RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL...

89
RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL ‘ALIM WAL MUTA’ALLIM KARYA K.H HASYIM ASY’ARI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: ANGELIA INDAH CHAIRUNNISA NIM: 23010-15-0169 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL...

Page 1: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

DALAM KITAB ADABUL ‘ALIM WAL MUTA’ALLIM

KARYA K.H HASYIM ASY’ARI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ANGELIA INDAH CHAIRUNNISA

NIM: 23010-15-0169

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

ii

Page 3: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

iii

RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

DALAM KITAB ADABUL ‘ALIM WAL MUTA’ALLIM

KARYA K.H HASYIM ASY’ARI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ANGELIA INDAH CHAIRUNNISA

NIM: 23010-15-0169

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 4: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

iv

Page 5: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

v

Page 6: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

vi

Page 7: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

vii

MOTTO

ين )رواه البخرى را ي فق هه ف الد به خي ( مسلم من يردالله

“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan

dalam hal agama.”

(HR. Bukhori Muslim)

Page 8: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Swt, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Sudar Winanto dan Ibu Marsiyah yang

selalu mendo’akan, mendukung, memberikan material, cinta dan kasih

sayang yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

2. Adikku tersayang Dwi Daffa Saputra yang selalu memberikan do’a,

semangat, kasih sayang, dan perhatian yang diberikan semoga selalu

diberikan kelancaran dan kemudahan dalam sekolahnya.

3. Segenap keluarga besarku yang jauh maupun dekat, yang selalu

mendo’akan dan mendukung agar dapat terselesaikannya studi ini dengan

tepat waktu.

4. Kepada Bapak Dr. H. Achmad Maimun, M.Ag selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

bimbingan, meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan

memotivasi penulis dengan sabar dan ikhlas hingga sampai terselesaikannya

skripsi ini.

5. Kepada Abah Kyai Muhsoni (Alm.) Ibu Nyai Mir’atul serta para guru di

Pondok Pesantren Bina Insani yang tak kenal lelah untuk memberi motivasi

kepada penulis sebelum duduk di bangku kuliah.

6. Kepada sahabatku Esti Nur Naniyah yang selalu bersedia dan ikhlas untuk

selalu menemani dalam pembuatan skripsi ini.

Page 9: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

ix

7. Kepada teman-temanku kos “Formakla” yang selalu memberikan semangat,

kebersamaan, dan kekeluargaan, semoga selalu diberikan kelancaran dalam

segala hal baik yang menyertainya.

8. Kepada teman-temanku “Sekawan Pejuang Toga” (Nurul, Fikhqi, Ulfa)

yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam pembuatan skripsi

ini.

Page 10: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrohim

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah

memberikan nikmat, syafa’at, karunia, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang telah penulis

susun berjudul Relasi Pendidik dan Peserta Didik dalam Kitab Adabul ‘Alim wal

Muta’allim Karya K.H Hasyim Asy’ari.

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

Nabi agung Muhammad SAW, yang selalu memberikan suri tauladan bagi

keluarga, sahabat, dan juga pengikutnya. Beliaulah yang membawa umat Islam dari

zaman kegelapan, zaman kebodohan menuju zaman terang benderang seperti saat

ini. Dan semoga kita selalu mendapat syafa’at beliau esok di hari kiamat.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam menyelesikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapakan banyak terima kasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.

2. Dekan FTIK IAIN Salatiga Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag.

3. Ketua Program Studi PAI Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

4. Bapak Dr. H. Achmad Maimun, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang

telah membimbing dan meluangkan waktunya dengan ikhlas untuk

penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini terselesaikan.

Page 11: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

xi

Page 12: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

xii

ABSTRAK

Chairunnisa, Angelia Indah. 2019. Relasi Pendidik dan Peserta Didik dalam

Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim Karya K.H Hasyim Asy’ari. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing : Dr.

H. Achmad Maimun, M.Ag.

Kata Kunci: Pendidik, Peserta Didik dan Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui relasi pendidik dan

peserta didik dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim Karya K.H Hasyim Asy’ari.

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah bagaimana relasi

pendidik dan peserta didik serta bagaimana relevansinya menurut K.H Hasyim

Asy’ari dalam pendidikan saat ini.

Metode penelitian yang digunakan yaitu library research (penelitian

kepustakaan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik yang diperoleh

dari perpustakaan dan dikumpulkan dari sumber-sumber tertentu, seperti kitab,

menelaah buku-buku, artikel atau lainnya yang bersangkutan dengan skripsi ini.

Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu sumber primer dan sumber

sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi pendidik dan peserta didik yaitu

hubungan yang terjadi di dalam sebuah proses pembelajaran. Pendidik sebagai

subyek yang aktif dalam membentuk karakter siswa, sedangkan peserta didik

sebagai obyek yang dibentuk oleh pendidiknya dengan mengikuti nasihat,

bimbingan serta arahan yang diberikan oleh pendidik. Peserta didik harus patuh

kepada pendidik karena pada dasarnya pendidik adalah seseorang yang mengetahui

segala hal yang berhubungan dengan pendidikan siswa-siswanya. Relevansi

tentang pendidik dan peserta didik menurut K.H Hasyim Asy’ari dalam pendidikan

saat ini masih relevan jika diterapkan pada konteks zaman sekarang.

Page 13: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL ..................................................................................................... i

LOGO .................................................................................................... ii

SAMPUL DALAM ........................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................... vi

MOTTO .................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

ABSTRAK .................................................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Penelitian ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

E. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7

F. Metode Penelitian ................................................................................ 8

G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 10

Page 14: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

xiv

BAB II BIOGRAFI

A. Biografi K.H Hasyim Asy’ari ............................................................. 12

B. Riwayat Pendidikan K.H Hasyim Asy’ari .......................................... 14

C. Karya Tulis K.H Hasyim Asy’ari ........................................................ 23

D. Pemikiran dan Ajaran K.H Hasyim Asy’ari ....................................... 29

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN K.H HASYIM ASY’ARI

A. Pendidikan Menurut K.H Hasyim Asy’ari .......................................... 33

1. Pengertian Pendidikan ................................................................... 33

2. Tujuan Pendidikan ........................................................................ 35

B. Pendidik Menurut K.H Hasyim Asy’ari ............................................. 36

1. Pengertian Pendidik ...................................................................... 36

2. Etika Pendidik dalam Mengajar .................................................... 37

3. Etika Pribadi Seorang Pendidik .................................................... 39

C. Peserta Didik Menurut K.H Hasyim Asy’ari ...................................... 41

1. Pengertian Peserta Didik ................................................................ 41

2. Etika Peserta Didik dalam Belajar ................................................. 43

3. Etika Pribadi Seorang Peserta Didik .............................................. 45

BAB IV PEMBAHASAN

A. Relasi Pendidik dan Peserta Didik dalam Kitab Adabul ‘Alim wal

Muta’allim ........................................................................................... 47

B. Relevansi Pemikiran K.H Hasyim Asy’ari Tentang Pendidik dan Peserta

Didik Dengan Zaman Sekarang .......................................................... 53

Page 15: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 59

B. Saran .................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 16: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah orang tua kedua bagi peserta didik. Dengan demikian,

menjadi tugas guru untuk selalu memerhatikan perkembangan setiap peserta

didik. Mendidik dengan kasih sayang akan dapat menghasilkan peserta didik

yang mampu bertanggung jawab. Artinya, peserta didik akan mampu

mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dengan demikian, ia akan merasa

senang dan bahagia dengan apa yang telah diperbuatnya (Setiawan, 2008: 130).

Guru berperan sebagai pemberi ilmu pengetahuan, tentunya semua

kemampuan yang dimiliki disampaikan kepada peserta didik. Bila peserta didik

memiliki nilai bagus dan berhasil memperoleh prestasi, hal itu merupakan suatu

kebanggaan tersendiri bagi seorang guru. Hal ini menunjukkan metodologi dan

keterampilan mengajar guru patut dihargai, karena telah mampu membawa

anak didiknya menjadi manusia cerdas, pintar, dan berwawasan luas (Isjoni,

2006: 111-112).

Potensi yang dianugerahkan oleh Allah tidaklah mudah berkembang

jika tidak ada yang membantu menuntunnya, maka dari itu peran orang lain

dalam berinteraksi sangat penting. Dari berbagai macam interaksi, tentunya

interaksi yang memiliki tujuan yang jelaslah yang dapat membantu

perkembangan potensi agar lebih baik. Sehingga dapat diketahui bahwa

interaksi dalam proses pendidikan merupakan interaksi yang sangat penting

dalam mengoptimalkan kemampuan atau potensi dalam diri seseorang.

Page 17: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

2

Pendidik merupakan salah satu peran penting dalam pembelajaran dan

juga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan. Tidak hanya

mengajar, tetapi pendidik juga berperan penting dalam pembentukan watak

serta membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi-potensi yang

dimilikinya. Dengan begitu jelaslah bahwa pendidik tak hanya berperan sebagai

pengajar melainkan juga harus mampu mengarahkan, membentuk dan membina

sikap mental anak didik, sehingga diharapkan seorang pendidik nantinya

mampu menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didiknya.

Akan tetapi dilihat dari kenyataannya pada masa kini, Kompas, (Muis,

2011: 63) berpendapat bahwa pendidikan anak seringkali tidak lepas dari tindak

kekerasan. Bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan pada anak dapat

bermacam-macam, mulai dari verbal hingga fisik. Di Indonesia angka

kekerasan terhadap anak secara umum semakin meningkat.

Beberapa asumsi bisa diajukan untuk menjelaskan fenomena kekerasan

yang terjadi dalam dunia pendidikan. Pertama, kekerasan dalam pendidikan bisa

muncul sebagai akibat adanya pelanggaran yang disertai dengan hukuman,

terutama fisik. Ada pihak yang melanggar dan ada pihak yang memberi sanksi.

Bila sanksi melebihi batas atau tidak sesuai dengan kondisi pelanggaran, maka

terjadilah tindak kekerasan. Aksi kekerasan susulan bisa terjadi bila antara

pelaku dan korban terjadi aksi saling balas dendam. Kedua, kekerasan dalam

pendidikan bisa diakibatkan oleh buruknya sistem dan kebijakan pendidikan

yang berlaku. Muatan kurikulum, yang hanya mengandalkan kemampuan aspek

kognitif dan mengabaikan aspek afektif, menyebabkan berkurangnya proses

Page 18: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

3

humanisasi dalam pendidikan. Ketiga, kekerasan dalam pendidikan mungkin

pula dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat dan tayangan media massa.

Keempat, kekerasan bisa jadi merupakan refleksi dan perkembangan kehidupan

masyarakat yang mengalami pergeseran cepat, sehingga menimbulkan sikap

instant solution dan jalan pintas. Kelima, kekerasan mungkin pula dipengaruhi

oleh latar belakang sosial ekonomi pelaku (Muis, 2011: 64).

Berangkat dari berbagai persoalan di atas, sudah saatnya sistem

pendidikan Indonesia dibenahi, lebih khususnya untuk para pendidik yang

sering melakukan tindak kekerasan pada peserta didik. Karena pada dasarnya

antara pendidik dan peserta didik keduanya sama-sama menjadi objek suatu

pendidikan, keduanya juga berada dalam sebuah hubungan yang saling

membutuhkan. Belajar mengajar merupakan satu istilah tunggal namun dengan

makna yang berbeda. Belajar merupakan perubahan tingkah laku dari sebuah

pengalaman, sedangkan mengajar merupakan kegiatan mengarahkan untuk

memperoleh ilmu yang baik, keterampilan, nilai dan sikap yang membawa

perubahan tingkah laku maupun kesadaran diri dari kepribadiannya.

Dilihat lagi dari realita dimasa kini, tidak sedikit hubungan antara guru

dan siswa yang kurang harmonis. Terlebih lagi bagi seorang guru yang salah

dalam memahami profesinya, maka bergeserlah fungsi guru secara perlahan.

Begitu juga dengan seorang siswa, tidak jarang juga yang berangkat ke sekolah

hanya untuk menggugurkan kewajibannya untuk belajar dan tidak disertai niat

yang baik. Sementara itu semakin ke depan, wibawa seorang guru semakin

merosot dimata murid-muridnya. Salah satu contoh kekerasan murid terhadap

Page 19: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

4

guru di SMA Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur,

menjadi korban tindak kekerasan siswanya sendiri. Seorang siswa dilaporkan

melakukan penganiayaan kepada gurunya hanya karna guru tersebut mencolek

pipi salah seorang siswa dengan cat warna karena siswa yang bersangkutan

mengganggu teman-temannya ketika pelajaran berlangsung (Republika, 05 Feb

2018). Sikap murid terhadap guru sudah sangat memprihatinkan, terlebih lagi

yang di sekolah umum. Guru hanya dipandang sebagai orang yang sedang

melaksanakan tugasnya, bukan lagi sebagai orang yang harus diteladani.

Oleh karena itu, seorang pendidik hendaklah tidak menganggap remeh

terhadap apa yang senantiasa diperhatikan oleh peserta didik. Seorang pendidik

harus senantiasa siap memberikan bimbingan nurani dan etika yang tinggi

terhadap peserta didiknya. Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dan

berhasil dengan baik apabila interaksi antara pendidik dan peserta didik juga

baik. Untuk itu diperlukanlah kinerja yang baik pula antara keduanya.

