Refreshing Dini - HNP

24
Dini Mudira Sari, S. Ked 2010730027 Pembimbing: dr. Adre Mayza, Sp. S HERNIA NUKLEUS PULPOSUS REFRESHING

description

hnp

Transcript of Refreshing Dini - HNP

Hernia Nukleus Pulposus

Dini Mudira Sari, S. Ked2010730027Pembimbing: dr. Adre Mayza, Sp. S

Hernia Nukleus Pulposus

REFRESHINGDefinisisuatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus invertebralis ke dalam kanalis vertebralis (portusi diskus) atau rupture pada diskus vertebra yang diakibatkan oleh menonjolnya nucleus pulposus yang menekan annulus fibrosus yang menyebabkan kompresi pada syaraf.EtiologiDegenaratif akibat penuaanTrauma berat atau trauma sedang yang berulang kali.Faktor RisikoFaktor resiko yang tidak dapat dirubah:Umur: penurunan kemampuan menahan air yang dimiliki nukleus pulposus, proteoglikan rusak, komponen mekanik memburuk yang akhirnya melampaui tekanan maksimal dalam diskus sehingga mengakibatkan penonjolan annulus.Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanitaRiwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya. Faktor resiko yang dapat dirubah:Pekerjaan dan aktivitasOlahraga yang tidak teraturMerokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.Berat badan berlebihanBatuk lama dan berulangEpidemiologiHNP LumbalisHNP ServikalisKejadian meningkat seiring bertambah usiaLaki-laki > Perempuan90%10-15%perubahan degeneratif yang terjadi pada proses penuaantrauma (jatuh, kecelakaan, dan stres minor berulang seperti mengangkat beban)Diskus mengkerut dan menjadi kurang elastisPenurunan vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya kadar air dalam nukleusRuptur diskus herniasiPatofisiologi

Sebagian besar HNP terjadi pada L4-L5 dan L5-S1 karena:L5-S1 mempunyai tugas yang berat, yaitu menyangga berat badan. Diperkirakan 75% berat badan disangga oleh sendi L5-S1.Mobilitas daerah lumbal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi. Diperkirakan hampir 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi L5-S1.L5-S1 merupakan daerah rawan karena ligamentum longitudinal posteriorhanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. Arah herniasi yang paling sering adalah postero lateral.

KlasifikasiMenurut gradasinya, herniasi dari nukleus pulposus dibagi atas:Protruded intervertebral discProlapsed intervertebral discExtruded intervertebral discSequestrated intervertebral disc

DiagnosisAnamnesisManifestasi klinis yang timbul juga tergantung pada lokasi HNP terjadi:Postero-lateral: disamping nyeri pinggang, juga akan memberikan gejala dan tanda-tanda sesuai dengan radiks dan saraf mana yang terkena.Postero-sentral: mengakibatkan nyeri pinggang, rasa nyeri yang dirasakan mulai dari pinggang, daerah perineum, tungkai sampai kaki, refleks lutut dan tumit menghilang yang sifatnya unilateral atau asimetris.Sifat nyeri disebabkan oleh HNP adalah:Nyeri mulai dari bokong, menjalar ke bagian belakang lutut, kemudian ke tungkai bawah. (sifat nyeri radikuler).Nyeri semakin hebat bila penderita mengejan, batuk, mengangkat barang berat.Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah disebelah L5 S1Nyeri spontanPemeriksaan fisikPada posisi berdiri tampak adanya skoliosis.Pada posisi terlentang dapat dilakukan tes provokasi sbb:Tes untuk meregangkan saraf iskhiadikus.Tes Laseque (straight leg raising = SLR)Tes Laseque menyilang / crossed straight leg raising test (Tes OConell).Tes untuk menaikkan tekanan intratekal.Tes NaffzigerTes Valsava

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan radiologis

Foto polos vertebraeSebaiknya dilakukan dari 3 sudut pandang yaitu AP, lateral dan oblique. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:Adanya penyempitan ruang intervertebralis dapat mengindikasikan adanya HNP.Pada HNP dapat juga dilihat skoliosis vertebra kesisi yang sehat dan berkurangnya lordosis lumbalisDapat menyingkirkan kemungkinan kelainan patologis lainnya seperti proses metastasis, fraktur kompresi.MielografiMielografi adalah suatu pemeriksaan radiologis dengan tujuan melihat struktur kanalis spinalis dengan memakai kontras. Bahan kontras dibagi atas kontras negatif yaitu udara dimana sekarang sudah tidak dipakai lagi dan kontras positif yang larut dalam air (misal: Dimer-X, Amipaque, Conray 280).

