Refrat SKK

24

Click here to load reader

Transcript of Refrat SKK

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangManusia hidup di dunia ini selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, manusia juga seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan mengapa surat keterangan kematian ini perlu untuk diterbitkan/dibuat, baik di bidang medis maupun dibidang statistic. Kondisi statistik kematian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak hal yang mempengaruhinya seperti sebagian besar kejadian kematian terjadi di rumah (>60%), tidak ada catatan medis yang memadai, Tidak ada laporan ke dinkes kabupaten, dinkes propinsi, dan pusat, laporan tidak terstandardisasi dengan baik, atau pun laporan tersebut tidak memadai untuk tingkat nasional Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan penyakit dan penyebab kematian pada masyarakat. Hal ini perlu sebagai bagian dari sistem surveilans guna menentukan tindakan dan intervensi apa yang bisa dilakukan. Selain itu, data bisa juga dipakai sebagai upaya monitoring jalannya suatu program sekaligus sebagai bahan evaluasi program yang telah berjalan. Dalam hal penelitian, data ini dapat menjadi sumber data untuk penelitian biomedis maupun sosiomedis.

1.2. Batasan Masalah Pada penulisan referat ini dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut:1. Definisi Kematian dan pembagian kematian wajar dan tidak wajar2. Tanalogi Kematian3. Aspek hukum surat keterangan kematian

1.3. Tujuan Penulisan Untuk menambah wawasan tentang surat keterangan kematian dan aspek medikolegal.

1.4. Metode Penulisan Referat ini merupakan tinjauan kepustakaan yang dirujuk dari berbagai literature. BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kematian

Kematian Menurut pernyataan IDI 1988, seseorang dinyatakan mati bila :a. fungsi spontan pernafasan dan jantung telah berhenti secara pasti.b. telah terbukti terjadi Mati Batang Otak.Kematian dapat diklasifikasikan berdasarkan :a. Mati Batang Otak (MBO)Kematian batang otak didefinisikan sebagai hilangnya seluruh fungsi otak, termasuk fungsi batang otak, secara ireversibel. Tiga tanda utama manifestasi kematian batang otak adalah koma dalam, hilangnya seluruh refleks batang otak, dan apnea.b. Mati selulerAdalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis.Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan.c. Mati klinisKorban dinyatakan Mati klinis bila pada saat melakukan pemeriksaan korban, penolong tidak menemukan adanya pernafasan dan denyut nadi yang berarti sistem pernafasan dan sistem sirkulasi darah terhenti. Pada beberapa keadaan penanganan yang baik masih memberikan kesempatan kedua bagi sistem tersebut untuk berfungsi kembali (reversible).d. Mati otakMati otak mengacu kepada kondisi tidak adanya distribusi darah dan oksigen (O2) ke otak yang menyebabkan seluruh sistem otak (termasuk batang otak, saraf dan bagian-bagian otak lain yang mengatur aktifitas-aktifitas seperti pernapasan dan denyut jantung) tidak lagi bekerja dengan sempurna secara keseluruhan. Kehilangan fungsi otak ini umumnya tidak lagi dapat dipulihkan, akhirnya membawa kepada masalah kematian otak.

2.2. Cara Kematian1. Kematian Wajar :a. Faktor UmurMenurut data DepKes RI tahun 2010 Usia Harapan Hidup orang indonesia (UHH): 71,5 tahun (2010). (DepKes RI) dimana meningkatnya usia pada dewasa tua merupakan sesuatu yang alami yang biasanya diikuti dengan terjadinya penurunan factor fisiologi di dalam tubuh terutama fungsi organ-organ tubuh. Dan penurunan fungsi organ tubuh dalam kurun waktu yang lama memberikan suatu dampak homeostasis yang semakin tidak bisa bekerja secara semestinya hingga kemudian dapat menyebabkan kematian.Contoh : penurunan fungsi ginjalb.Faktor PenyakitKematian pada seseorang yang diakibatkan karena mengidap suatu penyakit baik akut maupun kronis yang mempengaruhi tubuh manusia sehingga terjadi malfungsi tubuh yang tidak semestinya. Contoh : HIV AIDS, Hepatitis B2. Kematian Tidak Wajara. Bunuh diriBunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri) adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan. Contoh : Gantung diri, mengkonsumsi zat beracun yang mempengaruhi fungsi tubuhb. PembunuhanPembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam.c. KecelakaanAdalah kejadian yang tidak terduga dan tidak dihrapkan. Tidak terduga oleh karena dibelakang peristiwa tersebut tidak terdapat unsure kesengajaan.Contoh : Kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja.

