REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau...

41
REGULASI KETENAGAKERJAAN Fasilitator: Marisi P. Purba, S.E., M.H., Ak, CA, ASEAN CPA (Praktisi, Akademisi dan Penulis)

Transcript of REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau...

Page 1: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

REGULASI KETENAGAKERJAAN

Fasilitator:

Marisi P. Purba, S.E., M.H., Ak, CA, ASEAN CPA

(Praktisi, Akademisi dan Penulis)

Page 2: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

PERATURAN KETENAGAKERJAAN

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

IMBALAN PASCA KERJA

Page 3: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU K)

(Efektif Sejak 25 Maret 2003)

MEN

GA

TUR

PEMERINTAH

PENGUSAHAKARYAWAN

PERATURAN KETENAGAKERJAAN

Page 4: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 1 angka 5 UU K:

“Pengusaha adalah:a. orang perseorangan, persekutuan,

atau badan hukum yang menjalankansuatu perusahaan milik sendiri;

b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdirisendiri menjalankan perusahaanbukan miliknya;

c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada diIndonesia mewakili perusahaansebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luarwilayah Indonesia.”

PERATURAN KETENAGAKERJAAN

Page 5: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 1 angka 6 UU K:

“Perusahaan adalah:a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,

milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milikbadan hukum, baik milik swasta maupun milik negarayang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayarupah atau imbalan dalam bentuk lain;

b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuklain.”

Pasal 1 angka 3 UU K:

“Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja denganmenerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.”

PERATURAN KETENAGAKERJAAN

Page 6: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Subjek UU K

Perseorangan

Firma, CV, Persekutuan Perdata

PT, Yayasan, Koperasi

BUMN, BUMD

Organisasi Massa

BUT yang merupakanperwakilan badan hukumasing

PERATURAN KETENAGAKERJAAN

Page 7: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Jangka waktutertentu (Psl 58)

Jangka waktutidak tertentu(Psl 60)

Tidak adaprobation

Probation max 3 bulan

Kontrak Kerja

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 8: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

PekerjaanJangka Waktu

Tertentu(Psl 59 ayat 1)

Sekaliselesai

Diperkirakanselesai

max 3 Tahun

Musiman

Penjajakan

Pembatasan

Perjanjian Kerjahanya dapat

dilakukan selama2 tahun dan dapat

diperpanjangmax 1 Tahun(Psl 59 ayat 4)

PembaharuanPerjanjian Kerja

hanya bolehdilakukan 1 x

dalam max 2 tahun(Psl 59 ayat 6)

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 9: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Kepmenakertrans No.KEP.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan PKWT (Kepmenakertran No.100/2004): 1. Tertulis,2. Pekerjaan tertentu yang selesai dalam

waktu tertentu,3. Paling lama 3 tahun,4. Pembaharuan PKWT dilakukan setelah

tenggang waktu 30 hari sejakberakhirnya perjanjian,

5. Tidak untuk jenis pekerjaan yang bersifattetap,

6. Tidak mensyaratkan probation,7. Upah dan syarat-syarat kerja tidak

bertentangan dengan PP, PKB danperaturan perundang-undangan.

Pelanggaranterhadap butir 1-6 mengakibatkanPKWT menjadiPKWTT

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 10: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Kepmenakertrans No.100/2004:

PKWT pekerjaansekali selesai

PKWT terkaitproduk baru

Perjanjian KerjaHarian atau

Lepas

PKWT pekerjaanmusiman

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 11: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Hubungan

Kerja Berakhir

(Psl 61 UU K)

Pekerja Meninggal Dunia

Terjadi PHK

Jangka Waktu Perjanjian Kerja telah

Berakhir

Putusan pengadilan dan/atau

Putusan Penyelesaian Hubungan

Industri yang inkracht,

Klausul perjanjian kerja, peraturan

perusahaan atau PKB yang

mengakibatkan berakhirnya

hubungan kerja

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 12: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Hubungankerja tidakberakhir

Meninggalnya pengusaha

Beralihnya hak atasperusahaan disebabkanpenjualan, pewarisan atauhibah

Pasal 61 ayat 2 UU K

Bagi PO dan fa, kewajiban pembayaran Pesangon, PMK dan UPH dialihkan kepada ahli waris pengusaha.

