Refrigrasi Adalah Proses Pengambilan Kalor Atau Panas Dari Suatu Bendatau Ruang Untuk Menurunkan...
Transcript of Refrigrasi Adalah Proses Pengambilan Kalor Atau Panas Dari Suatu Bendatau Ruang Untuk Menurunkan...
-
Refrigrasi adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu bendatau ruang untuk menurunkan
temperaturnya. Untuk mengambil kalor dari udara, maka harus bersentuhan dengan suatu bahan atau
material yang memiliki temperatur lebih rendah.
Dalam sistem refrigerasi terjadi pindah panas yang melibatkan perpindahan panas dari cairan
yang satu ke yang lainnya atau dari padatan menjadi cair, hal itu terjadi proses pengupan air dari suatu
bahan di bawah kondisi adiabatik. Pengetahuan tentang prinsip perpindahan panas adalah penting
sebagai syarat mutlak dari operasi sistem refrigerasi.
Temperatur dipertahankan di bawah ambient bagian dalam sistem meghendaki keduanya
yaitu perpindahan panas dan penghambatan dari serbuan panas menuju batas sistem, laju panas yang
dipindahkan dari sistem perlu dipertahankan suhunya sebanding dengan muatan mesin refrigerator.
Mesin refrigerasi memiliki tiga sistem terpisah, yakni :
(1) Sistem Refrigrasi (2) Sumber utuk menggerakan komprensor yang biasanya berupa motor listrik (3) Sistem kontrol untuk menjaga suhu benda atau ruang seperti yang diinginkan.
Mesin refrigran dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin pembekuan (Freezer),
pendingin sayur dan buah-buahhan pada supermaket, mesin pembuat es balok, pembuat es krim, cool
storage dan lain-lain.
Suhu tinggi dan suhu rendah dipertahankan dalam sistem refrigerasi adalah dibuat sedemikan rupa
sehingga penggunaan cairan refrigeran yang secara langsung dialirkan menuju sistem. Titik didih
cairan atau suhu uap adalah merupakan fungsi dari tekanan absolut. Dengan penurunan tekanan, suhu
titik didih yang rendah mungkin dihasilkan. Penyebab dari penyerapan panas dalam pembentukan
panas dari uap refrigeran yang demikian itu diuapkan pada tekanan rendah dan suhu rendah. Uap
bilamana dikompressi pada tekanan tinggi akan merapat pada suhu tinggi dan panas yang diserap
akan dilepaskan dari refrigeran sebagai uap yang rapat kembali ke dalam cairan pada suhu tinggi dan
tekanan tinggi.
Sistem refrigrasi pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yitu :
a. Sistem refrigrasi mekanik, dimana akan ditemui adanya mesin-mesin penggerak alat mekanik lain seperti :
Refrigrasi sisitem Komprensi Uap
Refrigrasi siklus udara
Akriogenik/refrigrasi temperatur ultra-rendah
Refrigrasi siklus sterling
b. Sistem refrigrasi non mekanik, dimana tanpa menggunakan mesin-mesin penggerak/dan alat mekanik lain, seperti :
Refrigrasi Thermoelektrik
Refrigrasi absorbsi
Refrigrasi steam jet
Arefrigrasi magnetic
Heat pipe
Sistem Kompresor Uap dan Komponennya
Mesin Pendingin Komprensi Uap.
Mesin komprensi uap ini memiliki komponen utama kompresor dan penggeraknya, kondensor,
evaporator dan alat ekspansi yang dapat berupa pipa kapiler atau katup ekspansi.
Fluit kerja yang banyak di jumpai dalam mesin pendingin ini adalah freon dengan
kecenderungan pilihan jenis non CFC mengingat kelestarian lingkungan hidup harus dijaga. Skema
sistem kompressi uap sederhana dapat dilihat pada gambar berikut :
-
Gambar 1. Skema Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Sederhana
Secara singkat proses thermodinamika refrigran yang berada didalam sebuah mesin
pengkondisian udara komprensi uap adalah sebagai berikut :
Refrigran yang berupa uap dikompresikan oleh kompresor dari kondsi uap dari tingkat satu ke tingkat dua dengan mengalami kenaikan tekanan, temperatur dan etalphi.
Dari tingkat dua, dimana refrigran berfase uap panas lanjut dikondensasikan dengan cara melewati kondensor dan beruba fase menjadi cair jenuhdengan tingkat keadaan tiga.
Dari tingkat tiga refrigran diekspansikan secaraisoentalphi dalam sebuah alat ekspansi sehingga temperatur dan tekanannya turun hingga berada dibawah temperatur yang diinginkan, sehingga
dapat digunakan mendinginkan udara atau benda lain yang diinginkan dalam sebuah evaporator.\
hasil ini mengakibatkan sebagian refrigran berubah dari cair menjadi uap, sehingga tingkat ke
empat terjadi campuran antara cair jenuh dengan uap jenuh.
Proses terakhir adalah proses evaporasi refrigran dari tiik ke empat menjadi titik satu dimana diharapkan seluruh refrigran yang mengalir telah berubah menjadi uap jenuh atau panas lanjut.
Yang paling penting dalam sistem refrigerasi adalah komponen kompressor. Bilamana
kompressor dalam sisten bekerja maka gas refrigeran akan ditarik ke dalam kompressor secara
kontinu. Tekanan rendah dipertahankan pada sisi pengisap karena tekanan rendah refrigeran dapat
menguap pada suhu rendah. Dalam kompresor, gas refrigeran ditekan dan menyebabkan pertambahan
dalam tekanan dan suhu selama proses. Gas panas refrigeran kemudian akan mengalir ke dalam
tabung penangas (heat exchanger) yang dinamakan kondensor, dimana panas dilepaskan dalam proses
kondensasi pada tekanan dan suhu konstan. Dari kondensor cairan refrigeran mengalir ke dalam
tangki penampung cairan refrigeran. Dalam sebagian sistem lain biasa tidak menggunakan tangki
penampungan dan refrigeran hanya langsung berputar menuju sistem.
