Relasi Negara dan Masyarakat di Rote -...

17
209 LAMPIRAN Lampiran Satu Proses Penelitian Pengantar Metodologi Penelitian dan Metode Penelitian adalah dua hal yang berbeda! (Masih banyak mahasiswa, dosen maupun peneliti yang keliru memahami apa itu Metode dan Metodologi). Metode adalah cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan, khususnya dalam ilmu pengetahuan 147 dan Metodologi adalah ilmu tentang metode. Untuk itu lah, uraian tentang Metode Penelitian ini secara sengaja penulis tempatkan pada bagian Lampiran dengan pertimbangan agar tidak mengganggu “jalan cerita” disertasi ini dari Bab 1 sampai dengan Bab 9. Ekploratif dan Eksplanatif: Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat eksploratif dan eksplanatif karena bermaksud untuk menelusuri dan kemudian menjelaskan Negara dan Civil Society di Rote-Nusa Tenggara Timur. Untuk mengakses data yang valid (sahih) dan reliable (andal), maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Makna pendekatan kualitatif di sini terkait dengan teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis dan interpretasi data yang tidak menggunakan statistik (Strauss dan Corbin, 2003). Dalam kaitan ini, terdapat sejumlah alasan yang sahih untuk 147 Secara sederhana dapat dimaknai sebagai Cara Bekerja atau Proses Penelitian.

Transcript of Relasi Negara dan Masyarakat di Rote -...

Page 1: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

209

LAMPIRAN

Lampiran Satu

Proses Penelitian

Pengantar

Metodologi Penelitian dan Metode Penelitian adalah dua hal yang berbeda! (Masih banyak mahasiswa, dosen maupun peneliti yang keliru memahami apa itu Metode dan Metodologi). Metode adalah cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan, khususnya dalam ilmu pengetahuan147 dan Metodologi adalah ilmu tentang metode. Untuk itu lah, uraian tentang Metode Penelitian ini secara sengaja penulis tempatkan pada bagian Lampiran dengan pertimbangan agar tidak mengganggu “jalan cerita” disertasi ini dari Bab 1 sampai dengan Bab 9.

Ekploratif dan Eksplanatif: Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat eksploratif dan eksplanatif karena bermaksud untuk menelusuri dan kemudian menjelaskan Negara dan Civil Society di Rote-Nusa Tenggara Timur. Untuk mengakses data yang valid (sahih) dan reliable (andal), maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Makna pendekatan kualitatif di sini terkait dengan teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis dan interpretasi data yang tidak menggunakan statistik (Strauss dan Corbin, 2003). Dalam kaitan ini, terdapat sejumlah alasan yang sahih untuk

147 Secara sederhana dapat dimaknai sebagai Cara Bekerja atau Proses Penelitian.

Page 2: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

210

melakukan penelitian kualitatif; salah satu diantaranya adalah sifat dari masalah yang diteliti.

Oral History Method

Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah lisan (oral history method). Metode ini menjadi penting dalam penelitian ini karena bertujuan untuk: 1) Menyelamatkan sumber sejarah dikarenakan terbatasnya sumber lisan (informan kunci) yang masih hidup; 2) Mengungkap berbagai masalah kesejarahan yang belum terungkap melalui sumber tertulis tentang Rote yang sangat terbatas; dan 3) Mengungkapkan berbagai peristiwa mengenai kehidupan masyarakat di Rote terutama di Nusak Delha pada saat terjadinya peristiwa perlawanan masyarakat terhadap negara di Desa Bo'a pada Tahun 1960 (dan pada Tahun 1932 terhadap negara kolonial) di mana kejadian ini merupakan pintuk masuk dari penelitian ini yang telah penulis bahas pada Bab 1.

Oral History Method harus dipakai dengan ekstra hati-hati. Nilai positif dari oral history method adalah rekaman yang berada dalam collective memory dari masyarakat yang boleh dikatakan “tidak memiliki sejarah” (Dhakidae, 2008). Namun collective memory tersimpan dengan rapi dalam beberapa tempat berikut ini:

− Individu-individu yang tua maupun yang muda karena masing-masing memperoleh warisan tradisi lisan turun-temurun. Meskipun boleh dikatakan bahwa semua memiliki itu akan tetapi para local genius adalah orang-orang yang karena pengetahuan dan wibawa adat bisa diandalkan sebagai sumber yang bisa dipegang. Dengan demikian local knowledge bisa dimanfaatkan dengan seefektif mungkin. Di sini pun perlu hati-hati karena wibawa pengetahuan seorang narasumber lokal tidak cukup, karena harus disertai pula oleh wibawa moral sehingga reliabilitas bisa menjadi pegangan para peneliti.