Dalam buku pemikiran pendidikan K.H Hasyim Asy’ari, interaksi yang

harus dilakukan peserta didik dengan pendidik menurut K.H Hasyim Asy’ari

sebenarnya lebih mempengaruhi tingkat keberhasilan murid dalam belajar jika

dibandingkan dengan hanya mempelajari materi pembelajaran yang telah

disampaikan di sekolah. Ketika peserta didik berinteraksi dengan guru, maka

wajib baginya untuk memperhatikan etika yang baik.

Alasan mengapa penulis mengambil judul ini karena penulis tertarik

dengan berbagai pemikiran dari K.H Hasyim Asy’ari terutama dalam kitab

Adabul ‘Alim wal Muta’allim yang merupakan kitab pendidik dan peserta didik.

Page 20: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

5

Selain itu, penulis juga akan menganalisis pemikiran K.H Hasyim Asy’ari

tentang hubungan pendidik dan peserta didik dalam kitab Adabul ‘Alim wal

Muta’allim.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam sebuah

penelitian kepustakaan dengan judul “Relasi Pendidik dan Peserta Didik dalam

Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim Karya K.H. Hasyim Asy’ari” dengan

harapan dapat memberikan manfaat dan kontribusi terutama bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan di atas, yang akan menjadi pokok

pembahasan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana relasi pendidik dan peserta didik dalam kitab Adabul ‘Alim wal

Muta’allim karya K.H Hasyim Asy’ari ?

2. Bagaimana relevansi pemikiran K.H Hasyim Asy’ari tentang relasi

pendidik dan peserta didik dengan pendidikan sekarang ?

C. Tujuan Penelitian

Dari persoalan di atas tujuan yang hendak penulis diskripsikan dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana relasi pendidik dan peserta didik dalam kitab

Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya K.H Hasyim Asy’ari.

Page 21: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

6

2. Untuk mengetahui bagaimana relevansi pemikiran K.H Hasyim Asy’ari

tentang relasi pendidik dan peserta didik dengan pendidikan sekarang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,

baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis. Dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi penulis pribadi, teman-teman dan semua yang membacanya. Dan

memberikan kontribusi pemikiran dalam meningkatkan pengetahuan

tentang hubungan antara pendidik dengan peserta didik.

2. Manfaat Praktis

Sebagai sumbangan fikiran dalam bentuk tulisan yang berbentuk

karya ilmiah, guna dapat dimanfaatkan oleh kalangan mahasiswa,

khususnya mahasiswa IAIN Salatiga, yang sekiranya membutuhkan

wawasan luas dalam pembuatan karya ilmiah, maupun untuk berbagai pihak

yang memerlukannya. Dan penelitian ini diharapkan dapat menambah

kebaikan ilmu pengetahuan bagi penulis dan mahasiswa jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga khususnya, maupun mahasiswa jurusan

yang lainnya dan para pembaca lainnya.

Page 22: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

7

E. Kajian Pustaka

Guna menghindari terjadinya pengulangan kajian dalam hal-hal yang

sama dalam penelitian lain, maka penulis memaparkan beberapa penelitian

sebelumnya, sebagai perbandingan terhadap penelitian ini. Dalam skripsi ini

penulis mengambil beberapa contoh skripsi peneliti terdahulu guna menambah

referensi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Markhumah Purnaeni (2010), Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta yang berjudul : “Etika Pelajar Menurut K.H Hasyim

Asy’ari dalam Kitab Adab Al-Alim Wa Al-Muta’allim”. Penelitian

kualitatif yang menggunakan pendekatan study pustaka (library research).

Sumber data penelitian berasal dari sumber data primer dan sumber data

sekunder. Adapun metode analisis ini menggunakan metode analisis

deduktif dan induktif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ilzam Syah Almutaqi (2013),

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang berjudul : “Konsep

Pendidikan Akhlak Menurut K.H Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adab Al-

Alim Wa Al-Muta’allim”. Penelitian kualitatif yang menggunakan

pendekatan study pustaka (library research). Sumber data penelitian berasal

dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun metode analisis

ini menggunakan metode analisis deduktif dan induktif.

Page 23: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

8

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu membahas

tentang kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya K.H Hasyim Asy’ari, serta

menggunakan jenis penelitian library research.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada

skripsi peneliti ini membahas tentang relasi pendidik dan peserta didik dan

analisis datanya menggunakan metode deskriptif dan metode analisis.

Sedangkan peneliti sebelumnya yang bernama Markhumah Purnaeni

membahas tentang etika pelajar dan analisis datanya menggunakan metode

analisis deduktif dan induktif, serta peneliti sebelumnya yang bernama

Muhamad Ilzam Syah Almutaqi membahas tentang konsep pendidikan akhlak

dan analisis datanya menggunakan metode analisis deduktif dan induktif.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penilaian kepustakaan

(library research), karena semua yang digali adalah bersumber dari pustaka

dan yang dijadikan obyek kajian adalah hasil karya tulis yang merupakan

hasil dari pemikiran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode library research (penelitian

kepustakaan) maka peneliti menggunakan teknik yang diperoleh dari

Page 24: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

9

perpustakaan dan dikumpulkan dari kitab-kitab dan buku-buku yang

berkaitan dengan obyek penelitian, yang terdiri dari dua sumber :

a. Sumber primer, merupakan data utama yang langsung berkaitan dengan

permasalahan yang didapat yaitu : Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim.

b. Sumber sekunder, merupakan data yang diperoleh dari sumber

pendukung untuk memperjelas data primer, data sekunder ini diambil

dari sumber-sumber yang lain dengan cara mencari buku lain yang

berkaitan dengan judul ini, yaitu buku terjemahan Kitab Adabul ‘Alim

wal Muta’allim, buku berguru ke sang Kiai (Pemikiran Pendidikan K.H

Hasyim Asy’ari) dan informasi lainnya yang mendukung judul dari

penelitian ini.

3. Teknik Analisis Data

Melihat objek penelitian ini adalah buku-buku atau literatur yang

termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan, maka penelitian ini

merupakan library research. Data yang terkumpul selanjutnya akan penulis

Analisa menggunakan teknik Analisa kualitatif dengan cara metode

deskriptif dan metode analisis.

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif adalah pemaparan gambaran mengenai situasi

yang diteliti dalam bentuk uraian naratif (Sudjana, 1989: 198). Peneliti

melakukan analisis data dengan menggambarkan pemikiran K.H

Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim.

Page 25: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

10

b. Metode Analisis

Metode Analisis adalah analisis terhadap makna yang

terkandung dalam pemikiran, menganalisa dan memahami dari sebuah

pendapat maupun sebuah buku, baik sebagian maupun keseluruhan

untuk mengetahui, memahami dan menjelaskan isi dari sebuah buku

tersebut (Suryabrata, 1996: 85).

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh sehingga

pembaca nantinya dapat memahami tentang isi skripsi dengan mudah, penulis

berusaha memberikan sistematika penulisan dengan penjelasan secara garis

besar. Skripsi ini terdiri dari lima bab, maka penulis memberikan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang : Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka,

Metode Penelitian, Definisi Operasional dan Sistematika Penulisan sebagai

gambaran awal dalam memahami penelitian ini.

BAB II : Biografi K.H Hasyim Asy’ari, menguraikan tentang : Biografi

tokoh K.H Hasyim Asy’ari, yang meliputi riwayat kelahiran, riwayat

pendidikan, beberapa karyanya serta pemikiran dan ajaran K.H Hasyim Asy’ari.

BAB III : Deskripsi pemikiran K.H Hasyim Asy’ari, menguraikan

tentang : Pendidikan, Pendidik dan Peserta Didik. Dalam Pendidikan meliputi

pengertian pendidikan dan tujuan pendidikan. Dalam Pendidik meliputi

Page 26: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

11

pengertian pendidik, etika pendidik dalam mengajar, dan etika pribadi seorang

pendidik. Dalam Peserta Didik meliputi pengertian peserta didik, etika peserta

didik dalam belajar, dan etika pribadi seorang peserta didik menurut K.H

Hasyim Asy’ari. Serta relasi pendidik dan peserta didik dalam kitab Adabul

‘Alim wal Muta’allim.

BAB IV : Analisis, menguraikan tentang : Signifikansi pemikiran K.H

Hasyim Asy’ari, Relevansinya tentang pendidik dengan peserta didik dengan

pendidikan saat ini serta implikasinya.

BAB V : Penutup, menguraikan tentang : kesimpulan dan saran.

Page 27: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

12

BAB II

BIOGRAFI K.H HASYIM ASY’ARI

A. Biografi K.H Hasyim Asy’ari

K.H Hasyim Asy’ari dilahirkan di Gedang. Dusun kecil di utara Kota

Jombang yang sekarang masuk dalam wilayah desa Tambakrejo, kecamatan

kota Jombang, timur Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas. K.H Hasyim

Asy’ari lahir pada hari Selasa Kliwon tanggal 24 Dzulqa’dah 1287 H,

bertepatan dengan tanggal 14 Februari 1871 M (Mukani, 2016: 44).

K.H Hasyim Asy’ari lahir dari pasangan Kyai Asy’ari dan Nyai

Halimah. Nama lengkap K.H Hasyim Asy’ari adalah Muhammad Hasyim bin

Asy’ari bin ‘Abdul Wahid Bin ‘Abdul Halim (Pangeran Benowo) bin

‘Abdurrahman (Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya) bin

‘Abdullah bin ‘Abdul Aziz bin ‘Abdul Fattah bin Maulana Ishaq bin Ainul

Yaqin yang lebih populer dengan sebutan Sunan Giri (Mukani, 2016: 44). Dari

jalur keturunan tersebut bisa difahami bahwa K.H Hasyim Asy’ari adalah

keturunan bangsawan, aristoktar dan ulama.

Semasa masih hidup, K.H Hasyim Asy’ari pernah menikah dengan

empat perempuan. Namun beliau tidak pernah memiliki dua istri atau lebih

dalam waktu yang bersamaan atau bisa disebut dengan poligami. Akan tetapi,

pernikahan baru dilakukan setelah istri sebelumnya meninggal dunia, yang pada

saat itu K.H Hasyim Asy’ari sudah berstatus duda. Hal ini sekaligus membantah

pendapat beberapa kalangan yang menyatakan bahwa K.H Hasyim Asy’ari

melakukan poligami.

Page 28: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

13

Aboebakar Atjeh, (Mukani, 2016: 50) berpendapat bahwa istri pertama

K.H Hasyim Asy’ari adalah nyai Khadijah binti kyai ya’qub dari pesantren

siwalan panji buduran sidoarjo. Pernikahan dengan istri pertama ini digelar pada

tahun 1892 M/1308 H, saat K.H Hasyim Asy’ari baru berusia 21 tahun. Menurut

Aboebakar Atjeh, K.H Hasyim Asy’ari menikah dengan nyai Khadijah atas

permintaan kyai ya’qub sendiri yang terpesona dengan keilmuan dan ketinggian

akhlak yang dimiliki K.H Hasyim Asy’ari.

Dengan istri pertama, K.H Hasyim Asy’ari memiliki satu putra,

Abdullah. Bayi Abdullah meninggal dunia saat masih berusia 40 hari. Ini terjadi

karena Nyai Khadijah meninggal dunia saat melahirkan Abdullah. Kondisi ini

menyebabkan K.H Hasyim Asy’ari sangat bersedih, lalu diajak pulang ke

Indonesia oleh sang mertua Kyai Ya’qub.

Istri kedua K.H Hasyim Asy’ari adalah Nyai Nafishah binti Kyai Romli

dari Pesantren Kemuning Bandar Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. K.H

Hasyim Asy’ari menikah dengan istri kedua saat sama-sama masih berada di

Mekkah. Setelah dua tahun menikah dan belum diberikan keturunan, Nyai

Nafishah meninggal dunia.

Solichin Salam, (Mukani, 2016: 50-51) berpendapat bahwa istri ketiga

K.H Hasyim Asy’ari adalah Nyai Nafiqah binti Kyai Muhammad Ilyas dari

Pesantren Sewulan Dagangan Madiun. Dengan Nyai Nafiqah, K.H Hasyim

Asy’ari memiliki sepuluh putra, yaitu Hannah, Khoiriyah atau Ummu Abdul

Jabbar, Aisyah atau Ummu Muhammad, Azzah atau Ummu Abdul Haq, Abdul

Wahid, Abdul Hakim atau Kyai Kholiq, Abdul Karim, Ubaidillah, Masruroh

Page 29: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

14

dan Muhammad Yusuf atau Pak Ud. Nyai Nafiqah meninggal dunia pada tahun

1920 M dan jenazahnya dimakamkan di Pesantren Tebuireng.

Istri keempat K.H Hasyim Asy’ari adalah Nyai Masrurah binti Kyai

Hasan Muchyi dari Pesantren Salafiyah Kapurejo Pagu Kediri. Dengan Nyai

Masrurah, K.H Hasyim Asy’ari memiliki empat putra, yaitu Abdul Qadir,

Fathimah, Khadijah dan Muhammad Ya’qub. Dalam film Sang Kyai, Nyai

Masrurah disebut dengan Nyai Kapu, dinisbatkan kepada nama desa kelahiran,

Kapurejo. Jenazah Nyai Masrurah juga dimakamkan di Pesantren Tebuireng.

