Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

download Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

of 52

Transcript of Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    1/52

    REKAYASA KAYU DANPENGELOLAANNYA

    Ragil Widyorini

    Laboratorium komposit kayuBagian Teknologi Hasil Hutan

    Fakultas Kehutanan

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    2/52

    Mengenal Produk-produkKayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    3/52

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    4/52

    Tabel Klasifikasi produk-produk komposit 

    (Youngquist JA, 1999)

    Veneer-based material  Plywood 

    Laminated veneer lumber (LVL) 

    Parallel-laminated veneer (PLV) 

    Laminates  Laminated beams 

    Overlayed materials 

    Wood –nonwood compositesb 

    Composite material  Cellulosic fiberboard 

    Hardboard 

    Particleboard 

    Waferboard 

    Flakeboard 

    Oriented strandboard (OSB) 

    Edge-adhesive-bonded material 

    Lumber panels 

    Components  I-beams 

    T-beam panels 

    Wood –nonwood composites  Wood fiber  –plastic composites 

    Inorganic-bonded composites 

    Wood fiber  –agricultural fiber composites 

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    5/52

    StrandsVeneer sheets

    Veneer strips Lamstock

    Wood Elements

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    6/52

    Glulam - Columns, Beams and Rafters

    6

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    7/52

    Glulam - Curved Bridges

    7

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    8/52

    Laminated Veneer Lumber

    LVL beamLVL in I-beam

    8

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    9/52

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    10/52

    Unit 7 —  Engineered Wood Products

    Oriented strand board is a structural wood panel

    commonly used for wall sheathing.

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    11/52

    Prefabricated I-joists

    with laminated veneer

    lumber flanges and

    structural panel webs.

    (A) One experimental

    product has a hardboard

    web.

    (B) oriented strandboard(C) plywood webs. 

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    12/52

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    13/52

     

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    14/52

    Papaninsulasi

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    15/52

    TugasO Dikirimkan email :

    O [email protected] 

    OSubject: SV_tugas 1_nama/kelompok

    O Paling lambat Selasa, 20 Oktober 2015

    OPerorangan : Ringkasan bahan ajar materi sebelumnya

    oleh Bp. Bambang

    O Kelompok 2 orang) :

    O

    1. Sifat-sifat kayu yang berhubungan denganfungsi/pemakaiannya

    O 2. Pilih salah satu produk berbasis kayu jelaskan proses

    pembuatannya dan poin-poin penting yang harus

    diperhatikan berkaitan dengan sifat-sifat kayu seperti no1

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    16/52

    Kebutuhan Industri

    Setiap industri memiliki kebutuhan tipe dan kualitas kayu yang

     berbeda-beda.> Industri pulp kimia memerlukan kayu dengan kualitas yang

     berbeda dgn industri pulp mekanik dan papan partikel

    Harga, sebagai konsekuensi perbedaan penilaian kualitas kayu,menentukan pembeli dari bahan kayu

    > Penggergajian akan membayar lebih untuk kayu dengandiameter besar dibandingkan membayar kayu berdiameterkecil dengan volume yang sama

    > Industri pulp akan memilih membayar 1/10 harga bilamenggunakan limbah sebetan dibandingkan pembelian kayu bulatnya

    Setiap industri memiliki kriteria kualitas yang berbeda-beda> Kayu gergajian: diameter dan panjang log, distribusi dan

    ukuran cabang, kerapatan/BJ

    > Log pulp: tebal dinding sel, panjang serat dan kandungan serat.

    (Marsoem, 2013)

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    17/52

    Kayu GergajianKarakteristik:

    - Quatersawnkenampakan lingkarantahun berupa garis lurussejajar sumbu panjangpohon dan kestabilandimensi tinggi

    - Plainsawn/flatsawnkenampakan lingkaranpertumbuhan berupacorak gunungan dankestabilan dimensirendah terutama padadimensi lebarnya.

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    18/52

    Kayu sifatnya anisotropis; yaknimenunjukkan sifat fisik yang berbeda yangberbeda jika diuji pada tiga sumbu arah

    utamanya.

    Kayu merupakan zat higrokopis;yakni dapat

    kehilangan atau menyerap air sebagaiakibat dari perubahan kelembaban dan suhuatmosfir.