Page 3: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

211

− Struktur masyarakat itu sendiri yang menjadi tempat simpan collective memory tersebut.

− Struktur keluarga menjadi sesuatu yang penting diperiksa, karena banyak informasi berasal dari sana.

− Tuan Tanah mengandung konsep yang sangat berbeda dengan kepemilikan tanah feodal Eropa misalnya. Seorang tuan tanah tidak dengan sendirinya mengusai keluarga yang berada di bawahnya karena hubungan yang ketat secara adat antara wife giver and wife receiver, misalnya, akan memberikan nuansa yang halus yang memerlukan kecermatan untuk membedakannya.

− Karena itu akan sangat berguna bila seorang peneliti cukup beruntung untuk mendapatkan sumber tertulis, betapa pun langka dan terbatas sumber tersebut. Karena sumber itu akan menjadi seperti sinar baru yang akan memperjelas pemahaman tentang apa yang sudah lama berlangsung. Namun, sumber tertulis tersebut harus ditempatkan di dalam konteks yang tepat untuk mendapatkan informasi yang tepat pula.

Kelemahan dari oral history method ini antara lain: 1) Keterbatasan daya ingat seorang pelaku/saksi sejarah (informan kunci) terhadap suatu peristiwa; 2) Memiliki subjektifitas yang tinggi dikarenakan sudut pandang yang berbeda dari masing-masing pelaku dan saksi terhadap sebuah peristiwa. Sehingga mereka akan cenderung memperbesar peranannya dan menutupi kekurangannya. Untuk menutupi kelemahan oral history method adalah dengan menggunakan metode triangulasi data.

Sopi: Pendekatan Budaya

Seperti yang telah penulis kemukakan pada Bab 1 bahwa tidak mudah untuk memahami orang Rote, apalagi penulis merupakan seorang Rote (dari Nusak Bilba-Rote Timur) yang dilahirkan dan dibesarkan di Kota Kupang dan kemudian datang ke Rote untuk

Page 4: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

212

melakukan penelitian, di sini lah pendekatan budaya dan etika penelitian menjadi hal yang penting.

Minum Sopi adalah salah satu pendekatan yang “wajib” dilakukan oleh penulis sebelum melakukan “ritual” wawancara dengan para informan kunci (hanya beberapa informan saja yang menyuguhkan sopi sebagai “menu pembuka” untuk wawancara, informan lainnya menyuguhkan teh atau kopi, kalau wawancara dilakukan saat matahari nae/di atas kepala, maka yang disuguhkan adalah makan siang dan kalau wawancara dilakukan saat matahari turun/terbenam, maka yang disuguhkan adalah makan malam sebagai “menu pembuka” wawancara). Sopi bagi orang Rote adalah “air kata-kata” (untuk bertutur dan bersyair), tanpa sopi tidak ada tuturan, tidak ada syair. Dalam konteks penelitian ini dapat penulis kemukakan bahwa Sopi menjadi pendekatan yang penting untuk menggali data secara lisan tentang kehidupan masyarakat Rote di masa lalu terutama dari informan generasi tua (Lihat Tabel A dan Tabel B).

Penulisan lokasi wawancara dan nama informan kunci secara lengkap dalam disertasi ini (tidak disamarkan atau dirahasiakan) adalah bagian dari persetujuan antara penulis dengan informan kunci disamping penulis telah memperoleh Ijin Penelitian dari Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Rote Ndao. Penggunaan tape recorder dan kamera digital dalam setiap wawancara dilakukan atas persetujuan dari informan kunci yang diwawancarai.