Bilamana digunakan untuk pendinginan, cairan refrigeran mengalir dari tangki
penampungan pada tekanan rendah pada sistem refrigerasi menuju katup ekspansi. Tekanan jatuh
yang terjadi sebagai refrigerasi yang melewati katup ekspansi tidak berubah kandungan panas dari
refrigeran. Akan tetapi, suhu akan turun pada suhu titik didih dari cairan pada tekanan rendah. Cairan
refrigeran dingin lalu akan mengalir ke tabung penangas yang lain yang dinamakan evaporator
dimana sistem ini berfungsi sebagai pendingin, dan panas yang diserap oleh refrigeran dalam proses
penguapan pada suhu dan tekanan tetap. Dari evaporator , gas refrigeran dingin ditarik ke dalam sisi
pengisap pada kompresor, demikianlah sempurnanya sistem regrigerasi ini.
-
Cairan
refrigerant
Kompressor
Evaporator Katup Ekspansi
Kondensor
Cairan
jenuhGas
Ruang
pendingin
Siklus Pendingin Sistem Kompresi
Cairan
P T
T
P T
P
Gambar 2. Siklus Refrigerasi
1.2 Komponen Utama Mesin Pendingin
Pada dasarnya semua mesin pendingin terdiri dari beberapa bagian penting diantaranya :
o Kompresor o Evaporator o Alat ekspansi o Pipa kapiler o Kondensor o Refrigran o Katup selenoit o Filter (Saringan) o Alat Pengatur refrigran o Akumulator
Bagian Bagian tersebut adalah sebagian utama dan penting yang biasa ditemukan dalam
semua sistem mesin pendingin.Didalam sistem pada alat mesin pendingin bahan pendingin ( refrigran)
mengalir melalui komponen tersebut.
Kompresor
Kompressor merupakan jantung dari mesin pendingin yang berfungsi menekan bahan
pendingin ke semua bagian dari sistem. Pada sistem refrigerasi bekerja membuat perbedaan tekanan
sehingga bahan pendingin dapat mengalir dari satu agian ke bagian lain dari sistem. Kompresor
atau Pompa hisap tekanan berfungsi mengalirkan refrigran keseluruh sistem pendingin yang sistem
kerjanya dengan mengubah tekanan sehingga terjadi perubahan tekanan yang kemungkinan refrigran
berpindah dari sisi bertekanan tinggi ke sisi bertekanan rendah.
Kompresor pada sistem refrigerasi berfungsi :
a. Menurunkan tekanan di dalam evaporator, sehingga ahan pendingin cair di evaporator dapat mendidih/menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak dari ruang di
dekat evaporator.
b. Menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu rendah dan tekanan rendah lalu memamnpatkan gas tersebut sehingga menjadi gas suhu tinggi dan tekanan tinggi. Kemudian
mengalirkan ke kondensor, sehingga gas tersebut dapat memberikan panasnya kepada zat yang
mendinginkan kondensor lalu mengembun.
Jenis kompresor yang biasa dipakai dalam sistem mesin refrigran komprensi uap adalah :
Kompresor Torak
-
Kompresor torak adalah jenis kompresor yang bentuknya dan konstruksinya lebih
menguntungkan sehinga dapat dirancang untuk berbagai kapasitas. Kompresor tipe ini terutama
dipakai dengan bahan pendingin yang memerlukan pergerakan torak yang kecil dan mengembun pada
tekanan yang tinggi. Bahan pendingin yang banyak dipakai adalah R12, R22, R500, R502 dan R717.
Kompressor ini mempunyai lubang yang sempit pada dudukan katupnya, maka tidak dapat dipakai
secara ekonomis untuk bahan pendingin dengan tekanan rendah yang memerlukan jumlah volume
yang besar.
Kompressor torak dibuat mulai dari 1/12 PK untuk lemari es dan 100 PK bahkan lebih untuk
industri, alat ini bekerja seperti motor bakar dua langkah dengan piston bergerak bolak balik di
dalamnya. Gerakan ini disebabkan oleh gerak putar poros engkol oleh motor listrik. Komproser ini
terbagi atas tiga yaitu open hermatic, semi hermatic unit dan hermatic unit. Seperti pada gambar
berikut
Gambar 4. Kompresor Torak
Kompresor Rotari
Kompresor ini ada tiga jenis yaitu :
Kompresor Rotari Jenis Rolling Piston yang menggunakan roler yang berbentuk silinder yang berputar pada poros eksentrik.
Kompresor rotari jenis Rotaring vane yang menggunakan sudut rotari yang berputar secara seri yang dipasang dengan jarak yang teratur.
Kompresor Sekrup yang dimana saluran tekan dihasilkan dari adanya dua baut rotor yang dipasang dalam rumah kompresor yang sedemikian rupa sehingga uap refrigran yang
terperangkap akan terdorong dan menghasilkan tekanan.
Keuntungan menggunakan kompressor rotari adalah pemakaian energi listri lebih hemat,
bentuknya kompak, kecil dan sederhana; tekanannya rata, suaranya tenang; dan getarannya kecil.
Sedangkan kerugiannya adalah jika terjadi kerusakan sulit diperbaiki, pembuatannya lebih sukar dan
harganya lebih mahal.
Gambar 5. Jenis-Jenis Kompresor Rotari.
Kompresor Sentrifugal
Kompressor ini pada dasarnya terdiri dari sejumlah roda impeler yang dipasang secara seri
pada batang baja denbgan rumah-rumah dari besi cor dan jumlah impelernya tergantung dari
keinginan berapa besar head yang hendak dicapai selama proses kompressi. Pada sistem refrigerasi
jenis ini biasa digunakan unit-unit dengan kapasitas esar. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
berikut :
-
Gambar 6. Kompresor Sentrifugal
Kondensor
Kondensor adalah suatu alat kondensasi untuk mengubah gas menjadi cair dan mengalirkan
ke alat pengatur bahan pendingin. Kondensor juga merupakan alat penukaran kalor dimana berfungsi
membuang kalor dan mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair. Uap panas refrigran
yang melewati dinding pipa kondensor bersentuhan dengan media pendingin. Akibat dari pelepasan
kalor ke media pendingin, maka uap refrigran beruba fasa menjadi cair jenuh. Kondensor ditempatkan
antara kompresor dan alat pengatur bahan pendingin (pipa kapiler) . Kondensor biasanya ditempatkan
di luar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang panasnya ke luar kepada zat yang
mendinginkannya.