2.3. Tanatologi KematianSalah satu ilmu yang mempelajari kematian adalah tanatologi. Tanatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahan-perubahan pada tubuh seseorang yang telah meninggal. Tanatologi berguna untuk :a. Menentukan apakah seseorang benar-benar telah meninggal atau belum.b. Menentukan berapa lama seseorang telah meninggal.c. Membedakan perubahan-perubahan post mortal dengan kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu korban masih hidupSeseorang dikatakan meninggal apabila faal system pernapasan dan system peredaran darah berhenti secara lengkap dan permanen.Terdapat dua stadium mati : 1. Mati Somatik/Mati KlinisDitandai dengan berhentinya fungsi pernapasan dan peredaran darah sehingga terjadi anoxia yang lengkap dan menyeluruh dalam jaringan. Akibatnya proses aerobik dalam sel-sel berhenti, sedangkan proses anaerobic masih berlangsung.Tanda-tanda kematian yang dapat diperiksa dalam stadium somatic death :a. Hilangnya pergerakan dan sensibilitas.b. Berhentinya pernapasan.c. Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah.Mati SuriPada stadium Mati Somatis perlu diketahui suatu keadaan yang dikenal dengan istilah mati suri atau apparent death. Mati suri ini terjadi karena proses vital dalam tubuh sampai taraf minimum untuk kehidupan, sehingga secara klinis sama dengan orang mati. Mati suri dapat terjadi pada korban :a. Terkena aliran listrik atau petir.b. Kedinginanc. Tenggelamd.Mengalami anestesi yang dalame. Mengalami acute heart failuref. Mengalami neonatal anoxiag. Menderita catalepsy

2. Mati seluler Dalam keadaan ragu-ragu apakah seseorang sudah meninggal atau belum, maka dokter harus menganggap korban itu masih hidup, dan harus diberi pertolongan sampai menunjukkan tanda-tanda hidup ata sampai timbul tanda-tanda kehidupan yang pasti.Tanda-tanda mati seluler antara lain :a. Menurunnya suhu mayat (Argor Mortis ).b. Timbulnya lebam mayat (Livor Mortis).c. Terjadinya kaku mayat (Rigor Mortis)d. Perubahan pada kulite. Perubahan pada mataf. Proses pembusukan dan kadang-kadang ada proses mummifikasi dan adipocere

2.4. Surat Keterangan Kematian Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah meninggal dunia. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter yang telah diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan praktik kedokteran.1,2Surat kematian adalah dokumen resmi, dokumen hukum dan catatan penting, yang ditandatangani oleh dokter berlisensi atau otoritas lain yang ditunjuk, yang meliputi penyebab kematian, nama lengkap jenazah, jenis kelamin, tempat tinggal, tanggal kematian, informasi lain, tanggal lahir, tempat lahir, pekerjaan, penyebab langsung kematian yang dicatat pada baris pertama surat kematian, diikuti oleh kondisi yang menimbulkan kematian, dengan penyebab yang mendasari pada baris terakhir.3Surat keterangan kematian biasa/alamiah ini penting dibuat untuk kepentingan berbagai kalangan seperti pihak ahli waris (asuransi), statistic/ sensus penduduk dan instansi tempat korban bekerja serta untuk penguburan. Maksud kematian alamiah adalah kematian yang terjadi akibat dari sebab-sebab alamiah (seperti usia atau penyakit) dan tidak disebabkan oleh kecelakaan atau kekerasan. 2,4Pada waktu menuliskan surat keterangan kematian, maka keadaan orang tersebut sebelum meninggal dapat diperoleh dari keluarga yang meninggal sebelum jenazahnya dikuburkan atau dikremasi, dengan cara allo-anamnesis terhadap keluarga korban, khususnya untuk mencari data mengenai riwayat kematian, adanya gejala yang dikeluhkan atau diketahui diderita almarhum menjelang kematiannya, adanya penyakit yang diderita baik yang baru maupun yang lama serta adanya riwayat pengobatan atau minum obat sebelumnya. Hal ini bisa menarik kemungkinan adanya penyakit tertentu sebagai penyebab kematian atau penyebab kematian lain yang tidak wajar. Kesimpulan yang didapat merupakan titik awal untuk pencarian penyebab kematian yang lebih pasti berdasarkan hasil-hasil temuan pada pemeriksaan jenazah.2

