REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN...

38
i REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Transcript of REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN...

Page 1: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

i

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Page 2: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

ii

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Page 3: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

1

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang senantiasa

mengiringi kami selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian

“Rekomendasi Strategi Kebijakan Pengembangan Promosi Produk Kreatif” ini.

Laporan ini merupakan penjabaran dari hasil analisis data yang diambil dari

Focus Group Discussion (FGD) dengan pelaku UMKM industri kreatif, wawancara

mendalam dengan lembaga pemerintah daerah yang terkait dengan industri dan

ekonomi kreatif, serta hasil survei konsumen produk kreatif. Penjabaran tersebut

diwujudkan dalam bentuk usulan strategi pengembangan citra merek produk

kreatif yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk Badan Ekonomi Kreatif

(Bekraf) dalam merumuskan kebijakan pengembangan citra merek produk kreatif.

Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu

kami selama penelitian dan penyusunan laporan ini, terutama Bekraf, pemerintah

daerah, pelaku industri kreatif, dan responden survei konsumen yang tersebar di

berbagai wilayah Indonesia. Kami membuka pintu untuk saran dan kritik sebagai

bahan perbaikan kekurangan yang ada dalam penelitian dan laporan ini agar kami

dapat berkontribusi lebih baik dalam penelitian serupa tentang industri kreatif di

masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kekuatan

ekonomi dan industri kreatif nasional dalam menopang pembangunan yang

berkelanjutan di tanah air.

Jakarta, September 2017

Penyusun

KATA PENGANTAR

Page 4: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

2

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

1. Ekonomi Kreatif adalah konsep ekonomi yang mewujudkan nilai tambah produk

dan/atau jasa melalui gagasan yang mengandung orisinalitas dan intelektualitas,

lahir dari kreativitas, dan berbasis ilmu pengetahuan, keterampilan, atau warisan

budaya dan teknologi.

2. Kreatif adalah karakteristik yang berhubungan dengan kemampuan untuk

menciptakan karya dan/atau produk orisinal yang memiliki sifat kebaruan

berdasarkan kecerdasan dan imajinasi.

3. Industri Kreatif adalah industri yang aktivitas intinya mencakup penciptaan nilai

tambah melalui ide yang orisinil dan mengandung unsur kebaruan dan seringkali

berbasis warisan budaya, seni, media dan kreasi fungsional.

4. Pengusaha Ekonomi Kreatif adalah orang atau sekelompok orang yang

mengelola usaha dan/atau memberdayakan produk-produk kreatif.

5. Pelaku Ekonomi Kreatif adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan

aktivitas kreatif dan inovatif.

DAFTAR ISTILAH

Page 5: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

3

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula adalah pelaku aktivitas dan/atau usaha kreatif

yang baru menjalankan usahanya paling lama 3 tahun setelah berstatus badan

hukum.

7. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut pemerintah adalah Presiden

Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik

Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

8. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom yang meliputi provinsi atau kota/kabupaten.

9. Produk Ekonomi Kreatif adalah hasil karya kreatif yang bernilai ekonomis.

10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

ekonomi kreatif.

Page 6: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

4

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISTILAH

1

2

6

10

18

22

28

30

PETA AKTOR DAN PERANNYA DALAM EKONOMI KREATIF INDONESIA

USULAN PENGEMBANGAN STRATEGI PROMOSI PRODUK KREATIF

PENUTUP

LAMPIRAN : KLASIFIKASI PELAKU INDUSTRI KREATIF

PENTINGNYA MEMAHAMI STRATEGI PROMOSI PRODUK KREATIF DI INDONESIA

STUDI PUSTAKA DAN METODOLOGI

DAFTAR ISI

34 DAFTAR PUSTAKA

Page 7: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

5

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

TIM PENYUSUN

Universitas Prasetiya Mulya

Undergraduate Program - BSD CampusJl. BSD Raya Utama, BSD City, Serpong, Tangerang , Indonesia 15820P +62-21-304-50-500 ext 2126 / F +62-21-304-50-555 / W www.prasetiyamulya.ac.id

Graduate Program | Business School - Cilandak CampusJL. R. A. Kartini (TB Simatupang), Cilandak Barat. Jakarta Selatan, Indonesia 12430P +62-21-751-1126 | F +62-21-751-1128 | W www.pmbs.ac.id

PEREKAYASA UTAMA 1Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D.Dr. Fathony Rahman

PEREKAYASA UTAMA 2Dr. Zaki SaldiStevanus Wisnu Wijaya, Ph.D.

PENGARAHRektor Universitas Prasetiya MulyaProf. Dr. Djisman S. Simanjuntak

GRAFIK DAN LAYOUT FirdausTantio Sukatmono

PEMBANTU PENELITILidia Ratna Yuniawati Yurisa Aurora Adriana Noviyanti April Novitasari Putri Utami Ruswandi Yuni Ferawati Nathalia Tholense Rika Monika

PEREKAYASA MADYAFredy Utama, MM.Hanesman Alkhair, MM.Joklan Imelda Goni, MM.Arief Budiman, M.Si.Donil Beywiyarno, S.E., M.Com (Extn)

PEREKAYASA MUDAMuhamad RidwanChevy Andhika PutraAnnanias Shinta Dewi

Page 8: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

6

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

PEN

TIN

GN

YA M

EMA

HA

MI

STR

ATE

GI P

ROM

OSI

PR

OD

UK

KRE

ATI

F D

I IN

DO

NES

IA

Page 9: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

7

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Keseriusan Pemerintah Republik

