REKOMENDASI - idx.co.id...melalui Telkomsel telah melakukan penyer-taan modal non-tunai atau inbreng...

1
KAMIS 28 FEBRUARI 2019 | 13 DISCLAIMER Materi tulisan ini hanya memberikan informasi dan bukan sebagai ajakan kepada siapapun untuk membeli atau menjual efek tertentu. Keputusan melakukan transaksi saham se- penuhnya menjadi tanggung jawab pemodal. PT. SIDOMULYO SELARAS Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat (selanjutnya disebut Perseroan) telah mengadakan : - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pada : Hari/tanggal : Selasa, 26 Februari 2019. Tempat : Jalan Gunung Sahari III No. 12A, Lantai 4 Jakarta 10610, Indonesia. Pukul : 14.25 - 14.37 WIB. Mata Acara : - Perubahan susunan anggota pengurus Perusahaan. (untuk selanjutnya disebut Rapat). Untuk kepentingan Perseroan dibuat akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. SIDOMULYO SELARAS Tbk, tertanggal 26 Februari 2019, dengan nomor 136. Kehadiran Anggota Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan : Anggota Direksi yang hadir dalam Rapat : - Direktur Utama : Tuan TJOE MIEN SASMINTO; - Direktur : Tuan ERWIN HARDIYANTO; - Direktur : Tuan TRIJANTO SANTOSO; - Direktur : Tuan KUSYAMTO; - Direktur (Independen) : Tuan LEONG SIN WAH; Anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat : - Komisaris Utama : Tuan SUGIHARTO; - Komisaris : Nyonya LILY ANDARIANI; - Komisaris Independen : Tuan HARTONO GANI; Pemimpin Rapat : - Rapat dipimpin oleh Tuan SUGIHARTO, selaku Komisaris Utama Perseroan. Kehadiran Pemegang Saham : - Rapat telah dihadiri oleh para pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang mewakili 666.598.994 saham atau 58,72 % dari 1.135.225.000 saham yang merupakan seluruh saham dengan suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. Pengajuan Pertanyaan dan/atau Pendapat : - Pemegang saham dan kuasa pemegang saham diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat untuk mata acara Rapat, namun tidak ada pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat. Mekanisme Pengambilan Keputusan : - Pengambilan keputusan seluruh mata acara dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara. Hasil Pemungutan Suara : - Tidak ada pemegang saham atau kuasanya yang hadir dalam Rapat, yang memberikan suara abstain (blanko); - Tidak ada pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat, yang memberikan suara tidak setuju; - Seluruh pemegang saham atau kuasanya yang hadir dalam Rapat memberikan suara setuju. - Sehingga keputusan disetujui oleh Rapat secara musyawarah untuk mufakat. Keputusan Rapat : a. Memberhentikan dengan hormat Nyonya LILY ANDARIANI selaku selaku Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan ucapan terima kasih atas kinerjanya dalam Perseroan; b. Mengangkat : - Tuan SRI HARI MURTI selaku Komisaris Perseroan; - terhitung sejak ditutupnya Rapat ini; c. Menetapkan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2021, sebagai berikut : Direksi : Direktur Utama : Tuan TJOE MIEN SASMINTO Direktur : Tuan ERWIN HARDIYANTO Direktur : Tuan TRIJANTO SANTOSO Direktur : Tuan KUSYAMTO Direktur : Tuan LEONG SIN WAH Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Tuan SUGIHARTO Komisaris : Tuan SRI HARI MURTI Komisaris Independen : Tuan HARTONO GANI d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menuangkan/menyatakan keputusan mengenai susunan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; Jakarta, 28 Februari 2019 PT. SIDOMULYO SELARAS TBK Direksi PENGUMUMAN RISALAH HASIL KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PENGUMUMAN RENCANA PEMBUBARAN REKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 23/POJK.04/2016 tanggal 13 Juni 2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“POJK Tentang Reksa Dana Berbentuk KIK”), PT Danareksa Investment Management selaku Manajer Investasi REKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII (“Manajer Investasi”) dengan ini mengumumkan rencana pembubaran dan likuidasi REKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII (“DANAREKSA PROTEKSI XXIII”). Berkaitan dengan rencana tersebut di atas, dengan ini Manajer Investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia selaku Bank Kustodian (“Bank Kustodian) telah sepakat untuk melakukan pembubaran dan likuidasi DANAREKSA PROTEKSI XXIII sebagaimana termaktub dalam Kesepakatan Pembubaran DANAREKSA PROTEKSI XXIII tertanggal 27 Februari 2019. 