REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF...

59
REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS) PADA TOPIK PEMBUATAN ADSORBEN Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh Dinnah Raihanah 11140162000031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 / 1440 H

Transcript of REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF...

Page 1: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA

BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS) PADA

TOPIK PEMBUATAN ADSORBEN

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk

Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh

Dinnah Raihanah

11140162000031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 / 1440 H

Page 2: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)
Page 3: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

, LEMBAR PENGESAIIAI\I

Skripsi berjudul Rekonstruksi Bahan Aiar Kimir Bermuatan Notwe of Science

(NOS) pada Tqpik Adsorbcn disusun oleh Dinnah Raihanah Nomor Induk

Mahasiswa 11140162000031, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Kegunran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakart4 dan telah

dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 08 Mei 2019 di hadapan

dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.

lakcrre'. 08 Mei 2019

Tanggal TandaTangan

Ketua Panitia

Burhanudin Milama M.Pd

NrP.19770201 200801 1 001

Penguji ITonih Feronika M.Pd

NrP. 19760107 200501 l 007

Penguji IIBuchori Muslim. M.Pd

NIDN.2027028902

6lr-ry tr

!lfl:

L..l.s,.ts

Mengetatrui,

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 4: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)
Page 5: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)
Page 6: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)
Page 7: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Alhamdullillahirabbil’aalamiin, Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke

hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam, sehat, kekuatan,

kesabaran, serta rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rekonstruksi Bahan Ajar Kimia Bermuatan

Nature of Science (NOS) pada Topik Adsorben”. Shalawat serta salam tidak lupa

penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabatnya serta pengikutnya sampai akhir zaman.

Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT

membalas semua perhatian, motivasi, dan bantuannya sebagai amal kebaikan.

Sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Nanda Saridewi, M.Si., dan Dila Fairusi, M.Si., selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan perhatiannya, motivasinya, dan bimbingannya kepada

penulis selama penulisan skripsi ini.

4. Tonih Feronika, M.Pd., Buchori Muslim, M.Pd., selaku validator yang telah

memberikan masukan positif terhadap bahan ajar yang dibuat.

Page 8: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

vii

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi

Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik

dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menjalani studi

ini.

6. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta Bapak Yuniardi dan Ibu Rosmini

yang dengan ikhlas dan tidak pernah lelah mendoakan, memberikan kasih

sayang, dukungan, dan perhatiannya kepada penulis sepanjang waktu,

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini secepat mungkin. Terima kasih

banyak Papa dan Mama.

7. Tommy Adithya dan Siti Rajibah Shalma, selaku saudara kandungku yang

selalu memotivasi, mendukung, dan mendoakan penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

8. Iwan Setiawan dan Ayu Kurnia, selaku orangtua kedua selama penulis

menjalani perkuliahan di program studi ini. Terima kasih untuk segala ilmu dan

perhatiannya Babe dan Ibu.

9. Yanto, Widya Pangestika, Widya Mawardani, Royya Maftuha, Mami Aulia,

Etika Saras, Heni Febriyani, Zaqiyatul, Arda, Indah, dan Virda yang setia

membantu dan mendengarkan segala keluh kesahku selama penelitian

berlangsung. Semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun berada.

10. Seluruh sahabat prodi Pendidikan Kimia 2014 yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu. Terima kasih banyak atas segala bantuan dan

dukungannya untuk penulis selama masa perkuliahan di kampus. Semoga

Allah mudahkan segala urusan kita.

11. Kakak-kakak Asisten Laboratorium Pendidikan Kimia-Biologi atas segala doa

dan perhatiannya kepada penulis.

Page 9: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

viii

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan doa dan bantuannya selama proses penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan, Aamiin.

Jakarta, 12 April 2019

Penulis

Dinnah Raihanah

Page 10: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORETIK ............................................................................ 9

A. Kajian Teori .............................................................................................. 9

1. Bahan Ajar ............................................................................................ 9

2. Modul ................................................................................................... 9

3. Model of Educational Research (MER) .............................................15

4. Nature of Science (NOS) ....................................................................19

5. Konten Pembelajaran Melalui Konteks Adsorben .............................21

B. Hasil Penelitian Relevan .........................................................................24

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................28

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................28

Page 11: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

x

B. Metode Penelitian ....................................................................................28

C. Desain Penelitian .....................................................................................28

D. Alur Penelitian .........................................................................................30

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................32

F. Instrumen Penelitian ................................................................................33

G. Teknik Analisis Data ...............................................................................34

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................38

A. Hasil ........................................................................................................38

1. Analisis Pre-konsepsi Guru dan Peserta didik ....................................38

2. Analisis Konteks dan Konten Adsorben .............................................44

3. Penyusunan Modul Praktikum Berbasis NOS ....................................49

4. Uji Respon Peserta Didik ...................................................................76

B. Pembahasan .............................................................................................77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................92

A. Kesimpulan .............................................................................................92

B. Saran ........................................................................................................92

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................93

LAMPIRAN .......................................................................................................99

Page 12: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen MER ...........................................................................17

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .........................................................................27

Gambar 3.1 Desain Penelitian ...........................................................................29

Gambar 3.2 Alur Penelitian...............................................................................31

Gambar 4.1 Alur Pembuatan Adsorben ............................................................51

Gambar 4.2 Penyisipan Aspek NOS .................................................................76

Gambar 4.3 Aspek Keterpaduan Sosial Budaya dan Tentatif ...........................84

Gambar 4.4 Aspek Empiris ...............................................................................85

Gambar 4.5 Aspek Teori ...................................................................................87

Gambar 4.6 Aspek Pengamatan dan Kesimpulan .............................................87

Gambar 4.7 Aspek Kreativitas dan Subjektivitas .............................................88

Page 13: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Format Keteraturan Struktur Modul .................................................15

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Ahli ......................................................................35

Tabel 3.2 Nilai Minimum CVR dengan 𝛼 = 0,10 ............................................35

Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Guttman ....................................................36

Tabel 3.4 Skor Penilaian Respon Peserta Didik ...............................................37

Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor Setiap Aspek ............................................37

Tabel 4.1 Hasil Pre-konsepsi Guru Mengenai Kebutuhan Adanya Bahan

Ajar Kontekstual ............................................................................... 39

Tabel 4.2 Hasil Pre-konsepsi Peserta Didik Mengenai Kebutuhan Adanya

Bahan Ajar Kontekstual .................................................................... 39

Tabel 4.3 Hasil Pre-konsepsi Guru Mengenai Kebutuhan Adanya Modul

Praktikum ..........................................................................................40

Tabel 4.4 Hasil Pre-konsepsi Peserta didik Mengenai Kebutuhan Adanya

Modul Praktikum ............................................................................. 41

Tabel 4.5 Hasil Pre-konsepsi Guru Mengenai Pengetahuan Tentang

Konteks Adsorben ............................................................................ 42

Tabel 4.6 Hasil Pre-konsepsi Peserta Didik Mengenai Pengetahuan

Tentang Konteks Adsorben .............................................................. 42

Tabel 4.7 Hasil Pre-konsepsi Guru Mengenai Pengetahuan Tentang

Konten Adsorben ............................................................................. 43

Tabel 4.8 Hasil Pre-konsepsi Peserta Didik Mengenai Pengetahuan

Tentang Konten Adsorben ............................................................... 43

Tabel 4.9 Hasil Pre-konsepsi Guru Mengenai Pengetahuan Tentang

Nature of Science ............................................................................. 44

Tabel 4.10 Saran Para Ahli Mengenai Konteks dan Konten Adsorben ............. 45

Tabel 4.11 Hasil Perbaikan Konteks dan Konten Sesuai Saran Para Ahli......... 45

Tabel 4.12 Konsep-Konsep Kimia yang Terkait pada Topik Adsorben ............ 46

Tabel 4.13 Hasil CVR dan CVI pada Konsep-konsep Kimia ............................ 49

Tabel 4.14 Saran Ahli Mengenai Kompetensi Dasar Terkait Adsorben ............ 52

Page 14: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

xiii

Tabel 4.15 Saran Ahli Mengenai Indikator Pembelajaran Terkait Adsorben .....54

Tabel 4.16 Saran Ahli Mengenai Tujuan Pembelajaran Terkait Adsorben ....... 55

Tabel 4.17 Hasil Validasi KI dan KD Terkait Adsorben ................................... 55

Tabel 4.18 Hasil Validasi Indikator dan Tujuan Pembelajaran Terkait

Adsorben ......................................................................................... 56

Tabel 4.19 Hasil Analisis Kesesuaian Konsep Kimia terhadap Literatur .......... 58

Tabel 4.20 Hasil Validasi Modul Praktikum...................................................... 61

Tabel 4.21 Hasil Perbaikan Modul Praktikum ................................................... 62

Tabel 4.22 Hasil Respon Peserta didik terhadap Modul Praktikum .................. 77

Page 15: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Pre-konsepsi Peserta Didik...............................99

Lampiran 2 Hasil Wawancara Pre-konsepsi Guru ......................................... 107

Lampiran 3 Hasil Wawancara Respon Peserta Didik .................................... 119

Lampiran 4 Hasil Validasi Konten dan Konteks............................................ 124

Lampiran 5 Hasil Pengolahan Data CVR dan CVI ........................................ 143

Lampiran 6 Hasil Data Validasi Modul ......................................................... 144

Lampiran 7 Hasil Validasi pada Modul Praktikum........................................ 155

Lampiran 8 Hasil Angket Respon Peserta Didik ........................................... 163

Lampiran 9 Hasil Pengolahan Angket Respon Peserta Didik ........................ 169

Lampiran 10 Surat Penelitian ........................................................................... 173

Lampiran 11 Lembar Uji Referensi ................................................................. 175

Page 16: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laju inovasi dalam bidang sains dan teknologi saat ini berkembang

semakin cepat, sehingga sangat penting untuk mempersiapkan lebih banyak

bakat muda baik dalam pekerjaan di bidang sains maupun pekerjaan lain yang

masih berhubungan dengan dimensi sains (OECD, 2016). Dalam hal ini,

pendidikan sangat berperan penting dalam mengembangkan keterampilan,

kemampuan, dan pengetahuan yang dibutuhkan peserta didik untuk sukses

dalam menghadapi globalisasi, dan tantangan lingkungan yang terjadi pada

abad 21 ini (Saavedra & Opfer, 2012).