    (Marsoem, 2013)

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    19/52

    Tiga Penampang dan Tiga Arah

    Utama pada Kayu

    (Marsoem, 2013)

     Arah:

    1. Longitudinal

    2. Tangensial

    3. Radial

    1

    23

    Penampang:

     A. Melintang

    B. Tangensial

    C. Radial

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    20/52

    Kayu dapat di biodegradasikan/diperkecil yakni

    dapat diubah menjadi komponen gula sederhana

    dan elemen lignin oleh serangan seperti

    organisme jamur/fungi, bakteri, dan seranggatertentu, misalnya, rayap, termites.

    Sifat ini membuat kayu menjadi salah satu dari

    sumber bahan bakar utama dalam perekonomian

    dunia karena jumlahnya yang relatif melimpah dan

    ketersediaannya yang dapat diperbaharui.

    (Marsoem, 2013)

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    21/52

    Kayu sangat inert/lembam terhadap pengaruh dari sebagian besar bahan kimia. Oleh karena itu kayu sangatsesuai untuk banyak pemanfaatan (kegunaan) industriyang sangat memerlukan ketahanan terhadap aksi

    disintegrasi dari bahan kimia dan korosi.

    Strukturnya yang berserat dan banyaknya udara yangdapat diperangkap membuat kayu memiliki sifat isolasiyang baik. Kecuali kayu, bahan bangunan yang digunakan

    untuk rumah umumnya bukan merupakan isolator yangbaik.

    (Marsoem, 2013)

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    22/52

    Sebagai material, kayu memiliki beberapa

    kelemahan:

    • Memiliki variabilitas yang tinggi

    • Bersifat anisotropis baik kekuatan dan

    pergerakan air

    • Memiliki ketidakstabilan dimensi

    dikarenakan perubahan kelembaban

    • Ketersediaan dalam dimensi lebar yang

    terbatas

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    23/52

    Pengolahan Primer Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    24/52

     Pengeringan Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    25/52

    Kayu menjadi lebih ringan◦    hemat waktu dan biaya

    Memperpanjang umur penggunaan kayu,◦    jika kondisi basah (>20%) dan terkena udara, maka jamur akan lebih mudah membusuk

    Memiliki penyusutan dan pengembangan yangnilainya berada dalam kisaran yang sesuaiuntuk seluruh keadaan yang dijumpai dalam(berbagai) penggunaan, kecuali (selain) untukkeadaan kelembaban relatif yang sangat ekstrim

    Manfaat Pengeringan Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    26/52

     

    Williamson, 2011)

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    27/52

     

    KA = Segar %   KA = TJS   KAS

    Kondisi segar    - Berkurang berat

    - Dimensi tidak berubah

    - Berkurang berat

    - Berkurang dimensi

    Perlakuan pengeringan kayu

    Dimensi stabil

    Penggunaan

    Kayu

    mengering   mengering

    KA = Segar %   KA = TJS   KAS

    Kondisi segar    - Berkurang berat

    - Dimensi tidak berubah

    - Berkurang berat

    - Berkurang dimensi

    Perlakuan pengeringan kayu

    Dimensi stabil

    Penggunaan

    Kayu

    mengering   mengering

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    28/52

     

    Pengeringan  – Cacat

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    29/52

    • Pengeringan terjadi dalam 2

    tahap:

     –1. pergerakan air dari bagian dalammenuju ke permukaan kayu

     –2. penghilangan air dari permukaan

    kayu

    Proses yang terjadi

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    30/52

    • The oven-drying method

     – Umum dipakai,

     – Perlu waktu dan harus memotong sampel

     – Hasil umumnya sedikit lebih tinggi dari sesungguhnya

    karena ada faktor ekstraktif volatil

    • The electrical method

     – Relatif lebih cepat dan bisa langsung digunakan pada

    kayu di tempat

     –

    Perlu pertimbangan yang hati-hati dalammenginterpretasikan hasil

     – Biasanya terbatas pada penggunaan untuk kadar air

    dibawah 30%

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    31/52

    • Kayu ketika baru ditebang dari pohon

    penghasilnya, memiliki kandungan air yang

    cukup tinggi yaitu dapat mencapai kadarsebesar lebih dari 100% (30/40  – 200%).

     Air pada Kayu

    P i d k

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    32/52

    Pengeringan pada kayu

    • Dapat dilakukan melalui salah satu atau kombinasi cara

    pengeringan alami, pengeringan alami dipercepat, dan

    atau pengeringan buatan (kiln).