Kemauan yang keras dalam diri K.H Hasyim Asy’ari untuk senantiasa

belajar telah membentuk kebesaran namanya. Hal ini ditunjang dengan pola

pengasuhan dari lingkungan keluarga yang sangat kental dengan nuansa

Pesantren. Sampai dengan berusia lima tahun, K.H Hasyim Asy’ari dibesarkan

oleh pola pendidikan dan lingkungan di rumah kakeknya di Pesantren Gedang,

Jombang. Setelah itu hingga berumur 15 tahun, K.H Hasyim Asy’ari belajar

agama kepada ayahnya sendiri di Pesantren Keras. Didorong semangat

mudanya untuk selalu mencari ilmu, K.H Hasyim Asy’ari kemudian

melanjutkan studinya ke beberapa Pesantren yang terdapat di Pulau Jawa

(Mukani, 2016: 51-52).

B. Riwayat Pendidikan K.H Hasyim Asy’ari

Berlatar belakang dari keluarga Pesantren, pendidikan K.H Hasyim

Asy’ari tidak berbeda jauh dengan lingkungannya, dari kecil K.H Hasyim

Asy’ari belajar sendiri dengan ayah dan kakeknya. K.H Hasyim Asy’ari

Page 30: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

15

merupakan sosok yang tidak mengenal kata menyerah dalam hal mencari ilmu.

Semangat thalabul ‘ilmi dalam dirinya yang didukung dengan kondisi ketika itu

memang kondusif untuk merealisasikan cita-cita, menjadikan kesempatan

belajar bagi K.H Hasyim Asy’ari semakin terbuka lebar. Maka tidak heran jika

K.H Hasyim Asy’ari memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi ke berbagai

pesantren di Pulau Jawa, bahkan harus pergi ke Arab Saudi.

Kesempatan langka ini dimanfaatkan K.H Hasyim Asy’ari dengan

sebaik-baiknya. Setelah 5 tahun berada dalam pendidikan dan lingkungan

kakeknya di Pesantren Gedang, dilanjutkan dengan 10 tahun dalam pola

pendidikan ayahnya di Pesantren Keras, K.H Hasyim Asy’ari memberanikan

diri pamit kepada orang tua untuk mencari ilmu di luar kampung halaman

sendiri. Saat masih dalam masa pendidikan kakek dan ayah, K.H Hasyim

Asy’ari banyak belajar tentang dasar-dasar teologi Islam, Fiqh, Tafsir, Hadist,

Bahasa Arab dan sebagainya. Bahkan pada usia 13 tahun, K.H Hasyim Asy’ari

sudah dipercaya ayahnya untuk mengajar santri yang usianya lebih senior di

Pesantren Keras (Mukani, 2016: 53).

Pada usia 15 tahun, K.H Hasyim Asy’ari berangkat dengan keterbatasan

fasilitas yang ada ketika itu. Pesantren yang pertama kali dituju oleh K.H

Hasyim Asy’ari adalah Pesantren Wonorejo, di daerah Trowulan Mojokerto.

Menuju pesantren ini, K.H Hasyim Asy’ari berjalan kaki. Di pesantren ini, K.H

Hasyim Asy’ari tidak lama menetap. K.H Hasyim Asy’ari memang berpindah-

pindah dalam menuntut ilmu karena belum ditemukannya ilmu yang dicari

secara spesifik dari Pesantren yang didatangi, di samping masing-masing

Page 31: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

16

pesantren saat itu memang memiliki spesifikasi dalam pelajaran ilmu agama

yang diberikan (Mukani, 2016: 53).

Kemudian K.H Hasyim Asy’ari pindah ke Pesantren Wonokoyo di

Probolinggo selama 3 tahun. Lalu meneruskan pengembaraan intelektual ke

Pesantren Langitan di Tuban. Kemudian pindah lagi ke Pesantren Tenggilis di

Surabaya, yang kemudian menjadi perantara K.H Hasyim Asy’ari untuk

meneruskan perjalanannya ke Madura, tepatnya di Pesantren Kademangan

Bangkalan, yang ketika diasuh oleh Syaikhona Khalil bin Abdul Latif.

Di Pesantren Kademangan Bangkalan ini, K.H Hasyim Asy’ari tinggal

selama 3 tahun. Dari Syaikhona Khalil, K.H Hasyim Asy’ari menimba ilmu

tentang Fiqh, Sufisme, Tata Bahasa dan Sastra Arab. Di kemudian hari,

Syaikhona Khalil memiliki peran besar dalam pendirian NU, karena K.H

Hasyim Asy’ari meminta ijin terlebih dahulu dari tokoh ini sebelum mendirikan

NU. Syaikhona Khalil dianggap sebagai waliyullah dan maha guru dari para

Kyai di Pulau Jawa dan Madura. Meski demikian, Syaikhona Khalil tetap tidak

sungkan untuk justru berguru kepada K.H Hasyim Asy’ari dalam bidang hadits

di Pesantren Tebuireng (Mukani, 2016: 54-55).

Segala ilmu yang telah diperoleh K.H Hasyim Asy’ari ternyata belum

mampu memuaskan keingin tahuannya yang kemudian mendorong dirinya

untuk melanjutkan perjalanan ilmiah kembali. Oleh karena itu, pada tahun 1307

H/1891 M, K.H Hasyim Asy’ari lalu berangkat kembali ke Pulau Jawa.

Tepatnya di Pesantren Siwalan Panji Buduran Sidoarjo, yang ketika itu masih

diasuh Kyai Ya’qub. Syaikhona Khalil dan Kyai Ya’qub dipandang sebagai dua

Page 32: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

17

tokoh penting yang berkontribusi besar dalam membentuk kapasitas intelektual

K.H Hasyim Asy’ari.

Di Pesantren Siwalan Panji ini, K.H Hasyim Asy’ari lebih banyak

menggunakan waktu untuk memperdalam pengetahuan yang dimiliki dalam

bidang Fiqh, Tafsir, Hadist, Tauhid dan Sastra Arab. Selama kurang lebih 3

tahun, tanpa sepengetahuan K.H Hasyim Asy’ari, ternyata ketekunan dan

kecerdasan yang dimilikinya diamati oleh Kyai Ya’qub. Kelebihan dalam hal

inilah yang mendorong Kyai Ya’qub berkehendak untuk menjadikan K.H

Hasyim Asy’ari sebagai calon menantu. Akan dinikahkan dengan putrinya yang

bernama Khadijah, pada tahun 1308 H/1892 M (Mukani, 2016: 55).

Pada awalnya, K.H Hasyim Asy’ari belum memiliki niat untuk

menikah, dikarenakan statusnya yang masih mencari ilmu (santri). Tetapi

setelah dinasehati oleh Kyai Ya’qub tentang pernikahan yang tidak akan

mengganggu studinya dan karena sungkan untuk menolak perintah Kyai

sendiri, akhirnya K.H Hasyim Asy’ari menerima tawaran Kyai Ya’qub.

Keputusan ini diambil setelah meminta ijin kepada orang tua K.H Hasyim

Asy’ari di Pesantren Keras Jombang.

Setelah menikah, satu tahun berikutnya K.H Hasyim Asy’ari bersama

istri dan mertuanya berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Niat

awalnya, setelah melaksanakan ibadah haji, K.H Hasyim Asy’ari ingin menetap

dahulu di Mekkah untuk beberapa waktu guna melanjutkan studi dalam mencari

ilmu. Tetapi belum genap 7 bulan di Mekkah, istri pertama K.H Hasyim Asy’ari

wafat setelah melahirkan putra pertamanya, Abdullah. Belum hilang kesedihan

Page 33: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

18

ditinggal Khadijah tercinta, bayi pertama K.H Hasyim Asy’ari yang bernama

Abdullah juga wafat dalam usia 40 hari. Dua peristiwa ini yang mengganggu

konsentrasi K.H Hasyim Asy’ari dalam melanjutkan studi di Mekkah, sehingga

Kyai Ya’qub mengajaknya pulang terlebih dahulu ke Indonesia untuk beberapa

waktu, guna menenangkan pikiran (Mukani, 2016: 55-56).

Pada keberangkatan ke mekkah yang kedua ini, K.H Hasyim Asy’ari

lebih lama menetap di Mekkah karena selalu dimotivasi oleh pesan dan harapan

al-marhumah Khadijah. Putri Kyai Ya’qub itu pernah berpesan agar K.H

Hasyim Asy’ari kelak menjadi orang pandai yang mampu memimpin

masyarakatnya. Pada muqim di Mekkah periode kedua ini, K.H Hasyim Asy’ari

harus ditinggal wafat kembali oleh adiknya, Anis. Adik kandungnya ini orang

yang setia kepada K.H Hasyim Asy’ari dalam menemani dalam melanjutkan

studi di Mekkah.

Saat di mekkah, hari-hari K.H Hasyim Asy’ari lebih banyak

dimanfaatkan untuk mengkaji berbagai ilmu yang diajarkan oleh para ahlinya

di Mekkah ketika itu. Di samping itu, K.H Hasyim Asy’ari juga berupaya untuk

memperkuat spiritual dengan cara memperbanyak wirid dan do’a di Masjidil

Haram maupun di Gua Hira’ yang berada di atas bukit Jabal Nur. K.H Hasyim

Asy’ari selalu membawa buku-buku bacaan Al-Qur’an untuk dikaji selama

menetap di tempat itu. Ketika hari Jum’at pagi, K.H Hasyim Asy’ari turun dari

bukit tersebut untuk melaksanakan shalat Jum’at di kota Mekkah (Mukani,

2016: 57).

Page 34: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

19

Guru pertama K.H Hasyim Asy’ari saat di Mekkah adalah Syaikh

Mahfudz Al-Tirmisi. Di Mekkah, Syaikh Mahfudz ini mengajar tentang Hadist

dan Thariqat Qadariyyah Naqshabandiyyah. Nama asli Syaikh Mahfudz adalah

Muhammad Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Manan bin Abdullah bin Ahmad

Al-Tirmisi Al-Jawi. Tokoh ini lahir di Termas, Pacitan, Jawa Timur, tanggal 31

Agustus 1868. Syaikh Mahfudz meninggal dunia di Mekkah tanggal 20 Mei

1920 M. Syaikh Mahfudz merupakan ulama Indonesia yang pertama kali

mengajar kitab Shahih Bukhari di Mekkah. Juga sebagai pemegang otoritas

terakhir dari 23 generasi ulama dalam mengajarkan kitab hadist tersebut. Syaikh

Mahfudz juga memiliki otoritas meriwayatkan sanad hadist dari kitab Shahih

Muslim, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu Majah,

Musnad Imam Syafi’i, Musnad Imam Abu Hanifah, Musnad Ahmad Bin Hanbal.

Mukhtashar Abi Jamrah, Arba’in Nawawiyah, Muwatha’ dan Jami’ul Shaghir.

Dari tokoh ini, K.H Hasyim Asy’ari belajar tentang thariqat yang diperoleh

Syaikh Mahfudz dan Syaikh Nawawi Banten, murid Syaikh Ahmad Khatib dari

Sambas, Kalimantan Barat. Dari Syaikh Mahfudz ini pula K.H Hasyim Asy’ari

memperoleh otoritas periwayatan hadist (sanad) dalam mengajarkan kitab

Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Beberapa karangan Syaikh Mahfudz

adalah Al-Siqayat Al-Mardhiyah, Muhibbah Dzil Fadli, Manhaj Dhawin

Nadzar, Kifayatul Mustafid Dan Al-Khalat Al-Fikriyah.

Guru kedua bagi K.H Hasyim Asy’ari adalah Syaikh Ahmad Khatib Al-

Minankabawi. Nama lengkap tokoh ini adalah Syaikh Ahmad Khatib bin Abdul

Lathif bin Abdullah Al-Minangkabawi. Lahir di ampat angkat, Bukit Tinggi

Page 35: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

20

tahun 1855 dan wafat di Mekkah pada 1916. Tokoh ini ahli dalam bidang fiqh

beraliran Syafi’iyah. Setelah menimba ilmu dari keluarga sendiri, Khatib lalu

hijrah ke Mekkah dan berguru kepada Sayyid Bakri Syata, Sayyid Ahmad bin

Zayni Dahlan, Syaikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki dan

sebagainya. Selama masih hidup, tidak kurang dari 17 karya tulis yang pernah

dihasilkan. Di antaranya adalah Al-Jawhar Al-Naqliyyah, Hasyiyah Al-Nafahat,

Rawdhatul Hussab, ‘Alamul Hussab, Al-Da’il Masmu’ dan Dha’us Siraj.

Syaikh Ahmad Khatib adalah aktor dari Kaum Muda di Minangkabau saat itu.

Ini dilakukan melalui upayanya mengajar orang-orang Minangkabau yang

berorientasi kepada urgensi kebangkitan umat muslim setelah mereka

melaksanakan haji di Mekkah. Syaikh Ahmad Khatib pernah menjabat sebagai

imam di Masjidil Haram dari madzhab Syafi’iyah. Murid-muridnya banyak

yang menjadi tokoh pergerakan Islam di Indonesia. Saat berguru kepada Syaikh

Ahmad Khatib inilah K.H Hasyim Asy’ari menjadi teman seangkatan dengan

K.H Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Muhammadiyah.

Guru ketiga K.H Hasyim Asy’ari adalah Syaikh Nawawi Al-Bantani.