Literasi sains merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki

oleh peserta didik, sebab dalam era persaingan ekonomi internasional yang

ketat, para produsen (pengguna lulusan) membutuhkan pegawai yang

memiliki pemahaman dan kemampuan ilmiah yang baik (Yuenyong &

Narjaikaew, 2009). Literasi sains adalah kemampuan individu untuk

membaca, memahami, dan mengemukakan pendapat tentang masalah ilmiah.

Seorang individu yang memiliki kemampuan literasi sains akan mengubah

opininya berdasarkan bukti, memiliki konsep hubungan antara sebab dan

akibat, membuat penilaian berdasarkan fakta, dan memiliki kemampuan

untuk membedakan antara fakta dan teori (Miller, 1983). Hasil laporan PISA

2015 menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia

berumur 15 tahun masih di bawah rata-rata dan secara umum berada pada

urutan terendah. Meskipun Indonesia mengalami kenaikan angka dari tahun

2012 ke tahun 2015, namun nilai ini masih berada di bawah rata-rata nilai

PISA 2015 (OECD, 2016).

Berdasarkan hasil penelitian Ekohariadi (2009), rendahnya kemampuan

literasi sains peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sikap

peserta didik terhadap sains, kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, dan

banyaknya waktu yang digunakan untuk belajar sains. Salah satu komponen

Page 17: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

2

penting dalam kegiatan belajar di dalam kelas, yaitu isi atau materi yang akan

dipelajari oleh peserta didik. Materi pelajaran biasanya tergambarkan dalam

bahan ajar yang digunakan di sekolah, sehingga mayoritas para guru

cenderung menggunakan materi langsung dari buku teks pada saat proses

pembelajaran (Sanjaya, 2009, hlm. 60). Masalah mendasar dalam pengajaran

kimia adalah setiap halaman buku teks berisi sejumlah besar fakta, prinsip,

dan teori namun peserta didik tidak memahami bagaimana cara

menerapkannya di dunia nyata (Krishnaswamy, 2014).

Hasil wawancara peneliti dengan guru dan peserta didik menunjukkan

bahwa bahan ajar yang digunakan saat ini masih kurang kontekstual dengan

kehidupan sehari-hari. Bahan ajar tersebut lebih banyak membahas materi

kimia dari segi teoritis namun masih sedikit membahas mengenai aplikasi

materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, 67 % buku teks

sains saat ini lebih banyak menyajikan konten dibandingkan dengan aplikasi

atau penerapan konten tersebut (Azizah & Mudzakir, 2016). Menurut

Saavedra dan Opfer (2012), pembelajaran dan pengajaran sains akan lebih

efektif apabila kurikulum yang digunakan lebih relevan dengan kehidupan

peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan melibatkan

peserta didik. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bahan ajar saat ini dapat

dilakukan dengan merekonstruksi bahan ajar yang lebih bersifat kontekstual

dengan kehidupan sehari-hari agar bahan ajar tidak hanya memuat tentang

bagaimana konten sains itu sendiri, namun aplikasinya dalam membantu

permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.

Rekonstruksi merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk

mengonstruk kembali suatu konten kimia dari bidang ilmu kimia murni pada

skala universitas, menjadi konten kimia yang dapat digunakan untuk bidang

pendidikan dengan skala sekolah menengah atas. Rekonstruksi dilakukan

dengan menggunakan Model of Educational Reconstruction (MER), yang

merupakan kerangka penelitian mengenai pembelajaran dan pengajaran suatu

konten ilmu sains yang sengaja dirancang untuk mendukung pemahaman dan

pembelajaran sains serta perkembangan tingkat literasi yang cukup dengan

Page 18: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

3

menyeimbangkan urutan mengajar dan belajar terkait isu-isu pengetahuan

sains dan masalah pendidikan yang ada saat ini dengan memperhitungkan

aspek lingkungan sekitar (Duit, 2007). Dengan menggunakan MER dalam

proses pembelajaran, diharapkan tingkat literasi dan pemahaman sains

peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya. MER dapat digunakan

dalam mendesain pengajaran dan pembelajaran (meliputi pedoman

pembelajaran, strategi, metode) maupun dalam proses evaluasinya (Duit,

Gropengieber, Kattmann, Komorek, & Parchmann, 2012). Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa MER biasanya digunakan sebagai model

penelitian ataupun strategi pembelajaran di dalam kelas. Doloksaribu,

Mudzakir, Sholihin, & Tapilouw (2015), menggunakan MER sebagai model

penelitian di laboratorium dalam pembelajaran kimia. Niebert &

Gropengiesser (2013), menggunakan MER sebagai pendekatan penelitian

sains. Peneliti lainnya menggunakan MER sebagai strategi pembelajaran

dalam menyampaikan suatu materi sains (Reinfried, Aeschbacher, Kienzler,

& Tempelmann, 2015; Sam, Niebert, Hanson, Twumasi, 2015). Namun

sampai saat ini, penggunaan MER dalam bahan ajar di sekolah masih

tergolong sedikit.

Modul praktikum merupakan salah satu pedoman pembelajaran yang

dapat direkonstruksi, sebab modul disusun secara sistematis dan menarik

dengan menggunakan bahasa dan pola yang sederhana sehingga mudah

dipelajari oleh peserta didik secara mandiri tanpa bantuan fasilitator. Modul

membuat peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa terbatas waktu

maupun tempat (Direktorat tenaga kependidikan, 2008). Modul

memungkinkan peserta didik yang lebih cepat dalam belajar dapat

menyelesaikan kompetensi dasar lebih banyak dibandingkan dengan peserta

didik lainnya, sehingga peserta didik dapat mengetahui sejauh mana tingkat

penguasaannya terhadap materi yang dibahas (Prastowo, 2014, hlm. 209).

Penggunaan modul praktikum sebagai pedoman pembelajaran peserta didik

diharapkan dapat melatih peserta didik untuk mengamati, mengobservasi,

menganalisis, menghubungkan dan menyimpulkan fenomena yang diamati

Page 19: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

4

dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya. Upaya tersebut dilakukan agar

peserta didik dapat mengaplikasikan proses pembelajaran yang diterimanya

dalam kehidupan sehari-hari.

Sampai saat ini, rekonstruksi modul praktikum yang dikembangkan

dengan MER masih belum ditemukan. Kebutuhan akan adanya bahan ajar

yang lebih bersifat kontekstual dan relevan dengan kehidupan memicu

peneliti untuk dapat merekonstruksi modul praktikum bermuatan Nature of

Science (NOS). NOS merupakan aspek yang melekat pada pengembangan

sains dan pemahaman NOS termasuk komponen penting dalam literasi sains

(Azizah & Mudzakir, 2016). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aspek

NOS dapat diajarkan secara efektif di sekolah. Aspek-aspek yang termuat di

dalam NOS, yaitu empiris, tentatif, kreativitas, subjektivitas, keterpaduan

sosial dan budaya, teori dan hukum, serta pengamatan dan kesimpulan

(Kampourakis, 2016). Aspek-aspek tersebut dapat digunakan sebagai

panduan sederhana dalam sebuah pengajaran, sehingga guru mampu

mengajarkan sebuah topik sains secara detail. Pengembangan NOS ini

penting karena dapat menantang peserta didik untuk membuat hipotesis

mengenai ilmu sains. Penggunaan NOS juga bertujuan untuk membuat

peserta didik mampu memahami metode dan proses sains serta karakteristik

sains yang belum mereka ketahui secara akurat (Kampourakis, 2016).

Penelitian Abd-El-Khalick, dkk., (2016) menunjukkan bahwa bahan

ajar bermuatan NOS masih sedikit selama beberapa dekade terakhir. Analisis

menunjukkan bahwa buku teks yang mengkonstruk aspek NOS rata-rata

kurang dari 2,5% halaman pada setiap buku. Sementara itu, Niaz & Maza

(2011) menunjukkan bahwa beberapa buku teks kimia yang secara tidak

langsung memuat aspek NOS memberikan kemudahan dalam memahami

model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr dan gelombang mekanis.

Tobing (2016) juga menemukan bahwa terdapat perbedaan nilai literasi sains

peserta didik antara sebelum dan setelah mempelajari bahan ajar bermuatan

NOS. Azizah dan Muzdakir (2016) juga menunjukkan bahwa aspek NOS

dapat direkonstruksi sebagai bahan ajar yang sesuai dengan perkembangan

Page 20: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

5

kognitif siswa. Oleh karena itu, rekonstruksi modul praktikum bermuatan

NOS perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas sumber belajar.

Materi yang digunakan dalam merekonstruksi modul praktikum

bermuatan NOS adalah materi koloid. Materi koloid merupakan contoh

materi pembelajaran kimia SMA yang saat ini masih sulit dipahami oleh

peserta didik. Dalam penelitian Sartika & Lestari (2016), ditemukan bahwa

pembelajaran koloid saat ini masih menggunakan metode hapalan dan kurang

memfasilitasi peserta didik untuk mengonstruk pengetahuan mereka secara

mandiri. Beberapa guru juga menggunakan metode praktikum tanpa

menyediakan paduan prosedur kerja yang harus dilakukan, sehingga peserta

didik masih banyak bertanya dalam proses pembelajaran.

Adsorben merupakan topik yang dipilih oleh peneliti dalam

meronsktruksi modul praktikum bermuatan NOS. Adsorben adalah salah satu

topik yang mampu mengonstruk materi koloid pada kurikulum 2013 baik dari

kompetensi dasar pengetahuan maupun keterampilan. Selain itu, topik ini

dipilih karena didalamnya memuat informasi yang dapat membantu peserta

didik dalam memperbaiki permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan

sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Adsorpsi adalah salah satu sifat

yang dibahas dalam materi koloid. Adsorpsi merupakan proses terjadinya

penyerapan ion logam berat atau zat lain oleh partikel koloid yang disebut

dengan adsorben (Widyatmoko, 2009, hlm. 124; Syukri, 1999, hlm. 457).

Adsorben yang dibuat oleh peneliti adalah karbon aktif. Karbon aktif

merupakan adsorben yang paling efektif untuk mengatasi ion logam berat

pada limbah, sebab karbon aktif memiliki luas permukaan yang lebih luas

dibandingkan dengan adsorben jenis lain (Erlina, Umiati, & Budi, 2015;

Rohmah & Redjeki, 2014).