2. DANAREKSA PROTEKSI XXIII telah jatuh tempo pada tanggal 4 Februari 2019 dan Manajer Investasi telah melakukan pelunasan dan menginstruksikan Bank Kustodian untuk melakukan pembayaran pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan DANAREKSA PROTEKSI XXIII yang telah diterbitkan sehingga saat ini sudah tidak terdapat Pemegang Unit Penyertaan yang tersisa dalam DANAREKSA PROTEKSI XXIII. 3. Pada tanggal 28 Februari 2019, Manajer Investasi telah memberitahukan rencana pembubaran DANAREKSA PROTEKSI XXIII kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. Pembubaran dan dimulainya proses likuidasi akan dilakukan dengan ditandatanganinya akta pembubaran DANAREKSA PROTEKSI XXIII yang dibuat di hadapan notaris. Demikian pengumuman ini dibuat untuk dapat diketahui oleh publik. Jakarta, 28 Februari 2019 Manajer Investasi selaku Likuidator REKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT REKOMENDASI Reliance Sekuritas Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan bergerak kembali mencoba menguat dengan bertahan diatas MA5 pada support resistance 6.495-6.600. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya SIMP, WSBP, CPIN, JPFA, MAIN, KLBF, BNLI, BSDE, ASRI, PWON, ADHI, RALS. Se- cara teknikal IHSG meskipun bergerak melemah namun masih bertahan berada diatas MA5 dengan indikasi cukup positif untuk kembali kuat mencoba break out resistance upper bollinger bands dan level resistance 6.600. Indikator stochastic terkonsolidasi seiring mo- mentum indikator RSI yang tertekan. IHSG (-0.23%) ditutup melemah 15.27 poin kelevel 6525.68 dengan Indeks sektor Pertanian (-1.34%) kembali memimpin pelemahan. Investor asing tercatat net sell pada pasar reguler sebesar Rp 150,57 miliar meskipun total dari kedua pasar reguler dan negosi- asi tercatat net buy Rp 260.90 miliar. Saham BMRI (+1.03%), JPFA (-2.63%) dan ASII (+0.00%) menjadi yang teramai dijual investor asing. Sentimen geopol- itik menjadi alasan negatif trader dalam perdagangan ini. Indeks Nikkei (+0.50%), Topix (+0.20%) dan KOSPI (+0.37%) memimpin pen- guatan sedangkan Indeks HangSeng (-0.05%) dan Shanghai (-0.17%) melemah. Ketegangan geopolitik menjadi alasan utama dimana India berselisih dengan pakistan mengirim ekuitas dan future terjun bebas. Jet tempur pakistan menyerang sasaran didalam kashmir yang dikuasi India. Tindakan Pakistan itu terjadi sehari setelah jet Angkatan Udara India membom apa yang dikatakannya sebagai kamp pelatihan teroris di Pakistan. Artha Sekuritas IHSG diprediksi melemah pada perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 6.481-6.503 dan resistance 6.543-6.561. Secara teknikal indikator stochastic saat ini berada di sekitar area overbought sehingga rentang penguatan menjadi terbatas dan terlihat ada potensi pelemahan dalam jangka pendek. Investor menantikan data GDP Amerika Serikat yang akan segera dirilis. Dari dalam negeri investor masih men- antikan rilis laporan keuangan emiten untuk tahun 2018. Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah. IHSG ditutup melemah pada level 6,525.68 (-0.23%), pelemahan didorong oleh sektor Agri (-1.34%) dan sektor Trade(-0.59%). Pelemahan diakibatkan faktor global setelah the Fed memberikan sinyal tidak akan agresif menaikkan suku bunga dikarenakan beberapa data ekonomi US menunjukkan adanya pelemahan. Erdikha Elit Sekuritas Indeks pada hari ini di perkirakan akan bergerak terkonsolidasi pada range pergerakan 6.500-6.550. Apabila level support channel 6.585 tertembus, ada kemungkinan bagi indeks mengalami pembalikan trend secara teknikal, namun apabila level resistant channel berhasil tertembus, tidak menutup kemungkinan juga bagi indeks melanjutkan trend bulish jangka menengah. Saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini meliputi JSMR, MNCN, WSBP, WTON. Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk pola candle northen star disertai dengan volume distribusi yang cukup signifikan kendati asing nampak kembali mengakumulasi saham-saham dengan total net foreign buy yang mencapai 261 milyard, indikasi masih adanya tingkat kepercayaan investor asing pada saham-saham di bursa efek indonesia dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar, terlihat dari asing kemarin telah mencatatkan pem- belian bersih pada saham BBCA, BBNI dan GGRM. Indikator stochastic berada di area overbought di level 90 berpo- tensi terjadi dead cross dengan potensi pelemahan 1 hingga 2 hari kedepan. RUMOR DHARMA SATYA NUSANTARA Upgrade DSNG Saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dikabarkan akan di-upgrade ke level Rp 600. Hal ini disebut-sebut karena perseroan membidik pertum- buhan tinggi produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) seiring kabar kinerja yang bakal men- ingkat pasca akuisisi dua kebun sawit. Penjualan dipredksi meningkat tajam dan harga diperkirakan bakal lebih bagus dari tahun lalu. Tahun ini, rencananya perseroan berekspansi menambah kapa- sitas pabrik kelapa sawit, dan akan mem- perbesar bisnis kayu, yang diprediksi masih cerah, turut jadi sentimen positif. Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra mengatakan, dalam RKAP yang telah disetujui, perseroan memasang target peningkatan produksi dan penjualan sebesar 20%. Khusus produksi tahun ini, minimal dapat mencapai 38 ribu metrik ton (Mt).  “Namun, kami masih terbuka untuk peluang produksi yang lebih besar selama kesiapan dan kekuatan memadai. Mengenai potensi peningkatan produksi yang lebih besar, kisarannya mencapai 60 ribu Mt pada 2019,” kata Emil kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (27/2). Dia menegaskan, tidak terlepas dari tren perubahan situasi usaha dan kinerja sam- pai akhir Januari 2019, secara pribadi Emil mengakui bahwa peluang produksi hingga 60 ribu Mt dapat dicapai, jika Timah dapat mengembangkan bisnis secara organik melalui penerapan teknologi fuming dan aus- melt. “Selain itu, dengan catatan bahwa kami bisa melakukan pertumbuhan anorganik melalui kerja sama dengan perusahaan swasta dalam skema sewa smelter untuk peningkatan produksi,” jelas dia. Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Timah Amin Haris Sugiarto mengemukakan, sepanjang tahun ini, perseroan optimistis mampu meraih total pendapatan sebesar Rp 12 triliun. Sementara itu, mengacu RKAP awal 2018, perseroan mengincar total pendapatan sebesar Rp 10,7 triliun. Sedangkan laba bersih yang diincar perseroan dalam RKAP awal tersebut sebesar Rp 1 triliun.  Adapun menilik laporan keuangan Timah sampai September 2018, perseroan mem- bukukan kenaikan total pendapatan 2,72% dari Rp 6,62 triliun menjadi Rp 6,8 triliun. Namun, total laba bersih emiten ini justru turun 17,62% dari Rp 300,57 miliar menjadi Rp 255,54 miliar. Inbreng PT Timah Tbk (TINS) dan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkom- sel), menambah modal anak usaha dengan skema inbreng aset. Telkomsel melakukan inbreng bisnis TCASH kepada PT Fintek Karya Nusantara, sedangkan Timah mengalihkan kepemilikan lahan kepada PT Rumah Sakit Bakti Timah. Sekretaris Perusahaan Timah Amin Haris Sugiarto menyatakan, perseroan telah melak- ukan inbreng aset tidak bergerak, yakni sertifikat hak guna bangunan atas sejumlah lahan di tiga wilayah kepada Rumah Sakit Bakti Timah. Untuk sertifikat hak guna bangunan di lahan yang pertama, menurut dia, nilainya setara dengan Rp 53,83 miliar. Adapun lahan tersebut berlokasi di kelurahan Taman Bunga, Bangka Belitung. Selanjutnya, Timah juga mengalihkan sertifikat hak guna bangunan atas lahan yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Bangka