Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

download Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

of 17

Transcript of Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    1/17

    Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah di Indonesia

    Kadaster merupakan kegiatan dalam rangka pendaftaran tanah dalam suatu kawasan,

    menyajikan dan memberikan informasi secara sistematis melalui gambar bidang demi

    bidang tanah, jelas letak batas-batasnya dalam suatu peta hasil survei lapangan.Pendaftaran tanah merupakan suatu proses pencatatan dan pemberian informasi tentang

    pemilikan tanah, penggunaan tanah dan status pemilikan. Kadaster dengan kekuatan bukti

    merupakan suatu kadaster dengan pembuktian batas-batas bidang-bidang tanah melalui

    peta-peta, batasbatas bidang tanah tersebut ditetapkan di dalamnya sebagai batas-batas

    sah menurut hukum. Peta-peta kadaster sebagai peta-peta yang mempunyai kekuatan

    bukti.

    Kadaster dengan kekuatan bukti merupakan suatu kadaster dengan pembuktian

    batas-batas bidang-bidang tanah melalui peta-peta, batasbatas bidang tanah tersebut

    ditetapkan di dalamnya sebagai batas-batas sah menurut hukum. Pemberian kekuatan buktipada peta-peta kadaster dengan undang-undang hanya dapat dipertanggungjawabkan bila

    dipenuhi dua syarat 1. !atas-batas diukur dan dipetakan pada peta-peta kadaster

    merupakan batas-batas sebenarnya dan ". !atas-batas diukur dan dipetakan pada peta-

    peta kadaster harus dapat ditetapkan kembali #rekonstruksi kembali di lapangan sesuai

    dengan keadaannya pada waktu batas-batas itu ditetapkan dan diukur.

    P$%&'K!P% %(.) 1**+ Pasal " ayat ", berbunyi

    Prinsip dasar pengukuran bidang tanah dalam rangka penyelenggaraan

    pendaftaran tanah adalah harus memenuhi kaidah-kaidah teknis pengukuran danpemetaan sehingga bidang tanah yang diukur dapat dipetakan dan dapat diketahui letak

    dan batasnya di atas peta serta dapat direkonstruksi batas-batasnya di lapangan.

    ekonstruksi batas persil tanah adalah penentuan kembali lokasi dan posisi titik-titik

    batas persil tanah di lapangan dengan menggunakan data ukuran yang dulu digunakan

    dalam penetapan lokasi dan posisi titik-titik batas tersebut.

    !adan Pertanahan %asional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan

    di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral

    !eberapa fungsi !P% antara lain #http''www.bpn.go.id'tentangbpn.asp/0visimisi

    a. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang

    pertanahan.

    b. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum.

    c. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah., salah satu tugas tersebut berupa

    pelayanan pendaftaran tanah.

    esuai dengan ke tiga fungsi tersebut maka implementasi pendaftaran tanah menjadi

    sangat penting. Pendaftaran tanah merupakan suatu proses pencatatan dan pemberian

    informasi tentang pemilikan tanah, penggunaan tanah dan status pemilikan.Kegiatan

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    2/17

    pendaftaran tanah harus bisa menjamin kepastian hukum hak atas tanah, pemanfatan

    dan peralihan haknya. Penyelenggaraan pendaftaran tanah dapat menjamin kepastian

    hukum apabila pendaftaran itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut #2armanses,

    1*31

    1. Peta-peta kadaster dapat dipakai untuk rekonstruksi di lapangan dan menggambarkan

    batas sah menurut hukum4

    ". 5aftar umum yang membuktikan pemegang hak terdaftar di dalamnya sebagai

    pemegang hak sah menurut hukum4

    ). etiap hak dan peralihannya harus didaftar

    Peraturan Pemerintah %omor " tahun 1**+ mengatur kadaster

    1. pengumpulan dan pengolahan data fisik merupakan kegiatan pengukuran dan

    pemetaan meliputi pembuatan peta dasar pendaftaran4 penetapan batas-batas bidang

    tanah4 pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta

    pendaftaran4 pembuatan daftar tanah dan pembuatan surat ukur.