Pembuatan adsorben juga melibatkan konten kimia lain, seperti ikatan

kimia (Syukri, 1999, hlm. 457). Keterkaitan kedua konten tersebut

dikarenakan dalam proses pembelajaran kimia, antara satu konsep dan konsep

lainnya akan terhubung satu sama lain, sehingga topik yang diajarkan menjadi

lebih mudah dipahami dan tidak bersifat abstrak. Melalui modul praktikum

Page 21: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

6

pada topik adsorben, peserta didik mendapatkan pengetahuan mengenai tipe

sistem koloid, kegunaan koloid, sifat koloid, produk koloid, prinsip

pembuatan koloid, dan ikatan kimia.

Mengacu pada alasan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini

bertujuan untuk merekonstruksi bahan ajar bermuatan NOS dan

dikembangkan dengan MER. Oleh karena itu, penulis memilih judul

“Rekonstruksi Bahan Ajar Kimia Bermuatan Nature of Science (NOS)

pada Topik Adsorben”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijabarkan, maka

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain:

1. Pencapaian literasi sains peserta didik di Indonesia masih rendah yang

ditunjukkan dari hasil studi PISA 2015.

2. Bahan ajar kimia saat ini menyajikan lebih banyak teori sains dan kurang

menyajikan sifat sebenarnya dari komponen sains.

3. Bahan ajar kimia masih kurang relevan dengan kehidupan

4. Buku teks kimia yang menyajikan konten materi dengan aspek NOS

masih sangat sedikit.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terfokus maka dibuat batasan masalah sebagai

berikut:

1. Rekonstruksi bahan ajar kimia menggunakan metode pengembangan

(R&D) dan desain penelitian Model of Educational Reconstruction

(MER) Duit (2007).

2. Jenis bahan ajar yang dikembangkan pada penelitian ini modul

praktikum.

3. Rekonstruksi bahan ajar dilakukan dengan menyisipkan aspek nature

of science (NOS).

Page 22: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

7

4. Topik yang akan dibahas mengenai pembuatan adsorben dari tongkol

jagung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana

rekonstruksi bahan ajar kimia bermuatan nature of science pada topik

adsorben?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini, yaitu :

Merekonstruksi bahan ajar kimia bermuatan nature of science pada topik

adsorben.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi

nyata bagi berbagai kalangan, seperti:

1. Bagi peserta didik

a. Meningkatkan motivasi peserta didik untuk mempelajari kimia baik

secara teoritis maupun aplikatif.

b. Memudahkan memahami topik pembuatan adsorben dalam materi

kimia.

c. Mampu mengembangkan pengetahuan peserta didik sehingga dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru

a. Dapat dijadikan salah satu alternatif bahan ajar.

b. Membantu guru dalam memberikan pemahaman yang lebih

bermakna bagi peserta didik tentang topik pembuatan adsorben agar

dapat berguna bagi masyarakat.

Page 23: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

8

3. Bagi peneliti

a. Menghasilkan modul rancangan praktikum bermuatan NOS pada

topik adsorben.

b. Menambah pengetahuan mengenai pengembangan modul praktikum

bermuatan NOS.

c. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

4. Bagi Masyarakat

Dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan menambah wawasan

mengenai topik pembuatan adsorben.

Page 24: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

9

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Kajian Teori

1. Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bahan berupa informasi, alat, maupun teks

dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis, yang digunakan oleh guru untuk

membantu proses pembelajaran di dalam kelas (Amri & Ahmadi, 2010, hlm.

159; Majid, 2009, hlm. 173). Bahan ajar disusun secara sistematis sesuai

dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh

peserta didik (Prastowo, 2014, hlm. 138). Bahan ajar yang diberikan kepada

peserta didik mencakup aspek sikap, pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,

prosedur), dan keterampilan (Mudlofir, 2011, hlm. 128). Dengan adanya

bahan ajar, peserta didik dapat mempelajari kompetensi yang harus

dikuasainya secara runut, utuh, dan terpadu sehingga tercipta suasana yang

memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik (Majid, 2009, hlm.

173-174). Beberapa jenis bahan ajar yang saat ini digunakan dalam

pembelajaran yaitu CD interaktif, video, siaran radio, kaset audio, lembar

kerja peserta didik, CD audio, maket, buku teks, handout, leaflet, dan modul

(Prastowo, 2014, hlm. 149).

2. Modul

a. Pengertian Modul

Majid (2014, hlm. 176) menyatakan bahwa modul merupakan

sebuah buku yang disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik,

menarik dan dilengkapi dengan ilustrasi sehingga peserta didik dapat

mempelajarinya secara mandiri tanpa bimbingan dari guru. Mudlofir

(2009, hlm. 149), menyatakan bahwa modul terdiri atas isi materi,

metode, dan evaluasi yang disusun secara sistematis dan menarik sesuai

dengan kompetensi dan tingkat kerumitannya yang harus dicapai oleh

peserta didik. Dengan menggunakan modul, peserta didik dapat

Page 25: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

10

mengukur sendiri sejauh mana pemahamannya terhadap suatu materi

yang dipelajarinya. Modul harus disajikan sesuai dengan tingkat

pengetahuan dan usia mereka, sehingga suatu modul dapat dikatakan

baik atau tidak bergantung kepada mudah tidaknya peserta didik dalam

mengerti dan memahami isi modul (Prastowo, 2011, hlm. 106).

b. Tujuan Modul

Prastowo (2011, hlm. 108) menyatakan bahwa modul bertujuan

untuk melatih kemandirian dan kejujuran peserta didik, mengurangi

peran pendidik dalam proses pembelajaran, dan mengakomodasi

berbagai tingkat dan kecepatan peserta didik dalam mempelajari suatu

materi. Jika seorang peserta didik mampu menyelesaikan satu materi

dengan cepat, maka peserta didik tersebut dapat melanjutkan

pembelajaran pada tema selanjutnya. Namun jika peserta didik lainnya

belum mampu memahami materi yang dipelajarinya saat ini, maka

peserta didik tersebut dipersilahkan mengulanginya kembali. Adapun

pendapat lain menyatakan bahwa penulisan modul memiliki tujuan

sebagai berikut:

1) Memperjelas dan mempermudah penyajian materi agar tidak terlalu

bersifat verbal.

2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan indera yang dimiliki oleh

peserta didik dan guru dalam melakukan proses pembelajaran.

3) Dapat meningkatkan motivasi dan gairah belajar peserta didik;

mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi langsung dengan

lingkungan dan sumber belajar lainnya yang memungkinkan peserta

didik belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan

minatnya.

4) Memungkinkan peserta didik untuk mengukur atau mengevaluasi

sendiri hasil belajarnya (Direktorat tenaga kependidikan, 2008, hlm.

5-6).

Page 26: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

11

c. Karakteristik Modul

Dalam proses penyusunan modul, terdapat beberapa karakteristik

yang harus diperhatikan agar mampu meningkatkan motivasi belajar

peserta didik. Beberapa karakteristik modul tersebut, yaitu:

1) Self Instruction

Self instruction berarti bahwa modul harus mampu memungkinkan

penggunanya dapat belajar secara mandiri tanpa bergantung pada

pihak lain.

2) Self Contained

Self contained berarti bahwa modul harus memuat seluruh materi

pembelajaran yang dibutuhkan sehingga memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk belajar secara tuntas dalam satu kesatuan

yang utuh. Pembagian atau pemisahan materi harus dilakukan

dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan standar

kompetensi/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta

didik.

3) Berdiri Sendiri

Berdiri sendiri berarti bahwa ketika peserta didik mempelajari atau

mengerjakan tugas yang ada di dalam modul, mereka tidak

tergantung pada dengan bahan ajar yang lain.

4) Adaptif

Adaptif berarti bahwa modul yang dibuat harus mampu

menyesuaikan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta fleksibel digunakan di berbagai perangkat keras.

5) Bersahabat/Akrab (User friendly)

Bersahabat atau user friendly berarti bahwa modul yang dibuat harus

dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya baik dari segi

bahasa maupun dari segi pemakaian. Bahasa yang disajikan harus

bahasa yang mudah dipahami, sederhana, dan menggunakan istilah

yang umum digunakan, sehingga penggunanya dapat merespon atau

mengakses modul dengan mudah (Daryanto, 2013, hlm. 9-11).

Page 27: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

12

d. Elemen Mutu Modul

Untuk dapat menghasilkan modul yang efektif, terdapat beberapa

elemen yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Format

Penggunaan kolom tunggal atau multi harus disesuaikan dengan

bentuk dan ukuran kertas yang digunakan dengan memperhatikan

jarak tiap kolomnya. Gunakan format kertas baik vertikal atau

horizotal dengan tepat, dan berikan tanda berupa gambar, cetak

tebal, cetak miring, pada hal-hal yang dianggap penting.

2) Organisasi

Gunakan peta/bagan yang menggambarkan cakupan materi dalam

modul, susun materi pembelajaran secara sistematis dan tampilkan

naskah, gambar dan ilustrasi yang mudah dimengerti peserta didik.

Organisasikan antar bab, antar unit, dan antar paragraph dengan

susunan dan alur yang mudah dipahami.

3) Daya tarik

Beberapa hal yang dapat ditempatkan untuk membuat modul

menjadi lebih menarik, yaitu: mengkombinasikan warna, ilustrasi,

bentuk dan ukuran huruf pada bagian sampul modul, dan

menempatkan rangsangan berupa gambar, huruf tebal, huruf miring,

garis bawah ataupun warna-warna pada bagian isi modul.

4) Bentuk dan Ukuran Huruf

Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang sesuai dengan

perkembangan peserta didik dengan perbandingan bentuk dan

ukuran huruf yang proporsional pada judul, subjudul, dan isi modul.

Perhatikan pula penggunaan huruf kapital dalam penulisan teks.

5) Ruang Spasi (Kosong)

Spasi kosong digunakan untuk menambah kontras pada penampilan

modul, menambah catatan penting dan memberikan jeda. Gunakan

dan tempatkan spasi secara proporsional di beberapa tempat, seperti

pada judul bab dan subbab, pergantian antar bab, batas tepi pada

Page 28: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

13

halaman modul, antar kolom, dan pergantian antar paragraf yang

dimulai dengan huruf kapital.