Indonesia terhadap ekonomi kreatif

terlihat dari dua aspek. Yang pertama

adalah terbitnya Instruksi Presiden

RI Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Pengembangan Ekonomi Kreatif

(Pengembangan Ekonomi Kreatif

Indonesia 2025, 2008) yang mengatur

tentang perlunya tindakan nyata dan

koordinasi antar lembaga pemerintah

baik di tingkat pusat dan daerah

untuk menjalankan aksi nyata dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi

kreatif. Yang kedua adalah pendirian

lembaga pemerintah nonkementerian

yang bertanggungjawab terhadap

perkembangan ekonomi kreatif yaitu

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) pada

tahun 2015.

Tugas pokok dan tanggung jawab

Badan Ekonomi Kreatif meliputi 16

subsektor industri kreatif yang jika

karakteristiknya dilihat lebih spesifik

maka dapat dikelompokkan menjadi

dua kelompok besar (Fahmi, Koster, &

Van Dijk, 2016). Pertama, industri kreatif

mencakup industri yang terkait dengan

budaya tradisional atau traditional

cultural industry. Industri ini sebenarnya

sudah turun-temurun ada di Indonesia

sebagai bagian dari kebudayaan yang

telah hidup di masyarakat tradisional.

Secara geografis, sebanyak 75% industri

ini terletak di wilayah rural atau pedesaan

yang merupakan basis kebudayaan

(Fahmi et al., 2016). Sektor pariwisata

biasanya dekat dengan industri ini karena

demand yang muncul dari industri

pariwisata sangat berkaitan dengan

produk yang dihasilkan dari industri

kreatif. Yang kedua, innovative creative

industry yang merupakan industri yang

memanfaatkan ilmu pengetahuan

yang baru dan kekayaan intelektual.

Sebanyak 71,2% industri kreatif kategori

ini terkonsentrasi di wilayah urban atau

kota-kota besar yang mana inovasi

serta ide-ide kreatif tercipta melalui

kolaborasi antar pelaku industri kreatif

dan ketersediaan infrastruktur media

baru (Fahmi et al., 2016).

Kontribusi kedua kelompok industri

kreatif terhadap pembangunan

Indonesia cukup signifikan. Ekonomi

kreatif di Indonesia memberikan

kontribusi sebesar 7,38% terhadap total

perekonomian nasional pada tahun

2015 (Rusiawan et al., 2017). PDB tersebut

mengalami kenaikan dari tahun 2014

sebesar 784,82 trilliun rupiah menjadi

852,24 trilliun rupiah pada tahun 2015.

Pertumbuhan ekonomi kreatif telah

Page 10: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

8

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

menyerap tenaga kerja sebanyak 15,16

juta jiwa di tahun 2014 dan meningkat

hingga 15,95 juta jiwa di tahun 2015

(Rusiawan et al., 2017). Jika melihat data

statistik ekonomi kreatif, maka kontribusi

terbesar muncul dari kelompok industri

kreatif traditional cultural industry yang

didominasi oleh UMKM.

Maka dari itu, pemahaman akan

karakteristik UMKM agar mampu

bersaing adalah penting. Literatur

menegaskan bahwa strategi manajemen

untuk UMKM, khususnya strategi

promosi berbeda dengan strategi yang

biasanya diterapkan untuk industri skala

besar (Centeno, Hart, & Dinnie, 2013;

Krake, 2005). UMKM biasanya memiliki

karakterisktik survival mentality, owner

yang berperan sebagai manajer, dan

keterbatasan sumber daya (Spence &

Hamzaoui Essoussi, 2010). Karakteristik

UMKM yang khas ini memiliki keterkaitan

yang erat dengan berbagai pendekatan

sejauh mana UMKM memasarkan

produknya. Bahkan, secara khusus

pendekatan UMKM dalam menerapkan

strategic marketing communication pun

memiliki pola yang khas dan berbeda

dengan berbagai konsep yang telah

diterapkan di perusahaan atau organisasi

yang lebih besar. Dalam menjalankan

promosi produk, UMKM juga memiliki

strategi pendekatan yang khas yang

dikembangkan sebagai respon berbagai

kendala operasional yang dihadapi.

Untuk itu perlu diperlukan sebuah

penelitian yang mampu mengungkap

sejuah mana industri kreatif telah dan

mampu menjalankan promosi, kendala

yang mereka hadapi dan strategi yang

dapat diterapkan oleh Pemerintah

Indonesia untuk hadir sebagai katalisator

pendorong keberhasilan industri kreatif

di Indonesia. Data mengenai kegiatan

promosi dan kendala yang dihadapi

oleh pelaku industri kreatif serta perilaku

konsumen industri kreatif dipaparkan

secara mendetail dalam laporan

terpisah. Sedangkan fokus laporan ini

adalah memaparkan tentang kebijakan

yang dapat diterapkan oleh BEKRAF

dalam memfasilitasi, mendorong dan

memperkuat promosi produk dari

industri kreatif. Pada pengertian yang

lebih luas, penelitian ini memaparkan

tentang strategi untuk memperkuat

kehadiran Pemerintah Indonesia melalui

BEKRAF dalam mendorong promosi

produk kreatif di Indonesia.

