Remaja dan masalahnya
-
Upload
haqiem-ahmed -
Category
Education
-
view
2.106 -
download
4
Transcript of Remaja dan masalahnya
BAB V
REMAJA DAN MASALAHNYA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini maka diharapkan peserta didik akan mampu
memahami:
1. Karakteristik remaja
2. Tugas dan perkembangan masa remaja
3. Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja
4. Faktor yang mempengaruhi perubahan sikap remaja
5. Permasalahan yang terjadi pada remaja
6. Penanganan permasalahan remaja
A. KARAKTERISTIK MASA REMAJA
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini
memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan
periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut:
1. Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena
memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang
dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini
pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan
fisik dan psikologis individu, dimana terjadi perkembangan
fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah
yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri
secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu
sikap, nilai-nilai dan minta yang baru.
2. Masa remaja adalah masa peralihan
Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan
sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari
pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk
menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku
sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini,
seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas
mengenai peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya,
pada saat individu menampilkan perilaku anak-anak maka
mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan
usianya, namun pada kebalikannya jika individu mencoba
untuk berperilaku seperti orang dewasa sering dikatakan
bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
3. Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung
secara cepat, perubahan fisik yang cepat membawa
konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang
juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang
khas dalam periode ini yaitu:
a. Peningkatan emosionalitas.
b. Perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual.
c. Perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh
lingkungan yang menimbulkan masalah baru.
d. Karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi
pula perubahan nilai, dan
e. Kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap
perubahan yang terjadi.
4. Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk
ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal
ini disebabkan oleh dua lasan yaitu: pertama, pada saat
anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan
oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu
dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka
seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau
guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam
menyelesaikan persoalan tersebut.
5. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya
memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba
mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan
berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya.
Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu
dengan menggunakan simbol status, seperti mobil,
pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh
orang lain.
6. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu
sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif
yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku
remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan
masyarakat. Hal ini membuat para remaja itu sendiri
merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan
meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk
memecahkan masalahnya.
7. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup
secara kurang realistis, mereka memandang dirinya
dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan
bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat
pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak
sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga,
teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka
akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi
tersebut tidak dapat mereka capai.
8. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka
dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas
dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi
bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa
bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa
sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk
memperhatikan perilaku atau simbol yang
berhubungan dengan status orang dewasa seperti
merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan hubungan seksual.
B. TUGAS DAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Semua tugas-tugas perkembangan masa remaja
terfokus pada bagaimana melalui sikap dan pola perilaku
kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan perilaku orang
dewasa. Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan
sebagai tugas yang harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai
oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan
kata lain perjalanan hidup manusia ditandai oleh berbagai
tugas perkembangan yang harus ditempuh. Havighurst
Garrison, 1956: 14-15) mengemukakan 10 jenis tugas
perkembangan remaja, yaitu:
a. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara
lebih matang.
b. Mencapai peran sosial feminin atau maskulin.
c. Menerima fisiknya dan menggunakannya secara efektif.
d. Mencapai kebebasan ekonomi.
e. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua
dan orang dewasa lainnya.
f. Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan untuk karir
ekonomi.
g. Mempersiapkan untuk menikah dan kehidupan
berkeluarga.
h. Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk
mengarahkan perilaku.
i. Menginginkan, menerima dan mencapai tingkah laku yang
bertanggung jawab sacara sosial.
j. Mengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual yang
perlu bagi warga Negara yang kompeten.
C. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MASA
REMAJA
1. Perubahan Fisik Masa Remaja
a. Tinggi badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi dewasanya
pada usia 17/18 tahun dan bagi anak laki-laki satu
tahun lebih dari usia tersebut.
b. Berat badan
Perubahan berat tubuh seiring dengan waktu sama
dengan perubahan tinggi badan, hanya saja sekarang
lebih menyebar ke seluruh tubuh.
c. Proporsi tubuh
Berbagai bagian tubuh secara bertahap mencapai
proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan lebih kuat.
d. Organ seksual
Pada laki-laki dan perempuan organ seksual mencapai
ukuran dewasa pada periode remaja akhir, namun
fungsinya belum matang sampai dengan beberapa
tahun kemudian.
e. Karakteristik sex sekunder
Karakteristik sek sekunder utama mengalami
perkembangan pada level dewasa pada periode
remaja akhir.
2. Emosionalitas Masa Remaja
Selain terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga
terjadi perubahan dalam emosionalitas remaja yang cukup
mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan dari perubahan pada aspek emosionalitas ini.
Masa ini disebut sebagai masa “storm and stres”,
dimana terjadi peningkatan ketegangan emosional yang
dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa
ini emosi seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan
nampak irasional, secara umum terdapat peningkatan
perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui.
Misalnya, pada usia 14 tahun, remaja menjadi mudah
marah, mudah gembira, dan meledak secara emosional,
sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya
mereka mengatakan tidak terlalu merasa khawatir. Hal
yang paling membuat remaja marah adalah apabila
mereka diperlakukan seperti anak-anak atau pada saat
merasa diperlakukan tidak adil. Ekspresi kemarahannya
mungkin berupa mendongkol, menolak untuk bicara, atau
mengkritik secara keras. Hal yang juga cukup
mengemuka yaitu pada masa ini remaja lebih iri hati
terhadap mereka yang memiliki materi lebih.
3. Perubahan Sosial pada Masa Remaja
Salah satu tugas perkembangan yang paling sulit
pada masa remaja adalah penyesuaian sosial.
Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis
kelamin yang berlainan dalam suatu relasi yang
sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orangdewasa
diluar keluarga dan lingkungan sekolah.
Pada masa ini remaja paling banyak menghabiskan waktu
mereka di luar rumah bersama dengan teman sebaya
mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya
sangat berpengaruh terhadap sikap, cara bicara,
minat, penampilan, dan perilaku remaja.
Perubahan dalam perilaku sosial terlihat dengan
adanya perubahan dalam sikap dan perilaku dalam relasi
heteroseksual, mereka yang tadinya tidak menyukai
keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai pertemanan
dengan lawan jenis. Secara umum dapat dikatakan bahwa
minat terhadap lawan jenis meningkat. Selain itu,
perubahan sosial yang terjadi dengan adanya nilai--nilai
baru dalam memilih teman, dimana sekarang remaja
lebih memilih yang memiliki minat dan nilai-nilai yang
sama, bisa memahami dan membuat merasa aman,
dapat dipercaya dan bisa diskusi mengenai hal-hal yang
tidak bisa dibicarakan dengan guru atau orang tua. Pada
masa ini pun remaja memiliki keinginan untuk tampil
sebagai seorang yang populer dan disukai oleh
lingkungannya.
D. MINAT-MINAT PADA MASA REMAJA
Pada masa remaja terdapat minat-minat pada bidang
kegiatan tertentu yang sangat beragam. Hal ini
tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan
tempat tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk
mengembangkan minat, apa yang diminati teman sebayanya,
status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat
keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara umum
minat-minat remaja ini dapat dikategorikan menjadi :
1. Minat Rekreasi
Pada masa ini sudah muncul minat rekresi seperti
halnya orang dewasa. Banyaknya hegiatan dan
tuntutan baik di sekolah maupun dirumah dirasakan
penting memiliki sarana rekreasi bagi remaja, Misalnya
: permainan dan olah raga, santai, traveling, hobi,
menari, membaca, film, radio, televisi dan melamun.
2. Minat Sosial
Perkembangan minat sosial tergantung pada
kesempatan yang dimiliki remaja untuk mengembangkan
minta ini dan sebagian tergantung seberapa populer dia di
dalam kelompok sebayanya.
