-alat dan tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-
masalah produksi.”
Menurut Jay Heizer ( 2009 ) dalam perencanaan manajemen produksi/operasi,
perencanaan hingga pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan klasifikasi hirarkhis (Hierarchical Classifications) artinya perencanaan dan
keputusan dalam 3 kategori yaitu :
a. Strategic Plans and Decisions
Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi
seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel, new
plant and warehouse, dll.
Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait
penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat
produksi , penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu
tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.
c. Operational Plans and Decisions
Merupakan keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan
yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas
apa, menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan
Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang
mencakup perencanan dan keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, misalnya
penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan
melakuka tindakan-tindakan penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
dalam opersional kerja tim cleaning service.
12
Menurut Stephen P Robbins (2003;176) : “ Struktur organisasi adalah sebuah kerangka
kerja formal yang dengan kerangka kerja tersebut tugas tugas pekerjaan dibagi bagi,
dikelompokan dan dikoordinasikan”.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, ( 2007 ; 109) mendefinisikan “organisasi ialah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebutatasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
2.5.1 Tujuan dari dilakukannya pengorganisasian adalah :
Menurut Stephen P Robbins (2007:285) Tujuan pengorganisasian:
a. Membagi pekerjaan yang harus dilakukan ke sejumlah departement.
b. Membagi tugas dan tanggung jawab berkaitan dengan masing masing pekerjaan.
c. Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi.
d. Mengelompokan sejumlah pekerjaan ke sejumlah unit.
e. Membangun hubungan antar individu, kelompok dan departement
f. Menetapkan sejumlah garis wewenang formal.
g. Mengalokasikandan menggunakan secara efektif sumber daya organisasi.
2.6 Definisi Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan menurut Weston dan Copeland yang diterjemahkan
oleh Jaka, W. dan Kirbandoko (2002) yaitu sebagai berikut: “Manajemen keuangan
dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi
pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman
modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan”
13
pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal semurah murahnya dan
menggunakan seefektif, seefisien dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
2.6.1 Fungsi Manajemen Keuangan.
Fungsi manajemen keuangan tak lepas dari fungsi fungsi manajemen keuangan itu
sendiri. ada 3 fungsi utama manajemen keuangan menurut Sutrisno ( 2003 )
a. Keputusan Investasi
mengalokasikan dana dalam bentuk investasi investasi yang akan mendatangkan
keuntungan di masa datang.
menganalisis kombinasi dari sumber sumber dana yang ekonomis guna
membiayai investasi dan operasional usaha
c. Keputusan Deviden
prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk :
Dana yang dibagikan (Cash Devidend), Deviden Saham (Stock Devidend) ,
Pemecahan Deviden (Split Devidend)
2.6.2 Pemilihan Investasi Keuangan
Diantara 3 kegiatan manajemen keuangan, menurut Diah Fistiani (2009) kegiatan
invetasi keuangan menjadi yang utama, Disebut penting, karena selain penanaman
modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan
tersebut mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan
investasi adalah sebagai berikut:
Sumber : Diah Fastini Modul Manajemen Keuangan 2009/2010 h.8-10
Melakukan Analisis Data
Memutusakan Menerima Atau Menolak
LANGKAH LANGKAH PENGAMBILAN
Memperkirakan Arus Kas
Dari Proposal Ttersebut
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, bahwa untuk menerima atau menolak usulan
investasi perusahaan akan mengevaluasi / menilai profitabilitas investasi. Ada beberapa
metode penilaian investasi yang sering dipakai dan Menurut Kasmir (2003:157) ada 4
metode yang paling sering dipakai yaitu :
A) Metode Net Present Value (NPV)
Metode ini merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows
keseluruhan dari suatu investasi, dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan
discount rate tertentu.
B) Metode Internal Rate Of Return ( IRR )
Prinsip dari metode ini adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat
mempersamakan present value dari proceed dengan outlay atau net investment,
sehingga pada keadaan ini NPV = 0.
15
Metode ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
investasi semula, melalui proceed yang dihasilkan dalam setiap periode Untuk itu
metode ini sering disebut metode yang paling sederhana, karena tidak
memperhitungkan konsep nilai waktu uang (time value of money), sehingga cash
flows tidak dikaitkan dengan discount rate tertentu.
D) Metode Average Rate Of Return ( ARR )
Dalam menganalisis rencana investasi dengan metode ini adalah lain dari metode
yang telah dijelaskan terdahulu karena dalam metode ini hanya memperhitungkan
laba setelah pajak bukan proceed.
2.7 Definisi Bisnis Plan
Saat kita dalam pikiran kita muncul suatu gagasan untuk membuat suatu bisnis, maka
langkah pertama yang harus kita bikin adalah membuat suatu perencanaan. Untuk
memulai suatu usaha diperlukan suatu rencana yang matang untuk memperkecil risiko,
yaitu apa yang diharapkan terjadi tidak meleset dengan kenyataannya atau hanya
menyimpang sedikit dari yang diperkirakan. Awal dari pembuatan perencanaan dan
penciptaan bisnis ini adalah harus adanya ciri pribadi yang memiliki jiwa
enterpreneurship/kewirausahaan dalam melakukan penciptaan yang kreatif.
Beberapa definsi tentang business plan/ rencana bisnis diungkapkan antara lain oleh:
Hisrich and Peters yang mengatakan bahwa “ Rencana bisnis adalah dokumen tertulis
yang disiapkan oleh Pengusaha yang menggambarkan semua elemen eksternal dan
internal terkait yang terlibat dalam memulai usaha baru." (Hisrich, Peter, 1995:113).
Menurut Max Coulthard, Andrea Howell, dan Geoff.Clarke: " Rencana bisnis adalah
studi rinci tentang kegiatan organisasi, yang menyoroti di mana organisasi telah
menggabungkan semua tindakan program untuk mencapai suatu hasil. "(M.Coulthard,
A.Howell, G.Clarke, 1999:3).
Dari pendapat para ahli di atas dapat diungkap bahwa rencana binis tidak hanya semata
untuk tujuan bisnis tapi juga bisa di artikan sebagai penelitian mengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan
16
bisnis sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat
agar hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati dengan kenyataannya. Diharapkan
dengan perencanaan bisnis yang baik maka perencanaan dengan kenyataannya memiliki
perbedaan yang cukup kecil. Karena itu perencanaan bisnis ini dapat digunakan sebagai
pedoman penciptaan usaha.
