Rehabilitasi Pada Or
-
Upload
dian-pratiwi-b -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of Rehabilitasi Pada Or
REHABILITASIpada
SPORTS MEDICINE
MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK dan BERPARTISIPASI DALAM
KEGIATAN OLAH RAGA ADALAH MERUPAKAN HAL
PENTING DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI ORANG NORMAL YANG BERBADAN SEHAT dan
CACAT
SEJAK ZAMAN YUNANI KUNO BAHWA LATIHAN FISIK TELAH DIKETAHUI BERPERAN DALAM
KESEHATAN
FISIK YANG AKTIF MEMBAWA BANYAK PERUBAHAN YANG
MENGUNTUNGKAN BAIK SECARA FISIOLOGIS maupun PSIKOLOGIS
MANFAAT FISIOLOGIS1. Meningkatkan kapasitas kerja fisik2. Meningkatkan ketahanan otot3. Pengurangan adiposty ; dan4. Perubahan lipid dan lipoprotein
darah
MANFAAT PSIKOLOGISSukar ditentukan secara objektifTapi latihan yang reguler membantu
menghilangkan ketegangan ototMembuat seesorang merasa nyaman dan tidur
nyenyakMeningkatkan semangat dan kewaspadaan Dan membantu memotivasi memperbaiki
kebiasaan sehat lainnya, seperti diet dan tidak merokok
SEBALIKNYA…………..
Kurangnya aktivitas fisik dan latihan menimbulkan kerusakan yang progresif kinerja dan efisiensi kardiomuskular dan muskuloskeletal
Gangguan metabolikDan sukar untuk menjaga berat
badan normal
Although participation in sport and physical activity
Has not been proved to increase the years of one’s life
It certainly will add life to the years
TETAPI……..Berolah raga dan melakukan aktivitas fisik dapat menimbul kan cedera
Tapi bila dibandingkan risiko dan manfaatnya maka jauh lebih baik untuk aktif fisik dan berolah taga
Karena berolahraga dan melakukan aktivitas fisik merupakan komponen pemeliharaan kesehatan maka : HCP perlu membantu seseorang pada
program latihannyaPeran HCP dalam merawat atlit yang
cedera adalah 2 kali lipatMengajarkan/menyarankan cara untuk
mengurangi risiko cedera selama latihan dan
Bila tak terjadi cedera, membantu untuk mencapai pemulihan sesempurna mungkin
Rehabilitasi cedera pada atletik adalah merupakan konsep lamaPenggunaan therapeutic exercise sudah
dikenal sejak 1000 BC oleh bangsa India dan China
Pelatih Yunani yang merawat atlitnya diharuskan mengerti mengenai diet, pijat dan terapi latihan
Penggunaan hidroterapi dan angkat berat dianjurkan kepada pasien paska bedah sesegera mungkin diawal abad ke 5
Rehabilitasi yang tepat dan adekwat pada atlit yang trauma merupakan salah satus fokus utama kedokteran olahraga
Smodlaka : treatment atlit yang cedera paling sering adalah non bedah, memerlukan penggunaan logika/akal sehat, obat bila diperlukan dan terapi latihan.
Sebagian kecil atlit yang trauma memerlukan tindakan bedah dan diikuti rehabilitasi yang tepat dan adekwat
According to two noted Orthopedic Surgeons,
“Rehabilitation of the athlete following injury or surgery is perhaps the most important aspect of treatment, for often the degree of rehabilitation determines the ability of the athlete to safely and effectively return to competition,” and
“……… much of sports medicine is indeed, rehabilitation”
Untuk hal ini
Spesialis KFR mesti terlibat dalam menangani atlit yang trauma
Diharapkan dokter nantinya dapat meresepkan program latihan yang spesifik, pada atlit yang cedera sama dengan meresepkan obat saat ini
Termasuk dalam resep latihan yang spesifik, indikasinya, frekwensi, intensitas dan lamanya
Patofisiologi penyembuhan jaringan lunak
Kebanyakan cedera olah raga berhubungan dengan jaringan lunak
Ada 2 mekanisme utama pada cedera olah raga Bersifat akut seperti akibat pukulan atau Disebabkan oleh mikrotrauma yang berulang, akhirnya
menimbulkan cedera yang berlebihanTerlepas dari penyebab cedera pemahaman tentang
proses penyembuhan jaringan lunak sangat diperlukan sehngga cedera dapat diobati dengan tepat dan atlit dapat kembali berolah raga dengan aman dan cepat
Medoff menyimpulkan :
Komposisi jaringan lunak tdd otot, tendon, ligament dan berbagai jaringan lubak lainnya
Tapi semuanya terdiri elemen selluler dan non selluler
70 % berat dari jaringan lunak adalah air
Penyembuhan jaringan lunak
Fase cederaFase inflamatoryFase perbaikan
Fase remodelling
Efek samping istirahat terhadap kebugaran fisik
Efek pada kekuatan dan ketahanan ototEfek pada gerakan
Efek pada kebugaran kardiorespirasiEfek pada metabolismeEfek pada koordinasi
Rehabilitasi cedera olah ragaRehabilitasi cedera overuse
Faktor-faktor cedera overuse
EKTRINSIK INTRINSIKTraining error time over distance repetitions intensity hills technique fatigueSurfaces hard soft cantedFootwear and equipmentEnvironmental conditions
Malalignment excessive pronation femoral neck anteversion orthopedic disordersLeg length discrepancyMuscular imbalanceMuscular weaknessFlexibility
Rehabilitasi cedera olah raga akutFase 1 : Acute treatment
PPPK : RICEFase 2 : Subacute treatmentFase 3 : Supervised progressive exercise
programKekuatan dan ketahanan ototKecepatan ototKoordinasi pola gerakanKebugaran kardiorespirasi
Fase 4 : Return to competition
Pencegahan trauma
Program pencegahan sbb1. Correction of training2. Provision of optimum equipment3. Prophylactic ankle taping4. Controlled rehabilitation following injuries5. Players with grave knee instability were excluded6. Information was given to the coaches and players at
training camp7. Correction and supervision of these measures were
regularly made by physician
Terima kasih