Belitung dan setara dengan nilai Rp 3,97 miliar. Kemudian, perseroan juga mengalihkan ser- tifikat hak guna bangunan atas lahan senilai Oleh Devie Kania JAKARTA − PT Timah Tbk (TINS) menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2019. Perseroan juga mem- bidik total pendapatan sebesar Rp 12 triliun. Rp 13,19 miiar. ”Untuk nilai lahan, sesuai dengan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik Felix Sutandar dan Rekan,” ujar Amin dalam keterangan resmi. Seiring dengan inbreng tersebut, Timah telah menyertakan modal tambahan senilai Rp 70,99 miliar kepada Rumah Sakit Bakti Timah. Menurut Amin, sejauh ini kepemilikan saham Timah di Rumah Sakit Bakti Timah menjadi 99,99% dari 99,90% pada kuartal III-2018. Sebab, melalui inbreng aset, perseroan telah menambah kepemilikan sebanyak 7.098.600 saham. Dengan demikian, secara total perseroan menggenggam 22.098.350 saham di rumah sakit tersebut. Sementara itu, VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan mengemukakan, perseroan melalui Telkomsel telah melakukan penyer- taan modal non-tunai atau inbreng atas bisnis layanan uang elektronik TCASH kepada Fintek Kar ya Nusantara (Finar ya). Keputusan penga- lihan inbreng bisnis tersebut telah efektif sejak 22 Februari lalu. “Sejauh ini, Telkomsel menjadi pemegang saham 99,99% di Finarya. Adapun layanan TCASH beralih menjadi LinkAja,” ujar Andi dalam keterangan resmi. Mengenai perubahan TCASH menjadi LinkAja, hal tersebut merupakan bentuk sin- ergi antara badan usaha milik negara (BUMN). Sebab, Grup Telkom melalui layanan uang elektronik LinkAja berkolaborasi dengan lay- anan uang elektronik e-Cash milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), UniQu milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan TBank Milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Untuk implementasi tersebut, sebelumnya Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Him- bara) Maryono menyatakan, pengguna lay- anan uang elektronik di Bank Himbara sudah dapat menggunakan layanan LinkAja per 1 Maret 2019. Sementara itu, analis Trimegah Sekuritas Se- bastian Tobing dan Sandro Sirat menyatakan, Timbah berpotensi meraup pertumbuhan kinerja keuangan cemerlang sepanjang tahun ini. Hal ini didukung atas penghentian ekspor timah yang bersumber dari smelter tak terdaftar di Indonesia, sehingga menjadikan perseroan sebagai pemasok utama ekspor timah tahun ini. Adanya upaya pemerintah untuk menekan ekspor timah dari smelter ilegal bakal berbuah manis bagi Timah ke depan. Menurut dia, ber- dasarkan diskusi dengan manajemen Timah terungkap bahwa penumpasan penjualan timah ilegal tidak akan mendapatkan resistensi dari masyarakat atau penambang rakyat. Sebab, menurut dia, pemerintah hanya menumpas penjualan timah dari smelter yang tidak terdaftar, bukan pada penambang rakyat. Sebagaimana diketahui penambang rakyat diperbolehkan melakukan kegiatannya dengan syarat menjual produksinya kepada Timah. Faktor tersebut mendorong Trimegah Sekuritas untuk menargetkan kenaikan laba bersih Timah menjadi Rp 1,03 triliun tahun ini, dibandingkan perkiraan tahun lalu senilai Rp 514 miliar. Penjualan juga ditargetkan naik menjadi Rp 15,61 triliun, dibandingkan perkiraan tahun 2018 sebesar Rp 10,28 triliun. BNI Economic Outlook 2019 Direktur Pengembangan Pasar Bank Indonesia (BI) Yoga Affandi (kedua kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (tengah), Chief Economist BNI Kiryanto (kiri), Pemimpin Divisi Tresuri BNI Legendariah (kanan) dan Head of Derivative & Structured Product Group Divisi Tresuri BNI Ikhwani Fauzana (kedua kiri) berbincang di sela acara BNI Economic Outlook 2019 & Sosialisasi Transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dan Local Currencies Settlement (LCS) di Jakarta, Rabu (27/2/2019). BI dan BNI berkomitmen untuk mensosialisasikan produk DNDF dan LCS yang telah dapat dimanfaatkan untuk transaksi valuta asing dan menjadi sarana stabilisasi mata uang rupiah. ist

