RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN...

61
1 RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2015-2019 PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014

Transcript of RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN...

Page 1: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

1

RENCANA AKSI KEGIATAN

PROMOSI KESEHATAN

DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2015-2019

PUSAT PROMOSI KESEHATAN

TAHUN 2014

Page 2: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

2

KATA PENGANTAR

Saat ini fokus kebijakan RPJMN 2015 – 2019 adalah penguatan upaya

kesehatan dasar yang berkualitas terutama melalui peningkatan upaya promotif

dan preventif. Salah satu peningakatan upaya promotif dan preventif melalui

peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memegang peranan penting dalam

menangani permasalahan kesehatan. Sampai saat ini upaya promosi kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat masih belum optimal sehingga diperlukan

peningkatan upaya promosi kesehatan melalui peningkatan komitmen dari

pemegang keputusan baik di level pusat maupun daerah, peningkatan peran serta

masyarakat, mengintensifkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada

masyarakat serta peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Rencana Aksi Kegiatan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ini disusun dengan mengacu kepada

RPJMN tahun 2015 - 2019 sera Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015 –

2019 yang pada dasarnya merupakan gambaran dari upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

Rencana aksi ini disusun sebagai panduan dan arah dalam pelaksanaan

kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di tingkat pusat,

provinsi dan kabupaten/kota, dan diharapkan pemerintah daerah provinsi dan

kabupaten dapat menterjemahkan dalam rencana aksi daerah dan selanjutnya

dioperasionalisasikan ke dalam Rencana Anggaran Pendapatan Daerah.

Page 3: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

3

Akhirnya kepada semua pihak yang ikut seta dalam penyusunan Buku ini

diucapkan terima kasih, semoga Buku Rencana Aksi Kegiatan Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Page 4: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

4

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

Daftar Tabel iv

BAB I Pendahuluan 1

1. Latar Belakang 1

2. Permasalahan 4

3. Rencana Tindak Lanjut 5

BAB II Arah Kebijakan Dan Strategi Pencapaian Target Indikator Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dan Promosi Kesehatan

6

1. Arah Kebijakan 6

2. Road Map Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan tahun 2015 – 2019

7

3. Strategi Utama Pencapaian Target 9

4. Definisi Operasional

11

BAB III Rencana Aksi Indikator Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

15

1. Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan 16

2. Persentase Kabupaten/Kota yang telah memiliki kebijakan PHBS

27

3. Persentase Desa yang Memanfaatkan Alokasi Dana Desa Minimal 10 % untuk UKBM

31

4. Jumlah Dunia Usaha yang Memanfaatkan CSR-nya

untuk Program Kesehatan

37

5. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang

Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung

Kesehatan

42

6. Jumlah Tema Pesan Dalam Komonikasi, Informasi dan

Edukasi Kepada Masyarakat

49

7. Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas 50

8. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 51

BAB IV Pemantauan dan Evaluasi 53

BAB V Penutup 56

Page 5: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

5

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Target dan Capaian Indikator 2010-2014 4

Tabel 2.1 Road Map Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan tahun 2015 – 2019

8

Tabel 2.2 Strategi Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan tahun 2015 – 2019

10

Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan tahun 2015 – 2019

13

Tabel 3.1 Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

15

Tabel 4.1 Contoh Instrumen Pemantauan dan Evaluasi 50

Tabel 4.2 Contoh Lembar Kerja Monitoring dan Evaluasi 51

Page 6: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

6

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Konferensi Internasional Pertama tentang Promosi Kesehatan di Ottawa

pada tahun 1986, telah merumuskan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh

setiap negara untuk menyelenggarakan promosi kesehatan. Menurut Piagam

Ottawa, kegiatan-kegiatan promosi kesehatan berarti:

1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (Build Healthy Public

Policy)

Promosi kesehatan lebih daripada sekadar perawatan kesehatan. Promosi

kesehatan menempatkan kesehatan pada agenda dari pembuat kebijakan

disemua sektor pada semua level, mengarahkan mereka supaya sadar akan

konsekuensi kesehatan dan menerima tanggung jawab atas lahirnya kebijakan-

kebijakan mengenai kesehatan.

Kebijakan promosi kesehatan mengombinasikan pendekatan yang berbeda

namun dapat saling mengisi termasuk legislasi, perhitungan fiskal, perpajakan,

dan perubahan organisasi. Ini adalah kegiatan yang terkoordinasi yang

membawa kepada kesehatan, pendapatan, dan kebijakan sosial yang

menghasilkan kesamaan yang lebih besar. Kegiatan terpadu memberikan

kontribusi untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa yang lebih aman dan

lebih sehat, pelayanan jasa publik yang lebih sehat dan lebih bersih, dan

lingkungan yang lebih menyenangkan.

2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (Create Supportive Environments)

Kaitan yang tak terpisahkan antara manusia dan lingkungannya menjadikan

basis untuk sebuah pendekatan sosio-ekologis bagi kesehatan. Prinsip panduan

keseluruhan bagi dunia, bangsa, kawasan, dan komunitas yang serupa, adalah

kebutuhan untuk memberi semangat pemeliharaan yang timbal-balik —untuk

memelihara satu sama lain, komunitas, dan lingkungan alam. Konservasi

sumber daya alam di seluruh dunia harus menjadi tanggung jawab global.

Perubahan pola hidup, pekerjaan, dan waktu luang memiliki dampak yang

signifikan pada kesehatan. Pekerjaan dan waktu luang harus menjadi sumber

kesehatan untuk manusia. Cara masyarakat mengatur kerja harus dapat

Page 7: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

7

membantu menciptakan masyarakat yang sehat. Promosi kesehatan

menciptakan kondisi hidup dan kondisi kerja yang aman, yang menstimulasi,

memuaskan, dan menyenangkan.

Penjajakan sistematis dampak kesehatan dari lingkungan yang berubah pesat.

terutama di daerah teknologi, daerah kerja, produksi energi dan urbanisasi

sangat esensial dan harus diikuti dengan kegiatan untuk memastikan

keuntungan yang positif bagi kesehatan masyarakat. Perlindungan alam dan

lingkungan yang dibangun serta konservasi dari sumber daya alam harus

ditujukan untuk promosi kesehatan apa saja.

3. Memerkuat kegiatan-kegiatan komunitas (Strengthen Community Actions)

Promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas yang konkret dan efisien

dalam mengatur prioritas, membuat keputusan, merencanakan strategi dan

melaksanakannya untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti dari proses ini

adalah memberdayakan.

Pengembangan komunitas menekankan pengadaan sumber daya manusia dan

material dalam komunitas untuk mengembangkan kemandirian dan dukungan

sosial, dan untuk mengembangkan sistem yang fleksibel untuk memerkuat

partisipasi publik dalam masalah kesehatan. Hal ini memerlukan akses yang

penuh serta terus menerus akan informasi, memelajari kesempatan untuk

kesehatan, sebagaimana penggalangan dukungan.

4. Mengembangkan keterampilan individu (Develop Personal Skills)

Promosi kesehatan mendukung pengembangan personal dan sosial melalui

penyediaan informasi, pendidikan kesehatan, dan pengembangan keterampilan

hidup. Dengan demikian, hal ini meningkatkan pilihan yang tersedia bagi

masyarakat untuk melatih dalam mengontrol kesehatan dan lingkungan secara

mandiri, dan untuk membuat pilihan yang kondusif bagi kesehatan.

Memungkinkan masyarakat untuk belajar melalui kehidupan dalam menyiapkan

diri mereka untuk semua tingkatannya dan untuk menangani penyakit dan

kecelakaan. Hal ini harus difasilitasi dalam sekolah, rumah, tempat kerja, dan

semua lingkungan komunitas.

Page 8: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

8

5. Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient Health Services)

Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan dibagi

diantara individu, kelompok komunitas, profesional kesehatan, institusi

pelayanan kesehatan, dan pemerintah.

Mereka harus bekerja sama melalui suatu sistem perawatan kesehatan yang

berkontribusi untuk pencapaian kesehatan. Peran sektor kesehatan harus

bergerak meningkat pada arah promosi kesehatan, disamping tanggung

jawabnya dalam menyediakan pelayanan klinis dan pengobatan. Pelayanan

kesehatan harus memegang mandat yang meluas yang merupakan hal sensitif

dan harus menghormati kebutuhan kultural. Mandat ini harus mendukung

kebutuhan individu dan komunitas untuk kehidupan yang lebih sehat, dan

membuka saluran antara sektor kesehatan dan komponen sosial, politik,

ekonomi, dan lingkungan fisik yang lebih luas.

Reorientasi pelayanan kesehatan juga memerlukan perhatian yang kuat untuk

penelitian kesehatan sebagaimana perubahan pada pelatihan dan pendidikan

profesional. Hal ini harus membawa kepada perubahan sikap dan

pengorganisasian pelayanan kesehatan.

6. Bergerak ke masa depan (Moving Into The Future)

Merawat, kebersamaan, dan ekologi adalah isu-isu yang penting dalam

mengembangkan strategi untuk promosi kesehatan. Untuk itu, semua yang

terlibat harus menjadikan setiap fase perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

kegiatan promosi kesehatan serta kesetaraan antara pria dan wanita sebagai

acuan utama.

Berdasarkan uraian hasil Konferensi Internasional Promosi Kesehatan

di Ottawa tersebut secara ringkas dapat dijelaskan bahwa Promosi Kesehatan

merupakan suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali

atas kesehatannya dan meningkatkan status kesehatan mereka. Dengan kata lain

promosi kesehatan adalah berbagai upaya yang dilakukan terhadap masyarakat

sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan

mereka sendiri.

Page 9: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

9

Dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2013, Indikator Kinerja Utama

Pusat Promosi Kesehatan telah ditetapkan 3 (tiga) indikator dalam mencapai

sasaran hasil program:

1. Persentase Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS

2. Persentase Desa Siaga Aktif

3. Jumlah Pos Kesehatan Desa Beroperasi

Adapun pencapaian target indikator selama periode tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014 sebagai berikut:

Tabel 1.1. Target dan Capaian Indikator 2010-2014

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

T R C T R C T R C T R C T R C

1. Poskesdes yang Beroperasi

70.000 52.279 74,7% 72.000 52.850 73,4% 55.500 54.142 97,6% 57.000 54.731 96% 58.500 55.517 94.9%

2. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS

50% 50,1% 100% 55% 53,9% 98% 60% 56,5% 94,2% 65% 55% 84,7% 70% 56.6% 80.8%

3. Desa Siaga Aktif

15% 16% 100% 25% 32,3% 100% 40% 65,3% 100% 67% 67,1% 100% 70% 65.3% 93.3%

Ket *) : Laporan Provinsi per 21 Januari 2015

Tabel diatas menunjukan pencapaian indikator kegiatan pemberdayaan

masyarakat dan promosi kesehatan belum tercapai secara maksimal selama kurun

waktu 2010 s.d. 2014.

2. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator tersebut

sebagai berikut:

1. Indikator lebih bersifat dampak khususnya PHBS sehingga sangat sulit diukur

2. Kurangnya tanggung jawab nyata pemerintah daerah dalam memprioritaskan

upaya promotif preventif.

3. Keterbatasan tenaga promosi kesehatan yang ada di Puskesmas baik dari aspek

kuantitas maupun kualitas.

4. Alokasi pembiayaan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat sangat

terbatas.

Page 10: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

10

5. Indikator kegiatan khususnya PHBS sangat dipengaruhi oleh berbagai

determinan diluar sektor kesehatan sehingga penanganannya memerlukan

dukungan lintas sektor.

6. Rendahnya pemahaman dan keterampilan masyarakat.

7. Kurangnya pemanfaatan dana DAK, BOK, Pajak Rokok dan sumber pembiayaan

lain yang dialokasikan Pemerintah Pusat untuk pembiayaan promosi kesehatan

di daerah.

3. Rencana Tindak Lanjut

Sehubungan dengan permasalahan-permasalah tersebut, tantangan ke depan

yang harus dilakukan oleh promosi kesehatan sebagai berikut:

1. Menetapkan indikator yang tidak bersifat impact

2. Mengoptimalkan upaya advokasi untuk menggalang komitmen pemegang

keputusan di daerah untuk memprioritaskan upaya promotif dan preventif

3. Meningkatkan peran sektor lain dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat dalam pembangunan kesehatan

4. Meningkatkan partisipasi serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

5. Mengembangkan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan

di Desa (UKBM)

6. Mengintensifkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan kepada

masyarakat.