2.8 Tujuan Rencana Bisnis
Menurut Iwan Kusuma (2011) dalam tulisannya yang berjudul yang berjudul “How
Making Bisnis Plan” dengan adanya perencanaan bisnis yang baik maka akan
menghasilkan pengaturan perusahaan yang baik ke depannya. Perencanaan yang dibuat
harus didasarkan pada kepentingan perusahaan. Perencanaan yang baik tampak dalam
perumusan tujuan dan target pasar yang spesifik, serta membantu karyawan memahami
apa yang diharapkan mereka.
Perlunya rencana bisnis adalah untuk memberikan informasi kepada orang lain tentang
perusahaan terutama bagi para investor. Rencana bisnis mempunyai beberapa tujuan :
a. Untuk menjual bisnis kita sendiri.
Untuk menyatakan bahwa sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha baru dan yakin akan keberhasilan usaha itu dan kita juga harus
meyakinkan orang lain tidak akan merugi jika bekerja sama dengan kita. Dengan
adanya bantuan kerja sama dari berbagai pihak, maka diharapkan usaha tersebut
akan berhasil.
b. Untuk memperoleh pembiayaan dari bank.
Suatu rencana bisnis merupakan unsur yang penting bagi pengajuan kredit pada
sebuah bank. Pihak bank akan menilai kelayakan suatu usaha bisa dibiayai atau
tidak, salah satunya berdasarkan data yang yang disajikan dalam rencana bisnis.
c. Untuk memperoleh dana investasi.
Kini rencana usaha sudah menjadi tiket masuk kepada investor atau pemilik
modal lainnya yang akan dituju guna menyakinkan mereka bahwa bisnis kita
layak untuk mendapat dukungan permodalan
17
Rencana bisnis juga membantu para pelaku didalamnya untuk mengatur kerja
sama dengan perusahaan lain yang sudah berdiri sebelumnya dan dapat memasok
barang buat usaha kita. Selain itu rencana bisnis akan menjadi penuntun langkah
langkah kerja yang harus diambil untuk menjalankan usaha.
e. Untuk memperoleh kontrak.
lainnya. Bisnis plan yang disajikan harus memaparkan kemampuan dan kapasitas
usaha kita, sehingga bisa menyakinkan kita.
f. Untuk menarik karyawan kunci.
Dengan rencana bisnis juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang
potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung untuk bekerja sama dengan
kita. Selain itu rencana tersebut juga membantu calon/para karyawan memahami
kultur dan rasional perusahaan dalam menjalankan bisnis.
g. Untuk melakukan dan menyempurnakan merger dan akuisisi.
Misalnya kita ingin menjual perusahaan kita kepada perusahaan yang lebih besar,
maka perusahaan besar tersebut harus membaca rencana bisnis yang ada.
2.9 Fungsi Rencana Bisnis
Menurut Prizma (2010) dalam artikelnya yang berjudul “Fungsi Pentingnya Bisnis
Plan” Bisnis Plan akan menjadi sarana kerja atau semacam cetak biru tentang
bagaimana anda akan membangun perusahaan anda, juga merupakan sebuah dokumen
ringkas yang menentukan komponen dari strategi berkaitan dengan misi bisnis kita. Ada
beberapa fungsi penting dari rencana bisnis yaitu :
a. Sebuah rencana bisnis menawarkan jalur untuk mengikuti dalam membuat
keputusan jalan utama penting.
18
Bagian ini adalah manajemen dan keuangan “cetak biru.” Singkatnya, ini adalah
panduan Anda paling penting untuk memulai, membangun dan mengelola bisnis
yang sukses.
Ini akan menjelaskan bagaimana bisnis akan berfungsi di pasar. Ini
menggambarkan apa yang Anda jual, latar belakang dan kualifikasi, yang calon
pelanggan Anda, di mana mereka dapat ditemukan, apa yang dibutuhkan untuk
membangun bisnis, bagaimana Anda berencana untuk mempromosikan dan
menentukan kelangsungan hidup usaha dalam pasar yang ditunjuk.
c. Ini adalah alat operasional.
Rencana bisnis adalah alat yang jelas menggambarkan karakteristik yang bila
digunakan dengan tepat, akan membantu Anda mengelola bisnis Anda dan bekerja
ke arah keberhasilan. Ini adalah cara untuk mengkomunikasikan ide-ide Anda
kepada orang lain dengan mengukur kemajuan operasional.
d. Rencana bisnis Anda adalah alat keuangan.
Dengan menentukan berapa banyak uang yang akan dibutuhkan untuk start-up
biaya, rincian bagaimana bisnis akan didanai. Dan, sebagai prospektus bagi calon
investor, itu adalah alat penting untuk membantu memperoleh pembiayaan dengan
mengantisipasi modal yang sedang berlangsung dan kebutuhan kas untuk
meyakinkan pemberi pinjaman atau pendukung.
e. Ini adalah patokan untuk manajemen operasional yang baik.
Rencana selesai akan menjadi alat operasional yang memberikan panduan kepada
pengusaha dalam mengorganisir kegiatan perencanaan untuk membantu
memindahkan bisnis ke depan.
f. Akhirnya, rencana bisnis menyediakan untuk pertumbuhan masa depan.
Penjelasan tentang bagaimana Anda berencana untuk mempertahankan bisnis Anda
tumbuh – sebuah panduan rinci tentang apa yang akan Anda lakukan, dan
bagaimana anda akan meningkatkan keuntungan Anda. Rencana ini harus
19
menggariskan tujuan spesifik Anda untuk yang akan datang, dua dan tiga tahun.
Dengan melanggar tujuan Anda ke dalam tonggak tahunan, rencana anda akan
diterima sebagai penentu menyediakan realistis kesuksesan utama anda.
2.10 Maanfaat Rencana Bisnis
Dalam sebuah artikel online (2012) terbitan dari Universitas Airlangga Surabaya
disebutkan bahwa memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan banyak pihak yaitu
sebagai berikut :
dalam menciptakan suatu usaha baru
b. Memperoleh kesempatan terlibat secara langsung dalam kegiatan bisnis.
c. Menumbuhkan jiwa bisnis (sense of business) sehingga memiliki
keberanian untuk memulai dan mengembangkan usaha didukung dengan modal
yang diberikan dan pendampingan secara terpadu.