Peran dokter dalam hal ini adalah: 1,5,61. Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti secara permanen: sirkulasi, respirasi dan neurologi).2. Melengkapi surat keterangan kematian bagian medis (menuliskan sebab kematian, jika diperlukan otopsi).Diperlukan bantuan dokter untuk memastikan sebab, cara, dan waktu kematian pada peristiwa kematian tidak wajar karena pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan atau kematian yang mencurigakan.3. Jika jenazah tidak dikenal, membantu identifikasi.

Surat kematian ini dibuat oleh pihak yang memang berwenang antara lain : dokter umum dokter TNI/POLRI dokter ahli dokter praktek swasta2.5. Kegunaan Surat Keterangan KematianManusia hidup di dunia ini selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, manusia juga seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan mengapa surat keterangan kematian ini perlu untuk diterbitkan/dibuat yaitu diantaranya adalah :1,71. Untuk kepentingan pemakaman jenazah.2. Untuk kepentingan dalam pengurusan klaim asuransi jiwa.3. Kepentingan pengurus warisan, misalnya balik nama sertifikat rumah dan/ atau tanah, kendaraan bermotor, perusahaan, dan aset lain.4. Untuk mengubah dan atau memperbarui KK.5. Untuk mengurus hak-hak jaminan sosial atau pensiun bagi keluarga (istri/suami, dan/atau anak-anaknya) yang di tinggal karena meninggal dunia.6. Untuk mengurus pernikahan bagi pasangan yang ditinggal jika akan menikah lagi.7. Pengurusan hutang piutang.8. Untuk mengambil alih tanggung jawab pengelolaan keuangan di bank (jika orang yang meninggal mempunyai tabungan/deposito di bank) oleh ahli warisnya.9. Untuk tujuan hukum, pengembangan kasus kematian tidak wajar.10. Kepentingan statistik.

Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan tren penyakit dan tren penyebab kematian pada masyarakat. Hal ini perlu sebagai bagian dari system surveilance guna menentukan tindakan dan intervensi apa yang bisa dilakukan. Selain itu, data bisa juga dipakai sebagai upaya monitoring jalannya suatu program sekaligus sebagai bahan evaluasi program yang telah berjalan. Dalam hal penelitian, data ini dapat menjadi sumber data untuk penelitian biomedis maupun sosiomedis.1