Page 11: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

9

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Page 12: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

10

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

STU

DI P

UST

AK

A D

AN

M

ETO

DO

LOG

I

Page 13: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

11

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Industri kreatif di Indonesia didefinisikan

sebagai industri yang memanfaatkan

kapabilitas dan bakat individu dalam

mengkreasikan ide-ide baru untuk

menyediakan layanan dan produk yang

bernilai ekonomis (Pengembangan

Ekonomi Kreatif Indonesia 2025, 2008).

Definisi ini dikembangkan berdasarkan

pengertian industri kreatif dikeluarkan

oleh Departement for Digital, Culture,

Media & Sport (DCMS) Pemerintah

Inggris dengan anggapan bahwa

pembagian subsektor ekonomi kreatif

sama di kedua negara (Fahmi et al.,

2016). Pengertian ini membawa implikasi

bahwa industri kreatif adalah industri

yang sarat akan inovasi dan pemanfaatan

teknologi serta pengetahuan baru.

Namun pada faktanya, situasi ini tidak

sepenuhnya terjadi di Indonesia. Maka

kajian tentang indsutri kreatif perlu

untuk dipertajam dan diperluas agar

upaya untuk memfasilitasi, mendorong

dan memperkuat industri kreatif di

Indonesia dapat berjalan dengan baik.

Secara umum, industri kreatif di

Indonesia mencakup industri yang telah

lama berakar dalam konteks sosial dan

Industri Kreatif di Indonesia

Bab ini menjelaskan tentang pengertian industri kreatif, kontribusi ekonomi kreatif terhadap pembangunan di Indonesia yang diikuti dengan desain penelitian untuk mengembangkan strategi promosi produk produk kreatif di Indonesia.

budaya Indonesia, dimana inovasi dan

kreativitas untuk menciptakan produk

produk kreatif bersumber pada budaya

lokal yang telah menjadi milik komunitas.

Industri seperti ini mencakup berbagai

industri di sektor kriya, fashion, dan

kuliner yang keberadaannya telah

diwariskan dari generasi ke generasi.

Kelompok industri ini mengembangkan

kreativitas dengan memanfaatkan

pengetahuan lokal yang berakar pada

kekayaan budaya yang telah turun

temurun ada. Akibatnya, proses kreatif

dan proses untuk memanfaatkan

pengetahuan bersifat “diwariskan” yang

seringkali turun kepada kelompok,

komunitas atau keluarga. Sifat ini

berbeda dengan industri kreatif

yang pada umumnya sarat dengan

pemanfaatan teknologi media misalnya

aplikasi & game developer dan animasi,

film, & video.

Secara makro, kelompok industri

kuliner, fashion dan citra ini memiliki

akar yang cukup kuat di Indonesia,

bahkan telah turun temurun hidup di

Indonesia. Kontribusi kelompok industri

ini terhadap ekonomi juga sangat

Page 14: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

12

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Diskusi mengenai promosi produk

kreatif pada bagian ini berangkat dari

perspektif bahwa pelaku ekonomi kreatif

didominasi oleh kelompok usaha UMKM

yang memiliki ciri khas dan karakteristik

tertentu berbeda dengan kelompok

usaha besar.

Berdasarkan studi pustaka pengertian

promosi dapat diartikan sebagai strategi

dan taktik komunikasi yang diterapkan

oleh pelaku usaha atau organisasi

usaha agar dapat memastikan tingat

pemahaman konsumen akan produk dan

jasa yang disediakan. Promosi dilakukan

agar kinerja penjualan meningkat yang

dilakukan dengan memperbaiki brand

recognition, menciptakan iklim pasar

yang sesuai, mengedukasi konsumen,

dan mengembangkan keungulan

Promosi Produk Kreatif: Tantangan dan Solusinya

signifikan yaitu masing-masing sebesar

41,69%; 18,15%; dan 15,70% (Rusiawan et

al., 2017). Kenaikan PDB sektor ini naik

dari tahun 2014 sebesar 784,82 trilliun

rupiah mencapai 852,24 trilliun rupiah

pada tahun 2015. Sedangkan sektor

yang berkaitan dengan media baru,

kompetitif akan produk (Rowley, 1998).

Sampai saat ini, kegiatan ini dapat

dilakukan melalui pendekatan tradisional

dan menggunakan media yang baru

yaitu media sosial atau teknologi

informasi.

Untuk mencapai tujuan yang

diharapkan, kegiatan promosi perlu

diorganisasikan sebagai berikut: :

1) identifikasi target audience; 2)

penentuan tujuan komunikasi; 3) desain

konten komunikasi; 4) pemilihan kanal

komunikasi yang tepat; 5) penentuan

biaya yang diperlukan; 6) penentuan

kombinasi jenis promosi; 7) melakukan

evaluasi hasil komunikasi; dan 8)

pengelolaan integrated marketing

communication (Kotler, Keller, Ang,

Leong, & Tan, 2012). Akibatnya,

yaitu film animasi dan aplikasi masih

menyumbang PDB dibawah 3%. Secara

total, tenaga kerja yang terserap dalam

sektor ekonomi kreatif adalah 15,16 juta

jiwa di tahun 2014 dan meningkat hingga

15,95 juta jiwa di tahun 2015 (Rusiawan et

al., 2017).