7. Meningkatkan pembiayaan promosi kesehatan

Page 11: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

11

BAB II

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN

1. Arah Kebijakan

Dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah dijelaskan

bahwa arah kebijakan pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah:

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lanjut

usia yang berkualitas;

2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat;

3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;

5. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

6. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;

7. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas;

8. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi

dan alat kesehatan;

9. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan;

10. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu Sumber Daya Manusia

Kesehatan;

11. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

12. Menguatkan manajemen, penelitian pengembangan dan sistem informasi;

13. Memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan;

dan

14. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.

Page 12: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

12

2. Road Map Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

tahun 2015 – 2019

ROAD MAP PROMKES 2015-2019

Tahap I (Tahun 2015 dan 2016) Fokus pada Penataan dan Penguatan

Penataan merupakan upaya untuk melakukan review atas berbagai hal yang

selama ini telah dilakukan terutama yang berhubungan dengan aspek internal,

diantaranya: SDM, Tata Kerja, dan Angggaran. Selain itu juga penataan juga

dimaksudkan untuk melihat kembali berbagai program kerja atau kegiatan yang

telah dilaksanakan. Dengan melakukan penataan ini diharapkan akan terlihat

kondisi kekuatan dan kelemahan yang ada pada saat ini.

Setelah dilakukan penataan, langkah selanjutnya adalah dimulainya proses

penguatan. Konteks penguatan dalam hal ini adalah berbagai upaya yang perlu

segera dilakukan untuk memperkuat sumber daya yang ada, termasuk juga

memperkuat program kerja/kegiatan yang selama ini telah memberikan dampak

pada pencapaian sasaran/tujuan.

Tahap II (Tahun 2017 dan 2018) Fokus pada Penguatan dan Pengembangan

Memasuki tahun ketiga dimana telah berada pada tahap kedua dari road map,

dapat dijelaskan bahwa upaya penguatan pada tahap ini merupakan kelanjutan dari

penguatan pada tahap pertama. Dalam konteks ini, penguatan diarahkan untuk

dimulainya proses pengembangan. Pada tahap ini, pemenuhan SDM baik dalam

aspek kualitas dan kuantitas telah dapat dipenuhi agar dapat menstimulus lahirnya

inovasi dan kreatifitas (ide-ide baru) yang sangat dibutuhkan dalam proses

2015-2016

PENATAAN DAN

PENGUATAN

2017-2018

PENGUATAN DAN

PENGEMBANGAN

2019

PEMANTAPAN

MMeenniinnggkkaattkkaann

pprroommoossii

kkeesseehhaattaann ddaann

ppeemmbbeerrddaayyaaaann

mmaassyyaarraakkaatt

Page 13: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

13

pengembangan. Proses pengembangan lebih ditekankan pada perluasan cakupan

serta intensifikasi dan peningkatan program kerja/kegiatan.

Diharapkan pada tahap kedua ini, budaya perilaku sehat masyarakat sudah

semakin terbentuk, sehingga masyarakat dapat secara aktif dan sadar ikut terlibat

dalam upaya meningkatkan perilaku sehat.

Tahap III (Tahun 2019) Fokus pada Pemantapan

Pada tahap ini diharapkan pengelolaan program kerja/kegiatan berwawasan

kesehatan telah dikelola secara terintegrasi. Selain itu, masyarakat dapat dengan

mudah dan cepat memperoleh berbagai informasi mengenai program

kerja/kegiatan yang dapat mendukung terciptanya budaya perilaku sehat.

Tabel 2.1 Road Map Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

tahun 2015 - 2019

F

O

K

U

S

TAHAP I (2015-2016) TAHAP II (2017-2018) TAHAP III (2019)

PENATAAN DAN PENGUATAN

PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN

PEMANTAPAN

S

A

S

A

R

A

N

• Pembenahan program kerja

yang telah berjalan

• Pembenahan data base mitra

yang ada dan kebijakan publik

berwawasan kesehatan serta

peningkatan mitra potensial

• Pemenuhan kebutuhan tata

kerja

• Kualitas SDM yang memadai

• Ketersediaan anggaran utk

program/kegiatan prioritas

• Peningkatan & inovasi

program kerja

• Perluasan mitra di seluruh

wilayah

• Pengembangan sistem

informasi yang cepat, tepat,

dan akurat

• Pemenuhan SDM baik kualitas

dan kuantitas

• Ketersediaan Tata kerja yang

andal

• Pengelolaan (perencanaan,

pelaksanaan, monev, dan

pelaporan) Program kerja

yang terintegrasi

• Pengelolaan mitra kerja yang

profesional

• Pengelolaan sistem informasi

yang andal

• SDM profesional

Page 14: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

14

K

E

B

I

J

A

K

A

N

• Evaluasi efektifitas program

kerja yang telah berjalan

• Membangun profil mitra dan

kebijakan publik berwawasan

kesehatan (direktori)

• Analisis kebutuhan sistem

informasi

• Identifikasi dan penyusunan tata

kerja (NSPK)

• Optimalisasi sumber daya yang

ada

• Membentuk pokjanal UKBM dan

forum peduli kesehatan di

seluruh wilayah indonesia

• Melakukan kajian terhadap

upaya pengembangan

program kerja

• Membangun jejaring kemitraan

• Menyediakan sistem informasi

sesuai kebutuhan

• Membentuk pokjanal UKBM

dan forum peduli kesehatan di

seluruh wilayah indonesia

• Memperkuat perencanaan

SDM dan Meningkatkan peran

diklat

• Memastikan tata kerja yang

ada telah sesuai dengan best

practice

• Meningkatkan fungsi

koordinasi lintas program

• Menjaga kesinambungan

jejaring kemitraan

• Memanfaatkan teknologi

sistem informasi secara

optimal

• Melaksanakan manajemen

SDM berbasis kompetensi

• Membentuk pokjanal UKBM

dan forum peduli kesehatan

di seluruh wilayah indonesia

3. Strategi Utama Pencapaian Target

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat

dalam RPJMN 2015-2019 tersebut, salah satu yang menjadi fokus Kementerian

Kesehatan dalam kaitannya dengan tugas promkes adalah Meningkatkan promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, maka perlu

disusun/ditetapkan 6 (enam) strategi utama dalam upaya pencapaian fokus

tersebut yaitu:

1. Peningkatan advokasi kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan;

2. Pengembangan regulasi dalam rangka promosi kesehatan;

3. Penguatan gerakan masyarakat dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat melalui kemitraan antara lembaga pemerintah dengan swasta dan

masyarakat madani;

4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi dan

edukasi (KIE), upaya kesehatan berbasis masyarakat dan pendidikan

kesehatan masyarakat;

5. Peningkatan SDM promosi kesehatan; dan

6. Pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan.

Page 15: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

15

Untuk melihat pelaksanaan strategi utama diatas, maka perlu ditetapkan

6 (enam) indikator kinerja kegiatan (IKK) sebagai ukuran atas pencapaian arah

kebijakan dalam RPJMN 2015-2019, yaitu:

1. Kebijakan publik berwawasan kesehatan

2. Persentase kabupaten/kota yang telah memiliki kebijakan PHBS

3. Persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa minimal 10% untuk

UKBM

4. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan

5. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk

mendukung kesehatan

6. Jumlah tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada

masyarakat

Tabel 2.2 Strategi Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan

Masyarakat dan Promosi Kesehatan tahun 2015 - 2019

ARAH KEBIJAKAN

RPJMN 2015-2019 STRATEGI UTAMA

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK)

Meningkatkan

Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan

Masyarakat

1. Peningkatan advokasi kebijakan

pembangunan berwawasan

kesehatan;

2. Pengembangan regulasi dalam

rangka promosi kesehatan;

3. Penguatan gerakan masyarakat

dalam promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

melalui kemitraan antara lembaga

pemerintah dengan swasta dan

masyarakat madani;

4. Peningkatan pemberdayaan

masyarakat melalui komunikasi,

informasi dan edukasi (KIE),

upaya kesehatan berbasis

masyarakat dan pendidikan

kesehatan masyarakat;

5. Peningkatan SDM promosi

kesehatan; dan

6. Pengembangan metode dan

teknologi promosi kesehatan

1. Kebijakan Sektor Publik

berwawasan kesehatan

2. Persentase kabupaten/kota

yang telah memiliki

kebijakan PHBS

3. Persentase desa yang

memanfaatkan alokasi

dana desa minimal 10%

untuk UKBM

4. Jumlah dunia usaha yang

memanfaatkan CSR-nya

untuk program kesehatan

5. Jumlah organisasi

kemasyarakatan yang

memanfaatkan sumber

dayanya untuk mendukung

kesehatan

Page 16: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

16

4. Definisi Operasional

Adapun Definisi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan

Masyarakat dan Promosi Kesehatan adalah:

1. Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan

Pusat Promosi Kesehatan

Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatanadalah jumlah kebijakan

yang dibuat sektoral (K/L) berupa Peraturan Presiden/Peraturan

Menteri/ Instruksi Menteri/Surat Edaran Menteri/Surat Keputusan

Bersama Menteri yang mendukung kesehatan khususnya dalam upaya

peningkatan perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk hidup

sehat.

Dinas Kesehatan Provinsi

Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatanjumlah kebijakan yang

dibuat oleh oleh Dinas Kesehatan Provinsi maupun sektoral berupa

Peraturan Gubernur, Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi yang

mendukung kesehatan.

Dinas Kesehatan Kab./Kota

Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatanjumlah kebijakan yang

dibuat oleh oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun sektoral

berupa Peraturan Bupati, Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

yang mendukung kesehatan.

2. Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan PHBS (%) adalah

Persentase kabupaten dan kota yang membuat kebijakan yang mendukung

PHBS minimal 1 kebijakan baru pertahun(Kebijakan yang mendukung

kesehatan/PHBS/perilaku sehat adalah kebijakan dalam bentuk Peraturan

Daerah, Peraturan Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat

Keputusan Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan Bupati/Walikota pada

tahun tersebut)

3. Persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa minimal 10% untuk

UKBM adalah persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa

minimal 10% untuk UKBM dalam rangka pengembangan Desa/Kelurahan

Siaga Aktif.

Page 17: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

17

4. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program

kesehatan

Pusat Promosi Kesehatan

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program

kesehatan adalah jumlah dunia usaha yang melakukan bekerjasama

dengan Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan CSR-nya untuk

program kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program

kesehatan adalah jumlah dunia usaha yang melakukan bekerjasama

dengan Dinas Kesehatan Propinsi yang memanfaatkan CSR-nya untuk

program kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program

kesehatan adalah jumlah dunia usaha yang melakukan bekerjasama

dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memanfaatkan CSR-nya

untuk program kesehatan.

5. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya

untuk mendukung kesehatan.

Pusat Promosi Kesehatan

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya

untuk mendukung kesehatan adalah jumlah organisasi kemasyarakatan

yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan

sumberdayanya untuk mendukung program kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya

untuk mendukung kesehatan adalah jumlah organisasi kemasyarakatan

yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi yang memanfaatkan

sumberdayanya untuk mendukung program kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya

untuk mendukung kesehatan adalah jumlah organisasi kemasyarakatan

Page 18: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

18

yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung program kesehatan.

Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pemberdayaan Masyarakat dan

Promosi Kesehatan tahun 2015 - 2019

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK)

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1. Kebijakan publik

berwawasan kesehatan

3 3 3 3 3

2. Persentase

kabupaten/kota yang

telah memiliki kebijakan

PHBS

40% 50% 60% 70% 80%

3. Persentase desa yang

memanfaatkan alokasi

dana desa minimal 10%

untuk UKBM

10% 20% 30% 40% 50%

4. Jumlah dunia usaha yang

memanfaatkan CSR-nya

untuk program kesehatan

4 8 12 16 20

5. Jumlah organisasi

kemasyarakatan yang

memanfaatkan sumber

dayanya untuk

mendukung kesehatan

3 6 9 12 15

6. Jumlah tema pesan

dalam komunikasi,

informasi dan edukasi

kepada masyarakat

10 10 10 10 10

Tabel 2.2 di atas menjelaskan bahwa penetapan indikator kinerja kegiatan

(IKK) dapat menjadi ukuran terhadap upaya pelaksanaan strategi utama dalam

konteks pencapaian arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015 -

2019. Agar capaian kelima indikator (IKK) ini dapat diukur, perlu ditetapkan target

tahunan yang akan dicapai. Selanjutnya dalam konteks pencapaian target-target

tersebut, maka disusun kegiatan- kegiatan yang diperlukan.