Transcript of REKOMENDASI - idx.co.id...melalui Telkomsel telah melakukan penyer-taan modal non-tunai atau inbreng...

Page 1: REKOMENDASI - idx.co.id...melalui Telkomsel telah melakukan penyer-taan modal non-tunai atau inbreng atas bisnis layanan uang elektronik TCASH kepada Fintek Karya Nusantara (Finarya).

kamis 28 februari 2019

| 13

DISCLAIMER

Materi tulisan ini ha nya mem berikan informasi dan bukan se ba gai aja k an ke pada sia pa pun un tuk mem beli atau menjual efek tertentu. Ke putusan me lakukan transaksi sa ham se­pe nuh nya men ja di tang gung jawab pe mo dal.

PT. SIDOMULYO SELARAS Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat (selanjutnya disebut Perseroan) telah mengadakan :- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pada : Hari/tanggal : Selasa, 26 Februari 2019. Tempat : Jalan Gunung Sahari III No. 12A, Lantai 4 Jakarta 10610, Indonesia. Pukul : 14.25 - 14.37 WIB. Mata Acara :- Perubahan susunan anggota pengurus Perusahaan. (untuk selanjutnya disebut Rapat).Untuk kepentingan Perseroan dibuat akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. SIDOMULYO SELARAS Tbk, tertanggal 26 Februari 2019, dengan nomor 136.Kehadiran Anggota Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan :Anggota Direksi yang hadir dalam Rapat :- Direktur Utama : Tuan TJOE MIEN SASMINTO;- Direktur : Tuan ERWIN HARDIYANTO;- Direktur : Tuan TRIJANTO SANTOSO;- Direktur : Tuan KUSYAMTO;- Direktur (Independen) : Tuan LEONG SIN WAH;Anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat :- Komisaris Utama : Tuan SUGIHARTO;- Komisaris : Nyonya LILY ANDARIANI;- Komisaris Independen : Tuan HARTONO GANI;Pemimpin Rapat :- Rapat dipimpin oleh Tuan SUGIHARTO, selaku Komisaris Utama Perseroan.Kehadiran Pemegang Saham :- Rapat telah dihadiri oleh para pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang mewakili 666.598.994 saham atau

58,72 % dari 1.135.225.000 saham yang merupakan seluruh saham dengan suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

Pengajuan Pertanyaan dan/atau Pendapat :- Pemegang saham dan kuasa pemegang saham diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat

untuk mata acara Rapat, namun tidak ada pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat.

Mekanisme Pengambilan Keputusan :- Pengambilan keputusan seluruh mata acara dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dalam hal

musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara.Hasil Pemungutan Suara :- Tidak ada pemegang saham atau kuasanya yang hadir dalam Rapat, yang memberikan suara abstain (blanko);- Tidak ada pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat, yang memberikan suara tidak

setuju;- Seluruh pemegang saham atau kuasanya yang hadir dalam Rapat memberikan suara setuju.- Sehingga keputusan disetujui oleh Rapat secara musyawarah untuk mufakat.Keputusan Rapat :a. Memberhentikan dengan hormat Nyonya LILY ANDARIANI selaku selaku Komisaris Perseroan terhitung sejak

ditutupnya Rapat ini, dengan ucapan terima kasih atas kinerjanya dalam Perseroan; b. Mengangkat : - Tuan SRI HARI MURTI selaku Komisaris Perseroan; - terhitung sejak ditutupnya Rapat ini; c. Menetapkan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai

dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2021, sebagai berikut : Direksi : Direktur Utama : Tuan TJOE MIEN SASMINTO Direktur : Tuan ERWIN HARDIYANTO Direktur : Tuan TRIJANTO SANTOSO Direktur : Tuan KUSYAMTO Direktur : Tuan LEONG SIN WAH Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Tuan SUGIHARTO Komisaris : Tuan SRI HARI MURTI Komisaris Independen : Tuan HARTONO GANId. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menuangkan/menyatakan

keputusan mengenai susunan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;

Jakarta, 28 Februari 2019PT. SIDOMULYO SELARAS TbK

Direksi

PENGUMUMAN RISALAHHASIL KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

3 x 200 mmUkuran : 3 kolom x 70 mmMedia : INVESTOR DAILYTerbit : 28 Februari 2019File : Pengumuman RDT Danareksa Proteksi XXIII-AM Danareksa IM - d7

PENGUMUMAN RENCANA PEMBUBARANREKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 23/POJK.04/2016 tanggal 13 Juni 2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“POJK Tentang Reksa Dana Berbentuk KIK”), PT Danareksa Investment Management selaku Manajer Investasi REKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII (“Manajer Investasi”) dengan ini mengumumkan rencana pembubaran dan likuidasi REKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII (“DANAREKSA PROTEKSI XXIII”). Berkaitan dengan rencana tersebut di atas, dengan ini Manajer Investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut:1. Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia selaku Bank Kustodian (“Bank Kustodian) telah sepakat untuk

melakukan pembubaran dan likuidasi DANAREKSA PROTEKSI XXIII sebagaimana termaktub dalam Kesepakatan Pembubaran DANAREKSA PROTEKSI XXIII tertanggal 27 Februari 2019.