Page 15: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

13

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

kompleksitas dalam pengorganisasian

ini memerlukan sumber daya keuangan

yang mencukupi, kapabilitas untuk

memahami dan mengakses informasi,

dan sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan dalam menerapkan

rencana promosi dalam aktivitas promosi

secara tepat.

Sistem pengorganisasian kegiatan

promosi yang kompleks berakibat

pada UMKM industri kreatif yang

memiliki keterbatasan dalam wilayah

SDM, keuangan dan kapabilitas untuk

mengakses informasi dan pasar (Spence

& Hamzaoui Essoussi, 2010). Jika melihat

data statistik, 41,89% UMKM kreatif di

Indonesia menghadapi kendala dalam

meraih pasar pasar dalam negeri (Utoyo,

Rozama, & Wulandari, 2016). Walaupun

data statistik menunjukkan bahwa

UMKM telah mampu menggunakan

berbagai media dalam menjalankan

aktivitas promosi (Data Statistik dan

Hasil Survei Ekonomi Kreatif 2017, 2017),

secara umum masih banyak UMKM yang

belum mampu mempromosikan produk

produknya dengan baik. Untuk itu,

perlu untuk mendesain sebuah strategi

bagi Badan Ekonomi Kreatif, khususnya

deputi pemasaran dalam negeri agar

dapat memfasilitasi, memperkuat dan

mendorong promosi produk produk

kreatif di Indonesia.

Page 16: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

14

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Berdasarkan situasi dan kondisi UMKM

Indonesia sebagaimana ditemukan

dalam analisis terhadap bahan pustaka,

maka penelitian ini dilakukan dengan

teknik pengumpulan data yang

melibatkan pemangku kepentingan

kegiatan promosi yaitu Pemerintah

Indonesia, Pelaku Industri dan

konsumen produk-produk kreatif. Data

dari pelaku industri kreatif dikumpulkan

Metodologi Penelitian

melalui teknik Focus Group Discussion

(FGD), sedangkan data Pemerintah

dikumpulkan melalui In-depth Interview

dengan Pemerintah Daerah dan analisis

terhadap dokumen pemerintah yang

sudah ada. Untuk mendapatkan data

tentang konsumen maka dilakukan

survei terhadap konsumen di seluruh

Indonesia.

Page 17: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

15

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Page 18: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

16

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Metodologi Penelitian

FGD In-depth Interview Survei Konsumen

Kegiatan Pengumpulan Data

Notulensi, Transkrip FGD, Profil

Narasumber

Transkrip In-depth Interview

Data Survei Konsumen

Pengolahan Data :Qualitative Content Analysis

Tools; NVIVO, Qualtrics

Studi LiteraturKoordinasi dan Pertemuan

dengan BEKRAF

Mulai

Analisa Data

Selesai

Penyusunan Buku Rekomendasi

Page 19: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

17

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Hasil dari pengumpulan data ini diolah dan dipresentasikan dalam dokumen Snapshot

promosi produk kreatif yang dapat diakses di website Bekraf. Data snapshot ini dianalisis

untuk menghasilkan laporan usulan strategi promosi bagi Deputi pemasaran Dalam

Negeri Badan Ekonomi Kreatif.

Page 20: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

18

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

PETA

AK

TOR

DA

N P

ERA

NN

YA

DA

LAM

EKO

NO

MI K

REA

TIF

IND

ON

ESIA

Page 21: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

19

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Gambar 1. Pelaku Ekonomi Kreatif Berdasarkan Hasil Penelitian

Pemerintah (Government)Pemerintah dalam hal ini dapat

berupa lembaga, kementerian, dan

badan yang mempunyai peran dalam

pengembangan industri kreatif, baik di

tingkat pusat maupun tingkat daerah.

Berdasarkan data FGD, peran pemerintah

dalam kegiatan promosi produk-produk

kreatif adalah untuk memfasilitasi,

mendorong dan mengembangkan

strategi dan taktik dalam menjalankan

promosi produk-produk kreatif yang

merupakan hasil karya dari masyarakat.

Fasilitasi yang dapat diterapkan oleh

Pemerintah Pusat dan Daerah adalah

penyelenggaraan kegiatan promosi baik

berupa pameran, maupun roadshow

produk-produk kreatif yang mungkin

dijangkau oleh pelaku usaha industri

kreatif, khususnya kelompok usaha kecil,

menengah. Upaya untuk mendorong

kegiatan promosi bertujuan agar

aktivitas promosi dapat dijalankan

oleh pelaku industri kreatif, khususnya

skala mikro dan menengah. Hal ini

dapat dilakukan pemerintah dengan

melakukan edukasi melalui bimbingan

teknis dan pendampingan kepada

kelompok usaha kecil dan menengah

sehingga dalam kurun waktu tertentu

EKONOMI KREATIF

Pemerintah

Akademisi

Asosiasi Bisnis dan

Perdagangan

Kelompok Masyarakat

Sipil Institusi

Keuangan

Pelaku Industri Kreatif

Konsumen

Page 22: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

20

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

mampu secara mandiri melakukan

kegiatan promosi yang berkelanjutan.

Pemerintah Indonesia, khususnya Badan

Ekonomi Kreatif juga sebaiknya berperan

untuk menyediakan pengetahuan dan

data hasil penelitian tentang strategi

dan berbagai taktik promosi yang dapat

memperkaya UMKM dalam merancang

dan menerapkan kegiatan promosi.