Kegiatan-kegiatan ini akan dirangkum ke dalam rencana aksi nasional dan

akan menjadi acuan bagi seluruh pihak terkait baik ditingkat pusat, provinsi, dan

Page 19: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

19

kabupaten/kota dan promosi kesehatan pada layanan kesehatan. Sehingga

rencana kerja yang akan disusun setiap tahunnya dapat lebih terarah dan

sistematis sesuai arah kebijakan RPJMN 2015-2019.

Page 20: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

20

BAB III

RENCANA AKSI INDIKATOR KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN

Untuk memudahkan para pelaksana kegiatan promkes, maka perlu disusun

rencana aksi dari setiap indikator kegiatan sebagaimana telah diuraikan pada BAB

sebelumnya. Penyusunan rencana aksi merupakan bagian yang terpenting karena

akan mempermudah dalam proses penyusunan rencana kerja dan anggaran yang

dibutuhkan serta mempermudah dalam proses pemantauan dan evaluasi.

Secara umum kegiatan-kegiatan utama yang dapat dilakukan dalam mencapai

indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan

Promosi Kesehatan

No Indikator Kinerja Kegiatan

Kegiatan Utama

1 Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan

Advokasi dalam rangka Kebijakan Publik Berwawasan Kesehaan dalam peningkatan Perilaku Sehat

Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi

2 Persentase Kab/kota yang memiliki Kebijakan PHBS

Advokasi dalam rangka Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS

Pengembangan Model Intervensi Promosi Kesehatan

Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Kab/Kota

3 Persentase Desa yang Memanfaatkan Alokasi Dana Desa minimal 10% untuk UKBM

Advokasi dalam rangka Dana Desa yang dimanfaatkan untuk UKBM

Aktivasi Kelompok Kerja Operasional UKBM atau forum peduli kesehatan dalam peningkatan perilaku sehat

Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas

4 Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan

Kerjasama Dalam Negeri dengan Dunia Usaha di Bidang Kesehatan

Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas

5 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan

Kerjasama Dalam Negeri dengan Organisasi Kemasyarakatan di Bidang Kesehatan

Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas

6 Jumlah tema pesan dalam KIE kepada Masyarakat melalui berbagai saluran

Page 21: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

21

komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat

Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas

Kegiatan-kegiatan utama tersebut diatas selanjutnya dituangkan dalam Rencana

Aksi Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat baik pada level

pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

1. Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan

Untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan ini, maka perlu dibuat rencana aksi

kegiatan yang merupakan pentahapan kegiatan berdasarkan aktivitas utama

diberbagai tingkatan.

a. Pusat Promosi Kesehatan

1) Advokasi dalam rangka Kebijakan Publik Berwawasan Kesehaan dalam

peningkatan Perilaku Sehat

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Penjajakan masalah dan isu advokasi kesehatan

Pada tahap ini merupakan langkah persiapan dalam setiap

melakukan advokasi kebijakan kesehatan, baik dilakukan secara

sendiri maupun oleh tim khusus. Penjajakan ini akan memberikan

informasi penting tentang berbagai permasalahan kesehatan yang

dihapapi masyarakat, faktor-faktor penyebabnya dan sumberdaya

yang dapat dimobiliasi untuk mendukung terwujudnya kebijakan

publik berwawasan kesehatan.

Langkah-langkah dalam penjajakan masalah dan isu advokasi

kesehatan:

Pengumpulan data sekunder

Data sekunder merupakan data tentang situasi kesehatan

masyarakat, sarana-prasarana kesehatan, kebijakan pembangunan

kesehatan dan kebijakan anggaran kesehatan.

Page 22: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

22

Pengumpulan data primer

Data primer merupakan semua informasi yang belum tersaji dalam

tulisan, film, suara tetapi masih tersimpan di masing-masing

sumber data. Secara umum, pengelompokan jenis data dan

informasi primer yang perlu digali yaitu kondisi umum kesehatan

masyarakat; kebijakan pemerintah dalam pembangunan sektor

kesehatan dan sektor lain yang terkait; alokasi anggaran untuk

sektor kesehatan dan sektor-sektor lain yang terkat; semua data

dasar yang dibutuhkan untuk menghitung neraca kesehatan

(Health Account) serta kerugian ekonomis (Economic Loss) akibat

penyakit yang diderita masyarakat; data jumlah penduduk,

demografi usia produktif, upah dan pendapatan rerata penduduk

dan angkatan kerja, angka morbilitas, mortalitas dll; data etnografi

kesehatan penduduk; peta partisipasi masyarakat selama ini dalam

program pelayanan kesehatan; peta berbagai organisasi lokal yang

bergerak di sektor kesehatan atau yang berkaitan, serta akses

pelayanan kesehatan, akses informasi kesehatan yang diperoleh

masyarakat serta data lain yang terkait.

b) Pengembangan Strategi Advokasi

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan strategi

advokasi adalah:

Membentuk tim inti advokasi

Tim ini berperan untuk melakukan kajian advokasi, penentuan dari

isu strategis, perumusan sasaran advokasi, perancangan strategi

dan teknik yang akan digunakan, penyiapan dan penggalangan

dukungan sumber daya yang dubutuhkan serta pemantauan

seluruh proses, hasil dan dampak advokasi.

Menganalisis kebijakan publik

Setelah tim inti advokasi terbentu, tugas yang dilakukan oleh tim

adalah menganalisis kebijakan publik dengan tujuan untuk

menemukan masalah-masalah tertentu yang terdapat dalam satu

kebijakan publik dan membuka ruang bagi tindakan advokasi

bidang kesehatan yang dikaitkan dengan masalah kesehatan

Page 23: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

23

masyarakat. Seperti yang diketahui, masalah kesehatan

masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti

ekonomi, pendidikan, sosial dan faktor-faktor lainnya yang terkait.

Menetapkan isu strategis

Setelah tim inti advokasi menganalisis kebijakan publik, selanjutnya

menetapkan isu strategis dari advokasi kesehatan. Isu strategis

merupakan perumusan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan

atau masalah kebijakan paling mendasar yang akan mempengaruhi

kerja-kerja advokasi selanjutnya. Tolak ukur isu strategis yang akan

diadvokasi adalah:

- Aktual, artinya sedang hangat dibicarakan dan menjadi perhatian

masyarakat;

- Relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang

dihadapi masyarakat;

- Masalah mendesak dan sangat penting untuk diberi perhatian

segera;

- Pengaruh dan dampaknya cukup besar dan meluas. Jika

dilakukan advokasi dan berhasil akan memberi dampak positif

pada perubahan kebijakan publik

Merancang strategi dasar advokasi kesehatan

Selanjutnya tim inti advokasi menetapkan startegi dasar advokasi

yang berisi tentang tahapan advokasi, menetapkan sasaran

advokasi serta menetapkan waktu pelaksanaan advokasi

Pemilihan dan penggunaan media pendukung advokasi

Hal-hal yang dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media

pendukung adalah:

- Kenali dengan baik siapa (posisi, fungsi, jenis) media massa

tersebut

- Ketahui dengan kelas siapa khalayak sasaran (segmen pemirsa,

pembaca, pelanggan) utama.

- Persiapkan diri sebaik mungkin sebelum berurusan dengan

media massa, tentukan pesan apa yang akan disampaikan,

serta mengetahui data dan fakta-fakta yang mendukungnya.

Page 24: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

24

Sedangkan dalam mengemas isu advokasi untuk media massa

yang perlu diperhatikan adalah: Mengandung unsur berita, aktual

dan sesuai dengan isu advokasi

- Mengandung hal-hal yang menarik perhatian orang

- Terkait dengan keadaan dan permasalahan setempat

- Dilengkapi dengan bahan-bahan visual (foto, gambar, grafis dll)

c) Pelaksanaan Advokasi

Setelah pengembangan strategi advokasi, tahapan selanjutnya

adalah pelaksanaan advokasi yang mengacu kepada rencana yang

telah dibuat. Pelaksanaan advokasi merupakan kegiatan pertemuan

mulai dari penggalangan komitmen sampai dengan tahap

pengembangan dan penyusunan kebijakan publik berwawasan

kesehatan.

Tujuan :

- Adanya pemahaman dari pimpinan tentang pentingnya isu yang

disampaikan oleh tim advokasi

- Adanya komitmen tertulis atas dukungan pimpinan terhadap isu

yang diangkat

Adanya kesiapan pimpinan untuk memberikan dukungan sumberdaya

dalam menyelesiakan isu yang diangkat

d) Pemantauan dan Evaluasi proses pembuatan dan implementasi

kebijakan publik berwawasan kesehatan

Pada tahap ini merupakan tahap pemantauan dan evaluasi proses

pembuatan dan implementasi kebijakan publik berwawasan

kesehatan yang dikembangkan pada level pusat maupun daerah.

Pusat selain melakukan pemantauan terhadap proses penyusunan

kebijakan publik di level pusat juga melakukan pemantauan dan

pemantapan advokasi pada level daerah dalam rangka percepatan

pencapaian indikator kinerja kegiatan.

Pada akhir tahun dilakukan evaluasi terhadap tahapan advokasi yang

dilakukan serta implementasi kebijakan publik yang telah dilakukan

pada 1 tahun sebelumnya.

Page 25: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

25

2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Propinsi

Pada tahap ini, Pusat melakukan peningkatan kapasitas tenaga promosi

kesehatan di propinsi dengan memberikan pelatihan TOT tentang

Pengelolaan Advokasi. Diharapkan petugas promosi kesehatan

di propinsi dapat menjadi pengajar Pelatihan Pengelolaan Advokasi

kepada petugas promosi kesehatan di kabupaten/kota.

b. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi

1) Advokasi dalam rangka Kebijakan Publik Berwawasan Kesehaan dalam

peningkatan Perilaku Sehat

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Penjajakan masalah dan isu advokasi kesehatan

Pada tahap ini merupakan langkah persiapan dalam setiap

melakukan advokasi kebijakan kesehatan, baik dilakukan secara

sendiri maupun oleh tim khusus. Penjajakan ini akan memberikan

informasi penting tentang berbagai permasalahan kesehatan yang

dihapapi masyarakat, faktor-faktor penyebabnya dan sumberdaya

yang dapat dimobilisasi untuk mendukung terwujudnya kebijakan

publik berwawasan kesehatan.

Langkah-langkah dalam penjajakan masalah dan isu advokasi

kesehatan:

Pengumpulan data sekunder

Data sekunder merupakan data tentang situasi kesehatan

masyarakat, sarana-prasarana kesehatan, kebijakan pembangunan

kesehatan dan kebijakan anggaran kesehatan.

Pengumpulan data primer

Data primer merupakan semua informasi yang belum tersaji dalam

tulisan, film, suara tetapi masih tersimpan di masing-masing

sumber data. Secara umum, pengelompokan jenis data dan

informasi primer yang perlu digali yaitu kondisi umum kesehatan

masyarakat; kebijakan pemerintah dalam pembangunan sektor

kesehatan dan sektor lain yang terkait; alokasi anggaran untuk

sektor kesehatan dan sektor-sektor lain yang terkat; semua data

Page 26: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

26

dasar yang dibutuhkan untuk menghitung neraca kesehatan

(Health Account) serta kerugian ekonomis (Economic Loss) akibat

penyakit yang diderita masyarakat; data jumlah penduduk,

demografi usia produktif, upah dan pendapatan rerata penduduk

dan angkatan kerja, angka morbilitas, mortalitas dll; data etnografi

kesehatan penduduk; peta partisipasi masyarakat selama ini dalam

program pelayanan kesehatan; peta berbagai organisasi lokal yang

bergerak di sektor kesehatan atau yang berkaitan, serta akses

pelayanan kesehatan, akses informasi kesehatan yang diperoleh

masyarakat serta data lain yang terkait.

b) Pengembangan Strategi Advokasi

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan strategi

advokasi adalah:

Membentuk tim inti advokasi

Tim ini berperan untuk melakukan kajian advokasi, penentuan dari

isu strategis, perumusan sasaran advokasi, perancangan strategi

dan teknik yang akan digunakan, penyiapan dan penggalangan

dukungan sumber daya yang dubutuhkan serta pemantauan

seluruh proses, hasil dan dampak advokasi.

