RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

25
VITALITUS CHANDRA 10.11.0014 IGNASIUS AGLIS 10.11.0030 CHANDRA JUNIATHA 10.11.0033 GREGORIUS SURYA 10.11.0045 STEFANI TRI PUJI 10.11.0070 TUGAS KECIL MK. EKONOMI BANGUNAN dan RENCANA ANGGARAN BIAYA EB dan RAB (AR-3560) PERIODE: SEMESTER GASAL 2012/2013 RENCANA ANGGARAN BIAYA 1 DISUSUN OLEH :

Transcript of RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Page 1: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

VITALITUS CHANDRA 10.11.0014IGNASIUS AGLIS 10.11.0030CHANDRA JUNIATHA 10.11.0033GREGORIUS SURYA 10.11.0045STEFANI TRI PUJI 10.11.0070

TUGAS KECILMK. EKONOMI BANGUNAN dan RENCANA ANGGARAN BIAYA

EB dan RAB (AR-3560)PERIODE: SEMESTER GASAL 2012/2013

RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

DISUSUN OLEH :

PROGRAM STUDI ARSITEKTURFAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Page 2: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

PRAKATA

Pertama – tama kami ucapkan Puji Syukur kepada Tuhan YME, karena berkatnya yang melimpah kami, sebagai tim penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik, dimana makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas kecil mata kuliah Ekonomi Bangunan

dan Rencana Anggaran Biaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak terkait yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini,

baik secara langsung maupun tak langsung.

Kali ini, makalah ini akan membahas masalah tentang hal – hal yang berkaitan dengan elemen – elemen penyusunan Rencana Anggaran

Biaya bagian I, yang berisi tentang komponen – komponen dalam RAB, harga satuan, upah, survey, pengkajian. Kemudian juga dibahas tentang

Gambar Kerja / Bestek, dimana akan dibahas apa – apa saja yang diperlukan dalam suatu gambar kerja. Kemudian akan dibahas pula mengenai

perhitungan volume pekerjaan, yaitu dengan pemapara cara perhitungan luas penampang per - bangunan.

Dengan disusunnya makalah ini, penulis berharap bahwa nantinya pembaca dapat mengerti dan memahami tentang hal – hal yang

dicakup di dalam poin – poin diatas dalam ruang lingkup Rencana Anggaran Biaya, sehingga kedepannya, diharapkan pembaca dapat terbantu

dalam memecahkan persoalan yang mungkin dihadapi oleh para pembaca sekalian. Dan semoga makalah ini dapat memenuhi persyaratan tugas

kecil mingguan yang diselenggaerakan oleh mata kuliah Ekonomi Bangunan dan Rancangan Anggaran Biaya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian. Penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila

terdapat banyak kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, semoga di kedepannya, penulis dapat berusaha lebih baik lagi.

1

Semarang, 27 Oktober 2012

Penyusun

Page 3: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

DAFTAR ISI

PRAKATA 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

LATAR BELAKANG 3

RUMUSAN PERMASALAHAN 3

TUJUAN PENYUSUNAN 3

BAB II PEMBAHASAN 4

KOMPONEN RAB 4

HARGA SATUAN, UPAH, SURVEY DAN PENGKAJIAN 7

GAMBAR KERJA / BESTEK 8

PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN 9

BAB III KESIMPULAN 17

BAB IV PENUTUP 18

DAFTAR PUSTAKA 18

2

Page 4: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam merencanakan suatu pembangunan, khususnya pembangunan property, tentu diperlukan persiapan – persiapan yang matang

dalam setiap perencanaannya, bukan merupakan suatu hal yang dapat diputuskan dengan kilat. Oleh karena itu, Rancangan Anggaran Biaya

merupakan suatu keharusan dalam suatu perencanaan. Baik penjelasan dari komponen – komponen Rab hingga perhtungan per – volume.

Namun, perlu diketahui pula bahwa dalam perencanaan tersebut, terkadang terdapat permasalahan – permasalahan, maupun

perhitungan – perhitungan dalam pengerjaannya, oleh karena itu, diperlukan pembahasan serta penjelasan dari langkah – langkah yang

diambil dalam setiap perencanaan.

B. RUMUSAN PERMASALAHAN

a. Apa sajakah komponen – komponen dalam Rencana Anggaran Biaya?

b. Apakah pengertian dan penjelasan dari harga satuan, upah, serta pengkajian?

c. Apa sajakah yang harus ada di dalam gambar Bestek?

d. Bagaimana cara penghitungan harga dari setiap komponen bangunan?