    ". Pembuktian hak dan pembukuannya.

    Kadaster merupakan kegiatan dalam rangka pendaftaran tanah dalam suatu

    kawasan,menyajikan dan memberikan informasi secara sistematis melalui gambar bidang

    demi bidang tanah, jelas letak batas-batasnya dalam suatu peta hasil survei lapangan. 6iap

    tiapbidang tanah memberi informasi tentang luas bidang tanah, pemiliknya,penggunaan

    tanahnya, nilai tanahnya dan segala atribut di atasnya. Kadaster diadakan untuk kepastianhukum dari letak, batas-batas serta luas bidang-bidang tanah hak, oleh karena itu

    pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah harus diselenggarakan secara teliti, batas-

    batas serta letak bidang tanah itu harus setiap waktu dapat ditetapkan kembali atau

    direkonstruksi kembali di lapangan. Kadaster dengan kekuatan bukti merupakan suatu

    kadaster dengan pembuktian batas-batas bidang-bidang tanah melalui peta-peta, batas

    batas bidang tanah tersebut ditetapkan di dalamnya sebagai batas-batassah menurut

    hukum. Peta-peta kadaster demikian disebut sebagai peta-peta mempunyai kekuatan bukti.

    Batas Bidang Tanah

    !erbicara mengenai batas selalu diawali dengan ceritera sejarah bebrapa abadsebelum masehi tenatng petatni-petani $esir di lembah subur sungai %il. Para petani

    $esir di sekitar sunagi %il selalu kesulitan untuk menemukan kembali #rekonstruksi

    batas-batas tanahnya akibat tersapu banjir.

    Persoalan serupa tentang rekonstruksi batas bidang tanah yang terjadi di7ndonesia

    hingga kini masih sangat sering dihadapi. Paska letusan 8unung 8alunggung di9awa barat

    yang mengakibatkan leleran lahar yang telah menyapu bersih batas-batasbidang tanah.

    6sunami di &ceh pada bulan desember tahun ":: telah meluluhlantakkan !anda &ceh

    yang mengakibatkan ribuan korban meninggal dunia, luka-luka,penduduk yang homless.

    &kibat tsunami tersebut juga telah menyapu hamper semuakenampakan batas-batas bidang

    tanah dan juga titik dasar teknik. 8empa yang telah mengguncang propinsi 57; dan

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    3/17

    sebagian wilayah propinsi 9awa tengah pada tanggal "+ $ei "::< telah menelan ribuan

    korban manusia baik yang meninggal maupun luka luka dan ribuan penduduk telah

    kehilangan rumahnya dan juga di beberapa lokasi ditemui batas-batas bidang tanah telah

    bergeser atau hilang. Problem rekonstruksi batas bidang senantiasa akan sering dihadapi

    bangwa 7ndonesia mengingat wilayah 7ndonesia sangat rentan terhadap bencana alam

    geologi #gempa bumi teknonik, longsor, letusan gunung api. Persoalan rekonstruksi batas

    bidang tanah juga akan mengemuka khususnya di daerah-daerah yang berkembang sangat

    pesat untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas berupa jalan, jembatan dan saluran #air

    dan kabel yang kadang-kadang berakibat bergeser, rusak atau hilang titik-titik ikat peta

    kadaster atau titik-titik dasar teknik.

    Pemberian kekuatan bukti pada peta-peta kadaster dengan undang-undang hanya dapat

    dipertanggungjawabkan bila dipenuhi dua syarat sebagai berikut

    1. !atas-batas diukur dan dipetakan pada peta-peta kadaster adalah batas-batas

    sebenarnya. !atas-batas diukur dan dipetakan pada peta-peta kadaster hanya dapatdianggap batas sebenarnya, jika batas-batas itu telah mendapat persetujuan dari pihak-

    pihak bersangkutan. Pihak-pihak bersangkutan, dalam hal ini pemilik tanah dan para

    pemilik tanah berbatasan, penetapan batas-batas itu dengan sendirinya harus dilakukan

    di lapangan oleh pejabat Pemerintah bersama-sama pemilik tanah dan dengan

    persetujuan pemilik tanah berbatasan. Penetapan batas tersebut disebut penetapan

    batas secara kontradiktur #contradictoire delimitatie, ubekti dan6jitrosoedibjo.