    • Tergantung pada faktor-faktor seperti:

     –

     jenis kayu, semakin berat kayu semakin lambatkecepatan pengeringannya

     – ketebalan kayu, waktu pengeringan semakinpanjang seiring penambahan tebal dan kecepatan

    pengeringan semakin lambat. Teorinya penambahantebal 2x maka waktu pengeringan akan bertambah 3-

    4x.

     – tujuan penggunaan dan

     – perhitungan ekonomisnya.

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    33/52

    Pengeringan alami

    Pengeringan yang buruk Pengeringan yang baik

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    34/52

    Pengeringan Alami Yang Dipercepat

    dan Pra-Pengeringan 

    Gudang pengeringan alami dipercepat

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    35/52

    Pengeringan Buatan 

    -Compartment

    -Pemanas

    -Sirkulasi udara

    (kipas)

    -Tumpukan kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    36/52

     Pengawetan Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    37/52

    Kayu dapat dibiodegradasikan oleh seranganorganisme jamur/fungi, bakteri, dan serangga

    tertentu, misalnya, rayap, atau kumbang.

    Kayu juga dapat didegradasikan denganoksidasi yang terjadi dari kondisi dimana kayu

    tersebut berada.

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    38/52

    Sifat keawetan alami pada setiap jenis kayuberbeda-beda dan biasanya sejalan dengan

    kekuatan, kekerasan, berat jenis dan warna

    kayunya. Kayu yang kuat, keras, berat jenisnya tinggi

    dan warna kayunya lebih tua (gelap)

    secara umum mempunyai keawetan alamiyang lebih baik, sehingga umur pakainya

     juga lebih lama.

    Kelas Awet

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    39/52

    PENDAHULUANKelas Awet 

    Sifat Pemakaian  I  II  III  IV  V  Berhubungan dengan

    kelembaban (tahun) 

    8  5  3  Sangat

    pendek  

    Sangat

    pendek

    Hanya dipengaruhi

    cuaca, tidak direndam air

    dan kekurangan udara

    (tahun)

    20  15  10  Beberapa

    tahun 

    Sangat

    pendek  

    Di bawah atap, tidakberhubungan dengan

    tanah lembab dan

    kekurangan udara

    Takterbatas 

    Takterbatas 

    Sangatlama 

    Beberapatahun 

    Pendek  

    Di bawah atap tetapi

    dipelihara dengan baikdan dicat teratur (tahun) 

    Tak

    terbatas

    Tak

    terbatas 

    Tak

    terbatas

    20 tahun  20 tahun 

    Serangan rayap tanah  Tidak    Jarang  Cepat  Sangat cepat  Sangat

    cepat

    Serangan bubuk kayu

    kering 

    Tidak   Tidak   Hampir

    tidak  

    Tidak berarti  Sangat

    cepat 

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    40/52

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    41/52

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    42/52

    Bahan Pengawet

    Beracun terhadap perusak kayu Permanen

    Mudah meresap/berpenetrasi

    Aman digunakan Tidak merusak kayu/logam dan bahan lain

    Banyak tersedia

    Murah

      bersih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak

    mengembangkan kayu, tahan api

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    43/52

    Bahan Pengawet yang digunakan

    • Untuk kayu banguan yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah,

    kerusakan utama disebabkan oleh rayap; bahan pengawet yang

    digunakan khlorpirifos (nama perdagangan: lentrek)

    • Untuk perkakas rumah tangga dan barang kerajinan, kerusakan utama

    disebabkan oleh kumbang bubuk atau rayap kayu kering.

    Kumbang bubuk ->boraks dan asam borat. Rayap kayu kering ->

    khlorpirifos

    • Untuk bahan bangunan yang langsung berhubungan dengan tanah

    lembab atau sering terkena air hujan, bahan pegawet yang bisadigunakan adalah terusi, garam khromat dan asam borat

    2015/12/2

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    44/52

    Bahan pengawet dengan pelarut minyak  

    bahan pengawet yang dalam penggunaannya harus lebih dahulu dilarutkan dalam

    minyak (tanah). Umumnya jenis bahan pengawet ini berbentuk kristal atautepung.

     Jenis bahan pengawet ini cocok untuk mengawetkan kayu yang penggunaannya di

    luar ruangan, tidak mudah larut dan mempunyai daya racun yang tinggi.