Nama lengkapnya adalah Muhammad Nawawi Bin Umar bin Arabi bin Ali Al-

Jawi Al-Bantani. Lahir di Banten pada tahun 1814 dan wafat di Mekkah pada

1897 M. Syaikh Nawawi adalah ulama Indonesia paling produktif yang

bermukim di haramain. Selama hidup, karya Syaikh Nawawi tidak kurang dari

99 buku maupun risalah. Bahkan ada yang mengatakan lebih dari 115 buah.

Semua tulisan itu membahas berbagai disiplin kajian Islam. Beberapa karyanya

yang masih terkenal sampai sekarang adalah Fathul Shamad Al-‘Alim,

Page 36: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

21

Nasha’ihul ‘Ibad, Al-Futuhat Al-Madaniyyah, Tanqihul Qawl, Nihayatul Zayn,

Targhibul Mustaqin, Hidayatul Azkiya, Madarijul Sa’ud, Bughyatul ‘Awam,

Fathul Majid dan sebagainya.

Ketiga nama tersebut di atas, yaitu Syaikh Mahfudz, Syaikh Ahmad

Khatib dan Syaikh Nawawi, adalah guru besar di Mekkah saat itu. Ketiganya

adalah tokoh yang berhasil membangkitkan semangat pergerakan dan

nasionalisme dari murid-murid Indonesia yang saat itu menimba ilmu di

Mekkah. Ketiganya juga memberikan pengaruh signifikan dalam pembentukan

intelektual K.H Hasyim Asy’ari.

Guru keempat adalah Syaikh Ahmad Khatib dari Sambas, Kalimantan

Barat. Tokoh ini telah berhasil menggabungkan ajaran thariqat aliran

Qadariyyah dan Naqsyabandiyyah. Di samping itu, K.H Hasyim Asy’ari juga

berguru kepada Syaikh Ahmad Amin Al-Aththar, Sayyid Sulthan bin Hasyim,

Sayyid Ahmad Nawawi, Syaikh Ibrahim ‘Arb, Sayyid Ahmad bin Hasan Al-

Aththasy, Syaikh Sa’id Al-Yamami, Sayyid Abu Bakar Syatha’ Al-Dimyati,

Syaikh Rahmatullah, Sayyid ‘Alwi bin Ahmad Al-Saqaf, Sayyid ‘Abbas

Maliki, Sayyid ‘Abdullah Al-Zawawi, Syaikh Shalih Bafadhal, Syaikh Syu’aib

bin Abdurrahman, Syaikh Sulthan Hasyim Daghastani dan Sayyid Husain Al-

Habsyi, yang saat itu menjadi mufti di Mekkah (Mukani, 2016: 58-61).

Selama 7 tahun K.H Hasyim Asy’ari menetap di Mekkah untuk

melanjutkan studi yang diliputi dengan semangat membara. Prestasi belajar K.H

Hasyim Asy’ari yang menonjol, membuatnya kemudian juga memperoleh

kepercayaan untuk mengajar di Masjidil Haram. Beberapa ulama terkenal dari

Page 37: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

22

berbagai negara pernah belajar kepada K.H Hasyim Asy’ari. Di antaranya

adalah Syaikh Sa’dullah Al-Maymani (mufti di Bombai India), Syaikh Umar

Hamdan (Ahli Hadist di Mekkah), Al-Syihab Ahmad bin ‘Abdullah (Syiria),

K.H Abdul Wahab Hasbullah (Tambakberas), K.H. R. Asnawi (Kudus), K.H

Bisyri Syansuri (Denanyar), K.H Dahlan (Kudus) dan K.H Saleh (Tayu)

(Mukani, 2016: 62).

Fakta ini menunjukkan bahwa ulama asal Indonesia pada masa lalu

bukan hanya sekedar “murid” para ulama di Timur Tengah dan dunia Islam

lainnya. Namun mereka juga sebagai “guru” karena kedalaman ilmunya

mendapatkan reputasi yang sangat baik. Nama ulama dari nusantara pun dicatat

dengan tinta emas. K.H Hasyim Asy’ari telah berhasil menunjukkan diri

sebagai seorang ulama yang pantas untuk membagikan ilmu kepada orang lain.

Ini disebabkan karena K.H Hasyim Asy’ari merasa berutang jasa yang sangat

besar karena Mekkah telah menjadikannya sebagai salah satu ulama yang

brilian.

Atas alasan itu pula, tradisi menimba ilmu di Mekkah dalam beberapa

dekade setelah itu mengalami peningkatan karena diyakini akan menjadikan

ilmu keagamaan seseorang semakin bertambah dan mantap. Putra para Kyai di

Indonesia kerap dikirim ke Mekkah dan beberapa negara di timur tengah untuk

menimba ilmu di sana.

Setelah 7 tahun menghabiskan waktu dengan menimba ilmu di Arab

Saudi, tepatnya pada tahun 1899 M, K.H Hasyim Asy’ari kembali lagi ke rumah

orang tuanya di Pesantren Keras Jombang. Tujuannya untuk mengajarkan

Page 38: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

23

berbagai ilmu yang telah diperoleh di Mekkah. Di samping itu, K.H Hasyim

Asy’ari juga mengajar di Pesantren mertuanya di Kediri dan Pesantren

kakeknya di Gedang Jombang (Mukani, 2016: 64).

Dengan memiliki setting sebagai orang ‘alim, memiliki bakat yang baik

dalam mencari ilmu dan mengajar yang cukup panjang, K.H Hasyim Asy’ari

kemudian menjadi salah satu guru terkenal di Jombang. Oleh karena itu, K.H

Hasyim Asy’ari berkeinginan untuk mendirikan Pesantren sendiri dalam rangka

mendukung upaya dakwah yang telah dilakukan para Kyai sebelumnya, seperti

Pesantren Gedang, Pesantren Keras, Pesantren Paculgowang, Pesantren

Sambong, Pesantren Nggayam dan sebagainya.

Pendirian Pesantren menjadi tahap awal dan memberikan kesempatan

bagi K.H Hasyim Asy’ari untuk mengaktualisasikan kapasitas keilmuannya,

bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga masyarakat Jawa dan Nusantara.

Keinginan K.H Hasyim Asy’ari untuk mendirikan Pesantren sendiri ini dapat

dilihat sebagai pengaruh dari perjuangan ayah, kakek dan moyangnya dalam

berdakwah dengan cara mendirikan Pesantren. Dalam perjalanan sejarah,

terbukti bahwa mendirikan Pesantren Tebuireng merupakan langkah nyata K.H

Hasyim Asy’ari dalam mengabdi kepada kepentingan agama dan bangsa, di

samping pendirian organisasi.

C. Karya Tulis K.H Hasyim Asy’ari

K.H Hasyim Asy’ari wafat pada hari Jum’at Pon tanggal 25 Juli 1947

Masehi atau bertepatan dengan tanggal 7 Ramadhan 1366 Hijriyah pada pagi

Page 39: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

24

hari menjelang Subuh. Semasa hidup, K.H Hasyim Asy’ari merupakan salah

satu Kyai penulis yang produktif pada jamannya. Tulisan-tulisan tersebut

berbahasa Arab dan Jawa. Baik yang berkaitan dengan masalah ‘Aqidah, Fiqh,

Hadist, Tasawuf, Pendidikan maupun lainnya. Sebagian dari tulisan-tulisan

tersebut sudah dicetak ulang dan bahkan diterjemahkan ke dalam Bahasa

Indonesia.

Mayoritas artikel atau risalah yang ditulis menunjukkan respon K.H

Hasyim Asy’ari terhadap problematika yang dihadapi masyarakat. Resolusi

Jihad, sebagai studi kasus, menunjukkan bagaimana ijtihad K.H Hasyim

Asy’ari yang sangat kreatif dan inovatif dalam membela kepentingan rakyat.

Meski diakui semasa hidup K.H Hasyim Asy’ari tidak pernah menulis sebuah

buku yang utuh dan tebal, tetapi berupa risalah yang membahas tema aktual

dalam masyarakat. Namun, risalah yang tipis itu tidak menunjukkan bobot

mutu tentang karya tulis K.H Hasyim Asy’ari (Mukani, 2016: 89-90). Adapun

karya-karya beliau adalah sebagai berikut :

1. Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim

Kitab ini membahas tentang keutamaan ilmu dan akhlak murid kepada

gurunya, begitu juga sebaliknya. Karya ini selesai ditulis pada hari Minggu

tanggal 22 Jumadil Tsani 1343 H/1924 M. Pada tahun 2003, kitab ini telah

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh M. Luqman Hakim dengan

judul Menjadi Orang Bener dan Pinter.

Page 40: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

25

2. Al-Nur Al-Mubin

Kitab ini menerangkan tentang pentingnya beriman dan mencintai kepada

Nabi Muhammad SAW beserta segala akibat dari keimanan tersebut,

terutama dalam hal mencintai dan meneladaninya. Karya ini berisi 29 pokok

bahasan dan diselesaikan K.H Hasyim Asy’ari pada tanggal 25 Sya’ban

1346 H/1927 M.

3. Al-Tanbihat wa Al-Wajibat

Karya ini berisi reaksi dan kecaman K.H Hasyim Asy’ari terhadap praktek-

praktek peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dijumpai di

masyarakat sekitar sebuah Pesantren yang diramaikan dengan hal-hal

maksiat. Karya ini selesai disusun K.H Hasyim Asy’ari pada Senin tanggal

25 Rabi’ul Awal 1355 H/1936 M.

4. Al-Durar Al-Muntatsirah

Tulisan ini membahas tentang hakikat dari orang-orang pilihan (waliyullah)

dan praktek-praktek sufi dalam thariqah atau tashawuf secara benar. Format

karya ini adalah tanya jawab tentang tema pokok pembahasan yang

berjumlah 19 pertanyaan. Karya ini selesai ditulis oleh K.H Hasyim Asy’ari

pada hari Rabu, 9 Sya’ban 1359 H, atau 14 September 1940.

5. Al-Tibyan

Karya ini menjelaskan pemikiran K.H Hasyim Asy’ari tentang tata acara

menjalin tali silaturrahim, bahaya atau larangan memutuskannya dan arti

membangun interaksi sosial. Karya ini setebal 17 halaman dan diselesaikan

pada hari Senin, tanggal 20 Syawal 1360 H/1940 M.

Page 41: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

26

6. Al-Mawa’idz

Tulisan ini memandang pentingnya persatuan dan kesatuan di antara sesama

umat Islam dalam merespon upaya-upaya yang telah dilakukan Belanda.

Terutama masalah pernikahan dan penganaktirikan hukum Islam pada

lembaga peradilan ketika itu.

7. Risalah Ahlissunnah wal Jama’ah

Tulisan ini menjelaskan konsep ‘aqidah menurut aliran Ahlus Sunnah wal

Jama’ah (aswaja) dalam kaitan dengan konsep bid’ah, kematian, hadist dan

ijtihad. Juga perlunya umat Islam tetap memegang teguh pola keagamaan

bermadzhab.

8. Dha’ul Mishbah

Kitab ini menerangkan tentang pernikahan Islami. Kitab ini

mendeskripsikan secara jelas tentang prosedur pernikahan, meliputi hukum-

hukum, syarat, rukun, kewajiban dan hak-hak dalam perkawinan.

9. Ziyadatut Ta’liqat

Tulisan ini mengomentari kesalahpahaman kritik dari Syaikh ‘Abdullah bin

Yasin Pasuruan terhadap pendirian NU.

10. Al-Qanun Al-Asasi Li Jam’iyyatin Nahdhatil ‘Ulama

Karya ini membahas prinsip-prinsip dasar bagi organisasi NU. Manuskrip

ini terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an, Hadist dan pesan-pesan penting yang

melandasi pendirian organisasi masyarakat muslim terbesar di dunia. Karya

ini sangat penting dalam rangka memberikan fundamen yang kuat tentang

paham keagamaan yang akan dijadikan pijakan utama. Tulisan ini berisi

Page 42: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

27

tentang latar belakang pendirian organisasi NU, hakikat dan jati diri NU,

potensi umat yang diharapkan menjadi pendukung NU, urgensi kesatuan di

antara ulama dan kewajiban taqlid bagi warga NU kepada salah satu

pendapat imam madzhab yang empat, yaitu Imam Syafi’i, Imam Abu

Hanifah, Imam Maliki dan Imam Hambali. Selain itu, karya ini juga memuat

fatwa K.H Hasyim Asy’ari tentang berbagai persoalan keagamaan yang

sedang dihadapi umat.

11. Arba’in Haditsan

Risalah ini berisi 40 hadist yang menjadi basis legitimasi dan dasar-dasar

pembentukan organisasi NU. Hadist-hadist itu berisi pesan untuk

meningkatkan ketaqwaan dan kebersamaan dalam hidup, yang harus

menjadi fondasi kuat bagi setiap umat muslim dalam mengurangi kehidupan

yang penuh dengan tantangan ini.

12. Al-Risalah Fil ‘Aqa’id

Tulisan ini menggunakan Bahasa jawa pegon. Berisi kajian tauhid. Karya

ini diedit oleh Syaikh Fahmi Ja’far Al-Jawi dan Syaikh Ahmad Sa’id ‘Ali

Dari Al-Azhar Kairo Mesir. Selesai diedit pada hari Kamis, 26 Syawal 1356

H/ 30 Desember 1937.

13. Al-Risalah Fil Tashawwuf

Tulisan ini berbahasa jawa dan berisi tentang konsep Ma’rifat, Syari’at,

Thariqat dan Haqiqat. Karya ini dicetak bersama dengan Al-Risalah Fil

‘Aqa’id.