2.6. Macam-macam Surat Keterangan Kematian Surat Keterangan Kematian ada 2 macam, yaitu:21. Surat Keterangan Kematian Biasa (Ordinary Death Certificate) Surat ini mencatat kematian individu yang mati secara alamiah, yang tidak berhubungan dengan suatu kekerasan, tetapi dibawah pengawasan dokter. Dimana dokter harus mengawasi selama waktu tertentu sebelum mati dan telah mengadakan kunjungan professional dalam waktu 24 jam di saat kritis penyakit penderita. 2. Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh dokter forensic (Medical Examiners Death Certificate) Surat ini mencatat kematian individu yang mati tidak secara alamiah. Jika dokter tidak dapat menentukan kematian ini disebabkan karena alamiah atau tidak alamiah maka dapat disarankan sebelum memberi surat keterangan kematian dibuat dapat menanyakan pada penyidik yang akan memberikan petunjuk yang terbaik untuk diikuti.2Profesi kedokteran forensik berperan dalam identifikasi, keterangan medis, uji keayahan, dan pemeriksaan barang bukti lainnya.Pendekatan kedokteran forensik selain menjadi ahli klinik medikalisasi dan terapi, ilmu forensik juga berperan dalam hal non-terapi , yaitu pembuktian. Ilmu forensik sangat komprehensif mencakup psikososial, yuridis. Akan tetapi forensik juga tidak bisa dikatakan hukum karena forensik tidak menentukan suata peristiwa disebut pembunuhan, perkosaan atau mengatakan siapa pelaku. Forensik hanya memberi petunjuk cara kematian atau pidana atau petunjuk siapa pelaku.8Surat kematian di Indonesia berupa lembaran formulir yang ada bermacam macam,sedangkan kegunaannya juga berbeda beda,oleh karena itu pemerintah menggolonggkan menjadi 6 bentuk formulir :1. Formulir ASurat ini berisi tentang pemeriksaan kematian secara lengkap,dan surat ini diberikan pada keluarga pasien guna mengurus ijin pemakaman,yang berisikan tentang : identitas jenazah,tanggal dan tempat jenazah diperiksa,identitas dokter yang memeriksa dan ditandatangani.2. Formulir BSurat ini nantinya akan dikirim ke Dinas Kesehatan setempat,formulir ini berisi tentang identitas jenazah,jam dan tanggal pelaporan kematian,tempat pemeriksaan jenazah,persangkaan sebab sebab kematian,tanggal dan jam periksa kematian,identitas dokter yang menangani.3. Formulir MSurat ini ditulis dengan huruf M (artinya menular/tidak),formulir ini diberikan kepada keluarga korban yang jenazahnya akan dikirimkan ke luar kota atau luar negeri.Hal yang harus diisikan yaitu identitas jenazah,penyebab kematian karena suatu penyakit menular tau tidak menular,kemudian ditandatangani oleh dokter.4. Formulir ISurat ini ditulis dengan huruf I (artinya International),surat ini dibuat khusus di rumah sakit dimana jenazah tersebut diperiksa,kemudian pihak rumah sakit akan menulisakan identitas jenazah,peristiwa yang mendahului kematian secara lengkap,kemudian ditandatangani oleh dokter dan dikirim ke kanwil dan dinkes.5. Formulir CISSurat ini dibuat di Rumah Sakit dan ditandatangani oleh direktur rumah sakit,kemudian ini disi secara lengkap yang berisikan identitas jenazah,asal usul keluarga,nama orang tua,nama istri,nama anak,jumlah anak,pekerjaan,alamat lengkap,jenis pekerjaan.Setelah selesai surat ini akan dikirim ke catatan sipil untuk dilakukan pendataan.6. Formulir KIPSurat ini berguna untuk ijin pemakaman,formulir ini hanya dikeluarkan oleh catatan sipil dan Rumah sakit.

2.7. Syarat Surat Keterangan Kematian Kematian sebaiknya dilaporkan kepada penyidik dengan benar. Dokter dinasehatkan untuk memberikan keterangan kepada penyidik secepat mungkin pada kasus kematian mendadak, kematian dengan abortus, kematian yang disebabkan oleh penyebab tidak alamiah, kecelakaan yang fatal, alkoholisme, kematian yang disebabkan oleh anastesi atau operasi atau obat-obatan. Keracunan yang fatal termasuk keracunan makan juga harus dilaporkan dan kematian akibat pekerjaan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter maka dapat dibuatkan surat keterangan kematian.2Surat keterangan kematian alamiah harus dihadiri oleh dokter sebelum surat tersebut dikeluarkan. Pada surat keterangan kematian ini juga harus dicantumkan penyebab kematian. Dokter yang membuat surat keterangan kematian tersebut harus yakin bahwa orang tersebut benar-benar meninggal dan atautidak dalam mati suri serta yakin penyebab kematian satu-satunya alamiah.2

2.8. Tata Cara Pengeluaran Surat Keterangan Kematian Surat keterangan kematian dibuat atas dasar pemeriksaan jenazah, minimal pemeriksaan luar. Dalam hal kematian berkaitan dengan tindak pidana tertentu, pastikan bahwa prosedur hukum telah dilakukan sebelum dikeluarkan surat keterangan kematian. Surat keterangan kematian tidak boleh atas seseorang yang mati diduga akibat suatu peristiwa pidana tanpa pemeriksaan kedokteran forenik terlebih dahulu. Pembuatan surat keterangan kematian harus dibuat secara hati-hati, mengingat aspek hukum yang luas, mulai dari urusan pensiun, administrasi sipil, warisan, santunan asuransi, hingga adanya kemungkinan pidana sebagai penyebab kematian.13Surat keterangan kematian minimal berisi identitas korban, tanggal kematian, jenis pemeriksaan, sebab kematian. Pada rumah sakit yang sudah ada dokter spesialis forensik dan sistem pengeluaran jenazah satu pintu ke Bagian forensik, maka surat keterangan kematian untuk seluruh mayat yang meninggal di rumah sakit dikeluarkan oleh dokter spesialis forensik. Jika kematian korban akibat suatu tindak pidana, maka surat keterangan kematian boleh dikeluarkan setelah dilakukan pemeriksaan forensik terhadap jenazah.

