Rekayasa Lingkungan Temperatur

32
Pengendalian Temperatur oleh : Dr. Sumadi, Ir.,MS

Transcript of Rekayasa Lingkungan Temperatur

Page 1: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian Temperatur

oleh : Dr. Sumadi, Ir.,MS

Page 2: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pendahuluan

• Temperatur /suhu mempengaruhi proses biokimia dan fisiologis di dalam batang tubuh tanaman.

• Temperatur dapat mempercepat atau memperlambat proses biokimia dan fisiologis.

Implikasinya mempengaruhi tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil panen.

Page 3: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pendahuluan

• Suhu yang ekstrim akan berakibat negatif terhadap proses biokimia dan fisiologis (mengganggu keseimbangan hormonal, reaksi enzimatis, pembelahan sel dsb).

• Suhu optimal berpengaruh paling baik terhadap proses biokimia dan fisiologis→ tumbuh& berkembang maksimal

Page 4: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Temperatur maksimum ? Temperatur minimum?Temperatur optimum?

Setiap jenis tanaman berbeda-beda, bergantung pada karakter

genetik masing-masing

Page 5: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Tanaman apa yang cocok?• Pilihlah tanaman yang sesuai dengan zona agroklimat masing-masing (specifik lokasi). Berdasarkan pada ketinggian tempat

dan tipe curah hujan. • Untuk menghasilkan panen yang baik , selain temperatur Faktor penting yang harus diperhatikan adalah kelembaban udara.

Kelembaban udara dipengaruhi besarnya curah hujan ( tipe curah hujan) .

Page 6: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Di Indonesia Tanaman yang berasal dari daerah sub tropis

umumnya bekembang di daerah dataran tinggi sampai medium,

sedangkan tanaman dari daerah tropis berkembang di

dataran rendah sampai medium.

Page 7: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Contoh kasus

• Tanaman buah subtropis ( apel, peer, dan strawberry) akan berkembang baik di daerah bersuhu rendah dan kelembaban udara yang rendah ( misalnya di Batu, Malang)

• Tanaman sayuran subtropis ( paprika, tomat apel, bloom kol , kentang dsb ) akan berkembang baik di daerah bersuhu rendah toleran di dearah RH tinggi ( Lembang, Pangalengan dsb)

Page 8: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Contoh Efek temperatur terhadap proses fisiologis

• Inisiasi pembungaan• Aktivasi enzim• Perilaku stomata• Absorbsi nutrisi dan air oleh akar• Frost menyebabkan kematian sel• Pembentukan krop pada kol, blum kol, brokoli• Pembentukan ubi kentang• Pematahan dormansi subang/kormus• dll

Page 9: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Penggolongan Tanaman

• Daerah dataran tinggi bersuhu dingin : cocok untuk tanaman yang berasal dari daerah sub tropik

• 700 m dpl – 1100 m dpl• Tanaman kol akan membentuk krop, brokoli

apabila di tanam di dataran tinggi, demikian juga bunga mawar, vioolces, gloxinia , krisan dll tampilannya akan maksimal jika ditanam di daerah dataran tinggi.

Page 10: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Penggolongan Tanaman

• Daerah dataran rendah bersuhu panas : cocok untuk tanaman yang berasal dari daerah tropik

• 0 m – 200 m dpl

• Tanaman terong , cabe, bawang merah, mangga, semangka akan menghasilkan hasil panen yang lebih berkualitas

Page 11: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Penggolongan Tanaman

• Daerah dataran medium bersuhu sedang – panas : cocok untuk tanaman yang berasal dari daerah tropika- beberapa sub tropik yang sudah beradaptasi.

• 300 m dpl – 500 m dpl

• Tanaman buncis, kacang panjang, kedele,

pisang ambon dsb akan berkembang baik.

Page 12: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian temperatur

• Apabila suhu disekitar tanaman terlalu dingin dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan bahkan chilling injury , karena frost. Misalnya menanam tomat dan mentimun pada musim dingin.

Page 13: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian temperatur

• Apabila suhu terlalu panas : akan menyebabkan gangguan fisiologis

pada tanaman, tingkat transpirasi terlalu tinggi, stomata tertutup → fotosintesis terganggu→ panen rendah

Respirasi terlalu tinggi baik pada siang hari dan malam hari→ Δ suhu siang – malam yg rendah →fotosintesis netto rendah →hasil panen rendah

Page 14: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian temperatur udara (iklim mikro)

• Pemberian naungan ( penggunaan plastik UV atau kaca)

• Tanaman sela

• Mengurangi intensitas radiasi energi cahaya matahari

• Cocok bagi tanaman shade plant

Page 15: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian temperatur sekitar tanaman ( iklim mikro)

• Cara mengatasinya antara lain : R. kaca yang dilengkapi dengan heater, hot bed, cold frame, pengkabutan dengan uap panas, pembuatan rorak pada perkebunan teh, penggunaan mulsa dapat menjaga temperatur tanah.

Page 16: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian temperatur (lanjutan)

• Menghindari frost ( pembekuan cairan sel) yang menyebabkan chilling injury: pembuatan parit atau rorak, perlakuan pengkabutan dengan uap panas

• Budidaya tanaman di dalam rumah kaca

Page 17: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian temperatur (lanjutan)

• Menurunkan temperatur : penggunaan AC, pengaturan ventilasi, memberi naungan, pemulsaan, pengkabutan air dingin

Page 18: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Pengendalian temperatur tanah

• Pemulsaan

• Penyiraman

Page 19: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 20: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 21: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 22: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 23: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 24: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 25: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Cold Frame & Hot Beds

Cold frames and sun boxes have no outside energy requirements, relying on the sun for their source of heat. Hot beds are heated by soil-heating cables

Page 26: Rekayasa Lingkungan Temperatur

Cold Frame

Page 27: Rekayasa Lingkungan Temperatur

hotbeds using manure

Hot Beds

Page 28: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 29: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 30: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 31: Rekayasa Lingkungan Temperatur
Page 32: Rekayasa Lingkungan Temperatur