2. Bagi Usaha Mikro/Kecil dan Menengah ( UKM )
a. Mempererat hubungan antara UKM dengan dunia kampus; dan
b. Memberikan akses terhadap informasi teknologi yang dimiliki perguruan
tinggi.
pendidikan kewirausahaan;
b. Mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha, khususnya
UKM.
c. Membuka jalan bagi penyesuaian kurikulum yang dapat merespon tuntutan
dunia usaha; dan
pengusaha sukses masa depan.
2.11 Pengertian Marketing Mix
Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada
saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
Dalam hal ini Basu Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi
menjadi 4 P sebagai berikut :
A) Product (Produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan
perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan
kebutuhan.
B) Price (Harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen
merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing
perusahaan dalam merebut konsumen.
C) Place ( Distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi
kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana
saja dibutuhkan.
Produk akan dikenal oleh konsumen / pembeli dengan melalui media / sarana
promosi yang bisa berupa media cetak, elektronik dan lainnya
21
Selain Marketing mix yang sudah disebut sebelumnya, dalam sistem pemasaran modern
saat kita juga mengenal Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting,
Positioning) yaitu (1) segmentasi pasar, (2) penetapan pasar sasaran, (3) penetapan
posisi pasar (Kotler, 1995 : 315).
2.12.1 Definisi Segmenting
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar
yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat,
daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003)
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen.
Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses
membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Ada beberapa teori mengenai variabel segmenting, salah satu diantaranya menurut
Pride & Ferrel (1995). Ada beberapa variabel segmenting yaitu:
a. Demografis
berdasarkan variabel demografis seperti : Usia, jenis kelamin, pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, geografis
yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, latar belakang, dan
lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan
informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen,
sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami
karakteristik konsumen.
Setelah kita bisa menganalisa pasar dengan membaginya dalam beberapa segmentasi
langkah selanjutnya adalah membidik target market yang telah kita pilih berdasarkan
analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang
dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
Targeting adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi
pemasaran pada suatu negara,propinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi
untuk memberikan respon. Keegan & Green (2008)
Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) targeting adalah sekelompok pembeli
(buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan
promosi perusahaan.
Ada beberapa teori mengenai pola product specialization untuk menetapkan target.
Dalam menetapkan target market maka pebisnis dapat mempertimbangkan 5 pola
product specialization ( Kotler 1995) sebagai berikut :
a. Single Segment Concentration
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu
segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat di satu segmen
b. Selective Specialtization
menjanjikan uang.
perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik.
d. Market Specialization
Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua
produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut.
23
2.12.3 Positioning
Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
menciptakan perbedaan (different), keuntungan (advantages), manfaat (benefits) yang
membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. (Fanggidae, 2006)
Huan dan liu, ( 2003; 202 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading
your customers credibly” yaitu suatu strategi untuk )membangun kepercayaan,
keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana
perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti
perusahaan.
Menurut elearning.gunadarma (2010) Analisis SWOT merupakan salah satu metode
untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep
bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan
dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
A) Strengths ( Kekuatan )
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
B) Weakness ( Kelemahan )
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri
24
C) Opportunities ( Peluang )
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
D) Threats ( Ancaman )
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2.14 Strategi Generik
persaingan yang makin ketat, maka perusahaan harus memiliki strategi untuk
pengembangan bisnis,menarik dan melayani pelanggan, memenangkan persaingan.(A
Thompson, Peteraf, JE Gamble, AJ Strickland;Crafting and Executing Strategy, 2012,
p183) Selanjutnya menurut Porter menyatakan ada 5 strategi generik
a. Overall Lowcost Provider Strategy: Strategi perusahaan ialah menarik pembeli
dengan harga jual produk yang murah untuk dihasilkan hanya sekedar meniru produk
pesaing.
b. Board Differentiation Strategy : Strategi perusahaan ialah membangun presepsi
pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul agar tampak beda dengan produk
pesaing. Pelanggan diharapkan mau membeli dengan harga mahal karena perbedaan itu.
c. Focused Low Cost Strategy : Berkonsentrasi biaya yang rendah untuk segmen
pembeli yang kecil dan hanya memenuhi keperluan pembeli yang kecil tersebut.
sehingga berada di posisi yang kuat dalam persaingan.
d. Focused Differentiation Strategy: berkonsentrasi pada segmen pasar yang kecil dan
fokus menciptakan produk unggulan diantara pesaing yang sedikit tersebut
e Best Cost Provider Strategy : Strategi dengan emberikan banyak kelebihan pada
pelanggan atas produk/jasa bahkan kelebihan yang dimiliki produk yang diatas kita
namun kita menjualnya tanpa harus menaikan harga jual.
25
A Narrow Buyer
M a
rk e
t T
a rg
e t
Best Cost Provider Strategy
2.15 Definisi Outsourching
Akhir –akhir ini sering kita melihat berbagai demo buruh menentang dihapuskannya
sistem kerja Outsourching. Dalam UU No.13 tahun 2003 secara eksplisit tidak
disebutkan istilah Outsourcing
Pekerja/Buruh yang dibuat secara tertulis.
Dari pasal diatas didalam dunia bisnis bentuk pelaksanaan sistem outsourching ada
dalam 2 bentuk :
a. Pemborongan Pekerjaan
yang bersifat teknis (pengaturan operasional) maupun hal-hal yang bersifat non-
teknis (administrasi kepegawaian). Pekerjaan yang dialihkan adalah pekerjaan yang
bisa diukur volumenya, dan fee yang dikenakan oleh vendor adalah rupiah per
satuan kerja (Rp/m2, Rp/kg, dsb.). Contoh: pemborongan pekerjaan cleaning
service, jasa pembasmian hama, jasa katering, dsb.
26
menempatkan karyawannya untuk mengisi posisi tersebut. Vendor hanya
bertanggung jawab terhadap manajemen karyawan tersebut serta hal-hal yang
bersifat non-teknis lainnya, sedangkan hal-hal teknis menjadi tanggung jawab
perusahaan selaku pengguna dari karyawan vendor.
Namun dalam pelaksanaan selanjutnya sering kali sistem outsourching ini sering terjadi
pelanggarana sehingga menimbulkan banyak pelanggaran yang menyebabkan hilang
atau berkurangnya hak pekerja hingga akhirnya banyak menimbulkan demo buruh.