Kondensor dengan perencanaan yang baik harus dapat membuat cairan dingin lanjut
(subcooling) dari pendingin cair sebelum meninggalkan kondensor tersebut. Di dalam kondensor
tekanan refrigeran sedikit berkurang, tekanan ahan pendingin dari kondensor harus lebih tinggi
daripada tekanan pada sisi lain dari sistem. Tekanan yang rendah dalam kondensor adalah baik dan
ekonomis tetapi tekanan bahan pendingin yang meninggalkan kondensor harus cukup tinggi untuk
mengatasi gesekan pipa dan tahanan dari alat pengatur bahan pendingin. Tekanan di dalam kondensor
yang sangat rendah dapat menyebabkan bahan pendingin tidak dapat mengalir melalui pipa kapiler.
Pemilihan macam dan ukuran kondensor untuk suatu sistem terutama didasarkan pada yang
paling ekonomis seperti harga unit, jumlah energi yang diperlukan, harga dari zat yang akan dipakai
untuk mendinginkan kondensor dan tempat atau ruang yang dibutuhkan untuk pemasangannnya.
Ada tiga jenis kondensor yang umum digunakan, yaitu :
(1). Kondensor berpendingin udara (air cooled condenser) (2). Kondensor berpendingin air (3). Kondensor berpendingin air dan udara
(1) Kondensor Berpendingin Udara
Kondensor jenis ini mempunyai dua tipe dalam mengalirkan udara yaitu dengan konveksi alami
dan konveksi paksa dengan bantuan kipas. Konveksi secara alami mempunya laju aliran udara yang
melewati kondensor sangat rendah karena hanya mengandalkan kecepatan angin yang terjadi pada
saat itu. Kondensor jenis ini hanya cocok untuk unit kecil seperti kulkas, freezer untuk rumah tangga.
Kondensor berpendingin udara dengan bantuan kipas dalam menyirkulasi media pendinginnya
dikenal sebagai konveksi paksa. Jenisnya dapat dikelompokkan menjadi dimana kipasnya diatur jarak
jauh (remote kontrol) dan kipasnya dirakit bersama dengan unit kompresor atau disebut condensing
unit. Kapasitas kondensor jenis ini biasanya cocok untuk beban mulai kurang dari 1 KW hingga 500
KW bahkan lebih.
Gambar 7. Kondensor Berpendingin Udara
(2) Kondensor Berpendingin Air
Kondensor berpendigin air dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu :
-
a. kondensor yang air pendinginnya langsung dibuang b. kondensor yang air pendinginnya disirkulasi kembali. Sesuai dengan namanya kondensor yang airnya langsung dibuang maka air yang berasal dari
suplai air dilewatkan ke kondensor dan dibuang atau ditampung di suatu tempat dan tidak digunakan
lagi. Sedangkan kondensor yang airnya disirkulasi lagi maka air yang keluar dari kondensor
dilewatkan melalui menara pending (cooling tower) agar temperaturnya turun. Selanjutnya air
dialirkan kembali dalam kondensor demikian seterusnya secara berulang.
Gambar 8. Kondensor Berpendingin Air
(3) Kondensor Berpendingin Udara dan Air
Kondensor evaparatif pada dasarnya adalah kombinasi antara kondensor dengan menara
pendingin yang dirakit satu unit. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat pada gambar berikut :
Gambar 9. Kondensor Evaporatif
Evaporator
Evavorator adalah suatu alat penukar kalor dimana suatu cairan yang mudah menguap
digunakan sebagai media pemindahan kalor dari permukaan produk yang sedang didinginkan. Alat ini
berfungsi untuk menyerap panas dari udara atau benda dalam pendingin dan mendinginkannya.
Kemudian membuang kalor tersebut melalui kondensor di ruang yang tidak diinginkan. Jadi
evaporator fungsinya kebalikan dari kondensor.
Evaporator merupakan sebuah ruangan tempat bahan pendingin cair menguap. Bahan
pendingin gas ditambung di akumulator lalu mengalir ke kompressor. Evaporator memberikan panas
kepada bahan pendingin cair sebagai kalor laten penguapan sehingga bahan pendingin menguap.
Bahan pendingin gas membawa kalor tersebut ke kompresor dan membuangnya ke luar melalui
kondensor. Evaporator dibuat dengan bermacam-macam bentuk, ukuran, jenis konstruksi. Menurut
konstruksi ada tiga jenis prinsip konstruksi evavorator yaitu :
(1) Evaporator jenis pipa telanjang (2) Evaporator jenis Pelat (3) Evaporator jenis pipa bersirip
(1) Evaporator jenis pipa telanjang
Evaporator jenis ini biasanya terbuat dari bahan pipa baja atau tembaga. Pipa baja biasa
dipakai untuk evaporator yang mempunyai kapasitas yang besar dan umumnya digunakan untuk
sistem yang menggunakan amoniak sebagai refrigeran. Sedang untuk jenis tembaga biasa dipakai
-
untuk berbagai kapasita dari yang kecil hingga kapasitas besar dengan bahan refrigeran selain
amoniak.
Gambar 10. Evaporator Jenis Pipa Telanjang
(2) Evaporator Jenis Pelat
Beberapa jenis konstruksi evaporator jenis pelat, satu diantaranya adalah terbuat dari dua buah
pelat dimana salah satu pelatnya bergelombang yang kemudian dilas titik sehingga celah diantara
kedua pelat tersebut menjadi saluran untuk mengalirkan fluida pemindah kalor.
Gambar 11. Evaporator Jenis Pelat
(3) Evaporator Bersirip
Evaporator bersirip dibentuk dari evaporator pipa telanjang yang dipasangi pelat tipis atau sirip
yang disusun rapi sedemikin rupa sehingga sirip-sirip tersebut dapat berfungsi seagai penyerap kalor
kedua atau dengan kata lain sirip-sirip pada evaporator akan menghasilkan luas permukaan pemindah
kalor yang lebih besar.
Jarak antara sirip dengan sirip sangat bervariasi tergantung diameter pipa yang digunakan. Pada
umumnya bervariasi dari 40 sampai 500 sirip setiap meter. Untuk mencegah pembekuan pada
permukaan pipa dan sirip maka dirancang jarak sirp berkisar 80 sampai dengan 200 sirip setiap
meternya. Tujuannya adalah untuk mengurangi hambatan laju aliran udara terutama pada evaprator
yang laju alirannya dilakukan secara alami tanpa bantuan kipas.