Menganalisis kebijakan publik

Setelah tim inti advokasi terbentu, tugas yang dilakukan oleh tim

adalah menganalisis kebijakan publik dengan tujuan untuk

menemukan masalah-masalah tertentu yang terdapat dalam satu

kebijakan publik dan membuka ruang bagi tindakan advokasi

bidang kesehatan yang dikaitkan dengan masalah kesehatan

masyarakat. Seperti yang diketahui, masalah kesehatan

masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti

ekonomi, pendidikan, sosial dan faktor-faktor lainnya yang terkait.

Menetapkan isu strategis

Setelah tim inti advokasi menganalisis kebijakan publik, selanjutnya

menetapkan isu strategis dari advokasi kesehatan. Isu strategis

merupakan perumusan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan

atau masalah kebijakan paling mendasar yang akan mempengaruhi

Page 27: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

27

kerja-kerja advokasi selanjutnya. Tolak ukur isu strategis yang akan

diadvokasi adalah:

- Aktual, artinya sedang hangat dibicarakan dan menjadi perhatian

masyarakat;

- Relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang

dihadapi masyarakat;

- Masalah mendesak dan sangat penting untuk diberi perhatian

segera;

- Pengaruh dan dampaknya cukup besar dan meluas. Jika

dilakukan advokasi dan berhasil akan memberi dampak positif

pada perubahan kebijakan publik

Merancang strategi dasar advokasi kesehatan

Selanjutnya tim inti advokasi menetapkan startegi dasar advokasi

yang berisi tentang tahapan advokasi, menetapkan sasaran

advokasi serta menetapkan waktu pelaksanaan advokasi

Pemilihan dan penggunaan media pendukung advokasi

Hal-hal yang dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media

pendukung adalah:

- Kenali dengan baik siapa (posisi, fungsi, jenis) media massa

tersebut

- Ketahui dengan kelas siapa khalayak sasaran (segmen pemirsa,

pembaca, pelanggan) utama.

- Persiapkan diri sebaik mungkin sebelum berurusan dengan

media massa, tentukan pesan apa yang akan disampaikan,

serta mengetahui data dan fakta-fakta yang mendukungnya.

Sedangkan dalam mengemas isu advokasi untuk media massa

yang perlu diperhatikan adalah:

- Mengandung unsur berita, aktual dan sesuai dengan isu

advokasi

- Mengandung hal-hal yang menarik perhatian orang

- Terkait dengan keadaan dan permasalahan setempat

- Dilengkapi dengan bahan-bahan visual (foto, gambar, grafis dll)

Page 28: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

28

c) Pelaksanaan Advokasi

Setelah pengembangan strategi advokasi, tahapan selanjutnya

adalah pelaksanaan advokasi yang mengacu kepada rencana yang

telah dibuat. Pelaksanaan advokasi merupakan kegiatan pertemuan

mulai dari penggalangan komitmen sampai dengan tahap

pengembangan dan penyusunan kebijakan publik berwawasan

kesehatan.

Tujuan :

- Adanya pemahaman dari pimpinan tentang pentingnya isu yang

disampaikan oleh tim advokasi

- Adanya komitmen tertulis atas dukungan pimpinan terhadap isu

yang diangkat

- Adanya kesiapan pimpinan untuk memberikan dukungan

sumberdaya dalam menyelesiakan isu yang diangkat

d) Pemantauan dan Evaluasi proses pembuatan dan implementasi

kebijakan publik berwawasan kesehatan

Pada tahap ini merupakan tahap pemantauan dan evaluasi proses

pembuatan dan implementasi kebijakan publik berwawasan

kesehatan yang dikembangkan propinsi maupun kabupaten/kota.

Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi selain melakukan

pemantauan terhadap proses penyusunan kebijakan publik di level

propinsi juga melakukan pemantauan dan pemantapan advokasi

pada level kabupaten/kota dalam rangka percepatan pencapaian

indikator kinerja kegiatan.

Pada akhir tahun dilakukan evaluasi terhadap tahapan advokasi yang

dilakukan serta implementasi kebijakan publik yang telah dilakukan

pada 1 tahun sebelumnya.

2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Kab/Kota

Pada tahap ini, Promosi Kesehatan di Provinsi melakukan peningkatan

kapasitas tenaga promosi kesehatan di Kabupaten/kota dengan

memberikan pelatihan tentang Pengelolaan Advokasi.

Page 29: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

29

c. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1) Advokasi dalam rangka Kebijakan Publik Berwawasan Kesehaan dalam

peningkatan Perilaku Sehat

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Penjajakan masalah dan isu advokasi kesehatan

Pada tahap ini merupakan langkah persiapan dalam setiap

melakukan advokasi kebijakan kesehatan, baik dilakukan secara

sendiri maupun oleh tim khusus. Penjajakan ini akan memberikan

informasi penting tentang berbagai permasalahan kesehatan yang

dihapapi masyarakat, faktor-faktor penyebabnya dan sumberdaya

yang dapat dimobiliasi untuk mendukung terwujudnya kebijakan

publik berwawasan kesehatan.

Langkah-langkah dalam penjajakan masalah dan isu advokasi

kesehatan:

Pengumpulan data sekunder

Data sekunder merupakan data tentang situasi kesehatan

masyarakat, sarana-prasarana kesehatan, kebijakan pembangunan

kesehatan dan kebijakan anggaran kesehatan.

Pengumpulan data primer

Data primer merupakan semua informasi yang belum tersaji dalam

tulisan, film, suara tetapi masih tersimpan di masing-masing

sumber data. Secara umum, pengelompokan jenis data dan

informasi primer yang perlu digali yaitu kondisi umum kesehatan

masyarakat; kebijakan pemerintah dalam pembangunan sektor

kesehatan dan sektor lain yang terkait; alokasi anggaran untuk

sektor kesehatan dan sektor-sektor lain yang terkat; semua data

dasar yang dibutuhkan untuk menghitung neraca kesehatan

(Health Account) serta kerugian ekonomis (Economic Loss) akibat

penyakit yang diderita masyarakat; data jumlah penduduk,

demografi usia produktif, upah dan pendapatan rerata penduduk

dan angkatan kerja, angka morbilitas, mortalitas dll; data etnografi

kesehatan penduduk; peta partisipasi masyarakat selama ini dalam

Page 30: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

30

program pelayanan kesehatan; peta berbagai organisasi lokal yang

bergerak di sektor kesehatan atau yang berkaitan, serta akses

pelayanan kesehatan, akses informasi kesehatan yang diperoleh

masyarakat serta data lain yang terkait.

b) Pengembangan Strategi Advokasi

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan strategi

advokasi adalah:

Membentuk tim inti advokasi

Tim ini berperan untuk melakukan kajian advokasi, penentuan dari

isu strategis, perumusan sasaran advokasi, perancangan strategi

dan teknik yang akan digunakan, penyiapan dan penggalangan

dukungan sumber daya yang dubutuhkan serta pemantauan

seluruh proses, hasil dan dampak advokasi.

Menganalisis kebijakan publik

Setelah tim inti advokasi terbentu, tugas yang dilakukan oleh tim

adalah menganalisis kebijakan publik dengan tujuan untuk

menemukan masalah-masalah tertentu yang terdapat dalam satu

kebijakan publik dan membuka ruang bagi tindakan advokasi

bidang kesehatan yang dikaitkan dengan masalah kesehatan

masyarakat. Seperti yang diketahui, masalah kesehatan

masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti

ekonomi, pendidikan, sosial dan faktor-faktor lainnya yang terkait.

Menetapkan isu strategis

Setelah tim inti advokasi menganalisis kebijakan publik, selanjutnya

menetapkan isu strategis dari advokasi kesehatan. Isu strategis

merupakan perumusan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan

atau masalah kebijakan paling mendasar yang akan mempengaruhi

kerja-kerja advokasi selanjutnya. Tolak ukur isu strategis yang akan

diadvokasi adalah:

- Aktual, artinya sedang hangat dibicarakan dan menjadi perhatian

masyarakat;

- Relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang

dihadapi masyarakat;

Page 31: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

31

- Masalah mendesak dan sangat penting untuk diberi perhatian

segera;

- Pengaruh dan dampaknya cukup besar dan meluas. Jika

dilakukan advokasi dan berhasil akan memberi dampak positif

pada perubahan kebijakan publik

Merancang strategi dasar advokasi kesehatan

Selanjutnya tim inti advokasi menetapkan startegi dasar advokasi

yang berisi tentang tahapan advokasi, menetapkan sasaran

advokasi serta menetapkan waktu pelaksanaan advokasi

Pemilihan dan penggunaan media pendukung advokasi

Hal-hal yang dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media

pendukung adalah:

- Kenali dengan baik siapa (posisi, fungsi, jenis) media massa

tersebut

- Ketahui dengan kelas siapa khalayak sasaran (segmen pemirsa,

pembaca, pelanggan) utama.

- Persiapkan diri sebaik mungkin sebelum berurusan dengan

media massa, tentukan pesan apa yang akan disampaikan,

serta mengetahui data dan fakta-fakta yang mendukungnya.

Sedangkan dalam mengemas isu advokasi untuk media massa

yang perlu diperhatikan adalah:

- Mengandung unsur berita, aktual dan sesuai dengan isu

advokasi

- Mengandung hal-hal yang menarik perhatian orang

- Terkait dengan keadaan dan permasalahan setempat

- Dilengkapi dengan bahan-bahan visual (foto, gambar, grafis dll)

c) Pelaksanaan Advokasi

Setelah pengembangan strategi advokasi, tahapan selanjutnya

adalah pelaksanaan advokasi yang mengacu kepada rencana yang

telah dibuat. Pelaksanaan advokasi merupakan kegiatan pertemuan

mulai dari penggalangan komitmen sampai dengan tahap

pengembangan dan penyusunan kebijakan publik berwawasan

kesehatan.

Page 32: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

32

Tujuan :

- Adanya pemahaman dari pimpinan tentang pentingnya isu yang

disampaikan oleh tim advokasi

- Adanya komitmen tertulis atas dukungan pimpinan terhadap isu

yang diangkat

- Adanya kesiapan pimpinan untuk memberikan dukungan

sumberdaya dalam menyelesiakan isu yang diangkat

d) Pemantauan dan Evaluasi proses pembuatan dan implementasi

kebijakan publik berwawasan kesehatan

Pada tahap ini merupakan tahap pemantauan dan evaluasi proses

pembuatan dan implementasi kebijakan publik berwawasan

kesehatan yang dikembangkan kabupaten/kota. Promosi Kesehatan

di Dinas Kesehatan kabupaten/kota melakukan pemantauan terhadap

proses penyusunan kebijakan publik di level kab./kota

Pada akhir tahun dilakukan evaluasi terhadap tahapan advokasi yang

dilakukan serta implementasi kebijakan publik yang telah dilakukan

pada 1 tahun sebelumnya.

2. Persentase kabupaten/kota yang telah memiliki kebijakan PHBS

Untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan ini, maka perlu dibuat rencana aksi

kegiatan yang merupakan pentahapan kegiatan berdasarkan aktivitas utama

di berbagai tingkatan.

a. Pusat Promosi Kesehatan

1) Advokasi dalam rangka Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Penggalangan Komitmen dalam rangka mendorong Kebijakan PHBS

Pada tahap ini, pusat melakukan penggalangan komitmen kab./kota

untuk mendorong keluarnya kebijakan PHBS. Sasaran adalah kepala

dinas kesehatan sesuai dengan target sasaran kabupaten/kota yang

telah ditetapkan. Sebelumnya Pusat melakukan penjajakan masalah

kesehatan dan menganalisis masalah kesehatan dengan membuat

matriks permasalahan kesehatan setiap kabupaten/kota.

Page 33: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

33

b) Pembinaan Teknis Advokasi di Kab/Kota

Dalam rangka percepatan pencapaian indikator kinerja kegiatan,

Pusat melakukan pembinaan teknis advokasi di kabupaten/kota.

Pembinaan teknis dilakukan dalam rangka meningkatkan

pemahaman dan membantu petugas promosi kesehatan dalam

melakukan proses advokasi.

c) Pemantauan dan evaluasi kebijakan PHBS

Pemantuan dilakukan untuk melihat bagaimana proses advokasi

kebijakan PHBS dilaksanakan secara nasional. Selain itu juga

dilakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan advokasi dan

implementasi kebijakan PHBS yang telah dikeluarkan secara

nasional.