Page 43: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

28

14. Tamyizul Haqq Minal Bathil

Tulisan ini menjelaskan pandangan K.H Hasyim Asy’ari tentang ‘aqidah

dan ‘amaliyyah sebuah aliran agama yang dikembangkan oleh seorang

tokoh di dusun Sukowangi desa Karangtengah Kandangan Kediri. Menurut

penuturan K.H Hasyim Asy’ari, aliran ini berasal dari seorang guru spiritual

di desa Gembongan Ponggok Blitar.

15. Risalah Fi Ta’akud Al-Akhdz Bi Madzahib Al-A’immah Al-Arba’ah

Karya ini menjelaskan pentingnya berpegang teguh kepada salah satu di

antara imam madzhab yang empat, yaitu Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah,

Imam Maliki dan Imam Hambali. Karya ini juga membahas tentang metode

ijtihad, respon K.H Hasyim Asy’ari terhadap pernyataan Ibnu Hazm tentang

taqlid dan metodologi pengambilan hukum (istinbath al-hukm).

16. Hasyiyah ‘Ala Fathur Rahman

Tulisan ini berisi penjelasan K.H Hasyim Asy’ari tentang buku Risalatul

Waly Ruslan yang ditulis oleh Syaikh Zakariya Al-Anshari.

17. Al-Risalah Jama’ah Al-Maqashid

Tulisan ini terdiri dari 7 maksud dan satu bab penutup. Risalah ini lebih

banyak menjelaskan tentang ajaran-ajaran pokok dalam Islam yang harus

dipahami terlebih dahulu bagi orang Islam yang sudah dikenai hukum Islam

(mukallaf), baik tentang ushuluddin, ‘aqidah, thariqah, fiqih maupun

tashawuf.

Terdapat beberapa risalah karya K.H Hasyim Asy’ari yang belum

diterbitkan. Di antaranya adalah (1) Al-Risalah Al-Tawhidiyyah, yang

Page 44: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

29

merupakan uraian singkat dari Mbah Hasyim tentang ‘aqidah dari aliran

Aswaja, (2) Al-Qala’id, yang menerangkan tentang kewajiban dalam ‘aqidah

Islam, (3) Manasik Sughra, yang menerangkan tentang tata cara pelaksanaan

ibadah haji, (4) Al-Jasush fi Ahkamin Nuqush dan sebagainya.

Atas usaha beberapa pihak, terdapat 10 karya K.H Hasyim Asy’ari yang

dikumpulkan menjadi satu, berjudul Irsyadus Sari. Kesepuluh karya yang

dijadikan satu itu adalah Adab Al-‘Alim Wa Al-Muta’allim, Risalah Ahlissunnah

Wal Jama’ah, Al-Tibyan, Al-Nur Al-Mubin, Ziyadatut Ta’liqat, Al-Tanbihat Wa

Al-Wajibat, Dha’ul Mishbah, Miftahul Falah, Audhahul Bayan dan Irsyadul

Mu’minin. Usaha ini dipelopori oleh M. Ishamuddin Hadziq, cucu K.H Hasyim

Asy’ari sendiri, pada tahun 2007.

Di samping itu, pidato-pidato yang disampaikan K.H Hasyim Asy’ari

banyak dimuat oleh surat kabar. Seperti Soeara Nahdlatoel Oelama, Soeara

MIAI, Soeara Moeslimin Indonesia, Soeara Masjoemi, Adj-Djihad dan

sebagainya (Mukani, 2016: 90-96).

D. Pemikiran dan Ajaran K.H Hasyim Asy’ari

Meski pemikiran utamanya adalah dalam bidang pendidikan Islam,

namun bukan berarti K.H Hasyim Asy’ari tidak ahli dalam bidang-bidang

lainnya. Ia seorang ulama yang memiliki ilmu sangat luas dalam berbagai

bidang. Tidak hanya dalam bidang pendidikan, K.H Hasyim Asy’ari juga

mumpuni dalam bidang teologi, tasawuf, fiqh, politik, dan lain-lain.

Page 45: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

30

1. Bidang Teologi

Dalam bidang teologi, salah satu topik yang dibahas oleh K.H

Hasyim Asy’ari adalah tingkatan-tingkatan manusia dalam mengartikan

Tuhan. Menurutnya, ada tiga tingkatan manusia yang mengartikan Tuhan,

yakni :

a. Tingkatan pertama, pujian terhadap keesaan Tuhan. Hal ini dimiliki oleh

orang awam.

b. Tingkatan kedua, pengetahuan dan pengertian mengenai keesaan

Tuhan. Hal ini dimiliki oleh ulama.

c. Tingkatan ketiga, tumbuh dari perasaan terdalam mengenai Hakim

Agung, dan hal ini dimiliki oleh para sufi.

2. Bidang Tasawuf

K.H Hasyim Asy’ari juga memiliki perhatian dalam bidang tasawuf.

Dalam bidang ini, pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Al-Ghazali.

Menurut K.H Hasyim Asy’ari, tasawuf bertujuan memperbaiki perilaku

umat Islam yang sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

3. Bidang Fiqh

Dalam bidang fiqh, K.H Hasyim Asy’ari menganut keempat

madzhab, yakni Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. Seperti diketahui,

keempatnya merupakan madzhab-madzhab dalam Islam yang dianut oleh

seluruh umat Islam di dunia. Tentunya, tidak semua madzhab-madzhab

tersebut dianut oleh satu orang, melainkan berbeda-beda. Maksudnya, satu

muslim hanya mengikuti satu madzhab. Namun, hal berbeda ditunjukkan

Page 46: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

31

oleh K.H Hasyim Asy’ari yang mengikuti keempat madzhab tersebut

(Aizid, 2016: 270-271).

4. Bidang Politik

Meskipun K.H Hasyim Asy’ari bukan seorang politikus, ia seorang

pemikir politik. Dalam dunia politik, ia menjadi guru atau penasihat para

tokoh Indonesia. Pokok pemikirannya dalam bidang politik adalah

mengajak kepada semua umat Islam untuk membangun dan menjaga

persatuan. Menurut beliau, fondasi politik pemerintahan Islam itu

mempunyai tiga tujuan, yakni memberi persamaan bagi setiap muslim,

melayani kepentingan rakyat dengan cara perundingan, dan menjaga

keadilan.

5. Bidang Pendidikan

Bidang pendidikan (Islam) menjadi garapan yang paling mendapat

perhatian oleh K.H Hasyim Asy’ari. Karena perhatiannya yang begitu besar

terhadap pendidikan Islam, sampai-sampai beliau disebut sebagai tokoh

pendidikan Islam Indonesia.

K.H Hasyim Asy’ari disebut-sebut sebagai tokoh yang memiliki

perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan Islam karena ia telah

mengarang sebuah kitab adab al-‘alim wa al-muta’allim fima yahtaj ila al-

muta’allim fi ahuwal ta’allum wa ma yataqaff al-mu’allim fi maqamat

ta’limi. Meski secara umum isinya terkait dengan masalah pendidikan,

tetapi masalah pengajaran etika lebih ditekankan. Karyanya ini merujuk

kepada kitab-kitab yang ditelaahnya dari berbagai ilmu yang diterima dari

Page 47: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

32

para gurunya, ditambah dengan berbagai pengalaman yang pernah

dijalaninya selama melakukan pengembaraan intelektual dan juga terhadap

sistem pendidikan di Nusantara semasa hidupnya. Boleh jadi, penyusunan

kitab ini didorong oleh situasi pendidikan saat itu yang mengalami

perubahan dan perkembangan cukup pesat, dari kebiasaan lama (tradisional)

yang sudah mapan ke bentuk baru (modern) akibat pengaruh sistem

pendidikan Barat (imperialis Belanda) yang diterapkan di Indonesia (Aizid,

2016: 271-272).

Page 48: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

33

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN K.H HASYIM ASY’ARI

A. Pendidikan Menurut K.H Hasyim Asy’ari

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran pengetahuan,

keterampilan atau hal lainnya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi

di bawahnya secara berkelanjutan. Pembelajaran ini dilakukan dengan

beberapa cara, seperti pengajaran, pelatihan, dan juga penelitian.

K.H Hasyim Asy’ari memaparkan bahwa pengajaran yang paling

baik yaitu dari seorang ulama, karena ulama adalah pewaris para nabi.

Dengan kedudukan ulama seperti itu, maka menjadi bekal yang cukup untuk

mendapatkan keagungan serta kemuliaan dan sebutan yang baik (sebagai

ulama). Jika di atas pangkat nabi tidak ada level kepangkatan yang lebih

tinggi lagi, maka tidak ada kemuliaan yang lebih besar di atas kemuliaan

menjadi pewaris para nabi (Asy’ari : 13). K.H Hasyim Asy’ari dalam kitab

Adabul ‘Alim wal Muta’allim mengemukakan :

، وحسبك ب هذ ه الد الألنب رثة العلماء و دا و فخرا،ياء رجة مج

ة ، كرا. وإ ذا كان ال رتبة فوق النبو فال و ب هذ ه الرتبة شرفا وذ

.شرف فوق شرف الو ت لك الرتبة را ثة ل

Dalam buku Mukani (2016 : 148) pendidikan menurut K.H Hasyim

Asy’ari, pada hakikatnya merupakan tanggung jawab orang tua peserta

didik, terutama dari pihak ibu. Tanggung jawab tersebut melekat sampai

Page 49: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

34

dengan peserta didik telah dianggap dewasa dan mampu untuk hidup secara

mandiri. Di samping itu, orang tua juga memiliki kewajiban untuk

memberikan nama yang baik saat bayi baru lahir dan memberikan asupan

makanan yang baik pula.

Peran keluarga terhadap pembentukan peserta didik yang sukses

dalam pendidikannya sangat penting dan dominan. Oleh karena itu, K.H

Hasyim Asy’ari menyarankan agar persiapan untuk mewujudkan hal itu

harus sudah dilakukan ketika seseorang (calon suami) yang diharapkan

mampu memenuhi kriteria sebagai ibu yang dapat dipercaya untuk

mengemban amanah dan dalam mempersiapkan peserta didik yang

memiliki kemampuan keberagaman yang baik. Oleh karena itu, wanita yang

baik untuk dijadikan (calon) istri adalah yang memiliki kepribadian yang

baik, masih perawan, sederajat, dan sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai

upaya untuk mengantisipasi terjadinya dominasi faktor hereditas dalam

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ketika berproses dalam

pendidikannya.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan faktor utama

dalam pembentukan pribadi manusia. Karena pendidikan merupakan upaya

mengembangkan potensi-potensi peserta didik baik potensi fisik, potensi

cipta, rasa, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfugsi dalam

kehidupan.

Page 50: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

35

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan (ilmu) menurut K.H Hasyim Asy’ari yaitu

mengamalkannya, sebab amal adalah buah dari ilmu, menjadikan umur

lebih berguna, dan bisa menjadi bekal di akhirat kelak. Maka barangsiapa

yang memperoleh ilmu, dia akan beruntung, dan barangsiapa yang

kehilangan ilmu, dia akan merugi (Asy’ari : 13-14). K.H Hasyim Asy’ari

dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim mengemukakan :

رة ، ة و غا ي ن ه ثمرته و فا ئ دة العمر و زا د الخ لم العمل ب ه ل الع

ر. د و من فا ته خس فمن ظفر ب ه سع

Ilmu dipelajari hanya untuk dijadikan sarana menuju ketaqwaan

kepada Allah SWT. Ilmu memiliki kelebihan yang tak dimiliki yang lain

karena fungsi ilmu sebagai sarana pengantar ketaqwaan kepada Allah SWT.

Jika fungsi ini tidak teraplikasikan dan tujuan penuntut ilmu telah tercemar

dengan keinginan mendapatkan pencapaian duniawi seperti harta dan tahta,

maka pahala menuntut ilmu itu hangus, dan amal perbuatannya telah

dihapus (Asy’ari : 23-24). K.H Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim

wal Muta’allim mengemukakan :

لم ي إ ن ما يتعل م الع ن ه ي ل فض ، و إ ن ما ب ه للا ق ي ت ل ه ل ت ق ى على غير

ب أ ن ه ب طا ل ة ذا القصد و فسدت ن ي ه اختل تعالى، فإ ن ب ه للا

ي نا ل الد إ لى م ل وص ب ه الت ر يستشع ن مال أو جاه ، فقد بطل نيو م

له.ط عم ب ه و ح أجر

Tujuan pendidikan ini mampu direalisasikan apabila peserta didik

terlebih dulu mampu mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketika berproses

Page 51: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

36

dalam pendidikan, peserta didik harus mampu terhindar dari unsur-unsur

materialism seperti jabatan, kekayaan, popularitas dan sebagainya. Oleh

karena itu, ketika peserta didik melakukan kesalahan, maka menjadi

kewajiban pendidik untuk melakukan koreksi terhadap kesalahan tersebut.

Kepada peserta didik yang belum mengetahui tentang suatu perbuatan itu

sendiri, maka pendidik harus mampu menolongnya agar peserta didik

memperoleh pemahaman yang benar (Mukani, 2014: 142).

Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk

mencerdaskan dan mengembangkan potensi di dalam diri peserta didik.