3. Minat Pribadi
Minat pada dirinya sendiri merupakan minat terkuat
pada masa remaja, hal ini disebabkan karena mereka
menyedari bahwa penerimaan dari sosial dipengaruhi
oleh penampilan umum mereka, misalnya: penampilan,
pakaian, prestasi, kemandirian, dan uang yang
merupakan simbol status.
4. Minat terhadap Pendidikan
Pada remaja awal biasanya memberikan kritik atas
sekolah secara umum dan mengenai larangan, PR, kursus
yang dibutuhkan, makanan di kantin dan mekanisme
belajar di sekolah. Mereka kritis terhadap guru dan
cara mereka mengajar. Pada remaja akhir sikap terhadap
pendidikan lebih banyak dipengaruhi oleh minat
pekerjaannya.
5. Minat terhadap pekerjaan
Pada masa ini anak laki-laki maupun perempuan mulai
untuk memikirkan secara lebih serius tentang masa
depan mereka. Anak laki-laki lebih perhatian terhadap
pekerjaan di masa depan dibanding anak perempuan.
Anak laki-laki lebih menginginkan pekerjaan yang
mewah, menarik dan memiliki gengsi yang tinggi,
sedangkan anak perempuan lebih memilih pekerjaan
yang lebih aman dan tidak menyita waktu.
6. Minat Religious
Para remaja sekarang ini tertarik pada agama dan
merasa bahwa hal tersebut memiliki peran yang penting
dalam kehidupan mereka.
7. Minat dalam simbol status
Pada masa remaja simbol status memiliki empat
fungsi penting yaitu : mengatakan pada orang lain
bahwa mereka memiliki status sosioekonomi yang lebih
tinggi dari yang lain, remaja yang superior dinilai
memiliki prestasi oleh kelompoknya, remaja diterima
oleh kelompoknya karena kesamanan tampilan dan
tindakan, dan remaja memiliki status yang mendekati
dewasa.
Pada masa ini juga banyak remaja yang sedikit sekali
memiliki minat untuk mengekspresikan kemampuannya yang
sebenarnya dia juga mempunyai minat untuk
mengekspresikan hasrat remajanya. Kasus ini dapa
disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Remaja yang orang tuanya memiliki aspirasi atau
kemauan yang tidak dapat terealisasi terhadap prestasi
akademis, olah raga dan sosial sehingga memaksa anak-
anaknya untuk meraih target yang ditentukan mereka.
2. Remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas,
minder dan mereka yang merasa kehilangan kesenangan
seperti teman-temannya dalam kegiatan ekstrakulikuler
maupun yang lain.
3. Remaja yang matang lebih awal dan merasa lebih
mencolok dibandingkan teman sekelasnya, sehingga
seringkali diharapkan untuk bisa melakukan tugas-tugas
akademis melebihi dari kemampuannya.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP
REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan, yaitu :
1. Sikap teman sebaya – apakah mereka berorientasi untuk
melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
2. Sikap orang tua – apakah orang tua menilai bahwa
sekolah merupakan sarana peningkatan status sosialnya
atau hanya sekedar tuntutan untuk menyekolahkan
saja.
3. Tingkatan, yang menunjukkan kesuksesan atau
kegagalan remaja secara akademis.
4. Relevansi atau nilai praktis dari bermacam-macam
pelajaran.
5. Sikap terhadap guru, pegawai administrasi, kebijakan-
kebijakan akademik dan disiplin.
6. Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler.
7. Derajat penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.
F. TANDA-TANDA MALADJUSTMENT REMAJA
Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam fisik,
psikologis dan sosial pada remaja yang sangat tepat dan
drastis menuntut remaja tersebut untuk bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan tuntutan-
tuntutan lingkungan baru yang menyertainya. Pada
kenyataannya tidak semua remaja dapat menyesuaikan
dengan perubahan tersebut, berikut adalah beberapa
tanda-tanda penyesuaian diri yang salah pada remaja :
1. Tidak bertanggung jawab, misalnya mengabaikan sekolah.
2. Agresif secara berlebihan dan sikap yang tertalu yakin
atas dirinya.
3. Perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja
harus menyesuaikan dengan standar kelompok.
4. Homesickness.
5. Menghayal secara berlebihan sebagai upaya untuk
mengkompensir ketidakpuasan dari kehidupan sehari-hari.
6. Regresi perilaku ke tingkat perkembangan yang lebih
awal, misalnya ngompol, ngamuk pada saat marah dan
lain-lain.
7. Menggunakan defense mechanism secara berlebihan,
seperti rasionalisasi,proyeksi, fantasi, dan displacement.
G. CARA-CARA ORANG TUA UNTUK MENANGANI MASALAH
REMAJA
Adanya tanda-tanda kesalahan penyesuaian diri
remaja tentu saja menuntut penanganan yang cepat dan
tepat, mengingat masa ini merupakan masa penting yang
menentukan individu pada masa berikutnya. Penanganan
atas permasalahan remaja sangat bervariasi dan
tergantung dari konteks dan latar belakang
permasalahannya, dan juga upaya-upaya ini idealnya
merupakan hasil kerjasama orang tua, guru dan pihak-
pihak lain yang terkait.
Secara umum ada beberapa hal yang bisa
dilakukan oleh orang tua untuk mencegah dan menangani
munculnya permasalahan ini, antara lain :
1. Memahami dan mendengarkan keluhan remaja dengan
penuh perhatian, pengertian dan kasih sayang.
2. Memberikan penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi
sosial, seperti olahraga, kesenian atau perbuatan-
perbuatan baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
3. Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di
lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya serta
orientasi masa depan yang akan direncanakan remaja.
4. Realistis dan bersikap objektif terhadap anak, sehingga
idealnya orang tua mengetahui kapasitas anak dan
mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
5. Mulai menyertakan remaja dalam pengambilan
keputusan keluarga. Hal ini mendidik anak untuk ikut
bertanggung jawab dan melatih mereka dalam proses
problem solving dan decision making.
6. Mendukung ide-ide remaja yang positif.
7. Mengawasi kegiatan dan lingkungan sosial remaja
secara proporsional, tidak terlalu ketat ataupun terlalu
longgar.
8. Jika ada indikasi ketidakberesan yang serius, baik
dalam segi fisik ataupun psikologis yang cukup mencolok
segera konsultasikan dengan tenaga ahli seperti dokter
atau psikolog.
H. KIAT-KIAT SUKSES DALAM PENDIDIKAN UNTUK REMAJA
1. Mentukan tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga
pengerahan sumber daya yang dimiliki akan lebih tepat.
2. Kenali diri, baik berupa kelebihan dan kekurangan
karena semakin remaja mengenai dirinya akan semakin
terarah tindakannya.
3. Tekun dan jangan cepat menyerah.
4. Berpikir sebelum mengambil suatu keputusan.
5. Openminded dan jangan sombong.
6. Jangan malu bertanya dan jangan takut salah.
7. Hati-hati memilih teman dan lingkungan pergaulan.
8. Hormat kepada guru, orang tua dan teman.
9. Mengembangkan empati dalam bergaul.
10. Berusaha dan berdo’a.
11. Bicaralah pada orang tua jika ada permasalahan
yang sulit, karena tidak semua masalah bisa ditangani
sendiri.
12. Apabila perlu, dapat berkonsultasi dengan ahli
(misal : psikolog, konselor pendidikan, dll).
I. KESIMPULAN
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang
paling penting bagi individu pada kenyataannya merupakan
suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan
munculnya masalah. Meskipun demikian adanya
pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat
terhadap remaja merupakan faktor penting bagi
keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat
masa ini merupakan masa yang paling menentukan. Selain
itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua,
guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar
perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-
bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan
bahagia.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.com/
Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi Perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
Sunarto. Prof. Dr. dan Dra. B. Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. 1997. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.