Pemerintahpun akhirnya turun tangan menangani hal ini, maka pada pertengahan tahun
2012 seperti dikutip dari www.detik.com melalui Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar lewat Permen Nakertrans No 12 Tahun 2012
dijelaskan bahwa Pemerintah melarang semua pekerjaan alih daya, terkecuali untuk 5
jenis pekerjaan yaitu :
b. Keamanan (Security )
Hal ini menjelaskan bahwa keberadaan bidang jasa kebersihan semakin diakui
keberadannya oleh pemerintah. Selain itu hal ini juga membuka pemikiran para pelaku
bisnis bahwa pekerjaan yang bukan menjadi inti bisnis mereka, bisa diserahkan kepada
pihak eksternal.
2.16 Sampah
Sampah menjadi salah satu konsen penting dalam bisnis Jasa Kebersihan, karena salah
tolak ukur keberhasilan pekerjaaan jasa kebersihan adalah tempat bebas dari sampah
27
2.16.1 Definisi Sampah
"Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam
pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". (Kamus
Istilah Lingkungan, 1994).
"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai
semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)
2.16.2 Sampah Berdasarkan Komposisi
dapat dibedakan menjadi :
a. Sampah organik.
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran,
kulit buah, daun dan ranting.
b. Sampah Anorganik (non-organik).
Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik
sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil
olahan baan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi :
sampah logam dan produk-produk olahannya,
sampah plastik,
sampah kertas,
sampah kaca dan keramik,
sampah deterjen dan lainnya
Kedua jenis sampah inilah yang biasa ditangani oleh jasa kebersihan dalam lokasi
kerjanya dalam penulisan ini di pabrik pabrik.
28
Sampah dapat dibedakan menjadi 5 jenis berdasarkan sifat fisiknya yaitu
a. Sampah Basah (Garbage)
Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa
makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak
mengandung air dan cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti
Indonesia.
b. Sampah Kering (Rubbish)\
Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak
mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan:
Metalic Rubbish - misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas.
Non Metalic Rubbish - misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika, keramik,
dan batu-batuan
yang dapat membahayakan dan mengganggu pernafasan serta mata.
Debu, berasal dari penyapuan lantai rumah atau gedung, debu pengrajin
kayu, debu pabrik kapur,pabrik semen, pabrik tenun, dan lain-lain.
Abu berasal dari sisa pembakaran kayu, abu rokok, abu sekam, sampah
yang terbakar, dan lain-lain.
Merupakan sampah yang berukuran besar, misal : bekas furnitur (kursi,
meja), peralatan rumah tangga (kulkas, TV), dan lain-lain.
e. Sampah Berbahaya & Beracun
tanaman, yang terdiri dari:
Sampah patogen, berupa sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik.
Sampah beracun, berupa sisa-sisa pestisida, insektisida, kertas bekas
pembungkus bahan beracun, baterei bekas, dan lain-lain.
29
3.1 Pengumpulan Data
Dalam menyusun bisnis plan ini penulis mengadakan penelitian ke PT Enviro
Mulia Pratama, sebuah perusahaan cleaning service yang hingga kini telah menangani
lebih dari 15 perusahaan yang kesemuanya berada di wilayah Kabupaten Bekasi .
PT Enviro ini berkantor di Ruko Riviera Gallery Blok A No.7 Kota Delta Mas
Cikarang Pusat Bekasi. Pada awal berdirinya PT Enviro ( berdiri tahun 2009 ) ini hanya
menangani kebersihan untuk perkantoran namun dalam 3 tahun belakangan ini mereka
lebih menfokuskan diri untuk menangani perusahaan manufaktur.
3.2 Metode Penelitian
Saat ini metode penelitian yang sering di pakai oleh para peneliti dalam suatu
penelitian, ada 2 jenis yaitu : metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode
penelitian deskriptif kuantatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Metode Kualitatif adalah adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang atau
perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara
holistik ( I Wayan Koya; Metode Penelitian Kualitatif, 2012)
Metode kualitatif ini memiliki karakter yang kuat yaitu antara lain : latar
alamiah, aktual, manusia sebagai instrumen, lebih mementingkan proses daripada hasil.
Dalam kaitannya dengan bisnis plan ini metode kualitatif digunakan peneliti untuk
menjelaskan dan menggambarkan kondisi perusahaan yang akan diteliti untuk
mengetahui beberapa hal yaitu:
b. Perbedaan implementasi
30
LANGKAH LANGKAH PENGAMBILAN
Tentukan Gambaran Intinya
Menetapkan Deadline
Mulailah Mengetik Pemikiran, Gagasan, Ide
& Garis Besar Rencana Bisnis
Siapkan Drfat Rencana Bisnis
Dalam melakukan penelitian di PT Enviro Mulia Pratama sebagai perusahaan referensi,
peneliti melakukan risetnya dengan langkah langkah yang sistematis untuk lebih bisa
optmal, dengan diagram sebagai berikut
31
Apakah karena Anda ingin mengumpulkan uang? Memperjelas masa depan
Anda? Meluncurkan usaha baru? Mencari mitra strategis?
b. Tentukan gambaran intinya.
rencana bisnis Anda melalui berbagai sudut pandang untung ruginya untuk
mendapatkan gambaran yang pasti.
c. Cari semua informasi yang terkait dari berbagai sumber.
Anda harus menggali informasi yang sudah tersedia untuk Anda. Anda akan
semakin mantap dengan apa yang Anda temukan dan langkah ini akan
membawa Anda maju.
d. Mulailah Mengetik Pemikiran, Gagasan Ide dan Garis Besar Bisnis Plan
Buat layout kasar di atas kertas dan gambarkan ide Anda. Jangan terlalu terpaku
tentang kalimat lengkap atau tata bahasa yang harus baik, itu hanya pelengkap
saja. Menuliskan ide menuntut pertimbangan lebih lanjut dan menyajikan
sebuah tantangan
e. Siapkan draf rencana bisnis Anda.
Sekarang saatnya untuk membuat garis besar, informasi yang berguna dan punya
ide-ide brainstorming Anda dan membentuknya menjadi konsep kasar yang bisa
digunakan. Menyusun seluruh bagian outline rencana, bagian demi bagian
sehingga menjadi lengkap.
f. Lakukan riset
mendukung pernyataan yang Anda buat dalam rencana Anda
32
Dianjurkan untuk mulai mengembangkan format laporan keuangan pada saat ini.