Magnetic Resonance Imaging (MRI)Pada MRI, dapat terlihat gambaran bulging diskus (annulus intak), herniasi diskus (annulus robek) dan dapat mendeteksi dengan baik adanya kompresi akar-akar saraf atau medula spinalis oleh fragmen diskus.Pemeriksaan neurofisiologiPemeriksaan EMG dapat membedakan lesi radiks dengan saraf perifer atau iritasi radiks dengan kompresi radiks.

Pemeriksaan laboratoriumKadar kalsium, fosfat, alkali dan acid phosphatase serta glukosa darah perlu diperiksa karena beberapa penyakit seperti penyakit tulang metabolik, tumor metastasis pada vertebra dan mononeuritis diabetika dapat menimbulkan gejala menyerupai gejala HNP.Pungsi lumbalManfaat tindakan ini tidak terlalu bermakna. Bila terjadi blokade total maka dijumpai peningkatan kadar protein LCS dan tes Queckenstedt positif.

Pemeriksaan PenunjangPerawatan utama untuk HNP adalah diawali dengan istirahat dengan obat-obatan untuk nyeri dan anti inflamasi, diikuti dengan terapi fisik. Dengan cara ini, lebih dari 95 % penderita akan sembuh dan kembali pada aktivitas normalnya. Beberapa persen dari penderita butuh untuk terus mendapat perawatan lebih lanjut yang meliputi injeksi steroid atau pembedahan.

KomplikasiNyeri tulang belakang kronikNyeri tulang belakang permanen (sangat jarang)Hilangnya sensasi atau pergerakan di tungkai atau kakiMenurunnya atau hilangnya fungsi dari usus dan kandung kemihPrognosisUmumnya prognosa baik dengan pengobatan yang konservatif. Presentasi rekurensi dari keadaan ini sangat kecil. Tetapi kadang-kadang pada sebagian orang memerlukan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun untuk memulai lagi aktivitasnya tanpa disertai rasa nyeri dan tegang pada tulang belakang. Keadaan tertentu (misalnya dalam bekerja) yang mengharuskan pengangkatan suatu benda maka sebaiknya dilakukan modifikasi untuk menghindari rekurensi nyeri pada tulang belakangDaftar PustakaSidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dasar, edisi IV, cetakan kelima. Jakarta : PT Dian Rakyat. 87-95. 1999Sidharta, Priguna. Sakit Neuromuskuloskeletal Dalam Praktek Umum. Jakarta : PT Dian Rakyat. 182-212.Purwanto ET. Hernia Nukleus Pulposus. Jakarta: PerdossiNuarta, Bagus. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta Kedokteran, edisi III, jilid kedua, cetakan keenam. Jakarta : Media Aesculapius. 54-59. 2004Sakit Pinggang. In: Neurologi Klinis Dalam Praktik Umum, edisi III, cetakan kelima. Jakarta : PT Dian Rakyat. 203-205Partono M. Mengenal Nyeri pinggang. http://mukipartono.com/mengenal-nyeri-pinggang-hnp/Anonim. Hernia Nukleus Pulposus (HNP). http://kliniksehat.wordpress.com/2008/10/02/hernia-nukleus-pulposus-hnp/ [diakses 9 Desember 2010]Beberapa Segi Klinik dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah. In : http://www.kalbe.co.id Sidharta, Priguna., 2004. http://www.inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=130Mansjoer, Arif, et all., 2007. TERIMAKASIH