Dengan pertumbuhan kecerdasan dan potensi diri maka setiap anak bisa

memiliki ilmu pengetahuan, kreativitas, sehat jasmani dan rohani,

kepribadian yang baik, mandiri, dan menjadi anggota masyarakat yang

bertanggung jawab.

B. Pendidik Menurut K.H Hasyim Asy’ari

1. Pengertian Pendidik

Pendidik adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk

mendidik. Tugas pendidik adalah memberikan ilmu pengetahuan kepada

peserta didik, mencerdaskan kehidupan peserta didik, serta bertanggung

jawab untuk membentuk peserta didik agar menjadi orang yang berguna

bagi agama, nusa, dan bangsa untuk kehidupan di masa akan datang.

Menurut K.H Hasyim Asy’ari hendaknya seorang pendidik tidak

mendatangi rumah seorang murid untuk mengajarkan ilmu pengetahuan

Page 52: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

37

yang hendak belajar meskipun murid itu berpangkat tinggi. Sebaiknya

pendidik menjaga kehormatan ilmunya sebagaimana juga ulama salaf

memeliharanya (Asy’ari : 56). K.H Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul

‘Alim wal Muta’allim mengemukakan :

نه وإ ن كان ه إ لى مكان من يتعل م م لم يما أن يذهب ب ع المتعل م ال س

لم كب ير ، بل يصون ع .ال ح الص لف ه كما صانه الس القدر

Pendidik harus memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi dalam

mendidik peserta didik. Ini berdampak kepada keharusan kualitas dan

kompetensi keilmuan pendidik yang telah diakui oleh pihak lain yang

berupaya meningkatkan pemahaman keilmuannya dalam bidang keahlian

yang diajarkan. Pendidik juga dituntut untuk memiliki sifat kasih sayang

kepada seluruh peserta didiknya, memiliki kepribadian yang baik,

menguasai berbagai metode pengajaran dan memiliki moral yang baik pula

(Mukani, 2014: 144).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mengajar atau mendidik adalah

tugas yang mulia, karena pada dasarnya orang yang berilmu itu dimuliakan

dan dihormati oleh orang lain. Tanpa adanya pengajar atau pendidik yang

tanggung jawab dan berhati besar untuk mendidik, kita tidak akan mengerti

apa-apa. Padahal ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat mulia.

2. Etika Pendidik dalam Mengajar

Dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim ada 12 materi yang

membahas tentang etika pendidik dalam mengajar, yaitu :

Page 53: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

38

a. Seorang guru harus mempunyai rasa taqarrub yaitu mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

b. Ketika guru hendak mengajar maka sebaiknya ia bersuci dari hadas dan

najis, membersihkan diri, memakai wewangian, dan mengenakan

pakaina rapi.

c. Sebelum meninggalkan rumah, hendaknya berdoa terlebih dahulu,

kemudia berdzikir sampai tiba di tempat mengajar.

d. Jangan sekali-kali mengajar dalam keadaan lapar dan haus, marah,

mengantuk, dan keadaan dingin atau panas yang berlebih. Karena dapat

mengganggu kenyamanan pembelajaran.

e. Menjaga diri dan sikap, menjauhi hal-hal yang dapat mengurangi

kewibawaan, serta menggunakan Bahasa yang baik dan santun.

f. Mengawali pembelajaran dengan membaca Al-Qur’an, berdoa untuk

kebaikan dirinya dan kaum muslimin. Kemudian dilanjutkan dengan

membaca ta’awudz, basmalah, hamdalah, dan sholawat.

g. Jika terdapat banyak pelajaran yang harus disampaikan, maka utamakan

pelajaran yang lebih mulia misalnya tafsir, hadist, ushuluddin, ushul

fiqh, kitab-kitab madzhab dan nahwu.

h. Sebaiknya mengeraskan dan merendahkan suara sesuai kebutuhan.

i. Jika ditanya mengenai suatu ilmu yang belum diketahui, maka jawab

tidak tahu. Karena hal tersebut merupakan bagian dari ilmu.

Page 54: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

39

j. Apabila di dalam majelis terdapat orang baru, hendaknya guru bersikap

santun dan ramah. Dan jangan terlalu banyak memperhatikannya karena

itu bisa membuatnya malu.

k. Mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan “Wallahu A’lam” sebagai

bentuk dzikir dan menyatakan bahwa hanya Allah SWT yang

mengetahui segala sesuatu.

l. Hendaknya guru tidak segera beranjak dari majelis setelah para hadirin

berdiri mau pergi. Sebab dalam hal ini terkandung beberapa faedah dan

akhlak (Asy’ari : 71-80).

3. Etika Pribadi Seorang Pendidik

Dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim ada 16 materi yang

membahas tentang etika pribadi seorang pendidik, yaitu :

a. Selalu merasa diawasi oleh Allah SWT saat sendiri maupun bersama

orang lain.

b. Selalu takut kepada Allah SWT apabila amanah yang telah dititipkan

tidak sejalan dengan semestinya.

c. Apabila mengetetahui suatu ilmu, maka bersikaplah merasa tenang,

tawadhu’, khusyu’ kepada Allah SWT.

d. Pasrahkan urusan dunia kepada Allah SWT dan tidak menjadikan

profesi sebagai guru semata-mata hanya karna mendapatkan imbalan

jabatan, harta, perhatian orang lain dan lain sebagainya.

e. Menjaga martabat seorang guru dengan cara tidak memuliakan para

penghamba dunia dengan cara berjalan dan berdiri untuk mereka.

Page 55: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

40

f. Apabila memikirkan urusan dunia cukup sekedar untuk diri sendiri dan

keluarganya saja sesuai standar qana’ah.

g. Menjauhi segala bentuk mata pencaharian yang rendah dan hina

menurut akal sehat, begitu pula profesi yang makruh menurut adat dan

syariat Islam seperti tukang tukar menukar uang, tukang pembuat

perhiasan dari emas, tukang cantuk, dan lain sebagainya.

h. Menghindari tempat-tempat yang memungkinkan membuat timbulnya

prasangka tidak baik menurut orang lain. Pendidik tidak boleh

melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan kurangnya harga dirinya

dan sesuatu yang secara terlihat dianggap munkar, walaupun

kenyataannya hukumnya boleh.

i. Menjaga keistiqomahan dalam menjalankan syari’at-syari’at Islam

seperti sholat berjama’ah di masjid, mengucap salam kepada siapa saja,

amar ma’ruf nahi munkar, serta selalu tabah da sabar atas penderitaan

yang sedang dihadapi.

j. Memberikan perhatian terhadap masalah agama dan urusan-urusan yang

menyangkut kemaslahatan umat Islam, menjalankan Sunnah dan

menghindari bid’ah.

k. Selalu menghiasi perbuatan dan pekerjaan dengan Sunnah seperti

membacar Al-Qur’an, berdzikir, membaca do’a-do’a. Mengerjakan

sholat, puasa, haji jika mampu, membaca sholawat dengan kecintaan,

hormat dan takdzim kepada Rasulullah SAW.

Page 56: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

41

l. Memperlakukan orang lain dengan baik, misalnya dengan menebarkan

salam, menampakkan wajah yang berseri-seri, mengendalikan amarah,

mengucapkan terima kasih atas kebaikan orang lain, menimbulka

suasana nyaman ketika bersama orang lain, dan lain sebagainya.

m. Membersihkan jiwa dan raga dari akhlak yang tercela seperti dengki,

dendam, sombong, menipu, dan membangunnya dengan akhlak yang

mulia.

n. Senantiasa bersungguh-sungguh dan istiqomah dalam beribadah serta

rajin membaca, belajar, mengulang-ulang ilmu, menghafal, berdiskusi.

Pendidik tidak boleh menyia-nyiakan waktu untuk selain ilmu dan

urusan mengamalkannya kecuali untuk yang sifatnya primer.

o. Pendidik harus punya hasrat yang tinggi dalam mencari pengetahuan

yang berfaedah di manapun tempatnya.

p. Lebih baik pendidik mengarahkan perhatiannya pada sesuatu yang bisa

berguna dalam lingkup yang luas dan banyak dibutuhkan. Seperti

menyibukkan diri dengan meringkas, mengarang, dan menyusun

karangan jika mampu melakukannya (Asy’ari : 55-70).

C. Peserta Didik Menurut K.H Hasyim Asy’ari

1. Pengertian Peserta Didik

Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Peserta didik pada

umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain

Page 57: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

42

untuk bisa tumbuh dan berkembang kea arah kedewasaan. Selain berniat

untuk mengharapkan ridho Allah SWT, peserta didik juga berniat untuk

mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim, dijelaskan perkataan

Ibnu Mubarak R.A sebagai berikut : “Seseorang dianggap alim selama dia

tetap menunut ilmu. Ketika dia mengira dirinya sudah alim, maka

sesungguhnya dia masih bodoh.” Penjelasan mengenai keutamaan ilmu dan

ulama, diperuntukkan khusus bagi ulama yang mengamalkan ilmunya bagi

para muridnya, yang baik budi pekertinya, dan bertaqwa dengan tulus hanya

karena Allah SWT serta mengharapkan kedekatan di sisi Allah dengan

memperoleh surge kenikmatan. Bukan untuk mereka yang menjadikan

ilmunya sebagai modal untuk memperoleh keuntungan duniawi seperti

harta, tahta, dan pengikut, serta murid yang banyak (Asy’ari : 21-22). K.H

Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim mengemukakan:

ي للا عنه : "ال يزا ل وقال ابن المبارك جل عا ل ما ما رض الر

لم طلب ل". ما ذ ، فإ ذا ظن أن ه ق الع ن فضل د عل م فقد جه ر م ك

لم و أهل ه إ ن ما هوف ي حق العلم م الع ه لم ين ب ع ل البرار اء العام

ين قصدوا ب ه ين ال ذ يم و الالمت ق لفى لديه ب جن ات ز وجه للا الكر

، ال من قصد ب ه أغرا ضا دني يم ي الن ع ن جاه أو مال أو م ة و كاث رة م

ت .و الت ع باف ى ال يذ الم

Dalam peserta didik setiap individu mempunyai perbedaan yang

sangat bervariasi, hal ini terjadi karena perbedaan individual, dikarenakan

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Dalam pendidikan,

Page 58: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

43

pendidik harus memperhatikan perbedaan yang dimiliki peserta didik agar

mudah untuk mencapai dari tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.

Peserta didik harus mempunyai perilaku yang baik terhadap guru,

sesame teman dan harus menggunakan sarana pembelajaran dengan sebaik-

baiknya. Jadilah kaum sebagai guru atau murid atau pendengar atau cinta

terhadap ilmu. Jangan jadi orang yang nomer lima, karena suatu saat akan

rusak karenanya. Barangsiapa pergi untuk mencari ilmu, para malaikat akan

mendo’akan dan hidup akan diberi berkah (Amiruddin, 2018: 22).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa peserta didik merupakan salah satu

komponen pendidikan yang tidak bisa ditinggalkan, karena dengan tidak

adanya peserta didik tidak akan mungkin proses belajar mengajar dapat

berjalan. Karena pada dasarnya peserta didik merupakan sumber utama dan

terpenting dalam proses pendidikan.

2. Etika Peserta Didik dalam Belajar

Dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim ada 13 materi yang

membahas tentang etika murid dalam pembelajaran, yaitu :

a. Mengawali belajar dari hal-hal yang hukumnya fadhu ‘ain, yang terdiri

dari empat macam pengetauan, pengetahuan tentang zat Allah SWT,

pengetahuan tentang sifat Allah SWT, pengetahuan tentang hukum-

hukum Islam, dan pengetahuan tentang macam-macam keadaan.

b. Mempelajari Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh serta memahami

tafsir dan ilmu-ilmu lainnya yang bersumber dari Al-Qur’an.

Page 59: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

44

c. Jangan terlalu berurusan ke dalam argument dan isu-isu yang

diperselisihkan oleh para ulama dan juga semua orang lainnya.

d. Meminta bantuan dengan guru untuk mengoreksi terlebih dahulu materi

yang hendak dihafal. Setelah dikoreksi dengan guru, maka boleh

menghafalkannya dengan hafalan yang kuat.

e. Bersegera mempelajari ilmu terutama ilmu hadist dan tidak

mengabaikan ilmu-ilmu yang terkait dengan ilmu hadist.

f. Apabila penjelasan pembelajaran terlalu singkat, maka bukalah buku

yang lebih lengkap. Kemudian belajar dari buku tersebut dan tidak lupa

terus melakukan telaah dan pencatatan hal-hal yang ditemui berupa

keterangan penting.

g. Selalu menghadiri majelis ilmu yang diadakan oleh guru, sebisa

mungkin.

h. Jika menghadiri majelis ilmu, hendaknya mengucapkan salam dengan

suara keras yang bisa didengar jelas oleh semua hadirin.

i. Jangan malu ketika menanyakan sesuatu yang dirasa sulit dan jangan

malu meminta penjelasan ulang terhadap hal yang tidak dimengerti.

j. Menunggu giliran dalam belajar dan tidak boleh mendahului orang lain

kecuali ada kerelaan dari yang bersangkutan.

k. Hendaknya membawa kitab sendiri yang akan dipelajari bersama guru

dan tidak meletakkan kitab di lantai dalam keadaan kitab terbuka.

Page 60: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

45

l. Fokus terhadap satu kitab yang sedang dipelajari dan jangan

mempelajari kitab lainnya apabila kitab sebelumnya belum terlalu

dikuasai.

m. Saling memotivasi kepada teman-temannya dalam hal mendapatkan

ilmu (Asy’ari : 43-54).