Gambar 12. Evaporator Bersirip
Alat ekspansi
Alat pengontrol bahan pendingin pada suatu sistem refrigerasi merupakan suatu tahanan yang
tempatnya di antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah. Bahan pendingin cair yang mengalir
melalui alat pengontrol tekanannya diturunkan dan jumlahnya diatur sesuai dengan keperluan
evaporator. Alat pengontrol bekerja atas dasar perubahan tekanan, perubahan suhu, perubahan jumlah
atau volume bahan pendingin.
-
Pada dasarnya alat pengontrol mempunyai dua fungsi utama yaitu :
a. mengatur aliran refrigeran cair dari liquid line masuk ke evaporator dimna proses pengkabutan cairan refrigeran yang terjadi dalam evaporator dapat mencapai kondisi yang dikehendaki.
b. Untuk mejaga perbedaan tekanan antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah dari suatu sistem refrigerasi, agar terjadi penguapan refrigeran di dalam evaportor pada tekanan rendah
yang dikehendaki. Sementara itu pada saat yang sama yang bersamaan akan terjadi pengembunan
di kondensor pada sisi tekanan tinggi.
Pada dasarnya ada enam jenis alat ekspansi yang biasa digunakan pada sistem refrigran komprensi
uap yaitu :
a. Katup ekspansi manual b. Katup ekspansi otomatik c. katup ekspansi termostatik d. Pipa kapiler e. Katup Apung Tekanan Tinggi f. Katup Apung Tekanan Rendah
Katup Ekspansi
Katup ekpansi dipergunakan untuk mengekspansi secara adiabatik cairan refrigeran yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan tekanan dan temperatur
rendah. Selain itu juga mengatur pemasukan refrigeran sesuai dengan beban pendingin yang harus
dilayani oleh evaporator. Jadi katup ekspansi bekerja mengatur supaya eavaporator dapat selalu
bekerja sehingga diperoleh efisiensi siklus refrigerasi yang maksimal.
Cara kerja katup ini adalah apabila beban pendingin turun maka katup ekspansi membuka
lebar maka refrigeran dalam evaporator tidak menguap sempurna sehingga refrigeran yang terisap
masuk ke dalam kompresor mengandung cairan. Apabila terjadi dalam waktu lama maka sebagian uap
akan mencair kembali dan katup kompressor akan mengalami kerusakan. Jika jumlah uap refrigeran
yang mencair bertambah banyak atau apabila kompresor mengisap cairan maka akan terjadi pukulan
(liquid hammer) yang dapat merusak kompresor. Sebaliknya apabila beban pendingin bertambah
besar atau apabila pembukaan katup ekspansi bertambah kecil, cairan refrigeran akan menguap
sempurna sehingga ada pada kondisi superpanas ketika mencapai seksi keluar evaporator. Dalam hal
ini kalor yang terserap bertambah bear, sehingga temperatur uap refrigeran bertambah tinggi dari pada
temperatur uapnya sehingga kompressor akan bekerja ekstra sehingga cepat rusak.
Gambar 13. Katup ekspansi
Pipa kapiler
Pipa kapiler adalah suatu jenis alat kontrol aliran refrigran yang paling sederhana, karena
hanya berupa pipa dengan diameter relatif kecil dengan panjang tertentu yang dipasang diantara
kondensor dan evaporator. Pipa kapiler sering dipakai pada mesin refrigerasi berkapasitas rendah.
Pipa kapiler adalah pipa kecil berdiameter dalam 0,8 sampai 2 mm dan panjangnya kurang lebih 1
meter. Pipa ini dipasang sebagai pengganti katup ekspansi. Tahanan dari pipa kapiler itulah yang
digunakan untuk mentrotel dan menurunkan tekanan. Diamater dan panjangnya ditetapkan
-
berdasarkan kapasitas pendingin., kondisi operasi dan jumlah refrigeran pada mesin pendingin.
Pemilihan diameter dan panjangnya dapat dilihat pada tabel lampiran.
Fungsi dari pipa kapiler adalah :
- menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir didalamnya - mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir di dalamnya - membangkitkan tekanan ahan pendingin di kondensor.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pipa kapiler :
Pipa kapiler hendaknya tidak dipakai pada unt kondensor dengan pendinginan air, karena jumlah refrigeran, suhu air pendingin dan faktor lain dapat berubah-ubah.
Tekanan pengembunan hendaknya tidak terlalu tinggi, karena dalam keadaan tersebut laju aliran refrigeran akan bertambah besar dan kondisi operasi cair kembal (liquid back) tak dapat dihindari.
Jumlah refrigeran yang ada dalam mesin harus diusahakan sedikit saja untuk mencegah operasi beab berat untuk jangka waktu lama.
Penggunaan pipa kapiler disesuaikan dengan beban mesin pendingin.
Pipa kapiler berdiameter kecil dan uniform maka diusahakan diperlakukan dengan hati-hati untuk mencegah rusak dan tersumbat dari kotoran.
Refrigran
Adalah suatu zat yang berfungsi sebagai media pendingin dengan cara penyerapan panas dari
zat lain yang mempunyai temperatur lebih tinggi. Yang kerjanya secara fluid yang bisa digunakan,
dimana pada siklus refrigeran akan menyerap kalor pada salah satu sisi dan akan melepaskan kalor
pada sisi lainnya.
Syarat-syarat saifat refrigran yang baik antara lain adalah tidak beracun, tidak bereaksi
dengan oli atau material lainnya yang digunakan pada sistem tersebut. Dan jenis-jenisnys adalah
Amonia, R-11, R12, R22, R502, R134a, Propana Isobutan dan lainl ain, tapi yang paling banyak
digunakan adalah R12 dan R 22 Tapi sejak tahun 1997 R12 dilarang karena dapat merusak lapisan
ozon dan diganti dengan R 134a. Kalau R22 masih bisa digunakan sampai tahun 2014.
