Rek Sungai

15
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Negara Indonesia adalah Negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada yaitu dengan panjang pesisir kurang lebih 81.000 km. Nilai positif dari adanya garis pantai yang panjang tersebut adalah Indonesia memiliki kawasan pesisir yang luas dan potensial untuk dimanfaatkan, misalnya dimanfaatkan sebagai pelabuhan untuk sarana transportasi yang menunjang kelancaran arus barang dan jasa atau dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata. Untuk pemanfaatan yang optimal bagi kawasan pesisir tersebut, struktur pelindung pantai akan menjadi suatu kebutuhan mengingat sifat pantai yang dinamis. Salah satu bangunan pelindung pantai dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut adalah breakwater. Breakwater merupakan bangunan yang berfungsi untuk memecahkan gelombang dan meyerap sebgaian energi gelombang, sehingga energi yang sampai ke pantai tidak besar. B. MAKSUD DAN TUJUAN a. Menjelaskan bangunan pemecah gelombang (breakwater), khususnya A-jack.

description

Rek Sungai

Transcript of Rek Sungai

Page 1: Rek Sungai

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia

setelah Kanada yaitu dengan panjang pesisir kurang lebih 81.000 km. Nilai positif dari

adanya garis pantai yang panjang tersebut adalah Indonesia memiliki kawasan pesisir yang

luas dan potensial untuk dimanfaatkan, misalnya dimanfaatkan sebagai pelabuhan untuk

sarana transportasi yang menunjang kelancaran arus barang dan jasa atau dimanfaatkan

sebagai kawasan pariwisata.

Untuk pemanfaatan yang optimal bagi kawasan pesisir tersebut, struktur pelindung pantai

akan menjadi suatu kebutuhan mengingat sifat pantai yang dinamis. Salah satu bangunan

pelindung pantai dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut

adalah breakwater. Breakwater merupakan bangunan yang berfungsi untuk memecahkan

gelombang dan meyerap sebgaian energi gelombang, sehingga energi yang sampai ke pantai

tidak besar.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Menjelaskan bangunan pemecah gelombang (breakwater), khususnya A-jack.

b. Menganalisa studi kasus di pantai Indonesia yang berkaitan dengan A-jack.

c. Memenuhi tugas makalah sebagai Ujian Akhir Semester (UAS) Rekayasa Sungai

semester genap 2014/2015.

Page 2: Rek Sungai

BAB II

TEORI

Bangunan pemecah gelombang (breakwater)  merupakan prasarana yang dibangun dan

berfungsi untuk memecahkan ombak atau gelombang dengan menyerap sebagian energi

gelombang. Sehingga, energi gelombang yang sampai ke pantai menjadi tidak besar. Dengan

mengurangi energi gelombang tersebut, maka resiko kerusakan pantai akibat abrasi dapat

diperkecil. Selain itu, breakwater juga berguna untuk menenangkan gelombang di kawasan

pelabuhan, sehingga kapal-kapal dapat merapat lebih mudah dan cepat.

A. Klasifikasi Breakwater

Berdasarkan jenisnya, pemecah gelombang terbagi menjadi dua macam, yaitu pemecah

gelombang sambung pantai dan pemecah gelombang lepas pantai. Tipe pemecah gelombang

sambung pantai, banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan. Tipe breakwater

ini membutuhkan peninjauan terhadap karakteristik gelombang di beberapa lokasi sepanjang

pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan prasarana Jetty atau Groin. 

Pemecah gelombang sambung pantai lebih cenderung berkaitan dengan pelabuhan, bukan

dengan perlindungan pantai terhadap erosi.  Sedangkan tipe pemecah gelombang lepas

pantai, digunakan untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Prasarana ini dibuat sejajar

pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Breakwater lepas pantai dapat dibuat

dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas

pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.

Berdasarkan bentuknya, breakwater diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

Breakwater sisi tegak

Page 3: Rek Sungai

Gambar 2.1 Breakwater Sisi Tegak

Breakwater sisi miring

Gambar 2.2 Breakwater Sisi Miring

B. Material Breakwater

Material breakwater terbagi menjadi 2, yaitu: batu alam dan batu buatan. Batu buatan

breakwater diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok, yaitu: kubus (cube, modified cube,

antified cube, cob, shed), jangkar ganda (dolos, aknom), tetraeder (tetrapod, tetrahedron),

Page 4: Rek Sungai

kombinasi batang (accopode, core-loc, A-jack), serta beberapa bentuk lain (tribar, hollow

square). Berdasarkan ukuran dan beratnya, diklasifikasikan menjadi: massif (pejal, sangat

besar), bulky (besar, gemuk), dan slender (langsing, ramping).

C. A-jack

A-jack merupakan salah satu batu buatan dari beton yang digunakan sebagai lapisan

utama (armour layer) dari breakwater. A-jack dimiliki dan dipatenkan oleh Posseidon

Alliance, Ltd. A-jack terdiri dari 2 buah beton berbentuk “T” yang terhubung dibagian

tengah membentuk 6 lengan.

Gambar 2.3 Bentuk A-jack dalam isometric view

Page 5: Rek Sungai

Gambar 2.4 Susunan A-jack sebagai Backwater

Gambar 2.5 A-jack

Page 6: Rek Sungai

BAB III

ABRASI PANTAI SAYUNG

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang paling rentan terkena dampak perubahan iklim.