C. TUJUAN PENYUSUNAN

a. Mengetahui seluk beluk mengenai komponen Rancangan Anggaran Biaya

b. Memahami pengertian dari harga satuan, upah, survey lapangan serta pengkajian.

c. Mengetahui komponen – komponen yang ada dalam gambar Bestek.

d. Mengetahui cara menghitung harga material dari perhitungan volume bangunan.

3

Page 5: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

BAB II

PEMBAHASAN

1. KOMPONEN RAB

Rincian Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu dokumen yang berisi rincian komponen-komponen masukan (input) dari sebuah kegiatan

serta besaran biaya dari masing-masing komponen. RAB merupakan penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya dalam Kerangka Acuan

Kegiatan (Term Of Reference).

RAB sekurang-kurangnya memuat komponen masukan (input) dari kegiatan baik berupa honorarium dan operasional (termasuk

pemeliharaan dan perjalanan, serta asuransi kesehatan dalam rangka mendukung kegiatan yang dilaksanakan di luar negeri dan mempunyai

risiko tinggi), volume dan satuan ukur, harga per satuan ukur, jumlah biaya masing-masing komponen serta perhitungan biaya satuan dan total

biaya yang menunjukkan biaya keluaran (output).

Standard RAB terdiri dari 4 kelompok yaitu:

Persiapan

Pekerjaan persiapan: meliputi komponen biaya pembersihan lokasi, pengukuran dan pembuatan bouwplank, penyediaan air dan penyediaan

listrik. Pekerjaan persiapan bisa cukup mahal kalau yang dilakukan adalah renovasi. Karena biaya pembersihan dapat berarti pembongkaran

dan pembuangan puing.

Pekerjaan Struktur

Komponen biaya pekerjaan struktur meliputi pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur lantai 1, dan pekerjaan atap. Tentu saja komponen

strukturnya akan bertambah kalau rumah terdiri dari dua atau tiga lantai.Elemen dari pekerjaan pondasi termasuk di dalamnya penggalian,

pengurukan. Tergantung besar dan banyaknya pondasi, jumlah pasir, batu dan semen dapat diketahui.

Pekerjaan struktur lantai meliputi biaya balok, kolom dan plat. Yang dimaksud dengan balok adalah struktur melintang (horisontal) dan kolom

adalah struktur vertikal. Unsur utama dari pekerjaan struktur lantai adalah beton dan besi. Dengan gambar struktur yang detail, jumlah beton

4

Page 6: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

dan besi yang harus dibeli atau disediakan dapat diketahui secara persis. Pekerjaan struktur atap berbeda satu dari yang lain, tergantung

apakah rangka atapnya menggunakan balok kayu atau rangka atab baja ringan.

Pekerjaan Arsitektur

Komponen biaya arsitektur adalah Pekerjaan pemasangan batu-bata, pemasangan kusen pintu dan jendela, pekerjaan dinding, lantai dan

keramik, pekerjaan sanitair, dan pekerjaan lain lain (seperti pemasangan grendel pintu, tangki air, dan sejenisnya). Termasuk dalam

pekerjaan aristektur adalah pekerjaan atap seperti pemasangan atap dan pengecatannya.

Pekerjaan ME (Mechanical Electrical)

Sedangkan komponen biaya ME, meliputi instalasi listrik, telpon dan asesoris lainnya, seperti saklar.

Pada perhitungan RAB harus memperhatikan 3 komponen penting karena berpengaruh terhadap hasil analisa

a. komponen UPAH

b. komponen MATERIAL

c. komponen ALAT

Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya

Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan,

agar nilai bangunan dapat dipertanggung jawabkan secara benar dan optimal. Cara perhitungan yang benar adalah dengan menyusun semua

komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan (pekerjaan persiapan) sampai tahapan penyelesaian pekerjaan (pekerjaan finishing).

Contoh :

Pekerjaan persiapan : pembersihan lahan, cut and fill, pemasangan pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.

Pekerjaan sipil : pembuatan pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka penutup atap.

Pekerjaan finishing : terdiri dari lantai, dinding, plafond dan penutup atap

Instalasi ME : pemasangan jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih, air kotor.

5

Page 7: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Cara perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap item di atas biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan,

misalnya:

Komponen beton, cara perhitunngan dilakukan dengan membuat perhitungan volume secara satuan isi (m3), dikalikan dengan harga

satuan per m3 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan material per m3 (@ Rp m3).