2.9. Instruksi Pengisian Surat Keterangan Kematian Dalam melengkapi surat keterangan kematian, perlu dilakukan sesuai guideline :11. Menggunakan formulir ter-update yang diterbitkan pemerintah 2. Isi semua item, ikuti petunjuk pengisian setiap item 3. Buat surat dengan jelas dengan tinta hitam 4. Jangan gunakan singkatan kecuali ada instruksi khusus pada pengisian item 5. Konfirmasikan ejaan penulisan nama terutama nama yang homofon (beda ejaan penulisan tapi sama pengucapannya) seperti : Edi, Edy, Eddie dsb 6. Dapatkan semua tanda tangan yang diperlukan. Tidak boleh menggunakan tanda tangan cap atau print 7. Jangan mengubah formulir 8. Jangan menduplikasi/membuat 2 surat keterangan kematian yang sama. Jika diperlukan, bisa dicopy yang selanjutnya di sahkan bahwa hasil copy tersebut sesuai dengan aslinya

2.10. Isi Surat Keterangan Kematian Keterangan yang diberikan pada surat keterangan kematian adalah:21. Yang berhubungan dengan kematian dan adanya keterangan dokter secara terperinci, yaitu nama, umur, tempat, dan tanggal kematian. 2. Bagian ini melaporkan tentang penyebab kematian, yaitu: a. Sebab primer b. Immediate cause of death (Sebab kematian segera) c. Countributery cause of Death (sebab kematian tambahan) Surat kematian primer adalah sebab yang utama yang menyebabkan kematian. Sebab kematian segera adalah komplikasi fatal yang dapat membunuh penderita yang berasal dari sebab utama. Sedangkan Countributery cause of Death adalah proses yang tidak ada hubungannya dengan sebab utama dan sebab segera dari kematian tetapi mempunyai tambahan resiko menyebabkan kematian 3. Bagian terakhir dari surat keterangan kematian berisi tentang: a. Kehadiran dokter saat melihat kritis penyakit penderita b. Penyebab kematian tersebut ditulis dengan benar berdasarkan keyakinan dan keilmuannya. Pencatatan penyebab kematianSetiap kematian yang terjadi diluar fasilitas pelayanan kesehatan harus dilakukan penelusuran penyebab kematian. Penelusuran penyebab kematian dilakukan dengan metode autopsi verbal yang dilakukan oleh dokter, bidan atau perawat yang terlatih. Autopsi verbal dilakukan melalui wawancara dengan keluarga terdekat dari almarhum atau pihak lain yang mengetahui peristiwa kematian dikoordinasikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah setempat.7

2.11. Pelaporan Kematian (Catatan Sipil)Pelayanan pelaporan kematian dilayani di kantor kelurahan tempat tinggal pada hari dan jam kerja tanpa dipungut biaya. Data penduduk yang dilaporkan kematiannya akan dihapuskan dari Kartu Keluarga dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang pernah dimiliki dan segera dinon-aktifkan secara sistem agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebagai hasil pelaporan kematian, diterbitkan Kartu Keluarga baru dan Akta Kematian dari catatan sipil.Syarat-syarat yang perlu dibawa adalah : Surat Pengantar RT/RW Surat Keterangan Kematian dari Rumah Sakit (Visum) oleh dokter Fotocopy Kartu Keluarga / Kartu Tanda Penduduk yang dilegalisir Lurah Surat Keterangan Tamu/KIPEM bagi yang bukan Penduduk Propinsi DKI Jakarta Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Tetap (SKPPT) bagi Penduduk WNA Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Sementara (SKPPS) bagi Orang Asing Penduduk Sementara

2.12. Format Surat Keterangan Kematian 1. Contoh surat keterangan kematian dari kelurahan (terlampir).2. Contoh surat keterangan tentang sebab kematian (terlampir).