Triangulasi Berbagai Metode Penelitian

Secara umum dapat dikatakan, bahwa penulis melakukan triangulasi dari berbagai metode riset (Aditrjondro, 2006; Taylor dan Bogdan, 2004), yakni: (a) studi kepustakaan/dokumentasi/kearsipan sebagai sebuah “study tour”, untuk menemukan bahan pustaka, kliping-kliping, foto-foto, dan arsip lainnya yang relevan dengan topik yang mau diteliti; (b) surfing di internet, untuk menemukan berita-berita lama maupun berita-berita baru tentang topik yang mau diteliti;

Page 5: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

213

(c) wawancara mendalam dengan informan kunci; dan (d) pengamatan/observasi lapangan di Rote.

Study Tour ke Berbagai Perpustakaan

Penelusuran kepustakaan menjadi penting dalam penelitian ini karena terbatasnya pustaka tentang Rote terutama menyangkut peristiwa yang terjadi pada Tahun 1960 dan sebelumnya (termasuk tahun-tahun sesudah 1960).

Penulis melakukan study tour ke beberapa perpustakaan dalam waktu dan kesempatan yang berbeda selama penelitian dan penulisan disertasi ini berlangsung (Tahun 2007-2011). Perpustakaan yang sempat penulis kunjungi adalah Perpustakaan Daerah NTT, Perpustakaan Rescource Center-Bappeda NTT, Perpustakaan UGM Yogyakarta, Perpustakaan St. Ignasius-Yogyakarta, Perpustakaan Yayasan BaKTI-Makassar, Perpustakaan Nasional RI-Jakarta, Perpustakaan Yayasan Bina Darma-Salatiga, Perpustakaan Yayasan PERCIK-Salatiga, dan Perpustakaan Pusat UKSW Salatiga (termasuk Ruang Baca Program Pascasarjana UKSW) serta dua unit perpustakaan pribadi milik Alm. Pdt. G. Tom Therik, Ph.D di Kupang dan milik Marthen L. Ndoen, Ph.D di Salatiga selain beberapa buku teks tentang “Masyarakat Rote” karangan Paul A. Haning yang diberikan secara cuma-cuma oleh Jemris Fointuna,S.Pi (Jurnalis The Jakarta Post), serta pinjaman beberapa monografi dan catatan lepas tentang Pulau Rote dari Benyamin Messakh, B.A (Mantan Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao).

Dari pengalaman study tour ke beberapa perpustakaan di atas maupun hasil surfing di internet, penulis sampai pada kesimpulan bahwa kepustakaan tentang Rote pada masa lalu maupun masa sekarang adalah barang langka di Indonesia terutama di negerinya sendiri di Rote.

Page 6: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

214

Study Tour ke Kantor Badan Arsip Daerah NTT

Penelusuran dokumentasi dan kearsipan tentang Rote juga penulis lakukan di Kantor Badan Arsip Daerah NTT karena terbatasnya kepustakaan tentang Rote sebagaimana telah penulis singgung di atas. Di kantor ini penulis mendapat bantuan dari Kepala Badan Arsip Daerah NTT Drs. Ferdy Tielman, M.Si dan Ibu Dra. Diani Dethan-Ledoh, M.Si (kebetulan mereka adalah alumnus PPs MSP UKSW) selain berbekal Ijin Tertulis dari Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Atap Provinsi Nusa Tenggara Timur, beberapa dokumen penting tentang Sejarah Pembentukan Kabupaten Rote Ndao bisa penulis peroleh dengan mudah, begitu juga dengan beberapa arsip foto tentang Rote pada masa kolonial yang juga penulis sertakan dalam disertasi ini.

Study Tour ke Museum Daerah NTT

Mengunjungi Museum Daerah NTT yang terletak di Jl. Drs. Frans Seda (sebelumnya bernama Jl. El Tari II) sesungguhnya tidak penulis maksudkan untuk kepentingan penelitian ini tetapi untuk kepentingan acara yang lain yaitu acara Penanugerahan NTT Academia Award yang diselenggarakan oleh Forum Academia NTT pada Tahun 2009. Saat berdiskusi dengan Drs. Leonard Nahak, M.Art (Kepala UPTD Museum Daerah NTT), dari sini lah “kebuntuan” tentang Sejarah awal penghunian Rote bisa penulis “ungkap” dengan menelusuri temuan/benda-benda Arkeologi asal Pulau Rote yang dikoleksi di Museum Daerah NTT dan tentu pengungkapan ini bukanlah bagian dari sejarah yang utuh untuk mengungkap Sejarah awal penghunian Rote seperti yang telah penulis bahas pada Bab 3.