3. Etika Pribadi Seorang Peserta Didik

Dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim ada 10 materi yang

membahas tentang etika pribadi seorang peserta didik, yaitu :

a. Peserta didik harus mensucikan hati dari segala sesuatu yang memiliki

rasa dendam, dengki, kekotoran hati, budi pekerti yang tidak baik, dan

lain sebagainya.

b. Hendaknya memiliki niat yang baik dalam mencari ilmu semata-mata

dengan tujuan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Jangan sampai

berniat hanya untuk mendapatkan kepentingan duniawi seperti

mendapatkan kepemimpinan, harta, pangkat, dan lain sebagainya.

c. Peserta didik sebaiknya menggunakan masa muda untuk menuntut ilmu

dengan tekun, jangan menggunakan waktu hanya untuk bermain-main.

d. Peserta didik hendaknya menerima sandang pangan dengan apa adanya.

e. Peserta didik hendaknya membagi waktu siang dan malam serta

menggunakan setiap kesempatan waktu luang untuk belajar.

f. Peserta didik hendaknya mengurangi pola makan da minum yang

banyak, sebab kenyang hanya akan mencegah ibadah dan berat badan

naik sehingga dalam belajar kurangnya konsentrasi.

Page 61: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

46

g. Hendaknya bisa lebih berhati-hati dalam membeli makanan dan

minuman yang belum jelas halal haramnya.

h. Hendaknya seorang murid menjauhi hal-hal yang menyebabkan lupa

seperti membaca tulisan di nisan kuburan, membuang kutu hidup-hidup,

dan masuk di antara dua unta yang beriringan.

i. Hendaknya seorang murid meminimalisir tidur selama tidak berefek

bahaya pada kondisi tubuh dan kecerdasan otak.

j. Peserta didik hendaknya mencari teman yang bertaqwa kepada Allah

SWT, bersih hati, banyak berbuat kebaikan, memiliki harga diri yang

baik dan mengingatkan teman lainnya jika berbuat salah (Asy’ari : 24-

28).

Page 62: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

47

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Relasi Pendidik dan Peserta Didik dalam Kitab Adabul ‘Alim wal

Muta’allim

Hubungan antara pendidik dan peserta didik keduanya sama-sama

menjadi hal terpenting dalam suatu pendidikan, keduanya juga berada dalam

sebuah hubungan yang saling membutuhkan. Antara pendidik dan peserta didik

dalam pembelajaran merupakan indikator terlaksananya proses pembelajaran

untuk mencapai suatu tujuan. Dengan syarat, aktifitas itu terkait dengan norma-

norma belajar dan mendapat perubahan, pengembangan potensi dan karakter.

Hubungan antara guru dengan murid akan terjalin harmonis apabila keduanya

saling menghargai dan menjalankan sesuai tugasnya masing-masing.

Sebagaimana yang disampaikan K.H Hasyim Asy’ari, bahwa masing-

masing guru dan murid memiliki tanggungjawab dan kewajiban yang harus

dipraktikkan, terlebih pada saat aktifitas belajar mengajar berlangsung. Nilai-

nilai yang dibahas dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim sangat sesuai

dengan tujuan pendidikan yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua

kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu

meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku,

penampilan, kebiasaan dan pandangan (Daradjat, 2008: 29).

Page 63: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

48

Berbicara mengenai tujuan pendidikan yang dilakukan oleh guru ini

tentu bersifat menyeluruh. Kecakapan yang dimiliki guru secara teoritis tentu

tidak cukup tanpa penerapan praktis khususnya di lingkungan belajar. Bahkan,

pesan yang disampaikan guru melalui aktifitas dan perilakunya yang dijadikan

suri tauladan oleh murid-muridnya, lebih efektif dalam mengubah dan

mengembangkan perilaku dan karakter.

Dari uraian K.H Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adabul ‘Alim wal

Muta’allim tentang hubungan guru dengan murid, terlebih lagi hubungannya

dalam proses belajar mengajar. Setidaknya ada beberapa pokok pembahasan

yang perlu dijabarkan, terutama sebagai pertimbangan untuk pendidikan saat

ini. Gagasan ini akan menjadi sebuah kebaikan bagi kaum muslim agar tidak

lagi ragu untuk dapat mempertimbangkan sebagai referensi dalam bidang

pendidikan terutama dalam hal berperilaku.

Pemikiran K.H Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adabul ‘Alim wal

Muta’allim tentang hubungan guru dengan murid, yaitu :

1. Etika Peserta Didik Terhadap Pendidik

Dalam Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim ada 12 yang membahas

tentang etika peserta didik terhadap pendidik, yaitu :

a. Hendaknya seorang murid mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum

meminta petunjuk (istikharah) kepada Allah SWT perihal guru yang

akan ditimba ilmunya dan yang akan diteladani budi pekerti dan tata

kramanya. Jika bisa, orang yang sudah diketahui punya keahlian, sifat

Page 64: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

49

asih, citra yang baik, kepandaian menjaga kesucian diri, dan

kemampuan mengajar dan memahamkan yang baik.

b. Bersunggguh-sungguh dalam mencari guru yang memiliki keahlian

dalam bidang ilmu syariat, yang dipercaya di antara guru-guru lain

zamannya sering melakukan penelitian dan dialog bersama para pakar.

Bukan sosok guru yang ilmunya didapat lewat lembaran-lembaran

kertas buku dan tidak pernah belajar langsung pada guru-guru ahli.

c. Patuh pada guru dalam berbagai hal dan tidak menentang pendapat dan

aturannya. Murid dengan guru posisinya seperti pasien dengan dokter

ahli. Oleh karena itu, hendaknya murid meminta petunjuk guru dalam

menggapai tujuannya, berusaha mendapat ridho guru dalam setiap

perbuatan, menghormatinya, dan mendekatkan diri kepada Allah.

d. Memandang guru dengan hormat, takzim, dan percaya bahwa pada

dirinya ada kesempurnaan karena itu lebih bermanfaat bagi murid.

e. Mengetahui hak guru dan tidak melupakan kemuliaannya.

Mendoakannya baik ketika masih hidup maupun telah meninggal.

f. Berusaha sabar menghadapi sikap kekasaran dan keburukan perilaku

yang muncul dari guru. Dan janganlah hal itu menghentikan

kemantapan pada guru dan keyakinan akan kesempurnaan sang guru.

Pencegahan dan peringatan dari guru itu sebenarnya demi pengarahan

dan perbaikan murid.

g. Tidak baik menemui guru di tempat umum atau di selain majelis ta’lim

tanpa meminta izin atau pemberitahuan terlebih dahulu. namun bila guru

Page 65: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

50

yang meminta waktu khusus karena tidak bisa hadir di waktu yang sudah

ditentukan, entah karena halangan atau karena suatu kemaslahatan yamg

dipandang baik, maka hal tersebut diperbolehkan.

h. Apabila murid duduk di hadapan guru, sebaiknya duduklah dengan etika

yang baik, seperti duduk bersimpuh di atas kedua lututnya atau duduk

tasyahud dengan tanpa meletakkan tangan di atas paha.

i. Berbicara dengan baik terhadap guru.

j. Apabila guru menyebutkan hukum suatu kasus atau suatu keterangan

yang berfaedah sedangkan murid sudah menghafalnya, maka murid

tetap harus mendengarkan dengan seksama, mengambil manfaat,

seolah-olah murid belum pernah mendengar.

k. Tidak mendahului gurunya dalam menjelaskan suatu permasalahan atau

dalam menjawab pertanyaan.

l. Apabila guru memberikan sesuatu, maka murid harus menerimanya

dengan tangan kanan (Asy’ari : 29-42).

2. Etika Pendidik Terhadap Peserta Didik

Dalam Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim ada 14 yang membahas

etika pendidik terhadap peserta didik, yaitu :

a. Hendaknya mengajar dan mendidik murid dengan tujuan utama yaitu

mendapatkan ridho Allah SWT, menyebarkan ilmu, menghidupkan

syariat Islam, melanggengkan munculnya kebenaran, meraih pahala,

juga berharap keberkahan atas apa yang telah disampaikan.

Page 66: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

51

b. Menghindari sikap tidak mau megajar murid yang tidak tulus niatnya,

karena sesungguhnya ketulusan niat masih ada harapan terwujud sebab

berkah dari ilmu itu sendiri.

c. Mendekatkan murid dengan sesuatu yang menurut guru terpuji, seperti

anjuran hadist, dan menjauhkan murid dari apa yang menurut guru

tercela.

d. Memberi pemahaman kepada murid dengan bahasa yang mudah

dipahami dan dicerna ketika proses belajar mengajar berlangsung.

e. Menyampaikan kepada murid dengan berusaha meringkas penjelasan

tanpa panjang lebar dan terlalu dalam sehingga mengakibatkan murid

tidak mampu menampung dan merekamnya dengan baik.

f. Meminta murid untuk mengulangi materi pelajaran dengan memberi

latihan, ujian, hafalan dan mendampingi mengembangkan materi.

g. Jika murid mengalami kesulitan di atas kadar kemampuannya dan

menyebabkan kekhawatiran guru, maka guru menasihati dengan

lembut, bombing murid agar perlahan-lahan dan bersikap biasa-biasa

saja dalam kesungguhan belajarnya.

h. Seorang guru tidak boleh pilih kasih terhadap salah satu murid, karena

hal ini akan mengakibatkan kecemburuan sosial.

i. Bersikap ramah kepada murid-murid yang hadir dalam majelis dan

melarang murid yang melakukan perbuatan yang tidak pantas untuk

dilakukan, seperti melakukan haram atau makruh, atau perbuatan yang

Page 67: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

52

mengakibatkan rusaknya moral, atau bergaul dengan orang yang tidak

layak dijadikan teman, dan lain sebagainya.

j. Mengajarkan murid dengan hal-hal yang berguna bagi mereka dalam

berinteraksi dengan sesama, seperti menyebarkan salam, bertutur kata

yang baik dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan juga dalam mencapai

tujuan-tujuan bersama selama mencari ilmu.

k. Berusaha untuk membantu sekuat tenaga yang dikuasainya baik

kedudukan maupun materi (tanpa ada paksaan) untuk murid.

l. Jika ada salah satu anak murid yang tidak hadir dalam pembelajaran,

maka sebaiknya guru menanyakan bagaimana kepada anak murid yang

lainnya.

m. Tetap bersikap rendah hati atau tawadhu’ terhadap seorang murid.

n. Memberi perlakuan yang baik terhadap murid dengan kata-kata yang

menunjukkan penghormatan dan penghargaan (Asy’ari : 80-95).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa relasi pendidik dengan peserta didik

adalah hubungan yang terjadi di dalam sebuah proses pembelajaran. Tugas

pendidik terhadap peserta didik adalah terlebih dahulu memahami dan

menyampaikan materi, memberikan hukuman bagi peserta didik yang sulit

diatur dan sesekali memberikan hadiah bagi peserta didik yang rajin.

Sedangkan tugas peserta didik terhadap pendidik adalah dengan

mengulang-ulang pembelajaran yang telah diberikan kepada pendidik. Etika

pendidik terhadap peserta didik yaitu dengan mengajar secara lemah

lembut, diulang-ulang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat dalam

Page 68: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

53

menyampaikan materi pelajaran. Sedangkan etika peserta didik terhadap

pendidik adalah dengan menghormatinya atau mendengarkannya dalam hal

berbicara.

B. Relevansi Pemikiran K.H Hasyim Asy’ari Tentang Pendidik dan Peserta

Didik dengan Pendidikan Sekarang

Hubungan pendidik dengan peserta didik adalah hal yang tidak dapat

ditinggalkan dalam proses pembelajaran. Terlibatnya kedua pihak tersebut

dalam pembelajaran merupakan indikator terlaksananya proses pembelajaran

untuk mencapai suatu tujuan. Dengan syarat, aktifitas itu terikat dengan norma-

norma belajar dan berorientasi pada penanaman, pengembangan potensi dan

perubahan karakter. Hubungan antara pendidik dengan peserta didik akan

terjalin dengan baik jika keduanya saling menghargai dan berperan sesuai

dengan tugas masing-masing. Sebagaimana dipaparkan oleh K.H Hasyim

Asy’ari, bahwa masing-masing guru dan murid memiliki tanggung jawab dan

kewajiban yang harus dipraktikkan terutama saat aktifitas belajar mengajar

berlangsung.

Pemikiran K.H Hasyim Asy’ari tentang hal ini dapat memberi pengaruh

bahkan bisa menjadi solusi atas permasalahan pendidikan saat ini. Nilai-nilai

yang dibahas dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim sangat sesuai dengan

tujuan pendidikan yaitu dengan membangun manusia yang unggul, memiliki

daya saing, dan mampu memecahkan masalah dalam setiap kondisi dan situasi.

Tujuan pendidikan yang dilakukan oleh guru ini tentu harus bersifat

Page 69: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

54

menyeluruh. Pesan yang disampaikan oleh guru melalui aktifitas dan

perilakunya yang dijadikan contoh yang baik oleh murid-muridnya, lebih

efektif dalam mengubah dan mengembangkan perilaku dan karater.