2. DANAREKSA PROTEKSI XXIII telah jatuh tempo pada tanggal 4 Februari 2019 dan Manajer Investasi telah melakukan pelunasan dan menginstruksikan Bank Kustodian untuk melakukan pembayaran pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan DANAREKSA PROTEKSI XXIII yang telah diterbitkan sehingga saat ini sudah tidak terdapat Pemegang Unit Penyertaan yang tersisa dalam DANAREKSA PROTEKSI XXIII.

3. Pada tanggal 28 Februari 2019, Manajer Investasi telah memberitahukan rencana pembubaran DANAREKSA PROTEKSI XXIII kepada Otoritas Jasa Keuangan.

4. Pembubaran dan dimulainya proses likuidasi akan dilakukan dengan ditandatanganinya akta pembubaran DANAREKSA PROTEKSI XXIII yang dibuat di hadapan notaris.

Demikian pengumuman ini dibuat untuk dapat diketahui oleh publik.Jakarta, 28 Februari 2019

Manajer Investasi selaku Likuidator REKSA DANA TERPROTEKSI DANAREKSA PROTEKSI XXIII

PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT

REKOMENDASI

Reliance SekuritasIndeks harga saham gabungan (IHSG)

hari ini diperkirakan bergerak kembali mencoba menguat dengan bertahan diatas MA5 pada support resistance 6.495-6.600. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya SIMP, WSBP, CPIN, JPFA, MAIN, KLBF, BNLI, BSDE, ASRI, PWON, ADHI, RALS. Se-cara teknikal IHSG meskipun bergerak melemah namun masih bertahan berada diatas MA5 dengan indikasi cukup positif untuk kembali kuat mencoba break out resistance upper bollinger bands dan level resistance 6.600. Indikator stochastic terkonsolidasi seiring mo-mentum indikator RSI yang tertekan.

IHSG (-0.23%) ditutup melemah 15.27 poin kelevel 6525.68 dengan Indeks sektor Pertanian (-1.34%) kembali memimpin pelemahan. Investor asing tercatat net sell pada pasar reguler sebesar Rp 150,57 miliar meskipun total dari kedua pasar reguler dan negosi-asi tercatat net buy Rp 260.90 miliar. Saham BMRI (+1.03%), JPFA (-2.63%) dan ASII (+0.00%) menjadi yang teramai dijual investor asing. Sentimen geopol-itik menjadi alasan negatif trader dalam perdagangan ini.

Indeks Nikkei (+0.50%), Topix (+0.20%) dan KOSPI (+0.37%) memimpin pen-guatan sedangkan Indeks HangSeng (-0.05%) dan Shanghai (-0.17%) melemah. Ketegangan geopolitik menjadi alasan utama dimana India berselisih dengan pakistan mengirim ekuitas dan future terjun bebas. Jet tempur pakistan menyerang sasaran didalam kashmir yang dikuasi India. Tindakan Pakistan itu terjadi sehari setelah jet Angkatan Udara India membom apa yang dikatakannya sebagai kamp pelatihan teroris di Pakistan.

Artha SekuritasIHSG diprediksi melemah pada

perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 6.481-6.503 dan resistance 6.543-6.561. Secara teknikal indikator stochastic saat ini berada di sekitar area overbought sehingga rentang penguatan menjadi terbatas dan terlihat ada potensi pelemahan dalam jangka pendek. Investor menantikan data GDP Amerika Serikat yang akan segera dirilis. Dari dalam negeri investor masih men-antikan rilis laporan keuangan emiten untuk tahun 2018.

Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah. IHSG ditutup melemah pada level 6,525.68 (-0.23%), pelemahan didorong oleh sektor Agri (-1.34%) dan sektor Trade(-0.59%). Pelemahan diakibatkan faktor global setelah the Fed memberikan sinyal tidak akan agresif menaikkan suku bunga dikarenakan beberapa data ekonomi US menunjukkan adanya pelemahan.

Erdikha Elit SekuritasIndeks pada hari ini di perkirakan akan

bergerak terkonsolidasi pada range pergerakan 6.500-6.550. Apabila level support channel 6.585 tertembus, ada kemungkinan bagi indeks mengalami pembalikan trend secara teknikal, namun apabila level resistant channel berhasil tertembus, tidak menutup kemungkinan juga bagi indeks melanjutkan trend bulish jangka menengah. Saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini meliputi JSMR, MNCN, WSBP, WTON.