6) Konsistensi

Gunakan bentuk, huruf, jarak spasi, pola ketikan dan batas-batas tepi

secara konsisten pada setiap halaman (Daryanto, 2013, hlm. 13-15).

e. Langkah-Langkah Penyusunan dan Penulisan Modul

Untuk membuat sebuah modul yang baik, modul harus berisikan

unsur-unsur, seperti judul modul, petunjuk umum (kompetensi dasar,

pokok bahasan, indikator pencapaian, referensi, strategi pembelajaran,

lembar kegiatan pembelajaran), materi modul, dan evaluasi semester

(Prastowo, 2014, hlm. 214). Adapun dalam menyusun dan menulis

sebuah modul, terdapat beberapa tahapan sebagai berikut:

1) Analisis kurikulum

Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang harus dikuasai

oleh peserta didik dan dibutuhkan dalam membuat bahan ajar.

2) Menentukan judul modul

Judul modul mengacu pada kompetensi dasar dan materi pokok yang

ada dalam kurikulum.

3) Pemberian kode

Pemberian kode dilakukan untuk mempermudah proses pengelolaan

modul.

4) Perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai

Perumusan kompetensi ini berisi tentang kualitas yang harus dicapai

oleh peserta didik setelah mempelajari modul. Kompetensi yang

harus dicapai harus disesuaikan dengan kurikulum yang sedang

berlaku.

5) Menentukan alat evaluasi atau penelitian

Penentuan alat evaluasi yang digunakan disesuaikan dengan

kompetensi yang harus dikuasai pada materi tersebut. Alat evaluasi

Page 29: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

14

yang cocok digunakan adalah pendekatan Penilaian Acuan Patokan

(PAP).

6) Penyusunan materi

Materi yang disajikan dalam modul mengacu pada kompetensi dasar

yang harus dicapai. Pembahasan materi dalam modul tidak harus

dituliskan secara lengkap, karena peserta didik dapat mencari dan

membacanya sendiri dari referensi yang ditunjukkan. Oleh sebab itu,

penyusunan materi harus dilengkapi dengan referensi yang tepat dan

terbaru. Penggunaan gambar sangat dibutuhkan untuk mendukung

dan melengkapi isi materi, serta menambah daya tarik peserta didik

dalam mempelajari materi tersebut. Materi yang disampaikan sebisa

mungkin dibuat dengan kalimat yang sederhana, singkat, jelas,

efektif, efisien, dan tidak terlalu panjang agar tidak membingungkan

peserta didik dalam belajar.

7) Urutan pengajaran

Urutan pengajaran berisi tentang langkah atau petunjuk

menggunakan modul mengenai hal-hal yang perlu dilakukan dan

tidak perlu dilakukan peserta didik saat proses pembelajaran.

8) Struktur Modul

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa modul paling

tidak harus memiliki unsur-unsur penyusunnya. Namun, struktur

penyusunan modul dapat disajikan secara beragam tergantung

dengan sumber daya, karakter materi, serta kegiatan belajar

(Prastowo, 2014, hlm. 217-222). Format keteraturan struktur modul

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Page 30: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

15

Tabel 2.1. Format Keteraturan Struktur Modul

(Prastowo, 2014, hlm. 228)

Sebelum mulai materi Saat Pemberian

Materi

Setelah

Pemberian Materi

1. Judul

2. Kata pengantar

3. Daftar isi

4. Deskripsi singkat

5. Petunjuk penggunaan

modul

6. Kompetensi dasar

7. Materi pokok

8. Uraian materi

9. Ringkasan

10. Latihan atau tugas

11. Tes mandiri

12. Glosarium

13. Daftar Pustaka

3. Model of Educational Reconstruction (MER)

a. Pengertian MER

Model of Educational Reconstruction (MER) merupakan kerangka

penelitian mengenai pembelajaran dan pengajaran suatu konten ilmu

sains. Peneliti bekerja dengan menganalisa, merancang, dan

mengevaluasi lingkungan belajar kemudian melakukan pengembangan

pada konsep dan desain pembelajaran (Niebert & Gropengiesser, 2013).

Perhatian utama dari model ini adalah bahwa masalah yang ada pada

materi sains serta kebutuhan dan kemampuan belajar peserta didik harus

mendapatkan perhatian sama sebagai upaya meningkatkan kualitas

pengajaran dan pembelajaran. Model ini sengaja dirancang untuk

mendukung pemahaman dan pembelajaran sains serta perkembangan

tingkat literasi yang cukup dengan menyeimbangkan urutan mengajar

dan belajar terkait isu-isu pengetahuan sains dan masalah pendidikan

yang ada saat ini (Duit, 2007).

Model rekonstruksi pendidikan didasarkan pada dua asumsi utama.

Asumsi pertama adalah bahwa dalam proses pembelajaran konsep teori-

teori ilmiah harus diletakkan dalam konteks tertentu. Asumsi kedua

adalah bahwa peneliti atau guru harus menyadari pengaruh sudut

Page 31: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

16

pandang peserta didik terhadap rekonstruksi konten sains tertentu (Dijk

& Kattmann, 2007).

Struktur konten sains suatu topik harus disederhanakan dan

diperkaya dengan memasukkannya ke dalam konteks yang masuk akal

bagi peserta didik agar lebih mudah dipahami (Duit, 2007). Banyak guru

dan juga pengajar sains berpikir bahwa struktur konten untuk pengajaran

harus lebih sederhana daripada struktur konten sains untuk memenuhi

pemahaman peserta didik. Namun, pandangan ini tidak tepat sasaran.

Struktur konten untuk pengajaran seharusnya jauh lebih kompleks

daripada struktur konten sains untuk memenuhi kebutuhan peserta

didik. Hal ini diperlukan untuk menanamkan pengetahuan sains yang

masih abstrak, ke dalam berbagai konteks untuk mengatasi kesulitan

belajar para peserta didik (Duit dkk., 2012; Duit, 2007).

Suatu konten tidak boleh terbatas pada konsep dan prinsip sains

tetapi harus juga memperhitungkan proses sains, pandangan tentang

sifat sains dan isu-isu signifikansi sains dalam teknologi dan

masyarakat. Konten harus menyediakan kesempatan belajar yang

memungkinkan peserta didik membangun pengetahuan yang

dimaksudkan dalam diri mereka sendiri (Duit dkk., 2012).

b. Komponen MER

Tiga penelitian pendidikan yang terhubung dengan model

rekonstruksi pendidikan, yaitu mengenai studi empiris konsepsi peserta

didik, analisis materi pelajaran dan desain lingkungan belajar dari

urutan mengajar-belajar. Tiga elemen tersebut menjadi komponen

penting dalam model rekonstruksi pendidikan dan saling

mempengaruhi satu sama lain (Dijk & Kattmann, 2007). Komponen

MER dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Page 32: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

17

Gambar 2.1 Komponen MER (Duit, 2007)

(1)

Analisis struktur konten

Klarifikasi materi subjek

Analisis signifikansi pendidikan

Struktur konten sains Struktur konten pengajaran

Elementarisasi Konstruksi konten

Ide dasar suatu konten

2)

Penelitian pada pengajaran dan

pembelajaran

Perspektif siswa

(pandangan, gagasan, dan

variabel afektif)

Proses belajar dan

pembelajaran

Pandangan dan gagasan

guru

3)

Desain dan evaluasi pada

pengajaran dan pembelajaran

Desain bahan ajar dan

evaluasinya dikembangkan

dari isu nyata pengajaran

dan pembelajaran dengan

memperhitungkan aspek

lingkungan

Page 33: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

18

Gambar 2.1 menunjukkan 3 komponen MER, yaitu:

1) Analisis Struktur Konten

Tujuan dari komponen ini adalah untuk menganalisis dan

mengklarifikasi konsep sains yang mengacu pada analisis isi

kualitatif buku teks dan jurnal terkait topik yang diteliti dari sudut

pandang pendidikan.

2) Penelitian pada pengajaran dan pembelajaran

Komponen ini mencakup perspektif guru dan peserta didik terhadap

konsep sains, dan peran mereka dalam memulai dan mendukung

proses pembelajaran. Metode wawancara dapat digunakan untuk

mengetahui pandangan guru dan peserta didik terkait konsep sains

tersebut.

3) Desain dan evaluasi pada pengajaran dan pembelajaran

Komponen ini berisi desain bahan ajar dan evaluasinya pada

pengajaran dan pembelajaran, yang dikembangkan dengan

memperhitungkan aspek lingkungan. Desain dirancang sesuai

kebutuhan dan kemampuan belajar para peserta didik untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya utama dari

kegiatan perancangan adalah temuan penelitian terhadap perspektif

peserta didik dan hasil klarifikasi materi pelajaran pada suatu topik.

Kedua sumber tersebut dianggap sama pentingnya untuk merancang

instruksi (perintah) pada bahan ajar, sebab pengembangan bahan

ajar terkait erat dengan masalah pengajaran dan pembelajaran sains.

Proses evaluasi juga dilakukan setelah pengembangan desain bahan

ajar telah selesai dibuat. Evaluasi dapat dilakukan dengan

wawancara peserta didik mengenai pandangan mereka tentang nilai

bahan ajar tersebut, serta melalui angket penilaian pengembangan

bahan ajar (Duit dkk., 2012).

Page 34: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

19

4. Nature of science (NOS)

Ungkapan nature of science mengacu pada teori pengetahuan sains

yang melekat pada pengembangan pengetahuan ilmiah (Lederman N. G.,

Lederman J. S., Antink, 2013; Bartos & Lederman, 2014). Pengetahuan

ilmiah merupakan produk manusia yang mengandalkan imajinasi manusia,

kreativitas, dan kesimpulan sehingga pengetahuan ilmiah bersifat tentatif

atau dapat berubah (Bartos & Lederman, 2014). Pengetahuan ilmiah juga

berbasis empiris (berasal dari pengamatan alam), subjektif, dan tentu

melibatkan pengamatan dan kesimpulan manusia, teori dan hukum,

imajinasi, kreativitas serta tertanam secara sosial dan budaya. NOS biasa

dihubungkan dengan proses sains, karena lebih sesuai dengan penyelidikan

ilmiah. Proses ilmiah adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan

data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan (Lederman dkk., 2013).