Komponen material lantai, dinding dan plafond dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m2) dikalikan dengan harga satuan

per m2 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan bahan per m2 (@ Rp / m2)

Komponen material pekerjaan finishing seperti tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan dilakukan dengan menghitung panjang

bahan yang dipakai (m) dikalikan dengan harga satuaan material permeter (@ Rp / m)

Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit)

dikalikan dengan harga satuan material perunitnya (@ Rp/unit), bisa juga dengan perhitungan volume secara detail , yaitu kusen (m3),

daun pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2), material lainnya (bhn) termsuk finishing.

Komponen material yang sulit dihitung tetapi hars dikerjakan dilakukan dengan menentukan status lumsum (ls), artinya untuk pekerjaan itu

nilai besarannya ditentukan berdasarkan cakupan pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh perancang. Biasanya

kommponen ini tidak ada harga satuannya tetapi langsung menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan tersebut.

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya umumnya dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:

Taksiran biaya bahan-bahan.

Harga bahan-bahan yang dipakai biasanya harga bahan-bahan di tempat pekerjaan, jadi sudah termsuk biayay transportasi atau angkutan,

biaya bongkar muat.

Taksiran biaya pekerja

Biaya pekerjaan sangat dipengaruhi oleh : panjangnya jam kerja, keadaan tempat pekerjaan, ketrampilan dan keahlian pekerja yang

bersangkutan terutama dalam hal upah pekerja.

Taksiran biaya peralatan

6

Page 8: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Biaya peralatan yang diperlukan untuk suatu jenis konstruksi haruslah termsuk didalamnya biaya pembuatan bangunan-bangunan

sementara, mesin-mesin dan alat-alat tangan.

Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost

Biaya tak terduga biasanya dibagi menjadi 2 jenis yaitu biaya tak terduga umum dan biaya tak terduga proyek.

Taksiran keuntungan atau profit

Biaya keuntungan untuk pemborong atau kontraktor dinyatakan dengan proses prosentase dari jumlah biaya total yang berkisar antara 8-

15%.

2. HARGA SATUAN, UPAH, SURVEY DAN PENGKAJIAN

Koefisien harga satuan adalah angka-angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan

dalam satu satuan tertentu. Koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan,

kondisi ini membuat koefisien harga satuan menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan biaya bangunan.

Contoh kooefisien analisa harga satuan bangunan

Missal untu 1 m2 pekerjaan plesteran dinding koefisien analisa harga satuannya adalah

Untuk 1 m2 plesteran = 1 pc : 4 ps

Koefisien analisa bahan

- 0.2170 sac semen

- 0.02830 m3 pasir pasang

Koefisien analisis tenaga

- 0.0125 hari mandor

- 0.0200 hari kepala tukang

- 0.2000 hari tukang batu

- 0.2500 hari pekerja

7

Page 9: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Angka-angka di atas merupakan koefisien analisa harga satuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1 m2 pekerjaan plesteran membutuhkan

0.2170 sac semen sehingga jika kita akan mengerjakan 100m2 pekerjaan plesteran maka semen yang harus disediakan 0.2170 x 100 = 21.70

sac.

Begitu juga dengan kebutuhan tenaa kerja sesuai koefisien analisa harga satuan di atas untuk menyelesaikan 1 m2 pekerjaan plesteran

diperlukan 0.20 hari tukang batu, makan untuk menyelesaikan 100 m2 pekerjaan plesteran diperlukan 0.20 x 100 = 20 hari kerja untuk 1 tukang.

Bila pekerjaan ini ingin diselesaikan selama 5 hari maka diperlukan tukang batu sebanyak 20 hari : 5 = 4 tukang batu.

Untuk menentukan koefisien harga satuan di Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1. Melihat buku analisa BOW

2. Melihat standar Nasional Indonesia

3. Melihat standar perusahaan

4. Pengamatan dan penelitian langsung di lapangan

5. Melihat standar harga satuan

Harga satuan ini dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia maupun standar perusahaan masing-masing, jika menggunakan harga satuan ini

tidak diperlukan koefisien analisa harga satuan karena untuk menghitung RAB kita hanya perlu mengalikan volume pekerjaan dengan

harga satuan.