2) Pengembangan Model Intervensi Promosi Kesehatan

Tahapan kegiatan dalam pengembangan model intervensi adalah:

a) Pengembangan konsep model intervensi

Pada tahap ini, pusat mengembangkan model intervensi promosi

kesehatan berdasarkan permasalahan kesehatan dengan

menggunakan strategi promosi kesehatan dengan tujuan agar suatu

daerah dapat mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi

dengan metode promosi kesehatan. Sebelum mengembangkan

model intervensi ini, Pusat melakukan kajian terhadap isu masalah

kesehatan.

b) Pelaksanaan Uji Coba

Setelah mengembangkan konsep model intervensi, Pusat

melaksanakan uji coba model intervensi. Pemilihan lokasi uji coba

sesuai dengan permasalahan kesehatan yang diintervensi terjadi.

Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tahun yang sama dengan

pengembangan model intervensi.

c) Pembinaan Implementasi Model Intervensi Promosi Kesehatan

Pembinaan dilakukan setelah model intervensi promosi kesehatan

dilaksanakan oleh daerah. Pembinaan dilakukan dalam rangka

Page 34: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

34

meningkatkan pemahaman serta pendampingan petugas daerah

dalam melaksanakan model intervensi promosi kesehatan.

d) Evaluasi Implementasi Model Intervensi Promosi Kesehatan

Pada tahap ini pusat melakukan evaluasi terhadap model

implementasi yang telah dilaksanakan oleh daerah pada tahun

sebelumnya. Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah konsep yang

telah dikembangkan oleh pusat dapat membantu daerah dalam

menghadapi permasalahan kesehatannya.

3) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Propinsi

Pada tahap ini, Pusat melakukan peningkatan kapasitas tenaga promosi

kesehatan di propinsi dengan memberikan pelatihan TOT tentang

Pengelolaan Advokasi. Diharapkan petugas promosi kesehatan

di propinsi dapat menjadi pengajar Pelatihan Pengelolaan Advokasi

kepada petugas promosi kesehatan di kabupaten/kota.

b. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi

1) Advokasi dalam rangka Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Penggalangan Komitmen dalam rangka mendorong Kebijakan PHBS

Pada tahap ini, Promosi Kesehatan Propinsi melakukan

penggalangan komitmen kab./kota sasaran untuk mendorong

keluarnya kebijakan PHBS. Sasaran adalah kepala dinas kesehatan

serta promosi kesehatan kabupaten/kota sasaran sesuai dengan

target sasaran kabupaten/kota yang telah ditetapkan. Berdasarkan

matriks permasalahan kesehatan yang dikeluarkan pusat, promosi

kesehatan propinsi mendorong dinas kesehatan kabupaten/kota

untuk mengeluarkan kebijakan PHBS.

b) Pemantapan advokasi pada Kab/Kota yang telah diadvokasi

Pemantapan advokasi dilakukan dalam rangka pemantauan proses

pelaksanaan advokasi dan pendampingan sampai dengan keluarnya

kebijakan PHBS.

Page 35: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

35

d) Evaluasi kebijakan PHBS

Promosi Kesehatan Propinsi melakukan evaluasi terhadap

implementasi kebijakan PHBS yang telah dikeluarkan oleh

kebupaten/kota yang berdampak kepada meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat di propinsi dan khususnya di kabupaten/kota

tersebut.

2) Pengembangan Model Intervensi Promosi Kesehatan

Tahapan kegiatan dalam pengembangan model intervensi adalah:

a) Pelaksanaan Model Intervensi

Implementasi Model Intervensi oleh Promosi Kesehatan Propinsi

mengacu kepada konsep model intervensi yang telah dikembangkan

pusat. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah:

- Pemilihan wilayah implementasi

- Penentuan jadwal berdasarkan tahapan kegiatan yang akan

dilakukan

- Sosialisasi model intervensi yang akan dilakukan

- Pelaksanaan kegiatan berdasarkan tahapan yang telah ditetapkan

- Membuat laporan implementasi model intervensi promosi

kesehatan

3) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Kab./Kota

Pada tahap ini, Promosi Kesehatan di Provinsi melakukan peningkatan

kapasitas tenaga promosi kesehatan di kabupaten/kota dengan

memberikan pelatihan tentang Pengelolaan Advokasi.

c. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1) Advokasi dalam rangka Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Penetapan isu advokasi PHBS

Pada tahap ini, Promosi Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan isu

advokasi PHBS yang akan dkeluarkan kebijakannya. Hal ini mengacu

kepada matriks permasalahan kesehatan yang telah dikeluarkan oleh

pusat dan kebijakan yang telah dikeluarkan.

Page 36: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

36

b) Pengembangan Strategi Advokasi

Pada tahap ini, Promosi Kesehatan menetapkan strategi dasar

advokasi yang berisi tentang tahapan advokasi, menetapkan waktu

pelaksanaan advokasi serta pemilihan dan penggunaan media

pendukung advokasi.

c) Pelaksanaan Advokasi

Setelah pengembangan strategi advokasi, tahapan selanjutnya

adalah pelaksanaan advokasi yang mengacu kepada rencana yang

telah dibuat. Pelaksanaan advokasi merupakan kegiatan pertemuan

mulai dari penggalangan komitmen sampai dengan tahap

pengembangan dan penyusunan kebijakan PHBS.

Tujuan :

- Adanya pemahaman dari pimpinan tentang pentingnya isu yang

disampaikan

- Adanya komitmen tertulis atas dukungan pimpinan terhadap isu

yang diangkat

- Adanya kesiapan pimpinan untuk memberikan dukungan

sumberdaya dalam menyelesaikan isu yang diangkat

3. Persentase Desa yang Memanfaatkan Alokasi Dana Desa minimal 10%

untuk UKBM

Untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan ini, maka perlu dibuat rencana aksi

kegiatan yang merupakan pentahapan kegiatan berdasarkan aktivitas utama

di berbagai tingkatan.

a. Pusat Promosi Kesehatan

1) Advokasi dalam rangka Dana Desa yang dimanfaatkan untuk UKBM

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Pelaksanaan advokasi penggunaan Dana Desa untuk UKBM

Pelaksanaan advokasi merupakan pertemuan lintas sektor

(Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,

Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas) di level pusat untuk

Page 37: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

37

mendorong keluarnya kebijakan penggunaan dana desa untuk

UKBM. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah no. 22

tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah no. 60

tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara, dimana penentuan prioritas

penggunaan dana desa beserta pedoman umum penggunaannya

oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi setelah berkoordinasi dengan menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan

pembangunan nasional, Menteri Dalam Negeri dan Menteri

Teknis/Pimpinan Lembaga Pemerintah Nonkementerian.

b) Penggalangan Komitmen dalam rangka mendorong Kebijakan PHBS

Pada tahap ini, pusat melakukan penggalangan komitmen

kabupaten/kota untuk mendorong keluarnya kebijakan teknis

Penggunaan Dana Desa yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten. Sasaran adalah Bupati, kepala dinas kesehatan sesuai

dengan target sasaran kabupaten yang telah ditetapkan.

c) Pembinaan Teknis Advokasi di Kab/Kota

Dalam rangka percepatan pencapaian indikator kinerja kegiatan,

Pusat melakukan pembinaan teknis advokasi di kabupaten/kota.

Pembinaan teknis dilakukan dalam rangka meningkatkan

pemahaman dan membantu petugas promosi kesehatan dalam

melakukan proses advokasi.

d) Pemantauan dan evaluasi kebijakan Dana Desa

Pemantuan dilakukan untuk melihat bagaimana proses advokasi

kebijakan Dana Desa dilaksanakan secara nasional. Selain itu juga

dilakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan advokasi dan

implementasi kebijakan penggunaan dana desa secara nasional

dalam hubungannya dengan aktifnya kegiatan pemberdayaan

masyarakat di desa.

2) Aktivasi Kelompok Kerja Operasional UKBM atau forum peduli kesehatan

dalam peningkatan perilaku sehat

Page 38: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

38

Tahapan kegiatan dalam Aktivasi Kelompok Kerja Operasional UKBM

atau forum peduli kesehatan dalam peningkatan perilaku sehat adalah:

a) Koordinasi Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Pusat

Merupakan pertemuan koordinasi pemangku kepentingan di level

pusat (Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan)

untuk pemantauan perkembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

b) Pembinaan teknis pada pokjanal/forum peduli kesehatan yang telah

terbentuk

Pada tahap ini, pusat melakukan pembinaan teknis pada

pokjanal/forum peduli kesehatan yang sudah terbentuk agar dapat

aktif yang ditandai dengan adanya rencana operasional kegiatan.

4) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi

Pada tahap ini, Pusat melakukan peningkatan kapasitas tenaga promosi

kesehatan di propinsi dengan memberikan pelatihan TOT tentang

Pengelolaan Advokasi. Diharapkan petugas promosi kesehatan

di propinsi dapat menjadi pengajar Pelatihan Pengelolaan Advokasi

kepada petugas promosi kesehatan di kabupaten/kota.

b. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi

1) Advokasi dalam rangka Dana Desa yang dimanfaatkan untuk UKBM

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Pelaksanaan advokasi penggunaan Dana Desa untuk UKBM

Pelaksanaan advokasi merupakan pertemuan dengan BPMPD tingkat

propinsi dan Kabupaten, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten untuk

penggalangan komitmen sektoral terkait penggunaan dana desa

untuk UKBM.

b) Pendampingan teknis penyelesaian pedoman teknis kebijakan dana

desa minimal 10% untuk UKBM

Promosi Kesehatan Propinsi mendampingi secara teknis proses

advokasi promosi kesehatan kabupaten kepada bupati untuk

mengeluarkan kebijakan prioritas penggunaan dana desa dengan

muatan UKBM. Selain itu memberikan bimbingan teknis untuk proses

advokasi yang dilakukan oleh petugas promosi kesehatan

Page 39: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

39

di Puskesmas terhadap kepala desa dalam proses perencanaan dana

desa melalui musrenbangdes dan forum desa.

c) Pemantauan kebijakan Dana Desa

Pemantuan dilakukan untuk melihat bagaimana proses advokasi

kebijakan Dana Desa dilaksanakan pada propinsi serta membuat

laporan kepada pusat yang berisi penggunaan dana desa untuk

setiap desa berdasarkan laporan dari promosi kesehatan

di kabupaten.

2) Aktivasi Kelompok Kerja Operasional UKBM atau forum peduli kesehatan

dalam peningkatan perilaku sehat

Tahapan kegiatan dalam Aktivasi Kelompok Kerja Operasional UKBM

atau forum peduli kesehatan dalam peningkatan perilaku sehat adalah:

a) Koordinasi Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Propinsi

Merupakan pertemuan koordinasi pemangku kepentingan di level

propinsi untuk pemantauan perkembangan Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif.

b) Pembinaan teknis pada pokjanal/forum peduli kesehatan yang telah

terbentuk

Pada tahap ini, propinsi melakukan pembinaan teknis pada

pokjanal/forum peduli kesehatan pada di propinsi yang sudah

terbentuk agar dapat aktif yang ditandai dengan adanya rencana

operasional kegiatan serta mendorong terbentuknya pokjanal Desa

dan Kelurahan Siaga Aktif di Kab./Kota pada provinsi yang

bersangkutan.

c) Pemantauan pelaksanaan kegiatan aktivasi Kelompok Kerja

Operasional UKBM atau forum Peduli Kesehatan

Promosi Kesehatan propinsi melakukan pemantauan terhadap

pelaksanaan kegiatan koordinasi, pembinaan yang telah dilakukan

serta membuat laporan kepusat tentang kelompok kerja operasional

UKBM atau forum peduli kesehatan yang terbentuk pada tahun yang

bersangkutan dilampirkan dengan rencana oparasional kegiatannya.

Page 40: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

40

3) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Kabupaten/Kota

Pada tahap ini, Promosi Kesehatan di Propinsi melakukan peningkatan

kapasitas sebagai berikut:

- Sasaran: tenaga promosi kesehatan di kabupaten/kota, dengan

memberikan pelatihan tentang Pengelolaan Advokasi..