Umumnya, guru tidak dapat mengajarkan setiap detail tentang

sebuah topik dalam sains, namun hanya mengajarkan konsep dan metode

yang memenuhi tujuan pedagogis mereka. Tujuan dari konseptualisasi

aspek NOS adalah untuk membuat peserta didik merefleksikan metode dan

proses sains sehingga mereka lebih memahami beberapa karakteristik sains

dan memiliki konsep sains yang lebih akurat. Instruksi NOS harus

mencakup unsur-unsur sejarah dan filsafat sains yang relevan dengan sains

sekolah dan dapat dipahami oleh peserta didik. Meskipun tujuan utama

pendidikan sains sekolah adalah untuk melatih warga negara yang terpelajar

secara ilmiah, dan tentu saja bukan filsuf atau sejarawan sains, namun setiap

konseptualisasi dan pengajaran NOS harus mengacu pada filsafat dan

sejarah sains agar dapat bereputasi baik dan mendapat informasi dengan

baik (Kampourakis, 2016).

Pemahaman NOS saat ini diakui sebagai elemen penting dari literasi

sains, sehingga NOS juga diakui sebagai salah satu tujuan utama dari

pendidikan kimia. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan budaya,

metodologis, dan epistemologis antara domain ilmu yang berbeda serta

kebutuhan untuk deskripsi spesifik konteks NOS. Filsafat kimia, yang

Page 35: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

20

menyoroti domain-spesifisitas pengetahuan dan budaya kimia dapat

digunakan dalam mengkarakterisasi deskripsi spesifik konteks seperti sifat

kimia (Vesterinen, 2012).

Aspek-aspek NOS penting diajarkan kepada peserta didik karena

dapat melatih hipotesis mereka tentang sains sehingga mereka dapat

menyimpulkan jawaban secara pasti dan objektif. Penelitian empiris juga

menunjukkan bahwa aspek NOS dapat diajarkan secara efektif di sekolah,

karena mereka dapat diadaptasi sesuai dengan tujuan pengajaran dan

pembelajaran (Kampourakis, 2016).

Instruksi NOS secara khusus mengacu pada hasil belajar kognitif serta

membantu peserta didik mengembangkan meta-pemahaman tentang

karakteristik, pengembangan, dan validasi pengetahuan ilmiah (Abd-El-

Khalick dkk., 2016). Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa guru

dengan pemahaman NOS akan berdampak positif terhadap pandangan

peserta didik mereka mengenai proses sains (Bartos & Lederman, 2014)

Beberapa aspek- aspek yang termuat di dalam NOS, yaitu:

1) Empiris, yang berarti bahwa pengetahuan ilmiah yang didapat dari

pengalaman, pengamatan, observasi, dan percobaan dari

lingkungan sekitar.

2) Tentatif, yang berarti bahwa pengetahuan ini dapat berubah

sewaktu-waktu atau bersifat sementara. Perubahan yang terjadi

didasarkan pada pengamatan baru yang ditafsirkan dari

pengamatan yang ditemukan.

3) Kreativitas, yang berarti memotivasi tumbuhnya kreativitas

manusia dalam menciptakan penjelasan dan wujud teoritis dari

hasil analisis yang ditemukan (Abd-El-Khalick, dkk., 2016).

4) Subjektivitas atau sarat teori, yang berarti bahwa pola pikir

ilmuwan tentang bagaimana mereka melakukan penyelidikan

mereka, apa yang mereka amati (dan tidak diamati), dan bagaimana

mereka memahami, atau menafsirkan pengamatan mereka

Page 36: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

21

sebenarnya mempengaruhi pengetahuan ilmiah yang mereka

hasilkan.

5) Keterpaduan sosial dan budaya sains, yang berarti bahwa

pengetahuan ilmiah dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya

dimana ia dipraktikkan.

6) Teori dan hukum. Teori berisi penjelasan yang menghubungkan

fenomena alam dan mekanisme yang teramati dalam fenomena

tersebut. Sedangkan hukum adalah pernyataan deskriptif atau

ketentuan tentang fenomena yang diamati.

7) Pengamatan dan kesimpulan. Pengamatan berarti bahwa

pengetahuan ilmiah ini didasarkan pada pengamatan yang dapat

diakses oleh indera. Sementara kesimpulan adalah interpretasi dari

pengamatan, hukum, dan teori tentang fenomena alam (Abd-El-

Khalick, dkk., 2016; Lederman dkk., 2013).

5. Konten Pembelajaran Melalui Konteks Adsorben

a. Hakikat Adsorben

Perkembangan industri di Indonesia saat ini semakin pesat seiring

semakin banyak pula air limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut dapat

menyebabkan pencemaran lingkungan jika kandungan logam berat dan

sifat racunnya melebih ambang batas yang telah ditentukan. Dalam

menanggulangi hal tersebut, kita dapat melibatkan sifat koloid adsorpsi

yang merupakan proses terjadinya penyerapan ion atau zat lain oleh

partikel koloid yang disebut dengan adsorben (Nurhasni, Hendrawati,

& Saniyyah, 2014; Widyatmoko, 2009, hlm. 124; Syukri, 1999, hlm.

457).

Adsorben yang banyak digunakan saat ini adalah senyawa karbon

dalam bentuk grafit. Grafit merupakan senyawa karbon yang memiliki

sifat sebagai karbon aktif. Karbon aktif terdiri dari pelat-pelat datar

yang atom C-nya berikatan kovalen dan bersifat nonpolar yang terdiri

dari dua ikatan tunggal dan satu ikatan rangkap sehingga rangkaian

Page 37: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

22

ikatan tersebut secara horizontal berbentuk heksagonal yang berlapis-

lapis (Widyatmoko, 2009, 330; Lempang, 2014).

Grafit membentuk lingkar enam dalam bidang datar yang

berstruktur terbuka, sehingga memiliki permukaan yang sangat luas,

yaitu sekitar 1.000m2/gram dan mampu mengadsorpsi sejumlah ion,

molekul atau zat lain baik dalam bentuk cairan maupun gas (Syukri,

1999, hlm. 573-574). Dalam bentuk grafit, seluruh lapisan heksagonal

disatukan oleh gaya van der Waals yang lemah sehingga bila suatu

adsorben berinteraksi dengan suatu ion atau molekul zat lain, maka

akan terjadi gaya tarik menarik antara zat tersebut dengan adsorben. Hal

ini terjadi karena pada daerah permukaan adsorben mengalami

ketidakseimbangan gaya, sehingga mampu menarik ion, atau molekul

zat lain sampai keseimbangan gaya tercapai (Widyatmoko, 2009, hlm.

124; Lempang, 2014; Syukri, 1999, hlm. 457).

Suatu adsorben karbon aktif mengandung atom karbon dan sejumlah

kecil oksigen dan hidrogen yang terikat secara kimia dalam bentuk

gugus fungsi yang bervariasi, seperti gugus karbonil (CO), karboksil

(COO), dan fenol (C5H6OH). Karbon aktif juga mengandung

komponen mineral yang akan menjadi lebih pekat selama proses

aktivasi. Bahan kimia yang digunakan pada proses aktivasi dapat

menyebabkan perubahan sifat kimia dari karbon aktif yang dihasilkan.

Karakteristik dari karbon aktif berupa padatan yang berwarna hitam,

bersifat higroskopis, tidak larut dalam air, asam, basa, ataupun pelarut

organik, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak rusak akibat pengaruh

suhu ataupun penambahan pH selama proses aktivasi dilakukan

(Lempang, 2014).

b. Hakikat Pembuatan Adsorben

Karbon aktif pada percobaan ini menggunakan bahan baku limbah

tongkol jagung yang mengandung kadar selulosa yang tinggi. Selulosa

merupakan senyawa karbohidrat utama yang terdapat di dalam dinding

Page 38: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

23

sel tanaman hijau. Selulosa dapat digunakan sebagai penyerap karena

gugus OH yang terikat dapat berinteraksi dengan zat lain yang akan

diserap. Dalam proses penyerapan, terjadi mekanisme pertukaran ion

antara gugus OH yang terikat pada permukaan dengan ion logam yang

bermuatan positif (Winda, Hastuti, & Haris, 2014).

Proses karbonisasi dilakukan untuk menghancurkan tongkol jagung

menjadi karbon atau arang dengan menggunakan pemanasan tanpa

adanya oksigen (Junary, Pane, & Herlina, 2015). Berdasarkan jurnal

penelitian Wilk dan Magdziarz (2017), proses karbonisasi sederhana

dapat dilakukan dari suhu 180, 200, dan 2200C. Semakin besar suhu

yang digunakan maka kualitas karbon yang dihasilkan akan semakin

baik.

Peningkatan adsorpsi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

aktivasi. Aktivasi yang biasa digunakan untuk bahan-bahan berupa

gambut ataupun berbahan dasar kayu adalah aktivasi kimia (Rahmayani

& Siswarni, 2013). Pemilihan senyawa kimia sebagai aktivator akan

memberikan pengaruh terhadap kualitas karbon aktif. Pada umumnya

senyawa kimia yang digunakan adalah KOH, ZnCl2, dan H2SO4

(Nafi’ah, 2016). Namun pada percobaan ini, aktivator yang digunakan

adalah KOH. KOH dipilih karena hasil penelitian menunjukkan bahwa

KOH merupakan salah satu aktivator terbaik dalam pembuatan karbon

aktif (Erlina dkk., 2015). Hal ini karena KOH merupakan basa kuat

mampu mengangkat zat pengotor dalam karbon sehingga karbon akan

terkikis dan terjadinya pembentukan pori-pori. Semakin tinggi

konsentrasi KOH yang digunakan, maka ukuran pori yang dihasilkan

akan semakin besar, sehingga efisiensi adsorpsinya pun akan

meningkat (Ulfia & Astuti, 2014; Erlina dkk., 2015).

Proses pencucian dan pengeringan merupakan tahap terakhir dalam

pembuatan karbon aktif. Pencucian dilakukan hingga pH menjadi

netral, karena pada pH tinggi konsentrasi ion OH- akan meningkat dan

menyebabkan kekuatannya untuk mengikat ion logam bermuatan

Page 39: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

24

positif menjadi semakin kecil dan mengurangi kemampuan adsorpsi.

Selain itu, pH tinggi dapat menyebabkan terjadinya pengendapan yang

mengurangi jumlah ion positif yang dapat diserap oleh permukaan

karbon aktif (Utama, Kristanto, & Andreas, 2016). Selanjutnya

dilakukan proses pengeringan untuk memperluas diameter pori,

meningkatkan volume poros, dan membentuk beberapa pori baru yang

ada pada karbon aktif (Haryanto, Panjaitan, Haloho, Rawa, & Ridho,

2016).