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 13: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 1 Butir 30 UU K:

“Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentukupah sebagai imbalan dari pengusahaatau pemberi kerja kepada pekerja/buruhyang ditetapkan dan dibayarkan menurutsuatu perjanjian kerja, kesepakatan atauperaturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruhdan keluarganya atas suatu pekerjaandan/atau jasa yang telah atau akandilakukan”.

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 14: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 5-6 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan (PP 78/2015):

Upah

Upah pokok(upah tanpa tunjangan)

Tunjangan tetap

Tunjangan tidak tetap

Bonus

Uang PenggantiFasilitas Kerja

Uang Servis

Non Upah

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 15: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Upah Pokok

Adalah upah dasar yang dibayarkan kepada buruhmenurut tingkat atau jenis pekerjaan, dan besarnyaditetapkan berdasarkan kesepakatan.

Tunjangan Tetap

Adalah tunjangan setiap bulan yang diberikanbersamaan dengan upah. Tunjangan ini diberikandengan tidak dipengaruhi oleh jumlah kehadiran.

Tunjangan Tidak Tetap

Adalah tunjangan setiap bulan yang diberikanbersamaan dengan upah. Tunjangan ini hanyadiberikan bila buruh masuk kerja.

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 16: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 5 ayat 3 PP 78/2015:

“Dalam hal komponen Upahterdiri dari Upah Pokok, tunjangantetap dan tunjangan tidak tetapsebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c, besarnya upah pokokpaling sedikit 75% (tujuh puluhlima persen) dari jumlah upahpokok dan tunjangan tetap.”

Pasal 5 ayat 2 PP 78/2015:

“Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dantunjangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, besarnya upah pokok paling sedikit 75% (tujuh pulih lima persen) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.”

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Page 17: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

1. Gubernur menetapkan UMP yang menjadi satu-satunya acuan (pasal 88C draft RUU Cipta Kerja),

2. Pengurangan besaran pesangon yang wajib dibayarkan pengusaha jikamelakukan PHK,

3. Penghapusan cuti khusus (khitan, baptis, haid dan lain-lain),

4. Penghapusan pasal-pasal terkaitoutsourcing,

5. Penghapusan batas PKWT dari 3 tahunmenjadi tidak terbatas.

6. Pemberian bonus 1- 5 kali upah bagiPKWT.

PERJANJIAN KERJA DAN PENGUPAHAN

Perubahan aturan ketenagakerjaan berdasarkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja:

Page 18: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 156 ayat 1 UU K (PKWTT):

“Dalam hal terjadi pemutusan hubungankerja, pengusaha diwajibkan membayaruang pesangon dan atau uangpenghargaan masa kerja dan uangpenggantian hak yang seharusnyaditerima”

IMBALAN PASCA KERJA

Page 19: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 62 UU K (PKWT):

“Apabila salah satu pihak mengakhirihubungan kerja sebelum berakhirnyajangka waktu yang ditetapkan dalamperjanjian kerja waktu tertentu, atauberakhirnya hubungan kerja bukankarena ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihakyang mengakhiri hubungan kerjadiwajibkan membayar ganti rugi kepadapihak lainnya sebesar upahpekerja/buruh sampai batas waktuberakhirnya jangka waktu perjanjiankerja”.

IMBALAN PASCA KERJA

Page 20: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

JENIS MANFAAT BESARAN

•Pensiun (Psl 167)

•Pekerja meninggal dunia (Psl 166)

•Pekerja mengundurkan diri (Psl 162)

Diberhentikan karena:

•Pekerja melakukan kesalahan (Psl 158)

•Pekerja melakukan tindak pidana sehingga

ditahan oleh yang berwajib (Psl 160)

•Pekerja melakukan pelanggaran PKB (Psl 161)

•Perubahan status akibat merger & akuisisi (Psl 163)