    Kedua belah pihak dalam hal penetapan batas bidang tanah terdiri dari pemilik tanah

    dan para pemilik tanah berbatasan, jadi bisa beberapa pihak. etelah pihak-pihak

    tersebut tidak saling membantah, maka batas bidang tanah dapat ditetapkan # diukur.

    5ata ukuran sebagai data otentik tersebut disimpan sebagai arsip hidup sewaktu-waktu

    dapat digunakan sebagai alat bukti apabila dikemudian hari terjadi sengketa batas. 9ikapenetapan batas-batas tidak dapat ditetapkan secara kontradiktur, maka penetapan

    batas tersebut harus dilakukan dengan keputusan hakim.

    ". !atas-batas diukur dan dipetakan pada peta-peta kadaster harus dapat ditetapkan

    kembali #rekonstruksi kembali di lapangan sesuai dengan keadaannya pada waktu

    batas-batas itu ditetapkan dan diukur. 5engan kemajuan 7lmu 8eodesi, maka syarat

    kedua itu sudah tidak merupakan persoalan sulit lagi#2armanses, 1*31. !atas bidang

    tanah secara hukum merupakan bidang permukaan menetapkan diawalinya dan

    diakhirinya pemilikan tanah seseorang, pada umumnya permukaan ini vertikal dapat

    disamakan dengan suatu tirai tergantung dari atas sehingga siapapun melewatinya dari

    satu sisi ke sisi lain, berarti melewati hak pemilikan satu ke hak pemilikan lainnya.uatu batas sah merupakan permukaan tipis dalam keadaan sangat kecil merentang

    dari pusat bumi ke atas dan pada dasarnya merupakan suatu konsep abstrak #=nited

    %ations >conomic ?ommission for >urope, 1**

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    4/17

    8ambar 1. !atas-batas bidang tanah dan titik ikat

    5ari gambar 1 dapat dilihat antara lain batas bidang tanah berupa bulatan kecil yang

    ada di setiap sudut bidang tanah #pada land use dan sudut banguan serta titik control

    dengan digambarkan berupa segitiga kecil.

    ertipikat sebagai surat tanda bukti hak dimaksud dalam Pasal 1* ayat #"c =ndang-undang %omor B 6ahun 1*

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    5/17

    Rekonstruksi Persil Tanah dan Permasalahannya

    Perekonstruksian batas persil tanah pada dasarnya adalah proses penentuan kembali

    lokasi titik-titik batas persil tanah di lapangan yang hilang karena sesuatu dan lain hal,yang kemudian dilanjutkan dengan penentuan kembali koordinat dari titik-titik batas

    tersebut.

    Pengembalian Batas Bidang Tanah

    Pengembalian batas adalah pengukuran yang dilaksanakan ke dua atau beberapa kali

    terhadap bidang tanah tersebut, oleh karena itu pengukurannya harus berdasarkan data

    pendaftaran tanah pertama atau sebelumnya.

    Pencarian lokasi titik-

    titik batas persil di

    lapangan

    Penetapan'

    penyepakatan lokasi

    titik-titik batas persil

    di lapangan

    Penentuan kembali

    koordinat titik-titik

    batas persil tanah yangtelah disepakati

    o $enggunakan teknologi 8P seandainya

    koordinat persil tanah diketahui sebelumnya

    dalam sistem C8-3

    o $enggunakan pengukuran terestris

    seandainya koordinat persil tanah

    o $enggunakan obyek'tanda alam di sekitar

    persil tanah, seandainya masih ada

    o $enggunakan bantuan foto udara atau citra

    satelit yang dikombinasikan dengan data

    geometrik persil

    o 7nformasi dari pemilik tanah, ahli waris atau

    masyarakat di kawasan keberadaan persil

    tanah,

    Kesepakatan dengan para pemilik tanah, ahli waris

    ataupun masyarakat kawasan keberadaan persiltanah.