B. Hasil Penelitian Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah banyak

dilakukan, diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Niebert dan Gropengiesser (2013) dengan

judul “The model of educational reconstruction: A framework for the

design of theory-based content specific interventions. The example of

climate change” menunjukkan bahwa pendekatan MER efektif digunakan

untuk mendesain lingkungan belajar atau urutan pembelajaran,

mengevaluasi lingkungan belajar, dan mengembangkan teori

pembelajaran dan pengajaran yang berorientasi pada konten.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Tobing (2016) dengan judul “Rekonstruksi

Bahan Ajar IPA Bermuatan Nature of Science pada Topik Pemanasan

Global dan Perubahan Iklim”, menunjukkan bahwa hasil validasi bahan

ajar termasuk dalam kategori sangat baik, sangat mudah dan hasil uji coba

menunjukkan terdapat perbedaan nilai literasi sains peserta didik sebelum

dengan sesudah mempelajari bahan ajar berdasarkan perbedaan nilai rata-

rata pretest dan postest.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah dan Mudzakir (2015) dengan judul

“Nature of Science in Instruction Materials of Science through the Model

of Educational Reconstruction”, menunjukkan bahwa indikator dan tujuan

pembelajaran yang bermuatan NOS layak dan dapat dilanjutkan ke dalam

rekonstruksi bahan ajar. Hal ini dikarenakan indikator dan tujuan

Page 40: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

25

pembelajaran tersebut mampu mengembangkan literasi sains dan

kemampuan sains yang dimiliki oleh peserta didik.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Abd-El-Khalick dkk., (2016) dengan judul

penelitian “A Longitudinal Analysis of the Extent and Manner of

Representations of Nature of Science in U.S. High School Biology and

Physics Textbooks”, menunjukkan bahwa buku teks yang mengkonstruk

aspek NOS rata-rata kurang dari 2,5% halaman. Oleh sebab itu, sangat

disarankan kepada penulis buku teks untuk mengembangkan konsep NOS.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Krishnaswamy (2014) dengan judul “A

Examination of The Nature of Science Presentation High School

Chemistry Textbooks Used in The United States and India”, menunjukkan

bahwa aspek NOS dapat menghadirkan sains sebagai pengetahuan yang

sedikit menekankan pada pemikiran, interaksi sains dan masyarakat, dan

interaksi sains dengan teknik dan teknologi.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Akerson dan Donnelly (2010) dengan judul

“Teaching Nature of Science to K-2 Students: What understandings can

they attain?”, menunjukkan bahwa pandangan peserta didik tentang sains

mengalami peningkatan melalui instruksi NOS. Hampir semua peserta

didik dapat memahami bahwa ilmu pengetahuan ilmiah bersifat kreatif,

dan menyadari bahwa sains bersifat tentatif atau sementara.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Niaz dan Maza (2011) dengan judul

“Nature of Science in General Chemistry Textbooks”, menunjukkan bahwa

buku teks mengenai teori atom memuat konteks sifat tentatif dari teori

saintifik yang merupakan salah satu aspek NOS. Dapat dikatakan bahwa

buku teks perlu ditafsirkan dalam perspektif NOS agar dapat memberikan

pemahaman yang lebih baik mengenai sejarah kimia ataupun informasi

yang lebih dalam dari suatu materi pelajaran.

Page 41: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

26

C. Kerangka Berpikir

Perkembangan sains, teknologi, serta persaingan ekonomi internasional

menuntut peserta didik menjadi lulusan yang memiliki pemahaman dan

kemampuan literasi ilmiah yang baik. Dalam hal ini, pendidikan sangat

berperan penting dalam mengembangkan keterampilan, kemampuan, dan

pengetahuan yang dibutuhkan peserta didik. Hasil laporan PISA 2015

menunjukkan bahwa literasi sains di Indonesia masih di bawah rata-rata. Salah

satu faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi sains peserta didik adalah

komponen materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bahan

ajar di sekolah saat ini masih tergolong kurang kontekstual dan lebih banyak

menyajikan teori, sehingga perlu adanya rekonstruksi bahan ajar yang lebih

relevan dengan kehidupan peserta didik.

MER merupakan kerangka penelitian yang mendukung perkembangan

tingkat literasi sains dengan menyeimbangkan isu-isu pengetahuan sains dan

masalah pendidikan, namun tetap memperhitungkan aspek lingkungan sekitar.

MER dapat digunakan untuk mendesain bahan ajar, seperti modul praktikum.

Dengan menyisipkan Aspek Nature of Science (NOS) dalam modul praktikum,

pembelajaran dapat dibuat lebih sederhana dan kontekstual sehingga mudah

dipelajari oleh peserta didik. Aspek NOS memberikan pemahaman kepada

peserta didik untuk mampu mengaplikasikan materi yang dipelajarinya dalam

kehidupan sehari-hari. Kerangka berpikir ini, dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Page 42: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

27

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir

Hasil PISA 2015 menunjukkan bahwa literasi sains di Indonesia masih di

bawah rata-rata

Komponen materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar mempengaruhi

kemampuan literasi sains

Kebutuhan adanya rekonstruksi bahan ajar yang lebih relevan dengan

kehidupan peserta didik.

Bahan ajar di sekolah kurang kontekstual dengan kehidupan sehari-hari

Kebutuhan modul praktikum bermuatan Nature of Science (NOS)

Modul Praktikum Bermuatan NOS

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Aspek NOS: Tentatif, Empiris,

Subjektivitas, Kreativitas, Tertanam nilai sosial dan budaya, Pengamatan

dan Kesimpulan, dan Teori dan Hukum

Page 43: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018 – Januari 2019. Penelitian

ini terbagi menjadi beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu pembuatan

adsorben dari tongkol jagung yang dilaksanakan pada bulan Juli – September

2018 di Laboratorium Pendidikan Kimia FITK. Tahap kedua yaitu melakukan

uji respon peserta didik terhadap bahan ajar yang dilaksanakan pada bulan

Januari 2019 di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

pengembangan (Research and Development) yang digunakan untuk

menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan dari produk yang

dihasilkan. Produk dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan, potensi atau

masalah faktual yang ditemukan, dan berbagai informasi sebagai bahan untuk

perencanaan produk tertentu. Data potensi atau masalah faktual dapat

ditemukan pada laporan-laporan penelitian terbaru. Penggunaan metode

pengembangan bertujuan untuk mengatasi menemukan suatu model, pola,

atau sistem penanganan yang efektif dalam mengatasi kebutuhan dan

permasalahan tersebut (Sugiyono, 2008, hlm. 333-336).

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan mengadopsi Model of Educational

Reconstruction (MER). MER terbagi menjadi 3 komponen, yaitu analisis

konten dan konteks sains, penelitian mengenai pengajaran dan pembelajaran,

pengembangan desain dan evaluasi pembelajaran (Duit, 2007). Salah satu

gagasan mendasar dari model ini adalah bahwa struktur konten untuk

pengajaran tidak dapat diambil secara langsung dari struktur konten sains,

namun harus secara khusus dibangun kembali dengan memperhatikan segi

Page 44: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

29

pendidikan dan pemahaman peserta didik (Duit dkk., 2012). Ketiga

komponen MER tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga

prosedurnya harus dilakukan secara bertahap dan berulang (Duit dkk., 2012).

Desain MER dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1

Gambar 3.1. Desain Penelitian

(1)

Tahap Analisis Struktur Konteks dan Konten:

Perspektif Saintis :

1. Analisis konteks terhadap perspektif saintis berupa

review jurnal penelitian mengenai adsorben

2. Analisis konten sains terkait ilmu kimia

(2)

Penelitian dalam Pembelajaran:

Analisis pre-konsepsi guru dan

peserta didik mengenai bahan

ajar dan topik adsorben

(3)

Pengembangan Desain Bahan

Ajar dan Evaluasi

Pembelajaran:

1. Rekonstruksi modul

praktikum adsorben

bermuatan NOS.

2. Uji respon peserta didik

Page 45: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

30

D. Alur Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahap penelitian yang akan

digambarkan dalam alur penelitian. Tahap pertama yang dilakukan peneliti

adalah melakukan analisis pre-konsepsi guru dan peserta didik mengenai

bahan ajar dan adsorben di sekolah dengan menggunakan teknik wawancara.

Selanjutnya, peneliti melakukan analisis konteks dan konten adsorben

melalui jurnal, buku teks SMA, dan buku universitas untuk mengetahui

pandangan saintis terhadap adsorben serta konsep kimia yang terkait dengan

topik adsorben. Tahap kedua, peneliti akan mulai melakukan penyusunan

modul praktikum berbasis NOS sebagai bahan ajar, dan penyusunan angket

respon peserta didik sebagai instrumen penilaian bahan ajar. Tahap terakhir,

peneliti melakukan uji respon peserta didik terhadap modul praktikum yang

dihasilkan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dihasilkan dapat

dikategorikan sebagai bahan ajar yang baik atau tidak. Wawancara respon

penilaian peserta didik juga dilakukan untuk memperjelas penilaian peserta

didik terhadap bahan ajar yang telah dibuat. Adapun alur penelitian dapat

dilihat pada Gambar 3.2.

Page 46: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

31

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Page 47: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

32

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu:

1. Melakukan Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui pre-konsepsi guru dan

peserta didik mengenai adsorben dan hubungannya dengan konsep kimia

SMA. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semi struktur

(Anggoro, 2010, hlm. 5.17), dimana guru dan peserta didik diarahkan

untuk menjawab lebih mendalam tentang pendapat dan alasan-alasan

respon terhadap pertanyaan yang diajukan. Wawancara semi struktur juga

dilakukan setelah peserta didik membaca modul praktikum yang telah

dibuat untuk memperjelas penilaian peserta didik terhadap modul

tersebut.

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui pandangan saintis

terhadap adsorben dan hubungannya dengan konsep sains kimia. Data

penelitian diperoleh melalui analisis jurnal pada topik adsorben dan

kaitannya dengan konsep kimia sekolah. Studi dokumentasi juga

dilakukan untuk mengetahui konsep-konsep kimia terhubung yang dapat

dipelajari melalui konteks adsorben berdasarkan kurikulum 2013. Data

analisis diperoleh dari analisis konten kimia dalam konteks adsorben

berdasarkan jurnal, buku universitas, buku kimia SMA, dan kurikulum

2013.