2.13. Aspek Medikolegal Surat Keterangan Kematian Peraturan bersama Mendagri dan Menkes No.15 tahun 2010, nomor 162/MENKES/PB/I/2010, tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian.9Dasar hukum surat keterangan kematian :6,111. Bab I pasal 7 KODEKI, Setiap dokter hanya memberikan keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya Pada penjelasan dan pedoman pelaksanaan KODEKI tersebut dinyatakan bahwa : Waspadalah terhadap sandiwara (simulasi) melebih-lebihkan (aggravi) mengenai sakit atau kecelakaan kerja. Berikan pendapat yang objektif dan logis serta dapat di uji kebenarannya.Dokter dianggap melanggar etik, apabila ia mengetahui secara sadar menerbitkan surat keterangan yang tidak mengandung kebenaran.2. Bab II pasal 12 KODEKI, Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia 3. Pasal 267 KUHP : Ancaman pidana untuk surat keterangan palsu (1) Seorang dokter yang dengan sengaja membuat surat keterangan palsu tentang ada tidaknya penyakit-penyakit, kelemahan atau cacat, dapat dijatuhi hukuman penjara paling tinggi 4 tahun.Contoh : - surat keterangan kematian, tetapi orangnya masih hidup.- tidak bisa memenuhi panggilan pengadilan.4. Pasal 179 KUHAP: Wajib memberikan keterangan ahli demi pengadilan, keterangan yang akan diberikan didahului dengan sumpah jabatan atau janji.

Definisi KematianUU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 117 :Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi jantung-sirkulasi dan system pernapasan terbukti telah berhenti secara permanen atau apabila kematian batang otak telah dapat dibuktikan.BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanSurat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah meninggal dunia. Surat keterangan kematian ini berisi identitas, saat kematian, dan sebab kematian. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter yang telah diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan praktik kedokteran. Selain itu, pembuatan surat kematian telah diatur dan mempunyai landasan hukum. Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan penyakit dan penyebab kematian yang umum pada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification. 2. Gani, M. Husni. 2007. Ilmu Kedokteran Forensik. Padang : Fakultas Kedokteran Universitas andalas.3. Williams, Lippincott dan Wilkins.Stedman's Medical Dictionary. Diakses pada tanggal 31 Desember 2013 pada http://www.medilexicon.com/medicaldictionary.php?t=22951.4. Merriam-Webster. Natural Death. Diakses pada tanggal 1 januari 2014 pada http://www.merriam-webster.com/dictionary/natural%20death.5. Mulyo, R Cahyono Adi. 2006. Perananan Dokter dalam Proses Penegakan Hukum Kesehatan. Universitas Negeri Semarang.6. Amir,Amri. 2007. Ilmu Kedokteran Forensik. Medan : Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran USU.7. Siswosoediro, Henry. 2008. Mengurus Surat-surat kependudukan (Identitas Diri). Jakarta : Visimedia.8. Sampurna, Budi. 2009. Kedokteran Forensik Ilmu dan Profesi. Universitas Indonesia.9.Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010.10. Allianz. Death Cause Statemen. Diakses pada tanggal 1 Januari 2014 pada www.allianz.co.id.11. Suryadi, Taufik. 2009. Pengantar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Buku Penuntun Kepaniteraan Klinik Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Banda Aceh: FK Unsyiah/RSUDZA.12. Solahuddin. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) & Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). 2007. Jakarta : Transmedia Pustaka.13. Sampurna B, Syamsu Z, Siswaja TD. Peranan Ilmu Forensik Dalam Penegakan Hukum. Ilmu Kedokteran Forensik Universitas Indonesia. Jakarta. 2008. 14. Disdukcapil DKI Jakarta. 2008. Pelaporan Kematian dalam http://www.kependudukan capil.go.id/index.php/produk-a-layanan/29. Jakarta : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta.

Lampiran 1. Contoh surat keterangan kematian dari kelurahan.

Lampiran 2. Contoh Surat keterangan tentang sebab kematian

16