    Pengukuran dan survei 8P

    Pengukuran dan survei terestris

    Kombinasi pengukuran' survei 8P dan

    terestris

    Ad"udikasi

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    6/17

    Prioritas data pengembalian batas yang akan digunakan

    a. 5ari data ukur #8ambar =kur.

    b. urat =kur.

    c. Peta pendaftaran.

    d. Carkah.

    iapkan gambar ukur dari bidang tanah bersangkutan.

    ?arilah titik-titik ikat yang digunakan pada saat pengukuran serta catatan data ukuran yang

    tercantum pada gambar ukur tersebut .

    8unakanlah alat ukur yang sesuai dengan data ukuran yang akan dikembalikan di

    lapangan untuk menentukan titik-titik batas tersebut.

    6entukan titik-titik batas bidang tanah yang akan dikembalikan pada posisi sebenarnya di

    lapangan berdasarkan catatan data ukuran.

    6ahapan Pelaksanaan Pengukuran

    a. iapkan data pendaftaran tanah sebelumnya #misalkan 8ambar =kur, urat =kur,

    Peta Pendaftaran atau warkah.

    b. ?ari titik-titik yang dapat digunakan sebagai referensi untuk keperluan pengukuran

    tersebut, titik-titik tersebut dilapangan dapat berupa

    !eberapa titik batas bidang tanah, kalau ada.

    !eberapa titik batas bidang tanah bersebelahan yang masih tercatat pada

    gambar ukur.

    6itik dasar teknik atau titik-titik lain yang di gunakan sebagai titik ikat

    pengukuran bidang tanah.

    c. encanakan pekerjaan pengukuran yaitu pengembalian batas, pemisahan atau

    penggabungan serta harus disesuaikan dengan titik referensi yang tersedia.

    Pengembalian keseluruhan titik-titik batas dapat dilakukan dari seluruh data

    pada gambar ukur.

    Pengembalian titik-titik batas sebagian asli dari data gambar ukur, sebagian

    dari hitungan sudut atau jarak berdasarkan koordinat yang dibentuk oleh

    data ukuran. Pengembalian titik-titik batas seluruhnya dari data sudut dan jarak hasil

    hitungan atau data koordinat.

    d. iapkan data ukuran-ukuran dari rencana sebagai unsur setting untuk

    pengembalian' pengukuran di lapangan dan juga titik-titik referensi yang

    digunakan.

    e. iapkan peralatan yang akan digunakan dalam pengukuran.

    f. =kur'kembalikan dimensi ukuran-ukuran pada rencana ke lapangan.

    g. Pasang tanda batas pada titik-titik batas yang diperlukan.

    h. ?antumkan %7! pada 57. ":1.

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    7/17

    2asil Pengembalian !atas dibuatkan dalam gambar ukur baru dan hasilnya sebagai

    berikut

    a. 9ika prioritasnya data ukur maka hasilnya !erita acara, plot patok batas, tidak

    perlu diukur 8= ekonstruksi.b. 9ika prioritasnya Peta Pendaftaran maka hasilnya !erita acara, plot patok batas,

    tidak perlu diukur 8= ekonstruksi.

    c. 9ika Prioritasnya urat =kur maka hasilnya !erita acara, plot patok batas tidak,

    perlu diukur 8= ekonstruksi.

    d. 9ika prioritasnya Patok !atas maka hasilnya !erita acara, plot patok batas, perlu

    diukur 8= ekonstruksi.

    e. 9ika prioritasnya Carkah maka hasilnya !erita acara, plot patok batas, perlu

    diukur 8= ekonstruksi.