Jika Anda mempersiapkan laporan keuangan Anda pada tahap ini, Anda
memiliki kesempatan yang lebih baik yang mendukung ide dalam rencana bisnis
Anda
Kadang-kadang finishing adalah bagian paling sulit tapi yakinlah anda pasti
bisa.Hindari kesalahan karena pada tahap ini sangat penting untuk memeriksa,
double-cek hal-hal yang mungkin keliru.
i. Menetapkan tenggang waktu
Untuk memastikan bahwa Anda menyelesaikan rencana Anda, tetapkan
tenggang waktu untuk diri Anda sendiri dan itu tidak bisa diabaikan. Tentukan
berapa lama Anda harus bekerja membuat rencana bisnis tersebut
j. Laksanakan....
Let`s Do it
3.4 Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai Bisnis Plan Usaha Cleaning Service ini dilakukan di PT Enviro
Mulia Pratama yang berada di Ruko Riviera Gallery Blok A No.7 Kota Deltamas
Cikarang Pusat Bekasi 17510 dan PT Panasonic Industrial yang berlokasi di Karawang
Industrial International Centre sebagai salah satu klien mereka
3.5 Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti memiliki beberapa jenis data yang menjadi dasar penelitian
dan dasar membuat analisa,yaitu :
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan diusahakan sendiri / langsung oleh peneliti.
Untuk mendapatkan data primer dapat dengan cara yaitu :
3.5.1.1 Wawancara
pemahaman secara komprehensif tentang keadaan obyek yang diteliti dari sudut
peneliti. Guna memperoleh data yang valid, peneliti melakukan wawancara dengan
narasumber secara wawancara semistruktur agara lebih bebas dalam menggali
informasi lebih banyak dan mendalam
3.5.1.2 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data secara langsung dengan melakukan
pengamatan secara langsung ke lapangan. Data yang diperoleh bisa berupa foto, catatan,
skema, dan data sejenis lainnya yang mencerminkan pekerjaan, dalam hal ini pekerjaan
PT Enviro di PT Panasonic Industries
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berasal dari internal perusahaa yang bersangkutan.
Data sekunder yang sudah “matang” maksudnya data ini siap untuk dianalisa dan di
olah menjadi dasar pembuatan keputusan. Dalam penelitian ini yang termasuk data
sekunder adalah Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan yang biasa diberikan kepada
klien.
3.6 Subyek Penelitian
Dalan penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah PT Adhitya Buana. PT
Adhitya Buana juga rencananya akan bergerak dalam bisnis jasa kebersihan. Untuk
mendapatkan berbagai informasi mengenai operasional perusahaan jasa kebersihan
peneliti mengadakan wawancara dengan Business Development Manager ( sebagai
informan 1) dan Logistic Manager ( sebagai informan 2)
34
3.6.1 Informan 1
Bp Wijanarko telah berkecimpung dalam bisnis jasa cleaning service lebih dari 15
tahun. Dimana pada awalnya beliau mengenal bisnis jasa ini ketika ikut
mengembangkan perusahaan jasa cleaning service milik ayahnya. Beliau bertanggung
jawab dalam ketersediaan segala macam keperluan
3.6.2 Informan 2
Bp Harmadi, mempunyai pengalaman bekerja PT ISS selama lebih dari 10 tahun. Mulai
bergabung di PT Enviro Mulia Pratama sejak tahun 2008. Sekarang beliau menjabat
manager Operasional yang bertanggung jawab terhadap operasional kerja kebersihan di
seluruh area perusahaan klien.
Wawancara dilakukan pada periode 1 – 15 Juli 2013 bertempat di kantor PT Enviro
Mulia Pratama.
analisa data, dimana data hasil wawancara keseluruhan ditransformasikan ke dalam
bentuk kategori kategori dalam coding.
Coding adalah proses pengaturan materi materi pada bagian bagian dalam keseluruhan
teks agar gaga san umum bisa dikembangkan dan tersebar dalam tiap tiap bagian.
Teknik untuk melakukan analisa data dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mencari makna seluruh data, memilih yang paling penting dan paling singkat
b. Mencari informasi yang didapat dari data dan menafsirkan makna yang terkandung
c. Membuat catatan pada setiap pernyataan. Coding juga bisa dibuat untuk memilah
milahtopic sesuai dengan setting dan konteks, perspekstif, cara berpikir, proses,
kegiatan, hubungan sosial dan struktur
35
4.1 Keuntungan Menggunakan Cleaning Service Bagi Perusahaan
Sebelum melangkah untuk menentukan langkah yang di ambil dalam memulai bisnis
Cleaning Service atau jasa kebersihan, maka diperlukan lebih dulu menyamakan
pemahaman bisnis cleaning service dan target yang dituju.– Secara umum definisi
bisnis cleaning service adalah memberikan pelayanan kebersihan, kerapihan dan
hygiene dari sebuah gedung atau bangunan baik indoor ataupun outdoor sehingga
tercipta suasana yang comfortable dalam menunjang aktifitas sehari-hari Menjaga
kebersihan merupakan hal yang wajib kita lakukan. Karena dengan menjaga kebersihan,
kita bukan hanya dapat menjaga kesehatan tubuh kita, namun kitapun akan
mendapatkan suasana yang nyaman. Oleh sebab itu, tidak heran jika perkantoran,
tempat kerjal, dan juga beberapa tempat-tempat umum lainnya saat ini mulai
menggunakan jasa cleaning service untuk selalu menjaga kebersihan di tempat tersebut.
Ada 3 keuntungan dari Menggunakan jasa cleaning service bagi perusahaan
A. Efektif
Alasan pertama yang membuat orang lebih cenderung memilih menggunakan jasa
kebersihan outsource adalah karena keefetifannya dalam menjaga kebersihan. Biasanya
ketika menggunakan jasa kebersihan, kita bisa memilih beberapa macam hal yang perlu
dibersihkan dan dijaga kebersihannya. Misalkan saja di sebuah kantor biasanya
membutuhkan jasa kebersihan untuk selalu menjaga kebersihan lantai maupun ruangan-
ruangan tertentu.
B. Murah
menggunakan jasa kebersihan dari perusahaan outsourcing dirasa lebih murah karena
kita tidak perlu repot-repot lagi mengurus tentang gaji para petugas kebersihan tersebut.