    Kekurangannya yaitu harganya lebih mahal, lebih mudah menguap, mempunyai

    sifat korosif (terhadap logam) dan mudah terbakar.

    Contoh dari jenis bahan pengawet ini adalah :

    ◦ PCP (pentachlorophenol)

    ◦ CN ( cuprinaphtenat)

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    45/52

    Bahan pengawet berupa cairan atau larutan yang mengandung

    minyak, sehingga penggunaannya dapat langsung.

     Jenis bahan pengawet ini juga cocok untuk mengawetkan kayu

    yang penggunaannya di luar ruangan atau bahkan berhubungan

    dengan kelembaban (tanah dan air).

    Walaupun mempunyai daya racun tinggi dan penggunaannya

    harus tepat (sesuai), jenis bahan pengawet ini juga mudah

    terbakar.

    Contoh dari jenis bahan pengawet ini adalah :

    ◦ Kr (Kreosot) = Creosote

    Kk (Kreosot koltir) = Creosote coaltare◦ Kp (Kreosot petroleum)

    ◦ Ka (Karbolineum)

    ◦ Cn (chlornaftalin)

    F l i P t K

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    46/52

    Formulasi bahan pengawet hampir selalu mengandung

    tembaga (copper ) karena bersifat fungisida denganspektrum yang lebar tetapi tidak berbahaya bagi mamalia.

    Chromated Copper Arsenate (CCA) campuran dari chromic

    acid, cupric oxide dan arsenic pentoxide merupakan bahan

    pengawet yang efektif banyak digunakan pada tahun 70-an.Karena faktor kesehatan manusia, CCA tidak digunakan

    lagi. Diganti bahan pengawet non chrome dan arsenic.

    Mengatasi penggerek laut: digunakan kreosot dan CCA

    dengan retensi yang tinggi, seringkali digunakan beberapa jenis bahan pengawet.

    Formulasi Pengawet Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    47/52

    Retensi adalah jumlah bahan pengawetkering yang tinggal dalamkayu, dinyatakan

    dalam kg/m3.

    Penetrasi adalah dalamnya penembusanbahan pengawet dalam kayu dinyatakan

    dalam mm.

    F l i P t K

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    48/52

    Modifikasi kayu: menjadikan kayu lebih tahan terhadap air

    dan sumber makanan dengan merubah gugus hidroksilselulosa dan hemiselulosa dengan komponen lain dengan

    proses asetilasi.

    Perlakuan panas: pada suhu dengan kisaran 160 – 

     260ºC

    untuk menghilangkan komponen kayu yang digunakan sebagai

    makanan cendawan dan merubah struktur kayu.

    Formulasi Pengawet Kayu

    Perlakuan Pengawetan Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    49/52

      Impregnasi Vacuum/Pressure: umum dilakukan yang

    menghasilkan penetrasi yang dalam dari bahan pengawet dandapat mengontrol jumlah bahan pengawet yang tertinggal

    dalam kayu. Beberapa metode vacuum/pressure:

    ◦ Proses Bethel (full cell)

    Proses Lowry (empty cell) 

    Perlakuan Pengawetan Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    50/52

     

    Perlakuan Pengawetan Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    51/52

    Perlakuan tanpa tekanan

    Penguasan atau spraying  menghasilkan penetrasi bahan

    pengawet pada bidang melintang serat sangat rendah.

    Pencelupan beberapa detik dapat meningkatkan penetrasi

    bahan pengawet pada bagian ujung kayu sekitar 25  –  75 mm.

    Perendaman selama beberapa jam cukup efektif

    memberikan penetrasi pada bagian ujung kayu. Proses-proses

    ini digunakan untuk tiang beranda dan tiang berdiameter kecil.

    Perlakuan Pengawetan Kayu

  • 8/16/2019 Rekayasa Kayu Dan Pengelolaannya Cetak

    52/52

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

    TERHADAP SIFAT MEKANIS KAYU

    Sifat-sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh:

    a. Faktor bahan

    - Kerapatan

    - Perilaku kayu yang anisotropik

    - Struktur Kayu/serat- Cacat-cacat Kayu

    b. Faktor lingkungan

    - Kadar Air

    - Suhu

    c. Faktor beban

    - Lamanya pemberian beban pada kayu

    - Kelelahan kayu