    ?ontoh pengembalian batas dari 8ambar =kur

    Metode yang digunakan dalam rekonstruksi batas tanah

    Pengukuran bidang tanah dilaksanakan untuk menentukan posisi ' letak geografis,

    batas, luas, dan bentuk geometris bidang tanah untuk keperluan pendaftaran hak atas tanah

    atau untuk pelayanan 57K PPD bidang pengukuran. Pengukuran untuk keperluan

    pendaftaran hak atas tanah dilaksanakan untuk pembuatan peta pendaftaran, peta bidang

    tanah, lampiran sertipikat #berupa surat ukur, dan terutama untuk mendapatkan data

    ukuran bidang tanah sebagai unsur pengembalian batas apabila karena suatu hal batas-

    batas bidang tanah tersebut hilang.

    Pengukuran bidang tanah dapat dilaksanakan dengan metode

    1. $etode 6errestris

    Pengukuran bidang tanah dengan cara terestris untuk pendaftaran tanah sistematik maupun

    sporadik, adalah pengukuran secara langsung di lapangan dengan cara mengambil data

    berupa ukuran sudut dan'atau jarak, yang dikerjakan dengan teknik-teknik pengambilan

    data trilaterasi #jarak, triangulasi #sudut atau triangulaterasi #sudut dan jarak.

    ". $etode Eotogrametris #menggunakan peta foto ' blow up foto

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    8/17

    Pengukuran bidang tanah dengan cara fotogrametris adalah pengukuran dengan

    menggunakan sarana foto udara.

    ). $etode lainnya #metode pengamatan 8P.

    Pengukuran bidang tanah dengan metode pengamatan 8P adalah pengukuran denganmenggunakan sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari minimal

    satelit 8P.

    !eberapa hal yang perlu diperhatikan adalah

    1. Pilihlah metode pengukuran yang sesuai dengan mempertimbangkan kondisi

    lapangan, topografi, luas bidang tanah, peralatan ukur dan waktu pelaksanaan pekerjaan

    serta mempertimbangkan metode hitungan luas yang akan digunakan. %amun tidak

    diperkenankan menggunakan metode pengukuran terestris secara offset #yaitu untuk

    metode siku-siku dan metode interpolasi dengan alasan tidak memenuhi ketelitian yangdiharapkan.

    ". Pengukuran bidang tanah pada prinsipnya dilaksanakan dalam sistem koordinat

    nasional #6$-):. &pabila tidak memungkinkan sementara dapat dilaksanakan dengan

    menggunakan sistem koordinat lokal yang kemudian harus ditransformasikan ke dalam

    sistem koordinat nasional.

    ). 2asil pengambilan data ukuran bidang tanah harus dicatat pada gambar ukur,

    dimana data ukuran harus dapat menggambarkan bidang-bidang tanah secara utuh, artinya

    setiap bidang tanah dapat dipetakan sesuai bentuk dan ukurannya di lapangan serta dapat

    direkontruksi kembali bila sewaktu-waktu diperlukan untuk pengembalian batas.

    . 6idak diperkenankan memaksakan mengukur bidang tanah dengan suatu data

    perkiraan, harus diambil data ukuran yang pasti sesuai dengan metode pengukuran yang

    dipilih.

    B. &mbillah data ukuran lebih yang dapat digunakan sebagai kontrol hitungan.

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    9/17

    1". 9ika pengukuran bidang tanah dengan menggunakan metode terentris dengan alat

    ukur meetband, maka sket bidang tanah dan data ukuran panjangan langsung dituliskan

    pada gambar ukur.

    1). 9ika pengukuran bidang tanah dengan menggunakan metode terestris dengan alat

    ukur theodolite dan meetband atau >5$, maka data ukuran dituliskan pada formulir 'daftar isian #5 7 1:).

    1. 9ika pengukuran bidang tanah dengan menggunakan metode terestris dengan alat

    ukur total station, maka data ukuran direkam pada card memory dan dibuatkan backup file

    serta print out-nya.