•Perusahaan tutup karena rugi secara terus

menerus (Psl 164 ayat 1)**

•Perusahaan melakukan efisiensi (Psl 164 ayat 3)

•Perusahaan pailit (Psl 165)

•Sakit berkepanjangan (Psl 172)

*diatur berdasarkan PKB,

** kerugian dibuktikan dengan laporan keuangan 2 tahun terakhir

yang diaudit oleh akuntan publik

2 P + 1 PMK + UPH

2 P + 1 PMK+ UPH

UPH

UP* + UPH

1 PMK + UPH

1 P + 1 PMK + UPH

2 P + 1 PMK + UPH

1 P + 1 PMK + UPH

2 P + 1 PMK + UPH

1 P + 1 PMK + UPH

2 P + 2 PMK + UPH

Pemutusan Hubungan Kerja dan Imbalan Pasca Kerja:

IMBALAN PASCA KERJA

Page 21: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 163 ayat 1 UU K:

“Pengusaha dapat melakukan pemutusanhubungan kerja terhadap pekerja/buruhdalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahankepemilikan perusahaan dan pekerja/buruhtidak bersedia melanjutkan hubungan kerja, maka pekerja/buruh berhak atas uangpesangon sebesar 1 (satu) kali sesuaiketentuan Pasal 156 ayat (2), uangperhargaan masa kerja 1 (satu) kaliketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uangpenggantian hak sesuai ketentuan dalamPasal 156 ayat (4).”

Karyawan

IMBALAN PASCA KERJA

Page 22: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 163 ayat 2 UU K:

“Pengusaha dapat melakukan pemutusanhubungan kerja terhadap pekerja/buruhkarena perubahan status, penggabungan, atau peleburan perusahaan, dan pengusahatidak bersedia menerima pekerja/buruh diperusahaannya, maka pekerja/buruh berhakatas uang pesangon sebesar 2 (dua) kaliketentuan Pasal 156 ayat (2), uangpenghargaan masa kerja 1 (satu) kaliketentuan dalam Pasal 156 ayat (3), danuang penggantian hak sesuai ketentuandalam Pasal 156 ayat (4).”

Pengusaha

IMBALAN PASCA KERJA

Page 23: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Besarnya perhitungan pesangon sebagaimana diatur dalamPasal 156 ayat 2 UU K adalah sebagai berikut:

MASA KERJA

(DALAM TAHUN)

BESAR PESANGON X

UPAH

MK < 1

1 MK < 2

2 MK < 3

3 MK < 4

4 MK < 5

5 MK < 6

6 MK < 7

7 MK < 8

8 MK

1

2

3

4

5

6

7

8

9

IMBALAN PASCA KERJA

Page 24: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Besarnya perhitungan uang penghargaan masa kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat 3 UU K adalah sebagai berikut:

MASA KERJA

(DALAM TAHUN)

PENGHARGAAN MASA

KERJA X UPAH

MK < 3

3 MK < 6

6 MK < 9

9 MK < 12

12 MK < 15

15 MK < 18

18 MK < 21

21 MK < 24

24 MK

-

2

3

4

5

6

7

8

10

IMBALAN PASCA KERJA

Page 25: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Uang PenggantianHak

(PSL 156 ayat 4 UU Ketenagakerjaan)

Cuti tahunan yang belum diambil

Biaya atau ongkospulang

PenggantianPerumahan dan

Pengobatan (15%)

Lain-lain sesuaidengan PKB

Ketentuan UPH tidak jelasuntuk kasuspengundurandiri

UPH untuk kasusmengungurkan

diri

Surat Edaran MenteriTenaga Kerja

No.B.600/MEN/SJ-HK/VIII/2005

Pekerjaan/Buruh tidakmendapatkan

penggantian perumahan, pengobatan dan

perawatan

IMBALAN PASCA KERJA Komponen Uang Penggantian Hak (UPH):

Page 26: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Tuan A bekerja sebagai manajer akuntansi pada PT ZZ yang berlokasi di kotaJakarta. Tuan A mulai bekerja pada perusahaan tersebut sejak bulan Januari1991. PT ZZ melakukan PHK karena alasan perusahaan tutup karena rugi terusmenerus pada bulan Desember 2004. Gaji pokok dan tunjangan-tunjanganyang diterima oleh Tuan A dari PT ZZ adalah sebesar Rp 4.500.000,- setiapbulan. PT ZZ hanya memberikan uang penggantian hak sebesar 15% daripesangon dan uang penghargaan masa kerja. Berapakah imbalan pasca kerja(IPK) yang harus diberikan PT ZZ kepada Tuan A? (cuti belum diambil danbiaya ongkos pulang diasumsikan 0).