Beberapa petunjuk merek refrigeran di pasaran adalah sebagai berikut :
- Freon (buatan Prancis) - Genetron, Ucon, Isotron (buatan USA) - Frigen (Buatan Jerman) - Arcton (buatan Inggeris) - Asahi Fron, Daiflon (buatan Jepang) - Forane (buatan Australia) Untuk warna tabung beberapa jenis refrigeran dan peruntukkannya sebagai berikut
- R-11 (jingga) untuk kompresor sentrifugal yan besar sampai 100 ton lebih - R-12 (putih) untuk kompresor torak,rotari dan sentrifugal.
- R-13 (biru muda dengan strip biru tua) untuk kompresor torak pada sistem cascade. - R-22 (hijau) untuk untuk kompresor torak,rotari dan sentrifugal - R-113 (ungu tua) untuk kompresor sentrifugal. - R-114 (biru tua) untuk kompresor rotari kecil dan sentrifugal sampai 100 ton. - R-500 (kuning) untuk kompresor torak. - R-502 (ungu muda) untuk kompresor torak dengan satu atau dua tingkat. - R-503 (biru hijau) untuk kompresor torak pada sistem cascade - R-717 (perak) untuk kompresor torak - R-764 (hitam) untuk kompresor torak.
Katub Solenoid
Katup solenoida adalah katup yang dibuka dengan menggunakan gaya elektromagenetik
pada waktu saklar bekerja ON. Apabila arus listrik mengalir melalui koil maka akan terjadi medan
magnetik sehingga plunyer akan tertarik ke arah lain dalam keadaan katup membuka. Apabila aliran
-
listrik OFF maka plunyer bergerak ke posisi semula dengan cepat karena beratnya sendiri. Dalam
keadaan ini katup tertutup.
Katup solenoid digunakan secara luas sebagai katup untuk membuka atau menutup secara
otomatik suatu aliran refrigran. Jadi merupkan katup penutup yang operasinya berdasarkan tenaga
listrik yaitu sebuah lilitan kawat dan sebatang besi atau armatur .katup ini dapat dibagi menjadi dua
jenis adalah Direct acting dan Pilot operated. Gambar dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 14. Katup solenoida dengan tipe langsung dan tipe pilot
Filter (Saringan).
Filter atau saringan pengering ini berfungsi menyerap semua kotoran yang terkumpul bersama
refrigran yang berasal dari kondensor.
Pada umumnya saringan pengering terdiri atas silika gel yang berfungsi menyerap kotoran,
air, uap air, asam, hasil uraian pelumas dan endapan. Dan Screen yang terdiri dari jaringan kawat kasa
yang halus untuk menyaring butiran-butiran kotoran seperti potongan timah,karat pasir halus dan lain-
lain.
Kotoran dan serbuk logam yang ada dalam refrigeran yang bersirkulasi dapat mengendap atau
menempel pada orifis dari katup ekspansi, pada katup isap atau pada katup buang kompressor,
sehingga akan mengganggu kerja kompresor. Selain itu juga dapat merusak bantalan dan penyekat
poros. Oleh karena itu, kotoran tersebut harus dibuang dengan mengalirkan refrigeran melalui
saringan cairan atau saringan isap.
Saringan cairan dipasang sebelum katup ekspansi dari pipa refrigeran cair. Saringan cairan
tersiri atas jaringan saringan yang diletakkan di dsalam silinder. Saluran di dalam saringan berbentuk
huruf L seperti pada pengering. Jaringan filter dapat diperiksa dan dibersihkan tanpa membuka pipa-
pipa.
Gambar 15. Saringan cairan
-
Gambar 16. Saringan tekanan isap
Alat pengatur Refrigran
Alat pengatur refrigeran berupa katup pengatur penguapan dipasang pada pipa isap, yang
terletak di antara kompresor dan evaporator. Alat pengatur Refrigran merupakan batasan antara sisi
bertekanan tinggi dengan sisi bertekanan rendah. Alat ini diletakkan sebelum evaporator dan
berfungsi sebagai pengatur jumlah dan tekanan refrigran yang mengalir ke evaporator.
Di dalam evaporator tunggal, katup digunakan untuk mempertahankantekanan penguapan
refrigerasi di dalam evaporator pada harga konstan. Untuk menjamin operasi sistem pendinginan yang
kontinu tekanan penguapan harus dipertahankan pada suatu harga tertentu. Hal ini disebabkan karena
jika kapasitas kompresor naik karena berkurangnya beban dan turunnya tekanan kondensasi, maka
kapasitas kompresor menjadi terlampau besar dan tekanan penguapannya akan berkurang, sehingga
katup akan menutup. Dengan demikian hambatan aliran melali katup akan bertambah besar dan
tekanan di dalam kompresor akan turun.
Gambar 17. Pemasangan katup pengatur tekanan evaporator
Akumulator.
Akumulator biasa disebut suction accumulator, surge drum atau header. Akumulator
berfungsi mencegah dan menampung refrigran cair dari evaporator masuk ke saluran isap kompresor.
Akumulator dapat melindungi sistem dari kerusakan dengan bercampurnya refrigeran dengan minyak
pelumas atau berfungsi meredam suare (mufler) pada sisi tekanan rendah sistem. Untuk memilih jenis
akumulator maka perlu diperhatikan :
- mempunyai kapasitas untuk meanmung bahan pendingin yang tepat. - Harus mampu mengembalikan minyak dalam jumlah yang sesuai dengan keadaan beban. Pada
suhu evaporator yang rendah -45 sampai 5 oC campuran bahan pendingin dan minyak pelumas
akan memisah. Dan harus memakai pemanas pada suhu -12 oC agar minyak dapat tetap mengalir
kembali ke kompresor.
-
- Jangan sampai menyebabkan penurunan tekanan yang besar pada sistem dan dibatasi hanya sampai
oF.
Gambar 18. Beberapa jenis akumulator
1.3 Perawatan Mesin Refrigerasi (Cold Storage)
Perawatan mesin dapat berupa pengecekan atau pemeriksaan, perbaikan atau pengisian bahan
refrigeran. Perawatan mesin bertujuan untuk mempertahankan agar semua peralatan atau komponen
mesin dalam kondisi optimun sehingga diperoleh :
o Waktu operasi maksimal o Pemakaian daya rendah/biaya operasi murah o Operasi handal dan menghindari penghentian mesin karena kerusakan atau kecelakaan o Umur mesin lebih panjang o Operasi memuaskan Untuk merawat mesin refrigerasi beberapa yang perlu diperhatikan :
Kekuatan : instalasi hendaknya kokoh dan tahan terhadap tekanan gas dan tahan terhadap korosi.