Permasalahan degradasi lingkungan di kawasan pesisir yang paling sering di jumpai di

Indonesia adalah akibat dari abrasi dan rob. Kasus Abrasi dan Rob yang terjadi di kawasan

pesisir Kabupaten Demak (meliputi empat Kecamatan pesisir demak yaitu Sayung, Wedung,

Bonang dan Karangtengah) merupakan salah satu contohnya. Abrasi pantai Sayung yang

terjadi di pesisir Demak, dikatagorikan paling memprihatinkan.

Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di pesisir utara

Pulau Jawa yang rawan terhadap kenaikan muka air laut dan banjir pasang karena berada

pada wilayah yang bertopografi yang rendah. Sayung merupakan salah satu kecamatan di

Kabupaten Demak yang mengalami banjir pasang paling parah diantara kecamatan yang lain.

Banjir pasang menggenangi perumahan penduduk serta merusak penggunaan lahan

perumahan, lahan sawah, lahan tambak, serta fasilitas umum seperti jalan, saluran drainase,

dan air bersih.

Pembangunan yang terus terjadi wilayah pesisir Kota Semarang memberikan kontribusi

yang besar terhadap bencana pesisir yang terjadi di wilayah pesisir Demak. Pembangunan

pelabuhan serta reklamasi yang terus dilakukan di pantai Semarang telah mengubah arah

arus, gelombang laut dan sedimentasi di pesisir Kabupaten Demak. Arah gelombang menuju

pesisir Demak menjadi semakin besar sehingga menyebabkan pengikisan pantai. Pengikisan

yang terus terjadi di pesisir Kecamatan Sayung menyebabkan mundurnya garis pantai.

Mundurnya garis pantai ini menyebabkan permukiman penduduk semakin dekat dengan

pantai, bahkan telah menyebabkan hilangnya permukiman di Dusun Tambaksari, Desa

Bedono, Kecamatan Sayung akibat tergerus abrasi. Selain merubah peta wilayah Kabupaten

Demak, ribuan hektar lahan tambak juga hilang. Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Demak luas tambak sampai tahun 2013 tercatat hanya mencapai

sebesar 7.671,03 ha yang telah mengalami pengurangan luas tambak yang pada tahun 2000

mencapai  10.000 ha.

Page 7: Rek Sungai

Gambar 3.1 Titik Mula Abrasi Pantai Sayung

Gambar 3.2 Perubahan Garis Pantai Sayung

Page 8: Rek Sungai

BAB IV

ANALISA

Untuk menanggulangi masalah abrasi perlu dilakukan beberapa pemilihan alternatif, salah

satunya adalah bangunan pelindung pantai. Perlindungan pantai dapat dilakukan secara

struktur dan non struktur. Breakwater merupakan salah satu opsi perlindungan pantai secara

struktur. Breakwater ditempatkan dengan jarak tertentu dari garis pantai dengan posisi sejajar

pantai.

Penentuan panjang breakwater didasarkan pada tujuan pembentukan garis pantai yang

diinginkan. Breakwater memanfaatkan difraksi gelombang yang akan mempengaruhi

angkutan sedimen yang dibawa, yaitu tombolo atau salient. Tombolo adalah sedimentasi

yang terbentuk tepat di belakang bangunan breakwater. Tombolo terjadi apabila jarak antara

pemecah gelombang dengan garis pantai lebih kecil dibandingkan panjang pemecah

gelombang. Sedangkan salient adalah sedimentasi yang terbentuk pada garis pantai.

Gambar 4.1 Perkiraan Perubahan Garis Pantai Setelah 10 Tahun

Page 9: Rek Sungai

Konstruksi breakwater terdiri dari:

Inti (core)

terdiri dari agregat galian kasar.

Lapisan bawah pertama (under layer)

terdiri dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat 0,5-1 ton yang berfungsi

melindungi bagian inti terhadap penghanyutan material

Lapisan Utama (armour layer)

merupakan pertahanan utama dari breakwater yang terdiri dari batu beton buatan dengan

berat 1-3 ton.

Ada beberapa variasi pilihan penggunaan batu beton buatan, A-jack merupakan batu

beton buatan yang sering digunakan untuk lapisan utama breakwater.

Page 10: Rek Sungai

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan:

1) Pemasalahan paling umum terkait dengan daerah pesisir di Indonesia adalah abrasi

yang dapat menyebabkan perubahan garis pantai.

2) Breakwater merupakan salah satu opsi penanganan abrasi secara struktur.

3) A-jack merupakan salah satu batu buatan dari beton yang digunakan sebagai lapisan

utama (armour layer) dari breakwater.

4) A-jack terdiri dari 2 buah beton berbentuk “T” yang terhubung dibagian tengah

membentuk 6 lengan.

Page 11: Rek Sungai

DAFTAR PUSTAKA

Ahadi. Bangunan Pemecah Gelombang. 2014http://www.ilmusipil.com/bangunan-pemecah-gelombang

Anugrah. Abrasi Pantai. 2014https://anugrahramadlan.wordpress.com/2013/06/10/abrasi-pantai/

Kementrian Ristek. Membentengi Negeri Bahari. 2013http://ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/12803/print

Yohanes. Breakwater. 2013http://konstruksimania.blogspot.com/2014/09/breakwater.html