Jawab:

Tuan A sudah bekerja pada PT ZZ selama 14 tahun sehingga,

(a) Pesangon = 9 x Rp 4.500.000= Rp 40.500.000

(b) PMK = 5 x Rp 4.500.000 = Rp 22.500.000(c) UPH = [(a.) + (b.)] x 15% = Rp 9.450.000(d) IPK = (a.) + (b.) + (c.) = Rp 72.450.000

Contoh:

IMBALAN PASCA KERJA

Page 27: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 158 ayat 1 UU K:

“Pengusaha dapat memutuskanhubungan kerja terhadap pekerja/buruhdengan alasan pekerja atau buruh telahmelakukan kesalah berat sebagai berikut:a. Melakukan penipuan, pencurian atau

penggelapan barang dan/atau uangmilik perusahaan,

b. Memberikan keterangan palsu atauyang dipalsukan sehingga merugikanperusahaan………”.

MahkamahKonstitusi

IMBALAN PASCA KERJA Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tertanggal 26 Oktober 2004:

Page 28: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

MahkamahKonstitusi

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tertanggal 26 Oktober 2004: (lanjutan)

Pasal 160 ayat 1 UU K:

“Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana bukan atas pengaduan pengusaha, maka pengusaha tidak wajib membayar upah tetapi wajib memberikan bantuan kepada keluarga pekerja/buruh yang menjadi tanggungannya........ ”.

Pasal 160 ayat 3 UU K:

“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh yang setelah 6 (enam) bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya karena dalam proses perkara pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat”.

IMBALAN PASCA KERJA

Page 29: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Hakim MK-RI Pasal 160 ayat 6 UU K:

“Pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan ayat (5) dilakukan tanpa penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.”

Pasal 160 ayat 5 UU K:

“Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulan berakhir dan pekerja/buruh dinyatakan bersalah, maka pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja kepada pekerja/buruh yang bersangkutan.”

IMBALAN PASCA KERJA Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tertanggal 26 Oktober 2004: (lanjutan)

Page 30: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Hakim MK-RI

1. Pasal 158 dan 160 UU K tidak lagimemiliki kekuatan hukum danmengikat karena ketentuan yang ada pada kedua pasal tersebutbertentangan dengan asaspraduga tak bersalah(presumption of innocence),

2. PHK hanya dapat dilakukan olehpengusaha apabila kesalahankaryawan/buruh telah terbukti dipengadilan umum dan telahinkracht.

IMBALAN PASCA KERJA Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tertanggal 26 Oktober 2004: (lanjutan)

Page 31: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Imbalan pasca kerja dengan pendanaan:

Pasal 167 ayat 1 UU K:

“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungankerja terhadap pekerja/buruh karena memasuki usiapensiun dan apabila pengusaha telah mengikutkanpekerja/buruh pada program pensiun yang iurannyadibayar penuh oleh pengusaha, maka pekerja/buruhtidak berhak mendapat pesangon sesuai denganketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masakerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3) tetapi tetapberhak atas uang penggantian hak sesuai denganketentuan Pasal 156 ayat (4)”.

IMBALAN PASCA KERJA

Page 32: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 167 ayat 2 UU K:

“Dalam hal besarnya jaminan atau manfaat pensiunyang diterima sekaligus dalam program pensiunsebagaimana dimaksud pada ayat 1 ternyata lebih kecildaripada jumlah pesangon, uang penghargaan masakerja dan uang penggantian hak, maka selisihnyadibayar oleh pengusaha.”