Pemikiran K.H Hasyim Asy’ari lebih menitik beratkan pada persoalan

hati, sehingga yang menjadi hal terpenting dalam menuntut ilmu adalah niat

yang tulus dan ikhlas untuk mengharapkan ridho Allah SWT. Selain itu beliau

juga sangat menekankan penanaman akhlak dan moral terhadap siswa, jika

dikaitkan dengan pendidikan sekarang ini maka pemikiran K.H Hasyim Asy’ari

berhubungan dengan aspek afektif siswa.

Pada dasarnya pemikiran K.H Hasyim Asy’ari mengenai tujuan ataupun

dasar yang digunakan adalah sangat tepat bahkan sangat sesuai karena

menggunakan dasar Al-Qur’an dan Hadist, karena dalam Al-Qur’an dan Hadist

terdapat suatu sistem pendidikan yang berhubungan dengan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Akan tetapi di zaman sekarang ini, banyak kasus-

kasus kekerasan yang ada di dalam dunia pendidikan banyak di perbincangkan.

Banyak kasus terjadi yang menjadikan sosok pendidik tidak lagi menjadi

panutan yang baik bagi peserta didiknya, padahal seorang pendidik merupakan

contoh ideal bagi anak didiknya. Banyak juga yang memperbincangkan

maraknya seorang siswa yang melakukan tindak kekerasan terhadap gurunya

sendiri.

Berbagai problematika yang dihadapi dunia pendidikan pada masa

sekarang merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Berbagai pergeseran

yang dilakukan manusia modern untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari telah

Page 70: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

55

menyebabkan pergeseran pula di semua aspek kehidupan, tidak terkecuali di

dalam dunia pendidikan (Mukani, 2016: 239).

Pada masa sekarang kasus-kasus kekerasan yang ada dalam dunia

pendidikan sama sekali berlawanan dengan peran guru yang sebagai pendidik,

pembimbing dan pengajar. Kita seringkali mendengar guru mengimbau agar

murid-muridnya, misalnya, selalu menyayangi dan menghormati dengan

sesama. Akan tetapi bagaimana peserta didik belajar menyayangi dan

menghormati orang lain jika gurunya membenarkan kekerasan? Dan bagaimana

peserta didik terinspirasi untuk membuat perubahan dalam masyarakat dari

seorang guru yang melakukan kekerasan?

Sebagian guru beranggapan bahwa kekerasan bisa menjadi sarana untuk

menunjukkan bahwa dirinya berwibawa di hadapan murid-murid. Maksudnya,

guru pada situasi-situasi tertentu memerlukan kekerasan agar murid

mendengarkan dan menghormatinya. Ketika siswa atau siswi menunduk

dengan raut yang sedih dan merasa bersalah, maka guru merasa bahwa ia telah

berwibawa. Begitu anggapan yang dipercayai selama ini (Baedowi, 2015: 176-

177). Belum lagi dengan maraknya seorang siswa yang melakukan tindak

kekerasan balik terhadap gurunya sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa dunia

pendidikan saat ini sangat keras, dengan gurunya saja tidak bisa menghargai

dan menghormati, apalagi dengan orang lain yang dikenal maupun yang belum

dikenal.

K.H Hasyim Asy’ari mendorong agar seorang pendidik melaksanakan

profesinya secara jujur. Ini mengingat terkait dengan keberkahan ilmu yang

Page 71: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

56

diperoleh oleh peserta didik. Namun apa yang terjadi dengan dunia pendidikan

sekarang, tidak hanya pada pendidikan dasar dan menengah, di perguruan tinggi

pun praktik-praktik tidak terpuji dilakukan oleh oknum. Pada level peserta

didik, fenomena yang terjadi sekarang juga sudah jauh dari nilai-nilai karakter

yang di gariskan oleh K.H Hasyim Asy’ari. Pada aspek kurikulum, K.H Hasyim

Asy’ari sudah menegaskan bahwa pendidikan hendak membentuk generasi

yang baik dan cerdas. Namun seolah kurikulum yang ada di pendidikan

sekarang ini masih belum mampu untuk menyentuh kedua substansi tersebut

(Mahbib: 2016).

Di lihat lagi dalam pendidikan masa sekarang sudah banyak yang

menyepelekan ilmu keagamaan. Contohnya dalam bentuk nyata di sekolah yang

mengalokasikan sedikit jam pelajaran untuk ilmu keagamaan itu sendiri,

seharusnya di dalam sekolah bisa menyeimbangkan moralitas ke dalam

berbagai mata pelajaran yang ada. Antara materi pembelajaran yang

menghubungkan kepada kecerdasan otak seperti matematika, fisika, kimia,

biologi dan sebagainya, dengan materi pembelajaran yang memang disusun

untuk membentuk akhlak yang baik dalam diri peserta didik, sebenarnya dapat

berjalan secara bersamaan. Hal ini tentu membutuhkan profesionalisme guru

dalam memahami konsep dasar islamisasi ilmu pengetahuan itu sendiri,

terutama dalam menerapkannya dalam mata pelajaran yang diajarkan (Mukani,

2016: 241).

Di samping itu, penganjuran K.H Hasyim Asy’ari kepada guru untuk

melakukan kunjungan rumah kepada siswa yang telah sakit selama berhari-hari,

Page 72: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

57

menunjukkan perlunya hubungan yang baik antara pihak sekolah (guru) dengan

keluarga siswa. Padahal dengan melalui pelaksanakan kunjungan ke rumah

siswa, guru akan lebih mengetahui keadaan sebenarnya dari keluarga siswa. Di

samping adanya pemahaman dari orang tua siswa, mereka percaya bahwa

anaknya memang benar-benar memperhatikan perkembangan pendidikan

(Mukani, 2016: 241).

Masalah yang patut digasirbawahi di sini adalah rendahnya kualitas guru

dan output. Dalam hal ini, K.H Hasyim Asy’ari sangat menekankan adanya

kompetensi guru, baik secara personal, professional maupun sosial. Secara

personal, guru harus mampu menjaga moralitas agar tidak terjebak dengan

aktifitas yang dijalaninya sendiri. Secara professional, guru selalu dituntut

untuk meningkatkan kemampuan mengajar melalui berbagai media informasi

yang ada, karena untuk membantu kelancaran dalam melaksanakan tugas.

Sedangkan secara sosial, guru diharapkan mampu menjadi suri tauladan bagi

masyarakat sekitar agar tetap dipandang guru yang professional dan bisa

menjadi pemimpin bagi pembaharuan di dalam masyarakat untuk menjadi lebih

baik (Mukani, 2016: 242).

Jadi, dapat disimpulkan mengenai relevansi menurut pemikiran K.H

Hasyim Asy’ari tentang pendidik dan peserta didik dengan pendidikan saat ini

yaitu masih relevan jika diterapkan pada konteks zaman sekarang. Hubungan

pendidik dengan peserta didik harus berjalan secara harmonis sesuai dengan

tanggungjawab masing-masing. Dimana pendidik bertanggung jawab dalam

memberikan kasih sayang yang tinggi, suri tauladan yang baik, berkarakter,

Page 73: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

58

memerintahkan pada setiap peserta didik agar menghormati proses

pembelajaran, dan selalu berbuat baik terhadap peserta didik lainnya.

Sedangkan peserta didik memiliki tanggungjawab dengan memilih guru yang

berkompeten, menghormati, menghargai dan tidak menyinggung perasaan

guru, dan mengulang-ulang materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh

guru.

Page 74: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Relasi

Pendidik dan Peserta Didik dalam Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim Karya

K.H. Hasyim Asy’ari dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mengenai relasi pendidik dan peserta didik adalah hubungan yang terjadi di

dalam sebuah proses pembelajaran. Pendidik sebagai subyek yang aktif

dalam membentuk karakter siswa maupun mengarahkan siswa. Sedangkan

peserta didik sebagai obyek yang dibentuk oleh pendidiknya dalam

mengikuti nasehat, bimbingan serta arahan. Tugas pendidik yaitu

memahami dan menyampaikan materi. Sedangkan tugas peserta didik

adalah dengan patuh terhadap apa yang telah diperintahkan pendidik, karena

pada dasarnya pendidik adalah seseorang yang mengetahui segala hal yang

berhubungan dengan pendidikan siswa-siswanya. Hubungan pendidik dan

peserta didik sebagaimana pola hubungan Patron-Klien yang tidak sejajar

antara atasan dengan sejumlah bawahan yang dimana peran patron sebagai

figure pemimpin dan pemberian bantuan bagi semua klien.

2. Mengenai relevansi tentang pendidik dan peserta didik dengan pendidikan

saat ini yaitu masih relevan jika diterapkan pada konteks zaman sekarang.

Pendidik dan peserta didik harus berjalan secara harmonis sesuai dengan

tanggung jawabnya masing-masing. Pendidik bertanggungjawab dalam

memberikan contoh yang baik, memiliki jiwa kasih sayang yang tinggi,

Page 75: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

60

memperbaiki perilaku peserta didik yang nakal, serta menekankan pada

peserta didik agar menghormati proses pembelajaran. Peserta didik juga

berperan dengan cara menghormati, ramah, dan tidak menyinggung

perasaan pendidik dengan berbicara yang tidak enak terhadap pendidik,

mengulang-ulang materi pembelajaran yang telah diberikan, serta

membangun kedekatan dengan pendidik.

B. Saran

1. Bagi Para Pendidik

Sekiranya dapat mengambil contoh hubungan guru dan murid

menurut K.H Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim

untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehari-hari, sehingga

aktivitas belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik

dan sukses dalam mengantarkan anak didik agar berakhlak mulia.

2. Bagi Peserta Didik

Hendaknya mampu mengoreksi dan berusaha memperbaiki perilaku

sebagaimana yang telah diuraikan K.H Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul

‘Alim wal Muta’allim.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bahwa hasil dari analisis tentang relasi pendidik dan peserta didik

menurut K.H Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim

yang peneliti kaji ini, peneliti berharap dapat digunakan selanjutnya sebagai

salah satu referensi dalam melakukan penelitian. Karena penelitian ini

Page 76: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

61

masih jauh dari kata sempurna, peneliti mengharapkan akan ada banyak

penelitian untuk tema-tema seperti ini dan dapat dikaji lebih dalam lagi.

Page 77: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

62

DAFTAR PUSTAKA

Aizid, Rizem. 2016. Biografi Ulama Nusantara. Yogyakarta : Diva Press.

Akbar, Rois. 2018. Pendidikan Akhlak untuk Pengajar dan Pelajar Terjemah Kitab

Adabul ‘Alim Wal Muta’allim, Penerjemah. Pesantren Tebuireng Jawa

Timur : Tim Pustaka Tebuireng.

Amiruddin, Muhammad Faiz. 2018. Konsep Pendidikan Islam Menurut K.H

Hasyim Asy’ari. Jurnal Dirasah. Vol. 1, No. 1.

Asy’ari, As-Syaikh Muhammad Hasyim. Adabul ‘Alim wal Muta’allim. Jombang :

Turats Al-Islami.

Baedowi, Ahmad. 2015. Potret Pendidikan Kita. Jakarta : PT Pustaka Alvabet.

Daradjat, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

Isjoni, 2006. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta : IKAPI DKI

Jakarta.

Jumali, Muhammad, Dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta :

Muhammadiyah University Press.

Mahbib. 2016. Pemikiran Pendidikan Mbah Hasyim Relevan Hingga Sekarang.

NU Online. (di Akses pada Tanggal 29 Juli 2019).

Https://Www.Nu.Or.Id/Post/Read/72871/Pemikiran-Pendidikan-Mbah-

Hasyim-Relevan-Hingga-Sekarang.

Muis, Tamsil, Dkk. 2011. Bentuk, Penyebab, dan Dampak dari Tindak Kekerasan

Guru Terhadap Siswa dalam Interaksi Belajar Mengajar dari Perspektif

Siswa di SMPN Surabaya : Sebuah Survey. Jurnal Psikologi: Teori &

Terapan. Vol. 1, No. 2.

Mukani. 2014. Pemikiran Pendidikan Islam Perspektif K.H Hasyim Asy’ari. Jurnal

PAI. Vol. 1, No. 1.

Page 78: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

63

Mukani. 2016. Berguru Ke Sang Kiai Pemikiran Pendidikan K.H M. Hasyim

Asy’ari. Yogyakarta : KALIMEDIA.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2005. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan dalam Islam. Surabaya : Al Ikhlas.

Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam : Pengembangan Pendidikan Integrative

di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta.

Setiawan, Beni. 2008. Agenda Pendidikan Nasional. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinarbaru.

Suryabrata, Sumardi. 1996. Metode Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Suyanto, Bagong. 2018. Mengapa Ada Siswa Brutal Kepada Guru? di

Https://Www.Google.Com/Amp/S/M.Republika.Co.Id/Amp/P3mv8b440.

(di Akses pada Tanggal 23 Mei 2019).

Yasin, A. Fatah. 2008. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Yogyakarta : Sukses

Offset.

Yusrianto. 2014. Pemikiran Politik dan Perjuangan K.H Hasyim Asy’ari Melawan

Kolonialisme. Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia. Vol. 2, No. 3.

Page 79: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

64

Page 80: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

65

Page 81: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

66

Page 82: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

67

Page 83: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

68

Page 84: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

69

Page 85: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

70

Page 86: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

71

Page 87: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

72

Page 88: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

73

Page 89: RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB ADABUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5985/1/SKRIPSI PDF... · 2019. 9. 19. · RELASI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM KITAB

74