Selain itu, Pemerintah Pusat dan Daerah

sebaiknya mengembangkan strategi

promosi yang mampu mengangkat

penjualan produk produk kreatif melalui

kegiatan promosi dengan mewajibkan

tempat tempat publik yang strategis

untuk menyediakan ruang promosi

produk kreatif.

Untuk menjalankan perannya secara

baik, lembaga Pemerintah, khususnya

Badan Ekonomi Kreatif, perlu untuk

menerapkan good corporate

governance dalam menerapkan strategi

promosi, antara lain dengan membuka

partisipasi yang luas dan terbuka bagi

setiap pemangku kepentingan untuk

mendorong promosi produk kreatif

Indonesia agar mampu memenangi

pasar dalam negeri dan bersaing dalam

pasar global.

Kalangan Pendidikan peran sebagai aktor yang menyediakan

sumberdaya manusia yang terampildan

terpelajar yang mampu bekerja

ataupun menjadi wiarusahawan industri

kreatif. Selain itu, kalangan akademisi

atau pendidikan juga berperan untuk

menyelenggarakan berbagai riset

baik yang bersifat mendasar ataupun

terapan yang mampu dimanfaatkan

atau memiliki dampak positif terhadap

industri kreatif.

Asosiasi Bisnis dan perdagangan berperan untuk mengelola, memperkuat

dan menyampaikan berbagai ide

dan gagasan yang berkaitan dengan

kebijakan dan regulasi pemerintah

yang berkaitan dengan pengembangan

sektor sektor kreatif.

Organisasi Masyarakat Sipil atau Civil Society Organization.Organisasi masyarakat sipil cukup besar

terutama dalam menegakkan nilai nilai

sosial yang berpengaruh terhadap

penerimaan masyarakat akan sebuah

produk kreatif sebagai contoh adalah

MUI yang memiliki peran dalam sertifikasi

halal serta beberapa LSM yang berperan

dalam menyuarakan proses produksi

yang ramah lingkungan Selain itu,

organisasi masyarakat sipil juga berperan

dalam mendorong dan mendampingi

kelompok kelompok usaha kecil untuk

tumbuh dan berkembang dalam pasar

global.

Page 23: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

21

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Institusi KeuanganInstitusi keuangan yang dimaksud

disini adalah semua lembaga keuangan

baik milik Pemerintah maupun milik

swasta yang terlibat dalam pembiayaan

untuk pengembangan produk kreatif

dengan skema yang dirancang untuk

memudahkan para pelaku industri

kreatif.

Saat ini, peran institusi keuangan separti

bank dan lembaga keuangan tradisional

lainnya mulai tergeser perannya oleh

modal ventura yang dikembangkan

oleh dunia usaha. Para pemodal ventura

(venture capitalist) mencoba melakukan

portofolio di usaha-usaha kreatif seperti

di dunia aplikasi.

Pelaku Industri KreatifPelaku industri kreatif merupakan

pelaku yang terlibat langsung dalam

pengembangan produk kreatif saat ini.

Baik dari sektor aplikasi, animasi & film,

fashion, kuliner, kriya, dan musik.

KonsumenKonsumen dalam hal ini adalah

masyarakat yang menggunakan barang/

jasa produk kreatif yang dihasilkan oleh

para pelaku industri kreatif. Semakin

bagus pengalaman menggunakan

produk kreatif, maka transaksi akan

semakin meningkat.

Yang menarik dari sisi konsumen

saat ini adalah meningkatnya daya

tawar konsumen (consumer power)

yang diakibatkan oleh pesatnya

perkembangan teknologi utamanya

teknologi informasi. Konsumen tidak

lagi diperlakukan sebagai objek akhir

dari mata rantai nilai (value chain) tetapi

lebih jauh berubah peran menjadi bagian

dari penciptaan di dalam mata rantai itu

sendiri. Inovasi pengembangan produk

saat ini sudah melibatkan konsumen.

Kesuksesan pengembangan produk

baru (NPD: New Product Development)

tidak dapat lepas dari kuasa konsumen

untuk memilih mengadopsi suatu

tawaran dari produsen. Konsep co-

creation lebih jauh meletakkan

konsumen sebagai bagian dari proses

NPD tersebut. Experience Economy

bukan saja memberikan panggung

bagi penikmatan (consuming) oleh

konsumen tetapi juga sekaligus sebagai

pengadilan akan suksesnya sebuah

tawaran (offering)

Page 24: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

22

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

USU

LAN

PEN

GEM

BAN

GA

N

STR

ATE

GI P

ROM

OSI

PRO

DU

K K

REA

TIF

Page 25: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

23

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Bagian ini menjelaskan tentang

bagaimana Pemerintah Indonesia,

khususnya Deputi Pemasaran Dalam

Negeri Badan Ekonomi Kreatif, sebaiknya

meletakkan perspektifnya dalam

memandang promosi produk produk

kreatif sehingga dapat merencanakan,

mengembangkan dan menerapkan

serangkaian aktivitas untuk memfasilitasi,

mendorong dan memperkuat

aktivitas promosi produk produk

kreatif Indonesia. Untuk itu, bagian ini

dipaparkan dengan struktur sebagai

berikut. Pertama adalah mendiskusikan

tentang pengertian promosi produk

kreatif berdasarkan perspektif regulator

atau lembaga pemerintah. Pembahasan

berikutnya mengenai strategi pada

level makro, meso dan mikro. Pada level

makro, laporan ini juga memaparkan

berbagai kebijakan atau regulasi yang

dianggap perlu untuk dilaksanakan atau

dikembangkan untuk mendorong dan

memperkuat promosi produk kreatif.