- Sasaran: tenaga puskesmas, dengan memberikan Pelatihan Promosi

Kesehatan di Puskesmas serta Pelatihan Komunikasi Perubahan

Perilaku

- Sasaran: Bidan/Kader di UKBM, dengan memberikan Orientasi

Pemberdayaan Masyarakat.

c. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1) Advokasi dalam rangka Dana Desa yang dimanfaatkan untuk UKBM

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Pelaksanaan advokasi penggunaan Dana Desa untuk UKBM

Pada tahap ini merupakan proses advokasi yang dilakukan oleh

promosi kesehatan di kabupaten kepada bupati dan BPMPD terkait

penggunaan dana desa. Proses advokasi secara intens sampai

dengan keluarnya kebijakan kepala daerah kabupaten tentang

kebijakan penggunaan dana desa.

b) Pendapingan teknis kepada Petugas Promosi Kesehatan

di Puskesmas

Pada tahap ini, promosi kesehatan kabupaten meberikan

pemahaman teknis kepada promosi kesehatan di puskesmas tentang

kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa. Petugas Puskesmas

diharapkan dapat melakukan advokasi kepada kepala desa dan

tenaga pendamping di tentang penggunaan dana desa untuk UKBM

yang didukung dengan kebijakan kepala daerah kabupaten tentang

prioritas penggunaan dana desa.

Page 41: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

41

2) Aktivasi Kelompok Kerja Operasional UKBM atau forum peduli kesehatan

dalam peningkatan perilaku sehat

Tahapan kegiatan dalam Aktivasi Kelompok Kerja Operasional UKBM

atau forum peduli kesehatan dalam peningkatan perilaku sehat adalah:

a) Koordinasi Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat

Kab./Kota

Merupakan pertemuan koordinasi pemangku kepentingan di level

kabupaten/kota untuk pemantauan perkembangan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif.

b) Penggalangan Komitmen pemegang kepentingan

Promosi Kesehatan melakukan penggalangan komitmen pemangku

kepentingan untuk membentuk kelompok kerja operasional UKBM

yang belum terbentuk dalam rangka meningkatkan peran serta

masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

c) Pembinaan teknis pada pokjanal/forum peduli kesehatan yang telah

terbentuk

Pada tahap ini, kabupaten bersama melakukan pembinaan teknis

pada pokjanal/forum peduli kesehatan pada di kabupaten/kota yang

sudah terbentuk agar dapat aktif yang ditandai dengan adanya

rencana operasional kegiatan.

d) Pemantauan pelaksanaan kegiatan aktivasi Kelompok Kerja

Operasional UKBM atau forum Peduli Kesehatan

Promosi Kesehatan kabupaten melakukan pemantauan terhadap

pelaksanaan kegiatan penggalangan komitmen, koordinasi,

pembinaan yang telah dilakukan serta membuat laporan kepusat

tentang kelompok kerja operasional UKBM atau forum peduli

kesehatan yang terbentuk pada tahun yang bersangkutan dilampirkan

dengan rencana oparasional kegiatannya.

4) Refreshing Tenaga Kader UKBM

Merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan

kader dalam pengembangan UKBM. Refreshing dilakukan oleh

Puskesmas kepada kader-kader UKBM di lingkungannya.

Page 42: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

42

4. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program

kesehatan

Dalam rangka pencapaian indikator ini, perlu disusun rencana aksi kegiatan

baik untuk level pusat, provinsi, maupun di tingkat kabupaten/kota.

a. Pusat Promosi Kesehatan.

1) Kerjasama Dalam Negeri dengan Dunia Usaha di Bidang Kesehatan

Tahapan kegiatan dalam melakukan kerjasama adalah:

a) Penetapan kriteria dunia usaha/perusahaan yang berpotensi untuk

menjalin kerjasama dalam program kesehatan.

Penetapan kriteria ini akan menjadi acuan bagi seluruh pihak sehingga

dapat menjadi rambu/prasyarat perlu tidaknya kerja sama dilakukan

sehingga terhindar dari munculnya masalah yang bersifat

kontraproduktif terhadap keberlangsungan program-program

kesehatan.

b) Pendataan terhadap seluruh perusahaan yang memliki kepedulian

terhadap program kesehatan, baik pada skala nasional maupun lokal.

c) Merumuskan tujuan kemitraan dan peran calon mitra

Setelah mendapatkan data seluruh perusahaan yang memiliki

kepedulian terhadap program kesehatan, selanjutnya dirumuskan

tujuan kemitraan dan peran yang diharapkan dari para calon mitra.

d) Penggalangan Komitmen dengan Dunia Usaha potensial

Tujuan dari langkah ini adalah dapat diperolehnya kesepakatan dan

ikatan antara pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak

bermitra, untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan gagasan

kemitraan.Hasil dari langkah ini sebaiknya tidak dinyatakan dalam

bentuk lisan atau ucapan-ucapan saja. Kesepakatan sebaiknya

dinyatakan dan dirumuskan dalam bentuk perjanjian tertulis atau nota

kesepahaman (Memorandum of Understanding). Langkah

menumbuhkan kesepakatan ini dilakukan melalui advokasi dengan

menggunakan media penyampai gagasan. Penyiapan bentuk/format

kerjasama yang akan disepakati dengan perusahaan.

Page 43: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

43

e) Merumuskan rencana kerjasama

Setelah kesepakatan dicapai dan dinyatakan secara tertulis,

kesepakatan ini digunakan sebagai titik awal untuk menyusun rencana

kerjasama.Rencana kerjasama ini sangat penting, karena merupakan

acuan bagaimana mencapai tujuan-tujuan kerjasama.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan ditentukan dengan baik

merumuskan rencana kerjasama adalah:

Kejelasan Tujuan

Kejelasan dan Sinkronisasi Kegiatan

Kejelasan Alokasi Sumber Daya

Kejelasan Waktu Pelaksanaan

Selain keempat hal tersebut di atas, yang juga perlu ditetapkan dalam

merumuskan rencana adalah forum dan mekanisme kerjasama.

f) Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan

dilaksanakan.Kerap kali sebagai tanda dimulainya kegiatan-kegiatan

proyek kemitraan dilakukan semacam peresmian atau

pencanangan.Acara ini tidak sekedar bersifat seremonial, tetapi yang

penting adalah sebagai pengingat kembali atas kesepakatan-

kesepakatan yang telah dicapai dan peneguhan tekad untuk memulai

kerjasama (kemitraan).

g) Evaluasi atas pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha baik

di tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota

Pemantauan dilakukan selama program kemitraan berlangsung untuk

mengetahui dengan segera : (a) kemajuan-kemajuan yang dicapai, (b)

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan evaluasi

dilakukan secara Cross Sectional pada saat-saat tertentu setelah

program kemitraan berjalan beberapa waktu, termasuk setalah

berakhirnya program kemitraan. Evaluasi dilakukan untuk melihat

apakah program kemitraan (khususnya strateginya) masih efektif dilihat

dari sisi perkembangan lingkungan strategis.Alat untuk pemantauan

dan evaluasi adalah sistem informasi

Page 44: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

44

2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi

Penyiapan tenaga promosi kesehatan untuk peningkatan kemampuan

aspek komunikasi dalam konteks menjalin kerjasama dengan dunia

usaha.

b. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi.

1) Kerjasama Dalam Negeri dengan Dunia Usaha di Bidang Kesehatan

Tahapan kegiatan dalam melakukan kerjasama adalah:

a) Pendataan terhadap seluruh perusahaan yang memliki kepedulian

terhadap program kesehatan.

Pendataan dilakukan selain memiliki kepedulian terhadap program

kesehatan, juga harus sesuai dengan kriteria calon mitra yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

b) Merumuskan tujuan kemitraan dan peran calon mitra

Setelah mendapatkan data seluruh perusahaan yang memiliki

kepedulian terhadap program kesehatan, selanjutnya dirumuskan

tujuan kemitraan dan peran yang diharapkan dari para calon mitra.

c) Penggalangan Komitmen dengan Dunia Usaha potensial

Tujuan dari langkah ini adalah dapat diperolehnya kesepakatan dan

ikatan antara pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak

bermitra, untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan gagasan

kemitraan. Hasil dari langkah ini sebaiknya tidak dinyatakan dalam

bentuk lisan atau ucapan-ucapan saja.Kesepakatan sebaiknya

dinyatakan dan dirumuskan dalam bentuk perjanjian tertulis atau nota

kesepahaman (Memorandum of Understanding). Langkah

menumbuhkan kesepakatan ini dilakukan melalui advokasi dengan

menggunakan media penyampai gagasan. Penyiapan bentuk/format

kerjasama yang akan disepakati dengan perusahaan.

d) Merumuskan rencana kerjasama

Setelah kesepakatan dicapai dan dinyatakan secara tertulis,

kesepakatan ini digunakan sebagai titik awal untuk menyusun rencana

kerjasama.Rencana kerjasama ini sangat penting, karena merupakan

acuan bagaimana mencapai tujuan-tujuan kerjasama.

Page 45: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

45

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan ditentukan dengan baik

merumuskan rencana kerjasama adalah:

Kejelasan Tujuan

Kejelasan dan Sinkronisasi Kegiatan

Kejelasan Alokasi Sumber Daya

Kejelasan Waktu Pelaksanaan

Selain keempat hal tersebut di atas, yang juga perlu ditetapkan dalam

merumuskan rencana adalah forum dan mekanisme kerjasama.

e) Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan

dilaksanakan.Kerap kali sebagai tanda dimulainya kegiatan-kegiatan

proyek kemitraan dilakukan semacam peresmian atau

pencanangan.Acara ini tidak sekedar bersifat seremonial, tetapi yang

penting adalah sebagai pengingat kembali atas kesepakatan-

kesepakatan yang telah dicapai dan peneguhan tekad untuk memulai

kerjasama (kemitraan).

f) Evaluasi atas pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha baik

di tingkat Propinsi

Pemantauan dilakukan selama program kemitraan berlangsung untuk

mengetahui dengan segera : (a) kemajuan-kemajuan yang dicapai, (b)

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan evaluasi

dilakukan secara cross sectional pada saat-saat tertentu setelah

program kemitraan berjalan beberapa waktu, termasuk setalah

berakhirnya program kemitraan.Evaluasi dilakukan untuk melihat

apakah program kemitraan (khususnya strateginya) masih efektif dilihat

dari sisi perkembangan lingkungan strategis.Alat untuk pemantauan

dan evaluasi adalah sistem informasi

2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Kabupaten/Kota

Penyiapan tenaga promosi kesehatan di tingkat kabupaten/kota dalam

aspek keterampilan berkomunikasi kepada perusahaan-perusahaan

sehingga program-program kesehatan dapat dipahami secara baik

Page 46: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

46

c. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1) Kerjasama Dalam Negeri dengan Dunia Usaha di Bidang Kesehatan

Tahapan kegiatan dalam melakukan kerjasama adalah:

a) Pendataan terhadap seluruh perusahaan yang memliki kepedulian

terhadap program kesehatan.

Pendataan dilakukan selain memiliki kepedulian terhadap program

kesehatan, juga harus sesuai dengan kriteria calon mitra yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

b) Merumuskan tujuan kemitraan dan peran calon mitra

Setelah mendapatkan data seluruh perusahaan yang memiliki

kepedulian terhadap program kesehatan, selanjutnya dirumuskan

tujuan kemitraan dan peran yang diharapkan dari para calon mitra.

c) Penggalangan Komitmen dengan Dunia Usaha potensial

Tujuan dari langkah ini adalah dapat diperolehnya kesepakatan dan

ikatan antara pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak

bermitra, untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan gagasan

kemitraan. Hasil dari langkah ini sebaiknya tidak dinyatakan dalam

bentuk lisan atau ucapan-ucapan saja. Kesepakatan sebaiknya

dinyatakan dan dirumuskan dalam bentuk perjanjian tertulis atau nota

kesepahaman (Memorandum of Understanding). Langkah

menumbuhkan kesepakatan ini dilakukan melalui advokasi dengan

menggunakan media penyampai gagasan.Penyiapan bentuk/format

kerjasama yang akan disepakati dengan perusahaan.

d) Merumuskan rencana kerjasama

Setelah kesepakatan dicapai dan dinyatakan secara tertulis,

kesepakatan ini digunakan sebagai titik awal untuk menyusun rencana

kerjasama.Rencana kerjasama ini sangat penting, karena merupakan

acuan bagaimana mencapai tujuan-tujuan kerjasama.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan ditentukan dengan baik

merumuskan rencana kerjasama adalah:

Kejelasan Tujuan

Kejelasan dan Sinkronisasi Kegiatan

Kejelasan Alokasi Sumber Daya

Page 47: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

47

Kejelasan Waktu Pelaksanaan

Selain keempat hal tersebut di atas, yang juga perlu ditetapkan dalam

merumuskan rencana adalah forum dan mekanisme kerjasama.

e) Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan

dilaksanakan.Kerap kali sebagai tanda dimulainya kegiatan-kegiatan

proyek kemitraan dilakukan semacam peresmian atau

pencanangan.Acara ini tidak sekedar bersifat seremonial, tetapi yang

penting adalah sebagai pengingat kembali atas kesepakatan-

kesepakatan yang telah dicapai dan peneguhan tekad untuk memulai

kerjasama (kemitraan).

f) Evaluasi atas pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha baik

di tingkat Kabupaten/Kota.