3. Menyebarkan Angket

Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon peserta

didik terhadap bahan ajar yang telah dibuat. Uji coba dilakukan kepada 30

peserta didik kelas XI IPA yang sebelumnya sudah pernah mempelajari

mengenai konsep ikatan kimia, dan koloid.

Page 48: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

33

F. Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka digunakan instrumen penelitian seperti:

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,

yaitu: pedoman wawancara pre-konsepsi, dan pedoman wawancara

respon modul. Pedoman wawancara pre-konsepsi digunakan sebagai

acuan pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan

kebutuhan guru dan peserta didik terhadap adsorben dalam bahan ajar

yang digunakan di sekolah. Pertanyaan wawancara yang dilakukan

mencakup beberapa kategori, yaitu kebutuhan adanya bahan ajar

kontekstual, kebutuhan adanya modul praktikum, pengetahuan tentang

konteks adsorben, pengetahuan tentang konten adsorben, dan

pengetahuan tentang nature of science. Pedoman wawancara respon berisi

pertanyaan-pertanyaan yang terhubung dengan indikator penilaian modul.

2. Lembar Validasi Kesesuaian Konten dan Konteks

Lembar validasi kesesuaian konten dan konteks digunakan untuk

mengetahui penilaian validator mengenai konsep-konsep kimia terkait

adsorben yang telah ditemukan peneliti. Data studi dokumentasi dibuat

dalam bentuk tabel konten kimia utama mengenai adsorben dan

dijabarkan dalam analisis konsep yang berhubungan dengan konteks

adsorben dan konten kimia terhubung. Konten kimia utama dan analisis

konsep tersebut divalidasi hingga dianggap sesuai dengan desain

penelitian.

3. Lembar Validasi Modul

Lembar validasi modul digunakan untuk mengetahui penilaian

validator terhadap bahan ajar yang telah dibuat dan menentukan apakah

bahan ajar tersebut layak digunakan oleh peserta didik. Lembar validasi

modul praktikum diadopsi Warsita (2008, hlm. 251) mengenai kriteria

evaluasi program media (modul dan video). Kriteria validasi modul

Page 49: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

34

mencakup segi desain pembelajaran, materi modul, keterbacaan modul,

visualisasi modul, dan aspek nature of science.

4. Angket

Angket respon dibuat dengan menyesuaikan lembar validasi modul.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi pernyataan tertutup

yang diberikan kepada responden untuk mengetahui penilaian responden

terhadap bahan ajar yang telah dibuat. Responden akan memberikan tanda

ceklis (√) pada salah satu kolom alternatif jawaban sesuai dengan

pilihannya.

G. Teknik Analisis Data

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini, akan diolah dengan

menggunakan teknik analisis data sebagai berikut.

1. Wawancara

Hasil wawancara pre-konsepsi dianalisis berdasarkan jawaban

responden terhadap rubrik yang telah dibuat dan disajikan dalam bentuk rata-

rata yang diubah ke dalam bentuk persentase. Sedangkan hasil wawancara

respon peserta didik disajikan dalam bentuk deskripsi.

Rumus rata-rata: (Siregar, 2010, hlm.20).

Rata-rata = Jumlah tiap data

Jumlah seluruh data

Yang diubah menjadi,

% jawaban sesuai rubrik = Jumlah responden menjawab sesuai rubrik x 100%

Jumlah seluruh responden

2. Lembar Validasi Kesesuaian Konten dan Konteks

a. Kriteria penilaian hasil validasi

Berdasarkan metodologi validitas Lawshe (1975), penilaian masing-

masing item pernyataan terbagi menjadi 3 skala, yaitu penting (Valid),

sesuai tetapi tidak penting, dan tidak penting (tidak valid). Adapun kriteria

penilaian ahli dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 50: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

35

Tabel 3.1. Kriteria Penilaian Ahli

Kriteria Skor

Penting (Valid) 3

Sesuai, tetapi tidak penting 2

Tidak penting (Tidak valid) 1

b. Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR.

1) Menghitung nilai CVR (Content Validity Ratio)

Menurut Lawshe (1975), penskoran jawaban item dengan CVR

menggunakan rumus:

CVR = 𝑛𝑒−

𝑁

2𝑁

2

Keterangan:

ne = jumlah ahli yang menyatakan ya (penting)

N = total respon

Karakteristik penilaian CVR adalah sebagai berikut :

a) Ketika kurang dari setengah ahli yang menjawab “ya”, maka

nilai CVR akan negatif.

b) Ketika setengah panelis menjawab “ya” dan setengah lagi men-

jawab “tidak” maka perolehan nilai CVR adalah 0.

c) Ketika seluruh panelis menjawab ”ya” maka perolehan nilai

CVR adalah 1. Ketika jumlah panelis yang menjawab “ya”

lebih dari setengah maka nilai CVR berkisaran antara 0-0,99.

Nilai kritis CVR Lawshe untuk sejumlah ahli yang berbeda dapat

dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Nilai Minimum CVR dengan ∝ = 0,10

Jumlah ahli (Validator) Nilai minimum

5 0,573

6 0,523

7 0,485

Page 51: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

36

Berdasarkan tabel nilai minimum diatas, jika jumlah ahli sebanyak

6 orang (∝ = 0,10), maka nilai kritisnya adalah 0,523. Suatu item

yang nilai CVR nya > 0,523 dinyatakan telah valid, sedangkan item

lainnya memerlukan perbaikan (Wilson, Pan, & Schumsky, 2012).

2) Menghitung CVI (Content Validity Index)

CVI (index validitas konten) digunakan untuk menghitung

keseluruhan validitas indikator yang telah dibuat. CVI merupakan

rata-rata dari nilai CVR untuk item pernyataan yang dijawab “ya

(penting)”. Jika dirumuskan, maka :

CVI = 𝐶𝑉𝑅

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙

Hasil perhitungan CVR dan CVI adalah berupa rasio angka 0-1.

Sesuai tidaknya suatu item yang divalidasi bergantung kepada

tercapainya nilai kritis CVR.

3. Lembar Validasi Modul

Lembar validasi modul menggunakan skala Guttman dengan

rentang skor 0 sampai dengan 1. Skor 0 menyatakan jawaban respon yang

tidak valid, sedangkan skor 1 menyatakan jawaban respon yang valid

(Riduwan, 2015, hlm. 91). Adapun kriteria penskoran skala Guttman

dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Kriteria Penskoran Skala Guttman

0 1

Tidak Ya

Validasi dilakukan hingga bahan ajar dikatakan telah sesuai oleh setiap

validator. Hal ini berarti bahwa bahan ajar siap diuji cobakan kepada

peserta didik.

Page 52: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

37

4. Penilaian Respon Peserta didik

Penilaian respon peserta didik menggunakan angket bertujuan untuk

mengetahui respon peserta didik terhadap bahan ajar yang telah dibuat.

Penilaian respon pada angket menggunakan skala guttman dengan rentang

skor 0 sampai dengan 1. Skor 0 menyatakan jawaban respon yang tidak

sesuai, sedangkan skor 1 menyatakan jawaban respon yang sesuai atau

tepat (Riduwan, 2015, hlm. 91). Adapun kriteria penskoran skala Guttman

disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Skor Penilaian Respon Peserta Didik

0 1

Tidak Ya

Skor penilaian respon peserta didik yang telah di dapat diubah dan

disajikan dalam bentuk persentase rata-rata seperti pada hasil wawancara.

% jawaban sesuai rubrik = Jumlah responden menjawab sesuai rubrik x 100%

Jumlah seluruh responden

Hasil penafsiran kemudian diubah dalam bentuk interpretasi skor

(Riduwan, 2015, hlm. 89) setiap aspek seperti Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Skor Setiap Aspek

Interval Skor Makna

81-100% Sangat Baik

61-80% Baik

41-60% Cukup

21-40% Kurang

0-20% Sangat Kurang

Page 53: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut: Rekonstruksi ini dilakukan dengan

menggunakan metode R&D dan desain penelitian MER yang melibatkan 3

tahapan utama. Tahap pertama yaitu analisis struktur konten mengenai sifat

adsorpsi koloid, senyawa karbon, gaya van der waals dan ikatan kovalen

nonpolar, serta karbohidrat dengan perolehan nilai CVI sebesar 0.85. Tahap

kedua yaitu penelitian pada pengajaran dan pembelajaran berupa hasil

wawancara yang menyatakan bahwa dibutuhkan adanya bahan ajar

kontesktual, dibutuhkan adanya modul praktikum, kurangnya pengetahuan

mengenai adsorben, dan kurangnya pengetahuan tentang NOS. Tahap ketiga

yaitu desain bahan ajar yang berupa modul praktikum bermuatan NOS pada

topik adsorben dan evaluasi melalui uji respon peserta didik. UUji respon

peserta didik terhadap bahan ajar kimia bermuatan NOS pada topik adsorben

memperoleh rata-rata aspek secara keseluruhan sebesar 89,79% dengan

kategori sangat baik. Persentase masing-masing aspek yang ada pada modul

juga termasuk ke dalam kategori sangat baik, dengan persentase aspek materi

sebesar 94,3%, aspek desain sebesar 90%, aspek NOS sebesar 90%, aspek

visualisasi modul sebesar 88%, dan aspek keterbacaan modul sebesar 86,7%.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan terkait dengan hasil

penelitian ini, yaitu bahan ajar yang dihasilkan perlu diimplementasikan

dalam proses pembelajaran dan rekonstruksi bahan ajar kimia harus terus

dikembangkan dengan berbagai topik-topik sains, sehingga siswa mengetahui

hubungan antara konsep kimia yang mereka pelajari dengan aplikasinya

dalam kehidupan.

Page 54: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

93

DAFTAR PUSTAKA

Abd-El-Khalick, F., Myers, J. Y., Summers, R., Brunner, J., Waight, N., Wahbeh,

N., Zeineddin, A. A., & Belarmino, J. (2017). A Longitudinal Analysis of the

Extent and Manner of Representations of Nature of Science in U.S. High

School Biology and Physics Textbooks. Journal of Research in Science

Teaching, 54(1), 82–120.

Afidah, I. N., Santosa, S., & Indrowati, M. (2012). Pengaruh Penerapan Metode

Socratic Circles Disertai Media Gambar terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa. Pendidikan Biologi, 4(3), 1-15.