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk pola candle northen star disertai dengan volume distribusi yang cukup signifikan kendati asing nampak kembali mengakumulasi saham-saham dengan total net foreign buy yang mencapai 261 milyard, indikasi masih adanya tingkat kepercayaan investor asing pada saham-saham di bursa efek indonesia dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar, terlihat dari asing kemarin telah mencatatkan pem-belian bersih pada saham BBCA, BBNI dan GGRM. Indikator stochastic berada di area overbought di level 90 berpo-tensi terjadi dead cross dengan potensi pelemahan 1 hingga 2 hari kedepan.

RUMOR

DHARMA SATYA NUSANTARA

Upgrade DSNGSaham PT Dharma Satya Nusantara

Tbk (DSNG) dikabarkan akan di-upgrade ke level Rp 600. Hal ini disebut-sebut karena perseroan membidik pertum-buhan tinggi produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) seiring kabar kinerja yang bakal men-ingkat pasca akuisisi dua kebun sawit. Penjualan dipredksi meningkat tajam dan harga diperkirakan bakal lebih bagus dari tahun lalu. Tahun ini, rencananya perseroan berekspansi menambah kapa-sitas pabrik kelapa sawit, dan akan mem-perbesar bisnis kayu, yang diprediksi masih cerah, turut jadi sentimen positif.

Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra mengatakan, dalam RKAP yang telah disetujui, perseroan memasang target peningkatan produksi dan penjualan sebesar 20%. Khusus produksi tahun ini, minimal dapat mencapai 38 ribu metrik ton (Mt).

 “Namun, kami masih terbuka untuk peluang produksi yang lebih besar selama kesiapan dan kekuatan memadai. Mengenai potensi peningkatan produksi yang lebih besar, kisarannya mencapai 60 ribu Mt pada 2019,” kata Emil kepada  Investor Daily  di Jakarta, Rabu (27/2).

Dia menegaskan, tidak terlepas dari tren perubahan situasi usaha dan kinerja sam-pai akhir Januari 2019, secara pribadi Emil mengakui bahwa peluang produksi hingga 60 ribu Mt dapat dicapai, jika Timah dapat mengembangkan bisnis secara organik melalui penerapan teknologi fuming dan aus-melt.

“Selain itu, dengan catatan bahwa kami bisa melakukan pertumbuhan anorganik melalui kerja sama dengan perusahaan swasta dalam skema sewa smelter untuk peningkatan produksi,” jelas dia.

Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Timah Amin Haris Sugiarto mengemukakan, sepanjang tahun ini, perseroan optimistis mampu meraih total pendapatan sebesar Rp 12 triliun.

Sementara itu, mengacu RKAP awal 2018, perseroan mengincar total pendapatan sebesar Rp 10,7 triliun. Sedangkan laba bersih yang diincar perseroan dalam RKAP awal tersebut sebesar Rp 1 triliun.

 Adapun menilik laporan keuangan Timah sampai September 2018, perseroan mem-bukukan kenaikan total pendapatan 2,72% dari Rp 6,62 triliun menjadi Rp 6,8 triliun. Namun, total laba bersih emiten ini justru turun 17,62% dari Rp 300,57 miliar menjadi Rp 255,54 miliar.

InbrengPT Timah Tbk (TINS) dan anak usaha

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkom-sel), menambah modal anak usaha dengan skema inbreng aset. Telkomsel melakukan inbreng bisnis TCASH kepada PT Fintek Karya Nusantara, sedangkan Timah mengalihkan kepemilikan lahan kepada PT Rumah Sakit Bakti Timah.

Sekretaris Perusahaan Timah Amin Haris Sugiarto menyatakan, perseroan telah melak-ukan inbreng aset tidak bergerak, yakni sertifikat hak guna bangunan atas sejumlah lahan di tiga wilayah kepada Rumah Sakit Bakti Timah.

Untuk sertifikat hak guna bangunan di lahan yang pertama, menurut dia, nilainya setara dengan Rp 53,83 miliar. Adapun lahan tersebut berlokasi di kelurahan Taman Bunga, Bangka Belitung.