Pemantauan dilakukan selama program kemitraan berlangsung untuk

mengetahui dengan segera : (a) kemajuan-kemajuan yang dicapai, (b)

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan evaluasi

dilakukan secara cross sectional pada saat-saat tertentu setelah

program kemitraan berjalan beberapa waktu, termasuk setalah

berakhirnya program kemitraan. Evaluasi dilakukan untuk melihat

apakah program kemitraan (khususnya strateginya) masih efektif dilihat

dari sisi perkembangan lingkungan strategis. Alat untuk pemantauan

dan evaluasi adalah sistem informasi

5. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya

untuk mendukung kesehatan

Untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan ini, maka perlu dibuat rencana aksi

kegiatan yang merupakan pentahapan kegiatan berdasarkan aktivitas utama

di berbagai tingkatan.

a. Pusat Promosi Kesehatan.

1) Kerjasama Dalam Negeri dengan Organisasi Kemasyarakatan di Bidang

Kesehatan.

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

Page 48: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

48

a) Penetapan kriteria organisasi kemasyarakatan yang berpotensi untuk

menjalin kerjasama dalam program kesehatan.

Penetapan kriteria organisasi kemasyarakatan dimaksudkan untuk

menjaring organisasi kemasyarakatan yang akan bekerjasama dengan

kementerian kesehatan, dengan tujuan pelaksanaan kerjasama

khususnya dibidang kesehatan dapat berjalan dengan efektif.

b) Pengklasifikasian ruang lingkup program kesehatan yang selama ini

dilaksanakan oleh organisasi kemasyarakatan

Pada tahap ini, pusat melakukan analisis atas hasil evaluasi terhadap

program kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini oleh organisasi

kemasyarakatan yang selanjutnya menetapkan ruang lingkup program

kesehatan yang akan dilaksankanakan berikutnya sesuai dengan arah

kebijakan Kementerian Kesehatan.

c) Pertemuan dengan organisasi kemasyarakatan potensial untuk tingkat

nasional.

Tujuan dari langkah ini adalah dapat diperolehnya kesepakatan dan

ikatan antara pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak

bermitra, untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan gagasan

kemitraan. Hasil dari langkah ini sebaiknya tidak dinyatakan dalam

bentuk lisan atau ucapan-ucapan saja. Kesepakatan sebaiknya

dinyatakan dan dirumuskan dalam bentuk perjanjian tertulis atau nota

kesepahaman (Memorandum of Understanding). Langkah

menumbuhkan kesepakatan ini dilakukan melalui advokasi dengan

menggunakan media penyampai gagasan. Penyiapan bentuk/format

kerjasama yang akan disepakati dengan perusahaan.

d) Merumuskan rencana kerjasama

Setelah kesepakatan dicapai dan dinyatakan secara tertulis,

kesepakatan ini digunakan sebagai titik awal untuk menyusun rencana

kerjasama. Rencana kerjasama ini sangat penting, karena merupakan

acuan bagaimana mencapai tujuan-tujuan kerjasama.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan ditentukan dengan baik

merumuskan rencana kerjasama adalah:

Page 49: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

49

Kejelasan Tujuan

Kejelasan dan Sinkronisasi Kegiatan

Kejelasan Alokasi Sumber Daya

Kejelasan Waktu Pelaksanaan

Selain keempat hal tersebut di atas, yang juga perlu ditetapkan dalam

merumuskan rencana adalah forum dan mekanisme kerjasama.

g) Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan

dilaksanakan.Kerap kali sebagai tanda dimulainya kegiatan-kegiatan

proyek kemitraan dilakukan semacam peresmian atau pencanangan.

Acara ini tidak sekedar bersifat seremonial, tetapi yang penting adalah

sebagai pengingat kembali atas kesepakatan-kesepakatan yang telah

dicapai dan peneguhan tekad untuk memulai kerjasama (kemitraan).

e) Pembinaan Teknis pada Organisasi Kemasyarakatan yang telah

bekerjsama

Pemberian bimbingan teknis secara berkesinambungan kepada ormas-

ormas bidang kesehatan baik secara nasional maupun lokal sehingga

ormas-ormas dapat melaksanakan program-program kesehatan secara

efektif sesuai sasaran yang diharapkan.

f) Evaluasi pelaksanaan program-program kesehatan yang dilakukan

oleh ormas baik untuk tingkat pusat, propinsi, maupun Kabupaten/Kota.

Pemantauan dilakukan selama program kemitraan berlangsung untuk

mengetahui dengan segera : (a) kemajuan-kemajuan yang dicapai, (b)

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan evaluasi

dilakukan secara cross sectional pada saat-saat tertentu setelah

program kemitraan berjalan beberapa waktu, termasuk setalah

berakhirnya program kemitraan. Evaluasi dilakukan untuk melihat

apakah program kemitraan (khususnya strateginya) masih efektif dilihat

dari sisi perkembangan lingkungan strategis. Alat untuk pemantauan

dan evaluasi adalah sistem informasi.

Page 50: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

50

b. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi.

1) Kerjasama Dalam Negeri dengan Organisasi Kemasyarakatan di Bidang

Kesehatan.

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Pendataan terhadap organisasi kemasyarakatan sesuai dengan kriteria

calon mitra sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian

Kesehatan.

b) Merumuskan tujuan kemitraan dan peran dari para calon mitra

Setelah mendapatkan data seluruh organisasi kemasyarakatan yang

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan,

selanjutnya dirumuskan tujuan kemitraan dan peran yang diharapkan

dari para calon mitra.

c) Penggalangan Komitmen dengan Organisasi Kemasyarakatan

potensial

Tujuan dari langkah ini adalah dapat diperolehnya kesepakatan dan

ikatan antara pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak

bermitra, untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan gagasan

kemitraan. Hasil dari langkah ini sebaiknya tidak dinyatakan dalam

bentuk lisan atau ucapan-ucapan saja. Kesepakatan sebaiknya

dinyatakan dan dirumuskan dalam bentuk perjanjian tertulis atau nota

kesepahaman (Memorandum of Understanding). Langkah

menumbuhkan kesepakatan ini dilakukan melalui advokasi dengan

menggunakan media penyampai gagasan.Penyiapan bentuk/format

kerjasama yang akan disepakati dengan perusahaan.

d) Merumuskan rencana kerjasama

Setelah kesepakatan dicapai dan dinyatakan secara tertulis,

kesepakatan ini digunakan sebagai titik awal untuk menyusun rencana

kerjasama.Rencana kerjasama ini sangat penting, karena merupakan

acuan bagaimana mencapai tujuan-tujuan kerjasama.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan ditentukan dengan baik

merumuskan rencana kerjasama adalah:

Kejelasan Tujuan

Page 51: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

51

Kejelasan dan Sinkronisasi Kegiatan

Kejelasan Alokasi Sumber Daya

Kejelasan Waktu Pelaksanaan

Selain keempat hal tersebut di atas, yang juga perlu ditetapkan dalam

merumuskan rencana adalah forum dan mekanisme kerjasama.

e) Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan

dilaksanakan.Kerap kali sebagai tanda dimulainya kegiatan-kegiatan

proyek kemitraan dilakukan semacam peresmian atau

pencanangan.Acara ini tidak sekedar bersifat seremonial, tetapi yang

penting adalah sebagai pengingat kembali atas kesepakatan-

kesepakatan yang telah dicapai dan peneguhan tekad untuk memulai

kerjasama (kemitraan).

f) Pembinaan Teknis pada Organisasi Kemasyarakatan yang telah

bekerjsama

Pemberian bimbingan teknis secara berkesinambungan kepada ormas-

ormas bidang kesehatan di tingkat propinsi sehingga ormas-ormas

dapat melaksanakan program-program kesehatan secara efektif sesuai

sasaran yang diharapkan.

g) Evaluasi atas pelaksanaan kerjasama dengan organisasi

kemasyarakatan.

Pemantauan dilakukan selama program kemitraan berlangsung untuk

mengetahui dengan segera : (a) kemajuan-kemajuan yang dicapai, (b)

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan evaluasi

dilakukan secara Cross Sectional pada saat-saat tertentu setelah

program kemitraan berjalan beberapa waktu, termasuk setalah

berakhirnya program kemitraan. Evaluasi dilakukan untuk melihat

apakah program kemitraan (khususnya strateginya) masih efektif dilihat

dari sisi perkembangan lingkungan strategis. Alat untuk pemantauan

dan evaluasi adalah sistem informasi.

Page 52: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

52

c. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1) Kerjasama Dalam Negeri dengan Organisasi Kemasyarakatan di Bidang

Kesehatan.

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

h) Pendataan terhadap organisasi kemasyarakatan sesuai dengan kriteria

calon mitra sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian

Kesehatan.

i) Merumuskan tujuan kemitraan dan peran dari para calon mitra

Setelah mendapatkan data seluruh organisasi kemasyarakatan yang

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan,

selanjutnya dirumuskan tujuan kemitraan dan peran yang diharapkan

dari para calon mitra.

j) Penggalangan Komitmen dengan Organisasi Kemasyarakatan

potensial

Tujuan dari langkah ini adalah dapat diperolehnya kesepakatan dan

ikatan antara pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak

bermitra, untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan gagasan

kemitraan. Hasil dari langkah ini sebaiknya tidak dinyatakan dalam

bentuk lisan atau ucapan-ucapan saja. Kesepakatan sebaiknya

dinyatakan dan dirumuskan dalam bentuk perjanjian tertulis atau nota

kesepahaman (Memorandum of Understanding). Langkah

menumbuhkan kesepakatan ini dilakukan melalui advokasi dengan

menggunakan media penyampai gagasan.Penyiapan bentuk/format

kerjasama yang akan disepakati dengan perusahaan.

k) Merumuskan rencana kerjasama

Setelah kesepakatan dicapai dan dinyatakan secara tertulis,

kesepakatan ini digunakan sebagai titik awal untuk menyusun rencana

kerjasama.Rencana kerjasama ini sangat penting, karena merupakan

acuan bagaimana mencapai tujuan-tujuan kerjasama.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan ditentukan dengan baik

merumuskan rencana kerjasama adalah:

Kejelasan Tujuan

Page 53: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

53

Kejelasan dan Sinkronisasi Kegiatan

Kejelasan Alokasi Sumber Daya

Kejelasan Waktu Pelaksanaan

Selain keempat hal tersebut di atas, yang juga perlu ditetapkan dalam

merumuskan rencana adalah forum dan mekanisme kerjasama.

l) Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan

dilaksanakan.Kerap kali sebagai tanda dimulainya kegiatan-kegiatan

proyek kemitraan dilakukan semacam peresmian atau

pencanangan.Acara ini tidak sekedar bersifat seremonial, tetapi yang

penting adalah sebagai pengingat kembali atas kesepakatan-

kesepakatan yang telah dicapai dan peneguhan tekad untuk memulai

kerjasama (kemitraan).

m) Pembinaan Teknis pada Organisasi Kemasyarakatan yang telah

bekerjsama

Pemberian bimbingan teknis secara berkesinambungan kepada

ormas-ormas bidang kesehatan di tingkat propinsi sehingga ormas-

ormas dapat melaksanakan program-program kesehatan secara

efektif sesuai sasaran yang diharapkan.

n) Evaluasi atas pelaksanaan kerjasama dengan organisasi

kemasyarakatan.