Akerson, V., & Donnelly, L. A. (2009). Teaching Nature of Science to K-2

Students: What Understandings Can They Attain?. International Journal of

Science Education, 1-28.

Amin, A., Sitorus, S., & Yusuf, B. (2016). Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung

(Zea Mays L.) Sebagai Arang Aktif Dalam Menurunkan Kadar Amonia, Nitrit

dan Nitrat pada Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Teknik Celup.

Jurnal Kimia Mulawarman, 13(2), 78-84.

Amri, S., & Ahmadi, I. K. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran:

Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: Prestasi

Pustakaraya.

Anggoro, T. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka.

Azizah, N., & Mudzakir, A. (2016). Nature of Science in Instruction Materials of

Science through the Model of Educational Reconstruction. Proceedings of

International Seminar on Mathematics, Science, and Computer Science

Education,1708, 080001-1–080001-4.

Bartos, S. A., & Lederman, N. G. (2014). Teachers’ Knowledge Structures for

Nature of and Scientific Inquiry: Conceptions and Classroom Practice.

Journal of Research in Science Teaching, 1-35.

Daryanto. (2013). Menyusun Modul: Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam

Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

Page 55: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

94

Dijk, E., & Kattmann, U. (2007). A research model for the study of science

teachers’ PCK and improving teacher education. Teaching and Teacher

Education, 23, 885–897.

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Ditjen

PMPTK Departemen Pendidikan Nasional.

Doloksaribu, F., Mudzakir, A., Sholihin, H., & Tapilouw, F. S. (2015).

Reconstruction Model Education of Laboratory Research Course Context

Chemical Clay, Decision Making Problem Solving (PSDM) Based, to

Improve Research Thinking Skills from Chemistry Teacher Candidates.

International Journal of Science and Research, 4(4), 2800-2804.

Duit, R. (2007). Science Education Research Internationally: Conceptions,

Research Methods, Domains of Research. Eurasia Journal of Mathematics,

Science & Technology Education, 3(1), 3-15.

Duit, R., Gropengiesser, H., Kattmann, U., Komorek, M., & Parchmann. I. (2012).

The Model of Educational Reconstruction – A Framework for Improving

Teaching and Learning Science. Science Education Research and Practice in

Europe: Retrospective and Prospective, 13–37.

Ekohariadi. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa

Indonesia Berusia 15 Tahun. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1), 29-43.

Erlina, Umiatin, & Budi, E. (2015). Pengaruh Konsentrasi Larutan KOH pada

Karbon Aktif Tempurung Kelapa untuk Adsorpsi Logam Cu. Seminar

Nasional Fisika, 7, 55-60.

Gilbert, G. E., & Prion, S. (2016). Making Sense of Methods and Measurement:

Lawshe’s Content Validity Index. Clinical Simulation in Nursing, 12(12),

530-531.

Haryanto, B., Panjaitan, F., Haloho H., Rawa, R., Ridho, M. (2016). Kajian

Kemampuan Adsorpsi Batang Jagung (Zea Mays) terhadap Ion Logam

Kadmium (Cd2+). Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 20(1), 59-68.

Ilhan, N., Yildirim, A., & Yilmaz, S. S. (2016). The Effect of Context-based

Chemical Equilibrium on Grade 11 Students’ Learning, Motivation, and

Page 56: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

95

Constructivist Learning Environment. International Journal of

Environmental & Science Education, 11(9), 3117-3137.

Iwantara, I. W., Sadia, I. W., & Suma, I. K. (2014). Pengaruh Penggunaan Media

Video Youtube dalam Pembelajaran IPA terhadap Motivasi Belajar dan

Pemahaman Konsep Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha, 4.

Junary, E., Pane, J. P., & Herlina, N. (2015). Pengaruh Suhu dan Waktu Karbonisasi

terhadap Nilai Kalor dan Karakteristik pada Pembuatan Bioarang Berbahan

Baku Pelepah Aren (Arenga Pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(2), 46-52.

Kampourakis, K. (2016). The “General Aspects” Conceptualization as a Pragmatic

and Effective Means to Introducing Students to Nature of Science. Journal of

Research in Science Teaching, 53(5), 667–682.

Krishnaswamy, A. (2014). An Examination of The Nature of Science Presentation

in High School Chemistry Textbooks Used in The United States and India

(Disertasi), University of Houston, USA.

Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personnel

Psychology, 28, 563-575.

Lederman, N.G., Lederman, J.S., & Antink, A. (2013). Nature of science and

scientific inquiry as contexts for the learning of science and achievement of

scientific literacy. International Journal of Education in Mathematics,

Science and Technology, 1(3), 138-147.

Lempang, M. (2014). Pembuatan dan Kegunaan Arang Aktif. Info Teknis EBONI,

11(2), 65 – 80.

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miller, J. D. (1983). Scientific Literacy: A Conceptual and Empirial Review. The

MIT Press, 112(2), 29-48.

Mudlofir, A. (2011). Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta:

Rajawali Press.

Page 57: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

96

Nafi’ah, R. (2016). Kinetika Adsorpsi Pb (II) Dengan Adsorben Arang Aktif Dari

Sabut Siwalan. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 1(2), 28-37.

Niaz, M., & Maza, A. (2011). Nature of Science in General Chemistry Textbooks.

Springer, 1-43.

Niebert, K., & Gropengiesser, H. (2013). The Model of Educational

Reconstruction: A Framework for The Design of Theory-Based Content

Specific Interventions. The Example of Climate Change. Educational design

research – Part B: Illustrative cases, 511-531.

Nikan F., Jafarabadi, M. A., Charandabi, S. M., Mirghafourvand, M., Montazeri,

A., & Asadi, S. (2016). Psychometric Properties of the Iranian Version of a

Postpartum Women’s Quality of Life Questionnaire (PQOL): A

Methodological Study. Iran Red Crescent Med J, 18(7), 1-10.

Nurhasni, Hendrawati, Saniyyah, N. (2014). Sekam Padi untuk Menyerap Ion

Logam Tembaga dan Timbal dalam Air Limbah. Valensi, 4 (1), 130-138.

OECD. (2016). Programme for International Student Assessment (PISA) Result

from PISA 2015. OECD Publishing.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:

Diva Press.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Qudsiyah, F. H., Hadisaputro, S., & Sumarni, W. (2014). Implementasi Praktikum

Aplikatif Berorientasi Chemoenterpreneurship terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8(1), 1309-1318.

Rahmayani, F., & Siswarni. (2013). Pemanfaatan Limbah Batang Jagung sebagai

Adsorben Alternatif pada Pengurangan Kadar Klorin dalam Air Olahan

(Treated Water). Jurnal Teknik Kimia USU, 2(2), 1-5.

Reinfried, S., Aeschbacher, U., Kienzler, P. M., & Tempelmann, S. (2015). The

Model of Educational Reconstruction – A Powerful Strategy to Teach for

Conceptual Development in Physical Geography: The Case of Water Springs.

International Research in Geographical and Environmental Education,

24(3), 237-257.

Page 58: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

97

Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riemeier, T., & Gropengiesser, H. (2008). On the Roots of Difficulties in Learning

about Cell Division: Process-based Analysis of Students’ Conceptual

Development in Teaching Experiments. International Journal of Science

Education, 30(7), 923-939.

Rohmah, P. M., & Redjeki, A. S. (2014). Pengaruh Waktu Karbonisasi pada

Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Baku Sekam Padi dengan Aktivator KOH.

Konversi, 3(1) 19-27.

Saavedra, A. R., & Opfer, V. D. (2012). Teaching and Learning 21st century Skills:

Lessons from the Learning Sciences. Sydney: AARE/APERA Conference.

Sam, A., Niebert, K., Hanson, R., & Twumasi, A. K. (2015). The Model of

Educational Reconstruction: Scientists’ and Students’ Conceptual Balances to

Improve Teaching of Coordination Chemistry in Higher Education.

International Journal of Academic Research and Reflection, 3(7), 67-77.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sartika, R. P., & Lestari, I. (2016). Peningkatan Pemahaman Siswa pada Materi

Koloid Menggunakan Pembelajaran Model Siklus Belajar 5E Kelas XI

SMAN 2 Pontianak. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 7(2), 32-43.

Savitri, M., & Maryati, A. M. (2015). Rekonstruksi Bahan Ajar Bermuatan View

of Nature of Science untuk Pembelajaran IPA di SMP (Sebuah Kajian

Teoritis). Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains.

Siregar, S. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan

Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D.

Bandung: Alfabeta.

Syukri. (1999). Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: ITB.

Syukri. (1999). Kimia Dasar Jilid 3. Bandung: ITB.

Page 59: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45506/2/DINNAH...REKONSTRUKSI BAHAN AJAR KIMIA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE (NOS)

98

Tobing, Y. L. (2016). Rekonstruksi Bahan Ajar IPA Bermuatan Nature of Science

pada Topik Pemanasan Global dan Perubahan Iklim (Disertasi), Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ulfia, S. M. M, & Astuti. (2014). Sintesis Karbon Aktif dari Kulit Durian untuk

Pemurnian Air Gambut. Jurnal Fisika Unand, 3(4), 255-261.

Utama, S., Kristianto, H., Andreas, A. (2016). Adsorpsi Ion Logam Kromium (Cr

(Vi)) Menggunakan Karbon Aktif dari Bahan Baku Kulit Salak. Prosiding

Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”.

Vesterinen, V. (2012). Nature of Science for Chemistry Education: Design of

Chemistry Teacher Education Course (Disertasi), University of Helsinki,

Finlandia.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Widyatmoko. (2009). Kimia Dasar Pegangan Guru SMA dan Mahasiswa. Jakarta:

Universitas Trisakti.

Wilk, M., & Magdziarz, A. (2017). Hydrothermal carbonization, torrefaction and

slow pyrolysis of miscanthus giganteus. Energy, 17, 1-22.

Wilson, F. R., Pan, W., & Schumsky, D. A. (2012). Recalculation of the Critical

Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in

Counseling and Development, 45(3), 197-210.

Winda, D. T., Hastuti, R., Haris, A. (2014). Pengaruh Penambahan PVA-Sulfonasi

pada Tongkol Jagung (Zea Mays) sebagai Adsorben Ion Logam Pb2+. Jurnal

Kimia Sains dan Aplikasi, 17(1), 31-36.

Yuenyong, C., & Narjaikaew, P. (2009). Scientific Literacy and Thailand Science

Education. International Journal of Environmental & Science Education,

4(3), 335-349.