36
Selain efektif dan murah, menggunakan jasa kebersihan jauh lebih mudah dibandingkan
menggunakan jasa kebersihan independent. Alasannya adalah karena petugas
kebersihan dari perusahaan outsource biasanya sudah mendapatkan training khusus
yang tentunya akan menambah keefektifan dalam bekerja tanpa perlu kita turun tangan
lagi.
4.2 Misi & Visi Perusahaan
Sebagai perusahaan jasa PT Adhitya Buana memiliki Misi dan Visi sebagai berikut :
4.2.1 Misi PT Adhitya Buana
Menjadi perusahaan penyedia cleaning service yang terkemuka dalam pelayanan
sehingga dapat berkembang bersama karyawan.
4.2.2 Visi PT Adhitya Buana
Menciptakan Kepuasan Konsumen Melalui Jasa Yang Dihasilkan
Menjadikan konsumen sebagai mitra kerja
Menjadikan kerjasama bisnis sebagai jalinan kemitraan untuk jangka panjang
4.2.2 Motto PT Adhitya Buana
“Bersama Kami Anda Nyaman..”
Sebelum menjalankan bisnis jasa kebersihan untuk perusahaan manufaktur ini,
tentunya kita perlu melakukan berbagai analisa yang lebih mendalam agar kita bisa
melakukan langkah antispasi terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dalam
usaha kita nantinya. Analisa yang kita gunakan adalah analisa SWOT.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor
internal(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu : Strengths, Weakness, Opportunities
dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
37
mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi
yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisa SWOT membantu kita dalam
mengindentifikasi cara untuk meminimalkan pengaruh kelemahan dalam analisa bisnis
jasa cleaning service kita sambil memaksimalkan kekuatan anda. idealnya, anda dapat
memaksimalkan kekuatan perusahaan kita untuk meraih peluang pasar dari kelemahan
pesaing anda.
Kita akan menganalisa SWOT untuk usaha kita atau per satu :
4.3.1 Strength / Kekuatan
Hal – hal yang menjadi kekuatan usaha kita dalam menjalankan usaha jasa kebersihan
ini. Kekuatan lebih dari sekedar kelebihan yang ada pada kita, tetapi bagaimana yang
memanfaatkan kekuatan tersebut. Adapun yang menjadi kekuatan usaha kita :
a. Tenaga operator kebersihan yang sudah terlatih
Kita bisa menggunakan tenaga kerja tanpa skill yang masuk kategori non sektor
dalam UMK Kabupaten Bekasi yang gajinya tergolong rendah
b. Harga produk yang bersaing.
Dalam memperkenalkan dan meraih pelanggan baru, kita akan mengambil
spread margin yang kecil dalam penentuan harga jual.
c. Perlengkapan dan peralatan kerja yang lengkap
Dengan modal keuangan yang ada kita akan melengkapi usaha kita dengan
peralatan dan perlengkapan kerja yang komplit, sehingga akan menaikan image
kita di benak konsumen dan calon konsumen
4.3.2 Weakness / Kelemahan
Hal – hal yang menjadi kelemahan usaha kita dalam menjalani usaha jasa kebersiha ini.
Dengan mengetahui hal kelemahan ini, kita diharapkan bisa menentukan langkah
antisipasinya. Adapun hal yang menjadi kelemahan dalam bisnis usaha jasa ini :
a. Usaha yang baru berdiri.
Sebagai perusahaan baru yang belum diketahui kwalitas yang kita hasilkan maka
wajar konsumen tak mengenal kita dan menyangsikan kwalitas jasa kita
38
sehingga menolak menggunakan jasa kita titak heran bila kita agak susah da
mendapatan pelanggan
Dengan belum mengenal kita dan menyangsikan kwalitas jasa kita sehingga
menolak menggunakan jasa kita maka tak heran bila kita agak susah
mendapatan pelanggan
c. Tenaga operator yang sering keluar masuk perusahaan
Dengan menggunakan tenaga kerja tak terdidik dan tidak terampil maka wajar
jika mental mereka belum kuat untuk menekuni suatu pekerjaan. Mereka masih
mudah terpengaruh teman dan lingkungan mereka yang membuat mereka mudah
mengundurkan diri
4.3.3 Opportunity / Kesempatan
Hal – hal yang menjadi peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan
bisnis jasa kebersihan. Peluang bisnis harus bisa dimanfaatkan secara optimal untuk
kemajuan bisnis kita. Peluang malah bisa berubah menjadi ancaman kalau tidak
dimanfaatkan dengan baik Adapun hal yang menjadi kesempatan dalam bisnis jasa
kebersihan ini :
Sebagai daerah kawasan industri, di Cikarang banyak terdapat pabrik berbagai
macam ukuran diperkirakan ada 8.000 pabrik di wilayah Cikarang dan
sekitarnya. Sungguh merupakan kesempatan besar untuk mendapatkan calon
konsumen yang sangat potensial
b. Semakin banyak pabrik berdiri di kawasan Lippo, Jababeka, Delta Mas dan
sekitarnya.
Melihat perkembangan di wilayah Cikarang dan sekitarnya, jumlah pabrik akan
bertambah secara signifikan. Sehingga itu akan menambah calon konsumen
yang potensial semakin banyak.
4.3.4 Threats / Ancaman
Hal – hal yang mengancam kelangsungan usaha jasa kita yang berasal dari luar
perusahaan kita. Ancaman ini harus menjadi perhatian kita, supaya tidak menghambat
perkembangan bisnis jasa kebersihan kita. Adapun hal –hal yang menjadi ancaman kita
antara lain :
b. Terjadinya pergeseran tuntutan klien.
c. Klien sensitive soal harga.
d. Makin banyak pesaing yang muncul
4.4 Target Konsumen
Seperti kita ketahui bahwa Kota Cikarang dalam 10 tahun terakhir ini telah menjelma
dari kota kecamatan yang sepi dan gersamng berubah menjadi kota industri yang maju,
modern dan menjadi penggerak roda bisnis di kawasaan timur Jakarta. Hal itu tak lepas
dari banyak bermunculannya 2 Kota Mandiri ( Lippo Cikarang dan Kota Jababeka)
yang dilengkapi masing masing dengan kawasan industri yang didalamnya terdapat
puluhan pabrik : besar dan kecil, swasta nasional dan swasta asing. Dengan kesibukan
kegiatan operasional produksi masing masing pabrik, maka masalah kebersihan yang
bukan menjadi konsen mereka lagi. Disinilah peluang bisnis tersebut muncul
Nah pabrik pabrik inilah yang akan kita bidik nantinya menjadi konsumen kita.