Pemantauan dilakukan selama program kemitraan berlangsung untuk

mengetahui dengan segera : (a) kemajuan-kemajuan yang dicapai,

(b) penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan evaluasi

dilakukan secara cross sectional pada saat-saat tertentu setelah

program kemitraan berjalan beberapa waktu, termasuk setalah

berakhirnya program kemitraan. Evaluasi dilakukan untuk melihat

apakah program kemitraan (khususnya strateginya) masih efektif

dilihat dari sisi perkembangan lingkungan strategis. Alat untuk

pemantauan dan evaluasi adalah sistem informasi.

Page 54: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

54

6. Jumlah tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada

masyarakat

Untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan ini, maka perlu dibuat rencana aksi

kegiatan yang merupakan pentahapan kegiatan berdasarkan aktivitas utama

di berbagai tingkatan.

a. Pusat Promosi Kesehatan

1) KIE kepada Masyarakat melalui berbagai Saluran Media

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Pengembangan Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi Kesehatan merupakan proses perencanaan,

taktik dan cara yang akan digunakana untuk menyampaikan pesan

kesehatan melalui saluran/media tertentu yang diharapkan dapat

mendukung pembangunan kesehatan. Pusat mengembangkan

strategi komunikasi berdasarkan isu permasalahan kesehatan yang

berkembang. Sebelum menetapkan strategi komunikasi yang akan

digunakan secara nasional, pusat melakukan ujicoba terhadap

strategi komunikasi yang dibuat.

b) Pelaksananaan KIE Kesehatan kepada Masyarakat melalui berbagai

saluran media

Tahap ini merupakan tahap penyebarluasan informasi dan edukasi

kepada masyarakat luas melalui berbagai saluran media.

2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi

Pada tahap ini, Pusat melakukan peningkatan kapasitas tenaga promosi

kesehatan di propinsi dengan memberikan pelatihan TOT tentang

Pengelolaan Media. Diharapkan petugas promosi kesehatan di propinsi

dapat menjadi pengajar Pelatihan Pengelolaan Media kepada petugas

promosi kesehatan di kabupaten/kota.

b. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

Page 55: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

55

1) KIE kepada Masyarakat melalui berbagai Saluran Media

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Pelaksananaan KIE Kesehatan kepada Masyarakat melalui berbagai

saluran media

Berdasarkan strategi komunikasi yang sudah dibuat oleh pusat,

daerah mengembangkan media sesuai dengan spesifik lokal daerah.

2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan di Kabupaten Kota

Pada tahap ini, Promosi Kesehatan di Provinsi melakukan peningkatan

kapasitas tenaga promosi kesehatan di kabupaten/kota dengan

memberikan pelatihan tentang Pengelolaan Pengelolaan Media.

c. Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1) KIE kepada Masyarakat melalui berbagai Saluran Media

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

sebagai berikut:

a) Pelaksananaan KIE Kesehatan kepada Masyarakat melalui berbagai

saluran media

Promosi Kesehatan Kabupaten/Kota mengembangkan media KIE

sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada dan

mengembangkan media sesuai dengan spesifik local dan selanjutnya

melaksanakan KIE kepada masyarakat melalui berbagi saluran

media.

7. Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 585 tahun 2007, kegiatan

promosi kesehatan di puskesmas terbagi atas:

a) Promosi Kesehatan di Dalam Gedung

b) Promosi Kesehatan di Luar Gedung (Kunjungan Rumah, Pemberdayaan

Masyarakata berjenjang dan Pengorganisasian Masyarakat)

c) Pemantauan dan Evaluasi

Page 56: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

56

Berdasarkajn hal tersebut diatas maka arah kegiatan Promosi Kesehatan di

Puskesmas tahun 2015 – 2019 adalah:

a) Penyebarluasan Informasi di dalam dan luar gedung Puskesmas

b) Refreshing atau Orientasi Kader oleh Petugas Puskesmas

c) Kunjungan Rumah dalam Upaya Kesehatan Perorangan

d) Promosi Kesehatan untuk Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

- Pembinaan oleh Petugas Puskesmas kepada Bidan, Kader Desa, Toma

dan Toga

- Pembinaan Petugas Puskesmas dalam Pertemuan Desa

- Pembinaan Petugas Puskesmas dalam Survey Mawas Diri serta

Pengolahan dan Analisis Data Hasil SMD

- Pembinaan Petugas Puskesmas dalam Musyawarah Masyarakat Desa

e) Advokasi kepada Kepala Desa/Lurah dalam rangka Penggunaan Dana Desa

untuk Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan

f) Penggalangan Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Ormas Potensial di

tingkat Kecamatan

g) Pengembangan Intervensi Promosi Kesehatan spesifik lokal

h) Pelaksanaan Kampanye Hidup Sehat ke Sekolah

i) Pembinaan UKS/Dokter Kecil

j) Monitoring

8. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

Peningkatan status kesehatan masyarakat merupakan tujuan indikator

Kementerian Kesehatan merupakan tujuan indikator Kementerian Kesehatan

yang bersifat dampak yang akan dicapai dengan meningkatnya upaya promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta meningkatnya pembiayaan

kegiatan promosi kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya

penguatan kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa yang didorong dari

penggunaan dana desa yang telah disesuaikan dengan prinsip pemberdayaan

masyarakat desa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014.

Adapun kegiatan sebagai berikut:

a. Refreshing Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk UKBM

b. Kunjungan Rumah untuk Pemberdayaan Keluarga

Page 57: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

57

c. Koordinasi dalam rangka Penggalangan Komitmen Pembangunan Desa

yang terintegrasi antara Kesehatan dengan Sektor Lain

d. Pembinaan oleh Perangkat Desa ke Kelompok UKBM

e. Pembinaan Masyarakat oleh Bidan di Desa

f. Pelaksanaan Survey Mawas Diri

g. Pelaksanaan Musyawarah Musyawarah Desa

h. Monitoring

i. Paket Intervensi Kegiatan UKBM

Page 58: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

58

BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Dalam siklus manajemen, pemantauan dan evaluasi merupakan unsur

penting yang memberi input balik bagi perencanaan, karena evaluasi dapat menilai

kinerja sebuah organisasi dalam satu kurun waktu tertentu. Berdasarkan hasil

evaluasi tersebut diharapkan arah program dan kebijakan yang dituangkan

ke dalam kegiatan akan mampu memenuhi tujuan organisasi dan keinginan

pemangku kepentingan.

Sehingga untuk memperoleh hasil yang diinginkan maka pemantauan dan

evaluasi harus dilakukan secara terintegrasi sejak perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan evaluasi yang

sifatnya terintegrasi ini akan dapat menyimpulkan secara utuh, berhasil tidaknya

suatu kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing fungsi yang berperan.

Konsistensi dan komitmen sejak dari perencanaan, penganggaran,

pengorganisasian, dan pelaksanaan program/kegiatan, penting untuk dipahami

oleh para evaluator. Evaluator bertugas untuk mendeteksi berbagai kekurangan

dan penyimpangan yang ada, yang dapat diidentifikasi melalui pemantauan

terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, serta evaluasi terhadap program

dan kegiatan yang telah dilaksanakan.

Pemantauan dan Evaluasi merupakan komponen perencanaan yang sangat

penting, sebagai alat (Tools) yang mengontrol kinerja perencanaan yang dilakukan

di suatu wilayah terntentu. Suatu program dan kegiatan pada dasarnya memiliki

tujuan umum dan rencana aksi yang saling terkait. Oleh karena itu, diperlukan

pemantauan dan evaluasi, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal.

Pemantauan dan evaluasi mengekstraksi informasi yang relevan dari masa lalu,

aktivitas yang sedang dilakukan saat ini yang dapat dijadikan feedback untuk

program, kegiatan dan rencana aksi dimasa yang akan datang. Pemantauan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan selama proses perencanaan tersebut

dilakukan. Pemantauan merupakan suatu proses kegiatan reviu terhadap

keberhasian tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan evaluasi merupakan kegiatan

yang dilakukan pada akhir proses perencanaan, yaitu melakukan review terhadap

Page 59: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

59

output, outcome dan kesesuaian tujuan dengan capaian hasil dari pelaksanaan

program, kegiatan, dan rencana aksi.

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk (a) mendapatkan

informasi mengenai perkembangan pelaksanaan program/kegiatan/rencana aksi

yang direalisasikan berdasarkan perencanaan; (b) mengidentifikasi dan

menginventarisasi permasalahan dari aspek teknis maupun administrasi serta

upaya pemecahan yang akan/telah dilakukan; (c) mengevaluasi hasil pelaksanaan

program/kegiatan/rencana aksi khususnya berkaitan dengan visi, misi, tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Indikator kinerja (Performance Indicators) merupakan ukuran mengenai

masukan, keluaran, hasil dan dampak dari kegiatan yang dilakukan. Adapun jenis

indikator kinerja yang digunakan meliputi :

1. Indikator kuantitatif, yaitu suatu indikator yang berupa angka atau persentase.

Hal ini digunakan untuk mengukur penilaian terhadap signifikansi outcome dari

suatu kegiatan yang membutuhkan data baik dalam angka mupun persentase.

2. Indikator kualitatif, menyatakan penilaian yang bersifat kualitatif berupa

pengertian tentang perubahan yang terjadi, yaitu :

a. Mengukur persepsi

b. Menggambarkan perubahan perilaku

Tingkat ukuran kinerja yang digunakan dalam kegiatan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, meliputi 4 (empat) hal, yaitu :

1) Indikator dampak (impact). Indikator ini emnunjukkan pengaruh, baik positif

maupun negatif yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kegiatan yang telah

dilaksanakan.

2) Indikator hasil (outcome). Indikator ini digunakan untuk mengukur capaian dari

berbagai kegiatan dalam suatu program yang telah selesai dilaksanakan.

Indikator ini mencerminkan berfungsinya keluaran berbagai kegiatan pada

jangka menengah.

3) Indikator keluaran (output). Indikator ini digunakan untuk mengukur keluaran

yang langsung dihasilkan dari suatu pelaksanaan kegiatan, baik fisik maupun

nonfisik.

Page 60: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

60

4) Indikator masukan (input). Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya yang

dipergunakan seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material dan masukan

lain yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.

Tabel 4.1 Contoh Instrumen Pemantauan dan Evaluasi

No Uraian Keterangan

1 Arah Kebijakan

2 Sasaran

3 Kegiatan

4 Instrumen:

Data yang dibutuhkan

Metode yang digunakan

Sumber data

5 Teknis analisis

Tabel 4.2 Contoh Lembar kerja monitoring dan evaluasi

No Uraian Hasil Pemantauan dan Evaluasi

1 Program

2 Sasaran

3 Kegiatan

4 Lokasi

5 Volume

6 Uraian hasil implementasi kegiatan

7 Penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan

8 Permasalahan pada saat pelaksanaan kegiatan

9 Penyelesaian masalah pada saat pelaksanaan kegiatan

10 Kesesuaian implementasi dengan perencanaan

11 Kesesuaian implementasi kegiatan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran

12 Rekomendasi

Page 61: RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN …promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Memanfaatkan Sumberdayanya untuk Mendukung Kesehatan 42 ...

61

BAB V PENUTUP

Rencana Aksi Nasional Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

merupakan pedoman bagi semua pihak dalam melakukan pembangunan

kesehatan dan gizi masyarakat di Indonesia. Koordinasi dan sinkronisasi program

promosi kesehatan antara para pemangku kepentingan merupakan kunci

keberhasilan terlaksananya Rencana Aksi Nasional Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat. Diperlukan komitmen bersama antara Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, serta masyarakat

untuk menciptakan Generasi Bangsa yang berkualitas melalui pembangunan

kesehatan dan gizi masyarakat.

Dengan adanya Rencana Aksi Nasional Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat ini diharapkan para pemangku kepentingan dapat

menyusun program dan kegiatan secara terintegrasi dan berkesinambungan

sehingga peningkatan kesehatan masyarakat dapat dilakukan secara sistematis

dan memperoleh hasil yang optimal. Dukungan dari berbagai pihak, baik Lembaga

di tingkat Nasional, pihak swasta maupun Lembaga Internasional sangat

diharapkan, karena dengan banyaknya dukungan dan kerjasama yang lebih baik,

maka upaya pembangunan dan peningkatan masyarakat Indonesia yang sehat dan

mandiri dapat cepat terwujud.