Kemudian, paparan dilanjutkan dengan

strategi di level messo yang membahas

tentang berbagai aspek yang perlu

dilakukan dalam mendorong dan

memperkuat promosi produk produk

kreatif Indonesia. Paparan diakhiri

dengan strategi pada level mikro yang

membahas tentang aktivitas riil yang

perlu dilaksanakan dalam memfasilitasi,

mendorong dan memperkuat promosi

produk produk kreatif.

Penelitian yang telah dilaksanakan

mengungkap bahwa pelaku

industri kreatif khususnya UMKM

mengalami berbagai tantangan dalam

merencanakan, menerapkan dan

melakukan evaluasi terhadap program

program promosi produk kreatif mereka.

Bahkan, beberapa industri dalam skala

mikro belum bisa menjalankan promosi

karena mengalami berbagai kendala.

Secara umum, kendala UMKM dapat

dikelompokkan dalam kategori sebagai

berikut:

• Keterbatasan sumberdaya manusia:

secara kuantitas dan kualitas

sumberdaya manusia yang dimiliki

oleh UMKM sangat terbatas.

Biasanya SDM yang dimiliki terfokus

untuk kegiatan produksi saja.

• Keterbatasan untuk mengakses

informasi, pengetahuan dan

keterampilan dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi

kegiatan promosi.

Page 26: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

24

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Usulan Strategi Level Makro (Besar)

Strategi pada level makro menekankan

pada peran Badan Ekonomi Kreatif

sebagai “enabler” dengan menyediakan

kerangka kerja kebijakan dan regulasi

yang mampu mendorong dan

memperkuat promosi promosi produk

kreatif Indonesia. Badan Ekonomi

Kreatif, khususnya, Deputi Pemasaran

Dalam Negeri sebaiknya mendorong

terwujudnya berbagai regulasi dan

kebijakan yang memiliki dampak secara

nasional terhadap ekosistem ekonomi

kreatif, misalnya

1. Pengusaha jasa pariwisata

wajib mementaskan atau

mempromosikan produk Ekonomi

Kreatif paling sedikit 1 (satu) kali

dalam 1 (satu) bulan.

2. Setiap media cetak, elektronik,

dan digital wajib mempromosikan

produk Ekonomi Kreatif dalam

konten dan/atau program

siarannya secara gratis dan

berkesinambungan.

3. BEKRAF atau Pemerintah daerah

memberikan insentif pajak/ biaya

bagi pemasangan iklan yang

menampilkan promosi produk

kreatif dalam bentuk Videotron,

iklan statis (dalam dan luar ruang)

pada sarana transportasi milik

Pemerintah seperti Kereta, Bus, dan

Pesawat.

4. BEKRAF atau Pemerintah Daerah

meminta pihak terkait untuk

menyediakan space (ruang)

• Keterbatasan sumberdaya

keuangan dalam melaksanakan

kegiatan promosi yang baik.

Berdasarkan temuan akan berbagai

kendala tersebut, maka kehadiran Badan

Ekonomi Kreatif, dalam ranah promosi

produk kreatif Indonesia diperlukan

untuk memfasilitasi, memungkinkan,

mendorong dan memperkuat UMKM

dalam mempromosikan produk

produk kreatif Indonesia. Tujuan

jangka panjang dari kehadiran Bekraf

dalam ranah promosi adalah untuk

memperkuat pemahaman konsumen

akan produk produk kreatif dan

mendorong pemahaman ini menjadi

sebuah konversi penjualan produk

produk kreatif. Promosi produk produk

kreatif sebaiknya dilaksanakan dalam

konteks komunitas atau wilayah bukan

menargetkan promosi untuk sebuah

merk tertentu yang bersifat individual.

Hal ini bertujuan agar aktivitas promosi

mampu memberikan dampak yang

luas bagi produk produk industri kreatif

Indonesia.

Page 27: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

25

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Usulan Strategi Level Meso (Menengah)

Strategi pada level meso meletakkan

posisi Badan Ekonomi Kreatif sebagai

fasilitator dalam mendorong kerjasama

yang harmonis antar pemangku

kepentingan ekonomi kreatif dalam

mempromosikan produk produk

kreatif Indonesia. Strategi pada level

ini melibatkan berbagai instansi di level

internal pemerintah pusat maupun

daerah agar dapat melakukan koordinasi

dan kerjasama dalam mempromosikan

produk produk kreatif. Berdasarkan

data penelitian, perlu kiranya sebuah

instansi khusus di tingkat daerah

yang menangani industri kreatif.

Skala meso melibatkan interaksi antar

pelaku industri kreatif dalam rangka

mendukung perkembangan industri

kreatif. Output (keluaran) dari strategi

skala meso dapat berupa Memorandum

of Understanding (MoU) atau regulasi

yang dapat dijalankan oleh Pemerintah

Pusat atau Pemerintah Daerah (Pemda).