Selanjutnya, Timah juga mengalihkan sertifikat hak guna bangunan atas lahan yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Bangka Belitung dan setara dengan nilai Rp 3,97 miliar. Kemudian, perseroan juga mengalihkan ser-tifikat hak guna bangunan atas lahan senilai

Oleh Devie Kania

JAKARTA − PT Timah Tbk (TINS) menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2019. Perseroan juga mem-bidik total pendapatan sebesar Rp 12 triliun.

Rp 13,19 miiar. ”Untuk nilai lahan, sesuai dengan penilaian

Kantor Jasa Penilai Publik Felix Sutandar dan Rekan,” ujar Amin dalam keterangan resmi.

Seiring dengan inbreng tersebut, Timah telah menyertakan modal tambahan senilai Rp 70,99 miliar kepada Rumah Sakit Bakti Timah. Menurut Amin, sejauh ini kepemilikan saham Timah di Rumah Sakit Bakti Timah menjadi 99,99% dari 99,90% pada kuartal III-2018.

Sebab, melalui inbreng aset, perseroan telah menambah kepemilikan sebanyak 7.098.600 saham. Dengan demikian, secara total perseroan menggenggam 22.098.350 saham di rumah sakit tersebut.

Sementara itu, VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan mengemukakan, perseroan melalui Telkomsel telah melakukan penyer-taan modal non-tunai atau inbreng atas bisnis layanan uang elektronik TCASH kepada Fintek Karya Nusantara (Finarya). Keputusan penga-lihan inbreng bisnis tersebut telah efektif sejak 22 Februari lalu.

“Sejauh ini, Telkomsel menjadi pemegang saham 99,99% di Finarya. Adapun layanan TCASH beralih menjadi LinkAja,” ujar Andi dalam keterangan resmi.

Mengenai perubahan TCASH menjadi LinkAja, hal tersebut merupakan bentuk sin-ergi antara badan usaha milik negara (BUMN). Sebab, Grup Telkom melalui layanan uang elektronik LinkAja berkolaborasi dengan lay-anan uang elektronik e-Cash milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), UniQu milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan TBank Milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Untuk implementasi tersebut, sebelumnya Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Him-bara) Maryono menyatakan, pengguna lay-anan uang elektronik di Bank Himbara sudah dapat menggunakan layanan LinkAja per 1 Maret 2019.

Sementara itu, analis Trimegah Sekuritas Se-bastian Tobing dan Sandro Sirat menyatakan, Timbah berpotensi meraup pertumbuhan kinerja keuangan cemerlang sepanjang tahun ini. Hal ini didukung atas penghentian ekspor timah yang bersumber dari smelter tak

terdaftar di Indonesia, sehingga menjadikan perseroan sebagai pemasok utama ekspor timah tahun ini.

Adanya upaya pemerintah untuk menekan ekspor timah dari smelter ilegal bakal berbuah manis bagi Timah ke depan. Menurut dia, ber-dasarkan diskusi dengan manajemen Timah terungkap bahwa penumpasan penjualan timah ilegal tidak akan mendapatkan resistensi dari masyarakat atau penambang rakyat.

Sebab, menurut dia, pemerintah hanya menumpas penjualan timah dari smelter

yang tidak terdaftar, bukan pada penambang rakyat. Sebagaimana diketahui penambang rakyat diperbolehkan melakukan kegiatannya dengan syarat menjual produksinya kepada Timah.

Faktor tersebut mendorong Trimegah Sekuritas untuk menargetkan kenaikan laba bersih Timah menjadi Rp 1,03 triliun tahun ini, dibandingkan perkiraan tahun lalu senilai Rp 514 miliar. Penjualan juga ditargetkan naik menjadi Rp 15,61 triliun, dibandingkan perkiraan tahun 2018 sebesar Rp 10,28 triliun.

BNI Economic Outlook 2019Direktur Pengembangan Pasar Bank Indonesia (BI) Yoga Affandi (kedua kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (tengah), Chief Economist BNI Kiryanto (kiri), Pemimpin Divisi Tresuri BNI Legendariah (kanan) dan Head of Derivative & Structured Product Group Divisi Tresuri BNI Ikhwani Fauzana (kedua kiri) berbincang di sela acara  BNI Economic Outlook 2019 & Sosialisasi Transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dan Local Currencies Settlement (LCS) di Jakarta, Rabu (27/2/2019). BI dan BNI berkomitmen untuk mensosialisasikan produk DNDF dan LCS yang telah dapat dimanfaatkan untuk transaksi valuta asing dan menjadi sarana stabilisasi mata uang rupiah.

ist