IMBALAN PASCA KERJA Imbalan pasca kerja dengan pendanaan: (lanjutan)

Page 33: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 167 ayat 3 UU K: “Dalam hal pengusaha telahmengikutsertakan karyawan yang mengalami PHK karena usia pensiun padaprogram pensiun yang iurannya/preminyadibayar oleh pengusaha dan karyawan, maka yang diperhitungkan dengan uangpesangon yaitu uang pensiun yang premi/iurannya dibayar oleh pengusaha” (bagaimana dengan penghargaan masakerja?),

Pasal 167 ayat 4 UU K: “Ketentuan ayat 1, 2, dan 3 dapat diaturlain dalam perjanjian kerja, peraturanperusahaan atau perjanjian kerja bersama”.

IMBALAN PASCA KERJA Imbalan pasca kerja dengan pendanaan: (lanjutan)

Page 35: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

IMBALAN PASCA KERJA

Banyak BUMN menggunakan konsep gaji dasar ataugaji pokok sebagai dasar pembayaran iuran danapensiun dan penentuan manfaat pensiun kepadakaryawan (dengan besaran yang sengaja dikecilkannilainya).

Kondisi ini mengakibatkanbanyak perusahaan-

perusahaan dan BUMN yang kurang melakukan

pencadangan

Page 36: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Program imbalan pasca kerjasecara umum dikelompokkanmenjadi dua jenis, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti(PPIP).

Dengan berlakukan UU K, makaimbalan pasca kerja yang terdiri

dari pesangon, penghargaanmasa kerja dan uang penggantian

hak menjadi bersifat pasti ataudefined benefit. Hal ini

sebagaimana ditegaskan dalamPasal 167 UU K.

IMBALAN PASCA KERJA

Page 37: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Apakah pembayaran imbalan pasca kerjawajib dilakukan ?Ketentuan Sanksi Pelanggaran

“Barang siapa melanggarketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 167 ayat(5), dikenakan sanksi pidanapenjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)” (Pasal 184 ayat1 UU K).

“Dalam hal pengusaha tidakmengikutsertakan pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerjakarena usia pensiun pada program pensiun maka pengusaha wajibmemberikan kepada pekerja/buruhuang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uangpenghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uangpenggantian hak sesuai ketentuanPasal 156 ayat (4)” (Pasal 167 ayat 5 UU K).

IMBALAN PASCA KERJA

Page 38: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Pasal 99 ayat 1-2 UU K,

“Setiap pekerja/buruh dan keluarganyaberhak untuk memperoleh jaminan sosialtenaga kerja.

Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), dilaksanakansesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Pasal 167 ayat 6 UU K,

“Hak atas manfaat pensiun sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat(4) tidak menghilangkan hak pekerja/buruh atasjaminan hari tua yang bersifat wajib sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.”

IMBALAN PASCA KERJA

Page 39: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

P

PMK

UPH

+JHT

JAMSOSTEK

Diatur berdasarkan UU K UU Tersendiri

IMBALAN PASCA KERJA

Komponen Manfaat Pasca Kerja Minimum:

Page 40: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Penghargaan Masa Kerja(Versi UU K)

Penghargaan Masa Kerja(Versi RUU Omnibus Law CiptaKerja)

MASA KERJA

(DALAM TAHUN)

PENGHARGAAN

MASA KERJA

x

UPAH

MK < 3

3 MK < 6

6 MK < 9

9 MK < 12

12 MK < 15

15 MK < 18

18 MK < 21

21 MK < 24

24 MK

-

2

3

4

5

6

7

8

10

MASA KERJA

(DALAM TAHUN)

PENGHARGAAN

MASA KERJA

x

UPAH

3 MK < 6

6 MK < 9

9 MK < 12

12 MK < 15

15 MK < 18

18 MK < 21

21 MK

2

3

4

5

6

7

8

IMBALAN PASCA KERJA

Perubahan besaran PMK berdasarkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja:

Page 41: REGULASI KETENAGAKERJAAN · dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan

Questions?

Marisi P. Purba, S.E., M.H., Ak, CA, ASEAN CPA

Email: [email protected]: 0812 2068 4307