Kerapatan gas : instalasi harus bebas dari kebocoran gas.
Uap air : sistem refrigerasi harus bebas dari air.
Debu : Sistem regrigerasi harus bebas dari debu atau kotoran lain.
Kualitas air pendingin : untuk melindungi dari korosi maka harus diperhatikan air pendingin.
Minyak pelumas : harus digunakan yang sesua untuk mencegah endapan dan kerak.
Penyetelan alat keamanan : pemasangan dan penyetelan harus tepat. Untuk menghindari kerusakan dan kecelakaan, maka semua peralatan dan alat keamanan harus
diperiksa secara periodik. Kegiatan tersebut dinamai dengan pencegahan (preventif maintenance).
Dengan menjadwal perawatan tujuan dan sasaran dari pengendalian perawatan hendaknya didasarkan
pada pertimbangan ekonomi. Beberapa hal yang harus diperhatikan :
Sediakan gambar rancangan sistem yang lengkap.
Siapkan dokumen penting yang menyatakan sejarah peralatan (catatan perawtan, bagian yang diganti, tindakan perbaikan yang pernah dilakukan).
Ukuran dan spesifikasi mesin dari bagian yang diganti serta penggantinya.
Catatan daya yang digunsakan.
Catatan pekerjaan dan cara perawatan. Pemeriksaan/Pengecekan
Pemeriksaan mesin refrigerasi dapat berupa :
Pemeriksaan harian
Pemeriksaan dengan penjadwalan
Pemeriksaan sewaktu-waktu (insidentil) Pemeriksaan harian berupa :
Terminal rangkaian listrik
Tekanan sisi rendah dan sisi tinggi
Tekanan minyak pelumas
Baut-baut yang kendor
Kebocoran gas pada pipa
-
Saringan /filter
Dan lain-lain. Pemeriksaan dengan penjadwalan berupa :
Penggatian minyak pelumas
Penggantian filter drier
Penggantian saringan
Pengisian refrigeran
Pemeriksaan sewaktu-waktu (insidentil) berupa :
Mesin-mesin tiba-tiba rusak
Adanya gangguan atau suara mesin tidak normal
Pemeriksaan pada setiap komponen mesin refrigerasi sebagai berupa :
(1). Kompresor
pompa minyak pelumas /tekanannnya
suhu pada kepala silinder, rumah engkol dan bantalan
Terminal kompresor
Bunyi torak dan metal (2). Motor Listrik
Daya listrik berupa tegangan dan arusnya
Suhu pada rumah stator dan lilitan (3). Kondensor
Pipa dan sambungan pipa
Permukaan cairan refrigeran (pada cermin level)
Suhu refrigeran masuk dan keluar (4). Evaporator
Pipa dan sambungan pipa
Suhu dan tekanan masuk dan keluar
Koil pendingin (5). Distributor (pengaman)
Suhu refrigeran cair
Kaca pengamatan (indikator level)
Koil pada katup solonoida
Bagian masuk dai katup ekspansi
Pengukuran Kinerja Sistem Refrigrasi.
Pengukuran kinerja mesin refrigerasi dengan jalan memahami terlebih dahulu kinerja sistem
refrigrasi dengan :
menghitung efek refrigran, kerja kompresor, pembuangan panas di kondensor
membandingkan kinerja sistem refrigrasi dengan alat ekspansi pipa kapiler dan TXV
membandingkan kinerja sistem refrigrasi terhadap perubahan tekana kerja pada kondensor sebagai simulasi perubahan temperatur lingkungan.
Adapun pengukuran kinerja tersebut berupa :
- Tekanan discharge - Tekanan suction - Temperatur discharge - Temperatur section
-
- Temperatur masuk ekspansi - Temperatur masuk evaporator - Temperatur kabin - Arus listrik yang mengalir - Tegangan listrik - Daya listrik
Perbaikan/ Pengerjaan Perpipaan
Bila mesin refrigerator kita rusak lalu kita ingin memperbaiki tentu memerlukan peralatan
yang lengkap untuk mendukung pekerjaan dengan baik, Adapun peralatan kerja yang diperlukan,
dapat dikelompokan menjadi dua yaitu alat untuk mengerjakan pipa dan alat untuk mengisi refrigran.
Alat yang digunakan untuk mengerjakan pipa :
Tubing Cutter (Pemotong Pipa) berfungsi sebagai pemotong pipa dan memperkecil ujung pipa tembaga
Gambar 19. Alat pemotong pipa
Pembengkok pipa berfungsi untuk membengkokan pipa, sebab tidak semua pipa yang ada pada mesin refrigrasi itu lurus, ada yang bengkok dan juga yang berbelok arah. Alat pembengkok pipa
yang biasa di pakai ada dua macam yaitu :
(1) Pembengkok pipa Pegas
Selain harganya murah , pengoperasiannya sangat mudah, caranya bagian pipa yan akan
dibengkokan dimasukkan kedalam pegas, kemudian pipa dibengkokkan dengan pelan dengan
penekananpada titik pusat di tengah pegas.
(2) Pembengkok Tuas Alat pembengkok pipa tuas ini mudah mengoperasikannya dan memberikan hasil yang rapi, alat
ini ada yang hanya satu ukuran dan ada pula yang mampu membengkokan pipa dengan beberapa
ukuran. Cara mengoperasikannya sebagai berikut : pipa diletakkan tepat pada bagianpipa yang
akan dibengkokkan, lalu di tekan pelan-pelan hingga membeentuk sudut atau bengkokkan yang
dikehendaki.
Gambar 20. Alat pembengkok pipa
Flaring dan Swaging Tool Flaring Tool berfungsi untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar dapat disambungkan
dengan sambungan berulir.
Swaging tool berfungsi membesarkan ujung pipa agar dua batang pipa yang sama dapat
disambung dengan solder atau las.
-
Gambar 21. Flaring dan swaging tool
Vice Grip Vice grip/pince off plier (pembuntu pipa ) mempunyai fungsi menggencet pipa agar menjadi
buntu.