Dengan adanya MoU atau regulasi,

maka mau tidak mau harus dijalankan

kepada pelaku industri kreatif agar bisa

berkembang. Kerjasama baru dapat

diinisiasi oleh lembaga-lembaga formal

yang terlibat, misalnya:

1. Kerjasama BEKRAF-Kementerian

Pariwisata

2. Kerjasama BEKRAF-Kementerian

Keuangan

3. Kerjasama BEKRAF-Kementerian

Perindustrian dan Perdagangan

bagi produk kreatif agar dapat

melakukan promosi ditempat yang

strategis (Bandara, Stasiun, dan

Terminal).

5. BEKRAF bekerjasama dengan

institusi pendidikan untuk

melakukan pelatihan kepada pelaku

industri kreatif dalam hal keperluan

untuk melakukan promosi yang

menarik dan berkualitas.

6. Pemerintah daerah (Pemda) melalui

Dinas terkait wajib mengadakan

event (pameran) terkait dengan

promosi produk kreatif, dengan

mengundang pelaku industri kreatif

secara bergiliran dan merata

Regulasi dan kebijakan yang seperti

diatas diharapkan memiliki dampak yang

cukup signifikan dalam mendorong dan

memperkuat promosi produk produk

kreatif Indonesia. Selain kebijakan

tersebut, perlu kiranya Badan Ekonomi

Kreatif, khususnya Deputi Pemasaran

dalam negeri untuk memperkuat

transparansi dan akuntabilitas dalam

penerapan regulasi yang diusulkan.

Page 28: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

26

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Usulan Strategi Level Mikro (Kecil)

Skala mikro meletakkan Badan Ekonomi

Kreatif, khususnya Deputi Pemasaran

Dalam Negeri untuk mendukung dan

mengembangkan promosi produk

kreatif Indonesia. Strategi skala mikro

merupakan turunan dari skala meso,

dan sifatnya teknis yang berhubungan

langsung dengan pelaku industri kreatif

atau konsumen. Bentuk dari usulan

strategi skala mikro dapat terwujud

dalam

1. Pendampingan dalam

meningkatakan kemampuan dan

keterampilan SDM UMKM industry

kreatif dalam merencanakan,

menerapakan dan mengevaluasi

kegiatan promosi produk kreatif.

2. BEKRAF atau Pemerintah Daerah

bekerjasama dengan Konsulat/

perwakilan negara asing wajib

mengundang pelaku industri kreatif

untuk mempromosikan produknya

3. BEKRAF meng endorse selebriti

media sosial yang mempunyai

follower atau rating tinggi untuk

mempromosikan produk kreatif

yang sesuai

4. BEKRAF atau Pemerintah Daerah

bekerjasama dengan portal berita

online nasional maupun lokal dalam

rangka promosi produk kreatif

dengan durasi dan space tertentu

5. BEKRAF bekerjasama dengan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

dan sanggar-sanggar tradisional,

untuk memberikan atau membuat

event (acara) yang memberikan

kesempatan bagi mereka untuk

tampil.

6. BEKRAF atau Pemerintah Daerah

bekerjasama dengan institusi

keuangan untuk mendata dan

memberikan berbagai jenis

bantuan dalam bentuk pendanaan

atau pemodalan dalam hal promosi

yang dibutuhkan pelaku industri

kreatif

4. Kerjasama BEKRAF-Kementerian

Koperasi dan UKM

5. Kerjasama BEKRAF-PT. KAI

6. Kerjasama BEKRAF-PT. Angkasa

Pura

7. Kerjasama BEKRAF-Depkominfo

8. Kerjasama BEKRAF-Media Cetak

dan Elektronik

Selain itu, keluaran pada level messo

juga dapat berupa aktivitas koordinasi

yang bersifat kontinyu antar pemangku

kepentingan ekonomi kreatif, sehingga

peran dan kontribusi pemangku

kepentingan dalam ekosistem ekonomi

kreatif lebih harmonis dan terukur

dengan jelas.

Page 29: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

27

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Hal yang harus diperhatikan secara khusus adalah wilayah Indonesia

bagian timur, hal yang paling utama

atau prioritas yang harus dilakukan oleh

Pemerintah Daerah adalah penyediaan

infrastruktur ( jalan, komunikasi, dll)

yang menunjang mobilisasi maupun

produk kreatif. Dalam hal ini BEKRAF

dapat memberikan rekomendasi khusus

kepada Kementerian Perhubungan,

Kementerian Pekerjaan Umum, dan

Kementerian Desa untuk mendorong

percepatan infrastruktur yang

merupakan penopang pelaku industri

kreatif di daerah.

Dalam hal pengembangan Pariwisata, melalui lembaga terkait

BEKRAF diharapkan agar mampu

memaksimalkan produk kreatif kawasan

yang merupakan objek pariwisata.

Sehingga masyarakat sekitar dapat

meningkatkan kesejahteraan mereka

secara ekonomi.

Page 30: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

28

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

PEN

UTU

P

Page 31: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

29

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Demikian paparan rekomendasi sebagai

dasar untuk strategi pengembangan

promosi produk kreatif yang menjadi

objek utama dalam penelitian ini,

tentunya masih banyak kekurangan

dan kelemahan, kerena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan

atau referensi yang ada hubungannya

dengan judul makalah ini. Penyusun

banyak berharap para pembaca untuk

memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada Penyusun demi

sempurnanya hasil penelitian dan

sebagai bahan masukan buat Pemerintah

dalam hal ini Badan Ekonomi Kreatif

(BEKRAF) di kesempatan berikutnya.