In-Depth Interview

Selain Study Tour di atas, penulis juga melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan beberapa informan (key informan) yang terkait dengan topik dan masalah penelitian.

Page 7: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

215

Wawancara-wawancara yang dilakukan oleh penulis kebanyakan bersifat snowballing, seperti gelendingan bola salju. Si A mengusulkan si B untuk diwawancarai lebih lanjut, dan si B mengusulkan si C, sehingga bisa diperoleh gambaran yang lebih lengkap.

Beberapa persiapan yang dilakukan oleh penulis sebelum melakukan wawancara adalah menyusun pedoman wawancara (interview guide) dan mengidentifikasi informan kunci yang hendak diwawancarai di Pulau Rote maupun di Kota Kupang. Tahap persiapan ini berlangsung selama satu bulan (Januari-Februari 2008) di Salatiga.

Para informan yang diwawancarai dapat dilihat pada Tabel A dan B di bawah ini:

Tabel. A. Daftar Nama Informan Kunci

NO INFORMAN KUNCI KEDUDUKAN 1 Imanuel Ndoen Saudara Sepupu Abner Ndoen (Manek Delha) 2 Manek Ndoen Putera Kandung Abner Ndoen (Manek Delha) 3 Sadrak Feoh Mendengar Tuturan Langsung Tentang Kejadi di

Bo’a Tahun 1960 4 Benyamin Kai Saksi Mata, Mantan Kepala Desa Sedeoen (1989-

2000) 5 J. Soleman Hengge Saksi Mata, Mantan Kepala Desa Bo’a (1965-

1975) 6 Benyamin Messakh, BA Ahli Sejarah Rote/Maneleo Rote Ti’i, Mantan

Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao 7 Filiphus Tasi Kepala Desa Bo’a, Putera Kandung salah satu

korban di Desa Bo’a saat perlawanan Tahun 1960 8 John B. Ndolu Maneleo (Kepala Suku) pada Leo Kunak

pemrakarsa program revitalisasi Tu’u Belis di Rote Ndao/Staf pada WVI ADP Rote Ndao

Tabel B. Daftar Nama Informan Pendukung

NO INFORMAN PENDUKUNG KEDUDUKAN 1 Paul SinlaeloE, S.H Staf Divisi Antikorupsi PIAR NTT/

Penyelenggara Debat Kandidat Bupati Rote Ndao Tahun 2008

2 Joos J.J. Ngefak, S.H Hakim Pengadilan Negeri Kupang dengan

Page 8: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

216

wilayah tugas Timor Barat, Rote Ndao, Sabu Raijua dan Alor pada Tahun 1960

3 Hanok Ndoen Tokoh Masyarakat Desa Oenggaut, Kecamatan Rote Barat

4 Drs Loenard Nahak, M.Art Kepala UPTD Museum Daerah NTT 5 J. Danny Zacharias,SH,MA Juru Bicara Aliansi Masyarakat Rote Ndao

dalam Aksi Unjuk Rasa Pilkada Rote Ndao Tahun 2008

6 Pdt. Judith Folabessy, M.Si Peneliti Tu’u Belis di Leo Kunak 7 Pdt. Iswardy Lay, S.Th Pendeta GMIT di Rote Barat Laut 8 Pdt. G. Tom Therik, Ph.D Panelis Dalam Debat Kandidat Bupati Rote

Ndao Tahun 2008 Untuk kelancaran wawancara, penulis menggunakan alat bantu berupa log book untuk mencatat setiap jawaban dari informan dan tape recorder untuk merekam seluruh hasil wawancara sebagai backup kalau ada yang tidak sempat terekam dalam log book selama proses wawancara berlangsung.

Pengamatan Lapangan

Pengamatan lapangan yang dilakukan oleh penulis dapat digolongkan sebagai pengamatan/observasi tertutup atau observasi tidak langsung (Moleong, 2010) di mana keberadaan penulis tidak diketahui oleh subjek/informan kecuali untuk kepentingan wawancara mendalam.