    1B. 9ika pengukuran bidang tanah dengan menggunakan metode fotogramteris, maka

    data ukuran dicatat pada peta foto'blow up foto udara yang batas-batas bidang tanahnya

    telah dikartir.

    1

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    10/17

    2. Metoda Polar

    $etoda ini paling banyak digunakan dalam praktek, terutama untuk pengukuran bidang

    tanah'detail yang cukup luas ataupun detail yang tidak beraturan bentuknya. esuai

    dengan alat yang digunakan, dalam menentukan titik dengan metoda polar dapat dilakukandengan cara

    Azimuth dan Jarak

    Pengukuran aGimuth titik detail dilakukan dari titik dasar tehnik yang telah ada dan

    telah diketahui koordinatnya.

    &pabila detail yang akan diukur tidak tersedia titik dasar tehniknya maka harus

    dibuatkan minimal " #dua buah titik dasar teknik sebagai titik ikat.

    &pabila lokasi yang akan diukur mencakup wilayah yang agak luas atau detail

    bidang tanahnya sulit diidentifikasi dari titik dasar tehnik, maka dibuat berupa poligon

    bantu yang diikatkan pada titik dasar tehnik yang ada. Pengukuran jarak mendatar dilakukan dengan menggunakan pita ukur atau >5$.

    9arak dibaca minimal " kali

    Pengukuran aGimuth dilakukan " #dua seri biasa dan luar biasa.

    ?ontoh

    Pada gambar ) garis HH adalah garis-garis poligon yang diikatkan pada titik dasar

    tehnik #& dan ! dan garis IIIIIIImerupakan garis pengukuran detail berupa data aGimuth,

    sedangkan jarak detail dan detail yang tidak dapat diamati dengan alat optis diukur dengan

    pita ukur.

    8ambar )

    Sudut dan Jarak

    $etoda ini sama dengan pengukuran aGimuth dan jarak, hanya data yang didapat

    berupa sudut titik-titik detail yang diukur dari titik dasar tehnik ataupun dari titik poligon

    bantu #titik perapatan yang telah diketahui koordinatnya.

    edangkan pengukuran jarak datar dan pengukuran detail yang tidak dapat diamati

    dilakukan dengan pita ukur atau >5$. 5etail bangunan yang ingin digambarkan pada peta

    dilaksanakan dengan cara terristis.

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    11/17

    Pengukuran jarak mendatar dilakukan dengan menggunakan pita ukur atau >5$.

    9arak dibaca minimal " kali.

    Pengukuran sudut dilakukan " #dua seri biasa dan luar biasa.

    ?ontoh Pada gambar garis HHH adalah garis-garis poligon yang diikatkan pada titik dasar

    tehnik #& dan ! dan garis IIIIIImerupakan garis pengukuran detail berupa data aGimuth,

    sedangkan jarak detail dan detail yang tidak dapat diamati dengan alat optis diukur dengan

    pita ukur.

    8ambar

    Gabungan Metoda

    =ntuk mempermudah pengukuran, perhitungan dan penggambaran data detail yang diukur

    harus memperhatikan berbagai metoda dimaksud. =ntuk daerah yang luas dimana bidang

    tanahnya saling berbatasan dengan bentuk yang tidak teratur, metoda-metoda di atas sering

    harus digunakan bersama-sama.

    !" Metode #otogrametris $menggunakan %eta foto&blo' u% foto(

    Pengukuran bidang tanah dengan metode fotogrametris memanfaatkan sarana peta

    foto sebagai dasar untuk memetakan letak batas bidang tanah dan mencatat data ukuran

    bidang tanah tersebut.

    Pengukuran bidang tanah untuk daerah yang telah tersedia peta dasar pendaftaran

    yang berupa peta foto dilaksanakan dengan cara identifikasi bidang tanah yang batasnya

    telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    !atas-batas bidang tanah yang diidentifikasi pada peta foto harus diukur di

    lapangan.