Semoga buku usulan rekomendasi ini

berguna bagi BEKRAF dan Pemerintah

Daerah (Pemda), dan kepada para pihak

yang membutuhkan pada umumnya.

Page 32: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

30

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

LAM

PIR

AN

: K

LASI

FIK

ASI

PE

LAK

U IN

DU

STRI

KRE

ATI

F

Page 33: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

31

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Berdasarkan data data penelitian, maka

kami mengusulkan pengelompokkan

pelaku industri kreatif dalam kaitannya

dengan pengembangan strategi

promosi menjadi 3 level sebagai berikut:

Pelaku industri kreatif dasar (pemula) atau beginnerPelaku industri kreatif pada tingkat

pemula adalah pelaku industri kreatif

yang dapat menjalankan proses promosi

secara reaktif terhadap stimulus di pasar,

belum memiliki dokumentasi proses

promosi yang cukup baik, tim pengelola

promosi bersifat ad hoc sehingga

promosi merupakan aktivitas yang

bersifat chaotic atau tidak stabil.

Pelaku industri kreatif menengah atau intermediatePelaku industri kreatif pada level

menengah adalah pelaku industri

kreatif yang telah menjalankan

promosi dengan metode pengelolaan

promosi yang lebih rapi, mulai memiliki

perencanaan promosi dengan proses

yang terdokumentasi, walaupun belum

memiliki standar operasional prosedur

dalam promosi yang baik, tapi sudah

mampu untuk melakukan perbaikan

atau evaluasi terhadap proses promosi

yang dilakukan.

Pelaku industri kreatif lanjut atau advancedPelaku industri kreatif pada level ini

telah mampu untuk merencanakan,

menerapkan dan mengevaluasi kegiatan

promosi dengan baik. Kegiatan promosi

yang dilaksanakan oleh pelaku industri

pada level ini telah terdokumentasi,

terukur dan mampu beredaptasi pada

perubahan lingkungan bisnis dan

disrupsi teknologi dengan baik.

Page 34: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

32

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Beginner Intermediate Advanced

Kanal promosi

Promosi dilakukan melalui 1 atau 2 kanal saja, konten dalam kanal promosi tidak terawat dengan baik.

Promosi sudah dilakukan melalui lebih dari 2 kanal promosi dan sudah ada update konten secara regular. Belum ada perencanaan dan evaluasi kanal promosi terhadap konversi penjualan.

Kanal promosi dipilih berdasarkan perencanaan yang matang sehingga strategi optimasi tiap kanal telah ada.

Kemampuan SDM

Belum ada SDM yang khusus didedikasikan untuk kegiatan promosi atau SDM promosi bersifat ad hoc

Sudah mulai ada SDM yang didedikasikan untuk kegiatan promosi. SDM yang ada telah memiliki pemahaman yang cukup tentang promosi melalui beberapa kanal yang dianggap relevan. Atau minimal ada upaya untuk melakukan outsourcing terhadap keperluan promosi.

SDM untuk promosi telah mampu untuk merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi aktivitas promosi.

Anggaran

Belum ada anggaran yang dikhususkan untuk promosi

Anggaran untuk promosi sudah mulai dialokasikan, namun belum ada evaluasi terhadap investiasi promosi yang telah dilaksanakan.

Anggaran untuk promosi telah terrencana dengan baik dan ada perhitungan terhadap ROI promosi.

Pengorganisasian promosi

Bersifat reaktif terhadap situasi pasar.

Promosi mulai dikelola melalui perencanaan dan pengelolaan kegiatan promosi.

Promosi merupakan bagian dari integrated marketing strategic pelaku industri. Organisasi memiliki perencanaan, penerapan dan evaluasi terhadap strategi promosi dengan baik. Organisasi telah memiliki metriks dan standar oprasional prosedur dalam menjalankan promosi.

Tabel berikut ini merupakan usulan karakteristik

yang dapat dijadikan tolok ukur klasifikasi level

promosi dari sebuah industri kreatif.

Page 35: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

33

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Page 36: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

34

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

DA

FTA

R PU

STA

KA

Page 37: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

35

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF

Centeno, E., Hart, S., & Dinnie, K. (2013). The five phases of SME brand-building. Journal of

Brand Management, 20(6), 445-457.

Fahmi, F. Z., Koster, S., & Van Dijk, J. (2016). The location of creative industries in a developing

country: The case of Indonesia. Cities, 59, 66-79.

Krake, F. B. (2005). Successful brand management in SMEs: a new theory and practical

hints. Journal of Product & Brand Management, 14(4), 228-238.

Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. (2008). Departemen Perdagangan

Republik Indonesia.

Rusiawan, W., Pamungkas, S. A., Hariwan, P., Wijayanti, S. C., Pajriyah, A. N., Parasian,

W., Mafiroh, R. S. (2017). Data Statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif. Jakarta: Badan

Ekonomi Kreatif.

Spence, M., & Hamzaoui Essoussi, L. (2010). SME brand building and management: an

exploratory study. European Journal of Marketing, 44(7/8), 1037-1054.

Page 38: REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI … · 3. REKMENDASI STRATEGI KEIAKAN PENGEMANGAN PRMSI PRDUK KREATIF. 6. Pelaku Ekonomi Kreatif Pemula. adalah pelaku aktivitas dan/atau

36

REKOMENDASI STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROMOSI PRODUK KREATIF