Fokus yang diamati oleh penulis selama berada di Rote untuk menunjang penelitian disertasi ini diantaranya adalah: Acara adat (Tu'u Belis); aktivitas petani lontar, petani rumput laut dan nelayan tradisional; kegiatan perekonomian di pasar tradisional dan kompleks pertokoan, arus penumpang naik-turun di pelabuhan laut; kehidupan masyarakat lokal dan wisatawan di Kawasan Wisata Nemberala; pelayanan terhadap publik oleh pemerintah pada beberapa kantor Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD); pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2009 mulai dari tahap kampanye, pemungutan suara, dan perhitungan suara.

Page 9: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

217

Sebuah Penemusan Sintesa Teori

Bukan hal yang tidak biasa dalam ilmu-ilmu sosial munculnya penilaian bahwa sejumlah konsep dan teori yang baik tetaplah tidak lengkap dan parsial dalam penjelasan mereka tentang realitas sosial. Juga tanpa perkecualian bagi paradigma mobilisasi sumberdaya dan orientasi-identitas yang dibahas dalam disertasi ini tentu dengan catatan mendasar bahwa sebuah teori punya masa berlaku! Entah sampai kapan.

Berpikir kritis dipercaya sebagai ketrampilan aktif seorang penulis dalam menginterpretasi dan mengevaluasi hasil observasi, komunikasi, informasi, dan argumentasi yang dibangunnya. Menurut (Fisher, 1997) berpikir kritis bahkan tidak dapat secara serta-merta dengan kencendekiaan atau intelektualitas sebagai ilmuwan. Pasalnya, berpikir kritis memiliki sejumlah ukuran, dan keberhasilan kita dalam berpikir kritis tergantung pada peran atau ketrampilan aktif kita dalam bertanya, menjawab dan mengonstruksi pemikiran kita sendiri. Akan tetapi, hemat penulis, bertanya, menjawab dan mengonstruksi itu haruslah dilakukan secara kritis-reflektif-imajinatif, yakni berpalingnya sejenak diri kita dari objek-objek yang sedang kita perhatikan dalam rangka menentukan hakikat terdalam.

Dari seluruh bab yang dibahas dalam disertasi ini, dapat penulis kemukakan bahwa Bab 8 adalah bab yang paling berat ditulis/ dirumuskan karena bab ini berangkat dari perenungan imajinatif yang panjang berdasarkan fakta-fakta empiris yang berhasil dikumpulkan selama penelitian ini berlangsung.

Page 10: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

218

Lampiran Dua

KEPUTUSAN PEMBAGIAN BATAS ANTARA NUSAK THIE DAN NUSAK DENGKA. (Dua Surat Terpisah, Masing-masing tanggal 13 April 1913 dan 7 Mei 1913). Sumber Naskah: Koleksi Benyamin Messakh, B.A. (Di copy dan di scan kembali oleh Penulis)

Page 11: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

219

Page 12: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

220

Page 13: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

221

Page 14: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

222

Lampiran Tiga

KEY INFORMAN DALAM GAMBAR

Keterangan Foto: In-Depth Interview dengan para Key Informan dari atas kiri ke kanan: Imanuel J. Ndoen; Benyamin Messakh, BA; J. Soleman Hangge; Sadrak Feoh; Benyamin Kai; dan Filiphus Tasi.

Page 15: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

223

Lampiran Empat

PETA ROTE

Rote Ndao Dalam Peta Nusa Tenggara Timur (sumber: www.petantt.com)

Peta Kabupaten Rote Ndao (sumber: Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Rote Ndao, 2006)

Page 16: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

224

Rote Dalam Peta Buatan Belanda Tahun 1910. Sumber: Perpustakaan Nasional RI (diperbaharui oleh TNI AL Dinas Hidro-Oseanografi, 1992 dari Kapal Pemeta “Van Doern” 1910)

Rote Dalam Peta Buatan Jepang. Sumber: www.saudaratua.wordpress.com (Koleksi Universitas Tohoku, Miyagi, Jepang)

Page 17: Relasi Negara dan Masyarakat di Rote - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9265/12/D_902007003... · pengamatan/observasi lapangan di Rote. ... Ph.D di Salatiga

Lampiran

225

Foto Satelit Pulau Rote. Sumber: www.google.com/earth diunduh pada tanggal 16 Februari 2011