    &pabila titik-titik batas tidak dapat diidentifikasi pada peta foto karena tumbuhan

    atau halangan pandangan lain, maka dilakukan pengukuran dari titik-titik batas yang

    berdekatan atau titik-titik lain yang dapat diidentifikasi pada peta foto, sehingga titik batas

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    12/17

    yang tidak dapat terlihat tersebut dapat ditandai di peta foto dengan cara perpotongan

    kemuka.

    !) Metode Pengamatan GPS

    Pengukuran bidang tanah yang dilaksanakan dengan menggunakan metode pengamatan

    8P dapat dilakukan dengan metode polar dari dua titik dasar teknik atau titik ikat yang

    dihasilkandari pengamatan#apid $tatic,$top and Go atau #eal %ime &inematic.

    !)!" Pengamatan Ra%id Stati*

    $etode apid tatic adalah metode pengamatan 8P dengan survai statik singkat yang

    lama waktu pengamatannya antara B ": menit #&bidin, 1**B. $etode pangamatan ini

    digunakan untuk koordinat dari titik-titik yang relatif dekat satu sama lainnya. Posisi '

    koordinat titik-titik batas ditentukan setelah pengamatan selesai dilakukan #metodepost

    processing. esi pengamatan B ": menit

    Prosedur pengumpulan data di lapangan seperti metode static

    8unakan " set receiver 8P dan Debih diutamakan untuk receiver 8P yang dapat

    menangkap " frekuensi D1 dan D".

    atu receiver digunakan sebagai monitor'reference station yang didirikan pada titik

    ikat dan satu receiver lainnya digunakan untuk menentukan titik-titik batas bidang tanah.

    Dama pengamatan tergantung pada panjang baseline, jumlah satelit, serta geometri

    satelit #85(P.

    $emerlukan geometri satelit yang baik, tingkat bias dan kesalahan data relatif

    rendah, serta lingkungan yang tidak menimbulkan multipath.

    8ambar B

    !)!) Pengamatan Sto% and Go

    $etode top and 8o adalah metode pengamatan 8P yang penentuan posisinya dilakukan

    dengan metode semikinematik ' mirip metode kinematik. Posisi suatu titik batas

    ditentukan oleh receiver 8P yang bergerak dari satu titik batas ke titik batas lainnya,

    dimana pada setiap titiknya receiver 8P yang bersangkutan diam beberapa saat untuk

    melakukan pengamatan 8P. $etode pangamatan ini digunakan untuk koordinat dari

  • 7/21/2019 Rekonstruksi Batas Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia

    13/17

    titik-titik batas yang relatif banyak dengan jarak yang relatif dekat satu sama lainnya yang

    berada pada daerah terbuka. Posisi ' koordinat titik-titik batas ditentukan setelah

    pengamatan selesai dilakukan #metodepost processing.

    esi pengamatan pada setiap titik batas B 1: menit

    Prosedur pengumpulan data di lapangan seperti metode kinematik.

    8unakan " set receiver 8P dan Debih diutamakan untuk receiver 8P yang dapat

    menangkap " frekuensi D1 dan D".

    atu receiver digunakan sebagai monitor'reference station yang didirikan pada titik

    ikat dan satu receiver lainnya digunakan sebagai rover receiver yang bergerak dari satu

    titik batas ke titik batas lainnya.

    9agalah agar Pengamatan sinyal satelit 8P yang dilakukan oleh rover station dari

    satu titik batas ke titik batas lainnnya tidak terputus.

    Dama pengamatan tergantung pada panjang baseline, jumlah satelit, serta geometri

    satelit #85(P.

    Dakukan pengamatan data fase dan &mbiguitas fase pada titik ikat harus ditentukan

    sebelum rover receiver bergerak.

    9ika pada epoch tertentu selama rover receiver bergerak terjadi cycle slip,

    maka rover station harus melakukan inisialisasi kembali dan kemudian bergerak lagi.

    8ambar