Gambar 22. Alat pembuntu pipa
Pengujian mesin refrigerasi
Sebelum mesin refrigerasi dioperasikan/dilakukan pengisian refrigeran maka ada beberapa
tahapan pengujian yang harus dikerjakan antara lain :
(1) Pengujian hidrolik
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tekanan hidrolik terhadap komponen atau bagian
dari tangki tekanan, misalnya kompresor, kondensor (jenis tabung dan pipa) receiver, tabung minyak,
pengering dan saringan. Biasanya kegiatan ini dilakukan di pabrik.
(2) Pengujian kebocoran gas
Pemeriksaan kebocoran gas dilakukan terhadap komponen kompresor dan tangki tekanan.
Biasanya dilakukan di pabrik atau di tempat instalasi.
(3) Pengujian kebocoran
Pengujian dilakukan untuk memeriksa kebocoran dari seluruh sistem apakah bebas dari
kebocoran cairan atau gas refrigeran.
(4) Pengujian vakum
Setelah dilakukan pengeringan vakum maka sistem dibiarkan dalam keadaan vakum tinggi dan
diperiksa apakah terjadi kebocoran.
(5) Pengisian refrigeran
Setelah tahapan di atas sudah selesai dan baik maka barulah dilakukan pengisian refrigeran.
Pengisian refrigran
-
Sebelum mengisi refrigeran maka perlu diketahui beberapa perlengkapan yang digunakan
untuk mengisi refrigeran sebagai berikut :
Brander Alat ini dapat dilepas diganti dengan LPG, caping gas, kompor minyak dan juga dapat memakai
gas karbit, guna alat ini untuk menyambung atau melepaskan sambungan pipa yang di solder
dengan timah atau perak.
Cermin
Cermin yang digunakan adalah cermin yang biasa digunakan dokter gigi yang berfungsi untuk
melihat, memeriksa hasil pengelasan dan mencari kebocoran pada tempat yang sulit dilihat.
Pompa Vakum. Gunanya untuk mengosongkan dan membersihkan pipa dari kotoran yang menyumbat.
Gambar 23. Pompa vakum
Manifol Berfungsi untuk memeriksa tekanan dan vakum, mengisi atau membuang bahan pendingin,
menanbah minyak kompresor.
Tester Untuk memudahkan pekerjaan pemeriksaan komponen l;istrik seperti tegangan, arus, tahanan,
kapasitor dan lain-lain.
Kapasitor Tester Untuk memudahkan pekerjaan memeriksa start kapasitor, alat ini sangat akurat dalam
menunjukkan kondisi star kapasitor.
Solder Listrik. Solder listrik digunakan untuk menyambung dan menambal pipa bocor agar hasil yang diperoleh
baik.
Tubing Brushes Berfungsi untuk membersihkan bekas potongan pipa, baik yang berada di dalam maupun diluar
pipa.
Kunci-Kunci Kunci-kunci yang dibutuhkan seperti, obeng, kunci pas/ring, kunci inggris, dan kunci sok serta
obeng tes untuk memeriksa aliran listrik.
Alat Pencari Kebocoran. Ada tiga macam cara untuk mencari kebocoran pada pipa, yaitu : Dengan air sabun, dengan
nyala api, dengan sistem elektronis. Yang sering digunakan adalah leak detector, memakai bahan
bakar dari alkohol, propane atau gas alam. Dengan melihat perubahan nyala api dapat diketahui
tempat yang bocor.
Thermometer Saku Fungsinya adalah utuk mengukur suhu, dan cara kerjanya adalah berdasarkan efek pemuaian
dan penyusutan air raksa di dalam tabung berskala.
-
Teknik Mengisi Refrigran
Sebelum melakukan pengisian periksa bagian-bagian dari sistemny setelah pekerjaan refarasi
selesai, untuk mengisinya sistem harus dikosongkan dan hampa udara serta bersih dari kotoran-
kotoran dengan menggunakan pompa vakuum, untuk mengisi bahan refrigran pada refrigrator ada tiga
cara yaitu :
Mengisi berdasarkan berat Caranya dengan menaruh gas refrigran diatas timbangan catat berat kotor dari tabung.
Hubungkan tabung ke keran manifol melalui selang dan buka keran A dan tutup keran E ataun
sebaliknya tergantung sisi mana yang kita gunakan. Isi sampai berat ayng terterah pada label
atau buku petunjuk pada mesin refrigran tersebut.
Mengisi berdasarkan suhu dan tekanan. Cara ini dilakukan bila keterangan label atau buku petunjuk mesin refrigran hilang . caranya
adalah cara pengisiannya sama dengan cara diatas, tapi setelah kita isi gas refrigran , mesin
refrigrasi kita nyalakan setelah berjalan beberapa menit kemudian diperiksa bagian kondensor
dengan menggunakan termometer ndengan suhu 1000
F yan dimana suhu Kamar 90 0
F
ditambah temperatur defference 20 0 F.
-
Gambar 24. Bagan alir pengisian refrigeran
Berdasarkan Frost Line Bila sistem sudah banyak berubah sehingga tidak diketahui berapa isi maksimal dan tekanannya
atau keterangan lain, kita dapat mengisi dengan cara frost line.Fros line adalah bunga es yang
terjadi mulai dari evaporator sampai saluran hisap kompresor.Caranya sebagai berikut setelah
manifol dipasang seperti pada sitem diatas gas refrigran dialirkan dengan cara membuka kerang
mainifol sampai mencapai 20 psig. Setelah itu sistem dijalankan, perhatikan skala tekanan pada
sisi tekanan tinggi naik sampai 80 psig. Pada kondisi itu kerang dekat meter ganda dibuka
Penyedian Peralatan
Penyambungan
komponen pengisian
Pengosongan/pengha
mpaan (evacuating)
Periksa
kebocoran
Pengisian refrigeran
Ya
Tidak
Lepaskan seluruh
sambungan
pengisian
Mesin dapat
start
-
sedikit dan diisi terus sampai meter ganda naik mencapai kiara-kira 50-65 psig pada skala
tekanan rendah.
Prosedur pengisian refrigeran pada unit refrigerator :
(1) buka katup-katup pada instalasi (katup solenoida) (2) Hubungkan dengan manometer, pompa vakum dan tabung refrigeran (periksa jenis refrigeran
yang dipakai)
(3) Tutup katup ke pompa vakum dan dan buka atau isi refrigeran ke sistem hingga sistem mencapai tekanan 3 kg/cm2 (45 psi)
(4) Periksa kebocoran pada seluruh sistem temasuk pada evaporator, kondensor, kompresor , perpipaan dsb.