Terutama perusahaan yang termasuk perusahaan Penanaman Modal Asing ( PMA).
Diperusahaan PMA dari Jepang, Taiwan, Jerman ini walaupun jajaran manajemennya
tidak terlalu memperhatikan masalah kebersihan dan sangat konsen untuk operasional
produksi yang inti bisnis mereka,tetapi pihak manajemen tetap fokus untuk masalah
keberishan namun mereka tak ingin direpotkan dengan masalah kebersihan lingkungan
pabrik. Sekarang ini untuk perusahaan PMA, lebih menyukai untuk masalah kebersihan
dan keamanan diserahkan kepada pihak luar. Untuk masalah kebersihan inilah yang
menjadi konsen kita. Pada saat itulah mereka akan mulai mencari organisasi/ yayasan
penyedia jasa kebersihan ( proses demand/ permintaan ), yang bisa menangani masalah
kebersihan secara menyeluruh. Maka saat itulah sudah terjadi permintaan, barulah kita
sebagai penyedia jasa kebersihan, melakukan penawaran jasa kepada pihak mereka.
40
Dengan standard kebersihan mereka yang tinggi sesuai dengan budaya kerja mereka.
Maka perlu penanganan yang khusus bagi tim jasa kebersihan yang mengerjakannya.
Dengan didahului dengan proses memasukan proposal penawaran dilanjutkan survey
untuk jenis pengerjaan dan lokasi kerja. Setelah itu kita memasukan penawaran harga
dan tentu proses negosiasi berjalan. Akhirnya dari semuanya itu adalah deal
kesepakatan kerjasama yang nantinya akan tertuang resmi secara hukum dalam Surat
Kesepakatan Kerja (SPK) diantara Klien / Pihak Perusahaan dan PT Adhitya Buana.
4.5 Marketing Plan
Dalam usahanya memasarkan jasa cleaning service dan memperoleh konsumen kita
perlu merencanakan strategi pemasaran yang mencakup semua aspek. Karena marketing
tak hanya sebatas menjual jasa kita dan kita memperoleh konsumen tapi lebih dari itu
bagaimana konsumen kita terpuaskan oleh pelayanan kita dan menjadi loyal kepada
kita.
4.5.1 Marketing Mix
Dalam memasarkan jasa kita ini, kita akan menggunakan pendekatan Marketing Mix.
Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada
saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
Dalam hal ini Bassu Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Selanjutnya Kotler
(1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 P sebagai
berikut :
1. Product
2. Price
3. Place
4. Promotion
Selanjutnya kita akan bahas 4 faktor marketing mix tersebut satu per satu tersebut
kaitannya dengan usaha kita.
4.5.1 Product
Seperti kita ketahui, bahwa produk usaha kita ada jasa kebrsihan, dimana yang kita
kerjakan untuk perusahaan manufaktur/ pabrik. Jasa kebersihan yang kita kerjakan
meliputi banyak hal, yang jika berdasarkan tempat kita menjadi:
a. Pemeliharaan pabrik bagian dalam.
b. Pemeliharaan pabrik bagian luar, kaca jendela dan tembok.
c. Pembersihan dan pemeliharaan lantai
d. Pemeliharaan tempat ibadah & toilet.
e. Pembersihan kantor beserta peralatan dan acesorisnya.
Namun pembagian di atas bisa berubah tergantung dan menyesuaikan dengn kondisi di
lapangan. Bahkan dalam prakteknya dilapangan pekerjaan pihak karyawan bagian
cleaning service sering dilibatkan dalam pekerjaan yang tidak tercantum dalam kontrak
kerja, contohnya dalam perusahaan manufaktur terkadang pegawai jasa kebersihan
diikutkan dalam pengangkutan barang barang produksi,ikut dalam menyortir barang.
Dalam proposal penawaran biasanya kita menawarkan pemeliharaan pembersihan untuk
kebersihan semuanya, namun terkadang untuk bagian tertentu ( taman, gudang
produksi,ruang mesin ) manajemen pabrik punya orang tertentu yang melakuan
perawatan dan pembersihan .
4.5.2 Price
Dalam usaha jasa seperti jasa kebersihan ini memang tidak ada hal yang menjadi acuan
dasar dalam menentukan harga dari pelayanan jasa ini. Hal ini antara lain disebabkan
karena dalam memberikan pelayanan kebersihannya mereka memiliki standard
pengerjaan sendiri sendiri. Pada periode 2000 s/d 2010 dalam penentuan harga
pelayanan jasa kebersihan biasanya pihak operator di wilayah Jabodetabek
menghitungnya berdasarkan luas area yang ditangani yang dikalikan dengan total biaya-
biaya yang dikeluarkan dalam pembersihan. Biaya-biaya dalam hal ini diantaranya
ialah: biaya tenaga kerja, beaya bahan kimia pembersih,pengharum ruangan ,biaya
pemakaian peralatan kebersihan
42
Namun sejak tahun 2010 para perusahaan jasa operator jasa kebersihan memiliki cara
perhitungan penentuan harga jasa kebersihan yang mulai seragam, yaitu mereka akan
melakukan survey ke lokasi/pabrik yang akan ditangani lebih dahulu sebelum
memasukan penawaran harga kepada calon konsumen. Dalam survey tersebut kita
sebagai jasa operator kebersihan dengan seksama mereka akan mengklasifikan tiap tiap
detail pekerjaan kebersihan dan melakukan penghitungan beaya beaya yang dikeluarkan
hingga mereka bisa menentukan nilai dari kontrak kerja yang ditawarkan dalam
propposal penawaran.
4.5.3 Place
Untuk usaha jasa kebersihan PT Adhitya Buana ini, kami berencana berkantor di Kota
Lippo Cikarang dengan menyewa sebuah ruko di Kompleks Ruko Ventura di Jln.
Sriwijaya Lippo Cikarang Bekasi. Adapun pertimbangan kami dalam memilih Ruko
Ventura adalah :
a. Letaknya yang strategis karena terletak di antara 4 kota industri : Kota Lippo
Cikarang dan Kota Jababeka, Greeland International Industrial City (GIIC –
Delta Mas) dan Karawang International Industrial City (KIIC).
b. Akses jalan raya dan jalan tol yang mudah dicapai dari dan ke 3 kawasan
industri.
c. Harga sewa yang relatif murah di banding dengan ruko di Jababeka.