3. GAMBAR KERJA / BESTEK

Selain memperhatikan perencanaan RAB, dalam membangun sebuah bangunan hal yan perlu diperhatikan adalah gambar perncanaan

atau gambar bestek. Gambar kerja atau bestek adalah gambar rencana pembuatan bangunan dengan segala perinciannya. Dalam gambar kerja

atau gambar bestek termuat informasi detail mengenai fisik bangunan yang akan kita bangun. Informasi yang ada didalam gambar kerja berupa

ukuran fisik bangunan, notasi, detail konstruksi, dan spesifikasi bahan. Oleh karena itu kita akan kesulitan membangun rumah tanpa ada panduan

dengan gambar perencanaan ini.

8

Page 10: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Pada umumnya dari gambar perencanaan kita mendapatkan informasi :

1. Rencana denah, pondasi,atap, titik lampu, saluran sanitasi, dll

2. Gambar tampak rumah (depan,belakang,kanan,kiri), gambar potongan (melintang dan memanjang)

3. Gambar detail sebagai informasi tambahan untuk konstruksi.

4. PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN

Pekerjaan Rangka Atap

a. Pembuatan Kuda-Kuda

Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai.

Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan

8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3 untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.

b. Pembuatan Gording

Yang dimaksd dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuannya

adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.

c. Pembuatan Jurai

Sama dengan pembuatan gording.

d. Pembuatan Balok Nok

Sama dengan pembuatan gording dan jurai. Untuk ketiga jenis pekerjaan ini dimensi kayu biasanya sama, perbedaan hanya ada di

letaknya saja.

e. Pemasangan Kuda-kuda

Yang dimaksud dengan pemasangan kuda-kuda atau erextion kuda-kuda adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda,

Pemasangan ini tidak membutuhkan material tambahan karena kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari

biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai, gording, balok nok. Untuk satuan volumenya adalah m3.

f. Pemasangan papan Suri

9

Page 11: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Yang dimaksud dengan papan suri adalah papan yang letaknya di atas balik nok. Papan ini berfungsi utuk menahan kerpus. Ukuran yang

digunakan biasanya 2/20 bidang juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan di lapangan. Satuannya adalah m.

g. Pemasangan Usuk

Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, namun kayu yang sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yang

mengguunakan asbes atau seng tidak menggunakan usuk. Perhitungan usuk adalah luas, oleh karena itu satuannya m2.

h. Pemasangan Aluminium foil

Pemasangan aluminium foil dimaksudkan untuk menguangi panas dan mencegah tempas pada saat hujan disertai angin. Selain

aluminium, bahan lain yang bisa digunakan adalah karpet atau seng plat. Letak aluminium foil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya

adalah m2.

i. Pemasangan Reng

Ukuran reng yang biasanya digunakan adalah 2/3 aau ¾, hal ini tergantung dengan jenis genteng yang dipakai. Untuk genteng beton

biasanya menggunakan ukuran ¾. Untuk perhitungan reng sama dengan menghitung usuk yaitu dengan luas satuan m2 (luas reng = luas

usuk).

j. Pemasangan Genteng

Ada beberapa jenis genteng, tetapi genteng yang umum dipakai adalah genteng bbeton dan genteng keramik. Perhitungan volume

genteng adalah luas satuan m2 (biasanya sama dengan luas reng maupun usuk).

k. Pemasangan talang

Ada beberapa jenis bahan talang yang biasa digunakan yaitu talang seng, talang PVC, talang beton. Untuk setiap jenis bahan memiliki

cara perhitungan volume yang berbeda-beda. Untuk talang yang terbuat dariPVC volumenya adalah panjang dengan satuan m, sedangkan

untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 atauupun m2.

l. List Plank

Ada beberapa jenis bahan yang digunakan untuk lisplank, antara lain kau, beton, PVC, fiber dan lain-lain. Namun saat ini lisplank yang

sering digunakan terbuat dari kay dan beton. Perhitungan volume ada yang menggunakan m, m2, m3. Untuk perhitungan volumenya tidak

mengikat.

10

Page 12: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Pekerjaan Penggantung dan Pengunci

a) Rangka Plafond

Ada beberapa jenis bahan rangka plafond, antara lain rangka kayu 4/6, rangka besi. Untuk perhitungan volume bila menggunakan kayu

biasanya dihitung luas, sedangkan bila menggunakan besi dihitung dengan berat (kg).

b) Pemasangan Plafond

Untuk plafond juga terdapat beberapa jenis bahan antara lain kayu, eternit, asbes plat, plywood, dan gypsum. Untuk perhitungan plafond

menggunakan luas dengan satuan m2.

c) Pemasangan kunci tanam, grendel dan hak angin

Untuk perhitungan pemasangan kunci tanam, grendel dan hak angin menggunakan satuan unit atau buah.

d) Pemasangan kaca

Untuk perhitungan pemasangan kaca menggunakan luas dengan satuan m2.

e) Lis Plafond

Yang dimaksud dengan lis plafond adalah lis yang berada di pinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan dari pemasangan lis

ini adalah agar terlihat rapi. Sedangkan untuk perhitungannya menggunakan volume dengan satuan m3.