(5) Evakuasi (pengosongan) sistem tiga kali selama 30 menit : a. buka katup ke pompa vakum dan kosongkan untuk pertama kali, b. Tutup katup ke pompa vakum dan buka tabung refrigeran hingga sistem mencapai tekanan 3
kg/cm2 atau 45 psi.
c. Buka katup ke pompa vakum lagi dan kosongkan untuk kedua kalinya. d. Ulangi langkah (b) dan (c) dan kosongan untuk ktiga kalinya. e. Tutup katup ke pompa vakum dan lalu putuskan dari daya listrik.
(6) Atur semua bimetal-relay pada posisi jalan maksimun tingkat ampere yang diperbolehkan pada instruksi pada pelat motor dengan voltase yang yang sesuai.
(7) Silangkan tekanan dengan kabel, karena tidak ada gas dalam sistem dan lalu sakelar tekanan pada posisi ON.
(8) Switch pada satu komponen stelah yang lainnya dan periksa fungsinya sesuai dengan diagram elekstik.
(9) Switch pada seluruh komponen sakelar, breaker dan kontrol dan start sistem. (10) Periksa arus listrik motor dengan Ampere meter. (11) Buka tabung gas dan isi yang ditunjukkan jumlah gas pada sisi tekanan rendah. Tabung dapat di
panaskan dengan air panas untuk mengisi lebih mudah. Jika jumlah gas tidak diketahui maka isi
hingga sightglass menjadi bersih.
(12) Amati selalu manomete, ampere-rate, dan kaca petunjuk. (13) Sesudah pengisian dalam refrigeran cukup, hentikan sistem dan periuksa kebocoran dari
seluruh sistem.
(14) Jika tidak ada kebocoran, hidupkan unit lagi dan lepaskan dengan pompa vakum dan tabung gas.
(15) Setel seluruh komponen kontrol seperti termostat, higrostat, defrost timer dan time-relay. (16) Tunggu sampai dikehendaki suhu ruang dicapai dan lalu setel katup ekspansi. Jika perlu hingga
4 oC superheating.
(17) Lepaskan kabel sambungan silang untuk switch tekanan, setel tinggi dan rendah switch teanan. (18) Periksa lagi seluruh fungsi dari komponen kontrol dan panel listrik. (19) Periksa tekanan rendah dan tinggi manometer, jika suhu ruang sudah dicapai. Tekanan tinggi 35
- 45 oC atau 95 115 oF dan tekanan rendah 10 18 oF.
(20) Insulasi pipa isap.
Kendala-kendala Pada Pengisian Refrigran
Kendala-kendala yang perlu diperhatikan pada saat pengisian refrigran adalah kendala seperti
bocoran pipa, kelebihan gas refrigran atau kebuntuan pada pipa-pipa sehingga pengisian tidak lancar.
-
Gambar 25. Alat pengisian rerigeran
1.4 Aplikasi mesin refrigrasi pada produk perikanan
Metode chilling yang terdiri dari : Iching (pengesan) ; ikan setelah ditangkap segera dicuci
dengan air bersih, diselubungindengan es curai dalam wadah/ruangan berinsulasi, Pendinginan dalam
udara dingin (chilling in cold air); ikan segera didinginkan dalam ruangan yang di-refrigrasi.
Pendingin dalam air (chilling in water) terdiri atas :
Air tawar (chilling/refrigerated freshwater)
Air laut (chilling/refrigerated seawater)
Air garam (chilling/refrigrated brine)
Metode pembekuan yang terdiri dari : sharp adalah produk yang dibekukan ditaruh diatas
lilitan pipa evorator (refrigerated coil). Pembekuan berlangsung lambat dan tidak dianjurkan, alatnya
digolongkan kedalam pembekuan lambat. Air-balast freezing adalah air yang dibekukan ditaruh
didalam ruangan yang ditiupkan udara beku didalamnya dengan blower yang kuat, pembekuan ini
termasuk pembekuan cepat. Adapun proses pembekuan adalah proses pembekuan ikan, dimana suhu
pada pusat ikan harus diturunkan dengan cepat hingga mencapai -180C atau lebih rendah dalam waktu
sesingkat mungkin.
Penurunan mutu ikan beku meliputi perubahan enziminatis terus berlangsung walaupun pada
suhu -400C (autolysis), warna kusam, seperti spons lembek,daging mudah terurai, mudah melepaskan
air (detaturasi protein), Pembiakan bakteri terhenti pada suhu -70C pada suhu -20
0C latent
(dekomposisi bakteriologis), Eksidasi lemak terutama pada fatty fishhes diperlambat pada suhu -200C,
Pengeringan terutama di permukaan (dehydrasi).
-
Gambar 26. Mesin pendingin (chilling unit)
Rangkuman
Refrigrasi adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu benda atau ruang untuk
menurunkan temperaturnya. Untuk mengambil kalor dari udara, maka harus bersentuhan dengan suatu
bahan atau material yang memiliki temperatur lebih rendah. Dalam sistem refrigerasi terjadi pindah
panas yang melibatkan perpindahan panas dari cairan yang satu ke yang lainnya atau dari padatan
menjadi cair, hal itu terjadi proses pengupan air dari suatu bahan di bawah kondisi adiabatik.
Pengetahuan tentang prinsip perpindahan panas adalah penting sebagai syarat mutlak dari operasi
sistem refrigerasi.
Perawatan mesin (maintenance) dapat berupa pengecekan atau pemeriksaan, perbaikan atau
pengisian bahan refrigeran. Perawatan mesin bertujuan untuk mempertahankan agar semua peralatan
atau komponen mesin dalam kondisi optimun sehingga diperoleh waktu operasi maksimal, pemakaian
daya rendah/biaya operasi murah, operasi handal dan menghindari penghentian mesin karena
kerusakan atau kecelakaan, umur mesin lebih panjang dan operasi memuaskan. Termasuk dalam
pekerjaan maintenance adalah perawatan mesin, pengerjaan pipa, dan pengisian bahan pendingin.