Selain itu pada tiap tiap unit kerja di pabrik pabrik dimana kami akan mengadakan
kerjasama, biasanya tim jasa kebersihan akan memperoleh 1 ruangan khusus yang
menjadi kantor perwakilan PT Adhitya Buana. Dari kantor kecil tersebut kami akan
mengatur pekerjaan dari para karyawan kebersihan. Dikantor tersebut nantinya
terpampang data dan jadwal kerja karyawan, pemetaan lokasi kerja, absensi karyawan
serta terdapat loker penyimpanan peralatan kerja sekaligus menjadi tempat istirahat
karyawan saat jam istirahat mereka.
4.5.4 Promotion.
Untuk sebuah usaha baru seperti PT Adhitya Buana, marketing promosi memegang
peranan utama agar perusahaan kami di kenal oleh masyarakat di kabupaten Bekasi dan
43
sekitarnya, khususnya oleh perusahaan perusahaan di 4 Kota Industri : Kota Lippo
Cikarang Kota Jababeka, Greeland International Industrial City (GIIC – Delta Mas) dan
Karawang International Industrial City (KIIC).
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menunjang kegiatan marketing antara lain :
a. Membuat dan menyebarkan brosur dan leaflet ke perusahaaan dan perkantoran
untuk di 4 kota industri.
b. Mengadakan telemarketing untuk membuat appointment guna prospecting
meeting.
c. Memasang iklan di koran lokal dan majalah bulanaan yang biasa diterbitkan oleh
pengembang kawasan.
d. Kanvasing ke perusahaan untuk bertemu dengan bagian HRD & GA perusahaan.
e. Bila sudah memiliki klien / konsumen bisa bantuan ke mereka untuk
direferensikan ke perusahaan lain.
Promosi oleh PT Adhitya Buana tak sebatas hanya untuk mendapatkan klien baru untuk
sekali periode kontrak kerja tetapi lebih dari yaitu bagaimana membina hubungan bisnis
yang berkelanjutan dan bisa hubungan kerja jangka panjang.
4.6 Segmenting - Targeting - Positioning
Dalam membantu pemasaran usaha jasa kebersihan PT Adhitya Buana mulai dengan
segmentasi atas pasar konsumen yang ada.
4.6.1 Segmenting
Untuk PT Adhitya Buana pasar konsumen yang dituju adalah perusahaan perusahaan
manufaktur yang terutamanya berada didalam kawasan industri di Bekasi dan
sekitarnya, . Ada sekitar 6 kawasan industri di Kabupaten Bekasi seperti : Kawasan
EJIP, Kawasan Delta Silicon, Kawasan Hyundai, Kawasan Jababeka, Kawasan MM
2100, Kawasan GIIC, Kawasan KIIC. Dimana didalamnya diperkirakan terdapat lebih
dari 5000 perusahaan, baik besar kecil, nasional maupun asing. Untuk perusahaan
perusahaan tersebut kita bagi menjadi beberapa segmenn:
a. Perusahaan Swasta Nasional
44
( Perusahaan dengan budaya kerja yang kurang memperhatikan kebersihan untuk
lingkup kerjanya. Tidak memiliki anggaran biaya untuk kebersihan. Fasilitas untuk
karyawan yang minim )
Contohnya : PMA dari Jepang, Jerman, Amerika, Belanda)
( Perusahaan denga budaya kerja yang sangat memperhatikan kebersihan di
lingkungan kerjanya. Ada anggaran biaya untuk kebersihan. Ada beberapa fasilitas
tambahan untuk karyawan)
4.6.2 Targeting
Setelah pasar konsumen yang adalah perusahaan manufaktur di Kabupaten Bekasi dan
sekitarnya, maka kita mulai menyusun target yang akan kita bidik. Dengan kondisi
pasar yang ada maka target pasar yang akan kita bidik adalah Perusahaan Swasta Asing
Kelompok B.
Sistem organisasinya sudah berjalan rapi dan teratur,
Rata rata sudah memiliki sertifikasi ISO 9000 ,14001
4.6.3 Positioning
Dalam menjalankan bisnis jasa kebersihan ini nantinya PT Adhitya Buana juga
memiliki strategi khusus dengan memiliki menjadikan PT Adhitya Buana berbeda
dengan perusahaan jasa kebersihan sejenis. Strategi yang dikedepankan oleh PT
Adhitya Buana adalah Best Cost Provider Strategy, dimana banyak nilai lebih yang bisa
diperoleh oleh konsumen PT Adhitya tanpa harus mengeluarkan biaya lebih. Dalam hal
ini bisa diwujudkan sebagai berikut :
45
a. Pemberdayaan tenaga operator kebersihan untuk pekerjaan produksi ( Misalnya
:proses packing, proses sortir, proses bongkar muat) apabila ada kebutuhan kerja
yang yang mendadak.
b. Penambahan atau penggantian perlengkapan atau chemical yang digunakan di area /
lokasi ( materaial yang ada dianggap kurang atau tidak sesuai harapan pengguna)
c. Jadwal kerja yang flexibel sesuai dengan operasional kerja perusahaan.
4.7 Strategi Pemasaran
Setelah analisa SWOT dari rencana usaha kita sudah diketahui dan teori 4 P dan STP
sudah kita tetapkan maka hal penting lainnya yang perlu dipersiapkan ialah strategi
pemasaran. Ada beberapa strategi pemasaran yang akan kita pilih untuk memasarkan
produk kita kepada calon konsumen potensial, yaitu
4.7.1 Advertising
Perusahaan kita akan memasang iklan di beberapa media antara majalah khusus
(contoh : Good News di Lippo Cikarang, Kota Industri di MM 2100 ) juga koran lokal
seperti Cikarang Post atau Bekasi Post. Kita akan memakai paket bulanan yang secara
rata rata, biayanya lebih murah dibanding iklan sekali tayang.
4.7.2 Personel Selling
Untuk metode ini kita akan mengadakan kunjungan ke perusahaan perusahaan satu per
satu berdasarkan daftar yang sudah kita buat sebelumnya dan mengadakan prospecting
meeting dengan bagian HRD atau bagian umum. Merekalah yang biasanya mengurus
masalah kebersihan pabrik tempat bekerja. Dalam pertemuan tersebut kita mengadakan
presentasi serta membagi company profile usaha kita, agar mereka lebih mengenal kita
dan jasa kita sehingga tertarik menggunakan j