Refreshing Pneumonia Pada Anak
-
Upload
wisesaputra -
Category
Documents
-
view
175 -
download
14
description
Transcript of Refreshing Pneumonia Pada Anak
REFRESHING PNEUMONIA PADA ANAK
Pembimbing: dr.Ery Olivianto, SpA
PENDAHULUAN
Kasus pneumonia ditemukan paling banyak menyerang anak balita.
Menurut WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia.
UNICEF dan WHO menyebutkan pneumonia sebagai kematian tertinggi anak balita
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian pneumonia pada anak? Apa saja etiologi pneumonia pada anak? Bagaimana epidemiologi pneumonia
pada anak? Bagaimana patofisiologi pneumonia
pada anak? Apa saja tanda dan gejala pneumonia
pada anak? Bagaimana manajemen pneumonia pada
anak? Bagaimana prognosis pneumonia pada
anak?
DEFINISI
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru
Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau virus
EPIDEMIOLOGI
Williams (2002) melaporkan sekitar 1,6 -2,2 juta kematian anak usia di bawah 5 tahun akibat pneumonia di seluruh dunia setiap tahun, sebagian besar terjadi di negara berkembang, dan sekitar 70% terjadi di Afrika dan Asia Tenggara
ETIOLOGI
(Alsagaff dan Mukty, 2010)
KLASIFIKASI
Klasifikasi pneumonia berdasarkan pedoman WHOBayi berusia di bawah 2 bulan Pneumonia
Bila ada nafas cepat (>60x/menit) atau sesak nafasHarus dirawat dan diberikan antibiotik
Bukan pneumoniaTidak ada nafas cepat atau sesak nafasTidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan simptomatis
KLASIFIKASI (cont)
Bayi dan anak berusia 2 bulan – 5 tahun
Pneumonia berat
Bila ada sesak nafas
Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Pneumonia
Bila tidak ada sesak nafas
Ada nafas cepat dengan laju nafas:
>50x/menit untuk anak usia 2 bulan – 1 tahun
>40x/menit untuk anak usia >1 – 5 tahun
Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral
KLASIFIKASI (cont)
Bukan pneumonia
Bila tidak ada nafas cepat dan sesak nafas
Tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatis seperti penurun panas
KLASIFIKASI (cont)
Klasifikasi pneumonia berdasarkan Reeves (2001) :Sesuai anatominya: Pneumonia lobaris, adalah radang paru-paru yang
mengenai sebagian besar/seluruh lobus paru-paru. Pneumonia lobularis (bronchopneumonia), adalah
radang pada paru-paru yang mengenai satu / beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat.
Pneumonia interstitialis (bronkhiolitis) adalah radang pada dinding alveoli (interstitium) dan peribronkhial dan jaringan interlobular.
KLASIFIKASI (cont)
Sesuai etiologinya: Bakteri Virus Mycoplasma pneumoniae Jamur Aspirasi Pneumonia hipostatik Sindrom Loeffler
KLASIFIKASI (cont)
Community Acquired Pneumonia : pneumonia yang terjadi akibat infeksi di luar rumah sakit Organisme yang sering menjadi penyebab adalah
streptokokus pneumonia.
Hospital Acquired Pneumonia dikenal sebagai pneumonia nosokomial. didefinisikan sebagai pneumonia yang terjadi pada
pasien rawat inap setelah minimal 48 jam atau 72 jam masuk rumah sakit.
Organisme yang sering menjadi penyebab seperti pseudomonas aeruginosa, klebsiela dan stafilokokus aureus
Klasifikasi pneumonia berdasarkan Zul Dahlan (2007) :
Sesuai dengan gejala klinis dan karateristik radiologis
Pneumonia Tipikalbercirikan tanda-tanda pneumonia lobaris dengan opasitas lobus ataulobularis
Pneumonia Atipikalditandai gangguan respirasi yang meningkat lambat dengan gambaraninfiltrat paru bilateral yang difus
PATOFISIOLOGI
mikroorganisme penyebab terhisap ke paru bagian perifer melalui saluran respiratori
edema akibat reaksi jaringan yang mempermudah proliferasi dan penyebaran kuman ke jaringan sekitarnya
bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi (serbukan sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema, dan ditemukannya kuman di alveoli)
(stadium hepatisasi merah)deposisi fibrin semakin bertambah, terdapat fibrin dan
leukosit PMN di alveoli dan terjadi proses fagositosis yang cepat (stadium hepatisasi kelabu)
jumlah makrofag meningkat di alveoli, sel akan mengalami degenerasi, fibrin menipis, kuman dan debris menghilang
(stadium resolusi)
DIAGNOSIS
ANAMNESAgejala non spesifik seperti :batuk,demam tinggi terus menerus,sesak, nyeri dada,kebiruan di sekitar mulut,mengigil (pada anak),kejang (pada bayi), mual, muntah, diare
DIAGNOSIS (cont)
PEMERIKSAAN FISIKtanda yang mungkin ada :
- suhu ≥ 390C
- inspiratory effort takipnea, retraksi (chest indrawing), nafas cuping hidung, sianosis
- gerakan dinding toraks dapat berkurang pd drh yg terkena
- perkusi : normal atau redup
- auskultasi : suara melemah/mengeras, suara nafas tambahan berupa ronki basah halus
DIAGNOSIS (cont)
PEMERIKSAAN PENUNJANG darah tepi: leukositosis, analisa gas darah: hipoksemia, asidosis metabolik/respiratorik, gagal nafas
foto dada : infiltrat alveolar yang dapat ditemukan di seluruh lapangan parutemuan lain: konsolidasi pada satu lobus atau lebih , penebalan pleura, efusi pelura, atelektasis, abses
PENCEGAHAN
IMUNISASI : Hib, pneumokokus, campak, pertusis
NUTRISI yang adekuat HIGIENITAS ditingkatkan terutama pada
pemukiman padat penduduk Anjuran pemberian Ab kotrimoksazol
pada anak dengan HIV
PENATALAKSANAAN (cont)
RAWAT INAPAb gol.beta laktam / kloramfenikoljika resisten gentamisin, amikasin, sefalosporinneonatus & bayi kecil Ab iv spektrum luas, kombinasi beta laktam/klavunalat dg aminoglikosidatau sefalosporin gol.ketiga
PENATALAKSANAAN (cont)
RAWAT JALANAb lini pertama per oral, mis: amoksisilin (25mg/kgBB/ hr)atau kotrikmosazol (4mg/kgBB/hr).
KOMPLIKASI
hasil dari penyebaran langsung infeksi bakteri di dalam rongga toraks (seperti efusi pleura, empiema, dan perikarditis)
bakteremia dan penyebaran secara hematogen (meningitis, arthritis supuratif dan osteomielitis)
PROGNOSIS
Prognosis dapat diamati berdasarkan derajat keparahan pneumonia, kondisi klinis penderita, jenis organisme penyebab, kondisi kronis penumonia, serta keadaan gizi penderita (Hazinski, 2003)
Pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat dapat menurunkan mortalitas pneumonia sampai kurang dari 1%.
TERIMA KASIH