Pekerjaan Lantai dan Keramik

1) Lantai beton 1: 3: 5

Mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm sebelum lantai diplester sebaiknya diberi rugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume

lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.

2) Pemasangan Keramik dan WC

Untuk pemasangan lantai volume yang digunakan adalah luas dengan satuan m2.

3) Pemasangan Keramik dinding

Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dengan satan m2.

11

Page 13: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Pekerjaan Sanitasi

a. Pemasangan Saluran Air bersih PVC ¾”

Perhitungan volume untuk pemasangan saluran air bersih ¾” adalah panjang dengan satuan m.

b. Pemasangan saluran air kotor PVC 4”

Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m.

c. Pemasangan Closet dan kran

Perhitungan volume adalah buah atau unit.

d. Pembuatan Septictank atau beerput

Septictank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia. Perbedaan septictank dan beerput adalah bentuk dan

bahan yang digunakan. Untuk septictank bahan yang diguakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan

beeerput bahan yang digunakan adalah buis beton berdiameter 80 cm - 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit.

e. Saluran Peresapan dan Sumur Peresapan

Saluran peresapan atau sumur resapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dan buangan septictank. Volume

perhitungannya adalah unit.

No Uraian Pekerjaan Satuan Cara Menghitung Keterangan

1 Pekerjaan Tanah/ Pasir      Galian tanah pondasi bangunan m3 Luas galian x jumlah analisa

    panjang pondasi sesuai dg

12

Page 14: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Urukan tanah tepi galian pondasi m3 1/4 x galian tanah tanah galian       

Timbunan pasir di bawah pondasi m3 Luas dasar x galian x analisa    tebal lapisan pasir sesuai dg

Timbunan pasir di bawah lantai m3 Luas lantai x tebal jenis peker-    lapisan timbunan pasir jaannya

2 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran      Pondasi m3 Luas penampang x jum analisa

    lah panjang pondasi sesuai dg      jenis peker-      jaannya

Trasram m3 Tinggi x tebal x jumlah Idem    Panjang  

Tembok m3 Luas bidang tembok x Idem    tebal tembok         

    Luas bidang tembok =      jumlah panjang x tinggi      tembok jumlah luas pin      tu/ jendela/ ventilasi  

       Beton cor m3 Panjang x Lebar x Ting Idem

    Gi  Beton betulang m3 Panjang x Lebar x Ting idem

    Gi  Plesteran kedap air/ trasram m2 2 x luas luar bidang tra idem

    sram + luas bidang pon      dasi yang nampak tepi      luar di atas muka tanah  

Plesteran tembok m2 2 x luas tembok idemLaburan      

13

Page 15: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Trasram m2 Luas plesteran trasram idemLaburan tembok m2 Luas plesteran tembok idemLantai m2 Panjang x lebar idemTegel plint m2 Keliling/ panjang tembo idem

    k yang dipasang tegel      Plint         

3 Pekerjaan Kayu/ Atap/ Pyan      Kosen pintu/ jendela/ tiang kayu m3 Luas penampang kayu Sesuai jenis

    x jumlah panjang untuk pekerjaannya    tiap jenis + 10% kayu t      Erbuang  

Daun pintu/ jendela panil m3 Lebar x tinggi lobang + idem    10% kayu terbuang  

Papan lysplank m2 Panjang x lebar + 10% idem    kayu terbuang  Talang/ kantong m2 Panjang total idemKuda - kuda m3 Penampang tiap jenis      ukuran x jumlah panjan      g masing - masing +      10% kayu terbuang  Rangka atap m2 Bidang atap segitiga: idem    Ls =Alas x Tinggi/2      Bidang atap trapesium:      Lt=Pjg tritis x bubungan/2      x tinggi bidang atap      L = Ls + Lt  Rangka plafond m2 Panjang x lebar tiap kamar idemMenutup atap m2 Jumlah panjang bubungan/ idem    jurai luar  Plafond m2 Luas bidang rangka plafond idem

14

Page 16: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

       

4 Pekerjaan Cat/ Labur      Pekerjaan labur m2 Luas plesteran Sesuai jenis       pekerjaannya       Pekerjaan cat m2    Kusen   3 sisi kayu x jumlah panjang idemLysplank   panjang x lebar papan  Daun pintu/ jendela :      Papan/ klam   2,2 x luas luar  Pintu kaca + Panil   1,2@1,5 x luas luar  Jendela Kaca   0,75 x luas luar  Pintu/ jendela Panil   2,5 @ 2,4 x luas luar  Jaelusi   2,5 @ 3 x luas luar         

5 Pekerjaan Penggantung/ Pengunci:      Pasang kaca pintu/ jendela m2 Lebar x tinggi bidang – lebar      jenang - jenang/ ambang.  Alat- alat penggantung/ pengunci buah Dihitung jumlah pemakai      Annya         

6 Pekerjaan Instalasi      Listrik   jumlah mata lampu + jumlah P = jumlahBiaya terdiri dari :   stop kontak x harga tiap jenis mata lampuA.ongkos pemasangan     & stop kontakB.bahan yang dibutuhkan      C.Administrasi dan lain - lain   Biaya = p x q + s q = harga per      mata lampu      s = harga bola      lampu       

15

Page 17: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Air   kalkulasi seluruh pipa dan ke  Biaya terdiri dari :   lengkapannya + biaya pemas  A.harga pipa + kelengkapannya   angan + kerusakan bagian ba  B.ongkos pemasangan   ngunan akibat pemasangan  C.kerusakan bagian bangunan   Instalasi         

7 Pekerjaan Lain - Lain :      Pekerjaan besi : sengkang, bout, dll kg Dihitung/ ditaksir dalam satu      an kg  Roster, Closet, Wastafel bh Dihitung jumlah pemakaian      Nya  Direksi keet bh Ditaksir  Bouwplank m Dihitung per meter panjang  Penjaga malam      Dan lain - lain yang dianggap perlu      PPN   5% biaya konstruksi  

BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

16

Page 18: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Rincian Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu dokumen yang berisi rincian komponen-komponen masukan (input) dari sebuah kegiatan serta

besaran biaya dari masing-masing komponen, serta terdapat 4 buah komponen di dalamnya, yaitu adalah komponen persiapan, pekerjaan

struktur pekerjaan arsitektur dan pekerjaan ME (Mechanical Electrical).

Cara perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap item di atas biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen

pekerjaan, yaitu: Komponen beton, komponen material lantai, dinding dan plafond, komponen material pekerjaan finishing seperti tali air,

talang air, jaringan pipa dan pengkabelan, komponen material besar seperti daun pintu, jendela, dan komponen material yang sulit dihitung.

Koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan.

Untuk menentukan koefisien harga satuan di Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: melihat buku analisa

BOW, melihat standar Nasional Indonesia, melihat standar perusahaan, pengamatan dan penelitian langsung di lapangan, serta melihat

standar harga satuan

Gambar kerja atau bestek adalah gambar rencana pembuatan bangunan dengan segala perinciannya. Dalam gambar kerja atau gambar

bestek termuat informasi detail mengenai fisik bangunan yang akan kita bangun.

Pada umumnya dari gambar perencanaan kita mendapatkan informasi : rencana denah, pondasi,atap, titik lampu, saluran sanitasi, dll;

gambar tampak rumah (depan,belakang,kanan,kiri), gambar potongan (melintang dan memanjang); gambar detail sebagai informasi

tambahan untuk konstruksi.

Dalam penghitungan volume pekerjaan terdapat 4 buah komponen dasar, yaitu: pekerjaan rangka atap, pekerjaan penggantung dan

pengunci, pekerjaan lantai dan keramik, serta pekerjaan sanitasi.

BAB IV

PENUTUP

17

Page 19: RENCANA ANGGARAN BIAYA 1

Demikian lah hasil dari pemaparan mengenai pokok bahasan Rencana Anggaran Biaya bagian I. Tentu saja masih banyak kekurangan serta

kelemahan dari penyusunan makalah ini karenamasih terbatasnya pengetahuan serta sumber – sumber rujukan yang berhubungan dengan pokok

bahasan ini yang didapatkan oleh penyusun.

Penyusun berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk ke depannya yang bertujuan untuk membangun supaya untuk

selanjutnya penyusun dapat berusaha lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan dapat bermanfaat bagi para

pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

http://indahnyabelajar.wordpress.com/2011/07/17/cara-menghitung-volume-pekerjaan-bagian-2/

http://desainrumahkita.com/?Forum_Rumah_Kita:Arti_Penting_Gambar_Perencanaan

18